library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini...

104
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka akan dibahas secara ringkas mengenai teori yang berkaitan dengan basis data, teori yang terkait tema penelitian, serta hasil penelitian atau produk sebelumnya. 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan basis data akan diuriakan secara ringkas antara lain: data, informasi, tabel, basis data (database), sistem manajemen basis data, Database Management System (DBMS), komponen DBMS, keuntungan dan kerugian DBMS, fungsi DBMS, bahasa basis data (Database Language), data definition language (DDL), data manipulation language (DML), pemodelan relasi entitas (Entity-Relationship Modelling), normalisasi (Normalization), daur hidup basis data (Database Life Cycle), dan lain-lain. 2.1.1 Pengertian Data Menurut Indrajani (2011:2), data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut William dan Sawyer (2007:25), data terdiri dari fakta-fakta dan gambar mentahan yang akan di proses menjadi informasi. 7

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka akan dibahas secara ringkas mengenai teori yang berkaitan

dengan basis data, teori yang terkait tema penelitian, serta hasil penelitian atau

produk sebelumnya.

2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data

Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan basis data akan diuriakan secara

ringkas antara lain: data, informasi, tabel, basis data (database), sistem manajemen

basis data, Database Management System (DBMS), komponen DBMS, keuntungan

dan kerugian DBMS, fungsi DBMS, bahasa basis data (Database Language), data

definition language (DDL), data manipulation language (DML), pemodelan relasi

entitas (Entity-Relationship Modelling), normalisasi (Normalization), daur hidup

basis data (Database Life Cycle), dan lain-lain.

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Indrajani (2011:2), data adalah fakta atau observasi mentah yang

biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.

Menurut William dan Sawyer (2007:25), data terdiri dari fakta-fakta dan gambar

mentahan yang akan di proses menjadi informasi.

Menurut Jonathan Lukas (2006:39), Data adalah kenyataan atau fakta penting

yang tercatat atau terekam yang dapat diproses oleh komputer atau manusia dan

memiliki arti yang bermacam-macam.

Sedangkan Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:1580), data adalah

kenyataan yang ada dan berfungsi sebagai sumber bahan untuk menyusun suatu

pendapat.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut William dan Sawyer (2007:25), informasi adalah data yang telah

dirangkum atau dimanipulasi dalam bentuk lain untuk pengambilan keputusan.

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

8

Menurut R. Kelly Rainer dan Casey G. Cagielski (2011:10), Informasi mengacu

pada data yang telah terorganisasi sehingga data tersebut memiliki makna dan

nilai kepada penerima data tersebut.

2.1.3 Pengertian Tabel

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:1580), Pengertian Tabel adalah daftar

yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan

bilangan yg tersusun secara tersistem, urut ke bawah pada lajur dan deret

tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:72), Suatu relasi adalah

tabel dengan kolom dan baris.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:72), Sebuah atribut adalah

kolom dari suatu relasi. Dalam model relasional, relasi digunakan untuk

menyimpan informasi tentang objek yang akan direpresentasikan dalam basis

data. Suatu relasi direpresentasikan sebagai tabel dua dimensi dimana baris tabel

tersebut sesuai dengan catatan individu dan kolom tabel sesuai dengan atribut.

Atribut dapat muncul dalam urutan keberapapun dan akan tetap memiliki relasi

yang sama. karena menyampaikan makna yang sama, Sebuah atribut adalah

kolom yang bernama relasi.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:72), Sebuah domain adalah

himpunan nilai diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:73), Tuple adalah baris dari

suatu relasi. Unsur-unsur relasi adalah baris atau tuple dalam tabel. Dalam relasi

Cabang, setiap baris berisi empat nilai, satu untuk setiap atribut. Tuple dapat

muncul dalam urutan apapun dan relasi akan tetap relasi yang sama, dan

karenanya menyampaikan makna yang sama.

2.1.4 Pengertian Basis Data

Menurut Gerald V.Post (2005:2), basis data adalah kumpulan data yang

disimpan dalam format standar, yang dirancang untuk digunakan bersama oleh

beberapa pengguna.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

9

Menurut Indrajani (2011:2), basis data adalah kumpulan data yang berelasi

secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi

informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Sedangkan menurut William dan Sawyer (2007:464), basis data adalah

kumpulan data yang saling berelasi, yang diatur secara logis, yang dirancang dan

dibangun untuk tujuan khusus. sebuah teknologi untuk mengumpulkan banyak

fakta yang memungkinkan anda memotong, membuang, dan menggabungkan

serta memasang data dengan beragam cara.

2.1.5 Database Management System (DBMS)

Menurut Gerald V.Post (2005:2), DBMS adalah perangkat lunak yang

mendefinisikan basis data, menyimpan data, mendukung bahasa query,

menghasilkan laporan, dan menciptakan entri data pada layar.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:16), DBMS adalah Sebuah

sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,

membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke basis data.

Beberapa fasilitas yang disediakan DBMS:

1. Data Definition Language (DDL), memungkinkan pengguna untuk

menentukan jenis, struktur data dan masalah pada data yang akan disimpan

dalam basis data.

2. Data Manipulation Language (DML), memungkinkan pengguna untuk

menambahkan, memperbaharui, menghapus, dan memperoleh data dari

basis data.

3. Query Languange Memiliki repositori pusat untuk semua data dan

mendeskripsikan data yang memungkinkan DML menyediakan fasilitas

umum untuk penyelidikan data.

2.1.5.1 Komponen DBMS

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:18–21), DBMS

dibagi menjadi 5 Komponen yaitu:

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

10

Gambar 2.1 Komponen DBMS

1. Perangkat keras (Hardware)

DBMS dan aplikasi membutuhkan hardware untuk menjalankannya.

Hardware meliputi komputer pribadi (personal computer),

mainframe, dan jaringan komputer. Beberapa DBMS hanya dapat

berjalan pada hardware atau operating system tertentu, dan yang

lainnya dapat berjalan pada berbagai hardware atau operating system.

Amount of memory and disk space diperlukan untuk menjalankan

DBMS.

2. Perangkat lunak (Software)

Komponen perangkat lunak (software) terdiri dari DBMS dan

program aplikasi beserta sistem operasinya, termasuk perangkat lunak

jaringan (network software) jika DBMS sedang digunakan melalui

sebuah jaringan tertentu.

3. Data

Data adalah komponen penting dalam DBMS. Data bertindak sebagai

penghubung antara komponen mesin dan manusia. Basis data berisi

data operasional dan metadata.

4. Prosedur (Procedure)

Prosedur mengacu pada instruksi dan aturan yang mengatur desain

dan penggunaan basis data. Pengguna sistem dan staf yang mengatur

basis data memerlukan dokumentasi prosedur tentang cara

menggunakan atau menjalankan sistem. Beberapa instruksi tentang

cara penggunaan basis data adalah:

a. Masuk ke DBMS,

b. Menggunakan fasilitas DBMS tertentu atau program aplikasi,

c. Memulai dan menghentikan DBMS,

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

11

d. Membuat backup dari basis data,

e. Menangani hardware atau software yang rusak,

f. Mengubah struktur tabel, mengatur basis data di beberapa disk,

meningkatkan kinerja atau menyimpan arsip data ke penyimpanan

sekunder.

5. Pengguna (People)

Komponen terkahir adalah pengguna yang terlibat dengan sistem.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:21–24), Kita

dapat mengidentifikasi empat jenis pengguna yang berpartisipasi

dalam lingkungan DBMS yaitu:

a. Pengelola data dan basis data (Data and Database Administrator)

Data dan database administrator memiliki peran dalam

pengelolaan dan pengendalian DBMS dan data. Data

Administrator (DA) bertanggung jawab atas pengelolaan sumber

daya data yang termasuk dalam perencanaan basis data,

pengembangan dan pemeliharaan, kebijakan dan prosedur, dan

desain basis data konseptual atau logikal.

Database Administrator (DBA) bertanggung jawab untuk fisikal

basis data, termasuk desain fisikal basis data dan implementasi,

keamanan dan integritas kontrol, pemeliharaan sistem

operasional, dan memastikan kinerja yang memuaskan dari

aplikasi untuk pengguna.

b. Desainer basis data (Database Designer)

Dalam proyek desain basis data yang besar, kita dapat

membedakan antara dua jenis desainer yaitu desainer basis data

logikal dan desainer basis data fisikal. Perancang basis data

logikal berkaitan dengan mengidentifikasi data (entitas dan

atribut), relasi antara data, dan kendala pada data yang akan

disimpan dalam basis data.

Sedangkan bagian desain basis data fisikal sangat tergantung pada

target DBMS, dan mungkin ada lebih dari satu cara untuk

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

12

menerapkan mekanismenya. Akibatnya, desainer basis data fisikal

harus sepenuhnya menyadari fungsi dari target DBMS dan harus

memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap alternatif untuk

implementasi tertentu. Perancang basis data fisikal harus mampu

memilih strategi penyimpanan data yang memperhitungkan

penggunaan.

c. Pembangun aplikasi (Application Developer)

Setelah basis data dilaksanakan, program aplikasi yang

menyediakan fungsi untuk end-user yang harus

diimplimentasikan. Ini merupakan tanggung jawab pengembang

aplikasi. Biasanya, pengembang aplikasi bekerja dari spesifikasi

yang dihasilkan oleh sistem analis. Setiap program berisi

pernyataan yang meminta DBMS untuk melakukan beberapa

operasi pada basis data. Ini termasuk mengambil data, insert,

update, dan delete data.

d. Pengguna akhir (End-User)

Para end-users adalah client untuk basis data yang telah dirancang

dan diimplementasikan, dan sedang dipertahankan untuk

melayani kebutuhan informasi mereka. End-User dapat

diklasifikasikan menurut cara mereka menggunakan sistem:

i. Pengguna awam (Naïve users) biasanya menyadari DBMS.

Mereka mengakses basis data melalui program aplikasi

yang buat khusus dalam suatu operasi yang sesederhana

mungkin. Mereka menggunakan operasi basis data dengan

memasukkan perintah sederhana atau dengan memilih dari

menu. Ini menandakan bahwa mereka tidak perlu tahu apa-

apa tentang basis data atau DBMS. Sebagai contoh, asisten

kasir di supermarket lokal menggunakan barcode reader

untuk mengetahui harga suatu item. selanjutnya, ada

program aplikasi yang membaca barcode, melihat harga

dari item dalam basis data, mengurangi jumlah basis data

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

13

yang berisi jumlah item di stok, dan menampilkan harga di

kasir.

ii. Pengguna hebat (Sophisticated users) Adalah seseorang

yang terbiasa dengan struktur basis data dan fasilitas yang

ditawarkan oleh DBMS. sophisticated users dapat

menggunakan query bahasa tingkat tinggi seperti SQL

untuk melakukan operasi yang diperlukan. Beberapa

sophisticated users bahkan dapat menulis program aplikasi

untuk mereka gunakan sendiri.

2.1.5.2 Keuntungan dan Kerugian Dalam Menggunakan DBMS

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:26–30), ada beberapa

keuntungan dan kerugian dalam menggunakan DBMS yaitu:

1. Keuntungan

a. Pengendalian redudansi data (Control of data redudancy)

pendekatan basis data berusaha untuk menghilangkan redundansi

dengan cara mengintegrasikan file tersebut sehingga beberapa

salinan data yang sama tidak disimpan. Namun pendekatan basis

data tidak menghilangkan redundansi sepenuhnya, hanya

mengendalikan jumlah redudansi yang ada di basis data.

Contohnya, Jika suatu saat dibutuhkan duplikat data untuk suatu

proses relasi (relationship) atau di saat yang lain dibutuhkan

duplikat data untuk meningkatkan kinerja sistem.

b. Konsistensi data (Data consistency)

Dengan menghilangkan atau mengontrol redundansi, kita

mengurangi risiko terjadinya tidak konsistennya data.

c. Informasi lebih lanjut dari jumlah data yang sama (More

information from the same amount of data)

Dengan integrasi data operasional, dimungkinkan bagi organisasi

untuk memperoleh informasi tambahan dari data yang sama.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

14

d. Berbagi data (Sharing of data)

Biasanya sharing of data digunakan oleh pengguna atau

departemen yang memiliki file. Di sisi lain, basis data seluruh

organisasi dapat dibagi (share) oleh semua pengguna yang

berwenang. Dengan cara ini, bila banyak pengguna maka lebih

banyak sharing of data. Aplikasi ini juga dapat mengandalkan

fungsi yang disediakan oleh DBMS, seperti definisi data,

manipulasi, concurrency dan recovery control, daripada harus

menyediakan fungsi-fungsi ersebut sendiri.

e. Peningkatan integritas data (Improved data integrity)

Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data

yang tersimpan. Integritas biasanya dinyatakan dalam berbagai hal

masalah yaitu, konsistensi bahwa aturan basis data tidak

diperbolehkan untuk dilanggar.

f. Peningkatan keamanan (Improved security)

Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari pengguna

yang tidak berwenang. Tanpa langkah-langkah keamanan yang

sesuai, integrasi membuat data lebih rentan dibandingkan dengan

sistem berbasis file. Namun, integrasi memungkinkan DBA untuk

mendefinisikannya, dan DBMS Ini memungkinkan untuk

mengambil nama pengguna dan password untuk mengidentifikasi

orang-orang yang berwenang untuk menggunakan basis data.

