77620848-ok

download 77620848-ok

of 89

Transcript of 77620848-ok

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN AKTIVITAS PEMASARAN PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK UNTUK PENINGKATAN LOYALITAS PELANGGAN. (4 Juli- 26 Agustus 2011)

DISUSUN OLEH: IKA AYUNINGTYAS ( 088574115 )

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN 2011Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 1

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 2

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-NYA sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan dengan judul Praktek Kerja Lapangan Tentang Perencanaan Pemasaran di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Gresik Jawa Timur. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Bambang Suratman, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. 2. Ibu Dra. Jun Surjanti, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas negeri Surabaya. 3. Bapak Sanaji S.E, M.Si selaku pembimbing PKL yang selalu member masukan untuk kesempurnaan laporan ini. 4. Zakki Multazam. C selaku pembimbing PKL di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalamannya.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 3

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

5. Bapak Aris Sunarso selaku Kepala Biro Pendidikan dan Latihan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 6. Bapak Ir. Rudi Hartono selaku kepala Biro Perencanaan Pemasaran PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 7. Seluruh staff Biro Perencanaan Pemasaran yang telah memberikan bantuan. 8. Bapak Ibu serta keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan moril. 9. Semua sahabat dan teman seperjuangan yang selalu ada untuk membantu dan bertukar ilmu. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap dapat memperoleh kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Surabaya, 7 Oktober 2011Penulis,

Ika Ayuningtyas

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 4

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................... BAB I PENDAHULAN ............................................................................................... A. Latar Belakang PKL .................................................................................. B. Tujuan PKL............................................................................................... C. Manfaat .................................................................................................... BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................. A. Identitas Perusahaan ................................................................................ B. Sejarah Perusahaan ................................................................................... C. Visi dan Misi Perusahaan ......................................................................... D. Jajaran Direksi.......................................................................................... E. F. Struktur Organisasi .................................................................................. Lokasi ...................................................................................................... i ii iv 1 1 3 4 6 6 6 7 8 14 14 14 15 20 36 42 42 42 42 42 44 48 49 49

G. Sistem Manajemen ................................................................................... H. Produk ...................................................................................................... I. J. Proses Pembuatan Semen ......................................................................... Anak Perusahaan ......................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... A. Deskripsi Pelaksanaan PKL ..................................................................... B. Jadwal Kegiatan.................................................................................. ......... C. Pelaksanaan Kegiatan .............................................................................. D. Deskripsi Kegiatan .................................................................................. E. F. Rekapitulasi Kegiatan .............................................................................. Faktor Pendukung dan Penghambat .........................................................

G. Solusi ...................................................................................................... H. Tinjauan Pustaka .....................................................................................

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 5

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

I.

Aktivitas Pemasaran Untuk Meningkatkan Loyalitas Konsumen ..............

66 75 75 76 76

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... A. B. Simpulan .................................................................................................. Saran ........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 6

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PKL Keberadaan Fakultas Ekonomi sebagai salah satu fakultas di Unesa adalah menghasilkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi yang berkualitas dalam upaya memenuhi tuntutan dan mengemban

tugas di masa sekarang dan akan datang. Upaya tersebut bertujuan untuk mengimbangi dan menyelaraskan dengan perubahan yang terjadi di berbagai segi kehidupan manusia dewasa ini yang berjalan dengan cepat, seiring dengan perkembangan IPTEKS. Dampaknya adalah meningkatnya tuntutan masyarakat akan kualitas atau mutu di segala bidang, termasuk mutu tenaga kependidikan dan non kependidikan lainnya. Melihat kenyataan tersebut, Fakultas Ekonomi Unesa selalu berusaha memacu diri dan berusaha meningkatkan kualitasnya, salah satunya adalah melalui proses akademik dan kerjasama dengan berbagai lembaga atau instansi. Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan dapat terjadi suatu hubungan yang positif dengan instansi yang bersangkutan. Adapun salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah melalui kerjasama yang diprogramkan dalam rencana akademik dan di aktualisasikan di lapangan. Salah satunya adalah melalui kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan ini merupakan kegiatan akademik yang wajib dilakukan mahasiswa Prodi S-1 Manajemen Konsentrasi Pemasaran, dan pelaksanaanya di luar kampus, agar dapat memperoleh wawasan dan pengalaman serta kemampuan akademikJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 7

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

yang professional. Oleh karena itu penempatan mahasiswa PKL disebuah instansi yang berhubungan dengan akademik ilmu ekonomi diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam mengetahui teori yang diperoleh selama kuliah ke dalam praktik pelaksanaan di lapangan (dunia kerja), sehingga mahasiswa lebih memahami bidang pekerjaan yang ditekuni. Disamping itu,tercipta suatu kesinambungan dan keseimbangan antara teori dan praktik di lapangan. PT. Semen Gresik (Persero), Tbk adalah pabrik semen yang terbesar di Indonesia. Untuk menunjang bisnis proses perusahaan sangat dibutuhkan divisi pemasaran untuk pelayanan konsumen. Begitu juga dengan PT. Semen Gresik (Persero),Tbk yang memiliki divisi pemasaran untuk mengelola segala hal mengenai pemasaran. Pemasaran merupakan divisi yang memiliki kontak paling besar dengan pihak eksternal dan memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Sehingga, Divisi Pemasaran memiliki peranan yang penting dalam pengembangan strategi PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. Selain itu PT. Semen Gresik (Persero), Tbk juga sangat memperhatikan hubungan dengan konsumen. Oleh arena itu PT. Semen Gresik (Persero), Tbk melakukan berbagai aktivitas pemasaran untuk membangun loylitas pelanggan terhadap produk mereka. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor persemenan di kota Gresik, juga menerapkan aktivitas pemasaran dalam rangka mengembangkan dan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 8

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

melaksanakan program pemasaran dalam perusahaan secara menyeluruh. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk sebagai produsen semen yang menguasai pasar semen nasional sebesar 44% tentu akan semakin mewaspadai persaingan dan tantangan yang ada tersebut. Untuk itu segala bentuk manfaat dan kelebihan produk yang dihasilkan harus selalu dikomunikasikan dalam bentuk aktivitas pemasaran yang tepat sehingga konsumen tidak akan berpindah menggunakan produk lain. Tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk adalah agar loyalitas pelanggan semakin meningkat. Setelah melihat betapa pentingnya aktivitas pemasaran dengan tepat didalam kaitannya dengan loyalitas konsumen maka Berdasarkan uraian diatas penulis mengangkat judul Aktivitas Pemasaran Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. B. Tujuan Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan dilaksanakan di luar kampus selama waktu tertentu dengan beban 2 SKS. Sebagai kegiatan akademik, PKL juga merupakan salah satu ajang bagi mahasiswa berhubungan dengan dunia kerja sebelum mencapai gelar kesarjanaannya. Oleh karena itu, Prodi S-1 Manajemen Pemasaran Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unesa mengharapkan kesediaan kalangan dunia kerja untuk menerima mahasiswa PKL dan menempatkannya pada wadah dan sarana yang mampu memberi wawasan keprofesian. Di samping itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkanJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 9

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik pelaksanaan di lapangan,sehingga mahasiswa lebih memahami bidang pekerjaan yang ditekuni, serta tercipta link and match antara teori dan praktik di lapangan. Selain itu tujuan dari adanya kegiatan PKL diantaranya: 1. Mahasiswa memiliki wawasan, pengetahuan dan keterampilan khususnya dalam bidang pemasaran. 2. Memiliki sikap, tanggung jawab dan kepribadian yang mantap. 3. Memberikan pengalaman pada mahasiswa terhadap dunia kerja yang sesungguhnya. C. Manfaat Dengan melaksanakan kegiatan PKL, maka mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami maksud dari teori yang diterima dalam kuliah,sehingga mampu menyusun laporan atau mengkaji data-data ilmiah di lapangan dari suatu disiplin ilmu tertentu yang akan memudahkan penerapannya serta alternatif interaksinya dengan disiplin ilmu lain yang sesuai dengan tantangan dan arah perkembangan teknologi. Kegiatan kerja praktek dapat meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknik, ketrampilan, serta wawasan berpikir,

bernalar,menganalisis dan mengantisipasi suatu masalah, dengan mengacu dan mengkaji materi kuliah yang bersifat teoritis dari disiplin ilmu yang ditempuh dan mengkaitkannya dengan kondisi sesungguhnya sehingga mahasiswa dapat lebih sigap dan siap menghadapi berbagai masalah di lapangan, sertaJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 10

