SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

88
SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK DIVISI REGIONAL VII WITEL SULSEL MAKASSAR ETI NURISLAMIYAH 105720415113 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

Transcript of SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

Page 1: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASARDALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBKDIVISI REGIONAL VII WITEL SULSEL

MAKASSAR

ETI NURISLAMIYAH105720415113

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2017

Page 2: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASARDALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBKDIVISI REGIONAL VII WITEL SULSEL

MAKASSAR

ETI NURISLAMIYAH105720415113

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2017

Page 3: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...
Page 4: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...
Page 5: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT

atas segala Rahmat dan Hidaya-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini .Sholawat dan salam kepada baginda rasul Nabi Muhammad SAW

yang selalu memberikan cahaya kebenaran dan mengiringi penulis dalam setiap

langkah kepada sang pencipta.

Skripsi ini berjudul “Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Dasar Dalam

Penilaian Kinerja Keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi

Regional VII Witel Sulsel Makassar”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi (S.E.) pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis telah melakukan upaya yang

terbaik dalam penyusunan skripsi ini tetapi menyadari pula bahwa masih terdapat

kekurangan. Penulis akan menerima dengan terbuka atas segala saran dan kritik

yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini pada masa kemudian hari.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan

kepada:

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE, MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 6: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

iii

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Drs.H. Sultan Sarda,MM selaku Dosen Pembimbing I dan Ismail

Badollahi,SE.,M.Si.Ak selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, serta memberikan

saran dan dorongan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu

yang sangat bernilai harganya, masukan, pemikiran, dan tenaga selama

proses perkuliahan yang dapat menambah wawasan bagi penulis.

6. Seluruh karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional VII

Witel Sulsel Makassar yang telah memberi kesempatan, arahan, dan

informasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Teristimewa buat kedua orang tua , H.Maming dan Hj.Ramliah, yang telah

memberikan doa restu ,motivasi,bimbingan, dan dukungan moril maupun

material kepada penulis.

8. Kepada saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan.

9. Sahabat-sahabatku surfiani, mirnawati dan roslina tabran, terimakasih atas

semuanya selama ini yang selalu bersama selama masa perkuliahan.

10. Dan teman-teman Manajemen 2-2013 yang memberi dukungan , doa, dan

semangat.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

iv

Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan dari

berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini

sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan bukan para pemberi bantuan.

Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para pembacanya.

Makassar, April 2017

ETI NURISLAMIYAH

Page 8: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

vi

ABSTRAK

Eti Nurislamiyah, 2017 . Analisis Laporan Arus Kas Sebagai DasarDalam Penilaian Kinerja Keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia, TbkDivisi Regional VII Witel Sulsel Makassar. Dibimbing oleh Sultan Sarda danIsmail Badollahi.

Penelitian ini bertujuan Untuk Mengetahui Bagaimana Kinerja KeuanganPT Telekomunikasi Indonesia Tbk Apabila di Ukur dengan MenggunakanLaporan Arus Kas.

Dalam melakukan penelitian ini metode yang dilakukan adalah penelitianlapangan yaitu dengan melakukan observasi, wawancara serta penelitiankepustakaan dengan mempelajari literatur yang berhubungan denga masalahpenelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yaitu analisis yangmenjelaskan rasio arus kas sebagai dasar dalam penilaian kinerja keuangan.

Dari Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat rasioarus kas operasi PT Telkomunikasi indonesia Tbk Divisi Regional VII WitelSulsel Makassar cukup baik di setiap rasio-rasio arus kas kecuali pada rasio aruskas terhadap total hutang yang memiliki rasio cukup rendah yang menunjukkanbahwa perusahaan mempunyai kemanpuan kurang baik dalam membayar hutangdari arus kas yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan.

Kata Kunci: Rasio Arus Kas, Kinerja Keuangan.

Page 9: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

vii

ABSTRACT

Eti nurislamiyah, 2017 .Cash flow statement analysis as the basis for theevaluation of financial performance at PT Telekomunikasi Indonesia, TbkDivisis Regional VII Witel Sulsel Makassar. Guided by sultan sarda and ismailBadollahi.

This study aims to find out how the financial performance of PTTelekomunikasi Indonesia, Tbk when measured using a cash flow statement.

In conducting this research the method used is field research that is by doingobservation, interview and library research by studying literature related toresearch problem. This research uses descriptive analysis, which is an analysisthat explains the ratio of cash flow as the basis in the assessment of financialperformance.

From the results of this study shows that in general the level of cash flowoperating ratios of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisis Regional VII WitelSulsel Makassar Quite well in each of the cash flow ratios except on the ratio ofcash flows to total debt that has a low enough ratio indicating that the companyhas a poorer ability to pay the debt from the cash flow derived from the company'soperational activities.

Keywords : Cash Flow Ratio, Financial Performance

Page 10: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL. ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN. ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR. ....................................................................................... iii

ABSTRAK. .........................................................................................................vi

ABSTRACT. .......................................................................................................vii

DAFTAR ISI. ....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL. .............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR. .........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................1

A. Latar Belakang. .................................................................................1

B. Rumusan Masalah. ............................................................................7

C. Tujuan Penelitian. ..............................................................................7

D. Manfaat Penelitian. ............................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ......................................................................9

A. Pengertian Laporan Keuangan. .........................................................9

B. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan. ..................................................11

C. Analisis Rasio. ...................................................................................14

D. Pengertian Kas dan Setara Kas. .........................................................16

E. Laporan Arus Kas. .............................................................................17

F. Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Perusahaan. .....22

Page 11: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

ix

G. Kerangka pikir. ..................................................................................25

H. Hipotesis. ...........................................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN. ..................................................................27

A. Tempat dan Waktu Penelitian. ..........................................................27

B. Metode Pengumpulan Data. ..............................................................27

C. Jenis dan Sumber Data. .....................................................................28

D. Definisi Operasional Variabel. ..........................................................29

E. Metode Analisis. ................................................................................30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. ...........................................31

A. Nama dan Identitas Telekomunikasi Indonesia, Tbk. .......................31

B. Visi dan Misi Organisasi. ..................................................................32

C. Sejarah Singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. .......................33

D. Struktur Organisasi . ..........................................................................39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. .................................40

A. Kebijakan Akutansi Perusahaan. .......................................................40

B. Penyajian Data Hasil Penelitian. .......................................................42

C. Analisis Rasio Laporan Arus Kas. ....................................................50

1. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO). ......56

2. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga (BP). ..........................57

3. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Moda (PM). ......58

4. Rasio Arus Kas Terhadap Total Hutang ( TH). ............................59

5. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih (LB). .................60

Page 12: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

x

D. Pembahasan. ......................................................................................61

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ................................................................66

A. Simpulan. ...........................................................................................66

B. Saran. .................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................68

LAMPIRAN. .......................................................................................................70

Page 13: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. ..................................... 43

Tabel 5.2 Laporan Laba Rugi Konsolidasian. ............................................... 46

Tabel 5.3 Laporan Arus Kas Konsolidasian. ................................................ 48

Tabel 5.4 Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar. .................. 56

Tabel 5.5 Rasio Arus Kas Operasi terhadap Bunga. ..................................... 57

Tabel 5.6 Rasio Arus Kas Operasi terhadap Pengeluaran Modal. ................ 58

Tabel 5.7 Rasio Arus Kas Operasi terhadap Total Hutang. .......................... 59

Tabel 5.8 Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba Bersih. ............................ 60

Page 14: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir............................................................................ 26

Gambar 4.1 Logo Telkom Indoesia. ............................................................. 31

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi

Regional VII Witel Sulsel Makassar

Page 15: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan pesat

menyebabkan semakin di perlukannya keahlian dalam menganalisis laporan

keuangan. Untuk itu manajer dituntut memilih informasi dalam jaringan yang

luas untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini maupun perkiraan kondisi di

masa yang akan datang. Dengan menganalisis laporan keuangan akan

membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi

informasi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya

saing masing-masing.

Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal

maupun pesaing yang berorientasi international (multinational corporation),

maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik dalam

segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang

dalam segala segi termasuk dalam manajemen laporan keuangan.

Manajemen laporan keuangan sangat berpengaruh terhadap

kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula

pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu,

seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat menjalankan manajemen

laporan keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat

melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif, sehingga

Page 16: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

2

perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta

keberadaan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi

mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu

perusahaan. Informasi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan maupun pihak

ekstern. Keputusan yang berdasarkan laporan keuangan dapat berupa

keputusan investasi, pemberian pinjaman, maupun manajemen dalam

pengelolaan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

operasinya. Keputusan yang diambil tersebut haruslah tepat karena akan

berpengaruh besar pada perusahaan itu sendiri dan lingkungan ekonomi, serta

agar tidak terjadi kesenjangan diantara keduanya. Berkaitan dengan hal di atas

maka perusahaan harus menyajikan laporan keuangan secara lengkap dan

menggambarkan keberadaan perusahaan yang sebenarnya, akan tetapi laporan

keuangan yang disusun dan disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan

keakuratannya oleh manajemen perusahaan

Laporan keuangan terdiri dari, laporan posisi keuangan pada akhir

periode (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas,

catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi

penting dan informasi penjelasan lain, dan laporan posisi keuangan pada awal

periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan

akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos

Page 17: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

3

laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan

keuangannya.

Laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan

perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, untuk mengetahui sudah

sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya dan untuk menilai kinerja

keuangan dari suatu perusahaan. Maka dari itu diperlukan analisa agar terlihat

kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil yang dianggap baik, kemudian

hasil analisa tersebut digunakan untuk membuat perbaikan penyusunan rencana

yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang.

Adapun rasio yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan

perusahaan adalah analisis rasio arus kas, manfaat bagi perusahaan setelah

dilakukannya analisis rasio laporan arus kasnya adalah perusahaan dapat

dikatakan likuid bilamana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka

pendek, perusahaan dapat dikatakan pengelolaan assetnya baik bila perusahaan

mampu menggunakan asetnya dengan efisien, perusahaan dikatakan solvabel

jika perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya baik kewajiban jangka

pendek maupun kewajiban jangka panjang dengan baik, perusahaan dikatakan

profit apabila mampu menghasilkan keuntungan pada penjualan, aset, dan

modal saham.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah perusahaan penyedia layanan

dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang melayani lebih dari

151,9 juta pelanggan yang terdiri dari seluler (Telkomsel) lebih dari 125 juta

dan pelanggan tetap 25,8 juta.Menyediakan beragam layanan komunikasi lain

Page 18: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

4

termasuk layanan interkoneksi jaringan telepon, multimedia, data dan layanan

terkait komunikasi internet, sewa transponder satelit, sirkit langganan, televisi

berbayar dan layanan VoIP. Oleh karena itu, PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk dituntut untuk mampu menilai kondisi dan perkembangan perusahaan

melalui analisis rasio arus kas agar dapat mengetahui bagaimana perputaran

kas yang ada di perusahaan mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan

dan dapat mempertahankan keberadaan perusahaan agar mampu meningkatkan

pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat

dan persaingan usaha yang semakin ketat.

