repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor:...

92
ANALISIS PRODUKSI BERITA DI NU ONLINE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh: MOH. HASYIM NIM. 108051000119 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M  

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor:...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

ANALISIS PRODUKSI BERITA DI NU ONLINE

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh:

MOH. HASYIM

NIM. 108051000119

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

 

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

 

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

 

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

i

LEMBAR PERNYATAAN

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah penulis skripsi yang berjudul

“AnalisisProduksiBerita di NU Online”, dengan ini saya menyartakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memnuhi salah satu

persyaratan gelar sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan dalam

bentuk referensi, baik footnote, maupun daftar pustaka, sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan merupakan karya asli atau

duplikasi karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian lembar pernyataan ini dibuat, sehingga dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 03 Juli 2013

Moh.Hasyim

 

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

ii

ABSTRAK

Nama : Mohammad Hasyim

NIM : 108051000119

Analisis Produksi Berita di NU Online

Nahdlatul Ulama sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di

Indonesia memerlukan ruang-ruang untuk berinteraksi dengan seluruh kader dan

stake holder. Media interaksi dan komunikasi tersebut akan tidak efektif apabila

masih mengandalkan media konvensional. Zaman yang melesat cepat seiring

dengan perkembangan teknologi direspons oleh Nahdlatul Ulama dengan

mendirikan NU Online.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah: Bagaimana proses produksi berita di NU Online?

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Jenis data

yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh dari depth interview. Selain

itu penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi

dokumentasi.

Teori yang digunakan adalah teori produksi berita yang dikemukakan oleh

Gaye Tuchman. Teori ini mengatakan bahwa berita merupakan konstruksi realitas

sosial. Oleh karenanya tindakan membuat berita adalah tindakan mengonstruksi

realita itu sendiri, bukan penggambaran realita.

Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa NU Online merupakan bentuk

penyesuaian NU secara lembaga dengan perkembangan teknologi informasi bagi

masyarakat NU. Sementara itu, produksi berita di NU Online dilakukan dengan

kriterianya sendiri. Berita-berita yang dipublikasikan pada umumnya terkait isu-

isu yang berkaitan dengan NU atau nilai-nilai keislaman, baik di dalam negeri

maupun luar negeri. Standar kelayakan berita yang diterapkan di NU online

bersifat universal sesuai standar jurnalistik yang berlaku. Sedangkan kebijakan

redaksionalnya disesuaikan dengan visi-misi serta ideologi NU.

Keyword: teori produksi berita, konstruksi realitas, NU Online

 

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

iii

KATA PENGANTAR

Sujud kepada Allah SWT yang telah memberi kesadaran akan pentingnya

pendidikan serta memberi kekuatan dan mengijabahi doa-doa sehingga skripsi

berjudul “Pemanfaatan New Media di Nahdlatul Ulama, Analisis Produksi Berita

di NU Online” dapat lahir dengan harmoni dan tanpa hambatan.

Sebuah harmoni tidak mungkin terwujud dengan sendirinya. Interaksi

dengan banyak pihak menjadi kerja kolektif yang sangat penulis syukuri. Seperti

menyusun batu bata hingga terwujud rumah yang utuh. Inilah rumah utuh itu,

dengan segala kekurangan dan kelebihannya, yang penulis sebut sebagai rumah

harmoni.

Beberapa pihak sudah seharusnya penulis sebut sebagai bentuk terima

kasih dan hormat atas segala yang mereka berikan. Mereka yang sangat berjasa

pada pengerjaan skripsi ini adalah:

1. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Wadek 1 Drs. Wahidin Saputra, M.A, Wadek II Drs. H.

Mahmud Jalal, M.A, Wadek III Drs. Study Rizal LK, M.A.

2. Drs. Jumroni, M.Si dan Umi Musyarofah, M.A selaku Ketua Jurusan

dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Ade Rina Farida, M,Si dosen pembimbing yang sangat membantu

penulisan skripsi ini. Beliau dosen yang baik, bijak dan teliti.

4. Dedi, M.Si, yang telah memberi masukan, dorongan dan ilmu

pertelevisian kepada penulis, baik di kelas dan di DNK TV.

 

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

iv

5. H. Zainul Karim (Alm), ayah penulis yang selalu memberi motivasi

dan dukungan yang penuh untuk mendapatkan gelar S1 di masa

hidupnya, bahkan tanpa mengenal lelah mengantarkan penulis sampai

pada bangku kuliah. Semua yang penulis dapatkan selama ini,

sepenuhnya dipersembahkan kepada beliau.

6. Nurur Rohmah, ibunda penulis dalam mendukung segala kebutuhan

serta tak lelah mengingatkan penulis agar tidak meninggalkan sholat,

dan mengirimkan doa-doa. Juga kepada Noer Syasi Zakaria dan

Mohammad Mahrus, dua kakak penulis.

7. Amelia Fitriani, kepadanya penulis selalu ingin membacakan sajak

Sapardi: Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat

yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya

tiada.

8. Narasumber di NU Online serta seluruh sahabat-sahabat redaksi yang

kooperatif dan informatif: Mas Anam, Bung Abah, Bung Hafidz, Mas

Mutiko, dan Mas Hamzah.

9. Sahabat-sahabat di KPI 2008, PMII KOMFAKDA, DNK TV,

Motimoto, Tongkrongan Sastra Senjakala, Forum Diskusi MAKAR,

para penghuni Kos For de Kock dan Kos Jati. Terima kasih banyak.

 

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGSASAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... I

ABSTRAK ................................................................................................. II

KATA PENGANTAR ............................................................................... III

DAFTAR ISI .............................................................................................. V

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................ 9

C. Tujuan Penelitian .............................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................ 9

E. Metodologi Penelitian ....................................................... 10

F. Paradigma Penelitian ........................................................ 11

G. Tahapan Penelitian ............................................................ 12

H. Tinjauan Pustaka ............................................................... 12

I. Sistematika Penulisan ....................................................... 17

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Produksi Berita ....................................................... 17

1. Rutinitas Organisasi ................................................... 21

2. Nilai Berita ................................................................ 23

3. Katagori Berita ........................................................... 25

4. Ideologi Profesional/Objetivitas ................................ 29

 

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

vi

B. Perbedaan Produksi Berita di Media Online

dan Media Cetak .............................................................. 30

BAB III PROFIL NU ONLINE

A. Sejarah dan Perkembagan NU Online ............................. 32

B. Visi dan Misi NU Online ................................................. 33

C. Struktur Organisasi NU Online ........................................ 34

D. Peran dan Pencapaian ....................................................... 35

E. Konten dan Fitur NU Online ............................................ 36

F. Program kerja NU Online ................................................ 41

BAB IV ANALISA PRODUKSI BERITA DI NU ONLINE

A. Produksi Berita di NU Online .......................................... 42

1. Rutinitas Organisasi dan Manajemen Redaksional .... 49

2. Nilai Berita di NU Online .......................................... 50

3. Katagori Berita di NU Online .................................... 52

4. Ideologi Profesional ................................................... 54

B. Mekanisme Produksi Berita di NU Online ...................... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................... 58

B. Saran................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke-21, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan

menjadi lebih pesat. Hal tersebut mendorong terjadinya globalisasi yang

semakin meluas dalam berbagai aspek maupun bidang kehidupan manusia di

berbagai tempat di dunia. Salah satu aspek yang turut mengalami

perkembangan itu adalah teknologi informasi dan komunikasi.

Terdapat empat fase dalam perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi, khususnya dengan sistem komputerisasi, yaitu era komputer

(1960-an), era teknologi informasi (1970-an), era sistem informasi (1980-an),

dan era globalisasi informasi (1990-an).1 Perkembangan informasi dan

teknologi juga berjalan cepat terutama pasca berkembangnya teknologi

internet di seuruh dunia pada sekitar awal 1990-an. Hadirnya internet turut

berdampak pada bidang komunikasi, terutama dalam hal penggunaan media

komunikasi, karena terjadinya konvergensi media.

Teknologi konvergensi dimulai sejak ditemukannya sistem jaringan

internet pada kisaran tahun 1960-1990.Internet telah mampu mentransmisikan

informasi dengan cepat dan menggabungkan beberapa fasilitas seperti e-mail,

netnews, telnet, file transfer protocol, dan world wide web (www).2

1Dudi Rustandi. Konvergensi Komunikasi; Shifting Paradigm Komunikasi atau Chaos

Komunikasi? (Jurnal Observasi, Vol. 6, No.2, 2008), hlm. 29 2Dudi Rustandi. Konvergensi Komunikasi; Shifting ParadigmKomunikasi atau Chaos

Komunikasi?(Jurnal Observasi, Vol. 6, No.2, 2008), hlm. 31

 

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

2

Salah satu fitur yang populer di internet adalah dengan hadirnya situs

(website) / World Wide Web (WWW). Situs merupakan sebuah sistem

komputer yang sangat luas yang dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan

program browser dan dengan menyambungkan komputer pada internet.3

Sebagian besar pengamat menyatakan bahwa internet dan world wide

web telah berkembang lebih pesat dibandingkan sebagai media massa

tradisional. Ha dan James (1998) memberikan beberapa alasan atas hal itu:

pertama, web memberikan manfaat yang relatif besar bagi penggunanya.

Dalam hal ini, web dapat menyimpan lebih banyak informasi dan

pengetahuan; kedua, web memiliki daya eksperimen tinggi karena web

disampel dalam jumlah kecil, dan akses yang mudah melalui browser Web

tidak mudah digunakan.4.

Sementara itu, McLuhan dan Quentin Fiore (McLuhan & Fiore,

1967,1996) menyatakan bahwa media dari sebuah era menentukan esensi dari

sebuah masyarakat. Mereka mengemukakan empat era, atau zaman, dari

sejarah media yang masing-masing barkaitan degan cara komunikasi dominan

dari zaman tersebut. Lebih jauh lagi, McLuhan menyatakan bahwa media

bertindak sebagai perpanjangan dari indra manusia dalam tiap era. Era yang

dimaksudkan tersebut ialah:

3Warner J. Saverin & James W. Tankard. Teori Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan

Terapan di Dalam Media Massa. (Jakarta, Penerbit Kencama, 2005), hlm. 444 4Warner J. Saverin & James W. Tankard. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan

Terapan dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2007), hlm. 454

 

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

3

a. Era Tribal

Menurut McLuhan selama era tribal (tribal era), pendengaran,

penciuman dan perasa merupakan indra yang dominan. Selama masa ini,

menurut McLuhan, budaya “berpusat pada telinga” karena orang

mendengar tanpa memiliki kemampuan yang sebenarnya untuk menyensor

pesan-pesan.Era ini ditandai dengan tradisi lisan penceritaan kisah dimana

orang menyatakan tradisi, ritual, dan nilai-nilai mereka melalui kata-kata

yang diucapkan. Dalam era ini, telinga menjadi “kepala suku” alat panca

indra dan bagi orang-orang, mendengar berarti meyakini.

b. Era Melek Huruf

Zaman ini, ditekankan oleh adanya indra pengelihatan, ditandai

oleng pengenalan abjad. Mata menjadi indra yang dominan. McLuhan dan

Fiore (1996) menyatakan bahwa abjad menyebabkan orang untuk melihat

lingkungan mereka dalam hal visual dan spesial.McLuhan juga merasa

bahwa abjad membuat pengetahuan lebih mudah diakses dan

“menghancurkan ikatan manusia tribal. Jika era tribal ditandai dengan

orang yang berbicara, era melek huruf (literate era) merupakan masa di

mana komunikasi tertulis berkembang.Pesan-pesan orang menjadi terpusat

pada pemikiran linear dan rasional.Penceritaan kisah menjadi tidak

diminati lagi, dan minat tersebut berpindah pada matematika dan bentuk-

bentuk logika analitis lainnya.“Dunia tertulis” ini memiliki konsekuensi

yang tak sengaja yang memaksa masyarakat mendapatkan informasi tanpa

 

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

4

bantuan dari masyarakat.Ini merupakan permulaan dimana orang

berkomunikasi tanpa harus bertatap muka.

c. Era Cetak

Penemuan mesin cetak manandai menculnya era cetak (print era)

dalam peradaban dan mulainya revolusi industri. Walaupun sangat

mungkin untuk mencetak dalam jumlah besar menggunakan stempel kayu

sbelum era ini, mesin cetak memungkikan dibuatnya salinan esai, buku,

dan pengumuman.Ini memberikan sifat permanen yang lebih besar bagi

dokumen daripada dalam era melek huruf.Mesin cetak juga

memungkinkan orang selain kaum elit untuk mendapatkan akses terhadap

informasi.Bahkan tidak lagi perlu mengandalkan ingatan mereka untuk

menyimpan informasi sebagaimana mereka melakukan di masa lalu.

d. Era Elektronik

Sedikit dapat membantah fakta bahwa masa dimana kita hidup

sekarang adalah masa elektronik. Hal yang menarik, McLuhan (1964) dan

Koleganya (McLuhan & Fiore 1967) menyatakan bahwa zaman ini, yang

ditandai dengan adanya telegraf, telepon, mesin ketik, radio dan telivisi,

telah membawa kita kembali kepada tribalisasi dan pada komunikasi lisan.

Alih-alih buku sebagai penyimanan informasi utama, media elektronik

mendesentralisasi informasi hingga pada batas di mana individu sekarang

menjadi salah satu dari beberapa sumber utama informasi. Era ini telah

mengembalikan kita pada ketergantungan primitif akan “bicara” pada satu

 

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

5

sama lain. Kini, kita telah mengartikan “berbicara” secara berbeda

sebagaimana hal tersebut terjadi pada era tribal.Kita berbicara melalui

televisi, radio, rekaman/pitakaset CD, foto, mesin penjawab, telepon

seluler, blog dan email. Era elektronik (electronic era) memungkinkan

komunitas-komunitas yang berbeda di bagian dunia yang berbeda untuk

tetap terhubung, konsep yang telah dibahas sebelumnya sebagai desa

global.5

Setidaknya terdapat dua faktor yang menjadikan situs internet melonjak

tinggi. Pertama, karena teknologi dan infrastruktur sudah menyebar dalam

jumlah besar di masyarakat khususnya telepon dan komputer. Kedua, situs

juga multifungsi dan internet juga mempunyai fungsi yang meluas. Selain itu,

situs pada awalnya gratis karena penyediaan akses internet dilakukan oleh

pemerintah dan perusahaan non provit.6

Seiring perkembangannya, situs banyak dimafaatkan sebagi media

komunikasi alternatif. Banyak perusahaan media baik media cetak maupun

sumber siaran berita lain sekarang ini memiliki situs yang mereka pakai untuk

menyalurkan berita.7 Dalam bidang komunikasi, perkembangan tersebut lebih

dikenal dengan istilah new media

5Richard West, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba,

Humanika. 2010) hlm. 143-145 6Alexander Alison.Media Economics; Theory and Practice, Lawrence Erlbaum Associate

Publisher, London, 2004. Hlm.12 7Warner J. Saverin & James W. Tankard. Teori Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan

Terapan di Dalam Media Massa.Jakarta : Penerbit Kencana. 2005. Hlm. 445

 

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

6

Istilah new media merujuk pada berbagai perubahan yang terjadi di

dalam produksi, distribusi, maupun penggunaan media.8 New media juga

dapat diartikan sebagai sarana perantara (media) yang bersifat baru. „Baru‟

dalam pengertian ini dapat dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan

distribusinya. New media juga dapat disebut sebagai sebuah istilah yang

dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan

teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Beberapa bentuk

new media adalah internet, website, multimedia, dsb.