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif. Pada akhirnya, kerja praktek dapat diharapkan menjadi sarana untuk menjalin hubungan yang baik dengan tidak mengabaikan kemungkinan suatu taraf pengembangan kerja sama antara mahasiswa dan perguruan tinggi serta kalangan industry. Sedangkan praktek kerja sendiri tentulah bermanfaat bagi tempat kerja praktek dilaksanakan, karena akan diperoleh masukan-masukan ataupun sumbangan pikiran hasil dari analisis dan kajian para calon sarjana ekonomi. Perusahaan juga memperoleh gambaran mengenai calon sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar kompeten dan memiliki talenta bagi masa depan instansi tersebut.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 11

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : PT. SEMEN GRESIK (Persero), Tbk. Direktur Utama Alamat Telepon Fax : Dwi Soetjipto : Jl. Veteran Gresik 61122 : (031) 3981731-3 : (031) 3983209, (031) 3972264

B. Sejarah Perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pad atanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 12

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Pada bulan September 1995. Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan Semen Tonasa, yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group (SGG). Total kapasitas terpasang SGG sebesar 8.5 juta ton semen per tahun. Pada tanggal 17 September 1998. Pemerintah melepas

kepemilikan sahamnya di SGG sebesar 14% melalui penawaan terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V., perusahaan semen global yang berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan saham kembali menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%. Pada tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%. Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A. de C.V. pada Blue Valley Holdings PTE Ltd.. sehingga komposisi kepemilikan saham sampai saat ini berubah menjadi Negara RI 51.01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24.90% dan masyarakat 24.09%. Kapasitas terpasang riil SGG sebesar 16.92 juta ton semen per tahun, dan menguasai 46% pangsa pasar semen domestik. C. Visi dan Misi Perusahaan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 13

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Visi Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka Di Asia Tenggara Misi 1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. 2. Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap karya. 3. Memiliki keunggulan bersaing baik dalam pasar semen domestic, regional maupun internasional. 4. Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan. 5. Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, pegawai dan masyarakat sekitar. D. Jajaran Direksi 1. Direktur Utama Dwi Soetjipto, lahir pada tanggal 10 Nopember 1955, diangkat sebagai Direktur Utama Semen Gresik pada 2005. Beliau mengelola keseluruhanJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 14

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

aspek operasional dari Semen Gresik Group. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur akan berakhir pada 2010. 2. Direktur Keuangan Ahyanizzaman, lahir pada tanggal 06 Juli 1966, diangkat menjadi Direktur Keuangan pada RUPSLB 11 Maret 2011, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan (2006-2010), Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi (2010-2011) PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Mengawali karir di PT Semen Gresik (Persero) Tbk mulai tahun 1991. Lulusan S1 akuntansi Universitas Airlangga Surabaya. 3. Direktur Litbang Dan Operasional Suharto, lahir pada tanggal 18 Oktober 1951, diangkat menjadi Direktur Litbang dan Operasional pada 2005. Beliau bertanggung jawab atas kegiatan teknik mesin, penjaminan kualitas dan pengadaan dari Semen Gresik Group. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir 2010. Beliau bergabung dengan Semen Gresik pada 1979. 4. Direktur Pemasaran Irwan Suarly, lahir pada tanggal 04 Februari 1967, diangkat sebagai Direktur Pemasaran pada tahun 2006. Dicalonkan oleh pemegang saham Perseroan yaitu Blue Valley Holdings PTe. Ltd. Beliau bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran, transportasi dan distribusi dari Semen

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 15

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Gresik Group. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2011. 5. Direktur Produksi Suparni, lahir pada tanggal 13 Desember 1958, diangkat sebagai Direktur Produksi pada 2007. Beliau bertanggung jawab untuk kegiatan pemeliharaan dan produksi dari Semen Gresik Group. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2012. Bergabung dengan Semen Gresik pada 1986. 6. Direktur Sumber Daya Manusia Bambang Sugeng SI, lahir pada tanggal 12 Oktober 1957, diangkat sebagai direktur Sumber Daya Manusia pada RUPSLB 11 Maret 2011. Sebelumnya menjadi Kepala Divisi Hukum dan Manajemen Risiko (2006-2011), menjabat sebagai komisaris di Varia Usaha Beton (20062011). Beliau mengawali karirnya di PT Semen Gresik (Persero) Tbk mulai tahun 1987. Lulusan S1 Teknik Fisika ITS Surabaya dan S2 Magister Hukum Universitas Narotama Surabaya. 7. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis Erizal Bakar, lahir pada tanggal 19 Agustus 1955 , diangkat sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi pada RUPSLB 11 Maret 2011. Beliau mulai berkarir di PT Semen Padang, 1983-2005. Menjabat posisi Direktur Pemasaran di PT Semen Tonasa, 2005-2011. BeliauJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 16

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

menyelesaikan jenjang strata 1 nya di jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung tahun 1982, dan melanjutkan ke jenjang S2 Magister Manajemen Universitas Andalas Sumatera Barat tahun 2004. E. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah bentuk organisasi secara keseluruhan, yang merupakan gambaran mengenai kesatuan dari berbagai segmen organisasi yang masing-masing dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi lingkungan, ukuran, jenis teknologi yang digunakan, dan juga sasaran yang hendak dicapai (Lubis, S.B. Hari, 2005). Struktur organisasi merupakan bentuk organisasi yang dirancang dengan memperhatikan akibat dari pengaruh keseluruhan faktor-faktor tersebut secara bersamaan. Terdapat empat komponen dasar yang berperan sebagai kerangka dari definisi struktur organisasi yaitu: 1. Struktur organisasi memberikan gambaran mengeani pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian pada suatu organisasi. 2. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan

pelaporan yang ditetapkan secara resmi dalam suatu organisasi. 3. Struktur organisasi menetapkan pengelompokkan individu menjadi bagian organisasi dan pengelompokkan bagian-bagian organisasi menjadi suatu organisasi yang utuh.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 17

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

4. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan

pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik ke arah vertikal maupun horizontal. Bentuk struktur organisasi pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Adalah bentuk organisasi (line). Dalam sistem organisasi tersebut wewenang mengalir dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab mengalir dari bawah ke atas. Sehingga dalam sistem organisasi ini, pimpinan memberikan wewenang secara langsung kepada bagian di bawahnya, sedangkan bagian yang diberi wewenamg tersebut mempunyai wewenang pada bagian di bawahnya kepada pimpinan perusahaan.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 18

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Bagan Struktur Organisasi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 19

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

F. Lokasi Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen Gresik Group (SGG) mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, SGG juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar. Semen Gresik. Semen Gresik memiliki 3 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,5 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Padang. Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 6 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan. Semen Tonasa. Semen Tonasa memiliki 3 pabrik semen, kapasitas terpasang 3,48 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki 7 (tujuh) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Bitung, Palu, Ambon,

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 20

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Celukan Bawang, Bali. Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen Gresik Group (SGG) mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, SGG juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar. G. Sistem Manajemen PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka SGG telah menerapkan sistim manajemen dan mendapatkan beberapa sertifikat sebagai berikut: 1. Sistim Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001 dan ISO 9001:2000, sertifikat No. ID03/0267 dari SGS sejak Mei 1996. 2. Sistim Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sertifikat no

GB01/19418 dari SGS sejak Februari 2001. 3. Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Sejak 1999 dan OHSAS 18001:2007 sejak bulan Nopember 2007 dari SGS. 4. Memperoleh Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan dari KAN yang telah menerapkan secara konsisten ISO/IEC 17025:2000 sejak Nopember 2002 dan ISO/IEC 17025:2005 sejak Maret 2007.Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 21

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

5. API Monogram Sertifikat no. 10A-0044 dari American Petroleum Institute New York. Semua Sistem manajemen di atas diimplementasikan dengan mensyaratkan management continous improvement dan penerapan subsistem manajemen meliputi: Gugus Kendali Mutu (GKM) 5R Sistim Saran (SS) Total Productive Maintenance (TPM)

y y y y

H. Produk Semen terbuat dari pengolahan empat raw material. Bahan baku semen sendiri terdiri atas batu kapur sebanyak 80%, tanah liat 15%, pasir silika 1-4 %, dan pasir besi 1-4%. Proses pembutan semen sendiri pada dasarnya melalui 5 tahapan, yaitu; penyediaan bahan mentah, penggilingan bahan mentah, pembakaran, penggilingan akhir, lalu yang terakhir adalah pengantongan sak semen/pengemasan. Semen Gresik Group memiliki kemasan dalam sak seberat 50 kg, 40 kg, 1 ton bahkan ada yang jual berbentuk curah. Umumnya semen yang berbentuk curah digunakan untuk proyek-proyek besar. Setelah dipackage semen akan didistribusikan melalui jalur darat dan laut dengan menggunakan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 22

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

alat transportasi berupa kapal, truk, dan kereta api. Marketshare dari Semen Gresik Group di Indonesia sangat luar biasa, yaitu sebesar 44%. Untuk menjangkau seluruh wilayah di Indonesia maka strategi yang dilakukan adalah pendirian gudang penyangga di beberapa area. Dari pabrik maupun gudang penyangga hasil semen tersebut dikirim ke Distributor melalui bantuan Ekspeditur selanjutnya bisa di distribusikan pada proyek-proyek, Langganan tetap, dan Ready Mix Concret. Jenis-jenis semen yang diproduksi oleh Semen Gresik Group antara lain: 1. Semen Portland Tipe I.

