Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun ...

400

Transcript of Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun ...

BUPATI BUNGO

PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO

NOMOR 10 TAHUN 2021

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021-2026

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BUNGO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 264

ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2020 tentang Cipta Kerja, bahwa Rencana Pembangunan

Daerah Jangka Menengah Daerah harus ditetapkan

dengan Peraturan Daerah;

b.

bahwa penetapan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Tahun 2021–2026 bertujuan untuk

memberikan landasan pembangunan Kabupaten Bungo

yang berkesinambungan dalam rangka peningkatan dan

pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,

lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan publik dan daya saing daerah;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Tahun 2021– 2026;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam

Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II

Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2755);

3. Undang-Undang ......... 2

-2-

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lemabaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5059);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5234), sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019

tentang Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6398);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

10. Undang-Undang ......... 3

-3-

10. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6398);

11. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan

Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam

Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan

Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem

Keuangan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);

12. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta

Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020

Nomor 245);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4575);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor

25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 96);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18

Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

18. Peraturan ………. 4

-4-

18. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata

Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5941);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 73);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun

2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

77);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang

Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 2; Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang

Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019

Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6323);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 31);

25. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 36);

26. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-

2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020

Nomor 10);

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

28. Peraturan ………. 5

-5-

28. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016

tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 89);

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi

Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018

tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 459);

31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2018

tentang Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa

Jabatan Kepala Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 925);

32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018

tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019

tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur

Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020

tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 288);

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020

tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

1781);

36. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Provinsi Jambi Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jambi Nomor 6) sebagaimana

telah ............... 6

-6-

telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jambi

Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Jambi Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jambi

Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Jambi Nomor 6);

37. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi

Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Provinsi Jambi

Tahun 2013 Nomor 10);

38. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 1 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun

2006-2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun

2007 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2006-2026

(Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2016 Nomor

7);

39. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2013

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo

Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2013 Nomor 9);

40. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Bungo (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2016 Nomor 5), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Bungo (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2019 Nomor 12;

Memperhatikan : bahwa berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 640/16/SJ, Tanggal 4 Januari

2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah Pasca Pemilihan Kepala Daerah

Serentak Tahun 2020.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BUNGO

Dan

BUPATI BUNGO

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2021–2026.

BAB I ............... 7

-7-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Daerah adalah Kabupaten Bungo;

2. Kabupaten adalah Kabupaten Bungo;

3. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Bupati Bungo dan Wakil

Bupati Bungo;

4. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bungo dan Wakil Bupati Bungo beserta dan

perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten

Bungo;

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bungo yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Bungo;

6. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang wajib

diselenggarakan di Kabupaten Bungo;

7. Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib

diselenggarakan oleh Kabupaten Bungo sesuai dengan potensi yang dimiliki;

8. Pelayanan Dasar adalah Pelayanan Publik untuk memenuhi kebutuhan dasar

warga negara;

9. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah unsur pembantu

Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;

10. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan

Bappeda adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten

Bungo yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan,

pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah;

11. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang ada di

Kabupaten Bungo sesuai lingkup kewenangan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,

kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,

berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan daerah;

12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat

dengan RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk

periode 20 (dua puluh) tahun;

13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat

dengan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk

periode 5 (lima) tahun;

14. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat dengan RKPD

adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau

disebut dengan rencana pembangunan tahunan;

15. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan

Renstra PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5

(lima) tahun;

16. Rencana ............ 8

-8-

16. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja PD adalah

dokumen perencanaan perangkat daerah di lingkungan Kabupaten Bungo

untuk periode 1 (satu) tahun;

17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat

dengan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk

periode 5 (lima) tahun;

18. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat dengan RKPD

adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau

disebut dengan rencana pembangunan tahunan;

19. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan

Renstra PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5

(lima) tahun;

20. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja PD adalah

dokumen perencanaan perangkat daerah di lingkungan Kabupaten Bungo

untuk periode 1 (satu) tahun;

21. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disingkat

RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20

(dua puluh) tahun;

19. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat

RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5

(lima) tahun;

20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah

rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui

bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bungo dan ditetapkan

dengan Peraturan Daerah;

21. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek

pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap

pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks

pembangunan manusia;

22. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD

adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana

pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana

pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBB Kabupaten Bungo;

23. Rencana Kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan

yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk

kerangka regulasi dan kerangka anggaran;

24. Kerangka regulasi adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh

pemerintah daerah dalam bentuk perundang-undangan untuk mencapai

sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan

daerah Kabupaten Bungo secara utuh;

25. Kerangka anggaran adalah rencana kegiatan pengadaan barang maupun jasa

yang akan didanai APBD Kabupaten Bungo untuk mencapai tujuan

pembangunan daerah;

26. Kerangka …..…. 9

-9-

26. Kerangka pendanaan, adalah program dan kegiatan yang disusun untuk

mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari

anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya

pembangunan daerah secara utuh;

27. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya

yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,

mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan

pemerintahan daerah di masa yang akan datang;

28. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan di Kabupaten Bungo;

29. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi;

30. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi;

31. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk

mencapai tujuan;

32. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat, yang

dikoordinasikan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo untuk mencapai sasaran

dan tujuan pembangunan daerah;

33. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung

mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan Kabupaten Bungo;

34. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah

dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan

kualitas yang terukur;

35. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau

kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak

yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan;

36. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan

tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah

yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal;

37. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau

keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan;

38. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang

dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan

kebijakan;

39. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program;

40. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat

musrenbang adalah forum antar-pemangku kepentingan dalam rangka

menyusun rencana pembangunan daerah;

41. Forum ………. 10

-10-

41. Forum SKPD Kabupaten merupakan wahana antar pihak-pihak yang langsung

atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan

kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD Kabupaten Bungo;

42. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW adalah hasil

perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahan

kebijkan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/kepulauan ke dalam

struktur dan pola ruang wilayah;

43. Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah

rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan paritisipatif untuk

memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar

dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,

rencana, dan/atau program.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud RPJMD Kabupaten Bungo ini adalah :

a. RPJMD menjadi arah penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Bungo;

dan

b. Keterpaduan penyelenggaraan pembangunan dalam lima tahun periode

penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bungo.

(2) Tujuan RPJMD Kabupaten Bungo adalah terwujudnya pembangunan

Kabupaten Bungo yang Maju dan Sejahtera.

BAB III

RUANG LINGKUP

Pasal 3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan penjabaran dari visi,

misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD

dan memperhatikan RPJM Nasional serta RPJMD Provinsi, memuat arah kebijakan

keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program

Perangkat Daerah, Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Program Kewilayahan

disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan

yang bersifat indikatif.

Pasal 4

(1) RPJMD Kabupaten Bungo berlaku selama periode tahun 2021-2026.

(2) RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 terdiri dari 9 (sembilan) Bab

dengan sistematika sebagai berikut :

a. Bab I ……… 11

-11-

a. Bab I Pendahuluan;

b. Bab II Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo;

c. Bab III Gambaran Keuangan Daerah;

d. Bab IV Permasalahan dan Isu Strategis;

e. Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran;

f. Bab VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan;

Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program

Perangkat Daerah

g. Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; dan

h. Bab IX Penutup.

(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan peraturan daerah ini.

Pasal 5

(1) RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ini dijabarkan kedalam Renstra

PD untuk perencanaan 5 (lima) tahunan, RKPD untuk perencanaan tahunan

dan Renja-PD;

(2) RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ini digunakan sebagai instrumen

evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah;

(3) RPJMD Kabupaten Bungo tahun 2021-2026 ini menjadi dokumen rujukan bagi

PD dalam menyusun Renstra dengan menyelaraskan tujuan, sasaran,

kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah

Kabupaten Bungo.

BAB IV

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 6

Pengendalian dan Evaluasi terhadap RPJMD terdiri atas :

1. Pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan

jangka Panjang menengah dilakukan oleh Kepala Bappeda Bersama dengan

Kepala Perangkat Daerah;

2. Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah dilakukan oleh Kepala Bappeda bersama Kepala

Perangkat Daerah; dan

3. Evaluasi terhadap hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

dilakukan oleh Kepala Bappeda dengan Kepala Perangkat Daerah.

Pasal 7

Hasil Pengendalian dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

dilaporkan kepada Gubernur.

BAB V ……… 12

-12-

BAB V

PERUBAHAN RPJMD

Pasal 8

(1) Perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila :

a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan,

tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana

pembangunan daerah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;

b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang

dirumuskan, tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

c. terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau merugikan kepentingan

nasional.

(2) Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

meliputi :

a. terjadinya bencana alam;

b. goncangan politik;

c. krisis ekonomi;

d. konflik sosial budaya;

e. gangguan keamanan; dan

f. pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional.

(3) Merugikan kepentingan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

d, apabila bertentangan dengan kebijakan nasional.

Pasal 9

Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ditetapkan dengan

peraturan daerah.

Pasal 10

Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan, tetapi

tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah,

penetapan Perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 11

(1) Sebelum RPJMD periode selanjutnya ditetapkan, penyusunan RKPD

berpedoman pada RPJPD, RTRW, dan RPJMN serta mengacu pada RPJMD

Provinsi Jambi.

(2) RKPD ………. 13

-13-

(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam

penyusunan APBD tahun pertama periode pemerintahan Bupati terpilih

berikutnya.

(3) Apabila terjadi perubahan Nomenklatur Perangkat Daerah di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bungo, maka penanggung jawab Penyelenggaraan

urusan Pemerintahan menyesuaikan Peraturan Daerah tentang Perangkat

Daerah beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 12

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah

ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bungo.

Ditetapkan di Muara Bungo

pada tanggal 14 Desember 2021

BUPATI BUNGO,

H. MASHURI

Diundangkan di Muara Bungo

pada tanggal Juni 2021

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BUNGO,

MURSIDI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021 NOMOR 10

-14-

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO

NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021-2026

I. PENJELASAN UMUM

1. Dasar Pemikiran

Pembangunan merupakan proses yang harus dilakukan secara

berkelanjutan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat. Disamping

itu, pembangunan yang dilakukan juga merupakan suatu proses multi

dimensional yang menyangkut perubahan-perubahan penting dalam suatu

struktur, sistem sosial, ekonomi, sikap masyarakat, percepatan

pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka pengangguran dan

pemberantasan kemiskinan, oleh karena i tu perlu dirumuskan dalam

suatu perencanaan pembangunan secara transparan, responsif, efisien,

efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berwawasan

lingkungan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta

Kerja, mengamanatkan bahwa daerah wajib memiliki Rencana

Pembangunan Daerah. Salah satu Rencana Pembangunan Daerah yang

wajib disusun oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih yakni Rencana

pembangunan Jangka Menengah Daerah Daerah (RPJMD) Kabupaten.

Dokumen RPJMD ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan

Kabupaten Bungo untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan

penjabaran dari visi dan misi Bungo Maju dan Sejahtera.

Penyusunan Rencana pembangunan Jangka menengah Daerah Daerah

dilaksanakan dalam rangka menjamin konsistensi kebijakan dan program

pada saat pergantian kepemimpinan daerah berdasarkan Visi, Misi dan

arah pembangunan daerah serta diperlukan untuk mengikat komitmen

Pemerintah Daerah, Masyarakat, swasta dan pihak-pihak pemegang peran

(stakeholders) dalam membangun Kabupaten Bungo.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 meliputi tahapan, tata cara

penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang

dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan dengan melibatkan

masyarakat.

-15-

3. Prinsip-prinsip

Prinsip Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Bungo Tahun 2021-2026 adalah :

a. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan

nasional;

b. Dilakukan Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan

dengan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing;

c. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan

daerah;

d. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-

masing daerah sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

4. Pendekatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun

2021-2026 menggunakan pendekatan :

a. Teknokratik, yaitu menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah

untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah;

b. Partisipatif, yaitu Melibatkan semua pemangku kepentingan

(stakeholders) dengan mempertimbangkan relevansi pemangku

kepentingan, kesetaraan antara pemangku kepentingan, transparansi

dan akuntabilitas, keterwakilan seluruh segmen masyarakat, rasa

memiliki dokumen perencanaan serta terciptanya konsensus atau

kesepakatan pada semua tahapan;

c. Politis, yaitu Program-program pembangunan yang ditawarkan masing-

masing calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih pada saat kampanye

disusun ke dalam RPJMD;

d. Bottom up-top down, yaitu Penyelarasan melalui musyawarah yang

dilaksakan mulai dari Desa, Kecamatan, kota. Provinsi dan Nasional,

sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana

pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.

5. Tahapan

Tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 terdiri dari:

a. Persiapan penyusunan;

b. Penyusunan rancangan awal;

c. Konsultasi Publik;

d. Konsultasi Ranwal kepada Provinsi;

e. Pelaksanaan Musrenbang;

f. Penyempurnaan rancangan;

g. Perumusan rancangan akhir;

h. Penetapan Peraturan Daerah dan klarifikasi Provinsi.

5. Muatan

Muatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Bungo Tahun 2021-2026 terdiri dari 9 (sembilan) bab, sebagaimana

terlampir.

-16-

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup Jelas

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

-17-

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUNGO TAHUN 2021 NOMOR 10

i

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Isi I

Daftar Isi

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................ i

DAFTAR TABEL .......................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................... I-1

1.1 Latar Belakang ............................................... I-1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan ............................ I-3

1.3 Hubungan Antar Dokumen ............................ I-8

1.4 Maksud dan Tujuan ........................................ I-11

1.5 Sistematika Dokumen RPJMD

Kabupaten Bungo ............................................ I-12

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BUNGO . II-1

2.1 Aspek Geografi dan Demografi ........................ II-1

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................... II-25

2.3 Aspek Pelayanan Umum ................................. II-45

2.4 Aspek Daya Saing Daerah .............................. II-135

2.5 Penerapan dan Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Bungo ... II-164

2.6 Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

(TPB)................................................................ II-174

2.7 Evaluasi Capaian Target RPJMD

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021 .............. II-177

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH ............................. III-1

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu .......................... III-1

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu .. III-15

3.3 Kerangka Pendanaan ...................................... III-22

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH ...... IV-1

4.1 Permasalahan Daerah .................................... IV-1

4.2 Isu Strategis Daerah ....................................... IV-7

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ........................... V-1

5.1 Visi Daerah ..................................................... V-2

5.2 Misi Daerah .................................................... V-3

5.3 Tujuan dan Sasaran Daerah ........................... V-12

5.4 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan

ii

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Isi I

Sasaran Daerah .............................................. V-16

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN ........................................................ VI-1

6.1 Strategi Pembangunan Daerah ....................... VI-1

6.2 Arah Kebijakan Daerah .................................. VI-9

6.3 Program Pembangunan Daerah ...................... VI-37

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN

PROGRAM PERANGKAT DAERAH ............................. VII-1

7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah .. VII-1

7.2 Indikasi Rencana Program dan Kebutuhan

Pendanaan ..................................................... VII-4

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH

DAERAH .................................................................... VIII-1

8.1 Indikator Kinerja Utama ................................. VIII-2

8.2 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian

Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah

Kabupaten Bungo ........................................... VIII-4

BAB IV PENUTUP .................................................................. IX-1

iii

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Nama Kecamatan dan Kelurahan/Dusun

di Kabupaten Bungo .................................................. II-2

Tabel 2.2 Nama Ibukota Kecamatan dan Luas Kecamatan

di Kabupaten Bungo Tahun 2020 .............................. II-5

Tabel 2.3 Rata-rata Ketinggian Kabupaten Bungo dari

Permukaan Air Laut dirinci menurut Kecamatan ....... II-7

Tabel 2.4 Panjang DAS Utama di Kabupaten Bungo .................. II-10

Tabel 2.5 Luas Daerah Pengaliran dan Debit dari Beberapa

Sungai Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Jambi ....................................................... II-11

Tabel 2.6 Kondisi Curah Hujan Tiap Bulannya

di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020 ............... II-11

Tabel 2.7 Rencana Pola Ruang di Kabupaten Bungo ................. II-13

Tabel 2.8 Daerah Rawan Bencana Berdasarkan Kecamatan

di Kabupaten Bungo .................................................. II-16

Tabel 2.9 Data Sarana dan Prasana (Sarpras) Penanggulangan

Bencana Kabupaten Bungo sampai dengan

Tahun 2020 ............................................................... II-19

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dalam

Kabupaten Bungo Tahun 2016 s.d. 2020 ................... II-21

Tabel 2.11 Rata-rata Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

dalam Kabupaten Bungo Tahun 2020 ........................ II-22

Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2020 ....... II-23

Tabel 2.13 Persentase Pemeluk Agama di Kabupaten Bungo

Tahun 2020 ............................................................... II-25

Tabel 2.14 PDRB ADHK Kabupaten Bungo Menurut Lapangan

Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020 ......... II-32

Tabel 2.15 PDRB ADHB Kabupaten Bungo Menurut Lapangan

Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020 ......... II-33

Tabel 2.16 Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Inflasi

Kabupaten Bungo Bulan Desember 2020, Inflasi

Tahun Kalender 2020, dan Tahun ke Tahun Menurut

Kelompok COICOP (2018=100) ................................... II-35

Tabel 2.17 Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-38

Tabel 2.18 Kondisi Seni Budaya dan Olahraga di Kabupaten Bungo

Tahun 2020 ............................................................... II-44

iv

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Tabel 2.19 APK PAUD Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2019 II-46

Tabel 2.20 Data PAUD di Kabupaten Bungo per Kecamatan

Tahun 2020 ............................................................... II-46

Tabel 2.21 APK Pendidikan Dasar di Kabupaten Bungo

Dari Tahun 2015/2016 – 2019/2020 ......................... II-47

Tabel 2.22 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah

dan Rasio Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar

Kabupaten Bungo

Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2019/2020 ................. II-48

Tabel 2.23 Rasio Guru dan Murid SD/MI dan SMP/MTs

Kabupaten Bungo ...................................................... II-49

Tabel 2.24 Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs

Kabupaten Bungo ...................................................... II-50

Tabel 2.25 Persentase Pendidik Berkualifikasi SI/D4

di Kabupaten Bungo Tahun 2017–2020 ..................... II-50

Tabel 2.26 Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten

Bungo dari Tahun 2016 s.d. 2020 .............................. II-52

Tabel 2.27 Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bungo

s.d Tahun 2020 .......................................................... II-54

Tabel 2.28 Standar Rasio dan Data Rasio Puskesmas, Pustu,

Dokter, Perawat dan Bidan di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-55

Tabel 2.29 BOR dan AVLOS RSUD H. Hanafie Muara Bungo

Dari Tahun 2016-2020 .............................................. II-56

Tabel 2.30 Panjang Jalan Menurut Status Jalan Kabupaten Bungo

Tahun 2011-2016 ...................................................... II-57

Tabel 2.31 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016 s.d.

Bulan Agustus Tahun 2020 ....................................... II-59

Tabel 2.32 Data Jumlah Jembatan dan Box di Kabupaten Bungo

Tahun 2016 s.d. 2020 ................................................ II-60

Tabel 2.33 Panjang Jaringan Irigasi di Kabupaten Bungo

Bedasarkan Daerah Irigasi s.d. Kondisi Tahun 2020 .. II-61

Tabel 2.34 Panjang Jaringan Irigasi Berdasarkan Kondisi

Tahun 2020 ............................................................... II-63

Tabel 2.35 Jaringan Air Bersih di Kabupaten Bungo s.d.

Kondisi Tahun 2020 ................................................... II-65

Tabel 2.36 Jumlah Rumah dan Jumlah Rumah Layak Huni

s.d. Tahun 2020 ......................................................... II-67

Tabel 2.37 Luas Permukiman dan Luas Kawasan Kumuh

s.d. Tahun 2020 ......................................................... II-68

Tabel 2.38 Luas RTH s.d. Tahun 2020 ........................................ II-68

Tabel 2.39 Jumlah Penegakan Perda, Rasio Polisi Pamong Praja

dan Rasio Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-70

v

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Tabel 2.40 Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-71

Tabel 2.41 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) Kabupaten Bungo Tahun 2016–2020 ............. II-72

Tabel 2.42 Jumlah Pendaftaran, Penempatan, dan Permintaan

Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ..................... II-73

Tabel 2.43 Jumlah Bekerja, Angkatan Kerja, Bukan Angkatan

Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ..................... II-74

Tabel 2.44 Banyaknya Perusahaan dan Tenaga Kerja yang

Terdaftar di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ...... II-74

Tabel 2.45 Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin yang

Menjabat di Pemerintah Kabupaten Bungo

Tahun 2018-2020 ...................................................... II-76

Tabel 2.46 Anggota DPRD Kabupaten Bungo Menurut Jenis

Kelamin Pada Tahun 2020 ......................................... II-77

Tabel 2.47 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis

Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ........ II-77

Tabel 2.48 Jumlah Kasus Kekerasan Anak dan Tindak Lanjut

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-78

Tabel 2.49 Perkembangan Luas Lahan bersertifikat

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .............. II-80

Tabel 2.50 Data Persampahan Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-81

Tabel 2.51 Pemantauan Kualitas Air Sungai di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-82

Tabel 2.52 Pemantauan Kualitas Udara di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-82

Tabel 2.53 Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo

Periode Tahun 2016-2020 .......................................... II-83

Tabel 2.54 Indikator Kinerja Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 ............. II-84

Tabel 2.55 Alat Kontrasepsi yang Digunakan Masyarakat

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-85

Tabel 2.56 Kondisi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kabupaten Bungo Periode Tahun 2016-2020 ............. II-86

Tabel 2.57 Jumlah Kebutuhan dan Ketersediaan Perlengkapan

Jalan Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020 ......... II-88

Tabel 2.58 Data Kecelakaaan di Kabupaten Bungo

Pada Tahun 2018 s.d 2020 ........................................ II-90

Tabel 2.59 Banyaknya Kendaraan yang Menjalani Uji dan Mutasi

melalui Kantor Samsat Muara Bungo Selama

Tahun 2017-2020 ...................................................... II-90

vi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Tabel 2.60 Lokasi Jaringan Telekomunikasi di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-91

Tabel 2.61 Perkembangan KUD di Kabupaten Bungo dari

Tahun 2016 s.d. 2020 ................................................ II-93

Tabel 2.62 Klasifikasi Usaha UMKM di Kabupaten Bungo ........... II-95

Tabel 2.63 Jumlah Nilai Investasi PMA dan PMDN

Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ......................... II-96

Tabel 2.64 Daftar Tanda Daftar Perusahaan Baru Dirinci

Menurut Jenis Perusahaan di Kabupaten Bungo

Tahun 2016 s.d. 2020 ................................................ II-97

Tabel 2.65 Jumlah Prestasi dan Organisasi Pemuda

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .............. II-99

Tabel 2.66 Perkembangan Perpustakaan Kabupaten Bungo

Dari Tahun 2016-2020 .............................................. II-100

Tabel 2.67 Persentase Pengelolaan Arsip di Kabupaten Bungo .... II-102

Tabel 2.68 Jumlah Produksi dan Nilai Ikan di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-103

Tabel 2.69 Produksi Benih Ikan Menurut Sumber Benih

Di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-103

Tabel 2.70 Nama, Lokasi dan Jarak Objek wisata

di Kabupaten Bungo sampai Tahun 2020 .................. II-104

Tabel 2.71 Luas Panen Tanaman Hortikultura

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020 .............. II-107

Tabel 2.72 Luas Areal Tanaman Perkebunan (Ha)

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020 .............. II-108

Tabel 2.73 Luas Panen Tanaman Pangan (Ha)

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020 .............. II-109

Tabel 2.74 Populasi Ternak di Kabupaten Bungo

dari Tahun 2016-2020 ............................................... II-111

Tabel 2.75 Kawasan Hutan di Kabupaten Bungo Tahun 2020 ..... II-112

Tabel 2.76 Pasar Tradisional dan Pasar Dusun dalam

Wilayah Kabupaten Bungo ......................................... II-116

Tabel 2.77 Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-119

Tabel 2.78 Daftar Jenis Industri Kecil dan Menengah

Dalam Wilayah Kabupaten Bungo Tahun 2020 .......... II-119

Tabel 2.79 Peningkatan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-120

Tabel 2.80 Nilai AKIP Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......... II-121

Tabel 2.81 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-122

Tabel 2.82 Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-123

Tabel 2.83 Nama-nama Partai Politik dan Jumlah Kursi di DPRD

Kabupaten Bungo Periode 2019-2024 ........................ II-124

vii

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Tabel 2.84 Jumlah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bungo

yang ditetapkan selama tahun 2016-2020 ................. II-124

Tabel 2.85 Peraturan Daerah Terkait Dokumen Perencanaan

Kabupaten Bungo ...................................................... II-126

Tabel 2.86 Persentase Kesesuaian Dokumen Perencanaan

Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .................. II-128

Tabel 2.87 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo

Tahun Anggaran 2016-2020 ...................................... II-129

Tabel 2.88 Opini BPK Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(LKPD) Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .............. II-130

Tabel 2.89 Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-131

Tabel 2.90 Jumlah PNS di Kabupaten Bungo yang Mendapatkan

Hukuman Disiplin dari Tahun 2016-2020 ................. II-131

Tabel 2.91 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Melaksanakan

Izin Belajar (IB) dan Tugas Belajar (TB)

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-132

Tabel 2.92 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Mengikuti Diklat

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-133

Tabel 2.93 Perkembangan Hasil Pemeriksaan di Lingkungan

Pemerintahan Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .. II-134

Tabel 2.94 Daftar LSM di Kabupaten Bungo dari

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-134

Tabel 2.95 Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan

Menurut Kelompok Pengeluaran ................................ II-136

Tabel 2.96 Banyaknya Bus, Truk Barang dan Penumpang

yang Berangkat melalui Terminal Tipe A

Muara Bungo dari Tahun 2017-2020 ......................... II-138

Tabel 2.97 Jumlah Lalu Lintas Penumpang dan Barang

Melalui Bandara Muara Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-138

Tabel 2.98 Persentase Rencana dan Realisasi Tata Ruang

Dari Tahun 2016 s.d 2020 ......................................... II-141

Tabel 2.99 Daftar Bank di Kabupaten Bungo Tahun 2020 .......... II-141

Tabel 2.100 Daftar Asuransi di Kabupaten Bungo Tahun 2020 ..... II-143

Tabel 2.101 Daftar Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut

Kecamatan Tahun 2020 ............................................. II-144

Tabel 2.102 Jumlah Daftar Penginapan/Hotel, Alamat dan Kelas

di Kabupaten Bungo Tahun 2020 .............................. II-145

Tabel 2.103 Akses Air Minum/Bersih Kabupaten Bungo s.d.

Bulan Agustus Tahun 2021 ....................................... II-147

Tabel 2.104 Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... II-150

Tabel 2.105 Angka Kriminalitas per 10.000 Penduduk

di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020 ..................... II-151

viii

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Tabel 2.106 Proses Perizinan dan Non-Perizinan

di Kabupaten Bungo .................................................. II-151

Tabel 2.107 Jenis Pajak Daerah di Kabupaten Bungo ................... II-159

Tabel 2.108 Jenis Retribusi Daerah di Kabupaten Bungo .............. II-159

Tabel 2.109 Peraturan Daerah yang Mendukung Iklim Usaha

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .............. II-161

Tabel 2.110 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat

Pendidikan di Kabupaten Bungo

Tahun 2019 dan 2020 ............................................... II-162

Tabel 2.111 Rasio Ketergantungan DR, CDR dan ADR

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... II-164

Tabel 2.112 Target dan Capaian SPM Kabupaten Bungo

Tahun 2019-2020 ...................................................... II-165

Tabel 2.113 Dukungan Personil untuk Mencapai SPM

Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020 ......................... II-172

Tabel 2.114 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021 ......................... II-178

Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Realisasi Pendapatan Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-3

Tabel 3.2 Proporsi Masing-Masing Komponen Pendapatan Daerah

Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020 ......... III-4

Tabel. 3.3 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo

Tahun Anggaran 2016-2020 ...................................... III-7

Tabel 3.4 Proporsi Masing-Masing Komponen Belanja Daerah

Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020 ......... III-8

Tabel 3.5 Target Dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... III-8

Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Kabupaten Bungo

Tahun Anggaran 2016-2020 ...................................... III-10

Tabel 3.7 Neraca Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... III-12

Tabel 3.8 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-16

Tabel 3.9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan

Aparatur Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .......... III-18

Tabel 3.10 Rekapitulasi Realisasi Pendapatan Dan Belanja

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-19

Tabel 3.11 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... III-20

Tabel 3.12 Komposisi Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 ...................................................... III-20

Tabel 3.13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ......................... III-21

Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026 ......................... III-23

ix

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2022-2026 ...................................................... III-27

Tabel 4.1 Rekomendasi Isu Strategis KLHS RPJMD terhadap

Isu Strategis RPJMD Kabupaten Bungo

Tahun 2021-2026 ...................................................... IV-7

Tabel 4.2 Keterkaitan Isu Strategis terhadap Prioritas

Unggulan Pembangunan Daerah

Kabupaten Bungo ...................................................... IV-14

Tabel 5.1 Penjelasan Visi RPJPD Kabupaten Bungo

Tahun 2006-2026 ...................................................... V-1

Tabel 5.2 Keselarasan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Bungo

dengan RPJPD Kabupaten Bungo, RPJMD

Provinsi Jambi dan RPJM Nasional ............................ V-5

Tabel 5.3 Keterkaitan Antara Isu Strategis dan Misi

Pembangunan dan Prioritas Unggulan

Pembangunan ............................................................. V-9

Tabel 5.4 Perangkat Daerah yang Mendukung Misi Pembangunan

Daerah Kabupaten Bungo .......................................... V-10

Tabel 5.5 Kesesuaian Sasaran RPJPD dengan Sasaran RPJMD

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ......................... V-15

Tabel 5.6 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ............... V-17

Tabel 6.1 Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi

Pembangunan Kabupaten Bungo 2021-2026 ............. VI-6

Tabel 6.2 Target Pembangunan Kabupaten Bungo

Berdasarkan RPJMD Provinsi Jambi

Tahun 2021-2026 ...................................................... VI-12

Tabel 6.3 Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan

Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bungo

Tahun 2021-2026 ...................................................... VI-16

Tabel 6.4 Arah Kebijakan Pembangunan Per Tahun

Kabupaten Bungo ...................................................... VI-28

Tabel 6.5 Keterkaitan Prioritas Unggulan Pembangunan

dengan Program Prioritas Pembangunan Daerah

Kabupaten Bungo ...................................................... VI-37

Tabel 6.6 Perumusan Program Prioritas Pembangunan Daerah

yang Disertai Pagu Indikatif Kabupaten Bungo

Tahun 2022-2026 ...................................................... VI-46

Tabel 7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026 ......................... VII-3

Tabel 7.2 Keterkaitan Program Prioritas Pembangunan Daerah

Dengan Program Perangkat Daerah

Kabupaten Bungo ...................................................... VII-4

Tabel 7.3 Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan

Daerah yang disertai Kebutuhan Pendanaan

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 ......................... VII-9

x

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Tabel I

Tabel 8.1 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama dengan Visi

Kabupaten Bungo ...................................................... VIII-2

Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja Utama

Kabupaten Bungo ....................................................... VIII-3

Tabel 8.3 Keterkaitan Indikator Kinerja Daerah (IKD) dengan

Visi Kabupaten Bungo ............................................... VIII-4

Tabel 8.4 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap

Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan

Pemerintah Kabupaten Bungo ................................... VIII-6

xi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Gambar I

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 1.1 Hubungan antara RPJMD Kabupaten Bungo

dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ................. I-10

Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bungo ......... II-2

Gambar 2.2 Peta Geologi Kabupaten Bungo .............................. II-9

Gambar 2.3 Peta DAS Kabupaten Bungo ................................... II-10

Gambar 2.4 Peta Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo

Tahun 2013-2033 .................................................. II-13

Gambar 2.5 Peta Rawan Banjir Kabupaten Bungo ..................... II-17

Gambar 2.6 Peta Rawan Longsor Kabupaten Bungo .................. II-17

Gambar 2.7 Peta Rawan Kebakaran Kabupaten Bungo ............. II-18

Gambar 2.8 Peta Rawan Bencana Gempa Kabupaten Bungo ..... II-18

Gambar 2.9 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur

dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo

Tahun 2020 ........................................................... II-24

Gambar 2.10 IPM Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 .............. II-26

Gambar 2.11 Perbadingan IPM Kabupaten Bungo dengan

Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020 .............. II-26

Gambar 2.12 Perbandingan IPM Kabupaten Bungo dengan IPM

Kabupaten/Kota sekitar Tahun 2020 ..................... II-27

Gambar 2.13 Perkembangan Indeks Gini Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 .................................................. II-28

Gambar 2.14 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 .................................................. II-30

Gambar 2.15 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 .................................................. II-30

Gambar 2.16 PDRB Perkapita Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

(Rp. Ribu Rupiah/Jiwa) .......................................... II-36

Gambar 2.17 Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Bungo

Selama 2016-2020 ................................................. II-37

Gambar 2.18 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 ..................... II-39

Gambar 2.19 Harapan Lama Sekolah Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 .................................................. II-40

Gambar 2.20 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 .................................................. II-41

Gambar 2.21 Angka Harapan Hidup Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 .................................................. II-42

xii

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Daftar Gambar I

Gambar 2.22 Perbadingan AHH Kabupaten Bungo dengan

Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020 .............. II-42

Gambar 2.23 Pengeluaran Perkapita Riil Per Hari Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 .................................................. II-43

Gambar 2.24 Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020 .......... II-58

Gambar 2.25 Persentase Irigasi Kondisi Baik di Kabupaten Bungo

dari Tahun 2016-2020 .......................................... II-61

Gambar 2.26 Indeks Keciptakaryaan di Kabupaten Bungo dari

Tahun 2016-2020 .................................................. II-65

Gambar 2.27 Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bungo

Tahun 2017-2020 .................................................. II-76

Gambar 2.28 Persentase Ketersediaan Perlengkapan Jalan ......... II-87

Gambar 2.29 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan

Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Bungo

Tahun 2017-2020 .................................................. II-97

Gambar 2.30 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman

Hortikultura ........................................................... II-107

Gambar 2.31 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman Pangan .. II-109

Gambar 2.32 Nilai Produksi Peternakan ...................................... II-110

Gambar 2.33 Tahapan Dokumen Perencanaan

(RPJPD, RPJMD, RKPD) Kabupaten Bungo ............ II-126

Gambar 2.34 Arus Penumpang Angkutan Umum

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2019 .......... II-137

Gambar 2.35 Rasio Elektrifikasi Kabupaten/Kota

se-Provinsi Jambi ................................................... II-148

Gambar 2.36 Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo

Tahun 2020 ........................................................... II-150

Gambar 2.37 Alur Perizinan di Kabupaten Bungo ....................... II-158

Gambar 2.38 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam

Pilar Sosial ............................................................. II-175

Gambar 2.39 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam

Pilar Ekonomi ......................................................... II-175

Gambar 2.40 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam

Pilar Lingkungan Hidup ......................................... II-176

Gambar 2.40 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam

Pilar Tata Kelola Pemerintahan .............................. II-177

Gambar 6.1 Fokus Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2022-2026 .................................................. VI-23

BAB I-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah seperti yang dimaksud

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 adalah

suatu proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui

urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku

kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang

ada dalam jangka waktu tertentu di Daerah. Perencanaan

pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan pembangunan

daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan

masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan

akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Rencana

pembangunan daerah harus dirumuskan secara transparan,

responsif, terukur, efektif, efisien, dan akuntabel.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) merupakan dokumen yang mutlak harus ada dalam

penyelenggaraan pemerintahan, sebagai satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional, sesuai

dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pada pasal 263 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 RPJMD merupakan penjabaran dari

visi, misi dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran,

BAB I-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah,

serta program perangkat daerah yang disertai dengan kerangka

pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang

disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun

2017 Pasal 70, disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan paling lama 6

bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Sesuai dengan surat edaran

Menteri Dalam Negeri Nomor 640/16/SJ Tahun 2021 tentang

Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pasca

Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 pada point 3

menjelaskan bahwa periodesasi RPJMD berdasarkan masa jabatan

dan bukan berdasarkan waktu menjabat, sehingga periodesasi RPJMD

bagi daerah yang melaksanakan pilkada serentak Tahun 2020 adalah

Tahun 2021-2026.

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 merupakan

penjabaran dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bungo yang

dilantik pada tanggal 14 Juni 2021 dan berpedoman pada RPJPD

Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026 dan RPJMN Tahun 2020-2024.

Dokumen ini memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,

pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat

daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka

pendanaan bersifat indikatif.

Proses penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo, menggunakan

beberapa pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan teknokratik dalam perencanaan pembangunan daerah

dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir

ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

b. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai

pemangku kepentingan.

c. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan

misi Kepala Daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan

pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan

DPRD.

BAB I-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

d. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil

perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan

yang dilaksanakan mulai dari dusun (sebutan desa di Kabupaten

Bungo), kecamatan, daerah kabupaten/kota, daerah provinsi,

hingga nasional.

Selain itu, secara substantif, perencanaan pembangunan daerah

juga harus menggunakan pendekatan yang holistik, tematik, integratif,

dan spasial. Penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

dilakukan secara terpadu, menyeluruh, dan komprehensif serta

mengedepankan partisipasi masyarakat dengan mempertimbangkan

dan menampung aspirasi pemangku kepentingan (stakeholder)

pembangunan lainnya.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun

2021-2026 didasarkan atas peraturan perundang-undangan sebagai

berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

BAB I-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6398);

9. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem

Keuangan untuk Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease

2019 (Covid-19) dan /atau dalam rangka Menghadapi Ancaman

yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan /atau Stabilitas

Sistem Keuangan menjadi undang-undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6485);

10. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

BAB I-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4575);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5103);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara

Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6042);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang

Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

BAB I-6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

Tahun 2017 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6056);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 2; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6178);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6322);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan

dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6633);

23. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan

Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);

24. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata

Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 1312);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang

Pembuatan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

BAB I-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

dalam Penyusunan RPJMD (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 459);

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang

Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang

Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan

Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);

31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang

Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020

Nomor 288);

32. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 1 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun

2006-2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2007

Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bungo Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 1 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun

2006-2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2016

Nomor 7);

33. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 9 Tahun 2013

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo Tahun

2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2013

Nomor 9);

BAB I-8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

34. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Bungo (Lembaran Daerah Kabupaten Bungo Tahun

2016 Nomor 5);

1.3 Hubungan antar Dokumen

Dokumen RPJMD Kabupaten Bungo merupakan dokumen

perencanaan jangka menengah. Sesuai dengan sistem perencanaan

pembangunan berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2004, RPJMD

merupakan satu kesatuan yang utuh dari dokumen perencanaan

lainnya, sehingga dalam proses penyusunannya perlu memperhatikan

dan berpedoman pada dokumen-dokumen perencanaan

pembangunan RPJMN, RPJMD Provinsi Jambi, dan dokumen RPJPD

Kabupaten Bungo.

1.3.1 Hubungan antara RPJMD dengan RPJMN

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 dilakukan dengan

penyelarasan kebijakan pembangunan nasional khususnya yang

berkaitan dengan pembangunan daerah yang mempengaruhi

pembangunan nasional. Tela’ah dilakukan terhadap isu-isu strategis

nasional yang termuat dalam RPJMN. Selain itu target-target nasional

yang dicanangkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024 yang perlu

mendapatkan dukungan dari Kabupaten Bungo juga menjadi dasar

dalam penentuan target dalam RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-

2026.

1.3.2 Hubungan antara RPJMD dengan RPJMD Provinsi Jambi

Penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo juga harus berpedoman

pada RPJMD Provinsi Jambi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari

RPJMD Provinsi Jambi antara lain terkait dengan arah pengembangan

kewilayahan, isu-isu strategis yang berkembang, dan juga indikator

beserta target yang harus didukung pencapaiannya oleh Kabupaten

Bungo.

BAB I-9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

1.3.3 Hubungan antara RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Bungo

RPJMD Tahun 2021-2026 merupakan RPJMD penjabaran dari

tahap keempat RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026 dengan

Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah Kabupaten Bungo

yang Maju, Harmonis dan Sejahtera.

Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi sebagai

berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing;

2. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Bungo yang

berkualitas;

3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,

demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi

manusia;

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman,

bertaqwa dan berbudaya; dan

5. Mewujudkan pembangunan Kabupaten Bungo yang merata.

1.3.4 Hubungan antara RPJMD dengan RKPD Kabupaten Bungo

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 nantinya

dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),

sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan. Selain berpedoman

pada dokumen RPJMD, penyusunan RKPD juga berpedoman pada

Rencana Kerja Pemerintah (RKP), program strategis nasional, dan

pedoman penyusunan RKPD.

RKPD berpedoman pada RPJMD terkait dengan penyelarasan

sasaran dan prioritas pembangunan daerah serta program perangkat

daerah dengan sasaran, arah kebijakan, program perangkat daerah

dan lintas perangkat daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah

tentang RPJMD.

1.3.5 Hubungan antara RPJMD dengan Renstra Perangkat Daerah

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 nantinya akan

menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat

BAB I-10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

NASIONAL PROVINSI KAB/KOTA

RPJMN 2019-2024

Pedoman

Menjadi

Perhatian

RPJMD Prov Jambi

2021-2026

RTRW Bungo

2013-2033

Pedoman

RPJPD Bungo

2006-2026 Pedoman

Menjadi

Perhatian Pedoman

RPJMD Bungo 2021-2026

Lingkup Internal

Pedoman

RPJPN 2005-2025

RPJPD Prov Jambi

2005-2026

MP3EI 2011-2026

Menjadi Perhatian

Menjadi Perhatian

RTRW Prov Jambi 2013-2033

Pedoman RTRW Daerah Sekitar

RPJMD Daerah Sekitar

RTRW Nasional

Daerah (Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD

merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai

dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah

kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang

dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan,

yang disusun oleh setiap perangkat daerah.

Renstra PD sebagaimana dimuat dalam Undang-Undang Nomor

23 tahun 2014 pada Pasal 272 memuat tujuan, sasaran, program, dan

kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan

Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai

dengan tugas dan fungsi setiap perangkat daerah.

Gambar 1.1 Hubungan antara RPJMD Kabupaten Bungo dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya

Sumber: Hasil Analisis Bappeda Tahun 2020.

1.3.6 Hubungan antara RPJMD dengan Dokumen Perencanaan

Sektoral Lainnya

Penyusunan RPJMD juga memperhatikan berbagai kesepakatan

internasional dan dokumen perencanaan multi sektor, antara lain

Rencana Aksi Daerah (RAD) Sustainable Development Goals (SDG’s),

BAB I-11

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

Standar Pelayanan Minimal (SPM), Strategi Penanggulangan

Kemiskinan Daerah (SPKD), dan hasil Kajian Lingkungan Hidup

Strategis (KLHS) RPJMD dan juga dokumen perencanaan sektoral

lainnya yang terkait.

1.4 Maksud dan Tujuan

1.4.1 Maksud

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 disusun dengan

maksud:

1. Sebagai arah pembangunan jangka menengah Kabupaten Bungo

pada periode 2021-2026.

2. Sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan baik di lingkungan

pemerintah, masyarakat, dunia usaha/swasta dan pihak-pihak

terkait lainnya, untuk mewujudkan pembangunan daerah

Kabupaten Bungo selama periode 2021-2026.

3. Sebagai tolok ukur keberhasilan kepemimpinan Bupati dan Wakil

Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

4. Sebagai tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala Perangkat

Daerah dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas,

fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam

upaya mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.

5. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam

mengendalikan penyelenggaraan prioritas pembangunan daerah

dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan

sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan

Daerah tentang RPJMD.

1.4.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun

2021-2026 sebagai berikut:

a. Menjadi landasan penyusunan Renstra OPD.

b. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD yang merupakan

perencanaan tahunan berupa program beserta target dan pagu

BAB I-12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

indikatif, selanjutnya sebagai Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah.

c. Memberikan penjabaran visi dan misi dalam agenda-agenda

pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.

d. Menjamin terciptanya intregrasi, sinkronisasi dan sinergi

perencanaan pembangunan daerah dengan provinsi dan pusat.

e. Mewujudkan partisipasi pemangku kepentingan pembangunan

daerah secara proporsional dan profesional.

f. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

1.5 Sistematika Dokumen RPJMD Kabupaten Bungo

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 86 Tahun 2017, RPJMD disajikan dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bagian ini berisi tentang latar belakang, maksud dan

tujuan, landasan hukum serta hubungan antar dokumen

perencanaan.

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-

dasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang

meliputi aspek geografi dan demografi serta aspek

kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, aspek

daya saing daerah, capaian SPM, evaluasi RPJMD periode

lalu dan capaian TPB/SDGs.

Bab III Gambaran Keuangan Daerah

Bagian ini terdiri dari uraian tentang kinerja keuangan

masa lalu meliputi kinerja pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah dan neraca daerah,

kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dan proyeksi

keuangan daerah tahun 2021-2026.

BAB I-13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Pendahuluan I

Bab IV Permasalahan dan Isu-isu Strategis Daerah

Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan

pembangunan daerah dan isu strategis daerah

pembangunan daerah 5 (lima) tahun ke depan.

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Bagian ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi

Bupati dan Wakil Bupati Bungo sebagai landasan

perumusan rumusan tujuan dan sasaran.

Bab VI Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan

Daerah

Bagian ini menguraikan strategi dan arah kebijakan yang

merupakan rumusan perencanaan dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program

Perangkat Daerah

Bagian ini menguraikan seluruh program yang akan

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo selama 5

(lima) tahun, baik bersifat program prioritas dalam rangka

pencapaian visi dan misi, pemenuhan Standar Pelayanan

Minimal serta pemenuhan kebutuhan operasional yang

disertai indikator pencapaian target.

Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Bagian ini menguraikan gambaran tentang ukuran

keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil

Bupati dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintah

daerah khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek

kesejahteraan, layanan dan daya saing melalui indikator

kinerja daerah.

Bab IX Penutup

Bagian ini menyampaikan dengan singkat harapan

pencapaian dari dokumen RPJMD yang telah ditetapkan

dan juga berisi tentang pedoman dan kaidah pelaksanaan.

BAB II-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BUNGO

Gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Bungo meliputi

kondisi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan

masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah

serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan

Kabupaten Bungo beberapa tahun terakhir.

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

Aspek geografi Kabupaten Bungo memberikan gambaran dan

hasil analisis terhadap kondisi geografi daerah mencakup

karakterisitik lokasi dan wilayah, pengembangan wilayah dan wilayah

rawan bencana, sedangkan aspek demografi menggambarkan

deskripsi perubahan penduduk, komposisi dan populasi umat

beragama di masyarakat.

2.1.1 Aspek Geografi

1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Karakteristik lokasi dan wilayah menjelaskan tentang luas dan

batas wilayah administrasi, letak dan konsisi geografis, topologi,

geologi, hidrologi, klimatologi dan penggunaan lahan.

BAB II-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

A. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Bungo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Jambi wilayah barat dengan ibukota Muara Bungo. Kabupaten Bungo

memiliki luas wilayah sebesar 4.659 km2 atau 9,80% dari luas Provinsi

Jambi (urutan ke-7 dari luas kabupaten/kota se-Provinsi Jambi).

Kabupaten Bungo terdiri dari 17 Kecamatan yang meliputi 141 dusun

dan 12 kelurahan (total 153 dusun/kelurahan).

Gambar 2.1

Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bungo

Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo

Tahun 2013-2033.

Adapun nama kecamatan, kelurahan atau dusun (sebutan desa

di Kabupaten Bungo berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun

2016) disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Nama Kecamatan dan Kelurahan/Dusun

di Kabupaten Bungo

No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah

1 Bathin II Babeko Babeko, Simpang Babeko,

Tuo Sepunggur, Sepunggur,

Suka Makmur dan Tanjung

Menanti

6

Dusun

2 Limbur Lubuk

Mengkuang

Rantau Tipu, Pemunyian,

Renah Sungai Ipuh, Sekar

14

Dusun

BAB II-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah

Mengkuang, Muara Tebo

Pandak, Tuo Lubuk

Mengkuang, Tuo Limbur,

Limbur Baru, Pauh Agung,

Baru Lubuk Mengkuang,

Tebo Jaya, Tanjung Bungo,

Lubuk Tanah Terban dan

Renah Sungai Besar

3 Jujuhan Ilir Tepian Danto, Aur Gading,

Pulau Batu, Bukit Sari, Sari

Mulya, Lubuk Tenam dan

Kuamang

7

Dusun

4 Rantau Pandan Lubuk Kayu Aro, Rantau

Pandan, Rantau Duku,

Leban, Lubuk Mayan dan

Talang Sungai Bungo

6

Dusun

5 Muko-muko Bathin

VII

Mangun Jayo, Suka Jaya,

Tanjung Agung, Tebat, Baru

Pusat Jalo, Datar, Tebing

Tinggi, Bedaro dan Pekan

Jumat

9

Dusun

6 Jujuhan Sirih Sekapur, Sirih

Sekapur Perkembangan,

Baru Balai Panjang, Rantau

Ikil, Rantau Panjang,

Jumbak, Ujung Tanjung,

Pulau Jelmu, Tanjung Belit

dan Talang Pamesun

10

Dusun

7 Tanah Sepenggal

Lintas

Embacang Gedang, Sungai

Tembang, Sungai Mancur,

Tanah Periuk, Sungai Lilin,

Lubuk Landai, Tebing

Tinggi, Rantau Makmur,

Rantau Embacang, Paku Aji,

Sungai Puri dan Pematang

Panjang

12

Dusun

8 Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh, Lubuk

Niur, Pedukun, Perenti

Luweh, Koto Jayo, Panjang,

Teluk Kecimbung, Rambah,

Tebing Tinggi Uleh, Bukit

Kemang dan Renah Jelmu

11

Dusun

BAB II-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah

9 Bathin II Pelayang Pelayang, Talang Silungko,

Peninjau, Seberang Jaya,

Pulau Kerakap dan Pelayang

5

Dusun

10 Pasar Muara Bungo

Tanjung Gedang, Jaya Setia,

Bungo Barat, Bungo Timur

dan Batang Bungo

5

Kelurahan

11 Bathin III Bungo Taman Agung,

Manggis, Sungai Binjai,

Purwo Bakti, Sarana Jaya,

Lubuk Benteng, Teluk

Panjang dan Air Gemuruh

3

Kelurahan

dan 5

Dusun

12 Pelepat Senamat, Rantau Keloyang,

Sungai Gurun, Sungai

Beringin, Balai Jaya, Rantel,

Baru Pelepat, Batu Kerbau,

Dwi Karya Bhakti, Mulia

Jaya, Gapura Suci, Mulia

Bhakti, Cilodang, Sekampil

dan Bukit Telago

15

Dusun

13 Bungo Dani Sungai Kerjan, Sungai

Pinang, Talang Pantai,

Sungai Arang dan Pulau

Pekan

2

Kelurahan

dan 3

Dusun

14 Rimbo Tengah Cadika, Pasir Putih, Sungai

Buluh dan Sungai

Mengkuang

2

Kelurahan

dan 2

Dusun

15 Tanah Sepenggal Teluk Pandak, Empelu,

Tanah Bekali, Pasar Lubuk

Landai, Sungai Gambir,

Pasar Rantau Embacang,

Tenam, Candi, Telentam dan

Tanjung

10

Dusun

16 Pelepat Ilir Purwasari, Lembah

Kuamang, Sumber Harapan,

Daya Murni, Sumber Mulya,

Maju Jaya, Tirta Mulya,

Lingga Kuamang, Bangun

Harjo, Kuning Gading,

Kuamang Jaya, Karya

Harapan Mukti, Muara

Kuamang, Lubuk, Padang

BAB II-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Kecamtan Kelurahan/Dusun Jumlah

Palangeh, Danau dan Koto

Jayo

17 Bathin III Ulu Lubuk Beringin, Karak

Apung, Aur Cino, Laman

Panjang, Senamat Ulu,

Sungai Telang, Muara Buat,

Timbolasi dan Buat

9

Dusun

Sumber data: Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo.

Untuk luas kecamatan dan persentase luas wilayah Kabupaten

Bungo per kecamatan disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2

Nama Ibukota Kecamatan dan Luas Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun 2020

Kecamatan Ibukota

Kecamatan Luas

Kecamatan

Persentase

terhadap Luas

Kabupaten

Pelepat Rantau Keloyang 1.069,07 22,95

Pelepat Ilir Kuamang Jaya 410,29 8,81

Bathin II Babeko Simpang Babeko 176,29 3,78

Rimbo Tengah Kelurahan Cadika 96,90 2,08

Bungo Dani Talang Pantai 35,97 0,77

Pasar Muara Bungo Kelurahan Bungo

Timur

9,21 0,20

Bathin III Kelurahan Manggis 80,46 1,73

Rantau Pandan Rantau Pandan 239,61 5,14

Muko-Muko Bathin

VII

Tanjung Agung 186,73 4,01

Bathin III Ulu Muara Buat 373,83 8,02

Tanah Sepenggal Pasar Lubuk Landai

106,92 2,29

Tanah Sepenggal Lintas

Ambacang Gedang 77,51 1,66

Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh 236,55 5,08

Limbur Lubuk Mengkuang

Tuo Limbur 932,41 20,01

Bathin II Pelayang Pelayang 179,84 3,86

Jujuhan Rantau Ikil 254,12 5,45

Jujuhan Ilir Pulau Batu 193,04 4,14

Kabupaten Bungo 4.659,00 100,00

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

BAB II-6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa dari 17

kecamatan yang ada di Kabupaten Bungo, kecamatan yang paling luas

adalah Kecamatan Pelepat dan yang paling kecil adalah Kecamatan

Pasar Muara Bungo.

B. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Bungo terletak pada posisi antara 101’ 27’ sampai

102’ 30’ bujur timur dan antara 01’ 55’ lintang selatan serta

berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan

Kabupaten Dharmasraya (Provinsi Sumatera

Barat).

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Merangin.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya

(Provinsi Sumatera Barat) dan Kabupaten Kerinci.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Tebo.

Kabupaten Bungo memiliki berbagai kelebihan dalam aspek

geografi sehingga menimbulkan potensi yang besar apabila dikelola

dengan baik. Selain itu, Kabupaten Bungo merupakan jalur

perlintasan dari Provinsi Jambi ke Sumatera Barat dan juga juga

sebagai penghubung antar kabupaten di wilayah Jambi bagian timur

(Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung

Jabung Barat, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Batanghari),

dengan bagian barat (Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten

Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai

Penuh).

Kabupaten Bungo memiliki kawasan strategis nasional, berupa

Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Kawasan TNKS ini diarahkan untuk direhabilitasi dan dimantapkan

fungsinya sebagai Kawasan Lindung Nasional. Selain kawasan Taman

Nasional, di Kabupaten Bungo juga terdapat Kawasan Hutan Lindung

(HL).

BAB II-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

C. Topografi

Keadaan topografi wilayah Kabupaten Bungo adalah sebagian

dataran rendah di sebelah utara dan tengah yang sebagian terdiri dari

rawa-rawa dengan ketinggian yang hampir sama dengan permukaan

laut atau sampai dengan 20 Meter dpl. Rata-rata Ketinggian Daerah

Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.3 Rata-rata Ketinggian Kabupaten Bungo dari

Permukaan Air Laut dirinci menurut Kecamatan

Kecamatan Tinggi Wilayah

(mdpl)

Pelepat 65

Pelepat Ilir 72

Bathin II Babeko 60

Rimbo Tengah 91

Bungo Dani 54

Pasar Muara Bungo 53

Bathin III 63

Rantau Pandan 97

Muko-Muko Bathin VII 70

Bathin III Ulu 141

Tanah Sepenggal 62

Tanah Sepenggal Lintas 75

Tanah Tumbuh 112

Limbur Lubuk Mengkuang 202

Bathin II Pelayang 101

Jujuhan 91

Jujuhan Ilir 90

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Sekitar 43,23% lahan yang ada di Kabupaten Bungo memiliki

kemiringan lahan antara 0-15%, sedangkan sisanya, yaitu sebesar

36,55% kemiringan lahannya 16-40%. Karakteristik fisik dengan

kemiringan yang cukup bervariasi ini membentuk bentang alam yang

bervariasi pula, namun secara umum merupakan wilayah yang relatif

BAB II-8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

landai dan bergelombang. Wilayah yang relatif curam yaitu 20,22%

dari luas lahan secara keseluruhan.

Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah

perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1.300 mdpl,

dimana sekitar 87,70 persen di antaranya berada pada rentang

ketinggian 70 hingga 499 mdpl.

D. Geologi

Struktur batuan pembentuk lapisan tanah atau kondisi serta

formasi geologi di Kabupaten Bungo terdiri atas batuan Aluvium,

Andasit dan Basal, Batuan Gunung Api tak terpisahkan, Batuan

Gunung Asam tak terpisahkan, Diorit, Formasi Air Berikat, Formasi

Bukit Punjung, Formasi Gumai, Formasi Kasai, Formasi Muara Enim,

Formasi Pelepat, Formasi Rantau Ikil, Formasi Granit dan Formasi

Lava.

Secara umum, kelompok tanah yang ada di Kabupaten Bungo

terdiri atas jenis tanah Andosol, Latosol, Latosol, Hidromorf dan

Podsolik. Jenis tanah pada masing-masing kecamatan yaitu:

a) Jenis tanah Andosol sebagian kecil terdapat di Kecamatan Limbur

Lubuk Mengkuang, Tanah tumbuh, Bathin III Ulu dan Pelepat.

b) Jenis tanah Latosol sebagian besar terdapat di Kecamatan Jujuhan

Ilir, Jujuhan, Bathin II Pelayang, Limbur Lubuk Mengkuang,

Sebagian Kecil terdapat di Kecamatan Tanah Tumbuh Bathin III

Ulu, Rantau Pandan dan Pelepat.

c) Jenis tanah Hidromorf terdapat di sebagian Kecamatan Rantau

Pandan, Bathin III Ulu dan Pelepat.

d) Jenis tanah Podsolik terdapat di semua kecamatan di Kabupaten

Bungo.

BAB II-9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.2 Peta Geologi Kabupaten Bungo

Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020.

E. Hidrologi

Kabupaten Bungo memiliki empat Daerah Aliran Sungai (DAS)

utama, yaitu DAS Batang Tebo, DAS Batang Bungo, DAS Batang

Pelepat dan DAS Batang Jujuhan. Selain itu, ada banyak DAS sungai

yang melintasi Kabupaten Bungo selain 4 DAS disebutkan diatas

diantaranya adalah, DAS Batang Benit, DAS Batang Ule, DAS Jantayo,

DAS Kemarau, DAS Kuamang Bungo, DAS Mengkuang, DAS Pagian,

DAS Sungkai, DAS Semagai, DAS Pandak Tebo, DAS Telantam, DAS

Telentam Besar, DAS Pamesun, DAS Penyumian, DAS Plangke dan

DAS Komersi.

BAB II-10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.3 Peta DAS Kabupaten Bungo

Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033.

Jika dilihat dari pola aliran sungai yang terbentuk pada

beberapa sungai di Kabupaten Bungo menunjukan bahwa beberapa

sungai yang melalui daerah bertopografi datar membentuk pola aliran

yang berkelok-kelok (meander), sedangkan sungai-sungai yang berada

di daerah perbukitan akan membentuk pola aliran semi dendritik (semi

cabang-cabang) dan dendritik (cabang-cabang).

Tabel 2.4 Panjang DAS Utama di Kabupaten Bungo

No Nama Sungai Panjang (Km)

1 Batang Tebo 256

2 Batang Bungo 95

3 Batang Pelepat 105

4 Batang Jujuhan 158

Sumber data : Badan Informasi Geopasial (BIG) Tahun 2020.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi 2013-2033,

diketahui bahwa Sungai Batang Bungo memiliki luas daerah

pengaliran seluas 410,60 hektar dengan debit maksimal 177,20

m3/detik dan debit minimal 6,54 m3/detik.

BAB II-11

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.5 Luas Daerah Pengaliran dan Debit dari Beberapa Sungai

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

Kabupaten/

Kota Nama Sungai

Luas Daerah

Pengaliran

Debit Max

(m3/dtk)

Debit Min

(m3/dtk)

Kerinci Batang Merao 187,50 245,00 5,11

Merangin Batang

Merangin

3.645,00 2.300,00 26,07

Sarolangun Batang

Sarolangun

1.258,00 - -

Batanghari Batanghari 35.984,38 8.484,00 202,00

Muaro Jambi Batanghari 38.704,00 8.363,00 515,00

Tanjab Timur Jangkat - - -

Tanjab Barat Batang

Pengabuhan

Merlung

4.300,00 57,11 2,50

Tebo Batang Tebo 1.831,60 742,00 20,60

Bungo Batang

Bungo

410,60 177,20 6,54

Kota Jambi Batanghari 42.142,00 12.059,00 -

Sumber data: Dokumen RTRWP Jambi 2013-2033 Tahun 2020.

F. Klimatologi

Wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis dengan

temperatur udara berkisar antara 25,8° - 26,7°C. Kondisi curah hujan

di Kabupaten Bungo cukup berfluktuatif, dimana pada tahun 2019

sebesar 2.384 mm3 dan pada tahun 2020 sebesar 3.340 mm3. Kondisi

ini tentunya tidak terlepas dari perubahan iklim dunia yang semakin

tidak menentu. Untuk melihat kondisi curah hujan tiap bulan dapat

dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 2.6

Kondisi Curah Hujan Tiap Bulannya di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020

No Bulan Curah Hujan (mm3) Hari Hujan

2019 2020 2019 2020

1 Januari 290 313 18 17

2 Februari 461 258 19 13

3 Maret 257 214 14 13

4 April 32 476 16 18

BAB II-12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

5 Mei 133 259 10 13

6 Juni 114 515 10 8

7 Juli 36 138 4 10

8 Agustus 77 116 5 9

9 September 86 225 6 15

10 Oktober 61 269 9 14

11 November 197 355 13 18

12 Desember 330 203 20 11

Jumlah/Total 2.384 3.340 144 159

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Pada tahun 2019 curah hujan di Kabupaten Bungo tertinggi

terjadi pada bulan februari dan curah hujan terendah terjadi dibulan

april. Disisi lain hari hujan terbanyak terjadi pada bulan desember dan

paling sedikit terjadi pada bulan juli.

Untuk tahun 2020 curah hujan di Kabupaten Bungo tertinggi

terjadi pada bulan juni dan curah hujan terendah terjadi pada bulan

agustus. Disisi lain hari hujan terbanyak terjadi pada bulan november

dan april dan paling sedikit terjadi pada bulan juni.

G. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan suatu proses yang berkelanjutan

dalam pemanfaatan lahan untuk pembangunan secara optimal dan

efisien. Sementara Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi

tanah, iklim, relief, hidrologi, dan vegetasi dimana faktor-faktor

tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya. Dengan adanya tata

alokasi lahan, maka perencanaan sebuah daerah akan tertata dengan

baik, tertib dan rapi, serta meminimalisir terjadinya penggunaan lahan

secara sembarangan oleh orang yang tidak memiliki izin. Penggunaan

lahan yang ada di Kabupaten Bungo terdiri atas kawasan hutan,

budidaya pertanian, non pertanian, dan lainnya.

BAB II-13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.4 Peta Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bungo

Tahun 2013-2033

Sumber data: Dokumen RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033.

Adapun rencana pola ruang di Kabupaten Bungo disajikan pada

tabel dibawah ini:

Tabel 2.7 Rencana Pola Ruang di Kabupaten Bungo

No Uraian

1 Hutan Lindung

2 Hutan Produksi

3 Perkebunan

4 Perkotaan/Permukiman

5 Pertanian Lahan Basah

6 Pertanian Lahan Kering

7 Sempadan Sungai

8 Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS)

Sumber data: RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-2033.

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa rencana pola ruang di

Kabupaten Bungo berdasarkan RTRW Kabupaten Bungo Tahun 2013-

2033 ada 8 jenis tutupan lahan.

BAB II-14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2. Pengembangan Wilayah

Potensi daerah yang menjadi andalan dan merupakan sumber

pendapatan sebagian besar masyarakat Kabupaten Bungo adalah

potensi sumber daya pertanian dan perkebunan. Kabupaten Bungo

memiliki lahan perkebunan seluas 147.594 ha atau 31 % dari luas

wilayah keseluruhan, lahan yang sudah dioleh menjadi lahan

perkebunan seluas 46.494 Ha, masih terdapat potensi lahan seluas

101.096 Ha.

Berdasarkan PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional salah satu kabupaten dalam Propinsi Jambi

yang ditetapkan sebagai PKW adalah Muara Bungo dengan arahan

mendorong pengembangan kota-kota sentra produksi.

Kawasan strategis Kabupaten Bungo dibagi menjadi 2 kawasan,

yaitu (1) kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, (2)

kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup.

1) Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi terdiri dari:

a) Kota Terpadu Mandiri Bathin III Ulu berada di Kecamatan

Bathin III Ulu dan Kecamatan Rantau Pandan.

b) Perkotaan Rantau Ikil, Tuo Limbur, Rantau Keloyang dan

Embacang Gedang.

2) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya

dukung lingkungan hidup adalah Hutang Lindung Bukit Panjang-

Bukit Bayur dengan luas 13.529,40 Ha.

Dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Bungo 2013-2033 telah dirumuskan rencana kawasan budidaya yang

dapat dimanfaatkan secara ekonomi, meliputi:

a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, merupakan kawasan yang

diperuntukkan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi

pokok memproduksi hutan yang dirinci meliputi: kawasan hutan

produksi terbatas, kawasan hutan produksi tetap, dan kawasan

hutan yang dapat dikonversi.

BAB II-15

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

b. Kawasan Peruntukan Pertanian, dirinci meliputi: pertanian lahan

basah, pertanian lahan kering, pertanian tanaman

tahunan/perkebunan, perikanan dan peternakan.

c. Kawasan Peruntukan Perikanan meliputi: perikanan tangkap,

budidaya perikanan dan pengolahan ikan.

d. Kawasan Peruntukan Pertambangan, dirinci meliputi: jenis

pertambangan golongan bahan galian strategis (Golongan A);

golongan bahan galian vital (Golongan B); serta golongan bahan

galian lainnya yang tidak termasuk golongan diatas (Golongan C).

e. Kawasan Peruntukan Industri, dirinci meliputi kawasan

peruntukan industri besar, peruntukan industri sedang dan

peruntukan industri rumah tangga.

f. Kawasan Peruntukan Pariwisata, yang dirinci meliputi kawasn

peruntukan : pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata

buatan. rencana ini disusun berdasarkan potensi yang ada,

potensi yang akan datang atau potensi yang akan dikembangkan.

Pengembangan wisata ini harus diikuti wisata andalan serta yang

berkaitan dengan wisata nasional.

g. Kawasan Peruntukan Permukiman, terdiri dari permukiman

perkotaan dan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan

budidaya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan

fungsi masing-masing permukiman, tetutama dikaitkan dengan

karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi dan

sebagainya.

h. Kawasan Peruntukan Lainnya, berupa kawasan peruntukan

pertahanan dan keamanan.

3. Wilayah Rawan Bencana

Daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap ancaman terjadinya

bencana baik akibat kondisi geografis, geologis dan demografis

maupun karena ulah manusia. Potensi bencana alam di Kabupaten

Bungo antara lain Banjir, Tanah Longsor, Kebakaran dan Rawan

Gunung Berapi. Adapun data daerah rawan bencana di Kabupaten

Bungo disajikan pada tabel dibawah ini berdasarkan kecamatan.

BAB II-16

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.8 Daerah Rawan Bencana Berdasarkan Kecamatan

di Kabupaten Bungo

No Kecamtan Kelurahan/Dusun

1 Bathin II Babeko Rawan Banjir

2 Limbur Lubuk

Mengkuang

Rawan Banjir Bandang, Rawan

Longsor, Rawan Kebakaran, dan

Rawan Bencana Gempa

3 Jujuhan Ilir Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

4 Rantau Pandan Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

5 Muko-muko Bathin VII Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

6 Jujuhan Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

7 Tanah Sepenggal Lintas Rawan Banjir

8 Tanah Tumbuh Rawan Banjir, Rawan Longsor,

Rawan Kebakaran, dan Rawan

Bencana Gempa

9 Bathin II Pelayang Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

10 Pasar Muara Bungo Rawan Banjir

11 Bathin III Rawan Banjir

12 Pelepat Rawan Banjir, Rawan Longsor, dan

Rawan Kebakaran

13 Bungo Dani Rawan Banjir

14 Rimbo Tengah Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

15 Tanah Sepenggal Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

16 Pelepat Ilir Rawan Banjir dan Rawan Kebakaran

17 Bathin III Ulu Rawan Banjir Bandang, Rawan

Longsor, Rawan Kebakaran, dan

Rawan Bencana Gempa

Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-17

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.5 Peta Rawan Banjir Kabupaten Bungo

Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Gambar 2.6

Peta Rawan Longsor Kabupaten Bungo

Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-18

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.7

Peta Rawan Kebakaran Kabupaten Bungo

Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Gambar 2.8

Peta Rawan Bencana Gempa Kabupaten Bungo

Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-19

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Kabupaten Bungo

dalam menangani bencana alam disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.9 Data Sarana dan Prasana (Sarpras) Penanggulangan Bencana

Kabupaten Bungo sampai dengan Tahun 2020

No

Jenis Sarana dan

Prasarana (Sarpras)

Jumlah yg dimiliki

Keterangan Volume

kondisi

baik rusak

BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo

A. HUNIAN

1. Tenda Posko 5 Buah 5 -

2. Tenda Pleton 4 Buah 2 2

3. Tenda Regu 5 Buah 3 2

4. Tenda Pengungsi 1 Buah 1 - Sebagai Tenda

Pengungsian

5. Tenda Keluarga 10 Buah 10 -

6. Tenda Perorangan 8 Buah 8 -

7. Velbed 18 Buah - 18 Posko/Huntara

8. Tenda Gulung (terpal) 20 Buah 20 -

B. KENDARAAN

1. Mobil Komando 1 Unit 1 -

2. Sepeda Motor (trail) 4 Unit 4 - Kend OPS Kebencanaan

3. Perahu Karet Kav 8

org

1 Unit 1 - OPS Kebencanaan,

evakuasi

4. Perahu Karet Kav 6

org

1 Unit - 1 OPS Kebencanaan, SAR

5. Perahu Evakuasi 2 Unit 2 - OPS Kebencanaan,

evakuasi

6. Truk Serba Guna 1 Unit 1 - OPS Kebencanaan,

evakuasi

7. Mobil Tangki Kav

5000 ltr

1 Unit 1 - Kend OPS Kebencanaan

8. Mesin Perahu 18 PK 1 Unit 1 -

9. Mesin Perahu 25 PK 1 Unit 1 -

C. KOMUNIKASI

1. HT. Icom V.80 2 Unit 2 -

2. Reg. Icom IC 2200 H 1 Unit 1 -

3. SSB Icom 700 Pro 1 Unit 1 -

4. Telepon Satelit 1 Unit 1 -

5. Radio Komunikasi All

Band

1 Unit 1 -

D. PENERANGAN

1. Lampu Senter Hit

Searclight

1 Unit 1 -

2. Lampu solar cell

fortable

13 Unit 13 -

3. Lampu solar cell 2 Unit 2 -

BAB II-20

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Sarana dan

Prasarana

(Sarpras)

Jumlah yg dimiliki

Keterangan Volume

kondisi

baik rusak

E. LAIN-LAIN

1. Genset Honda TP.780

SP

1 Unit 1 -

2. Water treatment

fortable

1 Unit 1 -

3. Pompa Air 2 Unit 2 -

4. Pompa Karhutla

Besar

1 Unit 1 -

5. Pompa Karhutla Kecil 1 Unit 1 -

6. Water Treatment

fortable mini

4 Unit 4 -

Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo

1. Ambulans 2 Unit 2 -

Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo

1. Perahu Fiber 1 Unit 1 -

2. Mobil Dapur Umum 1 Unit 1 -

3. Mobil Rescue 1 Unit 1 -

4. Tenda Pleton 2 Unit 2 -

5. Tenda Keluarga 4 Unit 4 -

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo

1. Excavator Hitachi

Zexis

1 Unit 1 -

2. Whell Loader

Komatshu WA 180

1 Unit 1 -

3. Bechoe Loader JCB 1 Unit 1 -

4. Mobil Dump Truck 3 Unit 3 -

Basarnas

1. Perahu Karet 2 Unit 2 -

2. SCBA 2 Unit 2 -

3. Alat Selam 2 Unit 2 -

4. Mobil Extraksi 1 Unit 1 -

5. Truk Personil 1 Unit 1 -

6. Tandu Lipat 2 Unit 2 -

7. Tali Carmantel 3 Unit 3 -

8. Alat Vertical Rescue 1 Set 1 -

9. Mesin Perharu 1 Unit 1 -

Kodim 0416/Bute

1. Tenda Pleton 2 Unit 2 -

Polres Bungo

1 Tenda Pleton 2 Unit 2 -

2 Perahu Karet 1 Unit 1 -

3 Mobil Truk Personil 1 Unit 1 -

Sumber data: BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-21

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan data diatas sarana dan prasarana penanggulangan

bencana di Kabupaten Bungo terdapat beberapa perangkat daerah

seperti BPBD Kesbangpol, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial P2KB P3A,

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta lembaga vertikal

di Kabupaten Bungo, yakni Basarnas, Kodim 0416/Bute dan Polres

Bungo.

