Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

46
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Terdapat beberapa pengertian analisis, menurut kamus besar bahasa Indonesia “analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagaian- bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan yang padu”. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap, “analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil”. 2.2 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang dilaksanakan oleh perusahaan, dan disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Menurut Arens (2003;13) definisi akuntansi adalah : “Accounting is the recording, classifying and summarizing of economic events in a logical manner for the purpose of providing financial information for decision making”. Proses akuntansi meliputi pengumpulan dan pengelolaan data keuangan perusahaan. Dalam proses akuntansi didefinisikan berbagai transaksi atau peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan, yang dilakukan melalui pengukuran, pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang mampu memberikan gambaran secara layak tentang keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan dalam suatu periode yang akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Transcript of Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

Page 1: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Analisis

Terdapat beberapa pengertian analisis, menurut kamus besar bahasa

Indonesia “analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagaian-

bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk

memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan yang padu”.

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap, “analisis adalah memecahkan

atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil”.

2.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

dilaksanakan oleh perusahaan, dan disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi

yang berlaku umum.

Menurut Arens (2003;13) definisi akuntansi adalah :

“Accounting is the recording, classifying and summarizing of economic

events in a logical manner for the purpose of providing financial

information for decision making”.

Proses akuntansi meliputi pengumpulan dan pengelolaan data keuangan

perusahaan. Dalam proses akuntansi didefinisikan berbagai transaksi atau

peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan, yang dilakukan melalui

pengukuran, pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi

sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan

antara satu dengan yang lainnya yang mampu memberikan gambaran secara layak

tentang keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan dalam suatu periode yang

akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Page 2: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

14

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut IAI (2002;2), adalah :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

beberapa cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana),

catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian

integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan

informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya

informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan

pengaruh harga”.

Sesuai dengan yang dinyatakan dalam SAK, S.Munawir (2004;5)

mengemukakan sebagai berikut :

“Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan perhitungan

Laba Rugi serta Laporan Perubahan Modal, dimana neraca menunjukkan

atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) Laba-

Rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta

biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan Laporan Perubahan Modal

menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang

menyebabkan perubahan modal perusahaan”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pokoknya laporan-

laporan untuk suatu perusahaan terdiri dari laporan-laporan yang melaporkan

tentang posisi keuangan perusahaan, tentang hasil operasi perusahaan dan tentang

perubahan-perubahan yang terjadi dalam posisi keuangan perusahaan.

Posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu dilaporkan dalam

neraca, operasi-operasi perusahaan selama suatu periode tertentu dilaporkan

dalam laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan menjelaskan

mengenai perubahan-perubahan yang terjadi dalam modal perusahaan.

Pengertian laporan keuangan seperti yang dinyatakan diatas merupakan

laporan keuangan dalam artian formal. Laporan keuangan tersebut bersifat umum

Page 3: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

15

dan ditunjukan bagi pihak diluar perusahaan.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan

(2004;4) adalah “menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam keputusan ekonomi”.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan

atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat

membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup misalnya, keputusan

untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan

untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.2.3 Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik

kualitatif, yaitu :

e. Dapat Dipahami

Kualitas penting inforamasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahan untuk segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud

ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari

informasi dengan ketentuan yang wajar. Namun demikian, informasi

kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak

dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi

dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut

terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

Page 4: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

16

f. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki

kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai

dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini

atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di

masa lalu.

g. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable). Informasi

memiliki kualitas handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,

kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian

yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya

disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

h. Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar periode

untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja

perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan

keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,

pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa

lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan

tersebut, antar periode perusahaan yang sama untuk perusahaan yang

berbeda.

2.2.4 Pemakai Laporan Keuangan

Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor

potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi

yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

Page 5: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

17

a) Investor. Penanam modal beresiko dan penasehat mereka berkepentingan

dengan resio yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang

mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu

menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi

tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang

memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

membayar deviden.

b) Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka

tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa manfaat

pensiun dan kesempatan kerja. Pemberi Pinjaman. Pemberi pinjaman

tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk

memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat

jatuh tempo.

c) Pemasok dan Kreditor. Usaha Lainnya. Pemasok dan kreditor usaha

lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk

memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh

tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang

waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali jika sebagai

pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

d) Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam

perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

e) Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah

kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan

informasi untuk aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan

sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik

lainnya.

Page 6: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

18

f) Masyarakat. Perusahaan memperngaruhi anggota masyarakat dalam

berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi seperti

pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan

dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan

dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi

kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.2.5 Isi Laporan Keuangan

Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran laporan keuangan

adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Pos-pos ini di identifikasikan sebagai

berikut :

2.2.5.1 Neraca

Adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari

suatu

perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan

posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada

waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun

fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet.

Menurut S.Munawir (2004;13), neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva,

hutang dan modal.

1. Pengertian Aktiva

Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang

berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum

dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud

lainnya misalnya, goodwill, hak patent, hak penerbitan dan sebagainya.

Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004;13), aktiva

adalah:

Page 7: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

19

“Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa

masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan

diperoleh”.

Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama

yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan

untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam

periode berikutnya (paling lama satu atau dalam perputaran kegiatan perusahaan

yang normal).

Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah :

a. Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan.

Termasuk dalam pengertian kas adalah check yang diterima dari para

langganan dan simpanan perusahaan di Bank dalam bentuk giro atau

demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali

setiap saat diperlukan oleh perusahaan.

b. Investasi jangka pendek (surat berharga atau marketable securities),

adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud

untuk memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam

operasi. Yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah:

1. Deposit di bank.

2. Surat berharga yang berwujud saham obligasi dan surat hipotek,

sertifikat bank dan lain-lain investasi yang mudah diperjual-

belikan.

c. Piutang wesel, adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang

dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-

undang.

d. Piutang dagang, adalah tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau

langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara

kredit.

Page 8: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

20

e. Persediaan. Untuk perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan

persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai

tanggal neraca masih di gudang/belum laku dijual. Untuk perusahaan

manufacturing (yang memproduksi barang) maka persediaan yang dimiliki

meliputi :

1. Persediaan barang mentah.

2. Persediaan barang dalam proses.

3. Persediaan barang jadi.

f. Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus dibayar,

adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan

telah memberikan jasa/prestasi, tetapi belum diterima pembayarannya,

sehingga merupakan tagihan.

g. Persekot atau biaya yang dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk

memperoleh jasa/prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum

menjadi biaya atau jasa prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh

perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan

relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih satu

tahun atau tidak habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang

termasuk aktiva tidak lancar adalah :

a. Investasi jangka panjang. Bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti

mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi dari

yang dibutuhkan, maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya

dalam investasi jangka panjang di luar usaha pokoknya. Investasi jangka

panjang ini dapat berupa:

1. Saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada

perusahaan lain.

2. Aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha perusahaan

ataupun

3. Dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu.

Page 9: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

21

b. Aktiva tetap , adalah kekayaan yang yang dimiliki perusahaan yang

fisiknya nampak (konkrit). Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai

aktiva tetap selain aktiva itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan

dalam operasi yang bersifat permanen (aktiva tersebut mempunyai umur

kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode

kegiatan perusahaan). Yang termasuk dalam aktiva tetap ini meliputi:

1. Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi,

misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parkir dan lain

sebagainya.

2. Bangunan, baik bangunan kantor, toko bangunan untuk pabrik.

3. Mesin.

4. Inventaris.

5. Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.

c. Aktiva tetap tidak berwujud , adalah kekayaan perusahaan yang secara

fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan

dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.

Yang termasuk dalam aktiva tidak berwujud ini antara lain meliputi: hak

cipta, merk dagang, biaya pendirian, lisensi, goodwill, dan sebagainya.

d. Beban yang ditangguhkan, adalah menunjukkan adanya pengeluaran

atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode

berikutnya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: biaya pemasaran,

diskonto obligasi, biaya pembukuan perusahaan, biaya penelitian dan

sebagainya.

e. Aktiva lain-lain , adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan

yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-

klasifikasi sebelumnya, misalnya: gedung dalam proses, tanah dalam

penyelesaian, pihutang jangka panjang dan sebagainya.

Page 10: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

22

2. Pengertian Hutang

Menurut S.Munawir (2004;18), hutang adalah:

“Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum

terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditur”.

Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004;13) kewajiban

adalah :

“Hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,

penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber

daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi”.

Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang

lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan

perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka

pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar meliputi antara lain :

a. Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian

barang dagangan secara kredit.

b. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk

melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu di masa yang akan

datang.

c. Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun

pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke Kas Negara.

d. Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya yang sudah terjadi tetapi

belum dilakukan pembayarannya.

e. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah sebagian

(seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka

pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.

f. Penghasilan yang diterima di muka, adalah penerimaan uang untuk

penjualan barang/jasa yang belum direalisasi.

Page 11: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

23

Hutang jangka panjang, adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu

pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun

sejak tanggal neraca), yang meliputi; hutang obligasi, hutang hipotik dan

pinjaman jangka panjang yang lain.

3. Pengertian Modal

Menurut S.Munawir (2004;13), modal adalah:

“Merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang

ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang

ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan

terhadap seluruh hutang-hutangnya”.

Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004;13) ekuitas

adalah:

“Hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban”.

Bentuk Neraca

Bentuk atau susunan dari neraca tidak ada keseragaman di antara

perusahaan-perusahaan yang tergantung pada tujuan-tujuan yang akan dicapai,

tetapi neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

1. Bentuk skontro dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri/debet dan hutang

serta modal tercantum sebelah kanan/kredit.

2. Bentuk Vertikal, dalam bentuk ini semua aktiva tampak di bagian atas yang

selanjutnya di ikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang serta

modal.

3. bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan

perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang

dikehendaki nampak lebih jelas.

Page 12: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

24

Tabel 2.1

Contoh neraca bentuk skronto

PT.X

Neraca

Per 31 Desember,…

Aktiva Passiva

Aktiva lancar Hutang lancar

Kas xxx Hutang dagang xxx

Surat-surat berharga xxx Wesel bayar xxx

Piutang wesel xxx Biaya yang masih

Piutang dagang xxx harus dibayar xxx

Persediaan barang dagangan xxx Hutang pajak pendapatan xxx

Penghasilan yang masih harus Pajak buruh yang

diterima xxx belum disetor xxx

Persekot biaya xxx + Penerimaan dimuka xxx

Jumlah aktiva lancar xxxx Persekot biaya xxx +

Investasi Jumlah hutang lancar xxxx

Saham PT. ABC xxxx Hutang Jangka Panjang

Aktiva tetap Hutang hipotik xxx

Tanah xxx Hutang obligasi xxx

Bangunan xxx Jumlah hutang xxxx

Akumulasi penyusutan xxx - Equity

xxx Modal saham xxx

Mesin-mesin xxx laba ditahan xxx

Akumulasi penyusutan xxx - Cadangan pelunasan obligasi xxx

Xxx

xxxx

Inventaris kantor xxx

Akumulasi penyusutan xxx -

Page 13: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

25

xxx +

Jumlah aktiva tetap xxxx

Intangible :

Goodwill xxx

Patent xxx +

xxx

Beban yang ditangguhkan xxxx

Aktiva lain-lain :

Piutang jangka panjang xxx

Bangunan dalam konstruksi xxx +

Jumlah aktiva lain-lain xxxx

Total aktiva xxxx Total Passiva xxxx

Sumber S.Munawir (2004;22)

Tabel 2.2

Neraca bentuk vertikal

PT.X

Neraca

Per 31 Desember,…

Aktiva

Aktiva lancar

Kas xxx

Surat-surat berharga xxx

Wesel tagih xxx

Piutang dagang xxx

Persediaan barang dagangan xxx

Penghasilan yang masih harus diterima xxx

Persekot biaya xxx +

Total aktiva lancar xxxx

Page 14: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

26

Investasi

Saham PT.ABC xxx

Obligasi negara xxx +

xxxx

Aktiva tetap

Tanah xxx

Bangunan xxx

Akumulasi penyusutan xxx - xxx

Mesin-mesin xxx

Akumulasi penyusutan xxx - xxx

Inventaris kantor xxx

Akumulasi penyusutan xxx - xxx +

Jumlah aktiva tetap xxxx

Aktiva tetap intangible

Goodwill xxx

Patent xxx +

xxxx

Beban yang ditangguhkan xxxx

Aktiva lain-lain :

Piutang dagang xxx

Bangunan dalam konstruksi xxx +

Jumlah aktiva lain-lain xxxx +

Total aktiva xxxx

Passiva

Hutang lancar

Hutang dagang xxx

Wesel bayar xxx

Biaya yang masih harus dibayar xxx

Hutang-hutang pajak xxx

Page 15: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

27

Penerimaan dimuka xxx

Total hutang lancar xxxx

Hutang jangka panjang

Hutang hipotik xxx

Hutang obligasi xxx

xxxx

Equity

Modal saham xxx

Laba yang ditahan xxx

Cadangan pelunasan obligasi xxx

xxxx +

Total passiva xxxx

Sumber S.Munawir (2004;23)

