repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor:...

264
PEMAKNAAN MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TERHADAP POLEMIK UCAPAN SELAMAT NATAL DI VIDEO USTADZ ABDUL SOMAD DAN USTADZ ABDUL MUSTAQIM Skripsi Diajukan Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Sovi Hizmi NIM: 1113051000199 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor:...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

PEMAKNAAN MAHASISWA UNIT KEGIATAN

MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TERHADAP POLEMIK UCAPAN SELAMAT

NATAL DI VIDEO USTADZ ABDUL SOMAD

DAN USTADZ ABDUL MUSTAQIM

Skripsi

Diajukan Untuk Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Sovi Hizmi

NIM: 1113051000199

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

ii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

i

ABSTRAK

Nama : Sovi Hizmi

NIM : 1113051000199

Pemaknaan Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Polemik

Ucapan Selamat Natal Di Video Ustadz Abdul Somad Dan

Ustadz Abdul Mustaqim

Perdebatan tentang boleh tidaknya memberi ucapan “Selamat

Natal” bagi ummat muslim setiap kali bulan Desember datang,

atau menjelang Natal 25 Desember, selalu menjadi perbincangan

yang bergema diberbagai ruang diskusi. Tak jarang, di media

sosial, masyarakat saling menjatuhkan dan mengeluarkan ujaran-

ujaran kasar, termasuk mengkafirkan sesama muslim. Disatu sisi,

perbedaan pendapat yang terjadi antar ulama menyebabkan

terbelahnya masyarakat dalam menanggapi tentang hukum

mengucapkan natal. Salah satu ulama yang berbeda pendapat dan

sedang viral di media sosial yaitu Ustadz Abdul Somad dengan

larangannya mengucapkan natal dengan ustadz yang menyanggah

isi ceramah Ustadz Abdul Somad yaitu Ustadz Abdul Mustaqim.

Berdasarkan konteks di atas, untuk mengetahui pemaknaan

Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta maka penulis memaparkan dengan pertanyaan

bagaimana pemaknaan khalayak terhadap tayangan ceramah di

youtube tentang kontroversi ucapan selamat natal?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pemaknaan

khalayak dari Stuart Hall sebagai proses khalayak mengonsumsi

dan memproduksi makna dalam proses penerimaan atas konten

media massa yang dikonsumsinya. Dalam teori pemaknaan

khalayak, Stuart Hall membagi khalayak ke dalam tiga posisi

pembaca, yakni (1) dominan-hegemonik, (2) negosiasi, dan (3)

oposisional.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga kategori khalayak

dalam memaknai kontroversi ucapan Natal di media baru yaitu

dominan, hegemoni, dan oposisi, setiap Informan dalam memaknai

pesan yang diberikan dipengaruhi oleh latar belakang, pergaulan

serta pendidikan yang sudah ditanamkan di dalam keluarga.

Kata kunci: kontroversi, makna, mengonsumsi, memproduksi,

khalayak, pendidikan.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha

Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan

Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik dengan judul Pemaknaan Mahasiswa

Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Polemik

Ucapan Selamat Natal Di Video Ustadz Abdul Somad

Dan Ustadz Abdul Mustaqim. Tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah dalam rangka mendapatkan gelar sarjana

komunikasi sosial (S. Sos). sholawat beserta salam

senantiasa tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga

akhir zaman.

Proses penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas

dari campur tangan dan dukungan berbagai pihak. Oleh

karena itu izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat

dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang dengan

tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Arief

Subhan, M.A., Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak

Suparto, M. Ed., Ph. D., Wakil Dekan II Bidang

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

iii

Administrasi Umum, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, M.A.,

serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama, Bapak Dr. Suhaimi, M. Si.

3. Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Bapak Drs. Masran M. Ag. dan Sekretaris

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu

Fita Fathurokhmah, M. Si.

4. Dosen pembimbing skripsi Ibu Bintan Humaira, M. Si.

Terima kasih telah membimbing serta mengarahkan,

dan selalu bersedia menjadi teman diskusi bagi penulis

hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan, sosok

dosen yang mengispirasi dan tidak pernah lelah dalam

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh Staf Tata Usaha dan Staf Perpustakan Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Kepada seluruh keluarga besar UKM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terutama anggota UKM Bahasa-

FLAT, HIQMA, PSM, LDK dan Pramuka yang telah

bersedia menjadi informan. Penulis ucapkan terima

kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan

sehingga membantu penulis untuk menyelesaikan

skripsi.

8. Kedua orang tua tercinta, Abah Bahri dan Alm. Ibu Siti

Nurjanah yang tidak pernah ragu dalam mendidik,

menasehati dan memberikan kasih dan sayangnya

kepada penulis. Terimakasih atas cinta dan doanya yang

selalu dipanjatkan setiap hari. Tak lupa, kakak-kakak

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

iv

yang ikhlas memberikan bantuan moril maupun materil

Ka Andi Subhan, Ce Ida Wahdah, Aa Kiki, Ce Lala, Ce

Lia, dan Ce Vina serta mendukung penulis untuk

meraih gelar sarjana. Semoga Allah selalu melindungi,

memberikan kesehatan dan panjang Umur.

9. Keluarga besar Bani Halim, terutama Om Nanang dan

Tante Qori atas bantuannya dalam menyelesaikan

skripsi penulis.

10. Keluarga besar UKM Bahasa FLAT yang telah menjadi

rumah kedua bagi penulis.

11. Teman-teman TREIZE yang sudah menjadi teman

organisasi, teman curhat, teman diskusi dan teman

yang akan selalu menjadi teman.

12. Rani Kusuma Dewi yang telah membantu penulis dan

tidak pernah ragu untuk menemani penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Orang yang selalu menjadi

vitamin bagi penulis saat merasa lelah dan putus asa

dalam pembuatan skripsi ini.

13. Teman-teman KPI angkatan 2013, KPI kelas E yang

telah menemani penulis ketika masa-masa perkuliahan.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan pihak-pihak yang telah

membantu, dan penulis berharap semoga skripsi ini bisa

menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Ciputat, 28 Juni 2018

Sovi Hizmi

NIM. 111305100019

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ ii

DAFRTAR ISI ........................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................... 14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 14

D. Metodologi Penelitian ................................................ 15

E. Tinjauan Pustaka ........................................................ 20

F. Sistematika Penulisan ................................................ 21

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Media

1. Media......................................................................23

2. Fungsi Media..........................................................29

3. Jenis-Jenis Media...................................................30

B. Media Baru (New Media)…. ...................................... 31

1. Perbedaan Media Baru dari Media Lama...............33

2. Perubahan Utama yang Berkaitan Dengan

Munculnya Media Baru..........................................34

3. Karakteristik Kunci Untuk Membedakan Media

Lama Dengan Media Baru Dari Perspektif

Pengguna................................................................34

C. Khalayak.....................................................................35

D. Teori Pemaknaan Khalayak........................................38

E. Kontroversi Mengucapkan Selamat Natal..................46

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

vi

BAB III GAMBARAN UMUM YOUTUBE DAN DESKRIPSI

OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah YouTube ....................................................... 50

B. Pendiri dan Manajemen ............................................. 52

C. Prestasi ....................................................................... 55

D. Produk ........................................................................ 57

E. Deskripsi Konten Ceramah Ustadz Abdul Somad .... 58

F. Deskripsi Konten Sanggahan Ustadz Abdul

Mustaqim.....................................................................59

BAB IV ANALISIS DATA

1. Isi Ceramah Ustadz Abdul Somad.............................. 61

2. Isi Ceramah Ustadz Abdul Mustaqim ........................ 62

A. Identitas Informan ....................................................... 64

B. Pengetahuan Tentang YouTube .................................. 66

C. Pemaknaan Terhadap Isi Ceramah Ustadz Abdul

Somad..........................................................................70

D. Pemaknaan Terhadap Sanggahan Ustadz Abdul

Mustaqim Terhadap Ceramah Ustadz Abdul

Somad..........................................................................86

E. Pemahaman Tentang Toleransi..................................107

F. Pemaknaan Terhadap Tokoh yang Menyampaikan

Pesan.........................................................................121

G. Manfaat dan Kerugian Menonton YouTube.............131

BAB V PEMBAHASAN

1. Diskusi Hasil Penelitian........................................... 138

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................. 162

B. Saran ........................................................................ 164

DAFTAR PUSTAKA...............................................................166

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pemahaman Tentang YouTube ................................ 138

Tabel 2 Pemaknaan Terhadap Isi Ceramah Ustadz Abdul

Somad ....................................................................... 141

Tabel 3 Pemaknaan terhadap Sanggahan Ustadz Abdul

Mustaqim Terhadap Isi Ceramahnya Ustadz Abdul

Somad ..................................................................... ..144

Tabel 4 Kategori Pemaknaan Khalayak terhadap Isi

Ceramahnya Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul

Mustaqim...................................................................156

Tabel 5 Pemahaman Tentang Toleransi ................................ 158

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Capture ceramah Ustadz Abdul Somad ............... 58

Gambar 1.2. Capture komentar penonton video ceramahnya

Ustadz Abdul Somad ............................................ 59

Gambar 2.1 Capture Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim ....... 59

Gambar 2.2 Capture komentar video Ustadz Abdul Mustaqim..60

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir, terutama karena pengaruh

banyaknya informasi dan interaksi antar masyarakat melalui

media sosial, begitu banyak hal dengan mudah menjadi

perdebatan panjang dan berulang. Salah satunya, perdebatan

tentang boleh tidaknya memberi ucapan “Selamat Natal” bagi

ummat muslim. Setiap kali bulan Desember datang, atau

menjelang Natal pada 25 Desember, perbincangan serupa

bergema diberbagai ruang diskusi. Tak jarang, di media sosial,

masyarakat saling menjatuhkan dan mengeluarkan kalimat-

kalimat kasar, termasuk mengkafirkan sesama muslim.

Diskusi boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal atau

ucapan selamat merayakan Natal oleh seorang muslim, kemudian

menjadi perbincangan dan kajian yang menarik. Karena pada

dasarnya, para ulama memang berbeda pendapat tentang hal ini.

Ada yang membolehkan dan ada juga ulama-ulama yang

mengharamkan mengucapkan selamat Natal, ada juga yang

bersikap lebih baik tidak dilakukan untuk menghindari

kebingungan. Polemik, umumnya makin menggelora karena

munculnya opinion leader di media massa yang menyampaikan

pendapatnya secara sendiri-sendiri. Tak ada kesepakatan, atau

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

2

bahkan kecenderungan untuk membiarkan perbedaan

pandangan mengalir tanpa perdebatan berulang.

Soal perbedaan pandangan, Majelis Ulama Indonesia (MUI)

pernah menerbitkan fatwa tentang Natal pada tahun 1981.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganjurkan umat Islam tak

mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal. Meski titik tekan

fatwa pada perayaan Natal bersama, MUI juga membahas secara

umum tentang batasan bermuamalah dengan non-muslim dan

hal-hal yang syubhat seputar Natal. Fatwa tersebut

dilatarbelakangi fenomena yang kerap terjadi sejak 1968 ketika

Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 1-2 Januari dan 21-22 Desember.

Lantaran perayaan Lebaran berdekatan dengan perayaan Natal,

banyak instansi menghelat acara perayaan Natal dan Halal

Bihalal secara bersamaan. Ceramah-ceramah keagamaan

dilakukan bergantian oleh ustadz, kemudian pendeta. Menurut

Jan S. Aritonang dalam sejarah perjumpaan Kristen dan Islam di

Indonesia, Hamka (KH Malik Karim Amrullah, ulama besar dan

mufassir Indonesia) mengecam kebiasaan itu dan menyebutnya

bukan toleransi namun memaksa kedua penganut Islam dan

Kristen menjadi munafik. Hamka juga menilai penganjur

perayaan bersama itu sebagai penganut sinkretisme.1

1 Annisa Mardiani, Sejarah Fatwa MUI Tentang Natal, 1981,” artikel diakses pada 24

Desember 2012 dari

https://www.kaskus.co.id/thread/50d83a920975b4692b0000a9/sejarah-fatwa-mui-

tentang-Natal-1981/4.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

3

Komisi fatwa MUI yang saat itu diketuai KH Syukri merasa

perlu menerbitkan fatwa soal Natal agar umat Islam mendapat

petunjuk yang jelas tentang perayaan Natal. Harapannya agar

umat Islam tidak mencampuradukan akidah dan ibadahnya

dengan agama lain. Fatwa MUI pada tahun 1981 tentang

perayaan Natal bersama.

Hal yang diharamkan adalah bila umat Islam mengikuti

upacara Natal bersama bukan fatwa dalam mengharamkan

mengucapkan Natal. Din semasa menjabat sebagai ketua MUI

menegaskan tidak ada larangan umat Muslim mengucapkan

selamat Natal. Namun, bila masih ada umat Islam yang tidak

ingin memberikan ucapan tersebut juga harus dihargai. Din

tegaskan bahwa di dalam fatwa MUI mengucapkan selamat Natal

tidak pernah diharamkan.2

Nahdhatul Ulama (NU) dalam situs resminya berpandangan,

pada dasarnya mengucapkan Natal boleh karena hal itu hanya

bagian dari basa-basi (mujamalah dhariyah). Tidak ada

keyakinan rasa dalam hati dalam konteks ucapan ini. Bahkan,

mengucapkan tersebut menjadi bagian dari konsep tenggang

rasa.3

2 tempo.co. MUI Tak Haramkan Muslim Mengucapkan Natal, diakses pada 24

Desember 2014 dari https://nasional.tempo.co/read/630714/mui-tak-haramkan-

muslim-ucapkan-selamat-Natal. 3 Ulil, “Toleransi, Tenggangrasa dan Ucapan Selamat Natal,” artikel diakses pada 21

Desember 2013 dari http://www.nu.or.id/post/read/48857/toleransi-tenggangrasa-dan-

ucapan-selamat-Natal

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

4

Kajian boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal juga

marak terjadi di luar negeri. Lembaga fatwa Dar al Ifta Mesir

lewat pimpinannya saat itu, Syekh Ali Jum’ah, berpendapat,

ucapan Natal boleh ditujukan kepada kaum Nasrani. Komisi

Fatwa Lembaga Urusan Islam dan Wakaf Uni Emirat Arab

memutuskan membolehkan hukum ucapan Natal. Alasannya

masih sama, bahwa ini adalah bentuk interkasi sosial antar

sesama. Ini seperti ditegaskan surah Al-Mumtahanah ayat 8.

Selain ulama-ulama yang membolehkan mengucapkan selamat

Natal, ada juga ulama-ulama luar dan dalam negeri yang

memiliki dalil berbeda sehingga mengharamkan mengucapkan

Natal. Di Kitab Ahl Adz-Dizmmah, Ibn Qayyim mengatakan

ucapan terhadap ritual kekufuran haram hukumnya, seperti

ucapan selamat atas hari raya dan puasa mereka. Sekalipun

pelakunya terhindar dari penyimpangan akidah, tetap saja

ucapannya dihukumi haram. Ada beberapa dalil Alquran, yaitu

surah Az-Zummar ayat 7 dan Ali Imran ayat 85.4

Ustadz Sigit Pranomo berpendapat bahwa memberi ucapan

selamat Natal sama saja dengan mengakui kebenaran agama

Kristen. Pemberian ucapan selamat Natal baik dengan lisan,

telepon, sms, email, ataupun pengiriman kartu berarti sudah

4 Repubilka, “Kontroversi Ucapan Selamat Natal,” artikel diakes pada 5 Februari

2018 dari

http://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/14/12/20/ngthwz48-kontroversi-

ucapan-selamat-Natal.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

5

memberikan pengakuan terhadap agama mereka dan rela dengan

prinsip-prinsip agama mereka.5

Khalid Basalamah seorang pendakwah yang berasal dari

Makassar, Sulawesi Selatan tegas melarang seorang muslim

mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani. Menurutnya,

itu sama saja dengan mengakui bahwa Allah punya anak,

bagaimana bisa seseorang berani bahwa Tuhan memiliki anak.

Menurut Khalid Basalamah, orang-orang muslim yang

membolehkan mengucapkan selamat Natal, tidak memiliki ilmu

agama dan imannya masih sangat tipis. Pendapat yang tidak jauh

berbeda juga diutarakan oleh Zakir Naik. beliau salah satu

pendakwah yang juga pernah datang ke Indonesia. Zakir Naik

mengatakan ketika seseorang mengucapkan selamat Natal

kepada orang Kristen artinya setuju kalau Yesus a.s. dilahirkan

pada 25 Desember dan setuju Yesus a.s. adalah anak Tuhan yang

mana itu adalah syirik. Kenapa hal ini salah, karena umat Kristen

percaya bahwa Yesus a.s adalah anak Tuhan. apakah

mengucapkan selamat Natal itu salah?, “beliau katakan bahwa itu

adalah 100% salah.”6

Perbedaan pendapat yang terjadi antar ulama menyebabkan

terbelahnya masyarakat dalam menanggapi tentang hukum

5 Anjo Hadi, “Beri Ucapan Natal Haram Tapi Terima Bingkisan Natal Halal,” artikel

diakses pada 21 Desember 2013 dari https://www.kompasiana.com/anjohadi/beri-

ucapan-Natal-haram-tapi-terima-bingkisan-Natal-halal. 6Payung Islam, “Hukum Mengucakan Selamat Natal-Zakir Naik, Abdul Somad, dan

Khalid Basalamah,” Video diakses pada 3 Desember 2017 dari https://ru-

clip.com/video/hdncRGCoeAg/hukum-mengucapkan-selamat-Natal-zakir-naik-abdul-

somad-dan-khalid-basalamah.html.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

6

mengucapkan selamat Natal. Ada yang tidak mempermasalahkan

dengan mengucapkan selamat Natal dan ada juga yang melarang

mengucapkan selamat Natal. Situs rapler.com, menyebut

fenomena ini sebagai debat tahunan bulan Desember.7 Dalam

berita di media ini, terlihat bagaimana para netizen kembali

berdebat panjang dan saling menjatuhkan.

Penelusuran penulis pada website chipstory.com, 8 ada

setidaknya 15 halaman kumpulan twit—termasuk kultwit—yang

membahas masalah ucapan selamat Natal. Chipstory atau

kumpulan twit ini, tentu tidak semuanya berisi pembahasan

tentang Natal. Sebagian berisi berita seputar toleransi di berbagai

negara, perayaan Natal bersama, atau konten-konten lain yang

beririsan dengan masalah Natal.

Terakhir, ketika banyak orang mengira tensi perdebatan

ucapan selamat Natal pada 2017 akan turun, polemik kembali

mencuat. Pemicunya, pernyataan ustadz yang sedang populer,

KH Abdul Somad, terkait dengan hukum mengucapkan selamat

Natal. Pendapat Somad, disampaikan melalui YouTube, dan

kemudian seperti yang sudah-sudah, menjadi bahan

perbincangan di media sosial lainnya. Menurut Somad, ketika

seseorang mengucapkan selamat Natal itu sama artinya dengan

mengucapkan: Selamat, Allah sudah melahirkan anak, Selamat,

7 https://www.rappler.com/indonesia/116888-perdebatan-selamat-Natal-haram

diakses Rabu, 21 Maret 2018, pukul 16.00 8 https://chirpstory.com/search?q=ucapan+selamat+Natal&t=q diakses Rabu, 21

Maret 2018, pukul 16.15

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

7

Tuhan sudah melahirkan anak pada 25 Desember. ‘’Ada tiga

konsekuensi mengucapkan Natal. Pertama, mengakui Tuhan

memiliki anak, yang kedua meyakini bahwa Isa lahir pada 25

Desember padahal Nabi Isa a.s lahir pada musim panas bulan Juli

dan yang ketiga, bahwa Nabi Isa a.s mati di palang salib ketiga-

tiganya ini dibantah oleh Alquran,’’ kata Abdul Somad.9

Isi ceramah dari Ustadz Abdul Somad ini menimbulkan

banyak tanggapan di media sosial seperti yang sudah terjadi

sebelumnya. Hal ini menyebabkan pengguna media terbelah.

Tapi salah satu jawaban argumentatif diberikan oleh Abdul

Mustaqim beliau adalah Ketua Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir di

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai bentuk sanggahan

terhadap isi ceramah Ustadz Abdul Somad. Menurut pendapat

beliau mengucapkan selamat Natal itu bukan persoalan akidah

tetapi itu persoalan muamalah. Prinsip dasar di dalam kawaid

fiqqiyah sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-asyifa

Wannadai ayat 5: prinsip dasar dalam persoalan muamalah

adalah diperbolehkan sampai adanya dalil yang jelas-jelas

mengharamkannya. Padahal tidak ditemukan satu hadis ataupun

ayat yang tegas menyatakan tidak boleh mengucapkan selamat

Natal buat non muslim. Bahkan menurut beliau ada beberapa

ulama yang mengatakan bahwa mengucapkan selamat Natal

kepada non muslim termasuk bagian dari akhlak yang baik,

9Hadits Tv, “Hukum Mengucapkan Hari Natal-Ustadz Abdul Somad Lc.,MA,” video

ini diakses dari https://ru-clip.com/video/ssWwHPud5x4/hukum-mengucapkan-hari-

Natal-ustadzz-abdul-somad-lc-ma.html.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

8

menghargai keyakinan dan amaliah non muslim tidak sama

dengan membenarkan keyakinan mereka.10

Adu argumentasi melalui media baru seperti ini khas,

pemberi pesan memanfaatkan waktu dan ruang terbatas untuk

meyakinkan khalayak. Karena sifat pesan yang multitafsir,

fenomena ini menarik untuk dikaji. Wilayah pemaknaan, bisa

melebar tidak hanya tentang konten boleh tidaknya mengucapkan

selamat Natal. Tapi juga terkait dengan pengaruh yang

memberikan pesan (opinion leader) misalkan dipengaruhi citra,

popularitas, maupun afiliasinya. Opinion leader dibutuhkan

karena pendapat dan pengaruh mereka. Katz dan Lazarsfeld

(1955) menggambarkan seorang opinion leader sebagai “suatu

bentuk kepemimpinan yang nyaris tidak keliatan dan tidak

dikenali, pada tingkat orang-per-orang dalam kontak biasa,

akrab, maupun kontak sehari-hari”.11

Penyampaian pesan lewat YouTube, merupakan salah satu

model interaksi mutakhir dengan memanfaatkan internet. Kita

tahu, internet merupakan terobosan ummat manusia dalam

perkembangan teknologi informasi. Salah satu karakter khasnya,

bahwa pesan melalui media-media berbasis internet-khususnya

dalam kategori media sosial-diwakili oleh per orangan. Bukan

10 Suhei Heri, “Kritik Terhadap Ceramah Ustadz Abdul somad Atas Larangan

Mengucapkan Selamat Natal,” Video ini diakses pada 17 Januari 2018 dari https://ru-

clip.com/video/TWlmWXpK_JY/kritik-terhadap-ceramah-ustadz-abd-somad-atas-

larangan-mengucpakan-selamat-Natal.html 9. 11 Maulina Larasati, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Laboratorium Sosial

Politik Press, 2010), cet. Ke-1, hal. 75.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

9

institusi sebagaimana media massa pada umumnya. Tapi

khayalak penerimanya adalah massa yang bersifat tersebar, luas

dan anonim. Bagaimanapun, di sini tetap terjadi proses

pertukaran makna.

Proses pertukaran pesan, dalam hal ini, meliputi seluruh

perilaku yang bermakna, baik yang disengaja maupun tidak

disengaja, sadar ataupun tidak sadar. Bila seseorang

memperhatikan perilaku seseorang lainnya dan memberinya

makna, maka pada saat itu telah terjadi komunikasi, terlepas dari

apakah perilaku itu disengaja ataupun tidak disengaja. Sebab

setiap perilaku manusia pada dasarnya memiliki potensi

komunikasi sehingga tidak mungkin bagi manusia untuk tidak

berkomunikasi.12 Media masa adalah aspek penting bagi proses

identifikasi nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat yang terus

berubah.13

Alat atau media komunikasi memang sudah jauh berubah

sejak kemunculan internet. Internet telah mampu mengatasi

ruang dan waktu dalam proses penyebaran informasi di dunia ini.

Apalagi internet kemudian diintegrasikan dengan media massa

lain seperti televisi, radio, dan media cetak, bahkan media massa

selain internet itu pada akhirnya membutuhkan internet sebagai

alat penyebaran informasi pula. Hal itu dapat terjadi karena

12 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2008), Cet. Ke-1, hal. 25-26. 13 Vivian, John, The Media Of Mass Communication (Jakarta: Prenada Media Group,

2008), hal. 7.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

10

kemampuan manusia yang terus melakukan pengembangan,

eksplorasi, dan penelitian demi kemajuan di bidang teknologi

komunikasi massa. 14 Teknologi internet mengubah pola

penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat broadcast

media monolugue (satu kebanyakan audiens) ke social media

dialogue (banyak audiens ke banyak audiens). Media sosial

online turut mendukung terciptanya demokrasi informasi dan

ilmu pengetahuan yang mengubah perilaku audiens dari yang

sebelumnya pengkonsumsi konten beralih ke memproduksi

konten.

YouTube sebagai sebuah situs web video sharing (berbagi

video) populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton,

dan berbagi klip video secara gratis, umumnya video-video di

YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video

buatan para penggunanya sendiri. YouTube sendiri memberi

banyak manfaat, diantaranya adalah untuk mencari film, melihat

musik, video terbaru, dan lain sebagainya. Tidak lepas dari itu

YouTube juga memiliki kekurangan misalnya kurang

penyaringan antara video yang mencerminkan citra negatif

karena untuk pengambilan dan menggugah dalam bentuk video

tidak ada batasan khusus jadi masyarakat dapat secara bebas

menggugah video dari YouTube.15

14 Nurudin, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015),

Cet. Ke-6, hal. 60. 15 Rudi Setiawan, “Kekuatan New Media Dalam Membentuk Budaya Populer di

Indonesia (Studi Tentang Menjadi Artis Dadakan Dalam Mengunggah Video Musik

di YouTube)”, Vol. 1, No. 2 (2013): h. 357.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

11

Sebagai ruang media audio visual, konten YouTube

umumnya polisemis atau multitafsir. Terlebih ketika yang

disampaikan melalui media ini adalah juga materi yang selama

ini menjadi perdebatan. Di titik inilah, penelitian tentang

bagaimana khalayak memaknai kontroversi ucapan ‘’Selamat

Natal’’ dengan mengambil kasus pernyataan Ustadz Abdul

Somad dan penyanggahnya, Ustadz Abdul Mustaqim menjadi

penting.

Pernyataan Abdul Somad diunggah oleh Mustami’ Media

pada 25 Desember 2017. Hingga 21 Maret 2018, tayangan ini

diakses oleh 39.430 viewers. Sementara tayangan berjudul

‘’Kritik terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad atas Larangan

Mengucapkan Selamat Natal’’ diunggah oleh Suheri Heri dengan

jumlah pengunjung 2.004 pada tanggal yang sama.

Tak mudah menemukan peta argumen dalam perdebatan di

media massa dan media sosial umumnya terkait topik ini. Untuk

mendapatkan pelajaran lebih, diperlukan penelusuran lebih jauh

terkait bagaimana khalayak memaknai pernyataan ‘’Larangan

Mengucapkan Selamat Natal oleh Abdul Somad’’ dan

‘’Bantahannya oleh Abdul Mustaqim’’. Dalam studi komunikasi,

upaya penelusuran ini antara lain dapat dilakukan dengan analisis

resepsi.

Asusmi dasar dari analisis resepsi adalah konsep khalayak

aktif. Khalayak aktif adalah khalayak yang mempunyai otonomi

untuk memproduksi dan mereproduksi makna yang ada di dalam

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

12

tayangan sebuah film atau drama-drama seri yang ditontonnya,

dan juga cerita dalam novel yang dibacanya. Stuart Hall (1972)

menuliskan tentang teori ‘encoding dan decoding’ sebagai proses

khalayak mengonsumsi dan memproduksi makna dalam proses

penerimaan atas konten media massa yang dikonsumsinya.16

Menurut Barker, sejauh penonton berbagi kode budaya

dengan produsen/ pengode, mereka akan mendekode pesan di

dalam kerangka kerja yang sama. Namun ketika penonton

ditempatkan pada posisi sosial yang berbeda (misalnya, kelas dan

gender) dengan sumberdaya budaya yang berbeda, dia mampu

mendekode program dengan cara alternatif.17

Jadi, khalayak bisa saja memiliki pembacaan pilihan

(preferred reading) atau kode-kode kultural yang sama dengan

apa yang diinginkan oleh media sebagai encoder, namun juga

bisa terjadi hal sebaliknya. Oleh karena itu, Hall memetakan

penerimaan yang dilakukan khalayak ke dalam tiga posisi

pembacaan, yakni (1) Pembacaan dominan-hegemonik yakni

menerima “makna-makna yang lebih diinginkan”, (2)

Pembacaan yang dinegosiasikan yang mengakui legitimasi dari

yang hegemonik secara abstrak namun menciptakan aturan dan

adaptasinya sendiri di bawah situasi tertentu, dan (3) Pembacaan

yang oposisional, di mana orang tahu pembacaan yang

16 Rachman Ida, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya (Jakarta: Prenada

Media Group, 2014), h. 161-162 17 Chris Barker, Cultural Studies, Teori dan Praktik (Yogyakarta: Kreasi Wacana,

2006) cet.3., terj. Nurhadi, hal: 285

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

13

dimaksudkan oleh encoder namun menolaknya dan men-decode-

nya secara berlawanan18.

Subjek penelitian dikhususkan untuk mahasiswa UIN

Jakarta yang bergerak di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM),

mengingat mahasiswa memiliki daya kritis dan nalar yang tinggi

serta kemampuan intelektual untuk meresap, menangkap dan

menyaring segala bentuk berita dan informasi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pemaknaan mahasiswa UKM UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menanggapi kontroversi

mengucapakan Natal di media online. Penelitian ini dikhususkan

hanya untuk UKM karena jenis UKM yang berbeda-beda dalam

pengembangan dan pendalaman kemampuan, ada yang bergerak

di bidang agama, bahasa, berita, alam dan lainnya, sehingga akan

berbeda juga dalam proses memaknai sebuah informasi.

Hal seperti ini akan sangat menarik untuk diuji bagaimana

mahasiswa UKM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

memaknai polemik dan kontroversi ucapan selamat Natal di

media online. Maka permasalahan yang ada dalam penelitian ini

adalah “Pemaknaan Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Terhadap Polemik Ucapan Selamat Natal Di Video Ustadz

Abdul Somad Dan Ustadz Abdul Mustaqim.”

18 Ibid

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

14

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan

masalah yang dapat dijadikan fokus penelitian penulis

yaitu “Bagaimana Pemaknaan Mahasiswa UKM Di

Univeristas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Terhadap kontroversi Ucapan Selamat Natal Di Video

Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul Mustaqim’’.

2. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pemaknaan mahsiswa UKM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terhadap polemik ucapan selamat

natal di video Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul

Mustaqim?

b. Bagaimana posisi mahasiswa UKM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang mempunyai pemaknaan

dominan, negosiasi, atau oposisi terhadap polemik ucapan

selamat natal di video Ustadz Abdul Somad dan Ustadz

Abdul Mustaqim?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah di atas,

tujuan dari penelitian ini adalah:

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

15

a. untuk mengetahui bagaimana pemaknaan khalayak

terhadap polemik ucapan selamat natal di video

Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul Mustaqim.

b. Mengetahui tipe mahasiswa UKM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang mempunyai pemaknaan

dominan, negosiasi, atau oposisi.

2. Manfaat Penilitian

a. Akademis

Sebagai acuan dan tambahan referensi atau perbandingan

bagi studi dalam usaha mengembangkan keilmuan yang

sesuai dengan bidangnya, skripsi ini diharapkan dapat

menambah jumlah studi mengenai pemaknaan khalayak

terhadap polemik ucapan selamat natal di YouTube.

b. Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ialah untuk mengetahui

dan menganalisis bagaimana khalayak memaknai konten

ceramah di YouTube yang isinya berkaitan dengan

polemik mengucapkan selamat natal. Kemudian untuk

memenuhi syarat untuk memperoleh gelar strata satu (S1)

pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma penelitian

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk

menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

16

kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh

para filsuf, peneliti maupun oleh para praktisi melalui model-

model tertentu. Model tersebut biasanya dengan paradigma.

Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana

sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana

bagian-bagian berfungsi (perilaku yang ada di dalamnya ada

konteks khusus atau dimensi waktu).19

Penulis menggunakan paradigma konstruktivisme sebagai

pedoman proses pelaksanaan penelitian. Guba menyatakan

bahwa konstruktivisme menunjukan adanya realita dari hasil

konstruksi kemampuan berfikir seseorang. Artinya, sebuah

realita terbentuk melalui pikiran manusia yang hendak berfikir

mengenai realitas itu. Konstruktivisme bersifat tidak tetap atau

selalu berkembang. Ibaratnya konstruktivisme ialah fasilitator

yang menjembatani keragaman sikap dan pandangan pelaku

sosial. Tujuannya untuk menyusun kembali (rekonstruksi),

kemudian menjabarkan seluruh realita sosial melalui dialog

antara peneliti dan yang diteliti. 20 dengan paradigma ini,

peneliti ingin mengetahui bagaimana proses terbentuknya

pemaknaan dari para informan mengenai polemik ucapan

selamat natal di video Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul

Mustaqim.

19 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2013), hal. 49. 20 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, (Jakarta, PT

Bumi Aksara, 2013), hal. 48-49

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

17

2. Pendekatan Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif dan

representatif, maka penulis menggunakan penelitian kualitatif,

dengan metode deskriptif analisis. dimana penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahani fenomena

tentang apa yang dialamai oleh subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai meteode alamiah.

Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitain yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. dalam penelitian kualitatif,

metode yang biasa digunakan adalah wawancara, observasi,

dokumentasi, dan pemanfaatan dokumen.2122

Pertimbangan penulis menggunakan pendekatan

kualitatif karena pendekatan kualitatif membahas secara

mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang

aspek kejiwaan, perilaku, sikap, tanggapan, opini, perasaan,

keinginan dan kemauan seseorang atau kelompok. Dalam

penelitian ini penulis ingin mengetahui pemaknaan khalayak

atau mahasiswa UKM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

21Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2003), cet. Ke-25, h. 4-6. 22Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LkiS, 2007), hal. 80.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

18

terhadap polemik ucapan selamat natal di video Ustadz Abdul

Somad dan Ustadz Abdul Mustaqim.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa UKM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sedangkan objek penelitiannya adalah

polemik ucapan selamat natal di video Ustadz Abdul Somad

dan Ustadz Abdul Mustaqim.

4. Unit Analisis

Pemilihan informan pada penelitian ini lebih berdasarkan

pada alasan dan pertimbangan tertentu (purposeful selection)

sesuai dengan tujuan penelitian. Sifat metode sampling pada

penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah purposive

sampling. Data dan informasi didapat dari orang-orang.22

5. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan

beberapa cara penelitian sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan metode pertama

yang digunakan dalam penelitian ini. Yaitu dengan melakukan

pengamatan dan mencatat secara sistematis data-data yang

terdapat dalam video di YouTube tentang wacana kontroversi

mengucapkan selamat natal. Untuk menemukan dan

memahami makna dan pesan yang ingin disampaikan yang

terdapat dalam video tersebut.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

19

b. Dokumentasi

Penulis menghimpun data-data yang bersifat teoritis

berupa buku-buku, data dari dokumen yang berupa catatan

formal, journal dan sebagainya yang berkaitan dengan judul

penelitian.

c. Wawancara

Teknik wawancara adalah suatu teknik untuk mencari

data dengan menanyakan pertanyaan kepada sumber yang

dianggap tepat untuk memberikan informasi seputar

permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data wawancara

mendalam (depth interview) untuk mendapatkan informasi,

karena dengan wawancara mendalam penulis mampu

mengumpulkan deskripsi yang lebih mendalam dari para

informan tersebut.23

Adapun dalam penelitian ini sumber wawancara meliputi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Teknik Analisis Data

Penulis menggunakan teknik deskriptif untuk

memperoleh hasil akhir dalam penelitian, yaitu dengan cara

menggambarkan ke dalam bentuk kalimat disertai kutipan-

kutipan data dan menganalisis data yang diperoleh dari

dokumentasi, wawancara, dan dari kumpulan dokumen-

dokumen yang didapat. Serta penulis melakukan penjelasan

secara naratif dengan kalimat-kalimat untuk memudahkan

23 Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), hal. 83.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

20

proses penelitian. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif

adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Penilaian deskriptif analisis mempelajari masalah-

masalah dalam masyarakat, serta tata cara dalam masyarakat

dan situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan, sikap,

pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan

pengaruh dari suatu fenomena. Tujuan penelitian deskriptif

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, faktual, dan akurat serta fakta-fakta, sifat serta

hubungan antara fenomena yang diselidiki.24

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan

informasi aktual secara terperinci yang melukiskan gejala yang

ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan

praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau

evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam

menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman

mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu

yang akan datang.25

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut dan

menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah maka langkah awal

yang penulis tempuh adalah menelaah terlebih dahulu terhadap

skripsi-skripsi terdahulu yang mempunyai judul atau objek dan

subjek penelitian yang sama ataupun hampir sama dengan yang

penulis teliti. Ada beberapa hasil penelitian yang hampir sama

24 Moh Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 55. 25 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian (Bandung: Remaja Karya, 1985), h. 34-35.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

21

dengan penelitian yang akan penulis jadikan bahan

perbandingan. Pertama, skripsi berjudul “Pemaknaan Khalayak

Golongan Bawah Pengguna Blackberry Terhadap Broadcast

Message (BM)”. Karya Nisa Sakina tahun 2012, mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Sarjana Ekstensi,

Universitas Indonesia. Skripsi ini mengkaji tentang bagaimana

khalayak memaknai suatu berita melalui Broadcst Massage di

Blackberry yang isinya berkaitan dengan pemberitaan yang

belum pasti kebenarannya.

Kedua, skripsi yang berjudul “Pemaknaan Remaja Terhadap

Lambang Pada Iklan Provider Seluler (Studi Pada Iklan Televisi

IM3 Versi Kamseupay)”. Karya Nur Annisa Hamid tahun 2012,

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program

Sarjana Ekstensi, Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas

tentang pemaknaan remaja terhadap lambang berupa warna,

tulisan, dan gambar dalam iklan televisi provider seluler.

Skripsi-skripsi yang menjadi rujukan memiliki perbedaan

tersendiri dengan skripsi penulis. Jadi dapat disimpulkan bahwa

penulis adalah orang pertama yang mengangkat judul skripsi.

“Pemaknaan Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Polemik

Ucapan Selamat Natal Di Video Ustadz Abdul Somad Dan

Ustadz Abdul Mustaqim”.

F. Sistematika Penulisan

Secara sistematis skripsi ini, penulisannya dibagi menjadi

lima bab, yang terdiri dari beberapa sub, yaitu :

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

22

Bab I : Pendahuluan

Membahas latar belakang masalah, batasan dan rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II : Kerangka Teoritis

Membahas secara sistematis teori maupun konsep-

konsep yang mendasari penelitian mengenai masalah yang

akan dianalisa. Konsep-konsep yang digunakan penelitian

yaitu pengertian media, media baru, khalayak, dan teori

pemaknaan khalayak.

Bab III : Gambaran Umum YouTube dan Deskripsi Konten

Ceramah Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul

Mustaqim

Pada bab ini membahas tentang sejarah YouTube, pendiri

dan manajemen, serta prestasi dan produk YouTube. Beserta

deskripsi konten dari ceramah Ustad Abdul Somad dan Ustad

Abdul Mustaqim.

Bab IV : Analisis Data

Berisi tentang hasil penelitian yang dilakukan penulis

mengenai pemaknaan khalayak terhadap polemik ucapan

selmat natal di video Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul

Mustaqim.

Bab V : Pembahasan

Berisi uraian hasil penelitian.

Bab VI : Penutup

Penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

23

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Media

1. Media

Secara umum dipahami bahwa istilah “Media” mencakup

sarana komunikasi seperti pers, media penyiaran (broadcasting)

dan sinema. Media akan diasumsikan bahwa “Media” merujuk

pada pelbagai institusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan

para audiens, terutama dalam menyediakan pengisi waktu luang/

hiburan.26

Secara sederhana, istilah media bisa dijelaskan sebagai alat

komunikasi sebagaimana definisi yang selama ini diketahui

(Laughey, 2007; McQuail, 2003). Terkadang pengertian media

ini cenderung lebih dekat terhadap sifatnya yang masa karena

terlihat dari berbagai teori yang muncul dalam komunikasi

massa. Namun, semua definisi yang ada memiliki kecenderungan

yang sama bahwa ketika disebutkan kata “Media”, yang muncul

bersamaan dengan itu adalah sarana disertai dengan

teknologinya. Koran merupakan representasi dari media cetak,

sementara radio yang merupakan media audio dan televisi

sebagai media audio-visual merupakan representasi dari media

26 Graeme Burton, Media dan Budaya Populer (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 9-10.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

24

elektronik, dan internet merupakan representasi dari media

online atau di dalam jaringan.

Medium (plural, media) adalah materi apapun, dimana

melaluinya, hal-hal lain dapat disampaikan. Seniman

menggunakan ‘medium’ (cairan transparan, jelas yang mampu

‘mengeluarkan’ zat warna) dalam melukis. Medium fisik adalah

medium yang mengakui untuk menyampaikan pesan di antara

dunia kehidupan dan dunia kematian (Scone, 2000). Media

komunikasi karena itu merupakan sarana apa saja yang

dengannya pesan bisa ditransmisikan. Berdasarkan atas proses

simbiosis manusia yang tanpa batas, apapun bisa dipakai untuk

menyampaikan pesan, dari seutas kawat dengan kaleng di

ujungnya ke dinding.

Dengan penggunaan umum, pemaknaan luas dari istilah ini

disempitkan untuk memfokuskan pada media ‘massa’ (alih-alih

telekomunikasi). Media merupakan industri konten yang

mencurah diri untuk meraih audiens populer dan pembaca dalam

media cetak (surat kabar, majalah, penerbitan populer), layar

(sinema, TV), dan aural (musik rekaman, radio) dalam jumlah

besar. Selama abad kedua puluh, media ‘massa’ ini memiliki

karakter tujuan yang cenderung tersentral satu-untuk-semua, isi

yang distandarkan, biaya kapital yang tinggi, dan inovasi

teknologi, juga tendensi ke arah reporter dan genre. Selain hasrat

mereka akan rating dan pencapaian, media ‘massa’ memiliki sifat

ambil-atau-tinggalkan-sama sekali kepada audiens (contoh,

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

25

audiens memilih diantara reporter produk jadi; audiens tidak

berpartisipasi secara langsung pada kreasi isi).27

Terlepas dari cara pandang melihat media dari bentuk dan

teknologinya, pengungkapan kata “Media” bisa dipahami

dengan melihat dari proses komunikasi itu sendiri (Meyrowitzs,

1999; Moores, 2005; Williams, 2003). Proses terjadinya

komunikasi memerlukan tiga hal, yaitu objek, organ, dan

medium. Saat menyaksikan sebuah program televisi, televisi

adalah objek dan mata adalah organ. Perantara antara televisi dan

mata adalah gambar atau visual. Contoh sederhana ini

membuktikan bahwa media merupakan wadah untuk membawa

pesan dari proses komunikasi.

Kesadaran akan kekuatan media ini pada kenyataannya

melihat bahwa media tidak lagi membawa konten semata, tetapi

juga membawa konteks di dalamnya. Ungkapan “the medium is

the message” yang dipopulerkan McLuhan (McLuhan & Fiore,

2001) setengah abad lalu membawa kesadaran awal bahwa

medium adalah pesan yang bisa mengubah pola komunikasi,

budaya komunikasi, sampai bahasa dalam komunikasi

antarmanusia.

Oleh karena itu, sangat penting sekiranya untuk melihat

pandangan Meyrowitz (1999) dalam upaya memahami kata

27 John Hartley, Communication, Cultural, & Media Studies (Yogyakarta: Jalasutra,

2010), cet. ke-1, h. 187.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

26

“Medium” guna memahami bagaimana media beroperasi. Ada

tiga ungkapan untuk melihat medium.

Pertama, medium sebagai saluran (medium-as-

vessel/conduit). Seperti sebuah saluran air, pipa merupakan

sarana yang membawa air sesuai dengan alur yang disiapkan.

Medium adalah saluran yang membawa pesan atau dalam contoh

nyatanya suara adalah konten yang dibawa radio. Ketika orang

ingin mendengarkan siaran pertandingan bulu tangkis melalui

radio, diperlukan perangkat radio untuk menangkap sinyal dari

stasiun radio. Hanya dalam konteks ini, konten harus dimaknai

berbeda dengan bagaimana medium ini membawanya. Betul,

suara atau radio adalah pesan yang dibawa oleh perangkat radio,

namun yang menimbulkan reaksi adalah isi pesan (Meyrowitz,

1995, 1999: 45). Pendengar bisa berteriak, marah, atau menangis

bukan karena perangkat radionya, melainkan karena isi siaran

radio yang mengabarkan jalannya pertandingan. Artinya,

medium bisa beragam dan berbeda, begitu juga dengan konten

yang dibawanya. Akan tetapi, secara konten, ekspresi yang

muncul pada khalayak bukan karena perangkat, melainkan

karena isi pesan.

Kedua, medium adalah bahasa (medium-as-language).

Medium adalah bahasa itu sendiri. Ini bermakna bahwa media

memiliki sesuatu yang unik yang bisa mewakili ekspresi atau

mengandung suatu pesan (Meyrowitz, 1999: 46). Pengalaman

emosi yang muncul dengan perantara medium bisa jadi sama dan

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

27

bisa jadi berbeda antara si pembuat pesan dengan penerima

pesan. Memang dalam pengantar sebelumnya dikatakan bahwa

konten lebih diperhatikan dibanding alat yang membawa konten

tersebut, tetapi bagaimana konten itu dikreasikan tidak bisa

dilepaskan dari pengaruh alat. Sebuah babak cerita dalam

sinetron akan terlihat lebih dramatis jika secara audio visual

disajikan dengan latar tempat dan latar suara yang mendukung.

Sebuah pertandingan sepakbola yang dilaporkan oleh komentator

televisi akan lebih mengundang emosi jika melibatkan intonasi

dan pilihan kata yang tepat serta pengulangan adegan-adegan,

seperti memasukan bola ke gawang.28

Ketiga, medium sebagai lingkungan (medium-as-

environment). Maksudnya adalah media tidak bisa dipandang

pada teks semata, tetapi juga harus dilihat dalam konteks itu

sendiri. Dalam perspektif ini, Meyrowitz sampai pada

pertanyaan, bagaimana pemilihan konten dan gramatikal

membuat karakteristik medium menjadi berbeda antara satu

dengan medium lainnya, baik secara penampilan, psikologis

maupun sosiologis. Perspektif medium sebagai lingkungan ini

memuat beberapa kondisi, yakni:

a. Bagaimana bentuk informasi yang bisa atau tidak bisa

ditransmisikan oleh medium?

b. Bagaimana kecepatan dan tingkat komunikasinya?

28 Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015) h. 4-5.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

28

c. Bagaimana medium itu menyalurkan pesan, apakah

unidirectional, bidirectional, atau multidirectional?

d. Apakah interaksi komunikasinya simultan atau berurutan?

e. Bagaimana kebutuhun fisik untuk menggunakan media?

f. Apakah mempelajari serta menggunakan medium untuk

menghasilkan (code) dan menerima (decode) pesan relatif

mudah atau sulit? Apakah medium itu digunakan sekaligus

atau dalam kondisi tertentu saja?

Oleh karena itu, perspektif yang terakhir ini bisa dilihat dari

level mikro maupun level makro (Meyrowitz, 1999: 49). Level

mikro merujuk pada bagaimana pemilihan medium yang

dilakukan khalayak dalam melakukan interaksi atau dalam situasi

tertentu. Memilih antara Twitter dan Facebook dengan perangkat

media yang ada tentu memiliki konsekuensi yang berbeda.

Twitter sebagai sebuah media sosial dengan tipe microblogging

memberikan batasan jumlah huruf yang bisa diunggah di status

(wall) milik Facebook. Sementara level makro merujuk pada

bagaimana medium baru itu memberikan pengaruh kepada

interaksi dan struktur sosial secara umum29

Tiga perspektif Meyrowitz dalam melihat medium ini

memberikan gambaran bahwa medium bisa dilihat dari berbagai

macam aspek. Medium tidak hanya dilihat dari persoalan teknis

atau teknologi apa yang terkandung di dalamnya, apakah cetak,

audio, visual, analog, digital, dan sebagainya. Pada tahap

29 Ibid., h. 5.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

29

selanjutnya, medium bisa mengandung nilai-nilai yang tidak

sekedar menjadi sarana dalam penyampaian pesan, tapi

memberikan pengaruh pada segi sosial, budaya, politik, bahkan

ekonomi. Melihat media tidak hanya sebatas dalam makna

(sense) perangkat teknologi sebagaimana yang terkandung dalam

penyebutan media, tetapi juga dimaknai secara historis,

teknologi, sosial, budaya, hingga politik (Downes & Miller,

1998; laughey, 2007; Lister, Dovey, Giddings, Kelly, & Grant,

2003; Williams, 2003; Winston, 1998).30

2. Fungsi Media

Satu di antara fungsi media yang paling mendasar yang

disediakan media adalah untuk memperluas kemampuan kita

memproduksi dan mendistribusi informasi dalam jarak yang

sangat jauh dalam ruang atau waktu, dari sumber aslinya.

