End year message

26
END YEAR MESSAGE: “THE SAINTS MUST WALK ALONE” A.W TOZER By Maq | | 29 December 2012 Selamat menutup tahun dengan Roh Kudus dan kebaikan-kebaikan yang disiapkan bagi Saudara yang berharap kepada-Nya dalam sukacita, kedamaian, dan hati yang murni. Saya berdoa agar dalam perjalanan ke depan Saudara diberi rahmat untuk setiap jejak yang akan Saudara lalui, tidak pernah mengeluh sebab Saudara tahu bahwa you are not alone. Sebab banyak orang yang berdua dan berkeluarga merasa berjalan sendiri, padahal ada suatu janji besar yang

description

 

Transcript of End year message

Page 1: End year message

END YEAR MESSAGE: “THE SAINTS MUST WALK ALONE” A.W TOZER

By Maq  |    |  29 December 2012

Selamat menutup tahun dengan Roh Kudus dan kebaikan-kebaikan yang disiapkan bagi Saudara yang berharap kepada-Nya dalam sukacita, kedamaian, dan hati yang murni. Saya berdoa agar dalam perjalanan ke depan Saudara diberi rahmat untuk setiap jejak yang akan Saudara lalui, tidak pernah mengeluh sebab Saudara tahu bahwa you are not alone.

Sebab banyak orang yang berdua dan berkeluarga merasa berjalan sendiri, padahal ada suatu janji besar yang setia dan tak pernah bisa mungkir: "I will be with you ALWAYS, until the end of age." Dia berjanji akan beserta dengan kita selamanya sampai kesudahan jaman. So, hold on that PROMISE, Dia bersamamu, no matter how single or double you are.

Page 2: End year message

Saya beruntung ayah angkat Korea saya Appa Park sangat modern dan mengikuti perkembangan gadget. Terakhir dia mengirim pesan kepada saya begini: Dear maq (지 혜) To you I'm sorry, I have all.. wife or three son, grandchild. and you only Jesus Christ our Lord. I have every day and time continuously prayer for you, I love you in Jesus Christ..

Saya sangat mengerti maksudnya, ia sangat kasihan mengingat kesendirian saya, sementara dia memiliki segalanya: isteri, anak-anak lelaki dan seorang cucu yang menyenangkan di hari tuanya. Sedangkan saya tidak punya ‘keluarga’ yang dapat ‘membahagiakan’ saya dan saya sangat single.

Yang tidak diketahuinya adalah bahwa dalam kesendirian saya justru memiliki keleluasaan yang tidak dimilikinya dan yang ternyata banyak dicemburui para mereka yang menikah. Saya juga banyak memfokuskan diri kepada pekerjaan Tuhan dan kepentingan orang lain daripada berkutat pada kepentingan diri. Dengan tidak memandang rendah bahwa orang yang menikah kebanyakan berkutat pada persoalan diri mereka, tetapi benarlah kata Rasul Paulus bahwa mereka yang berpasangan (1 Kor 7:28) ditimpa kesusahan badani. Ini tidak bisa dihindarkan, saya menemui banyak kasus mengenai pernikahan dan hampir bisa dibilang bahwa tidak ada satu pun pasangan yang tidak pernah mengeluhkan hubungan pernikahan mereka – selalu ada! Tapi mereka adalah orang-orang yang diberi karunia untuk itu dan siap dan harus menanggung kesusahan badani tersebut, jadi masing-masing tidak berbangga

Page 3: End year message

tetapi bersyukur atas keberadaan dan keputusan yang diambil.

Tidak hanya saya sebagai single leluasa dalam mengekspresikan diri tanpa dibatasi seorang pasangan, tetapi saya pikir saya lebih produktif dibanding jika saya kawin, karena mengurus anak dan berbagai macam kerepotan badani. Dalam 11 tahun saya menghasilkan 9 buku, melayani ministry yang sudah meranak-pinak, dan menghasilkan murid-murid sampai 4 generasi. Ini suatu pencapaian dalam kesingle-an saya yang kemungkinan tidak dapat dilakukan jika saya menikah. (Saya tidak membandingkan dengan orang lain atau mengatakan bahwa orang yang menikah tidak bisa berbuat demikian; saya mengatakan bahwa jika saya menikah, jadi bandingannya adalah produktifitas antara jika saya menikah dan tidak menikah).

