Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

51
TUGAS AKHIR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. Periode Tahun 2010-2014 Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Analisis Laporan Keuangan Dosen Pengampu: Sakina Nusarifa Tantri, SE. Oleh Kelompok 8: 1. Maghfira Fikrandita 13/344686/SV/03201 2. Karina Yuniarti 13/344847/SV/03362 3. Andita Kirana Dewi 13/344883/SV/03398 4. Dinda Orieama Yoga Pratica 13/344910/SV/03425 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH VOKASI

Transcript of Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

Page 1: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

TUGAS AKHIR

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. Periode Tahun

2010-2014

Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu:

Sakina Nusarifa Tantri, SE.

Oleh Kelompok 8:

1. Maghfira Fikrandita 13/344686/SV/03201

2. Karina Yuniarti 13/344847/SV/03362

3. Andita Kirana Dewi 13/344883/SV/03398

4. Dinda Orieama Yoga Pratica 13/344910/SV/03425

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 2: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

EXECUTIVE SUMMARY

Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk

memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Agar laporan keuangan dapat berarti bagi

pihak-pihak yang berkepentingan maka perlu mengadakan analisa hubungan dari pos-

pos dalam suatu laporan keuangan . Dalam hal ini analisa rasio dapat dipakai dalam

memberikan gambaran keadaan keuangan yang sebenarnya mengenai perusahaan dan

sehat tidaknya perusahaan tersebut melakukan usahanya.

Permasalahan yang diambil adalah PT Gudang Garam Tbk. dapat memenuhi

kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya, bagaimana tingkat profitabilitas dan

bagaimana efektifitas dan kondisi PT Gudang Garam Tbk. dalam menggunakan

asetnya.

Page 3: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL..................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1

A. PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN.........................................................................................1

B. TUJUAN ANALISIS...................................................................................................................2

C. LINGKUP ANALISIS.................................................................................................................2

D. DATA YANG DIGUNAKAN....................................................................................................3

BAB II ANALISIS DAN INTERPRETASI............................................................................................4

A. ANALISIS VERTIKAL ( Analisis Common Size)......................................................................4

B. ANALISIS HORIZONTAL (Analisis Perbandingan dan Trend)............................................12

C. ANALISIS RASIO KEUANGAN.............................................................................................23

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................35

Page 4: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis Common Size Neraca...................................................................................................6

Tabel 2 Analisis Common Size Laporan Laba Rugi...............................................................................8

Tabel 3 Analisis Common Size Laporan Arus Kas...............................................................................10

Tabel 4 Analisis Perbandingan Neraca..................................................................................................14

Tabel 5 Analisis Perbandingan Laporan Laba Rugi..............................................................................16

Tabel 6 Analisis Perbandingan Laporan Arus Kas................................................................................18

Tabel 7 Analisis Trend Neraca..............................................................................................................19

Tabel 8 Analisis Trend Laporan Laba Rugi...........................................................................................21

Tabel 9 Analisis Trend Laporan Arus Kas............................................................................................22

Page 5: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Trend Neraca...........................................................................................................................21

Grafik 2 Rasio Likuiditas.......................................................................................................................26

Grafik 3 Rasio Solvabilitas....................................................................................................................29

Grafik 4 Rasio Profitabilitas..................................................................................................................32

Grafik 5 Rasio Aktivitas........................................................................................................................35

1

Page 6: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

2

BAB IPENDAHULUAN

A. PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN

Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka, rokok kretek identik

dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia.

Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo di Kediri. Pada akhir tahun 2014,

Gudang Garam dengan pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 21,9% (dihitung

berdasarkan riset pasar Nielsen) merupakan produsen rokok kretek terkemuka dengan

produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Gudang

Garam menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 36.400 ribu orang yang sebagian besar

terlibat dalam produksi rokok, termasuk sigaret kretek tangan dan operator mesin

produksi, serta kegiatan operasional lainnya seperti distribusi, penjualan dan pemasaran.

Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama, dari standar keselamatan kerja dan

penyediaan fasilitas kesehatan hingga pelatihan kepemimpinan,manajemen, administrasi

dan ketrampilan teknik, yang diselenggarakan di dalam maupun di luar

perusahaan.Gudang Garam secara tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan

kerja, bagi kurang lebih empat juta komunitas di sector perkebunan tembakau dan

cengkeh yang menyediakan bahan baku bagi Perseroan, serta sektor distribusi seperti

pengecer dan pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok

sendiri,termasuk Perseroan, merupakan sumber utama pendapatan cukai dan pajak bagi

negara. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di

kota Kediri, dengan jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan

regional yang ramai sekaligus lokasi kantor pusat Perseroan.

Fasilitas produksi kedua berjarak 130 kilometer dari kota ini, tepatnya di Gempol.

Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok

di masa mendatang. Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis

rendah tar dan nikotin (LTN) serta produk tradisional sigaret kretek tangan. Gudang

Garam memiliki fasilitas percetakan kemasan rokok, dan di samping itu juga memiliki

tiga anak perusahaan utama yaitu PT Surya Pamenang, yang memproduksi kertas karton

untuk kemasan rokok Gudang Garam, PT Surya Madistrindo, sebagai distributor tunggal

produk Perseroan, dan PT Surya Air sebagai penyedia layanan jasa penerbangan tidak

berjadwal. Saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BE I) dengan kode

GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 46.400 hingga Rp 64.250 per lembar

Page 7: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

3

saham sepanjang tahun 2012. Jumlah modal disetor dan ditempatkan tidak mengalami

perubahan pada tahun 2012, dan Perseroan membagikan dividen senilai Rp 1.000 per

saham dari laba tahun 2011 sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Visi :

"Menjadi perusahaan terkemuka kebangganan nasional yang bertanggung jawab

dan memberikan nilai tambah bagi para oemegang saham, serta manfaat bagi segenap

pemangku kepentingan secara berkesinambungan."