Produksi informasi adalah penciptaan pesan dengan

menggunakan media komunikasi. sedangkan distribusi informasi

memiliki tiga komponen:

a. Pengirim. Memindahkan pesan.

b. Reproduksi dan penambahan. Menyalin, memperkuat atau

melipatgandakan pesan.

c. Menampilkan. Membuat pesan tersedia secara fisik begitu

mereka tiba di tempat tujuan.31

30Ibid., h. 6. 31 Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart, Komunikasi dan Perilaku Manusia (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 206

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

30

3. Jenis-jenis media

Media komunikasi dapat mencakup segala bentuk

komunikasi, termasuk komunikasi tatap muka. Komunikasi tatap

muka yang diperluas oleh media di antaranya adalah mengobrol

dengan teman melalui telepon, menulis surat kepada saudara,

meniggalkan pesan di mesin penjawab, atau berinteraksi dengan

rekan atau teman melalui e-mail.

a. Media massa: Alat yang digunakan untuk mengirimkan pesan

ke khalayak besar. Contoh: Televisi, surat kabar, majalah, dan

buku.

b. Media kelompok dan organisasi: Alat yang digunakan untuk

memperluas kemampuan komunikasi organisasi dan

kelompok. Contoh: Telepon, internet, interkom, sistem

paging, komputer.

c. Media interpersonal: Alat yang digunakan untuk memperluas

kemampuan komunikasi antar pribadi. Contoh: Surat, kartu

ucapan, e-mail, telepon.

d. Media intrapersonal: Alat yang digunakan untuk memperluas

kemampuan komunikasi dengan diri sendiri. Contoh: Tape

recorder, video rumah, asisten data pribadi (PDA), cermin,

dan buku harian.32

32 Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart, Komunikasi dan Perilaku Manusia (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 207

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

31

B. Media Baru (New Media)

Media baru adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi

dalam berbagi ciri, kesamaan di mana selain baru dimungkinkan

dengan digitalisasi dan ketersediannya yang luas untuk

penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi. Sebagaimana kita

lihat ‘media baru’ sangat beragam dan tidak mudah didefinisikan,

tetapi kita tertarik media baru dan penerapannya yang dalam

berbagai wilayah memasuki ranah komunikasi massa atau secara

langsung/tidak langsung memiliki dampak terhadap media massa

‘tradisional’. Fokus perhatian terutama pada aktivitas kolektif

bersama yang berjudul ‘internet’, terutama pada penggunaan

publik, seperti berita daring, iklan, aplikasi penyiaran (termasuk

mengunduh musik, dan lain-lain), forum dan aktivitas diskusi,

World Wide Web (WWW), pencarian informasi, dan potensi

pembentukan komunitas tertentu. Kita tidak terlalu berfokus

dengan email pribadi, permainan game, dan beberapa layanan

pribadi lainnya di internet.

Secara umum, media baru telah disambut (juga oleh media

lama) dengan ketertarikan yang kuat, positif, dan bahkan

pengharapan serta perkiraan yang bersifat eforia, serta perkiraan

yang berlebihan mengenai signifikansi mereka (Rossler, 2001).

Ide mengenai dampak media baru melampaui kenyataanya, dan

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

32

bahkan saat ini penelitian mengenai hal ini masih belum terlalu

banyak kemajuan.33

Aspek paling mendasar dari teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) adalah fakta digitalisasi, proses dimana semua

teks (makna simbolik dalam bentuk yang telah direkam dan

dikodekan) dapat dikurangi menjadi kode biner dan dapat

mengalami proses produksi, distribusi, dan penyimpanan yang

sama. Konsekuensi potensial yang paling terkenal dari lembaga

media adalah konvergensi antara semua bentuk media dalam

kaitannya dengan pengaturan, distribusi, penerimaan, dan

regulasi mereka. Sebagaimana yang telah kita lihat, banyak

bentuk media massa yang bertahan, mempertahankan bentuk

identitas mereka, dan bahkan terus berkembang. Lembaga media

masa umum juga bertahan sebagai elemen penting dari

kehidupan sosial publik, barangkali dikuatkan karena posisinya

yang penting bagi politik dan perdagangan. ‘Media elektronik

baru’ dapat dilihat awalnya sebagai tambahan atas spektrum yang

sudah ada alih-alih sebagai pengganti. Dilain pihak, kita harus

mempertimbangkan bahwa digitalisasi dan konvergensi dapat

memiliki konsekuensi yang lebih revolusioner.34

Percobaan untuk mencirikan media baru, terutama

sebagaimana yang dilambangkan oleh internet. Secara lebih

singkat, Livingstone (1999: 65) menulis “apa yang baru

33Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h.

148-149. 34 Ibid., h.150.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

33

mengenai internet barangkali adalah kombinasi dari interaktivitas

dengan ciri yang inovatif bagi komunikasi massa—jenis konten

yang tidak terbatas, jangkauan khalayak, sifat global dari

komunkasi.” Pandangan ini menyarankan penambahan alih-alih

penggantian. Sebuah penilaian dibuat lima tahun sesudah ini oleh

Lievrouw (2004) menggarisbawahi pandangan umum bahwa

‘media baru telah menjadi ‘semakin umum’ (mainstream), rutin,

dan ‘banal’. Penelitian mengenai komunikasi politik membahas

mengenai ‘normalisasi’ internet yang berarti adaptasi internet

terhadap kebutuhan untuk bentuk mapan dari kampanye

(Vaccari, 2008).35

1. Perbedaan Media Baru dari Media Lama:

Internet menggabungkan radio, film, dan televisi dan

menyebarkannya melalui teknologi ‘tekan’ (push). Media

baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran

dengan (1) Memungkinkan terjadinya percakapan antar-

banyak pihak; (2) Memungkinkan penerimaan secara

simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek

budaya; (3) Menggangu tindakan komunikasi dari posisi

pentingnya, dari hubungan kewilayahan dari modernitas; (4)

Menyediakan kontak global secara instan; dan (5) Memasukan

subjek modern/akhir ke dalam mesin aparat yang berjaringan

(Poster, 1999: 15).

35 Ibid., h. 151.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

34

2. Perubahan Utama yang Berkaitan Dengan Munculnya

Media Baru:

Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media.

Interaktivitas dan konektivitas jaringan yang makin

meningkat.

Mobilitas dan delokasi untuk mengirim dan menerima.

Adaptasi terhadap peranan publikasi dan khalayak.

Munculnya beragam bentuk baru ‘pintu’ (gateway)

media.

Pemisahan dan pengaburan dari ‘lembaga media’.36

3. Karakteristik Kunci Untuk Membedakan Media Lama

Dengan Media Baru Dari Perspektif Pengguna:

Interaktivitas (interactivity) : Sebagaimana ditunjukan

oleh rasio respons atau inisiatif dari sudut pandang

pengguna terhadap ‘penawaran’ sumber atau

pengirim.

Kehadiran sosial (atau sosiabilitas) (social presence or

sociability): Dialami oleh pengguna, berarti kontak

personal dengan orang lain dapat dimunculkan oleh

pengguna media (Short dan kawan-kawan, 1976; Rice,

1993)

Kekayaan media (media richness): Jangkauan dimana

media dapat menjembatani kerangka referensi yang

36 Ibid., h. 153.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

35

berbeda, mengurangi ambiguitas, memberikan lebih

banyak petunjuk, melibatkan lebih banyak indra, dan

lebih personal.

Otonimi (autonomy): Derajat di mana seorang

pengguna merasakan kendali atas konten dan

penggunaan, mandiri dari sumber.

Unsur bermain-main (playfulness): Kegunaan untuk

hiburan dan kesenangan, sebagai lawan dari sifat

fungsi dan alat.

Privasi (privacy): Berhubungan dengan kegunaan

media dan/atau konten tertentu.

Personalisasi (personalization): Derajat di mana

konten dan penggunaan menjadi personal dan unik.37

C. Khalayak

Dalam teori komunikasi massa atau kajian media, secara

sederhana kata “Khalayak” adalah orang atau sekelompok orang

sebagai penerima pesan. Apalagi kata khalayak itu diganti

dengan kata pendengar, pembaca, atau pemirsa, langsung

ataupun tidak setiap kata tersebut merujuk pada teknologi atau

jenis media yang diaksesnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, khalayak diartikan

sebagai kelompok tertentu di masyarakat yang menjadi sasaran

komunikasi. sementara Ross dan Nightingale (2003: 4-5) dalam

buku Media and Audiences New Perspectives memberikan

37 Ibid., h. 157.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

36

beberapa alternatif dalam mengartikan khalayak. Menurut

mereka, khalayak memang merujuk pada kajian penyiaran awal

dan akses terhadap informasi. Arti itu berkembang sesuai dengan

kajian apa yang dipakai sebagai kacamata dalam memandang

term khalayak.

Dalam kajian media, khalayak seringkali digunakan untuk

menandakan masyarakat, baik dalam group maupun secara

individu. Pemakaiannya juga merujuk pada khalayak atau massa

yang mengakses berita televisi atau pembaca koran. Individu-

individu dalam masa ini pada dasarnya tidak memiliki ikatan satu

sama lain selain dari tujuan mereka dalam mengakses media.

Namun, kelompok atau group itu bisa dengan jumlah orang yang

terbatas dan tidak bersifat massa atau besar seperti group pemikat

karya sastra. Perspetif terhadap ruang dan waktu juga

memberikan konsep lain terhadap khalayak yang jauh lebih kecil

atau disebut dengan the micro groups. Internet telah menciptakan

ruang virtual di mana khalayak selaku individu bertemu dengan

individu lain dalam waktu bersamaan, tetapi tidak berada dalam

ruang atau lokasi yang sama.38

Media dan para pengiklan sekarang makin banyak

melakukan riset dan membagi khalayak massa menjadi target-

target tertentu yang lebih kecil dan didefinisikan secara lebih

jelas. Bagaimanapun, khalayak untuk produk pakaian dalam,

vitamin, dan minuman ringan sangatlah berlainan. Proses

38 Rulli Nasrullah, Op.Cit, h. 86.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

37

segmentasi suatu khalayak yang berjumlah besar (misalnya,

khalayak pemirsa televisi) ke dalam kelompok-kelompok kecil

yang didefinisikan secara lebih sempit (misalnya, anak-anak

berusia 6 sampai 10 tahun, ibu rumah tangga berusia 25 sampai

40 tahun, atau remaja pria) dinamai denaasfikasi oleh kaum

akademisi dan segmentasi khalayak oleh kalangan industri ini

(Williams, 1989).39

Windahl dan Signitzer (1992: 166-167) mendefinisikan

khalayak (audience) menurut para peneliti komunikasi massa

sebagai individu yang dengan kesadarannya akan memilih media

dan pesan yang ingin diakses. Khalayak juga dapat didefinisikan

sesuai keinginan pengirim pesan (defined by the sender), sesuai

dengan keanggotaan audiensi itu (defined by the audience

member), dan tergantung pada media yang digunakan (defined by

media use). Misalnya, khalayak bisa didefinisikan sebagai target

pemasaran sebagaimana dijelaskan oleh McQuail (1987: 221).

Bahwa khalayak berpotensi menjadi konsumen terhadap medium

dan sebagai target dari pesan atau iklan perusahaan, yang pada

tahap selanjutnya diharapkan menjadi konsumen dari produk

yang diiklankan.

Adapun Hiebert (1985) menjelaskan pengertian khalayak

dan karakteristiknya, antara lain: (1) Khalayak cenderung berisi

individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan

39 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang Selatan: KARISMA

Publishing Group, 2011), h. 565.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

38

dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka serta

pemilihan produk media berdasarkan seleksi kesadaran; (2)

Khalayak cenderung tersebar di beberapa wilayah sasaran; (3)

Khalyak bersifat heterogen, yakni berasal dan terdiri dari

berbagai lapisan dan kategori sosial; (4) Khalayak cenderung

anonim, tidak mengenal khalayak lainnya yang juga sama-sama

mengakses media; dan (5) Posisi khalayak pada dasarnya di

media massa secara dipisahkan dari komunikator/ sender.

Penjelasan ini membawa suatu kesimpulan bahwa di era media

massa atau media tradisional posisi khalayak ditempatkan

sekadar sebagai objek atau konsumen.40

D. Teori Pemaknaan Khalayak

Salah satu aktivitas yang dilakukan khalayak adalah

menginterpretasi apa yang mereka terima dari media massa.

Teori yang digunakan adalah teori pemaknaan atau cultural

studies dan pengaruhnya reception Theory. Cultural studies

adalah kajian interdisipliner (antar disiplin ilmu) dimana

persepktif-perspektif dari disiplin ilmu yang berbeda dipakai

untuk menjelaskan tentang budaya dan kekuasaan (culture and

power).41 Kajian budaya ini kaitannya dengan sikap, pendekatan,

dan kritik mengenai sebuah budaya karena fokusnya adalah pada

40 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) (Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014), cet. Ke-1, h. 55-56. 41 Rachman Ida, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya (Jakarta: Prenada

Media Group, 2014), h. 1.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

39

bagaimana suatu budaya dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan

dominan42. Culture studies ini menyediakan anggapan bahwa

studi dari proses budaya, terutama dalam budaya masa, adalah

penting, kompleks dan senantiasa saling berkaitan, baik secara

teorititis maupun politis.

Dalam culture studies, khalayak memiliki arti sangat

penting. Baik media maupun khalayak memiliki kekuatan yang

sama dan hubungan antara media dan khalayak inilah yang

menghasilkan makna dan membentuk suatu budaya (Straubhaar

& LaRose 2002:56).

Teori pemaknaan menyediakan cara-cara untuk memahami

teks media dengan memahami bagaimana teks tersebut dibaca

oleh khalayaknya. Teori ini berpendapat bahwa teks media tidak

memiliki makna di dalamnya. Hal ini sesuai dengan aksioma

dalam ilmu komunikasi yaitu word doesnt mean, people mean.

Makna tersebut berada di dalam khalayaknya. Sehingga makna

dibentuk dari interaksi antara teks dengan khalayaknya tersebut.

Jadi bisa dikatakan teks media yang ingin disampaikan oleh

sumber tidak memiliki makna sebelum ada interkasi dan

dimaknai oleh pembacanya.43

Teori ini berdiri pada asumsi bahwa setiap khalayak

mempunyai kemampuan untuk menginterpretasi berbagai hal

42 Rizki, Raden. 2015. Resepsi Laki-Laki urban Jakarta Terhadap Konsep Laki-Laki

Gentroseksual di Majalah FHM. Commline: Jurnal Ilmu Komunikasi IV, no. 1 : 2-3.

43 Mengutip dari Skripsi Tahun 2012 Milik Nisa Sakina Program Sarjana Ekstensi

Universitas Indonesia

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

40

yang mereka baca atau lihat di media massa. Makna dari suatu

pesan tidak tetap dikontruksikan oleh anggota-anggota khalayak.

Kontruksi ini terjadi melalui tindakan rutin interpretasi terhadap

teks. Tujuan utama cultural studies adalah mengekspos cara

ideologi dari kelompok yang berkuasa secara sengaja diulangi

dan juga bagaimana cara ideologi tersebut dapat ditolak

(Littlejohn, 2002:216:-218).

1. Analisis Resepsi khalayak

Analisis resepsi khalayak atau audiens memahami proses

pembuatan makna (making meaning process) yang dilakukan

oleh audiens ketika mengkonsumsi tayangan sinema atau

program seri di televisi atau media, misalnya, Analisis resepsi

digunakan untuk melihat dan memahami respon, penerimaan,

sikap, dan makna yang diproduksi atau dibentuk oleh penonton

atau pembaca majalah atau novel-novel romantis misalnya

terhadap konten dari karya literatur dan tulisan dalam majalah.

Asumsi dasar dari analisis resepsi adalah konsep khalayak

aktif. Khalayak aktif adalah khalayak yang mempunyai otonomi

untuk memproduksi dan mereproduksi makna yang ada di dalam

tayangan sebuah film atau drama-drama seri yang ditontonnya,

dan juga cerita dalam novel yang dibacanya. Stuart Hall (1972)

menuliskan tentang teori ‘Encoding dan decoding’ sebagai

proses khalayak mengonsumsi dan memproduksi makna dalam

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

41

proses penerimaan atas konten media massa yang

dikonsumsinya.44

2. Proses Encoding dan Decoding

Dipelopori oleh Birmingham University dan penelitian

Stuart Hall. Ada pendekatan lain dalam melihat khalayak, yakni

penciptaan makna, riset yang dilakukan oeh Hall pada 1973 dan

dipublikasikan dalam bentuk buku pada 1980 menunjukan bahwa

para peneliti khalayak media semestinya sudah mulai

memusatkan perhatian pada konteks sosial-politik dalam

produksi konten dan bagaimana konten media itu ditafsirkan.

Konsep Hall ini dikenal dengan Teori Encoding/Decoding (Hall,

1980: 128-138)45

Teori Stuart Hall (1972) tentang encoding/decoding

mendorong terjadinya interpretasi-interpretasi beragam dari teks

media selama proses produksi dan penerimaan (resepsi). Dengan

kata lain, Hall menyatakan bahwa makna tidak pernah pasti. Jika

kata bisa pasti oleh representasi, maka tidak akan ada pertukaran-

sehingga tidak ada strategi yang mengkonter atau interpretasi-

interpretasi yang berbeda.46

Dengan mengambil contoh tayangan dan penonton televisi,

Hall menegaskan bahwa pada kenyataannya khalayak berada

44 Rachmah Ida, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya (Jakarta: Prenada

Media Group, 2014), h. 161-162 45 Rulli Nasrullah. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) cet. Ke-1.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group cet. hal. 91-92. 46 Rachmah Ida, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya (Jakarta: Prenada

Media Group, 2014), h. 178.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

42

dalam struktur pemaknaan terhadap kode-kode sebagaimana

sebuah siaran dari stasiun televisi yang dikodekan dan kode itu

diterjemahkan menjadi visual serta audio melalui perangkat

televisi. Begitu juga dengan proses pemaknaan oleh khalayak

aktif bahwa sebuah konten yang diperoleh dari media akan secara

terus-menerus dimaknai oleh khalayak tergantung dari konteks

sosial-politik yang ada di sekitar mereka.

Programme as

‘meaningfull’ discourse

encoding encoding

meaning meaning

structure 1 structure 2

framework of knowladge framework of knowladge

.................................. ...................................

relation of production relation of production

tecnical infrastructure tecnical infrastructure

sumber: Stuart Hall, “Encoding/Decoding.” Dalam Stuart Hall, Dorothy Hobson,

Andrew Love, and Paul Willis (eds.). 1980. Culture, Media, Language. London:

Hutchinson, hal. 128-138.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

43

Momen produksi media dibingkai seluruhnya oleh makna-

makna dan ide-ide, praktik pengetahuan yang menyangkut

rutinitas produksi, secara historis mendefinisikan keahlian teknis,

ideologi profesinal, pengetahuan institusional, definisi dan

asumsi, asumsi tentang khalayak dan seterusnya membingkai

komposisi program melalui struktur produksi ini47. Yang menjadi

catatan penting di sini adalah setiap makna, baik dalam meaning

struktures 1 maupun meaning structures 2, sebagaimana

dijelaskan pada gambar Encoding dan Decoding dalam struktur

penyiaran, belum tentu memiliki kesamaan makna atau

keidentikan pesan antara yang sebelum dikodekan dengan

sesudah kode diuraikan. Bagi Hall, kode yang dihasilkan dari

proses encoding/decoding tidak secara simetri sama dan bisa jadi

akan selalu memiliki tingkat kesepemahaman juga tingkat

ketidaksepemahaman dalam proses komunikasi. Posisi simetris

maupun asimetris tergantung dari posisi personafikasi yang

terjadi antara encoding selaku produser dan decoding selaku

penerima (khalayak). Bahasa sederhananya, sebuah siaran

memiliki pengaruh pada saat ditransmisikan melalui gelombang

di mana ada banyak gangguan dan penciptaan makna memiliki

dasar yang juga bisa berbeda.48

47 John Storey, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop (Yogyakarta & Bandung:

Jalasutra, 2007), cet. Ke-2, h. 12. 48 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) (Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014), cet. Ke-1, h. 92-93.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

44

Apa yang diberitakan media masa selama perang teluk

menurut Stuart Hall adalah proses pembentukan wacana di mana

pesan yang disampaikan disandikan (encoded) melalui media,

kemudian diuraikan (decoded), diterima (internalized), dan

dilakukan (acted) oleh khalayak. Sementara ide-ide atau wacana

lainnya tidak pernah ditampilkan. Hall menyebut proses ini,

hegemonic encoding.

Segala pemberitaan media adalah mengenai kehebatan

senjata Amerika. Yang dilakukan media membentuk (frame)

dalam masyarakat tentang making the war. Masyarakat lantas

lupa pada morality tentang mencegah perang dan

mempertahankan kedamaian karena media membentuk pola pikir

masyarakat seolah tidak ada alternatif solusi selain perang. Hall

menyebut proses media ini sebagai ideological discourses of

constraint (wacana-wacana ideologi terbatas). Efek praktisnya

adalah membatasi range alternatif dan membuat pilihan lain itu

adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan.49

Hall menyebut kemungkinan the powerless dapat melawan

demgan kebal terhadap ideologi dominan dan menerjemahkan

pesan melalui cara yang lebih sesuai dengan kepentingan mereka.

Hall pada akhirnya mengidentifikasikan tiga posisi dari

proses encoding-decoding terkait dengan makna dan khalayak.

Pertama, yang disebut dengan posisi dominan-hegemoni

49 EM Griffin. 2012. A First Look At Communication Theory, Mc Graw Hill 8, h.

349.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

45

(dominant-hegemonic position) di mana penonton yang

menerima program tayangan televisi secara penuh, menerima

begitu saja ideologi dominan dari program tanpa ada penolakan

atau ketidaksetujuan. Penonton juga menjelaskan kehidupan

mereka sendiri, perilaku, dan pengalaman sosial dalam ideologi

ini. Penonton seperti ini dikategorikan sebagai “operating inside

dominant code” (Hall, 1980: 136) atau beroperasi di dalam kode

dominan.

Kedua, yang disebut negosiasi (‘negotiated code’) yang

menjelaskan penonton yang mencampurkan interpretasinya

dengan pengalaman sosial tertentu mereka. Penonton yang

masuk dalam kategori ini bertindak adaptif dan oposisi terhadap

interpretasi pesan. Contoh dari kode yang ternegosiasikan bisa

berupa seorang pekerja yang dalam kondisi umum setuju dengan

pernyataan laporan berita bahwa kenaikan gaji menyebabkan

inflasi, walaupun pada saat yang sama menuntut haknya demi

memperjuangkan upah dan kondisi yang lebih baik.50

Ketiga, yang disebut dengan oposisi (‘oppositional code’),

adalah ketika penonton melawan atau berlawanan dengan

representasi yang ditawarkan dalam tayangan televisi dengan

cara berbeda dengan pembacaan yang telah ditawarkan (Hall:

138). Tipe ini mempunyai karakteristik yang didefinisikan oleh

frustasi daripada kenyamanan atau pleasure.51 ‘ini adalah kasus

50 John Storey, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop (Yogyakarta & Bandung:

Jalasutra, 2007), cet. Ke-2, h. 16. 51 Rachman Ida, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya (Jakarta: Prenada

Media Group, 2014), h. 178-179.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

46

misalnya pemirsa yang mendengarkan sebuah perdebatan tentang

perlunya membatasi gaji namun “membaca” setiap sebutan

“kepentingan nasional” sebagai “kepentingan kelas”.52

E. Kontroversi Mengucapkan Selamat Natal

1. Pengertian Kontroversi

Pengertian kontroversi adalah suatu perdebatan,

pertentangan atau persengketaan berkepanjangan mengenai suatu

hal yang terjadi dalam masyarakat dan biasanya mengenai

pendapat atau sudut pandang.53 Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, definisi kontroversi adalah perdebatan,

persengketaan, atau pertentangan54. Sejak zaman dahulu hingga

zaman sekarang kontroversi merupakan hal yang lumrah terjadi.

Kepala manusia boleh sama hitam tetapi pemikirannya berbeda-

beda tergantung sudut pandang, latar belakang, dan lain

sebagainya. Perbedaan inilah yang melahirkan kontroversi di

masyarakat.

Apalagi pada zaman sekarang dimana setiap orang sangat

bebas berbicara dan berpendapat. Ada begitu banyak media

untuk mengungkapkan aspirasi seperti melalui internet. Situs-

situs media sosial menyediakan ruang seluas-luasnya bagi

seseorang untuk mengeluarkan pendapat dan menyebarkannya.

52 John Storey, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop (Yogyakarta & Bandung:

Jalasutra, 2007), cet. Ke-2, h. 16 53 http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-kontroversi-dan-contohnya/, di

kutip 15 Februari 2018 54 https://kbbi.web.id/kontroversi, di kutip 15 Februari 2018

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

47

2. Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Para Ulama

Pada dasarnya setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk

berlaku kasih dan sayang terhadap sesama sehingga menciptakan

toleransi beragama. Hidup secara damai dengan seluruh makhluk

ciptaan Tuhan pesan mendasar dari setiap agama. Agama Islam

adalah agama “rahmatan lil al Alamin” maksudnya, melalui

seluruh ajaran yang ada di dalamnya senantiasa memberikan

kasih dan sayang bagi seluruh alam. Karenanya Islam sangat

menjunjung tinggi perdamaian dan toleransi antar umat

beragama. Dengan demikian seorang Muslim adalah orang yang

menganut dan menebarkan perdamaian kepada seluruh umat

manusia. Para utusan Allah SWT., sejak Nabi Adam a.s. sampai

Nabi Muhammad saw., menganut agama Islam.

Tidak diragukan lagi bahwa Islam sangat menganjurkan

sikap toleransi, tolong menolong, hidup yang harmonis, dan

dinamis di antara umat manusia tanpa memandang agama, suku,

budaya, adat istiadat mereka. Kendatipun demikian toleransi

dalam pandangan Islam memiliki prinsip-prinsip dan batas-batas

yang harus dijaga agar tidak merusak akidah seorang muslim.

Umpamanya mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani

atau menghadiri perayaan ibadah mereka. Namun ada sebagian

ulama yang membolehkan pengucapan selamat Natal tersebut

misalnya M. Quraish Shihab dalam tafsir al-misbah

menerangkan bahwa Allah SWT., mengabadikan selamat Natal

pada surah Maryam ayat 33.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

48

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan

kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari

aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan

hidup kembali”.

Dalam konteks ucapan selamat Natal, menurut M. Quraish

Shihab bahwa kalaupun non-muslim memahami ucapan itu

sesuai dengan keyakinannya, maka biarlah demikian, karena

seorang muslim yang mengucapkannya memahami ucapannya

sesuai pula dengan keyakinannya. Pendapat ini tentu

menimbulkan kontroversi dengan kebanyakan ulama, karena

jelas terlihat bahwa kata Natal itu diartikan sebagai kelahiran

Yesus, sehingga tidak tepat memaksakan istilah kelahiran Yesus

dengan kelahiran Nabi Isa a.s.55

Lebih jauh lagi, Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa ayat

Alquran berikut mensyariatkan penyelengaraan hari raya dalam

surat Al-Hajj ayat 67:

“Bagi tiap-tiap umat Telah kami tetapkan syariat

tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-

kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat)

Ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu.

Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan

yang lurus”. (Al-Hajj: 67)

55 Daniel Prima, “Penafsiran Ucapan Selamat Natal dan Prinsip-Prinsip Toleransi

Beragama Dalam Tafsir Al-Misbah,” Analytica Islamica, no. 1 (2015): h. 2-3.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

49

Sementara, dalam hari raya yang diselenggarakan kaum kafir

yang dominan adalah penyelenggaraan pesta hari raya itu sendiri

dari pada syariatnya.

Itulah yang menyimbolkan kekafiran mereka. Dengan

demikian, betapa beraninya kita mengucapkan Merry Cristmast

atau Happy New Year padahal Allah telah menjanjikan Neraka

jika melakukan hal itu. Dalam buku Ahkam Ahliz-Zimmah, Imam

Ibnu al-Qayyum al-Jauziyyah menguraikan bahwa hukum

memberikan ucapan selamat kepada kaum kafir adalah haram,

dan orang-orang yang mengucapkannya dapat dikategorikan

sebagai kafir. Di dalamnya tercakup juga larangan mengucapkan

selamat hari Natal lewat kartu-kartu ucapan atau lewat media

lainnya. Demikian juga, umat Islam tidak berhak menerima

ucapan selamat Natal atau menerima kartu ketika Idul Fitri tiba.56

Terlepas dari perbedaan pendapat antara para ulama, kita

sebagai umat muslim jangan lupa bahwa Islam sebagai rahmatan

bagi seluruh alam. Dengan perbedan pendapat para ulama tidak

membuat kita sebagai orang muslim tidak saling menjatuhkan

dan memusuhi satu sama lain. Menurut M. Qurasih Shihab adalah

suatu keharusan yang mampu memberikan rasa aman dan damai

bagi seluruh umat manusia, bahkan seluruh makhluk-Nya. Dan

mencakup segala aspek kehidupan.

56 Nashir Bin Ali Al Ghamidhi, Hari-Hari nasrani, (Jakarta: Gema Insani Press,

1995), h. 26-27.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

50

BAB III

GAMBARAN UMUM YOUTUBE DAN DESKRIPSI OBJEK

PENELITIAN

A. Sejarah YouTube

YouTube adalah perusahaan yang mengumpulkan koleksi

user generated content, memuat ribuan film pendek dan episode

televisi, dan ratusan film full-length. Melayani lebih dari dua

miliar video per hari, telah menjadi pemimpin yang jelas dalam

berbagai video online. YouTube terutama memperoleh

pendapatan dengan mejual iklan pada halaman homepage dan

pencarian hasil-hasilnya, serta di dalam videonya. Situs ini

memungkinkan pengguna menggugah, menonton, dan berbagi

video. Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno, California.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 oleh Steve Chen

(mantan CTO) dan Chad Hurley (mantan CEO). YouTube hari

ini adalah anak perusahaan dari internet pencari raksasa Google.

Pada November 2006, YouTube, LLC dibeli oleh Google dengan

nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak

perusahaan Google. Perusahaan YouTube berkantor pusat di San

Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video

dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video

buatan pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video musik.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

51

Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video

orisinal pendek, dan video pendidikan.57

YouTube berawal sebagai sebuah perusahaan teknologi

rintisan yang didanai oleh investasi senlai $11,5 juta dari Sequoia

Capital antara November 2005 dan April 2006. Kantor pertama

YouTube terletak di atas sebuah pizzeria dan restoran Jepang di

San Mateo, California. Nama domain www.YouTube.com aktif

pada 14 Februari 2005 dan situs ini dikembangkan pada bulan-

bulan berikutnya.

Video pertama di YouTube berjudul Me at the zoo. Video ini

menampilkan pendiri pendamping Jawed Karim di San Diego

Zoo. Video ini diunggah pada tanggal 23 April 2005 dan masih

ada sampai sekarang di situs ini. YouTube menawarkan uji beta

pada Mei 2005, enam bulan sebelum peluncuran resmi pada

November 2005. Pertumbuhan situs ini meroket pada bulan Juli

2006, perusahaan ini mengumumkan bahwa lebih dari 65.000

video diunggah setiap harinya dan situs ini menerima 100 juta

kunjungan video per hari.58

Kebanyakan konten di YouTube diunggah oleh individu,

meskipun perusahaan-perusahaan media seperti CBS, BBC,

57 Asep Herman Suyanto, Wahyudi, “YouTube,” artikel diakses pada 27 Februari

2017 dari

https://www.google.co.id/sejarah+YouTube+www.jurnalcomputer.com&oq=sejarah+

YouTube+www.jurnalcomputer.com

58 Asep Herman Suyanto, Wahyudi, “YouTube,” artikel diakses pada 27 Februari

2017 dari

https://www.google.co.id/sejarah+YouTube+www.jurnalcomputer.com&oq=sejarah+

YouTube+www.jurnalcomputer.com

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

52

Vevo, Hulu, dan organisasi lain sudah mengunggah material

mereka ke situs ini sebagai bagian dari program kemitraan

YouTube. Pengguna tak terdaftar dapat menonton video,

sementara pengguna terdaftar dapat mengunggah video dalam

jumlah tak terbatas.

Pada November 2011, jejaring sosial Google terintegrasi

langsung dengan YouTube dan penjelajahan Web Chrome,

sehingga video-video YouTube bisa ditonton di Google. Bulan

Desember 2011, YouTube meluncurkan antar muka baru. Kanal

video ditampilkan di kolom tengah halaman utama, sama seperti

umpan berita situs-situs jejaring sosial. Pada saat yang sama,

versi baru logo YouTube dipasang dengan bayangan merah yang

lebih gelap. Inilah perubahan desain pertama mereka sejak

Oktober 2006.

B. Pendiri dan Manajemen

YouTube didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen, dan

Jawed Karim, yaitu sebelumnya merupakan karyawan pertama

PayPal. Harley belajar desain di Indiana University of

Pennsylvania, sementara Chen dan Karim belajar ilmu komputer

di University of Illinois at Urbana-champaign.

1. Chad Hurley

Chad Hurley yang memiliki nama panjang Chad Meredith

Hurley bermula sebagai seorang web desainer yang

berkebangsaan Amerika Serikat.Chad lahir pada tanggal 24 Juli

1977 di Birdsboro, Pennsylvnia, Amerika Serikat dan merupakan

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

53

putra dari pasangan Don dan Joann Hurley yang tumbuh bersama

kakaknya Heather dan adiknya Brent di Birdsboro. Sejak kecil,

Chad memang telah menunjukan bakat dan minatnya di dunia

seni. Namun kemudian dia beralih untuk menekuni media

elektronik dan komputer saat SMA.

Sekolah yang menjadi tempatnya untuk menyalurakan

minatnya adalah Twin Valley High School di Elverson yang juga

menjadi tempat mengajar anak berkebutuhan khusus bagi ibunya.

Chad juga terkenal sebagai seorang pelari yang menonjol untuk

Cross Country yang menjadi program di sekolahnya dengan

mendapatkan dua gelar PIAA state pada tahun 1992 dan 1994.

Dua gelar ini membuat dirinya diangkat sebagai wakil dari

program lintas lari alam di sekolahnya. Selain itu, dia juga

menjadi anggota Technology Student Association saat itu.

Lulus dari Twin Valley pada tahun 1995, Chad Hurley

kemudian melanjutkan studinya di Indiana University of

Pennsylvania. Empat tahun berlalu, akhirnya dia mendapatkan

gelar B.A. seni rupa murni pada tahun 1999. Karena sebelum

lulus Chad telah diterima bekerja di PayPal, sehingga dia

langsung pergi ke California untuk menunjukan bakat seninya

dalam merancang logo perusahaan tersebut. Dan hasilnya telah

menjadi logo resmi perusahaan hingga sekarang.

2. Steve Chen

Steven Shin Chen yang akrab dipanggil Steve Chen lahir

pada tanggal 18 Agustus 1978. Dilihat dari namanya saja, sudah

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

54

terlihat bahwa pria ini berasal dari keturunan Asia. Chen lahir dan

tumbuh di daerah Taipei, Taiwan selama 15 tahun dan bermigrasi

ke Amerika Serikat.

Kemudian dia melanjutkan sekolahnya dengan masuk ke

dalam sekolah menengah River Trails Middle School di Mount

Prospect, Illionis. Setelah itu berlanjut ke sekolah menengah John

Hersey High School di Arlington Height pada tahun pertama dan

masuk Illionis Mathematics and Sicience Academy untuk tiga

tahun terakhirnya

Setelah lulus, Chen masuk ke University of Illionis at

Urbana-Champaign untuk mengambil jurusan ilmu komputer,

tahun 2002, dia berhasil lulus kemudian bekerja sebagai

karyawan pertama di PayPal sebagai programmer.

3. Jawed Karim

Orang terakhir yang menjadi pendiri YouTube adalah Jawed

Karim. Pria keturunan Bangladesh-Jerman ini lahir di Merseburg,

Jerman Timur pada tanggal 28 Oktober 1979. Hanya setahun di

Merseburg, Karim menyebrangi tembok Berlin untuk menetap di

Neuss, Jerman Barat pada tahun 1980. Barulah saat dia berumur

13 tahun, Karim dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat.

Kepindahannya ke Amerika Serikat berselang dua tahun setelah

penyatuan kembali Jerman (German Reunification) yakni pada

tahun 1992.

Setelah berada di Amerika, yakni Karim langsung

meneruskan sekolah. Central High School di Minnesota adalah

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

55

sekolah pertamanya di Amerika. Setelah lulus, dia diterima di

University of Illionis at Urbana-Campaign di Illonis dengan

jurusan ilmu komputer. Meskipun belajar di tempat dan jurusan

yang sama dengan dengan Steve Chen, namun keduanya belum

pernah berkenalan. Sama halnya seperti Chad Hurley., karim juga

telah diterima menjadi salah satu karyawan pertama di PayPal.

Tahun 2004, akhirnya dia mendapatkan gelar Bachelor of

Science dan langsung melanjutkan kerjanya di PayPal.59

4. CEO YouTube

Susan Wojcicki adalah pemegang jabatan CEO YouTube

yang baru sejak periode Februari 2014. Susan Wojcicki

sebelumnya sudah memegang peranan penting di perusahaan

YouTube dengan menjabat sebagai Senior Vice President For

Adsand Commerce. Dedikasi dan loyalitas Susan pada

perusahaan YouTube akhirnya membawanya naik ke tingkat

pimpinan perusahaan tertinggi, menggantikan Salar Kamangar

yang telah menjabat sebagai CEO YouTube sejak tahun 2010.

C. Prestasi

YouTube tumbuh menjadi salah satu Web situs terpopuler di

dunia, dan menempati peringkat situs web yang paling populer di

urutan 10 di dunia hanya setahun setelah peluncuran. Dilaporkan

59 Asep Herman Suyanto, Wahyudi, “YouTube,” artikel diakses pada 27 Februari

2017 dari

https://www.google.co.id/sejarah+YouTube+www.jurnalcomputer.com&oq=sejarah+

YouTube+www.jurnalcomputer.com

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

56

100 juta klip dilihat setiap hari di YouTube, dengan tambahan

65.000 video baru diupload setiap 24 jam. Pendiri YouTube

Steve Chen telah terdaftar sebagai salah satu dari 15 ilmuwan

Asia To Watch oleh Majalah Scientist Asia pada tanggal 15 Mei

2011.

Namun, perkembangan yang berkelanjutan selalu mereka

lakukan tiap bulannya dengan pendanaan yang diberikan oleh

Sequioa Capital senilai $11,5 juta antara November 2005 dan

April 2006. Pertumbuhan situs ini dimulai pada bulan Juli 2006.

Lebih dari 65.000 video diunggah setiap harinya dan menerima

100 juta kunjungan video per hari merupakan pencapaian pada

bulan tersebut. Grafik pertumbuhan situs ini pun terus naik pada

bulan-bulan selanjutnya. Dan pada bulan Oktober 2006, Google,

Inc. resmi membeli YouTube senilai $1,65 miliar dalam bentuk

saham.

Chad Hurley yang menjabat CEO YouTube memperoleh

694.087 lembar saham ditambah 41.232 dalam bentuk trust

dengan nilai total mencapai lebih dari $345 juta. Sedangkan

Steven Chen memperoleh $326 juta dari 625.366 lembar plus

68.721. Karena pada saat itu Karim sudah tidak lagi di YouTube,

sehingga dia hanya mendapatkan 137.443 lembar saham dengan

nilai $64 juta. Sequioa Capital yang menjadi penanam modal

memperoleh 941.027 yang bernilai $442 juta.

Perkembangan situs YouTube yang pesat membuat situs ini

menjadi salah satu situs terbesar. Bahkan diperkirakan bahwa

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

57

pada tahun 2007 YouTube menyamai konsumsi broadband seisi

internet tahun 2000. Juni 2008, majalah Forbes dalam sebuah

artikelnya memperkirakan pendapatan YouTube tahun 2008

mencapai $ 200 juta dari penjualan iklan. Mei 2010, YouTube

dilaporkan melayani lebih dari dua miliar video per hari dan pada

tahun berikutnya Mei 2011 situs ini telah menerima lebih dari

tiga miliar kunjungan per hari. Dan data terakhir yang

didapatkan, pada Januari 2012 YouTube menyatakan bahwa

jumlah kunjungan di situs ini telah mencapai empat miliar per

hari.

D. Produk

Layanan fitur yang memungkinkan semua pengguna

YouTube dapat mengunggah video dengan batas durasi masing-

masing 15 menit. Pengguna yang memiliki jejak rekam baik

dengan mematuhi Panduan Komunitas YouTube diizinkan

mengunggah video berdurasi 12 jam, tetapi akunnya perlu

diverifikasi (biasanya melalui telepon genggam).

1. Pencarian

Pencarian, yang diberi tanda merah yaitu untuk menuliskan

video apa yang ingin lihat/download seperti animasi, music, film

dll. ketika di klik browser otomatis video-video akan muncul

begitu banyak.

2. Pengunggah Video

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

58

Pengunggah atau upload video yaitu tempat untuk

mengunggah video yang diinginkan, seperti video hasil karya

sendiri ataupun video lain.60

E. Deskripsi Isi Ceramah Ustadz Abdul Somad

Gambar 1.1

Capture ceramah Ustadz Abdul Somad

Sumber : Www. YouTube.com

Video yang di unggah oleh Mustami Media pada tanggal 25

Desember 2017 dengan judul “Hukum Mengucapkan Selamat

Natal dan Tahun Baru, Ustadz Abdul Somad Lc MA” tercatat

sebanyak 41. 741 orang yang sudah menonton konten tersebut.

Video tersebut berisi 180 komentar, hampir mayoritas komentar

setuju dengan konten yang diberikan oleh Ustadz Abdul Somad,

disisi lain ada komentar yang kurang setuju dengan ceramahnya

60 Asep Herman Suyanto, Wahyudi, “YouTube,” artikel diakses pada 27 Februari

2017 dari

https://www.google.co.id/sejarah+YouTube+www.jurnalcomputer.com&oq=sejarah+

YouTube+www.jurnalcomputer.com

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

59

Ustadz Abdul Somad, hal ini menyebabkan pro dan kontra

terkait dengan isi di dalam video tersebut.

Gambar 1.2

Capture komentar penonton video ceramahnya

Ustadz Abdul Somad

Sumber : Www. YouTube.com

F. Deskripsi Isi Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim

Gambar 2.1

Capture Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim

Sumber : Www. YouTube.com

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

60

Video yang diunggah pada tanggal 17 Januari 2018 oleh

Suheri Heri yang berjudul “Kritik Terhadap Ceramah Ustadz

Abdul Somad Atas Larangan Mengucapkan Selamat Natal sudah

ditonton sebanyak 2. 493 kali. Video ini merupakan kritik

akademik dari Ustadz Abdul Mustaqim terhadap kelemahan

argumentasi larangan mengucapkan selamat Natal dari

ceramahnya ustadz Abdul Somad. Video ini juga menimbulkan

pro dan kontra mengenai hukum mengucapkan Natal, hal ini bisa

dilihat dari komentar-komentar dari video tersebut.

Gambar 2. 2

Capture komentar video Ustadz Abdul Mustaqim

Sumber : Www. YouTube.com

Dari komentar-komentar tersebut menimbulkan pro dan kontra,

sebagian komentar mendukung terhadap konten ceramahnya Ustadz

Abdul Mustaqim, sebagian lagi menunjukan ketidaksetujuan dengan

mengatakan Ustadz Abdul Mustaqim adalah ustadz libera

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

61

BAB IV

ANALISIS DATA

1. Isi Ceramah Ustadz Abdul Somad

Dalam video tersebut Ustadz Abdul Somad menyatakan

bahwa ketika seorang muslim mengucapkan selamat hari raya

Natal, maka orang tersebut sudah mengakui tiga hal. Pertama,

mengakui bahwa Isa adalah anak Tuhan. Kedua, mengakui

bahwa Isa lahir pada 25 Desember. Ketiga, mengakui bahwa Isa

mati dipalang salib. Padahal menurut Ustadz Abdul Somad,

ketiga hal ini dibantah oleh Alquran dan Hadis.

Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa pandangan Isa

adalah anak Tuhan dibantah oleh sebuah dalil Alquran, yaitu

“Kafirlah orang yang mengatakan bahwa Isa trinitas dan anak

Tuhan.” Ayat ini dirujuk dari (QS. Al-Maidah: 72) selain itu,

penjelasan Abdul Somad yang mengatakan bahwa mengucapkan

Natal berarti mengakui Isa lahir 25 Desember menurut riwayat

tidak dibenarkan. Menurut Ustadz Abdul Somad ketika Maryam

memegang Isa tidak ada makanan karena Isa lahir di tepian kota.

Allah akhirnya memberikan perintah untuk menggoncangkan

pangkal batang pohon kurma, lalu gugurlah buah kurma yang

mengkal. Menurut Ustadz Abdul Somad, buah kurma yang

mengkal ada pada bulan Juli-Agustus, bukan Desember. Ketika

Isa lahir, kambing-kambing sedang digembalakan di padang

rumput, sedangkan bulan Desember rumput tidak tumbuh karena

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

62

tertutup salju. Artinya secara riwayat tanggal 25 Desember sulit

dianggap sebagai hari kelahiran Isa, namun lebih melainkan

banyak digunakan untuk merayakan Dewa Mitrah atau Dewa

Matahari yang diambil oleh kaisar Konstantinopel. Kemudian

penjelasan Abdul Somad tentang Isa mati dipalang salib dibantah

oleh Alquran, (QS. An-Nisa: 157-158) sebagai berikut: “Mereka

tidak membunuhnya, mereka tidak menyalibnya tetapi ada orang

lain yang diserupakan wajahnya dengan Isa dan dia adalah Yudas

Isqarion. Yudas Iskarion merupakan murid Isa yang menjual

imannya dengan beberapa keping uang emas”.

2. Isi Ceramah Ustadz Abdul Mustaqim

Dalam video ini Ustadz Abdul Mustaqim ingin

memberikan sanggahan terhadap isi ceramahnya Ustadz Abdul

Somad yang melarang mengucapkan selamat Natal terhadap non

muslim. Pertama, menurut Ustadz Abdul Mustaqim,

mengucapkan selamat Natal bukan persoalan akidah, tetapi

berkaitan dengan muamalah. Prinsip dasar dalam muamalah di

kutip oleh Abdul Mustaqim merujuk pada Kwarid Fiqiyah

sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Asbah Wa Al-Nadzhori

karangan Imam Assujuti, yaitu prinsip dasar dalam persoalan

muamalah adalah diperbolehkan sampai adanya dalil yang benar-

benar mengharamkannya. Padahal menurut Abdul Mustaqim

tidak ada hadis ataupun ayat yang menyatakan dengan tegas

larangan mengucapkan selamat Natal.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

63

Kedua, Ustadz Abdul Mustaqim juga membantah

ceramah Ustadz Abdul Somad yang mengatakan bahwa

mengucapkan Natal sama dengan mengakui Isa anak Tuhan.

Ustadz Abdul Mustaqim mencontohkan seandainya ada seorang

non muslim mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri itu tidak

berarti dia telah bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah

dan Nabi Muhammad adalah Rasullullah. Ini artinya

mengucapkan selamat Natal tidak bisa dianalogikan atau

diqiyaskan dengan mengakui Isa anak Tuhan.

Ketiga, bagi Ustadz Abdul Mustaqim jika ada orang

bertanya tentang pernahkah Nabi Muhammad mengucapkan

selamat Natal, tidak ada hadis ataupun ayat yang menyatakan

peristiwa itu. Namun, menurut Ustadz Abdul Mustaqim,

Rasulullah memberikan jaminan keselamatan kepada orang yang

merayakan hari raya sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Keempat, dalam catatan Ustadz Abdul Mustaqim ada

beberapa ulama kontemporer yang membolehkan mengucapkan

hari raya Natal antara lain: Prof. Doktor Yusuf Al-Khalad, Prof.

Abu Sattar Fatahullah, dan Prof. Muhammad Said Kazuhri.

Semua ulama yang telah disebutkan tidak ada yang melarang

untuk mengucapkan selamat Natal kepada non muslim yang

merayakan, bahkan para ulama menyatakan bahwa mengucapkan

Natal termasuk akhlak yang baik.

Kelima, Ustadz Abdul Mustaqim menegaskan bahwa

menghargai keyakinan non muslim tidak sama dengan

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

64

membenarkan keyakinan mereka. Mengucapkan selamat Natal

adalah bentuk toleransi terhadap non muslim.

A. Identitas Informan

Informan 1: AS

AS merupakan mahasiswa UIN Jakarta berjenis kelamin

laki-laki yang berusia 22 tahun, semester 6, dan kuliah di Jurusan

Ilmu Alquran dan Tafsir, Fakultas Ushuludin. Sekarang AS aktif

di UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Sejak SMA AS

sudah mengikuti organisasi Rohani Islam (ROHIS). Menurut AS

mengikuti UKM justru membantu perkuliahan karena bisa

berbagi ilmu dengan yang lain.

Informan 2: WH

WH merupakan mahasiswa semester 8 yang berusia 23

tahun, berjenis kelamin laki-laki yang sedang menempuh

pendidikan di UIN Jakarta dan memilih Jurusan Ilmu Alquran

dan Tafsir, Fakultas Ushuludin. Sekarang WH aktif berorganisasi

di UKM Himpunan Qori/Qoriah Mahasiswa (HIQMA). Saat ini

WH bertempat tinggal di Jalan Semanggi, Pesanggrahan.

Sementara alamat rumah WH di Kampung Sawah, RT 01/RW

06, Kelurahan Tanah Baru, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor.

Menurut WH kenapa ia memilih masuk UKM karena belajar

tidak hanya di kelas, perlu adanya pengembangan diri dan UKM

adalah tempat untuk perkembangan mahasiswa.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

65

Informan 3: ZM

ZM merupakan perempuan berusia 19 tahun, semester 4.

kuliah di UIN Jakarta di Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi.

