Makalah Kendali Mutu

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka peningkatan kemajuan pelayanan Rumah Sakit berbagai upaya telah dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI dimulai dengan penambahan sarana, prasarana, peralatan kerja, sesuai dengan kemampuan kerja, sesuai dengan kemampuan pemerintah (Depkes), serta peningkatan kesadaran, kemampuan dan minat para tenaga kerja kesehatan. Perlu disadari bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan kesehatan pun meningkat, di lain pihak pelayanan Rumah Sakit yang memadai, baik dibidang diagnostik maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan. Sejalan dengan hak tersebut maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh laboratoruim Rumah Sakit akan semakin penting. Rumah Sakit akan terpacu untuk memenuhi dan memberikan pelayanan sesuai dengan pedoman dan standar yang ditetapkan sehingga mutu pelayanan pun dapat dipertanggung-jawabkan. Undang undang No.23/1992 tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat untuk pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, sebagai penjabaran dariundang- undang tersebut, salah satunya yaitu Surat Keputusan

description

Pengendalian Mutu Laboratorium

Transcript of Makalah Kendali Mutu

Page 1: Makalah Kendali Mutu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam rangka peningkatan kemajuan pelayanan Rumah Sakit berbagai

upaya telah dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI dimulai dengan

penambahan sarana, prasarana, peralatan kerja, sesuai dengan kemampuan

kerja, sesuai dengan kemampuan pemerintah (Depkes), serta peningkatan

kesadaran, kemampuan dan minat para tenaga kerja kesehatan. Perlu disadari

bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan

masyarakat, tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan kesehatan pun

meningkat, di lain pihak pelayanan Rumah Sakit yang memadai, baik dibidang

diagnostik maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan. Sejalan dengan hak

tersebut maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh laboratoruim

Rumah Sakit akan semakin penting.

Rumah Sakit akan terpacu untuk memenuhi dan memberikan

pelayanan sesuai dengan pedoman dan standar yang ditetapkan sehingga mutu

pelayanan pun dapat dipertanggung-jawabkan. Undang undang No.23/1992

tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat untuk pelaksanaan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan, sebagai penjabaran dariundang-

undang tersebut, salah satunya yaitu Surat Keputusan Direktur Jenderal

Pelayanan Medik Nomor HK.006.06.3.5.00788 Tahun 1995 tentang

PelaksanaanAkreditasi antara lain:

1. Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengukuran yang diberikan

kepada Rumah Sakit oleh badan yang berwenang (Komisi Akreditasi

Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan lain/KARS) karena telah

memenuhi standard yang telah ditentukan.

2. Khusus untuk akreditasi pelayanan laboratorium Klinik Rumah Sakit

agar memenuhi standard dan kriteria yang telah ditetapkan, perlu

adanya petugas pengelola laboratorium yang terlatih manajemennya,

teknis pelayanan yang sistematis dengan petugas yang professional

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 2: Makalah Kendali Mutu

Dalam skala internasional, akreditasi laboratorium yang menggunakan

standard ISO/IEC Guide 17025:1999 untuk laboratorium penguji, dan ISO

15189:2003 untuk laboratorium medis/klinis, juga mewajibkan laboratorium

mengikuti Uji Profisiensi. Uji Profesiensi adalah “penentuan unjuk kerja

penguji laboratorium dengan cara membandingkan” atau“determination of

laboratory testingperformance by means of interlaboratory comparisons”

yang

tertuang dalam ISO Guide 43:1997,(Proficiency testing by interlaboratory

comparisons).

Salah satu program pengendalian mutu laboratorium adalah

pemantapan mutu laboratorium intra laboratorium (pemantapan mutu

internal). Tujuan pelaksanaan pemantapan mutu internal laboratorium adalah

mengendalikan hasil pemeriksaan laboratorium tiap hari dan untuk

mengetahui penyimpangan hasil laboratorium untuk segera diperbaiki.

Manfaat melaksanakan kegiatan pemantapan mutu internal laboratorium

antara lain mutu presisi maupun akurasi hasil laboratorium akan meningkat,

kepercayaan dokter terhadap hasil laboratorium akan meningkat. Hasil

laboratorium yang kurang tepat akan menyebabkan kesalahan dalam

penatalaksanaan pengguna laboratorium. Manfaat lain yaitu pimpinan

laboratorium akan mudah melaksanakan pengawasan terhadap hasil

laboratorium. Kepercayaan yang tinggi terhadap hasil laboratorium ini akan

membawa pengaruh pada moril karyawan yang akan akhirnya akan

meningkatkan disiplin kerja di laboratorium tersebut (PATELKI,2006).