Gambar 2. 1. Semen Portland Tipe I. Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement (OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain : bangunan, perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan jalan raya.Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 23

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

2. Semen Portland Tipe II.

Gambar 2. 2. Semen Portland Tipe II. Dikenal sebagai semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan.

3. Semen Portland Tipe III.

Gambar 2. 3. Semen Portland Tipe III. Semua jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 24

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

4. Semen Portland Tipe V.

Gambar 2. 4. Semen Portland Tipe V. Semen jenis ini dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbang pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.

5. Special Blended Cement (SBC).

Gambar 2. 5. Special Blended Cement (SBC).

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 25

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah. 6. Portland Pozzolan Cement (PPC).

Gambar 2. 6.Portland Pozzolan Cement (PPC). Semen Hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum dan bahan Pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya, jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.

7. Oil Well Cement (OWC) Class G HRC

Gambar 2. 7. Oil Well Cement (OWC) Class G HRCJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 26

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai Basic OWC. Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu. 8. Portland Composite Cement (PCC)

Gambar 2. 8. Portland Composite Cement (PCC) Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih bahan anorganic. Kegunaan semen jenis sesuai untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pra-cetak, beton pra-tekan dan paving block.

9. Super Masonry Cement (SMC)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 27

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Gambar 2. 9. Super Masonry Cement (SMC) Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225, dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving block dan tegel. I. Proses Pembuatan Semen1. Penghancuran Bahan Baku (Crusher)

Penghancuran harus disesuaikan dengan sifat-sifat dari bahan yang akan dipecah. Adapun bahan mentah yang akan dihancurkan yaitu : a. Batu Kapur Batu kapur yang ditampung dalam storage memiliki ukuran yang relative besar dan tidak seragam. Hal ini dapat mengganggu kelangsungan proses pembuatan semen selanjutnya. Oleh karena itu dibutuhkan pengecilan ukuran (size reduction) dengan cara penggilingan menggunakan limestone crusher. Tipe limestone crusher yang digunakan adalah hammer mill crusher.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 28

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Tiap plant di pabrik Tuban memiliki dua unit hammer mill untuk batu kapur. Masing-masing dilengkapi dengan hopper yang berkapasitas 75 ton yang berfungsi enerima material dari dump truck . Hammer mill yang dioperasikan hanya satu aja sedangkan satu lagi dalam keadaan stand by. Hammer mill memiliki kapasitas 700ton/jam. Hammer mill bekerja baik untuk menghancurkan batu kapur berdiameter maksimal 1 meter. Material yang diterima oleh hopper kemudian dengan gerakan wobble feeder, material akan bergerak menuju hammer mill. Hanya material yang berukuran kurang dari 70mm saja yang dapat lolos dari sela-sela wobbler feeder dan dapat langsung turun menuju belt conveyor. Hammer mill dilengkapi dengan braker plate sebagai tempat tumpuan material yang dihancurkan oleh hammer yang berputar. Material yang masih kasar akan terbawa kembali oleh rantai yang berputar dan akan dihancurkan kembali oleh hammer. Material yang lolos dari hammer mill kemudian diterima oleh belt conveyor dan akan bercampur dengan material yang lolos lewat sela-sela wobbler feeder. Produk crusher kemudian dibawa oleh belt conveyor menuju surge bin berkapasitas 500 ton. Kemudian material diumpankan oleh apron menuju belt conveyor. Belt conveyor yang membawa material keluar memiliki weight feeder untuk menimbang material yang melewatinya. Untuk menghindari debuJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 29

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

yang ditimbulkan saat proses penggilingan maka digunakan alat penangkap debu bag filter.

b. Tanah Liat Tanah liat yang ditampung dalam storage dimasukkan ke dalam hopper kemudian dilewatkan apron menuju crusher tanah liat yang berupa double roll crusher. Roll yang digunakan bergerigi tajam dan memiliki kapasitas 350 ton/jam. Berbeda dengan crusher untuk batu kapur, crusher untuk tanah liat berbentuk pisau yang bergerak memotong dan mencacah tanah liat yang lewat. Karena bentuknya yang seperti pisau maka clay crusher dinamakan clay cutter. Produk berupa tanah liat yang telah terpotong-potong tersebut kemudian dibawa dengan menggunakan belt conveyor yang dilengkapi weight feeder. Batu kapur dan tanah liat yang telah melewati crusher, masing-masing dibawa oleh belt conveyor menuju mix belt conveyor tersebut dengan

perbandingan komposisi pada umumnya 80% batu kapur dan 20% tanah liat. Perbandingan komposisi ini dapat dicapai dengan terlebih dahulu mengambil sampel batu kapur dan tanah liat pada masing-

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 30

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

msaing belt conveyor sebelum mix belt conveyor. Sampel ini kemudian dianalisa kandungannya di laboratorium untuk

ditentukan nilai LSFnya. Dengan mengetahui komposisi sampel batu kapur dan tanah liat tersebut maka dapat diatur perbandingan jumlah batu kapur dan tanah liat yang harus dicampurkan. Pengaturan ini dilakukan dengan mengatur laju apron conveyor clay. Campuran batu kapur dan tanah liat yang dibawa oleh mix belt conveyor dikoreksi dengan batu kapur dengan kualitas super grade yang memiliki kadar kapur 80%. Setelah itu campuran tersebut diumpankan ke double roll crusher dengan tujuan size reduction dan homogenisasi campuran. Campuran batu kapur dan tanah liat yang telah melewati double roll crusher dijatuhkan dari belt conveyor dengan alat tripper untuk disimpan dalam suatu pile panjang sehingga terbentuk lapisan-lapisan material yang berbentuk prisma segi tiga. Terdapat dua pile di tiap plant pabrik Tuban dan masingmasing pile berkapasitas 45.000 ton. Ada juga sebagian batu kapur (high grade) yang tidak dicampur dengan tanah liat karena akan digunakan sebagai bahan koreksi dan disimpan di pile tersendiri. Di dalam pile, campuran batu kapur dan tanah liat dijaga homogenitasnya. Homogenitas campuran batu kapur dan tanah

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 31

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

liat dijaga dengan melakukan reclaiming. Alat penggaruk (reclaimer) yang digunakan di pabrik Tuban adalah FLS bridge type scrapper reclaimer dengan bentangan sepanjang 3 meter dan kapasitas 885 ton/jam. Reclaimer ini bekerja dengan cara menggaruk material pada pile kemudian mengangkat dan meletakkannya pada belt conveyor. Material yang telah digaruk oleh reclaimer kemudian dibawa dengan belt conveyor menuju bin campuran (mixed bin) berkapasitas 250 ton.2. Pengolahan Bahan Baku (Raw Mill)

Pengolahan bahan baku adalah mempersiapkan bahan baku sebelum masuk ke kiln feed system. Campuran batu kapur dan tanah liat dari mixed bin kemudian dicampur dengan pasir silica, pasir besi (iron sand) atau cooper slag, dan batu kapur kualitas high grade dengan perbandingan yang telah ditetapkan oleh laboratorium berdasarkan pengujian komposisi sampel masing-masing material guna mencapai komposisi semen portland yang diinginkan. Masing-masing material lalu diumpankan ke weight feeder untuk ditimbang sehingga dapat diketahui jumlah masing-masing material yang dibutuhkan sesuai komposisi yang ditetapkan laboratorium dan kemudian dicampur untuk dibawa oleh belt conveyor. Campuran ini kemudian melewati metal detector untuk

menghilangkan material logam yang ikut terbawa. Hal ini dilakukanJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 32

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

untuk menghindari kerusakan pada roll mill. Setelah melalui roll mill, material campuran tersebut melalui two way gate menuju belt conveyor selanjutnya. Untuk menghindari debu yang dihasilkan, digunakan alat penangkap debu bag filter. Debu yang terkumpul dikembalikan bersama material yang dibawa oleh belt conveyor yang menuju roll mill. Material kemudian diumpankan ke dalam roll mill dengan menggunakan sistem triple gate yang dapat membuka dan menutup secara bergantian untuk mengatur transportasi material dan juga berfungsi sebagai seal air. Roll mill yang digunakan adalah fuller loesvhe LM 59.42 dengan tioe air swept vertical roller mill berkapasitas 600ton/jam. Roll mill tersebut terdiri dari sebuah grinding table yang berputar dilengkapi empat conical grinding roller yang memberikan tekanan tepat di atas grinding table, dengan sistem hidrolik dan memakai gas nitrogen sebagai spring. Saat ini, dari tiga gate yang tersedia hanya satu gate saja yang dioperasikan. Hal ini dikarenakan dengan mengoperasikan satu gate saja, transportasi material dan seal air sudah dapat dilakukan dengan baik, terlebih lagu energy yang dibutuhkan untuk menggerakkan satu gate lebih sedikit dengan hanya memakai satu pompa. Setelah melewati triple gate, material akan jatuh ke atas grinding table dan tersebar menuju tepi-tepi table akibat gaya sentrifugal. Material-material tersebut akan digiling dengan menggunakan grinding roller dengan tekanan hidrolik sebesar 25 bar. Dam ring atau retention ring pada sisi meja digunakan untuk mengatur ketebalan material. LooseJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 33

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

ring di sisi luar meja digunakan untuk menampung material-material yang keluar dari meja saat penggilingan. Selain mengalami penggilingan, di dalam roll mill juga mengalami pengeringan. Ke dalam roll mill, dialirkan gas panas bertemperatur sekitar 330-397C dari preheater dan cooler. Jika panas yang disuplai tidak mencukupi makan akan digunakan air heater dengan bahan baker batu bara, namun untuk start up dan kondisi emergency digunakan IDO. Material yang telah keluar dari roll mill kemudian dialirkan masuk oleh hisapan dua buah (Indus Draft) ID Fan Mill ke dalam empat buah siklon tipe FLS 6300. Pada siklon-siklon tersebut kemudian dipisahkan dari aliran udara yang membawanya. Udara tersebut kemudian dihisap oleh exhaust fan dan dihembuskan kea lat electrostatic precipitator (EP) untuk memisahkan udara dengan material-material yang masih terbawa. Material-material yang terkumpul di EP kemudian dibawa menuju dust bin berkapasitas 170 ton untuk kemudian dikirimkan ke kiln. Material yang keluar dari siklon dibawa dengan air slide menuju bucket elevator kemudian dimasukkan kedalam dua buah blending silo yang masing-masing berkapasitas 20.000 ton. Jika roll mill tidak beroperasi maka udara panas yang keluar dari preheater dan cooler yang biasanya digunakan sebagai udara pengering

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 34

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

di roll mill dilewatkan terlebih dahulu melalui conditioning tower untuk menurunkan suhunya sebelum dilewatkan ke EP. Blending silo berfungsi sebagai mixing chamber dan storage silo. Dengan mengatur pergantian pembukaan dan penutupan saluran keluar material maka lapisan-lapisan material di dalam silo akan turun dengan kecepatan yang berbeda sehingga komposisi material dalam silo akan lebih homogen. Material keluar dari silo menuju junction box melalui tiga dari tujuh flow gate dimana pengaturan pembukaan dan penutupan flow gate diulang dalam siklus tertentu, 1 siklus lengkap membutuhkan waktu sekitar 12 menit. Material dari junction box kemudian dialirkan ke kiln feed bin. Umpan kiln yang telah siap nantinya akan dialirkan menuju suspension preheater menggunakan air slide dan bucket elevator.3. Proses Pembakaran dan Pendinginan (Kiln dan Cooler) a. Penyediaan Bahan Bakar (Coal Mill)

Batu bara merupakan bahan bakar pada pabrik Semen Gresik Tuban. Terdapat dua jenis batubara yaitu adaro dan nonadaro. Batubara dari lokasi penimbunan di pelabuhan berkapasitas 15.000 ton. Batubara dimasukkan ke dalam hopper kemudian dibawa dengan belt conveyor menuju ke tempat penimbunan. Agar tetap homogen batubara dijatuhkan dari belt conveyor menggunakan tripper sehingga terbentuk lapisan material berbentuk prisma segitiga.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 35

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Reclaiming batubara menggunakan scrapper reclaimer kemudian dibawa dengan belt conveyor yang dilengkapi dengan metal detector menuju raw coal feed bin. Dari raw coal feed bin, batubara diumpankan ke coal mill yang memiliki tipe kerja mirip dengan roll mill, yaitu air swept vertical roller mill dengan kapasitas 50 ton batubara/jam. Coal mill terdiri dari meja yang berputar (grinding table) dengan kecepatan 25rpm dilengkapi tiga buah alat penggiling (grinding roller) yang memakai sistem hidrolik dan gas nitrogen sebagai pegasnya. Batubara yang jatuh di atas grinding table akan tersebar menuju tepi-tepi table akibat gaya sentrifugal. Batubara tersebut kemudian akan digiling leh grinding roller dengan tekanan hidrolik sebesar 90kg/cm2. Selain mengalami penggilingan, di dalam coal mill, batubara juga mengalami pemanasan awal. Dalam coal mill, dialirkan gas panas bertemperatur sekitar 186C dari preheater dan kiln. Umpan masuk mill berkadar 12% dan keluar dengan ukuran produk dengan spesifikasi lolos 80% dari classifier 170 mesh dengan kadar air 3-4% dan bertemperatur sekitar 40C. Produk dari coal mill akan terbawa aliran udara yang ditarik dengan alat explosion vent kemudian dihembuskan menuju bag filter untuk memisahkan batubara dari udara yang membawanya.Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 36

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Batubara yang terkumpul kemudian dibawa dengan screw conveyor menuju pulvurised coal bin berkapasitas 120 ton. Batubara tersebut kemudian dipompa dengan menggunakan FK pump menuju dua bin yang lain berkapasitas 120 ton dan 70 ton. Bin dengan kapasitas lebih besar digunakan untuk mensuplai batu bara ke calciner burner SLC dan ILC, sedangkan bin berkapasitas lebih kecil digunakan untuk mensuplai batubara pada kiln burner. 1) Bagian Penyiapan Umpan Kiln Umpan kiln yang keluar dari roll mill masuk ke kiln akan melalui suspension preheater terlebih dahulu untuk dilakukan tahap preheater prakalsinasi bahan baku sebelum tahap

pembakaran lanjut pada rotary kiln. Komponen-komponen semen SiO2, Al2O3, Fe2O3 dan CaO yang merupakan komponen dasar C3S, C2S, C3A dan C4AF akan mengalami reaksi pada kedua tahap tersebut. Bahan baku dari dilo dibawa dengan menggunakan air lift masuk ke dalam preheater. Terdapat dua jalur aliran preheater yang masing-masing terdiri dari empat tingkat siklon seri dan sebuah flash calciner. Untuk meningkatkan efisiensi pemisahan antara gas panas dari material yang dibawanya, maka pada tingkat siklon paling atas dipasang siklon ganda. Pada siklon tingkat satu sampai tiga terjadi pemanasan awal material umpam kiln,Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 37

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

sedangkan pada siklon tingkat empat terjadi pemisahan material dengan gas pembawa yang keluar dari kalsiner. Pada siklon tingkat empat jalur calciner ILC, tingkat prakalsinasi telah mencapai 85%. Material dari siklon tingkat empat jalur calciner ILC ini kemudian dialirkan menuju siklon tingkat empat jalur calciner SLC untuk mengalami tahap kalsinasi hingga 93%. Umpan masuk ke dalam riser duct siklon I dengan arah tangensial dan bercampur dengan udara panas dari siklon II. Akibat gaya sentrifugal, gaya gravitasi dan gaya angkat ke atas, amterial padat dapat dipisahkan dari udara panas yang membawanya. Material tersebut akan turun menuju riser duct siklon tahap II. Material tersebut memiliki tempertaur yang lebih tinggi karena telah mengalami pengontakan dengan udara panas. Suhu umpan pada siklon I +- 360C dan keluar dari siklon III pada suhu +- 800 C. Setelah umpan dipanaskan pada siklon III, umpan tersebut akan masuk menuju calsiner (ILC atau SLC) dan akan mengalami reaksi kalsinasi. Setelah mengalami reaksi kalsinasi, material akan dipisahkan dari gas panas pada siklon tahap IV. Produk tahap IV adalah umpan kiln. Umpan masuk SLC sebagian telah terkalsinasi karena material hasil kalsinasi ILC masuk ke SLC. Suhu operasi harus dijaga supaya hasil kalsinasi mencapai 90%. Gas panas