Selain sibuk dengan perkuliah ZM juga mengikuti organisasi

UKM Bahasa Foreign Language Asociation (FLAT) yang fokus

dalam mengembangkan bahasa asing, alasan ZM mengikuti

kegiatan UKM adalah untuk mencari kegiatan yang positif,

mengisi waktu untuk hal-hal yang produktif dan memiliki teman-

teman baru. Menurut ZM mengikuti kegiatan UKM ‘agak’

mengganggu karena kegiatan berlangsung hingga malam,

akhirnya ada beberapa tugas kuliah yang tidak dikerjakan karena

tertidur.

Informan 4: Y

Informan Y merupakan perempuan berusia 21 tahun,

semester 6 dan kuliah di Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Saat ini Y disibukkan dengan tugas

membuat proposal, salah-satu tugas kuliah untuk belajar

membuat skripsi. Informan Y juga mengikuti dua UKM yaitu

Pramuka dan Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Menurut Y, UKM

menjadi tempat organisasi yang paling nyaman dibandingkan

dengan organisasi yang lain, karena mengembangkan skill dan

memiliki sistem yang berbeda.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

66

Informan 5: NN

NN merupakan perempuan berusia 20 tahun. Sekarang

sedang menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

semester 6. NN berasal dari Sukabumi, Kebon Pedes. Saat ini NN

aktif di UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Alasan NN

memilih mengikuti UKM karena ingin menyalurkan hobi

bernyanyi. Menurut NN mengikuti kegiatan UKM tidak

mengganggu aktivitas kuliah, hanya mengganggu waktu

istirahat.

B. Pengetahuan Tentang YouTube

Dari kelima informan memiliki pemaknaan yang berbeda-

beda mengenai pengertian tentang YouTube, AS menjelaskan

bahwa YouTube adalah salah satu bagian dari media yang

memudahkan untuk menggali informasi dan salah satu bentuk

perkembangan zaman.

Sementara WH memberikan definisi yang tidak jauh berbeda

dengan AS, menurut WH YouTube merupakan jejaring sosial

untuk mengunggah video dengan berbagai macam konten. Media

sosial tidak hanya digunakan untuk menonton ataupun

mengirimkan sebuah konten, tapi bisa digunakan untuk berkreasi

dan berdakwah. Banyak ustadz-ustadz bahkan seniman yang

viral di YouTube.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

67

Pendapat yang tidak berbeda jauh dikemukakan oleh ZM

yang cukup aktif menggunakan media sosial. Menurut ZM

YouTube adalah sebuah platform yang digunakan untuk

menyebarkan video, platform yang mempermudah orang-orang

untuk menggali informasi dan belajar.

Sedangkan Y merupakan seorang yang aktif menggunakan

media sosial. Media sosial yang digunakan adalah Instagram,

YouTube, Whatsapp dan lainnya. Menurut Y, YouTube

merupakan media sosial yang digunakan untuk menonton video

dan film, karena banyak ribuan video yang sesuai dengan selera

pengguna.

Informan NN kurang begitu aktif di media sosial. Menurut

NN YouTube adalah media sosial yang digunakan untuk melihat

dan mengirimkan sebuah video yang bisa dinikmati oleh orang

lain.

Sementara terkait dengan jenis video yang disukai, setiap

informan memiliki pilihannya masing-masing. Informan AS

mengungkapkan bahwa konten yang sering ditonton seperti siroh

nabawiyah, ceramah, dan komedi serta ustadz-ustadz yang

menyampaikan ceramah dengan diksi yang bagus seperti Ustadz

Adi Hidayat, Ustadz Abdul Somad, serta tokoh luar seperti Hasan

Albana dan Said Kutub.

Sedangkan konten kesukaan WH yang sering ditonton

biasanya tentang info terbaru, otomotif, seni musik Islami, qari-

qari, kisah-kisah inspiratif, dan ceramah. Sementara untuk

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

68

penceramah yang sering ditonton seperti Ustadz Abdul Somad,

Habib Rizieq, Jujun, dan Ustadz Arifin Ilham.

Sementara informan ZM lebih menyukai konten-konten

edukasi yang membantunya dalam pembelajaran. Sementara ZM

kurang tertarik dengan konten-konten ceramah. Sementara

Informan Y lebih menikmati konten-konten yang menghibur

seperti stand up comedy dan video musik. Sementara konten

kesukaan yang sering ditonton informan NN adalah anime, gosip,

dan sepakbola.

Sementara ketika ditanya sejak kapan mengenal YouTube

dan berapa jam menghabiskan waktu dalam sehari untuk

menonton YouTube setiap informan memiliki jawaban yang

berbeda-beda, informan AS mengenal YouTube sejak sekolah

menengah pertama (SMP). Dalam sehari informan bisa

menghabiskan tiga jam menonton YouTube dengan berbagai

jenis konten. Sedangkan Infroman WH Sejak kelas satu SMP

sudah mengenal YouTube dengan durasi waktu sehari bisa

menghabiskan dua sampai tiga jam.

Tidak jauh berbeda dengan WH, informan ZM sudah

mengenal YouTube sejak SMP, berbeda dengan informan di atas,

ZM tidak terlalu sering membuka YouTube. Kalaupun

menggunakan aplikasi tersebut, hanya menghabiskan waktu satu

jam dalam sehari.

Sedangkan informan Y mengenal YouTube pada saat akan

masuk perkuliahan, sedangkan menggunakan aplikasi YouTube

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

69

tidak menentu tergantung kebutuhan informan, bisa dua hari

sekali, tergantung ada informasi yang sedang ramai

diperbincangkan. Apabila dikalkulasikan, dalam sehari Y bisa

menghabiskan dua sampai tiga jam jika menggunakan kuota

internet pribadi akan tetapi jika menggunakan wi-fi bisa sehari

penuh.

Sementara sejak SMP informan NN sudah mengetahui

YouTube, tetapi belum menjadi pengguna aktif, untuk saat ini

informan NN termasuk pengguna yang sering menonton

YouTube.

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa setiap

informan menggunakan media sosial seperti Whatsapp,

Instagram, Facebook, Twitter, Line dan YouTube, walaupun

kurang terlalu aktif.

Sedangkan YouTube bukanlah hal yang asing bagi setiap

informan, menurut informan YouTube merupakan media sosial

yang digunakan untuk berbagi video, menonton video, media

belajar, dan merupakan media sosial yang menghubungkan

penggunanya dengan pengguna lain. Sementara untuk jenis

konten yang sering ditonton di YouTube setiap informan

memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. Ada yang senang

menonton konten-konten ceramah, musik-musik Islami, dan ada

juga yang senang menonton anime, berita, stand up comedy, dan

konten-konten edukasi.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

70

Kelima informan dalam menonton YouTube menghabiskan

waktu hampir satu sampai tiga jam dalam sehari dengan jenis

konten yang berbeda-beda. Menurut informan Y ketika

menggunakan kuota internet pribadi sehari satu sampai tiga jam,

sedangkan jika menggunakan wi-fi yang ada di kampus, Y bisa

menghabiskan waktu seharian penuh untuk menonton YouTube.

Sedangkan untuk mengenal YouTube hampir setiap informan

sudah mengenal YouTube sejak bangku Sekolah Menengah

Pertama (SMP), hanya informan Y yang mengenal YouTube

sebelum masuk dunia perkuliahan.

C. Pemaknaan Terhadap Isi Ceramah Ustadz Abdul Somad

Ketika informan AS ditanyai apakah mengetahui atau

mengenal Ustadz Abdul Somad, ia menjawab telah mengetahui

Ustadz Abdul Somad melalui YouTube dan sering menonton

kajiannya melalui aplikasi instagram, walaupun ia belum pernah

mendatangi kajiannya secara langsung.

Menurut AS, Ustadz Abdul Somad adalah ulama yang luar

biasa, tidak mudah menilai, mengkafirkan ataupun merendahkan

seseorang serta paham dengan konteks dan permasalahan yang

terjadi saat ini. Informan AS juga sudah pernah menonton

tayangan Ustadz Abdul Somad terkait dengan hukum

mengucapkan selamat Natal.

“Kenal, salah satunya dari YouTube. Tadi sempat

viralkan ternyata di cek, ternyata bagus juga

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

71

cermah-ceramahnya. kalau kajiannya sendiri

paling saya sering nonton livenya di IG sering,

kalau untuk langsung dateng ke kajiannya belum

pernah dan mudah-mudahan LDK sendiri insa

allah bakal ngehadirin beliau kesini. ini salah

satu ulama luar biasa ya, beliau itu ulama yang

kekinian. Dia bisa mengkontekskan apa yang ada

di sekarang, problematika-problematika yang

ada sekarang dan beliau juga salah satu ulama

yang menurut saya cukup bagus pemikirannya.

Tidak mudah mengkafirkan orang, tidak mudah

merendahkan orang. Itu luar biasa. Sudah nonton

ceramah ustadz Abdul Somad terkait larangan

mengucapkan Natal.”

Demikian pula dengan informan WH. WH mengenal Ustadz

Abdul Somad melalui aplikasi instagram, karena viral di media

sosial. Akhirnya WH sering menonton ceramah-ceramah Ustadz

Abdul Somad melalui media sosial sehingga sudah banyak

konten-konten ceramah yang sudah ditonton, seperti tentang

hukum berpacaran, fikih, agama, akhlak, bersikap terhadap

orang-orang kafir, dan kondisi Indonesia saat ini.

Menurut WH, Ustadz Abdul Somad bukanlah ustadz

sembarangan karena Ustadz Abdul Somad merupakan salah satu

lulusan universitas di Kairo dan memiliki pengetahuan yang luas.

Selain itu, beliau juga mendapatkan penghargaan tokoh inspiratif

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

72

pada tahun 2018 oleh surat kabar Republika. Sekalipun informan

sering menonton ceramah Ustadz Abdul Somad tetapi untuk

video yang membahas tentang hukum mengucapakan selamat

Natal, informan belum pernah menontonnya.

“Lewat berita, awalnya dari Instagram. Ustadz

Abdul Somad ini siapa ya, kan viral kemudian

semakin banyak beliau mengisi acara dimana-

mana, ada pamfletnya kan, jadi semakin

penasaran siapa sih beliau? kemudian lihatlah

viedo-videonya di YouTube seperti apa?.

terhitung lumayanlah sering, karena kan banyak

juga di Whatsapp dan Istagram itu yang bikin

histori juga tentang ceramah-ceramah beliau,

jadi sekarang emang bener viral gitu ketika di

YouTube dishare di IG dishare terus di Whatsapp,

di insta story dishare juga. ya tentang misalkan

ehmmm konten berpacaran, tentang fikih ya

tentang hukum-hukum, banyak sih tentang

keagaman kan misalkan seperti akhlak, kemudian

bagaimana kita bersikap kepada orang-orang

kafir, tentang kondidsi Indoneia saat ini. saya

rasa suka, karena saya melihat kenapa saya suka,

jadi sanad ilmunya jelas beliau, kalau tidak salah

Kairo juga dan punya gelar jugakan LCkan, nah

itu yang bikin saya oh. Bukan ustadz biasakan.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

73

Sehingga beliau juga mendapat gelar tokoh

inspiratif tahun 2017 apa 2018 sepertinya.”

“kalau itu sih belum pernah nonton cuma pernah

juga denger dari ustadz-ustadz ketika ceramah.”

Sementara informan ZM belum mengenal Ustadz Abdul

Somad. Informan hanya mendengar dari orang lain serta hanya

mengetahui melalui aplikasi media sosial twitter karena salah

satu konten ceramah beliau menjadi viral yaitu tentang haramnya

membeli produk starbuck.

“Cuma denger-denger sih terus sekarang lagi hits

juga kan, lagi ngomongin kaya starbuck terus

orang masuk neraka gitukan. itu liat di Twitter tuh

kaya. itu tuh kaya starbuck, kenapa sih kaya rame

banget gitu starbuck iakan. ada seorang ustadz

gitukan bilang kalau misalnya minum starbuck,

beli produk starbuck terus masuk neraka gitu.”

Informan Y juga belum mengenal Ustadz Abdul Somad

ataupun menonton ceramahnya melalui media sosial. Informan Y

juga belum pernah menoton konten ceramah Ustadz Abdul

Somad tentang hukum mengucapkan selamat Natal.

“Ustadz Abdul Somad itu yang ini dong yang lucu-

lucu bukan sih, ia tau, tau yang gimana sih lucunya

coba deh diingetin lagi? untuk hukum-hukumnya

belum pernah, tapi pernah dengerlah.”

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

74

Berbeda dengan informan Y, informan NN pernah sekali

menonton Ustadz Abdul Somad melalui sebuah status yang

diunggah dalam salah satu aplikasi media sosial whatsapp.

“Itukan baru-baru ustadznya kan?, Belum.

sekelibat doang. heh? Di snap WA. ia, biasanya

orang-orang.”

Bagi informan AS setelah menonton video ceramah Ustadz

Abdul Somad mengenai sejarah Isa, menurutnya ditemukan

banyak versi apabila membicarakan sejarah Isa. Agama Kristen

menganggap bahwa Isa adalah anak Tuhan, sedangkan menurut

pandangan Islam, Isa adalah utusan Tuhan.

Dalam pandangan AS melalui ceramah Ustadz Abdul

Somad, AS mewajarkan jika ada yang berbeda pendapat.

Menurutnya mengucapkan selamat Natal berkaitan dengan etika.

Dalam konteksnya mengucapkan selamat Natal ada yang

membolehkan, akan tetapi ada juga yang melarang.

Mengucapkan selamat Natal termasuk tasabbuh yang berarti

mengikuti apa yang non muslim kerjakan, karena hal ini

berkaitan dengan akidah yang tidak bisa diubah-ubah lagi.

“Kalau kita tarik sejarah dari Natal sendiri

memang eee Isa itukan banyak versi memang, ada

yang menyatakan Isa itu sebagai anak dari Tuhan

ada juga berbagai macamlah, nanti sebenarnya

kalau misalkan kita teliti bahwasannya, kalau

misalkan kita tanya langung ke orang-orang

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

75

Kristen itu, Isa itu sebenarnya Tuhan atau kah

utusan, utusan Tuhan ituh. Nah inikan banyak

problematik. Kalau misalkan kita nontonnya

Ustadz Abdul Somad itu. Saya sepakat,, saya

sepakat bahwa ya apa yang beliau katakan itu

saya sepakat gituh dan wajar ketika memang ada

orang-orang yang tidak sependapat itu wajar,

udah lumarahnya seperti itu dan itu harus kita

hargai.”

Pada sisi lain, pendapat yang tidak jauh berbeda

diungkapkan oleh WH bahwa dalil yang disampaikan oleh

Ustadz Abdul Somad cukup jelas, disampaikan menggunakan

data, dan dari segi keilmuan beliau memang menguasai.

Menurut WH, seorang muslim tidak harus merayakan Natal

karena ketika ikut merayakan berarti rida terhadap agama

mereka. Ketika WH ditanya mengenai pernyataan “Kafirlah

orang yang mengakui Isa anak adalah Tuhan”, menurut WH

tergantung konteksnya, ada yang beranggapan kafir keluar dari

agama Islam dan ada yang beranggapan bahwa itu dosa yang bisa

membuat seseorang menjadi kafir.

Ketika WH ditanyai apakah mengucapkan selamat Natal

berkaitan dengan akidah, WH setuju dengan hal tersebut, karena

mengucapkan selamat Natal berkaitan dengan akidah agama lain.

Orang Nasrani pun tidak akan mau ketika disuruh mengucapkan

syahadat. Sekalipun mengucapkan selamat Natal dengan

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

76

syahadat berbeda dalam urgensinya, akan tetapi dua hal tersebut

sama dalam esensinya karena berkaitan dengan akidah.

“Menurut saya cukup jelas juga dalil yang

disampaikan kemudian beliau sampaikan dengan

data yang memang itu bener-bener ada

referensinya gitu jadi tidak asal ngomong dan

beliau memang dalam segi keilmuan memang

bagus gitu. Makanya tadi ketika beliau sampaikan

ada tiga dalilnya kan itu tiga sebabnya kan itu

memang ketika di telusuri, kalau kita ingin

menulusuri lebih jauh itu memang ada dalilnya

dalam Alquran dan ketika kenyataan Natal

dengan Islam itu memang sungguh kita sebagai

orang Islam tidak harus merayakan Natal, tadi

juga bilang kalau misalkan tadi kita merayakan

otomatis kita rida terhadap agamanyakan ‘lakum

dinukum waliadin’. ia, saya sepakat, seperti itu

jadi untuk masalah mengkafirkannya itu, kadang

ada orang yang menganggap kafir saling keluar,

apalagi yang kafirlah dalam bentuk itu dosa kafir

begitu. Jadi ada yang beranggapan langsung

kafir langsung kafir Islam, ada juga yang

beranggapn bahwa kafir itu, itu dosa kafir, seperti

itu”. “ia setuju, sangat setuju. Seperti misalkan

kita dari mereka minta kita mengucapkan selamat

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

77

Natal, kita gak mau nih karena itu berkaitan

dengan akidah kemudian ketika kita mereka coba

‘asalamualikum wr, wb’ wah mohon maaf ini

tidak bisa saya sebutkan, karena ini misalkan

syahadat: ashhaduallah illah haillahllah wa

ashhadu anna muhammadarrasullallah” mereka

bilang inikan hanya ucapan tapi dari ucapan

itulah, ketika orang sudah,, orang kafir misalkan

Nasrani, Yahudi membacakan syahadat dan

itukan syahadat masuk ke rukun Islam yang

pertama secara tidak langsung, kalau misalkan

dia disuruh membaca syahadat ya dia masuk

Islam begitupun kita mengucapan selamat Natal

emang itu ucapan tapi profesinya sama berkaitan

dengan akidah”.

Pendapat berbeda diberikan oleh informan ZM, sebelumnya

informan sering menonton ceramah ustadz-ustadz yang

mengharamkan mengucapkan selamat Natal, akan tetapi baru

mengetahui jika tahun baru masehi tidak ada hubungannya

dengan Isa Al-Masih. ZM mengetahui tentang hukum

mengucapkan selamat Natal melalui televisi walaupun hanya

sekilas dan banyak juga orang-orang yang membicarakan bahwa

mengucapkan selamat Natal hukumnya adalah haram.

“Sebenarnya udah sering denger tentang

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

78

ceramah-ceramah orang-orang apa, kaya ustadz-

ustadz sebelumnya yang ngomong kalau misalnya

Natal itu, pengucapan selamat hari Natal itu

kepada orang-orang Nasrani itu diharamkan jadi

ya biasa aja maksudnya ya karena udah pernah

dengar pandangan yang sama sebelumnya ya tapi

baru tau juga kalau misalnya ucapan tahun baru

apa sih, tahun baru masehi itu memang gak ada

hubungannya dengan dengan Isa Al-masih baru

tahu sih. gak sih itu kaya denger denger aja kaya

selewat-selewat selintas liat di tv gitu kan kaya ya

banyak sih, banyakan orang-orang yang kaya

ngomong gitu, jangan ngucapin hari atau jangan

mengucapkan hari selamat Natal gitukan karena

apa haram gitukan”.

Terkait isi ceramah Ustadz Abdul Somad, menurut ZM,

informan tidak berani memberikan label kafir kepada orang lain,

karena orang-orang hanya melihat orang lain dari bagian

permukaannya saja, jadi orang-orang tidak mengetahui apa yang

mereka pikirkan dan rasakan, serta yang bisa memberikan label

kafir hanya Tuhan.

Informan kurang setuju dengan Ustadz Abdul Somad, karena

informan dan keluarga sudah lama tinggal di lingkungan orang-

orang non muslim. Informan dan keluarga sudah saling

berdampingan, saling menghargai perayaan masing-masing.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

79

Ketika orang non muslim sedang merayakan Natal mereka selalu

membuat kegiatan yang menimbulkan suara yang cukup

mengganggu dan hal itu tidak informan permasalahkan karena

ketika keluarga informan sedang mengadakan pengajian, orang-

orang non muslim yang sering kumpul sambil bermain musik

menunda sementara kegiatan tersebut.

Informan dan tetangga non muslim saling menghargai satu

sama lain. ZM juga mengaku sering mengucapkan selamat Natal

kepada non muslim begitu pun sebaliknya, mereka mengucapkan

selamat hari raya Idul Fitri ketika ZM dan keluarga sedang

merayakannya. Kadang orang non muslim juga ikut meminta

maaf karena mengetahui bahwa hari raya Idul Fitri merupakan

momen untuk saling memaafkan.

“Sebenarnya kalau misalnya saya gak pernah

berani untuk apa sih memberikan lebel gitu ya,

apa mengenai kafir atau gak gitu karena menurut

saya yang bisa ngasih lebel apakah seorang kafir

atau tidak ya yang di atas gitukan, saya sih gak

tau apakah bisa, apakah orang kaya gitu bisa jadi

kafir apa engga, kitakan ga, kitakan cuma bisa

ngelihat orang dari luarnya kan kita gak bisa

ngelihat dari dalamnya gimana, apa yang mereka

pikirkan gitukan. apa, ucapan Ustadz Abdul

Somad itu? Diharamkan kalau saya sendiri

sebenarnya kurang setuju yah sebenarnya, cerita

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

80

aja jadi saya tuh tinggal di lingkungan

lingkungan-lingkungan sekitar saya tu banyak

orang non muslim, ya kan banyak orang Kristen

jadi ketika Natal mereka tuh bakal bikin kaya

panggung gitu dan apa namanya ya berisiklah ya,

tapi kita juga saling menghargai gitu kalau

misalnya di rumah saya ada pengajian gitukan

mereka juga apa namanya biasa nyanyi-nyanyi

maksudnya kaya main gitar gitukan,, kaya nyanyi

di apa sih kaya warkop gitu mereka diem gitukan

jadi kaya gak ngumpul dulu malam itu ya. Kalau

misalnya saya jujur saya sering ko kaya ngucapin

selamat Natal gitukan, apa sih kaya tetangga-

tetangga saya gitukan kaya keluarga-keluarga

saya bukan, keluarga-keluarga saya kaya ayah

saya juga ya ngucapin gitu ke orang orang apa

sih,, orang-orang Nasrani itu dan ketika kita

berlebaran pun, ketika lebaran pun mereka juga

ini gitu apa namanya mereka jug kaya selamat

lebaran yah via, bahkan kaya apa sih ikutan minta

maaf gitu,, padahal kaya itukan apa sih sebagai

ajang aja gitu apa buat maaf-maafan.”

Berbeda dengan ZM, informan Y menyatakan sependapat

dengan pandangan Ustadz Abdul Somad terkait hukum

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

81

mengucapkan selamat Natal, karena hal tersebut memiliki esensi

yang sama dengan mengakui kepercayaan agama Kristen.

Informan merasa tidak memiliki kepentingan dan keperluan

untuk mengucapkan selamat Natal dan yang lainnya. Informan

juga tidak pernah melihat lembaga organisasi di UIN Jakarta

mengucapkan selamat Natal.

Secara pribadi, informan setuju dengan Ustadz Abdul

Somad. Isi ceramah Ustadz Abdul Somad sesuai dengan kisah-

kisah zaman dahulu bahwa Isa bukan anak Tuhan dan Isa tidak

mengalami kematian akan tetapi diangkat oleh Tuhan, sehingga

seseorang menjadi kafir apabila mengakui bahwa Isa adalah anak

Tuhan.

“Sepakat, karena kalau memang tadi dibilangnya

apa yah dibilangnya tunggu sebentar deh.

sebenarnya ada dua sih diakan mengucapkan yah

tadi bilang mengucapkan apa merayakan sih?,

bahwa kalau kita mengucapkan berarti sama aja

kaya mengakui nah mengakui”. “Kalau saya sih

sepakat, sepakat dengan yang ini karena dengan

Abdul Somad tadi, karena kan emang buat apa

juga gitukan ngucapin, ngucap gituan selamat

Natal. cuman di satu sisi memang ada gimana ya

ada beberapa kendala juga. Apakah menulis itu

di instagram suka ada tuh ya, kalau sampe

tanggal 25 selamat. nah iakan lewat status, nah

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

82

kalau yang, kalau dari pribadikan gak mungkin

lembaga organisasi juga biasanya gak pernah tuh

lihat ucapan selamat Natal gitukan paling

lembaga-lembaga yang di luar-luar aja yang

apah Natal-Natalan gitu. Kalau saya pribadi sih

setuju, iah dibantah”. kafir buat orang yang

mengucapkan atau mengakui Isa anak Tuhan,

ialah kafir dari kisahnya, kisah-kisah Islam kita

juga udah tahu bahwa si Isa ini bukan anak Tuhan

dan memang disitukan disebutkan kalau Isa itu

gak mati tapi diangkat oleh Tuhan dan ada orang

yang menyerupai, saya percaya dengan kisah-

kisah dulu yang pernah saya ceritain”.

Informan NN memiliki pandangan yang sama dengan isi

ceramah Ustadz Abdul Somad, karena Ustadz Abdul Somad

menggunakan landasan-landasan yang ada di dalam Alquran

seperti adab yang membolehkan seorang muslim berteman

dengan orang Kristen, namun di sisi lain tidak harus

mengucapkan hal-hal yang bertentangan dengan akidah.

Menurut informan segala bentuk ucapan bermula dari hati

dan di dalamnya terkandung esensi akidah, akan tetapi apabila

ucapan tersebut tidak mengandung sebuah niat untuk berpindah

kepercayaan ataupun mengakui kepercayaan orang yang

beragama Kristen, maka hal tersebut tidak menjadi masalah.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

83

Walaupun mengucapkan selamat Natal ditinjau dari sudut

pandang agama dilarang, akan tetapi apabila ada seseorang yang

tidak mengetahui hukum, selama untuk bersilaturahmi, dan tidak

mengikuti perayaan Natal, maka hal tersebut tidak bermasalah.

Pada intinya, informan sependapat dengan larangan

mengucapkan selamat Natal ditinjau dari sudut pandang agama,

akan tetapi apabila ditinjau dari sudut pandang logika, maka

informan kurang sependapat karena hal tersebut hanya sebatas

ucapan.

“Apa sih, karena diakan ada landasan-landasan

apa sih yang surat-surat Alquran karena gitu sih

aku sih setuju karena emang,, soalnya kita emang

bisa temenan sama orang kristen tapi engga

seharusnya apa yang harusnya bilang harusnya

selamat ini-selamat ini soalnyakan emang ucapan

itu juga mengenai akidah gituh”. dari siapa ya,

cuma emang katanya gak boleh? kalau secara

pribadi,, ia sih gak boleh . Soalnya ya itu”. “Iya,

itu kaya merayakan juga hari Natal ibaratnya,

ngucapin juga. iah sepakat. ih ia berkaitan tau”.

“Iya ucapan, segala ucapankan datang dari hati,

dan hati itu juga termasuk akidah gak maksudnya

keyakinan kita tapi misalnya gimana ya kalau

misalnya dia gak niat buat apa sih pindah akidah

sih, menurut saya gak apa-apa. Gimana ya

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

84

dibilang”. “Secara agama gak boleh, tapi ya

kalau secara apa ya misalnya gak tau apa-apa

yah itu mah gak masalah yah selama kita-selama

kita engga gak inih,, gak niatnya-niatnya bukan

buat ngucapin dia buat Natal,, buat ikut

ngerayain tapi cuman sekedar apa ya namanya

menjalin apa silaturahmi kaya gtiu doang.

Ngucapin biasa biasa doang, tapi kalau melihat

dari konteks agama emang gak boleh tapi gimana

ya gimana keyakinan kita aja sih menurut

akumah. Iah. iya, kalau secara agama ya memang

iya sepakat. Tapi secara logika mah ya gimana ya

biasa aja gitu, orang ngucapin gitu doang gitu”

Dengan demikian Informan AS dan WH mengenal Ustadz

Abdul Somad melalui media sosial seperti instagram dan

YouTube karena ceramah yang dilakukan Ustadz Abdul Somad

menjadi viral di jagat dunia maya, sehingga mereka berdua

menonton ceramahnya.

Banyak konten-konten ceramah Ustadz Abdul Somad yang

telah kedua informan lihat di YouTube, walaupun keduanya

belum pernah datang ke kajian beliau secara langsung. Menurut

keduanya, ceramah Ustadz Abdul Somad lugas, tegas, ulama

kekinian, dan tidak mudah mengkafirkan seseorang, serta

memiliki wawasan yang luas karena bisa mengimbangi setiap

peserta yang hadir.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

85

Sementara tiga informan lain belum terlalu mengenal Ustadz

Abdul Somad dan belum pernah melihat ceramah beliau secara

langsung maupun melalui media sosial seperti YouTube.

Terkait dengan isi ceramah Ustadz Abdul Somad mengenai

hukum mengucapkan selamat Natal, empat dari lima informan

cenderung sependapat dengan isi ceramah tersebut. AS sepakat

dengan yang diungkapkan oleh Ustadz Abdul Somad. Kemudian,

WH berpendapat bahwa mengucapkan selamat Natal berkaitan

dengan akidah, karena orang Nasrani pun tidak akan berkenan

ketika diperintahkan mengucapkan syahadat, karena hal ini juga

berkaitan dengan akidah. Informan Y juga setuju dengan

pandangan Ustadz Abdul Somad, mengenai ucapan selamat

Natal yang memiliki esensi yang sama dengan mengakui

kepercayaan agama Kristen.

NN setuju dengan Ustadz Abdul Somad, karena Ustadz

Abdul Somad menggunakan dalil-dalil yang sesuai dengan

Alquran dan hadis. Walaupun NN setuju dengan isi ceramah

Ustadz Abdul Somad, NN juga memiliki penafsiran yang lain

yaitu walaupun mengucapkan selamat Natal dilarang menurut

agama, akan tetapi apabila ada seseorang yang tidak mengetahui

hukum dan selama niatnya hanya untuk silaturahmi dan tidak

mengikuti perayaan mereka, menurut NN tidak ada masalah,

tergantung keyakinan saja. Bagi informan ZM, dia kurang setuju

dengan ceramah Ustadz Abdul Somad. Menurut ZM sekalipun

dia sudah mengucapkan selamat Natal bukan berarti dia

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

86

mempercayai Tuhannya orang Kristen. ZM merasa bahwa

mengucapkan selamat Natal tidak merubah akidahnya karena dia

masih tetap menjalankan salat dan Tuhannya masih tetap Allah

SWT.

D. Pemaknaan Terhadap Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim

Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

Selanjutnya ketika ditanya sudah mengenal atau mengetahui

Ustadz Abdul Mustaqim setiap informan memiliki jawaban yang

tidak jauh berbeda, semua informan belum pernah mendengar

ataupun melihat video terkait dengan sanggahan beliau terhadap

ceramahnya Ustadz Abdul Somad.

Setelah semua informan menonton video ceramah Ustadz

Abdul Mustaqim terkait sanggahan terhadap isi ceramahnya

Ustadz Abdul Somad. Informan yang pertama AS sependapat

dengan isi ceramahnya, karena Ustadz Abdul Mustaqim

menggunakan usul fikih. Menurut informan hukum di dalam

Islam ada yang bersifat qath’i dan zhanni. Kalau qath’i

hukumnya sudah baku tidak bisa dirubah lagi sementara kalau

hukum zhanni masih bisa diinterpretasikan oleh para ulama.

Menurut informan Ustadz Abdul Mustaqim mengkaji

menggunakan usul fikih yang mengatakan bahwa mengucapkan

Natal berkaitan dengan muamalah, kalau misalkan konteksnya

mengucapakan selamat Natal untuk kemaslahatan dan kebaikan

hal itu bisa dilakukan, berarti jalan yang digunakan adalah

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

87

maslahah mursalah atau kemaslahatan umat. Menurut AS ketika

tidak ikut mengucapkan Natal seorang muslim dicibir dan diusir

dalam lingkungan yang mayoritas non muslim dan

keberadaannya kurang mendukung serta hanya dengan

mengucapkan selamat Natal kemaslahatan dan keamanan

seorang muslim terjamin maka hal itu bisa dilakukan, tetapi jika

sebaliknya keadaan seorang muslim berada dalam lingkungan

mayoritas muslim dan tidak dalam keadaan yang berbahaya jika

tidak ikut mengucapkan Natal maka hal itu tidak harus dilakukan.

“Setuju juga, misalnya beliau mengambil

lewat usul fiqh. gimana langsung ditanggepin?.”

“Kalau misalkan itu diambil usul fikih semuanya

dari misalkan Alquran itu kebanyakan

membicarakan tentang hukum, hukum itu ada

yang bersifatnya qath’i ada yang bersifatnya

zhanni. Meskipun sifatnya di Alquran itu

misalkan qath’i kalau misalkan ditarik lewat usul

fikih, lewat istimbat hukum pasti itu bisa zhanni,,

zhanni itu bisa diinterpretasikan oleh para ulama

para mustahiq itu bisa. Nah kalau misalkan qath’i

sudah mentok. kalau misalkan Alquran berbicara

seperti itu hukumnya seperti itu. Nah bisa jadi

kalau misalkan lewat usul fikih itu semuanya kita

bisa mengungkap, beliau tadi mengatakan bahwa

kalau misalkan diambil usul fikih, memang secara

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

88

umum, apa yah, secara saling menghargai itu

memang harus ada dan kalau misalkan kita

memang tujuannya lagi-lagi untuk menghargai

orang, saya katakan di awal tadi bahwa

menghargai orang itu bisa dengan lewat apa aja

gak mesti kita langsung mengucapkan Natal,

selamat hari Valentine gitu, dan satu hal lagi saya

katakan bahwa masing-masing ulama, kiyai itu

punya pandangan masing-masing, punya dalil

masing-masing dan juga kalau misalkan tadi kita

simak sama-sama beliau mengatakan bahwa

lewat usul fikih itu bisa di bisa di ya maksudnya

ya gak apa-apa gitu. Usul fikih itu membicarakan

tentang muamalah bener, membicarakan tentang

hukum dan tadi beliau mengatakan bukan

berkaitan dengan akidah tapi berkaitan dengan

muamalah. Kalau misalkan konteksnya itu untuk

kebaikan, untuk kemaslahatan itu bisa dilakukan.

kita berarti ngambilnya maslahah mursalah, kita

ngambilnya kemaslahatan umat,

maslahahummah. Kalau misalkan kita tidak

mengatakan selamat hari Natal, selamat hari

Valentine gitu misalkan akhirnya kita diusir di

kampung yang mayoritasnya misalkan non

muslim atau apa gitu, dicibir-cibir ini kan

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

89

maksudnya ini bisa dilakukan gitu. Jadi salah

satu fungsi dari usul fikih itu tadi ya seperti itu.

Bisa ditarik kesimpulannya bahwa yang bisa

dilakukan kalau misalkan kita memang

konteksnya kita keberadaannya kurang

mendukung kalau misalkan kita tidak mengatakan

selamat hari Natal justru lebih berbahaya dengan

kemaslahatan kita dan keamanan kita itu bisa

dilakukan”.

Menurut informan WH setiap orang pasti memiliki perspektif

yang berbeda, kalau WH melihat dari latar belakang orang yang

menyampaikan pesan. Secara akademis penjelasan Ustadz Abdul

Mustaqim ilmiah, sementara Ustadz Abdul Somad melihat dari

sisi sejarah lahirnya perayaan Natal agar orang muslim tidak asal

mengucapkan selamat Natal kepada non muslim ditambah

karakter orang-orang Islam masa kini yang rentan kebablasan

dalam memahami sebuah informasi. Bagi WH sekalipun tidak

ada hadis yang melarang dalam mengucapkan selamat Natal

bukan berarti hal itu menjadi jalan bagi seorang muslim untuk

bebas mengucapkan selamat Natal kepada non muslim karena

toleransi bisa menggunakan cara yang lain dengan tidak ikut

mengucapkan selamat Natal. Selain itu, disebutkan juga oleh

Ustadz Abdul Mustaqim dalil yang menyatakan bahwa orang

yang membenci kafir zimmi atau menyiksanya tidak akan

mencium aroma surga. Tetapi, menurut WH dalil tersebut tidak

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

90

berkaitan dengan perayaan Natal, karena dalil itu bentuk jaminan

untuk orang-orang kafir agar umat muslim tidak mengganggu

keberadaan mereka.

“Jadi berbagai perspektif dan landasan

pasti muncul berbeda-beda yah kemudian kita sih

melihat, kalau saya pribadi melihat dari latar

belakang orang ya, latar belakang ketika beliau

memaparkan pandangannya tadi itu kan, beliau

dosenkan, dosen ilmu tafsir kalau gak salah?.”

“Kemudian beliau berpandangan secara

akademis nah dari segi akademis ya itu memang

ilmiah dalam arti, ini loh secara akademis

pandangannya beginilah kemudian kalau

misalkan Ustadz Abdul Somad dia lebih ke akibat

yang disebabkan ketika orang-orang Islam itu

misalkan mengucapkan selamat Natal gitu, yang

ditakutkan karena orang-orang Islam masa kini,

jadi nanti kebablasan. Nah makanya mungkin

Ustadz Abdul Somad inikan dia lebih mempublik

itukan, publik figur jadi biar orang ini ayolah,

kita kalau memang mau toleransi, ada banyak

cara untuk bertoleransi, tidak harus dengan

mengucapkan selamat Natal. Kemudian tadi

disebutkan juga tadi ya memang tidak ada dalil

langsung hadis bahwa Rasul melarang kalau

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

91

misalkan kita tidak boleh toleransi dalam

mengucapkan selamat Natal, tidak ada gitukan,

kemudian tadi juga ada pandangan bahwasannya

disebutkan dalil bahwa orang yang membenci

kafir zimmi atau menyiksa atau menyakiti kafir

zimmi itu tidak akan mencium bau surga seperti

itu, masalahnya gak masuk juga untuk Natal ini

ya. Kalau itukan untuk jaminan keamanan untuk

orang-orang kafir ya. Bagi orang-orang kafir,

muamalahnya gitu dan ketika emang tadi

disebutkan termasuk akhlak yang baik dalam

berucapkan ucapan itu udah punya yang baik

salam. ‘assalamualaikum’. Nah itu dia kenapa

tidak ‘assalamualaikum’ saja atau

“assalamualaika” keselamatan bagi dia. Jadi

tadi kalau Ustadz Abdul Somad lebih kemelihat

kronologisnya hari Natal tersebut. Faktanya hari

Natal itu apa sih, tadikan disebutkan bahwa itu

berasal dari kaisar Romawi itu kan penyembah-

penyembah para dewa matahari kan kalau gak

salah.”

Sementara Informan ZM cenderung sependapat dengan isi

ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim. Menurut ZM, Ustadz

Abdul Mustaqim bisa memberikan argumentasi-argumentasi

yang kokoh mengenai diperbolehkannya mengucapkan selamat

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

92

Natal. Oleh karena itu, informan merasa dapat pencerahan serta

memiliki keyakinan dan paandangan yang sama dengan Ustadz

Abdul Mustaqim. Selain itu, Informan setuju dengan ucapan

Ustadz Abdul Mustaqim bahwa menghargai kepercayaan non

muslim tidak sama dengan mempercayai kepercayaan agamanya.

Menurut ZM setiap orang juga harus memiliki batasan tetapi

sekiranya hanya sebatas mengucapkan bukan sesuatu yang harus

diperdebatkan, kecuali ikut merayakan karena hal itu sudah

termasuk mencampuradukkan keyakinan.

“Kurang lebih setuju.” “Setuju, mungkin

karena menurut saya ustadz ini bisa memberikan

bukti-bukti, argumentasi-argumentasi yang kuat

yah mengenai diperbolehkannya mengucapkan

selamat Natal kepada non muslim. Mungkin

karena pandangan saya sebelumnya juga seperti

itu ya jadi merasa tecerahkan, saya setuju banget

ketika ustadz ini bilang kalau misalnya: kita

menghargai orang lain untuk beribadah sesuai

dengan agama mereka itu tidak sama gitu dengan

kita mempercayai agama itu gitukan,, iya, jadi

menghargai memberikan tempat gitu kan ya

agamamu agamamu gitukan agamaku ya

agamaku tapi kita juga apa perlu membatasi gitu

kan antara mana sih yang boleh kita lakukan dan

mana yang tidak kaya yang tadi dikasih contoh

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

93

itu ya kaya selamat Natal kan kita cuma ngasih

selamat doang, ngasih ucapan doangkan tapi kita

tidak ikut berNatalannya gitu. Nah ketika kita ikut

berNatalannya itu adalah sesuatu yang sangat

berbahaya karena berarti itu kita udah istilahnya

itu kaya apa sih mencampuradukan gitukan.”.

Sementara informan Y merasa pandangannya tidak berubah

setelah melihat video Ustadz Abdul Mustaqim dan tetap sepakat

dengan Ustadz Abdul Somad, Walaupun Ustadz Abdul

Mustaqim menguraikan bahwa mengucapkan Natal tidak sama

dengan mengakui Isa anak Tuhan dan membolehkan sekiranya

hanya sebatas mengucapkan Natal karena itu adalah bentuk

toleransi. Informan sependapat saat Ustadz Abdul Mustaqim

mengatakan bahwa Allah tidak melarang umatnya untuk berbuat

baik dan berlaku adil kepada non muslim yang tidak memerangi

agama orang muslim dan tidak mengusik seorang muslim dari

halaman kampungnya, sementara menurut Y kondisinya disini

tidak ada yang memerangi dan dalil terkait dengan toleransi tidak

berkaitan dengan kepercayaan beragama. Menurut Y silahkan

saja berbuat baik, saling tolong menolong dengan non muslim

tetapi kalau untuk mengucapkan selamat Natal berarti sama saja

dengan berpartisipasi dalam acara tersebut, karena hal itu sudah

termasuk ranah akidah dalam beragama.

“Hehehe gua gak berubah sama sekali,

tetep sepakat ama Ustadz Abdul Somad.”

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

94

“Karena gimana ya, yakan tadikan dia bilang

kalau nyebutin itu apa mengucapkan itu gak

termasuk dengan meyakini bahwa Nabi Isa itu

anaknya Tuhan atau engga dan lain-lain, terus

jugakan bilang kalau itu bentuk toleransi dan dia

juga bilangkan disini kalau tidak boleh ikut

berNatalan bersama apa, pokonya intinya tuh dia

bilang kalau kita tuh boleh ikut berNatalan, oh ia

ia tidak boleh mengucapkan, nah terus abis itu

kalau saya sih masih tetep sama Ustadz Abdul

Somad gitu. Karena kalau menurut saya tuh

toleransi itu ok emang bener nih disini dia bilang

tidak ‘mana sih bacaannya’ gak yang ini nih saya

sepakat yang ini “Allah tidak melarang kalian

berbuat baik dan berlaku adil kepada non muslim

yang tidak memerangi agama kalian dan tidak

mengusik kalian dari halaman kampung kalian”

nah oke saya sepakat dengan yang dikatakan ini

Al-mumtahanah ayat 8, tapikan disinikan yang

tidak memerangi, disini gak ada apa yah kan nah

ini kitab toleransi ini menurut saya itu gak ada

kaitannya sama agama. Oke berbuat baik

silahkan berbuat baik, kita mau ngasih apapun

atau apa ya silahkan berbuat baik, kita berteman,

kita segala macam tapi kalau udah di dalam

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

95

konteks mengucapkan atau kita udah ngomongin

soal agama itukan menurut saya masih sama aja

gitu itu berarti udah masuk ke ranah agama gitu

tetep aja jadi gak bisa tuh itu dibilang bagian dari

toleransi kalau menurut saya. Karena itu sudah

masuk ke dalam ranah agama ucapan-ucapan

dan segalanya merayakan, selebration. walaupun

itu hanya sekedar mengucapkan itu sama aja ikut

berpartisipasi meskipun hanya mengucapkan nah

tapi kalau seandainya mau baik, mau berbuat

baik ya silahkan, memang bener ko gak dilarang.

Kalau seandainya mau baik, ngasih makanan

atau apa kita ke mereka, membantu atau gimana

ya gak papa, tapi kalau untuk mengucapkan,

merayakan pokoknyalah sekedar mengucapkan

saja berarti kita ikut turut brepartisipasi gitu itu

kalau menurut saya. Kan kalau misalkan gak

mengucapkan sama sekali gak ikut

berpartisipasi”.

Sementara informan NN setuju dengan ceramahnya Ustadz

Abdul Mustaqim karena sesuai dengan logikanya informan,

karena Sebelumnya informan memiliki pengalaman mengikuti

latihan teater Jepang dengan orang-orang non muslim, ketika itu

seorang yang beragama non muslim sedang memberikan arahan

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

96

yang berbarengan dengan suara azan, tetapi Dia tidak langsung

melanjutkan pembicaraannya dan lebih memilih mendengarkan

azan hingga selesai, terkadang orang-orang muslim sering

mengabaikan azan dan lebih memilih melanjutkan aktivitasnya.

Jadi menurut NN itu juga termasuk bentuk toleransi terhadap

muslim sehingga membuat informan semakin meyakini bahwa

mengucapkan selamat Natal kepada non muslim adalah bentuk

toleransi.

“Masuk ke logika gua sih, ia gua mah sepakat”.

“ Gua mah sepakat hehe kesitu kenapa ya?”. “Iya,

jadi soalnya gini gua pernah latihan teater Jepang

gitukan, kan ada yang Kristen, ada yang Islam

jugakan, pas latihankan ada apa ya lagi ngomong

terus ada adzan terus yang ngomong itukan Kristen,

itu udah diem dulu dengerin dulu adzan, kan ini ya

bentuk toleransi menurut gua ya kan emang orang

Kristen, gua aja apa sih yaudah, orang Islam aja

kadang kalau kuliah ya udahlah lanjut-lanjut aja,

adzan-adzan, kuliah-kuliah gitukan. Dia itu diem

dulu dengerin gitu”.

Ketika informan ditanya mengenai tidak ada ayat ataupun

hadis yang melarang mengucapkan selamat Natal?, menurut

informan AS bahwa memang benar tidak ada hadis ataupun ayat

yang secara langsung melarang mengucapkan Natal, menurut

informan Ustadz Abdul Somad mengambil dalil hadis yang

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

97

tassabuh, kalau misalkan mengikuti tradisi dan mengucapkan

berarti sudah termasuk golongan mereka.

“Secara langsung gak ada”. “Iya kan tadi

itu kalau Ustadz Abdul Somad sendiri ngambil

dalil ya hadis yang tassabuh itu. Kalau misalkan

kita mengikuti tradisi ataupun mengucapkannya

saja itu kita sudah termasuk golongan mereka..

wallahhu a’llam”. “Sepakat ya dengan

pendapatnya beliau.

Bagi informan WH memang belum ditemukan ayat atau hadis

yang sepadan untuk melarang mengucapkan Natal. Kedua ustadz

tersebut memiliki pandangan yang kuat dalam berbagai sisi.

Ustadz Abdul Somad melihat dari sisi kronologisnya sementara

Ustadz Abdul Mustaqim dari konteks ucapannya.

“Belum ada, belum ketemu, hari Natal itu

peringatan apa sih, kan kelahiran Isa, sedangkan

secara kronologis atau terserah kita melihat data

dan sejarahnya apakah betul nabi Isa itu lahir

ketika 25 Desember, ketika hari Natal. Tadikan

udah disebutkan oleh Ustadz Abdul Somad ia kan,

bukan lahir tanggal segitu. Jadi emang masing-

masing punya argumen yang kuat dalam berbagai

sisi. Ketika Ustadz Abdul Somad seperti itu, Dia

melihat kronologis atau sejarahnya itu seperti ini

loh aslinya, makanya beliau sampe bilang ini

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

98

diharamkan. Mungkin kalau misalkan yang satu

lagi Ustadz Abdul Mustaqim, dia melhiat dari

konteks ucapnnya, begitu”.

Sementara seperti yang informan ZM alami bahwa

mengucapkan Natal sama sekali tidak merubah akidahnya dan

secara keseluruhan informan sepakat dengan isi ceramhnya

Ustadz Abdul Mustaqim.

“ Iya heeh, jadi yang saya alami

sendiripun kaya ketika saya mengucapkan

selamat Natal kepada orang lain ya saya

tidak merasakan adanya perubahan

akidah di dalam diri saya, jadi saya

setuju, iya sepakat”.

Informan Y Masih bimbang mengenai tidak adanya hadis

ataupun ayat yang secara langsung melarang mengucapkan

Natal, tapi tetap yakin dengan hukum yang melarang

mengucapkan Natal. ketika disinggung mengenai bahwa

mengucapkan Natal tidak berkitan dengan akidah, informan Y

merasa sekalipun Ustadz Abdul Mustaqim mengatakan bahwa

mengucapkan Natal bukan perkara akidah tapi muamalah tetap

tidak merubah pandangan informan. Menurut Y mengucapkan

Natal serupa dengan mengucapkan selamat ulang tahun kepada

orang lain, secara tidak langsung berarti orang itu telah ikut

berpartisipasi sama halnya dengan mengucapkan Natal. Di

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

99

samping itu ketika Y ditanya mengenai bahwa mengucapkan

Natal adalah bentuk toleransi? informan Y menolak, menurut

informan toleransi tidak berkaitan dengan selebrasi-selebrasi

keagamaan, dengan tidak ikut mengucapkan Natal pun bukan

berarti menutup seorang muslim untuk berbuat baik kepada non

muslim.

“Masih bimbang nih disitu, tetep aja gak ada

perubahan sama sekali walaupun memang beliau

mengatakan bahwa ini tuh bukan urusan akidah

tapi mengucapkan ini tuh udah termasuk bentuk

muamalah gitukan katanya. Tetep aja kalau

menurut saya meskipun memang mau dia bilang

akidah, muamalah. kita bermuamalah tapi itu

udah gimana yah kan kalau pemikiran gua nih

kalau seandainya, misalnya nih ulang tahun, ada

orang ulang tahun kita ngucapin selamat ulang

tahun berarti kan kita berpartisipasi meskipun

hanya sebuah mengucapkan, sama yang kaya tadi

Natal ini. Natal ini atau siapapun berartikan kita

ikut merayakan meskipun itu hanya sekedar

mengucapkan gitu kalau menurut saya. Jadi sama

aja mau dia bilang muamalah mau apa menurut

saya tetep ke sudut pandang Ustadz Abdul

Somad”. “Tetep toleransi itu gak ada kaitannya

sama selebration-selebration, tetep kalau mau

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

100

toleransi ya toleransi, tapi gak ada tuh yang

kaitan-kaitan mau ke agama-agama meskipun

sedikit gitu cuma ngucapin atau gimana. Tetep

kalau berbuat baik-berbuat baik aja. Toleransi

saya gitu.