Masyarakat pengguna jasa laboratorium klinik, baik dokter maupun

pasien, kadangkala bertanya tentang cara memilih laboratorium yang selain

bekerja cepat dan tepat waktu, hasilnya pun dapat dipercaya. Masalah saat ini

bahwa kesadaran dalam melaksanakan pemantapan kualitas masih terbatas

pada keikutsertaan dalam program pemantapan mutu eksternal, dan belum

seluruhnya melakukan pemantapan mutu internal laboratorium (HKKI & PDS

PATKLIN, 1995).

Page 3: Makalah Kendali Mutu

Pemantapan Mutu Internal Laboratorium masih belum diketahui

bagaimana pelaksanaannya di masing - masing Laboratorium Klinik di kota

Banjarbaru. Menurut pendapat beberapa dokter umum pengguna jasa

laboratorium Rumah Sakit di Banjarbaru , mereka kadang meragukan

ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium tertentu, sehingga tidak jarang untuk

meminta pemeriksaan ulang terhadap pemeriksaan tersebut atau melakukan

cross check pada laboratorium lainnya. Menurut beberapa pengguna jasa yang

telah menggunakan pelayanan laboratorium swasta, kadang mereka tidak puas

dengan hasil pemeriksaan laboratorium karena tidak jarang mereka diminta

oleh dokter bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan lagi pada

laboratorium yang dianggap lebih baik.

Untuk dapat meyakinkan bahwa laboratorium memiliki kemampuan

teknis dalam menghasilkan data hasil uji yang akurat dan handal sehingga

memberikan kepercayaan pada pengguna jasa, laboratorium klinik swasta

sebaiknya mampu menetapkan manajemen mutu laboratorium sebagai hasil

analisis laboratorium yang dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu kegiatan terpenting dalam meningkatkan mutu laboratorium

yaitu dengan melakukan pemantapan mutu, istilah pemantapan mutu

merupakan pembakuan dari quality control. Dalam proses pengendalian mutu

laboratorium dikenal ada tiga tahapan penting, yaitu tahap pra analitik, analitik

dan pasca analitik. Pada umumnya yang sering sering diawasi dalam

pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pasca analitik yang lebih

cenderung kepada urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang

mendapat perhatian.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kendali mutu dalam pra analitik ?

2. Apa saja pedoman yang terkait dengan kegiatan pra analitik?

3. Bagaimana prosedur pengambilan spesimen?

4. Apa saja SOP yang terkait dengan kegiatan pra analitik ?

Page 4: Makalah Kendali Mutu

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui kendali mutu dalam pra analitik

2. Untuk mengetahui adanya pedoman yang terkait dengan kegiatan pra

analitik

3. Untuk mengetahui prosedur pengambilan spesimen

4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya SOP yang terkait dengan kegiatan pra

analitik

D. Manfaat

1. Bagi Instansi Terkait

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan laboratorium.

2. Bagi Mahasiswa

Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan yang didapat selama masa perkuliahan

3. Bagi Masyarakat

Untuk memberikan informasi tentang mutu dan kualitas pelyanan

laboratorium yang baik dan benar.

BAB II

PROFIL LABORATORIUM

A. SEJARAH INSTANSI

Nama Perusahaan / Pemrakarsa : RSU Mawar Banjarbaru

Jenis Badan Hukum : CV. PANASEA MAWAR

Alamat Perusahaan / Pemrakarsa : Jl. Panglima Batur No.52 Banjarbaru

Page 5: Makalah Kendali Mutu

Nomor Telepon : 0511- 4780717

Nomor Fax : 0511- 4774152

Status Pemodalan : Milik Perseorangan

Bidang Usaha dan atau kegiatan : Jasa Pelayanan Kesehatan

Penanggung Jawab / Direktur : Dr.Suwandi Yapari, MARS

Rumah Sakit Umum “Mawar” Kota Banjarbaru sebelumnya berstatus Klinik

Bersalin Dan Perawatan Anak “Mawar” Kota Banjarbaru yang didirikan sekitar

Bulan Desember 2005 menempati lahan seluas 1.647,4 m2. Nama Pekerja pada

saat itu adalah H. Mawardi sekaligus juga sebagai pemilik. Beroperasional pada

Tanggal 13 April 2007.

