72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

53
MAKALAH MUTU PELAYANAN Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Kepuasaan Pasien OLEH: WINDA FEBRIYANTI NIM: 06042586 Dosen Pembimbing: ERAVIANTI, S.SiT. MKM POLITEKNIK KESEHATAN PADANG PRODI DIII KEBIDANAN 2008/2009 KATA PENGANTAR 

Transcript of 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 1/53

MAKALAH MUTU PELAYANAN

Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

dan Kepuasaan Pasien

OLEH:

WINDA FEBRIYANTI

NIM: 06042586

Dosen Pembimbing:

ERAVIANTI, S.SiT. MKM

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

PRODI DIII KEBIDANAN

2008/2009

KATA PENGANTAR 

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 2/53

Puji dan syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mutu Pelayanan Kesehatan yang

 berjudul “ Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Kepuasan Pasien”.

Dalam pembuatan tugas ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai

 pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Eravianti,S.SiT.MKM selaku dosen pembimbing mata kuliah Mutu Pelayanan.

2. Teristimewa kedua orangtua penulis yang selalu mendampingi, memberi dukungan baik 

moril amupun materil dan doa tulus kepada penulis.

3. Teman – teman yang memberikan saran dan semangatnya juga kepada semua pihak yangtelah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Penulis menyadari didalam penulisan tugas ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk 

itu kami sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan tugas

ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Januari 2009

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2. Batasan Masalah................................................................................... 2

1.3. Tujuan

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 3/53

1.3.1 Tujuan Umum................................................................................... 2

1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan............................................................................... 3

2.1 Mutu Pelayanan Kesehatan

2.1.1 Pengertian Mutu............................................................................... 4

2.1.2 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan.............................................. 7

2.1.3 Trilogi Juran..................................................................................... 8

2.2 Dimensi Mutu......................................................................................... 11

2.3 Manajemen Mutu................................................................................... 12

2.4 Kepuasan Pelanggan.............................................................................. 14

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Kasus................................................................................ 23

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............................................................................................ 31

4.2 Saran..................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 4/53

Di tengah krisis multidimensi yang melanda tanah air kita, terdapat banyak masalah terjadi yang

membuat rakyat Indonesia kebingungan untuk memajukan bangsa ini. Satu per satu masalah

muncul di negeri ini, mulai dari bencana alam sampai penyebaran wabah penyakit. Isu yang

 paling mengancam nasib bangsa ini adalah masalah kesehatan nasional. Masalah kesehatan

nasional yang dihadapi bangsa kita sekarang adalah penyebaran wabah penyakit, pelayanan

kesehatan yang buruk, serta kurangnya biaya pengadaan fasilitas kesehatan padahal kesehatan

nasional merupakan fondasi penting dalam memajukan bangsa ini dari keterpurukan.Yang

menjadi pertanyaan adalah apakah sistem pelayanan kesehatan Indonesia sudah memadai dalam

menangani masalah kesehatan Indonesia.

Salah satu permasalahan yang terjadi adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kualitas

 pelayanan rumah sakit dapat diketahui dari penampilan professional personil rumah sakit,efisiensi dan efektivitas pelayanan serta kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh

keseluruhan pelayanan: pelayanan admisi, dokter, perawat, makanan, obat-obatan, sarana dan

 peralatan, fasilitas dan lingkungan fisik rumah sakit.

Dalam pengalaman sehari-hari, ketidakpuasan pasien yang paling sering dikemukakan dalam

kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas RS, antara lain: keterlambatan pelayanan dokter 

dan perawat, dokter sulit ditemui, dokter yang kurang komunikatif dan informatif, lamanya

 proses masuk rawat, aspek pelayanan di RS, sertaketertiban dan kebersihan lingkungan RS.

Perilaku, tutur kata, keacuhan, keramahan petugas, serta kemudahan mendapatkan informasi dan

komunikasi menduduki peringkat yang tinggi dalam persepsi kepuasan pasien RS. Tidak jarang

walaupun pasien/keluarganya merasa outcome tak sesuai dengan harapannya merasa cukup puas

karena dilayani dengan sikap yang menghargai perasaan dan martabatnya.

Dalam memberikan pelayanannya rumah sakit harus cepat tanggap terhadap kebutuhan pasien

 baik itu dari segi pengobatan, administrasi maupun ketepatan dalam bertindak. Tidak semua

rumah sakit akan kita dapatkan mutu pelayanan yang maksimal untuk pasiennya. Untuk itu

 penulis mengangkat permasalahan mengenai Mutu Pelayanan di Rumah Sakit yang saat ini

 banyak tidak memenuhi kepuasaan pasien.

1.2 Batasan masalah

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 5/53

Dalam penulisan ini permasalahan yang diambil mengenai Mutu Pelayanan di Rumah Sakit yang

saat ini banyak tidak memenuhi kepuasaan pasien.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan oleh suatu rumah sakit apakah sudah

memenuhi kepuasaan pasien dalam mendapatakan pelayanan yang optimal dari rumah sakit

tersebut sehingga rumah sakit itu tergolong rumah sakit yang bermutu di mata pasien.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui apa itu mutu pelayanan kesehatan.

2.  Untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan mutu pelayanan kesehatan terutama

mutu pelayanan di sebuah rumah sakit.

3. Untuk mengakaitkan hubungan antara mutu pelayanan di rumah sakit apakah sudah sesuai

dengan dimensi mutu.

4.  Untuk mengetahui aspek apa saja yang berhubungan dengan kepuasan pasien di rumah

sakit.

5.  Untuk mengetahui indikator apa yang menyatakan bahwa pasien sudah puas dengan

 pelayanan yang diterima dari rumah sakit.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan dari makalah tentang mutu pelayanan kesehatan dan kepuasan pasienadalah:

1. Untuk mengetahui definisi mutu dan mutu pelayanan kesehatan.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 6/53

2.  Dapat mengetahui faktor-faktor yang menentukan mutu pelayanan kesehatan terutama

mutu pelayanan di sebuah rumah sakit.

3. Mengetahui aspek apa saja yang berhubungan dengan kepuasan pasien di rumah sakit.

4. Dapat mengakaitkan dimensi mutu dalam pelayanan di rumah sakit.

5.  Mengetahui indikator apa yang menyatakan bahwa pasien sudah puas dengan pelayanan

yang diterima dari rumah sakit.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 MUTU PELAYANAN KESEHATAN

2.1.1 Pengertian Mutu

• Philip. B. Crosby berpendapat bahwa :

1. Mutu adalah derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan.

2.  Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah merupakan hasil dari

ketidak sesuaian. Mutu tidak sama dengan kemewahan. Suatu produk atau pelayanan

yang sesuai dengan segala spesifikasinya akan dikatakan bermutu, apapun bentuk 

 produknya. Diakui bahwa ada korelasi erat antara beaya dan mutu. Mutu harus dapat

dicapai, dapat diukur, dapat memberi keuntungan dan untuk mencapainya diperlukan

kerja keras. Suatu sistem yang berorientasi pada peningkatan mutu akan dapat

mencegah kesalahan-kesalahan dalam penilaian. Crosby mengidentifikasi 14 langkah

 peningkatan mutu. Kata kunci mutu: kerjakan sesuatu dengan benar sejak awal dan

kerjakan tugas yang benar dengan baik.

• Mutu produk dan jasa adalah seluruh gabungan sifat-sifat produk atau jasa pelayanan dari

 pemasaran, engineering, manufaktur, dan pemeliharaan di mana produk atau jasa

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 7/53

 pelayanan dalam penggunaannya akan bertemu dengan harapan pelanggan (Dr. Armand

V. Feigenbaum)

• Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan

dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan (American Society for 

Quality Control).

• Mutu adalah Fitness for use”, atau kemampuan kecocokan penggunaan (J.M. Juran).

•  Mutu adalah kesesuaian terhadap permintaan persyaratan (The conformance of 

requirements-Philip B. Crosby, 1979).

•  Mutu adalah suatu sifat yang dimiliki dan merupakan suatu keputusan terhadap unit

 pelayanan tertentu dan bahwa pelayanan dibagi ke dalam paling sedikit dua bagian :

teknik dan interpersonal (Avedis Donabedian, 1980)

Walaupun fokus utama dari setiap teori tentang "mutu" nampak ada perbedaan, namun secara

umum menunjukkan persamaan bila diterapkan dalam pelayanan kesehatan. Persamaan yang

 bisa dipetik dari teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama

Mutu dapat didefinisikan dan diukur, dengan basis spesifikasi suatu organisasi disatu sisi dan

harapan pelanggan disisi yang lain. Aplikasi prinsip-prinsip bisnis kedalam pelayanan kesehatan,

 bisa dikembangkan. Spesifikasi menjadi pertimbangan terhadap kepuasan pelanggan.