Misi :

Catur Dharma yang merupakan misi Perseroan:

1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan

suatu kebahagiaan.

2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.

3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang

lain.

4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.

B. TUJUAN ANALISIS

Informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk

berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri

dan pihak-pihak lain yang berkepentingan guna pengambilan keputusan sesuai dengan

bidangnya. Melalui penulisan tugas akhir Analisis Laporan Keuangan PT Gudang Garam,

Tbk. periode Tahun 2010-2014 ini, selain dimaksudkan untuk mengevaluasi laporan

keuangan PT. Gudang Garam, Tbk. periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014,

analisis ini bertujuan untuk mempelajari dan mengaplikasikan metode analisis laporan

keuangan yang telah diperoleh mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah analisis

laporan keuangan.

C. LINGKUP ANALISIS

Lingkup analisis yang dilakukan pada Analisis Laporan Keuangan PT Gudang

Garam, Tbk. Periode Tahun 2010-2014 meliputi:

Analisis Ratio

Analisis Vertikal (Analisis Common Size)

Analisis Horizontal (Analisis Perbandingan dan Analisis Trend)

Page 8: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

4

D. DATA YANG DIGUNAKAN

Data yang digunakan pada Analisis Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk.

periode Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

Data Primer

Laporan Keuangan PT Gudang Garam,Tbk. periode tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014.

Data Sekunder

Teori serta Literatur dari berbagai sumber terkai dengan analisis laporan keuangan

secara umum dan PT Gudang Garam,Tbk. secara khusus.

Page 9: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

BAB IIANALISIS DAN INTERPRETASI

            Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan.

Salah satu tujuan utamanya yaitu untuk mengidentifikasi perubahan – perubahan pokok

pada trend, jumlah dan hubungan dan alasan perubahan – perubahan tersebut.Beberapa

tehnik analisis dapat digunakan pada analisis laporan keuangan untuk menekankan

pentingnya suatu data yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi perubahan. Beberapa

tehnik analisis yang dapat digunakan antara lain : analisis vertikal (analisis common –

size), analisis horizontal (analisis perbandingan dan analisis trend), dan analisis rasio

keuangan.

A. ANALISIS VERTIKAL ( Analisis Common Size)

Analisis vertikal yaitu analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan

keuangan pada periode tertentu yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu

dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama pada periode yang sama.

Laporan keuangan dalam prosentase per-komponen (common-size) menyatakan masing-

masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca yang

disusun dalam prosentase per-komponen dapat memberikan informasi sebagai berikut :

Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi

relative aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.

Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relative utang

perusahaan terhadap modal sendiri.

Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan

distribusi setiap satu rupiah total penjualan/pendapatan kepada masing-masing elemen

biaya dan laba. Berikut penyajian laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. dan anak

perusahaan dalam common-size.

5

Page 10: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

6

Page 11: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

7

Tabel 1 Analisis Common Size Neraca

Page 12: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

8

Analisis common size pada neraca tersebut menunjukkan PT Gudang Garam Tbk

menginvestasikan asset perusahaan sebagian besar kepada asset lancar yaitu berturut-turut

dari tahun 2010 sampai dengan 2014 sebesar 74,52%, 77,73% , 72,16% , 68,16% dan 66,26%

dari total asset perusahaan. Komposisi asset lancar pada tahun 2012 mengalami penurunan

dibandingkan posisi tahun 2010 dan 2011 dan tahun 2013 dan 2014 berturut-turut mengalami

penurunan. Sebaliknya komposisi asset tidak lancar mengalami kenaikan pada tahun 2012

sebesar 27,84%, walaupun sebelumnya pernah turun pada tahun 2011 sebesar 22,27% dari

angka tahun 2010 yaitu sebesar 25,48%. Sementara pada tahun 2013 dan 2014 berturut-turut

mengalami kenaikan menjadi 31,84% dan 33,74%. PT Gudang Garam Tbk menginvestasikan

sebagian besar asetnya pada persediaan berturut-turut sebesar 65,62%, 71,68%, 64,20%,

59,57%, dan 59,67% dari total nilai asset perusahaan dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

Penurunan komposisi asset tidak lancar dari total asset PT Gudang Garam Tbk pada

tahun 2011 turut di pengaruhi dengan kenaikan total asset lancar perusahaan. Total asset PT

Gudang Garam Tbk sesungguhnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, komposisi di

atas menggambarkan pergeseran jenis investasi dari asset PT Gudang Garam Tbk.

Sementara pada pos pasiva, kewajiban jangka pendek lebih mendominasi dari total liabilitas

perusahaan. Penurunan hanya terjadi pada tahun 2012 yang semula 34,62% menjadi 33,25%.

Sementara pada tahun 2013 meningkat sebesar 39,58% diikuti peningkatan tahun 2014 menjadi 40,85

Untuk kewajiban jangka panjang, persentase kewajiban jangka panjang tahun 2010 hingga 2014 lebih

banyak mengalami penurunan meski terjadi peningkatan di tahun 2012 yang semula 2,57 menjadi

2,65, selebihnya mengalami penurunan. Pada tahun 2010 kewajiban jangka panjang berada di angka

yang lebih besar yaitu sebesar 3,06%.

Untuk jumlah ekuitas, komposisi ekuitas lebih mendominasi daripada komposisi liabilitas di

pos passive ini. Total ekuitas dari tahun 2010 hingga 2014 berfluktuasi. Tahun 2011 terjadi penurunan

yang semula 69,35% menjadi 62,81%. Di tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 64,10% namun

penurunan kembali terjadi di tahun 2013 menjadi 57,94% diikuti tahun 2014 sebesar 57,07%.

