repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor:...

133
PEMBUATAN APLIKASI PREDIKSI USIA KERTAS DENGAN METODE ANFIS (ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM) DAN IMAGE PROCESSING Disusun Oleh: Valeria Cynthia Dewi 1110091000018 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H. / 2015 M.

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor:...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

PEMBUATAN APLIKASI PREDIKSI USIA KERTAS DENGAN

METODE ANFIS (ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE

SYSTEM) DAN IMAGE PROCESSING

Disusun Oleh:

Valeria Cynthia Dewi

1110091000018

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H. / 2015 M.

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

i

JUDUL

PEMBUATAN APLIKASI PREDIKSI USIA KERTAS DENGAN

METODE ANFIS (ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE

SYSTEM) DAN IMAGE PROCESSING

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Valeria Cynthia Dewi

1110091000018

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H. / 2015 M.

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

ii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

iv

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA APAPUN.

Ciputat, Oktober 2015

Valeria Cynthia Dewi

NIM. 1110091000018

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

v

ABSTRAK

Valeria Cynthia Dewi (1110091000018), Pembuatan Aplikasi Prediksi Usia

Kertas Dengan Metode ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) dan

Image Processing. Dibimbing oleh Victor Amrizal M. Kom. dan Fenty Eka

Muzayyana Agustin, M. Kom.

Perkembangan teknologi saat ini banyak disalahgunakan oleh sebagian

orang yang berniat memalsukan kertas pada dokumen maupun buku. Salah satu

cara mengetahui keaslian kertas dengan mengetahui usianya. Usia kertas dapat

diketahui dengan beberapa cara, yaitu penanggalan karbon, penanggalan uranium,

dan penanggalan kalium-argon. Tetapi dari cara-cara tersebut masih memiliki

kelemahan yaitu, membutuhkan peralatan yang canggih dengan biaya yang mahal,

proses yang lama untuk mendapatkan hasil, dan akses yang terbatas. Untuk

memberikan solusi pada permasalahan tersebut, peneliti membuat aplikasi yang

dapat mengidentifikasi kisaran usia sebuah lembar kertas dengan proses lebih

cepat, biaya yang murah, dan tidak harus digunakan oleh pegawai laboratorium

saja. Aplikasi tersebut adalah Aplikasi Prediksi Usia Kertas yang dibuat berbasis

desktop, menggunakan bahasa pemrograman MATLAB dengan metode ANFIS

Sugeno (TSK) membership function Gaussian. Image processing dengan cara

mengambil nilai rata-rata C, M, Y, dan K dari 70 citra yang digunakan sebagai

database dan akan dilatih dengan ANFIS. Metode penelitian menggunakan

wawancara, observasi, dan studi literatur. Metode pengembangan aplikasi

menggunakan prototype. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat tingkat

keberhasilan aplikasi dalam mengidentifikasi 60 data yang sudah dilatih sebesar

100% sedangkan terhadap 40 data yang belum dilatih sebesar 42.5%.

Kata Kunci : Aplikasi, Usia Kertas, Soft Computing, ANFIS, Image

Processing, CMYK, MATLAB.

Jumlah Halaman : V Bab + xxi Halaman + 95 Halaman + 51 Gambar + 9

Tabel + Lampiran

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah memberi

manusia akal pikiran. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda

Rasulullah Muhammad saw. Beserta keluarga dan para sahabatnya. Atas segala

karunia dan rahmat yang Allah anugerahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi mengenai aplikasi prediksi usia kertas dengan ANFIS

(Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) dan image processing.

Penelitian ini berjudul “PEMBUATAN APLIKASI PREDIKSI USIA

KERTAS DENGAN METODE ANFIS (ADAPTIVE NEURO FUZZY

INFERENCE SYSTEM) DAN IMAGE PROCESSING”. Skripsi ini ditujukan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak. Dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Arini, ST. MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Victor Amrizal, M. Kom. Sebagai dosen pembimbing pertama dan Ibu

Fenty Eka Muzayyana Agustin, M. Kom., sebagai dosen pembimbing kedua.

4. Seluruh dosen di Program Studi Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terlebih Bapak Feri Fahrianto, M.Sc, Ibu Anif Hanifa Setyaningrum,

M.Si, Ibu Nenny Anggraeni, MT, dan Ibu Yuditha Nur Ichsani, M.Kom.

5. Seluruh guru yang pernah mengajar penulis di SMA Negeri 86 Jakarta, SMA

Negeri 27 Jakarta, Colegio Mater Immaculata Madrid, SMP Islam Al-Azhar 3

Bintaro, dan SD An-Nissa’ Tangerang Selatan.

6. Kedua orangtua penulis, papa M. Subur Widjaja Putera dan mamah Dedeh

Murniasih. Dan juga seluruh keluarga penulis, keluarga besar H. R. Moesa

dan Alm. H. M.S. Adiwidjadja, khususnya teteh Fika Kharisma Sari berserta

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

vii

keluarga dan kakak Aries Chandra Wijaya berserta keluarga yang tidak henti

mendo’akan dan memberi semangat kepada penulis.

7. Marchawanda Aditya Prihadiat, ST. Thank you for always being right there

when I really need you the most, and for everything you have done for me.

8. Seluruh teman-teman Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan

Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2009, 2010 dan 2011.

Khususnya cewek-cewek TI-A (Riri, Rifda, Fita, Nova, Wafa, Hera) dan

Matul, Via, Nisa, Dini, Shofa dan kawan-kawan yang selalu memberi

semangat dan saling mendorong untuk maju.

9. Mas Ahmad Ginanjar dan Mbak Dina Oktaviani yang bersedia meluangkan

waktu untuk diwawancara.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang secara langsung

maupun tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca pada umumnya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

bahwa masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran

yang membangun dari pembaca ke alamat email [email protected].

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ciputat, Oktober 2015

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi

DAFTAR SIMBOL .............................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................... 6

1.3. Batasan Masalah............................................................................................. 6

1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

1.5. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

1.6. Metode Penelitian........................................................................................... 8

1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 8

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem........................................................ 9

1.7. Sistematika Penulisan .................................................................................... 9

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 11

2.1. Kertas ............................................................................................................ 11

2.1.1. Sejarah Kertas ...................................................................................... 11

2.1.2. Kertas HVS .......................................................................................... 14

2.2. Cara Mengetahui Usia Benda Kuno ............................................................... 15

2.2.1. Metode Penanggalan Radiokarbon ...................................................... 15

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

ix

2.2.2. Metode Penanggalan Kalium-Argon ................................................... 16

2.2.3. Metode Penanggalan Uranium ............................................................. 16

2.3. Soft Computing ............................................................................................... 17

2.4. Jaringan Syaraf Tiruan ................................................................................... 17

2.4.1 Proses Belajar ..................................................................................... 19

2.5. Fuzzy Logic .................................................................................................... 20

2.5.1. Fungsi Keanggotaan ............................................................................. 22

2.5.2. If-then Rules ........................................................................................ 28

2.5.3. FIS (Fuzzy Inference System) .............................................................. 29

2.5.3.1. Metode Tsukamoto ............................................................... 30

2.5.3.2. Metode Takagi-Sugeno-Kang .............................................. 30

2.6. ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) ...................................... 31

2.6.1. Arsitektur ANFIS ................................................................................ 32

2.7. Konsep Dasar Citra Digital ............................................................................ 34

2.7.2 Citra Warna .......................................................................................... 34

2.7.2.1. Model Warna RGB ................................................................... 35

2.7.2.2. Model Warna CMYK ............................................................... 35

2.8. Prototype ....................................................................................................... 37

2.8.1. Tujuan Utama Prototype ................................................................... 40

2.8.2. Keuntungan Membuat Prototype ...................................................... 40

2.8.3. Prototype Throw-Away ..................................................................... 41

2.9. MATLab ........................................................................................................ 42

2.10. Studi Sejenis ................................................................................................ 42

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 46

3.1. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 46

3.1.1. Observasi ............................................................................................. 46

3.1.2. Wawancara .......................................................................................... 47

3.1.3. Studi Pustaka ....................................................................................... 47

3.2. Metode Pengembangan Sistem ..................................................................... 47

3.2.1. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis .............................................. 48

3.2.2. Perancangan Cepat .............................................................................. 48

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

x

3.2.3. Membangun Prototype ........................................................................ 48

3.2.4. Evaluasi dan Pengujian ....................................................................... 48

3.3. Peralatan Penelitian ....................................................................................... 49

3.4. Kerangka Alur Penelitian ............................................................................. 50

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 51

4.1. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis .......................................................... 51

4.1.1. Analisis Masalah .................................................................................. 51

4.1.2. Pengkajian dan Pembatasan Masalah .................................................. 51

4.1.3. Mencari Solusi Masalah ....................................................................... 52

4.1.3.1. Mengubah Nilai RGB Menjadi CMYK .................................. 52

4.1.3.2. Menentukan Nilai Bobot dan Output dari ANFIS ................... 54

4.2. Perancangan Cepat ........................................................................................ 56

4.2.1. Perancangan Data Flow Diagram ..................................................... 56

4.2.2. Perancangan Flowchart ...................................................................... 57

4.2.2.1. Alur Kerja Aplikasi ............................................................... 57

4.2.3. Pembuatan Basis Data ....................................................................... 58

4.2.4. Perancangan Antar Muka .................................................................. 61

4.3. Membangun Prototype ................................................................................... 63

4.3.1. Pengkodean Aplikasi ........................................................................... 63

4.3.1.1. Membangun User Interface dengan MATLab GUI .............. 63

4.3.1.2. Proses Crop Region of Interest Block ................................... 64

4.3.1.3. Ekstraksi Fitur Warna CMYK .............................................. 64

4.3.1.4. Proses Matching .................................................................... 65

4.3.1.5. Hasil Pelatihan dan Pengujian ANFIS .................................. 70

4.3.1.5.1. Arsitektur ANFIS ................................................... 70

4.3.1.5.2. Membership Function ............................................. 71

4.3.1.5.1. Rule Base ................................................................ 73

4.3.1.6. Perancangan Output .............................................................. 74

4.4. Evaluasi dan Pengujian .................................................................................. 79

4.4.1. Pengujian Aplikasi ............................................................................... 79

4.4.1.1. Functional Testing ................................................................... 79

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xi

4.4.1.2. User Acceptance Testing (UAT) .............................................. 82

4.4.1.3. Pengujian Akurasi Aplikasi ..................................................... 85

4.4.2. Dokumentasi ........................................................................................ 86

4.4.3. Analisa Hasil Pengujian ....................................................................... 89

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 91

5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 91

5.2. Saran .............................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93

LAMPIRAN

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jaringan Syaraf Tiruan Sederhana 19

Gambar 2.2 Taksonomi Proses Belajar 19

Gambar 2.3 Kurva Linear Menaik 23

Gambar 2.4 Kurva Linear Menurun 24

Gambar 2.5 Kurva Segitiga 24

Gambar 2.6 Kurva Trapesium 25

Gambar 2.7 Daerah ‘bahu’ pada variabel TEMPERATUR 25

Gambar 2.8 Kurva S Pertumbuhan 26

Gambar 2.9 Kurva S Penurunan 26

Gambar 2.10 Kurva PI 27

Gambar 2.11 Kurva BETA 27

Gambar 2.12 Kurva GAUSS 28

Gambar 2.13 Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy 29

Gambar 2.14 Arsitektur ANFIS 32

Gambar 2.15 Langkah-langkah Pendekatan Prototype 38

Gambar 3.1 Kerangka Alur Penelitian 50

Gambar 4.1 Data Flow Diagram Aplikasi Prediksi Usia Kertas 56

Gambar 4.2 Flowchart Aplikasi 57

Gambar 4.3 Perancangan Antar Muka Halaman Utama 61

Gambar 4.4 Perancangan Antar Muka Halaman Tentang Aplikasi 62

Gambar 4.5 User Interface Halaman Utama 63

Gambar 4.6 User Interface Halaman Tentang Aplikasi 63

Gambar 4.7 Anfis Editor 66

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xiii

Gambar 4.8 Anfis Editor Setelah Pemilihan Data Latih 66

Gambar 4.9 Pemilihan Fungsi Keanggotaan 67

Gambar 4.10 Proses Pelatihan Data 69

Gambar 4.11 Hasil Pelatihan dan Pengujian Terhadap Data Latih 69

Gambar 4.12 Arsitektur ANFIS yang Terbentuk 70

Gambar 4.13 Membership Function input 1 (Nilai C) 71

Gambar 4.14 Membership Function input 2 (Nilai M) 71

Gambar 4.15 Membership Function input 3 (Nilai Y) 72

Gambar 4.16. Membership Function input 4 (Nilai K) 72

Gambar 4.17 Membership Function Output 73

Gambar 4.18 Aturan-aturan Fuzzy 74

Gambar 4.19 Halaman Utama Aplikasi Prediksi Usia Kertas 75

Gambar 4.20 Tentang Aplikasi Prediksi Usia Kertas 76

Gambar 4.21 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Tua 76

Gambar 4.22 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Sedang 77

Gambar 4.23 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Muda 77

Gambar 4.24 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Buatan 78

Gambar 4.25 File pdf Cara Menggunakan Aplikasi 78

Gambar 4.26 Diagram hasil pengujian berjalannya aplikasi 82

Gambar 4.27 Diagram keberhasilan aplikasi 83

Gambar 4.28 Diagram manfaat penggunaan aplikasi dalam

memprediksi usia kertas 83

Gambar 4.29 Diagram kebutuhan akan aplikasi 84

Gambar 4.30 Diagram efisiensi aplikasi 84

Gambar 4.31 Diagram kemudahan aplikasi 85

Gambar 4.32 Data Latih Kertas yang Dituakan 87

Gambar 4.33 Data Latih Lembaran Kertas Kategori Muda 87

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xiv

Gambar 4.34 Data Latih Lembaran Kertas Kategori Sedang 88

Gambar 4.35 Data Latih Lembaran Kertas Kategori Tua 88

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis 45

Tabel 4.1 Nilai Ouput Data Latih Tertinggi dan Terendah 55

Tabel 4.2 Hasil Data Training Citra Kertas Kategori Tua 58

Tabel 4.3 Hasil Data Training Citra kertas kategori sedang 59

Tabel 4.4 Hasil Data Training Citra Kertas kategori Muda 59

Tabel 4.5 Data Training Citra Kategori Buatan 60

Tabel 4.6 Skenario Functional Testing 78

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Data Latih 83

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Data yang Belum Dilatih 84

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A- Hasil Wawancara dengan Narasumber A-1

B- Hasil Pengujian Aplikasi B-10

C- Kuisioner Pengujian Aplikasi C-15

D- Surat Bimbingan Skripsi D-16

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xvii

DAFTAR SIMBOL

Simbol Nama dan Keterangan

Simbol arus/flow

Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses.

Simbol communication link

Untuk menyatakan bahwa ada suatu transisi suatu

data/informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Simbol connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke

proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.

Simbol offline connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke

proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

Simbol Nama dan Keterangan

Simbol Offline Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xviii

proses lainnya ke dalam halaman/lembar yang berbeda.

Simbol Manual

Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak

dilakukan oleh komputer (manual).

Simbol Decision/Logika

Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan

menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya atau tidak.

Simbol Predefined Process

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan

suatu pengolahan untuk member harga awal.

Simbol Terminal

Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

Simbol Keying Operation

Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses

dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai

keyboard.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xix

Simbol Off-line Storage

Untuk menunjukkan bahwa kata dalam simbol ini akan

disimpan ke suatu media tertentu.

Simbol Manual Input

Untuk memasukkan data secara manual dengan

menggunakan online keyboard.

Simbol Nama dan Keterangan

Simbol Input-Output

Untuk menyatakan proses input dan output tanpa

tergantung dengan jenis peralatannya.

Simbol Punched Card

Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output

ditulis ke kartu.

Simbol Magnetic-tape Unit

Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetik atau

output disimpan ke pita.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xx

Simbol Disk Storage

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output

disimpan ke disk.

Simbol Dokumen

Untuk mencetak laporan ke printer.

Simbol Display

Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan

berupa layar (video, komputer).

Notasi Keterangan

Proses atau fungsi atau prosedur; pada

pemodelan perangkat lunak yang akan

diimplementasikan dengan pemrograman

terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang

harusnya menjadi fungsi atau prosedur di

dalam kode program

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

xxi

File atau basis data atau penyimpanan

(storage); pada pemodelan perangkat lunak

yang akan diimplementasikan dengan

pemrograman terstruktur, maka pemodelan

notasi inilah yang harusnya dibuat menjadi

tabel-tabel basis data yang dibutuhkan, tabel-

tabel ini juga harus sesuai dengan perancangan

tabel-tabel pada basis data.