Kedua

Mutu itu dinamis. Mutu yang baik, tidak saja untuk dicapai kemudian diacuhkan, tetapi

dikembangkan berkelanjutan. Tom Peter menyatakan bahwa mutu itu relatif. Setiap hari, setiap

 produk, khususnya pelayanan akan menjadi relatif baik atau relatif buruk, dan tidak pemah

 berdiri tegak. Ini merupakan kenyataan dalam bisnis pelayanan kesehatan, karena tidak mungkin

melakukan inventarisasi suatu produk pelayanan.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 8/53

Ketiga

Mutu melibatkan kompetisi tanpa batas. Crosby menyatakan mutu itu bebas, bukan pemberian.

Mutu dan beaya berjalan dan berkaitan erat.

Keempat

Mutu harus dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang "benar" dengan cara benar pula.

Kelima

Mutu berhubungan dengan hasil, fokus dari semua usaha adalah untuk memperoleh hasil. Dalam

 pekerjaan banyak orang dibingungkan bagaimana menemukan sesuatu untuk dikerjakan, karena

kurang memahami essensi mutu dan kaitannya dengan pekerjaannya.

Perhatian utama semestinya dicurahkan pada apa yang telah dicapai bukan Apa  yang sudah

dikerjakan. Peter Drucker mendukung pendapat ini dengan penyatannya "Mutu suatu produk 

atau pelayanan bukan apa yang diberikan, tetapi apa yang diperoleh oleh pelanggan dan pantas

untuk dibayar. Pendekatan ini juga berorientasi pada hasil. Semua penilaian terhadap mutu dalam

 pelayanan kesehatan di dunia, akan menjadi mubasir, bilamana hasil kinerja klinisnya tidak 

meningkat.

Keenam

Mutu menjadi tanggung jawab setiap orang. Peter dan Waterman menganjurkan perhatian

terhadap akontabilitas yang besar dari semua karyawan. Sikap dan pandangan bahwa "setiap

anggota adalah perusahan itu sendiri" harus berlaku. O'Leary, President JCAHO, menyatakan

 bahwa sudah terlalu lama berlaku tradisi tidak ada suatu kelebihan yang bisa diberikan, kecuali

“lip service” saja. Mutu adalah urusan stan kepentingan setiap orang. Komitmen harus dimulaidari stakeholders dan merasuk pada sistem dalam organisasi. Ini semestinya menjadi agenda

utama dari setiap orang dan dari sebagian besar pemikir. Seperti slogan dari Ford company

"Mutu adalah satu tugas".

Ketujuh

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 9/53

Mutu dan beaya sangat terkait, peningkatan mutu dapat menjadi kunci untuk mengendalikan

 pengeluaran dan peningkatan revenue, tetapi proses dari peningkatan mutu itu sendiri dapat

memberikan kerugian yang hebat bila tidak dikontrol atau bila organisasi meningkatkan proses

 yang salah..

Kedelapan

Mutu dan kinerja merupakan kata sinonim atau mempunyai makna yang hampir sama. Garvin

mendefinisikan kinerja merupakan karakteristik operasional utama dari suatu produk pelayanan.

Apa yang terjadi dalarn pelayanan kesehatan adalah kurangnya pengertian terl1adap arti "mutu"

dalam setiap kegiatannya.

•  "The National Association of Quality Assurance Professional" menggambarkan "Mutu"

sebagai produk dan pendokumentasiannya berada pada tingkat prima, diterapkan berdasarkan

tingkat pengetahuan terbaik dalam proses pelayanan kesehatan serta dapat dicapai pada

suasana khusus.

2.1.2 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

  Mutu Pelayanan Kesehatan adalah penampilan yang pantas dan sesuai (yang berhubungan

dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat

memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai

kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan

dan kekurangan gizi (Milton I Roemer dan C Montoya Aguilar, WHO, 1988).

Arti Mutu Pelayanan Kesehatan dari beberapa sudut pandang yaitu:

 Pasien, Petugas Kesehatan dan Manajer 

Mutu merupakan fokus sentral dari tiap uapaya untuk memberikan pelayanan kesehatan.

 Pasien dan Masyarakat

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 10/53

Mutu pelayanan berarti suatu empathi, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan

harus sesuai dengan kebutuhan mereka diberikan dengan cara yang ramah pada waktu

mereka berkunjung.

 Petugas Kesehatan

Mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk 

meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik.

 Kepuasan Praktisioner 

Suatu ketetapan “kebagusan” terhadap penyediaan dan keadaan dari pekerja praktisioner,

untuk pelayanan oleh kolega-kolega atau dirinya sendiri

 Manajer 

 Bagi yayasan atau pemilik rumah sakit

″  Mutu" adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien ditingkatkan mendekati hasil yang

diharapkan dan mengurangi faktor-faktor yang tidak diinginkan (JCAHO 1993). Definisitersebut semula melahirkan faktor-faktor yang menentukan mutu pelayanan kesehatan yaitu :

1. Kelayakan adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang dilakukan relevan

terhadap kebutuhan klinis pasien dan memperoleh pengetahuan yang berhubungan

dengan keadaannya.

2. Kesiapan adalah tingkat dimana kesiapan perawatan atau tindakan yang layak dapat

memenuhi kebutuhan pasien sesuai keperluannya.

3. Kesinambungan adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan bagi pasien

terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim kesehatan dalam organisasi .

4. Efektifitas adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan terhadap pasien dilakukan

dengan benar, serta mendapat penjelasan dan pengetahuan sesuai dengan keadaannya,

dalam rangka memenuhi harapan pasien.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 11/53

5. Kemanjuran adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang diterima pasien

dapat diwujudkan atau ditunjukkan untuk menyempurnakan hasil sesuai harapan pasien.

6. Efisiensi adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi pasien terhadap sumber-

sumber yang dipergunakan dalam memberikan layanan bagi pasen.

7. Penghormatan dan perhatian adalah tingkat dimana pasien dilibatkan dalam

 pengambilan keputusan tentang perawatan dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut

 perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pasien serta harapan-harapannya dihargai.

8. Keamanan adalah tingkat dimana bahaya lingkungan perawatan diminimalisasi untuk 

melindungi pasien dan orang lain, termasuk petugas kesehatan.

9. Ketepatan waktu adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan diberikan kepada

 pasien tepat waktu sangat penting dan bermanfaat.

2.1.3 Trilogi Juran :

Menurut Juran, mutu adalah  Fitness for use”, atau kemampuan kecocokan penggunaan.

Trilogi Mutu Menurut Juran yaitu:

•  Perencanaan Mutu :

Suatu mutu seharusnya direncanakan atau dirancang, yang terdiri atas tahap-tahap sebagai

 berikut :

 Menetapakan (Identifikasi) siapa pelanggan

 Menetapkan (identifikasi) kebutuhan pelanggan

 mengembangkan keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan.

 mengembangkan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk 

 Mengarahkan perencanaan ke kegiatan-kegiatan operasioanal.

•  Pengendalian Mutu

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 12/53

Kontrol mutu adalah proses deteksi dan koreksi adanya penyimpangan atau perubahan segera

setelah terjadi, sehingga mutu dapat dipertahankan.

Langkah Kegiatan yang dikerjakan, antara lain :

 Evaluasi kinerja dan kontrol produk 

 Membandingkan kinerja aktual terhadap tujuan produk.

 Bertindak terhadap perbedaan atau penyimpangan mutu yang ada.

•  Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu mencakup dua hal yaitu :

1. Fitness for use

2. Mengurangi tingkat kecacatan dan kesalahan

Kegiatan-kegiatan Peningkatan Mutu :

 Mengadakan infrastruktur yang diperlukan bagi upaya peningkatan mutu.

 Identifikasi apa yang perlu ditingkatkan dan proyek peningkatan mutu.

 Menetapkan tim proyek 

 Menyediakan tim dengan sumber daya, pelatihan, motivasi untuk :

 Mendiagnose penyebab

 Merangsang perbaikan

 Mengadakan pengendalian agar tetap tercapai perolehan

2.1.4 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 13/53

 Pada umumnya untuk meningkatkan mutu pelayanan ada dua cara:

1. Meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya, tenaga, biaya, peralatan, perlengkapan dan

material

2. Memperbaiki metode atau penerapan teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan pelayanan.

 Ada tiga Pendekatan evaluasi (penilaian) mutu, yaitu :

 Struktur

o  Struktur meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen,

keuangan, sumber daya manusia lainnya di fasilitas kesehatan.

o Struktur = input

o Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari :

– Jumlah, besarnya input.

– Mutu struktur atau mutu input.

– Besarnya anggaran atau biaya.

– Kewajaran.

 Outcomes

o  Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap

 pasien.

o  Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun

negatif.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 14/53

o  Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur 

tertentu.

o Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional pasien.

 Proses

o  Proses merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga

kesehatan (dokter, perawat dan tenaga profesi lain) dan interaksinya dengan pasien.

o  Proses mencakup diagnosa, rencana pengobatan, indikasi tindakan, prosedur dan

 penanganan kasus.

o Baik tidaknya proses dapat diukur dari :

– Relevan tidaknya proses itu bagi pasien

– Fleksibilitas dan efektifitas

– Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan yang semestinya

– Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan.

