Kendali Mutu Beton

43
KENDALI MUTU BETON DI LAPANGAN Berdasarkan Kitab Hukum Para Engineer Indonesia Arie Febry Fardheny, MT [email protected]

description

Tata cara Pengendalian Mutu Beton di Lapangan sesuai SNI

Transcript of Kendali Mutu Beton

Page 1: Kendali Mutu Beton

KENDALI MUTU BETON DI LAPANGAN

Berdasarkan Kitab Hukum Para Engineer Indonesia Arie Febry Fardheny, MT [email protected]

Page 2: Kendali Mutu Beton

Ilustrasi 1 –Sampel

Nanti lah kita pikirkan pak, Pengawas belum ada order

kok

Berapa jumlah sampel silinder yang harus dibuat untuk proyek ini ?

Bisa pakai sampel kubus ? Bisa diuji 7 atau 14 hari saja ?

Waktu ujinya kapan saja ?

Section ini merujuk pada SNI 02-2847-2002

Page 3: Kendali Mutu Beton

Sampel Uji di Lapangan Berapa jumlah Sampel uji yang harus dibuat di lapangan ? Menurut SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.2

Page 4: Kendali Mutu Beton

Sampel Uji di Lapangan 1. Satu uji kuat tekan per hari (sepasang sampel) 2. Satu uji kuat tekan per 120 m3 (sepasang) 3. Satu uji kuat tekan per 500 m2 luas lantai atau dinding yang dicor Dengan syarat tambahan 1. Jumlah minimum uji kuat tekan beton tidak boleh kurang dari 5 uji kuat tekan

acak (10 silinder) 2. Bila Volume Cor < 40 m3 maka pengujian boleh tidak dilakukan atas

persetujuan pengawas lapangan. Untuk Bangunan Beresiko tinggi / monumental 1. Satu uji kuat tekan per elemen yang dicor dalam tujuan untuk mendapatkan

kondisi kekuatan real dan divalidasikan dengan rencana

Page 5: Kendali Mutu Beton

Sampel Uji di Lapangan Perhitungan Jumlah sampel a Volume total Cor = 1400 m3 b Total hari Cor = 8 hari c Volume Cor / hari = a/b = 175 m3 d Total Truck = a/4 = 350 truck e Sampel Perlu = c/120 = 1.458333 sampel

= 2 sampel f Benda uji dibuat = 4 buah g Total Truck / hari = c/4 = 43.75 truck

= 44 truck h Total Sampel = b x e = 16 Sampel i Total Benda uji = fxb = 32 Silinder

Kesimpulan Benda Uji silinder dibuat per hari = 32 Silinder Truck yang diambil acak untuk sampel = 2 truck dari 44 truck Jumlah total yang diambil sampelnya = 16 truck dari 350 truck

Page 6: Kendali Mutu Beton

Sampel Uji di Lapangan Keterangan Sampel Silinder

1a = sampel No 1 Pasangan a

Lokasi Cor = Kolom K1

Tanggal 6 Bulan 8 tahun …..

Pukul 8 lewat 50 menit sampel selesai dibuat

1a / Kolom K1 / 6/8

8.50

No sampel

(a/b) / lokasi cor / tanggal

/ bulan jam.menit

1b / Kolom K1 / 6/8

8.55

Page 7: Kendali Mutu Beton

Sampel Uji di Lapangan

Pasal 7.1.3 menyatakan

Page 8: Kendali Mutu Beton

Sampel Uji di Lapangan SNI T03-2847 tidak menceritakan tentang Sampel Kubus sebagai

sampel uji dan menetapkan silinder sebagai sampel uji sesuai SNI. Terdapat adanya rumus konversi dari K (kubus) menjadi f’c yaitu

Prosedur perubahan adalah Konversikan nilai K menjadi MPa

dengan mengalikannya dengan 0.098 Kemudian nilai K dalam MPa dimasukkan ke dalam rumus diatas

xKKxcf ))15

log(20.076.0(' +=

Page 9: Kendali Mutu Beton

Contoh Konversi

K298 yaitu 298 Kg/cm2 Step 1 = 298 x 0.098 = 29.2 MPa Step 2 =

88.232.29))15

2.29log(20.076.0('

))15

log(20.076.0('

=+=

+=

xxcf

xKKxcf

Page 10: Kendali Mutu Beton

Sampel Uji di Lapangan

Setelah 28 hari berdasarkan data Tanggal dan jam yang tertera maka waktu pengujian ijin adalah

Menurut SNI 1974 -2011

Page 11: Kendali Mutu Beton

Ilustrasi 2 – Kuat Tekan Beton

Pak, Saya Laporkan Hasil Kuat Tekan sampel kita 23,

24, 23, 22, 25 Mpa Jadi rata rata 23.4 Mpa.

