ABSTRAK 2005

download ABSTRAK 2005

of 184

Transcript of ABSTRAK 2005

1Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 1Andadari, Lincah Pengaruh residu beberapa insektisida pada daun murbei (Morus cathayana H.) terhadap rendemen pemeliharaan dan mutu kokon ulat sutera (bombyx mori L.) = Residual effect of some insecticides of mulberry leaves Morus cathayana H. on survival rate and cocoon qualityofBombyxmoriL/ LincahAndadari.--JurnalPenelitianHutandanKonservasi Alam : Vol.II No.2 ;Halaman 149-156 , 2005 Penelitian pengaruh residu berbagai insektisida pada pakan (Morus sp.) terhadap rendemenpemeliharaandanmutukokonulatsuteraBombyxmoriL.dilaksanakanpada bulanOktobersampaidenganDesember2003diruangpemeliharaanulatsuteraPusat PenelitiandanPengembanganHutandanKonservasiAlamBogor.Sebagaibahan penelitiandipergunakanulatsuterabivoltinehasilpersilangan(Fl).Ulatdiberimakan daun murbei yang telah dan yang tidak disemprot insektisida sesuai dengan perlakuan. Dalam penelitian ini dipergunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan berupa 3 perlakuaninsektisidadankontrol,masing-masingperlakuandiulang4kali.Hasil penelitianmenunjukkanbahwaresiduinsektisidatidakberpengaruhterhadap rendemenpemeliharaandanbobotkokontetapiberpengaruhterhadapbobotkulit kokondanpersentasekulitkokon.Untukpengendalianhamamurbeisebaiknya digunakan insektisida yang mempunyai selang waktu residu yang pendek 16 hari setelah penyemprotan insektisida, daun murbei aman dipergunakan sebagai pakan ulat sutera. Kata kunci: Insektisida, murbei, Bombyx mori L., kokon Andadari, Lincah Pengaruh cendawan mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan stek murbei (Morus alba varKanva-2L)=Effectofarbuscularmycorrhizafungitocuttinggrowthofmulberry (MorusalbavarKanva-2L.)/LincahAndadari,RagilSBIrianto.--JurnalPenelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.3 ;Halaman 269-275 , 2005 KendaladalamusahapersuteraanalamdiIndonesiaadalahmasihrendahnya produktivitasdaunmurbeidankokonulatsutera,sehinggapenghasilanyangdiperoleh masyarakatmasihrendah.Olehkarenaitu,usahauntukmeningkatkanproduksidaun murbeiperluterusdilakukan,antaralainmelaluipeningkatanteknikpemeliharaan tanamanmurbei.Peningkatanproduksidaunmurbeidapatdilakukandenganberbagai caraantaralainpemuliaan,budidayasepertiperbanyakanbibitdenganstekdan penerapanbioteknologi.PengembangantanamanmurbeiterutamadiluarPulauJawa seringkali mengalami kegagalan terutama pada lahan lahan marjinal. Untuk mengatasi masalahtersebutdiatas,penggunaaninokulanCendawanMikorizaArbuskular(CMA) dalam perbanyakan bibit dengan cara stek merupakan salah satu bioteknologi yang perlu diterapkan.Penelitianpenggunaanmikorizapadastektanamanmurbeimenggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan dan ulangan sebanyak delapan kali.HUTAN DAN KONSERVASI ALAM Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 2Hasilpercobaanmenunjukkanpersentasetumbuhdanjumlahdaunantaratiap perlakuantidakmenunjukkanperbedaanyangnyatanamuninokulasidenganGlomus aggregatum menunjukkan peningkatan persentasi tumbuh sebesar 16% dan jumlah daun sebesar30%dibandingkandengankontrol.Pegaruhmikorizapadastekmurbei memberikan perbedaan yang nyata pada parameter panjang akar dan berat akar. Kata kunci:Murbei, inokulasi, mikoriza, pertumbuhan Antoko, Bambang S. Keragamanjenistumbuhandantingkatkesuburantanahpadabeberapasistem pengelolaanperladanganberpindahdizonapenyanggaTamanNasionalBukitTiga Puluh=SpeciesdiversityatshiftingcultivationregimesinbufferzoneBukitTigaPuluh National Park / Bambang S. Antoko dan Asep Sukmana. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Vol.II No.2 ;Halaman 113-125 , 2005 Penelitianinidilakukanuntukmengetahuidampaksistempengelolaan perladanganberpindahterhadapkeragamanjenistumbuhandantingkatkesuburan tanah di zona penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Pengamatan dilakukan pada jenis-jenis vegetasi menurut perkembangan sistem perladangan berpindah yang dilakukan oleh masyarakat pada lokasi penelitian yaitu tipe ladang bera satu tahun, tipe ladang bera duatahun,dantipeladangberatigatahun,dansebagaipembanding/kontroldiamati pula jenis-jenis vegetasi di kawasan bekas tebangan. Analisa vegetasi dilakukan dengan menghirungIndeksNilaiPenting(INP)danasosiasiantarjenis.Dilakukanpula pengambilan enam buah sampel tanah secara purposif pada masing-masing lokasi untuk mengetahuikondisitanahtersebutsecara umum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe ladang bera tiga tahun mempunyai keragaman jenis tumbuhan yang relatif lebih baik dibandingkandenganduasistempengelolaanperladanganberpindahlainnya.Namun demikian,hasilpenelitianjugamemperlihatkanbahwasemuasistempengelolaan menunjukkanpenurunankeragamanjenistumbuhanyangnyatajikadibandingkan dengankawasanbekastebanganyangrelatiftidakterganggukondisinyaolehaktivitas berladang. Katakunci:Keragamanjenistumbuhan,sistempengelolaanperladangan berpindah Anwar, Chairil Teknologi rehabilitasi lahan mangrove terdegradasi / Chairil Anwar. -- Prosiding Ekspose Hasil Litbang Hutan dan Konservasi Alam : Halaman 53-64 , 2005 Lajukerusakankawasanmangrovedalamduadekadebelakanganini begitupesat(kehilangansekitar2,15jutahadalam21tahun).Keadaaninitidak seimbangdenganlajupemulihannyayaituhanyakuranglebih1.578ha/tahun, berdasardataStatistikKehutananIndonesia,2004selamalimatahun.Persentase Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 3tumbuhnyajugadilaporkansangatrendah.Untukdatapenanamanmangrovedi SulawesiSelatantahun1999sajahanyamencapaipersentumbuhsebesar24,3%. Mangrove Sumatera Selatanyang luas kawasannya 558 ribu ha dan non kawasannya 495 ribu ha, dengan kondisi 75 % dalam keadaan rusak berat hingga rusak sedang, realisasipenanamanmangrovenyaselamalimatahunterakhir(1999-2003)hanya mencapai200ha.Hasil-hasilpenelitianyangberkaitandenganteknologi rehabilitasihutanmangrove,khususnyayangberkaitandenganteknikpenanaman mangrove disajikan dalam tulisan ini. Untuk penyiapan bibit disajikan cara pemungutan danpengenalanciribuahmatang.Untukpembibitandisajikancarapenyiapandan pembuatanbedengsertacarapembibitannya.Untukpenyiapan-tanamandisajikan carapemilihanjenis,persiapanpenanaman,danpengangkutanbibit.Untukcara penanamandisajikancarapenanamanmelaluibibitmaupunlangsung,sertateknik-teknikpenanamanpadakondisitapakkhusus,sepertiberombakdanberlumpur dalam. Kata kunci:Mangrove, pembibitan, penanaman, rehabilitasi, Sumatera Selatan Aswandi Modelpendugaanvolumebatangberdiridenganintegrasifungsitaperjenismeranti (Shoreaspp):studikasusdiHPHPTKiangNamDevelopmentIndonesiaSumatera Utara=Estimationmodelofstandingtreevolumeusing integrationof taperfunctionfor meranti(Shoreasp):CasestudyinforestconsessionerPTKiangNamdevelopment IndonesiaNortSumatera/ Aswandi,DarmawanEdydanDodoASuhada.--Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.1 ;Halaman 11-19 , 2005 Beragamnyabentukpohonmembatasipenggunaanlabelvolumedanangka bentuk batang dalam pendugaan volume pohon dengan jenis dan lokasi tertentu. Angka bentuk0,7yangumumnyadigunakandalaminventarisasihutancenderung menghasilkanpendugaanvolumeyangbias,khususnyabagibentukbatangyang tidak linear. Studi ini bertujuan untuk menemukan suatu model penduga volume pohon berdiriyanglebihakuratdenganmenggunakanpendekatanintegrasifungsitaper. Berdasarkanpengukuran424seksibatangdari89pohoncontoh,diperolehfungsi taper dan pendugaan volume pohon berdiri sebagai berikut: , 1 21 , 0 1 542 , 0 652 , 02|.|

\| |.|

\| + =HhHhDdand 105 4 3 220088 , 0 0127 , 0 1328 , 0 12 , 0 968 , 041hhHhHhHhHhHhD Vbt(((

|.|

\|+|.|

\|+|.|

\||.|

\||.|

\|= tdimanad : diameterpadaketinggiank,D:diametersetinggidada,h : ukurantinggi pohonpadatitiktertentu,danH:tinggitotalkayupertukangan.Pendugaanvolume pohonberdirijenismeranti(Shoreaspp.)menggunaanintegrasifungsitaper Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 4menghasilkanpendugaanyangmemilikiakurasitinggidanfleksibilitasdalam pelaksanaannya. Kata kunci: Volume pohon, model, fungsi taper, angka bentuk, tabel volume Aswandi Model pertumbuhan dan hasil hutan tanaman Gmelina arborea menggunakan petak ukur temporerdiSumateraUtara=GrowthandyieldmodelforGmelinaarboreaplantantion using temporary sampling plots North Sumatera / Aswandi, Cica Ali. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.4 ;Halaman 349-360 , 2005 Penelitian ini bertujuan untuk membangun model pertumbuhan dan hasil jenis Gmelina arboreadiPasirMandogeSimalungunSumateraUtara.Datapengukuran12plot ukurtemporerdigunakanuntukmerumuskanmodelpendugadiameter,tinggi,jumlah pohon perhektar,luasbidangdasar,dan volumetegakan.Semuaplottersebutberada padategakanyangberumur5-8tahun.Kualitastempattumbuhdihitungmenggunakan persamaan indeks tempat tumbuh SI = H* {(1 -e237*8)/ (1 -e" 237*A)} yang dibangun berdasarkan hubunganantarapeninggidenganumurtegakan.Hasilvolumepadaumurrotasi8 tahunadalah178,74m3ha'denganMAIsebesar22,34m3ha'tahun1. Modelprediksi pertumbuhan dan hasil dibangun berdasarkan analisis dan diperoleh : a.Model dbh tegakan: \RD = 5.84 - 6.27 AA- 0.511 hi5-0.00066 Nb.Model tinggi tegakan: ln// = - 4.09 + 4.07 inA -1.46 lnB+ 1.15 In JV-1.30 lnS c.Model penduga jumlah pohon: In N= 8.80 + 0.227 inB - 0.817 ln> - 0.227 lnS d.Model luas bidang dasar AnB = 5.26 - 0.0281 S- 8.05 A1- 0.151 S/A e.Model volume: hi V= 2.02 + 0.0407 S + 0.65 AA+ 0.682 hi BModel-modeltersebutmenghasilkankurvapertumbuhanberbentuksigmoid.Hasilini mendukung prinsip-prinsip biologi perkembangan tegakan. Kata kunci: Model, pertumbuhan dan hasil, Gmelina arborea, Sumatera Utara Aswandi Modelingrowth,upgrowthdanmortalitypadahutanrawabekastebangandipropinsi Riau = Ingrowth, upgrowth and mortality models for overlogged swamp forest in province ofRiau/Aswandi.--JurnalPenelitianHutandanKonservasiAlam:VolumeIINo.4;Halaman 361-375 , 2005 Pertumbuhanhutansetelahpenebanganmerepresentasikandinamika pertumbuhantegakanmelaluipenambahanindividupohonbaru(ingrowth), peningkatan fase pertumbuhan melalui pertambahan diameter (upgrowth), dan kematian pohonpenyusuntegakan(mortality).Penelitianinibertujuanuntukmenyusunmodel penduga ingrowth, upgrowth,dan mortalityhutan rawa dengan menggunakan data seri Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 5petakukurpermanenHPHPT.IntiPronaProvinsiRiau.Modelyangdibangun menunjukkanbahwalajuingrowth,upgrowth,danmortalitydipengaruhiolehluasbidang dasartegakan,kerapatantegakan,danukuranpohon.Lajuingrowthdanupgrowth berhubungan negatif dengan luas bidang dasar tegakan, dan ingrowth dan upgrowth akan semakinrendahpadaluasbidangdasartegakanyangsemakinbesar(tegakanyang lebihrapat).Sedangkanlajumortalityberhubunganpositifdenganluasbidangdasar tegakan,sehinggalajumortalityakansemakintinggipadaluasbidangdasartegakan yang semakin besar. Katakunci:Ingrowth,upgrowth,mortality,luasbidangdasar,kerapatantegakan, model, struktur tegakan, hutan rawa Antoko, Bambang S Karakteristik habibat dan populasiwalet sarang hitam (Collocia maxima Hume, 1878) di guasungaiPinang,MandailingNatalSumateraUtara=Characteristicsofhabitatand populationofblack-nestswiflet(CollociamaximaHume,1878)insungaiPinang'scave Mandailing Natal, North Sumatera / Bambang S Antoko, Bakhdal danM Salman Zuhri. --JurnalPenelitianHutandanKonservasiAlam:VolumeIINo.4;Halaman377-385, 2005 KabupatenMandailingNatal(Madina)adalahsalahsatupemasoksarangwalet sarang hitam (Collocalia maxima Hume, 1878) di Provinsi Sumatera Utara. Namun demikian, datadaninformasimengenaihabitat,populasi,danteknikpemanenannyamasihsangat terbatas.Penelitianinibertujuanuntukmengidentifikasikarakteristikhabitat,populasi,dan teknikpemanenanwaletsaranghitam.Datayangdikumpulkanmeliputipopulasidan kebiasaan burung ini, parameter habitatnya yaitu gua Sungai Pinang dan teknik pemanenan serta produktivitas sarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu rata-rata gua berkisar antara26-28C,kelembabanantara70-80%,danintensitascahayaantara0,2-4,1foot candleatausetaradengan2,0-41luxmeter.Halinimerupakanhabitatyangsesuaibagi walet sarang hitam. Berdasarkan hasil produksi sarang pada bulan September 2002, dapat diprediksibahwajumlahpopulasiCollocaliamaximaHume,1878diguaSungaiPinang antara 90.000-120.000 pasang burung atau antara 180.000-240.000 ekor burung. Pemanenan dilakukan tiga kali dalam setahun, yaitu panen besar, panen sedang, dan panen kecil. Katakunci:Waletsaranghitam,CollocaliamaximaHume1878,guaSungaiPinang, habitat wallet Bismark, M. Modelpengukuranbiomassapopulasiprimata=Modelofprimatepopulationbiomass measurement / M. Bismark. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.5 ;Halaman 491-496 , 2005 Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 6Kualitasekosistemhutansebagaihabitatdapatdinilaidaribiomassaprimata arborealyangpergerakandansumberpakansangattergantungpadastrukturfisik tegakan.Pendugaanberatbadan(Bb)individusebagaibiomassasecaralangsungdi habitat alami dilakukan dengan mengukur gaya elestisitas cabang berdiameter kurang dari 10cmdirnanaprimatadudukatauistirahat.Penelitianinimenggunakanbekantan(Nasalis larvatus Wurmb) sebagai satwa model. Model regresi eksponensial sebagai penduga Bb (kg)denganparametergeometriktubuhyangberhubunganeratdenganberatbadan, telahdiujikanterhadappanjangbadandankepala(td,dalamcm)sertaluaspermukaan tubuh(L,dalamm2).Dalampenelitian,tddiukurpadaposisidudukbekantan.Hasil menunjukkanbahwakorelasiLterhadaptdpadajantandanbetinaberbeda.Dengan luaspermukaantubuhbetinasetengahdariluaspermukaantubuhjantan(dimorfisme seksual), nilai korelasi L dengan td adalah LO = 0.0514e0.0395td, sedangkan LP = 0.1048e0.0662td dan korelasi L dengan Bb mengikuti persamaanL = 0.1324 Bb0.67.Kata kunci: Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb), biomassa, populasi jenis Darwiati, Wida Seranganulatkantongpadabibitmerantidipersemaian=Bagwormattackonmeranti seedling nursery / Wida Darwiati, Sri Esti Intari. -- Info Hutan : Volume II No.4 ;Halaman 345-351 , 2005 Ulatkantongadalahsalahsatuhamaperusakdaunyangpotensial,yang umumnyamewabahpadamusimkemarauyangpanjang.Jenishamainimempunyai tanamaninangyangsangatbervariasimulaidaritanamanpertanian,tanamanperkebunan, dantanamankehutanan.PadabulanJulisampaidenganbulanSeptember2004,bibit Anisopteraspp.,S. stenoptera,dan 5. macrophylla dipesemaianPusatLitbang Hutan dan KonservasiAlamBogor,diserangolehhamaulatkantong.Penelitianinibertujuanuntuk mengetahui jenis ulat kantong yang menyerang bibit meranti di pesemaian, perilaku dan biologi hama,sertaakibatserangannya.Penelitianinidilakukandenganmenghitungpersentase serangan ulat kantong pada 50 bibit tanaman yang diambil secara acak, serta menghitung populasi tiap jenis ulat kantong pada 15 tanaman contoh dari total 50 bibit tanaman tersebut. Hasil identifikasi di laboratorium ternyata bibit meranti tersebut diserang oleh jenis ulat kantong yangberukuranagakbesar(Amatissasp.),dan (Pteroma sp.)ulat kantong yangberukuran agakkecil.Jumlahrata-rataulatkantongperbibitadalah:bibitAnisopteraspp.58ulat,S. stenoptera 53 ulat, dan S. macrophylla 48 ulat, dengan persentase serangan ulat pada bibit 5. anisoptera sebesar 84 %, S. stenoptera sebesar 76 %, dan S. macrophylla sebesar 60 %. Katakunci:Waletsaranghitam,CollocaliamaximaHume1878,guaSungaiPinang, habitat wallet Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 7Darwiati, Wida Ujitoksikologidaunbabadotan(AgeratumconyzoidesL)dancentemanis(Lantana camaraL)terhadaphamapenggerekpucukmahoni(Lepidoptra:Pyralidae) =Toxicology test of Babadotan (Ageratu conyzoides L) and Cente manis (Lantana camara L)leavestoshootborerofmahagony(Lepidoptera:Pyralidae) / WidaDarwiati,SriEsti Intari. -- Info Hutan : Volume II No.4 ;Halaman 353-358 , 2005 Dalam penerapan Pengendalian Hama Terpadu sebagai upaya perlindungan hutan tanaman,kegiatanpenelitianpestisidanabatiyangberasaldaritanamanmulai dikembangkankarenatidakmencemarilingkungan.Penelitianinibertujuanuntukmenguji efektifitas insektisidanabatiyangberasaldaritumbuhanbabadotan(AgeratumconyzoidesL.) dan cente manis (Lantana camara L.) terhadap hama penggerek pucuk mahoni (Hypsiphylla robustaMoore,).Dosisyangdigunakan0,5;1,0;dan1,5gramdenganrancangan percobaanAcakLengkap.DarihasilanalisiskimiayangmenggunakanalatHPLC(High PressureLiquidChromatography)diketahuibahwatumbuhanbabadotanmengandung senyawakimiadarigolonganPrecocene1,Precocene2,senyawasaponin,flavonoid, polifenol,danminyakatsiri;sedangkan tumbuhan cente manis mengandung senyawa asam lantanin atau asam triterpen dan lantaden A. Hasil uji efikasi menunjukkan bahwa perlakuan serbukdaunbabadotandengandosis0,5dan1,0gramtidakberbedanyata,sedangkan dosis 1,5 gram menunjukkan perbedaan nyata dan efektif dengan persentase kematian 15,5 %.Sedangkanperlakuanserbukdauncentemanisdengandosis0,5;1,0;dan1,5gram semuanya efektif. Kata kunci: Pestisida nabati, penggerek pucuk Hypsiphylla robusta Moore, mahoni Garsetiasih, R Studistrukturpopulasirusatotol(AxisaxisERXL)diTamanIstanaBogor=Studyof populationstructureofcitaldeer(AxisaxisERXL)intheparkofBogorpalace/R Garsetiasih, Nina Mindawati. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.1 ;Halaman 61-70 , 2005 Tujuan penelitian untuk mengetahui dinamika dan struktur populasi Rusa Totol di TamanIstanaBogor.Penghitunganjumlahrusamenggunakanmetodekonsentrasi, yaitu pengamatan dilakukan terpusat pada tempat rusa melakukan aktivitas makan dan istirahat.Untukpengamatanstrukturumurdilakukandenganpenggolonganrusa berdasarkankematangankelamindanukuranbesartubuhkedalamkelasdewasa produktif,dewasatidakprodukktif,remajahampirdewasa,remajamuda,dananak.Hasil penelitianmenunjukkanpopulasirusadiTamanIstanaBogortotal759individu(jantan 236 individu, betina 450 individu, dan anak 73 individu), kelas umur dewasa produktif 351 individu,dewasatidakproduktif54individu,remajahampirdewasa172individu,remaja muda 109 individu, dan anak 73 individu. Kepadatan populasi rusa sebesar 38 individu/ha, sedangkanberdasarkanperhitunganketersediaanpakanTamanIstanaBogorhanya dapat menampung 13 individu/ha. Hal ini menunjukkan bahwa populasi rusa yang ada di Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 8TamanIstanaBogortelahmelebihidayadukung,sehinggaperludilakukanmanajemen populasidiantaranyadenganmengeluarkannyaataurusadiTamanIstanaBogor dapat dijadikan stok untuk pengembangan Rusa Totol di tempat yang lain. Kata kunci: Rusa Totol, populasi, kelas umur, halaman Istana Bogor Garsetiasih, R. Studi potensi pakan rusa (Cervus timorensis rusa de Blainville) dipenangkaranRancaUpas,CiwideyBandungJawaBarat=Studyofdeerfeedpotency (CervustimorensisrusadeBlainville)inTheRancaUpasCaptiveBreeding,Ciwidey Bandung West Java) / R. Garsetiasih, dan N.M. Heriyanto. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.6 ;Halaman 547-553 , 2005 Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipotensipakanrusamelalui penentuandayadukungnya.PenelitiandilakukanpadabulanJulisampaiNovember 2004dipenangkaranrusaRancaUpas,CiwideyBandungJawaBarat.Pengumpulan data vegetasi pakan rusa menggunakan metode plot bujur sangkar berukuran 1 m x 1 m. Penentuanplotpertamadilakukansecaraacakyangselanjutnyasistematik,jumlahplot yangdigunakansebanyak20plot,jarakantaraplot10m.Daripenelitianditemukan beberaparumputsebagai pakanrusa. Jenisrumput tersebut yangpaling disukai secara berurutan adalah bayondah (Isachne globosa O.K.), lampuyang (Panicum repens Linn.), lameta(LeersiahexandraSwartz.),dankipahit(AnastrophuscompressusSchlechtd.). Nilai gizi hijauan pakan rusa ditunjukkan oleh kadar protein yang dikandung hijauan pakan. Kandunganproteinpakantertinggisecaraberturut-turutyaitujenisbayondahsebesar 15,53%,lampuyangan10,66%,danlametasebesar9,64%.Dayadukunghabitat pakan di penangkaran rusa Ranca Upas dengan luas 4,5 ha sebanyak 21 individu untuk musim kemarau dan 40 individu pada saat musim hujan. Kata kunci: Potensi, pakan rusa, Ranca Upas Gunawan, Hendra Nilaimanfaatekonomihidrologisdaerahaliransungaibagisektorrumahtangga, pertanian sawah, dan perikanan darat di Provinsi Gorontalo =The Economical value of hydrologicalfunctionofwatershedsingorontaloprovinceforthesectorsofhousehold, irrigatedricefield,andfreshwaterfisheriesinGorontaloProvince/ HendraGunawan, Rahayu Supriadi, dan Maryatul Qiptiyah. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Vol.II No.2 ;Halaman 135-147 , 2005 DaerahAliranSungai(DAS)memegangperananpentingdalamneracaairbagi suatu wilayah. Suplai dan kualitas air sungai, mata air, dan air tanah sangat dipengaruhi olehkeberadaanhutandidaerahaliransungai.PemanfaatanairdiProvinsiGorontalo sampaisaatinimasihkurangmemperhatikanhutandanDASsebagaisatukesatuan pengelolaan.Akibatnyatidakadapenghargaanterhadapjasahutanyangdiberikan Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 9melaluifungsihidrologisnya.Penelitianinibertujuanuntukmenaksirnilaimanfaat hidrologis DAS di Provinsi Gorontalo, khususnya untuk sektor rumah tangga, pertanian sawah,danperikanan.Wawancaraterstrukturdilakukanuntukmendapatkandata primerkonsumsiairolehpenduduk.Datasekunderdiperolehdariberbagaiinstansi terkait.Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwanilaimanfaathidrologisdaerahaliran sungai di Provinsi Gorontalo untuk sektor rumah tangga, pertanian sawah, dan perikanan mencapaihampirRp90milyarsetahun.Masalahnya,baikmasyarakatmaupuninstansi terkaitbelumsepenuhnyamenyadariartipentingkeberadaanhutandiDASsehingga penggundulanhutanmasihterusberlangsung.Meskipunbencanakekeringanbelum melanda provinsi ini tetapi bencana banjir sering melanda setiap tahun akibat hilangnya hutandiDAS.Pembuatankebijakanpengelolaansumberdayaairyangterpadusangat dianjurkan agar pemanfaatan air dapat lebih optimal dan lestari. Kata kunci: Hidrologi, daerah aliran sungai, air, hutan, Gorontalo Gunawan, Hendra Keanekaragam jenis burung di Wanariset Malili kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan = BirddiversityinmaliliresearchstationEastLuwuTimurSulawesiSelatan/Hendra Gunawan,IndraA.S.L.PPutridanMaryatulQiptiyah.--JurnalPenelitianHutandan Konservasi Alam : Volume II No.3 ;Halaman 241-250 , 2005 WanarisetMalilimerupakanpulauekosistemhutanyangterletakdiantara pemukimandanlahanbudidayasehinggamemilikiperananpentingdalammendukung konservasikehidupanliar,khususnyaburung.Penelitianyangbertujuanmempelajari kekayaandankeanekaragamanjenisburunginidilakukanmenggunakanmetodeIPA dengan lima buah titik pengamatan.Dalam penelitian ini ditemukan 30 jenis burung, di manatujuhjenisdiantaranyamerupakanburungendemikdantujuhjenisburung dilindungi.Indeks keanekaragaman jenis burung di Wanariset Malili adalah 2,7359 dan indekseveness0,8022.Sebagianbesarburungyangdijumpaimerupakanjenis terestrial dan penghuni tetap Wanariset Malili. Kata kunci:Burung, aves, keanekaragaman, wanariset Gunawan, Hendra Pengaruh perambahan terhadap vegetasi dan satwa liar di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai,ProvinsiSulawesiTenggara=Theeffectofforestencroachmenton vegetationandwildlifeinRawaAopaWatumohaiNationalPark,SouthEastSulawesi Province/ HendraGunawandanAbdullahSyariefMukhtar.