LAPORAN ANALISIS SKRIPSI

download LAPORAN ANALISIS SKRIPSI

of 37

Transcript of LAPORAN ANALISIS SKRIPSI

LAPORAN ANALISIS SKRIPSI Efektivitas Strategi Think-Talk-Write (TTW) untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMAMakalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Ilmu Komputer dengan Dosen Pengampu Dr. Dedi Rohendi, M.T

Oleh : Alifia Nurilmi Diansyah 0805614 Kristi Herdiyanti 0905822 Noer Bany Yusuf 0905895 Rini Martiani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2012

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i A. Judul............................................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1 C. Tujuan Penelitian........................................................................................................................1 D. Hipotesis......................................................................................................................................1 E. Metode, desain, sampel, dan instrumen yang digunakan serta bagian pengujian hipotesisnya 2 F. Hasil Penelitian dan Kesimpulan..............................................................................................15 G. Hasil Analisis............................................................................................................................17 H. Referensi...................................................................................................................................34

i

A. Judul Efektivitas Strategi Think-Talk-Write (TTW) untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA B. Rumusan Masalah 1. Apakah rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional? 2. Apakah rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam

pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui rerata pemahama belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write dan rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. 2. Untuk mengetahui rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write dan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. D. Hipotesis 1. Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional 2. Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional

1

E. Metode, desain, sampel, dan instrumen yang digunakan serta bagian pengujian hipotesisnya 1. Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu). Penelitian ini tidak dipilih secara acak, melainkan berdasarkan kelompok yang sudah ada. 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Design yaitu penelitian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok Eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan, dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakukan. Pertama, dilakukan tes awal (pretest) pada kedua kelompok ini, kemudian kelompok eksperimen diberi perlakuan, sementara kelompok kontrol tidak. Setelah itu diberi tes akhir (posttest) pada kedua kelompok tersebut. 3. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Sampling Purposive yaitu teknik pengambilang sampel dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan teknik tersebut, diperoleh dua kelas yaitu XI IPS 3 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelompok kontrol. 4. Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes. Tes adalah alat untuk mengukur pengetahuan yang telah diperoleh oleh peserta didik. Metode tes dilakukan untuk mengukur pemahama siswa yaitu berupa hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 3 SMA PGRI 1 Subang, tes dilakukan masing-masing dua kali pada kelompok sampel, yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tahap-tahap penyusunan tes yaitu sebagai berikut : a. Membatasi bahan yang akan diujikan yaitu hanya materi dasar pemrograman web.

2

b. Menentukan jumlah item soal yang disesuaikan dengan tingkat kesukaran. Jumlah item soal yang digunakan adalah 20 soal. c. Menentukan bentuk tes. Tes yag digunakan adalah soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dengan pertimbangan dapat mewakili isi dan keluasan materi, dapat dinilai secara objektif oleh siapapun dan kunci jawaban telah tersedia dengan pasti, sehingga mudah dikoreksi. d. Menyusun kisi-kisi soal tes uji coba e. Menyusun instrument tes uji coba f. Menusun instrument g. Menguji cobakan instrument h. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. i. Memilih butir soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang telah dilakukan. 5. Bagian pengujian hipotesis Setelah analisis data uji coba instrument yang menghasilkan validitas cukup, reliabilitas sangat tinggi, tingkat kesukaran sedang dan daya pembeda baik. Maka untuk menguji hipotesis dilakukan analisis data hasil penelitian (data hasil pretest dan posttest) yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rerata. Berikut penjelasan dari pengujian hipotesis penelitian ini. a. Data Hasil Pretest Untuk mengukur kemampuan awal siswa maka diberikan soal Pretest pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai. Di bawah ini merupakan tabel nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Software SPSS 16.0 for windows :

3

Di bawah ini merupakan gambaran nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan kontrol.

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa skor tertinggi pretest kelas eksperimen adalah 55, sedangkan skor terendahnya adalah 10. Skor rata-rata kelas adalah 30,57 dengan simpangan baku sebesar 10,96. Skor tertinggi pretest kelas kontrol adalah 55, sedangkan skor terendahnya adalah 15. Skor rata-rata kelas adalah 34,85 dengan simpangan baku sebesar 9,43. 4

-

Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji chi kuadrat. Berikut data hasil uji normalitas kelas eksperimen.