Akses pengguna yang berwenang diperbolehkan pada system basis

data dapat dibatasi oleh jenis operasi (pengambilan data, insert,

update, dan delete)

g. Penegakan standar (Enforcement of standards)

Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan

menegakkan standar yang diperlukan. Hal Ini termasuk dalam

departemen, standar organisasi nasional atau internasional untuk

hal-hal seperti format data yang digunakan untuk memfasilitasi

pertukaran data antara sistem, konvensi penamaan, standar

dokumentasi, prosedur update, dan aturan akses data.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

15

h. Skala ekonomi (Economy of scale)

Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu

basis data, dan menciptakan satu set aplikasi yang bekerja pada

salah satu sumber data, dapat menghasilkan penghematan biaya.

Dalam kasus ini, anggaran yang biasanya akan dialokasikan untuk

masing-masing departemen untuk pengembangan dan

pemeliharaan sistem berbasis file yang dapat dikombinasikan,

mungkin mengakibatkan total biaya yang lebih rendah. Anggaran

yang dikombinasikan dapat digunakan untuk membeli konfigurasi

sistem yang lebih sesuai dengan kebutuhan organisasi.

i. Neraca persyaratan yang saling bertentangan (Balance of

Conflicting requirements)

Biasanya sistem berbasis file dibuat untuk aplikasi tertentu seperti

pemfakturan, sehingga kinerjanya sangat baik. Namun, DBMS

dibuat lebih umum untuk dapat menangani beberapa aplikasi secara

bersamaan pada satu aplikasi saja. Akibatnya beberapa aplikasi

yang berjalan kinerjanya tidak secepat sebelumnya.

j. Peningkatan aksesibilitas data dan responsifitas (Improved Data

accessibility and responsiveness)

sebagai hasil integrasi, data yang melintasi batas-batas departemen

diakses secara langsung ke End-user. Ini memberikan sebuah

sistem dengan fungsionalitas yang memiliki banyak potensi,

misalnya digunakan untuk menyediakan layanan yang lebih baik

kepada End-user atau klien organisasi. Banyak DBMS

menyediakan bahasa query atau penulis laporan yang

memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan adhoc dan

memperoleh informasi yang diperlukan di terminal mereka.

k. Peningkatan produktivitas (Increased Productivity)

DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang biasanya

programmer harus menulis dalam aplikasi yang berbasis file. Pada

tingkat dasar, DBMS menyediakan semua rutinitas penanganan

berkas tingkat rendah dalam program aplikasi. Penyediaan fungsi

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

16

ini memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi

tertentu yang diperlukan oleh pengguna tanpa harus khawatir

tentang rincian pelaksanaan tingkat rendah. Banyak DBMS juga

menyediakan lingkungan generasi keempat yang terdiri dari suatu

alat untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi basis data.

Hal ini menyebabkan peningkatan produktivitas programmer dan

mengurangi waktu pengembangan (dengan penghematan biaya

yang terkait)

l. Peningkatan pemeliharaan melalui data independence (Improved

Maintenance through data independence)

Dalam sistem berbasis file, deskripsi data dan logika untuk

mengakses data yang dibangun ke dalam setiap program aplikasi,

membuat program tergantung pada data. Sebuah perubahan pada

struktur data, atau perubahan dengan cara data disimpan pada disk,

dapat memerlukan perubahan substansial program yang

dipengaruhi oleh perubahan. Sebaliknya, DBMS memisahkan

deskripsi data dari aplikasi, sehingga membuat aplikasi kebal

terhadap perubahan dalam deskripsi data.

m. Peningkatan konkurensi (Increased concurrency)

Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna

yang diizinkan untuk mengakses file yang sama secara bersamaan,

memungkinkan akses akan mengganggu satu sama lain, sehingga

akan terjadi hilangnya informasi atau bahkan hilangnya integritas.

Banyak DBMS yang mengelola akses basis data secara bersamaan

dan memastikan masalah tersebut tidak terjadi.

n. Peningkatan layanan backup dan recovery (Improved backup and

recovery services)

Banyak sistem berbasis file yang menempatkan tanggung jawab

pada pengguna untuk memberikan langkah-langkah supaya

melindungi data dari kegagalan ke sistem komputer atau program

aplikasi. Dalam hal kegagalan, cadangan recovery dari pekerjaan

yang telah di backup dimasukkan kembali. Sebaliknya, DBMS

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

17

modern menyediakan fasilitas untuk meminimalkan jumlah

pengolahan data yang hilang.

2. Kerugian

a. Kompleksitas (Complexity)

Penyediaan fungsi dari DBMS yang baik diharapkan akan

membuat DBMS menjadi perangkat lunak yang sangat komplek.

Database designers and developers, the data and database

administrator, dan end-user harus memahami fungsi ini untuk

mengambil keuntungan. Kegagalan untuk memahami sistem dapat

menyebabkan desain yang buruk, yang dapat memiliki konsekuensi

serius bagi suatu organisasi.

b. Ukuran (Size)

Kompleksitas dan besarnya fungsionalitas membuat DBMS

menjadi bagian yang sangat besar sebagai software yang

menempati banyak ruang disk dan membutuhkan memori yang

besar untuk menjalankan DBMS secara efisien.

c. Biaya DBMS (Cost of DBMS)

Biaya DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsi

yang disediakan. Misalnya, DBMS single-user untuk komputer

pribadi hanya US $100. Namun, mainframe multi-user DBMS

yang melayani ratusan pengguna bisa sangat mahal yaitu sekitar

US $100.000 atau bahkan US $1.000.000. Ada juga tambahan

biaya untuk pemeliharaan setiap tahunnya.

d. Biaya hardware tambahan (Additional hardware cost)

Penyimpanan disk untuk DBMS dan basis data mungkin

memerlukan pembelian ruang penyimpanan tambahan.

Selanjutnya, untuk mencapai kinerja yang diinginkan, maka perlu

untuk membeli mesin yang lebih besar, bahkan mungkin sebuah

mesin yang khusus untuk menjalankan DBMS.

e. Biaya konversi (Cost of conversion)

Dalam beberapa situasi, biaya tambahan untuk DBMS dan

hardware bisa tidak sebanding dengan biaya konversi aplikasi yang

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

18

sudah ada untuk dijalankan pada DBMS dan hardware yang baru.

Biaya ini termasuk biaya pelatihan staff untuk menggunakan sistem

yang baru, dan memungkinkan untuk memperkerjakan staff ahli

untuk membantu konversi dan menjalankan sistem. Biaya

merupakan satu alasan utama mengapa beberapa organisasi merasa

terikat dengan sistem mereka saat ini dan tidak dapat beralih ke

teknologi basis data yang lebih modern.

f. Kinerja (Performance)

Biasanya sistem berbasis file dibuat untuk suatu aplikasi tertentu

seperti pemfakturan, sehingga kinerjanya sangat baik. Namun,

DBMS dibuat lebih umum sehingga dapat menangani beberapa

aplikasi secara bersamaan daripada satu aplikasi saja yang berjalan.

Akibatnya beberapa aplikasi yang berjalan kinerjanya tidak secepat

sebelumnya.

g. Dampak kegagalan (Higher impact of a failure)

Karena semua pengguna dan aplikasi bergantung pada ketersediaan

DBMS, kegagalan pada komponen-komponen tertentu dapat

mengakibatkan operasi berhenti.

2.1.5.3 Fungsi DBMS

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:48–52), ada beberapa

fungsi DBMS, yaitu:

1. Penyimpanan, pengambilan, dan memperbarui data (Data storage,

retrieval, and update)

DBMS harus melengkapi pengguna dengan kemampuan untuk

menyimpan, mengambil, dan data dalam basis data.

2. Katalog yang dapat diakses pengguna (a user – accessible catalog)

DBMS harus memiliki katalog di mana deskripsi item data disimpan

dan dapat diakses oleh pengguna.

3. Transaksi pendukung (Transaction support)

DBMS harus memberikan suatu mekanisme yang memastikan bahwa

semua pembaruan yang dibuat sesuai dengan transaksi yang diberikan

atau tidak satupun dari mereka yang membuat.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

19

4. Layanan pengendalian concurrency (Concurrency control services)

DBMS harus menyediakan mekanisme untuk memastikan bahwa basis

data diperbarui dengan benar ketika beberapa pengguna memperbarui

basis data secara bersamaan.

5. Layanan perbaikan (Recovery Services)

DBMS harus memberikan suatu cara untuk memulihkan basis data

dengan cara apapun jika basis data sedang mengalami kerusakan.

6. Layanan otoritas (Authorization services)

DBMS harus menyediakan mekanisme untuk memastikan bahwa hanya

pengguna resmi yang dapat mengakses basis data.

7. Mendukung komunikasi data (Support for data communication)

DBMS harus mampu berintegrasi dengan komunikasi perangkat lunak.

8. Layanan integritas (Integrity services)

DBMS harus menyediakan sarana untuk memastikan bahwa data dalam

basis data dan perubahan data mengikuti aturan-aturan tertentu.

9. Layanan independensi data (Services to promote data independence)

DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian

program dari struktur yang sebenarnya dari basis data.

10. Layanan utilitas (Utility services)

DBMS harus menyediakan satu set layanan utilitas.

2.1.6 Bahasa Basis Data (Database Language)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:39–41), Sebuah sub-bahasa

data terdiri dari dua bagian: Data Definition Language (DDL) dan Data

Manipulation Language (DML) DDL digunakan untuk menentukan skema basis

data dan DML digunakan untuk kedua membaca dan memperbarui basis data.

Bahasa ini disebut sub-bahasa data karena mereka tidak termasuk konstruksi

untuk semua komputasi kebutuhan seperti bersyarat atau pernyataan berulang,

yang disediakan oleh bahasa pemrograman tingkat tinggi.

2.1.6.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:40), DDL adalah

sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna untuk

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

20

mendeskripsikan dan menamai entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan

untuk aplikasi, bersama dengan integritas terkait dan kendala keamanan.

DDL digunakan untuk mendefinisikan skema atau memodifikasi yang

sudah ada. Hal ini tidak dapat digunakan untuk memanipulasi data.

Hasil penyusunan laporan DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam

khusus file kolektif disebut sistem katalog. Sistem katalog

mengintegrasikan metadata, yaitu data yang menggambarkan objek dalam

basis data dan membuatnya lebih mudah bagi objek yang akan diakses

atau dimanipulasi. Metadata berisi definisi catatan, item data, dan benda-

benda lain yang menarik bagi pengguna atau diwajibkan oleh DBMS.

2.1.6.2 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:40–42), DML adalah

sebuah bahasa yang menyediakan seperangkat operasi untuk mendukung

operasi manipulasi data dasar pada data yang dimiliki dalam basis data.

Operasi manipulasi data biasanya meliputi berikut ini:

1. Penyisipan data baru ke dalam basis data.

2. Modifikasi data yang disimpan dalam basis data.

3. Pengambilan data yang terdapat dalam basis data.

4. Penghapusan data dari basis data.

DML dibagi menjadi 2 jenis, yaitu procedural dan non-procedural.

Procedural DML adalah Sebuah bahasa yang memungkinkan pengguna

untuk memberitahu sistem data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara

untuk mendapatkan data. Sedangkan non-procedural DML adalah Sebuah

bahasa yang memungkinkan pengguna untuk menyatakan apa yang

dibutuhkan data daripada memikirkan bagaimana data tersebut harus

didapatkan.

Fungsi utama dari DBMS adalah untuk mendukung manipulasi data, di

mana pengguna dapat membuat laporan yang akan menyebabkan

manipulasi data tersebut terjadi. Manipulasi data berlaku untuk tingkat

eksternal, konseptual, dan internal. Namun, di tingkat internal yang kita

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

21

harus mendefinisikan prosedur tingkat rendah yang agak rumit yang

memungkinkan akses data yang efisien. Sebaliknya, di tingkat yang lebih

tinggi, penekanan ditempatkan pada kemudahan penggunaan dan usaha

diarahkan untuk memberikan interaksi pengguna yang efisien dengan

sistem. Bagian dari DML yang melibatkan pengambilan data disebut

bahasa query. Sebuah bahasa query dapat didefinisikan sebagai tingkat

tinggi dengan tujuan khusus, bahasa yang digunakan untuk memenuhi

permintaan beragam untuk pengambilan data dalam basis data.

2.1.7 Integrity Enhancement Feature

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:164–168) ada lima jenis

integrity constraint yaitu:

1. Required Data

Beberapa kolom harus berisi nilai yang valid dan tidak diperbolehkan

mengandung null. null berbeda dari kosong atau nol, karena digunakan untuk

merepresentasikan data yang tidak tersedia, atau tidak berlaku . Sebagai

contoh, setiap anggota staf harus memiliki posisi pekerjaan yang terkait

(misalnya, Manager, Asisten, dan sebagainya). Standar ISO menyediakan

kolom specifier NOT NULL di CREATE dan ALTER TABLE untuk

menyediakan tipe constraint. The ISO default adalah NULL. Sebagai contoh,

untuk menentukan bahwa posisi kolom dari tabel staf tidak dapat null, kita

mendefinisikan kolom sebagai:

Position VARCHAR (10) NOT NULL

2. Domain Constraints

Setiap kolom memiliki domain. Misalnya, jenis kelamin anggota staf adalah

'M' atau 'F', sehingga domain kolom jenis kelamin dari tabel staf adalah

karakter tunggal yang terdiri dari 'M' atau 'F'. Standar ISO menyediakan dua

mekanisme untuk menentukan domain dalam CREATE dan ALTER TABLE.