Menurut infroman NN ketika ditanya apakah mengucapkan

Natal berkaitan dengan muamalah bukan dengan akidah?

Menurut informan sah-sah saja mengucapkan selamat Natal

dengan tidak selalu dikaitkan dengan akidah. Bukan berarti NN

mendukung terhadap kegiatan Natalan melainkan lebih ke

menghargai.

Menanggapi perkataan Ustadz Abdul Mustaqim terkait

dengan yang mengucapkan Natal sama dengan mengakui Isa

anak Tuhan adalah logika yang Absurd? Informan NN bingung

dan lebih memilih berada ditengah-tengah dan tidak memihak

kepada siapapun. Menurut NN kalau orang yang fanatik terhadap

agamanya pasti akan melarang mengucapkan selamat Natal

sementara kalau misalkan orang yang memiliki pandangan

terbuka dalam beragama mungkin setuju dengan yang dikatakan

Ustadz Abdul Mustaqim.

“Hehehe ya sama jadi kalau menurut gua sih, sah-

sah aja gitu ngucapin selamat Natal itu kalau

selama itu ga niatin sama akidah kita gitu, gak

ngedukung bener-bener oh iya lu emang

Tuhannya ini, gak sih menurut guamah, bentuk

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

101

menghargai”. “Hehe, gua bingung nih kalau

melihat dari dua sisi, gua mah si kalau pribadi,

kalau jadi fanatik emang bener kalau orang

fanatik agama pasti gak boleh ngucapin ini, pasti

selama gak boleh, kalau misalnya orang-orang

yang berfikirnya apa ya terbuka kali ya, ‘liberal’

mungkin gak terlalu fanatisme. Aneh kan ya. Tapi

kalau gua mah ya kalau disebut aneh ya engga,

memiliki dua sisi, gua mah milih ditengah-tengah

aja maksudnya, gak disebut aneh.”

Saat ditanya mengenai pandangan ulama yang mengatakan

bahwa mengucapkan Natal termasuk akhlak yang baik? bagi

informan AS setiap ulama memiliki dalil yang berbeda-beda dan

bisa dipertanggungjawabkan. Justru menurut informan yang

harus dibangun adalah toleransi sesama muslim yang berbeda

pandangan.

“Lagi-lagi kan dia punya dalilnya masing-masing

dan kalau misalkan dia menyatakan dalil dan

dalilnya itu kuat kita gak usah sibuk dengan

mempermasalahkan itu, masing-masing punya

dalilnya. Ustadz Abdul Somad punya dalilnya, itu

punya dalilnya dan inilah indahnya Islam itu. kita

punya,, seharusnya kita harus bisa berinteraksi,

harus bisa saling. nah ini yang di maksud

toleransi ini seharusnya di sini antar uamat Islam

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

102

juga seharusnya harus dibangun lebih

toleransinya. Justru bukan kita uh toleransi itu

harus kaya gini,, kaya gini dan lawan apa non

muslim juga kita harus toleransi lebih. Justru dari

Islam sendiri dari antar muslim sendiri yang

seharusnya dibangun terlebih dahulu”.

Demikian halnya dengan WH, menurut informan masing-

masing ulama memiliki perbedaan latar belakang jadi akan

berbeda pula cara pandang dan pendapatnya, asalkan setiap

ulama yang berpandangan berbeda memiliki landasan yang kuat

dan tidak menyesatkan umat.

“Masing-masing ulama punya latar belakang,

masing-masing ulama punya cara beliau

berpendapat jadi ketika di latar belakang tersebut

maka ada pula cara-cara berpendapat dan cara

menyimpulkan juga. Ya kalau saya sih selama itu

dia punya dasar yang kuat ya silahkan seperti

itu”.

Bagi informan ZM itu adalah bentuk penghargaan dalam

memberikan tempat kepada orang lain yang berbeda

kepercayaan, karena Islam itu rahmatan lil’alamin, Islam itu

untuk semesta, dan Islam memberikan dampak untuk seluruh

makhluk semesta.

“Ya menurut saya itu bentuk menghargai apa

yang orang lain lakukan gitukan, memberikan

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

103

tempat untuk orang lain menjalankan ibadahnya

gitu, kita gak memerangi mereka gitukan

maksudnya Islam rahmatan lil’alamin, Islam tu

bukan orang Islam doang gitukan, buat semesta

gitu, maksudnya Islam tuh tidak memberikan apa

dampak buat orang Islam doang tapi gitu buat

orang di luar Islam juga”.

Sementara bagi informan Y agak aneh dengan ulama yang

mengatakan bahwa mengucapkan Natal adalah akhlak yang baik.

Menurut Y ulama yang mengatakan bahwa mengucapkan hari

raya non muslim adalah akhlak yang baik, mungkin karena beliau

juga ikut mengucapkan sehingga melegitimasi hukum tertentu

untuk mendukung ucapannya, padahal informan Y sendiri tidak

peduli dengan yang merayakan Natal.

“Tanggapannya?, kalau saya sih agak sedikit,

saya sih gak tau sebenarnya dia salah atau apa

cuman ya kitakan gak tau yah bener dan salahnya

tuh dimana, cuman kalau tanggapan saya pribadi

nih, pribadi ko stranger banget gitu yah ko aneh

aja”. “Karena kan dia bilang, mungkin karena

kebiasaan saya juga kali yah makanya saya

bilang dia stranger gitukan hehehe”. “Ya gini kan

kalau beliau mungkinkan bilang apanamanya itu

akhlak yang baik, akhlak yang mulia karena

beliau juga ikut mengucapkan tohkan sayakan

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

104

gak ngucapin, peduli aja engga gitu mungkin.

Makanya saya bilang ko stranger gitu sampe

ngomong kaya gitu, toh saya juga kalau ngeliat

orang Natalan agak oh Natalan oh ga sih. Ya

silahkan gitu, maksudanya saya aja yang denger

anak Ushuludin, padahalkan mereka

penelitiankan ya tapi kadang kalau denger anak

Ushuludin pergi ke gereja agak gimana gituh

tanda kutip ‘ih aneh banget begitu’ padahal

mereka mungkin penelitian kan bisa jadi”.

Berbeda dengan informan yang lain informan NN merasa

Bingung, bagi NN mengucapkan Natal tidak senantiasa dikaitkan

dengan kepercayaan tetapi lebih ke menghargai perbedaan antara

orang-orang yang berbeda agama.

“Gua bingung nih ka, misalkan menurut gua ya,

kita mikirnya menghargai gitu, jangan mikirnya

masalah agama gitu, ibaratnya gitu aja sih, orang

Kristen aja simple mikirnya iakan”.

Oleh sebab itu dari jawaban kelima informan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa setiap informan belum mengenal Ustadz

Abdul Mustaqim dan belum mengetahui isi ceramah beliau

terkait dengan sanggahan terhadap ceramahnya Ustadz Abdul

Somad.

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

105

Setelah melihat video ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim

terkait dengan sanggahan terhadap ceramah Ustadz Abdul

Somad, setiap informan memiliki alasannya masing-masing.

Menurut AS mengenai isi ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim

informan setuju, karena Ustadz Abdul Mustaqim menggunakan

hukum sesuai dengan usul fikih, kalau misalkan mengucapkan

selamat Natal untuk kemaslahatan dan kebaikan hal itu bisa

dilakukan. Sementara menurut WH perbedaan pandangan selalu

ada diantara dua kepala, WH lebih melihat latar belakang si

pemberi pesan, oleh sebab itu ada beberapa inti poin yang

dijelaskan oleh Ustadz Abdul Mustaqim yang informan tolak.

Bagi informan ZM beliau seperti mendapatkan pencerahan

dari Ustadz Abdul Mustaqim karena Ustadz Abdul Mustaqim

bisa memberikan landasan-landasan yang kuat mengenai hukum

mengucapkan selamat Natal. Sementara Y tetap sepakat dengan

Ustadz Abdul Somad, menurut Y toleransi yang dijelaskan oleh

Ustadz Abdul Mustaqim tidak berkaitan dengan agama, serorang

muslim masih bisa berbuat baik dengan tidak mengucapkan

selamat Natal seperti berbagi dengan non muslim. Sedangkan NN

merasa isi ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim sesuai dengan

logika informan, bagi NN mengucapkan selamat Natal bukan

berarti mengakui keyakinan non muslim tapi lebih ke menghargai

perbedaan agama.

Ketika ditanya mengenai tidak ada hadis ataupun ayat yang

melarang mengucapkan Natal dan mengakui Isa anak Tuhan

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

106

adalah logika yang absurd? menurut AS Ustadz Abdul Somad

menggunakan hadis yang tasabuh, kalau mengikuti dan

mengucapkan berarti sudah masuk dalam golongannya non

muslim, sementara menurut WH memang belum ada ayat dan

hadis mengenai pelarangan mengucapkan selamat Natal, bagi

WH kedua ustadz tersebut memiliki pandangan yang kuat

walaupun demikian, WH tetap setuju dengan pandangannya

Ustadz Abdul Somad. Demikian halnya Y masih bimbang

mengenai hal tersebut tapi masih tetap yakin dengan argumen

awal dan tetap sepakat dengan Ustadz Abdul Somad.

Sementara ZM sepakat dengan seluruh isi ceramahnya Ustadz

Abdul Mustaqim. Bagi NN ketika ditanya mengenai bahwa

mengucapkan selamat Natal bukan perkara akidah tapi

muamalah? Bagi NN boleh saja seseorang mengucapkan Natal

karena itu bagian dari penghargaan kepada orang yang berbeda

agama.

Sementara ketika ditanya mengenai ulama yang mengatakan

bahwa mengucapkan Natal adalah akhlak yang baik menurut AS

dan WH yang terpenting memiliki landasan yang kuat dan bisa

dipertanggung jawabkan. Bagi ZM itu adalah salah satu bentuk

penghargaan terhadap orang yang berbeda agama, sementara

informan Y menganggap ulama tersebut ingin mendukung

pendapatnya karena ikut mengucapkan selamat Natal. Sedangkan

informan NN lebih memilih tidak memihak kepada siapapun

karena hal terpenting menurut NN adalah menghargai perbedaan.

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

107

E. Pemahaman Tentang Toleransi

Sedangkan ketika ditanya apakah pernah mengucapkan

selamat Natal dan bagaimana pandangannya terhadap orang

muslim yang mengucapkan Natal masing-masing informan

memiliki jawaban yang berbeda.

Infroman AS belum pernah mengucapkan selamat Natal,

menurut informan jika ada seorang teman non muslim yang

menganggap bahwa teman muslimnya tidak memiliki solidaritas

jika tidak mengucapkan selamat Natal, maka setiap orang yang

berteman dengan orang non muslim harus bisa memberikan

pemahaman kepada mereka bahwa di ajaran orang Islam ada

larangan seorang muslim untuk tidak mengucapkan selamat

Natal kepada non muslim. Bagi informan bentuk solidaritas tidak

sama dengan ikut mengucapkan Natal bisa menggunakan cara

yang lain seperti: saling berbagi, membantu non muslim, dan

saling mendukung satu sama lain. Mengenai orang muslim yang

mengucapkan selamat Natal, menurut informan silahkan saja

seseorang mengucapkan selamat Natal jika faham ilmunya dan

tidak bersinggungan dengan akidah.

“Belum pernah sih menggucapkan Natal

dan kalau misalkan ada sahabat kita yang nonis

dan beliau mengatakan kamu ga solidar gitu. Kita

katakan dengan bahasa yang baik bahwasanya

diajaran kami ya seperti ini”. “nah kemungkinan

ini ada dua, bisa jadi orang tersebut belum tau

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

108

ilmunya, bisa jadi memang ketika dia sudah tau

ilmunya dan dia tau dalilnya its okey, itu terserah

dia kalau misalkan dia beranggapan oh sah-sah

saja tergantung niatnya. Lagi-lagi kita

tergantung mengkontekskannya. Kalau misalkan

kita mengkontekskannya mengucapkan itu adalah

bagian dari akidah ya menurut saya kalau

memang masalah akidah harus saklek kia”.

Tidak jauh berbeda dengan informan AS, Informan WH juga

belum pernah mengucapkan selamat Natal kepada non muslim

yang merayakan Natal. Menurut WH mengucapkan selamat

Natal adalah bentuk toleransi yang kebablasan, bagi WH sudah

sangat jelas, ketika seseorang mengucapkan selamat Natal secara

tidak langsung mempercayai bahwa Isa adalah anak Tuhan.

“Saya belum pernah, saya rasa itu

toleransi yang kebablasan. karena itu tadikan,

sudah jelas, ketika kita bilang selamat hari Natal

ya secara tidak langsung itu dari ucapan kita rida

terhadap agamanya dia, kita itu setuju dengan Isa

anak Tuhan. seperti itu sih”.

Sementara ZM berbeda pandangan dengan kedua informan

AS dan WH, Menurut informan ZM tidak ada salahnya seorang

muslim mengucapkan selamat Natal kepada non muslim karena

hal itu sesuai dengan yang informan alami dan saat ZM

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

109

mengucapkan selamat Natal hal itu tidak merubah kepercayaan

yang informan anut.

“Saya menganggapnya itu baik-baik aja,

bukan sebuah masalah, karena kalau pengalaman

diri saya sendiri, saya merasa tidak ada

perubahan akidah maksudnya tidak dengan saya

mengucapkan Natal kemudian saya percaya

bahwa apa namanya ya mengenai trinitas iu saya

gak percaya gitukan, saya tetep percaya ya Allah

tuhan saya gitukan, saya masih percaya masih

shalat gitu hehehehe. sepakat, hanya

mengucapkan sepakat”.

Sementara informan Y memiliki pendapat yang tidak jauh

berbeda dengan informan AS dan WH, walaupun secara pribadi

infroman Y belum pernah mengucapkan selamat Natal kepada

orang non muslim. Walaupun informan Y tidak sepakat dengan

mengucapakan selamat Natal tapi disisi lain Y juga tidak ingin

mengecam orang lain yang mengucapkan selamat Natal kepada

non muslim, informan menyadari hal itu menjadi pilihan setiap

orang, sekalipun ada kerabat yang ikut mengucapkan Natal

informan hanya akan mengingatkan dan tidak akan memaksakan

kehendak pribadinya.

“Kalau saya kan tadi sepakat tapi gak ngurus

maksudnya, gak terlalu apa yah mau ngecam

orang juga gitu loh, kalau saya sih sepakat atas

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

110

pendapat itu ustadz tersebut cuman kalau

seandainya ada orang lain yang mengucapkan itu

kalau deket ya itu ko saya bilang ko ngucapin ini

gitu, ya saya bilangin tapi kalau seandainya dia

orang jauh ya paling saya biarkan aja”

Sama halnya dengan informan Y, Informan NN juga belum

pernah mengucapkan selamat Natal karena belum memliliki

teman yang beragama Kristen. Menurut NN boleh saja

mengucapkan selamat Natal jika niatnya hanya untuk

menyambung silaturahmi dengan tidak mengikuti kegiatan

mereka seperti makan-makan ataupun mengikuti perayaan Natal.

“Belum pernah. engga punya temen orang

Kristen lah. belum kenal baru deket kenalan

Kristen sekarang-sekarang aja. ini menurut gua

doangkan, gak berdasarkan dalil, ia, ga apa-apa

sih gua mah. kata gua ya gimana tergantung

niatnya dia, kalau niatnya buat apa ya nyambung

silaturahmi, terus cuma ngucapin gak pake bener-

bener pake apaan ya. Pokoknya sesuai niat dia,

dia mau ngucapin selamat doang gak pake apa ya

landasan, pengen ngerayain gak apa-apa, tapi

kalau misalkan dia niatnya ikut ngerayain juga,

misalnya dia ikut juga makan-makan gitu. Ia

Natalan itu gak boleh”.

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

111

Sementara mengenai pengertian toleransi setiap informan

memiliki jawaban yang tidak jauh berbeda. menurut AS tolernasi

ialah tidak membatasi pergaulan dengan siapapun dan yang

paling penting tidak menyinggung perasaan satu sama lain. Tapi

disatu sisi informan tidak setuju dengan mengucapkan selamat

Natal terhadap non muslim termasuk toleransi, karena menurut

informan jika seorang muslim mengucapkan selamat Natal

berarti membantu siar dakwah orang non muslim dalam

menyebarakan agamanya.

“Kalau dari saya sendiri ya. Kalau

toleransi itu kita bisa melakukan apa aja, yang

terpenting tidak menyinggung si lawan

pembicara tersebut atau kawan kita tersebut

untuk toleransi. Kalau saya ya kurang setuju

kalau misalkan kita harus mengikuti

mengucapkan itu. Itu soalnya salah satu dakwah

mereka juga. Secara gak langsung kita

menyebarkan dakwah mereka”.

Jawaban dari WH hampir sama dengan informan AS, menurut

WH toleransi memilik batasan, etika bertoleransi hanya cukup

menghargai dan tidak mengganggu acara non muslim tanpa harus

mengucapakan selamat Natal.

“Nah sekarang masalah toleransi itu ada

batasannya sebenarnya, jadi kita harus tau

posisinya dulu, ketika selamat Natal itu kita

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

112

ucapkan untuk bilang toleransi, ya toleransi itu

gak hanya disitu, etika kita toleransi ya cukup kita

menghargai acara mereka dan tidak

mengganggunya itu caranya. Menurut saya

caranya kurang tepat kalau harus

mengucapkankan selamat Natal”.

Sedangkan bagi ZM toleransi adalah saling menghargai,

mempersilahkan perayaan non muslim, dan tidak melarang yang

mereka lakukan. Informan juga memberikan contoh seperti

bentuk peribadatan orang non muslim yang ditandai dengan

nyanyian dan sebagai orang yang berbeda kepercayaan tidak

merasa terganggu dengan tetap mempersilahkan kegiatan

tersebut tanpa harus melarang. Menurut ZM jangan melihat

sebuah perkara menggunakan ukuruan-ukuran dari sudut

pandang pribadi agar bisa saling memahami perbedaan satu sama

lain.

“Toleransi itu menurut saya ketika kita

bisa apa menghargai apa yang dilakukan orang

lain dengan tidak menilai dengan ukuran-ukuran

kita gitu. Maksudnya kaya mereka apa sih mereka

melakukan kaya nyanyi-nyanyi gitu gitukan ya,

yaudah gitu maksudnya kita sebagai orang yang

berbeda dengan mereka ya cukup ya udah gitu itu

urusan mereka, kalau misalnya urusan saya

bukan kaya gitukan, tapi saya tetep

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

113

mempersilahkan anda untuk melakukan itu

gitukan tidak melarang jugakan”.

Demikian halnya menurut Y toleransi beragama adalah

menghormati tanpa harus mengucapkan dan merayakan Natal.

Menurut informan mengucapkan sangat berkaitan dengan

akidah, jadi bukan sebuah keharusan untuk mengucapkan

selamat Natal kepada non muslim.

“Toleransi, menghormati, seperti gimana

ya ketika mereka punya acara, ya kita gak ngusik,

kalau seandainya itu udah termasuk toleransi

menurut informan”. “ itukan, gak juga itukan apa

yah, kalau mengucapkan dari kita yah, kalau

menurut saya sih lebih baik biarkan saja orang

yang si Natalan itu biarkan saja biar Natalan

sendiri kita diem aja udah cukup, karena kalau

saya sih lebih ke meskipun itu dibilang apalah

segala macam toleransilah, kalau saya mah

akidah sendiri ya karena ngapain gitu-gituan

orangkan”.

Jawaban singkat diberikan oleh informan NN, menurut NN

toleransi ialah menerima perbedaan dengan tidak

mencampuradukan keyakinan.

“Ee menerima perbedaan tapi tidak

mencampuradukan keyakinan”.

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

114

Sementara ketika ditanya mengenai tanggapan terhadap orang

Kristen yang mengucapkan hari raya orang Islam setiap informan

juga memiliki yang berbeda-beda? Bagi informan AS, informan

tidak tahu aturan yang berlaku bagi orang Kristen dalam

membatasi hubungan umatnya dengan orang yang berbeda

agama. Menurut AS mungkin ini menjadi cara agar umat muslim

juga ikut mengucapkan perayaan orang Kristen, bagi informan

itu adalah bentuk orang non muslim menarik simpati orang-orang

muslim.

“Itu wallahhua’llam, kalau misalkan

aturan yang ada di Kristen itu seperti apa, kalau

saya mengamati jadinya seperti ini, takutnya

ketika dia mengucapkan selamat hari raya Idul

Fitri terus kita juga misalkan, akhirnya ngerasa

gak enak ini kan salah satu strategi mereka juga

mungkin, wallahhua’llam”.

Sementara informan WH memiliki jawaban berbeda dengan

informan AS, bagi informan WH kalau ada orang Kristen yang

mengucapkan hari raya umat muslim berarti orang Kristen rida

terhadapa agama Islam, karena Islam adalah agama yang diridai

Allah SWT, berarti orang non muslim mendapatkan hidayah dan

terbuka hatinya agar masuk Islam.

“Bagi saya sebetulnya, ya dia itu berarti

mereka rida terhadap Islam, memang Islam

agama yang di ridai, jadi kalau saya

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

115

beranggapan bahwa ketika dia mengucapkan

selamat Idul Fitri berarti Dia mendapat hidayah,

jadi hidayah itukan bisa dimana saja ya termasuk

ketika kita merayakan hari besar, termasuk ketika

adzan berkumandang, termasuk ketika orang

Islam membaca Al-quran yang mendengar dan

hatinya itu bisa jadi pintu hidayah juga”. “Pintu

hidayah untuk Dia itu bisa masuk Islam”.

Sedangkan menurut informan ZM terkait dengan orang kristen

yang mengucapkan hari raya umat Islam adalah perilaku yang

baik bagi penganut agama Islam dan agama Kristen, ketika orang

non muslim mengucapkan selamat hari raya orang muslim berarti

tandanya orang non muslim membolehkan orang muslim untuk

merayakan kegiatan keagamaan.

“Menurut saya itu sesuatu hal baik. Ya

mereka mencoba mempersilahkan kita untuk

melakukan suatu perayaan gitukan mereka gak

melarang, mereka bahkan memberikan selamat

gitu, itu tandanya bahwa mereka

memperbolehkan kita untuk melakukan hal yang

sesuai dengan keyakinan kita”.

Tidak jauh berbeda dengan informan ZM, informan Y juga

tidak memasalahkan terhadap orang non muslim yang

mengucapkan hari raya orang muslim, mungkin mengucapkan

hari raya orang muslim salah satu pemahaman toleransi orang

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

116

non muslim, tapi menurut informan sikap toleransi cukup dengan

menghormati tidak harus ikut mengucapakan dan merayakan

kegiatan agama lain.

“Biasa aja, gak masalah”. “Bisa dikatakan

seperti itu sih sebenarnya cuman saya agak gini aja, kan

ada tuh dalam surat apa yah, saya nyebutin artinya aja

ya agamamu adalah agamamu, “Al-Kafirun” kan

agamaku agamaku. ya kalau seandainya mau toleransi

ya menghormati cukup gituloh, menurut saya gak usah

ikut-ikutan merayakan atau mengucapkan ya gitu kita

menghormati aja mereka lagi Natalan ya udah. toleransi,

menghormati”.

Jawaban tidak jauh berbeda juga diberikan oleh NN, informan

tidak mempersoalkan orang Kristen yang mengucapkan hari raya

umat muslim.

“Kan udah tadi, hehehehe iya gak apa-apa sih,

sah-sah aja”.

Sementara informan juga memiliki latar belakang

pendidikan agama dalam keluarga yang berbeda-beda?

Informan AS tidak memiliki keluarga yang berbeda agama dan

tumbuh dalam keluarga dan masyarakat yang mayoritas

Muhammadiyah. Terlepas dari perbedaan golongan dan

gerakan seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan

lainnya, informan tidak mempersoalkan perbedaan itu karena

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

117

semua organisasi memiliki tujuan untuk menjaga dan

membangun Indonesia.

“Kalau keluarga saya dibesarkan dari

Muhammadiyah, kultur dari sebenarnya kalau

bukan keluarga sih tapi kalau masyarakat emang

kebanyakan Muhamaddiyah dan lagi-lagi kalau

keluarga mengatakan bahwa kita itu Islam ya

Islam. Maksudnya, terlepas nanti golongannya

seperti apa, gerakannya seperti apa itu

sebenarnya sama aja lagi-lagi Muhammadiyah,

NU, semuanya sama sebenarnya. Intinya ingin

memperbaiki negara kita Indonesia gitu”.

Sementara keluarga informan WH hampir semuanya dari

salafi serta memiliki keturunan alim ulama dan latar belakang

Nahdlatul Ulama (NU). informan dan keluaraga tumbuh dalam

lingkungan pondok pesantren sehingga informan tidak akan

terpengaruh jika ada yang menyisipkan paham-paham seperti

Ahmadiyah ataupun Wahabi.

“ Kalau keluarga sih, saya dari salafi

semua, NU lah semuanya. Basis pesantren juga,

ulama ahli sunnah waljamaah, jadi ketika ada

paham-paham wahabi, oh ini paham ahmadiyah,

jadi kita tau. Jadi kebetulan kakek dan paman

punya pesantren dan gusdurian dan ke atas pun

memang alhamdulillah keturunan dari alim

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

118

ulama jadi ya ketika ada hal yang berbau seperti

itu kita udah tau, udah jangan”.

Sementara di dalam keluarga informan ZM sendiri sudah

diajarkan oleh orang tua agar menjdi Islam yang moderat.

“Kalau ayah saya bilangnya sih eee

moderat ya yah apa namananya”. “hehehe engga

tau gua juga, jadi kaya moderat tuh engga garis

keras tapi engga juga apa sih, engga terlalu abai

gitu jadi ya di tengah-tengah gitu”.

Sedangkan informan Y mengaku tumbuh dalam keluarga yang

bergama Islam. Walaupun berada di lingkungan Nahdlatul

Ulama tapi orang tua informan apalagi ayah cara pandangnnya

lebih merujuk ke Muhammadiyah.

“ Oh itu maksudnya, kalau lingkungan,

lingkungan kita itu NU deh, tapi orang tua saya

ini sih gimana ya kan kalangan rumah saya NU

tapi orang tua saya tu yang laki-laki, orang tua

ayah itu lebih ke Muhammdiyah pemikirannya”.

Demikian pula dengan informan NN, menurut informan NN,

Dia dan keluarganya tidak mengikuti organisasi seperti Nahdlatul

Ulama ataupun Muhammadiyah tetapi dilihat dari budaya dan

tradisi keagamaan di kampungnya lebih merujuk ke Nahdlatul

Ulama. Di samping itu, informan menganggap lingkungan

kampungnya masih memahami paham-paham kolot yang masih

dipegang teguh oleh tokoh agama di sana seperti dilarangnya

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

119

menggunakan pengeras suara ketika mengadakan kegiatan

keagamaan dan perempuan dilarang beribadah di mesjid. Selain

itu, keterbukaan informasi di zaman sekarang tidak menjadi

jaminan semua tokoh agama di kampung informan menggunakan

alat komunikasi seperti handphone karena masih menganggap

banyak mendatangkan mudarat.

“Tapi NU kayanya, tapi Islamnya masih

primitif. primitif maksudnya kaya gini: gak boleh

pake speaker, cewek gak boleh ke mesjid gitu”.

“oh kalau maulidan yang gede, ia itumah

ngundang habib juga pake speaker, maksudnya

kalau yang biasa-biasa aja tapi beda itu

lingkungan gua doang. Lingkungan apa sih, kan

ada kampungnya ada banyakkan, ada kampung-

kampung tengah, kampung ini. Nah kampung di

guamah gitu, tapi kampung yang di tengahnya

biasa aja gitu pake speaker yah bedanya,

soalnya”. “gak, yang kiyai-kiyai biasanya, kiyai-

kiyai di gua tuh gak terlalu megang handphone

gak boleh giman ya, kan ini banyak mudorotnya,

kalau pegang hnadphone, megang hp”.

Dari semua informan hanya satu orang yang pernah

mengucapkan selamat Natal kepada non muslim, yaitu informan

ZM. Sementara tanggapan Mengenai orang muslim yang

mengucapkan selamat Natal, keempat informan yaitu AS, ZM, Y

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

120

dan NN tidak menjadi persoalan jika memahami ilmunya dan

yang terpenting tidak ikut merayakan apalagi mencampuradukan

keyakanian. Sementara bagi WH jika seorang muslim ikut

mengucapkan selamat Natal adalah bentuk toleransi yang

kebablasan.

Sedangkan terkait dengan jawaban mengenai pengertian

toleransi, setiap informan memiliki jawaban yang hampir sama,

Pengertian toleransi menurut AS ialah toleransi tidak membatasi

pergaulan dengan siapapun dan yang paling penting tidak

menyinggung perasaan satu sama lain, jawaban tidak jauh

berbeda diutarakan oleh informan WH dan Y, Menurut kedua

informan toleransi hanya cukup menghargai daengan tidak

mengganggu kegiatan orang Kristen dalam merayakan Natal.

Bagi ZM toleransi ialah saling menghargai perbedaan dengan

tidak menilai menggunakan kaca mata pribadi dan mencoba

untuk memahami pandangan orang lain terkait dengan perayaan

Natal. sementara menurut NN toleransi adalah menghargai

perbedaan dengan tidak mencampuradukkan kepercayaan

beragama.

Menanggapi orang non muslim yang mengucapkan perayaan

orang muslim, menurut informan ZM, Y, dan NN, ketiga

informan tidak memasalahkan hal demikian, justru hal tersebut

adalah bentuk pengakuan orang non muslim terhadap agama

yang dianut oleh orang muslim. Bagi AS hal seperti itu bisa saja

dijadikan strategi oleh orang non muslim agar orang muslim juga

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

121

ikut mengucapkan perayaan Natal, sementara menurut WH bisa

jadi ini bentuk keridaan orang non muslim terhadap agama Islam.

Mengenai latar belakang keluarga setiap informan, empat dari

lima informan berada di lingkungan yang mayoritas

masyarakatnya Nahdlatul Ulama (NU) hanya informan AS yang

berada di lingkungan Muhammadiyah. Dua dari lima informan,

ZM dan Y walaupun berada dilingkungan Nahdlatul Ulama tapi

untuk pemikiran dan tata cara ibadah di dalam keluarga lebih

seperti Muhammadiyyah. Di satu sisi sekalipun ketiga informan

ZM, Y, dan NN menyadari bahwa organisasi agama tersebar di

Indonesia adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tetapi

ketiga informan merasa tidak terikat dengan organisasi manapun.

F. Pemaknaan Terhadap Tokoh yang Menyampaikan Pesan

Setiap informan memiliki jawaban yang berbeda terkait

dengan pandangan mengenai ulama yang menyampaikan pesan

agama. Informan AS mencoba untuk berfikir obyektif dengan

cara tidak langsung menerima ayat atau hadis yang dikeluarkan

oleh ulama. Misalkan dalilnya kuat, informan AS akan

menerima tetapi jika dalilnya lemah, informan akan tabayun

terlebih dahulu. Hal ini tampak dari kutipan pernyatan As

berikut:

“Subjektif gitu ya, lagi-lagikan kita sebagai kaum

intelektual mahasiswa yang berpendidikan dan

saya berusaha untuk menjadikan diri ya obyektif

gitu kalau misalkan ini memang dalilnya jelas,

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

122

dalilnya kuat ya pasti saya ambil kalau misalkan

dalilnya ya kayanya aga gimana gitu dan saya

coba crros-check dulu, saya tabayun dulu.

langsung misalkan kalau menyatakan haditsnya

saya cross-check kaya gini-gini gitu”.

Selain itu, informan WH memiliki pandangan yang berbeda.

Informan WH lebih melihat dari latar belakang keilmuan yang

menyampaikan pesan sehingga informan dapat menentukan dan

mengidentifikasi sanad keilmuannya. Semakin banyak jenis ilmu

yang dipelajari oleh Ulama tersebut, asumsinya semakin banyak

referensi keilmuannya. Dengan kata lain semakin kredibel latar

belakang keilmuannya, seorang ulama dianggap memiliki

kekayaan sudut pandang dalam menjelaskan persoalan.

Pandangan WH ini dapat dilihat dalam pernyataan berikut:

“Kalau saya melihat ke latar belakang, jadi ke

latar belakang itu kita bisa tentukan, bisa kita

lihat bergurunya kepada ini kepada ini jadi kita

tahu, ketika gurunya siapa, Misalkan gurunya

hanya bagian ulama NU terus gurunya hanya

Muhammadiyah itu kita lihat oh gurunya ternyata

di NU juga di Muhammadiyah juga terus tinggal

di salafi juga iya jadi disitu kita lihat ohh berarti

ini dia semakin banyak guru semakin banyak

referensi juga . semakin melihat bahwasanya

pandangan tuh gak cuma satu”.

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

123

Tidak jauh berbeda dengan jawaban WH, bagi informan ZM

latar belakang kelimuan juga sangat penting untuk mengukur

kadar keilmuan tokoh yang menyampaikan pesan. Dengan

adanya gelar atau keilmuan yang mendalam akan memengaruhi

informan dalam memercayai apa yg ulama sampaikan.

“Saya bakal bilang ia karena menurut saya ya itu

salah satu cara kita melihat istilahnya itu kaya

seberapa banyak gitukan yang dia tahu gitu kan,

dari kitakan gak mungkin kaya terlalu misalkan

kita pengen tau tingkat keilmuan dia kan gak

mungkin kaya apa sih ke kita harus ngobrol lama

dulakan. Maksudanya ga semenit dua menit

gitukan kita langsung kaya ohhh ini ternyata

orang ini kaya apa namanya kita bisa menilai

orang ini tuh punya ilmu yang banyak, tapi ya

dengan dengan adanya misalkan title gitukan

kaya gelar, gelar seperti itu menurut saya bisa

mempengarui saya dalam mempercayai apa yang

dikatakan orang tersebut gitu.”.

Informan Y memiliki pandangan yang berbeda dengan ketiga

informan di atas. Y tidak mempermasalahkan latar belakang

ataupun pendidikan pembawa pesan. Informan Y merasa bahwa

yang paling memengaruhi dirinya menerima pesan adalah nilai

yang dimiliki oleh dirinya sebagai pengaruh dari keluarga. Jika

isi pesan sesuai dengan nilai-nilai yang dimilikinya, Y akan

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

124

cenderung lebih mudah menerima. Dari awal sebelum menonton

ceramah kedua ustadz tersebut, informan sudah memiliki sikap

bahwa mengucapkan selamat Natal itu tidak dibolehkan secara

hukum agama. Sekalipun Ustadz Abdul Mustaqim menyebutkan

para ulama kontemporer yang membolehkan mengucapkan

selamat Natal, namun bagi Y hal itu tidak memengaruhi

sikapnya. Hal ini ditunjukkan dalam kutipan berikut:

“Gak sih saya kalau liat YouTube gak melihat

latar belakang dia terkenal, dia oke dia gitu

engga”. “jari kalau saya sih, mungkin saya

orangnya yang nurut kali yah jadi sekali masuk

nih satu data nih, misalkan dari zaman-zaman

dahulu tuh kan saya taunya kaya gini, nah ketika

dihadapkan kaya yang tadi tuh perubahan kan si

Ustadz Abdul Mustaqim itukan melakukan

perubahan gitu yah, punya pendapat yang

berbeda ya punya pendapat yang berbeda dengan

ka Abdul Somadkan. Nah kalau menurut saya

karena saya dari awalnya udah dikasih tau sama

yang Abdul Somad jadi meskipun Ustadz Abdul

Mustaqim nyebutin tuh doktor Yusuf Al-kholad

gitukan tetep gak berpengaruh karena mungkin

karena udah ke rekap data gitukan dari keluarga

sendiri jadi saya percaya dengan keluarga”.

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

125

Sementara informan NN juga memiliki pandangan yang sama

dengan Y, ketika melihat YouTube informan NN tidak

dipengaruhi oleh latar belakang si pembawa pesan, menurut

informan jangan melihat seseorang dari luarnya tapi lebih kepada

isi yang disampaikan, informan merasa banyak tontonan-

tontonan di luar Indonesia yang memberikan nilai-nilai positif.

“Egga, ya kita jangan liat luarnya dong, kita liat

isi amanatnya maksudnya isi pesannya tadi apa.

Misalkan kita liat filmkan, kita liat film gak

selamanya Indonesiakan ada baratnya orang

kristen gini-gini, kita ambil hikmahnya gitu, kaya

gua suka nonton anime gitukan ya kita ambil

hikmahnya, misalkan perjuangan naruto ketika

jadi ninja buat jadi ninja yang hebat gitu

ibaratnya tuh jangan lihat dia Kristen atau

engganya tapi liat sisi baiknya dianya gitu”.

Sementara menganai kenapa para ulama berbeda pendapat dan

kenapa isu tentang Natal selalu diperbincangkan apalagi di akhir

tahun setiap informan memiliki jawaban yang berbeda? informan

AS menganggap hal itu termasuk isu politik, kadang-kadang

orang ramai dengan masalah Natal dan juga valentine, harusnya

setiap orang bisa tahu batasan agama masing-masing dan tidak

saling mengganggu.

“Bisa jadi politik juga mungkin bisa, ini orang-

orang kadangkan geger dengan masalah

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

126

valentine geger dengan masalah Natal dan lagi-

lagi memang seharusnya apa ya agamaku ya

agamaku agamamu ya agamamu harusnya,

harusnya lebih kesitu sih ingin mengarahkannya,

jadi justru kita lebih apa ya geger ini Natal gak

boleh ini gak boleh, ,mengucapkan gak boleh,

macam-macamkan. Seharusnya kita lebih bisa

memposisikan diri ya dia agamanya dan itu untuk

agamanya dan ini agama kita dan dan untuk

agama kita.”

Sementara menurut informan WH perbedaan adalah rahmat

dan tidak mempermasalahkan ketika ada orang yang berbeda

pandangan selama dalilnya kuat dan bisa

dipertanggungjawabkan, sementara terkait dengan perayaan

Natal selalu ramai dibahas, menurut informan karena orang-

orang muslim sering lupa terhadap hukum mengucapkan selamat

Natal dan suka melakukan hal yang sama padahal sudah dilarang,

makanya harus diulas lagi.

“Perbedaan itukan rahmat ya, saya sih berfikir

seperti itu, ketika ada yang berbeda selama itu

dalilnya kuat, selama itu bisa

dipertanggungjawabkan, silahkan tidak saya

permasalahkan”, “karena memang melihat

orang-orang sekarang gini. Orang-orang sudah

tahu tapi suka lupa, jadi orang ya dia tahu tapi

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

127

mengapa masih melakukan sekarangkan banyak

orang seperti itu. Makanya diulas lagi, diulas lagi

diulas lagi”.

Sedangkan menurut ZM tergantung orang lebih memercayai

siapa, informan akan mencari argumentasi-argumentasi atau

bukti-bukti yang sesuai dengan kepercayaannya. Selama tidak

saling memerangi satu sama lain dan menghargai perbedaan

pendapat setiap orang bisa saling berdampingan.

“Iya, kalau tanggapan, kalau menurut saya

tergantung mereka ya maksudnya kaya kita kan

percaya akan apa yang ingin kita percayai, kita

otomatis mencari argumentasi-argumentasi,

bukti-bukti gitukan yang sesuai dengan apa yang

ingin kita percayai gitu ya. Menurut saya ya itu

gak masalahkan itu kepercayaan mereka dan ini

kepercayaan saya gitu. Maksudanya selama itu

tidak apa sih tidak memerangi satu sama lain. ya

jadi kaya apa namanya menurut saya Islam yang

saya tahu ya Islam seperti ini. Islam yang kamu

tau seperti itu, yaudah gitukan apa namanya

menurut anda dengan bukti-bukti anda dan saya

dengan bukti-bukti yang saya percayai itu ya,

yaudah gtu kita berdampingan aja gak perlu

saling berperang satu sama lain”.

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

128

Selain itu kenapa hari raya Natal selalu ramai diperbincangkan?

karena menurut ZM akhir tahun selalu menjadi momentum, banyak

orang yang bingung atau bimbang, ada yang ingin mengucapkan

selamat Natal tapi tahu bahwa aturan di agamanya melarang, jadi

menurut informan lebih baik ikuti kata hati sendiri.

“Ya akhir taun karena momentumnya yah apa

namanya kan tiap akhir tahun 25 Desember hari

Natal gitukan ya hangat-hangatnya pada saat itu,

karena banyak orang tuh bingung apakah saya

harus mengucapakan Natal atau ga gitukan

padahal, maksudnya saya ingin loh mengucapkan

Natal tapi ternyata agama saya tidak

memperbolehkan gitukan, ya kenapa isu itu

hangat ya karena momentumnya itu kan, tapi

kalau menurut saya sendiri ya, lakukan apa yang

menurut kita percayai aja. Kadang-kadang tuh

orang kaya bingung apa sih mungkin kaya orang-

orang yang ingin belajar agama lebih banyak

gitukan jadi mereka kaya terombang ambing gitu

gak sih, apa sih bingung mau mempercayai yang

mana gitu, kalau misalnya ya ikuti kata hati aja

gitu. Kan kalau misalnya itu yang saya bilang

kaya apakah dengan mengucapkan Natal kepada

orang lain merasa akidah berubah apa engga,

kalau saya sendiri gak merasa akidah saya

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

129

berbeda gitu ketika saya sebelum atau sesudah

mengucapkan Natal gitu”.

Sementara Y mewajarkan perbedaan pendapat para ulama

karena setiap orang memiliki pandangannya masing-masing, jadi

menurut Y kenapa perayaan Natal selalu menjadi pembahasan

hangat karena ada perbedaan pendapat tadi, seperti akidah dan

muamalah tadi makanya menimbulkan kontroversi.

“Ya wajar sih tohkan di otak satu orangkan gak

mungkin sama juga. Kan orang beda-beda, wajar

aja mereka beda, toh saya juga sama masnya

bedakan”. “kenapa ya kayanya kalau menurut

saya karena yang tadi tuh yang ada orang yang

merasa bahwa mengucapkan Natal itu bukan

sebuah agama itu tuh gak disamping agama,

termasuk muamalah tadi mungkin makanya ada

kontroversi atau segala macam tentang Natal”.

Sedangakan menurut informan NN karena memiliki kerangka

berfikir yang berbeda. Oleh Karena itu, tugas pemerintah

memberikan penjelasan terkait hukum-hukum yang memiliki dua

penafsiran sehingga tidak membuat masyarakat awam bingung

dengan perbedaan pendapat para ulama .

“Beda pikiranlah, kalau ulamanya bener-

bener berbeda pendapat sebenarnya bikin

bingung kitanya sih, maksudnya masyarakatnya

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

130

mau ngambil yang mana yang bener itu yang

mana, kan orang-orang kaya gua yang awam

gitukan. Sebenarnya gitu doang sih. Ya harusnya

ada keputusan yang dari pemerintah tuh yang

bener tuh yang mana gitu kejelasan gitu”. “ialah

orangkan beda kan banyak ulama tuh beda-beda

madzhabkan pasti banyak beda pikiran juga

tentang ini tentang apa sih, ia hukum-hukumnya”.

Dengan demikian mengenai pendapat terhadap tokoh yang

menyampaikan pesan. Setiap informan memilik jawabannya

masing-masing. informan AS akan tabayun terhadap informasi

yang kurang meyakinkan terkait pesan yang disampaikan.

Sementara informan WH dan ZM sangat memprioritaskan latar

belakang tokoh yang menyampaiakan pesan seperti pendidikan

serta gelar tokoh tersebut, menurut kedua informan latar belakang

pendidikan sangat penting karena itu menjadi ukuran mereka

untuk menerima pesan yang disampaikan, sementara Y dan NN

tidak terlalu mempermasalahkan terkait dengan latar belakang si

pembawa pesan yang terpenting adalah konten yang

disampaikan.

Sementara mengenai ulama yang berbeda pendapat semua

informan mewajarkan, karena hal seperti itu biasa terjadi

dikalangan para ulama, menurut para informan yang terpenting

adalah tidak menjadikan perbedaan menjadi dalang permusuhan

dan saling menjatuhkan.

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

131

Sedangkan mengenai tanggapan terkait dengan hukum

mengucapkan selamat Natal yang selalu menjadi perbincangan di

akhir tahun, menurut informan AS mungkin strategi politik agar

di dalam umat muslim berdebat satu sama lain. sementara

menurut WH karena banyak umat Islam yang sering melupakan

hukum-hukum mengucapkan selamat Natal jadi harus diulas lagi.

Bagi ZM hal ini menjadi momentum bagi orang-orang yang ingin

mengetahui hukum mengucapkan selamat Natal yang sesuai

dengan hati pribadi masing-masing, dan menurut Y dan NN

karena selalu ada perbedaan pendapat anatara para ulama

makanya selalu ramai diperbincangkan di akhir tahun.

G. Manfaat dan Kerugian Menonton YouTube

Mengenai manfaat dan kerugian YouTube setiap informan

memili jawaban yang tidak jauh berbeda. Bagi informan AS

YouTube memberikan banyak manfaat seperti menyediakan

banyak informasi positif serta konten-konten yang bisa dipelajari

untuk meningkatkan soft skill para pengguna. Sementara

kerugiannya seperti mengabaikan tugas-tugas kuliah karena

keasikan menonton tayangan di YouTube. Hal ini dikutip dari

pernyataan informan AS sebagai berikut:

“Manfaatnya? Banyak manfaatnya kita

bisa mendapatkan ilmu juga lebih banyak lagi

dan terkadang kalau saya nonton YouTube itu

kalau udah nyaman ya kadang sampe kebawa

tidur. Seharusnya saya jadwal misalkan belajar

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

132

atau murajaah misalkan akhirnya keasikan

dengan menonton YouTube bablas gitukan.”.

“tadi mudaratnya kaya gitu.”

Sementara manfaat YouTube bagi informan WH adalah

memberikan informasi dengan cepat, videonya dapat ditonton

berulang kali, dan menyediakan muatan yang diinginkan oleh

pengguna. Selain itu YouTube cocok dijadikan media dakwah

karena pengguna YouTube hampir seluruh masyarakat dunia.

Sementara kerugiannya adalah banyak berita yang memuat

konten hoax, muatan yang menyudutkan pihak tertentu sehingga

menimbulkan kebencian terhadap kelompok tertentu, dan berita

yang tidak layak dikonsumsi tetapi banyak pengguna yang

menyebarkan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi.

“Manfaat dari menonton YouTube yah

pertama kita lebih dapat informasi yang cepat,

kemudiankan kalau misalkan di televisikan itu

berita yang kadang kapan beritanya belum

disampaikan, tapi kalau di YouTubekan itu bisa di

ulang-ulang videonya, bisa dijadikan data juga

kalau di YouTubekan. Kemudiankan kalau

YouTube kita bebas mencari apa aja, bebas, apa

yang kita pengen bisa langsung ada itu, terus

manfaatnya juga ya berdakwah itukan banyak

caranya termasuk begitu juga dengan YouTube

bisa dimanfaatkan dengan cara berdakwah,

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

133

karena pemakai YouTube itukan seluruh

masyarakat dunia yah, jadi ketika kita isi konten

dakwah itu sangat luar biasa”. “kerugiannya,

ketika kita melihat video yang hoax ya kan ada

juga ya itu juga harus hati-hat., kemudiankan

kalau nama YouTube ada orang yang dia apa

namanya bikin berita yang menyudutkan orang

lain sehingga timbulah rasa kita benci sama

kelompok tertentu adakan yang begitu, kemudian

ya kalau YouTube itu mungkin ini gini semakin

kita misalkan melihat video atau berita yang

sebetulnya itu tuh gak harus ditonton tapi kita

tonton kemudian kita ngasih untung ke orang lain,

mungkin banyak melihatkan itu masuk tuh

viwerskan nah disitu.”

Sedangkan bagi informan ZM YouTube memiliki konten-

konten yang positif dan mengedukasi, seperti muatan yang sesuai

dengan kebutuhan informan untuk menambah referensi

perkuliahan. Sementara kerugiannya banyak muatan-muatan

yang tidak layak ditonton dan tidak memberikan manfaat bagi

penontonnya.

“Manfaatnya ya sebenarnya YouTube

banyak sekali konten-konten yang bermanfaat

gitu yang menambah ilmu gitukan, saya sendiri

suka nonton konten edukasi yang terkait dengan

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

134

mata kuliah saya gitukan dan untuk kerugian

banyak sih hal-hal yang yang gak penting lah

yang bisa di tonton di YouTube gitukan, kadang-

kadang kalau saya juga merasa kaya kita tuh

buang-buang waktu gitukan dengan nonton

YouTube hehehehe kadang-kadang tuh suka gak

berasa gitu. ko gua tiba-tiba udah tiga jam aja

nontonin kaya ini tuh gua nonton apa gitukan

kaya cuma rekreasi sementara doang gitukan

hehehe, kadang-kadang gak berfaedah gitu

karena kan kadang-kadang suka ini gua dari tadi

nonton tiga jam nontonin ginian tu apa ya gitukan

yang gua dapet gitu, gak dapet apa-apa”.

Sedangkan bagi informan Y YouTube memudahkan pengguna

mencari atau membagikan muatan tertentu dan informasi bisa

diakses secara cepat, sementara kerugiannya banyak muatan

negative yang bisa memengaruhi pengguna.

“Tau apa aja gitu, tentang banyak halkan,

karena pokoknya banyak hal deh apa yang kita

mau share, apa yang mau kita tau, kita tau tuh

tau secara cepet. Tapi kerugiannya ya itu tadi.