2.2 Dimensi Mutu

Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa dalam menilai kualitas jasa/

 pelayanan, terdapat sepuluh ukuran kualitas jasa/ pelayanan, yaitu :

1) Tangible (nyata/berwujud)

2) Reliability (keandalan)

3) Responsiveness (Cepat tanggap)

4) Competence (kompetensi)

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 15/53

5) Access (kemudahan)

6) Courtesy (keramahan)

7) Communication (komunikasi)

8) Credibility (kepercayaan)

9) Security (keamanan)

10) Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)

 Namun, dalam perkembangan selanjutnya dalam penelitian dirasakan adanya

dimensi mutu pelayanan yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya yang dikaitkan

dengan kepuasan pelanggan. Selanjutnya oleh Parasuraman (1990) dimensi tersebut difokuskan

menjadi 5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/pelayanan, yaitu :

1) Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan,karyawan dan alat-alat

komunikasi.

2)  Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang telah dijanjikansecara konsisten dan dapat diandalkan (akurat).

3)  Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk membantu pelanggan (konsumen) dan

menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan tepat.

4)  Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para karyawan dan

kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, kesopanan dan sifat

dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

5)  Empaty (empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada

 pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan

 pelanggan..

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 16/53

2.3 Manajemen Mutu

• Manajemen Mutu Philip B. Crosby:

Menurut, Philip B. Crosby, ada “empat hal yang mutlak (absolut)” menjadi bagian integral

dari manajemen mutu, yaitu bahwa :

  Definisi mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan (The definition of Quality is

conformance to requirements)

 Sistem mutu adalah pencegahan (The system of quality is prevention)

 

Standar penampilan adalah tanpa cacat (The performance standard is Zero Defects)

  Ukuran mutu adalah harga ketidaksesuaian (The measurement of quality is the price of 

nonconformance)

Ada 14 langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana Zero Defects, yaitu

 Komitmen Manajemen (Management Commitment)

 Tim Peningkatan Mutu (Quality improvement Team)

 Pengukuran-Pengukuran (Measurement)

 Biaya Mutu (Cost of Quality)

 Sadar akan Mutu (Quality awareness)

 Kegiatan koreksi (Corrective action)

 Rencana ZD (zero deffects planning)

 Pelatihan pekerja (employee education)

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 17/53

 Hari ZD (zero deffects day)

 Menyusun tujuan (Goal setting)

 Mengganti penyebab kesalahan (error cause removal)

 Pengakuan (recognition)

 Dewan Mutu (Quality council)

 Kerjakan sekali lagi (Do it ever again)

Faktor-faktor Fundamental yang mempengaruhi mutu 9 M:

◙  Men: kemajuan teknologi, computer dan lain-lain memerlukan pekerja-pekerja spesialis

yang makin banyak.

◙  Money: meningkatnya kompetisi disegala bidang memerlukan penyesuaian pembiayaan

yang luar biasa termasuk untuk mutu. 

◙  Materials: bahan-bahan yang semakin terbatas dan berbagai jenis material yang diperlukan.

◙  Machines dan mechanization: selalu perlu penyesuaian – penyesuaian seiring dengan

kebutuhan kepuasan pelanggan.

◙  Modern Information Methods: kecepatan kemajuan teknologi computer yang selalu harus

diikuti.

◙  Markets: tuntutan pasar yang semakin tinggi dan luas.

◙  Management: tanggung jawab manajemen mutu oleh perusahaan.

◙  Motivation: meningkatnya mutu yang kompleks perlu kesadaran mutu bagi pekerja-

 pekerja.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 18/53

◙   Mounting Product Requirement:  persyaratan produk yang meningkat yang diminta

 pelanggan perlu penyesuaian mutu terus menerus.

2.4 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari

membandingka penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan

harapan seseorang (Philip Kotler).

Kepuasaan   pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan

 pelanggan  dipenuhi. Suatu  pelayanan dinilai memuaskan bila  pelayanan tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan   pelanggan. Pengukuran kepuasan  pelanggan merupakan

elemen penting dalam menyediakan   pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.

Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan 

tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi

 pelayanan publik.

Tingkat kepuasan   pelanggan  terhadap   pelayanan merupakan faktor yang penting dalam

mengembangkan suatu sistim penyediaan  pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan

 pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak   pelayanan terhadap

 populasi sasaran (Triatmojo, 2006). Dalam rangka mengembangkan mekanisme pemberian pelayanan yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, perlu mengetahui apa

yng dipikirkan  pelanggan tentang jenis, bentuk dan orang yang memberi pelayanan.

Lupiyoadi (2001:158) menyatakan bahwa dalam menentukan tingkat kepuasan, terdapat lima

faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:

a. Kualitas produk; Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa

 produk yang mereka gunakan berkualitas.

 b.  Kualitas pelayanan; Terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas bila mereka

mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 19/53

c. Emosional; Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain

akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung

mempunyai tingkat kepuasan lebih tinggi.

Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai social atau  self 

esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu.

d.  Harga; Produk yang mempunyai kualitas sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah

akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.

e. Biaya; Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu

untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.

Keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan diantaranya yaitu:

 Mutu yang lebih tinggi dari produk memungkinkan (memberikan manfaat) untuk:

– Meningkatkan kepuasan pelanggan.

– Membuat produk mudah laku dijual

– Memenangkan persaingan

– Meningkatkan pangsa pasar 

– Memperoleh pemasukan dari penjualan

– Menjamin harga premium

– Dampak yang teruatama adalah terhadap penjualan

– Biasanya, mutu yang lebih tinggi membutuhkan biaya lebih banyak 

 Mutu yang bebas dari kekurangan :

– Mengurangi tingkat kesalahan

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 20/53

– Mengurangi pekerjaan ulang dan pemborosan

– Mengurangi kegagalan di lapangan, beban garansi

– Mengurangi ketidakpuasan pelanggan

– Mengurangi keharusan memeriksa dan menguji

– Memendekkan waktu guna melempar produk baru ke pasar 

– Tingkatkan hasil/kapasitas

– Meningkatkan kinerja pengiriman

– Dampak utama biaya

– Biasanya mutu lebih tinggi biayanya lebih sedikit

Mengukur Kepuasan Pelanggan:

Puas atau tidak puas seseorang tergantung pada

 Sikapnya terhadap ketidaksesuaian (rasa senang atau tidak senang).

  Tingkatan daripada evaluasi “baik atau tidak” untuk dirinya, melebihi atau di bawah

standar.

Mengukur Kepuasan Pelanggan di Rumah Sakit

Kepuasan  pelanggan adalah indikator pertama dari standar suatu rumah sakit dan merupakan

suatu ukuran mutu  pelayanan. Kepuasan  pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap

 jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas rumah sakit, sedangkan sikap

karyawan terhadap  pelanggan juga akan berdampak terhadap  kepuasan  pelanggan dimana

kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu

 pelayanan yang diberikan.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 21/53

Kepuasan  pelanggan, sangat berhubungan dengan kenyaman, keramahan, dan kecepatan

 pelayanan. Kepuasan  pelanggan, merupakan indikator yang berhubungan dengan jumlah keluhan

 pelanggan  atau keluarga, kritik dalam kolom surat pembaca, pengaduan mal praktek, laporan

dari staf medik dan perawatan dsb.

Bentuk kongkret untuk mengukur  kepuasan  pelanggan rumah sakit, dalam seminar survai

kepuasan  pelanggan di RS, Junadi (2007), mengemukakan ada empat aspek yang dapat diukur 

yaitu: Kenyamanan, Hubungan  pelanggan dengan petugas, kompetensi petugas dan biaya.

1. Kenyaman, aspek ini dijabarkan dalam pertanyaan tentang lokasi rumah sakit,

kebersihan, kenyamanan ruangan, makanan dan minuman, peralatan ruangan, tata letak,

 penerangan, kebersihan WC, pembuangan sampah, kesegaran ruangan dll.

2. Hubungan pelanggan dengan petugas Rumah Sakit, dapat dijabarkan dengan pertanyaan

yang menyangkut keramahan, informasi yang diberikan, sejauh mana tingkat komunikasi,

responsi, support, seberapa tanggap dokter/perawat di ruangan IGD, rawat jalan, rawat

inap, farmasi, kemudahan dokter/perawat dihubungi, keteraturan pemberian meal, obat,

 pengukuran suhu dsb.

3. Kompetensi teknis petugas, dapat dijabarkan dalam pertanyaan kecepatan  pelayanan 

 pendaftaran, keterampilan dalam penggunaan teknologi, pengalaman petugas medis,

gelar medis yang dimiliki, terkenal, keberanian mengambil tindakan, dsb.

4. Biaya, dapat dijabarkan dalam pertanyaan kewajaran biaya, kejelasan komponen biaya,

 biaya pelayanan, perbandingan dengan rumah sakit yang sejenis lainnya, tingkat masyarat

yang berobat, ada tidaknya keringan bagi masyarakat miskin dsb.

