repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN...

202
PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN LKS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : YEYEN ERLINA NIM 1112016300044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN LKS

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

YEYEN ERLINA

NIM 1112016300044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

i

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

ii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

iii

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

iv

ABSTRAK

Yeyen Erlina, 1112016300044. Pengaruh Model Learning Cycle 7E

berbantuan LKS Terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa (Kuasi

Eksprimen di SMA Darul Ma’arif Jakarta) Skripsi, Progrm studi

Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Kegurauan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Learning Cycle 7E

berbantuan LKS terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep Fluida

Statis di SMA Darul Ma’arif Jakarta. Metode penelitian menggunakan quasi

experimen dengan desain penelitian Nonequivalen Control Group Design dan

teknik penentuan sampel digunakan Purposive Sampling. Sampel penelitian

berjumlah 32 peserta didik pada kelompok kontrol, dan 32 peserta didik pada

kelompok eksperimen. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes dan non tes. Tes

berupa tes objektif keterampilan proses sains sebanyak 20 soal dan non tes berupa

lembar observasi Keterampilan Proses Sains. Analisis uji hipotesis menggunakan

uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran

Learning Cycle 7E Berbantuan LKS terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa,

dengan nilai signifikansi (0,001<0,05). Penelitian ini dapat menjadi

rekomendassi untuk penelitian-penelitian selanjutnya dengan menambahkan

beberapa variabel yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains fisika

pada konsep lainnya.

Kata Kunci : Model Learnnig Cycle 7E, Lembar Kerja Siswa (LKS),

Keterampilan Proses Sains, Fluida Satis.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

v

ABSTRACT

Yeyen Erlina, 1112016300044. The Effect of Learning Model Cycle 7E of LKS

Base to Students Science Process Ability (SCA) (Experiment in Sma Darul

Ma'arif Jakarta). "Skripsi", Physics Education Study Program, Educational

Science Program, Faculty of Teaching and Educational Sciences, National

Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.

This research is done to see the effect of Learning Cycle 7E Model with LKS

helped to students science ability process with Static Fluidity concept in Sma

Darul Ma’arif the method of the research use quasi experimen with

Nonequivalent Control Group Design And sampling technique used is purposing

sampling. The sample of the research are 32 students on control group, and 32

students on experiment group. The instruments on this research are test and non

test. Test is a test of objectivity science procsss ability with the total of 20 test

pieces and non test in the form of Science Process Ability observational

sheets.Analysis of hypothesis test used is the Mann-Whitney test that show there is

an effect of Learning Model Cycle 7E of LKS Base to Students Science Process

Ability (SCA)with a significance value lees then the significance level of a

(0.001<0.05).This research can be recommendationfor futher research by adding

some variables that can improve student’s skills on other physics concept.

Keywords: Learning Model Cycle 7E, Students Worksheet (SW), Science Process

Ability, Static Fluidity

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang

senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Karena atas ridho-Nya, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Learning

Cycle 7E Berbantuan LKS Terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa ”.

Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima

kasih tersebut disampaikan kepada:

1. Ibu, Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang telah

memberikan waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama

penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd selaku Dosen Penguji I.

4. Bapak Drs. Hasian Pohan, M.Si selaku Dosen Penguji II.

5. Seluruh dosen, staff, dam karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya program studi pendidikan fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

6. Bapak Bahriadi S.Pd.I, selaku kepala sekolah SMA Darul Ma'arif.

7. Bapak Moh. Andri Sutanto S.Pd., selaku guru bidang studi fisika SMA Darul

Ma'arif yang telah memberikan izin penelitian dan membimbing selama

penelitian berlangsung.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

vii

8. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswa SMA Darul Ma'arif khususnya

XI MIA I dan XI MIA II yang telah memberikan bantuan selama penelitian

berlangsung.

9. Keluarga tercinta Ayahanda Ruslan Caniago, dan Ibunda Bakriah, serta

semua keluarga yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap

semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya

persembahkan untuk kalian.

10. Teman seperjuanganku Ida Ayu Sakinah S.Pd, Khairini Lutfi S.Pd, Assifa

Fauziah S.Pd, Yuni Megasari S.Pd terimakasih telah meluangkan waktunya

untuk membantu.

11. Teman sejawat Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang telah memberikan

inspirasi dan motivasi untuk penulis sehingga akhirnya bisa menyelesaikan

skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

13. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih bayak

kekurangan. Demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir

kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini sehingga apa yang telah dihasilkan

dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Jakarta, April 2019

Yeyen Erlina

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iii

ABSTRAK ........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Batasan Masalah ......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS ........................................................................... 6

A. Kajian Teoritis ............................................................................ 6

1. Model Pembelajaran Learning Cycle .................................... 6

2. Lembar Kerja Siswa .............................................................. 7

3. Keterampilan Proses Sains ................................................... 10

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains ........................... 10

b. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains ............................ 11

c. Indikator Keterampilan Proses Sains ............................... 13

d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Proses Sains ....... 15

4. Fluida Statis .......................................................................... 17

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 22

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 24

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 25

B. Metode Penelitian ....................................................................... 25

C. Desain Penelitian ........................................................................ 25

D. Variabel Penelitian ..................................................................... 26

E. Populasi dan Sampel ................................................................... 26

F. Teknik Pengambilan Data .......................................................... 27

G. Instrumen Penelitian ................................................................... 28

1. Instrumen Tes ....................................................................... 28

2. Instrumen Nontes .................................................................. 28

H. Kalibrasi Instrumen .................................................................... 28

1. Uji Validitas ........................................................................... 30

2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 30

3. Taraf Kesukaran ................................................................... 31

4. Daya Pembeda ...................................................................... 32

I. Teknik Analisis Data .................................................................. 33

1. Analisis Data Tes .................................................................. 33

a. Uji Prasyarat Analisis Data Tes ...................................... 33

1) Uji Normalitas .......................................................... 34

2) Uji Homogenitas ....................................................... 35

2. Uji Hipotesis ................................................................................ 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 38

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 38

1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains .............................. 38

2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ............................ 39

3. Rekapituasi Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ............... 39

4. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen

dan kelas kontrol ................................................................... 41

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistika .................................. 41

a. Uji Normalitas ................................................................ 41

b. Uji Homogenitas ............................................................. 42

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

x

6. Uji Hipotesis ......................................................................... 43

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 44

BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 46

A. Kesimpulan ................................................................................. 46

B. Saran ........................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 47

LAMPIRAN

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tekanan Hidrostatik pada pipa U .................................................. 18

Gambar 2.2 Sistem hidrolik berdasarkan hukum pascal .................................... 18

Gambar 2.3 Posisi benda saat tenggelam, melayang dan terapung.................... 20

Gambar 2.4 Setetes embun yang berada di daun talas ....................................... 20

Gambar 2.5 Seekor nyamuk yang berada di atas permukaan air ....................... 20

Gambar 2.6 Meniskus cembung dan meniskus cekung .................................... 21

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS ............................................ 16

Tabel 3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 25

Tabel 3.2 Interpretasi koefisien nilai r ............................................................ 29

Tabel 3.3 Hasil Uji validitas instrumen tes ..................................................... 30

Tabel 3.4 kategori reliabilitas ......................................................................... 31 Tabel 3.5 hasil uji reliabilias instrumen tes ..................................................... 31

Tabel 3.6 kategori derajat kesukaran ............................................................. 32

Tabel 3.7 Hasil Uji t raf kesukaran instrumen tes ........................................... 32

Tabel 3.8 interpretasi daya pemeda ................................................................ 33

Tabel 3.9 hasil uji daya pembeda instrumen tes ............................................. 33

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest

Kelas kontrol dan Eksperimen ........................................................ 38

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Posttest

Kelas Eksperimen dan kontrol dan eksperimen ............................. 39

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ........................ 40

Tabel 4.4 Hasil Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................ 40

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ................................................................................. 41

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ................................................................................ 42

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Pretest-Posttest kelas Eksperimen dan kelas

Kontrol ........................................................................................... 43

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran Lampiran A1 RPP Kelas Eksperimen ............................................................... 50

Lampiran A2 RPP Kelas Kontrol ..................................................................... 76

Lampiran A3 LKS............................................................................................. 95

Lampiran B Instrumen Penelitian Lampiran B1 Kisi kisi Instrumen Tes ............................................................. 113

Lampiran B2 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .................................. 152

Lampiran B3 Instrumen Tes Penelitian ......................................................... 154

Lampiran B5 Lembar Observasi ................................................................... 165

Lampiran B6 Angket respon siswa ............................................................... 167

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian Lampiran C1 Hasil Pretest ............................................................................ 168

Lampiran C2 Hasil Posttest ........................................................................... 171

Lampiran C3 Uji Normalitas ......................................................................... 174

Lampiran C4 Uji Homogenitas ...................................................................... 176

Lampiran C5 Uji Hipotesis ........................................................................... 177

Lampiran C6 Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains (KPS) ........ 179

Lampiran C7 Data Presentase Keterampilan Proses Sains (KPS) ............... 181

Lampiran D Surat-surat Penelitian Lampiran D1 Surat Izin Penelitian ................................................................ 182

Lampiran D2 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 183

Lampiran D3 Uji Referensi ............................................................................ 184

Lampiran D4 Bioidata Penulis ....................................................................... 188

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan global saat ini menuntut dunia pendidikan untuk selalu

mengubah konsep berpikirnya. Masa depan yang kian tidak menentu dengan

berbagai tantangan melekatnya yang akan dihadapi oleh umat manusia pada abad

ke-21 memiliki implikasi luas dan mendalam terhadap berbagai macam rancangan

pengajaran dan teknik pembelajaran. Hal tersebut tidak hanya terkait dengan

kewajiban moral seorang guru untuk mendorong dan memotivasi siswa agar

belajar pengetahuan dan keterampilan yang signitifikan, tetapi juga terkait dengan

tugas guru untuk memicu dan memacu siswa agar bersikap innovative, menjadi

lebih creatif, adaptif, dan fleksibel dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Hal

ini membawa konsekuensi bagi guru untuk mampu menjadi model mental, suatu

suri teladan tentang bagaimana untuk menjadi innovative, creatif, adaptif, dan

fleksibel. Pada gilirannya tentu saja para guru akan menjadi semakin menyadari

bahwa model, metode, dan strategi pembelajaran yang konvensional tidak akan

cukup membantu siswa. Guru sendiri dituntut innovative, adaptif, dan creatif serta

mampu membawa suasana pembelajaran yang menyenangkan kedalam kelas dan

lingkungan pembelajaran, dimana terjadi interaksi belajar mengajar yang intensif

dan berlangsung dari banyak arah (multiways and joyful).1

Belajar merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai

tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu

terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.2 Oleh karena itu, siswa harus

membangun pengetahuan secara aktif. Dalam membangun pengetahuan secara

aktif, guru perlu menciptakan situasi belajar yang nyaman dan menyenangkan

dalam setiap pembelajaran di kelas. Namun, pada kenyataannya pembelajaran saat

ini banyak yang terpusat pada guru. Hal tersebut didukung dengan studi

pendahuluan yang telah dilakukan pada 3 SMAN di wilayah Jakarta Selatan

1 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2011), h. 4-5. 2 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 7

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

2

dengan menggunakan angket untuk mengetahui kegiatan pembelajaran khususnya

pembelajaran fisika di sekolah. Berdasarkan hasil dari pengisian angket oleh

siswa didapatkan bahwa metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih

kurang memanfaatkan peralatan laboratorium dan media pembelajaran saat

pembelajaran berlangsung, serta kurang melibatkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran di kelas atau berpusat pada guru (teacher center).

Pembelajaran fisika seperti itu cenderung mengarah pada model

pembelajaran yang dasar filosofinya behaviorisme, yaitu pembelajaran yang

berpusat pada guru, dan berbasis materi pelajaran (content based). Oleh

karena itu, pembelajaran fisika tampaknya hanya mengutamakan penguasaan

konsep dan fakta belaka, sementara kemampuan siswa berupa keterampilan siswa

melakukan proses sains dan memecahkan masalah sains dalam kehidupan sehari-

hari hampir tidak tersentuh dalam proses pembelajaran.3 Padahal keterampilan

proses sains siswa dalam pelajaran fisika sangat diperlukan, sebab fisika bukan

pelajaran yang di dalamnya hanya memuat konsep saja, namun dalam penemuan

konsepnya pun perlu dilakukan proses sains berupa eksperimen.

Dengan pembelajaran yang sifatnya masih berpusat pada guru, dan siswa

harus memuiliki keterampilan proses sains, maka dari itu diperlukan sebuah

model pembelajaran yang mampu mengasah keterampilan proses sains. Salah satu

model pembelajaran yang dapat mengasah kemapuan keterampilan proses sains

adalah model Learning Cycle 7E.

Model Learning Cycle 7E merupakan model pembelajaran dengan

pendekatan konstruktivisme dan berpusat pada siswa (student centered). Model

pembelajaran ini merupakan siklus belajar yang memiliki 7 tahap/fase, yaitu elicit

merupakan tahapan mendatangkan pengetahuan awal siswa; engage merupakan

tahapan merangsang ide, membuat rencana pembelajaran dan berbagi

pengalaman; explore merupakan tahapan yang membawa siswa untuk

memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan

dengan konsep yang akan dipelajari; explain merupakan tahapan yang berisi

3 Aditya Rachman. Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Sebagai Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. (yogyakarta: 2012)

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

3

ajakan terhadap siswa untuk menjelaskan konsep-konsep dan definisi-definisi

awal yang didapatkan ketika fase eksplorasi; elaborate merupakan tahapan yang

bertujuan untuk membawa siswa menerapkan simbol-simbol, definisi-definisi,

konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan pada permasalahan-permasalahan

yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari; evaluate merupakan

tahapan yang merupakan evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan;

dan extend merupakan tahapan yang bertujuan untuk berpikir, mencari,

menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari

bahkan kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep

yang dipelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum dipelajari.4

Penerapan model Learning cycle ini didasarkan pada pendapat Piaget yang

menyatakan bahwa, setiap individu memiliki kemampuan untuk membangun

pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dibangun sendiri oleh anak sebagai

subyek akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Sedangkan pengetahuan yang

hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan

yang bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk diingatkan sementara setelah

itu dilupakan.

Ketujuh tahapan dalam model Learning Cycle 7E mengharuskan siswa

secara aktif mencari pengetahuan sendiri, guru hanya sebagai fasilitator dan

mengarahkan ke konsep yang benar. Dengan begitu siswa diharapkan lebih

mudah mengembangan keterampilan proses sains karena pada model Learning

Cycle 7E siswa dituntut lebih aktif. Proses pembelajaran yang dilakukan mampu

menambah motivasi, pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi

siswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Learning Cycle 7e Berbantuan LKS

terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa”.

4 Yunita. Model-model Pembelajaran Kimia. (Bandung: Insan Mandiri, 2014), h.47

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka

masalah penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut

1. Proses pembelajaran masih bersifat teacher center yang menyebabkan siswa

kurang aktif dalam proses pembelajaran.

2. Penggunaan pembelajaran konvensional menyebabkan siswa kurang

diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi apa yang sudah dipahami dari

materi yang telah diajarkan.

3. Pengukuran hasil belajar yang kebanyakan hanya mengukur aspek kognitif

sehingga kurang memunculkan penilaian aspek keterampilan proses sains.

C. Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini peneliti membatasi penelitian agar dalam

melakukan penelitian dapat efektif dan efisien. Adapun pembatasan masalah

yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

1. Materi yang disampaikan pada saat penelitian hanya pada konsep Fluida

Statis

2. Keterampilan proses sains yang diukur tahapan menurut Rustaman, dengan

indikator Mengamati/Observasi, Klaifikasi, Menafsirkan/Interpretasi,

Meramalkan/Prediksi, Merencanakan Percobaan, Menerapkan Konsep, dan

Berkomunikasi

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat Pengaruh

Model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS Terhadap Keterampilan Proses Sains

(KPS) Siswa?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model

Learning Cycle 7E Berbantuan LKS terhadap keterampilan proses sains siswa

pada konsep fluida statis.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

5

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang baik kepada

semua pihak yang terkait langsung dalam dunia pendidikan, diantaranya:

1. Siswa

Dapat memberikan kesempatan bagi siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran dan dapat mengkaitkan antara konsep fisika ke dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Guru

Sebagai masukan agar guru dapat mengembangkan pembelajaran yang

kreatif dan inovatif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

3. Sekolah

Diharapkan dapat meningkatkan mutu kinerja guru dan kemampuan para

siswanya.

4. Peneliti

Dapat mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 7e

terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep Fluida Statis.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

Istilah model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaan

tertentu termasuk tujuannya, sintaknya dan sistem pengelolaannya, sehingga

model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada pendekatan,

strategi, metode atau prosedur.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan dikelas atau pembelajaran

dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk

didalamnya buku-buku, film-film, komputer, kurikulum, dan lainnya.

Maka dari itu, model pembelajaran adalah suatu desain pembelajaran yang

bermakna lebih luas daripada pendekatan, metode atau prosedur untuk membantu

peserta didik sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan dapat tercapai.

Learning Cycle 7E merupakan model pembelajaran dengan pendekatan

konstruktivisme dan berpusat pada siswa (student centered). Model pembelajaran

ini merupakan siklus belajar yang memiliki 7 tahap/fase yaitu elicit merupakan

tahapan mendatangkan pengetahuan awal siswa; engage merupakan tahapan

merangsang ide, membuat rencana pembelajaran dan berbagi pengalaman; explore

merupakan tahapan yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan

pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari;

explain merupakan tahapan yang berisi ajakan terhadap siswa untuk menjelaskan

konsep-konsep dan definisi-definisi awal yang didapatkan ketika fase eksplorasi;

elaborate merupakan tahapan yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan

simbol, konsep, serta keterampilan pada permasalahan yang berkaitan dengan

contoh dari pelajaran yang dipelajari; evaluate merupakan tahapan yang

merupakan evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan; dan extend

merupakan tahapan yang bertujuan untuk berfikir, mencari, menemukan dan

menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

7

dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep yang dipelajari

dengan konsep lain yang sudah atau belum dipelajari.5

Pembelajaran siklus belajar 7E menyajikan masalah sebagai rangsangan

untuk belajar, dimana siswa terlibat dahulu dalam struktur masalah riil yang

berkaitan dengan konsep maupun prinsip yang akan dibelajarkan. Hal ini sangat

efektif membantu siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dan

mengembangkan kemampuan berpikir, khususnya keterampilan berpikir kritis.

Model pembelajaran siklus belajar 7E mempersiapkan situasi bagi siswa untuk

melakukan eksperimen sendiri, dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi,

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menghubungkan penemuan yang satu dengan

yang lain dan membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan

siswa lain.6

2. Lembar Kerja Siswa

LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat membantu

guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Trianto menyatakan bahwa

“Lembar Kegiatan Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan

kemampuan dasar sesuai dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Jika

kemampuan dasar siswa terbentuk amka siswa akan mampu memecahkan

permasalahan yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini tentu

berdampak positif bagi hasil belajar siswa.7

Lembar Kerja Siswa atau sering disingkat dengan LKS yang dibuat oleh

guru untuk membantu pelaksanaan pembelajaran di kelasmerupakan bagian dari

suatu bahan ajar.8 Lembar Kerja siswa (Student Work Sheet) adalah lembaran-

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai peserta didik.

LKS ini biasanya berupa petunjuk, alngkah-langkah untuk menyelasaikan suatu

5 Yunita. Model-model Pembelajaran Kimia. (Bandung: Insan Mandiri, 2014), h.47

6 Sri dwi indriyani. Pengaruh Penerapan Model Siklus Belajar 7e Terhadap Pemahaman

Konsep Fisika Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.(Bali,) 7 Ni Kadek Ani, dkk, pengaruh Model pembelajaran CRH Berbantuan Lks Terhadap

Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD, Vol.4 no:1, (2016). 8 Theresia Widyantini, Penyusunan Lembar Kegiatan siswa (LKS) sebagai Bahan

Ajar.(Yogyakarta: Pusat Penembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PPPTK) Matematika:2013) h.2

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

8

tugas. Suatu tugas yang diperintahkan harus jelas kompetensi dasar yang

dicapainya.9

a. Jenis LKS

Lembar kegiatan siswa (LKS) disusun dengan materi dan tugas dengan tujuan

tertentu. Berdasarkan maksud dan tujuan pada pengemasan materi pada masing-

masing LKS, setidaknya LKS dibagi menjadi lima macam jenis yang secara

umum digunakan oleh siswa, yaitu sebagai berikut:10

1. LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep.

LKS jenis ini memiliki ciri-ciri yaitu lebih mengutamakan suatu fenomena

yang bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan

dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan siswa, selanjutnya siswa diajak untuk

mengonstruksi pengetahuan yang telah diperoleh tersebut. LKS ini juga memuat

apa yang harus dilakukan siswa, meliputi melakukan, mengamati, dan

menganalisis. Oleh karena itu, LKS ini terdapat tahapan- tahapan yang harus

dilakukan siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya. Selain itu, terdapat

pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu siswa untuk mengaitkan

fenomena dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.

2. LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai

konsep yang telah ditemukan.

LKS ini melatih siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari, setelah siswa berhasil menemukan konsep. Oleh

karena itu, LKS ini memuat tugas untuk melakukan diskusi, kemudian meminta

mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat dan bertanggung

jawab. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa belajar menghormati pendapat orang

lain dan berpendapat secara bertanggung jawab.

3. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar.

9 Abdul Majid, Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru,

(Bandung:PT Remaja Rodakarya,2008), h. 176 10

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogjakarta: DIVA

Press, 2011), h. 204

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

9

LKS jenis ini memuat pertanyaan atau isi yang jawabannya ada di dalam

buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika siswa membaca buku,

sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa menghafal dan

memahami materi yang terdapat di dalam buku. LKS ini juga sesuai untuk

keperluan remidiasi.

4. LKS yang berfungsi sebagai penguatan.

LKS ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi

yang dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapan

materi yang terdapat di dalam buku. Selain itu, LKS ini juga cocok untuk

pengayaan.

5. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.

LKS ini dibuat dari gabungan petunjuk praktikum-praktikum. Gabungan

tersebut yang akhirnya dikemas dalam buku tersendiri. Dengan demikian, dalam

LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi dari LKS.

Sedangkan menurut Poppy Kamalia Devi, dkk., ada dua jenis bentuk

LKS untuk pembelajaran IPA yakni LKS untuk eksperimen dan LKS non

eksperimen atau lembar kerja diskusi. Berikut penjelasan masing-masing kedua

LKS tersebut di bawah ini:11

1) LKS eksperimen

LKS untuk eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk

praktikum yang menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. Sistematika LKS

umumnya terdiri dari judul, pengantar, tujuan, alat bahan, langkah kerja, tabel

pengamatan, dan pertanyaan.

2) LKS non eksperimen

LKS non eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang

menuntut siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran.

Kegiatan menggunakan lembar kegiatan ini dikenal dengan istilah DART

11 Poppy kamalia devi, dkk., pengembangan perangkat pembelajaran. (Bandung PPPPTK

IPA, 2009) , h.32

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

10

(Direct Activity to Relate to The Text Book). DART dapat diartikan sebagai

kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan teks atau wacana. Ada dua

jenis DART yaitu model rekontruktion dan model analysis.

b. Tujuan Penyusunan LKS

Penyusunan LKS dalam pembelajaran memiliki tujuan tertentu. Menurut

Andi Prastowo, tujuan penyusunan LKS dalam pembelajaran diantaranya:

1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan

materi yang diberikan.

2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap

materi yang diberikan.

3. Melatih kemandirian belajar siswa.

4. Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa.

3. Keterampilan Proses Sains (KPS)

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains (KPS)

Keterampilan merupakan kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan

perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk

kreativitas. Proses didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang

digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan

konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus

dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian.

Keterampilan proses adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-

keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif

terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan

pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena

mereka melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau

perakitan alat. Keterampilan sosial juga terlibat dalam keterampilan proses karena

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

11

mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar-

mengajar, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.12

Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-

pengalaman langsung sebagai pengalaman belajar. Melalui pengalaman langsung,

seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.

Keterampilan proses sains (KPS) adalah perangkat kemampuan kompleks

yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah

ke dalam rangkaian proses pembelajaran. Keterampilan proses sains (KPS) adalah

kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami,

mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. Keterampilan Proses Sains

sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah

dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru

atau mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.13

Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan manual,

intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta,

konsep dan prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Kemampuan siswa

dalam menekankan konsep perlu dibekalkan dengan kegiatan pembelejaran yang

berorientasi pada siswa (student centered). Dalam hal ini guru dapat

mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika.

Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan memudahkan dalam

menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari (pemecahan masalah).

Peran guru dengan demikian adalah fasilitator.14

b. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains

Jenis-jenis keterampilan proses sains menurut Rustaman, adalah sebagai

berikut: Melakukan pengamatan (observasi), dengan menggunakan indera

12

Rustaman, N.Y., dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Bandung: Jurusan

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2003). 13

Dahar, R.W. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran.(Jakarta : Erlangga, 2011)

14 Zulfiani, Dkk. Strategi Pembelajaran Sains.(Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009)

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

12

penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Menggunakan fakta yang

relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses

mengamati.

1) Menafsirkan pengamatan (interpretasi) Mencatat setiap pengamatan,

menghubungkan hasil pengamatan dan menemukan pola keteraturan dari satu

seri pengamatan dan menyimpulkannya.

2) Mengelompokkan (klasifikasi)

Dalam proses pengelompokkan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari

perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan

mencari dasar penggolongan.

3) Meramalkan (prediksi)

Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan

perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu

kecenderungan atau pola yang sudah ada.

4) Berkomunikasi

Membaca tabel, grafik atau diagram, menggambarkan data empiris dengan

grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan, menyusun dan

menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas.

5) Berhipotesis

Hipotesis amenyatakan hubungan antara dua variabel, atau mengajukan

perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan berhipotesis diungkapkan cara

melakukan pemecahan masalah, karena dalam rumusan hipotesis biasanya

terkandung cara untuk mengujinya.

6) Merencanakan percobaan atau penyelidikan

Beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk ke dalam keterampilan

proses merencanakan penyelidikan. Apabila dalam lembar kegiatan siswa

tidak dituliskan alat dan bahan secara khusus, tetapi tersirat dalam masalah

yang dikemukakan, berarti siswa diminta merecanakan dengan cara

menentukan alat dan bahan untuk penyelidikan tersebut. Menentukan variabel

atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan, menentukan variabel

kontrol dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati, diukur dan ditulis,

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

13

serta menentukan cara dan langkah kerja juga termasuk merencanakan

penyelidikan. Sebagaimana dalam penyususnan rencana kegiatan penelitian

perlu ditentukan cara mengolah data untuk dapat disimpulkan, maka dalam

merencanakan penyelidikan pun terlibat kegiatan menentukan cara mengolah

data sebagai bahan untuk menarik kesimpulan.

7) Menerapkan konsep atau prinsip

Apabila seorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru dengan

menggunakan konsep yang telah dimiliki, berarti ia menerapkan prinsip yang

telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan konsep yang telah

dipelajari dalam situasi baru.

8) Mengajukan pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa,

bagaimana, atau menanyakan latar belakang hipotesis. Dengan demikian

jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanaya tetapi melibatkan pikiran.15

c. Indikator Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains mudah untuk dipelajari dan dikembangkan,

khususnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran fisika. Hal tersebut

dapat mengacu pada indikator dari setiap jenis-jenis keterampilan proses,

diantaranya:16

1) Mengamati/observasi

a) Menggunakan banyak indera

b) Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan

2) Mengkelompokan/klasifikasi

a) Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

b) Mencari perbedaan, persamaan

c) Mengontraskan ciri-ciri

d) Membandingkan

15

Nuryani Rustaman. Pengembangan Butir Soal Keterampilan Proses Sains. FPMIPA

UPI 16

Nur Yani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas

Negeri Malang, 2005), h.86-87.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

14

e) Mencari dasar pengelompokan atau penggolongan

f) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

3) Menafsirkan/interpretasi

a) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

b) Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan

c) Menyimpulkan

4) Meramalkan/prediksi

a) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

b) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum

diamati

5) Mengajukan pertanyaan

a) Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa

b) Bertanya untuk meminta penjelasan

c) Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis

6) Berhipotesis

a) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu

kejadian

b) Menyadari bahwa suatu penjelesan perlu diuji kebenarannya dengan

memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah

7) Merencanakan percobaan/penelitian

a) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan

b) Menentukan variabel/faktor penentu

c) Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat

d) Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja

8) Menggunakan alat/bahan

a) Memakai alat /bahan

b) Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan

c) Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan

9) Menerapkan konsep

a) Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

15

b) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang

sedang terjadi

10) Berkomunikasi

a) Memberikan/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau

pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram

b) Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

c) Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian

d) Membaca grafik atau tabel atau diagram

e) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa

11) Melaksanakan percobaaan/eksperimentasi

d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Sains (KPS)

Nur Yani Y. Rustaman mengemukakan bahwa karateristik butir soal KPS

dibahas secara umum dan secara khusus. Berikut penjelasan dari dua karakteristik

tersebut.17

1) Karakteristik Umum

Secara umum, karakteristik butir soal KPS berbeda dengan butir soal

penguasaan konsep. Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki butir-butir soal

KPS, antara lain:

a) Butir soal KPS tidak boleh dibebani konsep (nonkonsep burdan). Hal ini

dilakukan supaya butir soal KPS tidak mengukur konsep siswa (butir

penguasaan konsep). Konsep dijadikan konteks, artinya butir soal yang

ditetapkan merupakan butir soal yang sudah dipelajari dan bersifat

kontekstual (dekat dengan kehidupan sehari-hari).

b) Butir soal KPS mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh

responden atau siswa. Informasinya berupa gambar, diagram, grafik, data

dalam tabel atau uraian, atau objek aslinya.

c) Butir soal KPS yang dibuat harus jelas terhadap aspek yang akan diukur

serta hanya mengandung satu aspek saja, misalnya prediksi.

d) Butir soal KPS sebaiknya memuat gambar untuk membantu menghadirkan

objek.

17

Ibid, h. 162.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

16

2) Karakteristik Khusus

Karakteristik khusus dari butir soal KPS disajikan dalam tabel 2.1 berikut

ini.18

Tabel 2. 1 Karakteristik khusus butir soal KPS

Aspek KPS Keterangan KPS

Observasi Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya

Interpretasi Harus menyajikan sejumlah data yang menyajikan pola

Klasifikasi Hanya ada kesempatan mencari/menemukan persamaan

dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk

melakukan pengelompokan, atau ditentukan jumlah

kelompok yang harus terbentuk

Prediksi Harus jelas pola atau kecendrungan untuk dapat

mengajukan dugaan atau ramalan

Berkomunikasi Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke

bentuk penyajian lain, misalnya bentuk uraian ke betuk

bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik

Berhipotesis Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau

menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan

dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara keja

atau menguji atau membuktikan

Merencanakan

percobaan

Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan

berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan

prosedur yang ditempuh, menentukan perubah (variabel),

mengendalikan peubah

Menerapkan

konsep

Harus membuat konsep atau prinsipyang akan diterapkan

tanpa menyebutkan nama konsepnya.

Mengajukan

pertanyaan

Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan,

mustahil, tidak biasa, atau kontradiktif agar responden

18

Ibid, h.163-164.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

17

4. Fluida Statis

Materi dibedakan menjadi tiga wujud, yaitu padat, cair dan gas. Benda

padat memiliki bentuk dan volume yang tetap. Benda cair mempunyai bentuk

yang berubah-ubah (mengikuti bentuk wadah), tetapi volume tetap. Sedangkan

benda gas mempunyai bentuk dan volume yang berubah-ubah.

Dengan sifat yang selalu berubah-ubah, maka zat cair dan gas memiliki

kemampuan untuk mengalir. Istilah yang digunakan pada suatu zat yang memiliki

kemampuan untuk mengalir adalah fluida.

1) Tekanan Hidrostatik

Tekanan hidrostatik merupakan bahasan yang sangat mendasar dalam

konsep fluida statis. Tekanan hidrostatik adalah tekanan zat cair yang disebabkan

karena gaya berat yang dimiliki oleh zat cair. Besar tekanan hidrostatik

dirumuskan dengan,

Keterangan :

Ph = tekanan hidrostatik (Pa)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman (m)

Dari persamaan di atas, semakin besar nilai kedalaman suatu zat cair maka

semakin besar juga nilai tekanan hidrostatik. Hal inilah yang menyebabkan

banyak penyelam saat menyelam menggunakan alat bantu untuk melindungi

tubuh dari tekanan air. Persamaan tekanan hidrostarik yaitu :

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

18

Gambar 2.1 Tekanan Hidrostatik Pada Pipa U

2) Hukum Pascal

Berdasarkan penelitian intensif dari seorang ilmuan berkebangsaan

Perancis, Blaise Pascal (1623-1662) maka didapatkan sebuah pernyataan “tekanan

yang diberikan pada zat cair terhadap ruang tertutup diteruskan ke segala arah

sama besar”, ini yang kita kenal dengan Hukum Pascal.

Pada Hukum Pascal, berlaku sebuah persamaan, yaitu:

Keterangan:

F1 = Gaya pada penampang 1 (N)

F2 = Gaya pada penampang 2 (N)

A1 = Luas penampang 1 (m3)

A2 = Luas penampang 2 (m3)

Gambar 2.2 Sistem Hidrolik Berdasarkan Hukum Pascal

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

19

3) Hukum Archimedes

Hukum Archimedes ini sangat berkaitan dengan konsep gaya apung atau

gaya angkat. Gaya angkat/gaya apung adalah gaya yang diberikan oleh fluida

pada benda tenggelam di dalamnya.19

Mengapa berat benda dalam air akan terasa

ringan dibandingkan berat benda saat di udara? Hal itu diakibatkan karena adanya

gaya angkat yang arahnya berlawanan dengan gaya berat benda itu sendiri.

Persamaan yang berlaku, yaitu:

Keterangan:

ws = Gaya berat benda saat berada di dalam air (N)

w = Gaya berat benda saat di udara (N)

FA = Gaya angkat/gaya apung/gaya Archimedes (N)

Adapun bunyi dari Hukum Archimedes, yaitu “Jika sebuah benda

dimasukkan ke dalam fluida seluruhnya atau sebagian, benda tersebut akan

mendapat gaya angkat ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan”.20

Persamaannya dapat dituliskan dengan:

Keterangan:

FA = Gaya Archimedes (N)

ρf = Massa jenis zat cair (kg.m-3

)

g = Percepatan gravitasi (m.s-2

)

Vt = Volume benda tercelup (m3)

-

Hukum Archimedes juga berkaitan dengan kondisi benda yang berada di

dalam air, yaitu tenggelam, melayang dan terapung.

19

Zaki su’ud, Physics, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), h. 247. 20

Ibid

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

20

Gambar 2.3Posisi Benda Saat Tenggelam, Melayang, dan Terapung

4) Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair

untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan

elastis.

Gambar 2.4 dan 2.5 Setetes embun yang berada di atas daun talas dan

seekor nyamuk yang berada di atas permukaan air

Tegangan permukaan dapat dijelaskan dengan meninjau gaya kohesi yang

dialami permukaan air. Gaya kohesi adalah gaya terjadi antar partikel sejenis,

dalam hal ini adalah partikel air.

Besar tegangan permukaan dapat dicari dengan persamaan, yaitu:

Keterangan:

γ = tegangan permukaan (N/m)

F = gaya tegang permukaan (N)

l = panjang (m)

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

21

5) Meniskus dan Kapilaritas

Meniskus adalah gejala melengkungnya permukaan zat cair dalam suatu

bejana. Meniskus terbagi menjadi dua, yaitu meniskus cembung dan meniskus

cekung.

Meniskus cembung terjadi saat sudut kontak permukaan suatu zat cair

pada pipa lebih besar dari 90˚. Ini terjadi akibat kohesi antara partikel zat cair

lebih besar dari adhesinya. Meniskus cembung biasa terjadi pada raksa. Meniskus

cekung terjadi saat sudut kontak permukaan suatu zat cair pada pipa kurang dari

90˚. Ini terjadi akibat kohesi antara partikel zat cair lebih kecil dari adhesinya.

Meniskus cekung biasa terjadi pada air.

Gambar 2.6 Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung

Kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler.

Peristiwa kapilaritas terjadi karena adanya adhesi dan kohesi. Selain kohesi dan

adhesi, peristiwa ini juga disebabkan karena adanya tegangan permukaan yang

bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa kapiler. Besar kenaikan

atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler dapat dicari dengan:

Keterangan:

h = Naik atau turunnya zat cair pada pipa kapiler (m)

γ = Tegangan permukaan (N/m)

θ = Sudut kontak

ρ = Massa jenis zat cair (kg.m-3

)

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

22

g = Percepatan gravitasi (m.s-2

)

r = Jari-jari penampang pipa (m)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilaksanakan

peneliti, diantaranya:

1. I Nyoman Suardana, dkk, yang berjudul “Students’ Critical Thinking Skills in

Chemistry Learning Using Local Culture-Based 7E Learning Cycle Model”

menyatakan bahwa penggunaan model learning cycle 7E mampu

memperbaiki kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran kimia dengan

nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol, yaitu 70 dengan 58,4.21

2. Francis Adewunmi Adesoji dan Mabel Ihuoma Idika, yang berjudul “Effects

of 7e Learning Cycle Model and Case-Based Learning Strategy on Secondary

School Students’ Learning Outcomes in Chemistry” menyatakan bahwa

model learning cycle 7e mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pelajaran kimia dengan nilai rata-rata 8,40, jauh dengan pembelajaran

konvensional yang hanya mendapatkan nilai rata-rata 7,50.22

3. Lisna Herdiana, yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Proses Sains

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Learning

Cycle 7E” menyatakan bahwa model pembelajaran learning cycle 7E dapat

meningkakan keterampilan proses sains pada siswa.23

4. Putri Sukaesih, Siswoyo, I Made Astra, yang berjudul “Perbandingan

Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Antara Yang

Menggunakan Model Learning Cycle 7E Dan Model Problem Based

Learning di SMA” menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan

21

I Nyoman Suardana, dkk, “Students’ Critical Thinking Skills in Chemistry Learning

Using Local Culture-Based 7E Learning Cycle Model”, International Journal of Instruction,

Vol.11, 2018. 22

Francis Adewunmi Adesoji dan Mabel Ihuoma Idika, yang berjudul “Effects of 7e

Learning Cycle Model and Case-Based Learning Strategy on Secondary School Students’

Learning Outcomes in Chemistry”, JISTE, Vol 19, 2015. 23

Lisna Herdiana, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran

IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Learning Cycle 7E, UPI, 2013.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

23

proses sains siswa, model pembelajaran learning cycle 7E lebih efektif

digunakan dari model Problem Based Learning.24

5. Aditya Rachman, yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran

Learning Cycle 7E Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas XI

TITL SMKN 2 Pengasih”. Penerapan model pembelajaran learning cycle 7E

pada mata pelajaran PLC dengan standar kompetensi mengoperasikan mesin

produksi dengan kendali PLC di kelas XI TITL 2 SMK Negeri 2 Pengasih

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik dari penilaian afektif siswa

maupun dari penilaian hasil tes belajar siswa.25

C. Kerangka Berpikir

Mengatasi berbagai masalah dan tantangan dalam era globalisasi, perlu

dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara utuh dan menyeluruh,

terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, sertara relevansinya dengan

kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Dalam hal ini, perlu adanya perubahan

sosial yang memberi arahan bahwa pendidikan merupakan pendekatan dasar

dalam proses perubahan itu.

Untuk bersaing dalam era globalisasi diperlukannya sistem pendidikan

yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat bersaing dalam

menghadapi perkembangan zaman.

Agar dapat bersaing dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan

siswa harus mempunyai kemampuan keterampilan terutama keterampilan dalam

proses berpikir sains, maka dari itu diperlukannya sistem pengajaran dengan

sistem yang baik. Maka dari itu model pembelajaran Learning Cycle merupakan

model pembelajaran yang dikembangkan agar siswa lebih mempunyai

keterampilan. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut

ini.

24

Putri Sukaesih, Siswoyo, I Made Astra, yang berjudul “Perbandingan Keterampilan

Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Antara Yang Menggunakan Model Learning

Cycle 7E Dan Model Problem Based Learning di SMA, Journal UNJ. 2015. 25

Aditya Rachman, Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Sebagai

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas XI TITL SMKN 2 Pengasih,UNY. 2012.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

24

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoris dan penyususnan kerangka berpikir, maka hipotesis

penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle 7E

terhadap keterampilan proses sains pada konsep fluida statis.

1. Menggunakan model pembelajaran

yang kurang inovatif

2. Siswa kurang diberikan kesempatan

untuk mengeksplorasi apa yang sudah

dipahami dari materi

2.

Proses Pembelajaran

Penggunaan Model Learning Cycle 7E

Berbantuan LKS

Konsep Fluida Statis

Keterampilan Proses Sains Meningkat

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Darul Ma’arif Jakarta, di kelas XI

pada bulan Maret 2019 tahun ajaran 2018/2019.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment

(eksperimen semu). Pada desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi experiment digunakan karena pada

kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk

penelitian.26

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu non-equivalent control group

design, dimana dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah

perlakuan, pengaruh diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan

pengukuran akhir. Adapun tabel desainnya dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen Y1 XA Y2

Kontrol Y1 XB Y2

Keterangan :

XB : Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen

menggunakan model learning cycle 7E berbantuan LKS.