Tabel 2.3

bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan

perusahaan

PT.X

Neraca

Per 31 Desember,…

Aktiva lancar xxxx

Hutang jangka pendek xxxx -

Modal kerja netto xxxx

Investasi xxxx

Aktiva tetap tangible xxxx

Aktiva tetap intangible xxxx

Aktiva lain-lain xxxx +

xxxx

Hutang jangka panjang xxxx -

Modal xxxx

Sumber S.Munawir (2004;24)

Page 16: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

28

2.2.5.2 Laporan Perhitungan Laba Rugi

Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

pernghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu. Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan laporan laba-

rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umum diterapkan

adalah sebagai berikut :

Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha

pokok perusahaan (penjualan barang dagangan aau memberikan service) di ikuti

dengan harga pokok dari barang/service yang dijual, sehingga diperoleh laba

kotor.

Bagian yang kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari

biaya penjualan dan biaya umum/administrasi (operating expense).

Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi

pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha

pokok perusahaan (non operating/financial income and expense).

Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang isidential

(extraordinary gain or loss) sehingga diperoleh laba bersih sebelum pajak

pendapatan.

Bentuk Laporan Laba-Rugi

Bentuk dari laporan laba-rugi yang biasa digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan satu

kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung

laba/rugi hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya

tetap terhadap total penghasilan.

Page 17: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

29

Tabel 2.4

Contoh bentuk single step

PT.X

Laporan laba rugi

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember…

Pendapatan

Penjualan bersih xxx

Pendapatan deviden xxx

Pendapatan sewa xxx +

Total pendapatan xxx

Beban

Harga pokok penjualan xxx

Beban pemasaran xxx

Beban administrasi xxx

Beban bunga xxx

Beban pajak penghasilan xxx +

Total beban xxx +

Laba bersih xxx

Sumber Keiso & Weygandt (2001:183)

2. Bentuk multiple step, yaitu dengan melakukan pengelompokkan yang lebih

teliti dan terinci sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.

Tabel 2.5

Contoh bentuk multiple step

PT.X

Laporan laba/rugi

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 desember…

Penjualan bruto xxx

Potongan/retur penjualan xxx -

Page 18: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

30

Penjualan netto xxx

Harga pokok penjualan xxx -

Laba penjualan xxx

Biaya-biaya operasi :

Biaya penjualan xxx

Biaya umum dan administrasi xxx +

Laba bersih operasional xxx

Penghasilan dan biaya non operasional :

Penghasilan xxx

Biaya xxx +

xxx +

Pendapatan netto sebelum pajak xxx

Sumber Keiso & Weygandt (2001:186)

2.2.5.3 Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas atau laporan perubahan posisi keuangan

merupakan suatu laporan yang memuat seluruh kegiatan penanaman modal dan

pembiayaannya. Laporan perubahan ekuitas menunjukkan aliran modal kerja

selama periode tertentu dan perubahan unsur kerja selama periode yang

bersangkutan.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004;1.17) dinyatakan bahwa:

“Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau

penurunan aktiva bersih arau kekayaan selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus

diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali

untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham

seperti setoran modal dan pembayaran deviden, menggambarkan jumlah

keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama

periode yang bersangkutan”.

Page 19: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

31

Tabel 2.6

Contoh laporan perubahan ekuitas

PT.X

Laporan perubahan ekuitas

Per 31 Desember,…

Laba ditahan, 1 Januari,… xxx

Ditambah laba bersih untuk tahun ini xxx+

xxx

Dikurangi dividen yang diumumkan pada :

Saham preferen xxx

Saham biasa xxx + xxx-

Laba ditahan, 31 Desember,… xxx

Sumber S.Munawir (2004;29)

2.2.5.4 Laporan Arus Kas

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai

laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk

menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,

para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan

dalam menghasilkan kas dan setara kas.

Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi

eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat tidaknya semua

perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan

tujuan utama memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan dengan basis kas (Cash Basis).

Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi

historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan selama periode akuntansi tertentu.

Page 20: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

32

Apabila digunakan bersama dengan laporan keuangan lainnya, seperti

neraca, laporan laba-rugi, laporan saldo laba ditahan, laporan arus kas mempunyai

kegunaan memberikan informasi untuk :

a. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan

mempengaruhi arus kas.

b. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.

c. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang

arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.

d. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah

waktu, dan kepastian arus kas masa depan.

e. Meneliti kecermatan taksiran arus kas depan serta menentukan hubungan

antara profitabilitas dan arus kas serta dampak perubahan harga.

Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan

perubahan kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, maupun

pendanaan. Informasi tersebut dapat menunjukkan bagaimana mungkin sebuah

perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau

membayar deviden. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas menjadi

berguna karena investor, kreditor, dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang

sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu kas.

Tabel 2.7

Contoh laporan arus kas

PT.X

Laporan Arus Kas

Per 31 Desember…

A. Arus kas dari kegiatan operasional :

Kas masuk xxx

Kas keluar xxx -

Page 21: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

33

Arus kas masuk(keluar) bersih dari

kegiatan investasi xxx

B. Arus kas dari kegiatan investasi :

Arus kas masuk xxx

Arus kas keluar xxx –

Arus kas masuk(keluar) bersih

dari kegiatan investasi (xxx)

C. Arus kas masuk dari kegiatan pembiayaan :

Arus kas masuk xxx

Arus kas keluar xxx-

Arus kas masuk(keluar) dari kegiatan

pembiayaan xxxx

D. Saldo kas awal akhir

Kenaikan kas periode ini xxxx

Saldo kas awal periode xxxx

Saldo kas akhir periode xxxx

Sumber Sofyan Syafri Harahap (2006;262)

2.2.5.5 Catatan Atas Laporan Keuangan

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004;1.10) menyatakan bahwa :

“Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian

jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan

laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban

kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup

informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam

Page 22: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

34

Pernyataan Akuntansi Keuangan serta pengungkapan-pengungkapan lain

yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara

wajar”.

Catatan laporan keuangan mengungkapkan :

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi

yang penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan

laporan perubahan ekuitas.