Besarnya komposisi permodalan menggambarkan kuatnya posisi perusahaan pada tahun 2010 yang

mana total ekuitas berada pada posisi 69,65%. Hal ini memberi keuntungan bagi pemegang saham PT

Gudang Garam Tbk yang mana hal ini tercermin dari besarnya saldo laba yang belum dicadangkan

dari tahun 2010 sampai dengan 2012 yang rata-rata berada di atas nilai 50% dari total kewajiban dan

ekuitas perusahaan. Karena nilai tersebut menjadi dasar perhitungan deviden yang akan dibagikan

kepada para pemegang saham.

Page 13: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

9

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %

Penjualan/pendapatan usaha 37.691.997Rp 41.884.352Rp 49.028.696Rp 55.436.954Rp 65.185.850Rp 100 100 100 100 100Beban pokok penjualan 28.826.410Rp 31.754.984Rp 39.843.974Rp 44.563.096Rp 51.806.284Rp 76 76 81 80 79Laba bruto 8.865.587Rp 10.129.368Rp 9.184.722Rp 10.873.858Rp 13.379.566Rp 24 24 19 20 21

Pendapatan lainnya 53.315Rp 46.322Rp 73.299Rp 62.080Rp 67.845Rp 0,14 0,11 0,15 0,11 0,10Beban usaha 3.007.726Rp 3.290.726Rp 3.177.516Rp 4.224.052Rp 4.854.713Rp 7,98 7,86 6,48 7,62 7,45Beban lainnya 31.438Rp 4.511Rp 37.166Rp 7.199Rp 31.742Rp 0,08 0,01 0,08 0,01 0,05Rugi kurs, bersih 10.157Rp 12.480Rp 17.658Rp 12.965Rp 16.700Rp 0,03 0,03 0,04 0,02 0,03Laba Usaha 5.869.581Rp 6.867.973Rp 6.025.681Rp 6.691.722Rp 8.577.656Rp 15,57 16,40 12,29 12,07 13,16Beban bunga 238.285Rp 253.002Rp 495.035Rp 755.518Rp 1.371.811Rp 0,63 0,60 1,01 1,36 2,10Laba sebelum pajak penghasilan 5.631.296Rp 6.614.971Rp 5.530.646Rp 5.936.204Rp 7.205.845Rp 14,94 15,79 11,28 10,71 11,05Beban pajak penghasilan 1.416.507Rp 1.656.869Rp 1.461.935Rp 1.552.272Rp 1.810.552Rp 3,76 3,96 2,98 2,80 2,78Laba/Total pendapatan komprehensif tahun berjalan 4.214.789Rp 4.958.102Rp 4.068.711Rp 4.383.932Rp 5.395.293Rp 11,18 11,84 8,30 7,91 8,28

Laba/Total pendapatan komprehensif yg dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 4.146.282Rp 4.894.057Rp 4.013.758Rp 4.328.736Rp 5.368.568Rp 11,00 11,68 8,19 7,81 8,24Kepentingan nonpengendali 68.507Rp 64.045Rp 54.953Rp 55.196Rp 26.725Rp 0,18 0,15 0,11 0,10 0,04

4.214.789Rp 4.958.102Rp 4.068.711Rp 4.383.932Rp 5.395.293Rp 11,18 11,84 8,30 7,91 8,28

PT GUDANG GARAM, Tbk.Analisis Common Size L/R

Periode 2010-2014(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

Analisis Common Size

Tabel 2 Analisis Common Size Laporan Laba Rugi

Page 14: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

10

Analisis common size pada laporan laba rugi di atas menunjukkan perubahan

yang signifikan. Laba komprehensif tahun berjalan terus mengalami penurunan. Pada

tahun 2011 mengalami peningkatan yang semula 11,19% menjadi 11,84% yang kurang

signifikan. Sedangkan di tahun 2012 dan 2013 berturut-turut terjadi penurunan sebesar

8,30% dan 7,91%. Peningkatan kembali terjadi di tahun 2014 menjadi 8,28%. Penurunan-

penuruna tersebut terjadi karena beban bunga yang terus meningkat dan peningkatan

tahun 2014 terjadi karena penurunan beban penghasilan meski beban bunga tetap

meningalami peningkatan. Jika ditelusuri lebih lanjut pada catatan laporan keuangan PT.

Gudang Garam Tbk yang mana pada kenyataannya juga terjadi di Indonesia pada tahun

2012, kenaikan tersebut disumbangkan oleh naiknya biaya bahan baku rokok.

Page 15: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

11

Tabel 3 Analisis Common Size Laporan Arus Kas

Page 16: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

12

Analisis common size pada laporan arus kas tersebut mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011. Kas

bersih dari aktivitas operasi mengalami kerugian yaitu minus Rp 90.307 juta. Hal ini karena

peningkatan penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada peningkatan pembayaran kas kepada

pemasok dan karyawan, ditambah lagi pembayaran pajak penghasilan badan di tahun 2011 merupakan

jumlah yang paling tinggi disbanding tahun-tahun yang lain.

Untuk aktivitas investasi, pembelian asset tetap terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga

2012 berturut-turut sebesar 100,27%, 100,81%, dan 103,67% sementara tahun 2013 terjadi penurunan

menjadi sebesar 100,76% diikuti oleh peningkatan di tahun 2014 menjadi sebesar 100,93%.

Sementara pada aktivitas pendanaan, penerimaan dari pinjaman jangka pendek lebih mendominasi.

namun, kas bersih dari aktivitas pendanaan pada tahun 2010 menunjukkan angka minus Rp 1.745.964

juta.

