Post on 09-May-2023
BUPATI BUNGO
PROVINSI JAMBI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO
NOMOR 10 TAHUN 2021
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021-2026
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BUNGO,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 264
ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja, bahwa Rencana Pembangunan
Daerah Jangka Menengah Daerah harus ditetapkan
dengan Peraturan Daerah;
b.
bahwa penetapan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2021–2026 bertujuan untuk
memberikan landasan pembangunan Kabupaten Bungo
yang berkesinambungan dalam rangka peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,
lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan publik dan daya saing daerah;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2021– 2026;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II
Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2755);
3. Undang-Undang ......... 2
-2-
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lemabaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
10. Undang-Undang ......... 3
-3-
10. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6398);
11. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam
Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
12. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4575);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
18. Peraturan ………. 4
-4-
18. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5941);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
77);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 2; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6323);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 31);
25. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 36);
26. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-
2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 10);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
28. Peraturan ………. 5
-5-
28. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 89);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018
tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 459);
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2018
tentang Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa
Jabatan Kepala Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 925);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 288);
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1781);
36. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Jambi Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jambi Nomor 6) sebagaimana
telah ............... 6
-6-
telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jambi
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jambi Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jambi
Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jambi Nomor 6);
37. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi
Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Provinsi Jambi
Tahun 2013 Nomor 10);
38. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 1 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun
2006-2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun
2007 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2006-2026
(Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2016 Nomor
7);
39. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo
Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2013 Nomor 9);
40. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bungo (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2016 Nomor 5), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bungo (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2019 Nomor 12;
Memperhatikan : bahwa berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 640/16/SJ, Tanggal 4 Januari
2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Pasca Pemilihan Kepala Daerah
Serentak Tahun 2020.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BUNGO
Dan
BUPATI BUNGO
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2021–2026.
BAB I ............... 7
-7-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Daerah adalah Kabupaten Bungo;
2. Kabupaten adalah Kabupaten Bungo;
3. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Bupati Bungo dan Wakil
Bupati Bungo;
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bungo dan Wakil Bupati Bungo beserta dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten
Bungo;
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bungo yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Bungo;
6. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang wajib
diselenggarakan di Kabupaten Bungo;
7. Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh Kabupaten Bungo sesuai dengan potensi yang dimiliki;
8. Pelayanan Dasar adalah Pelayanan Publik untuk memenuhi kebutuhan dasar
warga negara;
9. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah unsur pembantu
Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
10. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
Bappeda adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten
Bungo yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
11. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang ada di
Kabupaten Bungo sesuai lingkup kewenangan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,
berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan daerah;
12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat
dengan RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 20 (dua puluh) tahun;
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat
dengan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 5 (lima) tahun;
14. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat dengan RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau
disebut dengan rencana pembangunan tahunan;
15. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
Renstra PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5
(lima) tahun;
16. Rencana ............ 8
-8-
16. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja PD adalah
dokumen perencanaan perangkat daerah di lingkungan Kabupaten Bungo
untuk periode 1 (satu) tahun;
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat
dengan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 5 (lima) tahun;
18. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat dengan RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau
disebut dengan rencana pembangunan tahunan;
19. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
Renstra PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5
(lima) tahun;
20. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja PD adalah
dokumen perencanaan perangkat daerah di lingkungan Kabupaten Bungo
untuk periode 1 (satu) tahun;
21. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disingkat
RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20
(dua puluh) tahun;
19. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat
RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5
(lima) tahun;
20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bungo dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah;
21. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia;
22. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD
adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana
pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana
pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBB Kabupaten Bungo;
23. Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk
kerangka regulasi dan kerangka anggaran;
24. Kerangka regulasi adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah dalam bentuk perundang-undangan untuk mencapai
sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan
daerah Kabupaten Bungo secara utuh;
25. Kerangka anggaran adalah rencana kegiatan pengadaan barang maupun jasa
yang akan didanai APBD Kabupaten Bungo untuk mencapai tujuan
pembangunan daerah;
26. Kerangka …..…. 9
-9-
26. Kerangka pendanaan, adalah program dan kegiatan yang disusun untuk
mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari
anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya
pembangunan daerah secara utuh;
27. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya
yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di masa yang akan datang;
28. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan di Kabupaten Bungo;
29. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi;
30. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi;
31. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk
mencapai tujuan;
32. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat, yang
dikoordinasikan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo untuk mencapai sasaran
dan tujuan pembangunan daerah;
33. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung
mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan Kabupaten Bungo;
34. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur;
35. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak
yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan;
36. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal;
37. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan;
38. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan;
39. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program;
40. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat
musrenbang adalah forum antar-pemangku kepentingan dalam rangka
menyusun rencana pembangunan daerah;
41. Forum ………. 10
-10-
41. Forum SKPD Kabupaten merupakan wahana antar pihak-pihak yang langsung
atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD Kabupaten Bungo;
42. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW adalah hasil
perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahan
kebijkan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/kepulauan ke dalam
struktur dan pola ruang wilayah;
43. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan paritisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud RPJMD Kabupaten Bungo ini adalah :
a. RPJMD menjadi arah penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Bungo;
dan
b. Keterpaduan penyelenggaraan pembangunan dalam lima tahun periode
penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bungo.
(2) Tujuan RPJMD Kabupaten Bungo adalah terwujudnya pembangunan
Kabupaten Bungo yang Maju dan Sejahtera.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan penjabaran dari visi,
misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD
dan memperhatikan RPJM Nasional serta RPJMD Provinsi, memuat arah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program
Perangkat Daerah, Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Program Kewilayahan
disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
yang bersifat indikatif.
Pasal 4
(1) RPJMD Kabupaten Bungo berlaku selama periode tahun 2021-2026.
(2) RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 terdiri dari 9 (sembilan) Bab
dengan sistematika sebagai berikut :
a. Bab I ……… 11
-11-
a. Bab I Pendahuluan;
b. Bab II Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo;
c. Bab III Gambaran Keuangan Daerah;
d. Bab IV Permasalahan dan Isu Strategis;
e. Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran;
f. Bab VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan;
Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program
Perangkat Daerah
g. Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; dan
h. Bab IX Penutup.
(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan peraturan daerah ini.
Pasal 5
(1) RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ini dijabarkan kedalam Renstra
PD untuk perencanaan 5 (lima) tahunan, RKPD untuk perencanaan tahunan
dan Renja-PD;
(2) RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ini digunakan sebagai instrumen
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah;
(3) RPJMD Kabupaten Bungo tahun 2021-2026 ini menjadi dokumen rujukan bagi
PD dalam menyusun Renstra dengan menyelaraskan tujuan, sasaran,
kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah
Kabupaten Bungo.
BAB IV
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 6
Pengendalian dan Evaluasi terhadap RPJMD terdiri atas :
1. Pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan
jangka Panjang menengah dilakukan oleh Kepala Bappeda Bersama dengan
Kepala Perangkat Daerah;
2. Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dilakukan oleh Kepala Bappeda bersama Kepala
Perangkat Daerah; dan
3. Evaluasi terhadap hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dilakukan oleh Kepala Bappeda dengan Kepala Perangkat Daerah.
Pasal 7
Hasil Pengendalian dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
dilaporkan kepada Gubernur.
BAB V ……… 12
-12-
BAB V
PERUBAHAN RPJMD
Pasal 8
(1) Perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila :
a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan,
tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana
pembangunan daerah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang
dirumuskan, tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c. terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau merugikan kepentingan
nasional.
(2) Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
meliputi :
a. terjadinya bencana alam;
b. goncangan politik;
c. krisis ekonomi;
d. konflik sosial budaya;
e. gangguan keamanan; dan
f. pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional.
(3) Merugikan kepentingan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d, apabila bertentangan dengan kebijakan nasional.
Pasal 9
Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ditetapkan dengan
peraturan daerah.
Pasal 10
Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan, tetapi
tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah,
penetapan Perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 11
(1) Sebelum RPJMD periode selanjutnya ditetapkan, penyusunan RKPD
berpedoman pada RPJPD, RTRW, dan RPJMN serta mengacu pada RPJMD
Provinsi Jambi.
(2) RKPD ………. 13
-13-
(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam
penyusunan APBD tahun pertama periode pemerintahan Bupati terpilih
berikutnya.
(3) Apabila terjadi perubahan Nomenklatur Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bungo, maka penanggung jawab Penyelenggaraan
urusan Pemerintahan menyesuaikan Peraturan Daerah tentang Perangkat
Daerah beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bungo.
Ditetapkan di Muara Bungo
pada tanggal 14 Desember 2021
BUPATI BUNGO,
H. MASHURI
Diundangkan di Muara Bungo
pada tanggal Juni 2021
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BUNGO,
MURSIDI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021 NOMOR 10
-14-
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO
NOMOR TAHUN 2021
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021-2026
I. PENJELASAN UMUM
1. Dasar Pemikiran
Pembangunan merupakan proses yang harus dilakukan secara
berkelanjutan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat. Disamping
itu, pembangunan yang dilakukan juga merupakan suatu proses multi
dimensional yang menyangkut perubahan-perubahan penting dalam suatu
struktur, sistem sosial, ekonomi, sikap masyarakat, percepatan
pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka pengangguran dan
pemberantasan kemiskinan, oleh karena i tu perlu dirumuskan dalam
suatu perencanaan pembangunan secara transparan, responsif, efisien,
efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berwawasan
lingkungan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja, mengamanatkan bahwa daerah wajib memiliki Rencana
Pembangunan Daerah. Salah satu Rencana Pembangunan Daerah yang
wajib disusun oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih yakni Rencana
pembangunan Jangka Menengah Daerah Daerah (RPJMD) Kabupaten.
Dokumen RPJMD ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan
Kabupaten Bungo untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan
penjabaran dari visi dan misi Bungo Maju dan Sejahtera.
Penyusunan Rencana pembangunan Jangka menengah Daerah Daerah
dilaksanakan dalam rangka menjamin konsistensi kebijakan dan program
pada saat pergantian kepemimpinan daerah berdasarkan Visi, Misi dan
arah pembangunan daerah serta diperlukan untuk mengikat komitmen
Pemerintah Daerah, Masyarakat, swasta dan pihak-pihak pemegang peran
(stakeholders) dalam membangun Kabupaten Bungo.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 meliputi tahapan, tata cara
penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan dengan melibatkan
masyarakat.
-15-
3. Prinsip-prinsip
Prinsip Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bungo Tahun 2021-2026 adalah :
a. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional;
b. Dilakukan Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan
dengan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing;
c. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan
daerah;
d. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-
masing daerah sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.
4. Pendekatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun
2021-2026 menggunakan pendekatan :
a. Teknokratik, yaitu menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah;
b. Partisipatif, yaitu Melibatkan semua pemangku kepentingan
(stakeholders) dengan mempertimbangkan relevansi pemangku
kepentingan, kesetaraan antara pemangku kepentingan, transparansi
dan akuntabilitas, keterwakilan seluruh segmen masyarakat, rasa
memiliki dokumen perencanaan serta terciptanya konsensus atau
kesepakatan pada semua tahapan;
c. Politis, yaitu Program-program pembangunan yang ditawarkan masing-
masing calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih pada saat kampanye
disusun ke dalam RPJMD;
d. Bottom up-top down, yaitu Penyelarasan melalui musyawarah yang
dilaksakan mulai dari Desa, Kecamatan, kota. Provinsi dan Nasional,
sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana
pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.
5. Tahapan
Tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 terdiri dari:
a. Persiapan penyusunan;
b. Penyusunan rancangan awal;
c. Konsultasi Publik;
d. Konsultasi Ranwal kepada Provinsi;
e. Pelaksanaan Musrenbang;
f. Penyempurnaan rancangan;
g. Perumusan rancangan akhir;
h. Penetapan Peraturan Daerah dan klarifikasi Provinsi.
5. Muatan
Muatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bungo Tahun 2021-2026 terdiri dari 9 (sembilan) bab, sebagaimana
terlampir.
-16-
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
-17-
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021 NOMOR 10
i
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Isi I
Daftar Isi
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................ i
DAFTAR TABEL .......................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................... I-1
1.1 Latar Belakang ............................................... I-1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ............................ I-3
1.3 Hubungan Antar Dokumen ............................ I-8
1.4 Maksud dan Tujuan ........................................ I-11
1.5 Sistematika Dokumen RPJMD
Kabupaten Bungo ............................................ I-12
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BUNGO . II-1
2.1 Aspek Geografi dan Demografi ........................ II-1
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................... II-25
2.3 Aspek Pelayanan Umum ................................. II-45
2.4 Aspek Daya Saing Daerah .............................. II-135
2.5 Penerapan dan Pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Bungo ... II-164
2.6 Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB)................................................................ II-174
2.7 Evaluasi Capaian Target RPJMD
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021 .............. II-177
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH ............................. III-1
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu .......................... III-1
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu .. III-15
3.3 Kerangka Pendanaan ...................................... III-22
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH ...... IV-1
4.1 Permasalahan Daerah .................................... IV-1
4.2 Isu Strategis Daerah ....................................... IV-7
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ........................... V-1
5.1 Visi Daerah ..................................................... V-2
5.2 Misi Daerah .................................................... V-3
5.3 Tujuan dan Sasaran Daerah ........................... V-12
5.4 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan
ii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Isi I
Sasaran Daerah .............................................. V-16
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN ........................................................ VI-1
6.1 Strategi Pembangunan Daerah ....................... VI-1
6.2 Arah Kebijakan Daerah .................................. VI-9
6.3 Program Pembangunan Daerah ...................... VI-37
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH ............................. VII-1
7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah .. VII-1
7.2 Indikasi Rencana Program dan Kebutuhan
Pendanaan ..................................................... VII-4
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
DAERAH .................................................................... VIII-1
8.1 Indikator Kinerja Utama ................................. VIII-2
8.2 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah
Kabupaten Bungo ........................................... VIII-4
BAB IV PENUTUP .................................................................. IX-1
iii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Nama Kecamatan dan Kelurahan/Dusun
di Kabupaten Bungo .................................................. II-2
Tabel 2.2 Nama Ibukota Kecamatan dan Luas Kecamatan
di Kabupaten Bungo Tahun 2020 .............................. II-5
Tabel 2.3 Rata-rata Ketinggian Kabupaten Bungo dari
Permukaan Air Laut dirinci menurut Kecamatan ....... II-7
Tabel 2.4 Panjang DAS Utama di Kabupaten Bungo .................. II-10
Tabel 2.5 Luas Daerah Pengaliran dan Debit dari Beberapa
Sungai Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Jambi ....................................................... II-11
Tabel 2.6 Kondisi Curah Hujan Tiap Bulannya
di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020 ............... II-11
Tabel 2.7 Rencana Pola Ruang di Kabupaten Bungo ................. II-13
Tabel 2.8 Daerah Rawan Bencana Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Bungo .................................................. II-16
Tabel 2.9 Data Sarana dan Prasana (Sarpras) Penanggulangan
Bencana Kabupaten Bungo sampai dengan
Tahun 2020 ............................................................... II-19
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dalam
Kabupaten Bungo Tahun 2016 s.d. 2020 ................... II-21
Tabel 2.11 Rata-rata Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
dalam Kabupaten Bungo Tahun 2020 ........................ II-22
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2020 ....... II-23
Tabel 2.13 Persentase Pemeluk Agama di Kabupaten Bungo
Tahun 2020 ............................................................... II-25
Tabel 2.14 PDRB ADHK Kabupaten Bungo Menurut Lapangan
Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020 ......... II-32
Tabel 2.15 PDRB ADHB Kabupaten Bungo Menurut Lapangan
Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020 ......... II-33
Tabel 2.16 Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Inflasi
Kabupaten Bungo Bulan Desember 2020, Inflasi
Tahun Kalender 2020, dan Tahun ke Tahun Menurut
Kelompok COICOP (2018=100) ................................... II-35
Tabel 2.17 Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-38
Tabel 2.18 Kondisi Seni Budaya dan Olahraga di Kabupaten Bungo
Tahun 2020 ............................................................... II-44
iv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Tabel 2.19 APK PAUD Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2019 II-46
Tabel 2.20 Data PAUD di Kabupaten Bungo per Kecamatan
Tahun 2020 ............................................................... II-46
Tabel 2.21 APK Pendidikan Dasar di Kabupaten Bungo
Dari Tahun 2015/2016 – 2019/2020 ......................... II-47
Tabel 2.22 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah
dan Rasio Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar
Kabupaten Bungo
Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2019/2020 ................. II-48
Tabel 2.23 Rasio Guru dan Murid SD/MI dan SMP/MTs
Kabupaten Bungo ...................................................... II-49
Tabel 2.24 Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs
Kabupaten Bungo ...................................................... II-50
Tabel 2.25 Persentase Pendidik Berkualifikasi SI/D4
di Kabupaten Bungo Tahun 2017–2020 ..................... II-50
Tabel 2.26 Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten
Bungo dari Tahun 2016 s.d. 2020 .............................. II-52
Tabel 2.27 Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bungo
s.d Tahun 2020 .......................................................... II-54
Tabel 2.28 Standar Rasio dan Data Rasio Puskesmas, Pustu,
Dokter, Perawat dan Bidan di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-55
Tabel 2.29 BOR dan AVLOS RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Dari Tahun 2016-2020 .............................................. II-56
Tabel 2.30 Panjang Jalan Menurut Status Jalan Kabupaten Bungo
Tahun 2011-2016 ...................................................... II-57
Tabel 2.31 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016 s.d.
Bulan Agustus Tahun 2020 ....................................... II-59
Tabel 2.32 Data Jumlah Jembatan dan Box di Kabupaten Bungo
Tahun 2016 s.d. 2020 ................................................ II-60
Tabel 2.33 Panjang Jaringan Irigasi di Kabupaten Bungo
Bedasarkan Daerah Irigasi s.d. Kondisi Tahun 2020 .. II-61
Tabel 2.34 Panjang Jaringan Irigasi Berdasarkan Kondisi
Tahun 2020 ............................................................... II-63
Tabel 2.35 Jaringan Air Bersih di Kabupaten Bungo s.d.
Kondisi Tahun 2020 ................................................... II-65
Tabel 2.36 Jumlah Rumah dan Jumlah Rumah Layak Huni
s.d. Tahun 2020 ......................................................... II-67
Tabel 2.37 Luas Permukiman dan Luas Kawasan Kumuh
s.d. Tahun 2020 ......................................................... II-68
Tabel 2.38 Luas RTH s.d. Tahun 2020 ........................................ II-68
Tabel 2.39 Jumlah Penegakan Perda, Rasio Polisi Pamong Praja
dan Rasio Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-70
v
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Tabel 2.40 Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-71
Tabel 2.41 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Kabupaten Bungo Tahun 2016–2020 ............. II-72
Tabel 2.42 Jumlah Pendaftaran, Penempatan, dan Permintaan
Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ..................... II-73
Tabel 2.43 Jumlah Bekerja, Angkatan Kerja, Bukan Angkatan
Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ..................... II-74
Tabel 2.44 Banyaknya Perusahaan dan Tenaga Kerja yang
Terdaftar di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ...... II-74
Tabel 2.45 Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin yang
Menjabat di Pemerintah Kabupaten Bungo
Tahun 2018-2020 ...................................................... II-76
Tabel 2.46 Anggota DPRD Kabupaten Bungo Menurut Jenis
Kelamin Pada Tahun 2020 ......................................... II-77
Tabel 2.47 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis
Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ........ II-77
Tabel 2.48 Jumlah Kasus Kekerasan Anak dan Tindak Lanjut
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-78
Tabel 2.49 Perkembangan Luas Lahan bersertifikat
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .............. II-80
Tabel 2.50 Data Persampahan Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-81
Tabel 2.51 Pemantauan Kualitas Air Sungai di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-82
Tabel 2.52 Pemantauan Kualitas Udara di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-82
Tabel 2.53 Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo
Periode Tahun 2016-2020 .......................................... II-83
Tabel 2.54 Indikator Kinerja Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 ............. II-84
Tabel 2.55 Alat Kontrasepsi yang Digunakan Masyarakat
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-85
Tabel 2.56 Kondisi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kabupaten Bungo Periode Tahun 2016-2020 ............. II-86
Tabel 2.57 Jumlah Kebutuhan dan Ketersediaan Perlengkapan
Jalan Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020 ......... II-88
Tabel 2.58 Data Kecelakaaan di Kabupaten Bungo
Pada Tahun 2018 s.d 2020 ........................................ II-90
Tabel 2.59 Banyaknya Kendaraan yang Menjalani Uji dan Mutasi
melalui Kantor Samsat Muara Bungo Selama
Tahun 2017-2020 ...................................................... II-90
vi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Tabel 2.60 Lokasi Jaringan Telekomunikasi di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-91
Tabel 2.61 Perkembangan KUD di Kabupaten Bungo dari
Tahun 2016 s.d. 2020 ................................................ II-93
Tabel 2.62 Klasifikasi Usaha UMKM di Kabupaten Bungo ........... II-95
Tabel 2.63 Jumlah Nilai Investasi PMA dan PMDN
Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ......................... II-96
Tabel 2.64 Daftar Tanda Daftar Perusahaan Baru Dirinci
Menurut Jenis Perusahaan di Kabupaten Bungo
Tahun 2016 s.d. 2020 ................................................ II-97
Tabel 2.65 Jumlah Prestasi dan Organisasi Pemuda
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .............. II-99
Tabel 2.66 Perkembangan Perpustakaan Kabupaten Bungo
Dari Tahun 2016-2020 .............................................. II-100
Tabel 2.67 Persentase Pengelolaan Arsip di Kabupaten Bungo .... II-102
Tabel 2.68 Jumlah Produksi dan Nilai Ikan di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-103
Tabel 2.69 Produksi Benih Ikan Menurut Sumber Benih
Di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-103
Tabel 2.70 Nama, Lokasi dan Jarak Objek wisata
di Kabupaten Bungo sampai Tahun 2020 .................. II-104
Tabel 2.71 Luas Panen Tanaman Hortikultura
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020 .............. II-107
Tabel 2.72 Luas Areal Tanaman Perkebunan (Ha)
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020 .............. II-108
Tabel 2.73 Luas Panen Tanaman Pangan (Ha)
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020 .............. II-109
Tabel 2.74 Populasi Ternak di Kabupaten Bungo
dari Tahun 2016-2020 ............................................... II-111
Tabel 2.75 Kawasan Hutan di Kabupaten Bungo Tahun 2020 ..... II-112
Tabel 2.76 Pasar Tradisional dan Pasar Dusun dalam
Wilayah Kabupaten Bungo ......................................... II-116
Tabel 2.77 Perkembangan Industri Kecil dan Menengah
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-119
Tabel 2.78 Daftar Jenis Industri Kecil dan Menengah
Dalam Wilayah Kabupaten Bungo Tahun 2020 .......... II-119
Tabel 2.79 Peningkatan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-120
Tabel 2.80 Nilai AKIP Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......... II-121
Tabel 2.81 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-122
Tabel 2.82 Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-123
Tabel 2.83 Nama-nama Partai Politik dan Jumlah Kursi di DPRD
Kabupaten Bungo Periode 2019-2024 ........................ II-124
vii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Tabel 2.84 Jumlah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bungo
yang ditetapkan selama tahun 2016-2020 ................. II-124
Tabel 2.85 Peraturan Daerah Terkait Dokumen Perencanaan
Kabupaten Bungo ...................................................... II-126
Tabel 2.86 Persentase Kesesuaian Dokumen Perencanaan
Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .................. II-128
Tabel 2.87 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo
Tahun Anggaran 2016-2020 ...................................... II-129
Tabel 2.88 Opini BPK Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .............. II-130
Tabel 2.89 Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-131
Tabel 2.90 Jumlah PNS di Kabupaten Bungo yang Mendapatkan
Hukuman Disiplin dari Tahun 2016-2020 ................. II-131
Tabel 2.91 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Melaksanakan
Izin Belajar (IB) dan Tugas Belajar (TB)
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-132
Tabel 2.92 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Mengikuti Diklat
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-133
Tabel 2.93 Perkembangan Hasil Pemeriksaan di Lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .. II-134
Tabel 2.94 Daftar LSM di Kabupaten Bungo dari
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-134
Tabel 2.95 Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan
Menurut Kelompok Pengeluaran ................................ II-136
Tabel 2.96 Banyaknya Bus, Truk Barang dan Penumpang
yang Berangkat melalui Terminal Tipe A
Muara Bungo dari Tahun 2017-2020 ......................... II-138
Tabel 2.97 Jumlah Lalu Lintas Penumpang dan Barang
Melalui Bandara Muara Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-138
Tabel 2.98 Persentase Rencana dan Realisasi Tata Ruang
Dari Tahun 2016 s.d 2020 ......................................... II-141
Tabel 2.99 Daftar Bank di Kabupaten Bungo Tahun 2020 .......... II-141
Tabel 2.100 Daftar Asuransi di Kabupaten Bungo Tahun 2020 ..... II-143
Tabel 2.101 Daftar Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut
Kecamatan Tahun 2020 ............................................. II-144
Tabel 2.102 Jumlah Daftar Penginapan/Hotel, Alamat dan Kelas
di Kabupaten Bungo Tahun 2020 .............................. II-145
Tabel 2.103 Akses Air Minum/Bersih Kabupaten Bungo s.d.
Bulan Agustus Tahun 2021 ....................................... II-147
Tabel 2.104 Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... II-150
Tabel 2.105 Angka Kriminalitas per 10.000 Penduduk
di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ..................... II-151
viii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Tabel 2.106 Proses Perizinan dan Non-Perizinan
di Kabupaten Bungo .................................................. II-151
Tabel 2.107 Jenis Pajak Daerah di Kabupaten Bungo ................... II-159
Tabel 2.108 Jenis Retribusi Daerah di Kabupaten Bungo .............. II-159
Tabel 2.109 Peraturan Daerah yang Mendukung Iklim Usaha
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .............. II-161
Tabel 2.110 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Kabupaten Bungo
Tahun 2019 dan 2020 ............................................... II-162
Tabel 2.111 Rasio Ketergantungan DR, CDR dan ADR
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-164
Tabel 2.112 Target dan Capaian SPM Kabupaten Bungo
Tahun 2019-2020 ...................................................... II-165
Tabel 2.113 Dukungan Personil untuk Mencapai SPM
Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020 ......................... II-172
Tabel 2.114 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021 ......................... II-178
Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-3
Tabel 3.2 Proporsi Masing-Masing Komponen Pendapatan Daerah
Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020 ......... III-4
Tabel. 3.3 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo
Tahun Anggaran 2016-2020 ...................................... III-7
Tabel 3.4 Proporsi Masing-Masing Komponen Belanja Daerah
Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020 ......... III-8
Tabel 3.5 Target Dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... III-8
Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Kabupaten Bungo
Tahun Anggaran 2016-2020 ...................................... III-10
Tabel 3.7 Neraca Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... III-12
Tabel 3.8 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-16
Tabel 3.9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .......... III-18
Tabel 3.10 Rekapitulasi Realisasi Pendapatan Dan Belanja
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-19
Tabel 3.11 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... III-20
Tabel 3.12 Komposisi Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 ...................................................... III-20
Tabel 3.13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-21
Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026 ......................... III-23
ix
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2022-2026 ...................................................... III-27
Tabel 4.1 Rekomendasi Isu Strategis KLHS RPJMD terhadap
Isu Strategis RPJMD Kabupaten Bungo
Tahun 2021-2026 ...................................................... IV-7
Tabel 4.2 Keterkaitan Isu Strategis terhadap Prioritas
Unggulan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bungo ...................................................... IV-14
Tabel 5.1 Penjelasan Visi RPJPD Kabupaten Bungo
Tahun 2006-2026 ...................................................... V-1
Tabel 5.2 Keselarasan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Bungo
dengan RPJPD Kabupaten Bungo, RPJMD
Provinsi Jambi dan RPJM Nasional ............................ V-5
Tabel 5.3 Keterkaitan Antara Isu Strategis dan Misi
Pembangunan dan Prioritas Unggulan
Pembangunan ............................................................. V-9
Tabel 5.4 Perangkat Daerah yang Mendukung Misi Pembangunan
Daerah Kabupaten Bungo .......................................... V-10
Tabel 5.5 Kesesuaian Sasaran RPJPD dengan Sasaran RPJMD
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ......................... V-15
Tabel 5.6 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ............... V-17
Tabel 6.1 Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
Pembangunan Kabupaten Bungo 2021-2026 ............. VI-6
Tabel 6.2 Target Pembangunan Kabupaten Bungo
Berdasarkan RPJMD Provinsi Jambi
Tahun 2021-2026 ...................................................... VI-12
Tabel 6.3 Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bungo
Tahun 2021-2026 ...................................................... VI-16
Tabel 6.4 Arah Kebijakan Pembangunan Per Tahun
Kabupaten Bungo ...................................................... VI-28
Tabel 6.5 Keterkaitan Prioritas Unggulan Pembangunan
dengan Program Prioritas Pembangunan Daerah
Kabupaten Bungo ...................................................... VI-37
Tabel 6.6 Perumusan Program Prioritas Pembangunan Daerah
yang Disertai Pagu Indikatif Kabupaten Bungo
Tahun 2022-2026 ...................................................... VI-46
Tabel 7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026 ......................... VII-3
Tabel 7.2 Keterkaitan Program Prioritas Pembangunan Daerah
Dengan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Bungo ...................................................... VII-4
Tabel 7.3 Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan
Daerah yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ......................... VII-9
x
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Tabel I
Tabel 8.1 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama dengan Visi
Kabupaten Bungo ...................................................... VIII-2
Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Bungo ....................................................... VIII-3
Tabel 8.3 Keterkaitan Indikator Kinerja Daerah (IKD) dengan
Visi Kabupaten Bungo ............................................... VIII-4
Tabel 8.4 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintah Kabupaten Bungo ................................... VIII-6
xi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Gambar I
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1.1 Hubungan antara RPJMD Kabupaten Bungo
dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ................. I-10
Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bungo ......... II-2
Gambar 2.2 Peta Geologi Kabupaten Bungo .............................. II-9
Gambar 2.3 Peta DAS Kabupaten Bungo ................................... II-10
Gambar 2.4 Peta Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo
Tahun 2013-2033 .................................................. II-13
Gambar 2.5 Peta Rawan Banjir Kabupaten Bungo ..................... II-17
Gambar 2.6 Peta Rawan Longsor Kabupaten Bungo .................. II-17
Gambar 2.7 Peta Rawan Kebakaran Kabupaten Bungo ............. II-18
Gambar 2.8 Peta Rawan Bencana Gempa Kabupaten Bungo ..... II-18
Gambar 2.9 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo
Tahun 2020 ........................................................... II-24
Gambar 2.10 IPM Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .............. II-26
Gambar 2.11 Perbadingan IPM Kabupaten Bungo dengan
Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020 .............. II-26
Gambar 2.12 Perbandingan IPM Kabupaten Bungo dengan IPM
Kabupaten/Kota sekitar Tahun 2020 ..................... II-27
Gambar 2.13 Perkembangan Indeks Gini Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 .................................................. II-28
Gambar 2.14 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 .................................................. II-30
Gambar 2.15 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 .................................................. II-30
Gambar 2.16 PDRB Perkapita Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
(Rp. Ribu Rupiah/Jiwa) .......................................... II-36
Gambar 2.17 Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Bungo
Selama 2016-2020 ................................................. II-37
Gambar 2.18 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-39
Gambar 2.19 Harapan Lama Sekolah Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 .................................................. II-40
Gambar 2.20 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 .................................................. II-41
Gambar 2.21 Angka Harapan Hidup Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 .................................................. II-42
xii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Daftar Gambar I
Gambar 2.22 Perbadingan AHH Kabupaten Bungo dengan
Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020 .............. II-42
Gambar 2.23 Pengeluaran Perkapita Riil Per Hari Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 .................................................. II-43
Gambar 2.24 Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .......... II-58
Gambar 2.25 Persentase Irigasi Kondisi Baik di Kabupaten Bungo
dari Tahun 2016-2020 .......................................... II-61
Gambar 2.26 Indeks Keciptakaryaan di Kabupaten Bungo dari
Tahun 2016-2020 .................................................. II-65
Gambar 2.27 Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bungo
Tahun 2017-2020 .................................................. II-76
Gambar 2.28 Persentase Ketersediaan Perlengkapan Jalan ......... II-87
Gambar 2.29 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Bungo
Tahun 2017-2020 .................................................. II-97
Gambar 2.30 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman
Hortikultura ........................................................... II-107
Gambar 2.31 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman Pangan .. II-109
Gambar 2.32 Nilai Produksi Peternakan ...................................... II-110
Gambar 2.33 Tahapan Dokumen Perencanaan
(RPJPD, RPJMD, RKPD) Kabupaten Bungo ............ II-126
Gambar 2.34 Arus Penumpang Angkutan Umum
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2019 .......... II-137
Gambar 2.35 Rasio Elektrifikasi Kabupaten/Kota
se-Provinsi Jambi ................................................... II-148
Gambar 2.36 Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo
Tahun 2020 ........................................................... II-150
Gambar 2.37 Alur Perizinan di Kabupaten Bungo ....................... II-158
Gambar 2.38 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam
Pilar Sosial ............................................................. II-175
Gambar 2.39 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam
Pilar Ekonomi ......................................................... II-175
Gambar 2.40 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam
Pilar Lingkungan Hidup ......................................... II-176
Gambar 2.40 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam
Pilar Tata Kelola Pemerintahan .............................. II-177
Gambar 6.1 Fokus Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2022-2026 .................................................. VI-23
BAB I-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan pembangunan daerah seperti yang dimaksud
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 adalah
suatu proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui
urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang
ada dalam jangka waktu tertentu di Daerah. Perencanaan
pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan pembangunan
daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan
akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Rencana
pembangunan daerah harus dirumuskan secara transparan,
responsif, terukur, efektif, efisien, dan akuntabel.
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) merupakan dokumen yang mutlak harus ada dalam
penyelenggaraan pemerintahan, sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional, sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pada pasal 263 Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 RPJMD merupakan penjabaran dari
visi, misi dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran,
BAB I-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah,
serta program perangkat daerah yang disertai dengan kerangka
pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang
disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun
2017 Pasal 70, disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan paling lama 6
bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Sesuai dengan surat edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor 640/16/SJ Tahun 2021 tentang
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pasca
Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 pada point 3
menjelaskan bahwa periodesasi RPJMD berdasarkan masa jabatan
dan bukan berdasarkan waktu menjabat, sehingga periodesasi RPJMD
bagi daerah yang melaksanakan pilkada serentak Tahun 2020 adalah
Tahun 2021-2026.
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 merupakan
penjabaran dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bungo yang
dilantik pada tanggal 14 Juni 2021 dan berpedoman pada RPJPD
Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026 dan RPJMN Tahun 2020-2024.
Dokumen ini memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,
pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat
daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka
pendanaan bersifat indikatif.
Proses penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo, menggunakan
beberapa pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan teknokratik dalam perencanaan pembangunan daerah
dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir
ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
b. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan.
c. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan
misi Kepala Daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan
DPRD.
BAB I-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
d. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil
perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan
yang dilaksanakan mulai dari dusun (sebutan desa di Kabupaten
Bungo), kecamatan, daerah kabupaten/kota, daerah provinsi,
hingga nasional.
Selain itu, secara substantif, perencanaan pembangunan daerah
juga harus menggunakan pendekatan yang holistik, tematik, integratif,
dan spasial. Penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
dilakukan secara terpadu, menyeluruh, dan komprehensif serta
mengedepankan partisipasi masyarakat dengan mempertimbangkan
dan menampung aspirasi pemangku kepentingan (stakeholder)
pembangunan lainnya.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun
2021-2026 didasarkan atas peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
BAB I-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6398);
9. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) dan /atau dalam rangka Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan /atau Stabilitas
Sistem Keuangan menjadi undang-undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6485);
10. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
BAB I-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5103);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
BAB I-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
Tahun 2017 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6056);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6633);
23. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);
24. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
BAB I-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
dalam Penyusunan RPJMD (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 459);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 288);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 1 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun
2006-2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2007
Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bungo Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 1 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun
2006-2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2016
Nomor 7);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo Tahun
2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2013
Nomor 9);
BAB I-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
34. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bungo (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun
2016 Nomor 5);
1.3 Hubungan antar Dokumen
Dokumen RPJMD Kabupaten Bungo merupakan dokumen
perencanaan jangka menengah. Sesuai dengan sistem perencanaan
pembangunan berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2004, RPJMD
merupakan satu kesatuan yang utuh dari dokumen perencanaan
lainnya, sehingga dalam proses penyusunannya perlu memperhatikan
dan berpedoman pada dokumen-dokumen perencanaan
pembangunan RPJMN, RPJMD Provinsi Jambi, dan dokumen RPJPD
Kabupaten Bungo.
1.3.1 Hubungan antara RPJMD dengan RPJMN
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 dilakukan dengan
penyelarasan kebijakan pembangunan nasional khususnya yang
berkaitan dengan pembangunan daerah yang mempengaruhi
pembangunan nasional. Tela’ah dilakukan terhadap isu-isu strategis
nasional yang termuat dalam RPJMN. Selain itu target-target nasional
yang dicanangkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024 yang perlu
mendapatkan dukungan dari Kabupaten Bungo juga menjadi dasar
dalam penentuan target dalam RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-
2026.
1.3.2 Hubungan antara RPJMD dengan RPJMD Provinsi Jambi
Penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo juga harus berpedoman
pada RPJMD Provinsi Jambi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari
RPJMD Provinsi Jambi antara lain terkait dengan arah pengembangan
kewilayahan, isu-isu strategis yang berkembang, dan juga indikator
beserta target yang harus didukung pencapaiannya oleh Kabupaten
Bungo.
BAB I-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
1.3.3 Hubungan antara RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Bungo
RPJMD Tahun 2021-2026 merupakan RPJMD penjabaran dari
tahap keempat RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026 dengan
Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah Kabupaten Bungo
yang Maju, Harmonis dan Sejahtera.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi sebagai
berikut:
1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing;
2. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Bungo yang
berkualitas;
3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,
demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi
manusia;
4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman,
bertaqwa dan berbudaya; dan
5. Mewujudkan pembangunan Kabupaten Bungo yang merata.
1.3.4 Hubungan antara RPJMD dengan RKPD Kabupaten Bungo
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 nantinya
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan. Selain berpedoman
pada dokumen RPJMD, penyusunan RKPD juga berpedoman pada
Rencana Kerja Pemerintah (RKP), program strategis nasional, dan
pedoman penyusunan RKPD.
RKPD berpedoman pada RPJMD terkait dengan penyelarasan
sasaran dan prioritas pembangunan daerah serta program perangkat
daerah dengan sasaran, arah kebijakan, program perangkat daerah
dan lintas perangkat daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah
tentang RPJMD.
1.3.5 Hubungan antara RPJMD dengan Renstra Perangkat Daerah
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 nantinya akan
menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat
BAB I-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
NASIONAL PROVINSI KAB/KOTA
RPJMN 2019-2024
Pedoman
Menjadi
Perhatian
RPJMD Prov Jambi
2021-2026
RTRW Bungo
2013-2033
Pedoman
RPJPD Bungo
2006-2026 Pedoman
Menjadi
Perhatian Pedoman
RPJMD Bungo 2021-2026
Lingkup Internal
Pedoman
RPJPN 2005-2025
RPJPD Prov Jambi
2005-2026
MP3EI 2011-2026
Menjadi Perhatian
Menjadi Perhatian
RTRW Prov Jambi 2013-2033
Pedoman RTRW Daerah Sekitar
RPJMD Daerah Sekitar
RTRW Nasional
Daerah (Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD
merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai
dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah
kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang
dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan,
yang disusun oleh setiap perangkat daerah.
Renstra PD sebagaimana dimuat dalam Undang-Undang Nomor
23 tahun 2014 pada Pasal 272 memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap perangkat daerah.
Gambar 1.1 Hubungan antara RPJMD Kabupaten Bungo dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya
Sumber: Hasil Analisis Bappeda Tahun 2020.
1.3.6 Hubungan antara RPJMD dengan Dokumen Perencanaan
Sektoral Lainnya
Penyusunan RPJMD juga memperhatikan berbagai kesepakatan
internasional dan dokumen perencanaan multi sektor, antara lain
Rencana Aksi Daerah (RAD) Sustainable Development Goals (SDG’s),
BAB I-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (SPKD), dan hasil Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) RPJMD dan juga dokumen perencanaan sektoral
lainnya yang terkait.
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1 Maksud
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 disusun dengan
maksud:
1. Sebagai arah pembangunan jangka menengah Kabupaten Bungo
pada periode 2021-2026.
2. Sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan baik di lingkungan
pemerintah, masyarakat, dunia usaha/swasta dan pihak-pihak
terkait lainnya, untuk mewujudkan pembangunan daerah
Kabupaten Bungo selama periode 2021-2026.
3. Sebagai tolok ukur keberhasilan kepemimpinan Bupati dan Wakil
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
4. Sebagai tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala Perangkat
Daerah dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas,
fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam
upaya mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.
5. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam
mengendalikan penyelenggaraan prioritas pembangunan daerah
dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan
sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan
Daerah tentang RPJMD.
1.4.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun
2021-2026 sebagai berikut:
a. Menjadi landasan penyusunan Renstra OPD.
b. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD yang merupakan
perencanaan tahunan berupa program beserta target dan pagu
BAB I-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
indikatif, selanjutnya sebagai Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.
c. Memberikan penjabaran visi dan misi dalam agenda-agenda
pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.
d. Menjamin terciptanya intregrasi, sinkronisasi dan sinergi
perencanaan pembangunan daerah dengan provinsi dan pusat.
e. Mewujudkan partisipasi pemangku kepentingan pembangunan
daerah secara proporsional dan profesional.
f. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
1.5 Sistematika Dokumen RPJMD Kabupaten Bungo
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017, RPJMD disajikan dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang latar belakang, maksud dan
tujuan, landasan hukum serta hubungan antar dokumen
perencanaan.
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-
dasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang
meliputi aspek geografi dan demografi serta aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, aspek
daya saing daerah, capaian SPM, evaluasi RPJMD periode
lalu dan capaian TPB/SDGs.
Bab III Gambaran Keuangan Daerah
Bagian ini terdiri dari uraian tentang kinerja keuangan
masa lalu meliputi kinerja pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan neraca daerah,
kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dan proyeksi
keuangan daerah tahun 2021-2026.
BAB I-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Pendahuluan I
Bab IV Permasalahan dan Isu-isu Strategis Daerah
Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan
pembangunan daerah dan isu strategis daerah
pembangunan daerah 5 (lima) tahun ke depan.
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bagian ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati Bungo sebagai landasan
perumusan rumusan tujuan dan sasaran.
Bab VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan
Daerah
Bagian ini menguraikan strategi dan arah kebijakan yang
merupakan rumusan perencanaan dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program
Perangkat Daerah
Bagian ini menguraikan seluruh program yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo selama 5
(lima) tahun, baik bersifat program prioritas dalam rangka
pencapaian visi dan misi, pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal serta pemenuhan kebutuhan operasional yang
disertai indikator pencapaian target.
Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Bagian ini menguraikan gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintah
daerah khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek
kesejahteraan, layanan dan daya saing melalui indikator
kinerja daerah.
Bab IX Penutup
Bagian ini menyampaikan dengan singkat harapan
pencapaian dari dokumen RPJMD yang telah ditetapkan
dan juga berisi tentang pedoman dan kaidah pelaksanaan.
BAB II-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BUNGO
Gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Bungo meliputi
kondisi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah
serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten Bungo beberapa tahun terakhir.
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
Aspek geografi Kabupaten Bungo memberikan gambaran dan
hasil analisis terhadap kondisi geografi daerah mencakup
karakterisitik lokasi dan wilayah, pengembangan wilayah dan wilayah
rawan bencana, sedangkan aspek demografi menggambarkan
deskripsi perubahan penduduk, komposisi dan populasi umat
beragama di masyarakat.
2.1.1 Aspek Geografi
1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Karakteristik lokasi dan wilayah menjelaskan tentang luas dan
batas wilayah administrasi, letak dan konsisi geografis, topologi,
geologi, hidrologi, klimatologi dan penggunaan lahan.
BAB II-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
A. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten Bungo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi wilayah barat dengan ibukota Muara Bungo. Kabupaten Bungo
memiliki luas wilayah sebesar 4.659 km2 atau 9,80% dari luas Provinsi
Jambi (urutan ke-7 dari luas kabupaten/kota se-Provinsi Jambi).
Kabupaten Bungo terdiri dari 17 Kecamatan yang meliputi 141 dusun
dan 12 kelurahan (total 153 dusun/kelurahan).
Gambar 2.1
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bungo
Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo
Tahun 2013-2033.
Adapun nama kecamatan, kelurahan atau dusun (sebutan desa
di Kabupaten Bungo berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2016) disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1 Nama Kecamatan dan Kelurahan/Dusun
di Kabupaten Bungo
No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah
1 Bathin II Babeko Babeko, Simpang Babeko,
Tuo Sepunggur, Sepunggur,
Suka Makmur dan Tanjung
Menanti
6
Dusun
2 Limbur Lubuk
Mengkuang
Rantau Tipu, Pemunyian,
Renah Sungai Ipuh, Sekar
14
Dusun
BAB II-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah
Mengkuang, Muara Tebo
Pandak, Tuo Lubuk
Mengkuang, Tuo Limbur,
Limbur Baru, Pauh Agung,
Baru Lubuk Mengkuang,
Tebo Jaya, Tanjung Bungo,
Lubuk Tanah Terban dan
Renah Sungai Besar
3 Jujuhan Ilir Tepian Danto, Aur Gading,
Pulau Batu, Bukit Sari, Sari
Mulya, Lubuk Tenam dan
Kuamang
7
Dusun
4 Rantau Pandan Lubuk Kayu Aro, Rantau
Pandan, Rantau Duku,
Leban, Lubuk Mayan dan
Talang Sungai Bungo
6
Dusun
5 Muko-muko Bathin
VII
Mangun Jayo, Suka Jaya,
Tanjung Agung, Tebat, Baru
Pusat Jalo, Datar, Tebing
Tinggi, Bedaro dan Pekan
Jumat
9
Dusun
6 Jujuhan Sirih Sekapur, Sirih
Sekapur Perkembangan,
Baru Balai Panjang, Rantau
Ikil, Rantau Panjang,
Jumbak, Ujung Tanjung,
Pulau Jelmu, Tanjung Belit
dan Talang Pamesun
10
Dusun
7 Tanah Sepenggal
Lintas
Embacang Gedang, Sungai
Tembang, Sungai Mancur,
Tanah Periuk, Sungai Lilin,
Lubuk Landai, Tebing
Tinggi, Rantau Makmur,
Rantau Embacang, Paku Aji,
Sungai Puri dan Pematang
Panjang
12
Dusun
8 Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh, Lubuk
Niur, Pedukun, Perenti
Luweh, Koto Jayo, Panjang,
Teluk Kecimbung, Rambah,
Tebing Tinggi Uleh, Bukit
Kemang dan Renah Jelmu
11
Dusun
BAB II-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah
9 Bathin II Pelayang Pelayang, Talang Silungko,
Peninjau, Seberang Jaya,
Pulau Kerakap dan Pelayang
5
Dusun
10 Pasar Muara Bungo
Tanjung Gedang, Jaya Setia,
Bungo Barat, Bungo Timur
dan Batang Bungo
5
Kelurahan
11 Bathin III Bungo Taman Agung,
Manggis, Sungai Binjai,
Purwo Bakti, Sarana Jaya,
Lubuk Benteng, Teluk
Panjang dan Air Gemuruh
3
Kelurahan
dan 5
Dusun
12 Pelepat Senamat, Rantau Keloyang,
Sungai Gurun, Sungai
Beringin, Balai Jaya, Rantel,
Baru Pelepat, Batu Kerbau,
Dwi Karya Bhakti, Mulia
Jaya, Gapura Suci, Mulia
Bhakti, Cilodang, Sekampil
dan Bukit Telago
15
Dusun
13 Bungo Dani Sungai Kerjan, Sungai
Pinang, Talang Pantai,
Sungai Arang dan Pulau
Pekan
2
Kelurahan
dan 3
Dusun
14 Rimbo Tengah Cadika, Pasir Putih, Sungai
Buluh dan Sungai
Mengkuang
2
Kelurahan
dan 2
Dusun
15 Tanah Sepenggal Teluk Pandak, Empelu,
Tanah Bekali, Pasar Lubuk
Landai, Sungai Gambir,
Pasar Rantau Embacang,
Tenam, Candi, Telentam dan
Tanjung
10
Dusun
16 Pelepat Ilir Purwasari, Lembah
Kuamang, Sumber Harapan,
Daya Murni, Sumber Mulya,
Maju Jaya, Tirta Mulya,
Lingga Kuamang, Bangun
Harjo, Kuning Gading,
Kuamang Jaya, Karya
Harapan Mukti, Muara
Kuamang, Lubuk, Padang
BAB II-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah
Palangeh, Danau dan Koto
Jayo
17 Bathin III Ulu Lubuk Beringin, Karak
Apung, Aur Cino, Laman
Panjang, Senamat Ulu,
Sungai Telang, Muara Buat,
Timbolasi dan Buat
9
Dusun
Sumber data: Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo.
Untuk luas kecamatan dan persentase luas wilayah Kabupaten
Bungo per kecamatan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2
Nama Ibukota Kecamatan dan Luas Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun 2020
Kecamatan Ibukota
Kecamatan Luas
Kecamatan
Persentase
terhadap Luas
Kabupaten
Pelepat Rantau Keloyang 1.069,07 22,95
Pelepat Ilir Kuamang Jaya 410,29 8,81
Bathin II Babeko Simpang Babeko 176,29 3,78
Rimbo Tengah Kelurahan Cadika 96,90 2,08
Bungo Dani Talang Pantai 35,97 0,77
Pasar Muara Bungo Kelurahan Bungo
Timur
9,21 0,20
Bathin III Kelurahan Manggis 80,46 1,73
Rantau Pandan Rantau Pandan 239,61 5,14
Muko-Muko Bathin
VII
Tanjung Agung 186,73 4,01
Bathin III Ulu Muara Buat 373,83 8,02
Tanah Sepenggal Pasar Lubuk Landai
106,92 2,29
Tanah Sepenggal Lintas
Ambacang Gedang 77,51 1,66
Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh 236,55 5,08
Limbur Lubuk Mengkuang
Tuo Limbur 932,41 20,01
Bathin II Pelayang Pelayang 179,84 3,86
Jujuhan Rantau Ikil 254,12 5,45
Jujuhan Ilir Pulau Batu 193,04 4,14
Kabupaten Bungo 4.659,00 100,00
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
BAB II-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa dari 17
kecamatan yang ada di Kabupaten Bungo, kecamatan yang paling luas
adalah Kecamatan Pelepat dan yang paling kecil adalah Kecamatan
Pasar Muara Bungo.
B. Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Bungo terletak pada posisi antara 101’ 27’ sampai
102’ 30’ bujur timur dan antara 01’ 55’ lintang selatan serta
berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan
Kabupaten Dharmasraya (Provinsi Sumatera
Barat).
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Merangin.
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya
(Provinsi Sumatera Barat) dan Kabupaten Kerinci.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Tebo.
Kabupaten Bungo memiliki berbagai kelebihan dalam aspek
geografi sehingga menimbulkan potensi yang besar apabila dikelola
dengan baik. Selain itu, Kabupaten Bungo merupakan jalur
perlintasan dari Provinsi Jambi ke Sumatera Barat dan juga juga
sebagai penghubung antar kabupaten di wilayah Jambi bagian timur
(Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Batanghari),
dengan bagian barat (Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten
Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai
Penuh).
Kabupaten Bungo memiliki kawasan strategis nasional, berupa
Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Kawasan TNKS ini diarahkan untuk direhabilitasi dan dimantapkan
fungsinya sebagai Kawasan Lindung Nasional. Selain kawasan Taman
Nasional, di Kabupaten Bungo juga terdapat Kawasan Hutan Lindung
(HL).
BAB II-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
C. Topografi
Keadaan topografi wilayah Kabupaten Bungo adalah sebagian
dataran rendah di sebelah utara dan tengah yang sebagian terdiri dari
rawa-rawa dengan ketinggian yang hampir sama dengan permukaan
laut atau sampai dengan 20 Meter dpl. Rata-rata Ketinggian Daerah
Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.3 Rata-rata Ketinggian Kabupaten Bungo dari
Permukaan Air Laut dirinci menurut Kecamatan
Kecamatan Tinggi Wilayah
(mdpl)
Pelepat 65
Pelepat Ilir 72
Bathin II Babeko 60
Rimbo Tengah 91
Bungo Dani 54
Pasar Muara Bungo 53
Bathin III 63
Rantau Pandan 97
Muko-Muko Bathin VII 70
Bathin III Ulu 141
Tanah Sepenggal 62
Tanah Sepenggal Lintas 75
Tanah Tumbuh 112
Limbur Lubuk Mengkuang 202
Bathin II Pelayang 101
Jujuhan 91
Jujuhan Ilir 90
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Sekitar 43,23% lahan yang ada di Kabupaten Bungo memiliki
kemiringan lahan antara 0-15%, sedangkan sisanya, yaitu sebesar
36,55% kemiringan lahannya 16-40%. Karakteristik fisik dengan
kemiringan yang cukup bervariasi ini membentuk bentang alam yang
bervariasi pula, namun secara umum merupakan wilayah yang relatif
BAB II-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
landai dan bergelombang. Wilayah yang relatif curam yaitu 20,22%
dari luas lahan secara keseluruhan.
Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah
perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1.300 mdpl,
dimana sekitar 87,70 persen di antaranya berada pada rentang
ketinggian 70 hingga 499 mdpl.
D. Geologi
Struktur batuan pembentuk lapisan tanah atau kondisi serta
formasi geologi di Kabupaten Bungo terdiri atas batuan Aluvium,
Andasit dan Basal, Batuan Gunung Api tak terpisahkan, Batuan
Gunung Asam tak terpisahkan, Diorit, Formasi Air Berikat, Formasi
Bukit Punjung, Formasi Gumai, Formasi Kasai, Formasi Muara Enim,
Formasi Pelepat, Formasi Rantau Ikil, Formasi Granit dan Formasi
Lava.
Secara umum, kelompok tanah yang ada di Kabupaten Bungo
terdiri atas jenis tanah Andosol, Latosol, Latosol, Hidromorf dan
Podsolik. Jenis tanah pada masing-masing kecamatan yaitu:
a) Jenis tanah Andosol sebagian kecil terdapat di Kecamatan Limbur
Lubuk Mengkuang, Tanah tumbuh, Bathin III Ulu dan Pelepat.
b) Jenis tanah Latosol sebagian besar terdapat di Kecamatan Jujuhan
Ilir, Jujuhan, Bathin II Pelayang, Limbur Lubuk Mengkuang,
Sebagian Kecil terdapat di Kecamatan Tanah Tumbuh Bathin III
Ulu, Rantau Pandan dan Pelepat.
c) Jenis tanah Hidromorf terdapat di sebagian Kecamatan Rantau
Pandan, Bathin III Ulu dan Pelepat.
d) Jenis tanah Podsolik terdapat di semua kecamatan di Kabupaten
Bungo.
BAB II-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.2 Peta Geologi Kabupaten Bungo
Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020.
E. Hidrologi
Kabupaten Bungo memiliki empat Daerah Aliran Sungai (DAS)
utama, yaitu DAS Batang Tebo, DAS Batang Bungo, DAS Batang
Pelepat dan DAS Batang Jujuhan. Selain itu, ada banyak DAS sungai
yang melintasi Kabupaten Bungo selain 4 DAS disebutkan diatas
diantaranya adalah, DAS Batang Benit, DAS Batang Ule, DAS Jantayo,
DAS Kemarau, DAS Kuamang Bungo, DAS Mengkuang, DAS Pagian,
DAS Sungkai, DAS Semagai, DAS Pandak Tebo, DAS Telantam, DAS
Telentam Besar, DAS Pamesun, DAS Penyumian, DAS Plangke dan
DAS Komersi.
BAB II-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.3 Peta DAS Kabupaten Bungo
Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033.
Jika dilihat dari pola aliran sungai yang terbentuk pada
beberapa sungai di Kabupaten Bungo menunjukan bahwa beberapa
sungai yang melalui daerah bertopografi datar membentuk pola aliran
yang berkelok-kelok (meander), sedangkan sungai-sungai yang berada
di daerah perbukitan akan membentuk pola aliran semi dendritik (semi
cabang-cabang) dan dendritik (cabang-cabang).
Tabel 2.4 Panjang DAS Utama di Kabupaten Bungo
No Nama Sungai Panjang (Km)
1 Batang Tebo 256
2 Batang Bungo 95
3 Batang Pelepat 105
4 Batang Jujuhan 158
Sumber data : Badan Informasi Geopasial (BIG) Tahun 2020.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi 2013-2033,
diketahui bahwa Sungai Batang Bungo memiliki luas daerah
pengaliran seluas 410,60 hektar dengan debit maksimal 177,20
m3/detik dan debit minimal 6,54 m3/detik.
BAB II-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.5 Luas Daerah Pengaliran dan Debit dari Beberapa Sungai
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Kabupaten/
Kota Nama Sungai
Luas Daerah
Pengaliran
Debit Max
(m3/dtk)
Debit Min
(m3/dtk)
Kerinci Batang Merao 187,50 245,00 5,11
Merangin Batang
Merangin
3.645,00 2.300,00 26,07
Sarolangun Batang
Sarolangun
1.258,00 - -
Batanghari Batanghari 35.984,38 8.484,00 202,00
Muaro Jambi Batanghari 38.704,00 8.363,00 515,00
Tanjab Timur Jangkat - - -
Tanjab Barat Batang
Pengabuhan
Merlung
4.300,00 57,11 2,50
Tebo Batang Tebo 1.831,60 742,00 20,60
Bungo Batang
Bungo
410,60 177,20 6,54
Kota Jambi Batanghari 42.142,00 12.059,00 -
Sumber data: Dokumen RTRWP Jambi 2013-2033 Tahun 2020.
F. Klimatologi
Wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis dengan
temperatur udara berkisar antara 25,8° - 26,7°C. Kondisi curah hujan
di Kabupaten Bungo cukup berfluktuatif, dimana pada tahun 2019
sebesar 2.384 mm3 dan pada tahun 2020 sebesar 3.340 mm3. Kondisi
ini tentunya tidak terlepas dari perubahan iklim dunia yang semakin
tidak menentu. Untuk melihat kondisi curah hujan tiap bulan dapat
dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 2.6
Kondisi Curah Hujan Tiap Bulannya di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020
No Bulan Curah Hujan (mm3) Hari Hujan
2019 2020 2019 2020
1 Januari 290 313 18 17
2 Februari 461 258 19 13
3 Maret 257 214 14 13
4 April 32 476 16 18
BAB II-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
5 Mei 133 259 10 13
6 Juni 114 515 10 8
7 Juli 36 138 4 10
8 Agustus 77 116 5 9
9 September 86 225 6 15
10 Oktober 61 269 9 14
11 November 197 355 13 18
12 Desember 330 203 20 11
Jumlah/Total 2.384 3.340 144 159
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Pada tahun 2019 curah hujan di Kabupaten Bungo tertinggi
terjadi pada bulan februari dan curah hujan terendah terjadi dibulan
april. Disisi lain hari hujan terbanyak terjadi pada bulan desember dan
paling sedikit terjadi pada bulan juli.
Untuk tahun 2020 curah hujan di Kabupaten Bungo tertinggi
terjadi pada bulan juni dan curah hujan terendah terjadi pada bulan
agustus. Disisi lain hari hujan terbanyak terjadi pada bulan november
dan april dan paling sedikit terjadi pada bulan juni.
G. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan merupakan suatu proses yang berkelanjutan
dalam pemanfaatan lahan untuk pembangunan secara optimal dan
efisien. Sementara Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi
tanah, iklim, relief, hidrologi, dan vegetasi dimana faktor-faktor
tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya. Dengan adanya tata
alokasi lahan, maka perencanaan sebuah daerah akan tertata dengan
baik, tertib dan rapi, serta meminimalisir terjadinya penggunaan lahan
secara sembarangan oleh orang yang tidak memiliki izin. Penggunaan
lahan yang ada di Kabupaten Bungo terdiri atas kawasan hutan,
budidaya pertanian, non pertanian, dan lainnya.
BAB II-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.4 Peta Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bungo
Tahun 2013-2033
Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033.
Adapun rencana pola ruang di Kabupaten Bungo disajikan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.7 Rencana Pola Ruang di Kabupaten Bungo
No Uraian
1 Hutan Lindung
2 Hutan Produksi
3 Perkebunan
4 Perkotaan/Permukiman
5 Pertanian Lahan Basah
6 Pertanian Lahan Kering
7 Sempadan Sungai
8 Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS)
Sumber data: RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033.
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa rencana pola ruang di
Kabupaten Bungo berdasarkan RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-
2033 ada 8 jenis tutupan lahan.
BAB II-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2. Pengembangan Wilayah
Potensi daerah yang menjadi andalan dan merupakan sumber
pendapatan sebagian besar masyarakat Kabupaten Bungo adalah
potensi sumber daya pertanian dan perkebunan. Kabupaten Bungo
memiliki lahan perkebunan seluas 147.594 ha atau 31 % dari luas
wilayah keseluruhan, lahan yang sudah dioleh menjadi lahan
perkebunan seluas 46.494 Ha, masih terdapat potensi lahan seluas
101.096 Ha.
Berdasarkan PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional salah satu kabupaten dalam Propinsi Jambi
yang ditetapkan sebagai PKW adalah Muara Bungo dengan arahan
mendorong pengembangan kota-kota sentra produksi.
Kawasan strategis Kabupaten Bungo dibagi menjadi 2 kawasan,
yaitu (1) kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, (2)
kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup.
1) Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi terdiri dari:
a) Kota Terpadu Mandiri Bathin III Ulu berada di Kecamatan
Bathin III Ulu dan Kecamatan Rantau Pandan.
b) Perkotaan Rantau Ikil, Tuo Limbur, Rantau Keloyang dan
Embacang Gedang.
2) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup adalah Hutang Lindung Bukit Panjang-
Bukit Bayur dengan luas 13.529,40 Ha.
Dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bungo 2013-2033 telah dirumuskan rencana kawasan budidaya yang
dapat dimanfaatkan secara ekonomi, meliputi:
a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, merupakan kawasan yang
diperuntukkan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok memproduksi hutan yang dirinci meliputi: kawasan hutan
produksi terbatas, kawasan hutan produksi tetap, dan kawasan
hutan yang dapat dikonversi.
BAB II-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
b. Kawasan Peruntukan Pertanian, dirinci meliputi: pertanian lahan
basah, pertanian lahan kering, pertanian tanaman
tahunan/perkebunan, perikanan dan peternakan.
c. Kawasan Peruntukan Perikanan meliputi: perikanan tangkap,
budidaya perikanan dan pengolahan ikan.
d. Kawasan Peruntukan Pertambangan, dirinci meliputi: jenis
pertambangan golongan bahan galian strategis (Golongan A);
golongan bahan galian vital (Golongan B); serta golongan bahan
galian lainnya yang tidak termasuk golongan diatas (Golongan C).
e. Kawasan Peruntukan Industri, dirinci meliputi kawasan
peruntukan industri besar, peruntukan industri sedang dan
peruntukan industri rumah tangga.
f. Kawasan Peruntukan Pariwisata, yang dirinci meliputi kawasn
peruntukan : pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata
buatan. rencana ini disusun berdasarkan potensi yang ada,
potensi yang akan datang atau potensi yang akan dikembangkan.
Pengembangan wisata ini harus diikuti wisata andalan serta yang
berkaitan dengan wisata nasional.
g. Kawasan Peruntukan Permukiman, terdiri dari permukiman
perkotaan dan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan
budidaya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan
fungsi masing-masing permukiman, tetutama dikaitkan dengan
karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi dan
sebagainya.
h. Kawasan Peruntukan Lainnya, berupa kawasan peruntukan
pertahanan dan keamanan.
3. Wilayah Rawan Bencana
Daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap ancaman terjadinya
bencana baik akibat kondisi geografis, geologis dan demografis
maupun karena ulah manusia. Potensi bencana alam di Kabupaten
Bungo antara lain Banjir, Tanah Longsor, Kebakaran dan Rawan
Gunung Berapi. Adapun data daerah rawan bencana di Kabupaten
Bungo disajikan pada tabel dibawah ini berdasarkan kecamatan.
BAB II-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.8 Daerah Rawan Bencana Berdasarkan Kecamatan
di Kabupaten Bungo
No Kecamtan Kelurahan/Dusun
1 Bathin II Babeko Rawan Banjir
2 Limbur Lubuk
Mengkuang
Rawan Banjir Bandang, Rawan
Longsor, Rawan Kebakaran, dan
Rawan Bencana Gempa
3 Jujuhan Ilir Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
4 Rantau Pandan Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
5 Muko-muko Bathin VII Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
6 Jujuhan Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
7 Tanah Sepenggal Lintas Rawan Banjir
8 Tanah Tumbuh Rawan Banjir, Rawan Longsor,
Rawan Kebakaran, dan Rawan
Bencana Gempa
9 Bathin II Pelayang Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
10 Pasar Muara Bungo Rawan Banjir
11 Bathin III Rawan Banjir
12 Pelepat Rawan Banjir, Rawan Longsor, dan
Rawan Kebakaran
13 Bungo Dani Rawan Banjir
14 Rimbo Tengah Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
15 Tanah Sepenggal Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
16 Pelepat Ilir Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran
17 Bathin III Ulu Rawan Banjir Bandang, Rawan
Longsor, Rawan Kebakaran, dan
Rawan Bencana Gempa
Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.5 Peta Rawan Banjir Kabupaten Bungo
Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Gambar 2.6
Peta Rawan Longsor Kabupaten Bungo
Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.7
Peta Rawan Kebakaran Kabupaten Bungo
Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Gambar 2.8
Peta Rawan Bencana Gempa Kabupaten Bungo
Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Kabupaten Bungo
dalam menangani bencana alam disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.9 Data Sarana dan Prasana (Sarpras) Penanggulangan Bencana
Kabupaten Bungo sampai dengan Tahun 2020
No
Jenis Sarana dan
Prasarana (Sarpras)
Jumlah yg dimiliki
Keterangan Volume
kondisi
baik rusak
BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo
A. HUNIAN
1. Tenda Posko 5 Buah 5 -
2. Tenda Pleton 4 Buah 2 2
3. Tenda Regu 5 Buah 3 2
4. Tenda Pengungsi 1 Buah 1 - Sebagai Tenda
Pengungsian
5. Tenda Keluarga 10 Buah 10 -
6. Tenda Perorangan 8 Buah 8 -
7. Velbed 18 Buah - 18 Posko/Huntara
8. Tenda Gulung (terpal) 20 Buah 20 -
B. KENDARAAN
1. Mobil Komando 1 Unit 1 -
2. Sepeda Motor (trail) 4 Unit 4 - Kend OPS Kebencanaan
3. Perahu Karet Kav 8
org
1 Unit 1 - OPS Kebencanaan,
evakuasi
4. Perahu Karet Kav 6
org
1 Unit - 1 OPS Kebencanaan, SAR
5. Perahu Evakuasi 2 Unit 2 - OPS Kebencanaan,
evakuasi
6. Truk Serba Guna 1 Unit 1 - OPS Kebencanaan,
evakuasi
7. Mobil Tangki Kav
5000 ltr
1 Unit 1 - Kend OPS Kebencanaan
8. Mesin Perahu 18 PK 1 Unit 1 -
9. Mesin Perahu 25 PK 1 Unit 1 -
C. KOMUNIKASI
1. HT. Icom V.80 2 Unit 2 -
2. Reg. Icom IC 2200 H 1 Unit 1 -
3. SSB Icom 700 Pro 1 Unit 1 -
4. Telepon Satelit 1 Unit 1 -
5. Radio Komunikasi All
Band
1 Unit 1 -
D. PENERANGAN
1. Lampu Senter Hit
Searclight
1 Unit 1 -
2. Lampu solar cell
fortable
13 Unit 13 -
3. Lampu solar cell 2 Unit 2 -
BAB II-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Sarana dan
Prasarana
(Sarpras)
Jumlah yg dimiliki
Keterangan Volume
kondisi
baik rusak
E. LAIN-LAIN
1. Genset Honda TP.780
SP
1 Unit 1 -
2. Water treatment
fortable
1 Unit 1 -
3. Pompa Air 2 Unit 2 -
4. Pompa Karhutla
Besar
1 Unit 1 -
5. Pompa Karhutla Kecil 1 Unit 1 -
6. Water Treatment
fortable mini
4 Unit 4 -
Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo
1. Ambulans 2 Unit 2 -
Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo
1. Perahu Fiber 1 Unit 1 -
2. Mobil Dapur Umum 1 Unit 1 -
3. Mobil Rescue 1 Unit 1 -
4. Tenda Pleton 2 Unit 2 -
5. Tenda Keluarga 4 Unit 4 -
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo
1. Excavator Hitachi
Zexis
1 Unit 1 -
2. Whell Loader
Komatshu WA 180
1 Unit 1 -
3. Bechoe Loader JCB 1 Unit 1 -
4. Mobil Dump Truck 3 Unit 3 -
Basarnas
1. Perahu Karet 2 Unit 2 -
2. SCBA 2 Unit 2 -
3. Alat Selam 2 Unit 2 -
4. Mobil Extraksi 1 Unit 1 -
5. Truk Personil 1 Unit 1 -
6. Tandu Lipat 2 Unit 2 -
7. Tali Carmantel 3 Unit 3 -
8. Alat Vertical Rescue 1 Set 1 -
9. Mesin Perharu 1 Unit 1 -
Kodim 0416/Bute
1. Tenda Pleton 2 Unit 2 -
Polres Bungo
1 Tenda Pleton 2 Unit 2 -
2 Perahu Karet 1 Unit 1 -
3 Mobil Truk Personil 1 Unit 1 -
Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan data diatas sarana dan prasarana penanggulangan
bencana di Kabupaten Bungo terdapat beberapa perangkat daerah
seperti BPBD Kesbangpol, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial P2KB P3A,
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta lembaga vertikal
di Kabupaten Bungo, yakni Basarnas, Kodim 0416/Bute dan Polres
Bungo.
2.1.2 Aspek Demografi
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-
waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu
dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk
pengukuran. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong
pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Perkembangan penduduk Kabupaten Bungo tahun 2016-2020
mengalami kenaikan rata-rata 0,76 persen per tahun. Adapun data
perkembangan penduduk Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.10
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dalam Kabupaten Bungo Tahun 2016 s.d. 2020
Tahun
Jenis Kelamin
(orang) Jumlah
(orang)
Kepadatan
Pendudk
(Orang/
Km2) Laki -laki Perempuan
2016 179.893 171.985 351.878 75,53
2017 183.893 175.697 359.590 77,19
2018 187.677 179.505 367.182 78,82
2019 191.571 183.199 374.770 80,44
2020 184.799 177.564 362.363 78,00
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Bungo dari tahun 2016-
2019 cenderung naik, yaitu dari tahun 2016 sebanyak 351.878 orang
menjadi 372.770 orang pada tahun 2019, namum pada tahun 2020
BAB II-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 jumlah penduduk
Kabupaten Bungo sebanyak 362.363 jiwa. Artinya lebih sedikit 12.407
jiwa dari proyeksi jumlah penduduk tahun 2019. Adapun kepadatan
penduduk tahun 2020 sebesar 78,00 orang/Km2.
Persebaran penduduk di Kabupaten Bungo relatif merata, secara
absolut jumlah penduduk pada tiap-tiap daerah atau kecamatan
terlihat relatif berimbang, namun karena luas wilayah masing-masing
kecamatan berbeda maka tingkat kepadatan penduduk selalu
bervariasi. Rata-rata kepadatan penduduk per kecamatan pada tahun
2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.11
Rata-rata Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Bungo Tahun 2020
No Kecamatan Luas (Km2)
Jumlah
Penduduk
(Orang)
Kepadatan
(Orang/
Km2)
1 Pelepat 1.069,07 35.260 33
2 Pelepat Ilir 410,29 51.212 125
3 Bathin II Babeko 176,29 14.268 81
4 Rimbo Tengah 96,9 32.764 338
5 Bungo Dani 35,97 27.436 763
6 Pasar Muara Bungo 9,21 21.243 2.307
7 Bathin III 80,46 26.200 326
8 Rantau Pandan 239,61 10.631 44
9 Muko-Muko Bathin VII 186,37 15.412 83
10 Bathin III Ulu 373,83 9.609 26
11 Tanah Sepenggal 106,92 24.376 228
12 Tanah Sepenggal Lintas 77,51 23.659 305
13 Tanah Tumbuh 236,55 15.140 64
14 Limbur Lubuk
Mengkuang 932,41 16.713 18
15 Bathin II Pelayang 179,84 9.042 50
16 Jujuhan 254,12 19.112 75
17 Jujuhan Ilir 193,04 10.286 53
Kabupaten Bungo 4.659,00 362.363 78,00
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Tabel di atas menjelaskan bahwa tingkat kepadatan penduduk
pada Tahun 2020 di Kabupaten Bungo adalah sebesar 78,00 jiwa/km2.
BAB II-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Pasar
Muara Bungo yaitu sebesar 2.307 jiwa/km2. Tingkat kepadatan
penduduk terendah terdapat di Kecamatan Batin III Ulu sebesar 26
jiwa/km2 dan Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang sebesar 18
jiwa/km2.
Untuk gambaran jumlah penduduk menurut umur dan jenis
kelamin pada tahun 2020 dapat terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.12
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2020
Wilayah Jenis Kelamin
Total Laki-Laki Perempuan
0-4 17.982 17.212 35.194
5-9 17.492 16.661 34.153
10-14 16.407 15.405 31.812
15-19 16.075 15.091 31.166
20-24 15.975 15.692 31.667
25-29 16.366 15.941 32.307
30-34 16.509 15.713 32.222
35-39 14.499 13.730 28.229
40-44 12.732 12.056 24.788
45-49 10.996 10.395 21.391
50-54 9.003 8.795 17.798
55-59 7.681 7.350 15.031
60-64 5.736 5.385 11.121
65-69 3.774 3.716 7.490
70-74 1.811 1.994 3.805
75+ 1.761 2.428 4.189
Bungo 184.799 177.564 362.363
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
BAB II-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.9 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Bungo Tahun 2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Perkembangan penduduk Kabupaten Bungo tidak
menggambarkan pertumbuhan alami. Hal ini disebabkan karena
pesatnya pembangunan daerah, sehinggan menarik minat penduduk
daerah lain untuk berusaha dan akhirnya menetap di Kabupaten
Bungo. Untuk melihat banyaknya penduduk Kabupaten Bungo
berdasarkan agama yang dianutnya dapat dilihat pada tabel yang
disajikan dibawah ini:
-20.000 -15.000 -10.000 -5.000 0 5.000 10.000 15.000 20.000
0-4
05-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Laki-Laki Perempuan
BAB II-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.13 Persentase Pemeluk Agama di Kabupaten Bungo
Tahun 2020
No Agama Persentase
1 Islam 96,995
2 Protestan 2,165
3 Katolik 0,473
4 Hindu 0,002
5 Budha 0,349
6 Khonghucu 0,003
7 Lainnya 0,013
Jumlah 100
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Mayoritas penduduk Kabupaten Bungo memeluk agama Islam,
yaitu sebanyak 341.779 jiwa (96,995 persen). Sedangkan sisanya
memeluk agama Protestan sebanyak 7.627 jiwa (2,165 persen), Katolik
sebanyak 1.667 jiwa (0,473 persen), Hindu sebanyak 7 jiwa (0,002
persen), Budha sebanyak 1.230 jiwa (0,349 persen), Khonghucu
sebanyak 10 jiwa (0,003 persen) dan Lainya sebanyak 46 jiwa (0,013
persen).
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Untuk melihat kondisi kesejahteraan masyarakat dalam aspek
sosial dapat dianalisis melalui IPM atau Indeks Pembangunan
Manusia. IPM ini meliputi tiga indikator utama yang digunakan untuk
merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga indikator utama
tersebut antara lain adalah 1) pendidikan, 2) pendidikan, dan 3) daya
beli. Dengan demikian, sebagai akumulasi yang mewakili ketiga aspek
ini, IPM diukur sebagai komposit dari indeks pendidikan, indeks
kesehatan, dan indeks daya beli.
BAB II-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.10 IPM Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
1.
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Perkembangan nilai IPM Kabupaten Bungo dapat dilihat pada
grafik diatas. Selama tahun 2016-2020 IPM Kabupaten Bungo terus
mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,41
persen per tahun dengan angka pertumbuhan IPM pada setiap
tahunnya mulai dari tahun 2016-2020 berturut-turut adalah 0,39
persen, 0,55 persen, 0,63 persen dan 0,09 persen.
Pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan Provinsi Jambi dan
Nasional, IPM Kabupaten Bungo masih berada dibawah. Untuk lebih
jelas lihat grafik berikut:
Gambar 2.11 Perbadingan IPM Kabupaten Bungo dengan Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
68,7769,04
69,42 69,86
69,92
68
68,2
68,4
68,6
68,8
69
69,2
69,4
69,6
69,8
70
70,2
2016 2017 2018 2019 2020
69,92
71,29
71,94
68,5
69
69,5
70
70,5
71
71,5
72
72,5
Bungo Jambi Nasional
BAB II-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel di atas IPM Kabupaten Bungo tahun 2020 masih
berada dibawah IPM Provinsi Jambi dan Nasional. Selisih IPM
Kabupaten Bungo dengan IPM Provinsi Jambi sebesar 1,37 poin ,
sedangkan selisih dengan IPM Nasional sebesar 2,02 poin. Namun jika
dibandingkan dengan 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi IPM
Kabupaten Bungo masih menempati peringkat keempat.
Data IPM dari 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi disajikan
pada grafik dibawah ini:
Gambar 2.12 Perbandingan IPM Kabupaten Bungo dengan IPM
Kabupaten/Kota sekitar Tahun 2020
2.
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari grafik di atas menjelaskan bahwa IPM Kabupaten Bungo
tahun 2020 sebesar 69,92, namun masih berada dibawah Kota Jambi
sebesar 78,37, Kota Sungai Penuh sebesar 75,42 dan Kabupaten
Kerinci sebesar 71,21.
78,37
75,42
71,21
69,92
69,86
69,84
69,19
69,18
69,14
67,54
64,43
0 20 40 60 80 100
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Kerinci
Bungo
Sarolangun
Batanghari
Merangin
Muaro Jambi
Tebo
Tanjabbar
Tanjabtim
BAB II-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2. Indeks Gini
Ketimpangan pendapatan masih menjadi permasalahan umum
yang sudah menjadi hal biasa dalam proses perkembangan suatu
wilayah. Ketimpangan tersebut tidak hanya terjadi pada lingkup
nasional, bahkan sampai pada wilayah Provinsi, Kabupaten atau unit
yang lebih rendah sekalipun. Ketimpangan tersebut sering menjadi
permasalahan yang serius dan berpotensi menimbulkan konflik
ekonomi, sosial, atau lemahnya tingkat keterhubungan antar wilayah.
Salah satu indikator yang digunakan melihat ketimpangan
pendapatan yakni melalui Indeks Gini. Indeks Gini juga digunakan
untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan dan pengeluaran
rumah tangga pada masing-masing wilayah.
Indikator utama yang menunjukkan tingkat ketimpangan
pendapatan secara menyeluruh adalah Indeks Gini. Semakin tinggi
nilai Koefisien Gini menunjukkan ketidakmerataan pendapatan yang
semakin tinggi (Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1).