Berdasarkan penelusuran yang telah di lakukan terhadap sumber

pustakaan dan penelitian terdahulu penulis melihat bahwa arus kas sangat

penting dalam mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan.

Fegi Syahputra, 2014 , Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan

Laporan Arus Kas Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI.Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan menilai kinerja keuangan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan

menggunakan analisis informasi arus kas dalam bentuk rasio.Desain penelitian

yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini

berjumlah 158 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) tahun 2008-20011 dan yang menjadi sampel penelitian adalah 28

Perusahaan manufaktur yang sesuai dengan kriteria sampel yang diteliti dan

terdaftar di BEI. Metode purposive sampling digunakan dalam pemilihan

sampel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari ICMD

Page 19: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

5

dan situs www.idx.co.id. Metode pengumpulan data adalah studi dokumenter.

Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

adalah analisis rasio laporan arus kas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perusahaan manufaktur yang

diteliti secara garis besar memiliki kinerja keuangan yang baik jika diteliti dari

kualitas laba dengan menggunakan rasio indeks dana operasi dan rasio

kecukupan arus kas. Kinerja keuangan mereka tidak baik jika dilihat dari rasio

reinvestasi dan investasi per rupiah sumber dana. Berdasarkan dari segi

manajemen keuangan dengan rasio persentase komponen sumber dana dan

indeks pembiayaan eksternal, perusahaan manufaktur secara garis besar

memiliki kinerja keuangan yang tidak baik. Rasio produktivitas perusahaan

manufaktur secara garis besar mengalami kinerja keuangan baik. Berdasarkan

dari arus dana mandatori dengan menggunakan alat ukur seperti indeks dana

mandatori, rasio pembayaran hutang jangka panjang dan rasio hutang jangka

pendek atau panjang secara garis besar perusahaan manufaktur memiliki

kinerja keuangan yang baik. Sementara itu, untuk alat ukur persentase

komponen sumber hutang jangka panjang, secara garis besar kinerja keuangan

perusahaan manufaktur ini tidak baik.

Musriadi (2016). Analisis Arus Kas (Cash Flow) sebagai perencanaan

dan pengendalian kas pada PT. Telkom (Persero) Tbk Makassar. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yaitu data yang melengkapai dan menunjang hasil

penelitian yang bersumber dari perusahaan baik berupa laporan-laporan dan

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan materi penelitian . Data arus kas

Page 20: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

6

(cash flow) yang disusun dan selanjutnya dibandingkan dengan teori yang

relevan sehigga dapat diambil suatu kesimpulan . Hasil penelitian penulis di

batasi pada masalah pada proses penyusunan arus kas yang berhubungan denga

arus kas sebagai perencanaan dan penegndalian.

Gesita harahap, 2011. Analisis laporan arus kas sebagai alat ukur

efektivitas kinerja keuangan pada pt buana estate cabang medan. Tempat

penelitian adalah PT. Buana Estate Cabang Medan yang beralamat di jalan

S.Parman No. 24 medan. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang

bersumber dari hasil wawancara atau keterangan-keterangan yang

dikumpulkan dari pegawai perusahaan dan data sekunder berupa dokumen

resmi perusahaan seperti sejarah beririnya perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, dan laporan keuangan perusahaan. Prosedur pengumpulan data

teknik dokumentasi dan wawancara. Dalam menganalisis data, penulis

menggunakan metode deskriptif.

Dari hasil penelitian dalam skripsi ini, penulis menyimpulkan bahwa

tingkat likuiditas keuangan PT. Buana Estate Cabang Medan dilihat dari

analisis rsio likuiditas arus kas untuk tahun 2009 meningkat bila dibandingkan

pada tahun 2008 yaitu menjadi 2, kecuali untuk nilai rasio kecukupan arus dana

yang menurun. Sedangkan tingkat fleksibilitas keuangan PT Buana Estate

Cabang Medan dilihat dari analisis rasio flesibilitas arus kas untuk tahun 2009

meningkat secara signifikan bila dibandingkan pada tahun 2008, pada

perhitungan rasio arus kas bersih bebas meningkat dan pada perhitungan rasio

kecukupan arus kas meningkat.

Page 21: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

7

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada Objek

atau tempat penelitian dan tujuan penelitian dimana penelitian ini lebih

terfokus pada analisis tingkat likuiditas arus kas terhadap kinerja keuangan

perusahaan sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Musriada(2016) meneliti mengenai laporan arus kas tetapi menilai sebagai

dasar perencanaan dan pengendalian perusahaan .sedangkan penelitian lainnya

yang dilakukan oleh Fegi Syahputra (2014) membandingkan kinerja keuangan

di beberapa perusahan yang terdaftar di BEI dengan menggunakan analisis

rasio arus kas.

Berdasarkan uraian tersebut penulis memilih perusahaan PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai objek penelitian dengan mengangkat

judul “Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Dasar Dalam Penilaian Kinerja

Keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut: “Bagaimana Kinerja Keuangan PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk Apabila di Ukur dengan Menggunakan Laporan Arus Kas”.

C. Tujuan penelitian

Untuk Mengetahui Bagaimana Kinerja Keuangan PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk Apabila di Ukur dengan Menggunakan Laporan Arus Kas.

Page 22: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

8

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Dapat menambah ilmu pengetahuan bidang ilmu manajemen keuangan, dan

melatih penulis untuk menerapkan teori-teori yang di peroleh dari

perkuliahan serta dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya.

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini di harapkan sebagai bahan informasi dan masukan yang

dapat di jadikan pertimbangan dalam mengetahui apakah arus kas mengukur

secara efektivitas laporan keuangan perusahaan.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi

tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan.

Menurut Munawir (2012:21) mengatakan “Laporan keuangan merupakan

alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi segubungan dengan

posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang

bersangkutan.” Dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu

bagi para pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

Harahap (2013:163), Laporan keuangan perusahaan disajikan oleh

manajemen dari operasi yang dikuasainya. Semua aktifitas dalam perusahaan

merupakan kontrol dan penguasaan manajemen termasuk juga mereka yang

menyusunnya. Keadaan ini dianggap bahwa manajemen dalam

menyusunlaporan keuangannya tidak berada dalam posisi independen karena

dianggap ia akan mengutamakan kepentingannya yang bias merugikan

kepentingan public. Untuk mengatasi itulah maka dalam dunia bisnis dikenal

profesi akuntan yang berfungsi sebagai pihak independen yang tidak memihak

untuk memberikan kesaksian atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan

perusahaan.

Page 24: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

10

Menurut siswanto sudomo (2012:21) yakni “Laporan keuangan juga

menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumberdaya yang di percayakan kepadanya.

Menurut Husnan (2004:4) manajemen keuangan adalah menyangkut

kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Jadi

manajemen keuangan yaitu segala aktifitas perusahaan yang berhubungan

dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola asset

sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Menurut Munawir (2012:23) yakni “Laporan keuangan merupakan salah

satu informasi keuangan yang bersumber dari intern perusahaan yang

bersangkutan.” Bahwa laporan keuangan utama meliputi neraca,laporan laba

rugi, laporan aliran kas serta footnotes (merupakan bagian integral dari laporan

keuangan).

Jumingan (2011:4) laporan keuangan yang disusun guna memberikan

informasi kepada berbagai pihak terdiri atas neraca, laporan laba rugi,

laporanbagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri, dan laporan

perubahan-perubahan posisi keuangan atau laporan sumber atau penggunaan

dana.

Menurut sutrisno (2009:9), “Laporan keuangan merupakan hasil akhir

dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan

laporan laba rugi. Laporan disusun dengan maksud untukmenyediakan

informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

sebagai bahan pertimbangan didalam mengambil keputusan.”

Page 25: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

11

Menurut Riyanto (2004:327), mendefinisikan Laporan Keuangan adalah

sebagai berikut: “Laporan Finansial (Financial Statemen), memberikan ikhtisar

mengenai keadaan financialsuatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet)

mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu,

dan laporan laba rugi (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang

dicapai selama suatu pereode tertentu.

Kasmir (2013:11), Berikut beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan

laporan keuangan, yaitu:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban serta modal

yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Informasi keuangan lainnya.

B. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan

Sebelum mendefinisikan dan menafsirkan suatu laporan keuangan,

seorang penganalisa harus mempunyai pengertian yang mendalam tentang

bentuk-bentuk penyusunan laporan keuangan serta masalah-masalah yang

mungkin timbul dalam laporan tersebut. Oleh karena itu ada beberapa jenis

laporan keuangan yang sering dibuat oleh perusahaan. Laporan keuangan yang

sering dibuat dan disajikan perusahaan diantaranya:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi

mengenai aktiva, hutang, dan modal pada suatu waktu tertentu. Pada suatu

Page 26: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

12

waktu tertentu tersebut dapat bulan atau bahkan setiap saat setelah

berubahnya input tertentu. Berikut ini akan dijelaskan beberapa definisi

Neraca dari beberapa ahli:

Sutrisno (2001:9) menyatakan bahwa “Neraca adalah laporan

keuangan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat

tertentu. Sedangkan menurut Munawir (2007:13), mendefinisikan “Neraca

adalah laporan sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu

perusahaan pada suatu saat tertentu.

Dari pengertian tersebut datas, dapat diuraikan komponen-komponen

dari neraca terdiri dari:

a. Aktiva yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menggerakkan

penjualan (pos rugi laba),baik itu berbentuk aktiva lancar, aktiva tetap

atau yang lainnya. Secara umum komponen-komponennya terdiri dari:

1) Aktiva lancar, merupakan aktiva yang relative mudah dicairkan atau

dikonversikan kedalam kas.

2) Aktiva tetap, merupakan aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan

dengan tujuan untuk operasiperusahaan yang biasanya mempunyai

umur ekonomis lebih satu tahun dan tidak bermaksud dijual lagi

sebagai aktivitas utama perusahaan.

3) Kewajiban atau hutang, merupakan sesuatu yang harus dilunasi

perusahaan sebagai akibar dari trangsaksiyang telah dilakukan

sebelumnya. Secara umum komponennya terdiri dari:

Page 27: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

13

a) Hutang lancar atau utang jangka pendek (current/shortterm

liabilities) adalah kewajiban yang jangka pelunasannya biasanya

kurang dari satu tahun misalnya: hutang dagang (account payble),

hutang wesel (notes payble), hutang gaji, biasanya yang masih

harus dibayar dan lain-lainnya.

b) Hutang jangka panjang (ongtern liabilities) adalah hutang yang

mempunyai jangka waktu pelunasan lebih dari satu tahun,

misalnya: hutang obligasi (bond), hutang hipotik (mortgage)

pinjaman dari perusahaan lain, dan hutang jangka panjang lainnya.

c) Modal (ekuitas) adalah hak atas bagian yang dimiliki oleh

perusahaan yang ditujukan dalam pos modal, modal sama, surplus

dan laba yang ditahan. Dengan kata lain, modal modal adalah

kelebihan nilai aktiva yang dimilki perusahaan terhadapseluruh

utang-utangnya. Modal ini berupa saham yang meliputi saham

preferen (preferred stock) dan saham biaya (common stock).