2.1.2 Aspek Demografi

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-

waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu

dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk

pengukuran. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong

pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,

ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.

Perkembangan penduduk Kabupaten Bungo tahun 2016-2020

mengalami kenaikan rata-rata 0,76 persen per tahun. Adapun data

perkembangan penduduk Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020

disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.10

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dalam Kabupaten Bungo Tahun 2016 s.d. 2020

Tahun

Jenis Kelamin

(orang) Jumlah

(orang)

Kepadatan

Pendudk

(Orang/

Km2) Laki -laki Perempuan

2016 179.893 171.985 351.878 75,53

2017 183.893 175.697 359.590 77,19

2018 187.677 179.505 367.182 78,82

2019 191.571 183.199 374.770 80,44

2020 184.799 177.564 362.363 78,00

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Bungo dari tahun 2016-

2019 cenderung naik, yaitu dari tahun 2016 sebanyak 351.878 orang

menjadi 372.770 orang pada tahun 2019, namum pada tahun 2020

BAB II-22

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 jumlah penduduk

Kabupaten Bungo sebanyak 362.363 jiwa. Artinya lebih sedikit 12.407

jiwa dari proyeksi jumlah penduduk tahun 2019. Adapun kepadatan

penduduk tahun 2020 sebesar 78,00 orang/Km2.

Persebaran penduduk di Kabupaten Bungo relatif merata, secara

absolut jumlah penduduk pada tiap-tiap daerah atau kecamatan

terlihat relatif berimbang, namun karena luas wilayah masing-masing

kecamatan berbeda maka tingkat kepadatan penduduk selalu

bervariasi. Rata-rata kepadatan penduduk per kecamatan pada tahun

2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.11

Rata-rata Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Bungo Tahun 2020

No Kecamatan Luas (Km2)

Jumlah

Penduduk

(Orang)

Kepadatan

(Orang/

Km2)

1 Pelepat 1.069,07 35.260 33

2 Pelepat Ilir 410,29 51.212 125

3 Bathin II Babeko 176,29 14.268 81

4 Rimbo Tengah 96,9 32.764 338

5 Bungo Dani 35,97 27.436 763

6 Pasar Muara Bungo 9,21 21.243 2.307

7 Bathin III 80,46 26.200 326

8 Rantau Pandan 239,61 10.631 44

9 Muko-Muko Bathin VII 186,37 15.412 83

10 Bathin III Ulu 373,83 9.609 26

11 Tanah Sepenggal 106,92 24.376 228

12 Tanah Sepenggal Lintas 77,51 23.659 305

13 Tanah Tumbuh 236,55 15.140 64

14 Limbur Lubuk

Mengkuang 932,41 16.713 18

15 Bathin II Pelayang 179,84 9.042 50

16 Jujuhan 254,12 19.112 75

17 Jujuhan Ilir 193,04 10.286 53

Kabupaten Bungo 4.659,00 362.363 78,00

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Tabel di atas menjelaskan bahwa tingkat kepadatan penduduk

pada Tahun 2020 di Kabupaten Bungo adalah sebesar 78,00 jiwa/km2.

BAB II-23

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Pasar

Muara Bungo yaitu sebesar 2.307 jiwa/km2. Tingkat kepadatan

penduduk terendah terdapat di Kecamatan Batin III Ulu sebesar 26

jiwa/km2 dan Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang sebesar 18

jiwa/km2.

Untuk gambaran jumlah penduduk menurut umur dan jenis

kelamin pada tahun 2020 dapat terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.12

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2020

Wilayah Jenis Kelamin

Total Laki-Laki Perempuan

0-4 17.982 17.212 35.194

5-9 17.492 16.661 34.153

10-14 16.407 15.405 31.812

15-19 16.075 15.091 31.166

20-24 15.975 15.692 31.667

25-29 16.366 15.941 32.307

30-34 16.509 15.713 32.222

35-39 14.499 13.730 28.229

40-44 12.732 12.056 24.788

45-49 10.996 10.395 21.391

50-54 9.003 8.795 17.798

55-59 7.681 7.350 15.031

60-64 5.736 5.385 11.121

65-69 3.774 3.716 7.490

70-74 1.811 1.994 3.805

75+ 1.761 2.428 4.189

Bungo 184.799 177.564 362.363

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

BAB II-24

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.9 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di

Kabupaten Bungo Tahun 2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Perkembangan penduduk Kabupaten Bungo tidak

menggambarkan pertumbuhan alami. Hal ini disebabkan karena

pesatnya pembangunan daerah, sehinggan menarik minat penduduk

daerah lain untuk berusaha dan akhirnya menetap di Kabupaten

Bungo. Untuk melihat banyaknya penduduk Kabupaten Bungo

berdasarkan agama yang dianutnya dapat dilihat pada tabel yang

disajikan dibawah ini:

-20.000 -15.000 -10.000 -5.000 0 5.000 10.000 15.000 20.000

0-4

05-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

Laki-Laki Perempuan

BAB II-25

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.13 Persentase Pemeluk Agama di Kabupaten Bungo

Tahun 2020

No Agama Persentase

1 Islam 96,995

2 Protestan 2,165

3 Katolik 0,473

4 Hindu 0,002

5 Budha 0,349

6 Khonghucu 0,003

7 Lainnya 0,013

Jumlah 100

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Mayoritas penduduk Kabupaten Bungo memeluk agama Islam,

yaitu sebanyak 341.779 jiwa (96,995 persen). Sedangkan sisanya

memeluk agama Protestan sebanyak 7.627 jiwa (2,165 persen), Katolik

sebanyak 1.667 jiwa (0,473 persen), Hindu sebanyak 7 jiwa (0,002

persen), Budha sebanyak 1.230 jiwa (0,349 persen), Khonghucu

sebanyak 10 jiwa (0,003 persen) dan Lainya sebanyak 46 jiwa (0,013

persen).

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Untuk melihat kondisi kesejahteraan masyarakat dalam aspek

sosial dapat dianalisis melalui IPM atau Indeks Pembangunan

Manusia. IPM ini meliputi tiga indikator utama yang digunakan untuk

merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga indikator utama

tersebut antara lain adalah 1) pendidikan, 2) pendidikan, dan 3) daya

beli. Dengan demikian, sebagai akumulasi yang mewakili ketiga aspek

ini, IPM diukur sebagai komposit dari indeks pendidikan, indeks

kesehatan, dan indeks daya beli.

BAB II-26

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.10 IPM Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

1.

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Perkembangan nilai IPM Kabupaten Bungo dapat dilihat pada

grafik diatas. Selama tahun 2016-2020 IPM Kabupaten Bungo terus

mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,41

persen per tahun dengan angka pertumbuhan IPM pada setiap

tahunnya mulai dari tahun 2016-2020 berturut-turut adalah 0,39

persen, 0,55 persen, 0,63 persen dan 0,09 persen.

Pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan Provinsi Jambi dan

Nasional, IPM Kabupaten Bungo masih berada dibawah. Untuk lebih

jelas lihat grafik berikut:

Gambar 2.11 Perbadingan IPM Kabupaten Bungo dengan Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

68,7769,04

69,42 69,86

69,92

68

68,2

68,4

68,6

68,8

69

69,2

69,4

69,6

69,8

70

70,2

2016 2017 2018 2019 2020

69,92

71,29

71,94

68,5

69

69,5

70

70,5

71

71,5

72

72,5

Bungo Jambi Nasional

BAB II-27

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel di atas IPM Kabupaten Bungo tahun 2020 masih

berada dibawah IPM Provinsi Jambi dan Nasional. Selisih IPM

Kabupaten Bungo dengan IPM Provinsi Jambi sebesar 1,37 poin ,

sedangkan selisih dengan IPM Nasional sebesar 2,02 poin. Namun jika

dibandingkan dengan 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi IPM

Kabupaten Bungo masih menempati peringkat keempat.

Data IPM dari 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi disajikan

pada grafik dibawah ini:

Gambar 2.12 Perbandingan IPM Kabupaten Bungo dengan IPM

Kabupaten/Kota sekitar Tahun 2020

2.

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari grafik di atas menjelaskan bahwa IPM Kabupaten Bungo

tahun 2020 sebesar 69,92, namun masih berada dibawah Kota Jambi

sebesar 78,37, Kota Sungai Penuh sebesar 75,42 dan Kabupaten

Kerinci sebesar 71,21.

78,37

75,42

71,21

69,92

69,86

69,84

69,19

69,18

69,14

67,54

64,43

0 20 40 60 80 100

Kota Jambi

Kota Sungai Penuh

Kerinci

Bungo

Sarolangun

Batanghari

Merangin

Muaro Jambi

Tebo

Tanjabbar

Tanjabtim

BAB II-28

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2. Indeks Gini

Ketimpangan pendapatan masih menjadi permasalahan umum

yang sudah menjadi hal biasa dalam proses perkembangan suatu

wilayah. Ketimpangan tersebut tidak hanya terjadi pada lingkup

nasional, bahkan sampai pada wilayah Provinsi, Kabupaten atau unit

yang lebih rendah sekalipun. Ketimpangan tersebut sering menjadi

permasalahan yang serius dan berpotensi menimbulkan konflik

ekonomi, sosial, atau lemahnya tingkat keterhubungan antar wilayah.

Salah satu indikator yang digunakan melihat ketimpangan

pendapatan yakni melalui Indeks Gini. Indeks Gini juga digunakan

untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan dan pengeluaran

rumah tangga pada masing-masing wilayah.

Indikator utama yang menunjukkan tingkat ketimpangan

pendapatan secara menyeluruh adalah Indeks Gini. Semakin tinggi

nilai Koefisien Gini menunjukkan ketidakmerataan pendapatan yang

semakin tinggi (Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1).

Daimon dan Thorbecke (1999) berpendapat bahwa penurunan

ketimpangan (perbaikan distribusi pendapatan) selalu tidak konsisten

dengan bertambahnya insiden kemiskinan kecuali jika terdapat dua

aspek yang mendasari inkonsistensi tersebut. Pertama, variasi

distribusi pendapatan dari kelas terendah meningkat secara drastis

sebagai akibat krisis. Kedua, merupakan persoalan metodologi

berkaitan dengan keraguan dalam pengukuran kemiskinan dan

indikator ketimpangan.

Gambar 2.13

Perkembangan Indeks Gini Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

0,34 0,34

0,32

0,33

0,31

0,295

0,3

0,305

0,31

0,315

0,32

0,325

0,33

0,335

0,34

0,345

2016 2017 2018 2019 2020

BAB II-29

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Jika diamati menurut besarnya Koefisien Gini tahun 2016

hingga 2020, maka rata-rata ketimpangan pendapatan masyarakat di

Kabupaten Bungo sebesar 0,328 per tahun yang termasuk kedalam

kategori ketimpangan rendah. Ketimpangan ini dapat diasumsikan

oleh meningkat pada sektor-sektor tertentu yang tidak dapat dinikmati

langsung oleh masyarakat luas. Bisa juga diakibatkan oleh belum

meratanya pembangunan antar kecamatan, sehingga kesenjangan

(gap) antar wilayah Kecamatan semakin tampak.

3. Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan

dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa dengan

kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang

bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data

produk domestik bruto atau pendapatan output perkapita.

Pertumbuhan ekonomi juga memiliki arti suatu proses perubahan

ekonomi yang terjadi pada perekonomian dalam kurun waktu tertentu

menuju keadaan ekonomi yang lebih baik. Umumnya, pertumbuhan

ekonomi ini identik dengan kenaikan kapasitas produksi yang

direalisasikan dengan adanya kenaikan pendapatan. Pertumbuhan

ekonomi menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang

bertumbuh oleh suatu daerah.

Pembangunan Kabupaten Bungo tidak bisa dipisahkan dari

pertumbuhan ekonomi, keduanya bersinergi dan saling terkait.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bungo pada periode waktu tahun

2016-2017 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2018 dan

2019 mengalami perlambatan. Selanjutnya, akibat dari pandemi

Covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak hanya mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga berpengaruh signifikan

terhadap Ekonomi Kabupaten Bungo pada tahun 2020 mengalami

kontraksi sedalam 0,4 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bungo kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada

grafik berikut:

BAB II-30

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.14 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber : Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap PDRB Kabupaten Bungo

selama lima tahun terakhir, PDRB Kabupaten Bungo, baik atas dasar

harga berlaku ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK),

menunjukkan trend pertumbuhan positif dengan rata-rata

pertumbuhan PDRB ADHB dan PDRB ADHK berturut-turut sebesar

5,00% dan 3,55% per tahun. Jika dilihat sektor-sektor yang memberi

kontribusi terbesar PDRB Kabupaten Bungo selama lima tahun

terakhir adalah sektor pertambangan dan penggalian serta pertanian,

kehutanan dan perikanan. Namun untuk sektor pertanian, kehutanan

dan perikanan selama lima tahun terakhir terus mengalami

peningkatan bahkan pada tahun 2020 ketika sektor lainnya

mengalami kontraksi. Perkembangan PDRB Kabupaten Bungo selama

lima tahun terakhir dapat dilihat dalam grafik berikut.

Gambar 2.15 Pertumbuhan PBRD Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

2016 2017 2018 2019 2020

Kab. Bungo 5,39 5,68 4,65 4,25 -0,4

Prov. Jambi 4,37 4,6 4,69 4,37 -0,46

Nasional 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07

-3-2-101234567

-

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

12.000.000,00

14.000.000,00

16.000.000,00

18.000.000,00

2016 2017 2018 2019 2020

PDRB ADHK 10.891.038,4 11.510.101,4 12.051.803,0 12.575.692,6 12.507.630,4

PDRB ADHB 14.371.138,3 16.022.888,0 17.303.257,1 17.917.638,5 17.374.501,4

Juta

Rp

BAB II-31

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari grafik diatas dapat dilihat PDRB ADHK pada tahun 2016

sebesar Rp. 10.891.038,40 mengalami kenaikan sebesar Rp.

12.507.630,45 pada tahun 2020 dan untuk PDRB ADHB pada tahun

2016 sebesar Rp. 14.371.138,37 mengalami kenaikan sebesar Rp.

17.374.501,48 pada tahun 2020.

BAB II-32

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.14 PDRB ADHK Kabupaten Bungo Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**

Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2.151.590,9 19,76 2.260.370,9 19,64 2.390.646,6 19,84 2.507.340,3 19,94 2.579.458,50 20,62

2 Pertambangan dan Penggalian 2.642.219,6 24,26 2.830.837,6 24,59 2.825.799,8 23,45 2.820.409,8 22,43 2.742.648,26 21,93

3 Industri Pengolahan 729.546,9 6,70 757.684,5 6,58 789.536,0 6,55 818.282,7 6,50 827.752,42 6,62

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4.375,8 0,04 4.577,5 0,04 4.832,0 0,04 5.116,5 0,04 5.446,08 0,04

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang 22.597,6 0,21 23.205,5 0,20 24.223,9 0,20 25.136,7 0,20 26.423,07 0,21

6 Kontruksi 1.291.393,8 11,86 1.376.496,6 11,96 1.492.607,1 12,38 1.594.921,4 12,68 1.540.312,24 12,31

7 Perdagangan Besar dan Eceran; reparasi mobil

dan Sepeda Motor 1.377.796,0 12,65 1.377.796,0 11,97 1.471.861,0 12,21 1.571.621,2 12,50 1.483.723,19 11,86

8 Transportasi dan Pergudangan 282.516,5 2,59 282.516,5 2,45 302.897,3 2,51 322.969,0 2,57 309.972,98 2,48

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 263.457,3 2,42 280.948,1 2,44 300.905,6 2,50 323.457,5 2,57 308.853,97 2,47

10 Informasi dan Komunikasi 501.967,6 4,61 540.468,5 4,70 590.943,1 4,90 635.549,9 5,05 688.372,31 5,50

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 435.463,5 4,00 440.636,6 3,83 443.403,3 3,68 449.291,0 3,57 476.543,98 3,81

12 Real estate 250.395,6 2,30 263.491,3 2,29 278.574,8 2,31 293.938,4 2,34 293.290,42 2,34

13 Jasa Perusahaan 21.815,7 0,20 22.496,3 0,20 23.255,1 0,19 23.918,6 0,19 23.912,69 0,19

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 332.033,2 3,05 346.045,0 3,01 364.681,3 3,03 386.666,0 3,07 376.534,11 3,01

15 Jasa Pendidikan 520.602,0 4,78 548.714,5 4,77 583.586,4 4,84 622.781,1 4,95 645.720,04 5,16

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 74.280,8 0,68 79.814,7 0,69 86.814,5 0,72 94.526,3 0,75 100.608,79 0,80

17 Jasa Lainnya 71.223,5 0,65 74.001,3 0,64 77.235,1 0,64 79.766,0 0,63 78.057,39 0,62

Produk Domestik Regional Bruto 10.891.038,4 100 11.510.101,4 100 12.051.803,0 100 12.575.692,6 100 12.507.630,45 100

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020. (* angka sementara, ** angka sangat sementara)

BAB II-33

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.15 PDRB ADHB Kabupaten Bungo Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Periode Tahun 2016-2020

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**

Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) % Juta (Rp) %

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3.130.257,94 21,78 3.491.589,44 21,79 3.637.254,59 21,02 3.853.313,45 21,51 4.131.482,44 23,78

2 Pertambangan dan Penggalian 2.434.623,26 16,94 2.872.620,15 17,93 3.044.990,88 17,60 2.577.107,68 14,38 1.647.768,12 9,48

3 Industri Pengolahan 917.353,41 6,38 983.576,32 6,14 1.027.000,26 5,94 1.068.233,85 5,96 1.166.940,32 6,72

4 Pengadaan Listrik dan Gas 6.787,05 0,05 8.655,11 0,05 10.286,99 0,06 11.039,74 0,06 11.832,52 0,07

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang 28.928,59 0,20 30.226,64 0,19 32.040,55 0,19 33.725,37 0,19 35.245,78 0,20

6 Kontruksi 1.806.040,77 12,57 1.947.977,36 12,16 2.190.347,00 12,66 2.381.693,96 13,29 2.314.102,68 13,32

7 Perdagangan Besar dan Eceran; reparasi mobil dan Sepeda Motor

2.205.271,50 15,35 2.420.914,74 15,11 2.656.300,37 15,35 2.864.294,79 15,99 2.810.280,24 16,17

8 Transportasi dan Pergudangan 349.768,47 2,43 388.383,12 2,42 426.847,09 2,47 463.497,55 2,59 427.195,97 2,46

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 384.482,97 2,68 425.143,05 2,65 459.903,89 2,66 499.279,31 2,79 473.152,86 2,72

10 Informasi dan Komunikasi 679.062,53 4,73 777.062,63 4,85 871.164,08 5,03 947.119,29 5,29 1.020.813,99 5,88

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 609.263,65 4,24 656.107,67 4,09 675.821,59 3,91 701.458,99 3,91 741.720,99 4,27

12 Real estate 369.555,36 2,57 407.393,94 2,54 448.025,66 2,59 487.298,58 2,72 491.671,86 2,83

13 Jasa Perusahaan 31.735,29 0,22 34.656,23 0,22 37.031,25 0,21 39.705,65 0,22 40.208,56 0,23

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 570.063,97 3,97 642.660,33 4,01 746.623,50 4,31 854.723,22 4,77 875.223,31 5,04

15 Jasa Pendidikan 674.159,16 4,69 747.726,24 4,67 834.143,61 4,82 913.162,32 5,10 958.074,52 5,51

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 87.415,26 0,61 96.097,42 0,60 107.180,11 0,62 118.572,69 0,66 127.484,02 0,73

17 Jasa Lainnya 86.369,18 0,60 92.097,68 0,57 98.295,69 0,57 103.412,10 0,58 101.303,28 0,58

Produk Domestik Regional Bruto 14.371.138,37 100 16.022.888,06 100 17.303.257,12 100 17.917.638,55 100 17.374.501,48 100

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020 (* angka sementara, ** angka sangat sementa)

BAB II-34

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Selanjutnya, untuk mengetahui kondisi ekonomi di Kabupaten

Bungo dalam suatu periode tertentu, baik Atas Dasar Harga Berlaku

(ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) adalah

berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB pada

dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan

jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit

ekonomi pada suatu daerah.

Tabel diatas menujukkan kontribusi tertinggi terhadap produksi

barang dan jasa PDRB ADHK Kabupaten Bungo menurut Lapangan

Usaha (Juta Rupiah) lima tahun terakhir adalah sektor Pertambangan

dan Penggalian dengan rata-rata kontribusi 23,33 persen dan yang

terendah adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas dengan rata-rata

kontribusi 0,04 persen, sedangkan untuk PDRB ADHB lima tahun

terakhir sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan

kontribusi tertinggi dengan rata-rata kontribusi 21,97 persen dan yang

terendah sektor Pengadaan Air, Pengadaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang dengan rata-rata kontribusi 0,19 persen.

4. Laju Inflasi

Gambaran stabilitas ekonomi sekaligus mencerminkan tingkat

kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bungo dapat dilihat dari

besaran inflasi. Dimana laju inflasi diukur dari laju perubahan Indeks

Konsumen. Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember

2020 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Dari 24 kota se-

Sumatera yang menghitung IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi

tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dan terendah

terjadi di Bengkulu sebesar 0,14.

Kabupaten Bungo mengalami inflasi sebesar 0,56 persen atau

terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,53 pada

November 2020 menjadi 105,94 pada Desember 2020. Tingkat inflasi

tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun adalah sama, yaitu sebesar

2,32 persen.

BAB II-35

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.16 Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Inflasi Kabupaten Bungo Bulan

Desember 2020, Inflasi Tahun Kalender 2020, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok COICOP (2018=100)

Kelompok

Pengeluaran

IHK

Desember

2019

IHK

Desember

2020

Tingkat

Inflasi

Desember

2020 (%)

Tingkat

Inflasi

Tahun

Kalender

2020 (%)

Tingkat

Inflasi

Tahun ke

Tahun

(%)

Andil

Inflasi

Desember

2020 (%)

Umum (Headline) 103,54 105,94 0,56 2,32 2,32 0,56

Makanan, Minuman,

dan Tembakau 103,20 108,61 1,94 5,24 5,24 0,6009

Pakaian dan Alas Kaki 107,37 108,30 0,32 0,87 0,87 0,0229

Perumahan, Air,

Listrik, dan Bahan

Bakar Rumah Tangga

100,24 101,17 0,04 0,93 0,93 0,0073

Perlengkapan,

Peralatan, dan

Pemeliharaan Rutin

Rumah Tangga

103,99 104,86 0,09 0,84 0,84 0,0052

Kesehatan 102,88 103,89 0,00 0,98 0,98 0,0000

Transportasi 105,79 103,27 0,05 -2,38 -2,38 0,0061

Informasi,

Komunikasi, dan Jasa

Keuangan

101,87 102,33 0,12 0,45 0,45 0,0068

Rekreasi, Olahraga,

dan Budaya 105,81 106,49 0,00 0,64 0,64 0,0000

Pendidikan 102,48 102,74 0,00 0,25 0,25 0,0000

Penyedia Makanan

dan

Minuman/Restoran

104,71 105,27 0,00 0,53 0,53 0,0000

Perawatan Pribadi dan

Jasa Lainnya 106,43 117,71 -1,36 10,60 10,60 -0,0913

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan

oleh naiknya enam kelompok pengeluaran, yaitu: Kelompok Makanan,

Minuman dan Tembakau sebesar 1,94 persen; Kelompok Pakaian dan

Alas Kaki sebesar 0,32 persen; Kelompok Informasi, Komunikasi, dan

Jasa Keuangan sebesar 0,12 persen; Kelompok Perlengkapan,

Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,09

persen; Kelompok Transportasi sebesar 0,05 persen; dan Kelompok

Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,04

persen. Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menyumbang

deflasi sebesar 1,36 persen. Sedangkan Kelompok Rekreasi, Olahraga

dan Budaya; Kelompok Kesehatan; Kelompok Pendidikan; dan

Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran seluruhnya

BAB II-36

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

tidak mengalami perubahan indeks harga konsumen. Perkembangan

Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Muara Bungo.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada

Desember 2020, antara lain: cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras,

ketimun, kangkung, bayam, ikan tongkol/ikan ambu-ambu; kacang

panjang; jengkol, dan jeruk. Sedangkan beberapa komoditas yang

mengalami penurunan indeks pada Desember 2020 antara lain:

daginga ayam ras; bawang merah; emas perhiasan, kentang; ikan nila;

cumi-cumi; ayam hidup; bawang putih; semangka; dan salak.

5. PDRB Per Kapita

Untuk mengetahui tingkat perekonomian di Kabupaten Bungo

dalam lingkup makro atau sebagai acuan memantau kemampuan

daerah dalam menghasilkan produk domestik barang dan jasa adalah

melalui PDRB perkapita. Secara umum, pembangunan ekonomi

merupakan suatu proses yang akan meningkatkan PDRB per kapita

penduduk suatu negara dalam jangka panjang.

Gambar 2.16 PDRB Perkapita Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020 (Rp. Ribu Rupiah/Jiwa)

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

40.841

44.559 47.124 47.810

45.446

30.951 32.009 32.806 33.508 32.716

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

2016 2017 2018 2019 2020

PDRB Per Kapita ADHB PDRB Per Kapita ADHK

BAB II-37

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

PDRB per kapita di Kabupaten Bungo baik ADHB maupun ADHK

pada tahun 2016-2019 cenderung meningkat, namun pada tahun

2020 mengalami penurunan berturut-turut sebesar Rp. 2.364 (ribu

rupiah/jiwa) dan Rp. 792 (ribu rupiah/jiwa) atau 4,94 persen dan 2,36

persen. Hal ini mengambarkan adanya perubahan ataupun

pertumbuhan ekonomi secara riil.

6. Angka Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah multidimensional yang telah

lama menjadi isu sentral. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya

sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan terhadap

pemenuhan hak-hak dasar serta perbedaan perlakuan bagi seseorang

atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan dalam menjalani

kehidupan secara bermartabat.

Penduduk miskin adalah penduduk yang memilki rata-rata

pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis

kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan

yang disetarakan 2.100 kilokalori per kapita per hari ditambah

kebutuhan minimun non makanan yang mencakup perumahan,

sandang, pendidikan dan kesehatan.

Gambar 2.17 Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Bungo

Selama 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

20.960,00 20.812,00

21.113,00 20.872,00

22.070,00

5,99

5,82 5,78

5,60

5,80

5,40

5,50

5,60

5,70

5,80

5,90

6,00

6,10

20.000,00

20.200,00

20.400,00

20.600,00

20.800,00

21.000,00

21.200,00

21.400,00

21.600,00

21.800,00

22.000,00

22.200,00

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Penduduk Miskin Persentase

BAB II-38

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan data diatas persentase penduduk miskin dari

tahun 2016-2019 cenderung menurun, namun pada tahun 2020

mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen dari tahun 2019.

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan

persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan

adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari tingkat kemiskinan.

Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin,

kebijakan penanggulangan kemiskinan juga sekaligus harus bisa

mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Tabel 2.17 Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

1 2016 0,97 0,22

2 2017 1,19 0,29

3 2018 0,62 0,13

4 2019 0,81 0,16

5 2020 0,72 0,17

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Indeks kedalaman kemiskinan (P1) Tahun 2019 sebesar 0,81

persen, Tahun 2020 sebesar 0,72 persen. Hal ini menjelaskan bahwa

indeks kedalaman kemiskinan Tahun 2020 lebih baik dari Tahun 2019

(nilai indeks Tahun 2020 lebih kecil dari Tahun 2019).

Indeks keparahan kemiskinan (P2) Tahun 2019 sebesar 0,16

persen dan Tahun 2020 sebesar 0,17 persen. Hal ini menjelaskan

bahwa indeks keparahan kemiskinan Tahun 2020 semakin lebar jarak

antara penduduk miskin yang satu dengan lainnya sebesar 0,01 poin

dibanding Tahun 2019.

7. Pengangguran

Salah satu komponen penggerak ekonomi yang paling

berpengaruh adalah tenaga kerja. Perkembangan pembangunan

ekonomi sangat dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja,

berimplikasi pada pengurangan angka pengangguran, rendahnya

BAB II-39

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

kualitas tenaga kerja yang belum merespon perkembangan kebutuhan

pasar kerja dan menyiapkan tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan

adaptif merupakan tantangan yang harus dihadapi di era industry 4.0

ini.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan persentase

jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. TPT yang

tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak

terserap pada pasar kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat dilihat dari grafik

dibawah ini:

Gambar 2.18

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dapat dilihat pada grafik di atas menjelaskan bahwa TPT

Kabupaten Bungo cenderung fluktuatif, nilai TPT tertinggi terjadi pada

tahun 2020 dengan jumlah pengangguran sebanyak 10.634 jiwa dan

nilai terendah terjadi pada tahun 2018 dengan jumlah pengangguran

sebanyak 5.498 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2016 nilai TPT

Kabupaten Bungo N.A (not available).

8.248,00

5.498,00

6.832,00

10.634,00

4,89

3,09

3,93

5,94

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

-

2.000,00

4.000,00

6.000,00

8.000,00

10.000,00

12.000,00

2017 2018 2019 2020

Jumlah Pengangguran Persentase

BAB II-40

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

1. Indikator Pendidikan

Dalam hal pengukuran indeks pendidikan, pertumbuhannya

ditentukan oleh beberapa variabel. Pada penghitungan metode baru,

variabel yang digunakan dalam perhitungan indeks pendidikan

meliputi:

A. Harapan Lama Sekolah (HLS)

Harapan lama sekolah didefinisikan sebagai lamanya sekolah

(dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur

tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui

kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. Angka

HLS menunjukkan peluang anak usia 7 tahun ke atas untuk

mengenyam pendidikan formal pada waktu tertentu.

Selama tahun 2016-2020 harapan lama sekolah di Kabupaten

Bungo terus mengalami peningkatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat

dari grafik berikut ini:

Gambar 2.19 Harapan Lama Sekolah

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

12,55

12,59

12,6

12,61

12,61

12,52

12,53

12,54

12,55

12,56

12,57

12,58

12,59

12,6

12,61

12,62

2016 2017 2018 2019 2020

HLS

BAB II-41

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan bahwa estimasi

lama sekolah penduduk Kabupaten Bungo sudah menunjukkan

angka di atas 12 tahun, artinya penduduk Kabupaten Bungo secara

rata-rata anak usia 7 tahun ke atas dapat melampaui batas wajar

pendidikan dasar 12 tahun, bahkan memiliki peluang untuk

bersekolah setara dengan Diploma I.

B. Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai rata-rata jumlah

tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk

menempuh semua jenis pendidikan yang pernah dijalani. Berdasarkan

hasil analisis, estimasi rata-rata lama sekolah (RLS) Kabupaten Bungo

dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukan angka diatas 8

tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari grafik berikut ini:

Gambar 2.20 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Tahun 2020, angka RLS Kabupaten Bungo sebesar 8,27.

Meskipun sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun

2019, tetapi angka RLS ini masih berada di bawah wajar pendidikan

dasar 12 tahun sehingga ke depannya RLS Kabupaten Bungo perlu

terus didorong sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan sosial

Kabupaten Bungo.

7,99

8,08

8,69

8,15

8,27

7,6

7,8

8

8,2

8,4

8,6

8,8

2016 2017 2018 2019 2020

RLS

BAB II-42

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2. Indikator Kesehatan

Kesejahteraan sosial penduduk salah satunya tercermin dari

nilai indeks kesehatan. Variabel yang digunakan dalam penghitungan

indeks kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup (AHH). Data angka AHH

Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat dilihat pada grafik

berikut:

Gambar 2.21 Angka Harapan Hidup

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dibawah ini adalah grafik perbandingan antara AHH Kabupaten

Bungo, Provinsi Jambi dan Nasional.

Gambar 2.22 Perbadingan AHH Kabupaten Bungo dengan

Provinsi Jambi dan Nasional Tahun 2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

67,18

67,27

67,47

67,61

67,74

66,9

67

67,1

67,2

67,3

67,4

67,5

67,6

67,7

67,8

2016 2017 2018 2019 2020

AHH

67,74

71,16 71,47

65

66

67

68

69

70

71

72

Bungo Jambi Nasional

BAB II-43

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan grafik di atas dapat diinformasikan bahwa capaian

AHH di Kabupaten Bungo mengalami peningkatan dari 67,18 tahun

2016 menjadi 67,74 tahun 2020, hal ini menunjukkan bahwa status

kesehatan penduduk Kabupaten Bungo selama lima tahun terakhir

diasumsikan cenderung meningkat, namun capaian status kesehatan

sampai tahun 2020 masih berada dibawah AHH Provinsi Jambi

sebesar 71,17 dan AHH Nasional 71,53 tahun 2020.

3. Indikator Pengeluaran Perkapita

Perkembangan daya beli penduduk Kabupaten Bungo

menggambarkan kesejahteraan sosial penduduk secara agregat

wilayah. Variabel yang digunakan dalam penghitungan pengeluaran

perkapita. Untuk lebih jelas dapat dilihat data pengeluaran per kapita

Kabupaten Bungo pada grafik berikut ini:

Gambar 2.23 Pengeluaran Perkapita Riil Per Hari

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Berdasarkan grafik diatas dari tahun 2016-2020 pengeluaran

perkapita riil per hari Kabupaten Bungo cenderung naik setiap

tahunnya, hal ini menunjukkan kesejahteraan sosial penduduk yang

semakin membaik.

10.937 11.016

11.352

11.662

11.471

10.400

10.600

10.800

11.000

11.200

11.400

11.600

11.800

2016 2017 2018 2019 2020

BAB II-44

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Bungo ditujukan untuk

melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta

mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah ditengah

semakin derasnya arus informasi dan pengaruh global. Kebersamaan

dan kemandirian merupakan salah satu nilai yang dirasakan makin

memudar. Hal ini menunjukkan perlunya mengembalikan dan

menggali kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.

Sementara itu bidang olahraga juga dinilai perlu mendapat

perhatian khusus. Kebiasaan berolahraga akan menghasilkan

masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani, dimana selain

menyehatkan tubuh kegiatan berolahraga juga dapat menyegarkan

pikiran. Namun pada saat ini, olahraga belum menjadi prioritas bagi

kalangan muda. Hal ini perlu mendapat penanganan serius mengingat

berpotensi menimbulkan masalah di masa yang akan datang. Generasi

muda yang akan menjadi ujung tombak pembangunan seyogyanya

merupakan generasi muda yang prima. Oleh karenanya diperlukan

upaya lebih dari pemerintah untuk memasyarakatkan kembali

kebiasaan olahraga.

Pengembangan seni, budaya, dan olahraga secara tidak langsung

berkorelasi positif dengan ketersediaan sarana prasarana penunjang.

Perkembangan sarana seni, budaya, dan olahraga di Kabupaten Bungo

disajikan pada Tabel berikut ini:

Tabel 2.18 Kondisi Seni Budaya dan Olahraga di Kabupaten Bungo

Tahun 2020

No Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah Grup/

Komunitas Kesenian

- - 40 41 43

2 Jumlah Gedung Kesenian

- - - - -

3 Jumlah Klub

Olahraga 33 33 33 33 33

4 Jumlah Gedung Olahraga

4 4 4 7 7

Sumber data: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-45

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas terlihat bahwa di Kabupaten Bungo belum

terdapat gedung khusus untuk menyelenggarakan kesenian. Saat ini

penyelenggaraan kesenian menggunakan sarana yang telah ada

seperti gedung Dharmawanita ataupun pentas Lapangan Pusparagam.

Selain itu masih ada beberapa sarana olahraga yang belum tersedia di

Kabupaten Bungo, seperti kolam renang berstandar nasional.

2.3 Aspek Pelayanan Umum

Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala

bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa

publik yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dalam upaya

pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan. Aspek pelayanan umum terdiri dari fokus (1)

layanan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan

dasar, (2) layanan urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan

dengan pelayanan dasar, (3) layanan urusan pemerintahan pilihan,

dan (4) ayanan Urusan Penunjang.

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan

Dengan Pelayanan Dasar

1. Bidang Urusan Pendidikan

A. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan anak usia dini atau PAUD merupakan jenjang

pendidikan yang diberikan sebelum anak memasuki jenjang

pendidikan dasar. Pendidikan PAUD adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam)

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

Data terkait Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Kabupaten

Bungo tahun 2016-2020 dapat dilihat tabel dibawah ini:

BAB II-46

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.19 APK PAUD Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2019

NO Tahun APK

1 2016 55,46

2 2017 47,63

3 2018 46,49

4 2019 67,68

5 2020 72,44

Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

APK PAUD di Kabupaten Bungo cenderung naik. Hal ini

diasumsikan dari meningkatnya media sebagai alat pengajar serta

sapras sudah memadai, sehingga meningkatkan APK PAUD di

Kabupaten Bungo. Adapun jumlah PAUD di Kabupaten Bungo pada

tahun 2020 disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.20 Data PAUD di Kabupaten Bungo per Kecamatan Tahun 2020

No Kecamatan PAUD

Sekolah Murid Guru

1 Tanah Tumbuh 14 486 35

2 Rantau Pandan 9 394 25

3 Pasar Muara Bungo 11 592 36

4 Jujuhan 12 338 30

5 Tanah Sepenggal 11 403 40

6 Pelepat 30 835 51

7 Limbur Lubuk Mengkuang 21 1.055 70

8 Muko-Muko Bathin VII 14 474 39

9 Pelepat Ilir 46 1.375 80

10 Bathin II Babeko 11 269 25

11 Bathin III 18 506 35

12 Bungo Dani 17 638 42

13 Rimbo Tengah 22 583 55

14 Bathin III Ulu 16 452 49

15 Bathin II Pelayang 10 266 21

16 Jujuhan Ilir 8 207 14

17 Tanah Sepenggal Lintas 17 635 52

JUMLAH 287 9.732 699

Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-47

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan data di atas pada tahun 2020 jumlah PAUD di

Kabupaten Bungo sebanyak 287 dengan jumlah murid 9.732 orang

dan jumlah guru 699 orang.

B. Pendidikan Dasar

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 17 ayat (1) “Pendidikan dasar

merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan

menengah” dan ayat (2) “Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar

(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat

serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah

(MTs), atau bentuk lain yang sederajat”. Perkembangan pendidika

dasar di Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1) Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni

(APM) Kabupaten Bungo untuk tingkat pendidikan dasar SD/MI dan

SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.21

APK Pendidikan Dasar di Kabupaten Bungo Dari Tahun 2015/2016 – 2019/2020

No Tahun Pelajaran SD/MI SMP/MTs

APK APM APK APM

1 2015/2016 108,63 96,98 92,04 71,35

2 2016/2017 105,54 94,98 87,81 75,48

3 2017/2018 109,91 96,92 95,91 76,95

4 2018/2019 100,60 96,94 96,63 81,39

5 2019/2020 100,68 96,99 96,65 81,44

Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa APK SD/MI selama tahun

pelajaran 2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 diatas 100,

APK SD/MI tertinggi terjadi pada tahun pelajaran 2017/2018 dengan

BAB II-48

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

nilai 109,91 dan pada tahun pelajaran 2019/2020 turun menjadi

100,68. Sedangkan APK SMP/MTs selama selama tahun pelajaran

2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 cenderung meningkat

dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun pelajaran 2019/2020 sebesar

96,65.

Untuk APM SD/MI dan SMP/MTs selama tahun pelajaran

2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 cenderung meningkat

dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun pelajaran 2019/2020 dengan

nilai berturut-turut sebesar 96,99 dan 81,44.

2) Rasio Ketersediaan Sekolah per Penduduk Usia Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk adalah jumlah sekolah

jenjang pendidikan tertentu per 10.000 penduduk usia sekolah. Rasio

ini mengindikasikan sejauh mana ketersediaan sekolah dapat

menampung seluruh penduduk usia sekolah. Data perkembangan

pendidikan dasar di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.22 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah dan Rasio

Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Bungo Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2019/2020

No Uraian Tahun Pelajaran

2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020

1 Jumlah SD/MI 254 253 253 257 264

2 Jumlah

SMP/MTs 98 98 98 98 99

3

Jumlah

Penduduk Usia

7-12 Tahun

40.392 40.838 38.788 42.354 42.731

4

Jumlah

Penduduk Usia

13-15 Tahun

19.576 19.914 18.540 18.472 18.602

5

Rasio SD/MI

per 10.000

penduduk

Usia 7 – 12

tahun

62,88 61,95 65,23 60,68 61,78

6

Rasio

SMP/MTs per

10.000

penduduk Usia

13 – 15 tahun

50,06 49,21 52,86 53,05 53,22

Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-49

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas menjelaskan kurun waktu tahun pelajaran

2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 jumlah sekolah SD/MI

dan SMP/MTs meningkat. Pada jenjang SD/MI dari 254 unit menjadi

264 unit, sedangkan untuk SMP/MTs dari 98 unit menjadi 99 unit.

Untuk rasio ketersediaan sekolah per 10.000 penduduk usia

sekolah, jenjang SD/MI menurun dari 62,88 menjadi 61,78.

Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs meningkat dari 50,06 menjadi

53,22.

3) Rasio Murid per Guru

Perbandingan antara jumlah murid pada suatu jenjang sekolah

dengan jumlah sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru menjelaskan bahwa rasio

minimal untuk SD dan SMP adalah 1:20, MI dan MTs adalah 1:15.

Semakin tinggi nilai rasio ini berarti semakin berkurang tingkat

pengawasan dan perhatian guru terhadap murid sehingga mutu

pengajaran cenderung semakin rendah.

Tabel 2.23 Rasio Guru dan Murid SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Bungo

No Jenjang

Pendidika

Tahun Pelajaran

2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020

1 SD/MI

Jumlah Guru 2.880 2.581 2.559 2.446 2.575

Jumlah Murid 43.877 43.099 42.633 42.609 43.021

Rasio 15 17 17 17 17

2 SMP/MTs

Jumlah Guru 1.408 1.434 1.236 1.500 1.604

Jumlah Murid 18.017 17.486 17.782 17.847 17.979

Rasio 13 12 14 12 11

Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun pelajaran

2015/2016 sampai tahun pelajaran 2019/2020 rasio murid per guru

untuk jenjang pendidikan SD/MI cenderung naik dari 15 menjadi 17,

namun untuk SMP/MTs cenderung turun dari 13 menjadi 11. Artinya

BAB II-50

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

untuk jenjang pendidikan SD/MI pengawasan dan perhatian guru

terhadap murid semakin berkurang, namun SMP/MTs pengawasan

dan perhatian guru terhadap murid semakin bertambah.

C. Angka Kelulusan

Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah kelulusan

siswa. Perkembangan angka kelulusan di Kabupaten Bungo selama

lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Tabel 2.24 Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Bungo

No Jenjang

Pendidika

Tahun Pelajaran

2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020

1 SD/MI 99,11 100 100 100 100

2 SMP/MTs 98,68 100 100 100 100

Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa angka kelulusan di

Kabupaten Bungo sudah mencapai 100 persen, hal ini menunjukkan

kelulusan di Kabupaten Bungo baik setiap tahunnya.

D. Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1/D4

Kualifikasi S1/D4 merupakan salah satu indikator kualitas

pendidik yang dipersyaratkan dalam Standar Pelayanan Minimal dan

Standar Nasional Pendidikan.

Tabel 2.25 Persentase Pendidik Berkualifikasi SI/D4 di Kabupaten Bungo

Tahun 2017–2020

No Uraian 2017 2018 2019 2020

1. Guru SD yang memenuhi

kualifikasi S.1/D.IV 63,00 57,13 64,90 75,07

2. Guru SMP yang memenuhi

kualifikasi S.1/D.IV 97,00 97,74 97,89 98,86

Sumber data: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-51

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Data diatas menunjukkan bahwa guru SD dan SMP di Kabupaten

Bungo kurun waktu tahun 2017-2020 rata-rata telah berpendidikan

S.1/D.IV.

E. Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang perlu

mendapatkan perhatian dan pembinaan untuk meningkatkan jumlah

angka melanjutkan siswa dari jenjang pendidikan SLTA/MA/SMK.

Melalui perguruan tinggi, ditargetkan akan tercipta Sumber Daya

Manusia (SDM) dengan kemampuan intelektual, profesional, produktif

dan kreatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar dalam

pembangunan. Oleh sebab itu, pentingnya mendukung pembangunan

perguruan tinggi di Kabupaten Bungo yang diarahkan untuk

peningkatan kemampuan dalam mendidik mahasiswa agar

mempunyai daya nalar ilmiah yang tinggi dan semakin besar rasa

tanggungjawabnya terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Sampai dengan Tahun 2020, terdapat 7 (tujuh) lembaga

pendidikan tinggi yang ada di Kabupaten Bungo, yaitu:

1. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Muara Bungo yang

dikelola oleh Yayasan Setih Setio.

2. Akademi Perawat (AKPER) Muara Bungo yang dikelola oleh

Yayasan Setih Setio Muara Bungo.

3. Institut Agama Islam (IAI) Yasni Muara Bungo yang dikelola oleh

Yayasan Nurul Islam.

3. Universitas Muara Bungo (UMB) yang dikelola oleh Yayasan

Pendidikan Bungo.

5. Akademi Kebidanan Muara Bungo yang dikelola oleh yayasan

Amanah;

6. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yayasan Pendidikan Insan

Madani (Yapima); dan

7. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Muhammadiyah Muara Bungo.

BAB II-52

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dengan tersedianya perguruan tinggi dan akademi lokal yang

berkualitas, diharapkan mampu menjadi salah satu daya tarik

Kabupaten Bungo untuk menjadi pusat pendidikan.

F. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal sangat berpengaruh terhadap

pembangunan pendidikan, terutama dalam hal pemberantasan buta

huruf melalui kegiatan keaksaraan fungsional, Paket A, Paket B, dan

Paket C, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pusat kegiatan

masyarakat. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan non formal adalah

untuk membantu masyarakat yang putus sekolah, melalui program

kejar Paket A, B dan Paket C. Dengan demikian, masyarakat bisa

memperoleh pendidikan yang setara dengan sekolah formal serta

untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah melalui

penyelenggaraan paket kelompok belajar. Selain dapat meningkatkan

taraf hidup, sekaligus akan membantu membiayai pendidikan anak.

Dalam kurun waktu lima tahun, Pemerintah Kabupaten Bungo

telah melaksanakan program kegiatan pendidikan non formal yang

dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Bungo. Adapun perkembangan pendidikan luar sekolah di Kabupaten

Bungo dari Tahun 2016 s.d. 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.26

Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016 s.d. 2020

No Jenis/ Jenjang Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020

1. Paket Keaksaraan Fungsional 20 10 10 10 -

2. Paket A 7 7 7 12 7

3. Paket B 7 7 7 20 7

4. Paket C 7 - - - 10

5. Kursus Menjahit 3 3 3 3 3

6. Kursus Bhs. Inggis - 10 10 10 10

7. Kursus Komputer - 8 8 10 10

8. Kursus Salon - 4 4 5 5

9. Kursus Senam - 1 1 1 1

Jumlah 44 50 50 71 53

Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo

Tahun 2020.

BAB II-53

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas pendidikan luas sekolah dari tahun 2016-2020

memiliki jumlah yang fluktuatif, pendidikan paling banyak terjadi pada

tahun 2019 dan paling sedikit pada tahun 2016.

2. Bidang Urusan Kesehatan

Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional dengan Visi

Indonesia Sehat merupakan pedoman dalam menyusun kebijakan

pembangunan kesehatan daerah Kabupaten Bungo, yang telah

disesuaikan dengan spesifikasi masalah di kabupaten. Kebijakan ini

dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Bungo. Kebijakan dan program tersebut

berindikasi terhadap keberhasilan pembangunan di Bidang

Kesehatan, seperti peningkatan kualitas Sumber Daya Tenaga

Kesehatan, kualitas dan kelengkapan sarana dan prasarana

kesehatan.

A. Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu

Sampai dengan kondisi Tahun 2020, jumlah kematian bayi

(Neonatal dan Bayi) terhitung sebanyak 6,7 kematian per 1.000

kelahiran hidup, jumlah kematian balita (Neonatal, Bayi dan Anak

Balita) sebanyak 0,2 kematian per 1.000 kelahiran hidup.

Angka kematian Ibu maternal (MMR) mencerminkan besarnya

risiko yang dihadapi Ibu selama kehamilan dan persalinan (tidak

termasuk kematian karena kecelakaan) yang disebabkan oleh perilaku

hidup sehat, mutu pelayanan, faktor kesehatan lingkungan, mulai dari

kehamilan sampai masa nifas. Kondisi sampai dengan Tahun 2020,

jumlah kematian ibu maternal adalah 110 kematian per 100.000

kelahiran hidup, kondisi ini selalu berfluaktuatif selama Tahun 2016

s.d. 2020.

Permasalahan peningkatan jumlah kematian ibu sebagian besar

disebabkan oleh minimnya pemenuhan gizi terhadap Ibu hamil yang

dipicu oleh rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya

petani, karena sebagian besar masyarakat bergantung pada hasil

BAB II-54

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

pertanian dan perkebunan yang nilai tukar petaninya sangat rendah

dengan jatuhnya harga dan kondisi iklim ekstrim yang tidak bisa

dipastikan.

B. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan

sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Adapun fasilitas kesehatan kesehatan di Kabupaten Bungo disajikan

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.27

Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bungo s.d Tahun 2020

No Uraian Jumlah

1 Rumah Sakit Umum 3

2 Puskesmas Rawat Inap 6

3 Puskesmas non-Rawat Inap 13

4 Puskesmas Pembantu (Pustu) 61

5 Puskesdes 69

6 Posyandu 288

7 Rumah Sakit Ibu dan Anak 1

8 Klinik 16

9 Praktek Mandiri 31

10 Praktek Gigi 20

11 Laboratorium Kesehatan 2

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari 3 rumah sakit umum di Kabupaten Bungo terhadap 1

rumah sakit umum milik pemerintah daerah dengan kategori rumah

sakit tipe B. Selain itu, disetiap Kecamatan dalam Kabupaten Bungo

terdapat 1 puskesmas kecuali Kecamatan Pelepat dan Pelepat Ilir

terdapat 2 puskesmas, serta semua dusun telah memiliki Posyandu

dan Posyandu berklasifikasi Purnama Mandiri sebanyak 178

BAB II-55

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Posyandu. Diharapkan dengan fasilitas yang merata dapat

menjangkau semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan.

C. Rasio Puskesmas, Pustu, Dokter, Perawat dan Bidan per Satuan

Penduduk

Rasio puskesmas, pustu, dokter, perawat dan bidan per satuan

penduduk adalah jumlah rumah sakit per satuan penduduk. Rasio ini

untuk mengukur ketersediaan akses penduduk terhadap puskesmas,

pustu, dokter, perawat dan bidan.

Adapun data rasio puskesmas, pustu, dokter, perawat dan bidan

di Kabupaten bungo serta standar rasio menurut Peraturan Menteri

Hukum dan HAM Nomor 34 Tahun 2016 tentang Kriteria Kab/Kota

Peduli HAM disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.28 Standar Rasio dan Data Rasio Puskesmas, Pustu, Dokter, Perawat

dan Bidan di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Uraian Standar Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Rasio Puskesmas 1:16.000 1:18.520 1:18.926 1:19.325 1:19.725 1:19.072

2 Rasio Pustu 1:1.500 1:5.768 1:5.895 1:6.019 1:6.144 1:5.940

3 Rasio Dokter 1:2.500 1:5.027 1:3.952 1:3.369 1:3.287 1:3.179

4 Rasio Perawat 1:1.000 1:586 1:617 1:461 1:426 1:412

5 Rasio Bidan 1:855 1:730 1:643 1:421 1:402 1:389

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Rasio ketersediaan puskesmas di Kabupaten Bungo dari tahun

2016-2020 berada di bawah standar rasio, maka diperlukan

pembangunan 1 puskesmas jika akan memenuhi standar rasio

menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM.

- Rasio ketersediaan pustu di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-

2020 berada di bawah standar rasio, maka diperlukan

pembangunan 3 atau 4 pustu jika akan memenuhi standar rasio

menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM.

- Rasio ketersediaan dokter di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-

2020 berada di bawah standar rasio, maka diperlukan penambahan

BAB II-56

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2 atau 3 dokter jika akan memenuhi standar rasio menurut

Peraturan Menteri Hukum dan HAM. Hal ini menjelaskan bahwa

ketersediaan perawat dan bidan di Kabupaten Bungo sudah baik.

D. Efesiensi Pelayanan Kesehatan

Efesiensi mutu pelayanan kesehatan merupakan dimensi

penting dari mutu karenaefisiensi akan mempengaruhi hasil

pelayanan kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada

umumnya terbatas. Pelayanan yang efisien akan memberikan

perhatian yang optimal daripada memaksimalkan pelayanan kepada

pasien dan masyarakat. Indikator efesiensi pelayanan kesehatan di

Kabupaten Bungo adalah Bed Occupancy Rate (BOR) dan Avarage

Length of Stay (AVLOS.

Bed Occupancy Rate (BOR) adalah keterisian/keterpakaian

tempat tidur rumah sakit dan Avarage Length of Stay (AVLOS) adalah

rata-rata lama/rawat seorang pasien. Adapun data BOR dan AVLOS di

Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawha ini:

Tabel 2.29 BOR dan AVLOS RSUD H. Hanafie Muara Bungo

Dari Tahun 2016-2020

No Uraian Sat Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Bed Occupancy

Rate (BOR) % 60,94 61,69 60,25 62,14 38,06

2 Avarage Length of

Stay (AVLOS) hari 3,43 3,46 3,46 3,43 3,3

Sumber Data : RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2020.

Dari tabel di atas memberikan informasi bahwa nilai BOR pada

tahun 2016-2019 cenderung meningkat, hal ini menjelaskan bahwa

RSUD H. Hanafie Muara Bungo setiap tahunnya mampu menampung

kenaikan jumlah pasien. Namun pada tahun 2020 nilai BOR

mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya kenaikan kelas

rumah sakit dari kelas C ke kelas B, sehingga pasien puskesmas yang

sebelumnya dapat dirujuk langsung ke RSUD H. Hanafie sekarang

harus dirujuk dahulu ke rumah sakit kelas C.

BAB II-57

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

AVLOS di Kabupaten Bungo 5 tahun terakhir cenderung

menurun pada tahun 2016 sebesar 3,43 menjadi 3,33 pada tahun

2020. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pasien yang rawat inap di

RSUD H. Hanafie hanya 3 hari. Ini lebih cepat jika dibandingkan

dengan standar idel menurut Kementerian Kesehatan antara 6-9 hari.

3. Bidang Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Pelayanan infrastruktur merupakan bagian yang sangat penting

sebagai pendukung dalam pemanfaatan dan pengembangan potensi

ekonomi serta perkembangan wilayah, maka pembangunan sarana dan

prasarana infrastruktur perlu ditingkatkan dan dikembangkan

sehingga mampu menjamin penyediaan akses pelayanan pada semua

lini dan sektor pembangunan baik di perkotaan maupun di perdesaan

(dusun). Kondisi Kabupaten Bungo terkait dengan urusan pekerjaan

umum yang diantaranya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai

berikut:

A. Jalan dan Jembatan

Kebijakan pembagian kewenangan penanganan jalan dibagi

berdasrkan status jalan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok

yakni Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten. Adapun

panjang jalan berdasarkan status kewenangan tersebut dapat dilihat di

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.30 Panjang Jalan Menurut Status Jalan Kabupaten Bungo Tahun 2011-2016

No Jenis Jalan 2016

(Km)

2017

(Km)

2018

(Km)

2019

(Km)

2020

(Km)

1. Jalan Negara

122,2 122,2 122,2 122,2 122,2

2. Jalan

Provinsi 90,33 90,33 90,33 90,33 90,33

3. Jalan Kabupaten

802,19 802,19 802,19 802,19 802,19

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-58

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan tabel di atas, panjang jalan menurut status

dibedakan atas Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten.

Panjang jalan nasional dan provinsi tidak mengalami peningkatan, hal

ini dikarenakan ruas jalan tersebut tidak mengalami perubahan

status. Untuk panjang jalan kabupaten mengalami penurunan volume

dari 968,06 km menjadi 802,19 km. Berkurangnya panjang jalan

kabupaten dikarenakan adanya pendataan ulang terhadap panjang

jalan Kabupaten Bungo yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati

Bungo Nomor 63/PU Tahun 2013 tentang Penetapan Ruas Jalan

Menurut Statusnya Sebagai Jalan Kabupaten. Untuk perkembangan

jalan menurut jenis permukaan di Kabupaten Bungo dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Dalam kurun waktu lima tahun persentase panjang jalan dan

jembatan kondisi baik di Kabupaten Bungo cenderung mengalami

fluktuatif, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gafik berikut:

Gambar 2.24

Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Adapun Untuk perkembangan jalan menurut jenis permukaan di

Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

51,10

57,19 57,35

50,12

57,09

46,00

48,00

50,00

52,00

54,00

56,00

58,00

2016 2017 2018 2019 2020

Rasio Panjang Jalan dan Jembatan

BAB II-59

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.31 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Bungo dari

Tahun 2016 s.d. Bulan Agustus Tahun 2020

No Jenis Jalan 2016

(Km)

2017

(Km)

2018

(Km)

2019

(Km)

2020

(Km)

1. PANJANG JALAN

Aspal 590,91 597,07 601,77 606,71 606,71

Kerikil 148,35 147,66 145,19 139,31 139,31

Tanah 62,97 57,47 55,24 48,50 48,50

2. KONDISI JALAN

ASPAL

- Baik (B) 356,81 388,42 406 398,06 398,06

- Sedang (S) 155,1 88,41 87,37 87,35 87,35

- Rusak Ringan

(RR)

78,51 14,80 106,89 121,30 121,30

-Rusak Berat (RB) 0,5 0,19 1,50 0 0

3 KERIKIL

- Baik (B) 53,1 66,86 61,88 49,37 49,37

- Sedang (S) 78,15 70,35 68,43 71,84 71,84

- Rusak Ringan

(RR)

15,4 9,60 14,88 17,10 17,10

- Rusak Berat (RB) 1,7 0,85 0 1,00 1,00

4 TANAH

- Baik (B) 0 0 0 2,85 2,85

- Sedang (S) 35,5 4,43 33,80 33,80 33,80

- Rusak Ringan

(RR)

22,84 2,17 16,85 11,85 11,85

- Rusak Berat (RB) 4,59 4,59 4,59 0 0

5 RIGIT BETON

- Baik (B) 0 0 0 7,68 7,68

- Sedang (S) 0 0 0 0 0

- Rusak Ringan

(RR)

0 0 0 0 0

- Rusak Berat (RB) 0 0 0 0 0

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Tabel di atas menunjukkan bahwa prasarana jalan menurut jenis

permukaan dibedakan atas beberapa kelompok, antara lain: 1) jalan

aspal; 2) jalan kerikil; 3) jalan tanah; dan 4) rigit beton. Prasarana jalan

dengan kondisi aspal mengalami peningkatan sampai dengan Tahun

2020 yaitu masih sepanjang 606,71 Km. Sebaliknya, jalan kerikil dan

BAB II-60

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

tanah hingga tahun 2020 mengalami penurunan/peningkatan. Kondisi

ini disebabkan karena adanya peningkatan struktur dari jalan tanah

menjadi jalan kerikil serta peningkatan struktur dari jalan kerikil

menjadi jalan rigit beton. Dengan kondisi jaringan jalan seperti yang

tergambar, fungsi pelayanan transportasi sudah dapat menjangkau

hampir kesemua dusun yang tersebar di Kabupaten Bungo dengan

menggunakan kendaraan bermotor. Diharapkan pesatnya

pembangunan disegala bidang dapat mengurangi tingkat ketimpangan

dan kesenjangan antar wilayah di Kabupaten Bungo.

Jembatan merupakan salah satu sarana mobilitas masyarakat

yang menyatu dengan fungsi jalan, kondisi fisik jembatan sangat

berdampak terhadap maksimalnya mobilitas masyarakat untuk

menunjang segala jenis aktifitas, selain berfungsi menjadi penghubung

antar dusun dan antar wilayah.

Sampai dengan Tahun 2020, peningkatan status jembatan dalam

kondisi baik memang masih belum begitu maksimal diupayakan, hal

ini dikarenakan untuk melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan

infrastruktur memerlukan alokasi dana yang cukup besar dan akan

dilaksanakan secara bertahap. Adapun data jumlah jembatan dan box

di Kabupaten Bungo Tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 2.32 Data Jumlah Jembatan dan Box di Kabupaten Bungo

Tahun 2016 s.d. 2020

No Jenis Jembatan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Jembatan Permanen 183 183 183 188 188

2 Jembatan Gantung 32 32 32 32 32

3 Belum ada Jembatan 19 19 19 19 19

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo

Tahun 2020.

Tabel di atas menunjukkan bahwa prasarana jembatan dan box

di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 cenderung tetap, hanya

pada tahun 2020 ada penambahan 5 buah jembatan gantung.

BAB II-61

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

B. Jaringan Irigasi

Selain infrastruktur jalan, jaringan irigasi dan ketersediaan air

bersih merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat

Kabupaten Bungo. Peningkatan produktivitas pertanian dan tingkat

kesehatan msayarakat menjadi indikator betapa pentingnya sarana

ini.

Dalam kurun waktu lima tahun Persentase irigasi kabupaten

dalam kondisi baik di Kabupaten Bungo cenderung mengalami

peningkatan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gafik berikut:

Gambar 2.25 Persentase Irigasi Kondisi Baik di Kabupaten Bungo dari

Tahun 2016-2020

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Data perkembangan panjang jaringan irigasi di Kabupaten

Bungo berdasarkan jenis irigasi dan daerah irigasi dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 2.33

Panjang Jaringan Irigasi di Kabupaten Bungo Bedasarkan Daerah Irigasi s.d. Kondisi Tahun 2020

No Daerah Irigasi Volume (Meter)

Primer Sekunder

1 Agam I 140,95 94,44

2 Agam II 1.367,23 -

3 Agam III 603,60 -

46,00

54,00

65,89

71,26 71,26

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

2016 2017 2018 2019 2020

Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik

BAB II-62

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Daerah Irigasi Volume (Meter)

Primer Sekunder

4 Alai 517,70 551,09

5 Bangar 168,68 799,80

6 Batang Buat 922,74 773,85

7 Belakang Rumah 316,76 264,58

8 Besar 567,31 122,23

9 Betung Bedarah 389,19 -

10 Bulim 1.362,93 1.785,62

11 Buluh 64,70 487,38

12 Cino I 118,49 86,48

13 Cino II 505,25 -

14 Danau 75,11 189,86

15 Duyung 314,62 269,70

16 Gedang 1.937,27 1.196,58

17 Gedang Senamat Ulu 294,50 968,39

18 Jerinjing 433,52 549,81

19 Kerang 1.263,18 907,74

20 Keranji 103,10 -

21 Ketak 379,29 -

22 KK Unit XV-1 1.078,78 794,01

23 Kumbo 647,24 637,80

24 Kumbuk 767,93 -

25 Langkap 52,86 401,17

26 Lebak Gedang 240,23 577,19

27 Letung I 1.057,50 -

28 Letung II 119,76 1.575,42

29 Lubuk 140,92 -

30 Lubuk Kayu Aro 1.326,79 -

31 Lubuk Larangan 256,38 -

32 Lubuk Larangan Seberang 273,16 -

33 Mengkuang Kecil 1.911,54 1.401,65

34 Mentukun 230,66 -

35 Nusa Indah 1.763,25 118,66

36 Paibung 1.251,68 -

37 Pangkah Hulu 431,86 598,86

38 Penyengat 704,89 407,60

39 Salo Kampung Baru 830,58 198,54

40 Saluk 72,39 jj258,37

41 Se.Andik 1.693,97 -

42 Sei.Berunai 932,33 1.366,05

43 Sei.Duren 1.693,34 203,20

44 Sei.Embacang Kecil 1.422,58 -

45 Sei.Jentayo 2.752,13 2.565,96

BAB II-63

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Daerah Irigasi Volume (Meter)

Primer Sekunder

46 Sei.Kembang 3.291,06 1.166,40

47 Sei.Limau 3.186,51 517,58

48 Sei.Lubuk Mayan 571,22 754,59

49 Sei.Perabung 490,20 394,30

50 Sei.Pulau Pekan 2.897,96 1.693,24

51 Sei.Semagi 660,72 6.869,03

52 Sei.Talang Cabuk 1.915,30 406,33

53 Sei.Teluk Pandak 715,49 2.666,00

54 Sei.Teluk Panjang 3.100,10 2.251,56

55 Sei.Terentam Besar 4.996,05 2.955,23

56 Senamat Hulu I 563,58 383,87

57 Senamat Hulu II 605,58 -

58 Simpalbung 905,90 -

59 Singo Lubuk Pauh 835,08 -

60 Talang Kundo 1.011,38 -

61 Talang Paku 1.465,65 567,02

62 Tanah Abang 1.021,39 -

63 Tegan 151,84 277,17

64 Telang 1.431,87 617,11

65 Tembang Arang 223,08 -

66 Tembang Seberang 393,00 549,86

Total 63.931,83 41.791,29

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun

2020.

Tabel 2.34

Panjang Jaringan Irigasi Berdasarkan Kondisi Tahun 2020

No Jenis Irigasi/Kondisi 2020 (m)

1 Primer 63,931

Baik (B) 44,364

Sedang (S) 7,365

Rusak Ringan (RR) 8,779

Rusak Berat (RB) 34,22

2 Sekunder 41,791

- Baik (B) 30,969

- Sedang (S) 6,096

- Rusak Ringan (RR) 2,757

- Rusak Berat (RB) 1,967

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo

Tahun 2020.

BAB II-64

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Sampai dengan kondisi Tahun 2020, panjang irigasi di

Kabupaten Bungo adalah sepanjang 105.723,12 m yang terdiri dari

63.931 m irigasi primer, 41,791 m irigasi sekunder. Dari keseluruhan

panjang irigasi terhitung sepanjang 75.333 m merupakan irigasi

dengan kondisi baik, dalam kondisi sedang sepanjang 13.461 m.

Persentase panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik masih tergolong

sangat jauh dari harapan, rendahnya persentase tersebut merupakan

masalah yang harus menjadi target dan fokus yang harus segera

diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo, mengingat jaringan

irigasi merupakan sarana utama yang berpengaruh terhadap maju dan

mundurnya sektor pertanian. Adapun permasalahan yang

menyebabkan rendahnya persentase panjang jaringan irigasi dalam

kondisi baik adalah sebagai berikut:

1. Penurunan debit sumber air yang diakibatkan oleh cuaca yang

tidak dapat diprediksi dan ditentukan;

2. Terdapatnya lahan tidur (sawah) yang dilalui oleh jaringan irigasi,

sehingga minim pemeliharaan oleh petani yang menyebabkan

kerusakan tidak terdeteksi dan meluas; dan

3. Alih fungsi lahan pertanian (sawah) menjadi lahan perkebunan

sehingga jaringan irigasi yang dibangun tidak terpelihara dan tidak

dimanfaatkan.

C. Keciptakaryaan

Untuk persentase pelayanan air bersih bagi masyarakat telah

dilakukan beberapa program dalam rangka meningkatkan

ketersediaan air baku serta kinerja pelayanan air minum masyarakat

melalui Program Pemanfaatan Air Dalam dan Penanganan Limbah.

Dalam kurun waktu lima tahun Persentase pengelolaan

keciptakaryaan di Kabupaten Bungo cenderung mengalami fluktuatif,

untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:

BAB II-65

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.26 Indeks Keciptakaryaan di Kabupaten Bungo dari

Tahun 2016-2020

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Adapun data tentang wilayah pelayanan air bersih perdesaan di

Kabupaten Bungo sampai dengan Tahun 2020 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 2.35

Jaringan Air Bersih di Kabupaten Bungo s.d. Kondisi Tahun 2020

No Kecamatan

Jumlah

Penduduk

Wilayah

Pelayanan

(Jiwa)

Jumlah

Penduduk

Terlayani

(Jiwa)

Cakupan

Pelayanan

1. Pasar Muara Bungo 22,135 20,531 92.75

2. Rimbo Tengah 27,659 24,899 90.02

3. Bungo Dani 25,197 22,932 91.01

4. Bathin III 22,265 18,509 83.13

5. Bathin II Babeko 12,305 9.036 73.43

6. Pelepat 31,143 25,255 81.09

7. Pelepat Ilir 47,523 39,423 82.96

8. Rantau Pandan 10,062 7,564 75.17

9. Bathin III Ulu 9,144 6,962 76.14

10. Muko-muko Bathin VII 14,052 10,306 73.34

11. Jujuhan 17,357 13,246 76.32

12. Jujuhan Ilir 10,183 7,739 76

66,0069,00

86,00

78,00

60,51

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

2016 2017 2018 2019 2020

BAB II-66

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

13. Tanah Tumbuh 14,715 11,017 74.87

14. Bathin II Pelayang 8,132 5,378 66.13

15. Limbur Lbk Mengkuang 15,803 10,184 64.44

16. Tanah Sepenggal 22,071 17,678 80.1

17. Tanah Sepenggal Lintas 22,140 15,282 68.93

Jumlah total perdesaan 234,630 179.05 53,95

Jumlah total desa dan kota 331,886 265.921 80.12

Akses air minum

Kabupaten Bungo

265,921 80,12

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah

penduduk terlayani melalui jaringan air bersih perdesaan dan

perkotaan masih belum mencapai 100 persen, hanya terealisasi

sebesar 80,12 persen. Tentunya hal ini masih menjadi catatan penting

bagi pemerintah Kabupaten Bungo yang secara bertahap melalui

peningkatan kinerja pelayanan penyediaan air bersih dengan cara

meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam menyediakan

ketersediaan air bersih secara mandiri dapat diupayakan melalui

penyediaan sumur galian dan sumur bor.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat

pesat, permasalahan drainase semakin meningkat pula pada

umumnya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana

perkotaan. Akibatnya permasalahan banjir atau genangan semakin

meningkat pula. Pada umumnya penanganan sistem drainase di

banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak

menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas.

Peningkatan pemahaman mengenai sistem drainase kepada

pihak yang terlibat baik pelaksana maupun masyarakat perlu

dilakukan secara berkesinambungan. Agar penanganan permasalahan

sistem drainase dapat dilakukan secara terus menerus dengan sebaik-

baiknya. Adapun panjang keseluruhan drainase di Kabupaten Bungo

adalah 94.963 meter yang tersebar di 79 lokasi dalam Kota Muara

Bungo, tercatat drainase dalam kondisi baik adalah sepanjang 36.289

meter atau sebesar 40,89 persen.

BAB II-67

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

4. Bidang Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

A. Rumah Layak Huni

Indikator kinerja pengembangan perumahan adalah rasio rumah

layak huni dengan fomula perhitungan realisasi adalah Jumlah rumah

layak huni dibagi jumlah penduduk. Pada Tahun 2019 realisasi rumah

layak huni berhasil terpenuhi sebanyak 95.752 Unit rumah dan pada

Tahun 2020 meningkat menjadi 96.879 Unit dengan jumlah

penduduk Kabupaten Bungo adalah sebanyak 374.770 Jiwa, adapun

rincian data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.36 Jumlah Rumah dan Jumlah Rumah Layak Huni

s.d. Tahun 2020

No Kecamatan Jumlah

Rumah

Jumlah

Rumah

Layak Huni

1 Bathin II Babeko 3.401 3.149

2 Rimbo Tengah 8.718 8.454

3 Bungo Dani 8.516 8.240

4 Pasar Muara Bungo 8.170 7.870

5 Bathin III 6.866 6.506

6 Pelepat 8.950 7.785

7 Pelepat Ilir 16.321 15.890

8 Rantau pandan 3.023 2.586

9 Muko Muko Bathin VII 4.322 3.967

10 Bathin III Ulu 2.888 2.335

11 Tanah Sepenggal 6.646 6.165

12 Tanah Sepenggal Lintas 6.846 5.796

13 Tanah Tumbuh 4.300 3.731

14 Limbur Lubuk Mengkuang 5.150 4.482

15 Bathin II Pelayang 2.718 2.280

16 Jujuhan 4.732 4.404

17 Jujuhan Ilir 3.640 3.240

TOTAL 105.207 96.879

Sumber data: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa persentase rumah layak

huni di Kabupaten Bungo sudah mencapai 92,08 persen. Dengan

sebaran jumlah rumah terbanyak di Kecamatan Pelepat Ilir dan paling

sedikit di Kecamatan Bathin II Pelayang.

