anemia def besi (tinjauan pustaka)

download anemia def besi (tinjauan pustaka)

of 13

description

Anemia defisiensi besi merupakan penurunan jumlah sel darah merah yang disebabkan oleh besiterlalu sedikit. anemia defisiensi besi adalah bentuk paling umum dari anemia. Sekitar 20% wanita,50% wanita hamil dan 3% laki-laki tidak memiliki cukup zat besi dalam tubuh mereka. Anemiaberkembang perlahan setelah toko besi normal dalam tubuh dan sumsum tulang sudah kehabisan.Secara umum, wanita memiliki toko lebih kecil dari besi daripada laki-laki karena mereka kehilanganlebih banyak melalui menstruasi. Anemia defisiensi besi juga dapat disebabkan oleh buruknyapenyerapan zat besi dalam makanan. Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatanmasyarakat yang serius karena berdampak pada perkembangan fisik dan psikis, perilaku dan kerja.Dewasa pasien anemia kekurangan zat besi dapat mengakibatkan degradasi pekerjaan fisik,penurunan daya tahan tubuh, lesu dan menurunnya produktivitas.

Transcript of anemia def besi (tinjauan pustaka)

  • BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    A. Anemia1. Pengertian Anemia

    Anemia adalah tingkat kekurangan zat besi yang paling berat dan terjadi bilakonsumsi Hemogobin jauh dibawah ambang batas yang ditentukan. Anemia adalahkondisi ibu dengan kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12gr%. Sedangkananemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin dibawah 11gr% pada trimester I dan trimester II ( Muryanti, 2006 ).

    Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat gizi, jenispengobatannya relatif mudah bahkan murah. Kekurangan zat besi (Fe) dalam tubuhpada ibu hamil salah satunya karena perdarahan menahun atau berulang di semuabagian tubuh. Faktor resiko defisiensi zat besi (Fe) terjadi pada ibu hamil karenacadangan besi dalam tubuh lebih sedikit sedangkan kebutuhannya lebih tinggi yaituantara 1-2 mg zat besi (Fe) secara normal (Mulyanti, 2006).

    Anemia merupakan penyebab utama dari tingginya angka kematian ibumelahirkan di negara sedang berkembang. Untuk Indonesia, hasil SKRT (1995)mencatat kematian ibu sebesar 373 orang untuk setiap 100.000 kelahiran hidup.Angka tersebut untuk Jawa Barat dan NTT meupakan yang trtinggi yaitu 686 orang,sedangkan yang terendah adalah Jawa Tengah yaitu 246 orang ( Soekirman , 2000).

    2. Penyebab AnemiaAnemia terjadi disebabkan oleh kekurangnya zat besi dalam darah, yang

    dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin. Kekurangan besi dalam tubuh akanberakibat yaitu:a. Kurangnya konsumsi makanan kaya besi, terutama berasal dari sumber hewani.b. Kekurangan besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa

    tumbuh kembang serta pada penyakit infeksi ( malaria dan penyakit kronis lainnyamisalnya TBC).

    c. Kehilangan besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid yang berlebihan ,sering melahirkan dan infeksi cacing.

    d. Ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh akan besi dibandingkan denganpenyerapan dari makanan.

    3. Klasifikasi anemia dalam kehamilan pada ibu hamil

  • Menurut Mochtar (1998) klasifikasi anemia dalam kehamilan adalah sebagaiberikut:a. Anemia defisiensi besi

    Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zatbesi dalam darah. Pengobatannya yaitu bagi wanita hamil, tidak hamil dan dalamlaktasi yang memerlukan asupan besi dianjurkan untuk diberikan tablet besi.Untuk menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengananamnesa. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800mg.

    b. Anemia HipoplastikAnemia Hipoplastik adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi

    sumsum pemecahan sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukanpemeriksaan diantaranya darah tepi lengkap, pemeriksaan fungsi eksternal danpemeriksaan retikulasi.

    c. Anemia Hemolitik

    Anemia Hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh penghancuranatau oemecahan sel darah merah yang lebih cepat pembuatannya. Gejala utamakelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan serta gejala komplikasi bilaterjadi kelainan pada organ-organ vital

    4. Upaya pencegahan dan penaggulangan anemiaUpaya pencegahan dan penaggulangan anemia pada dasarnya adalah dengan

    mengatasi penyebab pada anemia dan biasanya dikarenakan adanya penyakit yangmelatar belakangi yaitu antara lain penyakit TBC, infeksi cacing atau malaria,sehingga selain penanggulangan pada anemianya, perlu dilakukan pencegahan yaitu:a. Meningkatkan konsumsi besi yang bersumber dari makanan sumber hewani yang

    mudah diserap (hati, ikan, daging dan lain-lain). Serta penambahan vitamin Cyang dapat membantu pembentukan besi dan proses pembentukan kadarhemoglobin dalam darah.

    b. Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan besi, asam folat, vitamin A danasam amino esensial pada bahan makanan yang dimakan secara luas olehkelompok sasaran.

    c. Suplementasi besi folat secara rutin selama jangka waktu tertentu untukmeningkatkan kadar hemoglobin secara tepat.