26

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), Bandung Alfabeta, 2008, h.114

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

26

XB : Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol menggunakan

pembelajaran konvensional

Y1 : Tes awal (pretest)

Y2 : Tes akhir (postest)

Pada desain ini, kelompok eksperimen maupun kelompok konrol tidak

dipilih secara random.27

Kedua kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan

tertentu. Sebelm diberikan perlakuan, kedua kelompok dilakukan pretest untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada konsep yang bersangkutan

yaitu konsep fluida statis. Selanjutnya, keduanya diberikan perlakuan yang

berbeda, yaitu kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan pembelajaran

menggunakan model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS, sedangkan kelompok

kontrol diberikan perlakuan secara konvensional. Setelah diberikan perlakuan

pada kedua kelompok akan dilakukan posstest untuk mengetahui sejauh mana

hasil belajar siswa pada konsep Fluida Statis.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari objek, orang

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua

variabel yang ditetapkan, yaitu:

1. Variabel bebas (X) : Model Learning Cycle 7E berbantuan LKS

2. Variabel terikat (Y) : Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa

E. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.28

populasi dapat

dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran. Populasi sampling

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Darul Ma’arif Jakarta, sedangkan

27

Ibid., h. 116. 28

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2014), h. 265.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

27

populasi sasarannya adalah seluruh kelas XI yang terdaftar sebanyak 64 siswa

pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah karakter yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas

kontrol.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.29

Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau

melalui purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.30

Diambil dua kelas untuk

dijadikan sampel, satu kelas sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa yang

akan diajarkan dengan model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS dan satu kelas

sebagai kelas kontrol 32 siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suau penelitian untuk memperoleh data diperlukan teknik atau cara

pengumpulan data. Pada penelitian ini cara yang digunakan untuk memperoleh

data yaitu dengan menggunakan tes dan non tes (observasi). Data tes diperoleh

melalui tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest adalah tes soal

keterampilan proses sains yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan model learning cycle 7E

berbantuan LKS. Data non tes berupa lembar observasi untuk mengetahui proses

pembelajaran fisika dengan menggunakan model learning cycle 7E).

29

Sugiyono, Op. Cit., h 81.

30

Ibid., h.85

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

28

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu tes

keterampilan proses sains dan non tes berupa lembar observasi.

1. Tes Keterampilan Proses Sains

Tes keterampilan proses sains digunakan untuk mengukur keterampilan

proses sains pada kelompok eksperimen dan kontrol. Agar dapat mengukur

keterampilan proses sains maka soal tersebut disusun berdasarkan indikator aspek

keterampilan proses sains, yaitu: aspek mengamati atau observasi, klasifikasi,

interpretasi, prediksi, mengajukan pertanyaan, menggunakan alat/bahan,

menerapkan konsep, dan berkomunikasi.

Tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban.

Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen terlebih dahulu diujicobauji

untuk mengetahui tingkat validitas, reabilitas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang keterampilan

proses sains siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. untuk mengetahui

proses pembelajaran fisika dengan menggunakan model learning cycle 7E).

Aktivitas keterampilan siswa yang diamati ketika pembelajaran berlangsung.

Adapun aspek yang diamati, yaitu aspek observasi, klarifikasi, interpretasi,

prediksi, mengajukan pertanyaan, menggunakan alat/bahan, menerapkan konsep

dan berkomunikasi.

I. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus dimantapkan

kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba (pengujian). Dari data

hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi validitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda, serta reliabilitas instrumen dengan bantuan anates

4.0. Berikut penjelasan mengenai uji-uji tersebut.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

29

1. Uji Validitas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian, harus diuji dengan uji

validitas. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

hendak diukur.31

Pengujian validitas soal dalam penelitian ini menggunakan

rumus korelasi product-moment.

∑( ) (∑ )(∑ )

√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]

Keterangan :

rxy : Koefisisen korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah siswa uji coba

X : Skor item

Y : Skor total

Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy

dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05 (5%) dengan derajat kebebasan, dk = n-2.

Apabila rxy ≥ rtabel, butir soal dinyatakan valid. Namun, rxy ≤ rtabel, butir soal

dinyatakan tidak valid. Adapun krieteria nilai koefisien korelasi yang diperoleh

dapat dilihat pada tabel 3. 2 berikut ini : 32

Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat baik

0,60 < rxy ≤ 0,80 Baik

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Kecil

Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat pada tabel 3.3

31

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010) h. 73 32

Ibid., h 87

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

30

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 35

Jumlah Siswa 25

Nomor Soal Valid 1,3,5,6,7,10,11,12,13,14,17,18,20,21,22,

23,25,26,27,28,33,34,35

Jumlah Soal Valid 23

Persentase 65,7%

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan atau ketetapan dalam hasil pengukuran.

Instrumen tes dikatakan reliabel, apabila memberikan hasil yang tetap. Dalam

artian lain, jika para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan,

maka setiap siswa akan tetap berada pada urutan yang sama pada kelompoknya.33

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus K.R 20, yaitu sebagai

berikut:34

(

) (

)

Keterangan :

: Reliabilitas tes secara keseluruhan

p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : Proporsi subjek yang menjawab item degan salah (q = 1 - p)

: Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : Banyaknya item

S : Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Adapun kriteria reliabilitas instrumen didasarkan pada Tabel 3.6 berikut:

33

Sugiyono, Op. Cit., h.74. 34

Ibid., h. 115.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

31

Tabel 3.4 Kategori Reliabilitas35

Rentang Nilai r11 Kriteria Reliabilitas

0,70 ≤ r11 ≤ 1,00 Tinggi

0,50 ≤ r11 ≤ 0,70 Sedang

0,00 ≤ r11 ≤ 0,50 Rendah

Uji validasi instrumen tes dibantu dengan anates 4.0, hasilnya dapat dilihat

pada Tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

r11 0,86

Kesimpulan Tinggi

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran adalah salah satu uji yang digunakan untuk

mengidentifikasi soal-soal mana yang termasuk soal sukar, sedang atau mudah.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran butir soal, sebagai

berikut:36

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kategori derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.6

berikut:

35

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

h. 100. 36

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, h. 223.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

32

Tabel 3.6 Kategori Derajat Kesukaran37

Rentang Nilai P Kategori

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar

0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang

0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah

Hasil perhitungan derajat kesukaran dengan bantuan anates 4.0 dapat

dilihat pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 10 28.6

Sedang 22 62.8

Sukar 3 8.6

Jumlah 35 100 %

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah).38

Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya

pembeda, sebagai berikut:39

Keterangan :

D : Indeks daya pembeda

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

37

Ibid., h. 225. 38

Ibid., h. 226. 39

Ibid., h. 228.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

33

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda40

Indeks Daya Pembeda Kriteria

Negatif Drop

0,00 ≤ D < 0,20 Buruk

0,20 ≤ D < 0,40 Cukup

0,40 ≤ D < 0,70 Baik

0,70 ≤ D < 1,00 Baik Sekali

Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Drop 6 17,14

Buruk 6 17,14

Cukup 2 5,71

Baik 5 14,28

Baik Sekali 16 45,71

Jumlah 35 100%

J. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Hal ini bermaksud agar hasil yang diperoleh dapat

menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis penelitian. Teknik analisis

data tes dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 22. Teknik analisis data

tes terbagi menjadi dua, yaitu uji prasyarat analisis data dan uji hipotesis.

40

Ibid., h. 232.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

34

1. Prasyarat Analisis Data

Uji prasyarat analisis adalah sesuatu yang diberikan pada data hasil

penelitian yang telah didapatkan untuk mengetahui kelayakan data untuk diolah

kembali dengan teknik statistik.41

Uji prasyarat analisis data ini dilakukan dengan

menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang sedang

diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji

normalitas pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut: 42

a) Menyusun hipotesis

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

b) Tingkat signifikansi α = 5%

c) Persamaan uji Shapiro-Wilk, sebagai berikut:

(

)

Keterangan :

G = Identik dengan nilai Z

T3 = Nilai T3

bn, cn, dn = konversi statistik Shapiro-Wilk pendekatan distribusi

d) Jika:

Tingkat signifikansi (α) < nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima dan H1

ditolak.

Tingkat signifikansi (α) > nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak dan H1

diterima.

41

Misbahudin dan Iqbal hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik Edisi Ke-2. Cet

2 (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h. 277. 42

Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta : PT Elex Media

Komputindo, 2015), hal 24-28.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

35

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan beberapa

bagian sampel. Perhitungan uji homogenitas (uji Levene) pada software SPSS 22

dengan langkah-langkah sebagai berikut: 43

a) Menyusun hipotesis

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi homogen

H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen

b) Tingkat signifikansi α = 5%

c) Persamaan uji homogenitas variansi Levene, sebagai berikut:

∑ ( )

( )∑ ∑ ( )

Keterangan :

Zi = median data pada kelompok ke-i

Z. = median untuk keseluruhan data

d) Jika:

Tingkat signifikansi (α) < nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima dan H1

ditolak.

Tingkat signifikansi (α) > nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak dan H1

diterima.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari model learning

cycle 7E terhadap keterampilan proses siswa. Sebelum melakukan uji hipotesis,

perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Berikut ini adalah asumsi dari uji

normalitas dan homogenitas serta uji hipotesis yang harus digunakan:

1) Data Berdistribusi Normal dan Homogen

Data yang berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis

menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan rumusan sebagai berikut:44

43

Pramesti, op.cit, hal 28. 44

Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Tarsito, 2005), h. 239.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

36

dengan √( )

( )

Keterangan :

: Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

: Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

: Jumlah sampel kelas x1

:Jumlah sampel kelas x2

: Varian kelas x1

: Varian kelas x2

t : Hasil hitung distribusi

: Varian gabungan

Kriteria pengujian uji t, sebagai berikut:

a. Jika thitung<ttable, maka H0 diterima dan H1 ditolak

b. Jika thitung>ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak

2) Data Berdistribusi Normal dan Heterogen

Data yang berdistribusi normal namun tidak homogen, pengujian hipotesis

menggunakan uji t’. Adapun rumusannya sebagai berikut:45

√(

) (

)

Keterangan :

: Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

: Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

: Jumlah sampel kelas x1

: Jumlah sampel kelas x2

: Varian kelas x1

: Varian kelas x2

Kriteria pengujian uji t’, sebagai berikut:

a. Jika thitung<ttable, maka H0 diterima dan H1 ditolak

45

Ibid., h. 241.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

37

b. Jika thitung>ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak

3) Data Tidak Berdistribusi Normal

Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian hipotesis menggunakan uji

Mann-Whitney U. Adapun rumusannya sebagai berikut:46

( ) ( )

( ) ( )

Keterangan:

: Jumlah peringkat 1

: Jumlah peringkat 2

: Jumlah sampel 1

: Jumlah sampel 2

ΣRx : Jumlah rangking pada sampel 1

ΣRy : Jumlah rangking pada sampel 2

Kriteria pengujian uji U adalah sebagai berikut:

a. Jika U < Utabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

b. Jika U > Utabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

46

Diyono, Rumus Gampang Statistika, (Jakarta: Pantai Makmur, 2014), h. 97-98.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan mengenai data data yang telah diperoleh

selama penelitian. Data-data yang diperoleh merupakan data dari hasil pretest dan

posttest menggunakan tes objektif berjumlah 20 butir soal, serta observasi dari

kelas eksperimen.

1. Hasil Pretest Kemampuan Keterampilan Proses Sains

Perolehan dari hasil pretest kelas kontrol dan ekperimen pada penelitan ini

diolah ke dalam bentuk tabel frekuensi yang disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai Terendah 10 5

Nilai Tertinggi 50 55

Rata-rata 34,69 30,94

Median 25 20

Modus 30 20

Standar Deviasi 10,88 10,24

Tabel 4.1 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor benar

yang diperoleh siswa kelas kontrol dan eksperimen dengan skor maksimal adalah

20 (dari total butir soal). Nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol adalah 10

dan pada kelas eksperimen adalah 5. Nilai rata-rata (mean) yang didapat pada

kelas kontrol adalah 34,53, sedangkan pada kelas eksperimen adalah 31,25.

Median untuk kelas kontrol adalah 25, sedangkan untuk kelas eksperimen adalah

20. Modus untuk kelas kontrol adalah 30, sedangkan untuk kelas eksperimen

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

39

adalah 20. Pada kelas kontrol diperoleh nilai standar deviasi sebesar 10,88,

sementara pada kelas eksperimen sebesar 10,24.

2. Hasil Posttest Kemampuan Keterampilan Proses Sains

Perolehan dari hasil posttest kelas kontrol dan ekperimen pada penelitan

ini diolah ke dalam bentuk tabel frekuensi yang disajikan pada Tabel 4.2 berikut

ini.

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai Terendah 45 50

Nilai Tertinggi 85 90

Rata-rata 70,16 75

Median 72,5 75

Modus 75 75

Standar Deviasi 9,11 8,61

Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor

benar yang diperoleh siswa kelas kontrol dan eksperimen dengan skor maksimal

adalah 20 (dari total butir soal). Nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol

adalah 45 dan pada kelas eksperimen adalah 50. Nilai rata-rata (mean) yang

didapat pada kelas kontrol adalah 70,16, sedangkan pada kelas eksperimen adalah

75. Median untuk kelas kontrol adalah 72,5, sedangkan untuk kelas eksperimen

adalah 75. Modus untuk kelas kontrol adalah 75, sedangkan untuk kelas

eksperimen adalah 75. Pada kelas kontrol diperoleh nilai standar deviasi sebesar

9,11, sementara pada kelas eksperimen sebesar 8,61.

3. Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Siswa

Rekapitulasi data hasil tes keterampilan proses siswa untuk pretest dan

posttest kelas kontrol dan eksperimen dapat terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

40

Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil Tes Keerampilan Proses Sains

Pemusatan dan

Penyebaran

Data

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 10 45 5 50

Nilai Tertinggi 50 85 55 90

Rata-rata 34,69 70,16 30,94 75

Median 25 72,5 20 75

Modus 30 75 20 75

Standar Deviasi 10,88 9,11 10,24 8,61

Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) pretest

kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata pretest

(mean) untuk kelas eksperimen adalah 21,25, sedangkan untuk kelas kontrol

adalah 24,53. Sementara itu, nilai rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen lebih

tinggi daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata (mean) posttest untuk kelas

eksperimen adalah 75, sedangkan kelas kontrol adalah 70,16. Hal ini

menunjukkan kelas eksperimen memiliki peningkatan nilai rata-rata lebih tinggi

untuk hasil tes keterampilan proses sains dibandingkan dengan kelas kontrol.

4. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Normal gain (N-Gain) digunakan untuk menunjukkan peningkatan

penguasaan konsep siswa setelah mengerjakan latihan soal digital. Berikut skor

rata-rata N-Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditunjukkan pada

Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

N-Gain Eksperimen Kontrol

Rata-rata 0,64 0,54

Kategori Sedang Sedang

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

41

Nilai N-gain untuk kelas eksperimen dan kontrol diperoleh rata-rata N-

Gain kelas eksperimen 0,64 dengan kategori sedang sedangkan kelas kontrol 0,54

dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata N-Gain siswa

yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan Model Learning Cycle 7e

berbantan LKS lebih tinggi daripada skor rata-rata N-Gain siswa yang

menggunakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajran

konvensional. Skor rata-rata hasil keterampilan proses sains siswa yang

menggunakan Model Leaning Cycle 7e berbantuan LKS lebih tinggi jika

dibandingkan dengan hasil keterampilan proses sains siswa tanpa menggunakan

Model Learning Cycle 7e berbantuan LKS, pengaruh tersebut telah memberikan

kontribusi maksimal terhadap asli keterampilan proses sains siswa.

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu data hasil pretest

kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas

kedua data digunakan rumus uji liliefors atau pada SPSS disebut Kolmogrov-

Smirnov pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian data, yaitu: a) jika

taraf signifikansi (α) < nilai signifikansi SPSS, maka data berdistribusi normal dan

b) jika taraf signifikansi (α) > nilai signifikansi SPSS, maka data berdistribusi

tidak normal. Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas pretest dan posttest

dari kedua kelas.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest - Posttest

Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Kolmogrov-Smirnov

Kesimpulan Statistik Df Sig.

Pretest Eksperimen 0,151 32 0,060 Normal

Kontrol 0,174 32 0,015 Tidak Normal

Posttest Eksperimen 0,243 32 0,000 Tidak Normal

Kontrol 0,250 32 0,000 Tidak Normal

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

42

Nilai signifikansi untuk pretest pada kelas kontrol dan posttest pada kelas

eksperimen maupun kontrol lebih kecil daripada taraf signifikansi yang

ditetapkan, sehingga data ketiganya berdistribusi tidak normal. Sedangkan pretest

kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan dengan

taraf signifikansi (α = 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa data pretest pada

kelas eksperimen berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas juga dilakukan pada kedua data pretest dan

posttest untuk menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang tidak jauh

berbeda keberagamannya. Pengujian homogenitas terhadap kedua data

menggunakan uji Levene yang terdapat pada SPSS. Kriteria pengujian data, yaitu:

a) jika taraf signifikansi (α) ≤ nilai signifikansi SPSS, maka varian kedua

kelompok sama atau homogen, dan b) jika taraf signifikansi (α) ≥ nilai

signifikansi SPSS, maka varian kedua kelompok berbeda atau tidak homogen.

Berikut ini adalah hasil pengujian homogenitas pretest dan posttest.

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest – Posttest Kelas Ekperimen dan

Kelas Kontrol

Statistik Test of Homogenity of Variance

Pretest Posttest

Levene Statistik 0,101 0,238

df1 1 1

df2 62 62

Sig. 0,752 0,628

Kesimpulan Homogen Homogen

Nilai signifikansi untuk data pretest adalah 0,752, sedangkan untuk data

posttest adalah 0,628. Kedua data ini memiliki nilai yang lebih besar bila

dibandingkan dengan taraf signifikansi (α = 0,05), maka dapat dinyatakan kedua

kelas memiliki varians yang sama atau homogen.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

43

6. Uji Hipotesis

Uji prasyarat analisis menunjukkan bahwa data pretest-posttest

mempunyai varians yang sama atau homogen. Data pretest pada kelas eksperimen

berdistribusi normal sedangkan data pretest kelas kontrol berdistribusi tidak

normal, lalu data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak

normal. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan

menggunakan statistik nonparametrik sebab data berdistribusi tidak normal. Hasil

perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan Uji Man Whitney berbantuan

SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Uji Hipotesis Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

N 32 32 32 32

Mean rank 35,52 29,48 37,73 27,27

Sum of Ranks 35,52 29,48 37,73 27,27

Sig.(2-tailed) 0,189 0,01

Α 0,05 0,05

Kesimpulan Tidak terdapat pengaruh Terdapat pengaruh

Berdasarkan Tabel 4.7 Hasil pretest siswa sebelum diberikan perlakuan, terlihat

bahwa >sig.(2-tailed), yaitu sebesar 0,1891 dan sesudah diberi perlakuan yaitu

0,01.

Setelah kedua kelas diberikan perlakuan pembelajaran, dimana kelas

eksperimen menggunakan model pemebelajaran learning cycle 7E berbantuan

LKS sementara kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional,

terlihat perbedaan hasil belajar kelas tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai

posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi 5%

diperoleh 0,01<0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif

(Ha) diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

44

menguji kebenaran hipotesis, yaitu terdapat pengaruh model pembelajran

berbantuan LKS terhadap keterampilan proses sains pada konsep Fluida statis.

Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata -rata posttest siswa pada kelas kontrol.

B. Pembahasan Hasi Penelitian

Kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum

diberikan perlakuan adalah rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pretest

pada kedua kelas. Rata-rata skor pretes pada kedua kelas masih rendah yaitu

sebesar 30 pada kelas kontrol dan 34, pada kelas eksperimen. Berdasarkan

observasi yang juga dilakukan oleh peneliti rendahnya skor pretest pada kedua

kelas disebebkan oleh beberapa faktor, diantaranya: pertama, kesiapan siswa

menghadapi pretes. Kedua, pembelajaran fisika yang menjenuhkan. Ketiga siswa

masih kesulitan dalam pembelajaran fisika dengan menggabungkan teori dan

rumus. Skor terendah pada kelas eksperimen adalah sama

Kemampuan akhir siswa dilakukan setelah kedua kelas diberikan perlakuan

pembelajaran. Kelas eksperimen pembelejarannya dengan menggunakan model

pembelajaran learning cycle 7e berbantuan LKS dan kels kontrol dengan

menggunakan pembelajaran konvensional. Rata-rata nilai posttest pada

keduakelas yaitu 70, untuk kelas kontrol dan 75 untuk kelas eksperimen. Hal

tersebut menunjukkan model learning cycle 7E berbantuan LKS berdampak

positif pada keterampilan proses sains siswa. Skor tertinggi pada kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan perbedaan sebesar 5 poin, faktor-

faktor yang mempengaruhi yaitu siswa aktif pada saat pembelajaran, siwa juga

berperan aktif dalam melakukan eksperimen dan menjawab soal-soal yang

membuat siswa termotivasi.

Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Learning Cycle

Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SD kelas IV Pada Materi hubungan

Antara Sifat Bahan Dengan Kegunannya” menyatakan bahwa keterampilan proses

sains mengarahkan sisswa untuk mengerjakan tidak hanya memahami. Learning

cycle merupakan model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berperan

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

45

aktif dalam pembelajaran, mengeksplor pengetahuan awalnya, dan membuktikan

sendiri kebenaran pengetahuan awal tersebut47

Berdasakan hasil observasi mengenai aktivitas keterampilan proses sains pada

saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa model pembelajaran

Learning Cycle 7e melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran,

khususnya aktivitas keterampilan proses sains. Dalam kegiatan observasi yang

dilakukan pada tiga kali pertemuan diketahui bahwa aspek KPS yang dilakukan

siswa.

Peningkatan aspek KPS menunjukkan bahwa nilai KPS yang diperoleh kelas

eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model Learning

Cycle 7E bberbeda signifikan dibandingkan kelas kontrol. Model Learning Cycle

7E memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan KPS Siswa, sesuai

dengan hasil uji N-Gain yang memberikan informasi bahwa peningkatan KPS

siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

47

Dstisari, dkk. “Pengaruh Model Learning Cycle Terhadap Keterampilan Proses Sains

Siswa SD kelas IV Pada Materi hubungan Antara Sifat Bahan Dengan Kegunannya” Jurnal Pena

Ilmiah. Vol.1, No. 1(2016)

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

46

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan melihat ada

tidaknya pengaruh penerapan model pembelajran learning cycle 7E terhadap

keterampilan proses sains (KPS) Siswa, dan dilihat dari hasil penelitian dan

pembahasan dapat disimplakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

learning cycle 7E terhadap keterampilan proses sains (KPS) siswa pada konsep

Fluida Statis kelas XI. Hal ini dapat terlihat dari hasil N-gain yang menyatakan

terdapat perbedaan antara nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu

sebesar 0,54 dan kelas eksperimen sebesar 0,64.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa

perlu adanya pengembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, agar proses

pembelajaran semakin lebih baik, maka dari itu peneliti mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan

menggunakkan Model Learning Cycle 7e berbantuan LKS ini mampu

meningkatkan ketrampilan proses sains, sehingga model pembelajran tersebut

dapat menjadi salah satu variasi metode pembelajaran fisika yang dapat

diterapkan oleh guru.

2. Guru ataupun peneliti lainnya yang hendak menggunakkan Model Learning

Cycle 7E Berbantuan LKS diharapkan dapat mengkondisikan kelas serta

memotivasi siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami.

3. Model Learning Cycle 7E Berbantuan LKS Belum dilengkapi soal-soal untuk

mengkonfirmasi temuan siswa, maka perlu dilakuakn penelitian lebih lanjut.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

47

DAFTAR PUSTAKA

Adesoji , Francis Adewunmi dan Mabel Ihuoma Idika. “Effects of 7e Learning

Cycle Model and Case-Based Learning Strategy on Secondary School

Students’ Learning Outcomes in Chemistry”, JISTE, Vol 19, 2015.

Ani, Ni Kadek, dkk. Pengaruh Model pembelajaran CRH Berbantuan Lks

Terhadap Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD, Vol.4 no:1, 2016.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,

2009.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta. 2013.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,

2010.

Dahar, R.W. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga, 2011.

Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Diyono. Rumus Gampang Statistika. Jakarta : Pantai Makmur, 2014.

Douglas C. Giancol., Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga, 2007.

Dstisari, dkk. “Pengaruh Model Learning Cycle Terhadap Keterampilan Proses

Sains Siswa SD kelas IV Pada Materi hubungan Antara Sifat Bahan Dengan

Kegunannya” Jurnal Pena Ilmiah. Vol.1, No. 1(2016).

Einsenkraft, Arthur. Expanding the 5E Model: A proposed 7E model emphasizes

“trasnfer of learning” and the importance of eliciting prior understanding,

National Science Teachers Association (NSTA). The Science Teacher, Vol.

70 No. 6, 2003.

Halliday David, dkk. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta : Erlangga, 2010.

Herdiana, Lisna. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata

Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Learning Cycle 7E, UPI,

2013.

Indriyani, Sri dwi. Pengaruh Penerapan Model Siklus Belajar 7e Terhadap

Pemahaman Konsep Fisika Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.Bali,

Kamalia , Poppy devi, dkk. pengembangan perangkat pembelajaran. Bandung :

PPPPTK IPA, 2009.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

48

Lasmi , Ni Ketut. Fisika Untuk SMA/MA kelas X BelajarMandiri. Jakarta :

Erlangga, 2013.

Majid, Abdul. Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi

guru. Bandung : PT Remaja Rodakarya, 2008.

Misbahudin dan Iqbal hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik Edisi Ke-2.

Cet 2 Jakarta : Bumi Aksara, 2013.

Pramesti. Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta : PT Elex

Media Komputindo, 2015.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta :

DIVA Press, 2011.

Rachman, Aditya. Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Sebagai

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta, 2012.

Rustaman, N.Y., dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2003.

Rustaman, Nur Yani Y. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas

Negeri Malang, 2005.

Rustaman, Nur Yani Y.Pengembangan Butir Soal Keterampilan Proses Sains.

FPMIPA UPI : 2005.

Semiawan, Conny dkk. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta : Gramedia,

1990.

su’ud, Zaki. Physics. Jakarta : Bumi Aksara, 2011.

Suardana, I Nyoman, dkk, “Students’ Critical Thinking Skills in Chemistry

Learning Using Local Culture-Based 7E Learning Cycle Model”,

International Journal of Instruction, Vol.11, 2018.

Sudjana, Metode Statistika. Bandung : Tarsito, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung Alfabeta, 2008.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta:

Rineka Cipta, 2014.

Sukaesih, Putri, Siswoyo, I Made Astra, yang berjudul “Perbandingan

Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Antara Yang

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

49

Menggunakan Model Learning Cycle 7E Dan Model Problem Based

Learning di SMA, Journal UNJ, 2015.

Sunardi, dkk., Fisika Untuk SMA /MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika

dan Ilmu –ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya, 2017.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran.. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Widyantini, Theresia. Penyusunan Lembar Kegiatan siswa (LKS) sebagai Bahan

Ajar. Yogyakarta : Pusat Penembangan dan pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan (PPPTK) Matematika, 2013.

Yunita. Model-model Pembelajaran Kimia. Bandung : Insan Mandiri, 2014.

Zulfiani, Dkk. Strategi Pembelajaran Sains.Jakarta : Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : XI / I

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : I

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

51

B. Kompetensi Dasar

3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat

fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

C. Indikator

1. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis

2. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis

3. Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu

4. Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari

5. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis dan

hukum pascal

6. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan hukum

pascal

7. Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan

hidrostatis

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis

2. Dapat memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis

3. Dapat menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu

4. Dapat menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari

5. Dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis

dan hukum pascal

6. Dapat menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan

hukum pascal

7. Dapat merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan

hidrostatis.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

52

D. Materi Pembelajaran

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair

dan gas, sedangkan statis yaitu berarti diam. Maka, fluida statis dapat diartikan

sebagai fluida dalam kedaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah

tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan

tekanan mutlak.

Simbol dari tekanan yaitu disimbolkan depan P yang diambil dari kata

pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan

biasa diformulasikan sebagai berikut :

P =

Keterangan

P = Tekanan (N/m2 atau Pa)

F = Gaya (N)

A= Luas (m2)

Tekanan hidrostatik (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak

bergerak. Besarnya tekanan hidrostasis dapat diformulasikan sebagai berikut:

Ph = ρ.g.h

Keterangan :

Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)

ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada fluida didapatkan dari penjumlahan antara

tekanan udara luar P0 dengan (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya

adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan

sebagai berikut :

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.h

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

53

Prinsip Pascal berbunyi : Tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam

ruangan tertutup diteruskan ke segala arah sama besar.

P1 = P2

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model : Learning Cycle 7E

Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab

F. Media Pembelajaran

Alat dan bahan Eksperimen

G. Sumber Pembelajaran

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

H. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Awal

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Membuka pelajaran dengan

berdoa dan memfokuskan

perhatian siswa serta

memberkan motivasi untuk

belajar.

Berdoa sebelum

belajar

5 menit

Mengkondisikan kesiapan

siswa untuk belajar dengan

memeriksa kehadiran siswa.

Mengangkat tangan

bila namanya

terpanggil.

5 menit

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

54

Menggali pengetahuan awal

siswa dengan memberi

pertanyaan:

“pernahkah kalian berenang

dikolam renang yang

mempunyai kedalaman 1

sampai 2 meter ?

“pernahkan kalian

menyelam ke dasar laut

yang mempunyai

kedalaman lebih dari 5

meter?

Jika pernah, apa perbedaan

yang kalian rasakan pada

kedua kegiatan tersebut?

Menjawab pertanyaan

dari guru, dan

memperhatikan

penjelsan jawaban

dari guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokas

i

Waktu

Guru Peserta didik

Kegiatan

Inti

(elicit)

Membagi siswa

dalam kelompok

yang terdiri dari 4

orang dalam satu

kelompok.

Membaikan LKS

berbasis Learning

Cycle 7E dan

menjelaskan

penggunaan LKS

Membuat

kelompok sesuai

dengan arahan

guru

Memperhatikan

bimbingan awal

guru

Menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh

75

Menit

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

55

Memberikan

pertanyaan contoh

Fluida Statis dalam

kehidupan sehari

hari

guru.

Engage

(Melibatkan)

Mengintruksikan

siswa untuk

menjawab

pertanyaan

menjodohkan yang

ada di dalam LKS

Mengerjakan soal

menjodohkan

yang terdapat di

dalam LKS

Explore

(Menyelidiki)

Meminta siswa

untuk berdiskusi

dan melakukan

percobaan dengan

kelompok masing

masing sesuai

dengan LKS

Membimbing siswa

dalam melakukan

eksperimen

Berdiskusi dan

melakukan

percobaan sesuai

dengan LKS yang

telah dibagikan

Menjawab

pertanyaan

dengan berdiskusi

Explain

(Menjelaskan

)

Membimbing siswa

menyiapkan

laporan eksperimen

Memberikan

kesempatan siswa

untuk

menyimpulkan dan

mempresentasikan

hasil praktikum

Berdiskusi dengan

kelompok masing

masing dan

melengkapi

jawaban LKS.

Menjelaskan data

yang diperoleh

dari hasil

eksperimen

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

56

dan

mendiskusikannya

Memberikan

pengarahan dan

penjelasan lebih

lanjut kepada siswa

mengenai hasil

praktikum yang

telah dilakukan

Memperhatikan

penjelsan dan

memberikan

tanggapan hasil

percobaan yang

dikemukakan.

Memperhatikan

penjelasan guru

Elaborate

(Menerapkan

)

Meminta siswa

untuk menjawa

soal soal elaborate

yang terdapat di

dalam LKS

Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

Evaluate

(Menilai)

Memberikan soal

evaluasi

Mengerjakan soal

evaluasi

Extend

(Memperluas

)

Memberikan

pertanyaan tentang

manfaat memahami

Tekanan

Hidroststis dan

hukum pascal

dalam kehidupan

sehari hari

Menjawab petanyaan

yang diberikan langsung

oleh guru.

Kegiatan Akhir

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

57

Penutup

Memberikan

kesimpulan

bersama dengan

siswa tekanan

hidrostatis dan

hukum pascal

Menyimak

kesimpulan

yang

disampaikan

oleh guru

10

menit

Memerikan

informasi kepada

siswa mengenai

materi yang akan

disampaikan di

pertemuan

selanjutnya yaitu

mengenai “Hukum

Archimedes“

Menyimak dan

mencatat sub

bab yang akan

dibahas dalam

pertemuan

selanjutnya

Mengucapkan

hamdalah yang

dilanjutkan denagan

mengucapkan

salam

Bersama dengan

guru membaca

hamdalah dan

menjawab

salam

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

58

I. Penilaian Keterampilan Prose Sains

Teknik dan bentuk instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Pengetahuan Keterampilan

proses sains

Latihan soal KPS pilihan ganda

(terlampir)

Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :

Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 5

Jakarta, Maret 2019

Peneliti

Yeyen Erlina

NIM.1112016300044

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : XI / I

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : II

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat

fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

60

C. Indikator 1. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes

2. memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes

3. Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes

4. Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes

2. Dapat memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes

3. Dapat Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes

4. Dapat Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes

E. Materi Pembelajaran

Arcimedes adalah seorang ilmuan yang telah menemukan adanya gaya

apung yang terjadi pada benda yang berada didalam fluida (air). Menurut

prinsip archimedes, jika sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair sebagian

atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat

cair yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = P.g.V

Keteranagan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)

P = Massa jenis benda/kerapatan benda (kg.m/s2)

g = gaya gravitasi (m/s2)

V = Volume Benda

Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mengalami tiga

kemungkinan keadaan yaitu terapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga

kemungkinan keadaan yang terjadi ditentukan oleh perbandingan massa jenis

benda dengan massa jenis fluida, syaratnya yaitu :

Terapung jika ρb < ρa

Melayang jika ρb = ρa

Tenggelam jika ρb > ρa

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

61

Keterangan :

ρb = Massa jenis benda (kg/m3)

ρb = Massa jenis zat cair (kg/m3).

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model : Learning Cycle 7E

Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Alat dan bahan Eksperimen

H. Sumber Pembelajaran

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

I. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Awal

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Membuka pelajaran dengan

berdoa dan memfokuskan

perhatian siswa serta

memberkan motivasi untuk

belajar.

Berdoa sebelum

belajar

5 menit

Mengkondisikan kesiapan

siswa untuk belajar dengan

memeriksa kehadiran siswa.

Mengangkat tangan

bila namanya

terpanggil.

5 menit

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

62

Menggali pengetahuan awal

siswa dengan memberi

pertanyaan:

“pernahkah kalian berenang

dikolam renang yang

mempunyai kedalaman 1

sampai 2 meter ?

“pernahkan kalian

menyelam ke dasar laut

yang mempunyai

kedalaman lebih dari 5

meter?

Jika pernah, apa perbedaan

yang kalian rasakan pada

kedua kegiatan tersebut?

Menjawab pertanyaan

dari guru, dan

memperhatikan

penjelsan jawaban

dari guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokas

i

Waktu

Guru Peserta didik

Kegiatan

Inti

(elicit)

Membagi siswa

dalam kelompok

yang terdiri dari 4

orang dalam satu

kelompok.

Membaikan LKS

berbasis Learning

Cycle 7E dan

menjelaskan

penggunaan LKS

Membuat

kelompok sesuai

dengan arahan

guru

Memperhatikan

bimbingan awal

guru

Menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

63

Memberikan

pertanyaan contoh

hukum archimedes

dalam kehidupan

sehari hari

guru.

Engage

(Melibatkan)

Mengintruksikan

siswa untuk

menjawab

pertanyaan

menjodohkan yang

ada di dalam LKS

Mengerjakan soal

menjodohkan

yang terdapat di

dalam LKS

Explore

(Menyelidiki)

Meminta siswa

untuk berdiskusi

dan melakukan

percobaan dengan

kelompok masing

masing sesuai

dengan LKS

Membimbing siswa

dalam melakukan

eksperimen

Berdiskusi dan

melakukan

percobaan sesuai

dengan LKS yang

telah dibagikan

Menjawab

pertanyaan

dengan berdiskusi

Explain

(Menjelaskan

)

Membimbing siswa

menyiapkan

laporan eksperimen

Memberikan

kesempatan siswa

untuk

menyimpulkan dan

mempresentasikan

hasil praktikum

Berdiskusi dengan

kelompok masing

masing dan

melengkapi

jawaban LKS.

Menjelaskan data

yang diperoleh

dari hasil

eksperimen

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

64

dan

mendiskusikannya

Memberikan

pengarahan dan

penjelasan lebih

lanjut kepada siswa

mengenai hasil

praktikum yang

telah dilakukan

Memperhatikan

penjelsan dan

memberikan

tanggapan hasil

percobaan yang

dikemukakan.

Memperhatikan

penjelasan guru

Elaborate

(Menerapkan

)

Meminta siswa

untuk menjawa

soal soal elaborate

yang terdapat di

dalam LKS

Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

Evaluate

(Menilai)

Memberikan soal

evaluasi

Mengerjakan soal

evaluasi

Extend

(Memperluas

)

Memberikan

pertanyaan tentang

manfaat memahami

hukum archimedes

dalam kehidupan

sehari hari

Menjawab petanyaan

yang diberikan langsung

oleh guru.

Kegiatan Akhir

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Memberikan

kesimpulan

bersama dengan

siswa mengenai

Menyimak

kesimpulan

yang

disampaikan

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

65

Penutup

hukum archimedes oleh guru

Memerikan

informasi kepada

siswa mengenai

materi yang akan

disampaikan di

pertemuan

selanjutnya yaitu

mengenai

“tegasngan

permukaan,

kapilaritas dan

viskositas“

Menyimak dan

mencatat sub

bab yang akan

dibahas dalam

pertemuan

selanjutnya

Mengucapkan

hamdalah yang

dilanjutkan denagan

mengucapkan

salam

Bersama dengan

guru membaca

hamdalah dan

menjawab

salam

J. Penilaian Keterampilan Prose Sains

Teknik dan bentuk instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Pengetahuan Keterampilan

proses sains

Latihan soal KPS pilihan ganda

(terlampir)

Lembar Observasi

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

66

Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :

Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 10

Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 20

Jakarta, Maret 2019

Peneliti

Yeyen Erlina

NIM.1112016300044

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : XI / I

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : III

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

68

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat

fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

C. Indikator

1. Mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas kapilaritas dan

tegangan permukaan

2. Menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan

dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari.

3. Merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan tegangan

permukaan

4. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang viskositas,

kapilaritas dan tegangan permukaan

5. Mengkomunikasikan hasil percobaan aplikasi viskositas, kapilaritas dan

tegangan permukaan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas, kapilaritas dan

tegangan permukaan

2. Dapat menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan

permukaan dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari

3. Dapat merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan

tegangan permuk

4. Dapat Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang

viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan.

E. Materi Pembelajaran

Viskositas

Viskositas adalah gesekan intenal yang memiliki besaran tertentu pada

fluida rill. Adapun besarnya viskositas setiap fluida berbeda beda sesuai dengan

jenisnya. Seederhananya, semaki rendah viskositas suatu fluida, semakin besar

pergerakan dari fluida tersebut. Suatu benda yang dijatuhkan pada fluida kental,

kecepatannya makin membesar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

69

Kecepatan terbesar yang dialami benda saat dijatuhkan pda fluida kental

dinamakan kecepatan terminal, dirumuskan dengan persamaan

Vr = ( )

Keterangan :

Vr = kecepatan terminal

Vb = volume benda

ρb = Massa jenis benda

ρa = Massa jenis air

η= Koefisien viskositas

Kapilaritas

Kapilaritas merupakan gejala naik atau turunnya zat cair melalui celah

kecil. Kapilaritas sangat bergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam

pmbuluh kapiler atau celah kapiler dikarenakanoleh adhesi, sedangkan raksa turun

dalam pembuluh kapiler disebabkan oleh kohesi. Naik turunnya suatu zat cair

melalui pembuluh kapiler dapat dirumuskan sebaai berikut :

Keterangan :

h = tinggi atau naik atau turunnya fluida

= tegangan permukaan fluida

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

70

ρ = massa jenis fluida

r = jari jari pipa kapiler

θ = sudu yang dibentuk oleh fluida terhadap dinding pipa kapiler

Tegangan permukaan

Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk

menegang, sehingga permukaanya tampak seperti selaput tipis. Hal ini

dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antar molekul air. Tegangan permukaan

merupakan perbandingan dari gaya tegangan permukaan (F) dengan panjang

permukaan (d) dimana gaya bekerja. Secara matemais dapat dinyatakan dalam

rumus sebagai berikut :

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model : Learning Cycle 7E

Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Alat dan bahan Eksperimen

H. Sumber Pembelajaran

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

I. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Awal

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Membuka pelajaran dengan

berdoa dan memfokuskan

perhatian siswa serta

Berdoa sebelum

belajar

5 menit

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

71

Pendahuluan

memberkan motivasi untuk

belajar.

Mengkondisikan kesiapan

siswa untuk belajar dengan

memeriksa kehadiran siswa.

Mengangkat tangan

bila namanya

terpanggil.

5 menit

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menggali pengetahuan awal

siswa dengan memberi

pertanyaan:

“pernahkah kalian berenang

dikolam renang yang

mempunyai kedalaman 1

sampai 2 meter ?

“pernahkan kalian

menyelam ke dasar laut

yang mempunyai

kedalaman lebih dari 5

meter?

Jika pernah, apa perbedaan

yang kalian rasakan pada

kedua kegiatan tersebut?