Mengenai loneliness? Mungkin itu yang menjadi salah satu pemikiran ayah angkat saya, yaitu kesepian. Sesungguhnya saya hampir tidak berpikir mengenai kata itu, artinya kesepian hampir tidak menjamah hidup saya. Mungkin karena saya aktif, produktif dan menghitung argo waktu, jadi saya hampir-hampir tidak pernah merenungi diri dalam kesendirian dan menyesal tentang hidup ini kenapa sampai hari ini saya masih sendiri. Selain saya keras terhadap diri saya sendiri, saya tidak membiarkan diri saya cengeng dan melankolik, saya tidak suka menghibur diri karena merasa sendiri, saya sangat positif terhadap keadaan saya.

Page 4: End year message

Waktu pelayanan di Amerika akhir tahun 2012 kemarin, beberapa kali saat team saya yang berpasangan harus berpisah masing-masing untuk shopping dan nanti bertemu di meeting point jam sekian, mereka memandang saya dengan rasa kasihan, “Lalu Sis Maq sendirian?” Hehe, kasihan mereka yang memikirkan mengasihani saya. Sudah sangat lama saya terbiasa sendiri, 20 tahun lebih dalam kemandirian baik di dalam maupun di luar negeri, dan tidak pernah kasihan bahwa saya berjalan sendiri. Saya malah lebih menyukai hal ini, tidak harus direpotkan dengan keputusan, dengan pilihan, dengan gangguan, dengan penantian, dengan makanan, dengan keluhan orang di sebelah saya. Saya makan sendiri, berbelanja cepat, berjalan cepat tapi kadang santai dan ringan, tergantung, saya leluasa dan bisa menebarkan sayap pikiran saya tanpa diganggu oleh pemikiran bagaimana jika saya berjalan ke arah sana dan orang di sebelah saya tidak suka, atau lebih suka di sini, atau lebih memilih makan itu, dan lebih suka duduk. I really enjoy my freedom – ini bukan dibuat-buat, dipaksakan mengatakan dan direkayasa karena saya single, tetapi saya betul-betul menikmati singleness saya sampai hari ini. Karena saya yakin banyak di luaran sana yang berkata bahwa mereka suka memiliki pasangan sementara bathinnya menangis karena kesusahan badani yang dideritanya, tapi harus dijalani karena keputusan pilihannya. Saya selalu menghargai keduanya, khan life is about choices, right?

Marilah menelusuri perkataan seorang spiritual giant bernama A.W Tozer yang berkata bahwa: “The saints must walk alone.” Ini bukan berarti bahwa orang kudus

Page 5: End year message

harus single, tapi esensi berjalan sendiri bisa dikaitkan bagi keduanya, baik single maupun double.

Sebagian besar orang-orang saleh di dunia ini hidup dalam kesendirian. Kesendirian tampaknya merupakan suatu harga yang harus dibayar oleh orang-orang yang suci untuk kekudusannya.

Di suatu pagi (atau dapat dikatakan, dalam keremangan yang tidak biasa pada dini hari), Henokh yang saleh berjalan bersama Tuhan dan sesudahnya ia tidak ditemukan lagi sebab Tuhan telah membawanya; tanpa harus dijelaskan lebih jauh lagi dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Henokh telah berjalan bersama Tuhan cukup jauh, terpisah dari orang-orang sebangsanya.

Manusia lainnya yang hidup dalam kesendirian adalah Nuh, yang di antara para orang-orang kuno di masa itu, Nuh mendapat kasih karunia di hadapan Allah, bahkan dalam tulisan-tulisan sejarah kehidupannya menunjukkan kesendirian yang ia jalani selama hidupnya, sekalipun ia hidup dikelilingi oleh bangsanya.

Contoh lainnya adalah Abraham. Ia hidup bersama Sara dan Lot, serta banyak pelayan-pelayan dan para gembala-gembala, namun siapa yang pernah membaca kisahnya dan komentar apostolik tentangnya tanpa merasakan langsung bahwa ia adalah orang “Yang jiwanya bagaikan bintang dan diam terpisah”?

Page 6: End year message

Sejauh yang kita ketahui bersama, tidak pernah sekali pun Tuhan berbicara kepadanya saat ia sedang bersama orang lain. Dengan sikap wajah menelungkup ia bersekutu dengan Tuhannya, yang walaupun martabat bawaan manusia yang melarangnya untuk mengambil sikap seperti itu di hadapan orang lain. Sungguh indah dan khidmat kejadian di malam saat ia mempersembahkan korban bakaran, ketika ia melihat lampu api bergerak di antara potongan-potongan korban persembahan. Di sana ia sendirian, dalam kegelapan mencekam yang menyelimutinya, di sanalah ia mendengar suara Tuhan dan ia tahu bahwa ia adalah orang yang ditandai untuk menerima kebaikan ilahi.

Musa juga adalah orang yang hidup menyendiri. Sebelum ia datang menghampiri tahta Firaun, ia telah berjalan sendirian dalam perjalanan yang jauh, dan suatu kali dalam sepanjang perjalanannya saat ia terpisah jauh dari keramaian, ia melihat seorang Mesir berkelahi dengan seorang Ibrani dan ia datang untuk menyelamatkan orang sebangsanya. Akibat pelanggaran yang menyebabkannya menyingkir dari Mesir, Musa tinggal dalam pengasingan di padang gurun. Di sana ketika ia sedang mengamati dombanya, tiba-tiba tampaklah baginya semak belukar yang terbakar, dan sesaat kemudian, di puncak gunung Sinai, ia meringkuk sendirian memandang kagum Hadirat Tuhan, yang sebagian tersembunyi, sebagian nampak, dalam awan dan api.

Para nabi dari masa pra-Kristen sangat jauh berbeda satu dengan yang lainnya, tapi satu ciri kesamaan yang

Page 7: End year message

mereka pikul adalah keteguhan mereka untuk hidup dalam kesendirian. Mereka mengasihi bangsa mereka dan menjunjung tinggi agama leluhurnya, namun kesetiaan mereka kepada Allah Abraham, Ishak dan Yakub, dan semangat mereka demi kesejahteraan bangsa Israel membuat mereka menjauh dari keramaian dan masuk dalam kesesakan untuk jangka waktu yang lama. "Aku menjadi orang asing bagi saudara-saudaraku, seorang yang asing bagi anak-anak ibuku," demikian seruan hati mereka.

Hal yang paling nyata dari semuanya adalah apa yang dialami oleh sang Juruselamat. Dia, yang oleh Musa dan semua nabi telah menuliskan hal ini tentangNya, menapaki jalan kesendirian-Nya menuju salib, kesepianNya yang mendalam tak dapat dihapuskan oleh kehadiran para pengikutNya.

Pada tengah malam, di bukit Zaitun

Bintang berkelip dan bersinar redup

Pada tengah malam, di sebuah taman

Sang Juruselamat yang menderita berdoa sendirian

Pada tengah malam, terpisah dari semuanya

Sang Juruselamat bergumul dalam ketakutanNya

bahkan murid yang dicintaiNya 

Page 8: End year message

tak mengindahkan duka dan airmataNya

-WILLIAM B. TAPPAN 

Dia meninggal sendirian dalam kegelapan yang tersembunyi dari pandangan manusia fana dan tak ada seorang pun yang melihatNya ketika Ia bangkit dalam kemenangan dan berjalan keluar dari kuburNya, meskipun banyak yang melihatNya sesudahnya, dan memberikan kesaksian tentang apa yang mereka lihat.

Ada beberapa hal yang begitu sakral yang hanya dapat dilihat oleh mata Tuhan. Rasa ingin tahu, tempat yang terlalu ramai, usaha yang kelihatannya menolong namun sia-sia, semua itu malah menghalangi jiwa seseorang yang sedang menantikan kesendirian dan mustahil pesan rahasia dari Tuhan dapat disampaikan langsung kepada hati yang menyembah.

Seringkali kita berespon dengan semacam reaksi rohani dan mengulangi kembali beberapa kata-kata dan ungkapan yang tepat sekalipun ungkapan tersebut gagal mengungkapkan perasaan kita yang sebenarnya dan justru mengurangi kebenaran dari pengalaman pribadi. Saat ini adalah waktunya. Pengabdian dalam tingkatan tertentu yang dijalani dengan kesetiaan, dapat membawa beberapa dari mereka yang mendengar kebenaran yang tidak lazim ini diungkapkan untuk pertama kalinya dengan lantang: “ Oh, saya tidak pernah kesepian. Kristus berkata ‘Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau,’ dan

Page 9: End year message

‘Lihatlah, Aku menyertaimu senantiasa,’ Bagaimana mungkin aku kesepian jika Yesus ada bersamaku?”

Sekarang saya bukan ingin menggambarkan mengenai ketulusan dari setiap jiwa orang Kristen, tapi tumpukan kesaksian ini hampir tak dapat dipercaya. Dapat dilihat bahwa apa yang dipikirkan oleh orang yang menyampaikannya seharusnya adalah suatu kebenaran lebih dari apa yang sedang ia buktikan kebenarannya melalui ujian pengalaman. Penyangkalan diri yang dilakukan dengan riang gembira dalam kesendirian telah membuktikan bahwa orang tersebut tidaklah pernah berjalan bersama dengan Tuhan tanpa dukungan dan dorongan dari orang banyak. Pengertian dari persahabatan yang mana telah dengan keliru dihubungkannya dengan hadirat Kristus, mungkin timbul dari kehadiran orang-orang yang bersikap ramah terhadapnya. Ingatlah selalu: engkau tidak mungkin memikul salib bersama serombongan orang. Walaupun Kristus hidup dikelilingi oleh kerumunan orang banyak, salibNya tetaplah milikNya sendiri dan Ia membawanya sebagai tanda bahwa Ia berjalan sendiri. Orang banyak berbalik menyerang Dia; jika tidak maka tentunya tidak ada salib untukNya. Tak seorang pun yang mau bersahabat dengan orang yang membawa salib. "Mereka semua telah meninggalkan Dia, dan melarikan diri."

Rasa sakit karena kesepian muncul dari keadaan alamiah jasmani kita. Tuhan menciptakan kita untuk saling  melengkapi satu dengan yang lainnya. Hasrat manusia untuk menjalin persahabatan adalah

Page 10: End year message

sepenuhnya sah dan alamiah. Kesendirian seorang Kristen yang sebagai akibat dari perjalanannya bersama Tuhan di tengah-tengah dunia yang durhaka ini, adalah karena perjalanan itu seringkali telah menariknya keluar dari persekutuan Kristiani sebagaimana ia keluar dari dunia yang penuh dosa ini. Naluri alamiah yang diberikan Allah kepada manusia sebagai manusia membuatnya mendambakan suatu hubungan persahabatan yang wajar dengan sesamanya manusia, dengan orang yang dapat memahami kebutuhan-kebutuhannya, cita-citanya, tentang betapa dalamnya cintanya terhadap Kristus; dan karena hanya sedikit dari orang-orang dekatnya yang berbagi pengalaman batinnnya, ia terpaksa berjalan sendirian. Keinginan para nabi-nabi untuk dipahami yang tidak terpuaskan menyebabkan mereka menangis dalam keluhan mereka, dan bahkan Tuhan sendiri mengalami penderitaan yang sama.

Hanya ada 2 hal yang dapat dikatakan. Pertama, bahwa orang yang menyendiri dalam konteks ini bukanlah seorang yang angkuh, ataupun seorang yang lebih suci dari Anda. Hal kedua adalah, orang saleh yang menyendiri bukanlah orang yang menarik diri yang sengaja menempa dirinya menantang penderitaan badani dan menghabiskan hari-harinya hanya melulu merenungkan tentang sorga. Justru pengertian sebaliknya yang benar.

Kelemahan dari banyak orang Kristen zaman sekarang adalah mereka lebih memilih untuk berada dalam rumah mereka di dunia. Dalam usaha mereka untuk

Page 11: End year message

memperoleh ketenangan yang ”disesuaikan” dengan masyarakat yang tidak dapat berubah, mereka telah kehilangan karakter mereka sebagai orang percaya dan malah menjadi bagian penting dari tatanan moral yang rusak yang seharusnya mereka dikirimkan ke sana untuk membawa perubahan. Dunia ini mengakui kehadiran mereka dan menerima mereka apa adanya. Dan inilah hal paling menyedihkan yang dapat dikatakan tentang mereka. Mereka tidak kesepian, namun mereka juga bukan orang yang saleh.

http://afairmitre.wordpress.com/category/the-saint-must-walk-alone-by-a-w-tozer/

Kiranya Saudara menutup tahun ini dengan DAMAI. Jangan mempersalahkan orang lain, renungi diri sendiri dan janji-janji Tuhan yang selalu SETIA. Ia tak dapat memungkiri janji-Nya, sebab Dia dan atribut-Nya serta nama-Nya adalah SETIA. Siap untuk setiap kebaikan dan mujizat yang akan Tuhan limpahkan di tahun depan? Let's give thanks in everything, every situation,

Amin.

 

Page 12: End year message

Tips Mengawali Tahun Baru 2013: Mengenali Tipuan Iblis dari Jaman ke Jaman

By Maq  |    |  5 January 2013

Berulang kali saya berhadapan dengan orang-orang yang gagal dalam hidupnya, - yang membuat saya heran adalah mereka yang sudah menduduki kepemimpinan dan mereka-mereka yang sudah berusaha terus menerus dan gagal lagi gagal lagi. Tidak menganggap ringan bahwa ujian itu enteng, atau bahwa saya selalu berkemenangan. Tapi kita harus berusaha sampai di batas maksimal kita, barulah kita bisa berkata bahwa kita gagal, tapi kalau kita melemahkan diri dan mudah menyerah lalu berkata bahwa kita gagal, itu adalah cara membohongi diri yang sangat beralasan. Dan by the way, ada yang sangat suka dengan trik-trik usang seperti itu.

Saya tidak tahu sudah berapa kali diusahakan dan dengan cara apa mengusahakannya, entahkah pengusiran

Page 13: End year message

iblis, berdoa dan berpuasa, mengurapi dengan minyak, menyerang dengan Firman. Itu usaha yang sangat baik dan beberapa di antaranya maksimal, karena sudah disertai dengan puasa, tapi harus ada perbedaan dalam berpuasa, tidak cukup hanya rutinitas puasa yang enteng seperti biasanya. Sebab Firman Tuhan juga mengatakan bahwa beberapa jenis tidak bisa keluar selain dengan doa dan puasa. Jadi puasa merupakan salah satu kredit dimana kita bisa menghalau yang sukar-sukar, tapi dengan suatu harga tentunya, nggak puasa murahan punya.

Sekarang mari kita bahas fakta lainnya: iblis. Ia adalah pembohong dan kerjanya adalah menipu. Sejak awal dia mengajari perempuan bahwa Tuhan itu penipu. Dia tidak senang dengan keberadaan taman Eden yang sempurna, dan tidak suka dengan peraturan. Ia tidak suka perfection dan obedience. Camkan ini!

Ambillah contoh: Teman Anda mendapatkan promosi, Anda ‘belum’. Anda seharusnya menerima keadaan ini sebagai kesempurnaan pengaturan Tuhan, tapi siapa yang nggak suka? Iblis. Jadi Anda mulai mengikuti tipuannya untuk iri hati. Anda mengambil perasaan itu dan menuding teman dan bosmu atas promosi yang sempurna dibuat Tuhan itu.

Contoh lain: Suami Anda selingkuh. Memang itu bukan perfection, tapi situasi itu Tuhan ijinkan sebagai perfection dalam kehidupan Anda untuk Anda bisa mengontrol diri, mengucap syukur dalam hal buruk ini, beriman bahwa suami Anda akan kembali kepadamu,

Page 14: End year message

menyediakan keperluannya dengan rapi, bersikap manis dan tetap lembut menghadapinya. Tapi Anda tidak bisa menerima ini dan merasa ditipu, dan Anda mulai mengikuti sang penipu bahwa sebaiknya Anda melakukan suatu pembalasan dan bersikap menyerang. Anda kena tipuannya dan tidak bersikap apa yang tertulis dalam Firman dan tidak menghasilkan buah. Tetap dalam hal ini Anda kena tipu, sebab Anda tidak bersikap seperti Firman, tidak peduli seperti apa model suamimu, Anda jangan kena tipuan iblis untuk memberontak dan bersikap duniawi.

Contoh umum: seorang pria sudah beristeri, kemudian karena satu hal atau lainnya, ia tertarik kepada wanita lain dan merasa bahwa ia lebih cocok dengan wanita tersebut lalu meninggalkan isterinya. Biasanya wanita baru ini berbeda, lembut, manis, lebih muda, pandai, tidak cerewet, tidak controlling, dibanding isterinya. Ini adalah tipuan iblis dari jaman ke jaman. Walaupun faktanya wanita itu memang demikian, tetapi itu tidak ada hubungannya dengan kesempurnaan pengaturan Tuhan, yang seharusnya tidak dapat melencengkan seorang suami dari panggilan ini. Se’salah-salahnya’ ia memilih isterinya, face it, itu merupakan konsekwensi pilihan yang harus dikerjakan seumur hidup; dan tidak ada pilihan lain selama mereka masih ada ikatan dan masih sama-sama bernafas. Lain daripada itu, kebohongan total. Juga jika seorang isteri berpaling dari suaminya dan merasa bahwa pria lain lebih lembut, memperhatikan, mencintai, sabar dsb, ia telah tertipu dan hidup dalam kebohongan.

Page 15: End year message

Contoh hidup dalam tipuan lainnya adalah dengan menonton adegan seks dan melihat pornografi dilanjutkan melakukan masturbasi, ia hidup dalam tipuan dan jerat yang mematikan. Sekalipun ia melampiaskannya dengan isterinya, tetap saja ia berfantasi dan hidup dalam kebohongan. Pikirannya tersesat dan alih-alih membayangkan adegan panas dengan fantasi di film, ia menodai tubuhnya dan berpikir bahwa melakukannya dengan isterinya, padahal ia sedang menikmati tipuan dan hidup dalam kesesatan.

Kebohongan umum dalam kepemimpinan: semua sudah tahu kata “hamba”, sangat jelas, tapi banyak yang tertipu dan merasa dirinya “tuan” sehingga ia menempatkan dirinya sangat tinggi dan tertipu untuk dilayani alih-alih melayani. Tipuannya membuat seorang hamba bertingkah tinggi hati dan menempatkan harga dirinya di ujung langit; kata-katanya bak seorang raja, gerak-geriknya menyiratkan kealfaan seorang pelayan. Ini tipuan kosong yang mengambil banyak tempat pada kepemimpinan.

Kebohongan lain tentunya selalu berkaitan dengan uang, posisi, yangmana seharusnya mereka dengan bekerja keras menerima pengaturan sempurna Tuhan, tapi karena terjebak tipuan iblis, banyak yang mengambil jalan sesat dan hidup dalam kebohongan. Kekayaan bohong, kenikmatan palsu, kegiatan relijius yang dibuat-buat untuk menutupi kebobrokan moral. Kita melihat bagaimana mereka bekerja secara ilegal, hidup secara ilegal, masih saja bisa menipu diri sendiri dan menikmati hasil bohong dan hidup dalam tipuan iblis.

Page 16: End year message

Setan tidak pernah mau menerima situasi, ia selalu melencengkan dan membuat kita terjebak dengan tipuannya. Jika kita tahu bahwa “Allah turut bekerja dalam SEGALA PERKARA, untuk MENDATANGKAN KEBAIKAN bagi orang-orang yang mengasihi Dia” bukankah seharusnya kita mengerti bahwa keadaan apapun juga merupakan kebaikan yang sedang diukir oleh Allah untuk kita yang mengasihi Dia?

Jika kita terperangkap tipuannya, berarti ia sangat lihai menghasut kita untuk mempercayai bahwa Tuhan kita adalah penipu. Jelas-jelas Tuhan baik dalam segala perkara, tetapi saat kita terkoyak dan merasa bahwa Tuhan tidak memberkati kita karena situasi yang kita kira buruk, maka kita berkata bahwa kita tidak mempercayai-Nya, dan dengan demikian menjadikan-Nya penipu.

Iblis seringkali menyerang jiwa manusia: perasaannya, pikiran-pikirannya, emosinya dan keinginan-keinginannya. Jika Anda suka bermain perasaan dan pikiran, maka ketahuilah bahwa Anda sedang membiarkannya menipu Anda. Perasaan ingin kaya, perasaan ingin melampiaskan nafsu, perasaan bersalah, perasaan menang sendiri, perasaan benar sendiri dan menyalahkan orang lain, perasaan harus mendapatkan hak-hak tertentu, perasaan melankolik, perasaan menuduh, perasaan cinta buta, perasaan harus mempertahankan harga diri, dsb – ini merupakan ajang permainan tipuan iblis yang sangat empuk. Dan jika Anda suka main perasaan, Anda tentunya mudah digoyahkan oleh si penipu dan mudah tersesat pikiran

Page 17: End year message

dan mudah tidak percaya kepada orang lain. Anda jadi victim permainan perasaan Anda sendiri yang diombang-ambingkan oleh si penipu. Anda berkata bahwa iblis penipu dan pembohong, tapi Andalah yang seharusnya mengontrol diri Anda untuk tidak tertipu dan dibohongi, sebab jika Anda tidak memaksa diri untuk tegar di tengah situasi, maka Andalah yang bodoh karena mudah kena tipu.

Ini jelas suatu tipuan besar yang harus kita sadari dan singkirkan. Saat kita mulai reasoning, arguing, self-pitying, mengasihani diri sendiri dan menyalahkan orang lain, jelaslah bahwa kita kena tipu. Saat kita mengadu domba dan memburukkan orang lain, jelaslah kita tertipu dan masuk perangkap. Melewati abad demi abad iblis tidak pernah mau menerima situasinya dan berusaha untuk menipu semua orang, tetapi dia sendiri tahu bahwa suatu hari dia tidak lagi dapat menipu. Dia sudah tahu akhir riwayatnya, tetapi mengapa kita yang tahu kedudukan kita sebagai anak-anak kehormatan Raja segala raja dengan mudah tertipu? Ini suatu pertanyaan besar yang patut mendapatkan tempat perenungan besar pula. Karena ini merupakan salah satu esensi hidup, agar kita tidak mudah jatuh dan terperangkap, hidup dalam kebodohan dan kebebalan.

Marilah kita merenungkan kesempurnaan Tuhan, kesempurnaan pengaturan-Nya. Agar melewati tahun baru ini kita masuk dengan hati yang murni, KEMURNIAN, KESUCIAN HATI, PENERIMAAN AKAN KEADAAN, UCAPAN SYUKUR DALAM S-E-G-A-L-A P-E-R-K-A-R-A.

Page 18: End year message

Lalu tinggalkan kebodohan itu, buang tipuan iblis, jika harus mati, matilah demi kebenaran, hiduplah demi Firman. Anda harus lebih pandai dari Iblis, Anda harus menyangkal diri demi kebenaran. Jangan biarkan di penipu itu menerobos pikiran dan hatimu. Berjuanglah hidup dalam total kebenaran dan dalam kesempurnaan pengaturan Tuhan. Karena Dia turut bekerja dalam SEGALA PERKARA UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGIMU. Have a blessed year, start with a fresh mind and heart.

Roma 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.