Couching Counseling PJB

32
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 1

description

PJB

Transcript of Couching Counseling PJB

Page 1: Couching Counseling PJB

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 1

Page 2: Couching Counseling PJB

2 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 3

Pesan Direksi

Seperti membangun sebuah kerajaan, membangun suatu korporasi membutuhkan waktu yang panjang. Begitu panjangnya perjalanan

untuk membangun korporasi, seringkali sumber daya manusia didalamnya kehabisan energi dan mengalami kelelahan. Disitulah saya bangga menjadi bagian dari perjalanan sejarah PJB. Semangat dan kebersamaan insan PJB untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi “world class company” saya rasakan luar biasa.

Keberhasilan PJB sebagai pengelola pembangkit telah mendorong pemegang saham untuk meminta kita membangun Power Plant Academy di Gresik. Tempat itu diharapkan dapat menjadi kawah candradimuka untuk menggembleng kemampuan / keterampilan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit bagi PLN Group.

Kalau General Electric mempunyai GE Campus di Crottonville yang mampu menghasilkan CEO dan business leaders yang hebat, maka saya berharap dengan mempunyai Power Plant Academy Gresik Campuss, PJB sebagai bagian dari PLN Group paling tidak mampu menghasilkan Asset Owner, Asset Manager, Asset Operator, maupun Asset Developer bidang pembangkitan yang handal. Bukan saja untuk PJB, tapi juga untuk lingkungan PLN lainnya, IPP, bahkan kalau memungkinkan untuk perusahaan pembangkit di luar Indonesia.

Saya yakin Power Plant Academy yang kita bangun akan mampu menjadi center of excellence di bidang pembangkitan. Pada saat cita-cita tersebut tercapai, maka saya membayangkan PJB sebagai bagian dari PLN Group akan menjadi seperti Citibank di industri perbankan. Bila di industri bank kita mengenali begitu banyak bankers sukses adalah orang-orang yang dididik dari kampus Citibank, maka saya berharap akan banyak ahli pembangkitan adalah orang-orang yang dididik dari Power Plant Academy.

Keberadaan Power Plant Academy akan menjadi ujian bagi seluruh insan PJB, apakah kita mampu untuk mempertahankan prestasi yang telah kita raih sambil dibarengi dengan semangat untuk terus lebih hebat dan tetap yang terbaik.

Terakhir saya ingin kita semua belajar dari kasus yang menimpa Citibank akhir-akhir ini. Walaupun kita tahu begitu banyak bankers hebat berasal dari Citibank, namun Citibank-pun masih mempunyai masih kelemahan. Sekarang mereka berbenah untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Saya ingin PJB melakukan pembenahan dan perbaikan terus-menerus sehingga setiap kelemahan dapat dideteksi sedini mungkin agar reputasi PJB dapat kita jaga dan kita dapat mewujudkan visi menjadi “world class company”!

Surabaya, Juli 2011

Susanto Purnomo

Susanto Purnomo, Direktur Utama

Power Plant

Academy sebagai

Center of Excellence

Page 3: Couching Counseling PJB

4 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 5

Dalam rangka mencetak ahli pengelolaan pembangkitan di tanah air, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mendirikan Power Plant

Academy. Pusat pendidikan bidang pembangkitan ini merupakan pertama di Indonesia yang diresmikan Direktur SDM dan Umum PLN, Eddy D. Erningpraja, 20 Juni 2011.

Laporan Utama

Penasehat :Direksi PT PJB

Pemimpin Redaksi :Sekretaris Perusahaan

Wakil Pemimpin Redaksi :Senior Manajer Bidang Humas & CSR

Dewan Redaksi :Pudjo Sulistio (Koordinator)I Nyoman Ngurah Widiyatna

Adi FirmantoDicky Maryono

SugiyantoDedi Budi Utomo

Sekretaris Redaksi :Siti Maesaroh

Sitta Dhamayanti

Sekretariat Redaksi :Bidang Humas & Comdev

Dokumentasi :Totot Sutrisno

INFO PJB Online :Cahyadi Yerosaka

Sirkulasi dan Distribusi :M. Chusyoyin

Alamat Redaksi :Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya

Telp. (031) 8283180 (hunting) Psw. 133Facsimile : (031) 8298132

Email : [email protected]

Konsultan Media & Pelaksana Cetak :PT. Artadaya Mitra Solusi

Redaksi menerima tulisan berupa berita maupun artikel Maupun opini. Opini diketik dalam satu spasi font 12 sepanjang 2 halaman kuarto. Redaksi berhak melakukan editing dengan tidak mengurangi arti. Naskah opini yang dimuat diberikan imbalan se pan tasnya. Naskah dikirim ke redaksi (Humas PT PJB) atau melalui email : [email protected] atau fax (031) 8298132.

Daftar Isi

3

9

16

Susunan Redaksi

Power Plant Academy PJBPertama di Indonesia, Cetak Ahli pembangkitan PT PLN (Persero) melalui

Unit-Unit Pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia secara serentak kembali menggelar Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (GRASSS), Jum’at, 17 Juni 2011. PLN bertekad menjadi yang terdepan dalam pelayanan dan sebagai penggerak roda perekonomian nasional.

PJB Peduli Prestasi PendidikanKepedulian PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) di bidang pendidikan tidak sekedar memberi beasiswa atau membantu fasilitas pendidikan, tetapi juga memberikan penghargaan bagi siswa berprestasi.

Pembangkit Biogas PJBHasilkan Pupuk, Pellet dan Minuman Suplemen 42Limbah biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman dan diolah menjadi pellet (pakan ikan). Bahkan para pengelola pembangkit biogas mampu menciptakan minuman suplemen bagi ternak.

Modifikasi Flame Scanner Gas Turbin PLTGU Gresik Pola operasi PLTGU gresik terutama pada blok II yaitu pemenuhan beban pada peak load atau beban puncak, jadi sering kali gas turbine start dan stop. Dengan pola operasi seperti itu, peralatan auxiliary terutama starting device harus dijaga kehandalannya.

Modifikasi Flow Switch & Wiring Diagram BIAYA Rp 112.000 SELAMATKAN Rp 11 MILIARCWP (Circulating Water Pump) merupakan peralatan utama pendinginan dalam siklus rankine pada sistem pembangkit listrik tenaga uap. CWP berfungsi sebagai pen-supply air pendingin di kondenser yang berguna untuk mengkondensasikan uap dari LP turbin, sehingga CWP memiliki peran yang penting, artinya bila terjadi gangguan pada CWP akan mengakibatkan pendinginan di condenser berkurang

TALENT MANAGEMENTPotret Potensi & Kompetensi KaryawanGuna menjamin keberhasilan perusahaan mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mengimplementasikan talent management.

Meningkatkan Peformance Karyawan Melalui Coaching & CounselingCoaching adalah kegiatan yang dilakukan atasan untuk melatih dan meningkatkan wawasan, kemampuan & keterampilan staf, serta membantu bawahan mengatasi hambatan teknis pekerjaan agar tercapai prestasi kerja optimal. Sedangkan counseling untuk membantu staf menemukan pemecahan masalah pribadi yang mempengaruhi prestasi kerja.

PLTGU ‘REPOWERING’ MUARA KARANGKualitas bahan bakar sangat menentukan performance mesin. Ibarat mobil mewah dengan teknologi canggih yang didesain menggunakan bahan bakar pertamax, tentu performanya tentu tidak akan maksimal, bahkan akan mengalami gangguan apabila diberi ‘makan’ premium.

19 38

44

46

50

54

56

20

34

24

30

26

Benchmarking ERM ke Malaysia & ChinaKOMITMEN Terhadap EKSEKUSIKonsep dan sistem yang telah dibangun, menjadi tidak berarti apabila tidak diikuti dengan eksekusi di lapangan. Sebaliknya, sekalipun konsep dan sistem terkesan asal-asalan, tidak terstruktur, namun karena eksekusi di lapangan dijalankan dengan sepenuh hati, hasilnya sangat menggembirakan.

Membangun Manusia Kreatif dengan Integritas“Dengan imajinasi, manusia menjadi kreatif. Karena itu imajinasi harus dikembangkan, mengingat dunia selalu berubah dan akan terus berubah,” kata Kesnayana Yahya ketika berbicara dalam Forum Road to Excelent Stage III yang digelar di PJB Kantor Pusat, 16 Juni 2011.

PJB Tampil di Pentas Dunia Dua wakil PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) tampil di forum internasional yang digelar Pragma Africa (perusahaan jasa konsultansi ) dan Reliabilityweb.com (perusahaan layanan informasi dan jasa pada bidang reliability, USA), 8-10 Juni 2011 di Afrika Selatan.

Knowledge Management dalam Implementasi Strategi PerusahaanSembilan dari sepuluh perusahaan mengalami kegagalan dalam mengimplementasikan strateginya. Mengapa? Setidaknya ada empat barrier pada implementasi strategi yang mengakibatkan gagal mengimplementasikannya,

Waspadai dan Kontrol KolesterolKolesterol merupakan molekul sejenis lemak dalam aliran darah. Dalam kadar normal atau kurang dari 200 mg/dl, kolesterol adalah sahabat bagi sistem tubuh, karena diperlukan untuk membentuk membran sel, membentuk hormon, dan juga sumber energi.

Game Menyebabkan Kepribadian GandaDalam semua hal tentu saja ada sisi positif dan negatifnya, hal ini juga berlaku untuk game, baik video game maupun game online.

Dalam rangka mencetak ahli pengelolaan pembangkitan di tanah air, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mendirikan Power Plant Academy. Pusat pendidikan bidang pembangkitan ini merupakan yang pertama di Indonesia dan telah diresmikan Direktur SDM dan Umum PLN, Eddy D. Erningpraja, 20 Juni 2011.

Peresmian Pawer Plant Academy berlangsung di

halaman Gedung Knowledge Center Unit Pembangkitan (UP) Gresik, disaksikan Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan dan Direksi PJB, dan peserta training yang datang dari berbagai daerah di Indonesia,

Senin, 20 Juni 2011. Bersamaan itu diresmikan Gedung Knowledge Center oleh Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan dan Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo, dilanjutkan peninjauan fasilitas gedung dan kuliah perdana yang disampaikan oleh Komisaris Utama PJB.

Direktur Utama PJB, Susanto

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 5

Direktur SDM dan Administrasi PLN, Eddy D. Erningpraja meresmikan Power Plant Academy, didampingi Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan dan Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo.

PLN Sebagai Penggerak Roda Ekonomi Nasional

Page 4: Couching Counseling PJB

6 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 7

Laporan UtamaLaporan Utama

Purnomo mengungkapkan, gagasan mendirikan Power Plant Academy merupakan wujud kepedulian PJB untuk melakukan sharing dan sekaligus desiminasi knowledge yang dimiliki PJB, khususnya aset manajemen PJB yang dikenal dengan sebutan Tata Kelola Pembangkitan sebagai best practice berstandar internasional. “Sementara ini hanya untuk lingkungan PLN. Namun ke depannya nanti bukan tidak mungkin kita juga melayani IPP dan masyarakat. “Kita lihat dulu perkembangannya,” kata Susanto Purnomo ditemui disela-sela peresmian Power Plant Academy.

Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama PJB yang juga Direktur Pengadaan Strategis PLN, Bagiyo Riawan menilai PJB sangat layak mendirikan Power Plant Academy. Pasalnya, PJB memiliki tata kelola pembangkitan yang bagus dan telah diimplementasikan secara seragam di semua unit pembangkitan yang ada di PJB. PJB leading dalam pengelolaan pembangkit dan telah dibuktikan dengan pencapaian performance berdasarkan kriteria baldrige dengan nilai tertinggi di lingkungan PLN. “Ini merupakan bukti yang tidak terbantahkan,” kata Bagiyo Riawan, ditemui beberapa saat sebelum memberikan kuliah perdana.

Power Plant Academy memiliki pasar yang sangat luas, bukan hanya untuk melayani SDM di lingkungan PLN, tetapi juga IPP yang belakangan ini tumbuh subur di tanah air. “Namun untuk sementara sebaiknya lebih baik difokuskan pada insan PLN, karena begitu banyak insan PLN yang perlu untuk menimba ilmu di Power Plant Academy ini.

Saya kira untuk melayani PLN saja Power Plant Academy ini sudah kuwalahan,” kata mantan Direktur Produksi PJB itu.

Hal senada diungkapkan Direktur SDM dan Administrasi PLN, Eddy D. Erningpraja. PJB adalah yang pertama memperoleh predikat good performance. Ia berharap keberhasilan PJB ditularkan ke anak perusahaan dan unit-unit di lingkungan PLN, termasuk juga ke holding. “Saya selalu ingat celetukan Direktur Utama PLN, kita jangan masuk surga sendiri. Keberhasilan yang diraih PJB hendaknya ditularkan ke seluruh anak perusahaan yang bergerak pada bisnis yang sama dan juga kepada bapaknya (holding). PJB tidak perlu sungkan mengajari bapaknya,” kata Eddy.

Ia merasa bangga dan memberikan apresiasi sangat tinggi atas berdirinya Power Plant Academy. Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan kompetensi para pengelola pembangkit di tanah air. Power Palnt Academy disebutnya sebagai kerangka besar dalam membentuk dan meningkatkan kompetensi di PLN. Ini sangat penting, karena selama ini pengembangan SDM mengalami nasib yang mirip dengan sektor ketegalistrikan. Semua orang tahu kalau listrik sangat diperlukan. Tapi mereka baru merasa perlu kalau sudah ada masalah. Semua tahu kalau pengembangan SDM sangat diperlukan, namun mereka baru merasa perlu kalau sudah ada masalah terhadap kompetensi SDM.

PLN tidak ingin hal itu berlarut. PLN telah menetapkan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi, bahkan telah menerapkan sistem pengelolaan SDM berbasis tujuh pilar. Salah satu pilar penting adalah training, yaitu training yang lengkap dengan sistem yang dikembangkan. “Saya memberi apresiasi sangat tinggi karena PJB telah berhasil mengembangkan sistem dan sudah diselaraskan dengan pola pembinaan kompetensi dari potensi insaninya,” tutur Eddy.

Power Plant Academy menempati Gedung Knowledge Center UP Gresik. Gedung dua lantai yang berdekatan dengan Gedung Unit Pemeliharaan Wilayah Timur (UPHT) ini sangat representatif, bahkan salah satu ruang kelas didesain layaknya sebuah theater dengan lantai dan dinding berlapiskan karpet, tempat duduk yang empuk berbahan dasar busa, serta dilengkapi fasilitias audio visual layar lebar. Seluruh dosen pengajar berasal dari PJB, namun tidak tertutup kemungkinan mendatangkan dosen tamu. “Di tempat ini akan diajarkan berbagai teori tentang manajemen aset tata kelola pembangkitan, sementara praktek lapangannya di UP Gresik,” papar Iwan Agung, General Manager UPHT yang juga dosen Power Plant Academy.(*)

“In today’s environment, if you are still, you are falling be-hind. To improve is to change, to be perfect is to change

often.” Ungkapan yang bersumber dari Wal Ashr dan ung-kapan yang dilontarkan mantan Presiden Amerika, Winston Churchil, ini mengharuskan manusia untuk selalu melakukan perubahan kea arah perbaikan. Kalau tetap seperti dulu, tidak melakukan perbaikan, maka akan jatuh ke belakang. Jika ingin peningkatan, harus melakukan perubahan, dan jika ingin sempurna, harus sering melakukan perubahan.

Demikian diungkapkan Direktur Pengadaan Strategis PLN yang juga Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan ketika memberikan kuliah perdana di Power Plant Academy PJB, Senin, 20 Juni 2011. Dalam pengelolaan pembangkit, selama ini pengelolaan aset pembangkit hanya bertumpu pada bagaimana melakukan operasi dan pemeliharaan sesuai dengan O&M Manual. Ketika usia pembangkit telah semakin tua, tetap saja dilakukan hal yang sama ditambah mengatasi masalah-masalah yang timbul.

Hal yang sering tidak disadari adalah pola kerja berubah semakin reaktif dan bahkan kegagalan peralatan telah mengendalikan aktifitas perusahaan. Akibatnya sebagian besar sumberdaya dialokasikan untuk mengatasi kega-galan. Dan berpikir bahwa kegagalan pasti akan terjadi, sehingga kegagalan menjadi sesuatu yang biasa. “Pan-

dangan semacam itu harus diubah. Manual book bukan kitap suci yang tidak bisa diubah,” tegas Bagiyo Riawan.

Saat ini, lanjutnya, kemajuan manajemen strategik dan manajemen operasi-pemeliharaan telah mendorong banyak perusahaan untuk merubah pola tersebut menjadi proaktif terintegrasi. Selain itu, tata kelola operasi-pemeliharaan menjadi bagian integral dari strategik manajemen yang

Bagiyo Riawan : Buku Manual Bukan Kitab Suci

“In Today’s environment,

if you are still, you are aTo improve is to change, to be perfect is to change

often.”

6 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 7

Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan dan Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo meresmikan Gedung Knowledge Center UP Gresik yang juga dipergunakan sebagai Gedung Power Plant Academy.

Ruang kelas Power Plant Academy.

Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan, memberikan kuliah perdana di Power Plant Academy.

Page 5: Couching Counseling PJB

8 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 9

Laporan Utama

selalu diselaraskan dengan strategic goal perusahaan. Strategic management perusahaan dikonfigurasi ulang dan ditata untuk memastikan bahwa seluruh program yang dijalankan merupakan kaskade dari strategic plan-ning yang bertujuan untuk mencapai goal perusahaan, sehingga integrasi menjadi hal yang sangat penting.

Dalam kuliahnya Bagiyo Riawan mengatakan bahwa di Power Plant Academy peserta belajar menjadi dokter power plant, dan PJB telah memiliki ilmu anatomi pembangkit, mu-lai dari tubuh, tangan, kaki dan sebagainya. Selain itu juga ada rasa di dalamnya. Plant performance (EAF, SOF, EFOR dan SdOF) dapat digunakan sebagai diagnostik awal adanya kelemahan atau kekurangan dalam tata kelola pengusahaan.

Secara keseluruhan, Power Plant Academy menga-jarkan Power Plant Operation Excelence, yang meliputi:

POWER PLANT OPERATION EXCELENCE

Assset Management Maturity Mapping

l Asset Wellness yang meliputi: asset well-ness, house keeping, stores and spares, tool-ing, shops and crib, serta capital plant.

l Method and Process yang meliputi; works and planning control, reliability management, outage management, material management, dan efficiency management.

l Technology yang meliputi; efficiency tool, re-liability tools, dan CMS & EAMS.

l People yang meliputi; team work, aligment, lead-ership, culture, serta skill & knowledge.Selama hampir satu jam, Bagiyo Riawan mengajarkan

berbagai hal tentang method and process, diantaranya mengenai balancing process versus result dan mengapa perlu tata kelola yang “baku” dan diukur maturitasnya?

Juga tentang framework bussiness practice tata kelola pengusahaan pembangkit, termasuk business process the big “O” power plant management, business pro-cess maturity, serta integrated asset optimization. (*)

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dinilai

telah memiliki sistem tata kelola pembangkitan yang baik, dan telah terbukti meningkatkan perfomance unit pembangkitan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Tata Kelola Unit Pembangkit disusun secara sistematis sebagai pedoman bagi seluruh jajaran manajemen didalam menjalankan seluruh proses bisnis yang ada agar proses continuous improvement dapat berjalan pada arah yang benar dan pada akhirnya dicapai tingkat kinerja perusahaan yang optimal sesuai dengan yang diharapkan. Tata Kelola Pembangkitan PJB inilah yang diajarkan di Power Plant Academy.

Dalam buku direktori sistem tata kelola pembangkitan disebutkan bahwa secara garis besar, sistem tata kelola pembangkitan. “Buku direktori sistem tata kelola pembangkitan ini merupakan kurikulum dari Power Plant Academy,

yang nantinya tentu akan terus dikembangkan,” kata Senior Manajer Knowledge Manajemen, Adi Firmanto.

Tata Kelola Unit Pembangkit meliputi pemahaman tentang: v Work Planning and

Controling (WPC) : memberi pemahaman tentang proses bisnis operasi dan pemeliharaan. WPC manajemen diperlukan untuk memastikan pekerjaan direncanakan, dijalankan, dikendalikan, serta ditingkatkan (dilakukan improvement), dibutuhkan manajemen kerja yang sistematis menganut pola Plan - Do - Check - Action (PDCA). WPC merupakan kegiatan menyiapkan rencana kerja, penggunaan sumber daya, menjadwalkan, dan mengendalikan pelaksanaannya agar dicapai hasil kerja yang optimal.

v Manajemen Outage : memberi pemahaman proses sinergi dan berkesinambungan dari

kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pegendalian, monitoring, evaluasi dan rencana tindakan lanjut program pemeliharaan “planned outage”. Manajemen outage merupakan proses yang mengatur seluruh pekerjaan yang membutuhkan unit pembangkit dikeluarkan secara terencana dari sistem tenaga listrik. Manajemen outage mencakup pekerjaan pada saat pre outage, pekerjaan pada saat outage, dan pekerjaan paska outage (post outage).

v Manajemen Material : memberi pemahaman tentang pengelolaan material (spare part) dan tingkat ketersediaan serta kualitas kebutuhan material sebagai salah satu asset management yang sangat penting dalam pengelolaan unit pembangkitan. Manajemen material merupakan merupakan bagian hulu dari mata rantai proses bisnis penyediaan tenaga listrik yang harus dilakukan secara efektif agar dihasilkan sumber daya

Kurikulum Power Plant AcademySistem Tata Kelola Pembangkitan

Pembangkitan energi listrik merupakan

kegiatan 24 nonstop, karena energi listrik

harus selalu tersedia. Selain itu, Kompetisi

bisnis bidang ketenagalistrikan

menunjukan kecenderungan yang semakin meningkat, terutama dalam hal

kesiapan penyediaan tenaga listrik yang andal dan efisien.

Karena itu diperlukan sistem tata kelola

pembangkitan yang baik, agar PT PJB

dapat meningkatkan daya saing di pasar

tenaga listrik baik pada tataran nasional maupun internasional.

Laporan Utama

8 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 9

Gedung Knowledge Center UP Gresik yang juga

dipergunakan sebagai Gedung Power Plant Academy.

Page 6: Couching Counseling PJB

10 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

yang berkualitas, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat biaya. Manajemen material meliputi kegiatan manajemen pengadaan (material dan tools), manajemen penerimaan (material, tools, dan bahan bakar), manajemen inventory dan manajemen gudang.

v Manajemen Reliability : untuk menjamin tidak

terjadinya kegagalan pada seluruh peralatan saat dioperasikan, tidak mengalami derating, dengan biaya optimum dengan meminimalkan kegagalan dan penyebabnya, serta melakukan optimasi. Inti dari kegiatan Manajemen Reliability adalah menetapkan prioritas pekerjaan berdasarkan criticality ranking peralatan, menetapkan task jenis pemeliharaan yang tepat, merencanakan dan menjadwalkan pekerjaan, melaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaan dengan kualitas yang optimal, dan melakukan pengukuran, evaluasi dan peningkatan berkesinambungan.

v Manajemen Operasi : memberi pemahaman proses operasi sistem pembangkitan dan sistem penyaluran secara rasional dan ekonomis dengan memperhatikan mutu dan keandalan. Manajemen operasi mencakup kegiatan perencanaan operasi berdasarkan kebutuhan sistem dan kesiapan unit, pengoperasian, pengujian,

dan pengaturan jam kerja operasi peralatan, first line maintenance, optimasi pembebanan dan kinerja operasi, manajemen bahan bakar, emergency management, dan komunikasi dan pelaporan.

v Manajemen Efisiensi : memberi pemahaman dalam melaksanakan plant efficiency improvement, Manajemen operasi mencakup kegiatan monitoring data operasi, analisa, simulasi dan optimasi, cost and benefit analysis, rekomendasi improvement, melakukan perbaikan, dan evaluasi

v Manajemen Aset : memberi pemahaman tentang optimalisasi dampak bisnis berdasarkan atas biaya, kinerja dan paparan risiko, terkait dengan ketersediaan, efisiensi umur pakai dan regulasi (keselamatan atau kepatuhan pada aturan lingkungan hidup), dari aset fisik perusahaan.

v Manajemen Risiko : memberi gambaran tentang proses manajemen risiko. Program manajemen risiko membantu mengembangkan perencanaan bisnis tingkat stratejik dan operasional, serta meningkatkan probabilitas pencapaian sasaran stratejik jangka pendek dan jangka panjang. Kegiatan manajemen risiko meliputi identifikasi risiko, proses manajemen risiko, mitigasi risiko, dan monitoring risiko.

v Manajemen Kinerja : memberi pemahaman tentang pengukuran kinerja pembangkit. Kegiatan manajemen kinerja mencakup proses perencanaan, pengelolaan dan evaluasi kinerja, baik pada level organisasi maupun level individu.(*)

Dosen yang mengajar di Power Plant Academy semuanya dari PJB. Mereka antara lain:1. Setyanto Kresno Mukti2. Rahmad Lutfi3. Kurniawan4. Judi Rahmanu5. Bambang Tedjo Narsoyo6. Imron Fauzi7. Mistahul Huda8. Suhermanto9. Purwono Jati Agung10. Taguh W

11. Dedi Marsetioadi12. Mas’ud13. Sumono14. Hari Susanto15. Dawami16. Agus Wibawa17. Trinendya Gunawan18. Iwan Agung Firstantra19. Suryadi20. Ari Basuki21. Sunarto22. Paminto Adi Basuki23. Heru Sriwidodo Sari24. Moch Furqon Akhsani

DOSEN POWER PLANT

ACADEMY

Suasana perkuliahan di Power Plant

Academy.