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Dalam rangka membantu pengguna laporan memahami laporan keuangan

dan membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan

atas laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut :

a. Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang

diterapkan.

b. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan

sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan

urutan penyajian komponen laporan keuangan.

c. Pengungkapan lain termasuk kontijensi, komitmen dan pengungkapan

keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat non keuangan.

2.2.6 Keterbatasan Laporan keuangan

Menurut S.Munawir (2004;9), mengemukakan bahwa laporan keuangan

itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan

interim report (Laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya

sementara) dan bukan merupakan laporan hasil final. Karena itu semua

jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak

menunjukkan nilai likuiditas atau realisasi di mana interim report ini

Page 23: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

35

terdapat/terkandung pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh

akuntan atau management yang bersangkutan.

2. Laporan keuangan menunjukkkan angka dalam rupiah yang kelihatannya

pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar

nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan keuangan dibuat

berdasarkan konsep going concern atau anggapan perusahaan akan

berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis

atau harga perolehannya dan pengurangannya dilakukan terhadap aktiva

tetap tersebut sebesar akumulasi depresiasinya. Karena itu angka yang

tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku yang

belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi

keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, di

mana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang

dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan

unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya

harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat

harga.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-

faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang.

2.3 Analisis Laporan Keuangan

Suatu laporan keuangan belum dapat memberikan informasi yang berguna

apabila hanya dilihat secara sepintas saja. Laporan keuangan baru bisa

memberikan informasi yang berguna mengenai posisi dan kondisi keuangan suatu

perusahaan apabila dipelajari, diperbandingkan, dan dianalisis.

Sejalan dengan itu S.Munawir (2004;31), menyatakan bahwa :

“laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah

Page 24: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

36

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan

lebih berarti bagi pihak yang berkepentingan apabila data tersebut

diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut

sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan

yang akan diambil”.

Jadi informasi ataupun data keuangan yang terdapat dalam laporan

keuangan bisa berguna apabila dianalisis. Dengan kata lain laporan keuangan

suatu perusahaan perlu dianalisis karena dengan analisis tersebut akan diperoleh

semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan serta hasil-

hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Pengertian analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap

(2006;190), yaitu :

“menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang

lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang

mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kualitatif

maupun data non kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan

keputusan yang tepat”.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa analisis laporan keuangan

digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan melalui

informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan. Analisis laporan keuangan ini

membantu mendapatkan pengertian keuangan yang lebih baik tentang keadaan

keuangan perusahaan. Para pengambil keputusan memerlukan informasi-

informasi yang tepat dan relevan sebelum suatu keputusan diambil dan informasi

dalam bentuk “mentah” sering tidak menunjukkan hubungan-hubungan yang

penting.

Karena analisis ini digunakan sebagai satu dasar untuk mengambil

keputusan, maka hasil analisis ini harus disajikan dengan jelas dan dapat

dimengerti.

Page 25: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

37

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis lapran keuangan yang dilakukan bertujuan untuk menambah

informasi yang ada dalam laporan keuangan. Tujuan dari analisis laporan

keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Analisis kritis atas

laporan keuangan (2006;195) adalah :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada

yang

terdapat dari laporan keuangan biasa

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)

dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan

(implicit)

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan

komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi

yang diperoleh dari luar perusahaan

5. Mengetahui sifat-sifat hubunganyang akhirnya dapat melahirkan model-

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,

peningkatan (rating)

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu

laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara

lain :

1) Dapat menilai prestasi perusahaan

2) Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan

3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari

aspek waktu tertentu :

a. Posisi keuangan (Asset, Neraca, dan Modal)

b. Hasi usaha perusahaan (Hasil dan Biaya)

c. Likuiditas

d. Solvabilitas

Page 26: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

38

e. Aktivitas

f. Rentabilitas dan Profitabilitas

g. Indikator Pasar Modal

4) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu

5) Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana

7. Dapat menetukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria yang

sudah dikenal dalam dunia bisnsi

8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar normal atau standar ideal

9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,

baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya

10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di

masa yang akan datang”.

2.3.3 Prosedur Analisis

Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan.

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis

mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh

perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh

perusahaan. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang

akan dianalisis merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum

menganalisis laporan keuangan tersebut.

2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan

Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang mempunyai

pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi-kondisi

yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend

(kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan

teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi

seperti perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan

Page 27: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

39

pajak; dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti

perubahan posisi manajemen kunci.

3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan

Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran mengenai

karakteristik (profil) perusahaan. Sebelum berbagai teknik analisis laporan

keuangan diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan

keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun

kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuan langkah ini

adalah untuk memastikan laporan keuangan telah cukup menggambarkan

data keuangan yang relevan sesuai dengan standar akuntansi keuangan

yang berlaku.

4. Menganalisis laporan keuangan

Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan,

maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada

dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil

tersebut.

2.3.4 Metode Analisis Laporan Keuangan

Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan

keuangan, yaitu :

a. Analisis Horizontal adalah analisa dengan mengadakan perbandingan

laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga

akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula

sebagai analisis dinamis.

b. Analisis Vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya

meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu membandingkan antara pos

yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga

hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu

saja. Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis

karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja

tanpa mengetahui perkembangannya.

Page 28: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

40

2.3.5 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan

adalah sebagai berikut :

1. Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan

teknik

analisa dengan cara perbandingan laporan keuangan untuk dua periode

atau lebih.

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan laporan keuangan perusahaan

yang dinyatakan dalam prosentasi suatu metode atau teknik analisa untuk

tendensi daripada keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik

atau bahkan menurun.

3. Laporan dengan prosentasi per komponen atau common size

statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase

investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk

mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang

terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa

untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau

untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam suatu

periode tertentu.

5. Analisa sumber dan penggunaan kas (Cash Flow Statement Analysis),

adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah

uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang

kas selama periode tertentu.

6. Analisis perubahan laba kotor (Gross Profit Analysis), adalah suatu

analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu

perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor

suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tertentu.

7. Analisis Break-Even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat

penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan

Page 29: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

41

tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh

keuntungan.

8. Analisis rasio, adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari

pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau

kombinasi dari kedua laporan tersebut

Karena di Indonesia belum ada standar rasio yang ditetapkan, maka

penganalisis dapat membuat standar rasio. Menurut S.Munawir (2004;66),

menyebutkan langkah-langkah untuk membuat standar rasio sebagai berikut :

1. Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat

diperbandingkan

(homogen dalam operasi dan data yang seragam dalam arti keseragaman

dalam kebijaksanaan keuangan, penilaian aktiva dan metode depresiasi,

serta menggambarkan atau mewakili kelompok yang homogen dalam

aktivitasnya maupun jenis perusahaan dalam industri).

2. Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam

industri.

3. Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah

dan Menghapus rasio yang extreme (terlalu tinggi atau terlalu rendah).

4. Menghitung rata-rata hitungnya atau menentukan mediannya”.

Standar rasio bukanlah merupakan angka pembanding yang ideal atau

bukanlah merupakan ukuran yang pasti, tetapi standar rasio dapat digunakan

sebagai pedoman atau pegangan bagi penganalisis.

Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2006;298), keunggulan analisis rasio adalah :

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah

dibaca atau ditaksirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi.

Page 30: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

42

5. Menstandarisir ukuran perusahaan.

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lainnya

atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

7. lebih mudah untuk melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di

masa yang akan datang.

Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga

memiliki beberapa keterbatasan yang harus dihindari sewaktu penggunaannya.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2006;299), keterbatasan analisis rasio adalah :

1. Keterbatasan akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi

keterbatasan

teknik ini seperti:

a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak

mengandung taksiran atau judgement yang dapat dinilai bias atau

subjektif.

b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

perolehan (cost) bukan harga pasar.

c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bias berdampak pada angka rasio.

d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi biasa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

2. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

3. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

4. Dua perusahaan yang dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi

yang dipakai tidak sama. Oleh karena itu jika dilakukan perbandingan bias

menimbulkan kesalahan”.

2.3.6 Analisis Rasio Keuangan

Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi suatu perusahaan, analisis

laporan keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang biasanya

sering digunakan adalah rasio/indeks yang menghubungkan dua data keuangan

yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio

Page 31: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

43

dapat memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai kondisis finansial dan

prestasi suatu perusahaan dan akan lebih bermanfaat jika angka rasio tersebut

dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan sebagai standar.

Memang standar itu bisa bermacam-macam bahkan akal sehat, logika,

kebiasaan, kelaziman, juga dapat digunakan. Namun jika kita ingin menilai

perusahaan secara lebih objektif mestinya rasio itu juga objektif. Menurut Sofyan

Syafri Harahap dalam bukunya Analisis Kritis atas Laporan Keuangan

(2006:314), menyatakan bahwa untuk mendapatkan rasio pembanding dapat

digunakan :

1. Rasio perusahaan yang terbaikdalam industri yang bersangkutan

2. Budget (anggaran) perusahaan

3. Standar ilmiah

4. Rasio yang dikeluarkan lembaga atau badan pengatur (regulator)

5. Rata-rata industri atau Industrial norm.

Jenis-jenis Rasio :

1. Rasio Likuiditas, adalah rasio yang menunjukkan tingkat keamanan

kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang-hutangnya. Rasio likuiditas terdiri dari :

a. Current Ratio , merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva

lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek.

Current Ratio = %100×bilitiesCurrentLia

etsCurrentAss

b. Quick Ratio (Acid test ratio), rasio ini menunjukan besarnya alat

likuid yang paling cepat bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar.

Oleh karena itu, persediaan dianggap sebagai aktiva lancar y6ang

kurang likuid harus dikurangkan dari aktiva lancar.

Quick Ratio = %100×−bilitesCurrentLia

InventoryAssetsCurrent

Page 32: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

44

c. Cash Ratio, Rasio yang mengukur kemampuan membayar utang yang

segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan

efek yang dapat segera diuangkan.

Cash Ratio = %100×+bilitiesCurrentLia

SecuritiesCash

d. Working Capital to Total Asset Ratio, rasio yang mengukur likiditas

dari total aktiva dan posisi modal kerja neto dari jumlah aktiva.

WorkingCapitaltoTotalAsset= sTotalAsset

blitiesCurrentLiaetsCurrentAss −

2. Ratio Profitabilitas , adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Rasio profitabilitas terdiri dari :

a. Gross Profit Margin , yaitu rasio yang mengukur prosentase besarnya

laba kotor yang dihasilkan dari penjualan bersih.

Gross Profit Margin = %100×−NetSales

COGSNetSales

b. Net Profit Margin , yaitu rasio yang mengukur prosentase besarnya

laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih.

Net Profit Margin = %100×NetSales

EAT

c. Rate of Return On Total Asset (ROA), sering disebut sebagai

rentabilitas ekonomis yang, yaitu merupakan ukuran kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan.

Return On Total Asset = %100×TotalAsset

EBIT

d. Operating Income Ratio (Operating Profit Margin) adalah rasio

yang mengukur prosentase besarnya laba operasi yang dihasilkan dari

penjualan bersih

Operating Profit Margin = %100×NetSales

EBIT

Page 33: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

45

e. Operating Ratio, yaitu rasio yang mengukur prentase besarnya laba

operasi yang dihasilkan dari penjualan bersih

Operating Ratio = %100×+NetSales

ostOperatingCCOGS

f. Rate of Return On Investment (ROI), yaitu rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan

digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan .

Return on Investment (ROI) = %100×yTotalEquit

EAT

g. Return on Equity, rasio ini sering disebut dengan rate of return on

net worth, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh

perusahaan, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas

modal sendiri..

Return on Equity = %100×NetEquity

EAT

h. Earning Per Share (EPS), merupakan ukuran kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan pendapatan per lembar saham pemilik.

Earning Per Share = %100tan

×dingShareOuts

EAT

3. Rasio Solvabilitas, adalah mengukur seberapa besar peranan dana pihak

ketiga (hutang) digunakan untuk pembiayaan perusahaan. Rasio Leverege

terdiri atas :

a. Total Debt To Equity Ratio, rasio yang mengukur perimbangan

antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan dengan modal sendiri.

TotalDebtToEquityRatio = %100×yTotalEquit

TotalDebt

b. Total Debt to Total Asset Ratio, rasio yang mengukur prosentase

besarnya dana yang berasal dari pinjaman.

Total Debt to Total Asset Ratio = %100×TotalAsset

TotalDebt

Page 34: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

46

c. Time Interest Earned Ratio, rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang

diperolehnya.

Time Interest Earned Ratio = timeInterest

EBIT1×

d. Fixed Charge Coverage Ratio, rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga beserta angsuran

pokok pinjaman, pembayaran dividen saham preferent, dan sewa

dengan laba yang diperolehnya.

Fixed Charge Coverage Ratio = timentInterest

ntEBIT1

Re

Re ×+

+

e. Debt Service Coverage Ratio, rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran.

= %100arg

×eInterestCh

TaxtAndIncomeoreInteresEarningBef

4. Aktivitas Rasio, yaitu mengukur keefektivitasan perusahaan dalam

mempergunakan sumber-sumbernya. Aktivitas rasio terdiri atas :

a. Total Assets Turn Over (Perputaran Aktiva), rasio yang mengukur

efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan

perusahaan. semakin besar perputaran aktiva semakin efektif

perusahaan mengelola aktivanya.

Total Assets Turn Over = timex1Assets Total

SalesNet

b. Receivable Turn Over (Perputaran Piutang Dagang), rasio yang

mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin cepat perputaran

piutang, semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya.

Receivable Turn Over = timex1 Receivable Average

ditSalesOnCre

c. Receivabel Collection Period (Periode Pengumpulan Piutang)

adalah rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.

Receivabel Collection Period = ditSalesOnCre

360daysReceivable Average ×

Page 35: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

47

d. Inventory Turn Over (Perputaran Persediaan), yaitu menunjukkan

siklus berputarnya persediaan dalam satu tahun.

Inventory Turn Over = timex1Inventory Average

NetSales

e. Average Day’s Inventory Turn Over, rasio yang mengukur periode

rata-rata persediaan barang berada di gudang sebelum dijual atau

masuk ke proses produksi.

Average Day’s Inventory = NetSales

360daysInventoryx Average

2.3.7 Standar Pembanding Analisis Ratio

Dalam melakukan analisis rasio khususnya untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan terdapat suatu standar yang dapat dijadikan sebagai angka

pembanding, agar hasil dari analisis lebih bermanfaat. Berikut ini adalah daftar

skor penilaian menurut Keputusan Mentri BUMN No.100/MBU/2002

Tabel 2.8

Daftar skor penilaian ROE

ROE (%) Skor Penilaian

15 < ROE 20

13 < ROE < = 15 18 11 < ROE < = 13 16

9 < ROE < = 11 14 7,9 < ROE < = 9 12

6,6 < ROE < = 7,9 10 5,3 < ROE < = 6,6 8,5

4 < ROE < = 5,3 7

2,5 < ROE < = 4 5,5 1 < ROE < = 2,5 4

0 < ROE < = 1 2 ROE < 1 0

Tabel 2.9

Daftar skor penilaian ROI

ROI (%) Skor Penilaian

18 < ROI 15 15 < ROI < = 18 13,5

13 < ROI < = 15 12

Page 36: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

48

12 < ROI < = 13 10,5 10,5< ROI < = 12 9

9 < ROI < = 10,5 7,5 7 < ROI < = 9 6

5 < ROI < = 7 5

3 < ROI < = 5 4 1 < ROI < = 3 3

0 < ROI < = 1 2 ROI < 1 1

Tabel 2.10

Daftar Skor Cash Ratio

Cash Ratio (%) Skor Penilaian X > = 35 5 25 < = X > 35 4 15 < = X > 25 3 4 < = X > 15 2 5 < = X > 4 1 0 < = X > 5 0

Tabel 2.11

Daftar Skor Current Ratio

Current Ratio (%) Skor Penilaian 125 < = X 5

110 < = X < 125 4 100 < = X < 110 3 95 < = X < 100 2 90 < = X < 95 1

< 90 0 Tabel 2.12

Daftar skor penilaian Collection Periods

CP = X (hari) Perbaikan = X (%) Skor Penilaian X < = 60 X > 35 5 60 < X < = 90 30 < X < = 35 4.5 90 < X < = 120 25 < X < = 30 4 120 < X < = 150 20 < X < = 25 3.5 150 < X < = 180 15 < X < = 20 3 180 < X < = 210 10 < X < = 15 2.4 210 < X < = 240 6 < X < = 10 1.8 240 < X < = 270 3 < X < = 6 1.2 270 < X < = 300 1 < X < = 3 0.6 300 < X 0 < X < = 1 0

Page 37: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

49

Tabel 2.13

Daftar Skor penilaian inventory turn over

PP = X (hari) Perbaikan = X (%) Skor Penilaian X < = 60 35 < X 5 60 < X < = 90 30 < X < = 35 4.5 90 < X < = 120 25 < X < = 30 4 120 < X < = 150 20 < X < = 25 3.5 150 < X < = 180 15 < X < = 20 3 180 < X < = 210 10 < X < = 15 2.4 210 < X < = 240 6 < X < = 10 1.8 240 < X < = 270 3 < X < = 6 1.2 270 < X < = 300 1 < X < = 3 0.6 300 < X 0 < X < = 1 0

Tabel 2.14

penilaian perputaran Total asset

TATO = x (%) Perbaikan = X (%) Skor Penilaian 120 < X 20 < X 5 105 < X < = 120 15 < X < = 20 4,5 90 < X < = 105 10 < X < = 15 4 75 < X < = 90 5 < X < = 10 3,5 60 < X < = 75 0 < X < = 5 3 40 < X < = 60 X < = 0 2,5 20 < X < = 40 X < = 0 2 X < = 20 X < = 0 1,5

Tabel 2.15

Daftar Skor Penilaian Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset

Total Equity to Total Asset (%) Skor Penilaian

X < 0 0 0 < = X < 10 4

10 < = X < 20 6 20 < = X < 30 7,25

30 < = X < 40 10

40 < = X < 50 9 50 < = X < 60 8,5

60 < = X < 70 8 70 < = X < 80 7,5

80 < = X < 90 7 90 < = X < 100 6,5

Page 38: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

50

2.4 Kinerja

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya dan memenuhi

kebutuhan masyarakat sangat tergantung kepada kinerja perusahaan dan manajer

perusahaan di dalam melaksanakan semua tanggung jawabnya.

2.4.1 Pengertian Kinerja Keuangan dan Penilaian Kinerja

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai

laporan keuangan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan. Kinerja keuangan

dapat diartikan sebagai prestasi organisasi atau perusahaan dinilai secara

kuantitatif dalam bentuk uang yang dilihat dari segi pengelolaannya,

pergerakannya, maupun tujuannya.

Pengertian kinerja menurut Jumingan (2006:239), adalah sebagai berikut:

“Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam

kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek keuangan, aspek

pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek

teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya”.

Sedangkan pengertian kinerja keuangan menurut Jumingan (2006:239),

adalah sebagai berikut :

“kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada

suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana

maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator

kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas”.

Dari definisi kinerja ataupun kinerja keuangan yang dipaparkan, dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu pencapaian akan sesuatu

hal yang akan selalu diukur oleh perusahaan dengan menggunakan berbagai alat

ukur dengan tujuan untuk meningkatkan keefektifitpan dan keefisienan

perusahaan dalam menghasilkan income bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Penialian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan

pengertian mengenai penilaian dan kinerja , yaitu :

“Penilaian mempunyai arti proses atau cara menilai. Dalam bahasa Inggris

sering diartikan dengan kata measurment yang berarti sistem pengukuran”.

Page 39: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

51

“Kinerja mempunyai pengertian kemampuan kerja atau sesuatu yang

dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Dalam bahasa Inggris sering

diartikan dengan performance yang mempunyai arti pelaksanaan”.

Jika kedua pengertian ini digabungkan, maka pengertian dari penilaian

kinerja menurut Mulyadi (2001:415) adalah sebagai berikut :

“Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional

suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,

standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”.

2.4.2 Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja mengandung makna suatu sistem pengukuran mengenai

pelaksanaan kemampuan kinerja suatu organisasi.

Dengan demikian pengukuran meliputi seluruh aktivitas dari berbagai

level organisasi atau perusahaan. Aktivitas organisasi dapat dilihat dari dua aspek,

yaitu :

1. Eksternal effectivenees yang pengukurannya pada stokeholder

2. Internal effectivenees yang pengukurannya berbasis pada effisiensi dan

produktivitas

Jadi pada prinsipnya penilaian kinerja bertujuan untuk meningkatkan

kinerja perusahaan melalui suatu proses yaitu cara atau tolak ukur kinerja

perusahaan.

2.4.3 Alat Ukur Penilaian Kinerja Perusahaan

Penilaian kinerja dikembangkan untuk memberikan beberapa petunjuk

pada para manajer dan untuk mengevaluasi kinerja. Perkembangan alat ukur

penilaian kinerja dan spesifikasi struktur penghargaan merupakan hal utama

dalam organisasi atau perusahaan. Karena alat ukur penilaian kinerja dapat

mempengaruhi perilaku para manajer. Penilaian kinerja dapat mendukung tingkat

keserasian tujuan. Dengan kata lain, kinerja berpengaruh dalam mewujudkan

tujuan perusahaan.

Page 40: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

52

Cara penilaian kinerja yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah

Balance Scorecard. Karena Balance scorecard telah terbukti cukup sukses dalam

menilai kinerja perusahaan, dan juga sangat membantu manajemen dalam

mengambil keputusan yang strategik dalam menciptakan nilai ekonomis di masa

depan.

Pengertian Balance Scorecard menurut Mulyadi dalam bukunya Balance

Scorecard (2001: ) adalah

“ sebuah sistem manajemen stratejik untuk menciptakan nilai ekonomis

suatu entitas dengan mengintregrasikan berbagai ukuran kinerja secara

seimbang antara aspek finansial dengan non finansial yang diturunkan

dalam visi dan misi perusahaan”.

Cara Balance scorecard bekerja dalam menilai kinerja adalah sebagai

berikut Balance scorecard menggabungkan dua aspek penting dalam proses bisnis

yaitu keuangan dan non keuangan. Dari dua aspek ini dikembangkan menjadi

empat perspektif yang astu sama lain memiliki arti penting yang sama, empat

perspektif itu adalah

1. Perspektif keuangan (Finansial)

2. Perspektif Pelanggan (Customer)

3. Perspektif proses bisnis internal

4. Perspektif pembelajaran

Namun demikian , empat perspektif tersebut harus dilihat sebagai sebuah

model (Template), bukan sebagai aturan baku yang tidak bisa dirubah.

Ukuran kinerja dari perspektif keuangan (finansial), dalam penerapan

Balance scorecard untuk pengukuran kinerja keuangan (finansial), perusahaan

perlu menentukan sasaran strategik yang berkaitan dengan siklus hidup bisnis

perusahaan pada saat perusahaan harus bertahan hidup, mencapai kesuksesan dan

kesejahteraan perusahaan, dan kemudian menentukan ukuran hasil (outcome

measure) dari setiap sasaran strategik tersebut.

Page 41: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

53

Tabel 2.16

gambar Ukuran Kinerja dari Perspektif Keuangan (finansial)

Sasaran Strategik

Bertahan hidup (survive)

Berhasi (success)

Sejahtera (prosper)

Ukuran hasil

Arus Kas

Pertumbuhan pendapatan penjualan

kuartalan dan pertumbuhan laba

operasi kuartalan

Kenaikan pangsa pasar dan ROE

Ukuran kinerja dari perspektif pelanggan (Customer), balance scorecard

menuntut manager untuk menerjemahkan visi organisasi ke dalam sasaran-sasaran

strategik yang benar-benar ditujukan untuk memuaskan kebutuhan custome.

Dalam penerapan balance scorecard untuk pengukuran kinerja dari perspekitf

customer, perusahaan perlu menentukan sasaran strategik yang berkaitan dengan

waktu, kualitas kerja dan layanan, serta biaya, dan kemudian menentukan ukuran

hasil (outcome measure) untuk setiap sasaran strategik tersebut.

Ukuran kinerja dari perspektif proses bisnis internal, kinerja perusahaan

dari perspektif customer diperoleh dari proses bisnis internal yang

diselenggarakan oleh perusahaan. Manager harus memfokuskan perhatiannya

kepada proses bisnis internal yang diselenggarakan perusahaan dan manager juga

harus fokus kepada proses bisnis internal yang menjadi penentu kepuasan

costumer, perusahaan harsu memilih proses dan kompetensi yang menjadi

unggulannya dan menentukan ukuran-ukuran untuk menilai kinerja proses dan

kompetensi tersebut.Dalam penerapan Balance scorecard untuk pengukuran

kinerja dari perspektif bisnis internal, perusahaan perlu menentukan sasaran

strtegik yang berkaitan dengan cycle time, kualitas, keterampilan karyawan,

produktivitas dan kemudian menentukan hasil (outcome measures) untuk setiap

sasaran strategik tersebut.

Ukuran kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dalam

penerapan Balance scorecard untuk pengukuran kinerja dari perspekitf

Page 42: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

54

pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan perlu menentukan strategik yang

berkaitan dengan kompetensi dan komitmen personel, ketersediaan sarana

prasarana dan teknologi, dan kemudian menentukan ukuran hasil (outcome

measure) untuk setiap sasaran strtegik tersebut.

Selain Balance Scorecard, juga terdapat beberapa cara penilaian kinerja

perusahaan lainnya. Salah satunya menurut Hansen Mowen dalam bukunya

Manajemen Biaya (2001:822) adalah :

a) Laba atas investasi (ROI)

Merupakan alat ukur kinerja yang paling umum bagi pusat investasi,

yaitu alat ukur kinerja yang mengaitkan laba operasi dengan aktiva

yang akan dipakai adalah menghitung laba yang akan dihasilkan per

rupiah investasi

b) Laba Residual (residual income)

Merupakan perbedaan antara laba operasi dan minimum pengembalian

rupiah yang diperlukan aktiva operasi perusahaan

c) Nilai Tambah Ekonomis (economic value added)

Adalah laba operasi setelah pajak dikurangi total biaya tahunan. Jika

EVA positif, berarti perusahaan sedang menghasilkan kekayaan. Jika

EVA negatif, maka perusahaan tidak menghasilkan kekayaan.

Dalam menilai kinerja suatu perusahaan khususnya BUMN terdapat

ketentuan penilaian tingkat kesehatan, berdasarkan SK mentri BUMN

No.100/MBU/2002 untuk melihat sejauh mana tingkat kesehatan perusahaan total

bobot kinerja perusahaan ditentukan pada Bab II pasal 3 yaitu sebagai berikut :

a. Sehat, yang terdiri dari :

� AAA apabila total (TS) lebih besar dari 95

� AA apabila 80 < TS < = 95

� A apabila 65 < TS < = 80

b. Kurang Sehat, yang terdiri dari :

� BBB apabila 50 < TS < = 65

� BB apabila 40 < TS < = 50

Page 43: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

55

� B apabila 30 < TS < = 40

c. Tidak Sehat, yang terdiri dari :

� CCC apabila 20 < TS < = 30

� CC apabila 10 < TS < = 20

� C apabila TS < = 10

Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap

kinerja perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi penilaian :

a. Aspek keuangan

b. Aspek Operasional

c. Aspek Administrasi

Penilaian tingkat kesehatan BUMN sesuai keputusan ini hanya diterapkan

bagi BUMN apabila hasil pemeriksaan akuntan terhadap perhitungan keuangan

tahunan perusahaan yang bersangkutan dinyatakan dengan kualifikasi “ wajar

tanpa pengecualian” atau kualifikasi “ wajar dengan pngecualian “ dari akuntan

publik atau badan pemeriksa keuangan dan pembangunan.

Penilaian tingkat kesehatan BUMN ditetapkan setiap tahun dalam

pengesahan laporan tahunan rapat umum pemegang saham atau mentri BUMN

untuk perusahaan umum (PERUM).

2.4.4 Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2001:416), penilaian kinerja mempunyai manfaat yang

dapat digunakan oleh manajemen, anatara lain :

1. Mengelola organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

karyawan secara maksimum

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan

karyawan, seperti promosi, transfer, dan pemberhentian

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan

dan menyediakan kriteria, seleksi dan evaluasi proses pelatihan

karyawan

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerja mereka.

Page 44: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

56

5. Menyediakan suatu dasar hasil distribusi penghargaan

2.4.5 Tahap-tahap Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2001:420) penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua

tahap utama, yaitu :

1. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci :

a) Penentuan daerah pertanggung jawaban dan manajer yang

bertanggung jawab

b) Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja

c) Pengukuran kinerja yang sesungguhnya

2. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci :

a) Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah

ditetapakn sebelumnya

b) Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja

sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar

c) Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan

untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan

2.4.6 Kriteria Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen (2001:428),

menyebutkan bahwa kriteria penilaian kinerja manajer yang dipilih harus sesuai

dengan ruang lingkup tanggung jawabnya yang dibebankan kepada manajer,

yaitu :

1. Manajer pusat laba dinilai kinerjanya berdasarkan pencapaian ROI,

Residual Income, dan produktivitas yang telah ditetapkan

2. Manajer pusat biaya teknik dinilai kinerjanya berdasarkan pencapaian

target produksi dengan biaya di bawah yang dianggarkan atau

produktivitas

3. Manajer pusat biaya kebijakan dinilai kinerjanya berdasarkan

keberhasilan untuk melaksanakan semua tugasnya dalam batas yang

telah ditetapkan dalam anggaran

Page 45: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

57

2.5 Hubungan Kinerja Perusahaan Dengan Analisis Laporan Keuangan

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai

laporan keuangan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan. Performa suatu

perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari

laporan keuangan tersebut dapat diketahui keadaan finansial dan hasil-hasil yang

telah dicapai perusahaan selama periode tertentu.

Harrington (1991:1), menyatakan pendapat sebagai berikut :

“The primary resources of information these analyst use to evaluate a firm

performance are it’s financial statement, the historical record of it’s past

performance”.

Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan analisis

atau interpretasi terhadap laporan keuangan. Dari hasil tersebut dapat diketahui

prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan dapat menggunakannya sebagai pertimbangan

dalam pengambilan keputusan. Interpretasi atau analisis laporan keuangan suatu

perusahaan adalah sangat penting bagi pihak yang berkepentingan dan perusahaan

yang bersangkutan meskipun kepentingan mereka masing-masing berbeda.

Selanjutnya dikatakan pula oleh Harrington (1991:1), bahwa :

“The finacial performance of coorporation is of vital interest to many

groups and individual”.

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulakn bahwa kinerja keuangan

perusahaan yang tergambar dalam laporan keuangan menjadi perhatian utama

bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu manajemen

perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kinerja dari periode ke periode.

Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kesehatan perusahaan

dengan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a) Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan dan kesehatan

perusahaan, yaitu cara melakukan analisis atau interpretasi terhadap

laporan keuangan

Page 46: Skripsi Manfaat analisis laporan keuangan dalam melakukan ...

58

b) Kinerja perusahaan merupakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-

pihak yang berkpentingan dengan perusahaan, untuk membantu

mereka dalam proses pengambilan keputusan

c) Dari hasil analisis terhadap kinerja perusahaan, maka dapat membantu

manajemen dalam mengambil keputusan untuk mengatasi kondisi

keuangan di masa yang akan datang

Melakukan analisis dan interpretasi terhadap lapran keuangan sangat

bermanfaat, dan menjadi keharusan bagi setiap perusahaan. Hal tersebut berguna

bagi perusahaan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan yang

bersangkutan, terutam bagi pimpinan atau manjer perusahaan, sehingga dapat

diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan

selama periode yang bersangkutan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka manajemen atau pimpinan

perusahaan dapat melakukan perbaikan-perbaikan, penyusunan rencana dan

kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Selain itu,

manajemen dapat mempertahankan bahkan meningkatkan hasil-hasil yang telah

dicapai perusahaan pada periode sebelumnya.