BAB II-68

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

B. Permukiman Layak Huni

Indikator rasio permukiman layak huni dapat dihitung dengan

fomula luas permukiman layak huni dibagi luas wilayah permukiman.

Adapun rincian data tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.37

Luas Permukiman dan Luas Kawasan Kumuh s.d. Tahun 2020

No Kelurahan

Luas

Permukiman

(Ha)

Luas

Kawasan

Kumuh (Ha)

1 Jaya Setia 174,00 42,22

2 Tanjung Gedang 277,00 0

3 Sungai Pinang 211,00 52,34

4 Bungo Taman Agung 255,00 20,00

JUMLAH 917,00 114,78

Sumber data: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Tabel diatas menjelaskan bahwa sampai dengan Tahun 2020

tercatat luas permukiman adalah seluas 917 Ha dengan luas kawasan

kumuh seluas 114,78 Ha.

C. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Adapun data-data terkait ruang terbuka hijau di Kabupaten

Bungo sampai dengan tahun 2020 untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.38 Luas RTH s.d. Tahun 2020

No Uraian Luas Keterangan

1 Luas Wilayah 465,986 Ha 39,930 Ha Kota

426,056 Ha Desa

2 Luas RTH

a. Kawasan Hutan

Produksi

65,321 Ha

b. Kawasan Pertanian 4,963 Ha

c. Kawasan Pariwisata 10,322 Ha

d. Kawasan Hutan

Lindung

7,215 Ha

BAB II-69

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

e. Kawasan Perkebunan 101,523 Ha

f. Kawasan RTH Kota 152,396 Ha

Jumlah 341,738 Ha

Sumber data: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Pemerintah Kabupaten Bungo telah mampu menyediakan RTH

melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar 30 persen dari

keseluruhan luas wilayah. Luas wilayah Kabupaten Bungo adalah

seluas 465.900 Ha dengan luasan RTH yang harus tersedia yakni

seluas 139.770 Ha.

5. Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan

Perlindungan Masyarakat

Penyelenggaraan ketertiban umum dan perlindungan

masyarakat merupakan kewajiban pemerintah sebagaimana

diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat merupakan

manifestasi dari hak asasi manusia dalam tertib kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagaimana dijamin dalam

pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen).

Dalam rangka penyelenggaraan ketertiban umum dan

perlindungan masyarakat, selama tahun 2016–2020 dilakukan

beberapa langkah preventif melalui pembinaan dan pemantauan orang

asing, menjaga kerukunan umat beragama serta pemetaan potensi

konflik dan pencegahan terjadinya konflik. Kebijakan Pemerintah

Kabupaten Bungo diarahkan kepada perkembangan politik,

keamanan, sosial budaya, ekonomi dan wawasan kebangsaan yang

dimaksudkan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan yang

kondusif dan dinamis.

Meskipun politik berkembang dengan cepat, namun di

Kabupaten Bungo tidak menemukan permasalahan yang berarti.

Perubahan-perubahan paradigma dapat disikapi dan diikuti oleh

BAB II-70

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

masyarakat, sehingga berjalan mengikuti Undang-Undang dan

peraturan yang berlaku.

Peraturan Daerah (Perda) merupakan salah satu jenis Peraturan

Perundang-undangan yang merupakan bagian dari sistem hukum

nasional berdasarkan Pancasila. Secara fungsi, untuk memastikan

bahwa seluruh lapisan masyarakat di daerah untuk menaati dan

mematuhinya, meskipun masih ada sebagian pihak yang tidak tunduk

dan patuh terhadap Peraturan Daerah yang telah ditetapkan.

Dalam konteks penegakan perda dan/atau perkada, Satuan

Polisi Pamong Praja memiliki kedudukan dan fungsi yang cukup

penting sebagai salah satu perangkat dan aparatur pemerintah

daerah. Menurut ketentuan Pasal 255 ayat (1) Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah “Satuan Polisi Pamong

Praja dibentuk untuk menegakkan perda dan perkada,

menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta

menyelenggarakan pelindungan masyarakat”.

Tabel 2.39 Jumlah Penegakan Perda, Rasio Polisi Pamong Praja dan Rasio

Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Uraian Tahun

2017 2018 2019 2020

1 Jumlah penegakan perda 10 10 13 13

2

Rasio Polisi Pamong Praja

(Pol PP) per-10.000

penduduk

2,28 2,21 2,05 2,10

3

Rasio Perlindungan

Masyarakat (Linmas) per-

10.000 penduduk

35,99 35,24 54,86 44,10

Sumber data: Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan penegakan perda di Kabupaten

Bungo kurun waktu tahun 2017-2020 meningkat dari 10 penegakan

perda pada tahun 2016 menjadi 13 penegakan perda pada tahun 2020.

Untuk rasio Polisi Pamong Praja rata-rata dari tahun 2017-2020

sebesar 2,16 artinya 10.000 penduduk di Kabupaten Bungo hanya

BAB II-71

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

dapat dilindungi oleh 2 orang Polisi Pamong Praja. Sementara untuk

rasio Perlindungan Masyarakat (Linmas) rata-rata dari tahun 2017-

2020 sebesar 42,55 artinya 10.000 penduduk di Kabupaten Bungo

hanya dapat dilindungi oleh 42 orang Linmas.

6. Bidang Urusan Sosial

Keberadaan sarana sosial seperti panti jompo, panti asuhan dan

tempat-tempat rehabilitasi memiliki peran yang sangat penting dalam

rangka untuk menangani penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Oleh sebab itu sebagai bagian dari pelayanan dasar, pemerintah

mempunyai tanggungjawab untuk menyediakan, memberikan Dan

Membina Sarana Tersebut.

Tabel 2.40

Jumlah Sarana Sosial di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Tahun Panti

Rehabilitasi Panti Asuhan

Panti

Jompo

2016 - - -

2017 - - -

2018 - - -

2019 - - -

2020 - 15 3

Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa panti asuhan dan panti

jompo di Kabupaten Bungo baru terbangun pada tahun 2020 dengan

jumlah panti asuhan 15 unit dan panti jompo 3 unit, sedangkan untuk

panti rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Bungo

belum ada.

Disamping penyediaan panti untuk penyandang masalah sosial

tertentu, penanganan pemerintah terhadap masalah penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya perlu juga mendapat

perhatian. Adapun jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel sebagai berikut:

BAB II-72

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.41 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Kabupaten Bungo Tahun 2016–2020

No Jenis PMKS Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Anak Terlantar - 21 25 23 11

2 Anak Jalanan - - - -

3 Anak dengan

kedisabilitasan

- - - -

4 Anak yang

menjadi korban

tindak kekerasan

- - - -

5 Anak yang

memerlukan

perlindungan

khusus

- - - - -

6 Penyandang

disabilitas

- 7 100 27 36

7 Tuna Susila - 1 3 -

8 Gelandangan - 30 30 - 14

9 Pengemis - 1 1 1 1

10 Pemulung - - - - -

11 ODHA - 2 1 3 2

12 Korban

penyalahgunaan

napza

- - - - -

13 Korban trafficking - - - - -

14 Korban tindak

kekerasan

- - - - 22

15 Korban bencana

alam

- - - - 43

16 Korban bencana

sosial

- - - - -

17 Perempuan rawan

sosial ekonomi

- - - 88.059 85.159

18 Fakir miskin - - - 60 -

Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas kurun waktu lima tahun terakhir pada tahun

2019 dan 2020 jenis PMKS yang paling banyak adalah perempuan

rawan sosial ekonomi dengan jumlah berturut-turut 88.059 dan

85.159.

BAB II-73

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Wajib yang Tidak Terkait

dengan Pelayanan Dasar

1. Bidang Urusan Tenaga Kerja

A. Jumlah Pendaftaran, Penempatan, dan Permintaan Tenaga Kerja

Menurut Jenis Kelamin

Data pendaftaran, penempatan dan permintaan tenaga kerja di

Kabupaten Bungo tahun 2017-2020 dapat dilihat pada tabel yang

disajikan dibawah ini:

Tabel 2.42 Jumlah Pendaftaran, Penempatan, dan Permintaan Tenaga Kerja

Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020

No Tahun Pendaftaran Penempatan Permintaan

1 2017 1.525 619 870

2 2018 1.527 579 864

3 2019 1.235 1.180 670

4 2020 475 430 456

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pendaftaran, Penempatan,

dan Permintaan Tenaga Kerja cenderung menurun. Pendaftaran dan

penempatan tenaga kerja di Kabupaten Bungo terbanyak terjadi pada

tahun 2019 dengan jumlah berturut-turut 1.235 orang dan 1.180

orang. Untuk permintaan tenaga kerja terbanyak terjadi pada tahun

2017 dengan jumlah 870 jiwa.

B. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

TPAK merupakan persentase penduduk usia 15 tahun keatas

yang merupakan angkatan kerja. TPAK berfungsi untuk

mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif

secara ekonomi disuatu negara/wilayah. Semakin tinggi TPAK

menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja (labour

supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam

suatu perekonomian.

BAB II-74

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.43 Jumlah Bekerja, Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja dan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020

No Uraian 2017 2018 2019 2020

1. Bekerja (jiwa) 160.485 172.357 167.075 168.517

2. Angkatan Kerja (jiwa) 168.733 177.855 173.907 179.151

3. Bukan Angkatan Kerja (jiwa)

256.090 85.917 96.909 96.933

4.

Persentase Tingkat

Partisipasi Angkatan

Kerja

65,89 67,43 64,22 64,89

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020. Berdasarkan tabel diatas TPAK Kabupaten Bungo dari tahun

2017-2020 cenderung menurun. TPAK tertinggi terjadi pada tahun

2018 dan yang terendah pada tahun 2019 dengan nilai berturut-turut

67,43 persen dan 64,22 persen.

C. Jumlah Tenaga Kerja dalam Perusahaan

Data tenaga kerja yang terdaftar dalam perusahaan di

Kabupaten Bungo pada tahun 2017-2020 sebagai berikut:

Tabel 2.44

Banyaknya Perusahaan dan Tenaga Kerja yang Terdaftar di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020

No Tahun Jumlah

Perusahaan

Jumlah Tenaga

Kerja

1 2017 166 10.880

2 2018 567 13.378

3 2019 589 14.621

4 2020 589 15.051

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari data di atas menjelaskan bahwa jumlah perusahaan di

Kabupaten Bungo cenderung bertambah setiap tahunnya, sehingga

mampu menyerap tenaga kerja untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Pada tahun 2020 jumlah perusahaan di Kabupaten Bungo sebanyak

589 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 15.051 orang.

BAB II-75

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2. Bidang Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

Pengarus utamaan gender (PUG) merupakan strategi

mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan.

Pengintegrasian perspektif gender tersebut dimulai dari proses

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan

evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. PUG

ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam

pembangunan, yaitu pembangunan yang lebih adil dan merata bagi

seluruh penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan.

Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan

antara penduduk laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan

mengontrol sumber daya, berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan dan proses pembangunan, serta mendapatkan manfaat

dari kebijakan dan program pembangunan.

Salah satu cara untuk mengetahui adanya diskriminasi antara

laki-laki dan perempuan, yaitu menilai Indeks Pembangunan Gender

(IPG). IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan

pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Semakin

kecil jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara

pembangunan antara perempuan dengan laki-laki. Namun semakin

besar jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin besar

perbedaan capaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki.

Angka 100 adalah standar untuk menginterpretasikan angka IPG,

karena 100 menggambarkan rasio perbandingan yang paling

sempurna.

Untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara

laki-laki dan perempuan di Kabupaten Bungo digunakan Indeks

Pembangunan Gender (IPG) atau Gender-Related Development Index

(GDI). Nilai IPG Kabupaten Bungo dapat dilihat pada grafik berikut:

BAB II-76

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.27 Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bungo

Tahun 2017-2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo berhasil meningkatkan

IPG selama periode tahun 2017-2019 yaitu dari 88,15 persen tahun

2017 meningkat menjadi 88,63 persen pada tahun 2019, namun pada

tahun 2020 IPG Kabupaten Bungo turun sebesar 0,09 poin.

Perempuan merupakan bagian dari penduduk yang memiliki

potensi dalam pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan di

Kabupaten Bungo. Perempuan memiliki peran yang sangat penting

dalam menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas

melalui pembinaan keluarga sehat sejahtera.

Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo perempuan juga

diberi kesempatan untuk menduduki beberapa jabatan struktural

sebagaimana ditampilkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.45 Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin yang Menjabat di Pemerintah

Kabupaten Bungo Tahun 2018-2020

Jabatan

Tahun

2018 2019 2020

Laki-Laki

(LK)

Perempuan

(PR)

Laki-Laki

(LK)

Perempuan

(PR)

Laki-Laki

(LK)

Perempuan

(PR)

Eselon I - - - - - -

Eselon II 25 3 22 3 24 3

88,15

88,20

88,63

88,54

87,90

88,00

88,10

88,20

88,30

88,40

88,50

88,60

88,70

2017 2018 2019 2020

BAB II-77

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Eselon III 114 32 116 29 110 28

Eselon IV 341 168 336 170 336 173

Eselon V 2 4 2 3 - -

Jumlah 482 207 476 205 470 204

Total (LK+PR) 689 681 674

Persentase 69,96 30,04 69,90 30,10 69,73 30,27

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa Pemerintah Kabupaten

Bungo konsisten terhadap pemberdayaan perempuan. Dari tahun

2018-2020 jabatan eselon yang ada di Pemerintah Kabupaten Bungo

ditempati oleh PNS perempuan sebesar 30 persen, namun untuk

keterlibatan perempuan dalam legislatif hanya sebesar 14,29 persen.

Hal ini lebih rendah dibandingkan target minimal sebesar 30 persen

dari jumlah anggota legislatif.

Tabel 2.46 Anggota DPRD Kabupaten Bungo Menurut Jenis Kelamin

Pada Tahun 2020

Uraian Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

Anggota DPRD Kabupaten Bungo 30 5 35

Jumlah 30 5 35

Persentase 85,71 14,29 100

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Untuk perkembangan jumlah tenaga kerja perempuan di

Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2020 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 2.47

Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020

No Tahun Jenis Kelamin

Jumlah Persentase Tenaga Kerja Perempuan Laki-Laki Perempuan

1 2017 8.719 2.161 10.880 19,86

2 2018 9.991 3.376 13.367 25,26

3 2019 10.987 3.634 14.621 24,85

4 2020 11.308 3.743 15.051 24,87

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

BAB II-78

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas dapat dilihat selama tahun 2017-2020

persentase tenaga kerja perempuan di Kabupaten Bungo tumbuh rata-

rata 16,72 persen per tahun. Sedangkan Untuk perkembangan

perlindungan anak di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawah

ini:

Tabel 2.48 Jumlah Kasus Kekerasan Anak dan Tindak Lanjut

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Jenis Kasus Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Fisik 26 16 4 1 2

2 Psikis 25 16 2 4 3

3 Seksual 0 0 4 2 5

4 Penelantaran 1 0 0 3 1

Jumlah 52 32 10 10 11

Tindak Lanjut 52 32 10 10 11

Persentase 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020

jumlah kasus kekerasan anak di Kabupaten Bungo cenderung

menurun. Pada tahun 2016 jumlah kekerasan anak sebanyak 52

kasus angka ini turun pada tahun 2020 menjadi 11 kasus dan untuk

tindak lanjut terhadap kasus yang ada semuanya terselesaikan dengan

baik.

3. Bidang Urusan Pangan

Ketersediaan pangan merupakan salah satu indikator perhatian

pemerintah terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Dengan

jumlah penduduk yang semakin meningkat, maka perlu diperhatikan

produksi berbagai jenis bahan pangan yang dapat dikembangkan agar

tidak terjadi kerawanan pangan di Kabupaten Bungo. Pengembangan

sektor pertanian selain untuk ketahanan pangan juga berperan

penting dalam perekonomian yakni sebagai sumber pendapatan,

pembuka kesempatan kerja, pengentas kemiskinan dan peningkatan

ketahanan pangan daerah. Sebagian besar masyarakat Kabupaten

Bungo masih bergantung penghasilannya kepada hasil pertanian

BAB II-79

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

dengan komoditi tanaman pangan seperti padi dan palawija serta

tanaman hortikultura.

Tingkat ketersediaan Energi, menurut hasil Widyakarya Nasional

Pangan dan Gizi (WMPG) Tahun 2018, bahwa konsumsi pangan sudah

terpenuhi apabila konsumsi energy dan protein penduduk Indonesia

masing-masing mencapai 2400 kkal/Kap/hari dan 63

gram/Kap/Hari. Jumlah konsumsi energi dang protein tersebut

merupakan jumlah yang diperlukan agar manusia dapat hidup sehat,

aktif dan produktif.

Berdasarkan analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Tahun 2020,

ketersediaan energi untuk dikonsumsi perkapita 3.241

Kkal/Kapita/hari yang siap dikonsumsi masyarakat Kabupaten

Bungo. Ketersediaan energi sudah diatas ketersediaan energi minimal

yang dipersyaratkan sebesar 2400 kalori/kapita/hari (SPM 2000

kalori/Kapita/Hari atau 90,5 persen). Apabila dibandingkan dengan

Tahun 2019, tingkat ketersediaan energi mengalami peningkatan.

Begitupun Angka Kecukupan Protein di Tahun 2020 sebesar 84,56

Gram/Kapita/hari. Ini juga sudah berada diatas ketersediaan protein

yang dipersyaratkan sebesar 63 gram/kapita/hari. Hal ini

menunjukkan konsumsi protein Kabupaten Bungo berada pada

kreteria baik.

Dengan jumlah penduduk Kabupaten Bungo yang cenderung

terus meningkat, stabilitas produksi berbagai jenis bahan pangan

yang dapat dikembangkan sangat perlu diperhatikan agar tidak

terjadi kerawanan pangan.

Ketersediaan pangan beras Kabupaten Bungo dari target 35.180

Ton/tahun tercapai 61.518.000 Kg/tahun (61.518 Ton/tahun) artinya

ketersediaan beras di Kabupaten Bungo surplus. Nilai 61.518

Ton/tahun di peroleh dari data Neraca Bahan Makanan yaitu jumlah

penyediaan dalam daerah (produksi + perubahan stok + beras masuk

+ beras keluar) sebesar 61.518 ton. Untuk mendapatkan

kg/kapita/tahun dibagi dengan jumlah penduduk 374.770 jiwa,

menjadi 164 kg/kapita/tahun). Namun demikian sumbangan bahan

pangan terhadap penyediaan kalori masih di dominasi olah kelompok

BAB II-80

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

bahan padi–padian/cereals artinya masyarakat kita masih

ketergantungan akan pangan beras. Ketersediaan pangan utama

penduduk di Kabupaten Bungo tahun 2019 telah dapat memenuhi

kebutuhan konsumsi bahkan berada diatas angka ketersediaan

minimal untuk dikonsumsi masyarakat.

4. Bidang Urusan Pertanahan

Urusan pertanahan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan

penataan pertanahan dan pelaksanaan reforma agraria di wilayah

Kabupaten Bungo untuk memperbaiki akses masyarakat kepada

sumber-sumber ekonomi dalam hal ini tanah serta mengurangi

sengketa dan konflik pertanahan dan keagrariaan. Selain itu,

pelaksanaan urusan ini juga dilakukan dalam rangka pengakuan dan

penghormatan hak masyarakat hukum adat dan keragaman budaya

bangsa atas sumberdaya agraria dan sumberdaya alam. Adapun luas

lahan yang sudah bersertifikat di Kabupaten Bungo selama kondisi 5

tahun terakhir disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.49 Perkembangan Luas Lahan bersertifikat

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020

Kategori Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Luas Lahan (Ha) 3.923,05 12.860,53 13.826,79 7.682,18 4.676,10

Total Akumulasi 3.923,05 16.783,58 30.610,37 38.292,55 42.968,65

Sumber data: Badan Pertanaha Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa selama kurun waktu 5

tahun terakhir luas lahan yang telah bersertifikat di Kabupaten Bungo

sebesar 42.968, 65 Ha. Sertifikat lahan yang paling banyak terjadi

pada tahun 2018 dan yang paling sedikit pada tahun 2016.

5. Bidang Urusan Lingkungan Hidup

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan

lingkungan hidup salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja

sebagai berikut:

BAB II-81

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

A. Persentase Penanganan Sampah

Tolok ukur capaian sasaran Terciptanya Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dengan indikator kinerja yaitu Persentase

Volume Sampah yang Tertangani yaitu hasil dari jumlah sampah yang

tertangani dibagi dengan produksi sampah dikali 100 Persen. Produksi

sampah didapatkan dari Jumlah penduduk dikali dengan timbulan

sampah perorang (standarnya 0.003 m3/jiwa). Perhitungan volume

sampah yang tertangani dapat dilihat berikut ini:

Tabel 2.50 Data Persampahan Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Keterangan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1

Jumlah

penduduk

Pelayanan

352.641 359.838 367.182 373.424 380.893

2

Produksi sampah

(timbulan

sampah per

orang 0,003 m3)

141,05 143,93 146,87 149,37 152,36

3 Jumlah sampah

yang ditangani 60,65 64,77 73,83 119,50 118,83

4

Persentase

volume sampah

yang tertangani

43% 45% 50,27% 80% 78%

Sumber data: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa penanganan sampah di

Kabupaten Bungo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan pada

tahun 2016 sampah yang tertangani sebesar 43 persen, namun pada

tahun 2020 mencapai 78 persen.

B. Kualitas Air Sungai dan Udara

Pembangunan dalam penyelenggaraannya memiliki risiko

terjadinya pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan. Kondisi ini

dapat mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup yang

pada akhirnya akan membebani kita semua. Berkaitan dengan itu,

sudah semestinya lingkungan hidup harus dilindungi dan dikelola

dengan baik. Di samping itu, pengelolaan lingkungan hidup harus

BAB II-82

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sosial dan budaya bagi

masyarakat luas. Kualitas lingkungan hidup dapat terpantau secara

umum melalui kualitas air sungai dan kualitas udara.

Adapun data tentang kondisi kualitas air dan udara di Kabupaten

Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.51 Pemantauan Kualitas Air Sungai

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Nama Sungai Kategori

Baik Cukup Kurang

1. Batang Bungo - √ -

2. Batang Tebo - √ -

3. Jujuhan - √ -

4. Senamat - √ -

5. Pelepat - √ -

Sumber data: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo

Tahun 2020.

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kualitas air

sungai di Kabupaten Bungo secara umum masih tergolong kategori

baik.

Tabel 2.52

Pemantauan Kualitas Udara di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Kawasan Kategori

Baik Kurang

1. Perkantoran √ -

2. Transportasi √ -

3. Permukiman √ -

4. Industri √ -

Sumber data: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat kualitas udara

dibeberapa kawasan yang dijadikan sampel (kawasan yang banyak

aktifitas masyarakat) pengukuran kualitas udara yang dilaksanakan

dari Tahun 2012 s.d 2020, masih memenuhi stándar baku mutu

lingkungan masuk ke dalam ketegori baik atau masih berada di bawah

ambang batas tingkat pencemaran udara.

BAB II-83

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

6. Bidang Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Pelaksanaan administrasi kependudukan mempunyai peranan

yang penting bagi perkembangan pembangunan kependudukan.

Database yang lengkap dan akurat akan sangat membantu tugas-

tugas pemerintahan dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan

teknis di bidang pencatatan sipil daerah yang meliputi

pendaftaran/pencatatan kependudukan dan pelayanan umum. Salah

satu pelaksanaan administrasi kependudukan adalah pelayanan

pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Pengadministrasian kependudukan dilaksanakan oleh Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo dengan indikator

disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.53 Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo

Periode Tahun 2016-2020

No Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1. Rasio Penduduk yang

memiliki KTP 0,90 0,89 0,97 0,99 0,99

2.

Rasio Anak 0-18 Tahun

yang memiliki Akte

Kelahiran

0,93 0,95 0,94 0,96 0,98

3. Rasio Pasangan yang

memiliki Akta Nikah 0,44 0,46 0,49 0,52 0,54

4. Rasio Keluarga yang

memiliki Dokumen KK 1 1 1 1 1

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020

penduduk Kabupaten Bungo rata-rata telah memiliki KTP dan memiliki

akte kelahiran. Sedangkan untuk akta nikah hanya sekitar 50 persen

penduduk Kabupaten Bungo yang memiliki, sementara untuk dokumen

KK telah dimiliki penduduk Kabupaten Bungo secara keseluruhan.

BAB II-84

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

7. Bidang Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya untuk

mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa, yang

meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup melalui

penguatan pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan dan upaya

penguatan kapasitas masyarakat. Oleh sebab penguatan kelembagaan

masyarakat penting dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat

desa.

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan desa, diperlukan

keterlibatan semua komponen masyarakat desa. Gambaran umum

kondisi daerah terkait dengan urusan pemberdayaan masyarakat dan

desa dapat dilihat dari tabel indikator kinerja berikut ini:

Tabel 2.54

Indikator Kinerja Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020

No Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1

Jumlah peningkatan Dusun Tertinggal menjadi Dusun

Berkembang

- 35 56 81 89

2

Persentase lembaga

ekonomi perdesaan yang berkembang

6% 33% 57% 66% 73%

3

Persentase aparatur

desa yang berkompeten

- - 31,6% 43,8% 43,8%

4 Persentase desa tertib pengelolaan

keuangan desa

- - 78% 87% 87%

Sumber data: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dusun Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa kurun waktu lima tahun

terakhir jumlah desa berkembang di Kabupaten Bungo mengalami

peningkatan. Pada tahun 2017 ada sebanyak 35 desa/dusun

berkembang dan pada tahun 2020 menjadi 89 desa/dusun dengan

rata-rata pertumbuhan sebesar 28,63 persen.

BAB II-85

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dalam rangka peningkatan ekonomi desa/dusun di Kabupaten

Bungo dilakukan upaya penguatan terhadap lembaga-lembaga

ekonomi yang ada di desa/dusun, peningkatan kompetensi aparatur

desa dan pengelolaan keuangan desa sesuai aturan/regulasi yang ada.

Selama kurun waktu lima tahun terakhir Persentase lembaga ekonomi

perdesaan yang berkembang di Kabupaten Bungo mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, dari tahun 2016 sebesar 6 persen

meningkat menjadi 73 persen pada tahun 2020 dengan rata-rata

pertumbuhan sebesar 47 persen. Persentase aparatur desa yang

berkompeten juga mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun

2017 sebesar 31,6 persen menjadi 43,8 persen pada tahun 2020.

Selain itu, Persentase desa tertib pengelolaan keuangan desa juga

mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 78 persen menjadi

87 persen pada tahun 2020.

8. Bidang Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana

Pembangunan Keluarga Sejahtera bertujuan untuk

mengendalikan perkembangan penduduk dengan menurunkan angka

kelahiran dan memperpanjang angka harapan hidup agar masyarakat

dapat meningkatkan kesejahteraan, sekaligus merupakan dukungan

terhadap peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebagai indikasi keberhasilan dari kegiatan tersebut tertera pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 2.55

Alat Kontrasepsi yang Digunakan Masyarakat di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Tahun Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan

IUD MOP MOW SUNTIK PIL IMPL

1. 2.

3.

4. 5.

2016 2017

2018

2019 2020

2.116 2.706

1.995

462 445

141 158

175

52 46

478 515

580

304 286

23.219 25.019

26.100

29.283 29.324

16.956 17.667

17.448

6.694 7.095

10.772 11.420

12.201

2.615 2.559

Jumlah 7.724 572 2.163 132.945 65.860 39.567

Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-86

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel di atas menunjukan bahwa pemakaian alat kontrasepsi di

Kabupaten Bungo selama kurun waktu 5 (lima) tahun bervariasi

sesuai dengan keinginan para akseptor, yang didasarkan atas

kecocokan, kenyamanan dan keamanan penggunaannya bagi setiap

pasangan. Pemakaian alat kontrasepsi yang paling banyak adalah

jenis suntik sebanyak 132.945 akseptor, pil sebanyak 65.860

akseptor dan Implan sebesar 39.567 akseptor. Untuk mengetahui

indikator pelaksanaan program kependudukan, khususnya keluarga

berencana dalam kurun waktu 5 (lima) tahun menunjukkan besarnya

keinginan masyarakat untuk ikut serta dalam menunjang Program

Keluarga Berencana. Hal ini tergambar pada tabel berikut:

Tabel 2.56 Kondisi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kabupaten Bungo Periode Tahun 2016-2020

No Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1. Peserta KB aktif 55.116 58.879 59.809 39.654 39.991

2. Pasangan Usia

Subur 68.951 71.634 73.965 62.980 62.980

3. Rasio Akseptor KB 79,94 82,19 80,86 62,96 63,50

Sumber data: Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rasio akseptor KB di

Kabupaten Bungo 5 tahun terakhir fluktuatif. Pasangan usia subur

yang menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan

pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non program

paling banyak pada tahun 2017 dan yang paling sedikit pada tahun

2019.

9. Bidang Urusan Perhubungan

Dalam rangka untuk mendukung peningkatan ekonomi

masyarakat dalam Kabupaten Bungo, maka penyediaan sarana dan

prasarana perhubungan mempunyai peran dan fungsi yang sangat

BAB II-87

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

penting, karena secara langsung maupun tidak langsung akan dapat

memperlancar arus barang, jasa dan orang.

Dalam upaya untuk melengkapi sarana dan prasarana jalan di

wilayah Kabupaten Bungo, Dinas Perhubungan setiap tahun selalu

melakukan pemasangan rambu-rambu lalu lintas. Jumlah

pemasangan rambu setiap tahunnya bervariasi, disesuaikan dengan

kebutuhan.

Gambar 2.28

Persentase Ketersediaan Perlengkapan Jalan

Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari grafik di atas menjelaskan bahwa persentase ketersediaan

perlengkapan jalan di Kabupaten Bungo sampai tahun 2020 sebesar

41,48 persen. Ketersediaan perlengkapan jalan menjadi salah satu

indikator kinerja utama Dinas Perhubungan yang terbagi menjadi 39

item yang pada tahun 2019 hanya terdapat 36 Item. Data kebutuhan

sementara ini adalah kompilasi dari saran atau usulan yang diterima

Dinas Perhubungan saat Musrenbang tingkat Kecamatan dan tingkat

Kabupaten dikarenakan keterbatasan anggaran untuk melakukan

Study Ketersediaan Perlengkapan Jalan secara keseluruhan. Adapun

data yang sudah kami himpun adalah sebagai berikut:

40 40

41

41,48

39

40

40

41

41

42

42

2017 2018 2019 2020

BAB II-88

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.57 Jumlah Kebutuhan dan Ketersediaan Perlengkapan Jalan

Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020

No Uraian Satuan Jumlah

Kebutuhan

Tahun

2019

Tahun

2020

%

1

Alat Pemberi

Isyarat Lalu

Lintas

Buah 13 7 - 53,85

2 Warning Light

Tenaga Surya Buah 10 2 - 20,00

3

Rambu Lalu

Lintas Jalan

Umum

Buah 1.200 770 49 68,25

4 Rambu

Peringatan Buah 250 47 - 18,80

5 Rambu

Larangan Buah 355 128 - 36,06

6 Rambu

Perintah Buah 295 76 - 25,76

7 Rambu

Petunjuk Buah 100 62 4 66,00

8 Rambu Papan

Tambahan Buah 20 2 - 10,00

9 Marka Jalan M² 14.300 7.600 - 53,15

10

Lampu

Penerangan

Jalan

Buah 600 252 30 47,00

11

Pagar

Pengaman

Jalan

Meter 1.900 572 - 30,11

12 Cermin

Tikungan Buah 1.000 336 25 36,10

13 Tanda Patok

Tikungan Km 1.500 304 - 20,27

14 Pita Pengaduh Titik 200 12 5 13,50

15 Portal Jalan Titik 10 2 - 20,00

16 Alat Pembatas

Kecepatan Titik 20 - - 0,00

17 Paku Jalan Km 500 230 - 46,00

18 Median Jalan M2 3500 3000 - 85,71

19 Halte Titik 45 5 1 13,33

20 Trotoar M2 25.000 12.500 - 50,00

21 Zebra Cross M2 5.000 1.200 - 24,00

BAB II-89

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Uraian Satuan Jumlah

Kebutuhan

Tahun

2019

Tahun

2020

%

22 Pelican

Croosing Titik 45 - - 0,00

23 JPO Titik 5 - - 0,00

Zoss Titik 10 1 - 10,00

24 Terminal Type

C Unit 1 - - 0,00

25 Terminal

Angkutan Unit 1 1 - 100,00

26 Gedung

Terminal Unit 1 1 - 100,00

27 Gedung

Terminal VIP Unit 1 - - 0,00

28 Gedung Kargo Unit 1 - - 0,00

29 ATC Tower Unit 1 1 - 100,00

30 Mesjid

Bandara Unit 1 - - 0,00

31 Depo BBM

Avtur Unit 1 - - 0,00

32 Halaman

Parkir M2 1.200 800 - 66,67

33 Power House Unit 2 2 - 100,00

34 Ground Water

Tank Unit 1 1 - 100,00

35 Pintu Gate

Parkir Unit 3 3 - 100,00

36 Jalan Masuk

Utama M2 1.000 1.000 - 100,00

37 Jalan

Kawasan M2 8.000 4.000 - 50,00

38 Pembatas

Lahan M2 15.000 8.000 - 53,33

Alat Pemberi

Isyarat Lalu

Lintas

Buah 13 7 - 53,85

Rata-rata 41,48

Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Pemasangan rambu-rambu lalu lintas, hal ini dilakukan dengan

maksud agar supaya keselamatan dan kenyamanan para pengguna

jalan dapat terlayani secara optimal. Pada tahun 2020 angka

BAB II-90

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

kecelakaan di Kabupaten Bungo mengalami penurunan dibandingkan

dengan tahun 2018 dan 2019 yakni sebesar 37,63 persen, hal ini

selaras dengan aktifnya pembinaan dan sosialisasi tertib lalu lintas

dan meningkatnya kesadaran akan tertib berlalu lintas.

Tabel 2.58

Data Kecelakaaan di Kabupaten Bungo Pada Tahun 2018 s.d 2020

No Jenis Kendaraan Tahun

2018 2019 2020

1 Roda 2 SPM 123 99 76

2 Roda 2 SPD DYG 12 18 12

3 Roda 4 Minibus 24 17 17

4 Roda 4 Pick Up 10 7 4

5 Roda 4 Box - 2 1

6 Roda 6 Truck Colt Diesel 8 7 5

7 Roda 6 Bus 1 - -

8 Roda 6 Fuso/Hino 7 9 4

9 Roda 10 Tronton 1 1 -

Jumlah 186 160 119

Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Guna meminimalisir kecelakaan angkutan umum di Kabupaten

Bungo, maka diperluhkan Pengujian kendaraan bermotor atau biasa

yang disebut uji kir. Tujuan dari Pengujian Kendaraan Bermotor

adalah memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap

penggunaan kendaraan. Adapun banyaknya kendaraan yang

melakukan uji kir di Kabupaten Bungo selama tahun 2017-2020

sebagai berikut:

Tabel 2.59

Banyaknya Kendaraan yang Menjalani Uji dan Mutasi melalui Kantor Samsat Muara Bungo

Selama Tahun 2017-2020

Tahun Uji

Pertama Uji

Ulang Mutasi Masuk

Penumpang Jumlah

2017 318 3.180 35 204 4.086

2018 252 3.034 26 178 3.487

2019 209 2.765 52 350 3.373

2020 172 3.261 11 - 3.435

Total 951 12.240 124 732 14.381

Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-91

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan tabel diatas selama kurun waktu tahun 2017-2020

jumlah kendaraan yang melaksanakan uji kir sebanyak 14.381

kendaraan dengan uji paling banyak pada uji ulang kendaraan.

10. Bidang Urusan Komunikasi dan Informatika

Pembangunan dibidang komunikasi dan informatika merupakan

salah satu kebutuhan guna untuk mendukung aktifitas pelayanan

baik kantor, rumah tangga maupun kegiatan ekonomi masyarakat

lainnya. Salah satu wadah dan sarana penghubung layanan

telekomunikasi daerah yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dengan

pembiayaan yang berasal dari APBD Kabupaten Bungo antara lain SSB

dan RSPD serta Berita Bergambar.

Selain itu juga didukung dengan jasa pelayanan telekomunikasi

yang dikelola oleh PT. Telkom dengan pembiayaan yang bersumber

dari APBN. Secara umum perkembangan bidang komunikasi dan

informatika di Kabupaten Bungo khususnya terkait dengan jaringan

telekomunikasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.60 Lokasi Jaringan Telekomunikasi

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Tahun Kecamatan Lokasi

1.

2016 Rimbo Tengah Jl. RM. Thaher Rt. 15 Rw.05 Kel Cadika

Jl. Poros Bandara Rt. 17 Dusun

Sungai Mengkuang

Pelepat Ilir Jl. Jakarta Rt. 11 Rw. 03 Desa Karya Harapan Mukti

Jl. Bangau Rt. 09 Rw. 03 Desa

Tirta Mulya

Limbur Lubuk

Mengkuang

Rt. 09 Desa Limbur Baru

Jl. Poros Sungai Ipuh Rt. 06 Rw.

001 Desa Sungai Ipuh

Jujuhan Rt. 05 Desa Tanjung Belit

2. 2017 Rimbo Tengah Jl. Darma Bakti Rt. 015 Rw. 005 Kel. Pasir Putih

Pelepat Jl. Bulian Rt 01 Rw. 01 Desa

Mulya Jaya

Pelepat Ilir Jl. Rimbo Bujang Rt. 15 Rw. 05

Desa Bangun Harjo

BAB II-92

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Tahun Kecamatan Lokasi

Tanah Sepenggal

Jl. Tanah Tumbuh Rt/Rw. 005 Desa Candi Tenam

Tanah Tumbuh

Desa Rambah Rt. 01 DAM Tapus

Bathin II

Pelayang

Rt/Rw. 01 Desa Tanjung

Silungko

3. 2018 Pelepat Ilir Desa Muara Kuamang Rt. 05

Jl. Desa Koto Jayo Rt.001 Kampung 01 Desa Koto Jayo

Tanah Sepenggal

Desa Teluk Pandak Rt.03 Kampung Bukit Sari

Limbur Lubuk

Mengkuang

Jl. Rangkayo Pinyai Rt.05 Desa

Mekar Mengkuang

4. 2019 Bungo Dani Jl. Durian Lorong Hikmah Rt. 02 Kampung Tembang Cucur Dusun Sungai Arang

Bathin III Jl. Tanah Tumbuh Desa Air

Gemuruh

Pelepat Ilir Jl. Jaya Wijaya Rt.004 Rw. 001 Desa Sumber Mulya

Tanah

Sepenggal

Jl. Tanah Tumbuh Rt. 13 Desa

Teluk Pandan

Sungai Sengkawang Desa

Empelu

Jujuhan Ilir Jl. Desa Bukit Sari Rt. 003 Rw. 02 Desa Bukit Sari

5. 2020 Tanah

Sepenggal

Jl. Tanah Tumbuh Rt. 008

Kampung Bukit Harapan Desa Empelu

Pelepat Ilir Jl. Minangkabau Rt. 022 Dusun Bukit Kuamang Sari Desa/Rio

Lembah Kuamang

Rimbo Tengah Benit Rt.013 Rw. Dusun Sungai Mengkuang

Sumber data: Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Bungo Tahun

2020.

Di era industri 4.0 penggunaan teknologi menjadi semakin gencar

pada setiap bidang dalam upaya membantu setiap aktivitas. Untuk itu,

diharapkan kedepan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Bungo

semakin bertambah.

BAB II-93

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

11. Bidang Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Telah kita ketahui bahwa koperasi merupakan soko guru

perekonomian Indonesia, keberadaan dan eksistensinya dijamin oleh

undang-undang. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia harus ikut

serta dalam membangun perekonomian Indonesia yang berasaskan

kekeluargaan. Pembangunan koperasi di Kabupaten Bungo diarahkan

kepada peningkatan peran dan fungsi koperasi sebagai pendorong

perekonomian rakyat dengan cara meningkatkan dan

mengembangkan lembaga-lembaga perkoperasian, organisasi dan

manajemen serta berbagai kegiatan usaha yang mampu berperan

menjadi wadah yang utama bagi pembinaan dan pengembangan

kapasitas pengusaha golongan ekonomi lemah.

Pembangunan Koperasi di Kabupaten Bungo terus ditingkatkan

sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan sektor lain. Peranan

koperasi dalam kegiatan perekonomian terus meningkat, ditandai

dengan semakin besarnya peran koperasi diberbagai jenis usaha.

Perkembangan Kelembagaan Koperasi Tahun 2016 s.d 2019 tersaji

dalam table berikut ini :

Tabel 2.61

Perkembangan KUD di Kabupaten Bungo Dari Tahun 2016 s.d. 2020

No Uraian Sat Jumlah Koperasi

2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah

Koperasi

Unit 307 308 304 301 301

2 Jumlah

Koperasi

Aktif 201 202 207 188 188

3 Jumlah

Koperasi

Tidak

Aktif

106 106 106 113 113

4 Jumlah

Anggota

Orang 28,640 28,979 28,109 27,992 28,438

5 Jumlah

Modal

Sendiri

RP.

(000)

102,347,325 108,703,259 109,336,565 109,683,447 114,873,718

6 Jumlah

Modal

Luar

RP.

(000)

45,349,547 38,173,252 39,214,269 39,209,023 30,670,054

7 Volume

Usaha

RP.

(000)

77,357,178 100,052,451 136,395,209 137,417,558 303,420,756

8 Asset RP.

(000)

60,074,830 159,132,801 176,349,461 177,871,110 183,895,111

9 Jumlah SHU

RP. (000)

35,131,849 13,606,637 13,545,986 13,946,128 13,522,629

Sumber data: Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-94

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel diatas menginformasikan bahwa ada penurunan jumlah

koperasi di Kabupaten Bungo. Pada tahun 2016 berjumlah 307 unit

Koperasi, di tahun 2020 terjadi penurunan menjadi 301 unit koperasi.

Dari jumlah 301 unit koperasi per oktober 2020 yang aktif hanya

berjumlah 188 unit koperasi, jadi ada 113 unit koperasi yang tidak

aktif. Oleh karena itu dibutuhkan peran aktif penyuluh koperasi

khususnya dari Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan

Perdagangan. Bila dilihat dari Keanggotaan setiap tahunnya

mengalami naik turun meski tidak terlalu signifikan. Dan jika dikaji

dari sisi modal, Jumlah Modal Sendiri terjadi peningkatan di tahun

2016 berjumlah Rp. 102,347,325,- di tahun 2020 menjadi Rp.

114,873,718,-. Numun bila dilihat dari Jumlah Modal Luar terjadi

penurunan di tahun Rp. 45,349,547,- menjadi Rp. 30,670,054 di

tahun 2020.

Selain itu, juga dapat ditarik informasi bahwa Volume Usaha

mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya, di tahun

2016 Volume Usaha berjumlah Rp. 77,357,178,- meningkat secara

signifikan menjadi Rp. 303,420,756,- di tahun 2020. Dilihat dari sisi

Asset juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, tahun 2020

berjumlah Rp. 183,895,111,- meningkat tajam dibandingkan tahun

2016 berjumlah Rp. 60,074,830,-.

Untuk Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian

kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian

nasional. Adanya krisis perekonomian nasional seperti sekarang ini

sangat mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik yang

imbasnya berdampak pada kegiatan-kegiatan usaha besar yang

semakin terpuruk, sementara UMKM serta koperasi relatif masih dapat

mempertahankan kegiatan usahanya.

Banyaknya produk UKM yang berasal dari luar wilayah

Kabupaten Bungo menggambarkan lemahnya kualitas dan daya saing

produk lokal. Hal ini disebabkan karena rendahnya manajemen UKM

dan inovasi dan peningkatan kualitas produk yang masih rendah.

Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan dan UKM

BAB II-95

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kompetensi UKM

dalam manajemen dan daya saing produk dengan lebih

mengintensifkan pelatihan, bantuan peralatan yang modern dan

pembinaan langsung dilapangan terhadap pelaku UKM.

Usaha Mikro Kecil Menengah yang ada di Kabupaten Bungo

tempat usahanya rata-rata masih menempati bangunan sewa atau

rumah pribadi tetapi status kepemilikannya belum ada berupa

sertifikat tanah. Sehingga untuk memperoleh bantuan permodalan

dari perbankan dengan agunan sertifikat belum bisa dilakukan.

Permodalan sangat penting bagi peningkatan dan kualitas produksi

UMKM. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan

mengupayakan memberikan fasilitasi kemudahan kepada UKM untuk

memperoleh sertifikat atas tanah yang dimiliki oleh pelaku usaha

sehingga akses permodalan kepihak perbankan menjadi mudah.

Tabel 2.62 Klasifikasi Usaha UMKM di Kabupaten Bungo

Tahun Klasifikasi Usaha UMKM

Jumlah Tenaga

Kerja

Aset

(000)

Omzet

(000) Mikro Kecil Menengah

2017 1.846 703 157 2.706 8.118 58.600.000 81.180.000

2018 1.889 740 182 2.811 8.433 59.575.000 84.330.000

2019 2.216 881 290 3.387 10.161 64.825000 101.610.000

2020 2.216 881 290 3.387 2.933 86.911.250 135.788.100

Jumlah 8.167 3.205 919 12.291 29.645 269.911.250 402.908.100

Sumber data: Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa kenaikan jumlah

UMKM signifikan di Kabupaten Bungo terjadi pada tahun 2019. Untuk

jumlah UMKM di Kabupaten Bungo selama tahun 2016-2020

sebanyak 12.291 UMKM dengan jumlah tenaga kerja 29.645, nilai aset

sebanyak Rp. 269.911.250.000,- dan omset sebanyak Rp.

402.908.100.000,-

12. Bidang Urusan Penanaman Modal

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal menjelaskan bahwa Penanaman modal adalah

BAB II-96

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal

dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha

di wilayah negara Republik Indonesia. Berikut realisasi perkembangan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing

(PMA) di Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2019 sebagai berikut:

Tabel 2.63 Jumlah Nilai Investasi PMA dan PMDN

Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020

Tahun PMA

(Rp.000)

PMDN

(Rp.000)

Total Nilai Investasi

(Rp.000)

Jumlah

Investor

2017 316.439.000 682.540.000 998.970.000 351

2018 - 468.234.500 468.234.500 320

2019 - 578.727.790 578.727.790 116

2020 - 353.142.769 353.142.769 477

Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel di atas penanaman modal asing (PMA)

Kabupaten Bungo hanya terealisasi pada tahun 2017 sebesar 31,67

persen dari total investasi Kabupaten Bungo. Untuk Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2020

fluktuatif dengan PMDN tertinggi pada tahun 2017 dan terendah 2020,

namun jumlah investor terbanyak terjadi pada tahun 2020 dan

terendah pada tahun 2019.

Dalam rangka menghadapi perubahan struktur perekonomian di

Kabupaten Bungo yang sudah bergeser ke sektor perdagangan,

industri dan jasa, tentunya perlu memperhatikan peningkatan

pelayanan dan fasilitas yang cepat dan tanggap bagi investor yang

akan berinvestasi. Oleh sebab itu, pelayanan perizinan menjadi salah

satu kunci dari keberhasilan pembangunan. Penerbitan dokumen

perizinan yang cepat dan baik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi

para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Bungo.

Selain itu, pertumbuhan jumlah perusahaan baru diharapkan

dapat menjawab permasalahan tingginya angka pengangguran dan

angka kemiskinan. Adapun tanda daftar perusahaan baru yang

diterbitkan, dirinci menurut jenis perusahaan di Kabupaten Bungo

dari dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

BAB II-97

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.64 Daftar Tanda Daftar Perusahaan Baru Dirinci Menurut Jenis

Perusahaan di Kabupaten Bungo Tahun 2016 s.d. 2020

No Jenis Perusahaan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1. Perseroan Terbatas (PT) 52 46 33 26 19

2. Koperasi (KOP) 4 6 3 4 1

3. Perseroan Komanditer(CV) 44 30 25 28 18

4. Firma (FA) - - - - -

5. Perorangan (PO) 287 143 46 80 416

6. Badan Usaha Lain (UD=Usaha

Dagang, Yayasan)

6 2 - - -

Jumlah 393 227 107 138 454

Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Tanda daftar perusahaan baru yang diterbitkan Kabupaten

Bungo dari Tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun 2019 dan

diharapkan akan meningkat jumlahnya untuk tahun kedepan.

Indikator lainnya yang dapat dijadikan acuan dalam pelayanan

penanaman modal adalah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). IKM

Tahun 2016 Kabupaten Bungo belum terealisasi, sehingga tidak

memiliki nilai, namun dari tahun 2017-2020 cenderung meningkat.

Hal ini dipengaruhi oleh adanya inovasi-inovasi dalam peningkatan

pelayanan yang diberikan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Gambar 2.29

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020

Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo

Tahun 2020.

65%

75%

85%85%

60%

65%

70%

75%

80%

85%

90%

2017 2018 2019 2020

IKM

BAB II-98

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel di atas menginformasikan IKM Kabupaten Bungo terhadap

Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengalami peningkatan setiap

tahunnya sebesar 10%. Hal ini mengambarkan bahwa pelayanan

Kabupaten Bungo setiap tahun semakin membaik.

13. Bidang Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Pembangunan di bidang kepemudaan dan olahraga pada

hakekatnya merupakan upaya mewujudkan pemuda sebagai generasi

pewaris nilai luhur budaya dan penerus cita-cita perjuangan bangsa,

sebagai insan pembangunan yang memiliki tanggungjawab serta

percaya akan kemampuan dan kekuatan sendiri yang bersumber dari

Pancasila dan kepribadian bangsa. Pemuda merupakan suatu

kekuatan dalam membangun suatu negara karena pemuda sebagai

harapan bangsa, kader pemimpin bangsa masa depan dan pelopor

serta penggerak pembangunan yang produktif.

Pembangunan di Bidang Kepemudaan dan Olahraga

dilaksanakan melalui pembinaan yang mengacu pada beberapa

kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bungo, antara

lain: Peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan

peran serta pemuda dalam pembangunan serta peningkatan

kelembagaan dan organisasi kepemudaan. Selain itu, dalam upaya

meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan telah dilaksanakan

pembinaan dan pelatihan ketrampilan dan kepemimpinan bagi

pemuda serta melaksanakan pembinaan terhadap organisasi

kepemudaan di Kabupaten Bungo dengan memberikan bantuan-

bantuan berupa perlengkapan olahraga.

Adapun Jumlah prestasi dan organisasi pemuda yang terdapat di

Kabupaten Bungo dari tahun 2016- 2020 untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

BAB II-99

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.65 Jumlah Prestasi dan Organisasi Pemuda

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020

No Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1

Jumlah Prestasi

dalam Bidang Olahraga

12 26 30 19 22

2 Jumlah Organisasi

Pemuda 32 32 22 22 22

Sumber data: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari data diatas menjelaskan jumlah prestasi dibidang olah raga

di Kabupaten Bungo paling banyak pada tahun 2018 dan paling sedikit

2016. Sementara untuk jumlah organisasi pemuda di Kabupaten

Bungo pada tahun 2016 sebanyak 32 organisasi berkurang menjadi

22 organisasi pada tahun 2020.

14. Bidang Urusan Kebudayaan

Peningkatan nilai-nilai budaya dan adat istiadat sangat

diperlukan demi menjaga kelestarian objek sumber daya melalui

mekanisme kearifan lokal. Penerapan unsur kearifan lokal yang

menyeluruh ke dalam berbagai aspek kehidupan diharapkan dapat

berkontribusi terhadap peningkatan taraf kualitas kehidupan

masyarakat melalui basis pemberdayaan.

Kabupaten Bungo memiliki sejumlah Objek Pemajuan

Kebudayaan yang menunjukkan adanya sumber daya (resources)

kultural yang potensial untuk dilestarikan. Objek Pemajuan

Kebudayaan itu terdiri dari 11 (sebelas) jenis, yakni manuskrip, tradisi

lisan, bahasa, adat-istiadat, ritus, permainan rakyat, teknologi

tradisional, olahraga tradisional, cagar budaya, seni, dan pengetahuan

tradisional.

Pemerintah Kabupaten Bungo dalam menjaga budaya asli tetap

berupaya mengusulkan dan menetapkan warisan budaya baik secara

nasional, provinsi maupun kab/kota. Dari tahun 2013-2020

BAB II-100

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Kabupaten Bungo mendapatkan pengakuan nasional terhadap 3

Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), yakni Seni Krinok, Tradisi Lisan

Dideng, dan Pengetahuan Tradisional Lubuk Larangan.

Dalam rangka menumbuh kembangkan seni budaya khas

Melayu, Pemerintah Kabupaten Bungo selama ini telah melaksanakan

dan menetapkan agenda berkala kegiatan festival lomba dan pawai

berbagai seni budaya. Setiap tahunnya dilaksanakan festival budaya

daerah untuk memperkenalkan budaya yang ada kepada masyarakat,

terutama kepada generasi muda sehingga mereka mengetahui dan

menyayangi budayanya sendiri.

15. Bidang Urusan Perpustakaan

Pesatnya kemajuan internet sehingga mengurangi minat baca

masyarakat ke perpustakaan merupakan tantangan bagi

perpustakaan daerah untuk mengembangkan kapasitasnya. Disisi lain

perlu juga dievaluasi terkait dengan fasilitas dan sistem layanan

perpustakaan, termasuk koleksi buku yang dibutuhkan pembaca.

Perpustakaan Kabupaten Bungo selain mempunyai fungsi untuk

tempat penyimpanan koleksi buku, juga diarahkan sebagai tempat

peningkatan minat baca.

Tabel 2.66 Perkembangan Perpustakaan Kabupaten Bungo

Dari Tahun 2016-2020

No Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah pengunjung

Perpustakaan DPAD 16.216 12.452 16.311 8.915 4.049

2

Jumlah koleksi

buku yang ada di

Perpustakaan DPAD

19.779 21.342 23.763 25.337 26.185

3

Jumlah koleksi

majalah yang ada di

Perpustakaan DPAD

185 172 146 140 107

4

Jumlah jurnal yang

ada di Perpustakaan

DPAD

- - - - -

BAB II-101

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

5

Jumlah

Perpustakaan

Dusun yang ada

yang ada di

Kabupaten Bungo:

a. Jumlah

Perpustakaan

Dusun yang

sudah dibina

b. Jumlah

Perpustakaan

Dusun yang

belum dibina

85

56

85

56

85

56

87

54

87

54

6

Jumlah OPD yang

memiliki

perpustakaan 25 25 25 27 28

Sumber data: Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah pengunjung

perpustakan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten

Bungo dari tahun 2016-2020 mengalami penurunan yang cukup

signifikan. Pada tahun 2016 jumlah pengunjung masih sebanyak

16.216 orang menurun pada tahun 2020 menjadi 4.049 orang. Jumlah

koleksi buku mengalami peningkatan, sedangkan untuk jumlah

koleksi majalah mengalami penurunan.

Fasilitas perpustakaan telah ada disemua desa/dusun di

Kabupaten Bungo, namun sampai tahun 2020 baru sebanyak 87

perpustakaan dusun yang dibina oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kabupaten Bungo. Sedangkan OPD di Kabupaten Bungo yang

menyediakan fasilitas perpustakaan hanya 28 OPD.

16. Bidang Urusan Kearsipan

Dibidang Kearsipan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai

dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bungo,

yaitu antara lain: terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana

kearsipan dengan standar minimal operasional, tercapainya

BAB II-102

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

peningkatan ketatalaksanaan metode pengelolaan, penataan dan

layanan kearsipan, terwujudnya pemberdayaan unit kearsipan yang

mampu mengelola arsip menjadi sumber informasi lengkap, cepat dan

tepat dalam penemuan kembali, terciptanya arsiparis, tenaga

pengelola arsip yang terampil dan profesional melalui pembinaan dan

pelatihan kearsipan.

Tabel 2.67 Persentase Pengelolaan Arsip di Kabupaten Bungo

No Indikator

Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1

Persentase OPD yang

mengelola arsip secara

baku

10% 17% 21% 22% 32%

2

Jumlah Tenaga

Arsiparis pada seluruh

OPD

- - - - -

Sumber data: Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2020.

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa persentase OPD yang

mengelola arsip secara baku dari tahun 2016-2020 mengalami

menaikan. Pada tahun 2016 sebesar 10 persen menjadi 32 persen

pada tahun 2020.

2.3.3 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan

1. Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan

Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral

yang sangat baik dan prospektif sebagai bahan pangan. Keunggulan

utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah

kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk

dicerna. Adapun jumlah produksi dan nilai ikan di Kabupaten Bungo

dari tahun 2016-2020 disajikan pada tabel dibawah ini:

BAB II-103

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.68 Jumlah Produksi dan Nilai Ikan

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Tahun

Jenis Jumlah

Budidaya Ikan Tangkap

Produksi

(Ton)

Harga

(Rp.)

Produksi

(Ton)

Harga

(Rp.)

Produksi

(Ton)

Harga

(Rp.)

2016 764,11 13.945.054,90 234,20 5.500.999,90 998,31 19.446.054,80

2017 772,70 14.906.922,22 232,80 5.468.116,14 1.005,50 20.375.038,36

2018 895,45 17.170.217,12 229,50 5.468.116,14 1.124,95 22.638.333,26

2019 974,32 19.164.583,05 235,97 6.146.861,00 1.210,29 25.311.444,05

2020 979,90 19.680.524,73 236,70 6.157.368,56 1.216,60 25.837.893,29

Total 4.386,48 84.867.302,02 1.169,17 28.741.461,74 5.555,65 113.608.763,80

Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Produksi ikan di Kabupaten Bungo selama kurun waktu lima

tahun terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2016 produksi ikan

sebanyak 998,31 ton dengan harga Rp. 19.446.954,80,- naik menjadi

1.216,60 ton dengan harga Rp. 25.837.893,29,- pada tahun 2020,

sedangkan untuk total produksi ikan selama tahun 2016-2020

sebanyak 5.555,65 ton dengan harga Rp. 113.608.763,80,-

Untuk meningkatkan produksi ikan, pembenihan memegang

peranan penting. Pembenihan ikan merupakan salah satu bagian dari

kegiatan budidaya ikan dengan cara mengawinkan indukan untuk

mendapatkan anakan yang siap dipasarkan. Adapun sumber

pembenihan ikan di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.69 Produksi Benih Ikan Menurut Sumber Benih

Di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Tahun

Sumber Benih

Jumlah BBI UPR Alam

Luar

Daerah

2016 304 7.943 37 456 8.740

2017 300 8.399 45 501 9.245

2018 300 8.399 45 501 9.245

2019 347 10.790 38 450 11.625

2020 320 10.079 35 480 10.914

Total 1.571 45.610 200 2.388 49.769

Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

(BBI = Balai Benih Ikan, UPR = Unit Pembenihan Rakyat)

BAB II-104

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa produksi benih ikan di

Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 cenderung meningkat. Pada

tahun 2016 produksi ikan dari 4 sumber benih (BBI, UPR, Alam dan

Luar Daerah) sebanyak 8.740 ekor naik menjadi 10.914 ekor pada

tahun 2020, sedangkan untuk total produksi benih selama tahun

2016-2020 sebanyak 49.769 ekor.

Untuk penyumbang produksi benih ikan paling banyak di

Kabupaten Bungo adalah Unit Pembenihan Rakyat dan benih ikan dari

luar daerah.

2. Bidang Urusan Pariwisata

Kabupaten Bungo memiliki daya tarik pariwisata yang dapat

dikembangkan guna menarik wisatawan. Berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Bungo Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Kepariwisataan, wisata Wisata adalah Kegiatan perjalanan yang

dilakukan oleh sesesorang atau sekompok orang dengan mengunjungi

tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau

mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka

waktu semntara. Adapun tempat wisata di Kabupaten Bungo sampai

dengan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.70 Nama, Lokasi dan Jarak Objek wisata

di Kabupaten Bungo sampai Tahun 2020

No Nama Objek Wisata Lokasi Objek Wisata

Jarak Objek

Wisata dari

Ibukota

Kabupaten

(KM)

1. Taman Kota Lintas Kel. Bungo Barat

Kec. Pasar Muara

Bungo

0

2. Taman Pusparagam Kel. Bungo Barat

Kec. Pasar Muara

Bungo

0

3. Taman Hijau Kel. Bungo Barat

Kec. Pasar Muara

Bungo

0

BAB II-105

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Nama Objek Wisata Lokasi Objek Wisata

Jarak Objek

Wisata dari

Ibukota

Kabupaten

(KM)

4. Taman Sri Soedewi Kel. Pasir Putih

Kec. Pasar Muara

Bungo

0

5. Taman Tampoenek Kel. Cadika

Kec. Rimbo Tengah

4

6. Taman Mora Garden Kel. Cadika

Kec. Rimbo Tengah

3

7. Taman Utaka Sanak

Kel. Cadika

Kec. Rimbo Tengah

4

8. Taman Hutan Kota

Cadika

Kel. Cadika

Kec. Rimbo Tengah

4

9. Semagi Water Park Kel. Sungai

Mengukuang

Kec.Rimbo Tengah

10

10. Taman Wisata Alam

Danau Kemang

Kel. Dusun Lubuk

Benteng

Kec. Bathin III

15

11. TamanWIsata Alam

Danau Beko

Dusun Babeko

Kec. Bathin II Babeko

10

12. Taman Wisata Alam

Danau

Dusun Tanah Periuk

Kec. Tanah Sepenggal

Lintas

20

13. Taman Bunga Dusun Talang Pantai

Kec. Bungo Dani

4

14. Wisata Alam Air

Terjun

Dusun Tebing Tinggi

Kec. Muko-Muko Bathin

VII

20

15. Taman Katir Dusun Rantau Pandan

Kec. Rantau Pandan

30

16. Wisata Alam Air

Terjun

Dusun Leban

Kec. Rantau Pandan

35

17. Wisata Alam

Pemandian

Dusun Lubuk Beringin

Kec. Bathin III Ulu

40

18. Wisata Alam Batu

Gelago Buto

Dusun Senamat Ulu

Kec. Bathin III Ulu

45

19. Wisata Alam Tempat

Pemandian

Dusun Sungai Telang

Kec. Bathin III Ulu

50

20. Wisata Alam Air

Terjun Telago Jando

Dusun Buat

Kec. Bathin III Ulu

45

BAB II-106

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Nama Objek Wisata Lokasi Objek Wisata

Jarak Objek

Wisata dari

Ibukota

Kabupaten

(KM)

21. Wisata Alam Air

Terjun

Dusun Renah Sungai

Besar

Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

60

22. Wisata Alam Air

Terjun

Dusun Sungai Ipuh

Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

60

23. Wisata Alam Air

Terjun

Dusun Koto Jayo

Kec. Pelepat Ilir

35

24. Wisata Alam Siginjai Dusun Kuning Gading

Kec.Pelepat Ilir

35

Sumber data: Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Selain tempat wisata taman dan wisata alam air terjun,

Kabupaten Bungo juga memiliki kawasan hutan wisata dan hutan

suaka alam. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019

hutan ini memiliki luas 37.580,95 Ha tetapi pada tahun 2020

berkurang seluas 313,22 Ha, sehinggan luas hutan menjadi 37.267,73

Ha.

3. Bidang Urusan Pertanian

A. Hortikultura

Produksi hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari

setiap tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias

yang diambil berdasarkan luas yang dipanen/tanaman yang

menghasilkan pada bulan/triwulan laporan, indikator terkait

hortikultura di Kabupaten Bungo adalah nilai produksi per luas tanam

tanaman hortikultura.

BAB II-107

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.30 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman Hortikultura

Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Nilai produksi tanaman hortikultura di Kabupaten Bungo dari

tahun 2017-2020 cenderung meningkat. Rata-rata pertumbuhan nilai

produksi per tahun sebesar 0,09 persen. Adapun luas panen tanaman

hortikultura sebagai berikut:

Tabel 2.71 Luas Panen Tanaman Hortikultura di Kabupaten Bungo

Dari Tahun 2017-2020

No Tahun Luas Panen (Ha)

1 2017 1.071

2 2018 1.210

3 2019 1.120

4 2020 965

Jumlah 4.366

Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

192.386.000.000

211.386.000.000 231.275.000.000

252.110.000.000

150.000.000.000

170.000.000.000

190.000.000.000

210.000.000.000

230.000.000.000

250.000.000.000

270.000.000.000

2017 2018 2019 2020

Nilai Produksi (Rp)

BAB II-108

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas luas panen tanaman hortikultura di Kabupaten

Bungo selama tahun 2017-2020 seluas 4.366 Ha dengan luas panen

paling besar pada tahun 2018.

B. Perkebunan

Perkebunan merupakan segala kegiatan yang mengusahakan

tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam

ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa

hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan

kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.

Adapun luas areal tanaman hortikultura di Kabupaten Bungo sebagai

berikut:

Tabel 2.72

Luas Areal Tanaman Perkebunan (Ha) di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020

No Uraian Tahun

2017 2018 2019 2020

1 Karet 101.851 98.460 97.001 93.938

2 Kelapa Sawit 64.832 60.265 60.626 64.447

3 Kepala 708 760 759 763

4 Kopi 260 638 642 911

5 Kakao *) 91 92 96

6 Pinang *) *) 123 130

Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo Tahun 2020. ( *) = Data tidak ada)

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa luas areal perkebunan di

Kabupaten Bungo dominan adalah tanaman karet dan kelapa sawit.

C. Tanaman Pangan

Tanaman pangan pada dasarnya merupakan tumbuhan yang

dapat dimanfaatkan dan diolah untuk memenuhi kebutuhan makan

bagi manusia dan mampu menghasilkan produksi yang mengandung

karbohidrat dan protein utama sebagai sumber makanan pokok bagi

BAB II-109

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

manusia. Indikator terkait tanaman pangan di Kabupaten Bungo

adalah nilai produksi per luas tanam tanaman tanaman pangan.

Gambar 2.31 Nilai Produksi Per Luas Tanam Tanaman Pangan

Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Nilai produksi tanaman pangan di Kabupaten Bungo dari tahun

2017-2020 cenderung meningkat. Rata-rata pertumbuhan nilai

produksi per tahun sebesar 0,13 persen. Adapun luas panen tanaman

pangan di Kabupaten Bungo sebagai berikut:

Tabel 2.73 Luas Panen Tanaman Pangan (Ha)

di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2020

No Uraian Tahun

2017 2018 2019 2020

1 Padi Sawah 9.899 12.631 10.842 11.633

2 Padi Ladang 2.239 2.659 1.812 2.245

3 Jagung 1.544 1.293 1.089 1.478

4 Kedelai 349 660 212 8

5 Kacang Tanah 99 92 67 89

6 Kacang Hijau 31 38 23 24

7 Ubi Kayu 213 217 207 237

8 Ubi Jalar 62 73 56 46

Sumber data: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

258.892.500.000

294.611.500.000 333.291.500.000

371.891.500.000

200.000.000.000

230.000.000.000

260.000.000.000

290.000.000.000

320.000.000.000

350.000.000.000

380.000.000.000

410.000.000.000

2017 2018 2019 2020

Nilai Produksi (Rp)

BAB II-110

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas luas panen tanaman pangan paling banyak

pada tanaman padi sawah dan paling sedikit ubi jalar. Dengan luas

panen dari tahun 2017-2020 bervariasi.

D. Peternakan

Peternakan adalah salah satu kegiatan mengembangbiakkan

proses pembudidayaan hewan ternak untuk mendapatkan

keuntungan dari kegiatan tersebut. Indikator terkait peternakan di

Kabupaten Bungo adalah nilai produksi peternakan (daging sapi,

kerbau, kambing, unggas).

Gambar 2.32

Nilai Produksi Peternakan

Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Nilai produksi peternakan dari tahun 2016-2020 cenderung

meningkat. Pada tahun 2016 nilai produksi peternakan di Kabupaten

Bungo sebesar Rp. 232.889.534.576,-meningkat menjadi Rp.

269.953.092.000, pada tahun 2020, dengan rata-rata persentase

peningkatan nilai produksi per tahun sebesar 3,95 persen. Adapun

populasi ternak di Kabupaten Bungo sebagai berikut:

232.889.534.576

267.282.501.890

268.619.548.390

273.464.883.910

269.953.092.000

210.000.000.000

220.000.000.000

230.000.000.000

240.000.000.000

250.000.000.000

260.000.000.000

270.000.000.000

280.000.000.000

2016 2017 2018 2019 2020

Nilai Produksi (Rp)

BAB II-111

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.74 Populasi Ternak di Kabupaten Bungo

dari Tahun 2016-2020

No Uraian Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Sapi 30.878 33.323 35.984 38.199 39.558

2 Kerbau 5.095 5.055 5.130 5.296 5.503

3 Kuda 4 4 4 4 4

4 Kambing 40.024 41.174 42.006 43.066 43.982

5 Domba 9.807 9.956 10.160 10.413 10.698

6 Babi 150 - 152 157 161

7 Itik 38.067 48.124 56.742 59.654 60.539

8 Ayam Buras 182.832 226.154 287.984 310.783 333.966

9 Ayam Pedaging 4.157.658 4.241.412 4.266.186 4.272.327 4.266.654

10 Ayam Petelur 5.243 - 5.987 12.419 19.430

Jumlah 4.469.758 4.605.202 4.710.335 4.752.318 4.780.495

Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa populasi ternak di

Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 cenderung meningkat. Pada

tahun 2016 populasi ternak di Kabupaten Bungo sebanyak 4.469.758

ekor dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 4.780.495 ekor dengan

rata-rata persentase peningkatan sebesar 1,70 persen per tahun.

4. Bidang Urusan Kehutanan

Sumber daya hutan merupakan salah satu modal dasar

pembangunan yang dimiliki Kabupaten Bungo, berkenaan dengan itu,

dalam pengelolaan sumber daya hutan diperlukan pemenuhan

beberapa kaidah-kaidah yang memungkinkan fungsi dan manfaat

sumberdaya hutan dapat dimanfaatkan secara lestari dan

berkesinambungan, yaitu dengan memperhitungkan kemampuan

produksi dan kepentingan masa kini serta masa yang akan datang.

Oleh karena itu untuk kelestarian sumberdaya hutan dan

kesejahteraan masyarakat maka pembangunan bidang kehutanan

diarahkan pada perlindungan, kelestarian dan pengelolaan

pemanfaatan sumber daya hutan.

BAB II-112

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Pemanfaatan sumber daya hutan dengan mempertimbangankan

aspek kelestarian lingkungan merupakan keharusan. Berkenaan

dengan hal tersebut, maka perhatian pemerintah difokuskan pada

rehabilitasi hutan. Berdasarkan SK Menhut Nomor SK. 727/Menhut-

II/2012 tanggal 12 Desember 2012 diperbaharui dengan SK Menhut

Nomor SK.863/Menhut-II/2014 tanggal 14 September 2014 Kawasan

hutan di Kabupaten Bungo memiliki luas 149.336,92 hektar atau

32,05 persen dari luas wilayah.

Ada beberapa Kecamatan yang memiliki kawasan hutan, antara

lain (1) Kecamatan Rantau Pandan, (2) Bathin III Ulu, (3) Muko-Muko

Bathin VII, (4) Pelepat, (5) Tanah Tumbuh, (6) Limbur Lubuk

Mengkuang, (7) Bathin II Pelayang, dan (8) Pelepat Ilir. Kawasan hutan

di Kabupaten Bungo dibagi menjadi 4 kawasan, untuk lebih jelas

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.75 Kawasan Hutan di Kabupaten Bungo Tahun 2020

No Jenis Hutan Luas (Ha)

1 Kawasan Hutan Lindung (HL) 21.995,13

2 Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) 84.809,94

3 Kawasan Hutan Produksi yang dapat

dikonversi (HPK)

4.710,88

4 Kawasan Hutan Konservasi (Taman

Nasional Kerinci Seblat)

37.820,97

Sumber data: Kehutanan Provinsi Jambi (UPTD KPHP Bungo) Tahun 2020.

Selain itu pembangunan bidang kehutanan juga diarahkan untuk

meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian

sumber daya hutan dan meningkatkan produksi hasil hutan, serta

menjaga fungsi hutan sebagai salah satu penentu ekosistem, untuk

memelihara tata air mikro, pelestarian plasma nutfah serta menjaga

kesuburan tanah dan iklim. Sejalan dengan itu, maka arah kebijakan

Pemerintah Kabupaten Bungo pada Bidang Kehutanan yaitu

mengembangkan upaya intensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi

bidang kehutanan sesuai potensi dan komoditas unggulan yang

dimiliki masing-masing wilayah/dusun dalam Kabupaten Bungo.

BAB II-113

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi Jambi (UPTD KPHP

Bungo) hutan di Kabupaten Bungo antara lain:

a) Hutan Adat

Kecamatan Pelepat

- Hutan Adat Kampung Batu Kerbau Dusun Batu Kerbau seluas

± 386 hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun 2002

tanggal 16 Juli 2002) serta dipertegas dengan SK Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

SK.5254/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1/10/2017 tanggal 11

Oktober 2017, seluas ± 323 hektar).