Berdasarkan data di atas, didapat nilai

untuk derajat kebebasan =3 dan

dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Kemudian diketahui . Jadi data nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi normal. Berikut data hasil uji normalitas kelas kontrol.

5

Berdasarkan data di atas, didapat nilai

untuk derajat kebebasan =3 dan

dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Kemudian diketahui . Jadi data nilai pretest kelas kontrol berdistribusi normal.

-

Uji Homogenitas Dari hasil uji normalitas, diketahui bahwa data soal pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Maka setelah uji normalitas, dilakukan uji homogenitas variansi untuk mengukur tingkat homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas dilakukan berdasarkan nilai pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, berikut merupakan tabel uji homogenitas.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai Fhitung adalah 1,77. Lalu untuk taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan =34, maka diketahui nilai Ftabel adalah 1,77. Di bawah ini adalah kriteria pengambilan keputusan uji homogenitas dua variansi : Jika Fhitung < Ftabel , maka variansi itu homogen Jika Fhitung > Ftabel , maka variansi itu tidak homogen 6

Jadi variansi kedua kelas tersebut homogeny, karena Fhitung > Ftabel. Uji Kesamaan Dua Rerata Karena data hasil pretest berdistribusi normal dan memiliki variansi homogen, maka dilakukan uji statistic parametrik dengan uji Independent Sample t-test atau t-test untu dua sampel. Uji t dimaksudkan untuk melihat kemampuan pemahaman awal siswa. Uji kesamaan dua rerata dilakukan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah : h0 : Terdapat kesamaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol h1 : Tidak terdapat kesamaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Pengujian :

Kriteria uji : Terima h0 jika thitung < ttabel Tolak h0 jika thitung > ttabel Dengan taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan (dk=n1+n22)=35+32-2=68, maka didapat ttabel =1,99 Setelah dilakukan perhitungan, ternyata thitung < ttabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Terdapat kesamaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. 7

b. Data Hasil Postest Posttest diberikan setelah pembelajaran di pertemuan ke-3 selesai, ini digunakan untuk mengukur kemampuan akhir siswa.

Di bawah ini merupakan gambaran nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa skor tertinggi posttest kelas eksperimen adalah 100, sedangkan skor terendahnya adalah 60. Skor rata-rata kelas adalah 80,42 dengan simpangan baku sebesar 9,95. Skor tertinggi posttest kelas kontrol adalah 85, sedangkan skor terendahnya adalah 45. Skor rata-rata kelas adalah 66,14 dengan simpangan baku sebesar 9,85. Uji Normalitas

8

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji chi kuadrat. Berikut data hasil uji normalitas kelas eksperimen.

Berdasarkan data di atas, didapat nilai

untuk derajat kebebasan =3 dan

dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Kemudian diketahui . Jadi data nilai posttest kelas eksperimen berdistribusi normal. Berikut data hasil uji normalitas kelas kontrol.

Berdasarkan data di atas, didapat nilai

untuk derajat kebebasan =3 dan

dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Kemudian diketahui . Jadi data nilai posttest kelas kontrol berdistribusi normal.

-

Uji Homogenitas 9

Berikut merupakan tabel uji homogenitas yang dilakukan berdasarkan nilai posttest kelas eskperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai Fhitung adalah 1,01. Lalu untuk taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan =34, maka diketahui nilai Ftabel adalah 1,77. Di bawah ini adalah kriteria pengambilan keputusan uji homogenitas dua variansi : Jika Fhitung < Ftabel , maka variansi itu homogen Jika Fhitung > Ftabel , maka variansi itu tidak homogen Jadi variansi kedua kelas tersebut homogen, karena Fhitung < Ftabel. Uji Perbedaan Dua Rerata Karena data hasil pretest berdistribusi normal dan memiliki variansi homogen, maka dilakukan uji statistic parametrik dengan uji Independent Sample t-test atau t-test untu dua sampel. Uji t dimaksudkan untuk melihat perbedaan peningkatan pemahaman belajar siswa. Uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah : h0 : Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write sama dengan rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional h1 : Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata

10

pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional Pengujian :

Kriteria uji : Terima h0 jika thitung < ttabel Tolak h0 jika thitung > ttabel Dengan taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan (dk=n1+n22)=35+32-2=68, maka didapat ttabel =1,99 Setelah dilakukan perhitungan, ternyata thitung > ttabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Uji Nilai Gain Ternormalisasi Selanjutnya selisih data nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah dengan menggunakan gain ternormalisasi untuk mengetahui rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya strategi Think-Talk-Write dan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Di bawah ini merupakan nilai gain ternormalisasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

11

Setelah diinterpretasi, diperoleh bahwa rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi ThinkTalk-Write tergolong tinggi, sedangkan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional tergolong sedang. Jika dibandingkan nilai normalized gain antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen maka dapat disimpulkan bahwa rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Untuk memastikan keakuratan dari pengambilan kesimpulan di atas, maka dilakukan uji hipotesis. Uji normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah gain ternormalisasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji chi kuadrat. Berikut merupakan data hasil uji normalitas gain ternormalisasi kelas eksperimen.

12

Berdasarkan data di atas, didapat nilai

untuk derajat kebebasan =3 dan

dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Kemudian diketahui . Jadi data gain ternormalisasi kelas eksperimen berdistribusi normal. Berikut data hasil uji normalitas kelas kontrol.

Berdasarkan data di atas, didapat nilai

untuk derajat kebebasan =3 dan

dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Kemudian diketahui . Jadi data gain ternormalisasi kelas kontrol berdistribusi normal.

-

Uji Homogenitas Berikut merupakan tabel uji homogenitas yang dilakukan berdasarkan nilai gain ternormalisasi dari kelas eskperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai Fhitung adalah 0,88. Lalu untuk taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan =34, maka diketahui nilai Ftabel 13

adalah 1,77. Di bawah ini adalah kriteria pengambilan keputusan uji homogenitas dua variansi : Jika Fhitung < Ftabel , maka variansi itu homogen Jika Fhitung > Ftabel , maka variansi itu tidak homogen Jadi variansi kedua kelas tersebut homogen, karena Fhitung < Ftabel. Uji Perbedaan Dua Rerata Karena data hasil pretest berdistribusi normal dan memiliki variansi homogen, maka dilakukan uji statistic parametrik dengan uji Independent Sample t-test atau t-test untu dua sampel. Uji t dimaksudkan untuk melihat perbedaan peningkatan pemahaman belajar siswa. Uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah : h0 : Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write sama dengan rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional h1 : Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional Pengujian :

Kriteria uji : Terima h0 jika thitung < ttabel 14

Tolak h0 jika thitung > ttabel Dengan taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan (dk=n1+n22)=35+32-2=68, maka didapat ttabel =6,50 Setelah dilakukan perhitungan, ternyata thitung > ttabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

F. Hasil Penelitian dan Kesimpulan 1. Hasil Penelitian Perhitungan dan analisis data penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas strategi strategi Think-Talk-Write untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa. a. Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write dan rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

15

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. b. Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write dan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Untuk mengetahui rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional, digunakan perhitungan dengan gain ternormalisasi .

Hasil perhitungan dengan menggunakan gain ternormalisasi diperoleh nilai untuk kelas eksperimen sebesar 0,71 dengan kriteria sedang dan nilai untuk kelas kontrol adalah 0,47 dengan kriteria tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-TalkWrite lebih baik daripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

2. Kesimpulan

16

a. Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. b. Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

G. Hasil Analisis 1. Analisis Judul Judul penelitian ini adalah Efektifitas Strategi Think-Talk-Write (TTW) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA. Secara umum, judul penelitian ini sudah cukup jelas dan telah mampu menggambarkan seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Mulai dari perlakuan yang dilakukan adalah strategi Think-Talk-Write (TTW), tujuannya untuk meningkatkan pemahaman belajar dan objek yang diberikan perlakuan adalah siswa SMA pada mata pelajaran TIK. 2. Analisis Masalah dan Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dikemukakan oleh peneliti telah cukup sesuai dengan latar belakang yang diuraikannya di awal. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memilah rumusan masalah dalam dua pertanyaan-pertanyaan penelitian, yaitu : Apakah rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional? Apakah rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yag dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata penigkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

17

Rumusan masalah telah cukup baik, berdasarkan kriteria permasalahan yang baik, yaitu : Bermanfaat Dapat dilaksanakan Adanya faktor pendukung 3. Analisis Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dikemukakan oleh peneliti telah selaras dengan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, sehingga rumusan masalah dan tujuan penelitiannya telah sejalan dan dapat dilakuan penelitiannya. Untuk memperjelas tujuan penelitian ini, peneliti menjabarkan tujuannya sebagai berikut : Untuk mengetahui rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write dan rerata pemahaman belajar siswasiswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Untuk mengetahui rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write dan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. 4. Analisis Hipotesis Dalam menentukan hipotesis penelitian, peneliti meyesuaikan hipotesisnya dengan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya. Maka, hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baikdaripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. 5. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada skripsi dengan judul EFEKTIVITAS STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI 18

DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA adalah metode penelitian Quasi Exsperiment (eksperimen semu). Penelitian ini tidak dipilih secara acak, melainkan berdasarkan kelompok yang sudah ada. Metode ini selaras dengan judulnya yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan peningkatan pemahaman belajar siswa.namun kurang dijelaskan secara rinci tentang proses penerapan metode ini dalam penulisan skripsi. 6. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design, yaitu penelitian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok control. Pertama yaitu dilakukan tes awal (Pretest) pada kedua kelompok ini, kelompok eksperiment diberikan perlakuan, sementara kelompok control tidak. Setelah itu diberi tes akhir (Posttest) pada kedua kelompok tersebut. desain penelitian yang digunakan sesuai dengan model penelitian peneliti, yaitu metode eksperiment semu. Karena desain ini termasuk kedalam desain penelitian menggunakan metode eksperimen semu. 7. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Sampling Purposive, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh dua kelas yaitu kelas XI IPS 3 SMA PGRI 1 Subang sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPS 1 SMA PGRI 1 Subang sebagai kelompok control. Kemudian masing-masing kelompok tersebut diberikan perlakuan sebagai berikut: Kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi Thing Talk Write (TTW). Kelompok control diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode

konvensional. Pemilihan sampel ini tidak dijelaskan secara rinci namun dari pernyataan penliti bahwa pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara purposive sampling cukup menjelaskan tentang cara memilih smpel tersebut. 8. Variabel Bebas dan terikat Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW). 19

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman belajar pada materi dasar pemrograman web. Penetapan variable-variabel ini benar karena sesuai dengan pengertian variabel bebas dan terikat, variabel bebas ialah variabel yang oleh peneliti diperkirakan menjadi penyebab munculnya atau berubahnya variabel terikat. Sedang variabel terikat ialah variabel yang terjadi atau muncul atau berubah karena mendapat pengaruhatau disebabkan oleh variabel bebas. 9. Instrumen penelitian Instrument yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa tes. Instrumen tes yang dimaksud oleh peneliti adalah pengumpulan informasi mengenai hasil belajar dengan pertanyaan atau kumpulan pertanyaan. Tes dilakukan dua kali pada kelompok sampel, yaitu pre test dan post test. Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum menggunakan strategi TTW, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar sisa setelah menggunakan TTW. Instumen yang digunakan oleh peneliti cukup mewakili jika digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design yang digunakan oleh peneliti. Adapun instrument tersebut akan diberikan perlakuan berupa uji validitas butir soal, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan daya pembeda. 10. Hasil Penelitian 1) Analisis Data Uji Coba Instrumen (soal posttest dan pretest) Kesesuaian dengan indikator, ranah kognitif, dan kesesuaian dalam segi kalimat dan bahasa. Intrumen diujicobakan pada siswa yang telah mempelajari materi dasar pemrograman web. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel 2007

a. Uji Validitas

20

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, peneliti menyimpulkan bahwa instrumen berada pada kriteria validitas cukup.

b. Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel 4.2, kedua instrumen termasuk pada kriteria reliabilitas yang sangat tinggi.

c. Uji Indeks Kesukaran

21

d. Uji Daya Pembeda

22

2) Analisis Data Hasil Penelitian Data-data diolah dengan menggunakan software SPSS 16 for Windows dan Microsoft Excel. Data Hasil Pretest

Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai minimum pretest kelas eksperimen adalah 10, sedangkan nilai tertingginya adalah 55. Nilai rata-rata kelas 30,57 dengan simpangan baku 10,96. Untuk kelas kontrol, nilai minimum hasil pretest-nya 15 dan nilai maksimumnya 55. Nilai rata-rata kelas kontrol 34,85 dengan simpangan baku 9,43.

23

a. Uji Normalitas

Nilai Chi kuadrat hitung adalah 6,11 sedangkan chi kuadrat tabel CHINV(5%,3) adalah 7,81. Karena chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel, maka peneliti menyimpulkan bahwa nilai pretest kelas eksperimen terdistribusi normal.

Nilai Chi kuadrat hitung adalah 7,15 sedangkan chi kuadrat tabel CHINV(5%,3) adalah 7,81. Karena chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel, maka peneliti menyimpulkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen terdistribusi normal.

24

b. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengukur tingkat homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Fhitung seperti terlihat pada tabel diatas adalah 1,35 (namun peneliti menuliskan nilai 1,77 pada skripsinya). Ftabel (menggunakan formula pada Microsoft Excel) adalah 1,77. Kriteria pengambilan keputusan uji homogenitas: Jika Fhitung < Ftabel, maka variansi itu homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka variansi itu tidak homogen. Dilihat dari tabel 4.8, peneliti menyimpulkan bahwa variansi kedua kelas penelitian homogen. c.Uji Kesamaan Dua Rerata 25

H0: Terdapat kesamaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, H1: Tidak terdapat kesamaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan: Terima h0 jika thitung < ttabel Tolak h0 jika thitung > ttabel Hasil pengujian dengan uji t didapat nilai thitung 1,75 dan ttabel 1,99, sehingga h0 diterima (artinya terdapat kesamaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol). Data Hasil Posttest

Nilai posttest tertinggi kelas eksperimen adalah 100 dan nilai terendahnya 60 dengan nilai rata-rata 80,42 dan simpangan baku 9,9. Sedangkan nilai posttest tertinggi kelas kontrol adalah 85 dan nilai terendah 45 dengan nilai rata-rata 66,14 dan simpangan baku 9,85.

a.Uji Normalitas

26

Nilai chi kuadrat hitung berdasarkan tabel di atas adalah 2,70. Nilai chi kuadrat tabel dengan formula CHINV(5%,3) didapat nilai 7,81. Karena chi hitung < chi tabel maka peneliti menyimpulkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen berdistribusi normal.

Nilai chi kuadrat hitung berdasarkan tabel di atas adalah 6,36. Nilai chi kuadrat tabel dengan formula CHINV(5%,3) didapat nilai 7,81. Karena chi hitung < chi tabel maka peneliti menyimpulkan bahwa nilai posttest kelas kontrol berdistribusi normal. b.Uji Homogenitas 27

Fhitung seperti terlihat pada tabel diatas adalah 1,01. Ftabel (menggunakan formula pada Microsoft Excel) adalah 1,77. Kriteria pengambilan keputusan uji homogenitas: Jika Fhitung < Ftabel, maka variansi itu homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka variansi itu tidak homogen. Dilihat dari tabel 4.12, peneliti menyimpulkan bahwa variansi kedua kelas penelitian homogen.

c.

Uji Perbedaan Dua Rerata Digunakan t-test Polled Varians. H0: Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write sama dengan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional, H1: Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripaada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

Kriteria pengambilan keputusan: Terima h0 jika thitung < ttabel 28

Tolak h0 jika thitung > ttabel Hasil pengujian dengan uji t didapat nilai thitung 6,03 dan ttabel 1,99, sehingga h0 ditolak. Uji Nilai Gain Ternormalisasi

Berikut adalah penjelasan peneliti mengenai hasil gain.

a.Uji Normalitas

29

Nilai chi kuadrat hitung gain ternormalisasi untuk kelas eksperimen adalah 2.34. Sedangkan nilai chi kuadrat tabel gain ternormalisasi untuk kelas eksperimen menggunakan formula CHINV(5%,3) adalah 7,81. Karena chi hitung < chi tabel maka data gain ternormalisasi kelas eksperimen berdistribusi normal.

Nilai chi kuadrat hitung gain ternormalisasi untuk kelas kontrol adalah 1.86. Sedangkan nilai chi kuadrat tabel gain ternormalisasi untuk kelas eksperimen menggunakan formula CHINV(5%,3) adalah 7,81. Karena chi hitung < chi tabel maka data gain ternormalisasi kelas kontrol berdistribusi normal.

b.Uji Homogenitas

30

Fhitung seperti terlihat pada tabel diatas adalah 0.88. Ftabel (menggunakan formula pada Microsoft Excel) adalah 1,77. Kriteria pengambilan keputusan uji homogenitas: Jika Fhitung < Ftabel, maka variansi itu homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka variansi itu tidak homogen. Dilihat dari tabel 4.16, peneliti menyimpulkan bahwa variansi kedua kelas penelitian homogen.

c. Uji Perbedaan Dua Rerata H0: Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write sama dengan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional, H1: Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripaada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Kriteria pengambilan keputusan: Terima h0 jika thitung < ttabel Tolak h0 jika thitung > ttabel Hasil pengujian dengan uji t didapat nilai thitung 6,50 dan ttabel 6,50, sehingga h0 ditolak. 31

3) Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam tiga pertemuan. Rerata nilai posttest dan pretest kelas eksperimen dan kontrol

Pada hasil pretest diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 30,57 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 34,85.

Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa

Nilai untuk kelas eksperimen sebesar 0,71 dengan kriteria sedang, dan nilai untuk kelas kontrol adalah 0,47 dengan kriteria tinggi. 32

Pada uji gain, penulis menginterpretasikan bahwa pembelajaran Think-TalkWrite ini memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan pemahaman siswa. Kami tidak menemukan literatur yang menjadi dasar dari penyimpulan hal ini. Dalam uji perbedaan dua rerata gain, nilai ttabel sama dengan thitung, namun kemudian peneliti menyimpulkan bahwa h0 ditolak. Selain itu, ada beberapa data angka hasil perhitungan yang salah dituliskan (seperti pada uji t gain ternormalisasi). Hal ini menimbulkan pembaca sedikit kebingungan dan cenderung menyalahkan kesimpulan-kesimpulan yang diambil peneliti. Saran lebih lanjut adalah sebaiknya peneliti mencantumkan referensi pada setiap kalimat sebelum menyimpulkan sesuatu. Selebihnya, tidak banyak yang dapat dikomentari dari pembahasan dan pemaparan hasil penelitian ini. Peneliti sudah menggunakan kaidah-kaidah penelitian dengan baik dan secara detail.

11. Kesimpulan Kesimpulan yang diambil peneliti sudah sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil penelitian. Bahkan isi dari kesimpulan sangat sama dengan hasil penelitian. Selain itu, jumlah dari rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil penelitian juga sama yaitu dua poin yang berisi : a. Rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. b. Rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

33

Berdasarkan hal di atas dan kajian pustaka yang kami peroleh, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kesimpulan yang diambil oleh peneliti sudah tepat dan menjawab permasalahan yang diangkat.

12. Kesimpulan Analisis Skripsi Secara Keseluruhan Secara keseluruhan, skripsi ini termasuk kepada skripsi yang menggunakan metode eksperimen dan sesuai dengan kaidah penelitian. Selain itu, skripsi sudah dapat membantu menjawab permasalahan yang diangkat oleh peneliti walaupun terdapat beberapa kesalahan redaksi seperti ketidaksesuaian angka, beberapa pemilihan kata yang kurang sesuai sehingga sedikit membingungkan pembaca dan kurangnya literature yang mendukung penjelasan pada skripsi ini.

H. Referensi Cinta.2011.variable bebas dan terikat. Online. tersedia:http://id.answers.yahoo.com /question/ind ex?qid=20110615210159AAwcUm5 (24 Maret 2012) Samad, Abdul.2009. metode-penelitian-experimen-semu-quasi.Online.tersedia: http://pakguruku. blogspot.com/2009/10/metode-penelitian-experimen-semu-quasi.html (23 Maret 2012) . . EFEKTIVITAS STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK 34

MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Dipublikasikan. http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Cara-Menulis-Kesimpulan-Skripsi.html

35