Yang pertama adalah CHECK, yang memungkinkan constraint didefinisikan

pada kolom atau seluruh tabel. Format CHECK adalah:

CHECK (SearchCondition)

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

22

Dalam kolom constraint, CHECK dapat referensi hanya kolom yang

ditetapkan. Dengan demikian, untuk memastikan bahwa kolom jenis kelamin

hanya dapat ditetapkan sebagai 'M' atau 'F', kita bisa mendefinisikan kolom

sebagai:

CHAR seks NOT NULL CHECK (IN seks ('M', 'F'))

Namun, standar ISO memungkinkan domain harus didefinisikan secara lebih

eksplisit menggunakan CREATE DOMAIN:

CREATE DOMAIN DomainName [AS] dataType

[DEFAULT defaultOption]

[CHECK (searchCondition)]

3. Entity Integrity

Primary key dari tabel harus unik, memiliki nilai non-null di setiap baris.

Sebagai contoh, setiap baris dari tabel PropertyForRent memiliki nilai yang

unik untuk jumlah properti propertyNo, properti yang unik mengidentifikasi

di setiap baris. Standar ISO mendukung integritas entitas PRIMARY KEY di

CREATE dan ALTER TABLE. Sebagai contoh, untuk menentukan primary

key dari tabel PropertyForRent, yaitu:

PRIMARY KEY(propertyNo)

Untuk menentukan gabungan primary key, kita menentukan beberapa nama

kolom dalam PRIMARY KEY, dipisahkan dengan tanda koma. Sebagai

contoh, untuk menentukan primary key dari tabel Viewing, yang terdiri dari

kolom clientNo dan propertyNo, yaitu:

PRIMARY KEY(clientNo, propertyNo)

PRIMARY KEY ditentukan hanya sekali di setiap tabel. Namun, masih

mungkin untuk memastikan keunikan untuk setiap tombol alternatif dalam

tabel menggunakan kata kunci UNIQUE. Setiap kolom yang terdapat

UNIQUE juga harus dinyatakan sebagai NOT NULL. Mungkin ada banyak

UNIQUE di setiap tabel yang diperlukan. SQL untuk menolak setiap operasi

INSERT atau UPDATE yang mencoba untuk menciptakan nilai duplikat

dalam setiap candidate key (yaitu, primary key atau alternate key). Misalnya,

dengan tabel Viewing kita bisa juga menulis:

clientNo VARCHAR(5) NOT NULL,

propertyNo VARCHAR(5) NOT NULL, UNIQUE (clientNo, propertyNo)

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

23

4. Referential Integrity

Foreign key adalah kolom, atau set kolom, yang menghubungkan setiap baris

dalam tabel anak yang berisi foreign key ke baris dari tabel induk yang

mengandung nilai candidate key yang cocok. Referential integrity berarti, jika

foreign key mengandung nilai,maka nilai tersebut harus mengacu pada nilai

yang ada pada baris yang berlaku dalam tabel induk. Sebagai contoh, jumlah

cabang kolom branchNo dalam tabel PropertyForRent menghubungkan

properti untuk baris dalam tabel Branch di mana properti ditugaskan. Jika

nomor cabang tidak null, maka harus berisi nilai yang valid dari branchNo di

kolom tabel Branch, atau properti ditugaskan untuk kantor cabang yang tidak

valid. Standar ISO mendukung definisi foreign key dengan klausa FOREIGN

KEY di CREATE dan ALTER TABLE. Sebagai contoh, untuk menentukan

forign key branchNo dari tabel PropertyForRent, yaitu :

FOREIGN KEY(branchNo) REFERENCES Branch

SQL menolak setiap operasi INSERT atau UPDATE yang mencoba untuk

menciptakan nilai foreign key dalam tabel anak tanpa nilai candidate key yang

cocok dalam tabel induk. SQL diperlukan untuk setiap operasi UPDATE atau

DELETE yang mencoba untuk memperbarui atau menghapus nilai candidate

key dalam tabel induk yang memiliki beberapa baris yang cocok di tabel anak

tergantung pada tindakan referensial ditentukan menggunakan ON UPDATE

dan ON DELETE dari FOREIGN KEY. Ketika pengguna mencoba untuk

menghapus baris dari tabel induk, dan ada satu baris atau lebih cocok di tabel

anak, SQL mendukung empat pilihan mengenai tindakan yang harus diambil:

a. CASCADE: Menghapus baris dari tabel induk dan secara otomatis

menghapus baris dalam tabel anak yang sesuai. Karena ini baris dihapus

mungkin sendiri memiliki candidate key yang digunakan sebagai foreign

key dalam tabel lain, aturan foreign key untuk tabel adalah trigger, dan

juga secara cascading.

b. SET NULL: Menghapus baris dari tabel induk dan menetapkan nilai

foreign key dalam tabel anak ke NULL. Ini hanya berlaku jika kolom

foreign key tidak memiliki kualifikasi NOT NULL yang ditentukan.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

24

c. SET DEFAULT: Menghapus baris dari tabel induk dan mengatur setiap

komponen foreign key dalam tabel anak dengan nilai default yang

ditentukan. Ini hanya berlaku jika kolom foreign key memiliki nilai

DEFAULT yang ditentukan.

d. NO ACTION: Menolak operasi telah terhapus dari tabel induk. Ini adalah

pengaturan default jika ON DELETE aturan dihilangkan.

FOREIGN KEY (staffNo) REFERENCES Staff ON DELETE SET NULL

FOREIGN KEY (ownerNo) REFERENCES PrivateOwner ON UPDATE CASCADE

5. General Constraint

Memperbaharui tabel dapat dibatasi oleh aturan dari perusahaan yang

mengatur transaksi dunia nyata yang diwakili oleh pembaharuan. Sebagai

contoh, DreamHome mungkin memiliki aturan yang mencegah anggota staf

dari mengelola lebih dari 100 properti pada waktu yang sama. Standar ISO

memungkinkan kendala umum yang akan ditentukan menggunakan CHECK

dan UNIQUE dari CREATE dan ALTER TABLE dan CREATE ASSERTION.

Kita telah membahas CHECK dan klausa UNIQUE di awal bagian ini.

CREATE ASSERTION merupakan kendala integritas yang tidak terkait

langsung dengan definisi tabel. Format pernyataan itu adalah:

CREATE ASSERTION AssertionName

CHECK (searchCondition)

2.1.8 Pemodelan Relasi Entitas (Entity-Relatioship Modelling)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:342), Pemodelan relasi

entitas (Entity-Relatioship Modelling) adalah pendekatan top-down untuk

merancang basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang

disebut entitas dan relasi antara data yang harus direpresentasikan dalam model.

Kemudian menambahkan rincian seperti informasi mengenai entitas dan relasi

yang disebut atribut. Dan setiap kendala pada entitas, relasi, dan atribut.

Pemodelan ER adalah teknik penting untuk setiap perancang basis data untuk

menguasai dan membentuk dasar dari metodologi yang disajikan.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

25

2.1.8.1 Entity Types

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:343), Entity types

adalah sekelompok objek dengan sifat yang sama, yang diidentifikasi oleh

perusahaan seperti memiliki eksistensi independen.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:345), Entity

occurrence adalah Sebuah objek yang unik yang bisa diidentifikasikan dari

suatu entity.

Secara umum, Tipa entitas dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Strong Entity Type

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:354), Strong Entity

Type adalah Sebuah tipe entitas yang keberadaannya tidak tergantung

pada beberapa tipe entitas lainnya. Sebuah tipe entitas disebut kuat jika

keberadaannya tidak tergantung pada keberadaan tipe entitas lain.

2. Weak Entity Type

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:355), Weak entity

type adalah Sebuah tipe entitas yang keberadaannya tergantung pada

beberapa tipe entitas lainnya. Jenis weak entity kadang-kadang disebut

sebagai anak, ketergantungan, atau entitas bawahan dan jenis strong

entity sebagai orangtua, pemilik, atau badan yang dominan.

2.1.8.2 Relationship Types

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:346), Relationship

types adalah sekumpulan relasi antar entitas yang memiliki arti. Dan Setiap

jenis relasi yang terjadi diberi nama yang menggambarkan fungsi.

Relationship Occurance adalah suatu relasi unik antara satu atau lebih

entitas yang teridentifikasi dalam tipe entitas.

2.1.8.3 Atribute

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:350), Attribute adalah

sebuah properti dari suatu entitas atau tipe relasi. Sedangkan attribute

domain adalah himpunan nilai-nilai yang di ijinkan untuk satu atau lebih

atribut.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

26

Attribute dapat diklasifikasikan sebagai berikut, yaitu:

1. Simple attribute

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:351), simple

attribute adalah sebuah atribut yang terdiri dari komponen tunggal

dengan keberadaan yang independen.

2. Composite attribute

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:351), composite

attribute adalah sebuah atribut yang terdiri dari beberapa komponen,

masing-masing dengan keberadaan yang independen.

3. Single-valued attribute

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:351), Single-

valued attribute adalah sebuah atribut yang memegang nilai tunggal

untuk setiap kejadian dari suatu tipe entitas.

4. Multi-valued attribute

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:352), Multi-

valued attribute adalah sebuah atribut yang memegang beberapa nilai

untuk setiap kejadian dari suatu entity.

5. Derived attribute

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:352), Derived

attribute adalah sebuah atribut yang mewakili nilai yang diturunkan

dari nilai atribut terkait atau himpunan atribut, belum tentu dalam

jenis entitas yang sama.

2.1.8.4 Kunci (Keys)

1. Candidate Key

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:352), Candidate

Key adalah sejumlah kecil atribut unik dari entitas yang

mengidentifikasikan setiap kejadian dari suatu tipe entitas.

2. Primary Key

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:353), Primary

key adalah candidate key yang dipilih karena unik untuk

mengidentifikasi setiap kejadian dari suatu tipe entitas.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

27

3. Composite Key

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:353), Composite

key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.

4. Alternate Key

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:79), Alternate

Key adalah

Candidate Key yang tidak terpilih menjadi primary key.

5. Forign Key

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:79), Foreign key

adalah Sebuah atribut atau sekumpulan atribut dalam satu relasi yang

sama dengan candidate key beberapa relasi lainnya.

6. Super Key

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:79), Super key

adalah Sebuah atribut atau sekumpulan atribut, yang secara unik

mengidentifikasi tuple dalam relasi.

2.1.8.5 Structural Constraint

Berikut ini merupakan kendala yang dapat terjadi di dalam sebuah relas,

yaitu sebagai berikut:

1. Multiplicity

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:356), Multiciplity

adalah kejadian dari suatu entity yang mungkin berelasi dengan

kejadian dari tipe entitas terkait melalui relasi tertentu. Kami menguji

tiga jenis relasi menggunakan kendala integritas berikut :

a. One-to-One (1:1) Relationship

b. One-to-Many (1:*) Relationships

c. Many-to-Many (*:*) Relationships

2. Multiplicity for Complex Relationships

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:361), Multiplicity

for Complex Relationships adalah kejadian dari tipe entitas dalam

relasi ketika yang lain (n-1) nilainya tetap.

Multiplicity sebenarnya terdiri atas dua constraint yang berbeda, yaitu:

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

28

a. Cardinality

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:363),

Cardinality menjelaskan mengenai jumlah relasi maksimum yang

memungkinkan terjadinya entitas yang berpartisipasi dalam tipe

relasi tertentu.

b. Participant

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:363),

Participant menentukan apakah semua atau hanya beberapa

entitas saja yang berpartisipasi dalam suatu relasi.

2.1.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:343), konsep dasar model

Entity-Relationship, yaitu entitas, relasi, dan atribut. Dalam setiap bagian

menggambarkan bagaimana konsep-konsep dasar ER diwakili dan digambarkan

dalam diagram ER menggunakan UML.

Menurut Indrajani (2011:18), Entity Relational (ER) Modeling adalah sebuah

pendekatan top-down dalam perancangan basis data yang dimulai dengan

mengidentifikasikan data-data terpenting yang disebut dengan entitas dan

hubungan antara entitas-entitas tersebut yang digambarkan dalam suatu model.

2.1.10 Normalisasi (Normalization)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:388), Normalisasi adalah

Sebuah teknik untuk menghasilkan himpunan relasi dengan properti yang

diinginkan, yang sesuai dengan kebutuhan data dari suatu perusahaan.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:403), Unormalized Form

(UNF) adalah sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok berulang.

Berikut ini merupakan tahap tingkatan normalisasi:

1. First Normal Form (1NF)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:403), First Normal

Form (1NF) adalah Sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom berisi

satu dan hanya satu nilai, tidak ada perhitungan. Sebuah relasi akan berada

dalam bentuk 1NF jika repeating group sudah hilang. Ada dua pendekatan

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

29

untuk menghilangkan repeating group pada tabel yang tidak normal

(unnormalized table), yaitu:

a. Dengan memasukkan data yang sesuai kedalam kolom yang kosong

dari basis yang mengandung kata yang berulang.

b. Dengan menempatkan data yang berulang bersama salinan dari atribut

kunci pada relasi yang terpisah.

2. Second Normal Form (2NF)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:407), Second Normal

Form (2NF) adalah suatu relasi yang ada dalam Bentuk Normal Pertama

dan setiap atribut bukan non-primer-key sepenuhnya fungsionalitas

tergantung pada primary key.

c. Third Normal Form (3NF)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:409), Third Normal

Form (3NF) adalah suatu relasi yang ada di Bentuk Normal Pertama dan

Kedua dan di mana tidak ada atribut non-primer-key transitif bergantung

pada primary key.

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:409), Third Normal

Form (3NF) adalah suatu relasi yang ada di Bentuk Normal Pertama dan

Kedua dan di mana tidak ada atribut non-primer-key transitif bergantung

pada primary key.

d. Boyce Codd Normal Form (BCNF)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:419), Boyce Codd

Normal Form (BCNF) adalah suatu relasi yang ada pada BCNF, jika, setiap

determinan adalah kunci kandidat.

e. Fourth Normal Form (4NF)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:430), Fourth Normal

Form (4NF) adalah sebuah relasi yang ada pada bentuk normal Boyce-Codd

dan tidak mengandung ketergantungan banyak nilai.

f. Fifth Normal Form (5NF)

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:431), Fifth Normal

Form (5NF) adalah sebuah relasi yang tidak ketergantungan yang

bergabung.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

30

2.1.11 Database Application Lifecycle (DBLC)

Gambar 2.2 Database System Development Lifecycle (DBLC)

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

31

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:284), Dalam merancang

aplikasi sistem basis data diperlukan tahapan-tahapan terstruktur yang harus

diikuti, tahapan-tahapan tersebut dinamakan lifecycle aplikasi basis data.

Tahapan-tahapan dari lifecycle aplikasi basis data adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penjelasan Database System Development Lifecycle (DBLC)

Perencanaan basis data

(database planning)

Perencanaan bagaimana tahapan lifecycle

dapat direalisasikan secara efisien dan

efektif.

Definisi sistem

(system definition)

Menentukan ruang lingkup dan batas-

batas dari sistem basis data, termasuk

pandangan utama pengguna, dan area

aplikasi.

Analisis dan pengumpulan kebutuhan

(requirements collection and analysis)

Pengumpulan dan analisis persyaratan

untuk sistem basis data baru.

Perancangan basis data

(database design)

Perancangan konseptual, logikal, dan

fisikal dari basis data.

Seleksi DBMS

(DBMS selection) (optional)

Memilih DBMS yang cocok untuk

sistem basis data.

Perancangan aplikasi

(application design)

Merancang user interface dan program

aplikasi yang menggunakan dan

memproses basis data.

Prototipe

(prototyping) (optional)

Membangun model kerja dari sistem

basis data, yang memungkinkan para

desainer atau pengguna untuk

memvisualisasikan dan mengevaluasi

bagaimana sistem akhir akan terlihat dan

berfungsi.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

32

Implementasi

(implementation)

Membuat definisi basis data fisik dan

program aplikasi.

Konversi data dan loading

(data conversion and loading)

Mengambil data dari sistem lama ke

sistem baru dan jika memungkinkan,

mengubah aplikasi yang ada untuk

dijalankan pada basis data baru .

Pengujian

(testing)

Sistem basis data diuji untuk kesalahan

dan divalidasi terhadap persyaratan yang

ditentukan oleh pengguna .

Operasi pemeliharaan

(operational maintenance)

Sistem basis data sepenuhnya

dilaksanakan lalu sistem ini terus

dipantau dan dipelihara. Bila perlu,

persyaratan baru dimasukkan ke dalam

sistem basis data melalui tahap

sebelumnya dari lifecycle .

2.1.12 Relasi Kunci (Relational Keys)

1. Candidate key

Set minimal attribut yang unik mendefinisikan setiap kejadian pada

suatu entity. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:352)

2. Primary key

Kandidat kunci unik yang dipilih untuk mengidentifikasikan setiap

kejadian dari suatu entity. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg,

2005:353)

3. Composite key

Kandidat kunci yang terdiri dari dua atau lebih attribut (Thomas

Connolly dan Carolyn Begg, 2005:353)

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

33

2.1.13 Strong and Weak Entity Types

Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2005:354), Tipe entitas adalah

sekelompok objek dengan sifat yang sama, yang di identifikasi oleh perusahaan

yang independen keberadaannya.

Ada 2 jenis tipe entitas, yaitu:

1. Tipe entitas kuat (Strong entity types)

Sebuah tipe entitas yang keberadaannya tidak tergantung pada beberapa tipe

entitas lainnya. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:354).

2. Tipe entitas lemah (Weak entity types)

Sebuah tipe entitas yang keberadaannya tergantung pada beberapa tipe

entitas lainnya. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:355).

2.1.14 Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:285),

perencanaan basis data adalah aktivitas pengelolaan yang memungkinkan

tahapan dari siklus hidup basis data (Database Lifecycle) untuk direalisasikan

seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan basis data harus terintegrasi

dengan keseluruhan system informasi. Ada dua hal utama dalam merumuskan

strategi sistem informasi, yaitu:

1. Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan Kebutuhan sistem

informasi perusahaan berikutnya.

2. Evaluasi sistem informasi saat ini untuk menentukan kekuatan dan

kelemahan yang ada saat ini.

Melakukan penilaian Teknologi Informasi yang mungkin memiliki peluang

untuk menghasilkan keunggulan yang kompetitif.

2.1.15 Definisi Sistem (System Definition)

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:286),

definisi sistem menjelaskan mengenai ruang lingkup dan batasan dari aplikasi

basis data dan pandangan pengguna lain. Sebelum mencoba untuk merancang

sebuah sistem basis data, hal penting yang harus dilakukan adalah

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

34

mengidentifikasi batasan-batasan dari sistem yang sedang diselidiki. Hal ini

sangat penting dilakukan dalam proses perancangan basis data agar lebih

terfokus pada sistem yang akan dibuat.

2.1.15.1 Tampilan Pengguna (User Views)

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:287),

tampilan pengguna Mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari sistem basis data

dari perspektif peran maupun pekerjaan tertentu (seperti Manager atau

Supervisor) atau bidang aplikasi enterprise (seperti pemasaran, personalia, atau

stok kontrol). Sebuah sistem basis data dapat memiliki satu atau lebih

pandangan pengguna. Mengidentifikasi pandangan pengguna merupakan aspek

penting pengembangan sistem basis data karena membantu untuk memastikan

bahwa tidak ada pengguna utama basis data dilupakan ketika mengembangkan

persyaratan untuk sistem basis data baru.

2.1.16 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:287),

Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan adalah Proses mengumpulkan dan

menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang akan didukung oleh

sistem basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi

persyaratan untuk sistem baru.

Tahap ini melibatkan pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari

perusahaan yang akan dilayani oleh basis data. Ada banyak teknik untuk

mengumpulkan informasi ini yang disebut teknik pencarian fakta. Informasi

yang dikumpulkan meliputi :

1. deskripsi data yang digunakan atau yang dihasilkan.

2. rincian tentang bagaimana data akan digunakan atau dihasilkan.

3. persyaratan tambahan untuk sistem basis data baru.

Kegiatan penting lainnya yang terkait dengan tahap ini adalah memutuskan

bagaimana menangani situasi jika lebih dari satu tampilan pengguna untuk

sistem basis data. Ada tiga pendekatan utama untuk mengelola persyaratan

sistem basis data dengan beberapa tampilan pengguna, yaitu :

1. pendekatan terpusat (the centralized approach)

Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai disatukan menjadi satu set

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

35

kebutuhan untuk aplikasi basis data. Umumnya pendekatan ini dipakai jika

basis datanya tidak terlalu kompleks.

2. pendekatan integrasi pandangan (the view integration approach)

Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai digunakan untuk membangun

sebuah model yang terpisah yang mepresentasikan tiap pandangan

pemakai tersebut. Hasil dari data-data model tersebut kemudian

digabung dalam rancangan basis data.

3. kombinasi kedua pendekatan tersebut (a combination of both approaches)

2.1.17 Perancangan Basis Data (Database Design)

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:291),

Perancangan basis data adalah proses menciptakan desain yang akan

mendukung pernyataan dan tujuan misi perusahaan untuk sistem basis data yang

diperlukan.

Pada bagian ini akan membahas mengenai gambaran dari pendekatan utama

untuk desain basis data. Selain itu juga mendiskusikan tujuan dan penggunaan

pemodelan data dalam desain basis data. tiga tahapan desain basis data yaitu

desain konseptual, logikal, dan fisikal.

Pendekatan dalam perancangan basis data, antara lain :

1. Bottom-Up

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:291),

bottom-up dimulai pada tingkat dasar atribut (yaitu, sifat entitas dan relasi),

yang melalui analisis relasi antara atribut, dikelompokkan ke dalam relasi

yang mewakili jenis entitas dan relasi antar entitas.

2. Top-Down

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:292),

Top-Down merupakan Sebuah strategi yang lebih tepat untuk desain basis

data yang. Pendekatan ini dimulai dengan pengembangan model data yang

berisi entitas dan relasi tingkat tinggi dan kemudian menerapkan perbaikan

top-down untuk mengidentifikasi entitas tingkat rendah, relasi, dan atribut

yang terkait. Pendekatan top-down diilustrasikan menggunakan konsep

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

36

Entity-Relationship (ER) model, dimulai dengan identifikasi entitas dan

relasi antara entitas, yang menarik bagi organisasi.

3. Inside-Out

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:292),

Pendekatan inside-out berkaitan dengan pendekatan bottom-up tetapi

berbeda, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi satu set entitas utama dan

kemudian menyebar keluar untuk mempertimbangkan entitas lain, relasi,

dan atribut yang berelasi dengan yang pertama kali diidentifikasi.

4. Mixed Strategy

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg (2005:292),

Pendekatan strategi campuran menggunakan kedua pendekatan bottom-up

dan top-down untuk berbagai bagian dari model sebelum akhirnya

menggabungkan semua bagian bersama-sama.

2.1.17.1 Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design)

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:293), Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun

sebuah model dari data yang digunakan dalam suatu perusahaan,

independen dari semua pertimbangan fisikal.

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:442), Tujuan perancangan basis data konseptual adalah untuk

membangun sebuah model data konseptual dari persyaratan data dari

perusahaan.

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:440–459), Langkah-langkah dalam membangun model data

konseptual adalah sebagai berikut :

1. Membangun model data konseptual

a. Langkah 1.1 : Mengdentifikasi tipe entitas

b. Langkah 1.2 : Mengidentifikasi tipe relasi

c. Langkah 1.3 : Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut

dengan entitas atau relasi jenis

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

37

d. Langkah 1.4 : Menentukan domain atribut

e. Langkah 1.5 : Menentukan candidate, primary, and alternate

key attributes

f. Langkah 1.6 : Mempertimbangkan penggunaan konsep

model yang disempurnakan (langkah

opsional)

g. Langkah 1.7 : Memeriksa model untuk redundansi

h. Langkah 1.8 : Validasi model konseptual terhadap transaksi

pengguna

i. Langkah 1.9 : Ulasan model data konseptual dengan

pengguna

Berikut adalah penjelasan dari langkah-langkah diatas.

1. Langkah 1 : Membangun model data konseptual

membangun model data konseptual sesuai dengan kebutuhan data pada

perusahaan, Tahap pertama dalam perancangan basis data konseptual

adalah membangun satu atau lebih model data konseptual yang sesuai

dengan kebutuhan data dari perusahaan. (Thomas Connolly dan

Carolyn Begg, 2005:442–443)

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada langkah pertama adalah :

1. Langkah 1.1 : Mengidentifikasi tipe entitas

Mendefinisikan objek-objek utama user. Objek-objek ini

merupakan tipe-tipe entitas untuk model tersebut. Salah satu

metode untuk mengidentifikasi entitas adalah dengan memeriksa

spesifikasi kebutuhan user dengan mengidentifikasi kata benda.

Contohnya adalah staff number, staff name, property number,

property room dan sebagainya. (Thomas Connolly dan Carolyn

Begg, 2005:443–444)

2. Langkah 1.2 : Mengidentifikasi tipe relasi

Setelah mengidentifikasi tipe entitas, langkah selanjutnya yaitu

mengidentifikasikan semua relasi-relasi penting yang ada diantara

tipe entitas yang telah diidentifikasikan. Setelah

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

38

mengidentifikasikan relasi, langkah selanjutnya yaitu menentukan

multiplicity dari setiap relasi. Batasan multiply digunakan untuk

memeriksa dan memelihara kualitas data. (Thomas Connolly dan

Carolyn Begg, 2005:445–447)

3. Langkah 1.3 : Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut

dengan tipe entitas atau relationship

Langkah berikutnya yaitu mengidentifikasi atribut-atribut yang

terdapat dalam suatu entitas. Biasanya berupa kata benda atau

frasa kata benda dari spesifikasi kebutuhan user. Ada 3 jenis

atribut, yaitu : Simple atau composite attributes, single atau multi-

value attributes, derived attributes. (Thomas Connolly dan

Carolyn Begg, 2005:447–450)

4. Langkah 1.4 : Menentukan domain atribut

Tahap ini bertujuan untuk menentukan domain atribut di model

data konseptual lokal. Domain merupakan kumpulan nilai-nilai

yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Sebuah model

data yang baik menentukan domain untuk setiap atribut dan

termasuk sekumpulan nilai-nilai yang diperbolehkan untuk atribut

juga ukuran dan format dari atribut. (Thomas Connolly dan

Carolyn Begg, 2005:450-451)

5. Langkah 1.5 : Menentukan atribut candidate key, primary key,

dan alternate key

Candidate key adalah kunci yang unik atau tidak mungkin sama

atau berbeda dengan yang lain, dapat dipakai untuk

mengidentifikasi satu baris dalam tipe entitas. Primary key adalah

candidate key yang dipilih sebagai kunci primer untuk

mengidentifikasikan setiap entitas. Langkah ini bertujuan untuk

mengidentifikasi candidate key untuk setiap tipe entitas, jika

terdapat lebih dari satu candidate key kemudian pilih salah

satunya menjadi primary key. Alternate key merupakan candidate

key yang tidak dipilih menjadi primary key. (Thomas Connolly

dan Carolyn Begg, 2005:451–452)

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

39

6. Langkah 1.6 : Mempertimbangkan penggunaan enhanced

modeling concepts (optional step)

Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concepts

seperti specialization atau generalization, aggregation, dan

composition. Jika memilih pendekatan specialization, usahakan

untuk memperhatikan perbedaan antara entitas dengan

mendefinisikan satu atau lebih subclass dari sebuah entitas

superclass. Jika memilih menggunakan pendekatan

generalization, usahakan untuk mengidentifikasikan fitur-fitur

umum antara entitas untuk mendefinisikan generalisasi entitas

superclass. Pendekatan aggregation digunakan untuk

mempresentasikan relasi “mempunyai sesuatu” atau “bagian dari”

relasi antara tipe-tipe entitas, dimana yang satu mempresentasikan

“keseluruhan” dan yang lain sebagai “bagiannya”. Pendekatan

composition digunakan untuk mempresentasikan sebuah asosiasi

antara tipe-tipe entitas dimana terdapat kepemilikan yang kuat

dan relasi antara “keseluruhan” dan “bagiannya”. (Thomas

Connolly dan Carolyn Begg 2005:453–481)

7. Langkah 1.7 : Cek model untuk redudansi

Tahap ini bertujuan untuk memeriksa model data konseptual

lokal, apakah masih ada redudansi pada model. Dua aktivitas

pada tahap ini, yaitu :

i. Memeriksa kembali relasi one-to-one (1 :1)

Saat identifikasi entitas, mungkin saja kita menemukan dua

entitas yang merepresentasikan objek yang sama pada

perusahaan. Untuk kejadian ini kedua entitas tersebut harus

digabungkan. Jika primary key berbeda, pilih salah satu

untuk menjadi primary key dan biarkan yang lain menjadi

alternate key.

ii. Menghilangkan relasi yang redundan

Data model yang baik sangat diharapkan untuk tidak

memiliki relasi yang redudan. Suatu relasi dikatakan

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

40

redudansi jika terdapat informasi yang sama yang

diperbolehkan oleh relasi lain.

iii. Mempertimbangkan dimensi waktu Dimensi waktu dalam

relasi sangat penting dalam menentukan redudansi.

(Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:453–456)

8. Langkah 1.8 : Validasi model konseptual lokal dengan transaksi 

user

Tahap ini bertujuan untuk  memastikan bahwa model konseptual

mendukung kebutuhan transaksi yang diperlukan bagi view. Dua

pendekatan untuk memastikan model data konseptual mendukung

kebutuhan transaksi, yaitu:

i. Mendeskripsikan transaksi

Memeriksa apakah semua informasi (entitas, relasi, dan

atributnya) yang dibutuhkan oleh setiap transaksi telah

disediakan oleh model, dengan mendokumentasikan

sebuah deskripsi dari setiap kebutuhan transaksi.

ii. Menggunakan jalur transaksi

Memvalidasi model data terhadap kebutuhan transaksi

yang melibatkan diagram yang merepresentasikan jalur

setiap transaksi dalam diagram ER. (Thomas Connolly dan

Carolyn Begg, 2005:456–458)

9. Langkah 1.9 : Meninjau kembali model data konseptual lokal

dengan user Pada langkah ini, user akan meninjau ulang model

data konseptual. Jika terjadi anomali pada model data, maka harus

dilakukan perubahan yang mungkin memerlukan pengulangan

langkah-langkah sebelumnya. Proses ini akan terus diulang

sampai model data benar-benar menjadi representasi aktual dari

perusahaan. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:458)

2.1.17.2 Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:294), Perancangan basis data logikal adalah proses membangun

sebuah model dari data yang digunakan dalam suatu perusahaan

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

41

berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi independen dari DBMS

tertentu dan pertimbangan fisik lainnya.

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:442), Tujuan perancangan basis data logikal adalah untuk

menerjemahkan model data konseptual menjadi model data logikal dan

kemudian untuk memvalidasi model ini untuk memeriksa bahwa itu secara

struktural benar dan mampu mendukung transaksi yang diperlukan.

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:462–493) Langkah-langkah dalam membangun model data logikal

adalah sebagai berikut:

2. Langkah 2 : Membangun model data logikal

a. Langkah 2.1 : Menurunkan relasi untuk model data logikal

b. Langkah 2.2 : Validasi relasi dengan menggunakan

normalisasi

c. Langkah 2.3 : Validasi relasi terhadap transaksi pengguna

d. Langkah 2.4 : Memeriksa kendala integritas

e. Langkah 2.5 : Meninjau kembali model data logikal dengan

pengguna

f. Langkah 2.6 : Menggabungkan model data logikal ke dalam

model global (optional step)

g. Langkah 2.7 : Memeriksa perkembangan di masa depan

Berikut adalah penjelasan dari langkah-langkah diatas.

a. Langkah 2.1 : Menurunkan relasi untuk model data logikal

Tahap ini bertujuan untuk membuat relasi untuk model data

logikal untuk merepresentasikan entitas, relasi dan atribut yang

telah diidentifikasikan. Cara–cara yang dapat dilakukan untuk

mendapatkan relasi dari data model yang ada adalah tipe entitas

kuat, tipe entitas lemah, tipe relasi binary one-to-many (1:*), tipe

relasi binary one-to-one (1:1), relasi rekursif one-to-one(1:1), tipe

relasi superclass / subclass, tipe relasi binary many-to-many (*:*),

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

42

tipe relasi kompleks, atribut multi-valued. (Thomas Connolly dan

Carolyn Begg, 2005:463–472)

b. Langkah 2.2 : Validasi relasi menggunakan normalisasi

Normalisasi digunakan untuk memastikan relasi dan atribut yang

mendukung kebutuhan dari perusahaan. Juga redudansi data yang

minimal pada relasi untuk menghindari masalah yang mungkin

terjadi. Proses normalisasi terdiri dari UNF, 1NF, 2NF, 3NF.

(Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:473–474)

c. Langkah 2.3 : Validasi relasi terhadap transaksi pengguna.

Tujuan pada tahap ini yaitu untuk memvalidasi model data logikal

untuk memastikan bahwa model data mendukung kebutuhan

transaksi yang telah tercantum didalam spesifikasi kebutuhan

user. Validasi transaksi seperti ini sudah dilakukan pada tahap

1.8, namun kembali dilakukan untuk memeriksa relasi-relasi yang

telah dibuat pada langkah sebelumnya juga mendukung transaksi

ini. Juga untuk memastikan tidak terdapat kesalahan dalam

pembuatan relasi-relasi. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg,

2005:474)

d. Langkah 2.4 : Memeriksa kendala integritas.

Kendala integritas adalah batasan-batasan yang harus ditentukan

untuk melindungi basis data agar tetap konsisten (Thomas

Connolly dan Carolyn Begg, 2005:474–478)

Tipe integrity constraint, yaitu :

i. required data

ii. attribute domain constraints

iii. multiplicity

iv. entity integrity

v. referential integrity

vi. general constraints

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

43

e. Langkah 2.5 : Meninjau Kembali model data logikal dengan

pengguna

Tahapan ini Untuk meninjau model data logikal dengan pengguna

dan untuk memastikan bahwa mereka mempertimbangkan model

data yang terbentuk merupakan representasi data perusahaan

tersebut. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:478–479)

f. Langkah 2.6 : Menggabungkan model data logikal ke dalam

model global (optional step)

Tahapan ini bertujuan untuk menggabungkan model data logical

local ke dalam data model single global logical yang mewakili

semua user views dari basis data. Aktivitas dalam tahap ini, yaitu:

i. Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam model

global,

ii. Validasi model data logikal global,

iii. Meninjau kembali model data logikal global dengan user

(Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:479–590).

g. Langkah 2.7 : Memeriksa perkembangan di masa depan

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan apakah ada

perubahan yang signifikan di masa depan dan untuk

memperkirakan apakah model data logikal bisa mengakomodasi

perubahan tersebut. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg,

2005:490)

2.1.17.3 Perancangan Basis Data Fisikal (Physical Database Design)

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:294), Perancangan basis data fisikal adalah proses dalam

menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada secondary storage,

hal ini menggambarkan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang

digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data, setiap kendala

integritas yang terkait dan tahap – tahap keamanan.

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

44

Menurut Thomas Thomas Connolly dan Carolyn Carolyn Begg

(2005:496–517), Langkah-langkah dalam membangun model data logikal

adalah sebagai berikut :

3. Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal global

untuk sasaran DBMS

a. Langkah 3.1 : Merancang relasi dasar

b. Langkah 3.2 : Merancang representasi dari derived data

c. Langkah 3.3 : Merancang kendala umum

4. Langkah 4 : Merancang organisasi file dan indeks

a. Langkah 4.1 : Menganalisa transaksi

b. Langkah 4.2 : Memilih organisasi file

c. Langkah 4.3 : Memilih indeks

d. Langkah 4.4 : Memperkirakan kebutuhan ruang disk

5. Langkah 5 : Mendesain user view

6. Langkah 6 : Mendesain mekanisme keamanan

7. Langkah 7 : Mempertimbangkan petunjuk controlled

redundancy

8. Langkah 8 : Memonitor dan memperbaiki sistem

operasional

Berikut adalah penjelasan dari langkah-langkah diatas.

3. Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal global untuk sasaran

DBMS

Langkah ini bertujuan untuk menghasilkan skema basis data relational

dari model data logikal yang dapat diimplementasikan pada DBMS

pilihan. Bagian pertama dari proses ini melibatkan perbandingan

informasi yang dikumpulkan selama perancangan basis data logikal.

Sedangkan bagian kedua dari proses ini menggunakan informasi

tersebut untuk menghasilkan desain relasi dasar. (Thomas Connolly

dan Carolyn Begg, 2005:497–498)

a. Langkah 3.1 : Merancang relasi dasar

Menentukan bagaimana mempresentasikan relasi dasar dalam

model data logikal ke dalam DBMS.

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

45

(Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:498–499)

b. Langkah 3.2: Merancang representasi dari derived data

Menentukan bagaimana mempresentasikan beberapa derived data

yang terdapat dalam model data logikal ke dalam DBMS.

(Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:499–501)

c. Langkah 3.3 : Merancang kendala umum

Perubahan terhadap data dapat dibatasi oleh general constraint

yang mengatur transaksi dalam “dunia nyata”. Perancangan

batasan ini tergantung pada pemilihan DBMS yang akan

digunakan. Beberapa DBMS menyediakan fasilitas ini, namun

ada juga yang tidak menyediakannya, sehingga untuk menentukan

batasan harus dilakukan pada program aplikasi. (Thomas

Connolly dan Carolyn Begg, 2005:501)

4. Langkah 4 : Merancang organisasi file dan indeks

Langkah ini bertujuan untuk menentukan organisasi file yang optimal

untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk

mencapai hasil yang baik, yaitu dengan cara dimana relasi dan basis

data akan dipegang di tempat penyimpanan akhir sekunder. (Thomas

Connolly dan Carolyn Begg, 2005:501–502)

a. Langkah 4.1 : Menganalisa transaksi

Analisa transaksi berfungsi untuk memahami fungsi dari transaksi

yang akan dijalankan pada basis data dan untuk menganalisa

transaksi yang penting. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg,

2005:502–506)

b. Langkah 4.2 : Memilih organisasi file

Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk

setiap relasi dasar. Ada lima tipe organisasi file, yaitu heap, hash,

indexed sequential office access method (ISAM), b-tree, dan

clusters. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:506–508)

c. Langkah 4.3 : Memilih indeks

Menentukan apakah dengan menambahkan indeks akan

meningkatkan kinerja dari sistem.

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

46

(Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:508–514)

d. Langkah 4.4 : Memperkirakan kebutuhan ruang disk

Memperkirakan jumlah dari disk space yang dibutuhkan untuk

mendukung implementasi basis data pada secondary storage.

(Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:514–515)

5. Langkah 5 : Mendesain user view

Mendesain user view yang telah diidentifikasi selama pengumpulan

kebutuhan. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:515–516)

6. Langkah 6 : Mendesain mekanisme keamanan

Membatasi pengaksesan basis data oleh user yang tidak berhak dan

menspesifikasikan basis data yang dapat diakses oleh user. (Thomas

Connolly dan Carolyn Begg, 2005:516)

7. Langkah7 : Mempertimbangkan petunjuk controlled redundancy

Melakukan normalisasi agar dapat meningkatkan kinerja dari sistem

dan menghilangkan redudansi. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg,

2005:519)

8. Langkah 8 : Memonitor dan memperbaiki sistem operasional

Memonitor sistem operasional dan meningkatkan kinerja dari sistem

dengan memperbaiki desain yang tidak sesuai atau perubahan

kebutuhan. (Thomas Connolly dan Carolyn Begg, 2005:532)

2.2 Teori yang Terkait Tema Penelitian

Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan hal-hal khusus tentang topik

skripsi dan alat bantu analisis dan perancangan basis data akan diruaikan secara

ringkas, antara lain : pembayaran, honorarium, pertimbangan pembayaran

honorarium pada PT PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta, keputusan pembayaran

honorarium pada PT PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta, istilah-istilah ketentuan

umum pada PT PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta dan alat bantu(tools) yang

digunakan seperti LAN (Local Area Network), intranet, protokol, web server,

menjelajah web(web browser), web basis data(database), PHP, MySQL, diagram

aliran data(data flow diagram), dan STD(state transition diagram), JavaScript, CSS

(Cascading Style Sheets), HTML(hypertext markup language), prepared statements.

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

47

2.2.1 Pengertian Honorarium

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009:330), Honorarium adalah gaji

atau imbal jasa berupa uang untuk pegawai bukan pegawai negeri (yang bekerja

di suatu instansi atau kedinasan).

KPPN JAKARTA I. 20 September (2008). Daftar Kata dan Istilah (Online),

diakses 1 Desember 2013 dari http://www.kppn-jktsatu.web.id/index.php?pilih

=kamus&aksi=baca&kata=honorarium. honorarium diartikan sebagai

pembayaran atas jasa yang diberikan pada suatu kegiatan tertentu.

2.2.2 Ketentuan Pembayaran Honorarium pada PT PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta

a. bahwa ketentuan pemberian honorarium sebagai penghargaan / kompensasi

atas kegiatan mengajar dan atau setara yang diselenggarakan oleh PT PLN

(Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan, sudah tidak sesuai dengan

perkembangan lingkungan perusahaan yang wajar, layak, dan memadai,

b. bahwa pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu

dilakukan penyesuaian agar dapat digunakan untuk mengembangkan

kemampuan kompetensi keinstrukturan dan atau peningkatan kompetensi

individu instruktur / penceramah / setara,

c. bahwa dengan mempertimbangkan hal-hal sebagaimana dimaksud pada huruf

a dan b, perlu menetapkan keputusan Kepala PT PLN (Persero) Pusat

Pendidikan dan Pelatihan tentang honorarium bagi tenaga pengajar dan

penyusun materi diklat di lingkungan PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan

dan Pelatihan.

2.2.3 Keputusan Pembayaran Honorarium Pada PT PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta

1. Anggaran dasar PT PLN (Persero),

2. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 319.K/DIR/2008 tentang

Organisasi PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan,

3. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 017.K/DIR/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero),

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

48

4. Keputusan General Manajer PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan

Pelatihan Nomor: 159 K/PUSDIKLAT/2008 tentang Bagan Susunan

Jabatan (BSJ) pada Organisasi Kantor Induk PT PLN (Persero) Pusat

Pendidikan dan Pelatihan.

2.2.4 Istilah-istilah ketentuan umum pada PT PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta

1. Perseroan adalah PT PLN (Persero) yang didirikan dengan Akte Notaris

Sutjipto, SH No.169 Tahun 1994,

2. Direksi adalah Direksi Perseroan,

3. Pusdiklat adalah PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan,

4. UDIKLAT adalah PT PLN (Persero) Unit Pendidikan dan Pelatihan,

5. Kepala adalah Kepala PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan,

6. Diklat Reguler adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang terjadwal

secara rutin dan materi buku yang telah ditetapkan melalui keputusan

Kepala PT PLN (Persero) Pusdiklat,

7. Pegawai adalah Pegawai Perseroan dan atau Pegawai Anak Perusahaan

Perseroan,

8. workshop/sejenis adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan atau bentuk lain

proses belajar mengajar, yang tidak terjadwal rutin atau bersifat insidentil

dan materinya belum/tidak dibakukan d engan keputusan Kepala PLN

Pusdiklat,

9. Instruktur adalah orang yang melaksanakan tugas mengajar pada kegiatan

pendidikan dan pelatihan reguler, baik dengan status Pegawai atau tidak

berstatus Pegawai termasuk Asisten Instruktur,

10. Asisten Instruktur adalah orang yang melakukan proses magang mengajar

untuk menjadi Instruktur dengan pengawasan Instruktur atau orang yang

membantu Instruktur dalam sistem mengajar metoda praktek/sejenis secara

aktif terlibat dalam proses belajar praktek/sejenis,

11. Instruktur Tetap adalah pemangku jabatan fungsional pada Pusdiklat /

UDIKLAT dengan sebutan jabatan Instruktur

12. Instruktur Tidak Tetap adalah orang yang bertugas dalam proses belajar

mengajar dan tidak berstatus sebagai Instruktur Tetap,

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

49

13. Penceramah adalah seseorang yang ditugaskan memberikan ceramah atau

sebagai narasumber pada kegiatan workshop/sejenis,

14. Mentor adalah aktifitas yang dilakukan oleh Pegawai selaku mentor kepada

Pegawai siswa diklat selama melaksanakan on the job training(OJT) berupa

pengenalan lingkungan kerja, arahan, berbagi pengalaman, memfasilitasi

dan panutan untuk melaksanakan tugas/pekerjaan secara efektif dan efisien,

15. Sertifikat Instruktur adalah sertifikat Instruktur yang diberikan oleh

Pusdiklat setelah diterbitkan keputusan ini,

16. SPPD adalah surat perintah perjalanan dinas.

2.2.5 Pengertian LAN (Local Area Network)

Menurut William dan Sawyer (2007:321), LAN (Local Area Network) atau

jaringan lokal adalah menghubungkan komputer dan piranti dalam cakupan

geografis yang terbatas, misalnya pada satu kantor, satu gedung, atau kumpulan

gedung yang berdekatan.

Menurut Jonathan Lukas (2006:12–130, LAN atau Jaringan area lokal adalah

jaringan yang menyediakan hubungan komunikasi dalam berbagai peralatan,

sehingga peralatan yang ada dalam jaringan mampu memberi dan menerima

informasi dari peralatan lainnya yang ada dalam jaringan tersebut. Konsep

komunikasi pada LAN umumnya mengunakan cara broadcast bukan cara

switch. Dengan teknik brodcast, tidak diperlukan switching node dalam jaringan.

Disemua station akan terdapat transceiver yang melakukan komunikasi ke

media, dimana media dipakai bersama-sama.

2.2.6 Pengertian Jaringan Klien-Server (Client-Server)

Menurut William dan Sawyer (2007:322), Jaringan Klien-Server (Client-Server)

terdiri dari klien (client) yaitu mikrokomputer yang meminta data dan server

yaitu komputer yang menyampaikan data. Pada sebuah LAN client-server,

pengguna mikrokomputer perorangan atau klien berbagi jasa dari komputer

sentral yang disebut server. Dalam hal ini server merupakan jenis server file

sehingga para pengguna bias berbagi file atau program.

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

50

Gambar 2.3 LAN Klien-Server

2.2.7 Pengertian Intranet

Menurut William dan Sawyer (2007:323), Intranet adalah jaringan pribadi

internal dalam sebuah organisasi yang menggunakan infrastruktur serta standar

internet dan web.

Menurut Indrajani (2011:274), Intranet merupakan suatu situs web atau grup

situs yang dimiliki oleh suatu organisasi, sehingga hanya dapat diakses oleh

anggota-anggota organisasi tersebut. Berada di belakang firewall dan hanya

dapat diakses oleh orang yang merupakan anggota dari organisasi yang sama.

2.2.8 Pengertian Protokol

Menurut William dan Sawyer (2007:324), Protokol adalah sekumpulan konvensi

yang mengatur pertukaran data antar komponen perangkat keras dan atau

perangkat lunak dalam jaringan komunikasi. Setiap peranti yang terhubung ke

jaringan memiliki alamat IP (internet protocol) sehingga komputer lain di

jaringan dapat mengirim data ke alamat tersebut dengan tepat. Peranti pengirim

dan penerima harus mengikuti protokol yang sama.

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

51

Menurut James F. Kurose dan Keith W. Ross (2003,p8), protokol

mendefinisikan format dan urutan pesan yang dipertukarkan antara dua atau

lebih entitas dalam berkomunikasi, serta mengambil tindakan pada transmisi dan

atau melakukan penerimaan pesan atau kegiatan lainnya.

Menurut Jonathan Lukas (2006:14), Protokol didefinisikan sebagai kumpulan

aturan yang telah diorganisasikan dengan baik agar dua entitas dapat melakukan

pertukaran data dengan kehandalan yang tinggi.

2.2.9 Pengertian Web Server

Menurut James F. Kurose dan Keith W. Ross (2003 ,p90), Web Server adalah

objek web yang masing-masing memiliki alamat dari URL. server web juga

menerapkan sisi server HTTP. Beberapa server web yang populer yaitu Apache

dan Microsoft Internet Information Server. HTTP mendefinisikan bagaimana

web klien (misalnya browser) melakukan request halaman web dari web server

dan bagaimana cara mentransferkan halaman web tersebut ke klien.

2.2.10 Pengertian Menjelajah Web (Web Browser)

Menurut Williams dan Sawyer (2007:64), Menjelajah web (web browser) adalah

perangkat lunak yang memungkinkan anda mencari dan mengakses beragam

komponen web.

Menurut James F. Kurose dan Keith W. Ross (2003:89), browser adalah agen

pengguna untuk web. Web browser dapat menampilkan halaman web yang

diminta dan menyediakan berbagai fitur navigasi dan konfigurasi. web browser

yang juga menerapkan pada sisi klien HTTP.

2.2.11 Pengertian Web Basis Data (Web Database)

Menurut Tirtha Indara Lesmana, Michael Onesimus Sumlang, Haryanto (2013).

Analisa dan Perancangan Sistem Basis Data Pemesanan Makanan dan Minuman

serta Ketersediaan Meja Pada Restoran Raja Kepiting. School of Computer

Science, Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. “Web

Database System are systems in which both web and database technologies are

used”. Dapat artikan bahwa web database system adalah sistem dimana

Page 46: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

52

dipadukannya teknologi web dan basis data (database). Oleh karena itu web

basis data menyediakan akses yang lebih luas ke dalam sistem basis data. Cara

ini digunakan untuk mendistribusikan sistem dan banyak servis melalui sistem

yang terintegrasi.

2.2.12 Pengertian PHP

Menurut Deni Sutaji (2012:2), PHP (PHP Hpertext Preprocessor) adalah kode

atau skrip yang akan dieksekusi pada server-side. Skrip PHP akan membuat

suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu halaman

web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side

berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan

ke browser.

Menurut Luke W. dan Laura T. (2008:2), PHP adalah sebuah bahasa skrip dari

sisi server (server-side scripting) yang di rancang khusus untuk web. Pada

halaman HTML, anda bisa menggunakan kode PHP yang akan di eksekusi

setiap kali mengunjungi web. Kode PHP ditafsirkan di web server dan

menghasilkan HTML atau output lain yang pengunjung web akan lihat.

Keunggulan PHP adalah :

Performa(performance)

Skalabilitas(scalability)

Antar muka untuk banyak sistem basis data yang berbeda

Terpasang library untuk banyak tugas web umum

Murah

Mudah dipelajari dan digunakan

Mendukung penuh terhadap object-oriented

Portabilitas(portability)

Fleksibilitas pendekatan perkembangan

Ketersediaan source code

Ketersediaan support dan dokumentasi

Page 47: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

53

2.2.13 Pengertian MySQL

Menurut Deni Sutaji (2012:40), MySQL adalah DBMS yang di distribusikan

secara gratis dibawah lisensi dari General Public License (GPL), dimana setiap

orang bebas untukmenggunakannya tetapi tidak bolehuntuk dijadikan program

induk turunan bersifat close source (komersial). MySQL sebenarnya merupakan

turunan dari salah satu konsep utama dalam basis data sejak lama, SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoprasian basis

data terutama untuk proses seleksi, pemasukan, pengubahan, dan penghapusan

data yang dimungkinkan dapat dikerjakan dengan mudah dan otomatis.

Menurut Luke W. dan Laura T. (2008:3) MySQL (diucapkan My-Ess-Que-Ell)

adalah relational database management system (RDBMS) yang sangat cepat dan

kuat. MySQL server mengontrol akses ke data anda untuk memastikan banyak

user bisa bekerja secara bersamaan, memberikan akses yang cepat, dan

memastikan hanya user yang berwenang dapat mengakses.Oleh karena itu,

MySQL adalah banyak pengguna (multi-user) dan multi-thread server sehingga

dapat digunakan pada server yang memiliki multi-CPU. MySQL menggunakan

SQL (Stuctured Query Language) yang merupakan standar bahasa query basis

data. Keunggulan MySQL adalah :

Performa tinggi

Murah

Terstruktur dan mudah dipelajari

Portabilitas

Ketersediaan source code

Ketersediaan support

2.2.14 Pengertian Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

Menurut Indrajani (2011:11), Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram) adalah

sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai, dan

kerja atau proses dilakukan dalam sistem tersebut.

Page 48: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

54

2.2.14.1 Komponen Utama Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

Menurut Indrajani (2011:11), Dalam DFD terdapat 4 komponen utama,

yaitu :

1. agen ekternal (external agent)

Agen eksternal mendefinisikan orang atau sebuah unit organisasi,

sistem lain, atau organisasi yang berada diluar sistem proyek tapi

dapat mempengaruhi kerja sistem,

2. proses (process)

proses adalah penyelenggaraan kerja atau jawaban, datangnya aliran

data atau kondisinya,

3. simpanan Data (data store)

data store adalah penyimpanan data

4. arus data (data flow)

arus data mempresentasikan sebuah input data ke dalam sebuah proses

atau output dari data atau informasi pada sebuah proses.

Tabel 2.2 Beberapa komponen DFD

Simbol DeMarco dan

YourdanKeterangan

Simbol Gane dan

Sarson

Kesatuan luar

(source)

Proses

(process)

Aliran data

(data flow)

Page 49: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

55

Simpanan data

(data store)

2.2.14.2 Jenis-jenis Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

Jenis-jenis DFD adalah sebagai berikut :

1. level 0 (diagram konteks) merupakan sebuah proses yang berada

diposisi pusat,

2. level 1 (diagram nol) merupakan sebuah proses yang terdapat di level

0 yang dipecahkan menjadi beberapa proses lainnya. Sebaiknya

maksimum 7 proses untuk sebuah diagram konteks,

3. level 2 (diagram rinci)

a. level ini merupakan diagram yang merincikan diagram level 1,

b. tanda * digunakan hanya jika proses tersebut tidak dapat dirincikan

lagi. 2.0* artinya proses level rendah yang tidak dapat dirincikan

lagi,

c. penomoran yang dilakukan berdasarkan urutan proses.