Page 17: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

13

B. ANALISIS HORIZONTAL (Analisis Perbandingan dan Trend)

Analisis horizontal (dinamis) adalah analisis yang dilakukan dengan cara

membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui

perkembangan dan kecenderungannya. Analisis yang termasuk dalam analisis horizontal

misalnya analisis perbandingan dan analisis trend.

Analisis perbandingan (komparatif) adalah analisis laporan keuangan yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan keadaan keuangan perusahaan

(apakah akan mengalami kenaikan/penurunan) dengan cara membandingkan laporan

keuangan antara dua periode atau lebih.

Analisis trend merupakan bagian dari analisis perbandingan untuk melihat

kecenderungan arah posisi keuangan dalam waktu lebih dari tiga periode laporan

keuangan.

Berikut penyajian laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. dan anak

perusahaan dalam analisis perbandingan dan analisis trend.

Page 18: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

14

Page 19: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

15

Tabel 4 Analisis Perbandingan Neraca

Page 20: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

16

Interpretasi analisis horizontal (analisis perbandingan) neraca PT Gudang Garam,

Tbk. yaitu untuk asset lancar pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 32,62%,

tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,41%. Kenaikan pada tahun 2011 paling besar

disebabkan meningkatnya persediaan, sedangkan pada tahun 2012 persediaan justru

mengalami kenaikan. Sementara pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 16%

diikuti penurunan tahun 2014 sebesar 11%. Pada asset tidak lancar, nilai asset PT Gudang

Garam, Tbk terus mengalami fluktuasi, pada tahun 2011 meningkat yang semula 11,15%

menjadi 43% kemudian mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 40% diikuti tahun

2014 sebesar 20%.

Total kewajiban jangka pendek mengalami kenaikan berturut-turut dari 2010 ke

2011 sebesar 59.57%, tahun 2011 ke 2012 sebesar 1,98%. Kenaikan utang jangka pendek

tahun 2011 angka paling besar berasal dari pinjaman jangka pendek dan utang usaha

kepada pihak ketiga, yang kenaikannya di atas 100% yaitu berturut-turut sebesar 129,69%

dan 329,87%. Total kewajiban jangka panjang tidak mengalami perubahan signifikan

selama 2010 s.d 2012. Hanya saja pada tahun 2013 meningkat sebesar 14,36% dan

langsung mengalami penurunan drastic pada tahun 2014 sebesar -4,02%. Pada tahun

2011 total kewajiban jangka panjang naik 6,81%, dan tahun 2012 naik sebesar 9,75% dari

total kewajiban jangka panjang tahun sebelumnya. Posisi total ekuitas tidak mengalami

perubahan yang signifikan. Hal yang sedikit menonjol diantara kenaikan akun-akun

ekuitas adalah penurunan di sisi ekuitas pada non controlling interest sebesar 14,24%

pada tahun 2012 yg mana pada tahun sebelumnya pernah naik pada tahun 2011 sebesar

24,20%. Hingga tahun 2014, total ekuitas meningkat sebesar 12,96%.

Page 21: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

17

2010 2011 2012 2013 2014Rp Rp Rp Rp Rp Rp % Rp % Rp % Rp %

Penjualan/pendapatan usaha 37.691.997Rp 41.884.352Rp 49.028.696Rp 55.436.954Rp 65.185.850Rp 4.192.355Rp 11,12 7.144.344Rp 17,06 6.408.258Rp 13,07 9.748.896Rp 17,59Beban pokok penjualan 28.826.410Rp 31.754.984Rp 39.843.974Rp 44.563.096Rp 51.806.284Rp 2.928.574Rp 10,16 8.088.990Rp 25,47 4.719.122Rp 11,84 7.243.188Rp 16,25Laba bruto 8.865.587Rp 10.129.368Rp 9.184.722Rp 10.873.858Rp 13.379.566Rp 1.263.781Rp 14,25 944.646Rp 9,33 1.689.136Rp 18,39 2.505.708Rp 23,04

Pendapatan lainnya 53.315Rp 46.322Rp 73.299Rp 62.080Rp 67.845Rp 6.993Rp 13,12 26.977Rp 58,24 11.219Rp 15,31 5.765Rp 9,29Beban usaha 3.007.726Rp 3.290.726Rp 3.177.516Rp 4.224.052Rp 4.854.713Rp 283.000Rp 9,41 113.210Rp 3,44 1.046.536Rp 32,94 630.661Rp 14,93Beban lainnya 31.438Rp 4.511Rp 37.166Rp 7.199Rp 31.742Rp 26.927Rp 85,65 32.655Rp 723,90 29.967Rp 80,63 24.543Rp 340,92Rugi kurs, bersih 10.157Rp 12.480Rp 17.658Rp 12.965Rp 16.700Rp 2.323Rp 22,87 5.178Rp 41,49 4.693Rp 26,58 3.735Rp 28,81Laba Usaha 5.869.581Rp 6.867.973Rp 6.025.681Rp 6.691.722Rp 8.577.656Rp 998.392Rp 17,01 842.292Rp 12,26 666.041Rp 11,05 1.885.934Rp 28,18Beban bunga 238.285Rp 253.002Rp 495.035Rp 755.518Rp 1.371.811Rp 14.717Rp 6,18 242.033Rp 95,66 260.483Rp 52,62 616.293Rp 81,57Laba sebelum pajak penghasilan 5.631.296Rp 6.614.971Rp 5.530.646Rp 5.936.204Rp 7.205.845Rp 983.675Rp 17,47 1.084.325Rp 16,39 405.558Rp 7,33 1.269.641Rp 21,39Beban pajak penghasilan 1.416.507Rp 1.656.869Rp 1.461.935Rp 1.552.272Rp 1.810.552Rp 240.362Rp 16,97 194.934Rp 11,77 90.337Rp 6,18 258.280Rp 16,64Laba/Total pendapatan komprehensif tahun berjalan 4.214.789Rp 4.958.102Rp 4.068.711Rp 4.383.932Rp 5.395.293Rp 743.313Rp 17,64 889.391Rp 17,94 315.221Rp 7,75 1.011.361Rp 23,07