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 38

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

untuk pembakaran umpan ILC berasal dari gas panas yang dihasilkan kiln, sedangkan gas panas SLC berasal dari cooler menuju tertier air duct. 2) Pembuatan Terak/Klinker Setelah melalui preheater dan calsiner, umpan masuk ke dalam kiln pada suhu +- 1000C. Kecepatan umpan masuk kea lam kiln disesuaikan dengan kecepatan putaran kiln. Proses

pembakaran menjadi klinker terjadi pada suhu sekitar 1400C. Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran adalah batu bara dan Industrial Diesel Oil (IDO). IDO digunakan pada awal pembakaran karena bahan bakar minyak lebih mudah terbakar dibandingkan batubara. Batubara banyak digunakan karena murah dan abu yang dihasilkan mengandung komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan semen, yaitu silica. Sekitar 40% total konsumsi bahan bakar digunakan untuk pembakaran kiln. Dari preheater, umpan masuk rotary kiln dengan temperature pada kiln inlet sekitar 750C. Kiln terbagi menjadi empat daerah seperti pada gambar di bawah ini : Daerah kalsinasi Merupakan daerah kalsinasi CaCO3 yang tersisa setelah melewati preheater dan sebagian CaO yang sudah terurai

y

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 39

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

dari proses kalsinasi di dalam preheater, mulai membentuk campuran C12A7 dan sebagian CaO dan oksida silica terbentuk yaitu C2S. Pada daerah ini proporsi CaO akan semakin besar, sebaliknya proporsi CaCO3 semakin kecil dan sempurna habis pada temperature bahan sekitar 900C, pada temperature tersebut proporsi C2S semakin

meningkat sampai temperatur bahan sekitar 1200C, sedang oksida besi mulai mengikat campuran oksida kalsium dan oksida alumina membentuk campuran C2(A2F), dengan meningkatnya temperature maka oksida kalsium (CaO) bergabung dengan kalsium alumina dan C2(A2F) masing-masing membentuk C3A dan C4AF. Pembentukan C3A dan C4AF terjadi pada temperature +1000-1200C. Daerah Pembakaran Di daerah ini terjadi pelelehan pada temperature tinggi (+1200-1350C) dimana campuran kalsium alumina ferrit mengalami fase cair. 1. Bagian CaO yang tidak bereaksi dengan oksida-oksida alumina besi dan silica biasanya dalam bentuk CaO bebas atau free lime banyaknya presentase dibatasi di bawah 1%.

y

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 40

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

2. Pada temperature tinggi ini sisa unsure CaO mengikat C2S untuk membuat campuran C3S Daerah pendinginan Di daerah ini campuran kalsium alumina ferrit yang berbentuk cairan bentuk fisisnya berubah mengkristal setelah terjadi pendinginan di dalam cooler. Temperatur dalam zone ini sekitar 1350-800C, sehingga material keluar kiln mempunyai suhu +- 800C. 3) Pendinginan Terak (Cooling) Klinker atau terak panas bertemperatur sekitar 1400C sebagai produk dari kiln perlu didinginkan secara cepat menggunakan cooler yang terdiri dari 16 kompartemen. Material panas digerakkan dengan grate cooler, dari bawah grate dihembuskan udara melalui 14 fan untuk mendinginkan klinker sampei bertemperatur 100-120C. Klinker masuk cooler satu dan diterima oleh grate-grate cooler. Grate cooler satu memiliki kemiringan lima derajat untuk memudahkan perjalanan klinker ke kompartemen berikutnya. Grate cooler bergerak maju mundur untuk memindahkan material diatasnya supaya berpindah ke kompartemen selanjutnya. Pada grate terdapat lubang-lubang tempat lewatnya udara pendinginan.

y

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 41

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Klinker yang berukuran kecil juga dapat lolos diantara lubanglubang grate tersebut dan dibawa dengan menggunakan drag conveyor. Pendinginan secara cepat bertujuan untuk : Mendapatkan klinker yang amorf sehingga mudah untuk digiling. Mencegah terbentuknya Kristal MgO. Kadar MgO dalam semen sangat dibatasi karena dapat menyebabkan ekspansi semen yang berlebihan. Semen yang dihasilkan memiliki ketahanan yang baik terhadap sulfat. Menghambat perubahan C3S menjadi C2S. Klinker yang telah didinginkan kemudian masuk ke unit klinker breaker di dalam cooler untuk direduksi ukurannya. Debu yang dihasilkan dari pemecahan klinker ditangkap oleh EP dan dikembalikan ke dalam klinker breaker melalui chain conveyor. Klinker output dari cooler dimasukkan ke dalam silo berkapasitas 75000 ton yang dilengkapi satu unit bag filter dan setelah gate untuk jalur pendistribusian klinker ke dalam bin-bin klinker untuk umpan unit finish mill.

y

y

y

y

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 42

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

4. Penggilingan Akhir (Finish Mill)

Laju alir umoan total yang boleh masuk finish mill maksimum 500 ton/jam. Jumlah material tersebut dikontrol oleh weight feeder. Komposisi umpan sesuai dengan jenis semen yang akan dibuat. Semen Ordinary Portland Cement (OPC) terdiri dari bahan klinker dan gypsum dengan batu kapur sebagai fillernya sedangkan semen Pozzolan Portland Cement (PPC) terdiri dari bahan klinker dan gypsum dengan trass sebagai fillernya. Semen PPC cocok dipakai untuk konstruksi bangunan di daratan. Semen PPC diproduksi di pabrik tuban 1 sedangkan semen OPC diproduksi di pabrik tuban 2 dan 3. Untuk pembuatan semen pozzolan maka klinker, gypsum, dan pozzolan yang telah ditimbang akan dibawa oleh belt conveyor menuju hydraulic roll crusher (HRC) untuk mengalami penghancuran awal. Dari HRC, material kemudian dibawa dengan menggunakan belt conveyor menuju finish mill sebagian material dikembalikan ke HRC untuk menjaga agar umpan masuk finish mill tidak berlebihan. Finish mill yang digunakan di PT. semen Gresik berbentuk silinder horizontal. Silinder finish mill terbagi menjadi dua kompartemen dan pada masing-masing bagian terdapat grinding ball sebagai alat penggiling. Grinding ball bagian satu memiliki diameter lebih besar dari grinding ball bagian dua. Bagian satu memiliki tujuan untuk menghaluskan dan

menghomogenisasi semen.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 43

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Terjadinya tumbukan bola dengan material pada intensitas tinggi menyebabkan suhu di dalam mill meningkat. Temperatur di dalam mill diatur dengan mill venting dan water spray. Temperatur maksimal yang diperbolehkan di dalam mill adalah 107C karena temperature yang terlalu tinggi akan menyebabkan gypsum terhidrasi. Material yang keluar dari finish mill dibawa dengan air slide menuju bucket elevator kemudian masuk separator yang memisahkan material halus dan sesuai spesifikasi menuju silo-silo penyimpanan semen sedangkan material yang masih kasar dikembalikan ke finish mill. Gas pembawa material halus dihisap oleh fan menuju bag filter dengan terlebih dahulu melewati siklon sehingga material semen yang terbawa dapat dipisahkan dan dialirkan ke dalam silo semen dengan air slide.5. Pengemasan (Packer)

Unit ini bertugas melaksanakan pengisian,

penyimpanan,

pengiriman, dan pengeluaran semua dari tiap-tiap silo. Di pabrik semen tuban terdapat empat unit pengepakan yang berkapasitas 18.000 ton. Alur semen proses dari keempat silo dibagi menjadi dua jalur, jalur satu yaitu yang keluar dari silo satu dan dua, jalur dua untuk material yang keluar dari silo tiga dan empat. Dari silo, material dihembus oleh udara untuk dibawa dengan air slide menuju vibrating screen untuk memisahkan semen dengan material asing. Setelah diayak, material dibawa ke bin pusat yang berjumlah duaJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 44

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

buah dan pemasukan material ini dilakukan bergantian. Aliaran material setelah bin pusat terbagi manjadi dua aliran yaitu aliran untuk semen curah dan aliran semen bag. Aliran semen kantong setelah melewati bin pusat semen dibawa ke air slide ke bin roto packer kemudian ke rotary feeder dan akhirnya ke roto packer. J. Anak Perusahaan 1. PT. Semen Padang

PT Semen Padang (SP) merupakan salah satu anggota Semen Gresik Group yang berlokasi di Indarung, Padang, Sumatera Barat. Perseroan memiliki 99.99% dari sahamnya, SP memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 5.570.000 ton per tahun dan merupakan pemasok kebutuhan semen terbesar di wilayah Sumatera. Lokasi yang sangat strategis untuk distribusi semen di wilayah barat Indonesia. Kapasitas produksi yang dihasilkan sebesar 5.570.000 ton.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 45

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

2. PT. Semen Tonasa

PT Semen Tonasa (ST) merupakan salah satu anggota Semen Gresik Group yang berlokasi di Biringere, Pangkep, Sulawesi Selatan. Perseroan memiliki 99.99% dari sahamnya. ST mempunyai kapasitas produksi sebesar 3.480.000 ton per tahun dan merupakan pabrik semen di Kawasan Timur Indonesia. ST memproduksi jenis semen Portland tipe I, II, V, Semen Masonary, dan Fly Ash Cement. Kapasitas produksi yang dihasilkan sebesar 3.480.000 ton.

3. PT. Kawasan Industri Gresik

PT Kawasan Industri Gresik (KIG) adalah anak perusahaan Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, dan bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri serta jasa konsultasi di

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 46

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

bidang kawasan industri. Kepemilikan Perseroan di KIG mencapai 65%, sedangkan 35% dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik (Persero).

Dalam ushaanya, KIG menyediakan tanah, bangunan pabrik siap pakai (BPSP), serta gudang yang tersedia untuk dijual atau disewakan yang tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Barat, termasuk di dalamnya bangunan yang digunakan untuk mendukung pemasaran Perseroan.

4. PT. Industri Kemasan Semen Gresik

Didirikan pada bulan Juni 1992, PT Indutri Kemasan Semen Gresik (IKSG) adalah anak perusahaan yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur dan bergerak dalam biang pembuatan kemasan atau industri kemasan, perdagangan dan jasa. Komposisi kepemilikan saham di IKSG adalah sebagai berikut : Perseroan memiliki (60%), PT Nuraga Longartha Indonesia (10%), dan PT Nusantara Ampera Bakti (20%).

Dalam menjalankan kegiatan operasinya, IKSG memiliki mesin kemasan 5 (lima) unit dengan kapasitas terpasang 123.000.000 lembar kantong pertahun. Tingkat utilitasi peralatan pada tahun 2001 mencapai 94.30% dari kapasitas terpasang. Hasil produksi IKSG terutama dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan lain seperti PT Semen Tonasa, PT Semen Kupang (Persero), dan lainnya.Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 47

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

5. PT. United Tractors Semen Gresik

Berlokasi di Tuban, Jawa Timur, PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) adalah anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan dan jasa. Pemegang saham UTSG adalah Perseroan sebesar 55% dan PT United Tractors Tbk. sebesar 45%.

Untuk menunjang kegiatan operasinya UTSG mempunyai 69 unit peralatan utama (kendaraan berat). Kegiatan utama UTSG ditujukan untuk menunjang kegiatan produksi Perseroan, khususnya dalam hal penyediaan bahan baku semen. Untuk menunjang pelaksanaan sistem manajemen mutu, UTSG telah memperoleh sertifikat ISO 9002 pada tanggal 11 Juni 1998 dari Quality Assurance Service Indonesia.

6. PT. Swadaya Graha

PT Swadaya Graha (SWG) adalah anak perusahaan Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur dan bergerak dalam bidang fabrikasi baja, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal & elektrikal, persewaan alat-alat berat & konstruksi, bengkel & manufaktur, developer, jasa pemeliharaan, serta biro engineering. Perseroan memilikiJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 48

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

sebesar 25% saham. Pemegang saham lainnya adalah Dana Pensiun Semen Gresik (62,5%), PT Varia Usaha 8,06%, dan Koperasi Warga Semen Gresik (4,44%). Dalam bidang pengelolaan perusahaan, SWG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari Lloyds Register Quality Assurance dan Sertifikat SMK3.

7. PT. Varia Usaha

Anak perusahaan Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur ini.memiliki beberapa anak perusahaan, antara lain: PT Swadaya Graha, PT Swabina Gatra, PT Varia Usaha Beton, PT Waru Abadi, PT Varia Usaha Bahari, PT Varia Usaha Dharma Segara, PT Varia Usaha Lintas Segara, PT Varia Usaha Barito. VU dan anak-anak perusahaannya bergerak dalam bidang jasa pengangkutan umum, perdagangan umum (termasuk ekspor impor antar pulau dalam negeri, keagenan, distributor, usaha perdagangan lainnya), perindustrian dan pembangunan, sewa menyewa dan beli sewa, pertambangan (meliputi kegiatan: penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pemurnian, pengangkutan dan penjualan hasil pertambangan), serta kegiatan lain yang sesuai dengan bidangbidang di atas. Komposisi kepemilikan saham di VU dimiliki oleh Perseroan sebesar 24,95% saham, Dana Pensiun Semen Gresik 48,7%,

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 49

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

dan Koperasi Warga Semen Gresik 26,35%. Dalam bidang pengelolaan perusahaan, VU telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS Indonesia.

8. PT. Eternit Gresik

PT Eternit Gresik (EG) berlokasi di Gresik, Jawa Timur dan bergerak dalam bidang produksi asbes, bahan bangunan, dan cetakan. PT Eternit Gresik didirikan pada tahun 1971 dan sejak saat itu menjadi perusahaan terkemuka di antara produsen fiber semen lain di Indonesia serta perusahaan pertama yang memproduksi fiber semen 100% bebas asbes di Indonesia dan satu-satunya perusahaan yang memproduksi seluruh produknya tanpa mengandung asbes. Komposisi pemegang saham dalam anak perusahaan Perseroan ini setelah Perjanjian Jual dan Beli Saham pada tanggal 17 Mei 2006, No.129 yang diaktakan oleh Noor Irawati, SH Notaris di Surabaya adalah sebagai berikut: Perseroan memiliki saham sebesar 17,57% dan Team S.A sebesar 82,43%. Dalam bidang pengelolaan perusahaan, EG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dan ISO 14001 dari Benchmark Australia, serta AS 4801 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga dari Benchmark Australia.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 50

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

BAB III PEMBAHASAN A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PKL 1. Jadwal Kegiatan PKL Tempat Lokasi Pelaksanaan : PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. : Jl. Veteran, Gresik 61122 : Tanggal 4 Juli 2011 26 Agustus 2011

2. Pelaksanaan Kegiatan PKL Pelaksanaan PKL dilaksanakan di Lantai 6 Gedung Utama PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Jl. Veteran, Gresik. Pelaksanaan kerja praktek ini berlangsung selama 40 hari, yaitu selama bulan JuliAgustus.

Pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan ini dilakukan 5 kali dalam satu minggu. Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB kecuali hari Sabtu dan Minggu. Jumlah mahasiswa yang melakukan PKL sebanyak 2 orang. 3. Deskripsi Kegiatan PKL Adapun kegiatan yang kami lakukan selama berikut: 1. Seminar pembekalan PKL yang diikuti seluruh peserta PKL. Baik dari kalangan pelajar SMK ataupun mahasiswa. 40 hari PKL adalah sebagai

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 51

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

2. Bimbingan oleh Pembimbing PKL di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. yaitu Bapak Zakki Multazam. C tentang sekilas tugas pokok unit kerja dan personil unit kerja di Biro Perencanaan Pemasaran. 3. Menemui Kabiro Pelayanan Pelanggan untuk mengetahui tugas pokok unitnya. 4. Mengamati kinerja Biro Pelayanan Pelanggan. 5. Entry data untuk membuat RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) dengan menggunakan aplikasi khusus internal perusahaan yang bernama JDE Edwards. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: buka intranet SG, lalu klik JDEdwards, masukkan ID dan password , anggara, menu PB, lalu entry ajuan biaya, masukkan ID dan password sekretaris perusahaan, select, add, tulis abjad pada kotak description, find, select. 6. Input data proyek- proyek besar yang berada di wilayah Jawa Barat, Banten. DKI Jakarta yang membutuhkan semen dalam pelaksanaannya untuk kemudian ditindaklanjuti oleh staff penjualan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 7. Menemui Kabiro Komunikasi Pemasaran untuk mengetahui tugas pokok unit kerjanya dan melakuakan tanya jawab seputar Intergrated Marketing Comunication, serta corporate value. 8. Supervisi input data kuesioner dengan menggunakan metode double entry procedure ke UK Petra dan melihat secara langsung apakah pihak UKJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 52

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Petra telah melaksanakan dengan benar prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak PT. Semen Gresik. 9. Membuat kuesioner tentang kepuasan pelanggan akan produk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 10. Mengetahui Area Manager Jawa Timur pada Divisi Penjualan I- jawa Timur I. 11. Mempelajari proposal penawaran harga di Biro Pelayanan Pelanggan. 12. Menganalisis CSR PT. Semen Gresik melalui media informasi cetak yang diterbitkan mingguan GAPURA. 13. Evaluasi kuesioner yang telah kami buat. 4. Rekapitulasi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Nama Mahasiswa Program Studi/NIM Tempat PKL Bidang Pekerjaan Catatan Kegiatan Minggu Tanggal keBidang Uraian Kegiatan : Ika Ayuningtyas : SI Manajemen/ 088574115 : PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. : Biro Perencanaan Pemasaran : Minggu ke I/II/III/IV/V/VI/VII/VIII*)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 53

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

-

Seminar

pembekalan

PKL

diikuti oleh seluruh peserta, baik dari siswa maupun mahasiswa. Pembicara adalah Halim Alfatah, s.psi. manusia), hubungan (divisi sumberdaya (seksi Isinya

Suyono eksternal).

tentang perkenalan antar peserta Perencanaan pemasaran, 04/07/2011 pelayanan 1 s/d Pelanggan dan 08/07/2011 Administrasi Penjualan. Pengarahan pembimbing PKL dan sekilas Tanya jawab apa tugas dari unit kerja disini, perkenalan personil perencanaan pemasaran, pak Zakki dan pak Agung (tim strategi), bu Ari (data maining), pak Kohar dan Bu riska (master data penjualan). Wawancara dan Observasi di bagian pelayanan pelanggan PKL dan penjelasan tentang struktur organisasi perusahaan serta visi misi perusahaan,

program CSR, dan K3.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 54

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

sebagai narasumbernya adalah Kabag pelayanan pelanggan bu Tati. Observasi job description

Pelayanan Pelanggan. 11/07/2011 Administrasi 2 s/d Penjualan 15/07/2011 Biro penjualan 18/07/2011 3 s/d 22/07/2011 wilayah Biro Komunikasi Pemasaran, III, Memasukkan data proyek RKAP JDE Edwards2 entry data anggaran

infrastruktur yang teridentifikasi. Observasi dan penentuan Jadwal Wawancara Supervisi ke UK Petra Surabaya untuk mengawasi program

survey pelanggan. Wawancara dan Observasi di bagian Komunikasi Pemasaran sebagai narasumbernya adalah Kabag Komunikasi Pemasaran Pak Gatut.

Biro 25/07/2011 4 s/d 29/07/2011 komunikasi pemasaran, Biro perencanaan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 55

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

pemasaran

-

Membuat kuesioner Menganalisis segmentasi untuk area manager bagian Jatim.

Biro penjualan 01/08/2011s/d I, 5 05/08/2011 Perencanaan Pemasaran Biro -

Memasukkan

data

proyek

infrastruktur yang teridentifikasi khusus daerah Banten, DKI

Jakarta, Jabar. Mempelajari Proposal

Penawaran Harga yang diajukan Pelayanan 08/08/2011 6 s/d 12/08/2011 pelanggan, Biro Komunikasi Pemasaran Wawancara dan Observasi di bagian Komunikasi Pemasaran sebagai narasumbernya adalah Kabag Komunikasi Pemasaran Pak Gatut. 15/08/2011 Biro penjualan 7 s/d wilayah III 19/08/2011 teridentifikasi khusus daerah infrastruktur yang sudah Browsing data untuk mencari tahu seputar setiap proyek untuk Pelayanan Pelaggan.

Banten, DKI Jakarta, Jabar.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 56

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

-

Menganalisis media informasi mingguan Semen Gresik

22/08/2011 Biro 8 s/d penjualan III 26/08/2011 wilayah

GAPURA. Mencari data sebagai tambahan bahan laporan PKL. Evaluasi kuesioner.

5. Faktor Pendukung dan Hambatan Faktor pendukung yang kami terima adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan pengarahan sebelum melaksanakan PKL, jadi kami tidak bingung saat berlangsungnya PKL. 2. Fasilitas yang lengkap dan gedung yang nyaman untuk melakukan kegiatan PKL. 3. Lokasi gedung kantor yang sangat mudah dijangkau karena berada sangat dekat dengan jalan raya. 4. Mendapat uang saku sehingga menambah semangat kami untuk melakukan PKL ini. 5. Seluruh jajaran staff yang sangat menerima baik kehadiran kami.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 57

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Hambatan yang kami hadapi ketika pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah : 1. Kesulitan mendiskripsikan job kami atau yang akan kami kerjakan di perencanaan pemasaran. 2. Seluruh staff di Biro Perencanaan Pemasaran memang sangat menyambut baik kehadiran kami, tapi narasumber yang terkait dengan kegiatan PKL ini yaitu kabiro Perencanaan Pemasaran sangat susah ditemui karena merupakan orang penting yang sangat sibuk.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 58

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

6. Solusi 1. Memberikan rencana kegiatan kepada mahasiswa saat akan melakukan kegiatan PKL. 2. Membuat dan mengatur jadwal untuk bertemu kepada narasumber terkait. B. TINJAUAN PUSTAKA Arti Pemasaran Pemasaran merupakan bagian yang penting berhubungan dengan pasar, karena pasar yang ada sekarang merupakan pasar pembeli di mana terjadinya transaksi jual bell tergantung pada keputusan pembeli sendiri. Sehingga pasar yang ada sangat dipengaruhi oleh perilaku para konsumen dan yang penting perusahaan sebagai yang menawarkan barang hanya bisa mengikuti kehendak konsumen dan bagaimana mengatasi pesaingpesaing dari perusahaan yang menciptakan barang sejenis. Dengan demikian kalau kita mendengar kata "Pemasaran" berarti kits hams menghubungkan berbagai kegiatan perusahaan seperti penjualan, perdagangan, distribusi dan penetapan harga dan sebagainya. Karena menyangkut berbagai hal inilah membuat fungsi Pemasaran sangat penting bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 59

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Pada dasamya fungsi pemasaran itu merupakan suatu proses kegiatan yang tidak sederhana dari barang sebelum produksi sampai bagaimana supaya sampai di tangan konsumen yang dapat menghasilkan laba perusahaan atau paling tidak sampai pada kembalinya modal perusahaan. Bauran Pemasaran Kegiatan- kegiatan pemasaran tampil dalam segala bentuk. Satu lukisan tradisional tentang kegiatan pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran, yang telah didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya (Kotler, 2008). Mc. Carthy mengklasifikasikan alat- alat ini menjadi 4 kelompok besar, yang dia sebut empat P tentang pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut sebagai marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan Pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang dilayani. 1. Produk Produk merupakan hasil dari proses produksi perusahaan yang nantinya akan dijual atau produk yang akan dibeli untuk dijual kembali

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 60

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix akan kita bagi menjadi 3 bagian: a. Pemilihan produk Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat dipertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan. Yang penting di sini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalahmasalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah, mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang hams dilakukan adalah strategi apa yg akan dilakukan atauJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 61

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk barn, atau strategi barn. Tahap-tahap siklus kehidupan barang dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masingmasing tahap suatu perusahaan hams memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap perkenalan Tahap perkenalan ini menunjukkan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar barn atau masyarakat belum tabu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk Penjualan, kelebihannya dibandmgkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaannya bagi konsumen dan lain-lain. Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit untuk memberikan tambahan pendapatan bagi produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 62

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

mengenal

dengan

baik

produk

perusahaan

dan

mulai

menyukainya.

1.

Tahap pertumbuhan Tahap pertumbuhan ditunjukkan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasilokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing. Perlu diketahui pada tahap pertumbuhan ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk di pasar

2.

