Arus Kas Kalbar

29
LAKIP LAKIP (/HOME/INDEX.PHP/TENTANG KEPRI/PERATURANDAERAH) Cetak Kategori: Daerah (/home/index.php/tentangkepri/peraturandaerah/37data/daerah) Diterbitkan: Jumat, 03 Januari 2014 01:04 Ditulis oleh Humas Kepri Dilihat: 3172 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau 2012 Ikhtisar Eksekutif Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berupaya menyelenggarakan pemerintahan tetap berpegang pada prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented goverment) sesuai dengan kewenangannya. Manajemen pemerintahan memiliki aspek penting yang perlu diimplementasikan yaitu akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur. Tahun 2012 merupakan tahun ketiga dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau 20102015. Secara umum pencapaian sasaran melalui indikatorindikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 20102015. Dalam Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 22 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 bahwa prioritas pembangunan diprioritaskan pada lima prioritas meliputi : a. Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan pendidikan dan kesehatan terdiri dari 4 (empat) sasaran dan 12 (dua belas) indikator kinerja. b. Pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan serta industri pengolahan dan pariwisata terdiri 2 (dua) sasaran dan 7 (tujuh) indikator kinerja.

description

ttttjkj

Transcript of Arus Kas Kalbar

  • LAKIP

    LAKIP(/HOME/INDEX.PHP/TENTANGKEPRI/PERATURANDAERAH)

    Cetak

    Kategori:Daerah(/home/index.php/tentangkepri/peraturandaerah/37data/daerah)Diterbitkan:Jumat,03Januari201401:04 DitulisolehHumasKepri Dilihat:3172

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Provinsi Kepulauan Riau 2012

    Ikhtisar EksekutifDalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Provinsi

    Kepulauan Riau berupaya menyelenggarakan pemerintahan tetap berpegangpada prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil(result oriented goverment) sesuai dengan kewenangannya. Manajemenpemerintahan memiliki aspek penting yang perlu diimplementasikan yaituakuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi,tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusanperencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapaidalam bentuk sasaran dapat terukur.

    Tahun 2012 merupakan tahun ketiga dalam upaya pencapaian tujuandan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ProvinsiKepulauan Riau 20102015. Secara umum pencapaian sasaran melaluiindikatorindikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misidan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah ProvinsiKepulauan Riau Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 20102015.

    Dalam Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 22 Tahun 2011tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun2012 bahwa prioritas pembangunan diprioritaskan pada lima prioritas meliputi :

    a.Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan pendidikan dan kesehatanterdiri dari 4 (empat) sasaran dan 12 (dua belas) indikator kinerja.

    b. Pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan pemanfaatansumber daya kelautan dan perikanan serta industri pengolahan danpariwisata terdiri 2 (dua) sasaran dan 7 (tujuh) indikator kinerja.

    http://www.kepriprov.go.id/home/index.php/tentang-kepri/peraturan-daerahhttp://www.kepriprov.go.id/home/index.php/tentang-kepri/peraturan-daerah/37-data/daerah
  • c. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar, lingkungan hidup danpusat pemerintahan dalam rangka peningkatan pelayanan terdiri dari2 (dua) sasaran dan 4 (empat) indikator kinerja.

    d. Pemanfaatan potensi pulau terdepan serta mewujudkan tata kelolapemerintahan yang baik dan bersih terdiri dari 3 (tiga) sasaran dan 6(enam) indikator kinerja.

    e.Peningkatan pelayanan dan perlindungan sosial melalui pemberdayaanmasyarakat, perempuan dan perlindungan anak terdiri 2 (dua) sasarandan 5 (lima) indikator kinerja.

    Capaian kinerja dari 34 (tiga puluh empat) indikator dalam sasaranstrategis tahun 2012 yang capaian kinerjanya dikategorikan baik sekali (85 s.d100) sebanyak 31 (tiga puluh satu) indikator kinerja, sedangkan berada padakategori baik (70 s.d

  • Beberapa pulau yang relatif besar diantaranya adalah Pulau Bintan dimanaIbukota Provinsi berkedudukan di pulau ini tepatnya di KotaTanjungpinang, Pulau Batam yang merupakan Pusat PengembanganIndustri dan Perdagangan, serta Pulau Rempang dan Galang (Barelang)yang merupakan kawasan perluasan wilayah industri Batam. PulauKarimun serta Pulau Kundur yang merupakan pusat perekonomian hampirsebagian besar masyarakat Kabupaten Karimun, Pulau Lingga diKabupaten Lingga, Pulau Natuna serta gugusan Kepulauan Anambasmerupakan lokasi kegiatan pengembangan mega proyek gas alam cair.

    Gambar 1.1

    Secara geografis wilayah Provinsi Kepulauan Riau berbatasanlangsung dengan :

    1)Sebelah Utara : Berbatasan dengan Negara Vietnam dan Kamboja.

    2)Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung dan ProvinsiJambi.

    3)Sebelah Barat : Berbatasan dengan Negara Singapura, Malaysia dan ProvinsiRiau.

    4)Sebelah Timur : Berbatasan dengan Negara Malaysia, dan ProvinsiKalimantan Barat.

    Sebagai daerah kepulauan Provinsi Kepulauan Riau memiliki luas251.810,71 km2, dengan luas lautan 241.215,30 km2 (95,79 persen) danluas daratannya sebesar 10.595,41 km2 (4,21 persen). Luas daratantersebut sekitar 0,43 % dari luas Indonesia.

    Secara Administratif Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 5kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun,Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, Kabupaten Kepulauan Anambas,Kota Batam, dan Kota Tanjungpinang. Kabupaten Kepulauan Anambasmerupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna. Luas wilayah masingmasing Kabupaten/ Kota sebagai berikut:

    Tabel 1.1

    Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau

    No. Kabupaten /Kota IbukotaLuas Wilayah (Km) Jumlah

    Kelurahan/Desa

    Daratan % daratan JumlahKecamatan

    01. Tanjungpinang Tanjungpinang 239,50 2,26 4 18

    02. Batam Batam 770,27 12 12 64

    03. Bintan Bintan Buyu 1.946,13 18,36 10 51

    04. Karimun Tanjung Balai 2.873,20 27,12 9 54

    05. Natuna Ranai 2.058,45 19,43 12 73

    06. Lingga Daik 2.117,72 19,99 5 57

    07. KepulauanAnambas

    Tarempa 590,14 5,57 7 34

    10.595,41 100 59 351

  • Provinsi Kepulauan Riau

    Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

    A.2. Kewenangan, Tugas dan Struktur Organisasi.a.Kewenangan

    Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan roda pemerintahan terhitungsejak 1 Juli 2004 dengan beberapa kewenangan wajib sesuai denganPeraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 6 Tahun 2008 tentangUrusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Provinsi Kepulauan Riau,kewenangan pemerintah provinsi tersebut meliputi:

    a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan,

    b. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang,

    c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentramanmasyarakat,

    d. Penyediaan sarana dan prasarana umum,

    e. Penanganan bidang kesehatan,

    f. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusiapotensial,

    g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota,

    h. Pelayanan ketenagakerjaaan lintas kabupaten/kota,

    i. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan usahamenengah,

    j. Pengendalian lingkungan hidup,

    k. Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota,

    l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil,

    m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan,

    n. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintaskabupaten/kota,

    o. Penyelenggaraan pelayanan dasar yang belum dilaksanakanoleh kabupaten/kota yang diamanatkan oleh peraturanpemerintah,

    p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturanperundangundangan.

    Selanjutnya, urusan pemerintah provinsi yang bersifat pilihanmeliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensiuntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,

  • kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

    Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, PemerintahanDaerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota pasal 7disebutkan urusan wajib Pemerintahan Provinsi/Kabupaten/Kota meliputiurusan : pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum,penataan ruang, perencanaan pembangunan, perumahan, kepemudaandan olahraga, penanaman modal, koperasi dan usaha kecil dan menengah,kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan, ketahanan pangan,pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencanadan keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika,pertanahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah,pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,kepegawaian, dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial,kebudayaan, statistik, kearsipan, dan perpustakaan.

    Sedangkan yang dimaksud dengan Urusan Pilihan yaitu urusanpemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensiunggulan daerah yang bersangkutan, meliputi urusanurusan: kelautandan perikanan, pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral,pariwisata, Industri, perdagangan, dan ketransmigrasian.

    b.Tugas dan Struktur Organisasi.Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mempunyai tugas

    melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan denganmensejahterakan masyarakat melalui penyiapan Sumber Daya Manusiadengan dukungan infrastruktur yang memadai untuk mencapaimasyarakat yang sejahtera, berakhlak mulia dan ramah lingkungan.

    Untuk mewujudkan tugas tersebut ditetapkan Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) Provinsi Kepulauan Riau yang mencakupSekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinasdaerah, dan Lembaga Teknis Daerah serta Lembaga Lain Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam bentuk PeraturanDaerah terdiri atas :

    1)Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan TataKerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan RakyatDaerah dan Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Riau

    2)Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Organisasi dan TataKerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Lembaga Teknis Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja ProvinsiKepulauan Riau.

    Susunan Organisasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari :

    1)Sekretariat.

    1.1)Sekretariat Daerah, terdiri dari :a. Sekretaris Daerah,

    b. Asisten Sekretaris Daerah :

    1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,

    2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan,

  • 3. Asisten Administrasi Umum.

    c. Staf Ahli :

    1. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik,

    2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan,

    3. Staf Ahli Bidang Pembangunan,

    4. Staf Ahli Bidang Sosial, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia,

    5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.

    d. Biro :

    1. Biro Administrasi Pemerintahan Umum,

    2. Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat,

    3. Biro Administrasi Perekonomian,

    4. Biro Administrasi Pembangunan,

    5. Biro Perlengkapan,

    6. Biro Umum,

    7. Biro Humas dan Protokol,

    8. Biro Hukum,

    9. Biro Organisasi.

    1.2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

    2)Dinas Daerah, terdiri dari :

    Dinas Daerah terdiri dari :a.Dinas Pendidikan,

    b.Dinas Kesehatan,

    c.Dinas Pekerjaan Umum,

    d.Dinas Perhubungan,

    e.Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan,

    f.Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,

    g.Dinas Pendapatan Daerah,

    h.Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

    i.Dinas Kelautan dan Perikanan,

    j.Dinas Pariwisata,

    k.Dinas Kebudayaan,

  • l.Dinas Sosial,

    m.Dinas Pertambangan dan Energi,

    n.Dinas Pemuda dan Olahraga,

    o.Dinas Kominikasi dan Informatika,

    p.Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

    q.Dinas Koperasi dan UKM.

    3)Inspektorat Provinsi.

    4)Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

    5)Lembaga Teknis Daerah.

    Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :Badan Daerah,

    a.Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,

    b.Badan Lingkungan Hidup,

    c.Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,

    d.Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah,

    e.Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan,

    f.Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah,

    g.Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah,

    h.Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

    Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau

    Kantor Penghubung.

    6)Lembaga Lain Daerah,Lembaga Lain Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari :

    a.Badan Pengelola Perbatasan,

    b.Badan Ketahanan Pangan,

    c.Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah,

    d.Sekretariat Korpri.

    Berdasarkan Peraturan Daerah diatas dapat digambarkan Bagan StrukturOrganisasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebagai berikut:

    A.3. Prestasi dan Penghargaan Yang Diterima Provinsi Kepulauan RiauBeberapa penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi

    Kepulauan Riau selama 7 tahun sejak berdirinya Provinsi Kepulauan Riaudapat disampaikan sebagai berikut :

  • 1.Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)Penghargaan ini diterima oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riaumerupakan Opini Badan Pemeriksa Keuangan karena dianggap suksesdalam rangka Menyusun dan Menyajikan Laporan KeuanganPemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010.

    2.Penghargaan Penaggulangan HIV/AIDSMenteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat selaku KetuaPenanggulangan AIDS (KPA) menyerahkan penghargaan kepadaPemerintah Provinsi Kepulauan Riau karena telah menunjukkankepedulian dan kinerja yang tinggi terhadap program penanggulangandan pencegahan HIV/AIDS.

    3.Penghargaan Pembangunan KetenagakerjaanPenghargaan ini diraih oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau karenakeberhasilan dalam rangka pembangunan ketenagakerjaan.

    4.Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat UtamaPresiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyonomenyerahkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) TingkatUtama kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau karena telahberhasil dalam pengelolaan peningkatan peranan wanita menujukeluarga sehat sejahtera.

    5.Penghargaan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menerima penghargaan ini dariKementerian Dalam Negeri karena Atas Partisipasi Aktif sebagai DaerahPercontohan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam rangkakerjasama Kementerian Dalam Negeri dan Decentralization SupportFacility (DSF) untuk Pengembangan Kapasitas Perencanaan Pembiayaandan Pelaksanaan SPM periode JanuariSeptember 2011.

    6.Anugerah Ki HajarPemerintah Provinsi Kepulauan Riau menerima penghargaan dari

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas keberhasilanmengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagaisarana edukasi dalam dunia pendidikan.

    7. Penyalur Tercepat Pertama Bantuan Operasional Sekolah Menengah(BOS)

    Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menerima penghargaan dariKementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas keberhasilan penyalurantercepat pertama Bantuan Operasional Sekolah Menengah (BOS)triwulan II. Penyaluran tercepat dalam memproses penyaluran dana darikas daerah ke Bank penyalur sampai ke sekolah.

    A.4. Isu isu Strategis

  • Berdasarkan analisis situasi yang terjadi, baik situasi internal maupuneksternal diperoleh isuisu strategis yang mempengaruhi pembangunandaerah di Provinsi Kepulauan Riau sebagai berikut :

    1. Diseluruh Indonesia, hanya ada empat kawasan FTZ yaitu Sabang,Batam, Bintan dan Karimun. Dari empat kawasan tersebut, tigakawasan masuk ke dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Jelaslahbahwa FTZ merupakan keunggulan komparatif, tentunya diperlukanupaya sungguhsungguh sehingga keunggulan ini benarbenar berbuahpada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk saat ini,keunggulan geografis ini belum dimanfaatkan secara optimal.

    2.Adanya ketimpangan pembangunan antar wilayah yang tinggi, baik antarkawasan (khususnya Batam dan wilayah lainnya), ibukota dansatelitnya, serta pusat dan hinterlandnya.

    3. Masih rendahnya kualitas SDM diwilayah Provinsi Kepulauan Riausebagai konsekuensi dan rendahnya akses terhadap kesehatan danpendidikan. Ditambah lagi, saat ini terdapat fenomena pergeseranperekonomian dari semua sektor primer (pertanian dan perikanan) kesektor sekunder dan tersier (industri dan jasa), namun tanpa diiringipeningkatan kualitas SDM maka tenaga kerja lokal tidak akan dapatmenyesuaikan dengan transformasi tersebut.

    4. Optimalisasi penanganan wilayah perbatasan, pulaupulau terluar,terdepan dan pulaupulau kecil diwilayah Provinsi Kepulauan Riausebagai pusat pertumbuhan serta pertahanan dan keamanan sertakerangka optimalisasi hasil daerah.

    5.Peningkatan sektor transportasi, pengangkutan, dan komunikasi. Sektorsektor tersebut menjadi basis pendorong untuk pengembanganpariwisata dan perdagangan.

    6. Masih rendahnya perkembangan sektor listrik (pasokan energi listrik),gas dan air bersih yang diharapkan dapat mendukung perkembangansektor industri sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi danpenyerapan tenaga kerja.

    7. Kurangnya pengembangan sektorsektor tersier (industri pengolahan)sehingga nilai tambah sekkor menjadi rendah, terutama dalam hal iniadalah industri pengolahan hasilhasil kelautan dan perikanan.

    8.Belum dikelolanya sumber daya alam terutama sumber daya kelautandan pertambangan secara optimal sehingga belum memberikan manfaatbagi masyarakat dan daerah secara signifikan. Termasuk di dalampengelolaan ini adalah pengembangan perikanan budidaya selainperikanan tangkap.

  • 9.Peningkatan pengarustamaan gender dalam pembangunan. Kebutuhanakan peningkatan ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnhyapartisipasi perempuan dalam pembangunan, termasuk tingginya angkaputus sekolah perempuan dibandingkan lakilaki. Pengarustamaangender ini terkendala pada kurangnya pemahaman yang responsifgender. Para perencana pada setiap SKPD (Satuan Kerja PerangkatDaerah) belum terlatih dalam penyusunan penganggaran yang responsifgender.

    10. Menurunnya kualitas lingkungan hidup akibat berbagai pencemaran,pengolahan sampah (domestik dan non domestik) yang belum optimal,dan ekploitasi sumberdaya yang dilakukan masyarakat dan duniausaha baik lokal ataupun internasional. Hal ini antara lain disebabkanmasih lemahnya penindakan hukum atas tindakantindakanpencemaran dan juga rendahnya keterlibatan dan kepedulianmasyarakat dan dunia usaha dalam penanganan masalah lingkungan.

    Untuk sektor lingkungan hidup, terdapat potensi yang besar dalambentuk keragaman sumberdaya hayati misalnya aneka tipe hutan.Hutan mangrove di pantai, hutan tropika basah dataran rendah, danjuga hutan tropika basah pegunungan adalah keragaman tipe hutanyang menjadi penyangga kehidupan.

    Hal yang perlu diantisipasi adalah perubahan iklim global (global climatechange). Meskipun dampaknya belum begitu terasa, perubahan iklimharus diantisipasi sejak sekarang, dan disiapkan program mitigasi danadaptasinya. Terutama yang berkaitan dengan peningkatan suhu bumi(global warning), gelombang panas, naiknya permukaan laut (sea levelrise) yang bias mengakibatkan banjir dan tenggelamnya pulaupulaukecil serta kawasan pesisir (pantai) yang landai, peledakan wabahpenyakit, dan penurunan produksi pangan. Jika tidak diantisipasidengan baik, dampak perubahan iklim dapat pula mengancamketahanan pangan dan upaya penanggulangan kemiskinan.

    11. Masih lemahnya peran dan kemitraan organisasi kemasyarakatan,organisasi politik dan organisasi keagamaan baik dalam pembangunanmaupun pengendalian dan pemanfaatannya.

    12. Belum terkelolanya dengan baik pluralitas agama, suku dan budayasebagai modal sosial, hal ini tercermin dari masih rentannya isu agama,suku dan budaya dalam kehidupan sosial dan politik serta ekonomi.

    B.SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Dalam laporan akuntabilitas ini disajikan data kegiatan berdasarkanlaporan kinerja yang diterima dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD)maupun sumber pembiayaan yang bersifat strategis, yaitu data kegiatanpembangunan sebagaimana tercantum dalam APBD Tahun Anggaran 2012.Strategis di sini dimaksudkan kegiatan yang mempunyai bobot strategis dalam

  • kaitannya dengan tugas pokok dan kewenangan Pemerintah Provinsi KepulauanRiau, sementara dari sudut pembiayaannya disajikan biaya yang secara langsungdigunakan untuk membiayai kegiatan tidak termasuk biaya yang bersifatpenunjang. Capaian kinerja individual per kegiatan sesuai data yang tersediaterbatas pada indikator input, output, dan outcome.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerjaPemerintah Provinsi Kepulauan Riau selama Tahun 2012. Capaian kinerja 2012tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja 2012 sebagai tolok ukurkeberhasilan tahunan organisasi.

    Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini dapatmengidentifikasikan sejumlah kekurangan/kelemahan yang digunakan bagiperbaikan kinerja kedepan.

    Secara garis besar model penyajian LAKIP Pemerintah Provinsi KepulauanRiau Tahun 2012 dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini :

    Gambar 1.3

    RPJMDRENCANASTRATEGIS

    RENCANAKINERJATAHUNANPENETAPANKINERJA

    RENCANAKERJADANANGGARANLAPORANPERTANGGUNGJAWABANKEUANGAN

    LAKIPKINERJAAKTUAL

    Kerangka/Alur Pikir Penyajian LAKIP Tahun 2012

    DOKUMENPELAKSANAANANGGARAN

    Memperhatikan kerangka ilustrasi tersebut di atas, LAKIP Tahun 2012disajikan dalam beberapa bab dengan uraian sebagai berikut:

    Bab. 1 Pendahuluan.

    Dalam bab ini menjelaskan secara ringkas gambaran umum organisasi, profilPemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan sekilas pengantar lainnya.

    Bab. 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja.Dalam bab ini diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan, Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan perjanjian Kinerja(dokumen penetapan kinerja).

    Bab. 3 Akuntabilitas Kinerja.

    Dalam bab ini dijelaskan pencapaian sasaransasaran organisasi pelapor denganpengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

    Bab. 4 Penutup.

    Dalam bab ini menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012.

  • Lampiran:

    1.Pengukuran Kinerja

    Bab 2 Perencanaan danPerjanjian KinerjaA.RENCANA STRATEGIS

    Perencanaan Strategis Provinsi Kepulauan Riau disajikan dalam dokumenRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah ProvinsiKepulauan Riau periode 2010 2015. Dalam RPJMD tersebut mengandungpernyataan visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannyamemperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah,strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program SKPD, lintasSKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalamkerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

    RPJMD Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau disusun untukmengantisipasi perkembangan, perubahan dan tantangan masa depan yangsemakin komplek. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yangterencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkanakuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (ultimate outcome)yang diharapkan.

    A.1 VISI PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

    Visi adalah sebagai suatu pernyataan yang merupakan ungkapan atauartikulasi dari citra, nilai arah dan tujuan organisasi yang realistis, memberikankekuatan, semangat dan komitmen serta memiliki daya tarik dan dapatdipercaya sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuanorganisasi.

    Visi Provinsi Kepulauan Riau merupakan cara pandang jauh ke depantentang kemana dan bagaimana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau harusdibawa dan berkarya agar konsisten, eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.

    VISITERWUJUDNYA KEPULAUAN RIAU SEBAGAI BUNDA TANAH

    MELAYU YANG SEJAHTERA, BERAKHLAK MULIA DANRAMAH LINGKUNGAN

    Visi Provinsi Kepulauan Riau tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu menunjukkan bahwa Kepulauan

    Riau sebagai sebuah wilayah geografis, dulunya merupakan wilayah bekaskejayaan kerajaan Melayu Riau, yang baru berakhir pada awal abad ke 20.

  • Dengan misi ini diharapkan pada tahun 2015, Kepulauan Riau akan menjadiProvinsi yang kembali akan mentabalkan tamaddun/kejayaan Melayu dalammasa kekinian dan berorientasi masa depan.

    Kepulauan Riau yang Sejahtera adalah kondisi dimana masyarakat KepulauanRiau dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasarnya secara layak, meningkatpendapatannya dan standar pembangunan manusia.

    Kepulauan Riau yang Berakhlak Mulia adalah kondisi dimana Kepulauan Riausebagai negeri berbudaya Melayu memiliki sifat dan perangai, yang dapatmenjadi panutan bagi masyarakat lainnya, terutama ketaatan dalammenjalankan ajaran agama, menjaga adat istiadat, memiliki semangat untukmaju dan patuh kepada hukum dan perundangundangan.

    Kepulauan Riau yang ramah lingkungan adalah wilayah Kepulauan Riau yangmemiliki sumber daya alam dan geografis yang terdiri dominan lautan perlumenjaga agar lingkungannya aman, nyaman dan lestari bagi tempat hidupdan mencari penghidupan masyarakat dan dapat menjamin kelangsunganpembangunan. Ramah lingkungan juga cerminan masyarakat KepulauanRiau yang bermartabat dalam pergaulan, ramah kepada semua golongandengan tidak membedakan suku bangsa.

    A.2 MISI PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

    Misi merupakan penjabaran dari visi, untuk mengarahkan tujuan dansasaran yang hendak dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telahditetapkan. Misi juga menggambarkan tugastugas yang diemban PemerintahProvinsi Kepulauan Riau sesuai kewenangan yang ditetapkan berdasarkanundangundang.

    Misi yang ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan seluruhkomponen organisasi dan dapat memicu tindakan dan peran serta masyarakatuntuk melakukan tindakantindakan positif yang mengarah pada pencapaianmisi dan visi yang telah ditetapkan. Adapun misi Provinsi Kepulauan Riau adalahsebagai berikut :

    1.Misi Pertama

    Mengembangkan Budaya Melayu sebagai payung bagi budaya lainnya dalamkehidupan masyarakat.

    2.Misi Kedua

    Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya kelautan, perikanan, dan pulaupulau kecil terdepan secara efisien, lestari dan untuk kesejahteraanmasyarakat.

    3.Misi Ketiga

    Mengembangkan wisata berbasis kelautan, budaya lokal dengan keunggulanwilayah.

  • 4.Misi Keempat

    Mengembangkan potensi ekonomi lokal dengan keberpihakan kepada rakyatkecil (wong cilik).

    5.Misi Kelima

    Meningkatkan investasi dengan pembangunan infrastruktur yang berkualitas.

    6.Misi Keenam

    Memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan yangberkualitas.

    7.Misi Ketujuh

    Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, etos kerja, disiplin, budipekerti, dan supermasi hukum.

    8.Misi Kedelapan

    Mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan serta berkesetaraangender.

    9.Misi Kesembilan

    Mengembangkan pembangunan yang ramah lingkungan.

    A.3 TUJUAN DAN SASARAN

    Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu satusampai lima tahun, yang menggambarkan arah strategis organisasi. Tujuandiperlukan guna meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arahsemua program dan aktivitas organisasi pada pencapaian misi.

    Dalam menetapkan tujuan pemerintah Provinsi Kepulauan Riaumemperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman instansi,mempertimbangkan faktor kunci keberhasilan (critical success factor),menggambarkan hasil yang ingin dicapai, mengakomodasi issue strategis yangdihadapi, mencerminkan core area dimana organisasi berperan.

    Adapun tujuan yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riauuntuk mencapai misi sebagaimana tertuang dalam Peraturan GubernurKepulauan Riau Nomor 45 Tahun 2012 tentang Penjabaran Terhadap KebijakanUmum dan Program Pembangunan Daerah Dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 20102015 tanggal 10Oktober 2012 sebagai berikut:1)Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi pertama:

    (a) Memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat melalui pemahaman,penghayatan serta pengamalan dan norma budaya melayu.Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

  • 1 Terwujudnya kerukunan hidup antar umatberagama dan berbagai suku (etnis) dalammasyarakat Kepulauan Riau

    0 0

    (b)Melakukan pembinaan terhadap potensi dan kreativitas masyarakat dalammengembangkan seni dan budaya daerah.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Meningkatnya apresiasi dan kreativitasberkesenian kebudayaan masyarakat

    105 134

    (c) Meningkatkan peranan seni dan budaya dalam kegiatan pembangunandaerah.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Meningkatnya jumlah aktivitas seni danbudaya baik dalam event lokal, regionalmaupun nasional

    6 12

    (d) Melestarikan, melindungi dan mengembangkan budaya Melayu danbudaya lainnya.Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Meningkatnya jumlah pendokumentasiandan penelitian kesejahteraan kebudaya

    an melayu

    Kajian sejarah

    Seminar sejarah

    Meningkatnya pelaksanaan kajian danseminar tentang kebudayaan melayu secararutin

    111

    664

    (e) Mempromosikan Kepulauan Riau sebagai salah satu pusat kebudayaandan sejarah melayu.Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Meningkatnya dukungan dari daerah danNegara serumpun Melayu bahwa KepulauanRiau sebagai salah satu pusat kebudayaanmalayu

    1100

    4842

  • Kerjasama budaya

    Kerjasama ekonomi

    Kerjasama pembangunan

    Kerjasama litbang

    Meningkatnya pengenalan dan pemahamangenerasi muda dan masyarakat KepulauanRiau sebagai pusat kebudayaan Melayu

    1 4

    2)Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi kedua:(a) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan, perikanan, dan

    pulaupulau kecil terdepan untuk pengembangan perikanan tangkapsecara terpadu dan berkelanjutan.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    123456

    Tersedianya informasi potensi sumberdayaperikanan (stok ikan) diseluruh perairan lautProvinsi Kepri

    Kajian potensi sumberdaya perikanan (stokikan)

    Sistem dan manajemen informasiperikanan tangkap

    Bertambahnya armada kapal penangkapanikan berbobot >20 GT beserta sukucadangnya

    Bertambahnya pelabuhan perikanan baikPelabuhan Perikanan Pantai (PPP),Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)maupun Pelabuhan Perikanan Samudera(PPS)

    Jumlah PPP

    Jumlah PPN

    Jumlah PPS

    Bertambahnya nelayan yangmengoperasikan kapal tangkap >20 GT

    Meningkatnya pruduksi dan produktivitaspenangkapan ikan

    Meningkatnya pendapatan dankesejahteraan nelayan

    00

    1.2861111

    275.2431.236.000

    22

    1.2905446

    433.6202.257.250

    (b)Mengembangkan perikanan budidaya secara terpadu dan berkelanjutan.Sasaran:

    NO SASARANCAPAIAN KINERJA

    KondisiAwal

    KondisiAkhir

    12345

    Tersedianya informasi potensi sumberdayaperairan untuk pengembangan perikananbudidaya

    01

    16.48357

    49.828

    11

    40.618582

    522.484

  • 6789

    Kajian potensi sumberdaya perikanan (stokikan)

    Sistem dan manajemen informasi perikanantangkap

    Bertambahnya luas, jumlah dan jenis unitproduksi perikanan budidaya

    Luas usaha laut (unit) 2009

    luas usaha payau dan tawar (ha)

    Bertambahnya jenis komoditas perikananbudidaya

    Meningkatnya teknologi perikanan budidaya

    Terlayaninya secara memadai kebutuhansarana produksi (terutama benih dan pakan)perikanan budidaya

    Bertambahnya jumlah dankapasitas/kapabilitas pembudidaya ikan

    Jumlah RT perikanan budidaya

    Perizinan budidaya yang dikeluarkan

    Bertambahnya sentra produksi terpaduperikanan budidaya

    Meningkatnya produksi, nilai produksi danproduktivitas perikanan budidaya

    Produksi (ton)

    Nilai produksi (juta rupiah)

    Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraanpembudidaya ikan

    2

    6.32449

    BatamKarimunBintan5.075

    67.123.879.100.47

    6

    7.4753728

    18.843108.103.6616.007.99

    (c) Mengembangkan industri pengolahan perikanan secara terpadu danberkelanjutan.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12345

    Bertambahnya cold storage, pabrik es dancold box untuk penanganan produkperikanan

    Jumlah cold storage

    Jumlah pabrik es

    Bertambahnya jumlah industri pengolahanhasil perikanan

    Terlayaninya secara memadai kebutuhansarana dan prasarana produksi pengolahanperikanan

    Bertambahnya diversifikasi produk hasilpengolahan perikanan

    Meningkatnya pendapatan dankesejahteraan pelaku usaha pengolahanperikanan

    4447638750

    716665035104

    (d)Mengembangkan industri dan jasa maritim.

  • Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1234

    Bertambahnya unit industri dan jasamaritim

    Terlayaninya secara memadai infrastrukturdan sarana pendukung industri dan jasamaritim

    Meningkatnya penerimaan daerah daripengembangan industri dan jasa maritim

    Memadainya sarana dan prasaranapenunjang dipulaupulau kecil dan pulaupulau terdepan

    282

    326

    3)Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi ketiga:(a)Mengembangkan pariwisata bahari secara terpadu dan berkelanjutan.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    123456789

    Bertambahnya jenis dan jumlah pariwisatabahari (termasuk olahraga air)

    Bertambahnya jumlah destinasi wisata bahari(termasuk olahraga air)

    Bertambahnya event wisata bahari dan olahragaair berskala daerah (provinsi) nasional maupuninternasional

    Bertambahnya jumlah dan meningkatnyakualitas sarana dan prasarana pendukungpariwisata bahari dan olahraga air

    Bertambahnya jumlah dan meningkatnyakualitas promosi bahari dan olahraga air

    Bertambahnya jumlah dan meningkatnyakapasitas/kapablitas penggiat pariwisata bahari

    Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraanpenggiat pariwisata bahari

    Bertambahnya event wisata budaya berskaladaerah (provinsi), nasional maupun internasional

    Bertambahnya jumlah dan meningkatnyakualitas sarana dan prasarana pendukungpariwisata budaya

    76200136

    974124612

    (b) Mengembangkan wisata berbasis keunggulan daerah sebagai kawasanbisnis, perdagangan bebas dan industri di Batam, Bintan dan Karimun.Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIANKINERJA

    KondisiAwal

    KondisiAkhir

    123

    Meningkatnya aktivitas dan event MICES (meetings incentiveconverens exhibitions/evenst and sport)

    Bertambahnya jumlah dan meningkatnya kualitas sarana

    16

    40

  • 4 dan prasarana pendukung kegiatan MICES

    Bertambahnya jumlah penggiat bisnis, investor, organizerdan pengunjung baik domestik mapun mancanegara dalamrangka MICES

    Terlayaninya secara memadai kebutuhan sarana produksiBBM dan es untuk operasional penangkapan

    Pengembangan stasiun/unit

    Pengisian BBM untuk nelayan

    Pengembangan pabrik es untuk

    nelayan

    247

    357

    (4) Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi keempat :

    (a)Meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian.

    Sasaran :

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12345

    Teridentifikasi dan berkembangnyakomoditaskomoditas penting (unggulan,strategis dan prospektif) tanaman pangandan hortikultura

    Berkembangnya sentrasentra produksipertanian tanaman pangan, holtikultura,perkebunan dan peternakan yang didukungsarana dan prasarana wilayah yangmemadai

    Agropolitan

    RPH

    RPU

    Populasi luas sawah

    Populasi ternak

    Berkembangnya kapasitas kelembagaanmasyarakat pertanian (tanaman pangan,holtikultura, perkebunan dan peternakan)termasuk kelembagaan usahanya

    Optimalnya sistem dan kelembagaanpenyuluhan bagi petani dan pelakuagribisnis tanaman pangan

    Meningkatnya produksi dan produktivitaspetani dan peternak

    0022

    32143001.31

    42.81

    1277

    152375002.50

    73.59

    (b)Memperkuat kelembagaan penyuluh pertanian.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 0.14 0.35

  • Memadainya rasio tenaga penyuluhpertanian lapang (PPL)

    (c)Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pertanian.

    Sasaran:

    NO SASARANCAPAIAN KINERJA

    KondisiAwal

    KondisiAkhir

    1234

    Berkembangnya irigasi pertanian tanamanpangan

    Luas lahan sawah yang didukung perairan(ha)

    Rasio jaringan irigasi

    Meningkatnya kerjasama penelitian danpengembangan pertanian tanaman pangandan hortikultura dengan pemerintah pusatdan universitas

    Meningkatnya penerapan teknologi prosesproduksi pertanian tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan secara benar

    Meningkatnya mekanisasi pertaniantanaman pangan dan perkebunan

    29619.76%

    0

    0,05

    104654.29%

    3

    0,13

    (d)Mengembangkan pasar produkproduk pertanian baik dalam maupun luarnegeri.

    Sasaran:

    NO SASARANCAPAIAN KINERJA

    KondisiAwal

    KondisiAkhir

    123

    Meningkatnya aksebilitas dan konektivitasdari dan menuju sentrasentra pertanian

    Berkembangnya produk dan proses produksiramah lingkungan (ecolabelling) untuk pasarekspor Negara maju

    Berkembang dan optimalnya kelembagaanpemasaran produkproduk pertaniantanaman pangan holtikultura dan ternak

    1.252

    101.8

    25084

    104.8

    (e)Meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian daerahdan kesejahteraan masyarakat.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Meningkatnya kontribusi PDRB sektorpertanian sekurangkurangnya 20% pertahun

    Meningkatnya NTP

    3.192.446,59114.03

    5.692.446.59144.14

  • (f) Meningkatkan aksesibilitas petani dan pelaku usaha mikro, kecil danmenengah terhadap modal.

    Sasaran :

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Meningkatnya kucuran kredit produktifskala kecil menengah dari lembagakeuangan bank dan bukan bank

    174 425

    (g)Meningkatkan kapasitas tenaga kerja dan pelaku usaha.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1234

    Meningkatnya serapan tenaga kerja lokalpada usaha PMA dan PMDN

    Meningkatnya jumlah tenaga kerja localyang terampil dan bersertifikasi

    Meningkatnya kapasitas teknis danmanajerial pelaku usaha mikro, kecil danmenengah (UMKM)

    Berdayanya ibuibu rumah tangga darikeluarga miskin sebagai pelaku usahatingkat rumah tangga

    56465347025

    1

    10.0002500150021

    (h)Memperkuat kelembagaan ekonomi masyarakat.

    Sasaran :

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJA

    KondisiAwal

    KondisiAkhir

    12

    Meningkatnya jumlah koperasi yang aktifdan sehat

    Berkembang dan optimalnya Badan UsahaMilik Desa (BUMDES)

    1.3090

    1.5007

    (5) Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi kelima :

    (a) Meningkatkan ketersediaan utilitas dasar khususnya air bersih dankomunikasi.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Meningkatnya coverage area telekomunikasiseluler

    Meningkatnya ketersediaan air bersih

    Kapasitas produk air (liter/detik)

    NA5.464.311,00

    37,74%

    10012.501.019,88

    68,87%

  • Proporsi rumah tangga dengan aksesberkelanjutan terhadap air minum layak(perkotaan dan perdesaan)

    (b)Meningkatkan ketersediaan sumbersumber energi khususnya listrik dangas

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Meningkatnya rasio ketersediaan daya listrik NA 3.000

    (c)Meningkatkan infrastruktur pendukung FTZ.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1234

    Meningkatnya panjang jaringan jalan

    Tersedianya pelabuhanpelabuhan utama (hub ports)berstandar internasional untuk mengoptimalkanpeluang jasajasa maritim

    Jumlah pelabuhan internasional

    Jumlah pelabuhan barang internasional

    Memadainya infrastruktur untuk menunjang fungsiBatam sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

    Pelabuhan perintis

    Bandara perintis

    Pelabuhan samudera

    Meningkatnya kerjasama dan koordinasipengembangan FTZ dengan pemerintah pusat

    DK dengan BPK

    NA742214

    19.3701165434

    (d)Mengurangi disparitas antar wilayah melalui pemerataan infrastruktur.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Memadainya infrastruktur untuk menunjangfungsi Pusat Kajian Wilayah (PKW) danPusat Kegiatan Lokal (PKL) utamanyadidaerahdaerah tertinggal (KabupatenNatuan dan Anambas)

    Menurunnya angka indeks disparitas antarwilayah (kabupaten/kota)

    20.28

    50.20

    (6) Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi keenam :

    (a)Meningkatkan tingkat pendidikan formal masyarakat.

  • Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1234

    Meningkatnya angka ratarata lama sekolah

    Meningkatnya angka pendidikan yangditamatkan

    Angka tamat SD (%)

    Angka tamat SMP (%)

    Angka tamat SMA (%)

    Meningkatnya angka melanjutkan (AM) dariSD/MI ke SMP/MTs

    Meningkatnya angka melanjutkan (AM) dariSMP/MTs ke SMA/SMK/MA

    923,917,68,191,491,6

    123025159493

    (b)Meningkatkan kualitas dan pemerataan sarana dan prasarana pendidikankhususnya didesadesa.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Meningkatnya angka persentase sekolahdengan kondisi bangunan baik

    Meningkatnya rasio ketersediaan sekolahterhadap penduduk usia sekolah

    70,256

    94%200

    (c)Meningkatkan pemerataan distribusi tenaga guru, terutama pada daerahdaerah diluar ibukota kabupaten/kota.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Meningkatnya rasio guru terhadap murid

    Meningkatnya rasio guru terhadap muridperkelas

    79,900,05

    760,15

    (d)Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.

    Sasaran:

    NO SASARANCAPAIAN KINERJA

    KondisiAwal

    KondisiAkhir

    1 Meningkatnya jumlah guru yang memenuhikualifikasi S1/DIV

    36,8 65

    (e)Meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan pencari kerja.

    Sasaran:

  • NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Meningkatnya rasio daya serap tanaga kerjalokal

    6.957 16.500

    (f) Meningkatkan penguasaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan danteknologi.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Meningkatnya aksesbilitas masyarakatterhadap internet

    Meningkatnya aksesbilitas dan kualitasperpustakaan/taman baca

    Jumlah perpustakaan

    Jumlah pengunjung perpustakaan

    1,13441

    47.235.869

    1,65710

    >50 juta

    (g) Melengkapi jumlah dan meningkatkan pemerataan distribusi tenagakesehatan sehingga menjangkau seluruh masyarakat.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    123

    Meningkatnya rasio dokter per satuanpenduduk

    Meningkatnya rasio bidan per satuanpenduduk

    Rasio tenaga medis per 100.000 penduduk

    Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang memilikikompetensi kenidanan (%)

    Meningkatnya aksesbilitas masyarakatterhadap layanan kesehatan

    Rasio RS per 10.000 penduduk

    Rasio puskesmas per 10.000 penduduk

    23/100.00064,897,2

    0.14/10.0003,72

    40/100.0006699

    0.16/10.0004

    (h) Melengkapi Puskesmas dan Pustu dengan sarana dan prasarana yangmemadai.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Meningkatnya kualitas pelayananPuskesmas dan Pustu

    61,25 75,07

    (7) Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi ketujuh :

  • (a) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Meningkatnya capaian outcome daripelaksanaan anggaran

    WDP WTP

    (b) Meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan tata kelola pemerintahanyang baik, bersih dan bebas dari KKN.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Pengelolaan keuangan daerah mendapatkanopini Wajar Tanpa Pengecualian/WajarDengan Pengecualian

    Nilai efektifitas dan efisiensi kerja (EJ)sekurangkurangnya 0,70

    WDP0,65

    WTP0,70

    (c) Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM)sekurangkurangnya 3,00

    2,74 3,00

    (8) Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi kedelapan :

    (a)Meningkatkan pengarusutamaan gender dalam pembangunan.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    123456

    Meningkatnya tingkat partisipasi perempuandalam pembangunan

    Meningkatnya indeks pembangunan gender(IDG)

    Meningkatnya indeks pemberdayaan gender(IPG)

    Menurunnya rasio KDRT

    Berkurangnya tindak kekerasan terhadapperempuan

    Meningkatnya jumlah kasus pengaduankekerasan perempuan yang diselesaikan

    13,366,8548,52

    20,95%

    421

    2070,560,712%

    444

  • (9) Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi kesembilan :

    (a) Memberantas praktekpraktek penangkapan ikan yang tidak ramahlingkungan.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    1 Berkurangnya praktekpraktek penangkapanikan illegal

    49 0

    (b) Meningkatkan kualitas ekosistem pesisir dan laut.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Berkurangnya kasuskasus pencemaran laut

    Ditetapkannya kawasankawasan suakaalam laut dan DPL (Daerah PerlindunganLaut)

    3032

    036

    (c) Memulihkan dan menjaga kawasan hutan darat dan kawasan bekaspertambangan.

    Sasaran:

    NO SASARAN CAPAIAN KINERJAKondisi

    AwalKondisiAkhir

    12

    Bertambahnya kegiatan rehabilitasi hutandan lahan kritis ratarata

    Ditetapkannya kawasankawasan hutanlindung, suaka alam dan cagar alam

    3.05275.029,02

    15.000120.834,99

    B.PERJANJIAN KINERJA

    Sehubungan dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, InstruksiPresiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan korupsi, danPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan PenetapanKinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Penetapan Kinerja atau Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalahmerupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untukmencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahu tertentu

  • dengan mempertimbangkan sumberdaya yang akan dikelolanya. Tujuanpenetapan kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dankinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanahdengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalanpencapaian tujuan dan sasaran suatu organisasi, menciptakan tolok ukurkinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberianpenghargaan reward and punishment.

    Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah membuat penetapan kinerjatahun 2012 sebagai tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja sampai denganakhir tahun 2012.

    PENETAPAN KINERJA

    TINGKAT PEMERINTAH PROVINSI

    Provinsi : KEPULAUAN RIAU

    Tahun Anggaran : 2012

    No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

    (1) (2) (3) (4)

    Satuan Target

    1 Peningkatan Kualitas dan Jangkauan Layanan Pendidikan dan

    1. Peningkatan mutu pendidikandan kesehatan di KepulauanRiau, dan memperluasjangkauan layananpendidikan dan kesehatanbagi masyarakat pesisir danmasyarakat hinterland

    1.1 Persentase Peningkatanmutu pendidikan anakusia dini

    % 11.1

    1.2 Persentase Peningkatanmutu pendidikan dasarsembilan tahun

    % 95.4

    1.3 Persentase Peningkatanmutu pendidikanmenengah

    % 93

    1.4 Persentase Peningkatanmutu pendidikan nonformal

    % 13

    1.5 Persentase Peningkatanmutu mutu pendidikan

    % 36.9

    1.6 Persentase Peningkatanmutu programpendidikan tinggi

    % 61

    1.7 Jumlah sarana danprasarana kesehatanmasyarakat

    Unit 3

    2. Peningkatan capaian indikatorbidang pendidikan dankesehatan

    2.1 Persentase Peningkatana alatalat kesehatanrumah sakit

    % 90

    2.2 Ratarata angkaHarapan Hidup

    Tahun 70.4

    3. Percepatan pencapaian targetMDG's bidang kesehatan

    3.1 Persentase Peningkatanmutu kesehatan dangizi masyarakat

    % 86

  • 3.2 Persentase penurunanangka kesakitan,kematian dankecacatan akibatpenyakit

    % 4

    4. Peningkatan kesejahteraantenaga pendidik dankesehatan

    4.1 Persentase peningkatanmutu dan penyebarantenaga kesehatan

    % 69

    2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Peningkatan Pemanfaatan Sumber DayaKelautan dan Perikanan serta Industri Pengolahan dan Pariwisata

    1. Peningkatan pertumbuhanekonomi daerah danpenurunan angka kemiskinan

    1.1 Persentase peningkatankualitas kelembagaankoperasi

    %65

    1.2 Kelompok usahaekonomi masyarakat diPerdesaan

    Kelompok 115

    1.3 Persentase peningkatanpemasaran hasilproduksi peternakan

    % 2%

    1.4 Persentase perluasandan pengembangankesempatan kerja

    % 66

    2. Peningkatan industripengolahan skala besar untukkawasan FTZ danmengembangkan industripengolahan yang berbasispemberdayaan masyarakat disektor kelautan dan perikanan

    2.1 Persentase peningkataninvestasi di ProvinsiKepulauan Riau

    % 20

    2.2 Persentase peningkatanperanan ekspor barangdan jasa dalammeningkatkanpertumbuhan ekonomidaerah

    % 80

    2.3 Persentasepengembangan industrikecil dan menengah

    % 80

    3. Percapatan Pembangunan Infrastruktur Dasar, Lingkungan Hidup dan PusatPemerintahan Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Masyarakat

    1. Mengurangi kesenjanganpembangunan antar daerah,dengan mempercepatpembangunan infrastrukturdasar

    1.1 Persentase Peningkatansarana dan prasaranatransportasi laut

    % 70

    1.2 Persentase Penanganankawasan pemukiman,dan kawasan pedesaan

    % 70

    2. Berkurangnya kerusakanlingkungan akibatpembangunan danpemanfaatan tambang

    2.1 Persentase Peningkatanpengendalianpencemaran danperusakan lingkunganhidup

    % 75

    2.2 Luas rehabilitasi hutandan lahan daerahProvinsi KepulauanRiau

    Ha 60.52

    4. Pemanfaatan Potensi Pulau Terdepan serta Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahanyang Baik dan Bersih

  • 1. Mengembangkan potensi diPulau Terdepan sesuai denganidentifikasi potensinyamasingmasing

    1.1 Jumlah daerahpengembangan wilayahperbatasan

    Kabupaten/

    Kota

    5

    1.2 Jumlah pembinaanterhadap nelayan danmasyarakat pesisirdalam keikutsertaanmengelola sumberdayakelautan danperikanan.

    RTP 1001

    2. Peningkatan persentase PADdalam pembangunan daerahserta tercapainya kondisiwajar tanpa pengecualiandalam audit keuangan daerah

    2.1 Persentase peningkatanPAD dari sektorinternal dan eksternal

    % 30

    2.2 Persentase peningkatanSDM aparatur diBidang Promosi danPenanaman Modal

    % 75

    2.3 Peraturan Daerah,pedoman, dan juknisterkait pengelolaankeuangan daerah

    Peraturan 16

    3. Peningkatan kualitaspelayanan publik

    3.1 Persentase pencapaianpemerintahan yangbaik, bersih dan bebasKKN di wilayahPemerintah ProvinsiKepulauan Riau

    % 40

    5 Peningkatan Pelayanan dan Perlindungan Sosial melalui Pemberdayaan Masyarakat,Perempuan dan Perlindungan Anak

    1. Peningkatan pelayanankesejahteraan sosial dimasyarakat dan peningkatanpemberdayaan masyarakatdalam membangun desa

    1.1 Persentase Peningkatankualitas kehidupanKomunitas AdatTerpencil

    % 75

    1.2 Persentase Peningkatanperlindungankesejahteraan sosialdan anak

    % 35

    1.3 Jumlah Pengurus yangmampu dan terampildalam lembagaorganisasikemasyarakatan

    Orang 301

    2.Penguatan peran kelembagaandesa

    1.4 Jumlah desa yangmemenuhi sarana danprasarana infrastrukturdasar

    Desa/

    Kelurahan

    184

    2.1 Persentase PeningkatanKesetaraan danKeadlian Gender

    % 67.8