Page 50: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

56

Gambar 2.4 Contoh diagram konteks

Dari gambar tersebut terlihat, terdapat 1 proses, 3 entitas, dan 9 aliran data.

Entitas pemasok memiliki 1 aliran masuk dan 2 aliran keluar. Entitas

pelanggan memiliki 2 aliran masuk dan 2 aliran keluar. Entitas manajer

memiliki 4 aliran keluar.

Aliran masuk adalah entitas kedalam sistem, sedangkan aliran keluar

sebaliknya yaitu aliran data dari sistem entitas.

2.2.14.3 Perbandingan Sistem Diagram Alir dengan DFD

Berikut ini merupakan perbandingan Sistem Diagram Alir dengan DFD :

Page 51: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

57

Tabel 2.3 Tabel Perbandingan Sistem Aliran Data dengan DFD

Sistem Diagram Alir DFD

Menunjukkan bagaimana data di proses

dan menjelaskan aspek fisikal yang telah

pasti.

Menekankan pada kata yang spesifik dan

apa yang akan dilakukan pada data

tersebut. Juga menjelaskan isi aliran data,

proses, penyimpanan data, dan sumber

serta tujuan dari data tersebut.

Biasanya digunakan untuk

mendokumentasikan elemen fisikal dari

sistem informasi akuntansi, baik yang

sistem telah ada maupun sistem baru

didesain.

Lebih cocok digunakan untuk analisis

proses sebuah sistem.

Memerlukan notasi yang bervariasi. Hanya memerlukan 4 notasi.

2.2.15 Pengertian Diagram Keadaan Transisi (State Transition Diagram)

Menurut Indrajani (2011:17), diagram keadaan transisi (state transition

diagram) adalah suatu kondisi yang menunjukkan keadaan tertentu, dimana

suatu sistem dapat ada dan transisi menghasilkan keadaan tertentu yang baru.

Biasanya digunakan dalam sistem yang waktu nyata(real time).

2.2.15.1 Hal-hal yang terdapat dalam STD

Hal-hal yang terdapat dalam STD, antara lain :

1. keadaan system (system state) adalah setiap empat persegi panjang

menggambarkan satu keadaan sistem dari sistem secara keseluruhan,

2. keadaan berubah (change of state)

3. kondisi dan aksi (conditions and actions)

Page 52: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

58

Gambar 2.5 Contoh DFD

Gambar 2.6 Keadaan Berubah (Change of State)

Gambar 2.7 Kondisi dan Aksi (Conditions and Actions)

Keadaan 1

Keadaan 2

Keadaan 3

Siaga

Menunggu panggilan

Rekaman pesan

Menjawab panggilan

Memutar ulang

Memainkan pesan

Keadaan 1

Keadaan 2

Kondisi

Aksi

Page 53: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

59

2.2.16 Pengertian JavaScript

Menurut Williams dan Lawyer (2007:543), JavaScript adalah bahasa scripting

berorientasi objek yang populer didukung dalam web browser.

Menurut Robin Nixon (2009:7), JavaScript diciptakan untuk memungkinkan

akses scripting untuk semua elemen dari sebuah dokumen HTML.

2.2.17 Pengertian CSS (Cascading Style Sheets)

Menurut Luke W. dan Laura T. (2008:858), CSS (Cascading Style Sheets)

digunakan untuk memperindah tampilan pada halaman aktif statis, dinamis, dan

AJAX. Menggunakan CSS memungkinkan pengembang web (developer) untuk

mengubah definisi tag, class, atau ID dalam satu dokumen (style sheet) dan

seketika akan berubah efek di semua halaman yang terhubung dalam style sheet.

Menurut Roki Aditama (2013:37), CSS (Cascading Style Sheets) merupakan

salah satu bahasa pemrograman web yang bertujuan untuk membuat web kita

menjadi lebih menarik dan terstruktur, dalam CSS kita bisa merubah warna

tabel, besar font, atau tata letak menu yang terkendali dari CSS sehingga semua

jendela web yang berkaitan dengan perubahan tersebut secara otomatis dapat

berubah, dengan CSS kita tidak perlu membuat style pada setiap file PHP,

karena cukup dengan satu file CSS kita telah bisa mengontrol semua style yang

kita inginkan pada setiap file PHP yang akan ditampilkan nanti di browsernya.

2.2.18 Pengertian HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Williams dan Lawyer (2007:67), HTML (hypertext markup language)

adalah sekumpulan perintah khusus disebut tag atau markup yang dipakai untuk

menentukan struktur, bentuk, dan link pada dokumen ke dokumen multimedia

lain di web.

Menurut Indrajani (2011:275), HTML (hypertext markup language) merupakan

bahasa standard yang digunakan untuk mendisain hampir seluruh halaman web,

dimana kita dapat mengontrol tampilan web page dan kontennya,

mempublikasikan dokumen secara online, membuat form online untuk

pendaftaran atau transaksi, dan menambahkan objek-objek sperti image, audio,

Page 54: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

60

video, dan java applet ke dalam dokumen HTML. HTML adalah aplikasi

Standarized Generalized Markup Language (SGML), yaitu sistem untuk

mendifinisikan tipe dokumen terstruktur dan menetapkan bahasa untuk

merepresentasikan tipe dokumen tersebut.

2.2.19 Prepared Statements

The PHP Group. 5 April (2014). Prepared statements and stored procedures

(Online), diakses 27 Januari 2014 dari id1.php.net/pdo.prepared-statements.

Banyak dari basis data terbaru mendukung konsep prepared statements.

Prepared statements dianggap sebagai semacam template terkompilasi untuk

SQL bahwa aplikasi ingin dijalankan dan dapat disesuaikan dengan

menggunakan parameter variabel. prepared statements menawarkan dua

manfaat utama :

1. Query hanya perlu dipersiapkan sekali, tetapi dapat dijalankan beberapa

kali dengan parameter yang sama atau berbeda.

2. Parameter untuk prepared statements tidak perlu dikutip, driver secara

otomatis menangani ini. Jika sebuah aplikasi eksklusif menggunakan

prepared statements, developer dapat yakin bahwa tidak akan terjadi injeksi

SQL.

2.2.20 Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Indrajani (2011:74-75), Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin

ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem

komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia. Serta studi fenomena-

fenomena besaryang berhubungan dengannya. Terdapat delapan aturan emas

dalam merancang user interface. Delapan aturan tersebut dapat digunakan dalam

sebuah sistem yang interaktif dan membutuhkan sebuah validasi dan pengaturan

untuk sebuah tampilan domain yang spesifik.

Page 55: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

61

Tabel 2.4 Delapan Aturan Emas IMK

Tahapan Penjelasan

1. Berusaha untuk konsistensi Konsistensi dilakukan pada urutan

tindakan, perintah, dan istilah yang

digunakan pada prompt, menu, serta

layar bantuan. Contohnya adalah

konsistensi formulir dalam hal alur form,

warna, menu, tampilan, tulisan, dan

masih banyak lagi.

2. Memenuhi kegunaan bersama Memungkinkan pengguna untuk

menggunakan shortcut, ada kebutuhan

dari pengguna yang telah ahli untuk

meningkatkan kecepatan interaksi,

sehingga diperlukan singkatan, tombol

fungsi, perintah tersembunyi, dan

fasilitas makro.

3. Memberikan umpan balik yang

informatif

Untuk setiap tindakan operator,

sebaiknya disertakan suatu sistem umpan

balik untuk tindakan yang sering

dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat

diberikan umpan balik yang sederhana.

Tetapi ketika tindakan merupakan hal

yang penting, maka umpan balik

sebaiknya lebih substansial. Misalnya

muncul suatu suara ketika salah menekan

tombol pada waktu input data atau

muncul pesan kesalahannya.

Page 56: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

62

4. Desain dialog untuk menghasilkan

penutupan

Urutan tindakan sebaiknya diorganisir

dalam suatu kelompok dengan bagian

awal, tengah, dan akhir. Umpan balik

yang informatif akan memberikan

indikasi bahwa cara yang dilakukan telah

benar dan dapat mempersiapkan

kelompok tindakan berikutnya.

5. Mencagah kesalahan Sedapat mungkin sistem dirancang

sehingga pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan fatal. Jika

kesalahan terjadi, sistem dapat

mendeteksi kesalahan dengan cepat dan

memberikan mekanisme yang sederhana

dan mudah dipahami untuk penanganan

kesalahan.

6. Memperkenankan pembalikan aksi

yang mudah

Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran

pengguna karena pengguna mengetahui

kesalahan yang dilakukan dapat

dibatalkan, sehingga pengguna tidak

takut untuk mengeksplorasi pilihan-

pilihan lain yang belum digunakan.

7. Dukungan internal dari tempat kendali Pengguna ingin menjadi pengontrol

sistem dan sistem akan merespon

tindakan yang dilakukan pengguna,

daripada pengguna merasa bahwa sistem

mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem

dirancang sedemikian rupa sehingga

pengguna menjadi inisiator daripada

responden.

Page 57: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

63

8. Mengurangi beban memori jangka

pendek

Keterbatasan ingatan manusia

membutuhkan tampilan yang sederhana

atau banyak tampilan halaman yang

sebaiknya disatukan, serta memberikan

cukup waktu pelatihan untuk kode,

mnemonic, dan urutan tindakan.

Namun menurut Shneiderman & Plaisant (2005:74), prinsip-prinsip ini berasal

dari pengalaman dan disempurnakan selama dua dekade, perlu validasi dan

tuning untuk domain desain khusus. Tidak ada daftar seperti ini yang bisa

diselesaikan, tetapi telah diterima dengan baik sebagai pandauan yang berguna

untuk siswa dan desainer, dalam IMK, terdapat 8 aturan emas (Eight Golden

Rules) yang digunakan dalam perancangan antarmuka pemakai, yaitu :

1. Berusaha untuk konsistensi

Mengikuti aturan ini bisa sulit karena banyak bentuk yang harus konsistensi.

Konsistensi dari urutan tindakan harus diperlukan dalam situasi yang sama,

istilah-istilah yang sama harus digunakan di menu, layar bantuan,

konsistensi warna, tampilan, pengkapitalisasian, dan font.

2. Memenuhi kegunaan bersama

Mengetahui kebutuhan yang beragam dari pengguna dan rancangan untuk

yang kelihatan, memfasilitasi perubahan terhadap isi. Perbedaan pemula dan

pakar, tentang usia, dan keragunan teknologi setiap memperkaya spektrum

persyaratan yang memandu dalam perancangan menambahkan fitur untuk

pemula, seperti penjelasan, dan fitur-fitur untuk yang sudah ahli.

3. Memberikan umpan balik informatif

Untuk setiap tindakan pengguna, harus ada umpan balik dari sistem. Untuk

tindakan yang sering dan tindakan yang kecil, tanggepannya harus lebih

banyak.

Page 58: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

64

4. Desain dialog untuk menghasilkan penutupan

Urutan-urutan dari tindakan harus terorganisasi kedalam kelompok-

kelompok dengan awal, pertengahan, dan akhir. Umpan balik yang

informatif pada penyelesaian terhadap sebuah kelompok tindakan

memberikan operator kepuasan dari penyelesaiannya, rasa lega, dan isyarat

untuk bersiap buat kelompok tindakan selanjutnya.

5. Mencegah kesalahan

Sebanyak mungkin merancang sebuah sistem yang pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan yang serius. Jika pengguna melakukan kesalahan

antarmuka harus mendeteksi kesalahannya dan menawarkan instruksi yang

simple dan spesifik untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah

Diharapkan adanya fitur untuk kembali (back) ke aktivitas sebelumnya. Hal

ini bertujuan agar user dapat kembali ke aktivitas sebelumnya jika ternyata

user melakukan suatu kesalahan sehinga user dapat memperbaikinya.

7. Dukungan internal dari tempat kendali

Pengurus yang sudah berpengalaman mempunyai keinginan yang kuat

merasakan bahwa mereka bertanggung jawab atas antarmuka dan merespon

tidakan mereka.

8. Mengurangi beban memori jangka pendek

Keterbatasan memproses informasi pada manusia dalam memori jangka

pendek membutuhkan tampilan yang seadanya, menampilkan beberapa

halaman dikonsolidasi, gerakan windows sering dikurangi, wktu pelatihan

yang menandai akan dibagikan untuk kode, yang membantu ingatan, dan

urutan dari tindakan.

2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya

Pada sub bab hasil penelitian atau produk sebelumnya akan dibahas secara ringkas

mengenai berbagai karya tulis atau jurnal yang berkaitan dengan judul diatas.

