128382326-TETANUS-ppt

download 128382326-TETANUS-ppt

of 28

description

KEDOKTERAN

Transcript of 128382326-TETANUS-ppt

  • REFRAT TETANUSDi Presentasikan Oleh:

    Adly, S.Ked(J5101550Adelina, S.Ked (J5101550Agus kresna R(J5101550Djumadi A (J5101550Fachroni Rahman, S. Ked(J510155001)

    Pembimbing : dr. Bakri B Hasbullah, Sp. B, Finacs

  • Tetanus (seven day disease ) adalah gangguan Neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme, disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein yang kuat yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani.

  • PATOGENESIS Toksin yang dihasilkan oleh spora dalam luka akan menyebar melalui : Masuk ke dalam otot Dari otot menyebar ke otot yang berdekatan Penyebaran ke sistem Limfatik

  • Penyebaran dalam aliran darah. Masuknya toksin ke susunan saraf pusat.

  • MANIFESTASI KLINIS Tetanus generalisata- Inkubasi bervariasi, median onset adalah 7 hari.- Trias : rigiditas, spasme otot, disfungsi otonomik- Gejala awal: kaku kuduk, nyeri tenggorokan, sulit membuka mulut- Refleks tendon meningkat

  • Tetanus Neonatorum - Onset 2minggu pertama kehidupan - Khas : Rigiditas, Sulit menelan ASI, Iritabilitas dan Spasme - 90% meninggal dan hidup dengan retardasi mental

  • Tetanus Lokal - Kontraksi otot yang persisten pada daerah luka (agonis, antagonis, fixator)- Kelemahan otot akibat toksin- Progresi ke Tetanus generalisata dapat terjadi

  • Tetanus Sefalik- Masa inkubasi 1-2 hari- Terjadi setelah trauma kepala dan infeksi telinga- Trismus dan disfungsi Nn.Cranialis (sering N.VII)- Disfagia dan paralysis otot ekstraokuler- Kekakuan wajah, kaku kuduk, dan kejang faring

  • Menurut Albett,

    DERAJAT KEPARAHAN

  • Trismus ringan sampai sedang, Spastisitas generalisata,Tanpa gangguan pernapasan,Tanpa spasme,Sedikit atau tanpa disfagia.

  • Trismus sedang,Rigiditas tampak jelas,Spasme ringan-sedang,Gangguan pernapasan (P >30 x/i)Disfagia ringan.

  • Trismus beratSpastisitas generalisataSpasme reflex berkepanjanganFrek. Nafas >40 x/I apneuDisfagia berat & takikardia >120

  • Derajat II dengan gangg. Otonomik, melibatkan sistem kardiovaskulerHipertensi beratTakikardi berselingan dengan hipotensi+bradikardia

  • stadium 1 : Trismus = 3cm, tanpa kejang rangsang atau kejang spontan stadium 2 : Trismus > 3cm, dengan kejang Tonik Umum (bila dirangsang)Stadium 3 : Trismus, kejang tonik umum (spontan)Derajat pada Anak-anak

  • Diagnosis utama Tetanus mutlak di dasarkan pada anamnesa dan gejala klinik.Riwayat luka terkontaminasiKlinis : Kejang tetanus, trismus, disfagia, Risus sardonicusKultur : C.tetani (+)Lekositosis ringan, & enzim serum otot meningkat.

    DIAGNOSIS

  • Infeksi : Meningoensefalitis, poliomielitis, rabies, lesi orofaringeal, peritonitis.Kelainan metabolik : Tetani, keracunan strychinine relaksasi, reaksi fenotiazinePenyakit SSPKelainan psikiatriKelainan musculoskleletalKuduk kaku

    DIAGNOSIS BANDING

  • KOMPLIKASISaluran PernapasanKardiovaskulerTulang dan OtotKomplikasi Lain

  • UMUMperawatan luka (kompres H2O2) intake terjamin menjaga keseimbangan elektrolit oksigen, pernafasan buatan dan trachocostomi bila perlu Isolasi PENATALAKSANAAN