New media dalam perkembangannya banyak dimanfaatkan oleh

berbagai pihak, baik lembaga, perusahaan, personal, maupun ormas untuk

mempublikasikan berita, informasi, pemikiran, argumen, pendapat mengenai

suatu hal, maupun kepentingan lainnya.

NU sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia juga turut

menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. NU membangun NU

Online berupa situs www.nu.or.id dengan tujuan untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan sosial yang terjadi akibat kemajuan teknologi. Di samping

itu, NU Online juga digunakan sebagai media informasi serta publikasi

terkait aktifitas organisasi NU, sebagai media penyampaikan pandangan NU

mengenai isu-isu yang sedang terjadi. Baik isu politik, keagamaan, ekonomi,

8Martin Linster, Jon Dovey, etc. New media, A Critical Introduction. New York :

Routledge. 2009. Hlm: 13

 

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

7

maupun sosial-budaya. Situs tersebut dibangun sejak tahun 2002 dan secara

resmi diluncurkan pada tahun 2003.9

NU sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia

merupakan bagian penting dari ulama, kiai pesantren, politisi dan kaum

tradisional dalam menjawab berbagai persoalan baik mengenai persoalan

sosial, keagamaan, budaya, ekonomi maupun persoalan politik. Implementasi

kebijakan dari seluruh respon NU terhadap berbagai persoalan keumatan

memiliki variasi bentuk aktifitas di lapangan.10

Seiring perkembangannya, NU menjalankan visi dan misinya melalui

penyesuaian diri tehadap segala bentuk perubahan yang terjadi, baik dalam

aspek teknologi, metode, komunikasi, maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Tujuannya adalah untuk membuat pemikiran-pemikiran NU dapat

tersampaikan dengan lebih efektif dan efisien kepada masyarakat/publik.

Dalam hal ini, NU mempertahankan serta memperjuangkan prinsip-prinsip

yang dimilikinya. Namun dalam hal metode serta penyampainya, NU besifat

dinamis, dalam artian mampu mengimbangi dengan perkembangan yang

terjadi di dunia.

Disamping itu, NU Online juga menyuguhkan informasi-informasi

terkait politik, sosial-budaya, astronomi, ajaran keagamaan, kesejarahan NU,

dan sebagainya. Program-program yang dihadirkan dalam NU Online

berupaya mengatasi kebutuhan praktis untuk penyebaran informasi,

9Abdul Mun‟im DZ.Teknologi Sebagai Tradisi, Refleksi Pengalaman 4 Tahun NU

Online. Jakarta: NU Online, 2007. Hlm. 7 10

Ibid, hlm. 122

 

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

8

mengingat jumlah warga NU yang besar, meliputi 21 provinsi dan 400

cabang.11

Namun NU Online tidak terbatas pada warga NU, masyarakat

umum pun dapat dengan mudah mengakses NU Online.

Dalam melakukan aktifitasnya, NU Online melakukan penyesuaian

dalam metode komunikasinya melalui internet. Hal tersebut dilakukan karena

segmen pembaca NU Online yang juga variatif. Penyesuaian tersebut

didukung dengan keberagaman fitur serta program yang dimiliki oleh NU

Online, agar pesan dan informasi yang disampaikan dapat diterima oleh

masyarakat dengan mudah dan tepat.

NU Online turut didukung dengan sistem keredaksian yang

komperhensif. Dalam produksinya, NU Online memiliki kontributor aktif di

berbagai daerah yang mengakomodir berita-berita layak untuk dipublish di

website. Alur berita kemudian masuk ke dapur redaksi yang menjadi

gatekeeper di dewan redaksional untuk mempertimbangkan kelayakan berita

yang telah diliput oleh kontributor. Setelah mengalami proses penyelesian

dan pengecekan serta editing, berita baru dapat dipublikasikan.

Atas dasar itulah, maka penulis menganggap pembahasan tentang NU

Online penting untuk diteliti lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang tersebut,

penulis hendak melakukan penelitian dengan judul Analisis Produksi Berita

di NU Online.

11

Ibid, hlm. 7

 

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

9

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini, fokus pada Analisis Produksi Berita di NU Online.

Adapun produksi berita yang diteliti adalah Rubrik Nasional pada NU

Online. Secara lebih spesifik, yang dimaksud adalah situs www.nu.id,

yang merupakan media online yang dimiliki Nahdlatul Ulama.

2. Rumusan Masalah

Skripsi ini berupaya menjawab pertanyaan penelitian yang merupakan

rumusan masalah, yakni:

1. Bagaimana proses produksi berita di NU Online?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pola produksi berita di NU Online yang

merupakan media organisasi NU.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wacana maupun sumbangan pemikiran serta literatur akademis mengenai

Produksi Berita.

2. Manfaat Praktis diharapkan penelitian ini dapat Memberikan wawasan

serta pengetahuan yang dapat dijadikan referensi rujukan bagi penelitian

berikutnya.

 

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

10

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini menggunakan

pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Basrowi Sukedi

menjelaskan bahwa peneliatian kualitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan

menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya12

.

Setiap uraian menegenai penelitian kualitatif mempunyai arti yang

berbeda untuk masing-masing momen, meskipun demikian definisi umum

bisa ditawarkan: penelitian kualitatif merupakan suatu metode berganda

dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretatif dan wajar

terhadap setiap pokok permasalahannya13

.

Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang menafsirkan

suatu penelitian seperti asumsi/dugaan, nilai, dan pendapat dari peneliti

sehingga menjadi jelas dalam hasil akhir suatu penelitian14

.

2. Subjek Penelitian

Subjek penetian ini adalah redaksi NU Online, sedangkan informan

yang akan diwawancarai adalah:

a. Redaktur Pelaksana NU Online

b. Reporter NU Online

12

Basrowi Sukedi, Metode Penelitian Kualitatif Micro, (Surabaya: Insan Cendekia, 2002)

hlm.1 13

Ibid, hlm 5 14

J.W. Creswell. Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches. London:

SAGE Publications, 1994. Hlm. 147.

 

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

11

3. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah NU Online.

F. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivisme. Paradigma dalam hal ini dimaknai sebagai kerangka

berpikir yang digunakan peneliti untuk melihat persoalan atau objek dari

penelitian.

Paradigma konstruktivisme merupakan paradigma dalam ilmu

sosial yang tergolong dalam paradigma post-positivisme, yang

menunjukkan bahwa kebenaran suatu realitas sosial adalah hasil

konstruksi sosial dengan kebenaran yang bersifat relatif (konstekstual).

Konstruktivisme menolak paradigma positivism yang memisahkan subjek

dan objek komunikasi. Ini berarti bahwa kajian pokok konstruktivisme

adalah substansi pelaksanaan –komunikasi dalam- kehidupan masyarakat

dilihat dengan penilaian subjektif dan objektif.

Dalam pandangan konstruktivis yang berkaitan dengan proses

komunikasi, pesan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang

ke kepala orang lain. Penerima pesan sendirilah yang yang harus

mengartikan dan mengintepretasikan pesan sesuai dengan pengalaman

 

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

12

mereka. Konstruktivisme juga menyatakan bahwa individu

mengintepretasikan dan beraksi menurut kategori konseptual dan pikiran.15

Selain itu, konstruksi sosial juga bersifat dinamis yang selalu

mengakibatkan dialektika sosial. Sebagai hasil dari konstruksi sosial,

realitas yang terjadi merupakan realitas subjektif dan realitas objektif

secara bersamaan. Dalam realitas subjektif, realitas terjadi berdasarkan

makna, intepretasi dan hasil dari relasi antara individu dengan objek.

Setiap individu memiliki beragam bentuk konstruksi mental dan latar

belakang yang didasarkan kepada sejarah, pengalaman sosial, dan

lingkungan yang berbeda-beda, yang bisa jadi menghasilkan penafsiran

yang berbeda pula ketika melihat dan berhadapan dengan objek. Pada sisi

lainnya, realitas memiliki dimensi objekltif yang dialami, bersifat

eksternal, berada di luar atau tidak dapat ditiadakan dengan angan-angan.16

Dengan pradigma konstruktivisme, peneliti ingin melihat

bagaimana produksi berita di NU Online yang merupakan media salah satu

ormas islam terbesar di Indonesia, Yaitu Nahdlatul Ulama.

G. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

15

Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Annes, Filsafat Ilmu Komunikasi, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2009), Cet. 2, h. 151. 16

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LKiS, 2009), Cet. 6, h. 15-16.

 

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

13

Dalam melakukan penelitian, penulis mengumpulakan

beberapa data yang nantinya membatun penulis dalam penulisan

skripsi. Salah satu teknik yang dilakukan adalah obeservasi tidak

berstruktur, observasi jenis ini adalah observasi yang dapat

dikembangkan di tengah jalannya observasi. Peneliti melakukan

pengamatan dan mengembangkan daya pengamatannya.

2. Depth interview,

wawancara mendalam dengan narasumber yang relevan

dengan substansi penelitian. Pada konteks penelitian ini yang akan

diwawancarai adalah pimpinan redaktur pelaksana NU Online, dan

reporter NU Online.

3. Dokumentasi

Dalam peneletian ini penulis memilih, memilah dan

menelaah dokumen-dokumen seperti buku, jurnal, karya ilmiah,

penelitian sebelumnya serta dokumen yang berkaitan dengan

penelitian ini yang bersumber dari internet.

b. Prosedur Pengumpulan Data

Menurut Crasswell sebagaimana yang di kutip oleh Arikunto

dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Prakete, setidaknya ada tujuh tahapan dalam pengumpulan data

dengan teknik lingkaran. Tujuh tahapan tersebut adalah:

 

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

14

1. Menentukan lokasi, peneliti menentukan lokasi penelitian. Adapun

dalam penetian ini tempat penelitian adalah di NU Online

2. Akses membuat hubungan, hubungan dan relasi peneliti dengan

institusi NU Online sudah terjalin jauh sebelum penelitian.

3. Menentukan informan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari

orang-orang yang relevan dengan penelitian ini.

4. Mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik

yang telah disebutkan pada sub bab di atas.

5. Merekam informasi informan. Informasi yang didapatkan secara

langsung dari informan melalui wawancara yang merupakan

informasi primer.

6. Memilih data dipilih sesuai dengan kebutuhan analisis peneliti.

7. Menyimpan data. Data disimpan oleh peneliti dan dijadikan bahan

riset yang akan dihimpun untuk dijadikan satu kesatuan hasil

analisis peneliti.

c. Teknik Pengolahan Data

Setalah data diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah

dan menganalisa data dengan cara menghimpun, mempelajari,

memilah dan member ulasan. Data diolah selain dalam bentuk narasi

juga dalam bentuk tabel, grafik dan gambar.

 

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

15

d. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data secara induktif

deskriftif. Diawali dengan mengkaji data perihal produksi berita.

Kemudian mengumpulkan data yang dibutuhkan peneliti dengan tiga

teknik pengumpulan data di atas. Selanjutnya peneliti akan

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mengatagorikan data, mengaitkan satu dengan lainnya,

mencari dan menemukan pola.

Analisis data induktif digunakan karena beberapa alasan. Pertama,

peroses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak

sebagaimana terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat

membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal

dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar

secara penuh dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-

tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis

induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam

hubungan-hubungan. Kelima analisis demikian dapata

memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit pada bagian dari struktur

ananlitik17

H. Tinjauan Pustaka

Terkait tema yang penulis ambil dalam skripsi ini, beberapa penelitian

telah dilakukan sebelumnya. Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

17

Lexy J Melong, Metodelogi penelitian Kualitatif, (bandung: Rosda Karya, 2010), Cet 27, Hal 4

 

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

16

Ahmad Asip Ulinnuha dalam skripsinya di jurusan Manajemen Dakwah,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009. Ia

mengambil judul “Strategi Dakwah PBNU Melalui Website www.nu.or.id”.

Penelitian tersebut menganalisa mengenai bagaimana strategi dakwah PBNU

yang dilakukan melalui NU Online. Dalam menganalisa hal tersebut, ia

menggunakan teori dakwah serta implementasi dan evaluasi dakwah.

Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian tersebut dengan

penelitian yang penulis lakukan. Pertama, objek kajian yang dianlisis oleh

Ahmad Asip Ulinnuha adalah PBNU, sementara objek kajian yang dianalisis

oleh penulis dalam skripsi ini adalah NU Online. Perbedaan kedua terdapat

pada kerangka teori yang digunakan. Kerangka teori yang digunakan oleh

Ahmad Asip Ulinnuha adalah Strategi Dakwah, sementara kerangka teori

yang penulis gunakan ialah Analisis Produksi Berita serta new media.

Perbedaan ketiga terdapat pada hal yang dianalisis. Penelitian Ahmad Asip

Ulinnuha menganalisis perumusan dan implementasi dakwah melalui website,

sementara dalam skripsi ini, penulis menganalisis pemanfaatan berita

newmedia dan proses produksi berita.

Penelitian kedua terkait tema yang penulis ambil adalah penelitian yang

dilakukan oleh Ina Salmah Febriani dalam skripsinya di jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tahun 2010. Ia mengambil judul “Analisis Deskriptif Manajemen Redaksi

Republika Online”. Penelitian tersebut menganalisa mengenai bagaimana

penerapan fungsi manajemen redaksi di Republika online. Dalam

 

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

17

menganalisa hal tersebut, ia menggunakan teori manajemen redaksi serta

aplikasi jurnalisme online.

Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian tersebut dengan

penelitian yang penulis lakukan. Pertama, objek kajian yang dianalisis oleh

Ina Salmah Febriani adalah Republika online, sementara objek kajian yang

dianalisis oleh penulis dalam skripsi ini adalah NU Online. Perbedaan kedua

terdapat pada kerangka teori yang digunakan. Kerangka teori yang digunakan

oleh Ina Salmah Febriani adalah manajemen redaksi, sementara kerangka

teori yang penulis gunakan ialah new media serta produksi berita. Perbedaan

ketiga terdapat pada hal yang dianalisis. Penelitian Ina Salmah Feriani

menganalisis fungsi manajemen redaksi, sementara dalam skripsi ini, penulis

menganalisis pemanfaatan new media dan proses produksi berita.

I. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian dan pembahasan hasil analisa

dalam skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan ke dalam

lima bab.

