8. farmako dr hayati - HENTI JANTUNG 010112.doc
-
Upload
jasmine-felita-pane -
Category
Documents
-
view
13 -
download
6
description
Transcript of 8. farmako dr hayati - HENTI JANTUNG 010112.doc
HENTI JANTUNG
TINDAKAN : ----------> RESUSITASI JANTUNG PARU ( R J P )
Airway
Breathing
Circulation
Drug
Drug / Obat :
*Epinefrin / adrenalin =====
Evektivitas : vasokonstriksi , melalui rangsangan terhadap reseptor alfa, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Dosis : 0,5 – 1 mg ( berat badan +/- 70 kg ) secara Intra Vena tiap menit sampai timbul ritme jantung kembali
Pada reaksi hipersensitivitas/ syok anafilaktik , dosis : 0,2 - 0,5 mg ( 0,2 – 0,5 ml ) larutan 1 : 1000 secara subcutan
Terhadap Pernafasan : Epinefrin merangsang reseptor beta2 syaraf simpatis di bronkus,
sehingga menyebabkan bronkodilatasi. Pada asma bronkiale, epinefrin disamping sebagai antagonis fisiologis, juga menghambat pelepasan mediator inflamasi a.l prostaglandin .
Efek samping epinefrin : Gelisah, khawatir, tegang, nyeri kepala berdenyut, tremor,
pucat,palpitasi
Indikasi epinefrin : . reaksi hipersensitivitas/ syok anafilaksis . henti jantung. memperpanjang masa kerja anastesi lokal. menghentikan perdarahan kapiler, penggunaan lokal pada epistaksis
Kontra indikasi epinefrin : terutama penderita yang mendapat terapi alfa blocker.
Intoksikasi epinefrin : pada pemberian dosis besar intra vena secara cepat dapat menimbulkan perdarahan otak, karena tekanan darah naik dengan cepat .Mengatasi :
pemberian vasodilator cepat : natrium nitropruside, alfa blocker, nitrit
Obat lain : * ATROPIN
anti muskarinik, anti kolinergik : menghambat reseptor muskarinik syaraf para simpatis . Farmakodinamik : terhadap Susunan Syaraf Pusat : stimulasi medula oblongata , pada dosis kecil terhadap Jantung dan Pembuluh darah : bersifat “ bifasik “ ----- dosis 0,25 mg – 0,50 mg merangsang N.Vagus sehingga terjadi berkurangnya frekwensi jantung ( bradikardia )
----- dosis diatas 2 mg, menghambat N.Vagus, frekwensi jantung meningkat ( takikardia ), karena itu atropin juga digunakan pada keadaan bradikardia .
terhadap sistem respirasi : atropin, mengurangi sekret hidung, mulut,faring,dan bronkus , digunakan untuk premediksi sebelum dilakukan anastesi .
terhadap mata : menghambat M.Constrictor pupilae dan M.Ciliaris sehingga menimbulkan midriasis.
terhadap saluran cerna : atropin menghambat peristaltik lambung dan usus, disebut sebagai anti spasmodik .
Atropin , tidak mempengaruhi pembuluh darah , tekanan darah secara langsung ( karena tidak dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis ).
O B A T O T O N O M
Menurut efek utama , dibagi 5 golongan :
1 . Parasimpatomimetik /kolinergik : efek obat yang ditimbulkan mirip dengan aktifitas syaraf parasimpatis
2. Simpatomimetik / adrenergik : efek obat mirip aktifitas syaraf simpatis
3. Parasimpatolitik / penghambat kolinergik : menghambat syaraf parasimpatis
4. Simpatolitik / menghambat adrenergik : penghambat syaraf simpatis
5. Obat ganglion : merangsang / menghambat impuls di ganglion
Contoh Parasimpatomimetik : ( berdasarkan hambatan terhadap reseptornya )
- Atropin , menghambat reseptor muskarinik- Nikotin, menghambat reseptor nikotinik- Kurare, menghambat reseptor nikotinik di otot rangka
Contoh Simpatomimetik !
.