2. Laporan rugi laba

Laporan rugi laba adalah laporan yang menunjukkan akumulasi dari

aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan beban-beban selama

periode waktu tertentu (biasanya bulan, tahun atau setiap periode tertentu

sesuai kebutuhan) lazimnya adalah satu tahun sekali.

Laporan rugi laba terdiri dari berbagai pos yang membentuk suatu

laporan rugi laba pada periode tertentu yaitu sebagai berikut:

Page 28: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

14

a. Pendapatan usaha, terdiri dari penjualan dan factor-faktor lain yang

memberikan penghasilan pada perusahaan.

b. Beban operasi perusahaan, mencakup pembelian beban pemeliharaan

administrasi, gaji karyawan dan beban usaha.

c. Pendapatan (beban)lain-lain, mencakup beban pendapatan dan beban

lain-lainyang tidak berasal dari usaha pokok perusahaan tetaoi sering

timbul dalam kegiatan perusahaan.

d. Laba sebelum bumga dan pajak, merupakan laba kotor operasional

setelah dipertimbangkan dengan laba atau rugi non operasional.

e. Laba bersih adalah hasil operasi operasi perusahaan setelah dikurangi

pajak penghasilan, laba bersih sepenuhnya merupakan hak perusahaan.

C. Analisis Rasio

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari

satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan

yang relevan dan signifikan rasio keuangan sangat penting dalam melakukan

analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan rasio keuangan ini hanya

menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan dengan pos

tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai

secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkan dengan rasio

lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.

1. Keunggulan Analisis Rasio

a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah

dibaca dan ditafsirkan.

Page 29: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

15

b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci.

c. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.

d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi.

e. Menstandarisasi size perusahaan.

f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain

atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time

series”.

g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa

yang akan datang.

2. Keterbatasan Analisis Rasio

a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya.

b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga

menjadi keterbatasan teknik.

c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

d. Sulit jika data yang tersedia tidak singkron

e. Dua perusahaan yang dibandingkan bisa saja teknik dan standar

akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenya jika dilakukan

perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

16

D. Pengertian Kas dan Setara Kas

Keberadaan kas bagi perusahaan sangat penting untuk melakukan

kegiatan operasi, investasi dan pendanaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kas merupakan akun (perkiraan) yang paling likuid keberadaannya jika

dibandingkan dengan akun-akun lainnya dalam neraca perusahaan. Kas

didefinisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk

membiayai kegiatan umum perusahaan. Untuk lebih jelasnya berikut diuraikan

beberapa definisi kas dan setara kas.

Kas dan setara kas menurut PSAK No.2 (IAI, 2012:22) ”Kas terdiri dari

saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah

investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat

dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapai risiko

perubahan nilai yang signifikan.”

Kas merupakan komponen asset (asset) lancar yang paling likuid di

dalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan

hampir semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi

posisi kas.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI) (2012: 1.7), aset lancar

dijelaskan bahwa suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika aset

tersebut:

1. Diperkirakan akan direalisasikan atau dimiliki untuk dijual atau digunakan

dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaaan.

Page 31: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

17

2. Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan

diharapkan kan direalisasikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari

tanggal neraca

3. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi

Dari definisi kas dan setara kas di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Kas dan setara kas bukan hanya yang ada di perusahaan, tetapi juga saldo

rekening giro di bank yang penggunaannya tidak dibatasi dan surat-surat

berharga yang dapat ditarik dengan segera menjadi kas sehingga risikonya

kecil akibat pengaruh terjadinya perubahan nilai dari perubahan tingkat suku

bunga.

2. Umumnya kas dan setara digunakan untuk membiayai kegiatan umum

perusahaan, sehingga kas dan setara kas secara langsung atau tidak langsung

hampir mempengaruhi semua transaksi bisnis perusahaan.

3. Perkiraan kas dan setara kas di neraca disajikan pada urutan pertama

golongan asset lancar karena merupakan asset yang paling likuid.

E. Laporan Arus Kas

Perusahaan harus menyajikan laporan arus kas sebagai bagian yang tidak

terpisah (intergal) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian

laporan keuangan. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan

pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas yaitu

operasi, investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus masuk

kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua kegiatan

usaha.

Page 32: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

18

Menurut Deanta (2016:69) mengatakan bahwa Laporan Arus Kas adalah

laporan keuangan yang menyajikan informasi megenai perubahaan kas yang

meliputi saldo awal kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode

tertentu. Laporan arus kas ini akan menjelaskan dampak dari aktifitas operasi ,

investasi dan pembiayaan perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:22) mengatakan bahwa, Arus

kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent)

atau investasi yang sifatnya yang sangat likuid berjangka pendek dan yang

cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko

perubahan nilai yang signifikan.

Menurut Brigham dan Houston (2001:47) mengatakan bahwa, Arus kas

adalah kas masuk operasi dengan pengeluaran yang di butuhkan untuk

mempertahankan arus kas operasi di masa mendatang

Menurut Arfan Ikhsan laporan arus kas (statement of cash flows)

(2009:210) merupakan laporan arus kas masuk dan arus kas keluar utama dari

perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas menyediakan informasi yang

berguna mengenai kemanpuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari

operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi

kewajiban keuangannya, dan membayar deviden.

Ada beberapa manfaat arus kas, yaitu:

1. Berguna untuk menilai kecermatan atas yang telah di buat sebelumya.

2. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan

arus kas keluarselama pelaporan.

Page 33: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

19

3. Apabila di kaitkan dengan laporan keuangan lainnya. Laopran arus kas

memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam

mengevaluasi perubahaan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas

pelaporan dan struktur keuangan.

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu:

1) Cash Inflow

Cash Inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang

melahirkan keutungan kas(penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)

terdiri dari : Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.

1. Penagihan piutan dari penjualan kredit.

2. Penjualan aktiva tetap yang ada

3. Penerima investasi dari pemilik atau saham bila perseroang terbatas

4. Pinjaman/utang dari pihak lain.

2) Cash Outflow

Cash Outflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang

mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash outflow)

terdiri dari:

1. Pengeluaran biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

2. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.

3. Pembelian aktiva tetap

4. Pembayaran utang-utang perusahaan

5. Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan

6. Pembayaran sewa, pajak, deviden, bungan dan pengeluaran lain-lain.

Page 34: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

20

Menurut PSAK No.2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas harus melaporkan

arus kas selama periode tertentu dan mempunyai tiga klasifikasi yaitu aktivitas

operasi, investasi dan pendanaan.

1. Aktivitas operasi

Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi

utama suatu perusahaan. Karena itu aktifitas operasi mempengaruhi laporan

laba rugi, yang di laporan dengan dasar aktual. Sedangkan laporan arus kas

melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari operasi

bersal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang

penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan deviden atau investasi

saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadp pemasok dan

karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak .

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas Investasi dan menurunkan aktiva jangka panjang yang di

gunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau

penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupak

kegiatan investasi atau dapat pula berupa pembelian atau penjulan investasi

dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencangkup lebih dari

sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang di golongkan sebagai investasi

di neraca. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi

karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pijaman

tersebut juga di laporakn sebagai kegiatan investasi pada laporan akrus kas.

Page 35: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

21

3. Aktivitas pendanaan

Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari

investor dan kreditor yang di perlukan untuk menjalanhkan dan melanjutkan

kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencangkup pengeluaran saham,

peminjaman uang denga mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligas,

penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap peegang saham

seperti deviden dan pembelian saham peerbendaharaan. Pembayran

terhadap likuiditor hayalah mengcangkup pembayaran pokok pijaman.

Metode-metode pembuatan laporan arus kas ada 2, yaitu:

1. Direct method (Metode langsung)

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan

kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan

operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan

investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini

adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam

laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan

seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya

mahal. Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari

kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan

memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

2. Indirect method (Metode tidak langsung)

Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan

menghilangkan:

Page 36: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

22

a. Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas

masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah

persediaan defferal income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi

yang accured seperti piutang dan utang.

b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan

pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan,

amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang

dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi

pembatalan utang (transaksi pembagian)

Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan

antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini,

metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca

dan laporan arus kas.

Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini

lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan

arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan

menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari

aktivitas operasi.

F. Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Perusahaan

Analisis Laporan arus kas merupakan analisis finansial yang sangat

penting bagi seorang manajer keuangan suatu perusahaan disamping alat-alat

finansial lainnya.Dengan melakukan analisis laporan arus kas, manajer

keuangan dapat melaksanakan salah satu fungsinya yaitu fungsi perencanaan.

Page 37: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

23

Laporan arus kas disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam

pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait.

Data laporan arus kas dapat digunakan untuk menghitung rasio tertentu

yang menggambarkan kekuatan keuangan perusahaan. Analisis laporan arus

kas ini menggunakan komponen laporan arus kas dan juga komponen neraca

serta laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio. Menurut Hery (2016:57),

Alat analisis rasio laporan arus kas yang diperlukan untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan antara lain:

1) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar (AKO)

Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas oparasi dalam

membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas

operasi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki rasio arus kas

operasi terhadap kewajiban lancar dibawah 1 berarti bahwa perusahaan

tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancarnya hanya dengan

menggunakan arus kas operasi saja.

= Jumlah Arus Kas OperasiKewajiban Lancar2) Rasio Arus kas Operasi Terhadap Bunga (BP)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan

arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak

dibagi pembayaran bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas

operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutupi biaya

Page 38: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

24

bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar

bunga menjadi sangat kecil.

= Arus Kas Operasi + Bunga + PajakBunga3) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Modal (PM)

Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan

pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari

operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio yang tinggi menunjukkan

kemampuan yang tinggi pula dari arus kas operasi perusahaan dalam

membiayai pengeluaran modal (pembelian tambahan aset tetap, melakukan

investasi, atau pun akuisisi). Rasio yang rendah menunjukkan bahwa

perusahaan harus mencari pendanaan yang eksternal (seperti melalui

pinjaman dari kreditur ataupun tambahan dana dari investor). Untuk

membiayai ekspansi atau perluasan usahanya.

= Arus Kas OperasiPengeluaran Modal4) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Hutang (TH)

Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan

dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang.

Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan

mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa

lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus

kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.

= Arus Kas OperasiTotal Hutang

Page 39: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

25

5) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih (LB)

Rasio arus kas operasi terhadap laba bersih menunjukkan seberapa jauh

penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual mempengaruhi perhitungan laba

bersih. Rasio arus kas terhadap operasi memiliki nilai diatas 1 karena

adanya non cash expenses (beban-beban yang tidak memerlukan

pengeluaran kas) seperti beban penyusutan, beban amortisasi dan beban

piutang tak tertagi yang sifatnya mengurangi laba bersih namun tidak

berdampak terhadap arus kas operasi. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan

bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin baik meskipun dengan jumlah

laba bersih yang kecil sebagai akibat besarnya beban non kas.