Page 59: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

65

2.3.1 Aplikasi Penggajian Pegawai Tetap Berbasis Web

APLIKASI PENGGAJIAN PEGAWAI TETAP BERBASIS WEB

(Studi Kasus pada Politeknik Telkom Bandung)

Vicky Andi Arista

Politeknik Telkom

[email protected]

Abstrak

Sistem penggajian merupakan salah satu sistem yang mempunyai peranan cukup penting dalam suatu perusahaan termasuk pada Politeknik Telkom. Sistem penggajian menjadi tanggung jawab staf bagian Sumber Daya Manusia pada Politeknik Telkom dimana fungsi utamanya adalah memberikan kompensasi untuk pegawai berupa gaji sebagai ganti atas kontribusi mereka terhadap instansi. Staf SDM harus menghitung gaji pegawai dengan menggunakan Microsoft Office Excel yang dibedakan berdasarkan data status kepegawaian dan jabatan, dimana hal tersebut sedikit banyak masih mengalami berbagai macam kendala dalam pengolahan data. Hal ini menjadikan sistem penggajian perlu didukung dengan sistem informasi yang baik. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibutuhkan aplikasi yang bisa mengelola proses penggajian agar bisa membantu staf SDM dalam proses pengelolaannya. Sistem yang dibuat adalah aplikasi penggajian pegawai tetap berbasis web yang dibangun dengan menggunakan Framework Symfony dan basis data MySQL. Proses penggajian ini terbagi atas 2 proses yaitu proses pengelolaan sistem penggajian dan proses penghitungan pajak penghasilan berdasarkan data gaji pegawai.

Kata Kunci: aplikasi, penggajian, Framework Symfony, MySQL

Pendahuluan

Proses penggajian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh bidang SDM

(Sumber Daya Penggajian didalam suatu perusahaan merupakan salah satu event

yang mempunyai peranan sangat penting. Dalam perkembangan Manusia) pada

Politeknik Telkom Bandung. Pada proses penggajian seperti pengolahan data gaji

Page 60: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

66

masih diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Teknologi informasi zaman

sekarang, telah banyak Proses pengolahan penggajian dengan perusahaan yang

melakukan pengolahan data secara terkomputerisasi dalam berbagai hal termasuk

dalam mengolah sistem penggajiannya. Sistem penggajian dalam suatu perusahaan

bertugas mencatat dan memproses data yang digunakan untuk membayar gaji

pegawai atas kontribusi yang mereka berikan terhadap perusahaan.

Politeknik Telkom Bandung berdiri tanggal 27 September 2007 yang diresmikan

oleh Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bapak Rinaldi Firmansyah.

Politeknik Telkom Bandung merupakan suatu institusi pendidikan yang berada

dibawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom. menggunakan Microsoft Excel

tersebut sedikit banyak masih mengalami berbagai macam kendala dalam

pengolahan data. Kendala pada proses penggajian adalah ketika proses pencarian

data-data fisik atau apabila terjadi perubahan pada data gaji itu sendiri yang akan

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengolahan datanya.

Proyek akhir ini berkonsentrasi terhadap pembangunan aplikasi penggajian berbasis

web yang berguna untuk membantu bagian SDM pada Politeknik Telkom Bandung

dalam mengolah data- data gaji pegawainya. Berdasarkan latar belakang diatas,

maka penulis tertarik mengambil judul : ”Aplikasi Penggajian Pegawai Tetap

Berbasis Web Pada Politeknik Telkom Bandung”. Aplikasi penggajian pegawai tetap

ini dapat membantu bagian SDM dalam proses perhitungan negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 1 angka 1 UU KUP)”.

penggajian pada Politeknik Telkom Bandung Djoko (2010) mengungkapkan

bahwa sehingga dapat menghasilkan suatu menghasilkan suatu laporan penggajian

yang berupa slip gaji, jurnal dan buku besar serta laporan pajak yang berupa SSP dan

SPT. Namun aplikasi ini hanya menangani proses penggajian pada pegawai tetap dan

tenaga profesional dan tidak menangani perhitungan gaji dosen LB dan pegawai

tidak tetap dan tidak menangani proses absensi pegawai. Acuan perhitungan pada

proses penggajian ini hanya dilihat dari gaji dasar, data tunjangan dan data potongan

Page 61: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

67

sedangkan untuk pembuatan laporan gaji berupa daftar gaji dan slip gaji serta

laporan pajak yang berupa SSP dan SPT. Metode yang digunakan untuk

mengerjakan proyek akhir adalah SDLC (Software Development Life Cycle) dengan

menggunakan model Waterfall yang terdiri dari :

akuntansi pajak adalah akuntansi yang ada hubungan dengan pajak yang dalam arti,

”...akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan perpajakan dan mengacu pada

peraturan perundang-undang perpajakan beserta aturan pelaksanaannya” (p. 1).

Ayat jurnal yang dibuat adalah : Pada saat pemotongan pajak atas pembayaran gaji

setiap bulan:

a) Requirements analysis and definition.

b) System and software design

c) Implementation and unit testing

d) Integration and system testing

e) Operation and Maintenance

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari pembuatan aplikasi untuk proyek akhir ini maka didapat

beberapa kesimpulan, yaitu dengan adanya aplikasi penggajian pegawai tetap

berbasis web ini maka pengolahan data akan lebih terstruktur dan dapat diakomodir

dengan baik. Selain itu, aplikasi juga mampu membuat laporan pajak penghasilan

pasal 21 kedalam bentuk SSP dan SPT. Aplikasi ini juga sudah dapat diintegrasikan

ke dalam sistem informasi yang ada pada Politeknik Telkom sehingga sedikit

banyak dapat membantu meningkatkan kinerja staf SDM dalam pengelolaan

penggajian.

Saran

Disarankan dapat menghasilkan suatu laporan pajak yang dapat di export ke dalam

bentuk eSPT.

Page 62: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

68

2.3.2 Sistem Penggajian Berbasis Web di Dircomnet Yogyakarta

SISTEM PENGGAJIAN BERBASIS WEBDI DIRCOMNET YOGYAKARTA

Taufiq Ismail dan Fuad Thohari

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Tekniknologi Industri

Universitas Ahmad Dahlan

Jl. Prof. Soepomo, S.H., Janturan Yogyakarta

Email1): [email protected]

ABSTRAK

Dircomnet Yogyakarta adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa persewaan akses internet, perawatan komputer, dan pemasangan jaringan internet, memiliki banyak pegawai yang digaji setiap bulannya. Pimpinan sering menangani order pekerjaan secara langsung di luar kantor. Masalah timbul ketika pimpinan membutuhkan laporan penggajian dan memberikan kebijakan penggajian pegawai ketika di luar kantor. Karyawan ingin mengetahui berapa jumlah gaji beserta rinciannya. Berdasar persoalan tersebut, perlu dibangun suatu sistem penggajian real time yang dapat menampilkan laporan penggajian dan memberikan kebijakan penggajian yang dapat diakses dari manapun, serta rinci gaji karyawan yang akan diterima. Penelitian meliputi pengumpulan data dengan studi pustaka, wawancara dan observasi. Kemudian melakukan analisis data, perancangan sistem meliputi DAD dan ERD, perancangan menu, input dan output, serta perancangan WAP. Program dibangun dengan sistem operasi Windows XP, Internet Explorer, MySql front, Dreamweaver MX, Openwave Simulator, Apache, menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan terakhir menguji program dengan metode black box test dan alpha test. Hasil penelitian ini diperoleh sistem penggajian berbasis web yang dapat memberikan laporan penggajian kepada pimpinan dimanapun berada, pegawai dapat mengetahui rinci gaji diteriman, dan mengoreksi kesalahan pembayaran gaji. Berdasarkan hasil pengujian program, disimpulkan bahwa program dapat berjalan dengan baik dan sudah memenuhi kebutuhan pemakai serta layak diimplementasikan.

Kata kunci : Internet, penggajian,WAP, web.

Page 63: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

69

Hasil dan Pembahasan

Gambaran sistem pertama dalam bentuk Diagram Arus Data. Ada 4 entitas, yaitu

Keuangan, Manajer, Pegawai dan P. Parkir. Enam proses yang ada dalam sistem

yaitu Kelola Data Induk, Kelola Data Kerja, Kelola Data Lembur, Kelola Nominal

Pembayaran, Kelola Penggajian dan Pembuatan Laporan. Gambar berikut

menunjukkan Diagram Arus Data pada level 1.

Gambar 2.8 Diagram Arus Data pada level 1 DIRCOMNET

Page 64: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

70

Gambar 2.9 Entity Relatianship Diagram DIRCOMNET

Gambar berikut ini adalah struktur dari menu program. Pertama user masuk dengan

login dan password, kemudian muncul menu Data Pegawai, Data Kerja Pegawai,

Data lembur Pegawai, Data kerja P. Parkir, Data Penggajian. Untuk mengakhiri

program, user harus logout.

Gambar 2.10 Perancangan menu program DIRCOMNET

Page 65: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

71

Gambar 2.11 Struktur menu web DIRCOMNET

Simpulan

Hasil penelitian ini adalah diperoleh sistem penggajian berbasis web yang dapat

memberikan laporan penggajian bagi pimpinan dimanapun berada, pegawai dapat

mengetahui jumlah gaji yang akan diterimanya, dan mengoreksi jika terjadi

kesalahan pembayaran gaji. Berdasarkan hasil pengujian program maka dapat

disimpulkan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik dan sudah memenuhi

kebutuhan pemakai serta layak diimplementasikan.

Page 66: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

72

2.3.3 Aplikasi Penggajian dan Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21

APLIKASI PENGGAJIAN dan PENGHITUNGAN PAJAK

PENGHASILAN PASAL 21

(Studi Kasus pada Kantor Administrasi Pelabuhan Sunda Kelapa )

Novita Tri Astuti

Assoc.Prof.DR.H.Gustian Djuanda

Magdalena Karismariyanti,ST.MBA.

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Politeknik Telkom Bandung

2011

ABSTRAK

Kantor Administrasi Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan Unit Pelaksana Teknik (UPT) yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Sistem penggajian yang dilakukan bagian keuangan pada Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa masih menggunakan Microsoft Excel. Dalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak tiap pegawai. Adapun yang menjadi batasan permasalahannya adalah menghitung gaji pegawai berdasarkan PP No.11 Tahun 2011 dan menghitung PPh 21 sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008. Aplikasi pengghitungan gaji dan PPh 21 menggunakan aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan menggunakan database MySQL. Dalam tahap pembangunan aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dilakukan dengan tahapan perencanaan kebutuhan, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian terhadap aplikasi. Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan bagian keuangan Kantor Administrasi Pelabuhan Sunda Kelapa dalam melakukan penghitungan gaji dan PPh 21 tiap pegawai dan membantu dalam melakukan cetak slip gaji dan cetak surat pemberitahuan pajak terutang (SPT).

Kata Kunci : Kantor Administrasi Pelabuhan Sunda Kelapa, Aplikasi, PPh 21, Penggajian.

Page 67: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

73

Pendahuluan

Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan Unit Pelaksana Teknik

(UPT) dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang berada dibawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Kantor

Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pihak yang berwenang untuk

memotong atau memungut pajak terutang pegawainya, mempunyai kewajiban untuk

menghitung dan melaporkan kewajiban perpajakan pegawainya kepada Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.

Sistem penggajian yang dilakukan bagian keuangan pada Kantor Administrator

Pelabuhan Sunda Kelapa masih menggunakan Microsoft Excel untuk membantu

menghitung gaji yang

didapat setiap karyawan setiap bulannya, cara ini kurang optimal melihat terdapat 52

pegawai yang terdapat di kantor tersebut. Pegawai di Kantor Administrator

Pelabuhan Sunda Kelapa memperoleh gaji setiap bulan dengan menerima amplop

yang berisi gaji masing-masing pegawai dan tercantum besarnya gaji yang diterima

tanpa ada detail komponen gaji. Proses penghitungan dan pembuatan laporan Surat

Pemberitahuan Pajak Terutang (SPT) PPh 21 yang dilakukan secara manual dengan

melakukan pengecekan ulang pada slip gaji per bulan masing-masing pegawai, hal

ini dapat memakan waktu yang cukup lama dalam mengitung dan melaporkan Pajak

Penghasilan pasal 21. Untuk membantu bagian keuangan pada kantor Administrator

Pelabuhan Sunda Kelapa, maka dibuat aplikasi berbasis Web dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) untuk melakukan penghitungan

gaji dan PPh 21.

Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Aplikasi

Penggajian dan Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Studi Kasus pada kantor

Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa)”

Page 68: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewDalam hal ini aplikasi penggajian dan penghitungan PPh 21 dibuat untuk menghitung gaji dan pajak

74

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan implementasi aplikasi, kesimpulan yang dapat diambil dari

uraian dan penjelasan diatas adalah :

a. Aplikasi dapat melakukan pencatatan penggajian pada Kantor Administrator

Pelabuhan Sunda Kelapa dengan terdapatnya histori gaji pada aplikasi untuk

melihat data penggajian pegawai yang sudah dilakukan oleh bagian

keuanagan.

b. Aplikasi dapat mengeluarkan slip gaji dengan komponen komponen gaji yang

diterima masing-masing pegawai tiap bulannya.

c. Aplikasi dapat melakukan penghitungan pajak dan mencetak laporan pajak

penghasilan pasal 21 berupa Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPT) PPh

21 tiap pegawai pertahun.

Saran

Aplikasi ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan pada Kantor Administrator

Pelabuhan Sunda Kelapa karena dapat memudahkan bagian keuangan dalam

melakukan penggajian dan penghitungan PPh 21 untuk tiap pegawai. Saran untuk

pengembangan aplikasi ini ke depannya :

a. Untuk penghitungan PPh 21 dapat dikembangakan dengan disesuaikan pada

masa perolehan penghasilan sehingga tidak terikat selama dua belas bulan

saja.

b. Aplikasi penggajian dapat menangani daftar gaji pokok apabila terjadi

perubahan setiap tahunnya sehingga bagian keuangan tidak perlu update

secara manual.