--JurnalPenelitianHutan dan Konservasi Alam : Volume II No.5 ;Halaman 449-459 , 2005 TamanNasionalRawaAopaWatumohai(TNRAW)sedangmengalamitekanan akibatperambahanhutan.Perambahaninimengakibatkanrusaknyasampaihilangnya habitatyangmenyebabkanmenurunnyasampaihilangnyasatwadihabitattersebut. Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 10Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruhperambahanhutanterhadap vegetasidansatwaliardiTNRAW.Vegetasidipelajarimelaluianalisisgarisberpetak, mamaliadanreptiliadiamataidenganmetodetranseksedangkanburungdiobservasi dengan metode IPA. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perambahan menyebabkan terganggunyasampaiberubahnyaekosistemmikroakibatberubahnyastrukturdan komposisisampaihilangnyavegetasi.Perambahanjugamenyebabkanberkurangnya sampaihilangnyaruang,pakan,tempatberlindung,dantempatberaktivitassosial. Pengaruhperambahanhutanyangditerimaolehpopulasisatwaliarantaralain menurunnyapopulasi,terganggunyakesehatan,migrasi,meningkatnyapersaingan, perubahanperilaku,perubahankebiasaanmakandanjenismakanan,dan terganggunyaprosesreproduksi.Satwayangpalingberatmenerimapengaruh perambahanmerupakanjenis-jenisdilindungiyaituanoa(Bubalusdepressicornis),rusa (Cervustimorensis),monyetdigo(Macacaochreata),dankuskusberuang (Phalanger ursinus). Kata kunci: Pengaruh, perambahan, vegetasi, satwaliar, taman nasional, Rawa Aopa Gunawan, Hendra ModelZonaPenyanggaTamanNasionalRawaAopaWatumohai,diProvinsiSulawesi Tenggara=BufferZoneModelofRawaAopaWatumohaiNationalParkinSouthEast SulawesiProvince/HendraGunawan...[et.al].--JurnalPenelitianHutandan Konservasi Alam : Volume II No.5 ;Halaman 477-490 , 2005 PenelitianinibertujuanuntukmenemukanmodelpenyanggaTamanNasional RawaAopaWatumohai(TNRAW)yangsesuaidengankarakteristikbiofisik,sosial, ekonomi,danbudaya.Kriteriadanindikatoryangdigunakandiadaptasidariberbagai sumberyangsudahbanyakditerapkan.Suatusurveidenganwawancaraterstruktur, kuesioner,danchecklistdigunakanuntukmenghimpundatasosial,ekonomi,dan budaya masyarakat. Metode garis berpetak digunakan untuk menganalisis vegetasi dan transekuntukmenginventarisasisatwaliar.Hasilpenelitianmerekomendasikanmodel penyanggayangdapatmengurangiataumenghilangkantekananterhadaptaman nasionalsekaligusjugameningkatkanperekonomianmasyarakatsekitarnya.Model penyanggayangdapatberfungsidemikianadalahpenyanggaekonomidanzona pemanfaatan tradisional. Katakunci:TamanNasionalRawaAopaWatumohai,zonapenyangga,model, kriteria, indicator Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 11Gunawan, Hendra Analisis keberhasilan rehabilitasi mangrove di Pantai UtaraJawa Tengah = An Analysis onthesuccessofmangroverehabilitationintheNorthCoastofCentralJava/Hendra Gunawan dan Chairil Anwar. -- Info Hutan : Volume II No.4 ;Halaman 239-248 , 2005 Upaya rehabilitasi hutan mangrove sudah dimulai sejak tahun 1990-an namun sampai tahun2003hanyadapat terealisasi 7.890 ha, itupun dengan tingkat keberhasilan yang sangat rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui keberhasilan tanaman rehabilitasi mangrove di pantai utaraJawaTengah,khususnyatanamanRhizophoramucronatayangditanampadatahun 2002.Enampetakcontohuntukpengamatandiambildaribeberapatempatyangmewakili limakabupatenyaitu:Brebes,Pemalang,Demak,Jepara,danPati.Indikatorkeberhasilan yang digunakan adalah persentase hidup, tinggi, dan diameter tanaman. Hasil penelitian ini menyimpulkantingkatkeberhasilantanamanR.mucronataberbedadiantarapetakcontoh yang ditunjukkan oleh perbedaan tinggi dan diameter rata-rata serta persen hidup. Diameter dantinggitanamandienampetakcontohsecarastatistikberbedanyata.Sedangkan keberhasilanhidupbervariasidari23,5%sampai99,6%.Halinidapatdisebabkanoleh berbagaifaktorantaralainhamadanpenyakittanaman,ombak,gangguanternak,gangguan manusia, dan kualitas bibit yang buruk. Sedangkan diameter dan tinggi rata-rata erat kaitannya dengantingkatkesuburandankesesuaiantempattumbuhdanseranganhama.Faktornon teknisjugamenentukankeberhasilanrehabilitasimangrovediantaranyakelembagaandan kebijakan pemerintah daerah serta partisipasi masyarakat. Kata kunci:Mangrove, rehabilitasi, keberhasilan, pantai utara, Jawa Tengah Gunawan, Hendra KarakteristikperambahanhutandiTamanNasionalRawaAopaWatumohaiPropinsi SulawesiTenggara=ThecharacteristicsofforestencroachmentinRawaAopa WatumohaiNationalParkSouthEastSulawesiProvince/HendraGunawan.--Info Hutan : Volume II No.4 ;Halaman 261-272 , 2005 Sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi, banyak taman nasional mengalami tekanan akibatperambahan.Karakteristikperambahantamannasionalbiasanyaspesifikuntuksetiap lokasi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti latar belakang kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat serta kondisi biofisik wilayah dan situasi politik di daerah. Penelitian inibertujuanuntukmengetahuikarakteristikperambahankawasanTamanNasionalRawa AopaWatumohaidiSulawesiTenggara.Pengumpulandatasekunderdilakukandikantor Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan respondenkunci.Analisisdatadilakukansecaradeskriptif..Hasilpenelitianmenemukan bahwaperambahanmeningkatpesatmenjelangmasakrisisekonomidanmencapaipuncaknya padasaatteijadigerakanreformasi.Perambahdapatdikelompokkanmenjaditigaberdasarkan motivasinya yaitu pengklaim lahan adat/warisan, perambah yang sekedar menyambunghidup akibatkrisisekonomi,danperambahserakahyangbertujuanmemperkayadiri.Klaimlahan adat mencapai 22.150 ha oleh 11 kelompok masyarakat, 3.221 ha di antaranya telah diolah dan dipatok, sisanya masih berhutan. Di samping itu, juga terjadi jual beli lahan kawasan yang Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 12mencapai 3.100 ha. Luas kerusakan hutan akibat perambahan mencapai 9.233 ha atau 8,78 % dan luas kawasan taman nasional ini yang mengakibatkan terganggunya fungsi ekologis dan hidrologishutan sertahilangnyanilaiestetika.Tujuh puluhempatpersen perambah adalah pendatang yang sebagian besar merupakan Suku Bugis, sedangkan penduduk asli hanya 26 % yangterdiridanSukuMoronenedanTolaki.Berdarkanluasgarapannya,sebagianbesar perambah (52,1 %) menggarap lahan dengan luas antara 1 -2 ha, bahkan 26,3 % perambah hanya menggaraplahandenganluaskurangdari1ha.Penduduksetempatsebagianbesar menggaraplahandenganluaskurangdari2ha,sedangkanpenggaraplahanyanglebih luas umumnya adalah pendatang. Katakunci:Perambahan,kawasanhutan,tamannasional,RawaAopa,Watumohai, Sulawesi Gintings, A. Ngaloken Pembuatanbibittanamankemiriyangmudahdanresikokecil=Easyandlowriskof kemirinurseryestablisment/ A.NgalokenGintings.--InfoHutan:VolumeIINo.3;Halaman 161-165 , 2005 Penyediaanbibitdalamkualitasbaikdantepatwaktuadalahsyaratmutlak keberhasilankegiatanhutantanaman.Salahsatukendalapengembangantanaman kemiri, adalah pengecambahan benihnya karena kulit biji kemiri sangat keras (Anonimous, 1981). Untuk mengatasi masalah ini maka telah dicoba berbagai cara pembibitan tanaman kemiri.Perlakuanyangpernahdicobakanantaralainpemanasanbijisecaraterkendali yaitumeletakkanbijidiataspasirdandidalampasirsecarabergantian,meretakkanbiji denganalatjepitan,merendambijidiairmengalir,merendambijiyangakan dikecambahkan dalam larutanKNO30,2 %, menjemur biji lalu disiram pada saat biji masih panas,menanambijilangsungdilapangandanmengikirkulitbijikemiri.Pengalaman terakhirBapakMakmurdiSulawesiSelatandimulaidenganpemilihanbenih,merendambiji dalamdrumselama15hari,menjemurbijiyangsudahdirendamdalamnetyang dimasukkan ke dalam karung di bedeng, menyiram biji yang dijemur pada saat panas terik (antarajam12-13),mengumpulkanbijiyangtelahretakdanmemasukkannyakedalam polybag yang telah diisi media tanah lapisan atas, memelihara bibit sampai mempunyai enamlembardaundanbatangnyaberkayu,mencabutbibityangadadalampolybag, memasukkanbibityangtelahdicabutkedalampelepahbatangpisangsebagaialat pendingin,mengangkutbibityangadadalampelepahpisangkelokasipenanaman, memasukkannyakembalibibitcabutankedalampolybag,dansetelahbibittanaman memperlihatkankondisiyangsegarkembalimakabibitsiapuntukditanam.Cara pembibitan seperti itu akan mempercepat dan meningkatkan keberhasilan perkecambahan, menghemat biaya angkutan bibit, dan menjaga kualitas bibit kemiri. Kata kunci: Seleksi biji kemiri, perlakuan terhadap biji, penghematan biaya angkut bibit dan kualitas bibit kemiri Hadisoesilo, Soesilowati Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 13ApisnigrocinctaSmith,1861danApisceranaFab.,1793persamaandanperbedaan= ApisnigrocinctaSmith,1861andApisceranaFab.,1793similaritiesanddifferences/Soesilowati, Hadisoesilo. -- InfoHutan: Volume II No.2 ;Halaman 103-109 , 2005 Setelahmengalamiperubahanberkali-kali,akhirnyapadatahun1996dapat dibuktikan bahwa Apis nigrocincta Smith, 1861 merupakan jenis tersendiri terpisah dan ApisceranaF.,1793.Konfirmasiinidiperolehberdasarkanatasperbedaanwaktu penerbangan pejantan dari kedua jenis tersebut di lokasi yang sama. Semua peneutian dilakukan di pulau Sulawesi. Sampai saat ini A. nigrocincta baru diketemukan di Sulawesi danSangihesertadikepulauandisekitarnya.Untukmendapatkangambaranlebih jelas tentang A. nigrocincta, persamaan dan perbedaan di antara kedua jenis ini yang meliputisebaran,morfologi,strukturalatkelaminpejantan,perilakucarabesarang, waktu penerbangan pejantan, dan perilaku dalam menutup sel pejantan dipaparkan di dalam tulisan ini. Kata kunci: Apis nigrocincta, Apis cerana, waktu penerbangan pejantan, perilaku penutupan sel pejantan Hakim, Ismatul RehabilitasilahandenganpolapengelolaanhutanbersamamasyarakatdipulauJawa: StudikasusdiKPHMadiundanKPHKuningan/IsmatulHakim,SetiasihIrawantidanSylviani.--ProsidingEksposeHasilLitbangHutandanKonservasiAlam:Halaman76-90 , 2005 Program PHBM yang dikembangkan oleh Perum Perhutani merupakan salah satupolayangbaikdalammendukungkegiatanrehabilitasilahandanhutan.Dalam penerapannya di lapangan ternyata terdapat perbedaan dalam hal cara pendekatannya antara satuKPHdenganKPHlain.DiKPH Madiun,pendekatannyalangsung dengan caramengadopsipedomanyangsudahdipersiapkanolehKPHMadiunterutama dalamhalteknikmanajemennyadenganmenggunakankonsepManagement Regime(MR)atausistemplong-plongan.Demikianpuladengansistemsharinghasil kayunyadimanaPerhutanimendapatkan75%danmasyarakatmendapat25%. Sementarahasiltanamanlainnyamenjadimilikmasyarakatseluruhnya(100%).Di KPH Kuningan, konsep pengelolaan tanaman dan sistem sharing hasilnya merupakan hasilkesepakatanantaramasyarakat(ForumPHBM)denganPerumPerhutani. Harapan utama masyarakat (petani) terhadap program PHBM adalah adanya jaminan keberlanjutanpemanfaatanlahangarapandi.wilayahkerjaPerhutanidalamjangka panjang,adanyakemudahandalampengadaanmodalusaha,adanyapeningkatan produktifitas,adanyapeningkatankesejahteraankeluarga/rumahtangga (pendidikandankesehatan)danadanyakemudahandalammemperolehsaprodi (pupuk, bibit, dan obat-obatan), adanya bimbingan, pelatihan dan pendampingan dari instansiterkaitsertaadanyakemudahandalampemasaranhasilusahataninya. DalamrangkapenyempurnaanpenerapankonsepPHBMdilapangan,maka,pihak Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 14PerumPerhutaniharusdapatmemahamiberbagaiaspekkelembagaanyangadadi tingkatbawah,dalamhalinidesa.Duaaspekkelembagaanyangharusdiperhatikan adalahaspekkulturaldanstruktural.Aspekkulturalmeliputiprosesdinamikadalam masyarakat, tata nilai (maju), kepemimpinan, manajemen, kompetensi SDM, dan politik pemerintahan.SedangkanstrukturalorganisasikelembagaanPHBMharusmengikuti perkembangan kultural yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, rehabilitasi lahan denganpolaPHBMdarisisiteknologimaupunkelembagaannyasangatbersifat local specific. Kata Kunci: PHBM, sharing hasil, kelembagaan, local specific Hendalastuti R, Henti Peran asam humat dan asam oksalat dalam meningkatkan kualitas bibit Gmelina arborea = The role of humic and oxalic acid in improving the quality of Gmenia arborea seedling / Henti Hendalastuti R, Asep Hidayat. -- Info Hutan : Volume II No.4 ;Halaman 299-309 , 2005 TujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuiresponpertumbuhanbibitGmelina arboreaterhadapkonsentrasidanfrekuensipemberianasamhumatdanasamoksalat. Parameter pertumbuhan yang diamati mencakup pertambahan tinggi bibit, diameter, Berat Kering Total (BKT), Nisbah Pucuk Akar (NPA), dan Indeks Mutu Bibit (1MB). Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial dalam Acak Lengkap 2x2x3 dan kontrol dengan 20 ulangan, tiap ulangan terdiridarisatutanaman.Asamhumatdengankonsentrasi1.800 ppmrnerupakanperlakuan yangmampumeningkatkannilaiIndeksMutuBibit28,64%lebihtinggidibandingkontrol, sedangkan kombinasi konsentrasi 1.800 ppm dengan frekuensi pemberian sebanyak dua kali meningkatkan nilai 1MB 17,56 % lebih tinggi dibanding kontrol. Kata kunci: Asam humat, asam oksalat, Gmelina arborea Hendromono PenyederhanaansistemsilvukulturTPTIdihutanalamrawagambutLabuanTangga kabupatenRokanHilirRiau=SimplificationofTPTIsilficulturalsystematpeatswamp foretinLabuanAnggaRokanHilirDistrictRiau/Hendromono...[et.al].--Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.1 ;Halaman 21-35 , 2005 Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kecenderungan penurunan potensi produksi hutan alam rawa-gambut setelah dieksploitasi dengan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia(TPTI).HalinidisebabkanantaralainolehsebagianpemegangHak PengusahaanHutan(HPH)tidaksungguh-sungguhmematuhiaturanTPTI,karena aturannya dianggap terlalurumit,pengawasan olehpihak kehutanankurang,sertatidak adanyakepastianusaha.Tujuanpenelitianadalahmenyajikaninformasiilmiahsistem silvikultur TPTI yang Iebih sederhana dan praktis agar mudah dilaksanakan dan diawasi. Metodologi penelitian melalui pendekatan analisis vegetasi, potensi tegakan, pengamatan Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 15kondisilingkungan,danpencatatandatasekunder.Hasilpenelitiandiperolehkesimpulan bahwa kawasan hutan rawa-gambut Labuan Tangga didominasi oleh jenis pohon niagawi (30jenis)dansisanya(12jenis)jenispohonIain-lain.Merantibatu(Shoreauliginosa Foxw.(Sect.Mutica)umumnyamendominasitingkatpohondihutanprimerdanbekas tebangan.Permudaanalamtingkatsemaidanpancangdihutanrawa-gambutbekas tebangancukupbanyaksehinggatidakdiperlukanpenanamanpengayaan,kecualidi kawasan bekas Tempat Penimbunan Kayu Sementara (TPn), bekas jalan sarad dan jalan relperludirehabilitasi.Jumlahpohonjenisniagawidihutanprimersangatmencukupi, sedangkandihutanbekastebangancukupmemadaiuntukrotasiberikutnya,asal hutannyatidakditebangsecarailegal.Rata-ratajumlahpohonramin(Gonystylus bancanusKurtz.)dihutanrawa-gambutprimer5pohonperha,dibekastebangan2,5 pohonperha.DisarankanagarInventarisasiTegakanSebelumPenebangan(ITSP) dilakukan dekat (Et - 1) dengan waktu Inventarisasi Tegakan Tinggal (ITT). ITT dilakukan segerasetelahpenebangansuatublok(Et),pengadaanbibitbersamaandenganwaktu penebangan (Et), penanaman rehabilitasi dilakukan Et + 1, dan pemeliharaan I berupa pembebasan vertikal padaEt + 1. Apabila rel masih belum dibongkar, pemeliharaan II berupapembebasanvertikaldilakukanduatahunsetelahpemeliharaanI(Et+3). Penjarangantidakdiperlukan,karenapembebasanvertikaldapatberfungsijuga sebagai penjarangan. Kata kunci : Hutanrawa-gambut, sistem silvikultur, TPTI Hendromono Pemilihan jenis pohon untuk rehabilitasi lahan kritis / Hendromono, Herman Daryono dan Durahim. -- Prosiding Ekspose Hasil Litbang Hutan dan Konservasi Alam : Halaman 24-31 , 2005 Bencanaalamyangberupabanjir,tanahlongsor,dankekeringanyang akhir-akhiriniseringterjadisalahsatunyadisebabkanolehbanyaknyalahankritis padaDaerahAliranSungai. Untuk merehabilitasilahan kritisdi dalam maupundiluar kawasan hutan perlu adanya dukungan semua pihak, balk Departemen Kehutanan dan departemenyangterkait,instansiditingkatprovinsi,kabupatenataukota,Lembaga SosialMasyarakatmaupunmasyarakat.Kegiatanrehabilitasilahanakanlebih berhasilapabiladidukungolehilmupengetahuandanteknologiyangtepatdarihasil kegiatanpenelitiandanpengembanganmengenaijenis-jenispohonuntuklahankritis. Padalahankritisyangumumnyamempunyaitingkatkesuburanrendahdantanahnya terbuka, umumnya cocok ditanami jenis-jenis pi oner.Jeni s-j eni spi oneryangada di Indonesi adi antaranya:Acaci amangi um,A.auriculiformis,Aleuritus moluccana, Casuarina equisetifolia, C. junghuhniana, Duabanga moluccana, Eucalyptus urophylla,Melalucaleucadendron,Peronemacanescens,Pinusmerkusii,dan Schima wallichii. Kata kunci:Pemilihan jenis pohon, rehabilitasi, lahan kritis Herawati, Tuti Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 16Aplikasi metode proses hirarki analitik penentuan prioritas jenis pohon hutan rakyat: studi kasus di kecamatan Pamarican = The aplication of analitical hierarchy process for priority determinationoftreespeciesforsmallscaleprivateforestcasestudyinPamarican Subdistrict/TutiHerawati.--JurnalPenelitianHutandanKonservasiAlam:VolumeII No.1 ;Halaman 93-103 , 2005 Penentuanjenispohonmerapakansalahsatufaktorpenentukeberhasilan dalampengelolaanhutanrakyat.Dalamprosespengambilankeputusanuntuk menentukan jenis pohon diperlukan pertimbangan yang rasional dan menyeluruh. Dengan demikiankeputusanyangdihasilkandapatmemberikanjaminankeberhasilantumbuh, menguntungkan, dan sekaligus mampu menampung kepentingan berbagai pihak. Metode ataualatyangdapatdigunakanuntukpenentuanjenispohondengan mempertimbangkan berbagai aspek dan kriteria secara menyeluruh adalah PHA (Proses Hirarki Analitik). Dalam metode ini kriteriakeputusandipecahkandalamurutanhirarki, penilaiandiberikanpadasetiapkriteria,sertamenyatukan penilaian untuk menentukan pilihanyangmemilikiprioritastertinggi.Kekuatanprosesiniterletakpadarancangannya yangbersifatkomprehensif,denganmempergunakanlogika,pertimbanganberdasarkan intuisi, data kuantitatif, dan kualitatif. Teknik ini telah diterapkan untuk mendapatkan urutan prioritas pilihan jenis pohon hutan yang dike lo la rakyat di Kecamatan Pamarican. Hirarki yangdisusunterdiridariduatingkatdengansejumlahaspekdankriteria.Terdapat4 aspekyangmenjadibahanpertimbangandalampenentuanjenispohon,yaituaspek teknis,ekonomi,sosial,danlingkungan.Prioritasjenisyangdihasilkanadalahsebagai berikut:1)SwieteniamacrophyllaKingdenganbobotprioritas42,2%;2) Paraserianthes falcataria (J) Nielsen (32,2 %); dan 3) Tectona grandis Lf (25,6 %). Katakunci:Penentuan,jenispohon,prioritas,hutanrakyat,ProsesHirakiAnalitik, aplikasi Herawati, Tuti Kondisi pengeloaan LAK di Indonesia dan peluang pengembangannya di Nusa Tenggara Timur = Condition of LAC bussines in Indonesia, and its development opportunity in East Nusa Tenggara / Tuti Herawati. -- Info Hutan : Volume II No.3 ;Halaman 231-237 , 2005 Lakmerupakansalahsatukomoditashasilhutanbukankayuyangpotensial untukdikembangkan.Lakdigunakanuntukberbagaikepeluandalambidangindustridi antaranyasebagaibahanpoliturmebel,isolasilistrik,piringanhitam,tintacetak,dan pewarnamakanan.PasarlakinternasionalsaatinidikuasaiolehIndiadanThailand. Pengusahaan lak di Indonesia baru dilakukan di Jawa Timor dan Nusa Tenggara (NTT). Di Jawa Timur, pengusahaan lak dilakukan oleh Perum Perhutani secara intensif, sementara itu pengusahaan lak di NTT belum dilakukan secara profesional. Potensi pengembangan usahabudidayalakdiNTTcukuptinggidenganrata-rataproduksilakpertahunsekitar 100.000ton.Halinididukungolehkondisiiklimyangcocokuntuktumbuhdan berkembangnyatanamaninangdanseranggaseedlak.Denganpotensitersebut, pengembanganusahaseedlakdiNTTperludibinalebihlanjutdalampeningkatan Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 17produksi, kualitas, dan kelembagaan yang lebih profesional. Pembinaan dapat dimulai dari membangunproyek-proyekpercontohanpengusahaanlakdenganketerlibatan masyarakat yang tinggi. Kata kunci: Lak, serangga, tanaman inang, percontohan Herawati, Tuti Mimba(AzadirachtaindicaJuzz):tanamanmultimanfaatpotensialuntukrehabilitasi lahan/TutiHerawati.--ProsidingEksposeHasilLitbangHutandanKonservasiAlam: Halaman 135-139 , 2005 SelamatigadasawarsaterakhirpotensidankondisihutanIndonesiasemakin menurun, oleh karenanya upaya pemulihan lahan kritis semakin dirasakan urgensinya. Jenis tanaman yang dipilih untuk kegiatan rehabilitasi lahan harus memenuhi kriteria lingkungan guna tercapainyaperbaikanekosistemdandapatmemberikankontribusibagipeningkatan kesejahteraan masyarakat. Mimba memiliki keunggulan sebagai tanaman pioner yang mampu tumbuhdilahankritisyangekstrimkering.Selainitumimbajugamerupakanjenistanaman yangmemberikanbanyakmanfaatyaitudapatdigunakansebagaibahanpestisidanabati, bahanbakuobattradisional,danbahanbakuindustrikeperluanrumahtangga.Mengingat keunggulan tersebut maka mimba merupakan tanaman alternatif rehabilitasi lahan yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Kata kunci:Unggul,multimanfaat, pioner, pestisida, obat, bahan baku industri Herawati, Tuti Pengujianmutubenihpohonwangin(MelaleucabracteataLinn)/TutiHerawati,Yana SumarnadanYettiHeryati.--ProsidingEksposeHasilLitbangHutandanKonservasi Alam : Halaman 141-144 , 2005 Kegiatanrehabilitasihutandanlahanselaindilakukandenganmenanam pohonpenghasilkayu,perlujugamemperhatikanpengembanganpohonpenghasil komoditasbukankayu.SalahsatukomoditasHHBKyangmemilikipropsekpenting adalahtumbuhanpenghasilminyakatsiri.Pohonwangi(Meialeucabacteata)adalah salah satujenis pohon penghasil minyak atsiri yang dapat disuling dari daunnya, serta memilikikandunganmetyleuganolyangdapatdimanfaatkansebagaibahanpestisida nabati,bahanobat,danbahanbakuindustriparfum.Pohonwangimerupakan tumbuhaneksotyangberasaldariAustralia,tetapi telahmampuberadaptasidengankondi si di Indonesi a.Namursaatini pengembanganpohonwangibaru dilakukandibeberapalokasidalamskalakecil.Mengingatpotensinyasebagai penghasilminyakatsiriyangberpotensiekonomi,makapengembanganpohonwangi dapatdilakukandalamskalayanglebihluas.Untukitudiperlukanpenelitianyang meliputiaspekbudidayahinggapascapanen.Sebagailangkahawaldilakukan Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 18kegiatanpengujianmutubenihhasileksploitasidaribeberapapohon.indukdi Indonesia.Pelakuanyangdiberikanberupalamanyapenjemurandanmedia perkecambahan, sedangkan parameter yang diamati adalah persen kecambah. Hasil penelitianmenunjukkanbahwamediatebaikbagipresentasekecambahM. bracteata adalah pasir halus dengan persen kecambah 94,22 % dan media campuran tanahdanpasirhalus(1:1)(v:v)denganpersenkecambah94,11%.Lama penjemuran buah M. bracteata tidak berpengaruh terhadap persen kecambah benih M. bracteata. Katakunci:Hasilhutanbukankayu,minyakatsiri,budidaya,mutubenih,persen kecambah Heriansyah, Ika PotensiHutantanamanmargashoreadalammenyerapCO2melaluipendugaan biomassadihutanpenelitianHaurbentes=Shoreaplantationforestpotencyoncarbon sequestrationthroughbiomassaestimationinHaurbentesforestreseach/Ika Heriansyah dan Nina Mindawati. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Vol.II No.2 ;Halaman 105-111 , 2005 Rosothutanmemainkanperananpentingdalamsiklusekologisecaraalamidan dapatmencegahpemanasanglobaldenganmenyerapCO2dariatmosferdan menyimpannyasebagaikarbondalambentukmateriorganiktanaman(padawaktu fotosintesis)dandikenalsebagaisequestrasi.Separuhmassatanamanmerupakan karbon,sehinggasejumlahbesarkarbontersimpandalamhutansehinggahutan merupakanpenyimpankarbonterbesardidataranbumi.Penelitianmengenaipotensi hutantanamanshoreadalammenyerapkarbondilakukandiHutanPenelitian(HP) Haurbentes,melaluipendugaanakumulasivolumekayudanbiomassapadasemua tanamanshorea.Penelitiandilakukandenganmengukurdiameterpohonsetinggidada, tinggitotal,dantinggibebascabangpadasemuapohondisetiapplotcontoh.Hasil penelitianmenunjukkanbahwadiameter(145,2cm)dantinggi(50,9m)maksimum dicapai oleh jenis Shorea stenoptera Burck. umur 63 tahun. Kemampuan tanaman shorea di HPHaurbentes dalam menyerap CO2terlihat bervariasi (Tabel 1)sesuai dengan jenis dan umurtanaman.Dari7jenis,5.StenopteraBurckmenyerapCO2terbesaryangdisusul berturut-turut oleh jenis S. seminis (de Vriese) Sloot.; 5. leprosula Miq.; 5. selanica Blume; S. Palembanica Miq.; S. pinanga Scheff. dan S. stenoptera form Ardikusuma. Kata kunci: Hutan tanaman shorea, Haurbentes, biomassa, menyerap karbon Heriyanto, N.M Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 19Kajian Beberapa Aspek Ekologi Pohon Kedawung (Parkia roxburghii G. Don.) di Taman NasionalMeruBetiri,JawaTimur=StudyofEcologicalAspectsofKedawungTree (Parkia roxburghii G. Don.) at Meru Betiri National Park, East Java/ N.M. Hariyanto dan ZuraidaJurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Vol.II No.2 ;Halaman 157-166 , 2005 Penelitianinibertujuanuntukmengetahuibeberapaaspekekologipohon kedawung(ParkiaroxburghiiGDon.).PenelitiandilakukanpadabulanOktober2004 berlokasidiblokPakeman,Pringtali,danLodadiSubSeksiIIAmbulu,TamanNasional MeruBetiri(TNMB),JawaTimur.Pengumpulandatadilakukandenganmenggunakan metodepengukuranjalurberpetakdenganlebarjalur20mdanpanjang1.000m,jalur diletakkanmemotonglerengdanjumlahjalurpengamatan3jalur.Plot-plotpenelitianuntuk kedawungditetapkansecarasengajadenganmetodepurposivesamplingdimana pengukurandilakukanpadatempat-tempatyangterdapatpohonkedawung(P. roxburghii).Hasilpenelitianmenunjukkanbahwahabitatkedawung(P.roxburghii)di TamanNasionalMeruBetiribanyakdijumpaidipinggi-pinggiraliransungaidengan topografiagakcuramdengankomposisivegetasidisekitarpohonkedawungbanyak dijumpaijenis-jenisbesule(Chydenanthusexcelsus)denganIndeksNilaiPenting(INP)= 28,5%danwining(Pterocybiumjavanicum)denganINP=20,0%.Lingkunganfisik yang berkaitan erat dengan kedawung adalah suhu antara 27-30C, kelembaban udara antara50-85%,kemiringanlahanantara10-60%,danketinggiantempatdiatas permukaanlautantara10-200m.JenistanahnyayaituLatosoldenganteksturgeluh lempungandenganpHantara5,5-6,5.Jeniswining(Pterocybiumjavanicum)merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai hubungan asosiasi kuat dengan kedawung, hal ini ditunjukkandenganbesarnyanilaiIndeksOchiai,IndeksDicedanIndeksJaccard mendekatinilaisatu,danfaktadilapanganditemukansecarabersama-samadengan pohonkedawung.Pemanenanbuahkedawungolehmasyarakattidakberpengaruh burukpadapohonnyaakantetapiperludikeloladenganbaikagartidakmengganggu regenerasi.RegenerasialamipohonkedawungdiTNMBdibantuolehsatwaliar terutama buru'ng rangkong (Buceros rhinoceros) dan aliran air hujan. Kata kunci : Ekologi, kedawung (Parkia roxburghii G Don), Taman Nasional Meru Betir Imanuddin, Rinaldi Model hubungan tinggi tegakan dengan peninggi pada hutan tanaman mahoni (Swietenia mahagoniJack.)=StandheightandupperheightrelationshipmodelofSwietenia mahagoni Jack. plantation forest. -- Info Hutan / Rinaldi Imanuddin. Info Hutan : Volume II No.1 ;Halaman 47-52 , 2005 Dalamprakteklapangan,pengukurantinggipohonmerupakanpekerjaan yangrelatifsulitdanmembutuhkanbanyakwaktu.Sehubungandenganhaltersebut, perlu dicari metode inventarisasi yang meminimalkan pekerjaan pengukuran tinggi pohon tanpa mengurangi kelengkapan informasi yang hams disajikan dari kegiatan inventarisasi hutan.Penelitianinibertujuanuntukmenyusunmodelhubunganantaratinggitegakan Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 20denganpeninggitegakanpadahutantanamanmahoni.Denganterbentuknyamodel yangdimaksud,makapekerjaanpengukurantinggipohondalaminventarisasihutan dapatberkurangsangatsignifikan.Darihasilanalisisregresiyangtelahdilakukan terhadap16plotdenganumurtegakan3,9,13,dan20tahundiBantendan12plot dengan umur tegakan 3, 7, dan 20 tahun di Tasikmalaya, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara tinggi tegakan dengan peninggi pada hutan tanaman mahoni.Hasilpersamaanregresihubungantinggitegakandenganpeninggidimasing-masinglokasipenelitianadalahsebagaiberikut:Banten:M = -0,68260+0,94323Oh;R2=0,996; Tasikmalaya: H= -1,11600 + 1,01654 Oh; R2= 0,990; dimana # adalah tinggi tegakan (m), dan Oh adalah peninggi (m). Dari hasil uji keseragaman regresi menunjukkan bahwa persamaanhubunganH denganOhpadahutantanamanmahonitidakberbedanyata menurut lokasi, sehingga dapat disusun persamaan yang berlaku secara umum, yaitu H= -0,72231 + 0,95519 Oh, dengan koefisien determinasi sebesar 0,993. Kata kunci : Tinggi tegakan, peninggi, model, mahoni Intari, Sri Esti Pengendalian hama Shorea spp menggunakan insektisida biologi dan hayati = The use ofbiologicalandplantorigininsecticidesforcontrolinginsectpestonShoreaspp/Sri Esti Intari. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.1 ;Halaman 83-91 , 2005 PengendalianhamamenggunakaninsektisidahayatiBacilusthuringiensis dancukakayupinusmerupakansalahsatucarapengendalianhamayangramah lingkungan,karenasifatnyayangmudahterurai.Insektsidiajenisinitelahbanyak dikembangkandisektorpertaniandanperkebunan,sedangkandisektorkehutanan belumbanyakdilaksanakan.UntukmengendalikanhamaShoreaspp.dilakukan percobaandenganmenggunakaninsektisidahayatiyangberbahanaktifBacilus thuringiensisyangmemproduksizat-zatsangatberacunbagilarvaserangga,diantara racuniniyangpentingadalahdelta-endotoksinyangberbentukkristaldancukakayu pinusyangmengandungsenyawakimiasepertipadaumumnyainsektisidapembunuh hama.Percobaanpengendaliannyadilakukandilaboratoriumdanlapangandengan berbagai konsentrasi B. thuringiensis (1 gr/l, 2 gr/l, 3 gr/l, 4 gr/l, dan 5 gr/l) dan cuka kayu pinus(10cc/l,20cc/l,30cc/l,40cc/l,dan50cc/l),denganrancanganpercobaanRALdi laboratoriumdanRCBDdilapangan.Parameteryangdiamatiadalahpersentase kesembuhan tanaman dari serangan hama setelah perlakuan insektisida hayati Bacilus thuringiensisdancukakayupinusdalambeberapadosis.Hamayangmenyerang tanamanShorealeprosuladilapanganadalahkumbangExopholishypoleuca (Coleoptera,Melolonthidae).HamayangmenyeranganakanS.leprosuladan S.selanicadipesemaianadalahulatOrgyiasp.(Lepidoptera,Lymantriidae). PengendalianhamaulatOrgyiasp.ditingkatlaboratoriumdenganmenggunakancuka kayupinusdengantakaran50cc/ldanB.thuringiensisdengantakaran5gr/lefektif. PengendalianhamakumbangE.hypoleucayangmenyerangS.leprosuladilapangan denganmenggunakancukakayupinusdengantakaran40cc-50cc/lefektif. Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 21PengendalianhamaulatOrgyiasp.dipesemaiandenganmenggunakanB. Thuringiensis dengan takaran 4-5 gT/1 efektif. Kata kunci: Pengendalian hama, Shorea spp., Bacilus thuringiensis, cuka kayu pinus Intari, Sri Esti KemampuanmemangsakumbanglembingColeophorainarqualis(Coleoptera: Coccinellidae) padabeberapajeniskutudaun(Homoptera:Aphidiidae) = Feeding capacity ofthebeetle coloephorainaequalis(Coleoptera:Coccinellidae) ontwo species ofaphids(Homoptera:Aphidiidae) / SriEstiIntari.--JurnalPenelitianHutandan Konservasi Alam : Volume II No.3 ;Halaman 277-281 , 2005 Percobaan pemangasaan kumbang lembing Coelophora inaequalis (Coeloptera : Coccinellidae) pada kutu daun Aphis crassivora dan Rhoplasivum maydis dilakukan di laboratorium.Sejumlah kutu daun didedakan pada larva kumbang instar 1, 2, 3, dan 4 di dalam kurungan.Hasilnya menunjukkan bahwa larva instar 1 hanya makan 5 ekor kutu daunA.crassivora.Jumlahkutudaunyangdimangsameningkatpadainstarinstar berikutnya.Perilaku memangsa yang sama juga ditunjukkan pada kumbang lembing ini yangdiberipakankutudaunR.maydis. Waktuyangdipergunakanuntukmemangsa kutu daun berbeda pada setiap instar.Larva instar 1 dan 2 memangsa kutu daun lebih lama daripada instar yang lebih tua. Katakunci:Kemampuanmemangsa,Coccinellidae,Coelophorainaequalis,Aphis cassivora, Rhophalosivum maydis Intari, Sri Esti Seranggapenyerbukpadategakansengon(Paraseranthesfalcataria) = Insect pollinators to flowers of Paraseanthes falcatari/ Sri Esti Intari. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.6 ;Halaman 539-545 , 2005 Penelitianterhadapserangga-seranggapenyerbukbungasengon, Paraserianthes falcataria dilakukan di kebun sengon di Rancamaya, Bogor. Sebanyak 11 jenisseranggadiperolehdaribungasengon,terdiridariLepidoptera(2jenis), Hymenoptera(8jenis),danDiptera(1 jenis).Daripengamatanadanyaserbuksaripada badanseranggapengunjungbungasengon,seizinApisindica,berdasarkanwaktu kehadirannyamenunjukkanbahwajenisXylocopalatipesdanX.confusaadalah penyerbuk utama bunga sengon. Kata Kunci: Hymenoptera, Lepidoptera, Diptera, polinator, Paraserianthes falcataria Intari, Sri Esti Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 22PercobaanpengujiantoksisitastepungbijiAnnonaglabradanA.squamosasebagai insektisidapadalalatrumah(Muscadomestica) = Anexperimentontheefficacyof AnnonaglabraandA.squamosaSeedPowderasInsecticidestoHousefly(Musca domestica) / Sri Esti Intari. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.5 ;Halaman 431-436 , 2005 Penelitian uji tokasisitas tepung biji Annona glabra dan A. squamosa dilakukan dilaboratoriumPusatPenelitiandanPengembanganHutandanKonservasiAlam,Bogor dengantujuanadalahuntukmemperolehdosisyangefektifdalampengendalianhama menggunakaninsektisidanabati.TepungbijikeduajenisAnonamasing-masing dicampurdenganmakananlalat(susubendera:gulapasir= 1 : 1 ) dengankadar0% (kontrol), 5 %, 10 %, 15%, 20 %, dan 25 %, diberikan pada 30 ekor lalat percobaan di dalam kandang.Jumlahlalatyangmatididalamkandangdiamati,jumlahnyadihitungsetiap 6,12,24,dan48jamsesudahperlakuan.HasilnyamenunjukkanbahwatepungbijiA glabra lebih beracun terhadap lalat yang dicoba daripada tepung biji A. squamosa. Nilai LC 50untukA.glabraadalahpadakadar7,95 %dalamwaktu24jam,sedangkanuntukA. squamosa adalah pada kadar 31,6 % untuk waktu yang sama. Kata kunci; Toksisitas, Annona glabra, A. squamosa, lalat rumah, anonain Iskandar, Sofian KarakteristikpengunjungTamanWisataAlamGrojoganSewu,JawaTengah=The CharacteristicofvisitorsofTheGrojoganSewuNatureRecreationPark,CentralJava/ SofianIskandar,danEndang Karlina.