Kepuasan Pelanggan mencerminkan mutu pelayanan Rumah sakit

Dalam konsep quality assurance (QA),  kepuasan  pelanggan dipandang sebagai unsur penentu

 penilaian  baik buruknya sebuah rumah sakit. Unsur penentu lainnya dari empat komponen yang

mempengaruhi  kepuasan adalah: aspek klinis, efisiensi dan efektivitas dan keselamatan

 pelanggan. Aspek Klinis, merupakan komponen yang menyangkut  pelayanan  dokter, perawat

dan terkait dengan teknis medis.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 22/53

Efisiensi dan efektivitas, menunjuk pada  pelayanan yang murah, tepat guna, tidak ada diagnosa

dan terapi yang berlebihan. Aspek Keselamatan  pelanggan, adalah upaya perlindungan

 pelanggan  dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan  pelanggan, seperti jatuh,

kebakaran, dll.  Kepuasan  pelanggan, sangat berhubungan dengan kenyaman, keramahan, dan

kecepatan pelayanan.

Jaminan mutu  pelayanan  di Rumah Sakit (RS) merupakan salah satu faktor penting dan

fundamental khususnya bagi manajemen RS itu sendiri dan para stakeholdernya, pasalnya

dampak dari QA menentukan hidup matinya sebuah rumah sakit. Bagi Rumah Sakit, adanya QA

yang baik tentu saja membuat RS mampu untuk bersaing dan tetap exist di masyarakat. Bagi

 pelanggan, QA dapat dijadikan sebagai faktor untuk memilih RS yang bermutu dan baik..

Bagi praktisi medis, selain terikat dengan standar profesinya, dengan adanya QA para praktisi

medis dituntut untuk semakin teliti, telaten, dan hati – hati dalam menjaga mutu pelayanannya.

Dan bagi pemerintah sendiri, adanya QA dapat menjadikan standar dalam memutuskan salah

 benarnya suatu kasus yang terjadi di Rumah sakit (Heriandi, 2007).

Pandangan Pasien terhadap Mutu

Pandangan pasien terhadap Mutu Klinik, yaitu :

1. Dokter terlatih dengan baik.

2. Melihat dokter yang sama setiap visite.

3. Perhatian pribadi dokter terhadap pasien.

4. Privacy dalam diskusi penyakit.

5. Ongkos klinik terbuka.

6. Waktu tunggu dokter yang singkat.

7. Informasi dari dokter.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 23/53

8. Ruang istirahat yang baik.

9. Staf yang menyenangkan.

10. Ruang tunggu yang nyaman.

Mutu pelayanan rumah sakit (RS) dapat ditelaah dari tiga hal yaitu:

1) struktur (sarana fisik, peralatan, dana, tenaga kesehatan dan nonkesehatan, serta

 pasien),

2) proses (manajemen RS baik manajemen interpersonal, teknis maupun pelayanan keperawatan

yang kesemuanya tercermin pada tindakan medis dan nonmedis kepada pasien),

3) outcome

1. Aspek 

Mutu yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai mutu pelayanan RS yaitu:

o  penampilan keprofesian (aspek klinis),

o efisiensi dan efektivitas,

o keselamatan

o kepuasan pasien.

2.Dalam pengalaman sehari-hari, ketidakpuasan pasien yang paling sering dikemukakan dalam

kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas RS, antara lain:

o keterlambatan pelayanan dokter dan perawat.

o dokter sulit ditemui.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 24/53

o dokter yang kurang.

o komunikatif dan informatif.

o lamanya proses masuk pasien RS.

Indikator kepuasan pasien di Ruah Sakit yaitu:

a. Pelayanan masuk RS:

1. Lama waktu pelayanan sebelum dikirim ke ruang perawatan.

2. Pelayanan petugas yang memproses masuk ke ruang perawatan.

3. Kondisi tempat menunggu sebelum dikirim ke ruang perawatan.

4. Pelayanan petugas Instalasi Gawat Darurat(IGD).

5. Lama pelayanan di ruang IGD.

6. Kelengkapan peralatan di ruang IGD.

b. Pelayanan dokter:

1. Sikap dan perilaku dokter saat melakukan pemeriksaan rutin.

2. Penjelasan dokter terhadap pengobatan yang akan dilakukannya.

3. Ketelitian dokter memeriksa responden.

4. Kesungguhan dokter dalam menangani penyakit responden.

5. Penjelasan dokter tentang obat yang harus diminum.

6. Penjelasan dokter tentang makanan yang harus dipantang.

7. Kemanjuran obat yang diberikan dokter.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 25/53

8. Tanggapan dan jawaban dokter atas keluhan responden.

9. Pengalaman dan senioritas dokter.

c. Pelayanan perawat:

1. Keteraturan pelayanan perawat setiap hari (pemeriksaan nadi, suhu tubuh, dan sejenisnya)

2. Tanggapan perawat terhadap keluhan responden

3. Kesungguhan perawat melayani kebutuhan responden

4. Keterampilan perawat dalam melayani (menyuntik, mengukur tensi, dan lain -lain)

5. Pertolongan sifatnya pribadi (mandi, menyuapi makanan, dan sebagainya)

6. Sikap perawat terhadap keluarga pasien dan pengunjung/tamu pasien

7. Pemberian obat dan penjelasan cara meminumnya

8. Penjelasan perawat atas tindakan yang akan dilakukannya

9. Pertolongan perawat untuk duduk, berdiri, dan berjalan.

d. Pelayanan makanan pasien:

1. Variasi menu makanan

2. Cara penyajian makanan

3. Ketepatan waktu menghidangkan makanan

4. Keadaan tempat makan (piring, sendok)

5. Kebersihan makanan yang dihidangkan

6. Sikap dan perilaku petugas yang menghidangkan makanan.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 26/53

e. Sarana medis dan obat-obatan:

1. Ketersediaan obat-obatan di apotek RS

2. Pelayanan petugas apotek RS

3. Lama waktu pelayanan apotek RS

4. Kelengkapan peralatan medis sehingga tak perlu dikirim ke RS lain untuk pemakaian suatu

alat

5. Kelengkapan pelayanan laboratorium RS

6. Sikap dan perilaku petugas pada fasilitas penunjang medis.

7. Lama waktu mendapatkan kepastian hasil dari penunjang medis.

f. Kondisi fasilitas RS (fisik RS):

1. Keterjangkauan letak RS

2. Keadaan halaman dan lingkungan RS

3. Kebersihan dan kerapian gedung, koridor, dan bangsal RS

4. Keamanan pasien dan pengunjung RS

5. Penerangan lampu pada bangsal dan halaman RS di waktu malam

6. Tempat parkir kendaraan di RS.

g. Kondisi fasilitas ruang perawatan:

1. Kebersihan dan kerapian ruang perawatan

2. Penerangan lampu pada ruang perawatan

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 27/53

3. Kelengkapan perabot ruang perawatan

4. Ruang perawatan bebas dari serangga (semut, lalat, nyamuk).

h. Pelayanan administrasi keluar RS:

1. Pelayanan administrasi tidak berbelit-belit dan menyulitkan

2. Peraturan keuangan sebelum masuk ruang perawatan

3. Cara pembayaran biaya perawatan selama dirawat

4. Penyelesaian administrasi menjelang pulang

5. Sikap dan perilaku petugas administrasi menjelang pulang.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 MUTU PELAYANAN KESEHATAN

2.1.1 Pengertian Mutu

• Philip. B. Crosby berpendapat bahwa :

3. Mutu adalah derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan.

4.  Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah merupakan hasil dari

ketidak sesuaian. Mutu tidak sama dengan kemewahan. Suatu produk atau pelayanan

yang sesuai dengan segala spesifikasinya akan dikatakan bermutu, apapun bentuk 

 produknya. Diakui bahwa ada korelasi erat antara beaya dan mutu. Mutu harus dapat

dicapai, dapat diukur, dapat memberi keuntungan dan untuk mencapainya diperlukan

kerja keras. Suatu sistem yang berorientasi pada peningkatan mutu akan dapat

mencegah kesalahan-kesalahan dalam penilaian. Crosby mengidentifikasi 14 langkah

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 28/53

 peningkatan mutu. Kata kunci mutu: kerjakan sesuatu dengan benar sejak awal dan

kerjakan tugas yang benar dengan baik.

• Mutu produk dan jasa adalah seluruh gabungan sifat-sifat produk atau jasa pelayanan dari

 pemasaran, engineering, manufaktur, dan pemeliharaan di mana produk atau jasa

 pelayanan dalam penggunaannya akan bertemu dengan harapan pelanggan (Dr. Armand

V. Feigenbaum)

• Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan

dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan (American Society for 

Quality Control).

• Mutu adalah Fitness for use”, atau kemampuan kecocokan penggunaan (J.M. Juran).

•  Mutu adalah kesesuaian terhadap permintaan persyaratan (The conformance of 

requirements-Philip B. Crosby, 1979).

•  Mutu adalah suatu sifat yang dimiliki dan merupakan suatu keputusan terhadap unit

 pelayanan tertentu dan bahwa pelayanan dibagi ke dalam paling sedikit dua bagian :

teknik dan interpersonal (Avedis Donabedian, 1980)

Walaupun fokus utama dari setiap teori tentang "mutu" nampak ada perbedaan, namun secara

umum menunjukkan persamaan bila diterapkan dalam pelayanan kesehatan. Persamaan yang

 bisa dipetik dari teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama

Mutu dapat didefinisikan dan diukur, dengan basis spesifikasi suatu organisasi disatu sisi dan

harapan pelanggan disisi yang lain. Aplikasi prinsip-prinsip bisnis kedalam pelayanan kesehatan,

 bisa dikembangkan. Spesifikasi menjadi pertimbangan terhadap kepuasan pelanggan.