Aduh ….? Kok cuman 1 yang masuk rencana fc’ = 25 Mpa Bagaimana ini ?

Section ini merujuk pada SNI 02-2847-2002

Page 12: Kendali Mutu Beton

Kuat Tekan Beton Ilustrasi diatas menunjukkan kondisi kebingungan utama dalam pengujian kuat tekan

beton, menjadi semakin bermasalah saat pemeriksa memaksa bahwa fc’ rencana 25 Mpa haruslah menghasilkan mutu beton > 25 Mpa tidaklah benar

Menurut SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.3.3 sebagai berikut :

Page 13: Kendali Mutu Beton

Kasus 1 Kasus 1 28 hari Syarat

No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012 Pilecap P8 24 23 23.5 OK 2 12/2/2012 Kolom K1 24 26 25 OK 3 15/2/2012 Kolom K2 28 25 26.5 25 OK OK 4 18/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 26 OK OK 5 18/2/2012 Balok B1 26 24 25 26 OK OK

fc rencana = 25 Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5 Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25

Nilai = (silinder a+ silinder b)/2

Nilai = (3 nilai berurutan uji 2 pasang) / 3

Lihat syarat fr rencana - 3.5 = 25 -3.5 = 21.5 Mpa

HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MEMENUHI SYARAT

Page 14: Kendali Mutu Beton

Kasus 2

HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MASIH DAPAT DITERIMA NAMUN HARUS DILAKUKAN ANALISA OLEH PENGAWAS/ MK UNTUK PERKUATAN atau SF YANG ADA

Kasus 2 28 hari Syarat

No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012 Pilecap P8 24 23 23.5 OK 2 12/2/2012 Kolom K1 24 23 23.5 OK 3 15/2/2012 Kolom K2 23 25 24 23.6666667 OK Gagal 4 18/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 24.6666667 OK Gagal 5 18/2/2012 Balok B1 23 24 23.5 24.6666667 OK Gagal

fc rencana = 25 Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5 Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25

Memenuhi

Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 23.5 Mpa

Dengan data ini dianalisa terhadap Gaya dalam dan

Lendutan

Page 15: Kendali Mutu Beton

Review Kasus 2

Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.3.4

Page 16: Kendali Mutu Beton

Kasus 3

HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MASIH DAPAT DITERIMA NAMUN HARUS DILAKUKAN ANALISA OLEH PENGAWAS/ MK UNTUK PERKUATAN atau SF YANG ADA

Terlihat ada data yang Gagal yaitu data Pertama jika direchek maka nilai fc’ = 20 + 3.5 yaitu

23.5 Mpa

Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 23 Mpa

Dengan data nilai terkecil dianalisa dulu terhadap

kasus pengambilan sampel kemudian terhadap Gaya

dalam dan Lendutan

Kasus 3 28 hari Syarat

No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012 Pilecap P8 17 23 20 Gagal 2 12/2/2012 Kolom K1 24 23 23.5 OK 3 15/2/2012 Kolom K2 26 25 25.5 23 OK Gagal 4 18/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 25.1666667 OK OK 5 18/2/2012 Balok B1 23 24 23.5 25.1666667 OK OK

fc rencana = 25 Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5 Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25

Page 17: Kendali Mutu Beton

Kasus 4

HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON TIDAK MEMENUHI SYARAT NAMUN PASAL 7.6.5.2 Menyatakan adanya peluang pengujian

Terlihat ada data yang Gagal yaitu data Pertama jika direchek maka nilai fc’ = 17.5 + 3.5 yaitu

21 Mpa

Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 18 Mpa

Dengan data nilai terkecil dianalisa dulu terhadap

kasus pengambilan sampel kemudian

terhadap Gaya dalam dan Lendutan

Kasus 4 28 hari Syarat

No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012 Pilecap P8 17 18 17.5 Gagal 2 12/2/2012 Kolom K1 17 18 17.5 Gagal 3 15/2/2012 Kolom K2 19 20 19.5 18.1666667 Gagal Gagal 4 18/2/2012 Balok B1 22 25 23.5 20.1666667 OK Gagal 5 18/2/2012 Balok B1 23 25 24 22.3333333 OK Gagal

fc rencana = 25 Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5 Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25