Kegiatan yang merupakan program Corporate Social

Responsibility (CSR) itu dikemas dengan title PJB Peduli Prestasi, dihadiri Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH, Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan, dan Direksi PJB, para kepala sekolah SD, SMP, dan SMA, serta tokoh pendidikan di Surabaya.

Penghargaan berupa piagam dan uang tunai diberikan kepada siswa yang hasil Ujian Nasional (UNAS) tahun 2011 memperoleh rangking I, II dan III, serta putra/putri karyawan PJB yang berprestasi. Penentuan rangking UNAS ditentukan oleh Dinas Pendidikan Nasional kota Surabaya, sedangkan untuk

putra/putri karyawan PJB ditentukan kepala sekolah masing-masing. Besarnya bantuan untuk rangking I sebesar Rp 10 juta, rangking II Rp 7,5 juta, dan rangking III : Rp 5 juta. Penghargaan diberikan secara bergantian oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan, dan Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo.

Menurut Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo, kegiatan dengan tujuan mendorong para siswa untuk lebih berprestasi itu baru pertama diadakan, dan rencananya akan diselenggarakan setiap tahun.

Para siswa yang mendapatkan penghargaan tercantum dalam

PJB PeduliPRESTASI PENDIDIKANKepedulian PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) di bidang pendidikan tidak sekadar pemberian beasiswa atau membantu fasilitas pendidikan, tetapi juga memberikan penghargaan bagi siswa berprestasi dan meningkatkan soft kompetensi para pendidik. Itu terbukti dengan diselenggarakannya pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi dan talk show pendidikan yang diselenggarakan di PJB Kantor Pusat, Sabtu 9 Juli 2011.

tabel I. Satu diantara peraih nilai UNAS terbaik adalah putri karyawan PJB, yaitu Mutia Ernisa Hadid, putri Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir. Siswi SD Al Hikmah Surabaya ini masuk peringkat III UNAS Kota Surabaya.

Sementara talk show pendidikan dengan tema, “Pendidikan Berkarakter : Tingkatkan Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti,” menghadirkan pembicara antara lain: Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Prof Dr Zainudin Maliki, Wakil Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, dan Guru SD Muhammadiyah Belitung “Laskar Pelangi”, Muslimah. Bertindak sebagai moderator, Raden Rizki Mulyawan

Laporan Utama CSR-Pendidikan

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 11

Dirut PLN Dahlan Iskan (kanan), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (tengah), Dirut PJB Susanto Purnomo (kiri) dan Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH (ke-2 dari kiri) bersama pelajar berprestasi didampingi orangtua masing-masing.

Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan menyerahkan penghargaan pada siswa berprestasi.

Page 7: Couching Counseling PJB

Kertanegara Hayang Denada Kusuma atau yang lebih dikenal dengan nama Dik Doank.

Sedianya Dahlan Iskan juga menjadi narasumber, namun yang bersangkutan memilih menjadi pendengar. Alasannya, di forum itu banyak ahli pendidikan yang lebih layak menjadi pembicara. Meski demikian, Dahlan Iskan sempat mengungkapkan pengalamannya selama memimpin PLN, khususnya keterkaitan antara latar belakang pendidikan karyawan dengan perubahan.

“Ada yang bertanya kepada saya, bagaimana Anda bisa melakukan perubahan dalam waktu singkat? Saya katakan, ini karena karyawan PLN orang-orang pintar dan mayoritas

berlatar belakang pendidikan teknik. Mereka mudah diajak untuk berubah, sepanjang perubahan yang ditawarkan dapat ditrima logika. Karena itu, saya usulkan supaya fakultas teknik di negeri ini diperbanyak, supaya Indonesia cepat berubah dan cepat maju. Jepang dan China begitu cepat berkembang dan menjadi negara maju, karena mayoritas penduduknya adalah orang teknik,” kata Dahlan Iskan.

Kreativitas AnakMengawali talk show, Dik

Doank yang dikenal sangat peduli terhadap dunia pendidikan itu mengungkapkan bahwa pendidikan di Indonesia lebih menitik beratkan pada prestasi yang diukur dari nilai yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal. Pendidikan belum mendidik tingkat kreativitas anak bahkan membunuh kreativitas dan juga membunuh kepedulian terhadap alam sekitar. Pasalnya, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tertutup dalam sebuah ruangan, sehingga antara siswa dengan alam dipisahkan secara nyata.

Menurut Dik Dank, dengan cara seperti itu, sulit diharapkan masyarakat Indonesia mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan. “Bagaimana

memperlakukan anak didik berbeda antara satu dengan yang lainnya, sesuai dengan karakter siswa.

Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH mengamini. Dikatakan, hasil akhir berupa nilai mata pelajaran tertentu bukan merupakan tolok ukur baik bagi seluruh anak didik. Bahkan, menilai lulus tidaknya murid di tingkat SD, SMP, dan SMA dengan melihat angka akhir dari empat mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional selama ini tidak adil. “Kami bangga dengan diadakannya kegiatan ini. Kami harap para peserta seminar mulai dari kalangan pendidik, masyarakat, dan pemerhati pendidikan di lingkungan Surabaya dapat mencitrakan dirinya lebih baik lagi,” katanya.

Menurut Bambang, untuk mewujudkan pendidikan berkarakter hingga lahir generasi penerus yang memiliki karakter, harus dimulai dari hati yang bersih. Dengan hati yang bersih, maka muncul pikiran yang jernih, dan selanjutnya terwujud perilaku yang baik. “Perilaku yang baik bila dilakukan secara berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan itulah nantinya menghasilkan karakter yang baik, Jadi kuncinya ada pada hati. Karena itu pedidikan budi pekerti memegang peranan penting dalam mewujudkan pendidikan berkarakter,” kata Bambang DH.

Tentang pendekatan terhadap anak didik, Bambang DH sependapat dengan Muslimah, harus diperlakukan sesuai dengan karakter siswa. Namun kondisi ini sulit diterapkan di kota-kota besar dengan jumlah siswa mencapai 40 anak per kelas. Tidak mudah bagi seorang guru harus memperlakukan 40 siswa secara berbeda-beda. Idealnya, setiap guru mengajar 15 hingga 20 siswa, sehingga bisa mendalami karakter masing-masing siswa.(*)

anak mempunyai kepedulian terhadap lingkungan kalau mereka selalu dipisahkan dengan lingkungan,” kata pria kelahiran 21 September 1968 itu. Selain itu, lanjutnya, pendidikan budi perkerti telah luntur.

Prof Dr Zainudin Maliki tidak menyangkal kenyataan bahwa pendidikan di Indonesia belum mendidik tingkat kreativitas anak. “Padahal pendidikan harus berkembang seiring kemajuan zaman dan tidak selalu mengutamakan nilai pelajaran. Akibat paradigma yang mengutamakan nilai pelajaran di sekolah dibandingkan kreativitas anak, maka sampai saat ini banyak bermunculan kasus di duia pendidikan. Misalnya, kasus perjokian dan nyontek masal dalam pelaksanaan ujian nasional.” kata Zainudin.

Hal serupa diungkapkan Guru Sekolah Dasar Muhammadiyah Belitung “Laskar Pelangi”, Muslimah. “Saya tidak heran kalau terjadi contek masal dan sebagainya. Karena guru sekarang, apalagi dengan adanya sertifikasi, mereka dikejar supaya anak didiknya mendapatkan nilai bagus. Para guru tentu akan malu bila nilai anak didiknya tidak bagus. Sehingga mereka melakukan segala cara untuk mencapai target tersebut,” kata Muslimah, sembari mengingatkan pentingnya budi pekerti bagi anak didik.

Hal semacam itu menghilangkan nilai kejujuran yang seharusnya ditanamkan kepada anak didik, sehingga budi pekerti menjadi luntur. Apa yang dilakukan Muslimah selama ini adalah mengajar secara ikhlas dengan satu tujuan, menjadikan anak didik pintar dengan tetap memiliki nilai kejujuran dan budi pekerti yang baik. Itu sebabnya, wanita yang mendekati pensiun ini dalam mendidik siswa dilakukan dengan hati dan

Sosok Muslimah yang digambarkan Andrea Hirata dalam bukunya yang berjudul Laskar Pelangi memang menarik perhatian. Ia digambarkan sebagai seorang guru yang tulus dan

sederhana saat mengajar murid-muridnya di SD Muhammadiyah, Desa Gantong, Kecamatan Gantong, Kabupaten Belitung Timur. Penggambaran sosok Muslimah oleh Andrea itu tidaklah berlebihan. Rendah hati dan sederhana terlihat jelas saat Info PJB berbincang bersamanya. Wanita berkerudung ini tetap merasa biasa-biasa saja, meski pujian dan penghargaan terus mengalir.

“Saya tidak menyangka mendapatkan begitu banyak penghargaan, padahal saya biasa-biasa saja,” ujarnya mengawali perbincangan dengan Info PJB. “Semua ini gara-gara novel dan film Laskar Pelangi. Banyak yang datang ke rumah untuk bilang terima kasih. Saya bingung terima kasih kenapa, ketemu saja belum pernah. Terus dia bilang katanya saya sudah menginspirasi dia. Katanya saya itu obat hidupnya. Saya sampai bingung. Bahkan ada yang sampai menangis sambil memeluk saya,” tuturnya.

Muslimah adalah sosok guru yang sabar dan ikhlas dan gigih memperjuangkan sekolahnya yang hampir rubuh, serta ikhlas mengajar meski dengan imbalan kecil. Keteladanannya untuk memperjuangkan pendidikan membuatnya menjadi salah satu pahlawan pendidikan di Indonesia yang memperoleh penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan yang dianugerahkannya adalah Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Pendidikan.

Menurut dia, apa yang dilakukan di dunia pendidikan adalah sesuatu yang seharusnya dia lakukan sebagai seorang guru. Mengajar dilakukan dengan ikhlas karena merupakan ibadah, sebagimana pesankan kakek dan orangtuanya yang juga pendidik. Ia teringat cerita kakeknya di jaman penjajahan Belanda harus melarikan diri ke hutan hanya karena memperjuangkan hak masyarakat untuk bisa menikmati kekayaan alam di daerahnya, yaitu timah. Sang kakek akhirnya berjuang melalui dunia pendidikan, dan meminta anak dan cucunya melakukan hal yang sama. Mensejahterakan masyarakat melalui pendidikan.

Muslimah merasa senang karena saat ini masyarakat sudah dapat mengenyam dunia pendidikan dengan fasilitas yang memadai. Selain itu, masyarakat juga sudah dapat menikmati kekayaan alam di daerahnya, yang selama bertahun-tahun mereka perjuangkan. Sayangnya, kondisi yang sangat tidak diharapkan tiba-tiba muncul dan mengusik ketenangan Muslimah.

“Saat ini saya benar-benar mencemaskan generasi muda di Belitung. Mereka terlena dengan harta. Melalui penambangan timah, mereka dengan mudah mendapatkan uang jutaan rupiah dalam waktu singkat. Sayangnya, uang itu mereka hambur-hamburkan untuk kesenangan duniawi, yaitu untuk mabuk-mabukan dan main perempuan. Di daerah pertambangan bermunculan kafe-kafe yang menyediakan minuman keras dan perempuan nakal. Kalau dibiarkan berlarut-larut, generasi muda akan hancur. Kita harus bertindak untuk menyelamatkan mereka,” tutur Muslimah.

Muslimah mengaku telah mulai mengajar sejak tahun 1973 hingga saat ini. Sebelumnya tidak ada yang mengenal dia. Namun setelah terbit novel dan film Laskar Pelangi beredar, namanya langsung mencuat dan menjadi buah bibir di tanah air. Sejumlah penghargaan diterima, termasuk penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Diam-diam, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengidolakan dia dan ingin sekali bertemu. “Saya sangat berterima kasih terhadap PJB, karena melalui acara ini saya bisa bertemu dengan orang yang selama ini saya kagumi, yaitu Ibu Muslimah. Saya sudah lama ingin bertemu beliau, namun belum kesampaian, dan Alhamdulillah PJB telah mempertemukan saya dengan beliau,” tutur Tri Rismaharini. Muslimah pun tampak tersipu mendengarnya.

Selama dua hari di Surabaya, Muslimah menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat bersejarah, diantaranya; Makam Bung Tomo. Dia merasa perlu mendatangi makam pahlawan ini, karena selama ini semangat Bung Tomo selalu dikobarkan untuk memberi semangat murid-muridnya. “Datang ke Surabaya merupakan impian saya. Surabaya merupakan kota yang dijuluki kota Pahlawan merupakan kota yang luar biasa, karena telah mengobarkan semangat juang bangsa Indonesia. Impian kini saya sudah terwujud. Karena undangan PJB, saya bisa melihat Surabaya,” tuturnya.(*)

No. Nama Sekolah Keterangan1. Stefanus Gunawan K SMAK St. Louis 1 Surabaya Peringkat I UNAS Kota Surabaya2. Wiliam Putera Sukmajaya SMAK St. Louis 1 Surabaya Peringkat II UNAS Kota Surabaya3. Michael Austin Pradipta L SMAK St. Louis 1 Surabaya Peringkat I IIUNAS Kota Surabaya4. Aquila Carol Adimurti SMPN 1 Surabaya Peringkat I UNAS Kota Surabaya5. Nadira Desangga Putri SMPN 3 Surabaya Peringkat II UNAS Kota Surabaya6. Krisno Widodo SMPN 3 Surabaya Peringkat III UNAS Kota Surabaya7. Dita Ratnasari SDN Kaliasin I Surabaya Peringkat II UNAS Kota Surabaya8. Dio Afriansyah Putra Pradana SDN Rangkah VII Surabaya Peringkat III UNAS Kota Surabaya9. Mutia Ernisa Hadid SD Al Hikmah Surabaya Peringkat III UNAS Kota Surabaya10. Odelia Salsabila SDN Pacarkeling Surabaya Peringkat I UNAS tingkat sekolah

(putra pegawai PJB)11. Ahmad Murtaja Dzaky Ma’arij SD Al Falah Tropodo 2 Surabaya Peringkat III UNAS tingkat

sekolah (putra pegawai PJB)

CSR-Pendidikan CSR-Pendidikan

12 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Muslimah Cemaskan Generasi Muda

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 13

Talkshow Pendidikan Berkarakter dipandu Dik Doank (baju hitam) Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan penghargaan kepada siswa berprestasi

Dirut PLN, Dahlan Iskan.

Guru SD Muhammadiyah Belitung “Laskar Pelangi”, Muslimah

Page 8: Couching Counseling PJB

14 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 15

S alah satu undangan yang tampak sangat serius mengikuti talk show pendidikan yang digelar PJB, Sabtu 9 Juli 2011 adalah

Sirikit Syah, pengurus Ikatan Alumni Universitas Negeri Surabaya (IKA Unesa). Wanita yang dikenal aktif dalam dunia pendidikan dan banyak menulis di berbagai media massa ini merasa sangat terkesan atas pelaksanaan talk show tersebut. Berikut catatannya:

Hari Sabtu kemarin (9 Juli 2011) amat mengilhami bagiku. Saya menghadiri acara pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi (SD, SMP, SMA) oleh PJB. Saya sempat ngobrol gayeng dengan Pak Dahlan Iskan, Dirut PLN, bersama Dirut dan Komisaris PJB, serta Wakil Walikota Surabaya Bambang DH, di ruang transit sebelum acara dimulai. Obrolan yang amat mencerahkan: tentang pendidikan karakter, tentang antusiasme PJB menyalurkan CSR-nya secara bermanfaat.

Kemudian Bu Walikota hadir, pemberian penghargaan, dan talkshow bertemakan “Pendidikan Berkarakter: Tingkatkan Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti.” Bagus sekali temanya? Talk show-nya diisi oleh Prof. Zainudin Maliki (Dewan Pendidikan Jatim), Bambang DH dan Bu Muslimah (gurunya Laskar Pelangi), dengan host Dik Doank. Dik Doank amat bagus menjadi host bertemakan pendidikan. Berwawasan, keren.

Secara ringkas, inilah percikan-percikan inspirasi yang kudapatkan Sabtu kemarin:* Saya sangat terkesan dengan cara PJB menyalurkan

CSR-nya, untuk pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. Hal yang amat penting bagi manusia dan alam.

* Saya terkesan pada rapinya teman-teman PJB mengatur acara dan efisiensi waktunya. Boleh dikata acara mulai dan berakhir hampir tepat waktu. Para tamu (kebanyakan siswa dan orangtua, kepala sekolah, guru, dll) dilayani dengan amat baik.

* Bu Risma terharu sampai menangis dapat bertemu dengan idolanya, Bu Muslimah, dan mengikuti acara sampai selesai (biasanya Bu Risma cuma membuka, pidato, pindah tempat lain)

* Para pembicara talkshow amat baik, Bambang DH amat kaya data dan pengalaman, Prof Maliki amat filosofis, dan Bu Muslimah benar-benar layak mendapat penghargaan nasional berkali-kali, benar-benar pantas dihormati muridnya dengan persembahan buku hebat. Bu Muslimah bukan sekadar guru selebriti (dia merasa sekarang

menjadi selebriti karena sering terbang kesana kemari). She is the real inspiring teacher. Pantas terlahir seorang Andrea Hirata dari tangannya. Kunci keberhasilannya, katanya: men gajar dengan hati, dengan ikhlas, dan memperlakukan tiap anak berbeda sesuai karakternya (every body is unique). Sementara kebanyakan guru (terutama guru SD) memandang dan memperlakukan 40 anak di kelas secara general. Lebih dari itu, Bu Muslimah memiliki sense of humor (banyak nge-joke cara melayu), sense of art (menyanyi beberapa kali), dan motivator yang baik (persuasive approachnya pada audience, utamanya guru, bagus sekali).

Saya berangan-angan untuk mengundang Bu Muslimah suatu hari nanti, entah melalui ICMI atau IKA Unesa, untuk bicara di depan para guru SD dan SMP, memotivasi, menginspirasi. Benar-benar Sabtu yang baik.

Kesan mendalam juga disampaikan ‘Guru Laskar Pelangi’ Muslimah. “Saya bersyukur dan berterimakasih PT PJB turut perhatian dengan pendidikan demi masa depan bangsa. Kita sama-sama berdoa mudah-mudahan pengemban pendidikan akan melaksanakan tugas dengan baik penuh kejujuran, semoga PT PJB selalu mendapat bekah, amin,” tutur Muslimah. (*)

14 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Catatan Kecil Sirikit Syah

CSR PJB Bangkitkan Inspirasi

CSR-Pendidikan CSR-Sosial

Suasana PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Kantor Pusat, Sabtu, 2 Juli 2011 sangat berbeda dengan biasanya. Sebuah tenda besar terpasang

di halaman kantor, lengkap dengan kursi dan meja penerima tamu. Begitu matahari pagi muncul di ufuk timur, sekitar pukul 05.30 wib, terlihat para tamu mulai berdatangan, memasuki pelataran, mendaftar di meja tamu dan duduk di kursi yang telah disediakan. Panitia berseragam batik dengan warna dasar coklat tua dengan ramah menyambut kedatangan mereka.

Pagi itu memang PJB Kantor Pusat sedang punya hajatan, sunatan masal. Itu sebabnya, di bagian depan terpampang spanduk, “Khitanan Masal Gratis Sebagai Bentuk Peduli Lingkungan PT Pembangkitan Jawa-Bali.” Tidak kurang dari 140 anak disunat hari itu. Meski acara baru dimulai pukul 08.00 WIB, mereka sudah berdatangan sebelum pukul 06.00 WIB. “Biar dapat nomor urut kecil, supaya cepet selesai,” alasan mereka.

Sunatan masal merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun, untuk membantu masyarakat sekitar. Setiap tahun, kegiatan yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) itu selalu mendapat apresiasi masyarakat. Terbukti, pesertanya selalu meningkat, sampai-sampai penitia dengan terpaksa menolak. Ini tidak lepas dari pergeseran budaya Jawa, yang tidak lagi mencari ‘hari baik’ untuk mengkhitankan anaknya. Mereka menilai liburan sekolah merupakan saat yang tepat untuk mengkhitankan anak.

“Dulu kalau mengkhitankan anak harus menggunakan perhitungan yang didasarkan pada Primbon Jawa. Sekarang hitungan semacam itu sudah tidak dipakai lagi,” kata Sarjimin, warga Rembang, Jawa Tengah. Lelaki tua berbadan kurus itu datang ke PJB untuk melihat cucunya yang tinggal di Gayungan, Surabaya, mengikuti khitanan masal PJB.

Hal serupa diungkapkan Iwan, warga Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Lelaki yang bekerja sebagai ahli pemberantasan rayab ini mengaku kaget ketika anaknya yang tinggal bersama kakeknya di Surabaya memberi tahu kalau mengikuti khitanan masal. “Berhubung anak saya sudah ngotot ingin sunat, ya kita sebagai orangtua nurut saja,” tuturnya. “Kami bersykur PJB menggelar sunatan masal, karena dengan melalui kegiatan seperti ini, anak tidak takut untuk dikhitan, karena banyak temannya. Coba kalau ditawari untuk khitan sendiri, belum tentu anak saya berani,” imbuhnya.

Seperti tahun-tahun sebelumya, peserta khitanan masal mendapat bingkisan dari PJB berupa songkok, sarung dna sandal, lengkap dengan uang saku. Acara dibuka Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir, ditandai dengan pemotongan tumpeng. Suara tangis kerap terdengar dari balik bilik khitan, sesaat sebelum tenaga medis mengkhitan mereka. Hal ini membuat sebagian peserta merasa ketakutan hingga orang tua mereka harus sibuk menenangkan anaknya. Namun tidak jarang dari mereka justru senyam-senyum. “Ternyata tidak sakit,” ujar seorang bocah saat keluar dari bilik khitan. “Apa mama bilang, memang tidak sakit kok,” ujar mamanya smabil bergegas membawa anaknya pulang.(*)

Khitanan Masal Masih Diminati WargaSenior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir,

membuka khitanan massal di PJB Kantor Pusat.

Pelaksanaan sunatan masal.