= Arus Kas OperasiLaba BersihG. Kerangka pikir

Laporan Arus Kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi

megenai perubahaan kas yang meliputi saldo awal kas, pengeluaran kas dan

saldo akhir kas pada periode tertentu. Ada beberapa rasio yang di gunakan

untuk menilai kinerja keuangan perusahaan tapi pada kesempatan ini penulis

meneliti tentang rasio arus kas yang terdiri dari AKO, BP, PM, TH, dan LB.

Untuk lebih jelasnya karangka pikir dapat di uraikan dalam bentuk skema

berikut :

Page 40: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

26

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu di uji kebenaranya

atas suatu penelitian yang di lakukan agar dapat mempermudah dalam

menganalisa. Berdasarkan tinjauan pustaka dan rumusan masalah yang telah di

kemukakan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah. “Diduga bahwa

kinerja keuangan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Cukup Baik Apabila

di ukur dengan Laporan Arus Kas”.

Laporan Keuangan

Penilaian Kinerja Keuangan

AKO (kewajibanlancar)

Laporan Arus Kas

Menurut Hery (2016:57)

LB(lababersih

PM(pengeluaranmodal

BP (bunga) TH (totalhutang)

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Page 41: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang di butuhkan, maka penulis memilih obyek

penelitian pada Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan

menggunakan data 2 tahunan yaitu 2015-2016. Waktu penelitian yang di

butuhkan kurang lebih 2 bulan yaitu Maret sampai April 2017.

B. Metode Pengumpulan Data

Di dalam penulisan ini, penulis mengadakan penelitian dengan

menggunakan metode penelitian pustaka dan penelitian lapangan sebagai

pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian Pustaka (library research) adalah penelitian yang di lakukan

dengan cara mengadakan peninjauan pada berbagai pustaka dengan

membaca atau mempelajari buku-buku lainnya yang erat hubungannya

dengan pembahasan penelitian ini dapat mendukung pokok pembahasan.

2. Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang bertujuan untuk

memperoleh data yang sehubungan dengan penulisan ini, di lakukan dengan

jalan mengadakan kunjungan secara langsung kepada obyek penelitian yang

telah di tetapkan.

Untuk mengumpulkan data lapangan yang di perlukan, di gunakan

teknik atau metode, sebagai berikut:

Page 42: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

28

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap

obyek penelitian dengan jalan membuat suatu konsep mengenai masalah

yang berhubungan judul penelitian penulis.

b. Wawancara, yaitu tanya jawab yang di lakukan dengan beberapa staf

yang menangani masalah laporan keuangan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data kualitatif, yaitu data yang di peroleh dari perusahaan baik dalam

bentuk informasi secara kiasan maupun secara tertulis sesuai dengan

pembahasan yang di angkat penulis.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang di peroleh dari perusahaan yang di teliti

dalam bentuk angka-angka dan dapat di gunakan untuk pembahasan lebih

lanjut.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang di peroleh dengan jalan mengadakan

pengamatan serta wawancara secara langsung dengan perusahaan PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk dan sejumlah personil sehubungan

dengan data yang di butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

b. Data sekunder, adalah data yang di peroleh dengan jalan mengumpulkan

dokumen-dokumen serta sumber lainnya berupa informasi terutama

mengenai laporan arus kas pada bagian Administrasi PT. Telekomunikasi

Indonesia Tbk.

Page 43: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

29

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena.

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO) Rasio ini

menunjukkan kemanpuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi

kewajiban lancarnya. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi antara arus kas

operasi dengan total kewajiban lancar.

Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga (BP) Rasio ini menunjukkan

kemapuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman kepada kreditor, yang

di mana dananya bersumber dari arus kas operasi perusahaan. Rasio ini di

hitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi di tambah kas yang di

bayarkan untuk bunga dan pajak dengan kas yang di bayarkan untuk bunga.

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Pengeluaran Modal (PM) Rasio ini di

gunakan untuk mengukur arus kas operasi yang tersedia untuk pengeluaran

investasi. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan

kas yang di bayarkan untuk pengeluaran modal, seperti pembelian aset tetap,

akuisis bisnis dan aktivitas investasi lainnya.

Rasio Arus Kas terhadap Total Hutang (TH) Rasio ini menunjukkan

kemanpuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi seluruh kewajibannya,

baik kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Rasio ini di hitung

sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan total hutang.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

30

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba Bersih (LB) Rasio ini

menunjukkan seberapa jauh penyusaian dan asumsi akutansi aktual

memepengaruhi perhitungan laba bersih. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi

antara arus kas operasi dengan laba bersih.

E. Metode Analisis

Untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam penulisan ini, maka

metode analisis yang di gunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu

metode yang menjelaskan rasio arus kas sebagai dasar dalam penilaian kinerja

keuangan. Yang terdiri dari: AKO, BP, PM, TH, LB .yaitu :

1. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO)

= Arus Kas OperasiKewajiban Lancar2. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga (BP)

= Arus Kas Operasi + Bunga + PajakBunga3. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Pengeluaran Modal (PM)

= Arus Kas OperasiPengeluaran Modal4. Rasio Arus Kas terhadap Total Hutang (TH)

= Arus Kas OperasiTotal Hutang5. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba Bersih (LB)

= Arus Kas Operasi

Page 45: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Nama dan Identitas Telekomunikasi Indonesia, Tbk

1. Profil Perusahaan secara umum

Nama Instansi : PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Divisi Regional VII Witel SUL-SEL Makassar

Alamat : Jl. Balai Kota No.2 Makassar 90111

Telepon : (0411)3628445

Website : www.telkom.co.id

Bergerak di Bidang : Penyedia Layanan dan Jaringan Telekomunikasi

2. Identitas Telkom

1. Logo

Gambar 4.1 Logo Telkom Indonesia

Logo baru Perseroan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perusahaan

No.PD.201.03/2014 tentang New Corporate/Brand Identity tertanggal 20

Juni 2014.

2. Tagline : The World In Your Hand.

Page 46: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

32

Bermakna “Dunia dalam Genggaman Anda” menyampaikan pesan

bahwa Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih

menyenangkan dalam mengakses dunia.

3. Makna Logo

Mengacu pada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best –

sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam

setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal

yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya

akan membentuk Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi terbaik

4. Filosofi Warna

a. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet: Mencerminkan spirit perseroan

untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan.

b. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu: Mencerminkan spirit perseroan

untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

c. Hitam – Warna Dasar: Melambangkan kemauan keras.

d. Abu – Warna Transisi: Melambangkan teknologi.

B. Visi dan Misi Organisasi

Visi

1. Be the King of Digital in the Regiona.

Misi

2. Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization

Page 47: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

33

C. Sejarah Singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara(“BUMN”) yang bergerak

di bidang layanan jasa danjaringan telekomunikasi terintegrasi di

Indonesia.Pemegang saham mayoritas Perseroan terdiri dariPemerintah

Republik Indonesia sebesar 52,55%dan 47,45% dimiliki oleh publik. Saham

Perseroandiperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengankode TLKM

dan di New York Stock Exchange (NYSE)dengan kode TLK.

Kronologi sejarah PT Telkom dijelaskan sebagai berikut:

1. 1856-1884

Pada tanggal 23 Oktober 1856,pemerintahan kolonial Belanda

melakukan pengoperasian layanan jasa telegrap elektromagnetik pertama di

Indonesia,yang menghubungkan wilayah Jakarta (Batavia) dan wilayah

Bogor.Perseroan menganggap peristiwa ini sebagai awal sejarah Telkom

dan menetapkan tanggal 23 Oktober sebagai hari jadi Telkom. Pada tahun

1884 pemerintah kolonial Belanda membentuk badan swasta “Posten

Telegraafdienst” untuk menyediakan layanan pos dan telegrap.

2. 1906-1965

Pada tahun 1906, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah

lembaga pemerintah yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi di

Indonesia, bernama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en

Telephone Dienst). Tahun 1961, status jawatan berubah menjadi Perusahaan

Negara Pos dan Telekomunikasi (“PN Postel”). Pada tahun 1965,

pemerintah memisahkan jasa pos dan telekomunikasi menjadi Perusahaan

Page 48: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

34

Negara Pos dan Giro serta Perusahaan Negara Telekomunikasi

(“PNTelekomunikasi”).

3. 1974

PN Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi Indonesia (“Perumtel”), yang melayani jasa telekomunikasi

domestik dan internasional,dan selanjutnya PT Industri Telekomunikasi

Indonesia yang memproduksi perangkat telekomunikasi memisahkan diri

menjadi perusahaan independen.

4. 1991

Perumtel berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia berdasarkan

PP No.25 Tahun 1991. Kegiatan usaha Perseroan dibagi dalam12 Wilayah

Telekomunikasi (Witel) yang kemudian pada tahun 1995 ditata ulang

menjadi tujuh Divre, yaitu Divre I Sumatera, Divre II Jakarta dan

sekitarnya, Divre III Jawa Barat, Divre IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,

Divre V JawaTimur, Divre VI Kalimantan, dan Divre VII Indonesia Bagian

Timur.

5. 1995

Pada 26 Mei 1995, Perseroan bersama Indosat mendirikan Telkomsel,

Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham pada tanggal 14

November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (yang

kemudian bergabung menjadi BEI). Saham Perseroan juga tercatat di NYSE

Page 49: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

35

dan LSE dalam bentuk ADS dan secara publik ditawarkan tanpa listing di

Tokyo Stock Exchange.

6. 1999

Undang Undang Nomor 36/1999 tentang Penghapusan Monopoli

Penyelenggaraan Telekomunikasi yang berlaku efektif pada September

2000, memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga mendorong persaingan

usaha di industri telekomunikasi.

7. 2001

Perseroan dan Indosat menghapuskan kepemilikan bersama (joint

ownership) dan lintas-kepemilikan (cross-ownership) di beberapa

perusahaan sebagai bagian dari restrukturisasi industri telekomunikasi di

Indonesia. Perseroan mengakuisisi 35,0% kepemilikan saham Indosat di

Telkomsel, meningkatkan kepemilikan saham Perseroan menjadi 77,7%.

Perseroan melepaskan (melakukan divestasi) 22,5% kepemilikan saham di

PT Satelit Palapa Indonesia, atau Satelindo, dan 37,7% kepemilikan saham

di PT Lintasarta Aplikanusa. Pada saat yang sama, Perseroan kehilangan

hak eksklusif sebagai satu-satunya operator layanan telepon tetap di

Indonesia

8. 2002

Perseroan melakukan divestasi 12,72% saham Telkomsel kepada

Singapore Telecom Pte, Ltd (“Singtel Mobile”), sehingga Telkom memiliki

65,0% saham Telkomsel. Perseroan membeli seluruh saham Pramindo

melalui tiga tahap, yaitu 30,0% saham pada tanggal 15 Agustus 2002,

Page 50: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

36

15,0% pada tanggal 30 September 2003 dan sisanya 55,0% saham pada

tanggal 31 Desember 2004.

9. 2004

Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung internasional

untuk telepon tidak bergerak dengan kode akses 007.