--JurnalPenelitianHutandanKonservasiAlam: Vol.II No.2 ;Halaman 197-203 , 2005 PenelitiandilakukanpadabulanAgustus-September2001,dengantujuanuntuk mengetahuikarakteristikpengunjungTamanWisataAlamGrojoganSewu,sebagaisalah satuindikatordalampemanfaatankawasantersebutsecaraberkelanjutan.TamanWisata AlamGrojoganSewuterletakdiKabupatenKaranganyar,ProvinsiJawaTengah, mempunyailuas20hektar,denganfenomenaalamberupaairterjunsebagaiobyek utamanya. Komposisi pengunjung terdiri dari 57,4 % laki-laki dan 42,6 % wanita. Kelas umur pengunjung terdiri dari usia 18-26 tahun (34,1%), merupakan kelompok umur dominan; diikuti dengan kelompok umur 0-17 tahun (33,5 %), kelompok umur 27-39 tahun (17,6 %) dan di atas 40 tahun (14,8 %). Kelompok pengunjung pada umumnya adalah kelompok keluarga, selainadajugakelompokpelajardanperseorangan.SetiaphariTamanWisataAlam Grojogan Sewu dikunjungi oleh 150-200 orang, dan pada musim libur jumlah pengunjung dapatmencapai1500-2000orang.Padaumumnyapengunjungdatanguntukmenikmati fenomena dan keindahan alam air terjun serta kelompok satwaliar (kelompok monyet ekor panjang) yang sudah jinak. Fasilitas umum yang tersedia di areal wisata tersebut pada umumnyasudahmemadai.Namunadabeberapapapanpemberitahuan(signboard) yangperluditambahkan,sepertipapanlaranganuntukmembuatcoretan(grafity)dan memberi makan satwaliar. Kata kunci : Taman wisata alam, karakteristik pengunjung Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 23Iskandar, Sofian Potensi kawasanbudidayadi PantaiUtara Indramayu sebagaihabitat burungair= The Potency of production lands at Northern Shore of Indramayu, West Java as a habitat of shorebirdsspecies/SofianIskandardanM.Bismark.--JurnalPenelitianHutandan Konservasi Alam : Volume II No.5 ;Halaman 423-429 , 2005 StudipotensiekologidarilahanproduksidikawasanpantaiutaraIndramayu bertujuanuntukmengevaluasinilaipentingdarilahantersebutsebagaihabitatdalam melestarikankeanekaragamanjenisburungair.Hasilpenelitianmemperlihatkanbahwa pada tahun 1988 di daerah lahan basah di Desa Singakerta dan sekitarnya dijumpai 27 jenisburungairdimana14jenisdiantaranyamerupakanjenisburungmigran.Namun dalampengamataninihanyadijumpaidelapanjenisburungair,dimanaduajenisdi antaranya merupakan burung migran. Hampir seluruh lahan basah di Desa Singakerta dan sekitarnyatelahberubahmenjaditambakdanpersawahan.Berdasarkanhasilpenelitian inidisimpulkanbahwalahanbasahyangterdiridaritambakdanpersawahantersebut mempunyainilaifungsiesensialsebagaihabitatdariberbagaijenisburungair.Saatini perubahan habitat yang terjadi oleh adanya perubahan fungsi lahan telah mengancam keanekaragamandanpopulasijenisburungair.Karenaberbagaifungsihabitatseperti sebagaipenyediasumberpakan,tempatperlindungan,tempatberkembangbiak,dan perawatananaktelahrusakakibataktivitasmanusia.Kamimerekomendasikanbahwa seluruhlahanbasahdikawasantersebutyangmempunyainilaipentingbagi perlindungan jenis burung air di luar kawasan konservasi, sebaiknya ditetapkan sebagai daerah perlindungan khusus, dan dikelola berdasarkan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutanserta.diaturolehsuatuPeraturanDaerah(Perda).Dengandemikian kawasanlahanbasahtersebutmasihtetapdapatdikeloladandimanfaatkanoleh masyarakat,dalamrangkameningkatkanpendapatanmereka;dilainpihakkawasan tersebut juga tetap dapat sebagai habitat bagi berbagai jenis burung air. Kata kunci: Keanekaragaman jenis burung air, kawasan esensial, konservasi jenis Iskandar, Sofian KajianpemanfaatanpotensikeanekaragamanhayatidikomplekshutanTanjungLame-KarangRanjangdanPulauHandeuleum,TamanNasionalUjungKulondalamkegiatan ekowisata=TheUtilizationofbiodiversitypotenciesofTanjungLame-KarangRanjang Forest,UjungKulonNational Parkfor ecotourismactivity/ SofianIskandardanEndang Karlina. -- Info Hutan : Volume II No.3 ;Halaman 167-179 , 2005 PenelitiantentangpotensikeanekaragamanhayatidikawasanhutanTanjung Lame-KarangRanjangdanPulauHandeuleumbertujuanuntukmengetahuiberbagai potensi keanekaragaman hayati yang terdapat di kawasan hutan Tanjung Lame-Karang Ranjang dan Pulau Handeuleum yang dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata alam. Dalamhalekosistem,kawasanhutanTanjungLame-KarangRanjangdanPulau Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 24Handeuleummempunyaikekhasansebagaiekosistemhutanyangtelahmengalami suksesi puncak setelah terjadinya bencana alam Gunung Krakatau tahun 1883. Ekosistem di hutanTanjung Lame-KarangRanjangterdiridarihutanpantai,hutanmangrove,dan hutandataranrendah.KeanekaragamanjenisflorayangterdapatpadajalurTanjung Lame-KarangRanjangantaralainbayur{Pterospermumjavanicum),kigentel(Diospyros cauliflora),nibung(Oncospermatigillarria),danlangkap(Arengaobtusifolia). Sedangkanjenisfaunanyaantaralainadalahbadakjawa(Rhinocerossondaicus), banteng(Bosjavanicus),danmacantutul(Pantherapardusmelas);sertajenisprimata endemikjawa, yaituowajawa(Hylobates moloch) dan surili(Presbytis comata).Selama pengamatan, di Pulau Handeuleum dijumpai empat jenis mamalia, 12 jenis aves, dan dua jenisreptilia.Selamapengamatandikedualokasitersebut,tercatat12jenismamalia (tujuh jenis dilindungi), 25 jenis aves (sembilan jenis dilindungi), empat jenis reptilia,dan duajenisamphibia.KawasanhutanTanjungLame-KarangRanjang,sesuaidengan petazonasiTNUK,merupakankawasanhutanyangditetapkansebagaizonarimba, yangseringdikunjungiolehwisatawan,baiklokalmaupunmancanegara.Pulau Handeuleum,berdasarkanpetazonasiTNUK,ditetapkansebagaizonapemanfaatan intensif. Kata kunci: TN. Ujung Kulon, keanekaragaman hayati, pemanfaatan, ekowisata Kalima, Titi StudisebaranalamPinusmerkusiiJungh.etdeVrieseTapanuli,SumateraUtara denganmetodeclusterdanpemetaandigital=StudyofnaturaldistributionofPinus merkusii Jungh.et de Vriese in Tapanuli, North Sumatera using cluster method and digital mapping / Titi Kalima, Uhaedi Sutisna, dan Rusli Harahap. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.5 ;Halaman 497-505 , 2005 Pinusadalahsalahsatumargayangterdiriatas100 jenisdiseluruhduniadan populasijenisP.merkusiiJunghetdeVriesyangtumbuhdiIndonesiamempunyainilai ekonomitinggi,baikdarikayunyamaupungetahnya.Salahsatuhalyangpalingpenting darijenistersebutkarenatumbuhsecaraalamdanendemikdiSumatera.Studiyang dilakukanbertujuanuntukmemperolehinformasitentangsebaranalamP.merkusii Jungh.etdeVriesediwilayahhutanTapanuli,SumateraUtara.Metodeyangdigunakan adalahmetodekluster(clustermethod)yangterdiriempatplotbentuklingkaransetiap klusternyadenganjari-jari17,95msetiapplotnya.Studimenunjukkanbahwasebaran alamP.merkusiiJungh.etdeVrieseterdapatdiwilayahBukitBarisandaerah Habinsaran dan Garoga meliputi daerah-daerah Dolok Tusam, Dolok Saut, Dolok Sipirok, DolokSoanon,Situnggaling,danSuakaMargasatwaBaruman.PopulasiP.merkusii Jungh. et de Vriese tersebut tumbuh berkelompok secara terpencar pada ketinggian antara1.000msampaidengan2.000mdiataspermukaanlautdengankemiringanlahan antara45-80persen.DibawahtegakanhutanalamP.merkusiiJungh.etdeVriesedi Dolok Tusam dijumpai tanaman kemenyan (StyraxbenzoinDryand.)dengankerapatan berkisarantara19-28pohonperklusternya.Adapunkomposisijenistumbuhandi bawah P. merkusii Jungh. et de Vriese adalah Melastoma malabathricum, Symplocos sp., Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 25Schefferasp.,Calophyllumsoulattri,Castanopsisacuminatissima,Knemaconferta, dan Pandanus sp. Kata kunci: Sebaran alam, Pinus merkusii Jungh. et de Vriese, Tapanuli, Sumatra Utara Kalima, Titi IdentifikasijenistanamanrotandihutanpenelitianHaurbentesJawaBarat= IdentificationofrattanspeciesplantedinHaurbentesexperimentforestWestJava/Titi Kalima, Uhaedi Sutisna. -- Info Hutan : Volume II No.1 ;Halaman 1-34 , 2005 HutanPenelitianHaurbentesyangterletakdiKabupatenBogor,JawaBarat, merapakanarealhutanyangdibangundandikelolaolehPusatPenelitiandan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam ditujukan untuk percobaan introduksi jenis-jenis pohon kayu asing. Selain itu, Hutan Penelitian Haurbentes berfungsi pula sebagai arealuntukpenelitiandibidangkonservasiex-situjenis-jenisflorahutanIndonesia termasukjenis-jenisrotan.Kini,nilaikoleksifloradiHutanPenelitianHaurbentes semakinpentingperanannyasehinggaupayapeningkatanpelayananjasainformasi tentangpemanfaatankoleksifloramenjadiprioritasperhatiansaatini.Secararingkas, koleksiflorajenis-jenistanamanrotandiHutanPenelitianHaurbentesdiungkap berbagaihal,baikberdasarkanhasilpengamatanmaupunberdasarkandatasekunder yangmeliputiantaralain,karaktermorfologibiologilainnya.Deskripsitentangkoleksi tanamanrotandiHutanPenelitianHaurbentestersebutsangatbergunabagiilmu pengetahuan flora maupun bagi pengembangan budidaya rotan di Indonesia. Kata kunci: Flora rotan, pengenalan, Hutan Penelitian Haurbentes Kalima, Titi Keragaman manfaat beberapa jenis perdu oleh masyarakat sekitar hutan alam produksi, Jambi = Utilization diveristy on some shrubs species by local community around natural production forest, In Jambi / Titi Kalima. -- InfoHutan: Volume II No.2 ;Halaman 111-120 , 2005 Keragamanmanfaatbeberapajenisperduolehmasyarakatsekitarhutanalam produksidilaksanakandiPT.AsiaLog,Jambi.Pemilihanjenisperduataujenispohonkecil yangdimanfaatkanberdasarkaninformasimasyarakattradisional.Hasilpenelitian menunujukkanbahwa17jenistumbuhandiketahuimempunyaimanfaat.Darike17jenis tumbuhanini,tujuhjenistermasukyangpalingdimanfaatkanolehmasyarakatlokal. DiantaranyaCassiaalataLinn.,CostusrumpianusDC,FibraureachloroleucaMiers., FicussepticaL,SolanumtorvumSwartz.,FagraeaauriculataJack,danEurycoma longifolia Jack. Kata kunci:Keragaman manfaat, jenis perdu, masyarakat tradisional Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 26Karlina, Endang AnalisispotensifisikdanbiotikkawasansebagaiobyekwisatadiTamanWisataAlam Grojogan Sewu Jawa Tengah = Biopysical potency analysis of the forest area as tourism siteintheGrojoganSewuNatureRecreatinPark,CentralJavainsupporting managementofthepark/EndangKarlina.--JurnalPenelitianHutandanKonservasi Alam : Volume II No.4 ;Halaman 387-397 , 2005 Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi hayati, khususnya vegetasi dansatwaliar,sebagaidasarpenyusunanprogrampengelolaandanpengembangan pemanfaatandanpenyelamatanfungsihutandiBukitGunungLawu,Kabupaten Karanganyar,JawaTengah.Penelitianpotensibiotikdilakukandenganmenggunakan metodejalurtransekuntuksatwaliarfanplotsamplinguntukvegetasitumbuhan.Data satwaliardianalisissecaradeskriptif,sedangkandatavegetasitumbuhandianalisis denganmetodeIndeksNilaiPenting.Berdasarkanhasilpenelitianvegetasi,diketahuibahwa dalamkawasanTWAGrojoganSewudijumpai29jenistumbuhan.Untuktingkatpohon didominasiolehjenistusam(Pinusmerkusii)denganINP190,58%,tingkattiang didominasi olehjenis puspa (Schima walichii) dengan INP 100,92 %. Jenis satwaliar dijumpai sebanyak18jenis,yaitutujuhjeniskelasmamalia,dimanasatujenismerupakansatwa dilindungi yaitu rusa (Cervus timorensis) dan jenis burung (aves) 11 jenis. Obyek wisata yangmenarikpengunjungadalahairterjundenganindekpreferensi10,4;atraksisatwa 1,4;tanamanornamen1;vegetasihutan0,64;dansaranawisatabuatan0,11.Obyek satwaliaryangmudahdijumpaiadalahMacacafascicularis.Dalamhalinimenurut pendapatpengunjung,pengunjungmerasaadaobyekyangmenarikdantidakterganggu dengankehadiranmonyet(45%)danmerasatergangguataumembahayakandengan kehadirankelompokmonyet(20%).DalampengelolaanTWAtersebutmasihada beberapa permasalahan, terutama pengelolaan sampah dan pengelolaan satwaliar. Kata kunci: Keanekaragaman tumbuhan, keanekaragaman satwaliar, pengelolaan Kayat KarakteristikpengunjungdannilaiekonomikawasanWisataOtakKokokTaman Nasional Gunung Rinjani di Pulau Lombok = Visitors characteristics and economic value of Otak Kokok Recreation Area of Gunung Rinjani National Park, Lombok Island / Kayat dan I Made Widnyana. -- InfoHutan: Volume II No.2 ;Halaman 135-143 , 2005 Penilaianterhadapmanfaatrekreasidiperlukandalamrangkapengambilan keputusanuntukpembangunandanpengembanganpemanfaatansuatukawasan wisata.OtakKokokadalahsalahsatuobyekwisataalampadakawasanTaman NasionalGunungRinjaniyangpalingbanyakdikunjungi.Informasiyangberkaitan dengannilaiekonomidankarakteristikpengunjungbelumcukuptersedia.Tujuan penelitianiniadalahuntukmengumpulkaninformasitentangkarakteristikpengunjung danuntukmenaksirnilaiekonomikawasanwisataOtakKokok.Metodeyang diterapkanadalahmetodedeskriptifterhadapkarakterisasipengunjungdanmetode Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 27biaya perjalanan {travel cost method) untuk penaksiran nilai ekonominya. Hasil penelitian menunjukkanhampirseluruhpengunjungTamanNasionalGunungRinjaniadalah pengunjunglokal(PulauLombok).Dalamkaitandengansosialekonomi,mayoritas pengunjung berasal dari kelas menengah ke bawah. Motivasi kunjungan yang menonjol adalah piknik (rekreasi sehari) dan keyakinan bahwa beberapa penyakit akan sembuh bila mandididalamairterjunOtakKokok.NilaiekonomiekowisataOtakKokokdiperkirakan sebesar 1,5 milyar rupiah. Kata kunci: Ekowisata Otak Kokok, pengunjung, nilai ekonomi Kosasih, A Syaffari Pengaruhskarifikasipadabenihkayujaha(TerminaliabellericaRoxb.)terhadap perkecambahandanpertumbuhanbibitnya=TheeffectofscarificationofkayuJaha's(Terminalia bellerica Roxb.) seeds on their germination and growth / A Syaffari Kosasih, Yunita Lisnawati, Yetti Heryati. -- Info Hutan : Volume II No.1 ;Halaman 53-57 , 2005 Kayu Jaha (Terminalia bellerica Roxb.) adalah jenis pohon cepat tumbuh dengan tinggiMAI1,6mdandiameterMAI2,1cm.Kayujenisinidimanfaatkansebagaibahan konstruksiringandanfurniture,buahmudasebagaicampuranobat,buahtuasebagai bahanbakucat,dankepingbijidapatdimakan.Meskipunbanyakmanfaatdancepat pertumbuhannyanamununtukmengembangkanjenisinisecaraalamisangatsulit, karenakulitbijikerasdantebalsehinggajenisinisulitberkembangbiak,sehinggaperlu carauntukmempercepatprosesperkecambahannya.Penelitiandilakukandengan metoderancanganacaklengkapdengantigaperlakuanskarifikasi,yaituperendaman dalam air dingin selama 48 jam, pengeratan pangkal biji danpemecahan tempunmg bijinya. Tiapperlakuandiulangtigakalidansetiapulanganterdiridari50biji.Hasilpenelitian menunjukkanbahwacaraskarifikasidenganmerendambenihdalamairdingin memberikanresponterbaikdenganpersenkecambah70,27%,kemudianpengeratan pangkalbiji60,13%,danpemecahantempunmgbijinya30,53%.Bijitersebut berkecambahdalamwaktutigabulan.Namunketigacaraskarifikasitersebuttidak berpengaruh pada pertumbuhan bibitnya sampai bibit berumur enam bulan. Kata kunci: Kayu jaha (Terminalia bellerica Roxb.), benih, skarifikasi Kosasih, A. Syaffari Pertumbuhan tiga jenis meranti (Shorea spp.) dalam rangka konservasi Ex-Situ di Hutan Penelitian Haurbentes, Bogor = The Growth ofthree species ofmeranti (Shorea spp.) in supprtingEx-SituconservationatHaurbentesResearchForest,Bogor/A.Syaffari Kosasih dan Rina Bogidarmanti. -- InfoHutan: Volume II No.2 ;Halaman 75-80 , 2005 Kegiataneksploitasisumberdayahutan,terutamauntukjenis-jenisyang bernilai ekonomis sudah berlangsung cukup lama. Jika kegiatan ini tidak disertai dengan Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 28usaha-usahapenanamankembali,makasudahbarangtentukelestarianjenistersebut sangat terancam. Shorea spp. (meranti) merupakan salah satu penghasil kayu terbesar darihutanalamproduksiyangsaatinikelestariannyajugasudahmulaidikhawatirkan oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu berbagai kegiatan penelitian yang dapat menunjang usahakonservasiex-situ-nya.harustenisdilakukan.Sehubungandenganitumaka dilakukan kegiatan penelitian yaitu penanaman tiga jenis meranti (S. mecistopteryx Ridl., S.leprosulaMiq.,danS.selanicaBlume)diHutanPenelitianHaurbentes,Jasinga, Bogor,untukmengetahuipertumbuhandandayaadaptasinyapadalahandengan vegetasi ditumbuhi semak belukar ringan. Pengukuran tinggi dan diameter dilakukan pada waktutanamanberumur6dan9tahun.Hasilpengukuranriapdiametermaupuntinggi untukketigajenismerantitersebut(S.mecistopteryxRidl.,S.leprosulaMiq.,danS. selanicaBlume)masing-masingsebesar1,26;1,31;dan1,28cmuntukpertumbuhan diameterdan1,07;0,94;dan1,03muntukpertumbuhantinggipertahun,denganriap jenismerantitidakberbedadenganpertumbuhanmerantidihutanalamKalimantan Timur. Ini menunjukkan bahwa tapak Hutan Penelitian Haurbentes sangat sesuai untuk pengembanganjenis-jenismeranti,khususnyauntukpengembanganpembibitanguna pembangunan hutan dipterocarpaceae di pulau Jawa. Kata kunci : Meranti, konservasi ex-situ Kosasih, A Syafari Cara alami penanganan benih meranti (Shorea spp) sebagai bahan cabutan / A Syafari Kosasih. -- Prosiding Ekspose Hasil Litbang Hutan dan Konservasi Alam : Halaman 108-112 , 2005 Produkbenihmerantidanhutanalambelumdapatdisimpandenganbaik, keterbatasanbiayadanteknologiperludigaliuntukmemanfaatkanbenihalami menjadi bibit. Salah satu kendalanya adalah sifat benih meranti yang rekalsitran, untuk itumetodemenyimpanbenihdalambentukbibitdibawahpohoninduknyasebagai alternatifmemperolehbibityangdiperlukan.Metodetersebutmenghasilkanbibit alamsiaptanamyangjumlahnyabervariasiantara2000s/d20.000anakanper pohon induk sesuai dengan jenis pohon dan ukuran buah. Kata kunci: Meranti, rekasitran, benih, bibit Kuntadi Aspek teknis dalam strategi pemuliaan bibit lebah madu Apis cerana = Technical aspect forstockimprovementstrategyofApisceranahoneybee/Kuntadi.--InfoHutan: Volume II No.4 ;Halaman 281-290 , 2005 BudidayalebahmadulokalApisceranatelahdilakukandiIndonesiasejaklama. SaatinikegiatanperlebahandibinaolehDepartemenKehutanandanmenjadisalah satuprogrampokokdalampengembanganhasilhutanbukankayu.Hambatanutama Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 29dalampengembanganbudidayalebahA.ceranaadalahbelumadanyakegiatanpcmuliaan terhadap jenis ini. Di sampingrata-rata produksi madunya sangat rendah, lebah ini juga memiliki kecenderungan hijrah (kabur) dan pecah koloni yang tinggi. Perilaku tersebut menghambat pengembangan budidaya lebah madu A. cerana di Indonesia. Sebagai tanggapan terhadap perlunya dilakukan pemuliaan lebah madu A. cerana, di dalam tulisan ini dibahas mengenai beberapaaspekteknisyangdibutuhkanuntukprogramseieksikolonidanpemuliaanlebah madu ini. Kata kunci: Apis cerana, seleksi koloni, pemuliaan bibit Kuswanda, Wanda Potensi habitat dan pendugaan populasi orang utan (Pongo abelii Lesson 1827) di Cagar Alam Dolok Sibual-Buali, Sumatera Utara = Potency of habitat and population estimation oforangutans(Pongoabelii)inDolokSibual-bualiNatureReserve,NorthSumatra/Wanda Kuswanda dan Sugiarti. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.6 ;Halaman 555-566 , 2005 Orangutantermasuksatwaliaryangterancampunahpadahabitatalaminya. Fragmentasidankerusakanhabitatmenjadipenyebabutamamenurunnyapopulasidan distribusiorangutanliar.CagarAlamDolokSibual-bualiadalahsalahsatuareal konservasi sebagai habitat alami orangutan di Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untukmengetahuikondisihabitatdanpendugaanpopulasiorangutansebagaibahan acuan dalam pengelolaan cagar alam dan konservasi orangutan Sumatera. Pengamatan dilakukan pada dua areal penelitian, yaitu wilayah barat (Aek Nabara) dan wilayah timur (Sialaman).Analisisvegetasiuntukmengetahuipotensihabitatmenggunakanmetode garistransekyangdibuatsebanyak10petakcontohberukuran20mx20mdengan jarak antarpetakcontoh 50 meter.Hasil analisis vegetasitumbuhan yang ditemukan dikelompokkan dalam sumber pakan dan sebagai pohon sarang orangutan. Pendugaan populasidilakukansecaratidaklangsungberdasarkanpenemuansarang.Hasil penelitian di wilayah barat diperoleh sebanyak 53 jenis tumbuhan dan wilayah timur 39 jenisdimana36jenisdiidentifikasisebagaisumberpakanorangutan.Jenistumbuhan yangmendominasiadalahmedangnangka(Eleaocarpusobtusus),haudolok(Eugenia sp.), dan hoteng (Quercus maingayi) tumbuhan. Berdasarkan IndeksKesamaan Jaccard andSorensenmenunjukkanbahwakondisihabitatantarakeduawilayahpenelitian tidak sama. Nilai dugaan kepadatan populasi berdasarkan penemuan sarang di wilayah barat sebesar 0,791 ekor/km2dan wilayah timur sebesar 0,271 ekor/km2.Kata kunci : Orang utan, habitat, populasi, Cagar Alam Dolok Sibual-buali Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 30Kuswanda, Wanda Aktivitasharianorangutanliar(PongoabeliiLesson1827) diCagarAlamDolokSibual-Buali, Sumatera Utara = Daily activities of wild orang utans (Pomgo abelii Lesson 1827) in Dolok Sibual-Buali Nature Reserve, North Sumatra / Wanda Kuswanda dan Sugiarti. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam: Vol. II (6) ;Halaman 567-579 , 2005 Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiberbagaiaktivitasharianorangutan liar(PongoabeliiLesson1827)menurutkelasumursebagaibahanacuan dalampengelolaancagaralamdankonservasiorangutanSumatera.Pengumpulandata aktivitasharianorangutanmenggunakanmetodefocalanimalsamplingyangdibagi padatigaperiodewaktupengamatan,yaitupagihari(06.00-10.00WIB),sianghari(> 10.00-14.00WIB),dansorehari(>14.00-18.00WIB).Aktivitasyangdiamatidibatasi pada aktivitas makan, bergerak, istirahat, sosial, dan membuat sarang. Pada pagi hari alokasipenggunaanwaktuaktivitasharianorangutanpalingbanyakdigunakanuntuk makan, sebesar 34,31% dengan frekuensi aktivitas tertinggi pada betina dewasa; siang hari untuk aktivitas sosial, sebesar 42,36 % dengan frekuensi aktivitas tertinggi pada jantan dewasa;dansorehariuntukaktivitasbergerak,sebesar34,03%denganfrekuensi aktivitastertinggipadajantandewasa.Sinaga(1992)menyatakanbahwaaktivitas harian orangutan secara umum digunakan untuk makan, bergerak, dan membuat sarang. Alokasi penggunaan waktu pada aktivitas harian orangutan berhubungan dengan kelas umurnyasedangkanfrekuensiaktivitashariantidakberhubungandengankelasumur orangutan. Kata kunci : Orang utan, aktivitas harian, Cagar Alam Dolok Sibual-buali Kuswanda, Wanda PotensidanpemanfaatansumberdayahutandidaerahpenyanggaTamanNasional BukitTigaPuluh,ProvinsiJambi=Forestpotencyandforestresourcesutilizationin bufferzoneofBukitTigaPuluhNationalPark,JambiProvince/WandaKuswandadan Sugiarti. -- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam: Vol. II (6) ;Halaman 597-608 , 2005 DaerahPenyanggaTamanNasionalBukitTigapuluh(TNBT)memilikiberagam potensi sumberdaya hutan seperti hasil hutan kayu, non kayu, dan satwaliar. Masyarakat memanfaatkansumberdayahutantersebutuntukmemenuhikebutuhanhidupnya. Penelitianinibertujuanuntukmendapatkaninformasitentangpotensidanpemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat. Pengumpulan data pemanfaatan sumberdaya hutan menggunakanmetodewawancaradanpenyebarankuisioner,potensihasilhutan(kayu dan non kayu) berdasarkan metode garis berpetak dan satwaliar dengan metode transek garis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pohon penghasil kayu yang dimanfaatkan olehmasyarakathanyateridentifikasi21jenis,nonkayu18jenis,dansatwaliar30jenis. Nilaikeanekaragamanjenis(H')sumberdayahutansebesar2,07yangberartihutandi daerahpenyanggadalamkondisitidakstabil.Masyarakatmemanfaatkansumberdaya Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 31hutan untuk bahan bangunan, kayu bakar, makanan, dan dijual. Sumberdaya hutan yang selalu dimanfaatkan masyarakat adalah meranti (Shorea sp.), medang (Litsea sp.), durian (Duriozibethinus),rotan(Calamusmanan),jengkol(Archidendronpauciflorum),jernang (Daemonorops draco), dan rusa (Cervus unicolor). Katakunci:Potensisumberdayahutan,zonapenyangga,TamanNasionalBukit Tigapuluh Kuswanda, Wanda Analisis karakteristik dan pengelolaan populasi banteng (Bos javanicus d'Alton, 1832) di PadangPengembalaanCidaon,TamanNasionalUjungKulon=Analysison characteristics and management of Banteng's (Bos javanicus d'Alton,1832) population in the Cidaon Grazing Area, Ujung Kulon National Park / Wanda Kuswanda. -- Info Hutan : Volume II No.3 ;Halaman 193-204 , 2005 PopulasiBanteng(Bosjavanicusd'Alton,1832)diTamanNasionalUjung Kulonterkonsentrasipadahabitatpadangpenggembalaandanhutandisekitarnya. Penurunankualitasdanarealpadangpenggembalaantelahmengurangidaya dukungnya sehingga banyak banteng yang memasuki kawasan hutan. Kondisi ini dapat mengancampopulasibadak(Rhinocerossondaicus)karenaakanterjadipersaingan pakan. Penelitian inidilaksanakanpadabulanFebruari sampaiMaret2002 dipadang penggembalaanCidaon.Pengamatanpopulasibantengmenggunakanmetode terkonsentrasi.