Kedua

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 29/53

Mutu itu dinamis. Mutu yang baik, tidak saja untuk dicapai kemudian diacuhkan, tetapi

dikembangkan berkelanjutan. Tom Peter menyatakan bahwa mutu itu relatif. Setiap hari, setiap

 produk, khususnya pelayanan akan menjadi relatif baik atau relatif buruk, dan tidak pemah

 berdiri tegak. Ini merupakan kenyataan dalam bisnis pelayanan kesehatan, karena tidak mungkin

melakukan inventarisasi suatu produk pelayanan.

Ketiga

Mutu melibatkan kompetisi tanpa batas. Crosby menyatakan mutu itu bebas, bukan pemberian.

Mutu dan beaya berjalan dan berkaitan erat.

Keempat

Mutu harus dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang "benar" dengan cara benar pula.

Kelima

Mutu berhubungan dengan hasil, fokus dari semua usaha adalah untuk memperoleh hasil. Dalam

 pekerjaan banyak orang dibingungkan bagaimana menemukan sesuatu untuk dikerjakan, karena

kurang memahami essensi mutu dan kaitannya dengan pekerjaannya.

Perhatian utama semestinya dicurahkan pada apa yang telah dicapai bukan Apa  yang sudah

dikerjakan. Peter Drucker mendukung pendapat ini dengan penyatannya "Mutu suatu produk 

atau pelayanan bukan apa yang diberikan, tetapi apa yang diperoleh oleh pelanggan dan pantas

untuk dibayar. Pendekatan ini juga berorientasi pada hasil. Semua penilaian terhadap mutu dalam

 pelayanan kesehatan di dunia, akan menjadi mubasir, bilamana hasil kinerja klinisnya tidak 

meningkat.

Keenam

Mutu menjadi tanggung jawab setiap orang. Peter dan Waterman menganjurkan perhatian

terhadap akontabilitas yang besar dari semua karyawan. Sikap dan pandangan bahwa "setiap

anggota adalah perusahan itu sendiri" harus berlaku. O'Leary, President JCAHO, menyatakan

 bahwa sudah terlalu lama berlaku tradisi tidak ada suatu kelebihan yang bisa diberikan, kecuali

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 30/53

“lip service” saja. Mutu adalah urusan stan kepentingan setiap orang. Komitmen harus dimulai

dari stakeholders dan merasuk pada sistem dalam organisasi. Ini semestinya menjadi agenda

utama dari setiap orang dan dari sebagian besar pemikir. Seperti slogan dari Ford company

"Mutu adalah satu tugas".

Ketujuh

Mutu dan beaya sangat terkait, peningkatan mutu dapat menjadi kunci untuk mengendalikan

 pengeluaran dan peningkatan revenue, tetapi proses dari peningkatan mutu itu sendiri dapat

memberikan kerugian yang hebat bila tidak dikontrol atau bila organisasi meningkatkan proses

 yang salah..

Kedelapan

Mutu dan kinerja merupakan kata sinonim atau mempunyai makna yang hampir sama. Garvin

mendefinisikan kinerja merupakan karakteristik operasional utama dari suatu produk pelayanan.

Apa yang terjadi dalarn pelayanan kesehatan adalah kurangnya pengertian terl1adap arti "mutu"

dalam setiap kegiatannya.

•  "The National Association of Quality Assurance Professional" menggambarkan "Mutu"

sebagai produk dan pendokumentasiannya berada pada tingkat prima, diterapkan berdasarkan

tingkat pengetahuan terbaik dalam proses pelayanan kesehatan serta dapat dicapai pada

suasana khusus.

2.1.2 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

  Mutu Pelayanan Kesehatan adalah penampilan yang pantas dan sesuai (yang berhubungan

dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat

memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai

kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan

dan kekurangan gizi (Milton I Roemer dan C Montoya Aguilar, WHO, 1988).

Arti Mutu Pelayanan Kesehatan dari beberapa sudut pandang yaitu:

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 31/53

 Pasien, Petugas Kesehatan dan Manajer 

Mutu merupakan fokus sentral dari tiap uapaya untuk memberikan pelayanan kesehatan.

 Pasien dan Masyarakat

Mutu pelayanan berarti suatu empathi, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan

harus sesuai dengan kebutuhan mereka diberikan dengan cara yang ramah pada waktu

mereka berkunjung.

 Petugas Kesehatan

Mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik.

 Kepuasan Praktisioner 

Suatu ketetapan “kebagusan” terhadap penyediaan dan keadaan dari pekerja praktisioner,

untuk pelayanan oleh kolega-kolega atau dirinya sendiri

 Manajer 

 Bagi yayasan atau pemilik rumah sakit

″  Mutu" adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien ditingkatkan mendekati hasil yang

diharapkan dan mengurangi faktor-faktor yang tidak diinginkan (JCAHO 1993). Definisi

tersebut semula melahirkan faktor-faktor yang menentukan mutu pelayanan kesehatan yaitu :

10.Kelayakan adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang dilakukan relevan

terhadap kebutuhan klinis pasien dan memperoleh pengetahuan yang berhubungan

dengan keadaannya.

11.Kesiapan adalah tingkat dimana kesiapan perawatan atau tindakan yang layak dapat

memenuhi kebutuhan pasien sesuai keperluannya.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 32/53

12.Kesinambungan adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan bagi pasien

terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim kesehatan dalam organisasi .

13.Efektifitas adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan terhadap pasien dilakukan

dengan benar, serta mendapat penjelasan dan pengetahuan sesuai dengan keadaannya,

dalam rangka memenuhi harapan pasien.

14.Kemanjuran adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang diterima pasien

dapat diwujudkan atau ditunjukkan untuk menyempurnakan hasil sesuai harapan pasien.

15.Efisiensi adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi pasien terhadap sumber-

sumber yang dipergunakan dalam memberikan layanan bagi pasen.

16.Penghormatan dan perhatian adalah tingkat dimana pasien dilibatkan dalam

 pengambilan keputusan tentang perawatan dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut

 perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pasien serta harapan-harapannya dihargai.

17.Keamanan adalah tingkat dimana bahaya lingkungan perawatan diminimalisasi untuk 

melindungi pasien dan orang lain, termasuk petugas kesehatan.

18.Ketepatan waktu adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan diberikan kepada

 pasien tepat waktu sangat penting dan bermanfaat.

2.1.3 Trilogi Juran :

Menurut Juran, mutu adalah  Fitness for use”, atau kemampuan kecocokan penggunaan.

Trilogi Mutu Menurut Juran yaitu:

•  Perencanaan Mutu :

Suatu mutu seharusnya direncanakan atau dirancang, yang terdiri atas tahap-tahap sebagai

 berikut :

 Menetapakan (Identifikasi) siapa pelanggan

 Menetapkan (identifikasi) kebutuhan pelanggan

 mengembangkan keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 33/53

 mengembangkan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk 

 Mengarahkan perencanaan ke kegiatan-kegiatan operasioanal.

•  Pengendalian Mutu

Kontrol mutu adalah proses deteksi dan koreksi adanya penyimpangan atau perubahan segera

setelah terjadi, sehingga mutu dapat dipertahankan.

Langkah Kegiatan yang dikerjakan, antara lain :

 Evaluasi kinerja dan kontrol produk 

 Membandingkan kinerja aktual terhadap tujuan produk.

 Bertindak terhadap perbedaan atau penyimpangan mutu yang ada.

•  Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu mencakup dua hal yaitu :

3. Fitness for use

4. Mengurangi tingkat kecacatan dan kesalahan

Kegiatan-kegiatan Peningkatan Mutu :

 Mengadakan infrastruktur yang diperlukan bagi upaya peningkatan mutu.

 Identifikasi apa yang perlu ditingkatkan dan proyek peningkatan mutu.

 Menetapkan tim proyek 

 Menyediakan tim dengan sumber daya, pelatihan, motivasi untuk :

 Mendiagnose penyebab

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 34/53

 Merangsang perbaikan

 Mengadakan pengendalian agar tetap tercapai perolehan

2.1.4 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan

 Pada umumnya untuk meningkatkan mutu pelayanan ada dua cara:

1. Meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya, tenaga, biaya, peralatan, perlengkapan dan

material

2. Memperbaiki metode atau penerapan teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan pelayanan.

 Ada tiga Pendekatan evaluasi (penilaian) mutu, yaitu :

 Struktur

o  Struktur meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen,

keuangan, sumber daya manusia lainnya di fasilitas kesehatan.

o Struktur = input

o Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari :

– Jumlah, besarnya input.

– Mutu struktur atau mutu input.

– Besarnya anggaran atau biaya.

– Kewajaran.