10. 2005

Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan

transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh Satelit Palapa B-4.

Peluncuran ini menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan oleh

Perseroan menjadi delapan satelit, termasuk Salelit Palapa A-1.

11. 2007-2008

Telin Singapore resmi berdiri pada akhir tahun 2007 sebagai footprint

pertama Telkom di bisnis internasional. Pada tahun 2008, Telin Singapore

resmi beroperasi

12. 2009

Telkom bertransformasi dari perusahaan Infokom menjadi perusahaan

penyelenggara Telecommunication, Information, Media dan Edutainment

(“TIME”). Image baru Perseroan diperkenalkan kepada publik dengan

menampilkan logo dan tagline Perseroan yang baru “the world in your

hand”.

13. 2010

Page 51: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

37

Perseroan menyelesaikan proyek kabel serat optik bawah laut

JaKaLaDeMa pada April 2010 yang menghubungkan Jawa,Kalimantan,

Sulawesi, Denpasar, dan Mataram.

14. 2011

Reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom

Nusantara Super Highway yang menyatukan Nusantara mulai dari Sumatera

hingga Papua, serta proyek True Broadband Access yang menyediakan

akses internet berkapasitas 20 Mbps - 100 Mbps untuk pelanggan di seluruh

Indonesia.

15. 2012

Perseroan meningkatkan penetrasi broadband melalui pembangunan

Indonesia Wi-Fi untuk merealisasikan “Indonesia Digital Network”.

Perseroan melakukan perubahan portofolio bisnis dari TIME menjadi

TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan

Services) untuk meningkatkan business value creation.

16. 2013

Perseroan mulai beroperasi di delapan negara termasuk Hong Kong,

Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan Amerika

Serikat.

17. 2014

Telkom melalui entitas anak, Telkomsel,adalah operator pertama di

Indonesia yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di bulan

Desember 2014.

Page 52: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

38

18. 2015

Perseroan meluncurkan IndiHome, yang terutama menawarkan

layanan akses internet, telepon tetap kabel (telepon rumah), dan TV

interaktif (TV kabel UseeTV).

19. 2016

Dalam rangka menuju perusahaan digital telco,telkom melakukan

transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portofolio

empat segmen usaha digital TIMES (Telecomunication, Information, Media,

Edutaiment, and Service) menuju model Customer Facing Unit dan

Functional Unit, atau disebut CFU dan FU. Tranfomasi tersebut akan

membuat organisasi Telkom menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah)

dalam beradaptasi dengan perubahaan industri telekomunikasi yang

berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan Customer

Experience yang berkualaitas.

Page 53: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

39

D.Struktur Organisasi

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Divisi Regional VII Witel Sulsel Makassar

Page 54: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

40

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kebijakan Akutansi Perusahaan

1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia yang mencakup Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia dan Interpretasi

Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) di Indonesia yang dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan

Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat

KEP- 347/BL/2012. Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan

oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), tetapi belum berlaku

efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di Catatan 2a

Laporan Keuangan Konsolidasian.

2. Ringkasan Perbedaan yang Signifikan antara PSAK dengan International

Financial Reporting Standard (“IFRS”).

Sejak tahun 2011, Telkom mengadopsi IFRS dalam penyajian laporan

keuangannya ke bursa New York Stock Exchange (NYSE). Ringkasan

perbedaan signifikan antara PSAK dengan IFRS adalah sebagai berikut.

Page 55: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

41

a. Hak atas Tanah

Berdasarkan PSAK, hak atas tanah dicatat sebagai bagian dari aset tetap

dan tidak diamortisasi kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan

bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar

atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau

pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan

diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah,

mana yang lebih pendek. Berdasarkan IFRS, hak atas tanah dicatat

sebagai sewa pembiayaan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.

Hak atas tanah diamortisasi selama masa sewa.

b. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik,

entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan,

dikendalikan bersama atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan.

Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah

Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas.Berdasarkan IFRS,

entitas berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan,

dikendalikan bersama atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan.

Pemerintah dalam hal ini mengacu pada pemerintah, instansi pemerintah

dan lembaga sejenis baik lokal, nasional maupun internasional.

Pada tahun 2016, tidak ada PSAK/ISAK baru yang berdampak

signifikan terhadap laporan keuangan Telkom.

Page 56: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

42

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

Analisis laporan arus kas di lakukan untuk mengetahui informasi tentang

arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu etentitas untuk suatu

periode tertentu. Laporan arus kas adalah alat perencanaa yang akan membantu

kita pada pengambilan keputusan yang akan datang, menentukan kapan uang

tunai di perlukan untuk membayar tagihan-tagihan, membantu menejer

membuat keputusan usaha dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu

aktivitas kas sebelum kas benar-benar di perlukan.

Laporan arus kas penting bagi manajemen perusahaan (pemimpin

perusahaan dan karyawan perusahaan) demikian halnya bagi pihak luar(

kreditur,investor ,pemerintah maupun masyarakat yang berkepentingan

terhadap perusahaan.

Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan serta

hasil-hasil yang telah dicapai oleh PT. Telkom (Persero) Tbk Makassar, maka

akan di perlihatkan tentang laporan keuangan perusahaan periode 2015-2016

sebagai berikut:

Page 57: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

43

PERUSAHAAN PERSEROAAN (PERSERO)PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2016

(Angka dalam tabel dinyatakan miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain

28.117

ASETASET LANCARKas dan setara kas 29.767

2016 2015

pihak berelasi pihak ketigaPiutang lain-lain- setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutangPersedian-setelah dikurangi provisi persediaan usang

aset keuangan lancar lainnya 1.471 2.818piutang usaha - setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang

894 1.1046.469 6.413

537 355

Jumlah Aset Lancar 47.912

584 5285.246 5.839

592 66Uang muka dan beban di bayar di mukaTagihan restitusi pajakPajak di bayar di mukaAset tersedia untuk di jual

2.138 2.6723 -

47.701

Beban manfaat pensiun di bayar di muka 199 1.331Uang muka dan aset tidak lancar lainnya 11.508 8.166

ASET TIDAK LANCARPenyertaan jangka panjang 1.847 1.807aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 114.498 103.700

Jumlah Aset Tidak Lancar 131.910 118.261

JUMLAH ASET 179.611 166.173

Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi 3.089 3.056Aset pajak tangguhan - bersih 769 201

Utang lain-lainUtang pajakBeban yang masih harus dibayar

1722.954

11.283

2903.273

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga

1.54711.971

Pendapatan diterima dimukaUang muka Pelanggan dan pemasokUtang bank jangka pendek

5.563840911

4.360805602

Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempoh dalam satu tahun 4.521 3.842

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 39.762 35.413

TABEL 5.1

8.247

2.07511.919

Page 58: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

44

Pada 31 Desember 2016, total aset Telkom menunjukkan peningkatan

sebesar 8,1% dari Rp166.173 miliar di tahun 2015 menjadi Rp179.611 miliar

(US$13.332 juta) di tahun 2016. posisi aset lancar mencapai Rp47.701 miliar

(US$3.541 juta) dibandingkan Rp47.912 miliar pada 31 Desember 2015.Dan

posisi aset tidak lancar mencapai Rp131.910 miliar (US$9.791 juta)

dibandingkan Rp118.261 miliar pada 2015.

Total liabilitas Telkom sampai dengan 31 Desember 2016 mengalami

peningkatan sebesar 1,8%, dari Rp72.745 miliar pada 2015 menjadi Rp74.067

miliar (US$5.498 juta) pada tahun 2016. posisi liabilitas jangka pendek

Sumber : PT. Telkom (Persero) Tbk (2017)

61.27815.33755.120

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas lainnya 29 11Liabilitas destimasi penghargaan masa kerja 613 501

liabilitas pajak tangguhan- bersih 745 2.110Pendapatan diterima dimuka 425

liabilitas diestimasi manfaat pensium dan imbalan pasca kerja lainnya 6.126 4.171Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 26.367 30.168

JUMLAH EKUITAS

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

105.544

179.611

93.428

166.173

Jumlah ekuitas yang dapat distribusikan kepada: Pemilik entitas induk- bersih

Kepentingan nonpengendali

84.384

21.160

75.136

18.292

Ditentukan penggunaannyaBelum ditentukan penggunaannya

15.337

339

EKUITASModal sahamTambahan modal disetor

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 34.305 37.332

JUMLAH LIABILITAS 74.067 72.745

(3.804)508

5.0402.935

371

Modal saham yang diperoleh kembaliKomponen ekuitas lainnyaSaldo laba

5.0404.931

(2.541)

Page 59: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

45

mencapai Rp39.762 miliar (US$2.951 juta) dibandingkan Rp35.413 miliar

pada 31 Desember 2015 Dan posisi liabilitas jangka panjang mencapai

Rp34.305 miliar (US$2.546 juta) dibandingkan Rp37.332 miliar pada 31

Desember 2015.

Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp12.116 miliar atau 12,9%, dari

Rp93.428 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp105.544 miliar (US$7.834

juta) pada 31 Desember 2016.Peningkatan jumlah ekuitas terutama disebabkan

oleh: Peningkatan tambahan modal disetor dan penurunan modal saham yang

diperoleh kembali dikarenakan penjualan saham yang diperoleh kembali di

2016 sebesar Rp3.300 untuk 864 juta lembar saham pada harga

Rp3.820/lembar (nilai penuh) sedangkan harga perolehan modal saham yang

diperoleh tersebut sebesar Rp1.263 miliar.

Page 60: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

46

Penghasilan komprehensif lain yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada periode berikutnya:Selisih kurs penjabaran laporan keuangan

116.333 102.470

20152016

PENDAPATAN

(46)1.500

(1.917)

(4.610)(4.132)

(52)750

(2.469)

Sumber : PT. Telkom (Persero) Tbk (2017)

(18.534)(11.874)

Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomuniaksi

(3.588)(4.204)(3.275)

LABA USAHA

(28.116)

Penghasilan pendanaanBiaya pendanaanBagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi

1.716(2.810)

88

1.407(2.481)

(2)

Beban interkoneksiBeban umum dan administrasiBeban pemasaranRugi selisih kurs - bersihPenghasilan lain-lain

Beban lain-lain

39.195 32.418

Beban penyusutan dan amortisasiBeban karyawan

(31.263)(18.532)(13.612)

(3.218)

(8.365)340

(9.017) (8.025)

LABA SEBELUM PAJAK PENGAHASILAN(BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan

38.189 31.342

(10.738)1.721

(40) 128

Perubahaan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk di jual 0 (1)

LABA TAHUN BERJALAN 29.172 23.317PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasikan kelaba rugi pada periode berikutnya:(Rugi) laba aktuaria- bersih (2.058) 506

Bagian penghasilan komprehensif lain entitas asosiasi (1) (2)

9.82015.489

7.828

Penghasilan komprehensif lain- bersih (2.099) 631JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 27.073 23.948

Laba bersih persaham Laba bersih per ADS (100 saham seri B per ADS)

196, 1919.619, 11

157, 7715.777, 00

27.073 23.948LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN

Tabel 5.2

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)PT TELEKOMUNIKASI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGAHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(dalam jumlah penuh)

Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali

17.3319.742

16.1307.818

29.172 23.317Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali

19.352

Page 61: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

47

Pada 31 Desember 2016, Jumlah pendapatan meningkat sebesar

Rp13.863 miliar atau 13,5%, dari Rp102.470 miliar pada 2015 menjadi

Rp116.333 miliar (US$8.635 juta) pada 2016. Peningkatan pendapatan di tahun

2016 terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data, internet dan jasa

teknologi informatika, pendapatan seluler serta pendapatan jasa telekomunikasi

lainnya. Jumlah beban meningkat sebesar Rp6.336 miliar atau 8,9% dari

Rp71.552 miliar pada 2015 menjadi Rp77.888 miliar (US$5.781 juta) pada

2016. Laba bersih per saham meningkat sebesar Rp38, atau 24,3%, dari

Rp157,77 di tahun 2015 menjadi Rp196,19 di tahun 2016.

Laba usaha meningkat sebesar Rp6.777 miliar atau 20,9%, dari Rp32.418

miliar pada tahun 2015 menjadi Rp39.195 miliar (US$2.909 juta) pada tahun

2016. Marjin laba usaha meningkat dari 31,6% pada tahun 2015 menjadi

33,7% pada tahun 2016. laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan

sebesar Rp6.847 miliar atau 21,8%, dari Rp31.342 miliar pada tahun 2015

menjadi Rp38.189 miliar (US$2.835 juta) pada tahun 2016. Marjin laba

sebelum pajak meningkat dari 30,6% pada tahun 2015 menjadi 32,8% pada

tahun 2016. Begitu pila dengan Beban pajak penghasilan meningkat sebesar

Rp992 miliar atau 12,4%, dari Rp8.025 miliar pada tahun 2015 menjadi

Rp9.017 miliar (US$669 juta) pada tahun 2016, mengikuti peningkatan laba

sebelum pajak. Laba bersih per saham juga meningkat sebesar Rp38, atau

24,3%, dari Rp157,77 di tahun 2015 menjadi Rp196,19 di tahun 2016.

Page 62: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

48

Sumber : PT. Telkom (Persero) Tbk (2017)

perusahaan

183

(11.213)

5

(8.783)

Penerimaan setoran modal pada entitas anak dari pemegang saham nonpengendalianPembayaran deviden kas kepada pemegang saham

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS

aset keuangan tersedia untuk dijualHasil dari penjualan aset tetapHasil dari klaim asuransiPenerimaan deviden dari entitas asosiasi

733119

18(26.499)

(67)

Arus kas bersih yang di gunakan untuk kegiatan investasi (27.557) (27.421)

Pencairan utang bank dan pinjaman lainnyaPenjualan saham yang diperoleh kembali

-

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN7.479 20.561

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Penerimaan kas dari: Pelanggang Operator lain

113.2882.828

98.0022.700

20152016ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI

116.116 100.7021.736

(42.433)1.386

(35.922)

Jumlah penerimaan kas dari pendapatanPendapatan bunga diterimaPembayaran kas untuk beban

(10.940)(9.299)(2.623)

(210)575

43.669

Pembayaran pajak pertambahan nilai- bersihPenerimaan kas lainnya - bersih

Arus kas bersih yang di hasilkan dari kegiatan operasi

(11.207)(11.304)

(3.455)(2.696)

474

47.231

Pembayaran kas pada karyawanPembayaran pajak pengahasilan badan dan finalPembayaran beban bunga

tersedia untuk di jual

(1.098)

(983) (146)

(1.439)(1.338)

2.159 -

Pembelian aset tetap(Kenaikan) penurunan uang muka pembelian aset tetapPembelian aset takberwujudPenempatan deposito berjangka dan aset keuangan

(26.787)2360

765

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASIPencairan deposito berjangka dan

(137)(43)(40)

(114)(62)36

Pembelian kepemilikan pada entitas anak dari kepentingan nonpengendaliAkuisis bisnis setelah dikurangi kas yang di perolehPenambahan penyertaan jangka panjang(Kenaikan ) penurunan pada aset lainnya

(138)

TABEL 5.3

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN

(119) 604

9.841

28.117

29.767

17.672

28.117

1.769

3.259 68

Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(17.905) (6.407)

Pembayaran utang bank dan pinjaman lainnyaPembayaran deviden kas kepada pemegang saham nonpengendali entitas anak

(10.555)

(7.058)

(10.427)

(7.831)

Page 63: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

49

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan

dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Pada 31 Desember 2016, total kas dan setara kas sebesar Rp29.767

miliar, meningkat sebesar Rp1.650 miliar atau 5,9% dibandingkan tahun 2015.

Kegiatan operasi menyumbang penerimaan kas terbesar senilai Rp118.326

miliar atau 89,5%, diikuti penerimaan dari kegiatan pendanaan sebesar

Rp10.921 miliar atau 8,2% dan kegiatan investasi sebesar Rp3.007 miliar atau

2,3%. Secara keseluruhan, penerimaan kas meningkat sebesar Rp8.051 miliar

atau 6,5% dibandingkan tahun 2015.Kas yang diterima oleh perusahaan,

mayoritas digunakan untuk kegiatan operasi sebesar Rp71.095 miliar atau

54,5%,kegiatan investasi sebesar Rp30.564 miliar atau 23,4% dan kegiatan

pendanaan sebesar Rp28.826 miliar atau 22,1%.Jika dibandingkan tahun 2015,

pengeluaran kas mengalami peningkatan sebesar Rp16.123 miliar atau 14,1%.

1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi

Pada tahun 2016 arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi

mencapai Rp47.231 miliar (US$3.506 juta), dibandingkan Rp43.669 miliar

pada tahun 2015.

Penerimaan kas kegiatan operasi sebesar Rp118.326 miliar,

mengalami peningkatan Rp15.663 miliar atau 15,3% dibandingkan tahun

2015. Penerimaan kas tersebut berasal berasal dari:

a. Penerimaan pendapatan dari pelanggan dan operator lain sebesar

Rp116.116 miliar;

b. Pendapatan bunga diterima sebesar Rp1.736 miliar;

Page 64: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

50

c. Penerimaan kas lainnya-bersih, setelah dikurangi pembayaran kas

lainnya sebesar Rp474 miliar.

Pengeluaran kas kegiatan operasi sebesar Rp71.095 miliar, mengalami

peningkatan Rp12.101 miliar atau 20,5% dibandingkan tahun 2015.

Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan:

a. Pembayaran kas untuk beban sebesar Rp42.333 miliar;

b. Pembayaran pajak penghasilan badan dan final sebesar Rp11.304 miliar;

c. Pembayaran kas untuk karyawan sebesar Rp11.207 milia

d. Pembayaran beban bunga sebesar Rp3.455 miliar;

e. Pembayaran pajak pertambahan nilai-bersih, setelah dikurangi

penerimaan restitusi pajak pertambahan nilai sebesar Rp2.696 miliar.

2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi

Pada tahun 2016 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

investasi mencapai Rp27.557 miliar (US$2.045 juta), dibandingkan

Rp27.421 miliar pada tahun 2015, mengalami peningkatan sebesar Rp136

miliar atau 0,5%.

Penerimaan kas kegiatan investasi sebesar Rp3.007 miliar, mengalami

peningkatan sebesar Rp2.101 miliar atau 231,9% dibandingkan tahun 2015.

Penerimaan kas tersebut berasal berasal dari;

a. Pencairan rekening escrow sebesar Rp2.159 miliar;

b. Penjualan aset tetap sebesar Rp765 miliar;

c. Klaim atas asuransi sebesar Rp60 miliar;

d. Dividen diterima dari entitas asosiasi sebesar Rp23 miliar.

Page 65: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

51

Pengeluaran kas kegiatan investasi sebesar Rp30.564 miliar,

mengalami peningkatan sebesar Rp2.237 miliar atau 7,9% dibandingkan

tahun 2015. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan:

a. Pembelian aset tetap sebesar Rp26.787 miliar;

b. Penambahan uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp1.338 miliar;

c. Pembelian aset tak berwujud sebesar Rp1.098 miliar;

d. Penempatan deposito dan aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar

Rp983 miliar;

e. Pembelian kepemilikan pada entitas anak dari non pengendali sebesar

Rp138 miliar;

f. Pembelian bisnis setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp137

miliar;

g. Penambahan penyertaan jangka panjang sebesar Rp43 miliar.

h. Kenaikan aset lainnya sebesar Rp40 miliar;

3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan

Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada tahun

2016 sebesar Rp17.905 miliar atau (US$1.329 juta) dibandingkan dengan

Rp6.407 miliar di tahun 2015.

Penerimaan kas kegiatan pendanaan sebesar Rp10.921 miliar,

mengalami penurunan sebesar Rp9.713 miliar atau 47,1% dibandingkan

tahun 2015. Penerimaan kas tersebut berasal berasal dari:

a. Pencairan utang bank dan pinjaman lainnya sebesar Rp7.479 miliar;

Page 66: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

52

b. Hasil dari penjualan saham yang diperoleh kembali sebesar Rp3.259

miliar;

c. Penerimaan setoran modal pada entitas anak dari pemegang saham non

pengendali sebesar Rp183 miliar

Pengeluaran kas kegiatan pendanaan sebesar Rp28.826 miliar,

mengalami peningkatan sebesar Rp1.785 miliar atau 6,6% dibandingkan

tahun 2015. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan:

a. Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham perusahaan dan

pemegang saham non pengendali masing-masing Rp11.213 miliar dan

Rp7.058 miliar;

b. Pembayaran utang bank dan pinjaman lainnya sebesar Rp10.555 miliar.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan

dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada 31 Desember 2015, total kas dan setara kas sebesar Rp28.117

miliar, meningkat sebesar Rp10.445 miliar atau 59,1% dibandingkan tahun

2014. Pada tahun 2015, kegiatan operasi menyumbang penerimaan kas terbesar

senilai Rp102.663 miliar atau 82,7%, diikuti penerimaan dari kegiatan

pendanaan sebesar Rp20.634 miliar atau 16,6% dan kegiatan investasi sebesar

Rp906 miliar atau 0,7%. Secara keseluruhan, penerimaan kas meningkat

sebesar Rp13.859 miliar atau 12,6 % dibandingkan tahun 2014. Pengeluaran

kas mayoritas digunakan untuk kegiatan operasi sebesar Rp58.994 miliar atau

51,6%, pengeluaran untuk kegiatan investasi sebesar Rp28.327 miliar atau

Page 67: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

53

24,8% dan kegiatan pendanaan sebesar Rp27.041 miliar atau 23,6%. Jika

dibandingkan tahun 2014, pengeluaran kas mengalami peningkatan sebesar

Rp6.923 miliar atau 6,4 %.

1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi

Pada tahun 2015 arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi

mencapai Rp43.669 miliar, dibandingkan Rp37.736 miliar pada tahun 2014.