Page 9: Couching Counseling PJB

16 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 17

Pembangkit Biogas PJB

Hasilkan Pupuk, Pellet dan Minuman Suplemen

Pembangkit listrik berbahan bakar kotoran ternak, bukan hanya menghasilkan

biogas, tetapi juga menghasilkan sejumlah produk sampingan yang bermanfaat

bagi petani dan peternak. Limbah biogas dapat dimanaatkan untuk pupuk

tanaman dan diolah menjadi pellet (pakan ikan). Bahkan para pengelola

pembangkit biogas mampu menciptakan minuman suplemen bagi ternak.

tanaman. Pupuk dari limbah biogas merupakan pupuk organik dengan kualitas yang sangat bagus untuk segala jenis tanaman. Pupuk dari limbah biogas sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia.” papar Salim, Ketua Kelompok Tani Karya Mulya, Dusun Rejoso, Desa Sumberrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, yang dipercaya mengelola

mesin penggiling daging yang dioperasikan secara manual. Produk sampingan biogas tersebut selain untuk dimanfaatkan sendiri juga dijual ke masyarakat dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan produk pabrik. Kelompok Tani Karya Mulya menjualnya pellet dengan harga hanya Rp 4.000/kg, sementara pellet pruduk pabrik makanan ternak harganya mencapai belasan ribu rupiah perkilogram. Kualitas produk tidak kalah dibanding hasil produksi pabrik. Dengan harga Rp 4.000/kg

PUSBANGDIKLAT Energi Terbarukan PJB

Saat ini, lanjutnya, limbah biogas tersebut baru sebatas dimanfaatkan untuk tanaman, belum dikembangkan ke produk lain. Baru di PUBANGDIKLAT dikembangkan menjadi pellet (pakan ikan) dan minuman suplemen bagi ternak. Pupuk organik dari limbah biogas juga telah dikemas hingga lebih mudah dalam pendistribusian dan pemanfaatan. Secara perlahan namun pasti, para penerima bantuan pembangkit biogas dari PJB didorong untuk memanfaatkan limbah biogas lebih maksimal, supaya mereka memperoleh penghasilan tambahan.

Untuk membuat pellet tidak terlalu sulit. Hanya dibutuhkan peralatan tambahan, berupa

kelompok tani sudah mendapatkan untung, meski tidak terlalu besar. Bagi mereka yang terpenting adalah dapat memanaatkan limbah dan membantu petani dan peternak.

Dalam rangka memasyarakatkan biogas, selain memproduksi pellet, pupuk tanaman, suplemen untuk tanaman dan perbaikan kerusakan tanah, serta minuman suplemen untuk ternak, PUSBANGDIKLAT Energi Terbarukan PJB juga memproduksi biogas isi ulang untuk warga sekitar. Sistem biogas isi ulang ini sama seperti pengisian ulang air minum mineral, namun yang membedakan materi yang diisi ulang, yaitu biogas yang dihasilkan dari proses fermentasi kotoran sapi di dalam reaktor. Sistem distribusinya menggunakan kantung plastik. (*)

CSR-Ekonomi

Hal ini bisa kita lihat di Pusat Pengembangan Pendidikan dan

Pelatihan Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (PUSBANGDIKLAT) Energi Terbarukan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) di Desa Sumberrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Sejumlah produk sampingan dihasilkan dari limbah biogas, diantaranya: pellet, pupuk tanaman, suplemen untuk tanaman dan perbaikan kerusakan tanah, serta minuman suplemen untuk ternak.

“Bukan hanya di PUSBANGDIKLAT, di semua pembangkit biogas bantuan PJB, para pengelolanya sudah diajarkan bagaimana memanfaatkan limbah biogas. Mereka memanfaatkan limbah cair dan limbah padat dimanfaatkan untuk pupuk

CSR-Ekonomi

16 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Senior Manajer Humas & CSR, Muhammad Munir menjelaskan produk sampingan Biogas pada tamu yang datang ke Pusbangdiklat

Page 10: Couching Counseling PJB

18 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 19

PLN Sebagai Penggerak Roda Ekonomi NasionalPT PLN (Persero) melalui Unit-Unit Pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia secara serentak kembali menggelar Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (GRASSS), Jum’at, 17 Juni 2011. PLN bertekad menjadi yang terdepan dalam pelayanan dan sebagai penggerak roda perekonomian nasional.

Pelaksanaan GRASSS Tahap II secara nasional ditandai dalam

apel pagi di Silang Monas Jakarta, dipipin Direktur Utama PLN, Dahlan

Iskan. Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo hadir dalam acara itu, bersama sejumlah karyawan UP Muara Karang. GRASSS Tahap II

berhasil menuntaskan sedikitnya 1 juta daftar tunggu permintaan sambungan listrik. Rinciannya:m 400.000 pelanggan untuk wilayah

operasi Indonesia Baratm 250.000 pelangan untuk wilayah

operasi Indonesia Timurm 350.000 pelanggan untuk wilayah

operasi Jawa-Bali.

Tahun lalu tepatnya pada 27 Oktober 2010 bersamaan dengan

Peluncuran Go Grasss 2 di Jawa Timur, dipimpin Direktur Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana.

Hari Listrik Nasional, PLN juga menyelenggarakan acara yang sama dan secara Nasional berhasil menyambung 1,1 juta sambungan listrik.

Menurut Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, banyak masyarakat yang sudah mengajukan pemasangan listrik baru cukup lama, namun belum terlayani. Mereka sudah masuk

memperkuat pasokan listrik di sejumlah daerah dengan telah mulai beroperasinya beberapa proyek pembangkit 10.000 MW Tahap 1, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Kemudian melakukan updating dan mengoptimalkan pembangkit, melakukan sewa pembangkit diesel di beberapa lokasi, perluasan jaringan, penambahan kapasitas dan jumlah

daftar tunggu selama setahun, bahkan ada yang sudah lima tahun. Kebanyakan yang masuk daftar tunggu itu calon pelanggan rumah tangga dengan daya 450 dan 900 Watt.

Sejalan dengan penuntasan daftar tunggu tadi, PLN telah melakukan beberapa upaya strategis agar dapat memenuhi permintaan sambungan listrik dari masyarakat. Diantaranya, upaya untuk

trafo serta upaya teknis lainnya sehingga setiap permintaan sambungan listrik dapat terlayani dengan baik.

Di Jawa Timur, GRASSS Tahap II dipusatkan di halaman Kantor APJ Surabaya Selatan, dipimpin Direktur Operasi Jawa-Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana, dihadiri Direksi PJB. PLN Distribusi Jawa Timur menargetkan penyambungan 91.500 pelanggan baru. Hasilnya, tersambung 144.000

Peluncuran Go Grasss 2 nasional di Monas Jakarta, dipimpin Dahlan Iskan.

Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan dan Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo, saat peluncuran Go Grasss 2 di Monas Jakarta.

Upacara peluncuran Go Grasss 2 di halaman APJ Surabaya Selatan.

Holding Holding

18 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 19

Page 11: Couching Counseling PJB

20 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 21

sambungan listrik baru. “Program GRASS merupakan salah satu bentuk pelayanan kami pada masyarakat,” kata I.G.A. Ngurah Adnyana.

Program GRASSS diharapkan mampu melindungi masyarakat (calon pelanggan) dari praktek-praktek kecurangan yang tidak terpuji, sekaligus berusaha mengikis habis praktek percaloan dalam penyambungan baru. Prosedur penyambungan sangat sederhana, yaitu:

m Calon pelanggan mendaftar, lalu dilakukan survei oleh petugas PLN untuk mengetahui apakah di lokasi calon pelanggan sudah terdapat jaringan distribusi atau belum.

m Jika secara teknis memungkinkan (terdapat jaringan distribusi), maka akan dikeluarkan Surat Izin Penyambungan (SIP).

m Selanjutnya, calon pelanggan

membayar Biaya Penyambungan (BP) dan Uang Jaminan Langganan (UJL), hari itu juga dilakukan penyambungan.

Sekalipun pada bangunan atau rumah belum ada instalasi listriknya, PLN tetap memasang kWh meter pada bangunan tersebut, dan sewaktu-waktu kalau bangunan itu sudah terpasang instalasi listrik, maka pelanggan tinggal menyalakan. Jika pada bangunan atau rumah calon pelanggan sudah ada instalasinya, namun belum dilengkapi Sertifikat Laik Operasi (SLO), maka calon pelanggan diwajibkan membuat surat pernyataan yang intinya bersedia mengurus atau melengkapi SLO.

Program GRASSS juga diharapkan mampu menekan rasio elektrifikasi yang secara nasional rata-rata baru masih berkisar 65 persen dan akan diupayakan terus hingga menjadi 85 persen pada tahun 2014. Ibarat mobil, PLN ingin menjadi roda depan,

sebagai penggerak roda perekonomian nasional. Selama ini PLN selalu menjadi roda belakang. Sektor ketenagalistrikan selalu berada di belakang perkembangan pembangunan dan perkembangan ekonomi. Pembangunan dan ekonomi sudah jauh di depan, PLN baru berusaha mengejarnya. Akibatnya terjadi krisis listrik yang meluas. Listrik tidak bisa memenuhi kebutuhan dan tuntutan kemajuan ekonomi dan pembangunan.

“Tanpa listrik yang baik, ekonomi tidak bakal tumbuh dengan baik” kata Dahlan Iskan pada suatu kesempatan. Kepada seluruh insan PLN, Dahlan Iskan mengajak untuk mengubah paradigma PLN yang selama ini menempatkan diri sebagai roda belakang pembangunan. Sekarang, sudah saatnya menjadi roda depan. Intinya, PLN harus menyediakan pasokan melebihi dari kebutuhan. (*)

Direktur Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana, melakukan penyambungan di rumah pelanggan.

Holding

20 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

PT Pembangkitan Jawa Bali meraih skor 85,01 (skala 100) dalam penerapan Good

Corporate Governance (GCG). Pencapaian dalam kategori ini secara umum menunjukkan implementasi prinsip-prinsip GCG yang baik, namun perusahaan perlu melakukan analisis terhadap setiap aspek untuk melihat parameter yang masih perlu diperbaiki dan parameter yang harus dipertahankan.

Demikian hasil asesmen penerapan GCG yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Pada dasarnya capaian setiap parameter bukanlah sebuah kondisi default, namun merupakan praktek yang bisa naik turun pencapaiannya. Karena itu kami berharap PT PJB tidak berhenti melakukan pengembangan dan penyempurnaan Good Corporate Governance perusahaan untuk makin meningkatkan nilai perusahaan bagi stakeholders,” kata PT. Kepala Perwakilan BPKP Jatim, Sidik Wiyoto, dalam laporan hasil asesmen.

Asesmen dilakukan 21 Maret sampai dengan 24 Mei 2011 untuk periode tahun 2010 dengan tujuan mengukur dan menguji atas penerapan GCG berupa gambaran kondisi secara umum di PJB sebagai informasi/masukan bagi pemegang saham, komisaris dan direksi dalam pengambilan keputusan penting menyangkut penerapan GCG di masa mendatang, serta memberikan gambaran hasil penerapan GCG di PJB. Asesmen meliputi

lima aspek governance, yaitu: hak dan tanggung jawab pemegang saham/ RUPS, kebijakan GCG, penerapan GCG, pengungkapan informasi (disclosure), dan komitmen.

Dari lima aspek pengujian terhadap penerapan GCG, persentase capaian tertinggi terdapat pada aspek pengungkapan informasi sebesar 98,03 persen yang ditunjukkan antara lain: perusahaan telah mengkomunikasikan penerapan GCG kepada stakeholders termasuk pemegang saham, telah memberi kemudahan akses bagi stakeholders untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan dan praktik GCG, serta telah menyusun laporan tahunan dengan muatan yang transparan dan disajikan tepat waktu.

Sementara itu, persentase capaian terendah terdapat pada aspek Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS sebesar 74,42 persen. Hal ini disebabkan adanya RUPS belum mengesahkan RJPP, proses pengangkatan komisaris tidak dilakukan melalui fit and proper test, RUPS belum menetapkan dan melakukan penilaian Komisaris secara formal, RUPS belum menetapkan dan melakukan penilaian kinerja individu direksi, dan RUPS belum menetapkan aturan tentang direksi yang berasal dari luar lingkungan BUMN.

Guna memperbaiki kinerja pencapaian praktik-praktik yang terbaik (best practices) dalam penerapan GCG, BPKP merekomendasikan beberapa hal yang perlu menjadi prioritas, antara lain:w Pemegang Saham/ RUPS hendaknya segera mengagendakan dan

mengesahkan RJPP, dan lebih transparan dalam pengangkatan Komisaris (menggunakan sistem fit and proper test), menetapkan sistem penilaian komisaris baik kolegial maupun individual, menetapkan aturan mengenai jumlah direksi independen dari luar lingkungan BUMN dalam anggaran dasar atau board manual, serta menetapkan sistem penilaian direksi baik kolegial maupun individual, serta melakukan penilaian kinerja individual direksi berdasarkan sistem penilaian dan target kinerja yang ditetapkan.

w Komisaris hendaknya merencanakan dan melaksanakan kegiatan Komisaris dalam rangka peningkatan citra perusahaan, baik secara personal maupun bersama-sama dengan manajemen, menyusun kriteria bagi calon Direksi dan melakukan usulan calon Direksi kepada Pemegang Saham, serta melakukan penilaian kinerja Komisaris baik kolegial maupun individual seperti telah diatur dalam Piagam Dekom secara self assessment.

w Pengawasan Intern (PI) hendaknya melakukan kegiatan pengujian/evaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal Perusahaan.

w Sekretaris Perusahaan hendaknya membuat laporan berkala mengenai capaian kinerja Sekper kepada Direksi.GCG merupakan salah satu kebutuhan bagi dunia usaha, yang harus

diterapkan baik oleh perusahaan publik maupun BUMN. Pemerintah telah mengatur tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN guna memberikan pedoman bagi BUMN dalam menerapkan GCG pada perusahaan masing-masing berdasarkan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, responsibilitas serta kewajaran “Keinginan PJB mengembangkan dan menerapkan GCG merupakan wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitasnya yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan berupa peningkatan kinerja dan penciptaan citra perusahaan yang baik.(*)

Holding

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 21

Page 12: Couching Counseling PJB

22 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 23

Inovasi

Berdasarkan kenyataan itu, Muh. AL-Ahyudi, Koko Nurdiono dan Muchamad

Hafid dari Unit Pembangkitan Gresik, mencoba melakukan modifikasi flame scanner gas turbin dengan harapan flame scanner dapat bekerja secara sempurna. Menurut mereka, ini sangat penting dikarenakan flame scanner menjadi salah

satu persyaratan yang harus di penuhi pada saat awal start up Gas Turbin. Hasilnya:q Meningkatkan kehandalan flame detector.q Mempermudah operasi start unit karena

tidak perlu men-jumper flame switch.q Mengurangi resiko unit trip saat start.q Meningkatkan efisiensi

biaya pemeliharaan akibat gangguan flame detector.Keberhasilan Muh. AL-Ahyudi,

Koko Nurdiono dan Muchamad Hafid melakukan modifikasi Flame Scanner Gas Turbin PLTGU Gresik dinilai sebagai karya inovasi terbaik tahun 2011. Itu sebabnya, dalam lomba karya inovasi di lingkungan PJB, karya inovasi mereka terpilih sebagai juara pertama.

Flame scanner terdiri UV scanner yang akan mendeteksi sinar UV dari hasil pembakaran awal. UV scanner sendiri disupply tegangan kurang lebih 700 Vac oleh trafo step-up dengan inputan 110 Vac. Jika sinar UV terdeteksi, maka akan terjadi loncatan electron pada bohlam UV scanner, frekuensi ini diterima oleh flame switch yang kemudian diterjemahkan oleh CPU Governor control bahwa telah terjadi pembakaran pada gas turbine dan sequence selanjutnya akan dijalankan.

Permasalahan yang sering muncul adalah telah terjadi firing pada gas turbine, tetapi flame scanner tidak mampu mendeteksi

Modifikasi Flame Scanner Gas Turbin PLTGU Gresik

HEMAT BIAYAWUJUDKAN KEANDALAN OPERASI

Pola operasi PLTGU gresik terutama pada blok II yaitu pemenuhan beban pada peak load atau beban puncak, jadi sering kali gas turbine start dan stop. Dengan pola operasi seperti itu, peralatan auxiliary terutama starting device harus dijaga kehandalannya. Sayangnya, salah satu starting device support, yaitu flame scanner sering kali tidak mampu mendeteksi dengan baik, sehingga gas turbine yang seharusnya melakukan akselerasi, justru trip. Kondisi ini bukan hanya mengganggu sistem, tetapi juga merugikan perusahaan.

Flame scanner gas turbin PLTGU

22 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

dengan baik. Sehingga gas turbine yang seharusnya melakukan akselerasi malah trip. Gara-gara flame scanner tidak berfungsi dengan baik, maka gas turbine harus start-up mulai dari awal kembali. Yang lebih menakutakan, tidak terjadi firing tetapi muncul sinyal palsu bahwa telah terjadi firing pada gas turbine, sehingga supply bahan bakar akan tetap mengalir. Jika terjadi penumpukan bahan bakar pada combuster chamber yang berlebih, sedang sistem penyalaan (ignition) tetap berlangsung, kemungkinan gas turbine meladak.

Berdasarkan dari data gangguan (work order) yang ada sejak 2007 – 2010 diketahui penyebab gangguan flame detector antara lain: flame scanner abnormal (91 persen), Connector loss contact (3 persen), sight glass kotor (3 persen), flame

switch abnormal (3 persen). Biaya pemeliharaan flame scanner abnormal cukup tinggi, belum lagi potensi pendapatan akibat gagal start.

Pada prinsipnya, cara kerja flame detector diawali dari proses pengapian yang dideteksi oleh flame scanner dengan supply 110 VAC kemudian di step-up menjadi 750 VAC. Jika terjadi pembakaran dalam UV tube, maka akan terjadi lompatan elektron dan terjadi aliran arus listrik kemudian signal ini akan diolah oleh flame switch yang akan menghasilkan signal digital yang akan menjadi inputan logic sequence CPU controller DDC. Apabila signal digital tersebut tidak datang maka CPU controller akan memerintahkan trip sehingga unit gagal start.

Flame scanner yang digunakan PLTGU Gresik adalah UV scanner yang terdiri atas trafo dan UV

tube. Berdasarkan pengetesan dan pengukuran maka diketahui 90 persen gangguan UV scanner disebabkan oleh penurunan kualitas trafo dan 10 persen karena life time UV tube. Yaitu trafo mengalami drop tegangan sampai 300 VAC. Dengan adanya drop tegangan ini UV tube menjadi tidak berfungsi. Diantara penyebab turunnya tegangan output trafo adalah menurunnya kualitas isolasi dari kawat email karena temperatur kerja trafo yang tinggi yaitu berkisar 110o C.

Untuk mengatasi permasalahan trafo adalah bagaimana meningkatkan kehandalan trafo dengan cara menurunkan temperatur kerja trafo menjadi lebih dingin sehingga kualitas kawat email trafo tetap terjaga. Jika kualitas kawat email trafo terjaga maka tegangan output trafo tidak akan drop dan flame scanner dapat berfungsi dengan baik. Berdasarkan data pengukuran, penempatan ulang trafo harus memenuhi syarat UV scanner dapat berfungsi baik dan signal flame detector dapat diterima oleh controller sequencer serta lebih handal dari desain sebelumnya yaitu :m Tegangan output trafo ≥ 500 VAC.m Tegangan output flame

switch ≥ 10 VDC.m Penempatan trafo menjauhi sumber

panas yakni area combuster.m Penempatan trafo harus

memudahkan proses modifikasi wiring.

m Penempatan trafo harus dalam keadaan tertutup agar lebih aman. Modifikasi dilakukan dengan

menempatkan trafo dalam panel tersendiri terpisah dari flame scanner sehingga tegangan output trafo

1 TIM INOvASI UP GRESIK

M. AL AHYUDI, lulusan STM Pembangunan Surabaya tahun 1990 dan bergabung dengan PT PJB sejak tahun 1992 di SEKTOR GRESIK BARU (PLTGU) pada bagian Kontrol & Instrument PLTGU. Jabatan sekarang adalah Teknisi Senior Corrective & Emergenci Instrument PLTGU UP Gresik.

KOKO NURDIONO,

lulusan ITS jurusan Teknik Fisika tahun 2005 dan bergabung dengan PT PJB sejak tahun 2006 sebagai siswa Pre Employment Trainee angkatan X di Unit Pembangkitan Gresik bagian control & Instrument. Jabatan sekarang adalah Assistant Engineer Pemeliharaan Kontrol Instrumen PLTGU.

MUCH HAFID, lulusan ITN jurusan Elektro tahun 2006 dan bergabung dengan PT PJB sejak tahun 2006 sebagai siswa Pre Employment Trainee angkatan X di Unit Pembangkitan Gresik bagian control & Instrument. Jabatan sekarang adalah Assistant Engineering Pemeliharaan Kontrol Instrumen PLTGU

Inovasi

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 23

Page 13: Couching Counseling PJB

24 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 25

dan tegangan output flame switch dapat tercapai dalam jangka waktu lebih lama dari sebelum modifikasi. Dengan adanya modifikasi pembuatan panel khusus trafo maka temperatur kerja trafo jauh lebih dingin menjadi sekitar 43 derajat celcius sehingga menurunkan beban trafo dalam bekerja. Setelah pengerjaan modifikasi wiring dan letak trafo maka dilakukan pengetesan terhadap tegangan output trafo dan sensitivitas UV tube. Dan diketahui bahwa dengan temperatur kerja yang relatif dingin tegangan trafo lebih stabil tidak mengalami penurunan tegangan dan UV tube lebih peka dalam mendeteksi api.

Selain diujicoba dengan modifikasi letak dan wiring trafo, Muh. AL-Ahyudi, Koko Nurdiono dan Muchamad Hafid juga mencoba memakai trafo non OEM karena harga trafo OEM yang mahal. Setelah dilakukan pengetesan dan pengukuran ternyata hasilnya sesuai dengan standart flame detector dapat berfungsi dengan baik. Mereka patut berbangga, karena Modifikasi flame detector yang dilakukan menghasilkan manfaat bagi unit Pembangkitan Gresik. Diantaranya : v Jumlah gangguan flame detector

berkurang. Modifikasi flame detector berhasil menurunkan tingkat gangguan flame detector yang semula untuk blok 2 rata-rata tingkat kegagalannya tiap

GT Flame AbnormalModifikasi Tanpa modifikasi

Trafo OEM Trafo non OEM Ganti Flame Scanner Ganti Trafo

1.1 2A Rp. 15.820.000 Rp. 9.242.500 Rp. 77.000.000 Rp. 7.150.000

1.2 2B, 3A Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.500 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000

1.3 2A, 2B, 3A Rp. 30.120.000 Rp. 10.387.500 Rp. 231.000.000 Rp. 21.450.000

2.1 2A, 2B Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000

2.2 2A, 2B,3B Rp. 30.120.000 Rp. 10.387.500 Rp. 231.000.000 Rp. 21.450.000

2.3 2B, 3A Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000

3.1 2A, 3B Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000

3.2 2A, 3A Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000

3.3 - - - - -

TOTAL BIAYA PEMELIHARAAN Rp. 190.910.000 Rp. 79.092.500 Rp. 1.309.000.000 Rp. 121.550.000

1-2 bulan menjadi minimal 6 bulan karena saat modifikasi sampai sekarang tidak terjadi gangguan flame detector yang diakibatkan oleh trafo abnormal.

v Meningkatkan kehandalan unit dan mengurangi resiko gagal start unit. Flame detector merupakan salah satu inputan sequence unit trip. Sehingga apabila flame detector ini gagal maka unit akan trip. Dan untuk menghindari trip, operator melakukan proses jumper pada flame switch. Proses ini membutuhkan ketepatan dan kecepatan koordinasi dengan operator CCR. Setelah modifikasi, kehandalan flame detector makin meningkat sehingga untuk proses unit start operator tidak men-jumper lagi dan tidak ada resiko unit gagal start karena flame abnormal.

v Meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan (lihat tabel I)Muh. AL-Ahyudi, Koko Nurdiono

dan Muchamad Hafid berharap modifikasi flame detector ini dapat diaplikasikan untuk unit pembangkit lain dengan sistem flame detector yang sama dengan unit pembangkit PLTGU Gresik, sehingga dapat menunjang kinerja operasi untuk mencapai target EAF top 10 persen pembangkit terbaik di dunia sesuai dengan visi PT Pembangkitan Jawa Bali.(*)

Tabel I : Perbandingan Biaya pemeliharaan gangguan flame detector

Penempatan Trafo Flame Scanner dalam panel

wiring penempatan trafo baru

24 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Inovasi

SCM dijalankan dengan prinsip tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat

waktu dan tepat harga. Sedangkan maturity level ditargetkan mencapai level 5, dimana data supplier sudah ada, data base on line dan terintegrasi dalam SIT, klasifikasi sesuai capability sudah spesifik per jenis barang atau jasa, identifikasi secara detail sudah ada, evaluasi kinerja dan monitoring performance terprogram secara periodik, data evaluasi kinerja terdokumen dengan baik, tertib dan ada approval, data supplier dan data kinerja sudah linked, fungsi pembinaan terhadap supplier sudah dilakukan secara periodik.