Entitas luar (external entity) atau masukan

(input) atau keluaran (output) atau orang yang

memakai/bertinteraksi dengan perangkat lunak

yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait

dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan

Aliran data; merupakan data yang dikirim antar

proses, dari penyimpanan ke proses, atau dari

proses ke masukan (input) atau keluaran

(output).

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan

kompresi serat yang berasal dari pulp. Kertas bernilai tinggi jika di dalamnya

terdapat data dan informasi yang berharga seperti kertas pada buku dan

dokumen-dokumen. Seiring waktu berjalan, kertas mengalami penuaan yang

mengakibatkan kertas menjadi rapuh dan mudah hancur. Perbedaan usia pada

kertas dapat dilihat dari perubahan warna pada kertas. Kertas yang sudah tua

memiliki warna kuning kecoklatan yang merata di sekitar tepinya.

Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat dan bukan suatu

hal yang tidak mungkin bagi seseorang untuk melakukan pemalsuan

dokumen demi kepentingan pribadi yang merugikan pihak lain. Seperti pada

kasus pemalsuan dokumen, Stenley Mandang, Mth, Pdh warga Tangerang

dilaporkan kepolisi terkait dugaan pemalsuan surat hibah atau wasiat dari

Grace Wawuruntu (Arifin, 2013). Pihak yang dirugikan dari permasalahan ini

yaitu pewaris yang sah. Seorang polisi ditangkap karena memalsukan time

sheet records nya agar memperoleh uang yang lebih banyak dari kantor

(wbbjtv.com, 2015). Seorang pekerja di Charlie Norwood VA Medical Center

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

2

di Augusta, Cathedral Henderson, tertangkap karena memalsukan rekam

medis pasien (rare.us, 2015).

Kita perlu mengetahui usia kertas dari buku atau dokumen untuk

mengetahui apakah buku atau dokumen tersebut asli atau tidak dilihat dari

tahun terbitnya. Salah satu cara mengetahui usia kertas dapat dilakukan

dengan metode Penanggalan Karbon.

Berdasarkan wawancara dengan seseorang yang mempelajari ilmu

Arkeologi, R. Ahmad Ginanjar Purnawibawa (Konsevator di Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan) menyatakan bahwa ada beberapa cara

menentukan umur kertas atau naskah. Yaitu dengan interne evidentie dan

externe evidentie. Interne evidentie merupakan upaya untuk menentukan

umur naskah dari data yang ada di dalam naskah itu sendiri, misalnya angka

tahun yang tercatat, peristiwa yang diceritakan, maupun tokoh yang

disebutkan. Sementara externe evidentie merupakan upaya menentukan umur

naskah dari faktor di luar data yang ada di dalam naskah. Salah satunya dari

bahan kertas tersebut. Untuk naskah atau kertas, yang memiliki kandungan

organik, dapat digunakan metode carbon dating. Prinsip dasarnya, setiap

benda memiliki kandungan karbon di dalamnya. Kandungan karbon ini akan

terus ada di dalam makhluk hidup karena terus menerus terbentuk dari proses

fotosintesis. Saat makhluk tersebut mati, kandungan karbon ini tidak akan

dapat bertambah dan kadar radiokarbonnya akan terus menerus berkurang

karena meluruh. Setiap 5700 tahun atom-atom radiokarbon akan tinggal

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

3

setengah. Hal ini merupakan dasar penetapan umur benda kuno yang

digunakan.

Paul Devereux menyatakan (Susantio, 2010) bahwa ada beberapa cara

untuk mengetahui usia benda kuno yaitu dengan metode penanggalan

Radiokarbon (C-14), penanggalan Kalium-argon, dan penanggalan Uranium.

Prinsip penanggalan C-14 adalah semua bentuk kehidupan di bumi

mengambil dan menyimpan karbon. Penanggalan Kalium-argon digunakan

untuk mencari tahu bilamana jejak-jejak kaki manusia purba mulai ada di

bumi. Penanggalan Uranium dapat mengidentifikasi waktu yang lebih jauh di

masa lampau daripada penanggalan Radiokarbon.

Keuntungan menggunakan metode penanggalan Radiokarbon,

penanggalan Kalium-argon, maupun penanggalan Uranium yaitu dengan

melalui proses pengujian laboratorium, perhitungan akan menghasilkan

keluaran yang tepat, akurat, dan juga dapat mengidentifikasi usia benda yang

berasal di waktu yang jauh di masa lampau. Sedangkan, kelemahannya yaitu

membutuhkan peralatan terkini dengan biaya yang mahal, memakan waktu

yang lama untuk mendapatkan hasil pengujian, dan hanya sebagian orang saja

yang bisa mengetahui usia kertas menggunakan metode ini.

Berdasarkan wawancara dengan ahli citra digital sekaligus pengamat

benda kuno, Bapak Victor Amrizal, M.Kom, menyatakan bahwa perubahan

yang terlihat pada penuaan kertas ditandai dengan perubahan warna kertas

menjadi coklat kekuningan di sekitar tepi kertas. Seiring perkembangan

teknologi, komputer dapat membaca sebuah citra dengan metode Image

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

4

Processing untuk mendapatkan identitas dari citra tersebut, maka dari itu

komputer dapat juga membaca sebuah citra kertas untuk mendapatkan

identitas citra kertas tersebut.

Logika Neuro-Fuzzy merupakan logika hybrid gabungan logika fuzzy

dengan artificial neural network. Logika Neuro-Fuzzy melakukan pelatihan

menggunakan jaringan syaraf, namun struktur jaringannya diinterpretasikan

dengan sekelompok aturan-aturan fuzzy. Fuzzy Neural Network diperkenalkan

oleh Ishibuchi yang merupakan metode pembelajaran jaringan syaraf untuk

mendayagunakan pengetahuan pakar yang direpresentasikan dalam bentuk IF

– THEN. (Kusumadewi dan Hartati, 2006)

ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) merupakan sistem

inferensi gabungan dari Jaringan Syaraf Tiruan dengan Sistem Inferensi

Fuzzy. ANFIS menggunakan model inferensi Sugeno atau Takagi-Sugeno-

Kang (Suyanto, 2008). Bisa dikatakan bahwa ANFIS adalah suatu metode

yang mana dalam melakukan penyetelan aturan digunakan algoritma

pembelajaran terhadap sekumpulan data. Pada ANFIS juga memungkinkan

aturan-aturan untuk beradaptasi (Kusumadewi dan Hartati, 2010).

Karena ANFIS merupakan penggabungan antara Logika Fuzzy

dengan Jaringan Syaraf Tiruan, kelebihan ANFIS yaitu dapat melengkapi

karakteristik pada Fuzzy Logic dan Jaringan Syaraf Tiruan yang saling

bertolak belakang dalam hal kemampuan belajar (learning) dan kemampuan

untuk menjelaskan proses penalaran (Suyanto, 2008). Sedangkan,

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

5

kekurangannya adalah keberhasilan sistem ditentukan oleh data yang menjadi

sumber pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan

data yang mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi (Widodo P dan

Handayanto P, 2012).

Pada penelitian sebelumnya, Nurul Hikmah, Jurusan Teknik Elektro,

Universitas Indonesia, pada tahun 2008 melakukan penelitian terhadap

ANFIS dan pengolahan citra pada retina mata manusia. Dwi Kris Setianto,

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Indonesia tahun 2008 juga melakukan

penelitian terhadap ANFIS dan pengolahan citra pada iris mata manusia. Dari

penelitian di atas didapatkan bahwa metode ANFIS dan Image Processing

dapat digunakan untuk mengeluarkan output yaitu berupa solusi dari suatu

permasalahan dalam mengidentifikasi citra.

Apabila kita memakai sebuah aplikasi yang dapat memprediksi usia

kertas, kita tidak perlu membeli peralatan canggih yang mahal, proses

pengerjaan yang dilalui akan lebih sederhana dan lebih cepat, dan semua

orang bisa memakai aplikasi ini bukan hanya sebagian orang saja dengan

kriteria khusus seperti ahli arkeologi, ahli geofisika, ataupun ahli yang

lainnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini metode ANFIS dan Image

Processing akan diimplementasikan untuk memprediksi usia kertas ke dalam

sebuah aplikasi. Aplikasi ini dapat membantu masyarakat ahli maupun biasa

dalam melakukan prediksi usia kertas yang ada pada buku, dokumen penting,

maupun kertas yang lain nya.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

6

1.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan

sebagai berikut:

a. Bagaimana cara membaca citra menggunakan Image Processing?

b. Bagaimana cara memprediksi usia kertas dengan metode ANFIS?

c. Bagaimana membangun aplikasi yang dapat memprediksi usia kertas

dengan metode ANFIS dan Image Processing?

1.2. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah tersebut maka batasan masalah dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Input pada aplikasi ini yaitu citra hasil scan lembaran kertas HVS secara acak

dari buku yang terbit pada jangkauan tahun 1969 sampai dengan tahun 2014

dengan resolusi scanner sebesar 300 dpi.

2. Proses pengolahan citra yang dilalui harus dilakukan konversi citra RGB

menjadi citra CMYK terlebih dahulu.

3. Proses pemisahan Region of Interest Block ditentukan secara otomatis oleh

aplikasi.

4. Aplikasi ini dibuat menggunakan MATLAB sebagai alat identifikasi logika

fuzzy menggunakan metode Sugeno (Takagi-Sugeno-Kang atau TSK) kurva

Gaussian.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

7

5. Database yang akan di input ke dalam sistem berupa file .txt.

6. Aplikasi ini hanya dapat digunakan di komputer desktop atau laptop.

7. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan metode Prototype.

8. Output aplikasi ini hanya menunjukkan prediksi dari hasil tanpa menunjukkan

database dari variabel input dan output.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi yang dapat

memprediksi usia kertas dengan Metode ANFIS melalui pembacaan citra

dengan Image Processing.

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan

di atas, maka manfaat penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Penulis:

a) Menambah wawasan penulis mengenai pemrograman Matlab

dalam pembuatan aplikasi ini.

b) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Strata

Satu (S1) program studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

8

2. Bagi Universitas

a) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi,

baik teori maupun praktek yang telah diperoleh selama masa

kuliah.

b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam penerapan ilmu yang

didapatkan selama kuliah dan sebagai bahan evaluasi.

1.5. Metode Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengembangkan aplikasi ini, diperlukan data-data informasi

yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi

uraian pembahasan. Oleh karena itu sebelum melakukan pengembangan

aplikasi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan tahapan

pengumpulan data atau bahan materi penunjang. Adapun metode

pengumpulan data dan informasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dengan mengajukan

beberapa pertanyaan sehingga penulis mendapatkan data dari

narasumber.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

9

b) Observasi

Observasi dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data dengan

melihat secara langsung objek datanya di lokasi penelitian, Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

c) Studi Pustaka

Mempelajari teori-teori dari buku dan penelitian sejenis yang

berhubungan dengan pengembangan aplikasi prediksi usia kertas dengan

ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) dan image processing

menggunakan MATLAB.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah

Prototype menurut Janner Simarmata (2010).

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini memiliki sistematika penulisan laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan

masalah pada penelitian, tujuan yang hendak dicapai, manfaat

yang diharapkan, metodologi penelitian, dan sistematika

penelitian.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

10

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian

yang didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan

dalam melakukan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan tentang tahapan-tahapan penelitian

yang dilakukan dari mempelajari penelitian-penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil dari analisis masalah,

perancangan, evaluasi, hasil uji coba aplikasi, dan analisis

terhadap hasil tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan kesimpulan dari penelitian yang

dilakukan dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan

lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kertas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), pengertian Kertas yaitu

barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu, dan sebagainya yang

biasa ditulisi atau dijadikan pembungkus dan sebagainya.

Kata “kertas” etimologis berasal dari papyros, bahasa Yunani Kuno.

Papirus adalah kertas tebal yang dihasilkan dari empulur papirus Cyperus,

tanaman yang digunakan di Mesir kuno dan Mediterania untuk menulis, melukis,

dan membuat artikel (Renaldi, 2013).

Kertas berharga adalah kertas yang berisi pernyataan tertulis atau tercetak

dari seseorang atau orang yang berwewenang sebagai bukti suatu kejadian

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

2.1.1. Sejarah Kertas

Sejarah kertas di beberapa bagian dunia yaitu (Mulyadin, 2010):

1. Tiongkok

Kontribusi terbesar kepada peradaban manusia dari kerajaan dinasti Han yaitu

penemuan kertas oleh pejabat negara Tsai' Lun pada tahun 109 M. Bahan

yang digunakan Ts'ai Lun adalah serpihan-serpihan kayu, kain karung tua,

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

12

dan jala ikan, baru pada tahun 400 M penulisan di atas kain sutra dan bambu

dimulai.

2. Jepang

Rahasia pembuatan kertas disembunyikan selama 500 tahun oleh orang-orang

Tiongkok. Pada tahun 610 M, pembuatan kertas mulai menyebar dengan

dimulainya pembagian buku-buku ajaran agama Budha yang dibuat dari

serpihan kayu Mulbarry oleh Bikkhu-Bikkhu Budha.

2. Timur Tengah

Tahun 751 M kota Arab yang bernama Samarkhand diserbu oleh kerajaan

Persia. Diantara tahanan penduduk Samarkhand adalah orang-orang

Tionghwa yang berprofesi sebagai pembuat kertas. Mereka dipaksa untuk

membuat dan mengoprasikan pabrik kertas, di Samarkhand pembuatan kertas

menyebar ke seluruh Timur Tengah.

3. Eropa

Orang-orang Maroko menyerbu Spanyol pada abad ke-8. Ini menjadi awal

dimulainya Pabrik Kertas Eropa pertama yang terletak di Xativa Propinsi

Volencia di tahun 1150. Teknologi ini berkembang dengan pesat, beberapa

pabrik kertas mulai dibuka di Itali (1276), Prancis (1348), Jerman (1390), dan

Inggris (1494). Pada abad ke 16 kertas mulai di produksi di seluruh daratan

Eropa.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

13

4. Amerika Utara

Tahun 1575 pembuatan kertas dimulai di Meksiko oleh para penjajah Spanyol

di Culhuacan. Sebenarnya sebelum orang-orang Spanyol datang, suku Maya

dan Aztecs sudah membuat kertas dari bahan kayu Fig (Ficus) dan kayu

Mulberry (Morus) dengan cara dipukul-pukul.

5. Amerika Serikat

Pembutan kertas mulai masuk koloni Amerika pada abad ke 17, pertama kali

diperkenalkan oleh orang-orang Jerman bernama William Rittenhouse yang

pindah ke Amerika pada tahun 1688. Pada tahu 1690 William Rittenhouse

mulai membangun pabrik kertas pertama di Pennsylvania.

6. Perancis

Perancis adalah produsen terbesar kertas HVS untuk percetakan di abad 18.

Para ahli kertas di Eropa menemukan bahwa kertas dari Belanda mempunyai

kualitas yang lebih baik, tetapi ada ayang berpendapat ini hanya fanatisme

saja. Sempat beberapa kali produsen Perancis memalsukan produknya kepada

masyarakat dengan memakai tanda air (Water Mark) bertuliskan "Papier de

Hollande" supaya harga jual kertas mereka menjadi lebih mahal.

7. Indonesia

Ada dua pabrik kertas tertua di Indonesia yaitu PT. Kertas Padalarang dan

PT. Kertas Leces. PT. Kertas Padalarang (PTKP) didirikan pada tanggal 22

Mei 1922 dengan nama NV Papier Fabriek Padalarang yang merupakan

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

14

cabang dari NV. Papier Fabriek Nijmegen di negeri Belanda. Pabrik ini

merupakan pabrik kertas pertama di Indonesia (kertaspadalarang.co.id).

PT Kertas Leces merupakan pabrik kertas tertua ke dua setelah pabrik kertas

Padalarang yang dibangun pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1939

dan mulai beroperasi tahun 1940 dengan kapasitas 10 ton/hari yang

memproduksi kertas tulis cetak dengan bahan baku jerami yang

menggunakan proses soda (kertasleces.co.id).

2.1.2. Kertas HVS

HVS adalah singkatan dari Houtvrij Schrijfpapier (bahasa Belanda),

yang artinya kertas tulis bebas serat kayu. Kertas jenis HVS dibuat dari pulp

(bubur kertas) yang tidak mengandung lignin (perekat antar serat di dalam

pohon), sehingga tidak mudah berubah warna (menjadi kekuningan) jika

diletakkan di bawah sinar matahari atau sinar lampu (kamusq.com, 2012).