Pada tahap pertama (untuk kegiatan klinik) pembangunan gedung dilakukan di

lahan yang sudah dibebaskan seluas 857 m2 dengan konstruksi 2 (dua) lantai.

Fasilitas gedung antara lain 20 buah kamar perawatan dengan 20 tempat tidur,

dengan rincian sebagai berikut :

1. 12 kamar tidur VIP, dengan 12 tempat tidur.

2. 8 kamar tidur Kelas, dengan 8 tempat tidur.

3. Fasilitas lainnya adalah :

Dapur & laundry

Laboratorium dan Apotek

Ruang Poliklinik (praktek dokter umum)

Ruang perawat jaga

Resepsionis (Pelayanan Administrasi Terpadu)

Ruang Tunggu

Kantor

Unit Gawat Darurat (UGD)

B. VISI DAN MISI LABORATORIUM

Visi laboratorium Panasea mawar adalah “Menjadi sarana pelayanan

kesehatan yang profesional, berkualitas dan mengutamakan kepuasan

pelanggan”

Misi laboratorium Panasea mawar adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan upaya terpadu untuk menjaga kesehatan masyarakatb. Memberi pelayanan kesehatan profesional dengan menjunjung tinggi etika

profesi

Page 6: Makalah Kendali Mutu

c. Meningkatkan mutu dan standar pelayanan secara berkesinambungand. Meningkatkan kompetensi SDM secara berkesinambungane. Menciptakan lingkungan yang bersih, indah, aman dan nyamanf. Mendukung program kesehatanpemerintah

C. JENIS PELAYANAN LABORATORIUM

Hematologi :

- Hematologi Rutin ( Hb, Erg, Leuco, Dif, LED )- Hematologi lengkap ( + Trombo, Hct, dll )- Hemoglobin- Eritrosit- Leukosit- Hitung jenis - LED- Trombosit- Hematokrit

Golongan Darah :

- ABO

Kimia Klinik Diabetes :

- Glukosa puasa- Glukosa 2 J PP- Glukosa Sewaktu

Liver :

- SGPT- SGOT- Cholinesterase- Gamma GT- Alkali fosfatase- Bilirubin Total- Bilirubin direk- Bilirubin Indirek- Protein

Page 7: Makalah Kendali Mutu

- Albumin- Globulin

Lemak Darah :

- Kolesterol - LDL- HDL- Trigliseride

Jantung :

- EKG

Ginjal :

- Asam Urat- BUN / Urea- Kreatinin

Imunologi Hepatitis :

- HbsAg dg Card/Stik- Anti HBs

Urinalisa :

- Urin rutin

Analisa Feses :

- Feses rutin

Infeksi :

- Dengue IgM + IgM card- Widal- Malaria

Page 8: Makalah Kendali Mutu

BAB III

METODE SURVEI

1. Subjek

Yang dimaksud subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang

diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran ( Kamus Bahasa

Indonesia, 1989: 862). Adapun subyek penelitian dalam observasi ini

adalah kegiatan pra analitik yang dilakukan di Laboratorium Rumah Sakit

Mawar.

2. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam survei adalah kuesioner dan wawancara

3. Responden

Responden dalam survei ini adalah Analis kesehatan tetap yang bekerja di

Laboratorium Rumah Sakit Mawar.

4. Tempat dan Waktu Survei

Survei dilakukan di Laboratorium Rumah Sakit Mawar. Waktu survei

pada tanggal 26 september 2014.

Page 9: Makalah Kendali Mutu

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan di Laboratorium Panasea

Mawar pada tanggal 26 september 2014. Diperoleh hasil sebagai berikut

:

No Kegiatan Pra analitik Hasil

1.

Katalog pemeriksaan yang berisi

informasi persyaratan pasien dan jenis

spesimen

Tidak ada katalog pemeriksaan yang

memuat informasi tersebut, yang ada

hanya formulir permintaan jenis

pemeriksaan.

2. SOP penanganan spesimen Tidak ada.

3.

Pedoman yang terkait dengan persiapan

pasien, prosedur pengambilan spesimen

dan persyaratan spesimen yang benar .

Tidak ada pedoman baku dan tertulis

hanya informasi lisan dari tenaga Analis

kesehatan.

4.Wadah khusus untuk setiap jenis

spesimen

Hanya ada untuk spesimen tertentu saja.

5.Pedoman Penyimpanan spesimen

Dilakukan penyimpanan spesimen

sesuai dengan jenis spesimen dan

pemeriksaan yang dilakukan. Tetapi

tidak ada pedoman penyimpanan

spesimen secara tertulis.