  • Netralisasi toksin Tetanus Imunoglobulin adalah antitoksin pilihan; dosis 3000- 10.000 unit diberikan IM atau IV TIG intratecalAnti Tetanus Serum Eliminasi BakteriPeniciline adalah drug of choice. (100.000 200.000 IU/Kg/hari), alergi diberikan tetracycline 5oo mg PO atau IV lokasi luka dibersihkan kultur luka

  • 4. Suportif TerapiNutrisi dan cairanMenjaga agar pernafasan tetap efisienMengurangi kekakuan dan mengatasi kejangNeuromuscular blockers5. Konsultasi

  • Penatalaksanaan pasien tetanus singkat pada jam pertama : Periksa jalan nafas, trakeostomi jika perlu.Cek darah rutin, elektrolit, ureum, kreatinin, mioglobin urin, AGD, kultur untuk yang infeksi.Mencariportdentry, inkubasi, periode onset, status imunisasi.Oksigen, diberikan bila terdapat tanda-tanda hipoksia, distress pernafasan, sianosis.Diazepam iv 10 mg perlahan selama 2-3 menit. Bisa diulang jika diperlukan, ruang tenang/gelap.Dosis pemeliharaan diberikan diazepam secara drip, untuk mencegah terbentuknya kristalisasi, cairan dikocok setiap 30 menit.

  • Penatalaksanaan 24 jam pertama : ATS iv 10.000 UI, didahului skin test.TT 0,5 cc im.Nutrisi 3500-4500 kalori/hari dengan 100-150 gr protein.Metronidazole 4 x 500mg iv atau P.O. 7-10 hari.HTIG 300-5000 UI im/iv (500 sudah cukup efektif).Trakeostomi.Debridemen luka.NGT, CVP, Folley kateter pada grade II-IV.Diazepam atau vancuronium 6-8 mg/hari.Setiap kejang diberikan bolus diazepam 1 ampil/iv perlahan selama 3-5 menit, dapat diulangi setiap 15 menit sampai maksimal 3 kali. Bila tak teratasi segera rawat ICU.

  • PENCEGAHAN Imunisasi aktifMencegah terjadinya lukaMerawat luka secara adekuatPemberian anti tetanus serum (ATS)

  • PROGNOSIS

    Tetanus lokal mempunyai prognosis yang lebih baik dari tetanus umum. Tetanus sefal biasanya termasuk dalam derajat berat atau sangat berat. Tetanus neonatal termasuk derajat sangat berat.

  • KESIMPULAN

    Angka kejadian penyakit tetanus sudah mulai berkurang di Negara maju, namun berbeda dengan yang terjadi di negara berkembangTetanus adalah Gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme, yang disebabkan oleh tetanospasmin suatu toksin protein yang kuat yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.Diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan klinis, riwayat imunisasi, dan Hasil pemeriksaan laboratoriumPenatalaksanaan meliputi tatalaksana umum, netralisir toksin, eliminasi bakteri, suportif terapi dan konsultasi bila perlu. . Pada tetanus lokal, prognosanya lebih baik dari tetanus umum

  • DAFTAR PUSTAKA(Inggris) [CDC]. 2002. Clostridium tetani (tetanus). [terhubung berkala] http://microbes.historique.net/tetani.html [13 Mei 2010](Inggris) [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala] http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei 2008]Brennen U. 2008. Clostridium tetani. [terhubung berkala] http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/unrein_bren/ [12 Mei 2010]Farrar JJ, Yen LM, Cook T, Fairweather N, Binh N, Parry J, Parry CM. 2009. Tetanus. J Neurol, Neurosurge, and Psychia 69 (3): 292-301Gilroy, John MD, et al :Tetanus in : Basic Neurology, ed.1. 982, 229-230Harrison: Tetanus in Principles of lnternal Medicine, volume 2, ed. 13 th, McGrawHill. Inc,New York, 1994, .577-579.Hendarwanto: llmu Penyakit Dalam, jilid 1, Balai Penerbit FK UI, Jakarta, 1987.Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey : Pearson Education. Hal. 233-245Scheld, Michael W. Infection of the central nervous system, Raven Press Ltd, New York, 1991, 603 -620.