Kertas HVS merupakan kertas tulis berkualitas tinggi yang muncul

dengan berbagai ukuran. Baik ukuran dimensi (pxl) maupun ukuran berat. Di

Indonesia kertas HVS biasanya di produksi dengan 3 tingkat ukuran berat

yaitu 60 gr, 70 gr dan 80 gr. Sementara ukuran dimensi kertas HVS biasanya

di buat dalam 2 pilihan, yaitu kertas HVS ukuran Kuarto dan kertas HVS

ukuran Folio. Kertas HVS ukuran Kuarto adalah sebutan untuk kertas HVS

berukuran A4, yaitu 21 x 29,7 cm. Sedangkan kertas HVS ukuran Folio

adalah kertas HVS berukuran 21.5 x 32,5 cm (kamusq.com, 2012).

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

15

2.2. Cara Mengetahui Usia Benda Kuno

2.2.1. Metode Penanggalan Radiokarbon

Metode penanggalan radiokarbon adalah metode yang digunakan untuk

mengetahui usia berbagai benda yang didasarkan pada hasil perhitungan

aktivitas karbon-14 yang terkandung dalam benda tersebut atau didasarkan

pada perbandingan banyaknya isotop radioaktif karbon-14 yang ada pada

benda tersebut dengan sebuah sumber standar yang telah diketahui jumlah

isotop radioaktifnya. Metode penanggalan radioaktif ini bisa digunakan untuk

mengukur umur semua benda selama benda tersebut memiliki karbon-14 di

dalamnya, baik benda organik maupun anorganik (Guta dan Polach, 1985

dalam Suci, Anggun, dkk. 2013).

Makhluk hidup yang telah mati, jasadnya tidak lagi menyerap

radiokarbon dan radiokarbon yang dikandungnya terus-menerus meluruh.

Setelah 5568 tahun (waktu paruh karbon-14), benda itu hanya memiliki

setengah jumlah radiokarbon relatif terhadap kandungan karbon total seperti

yang dikandungnya ketika berada dalam keadaan hidup. Dengan menentukan

perbandingan radiokarbon terhadap karbon biasa, kita dapat menentukan

umur benda purba dan jasad benda yang berasal dari benda organik. Metode

yang baik ini memungkinkan penentuan umur mumi, kayu, kulit, batubara,

dan benda-benda lain dari kebudayaan purba yang umurnya sampai 50.000

tahun, sekitar sembilan kali umur paruh karbon-14 (Beiser, 1987 dalam Suci,

Anggun, dkk. 2013).

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

16

Perkembangan utama dalam metode radiokarbon hingga hari ini

melibatkan perbaikan dalam teknik pengukuran dan penelitian dari bahan

yang berbeda. Secara singkat, metode karbon padat awal dikembangkan oleh

Libby dan rekan-rekannya digantikan dengan metode pencacahan gas pada

tahun 1950. Metode pencacahan sintilasi cair, menggunakan benzena,

asetilena, etanol, metanol dan sebagainya, dikembangkan pada waktu yang

sama. Saat ini sebagian besar laboratorium radiokarbon menggunakan kedua

metode penanggalan radiokarbon tersebut. Perkembangan terbaru adalah

penggunaan Spektrometri Akselerator Massa yang menghitung isotop C-14

secara langsung (Higham, 2002 dalam Suci, Anggun, dkk. 2013).

2.2.2. Metode Penanggalan Kalium-Argon

Dalam arkeologi dikenal pula penanggalan Kalium-argon. Penanggalan

ini digunakan untuk mencari tahu bilamana jejak-jejak kaki manusia purba

mulai ada di bumi. Metode kerjanya adalah mengukur rata-rata hilangnya

kalium di bebatuan vulkanis. Penanggalan ini pernah diterapkan pada temuan

jejak kaki Australopithecus di Tanzania pada 1978. Diperkirakan jejak kaki

tersebut berusia 3,8 juta tahun.

2.2.3. Metode Penanggalan Uranium

Sementara itu, penanggalan Uranium juga sering diterapkan pada sisa-

sisa kebudayaan manusia purba. Teknik ini sangat penting untuk memberikan

penanggalan gua-gua dan mengetahui bilamana gua-gua itu dihuni atau

dipakai. Terlebih apabila gua-gua itu terbuat dari bebatuan yang kaya kalsium

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

17

karbonat. Para arkeolog sering memakai teknik ini karena mereka dapat

menentukan waktu yang lebih jauh di masa lampau daripada hanya memakai

penanggalan Radiokarbon (Paul Devereux dalam Sustantio, 2010).

2.3. Soft Computing

Soft computing adalah suatu model pendekatan untuk melakukan komputasi

dengan meniru akal manusia dan memiliki kemampuan untuk menalar dan belajar

pada lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan ketidaktepatan. (Jang,

1997 dalam Kusumadewi dan Hartati, 2010)

Soft computing merupakan koleksi dari beberapa metodologi yang bertujuan

untuk mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan, ketidakpastian,

dan kebenaran parsial untuk dapat diselesaikan dengan mudah, robustness, dan

biaya penyelesaiannya murah. (Kusumadewi dan Hartati, 2006)

Disamping itu, Kusumadewi dan Hartati juga menuliskan bahwa soft

computing merupakan suatu model yang menggunakan pendekatan dalam

melakukan penalaran untuk memecahkan masalah. Proses pendekatan dapat

dilakukan secara fungsional maupun melalui pencarian random.

2.4. Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan Syaraf Tiruan atau Artificial Neural Network adalah suatu arsiteksur

jaringan untuk memodelkan cara kerja sistem syaraf manusia (otak) dalam

melaksanakan tugas tertentu. Pemodelan ini didasari oleh kemampuan otak

manusia dalam mengorganisasi sel-sel penyusunnya (yang disebut neuron),

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

18

sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu

khususnya pengenalan pola dengan efektivitas jaringan sangat tinggi (Suyanto,

2008).

Jaringan Syaraf Tiruan adalah sistem pemroses informasi dengan

karakteristik dan performa yang mendekati syaraf biologis. Jaringan syaraf tiruan

adalah generalisasi dari pemodelan syaraf biologi dengan asumsi-asumsi antara

lain, (Widodo P. dan Handayanto P., 2012):

- Pemrosesan informasi terletak pada sejumlah komponen yang dinamakan

neuron. Sinyal merambat antara satu neuron ke neuron-neuron lainnya

melalui jalur penghubung. Tiap jalur penghubung memiliki bobot dan

mengalikan besar nilai sinyal yang masuk (jenis neuron tertentu). Tiap neuron

menerapkan fungsi aktivasi (biasanya nonlinear) yang menjumlahkan semua

masukan untuk menentukan sinyal keluarannya. Tiap jaringan ditentukan

oleh arsitektur pola jaringan, bobot pada koneksi dan fungsi aktivasi.

- Selain memproses, jaringan syaraf tiruan juga memiliki kemampuan

menyimpan informasi, jaringan syaraf adalah pemroses sederhana yang

berjumlah banyak dan bekerja secara paralel dan terdistribusi, yang memiliki

kemampuan menyimpan pengetahuan dan memberikan saat dibutuhkan yang

terdiri dari pengetahuan yang dimiliki sebagai hasil proses pembelajaran dan

koneksi antar neuron yang berfungsi menyimpan pengetahuan itu. Sedangkan

jaringan syaraf tiruan bermaksud membuat sistem yang menyerupai syaraf

tiruan biologis.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

19

Gambar 2.1 JST Sederhana (Widodo dan Handayanto, 2012 : 132)

2.4.1 Proses Belajar

Belajar adalah suatu proses dimana parameter-parameter bebas JST

diadaptasikan melalui suatu proses perangsangan berkelanjutan oleh lingkungan

dimana jaringan berada. Jenis belajar ditentukan oleh pola dimana pengubahan

parameter dilakukan (Suyanto, 2011).

Gambar 2.2 Taksonomi proses belajar (Suyanto, 2011 : 75)

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

20

2.5. Fuzzy Logic

Pada tahun 1965, Zadeh memodifikasi teori himpunan dimana setiap

anggotanya memiliki derajat keanggotaan yang bernilai kontinu antara 0 sampai

1. Himpunan ini disebut dengan Himpunan Kabur (Fuzzy Set). (Widodo P. dan

Handayanto P., 2012)

Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input

ke dalam suatu ruang output. Telah dikemukakan oleh Lotfi A. Zadeh, bapak dari

logika fuzzy: “Pada hampir semua kasus kita dapat menghasilkan suatu solusi

tanpa menggunakan logika fuzzy, namun menggunakan fuzzy akan lebih cepat dan

lebih murah”

Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy, antara lain:

- Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang

mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.

- Logika fuzzy sangat fleksibel.

- Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat.

- Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat

kompleks.

- Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-

pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses

pelatihan seperti pada jaringan syaraf tiruan.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

21

- Logika fuzzy dapat bekerja sama dengan teknik-teknik kendali secara

konvensional.

- Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

Beberapa aplikasi logika fuzzy, antara lain, (Widodo P. dan Handayanto P.,

2012):

1. Pada tahun 1990 pertama kali dibuat mesin cuci dengan logika fuzzy di

Jepang (Matsushita Electric Industrial Company). Sistem fuzzy digunakan

untuk menentukan putaran yang tepat secara otomatis berdasarkan jenis

dan banyaknya kotoran serta jumlah yang akan dicuci.

2. Transmisi otomatis pada mobil. Mobil Nissan telah menggunakan sistem

fuzzy pada transmisi otomatis, dan mampu menghemat bensin 12-17%.

3. Kereta bawah tanah Sendai mengontrol pemberhentian otomatis pada area

tertentu.

4. Ilmu kedokteran dan biologi, seperti sistem diagnosis yang didasarkan

pada logika fuzzy, penelitian kanker, manipulasi peralatan prostetik yang

didasarkan pada logika fuzzy, dan lain-lain.

5. Manajemen dan pengambilan keputusan, seperti manajemen basis data

yang didasarkan pada logika fuzzy, tata letak pabrik yang didasarkan pada

logika fuzzy, sistem pembuat keputusan di militer yang didasarkan pada

logika fuzzy, pembuatan games yang didasarkan pada logika fuzzy, dan

lain-lain.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

22

6. Ekonomi, seperti pemodelan fuzzy pada sistem pemasaran yang kompleks,

dan lain-lain.

7. Klasifikasi dan pencocokan pola.

8. Psikologi, seperti logika fuzzy untuk menganalisis kelakuan masyarakat,

pencegahan dan investigasi kriminal, dan lain-lain.

9. Ilmu-ilmu sosial, terutama untuk pemodelan informasi yang tidak pasti.

10. Ilmu lingkungan, seperti kendali kualitas air, prediksi cuaca, dan lain-lain.

11. Teknik, seperti perancangan jaringan komputer, prediksi adanya gempa

bumi, dan lain-lain.

12. Riset operasi, seperti penjadwalan dan pemodelan, pengalokasian, dan

lain-lain.

13. Peningkatan kepercayaan, seperti kegagalan diagnosis, inspeksi dan

monitoring produksi.

2.5.1. Fungsi Keanggotaan

Fungsi Keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang

menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan

adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang

digunakan. (Kusumadewi dan Hartati, 2010)

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

23

1. Representasi Linear

Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya

digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana

dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang

kurang jelas.

Ada dua keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan

himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat

keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang

memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi.

Gambar 2.3 Kurva Linear Menaik

Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai

dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri,

kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat

keanggotaan lebih rendah.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

24

Gambar 2.4 Kurva Linear Menurun

2. Representasi Kurva Segitiga

Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara dua

garis (linear).

Gambar 2.5 Kurva Segitiga

3. Representasi Kurva Trapesium

Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja

ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

25

Gambar 2.6 Kurva Trapesium

4. Representasi Kurva Bentuk Bahu

Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang

direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya

akan naik dan turun. Tetapi terkadang salah satu sisi dari variabel

tersebut tidak mengalami perubahan. Bahu kiri bergerak dari benar ke

salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar.

Gambar 2.7 Daerah ‘bahu’ pada variabel TEMPERATUR.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

26

5. Representasi Kurva-S

Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan kurva-

S atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan

permukaan secara tak linear.

Gambar 2.8 kurva S pertumbuhan

Gambar 2.9 kurva S penurunan

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

27

6. Representasi Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve)

a. Kurva PI

Kurva PI berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1

terletak pada pusat dengan domain (), dan lebar kurva ().

Gambar 2.10 kurva PI

b. Kurva BETA

Kurva ini didefinisikan dengan dua parameter, yaitu nilai pada

domain yang menunjukkan pusat kurva (), dan setengah lebar

kurva ().

Gambar 2.11 kurva Beta

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

28

c. Kurva GAUSS

Kurva GAUSS menggunakan () untuk menunjukkan nilai domain

pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva.

Gambar 2.12 kurva gauss

2.5.2. If-then Rules

Untuk membedakan dengan First-Order Logic secara sintaks, suatu

aturan fuzzy dituliskan sebagai:

IF antecendent THEN consequent

Dalam suatu sistem berbasis aturan fuzzy, proses inference

memperhitungkan semua aturan yang ada di dalam basis pengetahuan. Hasil

dari proses inference direpresentasikan oleh suatu fuzzy set untuk setiap

variabel bebas (pada consequent). Derajat keanggotaan untuk setiap nilai

variabel tidak bebas menyatakan ukutan kompatibilitas terhadap variabel

bebas (pada antecedent). Misalkan, terdapat suatu sistem dengan n variabel

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

29

bebas, X1, ..., Xn dan m variabel tidak bebas Y1, ..., Ym. Misalkan R adalah

suatu basis dari sejumlah r aturan fuzzy

IF P1(X1,...,Xn) THEN Q1(Y1,...,Ym),

IF Pr(X1,...,Xn) THEN Qr(Y1,...,Ym),

Di mana P1,...,Pr menyatakan fuzzy predicate untuk variabel bebas, dan

Q1,...,Qr menyatakan fuzzy predicate untuk variabel tidak bebas.

2.5.3. FIS (Fuzzy Inference System)

Sistem Inferensi Fuzzy merupakan suatu kerangka komputasi yang

didasarkan pada teori himpunan fuzzy, aturan fuzzy berbentuk IF-THEN, dan

penalaran fuzzy. (Kusumadewi dan Hartati, 2010)

Gambar 2.13 Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy (Kusumadewi dan Hartati,

2010 : 40)

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

30

Sistem inferensi fuzzy menerima input crisp. Input ini kemudian dikirim

ke basis pengetahuan yang berisi n aturan fuzzy dalam bentuk IF-THEN. Fire

strength akan dicari pada setiap aturan. Apabila jumlah aturan lebih dari satu,

maka akan dilakukan agregasi dari semua aturan. Selanjutnya, pada hasil

agregasi akan dilakukan defuzzy untuk mendapatkan nilai crisp sebagai

output sistem.

2.5.3.1. Metode Tsukamoto

Sistem inferensi fuzzy didasarkan pada konsep penalaran monoton.

Pada metode penalaran secara monoton, nilai crisp pada daerah konsekuen

dapat diperoleh secara langsung berdasarkan fire strength pada antesedennya.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi pada metode penalaran ini adalah

himpunan fuzzy pada konsekuennya harus bersifat monoton naik maupun

monoton turun.

2.5.3.2. Metode Takagi-Sugeno-Kang (TSK)

Sistem inferensi fuzzy menggunakan metode sugeno memiliki

karakteristik yaitu konsekuen tidak merupakan himpunan fuzzy, namun

merupakan suatu persamaan linear dengan variabel-variabel sesuai dengan

variabel-variabel inputnya. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno-

Kang pada tahun 1985.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

31

2.6. ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System)

ANFIS (Artificial Neuro Fuzzy Inference System atau Adaptive

Network-based Fuzzy Inference System) adalah arsitektur yang secara

fungsional sama dengan fuzzy rule base model Sugeno. Arsitektur ANFIS

juga sama dengan jaringan syaraf dengan fungsi radial dengan sedikit batasan

tertentu. Bisa dikatakan bahwa ANFIS adalah suatu metode yang mana dalam

melakukan penyetelan aturan digunakan algoritma pembelajaran terhadap

sekumpulan data. Pada ANFIS juga memungkinkan aturan-aturan untuk

beradaptasi (Kusumadewi dan Hartati, 2010).