Laba/Total pendapatan komprehensif yg dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 4.146.282Rp 4.894.057Rp 4.013.758Rp 4.328.736Rp 5.368.568Rp 747.775Rp 18,03 880.299Rp 17,99 314.978Rp 7,85 1.039.832Rp 24,02Kepentingan nonpengendali 68.507Rp 64.045Rp 54.953Rp 55.196Rp 26.725Rp 4.462Rp 6,51 9.092Rp 14,20 243Rp 0,44 28.471Rp 51,58

4.214.789Rp 4.958.102Rp 4.068.711Rp 4.383.932Rp 5.395.293Rp 743.313Rp 17,64 889.391Rp 17,94 315.221Rp 7,75 1.011.361Rp 23,07

Analisis Perbandingan

PT GUDANG GARAM, Tbk.Analisis Common Size L/R

Periode 2010-2014(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014

Tabel 5 Analisis Perbandingan Laporan Laba Rugi

Page 22: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

18

Analisis perbandingan pada laporan laba rugi  PT Gudang Garam Tbk. mengalami

laba, tetapi mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar 17,94% dari

tahun 2011. Tahun 2011 PT Gudang Garam Tbk sempat mengalami kenaikan laba bersih

dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 17,64%. Pencapaian terbaik yang dari laba bersih

yang dicatatkan PT. Gudang Garam Tbk selama masa operasional 5 tahun berturut-turut

yaitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp.

5.395.293 juta. Pada tahun 2014 PT Gudang Garam Tbk mencatatkan Pendapatan/Total

Penjualan tertinggi yang naik sebesar 17,59% dari tahun 2013 tetapi mengalami kenaikan

biaya pokok penjualan sebesar 16,25% dari tahun sebelumnya. Hal inilah yang

menyebabkan penurunan Laba bersih yang dialami oleh PT Gudang Garam Tbk pada

tahun 2012 yaitu sebesar 17,94%. Beban pokok penjualan terbesar terjadi pada tahun

2012 yakni naik sebesar 25,47% dari tahun 2011 sehingga bedampak pada penurunan

laba perusahaan di tahun tersebut.

Page 23: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

19

Arus kas bersih dari aktivitas operasi terus mengalami penurunan dari tahun 2010

hingga 2014 meski terjadi peningkatan pada tahun 2012 sebesar Rp. 3.953.574 juta.

Arus kas bersih dari aktivitas investasi juga mengalami penurunan dai tahun ke

tahun, hanya saja pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 10% meski tetap di

angka minus Rp 5.069.199 juta.

Arus kas dari aktivitas pendanaan terus mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 200% dari tahun 2010.

Tabel 6 Analisis Perbandingan Laporan Arus Kas

Page 24: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

20

Tabel 7 Analisis Trend Neraca

Page 25: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

21

Interpretasi analisis trend dari neraca PT Gudang Garam, Tbk. di atas yaitu Asset

lancar dari tahun 2010 hingga 2014 terus mengalami peningkatan hanya saja terjadi

sedikit penurunan di tahun 2012 yang semula 131% menjadi 131%. Begitu juga dengan

asset tidak lancar yang terus mengalami peningkatan. Hanya saja trend asset tidak lancar

pada tahun 2013 dan 2014 lebih tinggi dari trend asset lancar. Untuk liabilitas jangka

pendek dan panjang terus mengalami peningkatan begitu juga dengan total ekuitas.

Grafik 1 Trend Neraca

Page 26: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

22

Trend laba komprehensif tahun berjalan mengalami penurunan di tahun 2012

namun kemudian kembali meningkat di tahun 2013 dan 2014. Hal ini dikarenakan

tingginya beban bahan baku di tahun 2012.

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %

Penjualan/pendapatan usaha 37.691.997Rp 41.884.352Rp 49.028.696Rp 55.436.954Rp 65.185.850Rp 100 111,12 130,08 147,08 172,94Beban pokok penjualan 28.826.410Rp 31.754.984Rp 39.843.974Rp 44.563.096Rp 51.806.284Rp 100 110,16 138,22 154,59 179,72Laba bruto 8.865.587Rp 10.129.368Rp 9.184.722Rp 10.873.858Rp 13.379.566Rp 100 114,25 103,60 122,65 150,92

Pendapatan lainnya 53.315Rp 46.322Rp 73.299Rp 62.080Rp 67.845Rp 100 86,88 158,24 116,44 127,25Beban usaha 3.007.726Rp 3.290.726Rp 3.177.516Rp 4.224.052Rp 4.854.713Rp 100 109,41 96,56 140,44 161,41Beban lainnya 31.438Rp 4.511Rp 37.166Rp 7.199Rp 31.742Rp 100 14,35 823,90 22,90 100,97Rugi kurs, bersih 10.157Rp 12.480Rp 17.658Rp 12.965Rp 16.700Rp 100 122,87 141,49 127,65 164,42Laba Usaha 5.869.581Rp 6.867.973Rp 6.025.681Rp 6.691.722Rp 8.577.656Rp 100 117,01 87,74 114,01 146,14Beban bunga 238.285Rp 253.002Rp 495.035Rp 755.518Rp 1.371.811Rp 100 106,18 195,66 317,06 575,70Laba sebelum pajak penghasilan 5.631.296Rp 6.614.971Rp 5.530.646Rp 5.936.204Rp 7.205.845Rp 100 117,47 83,61 105,41 127,96Beban pajak penghasilan 1.416.507Rp 1.656.869Rp 1.461.935Rp 1.552.272Rp 1.810.552Rp 100 116,97 88,23 109,58 127,82Laba/Total pendapatan komprehensif tahun berjalan 4.214.789Rp 4.958.102Rp 4.068.711Rp 4.383.932Rp 5.395.293Rp 100 117,64 82,06 104,01 128,01