6. Pengiriman spesimen

Dilakukan rujukan ke Laboratorium

lain, untuk jenis pemeriksaan yang tidak

tersedia.

B. PEMBAHASAN

Dalam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan

penting, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Pada umumnya

yang sering sering diawasi dalam pengendalian mutu hanya tahap analitik dan

Page 10: Makalah Kendali Mutu

pasca analitik yang lebih cenderung kepada urusan administrasi, sedangkan

proses pra analitik kurang mendapat perhatian.

Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi sekitar

61% dari total kesalahan laboratorium, sementara kesalahan analitik 25%, dan

kesalahan pasca analitik 14%. Proses pra-analitik dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu : pra-analitik ekstra laboratorium dan pra-analitik intra

laboratorium. Proses-proses tersebut meliputi persiapan pasien, pengambilan

spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, dan

penyimpanan spesimen.

Pra analitik merupakan tahap persiapan awal, dimana tahap ini sangat

menentukan kualitas sampel yang nantinya akan dihasilkan dan

mempengaruhi proses kerja berikutnya. Yang termasuk dalam tahap Pra

Analitik meliputi Kondisi pasien, cara dan waktu pengambilan sampel,

perlakuan terhadap proses persiapan sampel sampai sampel selesai dikerjakan.

a) Persiapan pasien

Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan pemeriksaan

laboratorium bagi pasien atau saat pasien datang ke Laboratorium untuk

melakukan pemeriksaan. Dokter dibantu oleh tenaga Analis kesehatan

diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tindakan apa yang akan

dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus

dilakukan oleh pasien. Informasi yang diberikan harus jelas agar tidak

menimbulkan ketakutan atau persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis

tes yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien akan

menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan pasien akan instruksi yang

diberikan oleh dokter atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil

laboratorium; tidak diikutinya instruksi yang diberikan akan memberikan

penilaian hasil laboratorium yang tidak tepat. Hal yang sama juga dapat terjadi

bila keluarga pasien yang merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan

baik.

Berdasarkan hasil penelitian observasi yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa tenaga Analis kurang memberikan informasi secara lengkap

Page 11: Makalah Kendali Mutu

tentang persyaratan dan persiapan yang harus dilakukan oleh pasien sebelum

melakukan pemeriksaan. Tidak ada katalog yang berisi informasi persyaratan

pasien dan jenis spesimen yang diperlukan. Sehingga kemungkinan kesalahan

pada tahap selanjutnya akan menjadi lebih besar.

b) Persiapan pengambilan dan penyimpanan spesimen

Spesimen yang akan diperiksa laboratorium haruslah memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan

Volume mencukupi

Kondisi baik : tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna,

tidak berubah bentuk, steril (untuk kultur kuman)

Pemakaian antikoagulan atau pengawet tepat

Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat

Identitas benar sesuai dengan data pasien

Sebelum pengambilan spesimen, form permintaan laboratorium. Identitas

pasien harus ditulis dengan benar (nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam

medis, dsb) disertai diagnosis atau keterangan klinis. Identitas harus ditulis

dengan benar sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen.Berikan

pertanyaan tentang persiapan apa yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet,

puasa,serta mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok,

dsb. Dilakukan pencatatan apabila pasien telah mengkonsumsi obat-obatan

tertentu, merokok, minum alkohol, pasca transfusi, dsb. Catatan ini nantinya harus

disertakan pada lembar hasil laboratorium.

Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa, tidak ada pedoman

khusus yang terkait dengan persiapan pasien, prosedur pengambilan spesimen dan

persyaratan spesimen yang benar. Kegiatan yang berkaitan dengan prosedur

pengambilan spesimen dan penyimpanan spesimen hanya berdasarkan kebiasaan

yang telah dilakukan sebelumnya.

c) Peralatan dan Antikoagulan

Peralatan

Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Page 12: Makalah Kendali Mutu

bersih, kering

tidak mengandung deterjen atau bahan kimia

terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat dalam spesimen

sekali pakai buang (disposable)

steril (terutama untuk kultur kuman)

tidak retak/pecah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai

dengan volume spesimen

Antikoagulan

Antikoagulan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah

pembekuan darah. Jenis antikoagulan yang dipergunakan harus

disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Volume darah yang

ditambahkan juga harus tepat.

d) Pengambilan spesimen

Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen :

Teknik atau cara pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar

sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang ada.