Page 18: Kendali Mutu Beton

Review Kasus 4

Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.2

Inilah fungsi kode Lokasi di sampel yang dibuat

Page 19: Kendali Mutu Beton

Kasus 5

HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON SANGAT TIDAK MEMENUHI SYARAT UNTUK STRUKTURAL DAN DIANGGAP GAGAL

Terlihat ada data yang Gagal yaitu data Pertama jika direchek maka nilai fc’ = 16.5 + 3.5 yaitu

20 Mpa

Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 16.5 Mpa

Kasus 5 28 hari Syarat

No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012 Pilecap P8 17 16 16.5 Gagal 2 12/2/2012 Kolom K1 17 17 17 Gagal 3 15/2/2012 Kolom K2 17 17 17 16.83 Gagal Gagal 4 18/2/2012 Balok B1 22 25 23.5 19.17 OK Gagal 5 18/2/2012 Balok B1 23 25 24 21.5 OK Gagal

fc rencana = 25 Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5 Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25

Page 20: Kendali Mutu Beton

Review Kasus 5

Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.1.1

Inilah alasan mengapa Kuat Beton tersebut Gagal

Page 21: Kendali Mutu Beton

Ilustrasi 3 – Kegagalan Sampel

Pak saya laporkan hasil beton kita berdasarkan mix

desain lab jauh berbeda dengan di lapangan

Aduh kok sampel silinder saya di mix sesuai

laboratorium pas diuji hasilnya jadi rendah ??

Section ini merujuk pada buku Pengendalian Mutu Beton ( Pujo Aji dan Rahmat Purwono, 2010)

Page 22: Kendali Mutu Beton

Kegagalan Sampel di Lapangan

1. Sifat & Proporsi campuran Rasio Air Semen Tipe Semen Jenis Aggregat Air Admixtexture/ aditif

Sudah Benar FAS nya ?

Sudah Benar tipe nya ?

Apa benar ini aggregt nya ?

Air anda dari mana ?

Dosisnya sudah tepat ?

Dapat Merujuk ke Buku Panduan Praktis untuk Beton Arie Febry, 2009

Page 23: Kendali Mutu Beton

Kegagalan Sampel di Lapangan

2. Pemeliharaan Pengujian dilakukan dalam 28 hari pada kondisi lembab / basah dan temperatur 20

derajat celcius. Bila sampel tidak dirawat dalam keadaan basah maka hanya akan mencapai 50 % kekuatannya. Waktu uji harus berdasarkan ASTM C39-M01-12 / SNI 1974 -2011 dan diuji dalam kondisi lembab

Struktur beton di lapangan harus dipelihara dalam kondisi basah / lembab minimal 7 hari .

Di Indonesia akibat suhu 20 -35 derajat C. maka sampel yang diuji <= 7 hari akan memiliki prilaku kuat tekan yang tinggi. Untuk itu sampel uji harus direndam dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Page 24: Kendali Mutu Beton

Ilustrasi 4 – Uji Pantul

Rasanya Boleh Pak, tinggal kita pakai Alatnya

Saya tidak membuat sampel silinder / kubus, boleh saya uji pantul /

Hammer Test ??

Section ini merujuk pada SNI 02-4803-20XX

Page 25: Kendali Mutu Beton

Uji Pantul Bolehkan Uji Pantul digunakan sebagai acuan kekuatan beton untuk

konstruksi yang baru dibangun ?

Page 26: Kendali Mutu Beton

Uji Pantul

Tabel ini harus sesuai dengan jenis alat uji pantulnya

Page 27: Kendali Mutu Beton

Uji pantul

1 area uji minimal 10 titik dengan mengambil jarak > 25 mm

Page 28: Kendali Mutu Beton

Metode Perhitungan

Baca Nilai R untuk hammer Manual untuk Hammer Automatic baca nilai akhir di display

Dicatat 10 nilai untuk 1 lokasi termasuk sudut pengambilan

Dimasukkan ke Tabel dan diambil kesimpulan secara statistik

Page 29: Kendali Mutu Beton

Contoh Perhitungan Hammer Test Kolom

No Kode

Hasil Pengujian R Sudut (0°) Rerata

Ket R fch (mpa) Mpa 1

READ

37 36.91 Avg 2 37 36.91 Avg 3 36 35.15 Min 4 36 35.15 Min 5 38 38.69 Avg 6 38 38.69 Avg 7 37 36.91 Avg 8 38 38.69 Avg 9 38 38.69 Avg