  • d. Suplemen besi atau pemberian tablet besi yang merupakan suatu upaya dalampencegahan dan penanggulangan anemia, karena jenis anemia yang terbanyakadalah anemia kekurangan besi.

    B. Zat Besi1. Definisi besi

    Zat besi adalah mineral makro, selama zat tersebut terdapat dalam jumlahyang relatif kecil di dalam tubuh. Mineral tersebut memainkan peranan yangsangat penting dalam kesehatan dan gizi, sementara itu kekurangan gizi yang disebabkan kekurangan besi sering terjadi. Mineral tersebut dalam darah dan dalamsel tubuh.

    Kebanyakan zat besi dalam sel darah merah merupakan bagian darihemoglobin dan pigmen sel merah. Zat besi berfungsi dalam sintesa danmetabolisme sel merah. Mineral tersebut bertindak sebagai pembawa oksigenyang diperlukan sel dan karbondioksida dari sel paru-paru. Besi juga diperlukanmelepas tenaga dalam tubuh (Suhardjo, 1986).

    Pada dasarnya, semua zat besi dalam tubuh berasal dari pangan. Setelah tubuhmenyimpan persediaan pokok akan zat besi tersebut, kebutuhan tubuh disediakandari 3 sumber :

    a. Jika sel merah usang, besi didalamnya dilepaskan untuk dipakai kembali.b. Tubuh menyimpan besi dalam hati, limpa, sumsum tulang dan mineral tersebut

    dapat diperoleh selama persediaan masih cukup.c. Besi tambahan yang diperlukan harus disediakan lagi oleh pangan.

    Kebutuhan akan zat besi meningkat selama masa pertumbuhan, selamadatang bulan atau waktu lain ketika darah hilang dan selama hamil danmenyusui. Dengan demikian, kebutuhan seseorang akan zat besi bolehdikatakan kecil, tetapi untuk bayi, anak-anak yang sedang tumbuh dan wanitasampai mereka mencapai setengah baya adalah lebih besar.

    Jika tidak tercukup zat besi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, makajumlah hemoglobin dalam sel darah merah berkurang dan keadaan tidak sehattimbul yang dikenal dengan anemia ( kurang darah), anemia sangat seringterjadi karena konsumsi pangan yang tidak cukup mengandungbesi,peningkatan permintaan tubuh akan besi selama pertumbuhan, hamil,menyusui, kehilangan darah, atau terlalu sedikit besi yang diserap dari tempatperecernaan.

  • Seorang ibu yang dalam hamilnya telah menderita kekurangan garambesi, tentulah tidak dapat memberikan cadangan zat besi kepada bayinyadalam jumlah yang cukup untuk beberapa bulan pertama. Sesungguhnyabayipun telah mendapat air susu dari ibunya, tetapi susu bukan bahan-bahanmakanan yang banyka mengandung garam besi, akibatnya bayi itupun akanmenderita anemia.

    Kebutuhan zat besi bagi seorang wanita hamil sama pentingnya dengangaram lain. Zat besi adalah unsur yang sangat penting dalam pembuatan darah,karena untuk janin juga harus buat darah, maka dengan sendirinya selamahamil juga kebutuhan akan garam ini semakin banyak.

    2. Fungsi Zat Besi

    Didalam setiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkutelektron yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi.Protein-protein ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizipenghasil energi ke oksigen. Zat besi juga meningkatkan kemampuan belajar.Kadar besi dalam darah meningkat selama pertumbuhan sampai remaja.Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap otak terutama pada reseptor saraf,jika kepekaan seresptor saraf dapat berakibat hilangnya reseptor tersebut sehinggadaya konsentrasi dan daya ingat kurang serta kemampuan belajar terganggu. Besijuga memegang dalam peranan tubuh dalam sistem kekebalan tubuh dan pelarutobat-obatan yang tidak larut air karena oleh enzim yang mengandung besi dapatdikeluarkan dari tubuh (Almatsier,2002).

    3. Metabolisme Zat BesiPada dasarnya ada lima proses metabolisme yaitu pemyerapan, transportasi,

    pemanfaatan dan pengawetan, penyimpanan, pembuangan (ekresi). Besi didalammakanan yang dikonsumsi berada dalam ikatan ferri (umumnya dalam pangannabati) maupun ikatan ferro (umumnya dalam pangan hewani). Besi yangterbentuk ferri oleh getah lambung, direduksi menjadi ferro yang lebih mudahdiserap oleh sel mukosa usus. Adanya Vitamin C dapat membantu proses reduksi.

    Plasma darah disamping menerima besi berasal dari penyerapan makanan,juga menerima besi dari simpanan pemecahan hemoglobin. Jumlah besi yangdiserap diganti sebanyak 30-40 mg. Dari jumlah ini hanya 1 mg yang berasal darimakanan. Banyaknya besi yang dimanfaatkan untuk pembentukan hemoglobinumumnya sebesar 20-25 mg perhari. Pada kondisi dimana sumsum tulang

  • berfungsi baik, dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin sebesarenam kali. Besi yang berlebihan akan disimpan sebagai cadangan didalamsumsum tulang, hati dan limfa. Ekresi besi dari tubuh sebanyak 0,5-1,0 mgperhari, dikeluarkan bersama urine, keringat dan feses. Dapat pula melaluiperdarahan, mestruasi dan saluran urine (Soehardjo, 1992).

    4. Sumber Zat BesiSumber zat besi yang paling baik adalah makanan hewani, seperti daging,

    ayam dan ikan, sumber besi lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Pada dasarnya besi dalamdaging, ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, besi dalamserealia dan kacang-kacangan mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan besididalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggiseperti bayam mempunyai ketersediaan biologik rendah. Kandungan besibeberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel 1

    TABEL 1NILAI BESI BERBAGAI BAHAN MAKANAN (mg/hr)

    Nilai Besi Berbagai Bahan Makanan (mg/hr)Bahan Makanan Nilai

    FeBahan Makanan Nilai

    FeTempe kacang kedelai,murni 10,0 Biskuit 2,7Tempe kacang kedelai,kering 8,0 Jagung kuning, pipil lama 2,4Kacang merah 6,7 Beras setengah giling 1,5Kelapa tua, daging 5,0 Kentang 1,2Udang segar 7,6 Daun kacang panjang 0,7Hari sapi 8,0 Bayam 6,2Daging sapi 6,6 Sawi 3,9Telur bebek 2,8 Daun katuk 2,9Telur ayam 2,7 Kangkung 2,7Ikan segar 2,0 Daun singkong 2,5Ayam 1,5 Pisang ambon 0,5Gula kelapa 2,0 Keju 1,5Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes 1975

    C. Vitamin C1. Definisi Vitamin C

    Vitamin C adalah derivat heksosa yang cocok digolongkan sebagai suatukarbohidrat. Vitamin ini dalam bentuk kristal berwarna putih, sangat larut dalamair dan oksalat. Vitamin C stabil dalam keadaan kering, tetapi mudah teroksidasidalam keadaan larutan, apalagi dalam suasana basa. Asam askorbat adalah bahan

  • yang kuat kemampua reduksinya dan dan bertindak sebagai antioksidan dalamreaksi-reaksi hidroksilasi (Suharjo,1992).

    Vitamin C disebut juga vitamin anti askorbat karena dapat mencegahpenyakit yang disebut scurvey. Penyakit tersebut ditandai oleh terjadinyaperdarahan pada gusi dan mulut (Moehji, 2002). Vitamin C dalam makanandiserap usus halus dan masuk keperedaran darah terutama melalui usus kecildalam beberapa setelah makan. Kadar vitamin C dalam darah hanya sebentar naikkarena vitamin C segera diambil oleh jaringan, jika ada kelebihan akan segeradikeluarkan melalui ginjal (Suharjo, 1995).

    Dari semua vitamin yang ada, vitamin C merupakan vitamin yang palingmudah rusak. Disamping larut dalam air, vitamin C mudah teroksidasi dan prosestersebut dipercepat oleh panas sinar, alkali, enzim, oksidator serta oleh katalistembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalamkeadaan asam, atau pada sushu rendah (Winarno, 2002).

    2. Fungsi Vitamin CMenurut Moehdji (2002:65-66), berbagai penelitian menunjukkan

    beberapa fungsi vitamin C antara lain adalah:a. Untuk pembentukan sel jaringan tubuhb. Untuk pembentukan Collagen. Collagen adalah sejenis protein yang

    diperlukan dalam pembentukan jaringan ikat. Diperlukan prosespenyembuhan luka.

    c. Memperkuat pembuluh darahd. Diperlukan dalam penyerapan Fee. Beberapa dalam metabolisme kolesterol karena dapat menurunkan kadar

    kolesterol darah.3. Metabolisme Vitamin C

    Vitamin C mudah diserap secara aktif dan secara difusi pada bagian atasusus halus masuk keperedaran darah melalui Vena Porta. Rata-rata absorbsiadalah 90% untuk konsumsi antara 20-120 mg sehari kemudian vitamin C dibawakesemua jaringan. Vitamin C stabil dalam suasana basa, asam askorbat mudahteroksidasi menjadi dehidro askorbat.

    4. Angka Kecukupan Vitamin C

    Angka kecukupan gizi sehari vitamin C Indonesia menurut widya KaryaPangan dan gizi (1998) dapat dilihat pada tabel 2.

  • TABEL 2ANGKA KECUKUPAN VITAMIN C UNTUK INDONESIA

    Angka Kecukupan Vitamin C untuk Indonesia

    Golongan Umur AKG 1 mg

    Wanita

    10-12 5013-15 6016-19 6020-45 6046-59 60 60 60

    Hamil + 10

    Menyusui

    0-6 bl +257-25 bl +10

    Sumber : Widya Karya Pangan dan Gizi 1998

    5. Sumber-sumber Vitamin CVitamin C umumnya hanya terdapat dalam pangan nabati, yaitu sayur dan

    buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya, gandaria dantomat. Vitamin C banyak terdapat dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel 3.

  • TABEL 3NILAI VITAMIN C BERBAGAI BAHAN MAKANAN (mg/100gr)

    Nilai Vitamin C Berbagai Bahan Makanan (mg/100gr)Bahan Makanan Mg Bahan Makanan Mg

    Daun singkong 275 Jambu monyet 197Daun katuk 200 Gandaria (masak) 110Daun melinjo 150 Jambu biji 45Daun pepaya 140 Pepaya 78Sawi 102 Mangga muda 65Kol 50 Mangga masak pohon 41Kembang kol 65 Durian 53Bayam 60 Kedondong (masak) 50Kemangi 50 Jeruk manis 45Tomat masak 40 Jeruk nipis 27Kangkung 30 Nenas 24

    Ketela pohon kuning 30 Rambutan 58

    Sumber : Widya Karya Pangan dan Gizi 1998

    6. Hubungan Vitamin C dan Zat BesiDalam absorbsi dan metabolisme zat besi, vitamin C mereduksi ferri menjadi

    ferro dalam usus halus sehingga mudah di absorbsi. Vitamin C menghambatpembentukan hemosiderin yang sukar di mobilisasi untuk membebaskan besi jikadiperlukan. Absprbsi besi dalam bentuk non heme meningkatkan empat kali lipatjika ada vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin didalamplasma ke feritin hati (Almatsier, 2002). Vitamin C diperlukan dalam penyerapanzat besi, dengan demikian vitamin C berperan dalam pembentukan hemoglobin,sehingga mempercepat penyembuhan Anemia (Moehji, 2002).

    D. Kadar Hemoglobin (Hb)Hemoglobin adalah protein majemuk yang tersusun atas protein sederhana

    yaitu globin dan radikal prosterik yang berwarna yang disebut heme. Protein initerdapat dalam butir-butir merah dan dapat dipisahkandengan cara pemusingan. Beratmolekulnya yang ditentukan dengan ultrasentrifuge sebesar 68.000. ini adalah protein

  • pertama yang diperolah dalam bentuk hablur. Hemoglobin merupakan proteinpembawa oksigen dalam darah. Tiap liter darah mengandung kira-kira150 grhemoglobin (Wiknjosastro.(1999). Kadar hemoglobin adalah jumlah K3Fe (CN)6 akanberubah menjadi hemoglobi yang kemudian diubah menjadi hemoglobin sianida(HiCN) oleh KCN dengan batas ambang berat bila Hb< 8 gr/dl,anemia ringan Hb > 8 11 gr/dl dan normal pada ibu hamil Hb > 11 gr/dl (Depkes, 1996).

    Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Darikehamilan 8 minggu sampai 40 hari postpartum, kadar Hemoglobin, jumlah eritrositdan nilai hematokrit, ketiganya turun sehingga kehamilan ke 7 hari postpartummencapai angka yang kira-kira sama dengan diluar kehamilan. Batas terendah untukkadar Hemoglobin dalam kehamilan nilai 10 gr/dl, bila kurang dari itu disebut anemiadalam kehamilan. Menutur klasifikasi WHO kadar hemoglobin untuk ibu hamilditetapkan menjadi tiga kategori yaitu Normal (>11 gr%), anemia ringan (8 11 gr%)dan anemia berat (

  • d. MerokokMenurut Giam, C.K dan Teh K.C (1993:47) merokok mengurangi

    kelembaban haemoglobin membawa oksigen dari darah. Juga pengaliran darah keorgan-organ vital dan jaringan-jaringan (seperti jantung, otak dan otot) akanberkurang. Secara keseluruhan pengaruh rokok ialah berkurangnya kemampuanfisik dan timbulnya stess terhadap organ-organ vital, seperti jantung.

    E. Tingkat Pengetahuan1. Pengertian pengetahuan

    Pengetahuan merupakan hasil dari suatu kejadian setelah seorang melakukanpengindraan terhadap suatu obyek tertentu. pengindraan terjadi melalui panca indramanusia yaitu melalui indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuanaatau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuktindakan seseorang ( Notoadmodjo, 2003). Karena dari pengalaman danpenelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgengdari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

    Pengetahuan mencakup ingatan yang dipelajari dan disimpan dalam ingatan,hal tersebut meliputi fakta, kaidah dan prinsip serta metode yang diketahui.Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan akan digali pada yang dibutuhkanmelalui bentuk mengingat atau mengenal kembali (Notoatmodjo, 2002).

    2. Tingkat pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2002), yang mengutip dari Bloom tingkatpengetahuan didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :a. Tahu

    Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajarisebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan dalam tingkatan ini adalahmengingat kembali (recall). Sesuatu spesifik dan seluruh bahan yang dipelajariatau rangsangan yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahutentang apa yang dipelajari antara lain mampu menyebutkan, menguraikan,mendefinisikan dan sebagainya.

    b. MemahamiMemahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan benar tentangsuatu obyek yang diketahui materi tersebut secara benar. Orang yang pahamterhadap suatu obyek materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh

  • menyimpulkan, meramalkan terhadap obyek yang telah dipelajari, misalnyadapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.

    c. Aplikasi

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telahdipelajari pada situasi atau kondisi nyta sebelumnya.

    d. AnalisisAnalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan atau obyek kedalamkomponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masihada kaitanya satu sama lain.

    e. SintesisMenunjukkan bahwa suatu kemampuan untuk meletakkan ataumenggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

    f. Evaluasi

    Ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaukan justifikasi atau penilaiansuatu materi atau obyek. Penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yangditentukan sendiri atau berdasrkan kriteria yang sudah ada.

    3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo(2002),yaitu:e. Tingkat pendidikan

    Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka dia akan lebih mudahdalam menerima hal-hal baru sehingga akan lebih mudah pula untukmenyelesaikan hal-hal baru tersebut.

    f. Informasi

    Seseorang mempunyai sumber iinformasi yang lebih banyak akan memberikanpengetahuan yang jelas.

    g. BudayaBudaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang. Karenainformasi-informasi baru akan disaring kira-kira sesuai dengan kebudayaanyang ada dan agama yang dianut.

    h. Pengalaman

  • Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu,maksudnya pendidikan yang tinggi pengalaman akan luas sedang umursemakin banyak (bertambah tua).

    i. Sosial ekonomi

    Tingkatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup dissesuaikan denganpenghasilan yang ada, sehingga menuntut pengetahuan yang dimiliki harusdipergunakan semaksimal mungkin, begitupun dalam mencari bantuankesarana kesehatan yang ada, mereka sesuaikan dengan pendapatan keluarga

    F. Hiperemesis Gravidarum1. Definisi Hiperemesis Gravidarum

    Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanitahamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadiburuk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998). Mual biasanya terjadi padapagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala inikurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selamakurang lebih 10 minggu.

    Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selamakehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112)

    2. Etiologi

    Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensikejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yangdikemukakan : ( Rustan Mochtar, 1998 )1. Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal

    dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun daripihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakansalah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.

    2. Faktor Psikologik

    Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tanggayang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takutterhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapatmemperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keenggananmenjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.

  • 3. Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.

    G. Kerangka Teori

    H. Kerangka Konsep

    I. Hipotesis1. Ada hubungan pengetahuan makanan sumber Fe dengan kadar Hb pada ibu hamil

    post hiperemesis gravidarum2. Ada hubungan pengetahuan makanan sumber vitamin C dengan kadar Hb pada

    ibu hamil post hiperemesis gravidarum

    Pengetahuan Gizi

    Pendidikan

    Informasi

    Budaya

    Kadar Hb

    Pengetahuan Sumber Vit C

    Pengetahuan Sumber Fe

    Kadar Hb

    Sikap Perilaku