Laba/Total pendapatan komprehensif yg dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 4.146.282Rp 4.894.057Rp 4.013.758Rp 4.328.736Rp 5.368.568Rp 100 118,03 82,01 104,40 129,48Kepentingan nonpengendali 68.507Rp 64.045Rp 54.953Rp 55.196Rp 26.725Rp 100 93,49 85,80 80,57 39,01

4.214.789Rp 4.958.102Rp 4.068.711Rp 4.383.932Rp 5.395.293Rp 100 117,64 82,06 104,01 128,01

PT GUDANG GARAM, Tbk.Analisis Common Size L/R

Periode 2010-2014(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

Analisis Trend

Tabel 8 Analisis Trend Laporan Laba Rugi

Page 27: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

23

Trend aktivitas investasi mengalami peningkatan yang tajam di tahun 2010 hingga 2013

namun kembali mengalami penurunan di tahun 2014. Untuk trend aktivitas operasi terjadi

fluktuasi, peningkatan hanya terjadi pada tahun 2012 saja. Dan untuk aktivitas pendanaan,

penurunan tajam terjadi pada tahun 2011 dan 2013. Tahun 2012 dan 2014 mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya.

Tabel 9 Analisis Trend Laporan Arus Kas

Page 28: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

24

C. ANALISIS RASIO KEUANGAN

Analisis rasio adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan (kemampuan) keuangan perusahaan pada suatu

periode dengan cara menghubungkan antara jumlah akun yang satu dengan jumlah akun

yang lain. Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan menjadi:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan melihat asset lancar perusahaan

relative terhadap utang lancarnya. Perusahaan dikatakan likuid jika asset lancar >

utang lancar.

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Current Ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan asset lancar yang dimiliki.

Current Ratio= Aset LancarUtang Lancar

Tahun2010=22.908 .2938.481 .933

=2,70

Tahun2011=30.381 .75413.534 .319

=2,24

Tahun2012=29.954 .02113.802 .317

=2,17

Tahun2013=34.604 .46120.094 .580

=1,72

Tahun2014=38.577 .19123.783.134

=1,62

Analisis rasio lancar PT Gudang Garam, Tbk. tahun 2010 menunjukkan angka

yang paling tinggi dari 3 periode pelaporan perusahaan. Hal ini berarti perusahaan

mampu mengelola/memanajemen asset lancar tahun 2010 lebih baik daripada tahun-

tahun setelahnya. Tahun 2010 menandakan bahwa kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya lebih besar daripada tahun-tahun sesudahnya

Page 29: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

25

yang menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Namun, di samping itu rasio lancar

yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan asset lancar yang akan mempunyai

pengaruh kurang baik terhadap profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar secara

umum menghasilkan tingkat return yang lebih rendah dibandingkan dengan asset

tetap.

b. Acid Test Ratio (Rasio Cepat/quick ratio)

Rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya dengam menggunakan asset lancar yang dimilikinya tanpa

memanfaatkan persediaan.

RasioCepat= Aset Lancar−PersediaanUtang Lancar

Tahun2010=22.908 .293−20.174 .1688.481 .933

=0,32

Tahun2011=30.381 .754−28.020 .01713.534 .319

=0,17

Tahun2012=29.954 .021−26.649 .77713.802.317

=0,24

Tahun2013=34.604 .461−30.241.36820.094 .580

=0,22

Tahun2014=38.577.191−34.739.32723.783 .134

=0,16

Di antara komponen asset lancar, persediaan biasanya dianggap sebagai asset

yang paling tidak likuid. Hal ini berkaitan dengan semakin panjangnya tahap yang

dilalui untuk sampai menjadi kas dan juga terjadi ketidakpastian nilai persediaan.

Dengan alasan di atas, persediaan dikeluarkan dari asset lancar untuk perhitungan

rasio cepat.

Rasio cepat PT Gudang Garam, Tbk. tahun 2010 lebih besar dari tahun-tahun

sesudahnya. Dalam hal ini, perusahaan mampu mempergunakan asset lancar untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek tahun 2010 lebih baik daripada tahun-tahun

Page 30: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

26

sesudahnya, tanpa memanfaatkan persediaan. Dapat dilihat pula pada laporan

keuangan bahwa investasi asset lancar pada persediaan, tahun 2010 memang paling

rendah dari tahun-tahun sesudahnya. Tingginya rasio cepat pada tahun 2010 juga

didukung dengan jumlah utang lancar yang lebih kecil pada tahun 2010 dibandingkan

dengan tahun-tahun sesudahnya. Tahun 2011 terjadi kenaikan persediaan sehingga

mengakibatkan turunnya rasio cepat, namun persediaan kembali mengalami

penurunan di tahun 2012 yang mengakibatkan rasio cepat mengalami kenaikan. Pada

tahun 2013 dan 2014 persediaan sama-sama mengalami kenaikan sehingga rasio cepat

kembali mengalami penurunan. Namun demikian, rasio cepat yang rendah

menujukkan risiko likuiditas yang lebih tinggi.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan dikatakan solvable jika

total asset > total hutang.