Cara menampung spesimen dalam wadah/penampung

Seluruh sampel harus masuk ke dalam wadah (sesuai kapasitas), jangan

ada yang menempel pada bagian luar tabung untuk menghindari bahaya

infeksi.

Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi berdiri

untuk mencegah spesimen tumpah.

Memindahkan spesimen darah dari syringe harus memperhatikan hal-hal

seperti berikut :

o Darah harus segera dimasukkan dalam tabung setelah sampling.

o Setelah jarum dilepaskan , darah dialirkan lewat dinding tabung

perlahan-lahan agar tidak terjadi hemolisis.

o Untuk pemeriksaan kultur kuman dan sensitivitas, pemindahan

sampel ke dalam media dilakukan dengan cara aseptik.

o Homogenisasi segera darah yang menggunakan antikoagulan

dengan lembut perlahan-lahan. Jangan mengkocok tabung keras-

keras agar tidak hemolisis.

Page 13: Makalah Kendali Mutu

Menampung spesimen urin

o Wadah yang digunakan harus bersih, kering, tidak terkontaminasi

oleh bahan apapun, mudah dibuka, mudah ditutup, dan bermulut

lebar

o Sebaiknya pasien diinstruksikan membuang urine yang mula-mula

keluar sebelum mengumpulkan urine untuk diperiksa.

o Untuk mendapatkan specimen clean catch diperlukan cara

pembersihan lebih sempurna :

Mulut uretra dibersihkan dengan sabun dan kemudian

membilasnya sampai bersih.

Penderita wanita harus lebih dulu membersihkan labia minora,

lalu harus merenggangkannya pada waktu kencing.

Perempuan yang sedang menstruasi atau yang mengeluarkan

banyak secret vagina, sebaiknya memasukkan tampon sebelum

mengumpulkan specimen.

Bagian luar wadah urine harus dibilas dan dikeringkan setelah

spesimen didapat dan keterangan tentang pemeriksaan harus

jelas dicantumkan.

Menampung spesimen tinja

o Sampel tinja sebaiknya berasal dari defekasi spontan.

o Masukkan sampel ke dalam wadah yang bersih, kering, tidak

terkontaminasi oleh bahan apapun, dapat ditutup rapat, dapat

dibuka dengan mudah dan bermulut lebar.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan tidak ada pedoman

baku dan tertulis, tenaga Analis kesehatan hanya menggunakan

pengetahuan pribadi dalam melakukan pengambilan spesimen. Agar

spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses pengambilan

spesimen harus dilakukan dengan mengikuti SOP yang benar. Dengan

tidak adanya SOP tentu akan mempengaruhi kualitas spesimen sehingga

hasi pemeriksaan kurang terjamin.

Page 14: Makalah Kendali Mutu

e) Penyimpanan spesimen

Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen

akan dikirim ke laboratorium lain

Lama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan, wadah dan

stabilitasnya

Hindari penyimpanan whole blood di refrigerator

Sampel yang dicairkan (setelah dibekukan) harus dibolak-balik beberapa

kali dan terlarut sempurna. Hindari terjadinya busa.

Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu 2-8ºC, suhu kamar,

suhu -20ºC, -70ºC atau -120ºC jangan sampai terjadi beku ulang.

Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum,

maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan.

Memberi bahan pengawet pada spesimen sesuai dengan jenis pemeriksaan

yang akan dilakukan.

Menyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang telah kami lakukankan,

responden menyatakan bahwa proses penyimpanan spesimen yang dilakukan

sudah sesuai dengan jenis spesimen dan pemeriksaan yang dilakukan. Akan tetapi

pedoman penyimpanan spesimen ini tidak terlampir secara tertulis. Pedoman ini

hanya dijabarkan secara lisan oleh petugas kepada petugas lain. Hal ini akan

menyulitkan bagi petugas yang baru bergabung dengan laboratorium karena

pekerjaan petugas ini akan sangat tergantung dengan apa yang dijabarkan oleh

petugas senior. Sedangkan penjabaran ini bersifat subjektif dan persepsi setiap

petugas mungkin saja berbeda. Hal ini akan mengakibatkan pedoman yang

tesusun sejak awal akhirnya mengalami pergeseran makna dari makna awal.

Akan lebih baik lagi jika pelaksanaan penyimpanan spesimen di laboratorium

ditunjang dengan adanya pedoman penyimpanan spesimen tertulis sehingga

kualitas dan mutu spesimen dapat terjamin.

f) Pengiriman spesimen ke laboratorium

Spesimen yang telah dikumpulkan harus segera dikirim ke laboratorium.