Tahap kedewasaan dan kejenuhan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 63

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan dengan dapat menunjukkan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen sehingga usaha promosi amat sedikit

peranannya dalam menigkatkan atau menambah volume Penjualan. Tambahan volume penjualan sudah sulit dilakukan sedangkan bagian pasar yang kits kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengkikis segmen pasar kita ditambah lagi konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual. 3. Tahap penurunan Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan hams cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkmt. Adapun ada 2 kebijaksanaan yang dapat dilaksanakan perusahaan yaitu:

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 64

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

1. Menghentikan

produk yang sudah tidak dapat

bersaing dengan menggantikan barang yang benarbenar barn dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang

mempunyai kemampuan dalam membuat motivasi barn, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.2. Tetap

mempertahankan

barang

lama

tetapi apakah

memperbarui

antribut-antribut

lamanya

bungkusnya, atau menonjolkan kelebihan lain. Kalau altematif ini tidak bisa dilakukan perusahaan hams mencari barang baru yang memerlukan penelitiaan dari awal lagi baik mengenai mute, merk,

pembungkus, cara mendistribusikannya dan lain-lain. Kalau digambarkan sebagai berikut:

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 65

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

b. Kemasan

Kemasan merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama, harga yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relatif berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhimya akan mempertimbangkan kemasan produk yang akan dipilih. Oleh karena itu kemasan juga memegang peranan penting dalam menjual produk.

Untuk membuat kemasan agar menarik pembeli maka perusahaan hams mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan diantaranya:

1. Kemasan yang membangkitkan hasrat untuk membeli.

2. Kemasan yang mudah diingat.

3. Kemasan yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat bersaing dengan produk sejenis yang lain.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 66

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

4. Kemasan

didesign

agar

dapat

menjaga

mutu

barang,

memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak toko, atau mempunyai kegiatan setelah dipakai habis ( ada kegiatan ganda ).

c. Merk Produk

Merk baik yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatik terhadap rasanya, mutunya atau keadaannya tidak akan memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu produk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.

Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya ( praktis )dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya. '

Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini temyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering kali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah sate strategi

pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yangJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 67

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar. 2. Harga Harga merupakan faktor pertimbangan utama terhadap orang sejenis bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama mereka yang tergolong ke dalam golongan ekonomi lemah. Harga dapat dipandang dari 2 sudut: 1. Kalau dipandang dari sudut konsumen harga memegang peranan penting terutama kalau menyangkut sejumlah barang tertentu yang mutunya tidak berbeda jauh. 2. Kalau dipandang dari sudut pengusaha harga berkaitan erat dengan ongkos produksi maupun target laba yang diharapkan. Dengan melihat pentingnya peranan harga suatu barang dipandang dari 2 kepentingan yang berbeda menyebabkan penentuan harga merupakan kebijaksanaan perusahaan yang = a t penting karena perusahaan harus mempertimbangkanperilaku konsumen juga dalam menetapkan harga jual produk agar barang yang dijual dapat habis terjual dan dapat menghasilkan laba. Salah satu prinsip penting dalam penentuan harga bagi manajemen perusahaan adalah menitikberatkan kemampuan dan kemauan membeli dengan harga yang telah disepakati bersama dan bagi perusahaan harga tersebut telah cukup menutup ongkos maupun menghasilkan laba.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 68

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Pada dasamya ada 2 cara dalam menentukan harga yaitu: 1. Menentukan harga yang sangat tinggi. Harga yang tinggi ditujukan untuk mengurangi resiko kekeliruan harga yang tidak bisa dinaikkan atau memang bertujuan untuk melayani pembeli yang mampu saja. Dalam penentuan harga yang tinggi ini perusahaan hams mau menanggung resiko jika barang tersebut sudah berada pada tahap kejenuhan di mana promosi sudah tidak berguna sedangkan para pesaing sudah mulai memasuki pasar perusahaan. 2. Menentukan harga yang serendah mungkin Harga serendah mungkin ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan terutama kalau produksi tersebut barn mencapai tahap perkenalan di mana perusahaan tidak terlalu mengharapkan cepat kembalinya modal perusahaan. Jadi yang penting di sini adalah bagaimana menarik talon pembeli sehingga pembeli mulai menyukai dan akan membeli lagi. Yang perlu diperhatikan di sini jangan smpai konsumen berpikir bahwa barang yang ditawarkan merupakan barang yang out to date atau mutunya rendah serta tidak tahan lama. Hal ini perlu diperhatikan karena harga-harga yang sudah ditetapkan hams dapat mengikuti gejolak ataupun perkembangan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 69

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

pasar. Dengan tindakan pengontrolan terhadap harga jual di pasar perusahaan dapat mengambil kebijaksanaan yang sewaktuwaktu memang hams dilakukan untuk menyesuaikan harga. 3. Saluran Distribusi Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai oleh produsen untuk menyaurkan barang basil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja. Pemilihan saluran distribusi hams mempertimbangkan hal-hai sebagai berikut; 1. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb. 2. Sifat produk 3. Sifat perantara 4. Sifat pesaing 5. Sifat perusahaan, dan sebagainya Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai. Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli banya, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecilkecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 70

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dan konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu untuk dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga. Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industn ataupun konsumen akhir. Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping

mempertimbangkan factor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsur apa saja yang sebenamya juga mempengaruhi pemiihan saluran distribusi, diantaranya: a. Tipe perantara Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang

dilaksanakan perantara temyata lebih efisien dibandingkan dengan kalau fungsi pemasaran tersebut dilaksanakan oleh produsen maka

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 71

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

produsen yang bersangkutan biasanya memasukkan perantara ke dalam saluran distribusi yang dipilihnya. Pada dasamya ada 3 jenis perantara yaitu pedagang, pengecer dan agen. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyth barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang didagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata fain tidak melayani konsumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinya ( atau bersifat non bisnis). Perantara yang kedua adalah pengecer ( retailer ). Pengecer merupakan jenis perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri. Kalau digambarkan saluran distribusi tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar saluran distribusi pemasaran. Jadi pengecer maupun pedagang sudah mempunyai hak milik terhadap barang yang dijualnya sehingga kalau barang sudah smpai

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 72

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

di pedagang besar atau pengecer maka saluran distribusi yang di pilih mereka bukan lagi menjadi urusan/tergantung pada produsen. Perantara yang ketiga adalah agen. Agen mempunyai pcrbedaan dengan pedagang besar maupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer mempunyai hak milik pada barang yang ijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai mereka dapat menjual dalanl partai besar tetapi tetap hak miliknya masih berada di produsennya. Kalau digambarkan sebagai berikut:

Gambar Saluran distribusi yang memasukkan agen dan langsung ke konsumen akhir b. Jumlah perantara Kalau ditinjau dan jumlah pcrantara, ini mcnyangkut untuk tingkat penycbaran pasar yang diinginkan olch produscn. Dc:ngan

mcmpertimbangkan jumlah pcrantara/penyalur

maka produsen

mempunyai 3 jenis kcbijaksanaan altematif pcmakaian saluran distribusi. yaitu: 1. Distribusi Intensif

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 73

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai schanyak mungkin penyalur atau pcngcccr untuk mcncapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat tcrpenuhi dengan scgera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinien atau

kebutuhan pokok sehari-hari. 2. Distribusi selektif Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang barn, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih beberapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran. 3. Distribusi eksklusif Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini dilakukan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi dipakai produsen penghasil barang -barang yang

relatif mahal/berat.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 74

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

4. Promosi Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual. Promosi merupakan kegiatan terakhir dan marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati para pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya. Pada dasamya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motifmotif pembelian di mana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian karena hanya pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebaginya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan rawatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebaginya. Pembelian juga dapat saja terjadi karena memang benar-benar direncanakan yaitu sudah terdaftar dalam agenda urutan kebutuhannya. Hal ini biasanya sering terjadi pada pembeli yang mempunyai pengahasilan pas-pasan saja. Pembelian yang terjadi bisa juga karena secara mendadak dilakukan (tidak direncanakan) misalnya: melewatiJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 75

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

toko tertentu ingat membutuhkan sabun, buku dan sebagainya atau bisa juga karena tertarik ingin mencoba produk barn, karena etalasenya yang menarik dan lain-lain. Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:a. Periklanan

Periklanan merupakan salah satu bentuk kcgiatan promos i yang sering dilakukan pcrusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah hiaya scpcrti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laha, individu-individu yang membuat poster dan schagainya. Periklanan dilakukan untuk mcmasarkan produk hare,

memasuki scgmcn pasar yang baru atau yang tidak terjangka u olch salesman maupun pcrsoncl selling. Periklanan string dilakukan baik melaui surat kabar, majalah, radio dan tv pos langsung atau hahkan melalui biro periklanan.b. Personel selling

Personel selling adalah kegiatan promosi yang dilakuka n antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperhaiki, menguasai atau mcm-

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 76

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.

pertahankan

hubungan

pertukaran

yang

paling

mcnguntungkan kedua belah pihak.c. Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat pe