- Hutan Adat Kampung Belukar Panjang Dusun Batu Kerbau

seluas ± 472 hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun

2002 tanggal 16 Juli 2002).

- Hutan Adat Kampung Lubuk Tebat Dusun Batu Kerbau

Kecamatan Pelepat seluas ± 360 hektar (Dasar SK Bupati Bungo

Nomor 1249 Tahun 2002 tanggal 16 Juli 2002).

- Hutan Adat “Datuk Rang Kayo Mulio” Dusun Baru Pelepat seluas

± 780 hektar (Dasar Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor

3 Tahun 2006 tanggal 17 Oktober 2006), serta dipertegas dengan

SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

SK.5531/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1/10/2017 tanggal 23

Oktober 2017, seluas ± 821 hektar) . Dari luasan Hutan Adat

tersebut seluas 245 hektar berada di Kawasan Hutan Produksi

Tetap (HP) Batang Uleh.

Kecamatan Bathin III Ulu

- Hutan Adat “Bukit Bujang” Dusun Senamat Ulu seluas ± 223,69

hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 48/Hutbun Tahun 2009

tanggal 10 Februari 2009) serta dipertegas dengan SK Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

SK.5255/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1 /10/2017 tanggal 11

Oktober 2017, seluas ± 223 hektar).

Kecamatan Tanah Tumbuh

- Hutan Adat “Rimbo Bulim” Masyarakat Bathin II Batang Uleh

BAB II-114

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

seluas ± 40,68 hektar (Dasar SK Bupati Bungo No. 528/Hutbun

Tahun 2010 tanggal 05 November 2010) serta dipertegas dengan

SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

SK.775/MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.1/2/2018 tanggal

Februari 2018, seluas ± 41 hektar).

b) Hutan Lindung Adat Desa

Kecamatan Pelepat

- Hutan Lindung Adat Kampung Batu Kerbau Dusun Batu Kerbau

seluas ± 776 hektar (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun

2002 tanggal 16 Juli 2002).

- Hutan Lindung Adat Kampung Belukar Panjang Dusun Batu

Kerbau (Dasar SK Bupati Bungo Nomor 1249 Tahun 2002

tanggal 16 Juli 2002, seluas ± 361 hektar serta dipertegas

dengan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

SK.5303/MENLHKPSKL/PKTHA/PSL.1/10/2017 tanggal 12

Oktober 2017, seluas ± 326 hektar).

c) Hutan Desa

Kecamatan Bathin III Ulu

- Hutan Desa Dusun Lubuk Beringin seluas ± 2.356 hektar (Dasar

SK Menhut Nomor SK.109/Menhut-II/2009 tanggal 17 Maret

2009) dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa dari

Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi Nomor 124 Tahun

2009 tanggal 27 Maret 2009.

- Hutan Desa “Kampung Sungai Mengkuang” Dusun Laman

Panjang seluas ± 1.051 hektar (Dasar SK Menhut Nomor

SK.362/Menhut-II/2011 tanggal 7 Juli 2011) dan telah

mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa dari Gubernur

Jambi sesuai SK Gubernur Jambi Nomor 77/Kep.Gub/BPMD-

PTT.4/2013 tanggal 31 Juli 2013.

- Hutan Desa “Dusun Senamat Ulu” Dusun Senamat Ulu seluas ±

1.661 hektar (Dasar SK Menhut Nomor SK.360/Menhut-II/2011

tanggal 7 Juli 2011) dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan

Hutan Desa dari Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi

BAB II-115

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Nomor 78/Kep.Gub/BPMD-PTT.4/2013 tanggal 31 Juli 2013.

- Hutan Desa “Kampung Sangi-Letung” Dusun Buat seluas ± 1.224

hektar (SK Menhut Nomor SK.543/Menhut-II/2011 tanggal 26

September 2011), dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan

Hutan Desa dari Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi

Nomor 147/Kep.KA.BPMD-PPT.4/2013 tanggal 25 September

2013.

- Hutan Desa “Dusun Sungai Telang” seluas ±1.000 hektar (Dasar

SK Menhut Nomor SK.301/Menhut-II/2012 tanggal 15 Juni

2012), dan telah mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa dari

Gubernur Jambi sesuai SK Gubernur Jambi Nomor

97/Kep.KA.BPMD-PPT.4/2014 tanggal 13 Oktober 2014.

Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang

- Hutan Desa “Dusun Rantau Tipu” seluas ± 208 hektar (Dasar SK

MenLHK Nomor SK.5923/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2018

tanggal 14 September 2018).

- Hutan Desa “Renah Sungai Ipuh” seluas ± 47 hektar (Dasar SK

MenLHK Nomor SK.5437/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/6/2019

tanggal 31 Juni 2019).

d) Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

- Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

Rakyat (IUPHHK-HTR) Gapoktan Apung Mandiri, luas ± 524 ha

(dasar SK Menteri LHK Nomor SK.5689/MENLHK-

PSKL/PKPS/PSL.0 /6/2019 tanggal 18 Juni 2019), terletak

pada Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Batang Ule Kelompok

Hutan Merangin Alai, wilayah administrasi Dusun Karak Apung

Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo.

e) Hutan Kota di Kabupaten Bungo

- Hutan Kota Cadika, terletak di Kelurahan Cadika Kecamatan

Rimbo Tengah seluas ± 11,859 hektar (Dasar SK Bupati Bungo

Nomor 243/HUTBUN Tahun 2016 tanggal 12 April 2016).

BAB II-116

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

5. Bidang Urusan Perdagangan

Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangatlah

penting, dikarenakan apabila ada kebutuhan yang tidak dapat

dihasilkan sendiri, maka kebutuhan tersebut dapat diperoleh di pasar.

Di Kabupaten Bungo terdapat 2 jenis Pasar yaitu Pasar Tradisonal dan

Pasar Dusun. Hal ini dapat tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 2.76 Pasar Tradisional dan Pasar Dusun dalam Wilayah Kabupaten Bungo

No Nama Pasar Alamat Kecamatan

1 Pasar Bungur Kelurahan Batang

Bungo

Kec. Pasar Muara

Bungo

2 Pasar Semagor Kelurahan Bungo

Barat

Kec. Pasar Muara

Bungo

3 Pasar Seroja Kelurahan Bungo

Barat

Kec. Pasar Muara

Bungo

4 Pasar SP.A Dusun Purwasari

Kuamang Kuning Kec. Pelepat Ilir

5 Pasar Emabacang

Gedang

Ds. Embacang

Gedang

Kec Tanah

Sepenggal Lintas

6 Pasar Tanah

Tumbuh Ds. Tanah Tumbuh

Kecamatan Tanah

Tumbuh

7 Pasar Lubuk

Landai

Ds.Pasar Lubuk

Landai

Kec Tanah

Sepenggal

8 Pasar Rantau

Embacang

Ds. Pasar Rantau

Embacang

Kec Tanah

Sepenggal

9 Pasar Candi Ds. Candi Kec Tanah

Sepenggal

10 Pasar Pelayang Ds.Pelayang Kec. Bathin II

Pelayang

11 Pasar Rabu

Babeko

Ds. Simpang

Babeko

Kec Bathin II

Babeko

12 Pasar Rantau

Pandan Ds. Rantau Pandan

Kec. Rantau

Pandan

13 Pasar Rantau Duku Ds. Rantau Duku Kec. Rantau

Pandan

14 Pasar Tanjung

Agung Ds. Tanjung Agung

Kec. Muko-muko

Bathin VII

15 Pasar Tebing Tinggi Ds. Tebing Tinggi Kec. Muko-muko

Bathin VII

16 Pasar Bedaro Ds. Bedaro Kec. Muko-muko

Bathin VII

BAB II-117

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Nama Pasar Alamat Kecamatan

17 Pasar Muara Buat Ds. Pasar Muara

Buat

Kecamatan Bathin

III Ulu

18 Pasar KTM Ds. Pasar Muara

Buat

Kecamatan Bathin

III Ulu

19 Pasar Rantau Ikil Ds.Rantau Ikil Kecamatan

Jujuhan

20 Pasar Simp.Rantau

Ikil

DS. Simpang

Rantau Ikil

Kecamatan

Jujuhan

21 Pasar Jumbak DS. Jumbak Kecamatan

Jujuhan

22 Pasar Sari Mulya Ds. Sari Mulya Kecamatan

Jujuhan Ilir

23 Pasar Pulau Batu Ds. Pulau Batu Kecamatan

Jujuhan Ilir

24 Pasar tanjung Belit Ds. Tanjung Belit Kecamatan

Jujuhan Ilir

25 Pasar Bukit Sari Ds. Bukit Sari Kecamatan

Jujuhan Ilir

26 Pasar Rantau

Keloyang

Ds. Rantau

Keloyang Kecamatan Pelepat

27 Pasar Senamat Ds. Senamat Kecamatan Pelepat

28 Pasar Mulya Jaya Ds. Mulya Jaya Kecamatan Pelepat

29 Pasar Gapura Suci Ds. Gapura Suci Kecamatan Pelepat

30 Pasar Cilodang Ds. Cilodang Kecamatan Pelepat

31 Pasar Mulya Bakti Ds. Mulya Bakti Kecamatan Pelepat

32 Pasar Dusun Baru

Pelepat Ds. Dusun Baru Kecamatan Pelepat

33 Pasar Daya Murni Ds. Daya Murni Kecamatan Pelepat

Ilir

34 Pasar Lembah

Kuamang

Ds Lembah

Kuamang

Kecamatan Pelepat

Ilir

35 Pasar Maju Jaya Ds. Maju Jaya Kecamatan Pelepat

Ilir

36 Pasar Sumber

Mulya Ds. Sumber Mulya

Kecamatan Pelepat

Ilir

37 Pasar Tirta Mulya Ds. Tirta Mulya Kecamatan Pelepat

Ilir

38 Pasar Lingga

Kuamang

Ds. Lingga

Kuamang

Kecamatan Pelepat

Ilir

39 Pasar Bangun

Harjo Ds. Bangun Harjo

Kecamatan Pelepat

Ilir

40 Pasar Karya

Harapan Mukti

Ds. Karya Harapan

Mukti

Kecamatan Pelepat

Ilir

BAB II-118

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Nama Pasar Alamat Kecamatan

41 Pasar Selasa Ds. Kuamang Jaya Kecamatan Pelepat

Ilir

42 Pasar Dusun

Danau Ds. Danau

Kecamatan Pelepat

Ilir

43 Pasar Bukit Batu Ds. Sekar

Mengkuang

Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

44 Pasar Mayang Sari Ds. Tebo Jaya Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

45 Pasar Pauh Agung Ds. Pauh Agung Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

46 Pasar Renah Sei

Ipuh Ds.Renah Sei. Ipuh

Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

47 Pasar Tuo Limbur Ds. Tuo Limbur Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

48 Pasar Limbur Baru Dusun Limbur

Baru

Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

49 Pasar Baru Ds. Baru Kec. Limbur Lubuk

Mengkuang

50 Pasar Indor Jaya Dusun Empelu Kec. Tanah

Sepenggal

51 Pasar Teluk Pandak Dusn Teluk Pandak Kec. Tanah

Sepenggal

Sumber data: Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan Tabel di atas dapat diinformasikan terdapat 4

(empat) pasar tradisional (pasar harian) terletak di dua Kecamatan

yaitu Kecamatan Pasar Muara Bungo dan Kecamatan Pelepat Ilir.

Pasar harian ialah tempat pasar di mana merupakan pertemuan

antara pembeli serta penjual yang dapat dilakukan setiap harinya.

Pasar harian pada umumnya menjual berbagai jenis barang

kebutuhan konsumsi, kebutuhan jasa, kebutuhan bahan-bahan

mentah, dan kebutuhan produksi. Dan sebanyak 47 pasar dusun yang

berada disetiap dusun dan buka diwaktu/hari tertentu.

6. Bidang Urusan Perindustrian

Mengingat posisi Muara Bungo yang bukan sebagai kota

penghubung pusat industri dengan konsumen, maka potensi

BAB II-119

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

industri yang berkembang di Muara Bungo adalah industri kecil

dan menengah.

Tabel 2.77 Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Uraian Sat Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah Unit

Usaha Unit 2,018 2,120 2,194 2,194 2,316

2 Tenaga Kerja Org 6,057 6,457 6,562 6,562 6,809

3 Investasi Rp 28 M 29 M 30 M 30,7 M 32,1 M

4 Nilai Produksi Rp 147.9 M 150.9 M 151.2 M 152.0 M 160.0 M

5 Nilai Bahan Baku

Rp 67.3 M 75.3 M 75,5 M 76,5 M 78,7 M

Sumber data: Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari Tabel di atas dapat diinformasikan bahwa jumlah unit

usaha dari tahun 2016-2020 cenderung meningkat, hal ini

menyebabkan jumlah tenaga kerja yang terserap juga mengalami

kenaikan. Pada tahun 2016 terserap 6.057 orang tenaga kerja, naik

pada tahun 2020 menjadi 6.809 orang tenaga kerja. Untuk nilai

investasi, produksi dan bahan baku pada tahun 2016-2020 juga

mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikan berturut-turut 3,48

persen, 2,00 persen dan 4,09 persen.

Jika dilihat dari jenis Industri ada 5 (lima) jenis industri yang

tersaji dalam Tabel berikut:

Tabel 2.78

Daftar Jenis Industri Kecil dan Menengah Dalam Wilayah Kabupaten Bungo Tahun 2020

No Jenis Industri Jumlah

IKM

Nilai

Investasi (000)

Nilai

Produksi (000)

Nilai Bahan

Baku (000)

1 Industri Pangan 777 7.830.069 31.205.589 17.975.843

2 Industri Sandang 111 3.065.326 13.496.314 7.139.428

3 Industri Kimia dan

Bahan Bangunan

354 9.264.251 48.624.132 21.817.780

4 Industri Logam dan Elektronika

207 3.488.667 11.050.974 9.984.445

5 Industri Kerajinan 819 8.250.839 49.487.411 21.442.582

Jumlah 2.268 31.899.152 153.864.420 78.360.078

Sumber data: Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-120

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada tahun 2020 jenis industri

IKM yang paling banyak adalah industri kerajinan dengan jumlah 819

IKM dan yang paling sedikit industri sandang dengan jumlah 111 IKM.

Untuk total investasi pada tahun 2020 sebanyak

Rp. 31.899.152.000,- dengan produksi sebanyak Rp.

153.864.420.000,- dan nilai bahan baku Rp. 78.360.078.00,-.

7. Bidang Urusan Transmigrasi

Transmigrasi adalah salah satu usaha pemerintah untuk

pemerataan penyebaran penduduk. Kabupaten Bungo merupakan

salah satu daerah penerima transmigrasi di Propinsi Jambi. Adapun

pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Bungo dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.79

Peningkatan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun 2016-2020

No Indikator Formula

Indikator

Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Indeks

Pembangunan

Kawasan

Luas

Pengembangan

Kawasn yang dibangun

1.282 Ha 1.282 Ha 1.682 Ha 1.682 Ha 1.682 Ha

Luas Pencadangan

6.934 Ha 6.934 Ha 6.934 Ha 6.934 Ha 6.934 Ha

2 Indeks

Pembangunan

Usaha

Jumlah usaha

Transmigrasi 110 116 118 118 120

Jumlah KK di

Transmigrasi 2.198 2.265 2.333 2.333 2.333

3 Indeks

Pembagunan

dan Pengembangan

Sarana dan

Prasaran

Jumlah

Pembangunan

Saran dan Prasaran

3 5 1 1 1

Jumlah saran

dan Prasarana

yang

seharusnya

6 6 3 1 1

Sumber data: Dinas Nakertrans Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Pengembangan terhadap kawasan transmigrasi di Kabupaten

Bungo terus dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas, kurun

waktu lima tahun pengembangan kawasan transmigrasi yang

dibangun meningkat dari tahun 2016 seluas 1.282 Ha menjadi 1.682

Ha pada tahun 2020.

BAB II-121

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2.3.4 Fokus Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan

1. Bidang Urusan Sekretariat Daerah

A. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Penguatan akuntabilitas kinerja merupakan salah satu program

yang dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi untuk

mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi

dan Nepotisme (KKN), meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja

birokrasi. Penguatan akuntabilitas ini dilaksanakan dengan

penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),

yang diukur dengan 5 komponen yaitu perencanaan kinerja,

pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian

kinerja.

Adapun capaian kinerja SAKIP Kabupaten Bungo disajikan pada

tabel dibawah ini.

Tabel 2.80

Nilai AKIP Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Nilai AKIP 54,66

(CC)

60,10

(B)

65,16

(B)

67,53

(B)

67,60

(B)

Sumber data: Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020. (CC = Cukup baik (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak

mendasar, B = Baik dan perlu sedikit perbaikan)

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa nilai Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah selama lima tahun terakhir yakni tahun 2016-

2020 cenderung naik, hai ini mengambarkan bahwa penggunaan

APBD di Kabupaten Bungo efektif, efisien, fokus, tepat sasaran, dan

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai. Dalam kata lain

penggunaan APBD Kabupaten Bungo dapat dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat.

BAB II-122

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

B. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) adalah

laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu)

tahun anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah

(RKPD) yang disampaikan oleh kepala daerah kepada pemerintah.

LPPD merupakan dasar evaluasi untuk menilai kinerja

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam upaya peningkatan

kinerja guna mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi

daerah berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik. Adapun

capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten

Bungo disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.81 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Nilai LPPD 3,0235

(ST)

2,9345

(T)

3,0615

(ST)

*) *)

Sumber data: Bagian Adm. Pemerintahan Umum Sekretariat

Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020. (ST = Sngat Tinggi, T = Tinggi, *)= Masih Evaluasi)

Dari tabel diatas nilai LPPD Kabupaten Bungo dari tahun 2016

dan 2018 masuk kedalam kategori sangat tinggi, hanya pada tahun

2017 kategori tinggi. Hal ini mengambarkan bahwa Kabupaten Bungo

dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah sangat baik.

C. Indeks Reformasi Birokrasi

Indeks Reformasi Birokrasi mengambarkan sejauh mana

instansi pemerintah melaksanakan perbaikan tata kelola

pemerintahan yang bertujuan pada pemerintahan yang efektif dan

efisien, bersih dari KKN, dan memiliki pelayanan publik yang

berkualitas. Selain itu, reformasi birokrasi merupakan salah satu

upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan

pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

BAB II-123

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek

kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia

aparatur.

Melalui reformasi birokrasi, dilakukan penataan terhadap sistem

penyelangggaraan pemerintah dimana uang tidak hanya efektif dan

efisien, tetapi juga reformasi birokrasi menjadi tulang punggung dalam

perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Capaian Indeks

Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo disajikan

pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.82 Indeks Reformasi Birokrasi

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Indikator Tahun

2019 2020

Indeks Reformasi Birokrasi 48,57

(C) 50,15 (CC)

Sumber data: Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten

Bungo Tahun 2020. (C = Agak kurang, perlu banyak perbaikan termasuk perubahan yang mendasar, CC = Cukup baik (memadai), perlu banyak

perbaikan yang tidak mendasar)

Nilai indeks reformasi birokrasi Kabupaten Bungo tahun 2020

naik sebesar 1,58 poin dari tahun 2019 dan kategori penilaian pun

naik dari C menjadi CC. Hal ini mengambarkan bahwa tata kelola

Pemerintah Kabupaten Bungo semakin baik.

2. Bidang Urusan Sekretariat DPRD

Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut selama

kurun waktu lima tahun melalui upaya pembangunan politik yang

demokratis telah mampu mengembangkan kehidupan kepartaian yang

menghormati keragaman aspirasi politik serta terlaksananya

penyelenggaraan Pemilu Legislatif Tahun 2019.

Adapun Nama-nama Partai Politik dan Jumlah Kursi di DPRD

Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

BAB II-124

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.83 Nama-nama Partai Politik dan Jumlah Kursi di DPRD

Kabupaten Bungo Periode 2019-2024

No Nama Partai Jumlah

Kursi

1. Partai Demokrat 3

2. Partai Golkar 1

3. Partai Hanura 3

4. Partai Gerindra 4

5. PAN 4

6. PDI-P 3

7. PKS 4

8. Partai Perindo 1

9. PKB 3

10. Partai Nasdem 4

11. Partai Berkarya 2

12. PBB 1

13. PPP 2

Jumlah 35

Sumber data: BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel diatas jumlah anggota dewan di Kabupaten

Bungo berjumlah 35 orang. Selain itu, ada 4 partai yang mampu

memenangkan pemilihan umum (pemilu) di tahun 2019 pada 4 daerah

pemilihan (dapil) di Kabupaten Bungo, 4 partai tersebut adalah Partai

Gerindra, PAN, PKS dan Nasdem.

DPRD merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang

berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

Sebagai representasi rakyat, DPRD mempunyai fungsi Pembentukan

Peraturan Daerah, Anggaran dan Pengawasan. Adapun Peraturan

Daerah selama tahun 2016-2020 yang telah ditetapkan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.84 Jumlah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bungo

yang ditetapkan selama tahun 2016-2020

Uraian Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Perda Kab. Bungo 15 11 21 13 13

Sumber data: Jdih Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-125

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Kurun waktu lima tahun terakhir berdasarkan tabel diatas

DPRD Kabupaten Bungo telah menetapkan sejumlah 73 peraturan

daerah dengan jumlah peraturan daerah paling banyak ditetapkan

pada tahun 2016.

2.3.5 Fokus Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

1. Bidang Urusan Perencanaan

Perencanaan yang baik tentunya akan menghasilkan

pembangunan yang baik pula. Dokumen perencanaan pembangunan

yang harus dimiliki pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota

antara lain:

a) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

merupakan dokumen perencanaan untuk 20 tahun.

b) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

merupakan dokumen perencanaan untuk 5 tahun.

c) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen

perencanaan untuk 1 tahun.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

merupakan rencana pembangunan tahap keempat atau periode

terakhir dari tahapan RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026.

Setiap tahun RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD. Semua dokumen

perencanaan ini disusun oleh Pemerintah Kabupaten Bungo sesuai

dengan jadwal yang telah tetapkan dalam peraturan perundang-

undangan.

Adapun tahapan pelaksanaan perencanaan pembangunan

Pemerintah Kabupaten Bungo selama masa RPJPD Tahun 2006-2026

yang dijabarkan kedalam perencanaan 5 tahunan RPJMD dan

perencanaan 1 tahunan RKPD dapat dilihat pada grafik yang disajikan

dibawah ini:

BAB II-126

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.33 Tahapan Dokumen Perencanaan

(RPJPD, RPJMD, RKPD) Kabupaten Bungo

Sumber data: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Bungo Tahun 2020.

Grafik diatas menjelaskan bahwa RPJPD Kabupaten Bungo

dijabarkan kedalam 4 periode RPJMD dan 1 periode RPJMD

dijabarkan kedalam 5 periode RKPD. Adapun dasar hukum terkait

dokumen perencanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 2.85 Peraturan Daerah Terkait Dokumen Perencanaan

Kabupaten Bungo

No Jenis Dokumen Dasar Hukum

1 RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-

2026

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 diubah menjadi Peraturan

Daerah Nomor 7 Tahun 2016

RPJPD Tahun 2006-2026

RPJMD Tahun 2006-2011

RKPD Tahun 2007

RKPD Tahun 2008

RKPD Tahun 2009

RKPD Tahun 2010

RKPD Tahun 2011

RPJMD Tahun 2011-2016

RKPD Tahun 2012

RKPD Tahun 2013

RKPD Tahun 2014

RKPD Tahun 2015

RKPD Tahun 2016

RPJMD Tahun 2016-2021

RKPD Tahun 2017

RKPD Tahun 2018

RKPD Tahun 2019

RKPD Tahun 2020

RKPD Tahun 2021

RPJMD Tahun 2021-2026

RKPD Tahun 2022

RKPD Tahun 2023

RKPD Tahun 2024

RKPD Tahun 2025

RKPD Tahun 2026

BAB II-127

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Dokumen Dasar Hukum

2 RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2006-

2011

Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2006

3 RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2011-2016

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011

4 RPJMD Kabupaten

Bungo Tahun 2016-2021

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun

2016 diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2018

5 RKPD

Kabupaten Bungo Tahun 2007

Peraturan Bupati Bungo Nomor

Tahun 2006

6 RKPD Kabupaten Bungo

Tahun 2008

Peraturan Bupati Bungo Nomor Tahun 2007

7 RKPD Kabupaten Bungo

Tahun 2009

Peraturan Bupati Bungo Nomor 14 Tahun 2008

8 RKPD

Kabupaten Bungo Tahun 2010

Peraturan Bupati Bungo Nomor 22

Tahun 2009

9 RKPD

Kabupaten Bungo Tahun 2011

Peraturan Bupati Bungo Nomor

Tahun 2010

10 RKPD Kabupaten Bungo

Tahun 2012

Peraturan Bupati Bungo Nomor 50 Tahun 2011

11 RKPD Kabupaten Bungo

Tahun 2013

Peraturan Bupati Bungo Nomor 17 Tahun 2012

12 RKPD Kabupaten Bungo

Tahun 2014

Peraturan Bupati Bungo Nomor 13 Tahun 2013

13 RKPD

Kabupaten Bungo Tahun 2015

Peraturan Bupati Bungo Nomor 19

Tahun 2014

14 RKPD

Kabupaten Bungo Tahun 2016

Peraturan Bupati Bungo Nomor 13

Tahun 2015

15 RKPD Kabupaten Bungo

Tahun 2017

Peraturan Bupati Bungo Nomor 15 Tahun 2016

16 RKPD Kabupaten Bungo

Tahun 2018

Peraturan Bupati Bungo Nomor 19 Tahun 2017

17 RKPD Kabupaten Bungo Tahun 2019

Peraturan Bupati Bungo Nomor 31 Tahun 2018

18 RKPD Peraturan Bupati Bungo Nomor 15

Tahun 2019

BAB II-128

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Dokumen Dasar Hukum

Kabupaten Bungo Tahun 2020

19 RKPD

Kabupaten Bungo Tahun 2021

Peraturan Bupati Bungo Nomor 42

Tahun 2020

Sumber data: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Untuk melihat tingkat kesesuaian antar dokumen perencanaan

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.86

Persentase Kesesuaian Dokumen Perencanaan Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020

No Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Persentase Ketersediaan

Data Untuk Perencanaan

80 80 80 80 80

2 Persentase Tingkat Kesesuaian Renstra OPD

Dengan Dokumen Perencanaan

100 100 100 100 100

3 Persentase Aspirasi Masyarakat Yang

Diusulkan Melalui Musrenbang Yang

Diakomodir Dalam APBD

30 20 30 20 20

4 Persentase Kesesuaian Program Bidang Ekonomi

100 100 100 100 100

5 Persentase Kesesuaian Program Bidang Sosial

Budaya

100 100 100 100 100

6 Persentase Kesesuaian Program Bidang

Prasarana Wilayah Dan SDA

100 100 100 100 100

Sumber data: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Diharapkan kedepan Pemerintah Kabupaten Bungo mampu

membuat perencanaan yang faktual dan realitis, logis dan rasional,

fleksibel, komitmen, komprehensif atau menyeluruh.

BAB II-129

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2. Bidang Urusan Keuangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah

rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan

Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun mulai dari

tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

Pendapatan daerah sebagai penerimaan kas daerah merupakan

sarana pemerintah daerah untuk melaksanakan tujuan,

mengoptimalkan kemakmuran rakyat yaitu menumbuh kembangkan

masyarakat di segala bidang kehidupan. Pendapatan daerah dalam

APBD dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Dana Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang

sah.

Tabel 2.87 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo

Tahun Anggaran 2016-2020

No Uraian Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Pendapatan Asli Daerah

114.818.287.091,48 183.133.678.700,00 133.848.451.058,56 140.327.484.503,26 126.132.857.981,57

2 Dana Perimbangan

866.039.389.648,00 909.063.377.858,00 917.465.257.753,00 961.103.622.312,00 869.263.101.911,00

3

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah

179.394.453.555,02 188.822.631.064,01 210.425.739.323,89 248.429.579.032,47 278.113.677.885,11

TOTAL

PENDAPATAN 1.160.252.130.294,50 1.281.019.687.622,01 1.261.739.448.135,45 1.349.860.685.847,73 1.273.509.637.777,68

Sumber data: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020

pendapatan daerah Kabupaten Bungo cenderung meningkat.

Pendapatan daerah Kabupaten Bungo masih didominasi oleh dana

perimbangan. Komposisi persentase rata-rata Pendapatan Asli Daerah,

Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada

total Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo per tahun berturut-turut

sebesar 11,02 persen, 71,56 persen dan 17,42 persen.

Untuk melihat tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan pemerintah daerah Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) dalam hal ini melakukan pemeriksaan keuangan guna

memberikan pernyataan opini. Opini BPK merupakan pernyataan

profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang

BAB II-130

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat

kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan,

kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian

intern. Opini BPK atas laporan keuangan Kabupaten Bungo disajikan

pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.88 Opini BPK Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Indikator Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Opini BPK atas

LKPD (predikat) WDP WDP WTP WTP WDP

Sumber data: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2016-2020 opini

BPK atas LKPD Kabupaten Bungo cenderung membaik. Pada tahun

2018 dan 2019 LKPD Kabupaten Bungo mendapat predikat WTP

(Wajar Tanpa Pengecualian), namun pada tahun 2020 menjadi WDP

(Wajar Dengan Pengecualian) kembali. Hal ini dikarenakan Pemerintah

Kabupaten Bungo tidak menindaklanjuti rekomendasi LHP (Laporan

Hasil Pemeriksaan) atas LKPD Kabupaten Bungo Tahun 2019 lalu

dengan baik.

3. Bidang Urusan Kepegawaian

Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 merupakan profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan Pegawai Negeri

Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat

pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Adapun jumlah PNS di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

BAB II-131

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.89 Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin

di Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Tahun Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1 2016 3.036 3.032 6.068

2 2017 2.631 2.777 5.408

3 2018 2.462 2.701 5.163

4 2019 2.364 2.777 5.141

5 2020 2.205 2.646 4.851

Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah PNS dari tahun

2016-2020 cenderung menurun. Jumlah PNS di Kabupaten Bungo

paling banyak pada tahun 2016 dengan jumlah 6.068 orang dan pada

tahun 2020 berkurang menjadi 4.851 orang.

Untuk meningkatkan kedisiplinan, PNS yang melanggar

peraturan disiplin yang berisikan kewajiban dan larangan bagi

pegawai negeri sipil diberikan hukuman disiplin. Hukuman disiplin

sebagaimana telah disebutkan dalam ketentuan Pasal 1 angka 4

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 yaitu: hukuman yang

dijatuhkan kepada pegawai negeri sipil karena melanggar peraturan

disiplin pegawai negeri sipil. Adapun jumlah PNS di Kabupaten yang

mendapatkan hukuman disiplin dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.90

Jumlah PNS di Kabupaten Bungo yang Mendapatkan Hukuman Disiplin dari Tahun 2016-2020

No Jenis Hukuman Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1

Pegawai yang Diberi

sanksi Pelanggaran Disiplin Ringan

- 4 4 13 6

2

Pegawai yang Diberi

sanksi Pelanggaran

Disiplin Sedang

- 2 - 14 11

3 Pegawai yang Diberi sanksi Pelanggaran

Disiplin Berat

6 - - 2 10

Jumlah 6 6 4 29 27

Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-132

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa jumlah PNS yang

mendapatkan hukuman disiplin dari tahun 2016-2020 cenderung

meningkat, hal ini menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020 banyak

PNS di Kabupaten Bungo cenderung melanggar larangan disiplin PNS.

4. Bidang Urusan Pendidikan dan Pelatihan

Sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang handal

merupakan investasi berharga bagi sebuah organisasi birokrasi.

Birokrasi saat ini, menuntut aparatnya harus dapat bersikap dan

berperilaku seperti yang diinginkan masyarakat, yaitu memberikan

pelayanan publik yang mudah, tepat waktu, serta tidak berbelit-belit.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bungo memberikan

kesempatan kepada ASN untuk dapat melanjutkan pendidikannya.

Adapun jumlah ASN Kabupaten Bungo yang melaksanakan Izin

Belajar (IB) dan Tugas Belajar (TB) dari tahun 2016-2020 disajikan

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.91 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Melaksanakan Izin Belajar (IB)

dan Tugas Belajar (TB) Tahun 2016-2020

Jenjang

Pendidikan

Tahun

Jmlh 2016 2017 2018 2019 2020

IB TB IB TB IB TB IB TB IB TB

Diploma III

(D.III) - - - - - - 24 - 10 - 34

Diploma IV

(D.IV) - - - - - 3 - 7 - 7 17

Strata I (S.1) 30 2 33 5 24 - 16 5 13 1 129

Strata II (S.2) 2 11 - 5 - 3 - 4 1 6 32

Strata III (S.3) - - - - - - - 2 - - 2

Profesi - - - - - 7 - 5 - 1 13

Dokter

Spesialis - - - - - 1 - - - 2 3

JUMLAH 32 13 33 10 24 14 40 23 24 17 230

Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa kurun waktu tahun 2016-

2020 ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo yang

BAB II-133

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

melanjutkan pendidikan guna peningkatan produkktivitas kerja

pegawai di masa depan berjumlah 230 ASN dengan total Izin Belajar

dan Tugas Belajar paling banyak untuk melanjutkan pendidikan

Strata 1 yang berjumlah 129 ASN. Selain untuk melanjutkan

pendidikan ASN, Pemerintah Kabupaten Bungo juga memberikan

kesempatan pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk membantu

meningkatkan kemampuan pegawai melaksanakan tugas sekarang.

Adapun jumlah pegawai yang mengikuti diklat dari tahun 2016-2020

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.92 Jumlah ASN Kabupaten Bungo yang Mengikuti Diklat

Tahun 2016-2020

No Uraian Tahun

Total 2016 2017 2018 2019 2020

1 Diklat PIM II 0 0 1 1 0 2

2 Diklat PIM III 0 5 5 4 0 14

3 Diklat PIM IV 0 10 6 4 0 20

Sumber data: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020

jumlah ASN yang mengikuti Diklat PIM II sebanyak 2 orang, Diklat PIM

III sebanyak 14 orang dan Diklat PIM IV sebanyak 20 orang.

2.3.6 Fokus Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan

Bidang Urusan Inspektorat Daerah

Pelaksanaan pengawasan adalah agar pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan regulasi, kebijakan dan peraturan yang berlaku.

Pelaksanaan pengawasan difokuskan pada pengawasan internal

secara berkala pada beberapa objek pemeriksaan (obrik) meliputi

seluruh OPD di jajaran pemerintah daerahi. Jumlah temuan atas

pengawasan yang dilakukan baik yang dilakukan oleh BPK RI,

Inspektorat dan Itjen Kementerian selama tahun 2016-2020 seperti

terlihat pada tabel dibawah.

BAB II-134

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.93 Perkembangan Hasil Pemeriksaan di Lingkungan Pemerintahan

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Pengawas/

Pemeriksa

Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Jml

Tm

Jml

TL %

Jml

TM

Jml

TL %

Jml

TM

Jml

TL %

Jml

TM

Jml

TL %

Jml

TM

Jml

TL %

Inspektorat 2.272 1.552 68,31 1.768 1.057 59,79 1.711 899 52,54 1.938 805 41,54 1.399 262 18,73

BPK RI 81 61 75,31 70 60 85,71 136 72 52,94 64 20 31,29 25 16 64,00

Jumlah 2.353 1.613 68,55 1.838 1.117 60,77 1.847 971 52,57 2.002 825 41,21 1.424 278 19,52

Sumber data: Inspektorat Kabupaten Bungo Tahun 2020. (Tm = Temuan, TL = Tindak Lanjut)

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa persentase hasil temuan

(Inspektorat dan BPK RI) pada tahun 2016-2020 relatif bervariasi

(dibawah 100 persen). Hasil temuan yang ditindaklanjuti dari tahun

2016-2020 paling sedikit pada tahun 2020 yaitu sebesar 19,52 persen

dan yang paling banyak pada tahun 2016 yaitu sebesar 68,55 persen.

Sementara persentase hasil temuan yang ditindaklanjuti oleh BPK RI

dari tahun 2016-2020 lebih banyak dari pada Inspektorat. Keadaan ini

menunjukkan bahwa kinerja tindak lanjut atas temuan Inspektorat

perlu dioptimalkan.

2.3.7 Fokus Unsur Pemerintahan Umum

Bidang Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Urusan kesatuan bangsa dan politik di Kabupaten Bungo

dilaksanakan oleh perangkat daerah BPBD Kesbangpol Kabupaten

Bungo. Adapun indikator yang diukur adalah Persentase LSM, Ormas

dan OKP yang dibina.

Tabel 2.94

Daftar LSM di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020

No Tahun Jumlah LSM

Terdaftar

Jumlah LSM

Dibina Persen

1 2016 77 15 19,48

2 2017 77 22 28,57

3 2018 66 34 51,52

4 2019 66 25 37,88

5 2020 91 48 52,75

Sumber data: BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-135

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel di atas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020

persentase LSM yang dibina paling sedikit pada tahun 2016 dan LSM

yang paling banyak pada tahun 2020. Sementara untuk Jumlah LSM

yang terdaftar paling sedikit pada tahun 2018 dan 2018 dan paling

banyak pada tahun 2020.

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita

Pengeluaran rumah tangga secara umum dapat dibedakan

menjadi pengeluaran untuk makanan dan non-makanan. Rata-rata

pengeluaran konsumsi makanan per kapita sebulan pada tahun 2020

di Kabupaten Bungo sebesar Rp. 551.070 ribu, sedangkan untuk rata-

rata pengeluaran konsumsi non-makanan per kapita sebulan sebesar

511.238.

Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat di Kabupaten Bungo

lebih banyak mengeluarkan uang untuk konsumsi makanan. Rata-

rata selisih dari konsumsi makanan dan non-makanan sebesar Rp.

39.832 ribu.

2. Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan Per Kapita (Persentase

Konsumsi RT Non-Pangan)

Perkembangan tingkat kesejahteraan juga dapat diamati

berdasarkan perubahan persentase pengeluaran yang dialokasikan

untuk non-makanan, dimana semakin tinggi persentase pengeluaran

non-makanan dapat mengindikasikan adanya perbaikan tingkat

kesejahteraan. Semakin besar persentase pengeluaran non-makanan,

mencerminkan tingkat kesejahteraan rumah tangga yang semakin

baik. Adapun rata-rata pengeluaran perkapita sebulan disajikan pada

tabel dibawah ini:

BAB II-136

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.95 Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan

Menurut Kelompok Pengeluaran

Tahun Kelompok

Pengeluaran Pangan %

Non-

Pangan %

Jumlah

Pengeluaran

2018

40% Terbawah 319.224 63,33 184.870 36,67 504.094

40% Tengah 570.955 57,62 419.858 42,38 990.813

20% Teratas 526.065 31,30 1.154.615 68,70 1.680.680

2019

40% Terbawah 348.962 62,94 205.454 37,06 554.416

40% Tengah 605.674 55,46 486.513 44,54 1.092.187

20% Teratas 961.829 42,56 1.298.157 57,44 2.259.986

2020

40% Terbawah 343.561 61,15 218.279 38,85 561.840

40% Tengah 577.395 55,91 455.350 44,09 1.032.745

20% Teratas 913.610 43,02 1.210.083 56,98 2.123.693

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa pada tahun 2018-2020

pada kelompok pengeluaran 40 persen terbawah dan 40 persen tengah

persentase pengeluaran non-pangan lebih kecil daripada pengeluaran

pangan, sedangkan kelompok pengeluaran 20 persen teratas

persentase pengeluaran non-pangan lebih besar daripada pengeluaran

pangan. Sementara untuk pengeluaran non-pangan pada kelompok

pengeluaran 20 persen teratas Kabupaten Bungo dari tahun 2018-

2020 mengalami menurun sebesar 5,85 persen.

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

1. Arus Penumpang Angkutan Umum

Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut

barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan

oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang dapat digunakan oleh

siapa saja dengan cara membayar atau sewa. Selama tahun 2017-2019

jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di Kabupaten Bungo dapat

dilihat pada grafik dibawah ini:

BAB II-137

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.34 Arus Penumpang Angkutan Umum

Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2017-2019

Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa arus penumpang

angkutan umum di Kabupaten Bungo dari tahun 2017-2019

cenderung menurun sebesar rata-rata 43,31 persen per tahun.

2. Jumlah Orang dan Barang melalui Bandara/Terminal

A. Terminal Bus Muara Bungo

Terminal bus adalah prasarana untuk angkutan jalan raya guna

untuk mengatur kedatangan pemberangkatan pangkalannya

kendaraan umum serta memuat atau menurunkan penumpang atau

barang. Terminal Bus Muara Bungo kategori terminal tipe A yang

terletak di Jalan Lintas Sumatera Kelurahan Manggis Kecamatan

Bathin III, terminal ini berfungsi untuk mengangkut barang dan

penumpang. Adapun banyaknya bus, truk barang dan penumpang

yang berangkat melalui Terminal Tipe A Muara Bungo dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

554.189

137.053

121.485

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2017 2018 2019

Arus Penumpang (orang)

BAB II-138

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.96 Banyaknya Bus, Truk Barang dan Penumpang yang Berangkat

melalui Terminal Tipe A Muara Bungo dari Tahun 2017-2020

No Tahun Bus Truk

Barang Penumpang

1 2017 18.738 3.310 279.696

2 2018 15.570 4.064 16.592

3 2019 18.699 3.440 13.454

4 2020 21.511 2.800 5.274

Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa penumpang yang

berangkat melalui terminal tipe A Muara Bungo dari tahun 2017-2020

cenderung menurun. Penurunan jumlah penumpang paling banyak

terjadi antara tahun 2017 ke tahun 2018.

B. Bandar Udara Muara Bungo

Bandar Udara (Bandara) Muara Bungo adalah bandara yang

berlokasi di Dusun Sungai Buluh Kecamatan Rimbo Tengah atau

sekitar 20 menit dari pusat Kota Muara Bungo. Bandara ini mulai

beroperasi terhitung sejak tanggal 25 November 2012 termasuk

kategori bandara domestik dan kelas bandara kelas III serta pengelola

bandara UPT Ditjen Perhubungan Udara. Adapun jumlah lalu lintas

penumpang dan barang melalui Bandara Muara Bungo dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.97 Jumlah Lalu Lintas Penumpang dan Barang Melalui

Bandara Muara Bungo Tahun 2016-2020

Tahun

Penumpang (orang)

Bagasi (Kg)

Barang (Kg)

Datang Berangkat Bongkar Muat Bongkar Muat

2016 11.354 10.463 114.926 92.735 - -

2017 32.767 35.305 272.115 240.236 10.764 2.097

2018 47.080 51.053 399.382 360.140 25.070 5.322

2019 46.525 51.494 311.592 273.463 95.978 12.073

2020 9.200 8.673 55.490 41.571 70.717 389

Jumlah 146.926 156.988 1.153.505 1.008.145 202.529 19.881

Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Bungo Tahun 2020.

BAB II-139

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Dari tabel diatas menjelaskan dari tahun 2016-2020 jumlah

penumpang yang datang dan berangkat melalui Bandara Muara Bungo

berturut-turut sebanyak 146.926 orang dan 156.988 orang. Jumlah

bagasi bongkat dan muat melalui Bandara Muara Bungo berturut-

turut sebanyak 1.153.505 Kg dan 1.008.145 Kg dan jumlah barang

bongkar dan muat berturut-turut sebanyak 202.529 Kg dan 19.881

Kg.

3. Ketaatan terhadap RTRW

Penataan ruang merupakan bagian dari sistem perencanaan,

pengendalian pemanfaatan ruang yang tidak terpisahkan antara satu

dengan yang lainnya. Penataan ruang ditujukan untuk mewujudkan

pemanfaatan ruang yang berhasil guna, berdaya guna dan mampu

mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

adapun landasan hukum dan pedoman pendukung tata ruang

merujuk kepada:

a. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

b. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan; dan

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang

Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah.

Perlunya acuan dalam merumuskan kebijakan pemanfaatan

ruang daerah sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan yang

sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan untuk

menghadapi perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik serta pesatnya

pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu terakhir memberikan

dampak baik secara nasional maupun regional.

Meningkatnya volume bencana alam, kemacetan arus

transportasi, meluasnya kawasan kumuh, berkurangnya persentase

Ruang Terbuka Hijau (RTH) diwilayah perkotaan serta perambahan

hutan akan menguatkan pentingnya penerapan penataan ruang yang

BAB II-140

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

seimbang dan sesuai dengan daya dukung lingkungan demi

kelangsungan ekosistem dan Sumber Daya Alam. Letak geografis yang

strategis menjadikan Kabupaten Bungo memiliki tingkat pertumbuhan

yang cukup pesat. Oleh sebab itu, penataan ruang memegang peran

yang sangat penting guna mengatasi tingkat pertumbuhan wilayah

yang tidak seimbang. Hal yang mungkin bisa timbul dari kondisi

tersebut perlu dituangkan ke dalam suatu perencanaan yang matang

dan pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan pola penataan

ruang yang serasi, selaras dan seimbang serta tetap mendukung

kelestarian lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Bungo telah menetapkan Rancangan

Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten Bungo sesuai amanat yang tertuang di dalam Undang-

Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menjadi

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Bungo tahun 2013-2033. Kebijakan penataan

ruang wilayah Kabupaten Bungo meliputi:

1. Pemantapan peran dan fungsi Perkotaan Muara Bungo sebagai

Pusat Kegiatan Nasional Promosi (PKNp) yang menjadi pusat

orientasi pelayanan bagi Kawasan Barat Provinsi Jambi dan Pusat

Pelayanan Primer Provinsi Jambi;

2. Peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan;

3. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana

transportasi, telekomunikasi, energi dan sumber daya air yang

terpadu dan merata diseluruh wilayah Kabupaten Bungo;

4. Perwujudan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup;

5. Pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan

perekonomian wilayah;

6. Pengembangan kawasan budidaya; dan

7. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

negara.

BAB II-141

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.98 Persentase Rencana dan Realisasi Tata Ruang

Dari Tahun 2016 s.d 2020

No Tahun Rencana Tata

Ruang

Realisasi Yang Sesuai Tata

Ruang Persen

1 2016 91 36 39,56

2 2017 91 38 41,76

3 2018 91 39 42,86

4 2019 91 41 45,05

5 2020 91 42 46,15

Sumber data: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Terhadap regulasi yang telah dibuat, seyogyanya dapat dikawal

untuk mencegah terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang,

karena kesalahan dalam pemanfaatan ruang akan menimbulkan

dampak yang tidak baik pada masa mendatang. Kepatuhan terhadap

regulasi yang telah dibuat harus menjadi salah satu persyaratan dalam

melaksanakan pembangunan. Sampai dengan Tahun 2020,

persentase kepatuhan terhadap dokumen RTRW adalah sebesar 46,15

persen.

4. Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Selain itu juga menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan perusahaan yang bergerak dalam bidang

keuangan. Adapun daftar bank di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 2.99 Daftar Bank di Kabupaten Bungo Tahun 2020

No Jenis Bank

Nama Bank Kantor Cabang

Kantor

Cabang

Pembantu

Kantor Kas

Jumlah

1 BUMN Bank Negara Indonesia

1 1 1 3

Bank Rakyat Indonesia

1 9 4 14

Bank Mandiri 1 - 1 2

BAB II-142

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Bank

Tabungan Negara

1 - - 1

2 BUMD Bank 9

Jambi

1 - 1 2

3 Bank

Swasta

Bank

Danamon

1 - - 1

Bank Panin 1 - - 1

Bank Sinarmas

1 - - 1

Bank

Muamalat Indonesia

1 - - 1

Bank Batang Hari

1 - - 1

Bank Mega 1 - - 1

Bank Central

Asia

1 - - 1

Bank Tabungan

Pensiunan

Nasional

1 - - 1

Bank Pundi 1 - - 1

Bank Internasional

Indonesia

1 - - 1

Bank Sahabat

Sampoerna

1 - - 1

Total 16 10 7 33

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah Bank BUMN

(Badan Usaha Milik Negara) di Kabupaten Bungo ada 4 Bank, yaitu (1)

Bank Negara Indonesia (BNI), (2) Bank Rakyat Indonesia (BRI), (3) Bank

Mandiri, dan (4) Bank Tabungan Negara (BTN). Sedangkan untuk Bank

BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) hanya 1 Bank, yaitu Bank 9 Jambi.

Untuk Bank Swasta di Kabupaten Bungo ada 11 Bank, yaitu (1) Bank

Danamon, (2) Bank Panin, (3) Bank Sinarmas, (4) Bank Muamalat

Indonesia, (5) Bank Batang Hari, (6) Bank Mega, (7) Bank Sentral Asia

(BCA), (8) Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), (9) Bank Pundi,

(10) Bank Internasional Indonesia (BII), dan (11) Bank Sahabat

Sampoerna.

BAB II-143

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

5. Jumlah Perusahaan Asuransi dan Cabang

Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih

di mana pihak tertanggung membayarkan iuran/kontribusi/ premi

untuk mendapat penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, atau

kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang tidak terduga.

Adapun daftar asuransi di Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 2.100

Daftar Asuransi di Kabupaten Bungo Tahun 2020

No Nama Asuransi Tahun 2020

1 Abda Muara Bungo 1

2 Jasindo 1

3 Sinarmas 1

4 Bumiputera 1912 1

5 Bumiputera Muda 1967 1

6 Jamsostek Persero 1

7 Summit Oto Finance 1

8 Artha Prima Finance 1

9 Bfi Finance 1

10 Bussan Auto Finance 1

11 Bpjs Kesehatan 1

12 Bpjs Kesejahteraan 1

13 Mega Central Finance 1

14 Jasa Raharja Putera 1

15 Kesehatan Indonesia Persero 1

16 Bhakti Finance 1

17 Jastan 1

Jumlah 17

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan jumlah asuransi di Kabupaten

Bungo sebanyak 17 asuransi.

6. Jumlah Rumah Makan/Restoran

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir

secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik

kepada semua konsumennya baik berupa makanan maupun

minuman. Adapun daftar rumah makan/restoran di Kabupaten Bungo

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

BAB II-144

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.101 Daftar Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut

Kecamatan Tahun 2020

No Nama Kecamatan Tahun

2019

Tahun

2020

1 Pelepat 6 6

2 Pelepat Ilir 10 10

3 Bathin Ii Babeko 8 8

4 Rimbo Tengah 20 20

5 Bungo Dani 22 22

6 Pasar Muara Bungo 50 50

7 Bathin Iii 16 11

8 Rantau Pandan 6 6

9 Muko-Muko Bathin Vii 5 5

10 Bathin Iii Ulu 0 0

11 Tanah Sepenggal 10 10

12 Tanah Sepenggal Lintas 16 16

13 Tanah Tumbuh 8 8

14 Limbur Lubuk Mengkuang 1 1

15 Bathin Ii Pelayang 3 3

16 Jujuhan 4 4

17 Jujuhan Ilir 2 1

Jumlah 187 181

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah rumah

makan/restoran di Kabupaten Bungo pada tahun 2020 berkurang

sebanyak 6 rumah makan/restoran.

7. Fasilitasi Penginapan/Hotel

Penginapan/hotel adalah suatu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk

menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa

penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

Fasilitasi wilayah/infrastruktur terkait penginapan/hotel di

Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawah ini:

BAB II-145

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.102 Nama Penginapan/Hotel, Alamat dan Kelas

di Kabupaten Bungo Tahun 2020

No Nama

Penginapan/Hotel Alamat Kelas

1 Hotel One Jl. H.Hoesen Sa’ad No.07 Bungo Barat, Pasar Muara

Bungo Telp. (0747) 21087

Melati 1

2 Hotel Swarnabhumi Jl. Jend Sudirman No.168, Kel. Batang Bungo, Kec.

Pasar Muara Bungo

Melati 1

3 Hotel Amaris Jl. Sultan Thaha No.103

Bungo Timur, Pasar Muara Bungo Telp. (0747) 321556

Fax.321551

Bintang 2

4 Hotel Indra Jl. Prof. Sri Soedewi, SH, Pasir Putih, Rimbo Tengah

Telp. (0747) 21140

Melati 1

5 Hotel Nora Jl. Sudirman RT.001

RW.003 Bungo Barat, Pasar Muara Bungo Telp.

(0747) 21123

Melati 1

6 Hotel Ketayo Jl. M.Yamin, SH No.440 Bungo Barat, Pasar Muara

Bungo, Telp. (0747) 21329

Melati 1

7 Hotel Anda Jl. Lintas Sumatera

Batang Bungo, Pasar Muara Bungo Telp. (0747)

21226

Melati 1

8 Hotel Merlyn's Garden Inn

Jl. Kesuma No.5 Bungo Timur, Pasar Muara Bungo

Telp. (0747) 21328

Melati 1

9 Penginapan Bunga Jl. Lebai Hasan Sungai Pinang, Bungo Dani

Melati 1

10 Hotel Pelangi Jl. Sudirman No.52 Batang Bungo, Pasar Muara

Bungo Telp. (0747) 21777

Melati 1

11 Hotel Ibunda Jl. Lebai Hasan No.82 Batang Bungo, Pasar

Muara Bungo Telp.(0747) 21604

Melati 1

12 Hotel Bintang Jl. Lebai Hasan Sungai Pinang, Bungo Dani Telp.

(0747)22278

Melati 1

13 Hotel Ayudia Pala Jl. M. Saidi No.661B Bungo Barat, Pasar Muara

Bungo Telp.(0747) 322563

Melati 1

14 Hotel Semagi Jl. Lintas Sumatera No.68

Batang Bungo, Pasar Muara Bungo, Telp.(0747)

322245/322246 Fax. 21133

Bintang 3

BAB II-146

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Nama

Penginapan/Hotel Alamat Kelas

15 Hotel Bungo Plaza Jl. Lintas Sumatera Bungo Barat, Pasar Muara Bungo Telp.(0747)323888

Bintang 3

16 Independence Hotel Jl. M Saidi No.661 RT.001

RW.001 Bungo Barat, Pasar Muara Bungo

Telp.(0747)321666,321900

Bintang 3

17 Assyifa Hotel Jl.Lintas Sumatera KM.3 Sungai Kerjan, Bungo Dani

Melati 1

18 Hotel S. Marsya Jl. Rangkayo Hitam No. 7, Cadika, Rimbo Tengah

Melati 1

19 Hotel Sepakat Jl. Bachsan No. 64 Bungo

Timur Pasar Muara Bungo

Melati 1

20 Mitra Hotel Bungo Jl. RM. Thaher No. 10 Melati 1

21 Ratu Balqis Hotel Jl. Lintas Sumatera Dusun Sirih Sekapur Perkembangan, Jujuhan

Melati 1

22 Lintas Sumatera

Wisma

Jl. Lintas Sumatera KM.9

Ds. Air Gemuruh

Melati 1

23 Permata Hotel Jl. Rangkayo Hitam, Cadika, Rimbo Tengah

Melati 1

24 Sentosa Hotel Jl. Lintas Sumatera Bathin

III Manggis

Melati 1

25 Bungo Homestay Jl. Yusuf Alkaaf, Sungai

Pinang, Bungo Dani Telp. 081366160172

Melati 1

26 Mess QTA JL. Lintas Sumatera

Komplek Wiltop

Melati 1

27 Batang Bungo Hotel Jl. Lintas Sumatera No.78-81 Telp. 08121898188

Melati 1

28 Hotel Fayadh Jl. Diponegoro No.2 Melati 1

29 Penginapan Surya Jl. Lebai Hasan RT.18/RW.03, Kel. Sungai

Pinag, Kec. Bungo Dani

Melati 1

30 Wisma Dame Jl. H. Suud RT.02/RW.05 Kel. Cadika, Kec. Rimbo

Tengah

Melati 1

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa di Kabupaten Bungo

terdapat 30 penginapan/hotel yang terdiri dari:

a) 3 penginapan/hotel kelas bintang 3;

b) 1 penginapan/hotel kelas bintang 2; dan

c) 26 penginapan/hotel kelas melati.

BAB II-147

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

8. Persentase Pelayanan Air Bersih

Ketersediaan air bersih serta kinerja pelayanan air minum

masyarakat dilakukan melalui Program Pemanfaatan Air Dalam dan

Penanganan Limbah. Adapun data akses air bersih di Kabupaten

Bungo sampai dengan tahun 2020 disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.103 Akses Air Minum/Bersih Kabupaten Bungo

s.d. Bulan Agustus Tahun 2021

No Sumber Akses

Air Minum

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Pelayanan

Jiwa % Desa/Kel

A. Kab. Bungo 331.886 265.921 153

- Kota 97.256 86.871 89,32 22

- Desa 234.630 179.050 76,31 131

B. Sumber Akses

PDAM 331.886 51.712 66

- Kota 97.256 37.071 38,12 18

- Desa 234.630 14.164 6,04 48

Sumur Bor 331.886 17.731 135

- Kota 97.256 7.355 7,56 21

- Desa 234.630 10.376 4,42 114

Sumur Gali 331.886 188.086 153

- Kota 97.256 46.160 47,46 22

- Desa 234.630 141.926 60,49 131

Gravitasi 331.886 13.327 39

- Kota 97.256 743 0,76 2

- Desa 234.630 12.584 5,36 37

Lain-lain - - - -

- Kota - - - -

- Desa - - - -

Sumber data: PDAM Pancuran Telago, PUPR, Dinkes dan PAMSIMAS

Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah

penduduk terlayani melalui jaringan air bersih PDAM di perdesaan dan

perkotaan masih belum mencapai 100 persen. Tentunya hal ini masih

menjadi catatan penting bagi pemerintah Kabupaten Bungo yang

secara bertahap melalui peningkatan kinerja pelayanan PDAM

Pancuran Telago akan meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih

kepada masyarakat. Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam

menyediakan ketersediaan air bersih secara mandiri dapat diupayakan

melalui penyediaan sumur galian dan sumur bor.

BAB II-148

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

9. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik (Rasio

Elektrifikasi)

Rasio elektrifikasi didefinisikan sebagai jumlah rumah tangga

yang sudah berlistrik dibagi dengan jumlah rumah tangga yang ada.

Rasio elektrifikasi sangat bergantung pada pembangunan pembangkiit

listrik dan infrastruktur distribusi listrik. Soal pemakaian listrik,

rumah tangga juaranya. Manfaat listrik untuk kehidupan sehari-hari

paling utama adalah sebagai sumber energi. Berbagai kebutuhan

rumah tangga maupun masyarakat tergantung pada adanya energi

listrik ini. secara garis besar, pemanfaatan energi listrik kita terapkan

pada:

a) Penerangan

b) Peralatan Rumah Tangga

c) Peralatan Kerja

d) Peralatan Keamanan

e) Fasilitas Hiburan

Selain itu, penggunaan listrik sudah menjadi bagian dari

kebutuhan primer. Data rasio elektrifikasi disajikan pada gambar

berikut ini:

Gambar 2.35 Rasio Elektrifikasi Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi

Sumber data: Dinas ESDM Provinsi Jambi Tahun 2020.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

100 99,35 99,19

85,02

74,63

85,44

97,39

82,33

90,43

99,3 100

Series 1

BAB II-149

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Berdasarkan data di atas rasio elektrifikasi di Kabupaten Bungo

sudah mencapai angka 97,39 persen, atau hanya sekitar 2,61 persen

rumah tangga yang tidak menggunakan listrik. Konsumsi listrik

perkapita terlihat hubungan yang positif antara PDB per kapita dengan

tingkat konsumsi listrik. Semakin tinggi pendapatan perkapita suatu

perekonomian, konsumsi listriknya cenderung semakin tinggi pula.

Diharapkan kedepannya kebutuhan akan listrik di Kabupaten Bungo

dapat maksimal.

2.4.3 Fokus Iklim Investasi

Iklim investasi yang kondusif dalam perekonomian merupakan

sebuah harapan bagi seluruh lapisan masyarakat, utamanya investor,

pemerintah dan perbankan. Selain faktor-faktor yang umum dikaji,

seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi

perbankan, infrastruktur dasar, terdapat pula faktor lainnya yang

berpengaruh pada iklim investasi di daerah.

1. Angka Kriminalitas Yang Tertangani

Kriminalitas merupakan segala macam bentuk tindakan dan

perbuatan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis yang

melanggar hukum yang berlaku dalam Negara Indonesia serta norma-

norma sosial dan agama. Dapat diartikan bahwa, tindak kriminalitas

adalah segala sesuatu perbuatan yang melanggar hukum dan

melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.

Perkembangan pembangunan Kabupaten Bungo yang cukup

pesat ternyata berdampak pada peningkatan kejahatan dan

pelanggaran. Meskipun demikian, Kepolisian Resort Bungo beserta

pemerintah Kabupaten Bungo berupaya untuk menjaga kenyamanan

kehidupan masyarakat dengan cara menekan angka kriminalitas yang

terjadi.

Kurun waktu lima tahun tindak kejahatan dan pelanggaran di

Kabupaten Bungo yang dilaporkan cenderung menurun. Pada tahun

2016 berjumlah 973 kasus, namun pada tahun 2020 menurun

BAB II-150

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

menjadi 362 kasus. Adapun data rincian tindak kejahatan dan

pelanggaran di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-202 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.104 Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020

Bulan Kejahatan dan Pelanggaran

Dilaporkan Diselesaikan Persentase

2016 973 521 53,55

2017 975 665 68,21

2018 819 563 68,74

2019 817 520 63,65

2020 362 265 73,20

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa tindak kejahatan

dan pelanggaran di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 dapat

diselesaikan dengan baik. Hal ini, berdampak terhadap kenyamanan

dan keamanan untuk menetap di Kabupaten Bungo.

Gambar 2.36

Penanganan Kriminalitas di Kabupaten Bungo Tahun 2020

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari angka penanganan kejahatan dan memperhitungkan

jumlah penduduk tiap tahunnya, maka didapatkan Angka

Kriminalitas Kabupaten Bungo. Untuk mengukur trend kejahatan

78

52

30 27 2138

2332

19 13 13 16

34

30

20 2220

1727

26

1718 17 17

0

20

40

60

80

100

120

Dilaporkan Tertangani

BAB II-151

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

digunakan rumusan yang dikemukakan oleh Larry Siegel, yaitu

dengan mengetahui angka kriminalitas atau crime rate, yakni jumlah

kejahatan dibandingkan dengan jumlah penduduk, atau nilai rata-rata

kejahatan per 10.000 penduduk.

Tabel 2.105

Angka Kriminalitas per 10.000 Penduduk di Kabupaten Bungo Tahun 2017-2020

Tahun Jumlah

Perkara

Jumlah

Penduduk

Angka

Kriminalitas

2016 973 351.878 27,65

2017 975 359.590 27,11

2018 819 367.182 22,31

2019 817 374.770 21,80

2020 362 362.363 9,99

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020 (Data diolah).

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa angka

kriminalitas di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 menurun. Hal

ini, menjelaskan bahwa tingkat keamanan di Kabupaten Bungo

membaik.

2. Lama Proses Perizinan

Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) salah

satu kendala dalam berinvestasi adalah regulasi yang berbelit-belit.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bungo melalui dinas Dinas

Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bungo

mengeluarkan Keputusan Bupati Bungo Nomor 448/DPMPTSP/Tahun

2020 tentang Standar Pelayanan Perizinan dan Non-Perizinan. Adapun

Standar Pelayanan pada Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Bungo disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.106

Proses Perizinan dan Non-Perizinan di Kabupaten Bungo

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

1

Pendirian Satuan

Pendidikan Formal

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Selama Penyelenggaraan

Pendidikan Berjalan

BAB II-152

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

2 Penyelenggaraan Pendidika Non-

Formal

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Selama Penyelenggaraan

Pendidikan

Berjalan

3

Mendirikan Rumah Sakit

Kelas C Dan Kelas D

30 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Izin Berlaku Selama Kegiatan

Rumah Sakit Berjalan

4

Operasional Rumah Sakit

Kelas C, Dan Kelas D

30 Hari Kerja

Tidak Ada Biaya

Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

5 Operasional

Klinik 7 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

6

Operasional Laboratorium Klinik Umum

Pratama

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

7 Apotek 7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

8 Toko Obat 7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

9 Toko Alat Kesehatan

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

10

P. Pengendalian Vektor Dan

Binatang Pembawa

Penyakit

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

11 Penyelengaraan Optikal

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

12 Penyelenggaraan Griya Sehat

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

13 Penyelenggaraan

Panti Sehat 7 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

14

Menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan Puskesmas

14 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

15

Praktik Dokter Umum, Dokter

Gigi, Dan Dokter Spesialis

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan

Masa Berlaku STR

16 Praktik Bidan 5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan

Masa Berlaku STR

17 Praktik Perawat 5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

BAB II-153

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

18 Praktik Terapis Gigi Dan Mulut

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

19 Praktik/Kerja Fisioterapis

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan

Masa Berlaku STR

20 Praktik Apoteker 5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan

Masa Berlaku STR

21 Praktik Tenaga Teknis

Kefarmasian

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

22 Praktik /Kerja Tenaga Gizi

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

23

Kerja Refraksionis Optisien/Optome

tris

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

24

Praktik Ahli Teknologi

Laboratorium Medik

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

25 Praktik Penata

Anestesi 5 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

26 Praktik /Kerja Terapis Wicara

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

27 Praktik Elektromedis

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

28 Kerja Perekam Medis

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan

Masa Berlaku STR

29 Kerja Radiografer 5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan

Masa Berlaku STR

30 Kerja Tenaga

Sanitarian 5 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Sama Dengan Masa Berlaku

STR

31 Depot Air Minum 5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Sesuai Dengan Masa Berlaku

Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

32

Sertifikat Produksi Usaha

Mikro Obat Tradisional

(Umot)

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

BAB II-154

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

33

Sertifikat Produksi Perusahaan

Rumah Tangga (Prt) Alat

Kesehatan Dan Pkrt

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

34

Sertifikat

Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (Spp-Irt)

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

35

Surat Terdaftar

Penyehat Tradisional

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 2 Tahun

36 Imb/Persetujuan Bangunan Gedung

5 Hari Kerja Membayar Retribusi

IMB

Berlaku Selama

Bangunan Berdiri Selama

Tidak Ada

Perubahan

37 Izin Usaha Jasa

Konstruksi (Iujk) 7 Hari Kerja

Membayar Retribusi

IMB

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

38 Izin Pemanfaatan Ruang Milik

Jalan

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Bangunan Dan Jaringan Utilitas

Ditetapkan Paling Lama 10

Tahun, Bangunan Iklan

Dan Media Informasi

Ditetapkan

Paling Lama 5 Tahun,

Bangunan Gedung Di

Ruang Milik Jalan Ditetapkan Paling Lama 15

Tahun

39 Izin Penyelenggaraan

Reklame

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 1 Tahun

40

Sertifikat Laik Fungsi Bangunan

Gedung

14 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya -

41 Tanda Daftar Usaha

Perseorangan

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya Berlaku Selama Pelaku Usaha

BAB II-155

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

(Tdup Jasa Konstruksi)

Menjalankan Usahanya

42 Izin/Persetujuan Lingkungan

(Amdal/Ukl-Upl)

60 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

43 Izin Pembuangan Air Limbah (Ipal)

25 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

44

Izin Operasional

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan

Beracun (Limbah B3)

30 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

45

Persetujuan

Kajian Izin Pembuangan Air Limbah

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama

Pelaku Usaha Melakukan

Kajian

46 Izin Lokasi 2 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 3 Tahun

47

Izin Perubahan Penggunaan Dan

Pemanfaatan Tanah

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya -

48 Surat Izin Usaha

Perdagangan 3 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

49 Izin Penempatan

Kios 5 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya 3 Tahun

50

Surat Keterangan Pengecer/Penjual

Langsung Minuman

Baralkohol Golongan B Dan

C

3 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 3 Tahun

51 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (Stpw)

3 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 3 Tahun

52 Tanda Daftar Gudang (Tdg)

3 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama

Pelaku Usaha Menjalankan

Usahanya, Dengan

Kewajiban

Melakukan Pendaftaran

Ulang Setiap 5

BAB II-156

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

(Lima) Tahun Sekali

53

Izin

Usaha/Perluasan Usaha Industri

3 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

54 Izin Koperasi

Simpan Pinjam 30 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama

Badan Hukum Koperasi Berdiri

Dan

Menjalankan Kegiatan

Usahanya

55

Izin Pembukaan Kantor

Cabang/Cabang Pembantu/Kas, Koperasi Simpan

Pinjam

30 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Badan Hukum

Koperasi Berdiri Dan

Menjalankan

Kegiatan Usaha Sesuai Dengan

Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan

56 Izin Usaha Mikro

Kecil 1 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

57 Izin Lembaga

Pelatihan Kerja 7 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya 3 Tahun

58

Perpanjangan Izin Mempekerjakan

Tenaga Kerja Asing (Imta)

7 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 1 Tahun

59

Izin Usaha

Lembaga Penempatan Tenaga Kerja

Swasta

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

60 Izin Usaha

Tanaman Pangan 9 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

61 Izin Usaha

Hortikultura 17 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

62 Izin Usaha

Perkebunan 5 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama

Pelaku Usaha

BAB II-157

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

Menjalankan Usahanya

63 Izin Usaha

Peternakan 17 Hari Kerja

Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

64 Izin Usaha Obat Hewan

16 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama

Pelaku Usaha Menjalankan

Usahanya

65 Izin Usaha Veteriner

9 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama

Pelaku Usaha Menjalankan

Usahanya

66 Izin Rumah Potong Hewan

9 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha Menjalankan

Usahanya

67

Izin Praktek Dokter

Hewan/Dokter Hewan Spesialis

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

68

Izin Praktek Paramedik

Veteriner (Keswan,

Inseminator, PKb, Dan ATR)

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

69

Izin

Pengusahaan Penangkaran Sarang Burung

Walet

10 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya 5 Tahun

70

Izin Usaha Perikanan

(Untuk Usaha Pembudidayaan Ikan)

10 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya,

Dengan Kewajiban Melakukan

Registrasi Setiap 5 (Lima) Tahun

71

Tanda Daftar

Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (Tdu-

Php)

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama

Pelaku Usaha Menjalankan

Usahanya

72 Izin Keramaian 5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaksanaan

Kegiatan

BAB II-158

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Perizinan Waktu

Penyelesaian Biaya/Tarif Masa Berlaku

73 Tanda Daftar Usaha Pariwisata

5 Hari Kerja Tidak Ada

Biaya

Berlaku Selama Pelaku Usaha Menjalankan

Usahanya

74

Izin

Penyelenggaraan Angkutan Orang

7 Hari Kerja

Membayar PNPB Sesuai

Permenhub No. 45 Tahun

2019

Berlaku Selama Pelaku Usaha

Menjalankan Usahanya

75

Persetujuan Hasi

Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin)

7 Hari Kerja

Membayar PNPB Sesuai

Permenhub No. 45 Tahun

2019

2 Tahun

Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 75 jenis perizinan

yang dapat dilakukan pada dinas terkait dengan waktu penyelesaian

pembuatan izin, biaya/tarif pembuatan, dan masa berlaku izin

bervariasi sesuai dengan izin yang akan dibuat. Adapun alur perizinan

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.37 Alur Perizinan di Kabupaten Bungo

Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bungo Tahun 2020

PELAKU USAHA /

PEMOHONINFORMASI

PETUGAS PENDAMPING OSS

Menerima Berkas

Persyaratan / Pemenuhan

Komitmen Izin

Bagi yang belum

mendaftarkan izin via

OSS

Bagi yang sudah

mendaftarkan izin via

OSS

FRONT OFFICE

Kepala Seksi Verifikasi

BACK OFFICE

Melakukan Verifikasi

Kepala Bidang Pelayanan

Perizinan

Validasi

Kepala Dinas

Persetujuan / Penetapan

Kasi Pemrosesan &

Penerbitan

Cetak Izin / Persetujuan

Pemenuhan Komitmen

Tim Teknis OPD

Bila diperlukan tinjau

lapangan / Rekom

Teknis

Rekomendasi

Penyerahan Izin

Penyerahan NIB /

Izin Tanpa

Komitmen

UploadKe Sistem OSS

BAB II-159

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Alur perizinan di atas merupakan alur perizinan berdasarkan

Keputusan Bupati Bungo Nomor 448/DPMPTSP/Tahun 2020 tentang

Standar Pelayanan Perizinan dan Non-Perizinan.

3. Jumlah dan Jenis Pajak dan Retribusi Daerah

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang

Pajak dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten Bungo memungut

pajak dan retribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Adapun

Jenis pajak dan retribusi di Kabupaten Bungo disajikan pada tabel

dibawah ini:

Tabel 2.107

Jenis Pajak Daerah di Kabupaten Bungo

No Jenis Dasar Hukum

1 Pajak Hotel

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019

2 Pajak Restoran

3 Pajak Hiburan

4 Pajak Reklame

5 Pajak Penerangan Jalan

6 Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan

7 Pajak Parkir

8 Pajak Air Tanah

9 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

10 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

11 Pajak Sarang Burung Walet

Sumber Data : JDIH Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel diatas ada 11 jenis pajak daerah yang

dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Bungoo berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 7 Tahun 2019.