Untuk mencapai level itu, Catur Budi Prasetiyono, Charisma Reandrianto, Fahroni Ardi Ramadhan dan Nofri Puspito Wahyuningtyas dari UP Muara Tawar membangun suatu aplikasi online supplier master. Aplikasi ini memiliki tingkat keunikan tinggi, karena adanya integrasi total yaitu menggabungkan penilaian kinerja supplier dan penilaian kepuasan pelanggan, yang belum pernah dijalankan di unit pembangkitan manapun.

Menurut mereka, itu bisa terjadi karena dua hal. Pertama, UP Muara Tawar yang pertama kali membangun konsep aplikasi online supplier master berdasarkan tata kelola supply chain, kriteria Malcom Baldrige dan konsep Good Corporate Governance (GCG). Dengan modal itu akan mudah mengintegrasikan framework tata kelola SCM dan diimplementasikan di PT PJB Unit Pembangkitan Muara Tawar. Kedua, UP Muara Tawar telah mengimplementasikan supplier master yang terintegrasi penuh dengan sistem informasi dan teknologi, sehingga proses integrasi total dengan keseluruhan tata kelola unit pembangkitan bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Manajemen rantai pasokan atau Supply Chain Management (SCM) memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja pemeliharaan. Ini berarti, baik secara langsung maupun tidak langsung, SCM mempunyai andil besar dalam meningkatkan keandalan pembangkitan.

)))

Berdasarkan kajian kelayakan operasi, aplikasi online supplier master dapat dapat menurunkan WO backlog akibat keterlambatan kedatangan material, dapat memilih supplier yang kompeten di bidangnya, dapat mempercepat pemeriksaan barang, dapat mempetakan supplier berdasarkan kebutuhan material, dan mendukung kontrak kinerja bidang SCM. Sedangkan berdasarkan analisa risiko, aplikasi online supplier master akan meminimalisir risiko ketidaksesuaian antara permintaan dan barang yang dikirim akibat dari pemilihan supplier yang tidak kompeten, menghindari kesalahan memilih supplier yang masih dalam status black list, dan koreksi terhadap kinerja pelaksana pengadaan agar proses pengadaan dapat dilakukan lebih baik di masa datang.

Berikut rangkuman sebelum dan sesudah adanya aplikasi online supplier master di UP Muara Tawar:l Pengamatan yang sebelumnya hanya bisa dilakukan sebelum

tahun 2009, kini dapat dilakukan sejak 2009 sampai sekarang.l Prosentase WO Backlog karena menunggu kedatangan barang

yang semula sekitar 50 persen, menurun menjadi hanya sekitar 15 persen.

l Jangka waktu proses pengadaan barang yang sebelumnya 35 hari kerja (disebabkan pemilihan supplier yang belum tersimpan dalam satu aplikasi), sekarang menjadi 30 hari kalender, tanpa mengurangi hak pemasok untuk mendapatkan informasi.

l Jangka waktu pemeriksanaan barang sebelumnya sering harus “bolak-balik” pemeriksanaan dikarenakan dipasok oleh supplier yang kurang kompeten, sekarang menjadi lebih cepat dikarenakan pemilihan supplier yang sesuai dengan kompetensinya sehingga barang yang dipasok dapat dijamin kualitasnya.

l Bila sebelumnya tidak ada penilaian kinerja supplier sehingga tidak dapat melakukan pembinaan supplier, sekarang penilaian kinerja supplier dan hasilnya dilaporkan secara periodik. Hal ini menjadikan suatu pembelajaran bagi supplier untuk lebih berkomitmen dalam berpartisipasi di PT PJB.

l Bila sebelumnya tidak ada pengukuran kepuasan pelanggan, sekarang sudah ada pengukuran pelanggan sehingga menjadi proses pembelajaran bagi pelaksana pengadaan untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada supplier.Mengingat begitu besar manfaat aplikasi online supplier

master, Catur Budi Prasetiyono, Charisma Reandrianto, Fahroni Ardi Ramadhan dan Nofri Puspito Wahyuningtyas menyarankan supaya diimplementasikan di seluruh unit PJB dan dijalankan secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan barang yang tepat mutu, tepat harga, tepat waktu, memperhatikan K3 dan lingkungan serta mendapatkan supplier yang memiliki integritas tinggi dan mampu bekerjasama dengan perusahaan. Tidak terlalu sulit untuk mengimplementasikan, sebab aplikasi ini tidak membutuhkan biaya besar, data base mengambil dari MIMS ELLPISE. (*)

Aplikasi Online Supplier Master

Catur Budi P.

Charisma R.

Fahroni Ardi R.

Nofri Puspito W.

Suplier Ghatering UP Muara Tawar.

Inovasi

Page 14: Couching Counseling PJB

26 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 27

CWP (Circulating Water Pump) merupakan peralatan utama pendinginan dalam siklus

rankine pada sistem pembangkit listrik tenaga uap. CWP berfungsi sebagai pen-supply air pendingin di kondenser yang berguna untuk mengkondensasikan uap dari LP turbin, sehingga CWP memiliki peran yang penting, artinya bila terjadi gangguan pada CWP akan mengakibatkan pendinginan di condenser berkurang,sehingga akan mempengaruhi :tProses produksi listrik akan terganggu

, diantaranya berupa derating (penurunan daya mampu)

tJuga dapat mengakibatkan penurunan tekanan vakum di kondenser, jika tekanan vakum di kondenser turun sampai very low (571 mm Hq) maka unit akan TRIP.Dengan demikian keandalan CWP harus

selalu dijaga dengan selalu melakukan perawatan dan mengoptimalkan sistem proteksi dan interlock agar kinerja dari peralatan yang ada di dalamnya dapat beroperasi sesuai dengan yang direncanakan atau bahkan dapat melebihinya.

Salah satu alat bantu utama CWP adalah sistem lube water yang berfungsi sebagai air pelumas pada shaft CWP. Artinya bila

flow lube water dari air laut terjadi penurunan maka back-up solenoid valve akan energize (membuka) sehingga air dari service water akan mengalir ke shaft CWP untuk mem-back up aliran lube water air laut yang menurun, sehingga lubricating pada shaft CWP tetap terjaga.

Sistem interlock back up lube water CWP pada PLTU Gresik Unit 1-4 pernah tidak dapat bekerja karena flow switch rusak akibat terjadi penggaraman, dan flow switch absolute. Ketika CWP akan di start atau di stop, maka sinyal interlock CWP start atau stop di jemper di BTG. Dan jika terjadi actual flow lube water low, indikasi alarm di BTG tidak ada, dimana keadaan seperti ini dapat menggoreskan ruber bearing dengan shaft CWP dikarenakan flow lubricating berkurang.

Dengan tergoresnya (terjadi gesekan) rubber bearing dengan shaft sieve maka CWP mengalami keadaan abnormal, jika keadaan abnormal ini sampai menggerjakan proteksi motor CWP, maka CWP akan trip. Jika CWP trip, maka flow air pendingin di kondensor mengalami penurunan. Dengan penurunan flow air pendingin, maka aliran steam ke turbin akan dikurangi (bertujuan agar turbin tidak trip). Dan untuk mempertahanakn putaran turbin pada 3000 rpm akibat steam berkurang

Modifikasi Flow Switch dan Wiring Diagram BIAYA Rp 112.000 SELAMATKAN Rp 11 MILIAR

Flow switch lama

maka daya generator diturunkan juga atau unit mengalami derating (penurunan daya mampu).

Untuk mencegah tergoresnya (gesekan) rubber dengan shaft sieve ONP dikarenakan back up solenoid valve tidak energize (membuka) akibat system interlock abnormal, Budhy Hartono, Tuhalim dan Dody Awin Purjanto dari UP Gresik melakukan modifikasi system interlock dengan cara: memodifikasi wiring diagram system lube water dengan penambahan 1 buah relay, dan memodifikasi flow switch yang lama dengan flow switch baru yang tahan terhadap penggaraman (tahan korosi). Tujuannya, meningkatkan keandalan dan efektifitas system lube water CWP, mencegah terjadinya gesekan pada rubber bearing dengan shaft bearing akibat system lube water abnormal, dan mencegah turunnya efisiensi dan daya mampu pembangkit akibat ONP trouble dari system lube water abnormal.

Untuk menghindari dari korosi oleh kelembaban udara dan air laut, maka flow switch dilapisi dengan silicon red. Caranya sangat sederhana. Pertama, ujung Reedswitch disambungkan dengan ujung kabel dengan cara di solder. Setelah ujung reed switch disolder, lalu reed switch dimasukan ke slang, dimana ujung slang yang lain dimasukan silicon red sampai penuh (reed switch di cor dengan selicon red). Langkah ini bertujuan agar reed switch terhindar dari udara luar yang bertujuan untuk menghindari dari korosi. Untuk menghindari silicon red tidak keluar dari lubang slang selama proses pengeringan, maka kedua ujung slang ditutup dengan isolasi.

Setelah modifikasi wiring dan modifikasi

switch, maka dilakukan simulasi tes pada waktu CWP standby atau waktu CWP running, hasilnya sangat mengembirakan. Modifikasi yang dilaksanakan pada bulan April 2010 saat Simple Inspection PLTU Gresik itu hanya menghabiskan biaya Rp.112.000, yang dipergunakan untuk membeli Relay Omron 110 volt 1 EA, Soket relay 1 EA, Reed switch 1 EA, Kabel NYV 2 mm 10 Meter, Kabel Tie 150 mm 10 EA, Kabelskun 12 EA, Slang plastik 10 cm, dan Silicon Red 1 tube. Hasilnya, mampu menyelamatkan potensi pendapatan perusahaan sebesar Rp 11.627.168.000.

Angka sebesar itu diperoleh dengan perhitungan, tergoresnya (terjadi gesekan) rubber bearing dengan shaft sieve, ONP akan mengalami keadaan abnormal. Jika keadaan abnormal ini sampai mengerjakan proteksi motor ONP, maka ONP akan trip, sehingga flow air pendingin di kondensor mengalami penurunan. Akibatnya, aliran steam ke turbin dikurangi, energi listrik yang dibangkitkan juga diturunkan.

Budhy Hartono mencontohkan tejadinya penurunan daya mampu PLTU Unit 2 dari daya mampu maksimum dari 90 MW menjadi 45 MW atau rata-rata turun 45 MW selama 7 hari. Ii artinya kWh yang tidak dapat dibangkitkan mencapai 7.560.000 kw, dengan perhitungan: 7 hari x 24 jam (168 jam) dikali dengan 45000 kw (45 MW). Jika harga jual listrik PLTU Gresik Unit 2 sebesar Rp 1.538/kWh, maka potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp 11.627.280.000 (7.560.000 x Rp 1.538). Manfaat lain yang didapatkan dari modifikasi tersebut: flow low alarm dapat dimonitor dari CCR, System lubricating ONP lebih handal, dan keandalan unit terjaga.(*)

Inovasi Inovasi

Page 15: Couching Counseling PJB

28 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 29

LintasLintas

Implementasi Talent Management mengacu pada Surat Keputusan

Direksi No.119 K /010/DIR/2010 tentang Program Kaderisasi di Lingkungan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Tujuannya untuk mempersiapkan calon-calon pejabat struktural di perusahaan, anak-anak perusahaan/perusahaan afiliasi yang kompeten dan mampu membawa perusahaan menuju kepada tercapainya visi, misi dan strategi perusahaan. Penyiapan calon dilakukan melalui serangkaian proses yang terstruktur dan berkesinambungan dengan mengambil referensi sistem best practice yang telah sukses dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain yang telah mapan dalam hal ini.

Senior Manajer Perencanaan

SDM dan Fasilitas, Adi Setiawan menjelaskan, Talent Management merupakan salah satu best practices dalam pengelolaan SDM dewasa ini dalam menyiapkan karyawan yang akan menduduki posisi kunci di Perusahaan. “Melalui Talent Management akan dapat diidentifikasi karyawan yang mempunyai potensi dan track record kompetensi serta prestasi yang bagus untuk kemudian dikembangkan dalam suatu mekanisme yang terstruktur sebagai kader yang akan diproyeksikan untuk menduduki jabatan kunci di Perusahaan. Dengan demikian, investasi yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan dalam pengelolaan SDM akan lebih optimal karena merupakan bagian dari strategi Perusahaan Jangka Panjang

direktorat SDM, atasan langsung dan pejabat lain yang ditunjuk.

Sebelumnya, informasi pelaksanaan tahapan asesmen diumumkan secara terbuka melalui sarana komunikasi kedinasan perusahaan. Persyaratan administrasi proses seleksi talent management secara umum adalah berikut :]Grade minimal berada pada 3

grade di bawah jenjang jabatan yang dituju, khusus untuk jabatan Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan/Perusahaan Afiliasi minimal Karyawan yang menduduki jenjang jabatan Fungsional II atau Manajemen Menengah.

]Tidak sedang menjalani hukuman disiplin.

]Mempunyai PK minimal Optimal selama 2 (dua) semester berturut-turut.

]Sehat jasmani dan rohani.]Usia maksimal 50 tahun.]Pendidikan minimum S1

diprioritaskan S2 (untuk jenjang jabatan manajemen atas) minimum S1 (untuk jabatan direksi/komisaris anak perusahaan/perusahaan afiliasi dan jenjang jabatan manajemen menengah), minimum D3 (untuk jenjang jabatan manajemen dasar), dan minimum SMU/sederajat (untuk Jenjang jabatan supervisor atas dan supervisor dasar).Bagi karyawan yang memenuhi

semua persyaratan administrasi yang telah ditentukan akan diumumkan dan diwajibkan untuk mengikuti seluruh tahapan talent management melalui sarana komunikasi kedinasan perusahaan. Bagi karyawan yang memenuhi persyaratan administrasi namun tidak bersedia untuk mengikuti proses talent management diharuskan membuat pernyataan ketidaksediaannya yang ditandatangani oleh atasan langsung dan pimpinan tertinggi di unit kerja.

Pelaksanaan mapping soft competence / soft skill dilakukan melalui asesmen psikologi. berdasar level kompetensi. Misalnya level kompetensi manajemen atas, maka mereka harus mengikuti psikotest yang meliputi: paper & pencil test, wawancara psikologi, leaderless group discussion, case analysis. in tray/

in basket, dan presentation (case analysis). Sedangkan untuk supervisor dasar cukup mengikuti paper & pencil test, wawancara psikologi, dan leaderless group discussion. Untuk memperoleh hasil asesmen terlebih dahulu dilakukan penentuan persyaratan profil psikologi (psikogram) berdasarkan level kompetensi. Contoh level kompetensi lihat tabel I.

Pelaksanaan dan hasil asesmen psikologi bisa melibatkan provider/lembaga psikologi. Dan untuk melengkapi penilaian potensi berdasarkan hasil psikotes, dibentuk panel manajemen (expert panel) yang terdiri dari unsur bidang/direktorat SDM, atasan langsung dan pejabat lain yang ditunjuk. Penilaian yang dilakukan expert panel merupakan penilaian terhadap karyawan berdasarkan kompetensi yang telah ditunjukkan sehari-hari serta validasi terhadap track record karyawan. Unsur penilaian dalam panel managemen meliputi dua aspek yaitu:pAspek hard skill. Penilaian dalam

tahap panel manajemen terhadap hard skill didasarkan pada penilaian: kinerja sehari-hari dan

TALENT MANAGEMENTPotret Potensi dan Kompetensi KaryawanGuna menjamin keberhasilan perusahaan mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mengimplementasikan talent management. Melalui kegiatan talent management secara transparan, obyektif, dan profesional diharapkan dapat diperoleh gambaran potensi dan kompetensi setiap karyawan sehingga dapat dikembangkan dan diposisikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan

SDMSDM

dan dilakukan sesuai kebutuhan. Melalui konsep Talent Management, pembinaan dan pengembangan kader akan lebih fokus dan spesifik sesuai dengan karakteristik jabatan yang diproyeksikan.” kata Adi Setiawan, didampingi Manajer Perencanaan Organisasi dan SDM, Dedi Budi Utomo.

Pelaksanaan talent management diawali dengan asesmen terhadap SDM yang meliputi: seleksi potensi (melalui psikotest dan wawancara psikologi, panel manajemen terhadap track record karyawan), seleksi kompetensi (melalui wawancara berbasis kompetensi dan presentasi), serta seleksi kesehatan (bila diperlukan). Asesmen diselenggarakan minimal satu tahun sekali. Panel manajemen terdiri dari unsur

pencapaian SKP. Rentang nilai yang digunakan adalah 1-5. Nilai 5 (baik sekali), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), dan 1 (kurang sekali).

pAspek soft skill. Penilaian dalam tahap panel managemen terhadap soft skill didasarkan pada penilaian: kerjasama dalam 1 bidang dan antar bidang, dan integritas (disiplin, kejujuran). Rentang nilai yang digunakan adalah 1-5. Nilai 5 (baik sekali), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), dan 1 (kurang sekali).Bobot penilaian dari atasan

langsung adalah dua kali penilai yang lain.

SELEKSI KOMPETENSISeleksi kompetensi merupakan

tahapan seleksi untuk mengetahui kompeten tidaknya seorang karyawan berdasarkan standar kompetensi jabatan tertentu. Penilaian kompetensi meliputi :PKompetensi inti (core competency)

yaitu: jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan.

PKompetensi peran (role competency) yaitu jenis kompetensi yang diperlukan pada jabatan

Page 16: Couching Counseling PJB

30 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 31

SDM

tertentu di perusahaan baik jabatan struktural maupun fungsional.

PKompetensi bidang (hard/technical competency) yaitu jenis kompetensi yang diperlukan sesuai dengan jenis profesi dari masing-masing karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan secara teknis baik jabatan yang bersifat struktural maupun fungsional

PStandar penilaian kompetensi mengacu pada direktori kompetensi yang terbaru. (jika terdapat perubahan standar yang digunakan akan diinformasikan pada masing-masing bidang SDM & Administrasi unit). Penilaian untuk kompetensi dapat dilakukan melalui:

PPenilaian Sistem Manajemen Unjuk Kerja Karyawan (SMUK). Penilaian kompetensi inti dan peran dapat dilakukan dengan berdasarkan pada penilaian SMUK yang dilakukan oleh multi rater. Nilai yang digunakan adalah nilai SMUK semester yang paling akhir.

PWawancara Berbasis Kompetensi (WBK). Penilaian dilakukan oleh tim penilai melalui proses wawancara (dan presentasi jika diperlukan) pada karyawan. Tim penguji beranggotakan karyawan yang telah memiliki sertifikasi wawancara berbasis kompetensi. Tim penguji memiliki level kompetensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan level kompetensi peserta yang diuji.

KATEGORI KARYAWANHasil asesmen direkapitulasi

dan dilakukan pengkategorisasian berdasarkan pada potensi dan kompetensi.

Kategori tersebut adalah sebagai berikut:mStar : Kategorisasi bagi karyawan

yang memiliki potensi dan kompetensi yang tinggi.

mWorkhard : Kategorisasi bagi karyawan yang memiliki potensi rendah sampai sedang dan kompetensi yang tinggi.

mUnder achiever : Kategorisasi bagi karyawan yang memiliki potensi tinggi dan kompetensi yang rendah-sedang

mNon potensial : Kategorisasi bagi karyawan yang memiliki potensi dan kompetensi yang rendahBatasan skor kategorisasi

lihat diagram I. Tahapan setelah dilakukannya mapping dengan seluruh tahapan seleksi adalah dengan melakukan pembinaan. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dan kompetensi. Pembinaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kategori hasil asesmen kaderisasi (talent management), dan masa waktu yang diperlukan untuk menduduki jabatan/posisi tertentu.

Untuk menduduki jabatan tertentu, kader/talent dengan kategori star akan mendapatkan pembinaan untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan (training leadership dan kompetensi teknis yang terkait dengan proyeksi jabatan/job family tertentu), coaching, mentoring, dan counselling (kader akan diberikan pembinaan oleh mentor yang ditunjuk oleh perusahaan/atasan kader).

Untuk menduduki jabatan tertentu, kader/talent dengan kategori workhard akan mendapatkan pembinaan untuk peningkatan kompetensi melalui

pelatihan, coaching, mentoring dan counseling, job enrichment (workshop, seminar/forum ilmiah, menjadi anggota lembaga profesi, ditugaskan dalam tim-tim kerja, penunjukkan sebagai pelaksana harian).

Sedangkan bagi peserta mapping yang masuk dalam kategori underachiever dan non potensial akan dilakukan pembinaan sesuai kebutuhan masing-masing individu yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan kompetensi melalui: pelatihan, job enrichment, job assignment (kader diminta menganalisa dan menyelesaikan masalah-masalah kritikal dalam bidangnya), job enlargement (penugasan pada jabatan yang lain pada bidang yang sama), serta couching, mentoring, dan councelling. Hasil pembinaan yang masuk dalam kategori under achiever dan non potensial akan dinilai melalui asesmen kader pada periode berikutnya untuk mendapatkan kategori setelah dilakukan pembinaan.(*)

Selain itu, setiap karyawan dapat membuat form surat kuning secara online dan memonitor

proses approvalnya, dan setiap atasan yang diberi hak akses dapat melakukan approval secara online seluruh form surat kuning dari bawahannya.

Berbagai fitur tersedia dalam aplikasi absensi online, diantaranya: informasi absensi pegawai tiap bulan, informasi karyawan yang terlambat dan tidak masuk tiap bulan, informasi jam kerja kumulatif pegawai tiap bulan, rekapitulasi surat kuning, setting input data hari-hari libur selama setahun, setting input skema jam terlambat, setting input jam kerja harian, setting input hari-hari cuti bersama, approval surat kuning, dan pendelegasian approval surat kuning

Aplikasi absensi menggunakan browser mozilla firefox denagn alamat http://absensi.ptpjb.com. Karyawan yang ingin memantau absensi, terlebih dahulu harus login dengan memasukkan nama, nomor induk dan password. Menu yang Ditampilkan antara lain:

8Review Absensi : menampilkan informasi absensi user pada periode tertentu.

8Review Jam Kerja Karyawan (JKK): menampilkan informasi jumlah jam kerja kumulatif user, yang disebabkan terlambat, lupa checklog dan tidak hadir (sakit dan cuti) pada periode tertentu.

8Review Potongan : menampilkan informasi jumlah potongan penghasilan user, yang disebabkan terlambat,lupa check log,dan tidak hadir (sakit,cuti) pada periode tertentu.

8Input Surat Keteterangan Kehadiran : menampilkan form isian surat kuning.

8Data Keterangan Kehadiran : menampilkan monitoring status approval (sedang proses atau ditolak) terhadap pengajuan surat kuning user.

Sedangkan login sebagai atasan hanya diberikan kepada manajer, senior manajer, dan general manajer. Menu yang ditampilkan antara lain:

1Review Absensi Pegawai : menampilkan informasi presensi karyawan pada satu subdit/unit dalam satu bulan.

1Terlambat & Tidak Masuk : menampilkan informasi karyawan terlambat dan tidak masuk pada satu subdit/unit dalam satu bulan

1Jam Kerja Karyawan : menampilkan informasi jam kerja kumulatif karyawan pada satu subdit dalam satu bulan.

1Approve Kehadiran : menampilkan daftar surat kuning yang perlu di approval.