Menurut Kusumadewi dan Hartati (2006), Neuro Fuzzy Inference

System merupakan sekumpulan aturan dan suatu metode inferensi yang

dikombinasikan dalam suatu struktur terhubung kemudian dilakukan

pelatihan dan adaptasi.

Integrasi antara sistem fuzzy dengan jaringan syaraf memiliki beberapa

karakteristik, antara lain (Jang, 1997 dalam Kusumadewi dan Hartati, 2010):

a. Mampu mengimplementasikan kepakaran manusia;

b. Model komputasi diinspirasikan secara biologis;

c. Menggunakan komputasi numeris;

d. Mendukung domain untuk aplikasi-aplikasi baru, seperti pemrosesan

sinyal secara adaptif, kendali adaptif, identifikasi sistem non-linear,

regresi non-linear, dan pencocokan pola;

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

32

e. Pembelajaran dilakukan dengan model yang tidak terikat;

f. Proses komputasi dilakukan decara intensif;

g. Memiliki toleransi terhadap kegagalan;

h. Dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi pada dunia nyata

2.6.1. Arsitektur ANFIS

Misalkan ada 2 input X1, X2 dan satu output y. Ada 2 aturan pada

basis aturan model Sugeno (Jang, 1997 dalam Kusumadewi dan Hartati,

2010):

If X1 is A1 and X2 is B1 Then y1 = c11x1 + c12x2 + c10

If X1 is A2 and X2 is B2 Then y2 = c21x1 + c22x2 + c20

Jika predikat untuk aturan ke dua aturan adalah w1 dan w2, maka

dapat dihitung rata-rata terbobot:

Gambar 2.14 arsitektur ANFIS

w1y1 w2y2

w1

w1y1 + w2y2 w2

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

33

Jaringan ANFIS terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut (Jang,

1997 dalam Kusumadewi dan Hartati, 2010):

a. Lapisan 1: Tiap-tiap neuron i pada lapisan pertama adaptif terhadap

parameter suatu fungsi aktivasi. Output dari tiap neuron berupa

derajat keanggotaan yang diberikan oleh fungsi keanggotaan input,

yaitu: A1(X1), B1(X2), A2(X1), atau B2(X2).

b. Lapisan 2: Tiap-tiap neuron pada lapisan ke dua berupa neuron tetap

yang outputnya adalah hasil dari masukan. Biasanya digunakan

operator AND. Tiap-tiap node merepresentasikan predikat dari

aturan ke-i.

c. Lapisan 3: Tiap-tiap neuron pada lapisan ke tiga berupa node tetap

yang merupakan hasil penghitungan rasio dari predikat (w), dari

aturan ke-i terhadap jumlah dari keseluruhan predikat.

, dengan i = 1,2.

d. Lapisan 4: Tiap-tiap neuron pada lapisan ke empat merupakan node

adaptif terhadap suatu output.

wiyi = wi(ci1x1+ci2x2+ci0); dengan i=1,2.

Dengan wi adalah normalised firing strength pada lapisan ke tiga dan

{ci1, ci2, ci0} adalah parameter-parameter pada neuron tersebut.

wi wi

w1 w2

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

34

parameter-parameter pada lapisan tersebut disebut dengan nama

consequent parameters.

e. Lapisan 5: Tiap-tiap neuron pada lapisan ke lima adalah node tetap

yang merupakan jumlahan dari semua masukan.

2.7. Konsep Dasar Citra Digital

Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari

suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat

bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti

gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung

disimpan pada suatu media penyimpanan. (Sutoyo, dkk, 2009)

2.7.2. Citra Warna

Berdasarkan cara pembentukan komponen warnanya, model warna

dapat dibedakan menjadi dua macam warna yaitu model warna aditif dan

model warna subtraktif. Dalam model warna aditif, satu warna dibentuk

dengan mengkombinasikan energi cahaya dari ketiga warna pokok dalam

berbagai perbandingan. Dominasi salah satu warna pokok akan menggiring

warna yang dihasilkan ke arah salah satu warna pokok. Bila ketiga warna

pokok mempunyai kontribusi yang sama kuatnya, warna tidak akan muncul

dan sebagai gantinya yang muncul adalah hitam, abu-abu, atau putih,

tergantung pada kekuatan atau intensitas ketiga warna pokok (Ahmad, 2005).

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

35

2.7.2.1. Model Warna RGB

Model warna RGB adalah contoh dari sebuah model warna,

yaitu model yang formal untuk mendefinisikan dan menampilkan

warna-warna pada monitor komputer dan televisi (Ahmad, 2005).

2.7.2.2. Model Warna CMYK

Warna cyan(C), magenta (M), dan yellow(Y) adalah warna

komplementer terhadap Red, Green, dan Blue. Dua buah warna

komplementer jika dicampur dengan perbandingan yang tepat

menghasilkan warna putih. Model warna ini berorientasi hardware,

terutama untuk model printer. CMY digunakan hanya untuk

mengonversi sistem RGB menjadi sistem yang bisa dilihat oleh mata.

Model CMY dapat diperoleh dari model RGB dengan persamaan

berikut. (Sutoyo dan Mulyanto, 2009)

C=1-R.....2.7.2(a)

M=1-G.....2.7.2(b)

Y=1-B.....2.7.2(c)

Model CMY digunakan untuk mencetak warna. Pada

praktiknya, pencampuran warna CMY tidak akan menghasilkan warna

yang murni hitam (menghasilkan coklat lumpur). Oleh karena itu,

model CMY disempurnakan menjadi model CMYK, dengan K

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

36

menyatakan warna keempat agar dapat menghasilkan warna hitam

murni dengan perhitungan berikut. (Sutoyo dan Mulyanto, 2009)

K=min(C,M,Y).....2.7.2(d)

C=C-K..................2.7.2(e)

M=M-K................2.7.2(f)

Y=Y-K.................2.7.2(g)

Cyan, magenta, dan yellow adalah warna sekunder cahaya, atau

merupakan warna primer dari pigmen. Misalnya ketika permukaan

dilapisi dengan pigmen cyan diiluminasi dengan cahaya putih, tidak

ada cahaya merah yang dipantulkan dari permukaan. Hal tersebut

karena cyan mengurangi cahaya merah dari cahaya putih yang

dipantulkan, di mana dia terdiri dari perkiraan cahaya red, green, dan

blue. (Prasetyo E, 2012)

Banyak perangkat yang menyimpan pigmen berwarna pada

kertas, seperti printer dan mesin fotokopi berwarna, membutuhkan

data input CMY atau melakukan konversi RGB ke CMY secara

internal. Konversi ini dilakukan menggunakan operasi yang

sederhana. (Prasetyo E, 2012)

[𝐶𝑀𝑌

] = 1 − [𝑅𝐺𝐵

]

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

37

Di mana ada asumsi bahwa semua nilai warna dinormalisasi

dalam range [0,1]. Persamaan di atas menunjukkan bahwa cahaya

dipantulkan dari permukaan yang dilapisi dengan cyan murni tidak

berisi red (karena C = 1 – R dalam persamaannya). Dengan cara yang

sama, magenta murni tidak memantulkan green, dan yellow murni

tidak memantulkan blue. Persamaan di atas juga menyatakan bahwa

nilai RGB bisa didapatkan dari satu set nilai CMY dengan

mengurangkan setiap nilai dari nilai 1. Sebagaimana disebutkan

sebelumnya, pengolahan citra dengan model warna ini digunakan

dalam hubungan dengan pembuatan output hardcopy, sehingga

operasi invers dari CMY ke RGB secara umum jarang digunakan

dalam prakteknya. (Prasetyo E, 2012)

Jumlah yang sama untuk pigmen primer cyan, magenta, dan

yellow seharusnya menghasilkan hitam. Dalam prakteknya, kombinasi

tiga warna ini untuk pencetakan menghasilkan warna yang tidak

sepenuhnya hitam sehingga dengan tujuan untuk menghasilkan warna

hitam yang benar (yang biasanya lebih dominan dalam pencetakan),

warna keempat, black ditambahkan, memberikan kemunculan model

warna CMYK. Maka, ketika publisher mengatakan “four-color

printing” maksudnya adalah tiga warna dari model warna CMY

ditambah black. (Prasetyo E, 2012)

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

38

2.8. Prototype

Sebuah prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika

maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial

menggunakan prototype dan menyediakan masukan untuk tim pengembang

sebelum pengembang skala besar dimulai. Melihat dan mempercayai menjadi hal

yang diharapkan untuk dicapai dalam prototype. Dengan menggunakan

pendekatan ini, konsumen dan tim pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan

dan interpretasi mereka (Simarmata, 2010).

Gambar 2.15 Langkah-langkah Pendekatan Prototype

Gambar di atas menunjukkan pendekatan prototype pada umumnya

dan melibatkan beberapa langkah berikut:

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

39

1. Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan,

2. Melakukan perancangan cepat,

3. Membangun sebuah prototype,

4. Evaluasi dilakukan oleh konsumen atas prototype,

5. Perubahan rancangan dan prototype,

6. Apabila pelanggan kecewa dengan prototype yang telah dibangun,

ulangi langkah ke-5.

Apabila pelanggan puas terhadap prototype yang telah dibangun,

pengembangan produk berskala besar dapat dimulai.

Prototype adalah implementasi bagian dari produk software yang secara

typical fungsinya dibatasi, reliabilitas rendah, tampilannya miskin, dan kurang

ketegasan. Prototype sering dikembangkan secara cepat dalam bahasa tingkat

tinggi atau bahasa prototype tertentu, tanpa memperhatikan kebenaran dan

ketegapan dan sebagainya. (Ladjamudin, 2006)

Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang

cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah

prototype disebut prototyping.

Protototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan

dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

40

garis besar di mana definisi lebih ajuh merupakan keharusan kemudian dilakukan

“perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek

perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya

pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada

konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh

pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan

perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang

untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya. (Pressman,

2010)

2.8.1 Tujuan Utama Prototype

Tujuan utama pembuatan prototype secara garis besar dapat

dikelompokkan ke dalam tiga bagian yaitu (Ladjamudin, 2006):

a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak dapat ditentukan dengan

mudah.

b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer dan user yang

potensial.

c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan, jika menggunakan strategi

pengembangan evolusi prototype.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

41

2.8.2 Keuntungan Membuat Prototype

Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan prototype bagi engineer

sebagai berikut (Ladjamudin, 2006):

a. Kesalahpahaman antara system developer dan system user dapat

diidentifikasi dan dibetulkan. Ciri-ciri yang membuat bingung user dapat

diidentifikasi dan dibetulkan. Kehilangan atau kesalahan persyaratan dapat

diidentifikasi.

b. Prototype yang sedang bekerja mungkin sangat berguna dalam suatu

pembuktian manajemen dimana suatu proyek adalah feasible sehingga

menjamin kelangsungan dukungan.

2.8.3 Prototype Throw-Away

Pendekatan pengembangan perangkat keras/lunak Rapid Throwaway

Prototyping dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah

digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi.

Pendektan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk)

atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh

para tim pengembang. Pada pendekatan ini, prototype “quick and dirty”

dibangun, diverifikasi oleh konsumne, dan dibuang hingga prototype yang

diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai. (Simarmata, 2010)

Prototype Throw-away dibuat untuk membantu memperjelas atau

membuat valid suatu persyaratan atau design, atau untuk menunjukkan

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

42

feasibilitas. Jika tujuan ini telah dicapai, maka prototype tidak akan dipakai.

(Ladjamudin, 2006)

2.9. MATLab

MATLab adalah sebuah bahasa pemrograman dengan unjuk kinerja tinggi

(high-performance) untuk komputasi teknis, yang mengintegrasikan komputasi,

visualisasi, dan pemrograman di dalam lingkungan yang mudah penggunaannya

dalam memecahkan persoalan dengan solusinya yang dinyatakan dengan notasi

matematik (Wijaya dan Prijono, 2007).

MATLab adalah sebuah sistem interaktif yang menggunakan elemen data

dasarnya adalah array yang tidak membutuhkan dimensi. Hal ini mempermudah

Anda untuk menyelesaikan masalah komputasi, terutama yang menyangkut

matriks dan vektor. Nama MATLab merupakan singkatan dari ‘matrix

laboratory’. Pada awalnya MATLab dibuat untuk mempermudah pengembangan

perangkat lunak berbasis matriks oleh proyek LINPACK dan EISPACK.

2.10. Studi Sejenis

1. Judul Penelitian: Identifikasi Retina Mata Manusia Menggunakan Sistem

Inferensi Neuro Fuzzy Adaptif

Penulis: Nurul Hikmah

Penerbit: Departemen Teknik Elektro. Fakultas Teknik Universitas

Indonesia. Depok

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

43

Tahun: 2008

Deskripsi: Penelitian ini bertujuan untuk mengenali citra mata manusia, baik

bagian kiri maupun kanan, menggunakan teknik pengolahan citra dan

Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Nilai rata-rata HSV dari

citra retina mata manusia dmasukkan ke dalam database dan dilatih dengan

ANFIS yang terdiri dari 2 jenis membership function yaitu Gaussian dan

Trapesium dengan 3 input dan 1 output. Hasil identifikasi memiliki tingkat

akurasi hingga 65% untuk membership function Trapesium dan 80% untuk

membership function Gaussian dengan 60 kali pelatihan ANFIS.

2. Judul Penelitian: Aplikasi Metode Otsu Untuk Identifikasi Bakteri

Tuberkulosis Secara Otomatis

Penulis: Nelly Mirnasari, Kusworo Adi. Jurusan Fisika Universitas

Diponegoro

Penerbit: Youngster Physics Journal

ISSN: 2302-7371

Tahun: 2013

Deskripsi: Penelitian ini membuat program yang dapat mengidentifikasi

bakteri tuberculosis dan jumlah banyaknya bakteri yang ada pada citra

masukan.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

44

3. Judul Penelitian: Identifikasi Iris Mata Manusia Menggunakan Metode

Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System

Penulis: Dwi Kris Setianto

Penerbit: Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Tahun: 2008

Deskripsi: Penelitian ini menganalisa proses pengenalan iris mata manusia

dengan teknik pengolahan citra menggunakan metode Adaptive Neuro

Fuzzy Inference System (ANFIS). Data iris dalam bentuk grayscale diolah

dan ditentukan region of interest nya, mengubah koordinat citra dari

koordinat kartesian menjadi koordinat polar, mengekstrak citra menjadi 3

bagian dan membuat blok-blok dari matriks horisontal lalu mengkodekan

dengan filter wavelet. Input merupakan nilai rata-rata dari matriks diagonal,

matriks vertikal, dan matriks horisontal. Program dapat mengidentifikasi

90% citra iris yang dilatih dan 25% citra iris yang tidak dilatih.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

45

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis

No Judul Tahun Penulis Kelebihan Kekurangan

1 Identifikasi Retina Mata

Manusia Menggunakan

Sistem Inferensi Neuro

Fuzzy Adaptif

2008 Nurul

Hikmah

- Aplikasi dapat mengidentifikasi

retina manusia.

- MF tipe gaussian dapat

mengidentifikasi lebih baik dari

pada MF tipe trapesium.

- Ada retina mata yang memiliki komponen

warna Hue yang agak serupa. Begitupun de-

ngan nilai Saturation nya sehingga program

hanya mampu mengidentifikasi 50% saja

dengan MF trapesium.

- Proses pengambilan ROI secara manual

menghasilkan akurasi yang lebih buruk dari

pada secara tetap.

2 Aplikasi Metode Otsu Untuk

Identifikasi Bakteri

Tuberkulosis Secara

Otomatis

2013 Nelly

Mirnasari,

Kusworo

Adi

- Performa terbaik jaringan

diperoleh ketika jumlah

membership functions untuk

masing-masing input pada lapusan

inputmf adalah 2 dengan jumlah

epoch adalah 40.

- Jaringan dapat mengenali dan

menghitung jumlah bakteri

tuberkulosis dengan baik.

Error semakin besar jika jumlah epoch semakin

kecil.

3 Identifikasi Iris Mata

Manusia Menggunakan

Metode Adaptive Neuro-

Fuzzy Inference System

2008 Dwi K.

Setianto

Aplikasi dapat mengidentifikasi data

yang sudah dilatih dengan tingkat

akurasi sebesar 90%.

- Akurasi dari data tidak dilatih sebanyak

25%.

- Posisi pengambilan citra iris mata kurang

baik.

- Diperlukan data sample yang lebih banyak.