10 39 40.49 Maks 37.63

Standart Deviation 1.72 Mpa Number Of Test % Average fc'h 37.63 Mpa Max 1 10.00 Minimun fc'h 35.91 Mpa Min 2 20.00 Maximum fc'h 39.34 Mpa Average 7 70.00 Recommendation 38 Mpa

No uji

Nilai rebound hammer

Nilai fc’ koreksi grafik

Tingkat Kesesatan

Tingkat Kebenaran / Keseragaman data

Kuat Tekan Prakiraan

Page 30: Kendali Mutu Beton

Ilustrasi 5 – Beton Inti

Iya saya carikan posisi yang rapat tulangannya

supaya kuat pas diuji nanti

Nilai Kuat Tekan mau diambil di lapangan pakai

Core drill, disiapkan lokasinya

Section ini merujuk pada SNI 02-2492-2002

Page 31: Kendali Mutu Beton

Beton Inti

Page 33: Kendali Mutu Beton

Beton Inti

Apabila tidak ditutup maka akan timbul adanya perubahan gaya tegangan di elemen, jika terkena tulangan maka titik tulangan tersebut akan menjadi sumber korosif tulangan. Kegagalan struktur akibat ini ditanggung oleh pemberi dan pelaksana core drill

Diambil dari website purbolaras

Page 34: Kendali Mutu Beton

Cara Uji Beton Inti

Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.2

Page 35: Kendali Mutu Beton

Cara Uji Beton Inti

Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.4

Page 36: Kendali Mutu Beton

Cara Uji Beton Inti

Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.5

Page 37: Kendali Mutu Beton

Cara Uji Beton Inti Merujuk pada SNI 1974 -2011 pasal 7 maka untuk setiap sampel harus dikoreksi

berdasarkan faktor bentuk yaitu Panjang / diameter, dengan koreksi sebagai berikut

Page 38: Kendali Mutu Beton

Ilustrasi 6 – FAQ

Oke Siap Menjawab Pertanyaan Pertanyaan Praktis tentang Beton di

Lapangan

Page 39: Kendali Mutu Beton

Beton 1:2:3 itu Kuat Tekan Betonnya Berapa ?

Mandor Buat Beton 1:2:3

Tukang Buat Beton 1:2:3

Siap Boss

Disini 1:2:3 dalam komposisi berat (Kg) menurut SNI berkisar 17.5 – 22.5 Mpa umum fc’ =20 Mpa

Disini mulai rancu 1:2:3 dalam komposisi berat (Kg) atau dalam komposisi angkatan/ dolak/ keranjang

Disini diterima informasi sebagai 1 zak : 2 keranjang : 3 keranjang atau mutu fc’ = 10 Mpa

Perintah

Perintah

Page 40: Kendali Mutu Beton

Bolehkah sampel silinder tidak berukuran standar ?

Bisakah sampel silinder di lapangan berukuran tinggi 200 mm dan diameter 100 mm ? Bisa Merujuk pada SNI 1974-2011 menggunakan tabel 3 , asalkan bekistingnya ada dan sesuai persyaratan

Page 41: Kendali Mutu Beton

Apa Fungsi Test Slump ?

Slump test dilakukan 2 kali apabila menggunakan batching Plant. Pertama test slump di lokasi pembuatan Kedua test slump di lokasi konstruksi Apa fungsinya ? Untuk Menjaga Konsistensi Beton apakah masih baik atau tidak baik yang berpengaruh pada kerusakan dan kekuatan beton

Page 42: Kendali Mutu Beton

Bolehkah menambahkan air ke beton segar agar mudah dibawa?

Penambahan air ke beton segar yang telah dimix sering terjadi dengan alasan kemudahan transportasi beton ke tingkat yang tinggi. Praktek ini tidak diperkenankan karena secara otomatis akan merubah faktor air semen dan menyebabkan penurunan kekuatan beton

Page 43: Kendali Mutu Beton

Pertanyaan ???

Presentasi kendali mutu beton (2012) dan Praktis untuk beton (2009) dalam format pdf dapat didownload di www.teknikunlam.ac.id sub download

File Pdf version terdapat di Kantor HAKI Komda KALSEL

Diskusi, saran dan Pertanyaan ke [email protected]