Menjawab pertanyaan

dari guru, dan

memperhatikan

penjelsan jawaban

dari guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokas

i

Waktu

Guru Peserta didik

Kegiatan

Inti

(elicit)

Membagi siswa

dalam kelompok

yang terdiri dari 4

Membuat

kelompok sesuai

dengan arahan

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

72

orang dalam satu

kelompok.

Membaikan LKS

berbasis Learning

Cycle 7E dan

menjelaskan

penggunaan LKS

Memberikan

pertanyaan contoh

Fluida Statis dalam

kehidupan sehari

hari

guru

Memperhatikan

bimbingan awal

guru

Menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru.

Engage

(Melibatkan)

Mengintruksikan

siswa untuk

menjawab

pertanyaan

menjodohkan yang

ada di dalam LKS

Mengerjakan soal

menjodohkan

yang terdapat di

dalam LKS

Explore

(Menyelidiki)

Meminta siswa

untuk berdiskusi

dan melakukan

percobaan dengan

kelompok masing

masing sesuai

dengan LKS

Membimbing siswa

dalam melakukan

eksperimen

Berdiskusi dan

melakukan

percobaan sesuai

dengan LKS yang

telah dibagikan

Menjawab

pertanyaan

dengan berdiskusi

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

73

Explain

(Menjelaskan

)

Membimbing siswa

menyiapkan

laporan eksperimen

Memberikan

kesempatan siswa

untuk

menyimpulkan dan

mempresentasikan

hasil praktikum

dan

mendiskusikannya

Memberikan

pengarahan dan

penjelasan lebih

lanjut kepada siswa

mengenai hasil

praktikum yang

telah dilakukan

Berdiskusi dengan

kelompok masing

masing dan

melengkapi

jawaban LKS.

Menjelaskan data

yang diperoleh

dari hasil

eksperimen

Memperhatikan

penjelsan dan

memberikan

tanggapan hasil

percobaan yang

dikemukakan.

Memperhatikan

penjelasan guru

Elaborate

(Menerapkan

)

Meminta siswa

untuk menjawa

soal soal elaborate

yang terdapat di

dalam LKS

Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

Evaluate

(Menilai)

Memberikan soal

evaluasi

Mengerjakan soal

evaluasi

Extend

(Memperluas

)

Memberikan

pertanyaan tentang

manfaat memahami

Viskositas,

kapilaritas dan

Menjawab petanyaan

yang diberikan langsung

oleh guru.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

74

tegangan

permukaan dalam

kehidupan sehari

hari

Kegiatan Akhir

Kegiatan

Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Penutup

Memberikan

kesimpulan

bersama dengan

siswa viskositas,

kapilaritas dan

tegangan

permukaan

Menyimak

kesimpulan

yang

disampaikan

oleh guru

Memerikan

informasi kepada

siswa mengenai

materi yang akan

disampaikan di

pertemuan

selanjutnya.

Menyimak dan

mencatat sub

bab yang akan

dibahas dalam

pertemuan

selanjutnya

Mengucapkan

hamdalah yang

dilanjutkan denagan

mengucapkan

salam

Bersama dengan

guru membaca

hamdalah dan

menjawab

salam

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

75

J. Penilaian Keterampilan Prose Sains

Teknik dan bentuk instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Pengetahuan Keterampilan

proses sains

Latihan soal KPS pilihan ganda

(terlampir)

Lembar Observasi (terlampir)

Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :

Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 10

Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 20

Jakarta, Maret 2019

Peneliti

Yeyen Erlina

NIM.1112016300044

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

76

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

FLUIDA STATIS

(Kelas Kontrol)

Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : XI / I

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : I

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

77

3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat

fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

C. Indikator

1. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis

2. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis

3. Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu

4. Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari

5. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis dan

hukum pascal

6. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan hukum

pascal

7. Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan

hidrostatis

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis

2. Dapat memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis

3. Dapat menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu

4. Dapat menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari hari

5. Dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan hidrostatis

dan hukum pascal

6. Dapat menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis dan

hukum pascal

7. Dapat merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan tekanan

hidrostatis

E. Materi pembelajaran

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

78

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair

dan gas, sedangkan statis yaitu berarti diam. Maka, fluida statis dapat diartikan

sebagai fluida dalam kedaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah

tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan

tekanan mutlak.

Simbol dari tekanan yaitu disimbolkan depan P yang diambil dari kata

pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan

biasa diformulasikan sebagai berikut :

P =

Keterangan

P = Tekanan (N/m2 atau Pa)

F = Gaya (N)

A= Luas (m2)

Tekanan hidrostatik (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak

bergerak. Besarnya tekanan hidrostasis dapat diformulasikan sebagai berikut:

Ph = ρ.g.h

Keterangan :

Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)

ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada fluida didapatkan dari penjumlahan antara

tekanan udara luar P0 dengan (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya

adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan

sebagai berikut :

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.h

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

79

Prinsip Pascal berbunyi : Tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam

ruangan tertutup diteruskan ke segala arah sama besar.

P1 = P2

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model pembelajaran : Learning Cycle 7E

Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Alat dan bahan eksperimen

H. Sumber Pembelajaran

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

I. Langkah – langkah pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Membuka pelajaran

dengan mengucapkan

salam, berdo’a dan

melakukan absensi siswa

Menjawab salam,

berdo’a dan

mengangkat tangan

apabila namanya

disebutkan.

10 menit

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

dijelaskan oleh guru

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

80

Memberikan pertanyaan,

“Pernahkah kalian

berenang di kolam

renang dengan

kedalaman 1-2

meter ataupun menyelam

ke dasar laut dengan

kedalaman lebih dari 5

meter? Apakah kalian

merasakan terdapat

perbedaan pada kedua

kegiatan tersebut?”

Memperhatikan dan

penjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru.

Inti Menjelaskan materi

dengan menggunakan

papan tulis dan spidol

untuk menyampaikan

informasi kepada siswa

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

materi yang

disampaikan oleh guru

55 menit

Memberikan dan

menjelaskan contoh soal

mengenai materi tekanan

hidrostatis

Memperhatikan

penjelasan contoh soal

yang disampaikan oleh

guru

Memberika tugas kepada

siswa untuk mengerjakan

soal-soal

Memahami pertanyaan-

pertanyaan dan

mengerjakkannya

Penutup Memberi koreki dan

penguatan materi

Memperhatikan

penjelasan dari guru

15 menit

Memberikan kesimpulan

materi

Mendengarkan dan

menyiak penjelasan

yang disampaikan oelh

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

81

guru

Memberikan soal

evaluasi

Mengerjakan soal

evaluasi

Mengucapkan salam Menjawab salam

J. Penilaian Keterampilan Proses Sains

Teknik dan bentuk instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Pengetahuan Keterampilan

proses sains

Latihan soal KPS pilihan ganda

(terlampir)

Tes pilihan ganda (terlampir)

Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :

Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 10

Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 20

Jakarta, Maret 2019

Mahasiswa Peneliti

Yeyen Erlina

1112016300044

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

82

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

FLUIDA STATIS

(Kelas Kontrol)

Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : XI / I

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : II

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

83

3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat

fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

C. Indikator

1. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes

2. memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes

3. Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes

4. Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes

2. Dapat memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes

3. Dapat mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes

4. Dapat engkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes

E. Materi pembelajaran

Arcimedes adalah seorang ilmuan yang telah menemukan adanya gaya apung

yang terjadi pada benda yang berada didalam fluida (air). Menurut prinsip

archimedes, jika sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair sebagian atau

seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair

yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = P.g.V

Keteranagan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)

P = Massa jenis benda/kerapatan benda (kg.m/s2)

g = gaya gravitasi (m/s2)

V = Volume Benda

Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mengalami tiga

kemungkinan keadaan yaitu terapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

84

kemungkinan keadaan yang terjadi ditentukan oleh perbandingan massa jenis

benda dengan massa jenis fluida, syaratnya yaitu :

Terapung jika ρb < ρa

Melayang jika ρb = ρa

Tenggelam jika ρb > ρa

Keterangan :

ρb = Massa jenis benda (kg/m3)

ρb = Massa jenis zat cair (kg/m3).

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model pembelajaran : Learning Cycle 7E

Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Alat dan bahan eksperimen

H. Sumber Pembelajaran

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga

Kanginan Marthen.2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

I. Langkah – langkah pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Membuka pelajaran

dengan mengucapkan

salam, berdo’a dan

melakukan absensi siswa

Menjawab salam,

berdo’a dan

mengangkat tangan

apabila namanya

disebutkan.

10 menit

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

dijelaskan oleh guru

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

85

Memberikan pertanyaan,

”Mengapa mencuci

dengan air hangat

menghasilkan cucian

yang lebih bersih

daripada dengan air

dingin?”

Memperhatikan dan

penjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru.

Inti Menjelaskan materi

dengan menggunakan

papan tulis dan spidol

untuk menyampaikan

informasi kepada siswa

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

materi yang

disampaikan oleh guru

55 menit

Memberikan dan

menjelaskan contoh soal

mengenai materi tekanan

hidrostatis

Memperhatikan

penjelasan contoh soal

yang disampaikan oleh

guru

Memberikan tugas

kepada siswa untuk

mengerjakan soal-soal

Memahami pertanyaan-

pertanyaan dan

mengerjakkannya

Penutup Memberi koreki dan

penguatan materi

Memperhatikan

penjelasan dari guru

15 menit

Memberikan kesimpulan

materi

Mendengarkan dan

menyiak penjelasan

yang disampaikan oelh

guru

Memberikan soal

evaluasi

Mengerjakan soal

evaluasi

Mengucapkan salam Menjawab salam

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

86

J. Penilaian Keterampilan Proses Sains

Teknik dan bentuk instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Pengetahuan Keterampilan

proses sains

Latihan soal KPS pilihan ganda

(terlampir)

Tes pilihan ganda (terlampir)

Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :

Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 10

Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 20

Jakarta, Maret 2019

Mahasiswa Peneliti

Yeyen Erlina

1112016300044

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

87

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

FLUIDA STATIS

(Kelas Kontrol)

Sekolah/Madrasah : SMA Darul Ma’arif Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : XI / I

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : III

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

88

B. Kompetensi Dasar

3.8 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat

fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

C. Indikator

1. Mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas kapilaritas dan

tegangan permukaan

2. Menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan

dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari.

3. Merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan tegangan

permukaan

4. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang viskositas,

kapilaritas dan tegangan permukaan

5. Mengkomunikasikan hasil percobaan aplikasi viskositas, kapilaritas dan

tegangan permukaan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat Mengelompokkan peristiwa yang termasuk viskositas kapilaritas dan

tegangan permukaan

2. Dapat Menginterpretasi penerapan viskositas, kapilaritas dan tegangan

permukaan dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari hari.

3. Dapat Merencanakan percobaan aplikasi dari viskositas, kapilaritas dan

tegangan permukaan

4. Dapat Menggunakan alat dan bahan pada percobaan/praktikum tentang

viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan

5. Dapat Mengkomunikasikan hasil percobaan aplikasi viskositas, kapilaritas

dan tegangan permukaan.

E. Materi pembelajaran

Viskositas

Viskositas adalah gesekan intenal yang memiliki besaran tertentu pada

fluida rill. Adapun besarnya viskositas setiap fluida berbeda beda sesuai dengan

jenisnya. Seederhananya, semaki rendah viskositas suatu fluida, semakin besar

pergerakan dari fluida tersebut. Suatu benda yang dijatuhkan pada fluida kental,

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

89

kecepatannya makin membesar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar.

Kecepatan terbesar yang dialami benda saat dijatuhkan pda fluida kental

dinamakan kecepatan terminal, dirumuskan dengan persamaan

Vr = ( )

Keterangan :

Vr = kecepatan terminal

Vb = volume benda

ρb = Massa jenis benda

ρa = Massa jenis air

η= Koefisien viskositas

Kapilaritas

Kapilaritas merupakan gejala naik atau turunnya zat cair melalui celah

kecil. Kapilaritas sangat bergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam

pmbuluh kapiler atau celah kapiler dikarenakanoleh adhesi, sedangkan raksa turun

dalam pembuluh kapiler disebabkan oleh kohesi. Naik turunnya suatu zat cair

melalui pembuluh kapiler dapat dirumuskan sebaai berikut :

Keterangan :

h = tinggi atau naik atau turunnya fluida

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

90

= tegangan permukaan fluida

ρ = massa jenis fluida

r = jari jari pipa kapiler

θ = sudu yang dibentuk oleh fluida terhadap dinding pipa kapiler

Tegangan permukaan

Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk

menegang, sehingga permukaanya tampak seperti selaput tipis. Hal ini

dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antar molekul air. Tegangan permukaan

merupakan perbandingan dari gaya tegangan permukaan (F) dengan panjang

permukaan (d) dimana gaya bekerja. Secara matemais dapat dinyatakan dalam

rumus sebagai berikut :

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model pembelajaran : Learning Cycle 7E

Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Alat dan bahan eksperimen

H. Sumber Pembelajaran

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima: Erlangga

Kanginan Marthen.2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

I. Langkah – langkah pembelajaran

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

91

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Membuka pelajaran

dengan mengucapkan

salam, berdo’a dan

melakukan absensi siswa

Menjawab salam,

berdo’a dan

mengangkat tangan

apabila namanya

disebutkan.

10 menit

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

dijelaskan oleh guru

Memberikan pertanyaan, Memperhatikan dan

penjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru.

Inti Menjelaskan materi

dengan menggunakan

papan tulis dan spidol

untuk menyampaikan

informasi kepada siswa

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

materi yang

disampaikan oleh guru

55 menit

Memberikan dan

menjelaskan contoh soal

mengenai materi tekanan

hidrostatis

Memperhatikan

penjelasan contoh soal

yang disampaikan oleh

guru

Memberika tugas kepada

siswa untuk mengerjakan

soal-soal

Memahami pertanyaan-

pertanyaan dan

mengerjakkannya

Penutup Memberi koreki dan

penguatan materi

Memperhatikan

penjelasan dari guru

15 menit

Memberikan kesimpulan Mendengarkan dan

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

92

materi menyiak penjelasan

yang disampaikan oelh

guru

Memberikan soal

evaluasi

Mengerjakan soal

evaluasi

Mengucapkan salam Menjawab salam

J. Penilaian Keterampilan Proses Sains

Teknik dan bentuk instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Pengetahuan Keterampilan

proses sains

Latihan soal KPS pilihan ganda

(terlampir)

Tes pilihan ganda (terlampir)

Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :

Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 10

Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar

x 20

Jakarta, Maret 2019

Mahasiswa Peneliti

Yeyen Erlina

1112016300044

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019
Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

94

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

95

Tekanan Hidrostatis

&

Hukum Pascal Oleh : Yeyen Erlina

Alokasi Waktu : 2X45

LEMBAR KEGIATAN

SISWA BERBASIS

Learning Cycle 7E

Nama : 1.

2.

3.

4.

5.

Kelompok :

Kelas :

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

96

A. Kompetensi Dasar

3.7 Mendeskripsikan hukum hukum pada fluida statik dan

penerapannya dalam kehidupan sehari hari.

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan

sifat sifat fulida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

B. Indikator

1. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis

2. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis

3. Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu

4. Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari

hari

5. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan

hidrostatis dan hukum pascal

6. Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan hidrostatis

dan hukum pascal

7. Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan

tekanan hidrostatis

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis

2. Dapat Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis

3. Dapat Menganalisis tekanan hidrostatis pada titik teretentu

4. Dapat Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan

sehari hari

5. Dapat Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip tekanan

hidrostatis dan hukum pascal

6. Dapat Menggunakan alat dan bahan pada percobaan tekanan

hidrostatis dan hukum pascal

7. Dapat Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang

menerapkan tekanan hidrostatis

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

97

D. Materi

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti

zat cair dan gas, sedangkan statis yaitu berarti diam. Maka, fluida

statis dapat diartikan sebagai fluida dalam kedaan diam. Salah satu

konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,

tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.

Simbol dari tekanan yaitu disimbolkan depan P yang diambil dari

kata pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap

satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut :

P =

Keterangan

P = Tekanan (N/m2 atau Pa)

F = Gaya (N)

A= Luas (m2)

Tekanan hidrostatik (Ph) adalah tekanan yang disebabkan

oleh fluida tak bergerak. Besarnya tekanan hidrostasis dapat

diformulasikan sebagai berikut:

Ph = ρ.g.h

Keterangan :

Ph = Tekanan hidrostatis (Pa)

ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada fluida didapatkan dari penjumlahan

antara tekanan udara luar P0 dengan (Pgauge) atau dalam konsep ini

tekanan ukurnya adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis,

tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut :

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.h

Prinsip Pascal berbunyi : Tekanan yang diberikan kepada fluida di

dalam ruangan tertutup diteruskan ke segala arah sama besar.

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

98

1. Mengapa cairan infuse dipasang lebih tinggi dari tempat tidur

pasien?

2. Mengapa besi ditempat cucian mobil yang ukurannya kecil bisa

mengangkat mobil yang bebannya sangat berat?

3. mengapa cairan didalam suntikan bisa masuk kedalam tubuh kita?

Elicit

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

99

Perhatikan istilah-istilah di bawah ini!

Jodohkanlah dengan pasangn yang tepat

1. Hukum Pascal diterapkan pada ( ) A. Hukum Pascal

2. Alat untuk mengukur tekanan darah ( ) B. N/m2

3. Satuan dari tekanan ( ) C. Pa

4. Tekanan udara luar ( ) D. Spigmomanometer

5. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan

gas ( ) E.

Manometer

terbuka

6. Satuan dari tekanan hidrostatis ( ) F. Dongkrak hidrolik

7. Tekanan yang dikerjakan pada zat cair dalam ( ) G. Po

bejana tertutup akan diteruskan ke segala

arah

Engage

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

100

Alat dan Bahan

1. selang plastik

2. gelas kaca

3. Penggaris

4.corong

5. Air

6. minyak

Prosedur percobaan

1. isilah selang dengan 15 ml air menggunakan alat suntik!

2. aturlah agar air dalam selang memiliki ketinggian sama!

3. isilah wadah dengan air

4. masukkan corong ke dalam air yang ada di dalam toples sedalam h,

kemudian amati perbedaan permukaan air pada selang U !

5. ukurlah l dan buatlah tabel hasil pengamatan

6. ulangi langkah 2-5 untuk kedalaman yang berbeda sehingga diperoleh

4 data percobaan!

7. ulangi percobaan diatas untuk jenis fluida yang berbeda

Explore

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

101

Diskusikanlah dengan teman kelompokmu,beberapa persoalan berikut!

1. Pada saat kedalaman corong h cm, apa yang terjadi pada tinggi

permuka an air dalam selang?

Jawab...................................................................

2. Pada saat kedalaman bertambah , apa yang terjasi pada selisih

tinggi permukaan air dalam selang.

Jawab..............................................................

1. perhatikan gambar berikut, apabila ada 2 jenis fluida yang

berbeda misalkan air dan miyak. Berapakah nilai tekanan total di

dasar tabung?

Explain

Elaborate

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

102

Jawab............................................................................................

2. perhatikan gambar berikut! Tuiskan urutan besar tekanan titik

titik diatas(dari yang besar ke yang kecil) dan jelaskan alasannya!

Jawab......................................................................................

3. Tulisakan kesimpulan yang kalian peroleh berdasarkan temuan

tamuan dalam percobaan ini!

Jawab...........................................................................

Kerjakan Soal Soal Berikut Secara Mandiri!

1. sebuah kapal selam brada pada kedalaman 10,92 km. Pda kedalaman

tersebut tekanan yang terukur sebesar 1,16 x 108 N/m2. Hitunglah

massa jenis air laut pada kedalaman itu jika percepatan gravitasinya

sebesar 10 m/s2.

Jawab....................................................................................

2. Seekor ikan berada pada kedalaman 20 m dbawah permukaan laut,

hitunglah tekanan total yang dialami ikan jika tekanan udara di

permukaan laut 105 N/M2 dan massa jenis air laut 1,030 gr/cm3

(percepatan gravitasi bumi 10 m/s2)

Jawab................................................................................

Evaluate

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

103

3. Perhatikan gambar berikut ini

Bagaimana perbandingan besar tekanan hidrostatis di titik A, B, dan

C? Jelaskan!

Jawab.............................................................................................................

1. Tekanan 1 atm sangat besar. Tekanan ini memberikan gaya sekitar

105 N pada daerah seluas 1 m2. Gaya ini sangat besar, yaitu setara

dengan berat 10 ton benda. Mengapa tubuh anda tidak hancur,

padahal anda menerima gaya ini dari segala arah?

Extend

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

104

Hukum Archimedes Oleh : Yeyen Erlina

Alokasi Waktu : 2X45

LEMBAR KEGIATAN

SISWA BERBASIS

Learning Cycle 7E

Nama : 1.

2.

3.

4.

5.

Kelompok :

Kelas :

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

105

A. Kompetensi Dasar

3.7 Mendeskripsikan hukum hukum pada fluida statik dan penerapannya

dalam kehidupan sehari hari.