Bab I Pendahuluan

Bab ini berupaya menjelaskan latar belakang permasalahan secara

keseluruhan dan merupakan kerangka awal dari skripsi ini. Bab ini

berisi: latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

 

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

18

Bab II Tinjauan Teoritis

Bab ini berisikan penjelasan mengenai teori-teori yang penulis

gunakan untuk menganalisa objek yang penulis kaji. Bab ini

meliputi: produksi berita (Manajemen redaksi, nilai berita, katagori

berita dan ideologi professional/objektivitas)

Bab III Profil NU Online

Bab ini berisikan penjelasan mengenai profil dan gambaran umum

mengenai NU Online. Bab ini terdiri dari: Sejarah singkat

Nahdlatul Ulama, sejarah beridinya NU Online, visi, misi, tujuan

didirikannya NU Online, sruktur kepengurusan NU Online,

Manajemen NU Online, Fasilitas NU Online, dan Program-

program kegiatan NU Online.

Bab IV Analisa Proses Produksi Berita di NU Online

Bab ini berisi hasil analisa mengenai Produksi Berita di NU

Online. Terdiri dari: Produksi Berita Di Nu Online, Rutinitas

Organisasi Dan Manajemen Redaksional, Nilai Berita Di NU

Online, Katagori Berita di NU Online, Ideologi

Profesional/Objektivitas dan Mekanisme Produksi Berita di NU

Online.

Bab V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari skripsi penulis.

 

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

19

 

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

19

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Produksi Berita

Proses produksi berita merupakan rangkaian kegiatan pengolahan

informasi-informasi yang tersebar di masyarakat untuk kemudian dikumpulkan

dan disusun dengan rapi, yang lantas dipublikasikan ke masyarakat luas.

Istilah berita itu sendiri berasal dari Istilah “news” berasal dari kata new

(baru) dengan konotasi kepada hal-hal yang baru. Dalam hal ini segala yang baru

merupakan bahan informasi bagi semua orang yang memerlukannya. Dengan kata

lain, semua hal yang baru merupakan bahan informasi yang dapat disampaikan

kepada orang lain dalam bentuk berita (news).1

Sementara itu, menurut Direktur Institut Jurnalistik di London, Tom

Clarke, kata news berasal dari sebuah singkatan (akronim) yakni: N (North/ utara),

E(East/ timur), W(West/barat), dan S (South/ selatan). Dengan akronim tersebut,

Clarke ingin menggambarkan bahwa berita merupakan suatu hal yang dapat

memenuhi kebutuhan naluri keingintahuan manusia dengan memberi kabar dari

segala penjuru dunia.2

Gaye Tuchman, dalam bukunya Making News (1978), menyatakan bahwa

berita merupakan konstruksi realitas sosial, buku tersebut didasarkan pada

serangkaian observasi partisipatoris di ruang berita media dan wawancara pegawai

pemberitaan selama sepuluh tahun. Tindakan membuat berita, kata Tuchman,

1 Onong Uchana Efendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

2004), hlm. 66-67 2Barus Willin, Jurnalistik: petunjuk dasar menulis Berita, (Jakarta: Penerbit Erlangga,

2010), hlm. 25

 

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

20

adalah tindakan mengonstruksi realita itu sendiri, bukan pengambaran realita. Dia

menekankan bahwa berita adalah sekutu bagi lembaga-lembaga yang berligitimasi

dan bahwa berita juga melegitimasi status quo3.

Tuchman mengaitkan profesionalisme berita dan organisasi berita dengan

kemunculan kapitalisme korporat. Menurutnya, berita adalah sumber daya sosial

yang konstruksinya membatasi pemahaman analitis tentang kehidupan

konterporer, dia mengatakan bahwa, “melalui praktik-praktik rutinnya dan klaim

para profesional berita untuk melakukan arbitrase pengetahuan dan menyajikan

pemaparan faktual, berita melegitimasi status quo”

Tahap paling awal dari produksi berita adalah bagaimana wartawan

meempersepsi peristiwa/fakta yang akan diliput. Kenapa suatu peristiwa itu

disebut berita sementara peristiwa lain tidak? Ini semua melibatkan konsepsi

wartawan yang menentukan batasan-batasan mana yang dianggap berita dan

mana yang tidak4.

Berita adalah hasil akhir dari proses kompleks dengan menyortir

(memilah-milah) dan mementukan peristiwa dan tema-tema tertentu dalam satu

kategori tertentu5. Ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana proses berita itu

sendiri6.

3 Warner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan

Terapan di dalam Media Massa (Jakarta: Kencana Perada Media Group. 2005), hlm. 400-401 4 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102 5 Ibid, hlm 102

6 Ibid, hlm 103-113

 

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

21

1. Rutinitas Organisasi.

Ada banyak faktor yang menentukan kenapa peristiwa tertentu

dihitung sebagai berita sementara peristiwa yang lain tidak., aspek tertentu

dari peristiwa dikedepankan sedangkan aspek lain tidak ditonjolkan atau

secara sengaja dihilangkan. Semua proses ini tidaklah dapat dianggap

media memerankan peran negatif untuk mengelabuhi khalayak, atau secara

sengaja membohongi khalayak dengan (hanya) menampilkan fakta tertentu

saja, sementara fakta lain dihilangkan. Kemungkinan tersebut memang

ada. Lebih banyak semua proses seleksi dan sortir itu terjadi dalam suatu

rutinitas kerja keredaksionalan, suatu rutinitas organisasi. Setiap hari

institusi media secara teratur memproduksi berita, dan proses seleksi itu

adalah bagian dari ritme dan keteraturan kerja yang dijalankan setiap

harinya7.

Organisasi media tidak hanya mempunyai struktur dan pola kerja,

tetapi juga mempunyai ideologi profesional. Seperti kerja profesional lain,

wartawan dan orang yang bekerja didalamnya mempunyai batasan

profesional untuk menilai kualitas pekerjaan mereka. Ideologi profesional

wartawan yang paling jelas tentu saja apa itu berita? Berita apa yang baik?

Semua itu ada ukurannya untuk menilai sejauh mana kualifikasi dan

kualitas pekerjaan wartawan dan keberhasilan kerja mereka. Kriteria berita

yang baik itu disebut sebagai berita. Peristiwa tidak lantas dapat disebut

sebagai berita, tetapi ia harus dinilai terlebih dahulu apakah peristiwa

7 Ibid hal 105

 

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

22

tersebut memenuhi kriteria nilai berita. Nilai-nilai berita menentukan

bukan hanya peristiwa apa saja yang akan diberitakan, melainkan juga

bagaimana peristiwa tersebut dikemas.

Sam Abede Pareno mendenifisikan Manajemen redaksional

sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh bidang

redaksi melalui tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

pergerakan dan pengawasan dalam pengelolahan materi pemberitaan yang

mencakup proses peliputan, penulisan sampai dengan editing.8

Fungsi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan serta

pengawasan merupakan fungsi yng dibawahi oleh seorang pemimpin

redaksi. Dalam manajemen redaksi, Pemimpin redaksi (editor in chief)

bertanggung jawab terhadap meknisme dan aktifitas kerja keredaksian

sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang

dipimpinnya. Pemimpin redaksi merupakan orang yang menetapkan

kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak

sebagai jendral atau komandan yang perintah atau kebijaknnya harus

dipatuhi oleh bawahannya. Kewenangan itu dimiliki karena ia harus

bertanggung jawab penuh jika pemberitann medianya digugat pihak lain.9

Berikut ini tugas seorang pemimpin redaksi: (1) Bertanggung

jawab terhadap isi redaksi penerbitan, (2) bertanggung jawab terhadap

kualitas produk penerbitan, (3) Memimpin redaksi, (4) memberikan arahan

8 Pareno Sam Abede, Manajemen Berita Antara Idealisme dan Realita. Surabaya:

Penerbit Pepyrus, 2000), hlm. 45 9Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik.

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005), hlm. 73

 

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

23

kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan dimuat pada setiap

edisi, (5) menentukan layak atau tidaknya suatu berita, (6) mengadakan

koordinasi dengan bagian lain, seperti pemimpin perusahaan (lembaga)

untuk mensinergikan jalannya roda perusahaan, (7) menjalin lobi-lobi

dengan narasumber penting di pemerintahan, dunia usaha, dan berbagai

instansi lainnya, (8) bertanggung jawab terhadap pihak lain atas

pemberitaan yang telah dimuat.10

2. Nilai Berita

Nilai berita menyediakan standar dan ukuran bagi wartawan

sebagai keteria dalam praktik kerja jurnalistik. Editor menentukan mana

yang layak diberitakan, mana yang harus diliput, dan mana yang tidak

perlu diliput. Sebuah peristiwa yang mempunyai unsur nilai berita yang

paling banyak dan paling tinggi lebih memungkinkan untuk ditempatkan

dalam headline, sedangkan berita yang tidak mempunyai unsur nilai berita

atau setidaknya nilai beritanya tidak besar akan dibuang11

.

Nilai berita memperkuat dan membenarkan wartawan kenapa

peristiwa tertentu diliput sedangkan yang lain tidak; kenapa aspek tertentu

dari peristiwa mendapat porsi halaman yang besar sementara bagian lain

dari peristiwa porsi halamannya sedikit. Semua proses itu ditekankan oleh

10

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004) Hlm. 18 11

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102

 

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

24

wartawan dengan pembenaran profesionalitas: semua proses itu

berhubungan dengan nilai-nilai profesional yang dianut.

Setiap hari ada jutaan peristiwa, dan tujuan peristiwa itu semuanya

potensial dibentuk menjadi berita. Kenapa hanya peristiwa tertentu yang

mempunyai ukuran-ukuran atau nilai-nilsi tertentu saja yang layak dan

bisa disebut berita.

Semua proses ini ditentukan oleh apa yang disebut sebagai nilai

berita. Karenanya, nilai berita dapat dianggap sebagai ideologi profesional

wartawan, yang memberi prosedur bagaimana peristiwa yang begitu

banyak disaring dan ditampilkan kepada khalayak.

Secara umum, nilai berita tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

Prominance Nilai berita diukur dari kebesaran peristiwa atau arti

pentingnya. Peristiwa yang diberitakan adalah peristiwa

yang dipandang penting.

Human Interest Peristiwa lebih memungkinkan disebut berita kalau

peristiwa itu lebih banyak mengandung unsur haru,

sedih, dan menguras emosi khalayak.

Conflict/Controversy Peristiwa yang mengandung konflik lebih potensial

disebut berita dibandingkan dengan peristiwa yang

biasa-biasa saja. Peristiwa kerusuhan antara penduduk

pribumi dengan Cina lebih layak disebut berita

dibandingkan peristiwa sehari-hari anatar penduduk

pribumi.

Unusual Berita mengandung peristiwa yang tidak biasa, peristiwa

yang jarang terjadi. Seorang ibu melahirkan 6 bayi

dengan selamat lebih disebut berita dibandingkan

dengan peristiwa kelahiran seorang bayi.

Proximity Peristiwa yang dekat lebih layak diberitakan

dibandingkan dengan peristiwa yang jauh, baik dari fisik

maupun emosional dengan khalayak.

Sumber: Eriyanto 2007

 

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

25

Daftar itu hanya ingin menunjukkan bagaimana peristiwa yang

begitu banyak setiap hari, yang terjadi hampir setiap saat, diseleksi dengan

memakai prosedur tertentu. Ia dapat digambarkan layaknya sebuah

piramida terbalik, dimana peristiwa disebut berita pada ujung piramida.

makin banyak nilai berita itu dilekatkan, makin berada di runcing dari

puncak piramida.

Jika mengacu pada nilai berita maka peristiwa tersebut adalah

peristiwa yang negatif, konflik, jarang terjadi, atau peristiwa yang tidak

umum. Semakin penting, semakin jarang terjadi, dan semakin berkaitan

peristiwa tersebut dengan khalayak banyak maka semakin dapat dianggap

sebagai berita. Maka, semakin aneh, unik, jarang peristiwa tersebut

semakin kuat kemungkinannya disebut sebagai berita.

3. Kategori Berita.

Proses kerja dan produksi berita adalah sebuah kontruksi. Kenapa

sebuah peristiwa dihitung sebagai berita sementara yang lain tidak, Ini

sebuah kontruksi. Kenapa peristiwa yang satu dilihat sebagai berita yang

penting sementara peristiwa yang lain dianggap berita yang tidak penting?

juga sebuah kontruksi. Sebagai sebuah kontruksi, ia menentukan mana

yang dianggap berita dan mana yang tidak, mana yang penting dan mana

yang tidak penting. Selain nilai berita, prinsip lain dalam proses produksi

berita adalah apa yang disebut katagori berita.

 

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

26

Seperti dicatat Tuchman, wartawan memakai lima kategori berita:

hard news, soft news, spot news, developing news, dan continuing news.

Kategori tersebut dipakai untuk membedakan jenis isi berita dan subjek

peristiwa yang menjadi berita. Kelima kategori tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:12

a. Hard news, Berita mengenai peristiwa yang terjadi saat itu.

kategori berita ini sangat dibatasi oelh waktu dan aktualitas.

Semakin cepat diberitakan semakin baik. Bahkan ukuran

keberhasilan dari kategori berita ini adalah dari sudut

kecepatannya diberitakan. Kategori berita ini dipakai untuk

melihat apakah informasi itu diberikan kepada khalayak dan

sejauh mana informasi tersebut cepat diterima oleh khalayak.

Peristiwa yang masuk dalam kategori hard news ini bisa

peristiwa yang direncanakan (Sidang Istimewa, Memorandum,

pemeriksaan pejabat yang dituduh korupsi), bisa juga peristiwa

yang tidak direncanakan (keusuhan di Sampit, atau bencana

alam di Lampung).

b. Soft news, Kategori berita ini berhubungan dengan kisah

manusiawi (human interest). Kalau dalam hard news, peristiwa

yang diberitakan adalah peristiwa yang terjadi saat itu dan

dibatasi oleh waktu, maka soft news tidak. Ia bisa diberitakan

kapan saja. Karena yang menjadi ukuran dalam kategori berita

12

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102

 

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

27

ini bukanlah informasi yang disajikan kepada khalayak tersebut

menyentuh emosi dan perasaan khalayak. Kisah mengenai orang

dari Kediri yang ingin sekali naik haji, sampai berani duduk di

kabin pesawat Garuda, atau kisah mengenai harimau yang

melahirkan, termasuk dalam kategori berita soft news.

Pembedaan antara berita hard news dan soft news terletak pada

hard news adalah cerita yang menarik untuk manusia,

sedangkan soft news adalah cerita yang menarik karena

berhubungan dengan kehidupan manusia. Hard news

berhubungan dengan peristiwa yang penting, sementara soft

news berhubungan dengan peristiwa yang menarik.

c. Spot news, Spot news adalah subklasifikasi dari berita yang

berkategori hard news. Dalam spot news, peristiwa yang akan

diliput tidak bisa direncanakan. Peristiwa kebakaran,

pembunuhan, kecelakaan, gempa bumi adalah jenis-jenis

peristiwa yang tidak bisa diprediksikan. Meskipun wartawan

seringkali memberitakan kebakaran, ia tidak bisa

memperkirakan spesifik dimana dan kapan kebakaran akan

terjadi. Jika kebakaran terjadi dalam tempo dan jarak yang

pendek dengan keberadaan wartawan, peristiwa itu bisa

diberitakan sesegera mungkin.

d. Developing news, Developing news adalah subklasifikasi lain

dari hard news. Baik spot news maupun developing news

 

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

28

umumnya berhubungan dengan peristiwa yang tidak terduga.