Daimon dan Thorbecke (1999) berpendapat bahwa penurunan
ketimpangan (perbaikan distribusi pendapatan) selalu tidak konsisten
dengan bertambahnya insiden kemiskinan kecuali jika terdapat dua
aspek yang mendasari inkonsistensi tersebut. Pertama, variasi
distribusi pendapatan dari kelas terendah meningkat secara drastis
sebagai akibat krisis. Kedua, merupakan persoalan metodologi
berkaitan dengan keraguan dalam pengukuran kemiskinan dan
indikator ketimpangan.
Gambar 2.13
Perkembangan Indeks Gini Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
0,34 0,34
0,32
0,33
0,31
0,295
0,3
0,305
0,31
0,315
0,32
0,325
0,33
0,335
0,34
0,345
2016 2017 2018 2019 2020
BAB II-29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Jika diamati menurut besarnya Koefisien Gini tahun 2016
hingga 2020, maka rata-rata ketimpangan pendapatan masyarakat di
Kabupaten Bungo sebesar 0,328 per tahun yang termasuk kedalam
kategori ketimpangan rendah. Ketimpangan ini dapat diasumsikan
oleh meningkat pada sektor-sektor tertentu yang tidak dapat dinikmati
langsung oleh masyarakat luas. Bisa juga diakibatkan oleh belum
meratanya pembangunan antar kecamatan, sehingga kesenjangan
(gap) antar wilayah Kecamatan semakin tampak.
3. Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan
dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa dengan
kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data
produk domestik bruto atau pendapatan output perkapita.
Pertumbuhan ekonomi juga memiliki arti suatu proses perubahan
ekonomi yang terjadi pada perekonomian dalam kurun waktu tertentu
menuju keadaan ekonomi yang lebih baik. Umumnya, pertumbuhan
ekonomi ini identik dengan kenaikan kapasitas produksi yang
direalisasikan dengan adanya kenaikan pendapatan. Pertumbuhan
ekonomi menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
bertumbuh oleh suatu daerah.
Pembangunan Kabupaten Bungo tidak bisa dipisahkan dari
pertumbuhan ekonomi, keduanya bersinergi dan saling terkait.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bungo pada periode waktu tahun
2016-2017 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2018 dan
2019 mengalami perlambatan. Selanjutnya, akibat dari pandemi
Covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak hanya mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga berpengaruh signifikan
terhadap Ekonomi Kabupaten Bungo pada tahun 2020 mengalami
kontraksi sedalam 0,4 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Bungo kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada
grafik berikut:
BAB II-30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.14 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber : Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap PDRB Kabupaten Bungo
selama lima tahun terakhir, PDRB Kabupaten Bungo, baik atas dasar
harga berlaku ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK),
menunjukkan trend pertumbuhan positif dengan rata-rata
pertumbuhan PDRB ADHB dan PDRB ADHK berturut-turut sebesar
5,00% dan 3,55% per tahun. Jika dilihat sektor-sektor yang memberi
kontribusi terbesar PDRB Kabupaten Bungo selama lima tahun
terakhir adalah sektor pertambangan dan penggalian serta pertanian,
kehutanan dan perikanan. Namun untuk sektor pertanian, kehutanan
dan perikanan selama lima tahun terakhir terus mengalami
peningkatan bahkan pada tahun 2020 ketika sektor lainnya
mengalami kontraksi. Perkembangan PDRB Kabupaten Bungo selama
lima tahun terakhir dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 2.15 Pertumbuhan PBRD Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
2016 2017 2018 2019 2020
Kab. Bungo 5,39 5,68 4,65 4,25 -0,4
Prov. Jambi 4,37 4,6 4,69 4,37 -0,46
Nasional 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07
-3-2-101234567
-
2.000.000,00
4.000.000,00
6.000.000,00
8.000.000,00
10.000.000,00
12.000.000,00
14.000.000,00
16.000.000,00
18.000.000,00
2016 2017 2018 2019 2020
PDRB ADHK 10.891.038,4 11.510.101,4 12.051.803,0 12.575.692,6 12.507.630,4
PDRB ADHB 14.371.138,3 16.022.888,0 17.303.257,1 17.917.638,5 17.374.501,4
Juta
Rp
BAB II-31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari grafik diatas dapat dilihat PDRB ADHK pada tahun 2016
sebesar Rp. 10.891.038,40 mengalami kenaikan sebesar Rp.
12.507.630,45 pada tahun 2020 dan untuk PDRB ADHB pada tahun
2016 sebesar Rp. 14.371.138,37 mengalami kenaikan sebesar Rp.
17.374.501,48 pada tahun 2020.
BAB II-32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.14 PDRB ADHK Kabupaten Bungo Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2.151.590,9 19,76 2.260.370,9 19,64 2.390.646,6 19,84 2.507.340,3 19,94 2.579.458,50 20,62
2 Pertambangan dan Penggalian 2.642.219,6 24,26 2.830.837,6 24,59 2.825.799,8 23,45 2.820.409,8 22,43 2.742.648,26 21,93
3 Industri Pengolahan 729.546,9 6,70 757.684,5 6,58 789.536,0 6,55 818.282,7 6,50 827.752,42 6,62
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4.375,8 0,04 4.577,5 0,04 4.832,0 0,04 5.116,5 0,04 5.446,08 0,04
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang 22.597,6 0,21 23.205,5 0,20 24.223,9 0,20 25.136,7 0,20 26.423,07 0,21
6 Kontruksi 1.291.393,8 11,86 1.376.496,6 11,96 1.492.607,1 12,38 1.594.921,4 12,68 1.540.312,24 12,31
7 Perdagangan Besar dan Eceran; reparasi mobil
dan Sepeda Motor 1.377.796,0 12,65 1.377.796,0 11,97 1.471.861,0 12,21 1.571.621,2 12,50 1.483.723,19 11,86
8 Transportasi dan Pergudangan 282.516,5 2,59 282.516,5 2,45 302.897,3 2,51 322.969,0 2,57 309.972,98 2,48
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 263.457,3 2,42 280.948,1 2,44 300.905,6 2,50 323.457,5 2,57 308.853,97 2,47
10 Informasi dan Komunikasi 501.967,6 4,61 540.468,5 4,70 590.943,1 4,90 635.549,9 5,05 688.372,31 5,50
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 435.463,5 4,00 440.636,6 3,83 443.403,3 3,68 449.291,0 3,57 476.543,98 3,81
12 Real estate 250.395,6 2,30 263.491,3 2,29 278.574,8 2,31 293.938,4 2,34 293.290,42 2,34
13 Jasa Perusahaan 21.815,7 0,20 22.496,3 0,20 23.255,1 0,19 23.918,6 0,19 23.912,69 0,19
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 332.033,2 3,05 346.045,0 3,01 364.681,3 3,03 386.666,0 3,07 376.534,11 3,01
15 Jasa Pendidikan 520.602,0 4,78 548.714,5 4,77 583.586,4 4,84 622.781,1 4,95 645.720,04 5,16
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 74.280,8 0,68 79.814,7 0,69 86.814,5 0,72 94.526,3 0,75 100.608,79 0,80
17 Jasa Lainnya 71.223,5 0,65 74.001,3 0,64 77.235,1 0,64 79.766,0 0,63 78.057,39 0,62
Produk Domestik Regional Bruto 10.891.038,4 100 11.510.101,4 100 12.051.803,0 100 12.575.692,6 100 12.507.630,45 100
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020. (* angka sementara, ** angka sangat sementara)
BAB II-33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.15 PDRB ADHB Kabupaten Bungo Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3.130.257,94 21,78 3.491.589,44 21,79 3.637.254,59 21,02 3.853.313,45 21,51 4.131.482,44 23,78
2 Pertambangan dan Penggalian 2.434.623,26 16,94 2.872.620,15 17,93 3.044.990,88 17,60 2.577.107,68 14,38 1.647.768,12 9,48
3 Industri Pengolahan 917.353,41 6,38 983.576,32 6,14 1.027.000,26 5,94 1.068.233,85 5,96 1.166.940,32 6,72
4 Pengadaan Listrik dan Gas 6.787,05 0,05 8.655,11 0,05 10.286,99 0,06 11.039,74 0,06 11.832,52 0,07
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang 28.928,59 0,20 30.226,64 0,19 32.040,55 0,19 33.725,37 0,19 35.245,78 0,20
6 Kontruksi 1.806.040,77 12,57 1.947.977,36 12,16 2.190.347,00 12,66 2.381.693,96 13,29 2.314.102,68 13,32
7 Perdagangan Besar dan Eceran; reparasi mobil dan Sepeda Motor
2.205.271,50 15,35 2.420.914,74 15,11 2.656.300,37 15,35 2.864.294,79 15,99 2.810.280,24 16,17
8 Transportasi dan Pergudangan 349.768,47 2,43 388.383,12 2,42 426.847,09 2,47 463.497,55 2,59 427.195,97 2,46
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 384.482,97 2,68 425.143,05 2,65 459.903,89 2,66 499.279,31 2,79 473.152,86 2,72
10 Informasi dan Komunikasi 679.062,53 4,73 777.062,63 4,85 871.164,08 5,03 947.119,29 5,29 1.020.813,99 5,88
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 609.263,65 4,24 656.107,67 4,09 675.821,59 3,91 701.458,99 3,91 741.720,99 4,27
12 Real estate 369.555,36 2,57 407.393,94 2,54 448.025,66 2,59 487.298,58 2,72 491.671,86 2,83
13 Jasa Perusahaan 31.735,29 0,22 34.656,23 0,22 37.031,25 0,21 39.705,65 0,22 40.208,56 0,23
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 570.063,97 3,97 642.660,33 4,01 746.623,50 4,31 854.723,22 4,77 875.223,31 5,04
15 Jasa Pendidikan 674.159,16 4,69 747.726,24 4,67 834.143,61 4,82 913.162,32 5,10 958.074,52 5,51
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 87.415,26 0,61 96.097,42 0,60 107.180,11 0,62 118.572,69 0,66 127.484,02 0,73
17 Jasa Lainnya 86.369,18 0,60 92.097,68 0,57 98.295,69 0,57 103.412,10 0,58 101.303,28 0,58
Produk Domestik Regional Bruto 14.371.138,37 100 16.022.888,06 100 17.303.257,12 100 17.917.638,55 100 17.374.501,48 100
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020 (* angka sementara, ** angka sangat sementa)
BAB II-34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Selanjutnya, untuk mengetahui kondisi ekonomi di Kabupaten
Bungo dalam suatu periode tertentu, baik Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) adalah
berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB pada
dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi pada suatu daerah.
Tabel diatas menujukkan kontribusi tertinggi terhadap produksi
barang dan jasa PDRB ADHK Kabupaten Bungo menurut Lapangan
Usaha (Juta Rupiah) lima tahun terakhir adalah sektor Pertambangan
dan Penggalian dengan rata-rata kontribusi 23,33 persen dan yang
terendah adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas dengan rata-rata
kontribusi 0,04 persen, sedangkan untuk PDRB ADHB lima tahun
terakhir sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan
kontribusi tertinggi dengan rata-rata kontribusi 21,97 persen dan yang
terendah sektor Pengadaan Air, Pengadaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang dengan rata-rata kontribusi 0,19 persen.
4. Laju Inflasi
Gambaran stabilitas ekonomi sekaligus mencerminkan tingkat
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bungo dapat dilihat dari
besaran inflasi. Dimana laju inflasi diukur dari laju perubahan Indeks
Konsumen. Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember
2020 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Dari 24 kota se-
Sumatera yang menghitung IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dan terendah
terjadi di Bengkulu sebesar 0,14.
Kabupaten Bungo mengalami inflasi sebesar 0,56 persen atau
terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,53 pada
November 2020 menjadi 105,94 pada Desember 2020. Tingkat inflasi
tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun adalah sama, yaitu sebesar
2,32 persen.
BAB II-35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.16 Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Inflasi Kabupaten Bungo Bulan
Desember 2020, Inflasi Tahun Kalender 2020, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok COICOP (2018=100)
Kelompok
Pengeluaran
IHK
Desember
2019
IHK
Desember
2020
Tingkat
Inflasi
Desember
2020 (%)
Tingkat
Inflasi
Tahun
Kalender
2020 (%)
Tingkat
Inflasi
Tahun ke
Tahun
(%)
Andil
Inflasi
Desember
2020 (%)
Umum (Headline) 103,54 105,94 0,56 2,32 2,32 0,56
Makanan, Minuman,
dan Tembakau 103,20 108,61 1,94 5,24 5,24 0,6009
Pakaian dan Alas Kaki 107,37 108,30 0,32 0,87 0,87 0,0229
Perumahan, Air,
Listrik, dan Bahan
Bakar Rumah Tangga
100,24 101,17 0,04 0,93 0,93 0,0073
Perlengkapan,
Peralatan, dan
Pemeliharaan Rutin
Rumah Tangga
103,99 104,86 0,09 0,84 0,84 0,0052
Kesehatan 102,88 103,89 0,00 0,98 0,98 0,0000
Transportasi 105,79 103,27 0,05 -2,38 -2,38 0,0061
Informasi,
Komunikasi, dan Jasa
Keuangan
101,87 102,33 0,12 0,45 0,45 0,0068
Rekreasi, Olahraga,
dan Budaya 105,81 106,49 0,00 0,64 0,64 0,0000
Pendidikan 102,48 102,74 0,00 0,25 0,25 0,0000
Penyedia Makanan
dan
Minuman/Restoran
104,71 105,27 0,00 0,53 0,53 0,0000
Perawatan Pribadi dan
Jasa Lainnya 106,43 117,71 -1,36 10,60 10,60 -0,0913
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan
oleh naiknya enam kelompok pengeluaran, yaitu: Kelompok Makanan,
Minuman dan Tembakau sebesar 1,94 persen; Kelompok Pakaian dan
Alas Kaki sebesar 0,32 persen; Kelompok Informasi, Komunikasi, dan
Jasa Keuangan sebesar 0,12 persen; Kelompok Perlengkapan,
Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,09
persen; Kelompok Transportasi sebesar 0,05 persen; dan Kelompok
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,04
persen. Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menyumbang
deflasi sebesar 1,36 persen. Sedangkan Kelompok Rekreasi, Olahraga
dan Budaya; Kelompok Kesehatan; Kelompok Pendidikan; dan
Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran seluruhnya
BAB II-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
tidak mengalami perubahan indeks harga konsumen. Perkembangan
Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Muara Bungo.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada
Desember 2020, antara lain: cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras,
ketimun, kangkung, bayam, ikan tongkol/ikan ambu-ambu; kacang
panjang; jengkol, dan jeruk. Sedangkan beberapa komoditas yang
mengalami penurunan indeks pada Desember 2020 antara lain:
daginga ayam ras; bawang merah; emas perhiasan, kentang; ikan nila;
cumi-cumi; ayam hidup; bawang putih; semangka; dan salak.
5. PDRB Per Kapita
Untuk mengetahui tingkat perekonomian di Kabupaten Bungo
dalam lingkup makro atau sebagai acuan memantau kemampuan
daerah dalam menghasilkan produk domestik barang dan jasa adalah
melalui PDRB perkapita. Secara umum, pembangunan ekonomi
merupakan suatu proses yang akan meningkatkan PDRB per kapita
penduduk suatu negara dalam jangka panjang.
Gambar 2.16 PDRB Perkapita Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020 (Rp. Ribu Rupiah/Jiwa)
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
40.841
44.559 47.124 47.810
45.446
30.951 32.009 32.806 33.508 32.716
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
2016 2017 2018 2019 2020
PDRB Per Kapita ADHB PDRB Per Kapita ADHK
BAB II-37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
PDRB per kapita di Kabupaten Bungo baik ADHB maupun ADHK
pada tahun 2016-2019 cenderung meningkat, namun pada tahun
2020 mengalami penurunan berturut-turut sebesar Rp. 2.364 (ribu
rupiah/jiwa) dan Rp. 792 (ribu rupiah/jiwa) atau 4,94 persen dan 2,36
persen. Hal ini mengambarkan adanya perubahan ataupun
pertumbuhan ekonomi secara riil.
6. Angka Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah multidimensional yang telah
lama menjadi isu sentral. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya
sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan terhadap
pemenuhan hak-hak dasar serta perbedaan perlakuan bagi seseorang
atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan dalam menjalani
kehidupan secara bermartabat.
Penduduk miskin adalah penduduk yang memilki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis
kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan
yang disetarakan 2.100 kilokalori per kapita per hari ditambah
kebutuhan minimun non makanan yang mencakup perumahan,
sandang, pendidikan dan kesehatan.
Gambar 2.17 Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Bungo
Selama 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
20.960,00 20.812,00
21.113,00 20.872,00
22.070,00
5,99
5,82 5,78
5,60
5,80
5,40
5,50
5,60
5,70
5,80
5,90
6,00
6,10
20.000,00
20.200,00
20.400,00
20.600,00
20.800,00
21.000,00
21.200,00
21.400,00
21.600,00
21.800,00
22.000,00
22.200,00
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk Miskin Persentase
BAB II-38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan data diatas persentase penduduk miskin dari
tahun 2016-2019 cenderung menurun, namun pada tahun 2020
mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen dari tahun 2019.
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan
persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan
adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari tingkat kemiskinan.
Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin,
kebijakan penanggulangan kemiskinan juga sekaligus harus bisa
mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Tabel 2.17 Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
1 2016 0,97 0,22
2 2017 1,19 0,29
3 2018 0,62 0,13
4 2019 0,81 0,16
5 2020 0,72 0,17
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Indeks kedalaman kemiskinan (P1) Tahun 2019 sebesar 0,81
persen, Tahun 2020 sebesar 0,72 persen. Hal ini menjelaskan bahwa
indeks kedalaman kemiskinan Tahun 2020 lebih baik dari Tahun 2019
(nilai indeks Tahun 2020 lebih kecil dari Tahun 2019).
Indeks keparahan kemiskinan (P2) Tahun 2019 sebesar 0,16
persen dan Tahun 2020 sebesar 0,17 persen. Hal ini menjelaskan
bahwa indeks keparahan kemiskinan Tahun 2020 semakin lebar jarak
antara penduduk miskin yang satu dengan lainnya sebesar 0,01 poin
dibanding Tahun 2019.
7. Pengangguran
Salah satu komponen penggerak ekonomi yang paling
berpengaruh adalah tenaga kerja. Perkembangan pembangunan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja,
berimplikasi pada pengurangan angka pengangguran, rendahnya
BAB II-39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
kualitas tenaga kerja yang belum merespon perkembangan kebutuhan
pasar kerja dan menyiapkan tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan
adaptif merupakan tantangan yang harus dihadapi di era industry 4.0
ini.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan persentase
jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. TPT yang
tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak
terserap pada pasar kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat dilihat dari grafik
dibawah ini:
Gambar 2.18
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dapat dilihat pada grafik di atas menjelaskan bahwa TPT
Kabupaten Bungo cenderung fluktuatif, nilai TPT tertinggi terjadi pada
tahun 2020 dengan jumlah pengangguran sebanyak 10.634 jiwa dan
nilai terendah terjadi pada tahun 2018 dengan jumlah pengangguran
sebanyak 5.498 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2016 nilai TPT
Kabupaten Bungo N.A (not available).
8.248,00
5.498,00
6.832,00
10.634,00
4,89
3,09
3,93
5,94
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
-
2.000,00
4.000,00
6.000,00
8.000,00
10.000,00
12.000,00
2017 2018 2019 2020
Jumlah Pengangguran Persentase
BAB II-40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Indikator Pendidikan
Dalam hal pengukuran indeks pendidikan, pertumbuhannya
ditentukan oleh beberapa variabel. Pada penghitungan metode baru,
variabel yang digunakan dalam perhitungan indeks pendidikan
meliputi:
A. Harapan Lama Sekolah (HLS)
Harapan lama sekolah didefinisikan sebagai lamanya sekolah
(dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur
tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui
kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. Angka
HLS menunjukkan peluang anak usia 7 tahun ke atas untuk
mengenyam pendidikan formal pada waktu tertentu.
Selama tahun 2016-2020 harapan lama sekolah di Kabupaten
Bungo terus mengalami peningkatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat
dari grafik berikut ini:
Gambar 2.19 Harapan Lama Sekolah
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
12,55
12,59
12,6
12,61
12,61
12,52
12,53
12,54
12,55
12,56
12,57
12,58
12,59
12,6
12,61
12,62
2016 2017 2018 2019 2020
HLS
BAB II-41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan bahwa estimasi
lama sekolah penduduk Kabupaten Bungo sudah menunjukkan
angka di atas 12 tahun, artinya penduduk Kabupaten Bungo secara
rata-rata anak usia 7 tahun ke atas dapat melampaui batas wajar
pendidikan dasar 12 tahun, bahkan memiliki peluang untuk
bersekolah setara dengan Diploma I.
B. Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai rata-rata jumlah
tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk
menempuh semua jenis pendidikan yang pernah dijalani. Berdasarkan
hasil analisis, estimasi rata-rata lama sekolah (RLS) Kabupaten Bungo
dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukan angka diatas 8
tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari grafik berikut ini:
Gambar 2.20 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Tahun 2020, angka RLS Kabupaten Bungo sebesar 8,27.
Meskipun sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
2019, tetapi angka RLS ini masih berada di bawah wajar pendidikan
dasar 12 tahun sehingga ke depannya RLS Kabupaten Bungo perlu
terus didorong sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan sosial
Kabupaten Bungo.
7,99
8,08
8,69
8,15
8,27
7,6
7,8
8
8,2
8,4
8,6
8,8
2016 2017 2018 2019 2020
RLS
BAB II-42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2. Indikator Kesehatan
Kesejahteraan sosial penduduk salah satunya tercermin dari
nilai indeks kesehatan. Variabel yang digunakan dalam penghitungan
indeks kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup (AHH). Data angka AHH
Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat dilihat pada grafik
berikut:
Gambar 2.21 Angka Harapan Hidup
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dibawah ini adalah grafik perbandingan antara AHH Kabupaten
Bungo, Provinsi Jambi dan Nasional.
Gambar 2.22 Perbadingan AHH Kabupaten Bungo dengan
Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
67,18
67,27
67,47
67,61
67,74
66,9
67
67,1
67,2
67,3
67,4
67,5
67,6
67,7
67,8
2016 2017 2018 2019 2020
AHH
67,74
71,16 71,47
65
66
67
68
69
70
71
72
Bungo Jambi Nasional
BAB II-43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan grafik di atas dapat diinformasikan bahwa capaian
AHH di Kabupaten Bungo mengalami peningkatan dari 67,18 tahun
2016 menjadi 67,74 tahun 2020, hal ini menunjukkan bahwa status
kesehatan penduduk Kabupaten Bungo selama lima tahun terakhir
diasumsikan cenderung meningkat, namun capaian status kesehatan
sampai tahun 2020 masih berada dibawah AHH Provinsi Jambi
sebesar 71,17 dan AHH Nasional 71,53 tahun 2020.
3. Indikator Pengeluaran Perkapita
Perkembangan daya beli penduduk Kabupaten Bungo
menggambarkan kesejahteraan sosial penduduk secara agregat
wilayah. Variabel yang digunakan dalam penghitungan pengeluaran
perkapita. Untuk lebih jelas dapat dilihat data pengeluaran per kapita
Kabupaten Bungo pada grafik berikut ini:
Gambar 2.23 Pengeluaran Perkapita Riil Per Hari
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Berdasarkan grafik diatas dari tahun 2016-2020 pengeluaran
perkapita riil per hari Kabupaten Bungo cenderung naik setiap
tahunnya, hal ini menunjukkan kesejahteraan sosial penduduk yang
semakin membaik.
10.937 11.016
11.352
11.662
11.471
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
11.800
2016 2017 2018 2019 2020
BAB II-44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Bungo ditujukan untuk
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta
mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah ditengah
semakin derasnya arus informasi dan pengaruh global. Kebersamaan
dan kemandirian merupakan salah satu nilai yang dirasakan makin
memudar. Hal ini menunjukkan perlunya mengembalikan dan
menggali kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.
Sementara itu bidang olahraga juga dinilai perlu mendapat
perhatian khusus. Kebiasaan berolahraga akan menghasilkan
masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani, dimana selain
menyehatkan tubuh kegiatan berolahraga juga dapat menyegarkan
pikiran. Namun pada saat ini, olahraga belum menjadi prioritas bagi
kalangan muda. Hal ini perlu mendapat penanganan serius mengingat
berpotensi menimbulkan masalah di masa yang akan datang. Generasi
muda yang akan menjadi ujung tombak pembangunan seyogyanya
merupakan generasi muda yang prima. Oleh karenanya diperlukan
upaya lebih dari pemerintah untuk memasyarakatkan kembali
kebiasaan olahraga.
Pengembangan seni, budaya, dan olahraga secara tidak langsung
berkorelasi positif dengan ketersediaan sarana prasarana penunjang.
Perkembangan sarana seni, budaya, dan olahraga di Kabupaten Bungo
disajikan pada Tabel berikut ini:
Tabel 2.18 Kondisi Seni Budaya dan Olahraga di Kabupaten Bungo
Tahun 2020
No Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Grup/
Komunitas Kesenian
- - 40 41 43
2 Jumlah Gedung Kesenian
- - - - -
3 Jumlah Klub
Olahraga 33 33 33 33 33
4 Jumlah Gedung Olahraga
4 4 4 7 7
Sumber data: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas terlihat bahwa di Kabupaten Bungo belum
terdapat gedung khusus untuk menyelenggarakan kesenian. Saat ini
penyelenggaraan kesenian menggunakan sarana yang telah ada
seperti gedung Dharmawanita ataupun pentas Lapangan Pusparagam.
Selain itu masih ada beberapa sarana olahraga yang belum tersedia di
Kabupaten Bungo, seperti kolam renang berstandar nasional.
2.3 Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala
bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dalam upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Aspek pelayanan umum terdiri dari fokus (1)
layanan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan
dasar, (2) layanan urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar, (3) layanan urusan pemerintahan pilihan,
dan (4) ayanan Urusan Penunjang.
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan
Dengan Pelayanan Dasar
1. Bidang Urusan Pendidikan
A. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan anak usia dini atau PAUD merupakan jenjang
pendidikan yang diberikan sebelum anak memasuki jenjang
pendidikan dasar. Pendidikan PAUD adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam)
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Data terkait Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Kabupaten
Bungo tahun 2016-2020 dapat dilihat tabel dibawah ini:
BAB II-46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.19 APK PAUD Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2019
NO Tahun APK
1 2016 55,46
2 2017 47,63
3 2018 46,49
4 2019 67,68
5 2020 72,44
Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
APK PAUD di Kabupaten Bungo cenderung naik. Hal ini
diasumsikan dari meningkatnya media sebagai alat pengajar serta
sapras sudah memadai, sehingga meningkatkan APK PAUD di
Kabupaten Bungo. Adapun jumlah PAUD di Kabupaten Bungo pada
tahun 2020 disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.20 Data PAUD di Kabupaten Bungo per Kecamatan Tahun 2020
No Kecamatan PAUD
Sekolah Murid Guru
1 Tanah Tumbuh 14 486 35
2 Rantau Pandan 9 394 25
3 Pasar Muara Bungo 11 592 36
4 Jujuhan 12 338 30
5 Tanah Sepenggal 11 403 40
6 Pelepat 30 835 51
7 Limbur Lubuk Mengkuang 21 1.055 70
8 Muko-Muko Bathin VII 14 474 39
9 Pelepat Ilir 46 1.375 80
10 Bathin II Babeko 11 269 25
11 Bathin III 18 506 35
12 Bungo Dani 17 638 42
13 Rimbo Tengah 22 583 55
14 Bathin III Ulu 16 452 49
15 Bathin II Pelayang 10 266 21
16 Jujuhan Ilir 8 207 14
17 Tanah Sepenggal Lintas 17 635 52
JUMLAH 287 9.732 699
Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan data di atas pada tahun 2020 jumlah PAUD di
Kabupaten Bungo sebanyak 287 dengan jumlah murid 9.732 orang
dan jumlah guru 699 orang.
B. Pendidikan Dasar
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 17 ayat (1) “Pendidikan dasar
merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah” dan ayat (2) “Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar
(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat
serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah
(MTs), atau bentuk lain yang sederajat”. Perkembangan pendidika
dasar di Kabupaten Bungo sebagai berikut:
1) Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM) Kabupaten Bungo untuk tingkat pendidikan dasar SD/MI dan
SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.21
APK Pendidikan Dasar di Kabupaten Bungo Dari Tahun 2015/2016 – 2019/2020
No Tahun Pelajaran SD/MI SMP/MTs
APK APM APK APM
1 2015/2016 108,63 96,98 92,04 71,35
2 2016/2017 105,54 94,98 87,81 75,48
3 2017/2018 109,91 96,92 95,91 76,95
4 2018/2019 100,60 96,94 96,63 81,39
5 2019/2020 100,68 96,99 96,65 81,44
Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa APK SD/MI selama tahun
pelajaran 2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 diatas 100,
APK SD/MI tertinggi terjadi pada tahun pelajaran 2017/2018 dengan
BAB II-48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
nilai 109,91 dan pada tahun pelajaran 2019/2020 turun menjadi
100,68. Sedangkan APK SMP/MTs selama selama tahun pelajaran
2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 cenderung meningkat
dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun pelajaran 2019/2020 sebesar
96,65.
Untuk APM SD/MI dan SMP/MTs selama tahun pelajaran
2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 cenderung meningkat
dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun pelajaran 2019/2020 dengan
nilai berturut-turut sebesar 96,99 dan 81,44.
2) Rasio Ketersediaan Sekolah per Penduduk Usia Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk adalah jumlah sekolah
jenjang pendidikan tertentu per 10.000 penduduk usia sekolah. Rasio
ini mengindikasikan sejauh mana ketersediaan sekolah dapat
menampung seluruh penduduk usia sekolah. Data perkembangan
pendidikan dasar di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.22 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah dan Rasio
Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Bungo Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2019/2020
No Uraian Tahun Pelajaran
2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020
1 Jumlah SD/MI 254 253 253 257 264
2 Jumlah
SMP/MTs 98 98 98 98 99
3
Jumlah
Penduduk Usia
7-12 Tahun
40.392 40.838 38.788 42.354 42.731
4
Jumlah
Penduduk Usia
13-15 Tahun
19.576 19.914 18.540 18.472 18.602
5
Rasio SD/MI
per 10.000
penduduk
Usia 7 – 12
tahun
62,88 61,95 65,23 60,68 61,78
6
Rasio
SMP/MTs per
10.000
penduduk Usia
13 – 15 tahun
50,06 49,21 52,86 53,05 53,22
Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas menjelaskan kurun waktu tahun pelajaran
2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 jumlah sekolah SD/MI
dan SMP/MTs meningkat. Pada jenjang SD/MI dari 254 unit menjadi
264 unit, sedangkan untuk SMP/MTs dari 98 unit menjadi 99 unit.
Untuk rasio ketersediaan sekolah per 10.000 penduduk usia
sekolah, jenjang SD/MI menurun dari 62,88 menjadi 61,78.
Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs meningkat dari 50,06 menjadi
53,22.
3) Rasio Murid per Guru
Perbandingan antara jumlah murid pada suatu jenjang sekolah
dengan jumlah sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru menjelaskan bahwa rasio
minimal untuk SD dan SMP adalah 1:20, MI dan MTs adalah 1:15.
Semakin tinggi nilai rasio ini berarti semakin berkurang tingkat
pengawasan dan perhatian guru terhadap murid sehingga mutu
pengajaran cenderung semakin rendah.
Tabel 2.23 Rasio Guru dan Murid SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Bungo
No Jenjang
Pendidika
Tahun Pelajaran
2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020
1 SD/MI
Jumlah Guru 2.880 2.581 2.559 2.446 2.575
Jumlah Murid 43.877 43.099 42.633 42.609 43.021
Rasio 15 17 17 17 17
2 SMP/MTs
Jumlah Guru 1.408 1.434 1.236 1.500 1.604
Jumlah Murid 18.017 17.486 17.782 17.847 17.979
Rasio 13 12 14 12 11
Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun pelajaran
2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 rasio murid per guru
untuk jenjang pendidikan SD/MI cenderung naik dari 15 menjadi 17,
namun untuk SMP/MTs cenderung turun dari 13 menjadi 11. Artinya
BAB II-50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
untuk jenjang pendidikan SD/MI pengawasan dan perhatian guru
terhadap murid semakin berkurang, namun SMP/MTs pengawasan
dan perhatian guru terhadap murid semakin bertambah.
C. Angka Kelulusan
Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah kelulusan
siswa. Perkembangan angka kelulusan di Kabupaten Bungo selama
lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Tabel 2.24 Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Bungo
No Jenjang
Pendidika
Tahun Pelajaran
2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020
1 SD/MI 99,11 100 100 100 100
2 SMP/MTs 98,68 100 100 100 100
Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa angka kelulusan di
Kabupaten Bungo sudah mencapai 100 persen, hal ini menunjukkan
kelulusan di Kabupaten Bungo baik setiap tahunnya.
D. Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1/D4
Kualifikasi S1/D4 merupakan salah satu indikator kualitas
pendidik yang dipersyaratkan dalam Standar Pelayanan Minimal dan
Standar Nasional Pendidikan.
Tabel 2.25 Persentase Pendidik Berkualifikasi SI/D4 di Kabupaten Bungo
Tahun 2017–2020
No Uraian 2017 2018 2019 2020
1. Guru SD yang memenuhi
kualifikasi S.1/D.IV 63,00 57,13 64,90 75,07
2. Guru SMP yang memenuhi
kualifikasi S.1/D.IV 97,00 97,74 97,89 98,86
Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Data diatas menunjukkan bahwa guru SD dan SMP di Kabupaten
Bungo kurun waktu tahun 2017-2020 rata-rata telah berpendidikan
S.1/D.IV.
E. Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang perlu
mendapatkan perhatian dan pembinaan untuk meningkatkan jumlah
angka melanjutkan siswa dari jenjang pendidikan SLTA/MA/SMK.
Melalui perguruan tinggi, ditargetkan akan tercipta Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan kemampuan intelektual, profesional, produktif
dan kreatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar dalam
pembangunan. Oleh sebab itu, pentingnya mendukung pembangunan
perguruan tinggi di Kabupaten Bungo yang diarahkan untuk
peningkatan kemampuan dalam mendidik mahasiswa agar
mempunyai daya nalar ilmiah yang tinggi dan semakin besar rasa
tanggungjawabnya terhadap pembangunan bangsa dan negara.
Sampai dengan Tahun 2020, terdapat 7 (tujuh) lembaga
pendidikan tinggi yang ada di Kabupaten Bungo, yaitu:
1. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Muara Bungo yang
dikelola oleh Yayasan Setih Setio.
2. Akademi Perawat (AKPER) Muara Bungo yang dikelola oleh
Yayasan Setih Setio Muara Bungo.
3. Institut Agama Islam (IAI) Yasni Muara Bungo yang dikelola oleh
Yayasan Nurul Islam.
3. Universitas Muara Bungo (UMB) yang dikelola oleh Yayasan
Pendidikan Bungo.
5. Akademi Kebidanan Muara Bungo yang dikelola oleh yayasan
Amanah;
6. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yayasan Pendidikan Insan
Madani (Yapima); dan
7. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Muara Bungo.
BAB II-52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dengan tersedianya perguruan tinggi dan akademi lokal yang
berkualitas, diharapkan mampu menjadi salah satu daya tarik
Kabupaten Bungo untuk menjadi pusat pendidikan.
F. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal sangat berpengaruh terhadap
pembangunan pendidikan, terutama dalam hal pemberantasan buta
huruf melalui kegiatan keaksaraan fungsional, Paket A, Paket B, dan
Paket C, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pusat kegiatan
masyarakat. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan non formal adalah
untuk membantu masyarakat yang putus sekolah, melalui program
kejar Paket A, B dan Paket C. Dengan demikian, masyarakat bisa
memperoleh pendidikan yang setara dengan sekolah formal serta
untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah melalui
penyelenggaraan paket kelompok belajar. Selain dapat meningkatkan
taraf hidup, sekaligus akan membantu membiayai pendidikan anak.
Dalam kurun waktu lima tahun, Pemerintah Kabupaten Bungo
telah melaksanakan program kegiatan pendidikan non formal yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bungo. Adapun perkembangan pendidikan luar sekolah di Kabupaten
Bungo dari Tahun 2016 s.d. 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.26
Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016 s.d. 2020
No Jenis/ Jenjang Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020
1. Paket Keaksaraan Fungsional 20 10 10 10 -
2. Paket A 7 7 7 12 7
3. Paket B 7 7 7 20 7
4. Paket C 7 - - - 10
5. Kursus Menjahit 3 3 3 3 3
6. Kursus Bhs. Inggis - 10 10 10 10
7. Kursus Komputer - 8 8 10 10
8. Kursus Salon - 4 4 5 5
9. Kursus Senam - 1 1 1 1
Jumlah 44 50 50 71 53
Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo
Tahun 2020.
BAB II-53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas pendidikan luas sekolah dari tahun 2016-2020
memiliki jumlah yang fluktuatif, pendidikan paling banyak terjadi pada
tahun 2019 dan paling sedikit pada tahun 2016.
2. Bidang Urusan Kesehatan
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional dengan Visi
Indonesia Sehat merupakan pedoman dalam menyusun kebijakan
pembangunan kesehatan daerah Kabupaten Bungo, yang telah
disesuaikan dengan spesifikasi masalah di kabupaten. Kebijakan ini
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bungo. Kebijakan dan program tersebut
berindikasi terhadap keberhasilan pembangunan di Bidang
Kesehatan, seperti peningkatan kualitas Sumber Daya Tenaga
Kesehatan, kualitas dan kelengkapan sarana dan prasarana
kesehatan.
A. Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu
Sampai dengan kondisi Tahun 2020, jumlah kematian bayi
(Neonatal dan Bayi) terhitung sebanyak 6,7 kematian per 1.000
kelahiran hidup, jumlah kematian balita (Neonatal, Bayi dan Anak
Balita) sebanyak 0,2 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Angka kematian Ibu maternal (MMR) mencerminkan besarnya
risiko yang dihadapi Ibu selama kehamilan dan persalinan (tidak
termasuk kematian karena kecelakaan) yang disebabkan oleh perilaku
hidup sehat, mutu pelayanan, faktor kesehatan lingkungan, mulai dari
kehamilan sampai masa nifas. Kondisi sampai dengan Tahun 2020,
jumlah kematian ibu maternal adalah 110 kematian per 100.000
kelahiran hidup, kondisi ini selalu berfluaktuatif selama Tahun 2016
s.d. 2020.
Permasalahan peningkatan jumlah kematian ibu sebagian besar
disebabkan oleh minimnya pemenuhan gizi terhadap Ibu hamil yang
dipicu oleh rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya
petani, karena sebagian besar masyarakat bergantung pada hasil
BAB II-54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
pertanian dan perkebunan yang nilai tukar petaninya sangat rendah
dengan jatuhnya harga dan kondisi iklim ekstrim yang tidak bisa
dipastikan.
B. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Adapun fasilitas kesehatan kesehatan di Kabupaten Bungo disajikan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.27
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bungo s.d Tahun 2020
No Uraian Jumlah
1 Rumah Sakit Umum 3
2 Puskesmas Rawat Inap 6
3 Puskesmas non-Rawat Inap 13
4 Puskesmas Pembantu (Pustu) 61
5 Puskesdes 69
6 Posyandu 288
7 Rumah Sakit Ibu dan Anak 1
8 Klinik 16
9 Praktek Mandiri 31
10 Praktek Gigi 20
11 Laboratorium Kesehatan 2
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari 3 rumah sakit umum di Kabupaten Bungo terhadap 1
rumah sakit umum milik pemerintah daerah dengan kategori rumah
sakit tipe B. Selain itu, disetiap Kecamatan dalam Kabupaten Bungo
terdapat 1 puskesmas kecuali Kecamatan Pelepat dan Pelepat Ilir
terdapat 2 puskesmas, serta semua dusun telah memiliki Posyandu
dan Posyandu berklasifikasi Purnama Mandiri sebanyak 178
BAB II-55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Posyandu. Diharapkan dengan fasilitas yang merata dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.
C. Rasio Puskesmas, Pustu, Dokter, Perawat dan Bidan per Satuan
Penduduk
Rasio puskesmas, pustu, dokter, perawat dan bidan per satuan
penduduk adalah jumlah rumah sakit per satuan penduduk. Rasio ini
untuk mengukur ketersediaan akses penduduk terhadap puskesmas,
pustu, dokter, perawat dan bidan.
Adapun data rasio puskesmas, pustu, dokter, perawat dan bidan
di Kabupaten bungo serta standar rasio menurut Peraturan Menteri
Hukum dan HAM Nomor 34 Tahun 2016 tentang Kriteria Kab/Kota
Peduli HAM disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.28 Standar Rasio dan Data Rasio Puskesmas, Pustu, Dokter, Perawat
dan Bidan di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Uraian Standar Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Rasio Puskesmas 1:16.000 1:18.520 1:18.926 1:19.325 1:19.725 1:19.072
2 Rasio Pustu 1:1.500 1:5.768 1:5.895 1:6.019 1:6.144 1:5.940
3 Rasio Dokter 1:2.500 1:5.027 1:3.952 1:3.369 1:3.287 1:3.179
4 Rasio Perawat 1:1.000 1:586 1:617 1:461 1:426 1:412
5 Rasio Bidan 1:855 1:730 1:643 1:421 1:402 1:389
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Rasio ketersediaan puskesmas di Kabupaten Bungo dari tahun
2016-2020 berada di bawah standar rasio, maka diperlukan
pembangunan 1 puskesmas jika akan memenuhi standar rasio
menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM.
- Rasio ketersediaan pustu di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-
2020 berada di bawah standar rasio, maka diperlukan
pembangunan 3 atau 4 pustu jika akan memenuhi standar rasio
menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM.
- Rasio ketersediaan dokter di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-
2020 berada di bawah standar rasio, maka diperlukan penambahan
BAB II-56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2 atau 3 dokter jika akan memenuhi standar rasio menurut
Peraturan Menteri Hukum dan HAM. Hal ini menjelaskan bahwa
ketersediaan perawat dan bidan di Kabupaten Bungo sudah baik.
D. Efesiensi Pelayanan Kesehatan
Efesiensi mutu pelayanan kesehatan merupakan dimensi
penting dari mutu karenaefisiensi akan mempengaruhi hasil
pelayanan kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada
umumnya terbatas. Pelayanan yang efisien akan memberikan
perhatian yang optimal daripada memaksimalkan pelayanan kepada
pasien dan masyarakat. Indikator efesiensi pelayanan kesehatan di
Kabupaten Bungo adalah Bed Occupancy Rate (BOR) dan Avarage
Length of Stay (AVLOS.
Bed Occupancy Rate (BOR) adalah keterisian/keterpakaian
tempat tidur rumah sakit dan Avarage Length of Stay (AVLOS) adalah
rata-rata lama/rawat seorang pasien. Adapun data BOR dan AVLOS di
Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawha ini:
Tabel 2.29 BOR dan AVLOS RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Dari Tahun 2016-2020
No Uraian Sat Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Bed Occupancy
Rate (BOR) % 60,94 61,69 60,25 62,14 38,06
2 Avarage Length of
Stay (AVLOS) hari 3,43 3,46 3,46 3,43 3,3
Sumber Data : RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2020.
Dari tabel di atas memberikan informasi bahwa nilai BOR pada
tahun 2016-2019 cenderung meningkat, hal ini menjelaskan bahwa
RSUD H. Hanafie Muara Bungo setiap tahunnya mampu menampung
kenaikan jumlah pasien. Namun pada tahun 2020 nilai BOR
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya kenaikan kelas
rumah sakit dari kelas C ke kelas B, sehingga pasien puskesmas yang
sebelumnya dapat dirujuk langsung ke RSUD H. Hanafie sekarang
harus dirujuk dahulu ke rumah sakit kelas C.
BAB II-57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
AVLOS di Kabupaten Bungo 5 tahun terakhir cenderung
menurun pada tahun 2016 sebesar 3,43 menjadi 3,33 pada tahun
2020. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pasien yang rawat inap di
RSUD H. Hanafie hanya 3 hari. Ini lebih cepat jika dibandingkan
dengan standar idel menurut Kementerian Kesehatan antara 6-9 hari.
3. Bidang Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pelayanan infrastruktur merupakan bagian yang sangat penting
sebagai pendukung dalam pemanfaatan dan pengembangan potensi
ekonomi serta perkembangan wilayah, maka pembangunan sarana dan
prasarana infrastruktur perlu ditingkatkan dan dikembangkan
sehingga mampu menjamin penyediaan akses pelayanan pada semua
lini dan sektor pembangunan baik di perkotaan maupun di perdesaan
(dusun). Kondisi Kabupaten Bungo terkait dengan urusan pekerjaan
umum yang diantaranya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai
berikut:
A. Jalan dan Jembatan
Kebijakan pembagian kewenangan penanganan jalan dibagi
berdasrkan status jalan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
yakni Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten. Adapun
panjang jalan berdasarkan status kewenangan tersebut dapat dilihat di
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.30 Panjang Jalan Menurut Status Jalan Kabupaten Bungo Tahun 2011-2016
No Jenis Jalan 2016
(Km)
2017
(Km)
2018
(Km)
2019
(Km)
2020
(Km)
1. Jalan Negara
122,2 122,2 122,2 122,2 122,2
2. Jalan
Provinsi 90,33 90,33 90,33 90,33 90,33
3. Jalan Kabupaten
802,19 802,19 802,19 802,19 802,19
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan tabel di atas, panjang jalan menurut status
dibedakan atas Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten.
Panjang jalan nasional dan provinsi tidak mengalami peningkatan, hal
ini dikarenakan ruas jalan tersebut tidak mengalami perubahan
status. Untuk panjang jalan kabupaten mengalami penurunan volume
dari 968,06 km menjadi 802,19 km. Berkurangnya panjang jalan
kabupaten dikarenakan adanya pendataan ulang terhadap panjang
jalan Kabupaten Bungo yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati
Bungo Nomor 63/PU Tahun 2013 tentang Penetapan Ruas Jalan
Menurut Statusnya Sebagai Jalan Kabupaten. Untuk perkembangan
jalan menurut jenis permukaan di Kabupaten Bungo dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Dalam kurun waktu lima tahun persentase panjang jalan dan
jembatan kondisi baik di Kabupaten Bungo cenderung mengalami
fluktuatif, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gafik berikut:
Gambar 2.24
Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Adapun Untuk perkembangan jalan menurut jenis permukaan di
Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
51,10
57,19 57,35
50,12
57,09
46,00
48,00
50,00
52,00
54,00
56,00
58,00
2016 2017 2018 2019 2020
Rasio Panjang Jalan dan Jembatan
BAB II-59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.31 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Bungo dari
Tahun 2016 s.d. Bulan Agustus Tahun 2020
No Jenis Jalan 2016
(Km)
2017
(Km)
2018
(Km)
2019
(Km)
2020
(Km)
1. PANJANG JALAN
Aspal 590,91 597,07 601,77 606,71 606,71
Kerikil 148,35 147,66 145,19 139,31 139,31
Tanah 62,97 57,47 55,24 48,50 48,50
2. KONDISI JALAN
ASPAL
- Baik (B) 356,81 388,42 406 398,06 398,06
- Sedang (S) 155,1 88,41 87,37 87,35 87,35
- Rusak Ringan
(RR)
78,51 14,80 106,89 121,30 121,30
-Rusak Berat (RB) 0,5 0,19 1,50 0 0
3 KERIKIL
- Baik (B) 53,1 66,86 61,88 49,37 49,37
- Sedang (S) 78,15 70,35 68,43 71,84 71,84
- Rusak Ringan
(RR)
15,4 9,60 14,88 17,10 17,10
- Rusak Berat (RB) 1,7 0,85 0 1,00 1,00
4 TANAH
- Baik (B) 0 0 0 2,85 2,85
- Sedang (S) 35,5 4,43 33,80 33,80 33,80
- Rusak Ringan
(RR)
22,84 2,17 16,85 11,85 11,85
- Rusak Berat (RB) 4,59 4,59 4,59 0 0
5 RIGIT BETON
- Baik (B) 0 0 0 7,68 7,68
- Sedang (S) 0 0 0 0 0
- Rusak Ringan
(RR)
0 0 0 0 0
- Rusak Berat (RB) 0 0 0 0 0
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Tabel di atas menunjukkan bahwa prasarana jalan menurut jenis
permukaan dibedakan atas beberapa kelompok, antara lain: 1) jalan
aspal; 2) jalan kerikil; 3) jalan tanah; dan 4) rigit beton. Prasarana jalan
dengan kondisi aspal mengalami peningkatan sampai dengan Tahun
2020 yaitu masih sepanjang 606,71 Km. Sebaliknya, jalan kerikil dan
BAB II-60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
tanah hingga tahun 2020 mengalami penurunan/peningkatan. Kondisi
ini disebabkan karena adanya peningkatan struktur dari jalan tanah
menjadi jalan kerikil serta peningkatan struktur dari jalan kerikil
menjadi jalan rigit beton. Dengan kondisi jaringan jalan seperti yang
tergambar, fungsi pelayanan transportasi sudah dapat menjangkau
hampir kesemua dusun yang tersebar di Kabupaten Bungo dengan
menggunakan kendaraan bermotor. Diharapkan pesatnya
pembangunan disegala bidang dapat mengurangi tingkat ketimpangan
dan kesenjangan antar wilayah di Kabupaten Bungo.
Jembatan merupakan salah satu sarana mobilitas masyarakat
yang menyatu dengan fungsi jalan, kondisi fisik jembatan sangat
berdampak terhadap maksimalnya mobilitas masyarakat untuk
menunjang segala jenis aktifitas, selain berfungsi menjadi penghubung
antar dusun dan antar wilayah.
Sampai dengan Tahun 2020, peningkatan status jembatan dalam
kondisi baik memang masih belum begitu maksimal diupayakan, hal
ini dikarenakan untuk melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur memerlukan alokasi dana yang cukup besar dan akan
dilaksanakan secara bertahap. Adapun data jumlah jembatan dan box
di Kabupaten Bungo Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.32 Data Jumlah Jembatan dan Box di Kabupaten Bungo
Tahun 2016 s.d. 2020
No Jenis Jembatan Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jembatan Permanen 183 183 183 188 188
2 Jembatan Gantung 32 32 32 32 32
3 Belum ada Jembatan 19 19 19 19 19
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo
Tahun 2020.
Tabel di atas menunjukkan bahwa prasarana jembatan dan box
di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 cenderung tetap, hanya
pada tahun 2020 ada penambahan 5 buah jembatan gantung.
BAB II-61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
B. Jaringan Irigasi
Selain infrastruktur jalan, jaringan irigasi dan ketersediaan air
bersih merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
Kabupaten Bungo. Peningkatan produktivitas pertanian dan tingkat
kesehatan msayarakat menjadi indikator betapa pentingnya sarana
ini.
Dalam kurun waktu lima tahun Persentase irigasi kabupaten
dalam kondisi baik di Kabupaten Bungo cenderung mengalami
peningkatan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gafik berikut:
Gambar 2.25 Persentase Irigasi Kondisi Baik di Kabupaten Bungo dari
Tahun 2016-2020
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Data perkembangan panjang jaringan irigasi di Kabupaten
Bungo berdasarkan jenis irigasi dan daerah irigasi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.33
Panjang Jaringan Irigasi di Kabupaten Bungo Bedasarkan Daerah Irigasi s.d. Kondisi Tahun 2020
No Daerah Irigasi Volume (Meter)
Primer Sekunder
1 Agam I 140,95 94,44
2 Agam II 1.367,23 -
3 Agam III 603,60 -
46,00
54,00
65,89
71,26 71,26
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik
BAB II-62
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Daerah Irigasi Volume (Meter)
Primer Sekunder
4 Alai 517,70 551,09
5 Bangar 168,68 799,80
6 Batang Buat 922,74 773,85
7 Belakang Rumah 316,76 264,58
8 Besar 567,31 122,23
9 Betung Bedarah 389,19 -
10 Bulim 1.362,93 1.785,62
11 Buluh 64,70 487,38
12 Cino I 118,49 86,48
13 Cino II 505,25 -
14 Danau 75,11 189,86
15 Duyung 314,62 269,70
16 Gedang 1.937,27 1.196,58
17 Gedang Senamat Ulu 294,50 968,39
18 Jerinjing 433,52 549,81
19 Kerang 1.263,18 907,74
20 Keranji 103,10 -
21 Ketak 379,29 -
22 KK Unit XV-1 1.078,78 794,01
23 Kumbo 647,24 637,80
24 Kumbuk 767,93 -
25 Langkap 52,86 401,17
26 Lebak Gedang 240,23 577,19
27 Letung I 1.057,50 -
28 Letung II 119,76 1.575,42
29 Lubuk 140,92 -
30 Lubuk Kayu Aro 1.326,79 -
31 Lubuk Larangan 256,38 -
32 Lubuk Larangan Seberang 273,16 -
33 Mengkuang Kecil 1.911,54 1.401,65
34 Mentukun 230,66 -
35 Nusa Indah 1.763,25 118,66
36 Paibung 1.251,68 -
37 Pangkah Hulu 431,86 598,86
38 Penyengat 704,89 407,60
39 Salo Kampung Baru 830,58 198,54
40 Saluk 72,39 jj258,37
41 Se.Andik 1.693,97 -
42 Sei.Berunai 932,33 1.366,05
43 Sei.Duren 1.693,34 203,20
44 Sei.Embacang Kecil 1.422,58 -
45 Sei.Jentayo 2.752,13 2.565,96
BAB II-63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Daerah Irigasi Volume (Meter)
Primer Sekunder
46 Sei.Kembang 3.291,06 1.166,40
47 Sei.Limau 3.186,51 517,58
48 Sei.Lubuk Mayan 571,22 754,59
49 Sei.Perabung 490,20 394,30
50 Sei.Pulau Pekan 2.897,96 1.693,24
51 Sei.Semagi 660,72 6.869,03
52 Sei.Talang Cabuk 1.915,30 406,33
53 Sei.Teluk Pandak 715,49 2.666,00
54 Sei.Teluk Panjang 3.100,10 2.251,56
55 Sei.Terentam Besar 4.996,05 2.955,23
56 Senamat Hulu I 563,58 383,87
57 Senamat Hulu II 605,58 -
58 Simpalbung 905,90 -
59 Singo Lubuk Pauh 835,08 -
60 Talang Kundo 1.011,38 -
61 Talang Paku 1.465,65 567,02
62 Tanah Abang 1.021,39 -
63 Tegan 151,84 277,17
64 Telang 1.431,87 617,11
65 Tembang Arang 223,08 -
66 Tembang Seberang 393,00 549,86
Total 63.931,83 41.791,29
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun
2020.
Tabel 2.34
Panjang Jaringan Irigasi Berdasarkan Kondisi Tahun 2020
No Jenis Irigasi/Kondisi 2020 (m)
1 Primer 63,931
Baik (B) 44,364
Sedang (S) 7,365
Rusak Ringan (RR) 8,779
Rusak Berat (RB) 34,22
2 Sekunder 41,791
- Baik (B) 30,969
- Sedang (S) 6,096
- Rusak Ringan (RR) 2,757
- Rusak Berat (RB) 1,967
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo
Tahun 2020.
BAB II-64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Sampai dengan kondisi Tahun 2020, panjang irigasi di
Kabupaten Bungo adalah sepanjang 105.723,12 m yang terdiri dari
63.931 m irigasi primer, 41,791 m irigasi sekunder. Dari keseluruhan
panjang irigasi terhitung sepanjang 75.333 m merupakan irigasi
dengan kondisi baik, dalam kondisi sedang sepanjang 13.461 m.
Persentase panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik masih tergolong
sangat jauh dari harapan, rendahnya persentase tersebut merupakan
masalah yang harus menjadi target dan fokus yang harus segera
diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo, mengingat jaringan
irigasi merupakan sarana utama yang berpengaruh terhadap maju dan
mundurnya sektor pertanian. Adapun permasalahan yang
menyebabkan rendahnya persentase panjang jaringan irigasi dalam
kondisi baik adalah sebagai berikut:
1. Penurunan debit sumber air yang diakibatkan oleh cuaca yang
tidak dapat diprediksi dan ditentukan;
2. Terdapatnya lahan tidur (sawah) yang dilalui oleh jaringan irigasi,
sehingga minim pemeliharaan oleh petani yang menyebabkan
kerusakan tidak terdeteksi dan meluas; dan
3. Alih fungsi lahan pertanian (sawah) menjadi lahan perkebunan
sehingga jaringan irigasi yang dibangun tidak terpelihara dan tidak
dimanfaatkan.
C. Keciptakaryaan
Untuk persentase pelayanan air bersih bagi masyarakat telah
dilakukan beberapa program dalam rangka meningkatkan
ketersediaan air baku serta kinerja pelayanan air minum masyarakat
melalui Program Pemanfaatan Air Dalam dan Penanganan Limbah.
Dalam kurun waktu lima tahun Persentase pengelolaan
keciptakaryaan di Kabupaten Bungo cenderung mengalami fluktuatif,
untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:
BAB II-65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.26 Indeks Keciptakaryaan di Kabupaten Bungo dari
Tahun 2016-2020
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Adapun data tentang wilayah pelayanan air bersih perdesaan di
Kabupaten Bungo sampai dengan Tahun 2020 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.35
Jaringan Air Bersih di Kabupaten Bungo s.d. Kondisi Tahun 2020
No Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Wilayah
Pelayanan
(Jiwa)
Jumlah
Penduduk
Terlayani
(Jiwa)
Cakupan
Pelayanan
1. Pasar Muara Bungo 22,135 20,531 92.75
2. Rimbo Tengah 27,659 24,899 90.02
3. Bungo Dani 25,197 22,932 91.01
4. Bathin III 22,265 18,509 83.13
5. Bathin II Babeko 12,305 9.036 73.43
6. Pelepat 31,143 25,255 81.09
7. Pelepat Ilir 47,523 39,423 82.96
8. Rantau Pandan 10,062 7,564 75.17
9. Bathin III Ulu 9,144 6,962 76.14
10. Muko-muko Bathin VII 14,052 10,306 73.34
11. Jujuhan 17,357 13,246 76.32
12. Jujuhan Ilir 10,183 7,739 76
66,0069,00
86,00
78,00
60,51
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
2016 2017 2018 2019 2020
BAB II-66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
13. Tanah Tumbuh 14,715 11,017 74.87
14. Bathin II Pelayang 8,132 5,378 66.13
15. Limbur Lbk Mengkuang 15,803 10,184 64.44
16. Tanah Sepenggal 22,071 17,678 80.1
17. Tanah Sepenggal Lintas 22,140 15,282 68.93
Jumlah total perdesaan 234,630 179.05 53,95
Jumlah total desa dan kota 331,886 265.921 80.12
Akses air minum
Kabupaten Bungo
265,921 80,12
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah
penduduk terlayani melalui jaringan air bersih perdesaan dan
perkotaan masih belum mencapai 100 persen, hanya terealisasi
sebesar 80,12 persen. Tentunya hal ini masih menjadi catatan penting
bagi pemerintah Kabupaten Bungo yang secara bertahap melalui
peningkatan kinerja pelayanan penyediaan air bersih dengan cara
meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam menyediakan
ketersediaan air bersih secara mandiri dapat diupayakan melalui
penyediaan sumur galian dan sumur bor.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat
pesat, permasalahan drainase semakin meningkat pula pada
umumnya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana
perkotaan. Akibatnya permasalahan banjir atau genangan semakin
meningkat pula. Pada umumnya penanganan sistem drainase di
banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak
menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas.
Peningkatan pemahaman mengenai sistem drainase kepada
pihak yang terlibat baik pelaksana maupun masyarakat perlu
dilakukan secara berkesinambungan. Agar penanganan permasalahan
sistem drainase dapat dilakukan secara terus menerus dengan sebaik-
baiknya. Adapun panjang keseluruhan drainase di Kabupaten Bungo
adalah 94.963 meter yang tersebar di 79 lokasi dalam Kota Muara
Bungo, tercatat drainase dalam kondisi baik adalah sepanjang 36.289
meter atau sebesar 40,89 persen.
BAB II-67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
4. Bidang Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
A. Rumah Layak Huni
Indikator kinerja pengembangan perumahan adalah rasio rumah
layak huni dengan fomula perhitungan realisasi adalah Jumlah rumah
layak huni dibagi jumlah penduduk. Pada Tahun 2019 realisasi rumah
layak huni berhasil terpenuhi sebanyak 95.752 Unit rumah dan pada
Tahun 2020 meningkat menjadi 96.879 Unit dengan jumlah
penduduk Kabupaten Bungo adalah sebanyak 374.770 Jiwa, adapun
rincian data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.36 Jumlah Rumah dan Jumlah Rumah Layak Huni
s.d. Tahun 2020
No Kecamatan Jumlah
Rumah
Jumlah
Rumah
Layak Huni
1 Bathin II Babeko 3.401 3.149
2 Rimbo Tengah 8.718 8.454
3 Bungo Dani 8.516 8.240
4 Pasar Muara Bungo 8.170 7.870
5 Bathin III 6.866 6.506
6 Pelepat 8.950 7.785
7 Pelepat Ilir 16.321 15.890
8 Rantau pandan 3.023 2.586
9 Muko Muko Bathin VII 4.322 3.967
10 Bathin III Ulu 2.888 2.335
11 Tanah Sepenggal 6.646 6.165
12 Tanah Sepenggal Lintas 6.846 5.796
13 Tanah Tumbuh 4.300 3.731
14 Limbur Lubuk Mengkuang 5.150 4.482
15 Bathin II Pelayang 2.718 2.280
16 Jujuhan 4.732 4.404
17 Jujuhan Ilir 3.640 3.240
TOTAL 105.207 96.879
Sumber data: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa persentase rumah layak
huni di Kabupaten Bungo sudah mencapai 92,08 persen. Dengan
sebaran jumlah rumah terbanyak di Kecamatan Pelepat Ilir dan paling
sedikit di Kecamatan Bathin II Pelayang.
BAB II-68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
B. Permukiman Layak Huni
Indikator rasio permukiman layak huni dapat dihitung dengan
fomula luas permukiman layak huni dibagi luas wilayah permukiman.
Adapun rincian data tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.37
Luas Permukiman dan Luas Kawasan Kumuh s.d. Tahun 2020
No Kelurahan
Luas
Permukiman
(Ha)
Luas
Kawasan
Kumuh (Ha)
1 Jaya Setia 174,00 42,22
2 Tanjung Gedang 277,00 0
3 Sungai Pinang 211,00 52,34
4 Bungo Taman Agung 255,00 20,00
JUMLAH 917,00 114,78
Sumber data: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Tabel diatas menjelaskan bahwa sampai dengan Tahun 2020
tercatat luas permukiman adalah seluas 917 Ha dengan luas kawasan
kumuh seluas 114,78 Ha.
C. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Adapun data-data terkait ruang terbuka hijau di Kabupaten
Bungo sampai dengan tahun 2020 untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.38 Luas RTH s.d. Tahun 2020
No Uraian Luas Keterangan
1 Luas Wilayah 465,986 Ha 39,930 Ha Kota
426,056 Ha Desa
2 Luas RTH
a. Kawasan Hutan
Produksi
65,321 Ha
b. Kawasan Pertanian 4,963 Ha
c. Kawasan Pariwisata 10,322 Ha
d. Kawasan Hutan
Lindung
7,215 Ha
BAB II-69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
e. Kawasan Perkebunan 101,523 Ha
f. Kawasan RTH Kota 152,396 Ha
Jumlah 341,738 Ha
Sumber data: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Pemerintah Kabupaten Bungo telah mampu menyediakan RTH
melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar 30 persen dari
keseluruhan luas wilayah. Luas wilayah Kabupaten Bungo adalah
seluas 465.900 Ha dengan luasan RTH yang harus tersedia yakni
seluas 139.770 Ha.
5. Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat
Penyelenggaraan ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat merupakan kewajiban pemerintah sebagaimana
diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat merupakan
manifestasi dari hak asasi manusia dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagaimana dijamin dalam
pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen).
Dalam rangka penyelenggaraan ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat, selama tahun 2016–2020 dilakukan
beberapa langkah preventif melalui pembinaan dan pemantauan orang
asing, menjaga kerukunan umat beragama serta pemetaan potensi
konflik dan pencegahan terjadinya konflik. Kebijakan Pemerintah
Kabupaten Bungo diarahkan kepada perkembangan politik,
keamanan, sosial budaya, ekonomi dan wawasan kebangsaan yang
dimaksudkan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan yang
kondusif dan dinamis.
Meskipun politik berkembang dengan cepat, namun di
Kabupaten Bungo tidak menemukan permasalahan yang berarti.
Perubahan-perubahan paradigma dapat disikapi dan diikuti oleh
BAB II-70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
masyarakat, sehingga berjalan mengikuti Undang-Undang dan
peraturan yang berlaku.
Peraturan Daerah (Perda) merupakan salah satu jenis Peraturan
Perundang-undangan yang merupakan bagian dari sistem hukum
nasional berdasarkan Pancasila. Secara fungsi, untuk memastikan
bahwa seluruh lapisan masyarakat di daerah untuk menaati dan
mematuhinya, meskipun masih ada sebagian pihak yang tidak tunduk
dan patuh terhadap Peraturan Daerah yang telah ditetapkan.
Dalam konteks penegakan perda dan/atau perkada, Satuan
Polisi Pamong Praja memiliki kedudukan dan fungsi yang cukup
penting sebagai salah satu perangkat dan aparatur pemerintah
daerah. Menurut ketentuan Pasal 255 ayat (1) Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah “Satuan Polisi Pamong
Praja dibentuk untuk menegakkan perda dan perkada,
menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta
menyelenggarakan pelindungan masyarakat”.
Tabel 2.39 Jumlah Penegakan Perda, Rasio Polisi Pamong Praja dan Rasio
Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Uraian Tahun
2017 2018 2019 2020
1 Jumlah penegakan perda 10 10 13 13
2
Rasio Polisi Pamong Praja
(Pol PP) per-10.000
penduduk
2,28 2,21 2,05 2,10
3
Rasio Perlindungan
Masyarakat (Linmas) per-
10.000 penduduk
35,99 35,24 54,86 44,10
Sumber data: Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan penegakan perda di Kabupaten
Bungo kurun waktu tahun 2017-2020 meningkat dari 10 penegakan
perda pada tahun 2016 menjadi 13 penegakan perda pada tahun 2020.
Untuk rasio Polisi Pamong Praja rata-rata dari tahun 2017-2020
sebesar 2,16 artinya 10.000 penduduk di Kabupaten Bungo hanya
BAB II-71
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
dapat dilindungi oleh 2 orang Polisi Pamong Praja. Sementara untuk
rasio Perlindungan Masyarakat (Linmas) rata-rata dari tahun 2017-
2020 sebesar 42,55 artinya 10.000 penduduk di Kabupaten Bungo
hanya dapat dilindungi oleh 42 orang Linmas.
6. Bidang Urusan Sosial
Keberadaan sarana sosial seperti panti jompo, panti asuhan dan
tempat-tempat rehabilitasi memiliki peran yang sangat penting dalam
rangka untuk menangani penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Oleh sebab itu sebagai bagian dari pelayanan dasar, pemerintah
mempunyai tanggungjawab untuk menyediakan, memberikan Dan
Membina Sarana Tersebut.
Tabel 2.40
Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Tahun Panti
Rehabilitasi Panti Asuhan
Panti
Jompo
2016 - - -
2017 - - -
2018 - - -
2019 - - -
2020 - 15 3
Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa panti asuhan dan panti
jompo di Kabupaten Bungo baru terbangun pada tahun 2020 dengan
jumlah panti asuhan 15 unit dan panti jompo 3 unit, sedangkan untuk
panti rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Bungo
belum ada.
Disamping penyediaan panti untuk penyandang masalah sosial
tertentu, penanganan pemerintah terhadap masalah penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya perlu juga mendapat
perhatian. Adapun jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS) di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel sebagai berikut:
BAB II-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.41 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Kabupaten Bungo Tahun 2016–2020
No Jenis PMKS Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Anak Terlantar - 21 25 23 11
2 Anak Jalanan - - - -
3 Anak dengan
kedisabilitasan
- - - -
4 Anak yang
menjadi korban
tindak kekerasan
- - - -
5 Anak yang
memerlukan
perlindungan
khusus
- - - - -
6 Penyandang
disabilitas
- 7 100 27 36
7 Tuna Susila - 1 3 -
8 Gelandangan - 30 30 - 14
9 Pengemis - 1 1 1 1
10 Pemulung - - - - -
11 ODHA - 2 1 3 2
12 Korban
penyalahgunaan
napza
- - - - -
13 Korban trafficking - - - - -
14 Korban tindak
kekerasan
- - - - 22
15 Korban bencana
alam
- - - - 43
16 Korban bencana
sosial
- - - - -
17 Perempuan rawan
sosial ekonomi
- - - 88.059 85.159
18 Fakir miskin - - - 60 -
Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas kurun waktu lima tahun terakhir pada tahun
2019 dan 2020 jenis PMKS yang paling banyak adalah perempuan
rawan sosial ekonomi dengan jumlah berturut-turut 88.059 dan
85.159.
BAB II-73
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Wajib yang Tidak Terkait
dengan Pelayanan Dasar
1. Bidang Urusan Tenaga Kerja
A. Jumlah Pendaftaran, Penempatan, dan Permintaan Tenaga Kerja
Menurut Jenis Kelamin
Data pendaftaran, penempatan dan permintaan tenaga kerja di
Kabupaten Bungo tahun 2017-2020 dapat dilihat pada tabel yang
disajikan dibawah ini:
Tabel 2.42 Jumlah Pendaftaran, Penempatan, dan Permintaan Tenaga Kerja
Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020
No Tahun Pendaftaran Penempatan Permintaan
1 2017 1.525 619 870
2 2018 1.527 579 864
3 2019 1.235 1.180 670
4 2020 475 430 456
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pendaftaran, Penempatan,
dan Permintaan Tenaga Kerja cenderung menurun. Pendaftaran dan
penempatan tenaga kerja di Kabupaten Bungo terbanyak terjadi pada
tahun 2019 dengan jumlah berturut-turut 1.235 orang dan 1.180
orang. Untuk permintaan tenaga kerja terbanyak terjadi pada tahun
2017 dengan jumlah 870 jiwa.
B. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
TPAK merupakan persentase penduduk usia 15 tahun keatas
yang merupakan angkatan kerja. TPAK berfungsi untuk
mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif
secara ekonomi disuatu negara/wilayah. Semakin tinggi TPAK
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja (labour
supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam
suatu perekonomian.
BAB II-74
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.43 Jumlah Bekerja, Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja dan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020
No Uraian 2017 2018 2019 2020
1. Bekerja (jiwa) 160.485 172.357 167.075 168.517
2. Angkatan Kerja (jiwa) 168.733 177.855 173.907 179.151
3. Bukan Angkatan Kerja (jiwa)
256.090 85.917 96.909 96.933
4.
Persentase Tingkat
Partisipasi Angkatan
Kerja
65,89 67,43 64,22 64,89
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020. Berdasarkan tabel diatas TPAK Kabupaten Bungo dari tahun
2017-2020 cenderung menurun. TPAK tertinggi terjadi pada tahun
2018 dan yang terendah pada tahun 2019 dengan nilai berturut-turut
67,43 persen dan 64,22 persen.
C. Jumlah Tenaga Kerja dalam Perusahaan
Data tenaga kerja yang terdaftar dalam perusahaan di
Kabupaten Bungo pada tahun 2017-2020 sebagai berikut:
Tabel 2.44
Banyaknya Perusahaan dan Tenaga Kerja yang Terdaftar di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020
No Tahun Jumlah
Perusahaan
Jumlah Tenaga
Kerja
1 2017 166 10.880
2 2018 567 13.378
3 2019 589 14.621
4 2020 589 15.051
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari data di atas menjelaskan bahwa jumlah perusahaan di
Kabupaten Bungo cenderung bertambah setiap tahunnya, sehingga
mampu menyerap tenaga kerja untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Pada tahun 2020 jumlah perusahaan di Kabupaten Bungo sebanyak
589 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 15.051 orang.
BAB II-75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2. Bidang Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
Pengarus utamaan gender (PUG) merupakan strategi
mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan.
Pengintegrasian perspektif gender tersebut dimulai dari proses
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan
evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. PUG
ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam
pembangunan, yaitu pembangunan yang lebih adil dan merata bagi
seluruh penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan.
Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan
antara penduduk laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan
mengontrol sumber daya, berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan proses pembangunan, serta mendapatkan manfaat
dari kebijakan dan program pembangunan.
Salah satu cara untuk mengetahui adanya diskriminasi antara
laki-laki dan perempuan, yaitu menilai Indeks Pembangunan Gender
(IPG). IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan
pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Semakin
kecil jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara
pembangunan antara perempuan dengan laki-laki. Namun semakin
besar jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin besar
perbedaan capaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki.
Angka 100 adalah standar untuk menginterpretasikan angka IPG,
karena 100 menggambarkan rasio perbandingan yang paling
sempurna.
Untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara
laki-laki dan perempuan di Kabupaten Bungo digunakan Indeks
Pembangunan Gender (IPG) atau Gender-Related Development Index
(GDI). Nilai IPG Kabupaten Bungo dapat dilihat pada grafik berikut:
BAB II-76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.27 Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bungo
Tahun 2017-2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo berhasil meningkatkan
IPG selama periode tahun 2017-2019 yaitu dari 88,15 persen tahun
2017 meningkat menjadi 88,63 persen pada tahun 2019, namun pada
tahun 2020 IPG Kabupaten Bungo turun sebesar 0,09 poin.
Perempuan merupakan bagian dari penduduk yang memiliki
potensi dalam pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan di
Kabupaten Bungo. Perempuan memiliki peran yang sangat penting
dalam menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas
melalui pembinaan keluarga sehat sejahtera.
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo perempuan juga
diberi kesempatan untuk menduduki beberapa jabatan struktural
sebagaimana ditampilkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.45 Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin yang Menjabat di Pemerintah
Kabupaten Bungo Tahun 2018-2020
Jabatan
Tahun
2018 2019 2020
Laki-Laki
(LK)
Perempuan
(PR)
Laki-Laki
(LK)
Perempuan
(PR)
Laki-Laki
(LK)
Perempuan
(PR)
Eselon I - - - - - -
Eselon II 25 3 22 3 24 3
88,15
88,20
88,63
88,54
87,90
88,00
88,10
88,20
88,30
88,40
88,50
88,60
88,70
2017 2018 2019 2020
BAB II-77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Eselon III 114 32 116 29 110 28
Eselon IV 341 168 336 170 336 173
Eselon V 2 4 2 3 - -
Jumlah 482 207 476 205 470 204
Total (LK+PR) 689 681 674
Persentase 69,96 30,04 69,90 30,10 69,73 30,27
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa Pemerintah Kabupaten
Bungo konsisten terhadap pemberdayaan perempuan. Dari tahun
2018-2020 jabatan eselon yang ada di Pemerintah Kabupaten Bungo
ditempati oleh PNS perempuan sebesar 30 persen, namun untuk
keterlibatan perempuan dalam legislatif hanya sebesar 14,29 persen.
Hal ini lebih rendah dibandingkan target minimal sebesar 30 persen
dari jumlah anggota legislatif.
Tabel 2.46 Anggota DPRD Kabupaten Bungo Menurut Jenis Kelamin
Pada Tahun 2020
Uraian Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
Anggota DPRD Kabupaten Bungo 30 5 35
Jumlah 30 5 35
Persentase 85,71 14,29 100
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Untuk perkembangan jumlah tenaga kerja perempuan di
Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2020 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.47
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020
No Tahun Jenis Kelamin
Jumlah Persentase Tenaga Kerja Perempuan Laki-Laki Perempuan
1 2017 8.719 2.161 10.880 19,86
2 2018 9.991 3.376 13.367 25,26
3 2019 10.987 3.634 14.621 24,85
4 2020 11.308 3.743 15.051 24,87
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
BAB II-78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas dapat dilihat selama tahun 2017-2020
persentase tenaga kerja perempuan di Kabupaten Bungo tumbuh rata-
rata 16,72 persen per tahun. Sedangkan Untuk perkembangan
perlindungan anak di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawah
ini:
Tabel 2.48 Jumlah Kasus Kekerasan Anak dan Tindak Lanjut
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Jenis Kasus Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Fisik 26 16 4 1 2
2 Psikis 25 16 2 4 3
3 Seksual 0 0 4 2 5
4 Penelantaran 1 0 0 3 1
Jumlah 52 32 10 10 11
Tindak Lanjut 52 32 10 10 11
Persentase 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020
jumlah kasus kekerasan anak di Kabupaten Bungo cenderung
menurun. Pada tahun 2016 jumlah kekerasan anak sebanyak 52
kasus angka ini turun pada tahun 2020 menjadi 11 kasus dan untuk
tindak lanjut terhadap kasus yang ada semuanya terselesaikan dengan
baik.
3. Bidang Urusan Pangan
Ketersediaan pangan merupakan salah satu indikator perhatian
pemerintah terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Dengan
jumlah penduduk yang semakin meningkat, maka perlu diperhatikan
produksi berbagai jenis bahan pangan yang dapat dikembangkan agar
tidak terjadi kerawanan pangan di Kabupaten Bungo. Pengembangan
sektor pertanian selain untuk ketahanan pangan juga berperan
penting dalam perekonomian yakni sebagai sumber pendapatan,
pembuka kesempatan kerja, pengentas kemiskinan dan peningkatan
ketahanan pangan daerah. Sebagian besar masyarakat Kabupaten
Bungo masih bergantung penghasilannya kepada hasil pertanian
BAB II-79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
dengan komoditi tanaman pangan seperti padi dan palawija serta
tanaman hortikultura.
Tingkat ketersediaan Energi, menurut hasil Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi (WMPG) Tahun 2018, bahwa konsumsi pangan sudah
terpenuhi apabila konsumsi energy dan protein penduduk Indonesia
masing-masing mencapai 2400 kkal/Kap/hari dan 63
gram/Kap/Hari. Jumlah konsumsi energi dang protein tersebut
merupakan jumlah yang diperlukan agar manusia dapat hidup sehat,
aktif dan produktif.
Berdasarkan analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Tahun 2020,
ketersediaan energi untuk dikonsumsi perkapita 3.241
Kkal/Kapita/hari yang siap dikonsumsi masyarakat Kabupaten
Bungo. Ketersediaan energi sudah diatas ketersediaan energi minimal
yang dipersyaratkan sebesar 2400 kalori/kapita/hari (SPM 2000
kalori/Kapita/Hari atau 90,5 persen). Apabila dibandingkan dengan
Tahun 2019, tingkat ketersediaan energi mengalami peningkatan.
Begitupun Angka Kecukupan Protein di Tahun 2020 sebesar 84,56
Gram/Kapita/hari. Ini juga sudah berada diatas ketersediaan protein
yang dipersyaratkan sebesar 63 gram/kapita/hari. Hal ini
menunjukkan konsumsi protein Kabupaten Bungo berada pada
kreteria baik.
Dengan jumlah penduduk Kabupaten Bungo yang cenderung
terus meningkat, stabilitas produksi berbagai jenis bahan pangan
yang dapat dikembangkan sangat perlu diperhatikan agar tidak
terjadi kerawanan pangan.
Ketersediaan pangan beras Kabupaten Bungo dari target 35.180
Ton/tahun tercapai 61.518.000 Kg/tahun (61.518 Ton/tahun) artinya
ketersediaan beras di Kabupaten Bungo surplus. Nilai 61.518
Ton/tahun di peroleh dari data Neraca Bahan Makanan yaitu jumlah
penyediaan dalam daerah (produksi + perubahan stok + beras masuk
+ beras keluar) sebesar 61.518 ton. Untuk mendapatkan
kg/kapita/tahun dibagi dengan jumlah penduduk 374.770 jiwa,
menjadi 164 kg/kapita/tahun). Namun demikian sumbangan bahan
pangan terhadap penyediaan kalori masih di dominasi olah kelompok
BAB II-80
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
bahan padi–padian/cereals artinya masyarakat kita masih
ketergantungan akan pangan beras. Ketersediaan pangan utama
penduduk di Kabupaten Bungo tahun 2019 telah dapat memenuhi
kebutuhan konsumsi bahkan berada diatas angka ketersediaan
minimal untuk dikonsumsi masyarakat.
4. Bidang Urusan Pertanahan
Urusan pertanahan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
penataan pertanahan dan pelaksanaan reforma agraria di wilayah
Kabupaten Bungo untuk memperbaiki akses masyarakat kepada
sumber-sumber ekonomi dalam hal ini tanah serta mengurangi
sengketa dan konflik pertanahan dan keagrariaan. Selain itu,
pelaksanaan urusan ini juga dilakukan dalam rangka pengakuan dan
penghormatan hak masyarakat hukum adat dan keragaman budaya
bangsa atas sumberdaya agraria dan sumberdaya alam. Adapun luas
lahan yang sudah bersertifikat di Kabupaten Bungo selama kondisi 5
tahun terakhir disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.49 Perkembangan Luas Lahan bersertifikat
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020
Kategori Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
Luas Lahan (Ha) 3.923,05 12.860,53 13.826,79 7.682,18 4.676,10
Total Akumulasi 3.923,05 16.783,58 30.610,37 38.292,55 42.968,65
Sumber data: Badan Pertanaha Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa selama kurun waktu 5
tahun terakhir luas lahan yang telah bersertifikat di Kabupaten Bungo
sebesar 42.968, 65 Ha. Sertifikat lahan yang paling banyak terjadi
pada tahun 2018 dan yang paling sedikit pada tahun 2016.
5. Bidang Urusan Lingkungan Hidup
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan
lingkungan hidup salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja
sebagai berikut:
BAB II-81
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
A. Persentase Penanganan Sampah
Tolok ukur capaian sasaran Terciptanya Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dengan indikator kinerja yaitu Persentase
Volume Sampah yang Tertangani yaitu hasil dari jumlah sampah yang
tertangani dibagi dengan produksi sampah dikali 100 Persen. Produksi
sampah didapatkan dari Jumlah penduduk dikali dengan timbulan
sampah perorang (standarnya 0.003 m3/jiwa). Perhitungan volume
sampah yang tertangani dapat dilihat berikut ini:
Tabel 2.50 Data Persampahan Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Keterangan Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1
Jumlah
penduduk
Pelayanan
352.641 359.838 367.182 373.424 380.893
2
Produksi sampah
(timbulan
sampah per
orang 0,003 m3)
141,05 143,93 146,87 149,37 152,36
3 Jumlah sampah
yang ditangani 60,65 64,77 73,83 119,50 118,83
4
Persentase
volume sampah
yang tertangani
43% 45% 50,27% 80% 78%
Sumber data: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa penanganan sampah di
Kabupaten Bungo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan pada
tahun 2016 sampah yang tertangani sebesar 43 persen, namun pada
tahun 2020 mencapai 78 persen.
B. Kualitas Air Sungai dan Udara
Pembangunan dalam penyelenggaraannya memiliki risiko
terjadinya pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan. Kondisi ini
dapat mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup yang
pada akhirnya akan membebani kita semua. Berkaitan dengan itu,
sudah semestinya lingkungan hidup harus dilindungi dan dikelola
dengan baik. Di samping itu, pengelolaan lingkungan hidup harus
BAB II-82
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sosial dan budaya bagi
masyarakat luas. Kualitas lingkungan hidup dapat terpantau secara
umum melalui kualitas air sungai dan kualitas udara.
Adapun data tentang kondisi kualitas air dan udara di Kabupaten
Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.51 Pemantauan Kualitas Air Sungai
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Nama Sungai Kategori
Baik Cukup Kurang
1. Batang Bungo - √ -
2. Batang Tebo - √ -
3. Jujuhan - √ -
4. Senamat - √ -
5. Pelepat - √ -
Sumber data: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo
Tahun 2020.
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kualitas air
sungai di Kabupaten Bungo secara umum masih tergolong kategori
baik.
Tabel 2.52
Pemantauan Kualitas Udara di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Kawasan Kategori
Baik Kurang
1. Perkantoran √ -
2. Transportasi √ -
3. Permukiman √ -
4. Industri √ -
Sumber data: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat kualitas udara
dibeberapa kawasan yang dijadikan sampel (kawasan yang banyak
aktifitas masyarakat) pengukuran kualitas udara yang dilaksanakan
dari Tahun 2012 s.d 2020, masih memenuhi stándar baku mutu
lingkungan masuk ke dalam ketegori baik atau masih berada di bawah
ambang batas tingkat pencemaran udara.
BAB II-83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
6. Bidang Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
Pelaksanaan administrasi kependudukan mempunyai peranan
yang penting bagi perkembangan pembangunan kependudukan.
Database yang lengkap dan akurat akan sangat membantu tugas-
tugas pemerintahan dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan
teknis di bidang pencatatan sipil daerah yang meliputi
pendaftaran/pencatatan kependudukan dan pelayanan umum. Salah
satu pelaksanaan administrasi kependudukan adalah pelayanan
pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pengadministrasian kependudukan dilaksanakan oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo dengan indikator
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.53 Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo
Periode Tahun 2016-2020
No Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1. Rasio Penduduk yang
memiliki KTP 0,90 0,89 0,97 0,99 0,99
2.
Rasio Anak 0-18 Tahun
yang memiliki Akte
Kelahiran
0,93 0,95 0,94 0,96 0,98
3. Rasio Pasangan yang
memiliki Akta Nikah 0,44 0,46 0,49 0,52 0,54
4. Rasio Keluarga yang
memiliki Dokumen KK 1 1 1 1 1
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020
penduduk Kabupaten Bungo rata-rata telah memiliki KTP dan memiliki
akte kelahiran. Sedangkan untuk akta nikah hanya sekitar 50 persen
penduduk Kabupaten Bungo yang memiliki, sementara untuk dokumen
KK telah dimiliki penduduk Kabupaten Bungo secara keseluruhan.
BAB II-84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
7. Bidang Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya untuk
mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa, yang
meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup melalui
penguatan pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan dan upaya
penguatan kapasitas masyarakat. Oleh sebab penguatan kelembagaan
masyarakat penting dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat
desa.
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan desa, diperlukan
keterlibatan semua komponen masyarakat desa. Gambaran umum
kondisi daerah terkait dengan urusan pemberdayaan masyarakat dan
desa dapat dilihat dari tabel indikator kinerja berikut ini:
Tabel 2.54
Indikator Kinerja Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020
No Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1
Jumlah peningkatan Dusun Tertinggal menjadi Dusun
Berkembang
- 35 56 81 89
2
Persentase lembaga
ekonomi perdesaan yang berkembang
6% 33% 57% 66% 73%
3
Persentase aparatur
desa yang berkompeten
- - 31,6% 43,8% 43,8%
4 Persentase desa tertib pengelolaan
keuangan desa
- - 78% 87% 87%
Sumber data: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dusun Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa kurun waktu lima tahun
terakhir jumlah desa berkembang di Kabupaten Bungo mengalami
peningkatan. Pada tahun 2017 ada sebanyak 35 desa/dusun
berkembang dan pada tahun 2020 menjadi 89 desa/dusun dengan
rata-rata pertumbuhan sebesar 28,63 persen.
BAB II-85
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dalam rangka peningkatan ekonomi desa/dusun di Kabupaten
Bungo dilakukan upaya penguatan terhadap lembaga-lembaga
ekonomi yang ada di desa/dusun, peningkatan kompetensi aparatur
desa dan pengelolaan keuangan desa sesuai aturan/regulasi yang ada.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir Persentase lembaga ekonomi
perdesaan yang berkembang di Kabupaten Bungo mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, dari tahun 2016 sebesar 6 persen
meningkat menjadi 73 persen pada tahun 2020 dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 47 persen. Persentase aparatur desa yang
berkompeten juga mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun
2017 sebesar 31,6 persen menjadi 43,8 persen pada tahun 2020.
Selain itu, Persentase desa tertib pengelolaan keuangan desa juga
mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 78 persen menjadi
87 persen pada tahun 2020.
8. Bidang Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
Pembangunan Keluarga Sejahtera bertujuan untuk
mengendalikan perkembangan penduduk dengan menurunkan angka
kelahiran dan memperpanjang angka harapan hidup agar masyarakat
dapat meningkatkan kesejahteraan, sekaligus merupakan dukungan
terhadap peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sebagai indikasi keberhasilan dari kegiatan tersebut tertera pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.55
Alat Kontrasepsi yang Digunakan Masyarakat di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Tahun Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan
IUD MOP MOW SUNTIK PIL IMPL
1. 2.
3.
4. 5.
2016 2017
2018
2019 2020
2.116 2.706
1.995
462 445
141 158
175
52 46
478 515
580
304 286
23.219 25.019
26.100
29.283 29.324
16.956 17.667
17.448
6.694 7.095
10.772 11.420
12.201
2.615 2.559
Jumlah 7.724 572 2.163 132.945 65.860 39.567
Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-86
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel di atas menunjukan bahwa pemakaian alat kontrasepsi di
Kabupaten Bungo selama kurun waktu 5 (lima) tahun bervariasi
sesuai dengan keinginan para akseptor, yang didasarkan atas
kecocokan, kenyamanan dan keamanan penggunaannya bagi setiap
pasangan. Pemakaian alat kontrasepsi yang paling banyak adalah
jenis suntik sebanyak 132.945 akseptor, pil sebanyak 65.860
akseptor dan Implan sebesar 39.567 akseptor. Untuk mengetahui
indikator pelaksanaan program kependudukan, khususnya keluarga
berencana dalam kurun waktu 5 (lima) tahun menunjukkan besarnya
keinginan masyarakat untuk ikut serta dalam menunjang Program
Keluarga Berencana. Hal ini tergambar pada tabel berikut:
Tabel 2.56 Kondisi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kabupaten Bungo Periode Tahun 2016-2020
No Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1. Peserta KB aktif 55.116 58.879 59.809 39.654 39.991
2. Pasangan Usia
Subur 68.951 71.634 73.965 62.980 62.980
3. Rasio Akseptor KB 79,94 82,19 80,86 62,96 63,50
Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rasio akseptor KB di
Kabupaten Bungo 5 tahun terakhir fluktuatif. Pasangan usia subur
yang menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan
pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non program
paling banyak pada tahun 2017 dan yang paling sedikit pada tahun
2019.
9. Bidang Urusan Perhubungan
Dalam rangka untuk mendukung peningkatan ekonomi
masyarakat dalam Kabupaten Bungo, maka penyediaan sarana dan
prasarana perhubungan mempunyai peran dan fungsi yang sangat
BAB II-87
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
penting, karena secara langsung maupun tidak langsung akan dapat
memperlancar arus barang, jasa dan orang.
Dalam upaya untuk melengkapi sarana dan prasarana jalan di
wilayah Kabupaten Bungo, Dinas Perhubungan setiap tahun selalu
melakukan pemasangan rambu-rambu lalu lintas. Jumlah
pemasangan rambu setiap tahunnya bervariasi, disesuaikan dengan
kebutuhan.
Gambar 2.28
Persentase Ketersediaan Perlengkapan Jalan
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari grafik di atas menjelaskan bahwa persentase ketersediaan
perlengkapan jalan di Kabupaten Bungo sampai tahun 2020 sebesar
41,48 persen. Ketersediaan perlengkapan jalan menjadi salah satu
indikator kinerja utama Dinas Perhubungan yang terbagi menjadi 39
item yang pada tahun 2019 hanya terdapat 36 Item. Data kebutuhan
sementara ini adalah kompilasi dari saran atau usulan yang diterima
Dinas Perhubungan saat Musrenbang tingkat Kecamatan dan tingkat
Kabupaten dikarenakan keterbatasan anggaran untuk melakukan
Study Ketersediaan Perlengkapan Jalan secara keseluruhan. Adapun
data yang sudah kami himpun adalah sebagai berikut:
40 40
41
41,48
39
40
40
41
41
42
42
2017 2018 2019 2020
BAB II-88
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.57 Jumlah Kebutuhan dan Ketersediaan Perlengkapan Jalan
Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020
No Uraian Satuan Jumlah
Kebutuhan
Tahun
2019
Tahun
2020
%
1
Alat Pemberi
Isyarat Lalu
Lintas
Buah 13 7 - 53,85
2 Warning Light
Tenaga Surya Buah 10 2 - 20,00
3
Rambu Lalu
Lintas Jalan
Umum
Buah 1.200 770 49 68,25
4 Rambu
Peringatan Buah 250 47 - 18,80
5 Rambu
Larangan Buah 355 128 - 36,06
6 Rambu
Perintah Buah 295 76 - 25,76
7 Rambu
Petunjuk Buah 100 62 4 66,00
8 Rambu Papan
Tambahan Buah 20 2 - 10,00
9 Marka Jalan M² 14.300 7.600 - 53,15
10
Lampu
Penerangan
Jalan
Buah 600 252 30 47,00
11
Pagar
Pengaman
Jalan
Meter 1.900 572 - 30,11
12 Cermin
Tikungan Buah 1.000 336 25 36,10
13 Tanda Patok
Tikungan Km 1.500 304 - 20,27
14 Pita Pengaduh Titik 200 12 5 13,50
15 Portal Jalan Titik 10 2 - 20,00
16 Alat Pembatas
Kecepatan Titik 20 - - 0,00
17 Paku Jalan Km 500 230 - 46,00
18 Median Jalan M2 3500 3000 - 85,71
19 Halte Titik 45 5 1 13,33
20 Trotoar M2 25.000 12.500 - 50,00
21 Zebra Cross M2 5.000 1.200 - 24,00
BAB II-89
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Uraian Satuan Jumlah
Kebutuhan
Tahun
2019
Tahun
2020
%
22 Pelican
Croosing Titik 45 - - 0,00
23 JPO Titik 5 - - 0,00
Zoss Titik 10 1 - 10,00
24 Terminal Type
C Unit 1 - - 0,00
25 Terminal
Angkutan Unit 1 1 - 100,00
26 Gedung
Terminal Unit 1 1 - 100,00
27 Gedung
Terminal VIP Unit 1 - - 0,00
28 Gedung Kargo Unit 1 - - 0,00
29 ATC Tower Unit 1 1 - 100,00
30 Mesjid
Bandara Unit 1 - - 0,00
31 Depo BBM
Avtur Unit 1 - - 0,00
32 Halaman
Parkir M2 1.200 800 - 66,67
33 Power House Unit 2 2 - 100,00
34 Ground Water
Tank Unit 1 1 - 100,00
35 Pintu Gate
Parkir Unit 3 3 - 100,00
36 Jalan Masuk
Utama M2 1.000 1.000 - 100,00
37 Jalan
Kawasan M2 8.000 4.000 - 50,00
38 Pembatas
Lahan M2 15.000 8.000 - 53,33
Alat Pemberi
Isyarat Lalu
Lintas
Buah 13 7 - 53,85
Rata-rata 41,48
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Pemasangan rambu-rambu lalu lintas, hal ini dilakukan dengan
maksud agar supaya keselamatan dan kenyamanan para pengguna
jalan dapat terlayani secara optimal. Pada tahun 2020 angka
BAB II-90
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
kecelakaan di Kabupaten Bungo mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun 2018 dan 2019 yakni sebesar 37,63 persen, hal ini
selaras dengan aktifnya pembinaan dan sosialisasi tertib lalu lintas
dan meningkatnya kesadaran akan tertib berlalu lintas.
Tabel 2.58
Data Kecelakaaan di Kabupaten Bungo Pada Tahun 2018 s.d 2020
No Jenis Kendaraan Tahun
2018 2019 2020
1 Roda 2 SPM 123 99 76
2 Roda 2 SPD DYG 12 18 12
3 Roda 4 Minibus 24 17 17
4 Roda 4 Pick Up 10 7 4
5 Roda 4 Box - 2 1
6 Roda 6 Truck Colt Diesel 8 7 5
7 Roda 6 Bus 1 - -
8 Roda 6 Fuso/Hino 7 9 4
9 Roda 10 Tronton 1 1 -
Jumlah 186 160 119
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Guna meminimalisir kecelakaan angkutan umum di Kabupaten
Bungo, maka diperluhkan Pengujian kendaraan bermotor atau biasa
yang disebut uji kir. Tujuan dari Pengujian Kendaraan Bermotor
adalah memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap
penggunaan kendaraan. Adapun banyaknya kendaraan yang
melakukan uji kir di Kabupaten Bungo selama tahun 2017-2020
sebagai berikut:
Tabel 2.59
Banyaknya Kendaraan yang Menjalani Uji dan Mutasi melalui Kantor Samsat Muara Bungo
Selama Tahun 2017-2020
Tahun Uji
Pertama Uji
Ulang Mutasi Masuk
Penumpang Jumlah
2017 318 3.180 35 204 4.086
2018 252 3.034 26 178 3.487
2019 209 2.765 52 350 3.373
2020 172 3.261 11 - 3.435
Total 951 12.240 124 732 14.381
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-91
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan tabel diatas selama kurun waktu tahun 2017-2020
jumlah kendaraan yang melaksanakan uji kir sebanyak 14.381
kendaraan dengan uji paling banyak pada uji ulang kendaraan.
10. Bidang Urusan Komunikasi dan Informatika
Pembangunan dibidang komunikasi dan informatika merupakan
salah satu kebutuhan guna untuk mendukung aktifitas pelayanan
baik kantor, rumah tangga maupun kegiatan ekonomi masyarakat
lainnya. Salah satu wadah dan sarana penghubung layanan
telekomunikasi daerah yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dengan
pembiayaan yang berasal dari APBD Kabupaten Bungo antara lain SSB
dan RSPD serta Berita Bergambar.
Selain itu juga didukung dengan jasa pelayanan telekomunikasi
yang dikelola oleh PT. Telkom dengan pembiayaan yang bersumber
dari APBN. Secara umum perkembangan bidang komunikasi dan
informatika di Kabupaten Bungo khususnya terkait dengan jaringan
telekomunikasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.60 Lokasi Jaringan Telekomunikasi
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Tahun Kecamatan Lokasi
1.
2016 Rimbo Tengah Jl. RM. Thaher Rt. 15 Rw.05 Kel Cadika
Jl. Poros Bandara Rt. 17 Dusun
Sungai Mengkuang
Pelepat Ilir Jl. Jakarta Rt. 11 Rw. 03 Desa Karya Harapan Mukti
Jl. Bangau Rt. 09 Rw. 03 Desa
Tirta Mulya
Limbur Lubuk
Mengkuang
Rt. 09 Desa Limbur Baru
Jl. Poros Sungai Ipuh Rt. 06 Rw.
001 Desa Sungai Ipuh
Jujuhan Rt. 05 Desa Tanjung Belit
2. 2017 Rimbo Tengah Jl. Darma Bakti Rt. 015 Rw. 005 Kel. Pasir Putih
Pelepat Jl. Bulian Rt 01 Rw. 01 Desa
Mulya Jaya
Pelepat Ilir Jl. Rimbo Bujang Rt. 15 Rw. 05
Desa Bangun Harjo
BAB II-92
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Tahun Kecamatan Lokasi
Tanah Sepenggal
Jl. Tanah Tumbuh Rt/Rw. 005 Desa Candi Tenam
Tanah Tumbuh
Desa Rambah Rt. 01 DAM Tapus
Bathin II
Pelayang
Rt/Rw. 01 Desa Tanjung
Silungko
3. 2018 Pelepat Ilir Desa Muara Kuamang Rt. 05
Jl. Desa Koto Jayo Rt.001 Kampung 01 Desa Koto Jayo
Tanah Sepenggal
Desa Teluk Pandak Rt.03 Kampung Bukit Sari
Limbur Lubuk
Mengkuang
Jl. Rangkayo Pinyai Rt.05 Desa
Mekar Mengkuang
4. 2019 Bungo Dani Jl. Durian Lorong Hikmah Rt. 02 Kampung Tembang Cucur Dusun Sungai Arang
Bathin III Jl. Tanah Tumbuh Desa Air
Gemuruh
Pelepat Ilir Jl. Jaya Wijaya Rt.004 Rw. 001 Desa Sumber Mulya
Tanah
Sepenggal
Jl. Tanah Tumbuh Rt. 13 Desa
Teluk Pandan
Sungai Sengkawang Desa
Empelu
Jujuhan Ilir Jl. Desa Bukit Sari Rt. 003 Rw. 02 Desa Bukit Sari
5. 2020 Tanah
Sepenggal
Jl. Tanah Tumbuh Rt. 008
Kampung Bukit Harapan Desa Empelu
Pelepat Ilir Jl. Minangkabau Rt. 022 Dusun Bukit Kuamang Sari Desa/Rio
Lembah Kuamang
Rimbo Tengah Benit Rt.013 Rw. Dusun Sungai Mengkuang
Sumber data: Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Bungo Tahun
2020.
Di era industri 4.0 penggunaan teknologi menjadi semakin gencar
pada setiap bidang dalam upaya membantu setiap aktivitas. Untuk itu,
diharapkan kedepan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Bungo
semakin bertambah.
BAB II-93
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
11. Bidang Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Telah kita ketahui bahwa koperasi merupakan soko guru
perekonomian Indonesia, keberadaan dan eksistensinya dijamin oleh
undang-undang. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia harus ikut
serta dalam membangun perekonomian Indonesia yang berasaskan
kekeluargaan. Pembangunan koperasi di Kabupaten Bungo diarahkan
kepada peningkatan peran dan fungsi koperasi sebagai pendorong
perekonomian rakyat dengan cara meningkatkan dan
mengembangkan lembaga-lembaga perkoperasian, organisasi dan
manajemen serta berbagai kegiatan usaha yang mampu berperan
menjadi wadah yang utama bagi pembinaan dan pengembangan
kapasitas pengusaha golongan ekonomi lemah.
Pembangunan Koperasi di Kabupaten Bungo terus ditingkatkan
sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan sektor lain. Peranan
koperasi dalam kegiatan perekonomian terus meningkat, ditandai
dengan semakin besarnya peran koperasi diberbagai jenis usaha.
Perkembangan Kelembagaan Koperasi Tahun 2016 s.d 2019 tersaji
dalam table berikut ini :
Tabel 2.61
Perkembangan KUD di Kabupaten Bungo Dari Tahun 2016 s.d. 2020
No Uraian Sat Jumlah Koperasi
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah
Koperasi
Unit 307 308 304 301 301
2 Jumlah
Koperasi
Aktif 201 202 207 188 188
3 Jumlah
Koperasi
Tidak
Aktif
106 106 106 113 113
4 Jumlah
Anggota
Orang 28,640 28,979 28,109 27,992 28,438
5 Jumlah
Modal
Sendiri
RP.
(000)
102,347,325 108,703,259 109,336,565 109,683,447 114,873,718
6 Jumlah
Modal
Luar
RP.
(000)
45,349,547 38,173,252 39,214,269 39,209,023 30,670,054
7 Volume
Usaha
RP.
(000)
77,357,178 100,052,451 136,395,209 137,417,558 303,420,756
8 Asset RP.
(000)
60,074,830 159,132,801 176,349,461 177,871,110 183,895,111
9 Jumlah SHU
RP. (000)
35,131,849 13,606,637 13,545,986 13,946,128 13,522,629
Sumber data: Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-94
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel diatas menginformasikan bahwa ada penurunan jumlah
koperasi di Kabupaten Bungo. Pada tahun 2016 berjumlah 307 unit
Koperasi, di tahun 2020 terjadi penurunan menjadi 301 unit koperasi.
Dari jumlah 301 unit koperasi per oktober 2020 yang aktif hanya
berjumlah 188 unit koperasi, jadi ada 113 unit koperasi yang tidak
aktif. Oleh karena itu dibutuhkan peran aktif penyuluh koperasi
khususnya dari Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan
Perdagangan. Bila dilihat dari Keanggotaan setiap tahunnya
mengalami naik turun meski tidak terlalu signifikan. Dan jika dikaji
dari sisi modal, Jumlah Modal Sendiri terjadi peningkatan di tahun
2016 berjumlah Rp. 102,347,325,- di tahun 2020 menjadi Rp.
114,873,718,-. Numun bila dilihat dari Jumlah Modal Luar terjadi
penurunan di tahun Rp. 45,349,547,- menjadi Rp. 30,670,054 di
tahun 2020.
Selain itu, juga dapat ditarik informasi bahwa Volume Usaha
mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya, di tahun
2016 Volume Usaha berjumlah Rp. 77,357,178,- meningkat secara
signifikan menjadi Rp. 303,420,756,- di tahun 2020. Dilihat dari sisi
Asset juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, tahun 2020
berjumlah Rp. 183,895,111,- meningkat tajam dibandingkan tahun
2016 berjumlah Rp. 60,074,830,-.
Untuk Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian
kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian
nasional. Adanya krisis perekonomian nasional seperti sekarang ini
sangat mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik yang
imbasnya berdampak pada kegiatan-kegiatan usaha besar yang
semakin terpuruk, sementara UMKM serta koperasi relatif masih dapat
mempertahankan kegiatan usahanya.
Banyaknya produk UKM yang berasal dari luar wilayah
Kabupaten Bungo menggambarkan lemahnya kualitas dan daya saing
produk lokal. Hal ini disebabkan karena rendahnya manajemen UKM
dan inovasi dan peningkatan kualitas produk yang masih rendah.
Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan dan UKM
BAB II-95
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kompetensi UKM
dalam manajemen dan daya saing produk dengan lebih
mengintensifkan pelatihan, bantuan peralatan yang modern dan
pembinaan langsung dilapangan terhadap pelaku UKM.
Usaha Mikro Kecil Menengah yang ada di Kabupaten Bungo
tempat usahanya rata-rata masih menempati bangunan sewa atau
rumah pribadi tetapi status kepemilikannya belum ada berupa
sertifikat tanah. Sehingga untuk memperoleh bantuan permodalan
dari perbankan dengan agunan sertifikat belum bisa dilakukan.
Permodalan sangat penting bagi peningkatan dan kualitas produksi
UMKM. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan
mengupayakan memberikan fasilitasi kemudahan kepada UKM untuk
memperoleh sertifikat atas tanah yang dimiliki oleh pelaku usaha
sehingga akses permodalan kepihak perbankan menjadi mudah.
Tabel 2.62 Klasifikasi Usaha UMKM di Kabupaten Bungo
Tahun Klasifikasi Usaha UMKM
Jumlah Tenaga
Kerja
Aset
(000)
Omzet
(000) Mikro Kecil Menengah
2017 1.846 703 157 2.706 8.118 58.600.000 81.180.000
2018 1.889 740 182 2.811 8.433 59.575.000 84.330.000
2019 2.216 881 290 3.387 10.161 64.825000 101.610.000
2020 2.216 881 290 3.387 2.933 86.911.250 135.788.100
Jumlah 8.167 3.205 919 12.291 29.645 269.911.250 402.908.100
Sumber data: Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa kenaikan jumlah
UMKM signifikan di Kabupaten Bungo terjadi pada tahun 2019. Untuk
jumlah UMKM di Kabupaten Bungo selama tahun 2016-2020
sebanyak 12.291 UMKM dengan jumlah tenaga kerja 29.645, nilai aset
sebanyak Rp. 269.911.250.000,- dan omset sebanyak Rp.
402.908.100.000,-
12. Bidang Urusan Penanaman Modal
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal menjelaskan bahwa Penanaman modal adalah
BAB II-96
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal
dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha
di wilayah negara Republik Indonesia. Berikut realisasi perkembangan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing
(PMA) di Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2019 sebagai berikut:
Tabel 2.63 Jumlah Nilai Investasi PMA dan PMDN
Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020
Tahun PMA
(Rp.000)
PMDN
(Rp.000)
Total Nilai Investasi
(Rp.000)
Jumlah
Investor
2017 316.439.000 682.540.000 998.970.000 351
2018 - 468.234.500 468.234.500 320
2019 - 578.727.790 578.727.790 116
2020 - 353.142.769 353.142.769 477
Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel di atas penanaman modal asing (PMA)
Kabupaten Bungo hanya terealisasi pada tahun 2017 sebesar 31,67
persen dari total investasi Kabupaten Bungo. Untuk Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2020
fluktuatif dengan PMDN tertinggi pada tahun 2017 dan terendah 2020,
namun jumlah investor terbanyak terjadi pada tahun 2020 dan
terendah pada tahun 2019.
Dalam rangka menghadapi perubahan struktur perekonomian di
Kabupaten Bungo yang sudah bergeser ke sektor perdagangan,
industri dan jasa, tentunya perlu memperhatikan peningkatan
pelayanan dan fasilitas yang cepat dan tanggap bagi investor yang
akan berinvestasi. Oleh sebab itu, pelayanan perizinan menjadi salah
satu kunci dari keberhasilan pembangunan. Penerbitan dokumen
perizinan yang cepat dan baik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Bungo.
Selain itu, pertumbuhan jumlah perusahaan baru diharapkan
dapat menjawab permasalahan tingginya angka pengangguran dan
angka kemiskinan. Adapun tanda daftar perusahaan baru yang
diterbitkan, dirinci menurut jenis perusahaan di Kabupaten Bungo
dari dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
BAB II-97
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.64 Daftar Tanda Daftar Perusahaan Baru Dirinci Menurut Jenis
Perusahaan di Kabupaten Bungo Tahun 2016 s.d. 2020
No Jenis Perusahaan Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1. Perseroan Terbatas (PT) 52 46 33 26 19
2. Koperasi (KOP) 4 6 3 4 1
3. Perseroan Komanditer(CV) 44 30 25 28 18
4. Firma (FA) - - - - -
5. Perorangan (PO) 287 143 46 80 416
6. Badan Usaha Lain (UD=Usaha
Dagang, Yayasan)
6 2 - - -
Jumlah 393 227 107 138 454
Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Tanda daftar perusahaan baru yang diterbitkan Kabupaten
Bungo dari Tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun 2019 dan
diharapkan akan meningkat jumlahnya untuk tahun kedepan.
Indikator lainnya yang dapat dijadikan acuan dalam pelayanan
penanaman modal adalah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). IKM
Tahun 2016 Kabupaten Bungo belum terealisasi, sehingga tidak
memiliki nilai, namun dari tahun 2017-2020 cenderung meningkat.
Hal ini dipengaruhi oleh adanya inovasi-inovasi dalam peningkatan
pelayanan yang diberikan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Gambar 2.29
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020
Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo
Tahun 2020.
65%
75%
85%85%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
2017 2018 2019 2020
IKM
BAB II-98
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel di atas menginformasikan IKM Kabupaten Bungo terhadap
Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengalami peningkatan setiap
tahunnya sebesar 10%. Hal ini mengambarkan bahwa pelayanan
Kabupaten Bungo setiap tahun semakin membaik.
13. Bidang Urusan Kepemudaan dan Olahraga
Pembangunan di bidang kepemudaan dan olahraga pada
hakekatnya merupakan upaya mewujudkan pemuda sebagai generasi
pewaris nilai luhur budaya dan penerus cita-cita perjuangan bangsa,
sebagai insan pembangunan yang memiliki tanggungjawab serta
percaya akan kemampuan dan kekuatan sendiri yang bersumber dari
Pancasila dan kepribadian bangsa. Pemuda merupakan suatu
kekuatan dalam membangun suatu negara karena pemuda sebagai
harapan bangsa, kader pemimpin bangsa masa depan dan pelopor
serta penggerak pembangunan yang produktif.
Pembangunan di Bidang Kepemudaan dan Olahraga
dilaksanakan melalui pembinaan yang mengacu pada beberapa
kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bungo, antara
lain: Peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan
peran serta pemuda dalam pembangunan serta peningkatan
kelembagaan dan organisasi kepemudaan. Selain itu, dalam upaya
meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan telah dilaksanakan
pembinaan dan pelatihan ketrampilan dan kepemimpinan bagi
pemuda serta melaksanakan pembinaan terhadap organisasi
kepemudaan di Kabupaten Bungo dengan memberikan bantuan-
bantuan berupa perlengkapan olahraga.
Adapun Jumlah prestasi dan organisasi pemuda yang terdapat di
Kabupaten Bungo dari tahun 2016- 2020 untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
BAB II-99
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.65 Jumlah Prestasi dan Organisasi Pemuda
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020
No Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1
Jumlah Prestasi
dalam Bidang Olahraga
12 26 30 19 22
2 Jumlah Organisasi
Pemuda 32 32 22 22 22
Sumber data: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari data diatas menjelaskan jumlah prestasi dibidang olah raga
di Kabupaten Bungo paling banyak pada tahun 2018 dan paling sedikit
2016. Sementara untuk jumlah organisasi pemuda di Kabupaten
Bungo pada tahun 2016 sebanyak 32 organisasi berkurang menjadi
22 organisasi pada tahun 2020.
14. Bidang Urusan Kebudayaan
Peningkatan nilai-nilai budaya dan adat istiadat sangat
diperlukan demi menjaga kelestarian objek sumber daya melalui
mekanisme kearifan lokal. Penerapan unsur kearifan lokal yang
menyeluruh ke dalam berbagai aspek kehidupan diharapkan dapat
berkontribusi terhadap peningkatan taraf kualitas kehidupan
masyarakat melalui basis pemberdayaan.
Kabupaten Bungo memiliki sejumlah Objek Pemajuan
Kebudayaan yang menunjukkan adanya sumber daya (resources)
kultural yang potensial untuk dilestarikan. Objek Pemajuan
Kebudayaan itu terdiri dari 11 (sebelas) jenis, yakni manuskrip, tradisi
lisan, bahasa, adat-istiadat, ritus, permainan rakyat, teknologi
tradisional, olahraga tradisional, cagar budaya, seni, dan pengetahuan
tradisional.
Pemerintah Kabupaten Bungo dalam menjaga budaya asli tetap
berupaya mengusulkan dan menetapkan warisan budaya baik secara
nasional, provinsi maupun kab/kota. Dari tahun 2013-2020
BAB II-100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Kabupaten Bungo mendapatkan pengakuan nasional terhadap 3
Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), yakni Seni Krinok, Tradisi Lisan
Dideng, dan Pengetahuan Tradisional Lubuk Larangan.
Dalam rangka menumbuh kembangkan seni budaya khas
Melayu, Pemerintah Kabupaten Bungo selama ini telah melaksanakan
dan menetapkan agenda berkala kegiatan festival lomba dan pawai
berbagai seni budaya. Setiap tahunnya dilaksanakan festival budaya
daerah untuk memperkenalkan budaya yang ada kepada masyarakat,
terutama kepada generasi muda sehingga mereka mengetahui dan
menyayangi budayanya sendiri.
15. Bidang Urusan Perpustakaan
Pesatnya kemajuan internet sehingga mengurangi minat baca
masyarakat ke perpustakaan merupakan tantangan bagi
perpustakaan daerah untuk mengembangkan kapasitasnya. Disisi lain
perlu juga dievaluasi terkait dengan fasilitas dan sistem layanan
perpustakaan, termasuk koleksi buku yang dibutuhkan pembaca.
Perpustakaan Kabupaten Bungo selain mempunyai fungsi untuk
tempat penyimpanan koleksi buku, juga diarahkan sebagai tempat
peningkatan minat baca.
Tabel 2.66 Perkembangan Perpustakaan Kabupaten Bungo
Dari Tahun 2016-2020
No Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah pengunjung
Perpustakaan DPAD 16.216 12.452 16.311 8.915 4.049
2
Jumlah koleksi
buku yang ada di
Perpustakaan DPAD
19.779 21.342 23.763 25.337 26.185
3
Jumlah koleksi
majalah yang ada di
Perpustakaan DPAD
185 172 146 140 107
4
Jumlah jurnal yang
ada di Perpustakaan
DPAD
- - - - -
BAB II-101
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
5
Jumlah
Perpustakaan
Dusun yang ada
yang ada di
Kabupaten Bungo:
a. Jumlah
Perpustakaan
Dusun yang
sudah dibina
b. Jumlah
Perpustakaan
Dusun yang
belum dibina
85
56
85
56
85
56
87
54
87
54
6
Jumlah OPD yang
memiliki
perpustakaan 25 25 25 27 28
Sumber data: Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah pengunjung
perpustakan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Bungo dari tahun 2016-2020 mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Pada tahun 2016 jumlah pengunjung masih sebanyak
16.216 orang menurun pada tahun 2020 menjadi 4.049 orang. Jumlah
koleksi buku mengalami peningkatan, sedangkan untuk jumlah
koleksi majalah mengalami penurunan.
Fasilitas perpustakaan telah ada disemua desa/dusun di
Kabupaten Bungo, namun sampai tahun 2020 baru sebanyak 87
perpustakaan dusun yang dibina oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Bungo. Sedangkan OPD di Kabupaten Bungo yang
menyediakan fasilitas perpustakaan hanya 28 OPD.
16. Bidang Urusan Kearsipan
Dibidang Kearsipan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bungo,
yaitu antara lain: terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana
kearsipan dengan standar minimal operasional, tercapainya
BAB II-102
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
peningkatan ketatalaksanaan metode pengelolaan, penataan dan
layanan kearsipan, terwujudnya pemberdayaan unit kearsipan yang
mampu mengelola arsip menjadi sumber informasi lengkap, cepat dan
tepat dalam penemuan kembali, terciptanya arsiparis, tenaga
pengelola arsip yang terampil dan profesional melalui pembinaan dan
pelatihan kearsipan.
Tabel 2.67 Persentase Pengelolaan Arsip di Kabupaten Bungo
No Indikator
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1
Persentase OPD yang
mengelola arsip secara
baku
10% 17% 21% 22% 32%
2
Jumlah Tenaga
Arsiparis pada seluruh
OPD
- - - - -
Sumber data: Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2020.
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa persentase OPD yang
mengelola arsip secara baku dari tahun 2016-2020 mengalami
menaikan. Pada tahun 2016 sebesar 10 persen menjadi 32 persen
pada tahun 2020.
2.3.3 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan
1. Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan
Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral
yang sangat baik dan prospektif sebagai bahan pangan. Keunggulan
utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah
kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk
dicerna. Adapun jumlah produksi dan nilai ikan di Kabupaten Bungo
dari tahun 2016-2020 disajikan pada tabel dibawah ini:
BAB II-103
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.68 Jumlah Produksi dan Nilai Ikan
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Tahun
Jenis Jumlah
Budidaya Ikan Tangkap
Produksi
(Ton)
Harga
(Rp.)
Produksi
(Ton)
Harga
(Rp.)
Produksi
(Ton)
Harga
(Rp.)
2016 764,11 13.945.054,90 234,20 5.500.999,90 998,31 19.446.054,80
2017 772,70 14.906.922,22 232,80 5.468.116,14 1.005,50 20.375.038,36
2018 895,45 17.170.217,12 229,50 5.468.116,14 1.124,95 22.638.333,26
2019 974,32 19.164.583,05 235,97 6.146.861,00 1.210,29 25.311.444,05
2020 979,90 19.680.524,73 236,70 6.157.368,56 1.216,60 25.837.893,29
Total 4.386,48 84.867.302,02 1.169,17 28.741.461,74 5.555,65 113.608.763,80
Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Produksi ikan di Kabupaten Bungo selama kurun waktu lima
tahun terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2016 produksi ikan
sebanyak 998,31 ton dengan harga Rp. 19.446.954,80,- naik menjadi
1.216,60 ton dengan harga Rp. 25.837.893,29,- pada tahun 2020,
sedangkan untuk total produksi ikan selama tahun 2016-2020
sebanyak 5.555,65 ton dengan harga Rp. 113.608.763,80,-
Untuk meningkatkan produksi ikan, pembenihan memegang
peranan penting. Pembenihan ikan merupakan salah satu bagian dari
kegiatan budidaya ikan dengan cara mengawinkan indukan untuk
mendapatkan anakan yang siap dipasarkan. Adapun sumber
pembenihan ikan di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.69 Produksi Benih Ikan Menurut Sumber Benih
Di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Tahun
Sumber Benih
Jumlah BBI UPR Alam
Luar
Daerah
2016 304 7.943 37 456 8.740
2017 300 8.399 45 501 9.245
2018 300 8.399 45 501 9.245
2019 347 10.790 38 450 11.625
2020 320 10.079 35 480 10.914
Total 1.571 45.610 200 2.388 49.769
Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
(BBI = Balai Benih Ikan, UPR = Unit Pembenihan Rakyat)
BAB II-104
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa produksi benih ikan di
Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 cenderung meningkat. Pada
tahun 2016 produksi ikan dari 4 sumber benih (BBI, UPR, Alam dan
Luar Daerah) sebanyak 8.740 ekor naik menjadi 10.914 ekor pada
tahun 2020, sedangkan untuk total produksi benih selama tahun
2016-2020 sebanyak 49.769 ekor.
Untuk penyumbang produksi benih ikan paling banyak di
Kabupaten Bungo adalah Unit Pembenihan Rakyat dan benih ikan dari
luar daerah.
2. Bidang Urusan Pariwisata
Kabupaten Bungo memiliki daya tarik pariwisata yang dapat
dikembangkan guna menarik wisatawan. Berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bungo Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Kepariwisataan, wisata Wisata adalah Kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh sesesorang atau sekompok orang dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu semntara. Adapun tempat wisata di Kabupaten Bungo sampai
dengan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.70 Nama, Lokasi dan Jarak Objek wisata
di Kabupaten Bungo sampai Tahun 2020
No Nama Objek Wisata Lokasi Objek Wisata
Jarak Objek
Wisata dari
Ibukota
Kabupaten
(KM)
1. Taman Kota Lintas Kel. Bungo Barat
Kec. Pasar Muara
Bungo
0
2. Taman Pusparagam Kel. Bungo Barat
Kec. Pasar Muara
Bungo
0
3. Taman Hijau Kel. Bungo Barat
Kec. Pasar Muara
Bungo
0
BAB II-105
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Nama Objek Wisata Lokasi Objek Wisata
Jarak Objek
Wisata dari
Ibukota
Kabupaten
(KM)
4. Taman Sri Soedewi Kel. Pasir Putih
Kec. Pasar Muara
Bungo
0
5. Taman Tampoenek Kel. Cadika
Kec. Rimbo Tengah
4
6. Taman Mora Garden Kel. Cadika
Kec. Rimbo Tengah
3
7. Taman Utaka Sanak
Kel. Cadika
Kec. Rimbo Tengah
4
8. Taman Hutan Kota
Cadika
Kel. Cadika
Kec. Rimbo Tengah
4
9. Semagi Water Park Kel. Sungai
Mengukuang
Kec.Rimbo Tengah
10
10. Taman Wisata Alam
Danau Kemang
Kel. Dusun Lubuk
Benteng
Kec. Bathin III
15
11. TamanWIsata Alam
Danau Beko
Dusun Babeko
Kec. Bathin II Babeko
10
12. Taman Wisata Alam
Danau
Dusun Tanah Periuk
Kec. Tanah Sepenggal
Lintas
20
13. Taman Bunga Dusun Talang Pantai
Kec. Bungo Dani
4
14. Wisata Alam Air
Terjun
Dusun Tebing Tinggi
Kec. Muko-Muko Bathin
VII
20
15. Taman Katir Dusun Rantau Pandan
Kec. Rantau Pandan
30
16. Wisata Alam Air
Terjun
Dusun Leban
Kec. Rantau Pandan
35
17. Wisata Alam
Pemandian
Dusun Lubuk Beringin
Kec. Bathin III Ulu
40
18. Wisata Alam Batu
Gelago Buto
Dusun Senamat Ulu
Kec. Bathin III Ulu
45
19. Wisata Alam Tempat
Pemandian
Dusun Sungai Telang
Kec. Bathin III Ulu
50
20. Wisata Alam Air
Terjun Telago Jando
Dusun Buat
Kec. Bathin III Ulu
45
BAB II-106
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Nama Objek Wisata Lokasi Objek Wisata
Jarak Objek
Wisata dari
Ibukota
Kabupaten
(KM)
21. Wisata Alam Air
Terjun
Dusun Renah Sungai
Besar
Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
60
22. Wisata Alam Air
Terjun
Dusun Sungai Ipuh
Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
60
23. Wisata Alam Air
Terjun
Dusun Koto Jayo
Kec. Pelepat Ilir
35
24. Wisata Alam Siginjai Dusun Kuning Gading
Kec.Pelepat Ilir
35
Sumber data: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Selain tempat wisata taman dan wisata alam air terjun,
Kabupaten Bungo juga memiliki kawasan hutan wisata dan hutan
suaka alam. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019
hutan ini memiliki luas 37.580,95 Ha tetapi pada tahun 2020
berkurang seluas 313,22 Ha, sehinggan luas hutan menjadi 37.267,73
Ha.
3. Bidang Urusan Pertanian
A. Hortikultura
Produksi hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari
setiap tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias
yang diambil berdasarkan luas yang dipanen/tanaman yang
menghasilkan pada bulan/triwulan laporan, indikator terkait
hortikultura di Kabupaten Bungo adalah nilai produksi per luas tanam
tanaman hortikultura.
BAB II-107
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.30 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman Hortikultura
Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Nilai produksi tanaman hortikultura di Kabupaten Bungo dari
tahun 2017-2020 cenderung meningkat. Rata-rata pertumbuhan nilai
produksi per tahun sebesar 0,09 persen. Adapun luas panen tanaman
hortikultura sebagai berikut:
Tabel 2.71 Luas Panen Tanaman Hortikultura di Kabupaten Bungo
Dari Tahun 2017-2020
No Tahun Luas Panen (Ha)
1 2017 1.071
2 2018 1.210
3 2019 1.120
4 2020 965
Jumlah 4.366
Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
192.386.000.000
211.386.000.000 231.275.000.000
252.110.000.000
150.000.000.000
170.000.000.000
190.000.000.000
210.000.000.000
230.000.000.000
250.000.000.000
270.000.000.000
2017 2018 2019 2020
Nilai Produksi (Rp)
BAB II-108
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas luas panen tanaman hortikultura di Kabupaten
Bungo selama tahun 2017-2020 seluas 4.366 Ha dengan luas panen
paling besar pada tahun 2018.
B. Perkebunan
Perkebunan merupakan segala kegiatan yang mengusahakan
tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam
ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa
hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
Adapun luas areal tanaman hortikultura di Kabupaten Bungo sebagai
berikut:
Tabel 2.72
Luas Areal Tanaman Perkebunan (Ha) di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020
No Uraian Tahun
2017 2018 2019 2020
1 Karet 101.851 98.460 97.001 93.938
2 Kelapa Sawit 64.832 60.265 60.626 64.447
3 Kepala 708 760 759 763
4 Kopi 260 638 642 911
5 Kakao *) 91 92 96
6 Pinang *) *) 123 130
Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo Tahun 2020. ( *) = Data tidak ada)
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa luas areal perkebunan di
Kabupaten Bungo dominan adalah tanaman karet dan kelapa sawit.
C. Tanaman Pangan
Tanaman pangan pada dasarnya merupakan tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan dan diolah untuk memenuhi kebutuhan makan
bagi manusia dan mampu menghasilkan produksi yang mengandung
karbohidrat dan protein utama sebagai sumber makanan pokok bagi
BAB II-109
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
manusia. Indikator terkait tanaman pangan di Kabupaten Bungo
adalah nilai produksi per luas tanam tanaman tanaman pangan.
Gambar 2.31 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman Pangan
Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Nilai produksi tanaman pangan di Kabupaten Bungo dari tahun
2017-2020 cenderung meningkat. Rata-rata pertumbuhan nilai
produksi per tahun sebesar 0,13 persen. Adapun luas panen tanaman
pangan di Kabupaten Bungo sebagai berikut:
Tabel 2.73 Luas Panen Tanaman Pangan (Ha)
di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020
No Uraian Tahun
2017 2018 2019 2020
1 Padi Sawah 9.899 12.631 10.842 11.633
2 Padi Ladang 2.239 2.659 1.812 2.245
3 Jagung 1.544 1.293 1.089 1.478
4 Kedelai 349 660 212 8
5 Kacang Tanah 99 92 67 89
6 Kacang Hijau 31 38 23 24
7 Ubi Kayu 213 217 207 237
8 Ubi Jalar 62 73 56 46
Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
258.892.500.000
294.611.500.000 333.291.500.000
371.891.500.000
200.000.000.000
230.000.000.000
260.000.000.000
290.000.000.000
320.000.000.000
350.000.000.000
380.000.000.000
410.000.000.000
2017 2018 2019 2020
Nilai Produksi (Rp)
BAB II-110
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas luas panen tanaman pangan paling banyak
pada tanaman padi sawah dan paling sedikit ubi jalar. Dengan luas
panen dari tahun 2017-2020 bervariasi.
D. Peternakan
Peternakan adalah salah satu kegiatan mengembangbiakkan
proses pembudidayaan hewan ternak untuk mendapatkan
keuntungan dari kegiatan tersebut. Indikator terkait peternakan di
Kabupaten Bungo adalah nilai produksi peternakan (daging sapi,
kerbau, kambing, unggas).
Gambar 2.32
Nilai Produksi Peternakan
Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Nilai produksi peternakan dari tahun 2016-2020 cenderung
meningkat. Pada tahun 2016 nilai produksi peternakan di Kabupaten
Bungo sebesar Rp. 232.889.534.576,-meningkat menjadi Rp.
269.953.092.000, pada tahun 2020, dengan rata-rata persentase
peningkatan nilai produksi per tahun sebesar 3,95 persen. Adapun
populasi ternak di Kabupaten Bungo sebagai berikut:
232.889.534.576
267.282.501.890
268.619.548.390
273.464.883.910
269.953.092.000
210.000.000.000
220.000.000.000
230.000.000.000
240.000.000.000
250.000.000.000
260.000.000.000
270.000.000.000
280.000.000.000
2016 2017 2018 2019 2020
Nilai Produksi (Rp)
BAB II-111
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.74 Populasi Ternak di Kabupaten Bungo
dari Tahun 2016-2020
No Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Sapi 30.878 33.323 35.984 38.199 39.558
2 Kerbau 5.095 5.055 5.130 5.296 5.503
3 Kuda 4 4 4 4 4
4 Kambing 40.024 41.174 42.006 43.066 43.982
5 Domba 9.807 9.956 10.160 10.413 10.698
6 Babi 150 - 152 157 161
7 Itik 38.067 48.124 56.742 59.654 60.539
8 Ayam Buras 182.832 226.154 287.984 310.783 333.966
9 Ayam Pedaging 4.157.658 4.241.412 4.266.186 4.272.327 4.266.654
10 Ayam Petelur 5.243 - 5.987 12.419 19.430
Jumlah 4.469.758 4.605.202 4.710.335 4.752.318 4.780.495
Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa populasi ternak di
Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 cenderung meningkat. Pada
tahun 2016 populasi ternak di Kabupaten Bungo sebanyak 4.469.758
ekor dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 4.780.495 ekor dengan
rata-rata persentase peningkatan sebesar 1,70 persen per tahun.
4. Bidang Urusan Kehutanan
Sumber daya hutan merupakan salah satu modal dasar
pembangunan yang dimiliki Kabupaten Bungo, berkenaan dengan itu,
dalam pengelolaan sumber daya hutan diperlukan pemenuhan
beberapa kaidah-kaidah yang memungkinkan fungsi dan manfaat
sumberdaya hutan dapat dimanfaatkan secara lestari dan
berkesinambungan, yaitu dengan memperhitungkan kemampuan
produksi dan kepentingan masa kini serta masa yang akan datang.
Oleh karena itu untuk kelestarian sumberdaya hutan dan
kesejahteraan masyarakat maka pembangunan bidang kehutanan
diarahkan pada perlindungan, kelestarian dan pengelolaan
pemanfaatan sumber daya hutan.
BAB II-112
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Pemanfaatan sumber daya hutan dengan mempertimbangankan
aspek kelestarian lingkungan merupakan keharusan. Berkenaan
dengan hal tersebut, maka perhatian pemerintah difokuskan pada
rehabilitasi hutan. Berdasarkan SK Menhut Nomor SK. 727/Menhut-
II/2012 tanggal 12 Desember 2012 diperbaharui dengan SK Menhut
Nomor SK.863/Menhut-II/2014 tanggal 14 September 2014 Kawasan
hutan di Kabupaten Bungo memiliki luas 149.336,92 hektar atau
32,05 persen dari luas wilayah.
Ada beberapa Kecamatan yang memiliki kawasan hutan, antara
lain (1) Kecamatan Rantau Pandan, (2) Bathin III Ulu, (3) Muko-Muko
Bathin VII, (4) Pelepat, (5) Tanah Tumbuh, (6) Limbur Lubuk
Mengkuang, (7) Bathin II Pelayang, dan (8) Pelepat Ilir. Kawasan hutan
di Kabupaten Bungo dibagi menjadi 4 kawasan, untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.75 Kawasan Hutan di Kabupaten Bungo Tahun 2020
No Jenis Hutan Luas (Ha)
1 Kawasan Hutan Lindung (HL) 21.995,13
2 Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) 84.809,94
3 Kawasan Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK)
4.710,88
4 Kawasan Hutan Konservasi (Taman
Nasional Kerinci Seblat)
37.820,97
Sumber data: Kehutanan Provinsi Jambi (UPTD KPHP Bungo) Tahun 2020.
Selain itu pembangunan bidang kehutanan juga diarahkan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian
sumber daya hutan dan meningkatkan produksi hasil hutan, serta
menjaga fungsi hutan sebagai salah satu penentu ekosistem, untuk
memelihara tata air mikro, pelestarian plasma nutfah serta menjaga
kesuburan tanah dan iklim. Sejalan dengan itu, maka arah kebijakan
Pemerintah Kabupaten Bungo pada Bidang Kehutanan yaitu
mengembangkan upaya intensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi
bidang kehutanan sesuai potensi dan komoditas unggulan yang
dimiliki masing-masing wilayah/dusun dalam Kabupaten Bungo.
BAB II-113
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi Jambi (UPTD KPHP
Bungo) hutan di Kabupaten Bungo antara lain:
a) Hutan Adat
Kecamatan Pelepat
- Hutan Adat Kampung Batu Kerbau Dusun Batu Kerbau seluas
± 386 hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun 2002
tanggal 16 Juli 2002) serta dipertegas dengan SK Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.5254/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1/10/2017 tanggal 11
Oktober 2017, seluas ± 323 hektar).
- Hutan Adat Kampung Belukar Panjang Dusun Batu Kerbau
seluas ± 472 hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun
2002 tanggal 16 Juli 2002).
- Hutan Adat Kampung Lubuk Tebat Dusun Batu Kerbau
Kecamatan Pelepat seluas ± 360 hektar (Dasar SK Bupati Bungo
Nomor 1249 Tahun 2002 tanggal 16 Juli 2002).
- Hutan Adat “Datuk Rang Kayo Mulio” Dusun Baru Pelepat seluas
± 780 hektar (Dasar Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor
3 Tahun 2006 tanggal 17 Oktober 2006), serta dipertegas dengan
SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.5531/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1/10/2017 tanggal 23
Oktober 2017, seluas ± 821 hektar) . Dari luasan Hutan Adat
tersebut seluas 245 hektar berada di Kawasan Hutan Produksi
Tetap (HP) Batang Uleh.
Kecamatan Bathin III Ulu
- Hutan Adat “Bukit Bujang” Dusun Senamat Ulu seluas ± 223,69
hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 48/Hutbun Tahun 2009
tanggal 10 Februari 2009) serta dipertegas dengan SK Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.5255/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1 /10/2017 tanggal 11
Oktober 2017, seluas ± 223 hektar).
Kecamatan Tanah Tumbuh
- Hutan Adat “Rimbo Bulim” Masyarakat Bathin II Batang Uleh
BAB II-114
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
seluas ± 40,68 hektar (Dasar SK Bupati Bungo No. 528/Hutbun
Tahun 2010 tanggal 05 November 2010) serta dipertegas dengan
SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.775/MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.1/2/2018 tanggal
Februari 2018, seluas ± 41 hektar).
b) Hutan Lindung Adat Desa
Kecamatan Pelepat
- Hutan Lindung Adat Kampung Batu Kerbau Dusun Batu Kerbau
seluas ± 776 hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun
2002 tanggal 16 Juli 2002).
- Hutan Lindung Adat Kampung Belukar Panjang Dusun Batu
Kerbau (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun 2002
tanggal 16 Juli 2002, seluas ± 361 hektar serta dipertegas
dengan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.5303/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1/10/2017 tanggal 12
Oktober 2017, seluas ± 326 hektar).
c) Hutan Desa
Kecamatan Bathin III Ulu
- Hutan Desa Dusun Lubuk Beringin seluas ± 2.356 hektar (Dasar
SK Menhut Nomor SK.109/Menhut-II/2009 tanggal 17 Maret
2009) dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa dari
Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi Nomor 124 Tahun
2009 tanggal 27 Maret 2009.
- Hutan Desa “Kampung Sungai Mengkuang” Dusun Laman
Panjang seluas ± 1.051 hektar (Dasar SK Menhut Nomor
SK.362/Menhut-II/2011 tanggal 7 Juli 2011) dan telah
mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa dari Gubernur
Jambi sesuai SK Gubernur Jambi Nomor 77/Kep.Gub/BPMD-
PTT.4/2013 tanggal 31 Juli 2013.
- Hutan Desa “Dusun Senamat Ulu” Dusun Senamat Ulu seluas ±
1.661 hektar (Dasar SK Menhut Nomor SK.360/Menhut-II/2011
tanggal 7 Juli 2011) dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan
Hutan Desa dari Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi
BAB II-115
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Nomor 78/Kep.Gub/BPMD-PTT.4/2013 tanggal 31 Juli 2013.
- Hutan Desa “Kampung Sangi-Letung” Dusun Buat seluas ± 1.224
hektar (SK Menhut Nomor SK.543/Menhut-II/2011 tanggal 26
September 2011), dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan
Hutan Desa dari Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi
Nomor 147/Kep.KA.BPMD-PPT.4/2013 tanggal 25 September
2013.
- Hutan Desa “Dusun Sungai Telang” seluas ±1.000 hektar (Dasar
SK Menhut Nomor SK.301/Menhut-II/2012 tanggal 15 Juni
2012), dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa dari
Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi Nomor
97/Kep.KA.BPMD-PPT.4/2014 tanggal 13 Oktober 2014.
Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang
- Hutan Desa “Dusun Rantau Tipu” seluas ± 208 hektar (Dasar SK
MenLHK Nomor SK.5923/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2018
tanggal 14 September 2018).
- Hutan Desa “Renah Sungai Ipuh” seluas ± 47 hektar (Dasar SK
MenLHK Nomor SK.5437/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/6/2019
tanggal 31 Juni 2019).
d) Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
- Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman
Rakyat (IUPHHK-HTR) Gapoktan Apung Mandiri, luas ± 524 ha
(dasar SK Menteri LHK Nomor SK.5689/MENLHK-
PSKL/PKPS/PSL.0 /6/2019 tanggal 18 Juni 2019), terletak
pada Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Batang Ule Kelompok
Hutan Merangin Alai, wilayah administrasi Dusun Karak Apung
Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo.
e) Hutan Kota di Kabupaten Bungo
- Hutan Kota Cadika, terletak di Kelurahan Cadika Kecamatan
Rimbo Tengah seluas ± 11,859 hektar (Dasar SK Bupati Bungo
Nomor 243/HUTBUN Tahun 2016 tanggal 12 April 2016).
BAB II-116
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
5. Bidang Urusan Perdagangan
Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangatlah
penting, dikarenakan apabila ada kebutuhan yang tidak dapat
dihasilkan sendiri, maka kebutuhan tersebut dapat diperoleh di pasar.
Di Kabupaten Bungo terdapat 2 jenis Pasar yaitu Pasar Tradisonal dan
Pasar Dusun. Hal ini dapat tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.76 Pasar Tradisional dan Pasar Dusun dalam Wilayah Kabupaten Bungo
No Nama Pasar Alamat Kecamatan
1 Pasar Bungur Kelurahan Batang
Bungo
Kec. Pasar Muara
Bungo
2 Pasar Semagor Kelurahan Bungo
Barat
Kec. Pasar Muara
Bungo
3 Pasar Seroja Kelurahan Bungo
Barat
Kec. Pasar Muara
Bungo
4 Pasar SP.A Dusun Purwasari
Kuamang Kuning Kec. Pelepat Ilir
5 Pasar Emabacang
Gedang
Ds. Embacang
Gedang
Kec Tanah
Sepenggal Lintas
6 Pasar Tanah
Tumbuh Ds. Tanah Tumbuh
Kecamatan Tanah
Tumbuh
7 Pasar Lubuk
Landai
Ds.Pasar Lubuk
Landai
Kec Tanah
Sepenggal
8 Pasar Rantau
Embacang
Ds. Pasar Rantau
Embacang
Kec Tanah
Sepenggal
9 Pasar Candi Ds. Candi Kec Tanah
Sepenggal
10 Pasar Pelayang Ds.Pelayang Kec. Bathin II
Pelayang
11 Pasar Rabu
Babeko
Ds. Simpang
Babeko
Kec Bathin II
Babeko
12 Pasar Rantau
Pandan Ds. Rantau Pandan
Kec. Rantau
Pandan
13 Pasar Rantau Duku Ds. Rantau Duku Kec. Rantau
Pandan
14 Pasar Tanjung
Agung Ds. Tanjung Agung
Kec. Muko-muko
Bathin VII
15 Pasar Tebing Tinggi Ds. Tebing Tinggi Kec. Muko-muko
Bathin VII
16 Pasar Bedaro Ds. Bedaro Kec. Muko-muko
Bathin VII
BAB II-117
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Nama Pasar Alamat Kecamatan
17 Pasar Muara Buat Ds. Pasar Muara
Buat
Kecamatan Bathin
III Ulu
18 Pasar KTM Ds. Pasar Muara
Buat
Kecamatan Bathin
III Ulu
19 Pasar Rantau Ikil Ds.Rantau Ikil Kecamatan
Jujuhan
20 Pasar Simp.Rantau
Ikil
DS. Simpang
Rantau Ikil
Kecamatan
Jujuhan
21 Pasar Jumbak DS. Jumbak Kecamatan
Jujuhan
22 Pasar Sari Mulya Ds. Sari Mulya Kecamatan
Jujuhan Ilir
23 Pasar Pulau Batu Ds. Pulau Batu Kecamatan
Jujuhan Ilir
24 Pasar tanjung Belit Ds. Tanjung Belit Kecamatan
Jujuhan Ilir
25 Pasar Bukit Sari Ds. Bukit Sari Kecamatan
Jujuhan Ilir
26 Pasar Rantau
Keloyang
Ds. Rantau
Keloyang Kecamatan Pelepat
27 Pasar Senamat Ds. Senamat Kecamatan Pelepat
28 Pasar Mulya Jaya Ds. Mulya Jaya Kecamatan Pelepat
29 Pasar Gapura Suci Ds. Gapura Suci Kecamatan Pelepat
30 Pasar Cilodang Ds. Cilodang Kecamatan Pelepat
31 Pasar Mulya Bakti Ds. Mulya Bakti Kecamatan Pelepat
32 Pasar Dusun Baru
Pelepat Ds. Dusun Baru Kecamatan Pelepat
33 Pasar Daya Murni Ds. Daya Murni Kecamatan Pelepat
Ilir
34 Pasar Lembah
Kuamang
Ds Lembah
Kuamang
Kecamatan Pelepat
Ilir
35 Pasar Maju Jaya Ds. Maju Jaya Kecamatan Pelepat
Ilir
36 Pasar Sumber
Mulya Ds. Sumber Mulya
Kecamatan Pelepat
Ilir
37 Pasar Tirta Mulya Ds. Tirta Mulya Kecamatan Pelepat
Ilir
38 Pasar Lingga
Kuamang
Ds. Lingga
Kuamang
Kecamatan Pelepat
Ilir
39 Pasar Bangun
Harjo Ds. Bangun Harjo
Kecamatan Pelepat
Ilir
40 Pasar Karya
Harapan Mukti
Ds. Karya Harapan
Mukti
Kecamatan Pelepat
Ilir
BAB II-118
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Nama Pasar Alamat Kecamatan
41 Pasar Selasa Ds. Kuamang Jaya Kecamatan Pelepat
Ilir
42 Pasar Dusun
Danau Ds. Danau
Kecamatan Pelepat
Ilir
43 Pasar Bukit Batu Ds. Sekar
Mengkuang
Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
44 Pasar Mayang Sari Ds. Tebo Jaya Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
45 Pasar Pauh Agung Ds. Pauh Agung Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
46 Pasar Renah Sei
Ipuh Ds.Renah Sei. Ipuh
Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
47 Pasar Tuo Limbur Ds. Tuo Limbur Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
48 Pasar Limbur Baru Dusun Limbur
Baru
Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
49 Pasar Baru Ds. Baru Kec. Limbur Lubuk
Mengkuang
50 Pasar Indor Jaya Dusun Empelu Kec. Tanah
Sepenggal
51 Pasar Teluk Pandak Dusn Teluk Pandak Kec. Tanah
Sepenggal
Sumber data: Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan Tabel di atas dapat diinformasikan terdapat 4
(empat) pasar tradisional (pasar harian) terletak di dua Kecamatan
yaitu Kecamatan Pasar Muara Bungo dan Kecamatan Pelepat Ilir.
Pasar harian ialah tempat pasar di mana merupakan pertemuan
antara pembeli serta penjual yang dapat dilakukan setiap harinya.
Pasar harian pada umumnya menjual berbagai jenis barang
kebutuhan konsumsi, kebutuhan jasa, kebutuhan bahan-bahan
mentah, dan kebutuhan produksi. Dan sebanyak 47 pasar dusun yang
berada disetiap dusun dan buka diwaktu/hari tertentu.
6. Bidang Urusan Perindustrian
Mengingat posisi Muara Bungo yang bukan sebagai kota
penghubung pusat industri dengan konsumen, maka potensi
BAB II-119
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
industri yang berkembang di Muara Bungo adalah industri kecil
dan menengah.
Tabel 2.77 Perkembangan Industri Kecil dan Menengah
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Uraian Sat Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Unit
Usaha Unit 2,018 2,120 2,194 2,194 2,316
2 Tenaga Kerja Org 6,057 6,457 6,562 6,562 6,809
3 Investasi Rp 28 M 29 M 30 M 30,7 M 32,1 M
4 Nilai Produksi Rp 147.9 M 150.9 M 151.2 M 152.0 M 160.0 M
5 Nilai Bahan Baku
Rp 67.3 M 75.3 M 75,5 M 76,5 M 78,7 M
Sumber data: Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari Tabel di atas dapat diinformasikan bahwa jumlah unit
usaha dari tahun 2016-2020 cenderung meningkat, hal ini
menyebabkan jumlah tenaga kerja yang terserap juga mengalami
kenaikan. Pada tahun 2016 terserap 6.057 orang tenaga kerja, naik
pada tahun 2020 menjadi 6.809 orang tenaga kerja. Untuk nilai
investasi, produksi dan bahan baku pada tahun 2016-2020 juga
mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikan berturut-turut 3,48
persen, 2,00 persen dan 4,09 persen.
Jika dilihat dari jenis Industri ada 5 (lima) jenis industri yang
tersaji dalam Tabel berikut:
Tabel 2.78
Daftar Jenis Industri Kecil dan Menengah Dalam Wilayah Kabupaten Bungo Tahun 2020
No Jenis Industri Jumlah
IKM
Nilai
Investasi (000)
Nilai
Produksi (000)
Nilai Bahan
Baku (000)
1 Industri Pangan 777 7.830.069 31.205.589 17.975.843
2 Industri Sandang 111 3.065.326 13.496.314 7.139.428
3 Industri Kimia dan
Bahan Bangunan
354 9.264.251 48.624.132 21.817.780
4 Industri Logam dan Elektronika
207 3.488.667 11.050.974 9.984.445
5 Industri Kerajinan 819 8.250.839 49.487.411 21.442.582
Jumlah 2.268 31.899.152 153.864.420 78.360.078
Sumber data: Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-120
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel di atas menjelaskan bahwa pada tahun 2020 jenis industri
IKM yang paling banyak adalah industri kerajinan dengan jumlah 819
IKM dan yang paling sedikit industri sandang dengan jumlah 111 IKM.
Untuk total investasi pada tahun 2020 sebanyak
Rp. 31.899.152.000,- dengan produksi sebanyak Rp.
153.864.420.000,- dan nilai bahan baku Rp. 78.360.078.00,-.
7. Bidang Urusan Transmigrasi
Transmigrasi adalah salah satu usaha pemerintah untuk
pemerataan penyebaran penduduk. Kabupaten Bungo merupakan
salah satu daerah penerima transmigrasi di Propinsi Jambi. Adapun
pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Bungo dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.79
Peningkatan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun 2016-2020
No Indikator Formula
Indikator
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Indeks
Pembangunan
Kawasan
Luas
Pengembangan
Kawasn yang dibangun
1.282 Ha 1.282 Ha 1.682 Ha 1.682 Ha 1.682 Ha
Luas Pencadangan
6.934 Ha 6.934 Ha 6.934 Ha 6.934 Ha 6.934 Ha
2 Indeks
Pembangunan
Usaha
Jumlah usaha
Transmigrasi 110 116 118 118 120
Jumlah KK di
Transmigrasi 2.198 2.265 2.333 2.333 2.333
3 Indeks
Pembagunan
dan Pengembangan
Sarana dan
Prasaran
Jumlah
Pembangunan
Saran dan Prasaran
3 5 1 1 1
Jumlah saran
dan Prasarana
yang
seharusnya
6 6 3 1 1
Sumber data: Dinas Nakertrans Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Pengembangan terhadap kawasan transmigrasi di Kabupaten
Bungo terus dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas, kurun
waktu lima tahun pengembangan kawasan transmigrasi yang
dibangun meningkat dari tahun 2016 seluas 1.282 Ha menjadi 1.682
Ha pada tahun 2020.
BAB II-121
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2.3.4 Fokus Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan
1. Bidang Urusan Sekretariat Daerah
A. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Penguatan akuntabilitas kinerja merupakan salah satu program
yang dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi
dan Nepotisme (KKN), meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja
birokrasi. Penguatan akuntabilitas ini dilaksanakan dengan
penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
yang diukur dengan 5 komponen yaitu perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian
kinerja.
Adapun capaian kinerja SAKIP Kabupaten Bungo disajikan pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.80
Nilai AKIP Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
Nilai AKIP 54,66
(CC)
60,10
(B)
65,16
(B)
67,53
(B)
67,60
(B)
Sumber data: Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020. (CC = Cukup baik (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak
mendasar, B = Baik dan perlu sedikit perbaikan)
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa nilai Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah selama lima tahun terakhir yakni tahun 2016-
2020 cenderung naik, hai ini mengambarkan bahwa penggunaan
APBD di Kabupaten Bungo efektif, efisien, fokus, tepat sasaran, dan
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai. Dalam kata lain
penggunaan APBD Kabupaten Bungo dapat dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat.
BAB II-122
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
B. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) adalah
laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu)
tahun anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) yang disampaikan oleh kepala daerah kepada pemerintah.
LPPD merupakan dasar evaluasi untuk menilai kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam upaya peningkatan
kinerja guna mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi
daerah berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik. Adapun
capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten
Bungo disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.81 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
Nilai LPPD 3,0235
(ST)
2,9345
(T)
3,0615
(ST)
*) *)
Sumber data: Bagian Adm. Pemerintahan Umum Sekretariat
Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020. (ST = Sngat Tinggi, T = Tinggi, *)= Masih Evaluasi)
Dari tabel diatas nilai LPPD Kabupaten Bungo dari tahun 2016
dan 2018 masuk kedalam kategori sangat tinggi, hanya pada tahun
2017 kategori tinggi. Hal ini mengambarkan bahwa Kabupaten Bungo
dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah sangat baik.
C. Indeks Reformasi Birokrasi
Indeks Reformasi Birokrasi mengambarkan sejauh mana
instansi pemerintah melaksanakan perbaikan tata kelola
pemerintahan yang bertujuan pada pemerintahan yang efektif dan
efisien, bersih dari KKN, dan memiliki pelayanan publik yang
berkualitas. Selain itu, reformasi birokrasi merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
BAB II-123
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia
aparatur.
Melalui reformasi birokrasi, dilakukan penataan terhadap sistem
penyelangggaraan pemerintah dimana uang tidak hanya efektif dan
efisien, tetapi juga reformasi birokrasi menjadi tulang punggung dalam
perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Capaian Indeks
Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo disajikan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.82 Indeks Reformasi Birokrasi
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Indikator Tahun
2019 2020
Indeks Reformasi Birokrasi 48,57
(C) 50,15 (CC)
Sumber data: Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Bungo Tahun 2020. (C = Agak kurang, perlu banyak perbaikan termasuk perubahan yang mendasar, CC = Cukup baik (memadai), perlu banyak
perbaikan yang tidak mendasar)
Nilai indeks reformasi birokrasi Kabupaten Bungo tahun 2020
naik sebesar 1,58 poin dari tahun 2019 dan kategori penilaian pun
naik dari C menjadi CC. Hal ini mengambarkan bahwa tata kelola
Pemerintah Kabupaten Bungo semakin baik.
2. Bidang Urusan Sekretariat DPRD
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut selama
kurun waktu lima tahun melalui upaya pembangunan politik yang
demokratis telah mampu mengembangkan kehidupan kepartaian yang
menghormati keragaman aspirasi politik serta terlaksananya
penyelenggaraan Pemilu Legislatif Tahun 2019.
Adapun Nama-nama Partai Politik dan Jumlah Kursi di DPRD
Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
BAB II-124
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.83 Nama-nama Partai Politik dan Jumlah Kursi di DPRD
Kabupaten Bungo Periode 2019-2024
No Nama Partai Jumlah
Kursi
1. Partai Demokrat 3
2. Partai Golkar 1
3. Partai Hanura 3
4. Partai Gerindra 4
5. PAN 4
6. PDI-P 3
7. PKS 4
8. Partai Perindo 1
9. PKB 3
10. Partai Nasdem 4
11. Partai Berkarya 2
12. PBB 1
13. PPP 2
Jumlah 35
Sumber data: BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel diatas jumlah anggota dewan di Kabupaten
Bungo berjumlah 35 orang. Selain itu, ada 4 partai yang mampu
memenangkan pemilihan umum (pemilu) di tahun 2019 pada 4 daerah
pemilihan (dapil) di Kabupaten Bungo, 4 partai tersebut adalah Partai
Gerindra, PAN, PKS dan Nasdem.
DPRD merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Sebagai representasi rakyat, DPRD mempunyai fungsi Pembentukan
Peraturan Daerah, Anggaran dan Pengawasan. Adapun Peraturan
Daerah selama tahun 2016-2020 yang telah ditetapkan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.84 Jumlah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bungo
yang ditetapkan selama tahun 2016-2020
Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
Perda Kab. Bungo 15 11 21 13 13
Sumber data: Jdih Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-125
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Kurun waktu lima tahun terakhir berdasarkan tabel diatas
DPRD Kabupaten Bungo telah menetapkan sejumlah 73 peraturan
daerah dengan jumlah peraturan daerah paling banyak ditetapkan
pada tahun 2016.
2.3.5 Fokus Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
1. Bidang Urusan Perencanaan
Perencanaan yang baik tentunya akan menghasilkan
pembangunan yang baik pula. Dokumen perencanaan pembangunan
yang harus dimiliki pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota
antara lain:
a) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
merupakan dokumen perencanaan untuk 20 tahun.
b) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan dokumen perencanaan untuk 5 tahun.
c) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen
perencanaan untuk 1 tahun.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
merupakan rencana pembangunan tahap keempat atau periode
terakhir dari tahapan RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026.
Setiap tahun RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD. Semua dokumen
perencanaan ini disusun oleh Pemerintah Kabupaten Bungo sesuai
dengan jadwal yang telah tetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
Adapun tahapan pelaksanaan perencanaan pembangunan
Pemerintah Kabupaten Bungo selama masa RPJPD Tahun 2006-2026
yang dijabarkan kedalam perencanaan 5 tahunan RPJMD dan
perencanaan 1 tahunan RKPD dapat dilihat pada grafik yang disajikan
dibawah ini:
BAB II-126
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.33 Tahapan Dokumen Perencanaan
(RPJPD, RPJMD, RKPD) Kabupaten Bungo
Sumber data: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bungo Tahun 2020.
Grafik diatas menjelaskan bahwa RPJPD Kabupaten Bungo
dijabarkan kedalam 4 periode RPJMD dan 1 periode RPJMD
dijabarkan kedalam 5 periode RKPD. Adapun dasar hukum terkait
dokumen perencanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.85 Peraturan Daerah Terkait Dokumen Perencanaan
Kabupaten Bungo
No Jenis Dokumen Dasar Hukum
1 RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-
2026
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 diubah menjadi Peraturan
Daerah Nomor 7 Tahun 2016
RPJPD Tahun 2006-2026
RPJMD Tahun 2006-2011
RKPD Tahun 2007
RKPD Tahun 2008
RKPD Tahun 2009
RKPD Tahun 2010
RKPD Tahun 2011
RPJMD Tahun 2011-2016
RKPD Tahun 2012
RKPD Tahun 2013
RKPD Tahun 2014
RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2016
RPJMD Tahun 2016-2021
RKPD Tahun 2017
RKPD Tahun 2018
RKPD Tahun 2019
RKPD Tahun 2020
RKPD Tahun 2021
RPJMD Tahun 2021-2026
RKPD Tahun 2022
RKPD Tahun 2023
RKPD Tahun 2024
RKPD Tahun 2025
RKPD Tahun 2026
BAB II-127
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Dokumen Dasar Hukum
2 RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2006-
2011
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2006
3 RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2011-2016
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011
4 RPJMD Kabupaten
Bungo Tahun 2016-2021
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun
2016 diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2018
5 RKPD
Kabupaten Bungo Tahun 2007
Peraturan Bupati Bungo Nomor
Tahun 2006
6 RKPD Kabupaten Bungo
Tahun 2008
Peraturan Bupati Bungo Nomor Tahun 2007
7 RKPD Kabupaten Bungo
Tahun 2009
Peraturan Bupati Bungo Nomor 14 Tahun 2008
8 RKPD
Kabupaten Bungo Tahun 2010
Peraturan Bupati Bungo Nomor 22
Tahun 2009
9 RKPD
Kabupaten Bungo Tahun 2011
Peraturan Bupati Bungo Nomor
Tahun 2010
10 RKPD Kabupaten Bungo
Tahun 2012
Peraturan Bupati Bungo Nomor 50 Tahun 2011
11 RKPD Kabupaten Bungo
Tahun 2013
Peraturan Bupati Bungo Nomor 17 Tahun 2012
12 RKPD Kabupaten Bungo
Tahun 2014
Peraturan Bupati Bungo Nomor 13 Tahun 2013
13 RKPD
Kabupaten Bungo Tahun 2015
Peraturan Bupati Bungo Nomor 19
Tahun 2014
14 RKPD
Kabupaten Bungo Tahun 2016
Peraturan Bupati Bungo Nomor 13
Tahun 2015
15 RKPD Kabupaten Bungo
Tahun 2017
Peraturan Bupati Bungo Nomor 15 Tahun 2016
16 RKPD Kabupaten Bungo
Tahun 2018
Peraturan Bupati Bungo Nomor 19 Tahun 2017
17 RKPD Kabupaten Bungo Tahun 2019
Peraturan Bupati Bungo Nomor 31 Tahun 2018
18 RKPD Peraturan Bupati Bungo Nomor 15
Tahun 2019
BAB II-128
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Dokumen Dasar Hukum
Kabupaten Bungo Tahun 2020
19 RKPD
Kabupaten Bungo Tahun 2021
Peraturan Bupati Bungo Nomor 42
Tahun 2020
Sumber data: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Untuk melihat tingkat kesesuaian antar dokumen perencanaan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.86
Persentase Kesesuaian Dokumen Perencanaan Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020
No Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Persentase Ketersediaan
Data Untuk Perencanaan
80 80 80 80 80
2 Persentase Tingkat Kesesuaian Renstra OPD
Dengan Dokumen Perencanaan
100 100 100 100 100
3 Persentase Aspirasi Masyarakat Yang
Diusulkan Melalui Musrenbang Yang
Diakomodir Dalam APBD
30 20 30 20 20
4 Persentase Kesesuaian Program Bidang Ekonomi
100 100 100 100 100
5 Persentase Kesesuaian Program Bidang Sosial
Budaya
100 100 100 100 100
6 Persentase Kesesuaian Program Bidang
Prasarana Wilayah Dan SDA
100 100 100 100 100
Sumber data: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Diharapkan kedepan Pemerintah Kabupaten Bungo mampu
membuat perencanaan yang faktual dan realitis, logis dan rasional,
fleksibel, komitmen, komprehensif atau menyeluruh.