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan

sifat sifat fulida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

B. Indikator

1. Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip Archimedes

2. Memformulasikan persamaan persamaan Hukum Archimedes

3. Mengelompokkan berbagai contoh aplikasi Hukum Archimedes

4. Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat merencanakan percobaan yan menerapkan prinsip

Archimedes

2. Dapat memformulasikan persamaan Hukum Archimedes

3. Dapat mengelompokkan bebbagai contoh aplikasi Hukum

archimedes

4. Dapat Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes

D. Materi

Arcimedes adalah seorang ilmuan yang telah menemukan adanya

gaya apung yang terjadi pada benda yang berada didalam fluida (air).

Menurut prinsip archimedes, jika sebuah benda dicelupkan kedalam

zat cair sebagian atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami

gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkannya. Secara

matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = P.g.V

Keteranagan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)

P = Massa jenis benda/kerapatan benda (kg.m/s2)

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

106

g = gaya gravitasi (m/s2)

V = Volume Benda

Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mengalami tiga

kemungkinan keadaan yaitu terapung, melayang, dan tenggelam.

Ketiga kemungkinan keadaan yang terjadi ditentukan oleh

perbandingan massa jenis benda dengan massa jenis fluida,

syaratnya yaitu :

Terapung jika ρb < ρa

Melayang jika ρb = ρa

Tenggelam jika ρb > ρa

Keterangan :

ρb = Massa jenis benda (kg/m3)

ρb = Massa jenis zat cair (kg/m)3

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

107

(A) (B) (C)

1. Dari gambar di atas, gambar manakah yang termasuk dalam penerapan hukum

archimedes dalam kehidupan sehari hari? Jelaskan!

Elicit

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

108

1

3

2

5 6

4

Engage

Mendatar

2. Alat untuk mengukur massa jenis

4. kerapatan benda

Menurun

1. Ketika sebuah benda terendam sepenuhnya atau sebagian dalam sebuah fluida, gaya apung dari fluida disekitarnya bekerja pada benda tersebut. Gaya diarahkan ke atasdan mempunyai berat yang sama dengan fluida yang dipindahkan

3. Keadaan dimana massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair

5.Statis

6. keadaan dimana massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

109

Percobaan Hukum Arcimedes

Tujuan Percobaan:

Mengetahui hubungan gaya angkat air dengan berat dan volume air yang

tumpah

Alat dan Bahan

1. 3 buah kubus (tembaga kuningan besi)

2. Beker glass

3. Tutup Toples

4. Timbangan

5. Dinamometer

6. Air

7. Gelas Ukur

Prosedur Percobaan

Percobaan 1

1. Timbanglah tutup toples dan catatlah hasil pengukurannya!

2. Ukurlah Berat Kubus Kuningan menggunakan dinamometer dan catat

berat kubus!

3. Tempatkan Beker Glass diatas toples!

4. Isilah beker glass dengan air sampai penuh tapi jangan sampai

tumpah!

5. Tempatkan tutup toples sehingga dapat menampung air yang tumpah

dari beker glass!

Explore

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

110

6. Masukkan kubus ke dalam air kemudian ukurlah berat kubus setelah

di masukkan ke dalam air!

Percobaan 2

1. Ukurlah berat kubus kuningan di udara menggunakan dinamometer

dan catat hasil pengukuran !

2. Isilah gelas ukur dengan 15 ml air dan masukkan kubus kuningan ke

dalam air !

3. Ukurlah berat kubus setelah di masukkan ke dalam air dan hitunglah

selisih berat benda di udara dan di dalam air !

4. Ukurlah volume air di dalam gelas ukur dan hitunglah selisih volume

air sebelum dan sesudah kubus dimasukkan !

5. Ulangi percobaan untuk kubus jenis lain !

Data Percobaan

1. tuliskan apa saja variabel yang diukur dari percobaan di atas!

a. besaran terukur yang diukur dalam percobaan ini adalah

...................................................................................................................

b. besaran terrukur yang tergantung dari besaran lain(variabel

Terikat) dalam percobaan ini adalah

....................................................................................................................

c. Besaran dalam pengukuran dengan kondisi tetap(Variabel Kontrol)

dalam

percobaan ini adalah

...................................................................................................................

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

111

2. Buatlah hasil pengamatan sesuai dengan hasil percobaan!

1. saat balok dimasukkan ke dalam air, jelaskan apa yang terjadi!

2. jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut!

Explain

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

112

3. secara matematis bebesanya temuan tersebut dapat dinyatakan

menggunakan

sebuah persamaan. Tuliskan persamaan tersebut beserta

keterangannya!

1. Sebuah perahu bermassa 100 ton. Berapakah volume minimal perahu

agar dapat terapung pada:

a. Air tawar dengan massa jenis 1 gram/𝑐𝑚3

b. Air laut dengan massa jenis 1,03 gram/𝑐𝑚3

1. 1

Elaborate

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

113

2. Tuliskan kesimpulan yang kalian peroleh berdasarkan temuan-temuan dalam

percobaan ini!

Kerjakan Soal Soal Berikut Secara Mandiri!

1. Dua buah kapal identik berlayar pada kedalaman yang sama,kapal A

berlayar di laut dan kapal berlayar di sungai. Kapal mana yang volum

terapungnya lebih besar jika massa jenis air laut lebih besar dari

massa jenis air sungai? Jelaskan jawabanmu!

Evaluation

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

114

1. Kapal laut terbuat dari bahan bahan logam yang mempunyai massa

jenis jauh lebih besar dari massa jenis laut. Mengapa kapal laut

dapat terapung di permukaan laut?

2. Seperti halnya kapal laut, kapal selam juga terbuat dari bahan

logam yang massa jenisnya lebih besar dari massa jenis air laut.

Bagaimana kerja kapal sehingga dapat tenggelam dan terapung di

laut?

Extend

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

115

Viskositas, Tegangan Permukaan dan

Kapilaritas Oleh : Yeyen Erlina

Alokasi Waktu : 2X45

LEMBAR KEGIATAN SISWA

BERBASIS Learning Cycle 7E

Nama : 1.

2.

3.

4.

5.

Kelompok :

Kelas :

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

116

A. Kompetensi Dasar

3.7 Mendeskripsikan hukum hukum pada fluida statik dan

penerapannya dalam kehidupan sehari hari.

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan

sifat sifat fulida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

B. Indikator

1. Mengamati peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan

Viskositas

2. Memformulasikan konsep tegangan permukaan zat cair,

kapilaritas, dan gaya gesek fluida kental.

3. Melakukan percobaan aplikasi dari tegangan perbukaan,

viskositas dan kapilaritas

4. Mengkomunikasikan percobaan aplikasi tegangan permukaan,

viskositas dan kapilaritas

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat mengamati peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan

Viskositas

2. Dapat memformulasikan konsep tegangan permukaan zat cair,

kapilaritas, dan gaya gesek fluida kental.

3. Dapat melakukan percobaan aplikasi dari tegangan perbukaan,

viskositas dan kapilaritas

4. Dapat mengkomunikasikan percobaan aplikasi tegangan

permukaan, viskositas dan kapilaritas

D. Materi

Viskositas

Viskositas adalah gesekan intenal yang memiliki besaran

tertentu pada fluida rill. Adapun besarnya viskositas setiap fluida

berbeda beda sesuai dengan jenisnya. Seederhananya, semaki rendah

viskositas suatu fluida, semakin besar pergerakan dari fluida tersebut.

Suatu benda yang dijatuhkan pada fluida kental, kecepatannya makin

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

117

membesar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar. Kecepatan

terbesar yang dialami benda saat dijatuhkan pda fluida kental

dinamakan kecepatan terminal, dirumuskan dengan persamaan

Vr = ( )

Keterangan :

Vr = kecepatan terminal

Vb = volume benda

ρb = Massa jenis benda

ρa = Massa jenis air

η= Koefisien viskositas

Kapilaritas

Kapilaritas merupakan gejala naik atau turunnya zat cair melalui

celah kecil. Kapilaritas sangat bergantung pada kohesi dan adhesi. Air

naik dalam pmbuluh kapiler atau celah kapiler dikarenakanoleh adhesi,

sedangkan raksa turun dalam pembuluh kapiler disebabkan oleh kohesi.

Naik turunnya suatu zat cair melalui pembuluh kapiler dapat

dirumuskan sebaai berikut :

Keterangan :

h = tinggi atau naik atau turunnya fluida

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

118

= tegangan permukaan fluida

ρ = massa jenis fluida

r = jari jari pipa kapiler

θ = sudut yang dibentuk oleh fluida terhadap dinding pipa

kapiler

Tegangan permukaan

Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung

untuk menegang, sehingga permukaanya tampak seperti selaput tipis.

Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antar molekul air. Tegangan

permukaan merupakan perbandingan dari gaya tegangan permukaan (F)

dengan panjang permukaan (d) dimana gaya bekerja. Secara matemais

dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

119

1. mengapa air yang ada di dalam tanah dapat naik dari akar pohon

menuju ke daun pohon batang?

2. mengapa nyamuk dapat hinggap di atas air?

Elicit

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

120

2

1

3

4 5

Engage

Mendatar

1. Gejala naik tau turunnya zat cair dalam

pipa

3. Zat Cair

4. Bila sebuah bola bergerak dalam suatu

fluida yang diam maka terhadap bola itu

akan bekerja gaya geser dalam bentuk

gaya gesekan yang arahnya berlawanan

dengan arah gerak bola tersebut

Menurun

2. Adalah gaya tari menarik antara

molekul yang sama

5. Gesekan intenal yang memiliki

besaran tertentu pada fluida rill

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

121

Alat dan Bahan

1. 3 botol bekas air mineral

2. Air

3. Minyak goreng

4. Sunlight

5. Kelereng (3 buah)

6. Stopwatch

7. Sedotan berbeda(3 buah)

8. Pewarna makanan

9. Silet

10. Jarum

11. Klip kertas

12. Detergen

Langkah percobaan:

Percobaan 1 (viskositas)

1. siapkan alat dan bahan

2. Rangkailah percobaan seperti gambar

3. isikan air ke dalam wadah yang telah disediakan dengan air,

mniyak goreng dan larutan pencuci piring dengan ketinggian yang

sama (15 cm).

4. masukkan kelereng kedalam masing masing wadah kemudian catat

waktu yang diperlukan kelereng tersebut sampai kedasar wadah.

5. ulangi langkah 4 sebanyak 3 kali.

Percobaan 2 (tegangan permukaan)

1. siapkan alat dan bahan

2. isi wadah 1 dengan air, dan wadah 2 dengan air detergen.

Explore

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

122

3. letakkan silet diatas permukaan air dan air detergen seperti pada

gambar

4. amatilah apakah silet tersebut tenggelam atau mengapung.

5. ukurlah waktu tenggelam jika silet tersebut tenggelam kemudian

tuliskan hasil pengukuranmu dalamtabel pengamatan

6. ulangi percobaan diatas dengan jarus dan klip kertas

Percobaan 3 (kapilaritas)

1. siapkan alat dan bahan

2. isi wadah dengan air, lalu tambahkan pewarna seperti gambar

3. celupkan secara bersamaan 3 buah sedotan dengan diameter yang

berbeda

4. amati dengan seksama apa yang terjadi lalu catat pada tabel asil

pengamatan

1. Bagaimana lamanya waktu yang dibutuhkan beban (kelereng) untuk

mencapai dasar wadah dengan jenis fluida yang berbeda? Mengapa

demikian?

Explain

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

123

2. Apakah kecepatan kelereng saat bergerak pada setiap fluida

besarnya sama? Jelaskanlah!

3. Bagaimanakah hubungan antara gaya gesek (gaya stokes) dengn

kecepatan kelereng tersebut?

Tuliskan Kesimpulan berdasarkan temuan yang kalian dapatkan dalam

percobaan ini!

Elaborate

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

124

1. Sebatang jarum diletakkan perlahan-lahan di atas permukaan

air. Panjang jarum tersebut 5 cm. Berapa besar gaya yang bekerja

pada permukaan jarum tersebut apabila tegangan permukaannya?

2. Sebuah kelereng yang massa jenisnya 6,36 g/cm3 dan berdiameter 2

cm jatuh kedalam gliserin yang memiliki massa jenis 5,10 g/cm3 dan

koefisien viskositasnya 1,4 Pa.s. Berapakah kecepatan terminal

kelereng tersebut jika percepatan gravitasi di tempat tersebut 10

m/s2?

Evaluate

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

125

1. Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena kapilaritas memberikan

manfaat dan juga kerugian. Tuliskan manfaat-manfaat dan kerugian

dari fenomena kapilaritas. Tuliskan penjelasanya secara singkat.

Extend

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

126

KISI-KISI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS

Fluida Statis

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI/1

No

Soal Aspek KPS IndikatorSoal Soal

Kunci

jawab

an

1 Interpretasi

Menafsirkan data hasil

percobaan hukum

Pascal

Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai hukum Pascal

dengan menggunakan beberapa pompa hidrolik yang memiliki

ukuran pengisap yang berbeda-beda. Berikut data yang diperoleh

siswa tersebut :

No

Jari-jari pengisap pompa

hidrolik (cm)

Gaya pada

pengisap

A (N)

Gaya pada

pengisap

B (N) Pengisap A Pengisap B

1 2 6 4 36

2 6 12 4 16

3 10 40 4 64

D

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

127

Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa….

a. Semakin besar gaya yang diberikan pada pengisap A maka

semakin besar gaya yang dihasilkan pada pengisap B

b. Semakin besar ukuran pengisap A maka semakin besar gaya

yang dihasilkan pada pengisap B

c. Semakin besar ukuran pengisap B maka semakin besar gaya

yang dihasilkan pada pengisap B

d. Semakin besar perbandingan ukuran pengisap B terhadap

pengisap A maka semakin besar gaya yang dihasilkan pada

pengisap B

e. Semakin kecil ukuran pengisap A maka semakin besar gaya

yang dihasilkan pada pengisap B

2 Prediksi Memprediksikan Gambar bejana yang berhubungan yang berisi air. Tekanan

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

128

hidrostatis yang paling besar berada di titik

A. P

B. Q

C. R

D. S

E. T

3 Klasifikasi

Mengidentifikasi gaya

apung sebuah benda di

dalam fluida

Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida sebanding dengan

(1) Volume benda

(2) Massa benda

(3) Massa jenis benda

(4) Kerapatan benda

Pernyataan di atas yang benar ialah....

a. (1), (2) dan (3)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (4)

d. (1) saja

e. (1), (2), (3) dan (4)

B

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

129

4 Mengamati

Mengguakan fakta

yang teramati untuk

menetukan pernyataan

yang benar tentang

tekanan hidrostatis

Perhatikann gambar berikut ini!

Ketiga bejana di atas memiliki luas permukaan alas yang sama, maka

tekanan pada dasar ketiga bejana adalah...

a. sama besar. Menurut archimedes tekanan pada zat cair

akanditeruskan ke segala arah dengan sama besar, dengan demikian

semua dasar bejana mendapatkan tekanan yang sama besar walaupun

jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.

b. tidak sama besar. Menurut hukum archimedes tekanan pada zat

cair akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar, dengan

demikian semua dasar bejana mendapatkan tekanan yang sama besar

walaup jumlah zat cair yang mengisi bejana tesebut tidak sama.

c. sama besar. Menurut hukum pascal tekanan pada zat cair akan

diteruskan ke segala arah tidak sama besar , dengan demikian semua

dasar bejana mendapatkan tekanan yang sama besar walaupun

jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.

d. tidak sama besar. Menurut hukum pascal tekanan pada zat cair

akan di teruskan ke segala arah tidak sama besar, dengan demikian

semua dasar bejana mendapatkan tekanan tidak sama besar walaupun

jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.

e. sama besar. Menurut hukum hidrostatis tekanan pada zat cair akan

diteruskan ke segala arah dengan sama besar, dengan demikian

semua dasar bejana mendapatkan tekanan tidak sama besar walaupun

C

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

130

jumlah zat cair yang mengisi bejana tersebut tidak sama.

5 Menerapkan

konsep

Menerapkan konsep

tekanan hidrostatik

dalam kehidupan

sehari-hari (membuat

rancangan dinding

tanggul)

Jika diminta untuk merancang dinding bendungan berdasarkan

konsep tekanan hidrostatik yang sudah dipelajari, maka rancangan

bendungan yang sesuai adalah....

a Dinding

Air

d.

Dinding

Air

a.

Dinding

Air

b.

Dinding

Air

c.

Dinding e.

Air

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

131

6 Mengamati

Menggunakan fakta

yang teramati untuk

menentukan

pernyataan yang benar

tentang konsep tekanan

hidrostatik

Perhatikan gambar di bawah ini !

1) Tekanan hidrostatik pada garis mendatar a-b dan c-d adalah

sama

2) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya

ketinggian lubang

3) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya

kedalaman lubang

4) Tekanan hidrostatik pada garis menurun a-c dan b-d adalah sama

Pernyataan yang benar mengenai tekanan hidrostatik adalah....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 3

e. 3 dan 4

b

7 Merencanakan

percobaan

Mengurutkan langkah-

langkah percobaan

Di bawah ini terdapat langkah-langkah suatu percobaan untuk

menentukan massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan pipa U c

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

132

yang tepat untuk

menentukan massa

jenis zat cair dengan

menggunakan pipa U

bahannya adalah air dan minyak yang akan dicari massa jenisnya.

(ρair = 103 kg/m

3)

1) Mengamati perbatasan antara kedua cairan yang tidak

bercampur pada salah satu kaki pipa

2) Membuat garis pembatas mendatar yang melalui kedua pipa U

3) Mengukur tinggi masing-masing cairan dari garis perbatasan

4) Menuangkan air pada salahsatu kaki pipa

5) Menuangkan minyak pada salah satu kaki pipa

6) Menggunakan persamaan tekanan hidrostatika

Urutan yang benar dari langkah percobaan yang akan dilakukan

adalah….

a. 4, 3, 5, 2, 1, 6

b. 5, 4, 3, 2, 1, 6

c. 4, 5, 1, 2, 3, 6

d. 5, 4, 1, 2, 3, 6

e. 5, 3, 4, 2, 1, 6

8 Klasifikasi

mengelompokkan

penerapan hukum

pascal dan hukum

archimedes dalam

kehidupan sehari-hari

Perhatikan tabel berikut terkait dengan penerapan hukum pascal dan

hukum archimedes dalam kehidupan sehari hari adalah

Hukm pascal Hukum archimedes

A Balon udara , rem

hidrolik

Hidrometer, kapal

laut

B Pengukur tensi, rem

hidrolik

Alat pengangkat

mobil, kapal laut

C Rem hidrolik,

dongkrak hidrolik

Balon udara, kapal

laut

D Dongkrak

hidrolik,rem

Hidrometer, alat

pengangkat mobil

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

133

hidrolik

E Dongkrak hidrolik,

kapal laut

Hidrometer, balon

udara

9 Klasifikasi

mengidentifikasi

tekanan hidrostatis

pada bejana yang berisi

zat cair

Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam bejana yang berisi zat

cair ditentukan oleh:

(1) Massa jenis zat cair

(2) Volume zat cair dalam bejana

(3) Kedalaman titik pada permukaan zat cair

(4) Bentuk bejana

Pernyataan yang benar adalah…..

a. (1), (2), dan (3)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (4) saja

10 Interpretasi Menafsirkan data hasil

percobaan gaya apung

Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai gaya apung fluida

denga cara mencelupkan beberapa jenis benda. Dari percobaan yang

dilakukannya ia mendapatkan data sebagai berikut :

No Berat benda (N) Gaya Volume Berat air

c

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

134

Di

udara

Di

dalam

air

apung

(N)

benda

(cm3)

yang

dipindahkan

(N)

1 126 121 5 500 5

2 113 107 6 600 6

3 98 94 4 400 4

4 87 85 2 300 3

5 77 74 3 300 3

Informasi yang diperoleh dari data-data di atas adalah…

a. Berat benda di udara sangat mempengaruhi besarnya gaya apung

b.Gaya apung pada benda hanya bergantung pada volume benda

c. Berat air yang dipindahkan sama dengan selisih berat benda di

udara dan di dalam air

d.Volume air yang dipindahkan sangat bergantung pada berat

benda di udara

e. Gaya apung pada benda sama dengan jumlah berat benda di

dalam air dan berat air yang didesak

11 Prediksi

Memperkirakan

keadaan system

berdasarkan konsep

gaya apung

Perhatikan gambar di bawah ini :

Balok kayu A dan B terbuat dari bahan yang sama. Balok A

terapung ketika di masukkan ke dalam drum besar yang penuh

dengan air. Berdasarkan konsep gaya apung, kira-kira bagaimana

c

A = 1,5 kg B = 10 kg

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

135

keadaan balok B jika dimasukkan kedalam drum tersebut ?

a. Balok B akan tenggelam karena benda yang berat pasti akan

tenggelam di dalam air

b. Balok B akan tenggelam karena benda yang ukurannya

besar pasti akan tenggelam di dalam air

c. Balok B akan tetap terapung karena memiliki massa jenis

yang sama dengan balok A

d. Balok B akan tenggelam karena mempunyai massa yang

lebih besar dari balok A

e. Balok B akan melayang karena benda B beratnya lebih besar

dari benda A

12 Prediksi

Memprediksikan suatu

keadaan sistem

berdasarkan konsep

hukum Archimedes

Berdasarkan hukum Archimedes, menurut prediksimu, “apakah

sebuah perahu akan lebih mudah mengapung di permukaan air

danau yang dalam atau yang dangkal ?”

a. Danau yang dalam karena air yang banyak pada bagian

bawah perahu akan menopang perahu untuk terapung

b. Danau yang dangkal karena saat mengapung di dipermukaan

danau yang dalam akan menyebabkan perahu tertarik ke

bawah

c. Danau yang dalam karena tiupan angin pada danau yang

dangkal memiliki arus air yang besar sehingga perahu

menjadi sulir terapung

d. V Sama saja. Saat terapung perahu mengalami tegangan

yang sama, baik berada pada danau yang dalam atau danau

yang dangkal

e

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

136

e. Sama saja, baik di danau yang dangkal atau danau yang

dalam, perahu mengalami gaya apung yang sama besar

13 Prediksi

Memprediksikan

tegangan tali yang

dihasilkan oleh gaya

apung oleh fluida yang

memiliki massa jenis

berbeda

Dua benda yang terbuat dari bahan sejenis memiliki massa jenis

yang sama, dicelupkan ke dalam zat cair yang berbeda (fA >fB).