- Nilai dari ketiga parameter input hasil data

sampling mempunyai kurva yang beririsan.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada penulisan tugas akhir ini, diperlukan data-data yang lengkap sebagai

bahan pendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu,

diperlukan metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

3.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, dilakukan beberapa metode

guna mendapatkan data-data dan informasi yang terkait dengan identifikasi suatu

benda menggunakan metode ANFIS dan image processing. Adapun teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, studi pustaka, dan

wawancara.

3.1.1 Observasi

Penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung ke

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk meneliti

perbedaan warna dan tekstur yang terlihat pada lembaran kertas buku yang

ada di perpustakaan. Berdasarkan hasil observasi, perpustakaan memiliki

buku-buku yang kertasnya merupakan jenis kertas HVS paling tua terbit pada

tahun 1969.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

47

3.1.2. Wawancara

Dalam melakukan pengumpulan data dan fakta, penulis juga melakukan

wawancara secara langsung dengan pengamat benda kuno Bapak Victor

Amrizal M.Kom dan sarjana humaniora yang mempelajari ilmu arkeologi R.

Ahmad Ginanjar Purnawibawa sebagai konservator di Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan penulis melakukan wawancara ini yaitu

untuk mendapatkan keterangan mengenai pemahaman tentang benda kuno

terutama kertas kuno sehingga dapat diketahui bagaimana cara mengetahui

usia kertas.

3.1.3. Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis

mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.

Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara

online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan,

selanjutnya penulis mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan latar

belakang, landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan

aplikasinya secara langsung.

3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengembangan sistem melakukan

metode pengembangan Prototype menurut Janner Simarmata. Pada metode

Prototype ini terdapat empat tahap siklus pengembangan, yaitu Pengumpulan

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

48

Kebutuhan dan Analisis, Perancangan Cepat, Membangun Prototype, dan tahap

terakhir yaitu Evaluasi dan Pengujian.

3.2.1. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis

Dalam tahapan ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu, analisis

masalah, pengkajian dan pembatasan masalah, dan mencari solusi dari

permasalahan yang ada.

3.2.2. Perancangan Cepat

Dalam tahapan perancangan cepat, penulis merancang Data Flow

Diagram menggunakan alat Power Designer 6 dan Flowchart menggunakan

tools Microsoft Office Visio 2007. Dalam pembuatan Basis Data digunakan

tools Notepad. Sedangkan untuk membuat antar muka aplikasi menggunakan

tools MATLAB GUI (Graphic User Interface).

3.2.3. Membangun Prototype

Pada tahap ini dilakukan pengkodean aplikasi yang telah dirancang

sebelumnya dalam tahapan perancangan cepat. Pengkodean aplikasi

dilakukan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB dan dijalankan pada

desktop atau laptop.

3.2.4. Evaluasi dan Pengujian

Pada tahapan ini dilakukan tigas proses yaitu pengujian aplikasi,

dokumentasi, dan analisis hasil pengujian. Pengujian aplikasi bertujuan untuk

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

49

melihat hasil dari aplikasi yang telah dibuat apakah berjalan dengan baik atau

tidak. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian secara black box. Pengujian

blackbox dijalankan untuk mengamati apakah program telah berhasil

menerima input, memroses, dan menghasilkan output yang sesuai tanpa

melihat source code aplikasi.

3.3. Peralatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Laptop Acer Aspire 4738

dengan spesifikasi processor Intel Core i3-370M, RAM 2GB, dan Hard Disk 500

GB. Hardware pelengkap yaitu scanner merangkap printer HP Deskjet 1510.

Software yang digunakan yaitu MATLAB R2011b, Microsoft Office Visio

2007, dan Notepad.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

50

3.4. Kerangka Alur Penelitian

Gambar 3.1. Kerangka Alur Penelitian

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis

4.1.1. Analisis Masalah

Dalam menganalisa masalah, yang pertama kali dilakukan yaitu

menentukan parameter apa yang digunakan sebagai masukan sistem.

Kedua, observasi yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa yang akan

digunakan sebagai acuan input yaitu perhitungan yang dilihat dari

ekstraksi warna citra. Ketiga, bagaimana dari input nilai citra tersebut

dapat diidentifikasi oleh ANFIS yang nantinya dapat menghasilkan output

sehingga masalah dalam memprediksi usia kertas terselesaikan.

4.1.2. Pengkajian dan Pembatasan Masalah

Aplikasi prediksi usia kertas merupakan aplikasi yang dapat

memprediksi usia kertas hanya dengan memasukkan input citra hasil scan

lembaran kertas. Prediksi usia kertas dapat dilakukan dengan mengambil

nilai unik citra RGB yang akan dikonversi ke dalam nilai CMYK yang

merupakan identitas setiap citra kertas dan melalui proses matching atau

pencocokan terhadap data latih.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

52

Database yang digunakan merupakan data latih dari citra hasil scan

kertas hvs yang diterbitkan dalam rentang waktu 45 tahun. Yaitu tahun

1969-2013.

4.1.3. Mencari Solusi Masalah

Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji coba aplikasi prediksi usia

kertas berdasarkan perubahan warna yang terlihat dari hasil scan citra kertas

menggunakan fitur ekstraksi warna model CMYK dan metode ANFIS kurva

gaussian.

4.1.3.1. Mengubah Nilai RGB Menjadi CMYK

a. Kita ambil contoh 7 baris dan 3 kolom pertama nilai R, G, dan B

dari citra kertas yang sudah discan.

R G B

b. Mengubah nilai RGB sehingga mendapatkan nilai CMY dengan

cara seperti di bawah ini.

C=1-224 1-226 1-226 ...

M=1-203 1-205 1-205 ...

Y=1-176 1-178 1-178 ...

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

53

C M Y

c. Setelah mendapatkan nilai C, M, dan Y, hitung hasil akhir agar

memperoleh nilai C, M, Y, dan K dengan rumus di bawah ini:

K= min(C,M,Y) = -161

C=C-K ...

M=M-K ...

Y=Y-K ...

Maka hasil nilai RGB yang sudah di konversi menjadi nilai CMYK

yaitu:

C M Y

d. Setelah itu, hitung rata-rata dari setiap nilai C, M, Y, dan K

kemudian tentukan bobot yang selanjutnya akan dimasukkan

sebagai data yang ingin di latih ke dalam ANFIS.

Mean C = ∑𝐶

∑𝑛=

−1333

21 = - 63,4762

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

54

Mean M = ∑𝑀

∑𝑛=

−877

21 = - 41,7619

Mean Y = ∑𝑌

∑𝑛=

−296

21` = -14,0952

Nilai K = - 161

4.1.3.2. Menentukan Nilai Bobot dan Output dari ANFIS

Untuk pengelompokan bobot dan nilai output, penulis membuat

empat kelompok berdasarkan observasi yang penulis lakukan. Bobot satu

artinya tua yaitu tahun (1969-1984), bobot dua artinya sedang yaitu tahun

(1985-2000), dan bobot tiga artinya muda yaitu tahun (2001-2015). Satu

bobot terakhir yaitu bobot ke-empat merupakan nilai bobot kertas yang

warna nya sengaja dituakan melalui proses perendaman cairan kopi dan

teh dan proses pengeringan dengan microwave, bukan perubahan warna

yang terjadi karena waktu.

Pengambilan tahun paling tua 1969 dilakukan penulis karena

berdasarkan dari hasil observasi penulis di Perpustakaan Utama UIN

Jakarta, buku paling tua yang memiliki jenis kertas HVS memiliki tahun

terbit 1969. Sedangkan, rentang waktu 45 tahun diambil karena sudah

terlihat perbedaan warna dari buku dalam satu kategori dengan kategori

lainnya.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

55

Jangkauan pada hasil output bisa berupa linear jika data latih

diperbanyak. Batas nilai maksimum dan minimum dari nilai keluaran

berdasarkan data yang telah dilatih dan diuji oleh ANFIS yaitu:

Tabel 4.1 Nilai Ouput Data Latih Tertinggi dan Terendah

Output Keterangan Nilai Maksimum Nilai Minimum

Tua 1969-1984 1.45 0.81

Sedang 1985-2000 2.12 1.53

Muda 2001-2015 3.13 2.8

Buatan manipulated 4.07 3.95

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

56

4.2. Perancangan Cepat

4.2.1 Perancangan Data Flow Diagram

Data Hasil Identifikasi

Data Hasil Identifikasi

Data Hasil Pencocokan

Data Latih

Data Nilai Rata rata CMYK

Gambar hasil scan kertas

Data Hasil Pencocokan

Data Latih

Data Nilai Rata rata CMYK

Informasi Hasil Identifikasi

Gambar Hasil Scan Kertas

Data Hasil Pencocokan

Data Latih

Data Nilai Rata rata CMYK

SISTEM

USER

1

Olah Gambar

2

Olah Nilai

3

Pencocokan

4

Identifikasi

Nilai rata rata

CMYK

Latih

Hasil Pencocokan

Hasil Identifikasi

Gambar 4.1. Data Flow Diagram Aplikasi Prediksi Usia Kertas

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

57

4.2.2. Perancangan Flowchart

4.2.2.1. Flowchart Aplikasi

Gambar 4.2. Flowchart Aplikasi

Pra-proses

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

58

Alur kerja dimulai dari masukkan citra hasil scan lembaran kertas

yang ingin diuji, lalu sistem akan membaca citra dan mengolah citra. Citra

akan di crop secara otomatis sebesar 100x350 piksel oleh sistem lalu citra

hasil crop disebut Region of Interest (ROI). ROI merupakan area yang

dipilih untuk dihitung nilai CMYK nya. Selanjutnya ROI pada citra akan

di block oleh sistem untuk diketahui nilai RGB nya. Nilai RGB akan

diubah menjadi nilai CMYK dan didapatkan nilai rata-rata CMYK. Nilai

ini selanjutnya akan melalui proses matching terhadap Fuzzy Inference

System dari 60 data yang sudah dilatih dengan ANFIS.

4.2.3. Pembuatan Basis Data

Basis data yang dipakai oleh penulis berisikan nilai rata-rata C, M, Y,

K, dan pemberian bobot dari citra data latih. Untuk penentuan data latih,

penulis menggunakan citra hasil scan lembaran kertas dari buku sebanyak 60

data dengan rincian 15 citra perkatergori. Pengambilan citra harus dilakukan

dengan scanner agar setiap kertas memiliki pencahayaan yang sama.

Tabel 4.2 Hasil Data Training Citra Kertas Kategori Tua

No Kategori Nilai Rata-Rata

Output C M Y K

1

Tua

2,0082 1,9483 1,8631 244,4090 1,14

2 2,0084 1,9293 1,8274 240,4170 0,98

3 2,0081 1,9508 1,8608 246,8220 0,93

4 2,0081 1,9692 1,9016 249,3790 1,24

5 2,0081 1,9543 1,8654 248,1900 1,22

6 2,0081 1,9557 1,8663 248,6220 1,12

7 2,0081 1,9670 1,8975 249,4530 1,34

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

59

8 2,0080 1,9915 1,9590 249,4280 1

9 2,0080 1,9936 1,9589 249,6720 0,97

10 2,0080 1,9934 1,9582 249,4210 1,18

11 2,0081 1,9862 1,9416 249,2440 0,80

12 2,0082 1,9470 1,8602 244,6730 0,80

13 2,0082 1,9500 1,8632 246,3040 1,20

14 2,0082 1,9491 1,8630 244,2720 1,41

15 2,0082 1,9493 1,8649 245,8390 1,14

Tabel 4.3 Hasil Data Training Citra kertas kategori Sedang

No Kategori Nilai Rata-Rata

Output C M Y K

1

Sedang

2,0082 1,9643 1,8958 246,3300 1,89

2 2,0080 1,9680 1,8980 250,2590 1,73

3 2,0081 1,9630 1,8853 248,7020 1,92

4 2,0081 1,9573 1,8802 246,7890 2,19

5 2,0081 1,9550 1,8735 246,9950 2

6 2,0082 1,9510 1,8633 245,0680 1,71

7 2,0080 1,9610 1,8758 250,0610 2

8 2,0081 1,9548 1,8680 247,6650 1,66

9 2,0081 1,9613 1,8817 248,7750 1,89

10 2,0082 1,9529 1,8726 246,5610 1,56

11 2,0083 1,9597 1,8861 242,8930 1,99

12 2,0085 1,9441 1,8559 236,3550 1,95

13 2,0084 1,9400 1,8487 238,5740 1,95

14 2,0085 1,9463 1,8588 237,6020 2,09

15 2,0083 1,9542 1,8727 241,3340 1,97

Tabel 4.4 Hasil Data Training Citra Kertas kategori Muda

No Kategori Nilai Rata-Rata

Output C M Y K

1

Muda

2,0001 2,0064 2,0051 252,1120 3

2 1,9999 2,0039 2,0068 252,1710 3,01

3 1,9985 2,0041 2,0061 252,2210 3,03

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

60

4 2,0004 2,0038 2,0070 251,9910 3,01

5 1,9939 2,0008 2,0072 250,6750 2,97

6 1,9917 1,9993 2,0076 250,1800 3,02

7 1,9946 2,0004 2,0073 251,1040 3,02

8 1,9934 2,0002 2,0074 251,1380 2,97

9 2,0017 2,0063 2,0061 251,7110 2,93

10 2,0027 2,0070 2,0060 251,2190 2,96

11 2,0005 2,0067 2,0050 250,2560 3,02

12 2,0008 2,0065 2,0051 251,3270 3,04

13 1,9835 1,9978 2,0079 250,7320 2,99

14 1,9894 2 2,0077 251,0960 3

15 1,9840 1,9981 2,0079 251,0990 3,01

Tabel 4.5 Data Training Citra Kertas Kategori Buatan

No Kategori Nilai Rata-Rata

Output C M Y K

1

Buatan

2,0100 1,8463 1,6796 202,3580 3,98

2 2,0091 1,8891 1,7613 220,0820 3,99

3 2,0103 1,8350 1,6924 196,0800 4

4 2,0107 1,8231 1,6622 188,0130 4

5 2,0091 1,8805 1,7498 220,1260 4,02

6 2,0091 1,8857 1,7638 220,0600 4,01

7 2,0088 1,8891 1,7591 228,7500 4

8 2,0087 1,8965 1,7721 231,2380 4,01

9 2,0090 1,8900 1,7703 223,0840 3,97

10 2,0088 1,9053 1,7988 229,4810 4,01

11 2,0090 1,8851 1,7537 222,2500 3,99

12 2,0092 1,8789 1,7488 219,4040 4

13 2,0089 1,8992 1,7809 225,3450 4,04

14 2,0088 1,9068 1,7971 227,6100 3,98

15 2,0097 1,8578 1,7209 208,5751 4

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

61

4.2.4 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka memberikan informasi dan keterangan yang

bertujuan untuk membantu pengguna menemukan solusi dari permasalahan

yang ada.

Gambar 4.3 Perancangan Antar Muka Halaman Utama

Dalam perancangan antar muka, terdapat:

- Header: judul aplikasi.

- Gambar asal: menampilkan citra yang diuji.

- Gambar hasil: menampilkan citra setelah proses pemisahan Region of

Interest

- Keterangan gambar asal: Informasi letak dan ukuran citra asal.

- Pilih: Memilih citra yang akan diuji.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

62

- Potong: Memotong citra secara otomatis 100x350 piksel pada baris ke

satu kolom ke satu.

- CMYK: Tombol ini memroses citra agar mendapatkan nilai rata-rata C,

M,Y, K.

- Lihat Hasil: Tombol untuk melihat hasil prediksi.

- Hasil Identifikasi: Tempat hasil identifikasi keluar.

- Keterangan hasil: penjelasan dari hasil identifikasi

- Keluar: Keluar dari program.

Gambar 4.4 Perancangan Antar Muka Halaman Tentang Aplikasi

Dalam perancangan antar muka halaman tentang aplikasi terdapat

keterangan tentang Aplikasi Prediksi Usia Kertas.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

63

4.3. Membangun Prototipe

4.3.1. Pengkodean Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi yang telah dirancang

sebelumnya menggunakan bahasa pemrograman MATLab dan database

dalam bentuk file.txt menggunakan Notepad.

4.3.1.1. Membangun User Interface dengan MATLab GUI

Gambar 4.5 User Interface Halaman Utama

Gambar 4.6 User Interface Halaman Tentang Aplikasi

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

64

4.3.1.2. Proses Crop Region of Interest Block

Proses ini merupakan proses pemotongan dan pemisahan

gambar menjadi persegi panjang dengan ukuran sebesar 100x350

piksel. Pada proses ini, bagian ROI yang sudah di crop akan di block

oleh sistem dengan tujuan bagian ini akan menjadi daerah pengujian

dari citra.