BAB II-129
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2. Bidang Urusan Keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun mulai dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
Pendapatan daerah sebagai penerimaan kas daerah merupakan
sarana pemerintah daerah untuk melaksanakan tujuan,
mengoptimalkan kemakmuran rakyat yaitu menumbuh kembangkan
masyarakat di segala bidang kehidupan. Pendapatan daerah dalam
APBD dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
sah.
Tabel 2.87 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo
Tahun Anggaran 2016-2020
No Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pendapatan Asli Daerah
114.818.287.091,48 183.133.678.700,00 133.848.451.058,56 140.327.484.503,26 126.132.857.981,57
2 Dana Perimbangan
866.039.389.648,00 909.063.377.858,00 917.465.257.753,00 961.103.622.312,00 869.263.101.911,00
3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
179.394.453.555,02 188.822.631.064,01 210.425.739.323,89 248.429.579.032,47 278.113.677.885,11
TOTAL
PENDAPATAN 1.160.252.130.294,50 1.281.019.687.622,01 1.261.739.448.135,45 1.349.860.685.847,73 1.273.509.637.777,68
Sumber data: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020
pendapatan daerah Kabupaten Bungo cenderung meningkat.
Pendapatan daerah Kabupaten Bungo masih didominasi oleh dana
perimbangan. Komposisi persentase rata-rata Pendapatan Asli Daerah,
Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada
total Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo per tahun berturut-turut
sebesar 11,02 persen, 71,56 persen dan 17,42 persen.
Untuk melihat tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan pemerintah daerah Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dalam hal ini melakukan pemeriksaan keuangan guna
memberikan pernyataan opini. Opini BPK merupakan pernyataan
profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang
BAB II-130
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat
kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan,
kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian
intern. Opini BPK atas laporan keuangan Kabupaten Bungo disajikan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.88 Opini BPK Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Indikator Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
Opini BPK atas
LKPD (predikat) WDP WDP WTP WTP WDP
Sumber data: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2016-2020 opini
BPK atas LKPD Kabupaten Bungo cenderung membaik. Pada tahun
2018 dan 2019 LKPD Kabupaten Bungo mendapat predikat WTP
(Wajar Tanpa Pengecualian), namun pada tahun 2020 menjadi WDP
(Wajar Dengan Pengecualian) kembali. Hal ini dikarenakan Pemerintah
Kabupaten Bungo tidak menindaklanjuti rekomendasi LHP (Laporan
Hasil Pemeriksaan) atas LKPD Kabupaten Bungo Tahun 2019 lalu
dengan baik.
3. Bidang Urusan Kepegawaian
Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 merupakan profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Adapun jumlah PNS di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
BAB II-131
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.89 Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Tahun Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1 2016 3.036 3.032 6.068
2 2017 2.631 2.777 5.408
3 2018 2.462 2.701 5.163
4 2019 2.364 2.777 5.141
5 2020 2.205 2.646 4.851
Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah PNS dari tahun
2016-2020 cenderung menurun. Jumlah PNS di Kabupaten Bungo
paling banyak pada tahun 2016 dengan jumlah 6.068 orang dan pada
tahun 2020 berkurang menjadi 4.851 orang.
Untuk meningkatkan kedisiplinan, PNS yang melanggar
peraturan disiplin yang berisikan kewajiban dan larangan bagi
pegawai negeri sipil diberikan hukuman disiplin. Hukuman disiplin
sebagaimana telah disebutkan dalam ketentuan Pasal 1 angka 4
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 yaitu: hukuman yang
dijatuhkan kepada pegawai negeri sipil karena melanggar peraturan
disiplin pegawai negeri sipil. Adapun jumlah PNS di Kabupaten yang
mendapatkan hukuman disiplin dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.90
Jumlah PNS di Kabupaten Bungo yang Mendapatkan Hukuman Disiplin dari Tahun 2016-2020
No Jenis Hukuman Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1
Pegawai yang Diberi
sanksi Pelanggaran Disiplin Ringan
- 4 4 13 6
2
Pegawai yang Diberi
sanksi Pelanggaran
Disiplin Sedang
- 2 - 14 11
3 Pegawai yang Diberi sanksi Pelanggaran
Disiplin Berat
6 - - 2 10
Jumlah 6 6 4 29 27
Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-132
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa jumlah PNS yang
mendapatkan hukuman disiplin dari tahun 2016-2020 cenderung
meningkat, hal ini menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020 banyak
PNS di Kabupaten Bungo cenderung melanggar larangan disiplin PNS.
4. Bidang Urusan Pendidikan dan Pelatihan
Sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang handal
merupakan investasi berharga bagi sebuah organisasi birokrasi.
Birokrasi saat ini, menuntut aparatnya harus dapat bersikap dan
berperilaku seperti yang diinginkan masyarakat, yaitu memberikan
pelayanan publik yang mudah, tepat waktu, serta tidak berbelit-belit.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bungo memberikan
kesempatan kepada ASN untuk dapat melanjutkan pendidikannya.
Adapun jumlah ASN Kabupaten Bungo yang melaksanakan Izin
Belajar (IB) dan Tugas Belajar (TB) dari tahun 2016-2020 disajikan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.91 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Melaksanakan Izin Belajar (IB)
dan Tugas Belajar (TB) Tahun 2016-2020
Jenjang
Pendidikan
Tahun
Jmlh 2016 2017 2018 2019 2020
IB TB IB TB IB TB IB TB IB TB
Diploma III
(D.III) - - - - - - 24 - 10 - 34
Diploma IV
(D.IV) - - - - - 3 - 7 - 7 17
Strata I (S.1) 30 2 33 5 24 - 16 5 13 1 129
Strata II (S.2) 2 11 - 5 - 3 - 4 1 6 32
Strata III (S.3) - - - - - - - 2 - - 2
Profesi - - - - - 7 - 5 - 1 13
Dokter
Spesialis - - - - - 1 - - - 2 3
JUMLAH 32 13 33 10 24 14 40 23 24 17 230
Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa kurun waktu tahun 2016-
2020 ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo yang
BAB II-133
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
melanjutkan pendidikan guna peningkatan produkktivitas kerja
pegawai di masa depan berjumlah 230 ASN dengan total Izin Belajar
dan Tugas Belajar paling banyak untuk melanjutkan pendidikan
Strata 1 yang berjumlah 129 ASN. Selain untuk melanjutkan
pendidikan ASN, Pemerintah Kabupaten Bungo juga memberikan
kesempatan pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk membantu
meningkatkan kemampuan pegawai melaksanakan tugas sekarang.
Adapun jumlah pegawai yang mengikuti diklat dari tahun 2016-2020
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.92 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Mengikuti Diklat
Tahun 2016-2020
No Uraian Tahun
Total 2016 2017 2018 2019 2020
1 Diklat PIM II 0 0 1 1 0 2
2 Diklat PIM III 0 5 5 4 0 14
3 Diklat PIM IV 0 10 6 4 0 20
Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020
jumlah ASN yang mengikuti Diklat PIM II sebanyak 2 orang, Diklat PIM
III sebanyak 14 orang dan Diklat PIM IV sebanyak 20 orang.
2.3.6 Fokus Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan
Bidang Urusan Inspektorat Daerah
Pelaksanaan pengawasan adalah agar pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan regulasi, kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Pelaksanaan pengawasan difokuskan pada pengawasan internal
secara berkala pada beberapa objek pemeriksaan (obrik) meliputi
seluruh OPD di jajaran pemerintah daerahi. Jumlah temuan atas
pengawasan yang dilakukan baik yang dilakukan oleh BPK RI,
Inspektorat dan Itjen Kementerian selama tahun 2016-2020 seperti
terlihat pada tabel dibawah.
BAB II-134
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.93 Perkembangan Hasil Pemeriksaan di Lingkungan Pemerintahan
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Pengawas/
Pemeriksa
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
Jml
Tm
Jml
TL %
Jml
TM
Jml
TL %
Jml
TM
Jml
TL %
Jml
TM
Jml
TL %
Jml
TM
Jml
TL %
Inspektorat 2.272 1.552 68,31 1.768 1.057 59,79 1.711 899 52,54 1.938 805 41,54 1.399 262 18,73
BPK RI 81 61 75,31 70 60 85,71 136 72 52,94 64 20 31,29 25 16 64,00
Jumlah 2.353 1.613 68,55 1.838 1.117 60,77 1.847 971 52,57 2.002 825 41,21 1.424 278 19,52
Sumber data: Inspektorat Kabupaten Bungo Tahun 2020. (Tm = Temuan, TL = Tindak Lanjut)
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa persentase hasil temuan
(Inspektorat dan BPK RI) pada tahun 2016-2020 relatif bervariasi
(dibawah 100 persen). Hasil temuan yang ditindaklanjuti dari tahun
2016-2020 paling sedikit pada tahun 2020 yaitu sebesar 19,52 persen
dan yang paling banyak pada tahun 2016 yaitu sebesar 68,55 persen.
Sementara persentase hasil temuan yang ditindaklanjuti oleh BPK RI
dari tahun 2016-2020 lebih banyak dari pada Inspektorat. Keadaan ini
menunjukkan bahwa kinerja tindak lanjut atas temuan Inspektorat
perlu dioptimalkan.
2.3.7 Fokus Unsur Pemerintahan Umum
Bidang Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
Urusan kesatuan bangsa dan politik di Kabupaten Bungo
dilaksanakan oleh perangkat daerah BPBD Kesbangpol Kabupaten
Bungo. Adapun indikator yang diukur adalah Persentase LSM, Ormas
dan OKP yang dibina.
Tabel 2.94
Daftar LSM di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020
No Tahun Jumlah LSM
Terdaftar
Jumlah LSM
Dibina Persen
1 2016 77 15 19,48
2 2017 77 22 28,57
3 2018 66 34 51,52
4 2019 66 25 37,88
5 2020 91 48 52,75
Sumber data: BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-135
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel di atas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020
persentase LSM yang dibina paling sedikit pada tahun 2016 dan LSM
yang paling banyak pada tahun 2020. Sementara untuk Jumlah LSM
yang terdaftar paling sedikit pada tahun 2018 dan 2018 dan paling
banyak pada tahun 2020.
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Pengeluaran rumah tangga secara umum dapat dibedakan
menjadi pengeluaran untuk makanan dan non-makanan. Rata-rata
pengeluaran konsumsi makanan per kapita sebulan pada tahun 2020
di Kabupaten Bungo sebesar Rp. 551.070 ribu, sedangkan untuk rata-
rata pengeluaran konsumsi non-makanan per kapita sebulan sebesar
511.238.
Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat di Kabupaten Bungo
lebih banyak mengeluarkan uang untuk konsumsi makanan. Rata-
rata selisih dari konsumsi makanan dan non-makanan sebesar Rp.
39.832 ribu.
2. Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan Per Kapita (Persentase
Konsumsi RT Non-Pangan)
Perkembangan tingkat kesejahteraan juga dapat diamati
berdasarkan perubahan persentase pengeluaran yang dialokasikan
untuk non-makanan, dimana semakin tinggi persentase pengeluaran
non-makanan dapat mengindikasikan adanya perbaikan tingkat
kesejahteraan. Semakin besar persentase pengeluaran non-makanan,
mencerminkan tingkat kesejahteraan rumah tangga yang semakin
baik. Adapun rata-rata pengeluaran perkapita sebulan disajikan pada
tabel dibawah ini:
BAB II-136
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.95 Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan
Menurut Kelompok Pengeluaran
Tahun Kelompok
Pengeluaran Pangan %
Non-
Pangan %
Jumlah
Pengeluaran
2018
40% Terbawah 319.224 63,33 184.870 36,67 504.094
40% Tengah 570.955 57,62 419.858 42,38 990.813
20% Teratas 526.065 31,30 1.154.615 68,70 1.680.680
2019
40% Terbawah 348.962 62,94 205.454 37,06 554.416
40% Tengah 605.674 55,46 486.513 44,54 1.092.187
20% Teratas 961.829 42,56 1.298.157 57,44 2.259.986
2020
40% Terbawah 343.561 61,15 218.279 38,85 561.840
40% Tengah 577.395 55,91 455.350 44,09 1.032.745
20% Teratas 913.610 43,02 1.210.083 56,98 2.123.693
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa pada tahun 2018-2020
pada kelompok pengeluaran 40 persen terbawah dan 40 persen tengah
persentase pengeluaran non-pangan lebih kecil daripada pengeluaran
pangan, sedangkan kelompok pengeluaran 20 persen teratas
persentase pengeluaran non-pangan lebih besar daripada pengeluaran
pangan. Sementara untuk pengeluaran non-pangan pada kelompok
pengeluaran 20 persen teratas Kabupaten Bungo dari tahun 2018-
2020 mengalami menurun sebesar 5,85 persen.
2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
1. Arus Penumpang Angkutan Umum
Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut
barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan
oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang dapat digunakan oleh
siapa saja dengan cara membayar atau sewa. Selama tahun 2017-2019
jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di Kabupaten Bungo dapat
dilihat pada grafik dibawah ini:
BAB II-137
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.34 Arus Penumpang Angkutan Umum
Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2019
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa arus penumpang
angkutan umum di Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2019
cenderung menurun sebesar rata-rata 43,31 persen per tahun.
2. Jumlah Orang dan Barang melalui Bandara/Terminal
A. Terminal Bus Muara Bungo
Terminal bus adalah prasarana untuk angkutan jalan raya guna
untuk mengatur kedatangan pemberangkatan pangkalannya
kendaraan umum serta memuat atau menurunkan penumpang atau
barang. Terminal Bus Muara Bungo kategori terminal tipe A yang
terletak di Jalan Lintas Sumatera Kelurahan Manggis Kecamatan
Bathin III, terminal ini berfungsi untuk mengangkut barang dan
penumpang. Adapun banyaknya bus, truk barang dan penumpang
yang berangkat melalui Terminal Tipe A Muara Bungo dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
554.189
137.053
121.485
-
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
2017 2018 2019
Arus Penumpang (orang)
BAB II-138
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.96 Banyaknya Bus, Truk Barang dan Penumpang yang Berangkat
melalui Terminal Tipe A Muara Bungo dari Tahun 2017-2020
No Tahun Bus Truk
Barang Penumpang
1 2017 18.738 3.310 279.696
2 2018 15.570 4.064 16.592
3 2019 18.699 3.440 13.454
4 2020 21.511 2.800 5.274
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa penumpang yang
berangkat melalui terminal tipe A Muara Bungo dari tahun 2017-2020
cenderung menurun. Penurunan jumlah penumpang paling banyak
terjadi antara tahun 2017 ke tahun 2018.
B. Bandar Udara Muara Bungo
Bandar Udara (Bandara) Muara Bungo adalah bandara yang
berlokasi di Dusun Sungai Buluh Kecamatan Rimbo Tengah atau
sekitar 20 menit dari pusat Kota Muara Bungo. Bandara ini mulai
beroperasi terhitung sejak tanggal 25 November 2012 termasuk
kategori bandara domestik dan kelas bandara kelas III serta pengelola
bandara UPT Ditjen Perhubungan Udara. Adapun jumlah lalu lintas
penumpang dan barang melalui Bandara Muara Bungo dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.97 Jumlah Lalu Lintas Penumpang dan Barang Melalui
Bandara Muara Bungo Tahun 2016-2020
Tahun
Penumpang (orang)
Bagasi (Kg)
Barang (Kg)
Datang Berangkat Bongkar Muat Bongkar Muat
2016 11.354 10.463 114.926 92.735 - -
2017 32.767 35.305 272.115 240.236 10.764 2.097
2018 47.080 51.053 399.382 360.140 25.070 5.322
2019 46.525 51.494 311.592 273.463 95.978 12.073
2020 9.200 8.673 55.490 41.571 70.717 389
Jumlah 146.926 156.988 1.153.505 1.008.145 202.529 19.881
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.
BAB II-139
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Dari tabel diatas menjelaskan dari tahun 2016-2020 jumlah
penumpang yang datang dan berangkat melalui Bandara Muara Bungo
berturut-turut sebanyak 146.926 orang dan 156.988 orang. Jumlah
bagasi bongkat dan muat melalui Bandara Muara Bungo berturut-
turut sebanyak 1.153.505 Kg dan 1.008.145 Kg dan jumlah barang
bongkar dan muat berturut-turut sebanyak 202.529 Kg dan 19.881
Kg.
3. Ketaatan terhadap RTRW
Penataan ruang merupakan bagian dari sistem perencanaan,
pengendalian pemanfaatan ruang yang tidak terpisahkan antara satu
dengan yang lainnya. Penataan ruang ditujukan untuk mewujudkan
pemanfaatan ruang yang berhasil guna, berdaya guna dan mampu
mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
adapun landasan hukum dan pedoman pendukung tata ruang
merujuk kepada:
a. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
b. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan; dan
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah.
Perlunya acuan dalam merumuskan kebijakan pemanfaatan
ruang daerah sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan yang
sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan untuk
menghadapi perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik serta pesatnya
pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu terakhir memberikan
dampak baik secara nasional maupun regional.
Meningkatnya volume bencana alam, kemacetan arus
transportasi, meluasnya kawasan kumuh, berkurangnya persentase
Ruang Terbuka Hijau (RTH) diwilayah perkotaan serta perambahan
hutan akan menguatkan pentingnya penerapan penataan ruang yang
BAB II-140
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
seimbang dan sesuai dengan daya dukung lingkungan demi
kelangsungan ekosistem dan Sumber Daya Alam. Letak geografis yang
strategis menjadikan Kabupaten Bungo memiliki tingkat pertumbuhan
yang cukup pesat. Oleh sebab itu, penataan ruang memegang peran
yang sangat penting guna mengatasi tingkat pertumbuhan wilayah
yang tidak seimbang. Hal yang mungkin bisa timbul dari kondisi
tersebut perlu dituangkan ke dalam suatu perencanaan yang matang
dan pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan pola penataan
ruang yang serasi, selaras dan seimbang serta tetap mendukung
kelestarian lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Bungo telah menetapkan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Bungo sesuai amanat yang tertuang di dalam Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menjadi
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bungo tahun 2013-2033. Kebijakan penataan
ruang wilayah Kabupaten Bungo meliputi:
1. Pemantapan peran dan fungsi Perkotaan Muara Bungo sebagai
Pusat Kegiatan Nasional Promosi (PKNp) yang menjadi pusat
orientasi pelayanan bagi Kawasan Barat Provinsi Jambi dan Pusat
Pelayanan Primer Provinsi Jambi;
2. Peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan;
3. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
transportasi, telekomunikasi, energi dan sumber daya air yang
terpadu dan merata diseluruh wilayah Kabupaten Bungo;
4. Perwujudan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup;
5. Pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan
perekonomian wilayah;
6. Pengembangan kawasan budidaya; dan
7. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara.
BAB II-141
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.98 Persentase Rencana dan Realisasi Tata Ruang
Dari Tahun 2016 s.d 2020
No Tahun Rencana Tata
Ruang
Realisasi Yang Sesuai Tata
Ruang Persen
1 2016 91 36 39,56
2 2017 91 38 41,76
3 2018 91 39 42,86
4 2019 91 41 45,05
5 2020 91 42 46,15
Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Terhadap regulasi yang telah dibuat, seyogyanya dapat dikawal
untuk mencegah terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang,
karena kesalahan dalam pemanfaatan ruang akan menimbulkan
dampak yang tidak baik pada masa mendatang. Kepatuhan terhadap
regulasi yang telah dibuat harus menjadi salah satu persyaratan dalam
melaksanakan pembangunan. Sampai dengan Tahun 2020,
persentase kepatuhan terhadap dokumen RTRW adalah sebesar 46,15
persen.
4. Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Selain itu juga menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan. Adapun daftar bank di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.99 Daftar Bank di Kabupaten Bungo Tahun 2020
No Jenis Bank
Nama Bank Kantor Cabang
Kantor
Cabang
Pembantu
Kantor Kas
Jumlah
1 BUMN Bank Negara Indonesia
1 1 1 3
Bank Rakyat Indonesia
1 9 4 14
Bank Mandiri 1 - 1 2
BAB II-142
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Bank
Tabungan Negara
1 - - 1
2 BUMD Bank 9
Jambi
1 - 1 2
3 Bank
Swasta
Bank
Danamon
1 - - 1
Bank Panin 1 - - 1
Bank Sinarmas
1 - - 1
Bank
Muamalat Indonesia
1 - - 1
Bank Batang Hari
1 - - 1
Bank Mega 1 - - 1
Bank Central
Asia
1 - - 1
Bank Tabungan
Pensiunan
Nasional
1 - - 1
Bank Pundi 1 - - 1
Bank Internasional
Indonesia
1 - - 1
Bank Sahabat
Sampoerna
1 - - 1
Total 16 10 7 33
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah Bank BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) di Kabupaten Bungo ada 4 Bank, yaitu (1)
Bank Negara Indonesia (BNI), (2) Bank Rakyat Indonesia (BRI), (3) Bank
Mandiri, dan (4) Bank Tabungan Negara (BTN). Sedangkan untuk Bank
BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) hanya 1 Bank, yaitu Bank 9 Jambi.
Untuk Bank Swasta di Kabupaten Bungo ada 11 Bank, yaitu (1) Bank
Danamon, (2) Bank Panin, (3) Bank Sinarmas, (4) Bank Muamalat
Indonesia, (5) Bank Batang Hari, (6) Bank Mega, (7) Bank Sentral Asia
(BCA), (8) Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), (9) Bank Pundi,
(10) Bank Internasional Indonesia (BII), dan (11) Bank Sahabat
Sampoerna.
BAB II-143
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
5. Jumlah Perusahaan Asuransi dan Cabang
Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih
di mana pihak tertanggung membayarkan iuran/kontribusi/ premi
untuk mendapat penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, atau
kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang tidak terduga.
Adapun daftar asuransi di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.100
Daftar Asuransi di Kabupaten Bungo Tahun 2020
No Nama Asuransi Tahun 2020
1 Abda Muara Bungo 1
2 Jasindo 1
3 Sinarmas 1
4 Bumiputera 1912 1
5 Bumiputera Muda 1967 1
6 Jamsostek Persero 1
7 Summit Oto Finance 1
8 Artha Prima Finance 1
9 Bfi Finance 1
10 Bussan Auto Finance 1
11 Bpjs Kesehatan 1
12 Bpjs Kesejahteraan 1
13 Mega Central Finance 1
14 Jasa Raharja Putera 1
15 Kesehatan Indonesia Persero 1
16 Bhakti Finance 1
17 Jastan 1
Jumlah 17
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan jumlah asuransi di Kabupaten
Bungo sebanyak 17 asuransi.
6. Jumlah Rumah Makan/Restoran
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir
secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik
kepada semua konsumennya baik berupa makanan maupun
minuman. Adapun daftar rumah makan/restoran di Kabupaten Bungo
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
BAB II-144
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.101 Daftar Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut
Kecamatan Tahun 2020
No Nama Kecamatan Tahun
2019
Tahun
2020
1 Pelepat 6 6
2 Pelepat Ilir 10 10
3 Bathin Ii Babeko 8 8
4 Rimbo Tengah 20 20
5 Bungo Dani 22 22
6 Pasar Muara Bungo 50 50
7 Bathin Iii 16 11
8 Rantau Pandan 6 6
9 Muko-Muko Bathin Vii 5 5
10 Bathin Iii Ulu 0 0
11 Tanah Sepenggal 10 10
12 Tanah Sepenggal Lintas 16 16
13 Tanah Tumbuh 8 8
14 Limbur Lubuk Mengkuang 1 1
15 Bathin Ii Pelayang 3 3
16 Jujuhan 4 4
17 Jujuhan Ilir 2 1
Jumlah 187 181
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah rumah
makan/restoran di Kabupaten Bungo pada tahun 2020 berkurang
sebanyak 6 rumah makan/restoran.
7. Fasilitasi Penginapan/Hotel
Penginapan/hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk
menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa
penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Fasilitasi wilayah/infrastruktur terkait penginapan/hotel di
Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawah ini:
BAB II-145
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.102 Nama Penginapan/Hotel, Alamat dan Kelas
di Kabupaten Bungo Tahun 2020
No Nama
Penginapan/Hotel Alamat Kelas
1 Hotel One Jl. H.Hoesen Sa’ad No.07 Bungo Barat, Pasar Muara
Bungo Telp. (0747) 21087
Melati 1
2 Hotel Swarnabhumi Jl. Jend Sudirman No.168, Kel. Batang Bungo, Kec.
Pasar Muara Bungo
Melati 1
3 Hotel Amaris Jl. Sultan Thaha No.103
Bungo Timur, Pasar Muara Bungo Telp. (0747) 321556
Fax.321551
Bintang 2
4 Hotel Indra Jl. Prof. Sri Soedewi, SH, Pasir Putih, Rimbo Tengah
Telp. (0747) 21140
Melati 1
5 Hotel Nora Jl. Sudirman RT.001
RW.003 Bungo Barat, Pasar Muara Bungo Telp.
(0747) 21123
Melati 1
6 Hotel Ketayo Jl. M.Yamin, SH No.440 Bungo Barat, Pasar Muara
Bungo, Telp. (0747) 21329
Melati 1
7 Hotel Anda Jl. Lintas Sumatera
Batang Bungo, Pasar Muara Bungo Telp. (0747)
21226
Melati 1
8 Hotel Merlyn's Garden Inn
Jl. Kesuma No.5 Bungo Timur, Pasar Muara Bungo
Telp. (0747) 21328
Melati 1
9 Penginapan Bunga Jl. Lebai Hasan Sungai Pinang, Bungo Dani
Melati 1
10 Hotel Pelangi Jl. Sudirman No.52 Batang Bungo, Pasar Muara
Bungo Telp. (0747) 21777
Melati 1
11 Hotel Ibunda Jl. Lebai Hasan No.82 Batang Bungo, Pasar
Muara Bungo Telp.(0747) 21604
Melati 1
12 Hotel Bintang Jl. Lebai Hasan Sungai Pinang, Bungo Dani Telp.
(0747)22278
Melati 1
13 Hotel Ayudia Pala Jl. M. Saidi No.661B Bungo Barat, Pasar Muara
Bungo Telp.(0747) 322563
Melati 1
14 Hotel Semagi Jl. Lintas Sumatera No.68
Batang Bungo, Pasar Muara Bungo, Telp.(0747)
322245/322246 Fax. 21133
Bintang 3
BAB II-146
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Nama
Penginapan/Hotel Alamat Kelas
15 Hotel Bungo Plaza Jl. Lintas Sumatera Bungo Barat, Pasar Muara Bungo Telp.(0747)323888
Bintang 3
16 Independence Hotel Jl. M Saidi No.661 RT.001
RW.001 Bungo Barat, Pasar Muara Bungo
Telp.(0747)321666,321900
Bintang 3
17 Assyifa Hotel Jl.Lintas Sumatera KM.3 Sungai Kerjan, Bungo Dani
Melati 1
18 Hotel S. Marsya Jl. Rangkayo Hitam No. 7, Cadika, Rimbo Tengah
Melati 1
19 Hotel Sepakat Jl. Bachsan No. 64 Bungo
Timur Pasar Muara Bungo
Melati 1
20 Mitra Hotel Bungo Jl. RM. Thaher No. 10 Melati 1
21 Ratu Balqis Hotel Jl. Lintas Sumatera Dusun Sirih Sekapur Perkembangan, Jujuhan
Melati 1
22 Lintas Sumatera
Wisma
Jl. Lintas Sumatera KM.9
Ds. Air Gemuruh
Melati 1
23 Permata Hotel Jl. Rangkayo Hitam, Cadika, Rimbo Tengah
Melati 1
24 Sentosa Hotel Jl. Lintas Sumatera Bathin
III Manggis
Melati 1
25 Bungo Homestay Jl. Yusuf Alkaaf, Sungai
Pinang, Bungo Dani Telp. 081366160172
Melati 1
26 Mess QTA JL. Lintas Sumatera
Komplek Wiltop
Melati 1
27 Batang Bungo Hotel Jl. Lintas Sumatera No.78-81 Telp. 08121898188
Melati 1
28 Hotel Fayadh Jl. Diponegoro No.2 Melati 1
29 Penginapan Surya Jl. Lebai Hasan RT.18/RW.03, Kel. Sungai
Pinag, Kec. Bungo Dani
Melati 1
30 Wisma Dame Jl. H. Suud RT.02/RW.05 Kel. Cadika, Kec. Rimbo
Tengah
Melati 1
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa di Kabupaten Bungo
terdapat 30 penginapan/hotel yang terdiri dari:
a) 3 penginapan/hotel kelas bintang 3;
b) 1 penginapan/hotel kelas bintang 2; dan
c) 26 penginapan/hotel kelas melati.
BAB II-147
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
8. Persentase Pelayanan Air Bersih
Ketersediaan air bersih serta kinerja pelayanan air minum
masyarakat dilakukan melalui Program Pemanfaatan Air Dalam dan
Penanganan Limbah. Adapun data akses air bersih di Kabupaten
Bungo sampai dengan tahun 2020 disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.103 Akses Air Minum/Bersih Kabupaten Bungo
s.d. Bulan Agustus Tahun 2021
No Sumber Akses
Air Minum
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Pelayanan
Jiwa % Desa/Kel
A. Kab. Bungo 331.886 265.921 153
- Kota 97.256 86.871 89,32 22
- Desa 234.630 179.050 76,31 131
B. Sumber Akses
PDAM 331.886 51.712 66
- Kota 97.256 37.071 38,12 18
- Desa 234.630 14.164 6,04 48
Sumur Bor 331.886 17.731 135
- Kota 97.256 7.355 7,56 21
- Desa 234.630 10.376 4,42 114
Sumur Gali 331.886 188.086 153
- Kota 97.256 46.160 47,46 22
- Desa 234.630 141.926 60,49 131
Gravitasi 331.886 13.327 39
- Kota 97.256 743 0,76 2
- Desa 234.630 12.584 5,36 37
Lain-lain - - - -
- Kota - - - -
- Desa - - - -
Sumber data: PDAM Pancuran Telago, PUPR, Dinkes dan PAMSIMAS
Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah
penduduk terlayani melalui jaringan air bersih PDAM di perdesaan dan
perkotaan masih belum mencapai 100 persen. Tentunya hal ini masih
menjadi catatan penting bagi pemerintah Kabupaten Bungo yang
secara bertahap melalui peningkatan kinerja pelayanan PDAM
Pancuran Telago akan meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih
kepada masyarakat. Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam
menyediakan ketersediaan air bersih secara mandiri dapat diupayakan
melalui penyediaan sumur galian dan sumur bor.
BAB II-148
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
9. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik (Rasio
Elektrifikasi)
Rasio elektrifikasi didefinisikan sebagai jumlah rumah tangga
yang sudah berlistrik dibagi dengan jumlah rumah tangga yang ada.
Rasio elektrifikasi sangat bergantung pada pembangunan pembangkiit
listrik dan infrastruktur distribusi listrik. Soal pemakaian listrik,
rumah tangga juaranya. Manfaat listrik untuk kehidupan sehari-hari
paling utama adalah sebagai sumber energi. Berbagai kebutuhan
rumah tangga maupun masyarakat tergantung pada adanya energi
listrik ini. secara garis besar, pemanfaatan energi listrik kita terapkan
pada:
a) Penerangan
b) Peralatan Rumah Tangga
c) Peralatan Kerja
d) Peralatan Keamanan
e) Fasilitas Hiburan
Selain itu, penggunaan listrik sudah menjadi bagian dari
kebutuhan primer. Data rasio elektrifikasi disajikan pada gambar
berikut ini:
Gambar 2.35 Rasio Elektrifikasi Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi
Sumber data: Dinas ESDM Provinsi Jambi Tahun 2020.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
100 99,35 99,19
85,02
74,63
85,44
97,39
82,33
90,43
99,3 100
Series 1
BAB II-149
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Berdasarkan data di atas rasio elektrifikasi di Kabupaten Bungo
sudah mencapai angka 97,39 persen, atau hanya sekitar 2,61 persen
rumah tangga yang tidak menggunakan listrik. Konsumsi listrik
perkapita terlihat hubungan yang positif antara PDB per kapita dengan
tingkat konsumsi listrik. Semakin tinggi pendapatan perkapita suatu
perekonomian, konsumsi listriknya cenderung semakin tinggi pula.
Diharapkan kedepannya kebutuhan akan listrik di Kabupaten Bungo
dapat maksimal.
2.4.3 Fokus Iklim Investasi
Iklim investasi yang kondusif dalam perekonomian merupakan
sebuah harapan bagi seluruh lapisan masyarakat, utamanya investor,
pemerintah dan perbankan. Selain faktor-faktor yang umum dikaji,
seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi
perbankan, infrastruktur dasar, terdapat pula faktor lainnya yang
berpengaruh pada iklim investasi di daerah.
1. Angka Kriminalitas Yang Tertangani
Kriminalitas merupakan segala macam bentuk tindakan dan
perbuatan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis yang
melanggar hukum yang berlaku dalam Negara Indonesia serta norma-
norma sosial dan agama. Dapat diartikan bahwa, tindak kriminalitas
adalah segala sesuatu perbuatan yang melanggar hukum dan
melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.
Perkembangan pembangunan Kabupaten Bungo yang cukup
pesat ternyata berdampak pada peningkatan kejahatan dan
pelanggaran. Meskipun demikian, Kepolisian Resort Bungo beserta
pemerintah Kabupaten Bungo berupaya untuk menjaga kenyamanan
kehidupan masyarakat dengan cara menekan angka kriminalitas yang
terjadi.
Kurun waktu lima tahun tindak kejahatan dan pelanggaran di
Kabupaten Bungo yang dilaporkan cenderung menurun. Pada tahun
2016 berjumlah 973 kasus, namun pada tahun 2020 menurun
BAB II-150
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
menjadi 362 kasus. Adapun data rincian tindak kejahatan dan
pelanggaran di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-202 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.104 Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020
Bulan Kejahatan dan Pelanggaran
Dilaporkan Diselesaikan Persentase
2016 973 521 53,55
2017 975 665 68,21
2018 819 563 68,74
2019 817 520 63,65
2020 362 265 73,20
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa tindak kejahatan
dan pelanggaran di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat
diselesaikan dengan baik. Hal ini, berdampak terhadap kenyamanan
dan keamanan untuk menetap di Kabupaten Bungo.
Gambar 2.36
Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo Tahun 2020
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari angka penanganan kejahatan dan memperhitungkan
jumlah penduduk tiap tahunnya, maka didapatkan Angka
Kriminalitas Kabupaten Bungo. Untuk mengukur trend kejahatan
78
52
30 27 2138
2332
19 13 13 16
34
30
20 2220
1727
26
1718 17 17
0
20
40
60
80
100
120
Dilaporkan Tertangani
BAB II-151
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
digunakan rumusan yang dikemukakan oleh Larry Siegel, yaitu
dengan mengetahui angka kriminalitas atau crime rate, yakni jumlah
kejahatan dibandingkan dengan jumlah penduduk, atau nilai rata-rata
kejahatan per 10.000 penduduk.
Tabel 2.105
Angka Kriminalitas per 10.000 Penduduk di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020
Tahun Jumlah
Perkara
Jumlah
Penduduk
Angka
Kriminalitas
2016 973 351.878 27,65
2017 975 359.590 27,11
2018 819 367.182 22,31
2019 817 374.770 21,80
2020 362 362.363 9,99
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020 (Data diolah).
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa angka
kriminalitas di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 menurun. Hal
ini, menjelaskan bahwa tingkat keamanan di Kabupaten Bungo
membaik.
2. Lama Proses Perizinan
Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) salah
satu kendala dalam berinvestasi adalah regulasi yang berbelit-belit.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bungo melalui dinas Dinas
Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bungo
mengeluarkan Keputusan Bupati Bungo Nomor 448/DPMPTSP/Tahun
2020 tentang Standar Pelayanan Perizinan dan Non-Perizinan. Adapun
Standar Pelayanan pada Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.106
Proses Perizinan dan Non-Perizinan di Kabupaten Bungo
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
1
Pendirian Satuan
Pendidikan Formal
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Selama Penyelenggaraan
Pendidikan Berjalan
BAB II-152
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
2 Penyelenggaraan Pendidika Non-
Formal
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Selama Penyelenggaraan
Pendidikan
Berjalan
3
Mendirikan Rumah Sakit
Kelas C Dan Kelas D
30 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Izin Berlaku Selama Kegiatan
Rumah Sakit Berjalan
4
Operasional Rumah Sakit
Kelas C, Dan Kelas D
30 Hari Kerja
Tidak Ada Biaya
Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
5 Operasional
Klinik 7 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
6
Operasional Laboratorium Klinik Umum
Pratama
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
7 Apotek 7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
8 Toko Obat 7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
9 Toko Alat Kesehatan
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
10
P. Pengendalian Vektor Dan
Binatang Pembawa
Penyakit
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
11 Penyelengaraan Optikal
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
12 Penyelenggaraan Griya Sehat
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
13 Penyelenggaraan
Panti Sehat 7 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
14
Menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Puskesmas
14 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
15
Praktik Dokter Umum, Dokter
Gigi, Dan Dokter Spesialis
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan
Masa Berlaku STR
16 Praktik Bidan 5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan
Masa Berlaku STR
17 Praktik Perawat 5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
BAB II-153
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
18 Praktik Terapis Gigi Dan Mulut
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
19 Praktik/Kerja Fisioterapis
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan
Masa Berlaku STR
20 Praktik Apoteker 5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan
Masa Berlaku STR
21 Praktik Tenaga Teknis
Kefarmasian
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
22 Praktik /Kerja Tenaga Gizi
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
23
Kerja Refraksionis Optisien/Optome
tris
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
24
Praktik Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
25 Praktik Penata
Anestesi 5 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
26 Praktik /Kerja Terapis Wicara
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
27 Praktik Elektromedis
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
28 Kerja Perekam Medis
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan
Masa Berlaku STR
29 Kerja Radiografer 5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan
Masa Berlaku STR
30 Kerja Tenaga
Sanitarian 5 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Sama Dengan Masa Berlaku
STR
31 Depot Air Minum 5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Sesuai Dengan Masa Berlaku
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
32
Sertifikat Produksi Usaha
Mikro Obat Tradisional
(Umot)
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
BAB II-154
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
33
Sertifikat Produksi Perusahaan
Rumah Tangga (Prt) Alat
Kesehatan Dan Pkrt
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
34
Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (Spp-Irt)
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
35
Surat Terdaftar
Penyehat Tradisional
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 2 Tahun
36 Imb/Persetujuan Bangunan Gedung
5 Hari Kerja Membayar Retribusi
IMB
Berlaku Selama
Bangunan Berdiri Selama
Tidak Ada
Perubahan
37 Izin Usaha Jasa
Konstruksi (Iujk) 7 Hari Kerja
Membayar Retribusi
IMB
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
38 Izin Pemanfaatan Ruang Milik
Jalan
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Bangunan Dan Jaringan Utilitas
Ditetapkan Paling Lama 10
Tahun, Bangunan Iklan
Dan Media Informasi
Ditetapkan
Paling Lama 5 Tahun,
Bangunan Gedung Di
Ruang Milik Jalan Ditetapkan Paling Lama 15
Tahun
39 Izin Penyelenggaraan
Reklame
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 1 Tahun
40
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung
14 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya -
41 Tanda Daftar Usaha
Perseorangan
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya Berlaku Selama Pelaku Usaha
BAB II-155
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
(Tdup Jasa Konstruksi)
Menjalankan Usahanya
42 Izin/Persetujuan Lingkungan
(Amdal/Ukl-Upl)
60 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
43 Izin Pembuangan Air Limbah (Ipal)
25 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
44
Izin Operasional
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun (Limbah B3)
30 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
45
Persetujuan
Kajian Izin Pembuangan Air Limbah
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama
Pelaku Usaha Melakukan
Kajian
46 Izin Lokasi 2 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 3 Tahun
47
Izin Perubahan Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya -
48 Surat Izin Usaha
Perdagangan 3 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
49 Izin Penempatan
Kios 5 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya 3 Tahun
50
Surat Keterangan Pengecer/Penjual
Langsung Minuman
Baralkohol Golongan B Dan
C
3 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 3 Tahun
51 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (Stpw)
3 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 3 Tahun
52 Tanda Daftar Gudang (Tdg)
3 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama
Pelaku Usaha Menjalankan
Usahanya, Dengan
Kewajiban
Melakukan Pendaftaran
Ulang Setiap 5
BAB II-156
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
(Lima) Tahun Sekali
53
Izin
Usaha/Perluasan Usaha Industri
3 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
54 Izin Koperasi
Simpan Pinjam 30 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama
Badan Hukum Koperasi Berdiri
Dan
Menjalankan Kegiatan
Usahanya
55
Izin Pembukaan Kantor
Cabang/Cabang Pembantu/Kas, Koperasi Simpan
Pinjam
30 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Badan Hukum
Koperasi Berdiri Dan
Menjalankan
Kegiatan Usaha Sesuai Dengan
Ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
56 Izin Usaha Mikro
Kecil 1 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
57 Izin Lembaga
Pelatihan Kerja 7 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya 3 Tahun
58
Perpanjangan Izin Mempekerjakan
Tenaga Kerja Asing (Imta)
7 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 1 Tahun
59
Izin Usaha
Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
Swasta
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
60 Izin Usaha
Tanaman Pangan 9 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
61 Izin Usaha
Hortikultura 17 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
62 Izin Usaha
Perkebunan 5 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama
Pelaku Usaha
BAB II-157
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
Menjalankan Usahanya
63 Izin Usaha
Peternakan 17 Hari Kerja
Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
64 Izin Usaha Obat Hewan
16 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama
Pelaku Usaha Menjalankan
Usahanya
65 Izin Usaha Veteriner
9 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama
Pelaku Usaha Menjalankan
Usahanya
66 Izin Rumah Potong Hewan
9 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha Menjalankan
Usahanya
67
Izin Praktek Dokter
Hewan/Dokter Hewan Spesialis
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
68
Izin Praktek Paramedik
Veteriner (Keswan,
Inseminator, PKb, Dan ATR)
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
69
Izin
Pengusahaan Penangkaran Sarang Burung
Walet
10 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya 5 Tahun
70
Izin Usaha Perikanan
(Untuk Usaha Pembudidayaan Ikan)
10 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya,
Dengan Kewajiban Melakukan
Registrasi Setiap 5 (Lima) Tahun
71
Tanda Daftar
Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (Tdu-
Php)
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama
Pelaku Usaha Menjalankan
Usahanya
72 Izin Keramaian 5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaksanaan
Kegiatan
BAB II-158
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Perizinan Waktu
Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku
73 Tanda Daftar Usaha Pariwisata
5 Hari Kerja Tidak Ada
Biaya
Berlaku Selama Pelaku Usaha Menjalankan
Usahanya
74
Izin
Penyelenggaraan Angkutan Orang
7 Hari Kerja
Membayar PNPB Sesuai
Permenhub No. 45 Tahun
2019
Berlaku Selama Pelaku Usaha
Menjalankan Usahanya
75
Persetujuan Hasi
Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin)
7 Hari Kerja
Membayar PNPB Sesuai
Permenhub No. 45 Tahun
2019
2 Tahun
Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 75 jenis perizinan
yang dapat dilakukan pada dinas terkait dengan waktu penyelesaian
pembuatan izin, biaya/tarif pembuatan, dan masa berlaku izin
bervariasi sesuai dengan izin yang akan dibuat. Adapun alur perizinan
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.37 Alur Perizinan di Kabupaten Bungo
Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020
PELAKU USAHA /
PEMOHONINFORMASI
PETUGAS PENDAMPING OSS
Menerima Berkas
Persyaratan / Pemenuhan
Komitmen Izin
Bagi yang belum
mendaftarkan izin via
OSS
Bagi yang sudah
mendaftarkan izin via
OSS
FRONT OFFICE
Kepala Seksi Verifikasi
BACK OFFICE
Melakukan Verifikasi
Kepala Bidang Pelayanan
Perizinan
Validasi
Kepala Dinas
Persetujuan / Penetapan
Kasi Pemrosesan &
Penerbitan
Cetak Izin / Persetujuan
Pemenuhan Komitmen
Tim Teknis OPD
Bila diperlukan tinjau
lapangan / Rekom
Teknis
Rekomendasi
Penyerahan Izin
Penyerahan NIB /
Izin Tanpa
Komitmen
UploadKe Sistem OSS
BAB II-159
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Alur perizinan di atas merupakan alur perizinan berdasarkan
Keputusan Bupati Bungo Nomor 448/DPMPTSP/Tahun 2020 tentang
Standar Pelayanan Perizinan dan Non-Perizinan.
3. Jumlah dan Jenis Pajak dan Retribusi Daerah
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang
Pajak dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten Bungo memungut
pajak dan retribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Adapun
Jenis pajak dan retribusi di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.107
Jenis Pajak Daerah di Kabupaten Bungo
No Jenis Dasar Hukum
1 Pajak Hotel
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019
2 Pajak Restoran
3 Pajak Hiburan
4 Pajak Reklame
5 Pajak Penerangan Jalan
6 Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan
7 Pajak Parkir
8 Pajak Air Tanah
9 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
10 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
11 Pajak Sarang Burung Walet
Sumber Data : JDIH Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel diatas ada 11 jenis pajak daerah yang
dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Bungoo berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 7 Tahun 2019.
Tabel 2.108
Jenis Retribusi Daerah di Kabupaten Bungo
No Jenis Dasar Hukum
1 Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah
Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2008
2 Retribusi Penyedotan Kakus Peraturan Daerah Nomor 9
Tahun 2009
BAB II-160
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Dasar Hukum
3 Retribusi Izin Gangguan Peraturan Daerah Nomor
14 Tahun 2009
4 Retribusi Penjualan Produksi
Usaha Daerah
Peraturan Daerah Nomor 5
Tahun 2010
5 Retribusi Pemeriksaan Alat
Pemadam Kebakaran
Peraturan Daerah Nomor
23 Tahun 2010
6 Retribusi Pelayanan Pasar Peraturan Daerah Nomor 4
Tahun 2011
7 Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor
Peraturan Daerah Nomor
11 Tahun 2011
8 Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2012
9 Retribusi Pasar Grosir atau
Pertokoan
Peraturan Daerah Nomor 9
Tahun 2012
10 Retribusi Terminal Peraturan Daerah Nomor
10 Tahun 2012
11 Retribusi Izin Trayek Peraturan Daerah Nomor
13 Tahun 2012
12 Retribusi Pelayanan Tera/Tera
Ulang
Peraturan Daerah Nomor
14 Tahun 2012
13 Retribusi Tempat Rekreasi dan
olahraga
Peraturan Daerah Nomor
15 Tahun 2012
14 Retribusi Parkir ditepi Jalan
Umum
Peraturan Daerah Nomor
16 Tahun 2012
15 Retribusi Pelayanan Kesehatan Peraturan Daerah Nomor
10 Tahun 2013
16 Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi
Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2017
17 Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan
Peraturan Daerah Nomor
10 Tahun 2017
18 Retribusi Rumah Potong Hewan Peraturan Daerah Nomor
11 Tahun 2018
19
Etribusi Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja
Asing
Peraturan Daerah Nomor
19 Tahun 2018
20 Retribusi Tempat Pelelangan Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2019
Sumber Data : Jdih Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahawa ada 20 jenis retribusi
daerah yang dipungut Pemerintah Kabupaten Bungo.
BAB II-161
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
4. Jumlah Peraturan Daerah Yang Mendukung Iklim Usaha
Iklim usaha adalah suatu kumpulan faktor-faktor lokasi tertentu
yang membentuk kesempatan dan dorongan bagi perusahaan untuk
melakukan investasi secara produktif, menciptakan pekerjaan, dan
mengembangkan diri. Adapun Peraturan Daerah Kabupaten Bungo
yang mendukung iklim usaha di Kabupaten Bungo disajikan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.109
Peraturan Daerah yang Mendukung Iklim Usaha Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020
No Jenis Dasar Hukum
1
Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Penyertaan Modal Pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Bungo
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016
2 Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016
3 Kepariwisataan Peraturan Daerah Nomor
14 Tahun 2016
4
Penambahan Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah Ke Dalam Modal Pt Bank Jambi
Peraturan Daerah Nomor
1 Tahun 2017
5 Pengelolaan Produk Unggulan Daerah Peraturan Daerah Nomor
8 Tahun 2018
6
Pencabutan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 35 Tahun
2008 tentang Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batu Bara
Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2018
7
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pancuran Telago
Kabupaten Bungo
Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2018
8 Penataan Lembaga Penyiaran Berlangganan Televisi Melalui Kabel
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019
9 Penyelenggaraan Usaha Rumah Kos Peraturan Daerah Nomor
3 Tahun 2019
10 Perusahaan Umum Daerah Air Minum
Pancuran Telago Kabupaten Bungo
Peraturan Daerah Nomor
10 Tahun 2019
11 Pemberdayaan Dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2020
12
Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Kabupaten Bungo Tahun 2020-2025
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2020
Sumber Data : JDIH Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.
Berdasarkan tabel diatas ada 12 Peraturan Daerah yang
mendukung iklim usaha di Kabupaten Bungo.
BAB II-162
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2.4.4 Fokus Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia merupakan penggerak aktifitas suatu
daerah, dimana penduduk daerah yang bersangkutan itulah yang
menjalankan segala aktifitas, seperti perpolitikan, perekonomian dan
lain-lain. Selain menjalankan roda-roda pemerintahan, penduduk juga
mengelola segala sumber daya alam yang menjadi kekayaan bagi
daerah yang bersangkutan.
Komposisi penduduk menggambarkan kekuatan sumberdaya
manusia suatu daerah dalam pembangunan. Semakin besar tenaga
kerja maka akan semakin mendukung dalam pembangunan.
Meskipun demikian, bila bonus demografi tersebut tidak dikelola
dengan baik maka angka usia produktif tersebut justru akan
mengganggu stabilitas pembangunan.
1. Kualitas Tenaga Kerja
Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat diukur dengan
efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber
daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan
atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Data tenaga
kerja berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Bungo disajikan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.110
Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020
No Pendidikan Tahun
2019 % 2020 %
1 Sekolah Dasar (SD) 65.840 39,41 68.341 40,55
2 Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
31.596 18,91 33.796 20,05
3 Sekolah Menengah Atas
(SMA)
47.512 28,44 47.617 28,26
4 Perguruan Tinggi (PT) 22.075 13,24 18.763 11,13
Jumlah 167.075 100,00 168.517 100,00
Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa persentase tingkat
pendidikan tenaga kerja di Kabupaten Bungo pada tahun 2019 untuk
BAB II-163
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
SD sebesar 39,41 persen, SMP sebesar 18,91 persen, SMA sebesar
28,44 persen dan PT sebesar 13,24 persen. Sedangkan pada tahun
2020 untuk SD sebesar 40,55 persen, SMP sebesar 20,05 persen, SMA
sebesar 28,26 persen dan PT sebesar 11,13 persen. Dapat disimpulkan
bahwa tenaga kerja di Kabupaten Bungo paling banyak berpendidikan
SD dan paling sedikit berpendidikan PT.
2. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan merupakan perbandingan jumlah
penduduk berumur 0 hingga 14 tahun, ditambah jumlah penduduk
berusia 65 tahun ke atas, kemudian dibandingkan dengan jumlah
penduduk umur 15 hingga 64 tahun. Rasio ketergantungan memiliki
dua fungsi sebagai berikut:
1. Indikator demografi artinya perhitungan rasio ketergantungan bisa
digunakan untuk mencari tahu tingkat beban ketergantungan
penduduk di suatu wilayah. Apabila dependency ratio tinggi, beban
ketergantungan penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif, terhadap usia produktif akan semakin tinggi. Sedangkan
jika rasio ketergantungannya rendah, beban ketergantungannya
akan semakin rendah pula.
2. Indikator keadaan ekonomi artinya lewat perhitungan ini, bisa
diketahui apakah suatu daerah sudah tergolong maju atau masih
di tahap negara berkembang.
Dampak yang terjadi jika rasio ketergantungan di suatu daerah
dapat mengurangi pertumbuhan produktivitas. Artinya penduduk
yang bukan usia angkatan kerja dapat memengaruhi tingkat
produktivitas penduduk angkatan kerja.
Rasio ketergantungan ada 3 jenis, yaitu (1) Rasio
Ketergantungan Total/ Dependency Ratio (DR), (2) Rasio
Ketergantungan Usia Belum Produktif/ Child Dependency Ratio (CDR),
(3) Rasio Ketergantungan Usia Tidak Produktif/ Aged Dependency
Ratio (ADR). Adapun data rasio ketergantungan Kabupaten Bungo
disajikan pada tabel dibawah ini:
BAB II-164
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.111 Rasio Ketergantungan DR, CDR dan ADR
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Tahun
Jumlah Penduduk Usia (Tahun)
Rasio Ketergantungan
0 - 14 15 - 64 65
keatas DR CDR ADR
2016 103.069 235.582 13.227 49,37 43,75 5,61
2017 103.793 241.767 14.030 48,73 42,93 5,80
2018 104.440 247.825 14.917 48,16 42,14 6,02
2019 104.992 253.870 15.484 47,62 41,36 6,27
2020 101.159 245.720 15.484 47,47 41,17 6,30
Sumber data : Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020 (diolah).
Berdasarkan hasil perhitungan rasio ketergantungan pada tabel
diatas untuk tahun 2020, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Untuk Rasio Ketergantungan Total (DR) pada tahun 2020
menjelaskan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif di
Kabupaten Bungo menanggung 47-48 penduduk usia belum
produktif/tidak produktif di Kabupaten Bungo.
2. Untuk Rasio Ketergantungan Usia Belum Produktif (CDR) pada
tahun 2020 menjelaskan bahwa setiap 100 penduduk usia
produktif di Kabupaten Bungo menanggung 41-42 anak yang belum
masuk usia produktif di Kabupaten Bungo.
3. Untuk Rasio Ketergantungan Usia Tidak Produktif (ADR) pada
tahun 2020 menjelaskan bahwa setiap 100 penduduk usia
produktif menanggung 6-7 orang berusia tidak produktif di
Kabupaten Bungo.
2.5 Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kabupaten Bungo
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai
jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal. Hal ini termaktub dalam Pasal 1 angka (1) Peraturan
BAB II-165
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 tahun 2018
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan
Kementerian Teknis lainnya.
Adapun jenis pelayanan dasar yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten ada 6 Bidang Urusan yaitu SPM Pendidikan,
SPM Kesehatan, SPM Pekerjaan Umum, SPM Perumahan Rakyat, SPM
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat serta
SPM Sosial. Di Kabupaten Bungo pelaksanaan SPM ini berada pada 7
Perangkat Daerah yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas
Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Satuan Polisi Pamong Praja
dan Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Kesatuan Bangsa dan Politik dan Dinas Sosial, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak. Pencapaian SPM Kabupaten Bungo tahun 2019
dan 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.112
Target dan Capaian SPM Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020
No
Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%)
Bidang Urusan Pendidikan
1 Pendidikan Anak Usia
Dini
Jumlah Warga Negara Usia 5-6 tahun yang
berpartisipasi dalam
PAUD
Guru PAUD D.IV/S1
dan
bersertifikat
sebanyak
605
Guru PAUD D.IV/S1
dan
bersertifikat
sebanyak
119
19,66 13.554 (jiwa)
10.193 (jiwa)
75,20
Kepala
Satuan
PAUD D.IV/S1,
memiliki
sertifikat
pendidik
dan surat
tanda tamat calon
kepsek
sebanyak
205
- -
APK PAUD
53,70%
APK PAUD
55,53%
103,40
BAB II-166
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator
Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%) 2 Pendidikan
Dasar
Jumlah Warga Negara
Usia 7-12 tahun yang
berpartisipasi dalam pendidikan dasar
(SD/MI. SMP/MTS)
Kepala
Sekolah
bersertifikat sebanyak
280
Kepala
Sekolah
bersertifikat sebanyak
193
68,92 42.731
(jiwa)
41.443
(jiwa)
96,99
Jumlah Warga Negara
Usia 13-15 tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan dasar
(SMP/MTS)
APM SD/MI
95,41% dan
APM
SMP/MTs
75,67%
APM SD/MI
99,14% dan
APM
SMP/MTs
81,38%
103,90
SD
dan
107,54
SMP
18.602
(jiwa)
15.149
(jiwa)
81,44
Angka
Kelulusan
100%
Angka
Kelulusan
100%
100
Jumlah SD
yang
memiliki
mebeler sebanyak
225
Jumlah SD
yang
memiliki
mebeler sebanyak
123
54,66
Jumlah SMP rombel
tidak lebih
36 orang
sebanyak
55
Jumlah SMP rombel
tidak lebih
36 orang
sebanyak
48
87,27
Jumlah
SMP yang
memiliki satu guru
setiap mata
pelajaran
sebanyak
55
Jumlah
SMP yang
memiliki satu guru
setiap mata
pelajaran
sebanyak
45
81,81
Jumlah
SMP yang memiliki
buku teks
yang
disertifikasi
sebanyak 55
Jumlah
SMP yang memiliki
buku teks
yang
disertifikasi
sebanyak 50
90,90
3 Pendidikan
Kesetaraan
Jumlah Warga Negara
Usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan
pendidikan dasar dan
atau menengah yang
berpartisipasi dalam
pendidikan kesetaraan
Tutor
kesetaraan memiliki
ijazah S1
sebanyak
68
Tutor
kesetaraan memiliki
ijazah S1
sebanyak
45
66,17 18.784
(jiwa)
1.649
(jiwa)
8,78
Kepala
satuan
kesetaraan memiliki
ijazah
D.IV/S1
sebanyak
25
Kepala
satuan
kesetaraan memiliki
ijazah
D.IV/S1
sebanyak
25
100
Bidang Urusan Kesehatan
1 Pelayanan kesehatan ibu
hamil
Jumlah Ibu hamil 8.736 (jiwa)
7.698 (jiwa)
88,12 7.435 (jiwa)
6.505 (jiwa)
87,49
BAB II-167
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator
Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%) 2 Pelayanan
kesehatan ibu
bersalin
Jumlah Ibu bersalin 7.880
(jiwa)
6.364
(jiwa)
80,76 6.761
(jiwa)
6.396
(jiwa)
94,60
3 Pelayanan
kesehatan bayi baru lahir
Jumlah Bayi baru lahir 7.667
(jiwa)
6.754
(jiwa)
88,09 6.390
(jiwa)
6.211
(jiwa)
97,20
4 Pelayanan
kesehatan balita
Jumlah Balita 29.100
(jiwa)
20.888
(jiwa)
71,78 30.737
(jiwa)
20.837
(jiwa)
67,79
5 Pelayanan
kesehatan pada usia
pendidikan
dasar
Jumlah Anak pada usia
pendidikan dasar
17.079
(jiwa)
17.079
(jiwa)
100 14.094
(jiwa)
10.088
(jiwa)
71,58
6 Pelayanan
kesehatan
pada usia
produktif
Jumlah Warga negara
Indonesia usia 15 s.d. 59
tahun.
377.848
(jiwa)
76.346
(jiwa)
20,21 183.370
(jiwa)
52.683
(jiwa)
28,73
7 Pelayanan
kesehatan
pada usia
lanjut
Jumlah Warga negara
Indonesia usia 60 tahun
ke atas.
21.162
(jiwa)
20.104
(jiwa)
95,00 23.671
(jiwa)
22.178
(jiwa)
93,69
8 Pelayanan
kesehatan
penderita hipertensi
Jumlah Penderita
hipertensi.
104.173
(jiwa)
18.629
(jiwa)
17,88 12.557
(jiwa)
5.545
(jiwa)
44,16
9 Pelayanan
kesehatan penderita
diabetes
melitus
Jumlah Penderita
diabetes melitus.
2.267
(jiwa)
925
(jiwa)
40,80 1.590
(jiwa)
1.100
(jiwa)
69,18
10 Pelayanan
Kesehatan
orang dengan
gangguan jiwa
berat
Jumlah Orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ)
berat.
551
(jiwa)
459
(jiwa)
83,30 260
(jiwa)
260
(jiwa)
100
11 Pelayanan
kesehatan
orang dengan TB
Jumlah Orang dengan
TB.
6.051
(jiwa)
1.064
(jiwa)
17,58 944
(jiwa)
788
(jiwa)
83,47
12 Pelayanan
kesehatan orang dengan
risiko
terinfeksi HIV
Jumlah Orang berisiko
terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/ transgender,
pengguna napza, dan
warga binaan lembaga
pemasyarakatan)
7.800
(jiwa)
2.472
(jiwa)
31,69 7.992
(jiwa)
4.242
(jiwa)
53,08
Bidang Urusan Pekerjaan Umum
1 Pemenuhan
kebutuhan pokok air
minum
sehari-hari
Setiap rumah tangga,
terutama diprioritaskan pada masyarakat miskin
atau tidak mampu dan
berdomisili pada daerah
rawan air dan akan
dilayani melalui system
penyediaan air minum
206.415
(rumah)
111.715
(rumah)
54,12 331.886
(rumah)
265.108
(rumah)
79,88
2 Penyediaan
pelayanan pengolahan
air limbah
domestic
Rumah tangga yang
termasuk dalam wilayah pelayanan pengolahan
air limbah domestik
kabupaten, terutama
diprioritaskan pada
NA - - 105.207
(rumah)
73.429
(rumah)
69,79
BAB II-168
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator
Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%) masyarakat miskin atau
tidak mampu dan
berdomisili
Bidang Urusan Perumahan Rakyat
1 Penyediaan
dan
rehabilitasi
rumah yang layak huni
bagi korban
bencana
kabupaten/
kota
Setiap rumah tangga
korban bencana yang
memenuhi kriteria
NA - - NA - -
2 Fasilitasi
penyediaan
rumah yang layak huni
bagi
masyarakat
yang terkena
relokasi
program Pemerintah
Daerah
kabupaten/
kota
Setiap ruamah tangga
terkena relokasi program
pemerintah daerah yang memenuhi criteria
NA - - NA - -
Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
1 Pelayanan
informasi
Rawan Bencana
Penyusunan Kajian
Risiko Bencana
- - - - - -
Sosialisasi, komunikasi,
informasi dan edukasi
(KIE) rawan bencana:
a. Sosialisasi melalui tatap muka dengan
penduduk di daerah
rawan bencana1)
- Pemberdayaan
Destana. b. Sosialisasi melalui
media sosial dan
wahana multimedia.
c. Penyediaan dan
pemasangan rambu
evakuasi dan papan informasi publik
100
100
100
100
-
-
100
-
-
100
100
100
100
-
-
100
-
-
2 Pelayanan
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Terhadap
Bencana
Penyusunan rencana
penanggulangan bencana
100 - - 100 - -
Pembuatan rencana
kontinjensi
100 - - 100 - -
Pelatihan pencegahan
dan mitigasi: a. Pelatihan
penanggulangan
bencana bagi
aparatur
- Bimtek
aparatur PB (10 orang x 5
dusun)
b. Pelatihan
penanggulangan
100
100
-
-
-
-
100
100
-
-
-
-
BAB II-169
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator
Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%)
bencana bagi Warga
Negara
- Bimtek relawan PB (30orang x 5
dusun)
Gladi kesiapsiagaan
terhadap bencana:
a. Simulasi dalam
ruang (table top exercise)
b. Gladi lapang
100
100
100
100
100
100
100
100
90
90
90
90
Pengendalian operasi
dan penyediaan sarana
prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana:
a. Koordinasi teknis
pemantapan
kesiapsiagaan
terhadap bencana
b. Penyediaan sarana prasarana
operasional dan
kesiapsiagaan
bencana
c. Penyediaan layanan pesan singkat secara
broadcast
d. Penyediaan obat-
obatan dan vaksin
e. Tatalaksana/pengob
atan dan vaksinasi f. Penyediaan
peralatan kesehatan
g. Penyediaaan
peralatan
laboratorium
h. Penyediaan layanan biosekuriti
i. Penyediaan sarana
prasarana berupa
alat komunikasi dan
sistem peringatan dini kebencanaan
berbasis masyarakat
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-
100
-
-
-
-
-
100
100
-
100
-
-
-
-
-
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
90
90
85
-
-
-
-
-
100
90
90
85
-
-
-
-
-
100
Penyediaan peralatan perlindungan dan
kesiapsiagaan terhadap
bencana:
a. Penyediaan
peralatan
penyelamatan diri
100
-
-
100
-
-
3 Pelayanan
Penyelamatan
dan Evakuasi Korban
Bencana
Respon cepat kejadian
luar biasa penyakit/
wabah zoonosis prioritas:
a. Investigasi/penyelid
ikan epidemicologi
terpadu/wabah
(zoonosis prioritas) untuk penemuan
faktor risik,
penemuan kasus
baru, penemuan
100
-
-
100
-
-
BAB II-170
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator
Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%) kontak,
pengambilan,
pengepakan, pengiriman dan
pengujian specimen
serta konfirmasi
laboratorium
b. Penetapan status keadaan darurat
epidemi/wabah
(zoonosis prioritas)
c. Tindakan cepat
penanganan
epidemi/wabah penyakit (zoonosis
prioritas), yang
direspon 24 jam
setelah laporan,
deteksi dini, dan
tindakan teknis (tatalaksana
kasus/isolasi/
pengebalan/pengob
atan/ komunikasi
risiko).
100
100
-
-
-
-
100
100
-
-
-
-
Respon cepat darurat
bencana:
a. Penyediaan dokumen kaji cepat
dan penetapan
status darurat
bencana
100
100
100
100
100
100
Aktivasi sistem komando
penanganan darurat
bencana:
a. Koordinasi teknis pelaksanaan
lapangan dalam
penanganan darurat
bencana (aktivasi
posko tanggap
darurat)
100
100
100
100
100
100
Pencarian, pertolongan
dan evakuasi korban
bencana: a. Koordinasi
pembagian
zona/wilayah
pencarian,
pertolongan dan evakuasi korban
bencana
b. Penyediaan sarana
dan prasarana
pertolongan dan
evakuasi dan pembuatan jalur
pertolongan dan
evakuasi
c. Operasional
penyelamatan
melalui pencarian, pertolongan dan
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
BAB II-171
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator
Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%) evakuasi korban
bencana
d. Laporan akhir pertolongan,
penyelamatan,
evakuasi korban dan
dampak bencana
100
100
100
100
100
100
4 Pelayanan,
penyelamatan
dan evakuasi
korban kebakaran
Respon time
penanganan kebakaran
di kabupaten Bungo 15
menit
100 95,00 95,00 100 85,71 85,71
5 Pelayanan
dalam rangka penyediaan
barang
dan/atau jasa
kebutuhan
dasar yang
berhak diperoleh oleh
warga Negara
yang terkena
dampak
penegakan peraturan
daerah atau
peraturan
kepala daerah
Setiap warga Negara
yang terkena dampak gangguan Trantibum
akibat penegakan
hukum terhadap
pelanggaran Perda
Provinsi dan Kabupaten
serta Perkada
100 (pelaksanaan Penegakan Perda dan
Perkada)
66,67 (pelaksanaan Penegakan Perda dan
Perkada)
66,67 NA - -
Bidang Urusan Sosial
1 Rehabilitasi
Sosial Dasar
Penyandang
Disabilitas
Telantar di
Luar Panti
Penyandang disabilitas
terlantar
701 132 18,90 701 36 5,14
2 Rehabilitasi
Sosial Dasar
Anak Terlantar di
Luar Panti
Anak terlantar 9.216 45 0,40 9.216 11 0,12
3 Rehabilitasi Sosial Dasar
Lanjut Usia
Terlantar di
Luar Panti
Lanjut usia terlantar 6.754 188 5,30 3.567 30 0,84
4 Rehabilitasi
Sosial Dasar
Tuna Sosial
khususnya Gelandangan
dan Pengemis
di Luar Panti
Gelandangan dan
pengemis
60 60 100 20 20 100
5 Perlindungan
dan Jaminan
Sosial pada
saat dan
setelah
tanggap darurat
bencana bagi
korban
Korban bencana daerah 128 128 100 14 14 100
BAB II-172
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis
Pelayanan
Dasar
Indikator
Pencapaian
Tahun
2019 2020
Target Realisasi Hasil
(%) Target Realisasi
Hasil
(%) bencana
daerah
kabupaten/ kota
Sumber data: Laporan Penerapan SPM Kabupaten Bungo tahun 2019-2020.
Gambaran umum terhadap dukungan personil untuk mencapai
dalam mencapai SPM di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020,
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.113 Dukungan Personil untuk Mencapai SPM
Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020
No Jenis Pelayanan
Dasar
Tahun
2019 2020
Bidang Urusan Pendidikan
1 Pendidikan Anak Usia Dini Didukung dengan membentuk satu tim
kabupaten dan tim penerapan SPM
pendidikan yang melibatkan bidang
pendidikan non-formal dan bidang
pembinaan pendidikan dasar.
Didukung oleh personil baik langsung
maupun tidak langsung sebanyak 32
PNS, dengan kualifikasi pendidikan
sebagai berikut:
D.III : 2 orang
S.1 : 23 orang S.2 : 7 orang
2 Pendidikan Dasar
3 Pendidikan Kesetaraan
Bidang Urusan Kesehatan
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Didukung oleh personil baik langsung
maupun tidak langsung sebanyak 727
PNS dan tenaga non PNS sebanyak 628
orang.
Didukung oleh personil baik langsung
maupun tidak langsung sebanyak 710
PNS dan 595 Tenaga Kontrak yang
terdiri dari:
SD : 5 orang
SMP : 8 orang SMA : 17 orang
2 Pelayanan kesehatan ibu
bersalin
3 Pelayanan kesehatan bayi baru
lahir
4 Pelayanan kesehatan balita
5 Pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar
D.I : 9 orang
D.III : 1.117 orang
D.IV : 18 orang
S.1 : 157 orang S.2 : 17 orang
6 Pelayanan kesehatan pada usia
produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia
lanjut
8 Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita
diabetes melitus
10 Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11 Pelayanan kesehatan orang
dengan TB
12 Pelayanan kesehatan orang
dengan risiko terinfeksi HIV
BAB II-173
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
No Jenis Pelayanan
Dasar
Tahun
2019 2020
Bidang Urusan Pekerjaan Umum
1 Pemenuhan kebutuhan pokok
air minum sehari-hari
Personil berasal dari ASN Dinas PUPR,
Pengawas PDAM dan Pengurus BPSPAM di desa.
Didukung oleh personil sebanyak 21
orang, terdiri dari ASN berjumlah 3 orang, honorer 1 orang dan konsultan
supervisi berdasarkan kontrak 17
orang.
2 Penyediaan pelayanan
pengolahan air limbah
domestik
Bidang Urusan Perumahan Rakyat
1 Penyediaan dan rehabilitasi
rumah yang layak huni bagi
korban bencana kabupaten/kota
Personil atau Pegawai Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Bungo berjumlah 34 orang, terdiri dari PNS/ASN berjumlah 30
orang, dan Non PNS atau Honorer
berjumlah 4 orang.
Didukung oleh personil sebanyak 34
orang, terdiri dari PNS/ASN berjumlah
30 orang, dan Non PNS atau Honorer berjumlah 4 orang.
2 Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena
relokasi program Pemerintah
Daerah kabupaten/ kota
Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
1 Pelayanan informasi rawan bencana
Didukung oleh personil sebanyak: a. Sub Urusan Bencana sebanyak 70
orang, yang terdiri dari 4 orang PNS
dan 66 orang Tim Reaksi Cepat.
b. Sub Urusan Ketentraman dan
Ketertiban sebanyak 640 orang.
Didukung oleh personil sebanyak: a. Sub Urusan Bencana sebanyak 70
orang, yang terdiri dari 4 orang PNS
dan 66 orang Tim Reaksi Cepat.
b. Sub Urusan Kebakaran sebanyak
892 orang, yang terdiri dari 71 orang PNS dan 822 tenaga kontrak
yaitu anggota pemadam kebakaran.
c. Sub Urusan Ketentraman dan
Ketertiban sebanyak 638 orang,
yang terdiri dari 38 orang PNS dan
600 tenaga kontrak yaitu anggota Satuan Polisi Pamong Praja
2 Pelayanan pencegahan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana
3 Pelayanan penyelamatan dan
evakuasi korban bencana
4 Pelayanan, penyelamatan dan
evakuasi korban kebakaran
5 Pelayanan dalam rangka
penyediaan barang dan/atau
jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh warga
Negara yang terkena dampak
penegakan peraturan daerah
atau peraturan kepala daerah
Bidang Urusan Sosial
1 Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas
Telantar di Luar Panti
Didukung oleh personil sebanyak 137 terdiri dari 9 orang PNS dan 128 tenaga
non PNS.
Didukung oleh personil sebanyak 130 terdiri dari 9 orang PNS dan 121 tenaga
non PNS.
2 Rehabilitasi Sosial Dasar Anak
Terlantar di Luar Panti
3 Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar di Luar
Panti
4 Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna Sosial khususnya Gelandangan
dan Pengemis di Luar Panti
5 Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah
tanggap darurat bencana bagi
korban bencana daerah
kabupaten/ kota
Sumber data: Laporan Penerapan SPM Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020.
Selama Tahun Anggaran 2019 dan 2020 Pemerintah Kabupaten
Bungo telah melaksanakan penerapan dan pencapaian terhadap target
SPM namun masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai
BAB II-174
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
macam faktor, diantaranya dikarenakan mulai awal tahun 2020 dunia
dilanda pandemi Covid-19 yang berdampak pada hampir seluruh
aspek kehidupan, ini juga berimbas dalam hal penanganan Covid-19.
2.6 Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable
Development Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan
kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas
lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas
hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs
merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk
menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu: (1) Tanpa
Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera;
(4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan
Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak
dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur;
(10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang
Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab;
(13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15)
Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang
Tangguh; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Berdasarkan Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,
Indonesia mengembangkan 319 indikator dari 94 target/sasaran
global dan 17 tujuan dengan jumlah indikator yang menjadi
kewenangan kabupaten sebanyak 220 indikator.
2.6.1 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Sosial
Pilar sosial mencakup 5 tujuan pembangunan berkelanjutan,
yaitu TPB 01 (tanpa kemiskinan), TPB 2 (Tanpa Kelaparan), TPB 03
BAB II-175
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
(Kehidupan Sehat dan Sejahtera), TPB 04 (Pendidikan Berkualitas),
TPB 05 (Kesetaraan Gender). Total indikator untuk pilar sosial adalah
sebanyak 83 indikator. Persentase capaian indikator untuk pilar sosial
disajikan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.38
Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam Pilar Sosial
Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.
2.6.2 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Ekonomi
Pilar ekonomi mencakup lima tujuan pembangunan
berkelanjutan, yaitu TPB 07 (Menjamin Akses Energi), TPB 08
(Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak), TPB 09 (Infrastruktur,
Industri dan Inovasi), TPB 10 (Mengurangi Kesenjangan), dan TPB 17
(Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Pilar ekonomi memiliki total 62
indikator. Persentase capaian indikator pilar ekonomi disajikan pada
gambar berikut ini:
Gambar 2.39 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam Pilar Ekonomi
Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.
11
10
1349
TERCAPAI
AKAN TERCAPAI
KERJA KERAS
tidak ada data
5 24
51TERCAPAI
AKAN TERCAPAI
KERJA KERAS
tidak ada data
BAB II-176
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
2.6.3 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Lingkungan Hidup
Pilar lingkungan mencakup lima tujuan pembangunan
berkelanjutan, yaitu TPB 06 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), TPB 11
(Kota dan Permukiman Berkelanjutan), TPB 12 (Pola Produksi dan
Konsumsi Berkelanjutan), TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan
TPB 15 (Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem
Daratan). Total untuk pilar lingkungan adalah sebanyak 64 indikator.
Dari total 64 indikator terdapat 1 indikator telah mencapai target, 2
indikator akan tercapai, 6 indikator kerja keras dan 55 indikator tidak
ada data. Persentase capaian indikator pilar lingkungan disajikan pada
gambar berikut ini:
Gambar 2.40 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo
dalam Pilar Lingkungan Hidup
Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.
2.6.4 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Tata Kelola
Pemerintahan
Pilar tata kelola pemerintahan mencakup satu tujuan
pembangunan berkelanjutan, yaitu TPB 16. Total untuk pilar ini
adalah sebanyak 21 indikator. Persentase capaian indikator pilar
lingkungan disajikan pada Gambar 5.10 Dari total 21 indikator, tidak
ada indikator yang telah mencapai target dan 16 indikator tidak ada
data. Persentase capaian indikator pilar lingkungan disajikan pada
gambar berikut ini:
12
6
55
TERCAPAI
AKAN TERCAPAI
KERJA KERAS
tidak ada data
BAB II-177
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Gambar 2.41 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo
dalam Pilar Tata Kelola Pemerintahan
Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.
2.7 Evaluasi Capaian Target RPJMD Kabupaten Bungo Tahun
2016-2021
Capaian target Kepala Daerah pada RPJMD Kabupaten Bungo
dapat dilihat pada Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kepala
Daerah. Indikator Kinerja Utama atau IKU adalah ukuran atau
indikator kinerja pemerintah daerah yang wajib merumuskan
indikator kinerja utama, dan menjadikan hal itu sebagai prioritas
utama. Dengan merumuskan indikator kinerja utama, Pemerintah
Daerah bisa mengetahui kinerja Kepala Daerah selama ini.
