Analisis Ternd Issue Pjb

download Analisis Ternd Issue Pjb

of 8

Transcript of Analisis Ternd Issue Pjb

TUGAS ILMU KEPERAWATAN KLINIK IB (IKK IB) ANALISIS TREND DAN ISSUE PENGOBATAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN ANAK TANPA OPERASI

oleh : Rima Dewi Asmarini Fitri Nurcahyani Kurnia Eka Maulida Santi Dwi Pangestuti Fis Citra A. Ajeng Verantika Hadi Jihadiah Nur Ikromah Rizal Nurcahya Nur Afifah NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM NIM 102310101015 102310101029 102310101037 102310101047 102310101049 102310101057 102310101067 102310101083 102310101093

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

BAB 1. TREND DAN ISU PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

Judul Artikel : Mengobati Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Tanpa Operasi Sumber : www.detik.com

Jakarta - Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran, anakanak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) tidak lagi diperlukan untuk memiliki operasi atau pembedahan. Intervensi non-bedah telah dilakukan banyak pusat jantung anak, termasuk di Indonesia. Penyakit jantung kongenital (PJK) merupakan masalah yang cukup menonjol di bidang kesehatan anak. Satu dari 100 bayi yang lahir menderita PJK, mulai dari jenis ringan sampai berat atau kompleks. Dengan jumlah kelahiran sekitar 4,5 juta per tahun saat ini, maka di Indonesia diperkirakan tidak kurang dari 45.000 bayi baru lahir akan memiliki penyakit jantung bawaan. PJB memberikan kontribusi penting untuk angka kematian bayi yang tinggi di dalam negeri, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sekitar 30 persen dari bayi atau anak-anak yang menderita penyakit jantung bawaan harus menjalani operasi dalam bentuk tindakan perbaikan atau tindakan pada waktu yang optimal dari intervensi, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanpa Bedah atau Tidak Bedah Anak-anak dengan PJK harus menderita sebagian besar operasi yang tentu saja tidak memiliki risiko kecil. Selain sangat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua dan keluarga, tindakan yang terbuka ke jantung orperasi (dengan memotong) pada anak-anak membutuhkan berbagai fasilitas yang memadai mulai dari kamar operasi, unit perawatan intensif (ICU), serta profesional terdidik dan terlatih, sepertiahli bedah jantung, anestesi, perfusionis, dan perawatan terampil. Selain itu, pasien anak-anak juga memerlukan perawatan lebih lama daripada pasien dewasa. Selain itu, operasi akan meninggalkan bekas pada bedah dada atau dinding dada.

Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran, khususnya di bidang kardiologi intervensi anak (pediatrik kardiologi intervensi), kebanyakan anak dengan PJK tidak perlu lagi menjalani operasi atau pembedahan. Beberapa PJK sering ditemukan, seperti PDA (patent ductus arteriosus), ASD (defek septum atrium), dan VSD (defek septum ventrikel) dapat diperbaiki dengan menggunakan 'alat' dalam bentuk gulungan atau occluder Amplatzer. Beberapa PJK dapat diperbaiki dengan occluder Amplatzer, antara lain: 1. PDA (patent ductus arteriosus) PDA adalah kelainan pada saluran yang menghubungkan pembuluh darah yang ada di jantung (aorta dan arteri pulmonalis). PDA menempati 5-19 persen dari porsi kasus PJK yang ada dan lebih umum pada anak perempuan.

Saat ini pengobatan PDA dengan prosedur intervensi (penutupan Transcatheter) adalah metode yang dipilih dari dekade terakhir. Kecuali ukuran PDA tidak cocok, misalnya terlalu besar atau terjadi pada bayi kecil, termasuk bayi yang baru lahir. PDA memerlu kan penutupan untuk mencegah terjadinya gagal

jantung. Penutupan dilakukan dengan menggunakan perangkat (Coils Duct Amplatzer dan Onccluder) melalui prosedur biasa seperti kateterisasi jantung. Banyak penelitian dilakakukan di jantung pusat layanan di seluruh dunia menunjukkan bahwa nonbedah prosedur penutupan PDA sangat efektif dengan tingkat keberhasilan sampai 99%. 2. ASD (defek septum atrium) ASD sekitar 19% dari semua penyakit jantung bawaan. Seringkali tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi jika sudah parah anak akan menunjukkan gejala sesak napas, kelelahan cepat dan intoleransi latihan (keterampilan aktivitas) menurun. Pertama, ASD

harus diperbaiki dengan operasi menggunakan prosedur bedah terbuka (operasi jantung terbuka), dengan mesin jantung-paru, yang tentu saja tidak memiliki risiko kecil. Hari ini, ASD penutupan teknik tanpa operasi dengan menggunakan perangkat (penutupan Transcatheter) adalah salah satu pilihan yang telah banyak dilakukan di seluruh dunia dengan hasil yang sangat memuaskan. ASD penutupan menggunakan Amplatzer Septal occluder (ASO) telah banyak dilaporkan untuk menunjukkan efektivitas yang tinggi dan keamanan. 3. VSD (Ventricular Septal cacat) PJK adalah jenis yang paling sering ditemukan pada anakanak dengan persentase sekitar 20% -25%. VSD dapat

menyebabkan peningkatan aliran darah ke paru-paru sehingga dapat menyebabkan gagal jantung. Penutupan VSD dengan prosedur intervensi menggunakan Amplatzer occluder ventrikel (AVO) adalah pengobatan alternatif tanpa operasi. Penutupan VSD menggunakan AVO efektif dan aman, namun perlu diwaspadai komplikasi berupa gangguan aliran pembuluh darah secara total pada atrioventrikular (AV blok). Komplikasi ini dapat terjadi karena instalasi AVO dengan ukuran lebih besar dari ukuran cacat.

BAB 2. PEMBAHASAN

Setiap kelahiran seratus orang bayi, satu di antaranya terkena penyakit jantung bawaan. Jika di Indonesia terdapat 4,5 juta bayi lahir tiap tahunnya berarti bahwa 45.000 bayi tiap tahunnya akan mengalami penyakit jantung bawaan, sedangkan 30% dari total penyakit jantung bawaan akan terindikasi untuk penyembuhan dengan tindakan operasi. Penyakit Jantung Bawaan pada anak antara lain adalah : 1. ASD Sembilan belas persen dari PJB adalah ASD, dimana Tanda dan gejala ASD adalah murmur, infeksi pernafasan, dyspnea, atrial disritmia, obstruksi pulmonal, pembentukan emboli, gagal jantung. 2. VSD dengan total 30% dari PJB adalah VSD. Tanda dan gejala VSD adalah murmur sistolik, resiko endokarditis bakteri, overloading ventrikel kanan, obstruksi paru, gagal jantung. 3. PDA adalah kelainan pada saluran yang menghubungkan antar pembuluh darah yang ada di jantung (aorta dan arteri pulmonalis).Tanda dan gejala PDA adalah murmur, tekanan darah tinggi, turbulensi darah dari aorta ke arteri pulmonalis, obstruksi pulmonal, penebalan atrium dan ventrikel kiri. 4. TOF Tetralogi Fallot adalah penyakit jantung bawaan yang terjadi karena kelainan pertumbuhan yakni dimana terjadi defek atau lubang dari bagian infundibulum septum intraventrikular (sekat antara rongga ventrikel) dengan syarat defek tersebut paling sedikit sama besar dengan lubang aorta. Sebagai konsekuensinya, didapatkan adanya empat kelainan anatomi sebagai berikut :

a. Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua rongga ventrikel b. Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan menimbulkan penyempitan c. Aorta overriding dimana pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari bilik kanan d. Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan karena peningkatan tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal dengan tanda dan gejala : sianosis akut, hipoksia, anoksia, clubbing, dan gagal jantung. 5. Atresia tricuspid Tanda dan gejala atresia tricuspid adalah sianosis, takikardi, clubbing, abses otak, stroke, endokarditis bacterial.

Pada umumnya prosedur penanganan PJB dengan operasi yakni pada ASD dan VSD serta PDA dilakukan open heart surgery dengan resiko yang tidak kecil, dengan menggunakan alat yakni mesin paru-jantung,. Pada kasus VSD memiliki banyak kerugian antaralain : a. meninggalkan bekas di dada b. membutuhkan neaktu recovery yang lama c. memerlukan banyak fasilitas yang memada seperti : ruang operasi, ICU, serta tenaga professional terdidik dan terlatih d. Kecemasan orang tua Saat ini sudah ada sebuah solusi untuk mengatasi PJB tanpa operasi yakni menggunakan Ampalatazer Occluder. PDA menggunakan perangkat Coils dan Amplatzer Duct Onccluder melalui kateterisasi jantung, ASD menggunakan

perangkat transcatheter closure dan jika untuk menutup ASD digunakan

Amplatzer Septal Occluder (ASO), dan VSD menggunakan Amplatzer Ventricel Occluder (AVO). pada dasarnya metode tanpa operasi memiliki keuntungan antaralain adalah : a. Tidak meninggalkan bekas operasi di dada b. Tidak membutuhkan waktu recovery yang lama, sehingga akan efisien waktu dan tenaga baik dari segi pasien dan perawat c. Tidak memerlukan ahli anestesi d. Memberikan sebuah solusi yang efektif dan efisien pada pasien untuk menangani permasalahan penyakitnya.

Sebagai seorang perawat, peran perawat dalam menangani kasus dengan pasien penderita jantung bawaaan yang bisa dilakukan antara lain adalah : 1) Memberikan kehamilannya, pendidikan misal: kesehatan pada ibu untuk menjaga bisa

tidak

meminum

obat-obatan

yang

mempengaruhi kehamilannya. 2) Mengetahui tentang konsep penyakit jantung bawaan, agar dapat mengetahui adanya gejala PJB serta memberi pertolongan secepatnya pada neonatus dengan PJB. 3) Memberikan dukungan pada ibu yang anaknya menderita PJB agar tidak menjadi putus asa. 4) Mengkaji riwayat keluarga mengenai adanya anggota keluarga yang pernah menderita PJB. 5) Menjadi advokad bagi keluarga yang memiliki anak dengan PJB.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2221072mengobati-penyakit-jantung-bawaan-anak/#ixzz1gxAaSkDY diakses pada tanggal 17 Desember 2011 pukul 15.45 WIB