152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

download 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

of 7

Transcript of 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

  • 7/21/2019 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

    1/7

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    Neurodermatitis sirkumskripta atau juga dikenal dengan liken simplek kronis adalah

    penyakit peradangan kulit kronis, gatal , sirkumskrip ditandai dengan kulit tebal dan garis

    kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu , akibat garukan

    atau gosokan yang berulang- ulang dalam jangka waktu yang lama karena berbagai

    rangsangan pruritogenik. tertentu pada kulit sehingga garis kulit tampak lebih menonjol

    menyerupai kulit batang kayu. Secara histologis, karakteristik likenifikasinya adalah

    akantosis dan hyperkeratosis dan secara klinis muncul penebalan dari kulit, utamanya

    pada permukaan kulit.

    Neurodermatitis sirkumskripta merupakan proses yang sekunder ketika seseorang

    mengalami sensasi gatal pada daerah kulit yang spesifik dengan atau tanpa kelainan kulit

    yang mendasar yang dapat mengakibatkan trauma mekanis pada kulit yang berakhir

    dengan likenifikasi

    2.2 EPIDEMIOLOGI

    Neurodermatitis sirkumskripta atau juga dikenal dengan liken simplek kronis jarang

    terjadi pada usia anak- anak, tetapi lebih sering pada usia dewasa keatas, yaitu usia 30-50

    tahun. Wanita lebih sering menderita dari pada pria.

    2.3 ETIOLOGI

    Penyebab neurodermatitis sirkumskripta belum diketahui secara pasti.Namun ada

    berbagai faktor yang mendorong terjadinya rasa gatal pada penyakit ini, faktor penyebab dari

    neurodermatitis sirkumskripta dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

    Faktor eksterna

    1) Lingkungan

    Faktor lingkungan seperti panas dan udara yang kering dapat berimplikasi dala

    menyebabkan iritasi yang dapat menginduksi gatal. Suhu yang tinggi memudahkan seseorang

    berkeringat sehingga dpat mencetuska gatal, hal ini biasanya menyebabkan neurodermatitssirkumskripta pada daerah anogenital.

  • 7/21/2019 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

    2/7

    4

    4

    2) Gigitan Serangga

    Gigitan seranga dapat meyebabkan reaksi radang dalam tubuh yang mengakibatkan

    rasa gatal.

    Faktor Interna

    1) Dermatitis Atopik

    Asosiasi antara neurodermatitis sirkumskripta dan gangguan atopik telah banyak

    dilaporkan, sekitar 26% sampai 75% pasien dengan dermatitis atopic terkena neurodermatits

    sirkumskripta.

    2) Psikologis

    Anxietas telah dilaporkan memiliki prevalensi tertinggi yang mengakibatkan

    neurodermatitis sirkumsripta. Anxietas sebagai bagian dari proses patologis dari lesi yang

    berkembang. Telah dirumuskan bahwa neurotransmitter yang mempengaruhi perasaan,

    seperti dopamine, serotonin, atau peptide opioid, memodulasikan persepsi gatal melalui

    penurunan jalur spinal.

    2.4 PATOGENESIS

    Stimulus untuk perkembangan neurodermatitis sirkumskripta adalah pruritus. Pruritus

    sebagai dasar dari gangguan kesehatan dapat berhubungan dengan gangguan kulit, proliferasi

    dari nervus, dan tekanan emosional. Pruritus yang memegang peranan penting dapat dibagi

    dalam dua kategori besar, yaitu pruritus tanpa lesi dan pruritus dengan lesi. Pasien dengan

    neurodermatitis mempunyai gangguan metabolik atau gangguan hematologik. Pruritus tanpa

    kelainan kulit dapat ditemukan pada penyakit sistemik, misalnya gagal ginjal kronik,

    obstruksi kelenjar biliaris, Hodgkins lymphoma, polisitemia rubra vera, hipertiroidisme,

    gluten-sensitive enteropathy, dan infeksi imunodefisiensi. Pruritus yang disebabkan oleh

    kelainan kulit yang terpenting adalah dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, dan gigitan

    serangga.

    Pada pasien yang memiliki faktor predisposisi, garukan kronik dapat menimbulkan

    penebalan dan likenifikasi. Jika tidak diketahui penyebab yang nyata dari garukan, maka

    disebut neurodermatitis sirkumskripta.Adanya garukan yang terus-menerus diduga karena

    adanya pelepasan mediator dan aktivitas enzim proteolitik. Walaupun sejumlah peneliti

    melaporkan bahwa garukan dan gosokan timbul karena respon dari adanya stress. Adanya

  • 7/21/2019 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

    3/7

    5

    5

    sejumlah saraf mengandung immunoreaktif CGRP (Calsitonin Gene-Related Peptida) dan

    SP (Substance Peptida) meningkat pada dermis. Hal ini ditemukan pada prurigo nodularis,

    tetapi tidak pada neurodermatitis sirkumskripta. Sejumlah saraf menunjukkan imunoreaktif

    somatostatin, peptide histidine, isoleucin, galanin, dan neuropeptida Y, dimana sama pada

    neurodermatitis sirkumskripta, prurigo nodularis dan kulit normal. Hal tersebut menimbulkan

    pemikiran bahwa proliferasi nervus akibat dari trauma mekanik, seperti garukan dan goresan.