Pada setiap citra dilakukan satu kali pemisahan, yaitu pada

bagian tepi kiri atas kertas karena bagian tersebut menunjukkan

perbedaan warna kertas yang dapat kita lihat perkategorinya. Lalu

Region of Interest akan di blok oleh sistem untuk dihitung nilai rata-

rata C, M, Y, dan K.

Pemisahan ini dilakukan untuk memisahkan bagian kertas

yang diinginkan untuk didapatkan identitas nilai CMYK yang

nantinya akan dimasukkan kedalam database utama sebagai data latih.

Selanjutnya database akan dilatih dan diuji dengan metode ANFIS.

Kode pada aplikasi:

C=imcrop(I,[1 1 100 350]);

4.3.1.3. Ekstraksi Fitur Warna CMYK

Pada proses ekstraksi warna didahului dengan mengambil nilai

red, green dan blue dari citra asal. Selanjutnya nilai tersebut akan

dikonversi menjadi nilai cyan, magenta, yellow, dan black yang

nantinya digunakan sebagai parameter input. Kode pada aplikasi:

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

65

R=I(:,:,1); %melihat nilai red

G=I(:,:,2); %melihat nilai green

B=I(:,:,3); %melihat nilai blue

rg=min(1-R,1-G);%nilai min (1-r) dan (1-g)

K=min(rg,1-B); %mencari nilai k

K=abs(K); %ubah nilai k menjadi absolut k

C=(1-R-K)./(1-K); %mendapatkan nilai c

M=(1-G-K)./(1-K); %mendapatkan nilai m

Y=(1-B-K)./(1-K); %mendapatkan nilai y

Pengkonversian ini dilakukan karena daerah warna CMYK

merupakan warna komplementer terhadap RGB. Dua buah warna

komplementer jika dicampur dengan perbandingan yang tepat

menghasilkan warna putih, yaitu warna asal kertas.

Untuk mendapatkan ciri citra dalam suatu nilai tunggal didapat

dengan cara mencari rata-rata dari setiap hasil penjumlahan nilai C,

M, Y, K dibagi dengan hasil kali piksel. Sehingga sebuah citra

memiliki ciri-ciri dari nilai rata-rata C, M, Y, dan K.

Nilai rata-rata CMYK ini selanjutnya akan digunakan sebagai

parameter karakteristik bagi ANFIS dimana dalam tahap ini terjadi

proses pencocokan menggunakan fungsi keanggotaan Gaussian.

c=mean2(C); %memperoleh nilai rata-rata C

m=mean2(M); %memperoleh nilai rata-rata M

y=mean2(Y); %memperoleh nilai rata-rata Y

k=mean2(K); %memperoleh nilai rata-rata K

4.3.1.4. Proses Matching

Proses matching atau pencocokan merupakan proses

pengenalan citra masukkan oleh FIS yang sebelumnya sudah diuji

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

66

menggunakan data latih pada ANFIS editor pada matlab yang

digunakan untuk perancangan ANFIS. Tahapan-tahapan yang dilalui

untuk melakukan perancangan sistem ANFIS yaitu:

1. Pertama, memasukkan data latih berupa database nilai rata-rata

C, nilai rata-rata M, nilai rata-rata Y, nilai rata-rata K, dan nilai

bobot atau weight yang disimpan ke dalam text file.

Gambar 4.7 Anfis Editor

2. Lakukan load data, pilih database yang terdiri 60 data latih untuk

dilatih dan diuji.

Gambar 4.8 Anfis Editor Setelah Pemilihan Data Latih

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

67

3. Selanjutnya dilakukan proses generate FIS untuk memilih tipe

Membership Function input gaussmf dan Membership Function

Output tipe linear. Tipe membership function output linear dipilih

karena menghasilkan data latih yang lebih baik dan error yang

lebih kecil daripada tipe constant.

Gambar 4.9 Pemilihan Fungsi Keanggotaan

4. Pada proses training, lakukan pengaturan epoch sebanyak 50

lalu lakukan train. Pada penelitian sebelumnya (Hikmah,

Nurul, 2008), proses training ini menggunakan metode hybrid,

yaitu proses pembelajaran yang terdiri atas dua bagian, arah

maju dan arah mundur. Pada arah maju, parameter premis

dibuat tetap. Dengan menggunakan metode Recursive Least

Square Estimator (RLSE), parameter konsekuen diperbaiki

berdasarkan pasangan data masukan-keluaran. Metode RLSE

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

68

dapat ditetapkan karena parameter konsekuen yang diperbaiki

adalah parameter linier. Metode RLSE akan mempercepat

proses belajar hybrid. Setelah parameter konsekuen

didapatkan, data latih akan dimasukan kembali ke dalam

jaringan adaptif lalu hasil output akan dibandingkan dengan

bobot yang sudah ditentukan.

Sedangkan pada arah mundur parameter konsekuen dibuat

tetap. Kesalahan yang terjadi antara keluaran jaringan adaptif

dan keluaran sebenarnya dipropagasikan balik dengan

menggunakan gradient descent untuk memperbaiki parameter

premis.

Nilai epoch yang ditentukan mempengaruhi hasil keluaran

pada proses training dan testing data latih terhadap jaringan

ANFIS. Pada nilai epoch tertentu, aplikasi mampu mengenali

citra kertas dengan baik.

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

69

Gambar 4.10 Proses Pelatihan Data

5. Tanda o warna biru pada gambar hasil pengujian di bawah merupakan

masukan data latih sedangkan tanda * merah adalah hasil keluaran dari

proses training dan testing dengan ANFIS. Dari proses tersebut didapat

kesalahan rata-rata sebesar 0.14008. Semakin kecil nilai kesalahan rata-

rata, maka proses pengenalan terhadap data masukan akan semakin baik.

Gambar 4.11 Hasil Pelatihan dan Pengujian FIS Terhadap Data Latih

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

70

4.3.1.5. Hasil Pelatihan dan Pengujian ANFIS

4.3.1.5.1. Arsitekur ANFIS

Dari proses pelatihan dan pengujian ANFIS terhadap

data latih terbentuklah arsitektur ANFIS. Pada arsitektur

ANFIS terdapat lima lapusan di mana pada setiap lapisan

terdapat empat input, pembentukan tiga fungsi keanggotaan

input, pembentukan basis aturan fuzzy sebanyak 81 aturan (3

fungsi keanggotaan dipangkatkan dengan 4 input), 81 fungsi

keanggotaan output, dan satu keluaran.

Gambar 4.12 Arsitektur ANFIS yang Terbentuk

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

71

4.3.1.5.2. Membership Function

Gambar 4.13 Membership Function input 1 (Nilai C)

Input1 merupakan nilai rata-rata C yang mempunyai

rentang nilai 1.984 sampai dengan 2.011

Gambar 4.14 Membership Function input 2 (Nilai M)

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

72

Input2 merupakan nilai rata-rata M yang memiliki nilai

paling kecil 1.823 dan nilai paling besar 2.007.

Gambar 4.15 Membership Function input 3 (Nilai Y)

Input3 adalah nilai rata-rata Y yang memiliki nilai 1.662

sampai dengan 2.008.

Gambar 4.16 Membership Function input 4 (nilai K)

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

73

Input4 merupakan nilai K yang memiliki rentang nilai

188 sampai dengan 252.2

Gambar 4.17 Membership Function Output

Output yaitu nilai bobot dengan jangkauan 1 sampai dengan

4.

4.3.1.5.3. Rule Base

Gambar 4.24 merupakan rule viewer yang berisi 81 rule base.

pada rule viewer kita bisa mengetahui nilai output hanya

dengan memasukkan nilai input lalu menekan enter.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

74

Gambar 4.18 Aturan-aturan Fuzzy

4.3.1.6. Perancangan Output

Setelah data latih melalui proses training dan testing, output dapat

diketahui dengan cara:

fis=readfis('g50');%evaluasi terhadap fis yang dilatih

dengan ANFIS editor out=evalfis([c m y k],fis);%out merupakan nilai output

dari proses pelatihan ANFIS terhadap inputan nilai CMYK

Lalu membagi output ke dalam empat kategori, yaitu:

if (out>=0.81 & out<=1.45) set(handles.txtResult,'String','Tua'); set(handles.test,'String','Diperkirakan berusia

sekitar 32-46 tahun'); elseif (out>=1.53 & out<=2.12) set(handles.txtResult,'String','Sedang'); set(handles.test,'String','Diperkirakan berusia

sekitar 17-31 tahun'); elseif (out>=2.8 & out<=3.13) set(handles.txtResult,'String','Muda'); set(handles.test,'String','Diperkirakan berusia

sekitar 2-16 tahun'); elseif (out>=3.95 & out<=4.07)

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

75

set(handles.txtResult,'String','Buatan'); set(handles.test,'String','Kertas tidak mengalami

proses penuaan '); else set(handles.txtResult,'String','Tidak

Teridentifikasi!'); end

Hasil berjalannya aplikasi yaitu:

Gambar 4.19 Halaman Utama Aplikasi Prediksi Usia Kertas

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

76

Gambar 4.20 Tentang Aplikasi Prediksi Usia Kertas

Gambar 4.21 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Tua

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

77

Gambar 4.22 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Sedang

Gambar 4.23 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Muda

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

78

Gambar 4.24 Hasil Identifikasi Kertas Kategori Buatan

Gambar 4.25 File pdf Cara Menggunakan Aplikasi

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

79

4.4. Evaluasi dan Pengujian

4.4.1. Pengujian Aplikasi

Pengujian aplikasi ini dilakukan dengan pengujian secara black box dan

pengujian tingkat keberhasilan aplikasi. Pengujian black box yang dipilih

yaitu dengan functional testing dan user acceptance testing.

4.4.1.1. Functional Testing

Pada functional testing, perangkat lunak diuji untuk

persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis

untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan

(Simarmata, 2010).

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

80

Tabel 4.6 Skenario Functional Testing

ID

Case Test Plan Expected Result Prerequisites Procedure Actual Result Status

FT01 Menampilkan citra asal Aplikasi mampu

menampilkan citra asal

Pengguna memilih

citra hasil scan kertas

Pengguna memilih

button browse

Aplikasi berhasil

menampilkan citra asal Valid

FT02 Menampilkan path

image

Aplikasi mampu

menampilkan path dari

citra asal

Aplikasi sudah

menampilkan citra

Pengguna memilih

citra masukan

Aplikasi berhasil

menampilkan path image Valid

FT03 Pemisahan region of

interest

Aplikasi mampu

melakukan proses

cropping

Pengguna memilih

crop image

Pengguna memilih

button crop image

Aplikasi berhasil

melakukan proses cropping Valid

FT04 Menampilkan citra hasil

crop image

Aplikasi mampu

menampilkan citra hasil

cropping

Aplikasi sudah

melakukan cropping

image

-

Aplikasi berhasil

menampilkan citra hasil

cropping

Valid

FT05 Mengubah nilai RGB

menjadi CMYK

Aplikasi mampu

mengubah nilai

pengguna memilih

pengubahan nilai

RGB menjadi CMYK

Pengguna memilih

button CMYK

Aplikasi berhasil mengubah

nilai citra Valid

FT06 Mengidentifikasi citra

kertas kategori tua

Aplikasi dapat

mengidentifikasi citra

kertas kategori tua

Pengguna memilih

citra kertas kategori

tua

Pengguna memilih

button See Result

Aplikasi berhasi

mengidentifikasi citra

kertas kategori tua

Valid

FT07 Mengidentifikasi citra

kertas kategori sedang

Aplikasi dapat

mengidentifikasi citra

kertas kategori sedang

Pengguna memilih

citra kertas kategori

sedang

Pengguna memilih

button See Result

Aplikasi berhasi

mengidentifikasi citra

kertas kategori sedang

Valid

FT08 Mengidentifikasi citra

kertas kategori muda

Aplikasi dapat

mengidentifikasi citra

Pengguna memilih

citra kertas kategori

Pengguna memilih

button See Result

Aplikasi berhasil

mengidentifikasi citra Valid

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

81

kertas kategori muda muda kertas kategori muda

FT09 Mengidentifikasi citra

kertas kategori buatan

Aplikasi dapat

mengidentifikasi citra

kertas kategori buatan

Pengguna memilih

citra kertas kategori

buatan

Pengguna memilih

button See Result

Aplikasi berhasi

mengidentifikasi citra

kertas kategori buatan

Valid

FT10 Menyetel ulang aplikasi Aplikasi mampu disetel

ulang

Pengguna menyetel

ulang aplikasi

Pengguna memilih

menu, reset

Aplikasi berhasil disetel

ulang Valid

FT11 Melihat panduan

pengguna

Aplikasi mampu

menampilkan panduan

pengguna

Pengguna melihat

panduan pengguna

Pengguna memilih

menu, user manual

Aplikasi berhasil

menampilkan panduan

pengguna

Valid

FT12 Melihat halaman tentang

aplikasi

Aplikasi mampu

menampilkan halaman

tentang aplikasi

Pengguna melihat

halaman tentang

aplikasi

Pengguna memilih

menu about

Aplikasi berhasil

menampilkan halaman

tentang aplikasi

Valid

FT13 Keluar dari aplikasi Aplikasi mampu

berhenti dan keluar

Pengguna keluar dari

aplikasi

Pengguna memilih

button Exit

Aplikasi mampu berhenti

dan keluar Valid

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

82

4.4.1.2. User Acceptance Testing (UAT)

Pada jenis user acceptance testing, aplikasi diserahkan

kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak

memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan

(Simarmata, 2010).

Pada pengujian ini, diberikan kuisioner kepada 30

responden. Responden merupakan orang-orang yang

memungkinkan menjadi pengguna aplikasi yang berasal dari

bidang ilmu arkeologi (6 orang), ilmu perpustakaan dan kearsipan

(6 orang) , teknologi informasi (9 orang), pegawai bank (1 orang),

maupun pegawai pemerintahan (8 orang).

1. Aplikasi ini berjalan dengan baik (tanpa error)

27%

73%

0%0%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Gambar 4.26 Diagram hasil pengujian berjalannya aplikasi

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

83

2. Aplikasi ini dapat memprediksi hasil yang sesuai

17%

70%

13%0%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Gambar 4.27 Diagram keberhasilan aplikasi

3. Aplikasi ini membantu dalam memprediksi usia kertas

27%

60%

13%0%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Gambar 4.28 Diagram manfaat penggunaan aplikasi dalam

memprediksi usia kertas

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

84

4. Aplikasi ini dibutuhkan untuk mengetahui usia kertas

27%

70%

3% 0%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Gambar 4.29 Diagram kebutuhan akan aplikasi

5. Aplikasi ini lebih efisien (hemat waktu, biaya, dan energi)

dibandingkan pengujian metode konvensional (dengan

laboratorium)

40%

57%

3% 0%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Gambar 4.30 Diagram efisiensi aplikasi

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

85

6. Aplikasi ini mudah digunakan

35%

46%

19%0%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Gambar 4.31 Diagram kemudahan aplikasi

4.4.1.3. Pengujian Akurasi Aplikasi

Pengujian tingkat keberhasilan aplikasi dilakukan dengan

menjalankan aplikasi untuk mengidentifikasi data latih dan data

yang belum dilatih. Detail pengujian ada pada lampiran B.

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Data Latih

KATEGORI

KERTAS HASIL BENAR HASIL SALAH

BUATAN 15 0

MUDA 15 0

SEDANG 15 0

TUA 15 0

Total 60 0

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

86

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Data yang Belum Dilatih

4.4.2. Dokumentasi

Pada tahapan ini, penulis melakukan dokumentasi mulai dari

melakukan pencarian data sampai dengan pengujian aplikasi. Pengumpulan

data latih berupa citra hasil scan lembaran kertas, yaitu:

1. Kertas Kategori Buatan

Kertas kategori buatan merupakan kertas yang sengaja dituakan.

Berdasarkan observasi dan pengalaman penulis, ada cara untuk membuat

warna kertas terlihat seperti kertas tua (kuning kecoklatan) yaitu dengan

merendam atau mengolesi kertas hvs putih ke dalam cairan teh atau kopi

dan setelah itu kertas dikeringkan dengan cara dijemur maupun di dalam

microwave.

KATEGORI

KERTAS HASIL BENAR HASIL SALAH

BUATAN 0 10

MUDA 4 6

SEDANG 6 4

TUA 7 3

Total 17 23

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

87

Gambar 4.32 Data Latih Kertas yang Dituakan

2. Kertas Kategori Muda

Lembaran kertas ini berasal dari buku yang terbit pada tahun 1999-

2013 sehingga usia kertas berkisar antara 2-16 tahun.

Gambar 4.33 Data Latih Lembaran Kertas Kategori Muda

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

88

3. Kertas Kategori Sedang

Lembaran kertas berasal dari buku yang terbit pada tahun 1984-1998.

Usia kertas berkisar antara 17-31 tahun.

Gambar 4.34 Data Latih Lembaran Kertas Kategori Sedang

4. Kertas Kategori Tua

Lembaran kertas ini berasal dari buku yang terbit tahun 1969-1983.

Usia kertas berkisar antara 32-46 tahun.

Gambar 4.35 Data Latih Lembaran Kertas Kategori Tua

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

89

4.4.3 Analisa Hasil Pengujian

Pada pengujian aplikasi prediksi usia kertas menggunakan metode

ANFIS dan image processing. Aplikasi dapat mengidentifikasi 77 citra

dengan benar dan 23 citra salah teridentifikasi dari total 100 data input.

Presentasi keberhasilan keseluruhan sebesar 77% dengan rincian akurasi

pengujian kertas kategori buatan 15%, kategori muda 19%, kategori sedang

21%, dan kategori tua sebesar 22%.

Dari 100 data latih yang ditraining, didapatkan seluruh citra

teridentifikasi dengan benar. Hal tersebut menunjukkan persentase

keberhasilan mengidentifikasi data yang sudah di latih sebesar 100%.

Sedangkan, dari 40 data yang belum dilatih atau belum melalui proses

training ANFIS terdapat 17 hasil yang benar teridentifikasi dan 23 citra salah

teridentifikasi. Persentase keberhasilan mengidentifikasi data yang belum

dilatih sebesar 42,5%.

Pada data yang belum dilatih berkategori kertas tua memiliki akurasi

sebesar 70%. Kategori kertas sedang memiliki akurasi sebesar 60%. Kategori

kertas muda memiliki akurasi sebesar 40%. Pada data uji kertas kategori

buatan, aplikasi belum bisa memprediksi dengan benar. Hal ini dikarenakan

nilai output dari FIS citra kertas yang ingin diuji tidak masuk dalam daerah

jangkauan data latih kategori buatan.

Dapat disimpulkan bahwa data yang telah dilatih memiliki hasil

persentase yang lebih besar daripada data yang belum dilatih. Hal tersebut

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

90

terjadi karena nilai output dari data yang belum dilatih berada di luar

jangkauan dari data yang sudah dilatih. Solusi untuk aplikasi agar memiliki

tingkat keberhasilan yang lebih tinggi yaitu dengan melakukan penambahan

data latih.

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan

bahwa untuk membaca identitas dari setiap citra dapat digunakan pemrosesan

citra dengan mengkonversi warna RGB menjadi CMYK. Metode Adaptive Neuro

Fuzzy Inference System dapat digunakan sebagai alat pencocokan dalam

memprediksi usia kertas terhadap data citra kertas yang telah dilatih.

Dari hasil pengujian terhadap data masukan, aplikasi ini memiliki tingkat

keberhasilan keseluruhan sebesar 77%. Dalam memprediksi usia kertas terhadap

data yang sudah dilatih, aplikasi mendapatkan nilai akurasi 100%. Sedangkan

pada data yang belum dilatih tingkat akurasi hanya 42,5%.

Semakin banyak data sample yang dilatih, akurasi hasil identifikasi akan

semakin tinggi. Dengan adanya aplikasi ini, usia kertas dengan mudah dapat

diprediksi berdasarkan rentang tahun terbit kertas tersebut tanpa harus melakukan

uji laboratorium.

5.2. Saran

Aplikasi yang dibuat oleh penulis masih memiliki banyak kekurangan

sehingga informasi yang dikeluarkan kurang optimal. Untuk itu, diperlukan juga

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

92

saran-saran untuk dijadikan pertimbangan dalam pengembangan aplikasi, antara

lain:

1. Akan lebih baik jika kedepannya semua data diperlakukan secara merata

misalnya kertas yang disimpan di tempat dan dirawat secara khusus seperti

pada ruangan maupun gedung kearsipan.

2. Jumlah Data sample yang lebih banyak akan menambah tingkat

keberhasilan aplikasi.

3. Disarankan untuk masa yang akan datang aplikasi ini bisa dikembangkan

dan mengidentifikasi usia kertas secara tepat berdasarkan tahun terbit

kertas tanpa pengkategorian dengan masukan jenis kertas yang berbeda-

beda.

4. Disarankan untuk masa yang akan datang penelitian disertai dengan

perhitungan manual mulai dari input hingga output.

5. Menambah dan memperbesar Region of Interest yang diblok, tidak hanya

dari satu sisi saja. Hal ini juga dapat mempengaruhi tingkat keakuratan

hasil prediksi.

6. Aplikasi dikembangkan dengan bahasa pemrograman lain yang sedang

tren seperti Java pada mobile application atau PHP pada web application.

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

93

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Usman. 2005. Pengolahan Citra Digital & Teknik Pemrogramannya.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Anonim. Color Image Processing. http://www.cs.tut.fi/~moncef/SGN-3016-

DIP/Chap06.pdf [diakses: 26 April 2015]

Anonim. PT Kertas Padalarang. http://www.kertas-padalarang.co.id/id/ [diakses:

26 Mei 2015]

Anonim. Sekilas Kertas Leces. Diakses melalui http://www.kertasleces.co.id

/index.php pada tanggal 26 Mei 2015.

Arifin, Achmad. 2013. Pendeta Stanley Mandang Dipolisikan. http://fokusaktual.

blogspot.co.id/2013_08_01_archive.html [diakses: 20 April 2015]

Associated Press. 2015. Augusta VA Employee Accused Falsifying Patient

Records.http://rare.us/story/augusta­va­employee­accused­of­falsifying­pat

ient­ records/ [diakses: 20 April 2015]

County, Dyer. 2013. Newbern Police Officer Fired, Accused of Falsifying

Documents.http://www.wbbjtv.com/news/local/Newbern­Police­Officer­Fi

red­­194707421.html?m=y&smobile=y [diakses: 20 April 2015]

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Higham, T. F. G. September 2002. The C Method. Quaternary Geochronology

(Quaternary Science Reviews). United Kingdom : Oxford University

Hikmah, Nurul. 2008. Identifikasi Retina Mata Manusia Menggunakan Sistem

Inferensi Neuro Fuzzy Adaptif. Skripsi Departemen Teknik Elektro

Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Isna. Kertas HVS Pengertian dan Definisi. http://www.kamusq.com/2012/09/

kertas -hvs- pengertian-dan-definisi.html [diakses: 26 Mei 2015 pukul

14.45]

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi

Offset.

Kodogiannis, V. S. dan Boulougoura, M. An Adaptive Neurofuzzy Approach for

the Diagnosis in Wireless Capsule Endoscopy Imaging. IVP-

Intracorporeal Videoprobe, European Research Project, Contract no: IST-

2001-35169

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

94

Kusumadewi, Sri dan Hartati, Sri. 2006. Neuro-Fuzzy Integrasi Jaringan Fuzzy

dan Sistem Saraf. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Kusumadewi, Sri dan Hartati, Sri. 2010. Neuro-Fuzzy Integrasi Sistem Fuzzy dan

jaringan Syaraf Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kuswadi, Son. 2007. Kendali Cerdas: Teori dan Aplikasi Praktisnya.

Yogyakarta.Andi

Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2006. Yogyakarta. Rekayasa Perangkat Lunak.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2005. Yogyakarta. Analisis dan Desain Sistem

Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Mirnasari, Nelly dan Adi, Kusworo. 2013. Aplikasi Metode Otsu Untuk

Identifikasi Bakteri Tuberkulosis Secara Otomatis. Youngster Physics

Journal Vol. 01, No. 3, April 2013, Hal 13-20. ISSN: 2302-7371

Mulyadin, Arman. Sejarah Kertas. Februari 2010.

http://heningkelam.blogspot.co.id/2010/02/sejarah-kertas.html [diakses: 26

Mei 2015 pukul 15.02 ]

Prasetyo, Eko. 2012. Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya Menggunakan

Matlab. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Pressman, Roger S. Ph.D. 2010. Oftware Engineering, A Practitioner’s Approach

(Seventh Edition). New York : The McGraw-Hill Companies, Inc.

Renaldi, Wildan. Sejarah Lengkap Kertas. 2013.

https://wildanrenaldi.wordpress.com/2013/03/28/sejarah-lengkap-kertas/

[diakses: 26 Mei 2015 pukul 15.00]

Suci, Anggun A.S., dkk. 2013. Pembuatan Standar Modern Karbon Gula Pasir

Indonesia Untuk Menentukan Umur Fosil Kayu dan Moluska

Menggunakan Metode Radiokarbon. Bandung : Prosiding Seminar

Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN

Sutoyo, T, S.Si., M.Kom., Edy Mulyanto, dkk. 2009. Teori Pengolahan Citra

Digital. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET

Suyanto, ST, MSc. 2008. Soft Computing Membangun Mesin Ber-IQ Tinggi.

Bandung : Informatika.

Swarinata, P. M. 2014. Weather Prediction Application Based on ANFIS

(Adaptive Neural Fuzzy Inference System) Method in West Jakarta. Region

Jakarta : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.

Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : C. V ANDI

OFFSET.

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

95

Silalahi, Rosa A. & Shalahuddin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa

Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek).Bandung : Modula.

Sustantio, Djulianto. 17 Januari 2010. Metode Pertangalan Dalam Arkeologi.

http://arkeologi-publik.blogspot.com/2010/01/metode-pertanggalan-dalam-

arkeologi.html. [diakses: 10 April 2015, Pukul: 10.25].

Suyanto. 2011. Artificial Intelligence Edisi Revisi. Bandung : Informatika.

Widodo, P. P. dan Handayanto, R. T. 2012. Penerapan Soft Computing dengan

MATLAB. Bandung : Rekayasa Sains.

Wijaya, Marvin Ch. dan Prijono, Agus. 2007. Pengolahan Citra Digital

Menggunakan MatLAB Image Processing Toolbox. Bandung: Informatika.

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-1

LAMPIRAN A

HASIL WAWANCARA

A.1. Wawancara Dengan Seseorang yang Bekerja Di Bidang Arkeologi

Identitas Narasumber

Nama Lengkap : R. Ahmad Ginanjar Purnawibawa

Tempat/Tanggal Lahir : Nganjuk, 5 Desember 1991

Kota Tempat Tinggal : Depok

Pendidikan Formal : Sarjana Humaniora (Program Studi Arkeologi)

Universitas Indonesia

Pekerjaan : Konservator di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Tanggal Wawancara : 19 Agustus 2015

Penulis : Sudah berapa lama Anda mempelajari ilmu arkeologi?

Narasumber : Saya mempelajari ilmu arkeologi secara formal sejak tahun 2010

di Universitas Indonesia. Untuk fokus studi saya mengambil

peminatan sosial lingkungan dengan terutama teknologi logam

masa kuno.

Penulis : Sudah berapa lama Anda menekuni pekerjaan dalam bidang

arkeologi?

Narasumber : Sejak 2012 saya sudah terlibat diberbagai kegiatan yang

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-2

berhubungan dengan arkeologi, baik berupa ekskavasi

(penggalian ilmiah arkeologi), survey lapangan dan museum,

serta konservasi benda cagar budaya, terutama keramik hasil

pengangkatan kapal karam dan negatif photo koleksi Belanda.

Saat ini saya bekerja sebagai konservator di Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk menangani benda cagar

budaya, terutama keramik.

Penulis : Apakah ada cara untuk mengetahui umur sebuah benda kuno?

Narasumber : Ada.

Penulis : Jika iya, ada berapa cara untuk mengetahui umur benda kuno?

Narasumber : Untuk menentukan umur benda dapat digunakan dua cara, yaitu

pertanggalan relatif dan pertanggalan absolut. Pertanggalan relatif

adalah cara menentukan umur benda berdasarkan kemiripan

bentuk benda dengan benda lain yang telah diketahui umurnya

(umumnya semakin sederhana semakin tua pula umurnya). Dapat

pula dengan menggunakan umur lapisan tanah tempat

ditemukannya benda tersebut (dengan asumsi benda tersebut

ditemukan dari hasil penggalian). Untuk pertanggalan absolut,

umumnya menggunakan metode laboratorium untuk secara pasti

menentukan umur sebuah benda. Untuk pertanggalan benda yang

memiliki unsur organik dapat digunakan carbon dating,

sedangkan untuk mineral dan batuan dapat menggunakan

pertanggalan argon dating.

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-3

Penulis : Bagaimana cara mengetahui umur sebuah benda kuno?

Narasumber : Untuk naskah atau kertas, merupakan benda yang jarang

ditemukan secara langsung di situs arkeologi. Karena sifatnya

yang rapuh dan tidak dapat terpreservasi dengan baik di iklim

Indonesia. Umumnya koleksi kertas atau naskah yang dimiliki

berasal dari naskah dan arsip Belanda maupun kitab kesusastraan

dari daerah-daerah di Indonesia, yang umumnya umurnya belum

terlalu tua.

Penulis : Kesulitan apa yang mungkin terjadi ketika Anda mengukur umur

suatu benda kuno?

Narasumber : Kesulitan yang kerap terjadi, untuk menentukan umur benda

umumnya diperlukan sampel dari benda. Sampel yang diambil

jumlahnya bervariasi, untuk meningkatkan akurasi umumnya

memerlukan sampel yang cukup banyak. Benda cagar budaya

yang ada umumnya sifatnya terbatas dalam kualitas dan kuantitas,

sehingga pengambilan sampel dapat memberikan dampak

kerusakan yang cukup besar.

Penulis : Bagaimana cara mengetahui umur kertas yang sudah tua? Apakah

sama dengan mengukur benda kuno?

Narasumber : Umur naskah dapat ditentukan dengan dua cara, yang pertama

interne evidentie dan externe evidentie. Interne evidentie

merupakan upaya untuk menentukan umur naskah dari data yang

ada di dalam naskah itu sendiri, misalnya angka tahun yang

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-4

tercatat, peristiwa yang diceritakan, maupun tokoh yang

disebutkan. Sementara externe evidentie merupakan upaya

menentukan umur naskah dari faktor di luar data yang ada di

dalam naskah. Salah satunya dari bahan. Untuk naskah atau

kertas, yang memiliki kandungan organik, dapat digunakan

metode pertanggalan carbon dating. Prinsip dasarnya, setiap

benda memiliki kandungan karbon di dalamnya. Kandungan

karbon ini akan terus ada di dalam makhluk hidup karena terus

menerus terbentuk dari proses fotosintesis. Saat makhluk tersebut

mati, kandungan karbon ini tidak akan dapat bertambah dan kadar

radiokarbonnya akan terus menerus berkurang karena meluruh.

Setiap 5700 tahun atom-atom radiokarbon akan tinggal setengah.

Hal ini merupakan dasar penetapan umur benda kuno yang

digunakan.

Penulis : Perubahan apa yang terlihat pada proses penuaan kertas secara

tampak mata?

Narasumber : Berdasarkan yang pernah saya amati secara langsung pada

naskah-naskah Belanda koleksi ANRI, terutama verslaag dan

regeering almanak dari tahun 1811 – 1800. Naskah yang telah

mengalami penuaan berwarna kuning kecoklatan dengan tinta

yang menyebar dan semakin kabur untuk dibawa. Secara fisik

kertas-kertas tersebut menjadi jauh lebih rapuh dan mudah

terkikis saat disentuh.

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-5

Penulis : Seberapa penting/berharga nilai benda kuno bagi Anda?

Narasumber : Benda cagar budaya merupakan kekayaan bangsa dan negara,

menurut saya benda cagar budaya tidak ternilai harganya.

Penulis : Seberapa penting/berharga nilai sebuah kertas yang sudah tua

bagi Anda?

Narasumber : Kertas merupakan sumber sejarah yang sangat berharga yang

dapat memberikan kontribusi besar bagi penulisan sejarah masa

lampau Indonesia.

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-6

A.2. Wawancara Dengan Seseorang yang Mengerti Ilmu Kearsipan

Identitas Narasumber

Nama Lengkap : Dina Oktaviana, S.IIP

Tempat/Tanggal Lahir: Nanjuk, 21 Oktober 1991

Kota Tempat Tinggal : Depok

Pendidikan Formal : Sarjana Ilmu Informasi dan Perpustakaan (Program Studi

Ilmu Informasi dan Perpustakaan) Universitas Airlangga.

Pekerjaan : Mahasiswa S-2 Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia

Tanggal Wawancara : 26 Agustus 2015

Penulis : Sudah berapa lama Anda mempelajari Ilmu Kearsipan?

Narasumber : Sewaktu kuliah S-1, tergabung dengan Ilmu Perpustakaan. Saya

tertarik dengan kearsipan, ketika ada kesempatan libur kuliah

tahun 2012, 2013, dan 2014, saya magang di Kearsipan ITS,

UGM, dan UNAIR. Sekarang S-2 nya sedang mengambil

konsentrasi Manajemen Kearsipan.

Penulis : Pengalaman apa saja yang Anda miliki di bidang kearsipan?

Narasumber : Banyak. Sewaktu di ITS dikasih pelatihan dan ikut membenahi

kearsipan yang ada di ruang lingkup ITS. Saya di bagian unit

arsitektur, membuat sistem kearsipan dengan unit. Sewaktu di

Kearsipan UGM, salah satu perguruan tinggi yang punya arsip

universitas, didirikan oleh orang yang merintis ANRI, Bapak

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-7

Mahmud, prinsip kearsipan sudah siap dipakai karena merupakan

proyek percontohan ANRI.

Penulis : Bagaimana cara merawat kertas pada umumnya?

Narasumber : Tindakan menyelamatkan dokumen sendiri ada represif dan

kuratif. Represif lebih ke pencegahan, misalnya desain khusus

bangunan tempat penyimpanan kertas, memiliki jarak yang

khusus antar gedung penyimpanan, disuntik anti rayap, lemari

penyimpanan tahan api, pengaturan suhu dan kelembapan,

pengaturan cahaya, keasaman, ruang kedap udara, lemari gantung

horizontal vertikal dan rak. didigitalkan butuh informasinya, aktif

inaktif statis. Kalau melihat dari jenis kertas, kertas yang rapuh

biasanya dikasih pembungkus bebas asam supaya kertas ga cepet

hancur. Sedangkan kalau kuratif lebih ke memperbaiki kertas

yang sudah rusak.

Penulis : Perubahan apa yang bisa terlihat pada penuaan kertas?

Narasumber : Kalau dalam bidang kearsipan, belum pernah mengalami proses

secara langsung.

Penulis : Bagaimana cara mengetahui usia kertas?

Narasumber : Sejauh ini belom ada cara untuk mendeteksi dalam bidang

kearsipan. Cara mengenali kertas lama dilihat dari informasi atau

cerita yang ada dalam isi arsip tersebut. Berdasarkan peristiwa

yang dikaitkan, bukan dari kurun tahun. Merangkup suatu

peristiwa dari cerita orang (dokumen lisan) akan dijadikan

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-8

dokumen pendukung mulai dr koran dan tahun yang tertera

disana. Internal evidence dan external evidence. Internal dr

tanggal tahun. External dari ceritanya. Relevant atau tidak. Setiap

arsip mengandung peristiwa dan bisa diperkirakan umur berapa.

Kronologis berdasarkan fungsi organisasi. Substantif dan

fasilitatif.

Penulis : Kesulitan apa yang Anda alami dalam mengetahui usia kertas?

Narasumber : Belum mengalami kesulitan. Karena di tempat saya magang,

dokumen resmi sudah tertata secara rapi dan ada standardisasinya.

Kalau dokumen kan bisa terpecah-pecah atau terselip. Kendala yg

bisa terjadi salah penyimpanan oleh suatu bidang. Kesulitannya

kira-kira perawatan kuratif, bahan-bahan yang dibutuhkan, supply

harus pesan terlebih dahulu. Namun di Indonesia, kesulitan yang

sering terjadi ada pada SDM nya seperti human error.

Penulis : Seberapa penting/berharganya kertas atau arsip yang sudah kuno

bagi Anda?

Narasumber : Kertas Arsip itu penting. Semakin tua umurnya semakin menarik

dan harus dipertahankan. Walaupun menurut saya lebih tertarik

informasinya dibandingkan usianya. Kalo kita bekerja di bidang

kearsipan yang mendigitalisasi arsip, kita akan tahu langsung

apakah ini palsu atau tidak.

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

A-9

A.3. Wawancara Dengan Pencinta dan Pengamat Benda Kuno

Narasumber : Victor Amrizal M.Kom

Narasumber adalah dosen pembimbing, sekaligus seseorang yang menyukai,

mengamati, dan mempunyai hobi dalam mengoleksi benda kuno.

Penulis : Bagaimana cara melihat penuaan pada benda kuno?

Narasumber : Tergantung bendanya. Kalau batu dapat terlihat dari warna,

bentuk, dan tekstur. Kalau kayu dapat dihitung dari jumlah lapisan

kambiumnya.

Penulis : Bagaimana cara melihat penuaan pada kertas?

Narasumber : Kita bisa dengan sangat jelas melihat bukti dari proses penuaan

kertas. Terlihat di sekeliling kertas akan terjadi perubahan warna

menjadi kuning kecoklatan.

Penulis : Bagaimana cara agar kertas dapat terbaca oleh komputer?

Narasumber : Pada umumnya komputer hanya dapat melakukan apa yang

diperintahkan oleh manusia. Maka, seperti halnya manusia,

komputer pun dapat membaca kertas, dengan cara pemrosesan

citra. Karena setiap gambar pasti mempunyai identitas unik yang

nantinya akan dikenali oleh komputer.

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

B-10

LAMPIRAN B

HASIL PENGUJIAN APLIKASI

B.1. Hasil Pengujian Data yang Sudah Dilatih

No Kategori Nilai Rata-Rata

Bobot Output Hasil

Identifikasi KETERANGAN

C M Y K

1

Tua

2,0082 1,9483 1,8631 244,4090 1 1,14 Tua Benar

2 2,0084 1,9293 1,8274 240,4170 1 0,98 Tua Benar

3 2,0081 1,9508 1,8608 246,8220 1 0,93 Tua Benar

4 2,0081 1,9692 1,9016 249,3790 1 1,24 Tua Benar

5 2,0081 1,9543 1,8654 248,1900 1 1,22 Tua Benar

6 2,0081 1,9557 1,8663 248,6220 1 1,12 Tua Benar

7 2,0081 1,9670 1,8975 249,4530 1 1,34 Tua Benar

8 2,0080 1,9915 1,9590 249,4280 1 1 Tua Benar

9 2,0080 1,9936 1,9589 249,6720 1 0,97 Tua Benar

10 2,0080 1,9934 1,9582 249,4210 1 1,18 Tua Benar

11 2,0081 1,9862 1,9416 249,2440 1 0,80 Tua Benar

12 2,0082 1,9470 1,8602 244,6730 1 0,80 Tua Benar

13 2,0082 1,9500 1,8632 246,3040 1 1,20 Tua Benar

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

B-11

14 2,0082 1,9491 1,8630 244,2720 1 1,41 Tua Benar

15 2,0082 1,9493 1,8649 245,8390 1 1,14 Tua Benar

16

Sedang

2,0082 1,9643 1,8958 246,3300 2 1,89 Sedang Benar

17 2,0080 1,9680 1,8980 250,2590 2 1,73 Sedang Benar

18 2,0081 1,9630 1,8853 248,7020 2 1,92 Sedang Benar

19 2,0081 1,9573 1,8802 246,7890 2 2,19 Sedang Benar

20 2,0081 1,9550 1,8735 246,9950 2 2 Sedang Benar

21 2,0082 1,9510 1,8633 245,0680 2 1,71 Sedang Benar

22 2,0080 1,9610 1,8758 250,0610 2 2 Sedang Benar

23 2,0081 1,9548 1,8680 247,6650 2 1,66 Sedang Benar

24 2,0081 1,9613 1,8817 248,7750 2 1,89 Sedang Benar

25 2,0082 1,9529 1,8726 246,5610 2 1,56 Sedang Benar

26 2,0083 1,9597 1,8861 242,8930 2 1,99 Sedang Benar

27 2,0085 1,9441 1,8559 236,3550 2 1,95 Sedang Benar

28 2,0084 1,9400 1,8487 238,5740 2 1,95 Sedang Benar

29 2,0085 1,9463 1,8588 237,6020 2 2,09 Sedang Benar

30 2,0083 1,9542 1,8727 241,3340 2 1,97 Sedang Benar

31

Muda

2,0001 2,0064 2,0051 252,1120 3 3 Muda Benar

32 1,9999 2,0039 2,0068 252,1710 3 3,01 Muda Benar

33 1,9985 2,0041 2,0061 252,2210 3 3,03 Muda Benar

34 2,0004 2,0038 2,0070 251,9910 3 3,01 Muda Benar

35 1,9939 2,0008 2,0072 250,6750 3 2,97 Muda Benar

36 1,9917 1,9993 2,0076 250,1800 3 3,02 Muda Benar

37 1,9946 2,0004 2,0073 251,1040 3 3,02 Muda Benar

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

B-12

38 1,9934 2,0002 2,0074 251,1380 3 2,97 Muda Benar

39 2,0017 2,0063 2,0061 251,7110 3 2,93 Muda Benar

40 2,0027 2,0070 2,0060 251,2190 3 2,96 Muda Benar

41 2,0005 2,0067 2,0050 250,2560 3 3,02 Muda Benar

42 2,0008 2,0065 2,0051 251,3270 3 3,04 Muda Benar

43 1,9835 1,9978 2,0079 250,7320 3 2,99 Muda Benar

44 1,9894 2 2,0077 251,0960 3 3 Muda Benar

45 1,9840 1,9981 2,0079 251,0990 3 3,01 Muda Benar

46

Buatan

2,0100 1,8463 1,6796 202,3580 4 3,98 Buatan Benar

47 2,0091 1,8891 1,7613 220,0820 4 3,99 Buatan Benar

48 2,0103 1,8350 1,6924 196,0800 4 4 Buatan Benar

49 2,0107 1,8231 1,6622 188,0130 4 4 Buatan Benar

50 2,0091 1,8805 1,7498 220,1260 4 4,02 Buatan Benar

51 2,0091 1,8857 1,7638 220,0600 4 4,01 Buatan Benar

52 2,0088 1,8891 1,7591 228,7500 4 4 Buatan Benar

53 2,0087 1,8965 1,7721 231,2380 4 4,01 Buatan Benar

54 2,0090 1,8900 1,7703 223,0840 4 3,97 Buatan Benar

55 2,0088 1,9053 1,7988 229,4810 4 4,01 Buatan Benar

56 2,0090 1,8851 1,7537 222,2500 4 3,99 Buatan Benar

57 2,0092 1,8789 1,7488 219,4040 4 4 Buatan Benar

58 2,0089 1,8992 1,7809 225,3450 4 4,04 Buatan Benar

59 2,0088 1,9068 1,7971 227,6100 4 3,98 Buatan Benar

60 2,0097 1,8578 1,7209 208,5751 4 4 Buatan Benar

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

B-13

B.2. Hasil Pengujian Data yang Belum Dilatih

No Kategori Nilai Rata-Rata

Output Hasil Identifikasi Keterangan C M Y K

1

Tua

2,0084 1,9530 1,8765 240,8390 1,09 Tua Benar

2 2,0085 1,9347 1,8457 237,6490 0,62 Tidak Teridentifikasi Salah

3 2,0082 1,9465 1,8543 245,1130 0,68 Tidak Teridentifikasi Salah

4 2,0081 1,9888 1,9505 248,830 1,32 Tua Benar

5 2,0081 1,9862 1,9416 249,2440 0,8 Tua Benar

6 2,0082 1,9481 1,8624 245,6510 0,9 Tua Benar

7 2,0081 1,9655 1,8927 248,6570 1,84 Sedang Salah

8 2,0081 1,9518 1,8627 246,7760 1,27 Tua Benar

9 2,0080 1,9922 1,9566 249,2790 1,21 Tua Benar

10 2,0082 1,9497 1,8667 244,7790 1,32 Tua Benar

11

Sedang

2,0081 1,9623 1,8861 247,0230 2,41 Tidak Teridentifikasi Salah

12 2,0084 1,9452 1,8584 240,5940 1,73 Sedang Benar

13 2,0081 1,9729 1,9044 248,9250 1,43 Tidak Teridentifikasi Salah

14 2,0080 1,9715 1,8981 249,7020 1,94 Sedang Benar

15 2,0080 1,9715 1,9028 250,0550 1,57 Sedang Benar

16 2,0081 1,9753 1,9107 249,4160 0,98 Tua Salah

17 2,0081 1,9695 1,8983 248,6720 1,70 Sedang Benar

18 2,0083 1,9496 1,8699 243,2260 1,26 Tua Salah

19 2,0081 1,9629 1,8895 248,3980 1,98 Sedang Benar

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

B-14

20 2,0082 1,9521 1,8717 245,3430 1,60 Sedang Benar

21

Muda

2,0028 2,0070 2,0060 251,9390 2,69 Tidak Teridentifikasi Salah

22 1,9992 2,0065 2,0047 250,7730 2,98 Muda Benar

23 1,9945 1,9997 2,0076 251,4510 3,08 Tidak Teridentifikasi Salah

24 1,9959 2,0004 2,0075 251,4460 3,12 Tidak Teridentifikasi Salah

25 2,0008 2,0051 2,0065 252,5690 2,82 Muda Benar

26 2,0000 2,0040 2,0066 251,3380 3,12 Tidak Teridentifikasi Salah

27 1,9937 2,0000 2,0074 250,8570 2,99 Muda Benar

28 1,9923 2,0004 2,0074 250,1080 3,08 Tidak Teridentifikasi Salah

29 1,9954 2,0003 2,0076 251,2240 3,11 Tidak Teridentifikasi Salah

30 1,9917 2,0001 2,0076 251,2440 2,94 Muda Benar

31

Buatan

2,0095 1,8549 1,7093 210,7850 0,30 Tidak Teridentifikasi Salah

32 2,0099 1,8456 1,7075 202,7380 13,81 Tidak Teridentifikasi Salah

33 2,0105 1,8251 1,6715 191,6230 13,73 Tidak Teridentifikasi Salah

34 2,0092 1,8734 1,7412 218,0810 4,07 Tidak Teridentifikasi Salah

35 2,0091 1,8884 1,7673 221,4110 2,71 Tidak Teridentifikasi Salah

36 2,0092 1,8684 1,7251 219,5920 12,45 Tidak Teridentifikasi Salah

37 2,0087 1,9150 1,8107 230,5500 3,33 Tidak Teridentifikasi Salah

38 2,0094 1,8734 1,7276 214,7300 18,85 Tidak Teridentifikasi Salah

39 2,0090 1,8761 1,7408 223,6330 3,64 Tidak Teridentifikasi Salah

40 2,0087 1,9142 1,8066 230,2350 4,14 Tidak Teridentifikasi Salah

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

C-15

LAMPIRAN C

KUISIONER PENGUJIAN APLIKASI

C.1. Hasil Kuisioner

KUISIONER PENGUJIAN APLIKASI PREDIKSI USIA KERTAS

DENGAN METODE ANFIS (ADAPTIVE NEURO FUZZY

INFERENCE SYSTEM) DAN IMAGE PROCESSING

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan Hormat, Saya Valeria Cynthia Dewi (1110091000018), Mahasiswi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memohon kesediaan waktu Anda

untuk mengisi kuesioner pengujian aplikasi dibawah ini dalam rangka pengujian aplikasi Tugas

Akhir mengenai aplikasi prediksi usia kertas. Mohon isi kolom nilai sesuai dengan pendapat Anda

tentang Aplikasi ini. Atas kesediaan dan kerja samanya saya mengucapkan terima kasih.

Nama Responden : ................................... Jenis Kelamin (L/P) : .........

Pendidikan Terakhir : ................................... Umur : .........

Pekerjaan : ...................................

No Pertanyaan Nilai

1. Aplikasi ini berjalan dengan baik (tanpa error)

2. Aplikasi ini dapat memprediksi hasil yang sesuai

3. Aplikasi ini membantu dalam memprediksi usia kertas

4. Aplikasi ini dibutuhkan untuk mengetahui usia kertas

5. Aplikasi ini lebih efisien (hemat waktu, biaya, dan energi) dibandingkan

pengujian metode konvensional (dengan laboratorium)

6. Aplikasi ini mudah digunakan

Keterangan:

Isi Kolom Nilai dengan:

0 = Sangat Tidak Setuju; 1 = Tidak Setuju; 2 = Setuju; 3 = Sangat Setuju

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Valeria Cynthia DewiPublish Year: 2015

D-16

LAMPIRAN D

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI