abstrak

2
Aplikasi Geostatistik dan Metode-Metode Interpolasi Nilai Pada Data Anomali Residual Gaya Berat di Lapangan Panas Bumi Iyang-Argopuro, Indonesia Naufal, F. *, Sabrina, B.M. *, Pebrian, E. * * Departmen Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung e-mail: [email protected] Abstrak Kawasan lapangan panas bumi Iyang-Argopuro telah diteliti oleh Pertamina Geothermal Energy sejak 1987, penyelidikan terbaru oleh Darman, dkk., menyatakan kawasan ini memiliki prospek mencapai 200 MW. Umumnya, penyelidikan tersebut dilakukan secara terpadu menggunakan metode geologi, geofisika, dan geokimia. Penelitian ini membahas analisis data anomali gaya berat pada lapangan panas bumi Iyang-Argopuro, Jawa Timur, Indonesia. Data geofisika berupa data anomali gaya berat dari penelitian terpadu oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral ini akan dianalisis menggunakan beberapa metode interpolasi geostatistik, yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih akurat dari interpolasi yang telah dilakukan. Selain untuk mengetahui metode geostatistik yang paling cocok, analisis ini juga akan memberikan gambaran mengenai penyebab anomali yang terdeteksi dari data. Data yang digunakan merupakan data anomali gaya berat melalui observasi lapangan pada 71 titik stasiun. Data diolah dengan metode EDA melalui perangkat lunak R dan Microsoft Excel, selanjutnya menggunakan perangkat lunak ILWIS 3.3 Academic dan Surfer dilakukan analisis dan interpolasi dengan membuat model variogram, model variogram paling cocok untuk data ini adalah model circular dengan lag 250 m, range 1500 m dan sill 10.5. Sedangkan interpolasi data menggunakan beberapa metode di antaranya moving average dengan linear decrease, inverse distance, dan ordinary kriging. Penggunaan beberapa metode ini adalah untuk membandingkan hasil interpolasi yang paling representatif terhadap keadaan geologi kawasan ini. Interpolasi ordinary kriging adalah yang paling representatif untuk menggambarkan kawasan penelitian Iyang Argopuro yaitu penggambaran geometri anomali negatif yang menunjukkan bidang sesar atau rekahan. Referensi: Darma, S., Harsoprayitno, S., Setiawan, B., Hadyanto, R. S., Soedibjo, A. W., Ganefianto N., Stimac, J. 2010. Geothermal Energy update: Geothermal Energy Development and Utilization in Indonesia. Nainggolan, S. S., Sastranegara, RM. T., Raharjo, I. B. 2015. Volcanic Neck of Mount Iyang Argopuro Revealed from Gravity Study. Proceedings World Geothermal Congress 2015, Melbourne, Australia.

description

sari buat dikirim

Transcript of abstrak

Page 1: abstrak

Aplikasi Geostatistik dan Metode-Metode Interpolasi Nilai Pada Data Anomali Residual Gaya Berat di Lapangan Panas Bumi Iyang-Argopuro, Indonesia

Naufal, F. *, Sabrina, B.M. *, Pebrian, E. ** Departmen Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

e-mail: [email protected]

Abstrak

Kawasan lapangan panas bumi Iyang-Argopuro telah diteliti oleh Pertamina Geothermal Energy sejak 1987, penyelidikan terbaru oleh Darman, dkk., menyatakan kawasan ini memiliki prospek mencapai 200 MW. Umumnya, penyelidikan tersebut dilakukan secara terpadu menggunakan metode geologi, geofisika, dan geokimia. Penelitian ini membahas analisis data anomali gaya berat pada lapangan panas bumi Iyang-Argopuro, Jawa Timur, Indonesia. Data geofisika berupa data anomali gaya berat dari penelitian terpadu oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral ini akan dianalisis menggunakan beberapa metode interpolasi geostatistik, yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih akurat dari interpolasi yang telah dilakukan. Selain untuk mengetahui metode geostatistik yang paling cocok, analisis ini juga akan memberikan gambaran mengenai penyebab anomali yang terdeteksi dari data. Data yang digunakan merupakan data anomali gaya berat melalui observasi lapangan pada 71 titik stasiun. Data diolah dengan metode EDA melalui perangkat lunak R dan Microsoft Excel, selanjutnya menggunakan perangkat lunak ILWIS 3.3 Academic dan Surfer dilakukan analisis dan interpolasi dengan membuat model variogram, model variogram paling cocok untuk data ini adalah model circular dengan lag 250 m, range 1500 m dan sill 10.5. Sedangkan interpolasi data menggunakan beberapa metode di antaranya moving average dengan linear decrease, inverse distance, dan ordinary kriging. Penggunaan beberapa metode ini adalah untuk membandingkan hasil interpolasi yang paling representatif terhadap keadaan geologi kawasan ini. Interpolasi ordinary kriging adalah yang paling representatif untuk menggambarkan kawasan penelitian Iyang Argopuro yaitu penggambaran geometri anomali negatif yang menunjukkan bidang sesar atau rekahan.

Referensi:

Darma, S., Harsoprayitno, S., Setiawan, B., Hadyanto, R. S., Soedibjo, A. W., Ganefianto N., Stimac, J. 2010. Geothermal Energy update: Geothermal Energy Development and Utilization in Indonesia.

Nainggolan, S. S., Sastranegara, RM. T., Raharjo, I. B. 2015. Volcanic Neck of Mount Iyang Argopuro Revealed from Gravity Study. Proceedings World Geothermal Congress 2015, Melbourne, Australia.

Noreus, J. P., Nyborg, M.R., Hayling, K.L. 1997. The Gravity Anomaly Field in the Gulf of Bothnia Spatially Characterized form Satellite Altimetry and In Situ Measurements. Journal of Applied Geophysics 37 hal. 67-84

Keyword : Gaya Berat, Geostatistik, panas bumi, Iyang-Argopuro, Indonesia