Tetapi dalam developing news dimasukkan elemen lain,

peristiwa yang diberitakan adalah bagian dari rangkaian berita

yang akan diteruskan keesokan atau dalam berita selanjutnya.

Peristiwa jatuhnya pesawat terbang adalah peristiwa yang tidak

terduga. Tetapi pemberitaan terus berlanjut, ada sambungan

dalam berita selanjutnya. Dalam berita pertama mungkin

diberitakan nama pesawat dan lokasi kecelakaan, dilanjutkan

dengan berita mengenai nama korban dan sebab-sebab

kecelakaan dan seterusnya. Disini satu berita diteruskan oleh

berita lain, atau malah dikoreksi oleh berita selanjutnya.

e. Continuing news, adalah subklasifikasi lain dari hard news.

Dalam continuing news peristiwa-peristiwa bisa diprediksikan

dan direncanakan. Perdebatan memang terjadi antara satu

pendapat dengan pendapat lain, tetapi tetap masuk dalam tema

dan bidang yang sama. Proses dan peristiwa tiap hari

berlangsung secara kompleks, tetapi tetap berada dalam wilayah

pembahasan yang sama pula. Peristiwa jatuhnya Memorandum

sampai Sidang Istimewa adalah contoh dari continuing news.

Satu peristiwa bisa terjadi kompleks, dan tidak terduga tetapi

mengarah pada satu tema tertentu.

 

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

29

4. Ideologi Profesional/Objektivitas.

Kalau nilai berita berhubungan dengan prosedur apa yang bisa

disajikan oleh media kepada khalayak maka standar profesional

berhubungan dengan jaminan yang ditekankan kepada khalayak bahwa

apa yang disajikan adalah suatu kebenaran. Menurut Shoemaker dan

Reese, objektivitas lebih merupakan ideologi bagi jurnalis dibandingkan

seperangkat aturan atau praktik yang disediakan oleh jurnalis. Dalam

pandangan Tuchman, objektivitas adalah „ritual‟ bagi proses pembentukan

dan produksi berita. Ia adalah sesuatu yang dipercaya, menjadi bagian dari

ideologi yang disebarkan oleh dan dari wartawan. Realitas itu sendiri

begitu kompleksnya, tidak beraturan, dan seringkali acak13

.

Stuart Hall (1978) mendefinisikan konstruksi berita yang dilakukan

oleh wartawan dipengaruhi tidak hanya oleh aspek ideologi yang dianut

dan praktek organisasi redaksional saja, melainkan juga pada

kebermaknaan berita bagi khalayak. Produksi berita berhubungan dengan

bagaimana rutinitas yang terjadi dalam ruangpemberitaan yang

menentukan bagaimana wartawan didikte/dikontrol untuk memberitakan

peristiwa dalam perspektif tertentu. Selain praktik organisasi dan ideologi

profesional tersebut, ada satu aspek lain yang sangat penting yang

berhubungan denganbagaimana peristiwa ditempatkan dalam keseluruhan

produksi teks, yakni bagaimanaberita itu bisa bermakna bagi khalayak.14

13

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102

14

Ibid hlm. 119

 

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

30

Peristiwa juga merefleksikan bukan hanya kompleksitas peristiwa,

melainkan juga saling berhubungan antara satu peristiwa dengan lainnya.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana wartawan dan pekerja media bisa

meyakinkan kepada khalayak bahwa apa yang disampaikan kepada

khalayak adalah kebenaran? Bahwa apa yang mereka laporkan adalah

realitas atau peristiwa? Standar dan prosedur objektivitas, memberi

prosedur bagi wartawan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam

itu.

Dalam menjalankan tugasnya, dari reportase sampai menulis,

wartawan dibatasi untuk menekankan objektivitas. Prosedur ini

merefleksikan kepercayaan bagaimana seharusnya kebenaran itu

ditemukan oleh wartawan sesuai dengan bidang kerja mereka.

Selain itu, setiap media memiliki kriteria kelayakan berita. Selain

itu, mereka juga memiliki apa yang disebut kebijakan redaksional

(editorial policy). Kriteria kelayakan berita tersbut bersifat umum

(universal), dan tak jauh berbeda antara satu media dengan media yang

lain. Sedangkan kebijakan redaksional setiap media bisa berbeda,

tergantung visi dan misi atu ideologi yang dianutnya.15

B. Perbedaan Produksi Berita di Media Online dan Media Cetak

Meskipun secara prinsip media online sama dengan media cetak,

namun terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Media online tidak

15

Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media. 2005), hlm. 21

 

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

31

terbatas dalam hal jumlah halaman seperti halnya media cetak.Namun demi

alasan kecepatan akses, keindahan desain, tingkat keterbacaan dan alasan-

alasan lainnya, perlu dihindarkan penulisan naskah yang terlalu panjang.

Mekanisme dalam prosedur naskah cenderung lebih sederhana karena

media online mengejar kecepatan. Proses editing sekaligus publishing sering

dilakukan oleh bagian yang sama. Mekanisme editing juga bisa dilakukan

ketika sudah dipublish.

Jadwal terbit media online sangat ketat. Informasi yang disajikan oleh

media online sangat realtime. Ketika peristiwa itu berlangsung, pada saat itu

juga media online menginformasikannya. Berbeda dengan media cetak perlu

durasi harian, mingguan, atau bulanan. Proses publikasi inheren dengan kerja

bagian redaksi. Berita yang sudah ditulis sudah otomatis terdistribusi ke

jaringan16

16

Dwi Aris Subakti, Media Online di Indonesia; Transisi Menuju Media Kapital, Jurnal

Yayasan Satu Dunia, hlml. 4

 

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

32

BAB III

PROFIL NU ONLINE

A. Sejarah dan Perkembagan NU Online

NU Online hadir sebagai hasil dari konsep yang telah dicetuskan pada

Muktamar NU tahun 1999 di Kediri, Jawa Timur. Pada Muktamar tersebut

muncul sebuah keinginan dari muktamirin agar NU memiliki media yang

berskala nasional. Urgensi untuk pembentukan media NU berskala nasional

disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah adanya kebutuhan akan

penyebaran informasi terkini mengenai kegiatan, program-program, maupun

informasi lainnya terkait NU juga disadari karena mengingat jumlah warga

NU yang besar dan cakupannya yang luas yang meliaputi 31 Propinsi dan 400

cabang diseluruh pelosok Nusantara.

Pilihan yang ada pada saat itu adalah media berupa majalah atau koran.

Hingga tahun 2002, sekalipun NU telah memiliki kesiapan terkait konten-

konten yang dapat dibahas ataupun diulas di dalam media, namun konsep

media NU berskala nasional tersebut belum dapat direalisasikan, karena

terbentur permasalahan distribusi. Kemudian pada tahun 2002, dalam

pertemuan penulis serta jurnalis muda yang diadakan atas inisiatif K.H.

Hasyim Muzadi (Ketua PBNU pada saat itu) tercetus konsep media online

sebagai realisasi rancangan media NU secara nasional.

Pada saat itu, media online bukanlah sesuatu yang familiar, terutama di

kalangan masyarakat NU. Sehingga ide mengenai media online sebagai media

 

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

33

NU secara nasional masih dipandang sebelah mata. Namun dikarenakan

adanya dukungan dari kader-kader NU yang aktif berkomunikasi dengan

departemen-departemen maupun donatur-donatur, media NU berskala

nasional yang berbasis online pun dapat direalisasikan.1

Website NU Online secara resmi diluncurkan pada 11 juli 2003 di

Hotel Borobudur, dengan alamat website www.nu.or.id. lebih 2000 warga NU

hadir dalam peluncuran ini, dan juga dihadiri oleh salah satu pembesar

Detik.com, Budi Hartono.

Hadirnya NU Online pada mulanya semata untuk mengatasi kebutuhan

praktis untuk penyebaran informasi dan sebagai sarana konsolidasi organisasi.

Jumlah warga NU memiliki cakupan yang luas, yakni meliputi 31 propinsi dan

400 cabang di sebuluh Indonesia, dan juga beberapa cabang istimewa NU

(PCI-NU) di luar negeri. Dengan sendirinya, kebutuhan terhadap teknologi

informasi (TI) dan komunikasi menjadi sebuah desakan.2

B. Visi dan Misi NU Online

Sejak awal NU membangun jaringan teknologi informasi dalam bentuk

website NU Online adalah untuk melaksanakan serangkaian tugas

keorganisasian. Pertama, untuk menyiarkan dan menegaskan ajaran

Ahlusunnah Wal Jamaah kepada masyarakat. Kedua, menyebarluaskan dan

mensosialisasikan berbagai program dan kebijakan pengurus besar Nahdlatul

1Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul anam Jakarta 16

mei 2013 2Abdul Mun‟im DZ. 2008. Tenologi Sebagai Sarana Pengembangan Teologi dan

Ideologi. (Jakarta: NU Online) Hlm. 7-8

 

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

34

Ulama (PBNU) kepada pengurus wilayah, cabang dan anak cabang sampai

ranting termasuk pesantren dan warga Nahdliyin secara keseluruhan.

Selain bertugas mengkomunikasikan program dan kebijakan PBNU

kepada komunitas Nahdliyin, NU Online juga bertugas menyiarkan kebijakan

tersebut kepada pihak luar, terutama yang berkaitan dengan kebijakan

kebangsaaan dan kenegaraan.3

C. Struktur Organisasi NU Online

Berdasarkan company profile NU Online yang penulis dapatkan dari

website NU Oline, susunan redaksi di NU Online adalah sebagai berikut4:

Dewan Pembina: KH. M.A. Sahal Mahfud, KH. Mustofa Bisri, KH.

A. Malik Madany, KH. Said Aqil Siroj, Drs. KH. As‟ad Said Ali, Drs .KH.

Hasyim Wahid, dan Drs. H. Hilmy Muhammadiyah.

Dewan Pengawas: Iqbal Sullam, Abdul Munim DZ, Sulthon Fatoni,

Adnan Anwar, dan Ulil Hadrawi. Pimpinan Umum: Anis Illahi. Pemimpin

Redaksi: Syafi „Alieha. Wakil Pemred: Abdullah Taruna. Redaktur

Pelaksana: A.Khoirul Anam. Sekretaris Redaksi: Achmad Munif Arpas.

Dewan Redaksi: A. Mukafi Niam, Syaifullah Amin, Hamzah Sahal

(Litbang), Ginanjar Sya'ban (Arab), Sudarto Murtaufiq (Inggris). Staf

Redaksi: Abdullah Alawi, Mahbib Khoiron, dan Alhafiz Kurniawan. IT: Puji

Utomo, Ardyan Novanto Arnowo, dan Mustiko Dwipoyono. Direktur

3Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul anam Jakarta 16

mei 2013 4http://www.nu.or.id/a,public-m,static-s,detail-lang,id-ids,1-id,20-t,redaksi-.phpx diakses

pada tgl 19 mei 2013 pukul 22.56

 

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

35

Keuangan: Muhammad Said. Manajemen Keuangan: Rizky Wijayanti. Staf

Umum: Jajang Nurdin dan Eko Pujiati.

D. Peran dan Pencapaian

Peran NU Online selama ini membuat pemikiran-pemikiran NU dapat

tersampaikan dengan lebih efektif dan efisien kepada masyarakat/publik.

Dalam hal ini, NU Online mempertahankan serta memperjuangkan prinsip-

prinsip yang dimiliki NU. Namun dalam hal metode serta penyampainya, NU

Online besifat dinamis, dalam artian mampu mengimbangi dengan

perkembangan yang terjadi di dunia. Termasuk dalam memanfaatan media

sosial ataupun media berita.

Mantan ketua PBNU, A.H Hasyim Muzadi menyebutkan dalam

prolognya di buku berjudul „Teknologi sebagai saran pengembangan teologi

dan ideologi‟ bahwa, dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi (new

media) di NU Online, berbagai khazanah NU dan pesantren yang kaya bisa

diekspos dan diperkenalkan kembali, agar generasi muda NU dan generasi

muda Islam dan pemuda Indonesia umumnya mengenal tradisinya sendiri.

Dengan demikian akan terbangun intelektualitas yang berkualitas dan

mendalam. Berbagai pemikiran Islam klasik yang masih relevan terus menerus

diperkenalkan oleh NU Online, baik melalui pengajian kitab kuning secara

online atau pengajian jarak jauh, maupun melalui publikasi lainnya. NU

 

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

36

Online menjadi sarana strategis untuk mengenalkan ajaran Islam Ahlussunnah

wal jamaah.5

Sehingga, NU Online selain berperan sebagai „media NU berskala

nasional dan internasional‟ juga berperan sebagai media „pembangkit‟

intelektualitas pesantren dan media untuk „memasyarakatkan‟ nilai-nilai

ataupun hasanah-khasanah keislaman. Peran tersebut yang dipertahankan serta

dikembangkan oleh NU Online hingga saat ini.

Atas apa yang telah dilakukan tersebut, NU Online pernah

mendapatkan beberapa penghargaan, salah satunya adalah pada periode 2004-

2005 mendapatkan predikat sebagai situs terbaik dari majalah Komputer Aktif

sebagai kategori sosial kemasyarakatan.6

E. Konten dan Fitur NU Online

NU Online juga memiliki karakteritik tersendiri dari segi penamaan

rubrik-rubriknya. Dalam rubrikasi di NU Online, selain menggunakan istilah-

istilah bahasa Indonesia, juga digunakan istilah-istilah dalam bahasa Arab.

Tujuan penamaan tersebut adalah untuk mendekatkan diri dengan komunitas

internal NU pada khususnya. Karena „bidikan‟ utama dari NU Online adalah

warga NU itu sendiri. Jadi redaksional maupun tampilan dari NU Online

dibuat untuk „merangkul‟ warga NU itu sendiri.Istilah bahasa Arab yang

5Abdul Mun‟im DZ. 2008. Teknologi Sebagai Sarana Pengembangan Teologi dan

Ideologi. (Jakarta: NU Online), hlm. 3 6Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam, Jakarta 16

Mei 2013

 

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

37

digunakan untuk penamaan rubrikasi salah satunya adalah „wawancara‟ dalam

NU Online diistilahkan dengan „Halaqoh‟.7

Berdasarkan data keredaksionalan NU Online, konten atau rubrikasi di

NU online terdiri dari rubric dan sub-rubrik, antara lain adalah:

1. Beranda

Beranda ini merupakan halaman rubric semangat spiritualitas yang dapat

dihidupi oleh pembaca untuk membangun serta memperkaya spiritualitas

awam dan mengembangkan kehidupan mereka. Rubrik-rubrik tersebut

antara lain: Hikmah, Syariah, Ubudiyah, Taushiyah, Khotbah dan Bulletin

Jumat.

2. Warta

Rubrik ini menuangkan berita hasil reportase, bukan opini ataupun fiksi.

Dalam penulisan berita disini dikelompokkan berdasarkan wilayah.

Dengan penggunaan istilah yang lebih tegas, yaitu “Berita”. Untuk

pengelompokan diatas melalui sub-rubrik, yaitu Nasional, Daerah dan

Internasional. Sub-rubri kini dibuat untuk mengakomodir berita yang

diliput oleh kontributor-kontributor yang tersebar diseluruh nusantra dan

beberapanegara.

7Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam, Jakarta 16

Mei 2013

 

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

38

3. Fragmen

Rubrik ini adalah rubrik yang bentuk tulisannya berupa feature yang

banyak mengenai kisah disertai refleksi atas idealisme hidup.

4. Seni Budaya

Rubrik ini untuk melengkapi ilustrasi yang sesuai untuk membantu

pembaca merenungkan dan merefleksikan secara lebih intensif berbagai

problematika kehidupan yang menyangkut hubungan dengan kebudayaan

dan kearifan local. Adapun sub-rubrik dalam rubrik seni budaya ialah:

Puisi, Cerpen dan Esai,

5. Halaqoh

Rubrik ini merupakan rubrik yang berisi tulisan-tulisan terkait dunia

pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan pendidikan atau

pengajaran Islam (tarbiyyahIslamiyah). Termasuk di dalamnya adalah

tokoh-tokoh penggerak pendidikan tersebut.

6. Kolom

Kolom merupakan rubrik yang disediakan untuk para penulis lepas untuk

menulis di NU Online, rubric ini memiliki Sub-rubric yaitu Teknologi

7. Pesantren

Rubrik ini merupakan rubrik yang meliput tentang seluruh dunia pesantren

yang adadiseluruh nusantara

8. Buku

Dalam rubric ini berisi resensi buku untuk membantu pembaca memilih

buku yang relevan untuk dibaca.

 

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

39

9. Tokoh

Rubrik ini merupakan rubric tentang tulisan biografi paratokoh NU dan

Kisah-kisah paratokoh yang mengimpirasi dan memberikan nilai-nilai

positif.

10. Humor

Humor merupakan rubrik yang membahas mengenai tulisan-tulisan

„nyeleneh‟ yang „menyentil‟ kehidupan-kehidupan sosial terutama yang

berkaitan dengan nilai-nilai Islami,

Dari daftar rubrik dan sub-rubrik tersebut, konten (rubrik) yang

memiliki rating tertinggi dan banyak pembacanya adalah rubrik ubuddiyah.

Rubrik ubudiyah adalah rubrik yang mengulas mengenai tradisi keagamaan

NU, dalil-dalilnya dan juga penjelasannya. Seperti membahas tahlilan,

bagaimana dalilnya, serta apa saja hikmahnya.8

Dengan kemajuan teknologi informasi, dan perkembangan sosial

media, NU Online kini hadir dengan berbagai fitur antara lain:

1. radio.nu.or.id (radio streaming)

2. www.aswajanu.com (search engine)

3. wiki.aswajanu.com (Wiki Aswaja)

Radio NU Online dimulai tahun 2007. Pada mulanya, dibuat dengan

menggunakan Yahoo Masangger untuk pengajian live dari gedung PBNU.

8Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul anam Jakarta 16

mei 2013

 

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

40

Kemudian berkembang sampai pada pertengahan bulan tahun 2012, radio

streaming melakukan pengajian langsung dari pesantren-pesantren.

Radio NU Online yang beralamat di radio.nu.or.id terus berbenah dan

berupaya meningkatkan kualitas siarannya.Usai menyediakan sejumlah

rubrikasi yang kian memanjakan pendengar, kini radio berbasis internet ini

mulai siaran berita.

Sejak awal 2013 radio NU Online melengkapi tampilannya dengan

sejumlah rubrik yang membantu pendengar untuk melihat program yang akan

disiarkan. Kolom khusus juga dibuat guna memfasilitasi para pengunjung situs

yang ingin mengunduh berbagai rekaman pengajian, video, gambar, musik, dan

data lainnya9.

Selanjutnya Search Engine Aswaja yang beralamat di aswajanu.com

adalah mesin otomatis pencari rujukan atas problem, pertanyaan, dan ajaran

dengan hanya memasukkan kata kunci. Rujukan berasal dari daftar hasil

pencarian berupa halaman-halaman website dengan urutan ranking paling

sering digunakan.

Sementara Wiki Aswaja NU yang beralamat di wiki.aswajanu.com

adalah ensiklopedi online seperti Wikipedia yang menyediakan berbagai

informasi yang diperkaya dengan berbagai layanan agar lebih menarik, seperti

video streaming yang terus berkembang seiring waktu.

Wiki Aswaja berisi berbagai informasi seputar ajaran Aswaja, biografi

dan sanad keilmuan ulama, kitab-kitab kuning, perkembangan Islam

9http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,44009-lang,id-c,nasional-

t,Radio+NU+Online+Siaran+Berita+Perdana-.phpx diakses pada tanggal 20 Mei 2013 pukul 01.48

 

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

41

Nusantara, Indonesia sebagai mercusuar dunia, dan berbagai hal tentang

Nahdlatul Ulama10

.

Produk terbaru berupa versi mobile dan Android launcher, juga

memperkaya layanaan NU Online demi memfasilitasi kebutuhan para

pengunjung. inovasi ini dimaksudkan untuk memanjakan warga dan

pembaca NU Online yang ingin mengakses berita NU ini lewat handphone,

blackberry atau Iphone

F. Program kerja NU Online

Sebuah jaringan website sebenarnya merupakan aktivitas dunia maya,

tetapi NU Online melakukan berbagai kegiatan di alam nyata. Sebagai sebuah

kegiatan yang dibangun oleh PBNU sejak awal berdirinya NU Online telah

banyak memberikan pelayanan kepada PBNU maupun warga NU, berupa

informasi seputar NU maupun transformasi teknologi informasi (TI) kepada

jajaran pengurus NU maupun Lajnah, lembaga dan badan otonom di bawah

naungan NU. yang merupakan bentuk filantropi media massa baik berupa

kegiatan sosial keagamaan dan pengkayaan khazanah pemikiran.

10

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,43779-lang,id-c,nasional-

t,PPM+Luncurkan+Search+Engine+dan+Ensiklopedi+Aswaja-.phpx diakses pada taggal 20 Mei

2013 pukul 02.00

 

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

42

BAB IV

ANALISA PRODUKSI BERITA DI NU ONLINE

A. PRODUKSI BERITA DI NU ONLINE

NU Online yang hadir sebagai bentuk penyesuaian NU secara lembaga

dengan perkembangan teknologi informasi yang ada merupakan jawaban atas

kebutuhan masyarakat NU atas pembaharuan informasi kelembagaan ataupun

informasi nasional dan berkaitan dengan aktivitas NU. NU online merupakan

jalan tengah yang menjawab permasalahan distribusi informasi yang sebelumnya

diperdebatkan. Selain itu, NU Online juga memberikan kemudahan berupa

fleksibilitas baik dari segi waktu, tempat, maupun penggunaanya untuk dapat

mengakses informasi di dalamnya dengan mudah. Hadirnya NU Online juga

meningkatkan jangkauan penyebaran informasi dan bersifat lebih interaktif.

Sekalipun NU Online bukan merupakan media komersial, namun NU

Online sebagai sebuah media memiliki manajemen keredaksian yang cukup

komperhensif dalam membangun sistem jaringan komunikasinya. Karena NU

Online bukan merupakan lembaga bisnis, maka NU Online menerapkan sistem

bahwa NU Online dijadikan lembaga pengkaderan atau pengabdian bagi para

kadernya yang memiliki minat dalam bidang jurnalistik.

Sebagai media, NU Online memiliki nilai berita yang dianut dan

diterapkan dalam kaidah jurnalistik. Nilai berita menyediakan standard an ukuran

bagi wartawan sebagai keriteria dalam praktik kerja jurnalistik. Sebuah peristiwa

yang memiliki unsur nilai berita yang paling tinggi lebih memungkinakan untuk

 

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

43

ditempatkan dalam headline. NU Online turut menganut nilai-nilai berita dalam

setiap berita yang dipublikasikannya. Nilai berita yang dianut oleh NU Online

antara lain adalah prominence, human interest, conflict/controversy, dan

proximity.

NU Online memiliki karakteristik tersendiri dalam segi penamaan rubrik-

rubriknya. Selain menggunakan istilah-istilah bahasa Indonesia, juga digunakan

istilah-istilah dalam bahasa Arab dengan tujuan untuk mendekatkan diri dengan

komunitas internal NU. Rubrikasi NU juga turut berkembang sering berjalannya

waktu. NU Online yang pada mulanya hanya fokus pada berita, saat ini sudah

berkembang pesat dengan penambahan rubrik serta sub-rubrik lainnya.

Dalam penulisan berita dalam rubrik-rubrik NU Online, dewan redaksi

menggunakan kategori berita yang digunakan sebagai pembeda atas jenis isi berita

dan sebujek peristiwa yang menjadi berita tersebut kategori berita yang digunakan

dalam pemberitaan di NU Online antara lain adalah hard news, soft news, spot

news, developing news, dan continuing news.

Idealism yang dijalankan oleh NU Online selaras dengan tujuan utama

pembentukannya yakni untuk menyiarkan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah kepada

masyarakat dan mensosialisasikan kegiatan dan kebijakan Pengurus Besar

Nahdlatul Ulama (PBNU).

1. Rutinitas Organisasi dan Manajemen Redaksional

Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu organisasi

kemasyarakatan terbesar di Indonesia turut menyesuaikan diri dengan

 

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

44

perkembangan teknologi yang ada. Salah satunya adalah membangun situs resmi

lembaga yang diberi nama NU Online. Situs yang secara resmi diluncurkan tahun

2003 tersebut merupakan bentuk penyesuaian diri NU, secara kelembagaan,

terhadap perkembangan teknologi informasi yang ada. NU memanfaatkan

kehadiran new media untuk membentuk suatu ‘produk’ yakni NU Online.

Hadirnya NU Online sebagai sebuah realisasi konsep media yang berskala

nasional bagi warga NU mematahkan hambatan utama yang dihadapi oleh konsep

sebelumnya (media cetak berupa koran atau majalah), yakni persoalan distribusi.

Jika media cetak, baik berupa koran ataupun majalah (sebagai media tradisional),

menuntut sistem distribusi yang baik dan mapan agar informasi yang disampaikan

dapat diterima oleh kader NU secara tepat sekalipun berada di lokasi yang jauh

dari pusat informasi, media Online hadir sebagai sebuah alternatif yang

menghapus ‘tuntutan’ terkait distribusi tersebut. Di satu sisi, media Online, yang

merupakan salah satu bentuk dari new media, memberikan fleksibilitas baik dari

segi waktu ataupun penggunaan.1 Kehadiran NU Online memudahkan para kader

NU maupun masyarakat umum untuk mengakses informasi dari NU secara

kelembagaan kapanpun dan di manapun (tidak terhalang batasan waktu dan

wilayah). Sehingga jangkauan informasi dari NU menjadi semakin luas dan

terbuka.

Di samping itu, jika media tradisional (media cetak) menekankan pada

penyebaran informasi dan mengurangi adanya peluang interaksi atau komunikasi

dua arah, new media (salah satunya berbentuk media Online) selain meningkatkan

1Stephen W Littejohn, Teori Komunikasi Theories of Human Comunication, (Jakarta:

Penerbit Selemba Humanika, 2009), hlm. 412-414

 

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

45

jangkauan penyebaran informasi juga bersifat lebih interaktif (memungkinkan

adanya interaksi).2 Dalam hal ini, infomasi-informasi maupun berita-berita yang

publikasikan di NU Online memungkinkan untuk dikomentari, dikritisi ataupun

didiskusikan lebih lanjut secara individu. Hal itulah yang menjadikan NU Online,

sebagai new media, memiliki keunggulan dibandingkan media tradisional (media

cetak), yakni memungkinkan adanya interaksi, baik antar pembuat berita dengan

pembaca, maupun antara pembaca dengan pembaca lainnya.

Pada awalnya pendiriannya, NU Online hanya beroperasi dan fokusnya

masih khusus mengenai berita. Sekalipun ada rubrikasi lainnya, namun brand

utamanya pada saat itu adalah berita, yakni berita seputar Bahan Bakar Minyak

(BBM).3 Disamping itu, pada mulanya, NU Online memfokuskan informasi di

bidang sosial dan keorganisasian, karena hal tersebut merupakan kebutuhan

organisasi NU dalam melakukan konsolidasi organisasi.

Sekalipun NU Online bukan merupakan media terbuka, dalam arti bukan

sebuah media komersial, namun sebagai sebuah media, NU Online memiliki

manajemen keredaksian. Dalam membangun sistem jaringan komunikasi yang

intensif dengan frekuensi dan kecepatan yang cukup tinggi, maka tidak mungkin

jaringan informasi NU Online dikelola hanya oleh sedikit orang. Sementara untuk

melibatkan banyak tenaga tentu membutuhkan banyak biaya, sementara NU

Online bukan lembaga bisnis yang komersial yang mendatangkan banyak untung

sehingga bisa membiayai seluruh aktifitas yang dijalankan. Untuk mengatasi

2Ibid, hlm. 412-414

3Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam, Jakarta

16 Mei 2013

 

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

46

persoalan tersebut, NU Online menerapkan sistem antara lain, ialah: pertama, NU

Online tidak menepatkan lembaga ini sebagai tempat kerja. Dengan demikian

tetap menjadikan lembaga dalam tubuh NU ini sebagai lembaga kaderisasi, baik

dalam bidang kepemimpinan, bidang pemikiran maupun bidang pengembangan

teknologi informasi; kedua, memberikan ruang berekspresi yang cukup luas

sehingga bisa memgembangkan bakat dalam NU Online secara total. Dengan

menjadikan NU Online sebagai lembaga pengkaderan, maka siapa saja yang

berminat bisa masuk untuk belajar dan beraktuaisasi diri dan memberikan

kontribusinya. Namun demikian, NU Online sebagai pusat berita resmi PBNU

juga aktif mengecek keabsahan semua informasi yang disajikan agar tetap segaris

dengan prinsip-prinsip dan kode etik jurnalistik.4

Dengan adanya sistem tersebut, sehingga tulisan-tulisan yang

dipublikasikan di NU Online dibuat oleh (mayoritas) kader-kader NU yang

menjadi kontributor di NU Online. Sekalipun bukan sebagai media komersial, ada

sistem perekrutan yang dilakukan dalam menentukan siapa saja yang layak

menjadi kontributor di NU Online. Prosesnya diawali oleh calon kontributor

tersebut mengirim tulisan ke redaksi NU Online. Kemudian calon kontributor

tersebut diseleksi melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah verifikasi

identitas calon kontributor yang dilakukan oleh keredaksian NU Online. Setelah

itu dilakukan konfirmasi kepada pengurus NU Online. selanjutnya, calon

kontributor tersebut dipersilakan untuk menulis beberapa kali di NU Online,

4Abdul Mun’im DZ, Teknologi Sebagai Sarana Pengembangan Teologi dan Ideologi,

(Jakarta: NU Online, 2008), hlm. 15

 

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

47

hingga akhirnya calon kontributor tersebut dianggap layak menjadi kontributor

(dilihat dari tulisan-tulisan yang ia buat).

Kontributor di NU Online pada awalnya tidak mendapat bayaran,

melainkan mendapatkan souvenir dari NU Online. Kontributor tersebut baru

mendapat bayaran dan kartu identitas (ID card) dari NU Online setelah ditetapkan

sebagai kontributor aktif. Sekalipun begitu, bayaran yang diberikan dari NU

Online tidak rutin. Sejak tahun 2013, NU Online menerapkan sistem pembayaran

per-berita. Bayaran per-berita bagi para kontributor aktif adalah Rp 15.000.

Tujuannya adalah untuk memacu para kontributor untuk semangat menulis.

Dalam menjalankan aktivitasnya sebagai sebuah situs Online, NU Online

menjalankan tugas, fungsi, dan manajemen keredaksian. Seperti yang

didefinisikan oleh Sam Abede Pareno, bahwa manajemen redaksional sebagai

penerapan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh bidang redaksi melalui

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan

dalam pengelolahan materi pemberitaan yang mencakup proses peliputan,

penulisan sampai dengan editing.5

Manajemen keredaksian yang dilakukan oleh NU Online juga dilakukan

melalui perencanaan berita apa saja yang akan diliput oleh para reporter.

Kemudian dilakukan pengorganisasian untuk melakuakan peliputan berita

tersebut. Setelah itu dilakukan pergerakan dan pengawasan yang mencakup

peruses peliputan, penulisan, dan editing. Dalam tahap ini, proses peliputan atau

pengumpulan data/informasi suatu berita di NU Online menurut redaktur

5 Pareno Sam Abede, Manajemen Berita Antara Idealisme dan Realita. Surabaya:

Penerbit Pepyrus, 2000), hlm. 45

 

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

48

pelaksana NU Online, A. Khoirul Anam ketika diwawancarai pada 14 Mei 2013

di kantor redaksi NU Online, dilakukan pada umumnya melalui wawancara baik

secara langsung atau melalui telepon. Selain itu, data/informasi juga dapat

diperoleh melalui datang langsung ke daerah/lokasi yang diliput, atau juga melalui

rilis mentah yang diterima dari kementrian, ormas Islam, maupun lembaga

lainnya. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka dilakukan proses

selanjutnya, yakni penulisan berita. Menurut A. Khoirul Anam, berita yang

diterima di redaksi NU Online pada umumnya adalah bentuk berita ‘setengah jadi’

yang ditulis oleh kontributor maupun reporter. Berita tersebut kemudian diolah di

kantor redaksi sesuai dengan standar jurnalistik. Pada tahap ini pula dilakukan

proses editing untuk membuat berita tersebut layak untuk dipublikasikan sesuai

dengan standar jurnalistik.

NU Online hingga tahun 2013 memiliki 80 orang kontributor yang

tersebar di berbagai daerah.Selain itu, NU Online juga memiliki kontributor di

luar negeri. Kontributor NU Online di luar negeri merupakan pengurus dari

cabang istimewa NU (PCI-NU). Kontributor NU Online di luar negeri bertugas

untuk meliput berita-berita internasional, mayoritas adalah berita mengenai Timur

Tengah. Berita yang sering diliput antara lain adalah terkait perkembangan politik

atau isu-isu politik, dan isu-isu sosial keagamaan di Timur Tengah. Selain itu,

berita yang diliput adalah acara atau kegiatan yang diadakan oleh PCI-NU.6

Menurut salah seorang reporter NU Online, Alhaviz Kurniawan, ketika

diwawancarai melalui surat elektronik (email) pada Senin (23/07/2013), bahwa

6Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam, Jakarta 16

Mei 2013

 

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

49

reporter di NU Online utamanya ditugaskan untuk meliput lembaga, lajnah, dan

banom NU sesuai tanggung jawab masing-masing reporter. Reporter juga

biasanya juga diminta untuk mengawal pemberitaan di PBNU terutama terkait

statemen PBNU atas suatu peristiwa nasional. Disamping itu, reporter NU online

juga meliput berita nasional. Namun berita nasional yang digali adalah berita yang

menyangkut kepentingan nasional karena kita fokus pada PBNU atau lembaga,

lajnah, dan banom NU dalam sekala pusat. Namun, tidak menutup kemungkinan

kita meliput berita-berita di kawasan jabodetabek atau daerah ketika PBNU,

lembaga, lajnah, atau banom NU mengadakan kegiatan di daerah.

Selain itu, reporter yang membidangi Fragmen, Syariah, dan Ubudiyah ini

juga menyatakan bahwa berita yang sudah diliput kemudian dikirim ke redaktur di

kantor redaksi melalui surat elektronik. Namun, jika kondisi mendesak, berita

dikirim melalui pesan singkat telepon genggam. Berita yang dikirim ke NU

Online, dapat berupa berita mentah (berita yang memerlukan proses editing)

mungkin masih mentah mungkin juga sudah siap naik. Berita yang memerlukan

proses editing akan diedit oleh redaktur, yakni A Khoirul Anam, Mukafi Niam,

Syaifullah Amin, dan Hamzah Sahal.

Dalam satu hari, masing-masing reporter tetap menulis minimal sebanyak

3 berita dan tidak ada batas maksimal. Disamping itu, reporter tetap juga wajib

memiliki kemampuan menulis, mengedit tulisan, juga fotografi. Karena di NU

Online belum ada wartawan khusus fotografi.

 

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

50

2. Nilai Berita di NU Online

Eriyanto dalam buku Analisis Framing; Konstruksi Ideologi dan Politik

Media Berita (2007) menjelaskan bahwa Nilai berita menyediakan standar dan

ukuran bagi wartawan sebagai keteria dalam praktik kerja jurnalistik. Editor

menentukan mana yang layak diberitakan, mana yang harus diliput, dan mana

yang tidak perlu diliput. Sebuah peristiwa yang mempunyai unsur nilai berita

yang paling banyak dan paling tinggi lebih memungkinkan untuk ditempatkan

dalam headline7.

NU online turut menganut nilai-nilai berita seperti yang didefinisikan oleh

Eriyanto tersebut. Dalam definisinya, ia mengkonsepkan nilai berita ke dalam

beberapa kategori, yakni: prominence, human interest, conflict/controversy,

unusual, dan proximity.

Prominance, yakni adalah Nilai berita yang diukur dari kebesaran

peristiwa atau arti pentingnya. Peristiwa yang diberitakan adalah peristiwa yang

dipandang penting.8 Berita-berita yang termasuk prominence dalam NU online

pada umumnya adalah berita-berita yang berkaitan dengan isu nasional yang

bersinggungan dengan kepentingan umat Islam, atau masyarakat NU pada

umumnya. Antara lain adalah masalah teorirsme, penentuan 1 Ramadhan, dan

permasalahan kuota jamaah haji. Berita yang mengandung nilai prominence

dalam NU online pada umumnya diletakkan pada rubrik Warta.

7 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102 8 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102

 

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

51

Human Interest atau nilai berita yang lebih banyak mengandung unsur

emosi. Berita yang mengandung nilai berita human interest dalam NU online pada

umumnya berkaitan dengan unsure-unsur islami. Seperti terkait masalah-masalah

ibadah, misalnya seperti bagaimana masyarakat NU pada umumnya menjalankan

ibadah puasa, serta tradisi-tradisi apa saja yang biasanya terjadi di daerah. Selain

itu juga terkait bagaimana NU online memberikan tauladan-tauladan seperti yang

pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berita-berita yang memiliki nilai

seperti ini pada umumnya berada pada rubrik Beranda.

Conflict/Controversy secara sederhana merupakan nilai berita yang

mengandung konflik. Dalam NU online isu-isu seperti konflik Syi’ah, masalah

pelecehan agama, atau konflik di Timur Tengah merupakan beberapa jenis berita

yang mengandung nilai berita Conflict/Controversy yang diangkat dalam NU

online.

Unusual merupakan nilai berita yang mengandung peristiwa yang tidak

biasa atau peristiwa yang jarang terjadi. Nilai berita seperti ini, menurut

pengamatan penulis, belum pernah diangkat dalam berita-berita di NU online.

Proximity merupakan nilai berita yang dekat dan lebih layak diberitakan

dibandingkan dengan peristiwa yang jauh, baik dari fisik maupun emosional

dengan khalayak. Dalam NU online, nilai berita ini dapat ditemui pada umumnya

pada rubrik Fragmen dan Kolom.

Disamping itu, dalam keredaksian NU Online ada orang-orang yang

berperan sebagai redaktur dan sistem administrasiya. Di NU Online ada beberapa

orang saja yang memiliki akses masuk ke sistem administrasi. Saat ini ada

 

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

52

sepuluh orang di dalam keredaksian utama. Empat orang diantaranya selain

bertugas menulis berita juga memiliki tugas untuk mensortir dan mengolah berita-

berita dari daerah. Sementara itu dua diantaranya bertugas sebagai redaktur

khusus yang menangai beberapa rubrik di NU Online. Kemudian tiga diantaranya

berfungsi sebagai wartawan dan berfungsi untuk mengupload sendiri beritanya,

namun tetap dibawah pengawasan pengurus redaksi.9

3. Kategori Berita di NU Online

Pemanfaatan new media yang dilakukan oleh NU Online turut didukung

dengan sistem keredaksian yang komperhensif. Selain memperbaharui dengan

beragam fitur baik berupa tampilan, design, grafik, fitur streaming radio, NU

Online juga memiliki karakteristik tersendiri dari segi penamaan rubrik-rubriknya.

Dalam rubrikasi di NU Online, selain menggunakan istilah-istilah bahasa

indonesia, juga digunakan istilah-istilah dalam bahasa Arab. Tujuan penamaan

tersebut adalah untuk mendekatkan diri dengan komunitas internal NU pada

khususnya. Karena ‘bidikan’ utama dari NU Online adalah warga NU itu sendiri.

Jadi redaksional maupun tampilan dari NU Online dibuat untuk ‘merangkul’

warga NU itu sendiri.Istilah bahasa Arab yang digunakan untuk penamaan

rubrikasi salah satunya adalah ‘wawancara’ dalam NU Online diistilahkan dengan

‘Halaqoh’.

Di samping itu, dalam NU Online, pilihan rubriknya juga terus

dikembangkan. Pada awal berdirinya, NU Online fokus pada berita. Kemudian

9Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam, Jakarta,

16 Mei 2013

 

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

53

berkembang dengan ditambahnya rubrik Syariah dan Ubudiyah. Kemudian yang

terbaru adalah adanya penambahan sub-rubrik Iptek yang mencakup astronomi

dan teknologi informasi. Selain itu ada juga penambahan sub-rubrik seni-budaya

yang mencakup cerpen, esai, dan puisi.10

Dalam penulisan berita dalam rubrik-rubrik NU Online, dewan redaksi

menggunakan kategori berita yang digunakan sebagai pembeda atas jenis isi berita

dan sebujek peristiwa yang menjadi berita tersebut. Menurut Tuchman, wartawan

memakai lima kategori berita yakni : hard news, soft news, spot news, developing

news, dan continuing news. 11

Menurut analisa penulis, rubrikasi yang terdapat di NU Online mencakup

kategori-kategori berita yang dkonsepkan oleh Tuchman tersebut. Pertama, dalam

rubrik warta yang mencakup berita-berita nasional, daerah, dan internasional

merupakan rubrik yang menggunakan beberapa kategori berita, yakni hard news,

spot news, developing news, dan continuing news. Seperti definisi yang

diungkapkan oleh Tuchman bahwa hard news merupakan kategori berita yang

dibatasi waktu dan aktualitas. Spot news merupakan peristiwa yang akan diliput

tidak bisa direncanakan. Developing news merupakan berita mengenai peristiwa

yang tidak dapat diduga dan juga jenis berita yang dapat dibuat rangkaian berita

yang akan diteruskan keesokan atau dalam berita selanjutnya. Dan Continuing

news merupakan berita mengenai peristiwa-peristiwa bisa diprediksikan dan

direncanakan.

10

Ibid 11

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102

 

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

54

Kedua, dalam rubrik Rubrik Hikmah, Syariah, Ubudiyah, Taushiyah,

Khotbah, dan Buletin Jumat merupakan rubrik yang menggunakan kategori berita

soft news. Karena rubrik tersebut berkaitan dengan berita-berita yang berkaitan

dengan human interest. Seperti sub-rubrik Khotbah yang menyediakan bahan

Khotbah Jumat dan pidato peringatan hari besar serta meteri pidato untuk para

da’I terkait persoalan-persoalan yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Beberapa rubrik lainnya seperti Kolom, Tokoh, dan Buku juga menyita

perhatian khusus redaksi dan membutuhkan ketelitian dalam menyiapakan tema

sampai menyelaraskan bahasa.

4. Ideologi Profesional/Objektivitas.

Sejak awal NU membangun jaringan teknologi informasi dalam bentuk

website NU Online adalah untuk melaksanakan serangkaian tugas keorganisasian.

Pertama, untuk menyiarkan dan menegaskan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah

kepada masyarakat. Kedua, menyebarluaskan dan mensosialisasikan berbagai

program dan kebijakan pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada

pengurus wilayah, cabang dan anak cabang sampai ranting termasuk pesantren

dan warga Nahdliyin secara keseluruhan.12

Objektivitas yang dilakukan oleh reporter/kontributor NU Online selaras

dengan tujuan dari pembentukan NU Online yakni untuk menjalankan tugas-tugas

keorganisasiannya tersebut. Hal tersebut juga selaras dengan definisi yang

diberikan oleh Tuchman, bahwa objektivitas adalah ‘ritual’ bagi proses

12

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam Jakarta 16

mei 2013

 

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

55

pembentukan dan produksi berita. Ia adalah sesuatu yang dipercaya, menjadi

bagian dari ideologi yang disebarkan oleh dan dari wartawan.13

Sementara itu, Stuart Hall (1978) mendefinisikan konstruksi berita yang

dilakukan oleh wartawan dipengaruhi tidak hanya oleh aspek ideologi yang dianut

dan praktek organisasi redaksional saja, melainkan juga pada kebermaknaan berita

bagi khalayak. Selain praktik organisasi dan ideologi profesional tersebut, ada

satu aspek lain yang sangat penting yang berhubungan denganbagaimana

peristiwa ditempatkan dalam keseluruhan produksi teks, yakni bagaimanaberita

itu bisa bermakna bagi khalayak.14

NU Online, selain bertugas mengkomunikasikan program dan kebijakan

PBNU kepada komunitas Nahdliyin, NU Online juga bertugas menyiarkan

kebijakan tersebut kepada pihak luar, terutama yang berkaitan dengan kebijakan

kebangsaaan dan kenegaraan.15

B. Mekanisme Produksi Berita di NU Online

Meskipun secara prinsip media Online sama dengan media cetak, namun

terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Diantaranya adalah, media

Online tidak terbatas dalam hal jumlah halaman seperti halnya media cetak.

Namun demikian, media Online mengandalkan kecepatan serta design dalam

13

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT.

LKiS Pelangi Aksara) hlm. 102

14

Ibid hlm. 119 15

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul anam Jakarta 16

mei 2013

 

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

56

tampilannya.16

Dalam NU Online, berita-berita atau tulisan yang dipublikasikan

umumnya tidak sepanjang tulisan di media cetak. Karena dari satu

acara/wawancara yang diliput bisa dihasilkan 2-3 berita dengan sudut pandang

yang berbeda.17

Selain itu, mekanisme dalam prosedur naskah cenderung lebih sederhana

karena media Online mengejar kecepatan. Proses editing sekaligus publishing

sering dilakukan oleh bagian yang sama. Mekanisme editing juga bisa dilakukan

ketika berita sudah dipublish.18

Jika di media cetak, naskah berita yang sudah

dibuat harus melalui beberapa meja (harus diedit beberapa kali oleh beberapa

editor) baru bisa diterbitkan, namun di media Online, termasuk NU Online,

naskah hanya perlu melalui satu meja (satu kali proses pengeditan), baru

kemudian dapat dipublikasikan. Proses editing serta publishing dapat dilakukan

oleh satu orang yang sama sekalipun tidak berada di dalam kantor redaksi NU

Online, akan tetapi tetap ada proses pengawasan antar sesama redaktur maupun

editor. Selain itu, jika terjadi kesalahan keredaksian bisa dengan mudah

dikoreksi.19

Produksi berita di NU Online pada umumnya, dilakukan melalui

wawancara baik secara langsung atau melalui telepon, datang ke daerah, atau dari

rilis mentah yang diterima terima baik dari kementrian atau ormas-ormas Islam,

16

Dwi Aris Subakti, Media Online di Indonesia; Transisi MeNUju Media Kapital, Jurnal

Yayasan SatuDunia, hlm. 4 17

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam, Jakarta

16 Mei 2013 18

Dwi Aris Subakti, Media Online di Indonesia; Transisi MeNUju Media Kapital, Jurnal

Yayasan SatuDunia, hlm. 4 19

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul anam Jakarta, 16

Mei 2013

 

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

57

dan dari kontributor di daerah dalam bentuk berita mentah. Kemudian berita itu

diolah di kantor redaksi sesuai dengan standar jurnalistik. Sumber berita yang

paling sering adalah berita yang ditulis oleh kontributor dalam bentuk setengah

jadi. Berita itulah yang kemudian diolah sampai akhirnya layak untuk

dipublikasikan.20

Disamping itu, ada karakteristsik khusus pada NU Online terkait

pemberitaan. Selain menggunkan bahasa Indonesia, berita di NU Online juga ada

yang menggunakan versi bahasa arabnya. Namun pemberitaan dalam bahas arab

tidak lebih update dari berita bahasa indonesia.

Terkait jadwal terbit, jadwal terbit media Online sangat ketat. Informasi

yang disajikan oleh media Online sangat realtime, dalam artian, ketika peristiwa

itu berlangsung, pada saat itu juga media Online menginformasikannya. Berbeda

dengan media cetak yang perlu durasi harian, mingguan atau bulanan. Proses

publikasi inheren dengan kerja bagian redaksi. Berita yang sudah ditulis sudah

otomatis terdistribusi ke jaringan21

Sistem itu pula lah yang diterpkan oleh NU

Online. Sehingga sistem kerja di NU Online tidak mengenal istilah libur. Jadi

pengerjaan berita bisa dilakukan dimana saja.22

Berikut adalah tabel mengenai jumlah berita/konten baik berupa foto, atau

konten lainnya (files) yang sudah dipublikasikan di NU Online dalam rentang

waktu antara Desember 2012-April 2013 dan juga jumlah pengunjung NU

20

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul anam Jakarta, 16

Mei 2013 21

Dwi Aris Subakti, Media Online di Indonesia; Transisi MeNUju Media Kapital, Jurnal

Yayasan SatuDunia, hlm. 4 22

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana NU Online A. Khairul Anam, Jakarta

16 Mei 2013

 

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

 

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di NU Online peneliti mendapat

kesimpulan bahwa proses produksi berita, di NU Online memiliki kriterianya

sendiri. Konten-konten yang dipublikasikan adalah terkait aktifitas NU di

tingkat pusat maupun cabang, serta berita-berita terkait isu-isu keislaman baik

yang berskala nasional maupun internasional. Selain itu, hal lain yang juga

dipublikasikan adalah pemahaman serta penjelasan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan NU maupun ajaran Islam. Kriteria kelayakan berita yang

dibuat di NU Online bersifat umum (universal). Sedangkan kebijakan

redaksionalnya, sesuai dengan visi-misi dan ideologi NU.

Sekalipun NU Online bukan merupakan media terbuka, dalam arti bukan

sebuah media komersial, namun sebagai sebuah media, NU Online memiliki

manajemen keredaksian untuk menjalankan aktivitasnya sebagai sebuah situs

Online. SIsitem yang dibentuk tersebut membuat NU Online menjadi ‘wadah’

pengabdian bagi para kader NU. Sehingga tulisan-tulisan yang dipublikasikan

di NU Online dibuat oleh kader-kader NU yang diangkat menjadi kontributor

di NU Online.

Secara prinsip, NU Online tidak berbeda dengan media Online lainnya,

yakni berupaya mengejar kecepatan berita, sehingga NU Online tidak

memiliki batasan dalam hal jumlah halaman dan berapa banyak berita yang

 

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

60

harus dipublikasikan. Karena kebutuhan kecepatan berita itu pulalah, maka

mekanisme produksi naskah berita dari bentuk mentah hingga layak terbit

cenderung sederhana, karena hanya dilakukan satu atau dua kali proses

editing. Bahkan, tidak jarang proses editing sekaligus publishing dilakukan

oleh bagian yang sama. Mekanisme editing juga dapat dilakukan ketika sudah

dipublikasikan.

Sekalipun mengejar ‘kecepatan’, namun NU Online tetap menerapkan

standar poduksi pemberitaan sebagai media, NU Online memiliki nilai berita

yang dianut dan diterapkan dalam kaidah jurnalistik. Nilai berita menyediakan

standar ukuran bagi wartawan sebagai keriteria dalam praktik kerja jurnalistik.

Sehingga berita-berita yang dipublikasikan di NU Online sudah sesuai dengan

standar pemberitaan yang berlaku secara umum dalam dunia jurnalistik.

B. Saran

1. Bagi NU Onlinedapat lebih lanjut lagi mengambangkan dan mematangkan

manajemen keredaksiannya maupun perangkat teknologi yang

digunakannya untuk mengoperasikan NU Online.

2. Bagi NU Onlinesebagai media yang memiiki pengaruh di masyarakat,

diharapkan dapat menjalankan fungsinya memberikan pengetahuan serta

wawasan terutama terkait nilai-nilai keislaman kepada masyarakat sebagai

salah satu sarana pendidikan positif.

3. Bagi khalayak dapat menjadi subjek aktif dalam mencermati pemberitaan

di NU Online.

 

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

61

 

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

DAFTAR PUSTAKA

Alison, Alexander. et all, Media Economics; Theory and Practice, London:

Lawrence Erlbaum Associate Publisher, 2004

Ardianto dan Lukiati Komala. Komunikasi Massa. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007

Barus, Willin. Jurnalistik: petunjuk dasar menulis berita. Penerbit: erlangga

jakarta 2010

Creswell, J.W. Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches.

London: SAGE Publications, 1994

Cuba, E.G, and Lincoln, Y.S. Do Inquiry Paradigms Imply Inquiry

Methodologies?. Dalam Fetterman, D.M, ed. Qualitative Approaches to

Evaluate in Education. New York : Preager, 1988

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta:

PT. LKiS Pelangi Aksara, 2007

Hadi, Ido Prijana. Khalayak Maya Dalam Media Online, Studi Reception Analysis

tentang Interaktivitas pada Teks Suara Surabaya.net. Jurnal Ilmiah

SCRIPTURA.Vol. 1 No.2 Juli 2007

Ja’far, Marwan. Ahlussunag Wal Jama’ah :Telaah Historis dan Kontekstual.

Yogyakarta: Lkis, 2010

J. Severin Werner dan James W. Tankard, Jr. Teori Teori Komunikasi, Sejarah,

Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta : Penerbit Kencama.

2005

Kusumaningrat, Himat. Jurnalistik Teori dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya

2001

Linster, Martin, Jon Dovey, etc. New Media, A Critical Introduction. New York :

Routledge. 2009.

Nunung Prajarto. NEW MEDIA, HAM, DAN ILMU KOMUNIKASI: Aras Dan

Arus Perhatian. Dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta; 2 November 2010

 

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Mun’im DZ, Abdul. Teknologi Sebagai Tradisi, Refleksi Pengalaman 4 Tahun

NU Online. Jakarta : NU Online, 2007.

McQuil, Denis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta: penerbit

Erlangga. 1987

Dominick, R. The Dynamics of Mass Communication. United States : McGraw-

Hill Companies, 1999.

Rhamdani, Benny. Konvergensi Media : Edukasi dan Regulasi. Jurnal Observasi,

Vol. 6, No.2, Tahun 2008

Rustandi, Dudi. Konvergensi Komunikasi ; Shifting Paradigm Komunikasi atau

Chaos Komunikasi. Jurnal Observasi, Vol. 6, No.2, Tahun 2008

Sumadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia Menulis berita dan feature, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media. 2005

Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus besar

bahasa indonesia, jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, 1998

Uchana Efendy, Onong. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008

INTERNET

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,44009-lang,id-

c,nasional-t,Radio+NU+Online+Siaran+Berita+Perdana-.phpx diakses pada

tanggal 20 mei 2013 pada pukul 01.48

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,43779-lang,id-

c,nasional-t,PPM+Luncurkan+Search+Engine+dan+Ensiklopedi+Aswaja-.phpx

diakses pada taggal 20 mei 2013 pukul 02.00

 

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Lampiran 1

Wawancara dengan Narasumber

Wawancara dengan Ahmad Khoirul Anam (Redaktur Pelaksana NU Online)

Foto bersama dengan Staff Redaksi NU Online

 

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Lampiran 2

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

 

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Lampiran 2

Surat Permohonan Wawancara (Kepada Pimpinan Redaksi NU Online)

 

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Lampiran 4

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari NU Online

 

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Lampiran 5

Transkrip Wawancara dengan Redaktur Pelaksana NU Online

Nama Narasumber : A. Khoirul Anam

Jabatan : Redaktur Pelaksana NU Online

Waktu : 14 Mei 2013

Pukul : 16.30 – 18.00

Tempat : Kantor Redaksi NU Online: Gedung PBNU Lantai 5 Jl. Kramat Raya

No. 164 Jakarta Pusat 10430

Terkait sejarahnya, apa saja yang melatar belakangi lahirnya NU Online sebagai situs

resmi NU?

Dulu di Muktamar 99 di Lirboyo, ada keinginan dari Muktamirin untuk NU itu punya media

yang berskala nasional. Pilihanya pada saat itu adalah majalah dan koran. Pada saat itu belum

ada rencana untuk membuat Online. Hingga pada tahun 2001-2002, NU belum menemukan

konsep media yang berskala nasional, karena terbentur di permasalahan distribusi. Namun

demikian, terkait konten media kita sudah siap dan tidak menemukan kendala. Kemudian

tahun 2002, Pak Hasyim Muzadi mengumpulkan para Penulis muda dan Jurnalis beberapa

kali. Tahun 2002 itu, membicarakan mengenai rancangan media untuk warga NU yang

berskala nasional. Disela pembicaraan tersebut, muncul konsep bahwa daripada membuat

medi cetak yang berskala nasional, lebih baik membuat Website. Pada saat itu, Website

bukan merupakan sesuatu yang terlalu akrab dengan warga NU. Tetapi, dengan adanya

dukungan dari teman-teman NU yang aktif berkomunikasi dengan departemen-departemen

dan donator-donatur, akhirnya Website NU dapat direalisasikan. Dari rancangan tahun 2002

itu baru terealisasi tahun 2003. Pada awalnya, NU Onlline hanya beroperasi dan fokusnya

masih khusus mengenai berita. Memang ada rubrikasi lainnya, namun brand utamanya

masih di berita. Pada saat itu berita seputar Bahan Bakar Minyak (BBM).

 

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Bagaimana visi dan misi NU Online sejak awal didirikan?

NU Online pada awalnya, cita-citanya ingin menjadi sarana mengatasi kebuntuan birokrasi

NU. Karena dalam keorganisasian NU kadang ada “ketidak enakan” antar satu pengurus

dengan pengurus lain. NU Online mengkomunikasikan antar lembaga dan antar

kepengurusan dengan melalui berita. Pada saat itu masih di tingkat PP. Beberapa tahun

belakangan ini, mulai berkembang ke daerah. Pada tahun 2004 NU Online membuka slot

untuk berita internasional yang sebagian besar berasal dari PCINU. Kemudian secara

bertahap, pada tahun 2006 NU Online mulai memperbanyak kontributor di daerah, sekaligus

untuk membuka jaringan baru. Jadi, pada awalnya NU online hanya menjadi media PBNU.

Kemudian berkembang menjadi media NU secara nasional, bahkan internasional.

Pencapaian apa saja yang telah diperoleh oleh NU Online sejak awal didirikan hingga

saat ini?

Pada periode 2004-2005, NU Online mendapatkan predikat sebagai situs terbaik versi

Komputer Interaktif. Pada saat itu, NU Online kategorinya bukan berita, tapi sebagai situs

terbaik kategori sosial kemasyarakatan. Pencapaian lainnya adalah dengan kita mencoba

mengembangkan jaringan sampai ke daerah. Kemudian secara bertahap mengembangkan

sarana teknologinya.

Bagaimana sistem perekrutan kontributor di NU Online? Apakah dengan cara

penyeleksian terlebih dahulu atau ada perekrutan melalui kader-kader NU?

NU Online merupakan media yang terbuka. Maksudnya, bukan sebuah media komersial.

Kontributor itu pada awalnya mengirimkan tulisan, kemudian diseleksi melalui beberapa

tahap. Tahap pertama, kita pastikan dan verifikasi terkait identitas dia serta apa posisi atau

kegiatannya. Setelah itu dikonfirmasi ke pengurus. Selanjutnya, kita persilahkan dia menulis

beberapa kali di NU Online. Sampai akhirnya dia layak menjadi kontributor. Kontributor

pada awalnya tidak mendapat bayaran, tapi diberikan semacam jaket atau merchandise

lainnya. Setelah ditetapkan sebagai kontributor aktif, dia baru diberi ID card dan mendapat

 

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

bayaran, namun tidak rutin. Sejak tahun 2013 awal, NU Online menggunaan sistem

pembayaran per-berita. Bayaran per-berita adalah 15.000. Karena berita online formatnya

singkat. Sehingga satu dari satu kegiatan dapat dijadikan tiga berita. Atau misanya dari satu

kali wawancara dapat djadikan dua berita. Jika ditotal, dalam satu bulan, bahkan bisa

mencapai nominal satu juta untuk satu kontributor. Selain itu, kontributor NU Online adalah

side job. Sehingga, adanya honor dalam penulisan berita bagi kontributor dapat memacu

teman-teman kontributor untuk semangat menulis. Pada saat ini ada 80 kontributor yang

terdaftar di NU Online. Yang sangat aktif menulis ada sekitar 15 orang. Sedangkan yang aktif

biasa ada sekitar 25 orang. Sebagian lainnya hanya menulis berkala, jika ada kegiatan atau

acara.

Apakah ada kontributor NU Online di luar negeri?

NU online memiliki kontributor di luar negeri dan juga merupakan pengurus PCINU. Ada

beberapa yang merupakan kontributor tetap, seperti yang di Mesir dan Maroko. kontributor

NU Online yang di Mesir itu juga sekaligus mengerjakan NU Online versi bahasa Arab.

Selain itu juga, sekaligus meliput berita-berita internasional. Dalam hal ini adalah berita-

berita mengenai Timur Tengah. Berita yang sering diliput antara lain adalah terkait

perkembangan politik atau isu-isu politik dan isu-isu sosial keagamaan di Timur Tengah.

Selain itu, kontributor resmi lainnya adalah pengurus-pengurus PCINU yang biasa menulis

ketika mengadakan kegiatan atau acara.

Bagaimana sistem produksi berita di NU Online?

Seperti produksi berita pada umumnya, dilakukan melalui wawancara baik secara langsung

atau melalui telepon. Datang ke daerah atau dari rilis mentah yang kita terima, baik dari

Kementrian atau ormas-ormas Islam dan dari kontributor kita di daerah dalam bentuk berita

mentah. Kemudian berita itu diolah di kantor redaksi sesuai dengan standar jurnalistik.

Sumber berita yang paling sering adalah berita yang ditulis oleh kontributor dalam bentuk

setengah jadi. Berita itulah yang kemudian kita olah sampai akhirnya layak untuk

dipublikasikan.

 

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Apakah ada orang yang berperan sebagai gatekeeper di NU Online?

Ya ada redaktur dan sistem administrasiya. Di NU Online ada beberapa orang saja yang

memiliki akses masuk ke sistem administrasi. Saat ini ada sepuluh orang di dalam

keredaksian utama. Empat orang diantaranya, selain bertugas menulis berita juga memiliki

tugas untuk mensortir dan mengolah berita-berita dari daerah. Sementara itu, dua diantaranya

bertugas sebagai redaktur khusus yang menangai beberapa rubrik di NU Online. Kemudian,

tiga diantaranya berfungsi sebagai wartawan dan berfungsi untuk mengupload sendiri

beritanya, namun tetap dibawah pengawasan pengurus. Karena sistem media online

diasumsikan dengan kecepatan. Sehingga yang kita “jual” adalah kecepatan.

Mengapa penamaan dalam rubrik NU Online selain menggunakan istilah dalam bahasa

Indonesia juga menggunakan istilah dalam bahasa Arab?

Setiap media memilki karakteristik istilahnya sendiri. Di NU Online, penggunan istilah dalam

penamaan rubriknya, baik menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Arab adalah untuk

mendekatkan diri dengan komunitas. Karena bidikan utama dari NU Online adalah warga NU

itu sendiri. Jadi sebisa mungkin, kita menjadikan website ini menjadi milik warga NU.

Beberapa istilah yang digunakan memang sudah dikenal dan familiar di masyarakat umum.

Namun di beberapa hal kita munculkan istilah baru. Seperti contohnya, wawancara dalam NU

Online diistilahkan dengan Halaqoh. Terkait pengistilahan itu, tujuannya adalah untuk

mendekatkan diri dengan warga NU. Selain itu pilihan rubriknya terus berkembang. Pada

awal berdirinya, NU Online fokus pada berita. Kemudian ditambah rubrik Syariah dan

Ubuddiah. Kemudian yang baru-baru ini adalah kita menambahi sub-rubrik IPTEK yang

mencakup astrnomi dan teknologi informasi. Terakhir yang baru saja dilakukan adalah

penambahan sub-rubrik seni budaya yang mencakup cerpen, esai, dan puisi.

Dari sekian banyak rubrik, apa rubrik andalan di NU online?

 

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Disistem administrasinya, yang terditeksi sebagai rubrik yang memiliki rating tertinggi dan

banyak pembacanya adalah rubrik ubuddiyah. Rubrik ubudiyah adalah rubrik yang mengulas

mengenai tradisi keagamaan NU, dalil-dalilnya dan juga penjelasannya. Seperti membahas

tahlilan, bagaimana dalilnya, serta apa saja hikmahnya. Setelah Hubuddiyah adalah rubrik

Syariah yang juga memiliki rating tinggi. Rubrik Syariah mengulas hukum-hukum, halal-

haram dalam Islam. Rubrik lainnya yang juga banyak pembacanya adalah Khutbah.

Sementara kalau dilihat dari berita, banyak atau tidaknya pembacanya tergantung dari

judulnya. Dulu berita yang sempat menduduki rating paling tinggi adalah beita mengenai Gus

Dur. Selain itu, tulisan bertema seperti Wahabi juga banyak pembacanya dan itu belum tentu

berasal dari kalangan NU saja.

Terkait new media, NU online saat ini sudah mengembangkan tampilan bukan hanya

tulisan tapi juga disertai foto dan audio yang berupa streaming radio. Kapan inisiatif

mengenai streaming radio dalam NU Online diterapkan, dan apa motivasinya?

Streaming radio di NU online dimulai tahun 2007. Pada mulanya, radio streaming dibuat

untuk pengajian live. Kemudian, berkembang sampai pada bulan puasa tahun 2012 lalu, radio

streaming sudah sampai pesantren-pesantren. Jadi, pengajian langsung dari pesantren-

pesantren ketika membangun radio streaming. Cita-cita yang ingin dicapai hampir sama

ketika membangun Website. Secara bertahap akan dipisahkan manajemennya. Pada saat itu,

prinsipnya sama seperti ketika membuat Website. Daripada membuat radio dengan FM, ada

keterbatasan dan biayanya mahal, maka alternatifnya adalah membuat radio streaming. Yang

saat ini mau dipersiapkan kemudian adalah TV. Sistemnya sama semua, yakni berbasis

internet.

Bagaimana sistem kerja redaksi NU Online?

Di NU Online tidak mengenal istilah libur. Tidak ada istilah libur di media online. Jadi, kita

bisa mengerjakan berita dimana saja. Namun diusahakan setiap saat setidaknya ada dua orang

yang standby di kantor redaksi. Kecuali hari Sabtu dan Minggu, yang standby di kantor

 

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

redaksi cukup satu orang. Karena pentingnya datang kesini adalah terkait aktivitas PBNU.

Selanjutnya di sistem keredaksian itu sendiri, dari tiga redaktur inti dan

dua redaktur rubrik kita, masing-masing sudah saling percaya. Untuk selanjutnya kita saling

melakukan koreksi satu sama lain terkait keredaksian. Karena di media berbasis internet ini

dituntut untuk cepat. Jika di media cetak, tulisan harus melewati beberapa meja terlebih

dahulu untuk bisa naik cetak. Di media online hanya melewati satu meja. Selain itu, jika

terjadi kesalahan keredaksian bisa dengan mudah dikoreksi. Sehingga, perlahan kita

membentuk standar keredaksian sendiri.

 

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Lampiran 6

Tampilan Laman NU Online

Tampilan pertama kali website NU Online (2003-2004)

 

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Tampilan Kedua Website NU Online (2005-2007)

 

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Tampilan website NU Onlione (2007-Sekarang)

Tampilan Radio Streaming NU Online

 

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Tampilan Android Launcher

 

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Nasional

Bahtsul Masail Roh Nahdlatul Ulama Kamis, 04/07/2013 11:02

Berita Terkait

Yogyakarta, NU Online Kegiatan bahtsul masail merupakan roh Nahdlatul Ulama. Bahtsul masail mengandung prinsip dasar warga NU, sikap ilmiah dalam mengatasi masalah. Karenanya, budaya ilmiah seperti itu diteruskan warga NU. Demikian dikatakan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ishomuddin saat sambutan pembukaan Bahtsul Masail Nasional LBM PBNU di Pondok Pesantren Pandanaran, Yogyakarta, Selasa (2/7) siang. “Bukan NU kalau tidak bahtsul masail,” katanya. Bahtsul masail, lanjut KH Ishomuddin, merupakan upaya penyelesaian persoalan yang dihadapi masyarakat. Penyelesaian masalah melalui bahtsul masail menumbuhkan sikap ilmiah karena peserta musyawarah bahtsul masail mendasarkan usulan dan komentarnya pada ilmu. Sikap ilmiah ini menjadi ciri khas NU dalam mengatasi masalah. Sikap ilmiah seperti ini terbilang langka di kalangan organisasi masyarakat di Indonesia, tegasnya di hadapan sedikitnya 150 peserta musyawirin dari kalangan Syuriah PWNU, PCNU, dan utusan sejumlah pesantren. Selain sikap ilmiah, bahstul masail juga menjadi forum silaturahmi dan momen konsolidasi bagi pengurus NU dan pesantren untuk menguatkan NU itu sendiri, tutup KH Ishomuddin.

 

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Penulis: Alhafiz Kurniawa

BAHTSUL MASAIL

Sewa Tenaga Badal Thawaf Ifadlah Dibolehkan

Jakarta, NU Online

Hukum sewa tenaga untuk menggantikan jamaah haji dalam melaksanakan Thawaf Ifadlah mubah. Hukum

mubah diambil dalam rangka memudahkan jamaah haji yang sudah uzur, lanjut usia, sakir keras, atau

terhalang lain hal.

Hukum ini diputuskan peserta musyawarah Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM

PBNU) dalam bahtsul masail di Pondok Pesantren Sunan Pandaran, Sleman Yogyakarta, Selasa (2/7) malam.

“Boleh menyewa orang lain untuk menggantikan Thawaf Ifadlah,” kata Ketua LBM PBNU KH Zulfa Musthofa

membacakan hasil bahtsul masail dalam sidang pleno Bahtsul Masail Nasional PBNU, Rabu (3/7) siang.

Kebolehan sewa tenaga untuk Thawaf Ifadlah itu didasarkan pada pendapat Atha‟ yang dikutip oleh Imam

Nawawi dalam kitabAl-Majmu’, syarhul Muhadzdzab. “Jamaah haji dalam keadaan tertentu boleh mengupah

seseorang untuk menggantikannya dalam berthawaf.”

Isu ini diangkat dalam rangka memberikan solusi atas masalah haji beberapa tahun terakhir. Pemerintah Saudi

mengambil kebijakan yang melarang pelaksanaan thawaf dengan menggunakan tandu sebagai alat bantu.

Kebijakan ini cukup menyulitkan jamaah haji. Jamaah haji yang dalam keadaan uzur, lanjut usia, atau sakit

keras, terancam tidak dapat melaksanakan thawaf. Ini berimbas pada tidak sahnya ibadah haji jamaah.

Karena, Thawaf Ifadlah merupakan salah satu rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

 

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Nasional BAHTSUL MASAIL

Setoran Biaya Haji Tak Sesuai Syariah Sabtu, 13/07/2013 07:02

Jakarta, NU Online

Proses setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang berlangsung selama ini tidak sesuai

dengan syara‟. Karena, akad yang digunakan saat setoran tidak sesuai dengan maksud pemiliknya.

“Akadnya termasuk ijarah atau wadi‘ah fasidah,” kata Staf Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul

Ulama (LBM PBNU) Sarmidi dalam sidang pleno.

Putusan itu merupakan hasil bahtsul masail nasional LBM PBNU di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran,

Sleman, Yogyakarta, Selasa-Rabu (2-3/7).

Forum diikuti oleh Syuriyah PWNU se-Indonesia dan utusan dari sejumlah pesantren. Mereka menilai, pemilik

dana BPIH sesudah disetor ke rekening Kemenag adalah calon jamaah haji. Sementara pemilik manfaat atau

imbalan dari hasil pengelolaan dana BPIH yang telah disetor juga calon jamaah haji.

Kalau calon jamaah haji pemilik dana BPIH, maka pengelolaan dana oleh Kemenag bersifat tasharruf

fudluli. Tasharruf fudluliialah praktik pengelolaan oleh pihak yang tidak berwenang.

Untuk itu, LBM PBNU mengusulkan akad wakalah antara calon jamaah haji dan Kemenag. Akad wakalah itu

dituangkan dalam form dan dibaca oleh calon jamaah haji. Akad wakalah menyatakan pelimpahan wewenang

calon jamaah kepada Kemenag untuk mengelola dan menggunakan dana BPIH untuk ibadah haji.

Usulan ini dimaksudkan agar penggunaan dana BPIH dan ibadah haji jamaah pengguna dana tersebut sesuai

dengan syariah.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,45792-lang,id-c,nasional-t,Setoran+Biaya+Haji+Tak+Sesuai+Syariah-.phpx

 

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

Tayangan Khazanah Trans 7 Runcingkan Masalah Khilafiyah

Rabu, 19/06/2013 19:30

Jakarta, NU Online

Tayangan Khazanah di stasiun televisi Trans 7 memperuncing masalah khilafiyah amal ibadah di kalangan

masyarakat. Tayangan itu bersifat tendesius ketika menyudutkan umat Islam yang tidak sependapat dengan

sikap keagamaan sebagian unsur jajaran redaksi Trans 7.

Perihal ini disampaikan oleh Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Malik Madani saat

ditemui NU Online di Gedung PBNU lantai empat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (18/6) Siang.

Pernyataan itu merupakan tanggapan atas tayangan Khazanah Senin (17/6) pagi, yang menyinggung dengan

tidak etis amaliyah khusus malam Nisfu Sya„ban. Misalnya, hadis yang mendukung amalan khusus malam

Nisfu Sya„ban, lemah bahkan palsu. Hanya orang iseng yang membuat hadis palsu.

“Kalimat seperti itu tidak etis,” tegas KH Malik Madani.

Tayangan itu menurutnya, malah mengungkit-ungkit masalah khilafiyah ulama yang berlangsung ratusan tahun

silam. Tayangan penyudutan itu tidak menyelesaikan masalah. Karena, yang mengamalkan tetap akan

mengamalkan. Yang tidak, juga tetap pada sikapnya.

KH Malik Madani menganjurkan agar media massa mendidik masyarakat untuk saling menghargai perbedaan

dua pandangan ulama itu. Karena, dua pihak yang berbeda pendapat merupakan ulama terkemuka dan

terpandang. Yang mengamalkan jangan memaksa orang untuk mengamalkan. Yang tidak pun tidak usah

mencela dan menyalahkan yang mengamalkan.

Kepada NU Online, KH Malik menyatakan pernah meminta sebagian anggota Komisi Penyiaran Indonesia

 

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45827/1/MOHAMMAD...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Moh. HasyimPublish Year: 2013

(KPI) untuk menegur stasiun televisi itu. Karena, mereka sudah kebablasan. Mereka mestinya memanfaatkan

era Reformasi sebagai momentum toleran terhadap perbedaan pendapat.

Era Reformasi mestinya dimaknai sebagai masa pendewasaan masyarakat dengan menghargai pihak yang

berlainan pendapat. Namun, sebagian masyarakat termasuk media massa kerap mengambil era Reformasi

untuk menyerang dan menghujat pihak yang berseberangan pendapat, pungkas KH Malik Madani.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,45252-lang,id-c,nasional-t,Tayangan+Khazanah+Trans+7+Runcingkan+Masalah+Khilafiyah-.phpx