Kalau seandainya dia gak kuatkan bisa salah-

salah pengertian atau ngikut-ngikutin apa yah

yang tadi-tadi itukan. Kalau saya kan dalam hati

saya ustadz Abdul Somad tapikan kalau

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

135

seandainya percaya dengan Abdul Mustaqim

mungkin dia bisa terpengaruhkan mungkin dari

situ. Jadi kalau kerugiannya itu nonton tadi kita

belum tau mana yang bener mana yang engga

tapi udah dipercaya duluan”.

Sementara menurut informan NN manfaat YouTube adalah

memberikan informasi terbaru dan membantu informan untuk

mengerti permasalahan sosial, sementara kerugiannya menurut

informan adalah sulit membedakan berita yang palsu dengan

berita yang benar serta banyak muatan-muatan yang kurang

mendidik untuk dinikmati anak di bawah umur.

“Manfaatnya ya menambah ilmu, terus

yang keduanya, menambah ilmu bisa apa sih

nambah jaringan sosial yang gitukan komunikasi,

biar biar terus update teknologi terus mengerti

permasalahan sosial aja”. “kerugiannya yaa

susah dibedain antara yang hoax dan benernya

gitu, sama mungkinkan YouTubekan gak bisa

disaring ya jaringannya jadi banyak film-film

yang kaya yang gak baik buat umur di bawah.

Dengan demikian mengenai manfaat dan kerugian YouTube

setiap informan memiliki jawaban yang tidak jauh berbeda.

Menurut AS manfaat YouTube adalah memberikan banyak ilmu

yang positif, sedangkan menurut WH manfaat YouTube adalah

mendapatkan informasi secara cepat, muatannya bisa ditonton

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

136

berulang kali serta bisa dijadikan media untuk berdakwah.

Sementara menurut ZM manfaat YouTube banyak memberikan

muatan-muatan yang mendidik serta banyak konten yang

mendukung materi perkuliah informan. Bagi Y manfaatnya

YouTube adalah membuat penggunanya mendapatkan informasi

secara cepat. Terakhir, menurut NN manfaat YouTube ialah

menambah ilmu, memperbanyak jaringan, dan selalu update

terhadap berita-berita baru

sementara mengenai kerugiannya setiap informan memiliki

sudut pandang yang tidak jauh berbeda, menurut setiap informan

banyak muatan-muatan yang tidak disaring oleh YouTube

sehingga muatan-muatan palsu dan yang tidak layak ditonton

anak dibawah umur masih banyak beredar di YouTube.

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

138

BAB V

PEMBAHASAN

1. Diskusi Hasil Penelitian

YouTube merupakan salah satu media sharing yang

memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari

dokumen (file), video, gambar, dan sebagainya. Menurut Saxena

di dalam bukunya Rulli Nasrullah YouTube adalah situs media

sosial yang memungkinkan anggota untuk menyimpan dan

berbagi gambar, podcast, dan video secara online. Kebanyakan

dari media sosial ini adalah gratis meskipun beberapa juga

mengenakan biaya keanggotaan, berdasarkan fitur dan layanan

yang mereka berikan.61

Sementara masing-masing informan memiliki makna

tersendiri terkait dengan penilaiannya terhadap YouTube.

Berikut tabel pemahaman informan terkait pandangannya

terhadap YouTube.

A. Pemahaman Informan Tentang YouTube

Tabel 1

Pemahaman Tentang YouTube

No Informan YouTube

61 Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan Sosioteknologi

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015) h. 44.

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

139

1 AS YouTube adalah bagian dari media yang memudahkan

untuk menggali informasi dan salah satu bentuk dari

perkembangan zaman.

2 WH YouTube merupakan jejaring sosial untuk mengupload

video, bermacam-macam muatan ada di YouTube, kecuali

yang mengandung konten negative sudah di blokir.

3 ZM YouTube adalah platform yang digunakan untuk

menyebarkan video dan mempermudah orang-orang

untuk belajar melalui audio dan visual.

4 Y YouTube merupakan tempat untuk menonton video-video,

film-film serta YouTube merupakan media yang unik

karena bisa menonton apa yang ingin ditonton, misalkan

melihat tayangan yang lucu-lucu, musik, dan trailer-trailer.

5 NN YouTube ialah media sosial yang digunakan untuk

berbagi video.

Elemen yang paling dominan menarik perhatian khalayak

adalah elemen video, elemen video merupakan komponen audio

dan visual dalam konten di YouTube. Elemen ini adalah elemen

yang dilihat oleh khalayak yang dapat menarik perhatian dari

khalayak, pada umumnya elemen video harus menarik perhatian

khalayak untuk dapat mengkomunikasikan ide, pesan, atau citra.

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

140

Beberapa elemen visual harus dikordinasikan dengan baik untuk

menciptakan pesan yang sukses.

Setiap informan menghabiskan durasi waktu untuk menonton

satu sampai dengan tiga jam dengan berbagai jenis muatan yang

berbeda-beda seperti ceramah, musik, bola, gosip, komedi, dan

yang berisi muatan-muatan yang mendidik. setiap informan

sudah mengenal YouTube sejak menginjak Sekolah Menengah

Pertama (SMP) walaupun tidak terlau aktif dalam segi

penggunaannya. Sementara menurut para informan menonton

YouTube selain memberikan manfaat seperti memberikan

pengetahuan yang baru, media untuk berdakwah, dan membantu

khalayak dalam metode pembelajaran dengan menggunakan

media audio dan visual. Selain memiliki nilai-nilai positif,

menurut para informan YouTube juga memberikan dampak

negatif terhadap para penggunanya seperti muatan yang

merugikan pihak tertentu, konten yang menimbulkan kebencian

terhadap pihak yang lain, khalayak yang tidak memiliki pendirian

yang kuat riskan terpapar konten negatif.

B. Pemaknaan terhadap isi ceramah ustadz Abdul Somad

dan Ustadz Abdul Mustaqim

Pemberian makna merupakan proses yang aktif. Makna

diciptakan dengan kerja sama di antara sumber dan penerima,

pembicara dan pendengar, penulis dan pembaca.62 Dalam pola

62 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang Selatan: KARISMA

Publishing Group, 2011), h. 140

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

141

aliran informasi ada yang disebut pemimpin pendapat, pemimpin

pendapat adalah orang yang melancarkan pembentukan dan

perubahan sikap dan membantu dalam pengambilan keputusan

informal. Mereka merupakan orang-orang yang mengikuti

persoalan dan dipercaya orang-orang lainnya untuk mengetahui

apa yang sebenarnya terjadi. Tabel di bawah adalah hasil

pemaknaan informan terhadap ceramahnya Ustadz Abdul

Somad.

Liebes dan Katz menyatakan bahwa menonton televisi atau

tayangan bukan hanya aktivitas pasif dimana penonton

terpengaruh dengan mudah oleh efek televisi. Menonton televisi

adalah proses yang aktif dan melibatkan pengalaman yang

bervariasi dengan latar belakang budaya yang dibawa oleh

individu ketika mereka menonton.63

Tabel 2

Pemaknaan Terhadap Isi Ceramah Ustadz Abdul Somad

No Informan Toleransi

1 AS Banyak versi kalau melihat sejarah Isa. Ada yang

mengatakan Isa anak Tuhan, padahal Isa itu utusan

Tuhan. Saya sepakat dengan yang dikatakan oleh

Ustadz Abdul Somad dan mewajarkan kalau ada

63 Rachman Ida, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya (Jakarta: Prenada

Media Group, 2014), h. 176

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

142

yang berbeda pendapat.

2 WH Setuju dengan Ustadz Abdul Somad, tergantung

konteksnya, ada yang beranggapan kafir keluar dari

agama Islam dan ada yang beranggapan bahwa itu

dosa kafir. Setuju, karena mengucapkan selamat

Natal berkaitan dengan akidah, orang Nasrani pun

tidak akan mau ketika disuruh mengucapkan

syahadat. Sekalipun hanya mengucapkan tapi itu

berkaitan dengan akidah.

3 ZM Kurang setuju dengan Ustadz Abdul Somad. Saya

dan keluarga berada dilingkungan yang banyak

orang non-muslim, kita saling berdampingan, saling

menghargai perayaan masing-masing, jujur saya

sering mengucapkan Natal kepada mereka

begitupun sebaliknya mereka mengucapkan ketika

saya dan keluarga sedang merayakan hari raya.

Kadang mereka juga ikut meminta maaf karena

lebaran dijadikan ajang maaf-maafan.

4 Y Setuju dengan pandangan Ustadz Abdul Somad

terkait dengan hukum mengucapkan selamat Natal.

Kalau mengucapakan sama dengan mengakui

kepercayaan orang Kristen, sepakat dengan yang

dikatakan oleh Ustadz Abdul Somad. Untuk apa

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

143

juga mengucapakan selamat Natal dan yang

lainnya.

5 NN Setuju, karena Ustadz Abdul Somad menggunakan

landasan-landasan dalam Alquran, kita boleh

berteman dengan orang Kristen tapi tidak harus

mengucapkan karena hal itu berkaitan dengan

akidah.

Empat dari lima informan sependapat dengan pendapat Ustadz

Abdul Somad. Ke empat informan merasa bahwa ceramanya

Ustadz Abdul Somad jelas, sesuai dengan konteks yang terjadi

dan memahami audiens yang mengikuti ceramahnya beliau. Ke

empat informan setuju bahwa agama memang melarang seorang

muslim untuk mengucapkan perayaannya umat Nasrani

sekalipun ada larangan bukan berarti tidak bisa hidup

berdampingan. Menurut para informan setiap orang masih bisa

memberikan rasa aman kepada non muslim yang merayakan

dengan cara menjaga kerukunan dan tidak mengganggu kegiatan

orang yang berbeda agama. Sedangkan informan ZM tidak setuju

dengan Ustadz Abdul Somad, informan merasa bahwa

mengucapkan selamat Natal bukan berarti mengakui

kepercayaan orang Kristen tetapi lebih ke menghargai

perayaannya. Sementara walaupun infroman NN sepakat dengan

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

144

isi ceramahnya Ustadz Abdul Somad, informan memiliki tafsir

sendiri mengenai pendapatnya terhadap orang muslim yang

mengucapkan selamat Natal, menurut informan silahkan saja

mengucapkan selamat Natal jika niatnya untuk silaturahmi tanpa

ada unsur-unsur mengakui ketuhanan orang Kristen.

Tabel 3

Pemaknaan terhadap Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim

Terhadap Isi Ceramahnya Ustadz Abdul Somad

No Informan Toleransi

1 AS Setuju, karena beliau menggunakan usul fikih.

Menurut informan hukum ada yang besrifat

qathi dan zhanni. Kalau qathi sudah baku tidak

bisa di rubah lagi sementara kalau hukum

zhanni bisa diinterpretasikan oleh para ulama,

kalau misalkan konteksnya saling menghargai

yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa

menghargai non muslim bisa dengan cara yang

lain tidak harus turut mengucapkan perayaaan

mereka.

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

145

Menurut informan Ustadz Abdul Mustaqim

mengkaji menggunakan usul Fikih yang

mengatakan bahwa mengucapkan selamat

Natal berkaitan dengan muamalah kalau

misalkan konteksnya mengucapakan selamat

Natal untuk kemaslahatan dan kebaikan hal itu

bisa dilakukan berarti jalan yang digunakan

adalah maslahah mursalah atau kemaslahatan

umat. jika misalkan kita ketika tidak ikut

mengucapkan kita dicibir dan diusir dalam

lingkungan mayoritas non muslim dan

keberadaannya kurang mendukung dan

berbahaya dan jika mengucapkan untuk

kemaslahatan dan keamanan kita maka hal itu

bisa dilakukan.

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

146

2 WH Secara akademis penjelasan beliau ilmiah,

sementara Ustadz Abdul Somad melihat dari

kronologisnya, ia lebih melihat karakter orang-

orang Islam masa kini, takutnya kebablasan.

Toleranasi itu banyak caranya tidak harus

dengan mengucapkan selamat hari raya Natal.

Walaupun tidak ada hadis yang melarang

dalam mengucapkan selamat Natal, sementara

disebutkan juga oleh Ustadz Abdul Mustaqim

dalil bahwa orang yang membenci kafir

dzimmi atau menyiksa tidak akan mencium

aroma surga tapi dalil ini tidak berkitan dengan

Natal menurut saya, karena itu bentuk jaminan

untuk orang-orang kafir. Ustadz Abdul

Mustaqim juga mengatakan bahwa

mengucapakan itu salah satu akhlak yang baik,

kenapa tidak menggunakan “asalamualaikum”

atau “asalamualaika”. Jadi

Ustadz Abdul Somad melihat dari pandangan

sejarah kenapa ada hari Natal.

3 ZM Kurang lebih setuju. Ustadz tersebut bisa

memberikan argumentasi-argumentasi yang

kuat mengenai diperbolehkannya

mengucapkan selamat Natal. Karena memiliki

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

147

pandangan yang sama jadi merasa tercerahkan,

setuju dengan Ustadz Abdul Mustaqim.

4 Y Tidak berubah, tetap sepakat dengan Ustadz

Abdul Somad. Walaupun Ustadz Abdul

Mustaqim mengatakan bahwa mengucapakan

selamat Natal tidak sama dengan mengakui Isa

anak Tuhan dan boleh kalau mengatakan

karena itu salah satu bentuk toleransi tapi tetap

saya lebih setuju dengan Ustadz Abdul Somad.

Saya sepakat ketika Ustadz Abdul Mustaqim

mengatakan bahawa Allah tidak melarang

kalian berbuat baik dan berlaku adil kepada non

muslim yang tidak memerangi agama kalian

dan tidak mengusik kalian dari halaman

kampung kalian. Menurut saya toleransi tidak

berkaitan dengan agama. Silahakan saja

berbuat baik, saling berbagi dengan mereka,

atau memberikan bantuan pangan tapi kalau

untuk mengucapakan dan merayakan berarti

sama saja dengan berpartisipasi dalam acara

mereka.

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

148

5 NN Isi ceramahnya masuk dengan logika informan.

Jadi informan sepakat juga dengan Ustadz

Abdul Mustaqim. Ustadz Abdul Somad kurang

menyantumkan ayat Al-Quran, jadi kurang

tahu benar apa tidaknya. Menurut informan

sah-sah saja mengucapkan selamat Natal, tidak

harus dikaitkan dengan akidah sehingga kita

dianggap mendukung padahal esensinya lebih

ke menghargai.

Dari lima informan hanya AS, WH dan Y yang tetap

setuju dengan Ustadz Abdul Somad. menurut informan WH dan

Y kajian tentang ayat yang disampaikan oleh Ustadz Abdul

Mustaqim tidak berkaitan dengan masalah toleransi, ada banyak

cara dalam mengucapkan kebaikan yang digunakan di dalam

agama Islam seperti “assalamualaikum” atau “assamualaika”.

Sementara informan AS tidak sepenuhnya menerima semua

konten yang dijabarkan oleh Ustadz Abdul Mustaqim dengan

memberikan penjelasan yang berbeda terhadap dalil yang

disampaikan oleh Ustadz Abdul Mustaqim, menurut AS ada

beberapa dalil yang dijelaskan tetapi tidak memiliki hubungan

yang kuat dengan masalah hukum mengucapkan selamat Natal

terhadap non muslim. Menurut informan AS boleh saja seorang

muslim mengucapakan selamat Natal jika berada dalam

lingukangan yang minoritas sehingga menyebabkan muslim

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

149

tersebut dalam keadaan berbahaya kalau misalkan tidak

mengucapkan selamat Natal.

Sementara dua dari lima informan setuju dengan ustadz

Abdul Mustaqim, kedua informan ZM dan NN merasa

mendapatkan pengetahuan baru tentang hukum mengucapkan

selamat Natal yang sesuai dengan pemahaman yang informan

pahami tentang hukum boleh atau tidaknya mengucapkan

selamat Natal.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori

pemaknaan khalayak. Di mana teori pemaknaan khalayak

merupakan teori yang mempelajari tentang bagaimana khalayak

memaknai sebuah pesan yang ingin disampaikan. Hall

menganggap apa yang dibertikan media massa selama perang

teluk adalah proses pembentukan wacana dimana pesan yang

disampaikan disandikan (encoded) melalui media, kemudian

diuraikan (decoded), diterima (internalized), dan dilakukan oleh

khalayak. Sementara ide-ide atau wacana lainnya tidak pernah

ditampilkan Hall menyebut ini hegemonic encoding.

Segala yang diberitakan media adalah mengenai

kehebatan senjata Amerika Serikat. Yang dilakukan media

membentuk dalam masyarakat tentang membuat perang.

masyarakat lantas lupa pada moral tentang mencegah perang dan

mempertahankan perdamaian karena media membentuk pola

pikir masyarakat seolah tidak ada alternatif solusi selain perang.

Hall menyebut proses media ini sebagai ideological discourses

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

150

of constraint (wacana-wacana ideologi pembatas). efek

praktisnya adalah membatasi ragam alternatif dan membuat

pilihan lain itu adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan.64

Oleh sebab itu Hall menyebutkan the powerless dapat

melawan dengan kebal terhadap ideologi dominan dan

menerjemahkan pesan melalui cara yang lebih sesuai dengan

dengan kepentingan mereka. Hall menjelaskan tiga cara

bagaimana khalayak mengartikan sebuah pesan, yaitu: 65

Hegemoni dominan, Negosiasi, dan Oposisi.

Dijelaskan secara sederhana pemikiran Stuart Hall di atas

adalah khalayak yang berada dalam posisi dominan, ketika

khalayak tersebut menerima, berbagi, dan mengolah kembali

pesan yang dia terima. Namun ketika khalayak itu memiliki

penolakan pada penerimaanya atas pesan yang didapatnya dari

media, maka khalayak tersebut berada dalam posisi negosiasi. Di

mana khalayak itu memiliki pendapat sendiri terhadap pesan

yang diterimanya, baik itu positif atau negatif. Namun pada

posisi oposisi. Di mana khalayak tersebut akan menolak semua

pesan yang disampaikan tanpa ada pengecualian.

Dalam penelitian ini, hasil pemaknaan dari kelima

informan menunjukan bahwa mereka memiliki pemaknaan yang

berbeda-beda terkait ceramah Ustadz Abdul Somad mengenai

hukum mengucapkan selamat Natal. Informan dengan resepsi

64 EM Griffin. 2012. A First Look At Communication Theory, Mc Graw Hill 8, h. 349 65

Kristyan Gorton. Media Auiciences: Television, Meaning, and Emotion.

(Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd 22 George Square, 2009), h. 19.

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

151

dominan lebih mengarah kepada informan AS, WH, dan Y. AS

selain setuju dengan semua isi ceramahnya ustadz Abdul Somad,

informan AS menilai bahwa perayaan Natal adalah bentuk ritual

suci peribadatan orang Kristen dalam menyembah Tuhannya,

sehingga larangan mengucapkan selamat Natal bagi non muslim

adalah hal yang harus dipatuhi karena hal ini sudah berkaitan

dengan kepercayaan seseorang.

Tidak jauh berbeda dengan AS, informan WH lebih

melihat sikap dan perilaku manusia zaman sekarang yang rentan

kebablasan dalam bergama, jadi harus ada batasan perilaku

antara umat muslim dengan orang Kristen agar ketika non

muslim melakukan perayaan Natal orang muslim tidak larut dan

ikut merayakan. Dengan demikian informan WH menerima

semua isi ceramahanya Ustadz Abdul Somad.

Sementara Y juga sependapat dengan ceramahnya Ustadz

Abdul Somad. Informan Y menggangap bahwa ibadah adalah hal

yang privasi dan informan menganggap bahwa sekalipun hanya

mengucapkan selamat Natal itu sudah termasuk ikut

berkontribusi dalam perayaan Natal. Jawaban dari ketiga

informan sesuai dengan penjelasan posisi dominan-hegemoni di

mana dijelaskan bahwa penonton yang menerima program

tayangan televisi secara penuh, menerima begitu saja ideologi

dominan dari program tanpa ada penolakan atau tidaksetujuan.

Penonton juga menjelaskan kehidupan mereka sendiri, perilaku,

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

152

dan pengalaman sosial dalam ideologi ini.66

Informan dengan resepsi negosiasi adalah informan NN,

sekalipun informan setuju dengan poin-poin yang disampaikan

oleh Ustadz Abdul somad mengenai larangan mengucapkan

Natal kepada non muslim tetapi informan menganggap bahwa

mengucapkan selamat Natal tergantung kepada niat seorang

muslim yang mengucapkan selamat Natal. Jika hanya ingin

menjaga silaturahmi dan tidak mempercayai ketuhanannya apa

salahnya, asalkan tidak mencampuradukan akidah. pada jenis

pembaca ini, informan NN termasuk khalayak yang berada pada

posisi negosiasi karena termasuk khalayak yang tidak

sepenuhnya mengikuti bingkai media. Khalayak menyerap pesan

sesuai dengan pengalaman, nilai-nilai, atau faktor lain yang

diyakininya. Apabila pesan media selaras dengan, pengalaman,

nilai, atau apapun itu maka khalayak akan menerima pesan

tersebut. Apabila bertentangan maka khalayak kemungkinan

akan menolaknya.67

Sedangkan informan dengan resepsi oposisi adalah

informan ZM, informan sangat tidak setuju dengan penjelasan

Ustadz Abdul Somad mengenai hukum mengucapkan selamat

Natal. Karena hal itu bersebrangan dengan nilai-nilai yang

selama ini dibangun di dalam keluarga ZM. Informan tidak

66 John Storey, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop (Yogyakarta &

Bandung: Jalasutra, 2007), cet. Ke-2, h. 16. 67 Kristyan Gorton. Media Auiciences: Television, Meaning, and Emotion.

(Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd 22 George Square, 2009), h. 19.

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

153

menganggap bahwa dengan ikut mengucapkan selamat Natal

bukan berarti hal itu akan merubah kepercayaan informan, justru

hari raya masing-masing agama menjadi sebuah momentum

untuk saling mengakrabkan dan saling memahami satu sama lain

dalam hubungan beragama. Kunci kerukunan yang dibangun

oleh keluarga informan dengan tetangga yang non muslim adalah

tidak saling mencurigai satu sama lain, justru saling mengerti

bahwa setiap agama memiliki hari-hari suci dimana informan

yang sebagai seorang muslim harus menghargai hal itu, karena

merekapun sebagai non muslim menghargai hari raya yang

dilakukan informan dan keluarga. Seperti yang Hall jelaskan dan

dikaitkan dengan jawaban informan ZM maka informan berada

dalam posisi oposisi, yang dimaksud dengan posisi oposisi

adalah ketika penonton melawan atau berlawanan dengan

representasi yang ditawarkan dalam tayangan televisi dengan

cara berbeda dengan pembacaan yang telah ditawarkan.68

Sementara untuk pemaknaan terhadap isi ceramahnya

Ustadz Abdul Mustaqim terkait sanggahan terhadap

ceramahanya Ustadz Abdul Somad, setiap informan memiliki

pemaknaan yang berbeda pula. Infroman dengan resepsi

dominan hegemoni adalah informan ZM dan NN. Bagi informan

ZM ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim sesuai dengan

kepercayaan yang selama ini informan jalani. Oleh sebab itu, isi

68 Rachman Ida, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya (Jakarta: Prenada

Media Group, 2014), h. 178-179.

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

154

ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim semakin memberikan

keyakinan terhadap aktivitas yang selama ini informan lakukan

terhadap non muslim. Sedangakan Informan NN merasa bahwa

ceramahanya Ustadz Abdul Mustaqim merupakan bentuk

persatuan antara logika berpikir informan dengan hukum agama

yang melarang mengucapkan selamat Natal yang awalnya

berbenturan. Pembacaan dari informan ZM dan NN dapat

dikategarokin bahwa informan berada dalam posisi dominan

hegemoni, karena kedua informan termasuk penonton yang

menerima program tayangan secara penuh, menerima begitu saja

ideologi dominan dari program tanpa ada penolakan atau

tidaksetujuan. Penonton juga menjelaskan kehidupan mereka

sendiri, perilaku, dan pengalaman sosial dalam ideologi ini.

Informan dengan resepsi negosiasi adalah informan AS.

Disatu sisi informan sepakat dengan penjelasan Ustadz Abdul

Mustaqim karena sesuai dengan usul fikih yang informan pahami

terkait hukum mengucapkan selamat Natal, tetapi ada dalil yang

di jelaskan oleh Ustadz Abdul Mustaqim tentang orang-orang

kafir yang kurang sesuai jika dihubungankan dengan hukum

mengucapkan selamat Natal menurut informan. Jawaban

informan AS menjelaskan bahwa informan tidak sepenuhnya

menerima pesan yang disampaikan oleh Ustadz Abdul

Mustaqim. Oleh sebab itu, pembacaan informan AS termasuk

kedalam posisi negosiasi yang mana dijelaskan oleh Hall

khalayak yang berada dalam posisi negosiasi adalah khalayak

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

155

yang tidak sepenuhnya mengikuti bingkai media. Khalayak

menyerap pesan sesuai dengan pengalaman, nilai-nilai, atau

faktor lain yang diyakininya. Apabila pesan media selaras

dengan, pengalaman, nilai, atau apapun itu maka khalayak akan

menerima pesan tersebut. Apabila bertentangan maka khalayak

kemungkinan akan menolaknya.

Sedangkan informan dengan resepsi oposisi adalah

informan WH dan Y, kedua informan tetap setuju dengan

larangan mengucapkan Natal bagi muslim. Kedua informan

menolak isi ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim dan

menganggap dalil-dalil yang dikeluarkan oleh Ustadz Abdul

Mustaqim tidak sesuai jika dihubungankan dengan kondisi

masyarakat muslim yang ada di Indonesia. kedua informan

menolak semua penejelasan Ustadz Abdul Mustaqim, ada nilai-

nilai yang sudah dibangun oleh kedua informan yang tidak

selaras dengan yang dikaji oleh Ustadz Abdul Mustaqim,

pembacaan jenis ini termasuk kedalam posisi oposisi, yang mana

Hall menjelaskan bahwa khalayak yang berada dalam posisi

oposisi adalah ketika penonton melawan atau berlawanan dengan

representasi yang ditawarkan dalam tayangan televisi dengan

cara berbeda dengan pembacaan yang telah ditawarkan.

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

156

Tabel 4

Kategori Pemaknaan Khalayak terhadap Isi Ceramahnya

Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Abdul Mustaqim

Informan Pemaknaan Terhadap Isi

Ceramah Ustadz Abdul

Somad

Pemaknaan Terhadap Isi

Ceramah Ustadz Abdul

Mustaqim

AS Dominan Negosiasi

WH Dominan Oposisi

ZM Oposisi Dominan

Y Dominan Oposisi

NN Negosiasi Dominan

Makna ada dalam diri manusia, makna tidak terletak pada

kata-kata, melainkan pada manusia. Kita meggunakan kata-kata

untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan. Tetapi

kata-kata ini tidak secara sempurna dan lengkap menggambarkan

makna yang kita maksudkan. Demikian pula, makna yang

didapat pendengar dari pesan-pesan kita akan sangat berbeda

dengan makna yang ingin kita komunikasikan. Komunikasi

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

157

adalah proses yang kita gunakan untuk memproduksi, di benak

pendengar, apa yang ada dalam benak kita. Reproduksi ini

hanyalah sebuah proses parsial dan selalu bisa salah. 69

berdasarkan hasil penelitian yang didapat, dalam penelitian ini,

penulis berhasil menemukan tiga kategori resepsi menurut Stuart

Hall, yaitu dominan, negosiasi, dan oposisi.

C. Pemahaman tentang Toleransi

Menurut W. J. S. Poerwadarminto dalam “Kamus Umum

Bahasa Indonesia” toleransi adalah sikap/sifat menenggang

berupa menghargai serta memperbolehkan suatu pendirian,

pendapat, pandangan, kepercayaan maupun yang lainnya yang

berbeda dengan pendirian sendiri.70 Adapun kaitannya dengan

agama, toleransi bergama adalah toleransi yang mencakup

masalah-masalah keyakinan pada diri manusia yang

berhubungan dengan ke-Tuhanan yang diyakininya.71 Berikut

tabel pemahaman informan tentang toleransi bergama.

69 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang Selatan: KARISMA

Publishing Group, 2011), h. 134 70 W. J. S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,

1986), h. 184. 71

Masykuri Abdullah, Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keragaman (Jakarta:

Penerbit Buku Kompas, 2011), h. 13.

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

158

Tabel 5

Pemahaman Tentang Toleransi

No Informan Toleransi

1 AS Toleransi tidak membatasi pergaulan dengan

siapapun. Tapi disatu sisi tidak setuju dengan

mengucapakan Natal terhadap non muslim,

karena jika seseorang muslim mengucapkan

Natal berarti ikut membantu siar dakwah

mereka dalam menyebarakan agamanya.

2 WH Toleransi memiliki batasnya, etika

bertoleransi hanya cukup menghargai acara

mereka tidak harus ikut mengucapakan,

karena kalau seperti itu caranya kurang tepat.

Cukup menjaga kegiatan mereka.

3 ZM Toleransi adalah saling menghargai, jangan

melihat sebuah perkara menggunakan

ukuruan-ukuran kita, dan mempersilahkan

perayaan mereka dan tidak melarang yang

mereka lakukan.

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

159

4 Y Tolernasi adalah menghormati tanpa harus

mengucapkan dan merayakan, tidak

mengusik kegiatan mereka. Membiarkan

orang Natalan tanpa mengganggu dan diam

saja sudah cukup.

5 NN Tolernasi adalah menerima perbedaan dengan

tidak mencampuradukan keyakinan.

Setiap informan memiliki pandangannya masing-masing

terkait dengan toleransi. Hasil analisis menunjukan bahwa

pemahaman informan tentang toleransi kegaamanan sedikit

banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan. Para

informan dilahirkan dari keluarga yang beragama Islam serta

tidak memiliki kerabat atau saudara yang berbeda agama, hanya

informan ZM yang memiliki teman yang berbeda agama. Pada

dasarnya menurut para informan toleransi dalam beragama

adalah menghargai, menjaga, tanpa mengganggu kegiatan orang

Kristen dalam merayakan Natal. Pandangan yang berbeda hanya

dari segi mengucapakan, tiga dari informan yaitu AS, WH, dan

Y mengatakan bahwa menghargai non muslim tidak harus

dibarengi dengan ikut mengucapkan perayaan mereka, sementara

dua informan yaitu ZM dan NN merasa bahwa kalau hanya

sekedar mengucapkan tanpa ikut berpartisipasasi dalam kegiatan

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

160

mereka itu sah-sah saja yang penting tidak mencampuradukan

kepercayaan masing-masing.

Dari pendapat para informan dapat dipahami bahwa toleransi

antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat

yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati

dan menghargai manusia yang beragama lain. Dengan demikian

antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan

hidup.

D. Pemaknaan Terhadap Tokoh Yang Menyampaikan Pesan

pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada

penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan

nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud

sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol

yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau

organisasi pesan.72

Aspek penting lainnya dalam komunikasi adalah sumber

yang menyampaikan pesan. Sumber adalah pihak yang

berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.

Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi,

perusahaan, atau bahkan suatu negara. 73 hasil analisis dari

wawancara informan adalah sebagian informan menilai bahwa

latar belakang dari sumber atau orang yang memberikan pesan

72

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 70 73

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 69

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

161

sangat penting untuk memengaruhi informan agar pesan yang

disampaiakan diterima, menurut sebagain informan latar

belakang sumber seperti pendidikan dan ilmu-imu yang dipejarai

dari guru-guru dapat mengukur kedalaman ilmu dari tokoh yang

menyampaikan pesan. Sementara menurut informan yang lain,

mereka tidak terlalu mempermasalhakan terhadap latar belakang

tokoh yang menyampaikan pesan yang terpenting adalah makna

dari pesan yang diberikan.

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

162

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang penulis dapatkan di dalam penelitian

ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap khalayak memiliki

pemaknaan yang berbeda terhadap konten ceramah Ustadz Abdul

Somad dan Ustadz Abdul Mustaqim di YouTube.

1. Pemaknaan informan terhadap muatan ceramah Ustadz Abdul

Somad dan sanggahan dari Ustadz Abdul Mustaqim di media

baru dibagi dalam tiga kategori: Dominan, negosiasi, dan

oposisi.

2. Informan dengan resepsi dominan terhadap isi ceramahnya

Ustadz Abdul Somad adalah informan AS, WH, dan Y. hal

tersebut dikarenakan setiap informan setuju dengan isi

ceramahnya Ustadz Abdul Somad, respon yang diberikan oleh

ketiga informan terkait dengan isi ceramahnya Ustadz Abdul

Somad cenderung positif. Hal ini juga dipengaruhi oleh

lingkungan setiap informan, karena setiap informan sudah

memiliki landasan di dalam keluarga untuk tidak

mengucapkan perayaan Natal terhadap non muslim.

3. Informan dengan resepsi negosiasi terhadap konten ceramhnya

Ustadz Abdul Somad adalah informan NN. Beliau tidak

sepenuhnya menerima semua isi ceramahnya Ustadz Abdul

Somad, Informan NN tidak mempermasalahkan terkait

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

163

dengan mengucapkan Natal terhadap non muslim asalkan

tidak mencampuradukan akidah.

4. Informan dengan resepsi oposisi terhadap ceramahnya Ustadz

Abdul Somad adalah informan ZM, apabila dilihat dari

tanggapan-tanggapannya selalu tidak setuju mengenai isi

ceramahnya Ustadz Abdul Somad. Pada kategori ini, bisa

dikatakan lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan

yang mempengaruhi informan. Seperti yang diketahui bahwa

lingkungan rumah informan memiliki tetangga yang non

muslim sehingga sedari kecil informan sudah bersinggungan

dengan orang non muslim dan sering mengucapkan selamat

hari raya Natal terhadap orang-orang Kristen.

5. Informan dengan resepsi dominan terhadap konten sanggahan

yang diberikan oleh Ustadz Abdul Mustaqim terhadap isi

ceramahnya Ustadz Abdul Somad adalah Informan ZM dan

NN, kedua informan setuju dengan muatan ceramah Ustadz

Abdul Mustaqim. sebelum melihat video ceramahnya, kedua

informan mengakui tidak terlalu paham mengenai syariat

beragama sehingga kurang memiliki landasan terkait dengan

hukum mengucapkan Natal tetapi setelah melihat isi

cermahnya Ustadz Abdul Mustaqim kedua informan merasa

mendapatkan pengetahuan yang jelas dan luas terkait dengan

hukum mengucapkan selamat Natal.

6. Informan dengan resepsi negosiasi adalah informan AS.

Informan setuju dengan penjelasan Ustadz Abdul Mustaqim

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

164

tapi disisi lain AS juga memiliki penjelasan tersendiri terkait

dengan isi ceramah yang diberikan oleh Ustadz Abdul

Mustaqim.

7. Sementara informan dengan resepsi oposisi adalah informan

WH dan Y. kedua informan tetap setuju dengan isi

ceramahnya Ustadz Abdul Somad dan menolak penjelasannya

Ustadz Abdul Mustaqim. Hal ini dipengaruhi oleh latar

belakang keluarga dan lingkungan kedua informan.

8. Tiga dari lima informan sepakat bahwa batasan toleransi hanya

sebatas saling berbagi dan tanpa mengganggu kegiatan Natal

tanpa harus mengucapkan sementara dua informan memaknai

toleransi dengan setuju mengucapkan selamat Natal terhadap

non muslim.

9. Terkait dengan tokoh yang menyampaikan pesan. Ketiga

informan beranggapan bahwa latar belakang yang

menyampaikan pesan sangat berpengaruh terhadap

kepercayaan mereka dalam menyerap informasi. Sementara

dua dari lima informan tidak terlalu mempermasalahkan

terhadap latar belakang si pembawa pesan dan lebih

menekankan terhadap isi yang diberikan.

B. Saran

1. Setiap khalayak yang melihat tayangan sebuah video di media

baru terutama YouTube agar lebih bijak dalam memaknai

kandungan makna pesan yang disampaikan, agar tidak keliru

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

165

dalam memaknai sehingga bisa menimbulkan kegaduhan.

2. Kepada praktisi media apalagi yang menyebarkan informasi

agar tidak salah dalam memberikan isi yang berupa video

ataupun berita agar tidak terjadi pro-kontra di masyarakat luas.

3. Kepada pemerintah ataupun lembaga yang mengawasi media

massa agar tidak kecolongan dalam mengawasi pemberitaan

yang menyebar di media massa.

4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tentang

penelitian sejenis tentang pemaknaan khalayak dalam

kontorversi ucapan Natal di media baru dan dalam penelitian

selanjutnya diharapkan menggunakan metode kuantitatif agar

data yang didapatkan lebih luas dan merata.

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

166

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdullah, Masykuri. 2011, Pluralisme Agama dan Kerukunan

dalam Keragaman. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart, 2013, Komunikasi dan

Perilaku Manusia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Barker, Chris. 2006, Cultural Studies, Teori dan Praktik.

(terjemahan). Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Burton, Graeme. 2012, Media dan Budaya Populer. Yogyakarta:

Jalasutra.

DeVito, A. Joseph. 2011, Komunikasi Antarmanusia. Tangerang

Selatan: KARISMA Publishing Group.

Gunawan, Imam. 2013, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan

Praktek. Jakarta, PT Bumi Aksara.

Hartley, John. 2010, Communication, Cultural, & Media

Studies. Yogyakarta: Jalasutra.

Ida, Rachman. 2014, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian

Budaya. Jakarta: Prenada Media Group.

Larasati, Maulina. 2010, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:

Laboratorium Sosial Politik Press.

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

167

Muhtadi, S, Asep. 2008, Komunikasi Politik Indonesia. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

McQuail, Denis . 2012, Teori Komunikasi Massa. Jakarta:

Salemba Humanika.

Mulyana, Deddy. 2010, Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, Rulli. 2015, Media Sosial: Perspektif Komunikasi,

Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Nasrullah, Rulli. 2014, Teori dan Riset Media Siber

(Cybermedia). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Nazir, Moh. 2011, Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurudin, 2015, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Nashir Bin Ali Al Ghamidhi, 1995, Hari-Hari nasrani. Jakarta:

Gema Insani Press.

Rakhmat, Jalaludin. 1985, Metode Penelitian. Bandung: Remaja

Karya.

Storey, John. 2007, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop.

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

168

Yogyakarta & Bandung: Jalasutra.

Parwito, 2007, Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:

LkiS.

Richard West & Lynn H. Turner, 2008, Pengantar Teori

Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Vivian, John, 2008, The Media Of Mass Communication. Jakarta:

Prenada Media Group.

Jurnal

Rudi Setiawan, “Kekuatan New Media Dalam Membentuk

Budaya Populer di Indonesia (Studi Tentang Menjadi Artis

Dadakan Dalam Mengunggah Video Musik di YouTube)”, Vol.

1, No. 2 (2013): h. 357.

Daniel Prima, “Penafsiran Ucapan Selamat Natal dan Prinsip-

Prinsip Toleransi Beragama Dalam Tafsir Al-Misbah,” Analytica

Islamica, no. 1 (2015): h. 2-3.

EM Griffin. 2012. A First Look At Communication Theory, Mc

Graw Hill 8, h. 349.

Rizki, Raden. 2015. Resepsi Laki-Laki urban Jakarta Terhadap

Konsep Laki-Laki Gentroseksual di Majalah FHM. Commline:

Jurnal Ilmu Komunikasi IV, no. 1 : 2-3.

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Open Coding

Rumusan Transkip Wawancara 1

Subjek : Abdus Somad

Informan Nomor : 1

Topik : Kontroversi Ucapan Natal di Youtube

Hari-Tanggal : Rabu, 18 April 2018

Tempat : Student Center Lantai Tiga

Waktu : 19.14 WIB

Informasi Tambahan:

Situasi Wawancara : Wawancara dilakukan di Sekret UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK).

Transkip Data

01. Latar Belakang Informan

02. Pengetahuan Youtube

03. Pemaknaan Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

04. Pemahaman Tentang Toleransi

05. Pemaknaan Terhadap Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

06. Makna Terhadap Tokoh yang Menyampaikan Pesan

07. Manfaat dan Kerugian Menonton Youtub

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Kode Hasil Wawancara Temuan

Section A

T: Sebelumnya atas nama siapa Mas?

01 J: Abdus Somad. Nama infoman Abdus Somad

T: Usianya berapa kira-kira?

01 J: 22 tahun. Usia informan 22 tahun

T: Semester berapa sekarang?

J: Semester 6 Semester 6

T: Jurusan/Fakultas?

01 J: Ilmu Quran dan Tafsir Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin

T:Masuk UKM apa?

01 J: LDK UKM LDK

T: Kenapa masuk UKM Mas?

01 J: Saya dari SMA sudah menjadi aktivis Rohis yah...materi Islam di

SMA.. Alhamdulillah..ingin melanjutkan aja gitu, estafet perjuangan

di SMA kaya gimana

Sejak SMA sudah mengikuti organisasi Rohis dan ingin

melanjutkan estafet perjuangan

T: Kalau selama masuk UKM apakah mengganggu waktu kuliah

engga?

01 J: Alhamdulillah justru kita ikut UKM itu banyak membantu

perkuliahan.. maknanya mungkin dari mahasiswa kebanyakan salah

ketika memang beranggapan UKM itu adalah penghambat dari

perkuliahan tersebut, padahal tidak. Kita bisa sharing-sharing.

Mengikuti UKM justru membantu perkuliahan karena

bisa berbagi ilmu dengan yang lain

T: Kalau menurut Mas sendiri pengertian Youtube itu apa?

Section B

02

07

J: Youtube? Kalau Youtube itu sesuatu bagian dari media juga ya salah

satu perkembangan zaman juga ya, ini memudahkan kita untuk

menggali informasi Juga..tapi di Youtube sendiri(02) memang ada

sebagai ya eee kemudharatannya dan juga.tergantung memang siapa

Youtube adalah bagian dari media yang memudahkan

untuk menggali informasi dan salah satu bentuk

perkembangan zaman

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

yang mengakses dan tujuan untuk apa. (07)

T: Oke. Kalau pendapat sendiri tentang Youtube tadi?

02 J: Kalau Youtube bagian dari media sih. Bisa untuk informasi dan lain-

lain

Bagian dari media dan menggali informasi

T: Konten apa yang sering ditonton di Youtube?

02 J: Saya lebih sering kaya ee nonton siroh, siroh Nabawiyah terus juga

e ceramah-ceramah terus kadang kalau untuk komedi-komedi, saya

sering nonton sule.

Siroh Nabawiyah, ceramah-ceramah dan komedi

T: Kalau untuk penceramah sendiri biasanya biasanya siapa aja?

02 J: Penceramah Adi Hidayat, Abdul Somad, bisa juga saya sering

nonton eee kalau yang dari luarnya itu saya suka dari pergerakannya

ini Hasan Albana terus juga Said Kutub. Bagus-bagus kata-katanya

Adi Hidayat, Abdul Somad, kalau tokoh luar seperti

Hasan Albana dan Said Kutub

T: Kira-kira kalau sehari itu bisa menyimpulkan engga berapa jam

nonton Youtube?

02 J: Sehari? Hmmm bisalah ya hampir di asrama itu ketika gak ada tugas

paling nonton Youtube ceramah dan juga yang lain-lainnya, sekitar

tiga jamlah. Kalau dikalkulasikan selama satu hari.

Sehari bisa menghabiskan waktu tiga jam dengan

berbagai jenis konten yang ditonton di Youtube

T: Sejak kapan Anda menonton Youtube? Kenal Youtube?

02 J: Hehehe SMP mungkin Mengenal Youtube sejak SMP

Section C T: Kalau Anda sendiri untuk mengenal Abdul Somad dari mana?

03 J: Dari....salah satunya dari Youtube. Tadi heeh.. sempat viralkan

ternyata di... di cek oh ternyata bagus juga ceramah-ceramahnya

Dari Youtube

T: Selain nonton di Youtube, pernah ikut nonton ceramah Abdul

Somad?

03 J: Kalau kajiannya sendiri paling saya eeee sering nonton live-nya di

IG sering, kalau untuk langsung datang ke kajiannya belum pernah dan

mudah-mudahan LDK sendiri Insaallah bakal ngehadirin beliau kesini

Sering nonton kajiannya di Instagram sementara kalau

untuk datang ke kajiannya secara langsung langsung

belum pernah.

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Penilaian terhadap isi ceramah Ustadz Abdul Somad?

03 J: Ini salah satu ulama luar biasa ya, beliau itu ulama yang masa

kekinian. Dia bisa mengkontekskan apa yang ada di sekarang,

problematika-problematika yang ada sekarang dan beliau juga salah

satu ulama yang menurut saya cukup,,cukup bagus pemikirannya.

Tidak mudah mengkafirkan orang, tidak mudah merendahkan orang.

Itu luar biasa.

Ulama yang kekinian,tidak mudah menilai seseorang dan

paham dengan konteks dan permasalahan yang terjadi

sekarang.

T: Berarti kalau menonton ceramah untuk hukum mengucapkan

selamat Natal udah yah?

03 J: Udah Sudah

T: Saya mungkin ingin membedah dan minta tanggapan tentang

Ustadz Abdul Somad ini, ketika, kan di dalam isinya itu Abdul Somad,

beliau menyatakan bahwa ketika seseorang mengucapkan Natal beliau

tersebut ehhh mengakui tiga hal, iya kan. Katanya Isa anak Tuhan, Isa

lahir 25 Desember, dan Isa mati dipalang salib. Tanggapan Anda

sendiri terhadap isi ceramahnya?

03 J: Kalau kita tarik sejarah dari Natal sendiri memang eee Isa itukan

banyak versi memang, ada yang menyatakan Isa itu sebagai anak dari

Tuhan ada juga berbagai macamlah, nanti sebenarnya kalau misalkan

kita teliti bahwasannya, kalau misalkan kita tanya langung ke orang-

orang Kristen itu, Isa itu sebenarnya Tuhan ataukah utusan, utusan

Tuhan itu. Nah inikan banyak problematika. Kalau misalkan kita

nontonnya Ustadz Abdul Somad itu. Saya sepakat,,saya sepakat bahwa

ya apa yang beliau katakan itu saya sepakat gitu..dan wajar ketika

memang ada orang-orang yang tidak sependapat itu wajar, udah,,udah

lumrahnya seperti itu dan itu harus kita hargai

Banyak versi kalau melihat sejarah Isa. Ada yang

mengatakan Isa anak Tuhan, padahal Isa itu utusan Tuhan.

Saya sepakat dengan yang dikatakan oleh Ustadz Abdul

Somad dan mewajarkan kalau ada yang berbeda pendapat

T: Berarti Anda sepakat juga dengan beliau mengatakan bahwa

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

kafirlah orang yang mengatakan bahwa Isa itu trinitas dan anak Tuhan?

03 J: Eheehhehehh (tAnda menyepakati) Setuju

T: Tapi kalau misalkan mengucapkan Natal menurut Anda berkaitan

dengan akidah engga?

03 J: Ini ee kalau misalkan lagi-lagi problem etika yah ini lagi-lagi banyak

pendapat. Seseorang ketika memang mengatakan selamat Natal aja ada

yang membolehkan dan ada yang tidak tergantung memang niatnya.

Nah kalau saya sendiri memang ingin coba menengahi karena memang

lagi-lagi tergantung niat tapi kalau misalkan ada ulama atau ustadz

yang mengatakan bahwa kita aja mengatakan selamat, selamat Natal,

selamat Valentine itu termasuk tasabbuh berarti mengikuti apa yang

mereka kerjakan, apa yang mereka lakukan dan mungkin ini salah satu

syiar dari mereka juga supaya,,okelah kalau misalkan kita konteksnya

udah masalah akidah kita harus saklek. Kalau misalkan untuk

sosialisasi-sosialisasi hmmm apa berinteraksi itu menurut saya masih

sah-sah aja. Lagi-lagi tergantung kepada hati kita.

Menurut informan ini berkaitan dengan etika, dalam

konteksnya mengucapkan Natal ada yang membolehkan

ada juga yang melarang tergantung niatnya sendiri.

mengucapkan Natal sendiri termasuk tasabbuh

mengikuti.yang mereka kerjakan karena hal ini berkaitan

dengan akidah yang tidak bisa di rubah-rubah lagi.

T: Jadi sepakat bahwa Natal itu berkaitan dengan akidah mengucapkan

Natal?

03 J: Bisa, karena itu salah satu dakwah mereka juga. Sama halnya dengan

mengucapkan Valentine itu “Tasabbuh” mengikuti budaya-budaya

mereka.

Sepakat, ini termasuk dakwah mereka karena

mengucapkan Valentine sama dengan mengikuti budaya-

budaya mereka.

T: Oke,,eee pernah menyebarkan informasi atau ee pernah?

03 J: Belum pernah sih (03) dan kalau misalkan ada sahabat kita yang

mmm nonis dan beliau mengatakan huuu ente engga bisa misalkan

kamu engga solidar atau engga solider atau blabla gitu. Kita katakan

dengan bahasa yang baik bahwasanya diajaran kami ya seperti ini.

Kita, justru kita menghargai orang eee lawan apaya ee lawan

Belum pernah.

Bentuk solidaritas itu bukan berarti ikut mengucapkan

perayaan hari Natal tapi bisa dengan cara yang lain

misalkan dengan saling berbagi, membantu kegiatan

mereka dan saling mendukung satu sama lain

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

maksudnya bukan sesama muslim misalkan ada cara lain bukan justru

kita mengikuti ee apa yang mereka lakukan, apa yang mereka kerjakan

bukan masih banyak cara yang lain untuk bisa saling menghargai.

Salah satunya mungkin kita saling berbagi, saling apa istilahnya saling

mensupport kalau misalkan memang ada kegiatan bagus kita bantu

gitu dan masih bisa banyak kegiatan yang dilakukan.

Section D T: Pernah mengucapkan Natal?

O4 J: Belum Belum

T: Kalau tanggapan terhadap orang yang mengatakan Natal orang

Islam yang mengucapkan Natal menurut Anda sendiri?