Capaian RPJMD Kabupaten Bungo dapat dilihat dari dokumen
Perubahan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021 sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 16 tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 8
tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo tahun 2016- 2021. Dari hasil evaluasi terhadap
Indikator Kinerja Utama (IKU) sampai dengan tahun 2021, ada
beberapa target dan capaian yang bernilai NA dalam hal ini merupakan
indikator baru yang muncul sewaktu perubahan RPJMD tahun 2016-
2021. Data capaian IKU Kepala Daerah pada Perubahan RPJMD
Kabupaten Bungo Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
02
3
16
TERCAPAI
AKAN TERCAPAI
KERJA KERAS
tidak ada data
BAB II-178
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Tabel 2.114
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021
NO INDIKATOR
TUJUAN MISI
KONDISI
AWAL (2015)
TARGET CAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN
1 Indeks Infrastruktur
Daerah MISI
1
24,52 NA 26,15 NA 27,49 30,67 52,07 32,10 28,87 34,50 33,10
2 Indeks kualitas
lingkungan pemukiman 21,09 NA 21,71 NA 27,20 27,61 29,97 28,15 19,44 28,79 19,36
3 Rata-rata Lama Sekolah MISI 2
NA NA 7,99 8,20 8,08 8,51 8,69 8,79 8,15 8,98 8,27
4 Angka Harapan Hidup 67,00 68,00 67,18 67,50 67,27 67,55 67,47 68,02 67,61 68,36 67,74
5 IKM Daerah MISI
3
NA NA NA 65 NA 70,00 NA 75,00 73,63 80,00 73,63
6 Nilai AKIP NA CC CC CC CC B B BB B BB B
7 Opini BPK WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP WTP WTP WTP WTP
8
Tingkat Kemiskinan
(persentase penduduk miskin)
MISI
4
5,45 5,00 5,99 5,52 5,82 5,40 5,78 5,31 5,60 5,23 5,80
9 Angka Kriminalitas
(Kasus) NA NA NA NA NA 950 924 930 900 900 900
10 Nilai LQ Sektor Industri
MISI 5
NA NA NA NA NA 2,11 2,11 2,16 3,64 2,20 3,64
11
Pendapatan Perkapita
Penduduk yang Berkerja di Sektor Pertanian
NA NA NA NA NA 6,24 6,30 6,36 6,70 6,48 6,70
Keterangan:
Target = Capaian
Target > Capaian
Target < Capaian
BAB II-179
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I
Hasil pelaksanaan dan pengendalian evaluasi dari pelaksanaan
perubahan RPJMD Kabupaten Bungo tahun 2016-2021 berdasarkan
tabel di atas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Indikator yang mendukung misi 1 adalah indeks infrastruktur
daerah dan indeks kualitas lingkungan permukiman. Tingkat
capaian IKU misi 1 pada tahun 2020 tidak mencapai target.
2. Indikator yang mendukung misi 2 adalah rata-rata lama sekolah
dan angka harapan hidup. Tingkat capaian IKU misi 2 pada tahun
2020 tidak mencapai target.
3. Indikator yang mendukung misi 3 adalah Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM), nilai AKIP dan Opini BPK. Tingkat capaian IKU
misi 3 pada tahun 2020 hanya pada Opini BPK yang mencapai
target.
4. Indikator yang mendukung misi 4 adalah tingkat kemiskinan
(persentase penduduk miskin) dan angka kriminalitas (kasus).
Tingkat capaian IKU misi 4 pada tahun 2020 untuk tingkat
kemiskinan melebihi target dan untuk angka kriminalitas (kasus)
mencapai target.
5. Indikator yang mendukung misi 5 adalah nilai LQ sektor industri
dan pendapatan perkapita penduduk yang berkerja di sektor
pertanian. Tingkat capaian IKU misi 5 pada tahun 2020 melebihi
target.
BAB III-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
Gambaran pengelolaan keuangan daerah dilakukan untuk
menganalisis capaian dan memperoleh proyeksi yang tepat mengenai
kemampuan daerah dalam mendanai rencana pembangunan.
Pengelolaan keuangan daerah antara lain meliputi pengelolaan
pendapatan, pengelolaan belanja, dan pengelolaan pembiayaan.
Dalam melakukan pengelolaan keuangan, pemerintah daerah perlu
mengetahui tingkat kemampuan keuangan daerah yang tersedia
untuk digunakan sebagai belanja pendanaan pembangunan. Oleh
karena itu, perlu dicermati terhadap kondisi keuangan masa lalu baik
dari sisi kinerja keuangan maupun kebijakan dalam pengelolaannya.
Disamping itu perlu juga dilakukan analisis terhadap
pengeluaran secara periodik baik yang bersifat wajib, maupun
mengikat serta yang menjadi prioritas utama. Melalui hasil
perhitungan tersebut, akan dapat diketahui kapasitas riil kemampuan
keuangan yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai program
pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
Kinerja keuangan masa lalu pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang perkembangan pendapatan daerah.
belanja daerah dan pembiayaan daerah serta neraca daerah
berdasarkan pelaksanaan APBD 5 (lima) tahun sebelumnya.
BAB III-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Gambaran kinerja keuangan masa lalu dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah Kabupaten Bungo dijabarkan sebagai berikut:
3.1.1 Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Secara detail kinerja pelaksanaan pendapatan, belanja dan
pembiayaan daerah Kabupaten Bungo dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Pendapatan Daerah
Pengelolaan Pendapatan Daerah dilakukan dengan menggali
potensi sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan
Lain-lain Pendapatan yang Sah. Kapasitas Keuangan Daerah akan
menentukan kemampuan pemerintah Daerah dalam menjalankan
pembangunan dan pembiayaan. Perkembangan realisasi pendapatan
daerah Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020 ditampilkan
pada tabel berikut ini:
BAB III-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Uraian Pendapatan Daerah
Realisasi Pendapatan Daerah (Rp)
Rata-rata Pertumbuhan
(%) 2016 2017 2018 2019 2020
PENDAPATAN DAERAH 1.160.252.130.294,50 1.281.019.687.622,01 1.261.739.448.135,45 1.349.860.685.847,73 1.273.509.637.777,68 2,56
Pendapatan Asli Daerah 114.818.287.091,48 183.133.678.700,00 133.848.451.058,56 140.327.484.503,26 126.132.857.981,57 6,83
Pajak Daerah 27.553.390.324,50 45.389.522.996,00 38.052.122.570,00 38.886.513.374,76 35.331.492.362,65 10,40
Retribusi Daerah 3.796.149.293,00 3.794.376.569,00 3.808.355.419,00 4.395.758.506,00 3.571.096.952,00 -0,15
Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan
3.810.734.153,28 4.230.472.927,41 4.408.281.714,08 6.031.389.351,77 7.343.654.057,09 18,45
Lain-lain PAD Yang Sah 79.658.013.320,70 129.719.306.207,59 87.579.691.355,48 91.013.823.270,73 79.886.614.609,83 5,51
Dana Perimbangan 866.039.389.648,00 909.063.377.858,00 917.465.257.753,00 961.103.622.312,00 869.263.101.911,00 0,27
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 74.085.974.478,00 76.910.712.893,00 88.485.360.369,00 106.525.610.143,00 91.605.454.054,00 6,31
Dana Alokasi Umum 641.635.025.000,00 635.999.293.000,00 635.999.293.000,00 656.106.480.000,00 600.093.502.000,00 -1,56
Dana Alokasi Khusus 150.318.390.170,00 196.153.371.965,00 192.980.604.384,00 198.471.532.169,00 177.564.145.857,00 5,30
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 179.394.453.555,02 188.822.631.064,01 210.425.739.323,89 248.429.579.032,47 278.113.677.885,11 11,68
Hibah 52.533.834.483,00 1.853.374.092,00 44.782.596.227,70 49.699.433.223,00 63.595.914.607,33 564,69
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya 38.991.340.072,02 49.881.377.623,01 56.800.763.747,19 69.449.800.809,47 61.428.606.711,78 13,13
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 87.869.279.000,00 109.907.879.349,00
99.662.379.349,00 114.100.345.000,00 139.709.156.566,00 13,17
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lain 0,00 27.180.000.000,00 9.180.000.000,00 15.180.000.000,00 13.380.000.000,00 -3,18
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
BAB III-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Pendapatan daerah Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2,56 persen. Sementara
untuk proporsi masing-masing komponen pendapatan daerah, yaitu
pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
yang sah disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Proporsi Masing-Masing Komponen Pendapatan Daerah Kabupaten
Bungo Tahun Anggaran 2016-2020
Uraian Pendapatan
Daerah
Proporsi Terhadap Total Pendapatan
Daerah (%)
Rata-
Rata
(%) 2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan Asli Daerah 9,90 14,30 10,61 10,40 9,90 11,02
Dana Perimbangan 74,64 70,96 72,71 71,20 68,26 71,56
Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah 15,46 14,74 16,68 18,40 21,84 17,42
Total 100 100 100 100 100 100
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020
dana perimbangan yang merupakan dana pusat masih dominan dalam
pendapatan daerah Kabupaten Bungo dengan memberikan kontribusi
rata-rata sebesar 71,56 persen. Sementara Pendapatan Asli Daerah
(PAD) hanya berkontribusi rata-rata sebesar 11,02 persen dan Lain-
lain Pendapatan Daerah yang Sah memberikan kontribusi rata-rata
sebesar 17,42 persen.
A. Pendapatan Asli Daerah
Pada tahun 2016 realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp.114.818.287.091,48 dan pada tahun 2020 sebesar
Rp.126.132.857.981,68 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,83
persen. Kedepan untuk mendorong kemandirian dalam pembiayaan
pembangunan, maka akan terus diupayakan menggali lebih banyak
potensi-potensi PAD yang memang harus diakui sampai saat ini belum
optimal dalam pengelolaanya.
BAB III-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
B. Dana Perimbangan
Berdasarkan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana
perimbangan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara
pemerintah dan pemerintah daerah. Pada tahun 2016 realisasi Dana
Perimbangan sebesar Rp.866.039.389.648,00 dan pada tahun 2020
sebesar Rp.869.263.101.911,00 dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar 0,27 persen. Besaran dana Perimbangan tergantung pada
Alokasi APBN, maka jika terjadi penurunan dana perimbangan akan
mempengaruhi komposisi APBD secara signifikan.
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Pada tahun 2016 realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah sebesar Rp.179.394.453.555,02 dan pada tahun 2020 sebesar
Rp.278.113.677.885,11 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11,68
persen.
2. Belanja Daerah
Menurut Undang- undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah.
Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai. Belanja Daerah disusun untuk mendanai
pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten Bungo.
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja langsung,
belanja tidak langsung. Belanja langsung merupakan belanja yang
dianggarkan yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan, seperti misalnya belanja barang dan jasa serta
belanja modal. Adapun yang dimaksud dengan belanja tidak langsung
merupakan belanja yang dianggarkan yang tidak terkait secara
BAB III-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti misalnya
belanja hibah dan belanja bantuan sosial.
Perkembangan belanja daerah Kabupaten Bungo menunjukkan
angka yang fluktuatif dalam kurun waktu tahun 2016-2020. Adapun
data belanja daerah disajikan pada tabel dibawah ini:
BAB III-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel. 3.3 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020
Uraian Belanja Daerah Realisasi Belanja Daerah Rata-Rata
Pertumbuhan
(%) 2016 2017 2018 2019 2020
BELANJA DAERAH 1.089.477.250.696,24 1.190.415.102.747,00 1.300.741.604.588,10 1.386.881.390.096,44 1.294.680.573.588,80 4,63
BELANJA TIDAK LANGSUNG
686.916.764.226,00 693.006.179.615,00 699.319.730.841,00 738.906.803.831,50 757.301.758.505,25 2,49
Belanja pegawai 531.315.526.797,00 465.041.000.762,00 464.587.326.511,00 496.183.613.059,50 485.329.054.016,25 -1,99
Belanja Bunga 335.923.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
Belanja Subsidi 606.744.000,00 549.450.000,00 1.800.000.000,00 1.000.000.000,00 1.500.000.000,00 55,93
Belanja Hibah 6.409.600.000,00 12.740.600.000,00 15.644.964.500,00 11.603.396.000,00 51.875.543.717,00 110,70
Belanja Bantuan Sosial 5.335.750.000,00 - 226.000.000,00 193.600.000,00 55.000.000,00 -46,48
Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintah
Desa
1.146.362.000,00 1.039.337.000,00 3.700.930.810,00 2.839.869.197,00 1.525.089.600,00 44,30
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik
141.766.858.429,00
210.669.830.445,00 213.343.409.020,00 227.068.052.984,00 205.622.489.166,00 86,72
Belanja Tidak Terduga 0,00 2.965.961.408,00 17.100.000,00 18.272.591,00 11.394.582.006,00 15.541,58 BELANJA LANGSUNG 402.560.486.470,24 497.408.923.132,00 601.421.873.747,10 647.974.586.264,94 537.378.815.083,55 8,79
Belanja pegawai 99.388.830.430,00 43.685.126.822,00 52.452.341.316,00 47.521.687.738,00 58.926.745.801,00 -5,34
Belanja barang dan jasa 192.575.216.596,38 297.666.186.408,00 345.757.718.641,10 365.822.907.040,27 324.464.652.878,55 16,31
Belanja modal 110.596.439.443,86 156.057.609.902,00 86.003.100,00 234.629.991.486,67 153.987.416.404,00 68,15
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
BAB III-8
Gambaran Keuangan Daerah I
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Belanja daerah Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4,63 persen. Sementara
untuk proporsi masing-masing komponen belanja daerah, yaitu
belanja tidak langsung dan belanja langsung disajikan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.4 Proporsi Masing-Masing Komponen Belanja Daerah
Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020
Uraian Belanja Daerah
Proporsi terhadap Total Belanja Daerah
(%)
Rata-
Rata
(%) 2016 2017 2018 2019 2020
Belanja Tidak Langsung 63,05 58,22 53,76 53,28 58,49 57,36
Belanja Langsung 36,95 41,78 46,24 46,72 41,51 42,64
Total 100 100 100 100 100 100
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020
belanja tidak langsung lebih besar dari belanja langsung daerah
Kabupaten Bungo. Rata-rata belanja tidak langsung dari tahun 2016-
2020 sebesar 57,36 persen, sedangkan rata-rata belanja langsung
sebesar 42,64 persen.
Informasi detail mengenai perbandingan target dan realisasi
belanja daerah di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 disajikan
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Target Dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2016-2020
Tahun Target Realisasi Persen Selisih
2016 1.174.216.297.589,21 1.089.477.250.696,24 92,78 -84.739.046.892,97
2017 1.312.917.637.309,50 1.190.415.102.747,00 90,67 -122.502.534.562,50
2018 1.422.408.962.345,96 1.300.741.604.588,10 91,45 -121.667.357.757,86
2019 1.637.298.946.974,56 1.386.881.390.096.44 84,71 -250.417.556.878,12
2020 1.624.664.925.828,35 1.294.680.573.588.80 79,69 -329.984.352.239,55
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa realisasi belanja daerah
Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 tidak mencapai target.
BAB III-9
Gambaran Keuangan Daerah I
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Realisasi terendah terjadi pada tahun 2020, yaitu sebesar 79,69
persen.
A. Belanja Tidak Langsung
Realisasi belanja tidak langsung dari tahun 2016-2020
cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,49
persen. Komposisi belanja tidak langsung Kabupaten Bungo salah
satunya digunakan untuk belanja pegawai. Belanja pegawai ini
menjadi komponen terbesar pertama dalam belanja tidak langsung
Kabupaten Bungo.
B. Belanja Langsung
Realisasi belanja langsung dari tahun 2016-2020 cenderung
meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,79 persen.
Komposisi belanja langsung Kabupaten Bungo salah satunya
digunakan untuk belanja barang dan jasa. Belanja barang dan jasa ini
menjadi komponen terbesar pertama dalam belanja langsung
Kabupaten Bungo.
3. Pembiayaan
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah akan meliputi seluruh
transaksi keuanganan daerah yang berfungsi untuk menutupi selisih
antara pendapatan daerah dengan belanja daerah atau biasa disebut
dengan defisit anggaran.
BAB III-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020
URAIAN PEMBIAYAAN
DAERAH
REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH GR (%)
2016 2017 2018 2019 2020
PEMBIAYAAN DAERAH 15.261.158.531,17 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.757.014.511,08 64,06
Penerimaan
Pembiayaan Daerah 15.261.158.531,17 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.757.014.511,08 64,06
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
15.043.561.244,69 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.747.888.148,08 64,86
Pengeluaran
Pembiayaan Daerah 52.004.880.717,00 10.943.615.028,00 9.664.038.000,00 0,00 768.000.000,00 -47,66
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah
52.004.880.717,00 10.943.615.028,00 9.664.038.000,00 0,00 768.000.000,00 -47,66
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
BAB III-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Pembiayaan daerah Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020
memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 64,06 persen. Berdasarkan
hasil tinjauan terhadap pembiayaan daerah Kabupaten Bungo selama
lima tahun terakhir, tampak bahwa penerimaan pembiayaan dari
tahun 2017 s.d selalu lebih besar dari pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan Kabupaten Bungo diperoleh dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA), yang
merupakan selisih lebih realisasi pendapatan terhadap realisasi
belanja daerah dan merupakan komponen pembiayaan selanjutnya.
3.1.2 Neraca Daerah
Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah
Daerah yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat
tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting
kepada manajemen pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah
maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada daerah serta
masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau
aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Elemen utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset, kewajiban dan
ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut diturunkan dalam
sub-sub rekening yang lebih terinci.
BAB III-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.7 Neraca Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
NO URAIAN Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 ASET
2 ASET LANCAR
3 Kas
4 Kas di Kas Daerah 21.346.564.347,43 90.774.107.367,44 54.109.645.767,59 14.302.853.696,15 257.240.790,59
5 Kas di Bendahara Pengeluaran 380.013.099,00 0,00 0,00 0,00 3.012.828,91
6 Kas di BLUD 9.392.814.887,00 11.210.484.711,00 8.310.743.622,00 5.505.471.668,73 4.985.403.893,73
7 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 164.515.655,00 0,00 0,00
8 Kas di Bendahara Dana Kapitasi
JKN 2.911.765.079,00 2.269.920.079,00 1.862.283.713,00 1.156.438.084,00 471.050.035,00
9 Kas di Bendahara Dana BOS 4.548.888.326,00 9.134.887.714,00 301.016.661,20 6.856.915.371,56 234.180.591,00
10 Kas Lainnya di Bendahara
Pengeluaran 1.509.116,04 0,00 0,00 - 0,00
11 Jumlah Kas (4 s.d 10) 38.581.554.854,47 113.389.399.871,44 64.748.205.418,79 27.821.678.820,44 5.950.888.139,23
12 Piutang
13 Piutang Pajak 20.271.518.907,50 21.899.922.397,50 25.116.868.527,00 30.025.663.201,29 35.540.751.516,96
14 Piutang Retribusi 5.923.207.460,48 6.553.528.262,48 7.688.296.545,48 7.729.030.272,48 8.355.827.235,48
15 Piutang Dana Bagi Hasil – Pusat 0,00 0,00 0,00 30.839.707.299,00 0,00 16 Piutang Dana Bagi Hasil – Provinsi 13.807.253.632,69 24.613.710.628,70 28.236.833.108,44 21.098.306.116,78 0,00
17 Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran 108.300.000,00 108.300.000,00 108.300.000,00 108.300.000,00 108.300.000,00
18 Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan
93.507.629,00 93.507.629,00 93.507.629,00 93.507.629,00 93.507.629,00
19 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 7.350.000,00 10.800.000,00 15.550.000,00 8.800.000,00 8.300.000,00
20 Bagian Lancar Pinjaman kepada
Masyarakat 1.397.745.734,43 1.397.745.734,43 1.397.745.734,43 1.376.758.756,43 1.367.632.393,43
21 Bagian Lancar Tagihan Kontribusi
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 3.163.954.975,00 3.303.539.975,08 2.990.069.975,08 3.114.119.974,75 3.240.169.974,75
22 Piutang Lainnya 15.542.129.874,64 20.088.700.789,66 24.299.884.298,05 23.261.040.203,78 21.813.602.147,08
23 Jumlah Piutang (13 s.d. 22) 60.314.968.213,74 78.069.755.416,85 89.947.055.817,48 117.655.233.453.51 70.528.090.896,70
24 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (34.302.600.401,09) (37.527.781.040,96) (39.981.319.315,88) (43.514.688.003,66) (47.134.432.255,05)
25 Piutang Bersih (23 + 24) 26.012.367.812,65 40.541.974.375,89 49.965.736.501,60 74.140.545.449,85 23.393.658.641,65
BAB III-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
NO URAIAN Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
26 Beban Dibayar Dimuka 266.929.374,83 331.534.738,43 387.897.166,80 481.587.467,89 204.448.523,99
27 Persediaan 35.167.244.570,89 39.591.213.357,00 31.930.265.561,11 35.382.332.266,15 27.959.172.642,15
28 Jumlah Aset Lancar (11+25+26+27) 100.028.096.612,84 193.854.122.342,76 147.032.104.648,30 137.826.144.004,33 57.508.167.947,02
29 INVESTASI JANGKA PANJANG
30 Investasi Nonpermanen
31 Investasi Nonpermanen Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
32 Jumlah Investasi Nonpermanen 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
33 Investasi Permanen
34 Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah 75.251.937.466,00 75.251.937.466,00 90.565.845.316,00 87.201.091.319,00 88.527.640.133,58
35 Jumlah Investasi Permanen 75.251.937.466,00 75.251.937.466,00 90.565.845.316,00 87.201.091.319,00 88.527.640.133,58
36 Jumlah Investasi Jangka Panjang
(32 + 35) 75.251.937.466,00 75.251.937.466,00 90.565.845.316,00 87.201.091.319,00 88.527.640.133,58
37 ASET TETAP
38 Tanah 145.161.706.140,53 145.161.706.140,53 145.062.706.140,00 147.533.417.140,00 148.031.675.806,67
39 Peralatan dan Mesin 376.150.973.494,03 376.150.973.494,03 433.049.522.377,59 481.900.333.134,59 528.499.914.932,31
40 Gedung dan Bangunan 618.107.341.556,03 618.107.341.556,03 689.944.410.307,76 758.840.856.309,76 798.420.767.713,76
41 Jalan. Irigasi. Dan Jaringan 1.139.164.570.427,98 1.139.164.570.427,98 1.304.833.202.059,22 1.436.307.004.612,89 1.484.270.934.780,89
42 Aset Tetap Lainnya 24.533.539.098,00 24.533.539.098,00 26.158.319.557,00 23.015.101.292,86 24.030.963.315,86
43 Konstruksi dalam Pengerjaan 4.488.687.271,78 4.488.687.271,78 5.746.018.372,00 19.018.465.256,00 35.982.456.852,00
44 Akumulasi Penyusutan (1.000.652.915.596,16) (1.000.652.915.596,16) (1.197.473.091.927,42) (1.320.032.956.214,71) (1.442.453.744.667,27
45 Jumlah Aset Tetap (38 s.d. 44) 1.306.953.902.392,19 1.306.953.902.392,19 1.407.321.086.886,15 1.546.582.221.531,39 1.576.782.968.734,22
46 ASET LAINNYA
47 Tuntutan Ganti Rugi 0,00 6.000.000,00 375.000,00 0,00 0,00
48 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00
49 Tagihan Kontribusi Kemitraan
dengan Pihak Ketiga 2.189.270.000,00 2.026.760.000,00 1.864.250.000,00 1.701.740.000,00 1.539.230.000,00
50 Penggaduhan Hewan Ternak 8.148.500.000,00 11.026.805.000,00 10.833.200.000,00 10.933.500.000,00 10.448.500.000,00
51 Aset Tak Berwujud 3.912.190.000,01 6.361.315.371,01 6.510.905.371,01 6.755.505.371,01 6.879.200.371,01
52 Akumulasi Amortisasi (1.185.738.800,00) (1.640.664.174,20) (1.970.646.048,40) (2.313.747.922,60) (2.379.936.896,80)
53 Aset Lain-lain 43.061.000,00 302.727.388,00 755.099.388,00 11.295.916.195,00 11.393.656.308,33
54 Jumlah Aset Lainnya (47 s.d. 53) 17.386.908.959,01 22.362.570.343,81 22.272.810.469,61 32.652.540.402,41 32.160.276.541,54
55 JUMLAH ASET (28 + 36 + 45 + 54) 1.488.648.208.367,66 1.598.422.532.544,76 1.667.191.847.320,06 1.804.261.997.257,13 1.754.979.053.356,36
BAB III-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
NO URAIAN Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
56 KEWAJIBAN
57 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
58 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 1.363.166,00 0,00 0,00 73.190.672,36 132.809.439,27
59 Utang Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
60 Pendapatan Diterima Dimuka 571.466.603,52 675.349.223,33 764.946.304,67 722.814.582,67 862.951.132,00
61 Utang Beban 8.996.682.941,00 8.057.773.335,00 10.560.515.320,00 34.884.714.324,00 63.328.242.554,60
62 Utang Kelebihan Pembayaran Transfer
Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
2.834.510.408,00 0,00 0,00 0,00 0,00
63 Utang Jangka Pendek Lainnya 569.504.389,00 77.000.000,00 5.180.889.000,00 49.607.412.166,00 42.988.321.735,00
64 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
(58 s.d. 63) 12.973.527.507,52 8.810.122.558,33 16.506.350.624,67 85.288.131.745,03 107.312.324.860,87
65 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
66 Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
67 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
(66) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
68 JUMLAH KEWAJIBAN (64 + 67) 12.973.527.507,52 8.810.122.558,33 16.506.350.624,67 85.288.131.745,03 107.312.324.860,87
69 EKUITAS
70 Ekuitas 1.475.674.680.860,15 1.589.612.409.986,43 1.650.685.496.695,39 1.718.973.865.512,10 1.647.666.728.495,49
71 JUMLAH EKUITAS (70) 1.475.674.680.860,15 1.589.612.409.986,43 1.650.685.496.695,39 1.718.973.865.512,10 1.647.666.728.495,49
72 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(68 + 71) 1.488.648.208.367,66 1.598.422.532.544,76 1.667.191.847.320,06 1.804.261.997.257,13 1.754.979.053.356,36
BAB III-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Kurun waktu tahun 2016-2020 nilai neraca Kabupaten Bungo
cenderung meningkat. Rata-rata pertumbuhan sebesar 4,29 persen.
Komponen penyusun aset meliputi aset lancar, investasi jangka
panjang, aset tetap dan aset lainnya dan komponen penyusun
kewajiban dan ekuitas meliputi kewajiban jangka panjang, kewajiban
jangka pendek dan ekuitas.
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Kebijakan pengelolaan keuangan merupakan gambaran untuk
mengetahui realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran
pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran sebelumnya, dan
digunakan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan
pengeluaran pembiayaan di masa yang akan datang dalam rangka
mengefektifkan dan mengefisiensikan alokasi dana pembangunan
daerah. Analisis kebijakan pengelolaan keuangan kemudian dilakukan
dengan analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur, analisis sumber penutup defisit riil, analisis Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran, dan analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran.
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Untuk mengidentifikasi tingkat efektifitas penggunaan anggaran
daerah, maka disajikan data hasil analisis terhadap perbandingan
atau proporsi penggunaan anggaran. Penilaian proporsi dilakukan
terhadap dua aspek yaitu proporsi realisasi belanja terhadap anggaran
belanja, dan proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur.
1. Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja
Berdasarkan hasil tinjauan terhadap proporsi realisasi belanja
terhadap anggaran belanja, teridentifikasi bahwa hampir seluruh
komponen belanja daerah belum terserap secara optimal. Informasi
detail mengenai proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja
di Kabupaten Bungo dalam kurun lima tahun terakhir disajikan pada
tabel berikut ini
BAB III-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel. 3.8 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-
rata (%) Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
BELANJA DAERAH 1.174.216.297.589,
21
1.089.477.250.696,
24 92,78
1.312.917.637.309,
50
1.190.415.102.747,
00 90,67
1.422.408.962.345,
96
1.300.741.604.588,
10 91,45
1.637.298.946.974,
56
1.386.881.390.096,
44 84,71
1.624.664.925.828,
35
1.294.680.573.588,
80 79,69 87,86
BELANJA TIDAK LANGSUNG
737.656.666.628,64
686.916.764.226,00
93,12 755.612.776.415,57
693.006.179.615,00
91,71 744.380.524.478,00
699.319.730.841,00
93,95 823.556.348.570,60
738.906.803.831,50
89,72 885.345.983.074,62
757.301.758.505,25
85,54 90,81
Belanja pegawai 566.211.764.629,64
531.315.526.797,00
93,84 526.686.394.786,00
465.041.000.762,00
88,30 496.498.528.096,00
464.587.326.511,00
93,57 565.372.829.688,00
496.183.613.059,50
87,76 554.354.022.123,60
485.329.054.016,25
87,55 90,20
Belanja Bunga 383.043.98
2,00 335.923.00
0,00 87,70 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 17,54
Belanja Subsidi 606.744.00
0,00 606.744.00
0,00 100
606.744.000,00
549.450.000,00
90,56 1.800.000.
000,00 1.800.000.
000,00 100
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
100 1.500.000.
000,00 1.500.000.
000,00 100 98,11
Belanja Hibah 7.866.000.
000,00 6.409.600.
000,00 81,48
12.775.600.000,00
12.740.600.000,00
99,73 17.169.697.200,00
15.644.964.500,00
91,12 12.485.746.000,00
11.603.396.000,00
92,93 55.328.777.960,00
51.875.543.717,00
93,76 91,80
Belanja Bantuan Sosial 5.335.750.
000,00 5.335.750.
000,00 100 0,00 0,00 0,00
926.000.000,00
226.000.000,00
24,41 276.000.0
00,00 193.600.0
00,00 70,14
58.900.000,00
55.000.000,00
93,38 57,59
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa
1.146.362.000,00
1.146.362.000,00
100 1.041.337.
000,00 1.039.337.
000,00 99,81
3.717.567.401,00
3.700.930.810,00
99,55 4.733.115.
316,60 2.839.869.
197,00 60,00
5.246.462.502,00
1.525.089.600,00
29,07 77,69
Belanja Bantuan
Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik
155.917.002.017,00
141.766.858.429,00
90,92 210.793.954.020,00
210.669.830.445,00
99,94 214.738.825.220,00
213.343.409.020,00
99,35 236.151.273.020,00
227.068.052.984,00
96,15 234.800.031.600,00
205.622.489.166,00
87,57 94,79
Belanja Tidak Terduga 190.000.00
0,00 0,00 0,00
3.708.746.609,57
2.965.961.408,00
79,97 9.529.906.
561,00 17.100.00
0,00 0,18
3.537.384.546,00
18.272.591,00
0,52 34.057.788.889,02
11.394.582.006,00
33,46 22,82
BELANJA LANGSUNG 436.559.630.960,57
402.560.486.470,24
92,21 557.304.860.893,93
497.408.923.132,00
89,25 678.028.437.867,96
601.421.873.747,10
88,70 813.742.598.403,96
647.974.586.264,94
79,63 739.318.942.753,73
537.378.815.083,55
72,69 84,50
Belanja pegawai 103.807.06
4.298,04 99.388.830
.430,00 95,74
47.988.044.530,00
43.685.126.822,00
91,03 55.851.195.836,00
52.452.341.316,00
93,91 50.252.992.800,00
47.521.687.738,00
94,56 61.448.671.800,00
58.926.745.801,00
95,90 94,23
Belanja barang dan jasa 216.220.68
0.534,99 192.575.21
6.596,38 89,06
332.855.349.520,43
297.666.186.408,00
89,43 389.287.921.502,16
345.757.718.641,10
88,82 432.896.134.058,29
365.822.907.040,27
84,51 416.005.269.803,73
324.464.652.878,55
78,00 85,96
Belanja modal 116.531.88
6.127,54 110.596.43
9.443,86 94,91
176.461.466.843,50
156.057.609.902,00
88,44 547.250.0
00,00 86.003.10
0,00 15,72
330.593.471.545,67
234.629.991.486,67
70,97 261.865.001.150,00
153.987.416.404,00
58,80 65,77
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
BAB III-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Dalam aspek belanja tidak langsung, dalam kurun lima tahun
terakhir rata-rata realisasi penyerapan anggaran mencapai 90,81%.
Jika ditinjau per komponen, belanja bunga hanya di anggarkan pada
tahun 2016 saja dengan realisasi penyerapan sebesar 17,54 persen,
sedangkan untuk belanja bantuan sosial memiliki rata-rata
penyerapan anggaran dengan persentase serapan sebesar 57,59%.
Angka tersebut mengindikasikan masih banyaknya anggaran yang
belum tersalurkan untuk kegiatan bantuan sosial. Pemberian bantuan
sosial terkait dengan pengajuan bantuan sosial secara langsung oleh
individu/kelompok masyarakat/lembaga melalui proposal kegiatan
pada tahun n-1. Belum optimalnya penyerapan anggaran belanja
bantuan sosial, kemungkinan besar diakibatkan masih rendahnya
animo masyarakat untuk mengajukan bantuan sosial kepada
pemerintah daerah.
Dalam aspek belanja langsung, rata-rata anggaran yang
terealisasi sekitar 84,50%. Komponen belanja langsung yang
persentase penyerapannya terendah yaitu komponen belanja modal
dengan rata-rata penyerapan anggaran sebesar 65,77%. Sedangkan
komponen belanja langsung yang persentase penyerapannya paling
tinggi yaitu komponen belanja pegawai yang terkait dengan
pelaksanaan program/kegiatan yang direncanakan oleh pemerintah.
Rata-rata persentase penyerapan belanja pegawai pada komponen
belanja langsung selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu
sebesar 94,23%.
2. Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur adalah
gambaran tentang belanja daerah yang dialokasikan untuk belanja
kebutuhan aparatur, proporsi belanja pemenuhan kebutuhan
aparatur Kabupaten Bungo ditampilkan pada tabel sebagai berikut:
BAB III-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Tahun Anggaran
Total Belanja untuk pemenuhan
kebutuhan Aparatur (Rp)
Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan
Pengeluaran) (Rp)
Persen
a b a/b*100
2016 566.211.764.629.64 571.086.274.489.02 99.15
2017 526.686.394.786.00 809.318.784.907.93 65.08
2018 496.498.528.096.00 1.029.938.523.509.40 48.21
2019 565.372.829.688.00 1.131.674.322.705.35 49.96
2020 554.354.022.123.60 1.095.644.948.404.83 50.60
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
Secara garis besar gambaran proporsi belanja pemenuhan
kebutuhan aparatur di Kabupaten Bungo dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Belanja terbesar untuk pemenuhan kebutuhan aparatur terjadi
pada tahun 2016 sebesar Rp. 566.211.764.629.64.
2. Belanja terbesar untuk belanja dan pembiayaan pengeluaran
terjadi pada tahun 2019 sebesar Rp. 1.131.674.322.705.35.
3. Persentase belanja antara pemenuhan kebutuhan aparatur
terhadap total pengeluaran terbesar terjadi pada tahun 2016
sebesar 99,15%.
3.2.2 Analisis Pembiayaan Daerah
Pembiayaan merupakan transaksi dalam rangka menutup defisit
data menyalurkan surplus. Analisis pembiayaan untuk memperoleh
gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah tahun
anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah.
Analisis terhadap pembiayaan daerah akan menghasilkan keputusan
mengenai besarnya surplus yang perlu disalurkan atau defisit yang
harus ditutup. Penentuan keputusan tersebut ditentukan dengan
membandingkan antara total pendapatan dan belanja daerah. Sebagai
informasi awal, rekapitulasi realisasi pendapatan dan belanja daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 disajikan pada tabel berikut ini:
BAB III-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.10 Rekapitulasi Realisasi Pendapatan Dan Belanja
Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Tahun Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja
2016 1.160.252.130.294,50 1.089.477.250.696,24
2017 1.281.019.687.622,01 1.190.415.102.747,00
2018 1.261.739.448.135,45 1.300.741.604.588,10
2019 1.349.860.685.847,73 1.386.881.390.096.44
2020 1.273.509.637.777,68 1.294.680.573.588.80
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
Pada tabel rekapitulasi di atas menjelaskan bahwa pada tahun
2016 dan 2017 nilai realisasi belanja Kabupaten Bungo lebih kecil
dibandingkan nilai realisasi pendapatan (surplus). Sedangkan untuk
tahun 2018 dan tahun 2020, realisasi belanja Kabupaten Bungo
bernilai lebih besar dibandingkan nilai realisasi pendapatan (defisit).
Secara lengkap penjelasan analisis pembiayaan daerah pada tahun
2016-2020 disajikan dalam tabel berikut ini:
BAB III-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.11 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Uraian Realisasi Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Realisasi Pendapatan Daerah
1.160.252.130.294,50 1.281.019.687.622,01 1.261.739.448.135,45 1.349.860.685.847,73 1.273.509.637.777,68
Dikurangi :
2 Realisasi Belanja Daerah 1.089.477.250.696,24 1.190.415.102.747,00 1.300.741.604.588,10 1.386.881.390.096,44 1.294.680.573.588,80
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah
52.004.880.717,00 10.943.615.028,00 9.664.038.000,00 0,00 768.000.000,00
A DEFISIT RIIL 18.769.998.881,26 79.660.969.847,01 (48.666.194.452,65) (37.020.704.248,71) (21.938.935.811,12)
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
Tabel 3.12
Komposisi Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
No Uraian Realisasi Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
DITUTUP OLEH REALISASI PENERIMAAN PEMBIAYAAN
1 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
15.043.561.244,69 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.747.888.148,08
2 Penerimaan Investasi/ Penyertaan Modal
- - - - -
B TOTAL REALISASI
PENERIMAAN 15.043.561.244,69 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.747.888.148,08
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
BAB III-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020
Uraian 2016
%
dari
SiLPA
(%)
2017
%
dari
SiLPA
(%)
2018
%
dari
SiLPA
(%)
2019
%
dari
SiLPA
(%)
2020
%
dari
SiLPA
(%)
SIsa lebih
Perhitungan
Anggaran Tahun
Berkenaan
15.043.561.244.69
34.031.157.412.43
113.414.399.871.44
64.748.205.418.79
27.755.798.829.08
Bersumber dari :
Pelampauan
Pendapatan 15.043.561.244.69 34.031.157.412.43 113.414.399.871.44 64.748.205.418.79 27.755.798.829.08
Penghematan
Belanja 15.043.561.244.69 34.031.157.412.43 113.414.399.871.44 64.748.205.418.79 27.755.798.829.08
Pelampauan
Penerimaan
Pembiayaan
Penghematan
Pengeluaran
Pembiayaan
Penghematan
Pembiayaan Netto
Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).
BAB III-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
3.3 Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan dilakukan guna untuk
menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan
untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah
selama lima tahun ke depan. Kapasitas riil keuangan daerah
merupakan total penerimaan daerah dikurangkan dengan berbagai
pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama.
3.2.1 Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Untuk mengidentifikasi gambaran kemampuan keuangan
Kabupaten Bungo dalam lima tahun ke depan, dilakukan proyeksi
terhadap anggaran pendapatan dan belanja daerah. Proyeksi disusun
dengan menarik tren perkembangan anggaran pendapatan dan belanja
daerah selama lima tahun terakhir, tahun 2016 hingga 2020. Di dalam
analisis proyeksi, tingkat pertumbuhan dari data keuangan daerah
lima tahun terakhir diidentifikasi. Hasil identifikasi terhadap tren
pertumbuhan tersebut digunakan sebagai basis untuk menarik
perkiraan nilai anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten
Bungo lima tahun ke depan.
BAB III-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026
Kode Uraian Tahun Dasar 2021 Proyeksi Pendanaan (Tahun)
2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDAPATAN DAERAH 1.225.147.995.488,00 1.008.054.282.056,00 1.018.216.713.073,00 1.029.358.124.946,00 1.041.512.548.267,00 1.054.717.461.033,00
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
145.136.765.247,00 151.516.604.228,00 153.334.803.478,00 155.328.155.923,00 157.502.750.106,00 159.865.291.358,00
1.1.01 Pajak Daerah 43.417.535.792,00 46.904.869.064,00 47.467.727.493,00 48.084.807.951,00 48.757.995.262,00 49.489.365.191,00
1.1.02 Retribusi Daerah 6.174.458.324,00 7.474.458.324,00 7.564.151.824,00 7.662.485.798,00 7.769.760.599,00 7.886.307.008,00
1.1.03 Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan 7.343.654.057,00 7.885.159.765,00 7.979.781.682,00 8.083.518.844,00 8.196.688.108,00 8.319.638.430,00
1.1.04 Lain-lain PAD yang Sah 88.201.117.074,00 89.252.117.074,00 90.323.142.479,00 91.497.343.331,00 92.778.306.138,00 94.169.980.730,00
1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.028.167.088.674,00 814.463.536.261,00 822.807.768.028,00 831.955.827.455,00 841.935.656.594,00 852.778.028.108,00
1.2.01 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
955.941.223.000,00 775.584.826.000,00 783.462.513.244,00 792.099.084.359,00 801.520.919.094,00 811.757.069.546,00
1.2.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah
72.225.865.674,00 38.878.710.261,00 39.345.254.784,00 39.856.743.096,00 40.414.737.500,00 41.020.958.562,00
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
51.844.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00
1.3.01 Pendapatan Hibah 9.770.000.000,00 - - - - -
1.3.03
Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00
2 BELANJA 1.360.767.091.011,00 995.910.114.833,50 1.011.527.316.497,74 1.016.260.119.924,59 1.022.252.030.170,70 1.029.507.673.195,23
2.1 Belanja Operasi 968.497.305.331,96 714.892.893.081,50 735.761.505.027,14 745.326.404.592,50 755.760.974.256,79 767.097.388.870,64
2.1.01 Belanja Pegawai 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38 493.663.118.267,44
2.1.02 Belanja Barang dan Jasa 406.586.490.655,96 241.754.841.358,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92 267.889.048.788,85
2.1.03 Belanja Bunga - - - - - -
2.1.04 Belanja Subsidi 750.000.000,00 - - - - -
2.1.05 Belanja Hibah 20.878.487.076,00 5.255.632.238,00 5.318.699.824,86 5.387.842.922,58 5.463.272.723,50 5.545.221.814,35
2.1.06 Belanja Bantuan Sosial 820.000.000,00 - - - - -
2.2 Belanja Modal 110.822.695.587,97 12.382.476.550,00 12.531.066.268,60 12.693.970.130,09 12.871.685.711,91 13.064.760.997,59
2.2.1 Belanja Modal Tanah 1.160.000.000,00 - - - - -
BAB III-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
2.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
40.484.404.785,00 7.695.162.851,00 7.787.504.805,21 7.888.742.367,68 7.999.184.760,83 8.119.172.532,24
2.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
22.151.773.714,97 - - - - -
2.2.4 Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi
38.688.936.941,00 - - - - -
2.2.6 Belanja Modal Aset Tetap
Lainnya 8.337.580.147,00 4.687.313.699,00 4.743.561.463,39 4.805.227.762,41 4.872.500.951,09 4.945.588.465,35
2.3 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00
2.3.1 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00
2.4 Belanja Transfer 213.472.712.504,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00
3 PEMBIAYAAN DAERAH 5.754.926.000,00 - (3.931.781.682,33) (3.982.894.844,20) (4.038.655.372,02) (4.099.235.202,60)
3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah
3.1.1
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
9.354.926.000,00 - 4.048.000.000,00 4.100.624.000,00 4.158.032.736,00 4.220.403.227,04
3.1.2 Penerimaan Investasi/ Penyertaan Modal
- - - - - -
3.1.3 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
- - - - - -
3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah
3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64
3.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64
3.2.2 Pembayaran Hutang Daerah - - - - -
PEMBAYARAN NETTO 5.754.926.000,00 - (3.931.781.682,33) (3.982.894.844,20) (4.038.655.372,02) (4.099.235.202,60)
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
5.754.926.000,00 - (3.931.781.682,33) (3.982.894.844,20) (4.038.655.372,02) (4.099.235.202,60)
Sumber data: Hasil Analisis Tahun 2021.
BAB III-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Pendapatan daerah Kabupaten Bungo ditargetkan akan
meningkat rata-rata 0,91 persen pertahun dalam kurun waktu 2022-
2026, yang didukung dari pertumbuhan rata-rata PAD ditargetkan
sebesar 1,08 persen pertahun, pertumbuhan rata-rata pendapatan
transfer sebesar 0,92 persen pertahun. Pertumbuhan yang tidak
terlalu besar ini dengan mempertimbangkan perekonomian Kabupaten
Bungo yang masih memerlukan pemulihan sebagai akibat pandemi
Covid-19. Rencana anggaran belanja dalam RPJMD Kabupaten Bungo
Tahun 2022-2026 diproyeksikan akan terus meningkat dengan rata-
rata pertumbuhan sebesar 0,67 persen. Dengan meningkatnya belanja
daerah meningkat pula belanja operasi dan belanja modal dengan rata-
rata pertumbuhan berturut-turut sebesar 1,42 persen dan 1,08
persen, namun untuk belanja tidak terduga diproyeksinya menurun
dengan rata-rata penurunan sebesar 6,00 persen.
SiLPA dalam APBD tahun anggaran berjalan (tahun 2021)
bersumber dari dana mengikat yaitu anggaran untuk kegiatan
penanggulangan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB). Sedangkan SILPA untuk tahun proyeksi berikutnya
(tahun 2023-2026), penganggarannya didasarkan pada pengalaman-
pengalaman sebelumnya dimana selalu terdapat sisa kegiatan-
kegiatan yang bersumber dari dana mengikat. Pada tahun anggaran
2022-2026 kenaikan dana transfer berdasarkan proyeksi terjadinya
trend peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Sementara
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diproyeksikan pada tahun 2021-
2026 sudah didasarkan pada asumsi yang optimal.
Selanjutnya untuk rencana anggaran terhadap kegiatan
pembangunan yang memerluhkan pendanaan cukup besar,
direncanakan penangganannya menggunakan sistem tahun jamak
(multi years), kerjasama dengan pihak swasta (KPBU), dan pinjaman
daerah. Untuk itu, penerapannya akan dilakukan pengkajian lebih
lanjut.
BAB III-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
3.2.1 Perhitungan Kerangka Pendanaan
Perhitungan kerangka pendaan ditetapkan oleh pengelola
keuangan Pemerintah Kabupaten Bungo sebagai upaya
mengoptimalkan pemanfaatan dan alokasi anggaran yang tersedia
yang dipergunakan seluas-luasnya untuk kepentingan masyarakat.
Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah,
selanjutnya perlu ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas
kemampuan keuangan daerah tersebut kedalam berbagai Kelompok
Prioritas. Kelompok Prioritas I mendapatkan prioritas pertama
sebelum Kelompok Prioritas II dan Kelompok Prioritas III mendapatkan
alokasi anggaran setelah Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi
kebutuhan dananya.
Adapun ketentuan prioritas anggaran Kerangka pendanaan
RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026 selama 5 (lima) tahun kedepan,
secara rinci disajikan dengan tabel sebagai berikut.
Prioritas I,
Dialokasikan untuk mendanai Belanja dan Pengeluaran Wajib dan
Mengikat serta prioritas utama.
Prioritas II
Dialokasikan untuk pendanaan :
a. Program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati
dan Wakil Bupati periode 2021-2026.
b. Program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah.
Prioritas III,
Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja
yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat.
BAB III-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2022-2026
Uraian TAHUN DASAR
2021
PROYEKSI PENDANAAN (TAHUN)
2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7
PRIORITAS I 756.535.040.104,00 664.517.164.687,00 680.471.152.345,58 689.317.277.326,07 698.967.719.208,63 709.452.234.996,76
BELANJA OPERASI 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38 493.663.118.267,44
Belanja Pegawai 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38 493.663.118.267,44
BELANJA TRANSFER 213.472.712.504,00 196.634.745.202,00 198.994.362.144,42 201.581.288.852,30 204.403.426.896,23 207.469.478.299,68
Belanja Bagi Hasil 6.869.250.404,00 5.246.462.502,00 5.309.420.052,02 5.378.442.512,70 5.453.740.707,88 5.535.546.818,50
Belanja Bantuan Keuangan 206.603.462.100,00 191.388.282.700,00 193.684.942.092,40 196.202.846.339,60 198.949.686.188,36 201.933.931.481,18
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH 3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah 3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64
Pembayaran Hutang Daerah - - - -
BELANJA OPERASI - - - - - -
Belanja Bunga - - - - - -
PRIORITAS II 517.409.186.243,93 266.281.485.130,50 269.545.286.502,93 273.049.375.227,46 284.389.025.705,29 291.440.384.416,46
BELANJA OPERASI 406.586.490.655,96 253.899.008.580,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92 267.889.048.788,85
Belanja Barang dan Jasa 406.586.490.655,96 253.899.008.580,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92 267.889.048.788,85
BELANJA MODAL 110.822.695.587,97 12.382.476.550,00 12.599.489.819,46 12.763.283.187,11 20.458.928.376,37 23.551.335.627,61
Belanja Modal Tanah 1.160.000.000,00 - - - - -
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin 40.484.404.785,00 7.695.162.851,00 7.787.504.805,21 7.888.742.367,68 7.999.184.760,83 8.119.172.532,24
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan 22.151.773.714,97 - - - 7.516.959.224,64 7.629.713.613,01
Belanja Modal Jalan, Jaringan,
dan Irigasi 38.688.936.941,00 - - - 2.785.523.325,60
Belanja Modal Aset Tetap
Lainnya 8.337.580.147,00 4.687.313.699,00 4.811.985.014,25 4.874.540.819,43 4.942.784.390,91 5.016.926.156,77
BAB III-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Gambaran Keuangan Daerah I
PRIORITAS III 90.422.864.663,07 77.255.632.238,00 72.248.274.224,86 110.781.909.402,28 62.313.836.089,33 58.045.244.846,57
BELANJA OPERASI 22.448.487.076,00 5.255.632.238,00 5.648.274.224,86 49.176.909.402,28 5.329.211.089,33 5.334.466.721,57
Belanja Subsidi 750.000.000,00 - - - - -
Belanja Hibah 20.878.487.076,00 5.255.632.238,00 5.648.274.224,86 49.176.909.402,28 5.329.211.089,33 5.334.466.721,57
Belanja Bantuan Sosial 820.000.000,00 - - - -
BELANJA TIDAK TERDUGA 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00
Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00
Sumber data: Hasil Analisis Tahun 2021.
BAB IV-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH
Perumusan permasalahan pembangunan daerah dan analisis
isu strategis merupakan dasar untuk menyesuaikan dengan Visi dan
Misi Bupati terpilih, yang selanjutnya dijabarkan menjadi tujuan dan
sasaran pembangunan daerah. Isu strategis Pembangunan Kabupaten
Bungo merupakan kristalisasi dari permasalahan pembangunan
daerah, yang bersumber dari analisis data existing condition, dan
telaah terhadap isu strategis global, nasional dan regional. Analisis
isu-isu strategis juga merupakan salah satu bagian terpenting dari
dokumen RPJMD karena menjadi pijakan dalam perumusan program
prioritas.
4.1 Permasalahan Daerah
Identifikasi permasalahan pembangunan Kabupaten Bungo
dilakukan terhadap seluruh bidang urusan penyelenggaraan
pemerintahan. Identifikasi permasalahan dilakukan dalam Focus
Group Discussion (FGD) Perangkat Daerah dan mengacu pada hasil
evaluasi capaian kinerja berdasarkan urusan serta dielaborasi dengan
berbagai permasalahan riil yang dihadapi Perangkat Daerah.
Berdasarkan gambaran umum serta permasalahan pembangunan
dalam RKPD Kabupaten Bungo tahun 2016 sampai dengan RKPD
Tahun 2020, berikut merupakan identifikasi permasalahan dan
BAB IV-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
tantangan yang masih dihadapi dan harus ditangani Pemerintah
Kabupaten Bungo:
4.1.1 Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan
Dasar
1. Pendidikan
Permasalahan utama dalam sektor pendidikan di Kabupaten
Bungo, yaitu masih rendahnya kualitas dan tingkat pendidikan
masyarakat. Adapun permasalahanya dijabarkan sebagai berikut:
a) Rendahnya rata-rata lama sekolah.
b) Sarana dan prasarana pendidikan belum memenuhi standar.
c) Belum terpenuhinya tenaga kependidikan yang sesuai dengan
kompetensi dan tersertifikasi.
d) Budaya baca masyarakat masih rendah.
2. Kesehatan
Berbagai upaya telah dilakukan untuk peningkatan taraf
kesehatan penduduk baik upaya kuratif, preventif dan promotif.
Pembangunan sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas
pemerintah karena berpengaruh terhadap aspek pembangunan
lainnya. Adapun permasalahan pembangunan bidang kesehatan
sebagai berikut:
a) Belum meratanya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan.
b) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Permasalahan penataan ruang di Kabupaten Bungo terjadi
karena adanya ketidaksesuaian antara perencanaan pembangunan
dengan kondisi riil dilapangan yang disebabkan tidak
BAB IV-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
terimplementasinya rencana tata ruang secara utuh. Adapun
permasalahanya dijabarkan sebagai berikut:
a) Seluruh kawasan belum memiliki akses infrastruktur yang
berkualitas.
b) Sarana dan prasarana pendukung infrastruktur belum merata.
c) Belum optimalnya pengendalian terhadap pemanfaatan ruang.
d) Belum terintregrasinya perencanaan pembangunan dengan
wilayah yang berbatasan.
e) Kurangnya keta’atan terhadap regulasi tata ruang.
4. Perumahan dan Kawasan Permukiman
Rumah merupakan sarana dasar yang wajib dipenuhi setelah
aspek pangan dan sandang terpenuhi. Meskipun kondisi riil
persentase rumah layak huni di Kabupaten Bungo sudah mencapai
92,08 persen, hal tersebut masih menyisakan sekitar 7,92 persen
penduduk Kabupaten Bungo yang berada dikawasan permukiman
tidak layak huni. Kondisi tersebut diakibatkan karena masih lemahnya
penanganan terhadap kawasan yang belum sesuai dengan standar
kualitas lingkungan pemukiman.
5. Sosial
Salah satu tantangan yang dihadapi Kabupaten Bungo akibat
dari dinamika pertumbuhan wilayah, yaitu timbulnya persoalan
kesejahteraan sosial dan tingkat pengangguran yang tinggi. Adapun
permasalahan pembangunan daerah aspek sosial sebagai berikut:
a) Perlunya update pendataan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) secara berkala melalui sistem yang terintegrasi.
b) Belum optimalnya program penanganan PMKS.
c) Belum tersedianya sarana penangganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
d) Tingkat pengangguran tinggi.
e) Penangganan masalah sosial PGOT (pengemis, gelandangan dan
orang terlantar) belum optimal.
BAB IV-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
4.1.2 Urusan Pemerintah Wajib yang Tidak Terkait dengan Pelayanan
Dasar
1. Tenaga Kerja
Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Bungo dalam
peningkatan tenaga kerja adalah sebagai berikut:
a) Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia di Kabupaten Bungo.
b) Jumlah tenaga kerja yang cukup tinggi.
c) Kualitas tenaga kerja yang rendah.
2. Pemberdayaan Perempuan
Beberapa permasalahan yang dihadapi pada aspek
pemberdayaan perempuan sebagai berikut:
a) Masih belum optimalnya upaya perlindungan perempuan dan
anak.
b) Rendahnya motivasi dan partisipasi perempuan dalam
mengembangkan potensi dan berkiprah dalam ranah publik
khususnya dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan hukum.
3. Pangan
Dalam upaya pertumbuhan perekonomian daerah, Pemerintah
Kabupaten Bungo perlu memastikan hal-hal yang berkaitan dengan
ketahanan dan kemandirian pangan. Ketahanan pangan merupakan
suatu kondisi aman terhadap ketersediaan bahan pangan, dengan
jenis yang beragam, dan kualitas serta kuantitas yang baik dan cukup
bagi kebutuhan masyarakat. Dilihat dari beberapa faktor, yakni
ketersediaan, keterjangkauan, keamanan, dan kesejahteraan pangan.
Dengan jumlah penduduk Kabupaten Bungo yang cenderung terus
meningkat, stabilitas produksi berbagai jenis bahan pangan yang
dapat dikembangkan sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi
kerawanan pangan. Sementara untuk kemandirian pangan
diharapkan kondisi penduduk disuatu wilayah dapat secara mendiri
memenuhi kebutuhan akan pangannya dengan memanfaatkan potensi
dan produk hasil pertanian sendiri.
BAB IV-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
4. Lingkungan Hidup
Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor
lingkungan hidup dijabarkan sebagai berikut:
a) Masih tingginya aktivitas pencemaran dan penurunan kualitas air
sungai.
b) Masih tingginya kerusakan hutan.
c) Menurunnya keanekaragaman hayati.
d) Instalasi pengolahan limbah rumah tangga dan industri masih
rendah.
e) Belum optimalnya pengolahan limbah sampah.
5. Perhubungan
Dalam sektor perhubungan, persoalan utama yang timbul, yaitu
belum memadainya sarana dan prasarana transportasi penumpang
dan barang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Adapun
permasalahannya dijabarkan sebagai berikut:
a) Rendahnya pelayanan angkutan publik.
b) Belum tersedianya sistem angkutan massal.
c) Belum tersedianya sistem angkutan barang.
d) Ketersediaan sarana dan prasarana perlengkapan jalan belum
optimal.
e) Belum tertatanya sistem perparkiran.
6. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor
koperasi, UKM adalah sebagai berikut:
a) Kuantitas dan produktifitas koperasi dan usaha kecil dan mikro
belum optimal.
b) Keengganan masyarakat untuk menjadi anggota koperasi.
7. Penanaman Modal
Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor
penanaman modal yaitu jumlah penanaman modal dalam negeri dan
modal asing masih rendah.
BAB IV-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
4.1.3 Urusan Pemerintah Pilihan
1. Pertanian
Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor
pertanian yaitu sebagai berikut:
a) Belum optimalnya produksi komoditas pertanian dan revitalisasi
sistem pertanian.
b) Pemasaran produk pertanian masih rendah.
2. Perdagangan dan Industri
Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor
perdagangan dan industri yaitu sebagai berikut:
a) Belum optimalnya pengembangan jasa perdagangan dan industri
kreatif.
b) Belum optimalnya promosi pengembangan jasa perdagangan dan
industri kreatif.
c) Belum tersedianya kegiatan perdagangan dan jasa dalam
menunjang potensi pariwisata daerah.
4.1.4 Unsur Pendukung, Penunjang dan Pengawasan Urusan
Pemerintahan
Pemerintahan
Dalam aspek pemerintahan, beberapa permasalahan
pembangunan daerah yang dihadapi Kabupaten Bungo sebagai
berikut:
a) Kapasitas aparatur pemerintah daerah belum optimal.
b) Kualitas dan kuantitas produk hukum yang dihasilkan masih
rendah.
c) Pemanfaatan jaringan komunikasi dan informasi belum optimal.
d) Belum optimalnya media publikasi pemerintah.
e) Belum maksimalnya dukungan APBD untuk pembangunan
kesehatan dan pendidikan.
f) Belum maksimalnya kebijakan yang menunjang good governance.
BAB IV-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
4.2 Isu Strategis Daerah
Penentuan isu strategis Kabupaten Bungo dilakukan dengan
mempertimbangkan permasalahan utama dan hasil telaah terhadap
isu strategis global, nasional dan regional yang relevan untuk
pembangunan Kabupaten Bungo tahun 2021-2026. Isu-isu Strategis
pembangunan Kabupaten Bungo merupakan kristalisasi dari
permasalahan pembangunan yang dielaborasi dengan dinamika isu-
isu strategis di level internasional, nasional dan regional Jambi. Isu
strategis merupakan jangkar (anchor) sebagai pengendali, dan
sekaligus sebagai petunjuk arah (compass) yang menggerakkan dan
mengarahkan pembangunan Kabupaten Bungo pada pencapaian visi
pembangunan lima tahun ke depan. Ketepatan dalam perumusan isu
strategis sangat menentukan dalam penentuan Arah Kebijakan
RPJMD. Isu Strategis Kabupaten Bungo dalam RPJMD Tahun 2021-
2026 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekomendasi Isu Strategis KLHS RPJMD terhadap Isu Strategis
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Rekomendasi Isu
KLHS untuk RPJMD
Isu RPJMD Kabupaten Bungo
Tahun 2021-2026
- Pembangunan SDM yang berkualitas.
- Akses digitalisasi desa dan kota secara merata.
- Pengentasan Kemiskinan.
Belum Optimalnya Kualitas SDM yang Berdaya Saing.
Optimalisasi pembangunan SDM yang berkulitas membutuhkan pendekatan multi dimensi termasuk dengan
mempertimbangkan secara seksama penggunaan teknologi digital. Penggunaan
teknologi digital diarahkan, terutama untuk mempersiapkan tersedianya daya dukung
berupa data kependudukan, data sosial ekonomi, data kependidikan dan data kesehatan. Digitalisasi data tingkat desa
yang saat ini telah dibangun akan terus ditingkatkan sehingga bisa mencakup
seluruh wilayah desa dalam Kabupaten Bungo. Akses digitalisasi secara bertahap
akan dikembangkan dan diperluas dengan tujuan memastikan kemanfaatan program dan bantuan pemerintah akan tepat
sasaran. Pada akhirnya, diharapkan pengentasan kemiskinan secara bertahap
bisa dilaksanakan dan ditingkatkan agar proses pembangunan SDM yang
berkualitas bisa berjalan secara linear.
BAB IV-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
Rekomendasi Isu
KLHS untuk RPJMD
Isu RPJMD Kabupaten Bungo
Tahun 2021-2026
- Sertifikasi dan Perkembangan industri dan jasa
lingkungan. - Penanggulangan
alih fungsi lahan. - Kualitas air sungai.
Belum Maksimalnya Tata Kelola Pemerintahan.
Tata kelola pemerintahan selain
memperhatikan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik, juga
akan diarahkan untuk memastikan terwujudnya pembangunan yang
berkelanjutan dengan mengutamakan kelestarian sumber daya alam dalam kegiatan ekonomi. Tata kelola pemanfatan
dan imbal balik jasa lingkungan akan mengutamakan terpenuhinya kebutuhan
SDM yang memiliki kapasitas dalam penilaian dan pengawasan kepatuhan
aspek kelestarian dan keselamatan lingkungan. Tata kelola perizinan dan pengawasan juga diprioritaskan untuk
memaksimalkan pemanfaatan lahan sesuai zonasi sehingga tidak mengganggu tata
ruang dan pola ruang yang ada. Terakhir, memastikan kualitas air sungai sebagai
sumber air baku terjaga dengan tata kelola pengolahan limbah industri yang ketat dan tegas.
- Inovasi pengelolaan
Limbah B3 dan 3R. - Perlindungan ruang
terbuka hijau.
Belum Memadainya Kualitas
Infrastruktur dan Sistem Transportasi. Salah satu tantangan dan peluang
dalam pembangunan infrastuktur adalah penyediaan instalasi pengolahan limbah B3
yang akan berkontribusi terhadap penghasilan daerah non pajak. Kabupaten Bungo sesuai RPJMD Provinsi Jambi 2021-
2026, memiliki posisi strategis sebagai lokus pengolah limbah B3. Secara
fakultatif, Pemerintah Kabupaten Bungo tidak perlu menyediakan anggaran khusus
untuk pembangunan instalasi pengolahan limbah B3 namun perlu mempersiapkan lokasi yang ideal agar peluang tersebut bisa
segera direalisasikan. Ruang terbuka hijau perlu dipertahankan untuk memastikan
tersedianya fungsi ekologis dan fungsi estetika. Untuk itu selain memperbanyak
ruang terbuka hijau dengan menjalin kemitraan dengan pihak-pihak non pemerintah maka eksistensi ruang terbuka
hijau yang telah ada harus dipertahankan dan jika memungkinkan mendorong
hadirnya ruang terbuka hijau tematik yang bisa sekaligus mengakomodasi tersedianya
BAB IV-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
Rekomendasi Isu
KLHS untuk RPJMD
Isu RPJMD Kabupaten Bungo
Tahun 2021-2026
ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk beragam aktivitas positif.
- Keberlanjutan
Bahan Baku pertanian dan
kehutanan menuju hilirisasi industri.
- Perlindungan pangan.
Pertumbuhan Ekonomi yang Belum
Optimal. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya
mengandung prasyarat utama yang sering terlupakan yaitu pemerataan. Melalui
konsep keberlanjutan bahan baku pertanian dan kehutanan, akan mendorong proses ekonomi bidang pertanian dan
kehutanan membentuk rantai produksi yang ideal dan melibatkan banyak pihak
sehingga potensial menciptakan supply and demand chain yang dinikmati seluruh
lapisan masyarakat yang terlibat. Untuk itu perlu dilakukan program dan kegiatan
industri yang mendukung sektor pertanian dan kehutanan, utamanya yang telah bisa ditingkatkan nilai gunanya dari bahan
mentah menjadi bahan setengah mentah atau bahan jadi. Aspek perlindungan
pangan akan memberikan kontribusi yang linear karena menyumbang cukup besar
pada nilai inflasi. Untuk itu selain memastikan pasokan pangan yang memadai dari luar daerah maka ke depan,
pemanfataan lahan pertanian existing dan pengembangan luasan lahan pertanian
perlu menjadi prioritas pembangunan di sektor pertanian sehingga menjadi sektor
baru yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan untuk masyarakat
Kabupaten Bungo.
Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.
4.2.1 Belum Optimalnya Kualitas SDM yang Berdaya Saing.
Konsep pembangunan yang berpusat pada manusia (people
centered development) mendasari isu ini, mengingat investasi pada
sumber daya manusia memiliki dampak positif yang besar dalam
jangka panjang pada seluruh aspek secara berkelanjutan. Tantangan
dan peluang yang berkaitan erat dengan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berdaya saing antara lain:
BAB IV-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
1) Peningkatan kualitas sarana prasarana sekolah dan tenaga
pendidik secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Bungo.
2) Peningkatan kualitas sarana prasarana kesehatan dan tenaga
kesehatan secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Bungo.
3) Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka
stunting.
4) Mempromosikan budaya hidup sehat bagi masyarakat di semua
usia.
5) Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
6) Mencapai kesetaraan gender dengan memberdayakan perempuan
dan anak.
7) Menumbuhkan potensi pemuda yang mampu berperan dalam
semua sektor pembangunan.
8) Cakupan layanan jaminan kesejahteraan sosial secara
menyeluruh dan terintegrasi bagi masyarakat berpenghasilan
rendah dan masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
9) Masih rendahnya kualitas SDM petani dan kelembagaan.
10) Mendesaknya kebutuhan SDM tenaga pustakawaan dan tenaga
arsiparis.
11) Fasilitasi peningkatan SDM Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
dengan mengikutsertakan dalam pendidikan dan bimbingan
teknis penanganan kasus-kasus pelanggaran peraturan daerah.
12) Pemenuhan SDM Sub Spesialis sesuai standar RSUD Tipe B.
13) Perlu memperbanyak pelatihan pembuatan pakan mandiri di
petani/kelompok tani dan penyediaan alat pembuatan pakan.
14) Mengikutsertakan pelatihan pengelola destinasi wisata bagi
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
4.2.2 Belum Maksimalnya Tata Kelola Pemerintahan.
Tantangan dan peluang yang berkaitan erat dengan tata kelola
pemerintahan antara lain:
1) Pengelolaan pemerintahan yang transparan, bersih, efektif, dan
terpercaya.
BAB IV-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
2) Menyederhanakan birokrasi, meningkatkan kemudahan dan
kecepatan layanan publik melalui inovasi berbasis Information
Technology (IT).
3) Pengembangan komitmen dan kualitas ASN secara merit system
dan berkelanjutan.
4) Pemantapan sistim informasi pembangunan yang transparan dan
membuka ruang aspirasi secara luas serta mendukung partisipasi
masyarakat dalam pembangunan.
5) Pentingnya pelayanan publik yang langsung menyentuh kepada
kebutuhan masyarakat seperti kendaraan pelayanan keliling.
6) Pentingnya mewujudkan kembali Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
4.2.3 Belum Memadainya Kualitas Infrastruktur dan Sistem
Transportasi.
Tantangan dan peluang yang berkaitan erat dengan kualitas
infrastruktur dan sistim transportasi antara lain:
1) Pemantapan infrastruktur pendukung kualitas permukiman,
jalan, kegiatan ekonomi, pariwisata, industri, perdagangan dan
jasa.
2) Percepatan pengembangan transportasi massal orang dan barang
yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan pusat-pusat kegiatan
serta simpul-simpul transportasi.
3) Peningkatan jaringan komunikasi dan teknologi informasi untuk
memfasilitasi seluruh aktivitas ekonomi, pemerintahan, dan
pendidikan.
4) Pengembangan eco-energi untuk sarana prasarana publik.
5) Pengembangan sistem sanitasi perkotaan yang terintegrasi sesuai
dengan karakter wilayah, untuk mewujudkan 100% terlayani
sistem sanitasi perkotaan.
6) Penyediaan sarana prasarana umum (Ruang Terbuka Hijau,
tempat olah raga, balai pertemuan, tempat ibadah, makam, dan
lain-lain) yang berkualitas dan merata.
BAB IV-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
7) Pengembangan jaringan air bersih dan manajemen pengelolaan
air yang baik serta mengintegrasikan dengan sumber air baku
umbulan sebagai wujud ketahanan air yang berkelanjutan.
8) Percepatan pengembangan jaringan jalan sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bungo.
4.2.4 Pertumbuhan Ekonomi yang Belum Optimal.
Tantangan dan peluang yang berkaitan erat dengan
pembangunan ekonomi antara lain:
1) Sinergi Pentahelix (pemerintah, akademisi, badan atau pelaku
usaha, masyarakat atau komunitas dan media) dalam
menumbuhkembangkan kewirausahaan usaha mikro untuk
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.
2) Mengembangkan nilai tambah (value added) komoditas lokal
unggulan yang mampu berdaya saing dan berkelanjutan.
3) Mengembangkan sistem distribusi dan pemasaran produk lokal
berbasis online yang terintegrasi antara produsen, lembaga
keuangan dan konsumen.
4) Penguatan ketahanan pangan melalui manajemen stok yang baik
dan diversifikasi produk olahan sub sektor pertanian antara lain
perikanan.
5) Peningkatan performa BUMD sebagai badan usaha profit yang
dapat memberikan dukungan bagi ekonomi masyarakat.
6) Pengembangan pariwisata dan penunjang pariwisata perkotaan,
yang mampu menjadi pendorong dan penggerak bagi
tumbuhkembangnya ekonomi lokal dan UMKM.
7) Mendorong berkembangnya ekonomi digital melalui start up
bisnis, industri kreatif dan kesadaran masyarakat untuk
berinvestasi.
8) Perlu peningkatan kerjasama dengan perusahaan kemitraan
ayam broiler untuk mensuplai ketersediaan ayam pedaging yang
diprioritaskan dari peternak yang ada di Kabupaten Bungo.
9) Perlu penguatan modal untuk pelaku usaha guna
menumbuhkembangkan peternak dan petani ikan baru.
BAB IV-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
10) Perlu dukungan pemerintah dalam penyediaan Hijauan Makanan
Ternak (HMT) dan permodalan.
11) Perlu dilaksanakan program transformasi dari peternak
tradisional ke peternak modern melalui peningkatan kapasitas
peternak untuk meningkatkan daya saing petani.
12) Perlunya penambahan obat-obatan dan vaksin, mengingat
populasi ternak di Kabupaten Bungo sebanyak 38.199 ekor dan
baru terlayani sebanyak 10%.
13) Perlu ketersediaan alat (test kit) untuk pengujian bahan pangan
asal hewan dan melibatkan instansi terkait dengan pengawasan
peredaran pangan.
14) Perlu penambahan petugas untuk pengawasan lalu lintas ternak
di pos (check point) di daerah perbatasan antar-
kabupaten/provinsi.
15) Perlu terobosan-terobosan dari pemerintah daerah untuk
memfasilitasi akses permodalan dari perbankan seperti Kredit
Usaha Rakyat (KUR).
16) Masih rendahnya akses petani terhadap permodalan, pasar,
teknologi, dan informasi.
17) Belum optimalnya sarana dan prasarana pertanian.
18) Kurangnya jumlah penangkar dan produsen benih.
19) Sempitnya lahan garapan petani, sehingga usaha tidak efisien.
20) Masih rendahnya kualitas hasil beberapa produk pertanian.
21) Belum optimalnya pemanfaatan sumber-sumber air.
22) Adanya konversi lahan pertanian ke non-pertanian.
23) Alih Fungsi Lahan.
24) Rendahnya harga komoditi Perkebunan.
25) Perubahan iklim global berakibat terjadinya perubahan musim
sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman.
26) Peningkatan dalam pengelolaan, bantuan alat produksi,
pendampingan pemasaran dan edukasi desain produk.
27) Pendampingan dan sosialisasi tentang perizinan bagi koperasi
dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
28) Pendampingan serta pemberian pembekalan tentang menyusun
inventarisasi administrasi.
BAB IV-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I
29) Hilirisasi industri.
30) Sosialisasi dan petunjuk tentang perkoperasian.
31) Pemberikan pelatihan pembukuan berdasarkan peraturan yang
sesuai dengan standar akuntansi.
32) Perlunya pengalokasian Dana Desa untuk pengembangan objek
wisata.
33) Pentingnya sosialisasi dan koordinasi antar-penerima Kelompok
Wirausaha Pemuda (KWP) dengan pihak terkait.
34) Meningkatnya kebakaran hutan dan lahan.
35) Meningkatnya resiko bencana alam.
36) Mendorong Pemanfaatan energi baru terbarukan pada lokasi
jangkaun desa untuk (POME) (Integrasi, koordinas) Kewenangan.
Untuk menindaklanjuti isu-isu strategis tersebut, maka dibuat
prioritas-prioritas pembangunan Kabupaten Bungo yang diarahkan
pada beberapa hal yang dianggap merupakan strategis daerah
sehingga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan segera.
Prioritas pembangunan Kabupaten Bungo dapat disajikan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.2 Keterkaitan Isu Strategis terhadap
Prioritas Unggulan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo
Isu Strategis Prioritas Unggulan
Pembangunan
1. Belum Optimalnya Kualitas SDM yang
Berdaya Saing
1. Pusat Pendidikan
2. Pusat Kesehatan
2. Belum Maksimalnya Tata Kelola Pemerintahan
1. Pusat Kesehatan 2. Pusat Ekonomi
3. Belum Memadainya Kualitas Infrastruktur dan Sistem Transportasi
1. Infrastruktur Berkelanjutan
4. Pertumbuhan Ekonomi yang Belum
Optimal
1. Pusat Ekonomi
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB V-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 7
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1
Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026. Visi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026
adalah “Kabupaten Bungo yang Maju, Harmonis dan Sejahtera”.
Penjabaran terkait visi RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-
2026 sebagai berikut ini:
Tabel 5.1 Penjelasan Visi RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026
Visi Penjelasan
KABUPATEN BUNGO
YANG MAJU
Mewujudkan Kabupaten Bungo yang yang lebih baik, dengan demikian indikator yang dapat digunakan menjadi pengukur
kemajuan yang dicapai adalah terlaksananya pembangunan di segala
bidang yang bergerak dengan cepat dan berkesinambungan.
KABUPATEN BUNGO
YANG HARMONIS
Mewujudkan Kabupaten Bungo sebagai
suatu kondisi yang diwarnai oleh keseimbangan dan keselarasan. Dalam
konteks pembangunan masyarakat, harmoni yang diidamkan menyangkut
keseimbangan dan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan Penciptanya, hubungan antara manusia dengan
sesamanya serta hubungan manusia dengan lingkungannya.
BAB V-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
KABUPATEN BUNGO YANG SEJAHTERA
Mewujudkan masyarakat Bungo yang
aman, sentosa dan makmur. Kondisi aman dan sentosa pada dasarnya adalah suatu
prakondisi yang dapat mewujudkan kemakmuran.
Sumber data: RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026
Dalam rangka mewujudkan Visi RPJPD Pembangunan
Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026, maka ditetapkan Misi
pembangunan sebagai berikut:
1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.
2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang
berkualitas.
3. Mewujudkan tata kelola pemerintah Kabupaten Bungo yang baik,
demokratis, serta menjungjung tinggi supremasi hukum dan HAM.
4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman,
bertaqwa dan berbudaya.
5. Mewujudkan pembangunan daerah Kabupaten Bungo yang merata
dan berkeadilan.
Visi dan misi RPJPD didesain untuk dicapai melalui empat
periode RPJMD yang masing-masing memiliki tujuan dan arah
kebijakan masing-masing.
5.1 Visi Daerah
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Tahun 2021-2026
merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada saat pemilihan
kepala daerah (PILKADA) tahun 2020. Visi daerah menggambarkan
arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin
dicapai selama lima tahun sesuai misi yang diemban.
Visi pembangunan daerah Kabupaten Bungo untuk periode
RPJMD Tahun 2021-2026 sebagai berikut:
BUNGO MAJU DAN SEJAHTERA
Adapun deskripsi dari visi tersebut adalah:
BAB V-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
MAJU : Merupakan masyarakat yang berpendidikan unggul,
derajat kesehatan berkualitas, dan ekonomi
mandiri dengan ditunjang oleh infrastruktur yang
baik.
SEJAHTERA : Merupakan masyarakat yang berkarakter,
berkecukupan, dan menjunjung tinggi nilai
toleransi dalam kemajemukan.
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 merupakan
periode keempat atau terakhir dalam kerangka RPJPD Kabupaten
Bungo Tahun 2006-2026.
5.2 Misi Daerah
Untuk mewujudkan visi BUNGO MAJU DAN SEJAHTERA
tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun kedepan selama periode 2021-2026 yaitu :
1. Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung
kemajuan daerah.
Misi pertama bertujuan Memperkuat pembangunan infrastruktur
untuk mendukung masyarakat yang berkarakter, berkecukupan,
dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam kemajemukan.
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan
kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan
pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Misi kedua bertujuan Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
3. Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan kelembagaan
dan permodalan.
BAB V-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Misi ketiga bertujuan Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan
kelembagaan dan permodalan.
4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis
transparansi dan melayani.
Misi keempat bertujuan Meningkatkan kualitas tata kelola
pemerintahan yang berbasis transparansi dan kemanfaatan
publik.
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan
kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan
masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.
Misi kelima bertujuan Meningkatkan upaya pemberdayaan
masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan
penguatan kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan
potensi dusun.
Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan daerah
yang berkelanjutan dan menjadi satu kesatuan dalam sistem
perencanaan yang utuh dengan perencanaan pembangunan lainnya,
maka RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 disusun dengan
berpedoman pada dokumen perencanaan yaitu RPJPD Kabupaten
Bungo Tahun 2006-2026, juga memperhatikan RPJMD Provinsi
Jambi Tahun 2021-2026 dan dokumen RPJM Nasional Tahun 2020-
2024.
BAB V-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Tabel 5.2 Keselarasan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Bungo dengan RPJPD Kabupaten Bungo,
RPJMD Provinsi Jambi dan RPJM Nasional
RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026
RPJPD Kabupaten Bungo 2006-2026
VISI
Bungo Maju dan Sejahtera Kabupaten Bungo yang Maju, Harmonis dan Sejahtera
MISI
Misi 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.
Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui
dukungan kelembagaan dan permodalan.
Misi 1 : Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan
berdaya saing.
Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Misi 2 : Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.
Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.
Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintah Kabupaten
Bungo yang baik, demokratis, serta menjungjung tinggi supremasi hukum dan HAM.
Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan
Misi 4 : Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa dan berbudaya.
BAB V-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun. Misi 5 : Mewujudkan pembangunan daerah Kabupaten
Bungo yang merata dan berkeadilan.
RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026
RPJMD Provinsi Jambi 2021-2026
VISI
Bungo Maju dan Sejahtera Terwujudnya Jambi Maju, Aman, Nyaman, Tertib,
Amanah dan
Profesional dibawah Ridho Allah SWT
MISI
Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.
Misi 1 : Memantapkan Tata kelola Pemerintahan.
Misi 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah
Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui
dukungan kelembagaan dan permodalan.
Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui
pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi
dusun.
Misi 2 : Memantapkan Perekonomian Masyarakat dan
Daerah.
BAB V-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Misi 3 : Memantapkan Kualitas Sumberdaya Manusia.
RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026
RPJM Nasional 2020-2024
VISI
Bungo Maju dan Sejahtera Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong
MISI
Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Misi 1 : Peningkatan kualitas manusia indonesia.
Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui
dukungan kelembagaan dan permodalan.
Misi 2 : Struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan
berdaya saing.
Misi 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.
Misi 3 : Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
BAB V-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan
kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.
Misi 4 : Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan
kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.
Misi 5 : Kemajuan budaya mencerminkan kepribadian
bangsa .
Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
yang berbasis transparansi dan melayani.
Misi 6 : Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya.
Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
yang berbasis transparansi dan melayani.
Misi 7 : Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga.
Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
yang berbasis transparansi dan melayani.
Misi 8 : Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan
terpercaya.
Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
yang berbasis transparansi dan melayani.
Misi 9 : Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara
kesatuan.
BAB V-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Kelima misi strategis di atas merupakan bentuk tindak lanjut
dari isu strategis yang telah dianalisis dan dipaparkan pada bab
sebelumnya. Secara lengkap bentuk sinergi atau keterkaitan antara
isu strategis dengan misi pembangunan Kabupaten Bungo disajikan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.3 Keterkaitan antara Isu Strategis, Misi Pembangunan
dan Prioritas Unggulan Pembangunan
Isu Strategis Misi Pembangunan Prioritas Unggulan
Pembangunan
Belum memadainya
kualitas infrastruktur dan
sistem transportasi
Misi 1 : Memperkuat
pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan
daerah.
1. Infrastruktur
Berkelanjutan
Belum optimalnya kualitas SDM yang berdaya saing
Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan
yang berkualitas dan pelayanan kesehatan
yang terjangkau.
1. Pusat Pendidikan
2. Pusat Kesehatan
Pertumbuhan ekonomi yang
belum optimal
Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku
ekonomi kreatif melalui dukungan
kelembagaan dan permodalan.
1. Pusat Ekonomi
Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan
penguatan kelembagaan
masyarakat dengan memaksimalkan
potensi dusun.
1. Pusat Pendidikan 2. Pusat Ekonomi
Belum maksimalnya tata
kelola pemerintahan
Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola
pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.
1. Pusat Kesehatan 2. Pusat Ekonomi
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB V-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Tabel 5.4 Perangkat Daerah yang mendukung Misi Pembangunan Daerah
Kabupaten Bungo
Misi Kabupaten Bungo
Bidang Urusan Nama Perangkat
Daerah
1. Memperkuat pembangunan
infrastruktur untuk
mendukung kemajuan daerah
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Perhubungan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan
Informatika
Dinas Komunikasi
Informatika dan Persandian
2. Meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang unggul
dan kompetitif melalui pelayanan
pendidikan yang
berkualitas dan pelayanan
kesehatan yang terjangkau
Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kesehatan Dinas Kesehatan
RSUD H. Hanafie
Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana
Dinas Sosial
Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Kepemudaan dan Olahraga
Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata
Perpustakaan Dinas Perpustakaan
dan Arsip Daerah
3. Meningkatkan daya saing
Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui
dukungan kelembagaan
dan permodalan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan
Perdagangan Perindustrian
Perdagangan
Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pariwisata Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata
Pertanian Dinas Peternakan dan Perikanan
Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Perkebunan
BAB V-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Misi Kabupaten
Bungo Bidang Urusan
Nama Perangkat
Daerah
4. Meningkatkan kualitas tata kelola
pemerintahan yang berbasis
transparansi dan melayani
Kesatuan Bangsa dan Politik
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kesatuan Bangsa dan Politik
Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Persandian Dinas Komunikasi Informatika dan
Persandian Statistik
Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD
Perencanaan Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah Penelitian dan
Pengembangan
Keuangan Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah
Keuangan Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah
Kepegawaian Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah
Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan Inspektorat
Penanaman Modal Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
5. Meningkatkan
pemberdayaan masyarakat
melalui pelembagaan kearifan lokal,
adat istiadat, dan penguatan
kelembagaan masyarakat
dengan memaksimalkan potensi dusun
Kebudayaan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Ketentraman, Ketertiban Umum
dan Perlindungan Masyarakat
Satuan Polisi Pamong Praja dan
Pemadan Kebakaran
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
Kesatuan Bangsa dan Politik
Sosial Dinas Sosial
Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
BAB V-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Misi Kabupaten
Bungo Bidang Urusan
Nama Perangkat
Daerah
Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pangan Dinas Ketahanan Pangan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan
Dusun
Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan
Pertanian Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Perkebunan
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
Untuk mencapai misi pembangunan daerah Kabupaten Bungo
dilaksanakan oleh 28 perangkat daerah yang melaksanakan 38 bidang
urusan.
5.3 Tujuan dan Sasaran Daerah
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu tertentu. Tujuan daerah ditetapkan dengan
mengacu pada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis,
sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata,
spesifik dan terukur. Ukuran keberhasilan dari sasaran diwujudkan
dengan tingkat pencapaian indikator kinerja sasaran yang ditetapkan.
Berdasarkan visi, misi dan isu-isu strategis yang ada, maka ditetapkan
tujuan dan sarasan pembangunan daerah yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut:
5.3.1 Tujuan Pembangunan Daerah
Berdasarkan rumusan visi dan misi serta mengacu dan
menyelaraskan dengan arahan tehnis operasional dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Bungo Tahun 2006-2026, maka tujuan pembangunan daerah untuk
BAB V-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5
(lima) tahun kedepan adalah :
1. Menyediakan Infrastruktur yang mantap.
Maksudnya adalah menyediakan infrastruktur dalam kondisi yang
baik dan memberikan manfaat kepada masyarakat dengan
didukung oleh pemeliharaan infrastruktur yang berkesinambungan.
2. Mewujudkan manusia yang terdidik dan sehat.
Maksudnya adalah mengupayakan manusia yang memiliki ilmu
pengetahuan, memahami aturan yang berlaku dalam masyarakat,
dan produktif bagi upaya peningkatan kemajuan daerah.
3. Mewujudkan UMKM dan Pelaku Ekonomi Kreatif yang Kuat dan
Berdaya Saing.
Maksudnya adalah mengupayakan ruang bagi munculnya Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor primer, sekunder, dan
tersier serta usaha berbasis atau dikerjakan oleh masyarakat melalui
pengelolaan berbagai sumber daya ekonomi secara swadaya dan
memiliki kemampuan untuk menunjukkan hasil (produk) yang lebih
baik.
4. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Maksudnya adalah mengupayakan penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung-jawab sejalan dengan
prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, dengan mengedepankan
indikator transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan koordinasi.
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berdaya.
Maksudnya adalah mengupayakan masyarakat yang unggul,
tangguh, dan memiliki kontribusi dalam rangka peningkatan daya
saing dan kemandirian daerah guna mendukung tujuan
pembangunan daerah.
BAB V-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
5.3.2 Sasaran Pembangunan Daerah
Berdasarkan tujuan diatas, maka ditetapkan sasaran
pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur yang Mantap.
Pembangunan infrastruktur lebih mengutamakan daya ungkit
ekonomi masyarakat.
2. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Pemukiman yang Nyaman.
Mengelola lingkungan yang baik dari segi rumah, air bersih, sanitasi,
sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman.
3. Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan.
Mewujudkan pendidikan yang merata dan mutu pendidikan yang
optimal.
4. Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata.
5. Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan UMKM yang Berdaya
Saing.
Meningkatkan taraf hidup UMKM melalui peningkatan pendapatan
UMKM.
6. Meningkatnya Ekonomi Kreatif Agro Industri.
Pertumbuhan ekonomi kreatif melalui sektor unggulan pertanian dan
industri.
7. Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas.
Mewujudkan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat secara
efektif dan efisien.
8. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah.
Penyelenggaraan pemerintah yang memenuhi kaidah-kaidah
penyelenggaraan pemerintah yang baik.
9. Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis
Pemberdayaan.
BAB V-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Mewujudkan kondisi kehidupan masyarakat yang sesuai dengan
standar kehidupan masyarakat melalui pengelolaan potensi berbasis
pada kearifan lokal, adat istiadat dan penguatan kelembagaan
masyarakat.
10. Meningkatnya Potensi Daerah dari Sektor Pertanian/Perkebunan.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengelolaan sumber
daya pertanian/perkebunan.
11. Menurunnya Gangguan Ketentraman dan Ketertiban.
Meningkatkan ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
masyarakat.
Adapaun kesesuaian antara sasaran RPJMD Kabupaten Bungo
Tahun 2021-2026 dengan sasaran RPJPD Kabupaten Bungo Tahun
2006-2026 dapat dilihat pada tabel yang disajikan dibawah ini:
Tabel 5.5 Kesesuaian Sasaran RPJPD dengan Sasaran RPJMD
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Sasaran RPJPD Kabupaten Bungo
Tahun 2006-2026
Sasaran RPJMD Kabupaten Bungo
Tahun 2021-2026
1. Meningkatkan pengembangan
ekonomi unggulan dan sumberdaya yang berdaya saing
5. Terwujudnya Peningkatan
Kesejahteraan UMKM melalui Peningkatan Daya Saing
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas
dan pemanfaatan IPTEK
1. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur yang Mantap
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
3. Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan
4. Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan
4. Meningkatkan pengembangan inovasi berbasis IPTEK
6. Meningkatnya Ekonomi Kreatif Agro Industri
5. Meningkatkan kemandirian
masyarakat, demokrasi dan keterbukaan informasi publik
8. Meningkatnya Akuntabilitas
Kinerja Pemerintahan Daerah
6. Meningkatkan kepastian hukum dan perlindungan HAM
7. Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas
7. Meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan masyarakat
9. Terwujudnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan 8. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan budaya
BAB V-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
9. Meningkatkan pembangunan
kawasan strategis dan daerah tertinggal yang berkelanjutan
1. Meningkatnya Kualitas
Infrastruktur yang Mantap.
10. Meningkatkan pembangunan pedesaan dan pengurangan
kesenjangan daerah
9. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat
berbasis pemberdayaan
11. Meningkatkan pengentasan kemiskinan, pemenuhan pangan
dan partisipasi perempuan
6. Meningkatnya Ekonomi Kreatif Agro Industri
12. Meningkatkan pengembangan SDA yang berwawasan lingkungan
2. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Pemukiman yang Nyaman
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
5.4 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Daerah
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam RPJMD
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 menjadi tuntutan yang perlu
diperhatikan. Konsistensi penjabaran Visi dan Misi ke dalam Tujuan
dan Sasaran menentukan efektivitas pembangunan daerah sesuai
dengan amanat pembangunan yang tertuang dalam visi dan misi
bupati terpilih.
Berangkat dari tuntutan tersebut, maka dapat dijabarkan
keterkaitan dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran tersebut kedalam
matriks berikut ini.
BAB V-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
Tabel 5.6
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi : Bungo Maju dan Sejahtera
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Sat
Capaian Kinerja
Kondisi
Kinerja
Awal RPJMD
2022 2023 2024 2025 2026
Kondisi
Kinerja
Akhir RPJMD
1 Memperkuat Pembangunan
Infrastruktur
Untuk
Mendukung
Kemajuan Daerah
Menyediakan Infrastruktur
yang Mantap
Indeks Infrastruktur Daya Saing Daerah Persen 26,23 27,33 28,43 29,53 30,63 31,73 31,73
Meningkatnya
Kualitas
Infrastruktur
yang Mantap
Indeks Infrastruktur
Daerah
Persen 33,10 34,95 36,79 38,64 40,48 42,33 42,33
Meningkatnya
Kualitas
Lingkungan
Pemukiman
yang Nyaman
Indeks
Infrastruktur
Perumahan
dan
Permukiman
Persen 19,36 19,72 20,07 20,43 20,78 21,14 21,14
2 Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia (SDM) yang Unggul Dan
Kompetitif Melalui
Pelayanan
Pendidikan yang
Berkualitas dan
Pelayanan Kesehatan yang
Terjangkau
Mewujudkan
Manusia yang
Terdidik dan Sehat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 69,92 69,95 70,15 70,30 70,45 70,75 70,75
Meningkatnya
Akses Layanan
Pendidikan
Rata-Rata
Lama Sekolah
(RLS)
Persen 8,27 8,34 8,41 8,48 8,55 8,62 8,62
Meningkatnya
Akses Layanan
Kesehatan
Umur
Harapan
Hidup (UHH)
Tahun 67,74 67,88 68,02 68,16 68,30 68,44 68,44
BAB V-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Sat
Capaian Kinerja
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2022 2023 2024 2025 2026
Kondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
3 Meningkatkan
Daya Saing Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM)
dan Pelaku
Ekonomi Kreatif
Melalui Dukungan
Kelembagaan dan
Permodalan
Mewujudkan
UMKM dan
Pelaku Ekonomi Kreatif yang
Kuat dan
Berdaya Saing
Pertumbuhan Ekonomi Persen -0,4 4,28 4,32 4,45 4,60 4,75 4,75
Terwujudnya
Peningkatan
Kesejahteraan
UMKM yang Berdaya Saing
Aset UMKM Milyar 86,9 96,3 105,7 115,1 124,5 133,9 133,9
Omzet UMKM Milyar 135,7 153,9 172,1 190,3 208,5 226,7 153,9
Meningkatnya
Ekonomi
Kreatif Agro
Industri
Pertumbuhan
sektor industri
pengolahan
(PDRB ADHB)
persen 6,72 6,81 6,89 6,98 7,06 7,15 7,15
4 Meningkatkan
Kualitas Tata
Kelola
Pemerintahan
yang Berbasis Transparansi dan
Melayani
Mewujudkan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
yang Baik
Indeks Reformasi Birokrasi Nilai 50,15 51,73 53,31 54,89 56,47 58,05 58,05
Meningkatnya
Pelayanan Publik yang
Berkualitas
Indeks
Kepuasan Masyarakat
(IKM) Daerah
Nilai 70 73 76 80 85 90 90
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintahan Daerah
Nilai SAKIP Predikat 67,6
(B)
69,3
(B)
70,01
(BB)
73,5
(BB)
79,5
(BB) 80,01
(A) 80,01
(A)
Opini BPK Kategori WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
BAB V-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Sat
Capaian Kinerja
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2022 2023 2024 2025 2026
Kondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
5 Meningkatkan
Pemberdayaan
Masyarakat Melalui
Pelembagaan
Kearifan Lokal,
Adat Istiadat, dan
Penguatan
Kelembagaan Masyarakat
Dengan
Memaksimalkan
Potensi Dusun
Mewujudkan
Kehidupan
Masyarakat yang Berkualitas
dan Berdaya
Indeks Gini Nilai 0,31 0,31 0,31 0,31 0,30 0,30 0,30
Terwujudnya
Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat
Berbasis
Pemberdayaan
Pengeluaran
per-kapita Non-Pangan
(sebulan)
Ribu Rupiah
1.883 1.945 2.008 2.070 2.132 2.194 2.194
Meningkatnya
potensi daerah
dari sektor
pertanian/
perkebunan
Kontribusi
sektor
pertanian/ perkebunan
terhadap
PDRB
Persen 20,62 20,84 21,05 21,27 21,48 21,70 21,70
Menurunnya
gangguan
ketentraman
dan ketertiban
Angka
Kriminalitas Persen 9,99 9,5 9,0 8,5 8,0 7,5 7,5
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VI-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN
6.1 Strategi Pembangunan Daerah
Untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran yang
telah dirumuskan, maka dilakukan upaya untuk merumuskan
strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bungo Tahun
2021-2026. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang
menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Pendekatan yang digunakan dalam proses penyusunan strategi
dan arah kebijakan yaitu metode analisis SWOT (Strength-Weakness-
Opportunity-Threat). Dengan metode ini, berbagai potensi dan
permasalahan baik dari sisi internal maupun eksternal diidentifikasi
sebagai basis dalam penentuan strategi. Melalui penggunaan metode
SWOT ini, diharapkan dapat diperoleh strategi dan kebijakan yang
yang bersifat holistik dan mampu menjawab tantangan pembangunan
kedepan.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan daerah Kabupaten Bungo menyusun sebanyak 31
strategi pembangunan. Adapun secara keseluruhan strategi
pembangunan di Kabupaten Bungo hasil dari SWOT per sasaran
daerah adalah sebagai berikut:
BAB VI-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Sasaran I : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur yang Mantap.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Revitalisasi infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat dan mendukung Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).
2. Meningkatan simpul pembangunan infrastruktur daerah dengan
infrastruktur pemerintah provinsi dan pemerintah.
3. Melakukan penguatan manajemen pengawasan dan penggunaan
infrastruktur.
4. Melaksanakan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan
pemerintah kab/kota tetangga dan swasta.
5. Melaksanakan kajian tentang mitigasi bencana.
Sasaran II : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Pemukiman
yang Nyaman.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kerjasama dalam pembinaan, pengawasan dan
pencemaran lingkungan dengan non-pemerintah untuk
pembangunan RTH dan pelestarian lingkungan.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat permukiman.
3. Mengurangi ketidaksesuaian rencana tata ruang dengan
pemanfaatan ruang.
4. Meningkatkan jangkauan layanan air bersih.
5. Meningkatkan kualitas cakupan dan pelayanan sanitasi.
Sasaran III : Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan penyelengggaraan pendidikan formal dan non-formal.
2. Meningkatkan mutu dan efesiensi sekolah serta mewujudkan
kawasan pendidikan terpadu.
BAB VI-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
3. Membangun kerjasama dengan lembaga non-pemerintah dalam
bidang pendidikan.
4. Meningkatkan prestasi dan kesadaran cinta budaya dan olahraga.
Sasaran IV : Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan.
2. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Sasaran V : Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan UMKM
yang Berdaya Saing.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Memperluas jangkauan pasar UMKM.
2. Meningkatkan kinerja klinik UMKM.
Sasaran VI : Meningkatnya Ekonomi Kreatif Argo Industri.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Intensifikasi pertanian dan perkebunan berbasis potensi lokal.
2. Menciptakan inovasi produk dan promosi IKM.
3. Meningkatkan kemandirian produk lokal.
4. Meningkatkan pembinaan kepada pelaku industri untuk
menciptakan produk sesuai kebutuhan pasar.
Sasaran VII : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
2. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.
BAB VI-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Sasaran VIII : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan
Daerah.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset
daerah.
2. Membangun sinergisitas perencanaan antar OPD, perencanaan
kabupaten dan desa.
Sasaran IX : Terwujudnya peningkatan kesejahteraan
masyarakat berbasis pemberdayaan.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan SDA yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
2. Meningkatkan tanggungjawab sosial korporasi untuk akses pasar
karbon.
3. Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) dan korporasi untuk
meningkatkan kualitas SDM dan inovasi.
Sasaran X : Meningkatnya potensi daerah dari sektor pertanian/
perkebunan.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan potensi lahan pertanian untuk meningkatkan
produksi pangan dan diversifikasi komoditi.
2. Meningkatkan akses pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) dalam
rangka peningkatan daya serap domestik.
Sasaran XI : Menurunnya gangguan ketentraman dan ketertiban.
Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk
mencapai sasaran adalah sebagai berikut:
BAB VI-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
1. Meminimalisir terjadinya ancaman terhadap ketentraman dan
ketertiban masyarakat.
Tabel dibawah ini menyajikan keterkaitan strategi pembangunan
daerah terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah
Kabupaten Bungo periode RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VI-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Tabel 6.1 Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pembangunan Kabupaten Bungo 2021-2026
VISI : BUNGO MAJU DAN SEJAHTERA.
MISI 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.
Tujuan Sasaran Strategi
Menyediakan infrastruktur yang mantap.
1. Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mantap.
1. Revitalisasi infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendukung Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).
2. Meningkatan simpul pembangunan infrastruktur daerah
dengan infrastruktur pemerintah provinsi dan pemerintah. 3. Melakukan penguatan manajemen pengawasan dan
penggunaan infrastruktur.
4. Melaksanakan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan pemerintah kab/kota tetangga dan swasta.
5. Melaksanakan kajian tentang mitigasi bencana.
2. Meningkatnya kualitas lingkungan
pemukiman yang nyaman.
1. Meningkatkan kerjasama dalam pembinaan, pengawasan
dan pencemaran lingkungan dengan non-pemerintah untuk pembangunan RTH dan pelestarian lingkungan.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat permukiman. 3. Mengurangi ketidaksesuaian rencana tata ruang dengan
pemanfaatan ruang.
4. Meningkatkan jangkauan layanan air bersih. 5. Meningkatkan kualitas cakupan dan pelayanan sanitasi.
BAB VI-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
MISI 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Tujuan Sasaran Strategi
Mewujudkan manusia yang terdidik dan sehat.
1. Meningkatnya akses layanan pendidikan.
1. Peningkatan penyelengggaraan pendidikan formal dan non-formal.
2. Meningkatkan mutu dan efesiensi sekolah serta mewujudkan
kawasan pendidikan terpadu. 3. Membangun kerjasama dengan lembaga non-pemerintah
dalam bidang pendidikan. 4. Meningkatkan prestasi dan kesadaran cinta budaya dan
olahraga.
2. Meningkatnya akses layanan kesehatan.
1. Meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan. 2. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
MISI 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan kelembagaan dan permodalan.
Tujuan Sasaran Strategi
Mewujudkan UMKM dan Pelaku Ekonomi Kreatif yang Kuat dan
Berdaya Saing.
1. Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan UMKM yang
Berdaya Saing .
1. Memperluas jangkauan pasar UMKM. 2. Meningkatkan kinerja klinik UMKM.
2. Meningkatnya ekonomi kreatif agro industri.
1. Intensifikasi pertanian dan perkebunan berbasis potensi lokal.
2. Menciptakan inovasi produk dan promosi IKM. 3. Meningkatkan kemandirian produk lokal. 4. Meningkatkan pembinaan kepada pelaku industri untuk
menciptakan produk sesuai kebutuhan pasar.
BAB VI-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
MISI 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.
Tujuan Sasaran Strategi
Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
1. Meningkatnya pelayanan publik yang berkualitas.
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. 2. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik.
2. Meningkatnya akuntabilitas
kinerja pemerintahan daerah.
1. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset
daerah. 2. Membangun Sinergisitas Perencanaan Antar SKPD,
Perencanaan Kabupaten dan Desa.
MISI 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan
masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.
Tujuan Sasaran Strategi
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan
berdaya.
1. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat
berbasis pemberdayaan.
1. Memanfaatkan SDA yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
2. Meningkatkan tanggungjawab sosial korporasi untuk akses pasar karbon.
3. Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) dan korporasi
untuk meningkatkan kualitas SDM dan inovasi.
2. Meningkatnya potensi daerah dari
sektor pertanian/perkebunan.
1. Memaksimalkan potensi lahan pertanian untuk meningkatkan
produksi pangan dan diversifikasi komoditi. 2. Meningkatkan akses pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK)
dalam rangka peningkatan daya serap domestik.
3. Menurunnya gangguan ketentraman dan ketertiban
1. Meminimalisir terjadinya ancaman terhadap ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026
BAB VI-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
6.2 Arah Kebijakan Daerah
Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan
perumusan strategi yang dipilih agar selaras dalam mencapai tujuan
dan sasaran pada setiap tahapan selama kurun waktu lima tahun.
Selain itu, arah kebijakan pembangunan disusun berdasarkan analisis
kebutuhan pembangunan daerah dengan mempertimbangkan aspirasi
masyarakat, kondisi dan kemampuan daerah, termasuk kinerja
pelayanan pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya. Rumusan arah
kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus
serta sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Arah kebijakan umum pembangunan Pemerintah Kabupaten
Bungo untuk jangka menengah merupakan arah bagi perangkat
daerah maupun lintas perangkat daerah dalam merumuskan
kebijakan guna mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya
berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
maka secara umum ada beberapa pertimbangan dalam merumuskan
strategi dan arah kebijakan yang akan menjadi prioritas.
Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Bungo Tahun 2021-
2026, secara umum terdapat empat prioritas unggulan pembangunan
di Kabupaten Bungo, yaitu :
1. Menjadikan Kabupaten Bungo sebagai Pusat Pendidikan
Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang
memiliki kemampuan mengelola potensi sumber daya manusia melalui
institusi pendidikan formal berbasis pada kearifan lokal dan
pengembangan nilai-nilai budaya yang diakui keberagamannya,
sehingga terbentuk daerah yang berkemajuan dalam pendidikan.
Fasilitas pendidikan yang menunjang Kabupaten Bungo sebagai pusat
pendidikan, antara lain:
a) Terdapat sebanyak 287 PAUD.
b) Terdapat SD/MI sebanyak 262 sekolah, SMP/MTs sebanyak 101
sekolah dan SMA/SMK/MA sebanyak 62 sekolah.
c) Terdapat 7 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), yaitu: (1) Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi (STIA) Muara Bungo yang dikelola oleh Yayasan
BAB VI-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Setih Setio, (2) Akademi Perawat (AKPER) Muara Bungo yang
dikelola oleh Yayasan Setih Setio Muara Bungo, (3) Institut Agama
Islam (IAI) Yasni Muara Bungo yang dikelola oleh Yayasan Nurul
Islam, (4) Universitas Muara Bungo (UMB) yang dikelola oleh
Yayasan Pendidikan Bungo, (5) Akademi Kebidanan Muara Bungo
yang dikelola oleh yayasan Amanah, (6) Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah (STIT) Yayasan Pendidikan Insan Madani (Yapima), (7)
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Muara Bungo.
2. Menjadikan Kabupaten Bungo sebagai Pusat Kesehatan
Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang
memiliki kemampuan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
terpadu dan pusat rujukan, sehingga dapat diakses oleh masyarakat
dan daerah lain yang berdekatan. Fasilitas Kesehatan yang menunjang
Kabupaten Bungo sebagai pusat kesehatan, antara lain:
a) Terdapat sebanyak 69 Poskesdes, 61 Puskesmas Pembantu dan 19
Puskesmas;
b) Terdapat sebanyak 3 Rumah Sakit terdiri dari 1 Rumah Sakit
Umum Daerah kelas B dan 2 Rumah Sakit Umum Swasta serta 1
Rumah Sakit Ibu dan Anak;
c) Terdapat sebanyak 16 Klinik, 31 Praktek Mandiri dan 20 Praktek
Gigi; dan
d) Terdapat sebanyak 2 Laboratorium Kesehatan dengan memiliki
PCR KIT (Polymerease Chain Reaktion) dan BSC (Biosafety Cabinet)
Level 2. Dan lain-lain.
3. Menjadikan Kabupaten Bungo sebagai Pusat Ekonomi
Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang
memiliki kegiatan ekonomi bidang perdagangan dan jasa melalui
pembangunan, pengembangan dan perluasan kegiatan perekonomian
dari sektor hulu ke hilir yang didukung dengan pemberian insentif
untuk investasi. Fasilitas penunjang Kabupaten Bungo sebagai pusat
ekonomi, antara lain:
BAB VI-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
a) Terdapat sebanyak 4 Pasar Tradisional dan 47 Pasar Dusun.
b) Terdapat sebanyak 8.904 UMKM, 2.268 Industri Kecil Menengah
dan 22 Industri Besar.
c) Terdapat 3 Hotel kelas Bintang 3, 1 Hotel kelas Bintang 2 dan 26
Hotel kelas Melati.
d) Terdapat 4 Bank BUMN, 1 Bank BUMD dan 11 Bank BUMS.
e) Terdapat sebanyak 181 tempat makan/restoran.
f) Terdapat jasa transportasi darat dan udara, Jasa Perawatan
Pribadi, Jasa Perumahan, Jasa Komunikasi, Jasa Rekreasi dan
Hiburan, Jasa Bisnis dan Profesi, dan lain-lain.
4. Pembangunan Infrastruktur yang berkelanjutan
Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang
memiliki jaringan infrastruktur yang terkoneksi secara berkelanjutan
untuk mendukung kegiatan distribusi, transportasi dan perekonomian
yang berdaya saing dan berdaya jual. Pembangunan Infrastruktur
berkelanjutan sebagai pendukung distribusi, transportasi dan
perekonomian, antara lain:
a) Bandar Udara Muara Bungo dengan Kategori Bandara Domestik
dan Kelas Bandara Kelas III.
b) Terminal Bus kategori terminal tipe A.
c) Lokasi Kawasan Transmigrasi Terpadu, yaitu Kota Terpadu
Mandiri (KTM) Bathin III Ulu.
d) Jalan Kabupaten Bungo yang terkoneksi kepada Jalan Lintas
Sumatera.
e) Jalan Usaha Tani, Irigasi dan Embung sebagai Sarana Pertanian
dan lain-lain.
Penetapan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bungo
lebih memprioritaskan pada sinergitas dari kebijakan Nasional dan
Provinsi Jambi. selain itu, Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Bungo 2006-2026 juga menjadi acuan untuk
mewujudkan pembangunan daerah yang merata dan berkeadilan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bungo.
BAB VI-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Dalam konteks ini, RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 juga
tidak menutup peluang bagi terwujudnya pemekaran wilayah
administrasi pemerintahan sepanjang berorientasi pada peningkatan
pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026 telah
ditetapkan target pembangunan untuk Kabupaten Bungo. Data target
tersebut disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 6.2
Target Pembangunan Kabupaten Bungo Berdasarkan RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026
No Uraian Tahun
2022 2023 2024 2025 2026
1 Pertumbuhan Ekonomi
4,28 4,32 4,45 4,60 4,75
2 Tingkat Kemiskinan
5,70 5,65 5,60 5,50 5,35
3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
5,90 5,85 5,81 5,78 5,75
4 Gini Ratio 0,260 0,260 0,260 0,255 0,255
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
69,95 70,15 70,30 70,45 70,75
Sumber data: RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026.
Adapun secara keseluruhan arah kebijakan pembangunan di
Kabupaten Bungo sebagai berikut:
1. Peningkatkan kualitas infrastruktur jalan kabupaten.
2. Pembangunan jalan perkebunan dan jalan usaha tani.
3. Peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan irigasi.
4. Peningkatan sistem pengelolaan irigasi partisipatif.
5. Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan
infrastruktur transportasi.
6. Peningkatan rumah tangga yang menggunakan listrik.
7. Pengintegrasian pembangunan sarana dan prasarana
infrastruktur.
8. Pengembangan sistem pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.
9. Peningkatan kerjasama pembangunan infrastruktur melalui
skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan KPBU.
BAB VI-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
10. Peningkatan upaya pencegahan terjadinya bencana dan dampak
bencana.
11. Peningkatan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
dikelola pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
12. Optimalisasi pembinaan, pengendalian dan pengawasan
pencemaran serta perusakan lingkungan hidup.
13. Peningkatan penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat.
14. Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.
15. Optimalisasi pemanfaatan Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk
perencanaan pembangunan.
16. Peningkatan ketersediaan air bersih.
17. Peningkatan kapasitas infrastruktur sanitasi lingkungan.
18. Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
pembelajaran.
19. Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis kearifan lokal.
20. Perluasan penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.
21. Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana pendidikan.
22. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pendidikan melalui pemanfaatan dana CSR.
23. Peningkatan literasi dibidang pendidikan.
24. Peningkatan fasilitasi pemuda berprestasi dalam bidang budaya
dan olahraga.
25. Penyelenggaraan event budaya dan olahraga berskala regional
dan nasional.
26. Peningkatkan kualitas SDM kesehatan berdasarkan regulasi
kesehatan.
27. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
kesehatan.
28. Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.
29. Meningkatkan UKBM dengan melibatkan perguruan tinggi
kesehatan.
30. Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan dan e-
Commerce.
31. Peningkatan pelayanan klinik UMKM.
32. Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi pertanian.
BAB VI-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
33. Peningkatan sistem pertanian berbasiskan sentra.
34. Pengoptimalkan suplai air untuk pertanian.
35. Menumbuhkan industri hilir.
36. Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan dan e-
Commerce.
37. Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.
38. Peningkatan kualitas produk lokal.
39. Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.
40. Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal
yang berkualitas dan terjangkau.
41. Peningkatan kompetensi pelayanan publik melalui pendidikan
dan pelatihan standardisasi.
42. Peningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publik berbasis IT
dan mobile services.
43. Peningkatan evaluasi pelayanan publik.
44. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
45. Optimalisasi pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran,
aset dan kelitbangan.
46. Peningkatan sistem pengawasan pengendalian internal.
47. Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan
memberlakukan sistem reward and punishment.
48. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan,
pendapatan dan aset daerah.
49. Fasilitasi sinkronisasi perencanaan desa dan kabupaten.
50. Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset desa.
51. Optimalisasi Pemanfaatan SDA melalui konservasi, rehabillitasi
dan penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi
ramah lingkungan.
52. Peningkatan peran kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya
perusakan lingkungan.
53. Peningkatan pengawasan korporasi untuk mengurangi emisi
karbon.
54. Peningkatan produksi komoditas pangan dan revitalisasi sistem
pangan.
55. Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.
BAB VI-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
56. Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk
pemberdayaan masyarakat dan industri rumah tangga.
57. Optimalisasi pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) melalui
kerjasama dengan pihak non-pemerintah untuk menstabilkan
harga komoditi.
58. Meningkatkan kesiagaan aparatur ketentraman dan partisipasi
masyarakat dalam mengamankan wilayah.
Tabel dibawah ini menyajikan keterkaitan arah kebijakan
terhadap tujuan, sasaran dan strategi pembangunan daerah
Kabupaten Bungo periode RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VI-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Tabel 6.3
Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
MISI 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Menyediakan infrastruktur yang mantap.
Meningkatnya kualitas infrastruktur yang
mantap.
Revitalisasi infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat dan mendukung Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).
Peningkatkan kualitas infrastruktur jalan kabupaten.
Pembangunan jalan perkebunan dan
jalan usaha tani.
Peningkatan kualitas dan kapasitas
jaringan irigasi.
Peningkatan sistem pengelolaan irigasi
partisipatif.
Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan
infrastruktur transportasi.
Peningkatan rumah tangga yang menggunakan listrik.
Meningkatan simpul pembangunan
infrastruktur daerah dengan infrastruktur pemerintah provinsi dan
pemerintah.
Pengintegrasian pembangunan sarana
dan prasarana infrastruktur.
Melakukan penguatan manajemen pengawasan dan penggunaan
infrastruktur.
Pengembangan sistem pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.
BAB VI-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Melaksanakan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan pemerintah kab/kota tetangga dan
swasta.
Peningkatan kerjasama pembangunan infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan KPBU.
Melaksanakan kajian tentang mitigasi bencana.
Peningkatan upaya pencegahan terjadinya bencana dan dampak
bencana
Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman
yang nyaman.
Meningkatkan kerjasama dalam pembinaan, pengawasan dan
pencemaran lingkungan dengan non-pemerintah untuk pembangunan RTH dan pelestarian lingkungan.
Peningkatan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Optimalisasi pembinaan, pengendalian
dan pengawasan pencemaran serta perusakan lingkungan hidup.
Meningkatkan kualitas lingkungan
sehat permukiman.
Peningkatan penyediaan rumah layak
huni bagi masyarakat.
Mengurangi ketidaksesuaian rencana tata ruang dengan pemanfaatan ruang.
Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.
Optimalisasi pemanfaatan Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk
perencanaan pembangunan.
Meningkatkan jangkauan layanan air bersih.
Peningkatan ketersediaan air bersih.
Meningkatkan kualitas cakupan dan pelayanan sanitasi.
Peningkatan kapasitas infrastruktur sanitasi lingkungan.
BAB VI-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
MISI 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan manusia yang terdidik dan sehat.
Meningkatnya akses layanan pendidikan.
Peningkatan penyelengggaraan pendidikan formal dan non-formal.
Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
pembelajaran.
Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis kearifan lokal.
Perluasan penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.
Meningkatkan mutu dan efesiensi sekolah serta mewujudkan kawasan
pendidikan terpadu.
Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana pendidikan.
Membangun kerjasama dengan lembaga non-pemerintah dalam bidang pendidikan.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui pemanfaatan dana CSR.
Peningkatan literasi dibidang
pendidikan.
Meningkatkan prestasi dan kesadaran
cinta budaya dan olahraga.
Peningkatan fasilitasi pemuda
berprestasi dalam bidang budaya dan olahraga.
Penyelenggaraan event budaya dan
olahraga berskala regional dan nasional.
BAB VI-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Meningkatnya akses layanan kesehatan.
Meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan.
Peningkatkan kualitas SDM kesehatan berdasarkan regulasi kesehatan.
Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan.
Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.
Meningkatkan UKBM dengan melibatkan perguruan tinggi
kesehatan.
MISI 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan
kelembagaan dan permodalan.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan UMKM dan
Pelaku Ekonomi Kreatif yang Kuat dan Berdaya Saing
Terwujudnya peningkatan
kesejahteraan UMKM yang berdaya saing
Memperluas jangkauan pasar UMKM. Peningkatan pemasaran melalui skema
kemitraan dan e-Commerce.
Meningkatkan kinerja klinik UMKM. Peningkatan pelayanan klinik UMKM.
Meningkatnya ekonomi kreatif agro industri.
Intensifikasi pertanian dan perkebunan berbasis potensi lokal.
Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi pertanian.
Peningkatan sistem pertanian
berbasiskan sentra.
Pengoptimalkan suplai air untuk
pertanian.
Menciptakan inovasi produk dan promosi IKM.
Menumbuhkan industri hilir.
BAB VI-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan dan e-Commerce.
Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.
Meningkatkan kemandirian produk
lokal.
Peningkatan kualitas produk lokal.
Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.
Meningkatkan pembinaan kepada pelaku industri untuk menciptakan
produk sesuai kebutuhan pasar.
Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang
berkualitas dan terjangkau.
MISI 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Meningkatnya pelayanan
publik yang berkualitas.
Meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
Peningkatan kompetensi pelayanan
publik melalui pendidikan dan pelatihan standardisasi.
Peningkatkan sarana dan prasarana
pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.
Peningkatan evaluasi pelayanan publik.
Meningkatkan kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik.
Peningkatan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM).
BAB VI-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah.
Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Optimalisasi pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan kelitbangan.
Peningkatan sistem pengawasan pengendalian internal.
Peningkatan evaluasi kinerja aparatur
pemerintah dan memberlakukan sistem reward and punishment.
Peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset daerah.
Membangun Sinergisitas Perencanaan
Antar SKPD, Perencanaan Kabupaten dan Desa.
Fasilitasi sinkronisasi perencanaan
desa dan kabupaten.
Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset desa.
MISI 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan
masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berdaya.
Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan.
Memanfaatkan SDA yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Optimalisasi Pemanfaatan SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan penghematan penggunaan dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan.
BAB VI-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Peningkatan peran kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.
Meningkatkan tanggungjawab sosial korporasi untuk akses pasar karbon.
Peningkatan pengawasan korporasi untuk mengurangi emisi karbon.
Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja
(BLK) dan korporasi untuk meningkatkan kualitas SDM dan
inovasi.
Peningkatan kualitas dan inovasi SDM
tenaga kerja.
Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk pemberdayaan masyarakat dan industri rumah
tangga.
Meningkatnya potensi
daerah dari sektor pertanian/perkebunan.
Memaksimalkan potensi lahan
pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan diversifikasi komoditi.
Peningkatan produksi komoditas
pertanian dan revitalisasi sistem pertanian.
Meningkatkan akses pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) dalam rangka peningkatan daya serap domestik.
Optimalisasi pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah untuk
menstabilkan harga komoditi.
Menurunnya gangguan ketentraman
dan ketertiban.
Meminimalisir terjadinya ancaman terhadap ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
Meningkatkan kesiagaan aparatur ketentraman dan partisipasi
masyarakat dalam mengamankan wilayah.
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VI-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi
sehingga memiliki fokus serta sesuai dengan pengaturan
pelaksanaannya. Penekanan fokus atau tema setiap tahun selama
periode RPJMD memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi,
misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan
visi Bupati, telah dibuat 5 tema tahunan untuk lima tahun periode
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026, kelima tema tersebut
dijabarkan sebagai berikut.
Gambar 6.1 Fokus Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo
Tahun 2022-2026
1. Fokus Pembangunan Tahun 2022
Di tahun awal berlakunya RPJMD Kabupaten Bungo, yaitu
tahun 2022, dipilih tema pembangunan yang bertujuan untuk
memulihan perekonomi masyarakat akibat dari pandemi Covid-19
Tahun 2022
•Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat melalui Pemanfaatan SDA berkelanjutan yang didukung Konektivitas Infrastruktur Daerah
Tahun 2023
•Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Optimalisasi Pemanfaatan SDA Berbasis Pemanfaatan Ruang untuk Mendukung Peningkatan Layanan Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat
Tahun 2024
•Memperkuat Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan untuk Mendukung Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pengembangan UMKM
Tahun 2025
•Memacu Pembangunan Ekonomi melalui Pemanfaatan SDA dan Pengembangan SDM Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah
Tahun 2026
•Mewujudkan Kabupaten Bungo yang Maju dan Sejahtera melalui Optimalisasi Pembangunan Bidang Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi
BAB VI-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
yang membuat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bungo menurun
drastis. Maka dari itu, tema pembangunan pada tahun 2022 adalah
sebagai berikut: “Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Kualitas
Hidup Masyarakat melalui Pemanfaatan SDA berkelanjutan yang
didukung Konektivitas Infrastruktur Daerah”.
Penetapan tema ini sebagai tema di awal periode RPJMD
dikarenakan dari sektor pertanian yang tidak terlalu berdampak akibat
pandemi Covid-19, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan
pertanian sebagai SDA di Kabupaten Bungo yang didukung dengan
konektivitas infrastruktur mampu membangkitkan perekonomian
masyarakat ditengah pandemi yang belum teratasi secara
keseluruhan.
2. Fokus Pembangunan Tahun 2023
Memasuki tahun kedua RPJMD Kabupaten Bungo masih
berkaitan dengan pemulihan ekonomi dengan pemanfaatan SDA,
namun juga dilakukan peningkatan terhadap kualitas infrastruktur.
Maka dari itu, tema pembangunan pada tahun 2023 adalah sebagai
berikut: “Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Optimalisasi
Pemanfaatan SDA Berbasis Pemanfaatan Ruang untuk
Mendukung Peningkatan Layanan Kesehatan dan Ekonomi
Masyarakat”.
Infrastruktur merupakan aspek penting lainnya yang perlu
diperhatikan dalam rangka pelaksanaan pembangunan. Infrastruktur
transportasi menjadi pemegang peran dalam menghubungkan antar
satu wilayah dan wilayah lainnya yang didalamnya terdapat jaringan
jalan dan jembatan beserta kelengkapannya, infrastruktur air dan
infrastruktur pengelolaan limbah mencakup jaringan irigasi, air
bersih, dan sanitasi, infrastruktur bangunan dan infrastruktur engeri.
Keberadaan infrastruktur yang baik sangat berpengaruh terhadap
setiap kegiatan di Kabupaten Bungo. Dengan kelancaran yang
didapatkan dari infrastruktur yang baik, maka diharapkan pelayanan
kesehatan dan perekonomian menjadi lebih efektif dan efisien.
BAB VI-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
3. Fokus Pembangunan Tahun 2024
Pada tahun ketiga atau tahun pertengahan periode berlakunya
RPJMD Kabupaten Bungo, kondisi yang diharapkan terjadi di
Kabupaten Bungo adalah meningkatkan perekonomian masyarakat
dan kondisi fisik infrastruktur berkualitas baik infrastruktur
transportasi, infrastruktur air, infrastruktur pengelolaan limbah,
infrastruktur energi dan infrastruktur bangunan. Maka dari itu, tema
pembangunan pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:
“Memperkuat Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan
untuk Mendukung Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan
Pengembangan UMKM”.
Penetapan tema ini diharapkan infrastruktur yang berkualitas
dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat, sehingga dengan
memperkuat pembangunan infrastruktur pelayanan terhadap
masyarakat lebih maksimal. Selain itu, dengan adanya infrastruktur
yang baik dapat mengembangkan UMKM di Kabupaten Bungo.
4. Fokus Pembangunan Tahun 2025
Pada masa berlakunya RPJMD Kabupaten Bungo tahun 2025
diharapkan meningkatnya ekonomi masyarakat dengan pemanfaata
SDA diimbangi pula dengan meningkatnya kualitas SDM masyarakat,
sehingga tema pembangunan pada tahun 2025 adalah sebagai berikut:
“Memacu Pembangunan Ekonomi melalui Pemanfaatan SDA dan
Pengembangan SDM Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah”.
PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi yang memuat
keadaan makro ekonomi suatu daerah. Angka PDRB ini selain sebagai
bahan analisa perencanaan pembangunan juga merupakan barometer
untuk mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.
PDRB Kabupaten Bungo sangat dipengaruhi oleh kontribusi sektor-
sektor ekonomi yang bergerak di dalamnya, termasuk pertanian dan
industri. Diharapkan dengan adanya pembangunan pada sektor
pertanian dan pengembangan SDM yang maksimal dapat
BAB VI-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
meningkatkan daya saing daerah dan dapat mempergaruhi
perkembangan sektor-sektor lain.
5. Fokus Pembangunan Tahun 2026
Di akhir periode RPJMD Kabupaten Bungo, kondisi yang
diharapkan adalah terwujudnya Kabupaten Bungo yang Maju dan
Sejahtera. Maka dari itu, tema pembangunan pada tahun 2026 adalah
sebagai berikut: “Mewujudkan Kabupaten Bungo yang Maju dan
Sejahtera melalui Optimalisasi Pembangunan Bidang Kesehatan,
Pendidikan dan Ekonomi”.
Menjadikan Kabupaten Bungo Maju dan Sejahtera adalah
tujuan akhir dalam segala bentuk pembangunan yang dilakukan di
Kabupaten Bungo. Setelah dilakukan berbagai macam pembangunan
di tahun-tahun sebelumnya, maka di tahun 2026 ini adalah titik akhir
dimana visi Kabupaten Bungo dapat diwujudkan. Dengan optimalnya
pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi Kabupaten
Bungo mampu bersaing dengan wilayah lain. Selain memiliki daya
saing, Kabupaten Bungo di tahun 2026 ini juga diharapkan mampu
membangun infrastruktur yang terintegrasi internal dan dengan
wilayah yang berbatasan di sekitarnya. Integrasi antar wilayah ini
bertujuan untuk mempermudah alur distribusi barang dan
transportasi penumpang. Selain itu, integrasi antar wilayah ini juga
berfungsi untuk mengurangi ketimpangan dan mempermudah
kerjasama antara wilayah berbatasan dalam penyelesaian
permasalahan bersama.
Kabupaten Bungo sebagai entitas juga merupakan wadah bagi
berbagai kegiatan yang berjalan di dalamnya. Daya tampung dan daya
dukung lingkungan Kabupaten Bungo sangat penting untuk
diperhatikan demi menjamin keberlangsungan yang berkelanjutan.
Untuk itu, diperlukan keseimbangan antara pembangunan dan
pemeliharaan lingkungan agar hasil dari pembangunan yang
dilakukan dalam periode RPJMD tahun 2021-2026 tidak hanya
dirasakan oleh generasi yang ada saat ini, tetapi juga pada generasi-
generasi yang akan datang.
BAB VI-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Tema-tema pembangunan tahunan RPJMD Kabupaten Bungo
tahun 2021-2026 menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan
agar lebih terarah dan sistematis dalam mencapai visi dan misi. Untuk
memperjelas bagaimana sistematika dalam mencapai tujuan dan
sasaran sebagai turunan dari visi dan misi daerah, maka disusun arah
kebijakan yang merupakan penjabaran dari strategi. Arah kebijakan
ini fungsinya adalah sebagai penajaman sasaran dalam penurunannya
ke dalam program pemerintah daerah.
BAB VI-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Tabel 6.4
Arah Kebijakan Pembangunan Per Tahun Kabupaten Bungo
Arah Kebijakan
Tahun-1
(2022)
Tahun-2
(2023)
Tahun-3
(2024)
Tahun-4
(2025)
Tahun-5
(2026)
Peningkatkan kualitas
infrastruktur jalan kabupaten.
Peningkatkan kualitas
infrastruktur jalan kabupaten.
Peningkatkan kualitas
infrastruktur jalan kabupaten.
Peningkatkan kualitas
infrastruktur jalan kabupaten.
Peningkatkan kualitas
infrastruktur jalan kabupaten.
Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur
transportasi.
Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur
transportasi.
Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur
transportasi.
Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur
transportasi.
Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur
transportasi.
Peningkatan rumah tangga
yang menggunakan listrik.
Peningkatan rumah tangga
yang menggunakan listrik.
Peningkatan rumah tangga
yang menggunakan listrik.
Peningkatan rumah tangga
yang menggunakan listrik.
Peningkatan rumah tangga
yang menggunakan listrik.
Pengintegrasian
pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
Pengintegrasian
pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
Pengintegrasian
pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
Pengintegrasian
pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
Pengintegrasian
pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
Pengembangan sistem
pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.
Pengembangan sistem
pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.
Pengembangan sistem
pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.
Pengembangan sistem
pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.
Pengembangan sistem
pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.
Peningkatan kerjasama pembangunan
infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan
KPBU.
Peningkatan kerjasama pembangunan
infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan
KPBU.
Peningkatan kerjasama pembangunan infrastuktur
melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan KPBU.
Peningkatan kerjasama pembangunan
infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan
KPBU.
Peningkatan kerjasama pembangunan
infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan
KPBU.
BAB VI-29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
Peningkatan upaya
pencegahan terjadinya bencana dan dampak
bencana
Peningkatan upaya
pencegahan terjadinya bencana dan dampak
bencana
Peningkatan upaya
pencegahan terjadinya bencana dan dampak
bencana
Peningkatan upaya
pencegahan terjadinya bencana dan dampak
bencana
Peningkatan upaya
pencegahan terjadinya bencana dan dampak
bencana
Peningkatan ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat.
Peningkatan ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat.
Peningkatan ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat.
Peningkatan ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat.
Peningkatan ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat.
Optimalisasi pembinaan,
pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan
lingkungan hidup.
Optimalisasi pembinaan,
pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan
lingkungan hidup.
Optimalisasi pembinaan,
pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan lingkungan
hidup.
Optimalisasi pembinaan,
pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan
lingkungan hidup.
Optimalisasi pembinaan,
pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan
lingkungan hidup.
Peningkatan penyediaan
rumah layak huni bagi masyarakat.
Peningkatan penyediaan
rumah layak huni bagi masyarakat.
Peningkatan penyediaan
rumah layak huni bagi masyarakat.
Peningkatan penyediaan
rumah layak huni bagi masyarakat.
Peningkatan penyediaan
rumah layak huni bagi masyarakat.
Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.
Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.
Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.
Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.
Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.
Peningkatan ketersediaan air bersih.
Peningkatan ketersediaan air bersih.
Peningkatan ketersediaan air bersih.
Peningkatan ketersediaan air bersih.
Peningkatan ketersediaan air bersih.
Peningkatan kapasitas
infrastruktur sanitasi lingkungan.
Peningkatan kapasitas
infrastruktur sanitasi lingkungan.
Peningkatan kapasitas
infrastruktur sanitasi lingkungan.
Peningkatan kapasitas
infrastruktur sanitasi lingkungan.
Peningkatan kapasitas
infrastruktur sanitasi lingkungan.
BAB VI-30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
Peningkatan kompetensi
pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan
standardisasi.
Peningkatan kompetensi
pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan
standardisasi.
Peningkatan kompetensi
pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan
standardisasi.
Peningkatan kompetensi
pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan
standardisasi.
Peningkatan kompetensi
pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan
standardisasi.
Peningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.
Peningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.
Peningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.
Peningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.
Peningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.
Peningkatan evaluasi pelayanan publik.
Peningkatan evaluasi pelayanan publik.
Peningkatan evaluasi pelayanan publik.
Peningkatan evaluasi pelayanan publik.
Peningkatan evaluasi pelayanan publik.
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Optimalisasi
pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan
kelitbangan.
Optimalisasi
pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan
kelitbangan.
Optimalisasi pengoperasian
sistem perencanaan, penganggaran, aset dan kelitbangan.
Optimalisasi
pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan
kelitbangan.
Optimalisasi
pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan
kelitbangan.
Peningkatan sistem
pengawasan pengendalian internal.
Peningkatan sistem
pengawasan pengendalian internal.
Peningkatan sistem
pengawasan pengendalian internal.
Peningkatan sistem
pengawasan pengendalian internal.
Peningkatan sistem
pengawasan pengendalian internal.
Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan
Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan
Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah
Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan
Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan
BAB VI-31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
memberlakukan sistem
reward and punishment. memberlakukan sistem
reward and punishment. dan memberlakukan sistem
reward and punishment. memberlakukan sistem
reward and punishment. memberlakukan sistem
reward and punishment.
Peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan
dan aset daerah.
Peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan
dan aset daerah.
Peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan dan
aset daerah.
Peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan
dan aset daerah.
Peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan
dan aset daerah.
Fasilitasi sinkronisasi
perencanaan desa dan kabupaten
Fasilitasi sinkronisasi
perencanaan desa dan kabupaten
Fasilitasi sinkronisasi
perencanaan desa dan kabupaten
Fasilitasi sinkronisasi
perencanaan desa dan kabupaten
Fasilitasi sinkronisasi
perencanaan desa dan kabupaten
Peningkatan pengelolaan
keuangan dan aset desa.
Peningkatan pengelolaan
keuangan dan aset desa.
Peningkatan pengelolaan
keuangan dan aset desa.
Peningkatan pengelolaan
keuangan dan aset desa.
Peningkatan pengelolaan
keuangan dan aset desa.
Optimalisasi Pemanfaatan
SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan
penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.
Optimalisasi Pemanfaatan
SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan
penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.
Optimalisasi Pemanfaatan
SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan
penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.
Optimalisasi Pemanfaatan
SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan
penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.
Optimalisasi Pemanfaatan
SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan
penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.
Peningkatan peran
kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.
Peningkatan peran
kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.
Peningkatan peran
kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.
Peningkatan peran
kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.
Peningkatan peran
kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.
BAB VI-32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
Peningkatan pengawasan
korporasi untuk mengurangi emisi karbon.
Peningkatan pengawasan
korporasi untuk mengurangi emisi karbon.
Peningkatan pengawasan
korporasi untuk mengurangi emisi karbon.
Peningkatan pengawasan
korporasi untuk mengurangi emisi karbon.
Peningkatan pengawasan
korporasi untuk mengurangi emisi karbon.
Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.
Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.
Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.
Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.
Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.
Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk
pemberdayaan masyarakat dan industri rumah
tangga.
Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk
pemberdayaan masyarakat dan industri rumah
tangga.
Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk pemberdayaan
masyarakat dan industri rumah tangga.
Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk
pemberdayaan masyarakat dan industri rumah
tangga.
Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk
pemberdayaan masyarakat dan industri rumah
tangga.
Meningkatkan kesiagaan
aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan
wilayah.
Meningkatkan kesiagaan
aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan
wilayah.
Meningkatkan kesiagaan
aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan
wilayah.
Meningkatkan kesiagaan
aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan
wilayah.
Meningkatkan kesiagaan
aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan
wilayah.
Peningkatkan kualitas
SDM kesehatan berdasarkan regulasi kesehatan.
Peningkatkan kualitas
SDM kesehatan berdasarkan regulasi kesehatan.
Optimalisasi pemanfaatan
Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk perencanaan pembangunan.
Pembangunan jalan
perkebunan dan jalan usaha tani.
Pembangunan jalan
perkebunan dan jalan usaha tani.
Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang
pelayanan kesehatan.
Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang
pelayanan kesehatan.
Pembangunan jalan perkebunan dan jalan
usaha tani.
Peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan irigasi.
Peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan irigasi.
BAB VI-33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
Meningkatkan pola hidup
bersih dan sehat.
Meningkatkan pola hidup
bersih dan sehat.
Peningkatan kualitas dan
kapasitas jaringan irigasi.
Peningkatan sistem
pengelolaan irigasi partisipatif.
Peningkatan sistem
pengelolaan irigasi partisipatif.
Meningkatkan UKBM dengan melibatkan
perguruan tinggi kesehatan.
Meningkatkan UKBM dengan melibatkan
perguruan tinggi kesehatan.
Peningkatan sistem pengelolaan irigasi
partisipatif.
Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan
dan e-Commerce.
Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan
dan e-Commerce.
Optimalisasi pemanfaatan
Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk perencanaan
pembangunan.
Optimalisasi pemanfaatan
Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk perencanaan
pembangunan.
Peningkatan pemasaran
melalui skema kemitraan dan e-Commerce.
Peningkatan pelayanan
klinik UMKM.
Peningkatan pelayanan
klinik UMKM.
Peningkatan kualitas SDM
pendidikan serta sarana pendidikan.
Peningkatan pemasaran
melalui skema kemitraan dan e-Commerce.
Peningkatan pelayanan
klinik UMKM.
Peningkatan kualitas SDM
petani dan teknologi pertanian.
Peningkatan kualitas SDM
petani dan teknologi pertanian.
Peningkatan pelayanan klinik UMKM.
Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi pertanian.
Peningkatan sistem pertanian berbasiskan sentra.
Peningkatan sistem pertanian berbasiskan sentra.
Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi
pertanian.
Peningkatan sistem pertanian berbasiskan
sentra.
Pengoptimalkan suplai air untuk pertanian.
Pengoptimalkan suplai air untuk pertanian.
Peningkatan sistem
pertanian berbasiskan sentra.
Pengoptimalkan suplai air
untuk pertanian.
Menumbuhkan industri
hilir.
Menumbuhkan industri
hilir.
BAB VI-34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
Pengoptimalkan suplai air
untuk pertanian.
Menumbuhkan industri
hilir.
Peningkatan pemasaran
melalui skema kemitraan dan e-Commerce.
Peningkatan pemasaran
melalui skema kemitraan dan e-Commerce.
Menumbuhkan industri hilir.
Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan
dan e-Commerce.
Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.
Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.
Peningkatan pemasaran
melalui skema kemitraan dan e-Commerce.
Meningkatkan fungsi Balai
Latihan Kerja.
Peningkatan kualitas
produk lokal.
Peningkatan kualitas
produk lokal.
Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.
Peningkatan kualitas produk lokal.
Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.
Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.
Peningkatan kualitas produk lokal.
Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.
Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang
berkualitas dan terjangkau.
Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang
berkualitas dan terjangkau.
Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.
Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang
berkualitas dan terjangkau.
Peningkatan produksi komoditas pertanian dan revitalisasi sistem
pertanian.
Peningkatan produksi komoditas pertanian dan revitalisasi sistem
pertanian.
Peningkatan daya beli
masyarakat terhadap produk industri lokal yang
Peningkatan produksi
komoditas pangan dan revitalisasi sistem pangan.
Optimalisasi pasar dan
Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah
Optimalisasi pasar dan
Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah
BAB VI-35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
berkualitas dan
terjangkau.
untuk menstabilkan harga
komoditi.
untuk menstabilkan harga
komoditi.
Peningkatan produksi
komoditas pangan dan revitalisasi sistem pangan.
Optimalisasi pasar dan
Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan
pihak non-pemerintah untuk menstabilkan harga komoditi.
Optimalisasi pemanfaatan
perpustakaan sebagai sumber pembelajaran.
Optimalisasi pemanfaatan
perpustakaan sebagai sumber pembelajaran.
Optimalisasi pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK)
melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah untuk menstabilkan harga
komoditi.
Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber pembelajaran.
Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis
kearifan lokal.
Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis
kearifan lokal.
Peningkatan kualitas SDM
pendidikan serta sarana pendidikan.
Penyusunan kurikulum
muatan lokal berbasis kearifan lokal.
Perluasan
penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.
Perluasan
penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.
Perluasan penyelenggaraan pendidikan formal dan non-
formal.
Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana
pendidikan.
Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana
pendidikan.
Peningkatan kualitas SDM
pendidikan serta sarana pendidikan.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
BAB VI-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Arah Kebijakan
Tahun-1 (2022)
Tahun-2 (2023)
Tahun-3 (2024)
Tahun-4 (2025)
Tahun-5 (2026)
melalui pemanfaatan dana
CSR.
melalui pemanfaatan dana
CSR.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
melalui pemanfaatan dana CSR.
Peningkatan literasi
dibidang pendidikan.
Peningkatan literasi
dibidang pendidikan.
Peningkatan literasi
dibidang pendidikan.
Peningkatan fasilitasi
pemuda berprestasi dalam bidang budaya dan
olahraga.
Peningkatan fasilitasi
pemuda berprestasi dalam bidang budaya dan
olahraga.
Peningkatan fasilitasi
pemuda berprestasi dalam bidang budaya dan olahraga.
Penyelenggaraan event
budaya dan olahraga berskala regional dan nasional.
Penyelenggaraan event
budaya dan olahraga berskala regional dan nasional.
Penyelenggaraan event budaya dan olahraga
berskala regional dan nasional.
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VI-37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
6.3 Program Pembangunan Daerah
Pembangunan merupakan segala upaya yang dilakukan secara
terencana dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama
memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia.
Suatu program pembangunan daerah merupakan sekumpulan
program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian
sasaran pembangunan daerah. Sebagai sebuah proses yang terencana,
bertahap, dan berkesinambungan, maka pembangunan harus
direncanakan secara cermat agar bisa dilaksanakan secara efektif dan
efisien berupa program pembangunan daerah yang terstruktur.
Sebagaimana yang diketahui, program pembangunan daerah adalah
program prioritas yang akan dilaksanakan selama satu periode yang
diarahkan untuk mengatasi berbagai masalah dan isu strategis yang
dihadapi dan memenuhi berbagai kebutuhan yang dirasakan dan lebih
mendayagunakan pemanfaatan potensi daerah.
Keterkaitan antara prioritas unggulan pembangunan dengan
program prioritas pembangunan disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 6.5
Keterkaitan Prioritas Unggulan Pembangunan dengan Program Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo
Prioritas Unggulan Pembangunan
Program Prioritas Pembangunan
Pusat Pendidikan 1. Peningkatan Partisipasi Pendidikan Dasar
Pusat Kesehatan 1. Pemenuhan Upaya Kesehatan 2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Pusat Ekonomi 1. Pengembangan dan Perluasan UMKM
2. Pengembangan Ekonomi Kreatif Agro Industri
3. Peningkatan Kinerja Keuangan Daerah 4. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah
5. Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat
Infrastruktur Berkelanjutan
1. Pengembangan Infrastruktur Daerah 2. Pengembangan Kawasan Permukiman
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VI-38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah
tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana
pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan
rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan
jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah
disebutkan perumusan program pembangunan daerah bertujuan
untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan
pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang
menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah
daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
Penetapan program pembangunan dan penanganan urusan
pembangunan yang disesuaikan dengan misi pembangunan daerah
disajikan secara lengkap sebagai berikut.
Misi 1 : Memperkuat Pembangunan Infrastruktur Untuk Mendukung
Kemajuan Daerah.
Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan
Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:
1. Bidang Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a) Program pengelolaan sumber daya air (SDA).
b) Program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase.
c) Program penataan bangunan gedung.
d) Program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air
minum.
e) Program penyelenggaraan jalan.
f) Program penyelenggaraan penataan ruang.
g) Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah.
2. Bidang Urusan Perhubungan
a) Program penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan
(LLAJ).
b) Program pengelolaan penerbangan.
BAB VI-39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
3. Bidang Urusan Komunikasi dan Informatika
a) Program informasi dan komunikasi publik.
b) Program aplikasi informatika.
4. Bidang Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
a) Program pengembangan perumahan.
b) Program kawasan permukiman.
c) Program perumahan dan kawasan permukiman kumuh.
d) Program peningkatan prasarana, sarana dan utilitas umum
(PSU).
e) Program pengelolaan keanekaragaman hayati (KEHATI).
5. Bidang Urusan Lingkungan Hidup
a) Program pengendalian pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan hidup.
b) Program pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B3) dan
limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3).
c) Program pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan
dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(PPLH).
d) Program penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat.
e) Program penanganan pengaduan lingkungan hidup.
f) Program pengelolaan persampahan.
g) Program Perencanaan Lingkungan Hidup.
6. Bidang Urusan Transmigrasi
a) Program pembangunan kawasan transmigrasi.
b) Program pengembangan kawasan transmigrasi.
Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan
kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan
pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan
Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:
BAB VI-40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
1. Bidang Urusan Pendidikan
a) Program pengelolaan pendidikan.
b) Program pengembangan kurikulum.
c) Program pendidikan dan tenaga kependidikan.
2. Bidang Urusan Kepemudaan dan Olahraga
a) Program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan.
b) Program pengembangan kapasitas daya saing keolahragaan.
3. Bidang Urusan Perpustakaan
a) Program pembinaan perpustakaan.
4. Bidang Urusan Kesehatan
a) Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat.
b) Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia
kesehatan.
c) Program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
minuman.
d) Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
5. Bidang Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a) Program pengendalian penduduk.
b) Program pembinaan keluarga berencana (KB).
c) Program pemberdayaan dan peningkatan keluarga sejahtera
(KS).
Misi 3 : Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
dan Pelaku Ekonomi Kreatif Melalui Dukungan Kelembagaan
Dan Permodalan.
Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan
Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:
1. Bidang Urusan Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah
a) Program pengawasan dan pemeriksaan koperasi.
BAB VI-41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
b) Program penilaian kesehatan KSP/USP koperasi.
c) Program pendidikan dan latihan perkoperasian.
d) Program pemberdayaan usaha menengah, usaha kecil, dan
usaha mikro (UMKM).
e) Program pengembangan UMKM.
2. Bidang Urusan Perindustrian
a) Program perencanaan dan pembangunan industri.
b) Program pengendalian izin usaha industri kabupaten/kota.
c) Program pengelolaan sistem informasi industri nasional.
3. Bidang Urusan Perdagangan
a) Program perizinan dan pendaftaran perusahaan.
b) Program peningkatan sarana distribusi perdagangan.
c) Program pengunaan dan pemasaran produk dalam negeri.
d) Program stabilitasi harga barang kebutuhan pokok dan
baranga penting.
e) Program standarisasi dan perlindungan konsumen.
4. Bidang Urusan Penanaman Modal
a) Program pengembangan iklim penanaman modal.
b) Program promosi penanaman modal.
c) Program pengendalian pelaksanaan penanaman modal.
d) Program pengelolaan data dan sistem informasi penanaman
modal.
5. Bidang Urusan Pariwisata
a) Program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata.
b) Program pemasaran parawisata.
6. Bidang Urusan Pertanian
a) Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.
BAB VI-42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Yang
Berbasis Transparansi dan Melayani.
Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan
Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:
1. Bidang Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
a) Program peningkatan peran partai politik dan lembaga
pendidikan melalui pendidikan politik dan pengembangan etika
serta budaya politik.
b) Program pemberdayaan dan pengawasan organisasi
kemasyarakatan.
c) Program pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi,
sosial, dan budaya.
d) Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional dan Peningkatan
Kualitas dan Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial.
2. Bidang Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
a) Program pendaftaran penduduk.
b) Program pencatatan sipil.
c) Program pengelolaan informasi administrasi kependudukan.
d) Program pengelolaan profil kependudukan.
3. Bidang Urusan Persandian
a) Program penyelenggaraan persandian untuk pengamanan
informasi.
4. Bidang Urusan Statistik
a) Program penyelenggaraan statistik sektoral.
5. Bidang Urusan Penanaman Modal
a) Program pelayanan penanaman modal.
6. Bidang Urusan Kearsipan
a) Program pengelolaan arsip.
b) Program perlindungan dan penyelamatan arsip.
BAB VI-43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
7. Kecamatan
a) Program penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
b) Program pemberdayaan masyarakat desa dan keluarahan.
c) Program penyelenggaraan urusan pemerintahan umum.
d) Program pembinaan dan pengawasan pemerintahan desa.
8. Bidang Urusan Sekretariat Daerah
a) Program pemerintahan dan kesejahteraan rakyat.
b) Program perekonomian dan pembangunan.
9. Bidang Urusan Sekretariat DPRD
a) Program dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
10. Bidang Urusan Perencanaan
a) Program perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pemambangunan daerah.
b) Program koordinasi dan sinkronisasi perencanaan
pembangunan daerah.
11. Bidang Urusan Penelitian dan Pengembangan
a) Program penelitian dan penegembangan daerah.
12. Bidang Urusan Keuangan
a) Program pengelolaan keuangan daerah.
b) Program pengelolaan barang milik daerah.
c) Program peneglolaan pendapatan daerah.
13. Bidang Urusan Kepegawaian
a) Program kepegawaian daerah.
14. Bidang Urusan Pendidikan dan Pelatihan
a) Program pengembangan sumber daya manusia (SDM).
15. Bidang Urusan Pengawasan Urusan Pemerintahan.
a) Program penyelenggaraan pengawasan.
b) Program perumusan kebijakan, pendampingan dan asistensi.
BAB VI-44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
Misi 5 : Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pelembagaan Kearifan Lokal, Adat Istiadat, dan
Penguatan Kelembagaan Masyarakat dengan
Memaksimalkan Potensi Dusun.
Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan
Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:
1. Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat
a) Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
b) Program Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan
Kebakaran dan Penyelamatan Non-Kebakaran.
c) Program penanggulangan bencana.
2. Bidang Urusan Kebudayaan
a) Program pengembangan kebudayaan.
b) Program pengelolaan permuseuman.
c) Program pembinaan sejarah.
d) Program pelestarian dan pengelolaan cagar dan budaya.
3. Bidang Urusan Lingkungan Hidup
a) Program Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat
(MHA), Kearifan Lokal dan HAK MHA yang terkait dengan PPLH.
4. Bidang Urusan Sosial
a) Program pemberdayaan sosial.
b) Program rehabilitasi sosial.
c) Program perlindungan dan jaminan sosial.
d) Program penanganan bencana.
e) Program pengelolaan taman makam pahlawan.
5. Bidang Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a) Program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan.
b) Program perlindungan khusus anak.
BAB VI-45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I
6. Bidang Urusan Tenaga Kerja
a) Program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja.
b) Program penempatan tenaga kerja.
c) Program hubungan industrial.
7. Bidang Urusan Pangan
a) Program pengelolaan sumber daya ekonomi untuk kedaulatan
dan kemandirian pangan.
b) Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan
masyarakat.
c) Program penangan kerawanan pangan.
d) Program pengawasan keamanan pangan.
8. Bidang Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a) Program penataan desa.
b) Program peningkatan kerjasama desa.
c) Program administrasi pemerintah desa.
d) Program pemberdayaan lembaga kemsayarakatan, lembaga
adat dan masyarakat hukum adat.
9. Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan
a) Program pengelolaan perikanan tangkap.
b) Program pengelolaan perikanan budidaya.
c) Program pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
d) Program pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan.
10. Bidang Urusan Pertanian
a) Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian.
b) Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.
c) Program pengendalian dan penanggulangan bencana
pertanian.
d) Program penyuluh pertanian.
e) Program pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner.
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1.445.545.933.048 1.680.405.316.301 1.925.740.306.996 2.225.239.299.308 2.522.714.895.142 9.799.645.750.795
1 Program Penunjang
Urusan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 558.997.915.989 642.847.603.387 739.274.743.895 850.165.955.480 977.690.848.802 3.768.977.067.553
Semua OPD
1101.208.998.324 223.982.075.976 238.771.056.436 291.433.700.874 306.921.904.248 1.162.317.735.859
1.1 Tujuan :
Menyediakan
Infrastruktur yang
Mantap
Indeks
Infrastruktur
Daya Saing
Daerah
26,23% 27,33% 101.208.998.324 28,43% 223.982.075.976 29,53% 238.771.056.436 30,63% 291.433.700.874 31,73% 306.921.904.248 31,73% 1.162.317.735.859
1.1.1 Sasaran :
Meningkatnya
Kualitas
Infrastruktur yang
Mantap
Indeks
Infrastruktur
Daerah
33,10% 34,95% 54.664.499.800 36,79% 166.837.634.100 38,64% 181.771.347.500 40,48% 233.543.432.300 42,33% 248.630.275.500 42,33% 885.447.189.200
1.03 Bidang Urusan
Pekerjaan Umum
dan Penataan
Ruang
35.981.196.000 145.000.000.000 157.100.000.000 205.875.000.000 217.375.000.000 761.331.196.000
1 Program pengelolaan
sumber daya air
(SDA)
Persentase irigasi
kabupaten dalam
kondisi baik 77,07% 78% 2.000.000.000 79,00% 1.500.000.000 80% 1.500.000.000 81% 2.000.000.000 82% 1.500.000.000 82% 8.500.000.000
2 Program pengelolaan
dan pengembangan
sistem drainase
Persentase
drainase dalam
kondisi baik78,77% 79% 3.000.000.000 80% 3.000.000.000 82% 4.000.000.000 84% 4.500.000.000 85% 5.000.000.000 85% 19.500.000.000
3 Program penataan
bangunan gedung
Jumlah bangunan
gedung daerah
dalam kondisi baik 78,77% 80% 10.000.000.000 81,00% 15.000.000.000 82% 17.000.000.000 83% 10.000.000.000 84% 20.000.000.000 84% 72.000.000.000
4 Program pengelolaan
dan pengembangan
sistem penyediaan
air minum
Persentase
penduduk yang
berakses air
minum 78,77% 79,58% 6.456.196.000 80,58% 10.000.000.000 82,24% 17.000.000.000 84,14% 20.000.000.000 86,01% 20.000.000.000 86,01% 73.456.196.000
Persentase jalan
kabupaten kondisi
mantap
69,01% 77,14% 11.400.000.000 79,01% 97.500.000.000 80,26% 110.100.000.000 85,24% 158.375.000.000 85,50% 158.875.000.000 85,50% 536.250.000.000
Persentase
jembatan dalam
kondisi baik
69,01% 98,42% 1.125.000.000 98,62% 16.000.000.000 98,82% 5.500.000.000 98,82% 9.000.000.000 98,82% 10.000.000.000 98,82% 41.625.000.000
6 Program
penyelenggaraan
penataan ruang
Ketaatan terhadap
RTRW 46,15% 47,69% 2.000.000.000 57,45% 2.000.000.000 69,21% 2.000.000.000 80,98% 2.000.000.000 92,75% 2.000.000.000 92,75% 10.000.000.000
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
5 Program
penyelenggaraan
jalan
Tabel 6.6
Perumusan Program Prioritas Pembangunan Daerah yang Disertai Pagu Indikatif Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026
Visi : Bungo Maju dan Sejahtera
(Total Anggaran)
Misi : Memperkuat Pembangunan Infrastruktur
Untuk Mendukung Kemajuan Daerah
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-46
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2.15 Bidang Urusan
Perhubungan13.865.000.000 15.251.500.000 16.776.650.000 18.454.315.000 20.299.746.500 84.647.211.500
Persentase
pengendalian dan
pengawasan lalu
lintas
69,41% 71,34% 2.814.000.000 73,49% 3.095.400.000 75,69% 3.404.940.000 77,56% 3.745.434.000 79,10% 4.119.977.400 79,10% 17.179.751.400
Persentase
pengembangan
teknik sarana dan
pembangunan
prasarana serta
informasi
perhubungan
46,58% 48,01% 7.261.000.000 49,51% 7.987.100.000 51,08% 8.785.810.000 52,75% 9.664.391.000 54,50% 10.630.830.100 54,50% 44.329.131.100
Persentase
pelayanan
angkutan
82,78% 84,43% 1.291.000.000 86,12% 1.420.100.000 87,84% 1.562.110.000 89,60% 1.718.321.000 91,39% 1.890.153.100 91,39% 7.881.684.100
2 Program pengelolaan
penerbangan
Persentase
Koordinasi dan
Kerjasama dalam
Penyelenggaraan
Bandara dan
Administrasi
11,11% 11,11% 2.499.000.000 11,11% 2.748.900.000 22,22% 3.023.790.000 22,22% 3.326.169.000 22,22% 3.658.785.900 22,22% 15.256.644.900
2.16 Bidang Urusan
Komunikasi dan
Informatika
4.818.303.800 6.586.134.100 7.894.697.500 9.214.117.300 10.955.529.000 39.468.781.700
1 Program informasi
dan komunikasi
publik
Persentase
Informasi
Pembangunan
Daerah yang di
Sebarluaskan
Melalui Media
70% 75% 2.668.303.800 78% 2.811.134.100 80% 2.969.697.500 85% 3.189.117.300 90% 3.405.529.000 90% 15.043.781.700
2 Program aplikasi
informatika
Persentase jumlah
perangkat
teknologi informasi
OPD yang
terintegrasi0 10% 2.150.000.000 30% 3.775.000.000 35% 4.925.000.000 45% 6.025.000.000 75% 7.550.000.000 75% 24.425.000.000
1.1.2 Sasaran :
Meningkatnya
Kualitas
Lingkungan
Pemukiman yang
Nyaman
Indeks
Infrastruktur
Perumahan dan
Permukiman
19,36% 19,72% 46.544.498.524 20,07% 57.144.441.876 20,43% 56.999.708.936 20,78% 57.890.268.574 21,14% 58.291.628.748 21,14% 276.870.546.659
1.04 Bidang Urusan
Perumahan Rakyat
dan Kawasan
Pemukiman24.967.317.396 25.004.049.136 25.042.454.122 25.082.699.678 25.124.969.862 125.221.490.193
1 Program
pengembangan
perumahan
Persentase Rumah
Layak Huni
dilokasi rawan
bencana atau
relokasi program
Kabupaten/kota
93,78% 95,02% 117.372.300 96,26% 129.109.530 97,50% 142.020.483 98,74% 156.222.531 99,98% 171.844.784 99,98% 716.569.628
1 Program
penyelenggaraan lalu
lintas dan angkutan
jalan (LLAJ)
Dinas
Perhubungan
Dinas
Komunikasi
Infromatika dan
Persandian
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-47
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2 Program kawasan
permukiman
Persentase
menurunnya area
Kawasan
permukiman
kumuh perkotaan.
12,82% 10,26% 8.629.952.300 7,70% 8.634.947.530 5,14% 8.640.442.283 2,58% 8.646.486.511 1,60% 8.653.135.162 0% 43.204.963.787
3 Program perumahan
dan kawasan
permukiman kumuh
Persentase
kawasan
Permukiman layak
huni perkotaan
87,18% 89,74% 16.020.000.000 92,30% 16.020.000.000 94,86% 16.020.000.000 97,42% 16.020.000.000 99,98% 16.020.000.000 99,98% 80.100.000.000
4 Program peningkatan
prasarana, sarana
dan utilitas umum
(PSU)
Persentase
permukiman yang
di dukung dengan
PSU
95,66% 96,53% 199.992.796 97,40% 219.992.075,60 98,27% 239.991.355,60 99,14% 259.990.635,60 100% 279.989.915,60 100% 1.199.956.778
1.03 Bidang Urusan
Pekerjaan Umum
dan Penataan
Ruang
12.756.000.000 16.338.000.000 16.338.000.000 16.338.000.000 16.338.000.000 78.108.000.000
1 Program Pengelolaan
dan Pengembangan
Sistem Air Limbah
Persentase jumlah
rumah tangga di
wilayah
pengembangan
SPALD
82,62% 86% 12.756.000.000 88,62% 16.338.000.000 92% 16.338.000.000 95% 16.338.000.000 98% 16.338.000.000 98% 78.108.000.000
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
2.11 Bidang Urusan
Lingkungan Hidup 8.371.181.128 15.182.392.741 14.999.254.815 15.824.568.896 16.158.658.886 70.536.056.466
1 Program
pengendalian
pencemaran dan
atau kerusakan
lingkungan hidup
Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
(IKLH) 65,26% 65,82% 313.110.000 66,38% 328.766.000 66,94% 345.204.000 67,41% 362.464.000 67,73% 380.587.000 67,73% 1.730.131.000
2 Program
pengendalian bahan
berbahaya dan
beracun (B3) dan
limbah bahan
berbahaya dan
beracun (Limbah B3)
Persentase
ketaatan
pengelolaan limbah
B376% 79% 103.425.000 80% 108.596.000 81% 114.026.000 82% 119.727.000 83% 125.714.000 83% 571.488.000
3 Program pembinaan
dan pengawasan
terhadap izin
lingkungan dan izin
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
(PPLH)
Persentase
ketaatan terhadap
izin lingkungan
PPLH dan PUULH
yang diterbitkan 80% 81% 155.400.000 84% 163.170.000 86% 171.329.000 87% 179.895.000 89% 188.890.000 89% 858.684.000
4 Program
penghargaan
lingkungan hidup
untuk masyarakat
Jumlah
penghargaan di
bidang lingkungan
hidup 1 1 157.500.000 1 165.375.000 2 173.644.000 2 182.326.000 3 191.442.000 9 870.287.000
Dinas
Lingkungan
Hidup
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-48
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
5 Program penanganan
pengaduan
lingkungan hidup
Persentase
penanganan
pengaduan
masyarakat
tentang lingkungan
hidup
70% 70% 35.700.000 80% 37.485.000 80% 39.359.000 90% 41.327.000 90% 43.394.000 90% 197.265.000
Persentase sampah
yang dikelola 98% 99% 99% 99% 100% 100% 100%
Persentase
Pengurangan
Timbulan Sampah24% 26% 27% 28% 30% 30% 30%
7 Program
Perencanaan
Lingkungan Hidup
Jumlah Dokumen
Perencanaan
Lingkungan Hidup 2 2 1.000.000.000 2 1.000.000.000 1 500.000.000 3 1.000.000.000 3 1.000.000.000 13 4.500.000.000
8 Program Pengelolaan
Keanekaragaman
Hayati (KEHATI)
Persentase Ruang
Terbuka Hijau
(RTH) Kabupaten32,02% 33,21% 103.546.128 34,40% 113.900.740,80 35,59% 125.290.814,88 36,78% 137.819.896,37 37,97% 151.601.886 37,97% 632.159.466
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
3.32 Bidang Urusan
Transmigrasi450.000.000 620.000.000 620.000.000 645.000.000 670.000.000 3.005.000.000
1 Program
Pembangunan
Kawasan
Transmigrasi
Persentase Tanah
di Kawasan
Transmigrasi yang
Bersetifikat 61,56% 7,04% 200.000.000 8,21% 250.000.000 7,94% 250.000.000 7,63% 275.000.000 7,63% 300.000.000 7,63% 1.275.000.000
Persentase Satuan
Permukiman yang
dibina35,50% 47,50% 100.000.000 59,50% 120.000.000 61,50% 120.000.000 73,50% 120.000.000 86,50% 120.000.000 86,50% 580.000.000
Persentase jumlah
Sarana dan
prasaran yang
Dikelola dengan
baik
25,00% 40,00% 150.000.000 55,00% 250.000.000 70,00% 250.000.000 85,00% 250.000.000 100,00% 250.000.000 100,00% 1.150.000.000
2
242.725.799.814 260.033.229.405 215.000.377.360 221.619.866.279 228.287.722.605 1.167.666.995.462
2.1 Tujuan :
Mewujudkan
Manusia yang
Terdidik dan Sehat
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
69,92
Tahun
69,95
Tahun242.725.799.814
70,15
Tahun260.033.229.405
70,30
Tahun215.000.377.360
70,45
Tahun221.619.866.279
70,75
Tahun228.287.722.605
70,75
Tahun1.167.666.995.462
2.1.1 Sasaran :
Meningkatnya
Akses Layanan
Pendidikan
Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS)8,27% 8,34% 39.421.036.000 8,41% 41.135.489.600 8,48% 41.633.744.884 8,55% 42.376.916.372 8,62% 43.492.008.009 8,62% 208.059.194.865
1.01 Bidang Urusan
Pendidikan36.296.000.000 37.541.000.000 37.868.000.000 38.178.000.000 38.233.000.000 188.116.000.000
APK PAUD 65,9 % 66,2 % 2.377.000.000 66,6% 3.202.000.000 67,10 % 3.207.000.000 67,60 % 3.222.000.000 68,10% 3.227.000.000 68,10% 15.235.000.000
APM SD / MI 78,99 % 79,30% 20.102.000.000 79,60% 20.180.000.000 79,90% 20.224.000.000 80,20 % 20.244.000.000 80,50% 20.274.000.000 80,50% 101.024.000.000
APM SMP / MTs 75,94% 76,24% 12.297.000.000 76,54 % 12.312.000.000 76,84 % 12.445.000.000 77,14 % 12.475.000.000 77,44% 12.475.000.000 77,44% 62.004.000.000
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
2 Program
Pengembangan
Kawasan
Transmigrasi
Program pengelolaan
persampahan
6
Dinas
Lingkungan
Hidup
6.502.500.000 6.632.550.000 6.765.201.000 6.900.505.000 7.038.515.000 33.839.271.000
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
1 Program pengelolaan
pendidikan
Misi : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang Unggul Dan Kompetitif Melalui Pelayanan
Pendidikan yang Berkualitas dan Pelayanan
Kesehatan yang Terjangkau
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-49
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Angka Melek Huruf97,84% 98,04% 660.000.000 98,25% 797.000.000 98,45% 817.000.000 98,66% 837.000.000 98,86% 857.000.000 98,86% 3.968.000.000
2 Program
pengembangan
kurikulum
Persentase sekolah
yang menerapkan
kurikulum muatan
lokalNA 13,42% 200.000.000 16,42% 350.000.000 19,42% 450.000.000 22,42% 500.000.000 25,42% 500.000.000 25,42% 2.000.000.000
3 Program Pendidik
dan Tenaga
Pendidikan
Persentase guru
yang memiliki
kompetensi
53,90% 55,90% 660.000.000 57,90% 700.000.000 59,90% 725.000.000 61,90% 900.000.000 63,90% 900.000.000 63,90% 3.885.000.000
2.22 Bidang Urusan
Kepemudaan dan
Olahraga
2.568.036.000 2.824.839.600 2.831.744.884 3.114.916.372 3.426.508.009 14.766.044.865
1 Program
pengembangan
kapasitas daya saing
kepemudaan
Persentase pemuda
yang dibina
berdasarkan event 57% 58% 2.508.036.000 60% 2.758.839.600 62% 2.759.144.884 64% 3.035.056.372 66% 3.338.562.009 66% 14.399.638.865
2 Program
Pengembangan
Kapasitas Daya
Saing Keolahragaan
Persentase atlet
berprestasi Tingkat
Provinsi dan
Nasional21% 21% 60.000.000 25% 66.000.000 29% 72.600.000 33% 79.860.000 38% 87.946.000 38% 366.406.000
2.23 Bidang Urusan
Perpustakaan557.000.000 769.650.000 934.000.000 1.084.000.000 1.832.500.000 5.177.150.000
1 Program pembinaan
perpustakaan
Tingkat Gemar
Membaca47,27% 63.3% 557.000.000 64.88% 769.650.000 70,29% 934.000.000 73,53% 1.084.000.000 77,86% 1.832.500.000 77,86% 5.177.150.000
Dinas
Perpustakaan
dan Arsip Daerah
2.1.2 Sasaran :
Meningkatnya
Akses Layanan
Kesehatan
Umur Harapan
Hidup (UHH)
67,74
Tahun
67,88
Tahun203.304.763.814
68,02
Tahun218.897.739.805
68,16
Tahun173.366.632.476
68,30
Tahun179.242.949.907
68,44
Tahun184.795.714.596
68,44
Tahun959.607.800.597
1.02 Bidang Urusan
Kesehatan202.911.744.564 218.478.560.130 172.919.176.333 178.731.447.299 184.251.547.461 957.292.475.786
Persentase
peningkatan
upaya
Kesehatan
perorangan dan
masyarakat
65% 75% 31.500.000.000 80% 34.650.000.000 85% 37.800.000.000 90% 40.950.000.000 95% 44.100.000.000 95% 189.000.000.000
Dinas Kesehatan
Average Length of
Stay (AVLOS)4,15 Hari 4,15 Hari 48.965.000.000 4,10 Hari 52.545.000.000 4,05 Hari 19.545.000.000 4 Hari 17.625.000.000 3,95 Hari 15.425.000.000 3,95 Hari 154.105.000.000
Net Death Rate
(NDR)3,2% 2,5% 112.798.654.852 2,4% 121.333.261.683 2,3% 105.269.924.767 2,2% 109.403.421.006 2,1% 113.793.592.056 2,1% 562.598.854.364
Persentase
ketersediaan
Tenaga Kesehatan
yang berkompeten
sesuai kebutuhan52,63% 63,2% 7.624.418.000 68,4% 7.634.418.400 73,7% 7.640.418.400 84,2% 7.644.418.400 89,5% 7.649.418.400 89,5% 38.193.091.600
Dinas Kesehatan
Waktu Tanggap
Pelayanan Dokter
di Gawat Darurat≤ 5 Nelt
4 Menit 45
Detik505.766.700
4 Menit 30
Detik531.055.035
4 Menit 15
Detik637.266.042 4 Menit 860.309.156,70
3 Menit 45
Detik860.309.156,70
3 Menit 45
Detik3.394.706.090
RSUD H. Hanafie
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata
1 Program pemenuhan
upaya kesehatan
perorangan dan
upaya kesehatan
masyarakat
RSUD H. Hanafie
2 Program peningkatan
kapasitas sumber
daya manusia
kesehatan
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
1 Program pengelolaan
pendidikan
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-50
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Persentase obat
memenuhi syarat NA 86,20% 257.050.000 89,56% 282.755.000 92,30% 311.031.000 95,04% 342.134.000 97,78% 376.347.000 97,78 1.569.317.000
Persentase
makanan
memenuhi syarat75% 80% 428.693.900 82% 586.693.900 84% 708.693.900 86% 848.693.900 88% 988.693.900 90% 3.561.469.500
Persentase PKRT
yang memenuhi
syarat72,05% 89,04% 7.161.112 91,24% 7.876.112 93,21% 8.592.224 94,67% 9.308.336 95,85% 10.024.448 95,85% 42.962.232
4 Program
pemberdayaan
masyarakat bidang
kesehatan
Persentase
peningkatan UKBM
aktif63,50% 67% 825.000.000 70% 907.500.000 73% 998.250.000 75% 1.048.162.500 78% 1.048.162.500 78% 4.827.075.000
2.14 Bidang Urusan
Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga Berencana393.019.250 419.179.675 447.456.143 511.502.608 544.167.135 2.315.324.811
1 Program
pengendalian
penduduk
Laju pertumbuhan
penduduk (LPP) 0,021% 0,021% 113.877.290 0,021% 118.173.519 0,020% 122.599.371 0,019% 160.610.160 0,018% 164.335.441 0,017% 679.595.781
2 Program pembinaan
keluarga berencana
(KB)
Persentase
Akseptor KB Aktif82,64% 82,72% 198.641.960 82,95% 218.506.156 83,50% 240.356.772 85,00% 264.392.448 86,00% 290.831.694 87,00% 1.212.729.030
3 Program
Pemberdayaan dan
Peningkatan
Keluarga Sejahtera
(KS)
Persentase
kenaikan status
kampung KB 17% 20% 80.500.000 25% 82.500.000 30% 84.500.000 35% 86.500.000 40% 89.000.000 40% 423.000.000
3
8.782.084.975 8.944.913.813 9.372.832.568 9.820.697.032 10.510.654.468 47.431.182.856
3.1 Tujuan :
Mewujudkan UMKM
dan Pelaku
Ekonomi Kreatif
yang Kuat dan
Berdaya Saing
Pertumbuhan
ekonomi-0,4% 4,28% 8.782.084.975 4,32% 8.944.913.813 4,45% 9.372.832.568 4,60% 9.820.697.032 4,75% 10.510.654.468 4,75% 47.431.182.856
Aset UMKM 86,9 M 96,3 M 105,7 M 115,1 M 124,5 M 133,9 M 133,9 M
Omzet UMKM 135,7 M 153,9 M 172,1 M 190,3 M 208,5 M 226,7 M 226,7 M
2.17 Bidang Urusan
Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah1.855.000.000 880.000.000 865.000.000 865.000.000 855.000.000 5.320.000.000
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial
Pengendalian
Penduduk
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
dan Perlindungan
Anak
Program sediaan
farmasi, alat
kesehatan dan
makanan minuman
Misi : Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) dan Pelaku Ekonomi Kreatif
Melalui Dukungan Kelembagaan dan Permodalan
Sasaran :
Terwujudnya
Peningkatan
Kesejahteraan
UMKM yang
Berdaya Saing
3.1.1
1.855.000.000 880.000.000 865.000.000 865.000.000 855.000.000 5.320.000.000
3
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-51
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
1 Program pengawasan
dan pemeriksaan
koperasi
Persentase
kepatuhan
koperasi terhadap
peraturan
perundang-
undangan
10% 12% 45.000.000 24% 45.000.000 36% 45.000.000 48% 45.000.000 60% 45.000.000 60% 225.000.000
2 Program penilaian
kesehatan KSP/USP
koperasi
Persentase
KSP/USP yang
sehat
10% 12% 35.000.000 24% 35.000.000 36% 35.000.000 48% 35.000.000 60% 35.000.000 60% 175.000.000
3 Program pendidikan
dan latihan
perkoperasian
Persentase
koperasi yang
melaksanakan RAT25% 30% 150.000.000 35% 175.000.000 40% 160.000.000 45% 160.000.000 50% 150.000.000 50% 795.000.000
4 Program
pemberdayaan usaha
menengah, usaha
kecil, dan usaha
mikro (UMKM)
Persentase usaha
menengah, usaha
kecil dan usaha
mikro yang
bersertifikat halal
atau HKI
9% 12% 125.000.000 15% 125.000.000 18% 125.000.000 21% 125.000.000 24% 125.000.000 24% 625.000.000
5 Program
pengembangan
UMKM
Jumlah
peningkatan
UMKM yang
difasilitasi97 UMKM 497 UMKM 1.500.000.000 550 UMKM 500.000.000 600 UMKM 500.000.000 650 UMKM 500.000.000 700 UMKM 500.000.000 700 UMKM 3.500.000.000
3.1.2 Sasaran :
Meningkatnya
Ekonomi Kreatif
Agro Industri
Pertumbuhan
sektor industri
pengolahan (PDRB
ADHB)
6,72% 6,81% 6.927.084.975 6,89% 8.064.913.813 6,98% 8.507.832.568 7,06% 8.955.697.032 7,15% 9.655.654.468 7,15% 42.111.182.856
3.26 Bidang Urusan
Perindustrian1.075.000.000 1.175.000.000 1.275.000.000 1.375.000.000 1.475.000.000 6.375.000.000
Persentase
peningkatan nilai
produksi IKM63% 64% 500.000.000 65% 525.000.000 66% 550.000.000 67% 575.000.000 68% 600.000.000 68% 2.750.000.000
Persentase
peningkatan
jumlah Industri
19% 20% 450.000.000 21% 475.000.000 22% 500.000.000 23% 525.000.000 24% 550.000.000 24% 2.500.000.000
2 Program
pengendalian izin
usaha industri
kabupaten/kota
Persentase
rekomendasi
industri yang
diterbitkan
80% 80% 50.000.000 80% 75.000.000 90% 100.000.000 90% 125.000.000 90% 150.000.000 90% 500.000.000
3 Program pengelolaan
sistem informasi
industri nasional
Persentase
ketaatan
perusahaan
terhadap SIINas
9,5% 19% 75.000.000 28,6% 100.000.000 38,1% 125.000.000 47,6% 150.000.000 57,1% 175.000.000 57,1% 625.000.000
3.30 Bidang Urusan
Perdagangan1.285.791.775 1.955.570.953 2.092.833.048 2.241.294.352 2.402.152.378 9.977.642.506
1 Program perizinan
dan pendaftaran
perusahaan
Persentase
rekomendasi tanda
daftar gudang yang
diterbitkan80% 80% 12.500.000 80% 15.000.000 90% 18.150.000 90% 22.143.000 90% 27.235.890 90% 95.028.890
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan Perdagangan
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan Perdagangan
1 Program
perencanaan dan
pembangunan
industri
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan Perdagangan
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-52
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2 Program peningkatan
sarana distribusi
perdagangan
Persentase
peningkatan pasar
yang dibangun
sarana distribusi
perdagangan
4,00% 4,00% 600.000.000 7,84% 1.200.000.000 11,76% 1.260.000.000 15,69% 1.323.000.000 19,60% 1.389.150.000 19,60% 5.772.150.000
3 Program pengunaan
dan pemasaran
produk dalam negeri
Jumlah
peningkatan
pelaksanaan
promosi produk
unggulan daerah
1 promosi 2 promosi 433.624.300 3 promosi 476.986.730 4 promosi 524.685.403 5 promosi 577.153.943 6 promosi 634.869.338 6 promosi 2.647.319.714
4 Program stabilisasi
harga barang
kebutuhan pokok
dan barang penting
Persentase
pengawasan
stabilisasi harga
barang kebutuhan
pokok dan barang
penting
100% 100% 20.500.000 100% 22.500.000 100% 24.805.000 100% 27.285.500 100% 30.014.050 100% 125.104.550
5 Program standarisasi
dan perlindungan
konsumen
Persentase alat
Ukur, Takar,
Timbang dan
Perlengkapannya
(UTTP) yang ditera/
tera ulang
70% 75% 219.167.475 78% 241.084.223 80% 265.192.645 82% 291.711.909 85% 320.883.100 85% 1.338.039.352
3.32 Bidang Urusan
Penanaman Modal 2.065.000.000 2.300.000.000 2.360.000.000 2.400.000.000 2.650.000.000 11.775.000.000
1 Program
Pengembangan Iklim
Penanaman Modal
Nilai Peningkatan
Investasi353,14 M 553,14 M 450.000.000 778,14 M 490.000.000 1 T 500.000.000 1,3 T 510.000.000 1,6 T 730.000.000 1,6 T 2.680.000.000
2 Program Promosi
Penanaman Modal
Jumlah Investor
yang menanamkan
modal2850 850 1.225.000.000 900 1.400.000.000 950 1.430.000.000 1000 1.440.000.000 1100 1.450.000.000 7.650 6.945.000.000
3 Program
Pengendalian
Pelaksanaan
Penanaman Modal
Persentase investor
wajib lapor LKPM
yang tertib
menyampaikan
Laporan Kegiatan
Penanaman Modal
(LKPM)
40% 45% 340.000.000 50% 350.000.000 55% 360.000.000 60% 370.000.000 70% 380.000.000 70% 1.800.000.000
4 Program Pengelolaan
Data dan Sistem
Informasi
Penanaman Modal
Rasio Daya Serap
Tenaga Kerja (per
investor) 2,65 2,8 50.000.000 3,0 60.000.000 3,25 70.000.000 3,55 80.000.000 3,9 90.000.000 3,9 350.000.000
3.26 Bidang Urusan
Pariwisata40.100.000Rp 50.090.000Rp 72.687.000Rp 109.030.500Rp 175.070.250Rp 446.977.750Rp
1 Program peningkatan
daya tarik destinasi
pariwisata
Persentase
destinasi
pariwisata yang
terkelola dengan
baik
20% 20% Rp 19.700.000 30% 25.610.000Rp 50% 38.415.000Rp 50% 57.622.500Rp 70% 97.958.250Rp 70% 239.305.750
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan Perdagangan
Dinas
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-53
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2 Program pemasaran
parawisata
Persentase
peningkatan
kunjungan
wisatawan lokal
dan mancanegara
10% 10% Rp 20.400.000 20% Rp 24.480.000 40% Rp 34.272.000 50% Rp 51.408.000 50% Rp 77.112.000 50% 207.672.000
3.27 Bidang Urusan
Pertanian2.461.193.200 2.584.252.860 2.707.312.520 2.830.372.180 2.953.431.840 13.536.562.600
1 Program penyediaan
dan pengembagan
prasarana pertanian
Persentase
pemenuhan
prasarana
pertanian28 28,56 2.461.193.200 28,84 2.584.252.860 29,12 2.707.312.520 29,4 2.830.372.180 29,68 2.953.431.840 29,68 13.536.562.600
Dinas Tanaman
Pangan
Hortikultura dan
Perkebunan
4
497.731.586.360 504.571.590.464 680.259.267.886 808.002.456.852 951.729.960.099 3.442.294.861.662
4.1 Tujuan :
Mewujudkan
Penyelenggaraan
Pemerintahan yang
Baik
Indeks Reformasi
Birokrasi50,15 51,73 497.731.586.360 53,31 504.571.590.464 54,89 680.259.267.886 56,47 808.002.456.852 58,05 951.729.960.099 58,05 3.442.294.861.662
4.1.1 Sasaran :
Meningkatnya
Pelayanan Publik
yang Berkualitas
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Daerah
70 73 10.137.833.012 76 11.309.497.586 80 12.504.565.290 85 13.659.539.483 90 15.149.288.718 90 62.760.724.090
8.01 Bidang Urusan
Kesatuan Bangsa
dan Politik
1.506.414.465 1.583.283.679 1.664.151.165 1.749.232.354 1.838.654.964 8.341.736.626
1 Program peningkatan
peran partai politik
dan lembaga
pendidikan melalui
pendidikan politik
dan pengembangan
etika serta budaya
politik
Persentase
Peningkatan Kader
Politik
82% 82% 1.364.856.671 85% 1.433.099.504 85% 1.504.754.480 90% 1.579.992.204 90% 1.658.991.814 90% 7.541.694.672
2 Program
pemberdayaan dan
pengawasan
organisasi
kemasyarakatan
Cakupan LSM dan
Ormas Aktif
2 lap 2 lap 50.484.735 2 lap 53.008.971 2 lap 55.659.420 2 lap 58.442.391 2 lap 61.264.510 2 lap 278.860.027
3 Program pembinaan
dan pengembangan
ketahanan ekonomi,
sosial, dan budaya
Persentase Konflik
Antar Umat
Beragama yang
Tertangani N/A 100% 30.969.100 100% 34.066.010 100% 37.472.611 100% 41.219.872 100% 45.341.859 100% 189.069.452
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Kesatuan Bangsa
dan Politik
Misi : Meningkatkan Kualitas Tata Kelola
Pemerintahan yang Berbasis Transparansi dan
Melayani
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-54
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
4 Program Peningkatan
Kewaspadaan
Nasional dan
Peningkatan Kualitas
dan Fasilitasi
Penanganan Konflik
Sosial
Persentase
Penurunan
Gangguan
Lingkungan
95% 95% 60.103.959 95% 63.109.194 95% 66.264.654 95% 69.577.887 95% 73.056.781 95% 332.112.475
2.12 Bidang Urusan
Administrasi
Kependudukan dan
Catatan Sipil
331.573.560 397.888.272 477.465.926 572.959.111 687.550.934 2.467.437.804
Rasio Penduduk
ber KTP per satuan
Penduduk99,68% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047
Cakupan
Penerbitan Kartu
Tanda Penduduk
(KTP)
98% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047
Rasio Bayi Berakte80% 85% 42.346.450 90% 50.815.740 95% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342
Rasio Pasangan
Berakte Nikah90% 92% 42.346.450 94% 50.815.740 96% 60.978.888 98% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342
Cakupan
Penerbitan Akte
Kelahiran
98% 100% 42.346.450 100% 50.815.740 100% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342
3 Program
pengeloalaan
informasi
administrasi
kependudukan
Persentase OPD
dan Lembaga yang
Memanfaatkan
Data
Kependudukan
10% 15% 34.167.610 20% 41.001.132 30% 49.201.358 50% 59.041.630 75% 70.849.956 75% 254.261.687
4 Program Pengelolaan
Profil Kependudukan
Persentase
Penyajian Data
Kependudukan
Skala Provinsi
Dalam 1 Tahun
100% 100% 64.477.800 100% 77.373.360 100% 92.848.032 100% 111.417.638 100% 133.701.166 100% 479.817.996
2.21 Bidang Urusan
Persandian500.000.000 550.000.000 600.000.000 645.000.000 680.000.000 2.975.000.000
1 Program
penyelenggaraan
persandian untuk
pengamanan
informasi
Persentase Jumlah
Informasi Daerah
yang Diamankan
dan Tersampaikan
dengan Baik90% 90% 500.000.000 92% 550.000.000 94% 600.000.000 96% 645.000.000 98% 680.000.000 98% 2.975.000.000
Dinas
Komunikasi
Infromatika dan
Persandian
2.20 Bidang Urusan
Statistik595.000.000 675.000.000 810.000.000 860.000.000 915.000.000 3.855.000.000
1 Program
penyelenggaraan
statistik sektoral
Persentase Data
Statistik Sektoral
yang Akurat N/A 20% 595.000.000 25% 675.000.000 30% 810.000.000 35% 860.000.000 40% 915.000.000 40% 3.855.000.000
Dinas
Komunikasi
Infromatika dan
Persandian
2.18 Bidang Urusan
Penanaman Modal 229.324.900 210.000.000 245.000.000 270.000.000 325.000.000 1.279.324.900
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Kesatuan Bangsa
dan Politik
Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Program Pendaftaran
Penduduk
1
Program Pencatatan
Sipil
2
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-55
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
1 Program Pelayanan
Penanaman Modal
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
di Bidang
Pelayanan
Penanaman Modal 85 86 229.324.900 87 210.000.000 88 245.000.000 89 270.000.000 90 325.000.000 90 1.279.324.900
Dinas
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
2.24 Bidang Kearsipan 486.000.000 585.600.000 669.450.000 720.000.000 976.500.000 3.437.550.000
1 Program pengelolaan
arsip
Cakupan Arsip
OPD yang ditata8,88% 11,11% 411.000.000 13,33% 465.600.000 15,55% 464.450.000 17,78% 500.000.000 20% 641.500.000 20% 2.482.550.000
2 Program
perlindungan dan
penyelamatan arsip
Cakupan Arsip
OPD yang
diselamatkan0% 7% 75.000.000 9% 120.000.000 12% 205.000.000 14% 220.000.000 16% 335.000.000 16% 955.000.000
8.01 Kecamatan 1.520.850.914 1.672.936.005 1.840.229.606 2.024.252.567 2.226.677.823 9.284.946.915
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 23.276.100 77% 25.603.710 79% 28.164.081 80% 30.980.489 82% 34.078.538 82% 142.102.918
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 1.483.437.314 25% 1.631.781.045 27% 1.794.959.150 27% 1.974.455.065 30% 2.171.900.571 30% 9.056.533.146
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 14.137.500 77% 15.551.250 79% 17.106.375 80% 18.817.013 82% 20.698.714 82% 86.310.851
8.01 Kecamatan 158.365.000 174.201.500 191.621.650 210.783.815 231.862.197 966.834.162
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 29.766.000 77% 32.742.600 79% 36.016.860 80% 39.618.546 82% 43.580.401 82% 181.724.407
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 125.599.000 25% 138.158.900 27% 151.974.790 27% 167.172.269 30% 183.889.496 30% 766.794.455
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 199.439.050 219.382.955 241.321.251 265.453.376 291.998.713 1.217.595.344
Kecamatan Pasar
Muara Bungo
Kecamatan
Pelepat
Dinas
Perpustakaan
dan Arsip Daerah
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-56
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 79.861.050 77% 87.847.155 79% 96.631.871 80% 106.295.058 82% 116.924.563 82% 487.559.696
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 116.578.000 25% 128.235.800 27% 141.059.380 27% 155.165.318 30% 170.681.850 30% 711.720.348
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 135.747.500 149.322.250 164.254.475 180.679.923 198.747.915 828.752.062
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 43.209.100 77% 47.530.010 79% 52.283.011 80% 57.511.312 82% 63.262.443 82% 263.795.876
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 89.538.400 25% 98.492.240 27% 108.341.464 27% 119.175.610 30% 131.093.171 30% 546.640.886
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 164.160.100 180.576.110 198.633.721 218.497.093 240.346.802 1.002.213.827
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 37.598.100 77% 41.357.910 79% 45.493.701 80% 50.043.071 82% 55.047.378 82% 229.540.160
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 23.179.000 25% 25.496.900 27% 28.046.590 27% 30.851.249 30% 33.936.374 30% 141.510.113
Kecamatan
Pelepat Ilir
Kecamatan
Rantau Pandan
Kecamatan
Tanah Sepenggal
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-57
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 103.383.000 77% 113.721.300 79% 125.093.430 80% 137.602.773 82% 151.363.050 82% 631.163.553
8.01 Kecamatan 180.047.480 198.052.228 217.857.451 239.643.196 263.607.515 1.099.207.870
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 33.725.080 77% 37.097.588 79% 40.807.347 80% 44.888.081 82% 49.376.890 82% 205.894.986
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 52.900.000 25% 58.190.000 27% 64.009.000 27% 70.409.900 30% 77.450.890 30% 322.959.790
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 93.422.400 77% 102.764.640 79% 113.041.104 80% 124.345.214 82% 136.779.736 82% 570.353.094
8.01 Kecamatan 210.691.017 231.760.119 254.936.131 280.429.744 308.472.718 1.286.289.728
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 88.770.517 77% 97.647.569 79% 107.412.326 80% 118.153.558 82% 129.968.914 82% 541.952.883
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 118.920.500 25% 130.812.550 27% 143.893.805 27% 158.283.186 30% 174.111.504 30% 726.021.545
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 204.601.300 225.061.430 247.567.573 272.324.330 299.556.763 1.249.111.397
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 81.298.800 77% 89.428.680 79% 98.371.548 80% 108.208.703 82% 119.029.573 82% 496.337.304
Kecamatan
Tanah Sepenggal
Kecamatan
Tanah Tumbuh
Kecamatan
Jujuhan
Kecamatan
Limbur Lubuk
Mengkuang
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-58
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 120.302.500 25% 132.332.750 27% 145.566.025 27% 160.122.628 30% 176.134.890 30% 734.458.793
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 148.001.900 162.802.090 179.082.299 196.990.529 216.689.582 903.566.400
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 63.344.200 77% 69.678.620 79% 76.646.482 80% 84.311.130 82% 92.742.243 82% 386.722.675
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 81.657.700 25% 89.823.470 27% 98.805.817 27% 108.686.399 30% 119.555.039 30% 498.528.424
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 136.572.000 150.229.200 165.252.120 181.777.332 199.955.065 833.785.717
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 45.604.000 77% 50.164.400 79% 55.180.840 80% 60.698.924 82% 66.768.816 82% 278.416.980
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 87.968.000 25% 96.764.800 27% 106.441.280 27% 117.085.408 30% 128.793.949 30% 537.053.437
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 948.593.046 1.209.405.890 1.330.346.479 1.463.381.127 1.609.719.240 6.561.445.781
Kecamatan
Bathin II Babeko
Kecamatan
Limbur Lubuk
Mengkuang
Kecamatan Muko-
Muko Bathin VII
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-59
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 948.593.046 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 1.175.565.281
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% - 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 5.370.565.200
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300
8.01 Kecamatan 748.405.280 823.245.808 905.570.389 996.127.428 1.095.740.170 4.569.089.075
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 44.459.900 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 271.432.135
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 700.945.380 25% 771.039.918 27% 848.143.910 27% 932.958.301 30% 1.026.254.131 30% 4.279.341.639
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 158.146.200 177.260.820 194.986.902 214.485.592 235.934.151 980.813.666
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 73.298.800 77% 80.628.680 79% 88.691.548 80% 97.560.703 82% 107.316.773 82% 447.496.504
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 84.847.400 25% 93.332.140 27% 102.665.354 27% 112.931.889 30% 124.225.078 30% 518.001.862
Kecamatan
Rimbo Tengah
Kecamatan
Bungo Dani
Kecamatan
Tanah Sepenggal
Lintas
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-60
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300
8.01 Kecamatan 77.387.400 85.126.140 93.638.754 103.002.629 113.302.892 472.457.816
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 27.954.400 77% 30.749.840 79% 33.824.824 80% 37.207.306 82% 40.928.037 82% 170.664.407
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 46.433.000 25% 51.076.300 27% 56.183.930 27% 61.802.323 30% 67.982.555 30% 283.478.108
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 242.511.900 266.763.090 293.439.399 322.783.339 355.061.673 1.480.559.401
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 101.836.300 77% 112.019.930 79% 123.221.923 80% 135.544.115 82% 149.098.527 82% 621.720.795
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 130.540.100 25% 143.594.110 27% 157.953.521 27% 173.748.873 30% 191.123.760 30% 796.960.365
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
4 Program pembinaan
dan pengawasan
pemerintahan desa
Persentase laporan
keuangan desa
yang tepat waktu 90% 90% 7.135.500 90% 7.849.050 90% 8.633.955 90% 9.497.351 90% 10.447.086 90% 43.562.941
8.01 Kecamatan 103.000.000 113.300.000 124.630.000 137.093.000 150.802.300 628.825.300
Kecamatan
Tanah Sepenggal
Lintas
Kecamatan
Bathin II
Pelayang
Kecamatan
Bathin III Ulu
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-61
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 15.000.000 77% 16.500.000 79% 18.150.000 80% 19.965.000 82% 21.961.500 82% 91.576.500
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 85.000.000 25% 93.500.000 27% 102.850.000 27% 113.135.000 30% 124.448.500 30% 518.933.500
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 1.153.000.000 1.268.300.000 1.395.130.000 1.534.643.000 1.688.107.300 7.039.180.300
1 Program
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 98.000.000 77% 107.800.000 79% 118.580.000 80% 130.438.000 82% 143.481.800 82% 598.299.800
2 Program
pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 1.052.000.000 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 6.422.565.200
3 Program
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan umum
Persentase
peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan,
konflik sosial dan
koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
Nilai SAKIP B B 42.117.425.960 BB 48.644.213.561 BB 53.008.408.848 BB 57.479.161.508 A 62.171.545.590 A 263.420.755.467
Opini BPK WDP WTP 445.476.327.388 WTP 444.617.879.317 WTP 614.746.293.749 WTP 736.863.755.861 WTP 874.409.125.790 WTP 3.116.113.382.105
4.01 Bidang Urusan
Sekretariat Daerah 5.807.177.000 8.900.349.000 9.519.533.000 9.975.919.000 10.247.707.000 44.450.685.000
Persentase
Terlaksananya
Koordinasi Bidang
Pemerintahan100% 100% 336.000.000 100% 430.000.000 100% 800.000.000 100% 910.000.000 100% 995.000.000 100% 3.471.000.000
Kecamatan
Jujuhan Ilir
Kecamatan
Bathin III
Sasaran :
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintahan
Daerah
4.1.2
1 Program
pemerintahan dan
kesejahteraan rakyat
Sekretariat
Daerah
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-62
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Persentase
pelaksanaan dan
pembinaan bidang
kesejahteraan
rakyat
100% 100% 2.831.000.000 100% 5.325.600.000 100% 5.328.100.000 100% 5.328.100.000 100% 5.330.600.000 100% 24.143.400.000
Persentase
rancangan produk
hukum yang
ditindaklanjuti100% 100% 332.950.000 100% 343.985.000 100% 348.585.000 100% 353.585.000 100% 353.585.000 100% 1.732.690.000
Persentase
kesepakatan
bersama dan
rencana kerja
perangkat daerah
100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000
Persentase
permasalahan
lingkup
perekonomian yang
ditindaklanjuti
100% 100% 315.000.000 100% 448.000.000 100% 595.000.000 100% 740.000.000 100% 845.000.000 100% 2.943.000.000
Persentase
pengendalian dan
evaluasi program
yang dilaksanakan100% 100% 280.000.000 100% 355.000.000 100% 375.000.000 100% 390.000.000 100% 395.000.000 100% 1.795.000.000
Level kematangan
UKPBJ 0/9 1/9 1.327.227.000 2/9 1.590.458.000 3/9 1.639.504.000 4/9 1.769.954.000 5/9 1.786.950.000 5/9 8.114.093.000
Persentase
permasalahan
lingkup sumber
daya alam yang
ditindaklanjuti
100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000
4.02 Bidang Sekretariat
DPRD28.609.330.860 31.470.263.946 34.617.290.341 38.079.019.375 41.886.921.312 174.662.825.833
1 Program dukungan
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD
Persentase
penyelesaian tugas
dan fungsi DPRD 85% 87% 28.609.330.860 89% 31.470.263.946 91% 34.617.290.341 93% 38.079.019.375 95% 41.886.921.312 95% 174.662.825.833
Sekretariat DPRD
5.01 Bidang Urusan
Perencanaan1.750.000.000 1.820.000.000 1.940.000.000 1.980.000.000 2.030.000.000 9.520.000.000
1 Program
perencanaan,
pengendalian dan
evaluasi
pemambangunan
daerah
Nilai capaian
kinerja pemerintah
daerah11,45 11,65 800.000.000 11,85 850.000.000 12,05 950.000.000 12,25 970.000.000 12,45 1.000.000.000 12,45 4.570.000.000
2 Program koordinasi
dan sinkronisasi
perencanaan
pembangunan
daerah
Persentase
penjabaran
konsistensi
program RPJMD ke
dalam RKPD
100% 100% 950.000.000 100% 970.000.000 100% 990.000.000 100% 1.010.000.000 100% 1.030.000.000 100% 4.950.000.000
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
1 Program
pemerintahan dan
kesejahteraan rakyat
Sekretariat
Daerah
2 Program
perekonomian dan
pembangunan
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-63
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
5.05 Bidang Urusan
Penelitian dan
Pengembangan
Daerah
120.000.000 150.000.000 170.000.000 180.000.000 190.000.000 810.000.000
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)NA 65 100.000.000 65 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 500.000.000
Persentase
peningkatan nilai
Indeks Daya Saing
Daerah27% 27% 20.000.000 29% 50.000.000 31% 70.000.000 33% 80.000.000 35% 90.000.000 35% 310.000.000
5.02 Bidang Urusan
Keuangan445.476.327.388 444.617.879.317 614.746.293.749 736.863.755.861 874.409.125.790 3.116.113.382.105
Persentase
Penyelesaian SP2D
Tepat Waktu100% 100% 525.000.000 100% 700.000.000 100% 910.000.000 100% 1.200.000.000 100% 1.550.000.000 100% 4.885.000.000
Persentase
Penyusunan
Laporan Keuangan
Tepat Waktu
sesuai SAP
100% 100% 450.000.000 100% 800.000.000 100% 920.000.000 100% 1.300.000.000 100% 1.600.000.000 100% 5.070.000.000
Persentase
Ketepatan Waktu
Penyelesaian
RAPBD dan RAPBD-
P
100% 100% 97.622.000.000 100% 152.535.000.000 100% 190.669.000.000 100% 238.336.000.000 100% 286.000.000.000 100% 965.162.000.000
Persentase
Pelaporan Dana
Transfer
100% 100% 291.000.000.000 100% 233.551.000.000 100% 364.000.000.000 100% 436.000.000.000 100% 524.000.000.000 100% 1.848.551.000.000
2 Program pengelolaan
barang milik daerah
Persentase Aset
yang tertata20% 21% 1.500.000.000 23% 2.000.000.000 23,5% 2.500.000.000 24% 3.500.000.000 25% 4.000.000.000 25% 13.500.000.000
Persentase
Kenaikan Pajak
Daerah
9,21% 8,0% 46.904.869.064 9% 47.467.727.493 10,75% 48.084.807.951 12,30% 48.757.995.262 13,98% 49.489.365.191 13,98% 240.704.764.961
Persentase
Kenaikan Retribusi
Daerah8,9% 21,1% 7.474.458.324 22,5% 7.564.151.824 24,1% 7.662.485.798 25,84% 7.769.760.599 25,84% 7.769.760.599 25,84% 38.240.617.144
5.03 Bidang Urusan
Kepegawaian1.154.550.100 1.327.732.615 1.526.892.507 1.755.926.383 2.019.315.341 7.784.416.946
1 Program
kepegawaian daerah
Persentase
penempatan
Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang
sesuai dengan
kompetensi
50% 50% 1.154.550.100 60% 1.327.732.615 65% 1.526.892.507 70% 1.755.926.383 75% 2.019.315.341 75% 7.784.416.946
Dinas
Kepegawaian
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia Daerah
5.04 Bidang Urusan
Pendidikan dan
Pelatihan
96.368.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 763.840.000
3 Program pengelolaan
pendapatan daerah
Badan Pengelola
Pajak dan
Retribusi Daerah
1 Program penelitian
dan penegembangan
daerah
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
1 Program pengelolaan
keuangan daerah
Badan Pengelola
Keuangan dan
Aset Daerah
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-64
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Persentase
Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang
mengikuti
pendidikan dan
pelatihan formal
15,45% 15,45% - 16,07% 70.500.000 16,68% 70.500.000 17,30% 70.500.000 17,92% 70.500.000 17,92% 282.000.000
Persentase pejabat
Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang
sudah mengikuti
pendidikan dan
pelatihan
struktural
85,79% 85,87% 96.368.000 85,95% 96.368.000 86,03% 96.368.000 86,11% 96.368.000 86,20% 96.368.000 86,20% 481.840.000
6.01 Bidang Urusan
Pengawasan Urusan
Pemerintahan4.580.000.000 4.809.000.000 5.067.825.000 5.341.428.750 5.630.733.938 25.428.987.688
Persentase SAKIP-
PD yang dievaluasi 88,89% 100% 200.000.000 100% 210.000.000 100% 220.500.000 100% 231.525.000 100% 243.101.250 100% 1.105.126.250
Persentase Laporan
Keuangan PD
sesuai SAP100% 100% 380.000.000 100% 399.000.000 100% 418.950.000 100% 439.897.500 100% 461.892.375 100% 2.099.739.875
Persentase OPD
yang memiliki Peta
Risiko
N/A 20% 1.300.000.000 40% 1.365.000.000 60% 1.451.625.000 80% 1.544.418.750 100% 1.643.873.438 100% 7.304.917.188
Persentase
Rekomendasi
Temuan Hasil
Pemeriksaan
Eksternal dan
Internal yang
ditindaklanjuti
53% 65% 400.000.000 70% 420.000.000 75% 441.000.000 80% 463.050.000 85% 486.202.500 85% 2.210.252.500
Persentase
Pengaduan
Masyarakat yang di
tindak lanjuti
100% 100% 700.000.000 100% 735.000.000 100% 771.750.000 100% 810.337.500 100% 850.854.375 100% 3.867.941.875
Persentase
penyusunan
kebijakan
pengawasan sesuai
standar
100% 100% 600.000.000 100% 630.000.000 100% 661.500.000 100% 694.575.000 100% 729.303.750 100% 3.315.378.750
Persentase
terpenuhinya
unsur kapablitas
APIP
N/A 100% 1.000.000.000 100% 1.050.000.000 100% 1.102.500.000 100% 1.157.625.000 100% 1.215.506.250 100% 5.525.631.250
5
36.099.547.586 40.025.903.254 43.062.028.850 44.196.622.791 47.573.804.920 210.957.907.402
1 Program
pengembangan
sumber daya
manusia (SDM)
Dinas
Kepegawaian
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia Daerah
1 Program
penyelenggaraan
pengawasan
Inspektorat
2 Program perumusan
kebijakan,
pendampingan dan
asistensi
Misi : Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Pelembagaan Kearifan Lokal, Adat
Istiadat, dan Penguatan Kelembagaan Masyarakat
Dengan Memaksimalkan Potensi Dusun
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-65
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
5.1 Tujuan :
Mewujudkan
Kehidupan
Masyarakat yang
Berkualitas dan
Berdaya
Indeks Gini 0,31 0,31 36.099.547.586 0,31 40.025.903.254 0,31 43.062.028.850 0,30 44.196.622.791 0,30 47.573.804.920 0,30 210.957.907.402
5.1.1 Sasaran :
Terwujudnya
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
berbasis
pemberdayaan
Pengeluaran per-
kapita Non-
Pangan (sebulan)
1.883
Ribu
Rupiah
1.945
Ribu
Rupiah
5.977.396.165
2.008
Ribu
Rupiah
8.542.944.496
2.070
Ribu
Rupiah
9.834.639.858
2.132
Ribu
Rupiah
9.060.619.408
2.194
Ribu
Rupiah
10.712.199.836
2.194
Ribu
Rupiah
44.127.799.764
1.06 Bidang Urusan
Sosial 917.468.000 977.637.360 987.810.107 997.986.309 1.023.166.035 4.904.067.812
1 Program
pemberdayaan sosial
Persentase
Komunitas Adat
Terpencil (KAT)
yang sudah
berdaya
37,74% 0,13% 8.468.000 0,13% 8.637.360 0,13% 8.810.107 0,13% 8.986.309 0,09% 9.166.035 0,09% 44.067.812
2 Program rehabilitasi
sosial
Persentase Kasus
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS) yang
tertangani
9% 0,18% 90.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,20% 155.000.000 0,20% 650.000.000
3 Program
perlindungan dan
jaminan sosial
Persentase Data
Terpadu
Kesejahteraan
Sosial (DTKS) yang
menerima bantuan
37,86% 50,29% 588.000.000 62,72% 588.000.000 75,15% 588.000.000 87,57% 588.000.000 100% 588.000.000 100% 2.940.000.000
4 Program penanganan
bencana
Jumlah korban
becana yang
terpenuhi
kebutuhan dasar
100% 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 405.000.000
5 Program pengelolaan
taman makam
pahlawan
Taman Makam
Pahlawan sesuai
standar0% 20% 150.000.000 20% 165.000.000 20% 175.000.000 20% 185.000.000 20% 190.000.000 100% 865.000.000
2.08 Bidang Urusan
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak1.010.301.390 1.344.375.429 1.511.707.800 1.394.236.148 1.355.874.075 6.616.494.842
1 Program
pengarusutamaan
gender dan
pemberdayaan
perempuan
Indeks
Pembangunan
Gender (IPG) 88,54% 88,66% 950.301.390 88,78% 1.045.331.529 88,90% 1.149.864.681 89,02% 1.065.287.858 89,14% 1.056.830.175 89,14% 5.267.615.633
2 Program
perlindungan khusus
anak
Persentase
Penyelesaian
Kasus Kekerasan
Terhadap
Perempuan dan
Anak
67% 87% 60.000.000 73% 299.043.900 67% 361.843.119 87% 328.948.290 93% 299.043.900 100% 1.348.879.209
Dinas Sosial
Pengendalian
Penduduk
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
dan Perlindungan
Anak
Dinas Sosial
Pengendalian
Penduduk
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
dan Perlindungan
Anak
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-66
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2.07 Bidang Urusan
Tenaga Kerja509.626.775 695.931.707 720.621.951 725.921.951 643.560.976 3.295.663.360
1 Program pelatihan
kerja dan
produktivitas tenaga
kerja
Persentase Pencari
Kerja Sesuai
dengan Kebutuhan15,72% 20,62% 139.626.775 36,08% 214.931.707 41,24% 239.621.951 41,23% 239.921.951 20,16% 147.560.976 20,16% 981.663.360
2 Program penempatan
tenaga kerja
Persentase Pencari
Kerja yang
Terdaftar yang
Ditempatkan90,53% 90,53% 190.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 1.374.000.000
3 Program hubungan
industrial
Persentase Kasus
yang Diselesaikan
dengan Perjanjian
Bersama (PB) 88% 90% 180.000.000 93% 185.000.000 95% 185.000.000 97% 190.000.000 98% 200.000.000 98% 940.000.000
2.13 Bidang Urusan
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
3.540.000.000 5.525.000.000 6.614.500.000 5.942.475.000 7.689.598.750 29.311.573.750
1 Program penataan
desa
Persentase
Peningkatan
Dusun maju20% 22% 545.000.000 24% 735.000.000 26% 735.000.000 28% 771.750.000 30% 810.337.500 30% 3.597.087.500
2 Program peningkatan
kerjasama desa
jumlah kerjasama
antar dusun yang
dilaksanakan16 Kerja
Sama
18 Kerja
Sama25.000.000
19 Kerja
sama155.000.000
19 Kerja
Sama162.750.000
20 Kerja
Sama170.887.500
21 Kerja
Sama179.431.875
22 Kerja
Sama693.069.375
Persentase Desa
dengan Tata Kelola
Pemerintahan
Dusun yang baik65% 71% 1.265.000.000 75% 2.085.000.000 78% 3.039.250.000 81% 2.188.462.500 87% 3.747.885.625 87% 12.325.598.125
Persentase
peningkatan
Jumlah Bumdus
berkembang
3% 5% 65.000.000 6% 300.000.000 8% 315.000.000 10% 330.750.000 12% 347.287.500 12% 1.358.037.500
4 Program
pemberdayaan
lembaga
kemsayarakatan,
lembaga adat dan
masyarakat hukum
adat
Persentase
Lembaga
Kemasyarakatan
Desa aktif 49% 54% 1.640.000.000 61% 2.250.000.000 64% 2.362.500.000 67% 2.480.625.000 72% 2.604.656.250 80% 11.337.781.250
5.1.2 Meningkatnya
potensi daerah dari
sektor pertanian/
perkebunan
Kontribusi sektor
pertanian/
perkebunan
terhadap PDRB
20,62% 20,84% 6.006.898.831 21,05% 6.529.287.896 21,27% 7.238.540.028 21,48% 8.052.056.342 21,70% 8.638.001.961 21,70% 36.464.785.058
2.09 Bidang Urusan
Pangan 1.357.087.418 1.522.112.418 1.845.195.974 2.240.869.751 2.374.131.474 9.339.397.035
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Dusun
3 Program administrasi
pemerintah desa
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-67
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
1 Program pengelolaan
sumber daya
ekonomi untuk
kedaulatan dan
kemandirian pangan
Persentase dusun
mandiri pangan
4,96% 11,35% 963.500.000 17,73% 1.108.025.000 24,11% 1.274.228.750 30,50% 1.465.363.063 36,88% 1.685.167.522 36,88% 6.496.284.335
2 Program peningkatan
diversifikasi dan
ketahanan pangan
masyarakat
Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)
85,2% 85,8% 302.495.318 86,5% 322.995.318 87,35% 475.320.519 88,65% 523.712.955 89,75% 586.734.251 89,75% 2.211.258.361
3 Program penangan
kerawanan pangan
Persentase daerah
rentan rawan
pangan
7,19% 5,88% 52.213.400 4,58% 52.213.400 3,27% 54.824.070 1,96 58.113.514 0% 62.181.460 0% 279.545.844
4 Program pengawasan
keamanan pangan
Persentase
kelompok tani
pangan segar asal
tumbuhan yang
memenuhi
persyaratan mutu
dan keamanan
pangan (Sertifikat)
NA 8% 38.878.700 16% 38.878.700 24% 40.822.635 32% 193.680.219 40% 40.048.241 40% 352.308.495
3.25 Bidang Urusan
Kelautan dan
Perikanan
1.133.339.085 1.246.672.994 1.371.340.293 1.508.474.322 1.659.321.754 6.919.148.448
1 Program pengelolaan
perikanan tangkap
Persentase
Peningkatan
Produksi
Perikanan TangkapN/A 2% 236.500.000 4% 260.150.000 6% 286.165.000 8% 314.781.500 10% 346.259.650 10% 1.443.856.150
2 Program pengelolaan
perikanan budidaya
Persentase
Peningkatan
Produksi
Perikanan
budidaya
N/A 2% 446.989.085 4% 491.687.994 6% 540.856.793 8% 594.942.472 10% 654.436.719 10% 2.728.913.063
3 Program pengawasan
sumber daya
kelautan dan
perikanan
Persentase
POKMASWAS yang
aktif N/A 2% 149.850.000 4% 164.835.000 6% 181.318.500 8% 199.450.350 10% 219.395.385 10% 914.849.235
4 Program pengolahan
dan pemasaran hasil
perikanan
Jumlah
peningkatan Unit
Pengolah Ikan (UPI)29
kelompok
31
kelompok300.000.000
33
kelompok330.000.000
35
kelompok363.000.000
37
kelompok399.300.000
39
kelompok439.230.000
39
kelompok1.831.530.000
3.27 Bidang Urusan
Pertanian3.516.472.328 3.760.502.484 4.022.003.761 4.302.712.269 4.604.548.733 20.206.239.575
Persentase
penggunaan bibit
unggul pertanian
masyarakat50% 60% 844.332.000 65% 886.538.100 67% 928.754.200 69% 970.970.300 71% 1.013.186.400 71% 4.643.781.000
Dinas Tanaman
Pangan
Hortikultura dan
Perkebunan
Persentase
Peningkatan
populasi ternak
2,25% 4,25% 1.374.813.400 6,25% 1.512.294.740 8,25% 1.663.524.214 10,25% 1.829.876.635 12,25% 2.012.864.299 12,25% 8.393.373.288
Dinas Peternakan
dan Perikanan
Dinas Ketahanan
Pangan
Dinas Peternakan
dan Perikanan
1 Program penyediaan
dan pengembangan
sarana pertanian
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-68
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
2 Program penyediaan
dan pengembagan
prasarana pertanian
Jumlah
peningkatan
kelompok pelaku
usaha ternak
6
Kelompok
9
Kelompok173.315.500
12
Kelompok190.647.050
15
Kelompok209.711.755
18
Kelompok230.682.931
21
Kelompok253.751.224
21
Kelompok1.058.108.459
Dinas Peternakan
dan Perikanan
3 Program
pengendalian dan
penanggulangan
bencana pertanian
Persentase luas
lahan
pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tanaman (OPT)
60% 61,2% 78.713.000 61,8% 82.648.650 62,4% 86.584.300 63% 90.519.950 63,6% 94.455.600 63,6 432.921.500
Persentase
stratifikasi
kelembagaan
kelompok tani
83,72% 81% 219.240.128 80% 230.202.134 79% 241.164.141 78% 252.126.147 77% 263.088.154 77% 1.205.820.704
Persentase sumber
daya manusia
penyuluh dan
petani yang
berkompetensi
25% 40% 197.983.100 55% 217.781.410 70% 239.559.551 85% 263.515.506 100% 289.867.057 100% 1.208.706.624
5 Program
pengendalian
kesehatan hewan
dan kesehatan
masyarakat veteriner
Persentase
peningkatan hewan
dan ternak yang
sehat 60% 62% 628.075.200 64% 640.390.400 66% 652.705.600 68% 665.020.800 70% 677.336.000 70% 3.263.528.000
5.1.3 Menurunnya
gangguan
ketentraman
dan ketertiban
Angka
Kriminalitas9,99% 9,5% 24.115.252.590 9,0% 24.953.670.863 8,5% 25.988.848.964 8,0% 27.083.947.041 7,5% 28.223.603.123 7,5% 130.365.322.580
1.05 Bidang Urusan
Ketentraman,
Ketertiban Umum
dan Perlindungan
Masyarakat
22.394.191.590 23.083.670.863 23.818.848.964 24.603.947.041 25.443.603.123 119.344.261.580
Persentase
Penyelesaian
Pelanggaran K3
(Ketertiban,
Ketentraman dan
Keindahan)
100% 100% 2.261.007.300 100% 2.294.922.410 100% 2.329.346.246 100% 2.364.286.439 100% 2.399.750.736 100% 11.649.313.130
Persentase
Penegakan Perda
dan Perkada yang
ditegakkan61% 65% 168.980.400 66% 171.515.106 67% 174.087.833 68% 176.699.150 69% 179.349.637 69% 870.632.126
Cakupan
Pelayanan
Pemadaman
Kebakaran
100% 100% 7.902.299.600 100% 8.020.834.094 100% 8.141.146.605 100% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865
Program penyuluhan
pertanian
Dinas Peternakan
dan Perikanan
Satuan Polisi
Pamong Praja
dan Pemadam
Kebakaran
Program
Pencegahan,
Penanggulangan,
Penyelamatan
Kebakaran dan
Penyelamatan Non-
Kebakaran
2
Program Peningkatan
Ketentraman dan
Ketertiban Umum
1
Dinas Tanaman
Pangan
Hortikultura dan
Perkebunan
4
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-69
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
No
Visi/Misi/ Tujuan/
Sasaran/ Program
Penyelenggaraan
Urusan
Indikator Kinerja
(Tujuan/ Impact/
Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Tingkat Waktu
Tanggap (response
time rate) Daerah
Layanan Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)96% 96% 7.902.299.600 97% 8.020.834.094 98% 8.141.146.605 99% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865
3 Program
Penanggulangan
Bencana
Cakupan
Penanggulangan
Bencanan Alam
dan Non-Alam80% 100% 4.159.604.690 100% 4.575.565.159 100% 5.033.121.675 100% 5.536.433.842 100% 6.090.077.227 100% 25.394.802.593
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Kesatuan Bangsa
dan Politik
2.22 Bidang Urusan
Kebudayaan1.721.061.000 1.850.000.000 2.150.000.000 2.450.000.000 2.750.000.000 10.921.061.000
1 Program
pengembangan
kebudayaan
Jumlah
peningkatan
budaya yang
dikembangkan
melalui festival
seni dan Budaya
3 Tradisi
lokal
4 Tradisi
lokal 900.000.000
5 Tradisi
lokal1.200.000.000
6 Tradisi
lokal1.500.000.000
7 Tradisi
lokal1.800.000.000
8 Tradisi
lokal2.100.000.000
8 Tradisi
lokal7.500.000.000
2 Program pengelolaan
permuseuman
Jumlah
ketersediaan
koleksi museum2 5 600.000.000 7 650.000.000 9 650.000.000 11 650.000.000 13 650.000.000 13 3.200.000.000
3 Program pembinaan
sejarah
Persentase budaya
sejarah lokal yang
di dokumentasikan5% 10% 95.535.000 - - - - - - - - - 95.535.000
4 Program pelestarian
dan pengelolaan
cagar dan budaya
Persentase cagar
budaya yang
ditetapkan sebagai
warisan budayaN/A 5% 125.526.000 - - - - - - - - - 125.526.000
2.11 Bidang Urusan
Lingkungan Hidup - 20.000.000 20.000.000 30.000.000 30.000.000 100.000.000
1 Program Pengakuan
Keberadaan
Masyarakat Hukum
Adat (MHA), Kearifan
Lokal dan HAK MHA
yang terkait dengan
PPLH
Penetapan MHA
N/A N/A - 2 MHA 20.000.000 2 MHA 20.000.000 3 MHA 30.000.000 3 MHA 30.000.000 10 MHA 100.000.000
Dinas
Lingkungan
Hidup
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Satuan Polisi
Pamong Praja
dan Pemadam
Kebakaran
Program
Pencegahan,
Penanggulangan,
Penyelamatan
Kebakaran dan
Penyelamatan Non-
Kebakaran
2
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-70
BAB VII-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan
Program Perangkat Daerah
I
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH
Setelah dibuat keterkaitan antara indikator sasaran
pembangunan daerah dan program prioritas daerah yang mendukung
masing-masing sasaran, maka dibuat indikasi rencana program
perangkat daerah. Indikasi rencana program prioritas pembangunan
jangka menengah Pemerintah Kabupaten Bungo berisi program-
program prioritas, baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan
jangka menengah maupun untuk pemenuhan layanan perangkat
daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah.
7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Kerangka Pendanaan Daerah dalam RPJMD Kabupaten
Bungo 2021–2026 berisi gambaran kemampuan pengelolaan
keuangan daerah untuk melaksanakan pembangunan selama kurun
waktu lima tahun ke depan. Rencana pendanaan pada RPJMD ini
menjadi dasar dalam penetapan kerangka penganggaran untuk
pembangunan tahunan baik dalam RKPD maupun KUA dan PPAS.
Kerangka.
Analisis kerangka pendanaan digunakan untuk menghitung
kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk
pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama
BAB VII-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan
Program Perangkat Daerah
I
lima tahun ke depan. Kapasitas riil keuangan daerah merupakan total
penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau
belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta
prioritas utama. Adapun kapasitas riil keuangan daerah untuk
mendanai pembangunan daerah Kabupaten Bungo disajikan pada
tabel dibawah ini:
BAB VII-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan Program Perangkat Daerah
I
Tabel 7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026
Kode Kapasitas Riil/ Belanja Proyeksi
2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7
KAPASITAS RIIL KEUANGAN
1 BELANJA 1.360.767.091.011,00 995.910.114.833,50 1.011.527.316.497,74 1.016.260.119.924,59 1.022.252.030.170,70
1 1 Belanja Operasi 968.497.305.331,96 714.892.893.081,50 735.761.505.027,14 745.326.404.592,50 755.760.974.256,79
1 1 1 Belanja Pegawai 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38
1 1 2 Belanja Barang dan Jasa 406.586.490.655,96 241.754.841.358,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92
1 1 3 Belanja Bunga - - - - -
1 1 4 Belanja Subsidi 750.000.000,00 - - - -
1 1 5 Belanja Hibah 20.878.487.076,00 5.255.632.238,00 5.318.699.824,86 5.387.842.922,58 5.463.272.723,50
1 1 6 Belanja Bantuan Sosial 820.000.000,00 - - - -
1 2 Belanja Modal 110.822.695.587,97 12.382.476.550,00 12.531.066.268,60 12.693.970.130,09 12.871.685.711,91
1 2 1 Belanja Modal Tanah 1.160.000.000,00 - - - -
1 2 2 Belanja Modal Peralatan dan
Mesin 40.484.404.785,00 7.695.162.851,00 7.787.504.805,21 7.888.742.367,68 7.999.184.760,83
1 2 3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
22.151.773.714,97 - - - -
1 2 4 Belanja Modal Jalan,
Jaringan, dan Irigasi 38.688.936.941,00 - - - -
1 2 5 Belanja Modal Aset Tetap
Lainnya 8.337.580.147,00 4.687.313.699,00 4.743.561.463,39 4.805.227.762,41 4.872.500.951,09
1 3 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00
1 3 1 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00
1 4 Belanja Transfer 213.472.712.504,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VII-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan
Program Perangkat Daerah I
7.2 Indikasi Rencana Program dan Kebutuhan Pendanaan
Program pembangunan merupakan satu instrumen kebijakan
pembangunan sebagai landasan/dasar bagi Satuan Kerja Perangkat
Daerah dalam menyusun Renstra SKPD. Urusan atau program
dikategorikan strategis jika terkait langsung visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunan. Dalam melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi tanggung jawab daerah, Pemerintah Kabupaten Bungo
menyusun program dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam
Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pemangunan dan Keuangan
Daerah yang selanjutnya dimutahirkan melalui Keputusan Menteri
Dalam Negeri (KEMENDAGRI) Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang
Hasil verifikasi dan validasi pemutakhiran klasifikasi, kodefikasi dan
nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah.
Adapun keterkaitan antara program prioritas pembangunan
terhadap program perangkat daerah disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 7.2 Keterkaitan Program Prioritas Pembangunan Daerah dengan
Program Perangkat Dearah Kabupaten Bungo Program Prioritas
Pembangunan Program Perangkat Dearah
Pengembangan Infrastruktur Daerah
1. Program pengelolaan sumber daya air (SDA)
2. Program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase
3. Program penataan bangunan gedung 4. Program pengelolaan dan pengembangan
sistem penyediaan air minum 5. Program penyelenggaraan jalan
6. Program penyelenggaraan penataan ruang
7. Program penyelenggaraan lalu lintas dan
angkutan jalan (LLAJ) 8. Program pengelolaan penerbangan
9. Program informasi dan komunikasi publik 10. Program aplikasi informatika
Pengembangan
Kawasan Permukiman
1. Program pengembangan perumahan
2. Program kawasan permukiman 3. Program perumahan dan kawasan
permukiman kumuh 4. Program peningkatan prasarana, sarana
dan utilitas umum (PSU) 5. Program Pengelolaan dan Pengembangan
Sistem Air Limbah
BAB VII-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan
Program Perangkat Daerah I
6. Program Pembangunan Kawasan
Transmigrasi 7. Program Pengembangan Kawasan
Transmigrasi 8. Program pengendalian pencemaran dan
atau kerusakan lingkungan hidup 9. Program pengelolaan keanekaragaman
hayati (KEHATI) 10. Program pengendalian bahan berbahaya
dan beracun (B3) dan limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3)
11. Program pembinaan dan pengawasan
terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (PPLH) 12. Program penghargaan lingkungan hidup
untuk masyarakat 13. Program penanganan pengaduan
lingkungan hidup 14. Program pengelolaan persampahan
15. Program Perencanaan Lingkungan Hidup
Peningkatan Partisipasi Pendidikan Dasar
1. Program pengelolaan pendidikan 2. Program pengembangan kurikulum
3. Program pendidik dan tenaga kependidikan
4. Program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan
5. Program Pengembangan Kapasitas Daya Saing Keolahragaan
6. Program pembinaan perpustakaan
Pemenuhan Upaya
Kesehatan
1. Program pemenuhan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
2. Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan
3. Program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman
4. Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
5. Program pengendalian penduduk 6. Program pembinaan keluarga berencana
(KB) 7. Program Pemberdayaan dan Peningkatan
Keluarga Sejahtera (KS)
Pengembangan dan
Perluasan UMKM
1. Program pengawasan dan pemeriksaan
koperasi 2. Program penilaian kesehatan KSP/USP
koperasi 3. Program pendidikan dan latihan
perkoperasian 4. Program pemberdayaan usaha menengah,
usaha kecil, dan usaha mikro (UMKM) 5. Program pengembangan UMKM
BAB VII-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan
Program Perangkat Daerah I
Pengembangan
Ekonomi Kreatif Agro Industri
1. Program perencanaan dan pembangunan
industri 2. Program pengendalian izin usaha industri
kabupaten/kota 3. Program pengelolaan sistem informasi
industri nasional 4. Program perizinan dan pendaftaran
perusahaan 5. Program peningkatan sarana distribusi
perdagangan 6. Program pengunaan dan pemasaran
produk dalam negeri
7. Program stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting
8. Program standarisasi dan perlindungan konsumen
9. Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal
10. Program Promosi Penanaman Modal 11. Program Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal 12. Program Pengelolaan Data dan Sistem
Informasi Penanaman Modal 13. Program peningkatan daya tarik destinasi
pariwisata 14. Program pemasaran parawisata
15. Program penyediaan dan pengembagan prasarana pertanian
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
1. Program peningkatan peran partai politik
dan lembaga pendidikan melalui pendidikan politik dan pengembangan etika serta budaya politik
2. Program pemberdayaan dan pengawasan organisasi kemasyarakatan
3. Program pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya
4. Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional dan Peningkatan Kualitas dan
Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial 5. Program Pendaftaran Penduduk
6. Program Pencatatan Sipil 7. Program pengeloalaan informasi
administrasi kependudukan 8. Program Pengelolaan Profil
Kependudukan 9. Program penyelenggaraan persandian
untuk pengamanan informasi 10. Program penyelenggaraan statistik
sektoral 11. Program Pelayanan Penanaman Modal
12. Program pengelolaan arsip 13. Program perlindungan dan penyelamatan
arsip
BAB VII-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan
Program Perangkat Daerah I
14. Program penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik 15. Program pemberdayaan masyarakat desa
dan kelurahan 16. Program penyelenggaraan urusan
pemerintahan umum
Peningkatan Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah
1. Program pemerintahan dan kesejahteraan rakyat
2. Program perekonomian dan pembangunan
3. Program dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD
4. Program perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pemambangunan daerah 5. Program koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan pembangunan daerah 6. Program koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan pembangunan daerah 7. Program kepegawaian daerah
8. Program pengembangan sumber daya manusia (SDM)
9. Program penyelenggaraan pengawasan 10. Program perumusan kebijakan,
pendampingan dan asistensi
Peningkatan Kinerja
Keuangan Daerah
1. Program pengelolaan keuangan daerah
2. Program pengelolaan barang milik daerah 3. Program pengelolaan pendapatan daerah
Peningkatan Derajat Kesejahteraan
Masyarakat
1. Program pemberdayaan sosial 2. Program rehabilitasi sosial
3. Program perlindungan dan jaminan sosial 4. Program penanganan bencana
5. Program pengelolaan taman makam pahlawan
6. Program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan
7. Program perlindungan khusus anak 8. Program pelatihan kerja dan
produktivitas tenaga kerja 9. Program penempatan tenaga kerja
10. Program hubungan industrial 11. Program penataan desa
12. Program peningkatan kerjasama desa 13. Program administrasi pemerintah desa
14. Program pemberdayaan lembaga kemasayarakatan, lembaga adat dan
masyarakat hukum adat 15. Program pengelolaan sumber daya
ekonomi untuk kedaulatan dan kemandirian pangan
16. Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat
17. Program penangan kerawanan pangan 18. Program pengawasan keamanan pangan
19. Program pengelolaan perikanan tangkap
BAB VII-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan
Program Perangkat Daerah I
20. Program pengelolaan perikanan budidaya
21. Program pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan
22. Program pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
23. Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian
24. Program penyediaan dan pengembagan prasarana pertania
25. Program pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian
26. Program penyuluhan pertanian
27. Program pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner
28. Program pengembangan kebudayaan 29. Program pengelolaan permuseuman
30. Program pembinaan sejarah 31. Program pelestarian dan pengelolaan
cagar dan budaya 32. Program Peningkatan Ketentraman dan
Ketertiban Umum 33. Program Pencegahan, Penanggulangan,
Penyelamatan Kebakaran dan Penyelamatan Non-Kebakaran
34. Program Penanggulangan Bencana 35. Program Pengakuan Keberadaan
Masyarakat Hukum Adat (MHA), Kearifan Lokal dan HAK MHA yang terkait dengan
PPLH.
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
Dalam menyusun program pembangunan disesuaikan dengan
prioritas dan kebutuhan daerah. Setelah program yang disertai
dengan kebutuhan pendanaan indikatif kegiatan dan target kinerja
terukur, selanjutnya dijabarkan ke dalam dokumen Rencana Strategis
(RENSTRA) Perangkat Daerah (PD) dilingkup Pemerintahan Kabupaten
Bungo. Adapun tabel terkait Indikasi Rencana Program dan
Kebutuhan Pendanaan disajikan pada tabel dibawah ini:
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB
YANG BERKAITAN
DENGAN PELAYANAN
DASAR
336.223.917.550 466.422.917.488 434.074.289.526 489.807.080.327 507.789.286.481 2.234.317.491.371
1.01 Bidang Urusan
Pendidikan36.296.000.000 37.541.000.000 37.868.000.000 38.178.000.000 38.233.000.000 188.116.000.000
APK PAUD65,9 % 66,2 % 2.377.000.000 66,6% 3.202.000.000 67,10 % 3.207.000.000 67,60 % 3.222.000.000 68,10% 3.227.000.000 68,10% 15.235.000.000
APM SD / MI 78,99 % 79,30% 20.102.000.000 79,60% 20.180.000.000 79,90% 20.224.000.000 80,20 % 20.244.000.000 80,50% 20.274.000.000 80,50% 101.024.000.000
APM SMP / MTs 75,94% 76,24% 12.297.000.000 76,54 % 12.312.000.000 76,84 % 12.445.000.000 77,14 % 12.475.000.000 77,44% 12.475.000.000 77,44% 62.004.000.000
Angka Melek Huruf97,84% 98,04% 660.000.000 98,25% 797.000.000 98,45% 817.000.000 98,66% 837.000.000 98,86% 857.000.000 98,86% 3.968.000.000
2 Program pengembangan
kurikulum
Persentase sekolah
yang menerapkan
kurikulum muatan
lokalNA 13,42% 200.000.000 16,42% 350.000.000 19,42% 450.000.000 22,42% 500.000.000 25,42% 500.000.000 25,42% 2.000.000.000
3 Program Pendidik dan
Tenaga Pendidikan
Persentase guru yang
memiliki kompetensi 53,90% 55,90% 660.000.000 57,90% 700.000.000 59,90% 725.000.000 61,90% 900.000.000 63,90% 900.000.000 63,90% 3.885.000.000
1.02 Bidang Urusan Kesehatan202.911.744.564 218.478.560.130 172.919.176.333 178.731.447.299 184.251.547.461 957.292.475.786
Persentase
peningkatan
upaya
Kesehatan
perorangan dan
masyarakat
65% 75% 31.500.000.000 80% 34.650.000.000 85% 37.800.000.000 90% 40.950.000.000 95% 44.100.000.000 95% 189.000.000.000
Dinas
Kesehatan
Average Length of
Stay (AVLOS)4,15 Hari 4,15 Hari 48.965.000.000 4,10 Hari 52.545.000.000 4,05 Hari 19.545.000.000 4 Hari 17.625.000.000 3,95 Hari 15.425.000.000 3,95 Hari 154.105.000.000
Net Death Rate (NDR)3,2% 2,5% 112.798.654.852 2,4% 121.333.261.683 2,3% 105.269.924.767 2,2% 109.403.421.006 2,1% 113.793.592.056 2,1% 562.598.854.364
Persentase
ketersediaan Tenaga
Kesehatan yang
berkompeten sesuai
kebutuhan
52,63% 63,2% 7.624.418.000 68,4% 7.634.418.400 73,7% 7.640.418.400 84,2% 7.644.418.400 89,5% 7.649.418.400 89,5% 38.193.091.600
Dinas
Kesehatan
Waktu Tanggap
Pelayanan Dokter di
Gawat Darurat≤ 5 Nelt
4 Menit 45
Detik505.766.700
4 Menit 30
Detik531.055.035
4 Menit 15
Detik637.266.042 4 Menit 860.309.156,70
3 Menit 45
Detik860.309.156,70
3 Menit 45
Detik3.394.706.090
RSUD H.
Hanafie
Persentase obat
memenuhi syaratNA 86,20% 257.050.000 89,56% 282.755.000 92,30% 311.031.000 95,04% 342.134.000 97,78% 376.347.000 97,78 1.569.317.000
Persentase makanan
memenuhi syarat 75% 80% 428.693.900 82% 586.693.900 84% 708.693.900 86% 848.693.900 88% 988.693.900 90% 3.561.469.500
Persentase PKRT
yang memenuhi
syarat
72,05% 89,04% 7.161.112 91,24% 7.876.112 93,21% 8.592.224 94,67% 9.308.336 95,85% 10.024.448 95,85% 42.962.232
4 Program pemberdayaan
masyarakat bidang
kesehatan
Persentase
peningkatan UKBM
aktif
63,50% 67% 825.000.000 70% 907.500.000 73% 998.250.000 75% 1.048.162.500 78% 1.048.162.500 78% 4.827.075.000
Tabel 7.3
Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan Daerah yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Program sediaan farmasi,
alat kesehatan dan
makanan minuman
3
Program pemenuhan
upaya kesehatan
perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat
1
Program peningkatan
kapasitas sumber daya
manusia kesehatan
2
RSUD H.
Hanafie
Program pengelolaan
pendidikan
1
Dinas
Kesehatan
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-9
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
1.03 Bidang Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
48.737.196.000 161.338.000.000 173.438.000.000 222.213.000.000 233.713.000.000 839.439.196.000
1 Program pengelolaan
sumber daya air (SDA)
Persentase irigasi
kabupaten dalam
kondisi baik
77,07% 78% 2.000.000.000 79% 1.500.000.000 80% 1.500.000.000 81% 2.000.000.000 82% 1.500.000.000 82% 8.500.000.000
2 Program pengelolaan dan
pengembangan sistem
drainase
Persentase drainase
dalam kondisi baik 78,77% 79% 3.000.000.000 80% 3.000.000.000 82% 4.000.000.000 84% 4.500.000.000 85% 5.000.000.000 85% 19.500.000.000
3 Program penataan
bangunan gedung
Jumlah bangunan
gedung daerah dalam
kondisi baik
78,77% 80% 10.000.000.000 81% 15.000.000.000 82% 17.000.000.000 83% 10.000.000.000 84% 20.000.000.000 84% 72.000.000.000
4 Program pengelolaan dan
pengembangan sistem
penyediaan air minum
Persentase penduduk
yang berakses air
minum 78,77% 79,58% 6.456.196.000 80,58% 10.000.000.000 82,24% 17.000.000.000 84,14% 20.000.000.000 86,01% 20.000.000.000 86,01% 73.456.196.000
Persentase jalan
kabupaten kondisi
mantap
69,01% 77,14% 11.400.000.000 79,01% 97.500.000.000 80,26% 110.100.000.000 85,24% 158.375.000.000 85,50% 158.875.000.000 85,50% 536.250.000.000
Persentase jembatan
dalam kondisi baik 69,01% 98,42% 1.125.000.000 98,62% 16.000.000.000 98,82% 5.500.000.000 98,82% 9.000.000.000 98,82% 10.000.000.000 98,82% 41.625.000.000
6 Program penyelenggaraan
penataan ruang
Ketaatan terhadap
RTRW 46,15% 47,69% 2.000.000.000 57,45% 2.000.000.000 69,21% 2.000.000.000 80,98% 2.000.000.000 92,75% 2.000.000.000 92,75% 10.000.000.000
7 Program Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Air
Limbah
Persentase jumlah
rumah tangga di
wilayah
pengembangan
SPALD
82,62% 86% 12.756.000.000 88,62% 16.338.000.000 92% 16.338.000.000 95% 16.338.000.000 98% 16.338.000.000 98% 78.108.000.000
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
1.04 Bidang Urusan
Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman24.967.317.396 25.004.049.136 25.042.454.122 25.082.699.678 25.124.969.862 125.221.490.193
1 Program pengembangan
perumahan
Persentase Rumah
Layak Huni dilokasi
rawan bencana atau
relokasi program
Kabupaten/kota
93,78% 95,02% 117.372.300 96,26% 129.109.530 97,50% 142.020.483 98,74% 156.222.531 99,98% 171.844.784 99,98% 716.569.628
2 Program kawasan
permukiman
Persentase
menurunnya area
Kawasan
permukiman kumuh
perkotaan.
12,82% 10,26% 8.629.952.300 7,70% 8.634.947.530 5,14% 8.640.442.283 2,58% 8.646.486.511 1,60% 8.653.135.162 0% 43.204.963.787
3 Program perumahan dan
kawasan permukiman
kumuh
Persentase kawasan
Permukiman layak
huni perkotaan
87,18% 89,74% 16.020.000.000 92,30% 16.020.000.000 94,86% 16.020.000.000 97,42% 16.020.000.000 99,98% 16.020.000.000 99,98% 80.100.000.000
4 Program peningkatan
prasarana, sarana dan
utilitas umum (PSU)
Persentase
permukiman yang di
dukung dengan PSU
95,66% 96,53% 199.992.796 97,40% 219.992.075,60 98,27% 239.991.355,60 99,14% 259.990.635,60 100% 279.989.915,60 100% 1.199.956.778
1.05 Bidang Urusan
Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan
Masyarakat22.394.191.590 23.083.670.863 23.818.848.964 24.603.947.041 25.443.603.123 119.344.261.580
Program penyelenggaraan
jalan
5
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-10
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
1 Program Peningkatan
Ketentraman dan
Ketertiban Umum
Persentase
Penyelesaian
Pelanggaran K3
(Ketertiban,
Ketentraman dan
Keindahan)
100% 100% 2.261.007.300 100% 2.294.922.410 100% 2.329.346.246 100% 2.364.286.439 100% 2.399.750.736 100% 11.649.313.130
Persentase
Penegakan Perda dan
Perkada yang
ditegakkan
61% 65% 168.980.400 66% 171.515.106 67% 174.087.833 68% 176.699.150 69% 179.349.637 69% 870.632.126
2 Cakupan Pelayanan
Pemadaman
Kebakaran100% 100% 7.902.299.600 100% 8.020.834.094 100% 8.141.146.605 100% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865
Tingkat Waktu
Tanggap (response
time rate) Daerah
Layanan Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)
96% 96% 7.902.299.600 97% 8.020.834.094 98% 8.141.146.605 99% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865
3 Program Penanggulangan
Bencana
Cakupan
Penanggulangan
Bencanan Alam dan
Non-Alam 80% 100% 4.159.604.690 100% 4.575.565.159 100% 5.033.121.675 100% 5.536.433.842 100% 6.090.077.227 100% 25.394.802.593
Badan
Penanggulanga
n Bencana
Daerah
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
1.06 Bidang Urusan Sosial 917.468.000 977.637.360 987.810.107 997.986.309 1.023.166.035 4.904.067.812
1 Program pemberdayaan
sosial
Persentase
Komunitas Adat
Terpencil (KAT) yang
sudah berdaya37,74% 0,13% 8.468.000 0,13% 8.637.360 0,13% 8.810.107 0,13% 8.986.309 0,09% 9.166.035 0,09% 44.067.812
2 Program rehabilitasi sosial Persentase Kasus
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) yang
tertangani
9% 0,18% 90.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,20% 155.000.000 0,20% 650.000.000
3 Program perlindungan dan
jaminan sosial
Persentase Data
Terpadu
Kesejahteraan Sosial
(DTKS) yang
menerima bantuan
37,86% 50,29% 588.000.000 62,72% 588.000.000 75,15% 588.000.000 87,57% 588.000.000 100% 588.000.000 100% 2.940.000.000
4 Program penanganan
bencana
Jumlah korban
becana yang
terpenuhi kebutuhan
dasar
100% 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 405.000.000
5 Program pengelolaan
taman makam pahlawan
Taman Makam
Pahlawan sesuai
standar
0% 20% 150.000.000 20% 165.000.000 20% 175.000.000 20% 185.000.000 20% 190.000.000 100% 865.000.000
2 URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB
YANG TIDAK BERKAITAN
DENGAN PELAYANAN
DASAR
44.772.515.221 57.589.603.942 62.772.744.993 67.319.882.138 75.149.325.739 307.383.011.033
Program Pencegahan,
Penanggulangan,
Penyelamatan Kebakaran
dan Penyelamatan Non-
Kebakaran
Satuan Polisi
Pamong Praja
dan Pemadam
Kebakaran
Dinas Sosial
Pengendalian
Penduduk
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
dan
Perlindungan
Anak
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-11
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
2.07 Bidang Urusan Tenaga
Kerja509.626.775 695.931.707 720.621.951 725.921.951 643.560.976 3.295.663.360
1 Program pelatihan kerja
dan produktivitas tenaga
kerja
Persentase Pencari
Kerja Sesuai dengan
Kebutuhan15,72% 20,62% 139.626.775 36,08% 214.931.707 41,24% 239.621.951 41,23% 239.921.951 20,16% 147.560.976 20,16% 981.663.360
2 Program penempatan
tenaga kerja
Persentase Pencari
Kerja yang Terdaftar
yang Ditempatkan90,53% 90,53% 190.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 1.374.000.000
3 Program hubungan
industrial
Persentase Kasus
yang Diselesaikan
dengan Perjanjian
Bersama (PB)
88% 90% 180.000.000 93% 185.000.000 95% 185.000.000 97% 190.000.000 98% 200.000.000 98% 940.000.000
2.08 Bidang Urusan
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
1.010.301.390 1.344.375.429 1.511.707.800 1.394.236.148 1.355.874.075 6.616.494.842
1 Program pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan
perempuan
Indeks Pembangunan
Gender (IPG)
88,54% 88,66% 950.301.390 88,78% 1.045.331.529 88,90% 1.149.864.681 89,02% 1.065.287.858 89,14% 1.056.830.175 89,14% 5.267.615.633
2 Program perlindungan
khusus anak
Persentase
Penyelesaian Kasus
Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak 67% 87% 60.000.000 73% 299.043.900 67% 361.843.119 87% 328.948.290 93% 299.043.900 100% 1.348.879.209
2.09 Bidang Urusan Pangan 1.357.087.418 1.522.112.418 1.845.195.974 2.240.869.751 2.374.131.474 9.339.397.035
1 Program pengelolaan
sumber daya ekonomi
untuk kedaulatan dan
kemandirian pangan
Persentase dusun
mandiri pangan4,96% 11,35% 963.500.000 17,73% 1.108.025.000 24,11% 1.274.228.750 30,50% 1.465.363.063 36,88% 1.685.167.522 36,88% 6.496.284.335
2 Program peningkatan
diversifikasi dan
ketahanan pangan
masyarakat
Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)85,2% 85,8% 302.495.318 86,5% 322.995.318 87,35% 475.320.519 88,65% 523.712.955 89,75% 586.734.251 89,75% 2.211.258.361
3 Program penangan
kerawanan pangan
Persentase daerah
rentan rawan pangan 7,19% 5,88% 52.213.400 4,58% 52.213.400 3,27% 54.824.070 1,96 58.113.514 0% 62.181.460 0% 279.545.844
4 Program pengawasan
keamanan pangan
Persentase kelompok
tani pangan segar
asal tumbuhan yang
memenuhi
persyaratan mutu
dan keamanan
pangan (Sertifikat)
NA 8% 38.878.700 16% 38.878.700 24% 40.822.635 32% 193.680.219 40% 40.048.241 40% 352.308.495
2.11 Bidang Urusan
Lingkungan Hidup8.371.181.128 15.202.392.741 15.019.254.815 15.854.568.896 16.188.658.886 70.636.056.466
1 Program pengendalian
pencemaran dan atau
kerusakan lingkungan
hidup
Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
(IKLH)65,26% 65,82% 313.110.000 66,38% 328.766.000 66,94% 345.204.000 67,41% 362.464.000 67,73% 380.587.000 67,73% 1.730.131.000
Dinas
Ketahanan
Pangan
Dinas Sosial
Pengendalian
Penduduk
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
dan
Perlindungan
Anak
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Dinas
Lingkungan
Hidup
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-12
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
2 Program pengendalian
bahan berbahaya dan
beracun (B3) dan limbah
bahan berbahaya dan
beracun (Limbah B3)
Persentase ketaatan
pengelolaan limbah
B376% 79% 103.425.000 80% 108.596.000 81% 114.026.000 82% 119.727.000 83% 125.714.000 83% 571.488.000
3 Program pembinaan dan
pengawasan terhadap izin
lingkungan dan izin
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup (PPLH)
Persentase ketaatan
terhadap izin
lingkungan PPLH
dan PUULH yang
diterbitkan 80% 81% 155.400.000 84% 163.170.000 86% 171.329.000 87% 179.895.000 89% 188.890.000 89% 858.684.000
4 Program penghargaan
lingkungan hidup untuk
masyarakat
Jumlah penghargaan
di bidang lingkungan
hidup 1 1 157.500.000 1 165.375.000 2 173.644.000 2 182.326.000 3 191.442.000 9 870.287.000
5 Program penanganan
pengaduan lingkungan
hidup
Persentase
penanganan
pengaduan
masyarakat tentang
lingkungan hidup
70% 70% 35.700.000 80% 37.485.000 80% 39.359.000 90% 41.327.000 90% 43.394.000 90% 197.265.000
Persentase sampah
yang dikelola 98% 99% 99% 99% 100% 100% 100%
Persentase
Pengurangan
Timbulan Sampah
24% 26% 27% 28% 30% 30% 30%
7 Program Pengakuan
Keberadaan Masyarakat
Hukum Adat (MHA),
Kearifan Lokal dan HAK
MHA yang terkait dengan
PPLH
Penetapan MHA
N/A N/A - 2 MHA 20.000.000 2 MHA 20.000.000 3 MHA 30.000.000 3 MHA 30.000.000 10 MHA 100.000.000
8 Program Perencanaan
Lingkungan Hidup
Jumlah Dokumen
Perencanaan
Lingkungan Hidup
2 2 1.000.000.000 2 1.000.000.000 1 500.000.000 3 1.000.000.000 3 1.000.000.000 13 4.500.000.000
9 Program Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati
(KEHATI)
Persentase Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Kabupaten32,02% 33,21% 103.546.128 34,40% 113.900.740,80 35,59% 125.290.814,88 36,78% 137.819.896,37 37,97% 151.601.886 37,97% 632.159.466
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
2.12 Bidang Urusan
Administrasi
Kependudukan dan
Catatan Sipil
331.573.560 397.888.272 477.465.926 572.959.111 687.550.934 2.467.437.804
1 Program Pendaftaran
Penduduk
Rasio Penduduk ber
KTP per satuan
Penduduk
99,68% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047
Cakupan Penerbitan
Kartu Tanda
Penduduk (KTP)98% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047
2 Program Pencatatan Sipil Rasio Bayi Berakte80% 85% 42.346.450 90% 50.815.740 95% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342
6.632.550.000 6.765.201.000 6.900.505.000 7.038.515.000 33.839.271.000
Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Program pengelolaan
persampahan
6
Dinas
Lingkungan
Hidup
6.502.500.000
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-13
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Rasio Pasangan
Berakte Nikah90% 92% 42.346.450 94% 50.815.740 96% 60.978.888 98% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342
Cakupan Penerbitan
Akte Kelahiran 98% 100% 42.346.450 100% 50.815.740 100% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342
3 Program pengeloalaan
informasi administrasi
kependudukan
Persentase OPD dan
Lembaga yang
Memanfaatkan Data
Kependudukan10% 15% 34.167.610 20% 41.001.132 30% 49.201.358 50% 59.041.630 75% 70.849.956 75% 254.261.687
4 Program Pengelolaan Profil
Kependudukan
Persentase Penyajian
Data Kependudukan
Skala Provinsi Dalam
1 Tahun100% 100% 64.477.800 100% 77.373.360 100% 92.848.032 100% 111.417.638 100% 133.701.166 100% 479.817.996
2.13 Bidang Urusan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
3.540.000.000 5.525.000.000 6.614.500.000 5.942.475.000 7.689.598.750 29.311.573.750
1 Program penataan desa Persentase
Peningkatan Dusun
maju20% 22% 545.000.000 24% 735.000.000 26% 735.000.000 28% 771.750.000 30% 810.337.500 30% 3.597.087.500
2 Program peningkatan
kerjasama desa
jumlah kerjasama
antar dusun yang
dilaksanakan
16 Kerja
Sama
18 Kerja
Sama25.000.000
19 Kerja
sama155.000.000
19 Kerja
Sama162.750.000
20 Kerja
Sama170.887.500
21 Kerja
Sama179.431.875
22 Kerja
Sama693.069.375
Persentase Desa
dengan Tata Kelola
Pemerintahan Dusun
yang baik65% 71% 1.265.000.000 75% 2.085.000.000 78% 3.039.250.000 81% 2.188.462.500 87% 3.747.885.625 87% 12.325.598.125
Persentase
peningkatan Jumlah
Bumdus berkembang3% 5% 65.000.000 6% 300.000.000 8% 315.000.000 10% 330.750.000 12% 347.287.500 12% 1.358.037.500
4 Program pemberdayaan
lembaga kemsayarakatan,
lembaga adat dan
masyarakat hukum adat
Persentase Lembaga
Kemasyarakatan
Desa aktif49% 54% 1.640.000.000 61% 2.250.000.000 64% 2.362.500.000 67% 2.480.625.000 72% 2.604.656.250 80% 11.337.781.250
2.14 Bidang Urusan
Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana393.019.250 419.179.675 447.456.143 511.502.608 544.167.135 2.315.324.811
1 Program pengendalian
penduduk
Laju pertumbuhan
penduduk (LPP)0,021% 0,021% 113.877.290 0,021% 118.173.519 0,020% 122.599.371 0,019% 160.610.160 0,018% 164.335.441 0,018% 679.595.781
2 Program pembinaan
keluarga berencana (KB)
Persentase Akseptor
KB Aktif 82,64% 82,72% 198.641.960 82,95% 218.506.156 83,50% 240.356.772 85,00% 264.392.448 86,00% 290.831.694 86,00% 1.212.729.030
3 Program Pemberdayaan
dan Peningkatan Keluarga
Sejahtera (KS)
Persentase kenaikan
status kampung KB17% 20% 80.500.000 25% 82.500.000 30% 84.500.000 35% 86.500.000 40% 89.000.000 40% 423.000.000
2.15Bidang Urusan
Perhubungan13.865.000.000 15.251.500.000 16.776.650.000 18.454.315.000 20.299.746.500 84.647.211.500
Dinas Sosial
Pengendalian
Penduduk
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
dan
Perlindungan
Anak
Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat
dan Dusun
Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Program administrasi
pemerintah desa
3
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-14
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Persentase
pengendalian dan
pengawasan lalu
lintas
69,41% 71,34% 2.814.000.000 73,49% 3.095.400.000 75,69% 3.404.940.000 77,56% 3.745.434.000 79,10% 4.119.977.400 79,10% 17.179.751.400
Persentase
pengembangan
teknik sarana dan
pembangunan
prasarana serta
informasi
perhubungan
46,58% 48,01% 7.261.000.000 49,51% 7.987.100.000 51,08% 8.785.810.000 52,75% 9.664.391.000 54,50% 10.630.830.100 54,50% 44.329.131.100
Persentase pelayanan
angkutan 82,78% 84,43% 1.291.000.000 86,12% 1.420.100.000 87,84% 1.562.110.000 89,60% 1.718.321.000 91,39% 1.890.153.100 91,39% 7.881.684.100
2 Program pengelolaan
penerbangan
Persentase
Koordinasi dan
Kerjasama dalam
Penyelenggaraan
Bandara dan
Administrasi
11,11% 11,11% 2.499.000.000 11,11% 2.748.900.000 22,22% 3.023.790.000 22,22% 3.326.169.000 22,22% 3.658.785.900 22,22% 15.256.644.900
2.16 Bidang Urusan
Komunikasi dan
Informatika
4.818.303.800 6.586.134.100 7.894.697.500 9.214.117.300 10.955.529.000 39.468.781.700
1 Program informasi dan
komunikasi publik
Persentase Informasi
Pembangunan
Daerah yang di
Sebarluaskan
Melalui Media
70% 75% 2.668.303.800 78% 2.811.134.100 80% 2.969.697.500 85% 3.189.117.300 90% 3.405.529.000 90% 15.043.781.700
2 Program aplikasi
informatika
Persentase jumlah
perangkat teknologi
informasi OPD yang
terintegrasi0 10% 2.150.000.000 30% 3.775.000.000 35% 4.925.000.000 45% 6.025.000.000 75% 7.550.000.000 75% 24.425.000.000
2.17 Bidang Urusan Koperasi,
Usaha Kecil dan
Menengah
1.855.000.000 880.000.000 865.000.000 865.000.000 855.000.000 5.320.000.000
1 Program pengawasan dan
pemeriksaan koperasi
Persentase
kepatuhan koperasi
terhadap peraturan
perundang-
undangan
10% 12% 45.000.000 24% 45.000.000 36% 45.000.000 48% 45.000.000 60% 45.000.000 60% 225.000.000
2 Program penilaian
kesehatan KSP/USP
koperasi
Persentase KSP/USP
yang sehat 10% 12% 35.000.000 24% 35.000.000 36% 35.000.000 48% 35.000.000 60% 35.000.000 60% 175.000.000
3 Program pendidikan dan
latihan perkoperasian
Persentase koperasi
yang melaksanakan
RAT25% 30% 150.000.000 35% 175.000.000 40% 160.000.000 45% 160.000.000 50% 150.000.000 50% 795.000.000
4 Program pemberdayaan
usaha menengah, usaha
kecil, dan usaha mikro
(UMKM)
Persentase usaha
menengah, usaha
kecil dan usaha
mikro yang
bersertifikat halal
atau HKI
9% 12% 125.000.000 15% 125.000.000 18% 125.000.000 21% 125.000.000 24% 125.000.000 24% 625.000.000
Dinas
Perhubungan
Dinas
Komunikasi
Infromatika dan
Persandian
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan
Perdagangan
Program penyelenggaraan
lalu lintas dan angkutan
jalan (LLAJ)
1
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-15
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
5 Program pengembangan
UMKM
Jumlah peningkatan
UMKM yang
difasilitasi 97 UMKM 497 UMKM 1.500.000.000 550 UMKM 500.000.000 600 UMKM 500.000.000 650 UMKM 500.000.000 700 UMKM 500.000.000 700 UMKM 3.500.000.000
2.18 Bidang Urusan
Penanaman Modal2.294.324.900 2.510.000.000 2.605.000.000 2.670.000.000 2.975.000.000 13.054.324.900
1 Program Pengembangan
Iklim Penanaman Modal
Nilai Peningkatan
Investasi 353,14 M 553,14 M 450.000.000 778,14 M 490.000.000 1 T 500.000.000 1,3 T 510.000.000 1,6 T 730.000.000 1,6 T 2.680.000.000
2 Program Promosi
Penanaman Modal
Jumlah Investor yang
menanamkan modal2850 850 1.225.000.000 900 1.400.000.000 950 1.430.000.000 1000 1.440.000.000 1100 1.450.000.000 1100 6.945.000.000
3 Program Pelayanan
Penanaman Modal
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) di
Bidang Pelayanan
Penanaman Modal 85 86 229.324.900 87 210.000.000 88 245.000.000 89 270.000.000 90 325.000.000 90 1.279.324.900
4 Program Pengendalian
Pelaksanaan Penanaman
Modal
Persentase investor
wajib lapor LKPM
yang tertib
menyampaikan
Laporan Kegiatan
Penanaman Modal
(LKPM)
40% 45% 340.000.000 50% 350.000.000 55% 360.000.000 60% 370.000.000 70% 380.000.000 70% 1.800.000.000
5 Program Pengelolaan Data
dan Sistem Informasi
Penanaman Modal
Rasio Daya Serap
Tenaga Kerja (per
investor)2,65 2,8 50.000.000 3,0 60.000.000 3,25 70.000.000 3,55 80.000.000 3,9 90.000.000 3,9 350.000.000
2.19 Bidang Urusan
Kepemudaan dan
Olahraga
2.568.036.000 2.824.839.600 2.831.744.884 3.114.916.372 3.426.508.009 14.766.044.865
1 Program pengembangan
kapasitas daya saing
kepemudaan
Persentase pemuda
yang dibina
berdasarkan event57% 58% Rp 2.508.036.000 60% Rp 2.758.839.600 62% Rp 2.759.144.884 64% Rp 3.035.056.372 66% Rp 3.338.562.009 66% 14.399.638.865
2 Program Pengembangan
Kapasitas Daya Saing
Keolahragaan
Persentase atlet
berprestasi Tingkat
Provinsi dan Nasional21% 21% Rp 60.000.000 25% Rp 66.000.000 29% Rp 72.600.000 33% Rp 79.860.000 38% Rp 87.946.000 38% 366.406.000
2.20 Bidang Urusan Statistik595.000.000 675.000.000 810.000.000 860.000.000 915.000.000 3.855.000.000
1 Program penyelenggaraan
statistik sektoral
Persentase Data
Statistik Sektoral
yang Akurat N/A 20% 595.000.000 25% 675.000.000 30% 810.000.000 35% 860.000.000 40% 915.000.000 40% 3.855.000.000
Dinas
Komunikasi
Infromatika dan
Persandian
2.21 Bidang Urusan
Persandian500.000.000 550.000.000 600.000.000 645.000.000 680.000.000 2.975.000.000
1 Program penyelenggaraan
persandian untuk
pengamanan informasi
Persentase Jumlah
Informasi Daerah
yang Diamankan dan
Tersampaikan
dengan Baik
90% 90% 500.000.000 92% 550.000.000 94% 600.000.000 96% 645.000.000 98% 680.000.000 98% 2.975.000.000
Dinas
Komunikasi
Infromatika dan
Persandian
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-16
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
2.22 Bidang Urusan
Kebudayaan1.721.061.000 1.850.000.000 2.150.000.000 2.450.000.000 2.750.000.000 10.700.000.000
1 Program pengembangan
kebudayaan
Jumlah peningkatan
budaya yang
dikembangkan
melalui festival seni
dan Budaya
3 Tradisi
lokal
4 Tradisi
lokal 900.000.000
5 Tradisi
lokal1.200.000.000
6 Tradisi
lokal1.500.000.000
7 Tradisi
lokal1.800.000.000
8 Tradisi
lokal2.100.000.000
8 Tradisi
lokal7.500.000.000
2 Program pengelolaan
permuseuman
Jumlah ketersediaan
koleksi museum 2 5 600.000.000 7 650.000.000 9 650.000.000 11 650.000.000 13 650.000.000 13 3.200.000.000
3 Program pembinaan
sejarah
Persentase budaya
sejarah lokal yang
didokumentasikan5% 10% 95.535.000 - - - - - - - - - -
4 Program pelestarian dan
pengelolaan cagar dan
budaya
Persentase cagar
budaya yang
ditetapkan sebagai
warisan budaya
N/A 5% 125.526.000 - - - - - - - - - -
2.23 Bidang Urusan
Perpustakaan557.000.000 769.650.000 934.000.000 1.084.000.000 1.832.500.000 5.177.150.000
1 Program pembinaan
perpustakaan
Tingkat Gemar
Membaca47,27% 63.3% 557.000.000 64.88% 769.650.000 70,29% 934.000.000 73,53% 1.084.000.000 77,86% 1.832.500.000 77,86% 5.177.150.000
Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
Daerah
2.24 Bidang Kearsipan 486.000.000 585.600.000 669.450.000 720.000.000 976.500.000 3.437.550.000
1 Program pengelolaan arsip Cakupan Arsip OPD
yang ditata8,88% 11,11% 411.000.000 13,33% 465.600.000 15,55% 464.450.000 17,78% 500.000.000 20% 641.500.000 20% 2.482.550.000
2 Program perlindungan dan
penyelamatan arsip
Cakupan Arsip OPD
yang diselamatkan 0% 7% 75.000.000 9% 120.000.000 12% 205.000.000 14% 220.000.000 16% 335.000.000 16% 955.000.000
3 URUSAN
PEMERINTAHAN
PILIHAN
9.961.896.388 11.392.089.291 12.161.176.622 13.011.883.623 13.939.524.955 60.466.570.879
3.25 Bidang Urusan Kelautan
dan Perikanan 1.133.339.085 1.246.672.994 1.371.340.293 1.508.474.322 1.659.321.754 6.919.148.448
1 Program pengelolaan
perikanan tangkap
Persentase
Peningkatan
Produksi Perikanan
TangkapN/A 2% 236.500.000 4% 260.150.000 6% 286.165.000 8% 314.781.500 10% 346.259.650 10% 1.443.856.150
2 Program pengelolaan
perikanan budidaya
Persentase
Peningkatan
Produksi Perikanan
budidaya N/A 2% 446.989.085 4% 491.687.994 6% 540.856.793 8% 594.942.472 10% 654.436.719 10% 2.728.913.063
3 Program pengawasan
sumber daya kelautan dan
perikanan
Persentase
POKMASWAS yang
aktif
N/A 2% 149.850.000 4% 164.835.000 6% 181.318.500 8% 199.450.350 10% 219.395.385 10% 914.849.235
4 Program pengolahan dan
pemasaran hasil
perikanan
Jumlah peningkatan
Unit Pengolah Ikan
(UPI)29
kelompok
31
kelompok300.000.000
33
kelompok330.000.000
35
kelompok363.000.000
37
kelompok399.300.000
39
kelompok439.230.000
39
kelompok1.831.530.000
3.26 Bidang Urusan Pariwisata40.100.000 50.090.000 72.687.000 109.030.500 175.070.250 446.977.750
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
Daerah
Dinas
Peternakan dan
Perikanan
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-17
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
1 Program peningkatan daya
tarik destinasi pariwisata
Persentase destinasi
pariwisata yang
terkelola dengan baik 20% 20% 19.700.000 30% 25.610.000 50% 38.415.000 50% 57.622.500 70% 97.958.250 70% 239.305.750
2 Program pemasaran
parawisata
Persentase
peningkatan
kunjungan
wisatawan lokal dan
mancanegara
10% 10% 20.400.000 20% 24.480.000 40% 34.272.000 50% 51.408.000 50% 77.112.000 50% 207.672.000
3.27 Bidang Urusan Pertanian5.977.665.528 6.344.755.344 6.729.316.281 7.133.084.449 7.557.980.573 33.742.802.175
Persentase
penggunaan bibit
unggul pertanian
masyarakat50% 60% 844.332.000 65% 886.538.100 67% 928.754.200 69% 970.970.300 71% 1.013.186.400 71% 4.643.781.000
Dinas Tanaman
Pangan
Hortikultura
dan
Perkebunan
Persentase
Peningkatan populasi
ternak2,25% 4,25% 1.374.813.400 6,25% 1.512.294.740 8,25% 1.663.524.214 10,25% 1.829.876.635 12,25% 2.012.864.299 12,25% 8.393.373.288
Dinas
Peternakan dan
Perikanan
Persentase
pemenuhan
prasarana pertanian28% 28,56% 2.461.193.200 28,84% 2.584.252.860 29,12% 2.707.312.520 29,4% 2.830.372.180 29,68% 2.953.431.840 29,68% 13.536.562.600
Dinas Tanaman
Pangan
Hortikultura
dan
PerkebunanJumlah peningkatan
kelompok pelaku
usaha ternak6 Kelompok 9 Kelompok 173.315.500
12
Kelompok190.647.050
15
Kelompok209.711.755
18
Kelompok230.682.931
21
Kelompok253.751.224
21
Kelompok1.058.108.459
Dinas
Peternakan dan
Perikanan
3 Program pengendalian dan
penanggulangan bencana
pertanian
Persentase luas
lahan pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tanaman (OPT)
60% 61,2% 78.713.000 61,8% 82.648.650 62,4% 86.584.300 63% 90.519.950 63,6% 94.455.600 63,6% 432.921.500
Persentase
stratifikasi
kelembagaan
kelompok tani
83,72% 81% 219.240.128 80% 230.202.134 79% 241.164.141 78% 252.126.147 77% 263.088.154 77% 1.205.820.704
Persentase sumber
daya manusia
penyuluh dan petani
yang berkompetensi25% 40% 197.983.100 55% 217.781.410 70% 239.559.551 85% 263.515.506 100% 289.867.057 100% 1.208.706.624
5 Program pengendalian
kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat
veteriner
Persentase
peningkatan hewan
dan ternak yang
sehat
60% 62% 628.075.200 64% 640.390.400 66% 652.705.600 68% 665.020.800 70% 677.336.000 70% 3.263.528.000
3.30 Bidang Urusan
Perdagangan1.285.791.775 1.955.570.953 2.092.833.048 2.241.294.352 2.402.152.378 9.977.642.506
1 Program perizinan dan
pendaftaran perusahaan
Persentase
rekomendasi tanda
daftar gudang yang
diterbitkan80% 80% 12.500.000 80% 15.000.000 90% 18.150.000 90% 22.143.000 90% 27.235.890 90% 95.028.890
Dinas Tanaman
Pangan
Hortikultura
dan
Perkebunan
Program penyuluhan
pertanian
4
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas
Peternakan dan
Perikanan
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata
Program penyediaan dan
pengembangan sarana
pertanian
1
Program penyediaan dan
pengembagan prasarana
pertanian
2
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-18
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
2 Program peningkatan
sarana distribusi
perdagangan
Persentase
peningkatan pasar
yang dibangun
sarana distribusi
perdagangan
4% 4% 600.000.000 7,84% 1.200.000.000 11,76% 1.260.000.000 15,69% 1.323.000.000 19,60% 1.389.150.000 19,60% 5.772.150.000
3 Program pengunaan dan
pemasaran produk dalam
negeri
Jumlah peningkatan
pelaksanaan promosi
produk unggulan
daerah1 promosi 2 promosi 433.624.300 3 promosi 476.986.730 4 promosi 524.685.403 5 promosi 577.153.943 6 promosi 634.869.338 6 promosi 2.647.319.714
4 Program stabilisasi harga
barang kebutuhan pokok
dan barang penting
Persentase
pengawasan
stabilisasi harga
barang kebutuhan
pokok dan barang
penting
100% 100% 20.500.000 100% 22.500.000 100% 24.805.000 100% 27.285.500 100% 30.014.050 100% 125.104.550
5 Program standarisasi dan
perlindungan konsumen
Persentase alat Ukur,
Takar, Timbang dan
Perlengkapannya
(UTTP) yang ditera/
tera ulang
70% 75% 219.167.475 78% 241.084.223 80% 265.192.645 82% 291.711.909 85% 320.883.100 85% 1.338.039.352
3.31 Bidang Urusan
Perindustrian1.075.000.000 1.175.000.000 1.275.000.000 1.375.000.000 1.475.000.000 6.375.000.000
Persentase
peningkatan nilai
produksi IKM
63% 64% 500.000.000 65% 525.000.000 66% 550.000.000 67% 575.000.000 68% 600.000.000 68% 2.750.000.000
Persentase
peningkatan jumlah
Industri
19% 20% 450.000.000 21% 475.000.000 22% 500.000.000 23% 525.000.000 24% 550.000.000 24% 2.500.000.000
2 Program pengendalian izin
usaha industri
kabupaten/kota
Persentase
rekomendasi industri
yang diterbitkan80% 80% 50.000.000 80% 75.000.000 90% 100.000.000 90% 125.000.000 90% 150.000.000 90% 500.000.000
3 Program pengelolaan
sistem informasi industri
nasional
Persentase ketaatan
perusahaan terhadap
SIINas9,5% 19% 75.000.000 28,6% 100.000.000 38,1% 125.000.000 47,6% 150.000.000 57,1% 175.000.000 57,1% 625.000.000
3.32 Bidang Urusan
Transmigrasi450.000.000 620.000.000 620.000.000 645.000.000 670.000.000 3.005.000.000
1 Program Pembangunan
Kawasan Transmigrasi
Persentase Tanah di
Kawasan
Transmigrasi yang
Bersetifikat
61,56% 68,60% 200.000.000 76,81% 250.000.000 84,75% 250.000.000 92,38% 275.000.000 100% 300.000.000 100% 1.275.000.000
Persentase Satuan
Permukiman yang
dibina35,50% 47,50% 100.000.000 59,50% 120.000.000 61,50% 120.000.000 73,50% 120.000.000 86,50% 120.000.000 86,50% 580.000.000
Persentase jumlah
Sarana dan prasaran
yang Dikelola dengan
baik25,00% 40,00% 150.000.000 55,00% 250.000.000 70,00% 250.000.000 85,00% 250.000.000 100% 250.000.000 100% 1.150.000.000
4 UNSUR PENDUKUNG
URUSAN PEMERINTAH 483.013.753.348 488.453.092.878 662.686.877.597 789.001.488.619 930.949.937.443 3.354.105.149.885
Program perencanaan dan
pembangunan industri
1
Program Pengembangan
Kawasan Transmigrasi
2
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-19
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
4.01 Bidang Urusan
Sekretariat Daerah5.807.177.000 8.900.349.000 9.519.533.000 9.975.919.000 10.247.707.000 44.450.685.000
Persentase
Terlaksananya
Koordinasi Bidang
Pemerintahan
100% 100% 336.000.000 100% 430.000.000 100% 800.000.000 100% 910.000.000 100% 995.000.000 100% 3.471.000.000
Persentase
pelaksanaan dan
pembinaan bidang
kesejahteraan rakyat100% 100% 2.831.000.000 100% 5.325.600.000 100% 5.328.100.000 100% 5.328.100.000 100% 5.330.600.000 100% 24.143.400.000
Persentase
rancangan produk
hukum yang
ditindaklanjuti
100% 100% 332.950.000 100% 343.985.000 100% 348.585.000 100% 353.585.000 100% 353.585.000 100% 1.732.690.000
Persentase
kesepakatan
bersama dan rencana
kerja perangkat
daerah
100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000
Persentase
permasalahan
lingkup
perekonomian yang
ditindaklanjuti
100% 100% 315.000.000 100% 448.000.000 100% 595.000.000 100% 740.000.000 100% 845.000.000 100% 2.943.000.000
Persentase
pengendalian dan
evaluasi program
yang dilaksanakan
100% 100% 280.000.000 100% 355.000.000 100% 375.000.000 100% 390.000.000 100% 395.000.000 100% 1.795.000.000
Level kematangan
UKPBJ0/9 1/9 1.327.227.000 2/9 1.590.458.000 3/9 1.639.504.000 4/9 1.769.954.000 5/9 1.786.950.000 5/9 8.114.093.000
Persentase
permasalahan
lingkup sumber daya
alam yang
ditindaklanjuti
100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000
4.02 Bidang Sekretariat DPRD28.609.330.860 31.470.263.946 34.617.290.341 38.079.019.375 41.886.921.312 174.662.825.833
1 Program dukungan
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPRD
Persentase
penyelesaian tugas
dan fungsi DPRD85% 87% 28.609.330.860 89% 31.470.263.946 91% 34.617.290.341 93% 38.079.019.375 95% 41.886.921.312 95% 174.662.825.833
Sekretariat
DPRD
5.01 Bidang Urusan
Perencanaan1.750.000.000 1.820.000.000 1.940.000.000 1.980.000.000 2.030.000.000 9.520.000.000
1 Program perencanaan,
pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah
Nilai capaian kinerja
pemerintah daerah11,45 11,65 800.000.000 11,85 850.000.000 12,05 950.000.000 12,25 970.000.000 12,45 1.000.000.000 12,45 4.570.000.000
2 Program koordinasi dan
sinkronisasi perencanaan
pembangunan daerah
Persentase
penjabaran
konsistensi program
RPJMD ke dalam
RKPD
100% 100% 950.000.000 100% 970.000.000 100% 990.000.000 100% 1.010.000.000 100% 1.030.000.000 100% 4.950.000.000
5.02 Bidang Urusan Keuangan445.476.327.388 444.617.879.317 614.746.293.749 736.863.755.861 874.409.125.790 3.116.113.382.105
Sekretariat
Daerah
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
1 Program pemerintahan
dan kesejahteraan rakyat
2 Program perekonomian
dan pembangunan
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-20
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Persentase
Penyelesaian SP2D
Tepat Waktu
100% 100% 525.000.000 100% 700.000.000 100% 910.000.000 100% 1.200.000.000 100% 1.550.000.000 100% 4.885.000.000
Persentase
Penyusunan Laporan
Keuangan Tepat
Waktu sesuai SAP100% 100% 450.000.000 100% 800.000.000 100% 920.000.000 100% 1.300.000.000 100% 1.600.000.000 100% 5.070.000.000
Persentase Ketepatan
Waktu Penyelesaian
RAPBD dan RAPBD-P 100% 100% 97.622.000.000 100% 152.535.000.000 100% 190.669.000.000 100% 238.336.000.000 100% 286.000.000.000 100% 965.162.000.000
Persentase Pelaporan
Dana Transfer 100% 100% 291.000.000.000 100% 233.551.000.000 100% 364.000.000.000 100% 436.000.000.000 100% 524.000.000.000 100% 1.848.551.000.000
2 Program pengelolaan
barang milik daerah
Persentase Aset yang
tertata20% 21% 1.500.000.000 23% 2.000.000.000 23,5% 2.500.000.000 24% 3.500.000.000 25% 4.000.000.000 25% 13.500.000.000
Persentase Kenaikan
Pajak Daerah 9,21% 8,0% 46.904.869.064 9% 47.467.727.493 10,75% 48.084.807.951 12,30% 48.757.995.262 13,98% 49.489.365.191 13,98% 240.704.764.961
Persentase Kenaikan
Retribusi Daerah 8,9% 21,1% 7.474.458.324 22,5% 7.564.151.824 24,1% 7.662.485.798 25,84% 7.769.760.599 25,84% 7.769.760.599 25,84% 38.240.617.144
5.03 Bidang Urusan
Kepegawaian1.154.550.100 1.327.732.615 1.526.892.507 1.755.926.383 2.019.315.341 7.784.416.946
1 Program kepegawaian
daerah
Persentase
penempatan
Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang sesuai
dengan kompetensi50% 50% 1.154.550.100 60% 1.327.732.615 65% 1.526.892.507 70% 1.755.926.383 75% 2.019.315.341 75% 7.784.416.946
Dinas
Kepegawaian
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Daerah
5.04 Bidang Urusan
Pendidikan dan Pelatihan 96.368.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 763.840.000
Persentase Aparatur
Sipil Negara (ASN)
yang mengikuti
pendidikan dan
pelatihan formal
15,45% 15,45% - 16,07% 70.500.000 16,68% 70.500.000 17,30% 70.500.000 17,92% 70.500.000 17,92% 282.000.000
Persentase pejabat
Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang sudah
mengikuti
pendidikan dan
pelatihan struktural
85,79% 85,87% 96.368.000 85,95% 96.368.000 86,03% 96.368.000 86,11% 96.368.000 86,20% 96.368.000 86,20% 481.840.000
5.05 Bidang Urusan Penelitian
dan Pengembangan
Daerah
120.000.000 150.000.000 170.000.000 180.000.000 190.000.000 810.000.000
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)NA 65 100.000.000 65 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 500.000.000
1
3 Program pengelolaan
pendapatan daerah
Program pengembangan
sumber daya manusia
(SDM)
1
Program penelitian dan
penegembangan daerah
1
Program pengelolaan
keuangan daerah
Badan
Pengelola
Keuangan dan
Aset Daerah
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Badan
Pengelola Pajak
dan Retribusi
Daerah
Dinas
Kepegawaian
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Daerah
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-21
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Persentase
peningkatan nilai
Indeks Daya Saing
Daerah
27% 27% 20.000.000 29% 50.000.000 31% 70.000.000 33% 80.000.000 35% 90.000.000 35% 310.000.000
6 UNSUR PENGAWASAN
URUSAN PEMERINTAH 4.580.000.000 4.809.000.000 5.067.825.000 5.341.428.750 5.630.733.938 25.428.987.688
6.01 Bidang Urusan
Pengawasan Urusan
Pemerintahan
4.580.000.000 4.809.000.000 5.067.825.000 5.341.428.750 5.630.733.938 25.428.987.688
Persentase SAKIP-PD
yang dievaluasi 88,89% 100% 200.000.000 100% 210.000.000 100% 220.500.000 100% 231.525.000 100% 243.101.250 100% 1.105.126.250
Persentase Laporan
Keuangan PD sesuai
SAP
100% 100% 380.000.000 100% 399.000.000 100% 418.950.000 100% 439.897.500 100% 461.892.375 100% 2.099.739.875
Persentase OPD yang
memiliki Peta Risiko N/A 20% 1.300.000.000 40% 1.365.000.000 60% 1.451.625.000 80% 1.544.418.750 100% 1.643.873.438 100% 7.304.917.188
Persentase
Rekomendasi
Temuan Hasil
Pemeriksaan
Eksternal dan
Internal yang
ditindaklanjuti
53% 65% 400.000.000 70% 420.000.000 75% 441.000.000 80% 463.050.000 85% 486.202.500 85% 2.210.252.500
Persentase
Pengaduan
Masyarakat yang di
tindak lanjuti
100% 100% 700.000.000 100% 735.000.000 100% 771.750.000 100% 810.337.500 100% 850.854.375 100% 3.867.941.875
Persentase
penyusunan
kebijakan
pengawasan sesuai
standar
100% 100% 600.000.000 100% 630.000.000 100% 661.500.000 100% 694.575.000 100% 729.303.750 100% 3.315.378.750
Persentase
terpenuhinya unsur
kapablitas APIPN/A 100% 1.000.000.000 100% 1.050.000.000 100% 1.102.500.000 100% 1.157.625.000 100% 1.215.506.250 100% 5.525.631.250
7 UNSUR KEWILAYAHAN6.489.520.087 7.307.725.635 8.038.498.199 8.842.348.018 9.726.582.820 40.404.674.759
8.01 Kecamatan 1.520.850.914 1.672.936.005 1.840.229.606 2.024.252.567 2.226.677.823 9.284.946.915
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 23.276.100 77% 25.603.710 79% 28.164.081 80% 30.980.489 82% 34.078.538 82% 142.102.918
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 1.483.437.314 25% 1.631.781.045 27% 1.794.959.150 27% 1.974.455.065 30% 2.171.900.571 30% 9.056.533.146
2
Program penelitian dan
penegembangan daerah
1
Program penyelenggaraan
pengawasan
1
Program perumusan
kebijakan, pendampingan
dan asistensi
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Inspektorat
Kecamatan
Pasar Muara
Bungo
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-22
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 14.137.500 77% 15.551.250 79% 17.106.375 80% 18.817.013 82% 20.698.714 82% 86.310.851
8.01 Kecamatan 158.365.000 174.201.500 191.621.650 210.783.815 231.862.197 966.834.162
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 29.766.000 77% 32.742.600 79% 36.016.860 80% 39.618.546 82% 43.580.401 82% 181.724.407
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 125.599.000 25% 138.158.900 27% 151.974.790 27% 167.172.269 30% 183.889.496 30% 766.794.455
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 199.439.050 219.382.955 241.321.251 265.453.376 291.998.713 1.217.595.344
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 79.861.050 77% 87.847.155 79% 96.631.871 80% 106.295.058 82% 116.924.563 82% 487.559.696
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 116.578.000 25% 128.235.800 27% 141.059.380 27% 155.165.318 30% 170.681.850 30% 711.720.348
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 135.747.500 149.322.250 164.254.475 180.679.923 198.747.915 828.752.062
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 43.209.100 77% 47.530.010 79% 52.283.011 80% 57.511.312 82% 63.262.443 82% 263.795.876
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 89.538.400 25% 98.492.240 27% 108.341.464 27% 119.175.610 30% 131.093.171 30% 546.640.886
Kecamatan
Pasar Muara
Bungo
Kecamatan
Pelepat
Kecamatan
Pelepat Ilir
Kecamatan
Rantau Pandan
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-23
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 164.160.100 180.576.110 198.633.721 218.497.093 240.346.802 1.002.213.827
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 37.598.100 77% 41.357.910 79% 45.493.701 80% 50.043.071 82% 55.047.378 82% 229.540.160
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 23.179.000 25% 25.496.900 27% 28.046.590 27% 30.851.249 30% 33.936.374 30% 141.510.113
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 103.383.000 77% 113.721.300 79% 125.093.430 80% 137.602.773 82% 151.363.050 82% 631.163.553
8.01 Kecamatan 180.047.480 198.052.228 217.857.451 239.643.196 263.607.515 1.099.207.870
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 33.725.080 77% 37.097.588 79% 40.807.347 80% 44.888.081 82% 49.376.890 82% 205.894.986
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 52.900.000 25% 58.190.000 27% 64.009.000 27% 70.409.900 30% 77.450.890 30% 322.959.790
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 93.422.400 77% 102.764.640 79% 113.041.104 80% 124.345.214 82% 136.779.736 82% 570.353.094
8.01 Kecamatan 210.691.017 231.760.119 254.936.131 280.429.744 308.472.718 1.286.289.728
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 88.770.517 77% 97.647.569 79% 107.412.326 80% 118.153.558 82% 129.968.914 82% 541.952.883
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 118.920.500 25% 130.812.550 27% 143.893.805 27% 158.283.186 30% 174.111.504 30% 726.021.545
Kecamatan
Tanah Tumbuh
Kecamatan
Jujuhan
Kecamatan
Rantau Pandan
Kecamatan
Tanah
Sepenggal
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-24
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 204.601.300 225.061.430 247.567.573 272.324.330 299.556.763 1.249.111.397
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 81.298.800 77% 89.428.680 79% 98.371.548 80% 108.208.703 82% 119.029.573 82% 496.337.304
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 120.302.500 25% 132.332.750 27% 145.566.025 27% 160.122.628 30% 176.134.890 30% 734.458.793
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 148.001.900 162.802.090 179.082.299 196.990.529 216.689.582 903.566.400
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 63.344.200 77% 69.678.620 79% 76.646.482 80% 84.311.130 82% 92.742.243 82% 386.722.675
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 81.657.700 25% 89.823.470 27% 98.805.817 27% 108.686.399 30% 119.555.039 30% 498.528.424
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 136.572.000 150.229.200 165.252.120 181.777.332 199.955.065 833.785.717
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 45.604.000 77% 50.164.400 79% 55.180.840 80% 60.698.924 82% 66.768.816 82% 278.416.980
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 87.968.000 25% 96.764.800 27% 106.441.280 27% 117.085.408 30% 128.793.949 30% 537.053.437
Kecamatan
Jujuhan
Kecamatan
Limbur Lubuk
Mengkuang
Kecamatan
Muko-Muko
Bathin VII
Kecamatan
Bathin II
Babeko
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-25
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 948.593.046 1.209.405.890 1.330.346.479 1.463.381.127 1.609.719.240 6.561.445.781
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 948.593.046 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 1.175.565.281
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% - 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 5.370.565.200
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300
8.01 Kecamatan 748.405.280 823.245.808 905.570.389 996.127.428 1.095.740.170 4.569.089.075
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 44.459.900 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 271.432.135
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 700.945.380 25% 771.039.918 27% 848.143.910 27% 932.958.301 30% 1.026.254.131 30% 4.279.341.639
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 158.146.200 177.260.820 194.986.902 214.485.592 235.934.151 980.813.666
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 73.298.800 77% 80.628.680 79% 88.691.548 80% 97.560.703 82% 107.316.773 82% 447.496.504
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 84.847.400 25% 93.332.140 27% 102.665.354 27% 112.931.889 30% 124.225.078 30% 518.001.862
Kecamatan
Bathin II
Babeko
Kecamatan
Rimbo Tengah
Kecamatan
Bungo Dani
Kecamatan
Tanah
Sepenggal
Lintas
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-26
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300
8.01 Kecamatan 77.387.400 85.126.140 93.638.754 103.002.629 113.302.892 472.457.816
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 27.954.400 77% 30.749.840 79% 33.824.824 80% 37.207.306 82% 40.928.037 82% 170.664.407
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 46.433.000 25% 51.076.300 27% 56.183.930 27% 61.802.323 30% 67.982.555 30% 283.478.108
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 242.511.900 266.763.090 293.439.399 322.783.339 355.061.673 1.480.559.401
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 101.836.300 77% 112.019.930 79% 123.221.923 80% 135.544.115 82% 149.098.527 82% 621.720.795
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 130.540.100 25% 143.594.110 27% 157.953.521 27% 173.748.873 30% 191.123.760 30% 796.960.365
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
4 Program pembinaan dan
pengawasan pemerintahan
desa
Persentase laporan
keuangan desa yang
tepat waktu90% 90% 7.135.500 90% 7.849.050 90% 8.633.955 90% 9.497.351 90% 10.447.086 90% 43.562.941
8.01 Kecamatan 103.000.000 113.300.000 124.630.000 137.093.000 150.802.300 628.825.300
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 15.000.000 77% 16.500.000 79% 18.150.000 80% 19.965.000 82% 21.961.500 82% 91.576.500
Kecamatan
Jujuhan Ilir
Kecamatan
Bathin III Ulu
Kecamatan
Tanah
Sepenggal
Lintas
Kecamatan
Bathin II
Pelayang
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-27
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 85.000.000 25% 93.500.000 27% 102.850.000 27% 113.135.000 30% 124.448.500 30% 518.933.500
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8.01 Kecamatan 1.153.000.000 1.268.300.000 1.395.130.000 1.534.643.000 1.688.107.300 7.039.180.300
1 Program penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
Persentase
peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan publik
75% 75% 98.000.000 77% 107.800.000 79% 118.580.000 80% 130.438.000 82% 143.481.800 82% 598.299.800
2 Program pemberdayaan
masyarakat desa dan
kelurahan
Persentase
keterlibatan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan
25% 25% 1.052.000.000 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 6.422.565.200
3 Program penyelenggaraan
urusan pemerintahan
umum
Persentase
peningkatan
pembinaan wawasan
kebangsaan, konflik
sosial dan koordinasi
Forkompinca
75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300
8 UNSUR PEMERINTAHAN
UMUM 1.506.414.465 1.583.283.679 1.664.151.165 1.749.232.354 1.838.654.964 8.341.736.626
8.01 Bidang Urusan Kesatuan
Bangsa dan Politik 1.506.414.465 1.583.283.679 1.664.151.165 1.749.232.354 1.838.654.964 8.341.736.626
1 Program peningkatan
peran partai politik dan
lembaga pendidikan
melalui pendidikan politik
dan pengembangan etika
serta budaya politik
Persentase
Peningkatan Kader
Politik
82% 82% 1.364.856.671 85% 1.433.099.504 85% 1.504.754.480 90% 1.579.992.204 90% 1.658.991.814 90% 7.541.694.672
2 Program pemberdayaan
dan pengawasan
organisasi
kemasyarakatan
Cakupan LSM dan
Ormas Aktif2 lap 2 lap 50.484.735 2 lap 53.008.971 2 lap 55.659.420 2 lap 58.442.391 2 lap 61.264.510 2 lap 278.860.027
3 Program pembinaan dan
pengembangan ketahanan
ekonomi, sosial, dan
budaya
Persentase Konflik
Antar Umat
Beragama yang
Tertangani
N/A 100% 30.969.100 100% 34.066.010 100% 37.472.611 100% 41.219.872 100% 45.341.859 100% 189.069.452
Kecamatan
Bathin III
Kecamatan
Jujuhan Ilir
BPBD
Kesbangpol
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-28
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
4 Program Peningkatan
Kewaspadaan Nasional
dan Peningkatan Kualitas
dan Fasilitasi Penanganan
Konflik Sosial
Persentase
Penurunan
Gangguan
Lingkungan 95% 95% 60.103.959 95% 63.109.194 95% 66.264.654 95% 69.577.887 95% 73.056.781 95% 332.112.475
9 SEMUA URUSAN/ RUTIN558.997.915.989 642.847.603.387 739.274.743.895 850.165.955.480 977.690.848.802 3.768.977.067.553
9.01 Semua Bidang Urusan 558.997.915.989 642.847.603.387 739.274.743.895 850.165.955.480 977.690.848.802 3.768.977.067.553
1 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 202.928.379.773 100% 233.367.636.739 100% 268.372.782.250 100% 308.628.699.587 100% 354.923.004.525 100% 1.368.220.502.874
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Kab. Bungo
2 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 66.723.368.202 100% 76.731.873.432 100% 88.241.654.447 100% 101.477.902.614 100% 116.699.588.006 100% 449.874.386.702
Dinas
Kesehatan Kab.
Bungo
3 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 29.360.901.856 100% 33.765.037.134 100% 38.829.792.705 100% 44.654.261.610 100% 51.352.400.852 100% 197.962.394.157
RSUD H.
Hanafie Muara
Bungo
4 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 9.747.710.512 100% 11.209.867.089 100% 12.891.347.152 100% 14.825.049.225 100% 17.048.806.609 100% 65.722.780.587
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang Kab.
Bungo
5 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 11.087.068.575 100% 12.750.128.861 100% 14.662.648.190 100% 16.862.045.419 100% 19.391.352.232 100% 74.753.243.278
Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
Kab. Bungo
6 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 7.605.353.268 100% 8.746.156.258 100% 10.058.079.697 100% 11.566.791.651 100% 13.301.810.399 100% 51.278.191.274
Satuan Polisi
Pamong Praja
dan Pemadan
Kebakaran Kab.
Bungo
7 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor
100% 100% 4.160.146.970 100% 4.784.169.016 100% 5.501.794.368 100% 6.327.063.523 100% 7.276.123.051 100% 28.049.296.928
Badan
Penanggulanga
n Bencana
Daerah
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Kab.
Bungo
8 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor
100% 100% 4.643.394.407 100% 5.339.903.568 100% 6.140.889.103 100% 7.062.022.469 100% 8.121.325.839 100% 31.307.535.386
Dinas Sosial
Pengendalian
Penduduk
Keluarga
Berencana
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak Kab.
Bungo
BPBD
Kesbangpol
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-29
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
9 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 4.881.546.515 100% 5.613.778.492 100% 6.455.845.266 100% 7.424.222.056 100% 8.537.855.364 100% 32.913.247.694
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Kab. Bungo
10 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 3.397.313.217 100% 3.906.910.200 100% 4.492.946.729 100% 5.166.888.739 100% 5.941.922.050 100% 22.905.980.935
Dinas
Ketahanan
Pangan Kab.
Bungo
11 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 4.507.350.392 100% 5.183.452.951 100% 5.960.970.893 100% 6.855.116.527 100% 7.883.384.007 100% 30.390.274.770
Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Bungo
12 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 4.586.173.044 100% 5.274.099.001 100% 6.065.213.851 100% 6.974.995.928 100% 8.021.245.318 100% 30.921.727.141
Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil Kab.
Bungo
13 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 4.380.061.543 100% 5.037.070.774 100% 5.792.631.391 100% 6.661.526.099 100% 7.660.755.014 100% 29.532.044.821
Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat
dan Dusun
Kab. Bungo
14 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 18.446.054.453 100% 21.212.962.621 100% 24.394.907.014 100% 28.054.143.066 100% 32.262.264.526 100% 124.370.331.680
Dinas
Perhubungan
Kab. Bungo
15 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 3.113.815.755 100% 3.580.888.118 100% 4.118.021.336 100% 4.735.724.536 100% 5.446.083.217 100% 20.994.532.962
Dinas
Komunikasi
Informatika dan
Persandian
Kab. Bungo
16 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor
100% 100% 5.834.908.908 100% 6.710.145.244 100% 7.716.667.031 100% 8.874.167.085 100% 10.205.292.148 100% 39.341.180.417
Dinas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kab. Bungo
17 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor
100% 100% 4.081.940.835 100% 4.694.231.960 100% 5.398.366.754 100% 6.208.121.767 100% 7.139.340.033 100% 27.522.001.350
Dinas
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu Kab.
Bungo
18 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 4.924.263.211 100% 5.662.902.693 100% 6.512.338.097 100% 7.489.188.811 100% 8.612.567.133 100% 33.201.259.944
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kab.
Bungo
19 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 2.595.832.558 100% 2.985.207.442 100% 3.432.988.558 100% 3.947.936.842 100% 4.540.127.368 100% 17.502.092.767
Dinas
Perpustakaan
dan Arsip
Daerah Kab.
Bungo
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-30
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
20 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor
100% 100% 16.538.110.280 100% 19.018.826.822 100% 21.871.650.845 100% 25.152.398.472 100% 28.925.258.243 100% 111.506.244.662
Dinas Tanaman
Pangan
Hortikultura
dan
Perkebunan
Kab. Bungo
21 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 6.248.291.055 100% 7.185.534.713 100% 8.263.364.920 100% 9.502.869.658 100% 10.928.300.107 100% 42.128.360.454
Dinas
Peternakan dan
Perikanan Kab.
Bungo
22 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 31.233.272.325 100% 35.918.263.174 100% 41.306.002.650 100% 47.501.903.047 100% 54.627.188.504 100% 210.586.629.700
Sekretariat
Daerah Kab.
Bungo
23 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 24.767.438.351 100% 28.482.554.104 100% 32.754.937.219 100% 37.668.177.802 100% 43.318.404.472 100% 166.991.511.948
Sekretariat
Dewan
Perwakilan
Rakyat Daerah
Kab. Bungo
24 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor 100% 100% 6.988.560.542 100% 8.036.844.623 100% 9.242.371.317 100% 10.628.727.014 100% 12.223.036.066 100% 47.119.539.563
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah Kab.
Bungo
25 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 7.343.873.762 100% 8.445.454.826 100% 9.712.273.050 100% 11.169.114.008 100% 12.844.481.109 100% 49.515.196.755
Badan
Pengelola
Keuangan dan
Aset Daerah
Kab. Bungo
26 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 9.680.827.196 100% 11.132.951.275 100% 12.802.893.967 100% 14.723.328.062 100% 16.931.827.271 100% 65.271.827.771
Badan
Pengelola Pajak
dan Retribusi
Daerah Kab.
Bungo
27 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor
100% 100% 7.451.536.574 100% 8.569.267.060 100% 9.854.657.119 100% 11.332.855.687 100% 13.032.784.040 100% 50.241.100.480
Badan
Kepegawaian
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Daerah Kab.
Bungo
28 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 5.631.113.130 100% 6.475.780.100 100% 7.447.147.114 100% 8.564.219.182 100% 9.848.852.059 100% 37.967.111.584
Inspektorat
Kab. Bungo
29 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 6.495.142.004 100% 7.469.413.305 100% 8.589.825.300 100% 9.878.299.095 100% 11.360.043.960 100% 43.792.723.664
Kecamatan
Pasar Muara
Bungo
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-31
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
30 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 1.721.191.473 100% 1.979.370.194 100% 2.276.275.723 100% 2.617.717.081 100% 3.010.374.644 100% 11.604.929.115
Kecamatan
Pelepat
31 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 1.668.738.260 100% 1.919.048.999 100% 2.206.906.349 100% 2.537.942.301 100% 2.918.633.646 100% 11.251.269.555
Kecamatan
Pelepat Ilir
32 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 2.517.376.806 100% 2.894.983.327 100% 3.329.230.826 100% 3.828.615.450 100% 4.402.907.767 100% 16.973.114.176
Kecamatan
Rantau Pandan
33 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 2.389.192.681 100% 2.747.571.583 100% 3.159.707.321 100% 3.633.663.419 100% 4.178.712.932 100% 16.108.847.935
Kecamatan
Tanah
Sepenggal
34 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 2.001.938.783 100% 2.302.229.600 100% 2.647.564.041 100% 3.044.698.647 100% 3.501.403.444 100% 13.497.834.514
Kecamatan
Tanah Tumbuh
35 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 1.453.473.932 100% 1.671.495.022 100% 1.922.219.275 100% 2.210.552.166 100% 2.542.134.991 100% 9.799.875.386
Kecamatan
Jujuhan
36 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 1.720.537.901 100% 1.978.618.586 100% 2.275.411.374 100% 2.616.723.080 100% 3.009.231.542 100% 11.600.522.484
Kecamatan
Limbur Lubuk
Mengkuang
37 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 2.229.168.039 100% 2.563.543.245 100% 2.948.074.732 100% 3.390.285.941 100% 3.898.828.833 100% 15.029.900.789
Kecamatan
Muko-Muko
Bathin VII
38 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 2.139.193.008 100% 2.460.071.959 100% 2.829.082.753 100% 3.253.445.166 100% 3.741.461.941 100% 14.423.254.827
Kecamatan
Bathin II
Babeko
39 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 3.728.243.766 100% 4.287.480.331 100% 4.930.602.381 100% 5.670.192.738 100% 6.520.721.648 100% 25.137.240.863
Kecamatan
Rimbo Tengah
40 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 4.609.393.949 100% 5.300.803.041 100% 6.095.923.498 100% 7.010.312.022 100% 8.061.858.826 100% 31.078.291.336
Kecamatan
Bungo Dani
41 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 2.139.301.107 100% 2.460.196.273 100% 2.829.225.714 100% 3.253.609.571 100% 3.741.651.007 100% 14.423.983.672
Kecamatan
Tanah
Sepenggal
Lintas
42 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 1.977.909.634 100% 2.274.596.079 100% 2.615.785.491 100% 3.008.153.315 100% 3.459.376.312 100% 13.335.820.830
Kecamatan
Bathin II
Pelayang
43 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 2.151.477.678 100% 2.474.199.330 100% 2.845.329.229 100% 3.272.128.614 100% 3.762.947.906 100% 14.506.082.756
Kecamatan
Bathin III Ulu
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-32
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta
Kode
Urusan Pemerintah,
Bidang Urusan
Pemerintah dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
(Outcome )
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat
Daerah
Penanggung
jawab
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
44 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 1.719.266.558 100% 1.977.156.542 100% 2.273.730.023 100% 2.614.789.526 100% 3.007.007.955 100% 11.591.950.604
Kecamatan
Jujuhan Ilir
45 Program Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase
Pemenuhan
Operasional Kantor100% 100% 5.447.763.201 100% 6.264.927.681 100% 7.204.666.833 100% 8.285.366.858 100% 9.528.171.887 100% 36.730.896.461
Kecamatan
Bathin III
- 1.445.545.933.048 1.680.405.316.301 1.925.740.306.996 2.225.239.299.308 2.522.714.895.142 Total Belanja
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-33
BAB VIII-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan
gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari sisi keberhasilan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada akhir periode masa
jabatan.
Pengukuran kinerja daerah dapat dilakukan dengan cepat, tepat
dan akurat jika terlebih dahulu ditetapkan indikator kinerja.
Penetapan indikator kinerja daerah merupakan syarat utama untuk
menetapkan rencana kinerja tahunan sebagai penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Penetapan indikator
kinerja haruslah ditetapkan secara benar dan sesuai dengan kondisi
nyata. Suatu indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil
analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah
berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Selanjutnya indikator kinerja daerah dibagi menjadi Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bungo yang
ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode
masa jabatan. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
BAB VIII-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I
8.1 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai
program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.
Indikator Kinerja Utama yang mendukung pencapaian visi RPJMD
Kabupaten Bungo “Maju dan Sejahtera” disajikan pada tabel dibawah
ini:
Tabel 8.1
Keterkaitan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan Visi Kabupaten Bungo
Bungo Maju Bungo Sejahtera
Indeks Infrastruktur Daerah. Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
Indeks Infrastruktur Perumahan dan Permukiman.
Umur Harapan Hidup (UHH)
Pertumbuhan sektor industri pengolahan (PDRB ADHB)
Aset UMKM
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Daerah
Omzet UMKM
Nilai SAKIP Pengeluaran per-kapita Non-Pangan (sebulan)
Opini BPK Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB
Angka Kriminalitas
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
Target per tahun terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU)
Pemerintah Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
BAB VIII-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I
Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bungo
No Indikator Sasaran Satuan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Target Kondisi Kinerja Akhir
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026
1 Indeks Infrastruktur Daerah Persen 33,10 34,95 36,79 38,64 40,48 42,33 42,33
2 Indeks Infrastruktur Perumahan dan Permukiman
Persen 19,36 19,72 20,07 20,43 20,78 21,14 21,14
3 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Persen 8,27 8,34 8,41 8,48 8,55 8,62 8,62
4 Umur Harapan Hidup (UHH) Tahun 67,74 67,88 68,02 68,16 68,30 68,44 68,44
5 Aset UMKM Milyar 86,9 96,3 105,7 115,1 124,5 133,9 133,9
6 Omzet UMKM Milyar 135,7 153,9 172,1 190,3 208,5 226,7 153,9
7 Pertumbuhan sektor industri pengolahan (PDRB ADHB)
persen 6,72 6,81 6,89 6,98 7,06 7,15 7,15
8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Daerah Nilai 70 73 76 80 85 90 90
9 Nilai SAKIP Predikat B B BB BB BB A A
10 Opini BPK Kategori WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
11 Pengeluaran per-kapita Non-Pangan (sebulan) Ribu
Rupiah 1.883 1.945 2.008 2.070 2.132 2.194 2.194
12 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
Persen 20,62 20,84 21,05 21,27 21,48 21,70 21,70
13 Angka Kriminalitas Persen 9,99 9,5 9,0 8,5 8,0 7,5 7,5
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
BAB VIII-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I
8.2 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bungo
Penetapan Indikator Kinerja Daerah ini dibagi ke dalam tiga
aspek, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek daya saing dan
aspek pelayanan umum. Indikator Kinerja Daerah disajikan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 8.3
Keterkaitan Indikator Kinerja Daerah (IKD) dengan Visi Kabupaten Bungo
Bungo Maju Bungo Sejahtera
Indeks Kualitas Fasilitas
Pelayanan Publik Bidang Ke PU-an
Angka partisipasi sekolah wajib
belajar pendidikan 9 tahun
Rasio Permukiman Layak Huni Angka Kematian Neonatal
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Prevalensi balita Stunting
Persentase ketaatan terhadap izin lingkungan PPLH dan PUULH yang diterbitkan
Angka kesakitan TB paru
Persentase sampah yang dikelola Prevalensi HIV
IKM pelayanan administrasi
kependudukan
Prevalensi Wasting
Persentase Peningkatan Pelayanan
Sektor Perhubungan
Angka kesakitan DBD
Indeks pelayanan informasi publik Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) terhadap Kinerja Pelayanan RSUD H Hanafie Muara Bungo
Nilai Investasi Angka Kematian Ibu (AKI)
IKM Pelayanan PTSP Angka Kematian Bayi (AKB)
IKM data sektoral Indeks Keamanan dan Ketertiban
Indeks pengamanan informasi Tingkat penanganan daerah rawan bencana
Jumlah Arsip terjaga dan Arsip Statis sebagai Warisan Budaya
yang di Preservasi
Persentase PMKS yang diberdayakan
Jumlah Pengguna Pelayanan Arsip
sebagai Memori Kolektif dan Jati Diri Bangsa
Persentase PMKS yang
memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Pertumbuhan sektor pariwisata Tingkat Pengaguran Terbuka
Pertumbuhan sektor perdagangan (PDRB ADHB)
Persentase organisasi yang dibina dan mandiri
Nilai investasi Industri Kecil dan
Menengah (IKM)
Persentase penanganan kasus
anak
Persentase pembangunan kawasan
transmigrasi
Skor Pola Pangan Harpan (PPH)
Konsumsi
BAB VIII-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I
Bungo Maju Bungo Sejahtera
Nilai EKPPD Status indeks Dusun Membangun
Persentase penyelesaian tugas dan fungsi DPRD
Rasio Akseptor KB
Nilai Perencanaan. Tingkat kualitas kelembagaan,
usaha koperasi dan UMKM
Nilai Laporan Kinerja (LKj)
Pemerintah Daerah
Indeks Prestasi Kepemudaan
Penetapan APBD Indeks Prestasi Olahraga
Persentase Aset Yang Tertata Prestasi budaya lokal ditingkat provinsi dan nasional
Persentase Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Indek Kepuasan ASN Angka Konsumsi Ikan (AKI)
Indeks Profesional ASN Persentase pemenuhan
ketersediaan infrastruktur pertanian
Nilai Inovasi Daerah Persentase peningkatan produktifitas pangan, hortikultura dan perkebunan
Persentase nilai evaluasi SAKIP PD minimal B
Angka Konsumsi Daging
Opini BPK
Nilai Maturitas SIPIP
Persentase penyelesaian tindak lanjut pemeriksaan internal dan
eksternal
Persentase Pengaduan Masyarakat
yang ditindak lanjuti
Level Kapabilitas APIP
Persentase peningkatan cakupan pendidikan wawasan kebangsaaan
Persentase cakupan pencegahan dini konflik
Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.
2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 69,92 69,95 70,15 70,30 70,45 70,75 70,75
2Persentase penduduk diatas garis
kemiskinanpersen 5,80 5,67 5,54 5,41 5,28 5,15 5,15
3 Tingkat Pengangguran Terbuka persen 5,94 5,90 5,89 5,88 5,87 5,86 5,86
4 Pertumbuhan PDRB persen -0,4 4,28 4,32 4,45 4,60 4,75 4,75
5 PDRB Per Kapita (ADHB) juta 45.446 46.597 47.748 48.899 50.050 51.201 51.201
6 Indeks Gini nilai 0,31 0,31 0,31 0,31 0,30 0,30 0,30
7 Laju Inflasi persen 2,32 2,32 2,30 2,30 2,98 2,98 2,98
8 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) tahun 8,27 8,36 8,45 8,54 8,63 8,72 8,72
9 Umur Harapan Hidup (UHH) tahun 67,74 67,74 67,88 68,02 68,16 68,3 68,44
10Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000
kh210 192 172 156 138 120 120
11Angka Kematian Bayi (AKB)
per 1.000 kh 7,0 6,3 5,6 4,9 4,2 3,5 3,5
12 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja persen 66,83 66,07 65,30 64,54 63,77 63,01 62,24
13 Indeks Kepuasan Masyarakat persen 70,00 73,00 76,00 80,00 85,00 90,00 90,00
14 Opini BPK kategori WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
ASPEK DAYA SAING DAERAH
1Pengeluaran konsumsi non pangan per
kapita
ribu
rupiah1.883 1.945 2.008 2.070 2.132 2.194 2.194
2 Angka kriminalitas yang tertangani persen 9,99 9,50 9,00 8,50 8,00 7,50 7,50
3 Rasio Ketergantungan jiwa 47,47 47,00 46,52 46,05 45,57 45,10 45,10
ASPEK PELAYANAN UMUM
1 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG
BERKAITAN DENGAN PELAYANAN
DASAR
Tabel 8.4
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bungo
Kode Indikator Kinerja Daerah
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Satuan
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 6
2022 2023 2024 2025 2026
Kode Indikator Kinerja Daerah
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Satuan
1.01 Bidang Urusan Pendidikan
1 Angka partisipasi sekolah wajib belajar
pendidikan 9 tahunpersen 92,27 92,35 92,43 92,51 92,59 92,60 92,60
1.02 Bidang Urusan Kesehatan
1 Angka Kematian Neonatalper 1.000 kh 4,5 4,2 3,9 3,6 3,3 3,0 3,0
2 Prevalensi balita Stunting persen 22,9 19,0 16,0 14,0 12,0 10,0 10,0
3 Angka kesakitan TB paru per 100.000
penduduk200 190 180 170 160 150 150
4 Prevalensi HIV per 100.000
penduduk0,20 0,18 0,16 0,14 0,12 0,10 0,10
5 Prevalensi Wasting persen 7,9 7,0 6,0 5,0 4,5 4,0 4,0
6 Angka kesakitan DBD kasus 28 26 24 22 20 18 18
7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
terhadap Kinerja Pelayanan RSUD H
Hanafie Muara Bungo
persen 85,00 85,00 85,50 85,50 86,00 86,00 86,00
1.03 Bidang Urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
1 Indeks Kualitas Fasilitas Pelayanan Publik
Bidang Ke PU-anpersen 65,89 67,50 69,00 72,00 74,80 76,50 76,50
1.04 Bidang Urusan Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman
1 Rasio Permukiman Layak Huni Nilai 0,78 0,82 0,87 0,91 0,96 1,00 1,00
1.05 Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat
1 Indeks Keamanan dan Ketertiban persen 89 90 91 91 92 92 92
2 Tingkat penanganan daerah rawan
bencanapersen 85 85 87 89 90 91 91
1.06 Bidang Urusan Sosial
1 Persentase PMKS yang diberdayakan persen 5,67 5,71 5,78 5,82 5,89 5,93 5,93
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 7
2022 2023 2024 2025 2026
Kode Indikator Kinerja Daerah
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Satuan
2 Persentase PMKS yang memperoleh
bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
persen 78,62 78,75 78,81 78,89 78,93 78,97 78,97
2 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG
TIDAK BERKAITAN DENGAN
PELAYANAN DASAR
2.07 Bidang Urusan Tenaga Kerja
1 Tingkat Pengaguran Terbuka persen 5,94 5,90 5,89 5,88 5,87 5,86 5,86
2.08 Bidang Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Persentase organisasi yang dibina dan
mandiripersen 48,13 48,27 48,68 48,79 48,85 48,95 48,95
2 Persentase penanganan kasus anak persen 100 100 100 100 100 100 100
2.09 Bidang Urusan Pangan
1 Skor Pola Pangan Harpan (PPH) Konsumsipersen 93,80 90,50 91,00 91,50 92,00 92,50 92,50
2.11 Bidang Urusan Lingkungan Hidup
1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)persen 68,96 69,25 69,31 69,40 68,50 69,70 69,70
2 Persentase ketaatan terhadap izin
lingkungan PPLH dan PUULH yang
diterbitkan
persen 80 81 84 86 87 89 89
3 Persentase sampah yang dikelola persen 98 99 99 99 100 100 100
2.12 Bidang Urusan Administrasi
Kependudukan dan Catatan Sipil
1 IKM pelayanan administrasi kependudukanpersen 80 85 87 89 91 93 93
2.13 Bidang Urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 8
2022 2023 2024 2025 2026
Kode Indikator Kinerja Daerah
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Satuan
dusun12 Dusun
Mandiri
13 Dusun
Mandiri
14 Dusun
Mandiri
15 Dusun
Mandiri
16 Dusun
Mandiri
17 Dusun
Mandiri
17 Dusun
Mandiri
dusun28 Dusun
Maju
30 Dusun
Maju
32 Dusun
Maju
34 Dusun
Maju
36 Dusun
Maju
38 Dusun
Maju
38 Dusun
Maju
dusun93 Dusun
Berkembang
91 Dusun
Berkembang
89 Dusun
Berkembang
87 Dusun
Berkembang
85 Dusun
Berkembang
83 Dusun
Berkembang
83 Dusun
Berkembang
dusun8 Dusun
Tertinggal
7 Dusun
Tertinggal
6 Dusun
Tertinggal
5 Dusun
Tertinggal
4 Dusun
Tertinggal
3 Dusun
Tertinggal
3 Dusun
Tertinggal
2.14 Bidang Urusan Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana
1 Rasio Akseptor KB persen 83,1 83,36 83,59 83,78 83,86 83,95 83,95
2.15 Bidang Urusan Perhubungan
1 Persentase Peningkatan Pelayanan Sektor
Perhubunganpersen 52,47 53,72 55,06 59,21 60,53 61,80 61,80
2.16 Bidang Urusan Komunikasi dan
Informatika
1 Indeks pelayanan informasi publik persen 35,0 42,5 54,0 57,5 65,0 82,0 82,0
2.17 Bidang Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
1 Tingkat kualitas kelembagaan, usaha
koperasi dan UMKMpersen 10 12 24 36 48 60 60
2.18 Bidang Urusan Penanaman Modal
1 Nilai Investasi milyar 3.500 200 225 250 275 300 4.750
2 IKM Pelayanan PTSP persen 85 86 87 88 89 90 90
2.19 Bidang Urusan Kepemudaan dan
Olahraga
1 Indeks Prestasi Kepemudaan persen 57 58 60 62 64 66 66
2 Indeks Prestasi Olahraga persen 21 21 25 29 33 38 38
2.20 Bidang Urusan Statistik
1 IKM data sektoral persen NA 20 25 30 35 40 40
Status indeks Dusun Membangun1
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 9
2022 2023 2024 2025 2026
Kode Indikator Kinerja Daerah
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Satuan
2.21 Bidang Urusan Persandian
1 Indeks pengamanan informasi persen 90 90 92 94 96 98 98
2.22 Bidang Urusan Kebudayaan
1 Prestasi budaya lokal ditingkat provinsi
dan nasionalprestasi 3 4 5 6 7 8 8
2.23 Bidang Urusan Perpustakaan
1 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakatpersen 50,87 51,88 52,92 54,51 57,24 60,1 60,10
2.24 Bidang Urusan Kearsipan
1 Jumlah Arsip terjaga dan Arsip Statis
sebagai Warisan Budaya yang di Preservasi persen 10 20 30 40 50 60 65
2 Jumlah Pengguna Pelayanan Arsip sebagai
Memori Kolektif dan Jati Diri Bangsa persen 6,60 13,30 26,00 44,40 62,20 77,70 88,80
3 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
3.25 Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan
1 Angka Konsumsi Ikan (AKI) Kg/Kapita 37,1 39,0 41,0 43,0 45,2 47,4 47,4
3.26 Bidang Urusan Pariwisata
1 Pertumbuhan sektor pariwisata persen 20 20 30 50 50 70 100
3.27 Bidang Urusan Pertanian
1 Persentase pemenuhan ketersediaan
infrastruktur pertanianpersen 28,00 28,56 28,84 29,12 29,40 29,68 29,68
2 Persentase peningkatan produktifitas
pangan, hortikultura dan perkebunanpersen 0,375 0,400 0,500 0,600 0,700 0,800 0,800
3 Angka Konsumsi Daging Kg/Kapita 5,18 5,28 5,39 5,5 5,61 5,72 5,72
3.30 Bidang Urusan Perdagangan
1Pertumbuhan sektor perdagangan (PDRB
ADHB)persen 16,17 16,17 16,37 16,37 16,57 16,57 16,57
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 10
2022 2023 2024 2025 2026
Kode Indikator Kinerja Daerah
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Satuan
3.31 Bidang Urusan Perindustrian
1 Nilai investasi Industri Kecil dan Menengah
(IKM)milyar 32,1 33,13 34,15 35,18 36,20 37,23 37,23
3.32 Bidang Urusan Transmigrasi
1 Persentase pembangunan kawasan
transmigrasipersen 0,41 0,52 0,64 0,72 0,84 0,96 0,96
4 UNSUR PENDUKUNG URUSAN
PEMERINTAH
4.01 Bidang Urusan Sekretariat Daerah
1 Nilai EKPPD kategori S S S S S S S
4.02 Bidang Sekretariat DPRD
1 Persentase penyelesaian tugas dan fungsi
DPRDpersen 85 87 89 91 93 95 95
5 UNSUR PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAH
5.01 Bidang Urusan Perencanaan
1 Nilai Perencanaan. nilai 23,07 23,30 23,60 23,90 24,20 24,40 24,40
2 Nilai Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah
Daerah nilai 9,75 9,80 9,85 9,90 9,95 10,00 10,00
5.02 Bidang Urusan Keuangan
1 Penetapan APBD persen 100 100 100 100 100 100 100
2 Persentase Aset Yang Tertata persen 20 21 23 23 24 25 25
3 Persentase Kontribusi PAD terhadap
Pendapatan Daerahpersen 10,18 10,03 10,06 10,09 10,12 10,16 10,16
5.03 Bidang Urusan Kepegawaian
1 Indek Kepuasan ASN persen 86 87 88 90 91 93 93
5.04 Bidang Urusan Pendidikan dan Pelatihan
1 Indeks Profesional ASN persen 71 72 74 75 76 80 80
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 11
2022 2023 2024 2025 2026
Kode Indikator Kinerja Daerah
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja
Akhir
RPJMD
Satuan
5.05 Bidang Urusan Penelitian dan
Pengembangan Daerah
1 Nilai Inovasi Daerahkategori Inovatif Inovatif Inovatif
Sangat
Inovatif
Sangat
Inovatif
Sangat
Inovatif
Sangat
Inovatif
6 UNSUR PENGAWASAN URUSAN
PEMERINTAH
6.01 Bidang Urusan Inspektorat Daerah
1 Persentase nilai evaluasi SAKIP PD minimal
BBpersen 42 45 50 53 58 64 64
2 Opini BPK persen WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
3 Nilai Maturitas SIPIP Level 3 3 3.2 3.4 3.6 4 4
4 Persentase penyelesaian tindak lanjut
pemeriksaan internal dan eksternalpersen 53 65 70 75 80 85 85
5 Persentase Pengaduan Masyarakat yang
ditindak lanjutipersen 100 100 100 100 100 100 100
6 Level Kapabilitas APIP Level 3 3 3 3 3 4 4
8 UNSUR PEMERINTAHAN UMUM
8.01 Bidang Urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik
1 Persentase peningkatan cakupan
pendidikan wawasan kebangsaaanpersen 85 86 87 88 89 90 90
2 Persentase cakupan pencegahan dini
konflikpersen 85 85 86 87 88 89 89
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 12
BAB IX-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Penutup I
BAB IX PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 merupakan penjabaran dari Visi,
Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Bungo yang disusun untuk
mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Bungo untuk 5 (lima)
tahun mendatang sebagai pedoman dan arahan bersama bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan can
pembangunan seta merupakan Tahapan ke 4 (empat) RPJPD
Kabupaten Bungo Tahun 2006 – 2026. Selain itu, penyusunan RPJMD
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 memperhatikan dokumen
RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026 dan RPJMN Tahun 2020-
2024. Dalam rangka sinkronisasi, harmonisasi dan sinergi pencapaian
tujuan, sasaran dan indikator kinerja, perlu peran dan kerjasama
seluruh stakeholder dalam pelaksanaan pembangunan.
RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 disusun dengan
penyesuaian dan penyelarasan dengan nomenklatur perangkat daerah
dan kewenangan daerah yang digunakan sebagai pedoman bagi
pemerintah daerah maupun stakeholder yang berkepentingan
terhadap pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bungo untuk 5
(lima) tahun ke depan. Dokumen RPJMD Kabupaten Bungo Tahun
2021-2026 menjadi acuan bagi OPD dalam mewujudkan Visi dan Misi
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bungo. Gambaran pencapaian
target-target kinerka akan terlihat pada evaluasi yang dilakukan setiap
BAB IX-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
Penutup I
tahunnya. Untuk pencapaian target-target yang ditetapkan tersebut
maka diperlukan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Penjabaran RPJMD lebih lanjut dalam bentuk Renstra OPD dan
RKPD;
2. Kepala Daerah sebagai penanggung jawab pelaksanaan RPJMD;
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo
melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan RPJMD;
4. Organisasi Perangkat Daerah melakukan pemantauan dan
evaluasi atas pelaksanaan RPJMD;
5. Keterlibatan stakeholder dalam pembangunan dalam pelaksaan
RPJMD sesuai fungsi dan peran masing-masing.
Akhirnya, semoga RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026
ini bisa menjadi acuan bersama bagi segenap elemen pemangku
kepentingan dalan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dan
proses pembangunan sehingga terwujud Kabupaten Bungo Maju dan
Sejahtera.
BUPATI BUNGO,
H. MASHURI