1Delegasi User : digunakan bila atasan sedang berhalangan hadir sehingga fungsi approval dilakukan oleh user lain yang ditunjuk oleh atasan. (*)

>>> Aplikasi Absensi OnlineSDM

Guna memudahkan karyawan memonitor absensi untuk

dirinya sendiri dan juga memudahkan atasan

memantau absensi anak buahnya, PT Pembangkitan

Jawa-Bali (PJB) mengaplikasikan absensi

berbasis web. Melalui sistem ini, potongan penghasilan

absensi dan jam kerja kumulatifnya dapat dimonitor secara langsung, tanpa harus

menunggu pemberitahuan dari subdit SDM.

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 31

Page 17: Couching Counseling PJB

32 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 33

SDM SDM

keterbatasannya jika tidak mengetahui jawaban akan sesuatu, mampu menempatkan diri terhadap perubahan di berbagai situasi, dan mampu menanggapi perbedaan kepribadian antar individu termasuk kemampuan belajarnya, terbuka terhadap kritik.

Sementara seorang konselor secara umum harus bersikap dewasa, memiliki sifat hangat serta empati yang tinggi, bersemangat dan tidak mudah kecewa atau frustasi. Secara

Meningkatkan Peformance Karyawan

diperlukan adalah coaching. Coaching dan counseling dibedakan berdasarkan jenis sumber masalah yang menghambat kinerja seseorang, seperti terlihat pada tabel I.

Meskipun berbeda, namun keduanya mempunyai tujuan yang bisa dikatakan sama, yaitu:RMengubah performa ataupun

tingkah laku yang tidak tepat menjadi baik sesuai dengan standar perusahan.

RMeningkatkan produktifitas.RMengetahui kekuatan

(strength) dan kelemahan (weakness) karyawan. Data - data tersebut dapat direkam untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan promosi.

RMengetahui sejarah perkembangan kematangan karyawan.

RMenjadikannya sebagai wahana untuk mengoptimalkan pengembangan diri dan performa karyawan

RSebagai proses yang bertujuan membantu karyawan agar bisa menunjukkan kinerja yang optimal, Dalam melakukan

coaching, seorang coach harus menunjukkan perhatian terhadap staf dengan menjadi pendengar yang baik, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, menghormati perbedaan, menunjukkan sikap tubuh rileks, dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan dari staf. Selain itu, coach harus bersemangat, optimis, selalu siap sedia, menghargai waktu, mampu menciptakan suasana santai dan menjadikan gurauan saat terjadi gap antara harapan dengan kenyataan yang terjadi (tidak mudah panik dan stres).

Seorang coach juga harus menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh staf dengan penuh perhatian dan mengakui

Baik coaching maupun counseling melekat pada diri seorang pemimpin, karena job description

seorang pemimpin pada dasarnya adalah mengelola manusia, setelah itu baru mengelola pekerjaannya. Seorang pimpinan memiliki tanggung jawab dalam memastikan pencapaian sasaran unit kerjanya. Tugas pemimpin adalah memastikan karyawannya mampu bekerja optimal untuk bisa meraih sasaran bersama. Keberhasilan seorang pemimpin sangat besar dipengaruhi oleh sejauh mana ia bisa mengelola kinerja karyawan dalam proses pencapaian sasaran.

“Menjadi pemimpin saat ini tidak lagi cukup bermodalkan visi, misi, sistem penghargaan, maupun sistem hukuman yang jelas. Pemimpin juga menjadi figur yang bertugas mengasuh anggota unit kerjanya untuk bisa bekerja secara maksimal sesuai potensinya masing-masing. Menjadi tanggung jawab pemimpin apabila anggota unit kerja tidak bisa menunjukkan kinerja terbaiknya. Karena itu coaching dan counseling merupakan sebuah keniscayaan, mau tidak mau harus dilakukan seorang pemimpin di segala tingkatan,” kata Senior Manajer Administrasi, Ustria, saat berbicara dalam Media Club Pustaka PJB Kantor Pusat beberapa waktu lalu..

Menurut paradigma change management, keberhasilan organisasi terletak pada kemampuannya beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang muncul di lingkungan. Pemberdayaan karyawan menjadi penting dalam upaya membentuk pribadi yang mampu beradaptasi terhadap perubahan. Penerapan coaching dan counseling yang efektif oleh pemimpin akan membantu karyawan untuk selalu belajar mengatasi masalah secara mandiri, dan pada akhirnya melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pribadi mereka secara berkesinambungan.

Proses coaching dan counseling memang seringkali dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yang mendasar di antara kedua proses ini. Kurangnya pembahasan mengenai coaching dan counseling sering kali menyebabkan pemimpin melakukan kedua proses ini secara kurang tepat. Kebanyakan pemimpin menganggap coaching dan counseling sebagai satu hal, atau bahkan tertukar antara konsep coaching dan counseling.

Untuk menentukan sikap apakah seorang pemimpin harus melakukan coaching ataukah counseling, terlebih dahulu harus mengidentifikasi yang dihadapi staf. Jika berkaitan dengan motivasi, sikap/perilaku dan emosi, maka penyelesaian yang tepat adalah melalui counseling. Jika berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan, maka yang

khusus, konselor harus peduli terhadap orang lain, mempunyai kemampuan mendengar secara aktif, menikmati saat berinteraksi secara verbal dengan orang lain, memiliki rasa empati dan pengertian, mampu mengendalikan emosi, sering melakukan intropeksi diri, rela berkorban (mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi), dan mampu menjaga hubungan dekat secara emosional dengan orang lain.

Yang perlu diperhatikan

Coaching adalah kegiatan yang dilakukan oleh

atasan untuk melatih dan meningkatkan wawasan,

kemampuan & keterampilan staf, serta untuk membantu

bawahan mengatasi berbagai hambatan teknis

pekerjaan agar tercapai prestasi kerja yang optimal.

Sedangkan counseling merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh atasan untuk membantu staf

menemukan pemecahan dari masalah pribadi yang

mempengaruhi prestasi kerja, untuk pembentukan

sikap kerja positif, penyesuaian diri terhadap

tuntutan perubahan ataupun perkembangan perusahaan

dan penyesuaian sosial.

32 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 33

Page 18: Couching Counseling PJB

34 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 35

SDM

seorang pemimpin dalam melakukan coaching dan counseling adalah:mCiptakan suasana yang

hangat dan ramah agar karyawan merasa diterima, dimengerti dan rileks.

mPerhatikan, dengarkan dan hargai ungkapan, pendapat dan perasaan karyawan.

mJadilah fasilitator, jangan hanya memberi instruksi.

mJadilah pengamat yang tidak men-judge, jangan mematikan ide, gagasan atau inisiatif.

mBawa dia ke pemahaman seputar poin-poin penting, jangan mendekte setiap detail.

mAjukan pertanyaan dan pilihan, dan jangan memutuskan jawaban.

mUji kemampuan dalam menguasai hal-hal yang detail, tidak sekadar menyalahlkan di akhir episode.

mTantanglah persepsinya atau ajak dia untuk membuktikan, jangan memastikan bahwa dia salah.

mFokus pada problem

sekarang dan peluang di hari esok, jangan mengungkit kesalahan masa lalu.

mArahkan dia untuk mengambil tindakan, jangan menyuntikkan ketakutan lalu menjadi orang yang serba takut untuk melakukan sesuatu.

mDorong dia untuk memenuhi target atau standarnya lalu dihargai, jangan sampai tidak memberi tanggapan apa-apa, cuek dan tidak ada penghargaan.

mAjak dia untuk menilai langkahnya sendiri, jangan menilai seluruhnya.

mRumuskan lagi target berikutnya sesuai keadaan (dinamiskan standar), jangan reaktif, sesuai mood sesaat, tidak ada planning yang jelas, tidak memiliki catatan perkembangan atau record.Khusus untuk counseling,

waktu keseluruhan yang efektif untuk melakukan satu kali konseling adalah sekitar 45-50 menit. Pada 5 – 10 menit

pertama adalah waktu untuk melakukan briefing/pendekatan dengan staf, membangun suasana nyaman dan santai sekaligus rasa percaya staf. Fokuskan pada satu masalah jangan melebar dari tujuan awal, dan sebelum mengakhiri sesi perlu merangkum apa saja yang telah dicapai selama proses konseling (merupakan inti dari proses awal hingga akhir) rangkuman yang dibuat bersifat singkat, jelas dan tidak mengambang. Selanjutnya pada saat mengakhiri sesi konseling, pimpinan dan staf harus memiliki pemahaman yang sama bahwa kasus telah selesai, jangan berpindah ke kasus lain, jika memang diperlukan sisakan untuk sesi berikutnya.

PEDOMAN PRAKTIS4Jika Anda sebagai atasan

yang memanggil staf, jelaskan alasan dan tujuan panggilan. Jika inisiatifnya datang dari staf, bantulah ia menjelaskan tujuan kedatangannya.

4Uraikan masalah performance dan bidang kerja yang perlu diperbaiki (dengan target yang kongkrit), jelaskan juga akibatnya terhadap unit kerjanya, unit lain, perusahaan dan diri karyawan.

4Bantu karyawan menemukan penyebab utama dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap munculnya masalah.

4Dorong karyawan untuk menemukan cara-cara melakukan perbaikan. Berikan pengarahan dan nasihat bila dipandang perlu.

4Berikan informasi mengenai kebijakan, aturan, situasi-kondisi perusahaan yang dapat membantu karyawan mengambil keputusan.

4Sepakati tindakan yang akan di jalankan.

4Tentukan jadwal pertemuan selanjutnya untuk mengetahui kemajuan perbaikan. (*)

34 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Pengembangan Usaha

PJB Services dipercaya untuk mengoperasikan PLTU Galang

Batang, 2 x 22 MW milik PT Capital Turbin Indonesia (CTI). Sesuai dengan kontrak pelaksanaan Operation and Maintenance (O&M) PLTU yang dioperasikan dengan bahan bakar batubara itu berlangsung selama 7 tahun, terhitung sejak Comercial of Date (COD). Ini merupakan kontrak kedua PT PJB Services dengan swasta, setelah sebelumnya PJB ervices dipercaya melaksanakan O&M PLTU Kremasan. Selama ini PJB Services lebih banyak menangani pembangkit di lingkungan PT PLN (Persero).

Direktur Perencanaan dan Pemasaran, Trimurti Ekho, mengungkapkan, pelaksanaan COD semula dijadwalkan Juli 2011, namun mengalami keterlambatan. Bagi PJB Services, keterlambatan COD bukan sesuatu yang merugikan perusahaan, karena kontrak mulai diberlakukan sejak COD. “Dengan ditandatanganinya kontrak O&M dengan PT CTI, maka target perolehan pendapatan PT PJB Services yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011 sebesar Rp 244 sudah terlampaui,” kata Ekho.

PJB Services diminta mampu membangkitkan 24 juta kWh per tahun. Menurut Ekho, angka ini terlalu tinggi. Berdasarkan perhitungan PJB Services, PLTU Tanjung Pinang 2 x 22 MW menghasilkan sekitar 23 juta kWh. Belum ada titik temu, akhirnya disepakati

untuk menunggu hasil produksi energi listrik yang dibangkitkan selama masa garansi. Jadi, pada tahun pertama bersifat service base. Artinya, kita hanya mengoperasikan. Bila energi listrik yang dihasilkan pada tahun pertama (masa garansi) mampu mencapai 24 juta kWh, maka target yang ditetapkan dalam kontrak sebesar 24 juta kWh pertahun. Namun jika kurang dari 24 juta kWh, kontrak yang ditetapkan sebesar 23 juta kWh pertahun.

“Kalau dalam masa garansi ternyata energi listrik yang dibangkitkan kurang dari 23 juta kWh, tentu kami akan mengajukan beberapa usulan penyempurnaan supaya PLTU tersebut mampu membangkitkan energi listrik 23 juta kWh pertahun. Untuk melaksanakan jasa O&M di PLTU Tanjung Pinang, PJB Services menugaskan 76 personil, termasuk seorang kepala sektor,” kata Ekho.

Dalam kontrak antara PT CTI dengan PLN, PLTU Batang Galang ditarget membangkitkan energi listrik 2 x 15 MW. Meski demikian, PT CTI harus menyediakan 2 x 22 MW, karena harus mempunyai cadangan. Pasalnya, apabila energi listrik yang dibangkitan kurang 2 x 15 MW, PT CTI akan dikenakan pinalti. Sementara apabila energi yang dibangkitkan lebih dari 2 x 15 MW, sisanya tetap akan dibeli PLN.

PLTU Galang Batang yang sudah lama diharapkan oleh masyarakat Pulau Bintan ini sempat mengalami beberapa kali penundaan. PT CTI tidak ingin

PJB Services Operasikan PLTU Galang Batang tergesa-gesa mengoperasikan, sebelum memastikan semuanya dalam keadaan siap. CTI tidak ingin trjadi gangguan di kemudian hari, sehingga perlu kesempurnaan. Rencananya, Mei 2011 PLTU tersebut sudah harus beroperasi, namun karena masih ada hal-hal teknis yang harus diselesaikan, terpaksa ditunda. Lebih baik hati-hati dalam pengoperasian dari pada nantinya setelah dioperasikan justru mengalami kendala yang lebih rumit lagi. Bila PLTU Galang Batang beroperasi, secara bertahap mesin-mesin disel sebagai pembangkit listrik di kawasan itu akan dhapuskan. Operasional PLTU Galang Batang ini, akan menjawab permasalahan listrik Bintan-Tanjung Pinang.

Galang Batang yang ada di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau memerlukan cukup banyak pasokan listrik di masa mendatang, megingat daerah ini sangat diminati investor Singapura sebagai salah satu pusat relokasi berbagai industrinya. Bahkan sudah ada beberapa pabrik yang segera dibangun. Salah satunya yang sudah pasti adalah investasi berkisar 15 juta dolar AS untuk membangun pabrik perabotan rumah tangga. Di daerah ini sudah disediakan lokasi kawasan industri berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Tanjung Pinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sebelumnya sudah ada dua area yang telah lebih dulu berdiri dan kini menampung belasan pabrik maupun kegiatan jasa ekonomi lainnya.(*)

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 35

PLTU Galang Batang

Page 19: Couching Counseling PJB

36 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 37

Bisnis O&MBisnis O&M

Senior Manajer Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan PJB, Sugiyanto,

menjelaskan, pembangkit Combined Cycle dengan konfigurasi 2 gas tubin (2 x 240 MW) dan 3 steam turbine (3 x 70 MW) ini canggih dan sensitif terhadap bahan bakar. Apabila kandungan CO2 dalam gas (inert gas) melebihi 5 persen, pembangkit bisa mengalami trip dengan sendirinya. Karena itu, kualitas gas harus terjaga.

PLTGU Repowering merupakan pengganti PLTU unit 4 dan 5 yang sudah berusia 32 tahun, dan PLTGU Blok 1 (GT 1.1, GR 1.2 dan GT 1.3). Tidak semua bagian diganti dengan baru, namun hanya boilernya. Semetara peralatan lain seperti steam turbine dan sebagainya masih

dimanfaatkan dengan terlebih dahulu dilakukan rehabilitasi. Meski demikian, semuanya dalam kondisi muda kembali dan mampu beroperasi secara optimal.

Aset pembangkit repowering bukan milik PJB, namun yang menjalankan Operation and Maintenance (O&M)-nya PJB. Pembangkit tersebut milik PT PLN (Persero) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Cilegon.

“Di Muara Karang tidak dibentuk Unit Bisnis Jasa O&M (UBJOM) seperti di Indramayu, Rembang, Paiton, dan Pacitan, namun PLTGU Repowering tersebut di bawah kendali UP Muara Karang. General Manager (GM) UP Muara Karang dalam tugasnya merangkap

sebagai GM JOM PLTGU Repowering,” kata Sugiyanto.

KONTRAK PERFORMANCEDalam Perjanjian Antara PT PLN (Persero) Pembangkitan

Cilegon dan PT PJB tentang Jasa O&M PLTG Repowering Muara Karang, PJB diharuskan O&M dengan cara yang wajar, aman dan efisien dan sesuai dengan standar good utility practices. Bahan bakar maupun hot part menjadi tanggung jawab PLN Pembangkitan Cilegon. Kontrak berlangsung selama 15 tahun (1 Januari 2011 dan berakhir sampai dengan 31 Desember 2015) dengan target yang cukup berat, dimana EAF di atas 90 persen, EFOR 2,5 kali/unit, SdOF 1,5 dan hat rate 2.397 (lihat tabel I)

Dalam pelaksanaan O&M, PJB diperbolehkan bekerjasama dengan expert atau Mitra O&M bertaraf internasional baik lokal maupun asing dengan tujuan meningkatkan maturitas proses bisnis pembangkitan agar tercapai performance excellence sesuai best practice kelas dunia. Kerjasama harus

menadapat persetujuan PLN Pembangkitan Cilegon. SDM yang dilibatkan dalam pelaksanaan O&M tersebut harus profesional, dengan ketentuan:

8Manajer : pendidikan minimal STM Teknik sesuai bidang dengan pengalaman di PLTG/PLTU/PLTGU minimal 12 tahun untuk lulusan STM, 8 tahun untuk D3 Teknik, dan 5 tahun untuk S1 Teknik. Mereka harus telah mengikuti pelatihan modul 2 operasi yang diselenggarakan oleh Diklat PLN, dan memiliki kompetensi.

8Supervisor : pendidikan minimal SLTA Teknik sesuai bidang, pengalaman di PLTG/PLTU/PLTGU minimal 8 tahun untuk SLTA, 5 tahun untuk D3 Teknik dan 3 tahun untuk S1 Teknik, serta telah mengikuti pelatihan modul 2 Operasi yang diselenggarakan oleh Diklat PLN.

8Teknisi/Operator Utama : pendidikan minimal SLTA Teknik

sesuai bidang, pengalaman di PLTG/PLTU/PLTGU minimal 5 tahun untuk SLTA dan 2 tahun untuk D3/S1, pernah mengikuti pelatihan modul 2 operasi yang diselenggarakan oleh Diklat PLN.

8Teknisi/Operator : pendidikan minimal SLTA Teknik sesuai bidangnya, pengalaman PLTG/PLTU/PLTGU minimal 1 tahun dan pernah mengikuti pelatihan modul 1 operasi yang diselenggarakan oleh Diklat PLN.

Mereka juga diwajibkan memiliki kompetensi antara lain:

.Memahami dan menguasai sub system, individu peralatan pembangkit dan pengoperasiannya.

.Mampu menyusun SOP (normal & emergency) serta dapat mengevaluasi SOP yang ada.

.Memahami proses operasi dan mampu menyajikan data yang diperlukan dengan benar.

.Mampu menyusun perencanaan dan pengendalian kerja serta mampu melaksanakan autonomous maintenance.

.Memahami efisiensi unit secara keseluruhan dan mampu melakukan action improvement-nya

.Memahami dan melaksanakan LK3

.Mampu berkoordinasi dengan P3B/region, PJB Kantor pusat dan internal terkait.

CANGGIH dan SENSITIFPLTGU ‘REPOWERING’ MUARA KARANG

Kualitas bahan bakar sangat menentukan performance mesin. Ibarat mobil mewah dengan teknologi canggih yang didesain menggunakan bahan bakar pertamax, tentu performanya tentu tidak akan maksimal, bahkan akan mengalami gangguan apabila diberi ‘makan’ premium. Begitu juga mesin pembangkit PLTGU Repowering di Unit Pembangkitan Muara Karang.

Tabel I : KESEPAKATAN KINERJA

TAHUN EAF EFOR SdOF Heat Rate

2011 90,32 2,5 kali/unit 1,61 2.3972012 93,88 2,5 kali/unit 1,50 2.3972013 92,54 2,5 kaly'unit 1,50 2.3972014 94,92 2,5 kaly'unit 1,50 2.3972015 87,94 2,5 kali/unit 1,50 2.397

Syukuran beroperasinya PLTG Repowering Muara Karang, dihadiri Direktur Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana dan Direksi PJB.

Syukuran beroperasinya PLTG Repowering Muara Karang ditandai dengan potong tumpeng oleh Direktur Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana

Page 20: Couching Counseling PJB

38 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 39

.Mampu membuat incident log sheets setiap kejadian/kelainan peralatan unit dengan jelas dan rinci.

.Mempunyai tanggung jawab dan tanggap terhadap adanya kelainan dan kerusakan operasi.

Terkait dengan kontrak performance tersebut, PLN Pembangkitan Cilegon memberlakukan sistem intensif dan pinalti. Perhitungan insentif dan pinalti akan dilakukan terhadap pembayaran biaya operasi secara tahunan berdasarkan pencapaian kinerja, dengan ketentuan :

=Realisasi pencapaian kinerja bulanan (NK) antara 100 hingga 120 persen, diberikan insentif secara proporsional terhadap pencapaian NK dengan formula : (NK- 100)/100 x Perhitungan Biaya Operasi (FFr).

=NK = 100, tidak diberikan Insentif ataupun Pinalti.

=NK antara 80 hingga 100, diberikan pinalti secara proporsional terhadap pencapaian NK dengan formula = (100 - NK)/100 x FFr.

Pembayaran insentif dan pinalti akan dilakukan setiap tahun. Pinalti tidak diberlakukan dalam hal terjadi peristiwa di bawah ini, yaitu :

lKejadian yang memenuhi unsur sebab kahar.

lUsulan modifikasi dari PJB yang tidak disetujui oleh PLN Pembangkitan Cilegon yang mengakibakan Kinerja tidak tercapai

lPJB belum menyepakati rencana kerja dan anggaran tahunan

lEmergency maintenance outage

lKeadaan kahar pasokan gas

lEquivalent operating hours GT melebihi 8.000 EOH

lPLN Pembangkit Cilegon tidak memenuhi kewajiban di dalam perjanjian jasa O&M.

lTerjadinya kegagalan penyediaan Jasa Kompresi sesuai dengan Perjanjian Pengalihan Pengadaan Jasa Kompresi 2 x 60 MMSCFD selama 5 tahun untuk PLTGU Muara Karang

lTerjadinya kegagalan peralatan tetapi PJB

telah melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur operasi PLTG Repowering.

lTerjadi cacat bawaan atau kerusakan yang disebabkan pada saat proses pembuatan peralatan/spare part.

Perhitungan kinerja untuk pembayaran insentif/pinalti Biaya operasi dihitung berdasarkan formula pada tabel II. PJB berharap PLTU Repowering tersebut nantinya bisa menjadi milik PJB. Salah satu skenario yang hendak diusulkan adalah melakukan pertukaran piutang PJB di PLN dengan pembangkit tersebut.(*)

Performance Indicator Bobot Target Kinerja Kriteria Kinerja

EAF (%) pada daya mampu neto 240 MW

20 Ditentukan berdasarkan kesepakatan tahunan

Beria Acara Kesepatan EAF antara PJB dengan P3B Jawa-Bali

EFOR (%) pada daya mampu neto 240 MW

30 Ditentukan berdasarkan kesepakatan tahunan

Beria Acara Kesepatan EFOR antara PJB dengan P3B Jawa-Bali

SdOF 30 Ditentukan berdasarkan kesepakatan tahunan

Beria Acara Kesepatan SdOF antara Kit Cilegon dengan PJB

Net Plant Heat Rate pada beban neto (kcal/kWh)

20 2.397 *) Data hasil performance test setelah overhaul dengan perhitungan setelah factor koreksi **)

T O T A L 100

*) Data ini merupakan data contoh dan merupakan angka setelah faktor koreksi

**) Data NPHR hasil performance test setelah overhaul dengan faktor koreksi akan digunakan untuk perhitungan pembobotan NHPR pada jangka waktu penilaian performance indicators mulai dari setelah overhaul berikutnya dimana perhitungan menggunakan proporsional terhadap hari, kecuali untuk jangka waktu mulai 1 Januari 2011 sampai dengan performance test pertama akan menggunakan data NPHR performance test dengan factor koreksi setelah overhaul pada tahun 2011.