04 J: Nah kemungkinan ini kemungkinan ada dua, bisa jadi orang tersebut

belum tau ilmunya, bisa jadi memang ketika dia sudah tau ilmunya dan

dia tau dalilnya its okey, itu terserah dia kalau misalkan dia

beranggapan oh sah-sah saja tergantung niatnya. Lagi-lagikan,, lagi-

lagi kita tergantung mengkontekskannya. Kalau misalkan kita

mengkontekskannya eee mengucapkan itu adalah bagian dari akidah

ya menurut saya kalau memang masalah akidah harus saklek kita.

Kalau faham ilmunya tidak masalah tapi kalau misalkan

kita mengkontekskannya bahwa mengucapkan adalah

bagian dari akidah menurut saya harus saklek.

T: Kalau ada saudara yang mengucapkan Natal ke orang gimana?

04 J: Kita ingetin Diingatkan

T: Kalau menurut Anda ketika orang mengucap Natal apa itu termasuk

salah satu toleransi?

04 J: Tadi sudah saya katakan ee bahwa toleransi itu banyak dilakukan

engga mesti kita. Justru kita tassabbuh itu tadi. kita ee mengikuti ee

tradisi-tradisi mereka, kita mengikuti, lagi-lagi tergantung

keyakinannya. Kalau misalkan berkeyakinan bahwa e niatnya saya

buat ini doang ko buat toleransi aja itu,, its not problem.

Tidak mempermasalahkan, kalau memang niatnya

menghargai, kecuali mengikuti kegiatan Natal.

T: Kalau toleransi menurut Mas sendiri apa?

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

04 J: Kalau dari saya sendiri ya. Kalau toleransi itu kita eee bisa

melakukan apa aja ter..ee..supaya apa ya yang terpenting tidak

menyinggung si lawan pembicara tersebut atau kawan kita tersebut

untuk toleransi. Kalau saya ya kurang setuju kalau misalkan kita harus

mengikuti mengucapkan itu. Itu soalnya salah satu dakwah mereka

juga. Secara engga langsung kita menyebarkan dakwah mereka

Menurut informan toleransi tidak membatasi pergaulan

dengan siapapun. Tapi disatu sisi informan tidak setuju

dengan mengucapkan Natal terhadap non muslim, karena

menurut informan itu salah satu siar dakwah mereka

dalam menyebarkan agamanya

T: Punya saudara atau keluarga yang berbeda agama?

04 J: Alhamdulillah engga Tidak memilik saudara yang berbeda agama.

T: Kalau Mas sendiri maksudnya, mohon maaf kalau boleh dijawab ya

silahkan. Latar belakang keluarganya seperti apa dari segi pendidikan

agamanya?

04 J:Kalau keluarga saya dibesarkan dari Muhammadiyah heeeh kultur

dari sebenarnya kalau bukan keluarga sih tapi kalau masyarakat emang

kebanyakan Muhamaddiyah dan lagi-lagi kalau keluarga mengatakan

bahwa kita itu Islam ya Islam. Maksudnya, terlepas nanti golongannya

seperti apa, gerakannya seperti apa itu sebenarnya sama aja lagi-lagi

Muhammadiyah, NU, ee semuanya sama sebenarnya. Intinya ingin

memperbaiki Negara kita Indonesia gitu

Informan tumbuh dalam masyarakat yang mayoritasnya

Muhammadiyah dan perbedaan itu bukan masalah karena

semua punya tujuan ingin memperbaiki Indonesia.

T: Kalau tanggapan Anda sendiri dengan orang Kristen yang berbeda

agama tapi dia mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri?

04 J: Itu wallah hua’llam, kalau misalkan aturan eee yang ada di Kristen

itu seperti apa, kalau misalkan sa,eee, kalau saya mengamati jadinya

seperti ini, takutnya ketika dia mengucapkan selamat hari raya Idul

Fitri terus kita juga misalkan, akhirnya ngerasa engga enak inikan

salah satu strategi mereka juga mungkin, wallah hu a’llam.

Dijadikan strategi oleh orang Kristen agar kita ikut

mengucapkan perayaan mereka.

T: Tapikan Anda sendiri mengatakan bahwa ketika kita mengucapkan

Natal kita eeee semacam membantu, berarti orang Kristen juga

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

membantu tidak kita misalkan ada orang yang mengatakan?

04 J: Lagi-lagikan ini misalkan apa ya,, eeh siasat juga mungkin ini

strategi mereka juga mungkin, wallah hu a’llam

Mungkin, termasuk strategi Non Muslim (Orang Kristen).

T: Selain Ustadz Abdul Somad pernah ga mencari ee apa ya semacam

ulama yang lain yang mengatakan mengucapkan Natal itu berbeda?

03 J: Eeee itu Felix Siau sama jawabannya sama Ustadz Abdul Somad Felix Siau

T: Kalau Adi Hidayat sendiri sama juga?

03 J: Kalau Adi Hidayat sendiri apa ya Adi hidayat hmmmm sama tapi

eee mengatakan dalil agak sedikit berbeda tapi intinya itu sama. kalau

engga salah hmm pointnya tetap melarang, soalnya itukan kaya

misalkan Abdul Somad, Salim Affilah, Felix Siau itu tuh masih satu

maksudnya satu pAndangan, satu pAndangan kaya hukum

mengucapkan Valentine terus Natal juga sama.

Adi Hidayat memiliki dalil yang agak sedikit berbeda

walaupun tujuannya sama

Section E T: Kalau untuk mengenal Abdul Mustaqim belum yah?

05 J: Belum Tidak

T: Mungkin kita bisa nonton dulu

T: Gimana mas tanggapannya?

05 J: Setuju juga, misalnya beliau mengambil lewat Usul Fiqh...gimana

langsung ditanggepin?

Setuju, karena beliau menggunakan Usul Fiqh

T: Iya

05 J: Kalau misalkan itu diambil Usul Fiqh semuanya dari misalkan eeee

Qur’an itu kebanyakan membicarakan tentang hukum, hukum itu ada

yang bersifatnya qath’i ada yang bersifatnya zhanni. Meskipun

sifatnya di Qur’an itu misalkan qath’i kalau misalkan kalau misalkan

ditarik lewat Usul Fiqh, lewat istimbat hukum pasti itu bisa zhanni,,

zhanni itu bisa di...bisa di interpretasikan oleh para ulama para

mustahiq itu bisa. Nah kalau misalkan qath’i itu qath’i sudah mentok

Hukum ada yang bersifat qath’i dan zhanni. Apabila

qath’i sudah baku tidak bisa dirubah lagi sementara

hukum zhanni bisa diinterpretasikan oleh para ulama.

Apabila contoh konteksnya mengucapkan selamat Natal

untuk kemaslahatan dan kebaikan hal itu bisa dilakukan.

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

kalau misalkan Al-Quran berbicara seperti itu ya,,ya hukumnya seperti

itu. Nah bisa jadi ee kalau misalkan lewat Usul Fiqh itu semuanya kita

bisa mengungkap..Nah beliau tadi mengatakan bahwa kalau misalkan

diambil Usul Fiqh, memang,,Memang secara umum, apa yah, secara

saling menghargai itu memang harus ada dan,,dan kalau misalkan kita

memang tujuannya lagi-lagi untuk menghargai orang, saya katakan di

awal tadi bahwa,,bahwa menghargai orang itu bisa dengan lewat apa

aja engga mesti kita langsung mengucapkan Natal, selamat hari Natal,

selamat hari Valentine gitu dan satu hal lagi saya katakan bahwa eee

masing-masing ulama, masing-eee masing Kiyai itu punya pAndangan

masing-masing, punya dalil masing-masing dan juga kalau misalkan

tadi kita ee kita simak sama-sama beliau mengatakan bahwa lewat

Usul Fiqh itu bisa di bisa di ya maksudnya ya engga apa-apa gitu. Usul

Fiqh itu membicarakan tentang muamalah bener, membicarakan

tentang hukum dan tadi beliau ee mengatakan bukan berkaitan dengan

akidah tapi berkaitan dengan mu,,muamalah. Kalau misalkan

konteksnya itu untuk kebaikan, untuk kemaslahatan itu bisa dilakukan.

Nih kita berarti ngambilnya maslahah mursalah, kita ngambilnya

kemaslahatan umat, maslahah ummah. Kalau misalkan kita dengan

kita tidak mengatakan eeee tidak mengatakan selamat hari Natal,

selamat hari Valentine gitu misalkan akhirnya kita diusir

dikampung,,dikampung yang mayoritasnya misalkan non muslim atau

apa gitu di,,dicibir-cibir ini kan maksudnya ini bisa dilakukan gitu. Jadi

salah satu eee salah satu fungsi dari Usul Fiqh itu tadi ya seperti itu.

Bisa ditarik kesimpulannya bahwa yang bisa dilakukan kalau misalkan

kita memang konteksnya kita keberadaannya kurang mendukung kalau

misalkan kita ee tidak mengatakan selamat hari Natal justru lebih

berbahaya dengan kemaslahatan kita dan keamanan kita itu bisa

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

dilakukan.

T: Oke tapi secara ini sepakat ya?

05 J: Sepakat. Setuju

T: Bagian dari muamalah juga ya?

05 J: Sepakat ya Setuju

T: Kalau menurut Mas sendiri apakah memang tidak ada hadits atau

ayat yang secara langsung?

05 J: Secara langsung, engga ada,,engga ada. Tidak ada hadits ataupun ayat yang secara langsung

melarang mengatakan Natal

T: Dia juga mengatakan bahwa ketika seseorang, inikan berlawanan

nih dengan Abdul Somad. Ketika seseorang mengucapkan Natal sama

dengan mengakui Isa anak Tuhan kata beliau logikanya absurd,

tanggapan Mas sendiri mengenai itu?

05 J: Ya kan tadi itu ee kalau Ustadz Abdul Somad sendiri ngambil dalil

ya hadits yang tassabuh itu. Kalau misalkan kita mengikuti tradisi

ataupun mengucapkannya saja itu kita sudah termasuk golongan

mereka.. Wallah hu a’llam.

Sesuai hadits tassabuh mengikuti tradisi dan

mengucapkan sudah termasuk golongan mereka.

T: Terkait ulama yang mengatakan selamat Natal?

05 J: Lagi-lagi kan dia punya dalilnya masing-masing dan kalau misalkan

nih selagi misalkan dia menyatakan dalil dan dalilnya itu kuat kita

engga usah,,engga usah sibuk dengan mempermasalahkan itu masing-

masing punya dalilnya. Ustadz Abdul Somadnya punya dalilnya, itu

punya dalilnya dan,,dan inilah indahnya Islam itu. kita punya eee

seharusnya,,,seharusnya kita harus bisa berinteraksi harus bisa saling

nah ini yang di maksud toleransi ini seharusnya di sini antar umat Islam

juga seharusnya harus dibangun lebih toleransinya lebih. Justru bukan

kita uh toleransi itu harus kaya gini,,kaya gini dan lawan apa non

Setiap ulama memiliki dalil yang berbeda-beda dan bisa

dipertanggungjawabkan. Seharusnya bentuk toleransi

ialah sesama muslim yang berbeda pAndangan.

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

muslim juga kita harus toleransi lebih. Justru dari Islam sendiri dari

antar muslim sendiri yang seharusnya dibangun terlebih dahulu.

Section F T: Oke oke oke kalau mas sendiri kalau misalkan menonton Youtube

nih apakah dipengaruhi oleh si pembawa pesan. Misalkan gini kaya

Abdul somadkan udah terkenal jadi misalkan ceramah-ceramah itu

langsung diterima misalkan?

06 J: Subjektif gitu ya, lagi-lagikan kita eee sebagai apa ya sebagai kaum

intelektual mahasiswa yang berpendidikan dan saya emmm berusaha

untuk ehmm menjadikan diri ya objektif gitu kalau misalkan ini

memang dalilnya jelas dalilnya kuat ya pasti saya ambil kalau misalkan

dalilnya ya ih kayanya aga gimana gitu dan ber saya coba cross chek

dulu saya tabayyun dulu langung misalkan kalau menyatakan uh

haditsnya blabla saya cross chek kaya gini-gini gitu

Sebagai mahasiswa yang berpendidikan mencoba untuk

obyektif dan konfirmasi terhadap ayat atau hadits yang

dikeluarkan oleh ulama tersebut.

T: Jadi tidak serta merta harus terkenal ya oke-oke mantap. Kalau

tanggapan mas sendiri kenapa isu mengucapkan Natal itu selalu rame

gitu diakhir tahun, kenapa itu?

06 J: Bisa jadi apa ya hhhmmm bisa jadi politik juga mungkin bisa, ini

orang-orang kadang kan eeee geger dengan masalah Valentine geger

dengan masalah Natal dan lagi-lagi memang Mas seharusnya apa ya

agamaku ya agamaku agamamu ya agamamu harusnya, harusnya lebih

kesitu sih ingin mengarahkannya jadi justru kita lebih apa ya geger ini

aaa Natal gak boleh ini gak boleh, ,mengucapkan gak boleh, macam-

macamkan. Seharusnya kita lebih bisa memposisikan diri ya dia

agamanya dan itu untuk agamanya dan ini agama kita dan dan untuk

agama kita

Mungkin politik, harusnya bisa tau batasan agama

masing-masing tidak saling menggagu.

Section G T: Manfaat dan kerugian menonton Youtube?

07 J: Manfaatnya? Banyak manfaatnya kita bisa mendapatkan eee ilmu Banyak, salah satunya Mendapatkan ilmu.

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

juga lebih banyak lagi dan terkadang kalau saya nonton Youtube itu

eee apa ya kalau udah nyaman ya kadang sampe kebawa tidur.

Seharusnya saya jadwal misalkan belajar atau eee murajaah misalkan

akhirnya keasikan dengan menonton Youtube bablas gitukan.

T: Mudharatnya?

07 J: Tadi mudharatnya kaya gitu Seperti yang dijelaskan di awal.

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Open Coding

Rumusan Transkip Wawancara 2

Subjek :Windi Hamdani

Informan Nomor : 2

Topik : Kontroversi Ucapan Natal di Youtube

Hari-Tanggal : Senin, 30 Mei 2018

Tempat : Student Center Lantai Tiga

Waktu : 16.33 WIB

Informasi Tambahan:

Situasi Wawancara : Wawancara dilakukan di Student Center Lantai 3

Transkip Data

01. Latar Belakang Informan

02. Pengetahuan Youtube

03. Pemaknaan Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

04. Pemahaman Tentang Toleransi

05. Pemaknaan Terhadap Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

06. Makna Terhadap Tokoh yang Menyampaikan Pesan

07. Manfaat dan Kerugian Menonton Youtube

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Kode Hasil Wawancara Temuan

Section A

T: Oke, pertanyaan pertama, nama?

01 J: Windi Hamdani Windi Hamdani

T: Jurusan/Fakultas?

01 J: Ilmu Al-Quran dan Tafsir,eee Fakultas Ushuludhin Ilmu Al-Quran dan Tafsir/Fakultas Ushuludin

T: Usia,,,,Usia?

01 J: Usia 23 tahun Usia 23 tahun

T: Kalau alamat?

01 J: Alamat sekarang di ....apa jalan Semanggi, eeee Pesanggrahan. Alamat

asli di Kampung Sawah, RT 01/RW 06 , Kelurahan Tanah Baru,

Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Alamat tinggal di Jalan Pesanggrahan. Alamat rumah di

Kampung Sawah, RT 01/RW 06, Kelurahan Tanah Baru,

Kec. Bogor Utara, Kota Bogor

T: Untuk UKM sendiri, UKM apa?

01 J: UKM Hiqma ekhmmm UKM Hiqma

T: Kenapa masuk UKM Mas?

J: Kenapa masuk?

T: UKM Mas.

01 J: Karena belajar tidak hanya di kelas, jadi perlunya pengembangan diri.

Yaitu ialah tempatnya untuk perkembangan Mahasiswa

Belajar tidak hanya di kelas, perlu adanya pengembangan

diri dan UKM tempatnya untuk perkembangan

Mahasiswa

T: Eee UKM ngeganggu aktivitas kuliah engga?

01 J: Sebetulnya bagaimana kita pinter-pinternya mengatur jadwal sih,

begitu.

Bagaimana pintar mengatur jadwal

T: Jadi sebenernya engga ganggu?

01 J: Engga Tidak

T: Kalau untuk sekarang keganggu engga aktivitas kuliah?

01 J: Alhamdulillah sih engga yah. Karena kuliah juga sedikit sekarang, Alhamdulillah tidak mengganggu, jadwal kuliah untuk

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Cuma tiga mata kuliah. semester ini hanya tiga mata kuliah

Section B T: Ok siap, eeee kenal media sosial?

02 J: Iya Iya

T: Apa aja kira-kira,,,punya media sosial apa aja?

02 J: Yayaya Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp. Facebook, Twitter, Instagram

T: Kalau untuk Youtube sendiri?

02 J: Youtube juga, saya termasuk juga punya dua akun Youtube. Menggunakan Youtube dan memiliki dua akun Youtube

T: Oh ok, apa eee menurut Mas Windi pengertian Youtube?

J: Youtube?

T: Heeh

J: Pengertiannya ya?

T: Iya

J: Ya dirimu

T: Apa?

J: Arti bahasa Indonesianya ya?

T: Iya, bebas aja silahkan, maksudnya tafsirnya tidak harus sama

dengan.....

02 J: Ya Youtube-kan merupakan jejaring sosial,, kita mengupload-upload

video yah, disitu juga yang mana videonya juga ya itukan, berbagai

macam konten semuanya ada di Youtube. Tapi sekarang ada

pembatasannya ketika ya nanti ada video yang mengandung,,eee,, porno-

porno sih udah di eee di blokir ehhh

Youtube merupakan jejaring sosial untuk mengupload

video, bermacam-macam konten ada di Youtube, kecuali

yang mengandung porno sudah di blokir.

T: Tapi pendapat tentang Youtube kira-kira gimana?

02 J: Ya sebetulnya kalau sosmed ya engga hanya Youtube, jadi bagaimana

kita memakainya, ketika memakai Youtube, kita gunakan untuk apa sih

Youtube? Kalau memang untuk kebaikan ya kita pasti bisa juga

berdakwah. Sekarangkan banyak tuh Ustadz-ustadz bahkan juga seni-seni

Media sosial tidak hanya Youtube, tergantung

menggunakannya, bisa digunakan untuk berdakwah juga.

Banyak Ustadz-ustadz bahkan seni musik yang viral di

Youtube

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

musik Islami yang sekarang viral di Youtube, seperti itu

T: Ok, kalau untuk nonton Youtube sering engga?

02 J: Ehhhm nonton Youtube terhitungnya ya engga sering sih, jarang. Jarang nonton Youtube

T: Kira-kira kalau sehari berapa?

J: Jamnya?

T: Iya, kalau dikalkulasikan sehari bisa sampe berapa jam?

02 J: Sehari mungkin bisa sampai yaaa, maksimal 2 sampai 3 jam sih paling,

paling liat info-info terbaru, video-video otomotif, dakwah?

Sehari bisa nonton dua sampai tiga jam, tontonannya

tentang info-info terbaru, otomotif dan dakwah

T: Konten apa selain tadi?

02 J: Tadi ya paling seni-seni musik Islami, kemudian ekhmm video kori-kori

dari Indonesia dan luar Indonesia kemudian dari otomotif terus juga

inspirasi-inspirasi, kisah inspirasi itu, juga liat ceramah dan berita masa

kinilah

Selain itu seni-seni musik Islami, kori-kori dari Indonesia

dan luar Negeri, kisah-kisah inspiratif, ceramah, dan

berita masa kini

T: Kalau ceramah-ceramah gimana?

J: Apanya nih

T: Pernah nonton ceramah di Youtube?

02 J: Pernah juga Pernah Menonton

T: Siapa?

02/03 J: Ya Ustadz Abdul Somad(03), Habib Rizieq, Kiai H. Jujun ekmm

kemudian ya Ustadz Arifin Ilham, banyaklah

Ceramah yang ditonton di Youtube seperti Ustadz Abdul

Somad, Habib Rizieq, Kiai H. Jujun dan Ustadz Arifin

T: Kalau untuk konten eee, sejak kapan Anda mengenal Youtube?

02 J: Sejak saya SMP Sejak SMP sudah mengenal Youtube

T: SMP?

J: Iya

T: Kelas berapa kira-kira?

02 J: kelas satu SMP udah mengenal Youtube Kelas satu SMP

Section C T: Berarti untuk ustadz Abdul Somad kenal? Udah kenal berarti?

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

03 J: Ustadz Abdul Somad, saya kenalnya baru-baru ini sih,eee tahun inilah Baru sekarang mengenal Ustadz Abdul Somad

T: Lewat?

03 J: Lewat berita, awh awalnya dari Instagram. Ustadz Abdul Somad ini

siapa ya, kan viral kemudian semakin banyak eee beliau mengisi acara

dimana—mana, ada pamfletnya kan ohhh jadi semakin penasaran siapa

sih beliau kemudian lihatlah video-videonya di Youtube seperti apa?

Dari Instagram yang viral dan ceramah dimana-mana, jadi

penasaran kemudian melihat ceramahnya di Youtube

T: Lewat Youtube?

J: Iya

T: Berarti sering nonton ceramah Ustadz Abdul Somad?

03 J: Terhitung lumayanlah sering, karena kan banyak juga di Whatsapp dan

Istagram itu yang bikin histori juga tentang ceramah-ceramah beliau, jadi

sekarang emang bener viral gitu ketika di Youtube di Share di IG di share

terus di whatsapp, lin instastory di share juga

Sering, ceramahnya viral tidak disalah satu platform

media saja tapi dari beberapa media sosial juga

T: Jadi memang membantu seseorang untuk berdakwah dan tau informasi

lebih cepat?

J: Iya

T: Judulnya apa kira-kira? ee konten apa diceramah Abdul Somad yang

pernah dilihat?

03 J: Kontennya banyak sih sebenarnya Konten ceramahnya banyak

T: Tentang apa aja

03 J: Ya tentang misalkan ehmmm konten berpacaran, tentang fikih ya

tentang hukum-hukum, banyak sih tentang keagaman kan misalkan seperti

akhlak, kemudian bagaimana kita bersikap kepada orang-orang kafir,

tentang kondisi Indonesia saat ini

Kontenya tentang hukum berpacaran, fikih, hukum-

hukum agama, akhlak dan bagaimana bersikap terhadap

orang-orang kafir dan kondisi Indonesia saat ini.

T: Anda berarti suka dengan ceramah-ceramah Ustadz Abdul Somad?

03 J: Saya rasa suka, karena saya melihat kenapa saya suka, jadi sanad

ilmunya jelas beliau

Saya suka karena sanad keilmuannya jelas

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Jelas? Maksudnya jelas gimanan tuh?

03 J: Sanad ilmunyakan beliau, kalau tidak salah Kairo juga dan punya gelar

juga LC-kan , nah itu yang bikin saya oh. Bukan ustadz biasakan oh

sehingga bukan ustadz biasa engga bisa dijadikan. Sehingga beliau juga

mendapat gelar tokoh inspiratif tahun 2017 apa 2018 sepertinya

Bukan ustadz biasa, lulus di Kairo dan mendapatkan gelar

LC serta mendapatkan penghargaan tokoh inspiratif

tahun 2017 atau 2018

T: Dari Republika?

03 J: Iya Republika kalau engga salah, iya Republika itu Info didapat dari Republika

T: Eee penilaiannya terhadap ee isi ceramah Ustadz Abdul Somad?

03 J: Kalau saya setuju sih dengan apa yang beliau ucapkan, saya pro Saya setuju dengan ceramah beliau

T: Kira-kira yang menjadi keunikan Abdul Somad, apa kira-kira

dibanding dengan penceramah-penceramah lain yang menyebabkan Anda

suka dan

03 J: Beliau itu eee pe eh apa pemaparannya lugas, terus juga yang

disampaikan itu, audiens-audiens itu paham. Wah jadi berbagai kalangan

tuh bisa paham bahwasannya konteksnya juga lebih kena kehidupan

sehari-hari

Pemaparannya lugas, penyampaiannya jelas, walaupun

audiens dari berbagai kalangan tapi mereka paham dengan

yang disampaikan, konteksnya cocok dengan kehidupan

sehari-hari

T: Kalau untuk menonton konten ehhmm hukum mengucapkan selamat

Natal pernah nonton?

03 J: Kalau itu sih belum pernah nonton cuma pernah juga denger jadi ustadz-

ustadz ketika ceramah.

Belum pernah nonton, hanya mendengar ustadz-ustadz

ketika ceramah

T: Ok mungin sebelum kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya nonton dulu

kali yah

J: Nonton dulu ?

T: Iya

J: Silahkan

T: Ceramah tentang hukum mengucapkan selamat Natal

J: Boleh-boleh

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Oke, jadi gimana pAndangannya terhadap konten ceramah Ustadz

Abdul Somad tentang Natal?

03 J: Menurut saya ekhmm, cukup jelas juga dalil yang disampaikan

kemudian beliau sampaikan dengan data yang memang itu bener-bener

ada referensinya gitu jadi tidak asal ngomong dan beliau memang eee

dalam segi keilmuan memang bagus gitu. Makanya tadi ketika beliau

sampaikan ada tiga dalilnya kan itu tiga sebabnya kan itu memang ketika

di telusuri, kalau kita ingin menelusuri lebih jauh itu memang ada dalilnya

dalam Al-Quran dan dan ketika kenyataan Natal dengan Islam itu

memang sungguh, kita sebagai orang Islam tidak harus merayakan Natal,

tadi juga bilang kalau misalkan tadi kita merayakan otomatis kita

ridho.terhadap agamanya Kan “Lakum dinukum waliadin”

Dalil yang disampaikan cukup jelas, disampaikan

menggunakan data, dari segi keilmuan beliau memang

bagus. Sebagai orang muslim tidak harus merayakan

Natal dan ketika merayakan berarti ridho terhadap agama

mereka

T: Berari sepakat dengan Ustadz Abdul Somad? Berarti sepakat dengan

statement beliau, kalau mengucapkan Natal mengakui tiga hal itu? Isa

anak Tuhan, Isa lahir 25 Desember?

03 J: Iya, saya sepakat, seperti itu Setuju dengan Ustadz Abdul Somad

T: Berarti saya juga mengutip tadi, saya dengar bahwa statement beliau

kafirlah orang yang mengatakan Isa trinitas sepakat engga?

03 J: Jadi untuk masalah mengkafirkannya itu, kadang ada orang yang

menganggap kafir wa saling keluar , apalagi yang ah,kafirlah dalam

bentuk itu dosa kafir begitu. Jadi ada yang beranggapan langsung kafir

langsung kafir Islam, ada juga yang beranggapan bahwa kafir itu,itu dosa

kafir,seperti itu.

Tergantung konteksnya, ada yang beranggapan kafir

keluar dari agama Islam dan ada yang beranggapan bahwa

itu dosa kafir

T: Berarti setuju kalau Natal itu berkaitan dengan aqidah?

03 J: Iya setuju, sangat setuju. Seperti hmmm misalkan kita dari mereka minta

kita mengucapkan selamat Natal, kita engga mau nih karena itu berkaitan

dengan akidah kemudian ketika kita mereka coba “Asslamualaikum wr,

Setuju, karena mengucapkan Natal berkaitan dengan

akidah, orang Nasranipun tidak akan mau ketika disuruh

mengucapkan syahadat. Sekalipun hanya mengucapkan

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

wb” wah mohon maaf ini tidak bisa saya sebutkan karena ini misalkan eee

oh ya syahadat Ashyhadu allaa ilaaha illallah wa ashyhadu anna

Muhammadar Rasuulullah” mereka bilang inikan hanya ucapan tapi dari

ucapan itulah, ketika orang sudah ,, orang kafir misalkan Nasrani, Yahudi

membacakan syahadat dan itukan syarat masuk ke rukun Islam yang

pertama secara tidak langsung, kalau misalkan dia disuruh membaca

syahadat ya dia masuk Islam begitupun kita mengucapkan selamat Natal

emang itu ucapan tapi profesinya sama berkaitan dengan akidah.

tapi itu berkaitan dengan akidah

T: Oke oke, berarti secara keseluruhan sepakat dengan Ustadz Abdul

Somad?

03 J: Iya setuju Iya, saya setuju

Section D T: Kalau berarti kalau pernah mengucapkan selamat Natal?

04 J: Saya belum pernah Belum pernah mengucapkan Natal

T: Kalau menyebarkan informasi tentang hukum mengucapkan Natal yang

dilakukan,,,,?

03 J: Pernah, ohh engga kalau bukan Abdul Somad, dulu,,,dulu banget pernah

ada yang ngeshare tentang ee Natal eee apa namanya di Whatsapp, udah

lama sih. Tapi kalau untuk yang sekarang belum.

Pernah melalaui Whatsapp tapi sudah lama

T: Tanggapan dengan orang yang, orang Islam yang mengucapkan Natal?

J: Tanggapan?

T: Terkait orang Islam yang mengucapkan Natal?

04 J: Saya rasa itu kebablasan ya, toleransi yang kebablasan Mengucapkan Natal adalah toleransi yang kebablasan

T: Kenapa kebablasan?

04 J: Karena itu tadikan, sudah jelas, kalau,, ketika kita bilang eee selamat

hari Natal ya eee ya secara tidak langsung itu dari ucapan kita ridho

terhadap agamanya dia, kita itu setuju dengan Isa anak Tuhan,, seperti itu

. seperti itu sih..

Sudah sangat jelas, ketika seseorang mengucapkan Natal

secara tidak langsung mempercayai bahwa Isa anak

Tuhan

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Bukannya mengucapkan Natal ke non muslim itu salah satu bentuk

toleransi beragama?

04 J: Nah sekarang masalah toleransi itu ada batasannya sebenarnya , jadi kita

harus tau eee posisinya dulu, ketika selamat Natal itu kita ucapkan untuk

bilang toleransi ya toleransi itu engga hanya disitu, etika kita toleransi ya

cukup kita menghargai acara mereka dan tidak mengganggunya itu

caranya. Menurut saya caranya kurang tepat kalau harus mengucapkan

selamat Natal.

Toleransi ada batasnya, etika bertoleransi hanya cukup

menghargai acara mereka tidak harus mengucapkan,

karena kalau seperti itu caranya kurang tepat

T: Tidak harus mengucapkan?

J: Iya

04 T: Yang penting menjaga ?

J: Iya itu Menjaga

T: Punya keluarga atau saudara yang berbeda agama?

04 J: Engga punya Tidak memiliki saudara yang berbeda agama

T: Kalau untuk kepercayaan yang dianut keluarga apa kira-kira?

J: Maksudnya?

T: Maksudnya organisasi apa itu atau misalkan?

04 J: Kalau keluarga sih, saya dari Salafi semua, NU-lah semuanya. Basis

pesantren juga, ulama Ahli Sunnah Waljamaah, jadi ketika ada paham-

paham yang , ah ini kayanya paham wahabi, oh ini paham ahmadiyah, jadi

kita tau. Jadi kebetulan kakek dan paman punya pesantren dan gusdurian

dan ke atas pun memang Alhamdulillah keturunan dari alim ulama jadi

ya ketika ada hal yang berbau seperti itu kita udah tau, udah jangan.

Keluarga dari Salafi semua, Ahli Sunnah Waljamaah,

keturunan alim ulama.keluarga memiliki pesantren dan

gusdurian jadi kalau ada paham wahabi sudah tau

T: Keluarga yang lain pernah ada yang mengucapkan Natal?

04 J: Engga ada Tidak ada

T: Kalau ada?

04 J: Sampai saat ini belum ada, engga mungkin sih, engga mungkin sih Tidak mungkin, karena sudah memiliki lAndasan

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

karena sudah punya lAndasan. keilmuan

T: Kalau terkait dengan non muslim tapi mengucapkan selamat Idul Fitri,

tanggapannya gimana?

04 J: Ekhmmm ya bagi saya sebetulnya,,,apa ya,,ya dia itu berarti mereka

ridho terhadap Islam, memang Islam agama yang di ridhoi jadi kalau, saya

beranggapan bahwa ketika dia mengucapkan selamat Idul Fitri berarti dia

mendapat hidayah, jadi hidayah itukan bisa dimana saja ya termasuk

ketika kita merayakan hari besar, termasuk ketika adzan berkumAndang,

termasuk ketika orang Islam membaca Al-Quran yang mendengar dan

hatinya itu bisa jadi pintu hidayah juga.

Berarti mereka ridho terhadap agama Islam, karena Islam

adalah agama yang diridhoi Allah SWT, berarti beliau

mendapatkan hidayah.

T: Hidayah maksudnya untuk apa nih?

04 J: Pintu hidayah untuk dia itu bisa masuk Islam Pintu hidayah agar Non Muslim masuk Islam

T: Masuk Islam?

J: Gitu

T: Tapi kalau mengucapkan Idul Fitri apakah dia sama dengan mengakui

kepercayaan kita?

04 J: Tidak eee kalau Idul Fitrikan kita bandingkan dengan hari Natal, isi dari

hari Natal itu apa..tadi kalau Idul fitrikan hari dimana orang Islam itu

kembali fitrah bersih ya kesitu

Tidak, kalau dibandingkan dengan hari Natal, Idul Fitri

hari manusia kembali fitrah

T: Kalau untuk referensi sendiri tokoh yang sering ditonton selain Ustadz

Abdul Somad?

03 J: Oh kalau untuk di sosmed yah selain Ustadz Abdul Somad ya, saya

paling Ustadz Jujun, Jujun Junaedi

Ustadz Jujun Junaedi

T: Tentang Natal juga pembahasannya?

03 J: Pernah, terus Habib Rizieq terus Ustadz Almarhum Jefri Al-Buqhori

terus kemudian ustadz yang baru-baru sekarang belum liat juga, cuma

kebanyakan saya dengarnya langsung dari ustadz penceramah-

Habib Rizieq, Ustadz Almarhum Jefri Al-Buqhori,

kebanyakan langsung mendengar ceramah-ceramah di

lokasi pengajian yang didatangi.

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

penceramah, jadi ketika ngaji dimana-mana ya beliau menjelaskan jadi

saya langsung dengar, itu sih,, dari dulu yang saya pegang dari sekarang

Section E T: Ada salah satu eeee ustadz juga nah dia itu membantah ceremahnya

Ustadz Abdul Somad nah beliau itu bernama Ustadz Abdul Mustaqim

J: Mustaqim?

T: Heeh kenal?

05 J: Belum, belum liat saya, ada videonya ada? Belum mengenal Ustadz Abdul Mustaqim

T: Ada , oke berarti kita tonton dulu ya ?

J: Oke

T: Oke Mas Windi jadi gimana setelah menonton, pAndangan Anda

terkait menonton konten Ustadz Abdul Mustaqim?

05 J: Jadi berbagai perspektif eee dan lAndasan dan panutan pasti muncul

berbeda-beda yah kemudian kita sih melihat,,,,kalau saya pribadi melihat

dari latar belakang orang ya, latar belakang ketika beliau eee memaparkan

pAndangannya tadi itu kan, beliau dosenkan dosen ilmu tafsir kalau engga

salah?

Perspektif dan berbeda pAndangan pasti ada, kalau saya

melihat dari latar belakang.

T: Ya dosen filsafat

J: Filsafat apa Ilmu Tafsir ?

T: Ya di Fakultas Ushuludhin

05 J: Kemudian beliau berpAndangan secara akademis nah dari segi

akademis ya itu memang ilmiah dalam arti,, ini loh secara akademis

pAndangannya beginilah kemudian kalau misalkan Ustadz Abdul Somad

dia lebih ke eeee ekhm akibat yang disebabkan ketika orang-orang itu,,

orang Islam itu misalkan mengucapkan selamat Natal-selamat Natal gitu

yang ditakutkan karena eee orang-orang Islam masa kini, jadi nanti

kebablasan. Nah makanya mungkin Ustadz Abdul Somad inikan dia lebih

eee mempublik itukan, publik figur jadi biar orang ini ayolah,(05) kita

Secara akademis penjelasan beliau ilmiah, sementara

Ustadz Abdul Somad melihat dari kronologisnya, ia lebih

melihat karakter orang-orang Islam masa kini, takutnya

kebablasan.

Toleransi itu banyak caranya tidak harus dengan

mengucapkan selamat hari raya Natal. Walaupun tidak

ada hadits yang melarang dalam mengucapkan Natal,

disebutkan juga dalil bahwa orang yang membenci kafir

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

kalau memang mau toleransi, ada banyak cara untuk bertoleransi, tidak

harus dengan mengucapkan selamat Natal. (03)Kemudian tadi disebutkan

juga tadi ya memang tidak ada dalil langsung eee hadits bahwa Rasul

melarang kalau misalkan kita tidak boleh toleransi dalam mengucapkan

selamat Natal, tidak ada gitukan, kemudian tadi juga ada pAndangan

bahwasanya ekkhm eee disebutkan dalil bahwa orang yang membenci

kafir zimmi atau menyiksa atau menyakiti kafir zimmi itu tidak akan eee

mencium bau surga seperti itu masanya engga masuk juga ke untuk Natal

ini ya. Kalau itukan untuk jaminan keamanan untuk orang-orang kafir ya.

Pembagi orang-orang kafir,,muamalahnya gitu dan ketika emang tadi

disebutkan termasuk akhlak yang baik dalam berucap kan ucapan itu udah

punya yang baik salam. “Assalamualaikum”. Nah itu dia kenapa tidak

”Assalamualaikum” saja atau Assalamualaika keselamatan bagi dia. Jadi

tadi kalau Ustadz Abdul Somad lebih kemelihat kronologisnya hari Natal

itu tersebut. Faktanya hari Natal itu apa sih, tadikan disebutkan bahwa itu

berasal dari Kaisar Romawi itu kan penyembah-penyembah para Dewa

Matahari kan kalau engga salah

Zimmi atau menyiksa tidak akan mencium aroma surga

tapi tidak berkaitan dengan Natal menurut saya, karena itu

bentuk jaminan untuk orang-orang kafir. Ustadz Abdul

Mustaqim juga mengatakan bahwa mengucapkan itu salah

satu akhlak yang baik, kenapa tidak menggunakan

“Assalamualaikum” atau “Assalamualaika”. Jadi Ustadz

Abdul Somad melihat dari pAndangan sejarah kenapa ada

hari Natal.

T: Dewa Mitrah

J: Iya Dewa Mitrah

T: Oke, beliau juga mengatakan Ustadz Abdul Mustaqim bahwa Natal itu

bukan perkara akidah tapi muamalah pAndangan Anda gimana?

05 J: Muamalah itu mungkin dalam ketika kita bertemu, berpapasan, ketika

kita melihatnya gitukan, ketika kita dalam ruangan itu, tapi ketika kita

dalam pelaksanaannya, ritualnya,,ritualnya itukan dalam akidah mereka

juga ritual Natal juga sih, ada ritual Natalnya engga sih, nah itu termasuk

kesitu. Coba ketika misalkan orang non muslim Idul Fitri, ya dia memang

mengucapkan selamat Idul Fitri, dia mau engga sampai ikut Idul Fitri, kan

Mungkin muamalah itu kaitannya dengan bersosialisasi

dengan mereka, tetapi dalam pelaksanaan dan ritualnya itu

ranah akidah. ketika ada orang yang non muslim

mengatakan selamat hari raya Idul Fitri tapi belum tentu

dia sampai ingin ikut merayakan.

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

engga.

T: Kalau hanya sebatas mengucapkan?

05/03 J: Nah itu dia balik lagi ke tadi selama di agama Islam itu ada ucapan yang

lebih baik kenapa engga dipake,(05) kalau saya sih tetap berpendapat

bahwa toleransi itukan tidak harus juga mengucapkan selamat Natal(03)

Kalau ada ucapan yang lebih baik kenapa tidak digunakan,

toleransi tidak harus ikut mengucapkan Natal

T: Berarti sepakat juga bahwa tidak ada hadits ataupun Al-Quran yang

mengatakan mengucapkan Natal itu haram?

J: Heeh

T: Sepakat tidak ada?

05 J: Belum ada, belum ketemu Belum ada dan belum ketemu

T: Oke, nah dulu juga, saya mengutip, maksudnya biar,,biar sama gitu

dengan yang ditonton. Akidah mengucapkan Natal sama dengan

mengakui Isa anak Tuhan atau adalah logika yang absurd kata Ustadz

Abdul Mustaqim. Menurut Anda sendiri?

04 J: Hari Natal itu peringatan apa sih, kan kelahiran Isa,,yah... sedangkan

secara,,,secara kronologis atau terserah kita melihat data dan sejarahnya

apakah betul Nabi Isa itu lahir ketika 25 Desember, ketika hari Natal.

Tadikan udah disebutkan oleh Ustadz Abdul Somad ia kan,kan bukan lahir

tanggal segitu. Jadi emang masing-masing punya argumen yang kuat tapi

dalam berbagai sisi. Ketika Ustadz Abdul Somad seperti itu dia melihat

kronologis atau sejarahnya itu seperti ini loh aslinya, makanya beliau

sampai bilang ini diharamkan. Mungkin kalau misalkan yang satu lagi

ustadz Abdul Mustaqim, dia melihat dari konteks ucapannya,, begitu

Mereka memiliki pAndangan yang kuat dalam berbagai

sisi. Ustadz Abdul Somad melihat dari sisi kronologisnya,

kalau Ustadz Abdul Mustaqim dari kontek ucapannya.

T: Oke, kalau Ente sendiri ada disisi yang mana?

05 J: Sisi Abdul Somad Lebih setuju dengan Ustadz Abdul Somad

T: Menghargai keyakinan amaliah non muslim tidak sama dengan

membenarkan keyakinan mereka ,,salah satu kalimat beliau gimana

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

sepakat dengan itu?

J: Menghargai tidak?

T: Menghargai keyakinan non muslim tidak sama dengan membenarkan

keyakinan mereka, maksudnya ia gimana?

05 J: Menghargai,, sebetulnya kalau misalkan kita menghargai itu bagus

sebetulnya, itulah baru namanya toleransi.. cumankan ketika kita

menghargai caranya kita seperti apa, tadi itu caranya gimana,

menghargainya itu seperti apa. Apakah dengan mengucapkan ketika kita

menghargai kita harus mengucapkan Natal,,nah itu balik lagi kesitu

Menghargai adalah toleransi yang bagus, tergantung sikap

menghargainya seperti apa.

T: Beliau mengatakan bahwa mengucapkan Natal itu bentuk penghargaan

dan toleransi terhadap non muslim,,Anda?

05 J: Saya,,,ya kalau saya sih cukup kita menghargai ya dia tidak

mengganggu acara mereka

Cukup menghargai dan tidak mengganggu kegiatan

mereka

T: Itulah bentuk toleransi menurut Anda?

J: Iya itu

T: Selain itu mungkin ada?

05 J: Ada juga ketika misalkan acara Natal ya, kita itu tadi, kita saling

menjaga, tidak mengganggu, seperti itu

Ketika mereka merayakan Natal, tidak mengganggu dan

saling menjaga

T: Oke ee saya juga mengutip lagi bahwa menurut beliau dalih fanatisme

beragama bukan jadi alasan tidak bisa toleransi dan menghargai keyakinan

orang lain tapi juga dengan dalih toleransi antar umat beragama tidak tidak

mencampur adukan antara akidah dan ibadah,,sepakat dengan itu?

J: Coba ulangi,,ulangi

T: Dalih fanatisme beragama, mungkin bisa dibaca biar

05 J: Betul, ya saya sepakat juga. Tapi ada beberapa poin yang engga sepakat Sepakat tapi ada beberapa poin yang kurang sepakat

T: Pernah engga ngebahas tentang hukum mengucapkan Natal dengan

orang lain?

Page 207: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

J: Apa?

T: Pernah engga ngebahas hukum mengucapkan Natal dengan orang lain?

05 J: Ya pernah sih sebatas diskusi di,,,di mahad dulu, dua tahun lalu kalau

engga salah dengan teman sekamar, iya kita sih,,sama berbeda pendapat

juga,, ada yang bilang engga apa-apa bahkan ada yang bilang mubah

katanya, boleh ada yang haram ada yang bilang engga boleh itulah

emang... pernah sih pernah buka diskusi dikit.

Pernah, hanya sebatas diskusi dengan teman. Masing-

masing memilik pAndangan yang berbeda-beda, ada yang

membolehkan ada yang melarang dan ada yang

mengatakan hukumnya mubah.

T: Bagaimana tanggapan Anda terkait dengan ulama yang berbeda yang

mengatakan bahwa mengucapkan Natal itu adalah akhlak yang baik?

05 J: Masing-masing ulama punya latar belakang, masing-masing ulama

punya cara beliau berpendapat jadi ketika dilatar belakang tersebut maka

ada pula cara-cara berpendapat dan menyimpulkan cara menyimpulkan

juga. Ya kalau saya sih selama itu dia punya dasar yang kuat ya silahkan

seperti itu.

Masing-masing ulama memiliki latar belakang jadi akan

berbeda cara pAndang dan pendapat. Kalau memiliki

lAndasan yang kuat silahkan

T: Apakah Anda setuju dengan Ustadz Abdul Mustaqim?

05 J: Ada beberapa poin yang setuju cuman untuk tetep ehh dalam

mengucapkan selamat Natal saya tetep tidak setuju yah

Ada beberapa poin yang setuju, untuk mengucapkan Natal

saya tetap tidak setuju.

Section F T: Oke, jadi ada yang setuju ada yang tidak, kalau untuk menerima pesan

sendiri ketika Anda nonton di Youtube apakah,,apakah Anda dipengaruhi

oleh latar belakang si pembawa pesan ?

J: Maksudnya?

T: Misalkan ketika Anda menonton karena Anda tahu bahwa misalkan

Kiyai ini adalah pondok pesantrennya ini jadi Anda misalkan langsung

percaya apa gimana gitu kecuali misalkan ada lagi yang menyampaikan

pesan tapi Anda tidak tau latar belakangnya ?

06 J: Kalau saya melihat ke latar belakang, jadi ke latar belakang itu kita bisa

tentukan, bisa kita lihat ohh bergurunya kepada ini kepada ini jadi kita

Dari latar belakang kita bisa menentukan,

mengidentifikasi sanad keilmuannya. Semakin banyak

Page 208: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

tahu,ketika gurunya siapa,gurunya siapakan. Misalkan gurunya hanya eee

bagian ulama NU terus gurunya hanya Muhammadiyah itu kita lihat oh

gurunya ternyata di NU juga di Muhammadiyah juga terus tinggal disalafi

juga iya jadi disitu kita lihat ohh berarti ini dia semakin banyak guru

semakin banyak referensi juga. semakin melihat bahwasanya pAndangan

tuh engga cuma satu

guru semakin banyak referensi keilmuannya. Jadi bisa

memiliki tidak hanya satu sudut pAndang

T: Oke, bagaimana tanggapan terkait ulama-ulama yang berbeda pendapat

apalagi di Indonesia?

06 J: Perbedaan itukan rahmat ya, saya sih berpikir seperti itu, ketika ada

yang berbeda selama itu dalilnya kuat, selama itu bisa

dipertanggungjawabkan, silahkan tidak saya permasalahkan

Perbedaan adalah rahmat, selama ada yang berbeda tapi

dalilnya kuat dan bisa dipertanggungjawabkan tidak harus

dipermasalahkan

T: Kalau menurut Mas sendiri kenapa isu mengucapkan Natal itu selalu

ramai gitu, tiap tahun padahal sudah ada dalil-dalil sebelumnya gitu?

06 J: Karena memang melihat ee orang-orang . sekarang gini, kita. Orang-

orang sudah tahu tapi suka lupa, jadi orang ya dia tahu tapi mengapa masih

melakukan sekarangkan banyak orang seperti itu. Makanya diulas lagi,

diulas lagi diulas lagi.

Orang-orang yang sering lupa, makanya harus diulas lagi

Section G T: Oke ini pertanyaan terakhir, manfaat dan kerugian menonton Youtube?

07 J: Manfaat dari menonton Youtube yah pertama kita lebih dapat informasi

yang cepat, kemudiankan kalau misalkan di televisikan itu berita yang

kadang kapan beritanya belum disampaikan, tapi kalau di Youtubekan itu

bisa di ulang-ulang videonya, bisa dijadikan data juga kalau di

Youtubekan. Kemudiankan kalau Youtube kita bebas mencari apa aja,

bebas, apa yang kita pengen bisa langsung ada itu, terus manfaatnya juga

ya berdakwah itukan banyak caranya termasuk begitu juga dengan

Youtube bisa dimanfaatkan dengan cara berdakwah, karena pemakai

Youtube itukan seluruh masyarakat dunia yah jadi ketika kita isi konten

Mendapatkan informasi dengan cepat, videonya bisa

ditonton berulang kali. Bisa mencari konten yang kita

inginkan dan menjadi media untuk berdakwah karena

pengguna Youtube hampir seluruh masyarakat dunia

Page 209: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

dakwah itu sangat luar biasa.

T: Kerugiannya?

07 J: Kerugiannya,,,ekhmm ketika kita melihat video yang eee hoax ya kan

ada juga ya itu juga harus,,harus hati-hati, kemudiankan kalau nama

Youtube ada orang yang mmm dia apa namanya bikin berita yang

menyudutkan orang lain sehingga timbulah rasa ah kita benci sama

kelompok tertentu adakan yang begitu, kemudian ya kalau Youtube itu

mungkin ini gini semakin, kita misalkan melihat ehh video atau berita

yang sebetulnya itu tuh engga harus ditonton tapi kita tonton kemudian

kita ngasih untung ke orang lain, mungkin banyak melihatkan itu masuk

tuh ,,viewers kan nah disitu

Menonton berita yang kontennya hoax, berita-berita yang

menyudutkan pihak tertentu sehingga menimbulkan

kebencian terhadap kelompok tertentu,. Menonton berita

yang tidak layak dikonsumsi dan membagikannya ke yang

lain

T: Oke, mungkin itu pertanyaan terakhir, saya mengucapkan terimakasih

atas waktunya. Maaf sudah mengganggu.