 Outcomes

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 35/53

o  Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap

 pasien.

o  Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun

negatif.

o  Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur 

tertentu.

o Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional pasien.

 Proses

o  Proses merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga

kesehatan (dokter, perawat dan tenaga profesi lain) dan interaksinya dengan pasien.

o  Proses mencakup diagnosa, rencana pengobatan, indikasi tindakan, prosedur dan

 penanganan kasus.

o Baik tidaknya proses dapat diukur dari :

– Relevan tidaknya proses itu bagi pasien

– Fleksibilitas dan efektifitas

– Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan yang semestinya

– Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan.

2.2 Dimensi Mutu

Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa dalam menilai kualitas jasa/

 pelayanan, terdapat sepuluh ukuran kualitas jasa/ pelayanan, yaitu :

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 36/53

1) Tangible (nyata/berwujud)

2) Reliability (keandalan)

3) Responsiveness (Cepat tanggap)

4) Competence (kompetensi)

5) Access (kemudahan)

6) Courtesy (keramahan)

7) Communication (komunikasi)

8) Credibility (kepercayaan)

9) Security (keamanan)

10) Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)

 Namun, dalam perkembangan selanjutnya dalam penelitian dirasakan adanya

dimensi mutu pelayanan yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya yang dikaitkan

dengan kepuasan pelanggan. Selanjutnya oleh Parasuraman (1990) dimensi tersebut difokuskan

menjadi 5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/pelayanan, yaitu :

1) Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan,karyawan dan alat-alat

komunikasi.

2)  Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang telah dijanjikan

secara konsisten dan dapat diandalkan (akurat).

3)  Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk membantu pelanggan (konsumen) dan

menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan tepat.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 37/53

4)  Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para karyawan dan

kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, kesopanan dan sifat

dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

5)  Empaty (empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada

 pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan

 pelanggan..

2.3 Manajemen Mutu

• Manajemen Mutu Philip B. Crosby:

Menurut, Philip B. Crosby, ada “empat hal yang mutlak (absolut)” menjadi bagian integraldari manajemen mutu, yaitu bahwa :

  Definisi mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan (The definition of Quality is

conformance to requirements)

 Sistem mutu adalah pencegahan (The system of quality is prevention)

 

Standar penampilan adalah tanpa cacat (The performance standard is Zero Defects)

  Ukuran mutu adalah harga ketidaksesuaian (The measurement of quality is the price of 

nonconformance)

Ada 14 langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana Zero Defects, yaitu

 Komitmen Manajemen (Management Commitment)

 Tim Peningkatan Mutu (Quality improvement Team)

 Pengukuran-Pengukuran (Measurement)

 Biaya Mutu (Cost of Quality)

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 38/53

 Sadar akan Mutu (Quality awareness)

 Kegiatan koreksi (Corrective action)

 Rencana ZD (zero deffects planning)

 Pelatihan pekerja (employee education)

 Hari ZD (zero deffects day)

 Menyusun tujuan (Goal setting)

 Mengganti penyebab kesalahan (error cause removal)

 Pengakuan (recognition)

 Dewan Mutu (Quality council)

 Kerjakan sekali lagi (Do it ever again)

Faktor-faktor Fundamental yang mempengaruhi mutu 9 M:

◙  Men: kemajuan teknologi, computer dan lain-lain memerlukan pekerja-pekerja spesialis

yang makin banyak.

◙  Money: meningkatnya kompetisi disegala bidang memerlukan penyesuaian pembiayaan

yang luar biasa termasuk untuk mutu. 

◙  Materials: bahan-bahan yang semakin terbatas dan berbagai jenis material yang diperlukan.

◙  Machines dan mechanization: selalu perlu penyesuaian – penyesuaian seiring dengan

kebutuhan kepuasan pelanggan.

◙  Modern Information Methods: kecepatan kemajuan teknologi computer yang selalu harus

diikuti.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 39/53

◙  Markets: tuntutan pasar yang semakin tinggi dan luas.

◙  Management: tanggung jawab manajemen mutu oleh perusahaan.

◙  Motivation: meningkatnya mutu yang kompleks perlu kesadaran mutu bagi pekerja- pekerja.

◙   Mounting Product Requirement:  persyaratan produk yang meningkat yang diminta

 pelanggan perlu penyesuaian mutu terus menerus.

2.4 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari

membandingka penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan

harapan seseorang (Philip Kotler).

Kepuasaan   pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan

 pelanggan  dipenuhi. Suatu  pelayanan dinilai memuaskan bila  pelayanan tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan   pelanggan. Pengukuran kepuasan  pelanggan merupakan

elemen penting dalam menyediakan   pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.

Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi

 pelayanan publik.

Tingkat kepuasan   pelanggan  terhadap   pelayanan merupakan faktor yang penting dalam

mengembangkan suatu sistim penyediaan  pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan

 pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak   pelayanan terhadap

 populasi sasaran (Triatmojo, 2006). Dalam rangka mengembangkan mekanisme pemberian

 pelayanan yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, perlu mengetahui apa

yng dipikirkan  pelanggan tentang jenis, bentuk dan orang yang memberi pelayanan.

Lupiyoadi (2001:158) menyatakan bahwa dalam menentukan tingkat kepuasan, terdapat lima

faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 40/53

a. Kualitas produk; Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa

 produk yang mereka gunakan berkualitas.

 b.  Kualitas pelayanan; Terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas bila mereka

mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.

c. Emosional; Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain

akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung

mempunyai tingkat kepuasan lebih tinggi.

Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai social atau  self 

esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu.

d.  Harga; Produk yang mempunyai kualitas sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah

akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.

e. Biaya; Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu

untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.

Keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan diantaranya yaitu:

 Mutu yang lebih tinggi dari produk memungkinkan (memberikan manfaat) untuk:

– Meningkatkan kepuasan pelanggan.

– Membuat produk mudah laku dijual

– Memenangkan persaingan

– Meningkatkan pangsa pasar 

– Memperoleh pemasukan dari penjualan

– Menjamin harga premium

– Dampak yang teruatama adalah terhadap penjualan

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 41/53

– Biasanya, mutu yang lebih tinggi membutuhkan biaya lebih banyak 

 Mutu yang bebas dari kekurangan :

– Mengurangi tingkat kesalahan

– Mengurangi pekerjaan ulang dan pemborosan

– Mengurangi kegagalan di lapangan, beban garansi

– Mengurangi ketidakpuasan pelanggan

– Mengurangi keharusan memeriksa dan menguji

– Memendekkan waktu guna melempar produk baru ke pasar 

– Tingkatkan hasil/kapasitas

– Meningkatkan kinerja pengiriman

– Dampak utama biaya

– Biasanya mutu lebih tinggi biayanya lebih sedikit

Mengukur Kepuasan Pelanggan:

Puas atau tidak puas seseorang tergantung pada

 Sikapnya terhadap ketidaksesuaian (rasa senang atau tidak senang).

  Tingkatan daripada evaluasi “baik atau tidak” untuk dirinya, melebihi atau di bawah

standar.

Mengukur Kepuasan Pelanggan di Rumah Sakit

Kepuasan  pelanggan adalah indikator pertama dari standar suatu rumah sakit dan merupakan

suatu ukuran mutu  pelayanan. Kepuasan  pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 42/53

 jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas rumah sakit, sedangkan sikap

karyawan terhadap  pelanggan juga akan berdampak terhadap  kepuasan  pelanggan dimana

kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu

 pelayanan yang diberikan.

Kepuasan  pelanggan, sangat berhubungan dengan kenyaman, keramahan, dan kecepatan

 pelayanan. Kepuasan  pelanggan, merupakan indikator yang berhubungan dengan jumlah keluhan

 pelanggan  atau keluarga, kritik dalam kolom surat pembaca, pengaduan mal praktek, laporan

dari staf medik dan perawatan dsb.

Bentuk kongkret untuk mengukur  kepuasan  pelanggan rumah sakit, dalam seminar survai

kepuasan  pelanggan di RS, Junadi (2007), mengemukakan ada empat aspek yang dapat diukur 

yaitu: Kenyamanan, Hubungan  pelanggan dengan petugas, kompetensi petugas dan biaya.

5. Kenyaman, aspek ini dijabarkan dalam pertanyaan tentang lokasi rumah sakit,

kebersihan, kenyamanan ruangan, makanan dan minuman, peralatan ruangan, tata letak,

 penerangan, kebersihan WC, pembuangan sampah, kesegaran ruangan dll.

6. Hubungan pelanggan dengan petugas Rumah Sakit, dapat dijabarkan dengan pertanyaan

yang menyangkut keramahan, informasi yang diberikan, sejauh mana tingkat komunikasi,

responsi, support, seberapa tanggap dokter/perawat di ruangan IGD, rawat jalan, rawatinap, farmasi, kemudahan dokter/perawat dihubungi, keteraturan pemberian meal, obat,

 pengukuran suhu dsb.

7. Kompetensi teknis petugas, dapat dijabarkan dalam pertanyaan kecepatan  pelayanan 

 pendaftaran, keterampilan dalam penggunaan teknologi, pengalaman petugas medis,

gelar medis yang dimiliki, terkenal, keberanian mengambil tindakan, dsb.