2010 2011 2012 2013 2014 -

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00 2.70 2.24 2.17

1.72 1.62

0.32 0.17 0.24 0.22 0.16

Rasio Likuiditas

Current Ratio Quick RatioGrafik 2 Rasio Likuiditas

Page 31: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

27

a. Rasio Total Utang terhadap Total Aset (DAR)

Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang

tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan

leverage keuangan yang tinggi akan meningkatkan ROE dengan cepat, tetapi

sebaliknya jika penjualan menurun, ROE akan menurun pula. Risiko perusahaan

dengan leverage keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula.

Rasio total utangterhadaptotal aset=TotalUtangTotal Aset

Tahun2010= 9.421 .40330.741 .679

=0,31

Tahun2011=14.537 .77739.088.705

=0,37

Tahun2012=14.903 .61241.509 .325

=0,36

Tahun2013=21.353 .98050.770 .251

=0,42

Tahun2014=24.991.88058.220.600

=0,43

Rasio DAR pada PT Gudang Garam, Tbk. tahun 2010 menghasilkan angka yang

rendah dibandingkan dengan tahun-tahun selanjutnya. Namun, untuk tahun-tahun

selanjutnya hingga tahun 2014, terjadi kenaikan rasio DAR yang disebabkan oleh

meningkatnya total utang. Meskipun hanya menggunakan dana dari kreditur di bawah

50%, jumlah asset tetap mengalami peningkatan.

b. Rasio Total Utang terhadap Total Ekuitas (DER)

Rasio ini digunakan untuk mengukur total utang dalam struktur modal suatu

perusahaan dalam kondisi utang jangka panjang perusahaan.

Rasio total utangterhadaptotal ekuitas= TotalUtangTotal Ekuitas

Tahun2010= 9.421.40321.320 .276

=0,44

Page 32: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

28

Tahun2011=14.537 .77724.550.928

=0,59

Tahun2012=14.903 .61226.605 .713

=0,56

Tahun2013=21.353 .98029.416 .271

=0,73

Tahun2014=24.991.88033.228.720

=0,75

Rasio debt to equity (DER) di atas menggambarkan kuatnya struktur permodalan

PT Gudang Garam, Tbk. meskipun pada tahun 2010 menghasilkan rasio DER yang

kecil di bawah 50%, untuk tahun-tahun selanjutnya terus mengalami peningkatan

hingga 75%.

c. Time Interest Earned (TIE)

Rasio ini menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang

tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi

yang aman meskipun barangkali juga menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan

utang (penggunaan leverage keuangan) perusahaan. Sebaliknya, rasio yang rendah

memerlukan perhatian dari pihak manajemen.

TIE= EBITBunga

Tahun2010=5.869 .581238.285

=24,63

Tahun2011=6.867 .973253.002

=27,15

Tahun2012=6.025 .681495.035

=12,17

Tahun2013=6.691 .722755.518

=8,86

Tahun2014=8.577 .6561.371 .811

=6,25

Page 33: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

29

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada

tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu.

a. Net Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa dilihat

langsung pada analisis common-size untuk laporan laba rugi. Rasio ini

diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya

(ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.

Rasionet profit margin= Laba bersihPenjualan

Tahun2010= 4.214 .78937.691 .997

=0,11

2010 2011 2012 2013 20140

5

10

15

20

25

3024.63

27.15

12.178.86

6.25

0.31 0.37 0.36 0.42 0.430.44 0.59 0.56 0.73 0.75

Rasio Solvabilitas

TIE DAR DERGrafik 3 Rasio Solvabilitas

Page 34: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

30

Tahun2011= 4.958 .10241.884 .352

=0,12

Tahun2012= 4.068 .71149.028 .696

=0,08

Tahun2013= 4.383.93255.436 .954

=0,08

Tahun2014= 5.395.29365.185.850

=0,08

Net Profit Margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Sedangkan NPM

yang rendah menunjukkan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang

tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut, yang secara umum rasio yang

rendah bisa menujukkan ketidakefisienan manajemen. Untuk industry manufaktur

cenderung memiliki rasio net profit margin yang tinggi. Pada PT Gudang Garam

Tbk, rasio net profit margin (NPM) mengalami peningkatan di tahun 2011 yang

semula sebesar 0,11 menjadi 0,12 meski peningkatan tidak signifikan. Namun

untuk tahun 2012 mengalami penurunan yang semula 0,12 menjadi 0,08 yang

disebabkan oleh peningkatan beban bunga. Sementara tahun 2013 dan 2014 tidak

mengalami perubahan yakni sebesar 0,08.

b. Return on Asset (ROA)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat asset tertentu.

ROA= Laba bersihTotal aset

Tahun2010= 4.214 .78930.741 .619

=0,14

Tahun2011= 4.958.10239.088 .705

=0,13

Tahun2012= 4.068 .71141.509 .325

=0,10

Page 35: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

31

Tahun2013= 4.383 .93250.770 .251

=0,09

Tahun2014= 5.395.29358.220.600

=0,09

Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti efisiensi

manajemen. Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio return on asset (ROA) dari tahun 2010

hingga 2014 terus mengalami penurunan. Tahun 2012 mengalami penurunan yang lebih

besar dari tahun-tahun sebelum dan sesudahnya yakni sebesar 3% sedangkan tahun 2012,

2013, dan 2014 hanya mengalami penurunan sebesar 1%. Hal ini dikarenakan perputaran

asset perusahaan rendah.

c. Return on Equity (ROE)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan

modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut

pandang pemegang saham.

ROA= Laba bersihModal saham

Tahun2010=4.214 .789962.044

=4,38

Tahun2011=4.958 .102962.044

=5,15

Tahun2012=4.068 .711962.044

=4,23

Tahun2013=4.383.932962.044

=4,56

Tahun2014=5.395.293962.044

=5,61

Meskipun rasio ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham, rasio ini

tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. Karena itu,

rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya. ROE dipengaruhi

oleh ROA dan tingkat leverage keuangan perusahaan. Pada PT Gudang Garam Tbk,

Rasio return on equity (ROE) dari tahun 2010 hingga 2014 mengalami fluktuasi.