Page 210: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Open Coding

Rumusan Transkip Wawancara 3

Subjek : Zlavia Melia Nur Islami

Informan Nomor : 3

Topik : Kontroversi Ucapan Natal di Youtube

Hari-Tanggal : Senin, 30 Mei 2018

Tempat : Basement Fakultas Syariah

Waktu : 19.17 WIB

Informasi Tambahan:

Situasi Wawancara : Wawancara dilakukan dengan santai dan dalam lingkungan yang nyaman tanpa gangguan.

Transkip Data

01. Latar Belakang Informan

02. Pengetahuan Youtube

03. Pemaknaan Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

04. Pemahaman Tentang Toleransi

05. Pemaknaan Terhadap Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

06. Makna Terhadap Tokoh yang Menyampaikan Pesan

07. Manfaat dan Kerugian Menonton Youtube

Page 211: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Kode Hasil Wawancara Temuan

Section A

T: Eee oke, eee atas nama siapa?

01 J: Eee atas nama Zlavia Melia Nur Islami Nama Zlavia Melia Nur Islami

T: Usia,,,usia?

01 J: Usia 19 tahun Usia 19 tahun

T: Hobi,,hobi?

01 J: eee hobinya maen laptop, baca-baca Hobi Main laptop dan baca

T: Jurusan/fakultas?

01 J: Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi

T: Kesibukan ngampus ngapain?

01 J: Kesibukan kampus ya kuliah terus FLAT,

belajar,,belajar bahasa

Kesibukan dikampus Kuliah, FLAT, dan belajar bahasa

T: Selain itu engga ada?

J: Engga

T: Ok, UKM apa?

01 J: UKM Bahasa FLAT Anggota UKM Bahasa FLAT

T: Kenapa masuk UKM?

01 J: Oh kenapa masuk UKM? Eee mencari kegiatan yang

positif ya, yang bisa mengisi waktu untuk eee hal-hal yang

produktif, positif terus bertemu dengan teman-teman baru

dari kampus 1

Masuk UKM untuk mencari kegiatan yang positif, mengisi

waktu untuk hal-hal yang produktif/positif dan memiliki

teman-teman baru

T: Apakah masuk UKM mengganggu aktivitas

perkuliahan?

01 J: Eeeee agak mengganggu agak yah karena kadang-

kadang tuh pulangnya tuh malam, malam banget bisa

sampai jam 1, jam 2 terus eee tiba-tiba bangun kesiangan

Masuk UKM agak mengganggu karena kegiatan sampai

malam, akhirnya ada beberapa tugas kuliah yang tidak

dikerjakan karena ketiduran.

Page 212: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

gitukan, terus lupa kalau hari itu ada PR atau engga lupa

kalau hari itu ada ujian jadi belajarnya mendadak ya itu

agak-agak mempengaruhi.

Section B T: Oke eee Anda aktif di media sosial?

02 J: Media sosial eeee cukup aktif, eee ya gak terlalu aktif

juga sih tapi pake media sosial

Cukup aktif di media sosial

T: Apa?

02 J: eee Instagram, Twitter Instagram Twitter

T:Terus?

02 J: Facebook gak terlalu,, udah gak terlalu Facebook jarang digunakan

T: Follow dong akun twitter gua

J: Oke,,oke siap hehehehe

T: Oke kalau Youtube?

02 J: Eee Youtube,, Youtube biasanya cuma buat nontonin

kaya tep X, tep X jarang sih untuk

Youtube hanya digunakan untuk nonton tep X

T: Tep X apaan?

02 J: Jadi hehehe itu loh yang apa eee kaya semacam orang-

orang menyampaikan tentang ide-ide mereka yang

mungkin mengubah dunia gitukan

Tentang orang-orang yang memiliki ide untuk merubah dunia

T: Berat sekali tontonannya, ok kalau menurut Anda

sendiri apa pengertian Youtube?

J: Pengertian Youtube?

T: Iya

02 J: Ehhh suatu platform dimana orang-orang bisa

menyebarkan video

Youtube adalah platform yang digunakan untuk menyebarkan

video

T: Oke,,pendapatnya tentang Youtube?

J: Pendapat tentang Youtube?

Page 213: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Iya

02 J: Ohhh, pendapat tentang Youtube yahhh sebuah apa

yah,,, teknologi, platform yang bagus karena eee

mempermudah eee orang-orang dengan dengan apa

sih,,,,dengan mungkin kaya yang belajarnya lewat visual.

Gitukan jadi yang bisa melihat banyak warna gitu.

Platform yang bagus, karena mempermudah orang-orang

untuk belajar lewat visual

T: Sering nonton Youtube?

02 J: Emmm sering engga terlalu sering sih,, biasa aja Menonton Youtube tidak terlalu sering

T: Kalau dikalkulasikan sehari bisa berapa jam?

02 J: Eeee sehari paling sejam Sehari dalam menonton Youtube sekitar satu jam

T: Sejam?

J: Sejam kurang lah,,kalau tergantung niatan

T: Ok sedikit sekali ya

J: Iya hehehe

T: Konten apa yang sering ditonton di Youtube oh udah

tadi yah, selain itu selain itu maksudnya?

02 J: Iya konten-konten eeee hehehe iya kan lebih suka

konten-konten edukasi sih

Lebih memilih konten-konten edukasi

T: Semacam?

02 J: Belajar kaya eee kaya ya eee tentang orang-orang yang

menyampaikan ide mereka. Kalau engga tentang kadang-

kadang juga dengerin musik ya di Youtube, musik-musik

video gitukan terus, tapi lebih sering tuh eee kalau belajar

sih eee lewat Youtube

Orang-orang yang menyampaikan ide-ide mereka, terkadang

melihat video musik, tapi lebih digunakan untuk belajar

T: Belum pernah berarti konten-konten ceramah?

02 J: Ceramah emmm engga pernah Belum pernah menonton konten tentang ceramah

T: Ok, sejak kapan Anda mengenal Youtube?

Page 214: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

02 J: Emmm udah lama banget yah dari kel,,,dari SMP,, dari

pertama kali pegang laptop saya sudah mengenal

Youtube, itu pas SMP

Semenjak memiliki laptop sudah mengenal Youtube

T: SMP udah mengenal Youtube?

02 J: Dari SMPlah iya SMP

Section C T: Oke eeee sebelumnya sudah mengenal Ustadz Abdul

Somad?

03 J: Eeeee Cuma denger-denger sih terus sekarang lagi hits

juga kan, lagi ngomongin kaya Starbucks terus orang

masuk neraka gitukan

Pernah dengar dari orang lain tentang Ustadz Abdul Somad,

sekarang lagi hitz karena berbicara tentang Starbucks

T: Dari mana dengarnya,, informasinya?

03 J: Itu liat di Twitter tuh kaya Twitter

T: Twitter?

03 J: Itu tuh heeh kaya Starbucks, kenapa sih kaya rame

banget gitu Starbucks iyakan. Ada seorang ustadz gitukan

bilang kalau misalnya minum Starbucks, beli produk

Starbucks terus masuk neraka gitu

Ada seorang ustadz yang mengatakan bahwa membeli produk

Starbucks akan masuk neraka

T: Oke kenalnya dari Twitter yah bukan media sosial yang

lain berarti yah?

03/02 J: Iya dari Twitter(02) Tahu tentang Ustadz Abdul Somad melalui Twitter

T: Berarti kemungkinan nonton ceramah Ustad Abdul

Somad belum pernah?

03 J: Belum Belum pernah

T: Di Youtube di TV?

J: Belum

T: Berarti bisa nonton dulu yah

J: Oh bisa boleh

Page 215: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Oke jadi gimana setelah Anda melihat video ceramah

Ustadz Abdul Somad tentang Natal?

03 J: Eeee sebenarnya udah sering dengar tentang ceramah-

ceramah eee orang-orang apa, kaya ustadz-ustadz

sebelumnya yang ngomong kalau misalnya Natal itu,

pengucapan selamat hari Natal itu kepada eeee orang-

orang Nasrani itu diharamkan jadi yyya biasa aja

maksudnya yyya karena udah pernah dengar pAndangan

yang sama sebelumnya yaya tapi baru tau juga kalau

misalnya eee ucapan eee tahun baru apa sih, tahun baru

masehi itu memang gak ada hubungannya dengan dengan

Isa Al-masih baru tahu sih

Sering nonton ceramah-ceramah ustadz-ustadz sebelumnya

yang menyampaikan hukum mengucapkan Natal itu haram,

tapi baru tahu kalau Natal berhubungan tidak ada

hubungannya dengan Isa Al-masih.

T: Dikasih tau dari siapa? Tadi katanya, pal engga, masih

ingat engga namanya?

J: Apa? Ustadz Abdul Somad?

T: Maksudnyakan tadi pernah,,,

03 J: Engga sih itu kaya dengar dengar,,dengar-dengar aja

kaya selewat-selewat selintas liat di tv gitu kan kaya ya

eee banyak sih, banyakan orang-orang yang kaya

ngomong gitu, jangan ngucapin hari atau jangan

mengucapkan hari selamat Natal gitukan karena apa

haram blabala gitukan

Tahu tentang hukum mengucapkan Natal melalui televisi

walaupun mendengarkannya hanya selewatan, banyak juga

orang-oang berbicara bahwa mengucapkan Natal hukumnya

haram

T: Oke, jadi gimana apakah Anda sepakat bahwa orang

yang mengatakan Isa trinitas itu kafir?

J: Mengucapkan, apa eee percaya pada trinitas itu ?

T: Iya

03 J: Eeee sebenarnya kalau misalnya eee engga eh saya Saya tidak berani memberikan label kafir kepada orang lain,

Page 216: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

engga pernah berani untuk apa sih memberikan lebel gitu

ya, apa mengenai kafir atau gak gitu karena eeee apa sih

menurut saya yang bisa ngasih lebel apakah,,apakah

seorang kafir atau tidak ya yang di atas gitukan, saya sih

engga tau apakah bisa,,,apakah orang kaya gitu bisa jadi

kafir apa engga, kitakan engga,,kitakan Cuma bisa

ngelihat orang dari luarnya kan kita engga bisa ngelihat

dari dalamnya gimana, apa yang mereka pikirkan gitukan.

karena kita hanya melihat orang lain dari luarnya saja, tidak

tahu apa yang mereka pikiran dan rasakan yang bisa

memberikan label kafir hanya Tuhan

T: Jadi apakah Anda setuju dengan,,,,ucapan Ustadz

Abdul somad?

03 J: Apa, ucapan Ustadz Abdul Somad itu? Diharamkan

eeee kalau saya sendiri sebenarnya kurang setuju yah

sebenarnya eee, cerita aja jadi eee saya tuh tinggal

dilingkungan ee lingkungan-lingkungan sekitar saya tu ee

banyak orang non muslim, yakan banyak orang Kristen

jadi ketika Natal mereka tuh bakal bikin kaya panggung

gitu dan apa namnya ya berisiklah ya, tapi kita juga saling

menghargai gitu kalau misalnya di rumah saya ada

pengajian gitukan mereka juga apa namanya biasa

nyanyi-nyanyi maksudnya kaya main gitar gitukan,, kaya

nyanyi blabla di apa sih kaya warkop gitu mereka diem

gitukan jadi kaya gak ngumpul dulu malam itu ya. Kalau

misalnya saya jujur saya sering ko kaya ngucapin selamat

Natal gitukan eeee apa sih kaya tetangga-tetangga saya

gitukan kaya keluarga-keluarga saya aa bukan,,,,keluarga-

keluarga saya kaya ayah saya juga ya ngucapin gitu ke

orang orang apa sih,,orang-orang Nasrani itu dan ketika

kita berlebaranpun, ketika lebaran pun mereka juga ini

Kurang setuju dengan Ustadz Abdul Somad. Saya dan

keluarga berada dilingkungan yang banyak orang non-

muslim, kita saling berdampingan, saling menghargai

perayaan masing-masing, jujur saya sering mengucapkan

Natal kepada mereka begitupun sebaliknya mereka

mengucapkan ketika saya dan keluarga sedang merayakan

hari raya. Kadang mereka juga ikut meminta maaf karena

dijadikan ajang maaf-maafan.

Page 217: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

gitu apa namanya mereka jug kaya selamat lebaran yah

iya,,iya gini gini,,, bahkan kaya ee apa sih ikutan minta

maaf gitu ,,padahal kaya hehehe itukan apa sih sebagai

ajang aja gitu apa buat maaf-maafan

T: Jadi berarti sering saling tuker mengucapkan selamat

hari raya?

03 J: Iya Iya

T: Apa setiap tahun?

03 J: Kalau setiap tahun gak juga sih cuma saya inget ko, kita

pernah ngomong iya selamat Natal gitu ya,,semoga

berbahagia gitukan

Tidak setiap tahun

T: Ngucapin selamat Natal, orang tua juga sama pernah

ngucapin Natal?

03 J: Saya sebenarnya kurang ini sih apa eee namanya ee

kurang bisa memastikan apakah orang tua saya pernah

bilang gitu atau engga tapi maksudnya kaya ketika saya

bilang ke orang lain orang tua saya kaya fine-fine aja gitu

Saya kurang tau orang tua saya ikut mengucapkan atau tidak,

tapi ketika saya mengucapkan Natal mereka baik-baik saja

T: Orang tua gak bermasalah?

03 J: Engga bermasalah Tidak ada masalah

T: Terus menurut beliau juga bahwa mengucapkan Natal

itu berkaitan dengan akidah?

03 J: Iya heeh kalau menurut saya sih saya kurang setuju

gimana yah saya mengakui bahwa keilmuan keagamaan

saya ya belum terlalu tinggikan seperti beliau tapi ohh

saya merasa dengan saya mengucapkan Natal saya tidak

merasa ada perubahan akidah dalam diri saya gitu,

makanya saya percaya kalau misalkan Tuhan saya Allah

Saya juga kurang setuju, saya mengakui bahwa keilmuan

agama yang saya miliki tidak terlalu tinggi seperti beliau.

Dengan saya ikut mengucapkan saya merasa akidah saya

baik-baik saja, masih tetap shalat, masih percaya sama Allah.

Saya juga hanya sebatas mengucapkan tidak ikut merayakan

atau nyanyi bareng mereka karena ini momen bahagia mereka

Page 218: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

ko,,saya masih melakukan shalat gitukan saya masih eee

apa menurut saya ketika saya mengucapkan Natal bukan

berarti saya apa ikut perayaan mereka gitukan, ikut-ikut

apa sih kaya nyanyi-nyanyi bareng mereka gitu saya

engga gitu,Cuma ngucapin doang gitu kan Cuma kaya

mengucapkan selamat gitukan ini hari raya ini maksudnya

hari perayaan kalian gitukan hari berbahagia ya,,selamat

aja menurut saya tidak merubah apa sih kepercayaan saya

gitukan terhadap agama saya gitu, terhadap Tuhan saya

gitu

Section D T: Oke, jadi pandangan Zlavia sendiri terkait dengan

orang Islam yang eee mengucapkan selamat Natal?

04 J: Ya eee saya menganggapnya itu baik-baik aja Ketika ada orang muslim yang mengucapkan Natal saya

menganggap hal itu baik-baik saja

T: Bukan sebuah masalah ya?

J: Eee bukan sebuah masalah karena, kalau pengalaman

diri saya sendiri, saya merasa tidak ada perubahan akidah

maksudnya tidak dengan saya mengucapkan Natal

kemudian saya percaya bahwa apa namanya ya mengenai

trinitas itu saya engga percaya gitukan, saya tetep percaya

ya Allah Tuhan saya gitukan, saya masih percaya masih

shalat gitu hehehehe

Sesuai dengan yang saya alami, hal itu tidak merubah

kepercayaan yang saya anut. Ketika saya mengucapkan

bukan berarti saya juga mengakui Tuhan mereka, saya masih

shalat.

T: Oke,,oke jadi sepakat bahwa mengatakan Natal itu

salah satu bentuk toleransi orang beragama?

04 J: Eee sepakat, hanya mengucapkan sepakat. Sepakat hanya sebatas mengucapkan

T: Toleransi menurut Zlav sendiri itu apa?

04 J: Toleransi itu eee menurut saya ketika kita eee bisa apa Toleransi adalah saling menghargai, jangan melihat sebuah

Page 219: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

namanya eee menghargai apa yang dilakukan orang lain

dengan tidak menilai apa sih tidak meng,,, apa siih menilai

dengan ukuran-ukuran kita gitu. Maksudnya kaya eee

mereka apa sih mereka melakukan kaya nyanyi-nyanyi

gitu gitukan ya, ee yaudah gitu maksudnya kita sebagai

orang yang berbeda dengan mereka ya cukup ya udah gitu

itu urusan mereka kalau misalnya urusan saya bukan kaya

gitukan, tapi saya tetep mempersilahkan Anda untuk

melakukan itu gitukan tidak melarang jugakan.

perkara menggunakan ukuruan-ukuran kita, mempersilahkan

perayaan mereka dan tidak melarang yang mereka lakukan

T: Punya saudara atau keluarga yang non

muslim,,,berbeda?

04 J: Eee engga punya Tidak punya

T: Keturunannya Islam semua?

J: Iya saya belum, maksudnya walaupun ada saya engga

tau sih saya belum pernah ketemu hahahaha, maksudnya

saya, saya belum pernah ketemu yang non muslim

Tidak ada yang non muslim di keluarga besar

T: Oke, kalau untuk kepercayaan yang di anut keluarga

sendiri? Maksudnya kalangan apa sih kalau boleh di kasih

tau

J: Islam.

T: Islamkan banyak dari, maksudnya warnanya apa dah

04 J: Kalau Ayah saya bilangnya sih eee moderat ya yah apa

namanya

Orang tua mengatakan keluarga kita Islam moderat

T: Apa tuh?

04 J: Hhehehe engga tau gua juga, jadi kaya moderat tuh

engga garis keras tapi engga juga apa sih, engga terlalu

abai gitu jadi ya di tengah-tengah gitu

Posisinya ditengah-tengah

Page 220: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: NU, Muhammadiyah tau?

04 J: Eee NU, Muhammadiyah kayanya eee setahu saya sih

ee ke Muhammadiyah tapi kadang-kadang saya juga

ngerasa kita rada-rada NU yah hahaha

Muhammadiyah walaupun terkadang saya merasa NU

T: Hehehe jadi belang-belang

J: Hehehe engga tau saya juga Saya juga kurang tahu

04 J: Kaya apa eeee kalau misal lebaran kadang ikut

Muhammadiyah terus kadang-kadang eee tapi apa

namanya kaya bacaan iftitah saya tuh kaya NU gitukan

Kalau lebaran ikut Muhmmadiyah, kalau baca iftitah seperti

NU

T: Shalat subuh mungkin baca Qunut?

04 J: Eee apa namanya kadang-kadang engga baca hehehehe

tergantung sih kalau misalnya eeh shalat subuh berjamaah

terus ee itunya qunut yaudah kita ikut qunutkan kalau

misalnya engga ya kita engga tapi di keluarga saya engga

sih kayanya

Kadang-kadanng, kalau berjamaah yang menggunakan kunut

ikut baca kunut, kalau keluarga sendiri tidak menggunakan

kunut

T: Pernah di pondok pesantren, maksudnya pernah

mengenal ilmu agama?

04 J: Ehh engga pernah di pesantren Tidak pernah

T: Engga pernah

J: Oke

T: Tanggapan Zlavia terkait orang non muslim tapi

mengucapkan selamat idul fitri, gimana?

04 J: Iya,, menurut saya itu sesuatu hal baik. Ya mereka

mencoba apa ya eee apa sih mempersilahkan kita gitu

untuk,,untuk melakukan eee melakukan suatu eee suatu

hal apa namanya suatu perayaan gitukan mereka engga

melarang mereka bahkan mereka memberikan selamat

Menurut saya itu adalah hal yang baik, ketika mereka

mengucapkan selamat itu tAndanya mereka memperbolehkan

kita merayakan yang sesuai dengan kepercayaan yang kita

anut

Page 221: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

gitu itu tAndanya bahwa eee mereka ya tidak apa sih eee

mereka eee memperbolehkan kita untuk apa sih

mempersilahkan kita gitu untuk melakukan eee suatu ee

memper untuk melakukan hal yang sesuai dengan

keyakinan kita.

T: Oke, pernah nyari rujukan yang lain engga terkait

dengan hukum mengucapkan Natal? Apa sebenarnya

engga peduli gitu?

04 J: Hehehe kalau rujukan untuk mengucapkan Natal

sebenarnya eeee kalau saya untuk nyari sendiri yah lebih

ke pernah engga ya,lupa sih. Tapi dulu pernah sih kayanya

pas SMA karena pernah apa namanya kaya booming

gitukan engga boleh ngucapin Natal, engga boleh

ngucapin Natal tapi saya setiap nanya Ayah saya kalau

misalnya apa,, “Pah boleh engga sih ngucapin Natal?”

gitukan terus eee apa namanya ee sama Ayah saya

diperbolehkan aja gitu

Belum pernah untuk mencari rujukan yang lain, sejak di

booming di SMA, saya langsung bertanya kepada Ayah dan

diperbolehkan.

T: Jadi rujukannya Ayah sendiri ya?

04 J: Eh hehehehe iya maksudnya kata Ayah saya juga

selama itu engga merasa agama kamu atau gak merasa itu

merusak akidah kamu kenapa,,iya kan iya Ayah saya juga

ngomong kaya gitu jadi kaya eee kamu abis ngucapin

Natal rasanya kaya gimana? iya kan ditanyain gitu ya

heheh saya biasa-biasa aja gitu ya cuma gua senang

melihat dia temen gitu istilahnya

Menurut Ayah saya, jika hal itu tidak merusak agama dan

akidah kenapa tidak.

T: Saling menyebar kebahagian yah?

J: Iya

Page 222: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Section E T: Okeh, ada salah satu ustadz yang semacam berbeda

pendapat, menyanggahlah ceramahnya Ustadz Abdul

Somad nah ustadz itu bernama Abdul Mustaqim kenal?

05 J: Engga, gak pernah denger malah Belum pernah dengar tentang Ustadz Abdul Mustaqim

T: Engga pernah kenal, oke bisa langsung tonton aja ya

J: Oke,, siap

T: Agak lama, gua harap Zlav menikmatinya videonya,

mau gak mau sih hehehe

T: Oke, jadi bagaimana Zlavia penilaiannya setelah

melihat eeee isi ceramah Ustadz Abdul Mustaqim

05 J: Eeee kurang lebih setuju Kurang lebih setuju

T: Kenapa setuju?

05 J: Setuju, mungkin eee karena menurut saya ustadz ini

bisa memberikan eee apa ya, bukti-bukti argumentasi-

argumentasi yang kuat yah eee mengenai eee

diperbolehkannya eee mengucapkan eee hari eee

mengucapkan selamat Natal kepada,,,kepada eee non

muslim. Mugkin karena pAndangan saya sebelumnya

juga seperti itu ya jadi hehehe jadi ehehe mereasa

tecerahkan lah karena eeee saya setuju banget ketika

ustadz ini bilang kalau misalnya: kita

menghargai,,,,menghargai orang lain untuk beribadah

sesuai dengan agama mereka itu tidak sama gitu dengan

eee tidak sama eee dengan apa tadi ee tidak sama dengan

kita mempercayai agama itu gitukan ,,,iya, jadi

menghargai memberikan tempat gitu kan ya agamamu

agamamu gitukan agamaku ya agamaku tapi eeee kita

Ustadz tersebut bisa memberikan argumentasi-argumentasi

yang kuat mengenai diperbolehkannya mengucapkan Natal.

Karena memiliki pAndangan yang sama jadi merasa

tercerahkan, setuju banget sama Ustadz Abdul Mustaqim.

Saya setuju dengan ucapan beliau bahwa menghargai

kepercayaan non muslim tidak sama dengan mempercayai

kepercayaan agamanya. Kita juga harus memiliki batasasan

kalau hanya sebatas mengucapkan apa salahnya kecuali kita

iktu merayakan itu yang berbahaya karena

mencampuradukan.

Page 223: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

juga apa eee perlu membatasi gitu kan antara mana sih

yang boleh kita lakukan dan mana yang tidak kaya yang

tadi dikasih contoh itu ya kaya selamat Natal kan kita

cuma ngasih selamat doang, ngasih ucapan doangkan tapi

kita tidak ikut ber-Natalannya gitu. Nah ketika kita ikut

ber-Natalannya itu adalah sesuatu yang sangat berbahaya

karena berarti itu kita udah eee istilahnya itu kaya eee

mmmm apa sih mencampuradukan gitukan.

T: Oke, jadi eeee beliau mengatakan bahwa mengucapkan

Natal bukan perkara akidah ya tau tapi muamalah?

05 J: Ya muamalah, sepakat juga karena,,, Sepakat juga

T: Tau muamalah?

J: Engga tau hehehhe

T: Itu aturan-aturan Tuhan

05 J: Iya heeh, jadi yang saya alami sendiripun kaya ehhh

ketika saya mengucapkan selamat Natal kepada orang lain

ya saya tidak merasakan adanya perubahan akidah di

dalam diri saya jadi eee ya saya setuju

Seperti yang saya alami bahwa mengucapkan Natal sama

sekali tidak merubah akidah diri saya

T: Setuju dengan kalimat bahwa mengucapkan Natal

adalah bentuk penghargaan dan toleransi kepada non

muslim?

05 J: Eee setuju Setuju

T: Oke,,oke tanggapan Anda terkait ulama yang

mengatakan bahwa mengucapkan Natal itu adalah akhlak

yang baik?

J: Akhlak yang baik hehehe

T: Ya mengucapkan Natal adalah salah satu akhlak yang

Page 224: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

baik

05 J: Ya menurut saya itu bentuk menghargai apa yang orang

lain lakukan gitukan, memberikan tempat untuk orang lain

menjalankan ibadahnya gitu, kita gak memerangi mereka

gitukan maksudnya Islam Rahmatan lil Alamin Islam tu

bukan orang Islam doang gitukan,,iya.

Itu adalah bentuk penghargaan dan memberikan tempat

kepada orang lain, karena Islam itu Rahmatan lil Alamin

T: Terus buat siapa?

05 J: Ya buat semesta gitu, maksudnya Islam tuh tidak

memberikan apa dampak buat orang Islam doang tapi gitu

buat orang di luar Islam juga

Untuk semesta, Islam tidak memberikan dampak hanya untuk

Islam saja tapi di luar Islam juga

T: Jadi secara keseluruhan Anda setuju dengan Ustadz

Abdul Mustaqim?

J: Eee iya Setuju

Section F T: Oke, saya ingin bertanya tentang apakah ketika

menerima pesan Anda tuh dipengaruhi oleh si pembuat

pesan, misalkan dari segi latar belakangnya, terus

misalkan dari segi apa ya semacam jabatannya ataukah

seperti itu

06 J: Eeee saya bakal bilang iya karena menurut saya ya eee

ya itu salah satu cara kita melihat istilahnya itu kaya

seberapa banyak gitukan yang dia tahu gitu kan dari

kitakan gak mungkin kaya terlalu misalkan kita pengen

tau tingkat keilmuan dia kan gak mungkin kaya apa sih ke

kita harus ngobrol lama dulukan. Maksudnya engga

semenit dua menit gitukan kita langsung kaya ohhh ini

ternyata orang ini kaya apa namanya kita bisa menilai

orang ini tuh punya ilmu yang banyak tapi ya dengan

Latar belakang itu penting untuk mengukur keilmuan tokoh

yang menyampaikan pesan. Dengan adanya gelar atau

keilmuan yang mendalam akan mempengaruhi saya dalam

mempercayai apa yg dia katakan.

Page 225: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

dengan adanya misalkan title gitukan kaya gelar, gelar

seperti itu menurut saya eeee bisa mempengaruhi saya ee

dalam,,dalam,,dalam mempercayai apa yang dikatakan

orang tersebut gitu,,gitukan.

T: Oke siap, ee tanggapan terkait ulama-ulama yang

berbeda pendapat terhadap sebuah aturan terutama Natal

gimana?

06 J: Iya, kalau tanggapan, kalau eee saya menurut saya eee

ya itu tergantung mmmm mereka ya maksudnya kaya kita

kan percaya akan eee apa yang ingin kita percayai gitu kan

ya kita otomatis ee kita juga mencari argumentasi-

argumentasi, bukti-bukti gitukan yang sesuai dengan,,

dengan apa sih dengan apa yang ingin kita percayai gitu

ya. Menurut saya ya itu engga masalahkan itu

kepercayaan mereka dan ini kepercayaan saya gitu.

Maksudnya ya selama apa namanya eee selama itu kalau

menurut saya selama itu apa ya selama itu tidak apa sih

tidak,,tidak,, maksudnya tidak memerangi satu sama lain

ya jadi kaya ya apa namanya menurut saya aya apa eee

Islam yang saya tahu ya Islam seperti ini. Islam yang

kamu tau seperti itu, yaudah gitukan apa namanya eee

menurut Anda,,, menurut Anda eee dengan bukti-bukti

Anda dan saya dengan bukti-bukti yang saya percayai itu

ya, yaudah gitu kita berdampingan aja gak perlu saling

berperang satu sama lain.

Tergantung orang lebih mempercayai siapa, saya akan

mencari argumentasi-argumentasi atau bukti-bukti yang

sesuai dengan kepercayaan saya. Selama tidak saling

memerangi satu sama lain dan menghargai perbedaan

pendapat dan saling berdampingan

T: Oke, kalau menurut Zlavia sendiri kenapa isu

mengucapkan Natal itu selalau hangat diperbincangkan

setiap akhir tahun padahal maksudnya eee ulama-ulama

Page 226: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

yang berpendapat tentang Natal itu selalu ada gitu, apa

lagi kemunculan Ustadz Abdul Somad ini?

06 J: Ya, akhir tahun karena momentumnya yah apa namanya

kan tiap akhir tahun 25 Desember hari Natal gitukan ya

hangat-hangatnya pada saat itu, karena banyak ooo orang

tuh bingung apakah saya harus mengucapkan Natal atau

engga gitukan padahal, maksudnya saya ingin loh

mengucapkan Natal tapi ternyata agama saya tidak

memperbolehkan bla-bla gitukan eeeh ya kenapa isu itu

hangat ya karena momentumnya itu kan, tapi kalau

menurut saya sendiri ya, lakukan apa yang menurut kita

percayai aja saling. Kadang-kadang tuh orang kaya

bingung apa sih mungkin kaya orang-orang yang ingin

belajar agama lebih banyak gitukan jadi mereka kaya

terombang-ambing gitu gak sih, apa sih bingung mau

mempercayai yang mana gitu, kalau misalnya ya ikuti

kata hati aja gitu. Kan kalau misalnya itu yang saya bilang

kaya eee apakah dengan mengucapkan Natal kepada

orang lain merasa akidah berubah apa engga, kalau saya

sendiri engga merasa akidah saya berbeda gitu ketika saya

sebelum atau sesudah mengucapkan Natal gitu

Karena akhir tahun menjadi momentum, banyak orang yang

bingung atau bimbang, ada yang ingin mengucapkan Natal

tapi dilarang oleh agamanya. Kalau menurut saya sendiri ikuti

kata hati saja.

Section G T: Oke, pertanyaan terakhir.

J: Siap

T: Manfaat dan kerugian Youtube menurut Zlavia?

J: Manfaat?

T: Dan kerugian menonton Youtube

07 J: Oh oke oh manfaatnya ya sebenarnya Youtube banyak Banyak manfaatnya ada banyak konten-konten yang positif

Page 227: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

sekali yah konten-konten yang bermanfaat gitu ya yang

menambah ilmu gitukan, saya sendiri suka nonton-nonton

eee konten edukasi yang terkait dengan mata kuliah saya

gitukan dan untuk eee untuk kerugian untuk apa ya hal-

hal, banyak sih hal-hal yang kaya apa sih yang engga

penting lah ya yang bisa di tonton di Youtube gitukan ,

kan kadang-kadang kalau saya juga merasa kaya kita tuh

buang-buang waktu gitukan dengan nonton Youtube

hehehehe yaiya tuh kadang-kadang tuh suka engga berasa

gitu loh ko gua tiba-tiba udah tiga jam aja nontonin kaya

ini tuh gua nonton apa gitukan kaya cuma rekreasi

sementara doang gitukan hehehe kadang-kadang engga

apa sih engga ada ya, ia engga berfaedah gitu karena kan

kadang-kadang suka ini gua dari tadi nonton,,nonton tiga

jam nontonin ginian tu apa ya gitukan yang gua dapet gitu,

engga dapet apa-apa

dan mengedukasi, ada juga konten yang terkait dengan mata

kuliah saya

Banyak konten-konten yang tidak penting untuk di tonton,

kadang-kadang nonton Youtube membuat jadi lupa waktu

padahal tontonannya kurang bermanfaat seperti tidak

mendapatkan apa-apa.

T: Mungkin salah tontonan

J: Hehehehe

Page 228: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Open Coding

Rumusan Transkip Wawancara 4

Subjek : Yasmin

Informan Nomor : 4

Topik : Kontroversi Ucapan Natal di Youtube

Hari-Tanggal : Senin, 30 Mei 2018

Tempat : Basement Fakultas Syariah

Waktu : 20.48 WIB

Informasi Tambahan:

Situasi Wawancara : Wawancara dilakukan dengan santai dan dalam lingkungan yang nyaman tanpa gangguan.

Transkip Data

01. Latar Belakang Informan

02. Pengetahuan Youtube

03. Pemaknaan Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

04. Pemahaman Tentang Toleransi

05. Pemaknaan Terhadap Sanggahan Ustadz Abdul Mutsaqim Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

06. Makna Terhadap Tokoh yang Menyampaikan Pesan

07. Manfaat dan Kerugian Menonton Youtube

Page 229: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Kode Hasil Wawancara Temuan

Section A

T: Atas nama siapa?

01 J: Atas nama Yasmin Nama Yasmin

T: Hanya Yasmin

01 J: Ya Yasmin

T: Usia berapa kira-kira?

01 J: Eh kalau usia 21 tahun sekarang Usia 21 tahun

T: Tua ya

01 J: Gak sih

T: Jurusan/Fakultas?

01 J: Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Tarbiyah

T: Kesibukan kuliah apa nih?

01 J: Kuliah ya, UKM termasuk ga? aktivitas kuliah aja ohhhh Kuliah, apakah kesibukan UKM juga

T: Aktivitas kuliah

01 J: Kalau aktivitas kuliah lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas yang pasti ya,

terus selain ngerjain tugas lagi nyusun proposal, proposal yang ini

Sibuk dengan tugas dan tugas membuat

proposal

T: Buat?

01 J: Skripsi gitu, proposal skripsi gitu cuman buat ngajuin skripsinya tapi

tugas kuliah iya tugas kuliah ya itu salah satu goalsnya

Salah satu tugas kuliah untuk belajar

membuat skripsi

T: Oke siap, UKM mana?

01 J: Kalau UKM termasuk dua UKM sih, Pramuka sama KOPMA Mengikuti dua UKM Pramuka dan KOPMA

T: Fokusnya dimana?

01 J: Fokusnya nih? Eee KOPMA-lah KOPMA Di KOPMA

T: Pramuka juga tetep?

01 J: Iya tetep Tetap

K: Belum dikeluarin?

Page 230: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

01 J: Belum di kick,,kick ko Belum

K: Kenapa masuk UKM ampe dua begitu?

01 J: Eee masuk UKM kenapa yah, kan awalnyakan ikut HMJ ya, ada jugalah

organisasi lain selain UKM tapi eee pernah ikut organisasi-organisasi lain

dan saya ngerasa kalau UKM itu eeee tempat organisasi ternyaman itu selain

nampung skill ya kan beda gitu, pokoknya mereka tuh sistemnya

organisasinya beda, yang HMJ sama yang UKM itu beda makanya nyoba-

nyoba asal nyoba pas semester satu nyangkut di UKM makanya nyamannya

di UKM.

UKM menjadi tempat organisasi yang paling

nyaman dibandingkan dengan organisasi

yang lain, karena mengembangkan skill dan

memiliki sistem yang berbeda

T: Aktivitas UKM mengganggu kuliah engga?

01 J: Hmmmm sebenarnya sih ada yang ganggu cuma tergantung waktunya aja

sih, kalau seAndainya kita bisa ngatur waktunya insaallah kegiatan UKM

engga bakal ganggu, paling tuh kalau yang ganggu tuh kalau seAndainya

ada acara-acara yang memang mengharuskan kita engga masuk kuliah nah

paling itu

Tergantung mengatur waktunya, paling yang

menggangu kalau ada acara yang memang

mengharuskan tidak masuk kuliah.

T: Tapi kalau nilai aman ya

01 J: Nilai Alhamdulillah aman Nilai aman

Section B T: Aktif di media sosial?

02 J: Aktif Aktif di media sosial

T: Apa aja tuh?

02 J: Tapi aktifnya kalau dalam hal apa nih, kita upload-upload atau liat-liat

aktifnya

Aktif dalam mengupload atau hanya sebatas

melihat

T: Ee bebaslah minimal punya akun media sosial, berselancar di media

sosialnya

02 J: Oh iya, berselancar kok di media sosial Aktif di media sosial

K: Ok, apa aja kira-kira media sosialnya?

02 J: Alhamdulillah punya berbagai macam media sosial yah, coba-coba Menggunakan berbagai media sosial tapi

Page 231: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

banyak cuman kalau yang aktif nih masih sekarang di pake nih dan sering

upload-upload dan sering liat-liat berinteraksi masih si media sosial itu

kalau untuk yang aktif dan sering digunakan

hanya beberapa untuk upload dan

berinteraksi dengan pengguna yang lain

T: Nettijen yang lain yah

02 J: Hahaha, sosial itu Instagram yang pasti, Instagram, Youtube masih buka-

buka Youtube tapi ya mungkin eee gak terlalu sering, gak sesering

Instagram-kan eee, apa lagi ya?

Media sosial yang digunakan Instagram,

Youtube tidak terlalu sering.

T: Whatsapp?

02 J: Whatsapp iya pak, itu mah setiap harikan, pake Whatsapp nah kalau yang

masalah media sosial yang kaya Line terus Twitter, Facebook itu sesekali

doang hmm bukanya tapi sekali doang dan itu gak meranah banyak nyari-

nyari

Whatsaap hampir setiap hari digunakan,

Line, Facebook, dan Twitter hanya sesekali

T: Oke, Youtube ya berarti selain Instagram, Youtube juga yah?

02 J: Iya Iya

T: Mungkin kita langsung spesifik aja, menurut Yasmin sendiri Youtube itu

apa sih pengertian Youtube itu?

02 J: Oh menurut saya yah ee Youtube itu tempat kita melihat video-video,

film-film, unik dan tapi unik ini sesuai apa yang kita mau itu ngeliatnya.

Misalnya nih saya kalau di Youtube itu suka ngeliat ya paling yang lucu-

lucu, musik-musikan ada, trailer—trailer kalau saya mau nonton ya paling

kaya gitu-gitu aja sih

Youtube menjadi tempat untuk menonton

video-video, film-film. Sangat unik karena

bisa menonton apa yang ingin ditonton,

misalkan saya suka tayangan yang lucu-lucu,

musik, dan trailer-trailer.

T: Seberapa sering nonton Youtube, dalam seharilah misalkan?

02 J: Ini sih buka Youtube-nya random engga bisa dihitung perhari karena

kadang-kadang nih kalau saya pengen buka Youtube ya asal buka misalnya

dua hari sekali, atau bisa terjadi ketika saya nonton. Atau engga ketika ada

yang booming nih, booming coba aja liat di Youtube kalau saya mau saya

liatin atau engga tergantung Wi-Fi kalau seAndainya saya dapat Wi-Fi pasti

Tergantung kebutuhan, tidak setiap hari

menonton, tergantung ada informasi yang

sedang viral kecuali ada Wi-Fi pasti buka

Youtube

Page 232: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

saya buka Youtube ataupun engga gitu hehehe

T: Oke,,oke kalau dikalkulasikan, kalau misalkan Anda nonton Youtube

jarangkan tapi Anda sering nonton berapa kira-kira kalau sering nonton

sehari maksudnya dikalkulasikan berapa jam?

02 J: Kalau sehari, misalnya ya sehari paling dua jam, tiga jamlah nah itu kalau

pake kuota kita sendiri nah kalau Wi-Fi lebih gak taulah unlimited bisa kalau

keasikan terus-terusan itu bisa gak bisa kerasa, kalau ternyata udah dari pagi

eh dari malam sampe pagi gitu hehe itu kalau Wi-Fi

Kalau dikalkulisakan sehari bisa

menghabiskan dua sampai tiga jam kalau

menggunakan kuota sendiri tapi kalau

menggunakan Wi-Fi bisa sampai seharian

T: Sejak kapan menggunakan Youtube?

J: Eh

T: Tau Youtube?

02 J: Sejak kapan yah, entar dulu SMP engga, SMA, mungkin sekitar SMA-lah

SMA eh entar proses SMA ke SMP lah

T: SMA ke SMP? SMP ke SMA

02 J: Ih SMA ke kuliah, nah itukan udah akhir-akhir bangetkan tuh, nah itu

proses-proses, proses SMA mau ke kuliahan tuh

Akhir-akhir SMA ketika proses masuk

bangku perkuliahan

T: Kontenya Youtube tadi selain liat yang lucu-lucuan apa lagi?

02 J: Apa ya apaan Raditya itu saya sering liat Raditya, Stand Up-Stand Up

atau apa tuh suka ngeliatain, selain itu paling video-video ee apa tuh

namanya apa ya? Apa sih video-video aduh, video klip itu musik-musik

astaga, iya video klip musik

Konten yang suka ditonton Raditya Dika,

Stand Up, dan video klip musik

T: Video klip musik apa tuh, barat atau Korea?

02 J: Baratlah pastinya, Korea juga pernah sih tapi lebih sering ke barat Barat, Korea juga pernah walaupun jarang

T Siapa favorit artisnya Bruno Mars, Taylor Swift?

02 J: Engga, engga ada favorit sih yang bagus aja, yang bagus tuh tonton Tidak ada favorit, kualitasnya bagus yang

ditonton

T: Oke, kalau untuk konten tentang Natal sendiri pernah?

Page 233: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

02 J: Emmm Natal yah, seingat saya sih belum kayanya Belum pernah

T: Belum pernah? Atau engga pernah mengikuti kontroversi Natal misalkan

di media sosial yang lain selain itu?

02 J: Belum juga heeh. Kalau untuk nonton sendiri Ketika nonton sendiri belum pernah

T: Kalau nonton video ceramah?

J: Kalau nonton filmkan suka ada tuh Natalan, kalau film Natal mah suka,

itumah kartun

Paling tayangan Natal yang di film

T: Oh tapi kalau nonton kontroversi ucapan Natal?

J: Oh tidak, belum

02 T: Belum pernah? Belum pernah

J: Ya belum

T: Kiai siapapun, ulama siapapun?

02 J: Tidak tahu, tidak tahu hehehe Tidak tahu

Section C T: Oke, berarti belum mengenal Ustadz Abdul Somad?

03 J: Oh, Ustadz Abdul Somad itu yang ini dong yang lucu-lucu bukan sih Ustadz Abdul Somad yang lucu bukan?

T: Iya dia penceramah

03 J: Yang penceramah lucu gitukan? Penceramah yang lucu

T: Iya tau?

J: Bener gak sih?

T: Iya bener, dia sering menyelipkan lucu-lucuan

J: Iya tau, tau yang gimana sih lucunya coba deh diingetin lagi?

T: Aduh lupa juga saya

03 J: Ih gimana dah hehehehe Gimana sih

T: Tapi belum pernah berarti melihat ee mengucapkan Natal itu hukum-

hukumnya gitu

03 J: Untuk hukum-hukumnya belum pernah, tapi pernah dengerlah Tahu, walaupun belum tahu tentang hukum-

hukum yang disampaikan di dalam videonya

Page 234: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Dari?

03 J: Dari Ibu, kalau misalnya nih ya misalnya nih lagi kumpul keluarga

gitukan, engga boleh tau ya kita lagi sering-seringlah, cerita-cerita gitulah

ya langsung tuh bilang apa, Natal-Natalan gitu dosa atau menyerupailah

happy birthday lah gitu itu pernah, kalau dikasih tau kaya gitu tapi untuk

pengen tau lebih lanjutnya belum pernah jadi belum pernah liat video-video

apapun

Larangan mengucapkan selamat Natal

dikasih tahu oleh orang tua dan belum pernah

mencari info dari sumber yang lain

T: Oke berarti kenal Abdul Somadnya juga cuma dari orang-orang gitu

belum pernah melihat secara langsung?

03 J: Oh kalau di TV pernah sekali tapikan gak pernah merhatikan banget Hanya sekali di TV

T: Oh di TV juga yah, emang engga hobi juga yah

03 J: Iya emang gak hobi juga nonton-nonton gituan Kurang tertarik dengan konten ceramah

T: Oh hehehe ok gak masalah ya

J: hehehehe

T: Sekarang gimana kalau misalkan nonton ceramah Abdul Somad dulu

terkait dengan hukum mengucapkan Natal?

03 J: Oh boleh Boleh

T: Boleh

J: Iyalah

T: Lima menit yah

J: Berapa jam tuh ?

T: Lima menit doang

J: Oh lima menit doang

T: Engga lama

J: Ih kirain lama, nonton-nonton ceramah biasanya lama

T: Kalau dua jam ngantuk juga

J: Makanya itu itu saya males nonton ceramah, lama hehehe

Page 235: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Oke jadi gimana setelah nonton video Ustadz Abdul Somad pandangan

Yasmin?

03 J: Menyetujui sih Setuju dengan pandangan Ustadz Abdul

Somad terkait dengan hukum mengucapkan

Natal

T: Sepakat?

J: Sepakat

T: Bahwa mengucapkan Natal itu haram?

03 J: Heeh sepakat Sepakat

T: Kenapa sepakat?

J: Karena kalau memang tadi dibilangnya apa yah dibilangnya tunggu

sebentar deh,

T: Engga apa-apa nih gua ngtranskip juga

03 J: Sebenarnya ada dua sih diakan mengucapkan yahh tadi bilang

mengucapkan apa merayakan sih?

Merayakan atau mengucapkan?

T: Mengucapkan

J: Mengucapkan kan

T: Iya, mngucapkan

03 J: Bahwa kalau kita mengucapkan berarti sama aja kaya mengakui nah

mengakui. Kalau saya sih sepakat, sepakat dengan yang ini karena dengan

Abdul Somad tadi karena kan emang buat apa juga gitukan ngucapin,

ngucap gituan selamat Natal blabla cuman disatu sisi memang ada gimana

ya ada beberapa kendala juga. Apakah menulis itu di Instagram suka ada tuh

ya, kalau sampe tanggal 25 selamat

Kalau mengucapkan sama dengan mengakui

kepercayaan Kristen, sepakat dengan yang

dikatakan oleh Abdul Somad. Untuk apa juga

mengucapkan Natal dan yang lainnya

T: Mengucapkan Natal lewat status

03 J: Nah iyakan lewat status, nah kalau yang, kalau dari pribadikan engga

mungkin lembaga organisasi juga biasanya engga pernah tuh lihat ucapan

Tidak pernah lihat lembaga organisasi

mengucapkan selamat Natal selaian lembaga-

Page 236: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

selamat Natal hehe gitukan paling lembaga-lembaga yang di luar-luar aja

yang apah Natal-Natalan gitu. Kalau saya pribadi sih setuju

lembaga dari luar, secara pribadi saya setuju

dengan Ustadz Abdul Somad

T: Setuju, berarti Anda setuju juga dengan ketika seseorang mengucapkan

Natal tadi, mengakui tiga hal, Isa anak Tuhan iya gitukan, Isa lahir 25

Desember, dan Isa mati di palang salib, padahal itu dibantah semuakan

dalam kitab suci Al-Quran

03 J: Iya iya dibantah Iya, semua itu dibantah

T: Oke, beliau juga, saya juga mengutip kafirlah orang yang mengatakan Isa

itu trinitas dan anak Tuhan, sepakat engga dengan hal itu?

03 J: Heeh, kafir buat orang yang mengucapkan atau mengakui Isa anak Tuhan,

ialah kafir dari kisahnya, kisah-kisah Islam kita juga udah tahu bahwa si Isa

ini bukan anak tuhan dan memang disitukan disebutkan kalau Isa itu gak

mati tapi diangkat oleh tuhan dan ada orang yang menyerupai, saya percaya

dengan kisah-kisah dulu yang pernah saya ceritain

Sesuai dengan kisah-kisah bahwa Isa bukan

anak Tuhan dan Isa tidak mengalami

kematian tapi diangkat oleh Tuhan, jadi kafir

orang yang mengakui kalau Isa anak Tuhan

T: Oke,, eee jadi secara keseluruhan Anda sepakat dengan apa yang

dikatakan Ustadz Abdul Somad?

03 J: Sepakat yah Sepakat dengan pendapat Ustadz Abdul

Somad

T: Pernah mengucapkan selamat Natal tapi?

03 J: Engga Belum pernah

T: Sama sekali

J: Sama sekali

Section D T: Belum pernah, kalau penilaian terhadap orang yang mengucapkan Natal?

04 J: Kalau saya sih, kalau pribadi yah, kalau saya kan tadi sepakat tapi engga

ngurus maksudnya, engga terlalu apa yah mau ngecam orang juga gitu loh,

kalau saya sih sepakat atas pendapat itu ustadz tersebut cuman kalau

seandainya ada orang lain yang mengucapkan itu kalau deket ya itu ko saya

Walaupun saya tidak sepakat dengan

mengucapakan Natal disisi lain saya juga

tidak ingin mengecam pendapat orang lain,

seandainya dalam lingkungan tedekat ada

Page 237: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

bilang ko ngucapin ini gitu ya saya bilangin tapi kalau seandainya dia orang

jauh ya paling saya biarkan aja

yang mengucapkan akan saya kasih tau.

T: Oke, eee terus punya keluarga atau saudara yang berbeda agama?

04 J:Eemmm engga punya, Islam semua Keluarga Islam semua

T: Kepercayaan yang dianut keluarga, gak maksudnya ada warna apa gitu

04 J: Islam dong, oh warna apa nih maksudnya?

T: Misalkan lingkungannya Muhammadiyah atau ada?