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwarata-ratasebanyak29individu bantengmemasukipadangpenggembalaansetiaphariuntukmencarimakan.Struktur umurnya termasuk dalam struktur umur meningkat (progressive population). Perbandingan nilai seks rasio pada kelas umur muda dan dewasa masing-masing adalah 1 : 2,3 dan 1 :3,3 dengan nilai natalitas sebesar 0,6 dan nilai mortalitas pada kelas umur dewasa sebesar 0,8. Rekomendasi untuk pengelolaan populasi banteng di padang penggembalaan Cidaon diantaranyaadalahmengendalikanjumlahpopulasi,memperbaikidanmemelihara padang penggembalaan, dan memantau pertumbuhan populasi banteng. Kata kunci: Banteng, padang penggembalaan Cidaon, Taman Nasional Ujung Kulon Kuswandi, R Kajianimplementasikriteriadanindikatorpengelolaanhutanalamproduksilestaridi Papua=Studyontheimplememtationofcriteriaandindicatorofsustainableforest managemant in Papua / R Kuswandi, E SapuleteMax J Tokede. -- Info Hutan : Volume II No.1 ;Halaman 59-66 , 2005 PengelolaanKelestarianHasilHutanAlamProduksimenganutprinsip pengelolaanhutanyangmengintegrasikanoptimalisasifungsiproduksidanfungsi ekologissecaraberimbang.SistemsilvikulturTPTIyangditerapkandalampengelolaan hutanalamproduksikenyataannyabelummampumenjamintercapainyatujuan Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 32tersebut. Untuk itu pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dalam pengelolaan hutan alamproduksiyaituPengelolaanHutanAlamProduksiLestari(PHAPL).Untuk pelaksanaannyapemerintahmelaluiMenteriKehutanantelahmenetapkankriteriadan indikatorPHAPLpadasetiapUnitPengelolaansepertiyangtercantumdalamSurat KeputusanMenteriKehutananNomor4795/Kpts-II/2002.Karenakebijakaninimasih baru,makaperludilakukanpengkajianimplementasidarikriteriadanindikatorPHAPL tersebut oleh HPH di lapangan. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui apakah kriteria dan indikatortersebutdapatdiimplementasikandantelahsesuaidengankondisiobyektif lapangan. Penelitian dilakukan di dua areal HPH yang ditentukan secara purposif yaitu arealHPHPT.BadeMakmurOrisa,MeraukedanPT.WapogaMutiaraTimberUnitII, Jayapura.HasilkajianmenunjukkanbahwakriteriadanindikatorPHAPLbelumdapat diterapkansepenuhnyapadakeduaarealHPHtersebutkarenamasihterkendala implementasibeberapaindikatoryangterkaitdenganpersyaratankepastiankawasan, hakulayat,potensiminimum,danpelaksanaanIPKHH-MApadaarealkonsesiHPH. Kriteriayangterkaitdenganmasalahtersebutperludikajidandipertimbangkanlebih lanjut serta dilakukan penyelesaian dengan kondisi obyektif lapangan. Kata kunci: Kriteria dan indikator, PHAPL Kwatrina, Rozza Tri KeragamanjenistumbuhandansatwaliardicagaralamDolokTinggiRajaSumatera Utara = Diversity of plants and animal at Dolok Tinggi Raja nature reserve Nort Sumatra.-- Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam : Volume II No.1 ;Halaman 71-82 , 2005 Penelitianinidilakukanuntukmengetahuikeragamanjenistumbuhandan satwaliarsertagangguanhabitatyangdapatmengancamkawasantersebut.Vegetasi diamatidenganmenggunakanmetodetransekdandigunakanuntukmenentukanIndek NilaiPenting,IndekKeragamanShannon-Weaver,danIndekDominansi.Satwaliar diamatidenganmenggunakanmetodepengamatanlangsungdantaklangsung.Hasil menunjukkanbahwacagaralamdidominasiolehlimasukutumbuh-tumbuhanyaitu Moraceae,Euphorbiaceae,Lauraceae,Dipterocarpaceae,danFagaceaeyangtergolong dalam66 jenis dan 37sukudengan indeks keragaman jenis terletak pada kisaran 1,4-1,5. Sedangkan satwa liar yang diamati tergolong ke dalam enam jenis herbivora, delapan jenis karnivora, dan 13 jenis omnivora dengan indeks keragaman jenis yaitu 1,29. Terdapat satu jenistumbuhanyangdilindungidiIndonesia,yaituAmorphophallustitanumdan beberapa jenis satwaliar yang dilindungi. Ancaman yang utama terhadap kawasan cagar alamadalahpenebanganpohondanperambahanlahanuntukberkebun.Solusi penanggulanganmasalahyangdapatdiusulkanadalahmeninjaukembali pembangunanjalan,peningkatanpengawasandanpengamananhutan,dan kemungkinan pembangunan taman wisata alam air panas. Kata kunci: cagar alam, Dolok Tinggi Raja, keragaman jenis, tumbuhan, satwaliar Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 33Kwatrina, Rozza Tri Habitatdankeragamanjeniskupu-kupudicagaralamdantamanwisataalamLembah Harau, Sumatera Barat = Habitat and diversity of butterfly at harau valley nature reserve andnaturerecreationpark,WestSumatera/RozzaTriKwatrina,Sugiarti,danPidin Mudiana.--JurnalPenelitian HutandanKonservasiAlam:Vol.IINo.2; Halaman175-187 , 2005 Penelitianbertujuanuntukmendapatkandatadaninformasimengenai keragamanjeniskupu-kupudankondisihabitatnyadiCagarAlamdanTamanWisata AlamLembahHarau,SumateraBarat.Kupu-kupuditangkapdenganmenggunakan metodesweepingdanjumlahjenistertangkapdigunakanuntukmengetahui keragamanjenisnya.Datavegetasidikumpulkandenganmenggunakanmetodetransek dandianalisisuntukmengetahuihabitatdantumbuhanpakanlarvakupu-kupumelalui IndeksNilaiPentingRelatif,IndeksKeragamanJenisShannon-Weaver,Indeks Dominasi,IndeksKesamaanJaccarddanSorensen,sertaanalisiskorelasirank Spierman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jenis di taman wisata alam lebih banyak (54 jenis) dibandingkan di hutan cagar alam (21 jenis) dengan indeks keragaman jenis masing-masing 1,39 dan 1,23. Satu jenis kupu-kupu yang dilindungi (Trogonoptera brookianatrogon)ditemukanditamanwisataalam.Jumlahtumbuhanpakanlarvalebih banyak ditemukan di taman wisata alam yaitu delapan jenis, dibandingkan di hutan cagar alamyaituduajenis.IndeksKesamaanmenunjukkanbahwaterdapatperbedaan komunitastumbuhanantarakawasancagaralamdan taman wisata alam dengan indeks keragamanjenisterletakantara1,11-1,57padakedualokasi.Populasikupu-kupu berkorelasinyatadanbernilaipositifdenganjenispakanlarvaditamanwisataalam, tetapi berkorelasi nyata dan bernilai negatif dengan populasi pohon di hutan cagar alam. Kata kunci: Habitat, kupu-kupu, cagar alam, taman wisata alam, Lembah Harau Kwatrina, Rozza Tri Pendugaan biomassa dan kandungan karbon pada batang tanaman Eucalyptus grandis di PT. Toba Pulp Lestari, Aek Nauli, Sumatera Utara = The Biomass and carbon contens predictionofEucalyptusgrandisatPT.TobaPulpLestari,AekNauli,NorthSumatera/ RozzaTriKwatrina,Sugiarti,danAsepSukmana.--JurnalPenelitianHutandan Konservasi Alam : Volume II No.5 ;Halaman 507-517 , 2005 PenelitianuntukmendugabiomassadankandungankarbonbatangEucalyptus grandis telah dilaksanakan di PT. Toba Pulp Lestari, Aek Nauli, Sumatera Utara. Data diambil dari 32 pohon contoh dengan kelompok umur 1-2, 3-4, 5-6, dan 7-8 tahun. Biomassa dan kandungankarbondidugadenganmenggunakanpersamaan:B=0,292Da67P1'20untuk biomassadanC=0,074DW94P109untukkarbon.Untukalasankepraktisandankeefektifan pengambilan data di lapangan, dapat menggunakan persaman B = 0,090D21341 untuk biomassa dan C = 0,025 D2-413 untuk karbon. Biomassa batang ekaliptus rata-rata umur 2,17; 3,17; 5,25 dan 7 tahun masing-masing adalah 8,01; 14,01; 52,71 dan 48,84 ton/ha sedangkan karbon masing-masing adalah 2,66; 4,67; 17,84 dan 16,84 ton/ha. Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 34Kata kunci: Biomassa, karbon, rosot karbon, Eucalyptus grandis Langi, Liafrida Tangke Jenis-jenis bambu di daerah Sentani Barat Jayapura = Varieties of bamboo in the region of West Sentani Jayapura / Liafrida Tangke Langi, Jack Wanggai, Herman Remetwa. -- InfoHutan: Volume II No.2 ;Halaman 121-134 , 2005 Penelitianinibertujuanuntukmengetahuijenis-jenisbambudidaerahSentani Barat. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 8-22 April 2002 dan berlokasi di sepanjang (kiri-kanan)jalanSentaniBarathinggaDepapre(24km).Proseduryangdigunakan dalampenelitianiniadalahmetodedeskriptifdantekniksurveydanpengambilancontoh dilakukan secara purposif. Ditemukan enam jenis bambu (18,2 %) dari 33 jenis bambu yang terdapatdiPapua,antaralain:BambusavulgarisSchrad.exWendl.,Gigantochloaatter (Hassk.)Kurz.,Neololebaatra(Steud.)Widjaja,Schizostachyumlima(Blanco) Merr.,Schizostachyumsp.,danThyrsostachyssiamensisGamble.Jumlahrumpun terbanyakditemukanpadaBambusavulgaris.Bentuk-bentukpemanfaatanyang ditemukan pada masyarakat asli di daerah Sentani Barat terbagi dalam 6 kelompok, yaitu sebagai bahan konstruksi: pagar, kandang, rumpon, pengait atap, dan penyangga kacang panjang;bahanmakanan:sayurrebung;alatkesenian:suling;kerajinan:sisirbambu; alatberburu:kalawai,tombakdanperangkapbabihutan,sertasebagaitanamanhias. SedangkanjenisyangpalingseringdimanfaatkanadalahBambusavulgarisdan Schizostachyum lima. Kara kunci: Jenis bambu, Sentani Barat Lekitoo, Krisma Analisisvegetasipadahutankoridorcagaralampegunungantamrauutaradansuaka margasatajamurrsba-medisorong=Vegetationanalisysonforestcorridorofnature mountainrangeatnorthtamrauandthegamereservejamursba-medisorong/ Krisma Lekitoo,JuliusDNugrohodanRockyCHMetalmety.--JurnalPenelitianHutandan Konservasi Alam : Volume II No.4 ;Halaman 303-317 , 2005 CagarAlamPegununganTamrauUtaradanSuakaMargasatwaJamursba MediadalahduakawasankonservasiyangterdapatdiPapua.Keduakawasan konservasiinimulaitahun2000telahdiusulkanuntukdigabungkanmenjadisatuyaitu kawasanTamanNasionalPegununganTamrauUtara-PantaiJamursba-Medi. Sebagaikawasankonservasikeduakawasanitumemilikibeberapaprioritasyang berdasarkanpadakekayaanjenis,keanekaragamanhabitat,dannilaikeunikan. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuistrukturdankomposisijenistumbuhan berkayupadahutandataranrendahkoridorCagarAlam(CA)PegununganTamrau UtaradanSuakaMargasatwa(SM)Jamursba-MediSorong.Metodeyangdigunakan dalampenelitianiniadalahmetodedeskriptifdengantekniksurvey.Pengambilancontoh vegetasimenggunakanpetakcontohWitthakeryangtelahdimodifikasi.Peletakanpetak Abstrak Hasil-Hasil Penelitian Kehutanan 2005 35contohdilakukansecarapurposifdenganmemperhatikanfaktorkelerengan,ketinggian tempat,danjarakdarisungai.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapopulasihutandi koridorC.A.PegununganTamrauUtara-S.M.PantaiJamursba-Meditersusunatas52 jenispohon,23jenistiang,28jenispancang,dan42jenisanakan.Padatingkatpohon terdapat 23 famili, tingkat tiang 15 famili, tingkat pancang 18 famili, dan tingkat anakan 30 famili.Padatingkatpermudaansemaivegetasiberkayu(pohon)yangdominanadalah Drypeteslongifolia,Memecylonsp.,danSizygiumsp.;padatingkatpermudaan pancang jenis yang dominan adalah Canarium indica, Vatica papuana, dan Lithocarpus rufovillosus;tingkatpermu