ABORTUS INKOMPLIT
-
Upload
luzman-hizrian -
Category
Documents
-
view
72 -
download
3
description
Transcript of ABORTUS INKOMPLIT
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SM Umur : 35 tahun Agama : Kristen Suku : Batak / Indonnesia
Pendidikan : S1 Status : Kawin MRS : 14 april 2013, jam 11.00 WIB
ANAMNESIS
I. Keluhan Utamaos mengeluh keluar darah bergumpal sebesar ibu jari dari vagina sejak 19 jam SMRS yang disertai dengan nyeri pada perut bagian bawah.
II Riwayat Perjalanan Penyakit G7P6A0 usia kehamilan 10-11 minggu
dengan perdarahan pervaginam, nyeri perut (+) positif.
1 bulan SMRS-Keluar darah dari kemaluan (+) sedikit-Nyeri perut (-) -Riwayat trauma (+) Puskesmas -Riwayat di urut (+) 1 kali
1 hari SMRS - keluar darah (+) banyak,cair seperti darah menstruasi- darah bergumpal (+) tidak berhenti- nyeri perut (+) riwayat trauma (-)
IV. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat sakit Asma, Kencing manis, Tekanan darah tinggi disangkal.
V. Riwayat obstetrik :
P1A0
HPHT : 07- 01 - 2013
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : TD : 120/80 mmHg Anemia : (+)
HR : 80 x/menit Ikterus : (-)
RR : 20x/I Cyanosis: (-)
Temp : 370 C Dispnoe : (-)
BB : 42 kg Oedem : (-)
TB : 150 cm
Status lokalisata Kepala
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik
Hidung : Deviasi septum (-)
Mulut : Simetris, sianosis ( - )
Leher : Kelenjar tyroid tidak membesar Thorax
Inspeksi : Bentuk statis simetris kanan dan kiri, mamae tegang, hiperpigmentasi pada areola dan papilla mamae.
Palpasi : Stamp fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler ( + ), ronkhi ( - ), wheezing ( - )
Abdomen Inspeksi : abdomen tidak membuncit Palpasi : Abdomen supel, TFU tidak teraba Perkusi : Tympani Auskultasi : DJJ Tidak bisa dinilai
STATUS OBSTETRIK/GINEKOLOGIK
Periksa Luar TFU : Tidak teraba Ballotmen – His – BJA –
Periksa dalam Dilakukan inspekulo Perdarahan (+) positif aktif Tampak jaringan di muara OUE Pembukaan 2cm Inspeksi : tampak keluar gumpalan darah dari vulva Vaginal Toecher : tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin 7 Januari 2013 - WBC : 20.0 H 103/mm3
- RBC : 3.58 L 106/ mm3
- HB : 10.7 L g/dl - HCT : 32,8 L % - PLT : 409 H 103/ mm3
Pemeriksaan Urin Rutin
Uji kehamilan dini gravindex test (+) positif
Diagnosa
G2P1A0 gravida 13-14 minggu dengan perdarahan pervaginam suspek abortus inkomplit
Penatalaksanaan Observasi tanda vital dan perdarahan IVFD RL 20 gtt/i Transamin IV 3x500mg Pasien dipuasakan untuk tindakan USG
Prognosis Dubia ad bonam
FOLLOW UPTanggal 7 Januari 2013 Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis TD : 110 / 70 mmHg RR : 20 x / menit HR : 80 x / menit Temp : 36,8 oC Keluhan Perdarahan pervaginam: (+) USG dan dilakukan tindakan kuretase Dx G7P6A0 hamil 10 - 11 minggu dengan abortus inkomplit
TINDAKAN KURETASE
Laporan Kuretase Pasien dalam posisi litotomi dan dalam keadaan narkose. Aseptik dan antiseptik daerah vulva dengan bethadine. Pasang speculum posterior dan speculum anterior. Jepit portio dengan tenakulum arah jam 11 , spekulum anterior
dilepas Portio yang telah dijepit diangkat perlahan kearah anterior hingga
tampak OUE Dilakukan sondase, ukuran sondase 10 cm retrofleksi Dilakukan kerokan kuretase searah jarum jam, didapatkan jaringan