04 J: Oh itu maksudnya, kalau lingkungan, lingkungan kita itu NU deh Lingkungan rumah NU

T: NU?

J: Heeh

T: Tau darimana kalau NU?

04 J: Kan perbedaanyakan katanya tahlilan gitu, saya ngeliatnya dari situ NU

kayanya hehehe

Karena sering mengadakan tahlilan

T: Jangan-jangan NU juga engga tau

J: Tau, tau eh entar dulu deh

T: Maksudnya?

J; Ciri khas NU?

T: Iya, ehh

04 J: Tapi orang tua saya ini sih eee gimana ya kan kalangan rumah saya NU

tapi orang tua saya tu yang laki-laki, orang tua Ayah itu lebih ke

Muhammadiyah pemikirannya

Walaupun lingkungan NU tapi orang tua

apalagi Ayah pemikirannya lebih ke

Muhammadiyah

T: Oh gitu. Bukankah mengucapkan Natal itu salahs atu bentuk toleransi

beragama?

04 J: Bisa dikatakan seperti itu sih sebenarnya cuman saya agak gini aja, kan

ada tuh ee dalam surat apa yah, saya nyebutin artinya aja ya agamamu

adalah agamamu, Al-kafirun kan agamaku agamaku ya kalau seandainya

mau toleransi ya menghormati cukup gituloh menurut saya gak usah ikut-

Mungkin seperti itu, tapi cukup dengan

menghormati dalam toleransi saja sudah

cukup tidak harus mengucapkan dan ikut

merayakan karena agamamu-agamu dan

Page 238: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

ikutan merayakan atau mengucapkan ya gitu kita menghormati aja mereka

lagi Natalan ya udah

agamku-agamaku

T: Emang apa pemahaman toleransi menurut Yasmin?

04 J: Toleransi, menghormati Toleransi adalah menghormati tanpa harus

mengucapkan dan merayakan

T: Menghormati itu yang seperti apa maksudnya?

04 J: Seperti gimana ya ketika mereka punya acara, ya kita engga ngusik, kalau

seandainya itu udah termasuk toleransi menurut Yasmin

Tidak mengusik kegiatan mereka

T: Mengucapkan mengusik apa bukankah itu menghargai?

04 J: Itukan, gak juga itukan apa yah, kalau mengucapkan dari kita yah, kalau

menurut saya sih lebih baik biarkan saja orang yang si Natalan itu biarkan

saja biar Natalan sendiri kita diem aja udah cukup, karena emmm gimana

yah kalau saya sih lebih ke meskipun itu dibilang apalah segala macam

toleransilah, kalau saya mah inian ama akidah sendiri ya karena ngapain

gitu-gituan orangkan

Membiarkan orang Natalan tanpa

mengganggu dan diam saja sudah cukup. Ini

masalah akidah, kenapa harus melakukan hal

seperti itu

T: Iya,,iya kalau ada orang non muslim ngucapin selamat Idul Fitri gimana

pandangan?

04 J: Biasa aja, heeh engga masalah Biasa aja dengan orang non muslim yang

mengatakan hari raya orang muslim

T: Pernah, maksudnya

J: diselamatin Idul Fitri gitu?

T: Iya

04 J: Pernah, pernah soalnya tetangga tuh ada yang Kristen, dibelakang rumah Pernah diberikan ucapan selamat Idul Fitri,

ada tetangga yang berbeda agama

T: Terus gimana?

J: Ya dia yang ngucapin Idul Fitri ya engga apa-apa silahkan aja yang

penting

Silahkan saja, tidak menjadi masalah

Page 239: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Tapi tidak ada istilahnya balas budi gitu ngucapin balik pas Natal?

04 J: Natal? engga iyaa, keluarga kita gitu Keluarga kita tidak melakukan hal itu

T: Pernah tersinggung engga mungkin?

04 J: Engga Tidak

T: Engga tau juga kali yah

04 J: Iya kali dan kayanya engga tersinggung juga sih kan mereka Natalan

engga, udah apayah istilahnya mereka Natalan Natalan sendiri engga

dirumah

Tidak tersinggung, karena mereka juga

Natalan di rumah masing-masing

T: Selain dari orang tua tadi yang melarang Natal, pernah engga sih cari

rujukan lain?

04 J: Engga Tidak

T: Engga juga, baru tadi berarti ?

04 J: Iya, baru tadi Iya, baru tau tadi

T: Oke,oke

J: Hehehe

Section E T: Mungkin sekarang ee ada salah satu ustadz juga yang menyangkal

perkataanya Ustadz Abdul Somad, namanya, kenal Ustadz Abdul

Mustaqim?

05 J: Engga Tidak tahu tentang Ustadz Abdul Mustaqim

T: Oke, mungkin sebelum itu, nonton dulu yah?

J: Oke

T: Berarti sekarang sudah tahu Abdul Mustaqim?

05 J: Udah Sudah tahu

T: Dari mana?

J: Dari itu tadi ditunjukin

T: Siap, gimana pandangannya setelah mendengar ceramahnya Ustadz

Abdul Mustaqim?

Page 240: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

05 J: Engga berubah Tidak berubah

T: Kenapa? Kenapa engga berubah?

05 J: Hehehe gua engga berubah sama sekali, tetep sepakat ama Ustadz Abdul

Somad

Tidak berubah, tetap sepakat dengan Ustadz

Abdul Somad

T: kenapa gak berubah?

05 J: Karena gimana ya, yakan tadikan dia bilang eee kelau nyebutin itu apa

mengucapkan itu engga termasuk dengan an apa bahwa apa meyakini

bahwa Nabi Isa itu anaknya Tuhan atau engga dan lain-lain, terus jugakan

bilang kalau itu bentuk toleransi dan dia juga bilangkan disini eee apa yah

dia tu bilang kalau tidak boleh ikut ber-Natalan bersama apa,, pokonya

intinya tuh dia bilang kalau kita tuh boleh ikut ber-Natalan, oh iya iya tidak

boleh mengucapkan, nah terus abis itu kalau saya sih masih tetep sama

Ustadz Abdul Somad gitu. (05)karena menurut saya kalau kan toleran kan

kalau menurut saya tuh toleransi itu ok emang bener nih disini dia bilang

eeee tidak ‘mana sih bacaannya’ engga-engga yang ini nih saya sepakat

yang ini Allah tidak melarang kalian berbuat baik dan berlaku adil kepada

non muslim yang tidak memerangi agama kalian dan tidak mengusik kalian

dari halaman kampung kalian,, nah oke saya sepakat dengan yang dikatakan

ini Al-Mumtahanah ayat 8 tapikan disinikan yang tidak memerangi, kan

disini engga ada apa yah kan nah ini kitab toleransi ini menurut saya itu

engga ada kaitannya sama agama.(03) Oke berbuat baik silahkan berbuat

baik, kita mau ngasih apapun atau apa ya silahkan berbuat baik, kita

berteman, kita segala macam tapi kalau udah di dalam konteks

mengucapkan atau kita udah ngomongin soal agama itukan menurut saya

masih sama aja gitu itu berarti udah masuk ke ranah agama gitu tetep aja

jadi gak bisa tuh itu dibilang bagian dari toleransi kalau menurut saya.

Karena itu sudah masuk ke dalam ranah agama ucapan-ucapan dan

Walaupun beliau mengatakan bahwa

mengucapkan Natal tidak sama dengan

mengakui Isa anak Tuhan dan boleh kalau

mengatakan karena itu salah satu bentuk

toleransi tapi tetep saya lebih setuju dengan

Ustadz Abdul Somad. Saya sepakat ketika

beliau mengatakan bahwa Allah tidak

melarang kalian berbuat baik dan berlaku adil

kepada non muslim yang tidak memerangi

agama kalian dan tidak mengusik kalian dari

halaman kampung kalian. Menurut saya

toleransi tidak berkaitan dengan agama.

Silahkan saja berbuat baik, saling berbagi

dengan mereka, atau memberikan makanan

itu tidak masalah tapi kalau untuk

mengucapkan dan merayakan berarti sama

saja dengan berpartisipasi dalam acara

mereka.

Page 241: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

segalanya merayakan, celebration blabla walaupun itu hanya sekedar

mengucapkan itu sama aja ikut berpartisipasi meskipun hanya mengucapkan

nah tapi kalau seandainya mau baik, mau berbuat baik ya silahkan, memang

bener ko engga dilarang. Kalau seandainya mau baik-baik ke ngasih

makanan atau apa kita ke mereka, membantu atau gimana ya engga papa,

tapi kalau untuk mengucapkan, merayakan pokoknyalah sekedar

mengucapkan saja berarti kita ikut turut berpartisipasi gitu itu kalau menurut

saya. Kan kalau misalkan engga mengucapkan sama sekali engga ikut

berpartisipasi.

T: Beliau mengatakan bahwa mengucapkan Natal itu tidak berkaitan dengan

akidah tapi muamalah, muamalah itukan hukum-hukum Allah, mengatur

umat manusia, gimana tanggapannya?

05 J: Eee tetep aja engga ada perubahan sama sekali walaupun memang beliau

mengatakan bahwa ini tuh bukan urusan akidah tapi mengucapkan ini tuh

udah ter apa termasuk bentuk muamalah gitukan katanya. Tetep aja kalau

menurut saya meskipun memang eee mau dia bilang akidah, muamalah, kita

kita bermuamalah tapi itu udah gimana yah kan kalau eeee pemikiran gua

nih kalau seandainya, misalnya nih ulang tahun, ada orang ulang tahun kita

ngucapin selamat ulang tahun berarti kan kita berpartisipasi meskipun hanya

sebuah mengucapkan, sama yang kaya tadi Natal ini. Natal ini atau siapapun

berartikan kita ikut merayakan meskipun itu hanya sekedar mengucapkan

gitu kalau menurut saya. Jadi sama aja mau dia bilang muamalah mau apa

menurut saya tetep ke sudut pandang Ustadz Abdul Somad.

Sekalipun beliau mengatakan bahwa

mengucapkan Natal bukan perkara akidah

tapi muamalah tetap tidak merubah

pandangan saya. Seperti seseorang

mengucapkan selamat ulang tahun kepada

orang lain berarti orang itu telah ikut

berpartisipasi sama halnya dengan Natal tadi

T: Iya,walaupun tidak ada Hadits atau ayat pun yang sebenarnya melarang?

05 J: Masih bimbang nih disitu, iya tetep Masih bimbang, tapi tetap yakin

T: Jadi tanggapan Anda terkait ulama yang mengatakan bahwa

mengucapkan Natal itu termasuk akhlak yang baik?

Page 242: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

J: Tanggapannya?, kalau saya sih agak sedikit saya sih engga tau sebenarnya

dia salah atau apa cuman ya kitakan engga tau yah bener dan salahnya tuh

dimana cuman kalau tanggapan saya pribadi nih, pribadi ko stranger banget

gitu yah ko aneh gitu aneh aja

Terlepas dari salah dan benar tapi menurut

saya sedikit aneh dengan ulama yang

mengatakan demikian.

T: Kenapa aneh?

05 J: Karena kan dia bilang, mungkin karena kebiasaan saya juga kali yah

makanya saya bilang dia stranger gitukan hehehe

Mungkin karena kebiasaan, makanya saya

bilang aneh.

T: Kebiasaan apa?

05 J: Ya gini kan kalau diakan mungkin eee beliau mungkinkan bilang apa

namanya itu akhlak yang baik, akhlak yang mulia karena beliau juga ikut

mengucapkan tohkan sayakan engga ngucapin, peduli aja engga gitu

mungkin, makanya saya bilang ko stranger gitu sampe ngomong kaya gitu,

toh saya juga kalau ngeliat orang Natalan agak oh Natalan oh engga sih.

Yaya silahkan gitu, maksudnya saya aja yang denger anak Ushuludhin per,

padahalkan mereka penelitiankan ya tapi kadang kalau denger anak

Ushuludin pergi ke gereja agak gimana gituh tanda kutip “Ih aneh banget

gitu” padahal mereka mungkin penelitian kan bisa jadi.

Beliau mengatakan demikian, mungkin

karena beliau juga ikut mengucapkan,

padahal saya sendiri tidak peduli dengan

yang merayakan Natal. Melihat mahasiswa

Ushuludin pergi ke gereja menurut saya itu

aneh sekalipun hanya sebuah penelitian.

T: Menurut beliau bahwa mengucapkan Natal itu adalah bentuk

penghargaan, bentuk toleransi terhadap non muslim sepakat engga?

05 J: Iya, iya, engga. Tidak sepakat

T: Kenapa?

05/03 J: Tetep toleransi itu engga ada kaitannya sama celebration-celebration,

(05) tetep-tetep kalau mau toleransi ya toleransi, tapi engga ada tuh yang

kaitan-kaitan mau ke agama-agama meskipun sedikit gitu cuma ngucapin

atau gimana. Tetep kalau berbuat baik-berbuat baik aja. Toleransi saya

gitu.(03)

Toleransi tidak berkaitan dengan celebration-

celebration dan agama, berbuat baik tanpa

harus ikut mengucapkan

T: Jadi apakah Anda setuju dengan Ustadz Abdul Mustaqim?

Page 243: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

05 J: Tidak Tidak

T: Tidak?

J: Iya hehehehe

Section F T: Oke, eeee pertanyaan yang selanjutnya

J: Oke

T: Apakah Anda ketika menerima pesan dari tontonan Youtube itu

dipengaruhi oleh si pembawa pesan engga? Misalkan karena dia sudah

terkenal atau karena dia lulus apa atau misalkan latar belakangnya gitu?

06 J: Hmmm,he,eee engga sih saya kalau liat Youtube engga melihat latar

belakang dia terkenal, dia oke dia gitu engga.

Ketika melihat Youtube tidak

mempermasalahkan si pembawa pesan

T: Melihatnya dari apa berarti?

06 J: Eee dari kalau saya sih, mungkin saya orangnya yang nurut kali yah jadi

sekali masuk nih,,,sekali masuk apa ya,, satu data nih,, data sekali masuk

misalkan dari jaman-jaman dahulu tuh kan saya taunya kaya gini, nah ketika

dihadapkan kaya yang tadi tuh perubahan kan si Ustadz Abdul Mustaqim

itukan melakukan perubahan gitu yah sama apa,, meng apasih namanya,,

me punya pendapat yang berbeda ya punya pendapat yang berbeda dengan

ka Abdul Somadkan. Nah kalau menurut saya karena saya dari awalnya

udah di kasih tau sama yang Abdul Somad jadi meskipun pa,,pa, Ustadz

Abdul Mustaqim nyebutin tuh doktor Yusuf alkolad Yusuf bla bla bla

gitukan tetep gak berpengaruh karena mungkin karena udah ke rekap data

gitukan dari keluarga sendiri jadi saya percaya dengan keluarga.

Mungkin saya orangnya nurut kali, karena

sudah terekam dari saran orang tua dulu

makanya tergantung tonton yang pertama kali

dilihat, seperti videonya Ustadz Abdul

Somad dan Abdul Mustaqim tadi, dari awal

sebelum melihat ceramah kedua ustadz

tersebut saya sudah kurang setuju dengan

membolehkan mengucapkan Natal.

Sekalipun Ustadz Abdul Mutaqim

menyebutkan para ulama yang membolehkan

seperti Doktor Yusuf dan lainnya

T: Oke,,oke jadi bagaimana tanggapan Yasmin sendiri terkait ulama-ulama

yang berbeda pendapat?

06 J: Ya wajar sih tohkan di otak satu orangkan gak mungkin sama juga. Kan

orang beda-beda, wajar aja mereka beda, toh saya juga sama Masnya

bedakan

Setiap orang memiliki pandangannya

masing-masing jadi mewajarkan

Page 244: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Kenapa isu-isu Natal itu selalu rame diperbincangkan apalagi di akhir

tahun gitukan, padahal ulama-ulama yang berpendapat sejak dulu tuh sudah

banyak, kenapa selalu rame diperbincangkan?

06 J: Hmmmm kenapa ya eh kayanya ini deh. Kalau menurut saya karena yang

tadi tuh yang eeee ada orang yang merasa bahwa mengucapkan Natal itu

bukan sebuah yang apa ya sebuah agama itu tuh engga disamping agama,

termasuk muamalah tadi mungkin makanya ada kontroversi atau segala

macam tentang Natal.

Karena ada perbedaan pendapat tadi, seperi

akidah dan muamalah tadi makanya

menimbulkan kontroversi

T: Oke, pertanyaan terakhir

J: Yap

Section G T: Apa manfaat dan kerugian nonton Youtube? Menurut Anda?

07 J: Oh, manfaatnya yah? Kalau manfaat kita cepet tahu Cepet mengetahui informasi

T: Tau apa?

07 J: Tau apa aja gitu, tentang banyak halkan, karena pokoknya banyak hal deh

apa yang kita mau share, apa yang mau kita tau, itu kita tau tuh tau secara

cepet. Tapi kerugiannya ya itu tadi. Kalau seandainya dia engga kuatkan

bisa salah-salah pengertian atau ngikut-ngikutin apa yah yang tadi-tadi

itukan. Kalau saya kan dalam hati saya Ustadz Abdul Somad tapikan kalau

seandainya percaya dengan Abdul Mustaqim mungkin dia bisa

terpengaruhkan mungkin dari situ. Jadi kalau kerugiannya itu nonton tadi

kita belum tau mana yang bener mana yang engga tapi udah dipercaya

duluan.

Mengetahui apa yang ingin diketahui,

mendapatkan informasi dengan cepat

sementara kerugiannya jika ada orang yang

tidak memiliki pendirian yang kuat bisa

terdoktrinisasi dan akhirnya hanya ikutan-

ikutan.

T:Tapi kalau nonton kaya gitu pernah konfirmasi gak sih, kaya misalkan liat

nonton apa gitu, pernah konfirmasi kaya yang lain untuk Youtube?

J: Te temen, pernah.

T: Atau Bapak, orang tua

07 J: Oh pernah, kalau ke temen pernah entar, entar. Kaya masalah BPOM apa Pernah

Page 245: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

tuh yang makanan Jepang eh Korea, makanan Korea yang udah halal

“Mujigey”, mujigey.

T: Yah gua engga tau lagi

J: Yah engga tau ya

J: Nah itukan awalnya kan kalau dari temen udah sertifikasi halal katanya

nah saya udah ngeliat juga kalau itu sertifikasi halal. Nah terus habis itu

bilang jugakan ke temen-temen ini bener engga sih halal,, ‘bener kok-bener

kok’, nah saya juga nanya ke orang tua ‘bener engga sih halal’ ya emang

sertifikasi halal tapikan belum tau nanti di apa yah itu pemeriksaan awal

gitukan, belum tau nanti kesananya emang bener halal apa dia di awal

doang. Nah itu dia ya, mungkin perlu pembuktian apakah bener itu halal,

apakah gimana gitu. Mungkin untuk berjaga-jaga ya.

Lebih baik konfirmasi terlebih dahulu untuk

berjaga-jaga agar tidak salah informasi yang

dikonsumsi

T: Berarti kalau misalkan ada informasi yang masih simpang siur konfirmasi

yah tidak langsung ditelan bulat-bulat yah

J: Iya,,,iya

T: Oke mungkin itu pertanyaan terakhir, terima kasih waktunya Yasmin

J: Iya sama-sama, makasih juga kakak

T: Thank you sudah berbagi informasi dengan saya

Page 246: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Open Coding

Rumusan Transkip Wawancara 5

Subjek : Nadia Nur Aulia Pertiwi

Informan Nomor : 5

Topik : Kontroversi Ucapan Natal di Youtube

Hari-Tanggal : Senin, 07 Mei 2018

Tempat : Ex Fakultas Adab dan Humaniora

Waktu : 21.38 WIB

Informasi Tambahan :

Situasi Wawancara : Wawancara dilakukan dengan kondisi yang agak ramai tapi tetap berjalan dengan santai

Transkip Data

01. Latar Belakang Informan

02. Pengetahuan Youtube

03. Pemaknaan Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

04. Pemahaman Tentang Toleransi

05. Pemaknaan Terhadap Sanggahan Ustadz Abdul Mustaqim Terhadap Ceramah Ustadz Abdul Somad

06. Makna Terhadap Tokoh yang Menyampaikan Pesan

07. Manfaat dan Kerugian Menonton Youtube

Page 247: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

Kode Hasil Wawancara Temuan

Section A

T: Atas nama siapa?

01 J: Nadia Nur Aulia Pertiwi Nama Nadia Nur Aulia Pertiwi

T: Apa?

01 J: Nama aslikan? hehe

T: Iya namanya?

01 J: Namanya Nadia Nur Aulia Pertiwi

T: Usia berapa tahun?

01 J: Eee mau sekarang 20 tahun bentar lagi 21 Usia 20 tahun

T: Asal?

01 J: Sukabumi Asal Sukabumi

T: Sukabuminya daerah mana?

01 J: Eeee Kebon Pedes Kebon Pedes

T: Oke, Jurusan/Fakultas?

01 J: Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah Jurusan PGMI, Fakultas Tarbiyah

T: Eeee anak UKM?

01 J: Iya Iya anak UKM

T: Oke UKM mana?

01 J: UKM mana nih, UKM PSM UKM PSM

T: PSM tuh apa?

01 J: PSM tuh itu paduan suara mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa

T: Kenapa masuk PSM?

01 J: Eeee karena ingin menyalurkan hobi ajah, hobi

nyanyi gitu

Ingin menyalurkan hobi bernyanyi

T: Oke, hobi nyanyi, berarti suaranya bagus yah?

Page 248: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

01 J: Iya,iya

T: Apakah aktivitas UKM itu mengganggu aktivitas

kuliah?

01 J: Kalau dijujurin mah ya ialah mengganggu Mengganggu

T: Kenapa mengganggu?

01 J: Eh engga mengganggu akivitas kuliah tapi

mengganggu istirahat lebih tepatnya

Tidak mengganggu aktivitas kuliah, tepatnya mengganggu waktu istirahat

T: Oh mengganggu istirahat, kenapa masih mau?

01 J: Karena ya ada daya tariknya lah Memiliki daya tarik

Section B T: Oh gitu yah. Oke, Nadia aktif di media sosial?

02 J: Eee gak terlalu sih Kurang aktif

T: Engga terlalu, tapi menggunakan media sosial

J: Iya, menggunakan Menggunakan

T: Apa tuh?

02 J: WA, FB, IG dikit-dikit, Youtube udah Whatsapp, Facebook, Instagram, dan Youtube

T: Oke Youtube, Twitter engga main?

02 J: Engga, engga aktif Tidak aktif

T: Oke, hmm kalau,, oke langsung spesifik eee nonton

Youtube sering berarti?

02 J: Sering tapi hehehe yah sering Sering

T: Sering, jadi menurut Nadia pengertian Youtube itu

apa?

02 J: Eeee media sosial yang diperuntukan buat video Youtube media sosial yang digunakan untuk berbagi video

T: Oke, buat share video yah

02 J: Heeh, iya

T: Oke eeeee, konten apa aja yang sering ditonton di

Youtube?

Page 249: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

J: Ee heehehe, serius?

T: Iya engga papa, jawab aja

J: Bohong atau jujur?

T: Jujurlah kan kita forum resmi nih

02 J: Oke inih, sebenernya kaya lagu, lebih ke lagu-lagu,

lebih ke anime, berita mah paling sedikit-sedikit sih

berita,, gosip

Jenis konten yang suka di lihat di Youtube lagu, anime, berita walaupun

hanya sedikit, gosip, dan bola

T: Gosip, lagu, selain itu?

J: Bola,, bola

T: Bola,, suka bola juga. Apa timnya?

J: Iya, ah engga mau, apanya ih

T: Tim kesayangannya apa? Nonton bolakan

02 J: Iya, kenegaraan aja Jerman Jerman

T: Jerman oke, eee sejak kapan kenal Youtube itu?

02 J: Sejak SMP kayanya udah tahu Sejak SMP sudah tahu Youtube

T: SMP udah tahu

02 J: Ialah udah tahu,, tahu dong, tahu doang tapi belum

make gitu

Hanya mengetahui tapi belum menggunakan

T: Kalau konten-konten ceramah pernah engga

nonton?

02 J: Pernah sekali Pernah menonton ceramah sekali

T: Siapa aja tuh eee konten,, maksudnya ceramah

siapa?

03 J: Eeee hehe siapa ya ustadz Misalnya Abdul Somad

gitu ya?

Misalkan seperti Ustadz Abdul Somad?

T: Pernah engga?

03 J: Pernah tapi tidak keseluruhan gitu paling apa yang Tidak menonton seluruh isi ceramahnya, hanya mengambil poin-poin

Page 250: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

tertentu misalnya ada amanat-amanatnya doang gitu

engga seluruhnya ditonton

besarnya

Section C T: Ada yang kenal ustadz yang ada di Indonesia yang

terkenal?

03 J: Ada Ada

T: Siapa?

03 J: Ini yang di Trans TV, siapa sih? Sering ceramah di Trans TV

T: Aduh, ustadz yang kurus itu ya? Aduh saya juga

lupa

03 J: Hehehe lupa namanya Kurang tau namanya

T: Kalau untuk ini Nadia, eee mengikuti kontroversi

ucapan Natal pernah engga? Maksudnya di media

sosial kenapa misalkan orang mengharamkan Natal

pernah engga?

03 J: Belum pernah Belum pernah

T: Suaranya mungkin agak keras aja ya

J: Oh iya engga pernah

T: Berarti kenal Ustadz Abdul Somad?

J: Itukan baru-baru ustadznya kan?

T: Iya, belum kenal berarti?

03 J: Belum Belum mengenal Ustadz Abdul Somad

T: Nonton video ceramahnya juga belum?

03 J: Eee sekelibat doang Hanya tahu sekilas saja

T: Di apa medianya?

02 J: Heh? Di snap WA Di Whatsapp

Page 251: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Oh di WA

J: Iya, biasanya orang-orang

T: Di Youtube? TV di rumah?

03 J: Belum, engga ada TV kan di kosan Belum

T: Oh yayaya,, berarti ini ya belum nonton konten

yang video ceramahnya Ustadz Abdul Somad yah.

Oke mungkin sebelum dilanjutkan kita nonton dulu

video ceramahnya.

J: Belum iya, kedengaran engga?

T: Kedengeran

T: Sudah kenal berarti sama Ustadz Abdul Somad?

03 J: Iya udah kenal Iya, sudah kenal

T: Gimana tanggapannya terhadap isi ceramahnya

tadi?

J: Eee apanya?

T: Ee tanggapan, pembawaannya?

03 J: Bagus Bagus dalam membawakan isi ceramahnya

T: Bagus. Eee mengenai tentang isi ceramahnya

gimana? Apakah Nadia sepakat dengan yang beliau

katakan?

03 J: Eee apa sih, karena diakan ada landasan-landasan

apa sih yang surat-surat Al-Quran karena gitu sih aku

sih setuju karena emang,, soalnya kita emang bisa

temenan sama orang Kristen tapi engga seharusnya

apa yang ,,apa sih,, apa yang harusnya bilang harusnya

selamat ini-selamat ini soalnyakan emang ucapan itu

juga mengenai akidah gituh.

Setuju, karena beliau menggunakan landasan-landasan dalam Al-Quran,

kita boleh berteman dengan orang Kristen tapi tidak harus mengucapkan

karena hal itu berkaitan dengan akidah

Page 252: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Tapi sebelumnya, sebelum Nadia liat Ustadz Abdul

Somad udah punya landasan belum sebelumnya?

Tentang hukum mengucapkan Natal dari siapa gitu?

03 J: Eeee dari siapa ya, cuma emang katanya engga

boleh?

Belum, tapi katanya tidak dibolehkan

T: Oh tapi kalau secara pribadi,, secara pribadi sama

juga?

03 J: Kalau secara pribadi hehe,, iya sih engga boleh .

Soalnya ya itu

Secara pribadi juga tidak boleh

T: Oke, jadi sepakat dengan apa yang Ustadz Abdul

Somad katakan juga berarti, bahwa ketika

mengucapkan Natal itu mengakui tiga hal yah: Isa

anak Tuhan iyakan, Isa lahir 25 Desember, dan Isa

mati di palang salib?

03 J: Iya, itu kaya merayakan juga hari Natal ibaratnya,

ngucapin juga

Iya, karena seperti mengikuti perayaan Natal dengan mengucapkan

T: Sepakat berarti? Sepakat engga dengan yang Ustadz

Abdul Somad katakan?

03 J: Iya sepakat Sepakat dengan Ustadz Abdul somad

T: Terus kata Nadia mengucapkan Natal itu berkaitan

dengan akidah?

03 J: Hehehe ih iya berkaitan tau Berkaitan

T: Kenapa berkaitan?

03 J: Iya ucapan, segala ucapankan datang dari hati, dan

hati itu, hati itu juga termasuk akidah engga

maksudnya keyakinan kita tapi misalnya gimana ya

kalau misalnya dia engga niat buat apa sih pindah

Segala bentuk ucapan datangnya dari hati, hati itu termasuk akidah. Tapi

kalau misalkan tidak berniat pindah akidah menurut saya hal itu bukan

masalah

Page 253: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

akidah sih, menurut saya engga apa-apa. Gimana ya

dibilang

T: Gimana-gimana? silahkan, gua ngasih waktu buat

berfikir gimana?

03 J: Hehehe eeee secara agama engga boleh, tapi ya

kalau secara apa ya misalnya engga tau apa-apa yah

itu mah engga masalah yah selama kita-selama kita

engga engga inih,, engga niatnya-niatnya bukan buat

eee ngucapin dia buat Natal,,buat ikut ngerayain tapi

cuman sekedar eee meng apa ya namanya menjalin

apa silaturahmi kaya gitu doang. Ngucapin biasa biasa

doang, tapi kalau melihat dari konteks agama emang

engga boleh tapi gimana ya gimana keyakinan kita aja

sih menurut aku mah.

Secara agama memang dilarang, tapi kalau ada orang yang tidak

mengetahui hukumnya selama niatnya hanya untuk silaturahmi dan tidak

mengikuti perayaan mereka, menurut aku tidak masalah. Tergantung

keyakinannya saja

T: Gimana keyakinan yah?

J: Iya

T: Jadi gimana berarti secara keseluruhan eee isi

ceramahnya sepakat tentang hukum mengucapkan

Natal?

03 J: Iya, kalau secara agama ya memang ia sepakat. Tapi

secara logika mah ya gimana ya biasa aja gitu, orang

ngucapin gitu doang gitu

Secara agama saya sepakat, tapi kalau secara logika biasa saja, orang

hanya mengucapkan

Section D T: Oke,oke siap hehe pernah engga nyebarin Natal

haram belum pernah?

04 J: Belum pernah Belum pernah

T: Oke, Nadia pernah ngucapin Natal?

04 J: Engga Belum pernah mengucapkan Natal

Page 254: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Oke belum pernah

04 J: Engga punya temen orang Kristenlah Tidak memiliki teman beragama Kristen

T: Oke, atau pernah ada engga orang Kristen ngucapin

selamat Idul Fitri gitu ke Nadia? Ada engga?

04 J: Belum kenal baru deket kenalan Kristen sekarang-

sekarang aja

Belum kenal, baru sekarang kenal dengan orang Kristen

T: Tapi bagaimana kalau ada orang Islam yang

mengucapkan Natal? Pandangan Nadia gimana?

J: Pandangan hehee

T: Iya, kalau ada orang Islam nih temenlah atau

siapapun ngucapin Natal?

04 J: Ini menurut gua doangkan, engga berdasarkan dalil Tidak harus menggunakan dalilkan

T: Iya, menurut Nadia aja, engga harus berdasarkan

kitab

04 J: Iya, engga apa-apa sih gua mah, Tidak masalah kalau menurut saya jika ada orang muslim yang

mengucapkan Natal.

T: Kenapa engga apa-apa?

04 J: Kata gua ya gimana tergantung niatnya dia, kalau

niatnya buat apa ya nyambung silaturahmi, terus cuma

ngucapin,,cuma ngucapin apa ya,, engga pake bener-

bener pake apaan ya. Pokoknya sesuai niat dia, dia

mau ngucapin selamat doang engga pake apa ya

landasan, pengen ngerayain engga apa-apa, tapi kalau

misalkan dia niatnya ikut ngerayaain juga, misalnya

dia ikut juga makan-makan gitu. Iya Natalan,,Natalan

itu engga boleh

Tergantung niatnya, kalau misalkan hanya ingin menyambung silaturahmi

tanpa ada niatan yang lain silahkan tapi kalau misalkan sambil ikut

merayakan dan makan-makan itu baru tidak boleh

T: Punya saudara, keluarga Kristen?

Page 255: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

04 J: Engga, Islam semua Islam semua

T: Engga punya?

J: Engga, hehe

T: Tapi menurut Nadia apakah itu salah satu bentuk

toleransi? Ketika ada orang muslim mengucapkan

selamat Natal ke non muslim?

J: Ee toleransi?

T: Iya

04 J: Kalau menurut gua mah iya sih Iya, itu bentuk toleransi

T: Kan, kenapa-kenapa menurut Nadia itu toleransi?

04 J: Tukan, gua engga ngerti agama soalnya Tidak paham soal agama

T: Engga, maksudnya ini toleransinya bukan ngerti

agamanya gimana?

J: Heeh

T: Iya kenapa itu tadi bisa disebut toleransi ketika ada

yang mengucapkan Natal, orang Islam?

04 J: Karena banyak orang-orang Kristen juga suka

ngomong ngucapin inikan selamat Idul Adha gitukan,

ya kaya mengucapin selamat itu ya hanya

menghormati doang ibarat kata, ibarat orang

menghormati orang Islam itu semua juga gitu, orang

Islam yang menghormati orang Kristen maksudnya

ngucapin gitu.

Karena ada orang Kristen yang ikut mengucapkan selamat hari raya Idul

Adha karena itu salah satu bentuk menghormati perbedaan, sama halnya

dengan orang Islam yang mengucapkan kepada orang Kristen

T: Oke berarti, makna toleransi menurut Nadia apa?

J: Toleransi hehehe

T: Iya, toleransi menurut Nadia?

04 J: Ya menerima perbedaan Menerima perbedaan

Page 256: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Menerima perbedaan, terus ada lagi engga selain

itu?

04 J: Ee menerima perbedaan tapi tidak

mencampuradukan keyakinan

Tolernasi adalah meneriama perbedaan dengan tidak mencampuradukan

keyakinan

T: Oke, menerima perbedaan tapi tidak

mencampuradukan yah,, kalau lingkungan keluarga di

rumah sendiri apa?

J: Apa sih, apa?

T: Mazhabnya misalkan atau lingkungannya?

04 J: Gua, ini banget masih primitif gitu Islamnya Lingkungan rumah masih primitif Islamnya

T: Apa tuh, tapi kenal Muhammadiyah, NU kaya gitu,

tahu?

J: Tapi NU kayanya, primitif maksudnya kaya gini:

engga boleh pake speaker, cewek engga boleh ke

Mesjid gitu

Sepertinya NU, primitf maksudnya dilarang menggunakan speaker dan

perempuan tidak diperbolehkan ke mesjid

T: Oh, kaya gitu kepercayaan yang di rumah

04 J: Iya, gak boleh shalat Idul Adha, maksudnya di

Mesjid

Perempuan dilarang halat Idul Adha di Mesjid

T: Cewek? Idul Adha gak boleh di Mesjid?

04 J: Engga boleh, yaudah pokoknya ceweknya dirumah

aja

Perempuan shalat di rumah

T: Cowok boleh di Mesjid ?

J: Ialah cowok mah

T: Selain itu hukum-hukumnya ada lagi engga sih,

selain tadi: cewek gak boleh ke Mesjid, ada lagi

engga?

J: Hukum-hukumnya?

Page 257: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

J: Iya tadi, kaya hukum-hukum dikampungkan tadi

kaya cewek engga boleh ke Mesjid, engga pake

speaker ada lagi engga yang lain?

J: Hukum dalam hal apanya? Contohnya?

T: Iyakan tadikan, kan kata lukan tadi primitif, engga

boleh ke Mesjidkan, engga boleh pake speaker,

maksud gua ada lagi engga larangan-larangan yang

lain?

04 J: Heeeh, engga ada kayanya, pokoknya adzan apapun

engga boleh pake speaker.

Sepertinya tidak ada, pokoknya kegiatan apapun tidak boleh menggunakan

speaker

T: Engga ada yah, kalau mau Maulidan ngerayain

engga?

04 J: Maulidan ngerayain Maulidan merayakan dengan tidak menggunakan speaker

T: Tapi engga pake speaker? Ngundang Kiyai tapi?

J: Engga, ngundang

T: Engga pake speaker juga, terus kalau forumnya

banyak?

04 J: Oh kalau Maulidan yang gede, eee iya itumah

ngundang habib juga pake spekaer, maksudnya kalau

yang biasa-biasa aja tapi beda itu lingkungan gua

doang. Lingkungan apa sih, kan ada kampungnya ada

banyakan, ada kampung-kampung tengah, kampung

ini. Nah kampung di guamah gitu, tapi kampung yang

di tengahnya biasa aja gitu pake speaker yah bedanya,

soalnya

Aturan yang sepert itu hanya ada di wilayah saya, kalau misalkan

dikampung sebelah diperbolehkan menggunakan speaker

T: Oke, pake speaker, ada tokoh tertentu yang

melarang?

Page 258: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

J: Iya ada, ada pondok disitu, eh pesantren gitu dah

T: Oh ada, maksudnya kaya semacam ada tokoh

agama disana yang melarang itu?

04 J: Iya, kalau dia banyak, banyak tokoh agamanya gitu Dilarang oleh tokoh agama disana

T: Tapi menurut Nadia aneh engga sih larangan kaya

gitu?

04 J: Aneh Aneh

T: Anehnya kenapa?

04 J: Oh iya, engga boleh pake handphone gitu Tidak boleh menggunakan handphone

T: Engga boleh pake handphone juga?

04 J: Engga, yang Kiyai-Kiyai biasanya, Kiyai-Kiyai di

gua tuh engga terlalu megang handphone engga boleh

gimana ya.

Kiyai-Kiyai di daerah saya tidak menggunakan handphone

T: tau engga alesannya?

04 J: Kan ini banyak mudharatnya, kalau pegang

handphone, megang hp

Menggunakan handphone Banyak mudharatnya

T: Kata Kiyainya gitu ya?

J: Iya

T: Tapi menurut Nadia itu aneh, aturan-aturan kaya

gitu?

J: Anehlah

T: Pernah engga, melanggar. Ada engga orang-orang

maksudnya di keluarga sendiri mempertanyakan gitu?

04 J: Engga boleh hehehe Tidak boleh

T: Engga boleh juga?

04 J: Ya takutlah, gimana ya ya menghormati

ustadznya,,ustadznya itu

Takut sekaligus menghormati ustadznya

Page 259: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

T: Tapi orang tua pernah engga, kaya Bapak oh iya gua

juga aneh?

04 J: Engga sih mereka mah, menurut aku aja sih gitu Orang tua tidak mempermasalahkan, itu menurut saya saja

T: Sepakat yah oke, oke, kita kembali ke topik,

tanggapan Nadia kalau misalkan ada orang non

muslim mengucapkan Idul Fitri, gimana tuh?

04 J: Kan udah tadi, hehehehe iya engga apa-apa sih, sah-

sah aja

Tidak masalah, sah-sah saja

T: Oh udah tadi ya hehehehe

T: Sekali lagi, jadi belum pernah nyari padanan hukum

dari Kiyai lain terkait dengan hukum ucapan Natal?

J: Tentang Natal?

T: Iya, maksudnya ada Kiyai lain berbeda pendapat

gitu?

04 J: Belum deh kayanya Belum

Section E T: Jadi disini ada salah satu Kiyai oh dosenlah lebih

tepatnya UIN Bandung yang kaya semacam berbeda

pendapat dengan Ustadz Abdul Somad, oke dia juga

lewat video Youtube juga menjelaskannya, kita tonton

dulu, nanti seperti biasa minta pendapatnya lagi, ini

videonya sembilan menit

05 J: Iya,,iya, gua baca ini aja engga apa-apa yah

T: Sambil nonton soalnya ini kewajiban

T: Berarti sekarang udah kenal sama Ustadz Abdul

Mustaqim?

05 J: Heeh, udah-udah Sudah

T: Oke,oke jadi gimana pandangan Nadia terkait

Page 260: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

J: Tentang isi ceramah dia?

T: Iya

05 J: Masuk ke logika gua sih Isi ceramahnya masuk dengan logika saya.

T: Masuk?

05 J: Iya, gua baca ko sama semua ya Saya baca sama semua

T: Jadi, gimana sepakat dengan apa yang dia katakan?

05 J: Iya, iya gua mah sepakat Sepakat juga

T: Tapi kalau terkait dengan Ustadz Abdul Somad

gimana berbeda gitu?

05 J: Setuju, terkait Ustadz Abdul Somad, kurangnya itu

kurang nyantumin ayat Al-Qurannya gitu, jadi guanya

tu engga tau bener atau engganya.

Ustadz Abdul Somad kurang nyantumin ayat Al-Quran, jadi kurang tau

benar apa tidaknya

T: Nah beliau juga mengatakan bahwa mengucapkan

Natal itu bukan perkara akidah tapi muamalah,

maksudnya ayat-ayat hukum-hukum Allah lah,

gimana pendapat Nadia?

05 J: Hehehe ya sama jadi kalau menurut gua sih, sah-sah

aja gitu ngucapin selamat Natal itu kalau selama itu

engga niatin sama akidah kita gitu,engga ngedukung

bener-bener oh iya lu emang Tuhannya ini-ini, engga

sih menurut guamah,, bentuk menghargai.

Sah-sah saja mengucapkan selamat Natal, tidak harus dikaitkan dengan

akidah. Bukan berarti kita mendukung tapi lebih ke menghargai

T: Oke, gua kutip lagi ya, beliau juga akidah

mengucapkan Natal sama dengan mengakui Isa anak

Tuhan adalah logika yang aneh, absurd gitu menurut

Nadia?

05 J: Hehe, gua bingung nih kalau melihat dari dua sisi,

gua mah si kalau pribadi, kalau jadi Fanatis emang

Saya bingung kalau melihat dua sisi, kalau orang yang Fanatik terhadap

agama pasti akan melarang, kalau misalkan orang yang tidak begitu

Page 261: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

bener kalau orang Fanatis agama pasti engga boleh

engga boleh ngucapin ini, pasti selama engga boleh-

engga boleh, kalau misalnya orang-orang yang

berfikirnya apa ya terbuka kali ya, liberal, mungkin

engga terlalu Fanatisme. Aneh kan ya. Tapi kalau gua

mah ya kalau disebut aneh ya engga, memiliki dua sisi,

gua mah milih ditengah-tengah aja maksudnya, engga

disebut aneh.

Fanatik mungkin biasa aja, kalau saya lebih memilih berada di tengah-

tengah

T: Oke,oke jadi secara keseluruhan sepakat juga

dengan Ustadz Abdul Mustaqim tentang isi

ceramahnya?

05 J: Gua mah sepakat hehe kesitu kenapa ya? Saya lebih sepakat terhadap isi ceramahnya Ustadz Abdul Mustaqim

T: sepakat kesitu

05 J: Iya, jadi soalnya gini gua pernah latihan teater

Jepang gitukan gitu-gitu, kan ada yang Kristen, ada

yang Islam jugakan, nah pas apa ya, pas latihankan ada

apa ya lagi ngomong terus ada adzan terus yang

ngomong itukan Kristen, itu udah diem dulu ya diem

dulu dengerin dulu adzan, kan ini ya bentuk toleransi

menurut gua ya kan emang orang Kristen, gua aja apa

sih yaudah, orang Islam aja kadang kalau kuliah ya

udahlah lanjut-lanjut aja, adzan-adzan,,kuliah-kuliah

gitukan. Dia itu diem dulu dengerin gitu

Jadi saya pernah ikut latihan teater Jepang dengan orang non muslim,

ketika sedang latihan pelatih sedang berbicara berbarengan dengan suara

adzan, dia langsung diam dan mendengarkan adzan, itu bentuk toleransi

juga menurut saya. Kita saja terkadang pas kuliah dan mendengar suara

adzan dilanjut saja tidak mendengarkan suara adzan dulu.

T: Jadi ada hikmahnya gitu ya dari pertemuan itu ya?

J: Iya hehehe

T: Berarti sepakat nih dengan Ustadz Abdul

Mustaqim?

Page 262: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

05 J: Kalau gua mah sih, iya. Iya, sepakat

T: Hehehe nah ada lagi kata ulama kalau misalkan

mengucapkan Natal itu adalah akhlak yang baik, ada

ulama yang mengatakan itu diisi ceramahnya, menurut

Nadia gimana?

05 J: Akhlak yang baik?

T: Iya tentang ulama yang mengatakan Natal itu

adalah akhlak yang baik?

05 J: Gua bingung nih ka, misalkan menurut gua ya, eee

iya, kita mikirnya menghargai gitu, jangan mikirnya

masalah agama gitu, ibaratnya gitu aja sih, orang

Kristen aja simple mikirnya iyakan

Bingung, berfikirnya jangan berkaitan dengan agama tapi lebih ke

menghargai. orang Kristen aja simple mikirnya

T: Sama yah berarti, hehehe oke

T: Mengucapkan Natal adalah bentuk penghargaan

dan bentuk toleransi, terhadap non muslim sepakat?

05 J: Ialah hehe kan tadi gua udah bilang kaya gitu Sepakat, kan tadi saya sudah bilang seperti itu

T:Oke siap ya, pertanyaan terakhir ya,

J: Heeh

Section F T: Apakah ketika Nadia menerima tontonan atau

menerima pesan itu dipengaruhi si pembawa pesan

engga? Misalkan latar belakangnya nih?

06 J: Engga Tidak

T: Kenapa engga ?

06 J: Ya kita jangan liat luarnya dong, kita liat isi

amanatnya maksudnya isi pesannya tadi apa. Misalkan

kita liat film kan kita liat film engga selamanya

Indonesiakan ada baratnya orang Kristen gini-gini,

Jangan melihat luarnya tapi lebih kepada isi yang disampaikan, banyak

tontonan-tontonan di luar Indonesia yang memberikan nilai yang positif

Page 263: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

kita ambil hikmahnya gitu, kaya gua suka nonton

anime gitukan ya kita ambil hikmahnya, misalkan

perjuangan misalnya perjuangan Naruto misalkan

ketika jadi ninja buat jadi ninja yang hebat gitu

ibaratnya tuh jangan lihat dia Kristen atau engganya

tapi liat sisi baiknya dianya gitu

T: Oke, isi pesannya berarti ya, tanggapan Nadia,

kenapa ulama-ulama itu berbeda pendapat?

06 J: Beda pikiranlah Berbeda pemikiran

T: Karena beda pikiran, baik engga menurut Nadia itu

buat kesejahteraan Indonesia?

06 J: Hmmm sebenarnya,,,kalau ulamanya bener-bener

berbeda pendapat sebenarnya bikin bingung kitanya

sih, maksudnya masyarakatnya mau ngambil yang

mana yang bener itu yang mana, kan orang-orang kaya

gua yang awam gitukan. Sebenarnya gitu doang sih.

Ya harusnya ada keputusan yang apa sih dari

pemerintah tuh yang apa sih yang bener tuh yang mana

gitu kejelasan gitu.

Kalau misalkan ulama memiliki perbedaan pendapat mungkin akan

membuat masyarakat bingung harus memilih yang mana, harusnya

pemerintah memberikan penjelasan terkait hukum-hukumnya

T: Kan ada MUI

06 J: Iya harus dijelasin kejelasan mengucapkan selamat

ulang tahun ee mengucapkan Natal itu emang boleh

atau engganya tuh, pokoknya dia tuh di apa yah

dijelasn gitu di fixin gitu

Harus dijelaskan hukum mengucapkan Natal

T: Kenapa menurut Nadia isu mengucapkan Natal ini

selalu ramai diperbincangkan, apa lagi diakhir tahun?

06 J: Ialah orang, kan beda kan banyak ulama tuh beda- Karena setiap ulama memilik madzhab yang berbeda, dan menimbulkan

Page 264: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43899/1/SOVI...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Sovi HizmiPublish Year: 2018

beda madzhabkan pasti banyak-banyak beda pikiran

juga tentang ini tentang apa sih, ia hukum-hukumnya.

hukum-hukum yang berbeda juga

T: Mewajarkan berarti?

06 J: Wajar menurut Nadia Wajar

Section G T: Oh ini pertanyaan terakhir, apa manfaat dan

kerugian menonton Youtube menurut Nadia?

Manfaatnya dulu deh

07 J: Manfaatnya ya menambah ilmu, terus yang

keduanya, eee menambah ilmu bisa apa sih nambah

jaringan sosial yang gitukan komunikasi, biar terus

apa sih, teknologi, biar terus update teknologi terus

mengerti permasalahan sosial aja.

Manfaat Youtube menambah ilmu, memperluas jaringan media sosial,

update dan mengerti permasalahan sosial

T: Kerugiannya?

07 J: Kerugiannya ya susah dibedain antara yang hoax

dan benernya gitu, sama mungkinkan Youtubekan

engga bisa disaring ya jaringannya jadi banyak film-

film yang kaya yang engga baik buat umur dibawah

Kerugiannya susah membedakan berita palsu dan berita benar dan banyak

konten-konten yang tidak baik untuk anak di bawah umur

T: Iya tau gua, tontonan yang eea hehe

J: Lu ngerti banget yang gituan hehehehe

T: Kalau menurut, ada engga pesan buat pengguna

media sosial menurut Nadia?

07 J: Pinter-pinter, bijak-bijak memilah dan memilih

konten yang bener-bener manfaat buat kita.

Harus bijak dalam memilih dan memilah konten yang akan ditonton

T: Oke terakhir, terima kasih Nadia atas pendapatnya

J: Sama-sama hehe

T: kurang lebih saya mohon maaf