Penerimaan kas dari kegiatan operasi sebesar Rp102.663 miliar, meningkat

Rp12.300 miliar atau 13,6% dibandingkan tahun 2014. Penerimaan kas

tersebut berasal berasal dari:

a. Penerimaan pendapatan dari pelanggan dan operator lain sebesar

Rp100.702 miliar;

b. Penerimaan penghasilan bunga sebesar Rp1.386 miliar;

c. Penerimaan kas lainnya setelah dikurangi pembayaran kas lainnya

sebesar Rp575 miliar.

Pengeluaran kas dari kegiatan operasi sebesar Rp58.994 miliar,

meningkat Rp6.367 miliar atau 12,1% dibandingkan tahun 2014.

Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan:

a. Pembayaran kas untuk beban sebesar Rp35.922 miliar;

b. Pembayaran kas untuk karyawan sebesar Rp10.940 miliar;

c. Pembayaran pajak penghasilan badan dan final sebesar Rp9.299 miliar;

d. Pembayaran beban bunga sebesar Rp2.623 miliar;

e. Pembayaran pajak pertambahan nilai, setelah dikurangi penerimaan

restitusi pajak pertambahan nilai sebesar Rp210 miliar.

Page 68: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

54

2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi

Pada tahun 2015 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

investasi mencapai Rp27.421 miliar, dibandingkan Rp24.748 miliar pada

tahun 2014.

Penerimaan kas kegiatan investasi sebesar Rp906 miliar, turun sebesar

Rp6.006 miliar atau 86,9% dibandingkan tahun 2014. Penerimaan kas

tersebut berasal berasal dari:

a. Penjualan aset tetap sebesar Rp733 miliar;

b. Klaim atas asuransi sebesar Rp119 miliar.

c. Penurunan aset lainnya sebesar Rp36 miliar;

d. Penerimaan dividen dari entitas asosiasi sebesar Rp18 miliar

Pengeluaran kas kegiatan investasi sebesar Rp28.327 miliar, turun

Rp3.333 miliar atau 10,5% dibandingkan tahun 2014. Pengeluaran kas

tersebut digunakan untuk kegiatan.

a. Pembelian aset tetap sebesar Rp26.499 miliar;

b. Pembelian aset tak berwujud sebesar Rp1.439 miliar;

c. Penempatan deposito berjangka dan aset keuangan tersedia untuk dijual

sebesar Rp146 miliar;

d. Pembayaran akuisisi bisnis setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar

Rp 114 miliar;

e. Pembayaran uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp 67 miliar;

f. Pembayaran setoran modal ke entitas asosiasi sebesar Rp 52 miliar.

Page 69: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

55

3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan

Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada tahun

2015 menurun menjadi sebesar Rp6.407 miliar dibandingkan dengan

Rp10.083 miliar di tahun 2014.

Penerimaan kas kegiatan pendanaan sebesar Rp20.634 miliar,

meningkat Rp7.565 miliar atau 57,9% dibandingkan tahun 2014.

Penerimaan kas tersebut berasal dari:

a. Pencairan utang bank jangka panjang sebesar Rp10.698 miliar;

b. Pencairan utang bank jangka pendek sebesar Rp2.558 miliar;

c. Hasil penerbitan obligasi berkelanjutan I Telkom tahap I tahun 2015

sebesar Rp6.985 miliar

d. Hasil penjualan saham yang diperoleh kembali saham tahap III sebesar

Rp68 miliar.

e. Setoran modal di entitas anak untuk kepentingan non pengendali sebesar

Rp5 miliar.

Pengeluaran kas kegiatan pendanaan sebesar Rp27.041 miliar,

meningkat Rp3.889 miliar atau 16,8% dibandingkan tahun 2014.

Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan.

a. Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham perusahaan dan

pemegang saham non pengendali entitas masing-masing sebesar Rp8.783

miliar dan Rp7.831 miliar;

b. Pembayaran pinjaman penerusan dan utang-utang two step loan sebesar

Rp4.749 miliar;

Page 70: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

56

c. Pembayaran utang bank jangka pendek sebesar Rp3.987 miliar;

d. Pelunasan obligasi tahun 2010 sebesar Rp1.005 miliar.

C. ANALISIS RASIO LAPORAN ARUS KAS

1. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO)

= Arus Kas OperasiKewajiban Lancar2015 = .. = 1,23

2016 = .. = 1,19

Dari tabel 5.4 di atas terlihat bahwa arus kas operasi untuk tahun 2015

sebesar 1,23 perputaran yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar

dijamin dengan Rp.1,23 arus kas operasi . Sedangkan untuk tahun 2016 , rasio

arus kas operasi sebesar 1,19 perputaran yang berarti bahwa untuk setiap seratus

rupiah kewajiban lancar dijamin dengan Rp.1,19 arus kas operasi. Dari tahun

2015-2016 rasio arus kas operasi sudah diatas angka 1 yang berarti perusahaan

manpu membayar kewajiban lancar, tanpa menggunakan arus kas dari aktivitas

lain.

Tahun Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar Perputaran2015 43.669 35.413 1,232016 47.231 39.762 1,19

TABEL 5.4PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Tahun 2015-2016( Disajikan dalam satuan Rupiah)

Sumber data diolah, 2017

Page 71: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

57

2. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga (BP)

= Arus Kas Operasi + Bunga + PajakBunga2015 = . .. =17,73

2016 = . . .. =29,121

Dari hasil perhitungan tabel 5.5 diatas terlihat bahwa rasio arus kas

operasi terhadap bunga untuk tahun 2015 sebesar 21,19 perputaran yang berarti

bahwa arus kas operasi dalam menutupi biaya bunga adalah 21,19 kali.

Sedangkan pada tahun 2016 kemanpuan perusahaan dalam menutupi biaya

bunga mengalami penurunan yaitu sebesar 17,94 kali di bandingkan tahun

2015. Dengan rasio ini menunjukkn bahwa rasio arus kas operasi mempunyai

kemanpuan menutupi biaya bunga walaupun mengalami penurunan perputaran

dalam membayar bunga perusahaan, ini diakibatkan karna bertambahnya pula

kegiatan operasi perusahaan pada tahun 2016.

Tahun Arus Kas Operasi Pembayaran Bunga Pajak Perputaran2015 43.669 2.623 9.299 21,192016 47.231 3.455 11.304 17,94

Sumber data diolah, 2017

TABEL 5.5PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Tahun 2015-2016(Disajikan dalam satuan Rupiah)

Page 72: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

58

3. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Moda (PM)

= Arus Kas OperasiPengeluaran Modal2015 = .. = 1,593

2016 = .. = 1,714

Dari hasil perhitungan tabel 5.6 diatas terlihat bahwa rasio pengeluaran

modal untuk tahun 2015 adalah 1,59 perputaran yang berarti kemanpuan arus

kas operasi PT Telkom dalam membiaya pengeluaran modal sebesar 1,59 kali .

sedangkan untuk tahun 2016 terlihat peningkatan dari PT Telkom dalam

menghasilkan arus kas operasi untuk membiayai pengeluaran modal yaitu

sebesar 1,74 perputaran yang berarti kemanpuan arus kas operasi PT Telkom

dalam membiayai pengeluaran modal sebesar 1,74 kali.

Tahun Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal Perputaran2015 43.669 27.421 1,592016 47.231 27.557 1,74

Sumber data diolah, 2017

TABEL 5.6PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Tahun 2015-2016( Disajikan dalam satuan Rupiah)

Page 73: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

59

4. Rasio Arus Kas Terhadap Total Hutang ( TH)

= Arus Kas OperasiTotal Hutang2015 = .. =0,60

2016 = .. =0,64

Dari tabel 5.7 diatas terlihat bahwa rasio total hutang untuk tahun 2015

adalah 0,60 yang berarti total hutang perusahaan yang dijamin oleh arus kas

operasi bersih sebesar 0,60 kali. Sedangkan untuk tahun 2016 analisis rasio

total hutang PT Telkom mengalami peningkatan adalah 0,64 yang berarti total

hutang perusahaan yang dijamin oleh arus kas operasi bersih sebesar 0,64 kali.

Berdasarkan hasil diatas bahwa rasio total hutang cukup rendah ini

menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemanpuan kurang baik dalam

membayar hutang dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasional

perusahaan.

Tahun Arus Kas Operasi Total Hutang Perputaran2015 43.669 72.745 0,602016 47.231 74.067 0,64

TABEL 5.7PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Tahun 2015-2016( Disajikan dalam satuan Rupiah)

Sumber data diolah, 2017

Page 74: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

60

5. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih (LB)

= Arus Kas OperasiLaba Bersih2015 = .. = 1,34

2016 = .. =1,20

Dari tabel 5.8 diatas terlihat bahwa rasio arus kas operasi terhadap

pengaruh perhitungan laba bersih untuk tahun 2015 sebesar 1,82 kali

perputaran , sedangkan untuk tahun 2016 hanya mengalami perputaran sebesar

1,74 kali terhadap pengaruh perhitungan laba bersih. Namun tetap mengalami

peningkatan laba bersih sebesar Rp. 3.125 miliar dari Rp. 23.948 miliar pada

tahun 2015 menjadi Rp.27.073 miliar pada tahun 2016. Ini menunjukkan

bahwa kinerja keuangan perusahaan cukup baik .

Tahun Arus Kas Operasi Laba Bersih Perputaran2015 43.669 23.948 1,822016 47.231 27.073 1,74

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TbkTahun 2015-2016

( Disajikan dalam satuan Rupiah)

Sumber data diolah, 2017

TABEL 5.8

Page 75: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

61

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis rasio arus kas dari laporan keuangan bahwa

AKO, BP, PM, TH dan LB tahun 2015-2016 sebagai berikut:

1. Arus kas dari kegiatan operasi

a. Arus kas operasi terhadap kewajiban lancar (AKO)

Arus kas operasi untuk tahun 2015 sebesar 1,23 perputaran yang berarti

untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan Rp.1,23 arus

kas operasi . Sedangkan untuk tahun 2016 , rasio arus kas operasi sebesar

1,19 perputaran yang berarti bahwa untuk setiap seratus rupiah

kewajiban lancar dijamin dengan Rp.1,19 arus kas operasi. Dari tahun

2015-2016 rasio arus kas operasi sudah diatas angka 1 yang berarti

perusahaan manpu membayar kewajiban lancar, tanpa menggunakan arus

kas dari aktivitas lain.

b. Arus Kas Operasi Terhadap Bunga (BP)

Rasio arus kas operasi terhadap bunga untuk tahun 2015 sebesar 21,19

perputaran yang berarti bahwa arus kas operasi dalam menutupi biaya

bunga adalah 21,19 kali. Sedangkan pada tahun 2016 kemanpuan

perusahaan dalam menutupi biaya bunga mengalami penurunan yaitu

sebesar 17,94 kali di bandingkan tahun 2015. Dengan rasio ini

menunjukkn bahwa rasio arus kas operasi mempunyai kemanpuan

menutupi biaya bunga walaupun mengalami penurunan perputaran

dalam membayar bunga perusahaan, ini diakibatkan karna bertambahnya

pula kegiatan operasi perusahaan pada tahun 2016.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

62

c. Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Moda (PM)

Rasio pengeluaran modal untuk tahun 2015 adalah 1,59 perputaran yang

berarti kemanpuan arus kas operasi PT Telkom dalam membiaya

pengeluaran modal sebesar 1,59 kali . sedangkan untuk tahun 2016

terlihat peningkatan dari PT Telkom dalam menghasilkan arus kas

operasi untuk membiayai pengeluaran modal yaitu sebesar 1,74

perputaran yang berarti kemanpuan arus kas operasi PT Telkom dalam

membiayai pengeluaran modal sebesar 1,74 kali.

d. Rasio Arus Kas Terhadap Total Hutang ( TH)

Rasio total hutang untuk tahun 2015 adalah 0,60 yang berarti total hutang

perusahaan yang dijamin oleh arus kas operasi bersih sebesar 0,60 kali.

Sedangkan untuk tahun 2016 analisis rasio total hutang PT Telkom

mengalami peningkatan adalah 0,64 yang berarti total hutang perusahaan

yang dijamin oleh arus kas operasi bersih sebesar 0,64 kali. Berdasarkan

hasil diatas bahwa rasio total hutang cukup rendah ini menunjukkan

bahwa perusahaan mempunyai kemanpuan kurang baik dalam membayar

hutang dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan.

e. Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih (LB)

Rasio arus kas operasi terhadap pengaruh perhitungan laba bersih untuk

tahun 2015 sebesar 1,82 kali perputaran , sedangkan untuk tahun 2016

hanya mengalami perputaran sebesar 1,74 kali terhadap pengaruh

perhitungan laba bersih. Namun tetap mengalami peningkatan laba bersih

sebesar Rp. 3.125 miliar dari Rp. 23.948 miliar pada tahun 2015 menjadi

Page 77: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

63

Rp.27.073 miliar pada tahun 2016. Ini menunjukkan bahwa kinerja

keuangan perusahaan cukup baik .

2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi

Pada tahun 2016 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

investasi mencapai Rp27.557 miliar (US$2.045 juta), dibandingkan

Rp27.421 miliar pada tahun 2015, mengalami peningkatan sebesar Rp136

miliar atau 0,5%.

Penerimaan kas kegiatan investasi sebesar Rp3.007 miliar, mengalami

peningkatan sebesar Rp2.101 miliar atau 231,9% dibandingkan tahun 2015.

Penerimaan kas tersebut berasal berasal dari; Pencairan rekening escrow

sebesar Rp2.159 miliar; Penjualan aset tetap sebesar Rp765 miliar; Klaim

atas asuransi sebesar Rp60 miliar; Dividen diterima dari entitas asosiasi

sebesar Rp23 miliar.

Pengeluaran kas kegiatan investasi sebesar Rp30.564 miliar,

mengalami peningkatan sebesar Rp2.237 miliar atau 7,9% dibandingkan

tahun 2015. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan: Pembelian

aset tetap sebesar Rp26.787 miliar; Penambahan uang muka pembelian aset

tetap sebesar Rp1.338 miliar; Pembelian aset tak berwujud sebesar Rp1.098

miliar; Penempatan deposito dan aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar

Rp983 miliar; Pembelian kepemilikan pada entitas anak dari non pengendali

sebesar Rp138 miliar; Pembelian bisnis setelah dikurangi kas yang

diperoleh sebesar Rp137 miliar; Penambahan penyertaan jangka panjang

sebesar Rp43 miliar;Kenaikan aset lainnya sebesar Rp40 miliar;

Page 78: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

64

Di lihat dari data diatas terjadi tidak kesinambungan antara

penerimaan kas kegiatan investasi dan pengeluaran kas kegiatan investasi.

Yang diakibatkan karena terjadinya pengeluaran kas yang berlebihan

sehingga menyebabkan kas menjadi berkurang padahal dilihat dari

penerimaan kas kegiatan investasi hanya sebesar Rp3.007 miliar sedangkan

untuk pengeluaran kas kegiatan investasi jauh lebih besar dibanding

penerimaan kas kegiatan investasi yaitu sebesar Rp30.564 miliar. Kegiatan

investasi memang berdampak positif terhadap perusahaan dimasa yang akan

datang ,akan tetapi pengeluaran untuk investasi yang berlebihan dapat

menyebabkan kas perusahaan tidak likuid .

3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan

Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada tahun

2016 sebesar Rp17.905 miliar atau (US$1.329 juta) dibandingkan dengan

Rp6.407 miliar di tahun 2015.

Penerimaan kas kegiatan pendanaan sebesar Rp10.921 miliar,

mengalami penurunan sebesar Rp9.713 miliar atau 47,1% dibandingkan

tahun 2015. Penerimaan kas tersebut berasal berasal dari: Pencairan utang

bank dan pinjaman lainnya sebesar Rp7.479 miliar; Hasil dari penjualan

saham yang diperoleh kembali sebesar Rp3.259 miliar; Penerimaan setoran

modal pada entitas anak dari pemegang saham non pengendali sebesar

Rp183 miliar

Pengeluaran kas kegiatan pendanaan sebesar Rp28.826 miliar,

mengalami peningkatan sebesar Rp1.785 miliar atau 6,6% dibandingkan

Page 79: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

65

tahun 2015. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan:

Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham perusahaan dan

pemegang saham non pengendali masing-masing Rp11.213 miliar dan

Rp7.058 miliar; Pembayaran utang bank dan pinjaman lainnya sebesar

Rp10.555 miliar.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa pengeluaran kas kegiatan

pendanaan lebih besar yaitu sebesar Rp28.826 miliar, dari penerimaan kas

kegiatan pendanaan yaitu sebesar Rp10.921 miliar. itu diakibatkan karena

PT.Telkom melakukan pinjaman yang besar terhadap bank dan melakukan

pinjaman lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan PT Telkom tidak bisa

melakukan Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham perusahaan

dan Pembayaran utang bank dan pinjaman lainnya dari aktivitas normal

kegiatan kas pendanaan tetapi harus menggunakan pembayaran dari

aktivitas lain.

Page 80: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

66

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan,

maka hasil penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan analisis laporan arus kas yang terdiri dari aktivitas

operasi, investasi, dan pendanaan, dapat diketahui penggunaan aliran kas

perusahaan selama periode tersebut. Arus kas PT Telkom selama kurun

waktu 2 tahun yaitu dari tahun 2015-2016 mengalami peningkatan. Hal ini

dapat dilihat dimana kas bersih yang diterima dari aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan sama-sama mengalami peningkatan dari tahun

2015 ke tahun 2016.

2. Secara umum tingkat rasio arus kas operasi PT Telkom cukup baik di setiap

rasio-rasio arus kas kecuali pada rasio arus kas terhadap total hutang yang

memiliki rasio cukup rendah ini menunjukkan bahwa perusahaan

mempunyai kemanpuan kurang baik dalam membayar hutang dari arus kas

yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan.

3. Dari tahun 2015-2016 aktivitas investasi dan pendanaan bernilai negatif ini

berarti PT Telkom selama melakukan investasi dan pendanaan belum

mendapatkan hasil yang maksimal dan melakukan investasi dan pendanaan

secara besar-besaran tanpa melihat penerimaan kas yang diperoleh dari

aktivitas investasi dan pendanaan sehingga harus melakukan pembayaran

dengan menggunakan arus kas dari aktivitas lain.

Page 81: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

67

B. Saran

1. PT Telkom seharusnya tidak usah melakukan aktivitas investasi dan

pendanaan secara berlebihan terbukti dari tahun 2015-2016 aktivitas

tersebut bernilai negatif .

2. Untuk meningkatkan efektivitas kinerja arus kas PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk perlu melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan arus kas

operasinya agar perusahaan tetap mampu memenuhi kewajiban dan

komitmen-komitmennya dan tetap bisa menjalankan usaha serta

aktivitasnya sesuai dengan visi dan misi serta tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan dan direncanakan. Penyajian laporan arus kas dan perhitungan

analisis rasio arus kas setiap periode sangat diperlukan untuk menilai

efektivitas kinerja keuangan perusahaan dari tingkat likuiditas, selain itu

perusahaan masih perlu melakukan pengembangan-pengembangan untuk

mengantisipasi kondisi perekonomian secara global. Pengelolaan dan

manajemen kas perlu ditingkatkan lagi, mengingat kas adalah aset yang

paling likuid, perusahaan harus mengetahui pentingnya menjaga arus kas

guna meningkatkan konsistensi dan menciptakan pola bisnis yang dapat di

prediksi, sehingga lebih mudah untuk merencanakan dan membangun

pertumbuhan di masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lebih lanjut masalah

rasio arus kas perusahaan dengan menggunakan rasio likuiditas dan rasio

fleksibilitas, mengingat dalam penelitian saat ini masih banyak kekurangan.

Page 82: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

68

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta:Salemba Empat.

Deanta. 2016. Memahami Pos-Pos dan Angka-Angka dalam Laporan Keuanganuntuk Orang Awam. Yogyakarta: Gava Media.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alpabeta

Harahap, Gesita. 2011. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur EfektivitasKinerja Keuangan pada PT Buana Estate Cabang Medan. Medan.Universitas Sumatera Utara Medan.

Harahap. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hery. 2016. Financial Ratio For Business. Jakarta : PT Grasind, anggota Ikapi

Husnan. 2004. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alpabeta.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2002. Standar Akutansi Keuangan. Jakarta:Salemba Empat

Ikatan Akutansi Indonesia (IAI). 2009. ED PSAK No. 01 (Revisi 2009). Jakarta:Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit SalembaEmpat. Jakarta.

Ikhsan, Arfan. 2009. Akutansi Manajemen Perusahaan Jasa (Edisi 1).Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuanga. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawalis Pers.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

. .. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. BPFE. Yogyakarta.

Page 83: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

69

Musriadi . 2016. Analisis Arus Kas (cash flow) Sebagai Perencanaan danPengendalian Kas pada PT . Telkom (persero) Tbk Makassar . Makassar .Universitas Muhammadiyah Makassar.

Riyanto. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE.

Yogyakarta.

Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

. 2009. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia

Siswanto. 2012. Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Gava Media

Syahputra, Fegi. 2014. Analisis kinerja Keuangan dengan Menggunakan LaporanArus Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Padang.Universitas Negeri Padang.

Page 84: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

69

Page 85: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 86: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...
Page 87: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...
Page 88: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR DALAM ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Eti Nurislamiyah

Tempat/ Tanggal Lahir : Bulukumba, 13 Juni 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Karunrung Raya

Kompleks Harmoni No.6

Telepon : 085352101401

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2001 - 2007 SD Negeri 43 Mattirowalie, Bulukumba

2007 - 2010 SMP Negeri 8, Bulukumba

2010 - 2013 SMA Negeri 7, Bulukumba

2013 - 2017 Sarjana Ekonomi (S,E), Jurusan Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar

Nama Orang Tua

Ayah

Nama : H. Maming

Pekerjaan : Petani

Alamat : Sopa Desa Mattirowalie Kec.Kindang

Ibu

Nama : Hj. Ramliah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Sopa Desa Mattirowalie Kec.Kindang