dan darah 150 cc Disuntikkan methergin 1 amp 0,2 mg iv tenakulum dan spekulum dilepas Aseptik dan antiseptik dengan bethadine Kuretase selesai
Diagnosa
P1A1 dengan abortus inkomplit post kuretase
Therapi
- ciprofloxasim tab 3x 500 mg
- Ketoprofen tab 3x 500 mg
- Metil ergometrin tab 3x500 mg
- IVFD RL 20 gtt/i
ANALISA KASUS
Abortus inkomplit Pengeluaran sbagian hsl konsepsi pd
kehamilan < 20 mgg
Kasus keluarnya janin dan sisa hasil konsepsi usia kehamilan 10-11 minggu
Etiologi belum bisa dipastikan namun untuk faktor anatomi berdasarkan USG uterus normal, penyakit – penyakit kronis, serta penggunaan obat – obatan dan alkohol disangkal berdasarkan anamnesa
Penegakan diagnosis abortus inkomplit pada pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, dimana didapatkan tanda-tanda khas dari abortus inkomplit yaitu:
Anamnesis :- amenore pada masa reproduksi, - perdarahan pervaginam disertai jaringan hasil
konsepsi, rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis
KasusSeorang wanita hamil 42 tahun dengan usia
kehamilan 10-11 minggu dengan perdarahan pervaginam, nyeri perut, keluar darah seperti gumpalan.
Pemeriksaan Fisis : - Abdomen biasanya lembek - Tidak/dgn nyeri tekan, - sisa hasil konsepsi ditemukan di dalam uterus dapat juga menonjol
keluar atau didapatkan di liang vagina, - serviks terlihat dilatasi dan tidak menonjol, - pada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus membesar dan
lunak.
Kasus
Pemeriksaan fisik : - TFU tidak teraba, - pada pemeriksaan inspekulo didapatkan perdarahan (+) positif aktif
ditemukan cervix dalam keadaan dilatasi sebesar 2cm disertai dengan jaringan jaringan di muara OUE
Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil konsepsi.
Kasus Pemeriksaan penunjang USG Tampak uterus besar Tampak gambaran hyperechoic ireguler intra uterus Tampak sisa hasil konsepsi
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, hemoglobin, leukosit, waktu bekuan, waktu perdarahan, trombosit., dan GDS.
Kasus : Pemeriksaan Laboratorium:
Gravindek test (+),WBC: 20.0 H 103/mm3, RBC: 3.58 L 106/ mm3, HB: 10.7 L g/dl, HCT: 32,8 L %, PLT: 409 H 103/ mm3
Tatalaksana pada pasien ini kuretase Terapi medikamentosa yang diberikan pada pasien ini berupa - Antibiotika sebagai terapi profilaksis - Uterotonika untuk kontraksi uterus - Golongan NSAID sebagai analgetik
Kasus
Kuretase dilakukan pada tanggal 7 januari 2013
Pada pasien ini diberikan
ciprofloxasim tab 3x 500 mg,
Ketoprofen tab 3x 500 mg
Metil ergometrin tab 3x500 mg
IVFD RL 20 gtt/i.
Prognosis pada pasien ini baik, disertai dengan keadaan klinis pasien yang stabil setelah kuretase. Namun kemungkinan untuk dapat terjadi abortus lagi pada kehamilan selanjutnya sehingga diperlukan pemeriksaan lain agar dapat diketahui penyebab dari abortus yang dialami. Pasien sebaiknya diedukasi untuk kontrol kembali ke dokter spesialis 1 minggu kemudian.
PATOFISIOLOGI
Perdarahan desidua nekrosis jar hasil konsepsi lepas uterus kontraksiPengeluaran hasil konsepsi
perdarahan
KESIMPULAN
Dari kasus ini dapat disimpulkan untuk menegakkan diagnosis telah sesuai dengan teori yang ada
Penatalaksanaan yang dilakukan di RS Raden Mattaher ini sesuai dengan teori yang ada
Pasien pulang dengan kondisi sehat dan dianjurkan untuk kontrol ulang di poli klinik