    SP dan CGRP melepaskan histamin dari sel mast, dimana akan lebih menambah rasa gatal.

    Membran sel schwann dan sel perineurium menunjukkan peningkatan dan p75 nervusgrowth

    factor, yang kemungkinan terjadi akibat dari hyperplasia neural. Pada papilla dermis dan

    dibawah dermis alpha-MSH (Melanosit Stimulating Hormon) ditemukan dalam sel endotel

    kapiler

    2.5 GEJALA KLINIS

    Gatal yang berat merupakan gejala dari liken simpleks kronik. Menggosok dan

    menggaruk mungkin disengaja dengan tujuan menggantikan sensasi gatal dan nyeri, atau

    dapat secara tidak sengaja yang terjadi pada waktu tidur. Penderita mengeluh gatal sekali,

    bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur. Rasa gatal memang tidak terus menerus,

    biasanya pada waktu yang tidak sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk.

    Penderita merasa enak bila digaruk, setelah luka baruhilang rasa gatalnya untuk sementara

    (karena diganti dengan rasa nyeri). Keparahan gatal dapat diperburuk dengan berkeringat,

    suhu atau iritasi dari pakaian. Gatal juga dapat bertambah parah pada saat terjadi stress

    psikologis.

    Pada liken simpleks kronik, penggosokan dan penggarukan yang berulang

    menyebabkan terjadinya likenifikasi (penebalan kulit dengan garis-garis kulit semakin

    terlihat) plak yang berbatas tegas dengan ekskoriasis, sedikit edematosa, lambat laun edema

    dan eritema menghilang. Bagian tengah berskuama dan menebal, sekitarya hiperpigmentasi,

    batas dengan kulit normal tidak jelas. Biasanya, hanya satu plak yang tampak, namun dapat

    melibatkan lebih dari satu tempat.

    Tempat yang biasa terjadi liken simpleks kronik adalah di skalp, tengkuk, samping

    leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut,

    tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian bagian depan, dan punggung kaki.

    Neurodermatitis di daerah tengkuk (lichen nuchae) umumnya hanya pada wanita, berupa plak

    kecil, di tengah tengkuk atau dapat meluas hingga ke skalp. Biasanya skuamanya banyak

    menyerupai psoriasis.

  • 7/21/2019 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

    4/7

    6

    6

    Variasi klinis dapat berupa prurigo nodularis, akibat garukan atau korekan tangan

    penderita yang berulang-ulang pada suatu tempat. Lesi berupa nodus berbentuk kubah,

    permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan skuama, lambat laun menjadi keras dan

    berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi). Lesi biasanya multiple, lokalisasi tersering di

    ekstremitas.

    2.6 DIAGNOSIS BANDING

    Kasus-kasus primer yang umumnya menyebabkan likenifikasi adalah :

    a. Dermatitis kontak alergi

    Dermatitis kontak alergi adalah inflamasi dari kulit yang diinduksi oleh bahan kimia yang

    secara langsung merusak kulit dan oleh sensitifitas spesifik pada kasus . penderita umumnya

    mengeluh gatal. Kelainan kulit tergantung pada keparahan dermatitis dan lokalisasinya. Pada

    yang akut dimulai dengan bercak eritematous yang berbatas jelas kemudian diikuti dengan

    edema, papulovesikel, vesikel atau bulla. Vesikel atau bulla dapat pecah menimbulkan erosi

    dan eksudasi.4,5

    b. Plak psoriasis

    Psoriasis merupakan gangguan peradangan kulit yang kronik, dengan karakteristik plak

    eritematous, berbatas tegas, berwarna putih keperakan, skuama yang kasar, berlapis-lapis,transparan, disertai fenomena tetesan lilin, auspitz dan kobner. Llokasi terbanyak ditemukan

    didaerah ekstensor. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa hipotesa telah

    mendapatkan bahwa penyakit ini bersifat autoimun, dan residif.1

    c. Liken Planus

    Lesi yang pruritis, erupsi popular yang dikarakteritikkan dengan warna kemerahan

    berbentuk polygonal, dan kadang berbatas tegas. Sering ditemukan pada permukaan fleksor

    dari ekstremital, genitalia dan membrane mukus. Mirip dengan reaksi mediasi imunologis.

    Liken planus ditandai dengan papul-papul yang mempunyai warna dan konfigurasi yang

    khas. Papul-papul berwarna merah biru, berskuama, dan berbentuk siku-siku.

    d. Dermatitis atopi

    Peradangan kulit kronis yang residif disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa

    bayi dan anak-anak. Sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan

    riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian

    mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya di lipatan. Gambaran lesi kulit pada

  • 7/21/2019 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

    5/7

    7

    7

    remaja dan dewasa dapat berupa plak papuler, eritematosa, dan berskuama atau plak

    likenifikasi yang gatal.

