4.PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI

4
PROTOKOL PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI I. DEFINISI Ensefalopati adalah suatu keadaan disfungsi otak yang ditimbulkan oleh berbagai faktor penyebab antara lain gangguan vaskuler, metabolik, toksik, iskemia hipoksik dan lain-lain 2,4,5 . II. DIAGNOSIS Berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan penunjang terutama pemeriksaan likuor serebrospinalis untuk menyingkirkan adanya ensefalitis 1,2,4,5 . a. Gejala klinik Pada umumnya gejala klinik adalah manifestasi dari gangguan fungsi otak, berupa perubahan kesadaran, kejang- kejang, gejala neurologik lain, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, serta gejala sesuai penyebabnya 1,3,4,5 . b. Pemeriksaan penunjang Tujuan untuk menentukan penyebab dari ensefalopati dan untuk mengetahui penyebab. Jenis pemeriksaan : 1. Likuor serebrospinalis tidak ditemukan adanya pleositosis 2. Pemeriksaan bila diperlukan : Elektorlit, gas dan kimia darah Radiologi CT Scan 22

description

gigi

Transcript of 4.PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI

PROTOKOL PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI

PROTOKOL PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI

I. DEFINISI

Ensefalopati adalah suatu keadaan disfungsi otak yang ditimbulkan oleh berbagai faktor penyebab antara lain gangguan vaskuler, metabolik, toksik, iskemia hipoksik dan lain-lain 2,4,5.

II. DIAGNOSIS

Berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan penunjang terutama pemeriksaan likuor serebrospinalis untuk menyingkirkan adanya ensefalitis 1,2,4,5.

a. Gejala klinik

Pada umumnya gejala klinik adalah manifestasi dari gangguan fungsi otak, berupa perubahan kesadaran, kejang-kejang, gejala neurologik lain, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, serta gejala sesuai penyebabnya 1,3,4,5.

b. Pemeriksaan penunjang

Tujuan untuk menentukan penyebab dari ensefalopati dan untuk mengetahui penyebab.

Jenis pemeriksaan :

1. Likuor serebrospinalis tidak ditemukan adanya pleositosis

2. Pemeriksaan bila diperlukan :

Elektorlit, gas dan kimia darah

Radiologi

CT ScanIII. PENATALAKSANAAN

Khususnya ensefalopati akut maka penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mendapatkan prognosis yang lebih baik.

a. Pengobatan supportif

Prioritas utama adalah memperbaiki homeostasis otak dan miliu interior sel-sel otak, dengan cara 4,5,6 :

1. Perbaiki oksigenasi otak : pembersihan jalan napas, pemberian oksigen 1-2 liter/menit.

2. Jamin intake untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan dekstrose 10% dan NaCl 0,9%, 1 : 1, dan jumlah dan jenis cairan disesuaikan dengan keadaan penderita, sampai kesadaran membaik, kemudian dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan normal per hari.

b. Pengobatan simptomatik

1. Deksametason untuk mengatasi udem serebral, bila ada dosis 0,5 1 mg/kg BB/hari intravena sampai kesadaran membaik, bila lebih 5 haru dilakukan tapering.

2. Mengatasi kejang-kejang

Diazepam

Dosis rektal 0,5 mg/kg BB tiap kali pemberian atau maksimal 5 mg pada anak dengan BB < 10 kg dan 10 mg pada anak dengan BB > 10 kg.

Dosis intravena : 0,5 mg/kg BB setiap kali, diberikan perlahan-lahan dalam waktu 5 menit

Penobarbital

Dosis awal : Neonatus (0-1 bulan)

30 mg IM / IV

Bayi (1 bulan 1 tahun) 50 mg IM/IV

Anak ( > 1 tahun)

75 mg IM/IV

Dilanjutkan dengan dosis 8-10 mg/kg BB/hari selama 2 hari kemudian dosis rumatan 4-5 mg/kg BB/hari.

c. Pengobatan terhadap penyebab

DAFTAR RUJUKAN

1. Behrman RE, Vaughan VC

Acute toxic ensephalopathy and Reye Syndrome

In : Nelson Text book of Pediatrics. 13th ed.

Philadelphia, London, Toronto: WB Saunders Co, 1987: 1323.

2. Feigin RD, Cherry JD, eds.

Pediatric infectious diseases. 2nd ed.

Philadelphia, Toronto: JB Lippincott Co, 1981: 221-3.

3. Kumar R, Mathur A, Kumar A, et al.

Virological investigations of acute encephalopathy in India Arch Dis Child 1990; 65: 1227-30.

4. Soetomenggolo TS.

Ensefalopati. Dalam: Naskah lengkap pendidikan tambahan berkala Ilmu Kesehatan Anak XVIII FKUI. Kedaruratan syaraf anak Jakarta, BIKA FKUI. 1989; 92-107.

5. Taheng Sebayang.

Ensefalopati hipoksik iskemik neonatorum.

Medika J kedokteran dan farmasi 1988; 5: 450-6.

6. Trauner DA, James HE.

Evaluation of coma in brain insults in infants and children : Pathology and management.

Orlando, Sandiego, New York, Grune and Statton Inc, 1985; 173-7.

7. Robby Makimian.

Malaria serebral.

Medika Kedokteran Indonesia 1984; 34: 185-8.

PAGE 24