8. Biaya, dapat dijabarkan dalam pertanyaan kewajaran biaya, kejelasan komponen biaya,

 biaya pelayanan, perbandingan dengan rumah sakit yang sejenis lainnya, tingkat masyarat

yang berobat, ada tidaknya keringan bagi masyarakat miskin dsb.

Kepuasan Pelanggan mencerminkan mutu pelayanan Rumah sakit

Dalam konsep quality assurance (QA),  kepuasan  pelanggan dipandang sebagai unsur penentu

 penilaian  baik buruknya sebuah rumah sakit. Unsur penentu lainnya dari empat komponen yang

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 43/53

mempengaruhi  kepuasan adalah: aspek klinis, efisiensi dan efektivitas dan keselamatan

 pelanggan. Aspek Klinis, merupakan komponen yang menyangkut  pelayanan  dokter, perawat

dan terkait dengan teknis medis.

Efisiensi dan efektivitas, menunjuk pada  pelayanan yang murah, tepat guna, tidak ada diagnosa

dan terapi yang berlebihan. Aspek Keselamatan  pelanggan, adalah upaya perlindungan

 pelanggan  dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan  pelanggan, seperti jatuh,

kebakaran, dll.  Kepuasan  pelanggan, sangat berhubungan dengan kenyaman, keramahan, dan

kecepatan pelayanan.

Jaminan mutu  pelayanan  di Rumah Sakit (RS) merupakan salah satu faktor penting dan

fundamental khususnya bagi manajemen RS itu sendiri dan para stakeholdernya, pasalnya

dampak dari QA menentukan hidup matinya sebuah rumah sakit. Bagi Rumah Sakit, adanya QA

yang baik tentu saja membuat RS mampu untuk bersaing dan tetap exist di masyarakat. Bagi

 pelanggan, QA dapat dijadikan sebagai faktor untuk memilih RS yang bermutu dan baik..

Bagi praktisi medis, selain terikat dengan standar profesinya, dengan adanya QA para praktisi

medis dituntut untuk semakin teliti, telaten, dan hati – hati dalam menjaga mutu pelayanannya.

Dan bagi pemerintah sendiri, adanya QA dapat menjadikan standar dalam memutuskan salah

 benarnya suatu kasus yang terjadi di Rumah sakit (Heriandi, 2007).

Pandangan Pasien terhadap Mutu

Pandangan pasien terhadap Mutu Klinik, yaitu :

11. Dokter terlatih dengan baik.

12. Melihat dokter yang sama setiap visite.

13. Perhatian pribadi dokter terhadap pasien.

14. Privacy dalam diskusi penyakit.

15. Ongkos klinik terbuka.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 44/53

16. Waktu tunggu dokter yang singkat.

17. Informasi dari dokter.

18. Ruang istirahat yang baik.

19. Staf yang menyenangkan.

20. Ruang tunggu yang nyaman.

Mutu pelayanan rumah sakit (RS) dapat ditelaah dari tiga hal yaitu:

1) struktur (sarana fisik, peralatan, dana, tenaga kesehatan dan nonkesehatan, serta

 pasien),

2) proses (manajemen RS baik manajemen interpersonal, teknis maupun pelayanan keperawatan

yang kesemuanya tercermin pada tindakan medis dan nonmedis kepada pasien),

3) outcome

1. Aspek 

Mutu yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai mutu pelayanan RS yaitu:

o  penampilan keprofesian (aspek klinis),

o efisiensi dan efektivitas,

o keselamatan

o kepuasan pasien.

2.Dalam pengalaman sehari-hari, ketidakpuasan pasien yang paling sering dikemukakan dalam

kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas RS, antara lain:

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 45/53

o keterlambatan pelayanan dokter dan perawat.

o dokter sulit ditemui.

o dokter yang kurang.

o komunikatif dan informatif.

o lamanya proses masuk pasien RS.

Indikator kepuasan pasien di Ruah Sakit yaitu:

a. Pelayanan masuk RS:

1. Lama waktu pelayanan sebelum dikirim ke ruang perawatan.

2. Pelayanan petugas yang memproses masuk ke ruang perawatan.

3. Kondisi tempat menunggu sebelum dikirim ke ruang perawatan.

4. Pelayanan petugas Instalasi Gawat Darurat(IGD).

5. Lama pelayanan di ruang IGD.

6. Kelengkapan peralatan di ruang IGD.

b. Pelayanan dokter:

1. Sikap dan perilaku dokter saat melakukan pemeriksaan rutin.

2. Penjelasan dokter terhadap pengobatan yang akan dilakukannya.

3. Ketelitian dokter memeriksa responden.

4. Kesungguhan dokter dalam menangani penyakit responden.

5. Penjelasan dokter tentang obat yang harus diminum.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 46/53

6. Penjelasan dokter tentang makanan yang harus dipantang.

7. Kemanjuran obat yang diberikan dokter.

8. Tanggapan dan jawaban dokter atas keluhan responden.

9. Pengalaman dan senioritas dokter.

c. Pelayanan perawat:

1. Keteraturan pelayanan perawat setiap hari (pemeriksaan nadi, suhu tubuh, dan sejenisnya)

2. Tanggapan perawat terhadap keluhan responden

3. Kesungguhan perawat melayani kebutuhan responden

4. Keterampilan perawat dalam melayani (menyuntik, mengukur tensi, dan lain -lain)

5. Pertolongan sifatnya pribadi (mandi, menyuapi makanan, dan sebagainya)

6. Sikap perawat terhadap keluarga pasien dan pengunjung/tamu pasien

7. Pemberian obat dan penjelasan cara meminumnya

8. Penjelasan perawat atas tindakan yang akan dilakukannya

9. Pertolongan perawat untuk duduk, berdiri, dan berjalan.

d. Pelayanan makanan pasien:

1. Variasi menu makanan

2. Cara penyajian makanan

3. Ketepatan waktu menghidangkan makanan

4. Keadaan tempat makan (piring, sendok)

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 47/53

5. Kebersihan makanan yang dihidangkan

6. Sikap dan perilaku petugas yang menghidangkan makanan.

e. Sarana medis dan obat-obatan:

1. Ketersediaan obat-obatan di apotek RS

2. Pelayanan petugas apotek RS

3. Lama waktu pelayanan apotek RS

4. Kelengkapan peralatan medis sehingga tak perlu dikirim ke RS lain untuk pemakaian suatu

alat

5. Kelengkapan pelayanan laboratorium RS

6. Sikap dan perilaku petugas pada fasilitas penunjang medis.

7. Lama waktu mendapatkan kepastian hasil dari penunjang medis.

f. Kondisi fasilitas RS (fisik RS):

1. Keterjangkauan letak RS

2. Keadaan halaman dan lingkungan RS

3. Kebersihan dan kerapian gedung, koridor, dan bangsal RS

4. Keamanan pasien dan pengunjung RS

5. Penerangan lampu pada bangsal dan halaman RS di waktu malam

6. Tempat parkir kendaraan di RS.

g. Kondisi fasilitas ruang perawatan:

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 48/53

1. Kebersihan dan kerapian ruang perawatan

2. Penerangan lampu pada ruang perawatan

3. Kelengkapan perabot ruang perawatan

4. Ruang perawatan bebas dari serangga (semut, lalat, nyamuk).

h. Pelayanan administrasi keluar RS:

1. Pelayanan administrasi tidak berbelit-belit dan menyulitkan

2. Peraturan keuangan sebelum masuk ruang perawatan

3. Cara pembayaran biaya perawatan selama dirawat

4. Penyelesaian administrasi menjelang pulang

5. Sikap dan perilaku petugas administrasi menjelang pulang.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Kasus

Rumah Sakit adalah sebagai tempat untuk melayani manusia (pasien) baik yang sedang sakit

maupun yang sehat dengan menggunakan alat/ teknologi canggih sesuai dengan kebutuhan

 pasien, serta dilayani oleh sekelompok manusia (SDM/ karyawan). Setiap orang datang ke rumahsakit memiliki tujuan untuk berobat dan kembali sehat. Pelayanan rumah sakit yang bermutu

akan melayani setiap pasien yang datang tapi apakah masyarakat puas dengan pelayanan yang

diberikan ini.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 49/53

Kepuasan  pelanggan adalah indikator pertama dari standar suatu rumah sakit dan merupakan

suatu ukuran mutu  pelayanan. Kepuasan  pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap

 jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas rumah sakit, sedangkan sikap

karyawan terhadap  pelanggan juga akan berdampak terhadap  kepuasan  pelanggan dimana

kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu

 pelayanan yang diberikan.

Kepuasan  pelanggan, sangat berhubungan dengan kenyaman, keramahan, dan kecepatan

 pelayanan. Dalam konsep quality assurance (QA), kepuasan  pelanggan dipandang sebagai unsur 

 penentu penilaian  baik buruknya sebuah rumah sakit. Pelayanan yang baik dari suatu rumah sakit

akan membuktikkan rumah sakit tersebut bermutu baik pula. Hal ini dilihat dari respon pelangga/

 pasien yang datang berkunjung ke rumah sakit tersebut.