    2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Histopatologi

    Gambaran histopatologik neurodermatitis sirkumskripta berupa ortokeratosis,

    hipergranulosis, akantosis, dengan rate ridges memanjang teratur. Bersebukan sel radang

    limfosit dan histiosit di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas bertambah, dan

    kolagen menebal. Pada prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah lebih tebal, menonjol

    lebih tinggi dari permukaan, sel Schwan berproliferasi, dan terlihat hiperplasi neural. Kadang

    terlihat krusta yang menutup sebagian epidermis

    2.8 PENATALAKSANAAN

    Nonmedikamentosa

    Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggaruk pada bagian lesi nya,

    dikarenakan dapat menyebabkan infeksi serta akan memperburuk keadaan

    penyakit nya. Apabila terasa gatal cukup di usap secara lembut dengan

    menggunakan kain, untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan antipruritus

    Medikamentosa

    Pengobatan utama dari neurodermatitis adalah untukmengurangi pruritus dan

    memperkecil luka akibat garukan atau gosokan.

    Pemberian kortikosteroid dan antihistamin oral bertujuan untuk mengurangi

    reaksi inflamasi yang menimbulkan rasa gatal. Pemberian steroid topical juga

    membantu mengurangi hyperkeratosis. Pemberian steroid mid-potent

    diberikan pada reaksi radang yang akut, tidak direkomendasikan untuk daerah

    kulit yang tipis (vulva, scrotum, axilla dan wajah). Pada pengobatan jangka

    panjang digunakan steroid yang low-poten, pemakaian high-potent steroid

    hanya dipakai kurang dari 3 minggu pada kulit yang tebal.

    Jika terdapat suatu infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik topical ataupun

    oral. Perlu diberikan nasehat untuk mengatur emosi dan perilaku yang dapat

    mencegah gatal dan garukan.

  • 7/21/2019 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

    6/7

    8

    8

    Macam-Macam Obat

    a. Corticosteroids

    Memiliki kegunaan sebagai anti-inflamasi, yang berguna mengurangi pruritus,

    menipiskan liken, dan mengurangi reaksi inflamasi.

    1. Clobetasol (Temovate)

    Termasuk dalam superpotent steroid topical : suppresses mitosis dan meningkatkan

    sintesis protein sehingga mengurangi inflamasi dan menyebabkan vasokontriksi.

    2. Fluocinolon 0,01% atau 0,025% cream (Synalar, Fluonid)

    Merupakan topical steroid yang medium potent yang menhambat proliferasi sel, juga

    sebagai imunosuprosor, anti-proliferasi, dan anti-inflamasi.

    3. Hydrocortisone Valerate cream 0,02% (Westcort)

    Salah satu derifat dari adrenokortikosteroid sesuai untuk penggunaan pada kulit atau

    selaput lendir eksternal.

    4. Fluocinonide cream 0,1% atau 0,05% (Lidex)

    Merupakan topical corticosteroid yang menghambat proliferasi sel.

    b. Anti-pruritic

    Memberikan efek pengendalian terhadap pelepasan histamine secara endogen. Sehingga

    dapat, mengurangi efek gatal, efek sedasi dan menyebabkan kantuk. Obat ini bekerja

    menstabilkan membrane saraf dan mencegah transmisi dan inisiasi dari impuls saraf, dan

    menghasilkan anastesi local.

    1. Diphenhydramine (Benadryl, Benylin, Diphen, Allermax)

    Mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh pelepasan histamine.

    2.

    Chlorpheniramine (Chlor-Trimeton)

    Penghambat histamine atau H1-Reseptor pada sel efektor di pembuluh darah dan

    traktus respiratori.

    3.

    Hydroxyne (Atarax, Vistaril)

    Antagonis H1-Reseptor pada bagian luar, dan menekan aktifitas dari histamine.

    4. Doxepin (Sinequan, Zonaton)

    Penghambat aktifitas histamine dan asetilkolon. Penggunaannya dapat memberikan

    efek sedasi, dan penyerapannya tinggi pada pemberian secara topical.

  • 7/21/2019 152900056-Laporan-Kasus-Neurodermatitis-Sirkumskripta.docx

    7/7

    9

    9

    1.9 PROGNOSA

    Prognosis pada pasien LSK adalah baik, pruritus dapat diatasi tetapi dapat terjadi

    perubahan ringan seperti jaringan parut dan pigmentasi. Kekambuhan sangat mungkin

    terjadi kembali bisa karena stress psikis, udara panas, kelembaban maupun terjadinya

    iritasi kulit atau alergi.

    1.10 KOMPLIKASI

    Penggarukan yang terjadi berulang-ulang dapat menimbulkan suatu infeksi atau

    peradangan kulit. Dapat pula meninggalkan jaringan parut dan perubahan warna kulit

    yang bertambah gelap (hiperpigmentasi).