Grafik 4 Rasio Profitabilitas

Page 36: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

32

Peningkatan terjadi di tahun 2011 menghasilkan ROE 5,15 yang semula pada tahun 2010

sebesar 4,38. Sementara pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 4,23. Namun

peningkatan kembali terjadi di tahun 2013 sebesar 4,56 dan diikuti tahun 2014 sebesar

5,61. Hal ini menujukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba mengalami

peningkatan di dua tahun terakhir.

4. Rasio Aktifitas

Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat

aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada

tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang

tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila

ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

a. Perputaran Persediaan

Perputaran Persediaan= HPPjPersediaan

Tahun2010=28.826 .41020.174 .168

=1,43

2010 2011 2012 2013 20140.001.002.003.004.005.006.00

Rasio Profitabilitas

ROA ROENET PROFIT MARGIN

Page 37: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

33

Tahun2011=31.754 .98428.020.017

=1,13

Tahun2012=39.843 .97426.649 .777

=1,50

Tahun2013=44.563.09630.241.368

=1,47

Tahun2014=51.806.28434.739.327

=1,49

Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio perputaran persediaan mengalami fluktuasi.

Tahun 2011 mengalami penurunan yang semula 1,43 kali menjadi 1,13 kali. Di tahun

2012 mengalami peningkatan menjadi 1,50 kali. Penurunan kembali terjadi ditahun 2013

menjadi 1,47 kali sementara tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 1,49 kali. Hal

ini menunjukkan perputaran persediaan yang rendah akibat kurangnya pengendalian

persediaan yang efektif padahal tingkat persediaan perusahaan relative besar dan terus

meningkat setiap tahun.

b. Perputaran Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan

berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh

mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya.

Perputaran AktivaTetap= PenjualanAktiva Tetap

Tahun2010=37.691 .9977.406 .632

=5,09

Tahun2011=41.884 .3528.189 .881

=5,11

Tahun2012=49.028 .69610.389 .326

=4,72

Page 38: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

34

Tahun2013=55.436 .95414.788 .915

=3,75

Tahun2014=65.185.85018.973.272

=3,44

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio perputaran asset tetap lebih banyak mengalami

penurunan meski peningkatan terjadi di tahun 2011 yang semula 5,09 kali menjadi 5,11

kali. Tahun-tahun berikutnya terus mengalami penurunan, tahun 2012 sebesar 4,72 kali,

tahun 2013 sebesar 3,75 kali, dan tahun 2014 sebesar 3,44 kali. Meskipun perputaran

asset tetap lebih tinggi daripada perputaran total asset, tetap saja perlu dilakukan evaluasi

terkait dengan efektivitas perusahaan dalam menggunakan asset tetap untuk mendukung

penjualan.

c. Perputaran Total Aktiva

Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total asset. Rasio yang tinggi biasanya

menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat

manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran modalnya

(investasi).

PerputaranTotal Aset= PenjualanTotal Aset

Tahun2010=37.691 .99730.741 .679

=1,23

Tahun2011=41.884 .35239.088.705

=1,07

Tahun2012=49.028 .69641.509.325

=1,18

Tahun2013=55.436 .95450.770.251

=1,09

Tahun2014=65.185.85058.220.600

=1,12

Pada PT Gudang Garam Tbk, Rasio perputaran total asset mengalami fluktuasi.

Rasio yang paling tinggi terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar 1,23. Pada tahun 2011

Grafik 5 Rasio Aktivitas

Page 39: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

35

mengalami penurunan menjadi 1,07. Kemudian meningkat di tahun 2012 menjadi 1,18.

Penurunan kembali terjadi di tahun 2013 menjadi 1,09 dan meningkat kembali di tahun

2014 menjadi 1,12. Dilihat dari hasilnya, perputaran asset perusahaan rendah dan perlu

adanya evaluasi manajemen terkait dengan strategi dan pengeluaran modalnya.

2010 2011 2012 2013 20140.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

1.23 1.07 1.18 1.09 1.12

5.09 5.114.72

3.753.44

1.431.13

1.50 1.47 1.49

Rasio Aktivitas

PERPUTARAN TOTAL AKTIVA PERPUTARAN AKTIVA TETAPPERPUTARAN PERSEDIAAN

Page 40: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

BAB IIIKESIMPULAN

1. Likuiditas rendah hal ini karena persediaan mempunyai jumlah yang cukup besar

dalam asset lancar. Sebaiknya perusahaan mengimbangi proporsi persediaan dengan

asset lancar lain.

2. Solvabilitas berfluktuasi. Dilihat dari rasio Total hutang terhadap total asset dan Total

hutang terhadap total ekuitas, perusahaan dikatakan solvable karena angka rasio yang

terus meningkat. Namun dilihat dari besarnya Time interest earning yang terus

menurun karena beban bunga yang terus meningkat, perlu mendapat perhatian dari

manajemen meski EBIT masih bisa menutup beban bunga di tahun 2013 dan 2014.

3. Perputaran persediaan rendah sehingga perlu evaluasi menajemen terkait dengan

efektivitas persediaan.

4. Profitabilitas rendah karena perputaran aset rendah mengakibatkan pada ROA yang

rendah sedangkan pada net profit margin di tiga tahun terakhir tidak ada perubahan.

36

Page 41: Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta:UPP

AMP YKPN.

Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan.

Edisi Kesepuluh. Salemba Empat:Jakarta

http://www.gudanggaramtbk.com/

37