Tabel II : Perhitungan Kinerja untuk Pembayaran Insentif/Pinalti Biaya Operasi

Bisnis O&M Mitra

39Menuju Perusahaan Kelas Dunia

Tips

Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak

mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna. Berpikir positif tidak berarti seseorang harus selalu menyembunyikan kepala di dalam pasir dan mengabaikan

situasi hidup yang kurang menyenangkan. Tetapi cukup dengan cara menghadapi hal yang tidak menyenangkan tersebut secara lebih positif dan produktif. Berpikir positif tidak hanya berpengaruh pada bagaimana cara orang berpikir, tetapi juga membuat peran besar dalam hidup. Semakin sering seseorang mampu berpikir positif, maka energi positif akan datang menaungi hidup mereka.

Banyak hal positif yang didapat bila selalu berpikir positif. Berikut beberapa manfaat yang diperoleh bila Anda selalu berpikiran positif :v Manajemen stres yang lebih baik. Berpikir positif membantu mengatasi stres saat mendekati situasi

stres dengan cara yang positif. Mengabaikan pikiran negatif dan menggantinya dengan optimisme akan mengurangi kecemasan, sehingga mengurangi stres.

v Kesehatan yang lebih baik. Pemikiran dapat langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana fungsinya. Bila orang mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, keyakinan dan kedamaian bukan kebencian, kecemasan dan khawatir, mereka akan merasakan kesejahteraan. Ini berarti berpikir positif dapat bermanfaat untuk mengatasi gangguan tidur, ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang yang berpikir negatif lebih menderita depresi dan kecemasan.

v Percaya diri. Berpikir positif mempromosikan kepercayaan diri, membuat orang dapat mengeluarkan potensi optimal dalam dirinya.

v Pengambilan keputusan yang lebih baik. Orang yang optimis adalah pembuat keputusan yang lebih baik. Berpikir positif mencegah orang dari membuat penilaian yang meragukan, keputusan bodoh atau melakukan hal-hal yang akan disesali di kemudian hari. Ketika orang mulai menggunakan hak pikirannya, ia dapat membuat keputusan dengan cepat.

v Meningkatkan fokus. Berpikir positif akan membantu berfokus pada solusi daripada membuang-buang waktu dan energi pada emosi negatif.

v Mengurangi rasa takut. Rasa takut berasal dari berpikir tentang hal yang negatif, sehingga menjadi seorang pemikir positif akan dapat menghilangkan rasa takut. Keberanian ini berasal dari kenyataan bahwa ketika seseorang tetap positif ia akan tahu bahwa apa pun yang terjadi dalam hidupnya dapat dihadapi.

v Hidup lebih bahagia. Jika orang memiliki pikiran yang berpikir positif, mereka akan selalu mengantisipasi kehidupan dengan bahagia, damai, tawa, kesehatan dan kesuksesan finansial.

Tips Sukses Berpikir PositifBerikut tips bagaimana bisa mengembangkan pola pikir positif agar selalu beredar dalam gaya hidup

sehari-hari. Caranya tentu saja dengan dengan mengenali ciri-ciri mindset orang yang berpikir positif, diantaranya:

w Melihat masalah sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan membuat hidupnya seakan-akan paling sengsara di dunia.

w Menikmati hidupnya. Berpikir positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.

w Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide. Supaya kita menerima hal-hal baru yang dapat mengubah kehidupan Anda menjadi lebih baik.

w Singkirkan pikiran negatif seketika setelah pikiran itu terlintas di benak. Jika memelihara pikiran negatif lama-lama, bisa-bisa malah membangunkan singa tidur yang seharusnya tidak apa-apa malah menimbulkan masalah.

w Mensyukuri apa yang dimiliki, dan bukan berkeluh-kesah tentang hal-hal yang tidak dimiliki.w Tidak mendengarkan gosip yang tidak menentu. Sangat wajar yang namanya gosip berteman baik

dengan pikiran yang negatif. Karena itu para pemikir positif akan berusaha menghindar untuk terlibat dalam omongan yang tidak ada manfaatnya.

w Tidak buat alasan, tapi langsung buat tindakan. Para pemikir positif bukanlah penganut aliran NATO (No Action Talk Only), NARO (No Action Review Only), NADO (No Action Dream Only), NACO (No Action Concept Only), NABO (No Action Briefing Only), NAMO (No Action Meeting Only), atau NASO (No Action Strategy Only).

w Menggunakan bahasa positif. Gunakanlah kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti: “Saya pasti bisa!”, “Tidak ada persoalan yang terlalu sulit untuk dipecahkan.”, “Dia memang berbakat,” dan sebagainya.

w Menggunakan bahasa tubuh yang positif. Seperti senyuman, berjalan dengan langkah tegap, gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Para pemikir positif biasa berbicara dengan intonasi dan gerakan tubuh yang bersahabat, antusias dan hidup.

w Peduli pada citra diri dengan berusaha tampil baik. Bukan hanya diluar, tapi juga di dalam. (dari berbagai sumber)

Manfaat Berpikir Posi if

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 39

Page 21: Couching Counseling PJB

40 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 41

BenchmarkBenchmark

Demikian antara lain pelajaran yang dapat dipetik tim dari PJB yang melakukan benchmarking Enterprise Risk Management (ERM)

ke Malaysia dan China. Mereka antara lain: Ari Basuki (Vice Presiden Manajemen Risiko), Bambang Suyoto (GM UBJOM Indramayu), Bambang Anggono (GM UPHB), Iwan Agung Firstantara (GM UBHT), Muhammad Bardan (Senior Manajer Hukum), Adi Setiawan (Senior Manajer SDM), Sulistyo Utomo (Senior Manajer Portofolio), Budi Setyawan (Manajer K3), dan Sunarto (Spesialis Senior Manajemen Risiko Operasi).

Rombongan yang dipimpin Ari Basuki itu antara lain mengunjungi: mPLTU Batu Bara Tanjung Bin milik TJSB Malakoff di Johor Bahru, Malaysia.mShanghai Electric Power di Shanghai, China.mWorkshop Boiler, Turbin dan Generator (BTG) dari

Shanghai Electric Power, China.mInsigma M&E Engineering di Hangzhou, China

Benchmarking ERM ke Malaysia dan ChinaKOMITMEN Terhadap EKSEKUSI

Konsep dan sistem yang telah dibangun, menjadi tidak berarti

apabila tidak diikuti dengan eksekusi di lapangan. Sebaliknya, sekalipun konsep dan sistem terkesan asal-

asalan, tidak terstruktur, namun karena eksekusi di lapangan dijalankan dengan sepenuh hati, hasilnya sangat

menggembirakan. Idealnya, konsep dan sistem dibangun dengan baik, lalu dieksekusi secara sungguh-sungguh.

terpasang pembangkit TJSB Malakoff sebesar 5.020 MW, sedangkan Maximum demand pada sistem Semenanjung Malaysia sebesar 15.000 MW.

“PLTU Tanjung Bin Mulai beroperasi tahun 2006, dilengkapi dengan fasilitas Flue Gas Desulphurization (FGD) type Wet untuk mengurangi emisi SO2. Bahan bakar pembebanan pass through ke TNB sebagai Single Buyer. Jenis bahan bakar batubara, mixing bituminous coal dan sub bituminuous coal. Batu bara dimpor dari beberapa Negara, termasuk dari Indonesia. Kalori terendah adalah batubara Adaro, yang di PJB merupakan kalori tertingi. Hebatnya lagi, stok batubara dijaga pada kisaran 45 hari operasi, dan harga listrik direview setiap 3 bulan,” papar Ari Basuki.

Yang patut dicontoh, lanjutnya, selain komitemen terhadap eksekusi, TJSB Malakoff dalam meghadapi persoalan, tidak pernah larut dalam persoalan tersebut. Mereka lebih komit untuk mencari solusi atas persoalan, dan apa yang telah terjadi tidak terus menerus diperbincangkan, karena dianggap sebagai sudah lewat. Mereka juga tidak disibukkan mencari ’kambing hitam’, tapi fokus pada pemecahan masalah dan masa depan.

TJSB Malakoff mengimplementasikan ERM untuk memenuhi requirement from Malaysian Code on Corporate Governance, dan pada tahun 2007 mulai membudayakan ERM kepada seluruh pegawai. Setiap tahun diadakan workshop ERM (yearly Conference

“Dalam implementasi ERM ataupun yang lain, komitmen terhadap eksekusi merupakan kunci keberhasilan. Ini dibuktikan perusahaan olChina yang kami kunjungi. Secara konsep maupun sistem, mereka kurang bagus, bahkan terkesan asal-asalan. Namun karena komit terhadap eksekusi, hasilnya memuaskan. Sementara PLTU Batu Bara Tanjung Bin, selain konsep dan sistemnya bagus, eksekusinya juga bagus,” tegas Ari Basuki.

Itu sebabnya, lanjut Ari, tidak mengherankan bila TJSB Malakoff mengalami perkembangan yang luar biasa. Dalam waktu sekitar 5 tahun, perusahaan ini menguasai sepertiga kebutuhan energi listrik di Semenanjung Malaysia. Kapasitas

40 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 41

PJB Sharing Risk Management dengan TJSB Malakoff, Malaysia.

Ari Basuki berikan cindermata kepada manajemen PLTU Batu Bara Tanjung Bin

Ari Basuki memberikan cindermata kepada manajemen Insigma M&E Engineering Co Ltd.

Page 22: Couching Counseling PJB

42 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 43

ERM), dan setiap tahun Program ERM dikomunikasikan dengan perusahaan asuransi ALLIANZ. “TJSB tidak mempunyai organ seperti KPI, sehingga fungsi pengawasan dilakukan oleh Auditor luar. Dengan demikian, fungsi Risk Management diberdayakan sepenuhnya untuk mengelola Risiko di TJSB. Implementasi ERM menggunakan software Q-Radar yang juga digunakan oleh Bank CIMB Niaga di Indonesia.

Menurut Ari Basuki, TJSB Malakoff merupakan tempat yang tepat untuk melakukan Benchmarking karena pola tantangan dan pendekatan sistem yang dikembangkan, mirip dengan PJB. Sementara Shanghai Electric Power Generation Group, karena berbasis pada pekerjaan Project, agak berbeda dengan PJB. Mereka membagi kategori risiko pada pendekatan : National Risk, Financial Risk, Contract Risk, Technology Risk, Quality Risk, Design Risk, Procurement Risk, Cosntruction Risk, dan Execution Risk.

Shanghai Power awalnya merupakan industri manufaktur kemudian berkembang menjadi EPC Contractor Power Plant. Di bidang turbin, perusahaan ini ber-partnership dengan Siemens, Boiler dengan Alstom, Generator & Aux dengan Siemens Westinghouse, sedangkan travo dengan Areva. Shanghai power memproduksi turbin angin dengan kapasitas sampai 2,5 MW yang ber-partnership dengan SeWind. Proyek di Indonesia yang dikendalikan penuh adalah PLTU Pelabuhan Ratu 3 x 350 MW, sedangkan sebagai Supplier BTG adalah PLTU Suralaya Baru 1 x 660 MW.

“Tidak terlihat Sistem Manajemen Risiko yang diterapkan secara terstruktur karena Manajemen Risiko dikembangkan berbasis Risk Awarness Personal. Mereka menyatakan bahwa Risiko terbesar adalah person terutama yang

bertugas melakukan analisa. Kontrol risiko yang dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi yang intensif, tidak ada punishment tetapi memberi motivasi. Apabila masih melakukan kesalahan, maka dicarikan potensi/tempat yang lebih cocok. Pola Manajemen yang digunakan spesifik China sehingga sangat berbeda dengan acuan Manajemen yang dijadikan acuan PJB,”papar Ari Basuki.

Sementara Insigma M&E Engineering Co, Ltd merupakan produsen Flue Gas Desulphurization (FGD), suatu alat untuk mengurangi emisi SO2. FGD yang diproduksi adalah sistem Wet maupun sistem Dry (baik yang menggunakan LimeStone atau tidak) FGD yang mampu mengurangi emisi SO2 sebanyak 90 persen. Sampai Mei 2011 telah memproduksi FGD sebanyak 103 Unit pada PLTU Batubara dengan total kapasitas terpasang 44.935 MW. Perusahaan ini juga memperkenalkan pemasangan FGD dengan pola BOT selama jangka waktu 20 tahun.

Perusahaan ini sangat diuntungkan dengan adaanya regulasi pemerintah setempat, dimana pembangkit yang mengoperasikan FGD diberikan insentif 1,7 cent RMB/kWh, dan bagi yang tidak mengoperasikan FGD diberikan penalti. Harga FGD berkisar antara 10-20 persen dari total harga pembangkit, tergantung jenis yang dipakai serta kadar SO2 yang akan diserap.

Sama halnya dengan Shanghai Power, di Insigma M&E Engineering tidak terlihat Sistem Manajemen Risiko yang diterapkan secara terstruktur karena Manajemen Risiko dikembangkan berbasis Risk Awarness Personal. Mereka menilai bahwa Risiko terbesar ada di Site Management. Kontrol yang dilakukan adalah memberikan tanggungjawab penuh kepada site manager untuk melakukan pekerjaan sesuai dokumen.(*)

“Dalam

implementasi ERM

ataupun yang lain,

komitmen terhadap

eksekusi merupakan

kunci keberhasilan. Ini

dibuktikan perusahaan

olChina yang kami

kunjungi. Secara

konsep maupun

sistem, mereka

kurang bagus, bahkan

terkesan asal-asalan.

Namun karena komit

terhadap eksekusi,

hasilnya memuaskan.

42 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Ruang produksi Insigma M&E Engineering Co Ltd.

Rombongan PJB yang melakukan studi banding di Malaysia dan China.

Benchmark

Audit dilakukan 20-22 Juni 2011, meliputi; kecukupan

dokumen, kesesuaian, dan pengawasan. Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian, Polri memberikan penghargaan atau tindakan pembinaan sesuai dengan tingkat pencapaian penerapannya. Bila pencapaian penerapan SMP 0-59 persen, perusahaan yang bersangkutan akan mendapatkan tindakan pembinaan. Bila pencapaian 60-84 persen, mendapat penghargaan berupa sertifikat dan plakat perak. Sedangkan pencapaian 85-100 persen medapatkan penghargaan berupa sertifikat dan plakat atau bendera emas.

Sejak awal Senior Manajer Umum, Dedy Juanidy, selaku koordinator implementasi SMP optimis UP Gresik dan Paiton bakal meraih bendera emas. Alasannya, berdasarkan mapping yang dilakukan awal 2011, pencapaian penerapan SMP kedua unit pembangkitan 60 persen. Saat itu, kekurangan kedua unit yang dijadikan pilot project tadi hanya terletak pada masalah administrasi dan dokumen.

Penerapan SMP

Sistem Manajemen Pengamanan

UP Gresik dan Paiton Raih Bendera Emasmengacu pada Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 tentang SMP. Tujuannya tidak lain untuk menciptakan sistem pengamanan di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara profesional terintegrasi untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat ancaman, gangguan dan/atau bencana serta mewujudkan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Standar SMP meliputi: Penetapan kebijakan pengamanan dan menjamin komitmen terhadap penerapan SMP, Perencanaan pemenuhan kebijakan tujuan dan sasaran manajemen pengamanan, Penerapan kebijakan SMP secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran pengamanan, Pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja pengamanan serta melakukan tindakan

perbaikan dan pencegahan, Peninjauan secara teratur dan peningkatan pelaksanaan SMP secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja pengamanan.

SMP terdiri dari 16 elemen yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang menerapkan. Ke-16 elemen tersebut antara lain: Pemeliharaan dan pembangunan kebijakan, Pemenuhan aspek peraturan perundangan keamanan, Manajemen risiko pengamanan, Sasaran dan tujuan, Perencanaan dan program, Pelatihan, kesadaran, dan kompetensi pengamanan, Konsultasi, komunikasi dan partispasi, Pengendalian dokumen dan catatan, Penanganan keadaan darurat, Pengendalian operasi, Pemantauan dan pengukuran kinerja keamanan, Pelaporan, perbaikan, dan tindakan pencegahan ketidaksesuaian, Pengumpulan dan analisis data, Audit, Tinjauan manajemen, dan Peningkatan berkelanjutan. (*)

UP Gresik dan UP Paiton berhasil

menerapkan Sistem Manajemen

Pengamanan (SMP) dengan

baik. Berdasarkan hasil audit yang

dilakukan PT Sucofindo, kedua

unit pembangkitan tersebut sama-

sama meraih skor 86,67 (skala 100).

Ini artinya, UP Gresik dan Paiton

berhak memperoleh penghargaan

berupa bendera emas.

Satpam PJB.

Keamanan

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 43

Page 23: Couching Counseling PJB

44 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 45

KeuanganKeuangan

“Kalau tidak mengikuti IFRS, maka masyarakat internasional memerlukan penerjemah untuk

bisa memahami laporan keuangan, karena standar akuntansi di Indonesia yang mengacu pada United States General Accepted Accounting Principles (US GAAP) yang sangat berbeda dengan IFRS,” kata Senior Manajer Akuntansi PJB, Rochayati, didampingi Amran Sattu, Manajer Akuntansi Korporat dan Efin Febriantoro, Manajer Pengembangan Akuntansi.

Dengan penerapan standar internasional IFRS, diharapkan laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi berkualitas tinggi, tranparansi bagi para pengguna dan meningkatkan citra perusahaan. Konvergensi IFRS dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: STahap adopsi (2008 - 2011), meliputi adopsi

seluruh IFRS ke Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), persiapan infrastruktur yang diperlukan, evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku. Pada tahap ini PJB telah menerapkan PSAK 16 (aset tetap).

STahap persiapan akhir (2011), penyelesaian infrastruktur yang diperlukan. Pada tahap ini PJB telah menerapkan PSAK 13 (property investasi) dan PSAK 14 (persediaan).

STahap implementasi secara menyeluruh (2012).Hal serupa juga dilakukan sejumlah perusahaan lain di

Indonesia, karena Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada IFRS dan batas waktu yang ditetapkan bagi seluruh

entitas bisnis dan pemerintah untuk menggunakan IFRS adalah 1 Januari 2012. Bahkan bagi perusahaan publik, penerapan IFRS merupakan suatu keharusan. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan memberikan sanksi apabila emiten tidak menggunakan IFRS pada 2012. Sanksi bisa berupa denda, peringatan atau pencabutan dari pasar modal. Dalam pasar modal, laporan keuangan merupakan komoditas utama.

IFRS adalah standar yang digunakan sebagai dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan secara global. IFRS menggunakan principles base, sehingga lebih menekankan pada interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Selain itu, standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi, membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi, menggunakan fair value dalam penilaian (jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri atau menggunakan jasa penilai ), dan mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

Yang dimaksudkan fair value dalam hal ini adalah jumlah yang digunakan untuk mengukur aktiva yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai, atau kuotasi

harga di pasar aktif. Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi: RTransaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara

pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia. RReferensi atas nilai wajar terkini dari instrumen

lain yang secara substansial sama.RAnalisis arus kas yang didiskonto

(discounted cash flow analysis). RModel penetapan harga opsi (option pricing model)

Sebelumnya IFRS dikenal dengan IAS (International Accounting Standards). Negara-negara yang tergabung dalam kelompok G-20, termasuk Indonesia, sepakat untuk mengimplementasikan IFRS dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Hal ini merupakan amanah yang harus diemban oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Jadi mulai 2012 IFRS telah diadopsi secara penuh ke dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Proses ini telah berjalan, bahkan ada beberapa PSAK yang sudah mengadopsi IFRS mulai 1 Januari 2011. Penerapan IFRS bagi perusahaan yang berhubungan dengan pasar modal di Indonesia adalah wajib. Sedangkan perusahaan besar tetapi belum terkait dengan pasar modal, tentunya akan mempertimbangkan cost-benefit yang akan muncul.

Secara umum, manfaat penerapan IFRS antara lain; memudahkan pemahaman atas laporan keuangan secara global karena telah menggunakan SAK internasional, meningkatkan respon yang lebih baik bagi mendorong arus investasi global, meningkatkan kualitas dan daya banding pelaporan keuangan. Di lain pihak, tantangan yang akan dihadapi antara lain:mJika perusahaan tak mampu melakukan

apraisal sendiri maka akan timbul biaya jasa apraisal aset setiap periodenya.

PJB Implementasikan Standar Pelaporan Keuangan Internasional

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dalam

membuat laporan keuangan, secara

bertahap menuju pada Standar Pelaporan

Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standard/

IFRS). Dengan demikian, laporan keuangan perusahaan dapat

dengan mudah dipahami, termasuk oleh masyarakat

internasional.

mBenturan terhadap undang-undang, peraturan dan ketentuan yang berlaku seperti perpajakan, artinya, dampak dari perhitungan nila wajar aset yang meningkat dapat dikenai beban pajak, sehingga di satu pihak perusahaan mengakui keuntungan dari adanya kenaikan nilai aset yang belum direalisir, tetapi utang pajak harus dibayar.

Begitu banyak yang harus disesuaikan terkait dengan implementasi IFRS. Dalam penyusunan Laporan Arus Kas (PSAK 2) misalnya, dalam pembuatan laporan, arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten, yaitu:vBeban bunga disajikan sebagai arus kas operasi

atau pendanaan, pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi.

vDividen yang dibayarkan disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi.

vPendapatan dividen disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi.Bukan hanya itu. Arus kas yang berkaitan dengan

pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah, dan perubahan nilai tukar dilaporkan dalam laporan akuntansi keuangan (LAK) untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas.

“Suku cadang dengan kriteria tertentu, sekarang harus dimasukkan sebagai aset tetap. Suku cadang seperti ini banyak terdapat di PJB, sehingga dalam laporan keuangan, aset tetap PJB dipastikan akan meningkat. Di sisi lain, dengan sistem single buyer, apalagi jual beli dituangkan dalam kontrak jangka panjang, seperti jualbeli energi listrik antara PLN dengan IPP, dikategorikan sebagai sewa atau leasing. Dampaknya, perusahaan yang bersangkutan seolah-olah tidak memiliki aset,” tandas Rochayati.(*)

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 45

Page 24: Couching Counseling PJB

46 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 47

LintasLintas

“Imajinasi lebih utama dari pada pengetahuan.” Ungkapan yang pernah disampaikan Albert Einstein itu diakui

kebenarannya oleh pakar statistik Kresnayana Yahya dari ITS Surabaya. “Dengan imajinasi, manusia menjadi kreatif. Karena itu imajinasi harus dikembangkan, mengingat dunia selalu berubah dan akan terus berubah,” kata Kesnayana Yahya ketika berbicara dalam Forum Road to Excelent Stage III yang digelar di PJB Kantor Pusat, 16 Juni 2011.

Road to Excelent Stage III dibuka Direktur Pengembangan dan Niaga, Adi Supriono, dilanjutkan dengan presentasi “Managing Corporate Values” oleh Widodo Aryanto, lalu presentasi “Managing Performance Excellence” oleh Kresnayana Yahya, dan presentasi “Team Work & Innovative Thinking” oleh Dr. Agustian Budi Prasetya, MPA. Dalam kesempatan itu juga ada paparan tentang PJB Way oleh Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir, dan paparan tentang PJB-IMS oleh Agus Sulijantoko, serta paparan tentang CMC oleh Sri Mas Uliawati .