Page 15: Makalah Kendali Mutu

Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium, pastikan bahwa spesimen

telah memenuhi persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan

masing-masing pemeriksaan.

Apabila spesimen tidak memenuhi syarat agar diambil / dikirim ulang

.Pengiriman spesimen disertai formulir permintaan yang diisi data yang

lengkap. Pastikan bahwa identitas pasien pada label dan formulir

permintaan sudah sama.

Secepatnya spesimen dikirim ke laboratorium. Penundaan pengiriman

spesimen ke laboratorium dapat dilakukan selambat-lambatnya 2 jam

setelah pengambilan spesimen. Penundaan terlalu lama akan menyebabkan

perubahan fisik dan kimiawi yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam

pemeriksaan, seperti :

Penurunan kadar natrium ( Na+ ), glukosa darah, angka lekosit, angka

trombosit.

Perubahan morfologi sel darah pada pemeriksaan mikroskopik

PPT / APTT memanjang.

Peningkatan kadar kalium ( K+ ), phosphate, LDH, SGPT.

Lisisnya sel pada sample LCS, transudat, eksudat.

Perkembangbiakan bakteri

Penundaan pengiriman sampel urine, seperti unsur-unsur yang

berbentuk dalam urine (sediment), terutama sel-sel eritrosit, lekosit, sel

epitel dan silinder mulai rusak dalam waktu 2 jam.

Urat dan fosfat yang semula larut akan mengendap, sehingga

menyulitkan pemeriksaan mikroskopik atas unsur-unsur lain.

Bilirubin dan urobilinogen teroksidasi bila berkepanjangan terkena

sinar matahari.

Bakteri-bakteri akan berkembang biak yang akan menyebabkan

terganggunya pemeriksaan bakteriologis dan pH.

Jamur akan berkembang biak

Kadar glukosa mungkin menurun dan kalau semula ada, zat-zat keton

dapat menghilang.Apabila akan ditunda pengirimannya dalam waktu

Page 16: Makalah Kendali Mutu

yang lama spesimen harus disimpan dalam refrigerator/almari es pada

suhu 2 – 8 oC paling lama 8 jam.s

Pengiriman sample sebaiknya menggunakan wadah khusus, misalnya

berupa kotak atau tas khusus yang tebuat dari bahan plastik, gabus

(styro-foam) yang dapat ditutup rapat dan mudah dibawa.

Di Labaroratorium ini dilakukan rujukan ke Laboratorium lain,

untuk jenis pemeriksaan yang tidak tersedia.Spesimen yang dikirim

hanya dilakukan perlakuan dengan mencocokan bahan pengawet

berupa antikoagulan dengan jenis pemeriksaan. Wadah yang

digunakan berupa tabung vacuntainer yang sudah terisi dengan

antikoagulan tertentu.,

Dalam proses pra-analitik ada beberapa pihak yang terlibat yaitu

pasien, dokter, paramedis/perawat, petugas layanan transportasi, analis

dan dokter laboratorium; mereka semua berbagi tanggung jawab

terhadap mutu bahan spesimen dan harus memahami pentingnya tahap

pra-analtik, serta mengenali kemungkinan penyebab kesalahan dan

konsekuensi mereka untuk hasil pemeriksaan.

Komunikasi antara dokter, paramedis/perawat, petugas layanan

transportasi, analis dan dokter laboratorium harus selalu ditingkatkan

dalam bentuk komunikasi langsung, telepon, atau media lainnya. Lebih

baik kalau laboratorium dapat membuat pedoman atau semacam SOP

mengenai pengumpulan spesimen untuk penggunaan oleh bagian lain.

Pedoman tersebut harus ditinjau ulang oleh supervisor laboratorium.

Laboratorium juga perlu menetapkan prosedur untuk penanganan

Page 17: Makalah Kendali Mutu

spesimen dan prosedur untuk manajemen spesimen (penerimaan atau

penolakan spesimen).

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengendalian mutu pra analitik mencakup semua tahapan sebelum pemeriksaan

laboratorium. Kegiatan pra analitik meliputi persiapan pasien, pengambilan dan

penangan spesimen atau bahan pemeriksaan.

Dari keseluruhan proses tersebut, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki

Laboratorium Klinik Panasea Mawar diantaranya adalah penyediaan katalog

pemeriksaaan, SOP, pedoman-pedoman serta khusus.

SARAN