Pasien yang datang ke sebuah rumah sakit pasti memiliki harapan dan keinginan lebih dari

sekedar pengobatan atau perawatan yang tepat saja, seperti pengurusan administrasi yang cepat

dan tepat tanpa mondar-mandir menebus resep. Berdasarkan faktor-faktor yang menentukan

mutu pelayanan kesehatan menurut JCAHO,1993 yaitu :

• Kelayakan, pasien akan datang berobat jika sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu

masyarakat itu layak digunakan.• Kesiapan, tenaga kesehatan akan selalu siap sedia melayani setiap pasien yang

membuthkan dirinya baik dari segi fisik, pengobatan mapun dorongan moral yang

diberikan oleh petugas tersebut.

• Efektifitas, setiap pelayanan kesehatan harus memiliki efektifitas yang tinggi diman ia

mapu memberikan perawatan sesuai dengan keadaan pasien dan benar tata cara

tindakannya sehingga pasien akan merasa puas dengan tindakan yang telah diberikan.

• Kemanjuran, pasien akan merasa sangat puas jika pengobatan dan pelyanan yang telah

diberikan memiliki kemanjuran yang akan dirasakan oleh pasien sehingga

 pasien/pelanggan tidak kapok berobat ke sana.

• Selain itu juga memiliki keamanan yang akan melindungi pasien dari praktek yang tidak 

diinginkan dan ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan dan pengobatan.

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 50/53

• Yang tidak kalah pentingnya dari pelayanan di rumah sakit yang bermutu adalah

terdapatnya komuniksi dengan pasien, mengikutsertakan pasien dalam pengambilan

keputusan dalam perawatan pasien, selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada

 pasien. Kadangkala pasien sangat membutuhkan dorongan moril dari petugas kesehatan

dibandingkan dengan obat-obatan.

Pasien yang akan melakukan pengobatan pasti akan berpikir dimana dia akan berobat, ini

membuktikan bahwa pasien/pelanggan memikirkan mutu dari pelayanan kesehatan tersebut.

Seperti artikel diatas masyarakat memilih berobat ke tempat pelayanan kesehatan yang bermutu

dengan menimbang beberapa aspek yang dimiliki oleh tempat tersebut baik sarana dan

 prasarana, perilaku petugas kesehatan maupun biaya yang akan dikeluarkannya.

Permasalahan yang sering kita temukan dalam pelayanan di rumah sakit diantarannya adalah

terjadi perbedaan pelayanan yang diberikan kepada pasien yang menggunakan askeskin dengan

 pasien yang membayar langsung ke rumah sakit. Ini membuktikkan bahwa rumah sakit tersebut

tidak sepenuhnya memberikan pelayanan yang sesuai dengan dimensi mutu yaitu Empaty

(empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada pelanggan,

kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pelanggan tanpa

membeda-bedakan pelanggan/pasien.

Jika kita tinjau kembali dari dimensi mutu, rumah sakit tersebut dikatakan bermutu jika sudah

mencakup ke sepuluh dimensi mutu yang digunakannya yaitu nyata dan berwujud, keandalan

dari rumah sakit ketanggapan petugas dalam memberikan pelayanan, kompetensi para petugas

kesehatannya yang baik, kemudahan dalam memberikan akses pelayanan, keramahtamahan dan

komunikasi yang digunakan dalam memberi pelayanan, dan juga apakah rumah sakit ini mampu

memberikan kepercayaan pada setiap pelanggannya, yang tidak kalah pentingnya adalah pihak 

rumah sakit mampu memberikan keamanan bagi pasien-pasiennya sehingga dengan demikian

terwujudlah kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit tersebut.

Pelayanan pasien di RS tidak hanya dilakukan oleh sekelompok dokter (medis) saja, tapi juga

 pelayanan dari bagian paramedik (perawat), penunjang medis, dan non medis. Pada prinsipnya,

semua unsur-unsur tersebut wajib bekerjasama serta adanya koordinasi diantara sesama mereka

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 51/53

untuk mencapai pelayanan yang optimal. Sebagai contoh pelayanan dalam hal keperawatan yang

sangat mendasar adalah adanya sikap yang ramah dan komunikatif terhadap pasien dan keluarga

 pasien. Dengan adanya pelayanan yang lemah lembut dan ramah merupakan salah satu obat

dalam kesembuhan pasien secara psikologis.

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu di sebuah rumah sakit adalah

manajemen rumah sakit harus bertindak secepatnya untuk segera meningkatkan kualitasnya, baik 

sarana maupun prasarana, pelayanan terhadap pasien serta meningkatkan kualitas tenaga

medisnya. Sehingga dengan ini akan terciptanya kepuasaan pelanggan/ pasien terhadap

 pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pelayanan yang baik adalah pelayanan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk 

memenuhi harapan atau kepuasan pelanggan. Mutu sulit didefinisikan, namun esensi mutudan

aplikasinya dalam pelayanan kesehatan dapat diukur, dimonitor dan dinilai hasilnya. Mutu dalam

 pelayanan kesehatan adalah kontroversial dan relatif. Oleh karena itu spesifikasi dalam dimensimutu atau kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dan dikerjakan dengan baik akan

dapat memberikan kepuasan pelanggan.

Mutu itu dinamis, upaya peningkatan mutu tidak pernah berhenti tetapi selalu berkelanjutan

sesuai dengan perkembangan iptek, tatanan nilai dan tuntutan masyarakat serta lingkungannya,

agar dapat tetap eksis dalam persaingan global. Peningkatan mutu berarti peningkatan kinerja

sehingga akan memperoleh kepuasan pelanggan dengan mempertimbangkan efisiensi (biaya) itu

sendiri. Meningkatkan kinerja berarti meningkatkan mutu pelayanan telah dimulai agar dapat

eksis dalam persaingan global.

Indikator uatama pertama dari standar suatu rumah sakit pelayanan yang diberikannya sehingga

 pasien mendapatkan kepuasaan terhadap pelayanan dari rumah sakit tersebut.. Kepuasan 

 pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 52/53

 provitabilitas rumah sakit, sedangkan sikap karyawan terhadap  pelanggan juga akan berdampak 

terhadap kepuasan  pelanggan dimana kebutuhan  pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat,

 begitu pula tuntutannya akan mutu  pelayanan yang diberikan.

Kepuasan  pelanggan/pasien dipandang sebagai unsur penentu penilaian  baik buruknya sebuah

rumah sakit. Pelayanan yang baik dari suatu rumah sakit akan membuktikkan rumah sakit

tersebut bermutu baik pula. Hal ini dilihat dari respon pelangga/ pasien yang datang berkunjung

ke rumah sakit tersebut. Dengan sendirinya kita akan menyimpulkan orang akan menganggap

rumah sakit tersebut memiliki mutu yang baik jika pelanggannya/ pasien yang datang

mendapatkan pelayanan yang baik dari segi sarana dan prasaranan yang lengkap, ketanggapan

 petugas kesehatanannya (dokter,perawat), komunikasi yang digunakan dalam segi

keramahtamahan, dan itu sudah termasuk kategori rumah sakit yang bermutu di mata pasiennya.

4.1 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan tentang mutu pelayanan rumah sakit yang

diukur dari segi kepuasan pelanggannya adalah:

1. Pelayanan yang baik akan memuaskan pelanggannya, untuk itu setiap rumah sakit harus

dapat memberikan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pasiennya.

2. Tidak hanya sarana dan pra sarana yang lengkap saja yang dapat memuaskan pelanggan/

 pasien yang datang berobat pada rumah sakit tersebut tapi juga ketanggapan petugas

kesehatanannya (dokter,perawat), serta keramahtamahannya kepada pasien sehingga

aspek inilah yang harus ditingkatkan oleh rumah sakit tersebut.

3. Jangan sampai aspek komunikasi dengan pasien tidak diperhatikan oleh petugas kesehatan

 baik dokter, bidan maupun perawat karena itu merupakan dimensi mutu yang

menunjukkan rumah sakit tersebut bermutu baik.

4. Petugas rumah sakit ( dokter, bidan, perawat dll) dalam memberikan pelayanan, jangan

membeda-bedakan pasien yang datang dengan askeskin dengan pasien berobat dengan

7/15/2019 72778443-MAKALAH-MUTU-PELAYANAN

http://slidepdf.com/reader/full/72778443-makalah-mutu-pelayanan 53/53

uangnya sendiri karena ini juga merupakan indicator pelayanan yang bermutu baik dalam

melayani pasien-pasiennya.

5. Jika pasien tidak puas dengan pelayanan yang diberikan ini tentunya akan merugikan pihak 

rumah sakit, dengan demikian rumah sakit harus terus berupaya untuk meningkatkan

mutu pelayanannya.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Manajemen Pelayanan. 2005

Munijaya, A.Gde.2004. “ Manajemen Kesehatan Edisi 2”. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

WHO. 1995. “ Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer”.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Wijono, Djoko. 1999. “ Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan”. Surabaya: Airlangga

University Press.

www.inilah.com

www.suarapembaruan.com

[email protected]