Benda diikat dengan tali yang sama panjang dan dikaitkan pada

dasar bejana. Jika benda <zat cair,

Maka pernyataan yang benar menganai tegangan tali (T) adalah....

a. TA >TB karena fA >fB menghasilkan gaya apung yang besar

b. TB >TA karena fA >B menghasilkan gaya apung yang besar

c. TA =TB karena benda mempunyai volume yang sama

d. TA =TB karena kdua benda memliki berat yang sama

e. TA =TB karena benda <zat cair

a

14 Interpretasi

Menghubungkan data

hasil percobaan untuk

menentukan variabel

yang akan dicari

Surya akan mencoba menghitung massa jenis 5 buah batuanya yang

tidak beraturan (batuan sejenis). Ia melakukan percobaan seperti

gambar dan didapat data hasil percobaannya sebagai berikut :

c

A

B

h1 h2

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

137

Luas alas wadah = 5 cm2

h1 = 5 cm

Benda h2 (cm) Massa (g) ρ (g/cm3)

A 8 30 2

B 9 40 2

C 10 50 2

D 11 60 2

E 12 70 ?

Rata-rata …..

Maka massa jenis rata-rata dari batuan tersebut adalah….

a. 1,0 g/cm3

b. 1,5 g/cm3

c. 2,0 g/cm3

d. 2,5 g/cm3

e. 3,0 g/cm3

15

Berhipotesis mengenai

penerapan hukum

archimedes

Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebut dalam keadaan

melayang. Pernyatan yang benar untuk peristiwa dibawah ini

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

138

Behipotesis ialah…..

a. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida tidak sama

dengan massa jenis zat cairnya ( ≠ )

b. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air sama dengan

massa jenis zat cairnya ( = )

c. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil

dari massa jenis zat cairnya ( < )

d. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih besar

daripada massa jenis

zat cairnya ( > )

e. semua jawaban salah

16 Klasifikasi Menganalisis

terjadinya peristiwa Naik turunnya suatu cairan dalam pipa kapiler bergantung pada :

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

139

kohesi dan adhesi (1) Sudut kontak permukaan fluida

(2) Massa jenis fluida

(3) Jari-jari pipa kapiler

(4) Tegangan permukaan fluida

Pernyataan yang benar ialah….

a. (1), (2), dan (3)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (4)

d. (4) saja

e. Semua benar

17 Mengamati

Menentukan besarnya

gaya apung

berdasarkan fakta yang

teramati

Perhatikan keadaan benda pada gambar dibawah ini !

Pernyataan yang benar mengenai gaya apung (F) yang bekerja pada

benda adalah…

a. F1< F2 tapi F1> F3

b. F1> F2>F3

e

1

2 3

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

140

c. F3> F2>F1

d. F3< F2 tapi F3> F1

e. F1= F2 =F3

18 Merencanakan

percobaan

Merencanakan

percobaan yang efisien

tentang gaya tekan

keatas dengan alat dan

bahan yang tersedia

Jika alat dan bahan yang tersedia hanya sebuah neraca pegas, balok,

bejana, dan air, maka rencana percobaan yang paling efisien yang

dapat dilakukan untuk mengetahui gaya tekan keatas adalah sebagai

berikut ;

1) Menimbang balok di udara, mengisi gelas ukur dengan air

kemudian menimbang balok dalam bejana yang berisi air

2) Menimbang balok di udara, menimbang air dan menimbang

balok dalam bejana yang berisi air

3) Menimbang balok di udara, menimbang bejana berisi air

kemudian menimbang balok dalam bejana berisi air

Agar data yang diperlukan mencukupi, maka prosedur percobaan

yang benar adalah….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 1 dan 2

e. 2 dan 3

a

19 Interpretasi

Menafsirkan data hasil

percobaan hukum

archimedes

Berikut ini tabel massa dan volume beebrapa benda:

Benda Massa Volume ( cm3)

A 800 gram 1000

B 2 Kg 1000

C 600 gram 600

D 0,2 kg 2000

Berdasarkan tabel di atas, jika pair = 1 g/cm3, maka benda yang

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

141

terapung di air adalah benda....

a. A dan B

b. A dan C

c. A dan D

d. B dan C

e. C dan D

20 Merencanakan

percobaan

Merencanakan

percobaan tekanan

hidrostatik pada sebuah

botol yang dilubangi

Untuk menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik

pada sebuah botol yang diberi lubang, maka percobaan yang harus

dilakukan secara berulang adalah….

a. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis fluida berubah-ubah

b. Massa jenis fluida berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah

c. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah

d. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis tetap

e. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol tetap

d

21 Klasifikasi

Mengelompokkan jenis

benda berdasarkan

prinsip kerja hukum

pascal

Berikut ini beberapa contoh benda/alat :

1) Dongkrak hidrolik

2) Kapal selam

3) Pompa hidrolik

4) Water pass

5) Galangan kapal

6) Jembatan ponton

Dari beberapa benda/alat di atas yang termasuk kedalam contoh

penerapan hukum pascal adalah….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 4 dan 5

b

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

142

d. 2 dan 3

e. 4 dan 6

22 Klasifikasi Mengidentifikasikan

gaya apung benda

Berikut ini ada beberapa benda mempunyai massa dan ukuran

volume yang berbeda

no Benda Massa (g) Volume (cm3)

1 Emas 2 4

2 Besi 6 7

3 Kayu 6 8

4 Gabus 1 3

5 Tembaga 10 5

6 Batu 5 2

Jika benda-benda di atas dimasukkan ke dalam air yang massa

jenisnya 1 g/cm3, maka urutan besarnya gaya apung yang benar

adalah ….

a. FEmas>Fbesi>Ftembaga

b. FKayu>Fbesi>Ftembaga

c. FBesi>Ftembaga>Fbatu

d. Fbatu>Fkayu>Fgabus

e. FEmas>Fkayu>Ftembaga

23 Klasifikasi

Mengidentifikasikan

benda yang

mempunyai gaya

apung yang besar

ketika dimasukkan

kedalam air

Berikut ini ada beberapa benda mempunyai massa dan ukuran yang

berbeda

no Benda Massa (g) Volume (cm3)

1 Emas 2 4

2 Besi 6 7

3 Kayu 6 8

b

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

143

4 Gabus 3 3

5 Tembaga 10 5

6 Batu 5 2

Dari tabel di atas urutan gaya apung dari yang terbesar ke yang

terkecil adalah ….

f. FEmas>Fbesi>Ftembaga

g. FKayu>Fbesi>Ftembaga

h. FBesi>Ftembaga>Fbatu

i. FKayu>Fgabus>Fbatu

j. FEmas>Fkayu>Ftembaga

24 Komunikasi

Menerapkan konsep

hukum pascal dalam

khidupan sehari-hari

Pada gambar di bawah ini luas penampang piston 1 sama dengan 3

kali luas piston 2. Jika pada piston 1 diberikan 12 kg, berapakah

beban yang harus diberkan piston 2, agar sistem dlaam keadaan

setimbang.

A. 4 kg

B. 5 kg

C. 6 kg

D. 7 kg

E. 8 kg

25

Membuat grafik

hubungan gaya yang

bekerja pada piston

kecil dan piston besar

(F1 & F2)

Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai luas penampang piston kecil

A1 dan luas penampang besar A2 dengan perbandingan seperti tabel

di bawah ini

No Luas penampang A1 Luas penampang A2

1 1 4

c

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

144

2 2 8

3 3 12

4 4 16

Di bawah ini yang grafik menunjukkan hubungan F1 dan F2 yang

benar adalah….

26 Menerapkan

konsep

Menerapkan konsep

tegangan permukaan

Berikut ini tabel besar gaya tegangan permukaan (F) dan panjang

permukaan tempat gaya bekerja (d).

Jarum F (N) d (cm)

P 10 10

B

F1

F2

2

8

d.

a.

F2

F1

4

2

b. F1

F2

4

16

c.

F1

F2

4

16

e

F2

F1

1

4

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

145

Q 20 5

R 20 1

Berdasarkan tabel diatas, jika air diberi sabun, maka urutan jarum

yang tenggelam terlebih dahulu ke dalam air adalah...

a. P-Q-R

b. P-R-Q

c. Q-P-R

d. Q-R-P

e. R-P-Q

27 Interpretasi

Menafsirkan data hasil

percobaan hukum

archimedes

Berikut ini tabel massa dan volume beebrapa benda:

Benda Massa Volume

A 800 gram 1000

B 2 Kg 1000

C 800 gram 600

D 2 kg 2000

Berdasarkan tabel di atas, jika pair = 1 g/cm3, maka benda yang

tenggelam di air adalah benda....

a. A dan B

b. A dan C

c. A dan D

d. B dan C

e. C dan D

D

28 berkomunikasi

Membuat grafik

hubungan antara

tekanan dengan

kenaikan fluida

Gambar dibawah ini menunjukkan percobaan yang dilakukan ole

seorang siswa.

C

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

146

Dari percobaan tersebut diperoleh data sebagai berikut:

Kedalaman selang Kenaikan fluida Tekanan (P)

4 cm 2 cm 400 Pa

6 cm 3 cm 600 Pa

8 cm 4 cm 800 Pa

Grafik yang menunjukkan hubungan antra P dan h ketika ujung

selang di drong lebih dalam ke dalam air adalah...

a.

b.

c.

d

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

147

e.

29 Prediksi

Memperkirakan

keadaan system

berdasarkan konsep

gaya apung

Perhatikan gambar di bawah ini :

Balok kayu A dan B terbuat dari bahan yang tidak sama. Jika

volume balok B sama dengan tiga kali volume balok A, dan balok A

melayang ketika di masukkan ke dalam drum besar yang penuh

dengan zat cair. Berdasarkan konsep gaya apung, kira-kira

bagaimana keadaan balok B jika dimasukkan kedalam drum tersebut

?

a. Balok B akan tenggelam karena benda yang berat pasti akan

tenggelam di dalam air

b. Balok B akan tenggelam karena benda yang ukurannya

besar pasti akan tenggelam di dalam air

c. Balok B akan terapung karena memiliki massa jenis yang

lebih kecil dari balok A

d. Balok B akan tenggelam karena mempunyai massa yang

A = 1,5 kg B = 1,5 kg

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

148

lebih besar dari balok A

e. Balok B akan melayang karena benda B beratnya lebih besar

dari benda A

30 Prediksi Memprediksikan

tekanan hidrostatis

Berdasarkan gambar bejana berhubungan yang berisi air di bawah

ini, maka besarnya Tekanan hidrostatis yang paling kecil berada di

titik.

A. P

B. Q

C. R

D. S

E. T

31 Klasifikasi Mengidentifikasi

prinsip archimedes

Ketika seorang penyelam berenang ke dalam laut, ia akan merasakan

tekanan yang besar seiring dengan semakin dalamnya ia menyelam.

Tekanan penyelam di dalam laut sebanding dengan

(1) Gravitasi

(2) Massa penyelam

(3) Berat penyelam

(4) Massa jenis air laut

(5) Kedalaman penyelam

Pernyataan di atas yang benar ialah....

a. (1), (2) dan (3)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (4)

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

149

d. (1) saja

e. (1), (4), dan (5)

32 Kalsifikasi

Mengelompokkan

peristiwa tegangan

permukaan, kapilaritas

dan viskositas dalam

kehidupan sehari- hari

Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler merupakan

gejala kapilaritas. Di bawah ini yang tidak termasuk gelaja

kapilaritas adalah....

a. meresapnya air pada dinding rumah

b. meresapnya minyak melalui sumbu kompor

c. meresapnya air pada kertas

d. naiknya air tanah sampai ke daun

e. ditekannya permukaan suatu benda hingga luas permukaan

berubah

E

33 Klasifikasi Mengelompokkan

Tetes-tetes hujan berbentuk bola karena....

a. Kapilaritas

b. Tegangan permukaan

c. Gerakan ke bawah

d. Percepatan gravitasi

e. Viskositas

B

34 Klasifikasi

Mengelompokkan

contoh dari penerapan

fuida statis

Berikut ini adalah gambar terkait fluida dalam kehidupan sehari-hari

(1)

D

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

150

(2)

(3)

(4)

(5)

Contoh dari penerapan flida statis berdasarkan gambar di atas

terdapat pada nomor..

a. 2

b. (1) dan (4)

c. (2), (3), dan (4)

d. (2), (3), dan (5)

e. (1), (3) dan (5)

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

151

35 klasifikasi

Mengidentifikasi

konsep fluidaa ststis

dari pernyataan

Amati pernyataan yang berkaitan dengan fluida

statis di bawah ini!

1) Kerapatan fluida

2) Percepatan gravitasi

3) Luas penampang bidang

4) Ketinggian fluida dari permukaan

Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung

pada pernyataan nomor....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 1,2, dan 3

e. 1,2, dan 4

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

152

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No

Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda

Keputusan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

1 0.703 Valid

44% Sedang 100% Baik Sekali Digunakan

2 -0.134 Tidak Valid

92% Sangat mudah

-

14.29% Buruk Tidak digunakan

3 0.516 Valid 88% Sangat mudah 42.29% Baik Sekali Tidak digunakan

4 -0.169 Tidak Valid

68% Sedang -

28.57% Buruk Tidak digunakan

5 0.771

Valid 52%

Sedang 85.71% Baik Sekali Digunakan

6 0.334

Valid 36%

Sedang 28.57%

Cukup Digunakan

7 0.703

Valid 44%

Sedang 100% Baik Sekali Digunakan

8 -556

Tidak Valid 72%

Mudah

-

71.43% Buruk

Tidak digunakan

9 0.087

Tidak Valid 88%

Sangat mudah 0% Buruk Tidak digunakan

10 0.771

Valid 52%

Sedang 85.71%

Baik Sekali Digunakan

11 0.610

Valid 36%

Sedang 85.71%

Baik Sekali Digunakan

12 0.775

Valid 36%

Sedang 100%

Baik Sekali Digunakan

13 0.645

Valid 76%

Mudah 71.43% Baik Sekali

Digunakan

14 0.775

Valid 36%

Sedang 100% Baik Sekali

Digunakan

15 0.091

Tidak Valid 84%

Mudah 0% Buruk Tidak digunakan

16 -0.180

Tidak Valid 84%

Mudah -

14.29% Buruk Tidak digunakan

17 0.398

Valid 84%

Mudah 28.57% Cukup Digunakan

18 0.610

Valid 36%

Sedang 85.71% Baik Sekali Digunakan

19 -0.685 Tidak Valid

40% Sedang

-

85.71% Buruk

Tidak digunakan

20 0.396

Valid 48%

Sedang 57.14% Baik Digunakan

21 0.550

Valid 20%

Sukar 57.14% Baik

Digunakan

22 0.315

Valid 64%

Sedang 42.86% Baik Tidak digunakan

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

153

Reliabilitas : 0.86

23 0.799

Valid 64% Sedang 100%

Baik Sekali Digunakan

24 -0.833 Tidak Valid 44%

Sedang -100% Buruk Tidak digunakan

25 0.509

Valid 60% Sedang 57.14%

Baik Digunakan

26 0.806

Valid 56%

Sedang 100% Baik Sekali

Digunakan

27 0.719

Valid 28%

Sukar 85.17% Baik Sekali

Digunakan

28 0.771

Valid 52%

Sedang 85.17% Baik Sekali

Digunakan

29 0.177

Tidak Valid 4%

Sangat sukar 14.29% Buruk Tidak digunakan

30 0.257

Tidak Valid 76%

Mudah 14.29% Buruk Tidak digunakan

31 -0.038

Tidak Valid 52%

Sedang 0% Buruk Tidak digunakan

32 0.162

Tidak Valid 80%

Mudah 14.29% Buruk Tidak digunakan

33 0.716 Valid

64% Sedang

85.71% Baik Sekali

Tidak digunakan

34 0.839

Valid 68%

Sedang 100%

Baik Sekali Digunakan

35 0.741

Valid 48%

Sedang 100%

Baik Sekali Digunakan

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

154

Instrumen Tes yang digunakan

Nama :................................................

Kelas :................................................

Sekolah : SMA Darul Ma’arif Jakarta

Pilihlah satu jawaban yang tepat

1. Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai hukum Pascal dengan

menggunakan beberapa pompa hidrolik yang memiliki ukuran pengisap yang

berbeda-beda. Berikut data yang diperoleh siswa tersebut :

No

Jari-jari pengisap

pompa hidrolik (cm)

Gaya

pada

pengis

ap A

(N)

Gaya pada pengisap

B (N) Pengisap

A

Pengisap

B

1 2 6 4 36

2 6 12 4 16

3 10 40 4 64

Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa….

a. Semakin besar gaya yang diberikan pada pengisap A maka semakin besar

gaya yang dihasilkan pada pengisap B

b. Semakin besar ukuran pengisap A maka semakin besar gaya yang

dihasilkan pada pengisap B

c. Semakin besar ukuran pengisap B maka semakin besar gaya yang

dihasilkan pada pengisap B

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

155

d. Semakin besar perbandingan ukuran pengisap B terhadap pengisap A

maka semakin besar gaya yang dihasilkan pada pengisap B

e. Semakin kecil ukuran pengisap A maka semakin besar gaya yang

dihasilkan pada pengisap B

2. Jika diminta untuk merancang dinding bendungan berdasarkan konsep

tekanan hidrostatik yang sudah dipelajari, maka rancangan bendungan yang

sesuai adalah....

3. Perhatikan gambar di bawah ini !

1) Tekanan hidrostatik pada garis mendatar a-b dan c-d adalah sama

2) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya ketinggian lubang

Dinding

Air

d. Dinding

Air

a.

Dinding

Air

b.

Dinding

Air

c.

Dinding e.

Air

c d

a b

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

156

3) Tekanan hidrostatik bertambah besar dengan bertambahnya kedalaman lubang

4) Tekanan hidrostatik pada garis menurun a-c dan b-d adalah sama

Pernyataan yang benar mengenai tekanan hidrostatik adalah....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 3

e. 3 dan 4

4. Di bawah ini terdapat langkah-langkah suatu percobaan untuk menentukan

massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan pipa U bahannya adalah air

dan minyak yang akan dicari massa jenisnya.

(ρair = 103 kg/m

3)

1) Mengamati perbatasan antara kedua cairan yang tidak bercampur pada

salah satu kaki pipa

2) Membuat garis pembatas mendatar yang melalui kedua pipa U

3) Mengukur tinggi masing-masing cairan dari garis perbatasan

4) Menuangkan air pada salahsatu kaki pipa

5) Menuangkan minyak pada salah satu kaki pipa

6) Menggunakan persamaan tekanan hidrostatika

Urutan yang benar dari langkah percobaan yang akan dilakukan adalah….

a. 4, 3, 5, 2, 1, 6

b. 5, 4, 3, 2, 1, 6

c. 4, 5, 1, 2, 3, 6

d. 5, 4, 1, 2, 3, 6

e. 5, 3, 4, 2, 1, 6

5. Seorang siswa melakukan eksperimen mengenai gaya apung fluida denga cara

mencelupkan beberapa jenis benda. Dari percobaan yang dilakukannya ia

mendapatkan data sebagai berikut :

No Berat benda (N) Gaya

apung (N)

Volume benda (cm3)

Berat air yang dipindahkan

(N) Di udara

Di dalam air

1 126 121 5 500 5

2 113 107 6 600 6

3 98 94 4 400 4

4 87 85 2 300 3

5 77 74 3 300 3

Informasi yang diperoleh dari data-data di atas adalah…

a. Berat benda di udara sangat mempengaruhi besarnya gaya apung

b. Gaya apung pada benda hanya bergantung pada volume benda

c. Berat air yang dipindahkan sama dengan selisih berat benda di udara dan di

dalam air

d. Volume air yang dipindahkan sangat bergantung pada berat benda di udara

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

157

e. Gaya apung pada benda sama dengan jumlah berat benda di dalam air dan

berat air yang didesak

6. Perhatikan gambar di bawah ini :

Balok kayu A dan B terbuat dari bahan yang sama. Balok A terapung ketika di

masukkan ke dalam drum besar yang penuh dengan air. Berdasarkan konsep

gaya apung, kira-kira bagaimana keadaan balok B jika dimasukkan kedalam

drum tersebut ?

a. Balok B akan tenggelam karena benda yang berat pasti akan tenggelam di

dalam air

b. Balok B akan tenggelam karena benda yang ukurannya besar pasti akan

tenggelam di dalam air

c. Balok B akan tetap terapung karena memiliki massa jenis yang sama

dengan balok A

d. Balok B akan tenggelam karena mempunyai massa yang lebih besar dari

balok A

e. Balok B akan melayang karena benda B beratnya lebih besar dari benda

A

7. Berdasarkan hukum Archimedes, menurut prediksimu, “apakah sebuah perahu

akan lebih mudah mengapung di permukaan air danau yang dalam atau yang

dangkal ?”

a. Danau yang dalam karena air yang banyak pada bagian bawah perahu

akan menopang perahu untuk terapung

b. Danau yang dangkal karena saat mengapung di dipermukaan danau yang

dalam akan menyebabkan perahu tertarik ke bawah

c. Danau yang dalam karena tiupan angin pada danau yang dangkal

memiliki arus air yang besar sehingga perahu menjadi sulir terapung

d. Sama saja. Saat terapung perahu mengalami tegangan yang sama, baik

berada pada danau yang dalam atau danau yang dangkal

e. Sama saja, baik di danau yang dangkal atau danau yang dalam, perahu

mengalami gaya apung yang sama besar

8. Dua benda yang terbuat dari bahan sejenis memiliki massa jenis yang sama,

dicelupkan ke dalam zat cair yang berbeda (fA >fB). Benda diikat dengan tali

yang sama panjang dan dikaitkan pada dasar bejana. Jika benda <zat cair,

A = 1,5 kg B = 10 kg

A

B

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

158

Maka pernyataan yang benar menganai tegangan tali (T) adalah....

a. TA >TB karena fA >fB menghasilkan gaya apung yang besar

b. TB >TA karena fA >B menghasilkan gaya apung yang besar

c. TA =TB karena benda mempunyai volume yang sama

d. TA =TB karena kdua benda memliki berat yang sama

e. TA =TB karena benda <zat cair

9. Surya akan mencoba menghitung massa jenis 5 buah batuanya yang tidak

beraturan (batuan sejenis). Ia melakukan percobaan seperti gambar dan didapat

data hasil percobaannya sebagai berikut :

Luas alas wadah = 5 cm2

h1 = 5 cm

Benda h2 (cm) Massa (g) ρ (g/cm3)

A 8 30 2

B 9 40 2

C 10 50 2

D 11 60 2

E 12 70 ?

Rata-rata …..

Maka massa jenis rata-rata dari batuan tersebut adalah….

a. 1,0 g/cm3

b. 1,5 g/cm3

c. 2,0 g/cm3

d. 2,5 g/cm3

e. 3,0 g/cm3

10. Perhatikan keadaan benda pada gambar dibawah ini !

Pernyataan yang benar mengenai gaya apung (F) yang bekerja pada benda

adalah…

h1 h2

1

2 3

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

159

a. F1< F2 tapi F1> F3

b. F1> F2>F3

c. F3> F2>F1

d. F3< F2 tapi F3> F1

e. F1= F2 =F3

11. Jika alat dan bahan yang tersedia hanya sebuah neraca pegas, balok, bejana,

dan air, maka rencana percobaan yang paling efisien yang dapat dilakukan

untuk mengetahui gaya tekan keatas adalah sebagai berikut ;

4) Menimbang balok di udara, mengisi gelas ukur dengan air kemudian

menimbang balok dalam bejana yang berisi air

5) Menimbang balok di udara, menimbang air dan menimbang balok dalam

bejana yang berisi air

6) Menimbang balok di udara, menimbang bejana berisi air kemudian

menimbang balok dalam bejana berisi air

Agar data yang diperlukan mencukupi, maka prosedur percobaan yang benar

adalah….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 1 dan 2

e. 2 dan 3

12. Untuk menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik pada

sebuah botol yang diberi lubang, maka percobaan yang harus dilakukan

secara berulang adalah….

a. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis fluida berubah-ubah

b. Massa jenis fluida berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah

c. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol berubah-ubah

d. Tinggi lubang berubah-ubah, massa jenis tetap

e. Tinggi lubang berubah-ubah, bentuk botol tetap

13. Berikut ini beberapa contoh benda/alat :

1) Dongkrak hidrolik

2) Kapal selam

3) Pompa hidrolik

4) Water pass

5) Galangan kapal

6) Jembatan ponton

Dari beberapa benda/alat di atas yang termasuk kedalam contoh penerapan

hukum pascal adalah….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 4 dan 5

d. 2 dan 3

e. 4 dan 6

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

160

14. Berikut ini ada beberapa benda mempunyai massa dan ukuran yang berbeda

No Benda Massa (g) Volume (cm3)

1 Emas 2 4

2 Besi 6 7

3 Kayu 6 8

4 Gabus 3 3

5 Tembaga 10 5

6 Batu 5 2

Dari tabel di atas urutan gaya apung dari yang terbesar ke yang terkecil

adalah ….

a. FEmas>Fbesi>Ftembaga

b. FKayu>Fbesi>Ftembaga

c. FBesi>Ftembaga>Fbatu

d. FKayu>Fgabus>Fbatu

e. FEmas>Fkayu>Ftembaga

15. Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai luas penampang piston kecil A1 dan

luas penampang besar A2 dengan perbandingan seperti tabel di bawah ini

No Luas penampang A1 Luas penampang A2

1 1 4

2 2 8

3 3 12

4 4 16

Di bawah ini yang grafik menunjukkan hubungan F1 dan F2 yang benar adalah….

16. Berikut ini tabel massa dan volume beebrapa benda:

Benda Massa Volume

F1

F2

2

8

d.

a.

F2

F1

4

2

b. F1

F2

4

16

c.

F1

F2 4

16

e.

F2

F1

1

4

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

161

A 800 gram 1000

B 2 Kg 1000

C 800 gram 600

D 2 kg 2000

Berdasarkan tabel di atas, jika pair = 1 g/cm3, maka benda yang tenggelam di air

adalah benda....

a. A dan B

b. A dan C

c. A dan D

d. B dan C

e. C dan D

17. Berikut ini tabel besar gaya tegangan permukaan (F) dan panjang permukaan

tempat gaya bekerja (d).

Jarum F (N) d (cm)

P 10 10

Q 20 5

R 20 1

Berdasarkan tabel diatas, jika air diberi sabun, maka urutanjarum yang tenggelam

terlebih dahulu ke dalam air adalah...

a. P-Q-R

b. P-R-Q

c. Q-P-R

d. Q-R-P

e. R-P-Q

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

162

e. 1,2, dan 4

19. Gambar dibawah ini menunjukkan percobaan yang dilakukan ole seorang

siswa.

Dari percobaan tersebut diperoleh data sebagai berikut:

Kedalaman selang Kenaikan fluida Tekanan (P)

4 cm 2 cm 400 Pa

6 cm 3 cm 600 Pa

8 cm 4 cm 800 Pa

Grafik yang menunjukkan hubungan antra P dan h ketika ujung selang di drong

lebih dalam ke dalam air adalah...

a. b. c.

.

d. e.

18. Amati pernyataan yang berkaitan dengan fluida

statis di bawah ini!

1) Kerapatan fluida

2) Percepatan gravitasi

3) Luas penampang bidang

4) Ketinggian fluida dari permukaan

Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung

pada pernyataan nomor....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 1,2, dan 3

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

163

e. (1), (3) dan (5)

20. Berikut ini adalah gambar terkait fluida dalam kehidupan sehari-hari

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Contoh dari penerapan flida statis berdasarkan gambar di atas terdapat pada

nomor..

a. 2

b. (1) dan (4)

c. (2), (3), dan (4)

d. (2), (3), dan (5)

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

164

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

165

Aspek KPS

Indikator

Kelompok Skor Siswa

K1 K2 K3 K4 K5 K6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Mengamati Mengamati

percobaan yang

sedang dilakukan

Klasifikasi Mengelompokkan

fenoma fluida statis

Interpretasi/me

nafsirkan

Mengolah data hsil

percoban

Meramalkan/pr

ediksi

Mengemukakan apa

yang mungkin akan

terjadi

Merrencanakan

Percobaan

Mempersiapkan Alat

dan bahan yang

dibutuhkan

Membuat langka

langkah percobaan

yang dibutuhkan

Menerapkan

Konsep

Menerapkan konsep

dan

menghubungkannya

dengan kehidupan

sehari hari

Berkomunikasi Menjelskan hasil

percobaan

Memperhatikan dan

merespon presentasi

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

166

kelompok lain

Membuat

kesimpulan

percobaan

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

167

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MODEL LEARNING CYCLE

7E BERBANTUAN LKS

SMA DARUL MA’ARIF JAKARTA

Nama :...........................................................

Kelas :...........................................................

A. Petunjuk pengisian

1. Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran

dengan LKS Berbasis Cycle 7E

2. Responden mohon mengisi angket ini dengan sebenar benarnya, informasi yang diberikan

sangat berguna dalam penelitian.

3. Penelitian menggunakan Likert rating dengan rentang

1 : Sangkat Setuju

2 : Setuju

3 : Cukup

4 : Tidak Setuju

5 : Sangat Tidak Setuju

4. Berilah tanda Checklist ( ) pada kolom SS,S, C,TS, atau STS yang sesuai dengan pendapat

yang diberikan terhadap LKS Berbasis Cycle 7E.

5. Hasil pengisian angket ini sama sekali tidak berpengaruh terhadaap nilai

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Saya memahami konsep fisika yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari

2 Saya tidak dapat menjawab permasalahan yan terdapat pada

tahap elicit

3 Saya senang mengerjakan TTS dan menjodohkan jawaban

pada tahapan engage

4 Saya tidak dapat menjawab soal dalam tahapan explain

5 Saya mengalami kesulitan untk menjawab pertanyaan pada

tahapan elaborate

6 LKS dapat membantu saya menemukan konsep fluida statis

7 Saya kesulitan menyimpulkan kegiatan eksperimen yang

telah dilakukan

8 Saya mampu memperluas wawasan dan menjawab soal

extend

9

LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk siswa,

tujuan pembelajaran, dan tugas-tugas )

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

168

Data Hasil Pretest kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Siswa Pretest Eksperimen Pretest Kontrol

1 45 10

2 25 45

3 40 30

4 35 35

5 30 15

6 30 50

7 25 25

8 45 10

9 25 55

10 35 20

11 5 45

12 40 40

13 15 35

14 55 30

15 35 35

16 20 50

17 35 25

18 15 40

19 50 50

20 30 45

21 35 35

22 25 30

23 10 45

24 25 25

25 35 30

26 25 40

27 40 40

28 20 35

29 40 40

30 15 30

31 40 40

32 45 30

Jumlah 990 1110

Rata rata 30,93 34,68

SD 11,87 11,28

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

169

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :

10 10 15 20 25 25

25 30 30 30 30 30

30 35 35 35 35 35

40 40 40 40 40 40

45 45 45 45 50 50

50 55

Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 32

b. Nilai Maksimal (Xmax) = 55

c. Nilai Minimum (Xmin) = 10

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

a. Rentang (R) = Xmax - Xmin

= 55 – 10

= 45

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 32

= 5.96

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 45 / 5.96

= 7.55 ≈ 8

Agar semua data dapat masuk pada tabel distribusi frekuensi, maka panjang kelas

ditambah 1, sehingga yang awalnya 7 menjadi 8.

Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

10-17 3

18-25 4

26-33 6

34-41 11

42-49 4

50-57 4

58-65 0

Jumlah 32

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

170

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :

5 10 15 15 15 20

20 25 25 25 25 25

25 25 30 30 30 35

35 35 35 35 35 40

40 40 40 40 45 45

50 55

Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

d. Jumlah siswa (n) = 32

e. Nilai Maksimal (Xmax) = 55

f. Nilai Minimum (Xmin) = 5

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

b. Rentang (R) = Xmax - Xmin

= 55 – 5

= 50

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 32

= 5.96

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 50/5.96

= 8.38 ≈ 8

Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

5-12 2

13-20 5

21-28 7

29-36 9

37-44 5

45-52 3

53-60 1

Jumlah 30

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

171

Data Hasil Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Pretest Eksperimen Pretest Kontrol

1 85 45

2 75 70

3 85 55

4 70 75

5 75 60

6 85 85

7 70 70

8 80 45

9 75 80

10 85 65

11 50 80

12 75 75

13 60 80

14 90 65

15 75 70

16 60 75

17 75 70

18 70 75

19 85 75

20 75 70

21 75 75

22 75 70

23 60 75

24 75 60

25 80 70

26 75 75

27 85 75

28 75 65

29 70 75

30 75 75

31 80 70

32 75 75

Jumlah 2400 2245

Rata rata 75 70,16

SD 8,61 9,11

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

172

Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :

45 45 55 60 60 65

65 65 70 70 70 70

70 70 70 70 75 75

75 75 75 75 75 75

75 75 75 75 80 80

80 85

Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 32

b. Nilai Maksimal (Xmax) = 85

c. Nilai Minimum (Xmin) = 45

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

a. Rentang (R) = Xmax - Xmin

= 85 – 45

= 40

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 32

= 5.96

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 40 / 5.96

= 6.71 ≈ 7

Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

45-51 2

52-58 1

59-65 5

66-72 8

73-79 12

80-86 4

87-93 0

Jumlah 32

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

173

Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest :

50 60 60 60 70 70

70 70 75 75 75 75

75 75 75 75 75 75

75 75 75 75 80 80

80 85 85 85 85 85

85 90

Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

g. Jumlah siswa (n) = 32

h. Nilai Maksimal (Xmax) = 90

i. Nilai Minimum (Xmin) = 50

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

c. Rentang (R) = Xmax - Xmin

= 90 - 50

= 40

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 32

= 5.96

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 40/5,96

= 6.71 ≈ 7

Agar semua data dapat masuk pada tabel distribusi frekuensi, maka panjang kelas

ditambah 1, sehingga yang awalnya 6 menjadi 7.

Tabel Distribusi Frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

50-56 1

57-63 3

64-70 4

71-77 14

78-84 3

85-91 6

92-98 1

Jumlah 32

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

174

UJI NORMALITAS

Langkah langkah uji normalitas sebagai berikut:

1. Mennyusun hipotesis

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

2. Tingkat Signifikan

3. Untuk emutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

ditunjukkan oleh significance pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan

data.

4. Jika :

Tingkat signifikansi ( ) < nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1

ditolak.

Tingkat signifikansi ( ) > nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1

diterima.

Pretest

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai kelas kontrol ,151 32 ,060 ,923 32 ,024

kelas Eksperimen ,174 32 ,015 ,920 32 ,021

a. Lilliefors Significance Correction

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

175

Postest

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai kelas kontrol ,243 32 ,000 ,850 32 ,000

kelas Eksperimen ,250 32 ,000 ,888 32 ,003

a. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan :

Pretest Kelas Kontrol = 5% = 0,05 > sig. = 0,024

Pretest Kelas Eksperimen = 5% = 0,05 > sig. = 0,021

Postes Kelas Kontrol = 5% = 0,05 > sig. = 0,000

Postes Kelas Eksperimen = 5% = 0,05 > sig. = 0,004

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

176

UJI HOMOGENITAS

Langkah langkah uji homogeitas sebagai berikut :

1) Menyusun hipotesis

H0 = Sampel berasal dari populasi yanh berdistribusi homogen

H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen

2) Tingkat signifikan

3) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan

nilai yang ditunjukkan oleh signifikance pada output yang

dihasilkan setelah pengelolaan data.

4) Jika:

Tingkatan signifikansi ( ) < nilai signifikan SPSS, maka H0 diterima dan H1

ditolak.

Tingkatan signifikansi ( ) > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1

diterima.

pretest

Test of Homogeneity of Variances

NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,019 1 62 ,891

Postest

Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,238 1 62 ,628

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

177

UJI HIPOTESIS

Langkah langkah dalam melakukan uji hipotesis:

1) Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

H0 = Rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelompok eksperimen lebih

kecil sama dengan rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelompok kontrol

H1 = Rata-rata kemapuan KPS siswa pada kelompok eksperimen lebih

tinggi dari rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelas kontrol.

2) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

ditunjukkan oleh sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah

pengolahan data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”.

3) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Jika signifikansi (p) (=0,05) maka H0 ditolak H1 diterima.

Jika signifikansi (p) (= 0,05) maka H0 diterima H1 ditolak

Ranks

pretes

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 415,500

Wilcoxon W 943,500

Z -1,312

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,189

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

178

a. Grouping Variable: kelas

Postest

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 344,500

Wilcoxon W 872,500

Z -2,340

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,019

a. Grouping Variable: kelas

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

179

ANALISIS DATA RESPON SISWA

Responden

Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 5 4 4 5 4 4 4 3 4

2 5 3 4 5 4 3 4 3 4

3 4 5 4 4 5 4 3 5 2

4 3 4 3 3 4 4 2 4 3

5 2 4 3 2 4 3 2 5 3

6 3 4 3 4 4 5 3 4 3

7 3 4 4 3 3 3 3 4 4

8 3 4 2 2 4 3 1 3 3

9 4 3 2 3 3 3 3 3 4

10 5 5 5 4 4 4 4 3 4

11 5 5 4 1 5 5 3 4 5

12 4 4 5 4 2 4 3 4 4

13 3 4 4 4 4 4 1 4 3

14 4 5 1 4 4 4 4 4 4

15 4 5 3 2 4 3 4 3 3

16 3 4 4 3 3 4 3 3 3

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21 4 4 4 4 3 3 3 5 3

22 4 5 4 2 4 4 3 4 4

23 4 4 4 4 3 3 2 5 1

24 4 4 4 4 3 3 4 3 3

25 4 4 4 4 2 2 2 2 2

26 4 5 4 3 2 2 3 2 3

27 5 4 4 4 4 4 1 4 3

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

180

28 5 4 4 4 4 5 5 5 4

29 2 4 4 4 4 3 4 3 3

30 3 2 5 2 2 4 4 3 2

31 4 5 3 4 3 4 3 4 3

32 4 4 3 3 3 4 3 4 3

Jumlah 119 128 114 107 114 113 96 116 102

Presentase 74% 80% 71% 67% 71% 71% 60% 73% 64%

Rata -rata 74,3%

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

181

Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains

Aspek KPS

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3

KELOMPOK

%

KELOMPOK

%

KELOMPOK

% 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

Mengamati 3 2 2 2 2 2 54% 3 3 4 3 3 3 79% 4 4 3 3 2 3 79%

Klasifikasi 4 3 3 3 3 2 75% 4 3 3 2 3 2 70% 4 3 3 3 3 3 79%

Menafsirkan 3 4 3 4 3 2 79% 3 4 4 3 3 2 79% 3 3 3 3 3 3 75%

Meramalkan 3 3 2 4 3 2 70% 3 3 3 3 3 3 75% 3 3 4 3 3 3 79%

Merencanakan

Percobaan

4 3 3 3 2 3 75% 3 4 3 3 4 3 83% 4 4 3 4 3 3 87%

Menerapkan

Konsep

2 3 3 3 3 1 62% 2 3 3 2 3 3 66% 3 3 3 3 3 2 70%

Berkomunikasi 2 3 3 4 3 3 75% 3 3 4 3 4 3 83% 4 4 4 3 3 3 87%

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

182

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

183

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

184

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

185

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

186

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

187

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45807/1/YEYEN ERLINA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Yeyen ErlinaPublish Year: 2019

188

BIODATA PENULIS

Yeyen Erlina, Anak Keempat dari lima bersaudara pasangan Ruslan Caniago dan

Bakriah. Lahir di Pandeglang Banten pada tanggal 17 September 1994, bertempat

tinggal di Kp. Sindang Resmi RT/RW 03/02 Desa Purwaraja Kecamatan Menes

Kabupaten Pandeglang Banten.

Riwayat Penddikan, Jenjang yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut

SDN Purwaraja 4 lulus pada 2006, Mts Mathla’ul Anwar Pusat Menes pada 2009,

SMAN 4 Pandeglang lulus pada 2012. Penuis tercatat sebagai mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika.