free end tirani

23
I. PENDAHULUAN Gigi geligi merupakan bagian tubuh yang penting untuk berfungsi baik untuk pengunyahan maupun untuk bicara. Adanya kerusakan pada gigi geligi dapat mengakibatkan fungsi dari gigi geligi terganggu. Kerusakan gigi geligi bisa bervariasi dari yang paling sederhana sampai kerusakan yang luas, yaitu meliputi seluruh elemen gigi sampai kehilangan sebagian rahang. Kehilangan elemen gigi baik sebagian atau seluruhnya sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan pengganti, sebab akan menimbulkan berbagai gangguan pada individu tersebut. Akibat-akibat yang timbul karena hilangnya gigi dalam waktu yang lama dan tidak dibuatkan gigi tiruan pengganti adalah : 1. Pada gigi asli yang hilang dapat terjadi : a. Penurunan efisiensi kunyah b. Gangguan fungsi bicara c. Penampilan menjadi jelek 2. Pada gigi asli yang masih tinggal dapat terjadi : a. Drifting dan tilting yaitu bergeraknya gigi tetangga ke daerah yang tak bergigi b. Erupsi gigi antagonis 3. Gangguan pada sendi temporomandibular 4. Terbentuknya gingiva poket pada gigi yang miring, berlanjut menjadi periodontal poket 5. Resesi gingiva karena kurang stimulasi 1

Transcript of free end tirani

Page 1: free end tirani

I. PENDAHULUAN

Gigi geligi merupakan bagian tubuh yang penting untuk berfungsi baik

untuk pengunyahan maupun untuk bicara. Adanya kerusakan pada gigi geligi

dapat mengakibatkan fungsi dari gigi geligi terganggu. Kerusakan gigi geligi bisa

bervariasi dari yang paling sederhana sampai kerusakan yang luas, yaitu meliputi

seluruh elemen gigi sampai kehilangan sebagian rahang. Kehilangan elemen gigi

baik sebagian atau seluruhnya sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan pengganti,

sebab akan menimbulkan berbagai gangguan pada individu tersebut. Akibat-

akibat yang timbul karena hilangnya gigi dalam waktu yang lama dan tidak

dibuatkan gigi tiruan pengganti adalah :

1. Pada gigi asli yang hilang dapat terjadi :

a. Penurunan efisiensi kunyah

b. Gangguan fungsi bicara

c. Penampilan menjadi jelek

2. Pada gigi asli yang masih tinggal dapat terjadi :

a. Drifting dan tilting yaitu bergeraknya gigi tetangga ke daerah yang tak

bergigi

b. Erupsi gigi antagonis

3. Gangguan pada sendi temporomandibular

4. Terbentuknya gingiva poket pada gigi yang miring, berlanjut menjadi

periodontal poket

5. Resesi gingiva karena kurang stimulasi

6. Terjadi ketidaksesuaian oklusi dan terbentuk ruang yang memudahkan

terjadinya impaksi makanan

7. Kebersihan mulut terganggu

8. Trauma periodontal akibat gigi miring

9. Efek terhadap jaringan lunak di dalam mulut

10. Bila gigi yang hilang cukup banyak dapat menyebabkan perubahan sendi

rahang

11. Pada gigi anterior menyebabkan berkurangnya estetika dan kurang

sempurnanya pengucapan huruf

1

Page 2: free end tirani

12. Pada gigi posterior dapat mengakibatkan terganggunya alat pencernaan

karena kerjanya lebih berat

Untuk itu perlu dilakukan pembuatan gigi tiruan sebagian yang antara lain

bertujuan :

1. Mengembalikan fungsi pengunyahan atau mastikasi

2. Mengembalikan fungsi keindahan atau estetik

3. Mengembalikan fungsi bicara atau fonetik

4. Membantu mempertahankan gigi yang masih tertinggal

5. Memperbaiki oklusi

6. Meningkatkan distribusi beban kunyah

Pembuatan gigi tiruan sebagian harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :

1. Harus tahan lama

2. Dapat mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada dan jaringan

di sekitarnya

3. Tidak merugikan pasien

4. Mempunyai konstruksi dan desain yang harmonis

Pada akhirnya pembuatan gigi tiruan sebagian sangat tergantung pada

peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.

2

Page 3: free end tirani

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Applegate (1959), gigi tiruan sebagian adalah salah satu alat yang

berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan

utama jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan adalah gigi asli

yang masih tertinggal dan terpilih sebagai pilar.

Indikasi gigi tiruan sebagian lepasan adalah :

1. Hilangnya satu atau lebih sebagian gigi

2. Gigi yang tertinggal dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai

gigi pegangan

3. Keadaan processus alveolaris masih baik

4. Kesehatan umum dan kebersihan mulut pasien baik

5. Pasien mau dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

macam berdasarkan pada beberapa hal, yaitu :

1. Berdasarkan saat pemasangannya :

a. Protesa immediate, dipasang segera setelah pencabutan

b. Protesa konvensional, dibuat setelah gigi lama dicabut

2. Berdasarkan ada tidaknya wing :

a.Open face denture, tanpa wing pada bagian bukal atau labial, biasanya

untuk anterior

b.Close face denture, pemakaian wing pada bagian bukal, biasanya untuk

gigi posterior

3. Berdasarkan bahan yang digunakan

a. Gigi tiruan kerangka logam

b. Gigi tiruan akrilik

c. Kombinasi kerangka logam dan akrilik

(Itjiningsih, 1980)

4. Victor L.S.(1975) mengklasifikasikan berdasarkan jaringan

pendukungnya:

a. Gigi tiruan dukungan mukosa, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat

dukungan dari jaringan mukosa

3

Page 4: free end tirani

b. Gigi tiruan dukungan gigi, yaitu gigi tiruan ynag hanya mendapat

dukungan dari gigi asli

c. Gigi tiruan dukungan mukosa dan gigi, yaitu gigi tiruan yang

memdapat dukungan dari mukosa dan gigi asli

5. Kennedy (1923) mengklasifikasikan berdasarkan letak sadel dan free end :

a. Klas I, yaitu adanya Bilateral Free End (ujung bebas pada dua sisi),

mempunyai daerah tanpa gigi di belakang gigi yang tertinggal pada

kedua sisi rahang

b. Klas II, yaitu adanya Unilateral Free End (ujung bebas pada satu sisi),

mempunyai daerah tanpa gigi di belakang gigi yang tertinggal pada

satu sisi rahang saja

c. Klas III, yaitu bila tidak ada Free End, mempunyai gigi tertinggal di

muka dan di belakang dan hanya pada satu sisi rahang (bounded sadel)

d. Klas IV, yaitu adanya letak sadel pada gigi anterior dan melewati

median line

Bila daerah tak bergigi tambahan oleh Kennedy disebut sebagai

modifikasi, kecuali kelas IV tidak ada modifikasi

6. Miller mengklasifikasikan berdasarkan letak klamer :

a. Klas I, yaitu ada dua klamer yang lurus berhadapan dan tegak lurus

median line

b. Klas II, yaitu ada dua klamer yang letaknya membentuk diagonal

c. Klas III, yaitu ada tiga klamer yang membentuk segitiga di tengah

prothesa bila dihubungkan dengan garis.

d. Klas IV, yaitu ada empat klamer yang membentuk segi empat di

tengah prothesa bila dihubungkan dengan garis

(Soelarko R. M. dan Wachijaati H., 1980)

Keuntungan dari pemakaian Gigi tiruan sebagian lepasan adalah :

1. Gigi yang diganti tidak terbatas, bila dibandingkan dengan GTC

2. Mudah dibersihkan

3. Mudah direstorasi

Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah suatu gigi tiruan sebagian

lepasan yang terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan. Bagian-bagian dari gigi

4

Page 5: free end tirani

tiruan sebagian lepasan akrilik adalah :

1. Retainer, yang terdiri dari :

a. Retainer langsung (direct retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan

yang menahan terlepasnya gigi tiruan secara langsung, berupa

lengan retentive

b. Retainer tidak langsung (indirect retainer), yaitu bagian dari gigi

tiruan yang menahan gigi tiruan secara tidak langsung, berupa

lengan pengimbang, sandaran/rest (Gunadi, 1982)

2. Sandaran atau rest yaitu bagian dari cangkolan yang bersandar pada

bidang oklusal atau incisal gigi pegangan yang memberikan dukungan

vertikal terhadap gigi tiruan

3. Gigi pengganti, yaitu bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli

yang hilang

4. Basis atau landasan, merupakan basis berupa resin yaitu bagian dari gigi

tiruan untuk tempat perlekatan elemen gigi dan bagian yang berkontak

dengan mukosa mulut.

Dalam menentukan desain dari gigi tiruan sebagian lepasan, perlu

diperhatikan beberapa faktor, yaitu :

1. Retensi

Adalah kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindah yang

cenderung memindah protesa ke arah oklusal. Yang dapat memberikan

retensi adalah : lengan retentive, klamer, oklusal rest, kontur dan landasan

gigi, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface tension.

2. Stabilisasi

Adalah perlawanan atau ketahanan terhadap perpindahan gigi tiruan dalam

arah horisontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali

bagian terminal/ujung lengan retentive. Stabilisasi terlihat bila dalam

keadaan berfungsi. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai

retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai

stabilisasi.

3. Estetika

5

Page 6: free end tirani

a. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat

dalam posisi bagaimanapun juga

b. Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi

warna gigi dan inklinasi/ posisi tiap gigi

c. Kontur gingiva harus sesuai dengan keadaan pasien

d. Perlekatan gigi di atas ridge

6

Page 7: free end tirani

III. LAPORAN KASUS

A. Identifikasi

Nama Pasien : Jumirah

Umur : 56 tahun

Jenis Kelamin : Wanita

Pekerjaan : Wiraswasta

Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl. Hasanuddin II / 22 RT 01 / I Punggawan

Tanggal Pemeriksaan : 10 Februari 2011

No. Kartu : 95024

A. Anamnesa

Pemeriksaan Subyektif

Motivasi Pasien

Datang dengan keinginan sendiri untuk membuat gigi tiruan

Keluhan Utama

Merasa kesulitan untuk mengunyah karena gigi bawah belakang tidak ada

Keadaan Sakit Sekarang

Merasa terganggu pengunyahannya saat makan namun gigi geligi tidak ada yang

terasa sakit

Riwayat Kesehatan Umum

Sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik

Tidak memiliki alergi terhadap makanan, obat, cuaca

Past Dental History

Pernah cabut gigi sekitar 1 bulan yang lalu

Pernah dirawat splinting karena gigi goyah

7

Page 8: free end tirani

Pemeriksaan Ekstra Oral

a. Bentuk Muka : Lonjong

b. Profil : Cembung

c. Bibir : Sedang

Pemeriksaan Intra Oral

a. Frenulum labialis superior : Rendah

Frenulum labialis inferior : Rendah

Frenulum lingualis : Rendah

b. Keadaan Gigi-geligi

Jumlah : 18

Warna : putih

Bentuk : normal

Oklusi : tidak dapat diklasifikasikan

c. Bentuk palatum : U normal

d. Torus palatinus : ada; normal

e. Lidah

Ukuran : normal

Aktifitas : normal

f. Alveolus

Rahang atas : normal

Rahang bawah : normal

g. Oral Hygiene : sedang

8

Page 9: free end tirani

h. Formula gigi

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Keterangan :

X : gigi sudah dicabut/tanggal

i. Rencana perawatan

Rahang atas : Gigi tiruan sebagian lepasan

Rahang bawah : Gigi tiruan sebagian ujung bebas

IV. PROSEDUR KERJA DAN RENCANA PERAWATAN

A. Mouth Preparation

Merupakan persiapan-persiapan di dalam mulut sebelum dibuatkan gigi

tiruan sebagian, meliputi :

1. Surgical Treatment, misalnya pencabutan gigi yang tidak mungkin

dipertahankan

2. Periodontal Treatment, misalnya dilakukan pembersihan karang gigi

9

Page 10: free end tirani

B. Perawatan

Kunjungan I

Membuat cetakan untuk studi model (RA dan RB)

Alat : sendok cetak perforated stock tray no. 1

Bahan cetak : alginat

Cara mencetak : mukostatik

Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan laboratorium yaitu mengisi hasil

cetakan studi model dengan stone gips, kemudian dibuat model form (boxing).

Setelah dibuat model studi, langkah selanjutnya adalah tahap desain :

1. Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel)

RA= Klas II Modifikasi 3 Kennedy, yaitu berupa sadel berujung bebas (free

end) pada satu sisi, dengan gigi yang hilang 8 7 6 4 5 7 .

2. Menentukan macam dukungan dari setiap sadel

RA= dukungan gigi 5 3 4 8 dan mukosa (kombinasi)

3. Menentukan macam penahan

RA= penahan langsung berupa cengkeram C pada gigi 5 4 8 dan penahan

tidak langsung akrilik setinggi singulum pada gigi 3

4. Menentukan macam konektor

RA= menggunakan plat akrilik

Kunjungan II

a. Membuat work model

Alat : sendok cetak perforated stock tray no 1

Bahan cetak : alginat

Cara mencetak : mukostatik

b. Membuat gigitan sentrik

Fungsinya adalah untuk mendapatkan hubungan yang tepat antara gigi geligi

RA dan RB sesuai sentrik oklusi

Cara : dua lapis malam merah dibuat tapal kuda, ukuran disesuaikan

dengan lengkung gigi pasien. Malam dilunakkan dan pasien

disuruh menggigit malam tersebut.

10

Page 11: free end tirani

c. Selanjutnya adalah pembuatan klamer dan base plate RA, namun tidak

memerlukan MMR karena gigi geligi pasien masih dapat beroklusi.

Kunjungan III

Pekerjaan laboratorium yaitu pemasangan gigi tiruan RA, dilakukan

setelah dilakukan pembuatan base plate selesai dikerjakan pada RA serta telah

ditransfer di artikulator. Pada kasus ini, RA akan dipasang gigi posterior, maka

diperlukan kesesuaian bentuk, ukuran, warna dan bahan gigi yang akan dipasang

dengan gigi asli. Posisi gigi-gigi ditentukan oleh kebutuhan untuk mendapatkan

oklusi yang memuaskan dengan gigi asli atau gigi tiruan antagonis untuk

mendapatkan derajat oklusi yang seimbang. Malam dibentuk sesuai kontur alami

processus alveolaris dan tepi gingiva.

Kemudian dilakukan proses flasking, wax elimination, packing,

processing, deflasking, finishing dan polishing.

Kunjungan IV

Dilakukan insersi yaitu pemasangan GTS lepasan dalam mulut pasien,

yang perlu diperhatikan antara lain: retensi, stabilisasi, oklusi, keluar masuknya

protesa sejajar as gigi atau dengan arah vertikal, dan kenyamanan pasien.

1. Pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan

Hambatan pada permukaan gigi atau jaringan yang dijumpai pada saat

pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan dapat dihilangkan dengan cara

pengasahan gigi tiruan (hanya pada bagian yang perlu saja)

2. Retensi

Yaitu kemampuan GTS untuk melawan gaya pemindah yang cenderung

memindahkan gigi tiruan kearah oklusal.

3. Stabilisasi

Yaitu perlawanan atau ketahanan GTS terhadap gaya yang menyebabkan

perpindahan tempat atau gaya horizontal. Stabilisasi terlihat dalam keadaan

berfungsi, misal pada mastikasi. Pemeriksaan stabilisasi gigi tiruan dengan

cara menekan bagian depan dan belakang gigi tiruan secara bergantian. Gigi

tiruan tidak boleh menunjukkan pergerakan pada saat tes ini.

11

Page 12: free end tirani

4. Oklusi

Pemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, lateral dan anteroposterior.

Caranya dengan memakai kertas artikulasi yang diletakkan di antara gigi atas

dan bawah, kemudian pasien diminta melakukan gerakan mengunyah. Setelah

itu kertas artikulasi diangkat dan dilakukan pemeriksaan oklusal gigi. Pada

keadaan normal terlihat warna yang tersebar secara merata pada permukaan

gigi. Bila terlihat warna yang tidak merata pada oklusal gigi maka dilakukan

pengurangan pada gigi yang bersangkutan dengan metode selective grinding.

Pengecekan oklusi ini dilakukan sampai tidak terjadi traumatik oklusi.

Instruksi yang harus disampaikan kepada pasien :

1. Mengenai cara pemakaian gigi tiruan tersebut

2. Pasien diminta memakai gigi tiruan tersebut terus menerus selama

beberapa waktu agar pasien terbiasa

3. Kebersihan gigi tiruan dan rongga mulut harus dijaga.

4. Pada malam hari atau pada saat protesa tidak digunakan, protesa dilepas

atau direndam dalam air dingin yang bersih agar gigi tiruan tersebut tidak

berubah ukurannya.

5. Apabila timbul rasa sakit setelah pemasangan, pasien harap segera kontrol

6. Kontrol seminggu berikutnya setelah insersi

Kunjungan V

Kontrol dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi

1. Pemeriksaan subyektif

Mengenai keluhan rasa sakit atau rasa mengganjal saat pemakaian gigi tiruan .

2. Pemeriksaan obyektif

Melihat keadaan mulut dan jaringan mulut, melihat keadaan GTS lepasan baik

pada base platenya maupun pada mukosa di bawahnya, posisi

cengkeramannya, keadaan gigi abutment dan jaringan pendukungnya, oklusi,

stabilisasi, dan retensi gigi tiruan.

12

Page 13: free end tirani

V. DISKUSI

Pasien berusia 80 tahun kehilangan gigi 8 7 6 4 5 7, berdasarkan

klasifikasi Kennedy maka kasus pada pasien adalah kelas III modifikasi 3 pada

RA. Untuk itu dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik supaya fungsi

13

Page 14: free end tirani

pengunyahan dapat normal kembali. Dalam membuat gigi tiruan sebagian lepasan

perlu pertimbangan sebagai berikut :

a) Retensi

b) Stabilisasi

c) Oklusi

d) Estetis

e) Kenyamanan pemakaian

GTS yang akan dibuat adalah GTS akrilik pada RA, dimana gigi

5 3 4 8 dipilih sebagai gigi abutment / pegangan. Pada elemen 5 4 8

menggunakan direct retainer berupa cengkeram C dan plat akrilik yang

ditinggikan setinggi singulum pada gigi 3 untuk faktor estetika.

Basis GTS berupa basis resin yaitu basis resin untuk tempat perlekatan

elemen tiruan dan bagian yang berkontak dengan mulut dan perluasan basis

sampai sulkus vestibulum. Gigi pengganti terbuat dari resin akrilik dengan warna,

bentuk dan ukuran yang sesuai dengan gigi asli.

DESAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK PADA RA

Keterangan :

1. Cengkram C

2. Plat akrilik setinggi singulum

3. Anasir gigi

4. Buccal flange

V. PROGNOSA

Diperkirakan hasil perawatan adalah baik, karena :

1. Jaringan pendukung baik

14

Page 15: free end tirani

2. Pasien kooperatif dan menyadari arti pentingnya pemakaian gigi tiruan

tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Applegate, 1959, Essential of Removable Partial Denture Prosthesis, 2th ed., W.B. Sounders Co., Philadelphia, London

15

Page 16: free end tirani

Gunadi, H.A., 1982, Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan , jilid 1, Hipocrates, Jakarta

Itjiningsih, 1980, Dental Teknologi, cetakan ke-1, Fakultas Kedoteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta

Soelarko, R.M., dan Wachijati, H., 1980, Diktat Prostodonsia Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung

Swenson, M.G., and Terkla, I.G., Partial Denture, The CV. Mosby Co., St. Louis

LAPORAN KEPANITERAAN BAGIAN PROSTODONSIA

16

Page 17: free end tirani

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

AKRILIK RAHANG BAWAH

DISUSUN OLEH :TIMBANG PAMEKAS JATI

99/130700/KG/07161

PEMBIMBING :

DRG. HERIYANTI A.K.,S.U.,Sp. PROS

BAGIAN ILMU PROSTODONSIAFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2005

17