Di hadapan para senior manajer dan general manajer unit, Kresnayana mengungkapkan bahwa tanpa disadari, kita sedang mengalami transisi perubahan luar biasa, dan banyak perusahaan umurnya tua, tetapi tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan. Perubahan yang telah terjadi itu diantaranya:m Peningkatan pendapatan, dimana dalam 10 tahun

terkahir telah terjadi peningkatan pendapatan yang luar biasa sehigga masyarakat kelas menengah di negeri ini meningkat dari sekitar 20 juta menjadi 60 juta orang, penjualan mobil mencapai 16 juta unit, motor sekitar 30 juta.

m Ledakan penduduk, dimana dalam 10 tahun telah lahir 32 orang lahir di Indonesia. Ini sama artinya seiap tahun di Indonesia lahir 1 Singgapura, dan setiap 3 tahun lahir 1 Australia.

m Perubahan tingkat pendidikan. Dalam 10 tahun terkahir, sarjana di Indonesia yang semula hanya 2 persen, meningkat menjadi menjadi 4 persen. Bagi perusahaan pembangkit listrik seperti PJB,

perubahan itu menuntut pasokan energi listrik yang lebih handal. Apalagi juga telah terjadi peningkatan kualitas hidup dan tuntutan pelayanan yang semakin meningkat. Gangguan terhadap pasokan listrik, tidak lagi dapat ditolerir. Bersamaan itu, energi listrik yang dibangkitkan dari tenaga matahari mulai merakyat. “Bukan tidak mungkin ke depan, pelangan listrik rumah tangga akan berganti ke energi listrik tenaga matahari. Hal semacam ini harus mulai dipikirkan perusahaan pembangkit listrik. Imajinasi harus dikembangkan, seperti apa perusahaan ini 10 tahun ke depan,” kata Kresnayana Yahya.

Namun satu hal yang perlu diperhatikan, lanjutnya, dalam mengembangkan imajinasi dan membangun kreativitas, haruslah didasari dengan integritas. Menurut Kresnayana, masalah integritas merupakan masalah besar di Indonesia. Integritas menjadi ancaman sangat serius. Banyak organisasi atau perusahaan hancur karena karyawannya tidak memiliki integritas. Kreativitas yang dibangun bukan

untuk kepentingan perusahaan, tetapi untuk kepentingan diri sendiri yang terkadang sangat merugikan perusahaan.

Dalam kesempatan itu, Kresnayana juga memaparkan pentingnya melakukan perubahan. Setidaknya ada tujuh poin mengapa harus berubah, yaitu: adanya permintaan energi yang terus meningkat (termasuk biaya dan harapan masyarakat), belajar untuk abad 21, dampak perubahan teknologi informasi, adanya perubahan sosial, perubahan ekonomi, tatanan politik baru, dan pemanasan global. Ada beberapa Kesalahan dalam manajemen perubahan. Perubahan diangap linier, dapat diprediksi, dapat dikontrol dan dapat dikelola. Padahal kenyataannya tidak demikian. Perubahan bukan sesuatu yang linier, sulit diprediksikan, dikontrol maupun dikelola.

Untuk itu, diperlukan The 6i’s, yaitu: Introspection (introspeksi), Investigation (investigasi), Inclusion (penyertaan), Innovation (inovasi), Implementation (implementasi), dan Insight (wawasan). Selain itu juga ada empat hal sangat esensial untuk berubah, yaitu kemauan untuk berubah, kesediaan untuk melakukan perubahan, kesediaan untuk melanjutkan perubahan dan memiliki beberapa motivasi. Berdasarkan prinsip Pareto, 80 persen kesuksesan berasal dari sikap seperti percaya diri, optimis, ramah, melihat tantangan bukan sebagai masalah dan mempunyai filosofi untuk menang. Sedangkan bakat hanya 20 persen kontribusinya terhadap kesuksesan. Bakat dalam hal ini menyangkut pengetahuan dan keterampilan.

PJB WAY Dalam kesmepatan itu, Senior Manajer Humas dan CSR,

Muhammaad Munir memaparkan tentang PJB Way yang merupakan budaya perusahaan berbasis keunggulan kinerja. PJB Way merupakan tekad, sikap, dan perilaku yang melekat di seluruh insan PJB dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi. Tekad yang dimaksud adalah tekad untuk mencapai tujuan, yaitu sebagai produsen listrik terpercaya kini dan mendatang. Sedangkan sikap merupakan pencerminan dari tata nilai, yaitu: Integritas, Keunggulan, Kerjasama, Pelayanan, Sadar Lingkungan (IKKPS). Sementara perilaku terdiri dari beberapa elemen, yang antara lain: kepemimpian yang visioner, keunggulan menurut pelanggan, pembelajaran perorangan dan perusahaan, menghargai tenaga kerja dan mitra, kegesitan, fokus kepada masa depan, mengelola inovasi, manajemen berdasarkan fakta, pertanggungjawaban kemasyarakatan, fokus kepada hasil dan penciptaan nilai, serta perspektif kesisteman. Satu tekad, 5 sikap dan 11 perilaku itui dikenal dengan sebutan PJB Way 1-5-11 (satu-lima-sebelas).

Pengukuran PJB Way dilakukan dengan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI), yang merupakan instrumen penilaian budaya organisasi yang digunakan secara periodik. Kerangka kerjanya berbasis empat competing values framework yang dikembangkan oleh Robert Quinn dan Kim Cameron, yaitu: 1. Fokus Internal & Integrasi vs 2. Fokus Eksternal & Diferensiasi, dan 3. Stabilitas & Pengendalian vs 4. Fleksibilitas & Diskresi. Hasilnya akan diketahui tipe budaya perusahaan, yaitu: tipe Budaya Klan, Budaya Adhokrasi, Budaya Pasar atau Budaya Hierarki.

“ Setiap organisasi memiliki bauran dari keempat tipe budaya tersebut. Bauran diperoleh dengan mengisi kuesioner bertema enam aspek penilaian yang ujungnya mengindikasikan upaya perubahan. Enam aspek pembentuk budaya itu antara lain : karakteristik dominan, kepemimpinan organisasional, manajemen SDM, perekat organisasi, titik berat strategis, dcan kriteria sukses,” papar Munir.

Sedangkan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat penerapan nilai-nilai yang terdapat dalam budaya perusahaan melalui survey yang dikenal dengan istilah Core Value Implementation Survey. Dalam survey ini, nilai-nilai yang digunakan adalah:4 Integritas : jujur, dedikasi, konsisten4 Keunggulan : ide, efisien, efektif4 Kerjasama : apresiasi, pembelajaran bersama, aktif terlibat4 Pelayanan : motivasi, perbaikan

berkelanjutan, cepat tanggap4 Sadar lingkungan : lingkungan hidup, masyarakat, kerja

OCAI akan dilakukan secara korporat setiap tahun, sedangkan Core Value Implementation Survey dilakukan oleh seluruh unit setiap semester dan oleh Kantor Pusat setiap tahun.

PJB-IMSMengenai PJB-IMS, Agus Sulijantoko menerangkan

bahwa PJB-IMS merupakan gambaran secara menyeluruh proses-proses dalam organisasi yang merupakan pengembangan dari work process yang telah dibangun dan diimplementasikan sebelumnya dengan sebutan Tata Kelola Pembangkitan. PJB-IMS terbentuk dari integrasi beberapa proses yang menerapkan standart manajemen dalam mengelola prosesnya, integrasi dari proses-proses tersebut termasuk interelasi di antara proses-proses beberapa persyaratan standar manajemen yang digambarkan dalam suatu bagan proses bisnis.

PJB-IMS diimplementasikan untuk memberikan gambaran proses yang terintegrasi dalam satu kerangka Business Process PJB sesuai standart process management ISO 9001 & 9004 yang terintegrasi dengan BCfPE, meningkatkan kemampuan dalam proses perencanaan, pembelajaran, penerapan budaya kerja maupun sistem dokumentasi para pelaku manajemen performance dan excellence company, secara continual improvement. Selain itu juga untuk meningkatkan pengelolaan proses kerja guna mendapatkan suatu processes & resultes yang lebih sistimatis sesuai persyaratan desainnya, sebagai fondasi bagi perancangan dan pengembangan sistem manajemen yang komprehensif dan sistematis di seluruh jajaran organisasi, guna menghindari duplikasi terhadap proses-proses yang ada, dokumentasi sistem manajemen menjadi lebih ringkas dan terkendali, serta muntuk endukung pencapaian score MBCfPE, sesuai Root Map PJB, dan menjaminkan proses implementasi QHSE Integrated Management System yang terintegrasi antara PJB Kantor Pusat dengan Unit-unit kerja, guna penghematan waktu dan biaya berkaitan proses audit.(*)

Membangun Manusia Kreatif dengan Integritas

Road to Excellence Road to Excellence

46 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 47

Kresnayana Yahya

Suasana Road to Excellent Stage III di PJB Kantor Pusat.

Page 25: Couching Counseling PJB

48 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 49

Dalam konferensi yang mengambil

thema, “Sustainability Through Physical Asset Management” itu, PJB menyampaikan presentasi dengan judul “Sustaining an Asset Management Improvement Initiative (Case Study at Indonesia State Owned Power Utility).” Dalam hal ini PJB bekerjasama dengan MTSI yang mengirimkan wakil Asahari Jaya Utama. “Kami memaparkan perjalanan dan perubahan pada PJB sejak tahun 1995 sampai 2010 dan yang akan dilakukan PJB pada masa yang akan datang,” kata Sugiyanto.

Journey PJBSejak didirikan pada

tahun 1995 PJB telah mengalami beberapa fase perubahan yang

mampu memperbaiki kinerja PJB sebagai korporasi. Prestasi PJB saat ini merupakan hasil dari perjalanan panjang sejak berdiri sampai saat ini, beberapa perubahan strategis telah dilakukan oleh Manajemen PJB pada masa yang lalu dan masih berlanjut hingga sekarang. Pada Gambar 1 terlihat beberapa milestone perubahan pada PJB.

Fase Penerapan SIT Tahun 1997

Sistem Informasi Terpadu (SIT) Ellips yang digunakan PJB saat ini mulai diimplementasikan pada tahun 1997 (saat itu disebut MIMS), yang merupakan pertama kali di Indonesia untuk katagori perusahaan sejenis. Pada saat itu beberapa stream

yang dibangun adalah pemeliharaan, material, keuangan, SDM telah diterapkan secara serentak di unit-unit PJB. Tidak semata mata hanya teknologi informasinya yang dibangun, tetapi proses bisnis dan sistem manajemennya juga dibangun. Alhasil, apa yang dibangun tersebut menjadi pendukung pada fase perkembangan PJB berikutnya

Fase Implementasi Asset Manajemen (2004-2006)

Aset manajemen diterapkan dengan program PJB yang disebut MOP (maintenance optimization program) yang dimulai pada tahun 2004. Program MOP tersebut fokus kepada Human Asset,

untuk mengetahui tingkat keberhasilan. KPI leading mengukur keberhasilan proses dan KPI lagging untuk mengukur keberhasilan pada hasil .

Fase Internalisasi dan sustainability Asset Management- (2007-2009)

Setelah aset manajemen berhasil di implementasikan dan di internalisasikan ke dalam proses bisnis PJB maka langkah berikutnya adalah untuk menjaga keberlanjutan (sustainability) dan kemampuan tumbuh kembang di PJB. Pada tahun 2007 dilahirkan suatu term baru yaitu Tata Kelola Pembangkitan (2007), dan Tata Kelola UP Har(2009) yang diwujudkan dalam SK Direksi untuk diimplementasikan di PJB, dengan cara ini akan ada jaminan bahwa apa yang telah dicapai oleh program MOP akan dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan. Disamping itu, mulai tahun 2008 PJB juga mengadopsi Kriteria Baldridge sebagai panduan untuk mencapai performance excellence dari sisi korporasi. Pada kenyatannya kriteria Baldridge juga fokus kepada aspek proses dan aspek hasil sehingga apa yang telah dibangun pada saat MOP sudah sesuai dengan tuntutan dari kriteria Baldridge. Hal inilah salah faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian score Baldridge PJB. Pada fase ini mulai diterapkan kontrak kinerja terhadap General Manajer Unit Pembangkitan/Pemeliharaan dan dilakukan asesmen terhadap aspek maturity level proses bisnis dan hasil.

Fase Improvement dan Integrasi :

(2010 -2013)Aset manajemen

yang telah diimplementasikan dan dikembangkan telah menjadi kekuatan I PJB dan agar secara korporasi dapat memenuhi standar internasional maka masih perlu disempurnakan dengan mengacu kepada suatu standar. PAS 55 tahun 2008 merupakan suatu standar yang dikeluarkan oleh BSI ( British Standard Institute) yang diperuntukkan sebagai standard asset management. Disamping itu, PJB telah melakukan integrasi berbagai sistem manajemen yang diadopsi menjadi satu payung yaitu PJB IMS (integrated management system) yang akan menjamin tidak terjadinya tumpang tindih terhadap berbagai proses bisnis, sehingga akan dicapai suatu sistem kerja yang efektif dan efisien. Pada fase ini PJB akan mengadopsi persyaratan PAS 55 untuk menyempurnakan aset manajemen yang telah dibangun sejak tahun 2004 agar selalu up to date.

Pada gambar 2 terlihat EAF PJB dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan makin matangnya PJB dalam mengelola aset.

Knowledge Asset, dan Physical asset , dimana hasil dari implementasi tersebut adalah perubahan dan perbaikan pada proses bisnis PJB yang mengarah kepada adopsi best practice O&M . Implementasi program MOP di PJB dipandu oleh konsultan ( PT MTSI ) dimana para konsultannya banyak mengadopsi best practice dari EPRI ( electric power research institute ) dan best prctise lainnya yang relevan. Pelajaran yang diambil dari program MOP ini adalah perbaikan pada proses bisnis, jika proses dilakukan dengan benar maka seharusnya hasil juga akan benar, oleh karena itu di tetapkanlah beberapa KPI leading dan KPI lagging sebagai ukuran

Kenaikan EAF secara terus menerus sejak 2004 tentunya bukan suatu kebetulan, tetapi merupakan suatu hasi dari proses yang telah dibangun sejak masa lalu.

Poin-Poin Konferensi :

a. Perkembangan Aset manajemenPada konferensi

hadir pembicara kelas dunia terkait dengan aset manajemen, yaitu Ramesh Gulati dan John Mitchel. Ramesh Gulati (penulis buku Reliability and Maintenance Management Best Paractise Handbook) banyak menjelaskan peran aset manajemen terhadap keberlangsungan/sustainability unit bisnis dan tantangan kedepan yang semakin kompleks. Sedangkan John Mitchel penulis buku Physical Asset

Management banyak mengupas masalah aset manajemen dan manfaatnya dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Terrane O Halon, CEO dari Reliabilityweb.com banyak mengekplorasi pentingnya benchmarking dan sharing knowledge dalam kinerja pengelolaan aset. PAS 55 yang lahir dari belahan dunia Eropa saat ini mulai banyak diadopsi oleh perusahaan di Amerika , Afrika , Australia, dan juga Asia. Hal ini diindikasikan semakin banyaknya seminar dan workshop yang mengambil tema asset management dan khususnya PAS 55.

b. Lesson learned/pelajaran yang dapat diperoleh Sejalan dengan

road map PJB menuju

PJB Tampil di Pentas Dunia

Dua wakil PT Pembangkitan

Jawa-Bali (PJB) tampil di forum

internasional yang digelar Pragma

Africa (perusahaan jasa konsultansi )

dan Reliabilityweb.com (perusahaan layanan informasi

dan jasa pada bidang reliability , USA), 8-10 Juni

2011 di Afrika Selatan. Mereka

adalah Sugiyanto (Senior Manajer ROP) dan Judi

Rahmanu ( Manajer Perencanaan Operasi

dan Pemeliharaan –subdit ROP ).

world class company yang diperoleh dari konferensi adalah :

1. PJB sudah on the track dalam implementasi aset manajemen, namun masih harus melakukan upaya penyempurnaan terhadap standar kelas dunia

2. PAS 55 segera menjadi acuan bagi penerapan aset manajemen di seluruh dunia

3. PJB perlu menyiapkan beberapa kompetensi yang berbasis sertifikasi guna menjamin keberhasilan penerapan aset manajemen , diantaranya sertifikasi CMRP (certified Maintenace and Maintenance Profesional) oleh SMRP (society of maintenance and reliability Profesional).

4. PJB perlu mempunyai networking yang relevan di level internasional guna mengetahui kebutuhan nyata dalam memenuhi kriteria standar kelas dunia dan agar PJB dikenal di dunia luar ( tidak hanya menjadi jago kandang )

5. Perlu disiapkan agar semakin banyak insan-insan PJB yang mampu tampil pada seminar, workshop dan agenda lainnya di level berkelas internasional.(*)

Gambar 2: KINERJA EAF PJB

Wakil Pjb bersama John Mitchell

Manajemen Aset Manajemen Aset

Page 26: Couching Counseling PJB

50 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 51

Jasa Marga Berkunjung ke PJB

Guna mengetahui lebih detail sistem ketenagalistrikan,

khususnya bidang pembangkitan, sejumlah karyawan PT Jasa Marga Jakarta berkunjung ke PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), 26 Mei 2011. Mereka diterima Sekretaris Perusahaan PJB, Hari Suharso dan Senior Manajer Pelatihan dan Pengembangan SDM, Mudjiono.

PT PLN (Persero) berencana menerbitkan global bond (obligasi global) sebagai alternatif sumber

pembiayaan pembangunan pembangkit dan transmisi untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik yang mencapai 8,9 persen per tahun untuk 10 tahun ke depan. PLN sendiri selama tahun 2010 lalu telah menerbitkan empat sukuk dan obligasi, yaitu: Obligasi PLN XI Rp 2,703 triliun dengan tenor tujuh dan 10 tahun. Sukuk ijarah PLN IV senilai Rp 297 miliar

Global Bond, Alternatif Pembiayaan PLN

dengan tenor tujuh dan 10 tahun, Obligasi PLN XII Rp 2,5 triliun dengan tenor lima dan 12 tahun, dan Sukuk ijarah PLN V Rp 500 miliar dengan tenor yang sama. Kementrian BUMN tidak melarang PLN menerbitkan global bond guna membiayai investasi dan pengembangan usaha, bahkan memberikan dorongan. Rencana menerbitkan global bond telah disosialisasikan ke unit-unit dan anak perusahaan, termasuk ke PT Pembangkitan Jawa-Bali pada akhir Juni 2011.(*)

Berita Foto

50 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Berita Foto

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 51

Page 27: Couching Counseling PJB

52 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 53

Lintas TipsKnowledge CornerKnowledge Corner

Sembilan dari sepuluh perusahaan mengalami kegagalan dalam mengimplementasikan strateginya. Mengapa? Setidaknya

ada empat barrier pada implementasi strategi yang mengakibatkan gagal mengimplementasikannya, yaitu :

l Vision Barrier : Hanya 5 persen karyawan memahami strategil Management Barrier: 85 persen Tim eksekutif

menggunakan waktunya kurang dari 1 jam/bulan untuk mendiskusikan strategi

l Resource Barrier: 60 persen organisasi tidak menghubungkan

budget dengan strategil People Barrier : Hanya 25 persen dari manager mempunyai

insentive link terhadap strategi

Dalam mengatasi barrier tersebut, PT PJB sudah menyusun visi, strategy map dan balance scorecard, implementasi strategi jangka panjang dalam bentuk program-program untuk mencapai Productivity (P) dan Growth (G) yang diharapkan agar perusahaan ini tetap sustainable dan tumbuh dalam persaingan masa kini dan masa depan.

Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT PJB tahun 2011 – 2016 sudah disahkan dan sudah diedarkan. Pada RJPP tersebut sudah di tampilkan sasaran/target/KPI, kebijakan, strategi dan program-program. Formulasi program-program disusun untuk memenuhi arah pengembangan perusahaan dengan dua tema besar yaitu 5P (Productivity) dan 5G (Growth).

When organization has a clear vision and strategy, employees are more likely to understand the rationale behind decisions and be able to link their work to broader organizationa goals. People want to know what’s expected of them in their jobs-the results they need to achieve and knowledge, skill and abilities they must have to succeed.Dari : Ricoh Balanced Scorecard Hall of Fame Application, 2005.

Ketika visi, misi, strategi bahkan program jangka pendek dan jangka panjang khususnya sudah disusun dengan jelas, semua karyawan tentunya ingin mengetahui apa yang diharapkan dari pekerjaan mereka, hasil yang ingin dicapai dan KSA (Knowledge, Skill dan Abilities) yang

diperlukan untuk mencapai kesuksesan program.Beberapa program dalam 5P dan 5G perlu

dijabarkan tahapan pelaksanaanya sebagai suatu cara atau jalan menuju kinerja yang diyakini merupakan hasil yang excelence. Cara-cara tersebut dapat dinamai seperti pada judul tulisan ini, yaitu Road to Excellence.

Tujuan dari penjabaran tersebut adalah :l Untuk dapat mengantisipasi kelemahan dan

kekurangan yang merupakan risiko dengan dampak tidak tercapainya KPI RJPP.

l Semua karyawan dapat mengetahui apa konstribusi masing-masing dalam pekerjaan mereka.

l Memudahkan dalam mengevaluasi dan atau merevisi program jika diperlukan.

l Mampu telusur evaluasi pelaksanaan program sehingga bisa menjadi materi pembelajaran (Lesson Learn) bagi generasi mendatang supaya tidak terjadi kesalahan yang sama.Penyusunan Road to Excellence RJPP

akan menghasilkan apa yang harus dikerjakan dalam setiap program, dan apa yang bisa dikerjakan jika ada unsur-unsur pelaksanaan pekerjaan yang tidak dipunyai atau kurang dipunyai, misal kompetensi karyawan pada salah satu atau beberapa urutan pelaksanaan program. Dari apa yang bisa dikerjakan dan apa yang tidak bisa dikerjakan akan menghasilkan daftar gap atau kebutuhan untuk dilengkapi atau dicukupi. Proses ini semua adalah biasa disebut sebagai Identifikasi Know-How.

It’s not enough that we do our best, some times we have to do what’s required.

(Sir Winston Churchill)

The will to win is important, but the will to prepare is vital.(Joe Paterno)

Pelaksanaan identifikasi dan usaha untuk melengkapi gap tadi adalah bagian dari implementasi Knowledge Management. Kita semua harus mengidentifikasi, mengelola dan meningkatkan knowledge (knowledge manage and leverage) yang diperlukan untuk melaksanakan program-program yang telah dibuat guna mencapai hasil yang excellence.

Berikut ini contoh ketika identifikasi know-how dalam rangka capacity building pada suatu rencana pengembangkan Pusat Listrik Tenaga Angin :As a developer of power energy

The development oh human resources (capacity building) with the following know how is needed:w Site location survey - Extracting candidates sites where

good wind conditions are expected - Collecting wind condition

data in the vicinity - Survey on natural conditios - Survey on social conditions (designation

of sections, transmission and distribution lines, transportation routes, and overview of environmentally affected items).

- Estimating the size of a wind power system installed

w Examination of primary energy supply conditions

- Observation methods - Observation sites - Processing and analyzing observatin data

Road to Excellence RJPP (2011 – 2016)

Knowledge Management dalam Implementasi Strategi Perusahaan

PROSES IDENTIFIKASI KNOWLEDGE

52 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 53

Page 28: Couching Counseling PJB

54 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 55

Bedah BukuOpiniLintas

- Evaluation - Wind conditions simulationw Basic design - Determining wind power

generation installation sites - Determining the scale of a

wind power generation - Selecting a type of wind power generation - Evaluating the impact on the environment - Measurement and soil quality test - Considering economic efficiency

w Implementation design - Facility design - Contruction work design - Contruction work planningw Related laws and regulations (application

for approval and license) - Design phase (including prior

consultation on power) - Construction phase - Pre-use inspectionw Contruction workw Operation and maintenance

Berdasarkan identifikasi know-how tersebut, kemudian diidentifikasi mana yang tidak atau belum bisa dikerjakan yang akan menghasilkan gap dan kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan.

Segala sesuatu yang dapat diartikan sebagai knowledge dalam Kriteria Baldridge adalah pengetahuan yang dimiliki organisasi dan tenaga kerja dalam bentuk:r Informasir Gagasanr Pembelajaranr Pemahamanr Memoryr Pendalamanr Keterampilan kognitif dan

teknis serta kapabilitasr Tenagakerja

r Piranti lunakr Patenr Databasesr Dokumenr Petujukr Kebijakanr Prosedurr Gambar teknik

Berikut ini contoh format untuk

mengidentifikasi know-how sebagai berikut :

Pada kolom Time Frame diisikan target penyelesaiaan untuk mengantisipasi kelemahan atau kekurangan dan jadwal penyelesaian setiap tahapan program.

Mari kita persiapkan Road to Excellence RJPP untuk mencapai hasil maksimal yang mendukung kelanggengan dan pertumbuhan PT PJB. (*)

Reff.:1. Five Key Principles of Corporate Performance

Management, Bob Paladino2. Kriteria Kinerja Ekselen ( Malcom Baldridge Criteria

for Performance Excellece) 2011 – 2012. IQA

3. RJPP 2011 – 2016 PT PJB

Iwan Agung Firstantara kembali membuat catatan pengalaman pribadi yang cukup menarik untuk disimak. Catatan itu disajikan secara lugas

dan sederhana, sehingga makna yang begitu dalam dapat dipahami dengan mudah. Catatan yang dikumpulkan selama kurang lebih satu tahun menjabat General Manajer UP Cirata itu dikemas dalam sebuah buku yang berjudul, “The Passion, Catatan pencarian passion di PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Cirata.”

Buku sejenis pernah dia terbitkan dalam kapasitas sebagai GM UP Unit Brantas dengan judul, “Posi+ive Power.” Iwan Agung yang kini menjabat General Manajer Unit Pemeliharaan Wilayah Timur (UPHT) itu mendefinisikan Posi+if Power sebagai hasil dari berpikir positif dan passion untuk mewujudkan pikiran dan ide positif tersebut. Posi+if Power bisa menjadi sebuah proses berkelanjutan dari setiap hal yang terjadi atau dijumpai sepanjang hidup manusia. Sebagai bagian dari perjalanan itu, buku Passion ini merupakan salah satu dari Posi+ive Power Series.

Passion menjadi judul buku ini karena pengalaman di UP Cirata telah memberi pelajaran yang cukup bagi Iwan Agung untuk mencari, mendapatkan dan merealisasikan passion (semangat, hasrat) di tempat kerja. Menurut dia, kita harus aktif mencari passion itu, bukan menunggu atau menggantungkannya di luar. “Semangat adalah hal yang mutlak harus dimiliki manusia sebagai makhluk hidup, seberapapun kadarnya. Bukankah salah satu ciri makhluk hidup adalah mempunyai kemampuan mempertahankan diri atau semangat untuk hidup?” kata Iawan Agung.

Di dalam bekerja, semangat akan menjadi bahan bakar setiap kegiatan kerja kita. Bagaimana membuat bahan bakar itu menjadi banyak dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi, itu adalah yang harus selalu diusahakan dan men-share kepada yang lainnya agar kebaikan itu dapat dilakukan juga oleh orang lain.The Possion membuat lima belas judul yang menampilkan bagaimana semangat dalam bekerja harus dicari, tidak ditunggu. Selanjutnya semangat itu harus dikelola untuk menjadi bahan bakar kebaikan. Lima belas judul tersebut terbagi dalam empat kelompok antara lain:1 Potensi, Bingkai, dan Keindahan catatan tentang bagaimana

bagaimana pengalaman mencari keindahan dalam bekerja. POTENSI bercerita tentang kewajiban memberi ruang ekspresi bagi sang pemilik potensi untuk bergerak dan menggerakkannya, memberikan fasilitas dan mengarahkan ke mana tujuan gerakannya, serta mendorong untuk maju, berkembang dan bermanfaat. Seperti halnya pemanfaatan air waduk yang disalurkan ke PLTA dan menghasilkan listrik. Sedangkan BINGKAI merupakan gambaran besar dari sebuah impian untuk menghilangkan seluruh hambatan untuk mewujudkan cita-cita. Impian merupakan harapan nyata yang senantiasa menyemangati seseorang untuk menggapai hasil yang lebih baik. KEINDAHAN bercerita tentang bagaimana keindahan harus dicari, dieksplorasi dan didorong, dan keyakinan semua itu bisa didapatkan karena setiap karyawan pasti mempunyai keinginan dan semangat menjadi lebih baik

1 Ayam Jago di Hari Jumat catatan tentang bagaimana menumbuhkan passion terhadap suasana kerja. pimpinan harus bertanggung jawab terhadap semua kejadian sampai hal yang terkecil, seperti penderitaan Ayam Jago di UP Cirata yang tidak mempunyai pasangan dan kebahagiaan ayam jago setelah didatangkan pasangannya.

1 Visi, Road Map, Condition Based Maintenance, dan Panen trip di Akhir Tahun catatan tentang passion terhadap pencapaian. VISI bercerita tentang bagaimana sebuah visi yang menantang, dapat dideskripsikan dengan jelas dan didetailkan sampai indikator-indikator terkecilnya akan menjadi referensi kuat program yang direncanakan, dan sekaligus memberi passion pada semua karyawan saat mengeksekusinya. PANEN TRIP AKHIR TAHUN menceritakan bagaimana pentingnya memakai cara yang berbeda untuk menyelesaikan sebuah persoalan yang kerap kali terjadi, karena bila diselesaikan dengan cara yang sama, persoalan akan muncul kembali. Selain itu, terus berusaha dan tidak kenal lelah merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki The Champion.

1 Kopi Istriku dan Cirata catatan tentang passion terhadap internal

PASSION : Catatan Pencarian Passion di UP Cirata

customer, yang sebenarnya juga merupakan passion terhadap yang dicintai. Kecintaan terhadap sesuatu akan muncul seiring dengan kebiasaan dan semangat membahagiakan orang lain.Sebenarnya masing-masing cerita tidak secara spesifik mengungkapkan

pencarian jenis-jenis passion tersebut. Seluruh cerita mengandung lebih dari satu jenis passion. Selain itu, masih banyak catatan-catatan menarik, yang disajikan dalam judul yang menggelitik, seperti. 1Rangsangan Pak Engkos pentingnya menulis atau menuangkan gagasan

dalam tulisan. Kalau gagasan bagus yang tidak ditulis, kebaikan itu tidak berumur lama. Mungkin hanya seumur orang yang mempunyai gagasan itu atau sebatas umur yang mengenalnya. Jika ditulis, maka gagasan itu akan abadi.

1Waktu dan Sistem catatan tentang bagaimana pentingnya menghargai waktu, dan pentingnya sistem untuk membuat seseorang menjadi disiplin.

1Lomba 5S bukan sekadar bersih dan rapi. Kalau hanya itu, maka kita baru melaksanakan 2S atau 3S, yaitu Seiri (buang yang tidak perlu), Seiton (rapikan) dan Seiso (bersihkan). Untuk 2S lainnya, Seiketsu (standarisasi) perlu dilengkapi dengan keteraturan pengecekan dan review, dan Shitsuke (rajin), yaitu disiplin terhadap 4S yang lain. Lomba 5S : satu even, banyak cerita, banyak pelajaran dan banyak manfaat.

1Mbah Dhomi pelajaran bahwa kepercayaan yang dibangun di atas persepsi ‘katanya’, tanpa data yang jelas dan bahkan tanpa logika, terbukti sangat rapuh. ‘Katanya’ adalah sebuah data yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tetapi sering ia menjadi senjata ampuh untuk mengubah persepsi dan menjadi dasar keputusan.

1Bu Risvie dan Gudangnya sebuah presiasi terhadap karyawan yang telah bekerja bagus dan memberikan pelayanan customer, serta komitmen karyawan untuk memberikan yang terbaik terhadap pelanggan.

1Pelajaran Seharga Rp 500 Juta pelajaran penting dari pelaksanaan overhaul yang mengharuskan membeli baut dan nut hingga Rp 500 juta. Pelajaran pertama, penguatan Manajemen Risiko dalam overhaul. Kedua, pentingnya contingency plan yang memerlukan koordinasi struktural yang disiplin dan segera. Ketiga, pola pikir condition based maintenance. Keempat, pegalaman merupakan guru terbaik.Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo memberikan apresiasi yang tinggi

atas penerbitan buku catatan Iwan Agung tersebut. “Ruh buku ini adalah passion. Tanpa passion (kegairahan atau kecintaan yang mendalam) maka seorang leader tidak akan mungkin mampu menciptakan iklim positif untuk kesuksesan organisasi yang dipimpinnya. Persis seperti apa yang dikemukakan filosof Jerman George Wilhelm: nothing great in the world has been accomplished without passion,” kata Susanto Purnomo dalam kata sambutannya.

Kekuatan passion yang dicari, didapat, dan diprak-tekkan penulis dalam 15 cerita di buku tersebut, lanjutnya, selaras dengan pelajaran kepemimpinan Jack Welch bahwa seorang leader memerlukan 4 E + 1 P, yaitulEnergy : secara konsisten mempunyai energi tinggi

untuk terus memimpin.lEnergize : semangat tinggi untuk memotivasi

bawahan atau tim. lEdge : ketajaman dalam mengambil keputusan. lExecution : tindakan nyata.

Keempat E tersebut harus dibungkus oleh sebuah P atau Passion sehingga apapun yang dilakukan menjadi sesuatu yang dinikmati dan bukan menjadi beban yang memberatkan. “Buku ini menjadi semakin menarik karena merupakan lanjutan (series) dari buku yang ditulis Iwan Agung Firstantara sebelumnya, Posi+ive Power. Melalui kedua buku tersebut, kita dapat menarik lesson learned dari suatu praktek kepe mimpinan di unit pembangkitan. Buku ini bukan saja memperkaya literatur praktek kepemimpinan di PJB, namun juga mampu menggairahkan passion rekan-rekan lain untuk melakukan continuous improvement dalam berkarya dan bekerja,” tuturnya.(*)

54 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 55

Knowledge Corner

Page 29: Couching Counseling PJB

56 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 57

KesehatanKesehatan

Masalah kolesterol juga bukan hanya monopoli mereka yang sudah tua. Kaum muda juga tetap harus berhati-hati karena menurut riset ilmuwan dari Universitas California yang dipimpin Dr Mark Pletcher, kaum muda usia 20-an, bila kadar kolesterolnya tinggi, maka kolesterol tersebut akan merusak pembuluh darah dan memicu sakit jantung. Atas dasar itu, Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan agar setiap anak muda berusia 20 tahun atau lebih untuk mengikuti tes kolesterol setiap lima tahun sekali.

Berdasarkan medical ceck up terhadap karyawan PJB Kantor Pusat, 43 persen karyawan bermasalah dengan kolesterol. Ini merupakan angka tertinggi, disusul kemudian masalah kegemukan (20 persen), asam urat (12 persen), hipertensi (9 persen), diabetes (7 persen), gangguan ginjal (5 persen), dan gangguan liver (4 persen). Medical check up dilakukan pada 16 Februari hingga 18 Maret 2011.

Menurut dokter perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), dr Hj. Dyah Sania Artiwi, ada tiga hal yang menyebabkan tingginya kadar kolesteral dalam tubuh karyawan PJB, yaitu: makanan yang dikonsumsi banyak mengandung kolesterol, gaya hidup yang kurang sehat (kurang olahraga), dan faktor genetik. “Penyebab terbesar adalah makanan yang dikonsumsi banyak mengandung kolesterol,” kata Sania.

Menurut Sania, makanan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam mengendalikan kolesterol. Hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, perbanyak makanan berserat seperti buah dan sayuran. Untuk penderita dengan kadar kolesterol tinggi dan

trigliserida normal atau agak tinggi, maka konsumsi kolesterol dalam sehari rendah (tidak lebih dari 300 mg). Lemak juga dibatasi, karbohodrat tidak dibatasi. Sedangkan untuk penderita dengan kadar trigliserida tinggi dan kadar kolesterol normal atau agak tinggi, maka konsumsi lemak, karbohodrat dan kolesterol dibatasi (konsumsi kolesterol 300-500 mg sehari). Asupan kalori disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan asupan protein tidak dibatasi dan dianjurkan mengkonsumsi serat tinggi.

Makanan yang harus dihindari adalah semua daging berlemak seperti daging kambing, cornet, udang, kuning telur, kerang, jerohan dan sebagainya. Selain itu juga menghindari susu full cream, keju, es krim, coklat, minyak kelapa, kelapa, santan kental, lemak hewan, margarine, mentega, kue yang dibuat dari susu dan mentega. Sedangkan makanan yang harus dibatasi adalah makanan dan minuman yang terlalu manis, daging tak berlemak maksimum 100 gram. Sementara makanan yang diperbolehkan adalah semua sayuran dan buah-buahan segar, kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu, tempe dan sebagainya), ikan, putih telur, susu krim, serta semua minyak tumbuhan kecuali minyak kelapa.

“Pengolahan makanan sebaiknya dikukus, dipepes, direbus, dibakar atau ditumis. Untuk menggoreng sebaiknya dipakai minyak goreng yang selalu baru dan jangan membiarkan minyak terlalu panas,” saran Sania sembari menambahkan, “Bagi penderita hendaknya melakukan olahraga yang sifatnya aerobic (ritmis) setiap hari minimal 30 menit. Bagi mereka yang kadar kolesterolnya sudah berlebihan, perlu terapi obat,” imbuhnya.

Waspadai & Kontrol KOLESTEROL

56 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 57

Kolesterol merupakan molekul sejenis lemak dalam aliran

darah. Dalam kadar normal atau kurang dari 200 mg/dl, kolesterol adalah sahabat bagi sistem tubuh, karena

diperlukan untuk membentuk membran sel, membentuk hormon, dan juga sumber energi. Namun bila kadar

kolesterol berlebihan, perlu diwaspadai karena berbahaya bagi kesehatan

tubuh. Seseorang dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jikaukurannya 160-200 mg.

Kadar kolesterol tinggi akan menumpuk di sepanjang pembuluh

darah sehingga menyebabkan penyempitan dan penyumbatan. Akibatnya, jantung kesulitan memompa darah sehingga timbul rasa nyeri di dada dan pusing kepala. Bahkan bisa menyebabkan serangan jantung mendadak. Kadar kolesterol jahat juga bisa tinggi dari meningkatnya trigliserida (salah satu lemak dalam darah yang bisa merusak arteri).

Banyak orang beranggapan hiperkolesterol hanya diderita orang gemuk. Padahal faktanya, orang gemuk tidak berarti berkadar kolesterol lebih tinggi dari orang kurus. Kadar kolesterol bergantung pada fungsi metabolik tubuh, faktor genetik, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Karena tidak ada tanda-tanda khas, seseorang kerap tidak menyadari bahwa dirinya mengidap hiperkolesterol. Tak ada gejala yang khas inilah yang menyebabkan hiperkolesterol juga disebut silent killer.

MAKANAN (per 100 gram) KADAR (mg) KATEGORI

Putih telur ayam 0 Sehat

Daging ayam tanpa kulit 60 Sehat

Daging bebek tanpa kulit 50 Sehat

Daging sapi tanpa gajih 70 Sehat

Daging kambing tanpa gajih 70 Sehat

Ikan 70 Sehat

Susu sapi full cream 85 Sesekali

Ham (daging asap) 98 Sesekali

Iga sapi 100 Sesekali

Daging sapi dengan gajih 125 Sesekali

Keju 100 Hati-hati

Sosis daging 150 Hati-hati

Kepiting 150 Hati-hati

Udang 125 Hati-hati

Kerang 160 Hati-hati

Belut 185 Bahaya

Coklat 290 Bahaya

Mentega 250 Bahaya

Jeroan sapi 380 Bahaya

Kuning telor 550 Bahaya

Jeroan kambing 610 Bahaya

Cumi-cumi 1170 Pantangan

Otak 2000 Pantangan

DAFTAR MAKANAN DAN KADAR KOLESTROL DALAM SETIAP 100 GRAM

Sumber: Penuntun Diet, Instalasi Gizi RSCM dan Assosiasi Dietesien Indonesia, Gramedia Pustaka Utama 2005

dr. Sania

Page 30: Couching Counseling PJB

58 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 59

KeluargaKeluarga

Namun game juga memiliki dampak negatif. Jika

dilakukan berlebihan, maka motivasi belajar menurun, waktu belajar tersita, makan dan tidur terganggu, cenderung menarik diri karena waktu sosialisasi telah banyak digunakan dengan komputer. Bahkan menurut penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Hanover, Jerman, game bisa mengakibatkan kepribadian ganda.

Seorang wanita yang sering main game online tiap hari selama tiga bulan, dengan memainkan beberapa tokoh yang berbeda, ternyata, tokoh-tokoh imajinasi itu mengambil alih kepribadiannya. Wanita tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosialnya. Disamping itu, mereka mengalami kesulitan konsentrasi dan susahnya bersosialisasi. Bahkan mereka kecanduan, membuat orang malas belajar dan sulit berkonsentrasi. Banyak pelajar suka bolos, demi mainan ini. Dampak sosialnya, game online bikin orang jadi cuek, kurang peduli dengan lingkungannya.

Akio Mori seorang profesor dari Tokyo’s Nihon University melakukan riset mengenai dampak video game pada aktivitas otak. Dari penelitian Akio Mori tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dua poin penting yang antara lain:

q Penurunan aktivitas gelombang otak depan yang memiliki peranan sangat penting, dengan pengendalian emosi dan agresivitas sehingga mereka cepat mengalami perubahan mood, seperti mudah marah, mengalami masalah dalam hubungan sosial, tidak konsentrasi,

dan lain sebagainya.

qPenurunan aktivitas gelombang beta merupakan efek jangka panjang yang tetap berlangsung meskipun gamer tidak sedang bermain game. Dengan kata lain para gamer mengalami “autonomic nerves” yaitu tubuh mengalami pengelabuan kondisi di mana sekresi adrenalin meningkat, sehingga denyut jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen terpacu untuk meningkat. Bila tubuh dalam keadaan seperti

ini maka yang terjadi pada gamer adalah otak mereka merespon bahaya sesungguhnya.

Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang. Pergaulan hanya di game saja, sehingga membuat mereka jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Keterampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain. Secara Psikis, pikiran mereka terus menerus memikirkan game yang sedang dimainkan. Mereka menjadi sulit konsentrasi terhadap studi, sering bolos atau menghindari pekerjaan. Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat mereka jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.

Secara Fisik, akibat terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main. Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga.

GAME MENYEBABKAN KEPRIBADIAN GANDA

Pada usia anak-anak sekolah, untuk mengetahui apakah kecanduan itu sudah mengganggu kegiatan sekolah anak, Mark Griffiths dari Nottingham Trent University mengingatkan kepada para orang tua yang peduli untuk memperhatikan sejumlah gejala, seperti:

* Apakah anak bermain seharian, sering bermain dalam jangka waktu lama atau lebih dari 3 jam.

* Apakah anak bermain untuk kesenangan, cenderung seperti tak kenal lelah & mudah tersinggung saat dilarang.

* Apakah anak bermain game mengorbankan kegiatan sosial terhadap lingkungan sekitar & berolah raga untuk menjaga stamina tubuh.

* Apakah adanya keengganan dalam mengerjakan PR

atau tugas.

* Dan apakah adanya keinginan untuk menguranngi ketergantungan namun tak bisa.

* Mengurangi segi aktivitas dalam bekerja atau belajar

* Lebih cenderung tidak memperhatikan masalah kesehatan dengan tidak berolahraga, karena keasikan dalam bermain game.

Jika anak mengalami lebih dari gejala-gelaja tersebut maka bisa disimpulkan bahwa anak tersebut mungkin sudah terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain game. Satu gejala terpapar secara berlebihan yang juga bisa dilihat dari kekakuan pada gerakan anak.

(berbagai sumber)

Dalam semua hal tentu saja ada sisi positif dan

negatifnya, hal ini juga berlaku untuk

game, baik video game maupun game

online. Game yang saat ini sedang

merasuki banyak anak-anak memiliki

hal positif antara lain: meningkatkan

kemampuan bahasa khususnya bahasa

asing karena sebagian game

berbahasa Inggris sehingga anak dituntut untuk memahami apa yang dimaksud

dalam game, mau menerima kekalahan,

dan karena tanpa beban jadi dapat

mengurangi stres.

Seorang wanita yang sering main game online tiap hari selama tiga bulan, dengan memainkan beberapa tokoh yang berbeda, ternyata, tokoh-tokoh imajinasi itu mengambil alih kepribadiannya.

58 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 Menuju Perusahaan Kelas Dunia 59

Page 31: Couching Counseling PJB

60 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

NO. NAMA NID JABATAN LAMA JABATAN BARU

Bulan Maret 2011

1. Catur Wahyu Hidayat

7392051JA Assisstent Engineer Pemeliharaan Corrective Listrik PLTGU UP Gresik

Tugas karya ke PT PJBS

2. Agus Gunanto 7092090JA Tugas karya PT Sumber Segara Primadaya

Assisntant Analys Perencanaan SDTEK

3. Agus Purwanto 6991047JA Assistant Enginer Pemeliharaan Corrective Listrik PLTGU-G UP Gresik

Tugas karya ke PT PJBS

Bulan April 2011

1. Supriyadi 7392016JA Assistant Engineer Pemeliharaan Corrective Listrik PLTGU UP Gresik

Assistant Engineer Enjiniring Proses & QC UPHT

Bulan Mei 2011

1. Eko Sukyatno 58883020P Senior Specialist I Niaga Subdit NIAGA Tugas karya PT Bukit Pembangkit Innovative

2. Wisrawan Wahyu Wibowo

6892152JA Manajer Operasi & Pemeliharaan UP Brantas

Manajer Pemeliharaan UP Gresik

3. Hery Artady 7503017JA Manajer LK3 & Penujang UP Brantas Manajer Operasi & Pemeliharaan UP Brantas

4. Satrio Wahyudi 7602006JA Engineer UP Muara Tawar Manajer Enjiniring UP Cirata

5. Yasid Asmudi 5877060J Manajer Kepatuhan UPHT Senior Specialist II Auditor PBMAN

6. Akhmad Suyudi 5779004J Senior Engineer II Operasi UP Gresik Manajer Kepatuhan UPHT

7. Kusnadi Agus Priatna

5782770K3 Kepala Bidang Administrasi & Keuangan BPWC

Manajer Keuangan UP Cirata

8. Setya Hadiarta 5884707K3 Supervisor Senior Anggaran & Keuangan UP Cirata

Kepala Bidang Administrasi & Keuangan BPWC

9. AM Budi Setyawan 6994011Z Manajer Perencanaan Batu Bara SD BBR Manajer K3 Subdit LK3

10. Moh. Rasjid R 5577076J Senior Specialist II Telemetering & Manajemen Energi Subdit ME

Pjs Manajer Keamanan Bidang Umum

11. Paramita Purwanto 7803035JA Manajer Pengembangan SDM Subdit SDLAB

Manajer Pembinaan Karyawan Subdit ADM SDM

12. Rita Kartika 6791012JA Manajer Administrasi SDM Subdit ADM SDM

Manajer Sistem Manajemen SDM Subdit Perencanaan SDM

13. Wakhid Wahyu Endarto

7293001JA Engineer Component Analyst UP Brantas

Engineer Pemeliharaan UP Gresik

14. Flodesa Anggarijanto

6893116S Manajer Bidang Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Bali

Senior Specialist II Niaga Subdit NIAGA

M u t a s i J a b a t a n

NO. NAMA NID UNIT KERJABulan Juni 20111. SARDJONO 5591159JA Unit Pembangkitan Brantas2. ZARFAISAL 5576122K3 Unit Pembangkitan Muara Tawar3. SERIN SUDIONO 5580055J Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur4. MAWARDI 5576136K3 Unit Pembangkitan Muara KarangBulan Juli 20111. ELLEN JUNIAR 5574052J Kantor Pusat2. UTAR SURYANA 5579172K3 Unit Pembangkitan Muara Tawar3. WAHAB 5582269JA Unit Pembangkitan Brantas4. MUSLICH 5589050JA Unit Pembangkitan Brantas5. RUKIDJO 5589055JA Unit Pembangkitan Brantas6. AZWAR 5576134K3 Unit Pembangkitan Muara Karang7. DEDY KARTIKA SUHARJONO 5576036J Kantor Pusat8. SUKENDAR 5579080K3 Unit Pembangkitan Muara KarangMeninggal Dunia 1. SUHARA 5980011P Unit Pembangkitan Cirata2. EKO HARJONO 5677088J Unit Pembangkitan Paiton

Karyawan Purna TugasInfo

60 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Page 32: Couching Counseling PJB