128203104-PPT-referat
-
Upload
reza-permana-putra -
Category
Documents
-
view
8 -
download
1
description
Transcript of 128203104-PPT-referat
KETUBAN PECAH DINI
REFERAT
Ni Made Febri Ria Swari1120221167
Pembimbing :Mayor (CKM) dr.Arief
Soffanto,Sp.OG
LATAR BELAKANG
AKI salah satu indikator untuk melihat derajat kesejahteraan perempuan
Indonesia masih menempati urutan terbawah dengan negara tetangga di ASEAN dalam mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI)
Penyebab Kematian Maternal
-Faktor reproduksi
-KOMPLIKASI OBSTETRIK
-Pelayanan kesehatan
-sosioekonomi
-Perdarahan karena abortus
-Kehamilan Ektopik
-Perdarahan post partum
-Distosia
-Infeksi partus lamaKETUBAN PECAH DINI
Kejadian ketuban pecah dini dapat menimbulkan beberapa masalah bagi ibu maupun janin
ibu infeksi puerperalis/masa nifas, dry labour, partus lama, dapat pula menimbulkan perdarahan post partum, morbiditas dan mortalitas maternal, bahkan kematian.
janin infeksi bahkan sepsis.
FUNGSI CAIRAN AMNION
•Proteksi•Mobilisasi•Homeostasis•Mekanik•Pada persalinan membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan steril sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.
DEFINISI
pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm
pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan setelah ditunggu satu jam, belum ada tanda persalinan
INSIDENSI
dapat terjadi pada kehamilan aterm, preterm, dan pada midtrimester kehamilan.
insiden KPD adalah sekitar 6-9 % dari kehamilan.
ETIOLOGI
Serviks inkompeten Faktor keturunan Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban
seperti infeksi genitalia dan meningkatnya enzim proteolitik
Multipara, grandemultipara Overdistensi uterus pada hidramnion, kehamilan
ganda dan sefalopelvik disproporsi Kelainan letak yaitu letak lintang sungsang Usia ibu yang lebih tua Merokok selama kehamilan
PATOFISIOLOGI
ketuban pecah dini terjadi karena gabungan aktivasi aktivitas degradasi kolagen dan kematian sel yang membawa pada kelemahan dinding membran fetal dan meningkatnya apoptosis dari komponen sel dari membran fetal juga peningkatan dari enzim protease tertentu
DIAGNOSIS
Anamnesis
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan PENUNJANG
labORATORIUM
Pemeriksaan alpha-fetoprotein (AFP)
Pemeriksaan darah lengkap dan kultur dari urinalisis
Tes pakis
Tes lakmus (Nitrazine test)
Pemeriksaan USG
AKTIF
Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin. Bila gagal seksio sesarea.
Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan serviks, kemudian induksi. jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea. Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan
KONSERVATIF
Jika umur kehamilan < 32 – 34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak lagi keluar.
Jika usia kehamilan 32 – 37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif beri deksametason, observasi tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu.
Jika usia kehamilan 32 -37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi sesudah 24 jam.
Jika usia kehamilan 32 – 37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi, nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterin).
Pada usia kehamilan 32 -37 minggu berikan steroid untuk memacu kematangan paru janin, dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametason IM 5 mg setiap 6 jam selama 4 kali.
KOMPLIKASI
TERHADAP JANIN
• Pada janin dapat terjadi infeksi bahkan sepsis
TERHADAP IBU
• infeksi puerpuralis (nifas), peritonitis dan septikemia serta dry-labour. pasien yang mengalami ketuban pecah dini akan mengalami peningkatan kejadian infeksi baik korioamnionitis, endometritis, sepsis.