Tabel 2.108

Jenis Retribusi Daerah di Kabupaten Bungo

No Jenis Dasar Hukum

1 Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah

Peraturan Daerah Nomor

12 Tahun 2008

2 Retribusi Penyedotan Kakus Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2009

BAB II-160

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Dasar Hukum

3 Retribusi Izin Gangguan Peraturan Daerah Nomor

14 Tahun 2009

4 Retribusi Penjualan Produksi

Usaha Daerah

Peraturan Daerah Nomor 5

Tahun 2010

5 Retribusi Pemeriksaan Alat

Pemadam Kebakaran

Peraturan Daerah Nomor

23 Tahun 2010

6 Retribusi Pelayanan Pasar Peraturan Daerah Nomor 4

Tahun 2011

7 Retribusi Pengujian Kendaraan

Bermotor

Peraturan Daerah Nomor

11 Tahun 2011

8 Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan

Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 2012

9 Retribusi Pasar Grosir atau

Pertokoan

Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2012

10 Retribusi Terminal Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2012

11 Retribusi Izin Trayek Peraturan Daerah Nomor

13 Tahun 2012

12 Retribusi Pelayanan Tera/Tera

Ulang

Peraturan Daerah Nomor

14 Tahun 2012

13 Retribusi Tempat Rekreasi dan

olahraga

Peraturan Daerah Nomor

15 Tahun 2012

14 Retribusi Parkir ditepi Jalan

Umum

Peraturan Daerah Nomor

16 Tahun 2012

15 Retribusi Pelayanan Kesehatan Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2013

16 Retribusi Pengendalian Menara

Telekomunikasi

Peraturan Daerah Nomor 7

Tahun 2017

17 Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan

Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2017

18 Retribusi Rumah Potong Hewan Peraturan Daerah Nomor

11 Tahun 2018

19

Etribusi Perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja

Asing

Peraturan Daerah Nomor

19 Tahun 2018

20 Retribusi Tempat Pelelangan Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 2019

Sumber Data : Jdih Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahawa ada 20 jenis retribusi

daerah yang dipungut Pemerintah Kabupaten Bungo.

BAB II-161

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

4. Jumlah Peraturan Daerah Yang Mendukung Iklim Usaha

Iklim usaha adalah suatu kumpulan faktor-faktor lokasi tertentu

yang membentuk kesempatan dan dorongan bagi perusahaan untuk

melakukan investasi secara produktif, menciptakan pekerjaan, dan

mengembangkan diri. Adapun Peraturan Daerah Kabupaten Bungo

yang mendukung iklim usaha di Kabupaten Bungo disajikan pada

tabel dibawah ini:

Tabel 2.109

Peraturan Daerah yang Mendukung Iklim Usaha Di Kabupaten Bungo dari Tahun 2016-2020

No Jenis Dasar Hukum

1

Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Penyertaan Modal Pada Perusahaan

Daerah Air Minum Kabupaten Bungo

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016

2 Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016

3 Kepariwisataan Peraturan Daerah Nomor

14 Tahun 2016

4

Penambahan Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah Ke Dalam Modal Pt Bank Jambi

Peraturan Daerah Nomor

1 Tahun 2017

5 Pengelolaan Produk Unggulan Daerah Peraturan Daerah Nomor

8 Tahun 2018

6

Pencabutan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 35 Tahun

2008 tentang Penyelenggaraan

Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batu Bara

Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2018

7

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

Kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pancuran Telago

Kabupaten Bungo

Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2018

8 Penataan Lembaga Penyiaran Berlangganan Televisi Melalui Kabel

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019

9 Penyelenggaraan Usaha Rumah Kos Peraturan Daerah Nomor

3 Tahun 2019

10 Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Pancuran Telago Kabupaten Bungo

Peraturan Daerah Nomor

10 Tahun 2019

11 Pemberdayaan Dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2020

12

Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan Kabupaten Bungo Tahun 2020-2025

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2020

Sumber Data : JDIH Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo Tahun 2020.

Berdasarkan tabel diatas ada 12 Peraturan Daerah yang

mendukung iklim usaha di Kabupaten Bungo.

BAB II-162

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2.4.4 Fokus Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia merupakan penggerak aktifitas suatu

daerah, dimana penduduk daerah yang bersangkutan itulah yang

menjalankan segala aktifitas, seperti perpolitikan, perekonomian dan

lain-lain. Selain menjalankan roda-roda pemerintahan, penduduk juga

mengelola segala sumber daya alam yang menjadi kekayaan bagi

daerah yang bersangkutan.

Komposisi penduduk menggambarkan kekuatan sumberdaya

manusia suatu daerah dalam pembangunan. Semakin besar tenaga

kerja maka akan semakin mendukung dalam pembangunan.

Meskipun demikian, bila bonus demografi tersebut tidak dikelola

dengan baik maka angka usia produktif tersebut justru akan

mengganggu stabilitas pembangunan.

1. Kualitas Tenaga Kerja

Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat diukur dengan

efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber

daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan

atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Data tenaga

kerja berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Bungo disajikan

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.110

Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020

No Pendidikan Tahun

2019 % 2020 %

1 Sekolah Dasar (SD) 65.840 39,41 68.341 40,55

2 Sekolah Menengah

Pertama (SMP)

31.596 18,91 33.796 20,05

3 Sekolah Menengah Atas

(SMA)

47.512 28,44 47.617 28,26

4 Perguruan Tinggi (PT) 22.075 13,24 18.763 11,13

Jumlah 167.075 100,00 168.517 100,00

Sumber data: Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa persentase tingkat

pendidikan tenaga kerja di Kabupaten Bungo pada tahun 2019 untuk

BAB II-163

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

SD sebesar 39,41 persen, SMP sebesar 18,91 persen, SMA sebesar

28,44 persen dan PT sebesar 13,24 persen. Sedangkan pada tahun

2020 untuk SD sebesar 40,55 persen, SMP sebesar 20,05 persen, SMA

sebesar 28,26 persen dan PT sebesar 11,13 persen. Dapat disimpulkan

bahwa tenaga kerja di Kabupaten Bungo paling banyak berpendidikan

SD dan paling sedikit berpendidikan PT.

2. Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan merupakan perbandingan jumlah

penduduk berumur 0 hingga 14 tahun, ditambah jumlah penduduk

berusia 65 tahun ke atas, kemudian dibandingkan dengan jumlah

penduduk umur 15 hingga 64 tahun. Rasio ketergantungan memiliki

dua fungsi sebagai berikut:

1. Indikator demografi artinya perhitungan rasio ketergantungan bisa

digunakan untuk mencari tahu tingkat beban ketergantungan

penduduk di suatu wilayah. Apabila dependency ratio tinggi, beban

ketergantungan penduduk yang belum produktif dan tidak

produktif, terhadap usia produktif akan semakin tinggi. Sedangkan

jika rasio ketergantungannya rendah, beban ketergantungannya

akan semakin rendah pula.

2. Indikator keadaan ekonomi artinya lewat perhitungan ini, bisa

diketahui apakah suatu daerah sudah tergolong maju atau masih

di tahap negara berkembang.

Dampak yang terjadi jika rasio ketergantungan di suatu daerah

dapat mengurangi pertumbuhan produktivitas. Artinya penduduk

yang bukan usia angkatan kerja dapat memengaruhi tingkat

produktivitas penduduk angkatan kerja.

Rasio ketergantungan ada 3 jenis, yaitu (1) Rasio

Ketergantungan Total/ Dependency Ratio (DR), (2) Rasio

Ketergantungan Usia Belum Produktif/ Child Dependency Ratio (CDR),

(3) Rasio Ketergantungan Usia Tidak Produktif/ Aged Dependency

Ratio (ADR). Adapun data rasio ketergantungan Kabupaten Bungo

disajikan pada tabel dibawah ini:

BAB II-164

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.111 Rasio Ketergantungan DR, CDR dan ADR

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Tahun

Jumlah Penduduk Usia (Tahun)

Rasio Ketergantungan

0 - 14 15 - 64 65

keatas DR CDR ADR

2016 103.069 235.582 13.227 49,37 43,75 5,61

2017 103.793 241.767 14.030 48,73 42,93 5,80

2018 104.440 247.825 14.917 48,16 42,14 6,02

2019 104.992 253.870 15.484 47,62 41,36 6,27

2020 101.159 245.720 15.484 47,47 41,17 6,30

Sumber data : Bungo Dalam Angka, BPS Tahun 2020 (diolah).

Berdasarkan hasil perhitungan rasio ketergantungan pada tabel

diatas untuk tahun 2020, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Untuk Rasio Ketergantungan Total (DR) pada tahun 2020

menjelaskan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif di

Kabupaten Bungo menanggung 47-48 penduduk usia belum

produktif/tidak produktif di Kabupaten Bungo.

2. Untuk Rasio Ketergantungan Usia Belum Produktif (CDR) pada

tahun 2020 menjelaskan bahwa setiap 100 penduduk usia

produktif di Kabupaten Bungo menanggung 41-42 anak yang belum

masuk usia produktif di Kabupaten Bungo.

3. Untuk Rasio Ketergantungan Usia Tidak Produktif (ADR) pada

tahun 2020 menjelaskan bahwa setiap 100 penduduk usia

produktif menanggung 6-7 orang berusia tidak produktif di

Kabupaten Bungo.

2.5 Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Kabupaten Bungo

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai

jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan

pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara

minimal. Hal ini termaktub dalam Pasal 1 angka (1) Peraturan

BAB II-165

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimal yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 tahun 2018

tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan

Kementerian Teknis lainnya.

Adapun jenis pelayanan dasar yang menjadi kewenangan

Pemerintah Kabupaten ada 6 Bidang Urusan yaitu SPM Pendidikan,

SPM Kesehatan, SPM Pekerjaan Umum, SPM Perumahan Rakyat, SPM

Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat serta

SPM Sosial. Di Kabupaten Bungo pelaksanaan SPM ini berada pada 7

Perangkat Daerah yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas

Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman, Satuan Polisi Pamong Praja

dan Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

Kesatuan Bangsa dan Politik dan Dinas Sosial, Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak. Pencapaian SPM Kabupaten Bungo tahun 2019

dan 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.112

Target dan Capaian SPM Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020

No

Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%)

Bidang Urusan Pendidikan

1 Pendidikan Anak Usia

Dini

Jumlah Warga Negara Usia 5-6 tahun yang

berpartisipasi dalam

PAUD

Guru PAUD D.IV/S1

dan

bersertifikat

sebanyak

605

Guru PAUD D.IV/S1

dan

bersertifikat

sebanyak

119

19,66 13.554 (jiwa)

10.193 (jiwa)

75,20

Kepala

Satuan

PAUD D.IV/S1,

memiliki

sertifikat

pendidik

dan surat

tanda tamat calon

kepsek

sebanyak

205

- -

APK PAUD

53,70%

APK PAUD

55,53%

103,40

BAB II-166

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator

Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%) 2 Pendidikan

Dasar

Jumlah Warga Negara

Usia 7-12 tahun yang

berpartisipasi dalam pendidikan dasar

(SD/MI. SMP/MTS)

Kepala

Sekolah

bersertifikat sebanyak

280

Kepala

Sekolah

bersertifikat sebanyak

193

68,92 42.731

(jiwa)

41.443

(jiwa)

96,99

Jumlah Warga Negara

Usia 13-15 tahun yang

berpartisipasi dalam

pendidikan dasar

(SMP/MTS)

APM SD/MI

95,41% dan

APM

SMP/MTs

75,67%

APM SD/MI

99,14% dan

APM

SMP/MTs

81,38%

103,90

SD

dan

107,54

SMP

18.602

(jiwa)

15.149

(jiwa)

81,44

Angka

Kelulusan

100%

Angka

Kelulusan

100%

100

Jumlah SD

yang

memiliki

mebeler sebanyak

225

Jumlah SD

yang

memiliki

mebeler sebanyak

123

54,66

Jumlah SMP rombel

tidak lebih

36 orang

sebanyak

55

Jumlah SMP rombel

tidak lebih

36 orang

sebanyak

48

87,27

Jumlah

SMP yang

memiliki satu guru

setiap mata

pelajaran

sebanyak

55

Jumlah

SMP yang

memiliki satu guru

setiap mata

pelajaran

sebanyak

45

81,81

Jumlah

SMP yang memiliki

buku teks

yang

disertifikasi

sebanyak 55

Jumlah

SMP yang memiliki

buku teks

yang

disertifikasi

sebanyak 50

90,90

3 Pendidikan

Kesetaraan

Jumlah Warga Negara

Usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan

pendidikan dasar dan

atau menengah yang

berpartisipasi dalam

pendidikan kesetaraan

Tutor

kesetaraan memiliki

ijazah S1

sebanyak

68

Tutor

kesetaraan memiliki

ijazah S1

sebanyak

45

66,17 18.784

(jiwa)

1.649

(jiwa)

8,78

Kepala

satuan

kesetaraan memiliki

ijazah

D.IV/S1

sebanyak

25

Kepala

satuan

kesetaraan memiliki

ijazah

D.IV/S1

sebanyak

25

100

Bidang Urusan Kesehatan

1 Pelayanan kesehatan ibu

hamil

Jumlah Ibu hamil 8.736 (jiwa)

7.698 (jiwa)

88,12 7.435 (jiwa)

6.505 (jiwa)

87,49

BAB II-167

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator

Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%) 2 Pelayanan

kesehatan ibu

bersalin

Jumlah Ibu bersalin 7.880

(jiwa)

6.364

(jiwa)

80,76 6.761

(jiwa)

6.396

(jiwa)

94,60

3 Pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

Jumlah Bayi baru lahir 7.667

(jiwa)

6.754

(jiwa)

88,09 6.390

(jiwa)

6.211

(jiwa)

97,20

4 Pelayanan

kesehatan balita

Jumlah Balita 29.100

(jiwa)

20.888

(jiwa)

71,78 30.737

(jiwa)

20.837

(jiwa)

67,79

5 Pelayanan

kesehatan pada usia

pendidikan

dasar

Jumlah Anak pada usia

pendidikan dasar

17.079

(jiwa)

17.079

(jiwa)

100 14.094

(jiwa)

10.088

(jiwa)

71,58

6 Pelayanan

kesehatan

pada usia

produktif

Jumlah Warga negara

Indonesia usia 15 s.d. 59

tahun.

377.848

(jiwa)

76.346

(jiwa)

20,21 183.370

(jiwa)

52.683

(jiwa)

28,73

7 Pelayanan

kesehatan

pada usia

lanjut

Jumlah Warga negara

Indonesia usia 60 tahun

ke atas.

21.162

(jiwa)

20.104

(jiwa)

95,00 23.671

(jiwa)

22.178

(jiwa)

93,69

8 Pelayanan

kesehatan

penderita hipertensi

Jumlah Penderita

hipertensi.

104.173

(jiwa)

18.629

(jiwa)

17,88 12.557

(jiwa)

5.545

(jiwa)

44,16

9 Pelayanan

kesehatan penderita

diabetes

melitus

Jumlah Penderita

diabetes melitus.

2.267

(jiwa)

925

(jiwa)

40,80 1.590

(jiwa)

1.100

(jiwa)

69,18

10 Pelayanan

Kesehatan

orang dengan

gangguan jiwa

berat

Jumlah Orang dengan

gangguan jiwa (ODGJ)

berat.

551

(jiwa)

459

(jiwa)

83,30 260

(jiwa)

260

(jiwa)

100

11 Pelayanan

kesehatan

orang dengan TB

Jumlah Orang dengan

TB.

6.051

(jiwa)

1.064

(jiwa)

17,58 944

(jiwa)

788

(jiwa)

83,47

12 Pelayanan

kesehatan orang dengan

risiko

terinfeksi HIV

Jumlah Orang berisiko

terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,

waria/ transgender,

pengguna napza, dan

warga binaan lembaga

pemasyarakatan)

7.800

(jiwa)

2.472

(jiwa)

31,69 7.992

(jiwa)

4.242

(jiwa)

53,08

Bidang Urusan Pekerjaan Umum

1 Pemenuhan

kebutuhan pokok air

minum

sehari-hari

Setiap rumah tangga,

terutama diprioritaskan pada masyarakat miskin

atau tidak mampu dan

berdomisili pada daerah

rawan air dan akan

dilayani melalui system

penyediaan air minum

206.415

(rumah)

111.715

(rumah)

54,12 331.886

(rumah)

265.108

(rumah)

79,88

2 Penyediaan

pelayanan pengolahan

air limbah

domestic

Rumah tangga yang

termasuk dalam wilayah pelayanan pengolahan

air limbah domestik

kabupaten, terutama

diprioritaskan pada

NA - - 105.207

(rumah)

73.429

(rumah)

69,79

BAB II-168

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator

Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%) masyarakat miskin atau

tidak mampu dan

berdomisili

Bidang Urusan Perumahan Rakyat

1 Penyediaan

dan

rehabilitasi

rumah yang layak huni

bagi korban

bencana

kabupaten/

kota

Setiap rumah tangga

korban bencana yang

memenuhi kriteria

NA - - NA - -

2 Fasilitasi

penyediaan

rumah yang layak huni

bagi

masyarakat

yang terkena

relokasi

program Pemerintah

Daerah

kabupaten/

kota

Setiap ruamah tangga

terkena relokasi program

pemerintah daerah yang memenuhi criteria

NA - - NA - -

Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

1 Pelayanan

informasi

Rawan Bencana

Penyusunan Kajian

Risiko Bencana

- - - - - -

Sosialisasi, komunikasi,

informasi dan edukasi

(KIE) rawan bencana:

a. Sosialisasi melalui tatap muka dengan

penduduk di daerah

rawan bencana1)

- Pemberdayaan

Destana. b. Sosialisasi melalui

media sosial dan

wahana multimedia.

c. Penyediaan dan

pemasangan rambu

evakuasi dan papan informasi publik

100

100

100

100

-

-

100

-

-

100

100

100

100

-

-

100

-

-

2 Pelayanan

Pencegahan dan

Kesiapsiagaan

Terhadap

Bencana

Penyusunan rencana

penanggulangan bencana

100 - - 100 - -

Pembuatan rencana

kontinjensi

100 - - 100 - -

Pelatihan pencegahan

dan mitigasi: a. Pelatihan

penanggulangan

bencana bagi

aparatur

- Bimtek

aparatur PB (10 orang x 5

dusun)

b. Pelatihan

penanggulangan

100

100

-

-

-

-

100

100

-

-

-

-

BAB II-169

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator

Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%)

bencana bagi Warga

Negara

- Bimtek relawan PB (30orang x 5

dusun)

Gladi kesiapsiagaan

terhadap bencana:

a. Simulasi dalam

ruang (table top exercise)

b. Gladi lapang

100

100

100

100

100

100

100

100

90

90

90

90

Pengendalian operasi

dan penyediaan sarana

prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana:

a. Koordinasi teknis

pemantapan

kesiapsiagaan

terhadap bencana

b. Penyediaan sarana prasarana

operasional dan

kesiapsiagaan

bencana

c. Penyediaan layanan pesan singkat secara

broadcast

d. Penyediaan obat-

obatan dan vaksin

e. Tatalaksana/pengob

atan dan vaksinasi f. Penyediaan

peralatan kesehatan

g. Penyediaaan

peralatan

laboratorium

h. Penyediaan layanan biosekuriti

i. Penyediaan sarana

prasarana berupa

alat komunikasi dan

sistem peringatan dini kebencanaan

berbasis masyarakat

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

-

100

-

-

-

-

-

100

100

-

100

-

-

-

-

-

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

90

90

85

-

-

-

-

-

100

90

90

85

-

-

-

-

-

100

Penyediaan peralatan perlindungan dan

kesiapsiagaan terhadap

bencana:

a. Penyediaan

peralatan

penyelamatan diri

100

-

-

100

-

-

3 Pelayanan

Penyelamatan

dan Evakuasi Korban

Bencana

Respon cepat kejadian

luar biasa penyakit/

wabah zoonosis prioritas:

a. Investigasi/penyelid

ikan epidemicologi

terpadu/wabah

(zoonosis prioritas) untuk penemuan

faktor risik,

penemuan kasus

baru, penemuan

100

-

-

100

-

-

BAB II-170

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator

Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%) kontak,

pengambilan,

pengepakan, pengiriman dan

pengujian specimen

serta konfirmasi

laboratorium

b. Penetapan status keadaan darurat

epidemi/wabah

(zoonosis prioritas)

c. Tindakan cepat

penanganan

epidemi/wabah penyakit (zoonosis

prioritas), yang

direspon 24 jam

setelah laporan,

deteksi dini, dan

tindakan teknis (tatalaksana

kasus/isolasi/

pengebalan/pengob

atan/ komunikasi

risiko).

100

100

-

-

-

-

100

100

-

-

-

-

Respon cepat darurat

bencana:

a. Penyediaan dokumen kaji cepat

dan penetapan

status darurat

bencana

100

100

100

100

100

100

Aktivasi sistem komando

penanganan darurat

bencana:

a. Koordinasi teknis pelaksanaan

lapangan dalam

penanganan darurat

bencana (aktivasi

posko tanggap

darurat)

100

100

100

100

100

100

Pencarian, pertolongan

dan evakuasi korban

bencana: a. Koordinasi

pembagian

zona/wilayah

pencarian,

pertolongan dan evakuasi korban

bencana

b. Penyediaan sarana

dan prasarana

pertolongan dan

evakuasi dan pembuatan jalur

pertolongan dan

evakuasi

c. Operasional

penyelamatan

melalui pencarian, pertolongan dan

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

BAB II-171

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator

Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%) evakuasi korban

bencana

d. Laporan akhir pertolongan,

penyelamatan,

evakuasi korban dan

dampak bencana

100

100

100

100

100

100

4 Pelayanan,

penyelamatan

dan evakuasi

korban kebakaran

Respon time

penanganan kebakaran

di kabupaten Bungo 15

menit

100 95,00 95,00 100 85,71 85,71

5 Pelayanan

dalam rangka penyediaan

barang

dan/atau jasa

kebutuhan

dasar yang

berhak diperoleh oleh

warga Negara

yang terkena

dampak

penegakan peraturan

daerah atau

peraturan

kepala daerah

Setiap warga Negara

yang terkena dampak gangguan Trantibum

akibat penegakan

hukum terhadap

pelanggaran Perda

Provinsi dan Kabupaten

serta Perkada

100 (pelaksanaan Penegakan Perda dan

Perkada)

66,67 (pelaksanaan Penegakan Perda dan

Perkada)

66,67 NA - -

Bidang Urusan Sosial

1 Rehabilitasi

Sosial Dasar

Penyandang

Disabilitas

Telantar di

Luar Panti

Penyandang disabilitas

terlantar

701 132 18,90 701 36 5,14

2 Rehabilitasi

Sosial Dasar

Anak Terlantar di

Luar Panti

Anak terlantar 9.216 45 0,40 9.216 11 0,12

3 Rehabilitasi Sosial Dasar

Lanjut Usia

Terlantar di

Luar Panti

Lanjut usia terlantar 6.754 188 5,30 3.567 30 0,84

4 Rehabilitasi

Sosial Dasar

Tuna Sosial

khususnya Gelandangan

dan Pengemis

di Luar Panti

Gelandangan dan

pengemis

60 60 100 20 20 100

5 Perlindungan

dan Jaminan

Sosial pada

saat dan

setelah

tanggap darurat

bencana bagi

korban

Korban bencana daerah 128 128 100 14 14 100

BAB II-172

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis

Pelayanan

Dasar

Indikator

Pencapaian

Tahun

2019 2020

Target Realisasi Hasil

(%) Target Realisasi

Hasil

(%) bencana

daerah

kabupaten/ kota

Sumber data: Laporan Penerapan SPM Kabupaten Bungo tahun 2019-2020.

Gambaran umum terhadap dukungan personil untuk mencapai

dalam mencapai SPM di Kabupaten Bungo Tahun 2019 dan 2020,

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.113 Dukungan Personil untuk Mencapai SPM

Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020

No Jenis Pelayanan

Dasar

Tahun

2019 2020

Bidang Urusan Pendidikan

1 Pendidikan Anak Usia Dini Didukung dengan membentuk satu tim

kabupaten dan tim penerapan SPM

pendidikan yang melibatkan bidang

pendidikan non-formal dan bidang

pembinaan pendidikan dasar.

Didukung oleh personil baik langsung

maupun tidak langsung sebanyak 32

PNS, dengan kualifikasi pendidikan

sebagai berikut:

D.III : 2 orang

S.1 : 23 orang S.2 : 7 orang

2 Pendidikan Dasar

3 Pendidikan Kesetaraan

Bidang Urusan Kesehatan

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Didukung oleh personil baik langsung

maupun tidak langsung sebanyak 727

PNS dan tenaga non PNS sebanyak 628

orang.

Didukung oleh personil baik langsung

maupun tidak langsung sebanyak 710

PNS dan 595 Tenaga Kontrak yang

terdiri dari:

SD : 5 orang

SMP : 8 orang SMA : 17 orang

2 Pelayanan kesehatan ibu

bersalin

3 Pelayanan kesehatan bayi baru

lahir

4 Pelayanan kesehatan balita

5 Pelayanan kesehatan pada usia

pendidikan dasar

D.I : 9 orang

D.III : 1.117 orang

D.IV : 18 orang

S.1 : 157 orang S.2 : 17 orang

6 Pelayanan kesehatan pada usia

produktif

7 Pelayanan kesehatan pada usia

lanjut

8 Pelayanan kesehatan penderita

hipertensi

9 Pelayanan kesehatan penderita

diabetes melitus

10 Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

11 Pelayanan kesehatan orang

dengan TB

12 Pelayanan kesehatan orang

dengan risiko terinfeksi HIV

BAB II-173

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

No Jenis Pelayanan

Dasar

Tahun

2019 2020

Bidang Urusan Pekerjaan Umum

1 Pemenuhan kebutuhan pokok

air minum sehari-hari

Personil berasal dari ASN Dinas PUPR,

Pengawas PDAM dan Pengurus BPSPAM di desa.

Didukung oleh personil sebanyak 21

orang, terdiri dari ASN berjumlah 3 orang, honorer 1 orang dan konsultan

supervisi berdasarkan kontrak 17

orang.

2 Penyediaan pelayanan

pengolahan air limbah

domestik

Bidang Urusan Perumahan Rakyat

1 Penyediaan dan rehabilitasi

rumah yang layak huni bagi

korban bencana kabupaten/kota

Personil atau Pegawai Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kabupaten Bungo berjumlah 34 orang, terdiri dari PNS/ASN berjumlah 30

orang, dan Non PNS atau Honorer

berjumlah 4 orang.

Didukung oleh personil sebanyak 34

orang, terdiri dari PNS/ASN berjumlah

30 orang, dan Non PNS atau Honorer berjumlah 4 orang.

2 Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi

masyarakat yang terkena

relokasi program Pemerintah

Daerah kabupaten/ kota

Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

1 Pelayanan informasi rawan bencana

Didukung oleh personil sebanyak: a. Sub Urusan Bencana sebanyak 70

orang, yang terdiri dari 4 orang PNS

dan 66 orang Tim Reaksi Cepat.

b. Sub Urusan Ketentraman dan

Ketertiban sebanyak 640 orang.

Didukung oleh personil sebanyak: a. Sub Urusan Bencana sebanyak 70

orang, yang terdiri dari 4 orang PNS

dan 66 orang Tim Reaksi Cepat.

b. Sub Urusan Kebakaran sebanyak

892 orang, yang terdiri dari 71 orang PNS dan 822 tenaga kontrak

yaitu anggota pemadam kebakaran.

c. Sub Urusan Ketentraman dan

Ketertiban sebanyak 638 orang,

yang terdiri dari 38 orang PNS dan

600 tenaga kontrak yaitu anggota Satuan Polisi Pamong Praja

2 Pelayanan pencegahan dan

kesiapsiagaan terhadap bencana

3 Pelayanan penyelamatan dan

evakuasi korban bencana

4 Pelayanan, penyelamatan dan

evakuasi korban kebakaran

5 Pelayanan dalam rangka

penyediaan barang dan/atau

jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh warga

Negara yang terkena dampak

penegakan peraturan daerah

atau peraturan kepala daerah

Bidang Urusan Sosial

1 Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas

Telantar di Luar Panti

Didukung oleh personil sebanyak 137 terdiri dari 9 orang PNS dan 128 tenaga

non PNS.

Didukung oleh personil sebanyak 130 terdiri dari 9 orang PNS dan 121 tenaga

non PNS.

2 Rehabilitasi Sosial Dasar Anak

Terlantar di Luar Panti

3 Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar di Luar

Panti

4 Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna Sosial khususnya Gelandangan

dan Pengemis di Luar Panti

5 Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah

tanggap darurat bencana bagi

korban bencana daerah

kabupaten/ kota

Sumber data: Laporan Penerapan SPM Kabupaten Bungo Tahun 2019-2020.

Selama Tahun Anggaran 2019 dan 2020 Pemerintah Kabupaten

Bungo telah melaksanakan penerapan dan pencapaian terhadap target

SPM namun masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai

BAB II-174

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

macam faktor, diantaranya dikarenakan mulai awal tahun 2020 dunia

dilanda pandemi Covid-19 yang berdampak pada hampir seluruh

aspek kehidupan, ini juga berimbas dalam hal penanganan Covid-19.

2.6 Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable

Development Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga

peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara

berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan

kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas

lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan

terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas

hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs

merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk

menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu: (1) Tanpa

Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera;

(4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan

Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak

dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur;

(10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang

Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab;

(13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15)

Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang

Tangguh; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Berdasarkan Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,

Indonesia mengembangkan 319 indikator dari 94 target/sasaran

global dan 17 tujuan dengan jumlah indikator yang menjadi

kewenangan kabupaten sebanyak 220 indikator.

2.6.1 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Sosial

Pilar sosial mencakup 5 tujuan pembangunan berkelanjutan,

yaitu TPB 01 (tanpa kemiskinan), TPB 2 (Tanpa Kelaparan), TPB 03

BAB II-175

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

(Kehidupan Sehat dan Sejahtera), TPB 04 (Pendidikan Berkualitas),

TPB 05 (Kesetaraan Gender). Total indikator untuk pilar sosial adalah

sebanyak 83 indikator. Persentase capaian indikator untuk pilar sosial

disajikan pada gambar berikut ini:

Gambar 2.38

Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam Pilar Sosial

Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.

2.6.2 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Ekonomi

Pilar ekonomi mencakup lima tujuan pembangunan

berkelanjutan, yaitu TPB 07 (Menjamin Akses Energi), TPB 08

(Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak), TPB 09 (Infrastruktur,

Industri dan Inovasi), TPB 10 (Mengurangi Kesenjangan), dan TPB 17

(Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Pilar ekonomi memiliki total 62

indikator. Persentase capaian indikator pilar ekonomi disajikan pada

gambar berikut ini:

Gambar 2.39 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo dalam Pilar Ekonomi

Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.

11

10

1349

TERCAPAI

AKAN TERCAPAI

KERJA KERAS

tidak ada data

5 24

51TERCAPAI

AKAN TERCAPAI

KERJA KERAS

tidak ada data

BAB II-176

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

2.6.3 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Lingkungan Hidup

Pilar lingkungan mencakup lima tujuan pembangunan

berkelanjutan, yaitu TPB 06 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), TPB 11

(Kota dan Permukiman Berkelanjutan), TPB 12 (Pola Produksi dan

Konsumsi Berkelanjutan), TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan

TPB 15 (Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem

Daratan). Total untuk pilar lingkungan adalah sebanyak 64 indikator.

Dari total 64 indikator terdapat 1 indikator telah mencapai target, 2

indikator akan tercapai, 6 indikator kerja keras dan 55 indikator tidak

ada data. Persentase capaian indikator pilar lingkungan disajikan pada

gambar berikut ini:

Gambar 2.40 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo

dalam Pilar Lingkungan Hidup

Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.

2.6.4 Capaian Target Indikator TPB dalam Pilar Tata Kelola

Pemerintahan

Pilar tata kelola pemerintahan mencakup satu tujuan

pembangunan berkelanjutan, yaitu TPB 16. Total untuk pilar ini

adalah sebanyak 21 indikator. Persentase capaian indikator pilar

lingkungan disajikan pada Gambar 5.10 Dari total 21 indikator, tidak

ada indikator yang telah mencapai target dan 16 indikator tidak ada

data. Persentase capaian indikator pilar lingkungan disajikan pada

gambar berikut ini:

12

6

55

TERCAPAI

AKAN TERCAPAI

KERJA KERAS

tidak ada data

BAB II-177

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Gambar 2.41 Status Capaian Indikator Kabupaten Bungo

dalam Pilar Tata Kelola Pemerintahan

Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.

2.7 Evaluasi Capaian Target RPJMD Kabupaten Bungo Tahun

2016-2021

Capaian target Kepala Daerah pada RPJMD Kabupaten Bungo

dapat dilihat pada Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kepala

Daerah. Indikator Kinerja Utama atau IKU adalah ukuran atau

indikator kinerja pemerintah daerah yang wajib merumuskan

indikator kinerja utama, dan menjadikan hal itu sebagai prioritas

utama. Dengan merumuskan indikator kinerja utama, Pemerintah

Daerah bisa mengetahui kinerja Kepala Daerah selama ini.

Capaian RPJMD Kabupaten Bungo dapat dilihat dari dokumen

Perubahan RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021 sesuai

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 16 tahun 2018

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 8

tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo tahun 2016- 2021. Dari hasil evaluasi terhadap

Indikator Kinerja Utama (IKU) sampai dengan tahun 2021, ada

beberapa target dan capaian yang bernilai NA dalam hal ini merupakan

indikator baru yang muncul sewaktu perubahan RPJMD tahun 2016-

2021. Data capaian IKU Kepala Daerah pada Perubahan RPJMD

Kabupaten Bungo Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

02

3

16

TERCAPAI

AKAN TERCAPAI

KERJA KERAS

tidak ada data

BAB II-178

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Tabel 2.114

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bungo Tahun 2016-2021

NO INDIKATOR

TUJUAN MISI

KONDISI

AWAL (2015)

TARGET CAPAIAN

2016 2017 2018 2019 2020

TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN

1 Indeks Infrastruktur

Daerah MISI

1

24,52 NA 26,15 NA 27,49 30,67 52,07 32,10 28,87 34,50 33,10

2 Indeks kualitas

lingkungan pemukiman 21,09 NA 21,71 NA 27,20 27,61 29,97 28,15 19,44 28,79 19,36

3 Rata-rata Lama Sekolah MISI 2

NA NA 7,99 8,20 8,08 8,51 8,69 8,79 8,15 8,98 8,27

4 Angka Harapan Hidup 67,00 68,00 67,18 67,50 67,27 67,55 67,47 68,02 67,61 68,36 67,74

5 IKM Daerah MISI

3

NA NA NA 65 NA 70,00 NA 75,00 73,63 80,00 73,63

6 Nilai AKIP NA CC CC CC CC B B BB B BB B

7 Opini BPK WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP WTP WTP WTP WTP

8

Tingkat Kemiskinan

(persentase penduduk miskin)

MISI

4

5,45 5,00 5,99 5,52 5,82 5,40 5,78 5,31 5,60 5,23 5,80

9 Angka Kriminalitas

(Kasus) NA NA NA NA NA 950 924 930 900 900 900

10 Nilai LQ Sektor Industri

MISI 5

NA NA NA NA NA 2,11 2,11 2,16 3,64 2,20 3,64

11

Pendapatan Perkapita

Penduduk yang Berkerja di Sektor Pertanian

NA NA NA NA NA 6,24 6,30 6,36 6,70 6,48 6,70

Keterangan:

Target = Capaian

Target > Capaian

Target < Capaian

BAB II-179

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bungo I

Hasil pelaksanaan dan pengendalian evaluasi dari pelaksanaan

perubahan RPJMD Kabupaten Bungo tahun 2016-2021 berdasarkan

tabel di atas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Indikator yang mendukung misi 1 adalah indeks infrastruktur

daerah dan indeks kualitas lingkungan permukiman. Tingkat

capaian IKU misi 1 pada tahun 2020 tidak mencapai target.

2. Indikator yang mendukung misi 2 adalah rata-rata lama sekolah

dan angka harapan hidup. Tingkat capaian IKU misi 2 pada tahun

2020 tidak mencapai target.

3. Indikator yang mendukung misi 3 adalah Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM), nilai AKIP dan Opini BPK. Tingkat capaian IKU

misi 3 pada tahun 2020 hanya pada Opini BPK yang mencapai

target.

4. Indikator yang mendukung misi 4 adalah tingkat kemiskinan

(persentase penduduk miskin) dan angka kriminalitas (kasus).

Tingkat capaian IKU misi 4 pada tahun 2020 untuk tingkat

kemiskinan melebihi target dan untuk angka kriminalitas (kasus)

mencapai target.

5. Indikator yang mendukung misi 5 adalah nilai LQ sektor industri

dan pendapatan perkapita penduduk yang berkerja di sektor

pertanian. Tingkat capaian IKU misi 5 pada tahun 2020 melebihi

target.

BAB III-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

Gambaran pengelolaan keuangan daerah dilakukan untuk

menganalisis capaian dan memperoleh proyeksi yang tepat mengenai

kemampuan daerah dalam mendanai rencana pembangunan.

Pengelolaan keuangan daerah antara lain meliputi pengelolaan

pendapatan, pengelolaan belanja, dan pengelolaan pembiayaan.

Dalam melakukan pengelolaan keuangan, pemerintah daerah perlu

mengetahui tingkat kemampuan keuangan daerah yang tersedia

untuk digunakan sebagai belanja pendanaan pembangunan. Oleh

karena itu, perlu dicermati terhadap kondisi keuangan masa lalu baik

dari sisi kinerja keuangan maupun kebijakan dalam pengelolaannya.

Disamping itu perlu juga dilakukan analisis terhadap

pengeluaran secara periodik baik yang bersifat wajib, maupun

mengikat serta yang menjadi prioritas utama. Melalui hasil

perhitungan tersebut, akan dapat diketahui kapasitas riil kemampuan

keuangan yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai program

pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

Kinerja keuangan masa lalu pada dasarnya dimaksudkan untuk

menghasilkan gambaran tentang perkembangan pendapatan daerah.

belanja daerah dan pembiayaan daerah serta neraca daerah

berdasarkan pelaksanaan APBD 5 (lima) tahun sebelumnya.

BAB III-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Gambaran kinerja keuangan masa lalu dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah Kabupaten Bungo dijabarkan sebagai berikut:

3.1.1 Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Secara detail kinerja pelaksanaan pendapatan, belanja dan

pembiayaan daerah Kabupaten Bungo dapat dijelaskan sebagai

berikut.

1. Pendapatan Daerah

Pengelolaan Pendapatan Daerah dilakukan dengan menggali

potensi sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan

ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan

Lain-lain Pendapatan yang Sah. Kapasitas Keuangan Daerah akan

menentukan kemampuan pemerintah Daerah dalam menjalankan

pembangunan dan pembiayaan. Perkembangan realisasi pendapatan

daerah Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020 ditampilkan

pada tabel berikut ini:

BAB III-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Realisasi Pendapatan Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Uraian Pendapatan Daerah

Realisasi Pendapatan Daerah (Rp)

Rata-rata Pertumbuhan

(%) 2016 2017 2018 2019 2020

PENDAPATAN DAERAH 1.160.252.130.294,50 1.281.019.687.622,01 1.261.739.448.135,45 1.349.860.685.847,73 1.273.509.637.777,68 2,56

Pendapatan Asli Daerah 114.818.287.091,48 183.133.678.700,00 133.848.451.058,56 140.327.484.503,26 126.132.857.981,57 6,83

Pajak Daerah 27.553.390.324,50 45.389.522.996,00 38.052.122.570,00 38.886.513.374,76 35.331.492.362,65 10,40

Retribusi Daerah 3.796.149.293,00 3.794.376.569,00 3.808.355.419,00 4.395.758.506,00 3.571.096.952,00 -0,15

Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan

3.810.734.153,28 4.230.472.927,41 4.408.281.714,08 6.031.389.351,77 7.343.654.057,09 18,45

Lain-lain PAD Yang Sah 79.658.013.320,70 129.719.306.207,59 87.579.691.355,48 91.013.823.270,73 79.886.614.609,83 5,51

Dana Perimbangan 866.039.389.648,00 909.063.377.858,00 917.465.257.753,00 961.103.622.312,00 869.263.101.911,00 0,27

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 74.085.974.478,00 76.910.712.893,00 88.485.360.369,00 106.525.610.143,00 91.605.454.054,00 6,31

Dana Alokasi Umum 641.635.025.000,00 635.999.293.000,00 635.999.293.000,00 656.106.480.000,00 600.093.502.000,00 -1,56

Dana Alokasi Khusus 150.318.390.170,00 196.153.371.965,00 192.980.604.384,00 198.471.532.169,00 177.564.145.857,00 5,30

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 179.394.453.555,02 188.822.631.064,01 210.425.739.323,89 248.429.579.032,47 278.113.677.885,11 11,68

Hibah 52.533.834.483,00 1.853.374.092,00 44.782.596.227,70 49.699.433.223,00 63.595.914.607,33 564,69

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya 38.991.340.072,02 49.881.377.623,01 56.800.763.747,19 69.449.800.809,47 61.428.606.711,78 13,13

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 87.869.279.000,00 109.907.879.349,00

99.662.379.349,00 114.100.345.000,00 139.709.156.566,00 13,17

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lain 0,00 27.180.000.000,00 9.180.000.000,00 15.180.000.000,00 13.380.000.000,00 -3,18

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

BAB III-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Pendapatan daerah Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020

mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2,56 persen. Sementara

untuk proporsi masing-masing komponen pendapatan daerah, yaitu

pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan

yang sah disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Proporsi Masing-Masing Komponen Pendapatan Daerah Kabupaten

Bungo Tahun Anggaran 2016-2020

Uraian Pendapatan

Daerah

Proporsi Terhadap Total Pendapatan

Daerah (%)

Rata-

Rata

(%) 2016 2017 2018 2019 2020

Pendapatan Asli Daerah 9,90 14,30 10,61 10,40 9,90 11,02

Dana Perimbangan 74,64 70,96 72,71 71,20 68,26 71,56

Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah 15,46 14,74 16,68 18,40 21,84 17,42

Total 100 100 100 100 100 100

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020

dana perimbangan yang merupakan dana pusat masih dominan dalam

pendapatan daerah Kabupaten Bungo dengan memberikan kontribusi

rata-rata sebesar 71,56 persen. Sementara Pendapatan Asli Daerah

(PAD) hanya berkontribusi rata-rata sebesar 11,02 persen dan Lain-

lain Pendapatan Daerah yang Sah memberikan kontribusi rata-rata

sebesar 17,42 persen.

A. Pendapatan Asli Daerah

Pada tahun 2016 realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar

Rp.114.818.287.091,48 dan pada tahun 2020 sebesar

Rp.126.132.857.981,68 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,83

persen. Kedepan untuk mendorong kemandirian dalam pembiayaan

pembangunan, maka akan terus diupayakan menggali lebih banyak

potensi-potensi PAD yang memang harus diakui sampai saat ini belum

optimal dalam pengelolaanya.

BAB III-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

B. Dana Perimbangan

Berdasarkan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang

perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah, dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana

perimbangan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara

pemerintah dan pemerintah daerah. Pada tahun 2016 realisasi Dana

Perimbangan sebesar Rp.866.039.389.648,00 dan pada tahun 2020

sebesar Rp.869.263.101.911,00 dengan rata-rata pertumbuhan

sebesar 0,27 persen. Besaran dana Perimbangan tergantung pada

Alokasi APBN, maka jika terjadi penurunan dana perimbangan akan

mempengaruhi komposisi APBD secara signifikan.

C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Pada tahun 2016 realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah sebesar Rp.179.394.453.555,02 dan pada tahun 2020 sebesar

Rp.278.113.677.885,11 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11,68

persen.

2. Belanja Daerah

Menurut Undang- undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah.

Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai

pengurang nilai. Belanja Daerah disusun untuk mendanai

pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah yang menjadi kewenangan

Pemerintah Kabupaten Bungo.

Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja langsung,

belanja tidak langsung. Belanja langsung merupakan belanja yang

dianggarkan yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan

program dan kegiatan, seperti misalnya belanja barang dan jasa serta

belanja modal. Adapun yang dimaksud dengan belanja tidak langsung

merupakan belanja yang dianggarkan yang tidak terkait secara

BAB III-6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti misalnya

belanja hibah dan belanja bantuan sosial.

Perkembangan belanja daerah Kabupaten Bungo menunjukkan

angka yang fluktuatif dalam kurun waktu tahun 2016-2020. Adapun

data belanja daerah disajikan pada tabel dibawah ini:

BAB III-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel. 3.3 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020

Uraian Belanja Daerah Realisasi Belanja Daerah Rata-Rata

Pertumbuhan

(%) 2016 2017 2018 2019 2020

BELANJA DAERAH 1.089.477.250.696,24 1.190.415.102.747,00 1.300.741.604.588,10 1.386.881.390.096,44 1.294.680.573.588,80 4,63

BELANJA TIDAK LANGSUNG

686.916.764.226,00 693.006.179.615,00 699.319.730.841,00 738.906.803.831,50 757.301.758.505,25 2,49

Belanja pegawai 531.315.526.797,00 465.041.000.762,00 464.587.326.511,00 496.183.613.059,50 485.329.054.016,25 -1,99

Belanja Bunga 335.923.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -

Belanja Subsidi 606.744.000,00 549.450.000,00 1.800.000.000,00 1.000.000.000,00 1.500.000.000,00 55,93

Belanja Hibah 6.409.600.000,00 12.740.600.000,00 15.644.964.500,00 11.603.396.000,00 51.875.543.717,00 110,70

Belanja Bantuan Sosial 5.335.750.000,00 - 226.000.000,00 193.600.000,00 55.000.000,00 -46,48

Belanja Bagi Hasil kepada

Provinsi/Kabupaten/

Kota dan Pemerintah

Desa

1.146.362.000,00 1.039.337.000,00 3.700.930.810,00 2.839.869.197,00 1.525.089.600,00 44,30

Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Provinsi/Kabupaten/

Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik

141.766.858.429,00

210.669.830.445,00 213.343.409.020,00 227.068.052.984,00 205.622.489.166,00 86,72

Belanja Tidak Terduga 0,00 2.965.961.408,00 17.100.000,00 18.272.591,00 11.394.582.006,00 15.541,58 BELANJA LANGSUNG 402.560.486.470,24 497.408.923.132,00 601.421.873.747,10 647.974.586.264,94 537.378.815.083,55 8,79

Belanja pegawai 99.388.830.430,00 43.685.126.822,00 52.452.341.316,00 47.521.687.738,00 58.926.745.801,00 -5,34

Belanja barang dan jasa 192.575.216.596,38 297.666.186.408,00 345.757.718.641,10 365.822.907.040,27 324.464.652.878,55 16,31

Belanja modal 110.596.439.443,86 156.057.609.902,00 86.003.100,00 234.629.991.486,67 153.987.416.404,00 68,15

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

BAB III-8

Gambaran Keuangan Daerah I

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Belanja daerah Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020

mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4,63 persen. Sementara

untuk proporsi masing-masing komponen belanja daerah, yaitu

belanja tidak langsung dan belanja langsung disajikan pada tabel

dibawah ini:

Tabel 3.4 Proporsi Masing-Masing Komponen Belanja Daerah

Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020

Uraian Belanja Daerah

Proporsi terhadap Total Belanja Daerah

(%)

Rata-

Rata

(%) 2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Tidak Langsung 63,05 58,22 53,76 53,28 58,49 57,36

Belanja Langsung 36,95 41,78 46,24 46,72 41,51 42,64

Total 100 100 100 100 100 100

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun 2016-2020

belanja tidak langsung lebih besar dari belanja langsung daerah

Kabupaten Bungo. Rata-rata belanja tidak langsung dari tahun 2016-

2020 sebesar 57,36 persen, sedangkan rata-rata belanja langsung

sebesar 42,64 persen.

Informasi detail mengenai perbandingan target dan realisasi

belanja daerah di Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 disajikan

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Target Dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2016-2020

Tahun Target Realisasi Persen Selisih

2016 1.174.216.297.589,21 1.089.477.250.696,24 92,78 -84.739.046.892,97

2017 1.312.917.637.309,50 1.190.415.102.747,00 90,67 -122.502.534.562,50

2018 1.422.408.962.345,96 1.300.741.604.588,10 91,45 -121.667.357.757,86

2019 1.637.298.946.974,56 1.386.881.390.096.44 84,71 -250.417.556.878,12

2020 1.624.664.925.828,35 1.294.680.573.588.80 79,69 -329.984.352.239,55

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa realisasi belanja daerah

Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020 tidak mencapai target.

BAB III-9

Gambaran Keuangan Daerah I

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Realisasi terendah terjadi pada tahun 2020, yaitu sebesar 79,69

persen.

A. Belanja Tidak Langsung

Realisasi belanja tidak langsung dari tahun 2016-2020

cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,49

persen. Komposisi belanja tidak langsung Kabupaten Bungo salah

satunya digunakan untuk belanja pegawai. Belanja pegawai ini

menjadi komponen terbesar pertama dalam belanja tidak langsung

Kabupaten Bungo.

B. Belanja Langsung

Realisasi belanja langsung dari tahun 2016-2020 cenderung

meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,79 persen.

Komposisi belanja langsung Kabupaten Bungo salah satunya

digunakan untuk belanja barang dan jasa. Belanja barang dan jasa ini

menjadi komponen terbesar pertama dalam belanja langsung

Kabupaten Bungo.

3. Pembiayaan

Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali,

baik pada anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun

anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah akan meliputi seluruh

transaksi keuanganan daerah yang berfungsi untuk menutupi selisih

antara pendapatan daerah dengan belanja daerah atau biasa disebut

dengan defisit anggaran.

BAB III-10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2016-2020

URAIAN PEMBIAYAAN

DAERAH

REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH GR (%)

2016 2017 2018 2019 2020

PEMBIAYAAN DAERAH 15.261.158.531,17 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.757.014.511,08 64,06

Penerimaan

Pembiayaan Daerah 15.261.158.531,17 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.757.014.511,08 64,06

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

15.043.561.244,69 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.747.888.148,08 64,86

Pengeluaran

Pembiayaan Daerah 52.004.880.717,00 10.943.615.028,00 9.664.038.000,00 0,00 768.000.000,00 -47,66

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

Daerah

52.004.880.717,00 10.943.615.028,00 9.664.038.000,00 0,00 768.000.000,00 -47,66

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

BAB III-11

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Pembiayaan daerah Kabupaten Bungo dari tahun 2016-2020

memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 64,06 persen. Berdasarkan

hasil tinjauan terhadap pembiayaan daerah Kabupaten Bungo selama

lima tahun terakhir, tampak bahwa penerimaan pembiayaan dari

tahun 2017 s.d selalu lebih besar dari pengeluaran pembiayaan.

Penerimaan pembiayaan Kabupaten Bungo diperoleh dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA), yang

merupakan selisih lebih realisasi pendapatan terhadap realisasi

belanja daerah dan merupakan komponen pembiayaan selanjutnya.

3.1.2 Neraca Daerah

Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah

Daerah yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat

tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting

kepada manajemen pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah

maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada daerah serta

masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau

aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Elemen utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset, kewajiban dan

ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut diturunkan dalam

sub-sub rekening yang lebih terinci.

BAB III-12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.7 Neraca Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

NO URAIAN Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 ASET

2 ASET LANCAR

3 Kas

4 Kas di Kas Daerah 21.346.564.347,43 90.774.107.367,44 54.109.645.767,59 14.302.853.696,15 257.240.790,59

5 Kas di Bendahara Pengeluaran 380.013.099,00 0,00 0,00 0,00 3.012.828,91

6 Kas di BLUD 9.392.814.887,00 11.210.484.711,00 8.310.743.622,00 5.505.471.668,73 4.985.403.893,73

7 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 164.515.655,00 0,00 0,00

8 Kas di Bendahara Dana Kapitasi

JKN 2.911.765.079,00 2.269.920.079,00 1.862.283.713,00 1.156.438.084,00 471.050.035,00

9 Kas di Bendahara Dana BOS 4.548.888.326,00 9.134.887.714,00 301.016.661,20 6.856.915.371,56 234.180.591,00

10 Kas Lainnya di Bendahara

Pengeluaran 1.509.116,04 0,00 0,00 - 0,00

11 Jumlah Kas (4 s.d 10) 38.581.554.854,47 113.389.399.871,44 64.748.205.418,79 27.821.678.820,44 5.950.888.139,23

12 Piutang

13 Piutang Pajak 20.271.518.907,50 21.899.922.397,50 25.116.868.527,00 30.025.663.201,29 35.540.751.516,96

14 Piutang Retribusi 5.923.207.460,48 6.553.528.262,48 7.688.296.545,48 7.729.030.272,48 8.355.827.235,48

15 Piutang Dana Bagi Hasil – Pusat 0,00 0,00 0,00 30.839.707.299,00 0,00 16 Piutang Dana Bagi Hasil – Provinsi 13.807.253.632,69 24.613.710.628,70 28.236.833.108,44 21.098.306.116,78 0,00

17 Bagian Lancar Tagihan Penjualan

Angsuran 108.300.000,00 108.300.000,00 108.300.000,00 108.300.000,00 108.300.000,00

18 Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan

93.507.629,00 93.507.629,00 93.507.629,00 93.507.629,00 93.507.629,00

19 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 7.350.000,00 10.800.000,00 15.550.000,00 8.800.000,00 8.300.000,00

20 Bagian Lancar Pinjaman kepada

Masyarakat 1.397.745.734,43 1.397.745.734,43 1.397.745.734,43 1.376.758.756,43 1.367.632.393,43

21 Bagian Lancar Tagihan Kontribusi

Kemitraan dengan Pihak Ketiga 3.163.954.975,00 3.303.539.975,08 2.990.069.975,08 3.114.119.974,75 3.240.169.974,75

22 Piutang Lainnya 15.542.129.874,64 20.088.700.789,66 24.299.884.298,05 23.261.040.203,78 21.813.602.147,08

23 Jumlah Piutang (13 s.d. 22) 60.314.968.213,74 78.069.755.416,85 89.947.055.817,48 117.655.233.453.51 70.528.090.896,70

24 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (34.302.600.401,09) (37.527.781.040,96) (39.981.319.315,88) (43.514.688.003,66) (47.134.432.255,05)

25 Piutang Bersih (23 + 24) 26.012.367.812,65 40.541.974.375,89 49.965.736.501,60 74.140.545.449,85 23.393.658.641,65

BAB III-13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

NO URAIAN Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

26 Beban Dibayar Dimuka 266.929.374,83 331.534.738,43 387.897.166,80 481.587.467,89 204.448.523,99

27 Persediaan 35.167.244.570,89 39.591.213.357,00 31.930.265.561,11 35.382.332.266,15 27.959.172.642,15

28 Jumlah Aset Lancar (11+25+26+27) 100.028.096.612,84 193.854.122.342,76 147.032.104.648,30 137.826.144.004,33 57.508.167.947,02

29 INVESTASI JANGKA PANJANG

30 Investasi Nonpermanen

31 Investasi Nonpermanen Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

32 Jumlah Investasi Nonpermanen 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

33 Investasi Permanen

34 Penyertaan Modal Pemerintah

Daerah 75.251.937.466,00 75.251.937.466,00 90.565.845.316,00 87.201.091.319,00 88.527.640.133,58

35 Jumlah Investasi Permanen 75.251.937.466,00 75.251.937.466,00 90.565.845.316,00 87.201.091.319,00 88.527.640.133,58

36 Jumlah Investasi Jangka Panjang

(32 + 35) 75.251.937.466,00 75.251.937.466,00 90.565.845.316,00 87.201.091.319,00 88.527.640.133,58

37 ASET TETAP

38 Tanah 145.161.706.140,53 145.161.706.140,53 145.062.706.140,00 147.533.417.140,00 148.031.675.806,67

39 Peralatan dan Mesin 376.150.973.494,03 376.150.973.494,03 433.049.522.377,59 481.900.333.134,59 528.499.914.932,31

40 Gedung dan Bangunan 618.107.341.556,03 618.107.341.556,03 689.944.410.307,76 758.840.856.309,76 798.420.767.713,76

41 Jalan. Irigasi. Dan Jaringan 1.139.164.570.427,98 1.139.164.570.427,98 1.304.833.202.059,22 1.436.307.004.612,89 1.484.270.934.780,89

42 Aset Tetap Lainnya 24.533.539.098,00 24.533.539.098,00 26.158.319.557,00 23.015.101.292,86 24.030.963.315,86

43 Konstruksi dalam Pengerjaan 4.488.687.271,78 4.488.687.271,78 5.746.018.372,00 19.018.465.256,00 35.982.456.852,00

44 Akumulasi Penyusutan (1.000.652.915.596,16) (1.000.652.915.596,16) (1.197.473.091.927,42) (1.320.032.956.214,71) (1.442.453.744.667,27

45 Jumlah Aset Tetap (38 s.d. 44) 1.306.953.902.392,19 1.306.953.902.392,19 1.407.321.086.886,15 1.546.582.221.531,39 1.576.782.968.734,22

46 ASET LAINNYA

47 Tuntutan Ganti Rugi 0,00 6.000.000,00 375.000,00 0,00 0,00

48 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00 4.279.626.759,00

49 Tagihan Kontribusi Kemitraan

dengan Pihak Ketiga 2.189.270.000,00 2.026.760.000,00 1.864.250.000,00 1.701.740.000,00 1.539.230.000,00

50 Penggaduhan Hewan Ternak 8.148.500.000,00 11.026.805.000,00 10.833.200.000,00 10.933.500.000,00 10.448.500.000,00

51 Aset Tak Berwujud 3.912.190.000,01 6.361.315.371,01 6.510.905.371,01 6.755.505.371,01 6.879.200.371,01

52 Akumulasi Amortisasi (1.185.738.800,00) (1.640.664.174,20) (1.970.646.048,40) (2.313.747.922,60) (2.379.936.896,80)

53 Aset Lain-lain 43.061.000,00 302.727.388,00 755.099.388,00 11.295.916.195,00 11.393.656.308,33

54 Jumlah Aset Lainnya (47 s.d. 53) 17.386.908.959,01 22.362.570.343,81 22.272.810.469,61 32.652.540.402,41 32.160.276.541,54

55 JUMLAH ASET (28 + 36 + 45 + 54) 1.488.648.208.367,66 1.598.422.532.544,76 1.667.191.847.320,06 1.804.261.997.257,13 1.754.979.053.356,36

BAB III-14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

NO URAIAN Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

56 KEWAJIBAN

57 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

58 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 1.363.166,00 0,00 0,00 73.190.672,36 132.809.439,27

59 Utang Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

60 Pendapatan Diterima Dimuka 571.466.603,52 675.349.223,33 764.946.304,67 722.814.582,67 862.951.132,00

61 Utang Beban 8.996.682.941,00 8.057.773.335,00 10.560.515.320,00 34.884.714.324,00 63.328.242.554,60

62 Utang Kelebihan Pembayaran Transfer

Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

2.834.510.408,00 0,00 0,00 0,00 0,00

63 Utang Jangka Pendek Lainnya 569.504.389,00 77.000.000,00 5.180.889.000,00 49.607.412.166,00 42.988.321.735,00

64 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

(58 s.d. 63) 12.973.527.507,52 8.810.122.558,33 16.506.350.624,67 85.288.131.745,03 107.312.324.860,87

65 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

66 Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

67 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang

(66) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

68 JUMLAH KEWAJIBAN (64 + 67) 12.973.527.507,52 8.810.122.558,33 16.506.350.624,67 85.288.131.745,03 107.312.324.860,87

69 EKUITAS

70 Ekuitas 1.475.674.680.860,15 1.589.612.409.986,43 1.650.685.496.695,39 1.718.973.865.512,10 1.647.666.728.495,49

71 JUMLAH EKUITAS (70) 1.475.674.680.860,15 1.589.612.409.986,43 1.650.685.496.695,39 1.718.973.865.512,10 1.647.666.728.495,49

72 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(68 + 71) 1.488.648.208.367,66 1.598.422.532.544,76 1.667.191.847.320,06 1.804.261.997.257,13 1.754.979.053.356,36

BAB III-15

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Kurun waktu tahun 2016-2020 nilai neraca Kabupaten Bungo

cenderung meningkat. Rata-rata pertumbuhan sebesar 4,29 persen.

Komponen penyusun aset meliputi aset lancar, investasi jangka

panjang, aset tetap dan aset lainnya dan komponen penyusun

kewajiban dan ekuitas meliputi kewajiban jangka panjang, kewajiban

jangka pendek dan ekuitas.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Kebijakan pengelolaan keuangan merupakan gambaran untuk

mengetahui realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran

pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran sebelumnya, dan

digunakan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan

pengeluaran pembiayaan di masa yang akan datang dalam rangka

mengefektifkan dan mengefisiensikan alokasi dana pembangunan

daerah. Analisis kebijakan pengelolaan keuangan kemudian dilakukan

dengan analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan

aparatur, analisis sumber penutup defisit riil, analisis Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran, dan analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran.

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran

Untuk mengidentifikasi tingkat efektifitas penggunaan anggaran

daerah, maka disajikan data hasil analisis terhadap perbandingan

atau proporsi penggunaan anggaran. Penilaian proporsi dilakukan

terhadap dua aspek yaitu proporsi realisasi belanja terhadap anggaran

belanja, dan proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur.

1. Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja

Berdasarkan hasil tinjauan terhadap proporsi realisasi belanja

terhadap anggaran belanja, teridentifikasi bahwa hampir seluruh

komponen belanja daerah belum terserap secara optimal. Informasi

detail mengenai proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja

di Kabupaten Bungo dalam kurun lima tahun terakhir disajikan pada

tabel berikut ini

BAB III-16

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel. 3.8 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-

rata (%) Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

BELANJA DAERAH 1.174.216.297.589,

21

1.089.477.250.696,

24 92,78

1.312.917.637.309,

50

1.190.415.102.747,

00 90,67

1.422.408.962.345,

96

1.300.741.604.588,

10 91,45

1.637.298.946.974,

56

1.386.881.390.096,

44 84,71

1.624.664.925.828,

35

1.294.680.573.588,

80 79,69 87,86

BELANJA TIDAK LANGSUNG

737.656.666.628,64

686.916.764.226,00

93,12 755.612.776.415,57

693.006.179.615,00

91,71 744.380.524.478,00

699.319.730.841,00

93,95 823.556.348.570,60

738.906.803.831,50

89,72 885.345.983.074,62

757.301.758.505,25

85,54 90,81

Belanja pegawai 566.211.764.629,64

531.315.526.797,00

93,84 526.686.394.786,00

465.041.000.762,00

88,30 496.498.528.096,00

464.587.326.511,00

93,57 565.372.829.688,00

496.183.613.059,50

87,76 554.354.022.123,60

485.329.054.016,25

87,55 90,20

Belanja Bunga 383.043.98

2,00 335.923.00

0,00 87,70 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 17,54

Belanja Subsidi 606.744.00

0,00 606.744.00

0,00 100

606.744.000,00

549.450.000,00

90,56 1.800.000.

000,00 1.800.000.

000,00 100

1.000.000.000,00

1.000.000.000,00

100 1.500.000.

000,00 1.500.000.

000,00 100 98,11

Belanja Hibah 7.866.000.

000,00 6.409.600.

000,00 81,48

12.775.600.000,00

12.740.600.000,00

99,73 17.169.697.200,00

15.644.964.500,00

91,12 12.485.746.000,00

11.603.396.000,00

92,93 55.328.777.960,00

51.875.543.717,00

93,76 91,80

Belanja Bantuan Sosial 5.335.750.

000,00 5.335.750.

000,00 100 0,00 0,00 0,00

926.000.000,00

226.000.000,00

24,41 276.000.0

00,00 193.600.0

00,00 70,14

58.900.000,00

55.000.000,00

93,38 57,59

Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa

1.146.362.000,00

1.146.362.000,00

100 1.041.337.

000,00 1.039.337.

000,00 99,81

3.717.567.401,00

3.700.930.810,00

99,55 4.733.115.

316,60 2.839.869.

197,00 60,00

5.246.462.502,00

1.525.089.600,00

29,07 77,69

Belanja Bantuan

Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik

155.917.002.017,00

141.766.858.429,00

90,92 210.793.954.020,00

210.669.830.445,00

99,94 214.738.825.220,00

213.343.409.020,00

99,35 236.151.273.020,00

227.068.052.984,00

96,15 234.800.031.600,00

205.622.489.166,00

87,57 94,79

Belanja Tidak Terduga 190.000.00

0,00 0,00 0,00

3.708.746.609,57

2.965.961.408,00

79,97 9.529.906.

561,00 17.100.00

0,00 0,18

3.537.384.546,00

18.272.591,00

0,52 34.057.788.889,02

11.394.582.006,00

33,46 22,82

BELANJA LANGSUNG 436.559.630.960,57

402.560.486.470,24

92,21 557.304.860.893,93

497.408.923.132,00

89,25 678.028.437.867,96

601.421.873.747,10

88,70 813.742.598.403,96

647.974.586.264,94

79,63 739.318.942.753,73

537.378.815.083,55

72,69 84,50

Belanja pegawai 103.807.06

4.298,04 99.388.830

.430,00 95,74

47.988.044.530,00

43.685.126.822,00

91,03 55.851.195.836,00

52.452.341.316,00

93,91 50.252.992.800,00

47.521.687.738,00

94,56 61.448.671.800,00

58.926.745.801,00

95,90 94,23

Belanja barang dan jasa 216.220.68

0.534,99 192.575.21

6.596,38 89,06

332.855.349.520,43

297.666.186.408,00

89,43 389.287.921.502,16

345.757.718.641,10

88,82 432.896.134.058,29

365.822.907.040,27

84,51 416.005.269.803,73

324.464.652.878,55

78,00 85,96

Belanja modal 116.531.88

6.127,54 110.596.43

9.443,86 94,91

176.461.466.843,50

156.057.609.902,00

88,44 547.250.0

00,00 86.003.10

0,00 15,72

330.593.471.545,67

234.629.991.486,67

70,97 261.865.001.150,00

153.987.416.404,00

58,80 65,77

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

BAB III-17

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Dalam aspek belanja tidak langsung, dalam kurun lima tahun

terakhir rata-rata realisasi penyerapan anggaran mencapai 90,81%.

Jika ditinjau per komponen, belanja bunga hanya di anggarkan pada

tahun 2016 saja dengan realisasi penyerapan sebesar 17,54 persen,

sedangkan untuk belanja bantuan sosial memiliki rata-rata

penyerapan anggaran dengan persentase serapan sebesar 57,59%.

Angka tersebut mengindikasikan masih banyaknya anggaran yang

belum tersalurkan untuk kegiatan bantuan sosial. Pemberian bantuan

sosial terkait dengan pengajuan bantuan sosial secara langsung oleh

individu/kelompok masyarakat/lembaga melalui proposal kegiatan

pada tahun n-1. Belum optimalnya penyerapan anggaran belanja

bantuan sosial, kemungkinan besar diakibatkan masih rendahnya

animo masyarakat untuk mengajukan bantuan sosial kepada

pemerintah daerah.

Dalam aspek belanja langsung, rata-rata anggaran yang

terealisasi sekitar 84,50%. Komponen belanja langsung yang

persentase penyerapannya terendah yaitu komponen belanja modal

dengan rata-rata penyerapan anggaran sebesar 65,77%. Sedangkan

komponen belanja langsung yang persentase penyerapannya paling

tinggi yaitu komponen belanja pegawai yang terkait dengan

pelaksanaan program/kegiatan yang direncanakan oleh pemerintah.

Rata-rata persentase penyerapan belanja pegawai pada komponen

belanja langsung selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu

sebesar 94,23%.

2. Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur adalah

gambaran tentang belanja daerah yang dialokasikan untuk belanja

kebutuhan aparatur, proporsi belanja pemenuhan kebutuhan

aparatur Kabupaten Bungo ditampilkan pada tabel sebagai berikut:

BAB III-18

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Tahun Anggaran

Total Belanja untuk pemenuhan

kebutuhan Aparatur (Rp)

Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan

Pengeluaran) (Rp)

Persen

a b a/b*100

2016 566.211.764.629.64 571.086.274.489.02 99.15

2017 526.686.394.786.00 809.318.784.907.93 65.08

2018 496.498.528.096.00 1.029.938.523.509.40 48.21

2019 565.372.829.688.00 1.131.674.322.705.35 49.96

2020 554.354.022.123.60 1.095.644.948.404.83 50.60

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

Secara garis besar gambaran proporsi belanja pemenuhan

kebutuhan aparatur di Kabupaten Bungo dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Belanja terbesar untuk pemenuhan kebutuhan aparatur terjadi

pada tahun 2016 sebesar Rp. 566.211.764.629.64.

2. Belanja terbesar untuk belanja dan pembiayaan pengeluaran

terjadi pada tahun 2019 sebesar Rp. 1.131.674.322.705.35.

3. Persentase belanja antara pemenuhan kebutuhan aparatur

terhadap total pengeluaran terbesar terjadi pada tahun 2016

sebesar 99,15%.

3.2.2 Analisis Pembiayaan Daerah

Pembiayaan merupakan transaksi dalam rangka menutup defisit

data menyalurkan surplus. Analisis pembiayaan untuk memperoleh

gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah tahun

anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah.

Analisis terhadap pembiayaan daerah akan menghasilkan keputusan

mengenai besarnya surplus yang perlu disalurkan atau defisit yang

harus ditutup. Penentuan keputusan tersebut ditentukan dengan

membandingkan antara total pendapatan dan belanja daerah. Sebagai

informasi awal, rekapitulasi realisasi pendapatan dan belanja daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020 disajikan pada tabel berikut ini:

BAB III-19

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.10 Rekapitulasi Realisasi Pendapatan Dan Belanja

Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Tahun Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja

2016 1.160.252.130.294,50 1.089.477.250.696,24

2017 1.281.019.687.622,01 1.190.415.102.747,00

2018 1.261.739.448.135,45 1.300.741.604.588,10

2019 1.349.860.685.847,73 1.386.881.390.096.44

2020 1.273.509.637.777,68 1.294.680.573.588.80

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

Pada tabel rekapitulasi di atas menjelaskan bahwa pada tahun

2016 dan 2017 nilai realisasi belanja Kabupaten Bungo lebih kecil

dibandingkan nilai realisasi pendapatan (surplus). Sedangkan untuk

tahun 2018 dan tahun 2020, realisasi belanja Kabupaten Bungo

bernilai lebih besar dibandingkan nilai realisasi pendapatan (defisit).

Secara lengkap penjelasan analisis pembiayaan daerah pada tahun

2016-2020 disajikan dalam tabel berikut ini:

BAB III-20

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.11 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Uraian Realisasi Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Realisasi Pendapatan Daerah

1.160.252.130.294,50 1.281.019.687.622,01 1.261.739.448.135,45 1.349.860.685.847,73 1.273.509.637.777,68

Dikurangi :

2 Realisasi Belanja Daerah 1.089.477.250.696,24 1.190.415.102.747,00 1.300.741.604.588,10 1.386.881.390.096,44 1.294.680.573.588,80

3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah

52.004.880.717,00 10.943.615.028,00 9.664.038.000,00 0,00 768.000.000,00

A DEFISIT RIIL 18.769.998.881,26 79.660.969.847,01 (48.666.194.452,65) (37.020.704.248,71) (21.938.935.811,12)

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

Tabel 3.12

Komposisi Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

No Uraian Realisasi Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

DITUTUP OLEH REALISASI PENERIMAAN PEMBIAYAAN

1 Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

15.043.561.244,69 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.747.888.148,08

2 Penerimaan Investasi/ Penyertaan Modal

- - - - -

B TOTAL REALISASI

PENERIMAAN 15.043.561.244,69 34.031.157.412,43 113.414.399.871,44 64.769.192.396,79 27.747.888.148,08

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

BAB III-21

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Bungo Tahun 2016-2020

Uraian 2016

%

dari

SiLPA

(%)

2017

%

dari

SiLPA

(%)

2018

%

dari

SiLPA

(%)

2019

%

dari

SiLPA

(%)

2020

%

dari

SiLPA

(%)

SIsa lebih

Perhitungan

Anggaran Tahun

Berkenaan

15.043.561.244.69

34.031.157.412.43

113.414.399.871.44

64.748.205.418.79

27.755.798.829.08

Bersumber dari :

Pelampauan

Pendapatan 15.043.561.244.69 34.031.157.412.43 113.414.399.871.44 64.748.205.418.79 27.755.798.829.08

Penghematan

Belanja 15.043.561.244.69 34.031.157.412.43 113.414.399.871.44 64.748.205.418.79 27.755.798.829.08

Pelampauan

Penerimaan

Pembiayaan

Penghematan

Pengeluaran

Pembiayaan

Penghematan

Pembiayaan Netto

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bungo (data diolah Tim RPJMD).

BAB III-22

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

3.3 Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan dilakukan guna untuk

menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan

untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah

selama lima tahun ke depan. Kapasitas riil keuangan daerah

merupakan total penerimaan daerah dikurangkan dengan berbagai

pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan

mengikat serta prioritas utama.

3.2.1 Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Untuk mengidentifikasi gambaran kemampuan keuangan

Kabupaten Bungo dalam lima tahun ke depan, dilakukan proyeksi

terhadap anggaran pendapatan dan belanja daerah. Proyeksi disusun

dengan menarik tren perkembangan anggaran pendapatan dan belanja

daerah selama lima tahun terakhir, tahun 2016 hingga 2020. Di dalam

analisis proyeksi, tingkat pertumbuhan dari data keuangan daerah

lima tahun terakhir diidentifikasi. Hasil identifikasi terhadap tren

pertumbuhan tersebut digunakan sebagai basis untuk menarik

perkiraan nilai anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten

Bungo lima tahun ke depan.

BAB III-23

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026

Kode Uraian Tahun Dasar 2021 Proyeksi Pendanaan (Tahun)

2022 2023 2024 2025 2026

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDAPATAN DAERAH 1.225.147.995.488,00 1.008.054.282.056,00 1.018.216.713.073,00 1.029.358.124.946,00 1.041.512.548.267,00 1.054.717.461.033,00

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

145.136.765.247,00 151.516.604.228,00 153.334.803.478,00 155.328.155.923,00 157.502.750.106,00 159.865.291.358,00

1.1.01 Pajak Daerah 43.417.535.792,00 46.904.869.064,00 47.467.727.493,00 48.084.807.951,00 48.757.995.262,00 49.489.365.191,00

1.1.02 Retribusi Daerah 6.174.458.324,00 7.474.458.324,00 7.564.151.824,00 7.662.485.798,00 7.769.760.599,00 7.886.307.008,00

1.1.03 Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan 7.343.654.057,00 7.885.159.765,00 7.979.781.682,00 8.083.518.844,00 8.196.688.108,00 8.319.638.430,00

1.1.04 Lain-lain PAD yang Sah 88.201.117.074,00 89.252.117.074,00 90.323.142.479,00 91.497.343.331,00 92.778.306.138,00 94.169.980.730,00

1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.028.167.088.674,00 814.463.536.261,00 822.807.768.028,00 831.955.827.455,00 841.935.656.594,00 852.778.028.108,00

1.2.01 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat

955.941.223.000,00 775.584.826.000,00 783.462.513.244,00 792.099.084.359,00 801.520.919.094,00 811.757.069.546,00

1.2.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah

72.225.865.674,00 38.878.710.261,00 39.345.254.784,00 39.856.743.096,00 40.414.737.500,00 41.020.958.562,00

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

51.844.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00

1.3.01 Pendapatan Hibah 9.770.000.000,00 - - - - -

1.3.03

Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00 42.074.141.567,00

2 BELANJA 1.360.767.091.011,00 995.910.114.833,50 1.011.527.316.497,74 1.016.260.119.924,59 1.022.252.030.170,70 1.029.507.673.195,23

2.1 Belanja Operasi 968.497.305.331,96 714.892.893.081,50 735.761.505.027,14 745.326.404.592,50 755.760.974.256,79 767.097.388.870,64

2.1.01 Belanja Pegawai 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38 493.663.118.267,44

2.1.02 Belanja Barang dan Jasa 406.586.490.655,96 241.754.841.358,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92 267.889.048.788,85

2.1.03 Belanja Bunga - - - - - -

2.1.04 Belanja Subsidi 750.000.000,00 - - - - -

2.1.05 Belanja Hibah 20.878.487.076,00 5.255.632.238,00 5.318.699.824,86 5.387.842.922,58 5.463.272.723,50 5.545.221.814,35

2.1.06 Belanja Bantuan Sosial 820.000.000,00 - - - - -

2.2 Belanja Modal 110.822.695.587,97 12.382.476.550,00 12.531.066.268,60 12.693.970.130,09 12.871.685.711,91 13.064.760.997,59

2.2.1 Belanja Modal Tanah 1.160.000.000,00 - - - - -

BAB III-24

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

2.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

40.484.404.785,00 7.695.162.851,00 7.787.504.805,21 7.888.742.367,68 7.999.184.760,83 8.119.172.532,24

2.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

22.151.773.714,97 - - - - -

2.2.4 Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi

38.688.936.941,00 - - - - -

2.2.6 Belanja Modal Aset Tetap

Lainnya 8.337.580.147,00 4.687.313.699,00 4.743.561.463,39 4.805.227.762,41 4.872.500.951,09 4.945.588.465,35

2.3 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00

2.3.1 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00

2.4 Belanja Transfer 213.472.712.504,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00

3 PEMBIAYAAN DAERAH 5.754.926.000,00 - (3.931.781.682,33) (3.982.894.844,20) (4.038.655.372,02) (4.099.235.202,60)

3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah

3.1.1

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

9.354.926.000,00 - 4.048.000.000,00 4.100.624.000,00 4.158.032.736,00 4.220.403.227,04

3.1.2 Penerimaan Investasi/ Penyertaan Modal

- - - - - -

3.1.3 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah

- - - - - -

3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah

3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64

3.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64

3.2.2 Pembayaran Hutang Daerah - - - - -

PEMBAYARAN NETTO 5.754.926.000,00 - (3.931.781.682,33) (3.982.894.844,20) (4.038.655.372,02) (4.099.235.202,60)

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)

5.754.926.000,00 - (3.931.781.682,33) (3.982.894.844,20) (4.038.655.372,02) (4.099.235.202,60)

Sumber data: Hasil Analisis Tahun 2021.

BAB III-25

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Pendapatan daerah Kabupaten Bungo ditargetkan akan

meningkat rata-rata 0,91 persen pertahun dalam kurun waktu 2022-

2026, yang didukung dari pertumbuhan rata-rata PAD ditargetkan

sebesar 1,08 persen pertahun, pertumbuhan rata-rata pendapatan

transfer sebesar 0,92 persen pertahun. Pertumbuhan yang tidak

terlalu besar ini dengan mempertimbangkan perekonomian Kabupaten

Bungo yang masih memerlukan pemulihan sebagai akibat pandemi

Covid-19. Rencana anggaran belanja dalam RPJMD Kabupaten Bungo

Tahun 2022-2026 diproyeksikan akan terus meningkat dengan rata-

rata pertumbuhan sebesar 0,67 persen. Dengan meningkatnya belanja

daerah meningkat pula belanja operasi dan belanja modal dengan rata-

rata pertumbuhan berturut-turut sebesar 1,42 persen dan 1,08

persen, namun untuk belanja tidak terduga diproyeksinya menurun

dengan rata-rata penurunan sebesar 6,00 persen.

SiLPA dalam APBD tahun anggaran berjalan (tahun 2021)

bersumber dari dana mengikat yaitu anggaran untuk kegiatan

penanggulangan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB). Sedangkan SILPA untuk tahun proyeksi berikutnya

(tahun 2023-2026), penganggarannya didasarkan pada pengalaman-

pengalaman sebelumnya dimana selalu terdapat sisa kegiatan-

kegiatan yang bersumber dari dana mengikat. Pada tahun anggaran

2022-2026 kenaikan dana transfer berdasarkan proyeksi terjadinya

trend peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Sementara

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diproyeksikan pada tahun 2021-

2026 sudah didasarkan pada asumsi yang optimal.

Selanjutnya untuk rencana anggaran terhadap kegiatan

pembangunan yang memerluhkan pendanaan cukup besar,

direncanakan penangganannya menggunakan sistem tahun jamak

(multi years), kerjasama dengan pihak swasta (KPBU), dan pinjaman

daerah. Untuk itu, penerapannya akan dilakukan pengkajian lebih

lanjut.

BAB III-26

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

3.2.1 Perhitungan Kerangka Pendanaan

Perhitungan kerangka pendaan ditetapkan oleh pengelola

keuangan Pemerintah Kabupaten Bungo sebagai upaya

mengoptimalkan pemanfaatan dan alokasi anggaran yang tersedia

yang dipergunakan seluas-luasnya untuk kepentingan masyarakat.

Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah,

selanjutnya perlu ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas

kemampuan keuangan daerah tersebut kedalam berbagai Kelompok

Prioritas. Kelompok Prioritas I mendapatkan prioritas pertama

sebelum Kelompok Prioritas II dan Kelompok Prioritas III mendapatkan

alokasi anggaran setelah Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi

kebutuhan dananya.

Adapun ketentuan prioritas anggaran Kerangka pendanaan

RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026 selama 5 (lima) tahun kedepan,

secara rinci disajikan dengan tabel sebagai berikut.

Prioritas I,

Dialokasikan untuk mendanai Belanja dan Pengeluaran Wajib dan

Mengikat serta prioritas utama.

Prioritas II

Dialokasikan untuk pendanaan :

a. Program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati

dan Wakil Bupati periode 2021-2026.

b. Program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah.

Prioritas III,

Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja

yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat.

BAB III-27

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2022-2026

Uraian TAHUN DASAR

2021

PROYEKSI PENDANAAN (TAHUN)

2022 2023 2024 2025 2026

1 2 3 4 5 6 7

PRIORITAS I 756.535.040.104,00 664.517.164.687,00 680.471.152.345,58 689.317.277.326,07 698.967.719.208,63 709.452.234.996,76

BELANJA OPERASI 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38 493.663.118.267,44

Belanja Pegawai 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38 493.663.118.267,44

BELANJA TRANSFER 213.472.712.504,00 196.634.745.202,00 198.994.362.144,42 201.581.288.852,30 204.403.426.896,23 207.469.478.299,68

Belanja Bagi Hasil 6.869.250.404,00 5.246.462.502,00 5.309.420.052,02 5.378.442.512,70 5.453.740.707,88 5.535.546.818,50

Belanja Bantuan Keuangan 206.603.462.100,00 191.388.282.700,00 193.684.942.092,40 196.202.846.339,60 198.949.686.188,36 201.933.931.481,18

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

DAERAH 3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64

Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah 3.600.000.000,00 - 7.979.781.682,33 8.083.518.844,20 8.196.688.108,02 8.319.638.429,64

Pembayaran Hutang Daerah - - - -

BELANJA OPERASI - - - - - -

Belanja Bunga - - - - - -

PRIORITAS II 517.409.186.243,93 266.281.485.130,50 269.545.286.502,93 273.049.375.227,46 284.389.025.705,29 291.440.384.416,46

BELANJA OPERASI 406.586.490.655,96 253.899.008.580,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92 267.889.048.788,85

Belanja Barang dan Jasa 406.586.490.655,96 253.899.008.580,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92 267.889.048.788,85

BELANJA MODAL 110.822.695.587,97 12.382.476.550,00 12.599.489.819,46 12.763.283.187,11 20.458.928.376,37 23.551.335.627,61

Belanja Modal Tanah 1.160.000.000,00 - - - - -

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 40.484.404.785,00 7.695.162.851,00 7.787.504.805,21 7.888.742.367,68 7.999.184.760,83 8.119.172.532,24

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan 22.151.773.714,97 - - - 7.516.959.224,64 7.629.713.613,01

Belanja Modal Jalan, Jaringan,

dan Irigasi 38.688.936.941,00 - - - 2.785.523.325,60

Belanja Modal Aset Tetap

Lainnya 8.337.580.147,00 4.687.313.699,00 4.811.985.014,25 4.874.540.819,43 4.942.784.390,91 5.016.926.156,77

BAB III-28

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Gambaran Keuangan Daerah I

PRIORITAS III 90.422.864.663,07 77.255.632.238,00 72.248.274.224,86 110.781.909.402,28 62.313.836.089,33 58.045.244.846,57

BELANJA OPERASI 22.448.487.076,00 5.255.632.238,00 5.648.274.224,86 49.176.909.402,28 5.329.211.089,33 5.334.466.721,57

Belanja Subsidi 750.000.000,00 - - - - -

Belanja Hibah 20.878.487.076,00 5.255.632.238,00 5.648.274.224,86 49.176.909.402,28 5.329.211.089,33 5.334.466.721,57

Belanja Bantuan Sosial 820.000.000,00 - - - -

BELANJA TIDAK TERDUGA 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00

Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00 52.710.778.125,00

Sumber data: Hasil Analisis Tahun 2021.

BAB IV-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH

Perumusan permasalahan pembangunan daerah dan analisis

isu strategis merupakan dasar untuk menyesuaikan dengan Visi dan

Misi Bupati terpilih, yang selanjutnya dijabarkan menjadi tujuan dan

sasaran pembangunan daerah. Isu strategis Pembangunan Kabupaten

Bungo merupakan kristalisasi dari permasalahan pembangunan

daerah, yang bersumber dari analisis data existing condition, dan

telaah terhadap isu strategis global, nasional dan regional. Analisis

isu-isu strategis juga merupakan salah satu bagian terpenting dari

dokumen RPJMD karena menjadi pijakan dalam perumusan program

prioritas.

4.1 Permasalahan Daerah

Identifikasi permasalahan pembangunan Kabupaten Bungo

dilakukan terhadap seluruh bidang urusan penyelenggaraan

pemerintahan. Identifikasi permasalahan dilakukan dalam Focus

Group Discussion (FGD) Perangkat Daerah dan mengacu pada hasil

evaluasi capaian kinerja berdasarkan urusan serta dielaborasi dengan

berbagai permasalahan riil yang dihadapi Perangkat Daerah.

Berdasarkan gambaran umum serta permasalahan pembangunan

dalam RKPD Kabupaten Bungo tahun 2016 sampai dengan RKPD

Tahun 2020, berikut merupakan identifikasi permasalahan dan

BAB IV-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

tantangan yang masih dihadapi dan harus ditangani Pemerintah

Kabupaten Bungo:

4.1.1 Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan

Dasar

1. Pendidikan

Permasalahan utama dalam sektor pendidikan di Kabupaten

Bungo, yaitu masih rendahnya kualitas dan tingkat pendidikan

masyarakat. Adapun permasalahanya dijabarkan sebagai berikut:

a) Rendahnya rata-rata lama sekolah.

b) Sarana dan prasarana pendidikan belum memenuhi standar.

c) Belum terpenuhinya tenaga kependidikan yang sesuai dengan

kompetensi dan tersertifikasi.

d) Budaya baca masyarakat masih rendah.

2. Kesehatan

Berbagai upaya telah dilakukan untuk peningkatan taraf

kesehatan penduduk baik upaya kuratif, preventif dan promotif.

Pembangunan sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas

pemerintah karena berpengaruh terhadap aspek pembangunan

lainnya. Adapun permasalahan pembangunan bidang kesehatan

sebagai berikut:

a) Belum meratanya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan.

b) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Permasalahan penataan ruang di Kabupaten Bungo terjadi

karena adanya ketidaksesuaian antara perencanaan pembangunan

dengan kondisi riil dilapangan yang disebabkan tidak

BAB IV-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

terimplementasinya rencana tata ruang secara utuh. Adapun

permasalahanya dijabarkan sebagai berikut:

a) Seluruh kawasan belum memiliki akses infrastruktur yang

berkualitas.

b) Sarana dan prasarana pendukung infrastruktur belum merata.

c) Belum optimalnya pengendalian terhadap pemanfaatan ruang.

d) Belum terintregrasinya perencanaan pembangunan dengan

wilayah yang berbatasan.

e) Kurangnya keta’atan terhadap regulasi tata ruang.

4. Perumahan dan Kawasan Permukiman

Rumah merupakan sarana dasar yang wajib dipenuhi setelah

aspek pangan dan sandang terpenuhi. Meskipun kondisi riil

persentase rumah layak huni di Kabupaten Bungo sudah mencapai

92,08 persen, hal tersebut masih menyisakan sekitar 7,92 persen

penduduk Kabupaten Bungo yang berada dikawasan permukiman

tidak layak huni. Kondisi tersebut diakibatkan karena masih lemahnya

penanganan terhadap kawasan yang belum sesuai dengan standar

kualitas lingkungan pemukiman.

5. Sosial

Salah satu tantangan yang dihadapi Kabupaten Bungo akibat

dari dinamika pertumbuhan wilayah, yaitu timbulnya persoalan

kesejahteraan sosial dan tingkat pengangguran yang tinggi. Adapun

permasalahan pembangunan daerah aspek sosial sebagai berikut:

a) Perlunya update pendataan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) secara berkala melalui sistem yang terintegrasi.

b) Belum optimalnya program penanganan PMKS.

c) Belum tersedianya sarana penangganan penyandang masalah

kesejahteraan sosial.

d) Tingkat pengangguran tinggi.

e) Penangganan masalah sosial PGOT (pengemis, gelandangan dan

orang terlantar) belum optimal.

BAB IV-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

4.1.2 Urusan Pemerintah Wajib yang Tidak Terkait dengan Pelayanan

Dasar

1. Tenaga Kerja

Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Bungo dalam

peningkatan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

a) Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia di Kabupaten Bungo.

b) Jumlah tenaga kerja yang cukup tinggi.

c) Kualitas tenaga kerja yang rendah.

2. Pemberdayaan Perempuan

Beberapa permasalahan yang dihadapi pada aspek

pemberdayaan perempuan sebagai berikut:

a) Masih belum optimalnya upaya perlindungan perempuan dan

anak.

b) Rendahnya motivasi dan partisipasi perempuan dalam

mengembangkan potensi dan berkiprah dalam ranah publik

khususnya dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan hukum.

3. Pangan

Dalam upaya pertumbuhan perekonomian daerah, Pemerintah

Kabupaten Bungo perlu memastikan hal-hal yang berkaitan dengan

ketahanan dan kemandirian pangan. Ketahanan pangan merupakan

suatu kondisi aman terhadap ketersediaan bahan pangan, dengan

jenis yang beragam, dan kualitas serta kuantitas yang baik dan cukup

bagi kebutuhan masyarakat. Dilihat dari beberapa faktor, yakni

ketersediaan, keterjangkauan, keamanan, dan kesejahteraan pangan.

Dengan jumlah penduduk Kabupaten Bungo yang cenderung terus

meningkat, stabilitas produksi berbagai jenis bahan pangan yang

dapat dikembangkan sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi

kerawanan pangan. Sementara untuk kemandirian pangan

diharapkan kondisi penduduk disuatu wilayah dapat secara mendiri

memenuhi kebutuhan akan pangannya dengan memanfaatkan potensi

dan produk hasil pertanian sendiri.

BAB IV-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

4. Lingkungan Hidup

Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor

lingkungan hidup dijabarkan sebagai berikut:

a) Masih tingginya aktivitas pencemaran dan penurunan kualitas air

sungai.

b) Masih tingginya kerusakan hutan.

c) Menurunnya keanekaragaman hayati.

d) Instalasi pengolahan limbah rumah tangga dan industri masih

rendah.

e) Belum optimalnya pengolahan limbah sampah.

5. Perhubungan

Dalam sektor perhubungan, persoalan utama yang timbul, yaitu

belum memadainya sarana dan prasarana transportasi penumpang

dan barang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Adapun

permasalahannya dijabarkan sebagai berikut:

a) Rendahnya pelayanan angkutan publik.

b) Belum tersedianya sistem angkutan massal.

c) Belum tersedianya sistem angkutan barang.

d) Ketersediaan sarana dan prasarana perlengkapan jalan belum

optimal.

e) Belum tertatanya sistem perparkiran.

6. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor

koperasi, UKM adalah sebagai berikut:

a) Kuantitas dan produktifitas koperasi dan usaha kecil dan mikro

belum optimal.

b) Keengganan masyarakat untuk menjadi anggota koperasi.

7. Penanaman Modal

Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor

penanaman modal yaitu jumlah penanaman modal dalam negeri dan

modal asing masih rendah.

BAB IV-6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

4.1.3 Urusan Pemerintah Pilihan

1. Pertanian

Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor

pertanian yaitu sebagai berikut:

a) Belum optimalnya produksi komoditas pertanian dan revitalisasi

sistem pertanian.

b) Pemasaran produk pertanian masih rendah.

2. Perdagangan dan Industri

Secara rinci permasalahan pembangunan dalam sektor

perdagangan dan industri yaitu sebagai berikut:

a) Belum optimalnya pengembangan jasa perdagangan dan industri

kreatif.

b) Belum optimalnya promosi pengembangan jasa perdagangan dan

industri kreatif.

c) Belum tersedianya kegiatan perdagangan dan jasa dalam

menunjang potensi pariwisata daerah.

4.1.4 Unsur Pendukung, Penunjang dan Pengawasan Urusan

Pemerintahan

Pemerintahan

Dalam aspek pemerintahan, beberapa permasalahan

pembangunan daerah yang dihadapi Kabupaten Bungo sebagai

berikut:

a) Kapasitas aparatur pemerintah daerah belum optimal.

b) Kualitas dan kuantitas produk hukum yang dihasilkan masih

rendah.

c) Pemanfaatan jaringan komunikasi dan informasi belum optimal.

d) Belum optimalnya media publikasi pemerintah.

e) Belum maksimalnya dukungan APBD untuk pembangunan

kesehatan dan pendidikan.

f) Belum maksimalnya kebijakan yang menunjang good governance.

BAB IV-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

4.2 Isu Strategis Daerah

Penentuan isu strategis Kabupaten Bungo dilakukan dengan

mempertimbangkan permasalahan utama dan hasil telaah terhadap

isu strategis global, nasional dan regional yang relevan untuk

pembangunan Kabupaten Bungo tahun 2021-2026. Isu-isu Strategis

pembangunan Kabupaten Bungo merupakan kristalisasi dari

permasalahan pembangunan yang dielaborasi dengan dinamika isu-

isu strategis di level internasional, nasional dan regional Jambi. Isu

strategis merupakan jangkar (anchor) sebagai pengendali, dan

sekaligus sebagai petunjuk arah (compass) yang menggerakkan dan

mengarahkan pembangunan Kabupaten Bungo pada pencapaian visi

pembangunan lima tahun ke depan. Ketepatan dalam perumusan isu

strategis sangat menentukan dalam penentuan Arah Kebijakan

RPJMD. Isu Strategis Kabupaten Bungo dalam RPJMD Tahun 2021-

2026 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rekomendasi Isu Strategis KLHS RPJMD terhadap Isu Strategis

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Rekomendasi Isu

KLHS untuk RPJMD

Isu RPJMD Kabupaten Bungo

Tahun 2021-2026

- Pembangunan SDM yang berkualitas.

- Akses digitalisasi desa dan kota secara merata.

- Pengentasan Kemiskinan.

Belum Optimalnya Kualitas SDM yang Berdaya Saing.

Optimalisasi pembangunan SDM yang berkulitas membutuhkan pendekatan multi dimensi termasuk dengan

mempertimbangkan secara seksama penggunaan teknologi digital. Penggunaan

teknologi digital diarahkan, terutama untuk mempersiapkan tersedianya daya dukung

berupa data kependudukan, data sosial ekonomi, data kependidikan dan data kesehatan. Digitalisasi data tingkat desa

yang saat ini telah dibangun akan terus ditingkatkan sehingga bisa mencakup

seluruh wilayah desa dalam Kabupaten Bungo. Akses digitalisasi secara bertahap

akan dikembangkan dan diperluas dengan tujuan memastikan kemanfaatan program dan bantuan pemerintah akan tepat

sasaran. Pada akhirnya, diharapkan pengentasan kemiskinan secara bertahap

bisa dilaksanakan dan ditingkatkan agar proses pembangunan SDM yang

berkualitas bisa berjalan secara linear.

BAB IV-8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

Rekomendasi Isu

KLHS untuk RPJMD

Isu RPJMD Kabupaten Bungo

Tahun 2021-2026

- Sertifikasi dan Perkembangan industri dan jasa

lingkungan. - Penanggulangan

alih fungsi lahan. - Kualitas air sungai.

Belum Maksimalnya Tata Kelola Pemerintahan.

Tata kelola pemerintahan selain

memperhatikan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik, juga

akan diarahkan untuk memastikan terwujudnya pembangunan yang

berkelanjutan dengan mengutamakan kelestarian sumber daya alam dalam kegiatan ekonomi. Tata kelola pemanfatan

dan imbal balik jasa lingkungan akan mengutamakan terpenuhinya kebutuhan

SDM yang memiliki kapasitas dalam penilaian dan pengawasan kepatuhan

aspek kelestarian dan keselamatan lingkungan. Tata kelola perizinan dan pengawasan juga diprioritaskan untuk

memaksimalkan pemanfaatan lahan sesuai zonasi sehingga tidak mengganggu tata

ruang dan pola ruang yang ada. Terakhir, memastikan kualitas air sungai sebagai

sumber air baku terjaga dengan tata kelola pengolahan limbah industri yang ketat dan tegas.

- Inovasi pengelolaan

Limbah B3 dan 3R. - Perlindungan ruang

terbuka hijau.

Belum Memadainya Kualitas

Infrastruktur dan Sistem Transportasi. Salah satu tantangan dan peluang

dalam pembangunan infrastuktur adalah penyediaan instalasi pengolahan limbah B3

yang akan berkontribusi terhadap penghasilan daerah non pajak. Kabupaten Bungo sesuai RPJMD Provinsi Jambi 2021-

2026, memiliki posisi strategis sebagai lokus pengolah limbah B3. Secara

fakultatif, Pemerintah Kabupaten Bungo tidak perlu menyediakan anggaran khusus

untuk pembangunan instalasi pengolahan limbah B3 namun perlu mempersiapkan lokasi yang ideal agar peluang tersebut bisa

segera direalisasikan. Ruang terbuka hijau perlu dipertahankan untuk memastikan

tersedianya fungsi ekologis dan fungsi estetika. Untuk itu selain memperbanyak

ruang terbuka hijau dengan menjalin kemitraan dengan pihak-pihak non pemerintah maka eksistensi ruang terbuka

hijau yang telah ada harus dipertahankan dan jika memungkinkan mendorong

hadirnya ruang terbuka hijau tematik yang bisa sekaligus mengakomodasi tersedianya

BAB IV-9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

Rekomendasi Isu

KLHS untuk RPJMD

Isu RPJMD Kabupaten Bungo

Tahun 2021-2026

ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk beragam aktivitas positif.

- Keberlanjutan

Bahan Baku pertanian dan

kehutanan menuju hilirisasi industri.

- Perlindungan pangan.

Pertumbuhan Ekonomi yang Belum

Optimal. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya

mengandung prasyarat utama yang sering terlupakan yaitu pemerataan. Melalui

konsep keberlanjutan bahan baku pertanian dan kehutanan, akan mendorong proses ekonomi bidang pertanian dan

kehutanan membentuk rantai produksi yang ideal dan melibatkan banyak pihak

sehingga potensial menciptakan supply and demand chain yang dinikmati seluruh

lapisan masyarakat yang terlibat. Untuk itu perlu dilakukan program dan kegiatan

industri yang mendukung sektor pertanian dan kehutanan, utamanya yang telah bisa ditingkatkan nilai gunanya dari bahan

mentah menjadi bahan setengah mentah atau bahan jadi. Aspek perlindungan

pangan akan memberikan kontribusi yang linear karena menyumbang cukup besar

pada nilai inflasi. Untuk itu selain memastikan pasokan pangan yang memadai dari luar daerah maka ke depan,

pemanfataan lahan pertanian existing dan pengembangan luasan lahan pertanian

perlu menjadi prioritas pembangunan di sektor pertanian sehingga menjadi sektor

baru yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan untuk masyarakat

Kabupaten Bungo.

Sumber data: KLHS RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026.

4.2.1 Belum Optimalnya Kualitas SDM yang Berdaya Saing.

Konsep pembangunan yang berpusat pada manusia (people

centered development) mendasari isu ini, mengingat investasi pada

sumber daya manusia memiliki dampak positif yang besar dalam

jangka panjang pada seluruh aspek secara berkelanjutan. Tantangan

dan peluang yang berkaitan erat dengan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berdaya saing antara lain:

BAB IV-10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

1) Peningkatan kualitas sarana prasarana sekolah dan tenaga

pendidik secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Bungo.

2) Peningkatan kualitas sarana prasarana kesehatan dan tenaga

kesehatan secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Bungo.

3) Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka

stunting.

4) Mempromosikan budaya hidup sehat bagi masyarakat di semua

usia.

5) Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

6) Mencapai kesetaraan gender dengan memberdayakan perempuan

dan anak.

7) Menumbuhkan potensi pemuda yang mampu berperan dalam

semua sektor pembangunan.

8) Cakupan layanan jaminan kesejahteraan sosial secara

menyeluruh dan terintegrasi bagi masyarakat berpenghasilan

rendah dan masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

9) Masih rendahnya kualitas SDM petani dan kelembagaan.

10) Mendesaknya kebutuhan SDM tenaga pustakawaan dan tenaga

arsiparis.

11) Fasilitasi peningkatan SDM Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

dengan mengikutsertakan dalam pendidikan dan bimbingan

teknis penanganan kasus-kasus pelanggaran peraturan daerah.

12) Pemenuhan SDM Sub Spesialis sesuai standar RSUD Tipe B.

13) Perlu memperbanyak pelatihan pembuatan pakan mandiri di

petani/kelompok tani dan penyediaan alat pembuatan pakan.

14) Mengikutsertakan pelatihan pengelola destinasi wisata bagi

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

4.2.2 Belum Maksimalnya Tata Kelola Pemerintahan.

Tantangan dan peluang yang berkaitan erat dengan tata kelola

pemerintahan antara lain:

1) Pengelolaan pemerintahan yang transparan, bersih, efektif, dan

terpercaya.

BAB IV-11

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

2) Menyederhanakan birokrasi, meningkatkan kemudahan dan

kecepatan layanan publik melalui inovasi berbasis Information

Technology (IT).

3) Pengembangan komitmen dan kualitas ASN secara merit system

dan berkelanjutan.

4) Pemantapan sistim informasi pembangunan yang transparan dan

membuka ruang aspirasi secara luas serta mendukung partisipasi

masyarakat dalam pembangunan.

5) Pentingnya pelayanan publik yang langsung menyentuh kepada

kebutuhan masyarakat seperti kendaraan pelayanan keliling.

6) Pentingnya mewujudkan kembali Opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

4.2.3 Belum Memadainya Kualitas Infrastruktur dan Sistem

Transportasi.

Tantangan dan peluang yang berkaitan erat dengan kualitas

infrastruktur dan sistim transportasi antara lain:

1) Pemantapan infrastruktur pendukung kualitas permukiman,

jalan, kegiatan ekonomi, pariwisata, industri, perdagangan dan

jasa.

2) Percepatan pengembangan transportasi massal orang dan barang

yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan pusat-pusat kegiatan

serta simpul-simpul transportasi.

3) Peningkatan jaringan komunikasi dan teknologi informasi untuk

memfasilitasi seluruh aktivitas ekonomi, pemerintahan, dan

pendidikan.

4) Pengembangan eco-energi untuk sarana prasarana publik.

5) Pengembangan sistem sanitasi perkotaan yang terintegrasi sesuai

dengan karakter wilayah, untuk mewujudkan 100% terlayani

sistem sanitasi perkotaan.

6) Penyediaan sarana prasarana umum (Ruang Terbuka Hijau,

tempat olah raga, balai pertemuan, tempat ibadah, makam, dan

lain-lain) yang berkualitas dan merata.

BAB IV-12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

7) Pengembangan jaringan air bersih dan manajemen pengelolaan

air yang baik serta mengintegrasikan dengan sumber air baku

umbulan sebagai wujud ketahanan air yang berkelanjutan.

8) Percepatan pengembangan jaringan jalan sesuai dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bungo.

4.2.4 Pertumbuhan Ekonomi yang Belum Optimal.

Tantangan dan peluang yang berkaitan erat dengan

pembangunan ekonomi antara lain:

1) Sinergi Pentahelix (pemerintah, akademisi, badan atau pelaku

usaha, masyarakat atau komunitas dan media) dalam

menumbuhkembangkan kewirausahaan usaha mikro untuk

menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.

2) Mengembangkan nilai tambah (value added) komoditas lokal

unggulan yang mampu berdaya saing dan berkelanjutan.

3) Mengembangkan sistem distribusi dan pemasaran produk lokal

berbasis online yang terintegrasi antara produsen, lembaga

keuangan dan konsumen.

4) Penguatan ketahanan pangan melalui manajemen stok yang baik

dan diversifikasi produk olahan sub sektor pertanian antara lain

perikanan.

5) Peningkatan performa BUMD sebagai badan usaha profit yang

dapat memberikan dukungan bagi ekonomi masyarakat.

6) Pengembangan pariwisata dan penunjang pariwisata perkotaan,

yang mampu menjadi pendorong dan penggerak bagi

tumbuhkembangnya ekonomi lokal dan UMKM.

7) Mendorong berkembangnya ekonomi digital melalui start up

bisnis, industri kreatif dan kesadaran masyarakat untuk

berinvestasi.

8) Perlu peningkatan kerjasama dengan perusahaan kemitraan

ayam broiler untuk mensuplai ketersediaan ayam pedaging yang

diprioritaskan dari peternak yang ada di Kabupaten Bungo.

9) Perlu penguatan modal untuk pelaku usaha guna

menumbuhkembangkan peternak dan petani ikan baru.

BAB IV-13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

10) Perlu dukungan pemerintah dalam penyediaan Hijauan Makanan

Ternak (HMT) dan permodalan.

11) Perlu dilaksanakan program transformasi dari peternak

tradisional ke peternak modern melalui peningkatan kapasitas

peternak untuk meningkatkan daya saing petani.

12) Perlunya penambahan obat-obatan dan vaksin, mengingat

populasi ternak di Kabupaten Bungo sebanyak 38.199 ekor dan

baru terlayani sebanyak 10%.

13) Perlu ketersediaan alat (test kit) untuk pengujian bahan pangan

asal hewan dan melibatkan instansi terkait dengan pengawasan

peredaran pangan.

14) Perlu penambahan petugas untuk pengawasan lalu lintas ternak

di pos (check point) di daerah perbatasan antar-

kabupaten/provinsi.

15) Perlu terobosan-terobosan dari pemerintah daerah untuk

memfasilitasi akses permodalan dari perbankan seperti Kredit

Usaha Rakyat (KUR).

16) Masih rendahnya akses petani terhadap permodalan, pasar,

teknologi, dan informasi.

17) Belum optimalnya sarana dan prasarana pertanian.

18) Kurangnya jumlah penangkar dan produsen benih.

19) Sempitnya lahan garapan petani, sehingga usaha tidak efisien.

20) Masih rendahnya kualitas hasil beberapa produk pertanian.

21) Belum optimalnya pemanfaatan sumber-sumber air.

22) Adanya konversi lahan pertanian ke non-pertanian.

23) Alih Fungsi Lahan.

24) Rendahnya harga komoditi Perkebunan.

25) Perubahan iklim global berakibat terjadinya perubahan musim

sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman.

26) Peningkatan dalam pengelolaan, bantuan alat produksi,

pendampingan pemasaran dan edukasi desain produk.

27) Pendampingan dan sosialisasi tentang perizinan bagi koperasi

dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

28) Pendampingan serta pemberian pembekalan tentang menyusun

inventarisasi administrasi.

BAB IV-14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Permasalahan Dan Isu Strategis Daerah I

29) Hilirisasi industri.

30) Sosialisasi dan petunjuk tentang perkoperasian.

31) Pemberikan pelatihan pembukuan berdasarkan peraturan yang

sesuai dengan standar akuntansi.

32) Perlunya pengalokasian Dana Desa untuk pengembangan objek

wisata.

33) Pentingnya sosialisasi dan koordinasi antar-penerima Kelompok

Wirausaha Pemuda (KWP) dengan pihak terkait.

34) Meningkatnya kebakaran hutan dan lahan.

35) Meningkatnya resiko bencana alam.

36) Mendorong Pemanfaatan energi baru terbarukan pada lokasi

jangkaun desa untuk (POME) (Integrasi, koordinas) Kewenangan.

Untuk menindaklanjuti isu-isu strategis tersebut, maka dibuat

prioritas-prioritas pembangunan Kabupaten Bungo yang diarahkan

pada beberapa hal yang dianggap merupakan strategis daerah

sehingga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan segera.

Prioritas pembangunan Kabupaten Bungo dapat disajikan pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.2 Keterkaitan Isu Strategis terhadap

Prioritas Unggulan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo

Isu Strategis Prioritas Unggulan

Pembangunan

1. Belum Optimalnya Kualitas SDM yang

Berdaya Saing

1. Pusat Pendidikan

2. Pusat Kesehatan

2. Belum Maksimalnya Tata Kelola Pemerintahan

1. Pusat Kesehatan 2. Pusat Ekonomi

3. Belum Memadainya Kualitas Infrastruktur dan Sistem Transportasi

1. Infrastruktur Berkelanjutan

4. Pertumbuhan Ekonomi yang Belum

Optimal

1. Pusat Ekonomi

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB V-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 7

Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1

Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026. Visi Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026

adalah “Kabupaten Bungo yang Maju, Harmonis dan Sejahtera”.

Penjabaran terkait visi RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-

2026 sebagai berikut ini:

Tabel 5.1 Penjelasan Visi RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026

Visi Penjelasan

KABUPATEN BUNGO

YANG MAJU

Mewujudkan Kabupaten Bungo yang yang lebih baik, dengan demikian indikator yang dapat digunakan menjadi pengukur

kemajuan yang dicapai adalah terlaksananya pembangunan di segala

bidang yang bergerak dengan cepat dan berkesinambungan.

KABUPATEN BUNGO

YANG HARMONIS

Mewujudkan Kabupaten Bungo sebagai

suatu kondisi yang diwarnai oleh keseimbangan dan keselarasan. Dalam

konteks pembangunan masyarakat, harmoni yang diidamkan menyangkut

keseimbangan dan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan Penciptanya, hubungan antara manusia dengan

sesamanya serta hubungan manusia dengan lingkungannya.

BAB V-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

KABUPATEN BUNGO YANG SEJAHTERA

Mewujudkan masyarakat Bungo yang

aman, sentosa dan makmur. Kondisi aman dan sentosa pada dasarnya adalah suatu

prakondisi yang dapat mewujudkan kemakmuran.

Sumber data: RPJPD Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026

Dalam rangka mewujudkan Visi RPJPD Pembangunan

Kabupaten Bungo Tahun 2006-2026, maka ditetapkan Misi

pembangunan sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.

2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang

berkualitas.

3. Mewujudkan tata kelola pemerintah Kabupaten Bungo yang baik,

demokratis, serta menjungjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman,

bertaqwa dan berbudaya.

5. Mewujudkan pembangunan daerah Kabupaten Bungo yang merata

dan berkeadilan.

Visi dan misi RPJPD didesain untuk dicapai melalui empat

periode RPJMD yang masing-masing memiliki tujuan dan arah

kebijakan masing-masing.

5.1 Visi Daerah

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Tahun 2021-2026

merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada saat pemilihan

kepala daerah (PILKADA) tahun 2020. Visi daerah menggambarkan

arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin

dicapai selama lima tahun sesuai misi yang diemban.

Visi pembangunan daerah Kabupaten Bungo untuk periode

RPJMD Tahun 2021-2026 sebagai berikut:

BUNGO MAJU DAN SEJAHTERA

Adapun deskripsi dari visi tersebut adalah:

BAB V-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

MAJU : Merupakan masyarakat yang berpendidikan unggul,

derajat kesehatan berkualitas, dan ekonomi

mandiri dengan ditunjang oleh infrastruktur yang

baik.

SEJAHTERA : Merupakan masyarakat yang berkarakter,

berkecukupan, dan menjunjung tinggi nilai

toleransi dalam kemajemukan.

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 merupakan

periode keempat atau terakhir dalam kerangka RPJPD Kabupaten

Bungo Tahun 2006-2026.

5.2 Misi Daerah

Untuk mewujudkan visi BUNGO MAJU DAN SEJAHTERA

tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5

(lima) tahun kedepan selama periode 2021-2026 yaitu :

1. Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung

kemajuan daerah.

Misi pertama bertujuan Memperkuat pembangunan infrastruktur

untuk mendukung masyarakat yang berkarakter, berkecukupan,

dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam kemajemukan.

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan

kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan

pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Misi kedua bertujuan Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang

berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

3. Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan kelembagaan

dan permodalan.

BAB V-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Misi ketiga bertujuan Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan

kelembagaan dan permodalan.

4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis

transparansi dan melayani.

Misi keempat bertujuan Meningkatkan kualitas tata kelola

pemerintahan yang berbasis transparansi dan kemanfaatan

publik.

5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan

kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan

masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.

Misi kelima bertujuan Meningkatkan upaya pemberdayaan

masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan

penguatan kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan

potensi dusun.

Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan daerah

yang berkelanjutan dan menjadi satu kesatuan dalam sistem

perencanaan yang utuh dengan perencanaan pembangunan lainnya,

maka RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 disusun dengan

berpedoman pada dokumen perencanaan yaitu RPJPD Kabupaten

Bungo Tahun 2006-2026, juga memperhatikan RPJMD Provinsi

Jambi Tahun 2021-2026 dan dokumen RPJM Nasional Tahun 2020-

2024.

BAB V-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Tabel 5.2 Keselarasan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Bungo dengan RPJPD Kabupaten Bungo,

RPJMD Provinsi Jambi dan RPJM Nasional

RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026

RPJPD Kabupaten Bungo 2006-2026

VISI

Bungo Maju dan Sejahtera Kabupaten Bungo yang Maju, Harmonis dan Sejahtera

MISI

Misi 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.

Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui

dukungan kelembagaan dan permodalan.

Misi 1 : Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan

berdaya saing.

Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Misi 2 : Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.

Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.

Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintah Kabupaten

Bungo yang baik, demokratis, serta menjungjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan

Misi 4 : Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa dan berbudaya.

BAB V-6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun. Misi 5 : Mewujudkan pembangunan daerah Kabupaten

Bungo yang merata dan berkeadilan.

RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026

RPJMD Provinsi Jambi 2021-2026

VISI

Bungo Maju dan Sejahtera Terwujudnya Jambi Maju, Aman, Nyaman, Tertib,

Amanah dan

Profesional dibawah Ridho Allah SWT

MISI

Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.

Misi 1 : Memantapkan Tata kelola Pemerintahan.

Misi 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah

Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui

dukungan kelembagaan dan permodalan.

Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui

pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi

dusun.

Misi 2 : Memantapkan Perekonomian Masyarakat dan

Daerah.

BAB V-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Misi 3 : Memantapkan Kualitas Sumberdaya Manusia.

RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026

RPJM Nasional 2020-2024

VISI

Bungo Maju dan Sejahtera Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong

MISI

Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Misi 1 : Peningkatan kualitas manusia indonesia.

Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui

dukungan kelembagaan dan permodalan.

Misi 2 : Struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan

berdaya saing.

Misi 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.

Misi 3 : Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

BAB V-8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan

kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.

Misi 4 : Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan

kelembagaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.

Misi 5 : Kemajuan budaya mencerminkan kepribadian

bangsa .

Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan

yang berbasis transparansi dan melayani.

Misi 6 : Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi,

bermartabat dan terpercaya.

Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan

yang berbasis transparansi dan melayani.

Misi 7 : Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga.

Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan

yang berbasis transparansi dan melayani.

Misi 8 : Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan

terpercaya.

Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan

yang berbasis transparansi dan melayani.

Misi 9 : Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara

kesatuan.

BAB V-9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Kelima misi strategis di atas merupakan bentuk tindak lanjut

dari isu strategis yang telah dianalisis dan dipaparkan pada bab

sebelumnya. Secara lengkap bentuk sinergi atau keterkaitan antara

isu strategis dengan misi pembangunan Kabupaten Bungo disajikan

pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.3 Keterkaitan antara Isu Strategis, Misi Pembangunan

dan Prioritas Unggulan Pembangunan

Isu Strategis Misi Pembangunan Prioritas Unggulan

Pembangunan

Belum memadainya

kualitas infrastruktur dan

sistem transportasi

Misi 1 : Memperkuat

pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan

daerah.

1. Infrastruktur

Berkelanjutan

Belum optimalnya kualitas SDM yang berdaya saing

Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan

yang berkualitas dan pelayanan kesehatan

yang terjangkau.

1. Pusat Pendidikan

2. Pusat Kesehatan

Pertumbuhan ekonomi yang

belum optimal

Misi 3 : Meningkatkan daya saing Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku

ekonomi kreatif melalui dukungan

kelembagaan dan permodalan.

1. Pusat Ekonomi

Misi 5 : Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan

penguatan kelembagaan

masyarakat dengan memaksimalkan

potensi dusun.

1. Pusat Pendidikan 2. Pusat Ekonomi

Belum maksimalnya tata

kelola pemerintahan

Misi 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola

pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.

1. Pusat Kesehatan 2. Pusat Ekonomi

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB V-10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Tabel 5.4 Perangkat Daerah yang mendukung Misi Pembangunan Daerah

Kabupaten Bungo

Misi Kabupaten Bungo

Bidang Urusan Nama Perangkat

Daerah

1. Memperkuat pembangunan

infrastruktur untuk

mendukung kemajuan daerah

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

Perumahan dan Kawasan

Permukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman

Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup

Perhubungan Dinas Perhubungan

Komunikasi dan

Informatika

Dinas Komunikasi

Informatika dan Persandian

2. Meningkatkan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang unggul

dan kompetitif melalui pelayanan

pendidikan yang

berkualitas dan pelayanan

kesehatan yang terjangkau

Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kesehatan Dinas Kesehatan

RSUD H. Hanafie

Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana

Dinas Sosial

Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana

Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

Kepemudaan dan Olahraga

Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata

Perpustakaan Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah

3. Meningkatkan daya saing

Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui

dukungan kelembagaan

dan permodalan

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan

Perdagangan Perindustrian

Perdagangan

Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pariwisata Dinas Pemuda

Olahraga dan Pariwisata

Pertanian Dinas Peternakan dan Perikanan

Dinas Tanaman

Pangan Hortikultura dan Perkebunan

BAB V-11

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Misi Kabupaten

Bungo Bidang Urusan

Nama Perangkat

Daerah

4. Meningkatkan kualitas tata kelola

pemerintahan yang berbasis

transparansi dan melayani

Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kesatuan Bangsa dan Politik

Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Persandian Dinas Komunikasi Informatika dan

Persandian Statistik

Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah

Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD

Perencanaan Badan Perencanaan dan Pembangunan

Daerah Penelitian dan

Pengembangan

Keuangan Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah

Keuangan Badan Pengelola

Pajak dan Retribusi Daerah

Kepegawaian Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah

Pendidikan dan Pelatihan

Pengawasan Inspektorat

Penanaman Modal Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

5. Meningkatkan

pemberdayaan masyarakat

melalui pelembagaan kearifan lokal,

adat istiadat, dan penguatan

kelembagaan masyarakat

dengan memaksimalkan potensi dusun

Kebudayaan Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Ketentraman, Ketertiban Umum

dan Perlindungan Masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja dan

Pemadan Kebakaran

Badan

Penanggulangan Bencana Daerah

Kesatuan Bangsa dan Politik

Sosial Dinas Sosial

Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana

Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

BAB V-12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Misi Kabupaten

Bungo Bidang Urusan

Nama Perangkat

Daerah

Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pangan Dinas Ketahanan Pangan

Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan

Dusun

Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan

Pertanian Dinas Tanaman Pangan Hortikultura

dan Perkebunan

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

Untuk mencapai misi pembangunan daerah Kabupaten Bungo

dilaksanakan oleh 28 perangkat daerah yang melaksanakan 38 bidang

urusan.

5.3 Tujuan dan Sasaran Daerah

Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu tertentu. Tujuan daerah ditetapkan dengan

mengacu pada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis,

sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata,

spesifik dan terukur. Ukuran keberhasilan dari sasaran diwujudkan

dengan tingkat pencapaian indikator kinerja sasaran yang ditetapkan.

Berdasarkan visi, misi dan isu-isu strategis yang ada, maka ditetapkan

tujuan dan sarasan pembangunan daerah yang hendak dicapai adalah

sebagai berikut:

5.3.1 Tujuan Pembangunan Daerah

Berdasarkan rumusan visi dan misi serta mengacu dan

menyelaraskan dengan arahan tehnis operasional dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Bungo Tahun 2006-2026, maka tujuan pembangunan daerah untuk

BAB V-13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5

(lima) tahun kedepan adalah :

1. Menyediakan Infrastruktur yang mantap.

Maksudnya adalah menyediakan infrastruktur dalam kondisi yang

baik dan memberikan manfaat kepada masyarakat dengan

didukung oleh pemeliharaan infrastruktur yang berkesinambungan.

2. Mewujudkan manusia yang terdidik dan sehat.

Maksudnya adalah mengupayakan manusia yang memiliki ilmu

pengetahuan, memahami aturan yang berlaku dalam masyarakat,

dan produktif bagi upaya peningkatan kemajuan daerah.

3. Mewujudkan UMKM dan Pelaku Ekonomi Kreatif yang Kuat dan

Berdaya Saing.

Maksudnya adalah mengupayakan ruang bagi munculnya Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor primer, sekunder, dan

tersier serta usaha berbasis atau dikerjakan oleh masyarakat melalui

pengelolaan berbagai sumber daya ekonomi secara swadaya dan

memiliki kemampuan untuk menunjukkan hasil (produk) yang lebih

baik.

4. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Maksudnya adalah mengupayakan penyelenggaraan manajemen

pembangunan yang solid dan bertanggung-jawab sejalan dengan

prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, dengan mengedepankan

indikator transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan koordinasi.

5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berdaya.

Maksudnya adalah mengupayakan masyarakat yang unggul,

tangguh, dan memiliki kontribusi dalam rangka peningkatan daya

saing dan kemandirian daerah guna mendukung tujuan

pembangunan daerah.

BAB V-14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

5.3.2 Sasaran Pembangunan Daerah

Berdasarkan tujuan diatas, maka ditetapkan sasaran

pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur yang Mantap.

Pembangunan infrastruktur lebih mengutamakan daya ungkit

ekonomi masyarakat.

2. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Pemukiman yang Nyaman.

Mengelola lingkungan yang baik dari segi rumah, air bersih, sanitasi,

sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman.

3. Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan.

Mewujudkan pendidikan yang merata dan mutu pendidikan yang

optimal.

4. Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata.

5. Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan UMKM yang Berdaya

Saing.

Meningkatkan taraf hidup UMKM melalui peningkatan pendapatan

UMKM.

6. Meningkatnya Ekonomi Kreatif Agro Industri.

Pertumbuhan ekonomi kreatif melalui sektor unggulan pertanian dan

industri.

7. Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas.

Mewujudkan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat secara

efektif dan efisien.

8. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah.

Penyelenggaraan pemerintah yang memenuhi kaidah-kaidah

penyelenggaraan pemerintah yang baik.

9. Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis

Pemberdayaan.

BAB V-15

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Mewujudkan kondisi kehidupan masyarakat yang sesuai dengan

standar kehidupan masyarakat melalui pengelolaan potensi berbasis

pada kearifan lokal, adat istiadat dan penguatan kelembagaan

masyarakat.

10. Meningkatnya Potensi Daerah dari Sektor Pertanian/Perkebunan.

Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengelolaan sumber

daya pertanian/perkebunan.

11. Menurunnya Gangguan Ketentraman dan Ketertiban.

Meningkatkan ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan

masyarakat.

Adapaun kesesuaian antara sasaran RPJMD Kabupaten Bungo

Tahun 2021-2026 dengan sasaran RPJPD Kabupaten Bungo Tahun

2006-2026 dapat dilihat pada tabel yang disajikan dibawah ini:

Tabel 5.5 Kesesuaian Sasaran RPJPD dengan Sasaran RPJMD

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Sasaran RPJPD Kabupaten Bungo

Tahun 2006-2026

Sasaran RPJMD Kabupaten Bungo

Tahun 2021-2026

1. Meningkatkan pengembangan

ekonomi unggulan dan sumberdaya yang berdaya saing

5. Terwujudnya Peningkatan

Kesejahteraan UMKM melalui Peningkatan Daya Saing

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas

dan pemanfaatan IPTEK

1. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur yang Mantap

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

3. Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan

4. Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan

4. Meningkatkan pengembangan inovasi berbasis IPTEK

6. Meningkatnya Ekonomi Kreatif Agro Industri

5. Meningkatkan kemandirian

masyarakat, demokrasi dan keterbukaan informasi publik

8. Meningkatnya Akuntabilitas

Kinerja Pemerintahan Daerah

6. Meningkatkan kepastian hukum dan perlindungan HAM

7. Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas

7. Meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan masyarakat

9. Terwujudnya peningkatan

kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan 8. Meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan budaya

BAB V-16

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

9. Meningkatkan pembangunan

kawasan strategis dan daerah tertinggal yang berkelanjutan

1. Meningkatnya Kualitas

Infrastruktur yang Mantap.

10. Meningkatkan pembangunan pedesaan dan pengurangan

kesenjangan daerah

9. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat

berbasis pemberdayaan

11. Meningkatkan pengentasan kemiskinan, pemenuhan pangan

dan partisipasi perempuan

6. Meningkatnya Ekonomi Kreatif Agro Industri

12. Meningkatkan pengembangan SDA yang berwawasan lingkungan

2. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Pemukiman yang Nyaman

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

5.4 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Daerah

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam RPJMD

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 menjadi tuntutan yang perlu

diperhatikan. Konsistensi penjabaran Visi dan Misi ke dalam Tujuan

dan Sasaran menentukan efektivitas pembangunan daerah sesuai

dengan amanat pembangunan yang tertuang dalam visi dan misi

bupati terpilih.

Berangkat dari tuntutan tersebut, maka dapat dijabarkan

keterkaitan dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran tersebut kedalam

matriks berikut ini.

BAB V-17

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

Tabel 5.6

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi : Bungo Maju dan Sejahtera

No Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Sat

Capaian Kinerja

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD

2022 2023 2024 2025 2026

Kondisi

Kinerja

Akhir RPJMD

1 Memperkuat Pembangunan

Infrastruktur

Untuk

Mendukung

Kemajuan Daerah

Menyediakan Infrastruktur

yang Mantap

Indeks Infrastruktur Daya Saing Daerah Persen 26,23 27,33 28,43 29,53 30,63 31,73 31,73

Meningkatnya

Kualitas

Infrastruktur

yang Mantap

Indeks Infrastruktur

Daerah

Persen 33,10 34,95 36,79 38,64 40,48 42,33 42,33

Meningkatnya

Kualitas

Lingkungan

Pemukiman

yang Nyaman

Indeks

Infrastruktur

Perumahan

dan

Permukiman

Persen 19,36 19,72 20,07 20,43 20,78 21,14 21,14

2 Meningkatkan

Sumber Daya

Manusia (SDM) yang Unggul Dan

Kompetitif Melalui

Pelayanan

Pendidikan yang

Berkualitas dan

Pelayanan Kesehatan yang

Terjangkau

Mewujudkan

Manusia yang

Terdidik dan Sehat

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 69,92 69,95 70,15 70,30 70,45 70,75 70,75

Meningkatnya

Akses Layanan

Pendidikan

Rata-Rata

Lama Sekolah

(RLS)

Persen 8,27 8,34 8,41 8,48 8,55 8,62 8,62

Meningkatnya

Akses Layanan

Kesehatan

Umur

Harapan

Hidup (UHH)

Tahun 67,74 67,88 68,02 68,16 68,30 68,44 68,44

BAB V-18

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

No Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Sat

Capaian Kinerja

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2022 2023 2024 2025 2026

Kondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

3 Meningkatkan

Daya Saing Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM)

dan Pelaku

Ekonomi Kreatif

Melalui Dukungan

Kelembagaan dan

Permodalan

Mewujudkan

UMKM dan

Pelaku Ekonomi Kreatif yang

Kuat dan

Berdaya Saing

Pertumbuhan Ekonomi Persen -0,4 4,28 4,32 4,45 4,60 4,75 4,75

Terwujudnya

Peningkatan

Kesejahteraan

UMKM yang Berdaya Saing

Aset UMKM Milyar 86,9 96,3 105,7 115,1 124,5 133,9 133,9

Omzet UMKM Milyar 135,7 153,9 172,1 190,3 208,5 226,7 153,9

Meningkatnya

Ekonomi

Kreatif Agro

Industri

Pertumbuhan

sektor industri

pengolahan

(PDRB ADHB)

persen 6,72 6,81 6,89 6,98 7,06 7,15 7,15

4 Meningkatkan

Kualitas Tata

Kelola

Pemerintahan

yang Berbasis Transparansi dan

Melayani

Mewujudkan

Penyelenggaraan

Pemerintahan

yang Baik

Indeks Reformasi Birokrasi Nilai 50,15 51,73 53,31 54,89 56,47 58,05 58,05

Meningkatnya

Pelayanan Publik yang

Berkualitas

Indeks

Kepuasan Masyarakat

(IKM) Daerah

Nilai 70 73 76 80 85 90 90

Meningkatnya

Akuntabilitas

Kinerja

Pemerintahan Daerah

Nilai SAKIP Predikat 67,6

(B)

69,3

(B)

70,01

(BB)

73,5

(BB)

79,5

(BB) 80,01

(A) 80,01

(A)

Opini BPK Kategori WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

BAB V-19

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran I

No Misi Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Sat

Capaian Kinerja

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2022 2023 2024 2025 2026

Kondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

5 Meningkatkan

Pemberdayaan

Masyarakat Melalui

Pelembagaan

Kearifan Lokal,

Adat Istiadat, dan

Penguatan

Kelembagaan Masyarakat

Dengan

Memaksimalkan

Potensi Dusun

Mewujudkan

Kehidupan

Masyarakat yang Berkualitas

dan Berdaya

Indeks Gini Nilai 0,31 0,31 0,31 0,31 0,30 0,30 0,30

Terwujudnya

Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat

Berbasis

Pemberdayaan

Pengeluaran

per-kapita Non-Pangan

(sebulan)

Ribu Rupiah

1.883 1.945 2.008 2.070 2.132 2.194 2.194

Meningkatnya

potensi daerah

dari sektor

pertanian/

perkebunan

Kontribusi

sektor

pertanian/ perkebunan

terhadap

PDRB

Persen 20,62 20,84 21,05 21,27 21,48 21,70 21,70

Menurunnya

gangguan

ketentraman

dan ketertiban

Angka

Kriminalitas Persen 9,99 9,5 9,0 8,5 8,0 7,5 7,5

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VI-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN

PROGRAM PEMBANGUNAN

6.1 Strategi Pembangunan Daerah

Untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran yang

telah dirumuskan, maka dilakukan upaya untuk merumuskan

strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bungo Tahun

2021-2026. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang

menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang

selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

Pendekatan yang digunakan dalam proses penyusunan strategi

dan arah kebijakan yaitu metode analisis SWOT (Strength-Weakness-

Opportunity-Threat). Dengan metode ini, berbagai potensi dan

permasalahan baik dari sisi internal maupun eksternal diidentifikasi

sebagai basis dalam penentuan strategi. Melalui penggunaan metode

SWOT ini, diharapkan dapat diperoleh strategi dan kebijakan yang

yang bersifat holistik dan mampu menjawab tantangan pembangunan

kedepan.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan

pembangunan daerah Kabupaten Bungo menyusun sebanyak 31

strategi pembangunan. Adapun secara keseluruhan strategi

pembangunan di Kabupaten Bungo hasil dari SWOT per sasaran

daerah adalah sebagai berikut:

BAB VI-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Sasaran I : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur yang Mantap.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Revitalisasi infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat dan mendukung Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

2. Meningkatan simpul pembangunan infrastruktur daerah dengan

infrastruktur pemerintah provinsi dan pemerintah.

3. Melakukan penguatan manajemen pengawasan dan penggunaan

infrastruktur.

4. Melaksanakan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan

pemerintah kab/kota tetangga dan swasta.

5. Melaksanakan kajian tentang mitigasi bencana.

Sasaran II : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Pemukiman

yang Nyaman.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kerjasama dalam pembinaan, pengawasan dan

pencemaran lingkungan dengan non-pemerintah untuk

pembangunan RTH dan pelestarian lingkungan.

2. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat permukiman.

3. Mengurangi ketidaksesuaian rencana tata ruang dengan

pemanfaatan ruang.

4. Meningkatkan jangkauan layanan air bersih.

5. Meningkatkan kualitas cakupan dan pelayanan sanitasi.

Sasaran III : Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan penyelengggaraan pendidikan formal dan non-formal.

2. Meningkatkan mutu dan efesiensi sekolah serta mewujudkan

kawasan pendidikan terpadu.

BAB VI-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

3. Membangun kerjasama dengan lembaga non-pemerintah dalam

bidang pendidikan.

4. Meningkatkan prestasi dan kesadaran cinta budaya dan olahraga.

Sasaran IV : Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan.

2. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Sasaran V : Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan UMKM

yang Berdaya Saing.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Memperluas jangkauan pasar UMKM.

2. Meningkatkan kinerja klinik UMKM.

Sasaran VI : Meningkatnya Ekonomi Kreatif Argo Industri.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Intensifikasi pertanian dan perkebunan berbasis potensi lokal.

2. Menciptakan inovasi produk dan promosi IKM.

3. Meningkatkan kemandirian produk lokal.

4. Meningkatkan pembinaan kepada pelaku industri untuk

menciptakan produk sesuai kebutuhan pasar.

Sasaran VII : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

2. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.

BAB VI-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Sasaran VIII : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan

Daerah.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset

daerah.

2. Membangun sinergisitas perencanaan antar OPD, perencanaan

kabupaten dan desa.

Sasaran IX : Terwujudnya peningkatan kesejahteraan

masyarakat berbasis pemberdayaan.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan SDA yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

2. Meningkatkan tanggungjawab sosial korporasi untuk akses pasar

karbon.

3. Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) dan korporasi untuk

meningkatkan kualitas SDM dan inovasi.

Sasaran X : Meningkatnya potensi daerah dari sektor pertanian/

perkebunan.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

1. Memaksimalkan potensi lahan pertanian untuk meningkatkan

produksi pangan dan diversifikasi komoditi.

2. Meningkatkan akses pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) dalam

rangka peningkatan daya serap domestik.

Sasaran XI : Menurunnya gangguan ketentraman dan ketertiban.

Adapun strategi pembangunan yang digunakan untuk

mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

BAB VI-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

1. Meminimalisir terjadinya ancaman terhadap ketentraman dan

ketertiban masyarakat.

Tabel dibawah ini menyajikan keterkaitan strategi pembangunan

daerah terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah

Kabupaten Bungo periode RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VI-6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Tabel 6.1 Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pembangunan Kabupaten Bungo 2021-2026

VISI : BUNGO MAJU DAN SEJAHTERA.

MISI 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.

Tujuan Sasaran Strategi

Menyediakan infrastruktur yang mantap.

1. Meningkatnya kualitas infrastruktur yang mantap.

1. Revitalisasi infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendukung Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

2. Meningkatan simpul pembangunan infrastruktur daerah

dengan infrastruktur pemerintah provinsi dan pemerintah. 3. Melakukan penguatan manajemen pengawasan dan

penggunaan infrastruktur.

4. Melaksanakan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan pemerintah kab/kota tetangga dan swasta.

5. Melaksanakan kajian tentang mitigasi bencana.

2. Meningkatnya kualitas lingkungan

pemukiman yang nyaman.

1. Meningkatkan kerjasama dalam pembinaan, pengawasan

dan pencemaran lingkungan dengan non-pemerintah untuk pembangunan RTH dan pelestarian lingkungan.

2. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat permukiman. 3. Mengurangi ketidaksesuaian rencana tata ruang dengan

pemanfaatan ruang.

4. Meningkatkan jangkauan layanan air bersih. 5. Meningkatkan kualitas cakupan dan pelayanan sanitasi.

BAB VI-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

MISI 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Tujuan Sasaran Strategi

Mewujudkan manusia yang terdidik dan sehat.

1. Meningkatnya akses layanan pendidikan.

1. Peningkatan penyelengggaraan pendidikan formal dan non-formal.

2. Meningkatkan mutu dan efesiensi sekolah serta mewujudkan

kawasan pendidikan terpadu. 3. Membangun kerjasama dengan lembaga non-pemerintah

dalam bidang pendidikan. 4. Meningkatkan prestasi dan kesadaran cinta budaya dan

olahraga.

2. Meningkatnya akses layanan kesehatan.

1. Meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan. 2. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

MISI 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan kelembagaan dan permodalan.

Tujuan Sasaran Strategi

Mewujudkan UMKM dan Pelaku Ekonomi Kreatif yang Kuat dan

Berdaya Saing.

1. Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan UMKM yang

Berdaya Saing .

1. Memperluas jangkauan pasar UMKM. 2. Meningkatkan kinerja klinik UMKM.

2. Meningkatnya ekonomi kreatif agro industri.

1. Intensifikasi pertanian dan perkebunan berbasis potensi lokal.

2. Menciptakan inovasi produk dan promosi IKM. 3. Meningkatkan kemandirian produk lokal. 4. Meningkatkan pembinaan kepada pelaku industri untuk

menciptakan produk sesuai kebutuhan pasar.

BAB VI-8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

MISI 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.

Tujuan Sasaran Strategi

Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

1. Meningkatnya pelayanan publik yang berkualitas.

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. 2. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

publik.

2. Meningkatnya akuntabilitas

kinerja pemerintahan daerah.

1. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset

daerah. 2. Membangun Sinergisitas Perencanaan Antar SKPD,

Perencanaan Kabupaten dan Desa.

MISI 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan

masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.

Tujuan Sasaran Strategi

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan

berdaya.

1. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat

berbasis pemberdayaan.

1. Memanfaatkan SDA yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

2. Meningkatkan tanggungjawab sosial korporasi untuk akses pasar karbon.

3. Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) dan korporasi

untuk meningkatkan kualitas SDM dan inovasi.

2. Meningkatnya potensi daerah dari

sektor pertanian/perkebunan.

1. Memaksimalkan potensi lahan pertanian untuk meningkatkan

produksi pangan dan diversifikasi komoditi. 2. Meningkatkan akses pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK)

dalam rangka peningkatan daya serap domestik.

3. Menurunnya gangguan ketentraman dan ketertiban

1. Meminimalisir terjadinya ancaman terhadap ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026

BAB VI-9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

6.2 Arah Kebijakan Daerah

Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan

perumusan strategi yang dipilih agar selaras dalam mencapai tujuan

dan sasaran pada setiap tahapan selama kurun waktu lima tahun.

Selain itu, arah kebijakan pembangunan disusun berdasarkan analisis

kebutuhan pembangunan daerah dengan mempertimbangkan aspirasi

masyarakat, kondisi dan kemampuan daerah, termasuk kinerja

pelayanan pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya. Rumusan arah

kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus

serta sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

Arah kebijakan umum pembangunan Pemerintah Kabupaten

Bungo untuk jangka menengah merupakan arah bagi perangkat

daerah maupun lintas perangkat daerah dalam merumuskan

kebijakan guna mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

maka secara umum ada beberapa pertimbangan dalam merumuskan

strategi dan arah kebijakan yang akan menjadi prioritas.

Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Bungo Tahun 2021-

2026, secara umum terdapat empat prioritas unggulan pembangunan

di Kabupaten Bungo, yaitu :

1. Menjadikan Kabupaten Bungo sebagai Pusat Pendidikan

Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang

memiliki kemampuan mengelola potensi sumber daya manusia melalui

institusi pendidikan formal berbasis pada kearifan lokal dan

pengembangan nilai-nilai budaya yang diakui keberagamannya,

sehingga terbentuk daerah yang berkemajuan dalam pendidikan.

Fasilitas pendidikan yang menunjang Kabupaten Bungo sebagai pusat

pendidikan, antara lain:

a) Terdapat sebanyak 287 PAUD.

b) Terdapat SD/MI sebanyak 262 sekolah, SMP/MTs sebanyak 101

sekolah dan SMA/SMK/MA sebanyak 62 sekolah.

c) Terdapat 7 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), yaitu: (1) Sekolah Tinggi

Ilmu Administrasi (STIA) Muara Bungo yang dikelola oleh Yayasan

BAB VI-10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Setih Setio, (2) Akademi Perawat (AKPER) Muara Bungo yang

dikelola oleh Yayasan Setih Setio Muara Bungo, (3) Institut Agama

Islam (IAI) Yasni Muara Bungo yang dikelola oleh Yayasan Nurul

Islam, (4) Universitas Muara Bungo (UMB) yang dikelola oleh

Yayasan Pendidikan Bungo, (5) Akademi Kebidanan Muara Bungo

yang dikelola oleh yayasan Amanah, (6) Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah (STIT) Yayasan Pendidikan Insan Madani (Yapima), (7)

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Muhammadiyah Muara Bungo.

2. Menjadikan Kabupaten Bungo sebagai Pusat Kesehatan

Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang

memiliki kemampuan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan

terpadu dan pusat rujukan, sehingga dapat diakses oleh masyarakat

dan daerah lain yang berdekatan. Fasilitas Kesehatan yang menunjang

Kabupaten Bungo sebagai pusat kesehatan, antara lain:

a) Terdapat sebanyak 69 Poskesdes, 61 Puskesmas Pembantu dan 19

Puskesmas;

b) Terdapat sebanyak 3 Rumah Sakit terdiri dari 1 Rumah Sakit

Umum Daerah kelas B dan 2 Rumah Sakit Umum Swasta serta 1

Rumah Sakit Ibu dan Anak;

c) Terdapat sebanyak 16 Klinik, 31 Praktek Mandiri dan 20 Praktek

Gigi; dan

d) Terdapat sebanyak 2 Laboratorium Kesehatan dengan memiliki

PCR KIT (Polymerease Chain Reaktion) dan BSC (Biosafety Cabinet)

Level 2. Dan lain-lain.

3. Menjadikan Kabupaten Bungo sebagai Pusat Ekonomi

Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang

memiliki kegiatan ekonomi bidang perdagangan dan jasa melalui

pembangunan, pengembangan dan perluasan kegiatan perekonomian

dari sektor hulu ke hilir yang didukung dengan pemberian insentif

untuk investasi. Fasilitas penunjang Kabupaten Bungo sebagai pusat

ekonomi, antara lain:

BAB VI-11

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

a) Terdapat sebanyak 4 Pasar Tradisional dan 47 Pasar Dusun.

b) Terdapat sebanyak 8.904 UMKM, 2.268 Industri Kecil Menengah

dan 22 Industri Besar.

c) Terdapat 3 Hotel kelas Bintang 3, 1 Hotel kelas Bintang 2 dan 26

Hotel kelas Melati.

d) Terdapat 4 Bank BUMN, 1 Bank BUMD dan 11 Bank BUMS.

e) Terdapat sebanyak 181 tempat makan/restoran.

f) Terdapat jasa transportasi darat dan udara, Jasa Perawatan

Pribadi, Jasa Perumahan, Jasa Komunikasi, Jasa Rekreasi dan

Hiburan, Jasa Bisnis dan Profesi, dan lain-lain.

4. Pembangunan Infrastruktur yang berkelanjutan

Artinya menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah yang

memiliki jaringan infrastruktur yang terkoneksi secara berkelanjutan

untuk mendukung kegiatan distribusi, transportasi dan perekonomian

yang berdaya saing dan berdaya jual. Pembangunan Infrastruktur

berkelanjutan sebagai pendukung distribusi, transportasi dan

perekonomian, antara lain:

a) Bandar Udara Muara Bungo dengan Kategori Bandara Domestik

dan Kelas Bandara Kelas III.

b) Terminal Bus kategori terminal tipe A.

c) Lokasi Kawasan Transmigrasi Terpadu, yaitu Kota Terpadu

Mandiri (KTM) Bathin III Ulu.

d) Jalan Kabupaten Bungo yang terkoneksi kepada Jalan Lintas

Sumatera.

e) Jalan Usaha Tani, Irigasi dan Embung sebagai Sarana Pertanian

dan lain-lain.

Penetapan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bungo

lebih memprioritaskan pada sinergitas dari kebijakan Nasional dan

Provinsi Jambi. selain itu, Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Kabupaten Bungo 2006-2026 juga menjadi acuan untuk

mewujudkan pembangunan daerah yang merata dan berkeadilan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bungo.

BAB VI-12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Dalam konteks ini, RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 juga

tidak menutup peluang bagi terwujudnya pemekaran wilayah

administrasi pemerintahan sepanjang berorientasi pada peningkatan

pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026 telah

ditetapkan target pembangunan untuk Kabupaten Bungo. Data target

tersebut disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 6.2

Target Pembangunan Kabupaten Bungo Berdasarkan RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026

No Uraian Tahun

2022 2023 2024 2025 2026

1 Pertumbuhan Ekonomi

4,28 4,32 4,45 4,60 4,75

2 Tingkat Kemiskinan

5,70 5,65 5,60 5,50 5,35

3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

5,90 5,85 5,81 5,78 5,75

4 Gini Ratio 0,260 0,260 0,260 0,255 0,255

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

69,95 70,15 70,30 70,45 70,75

Sumber data: RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026.

Adapun secara keseluruhan arah kebijakan pembangunan di

Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1. Peningkatkan kualitas infrastruktur jalan kabupaten.

2. Pembangunan jalan perkebunan dan jalan usaha tani.

3. Peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan irigasi.

4. Peningkatan sistem pengelolaan irigasi partisipatif.

5. Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan

infrastruktur transportasi.

6. Peningkatan rumah tangga yang menggunakan listrik.

7. Pengintegrasian pembangunan sarana dan prasarana

infrastruktur.

8. Pengembangan sistem pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.

9. Peningkatan kerjasama pembangunan infrastruktur melalui

skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan KPBU.

BAB VI-13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

10. Peningkatan upaya pencegahan terjadinya bencana dan dampak

bencana.

11. Peningkatan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang

dikelola pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

12. Optimalisasi pembinaan, pengendalian dan pengawasan

pencemaran serta perusakan lingkungan hidup.

13. Peningkatan penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat.

14. Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.

15. Optimalisasi pemanfaatan Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk

perencanaan pembangunan.

16. Peningkatan ketersediaan air bersih.

17. Peningkatan kapasitas infrastruktur sanitasi lingkungan.

18. Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber

pembelajaran.

19. Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis kearifan lokal.

20. Perluasan penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.

21. Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana pendidikan.

22. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

pendidikan melalui pemanfaatan dana CSR.

23. Peningkatan literasi dibidang pendidikan.

24. Peningkatan fasilitasi pemuda berprestasi dalam bidang budaya

dan olahraga.

25. Penyelenggaraan event budaya dan olahraga berskala regional

dan nasional.

26. Peningkatkan kualitas SDM kesehatan berdasarkan regulasi

kesehatan.

27. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan

kesehatan.

28. Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

29. Meningkatkan UKBM dengan melibatkan perguruan tinggi

kesehatan.

30. Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan dan e-

Commerce.

31. Peningkatan pelayanan klinik UMKM.

32. Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi pertanian.

BAB VI-14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

33. Peningkatan sistem pertanian berbasiskan sentra.

34. Pengoptimalkan suplai air untuk pertanian.

35. Menumbuhkan industri hilir.

36. Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan dan e-

Commerce.

37. Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.

38. Peningkatan kualitas produk lokal.

39. Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.

40. Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal

yang berkualitas dan terjangkau.

41. Peningkatan kompetensi pelayanan publik melalui pendidikan

dan pelatihan standardisasi.

42. Peningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publik berbasis IT

dan mobile services.

43. Peningkatan evaluasi pelayanan publik.

44. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

45. Optimalisasi pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran,

aset dan kelitbangan.

46. Peningkatan sistem pengawasan pengendalian internal.

47. Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan

memberlakukan sistem reward and punishment.

48. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan,

pendapatan dan aset daerah.

49. Fasilitasi sinkronisasi perencanaan desa dan kabupaten.

50. Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset desa.

51. Optimalisasi Pemanfaatan SDA melalui konservasi, rehabillitasi

dan penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi

ramah lingkungan.

52. Peningkatan peran kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya

perusakan lingkungan.

53. Peningkatan pengawasan korporasi untuk mengurangi emisi

karbon.

54. Peningkatan produksi komoditas pangan dan revitalisasi sistem

pangan.

55. Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.

BAB VI-15

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

56. Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk

pemberdayaan masyarakat dan industri rumah tangga.

57. Optimalisasi pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) melalui

kerjasama dengan pihak non-pemerintah untuk menstabilkan

harga komoditi.

58. Meningkatkan kesiagaan aparatur ketentraman dan partisipasi

masyarakat dalam mengamankan wilayah.

Tabel dibawah ini menyajikan keterkaitan arah kebijakan

terhadap tujuan, sasaran dan strategi pembangunan daerah

Kabupaten Bungo periode RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VI-16

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Tabel 6.3

Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

MISI 1 : Memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan daerah.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Menyediakan infrastruktur yang mantap.

Meningkatnya kualitas infrastruktur yang

mantap.

Revitalisasi infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat dan mendukung Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

Peningkatkan kualitas infrastruktur jalan kabupaten.

Pembangunan jalan perkebunan dan

jalan usaha tani.

Peningkatan kualitas dan kapasitas

jaringan irigasi.

Peningkatan sistem pengelolaan irigasi

partisipatif.

Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan

infrastruktur transportasi.

Peningkatan rumah tangga yang menggunakan listrik.

Meningkatan simpul pembangunan

infrastruktur daerah dengan infrastruktur pemerintah provinsi dan

pemerintah.

Pengintegrasian pembangunan sarana

dan prasarana infrastruktur.

Melakukan penguatan manajemen pengawasan dan penggunaan

infrastruktur.

Pengembangan sistem pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.

BAB VI-17

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Melaksanakan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan pemerintah kab/kota tetangga dan

swasta.

Peningkatan kerjasama pembangunan infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan KPBU.

Melaksanakan kajian tentang mitigasi bencana.

Peningkatan upaya pencegahan terjadinya bencana dan dampak

bencana

Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman

yang nyaman.

Meningkatkan kerjasama dalam pembinaan, pengawasan dan

pencemaran lingkungan dengan non-pemerintah untuk pembangunan RTH dan pelestarian lingkungan.

Peningkatan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola

pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

Optimalisasi pembinaan, pengendalian

dan pengawasan pencemaran serta perusakan lingkungan hidup.

Meningkatkan kualitas lingkungan

sehat permukiman.

Peningkatan penyediaan rumah layak

huni bagi masyarakat.

Mengurangi ketidaksesuaian rencana tata ruang dengan pemanfaatan ruang.

Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.

Optimalisasi pemanfaatan Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk

perencanaan pembangunan.

Meningkatkan jangkauan layanan air bersih.

Peningkatan ketersediaan air bersih.

Meningkatkan kualitas cakupan dan pelayanan sanitasi.

Peningkatan kapasitas infrastruktur sanitasi lingkungan.

BAB VI-18

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

MISI 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan manusia yang terdidik dan sehat.

Meningkatnya akses layanan pendidikan.

Peningkatan penyelengggaraan pendidikan formal dan non-formal.

Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber

pembelajaran.

Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis kearifan lokal.

Perluasan penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.

Meningkatkan mutu dan efesiensi sekolah serta mewujudkan kawasan

pendidikan terpadu.

Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana pendidikan.

Membangun kerjasama dengan lembaga non-pemerintah dalam bidang pendidikan.

Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui pemanfaatan dana CSR.

Peningkatan literasi dibidang

pendidikan.

Meningkatkan prestasi dan kesadaran

cinta budaya dan olahraga.

Peningkatan fasilitasi pemuda

berprestasi dalam bidang budaya dan olahraga.

Penyelenggaraan event budaya dan

olahraga berskala regional dan nasional.

BAB VI-19

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Meningkatnya akses layanan kesehatan.

Meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan.

Peningkatkan kualitas SDM kesehatan berdasarkan regulasi kesehatan.

Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan.

Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

Meningkatkan UKBM dengan melibatkan perguruan tinggi

kesehatan.

MISI 3 : Meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pelaku ekonomi kreatif melalui dukungan

kelembagaan dan permodalan.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan UMKM dan

Pelaku Ekonomi Kreatif yang Kuat dan Berdaya Saing

Terwujudnya peningkatan

kesejahteraan UMKM yang berdaya saing

Memperluas jangkauan pasar UMKM. Peningkatan pemasaran melalui skema

kemitraan dan e-Commerce.

Meningkatkan kinerja klinik UMKM. Peningkatan pelayanan klinik UMKM.

Meningkatnya ekonomi kreatif agro industri.

Intensifikasi pertanian dan perkebunan berbasis potensi lokal.

Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi pertanian.

Peningkatan sistem pertanian

berbasiskan sentra.

Pengoptimalkan suplai air untuk

pertanian.

Menciptakan inovasi produk dan promosi IKM.

Menumbuhkan industri hilir.

BAB VI-20

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan dan e-Commerce.

Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.

Meningkatkan kemandirian produk

lokal.

Peningkatan kualitas produk lokal.

Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.

Meningkatkan pembinaan kepada pelaku industri untuk menciptakan

produk sesuai kebutuhan pasar.

Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang

berkualitas dan terjangkau.

MISI 4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang berbasis transparansi dan melayani.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan

penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Meningkatnya pelayanan

publik yang berkualitas.

Meningkatkan kualitas pelayanan

publik.

Peningkatan kompetensi pelayanan

publik melalui pendidikan dan pelatihan standardisasi.

Peningkatkan sarana dan prasarana

pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.

Peningkatan evaluasi pelayanan publik.

Meningkatkan kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan publik.

Peningkatan Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM).

BAB VI-21

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah.

Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Optimalisasi pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan kelitbangan.

Peningkatan sistem pengawasan pengendalian internal.

Peningkatan evaluasi kinerja aparatur

pemerintah dan memberlakukan sistem reward and punishment.

Peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset daerah.

Membangun Sinergisitas Perencanaan

Antar SKPD, Perencanaan Kabupaten dan Desa.

Fasilitasi sinkronisasi perencanaan

desa dan kabupaten.

Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset desa.

MISI 5 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelembagaan kearifan lokal, adat istiadat, dan penguatan kelembagaan

masyarakat dengan memaksimalkan potensi dusun.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berdaya.

Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan.

Memanfaatkan SDA yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Optimalisasi Pemanfaatan SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan penghematan penggunaan dengan

menerapkan teknologi ramah lingkungan.

BAB VI-22

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Peningkatan peran kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.

Meningkatkan tanggungjawab sosial korporasi untuk akses pasar karbon.

Peningkatan pengawasan korporasi untuk mengurangi emisi karbon.

Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja

(BLK) dan korporasi untuk meningkatkan kualitas SDM dan

inovasi.

Peningkatan kualitas dan inovasi SDM

tenaga kerja.

Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk pemberdayaan masyarakat dan industri rumah

tangga.

Meningkatnya potensi

daerah dari sektor pertanian/perkebunan.

Memaksimalkan potensi lahan

pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan diversifikasi komoditi.

Peningkatan produksi komoditas

pertanian dan revitalisasi sistem pertanian.

Meningkatkan akses pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) dalam rangka peningkatan daya serap domestik.

Optimalisasi pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah untuk

menstabilkan harga komoditi.

Menurunnya gangguan ketentraman

dan ketertiban.

Meminimalisir terjadinya ancaman terhadap ketentraman dan ketertiban

masyarakat.

Meningkatkan kesiagaan aparatur ketentraman dan partisipasi

masyarakat dalam mengamankan wilayah.

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VI-23

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi

sehingga memiliki fokus serta sesuai dengan pengaturan

pelaksanaannya. Penekanan fokus atau tema setiap tahun selama

periode RPJMD memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi,

misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan

visi Bupati, telah dibuat 5 tema tahunan untuk lima tahun periode

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026, kelima tema tersebut

dijabarkan sebagai berikut.

Gambar 6.1 Fokus Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo

Tahun 2022-2026

1. Fokus Pembangunan Tahun 2022

Di tahun awal berlakunya RPJMD Kabupaten Bungo, yaitu

tahun 2022, dipilih tema pembangunan yang bertujuan untuk

memulihan perekonomi masyarakat akibat dari pandemi Covid-19

Tahun 2022

•Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat melalui Pemanfaatan SDA berkelanjutan yang didukung Konektivitas Infrastruktur Daerah

Tahun 2023

•Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Optimalisasi Pemanfaatan SDA Berbasis Pemanfaatan Ruang untuk Mendukung Peningkatan Layanan Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat

Tahun 2024

•Memperkuat Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan untuk Mendukung Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pengembangan UMKM

Tahun 2025

•Memacu Pembangunan Ekonomi melalui Pemanfaatan SDA dan Pengembangan SDM Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah

Tahun 2026

•Mewujudkan Kabupaten Bungo yang Maju dan Sejahtera melalui Optimalisasi Pembangunan Bidang Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi

BAB VI-24

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

yang membuat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bungo menurun

drastis. Maka dari itu, tema pembangunan pada tahun 2022 adalah

sebagai berikut: “Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Kualitas

Hidup Masyarakat melalui Pemanfaatan SDA berkelanjutan yang

didukung Konektivitas Infrastruktur Daerah”.

Penetapan tema ini sebagai tema di awal periode RPJMD

dikarenakan dari sektor pertanian yang tidak terlalu berdampak akibat

pandemi Covid-19, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan

pertanian sebagai SDA di Kabupaten Bungo yang didukung dengan

konektivitas infrastruktur mampu membangkitkan perekonomian

masyarakat ditengah pandemi yang belum teratasi secara

keseluruhan.

2. Fokus Pembangunan Tahun 2023

Memasuki tahun kedua RPJMD Kabupaten Bungo masih

berkaitan dengan pemulihan ekonomi dengan pemanfaatan SDA,

namun juga dilakukan peningkatan terhadap kualitas infrastruktur.

Maka dari itu, tema pembangunan pada tahun 2023 adalah sebagai

berikut: “Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Optimalisasi

Pemanfaatan SDA Berbasis Pemanfaatan Ruang untuk

Mendukung Peningkatan Layanan Kesehatan dan Ekonomi

Masyarakat”.

Infrastruktur merupakan aspek penting lainnya yang perlu

diperhatikan dalam rangka pelaksanaan pembangunan. Infrastruktur

transportasi menjadi pemegang peran dalam menghubungkan antar

satu wilayah dan wilayah lainnya yang didalamnya terdapat jaringan

jalan dan jembatan beserta kelengkapannya, infrastruktur air dan

infrastruktur pengelolaan limbah mencakup jaringan irigasi, air

bersih, dan sanitasi, infrastruktur bangunan dan infrastruktur engeri.

Keberadaan infrastruktur yang baik sangat berpengaruh terhadap

setiap kegiatan di Kabupaten Bungo. Dengan kelancaran yang

didapatkan dari infrastruktur yang baik, maka diharapkan pelayanan

kesehatan dan perekonomian menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB VI-25

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

3. Fokus Pembangunan Tahun 2024

Pada tahun ketiga atau tahun pertengahan periode berlakunya

RPJMD Kabupaten Bungo, kondisi yang diharapkan terjadi di

Kabupaten Bungo adalah meningkatkan perekonomian masyarakat

dan kondisi fisik infrastruktur berkualitas baik infrastruktur

transportasi, infrastruktur air, infrastruktur pengelolaan limbah,

infrastruktur energi dan infrastruktur bangunan. Maka dari itu, tema

pembangunan pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:

“Memperkuat Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan

untuk Mendukung Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan

Pengembangan UMKM”.

Penetapan tema ini diharapkan infrastruktur yang berkualitas

dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat, sehingga dengan

memperkuat pembangunan infrastruktur pelayanan terhadap

masyarakat lebih maksimal. Selain itu, dengan adanya infrastruktur

yang baik dapat mengembangkan UMKM di Kabupaten Bungo.

4. Fokus Pembangunan Tahun 2025

Pada masa berlakunya RPJMD Kabupaten Bungo tahun 2025

diharapkan meningkatnya ekonomi masyarakat dengan pemanfaata

SDA diimbangi pula dengan meningkatnya kualitas SDM masyarakat,

sehingga tema pembangunan pada tahun 2025 adalah sebagai berikut:

“Memacu Pembangunan Ekonomi melalui Pemanfaatan SDA dan

Pengembangan SDM Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah”.

PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi yang memuat

keadaan makro ekonomi suatu daerah. Angka PDRB ini selain sebagai

bahan analisa perencanaan pembangunan juga merupakan barometer

untuk mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.

PDRB Kabupaten Bungo sangat dipengaruhi oleh kontribusi sektor-

sektor ekonomi yang bergerak di dalamnya, termasuk pertanian dan

industri. Diharapkan dengan adanya pembangunan pada sektor

pertanian dan pengembangan SDM yang maksimal dapat

BAB VI-26

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

meningkatkan daya saing daerah dan dapat mempergaruhi

perkembangan sektor-sektor lain.

5. Fokus Pembangunan Tahun 2026

Di akhir periode RPJMD Kabupaten Bungo, kondisi yang

diharapkan adalah terwujudnya Kabupaten Bungo yang Maju dan

Sejahtera. Maka dari itu, tema pembangunan pada tahun 2026 adalah

sebagai berikut: “Mewujudkan Kabupaten Bungo yang Maju dan

Sejahtera melalui Optimalisasi Pembangunan Bidang Kesehatan,

Pendidikan dan Ekonomi”.

Menjadikan Kabupaten Bungo Maju dan Sejahtera adalah

tujuan akhir dalam segala bentuk pembangunan yang dilakukan di

Kabupaten Bungo. Setelah dilakukan berbagai macam pembangunan

di tahun-tahun sebelumnya, maka di tahun 2026 ini adalah titik akhir

dimana visi Kabupaten Bungo dapat diwujudkan. Dengan optimalnya

pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi Kabupaten

Bungo mampu bersaing dengan wilayah lain. Selain memiliki daya

saing, Kabupaten Bungo di tahun 2026 ini juga diharapkan mampu

membangun infrastruktur yang terintegrasi internal dan dengan

wilayah yang berbatasan di sekitarnya. Integrasi antar wilayah ini

bertujuan untuk mempermudah alur distribusi barang dan

transportasi penumpang. Selain itu, integrasi antar wilayah ini juga

berfungsi untuk mengurangi ketimpangan dan mempermudah

kerjasama antara wilayah berbatasan dalam penyelesaian

permasalahan bersama.

Kabupaten Bungo sebagai entitas juga merupakan wadah bagi

berbagai kegiatan yang berjalan di dalamnya. Daya tampung dan daya

dukung lingkungan Kabupaten Bungo sangat penting untuk

diperhatikan demi menjamin keberlangsungan yang berkelanjutan.

Untuk itu, diperlukan keseimbangan antara pembangunan dan

pemeliharaan lingkungan agar hasil dari pembangunan yang

dilakukan dalam periode RPJMD tahun 2021-2026 tidak hanya

dirasakan oleh generasi yang ada saat ini, tetapi juga pada generasi-

generasi yang akan datang.

BAB VI-27

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Tema-tema pembangunan tahunan RPJMD Kabupaten Bungo

tahun 2021-2026 menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan

agar lebih terarah dan sistematis dalam mencapai visi dan misi. Untuk

memperjelas bagaimana sistematika dalam mencapai tujuan dan

sasaran sebagai turunan dari visi dan misi daerah, maka disusun arah

kebijakan yang merupakan penjabaran dari strategi. Arah kebijakan

ini fungsinya adalah sebagai penajaman sasaran dalam penurunannya

ke dalam program pemerintah daerah.

BAB VI-28

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Tabel 6.4

Arah Kebijakan Pembangunan Per Tahun Kabupaten Bungo

Arah Kebijakan

Tahun-1

(2022)

Tahun-2

(2023)

Tahun-3

(2024)

Tahun-4

(2025)

Tahun-5

(2026)

Peningkatkan kualitas

infrastruktur jalan kabupaten.

Peningkatkan kualitas

infrastruktur jalan kabupaten.

Peningkatkan kualitas

infrastruktur jalan kabupaten.

Peningkatkan kualitas

infrastruktur jalan kabupaten.

Peningkatkan kualitas

infrastruktur jalan kabupaten.

Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur

transportasi.

Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur

transportasi.

Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur

transportasi.

Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur

transportasi.

Peningkatan manajemen mutu dan pengawasan pemanfaatan infrastruktur

transportasi.

Peningkatan rumah tangga

yang menggunakan listrik.

Peningkatan rumah tangga

yang menggunakan listrik.

Peningkatan rumah tangga

yang menggunakan listrik.

Peningkatan rumah tangga

yang menggunakan listrik.

Peningkatan rumah tangga

yang menggunakan listrik.

Pengintegrasian

pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.

Pengintegrasian

pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.

Pengintegrasian

pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.

Pengintegrasian

pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.

Pengintegrasian

pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.

Pengembangan sistem

pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.

Pengembangan sistem

pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.

Pengembangan sistem

pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.

Pengembangan sistem

pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.

Pengembangan sistem

pemanfaatan infrastruktur secara terpadu.

Peningkatan kerjasama pembangunan

infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan

KPBU.

Peningkatan kerjasama pembangunan

infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan

KPBU.

Peningkatan kerjasama pembangunan infrastuktur

melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan KPBU.

Peningkatan kerjasama pembangunan

infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan

KPBU.

Peningkatan kerjasama pembangunan

infrastuktur melalui skema kerjasama antar pemerintah, CSR dan

KPBU.

BAB VI-29

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

Peningkatan upaya

pencegahan terjadinya bencana dan dampak

bencana

Peningkatan upaya

pencegahan terjadinya bencana dan dampak

bencana

Peningkatan upaya

pencegahan terjadinya bencana dan dampak

bencana

Peningkatan upaya

pencegahan terjadinya bencana dan dampak

bencana

Peningkatan upaya

pencegahan terjadinya bencana dan dampak

bencana

Peningkatan ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha

dan masyarakat.

Peningkatan ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha

dan masyarakat.

Peningkatan ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha dan

masyarakat.

Peningkatan ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha

dan masyarakat.

Peningkatan ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola pemerintah, dunia usaha

dan masyarakat.

Optimalisasi pembinaan,

pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan

lingkungan hidup.

Optimalisasi pembinaan,

pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan

lingkungan hidup.

Optimalisasi pembinaan,

pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan lingkungan

hidup.

Optimalisasi pembinaan,

pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan

lingkungan hidup.

Optimalisasi pembinaan,

pengendalian dan pengawasan pencemaran serta perusakan

lingkungan hidup.

Peningkatan penyediaan

rumah layak huni bagi masyarakat.

Peningkatan penyediaan

rumah layak huni bagi masyarakat.

Peningkatan penyediaan

rumah layak huni bagi masyarakat.

Peningkatan penyediaan

rumah layak huni bagi masyarakat.

Peningkatan penyediaan

rumah layak huni bagi masyarakat.

Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.

Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.

Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.

Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.

Peningkatan efektivitas pemanfaatan ruang.

Peningkatan ketersediaan air bersih.

Peningkatan ketersediaan air bersih.

Peningkatan ketersediaan air bersih.

Peningkatan ketersediaan air bersih.

Peningkatan ketersediaan air bersih.

Peningkatan kapasitas

infrastruktur sanitasi lingkungan.

Peningkatan kapasitas

infrastruktur sanitasi lingkungan.

Peningkatan kapasitas

infrastruktur sanitasi lingkungan.

Peningkatan kapasitas

infrastruktur sanitasi lingkungan.

Peningkatan kapasitas

infrastruktur sanitasi lingkungan.

BAB VI-30

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

Peningkatan kompetensi

pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan

standardisasi.

Peningkatan kompetensi

pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan

standardisasi.

Peningkatan kompetensi

pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan

standardisasi.

Peningkatan kompetensi

pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan

standardisasi.

Peningkatan kompetensi

pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan

standardisasi.

Peningkatkan sarana dan

prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.

Peningkatkan sarana dan

prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.

Peningkatkan sarana dan

prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.

Peningkatkan sarana dan

prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.

Peningkatkan sarana dan

prasarana pelayanan publik berbasis IT dan mobile services.

Peningkatan evaluasi pelayanan publik.

Peningkatan evaluasi pelayanan publik.

Peningkatan evaluasi pelayanan publik.

Peningkatan evaluasi pelayanan publik.

Peningkatan evaluasi pelayanan publik.

Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM).

Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM).

Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM).

Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM).

Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM).

Optimalisasi

pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan

kelitbangan.

Optimalisasi

pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan

kelitbangan.

Optimalisasi pengoperasian

sistem perencanaan, penganggaran, aset dan kelitbangan.

Optimalisasi

pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan

kelitbangan.

Optimalisasi

pengoperasian sistem perencanaan, penganggaran, aset dan

kelitbangan.

Peningkatan sistem

pengawasan pengendalian internal.

Peningkatan sistem

pengawasan pengendalian internal.

Peningkatan sistem

pengawasan pengendalian internal.

Peningkatan sistem

pengawasan pengendalian internal.

Peningkatan sistem

pengawasan pengendalian internal.

Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan

Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan

Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah

Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan

Peningkatan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan

BAB VI-31

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

memberlakukan sistem

reward and punishment. memberlakukan sistem

reward and punishment. dan memberlakukan sistem

reward and punishment. memberlakukan sistem

reward and punishment. memberlakukan sistem

reward and punishment.

Peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan

dan aset daerah.

Peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan

dan aset daerah.

Peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan dan

aset daerah.

Peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan

dan aset daerah.

Peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan, pendapatan

dan aset daerah.

Fasilitasi sinkronisasi

perencanaan desa dan kabupaten

Fasilitasi sinkronisasi

perencanaan desa dan kabupaten

Fasilitasi sinkronisasi

perencanaan desa dan kabupaten

Fasilitasi sinkronisasi

perencanaan desa dan kabupaten

Fasilitasi sinkronisasi

perencanaan desa dan kabupaten

Peningkatan pengelolaan

keuangan dan aset desa.

Peningkatan pengelolaan

keuangan dan aset desa.

Peningkatan pengelolaan

keuangan dan aset desa.

Peningkatan pengelolaan

keuangan dan aset desa.

Peningkatan pengelolaan

keuangan dan aset desa.

Optimalisasi Pemanfaatan

SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan

penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah

lingkungan.

Optimalisasi Pemanfaatan

SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan

penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah

lingkungan.

Optimalisasi Pemanfaatan

SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan

penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah

lingkungan.

Optimalisasi Pemanfaatan

SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan

penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah

lingkungan.

Optimalisasi Pemanfaatan

SDA melalui konservasi, rehabillitasi dan

penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah

lingkungan.

Peningkatan peran

kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.

Peningkatan peran

kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.

Peningkatan peran

kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.

Peningkatan peran

kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.

Peningkatan peran

kelembagaan adat untuk mengatasi maraknya perusakan lingkungan.

BAB VI-32

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

Peningkatan pengawasan

korporasi untuk mengurangi emisi karbon.

Peningkatan pengawasan

korporasi untuk mengurangi emisi karbon.

Peningkatan pengawasan

korporasi untuk mengurangi emisi karbon.

Peningkatan pengawasan

korporasi untuk mengurangi emisi karbon.

Peningkatan pengawasan

korporasi untuk mengurangi emisi karbon.

Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.

Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.

Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.

Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.

Peningkatan kualitas dan inovasi SDM tenaga kerja.

Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk

pemberdayaan masyarakat dan industri rumah

tangga.

Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk

pemberdayaan masyarakat dan industri rumah

tangga.

Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk pemberdayaan

masyarakat dan industri rumah tangga.

Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk

pemberdayaan masyarakat dan industri rumah

tangga.

Peningkatan kerjasama dengan Balai Diklat Industri untuk

pemberdayaan masyarakat dan industri rumah

tangga.

Meningkatkan kesiagaan

aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan

wilayah.

Meningkatkan kesiagaan

aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan

wilayah.

Meningkatkan kesiagaan

aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan

wilayah.

Meningkatkan kesiagaan

aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan

wilayah.

Meningkatkan kesiagaan

aparatur ketentraman dan partisipasi masyarakat dalam mengamankan

wilayah.

Peningkatkan kualitas

SDM kesehatan berdasarkan regulasi kesehatan.

Peningkatkan kualitas

SDM kesehatan berdasarkan regulasi kesehatan.

Optimalisasi pemanfaatan

Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk perencanaan pembangunan.

Pembangunan jalan

perkebunan dan jalan usaha tani.

Pembangunan jalan

perkebunan dan jalan usaha tani.

Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang

pelayanan kesehatan.

Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang

pelayanan kesehatan.

Pembangunan jalan perkebunan dan jalan

usaha tani.

Peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan irigasi.

Peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan irigasi.

BAB VI-33

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

Meningkatkan pola hidup

bersih dan sehat.

Meningkatkan pola hidup

bersih dan sehat.

Peningkatan kualitas dan

kapasitas jaringan irigasi.

Peningkatan sistem

pengelolaan irigasi partisipatif.

Peningkatan sistem

pengelolaan irigasi partisipatif.

Meningkatkan UKBM dengan melibatkan

perguruan tinggi kesehatan.

Meningkatkan UKBM dengan melibatkan

perguruan tinggi kesehatan.

Peningkatan sistem pengelolaan irigasi

partisipatif.

Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan

dan e-Commerce.

Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan

dan e-Commerce.

Optimalisasi pemanfaatan

Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk perencanaan

pembangunan.

Optimalisasi pemanfaatan

Potensi Ruang Mikro (PRM) untuk perencanaan

pembangunan.

Peningkatan pemasaran

melalui skema kemitraan dan e-Commerce.

Peningkatan pelayanan

klinik UMKM.

Peningkatan pelayanan

klinik UMKM.

Peningkatan kualitas SDM

pendidikan serta sarana pendidikan.

Peningkatan pemasaran

melalui skema kemitraan dan e-Commerce.

Peningkatan pelayanan

klinik UMKM.

Peningkatan kualitas SDM

petani dan teknologi pertanian.

Peningkatan kualitas SDM

petani dan teknologi pertanian.

Peningkatan pelayanan klinik UMKM.

Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi pertanian.

Peningkatan sistem pertanian berbasiskan sentra.

Peningkatan sistem pertanian berbasiskan sentra.

Peningkatan kualitas SDM petani dan teknologi

pertanian.

Peningkatan sistem pertanian berbasiskan

sentra.

Pengoptimalkan suplai air untuk pertanian.

Pengoptimalkan suplai air untuk pertanian.

Peningkatan sistem

pertanian berbasiskan sentra.

Pengoptimalkan suplai air

untuk pertanian.

Menumbuhkan industri

hilir.

Menumbuhkan industri

hilir.

BAB VI-34

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

Pengoptimalkan suplai air

untuk pertanian.

Menumbuhkan industri

hilir.

Peningkatan pemasaran

melalui skema kemitraan dan e-Commerce.

Peningkatan pemasaran

melalui skema kemitraan dan e-Commerce.

Menumbuhkan industri hilir.

Peningkatan pemasaran melalui skema kemitraan

dan e-Commerce.

Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.

Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.

Peningkatan pemasaran

melalui skema kemitraan dan e-Commerce.

Meningkatkan fungsi Balai

Latihan Kerja.

Peningkatan kualitas

produk lokal.

Peningkatan kualitas

produk lokal.

Meningkatkan fungsi Balai Latihan Kerja.

Peningkatan kualitas produk lokal.

Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.

Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.

Peningkatan kualitas produk lokal.

Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.

Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang

berkualitas dan terjangkau.

Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang

berkualitas dan terjangkau.

Peningkatan proteksi terhadap produk lokal.

Peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk industri lokal yang

berkualitas dan terjangkau.

Peningkatan produksi komoditas pertanian dan revitalisasi sistem

pertanian.

Peningkatan produksi komoditas pertanian dan revitalisasi sistem

pertanian.

Peningkatan daya beli

masyarakat terhadap produk industri lokal yang

Peningkatan produksi

komoditas pangan dan revitalisasi sistem pangan.

Optimalisasi pasar dan

Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah

Optimalisasi pasar dan

Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah

BAB VI-35

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

berkualitas dan

terjangkau.

untuk menstabilkan harga

komoditi.

untuk menstabilkan harga

komoditi.

Peningkatan produksi

komoditas pangan dan revitalisasi sistem pangan.

Optimalisasi pasar dan

Pasar Lelang Karet (PLK) melalui kerjasama dengan

pihak non-pemerintah untuk menstabilkan harga komoditi.

Optimalisasi pemanfaatan

perpustakaan sebagai sumber pembelajaran.

Optimalisasi pemanfaatan

perpustakaan sebagai sumber pembelajaran.

Optimalisasi pasar dan Pasar Lelang Karet (PLK)

melalui kerjasama dengan pihak non-pemerintah untuk menstabilkan harga

komoditi.

Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai

sumber pembelajaran.

Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis

kearifan lokal.

Penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis

kearifan lokal.

Peningkatan kualitas SDM

pendidikan serta sarana pendidikan.

Penyusunan kurikulum

muatan lokal berbasis kearifan lokal.

Perluasan

penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.

Perluasan

penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal.

Perluasan penyelenggaraan pendidikan formal dan non-

formal.

Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana

pendidikan.

Peningkatan kualitas SDM pendidikan serta sarana

pendidikan.

Peningkatan kualitas SDM

pendidikan serta sarana pendidikan.

Peningkatan kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana pendidikan

Peningkatan kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana pendidikan

BAB VI-36

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Arah Kebijakan

Tahun-1 (2022)

Tahun-2 (2023)

Tahun-3 (2024)

Tahun-4 (2025)

Tahun-5 (2026)

melalui pemanfaatan dana

CSR.

melalui pemanfaatan dana

CSR.

Peningkatan kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana pendidikan

melalui pemanfaatan dana CSR.

Peningkatan literasi

dibidang pendidikan.

Peningkatan literasi

dibidang pendidikan.

Peningkatan literasi

dibidang pendidikan.

Peningkatan fasilitasi

pemuda berprestasi dalam bidang budaya dan

olahraga.

Peningkatan fasilitasi

pemuda berprestasi dalam bidang budaya dan

olahraga.

Peningkatan fasilitasi

pemuda berprestasi dalam bidang budaya dan olahraga.

Penyelenggaraan event

budaya dan olahraga berskala regional dan nasional.

Penyelenggaraan event

budaya dan olahraga berskala regional dan nasional.

Penyelenggaraan event budaya dan olahraga

berskala regional dan nasional.

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VI-37

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

6.3 Program Pembangunan Daerah

Pembangunan merupakan segala upaya yang dilakukan secara

terencana dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama

memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,

meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia.

Suatu program pembangunan daerah merupakan sekumpulan

program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian

sasaran pembangunan daerah. Sebagai sebuah proses yang terencana,

bertahap, dan berkesinambungan, maka pembangunan harus

direncanakan secara cermat agar bisa dilaksanakan secara efektif dan

efisien berupa program pembangunan daerah yang terstruktur.

Sebagaimana yang diketahui, program pembangunan daerah adalah

program prioritas yang akan dilaksanakan selama satu periode yang

diarahkan untuk mengatasi berbagai masalah dan isu strategis yang

dihadapi dan memenuhi berbagai kebutuhan yang dirasakan dan lebih

mendayagunakan pemanfaatan potensi daerah.

Keterkaitan antara prioritas unggulan pembangunan dengan

program prioritas pembangunan disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 6.5

Keterkaitan Prioritas Unggulan Pembangunan dengan Program Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo

Prioritas Unggulan Pembangunan

Program Prioritas Pembangunan

Pusat Pendidikan 1. Peningkatan Partisipasi Pendidikan Dasar

Pusat Kesehatan 1. Pemenuhan Upaya Kesehatan 2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Pusat Ekonomi 1. Pengembangan dan Perluasan UMKM

2. Pengembangan Ekonomi Kreatif Agro Industri

3. Peningkatan Kinerja Keuangan Daerah 4. Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah

5. Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat

Infrastruktur Berkelanjutan

1. Pengembangan Infrastruktur Daerah 2. Pengembangan Kawasan Permukiman

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VI-38

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi

pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah

tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana

pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan

rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan

jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah

disebutkan perumusan program pembangunan daerah bertujuan

untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan

pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang

menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah

daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.

Penetapan program pembangunan dan penanganan urusan

pembangunan yang disesuaikan dengan misi pembangunan daerah

disajikan secara lengkap sebagai berikut.

Misi 1 : Memperkuat Pembangunan Infrastruktur Untuk Mendukung

Kemajuan Daerah.

Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan

Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:

1. Bidang Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

a) Program pengelolaan sumber daya air (SDA).

b) Program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase.

c) Program penataan bangunan gedung.

d) Program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air

minum.

e) Program penyelenggaraan jalan.

f) Program penyelenggaraan penataan ruang.

g) Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah.

2. Bidang Urusan Perhubungan

a) Program penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan

(LLAJ).

b) Program pengelolaan penerbangan.

BAB VI-39

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

3. Bidang Urusan Komunikasi dan Informatika

a) Program informasi dan komunikasi publik.

b) Program aplikasi informatika.

4. Bidang Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

a) Program pengembangan perumahan.

b) Program kawasan permukiman.

c) Program perumahan dan kawasan permukiman kumuh.

d) Program peningkatan prasarana, sarana dan utilitas umum

(PSU).

e) Program pengelolaan keanekaragaman hayati (KEHATI).

5. Bidang Urusan Lingkungan Hidup

a) Program pengendalian pencemaran dan atau kerusakan

lingkungan hidup.

b) Program pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B3) dan

limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3).

c) Program pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan

dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

(PPLH).

d) Program penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat.

e) Program penanganan pengaduan lingkungan hidup.

f) Program pengelolaan persampahan.

g) Program Perencanaan Lingkungan Hidup.

6. Bidang Urusan Transmigrasi

a) Program pembangunan kawasan transmigrasi.

b) Program pengembangan kawasan transmigrasi.

Misi 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan

kompetitif melalui pelayanan pendidikan yang berkualitas dan

pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan

Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:

BAB VI-40

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

1. Bidang Urusan Pendidikan

a) Program pengelolaan pendidikan.

b) Program pengembangan kurikulum.

c) Program pendidikan dan tenaga kependidikan.

2. Bidang Urusan Kepemudaan dan Olahraga

a) Program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan.

b) Program pengembangan kapasitas daya saing keolahragaan.

3. Bidang Urusan Perpustakaan

a) Program pembinaan perpustakaan.

4. Bidang Urusan Kesehatan

a) Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat.

b) Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia

kesehatan.

c) Program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan

minuman.

d) Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

5. Bidang Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

a) Program pengendalian penduduk.

b) Program pembinaan keluarga berencana (KB).

c) Program pemberdayaan dan peningkatan keluarga sejahtera

(KS).

Misi 3 : Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

dan Pelaku Ekonomi Kreatif Melalui Dukungan Kelembagaan

Dan Permodalan.

Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan

Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:

1. Bidang Urusan Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah

a) Program pengawasan dan pemeriksaan koperasi.

BAB VI-41

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

b) Program penilaian kesehatan KSP/USP koperasi.

c) Program pendidikan dan latihan perkoperasian.

d) Program pemberdayaan usaha menengah, usaha kecil, dan

usaha mikro (UMKM).

e) Program pengembangan UMKM.

2. Bidang Urusan Perindustrian

a) Program perencanaan dan pembangunan industri.

b) Program pengendalian izin usaha industri kabupaten/kota.

c) Program pengelolaan sistem informasi industri nasional.

3. Bidang Urusan Perdagangan

a) Program perizinan dan pendaftaran perusahaan.

b) Program peningkatan sarana distribusi perdagangan.

c) Program pengunaan dan pemasaran produk dalam negeri.

d) Program stabilitasi harga barang kebutuhan pokok dan

baranga penting.

e) Program standarisasi dan perlindungan konsumen.

4. Bidang Urusan Penanaman Modal

a) Program pengembangan iklim penanaman modal.

b) Program promosi penanaman modal.

c) Program pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

d) Program pengelolaan data dan sistem informasi penanaman

modal.

5. Bidang Urusan Pariwisata

a) Program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata.

b) Program pemasaran parawisata.

6. Bidang Urusan Pertanian

a) Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.

BAB VI-42

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Yang

Berbasis Transparansi dan Melayani.

Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan

Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:

1. Bidang Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

a) Program peningkatan peran partai politik dan lembaga

pendidikan melalui pendidikan politik dan pengembangan etika

serta budaya politik.

b) Program pemberdayaan dan pengawasan organisasi

kemasyarakatan.

c) Program pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi,

sosial, dan budaya.

d) Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional dan Peningkatan

Kualitas dan Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial.

2. Bidang Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

a) Program pendaftaran penduduk.

b) Program pencatatan sipil.

c) Program pengelolaan informasi administrasi kependudukan.

d) Program pengelolaan profil kependudukan.

3. Bidang Urusan Persandian

a) Program penyelenggaraan persandian untuk pengamanan

informasi.

4. Bidang Urusan Statistik

a) Program penyelenggaraan statistik sektoral.

5. Bidang Urusan Penanaman Modal

a) Program pelayanan penanaman modal.

6. Bidang Urusan Kearsipan

a) Program pengelolaan arsip.

b) Program perlindungan dan penyelamatan arsip.

BAB VI-43

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

7. Kecamatan

a) Program penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

b) Program pemberdayaan masyarakat desa dan keluarahan.

c) Program penyelenggaraan urusan pemerintahan umum.

d) Program pembinaan dan pengawasan pemerintahan desa.

8. Bidang Urusan Sekretariat Daerah

a) Program pemerintahan dan kesejahteraan rakyat.

b) Program perekonomian dan pembangunan.

9. Bidang Urusan Sekretariat DPRD

a) Program dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

10. Bidang Urusan Perencanaan

a) Program perencanaan, pengendalian dan evaluasi

pemambangunan daerah.

b) Program koordinasi dan sinkronisasi perencanaan

pembangunan daerah.

11. Bidang Urusan Penelitian dan Pengembangan

a) Program penelitian dan penegembangan daerah.

12. Bidang Urusan Keuangan

a) Program pengelolaan keuangan daerah.

b) Program pengelolaan barang milik daerah.

c) Program peneglolaan pendapatan daerah.

13. Bidang Urusan Kepegawaian

a) Program kepegawaian daerah.

14. Bidang Urusan Pendidikan dan Pelatihan

a) Program pengembangan sumber daya manusia (SDM).

15. Bidang Urusan Pengawasan Urusan Pemerintahan.

a) Program penyelenggaraan pengawasan.

b) Program perumusan kebijakan, pendampingan dan asistensi.

BAB VI-44

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

Misi 5 : Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Pelembagaan Kearifan Lokal, Adat Istiadat, dan

Penguatan Kelembagaan Masyarakat dengan

Memaksimalkan Potensi Dusun.

Program per bidang urusan pembangunan yang akan dilaksanakan

Tahun 2021-2026 untuk mewujudkan misi ini adalah sebagai berikut:

1. Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan

Masyarakat

a) Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

b) Program Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan

Kebakaran dan Penyelamatan Non-Kebakaran.

c) Program penanggulangan bencana.

2. Bidang Urusan Kebudayaan

a) Program pengembangan kebudayaan.

b) Program pengelolaan permuseuman.

c) Program pembinaan sejarah.

d) Program pelestarian dan pengelolaan cagar dan budaya.

3. Bidang Urusan Lingkungan Hidup

a) Program Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat

(MHA), Kearifan Lokal dan HAK MHA yang terkait dengan PPLH.

4. Bidang Urusan Sosial

a) Program pemberdayaan sosial.

b) Program rehabilitasi sosial.

c) Program perlindungan dan jaminan sosial.

d) Program penanganan bencana.

e) Program pengelolaan taman makam pahlawan.

5. Bidang Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a) Program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan

perempuan.

b) Program perlindungan khusus anak.

BAB VI-45

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan I

6. Bidang Urusan Tenaga Kerja

a) Program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja.

b) Program penempatan tenaga kerja.

c) Program hubungan industrial.

7. Bidang Urusan Pangan

a) Program pengelolaan sumber daya ekonomi untuk kedaulatan

dan kemandirian pangan.

b) Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan

masyarakat.

c) Program penangan kerawanan pangan.

d) Program pengawasan keamanan pangan.

8. Bidang Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

a) Program penataan desa.

b) Program peningkatan kerjasama desa.

c) Program administrasi pemerintah desa.

d) Program pemberdayaan lembaga kemsayarakatan, lembaga

adat dan masyarakat hukum adat.

9. Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan

a) Program pengelolaan perikanan tangkap.

b) Program pengelolaan perikanan budidaya.

c) Program pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

d) Program pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan.

10. Bidang Urusan Pertanian

a) Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian.

b) Program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.

c) Program pengendalian dan penanggulangan bencana

pertanian.

d) Program penyuluh pertanian.

e) Program pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner.

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1.445.545.933.048 1.680.405.316.301 1.925.740.306.996 2.225.239.299.308 2.522.714.895.142 9.799.645.750.795

1 Program Penunjang

Urusan

Pemerintahan

Daerah

Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 558.997.915.989 642.847.603.387 739.274.743.895 850.165.955.480 977.690.848.802 3.768.977.067.553

Semua OPD

1101.208.998.324 223.982.075.976 238.771.056.436 291.433.700.874 306.921.904.248 1.162.317.735.859

1.1 Tujuan :

Menyediakan

Infrastruktur yang

Mantap

Indeks

Infrastruktur

Daya Saing

Daerah

26,23% 27,33% 101.208.998.324 28,43% 223.982.075.976 29,53% 238.771.056.436 30,63% 291.433.700.874 31,73% 306.921.904.248 31,73% 1.162.317.735.859

1.1.1 Sasaran :

Meningkatnya

Kualitas

Infrastruktur yang

Mantap

Indeks

Infrastruktur

Daerah

33,10% 34,95% 54.664.499.800 36,79% 166.837.634.100 38,64% 181.771.347.500 40,48% 233.543.432.300 42,33% 248.630.275.500 42,33% 885.447.189.200

1.03 Bidang Urusan

Pekerjaan Umum

dan Penataan

Ruang

35.981.196.000 145.000.000.000 157.100.000.000 205.875.000.000 217.375.000.000 761.331.196.000

1 Program pengelolaan

sumber daya air

(SDA)

Persentase irigasi

kabupaten dalam

kondisi baik 77,07% 78% 2.000.000.000 79,00% 1.500.000.000 80% 1.500.000.000 81% 2.000.000.000 82% 1.500.000.000 82% 8.500.000.000

2 Program pengelolaan

dan pengembangan

sistem drainase

Persentase

drainase dalam

kondisi baik78,77% 79% 3.000.000.000 80% 3.000.000.000 82% 4.000.000.000 84% 4.500.000.000 85% 5.000.000.000 85% 19.500.000.000

3 Program penataan

bangunan gedung

Jumlah bangunan

gedung daerah

dalam kondisi baik 78,77% 80% 10.000.000.000 81,00% 15.000.000.000 82% 17.000.000.000 83% 10.000.000.000 84% 20.000.000.000 84% 72.000.000.000

4 Program pengelolaan

dan pengembangan

sistem penyediaan

air minum

Persentase

penduduk yang

berakses air

minum 78,77% 79,58% 6.456.196.000 80,58% 10.000.000.000 82,24% 17.000.000.000 84,14% 20.000.000.000 86,01% 20.000.000.000 86,01% 73.456.196.000

Persentase jalan

kabupaten kondisi

mantap

69,01% 77,14% 11.400.000.000 79,01% 97.500.000.000 80,26% 110.100.000.000 85,24% 158.375.000.000 85,50% 158.875.000.000 85,50% 536.250.000.000

Persentase

jembatan dalam

kondisi baik

69,01% 98,42% 1.125.000.000 98,62% 16.000.000.000 98,82% 5.500.000.000 98,82% 9.000.000.000 98,82% 10.000.000.000 98,82% 41.625.000.000

6 Program

penyelenggaraan

penataan ruang

Ketaatan terhadap

RTRW 46,15% 47,69% 2.000.000.000 57,45% 2.000.000.000 69,21% 2.000.000.000 80,98% 2.000.000.000 92,75% 2.000.000.000 92,75% 10.000.000.000

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

5 Program

penyelenggaraan

jalan

Tabel 6.6

Perumusan Program Prioritas Pembangunan Daerah yang Disertai Pagu Indikatif Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026

Visi : Bungo Maju dan Sejahtera

(Total Anggaran)

Misi : Memperkuat Pembangunan Infrastruktur

Untuk Mendukung Kemajuan Daerah

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-46

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2.15 Bidang Urusan

Perhubungan13.865.000.000 15.251.500.000 16.776.650.000 18.454.315.000 20.299.746.500 84.647.211.500

Persentase

pengendalian dan

pengawasan lalu

lintas

69,41% 71,34% 2.814.000.000 73,49% 3.095.400.000 75,69% 3.404.940.000 77,56% 3.745.434.000 79,10% 4.119.977.400 79,10% 17.179.751.400

Persentase

pengembangan

teknik sarana dan

pembangunan

prasarana serta

informasi

perhubungan

46,58% 48,01% 7.261.000.000 49,51% 7.987.100.000 51,08% 8.785.810.000 52,75% 9.664.391.000 54,50% 10.630.830.100 54,50% 44.329.131.100

Persentase

pelayanan

angkutan

82,78% 84,43% 1.291.000.000 86,12% 1.420.100.000 87,84% 1.562.110.000 89,60% 1.718.321.000 91,39% 1.890.153.100 91,39% 7.881.684.100

2 Program pengelolaan

penerbangan

Persentase

Koordinasi dan

Kerjasama dalam

Penyelenggaraan

Bandara dan

Administrasi

11,11% 11,11% 2.499.000.000 11,11% 2.748.900.000 22,22% 3.023.790.000 22,22% 3.326.169.000 22,22% 3.658.785.900 22,22% 15.256.644.900

2.16 Bidang Urusan

Komunikasi dan

Informatika

4.818.303.800 6.586.134.100 7.894.697.500 9.214.117.300 10.955.529.000 39.468.781.700

1 Program informasi

dan komunikasi

publik

Persentase

Informasi

Pembangunan

Daerah yang di

Sebarluaskan

Melalui Media

70% 75% 2.668.303.800 78% 2.811.134.100 80% 2.969.697.500 85% 3.189.117.300 90% 3.405.529.000 90% 15.043.781.700

2 Program aplikasi

informatika

Persentase jumlah

perangkat

teknologi informasi

OPD yang

terintegrasi0 10% 2.150.000.000 30% 3.775.000.000 35% 4.925.000.000 45% 6.025.000.000 75% 7.550.000.000 75% 24.425.000.000

1.1.2 Sasaran :

Meningkatnya

Kualitas

Lingkungan

Pemukiman yang

Nyaman

Indeks

Infrastruktur

Perumahan dan

Permukiman

19,36% 19,72% 46.544.498.524 20,07% 57.144.441.876 20,43% 56.999.708.936 20,78% 57.890.268.574 21,14% 58.291.628.748 21,14% 276.870.546.659

1.04 Bidang Urusan

Perumahan Rakyat

dan Kawasan

Pemukiman24.967.317.396 25.004.049.136 25.042.454.122 25.082.699.678 25.124.969.862 125.221.490.193

1 Program

pengembangan

perumahan

Persentase Rumah

Layak Huni

dilokasi rawan

bencana atau

relokasi program

Kabupaten/kota

93,78% 95,02% 117.372.300 96,26% 129.109.530 97,50% 142.020.483 98,74% 156.222.531 99,98% 171.844.784 99,98% 716.569.628

1 Program

penyelenggaraan lalu

lintas dan angkutan

jalan (LLAJ)

Dinas

Perhubungan

Dinas

Komunikasi

Infromatika dan

Persandian

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-47

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2 Program kawasan

permukiman

Persentase

menurunnya area

Kawasan

permukiman

kumuh perkotaan.

12,82% 10,26% 8.629.952.300 7,70% 8.634.947.530 5,14% 8.640.442.283 2,58% 8.646.486.511 1,60% 8.653.135.162 0% 43.204.963.787

3 Program perumahan

dan kawasan

permukiman kumuh

Persentase

kawasan

Permukiman layak

huni perkotaan

87,18% 89,74% 16.020.000.000 92,30% 16.020.000.000 94,86% 16.020.000.000 97,42% 16.020.000.000 99,98% 16.020.000.000 99,98% 80.100.000.000

4 Program peningkatan

prasarana, sarana

dan utilitas umum

(PSU)

Persentase

permukiman yang

di dukung dengan

PSU

95,66% 96,53% 199.992.796 97,40% 219.992.075,60 98,27% 239.991.355,60 99,14% 259.990.635,60 100% 279.989.915,60 100% 1.199.956.778

1.03 Bidang Urusan

Pekerjaan Umum

dan Penataan

Ruang

12.756.000.000 16.338.000.000 16.338.000.000 16.338.000.000 16.338.000.000 78.108.000.000

1 Program Pengelolaan

dan Pengembangan

Sistem Air Limbah

Persentase jumlah

rumah tangga di

wilayah

pengembangan

SPALD

82,62% 86% 12.756.000.000 88,62% 16.338.000.000 92% 16.338.000.000 95% 16.338.000.000 98% 16.338.000.000 98% 78.108.000.000

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

2.11 Bidang Urusan

Lingkungan Hidup 8.371.181.128 15.182.392.741 14.999.254.815 15.824.568.896 16.158.658.886 70.536.056.466

1 Program

pengendalian

pencemaran dan

atau kerusakan

lingkungan hidup

Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup

(IKLH) 65,26% 65,82% 313.110.000 66,38% 328.766.000 66,94% 345.204.000 67,41% 362.464.000 67,73% 380.587.000 67,73% 1.730.131.000

2 Program

pengendalian bahan

berbahaya dan

beracun (B3) dan

limbah bahan

berbahaya dan

beracun (Limbah B3)

Persentase

ketaatan

pengelolaan limbah

B376% 79% 103.425.000 80% 108.596.000 81% 114.026.000 82% 119.727.000 83% 125.714.000 83% 571.488.000

3 Program pembinaan

dan pengawasan

terhadap izin

lingkungan dan izin

perlindungan dan

pengelolaan

lingkungan hidup

(PPLH)

Persentase

ketaatan terhadap

izin lingkungan

PPLH dan PUULH

yang diterbitkan 80% 81% 155.400.000 84% 163.170.000 86% 171.329.000 87% 179.895.000 89% 188.890.000 89% 858.684.000

4 Program

penghargaan

lingkungan hidup

untuk masyarakat

Jumlah

penghargaan di

bidang lingkungan

hidup 1 1 157.500.000 1 165.375.000 2 173.644.000 2 182.326.000 3 191.442.000 9 870.287.000

Dinas

Lingkungan

Hidup

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-48

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

5 Program penanganan

pengaduan

lingkungan hidup

Persentase

penanganan

pengaduan

masyarakat

tentang lingkungan

hidup

70% 70% 35.700.000 80% 37.485.000 80% 39.359.000 90% 41.327.000 90% 43.394.000 90% 197.265.000

Persentase sampah

yang dikelola 98% 99% 99% 99% 100% 100% 100%

Persentase

Pengurangan

Timbulan Sampah24% 26% 27% 28% 30% 30% 30%

7 Program

Perencanaan

Lingkungan Hidup

Jumlah Dokumen

Perencanaan

Lingkungan Hidup 2 2 1.000.000.000 2 1.000.000.000 1 500.000.000 3 1.000.000.000 3 1.000.000.000 13 4.500.000.000

8 Program Pengelolaan

Keanekaragaman

Hayati (KEHATI)

Persentase Ruang

Terbuka Hijau

(RTH) Kabupaten32,02% 33,21% 103.546.128 34,40% 113.900.740,80 35,59% 125.290.814,88 36,78% 137.819.896,37 37,97% 151.601.886 37,97% 632.159.466

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

3.32 Bidang Urusan

Transmigrasi450.000.000 620.000.000 620.000.000 645.000.000 670.000.000 3.005.000.000

1 Program

Pembangunan

Kawasan

Transmigrasi

Persentase Tanah

di Kawasan

Transmigrasi yang

Bersetifikat 61,56% 7,04% 200.000.000 8,21% 250.000.000 7,94% 250.000.000 7,63% 275.000.000 7,63% 300.000.000 7,63% 1.275.000.000

Persentase Satuan

Permukiman yang

dibina35,50% 47,50% 100.000.000 59,50% 120.000.000 61,50% 120.000.000 73,50% 120.000.000 86,50% 120.000.000 86,50% 580.000.000

Persentase jumlah

Sarana dan

prasaran yang

Dikelola dengan

baik

25,00% 40,00% 150.000.000 55,00% 250.000.000 70,00% 250.000.000 85,00% 250.000.000 100,00% 250.000.000 100,00% 1.150.000.000

2

242.725.799.814 260.033.229.405 215.000.377.360 221.619.866.279 228.287.722.605 1.167.666.995.462

2.1 Tujuan :

Mewujudkan

Manusia yang

Terdidik dan Sehat

Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

69,92

Tahun

69,95

Tahun242.725.799.814

70,15

Tahun260.033.229.405

70,30

Tahun215.000.377.360

70,45

Tahun221.619.866.279

70,75

Tahun228.287.722.605

70,75

Tahun1.167.666.995.462

2.1.1 Sasaran :

Meningkatnya

Akses Layanan

Pendidikan

Rata-Rata Lama

Sekolah (RLS)8,27% 8,34% 39.421.036.000 8,41% 41.135.489.600 8,48% 41.633.744.884 8,55% 42.376.916.372 8,62% 43.492.008.009 8,62% 208.059.194.865

1.01 Bidang Urusan

Pendidikan36.296.000.000 37.541.000.000 37.868.000.000 38.178.000.000 38.233.000.000 188.116.000.000

APK PAUD 65,9 % 66,2 % 2.377.000.000 66,6% 3.202.000.000 67,10 % 3.207.000.000 67,60 % 3.222.000.000 68,10% 3.227.000.000 68,10% 15.235.000.000

APM SD / MI 78,99 % 79,30% 20.102.000.000 79,60% 20.180.000.000 79,90% 20.224.000.000 80,20 % 20.244.000.000 80,50% 20.274.000.000 80,50% 101.024.000.000

APM SMP / MTs 75,94% 76,24% 12.297.000.000 76,54 % 12.312.000.000 76,84 % 12.445.000.000 77,14 % 12.475.000.000 77,44% 12.475.000.000 77,44% 62.004.000.000

Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

2 Program

Pengembangan

Kawasan

Transmigrasi

Program pengelolaan

persampahan

6

Dinas

Lingkungan

Hidup

6.502.500.000 6.632.550.000 6.765.201.000 6.900.505.000 7.038.515.000 33.839.271.000

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

1 Program pengelolaan

pendidikan

Misi : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang Unggul Dan Kompetitif Melalui Pelayanan

Pendidikan yang Berkualitas dan Pelayanan

Kesehatan yang Terjangkau

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-49

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Angka Melek Huruf97,84% 98,04% 660.000.000 98,25% 797.000.000 98,45% 817.000.000 98,66% 837.000.000 98,86% 857.000.000 98,86% 3.968.000.000

2 Program

pengembangan

kurikulum

Persentase sekolah

yang menerapkan

kurikulum muatan

lokalNA 13,42% 200.000.000 16,42% 350.000.000 19,42% 450.000.000 22,42% 500.000.000 25,42% 500.000.000 25,42% 2.000.000.000

3 Program Pendidik

dan Tenaga

Pendidikan

Persentase guru

yang memiliki

kompetensi

53,90% 55,90% 660.000.000 57,90% 700.000.000 59,90% 725.000.000 61,90% 900.000.000 63,90% 900.000.000 63,90% 3.885.000.000

2.22 Bidang Urusan

Kepemudaan dan

Olahraga

2.568.036.000 2.824.839.600 2.831.744.884 3.114.916.372 3.426.508.009 14.766.044.865

1 Program

pengembangan

kapasitas daya saing

kepemudaan

Persentase pemuda

yang dibina

berdasarkan event 57% 58% 2.508.036.000 60% 2.758.839.600 62% 2.759.144.884 64% 3.035.056.372 66% 3.338.562.009 66% 14.399.638.865

2 Program

Pengembangan

Kapasitas Daya

Saing Keolahragaan

Persentase atlet

berprestasi Tingkat

Provinsi dan

Nasional21% 21% 60.000.000 25% 66.000.000 29% 72.600.000 33% 79.860.000 38% 87.946.000 38% 366.406.000

2.23 Bidang Urusan

Perpustakaan557.000.000 769.650.000 934.000.000 1.084.000.000 1.832.500.000 5.177.150.000

1 Program pembinaan

perpustakaan

Tingkat Gemar

Membaca47,27% 63.3% 557.000.000 64.88% 769.650.000 70,29% 934.000.000 73,53% 1.084.000.000 77,86% 1.832.500.000 77,86% 5.177.150.000

Dinas

Perpustakaan

dan Arsip Daerah

2.1.2 Sasaran :

Meningkatnya

Akses Layanan

Kesehatan

Umur Harapan

Hidup (UHH)

67,74

Tahun

67,88

Tahun203.304.763.814

68,02

Tahun218.897.739.805

68,16

Tahun173.366.632.476

68,30

Tahun179.242.949.907

68,44

Tahun184.795.714.596

68,44

Tahun959.607.800.597

1.02 Bidang Urusan

Kesehatan202.911.744.564 218.478.560.130 172.919.176.333 178.731.447.299 184.251.547.461 957.292.475.786

Persentase

peningkatan

upaya

Kesehatan

perorangan dan

masyarakat

65% 75% 31.500.000.000 80% 34.650.000.000 85% 37.800.000.000 90% 40.950.000.000 95% 44.100.000.000 95% 189.000.000.000

Dinas Kesehatan

Average Length of

Stay (AVLOS)4,15 Hari 4,15 Hari 48.965.000.000 4,10 Hari 52.545.000.000 4,05 Hari 19.545.000.000 4 Hari 17.625.000.000 3,95 Hari 15.425.000.000 3,95 Hari 154.105.000.000

Net Death Rate

(NDR)3,2% 2,5% 112.798.654.852 2,4% 121.333.261.683 2,3% 105.269.924.767 2,2% 109.403.421.006 2,1% 113.793.592.056 2,1% 562.598.854.364

Persentase

ketersediaan

Tenaga Kesehatan

yang berkompeten

sesuai kebutuhan52,63% 63,2% 7.624.418.000 68,4% 7.634.418.400 73,7% 7.640.418.400 84,2% 7.644.418.400 89,5% 7.649.418.400 89,5% 38.193.091.600

Dinas Kesehatan

Waktu Tanggap

Pelayanan Dokter

di Gawat Darurat≤ 5 Nelt

4 Menit 45

Detik505.766.700

4 Menit 30

Detik531.055.035

4 Menit 15

Detik637.266.042 4 Menit 860.309.156,70

3 Menit 45

Detik860.309.156,70

3 Menit 45

Detik3.394.706.090

RSUD H. Hanafie

Dinas Pemuda

Olahraga dan

Pariwisata

1 Program pemenuhan

upaya kesehatan

perorangan dan

upaya kesehatan

masyarakat

RSUD H. Hanafie

2 Program peningkatan

kapasitas sumber

daya manusia

kesehatan

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

1 Program pengelolaan

pendidikan

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-50

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Persentase obat

memenuhi syarat NA 86,20% 257.050.000 89,56% 282.755.000 92,30% 311.031.000 95,04% 342.134.000 97,78% 376.347.000 97,78 1.569.317.000

Persentase

makanan

memenuhi syarat75% 80% 428.693.900 82% 586.693.900 84% 708.693.900 86% 848.693.900 88% 988.693.900 90% 3.561.469.500

Persentase PKRT

yang memenuhi

syarat72,05% 89,04% 7.161.112 91,24% 7.876.112 93,21% 8.592.224 94,67% 9.308.336 95,85% 10.024.448 95,85% 42.962.232

4 Program

pemberdayaan

masyarakat bidang

kesehatan

Persentase

peningkatan UKBM

aktif63,50% 67% 825.000.000 70% 907.500.000 73% 998.250.000 75% 1.048.162.500 78% 1.048.162.500 78% 4.827.075.000

2.14 Bidang Urusan

Pengendalian

Penduduk dan

Keluarga Berencana393.019.250 419.179.675 447.456.143 511.502.608 544.167.135 2.315.324.811

1 Program

pengendalian

penduduk

Laju pertumbuhan

penduduk (LPP) 0,021% 0,021% 113.877.290 0,021% 118.173.519 0,020% 122.599.371 0,019% 160.610.160 0,018% 164.335.441 0,017% 679.595.781

2 Program pembinaan

keluarga berencana

(KB)

Persentase

Akseptor KB Aktif82,64% 82,72% 198.641.960 82,95% 218.506.156 83,50% 240.356.772 85,00% 264.392.448 86,00% 290.831.694 87,00% 1.212.729.030

3 Program

Pemberdayaan dan

Peningkatan

Keluarga Sejahtera

(KS)

Persentase

kenaikan status

kampung KB 17% 20% 80.500.000 25% 82.500.000 30% 84.500.000 35% 86.500.000 40% 89.000.000 40% 423.000.000

3

8.782.084.975 8.944.913.813 9.372.832.568 9.820.697.032 10.510.654.468 47.431.182.856

3.1 Tujuan :

Mewujudkan UMKM

dan Pelaku

Ekonomi Kreatif

yang Kuat dan

Berdaya Saing

Pertumbuhan

ekonomi-0,4% 4,28% 8.782.084.975 4,32% 8.944.913.813 4,45% 9.372.832.568 4,60% 9.820.697.032 4,75% 10.510.654.468 4,75% 47.431.182.856

Aset UMKM 86,9 M 96,3 M 105,7 M 115,1 M 124,5 M 133,9 M 133,9 M

Omzet UMKM 135,7 M 153,9 M 172,1 M 190,3 M 208,5 M 226,7 M 226,7 M

2.17 Bidang Urusan

Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah1.855.000.000 880.000.000 865.000.000 865.000.000 855.000.000 5.320.000.000

Dinas Kesehatan

Dinas Sosial

Pengendalian

Penduduk

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

dan Perlindungan

Anak

Program sediaan

farmasi, alat

kesehatan dan

makanan minuman

Misi : Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dan Pelaku Ekonomi Kreatif

Melalui Dukungan Kelembagaan dan Permodalan

Sasaran :

Terwujudnya

Peningkatan

Kesejahteraan

UMKM yang

Berdaya Saing

3.1.1

1.855.000.000 880.000.000 865.000.000 865.000.000 855.000.000 5.320.000.000

3

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-51

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

1 Program pengawasan

dan pemeriksaan

koperasi

Persentase

kepatuhan

koperasi terhadap

peraturan

perundang-

undangan

10% 12% 45.000.000 24% 45.000.000 36% 45.000.000 48% 45.000.000 60% 45.000.000 60% 225.000.000

2 Program penilaian

kesehatan KSP/USP

koperasi

Persentase

KSP/USP yang

sehat

10% 12% 35.000.000 24% 35.000.000 36% 35.000.000 48% 35.000.000 60% 35.000.000 60% 175.000.000

3 Program pendidikan

dan latihan

perkoperasian

Persentase

koperasi yang

melaksanakan RAT25% 30% 150.000.000 35% 175.000.000 40% 160.000.000 45% 160.000.000 50% 150.000.000 50% 795.000.000

4 Program

pemberdayaan usaha

menengah, usaha

kecil, dan usaha

mikro (UMKM)

Persentase usaha

menengah, usaha

kecil dan usaha

mikro yang

bersertifikat halal

atau HKI

9% 12% 125.000.000 15% 125.000.000 18% 125.000.000 21% 125.000.000 24% 125.000.000 24% 625.000.000

5 Program

pengembangan

UMKM

Jumlah

peningkatan

UMKM yang

difasilitasi97 UMKM 497 UMKM 1.500.000.000 550 UMKM 500.000.000 600 UMKM 500.000.000 650 UMKM 500.000.000 700 UMKM 500.000.000 700 UMKM 3.500.000.000

3.1.2 Sasaran :

Meningkatnya

Ekonomi Kreatif

Agro Industri

Pertumbuhan

sektor industri

pengolahan (PDRB

ADHB)

6,72% 6,81% 6.927.084.975 6,89% 8.064.913.813 6,98% 8.507.832.568 7,06% 8.955.697.032 7,15% 9.655.654.468 7,15% 42.111.182.856

3.26 Bidang Urusan

Perindustrian1.075.000.000 1.175.000.000 1.275.000.000 1.375.000.000 1.475.000.000 6.375.000.000

Persentase

peningkatan nilai

produksi IKM63% 64% 500.000.000 65% 525.000.000 66% 550.000.000 67% 575.000.000 68% 600.000.000 68% 2.750.000.000

Persentase

peningkatan

jumlah Industri

19% 20% 450.000.000 21% 475.000.000 22% 500.000.000 23% 525.000.000 24% 550.000.000 24% 2.500.000.000

2 Program

pengendalian izin

usaha industri

kabupaten/kota

Persentase

rekomendasi

industri yang

diterbitkan

80% 80% 50.000.000 80% 75.000.000 90% 100.000.000 90% 125.000.000 90% 150.000.000 90% 500.000.000

3 Program pengelolaan

sistem informasi

industri nasional

Persentase

ketaatan

perusahaan

terhadap SIINas

9,5% 19% 75.000.000 28,6% 100.000.000 38,1% 125.000.000 47,6% 150.000.000 57,1% 175.000.000 57,1% 625.000.000

3.30 Bidang Urusan

Perdagangan1.285.791.775 1.955.570.953 2.092.833.048 2.241.294.352 2.402.152.378 9.977.642.506

1 Program perizinan

dan pendaftaran

perusahaan

Persentase

rekomendasi tanda

daftar gudang yang

diterbitkan80% 80% 12.500.000 80% 15.000.000 90% 18.150.000 90% 22.143.000 90% 27.235.890 90% 95.028.890

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan Perdagangan

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan Perdagangan

1 Program

perencanaan dan

pembangunan

industri

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan Perdagangan

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-52

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2 Program peningkatan

sarana distribusi

perdagangan

Persentase

peningkatan pasar

yang dibangun

sarana distribusi

perdagangan

4,00% 4,00% 600.000.000 7,84% 1.200.000.000 11,76% 1.260.000.000 15,69% 1.323.000.000 19,60% 1.389.150.000 19,60% 5.772.150.000

3 Program pengunaan

dan pemasaran

produk dalam negeri

Jumlah

peningkatan

pelaksanaan

promosi produk

unggulan daerah

1 promosi 2 promosi 433.624.300 3 promosi 476.986.730 4 promosi 524.685.403 5 promosi 577.153.943 6 promosi 634.869.338 6 promosi 2.647.319.714

4 Program stabilisasi

harga barang

kebutuhan pokok

dan barang penting

Persentase

pengawasan

stabilisasi harga

barang kebutuhan

pokok dan barang

penting

100% 100% 20.500.000 100% 22.500.000 100% 24.805.000 100% 27.285.500 100% 30.014.050 100% 125.104.550

5 Program standarisasi

dan perlindungan

konsumen

Persentase alat

Ukur, Takar,

Timbang dan

Perlengkapannya

(UTTP) yang ditera/

tera ulang

70% 75% 219.167.475 78% 241.084.223 80% 265.192.645 82% 291.711.909 85% 320.883.100 85% 1.338.039.352

3.32 Bidang Urusan

Penanaman Modal 2.065.000.000 2.300.000.000 2.360.000.000 2.400.000.000 2.650.000.000 11.775.000.000

1 Program

Pengembangan Iklim

Penanaman Modal

Nilai Peningkatan

Investasi353,14 M 553,14 M 450.000.000 778,14 M 490.000.000 1 T 500.000.000 1,3 T 510.000.000 1,6 T 730.000.000 1,6 T 2.680.000.000

2 Program Promosi

Penanaman Modal

Jumlah Investor

yang menanamkan

modal2850 850 1.225.000.000 900 1.400.000.000 950 1.430.000.000 1000 1.440.000.000 1100 1.450.000.000 7.650 6.945.000.000

3 Program

Pengendalian

Pelaksanaan

Penanaman Modal

Persentase investor

wajib lapor LKPM

yang tertib

menyampaikan

Laporan Kegiatan

Penanaman Modal

(LKPM)

40% 45% 340.000.000 50% 350.000.000 55% 360.000.000 60% 370.000.000 70% 380.000.000 70% 1.800.000.000

4 Program Pengelolaan

Data dan Sistem

Informasi

Penanaman Modal

Rasio Daya Serap

Tenaga Kerja (per

investor) 2,65 2,8 50.000.000 3,0 60.000.000 3,25 70.000.000 3,55 80.000.000 3,9 90.000.000 3,9 350.000.000

3.26 Bidang Urusan

Pariwisata40.100.000Rp 50.090.000Rp 72.687.000Rp 109.030.500Rp 175.070.250Rp 446.977.750Rp

1 Program peningkatan

daya tarik destinasi

pariwisata

Persentase

destinasi

pariwisata yang

terkelola dengan

baik

20% 20% Rp 19.700.000 30% 25.610.000Rp 50% 38.415.000Rp 50% 57.622.500Rp 70% 97.958.250Rp 70% 239.305.750

Dinas Pemuda

Olahraga dan

Pariwisata

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan Perdagangan

Dinas

Penanaman

Modal dan

Pelayanan

Terpadu Satu

Pintu

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-53

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2 Program pemasaran

parawisata

Persentase

peningkatan

kunjungan

wisatawan lokal

dan mancanegara

10% 10% Rp 20.400.000 20% Rp 24.480.000 40% Rp 34.272.000 50% Rp 51.408.000 50% Rp 77.112.000 50% 207.672.000

3.27 Bidang Urusan

Pertanian2.461.193.200 2.584.252.860 2.707.312.520 2.830.372.180 2.953.431.840 13.536.562.600

1 Program penyediaan

dan pengembagan

prasarana pertanian

Persentase

pemenuhan

prasarana

pertanian28 28,56 2.461.193.200 28,84 2.584.252.860 29,12 2.707.312.520 29,4 2.830.372.180 29,68 2.953.431.840 29,68 13.536.562.600

Dinas Tanaman

Pangan

Hortikultura dan

Perkebunan

4

497.731.586.360 504.571.590.464 680.259.267.886 808.002.456.852 951.729.960.099 3.442.294.861.662

4.1 Tujuan :

Mewujudkan

Penyelenggaraan

Pemerintahan yang

Baik

Indeks Reformasi

Birokrasi50,15 51,73 497.731.586.360 53,31 504.571.590.464 54,89 680.259.267.886 56,47 808.002.456.852 58,05 951.729.960.099 58,05 3.442.294.861.662

4.1.1 Sasaran :

Meningkatnya

Pelayanan Publik

yang Berkualitas

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

Daerah

70 73 10.137.833.012 76 11.309.497.586 80 12.504.565.290 85 13.659.539.483 90 15.149.288.718 90 62.760.724.090

8.01 Bidang Urusan

Kesatuan Bangsa

dan Politik

1.506.414.465 1.583.283.679 1.664.151.165 1.749.232.354 1.838.654.964 8.341.736.626

1 Program peningkatan

peran partai politik

dan lembaga

pendidikan melalui

pendidikan politik

dan pengembangan

etika serta budaya

politik

Persentase

Peningkatan Kader

Politik

82% 82% 1.364.856.671 85% 1.433.099.504 85% 1.504.754.480 90% 1.579.992.204 90% 1.658.991.814 90% 7.541.694.672

2 Program

pemberdayaan dan

pengawasan

organisasi

kemasyarakatan

Cakupan LSM dan

Ormas Aktif

2 lap 2 lap 50.484.735 2 lap 53.008.971 2 lap 55.659.420 2 lap 58.442.391 2 lap 61.264.510 2 lap 278.860.027

3 Program pembinaan

dan pengembangan

ketahanan ekonomi,

sosial, dan budaya

Persentase Konflik

Antar Umat

Beragama yang

Tertangani N/A 100% 30.969.100 100% 34.066.010 100% 37.472.611 100% 41.219.872 100% 45.341.859 100% 189.069.452

Dinas Pemuda

Olahraga dan

Pariwisata

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Kesatuan Bangsa

dan Politik

Misi : Meningkatkan Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan yang Berbasis Transparansi dan

Melayani

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-54

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

4 Program Peningkatan

Kewaspadaan

Nasional dan

Peningkatan Kualitas

dan Fasilitasi

Penanganan Konflik

Sosial

Persentase

Penurunan

Gangguan

Lingkungan

95% 95% 60.103.959 95% 63.109.194 95% 66.264.654 95% 69.577.887 95% 73.056.781 95% 332.112.475

2.12 Bidang Urusan

Administrasi

Kependudukan dan

Catatan Sipil

331.573.560 397.888.272 477.465.926 572.959.111 687.550.934 2.467.437.804

Rasio Penduduk

ber KTP per satuan

Penduduk99,68% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047

Cakupan

Penerbitan Kartu

Tanda Penduduk

(KTP)

98% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047

Rasio Bayi Berakte80% 85% 42.346.450 90% 50.815.740 95% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342

Rasio Pasangan

Berakte Nikah90% 92% 42.346.450 94% 50.815.740 96% 60.978.888 98% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342

Cakupan

Penerbitan Akte

Kelahiran

98% 100% 42.346.450 100% 50.815.740 100% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342

3 Program

pengeloalaan

informasi

administrasi

kependudukan

Persentase OPD

dan Lembaga yang

Memanfaatkan

Data

Kependudukan

10% 15% 34.167.610 20% 41.001.132 30% 49.201.358 50% 59.041.630 75% 70.849.956 75% 254.261.687

4 Program Pengelolaan

Profil Kependudukan

Persentase

Penyajian Data

Kependudukan

Skala Provinsi

Dalam 1 Tahun

100% 100% 64.477.800 100% 77.373.360 100% 92.848.032 100% 111.417.638 100% 133.701.166 100% 479.817.996

2.21 Bidang Urusan

Persandian500.000.000 550.000.000 600.000.000 645.000.000 680.000.000 2.975.000.000

1 Program

penyelenggaraan

persandian untuk

pengamanan

informasi

Persentase Jumlah

Informasi Daerah

yang Diamankan

dan Tersampaikan

dengan Baik90% 90% 500.000.000 92% 550.000.000 94% 600.000.000 96% 645.000.000 98% 680.000.000 98% 2.975.000.000

Dinas

Komunikasi

Infromatika dan

Persandian

2.20 Bidang Urusan

Statistik595.000.000 675.000.000 810.000.000 860.000.000 915.000.000 3.855.000.000

1 Program

penyelenggaraan

statistik sektoral

Persentase Data

Statistik Sektoral

yang Akurat N/A 20% 595.000.000 25% 675.000.000 30% 810.000.000 35% 860.000.000 40% 915.000.000 40% 3.855.000.000

Dinas

Komunikasi

Infromatika dan

Persandian

2.18 Bidang Urusan

Penanaman Modal 229.324.900 210.000.000 245.000.000 270.000.000 325.000.000 1.279.324.900

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Kesatuan Bangsa

dan Politik

Dinas

Kependudukan

dan Pencatatan

Sipil

Program Pendaftaran

Penduduk

1

Program Pencatatan

Sipil

2

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-55

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

1 Program Pelayanan

Penanaman Modal

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

di Bidang

Pelayanan

Penanaman Modal 85 86 229.324.900 87 210.000.000 88 245.000.000 89 270.000.000 90 325.000.000 90 1.279.324.900

Dinas

Penanaman

Modal dan

Pelayanan

Terpadu Satu

Pintu

2.24 Bidang Kearsipan 486.000.000 585.600.000 669.450.000 720.000.000 976.500.000 3.437.550.000

1 Program pengelolaan

arsip

Cakupan Arsip

OPD yang ditata8,88% 11,11% 411.000.000 13,33% 465.600.000 15,55% 464.450.000 17,78% 500.000.000 20% 641.500.000 20% 2.482.550.000

2 Program

perlindungan dan

penyelamatan arsip

Cakupan Arsip

OPD yang

diselamatkan0% 7% 75.000.000 9% 120.000.000 12% 205.000.000 14% 220.000.000 16% 335.000.000 16% 955.000.000

8.01 Kecamatan 1.520.850.914 1.672.936.005 1.840.229.606 2.024.252.567 2.226.677.823 9.284.946.915

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 23.276.100 77% 25.603.710 79% 28.164.081 80% 30.980.489 82% 34.078.538 82% 142.102.918

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 1.483.437.314 25% 1.631.781.045 27% 1.794.959.150 27% 1.974.455.065 30% 2.171.900.571 30% 9.056.533.146

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 14.137.500 77% 15.551.250 79% 17.106.375 80% 18.817.013 82% 20.698.714 82% 86.310.851

8.01 Kecamatan 158.365.000 174.201.500 191.621.650 210.783.815 231.862.197 966.834.162

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 29.766.000 77% 32.742.600 79% 36.016.860 80% 39.618.546 82% 43.580.401 82% 181.724.407

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 125.599.000 25% 138.158.900 27% 151.974.790 27% 167.172.269 30% 183.889.496 30% 766.794.455

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 199.439.050 219.382.955 241.321.251 265.453.376 291.998.713 1.217.595.344

Kecamatan Pasar

Muara Bungo

Kecamatan

Pelepat

Dinas

Perpustakaan

dan Arsip Daerah

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-56

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 79.861.050 77% 87.847.155 79% 96.631.871 80% 106.295.058 82% 116.924.563 82% 487.559.696

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 116.578.000 25% 128.235.800 27% 141.059.380 27% 155.165.318 30% 170.681.850 30% 711.720.348

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 135.747.500 149.322.250 164.254.475 180.679.923 198.747.915 828.752.062

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 43.209.100 77% 47.530.010 79% 52.283.011 80% 57.511.312 82% 63.262.443 82% 263.795.876

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 89.538.400 25% 98.492.240 27% 108.341.464 27% 119.175.610 30% 131.093.171 30% 546.640.886

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 164.160.100 180.576.110 198.633.721 218.497.093 240.346.802 1.002.213.827

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 37.598.100 77% 41.357.910 79% 45.493.701 80% 50.043.071 82% 55.047.378 82% 229.540.160

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 23.179.000 25% 25.496.900 27% 28.046.590 27% 30.851.249 30% 33.936.374 30% 141.510.113

Kecamatan

Pelepat Ilir

Kecamatan

Rantau Pandan

Kecamatan

Tanah Sepenggal

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-57

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 103.383.000 77% 113.721.300 79% 125.093.430 80% 137.602.773 82% 151.363.050 82% 631.163.553

8.01 Kecamatan 180.047.480 198.052.228 217.857.451 239.643.196 263.607.515 1.099.207.870

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 33.725.080 77% 37.097.588 79% 40.807.347 80% 44.888.081 82% 49.376.890 82% 205.894.986

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 52.900.000 25% 58.190.000 27% 64.009.000 27% 70.409.900 30% 77.450.890 30% 322.959.790

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 93.422.400 77% 102.764.640 79% 113.041.104 80% 124.345.214 82% 136.779.736 82% 570.353.094

8.01 Kecamatan 210.691.017 231.760.119 254.936.131 280.429.744 308.472.718 1.286.289.728

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 88.770.517 77% 97.647.569 79% 107.412.326 80% 118.153.558 82% 129.968.914 82% 541.952.883

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 118.920.500 25% 130.812.550 27% 143.893.805 27% 158.283.186 30% 174.111.504 30% 726.021.545

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 204.601.300 225.061.430 247.567.573 272.324.330 299.556.763 1.249.111.397

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 81.298.800 77% 89.428.680 79% 98.371.548 80% 108.208.703 82% 119.029.573 82% 496.337.304

Kecamatan

Tanah Sepenggal

Kecamatan

Tanah Tumbuh

Kecamatan

Jujuhan

Kecamatan

Limbur Lubuk

Mengkuang

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-58

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 120.302.500 25% 132.332.750 27% 145.566.025 27% 160.122.628 30% 176.134.890 30% 734.458.793

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 148.001.900 162.802.090 179.082.299 196.990.529 216.689.582 903.566.400

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 63.344.200 77% 69.678.620 79% 76.646.482 80% 84.311.130 82% 92.742.243 82% 386.722.675

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 81.657.700 25% 89.823.470 27% 98.805.817 27% 108.686.399 30% 119.555.039 30% 498.528.424

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 136.572.000 150.229.200 165.252.120 181.777.332 199.955.065 833.785.717

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 45.604.000 77% 50.164.400 79% 55.180.840 80% 60.698.924 82% 66.768.816 82% 278.416.980

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 87.968.000 25% 96.764.800 27% 106.441.280 27% 117.085.408 30% 128.793.949 30% 537.053.437

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 948.593.046 1.209.405.890 1.330.346.479 1.463.381.127 1.609.719.240 6.561.445.781

Kecamatan

Bathin II Babeko

Kecamatan

Limbur Lubuk

Mengkuang

Kecamatan Muko-

Muko Bathin VII

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-59

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 948.593.046 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 1.175.565.281

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% - 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 5.370.565.200

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300

8.01 Kecamatan 748.405.280 823.245.808 905.570.389 996.127.428 1.095.740.170 4.569.089.075

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 44.459.900 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 271.432.135

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 700.945.380 25% 771.039.918 27% 848.143.910 27% 932.958.301 30% 1.026.254.131 30% 4.279.341.639

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 158.146.200 177.260.820 194.986.902 214.485.592 235.934.151 980.813.666

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 73.298.800 77% 80.628.680 79% 88.691.548 80% 97.560.703 82% 107.316.773 82% 447.496.504

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 84.847.400 25% 93.332.140 27% 102.665.354 27% 112.931.889 30% 124.225.078 30% 518.001.862

Kecamatan

Rimbo Tengah

Kecamatan

Bungo Dani

Kecamatan

Tanah Sepenggal

Lintas

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-60

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300

8.01 Kecamatan 77.387.400 85.126.140 93.638.754 103.002.629 113.302.892 472.457.816

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 27.954.400 77% 30.749.840 79% 33.824.824 80% 37.207.306 82% 40.928.037 82% 170.664.407

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 46.433.000 25% 51.076.300 27% 56.183.930 27% 61.802.323 30% 67.982.555 30% 283.478.108

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 242.511.900 266.763.090 293.439.399 322.783.339 355.061.673 1.480.559.401

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 101.836.300 77% 112.019.930 79% 123.221.923 80% 135.544.115 82% 149.098.527 82% 621.720.795

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 130.540.100 25% 143.594.110 27% 157.953.521 27% 173.748.873 30% 191.123.760 30% 796.960.365

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

4 Program pembinaan

dan pengawasan

pemerintahan desa

Persentase laporan

keuangan desa

yang tepat waktu 90% 90% 7.135.500 90% 7.849.050 90% 8.633.955 90% 9.497.351 90% 10.447.086 90% 43.562.941

8.01 Kecamatan 103.000.000 113.300.000 124.630.000 137.093.000 150.802.300 628.825.300

Kecamatan

Tanah Sepenggal

Lintas

Kecamatan

Bathin II

Pelayang

Kecamatan

Bathin III Ulu

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-61

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 15.000.000 77% 16.500.000 79% 18.150.000 80% 19.965.000 82% 21.961.500 82% 91.576.500

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 85.000.000 25% 93.500.000 27% 102.850.000 27% 113.135.000 30% 124.448.500 30% 518.933.500

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 1.153.000.000 1.268.300.000 1.395.130.000 1.534.643.000 1.688.107.300 7.039.180.300

1 Program

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 98.000.000 77% 107.800.000 79% 118.580.000 80% 130.438.000 82% 143.481.800 82% 598.299.800

2 Program

pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 1.052.000.000 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 6.422.565.200

3 Program

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan umum

Persentase

peningkatan

pembinaan

wawasan

kebangsaan,

konflik sosial dan

koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

Nilai SAKIP B B 42.117.425.960 BB 48.644.213.561 BB 53.008.408.848 BB 57.479.161.508 A 62.171.545.590 A 263.420.755.467

Opini BPK WDP WTP 445.476.327.388 WTP 444.617.879.317 WTP 614.746.293.749 WTP 736.863.755.861 WTP 874.409.125.790 WTP 3.116.113.382.105

4.01 Bidang Urusan

Sekretariat Daerah 5.807.177.000 8.900.349.000 9.519.533.000 9.975.919.000 10.247.707.000 44.450.685.000

Persentase

Terlaksananya

Koordinasi Bidang

Pemerintahan100% 100% 336.000.000 100% 430.000.000 100% 800.000.000 100% 910.000.000 100% 995.000.000 100% 3.471.000.000

Kecamatan

Jujuhan Ilir

Kecamatan

Bathin III

Sasaran :

Meningkatnya

Akuntabilitas

Kinerja

Pemerintahan

Daerah

4.1.2

1 Program

pemerintahan dan

kesejahteraan rakyat

Sekretariat

Daerah

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-62

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Persentase

pelaksanaan dan

pembinaan bidang

kesejahteraan

rakyat

100% 100% 2.831.000.000 100% 5.325.600.000 100% 5.328.100.000 100% 5.328.100.000 100% 5.330.600.000 100% 24.143.400.000

Persentase

rancangan produk

hukum yang

ditindaklanjuti100% 100% 332.950.000 100% 343.985.000 100% 348.585.000 100% 353.585.000 100% 353.585.000 100% 1.732.690.000

Persentase

kesepakatan

bersama dan

rencana kerja

perangkat daerah

100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000

Persentase

permasalahan

lingkup

perekonomian yang

ditindaklanjuti

100% 100% 315.000.000 100% 448.000.000 100% 595.000.000 100% 740.000.000 100% 845.000.000 100% 2.943.000.000

Persentase

pengendalian dan

evaluasi program

yang dilaksanakan100% 100% 280.000.000 100% 355.000.000 100% 375.000.000 100% 390.000.000 100% 395.000.000 100% 1.795.000.000

Level kematangan

UKPBJ 0/9 1/9 1.327.227.000 2/9 1.590.458.000 3/9 1.639.504.000 4/9 1.769.954.000 5/9 1.786.950.000 5/9 8.114.093.000

Persentase

permasalahan

lingkup sumber

daya alam yang

ditindaklanjuti

100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000

4.02 Bidang Sekretariat

DPRD28.609.330.860 31.470.263.946 34.617.290.341 38.079.019.375 41.886.921.312 174.662.825.833

1 Program dukungan

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPRD

Persentase

penyelesaian tugas

dan fungsi DPRD 85% 87% 28.609.330.860 89% 31.470.263.946 91% 34.617.290.341 93% 38.079.019.375 95% 41.886.921.312 95% 174.662.825.833

Sekretariat DPRD

5.01 Bidang Urusan

Perencanaan1.750.000.000 1.820.000.000 1.940.000.000 1.980.000.000 2.030.000.000 9.520.000.000

1 Program

perencanaan,

pengendalian dan

evaluasi

pemambangunan

daerah

Nilai capaian

kinerja pemerintah

daerah11,45 11,65 800.000.000 11,85 850.000.000 12,05 950.000.000 12,25 970.000.000 12,45 1.000.000.000 12,45 4.570.000.000

2 Program koordinasi

dan sinkronisasi

perencanaan

pembangunan

daerah

Persentase

penjabaran

konsistensi

program RPJMD ke

dalam RKPD

100% 100% 950.000.000 100% 970.000.000 100% 990.000.000 100% 1.010.000.000 100% 1.030.000.000 100% 4.950.000.000

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

1 Program

pemerintahan dan

kesejahteraan rakyat

Sekretariat

Daerah

2 Program

perekonomian dan

pembangunan

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-63

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

5.05 Bidang Urusan

Penelitian dan

Pengembangan

Daerah

120.000.000 150.000.000 170.000.000 180.000.000 190.000.000 810.000.000

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)NA 65 100.000.000 65 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 500.000.000

Persentase

peningkatan nilai

Indeks Daya Saing

Daerah27% 27% 20.000.000 29% 50.000.000 31% 70.000.000 33% 80.000.000 35% 90.000.000 35% 310.000.000

5.02 Bidang Urusan

Keuangan445.476.327.388 444.617.879.317 614.746.293.749 736.863.755.861 874.409.125.790 3.116.113.382.105

Persentase

Penyelesaian SP2D

Tepat Waktu100% 100% 525.000.000 100% 700.000.000 100% 910.000.000 100% 1.200.000.000 100% 1.550.000.000 100% 4.885.000.000

Persentase

Penyusunan

Laporan Keuangan

Tepat Waktu

sesuai SAP

100% 100% 450.000.000 100% 800.000.000 100% 920.000.000 100% 1.300.000.000 100% 1.600.000.000 100% 5.070.000.000

Persentase

Ketepatan Waktu

Penyelesaian

RAPBD dan RAPBD-

P

100% 100% 97.622.000.000 100% 152.535.000.000 100% 190.669.000.000 100% 238.336.000.000 100% 286.000.000.000 100% 965.162.000.000

Persentase

Pelaporan Dana

Transfer

100% 100% 291.000.000.000 100% 233.551.000.000 100% 364.000.000.000 100% 436.000.000.000 100% 524.000.000.000 100% 1.848.551.000.000

2 Program pengelolaan

barang milik daerah

Persentase Aset

yang tertata20% 21% 1.500.000.000 23% 2.000.000.000 23,5% 2.500.000.000 24% 3.500.000.000 25% 4.000.000.000 25% 13.500.000.000

Persentase

Kenaikan Pajak

Daerah

9,21% 8,0% 46.904.869.064 9% 47.467.727.493 10,75% 48.084.807.951 12,30% 48.757.995.262 13,98% 49.489.365.191 13,98% 240.704.764.961

Persentase

Kenaikan Retribusi

Daerah8,9% 21,1% 7.474.458.324 22,5% 7.564.151.824 24,1% 7.662.485.798 25,84% 7.769.760.599 25,84% 7.769.760.599 25,84% 38.240.617.144

5.03 Bidang Urusan

Kepegawaian1.154.550.100 1.327.732.615 1.526.892.507 1.755.926.383 2.019.315.341 7.784.416.946

1 Program

kepegawaian daerah

Persentase

penempatan

Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang

sesuai dengan

kompetensi

50% 50% 1.154.550.100 60% 1.327.732.615 65% 1.526.892.507 70% 1.755.926.383 75% 2.019.315.341 75% 7.784.416.946

Dinas

Kepegawaian

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia Daerah

5.04 Bidang Urusan

Pendidikan dan

Pelatihan

96.368.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 763.840.000

3 Program pengelolaan

pendapatan daerah

Badan Pengelola

Pajak dan

Retribusi Daerah

1 Program penelitian

dan penegembangan

daerah

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

1 Program pengelolaan

keuangan daerah

Badan Pengelola

Keuangan dan

Aset Daerah

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-64

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Persentase

Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan formal

15,45% 15,45% - 16,07% 70.500.000 16,68% 70.500.000 17,30% 70.500.000 17,92% 70.500.000 17,92% 282.000.000

Persentase pejabat

Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang

sudah mengikuti

pendidikan dan

pelatihan

struktural

85,79% 85,87% 96.368.000 85,95% 96.368.000 86,03% 96.368.000 86,11% 96.368.000 86,20% 96.368.000 86,20% 481.840.000

6.01 Bidang Urusan

Pengawasan Urusan

Pemerintahan4.580.000.000 4.809.000.000 5.067.825.000 5.341.428.750 5.630.733.938 25.428.987.688

Persentase SAKIP-

PD yang dievaluasi 88,89% 100% 200.000.000 100% 210.000.000 100% 220.500.000 100% 231.525.000 100% 243.101.250 100% 1.105.126.250

Persentase Laporan

Keuangan PD

sesuai SAP100% 100% 380.000.000 100% 399.000.000 100% 418.950.000 100% 439.897.500 100% 461.892.375 100% 2.099.739.875

Persentase OPD

yang memiliki Peta

Risiko

N/A 20% 1.300.000.000 40% 1.365.000.000 60% 1.451.625.000 80% 1.544.418.750 100% 1.643.873.438 100% 7.304.917.188

Persentase

Rekomendasi

Temuan Hasil

Pemeriksaan

Eksternal dan

Internal yang

ditindaklanjuti

53% 65% 400.000.000 70% 420.000.000 75% 441.000.000 80% 463.050.000 85% 486.202.500 85% 2.210.252.500

Persentase

Pengaduan

Masyarakat yang di

tindak lanjuti

100% 100% 700.000.000 100% 735.000.000 100% 771.750.000 100% 810.337.500 100% 850.854.375 100% 3.867.941.875

Persentase

penyusunan

kebijakan

pengawasan sesuai

standar

100% 100% 600.000.000 100% 630.000.000 100% 661.500.000 100% 694.575.000 100% 729.303.750 100% 3.315.378.750

Persentase

terpenuhinya

unsur kapablitas

APIP

N/A 100% 1.000.000.000 100% 1.050.000.000 100% 1.102.500.000 100% 1.157.625.000 100% 1.215.506.250 100% 5.525.631.250

5

36.099.547.586 40.025.903.254 43.062.028.850 44.196.622.791 47.573.804.920 210.957.907.402

1 Program

pengembangan

sumber daya

manusia (SDM)

Dinas

Kepegawaian

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia Daerah

1 Program

penyelenggaraan

pengawasan

Inspektorat

2 Program perumusan

kebijakan,

pendampingan dan

asistensi

Misi : Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat

Melalui Pelembagaan Kearifan Lokal, Adat

Istiadat, dan Penguatan Kelembagaan Masyarakat

Dengan Memaksimalkan Potensi Dusun

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-65

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

5.1 Tujuan :

Mewujudkan

Kehidupan

Masyarakat yang

Berkualitas dan

Berdaya

Indeks Gini 0,31 0,31 36.099.547.586 0,31 40.025.903.254 0,31 43.062.028.850 0,30 44.196.622.791 0,30 47.573.804.920 0,30 210.957.907.402

5.1.1 Sasaran :

Terwujudnya

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat

berbasis

pemberdayaan

Pengeluaran per-

kapita Non-

Pangan (sebulan)

1.883

Ribu

Rupiah

1.945

Ribu

Rupiah

5.977.396.165

2.008

Ribu

Rupiah

8.542.944.496

2.070

Ribu

Rupiah

9.834.639.858

2.132

Ribu

Rupiah

9.060.619.408

2.194

Ribu

Rupiah

10.712.199.836

2.194

Ribu

Rupiah

44.127.799.764

1.06 Bidang Urusan

Sosial 917.468.000 977.637.360 987.810.107 997.986.309 1.023.166.035 4.904.067.812

1 Program

pemberdayaan sosial

Persentase

Komunitas Adat

Terpencil (KAT)

yang sudah

berdaya

37,74% 0,13% 8.468.000 0,13% 8.637.360 0,13% 8.810.107 0,13% 8.986.309 0,09% 9.166.035 0,09% 44.067.812

2 Program rehabilitasi

sosial

Persentase Kasus

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial (PMKS) yang

tertangani

9% 0,18% 90.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,20% 155.000.000 0,20% 650.000.000

3 Program

perlindungan dan

jaminan sosial

Persentase Data

Terpadu

Kesejahteraan

Sosial (DTKS) yang

menerima bantuan

37,86% 50,29% 588.000.000 62,72% 588.000.000 75,15% 588.000.000 87,57% 588.000.000 100% 588.000.000 100% 2.940.000.000

4 Program penanganan

bencana

Jumlah korban

becana yang

terpenuhi

kebutuhan dasar

100% 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 405.000.000

5 Program pengelolaan

taman makam

pahlawan

Taman Makam

Pahlawan sesuai

standar0% 20% 150.000.000 20% 165.000.000 20% 175.000.000 20% 185.000.000 20% 190.000.000 100% 865.000.000

2.08 Bidang Urusan

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak1.010.301.390 1.344.375.429 1.511.707.800 1.394.236.148 1.355.874.075 6.616.494.842

1 Program

pengarusutamaan

gender dan

pemberdayaan

perempuan

Indeks

Pembangunan

Gender (IPG) 88,54% 88,66% 950.301.390 88,78% 1.045.331.529 88,90% 1.149.864.681 89,02% 1.065.287.858 89,14% 1.056.830.175 89,14% 5.267.615.633

2 Program

perlindungan khusus

anak

Persentase

Penyelesaian

Kasus Kekerasan

Terhadap

Perempuan dan

Anak

67% 87% 60.000.000 73% 299.043.900 67% 361.843.119 87% 328.948.290 93% 299.043.900 100% 1.348.879.209

Dinas Sosial

Pengendalian

Penduduk

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

dan Perlindungan

Anak

Dinas Sosial

Pengendalian

Penduduk

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

dan Perlindungan

Anak

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-66

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2.07 Bidang Urusan

Tenaga Kerja509.626.775 695.931.707 720.621.951 725.921.951 643.560.976 3.295.663.360

1 Program pelatihan

kerja dan

produktivitas tenaga

kerja

Persentase Pencari

Kerja Sesuai

dengan Kebutuhan15,72% 20,62% 139.626.775 36,08% 214.931.707 41,24% 239.621.951 41,23% 239.921.951 20,16% 147.560.976 20,16% 981.663.360

2 Program penempatan

tenaga kerja

Persentase Pencari

Kerja yang

Terdaftar yang

Ditempatkan90,53% 90,53% 190.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 1.374.000.000

3 Program hubungan

industrial

Persentase Kasus

yang Diselesaikan

dengan Perjanjian

Bersama (PB) 88% 90% 180.000.000 93% 185.000.000 95% 185.000.000 97% 190.000.000 98% 200.000.000 98% 940.000.000

2.13 Bidang Urusan

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

3.540.000.000 5.525.000.000 6.614.500.000 5.942.475.000 7.689.598.750 29.311.573.750

1 Program penataan

desa

Persentase

Peningkatan

Dusun maju20% 22% 545.000.000 24% 735.000.000 26% 735.000.000 28% 771.750.000 30% 810.337.500 30% 3.597.087.500

2 Program peningkatan

kerjasama desa

jumlah kerjasama

antar dusun yang

dilaksanakan16 Kerja

Sama

18 Kerja

Sama25.000.000

19 Kerja

sama155.000.000

19 Kerja

Sama162.750.000

20 Kerja

Sama170.887.500

21 Kerja

Sama179.431.875

22 Kerja

Sama693.069.375

Persentase Desa

dengan Tata Kelola

Pemerintahan

Dusun yang baik65% 71% 1.265.000.000 75% 2.085.000.000 78% 3.039.250.000 81% 2.188.462.500 87% 3.747.885.625 87% 12.325.598.125

Persentase

peningkatan

Jumlah Bumdus

berkembang

3% 5% 65.000.000 6% 300.000.000 8% 315.000.000 10% 330.750.000 12% 347.287.500 12% 1.358.037.500

4 Program

pemberdayaan

lembaga

kemsayarakatan,

lembaga adat dan

masyarakat hukum

adat

Persentase

Lembaga

Kemasyarakatan

Desa aktif 49% 54% 1.640.000.000 61% 2.250.000.000 64% 2.362.500.000 67% 2.480.625.000 72% 2.604.656.250 80% 11.337.781.250

5.1.2 Meningkatnya

potensi daerah dari

sektor pertanian/

perkebunan

Kontribusi sektor

pertanian/

perkebunan

terhadap PDRB

20,62% 20,84% 6.006.898.831 21,05% 6.529.287.896 21,27% 7.238.540.028 21,48% 8.052.056.342 21,70% 8.638.001.961 21,70% 36.464.785.058

2.09 Bidang Urusan

Pangan 1.357.087.418 1.522.112.418 1.845.195.974 2.240.869.751 2.374.131.474 9.339.397.035

Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Dusun

3 Program administrasi

pemerintah desa

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-67

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

1 Program pengelolaan

sumber daya

ekonomi untuk

kedaulatan dan

kemandirian pangan

Persentase dusun

mandiri pangan

4,96% 11,35% 963.500.000 17,73% 1.108.025.000 24,11% 1.274.228.750 30,50% 1.465.363.063 36,88% 1.685.167.522 36,88% 6.496.284.335

2 Program peningkatan

diversifikasi dan

ketahanan pangan

masyarakat

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH)

85,2% 85,8% 302.495.318 86,5% 322.995.318 87,35% 475.320.519 88,65% 523.712.955 89,75% 586.734.251 89,75% 2.211.258.361

3 Program penangan

kerawanan pangan

Persentase daerah

rentan rawan

pangan

7,19% 5,88% 52.213.400 4,58% 52.213.400 3,27% 54.824.070 1,96 58.113.514 0% 62.181.460 0% 279.545.844

4 Program pengawasan

keamanan pangan

Persentase

kelompok tani

pangan segar asal

tumbuhan yang

memenuhi

persyaratan mutu

dan keamanan

pangan (Sertifikat)

NA 8% 38.878.700 16% 38.878.700 24% 40.822.635 32% 193.680.219 40% 40.048.241 40% 352.308.495

3.25 Bidang Urusan

Kelautan dan

Perikanan

1.133.339.085 1.246.672.994 1.371.340.293 1.508.474.322 1.659.321.754 6.919.148.448

1 Program pengelolaan

perikanan tangkap

Persentase

Peningkatan

Produksi

Perikanan TangkapN/A 2% 236.500.000 4% 260.150.000 6% 286.165.000 8% 314.781.500 10% 346.259.650 10% 1.443.856.150

2 Program pengelolaan

perikanan budidaya

Persentase

Peningkatan

Produksi

Perikanan

budidaya

N/A 2% 446.989.085 4% 491.687.994 6% 540.856.793 8% 594.942.472 10% 654.436.719 10% 2.728.913.063

3 Program pengawasan

sumber daya

kelautan dan

perikanan

Persentase

POKMASWAS yang

aktif N/A 2% 149.850.000 4% 164.835.000 6% 181.318.500 8% 199.450.350 10% 219.395.385 10% 914.849.235

4 Program pengolahan

dan pemasaran hasil

perikanan

Jumlah

peningkatan Unit

Pengolah Ikan (UPI)29

kelompok

31

kelompok300.000.000

33

kelompok330.000.000

35

kelompok363.000.000

37

kelompok399.300.000

39

kelompok439.230.000

39

kelompok1.831.530.000

3.27 Bidang Urusan

Pertanian3.516.472.328 3.760.502.484 4.022.003.761 4.302.712.269 4.604.548.733 20.206.239.575

Persentase

penggunaan bibit

unggul pertanian

masyarakat50% 60% 844.332.000 65% 886.538.100 67% 928.754.200 69% 970.970.300 71% 1.013.186.400 71% 4.643.781.000

Dinas Tanaman

Pangan

Hortikultura dan

Perkebunan

Persentase

Peningkatan

populasi ternak

2,25% 4,25% 1.374.813.400 6,25% 1.512.294.740 8,25% 1.663.524.214 10,25% 1.829.876.635 12,25% 2.012.864.299 12,25% 8.393.373.288

Dinas Peternakan

dan Perikanan

Dinas Ketahanan

Pangan

Dinas Peternakan

dan Perikanan

1 Program penyediaan

dan pengembangan

sarana pertanian

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-68

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

2 Program penyediaan

dan pengembagan

prasarana pertanian

Jumlah

peningkatan

kelompok pelaku

usaha ternak

6

Kelompok

9

Kelompok173.315.500

12

Kelompok190.647.050

15

Kelompok209.711.755

18

Kelompok230.682.931

21

Kelompok253.751.224

21

Kelompok1.058.108.459

Dinas Peternakan

dan Perikanan

3 Program

pengendalian dan

penanggulangan

bencana pertanian

Persentase luas

lahan

pengendalian

Organisme

Pengganggu

Tanaman (OPT)

60% 61,2% 78.713.000 61,8% 82.648.650 62,4% 86.584.300 63% 90.519.950 63,6% 94.455.600 63,6 432.921.500

Persentase

stratifikasi

kelembagaan

kelompok tani

83,72% 81% 219.240.128 80% 230.202.134 79% 241.164.141 78% 252.126.147 77% 263.088.154 77% 1.205.820.704

Persentase sumber

daya manusia

penyuluh dan

petani yang

berkompetensi

25% 40% 197.983.100 55% 217.781.410 70% 239.559.551 85% 263.515.506 100% 289.867.057 100% 1.208.706.624

5 Program

pengendalian

kesehatan hewan

dan kesehatan

masyarakat veteriner

Persentase

peningkatan hewan

dan ternak yang

sehat 60% 62% 628.075.200 64% 640.390.400 66% 652.705.600 68% 665.020.800 70% 677.336.000 70% 3.263.528.000

5.1.3 Menurunnya

gangguan

ketentraman

dan ketertiban

Angka

Kriminalitas9,99% 9,5% 24.115.252.590 9,0% 24.953.670.863 8,5% 25.988.848.964 8,0% 27.083.947.041 7,5% 28.223.603.123 7,5% 130.365.322.580

1.05 Bidang Urusan

Ketentraman,

Ketertiban Umum

dan Perlindungan

Masyarakat

22.394.191.590 23.083.670.863 23.818.848.964 24.603.947.041 25.443.603.123 119.344.261.580

Persentase

Penyelesaian

Pelanggaran K3

(Ketertiban,

Ketentraman dan

Keindahan)

100% 100% 2.261.007.300 100% 2.294.922.410 100% 2.329.346.246 100% 2.364.286.439 100% 2.399.750.736 100% 11.649.313.130

Persentase

Penegakan Perda

dan Perkada yang

ditegakkan61% 65% 168.980.400 66% 171.515.106 67% 174.087.833 68% 176.699.150 69% 179.349.637 69% 870.632.126

Cakupan

Pelayanan

Pemadaman

Kebakaran

100% 100% 7.902.299.600 100% 8.020.834.094 100% 8.141.146.605 100% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865

Program penyuluhan

pertanian

Dinas Peternakan

dan Perikanan

Satuan Polisi

Pamong Praja

dan Pemadam

Kebakaran

Program

Pencegahan,

Penanggulangan,

Penyelamatan

Kebakaran dan

Penyelamatan Non-

Kebakaran

2

Program Peningkatan

Ketentraman dan

Ketertiban Umum

1

Dinas Tanaman

Pangan

Hortikultura dan

Perkebunan

4

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-69

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026Tahun 2022 Tahun 2023

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

No

Visi/Misi/ Tujuan/

Sasaran/ Program

Penyelenggaraan

Urusan

Indikator Kinerja

(Tujuan/ Impact/

Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Tingkat Waktu

Tanggap (response

time rate) Daerah

Layanan Wilayah

Manajemen

Kebakaran (WMK)96% 96% 7.902.299.600 97% 8.020.834.094 98% 8.141.146.605 99% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865

3 Program

Penanggulangan

Bencana

Cakupan

Penanggulangan

Bencanan Alam

dan Non-Alam80% 100% 4.159.604.690 100% 4.575.565.159 100% 5.033.121.675 100% 5.536.433.842 100% 6.090.077.227 100% 25.394.802.593

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Kesatuan Bangsa

dan Politik

2.22 Bidang Urusan

Kebudayaan1.721.061.000 1.850.000.000 2.150.000.000 2.450.000.000 2.750.000.000 10.921.061.000

1 Program

pengembangan

kebudayaan

Jumlah

peningkatan

budaya yang

dikembangkan

melalui festival

seni dan Budaya

3 Tradisi

lokal

4 Tradisi

lokal 900.000.000

5 Tradisi

lokal1.200.000.000

6 Tradisi

lokal1.500.000.000

7 Tradisi

lokal1.800.000.000

8 Tradisi

lokal2.100.000.000

8 Tradisi

lokal7.500.000.000

2 Program pengelolaan

permuseuman

Jumlah

ketersediaan

koleksi museum2 5 600.000.000 7 650.000.000 9 650.000.000 11 650.000.000 13 650.000.000 13 3.200.000.000

3 Program pembinaan

sejarah

Persentase budaya

sejarah lokal yang

di dokumentasikan5% 10% 95.535.000 - - - - - - - - - 95.535.000

4 Program pelestarian

dan pengelolaan

cagar dan budaya

Persentase cagar

budaya yang

ditetapkan sebagai

warisan budayaN/A 5% 125.526.000 - - - - - - - - - 125.526.000

2.11 Bidang Urusan

Lingkungan Hidup - 20.000.000 20.000.000 30.000.000 30.000.000 100.000.000

1 Program Pengakuan

Keberadaan

Masyarakat Hukum

Adat (MHA), Kearifan

Lokal dan HAK MHA

yang terkait dengan

PPLH

Penetapan MHA

N/A N/A - 2 MHA 20.000.000 2 MHA 20.000.000 3 MHA 30.000.000 3 MHA 30.000.000 10 MHA 100.000.000

Dinas

Lingkungan

Hidup

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Satuan Polisi

Pamong Praja

dan Pemadam

Kebakaran

Program

Pencegahan,

Penanggulangan,

Penyelamatan

Kebakaran dan

Penyelamatan Non-

Kebakaran

2

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan BAB VI-70

BAB VII-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan

Program Perangkat Daerah

I

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN

PROGRAM PERANGKAT DAERAH

Setelah dibuat keterkaitan antara indikator sasaran

pembangunan daerah dan program prioritas daerah yang mendukung

masing-masing sasaran, maka dibuat indikasi rencana program

perangkat daerah. Indikasi rencana program prioritas pembangunan

jangka menengah Pemerintah Kabupaten Bungo berisi program-

program prioritas, baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan

jangka menengah maupun untuk pemenuhan layanan perangkat

daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah.

7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah

Kerangka Pendanaan Daerah dalam RPJMD Kabupaten

Bungo 2021–2026 berisi gambaran kemampuan pengelolaan

keuangan daerah untuk melaksanakan pembangunan selama kurun

waktu lima tahun ke depan. Rencana pendanaan pada RPJMD ini

menjadi dasar dalam penetapan kerangka penganggaran untuk

pembangunan tahunan baik dalam RKPD maupun KUA dan PPAS.

Kerangka.

Analisis kerangka pendanaan digunakan untuk menghitung

kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk

pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama

BAB VII-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan

Program Perangkat Daerah

I

lima tahun ke depan. Kapasitas riil keuangan daerah merupakan total

penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau

belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta

prioritas utama. Adapun kapasitas riil keuangan daerah untuk

mendanai pembangunan daerah Kabupaten Bungo disajikan pada

tabel dibawah ini:

BAB VII-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan Program Perangkat Daerah

I

Tabel 7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2022-2026

Kode Kapasitas Riil/ Belanja Proyeksi

2022 2023 2024 2025 2026

1 2 3 4 5 6 7

KAPASITAS RIIL KEUANGAN

1 BELANJA 1.360.767.091.011,00 995.910.114.833,50 1.011.527.316.497,74 1.016.260.119.924,59 1.022.252.030.170,70

1 1 Belanja Operasi 968.497.305.331,96 714.892.893.081,50 735.761.505.027,14 745.326.404.592,50 755.760.974.256,79

1 1 1 Belanja Pegawai 539.462.327.600,00 467.882.419.485,00 473.497.008.518,82 479.652.469.629,57 486.367.604.204,38

1 1 2 Belanja Barang dan Jasa 406.586.490.655,96 241.754.841.358,50 256.945.796.683,47 260.286.092.040,35 263.930.097.328,92

1 1 3 Belanja Bunga - - - - -

1 1 4 Belanja Subsidi 750.000.000,00 - - - -

1 1 5 Belanja Hibah 20.878.487.076,00 5.255.632.238,00 5.318.699.824,86 5.387.842.922,58 5.463.272.723,50

1 1 6 Belanja Bantuan Sosial 820.000.000,00 - - - -

1 2 Belanja Modal 110.822.695.587,97 12.382.476.550,00 12.531.066.268,60 12.693.970.130,09 12.871.685.711,91

1 2 1 Belanja Modal Tanah 1.160.000.000,00 - - - -

1 2 2 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 40.484.404.785,00 7.695.162.851,00 7.787.504.805,21 7.888.742.367,68 7.999.184.760,83

1 2 3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

22.151.773.714,97 - - - -

1 2 4 Belanja Modal Jalan,

Jaringan, dan Irigasi 38.688.936.941,00 - - - -

1 2 5 Belanja Modal Aset Tetap

Lainnya 8.337.580.147,00 4.687.313.699,00 4.743.561.463,39 4.805.227.762,41 4.872.500.951,09

1 3 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00

1 3 1 Belanja Tidak Terduga 67.974.377.587,07 72.000.000.000,00 66.600.000.000,00 61.605.000.000,00 56.984.625.000,00

1 4 Belanja Transfer 213.472.712.504,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00 196.634.745.202,00

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VII-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan

Program Perangkat Daerah I

7.2 Indikasi Rencana Program dan Kebutuhan Pendanaan

Program pembangunan merupakan satu instrumen kebijakan

pembangunan sebagai landasan/dasar bagi Satuan Kerja Perangkat

Daerah dalam menyusun Renstra SKPD. Urusan atau program

dikategorikan strategis jika terkait langsung visi, misi, tujuan dan

sasaran pembangunan. Dalam melaksanakan urusan pemerintahan

yang menjadi tanggung jawab daerah, Pemerintah Kabupaten Bungo

menyusun program dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam

Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,

Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pemangunan dan Keuangan

Daerah yang selanjutnya dimutahirkan melalui Keputusan Menteri

Dalam Negeri (KEMENDAGRI) Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang

Hasil verifikasi dan validasi pemutakhiran klasifikasi, kodefikasi dan

nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah.

Adapun keterkaitan antara program prioritas pembangunan

terhadap program perangkat daerah disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 7.2 Keterkaitan Program Prioritas Pembangunan Daerah dengan

Program Perangkat Dearah Kabupaten Bungo Program Prioritas

Pembangunan Program Perangkat Dearah

Pengembangan Infrastruktur Daerah

1. Program pengelolaan sumber daya air (SDA)

2. Program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase

3. Program penataan bangunan gedung 4. Program pengelolaan dan pengembangan

sistem penyediaan air minum 5. Program penyelenggaraan jalan

6. Program penyelenggaraan penataan ruang

7. Program penyelenggaraan lalu lintas dan

angkutan jalan (LLAJ) 8. Program pengelolaan penerbangan

9. Program informasi dan komunikasi publik 10. Program aplikasi informatika

Pengembangan

Kawasan Permukiman

1. Program pengembangan perumahan

2. Program kawasan permukiman 3. Program perumahan dan kawasan

permukiman kumuh 4. Program peningkatan prasarana, sarana

dan utilitas umum (PSU) 5. Program Pengelolaan dan Pengembangan

Sistem Air Limbah

BAB VII-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan

Program Perangkat Daerah I

6. Program Pembangunan Kawasan

Transmigrasi 7. Program Pengembangan Kawasan

Transmigrasi 8. Program pengendalian pencemaran dan

atau kerusakan lingkungan hidup 9. Program pengelolaan keanekaragaman

hayati (KEHATI) 10. Program pengendalian bahan berbahaya

dan beracun (B3) dan limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3)

11. Program pembinaan dan pengawasan

terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup (PPLH) 12. Program penghargaan lingkungan hidup

untuk masyarakat 13. Program penanganan pengaduan

lingkungan hidup 14. Program pengelolaan persampahan

15. Program Perencanaan Lingkungan Hidup

Peningkatan Partisipasi Pendidikan Dasar

1. Program pengelolaan pendidikan 2. Program pengembangan kurikulum

3. Program pendidik dan tenaga kependidikan

4. Program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan

5. Program Pengembangan Kapasitas Daya Saing Keolahragaan

6. Program pembinaan perpustakaan

Pemenuhan Upaya

Kesehatan

1. Program pemenuhan upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat

2. Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan

3. Program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman

4. Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

5. Program pengendalian penduduk 6. Program pembinaan keluarga berencana

(KB) 7. Program Pemberdayaan dan Peningkatan

Keluarga Sejahtera (KS)

Pengembangan dan

Perluasan UMKM

1. Program pengawasan dan pemeriksaan

koperasi 2. Program penilaian kesehatan KSP/USP

koperasi 3. Program pendidikan dan latihan

perkoperasian 4. Program pemberdayaan usaha menengah,

usaha kecil, dan usaha mikro (UMKM) 5. Program pengembangan UMKM

BAB VII-6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan

Program Perangkat Daerah I

Pengembangan

Ekonomi Kreatif Agro Industri

1. Program perencanaan dan pembangunan

industri 2. Program pengendalian izin usaha industri

kabupaten/kota 3. Program pengelolaan sistem informasi

industri nasional 4. Program perizinan dan pendaftaran

perusahaan 5. Program peningkatan sarana distribusi

perdagangan 6. Program pengunaan dan pemasaran

produk dalam negeri

7. Program stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting

8. Program standarisasi dan perlindungan konsumen

9. Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal

10. Program Promosi Penanaman Modal 11. Program Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal 12. Program Pengelolaan Data dan Sistem

Informasi Penanaman Modal 13. Program peningkatan daya tarik destinasi

pariwisata 14. Program pemasaran parawisata

15. Program penyediaan dan pengembagan prasarana pertanian

Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik

1. Program peningkatan peran partai politik

dan lembaga pendidikan melalui pendidikan politik dan pengembangan etika serta budaya politik

2. Program pemberdayaan dan pengawasan organisasi kemasyarakatan

3. Program pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya

4. Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional dan Peningkatan Kualitas dan

Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial 5. Program Pendaftaran Penduduk

6. Program Pencatatan Sipil 7. Program pengeloalaan informasi

administrasi kependudukan 8. Program Pengelolaan Profil

Kependudukan 9. Program penyelenggaraan persandian

untuk pengamanan informasi 10. Program penyelenggaraan statistik

sektoral 11. Program Pelayanan Penanaman Modal

12. Program pengelolaan arsip 13. Program perlindungan dan penyelamatan

arsip

BAB VII-7

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan

Program Perangkat Daerah I

14. Program penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik 15. Program pemberdayaan masyarakat desa

dan kelurahan 16. Program penyelenggaraan urusan

pemerintahan umum

Peningkatan Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah

1. Program pemerintahan dan kesejahteraan rakyat

2. Program perekonomian dan pembangunan

3. Program dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD

4. Program perencanaan, pengendalian dan

evaluasi pemambangunan daerah 5. Program koordinasi dan sinkronisasi

perencanaan pembangunan daerah 6. Program koordinasi dan sinkronisasi

perencanaan pembangunan daerah 7. Program kepegawaian daerah

8. Program pengembangan sumber daya manusia (SDM)

9. Program penyelenggaraan pengawasan 10. Program perumusan kebijakan,

pendampingan dan asistensi

Peningkatan Kinerja

Keuangan Daerah

1. Program pengelolaan keuangan daerah

2. Program pengelolaan barang milik daerah 3. Program pengelolaan pendapatan daerah

Peningkatan Derajat Kesejahteraan

Masyarakat

1. Program pemberdayaan sosial 2. Program rehabilitasi sosial

3. Program perlindungan dan jaminan sosial 4. Program penanganan bencana

5. Program pengelolaan taman makam pahlawan

6. Program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan

7. Program perlindungan khusus anak 8. Program pelatihan kerja dan

produktivitas tenaga kerja 9. Program penempatan tenaga kerja

10. Program hubungan industrial 11. Program penataan desa

12. Program peningkatan kerjasama desa 13. Program administrasi pemerintah desa

14. Program pemberdayaan lembaga kemasayarakatan, lembaga adat dan

masyarakat hukum adat 15. Program pengelolaan sumber daya

ekonomi untuk kedaulatan dan kemandirian pangan

16. Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat

17. Program penangan kerawanan pangan 18. Program pengawasan keamanan pangan

19. Program pengelolaan perikanan tangkap

BAB VII-8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan

Program Perangkat Daerah I

20. Program pengelolaan perikanan budidaya

21. Program pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan

22. Program pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

23. Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian

24. Program penyediaan dan pengembagan prasarana pertania

25. Program pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian

26. Program penyuluhan pertanian

27. Program pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner

28. Program pengembangan kebudayaan 29. Program pengelolaan permuseuman

30. Program pembinaan sejarah 31. Program pelestarian dan pengelolaan

cagar dan budaya 32. Program Peningkatan Ketentraman dan

Ketertiban Umum 33. Program Pencegahan, Penanggulangan,

Penyelamatan Kebakaran dan Penyelamatan Non-Kebakaran

34. Program Penanggulangan Bencana 35. Program Pengakuan Keberadaan

Masyarakat Hukum Adat (MHA), Kearifan Lokal dan HAK MHA yang terkait dengan

PPLH.

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

Dalam menyusun program pembangunan disesuaikan dengan

prioritas dan kebutuhan daerah. Setelah program yang disertai

dengan kebutuhan pendanaan indikatif kegiatan dan target kinerja

terukur, selanjutnya dijabarkan ke dalam dokumen Rencana Strategis

(RENSTRA) Perangkat Daerah (PD) dilingkup Pemerintahan Kabupaten

Bungo. Adapun tabel terkait Indikasi Rencana Program dan

Kebutuhan Pendanaan disajikan pada tabel dibawah ini:

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 URUSAN

PEMERINTAHAN WAJIB

YANG BERKAITAN

DENGAN PELAYANAN

DASAR

336.223.917.550 466.422.917.488 434.074.289.526 489.807.080.327 507.789.286.481 2.234.317.491.371

1.01 Bidang Urusan

Pendidikan36.296.000.000 37.541.000.000 37.868.000.000 38.178.000.000 38.233.000.000 188.116.000.000

APK PAUD65,9 % 66,2 % 2.377.000.000 66,6% 3.202.000.000 67,10 % 3.207.000.000 67,60 % 3.222.000.000 68,10% 3.227.000.000 68,10% 15.235.000.000

APM SD / MI 78,99 % 79,30% 20.102.000.000 79,60% 20.180.000.000 79,90% 20.224.000.000 80,20 % 20.244.000.000 80,50% 20.274.000.000 80,50% 101.024.000.000

APM SMP / MTs 75,94% 76,24% 12.297.000.000 76,54 % 12.312.000.000 76,84 % 12.445.000.000 77,14 % 12.475.000.000 77,44% 12.475.000.000 77,44% 62.004.000.000

Angka Melek Huruf97,84% 98,04% 660.000.000 98,25% 797.000.000 98,45% 817.000.000 98,66% 837.000.000 98,86% 857.000.000 98,86% 3.968.000.000

2 Program pengembangan

kurikulum

Persentase sekolah

yang menerapkan

kurikulum muatan

lokalNA 13,42% 200.000.000 16,42% 350.000.000 19,42% 450.000.000 22,42% 500.000.000 25,42% 500.000.000 25,42% 2.000.000.000

3 Program Pendidik dan

Tenaga Pendidikan

Persentase guru yang

memiliki kompetensi 53,90% 55,90% 660.000.000 57,90% 700.000.000 59,90% 725.000.000 61,90% 900.000.000 63,90% 900.000.000 63,90% 3.885.000.000

1.02 Bidang Urusan Kesehatan202.911.744.564 218.478.560.130 172.919.176.333 178.731.447.299 184.251.547.461 957.292.475.786

Persentase

peningkatan

upaya

Kesehatan

perorangan dan

masyarakat

65% 75% 31.500.000.000 80% 34.650.000.000 85% 37.800.000.000 90% 40.950.000.000 95% 44.100.000.000 95% 189.000.000.000

Dinas

Kesehatan

Average Length of

Stay (AVLOS)4,15 Hari 4,15 Hari 48.965.000.000 4,10 Hari 52.545.000.000 4,05 Hari 19.545.000.000 4 Hari 17.625.000.000 3,95 Hari 15.425.000.000 3,95 Hari 154.105.000.000

Net Death Rate (NDR)3,2% 2,5% 112.798.654.852 2,4% 121.333.261.683 2,3% 105.269.924.767 2,2% 109.403.421.006 2,1% 113.793.592.056 2,1% 562.598.854.364

Persentase

ketersediaan Tenaga

Kesehatan yang

berkompeten sesuai

kebutuhan

52,63% 63,2% 7.624.418.000 68,4% 7.634.418.400 73,7% 7.640.418.400 84,2% 7.644.418.400 89,5% 7.649.418.400 89,5% 38.193.091.600

Dinas

Kesehatan

Waktu Tanggap

Pelayanan Dokter di

Gawat Darurat≤ 5 Nelt

4 Menit 45

Detik505.766.700

4 Menit 30

Detik531.055.035

4 Menit 15

Detik637.266.042 4 Menit 860.309.156,70

3 Menit 45

Detik860.309.156,70

3 Menit 45

Detik3.394.706.090

RSUD H.

Hanafie

Persentase obat

memenuhi syaratNA 86,20% 257.050.000 89,56% 282.755.000 92,30% 311.031.000 95,04% 342.134.000 97,78% 376.347.000 97,78 1.569.317.000

Persentase makanan

memenuhi syarat 75% 80% 428.693.900 82% 586.693.900 84% 708.693.900 86% 848.693.900 88% 988.693.900 90% 3.561.469.500

Persentase PKRT

yang memenuhi

syarat

72,05% 89,04% 7.161.112 91,24% 7.876.112 93,21% 8.592.224 94,67% 9.308.336 95,85% 10.024.448 95,85% 42.962.232

4 Program pemberdayaan

masyarakat bidang

kesehatan

Persentase

peningkatan UKBM

aktif

63,50% 67% 825.000.000 70% 907.500.000 73% 998.250.000 75% 1.048.162.500 78% 1.048.162.500 78% 4.827.075.000

Tabel 7.3

Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan Daerah yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Program sediaan farmasi,

alat kesehatan dan

makanan minuman

3

Program pemenuhan

upaya kesehatan

perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat

1

Program peningkatan

kapasitas sumber daya

manusia kesehatan

2

RSUD H.

Hanafie

Program pengelolaan

pendidikan

1

Dinas

Kesehatan

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-9

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

1.03 Bidang Urusan Pekerjaan

Umum dan Penataan

Ruang

48.737.196.000 161.338.000.000 173.438.000.000 222.213.000.000 233.713.000.000 839.439.196.000

1 Program pengelolaan

sumber daya air (SDA)

Persentase irigasi

kabupaten dalam

kondisi baik

77,07% 78% 2.000.000.000 79% 1.500.000.000 80% 1.500.000.000 81% 2.000.000.000 82% 1.500.000.000 82% 8.500.000.000

2 Program pengelolaan dan

pengembangan sistem

drainase

Persentase drainase

dalam kondisi baik 78,77% 79% 3.000.000.000 80% 3.000.000.000 82% 4.000.000.000 84% 4.500.000.000 85% 5.000.000.000 85% 19.500.000.000

3 Program penataan

bangunan gedung

Jumlah bangunan

gedung daerah dalam

kondisi baik

78,77% 80% 10.000.000.000 81% 15.000.000.000 82% 17.000.000.000 83% 10.000.000.000 84% 20.000.000.000 84% 72.000.000.000

4 Program pengelolaan dan

pengembangan sistem

penyediaan air minum

Persentase penduduk

yang berakses air

minum 78,77% 79,58% 6.456.196.000 80,58% 10.000.000.000 82,24% 17.000.000.000 84,14% 20.000.000.000 86,01% 20.000.000.000 86,01% 73.456.196.000

Persentase jalan

kabupaten kondisi

mantap

69,01% 77,14% 11.400.000.000 79,01% 97.500.000.000 80,26% 110.100.000.000 85,24% 158.375.000.000 85,50% 158.875.000.000 85,50% 536.250.000.000

Persentase jembatan

dalam kondisi baik 69,01% 98,42% 1.125.000.000 98,62% 16.000.000.000 98,82% 5.500.000.000 98,82% 9.000.000.000 98,82% 10.000.000.000 98,82% 41.625.000.000

6 Program penyelenggaraan

penataan ruang

Ketaatan terhadap

RTRW 46,15% 47,69% 2.000.000.000 57,45% 2.000.000.000 69,21% 2.000.000.000 80,98% 2.000.000.000 92,75% 2.000.000.000 92,75% 10.000.000.000

7 Program Pengelolaan dan

Pengembangan Sistem Air

Limbah

Persentase jumlah

rumah tangga di

wilayah

pengembangan

SPALD

82,62% 86% 12.756.000.000 88,62% 16.338.000.000 92% 16.338.000.000 95% 16.338.000.000 98% 16.338.000.000 98% 78.108.000.000

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

1.04 Bidang Urusan

Perumahan Rakyat dan

Kawasan Pemukiman24.967.317.396 25.004.049.136 25.042.454.122 25.082.699.678 25.124.969.862 125.221.490.193

1 Program pengembangan

perumahan

Persentase Rumah

Layak Huni dilokasi

rawan bencana atau

relokasi program

Kabupaten/kota

93,78% 95,02% 117.372.300 96,26% 129.109.530 97,50% 142.020.483 98,74% 156.222.531 99,98% 171.844.784 99,98% 716.569.628

2 Program kawasan

permukiman

Persentase

menurunnya area

Kawasan

permukiman kumuh

perkotaan.

12,82% 10,26% 8.629.952.300 7,70% 8.634.947.530 5,14% 8.640.442.283 2,58% 8.646.486.511 1,60% 8.653.135.162 0% 43.204.963.787

3 Program perumahan dan

kawasan permukiman

kumuh

Persentase kawasan

Permukiman layak

huni perkotaan

87,18% 89,74% 16.020.000.000 92,30% 16.020.000.000 94,86% 16.020.000.000 97,42% 16.020.000.000 99,98% 16.020.000.000 99,98% 80.100.000.000

4 Program peningkatan

prasarana, sarana dan

utilitas umum (PSU)

Persentase

permukiman yang di

dukung dengan PSU

95,66% 96,53% 199.992.796 97,40% 219.992.075,60 98,27% 239.991.355,60 99,14% 259.990.635,60 100% 279.989.915,60 100% 1.199.956.778

1.05 Bidang Urusan

Ketentraman, Ketertiban

Umum dan Perlindungan

Masyarakat22.394.191.590 23.083.670.863 23.818.848.964 24.603.947.041 25.443.603.123 119.344.261.580

Program penyelenggaraan

jalan

5

Dinas

Pekerjaan

Umum dan

Penataan

Ruang

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-10

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

1 Program Peningkatan

Ketentraman dan

Ketertiban Umum

Persentase

Penyelesaian

Pelanggaran K3

(Ketertiban,

Ketentraman dan

Keindahan)

100% 100% 2.261.007.300 100% 2.294.922.410 100% 2.329.346.246 100% 2.364.286.439 100% 2.399.750.736 100% 11.649.313.130

Persentase

Penegakan Perda dan

Perkada yang

ditegakkan

61% 65% 168.980.400 66% 171.515.106 67% 174.087.833 68% 176.699.150 69% 179.349.637 69% 870.632.126

2 Cakupan Pelayanan

Pemadaman

Kebakaran100% 100% 7.902.299.600 100% 8.020.834.094 100% 8.141.146.605 100% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865

Tingkat Waktu

Tanggap (response

time rate) Daerah

Layanan Wilayah

Manajemen

Kebakaran (WMK)

96% 96% 7.902.299.600 97% 8.020.834.094 98% 8.141.146.605 99% 8.263.263.804 100% 8.387.212.762 100% 40.714.756.865

3 Program Penanggulangan

Bencana

Cakupan

Penanggulangan

Bencanan Alam dan

Non-Alam 80% 100% 4.159.604.690 100% 4.575.565.159 100% 5.033.121.675 100% 5.536.433.842 100% 6.090.077.227 100% 25.394.802.593

Badan

Penanggulanga

n Bencana

Daerah

Kesatuan

Bangsa dan

Politik

1.06 Bidang Urusan Sosial 917.468.000 977.637.360 987.810.107 997.986.309 1.023.166.035 4.904.067.812

1 Program pemberdayaan

sosial

Persentase

Komunitas Adat

Terpencil (KAT) yang

sudah berdaya37,74% 0,13% 8.468.000 0,13% 8.637.360 0,13% 8.810.107 0,13% 8.986.309 0,09% 9.166.035 0,09% 44.067.812

2 Program rehabilitasi sosial Persentase Kasus

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

(PMKS) yang

tertangani

9% 0,18% 90.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,18% 135.000.000 0,20% 155.000.000 0,20% 650.000.000

3 Program perlindungan dan

jaminan sosial

Persentase Data

Terpadu

Kesejahteraan Sosial

(DTKS) yang

menerima bantuan

37,86% 50,29% 588.000.000 62,72% 588.000.000 75,15% 588.000.000 87,57% 588.000.000 100% 588.000.000 100% 2.940.000.000

4 Program penanganan

bencana

Jumlah korban

becana yang

terpenuhi kebutuhan

dasar

100% 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 81.000.000 100% 405.000.000

5 Program pengelolaan

taman makam pahlawan

Taman Makam

Pahlawan sesuai

standar

0% 20% 150.000.000 20% 165.000.000 20% 175.000.000 20% 185.000.000 20% 190.000.000 100% 865.000.000

2 URUSAN

PEMERINTAHAN WAJIB

YANG TIDAK BERKAITAN

DENGAN PELAYANAN

DASAR

44.772.515.221 57.589.603.942 62.772.744.993 67.319.882.138 75.149.325.739 307.383.011.033

Program Pencegahan,

Penanggulangan,

Penyelamatan Kebakaran

dan Penyelamatan Non-

Kebakaran

Satuan Polisi

Pamong Praja

dan Pemadam

Kebakaran

Dinas Sosial

Pengendalian

Penduduk

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

dan

Perlindungan

Anak

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-11

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

2.07 Bidang Urusan Tenaga

Kerja509.626.775 695.931.707 720.621.951 725.921.951 643.560.976 3.295.663.360

1 Program pelatihan kerja

dan produktivitas tenaga

kerja

Persentase Pencari

Kerja Sesuai dengan

Kebutuhan15,72% 20,62% 139.626.775 36,08% 214.931.707 41,24% 239.621.951 41,23% 239.921.951 20,16% 147.560.976 20,16% 981.663.360

2 Program penempatan

tenaga kerja

Persentase Pencari

Kerja yang Terdaftar

yang Ditempatkan90,53% 90,53% 190.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 296.000.000 90,53% 1.374.000.000

3 Program hubungan

industrial

Persentase Kasus

yang Diselesaikan

dengan Perjanjian

Bersama (PB)

88% 90% 180.000.000 93% 185.000.000 95% 185.000.000 97% 190.000.000 98% 200.000.000 98% 940.000.000

2.08 Bidang Urusan

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

1.010.301.390 1.344.375.429 1.511.707.800 1.394.236.148 1.355.874.075 6.616.494.842

1 Program pengarusutamaan

gender dan pemberdayaan

perempuan

Indeks Pembangunan

Gender (IPG)

88,54% 88,66% 950.301.390 88,78% 1.045.331.529 88,90% 1.149.864.681 89,02% 1.065.287.858 89,14% 1.056.830.175 89,14% 5.267.615.633

2 Program perlindungan

khusus anak

Persentase

Penyelesaian Kasus

Kekerasan Terhadap

Perempuan dan Anak 67% 87% 60.000.000 73% 299.043.900 67% 361.843.119 87% 328.948.290 93% 299.043.900 100% 1.348.879.209

2.09 Bidang Urusan Pangan 1.357.087.418 1.522.112.418 1.845.195.974 2.240.869.751 2.374.131.474 9.339.397.035

1 Program pengelolaan

sumber daya ekonomi

untuk kedaulatan dan

kemandirian pangan

Persentase dusun

mandiri pangan4,96% 11,35% 963.500.000 17,73% 1.108.025.000 24,11% 1.274.228.750 30,50% 1.465.363.063 36,88% 1.685.167.522 36,88% 6.496.284.335

2 Program peningkatan

diversifikasi dan

ketahanan pangan

masyarakat

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH)85,2% 85,8% 302.495.318 86,5% 322.995.318 87,35% 475.320.519 88,65% 523.712.955 89,75% 586.734.251 89,75% 2.211.258.361

3 Program penangan

kerawanan pangan

Persentase daerah

rentan rawan pangan 7,19% 5,88% 52.213.400 4,58% 52.213.400 3,27% 54.824.070 1,96 58.113.514 0% 62.181.460 0% 279.545.844

4 Program pengawasan

keamanan pangan

Persentase kelompok

tani pangan segar

asal tumbuhan yang

memenuhi

persyaratan mutu

dan keamanan

pangan (Sertifikat)

NA 8% 38.878.700 16% 38.878.700 24% 40.822.635 32% 193.680.219 40% 40.048.241 40% 352.308.495

2.11 Bidang Urusan

Lingkungan Hidup8.371.181.128 15.202.392.741 15.019.254.815 15.854.568.896 16.188.658.886 70.636.056.466

1 Program pengendalian

pencemaran dan atau

kerusakan lingkungan

hidup

Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup

(IKLH)65,26% 65,82% 313.110.000 66,38% 328.766.000 66,94% 345.204.000 67,41% 362.464.000 67,73% 380.587.000 67,73% 1.730.131.000

Dinas

Ketahanan

Pangan

Dinas Sosial

Pengendalian

Penduduk

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

dan

Perlindungan

Anak

Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

Dinas

Lingkungan

Hidup

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-12

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

2 Program pengendalian

bahan berbahaya dan

beracun (B3) dan limbah

bahan berbahaya dan

beracun (Limbah B3)

Persentase ketaatan

pengelolaan limbah

B376% 79% 103.425.000 80% 108.596.000 81% 114.026.000 82% 119.727.000 83% 125.714.000 83% 571.488.000

3 Program pembinaan dan

pengawasan terhadap izin

lingkungan dan izin

perlindungan dan

pengelolaan lingkungan

hidup (PPLH)

Persentase ketaatan

terhadap izin

lingkungan PPLH

dan PUULH yang

diterbitkan 80% 81% 155.400.000 84% 163.170.000 86% 171.329.000 87% 179.895.000 89% 188.890.000 89% 858.684.000

4 Program penghargaan

lingkungan hidup untuk

masyarakat

Jumlah penghargaan

di bidang lingkungan

hidup 1 1 157.500.000 1 165.375.000 2 173.644.000 2 182.326.000 3 191.442.000 9 870.287.000

5 Program penanganan

pengaduan lingkungan

hidup

Persentase

penanganan

pengaduan

masyarakat tentang

lingkungan hidup

70% 70% 35.700.000 80% 37.485.000 80% 39.359.000 90% 41.327.000 90% 43.394.000 90% 197.265.000

Persentase sampah

yang dikelola 98% 99% 99% 99% 100% 100% 100%

Persentase

Pengurangan

Timbulan Sampah

24% 26% 27% 28% 30% 30% 30%

7 Program Pengakuan

Keberadaan Masyarakat

Hukum Adat (MHA),

Kearifan Lokal dan HAK

MHA yang terkait dengan

PPLH

Penetapan MHA

N/A N/A - 2 MHA 20.000.000 2 MHA 20.000.000 3 MHA 30.000.000 3 MHA 30.000.000 10 MHA 100.000.000

8 Program Perencanaan

Lingkungan Hidup

Jumlah Dokumen

Perencanaan

Lingkungan Hidup

2 2 1.000.000.000 2 1.000.000.000 1 500.000.000 3 1.000.000.000 3 1.000.000.000 13 4.500.000.000

9 Program Pengelolaan

Keanekaragaman Hayati

(KEHATI)

Persentase Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

Kabupaten32,02% 33,21% 103.546.128 34,40% 113.900.740,80 35,59% 125.290.814,88 36,78% 137.819.896,37 37,97% 151.601.886 37,97% 632.159.466

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

2.12 Bidang Urusan

Administrasi

Kependudukan dan

Catatan Sipil

331.573.560 397.888.272 477.465.926 572.959.111 687.550.934 2.467.437.804

1 Program Pendaftaran

Penduduk

Rasio Penduduk ber

KTP per satuan

Penduduk

99,68% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047

Cakupan Penerbitan

Kartu Tanda

Penduduk (KTP)98% 100% 52.944.400 100% 63.533.280 100% 76.239.936 100% 91.487.923 100% 109.785.508 100% 393.991.047

2 Program Pencatatan Sipil Rasio Bayi Berakte80% 85% 42.346.450 90% 50.815.740 95% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342

6.632.550.000 6.765.201.000 6.900.505.000 7.038.515.000 33.839.271.000

Dinas

Kependudukan

dan Pencatatan

Sipil

Program pengelolaan

persampahan

6

Dinas

Lingkungan

Hidup

6.502.500.000

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-13

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

Rasio Pasangan

Berakte Nikah90% 92% 42.346.450 94% 50.815.740 96% 60.978.888 98% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342

Cakupan Penerbitan

Akte Kelahiran 98% 100% 42.346.450 100% 50.815.740 100% 60.978.888 100% 73.174.666 100% 87.809.599 100% 315.125.342

3 Program pengeloalaan

informasi administrasi

kependudukan

Persentase OPD dan

Lembaga yang

Memanfaatkan Data

Kependudukan10% 15% 34.167.610 20% 41.001.132 30% 49.201.358 50% 59.041.630 75% 70.849.956 75% 254.261.687

4 Program Pengelolaan Profil

Kependudukan

Persentase Penyajian

Data Kependudukan

Skala Provinsi Dalam

1 Tahun100% 100% 64.477.800 100% 77.373.360 100% 92.848.032 100% 111.417.638 100% 133.701.166 100% 479.817.996

2.13 Bidang Urusan

Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

3.540.000.000 5.525.000.000 6.614.500.000 5.942.475.000 7.689.598.750 29.311.573.750

1 Program penataan desa Persentase

Peningkatan Dusun

maju20% 22% 545.000.000 24% 735.000.000 26% 735.000.000 28% 771.750.000 30% 810.337.500 30% 3.597.087.500

2 Program peningkatan

kerjasama desa

jumlah kerjasama

antar dusun yang

dilaksanakan

16 Kerja

Sama

18 Kerja

Sama25.000.000

19 Kerja

sama155.000.000

19 Kerja

Sama162.750.000

20 Kerja

Sama170.887.500

21 Kerja

Sama179.431.875

22 Kerja

Sama693.069.375

Persentase Desa

dengan Tata Kelola

Pemerintahan Dusun

yang baik65% 71% 1.265.000.000 75% 2.085.000.000 78% 3.039.250.000 81% 2.188.462.500 87% 3.747.885.625 87% 12.325.598.125

Persentase

peningkatan Jumlah

Bumdus berkembang3% 5% 65.000.000 6% 300.000.000 8% 315.000.000 10% 330.750.000 12% 347.287.500 12% 1.358.037.500

4 Program pemberdayaan

lembaga kemsayarakatan,

lembaga adat dan

masyarakat hukum adat

Persentase Lembaga

Kemasyarakatan

Desa aktif49% 54% 1.640.000.000 61% 2.250.000.000 64% 2.362.500.000 67% 2.480.625.000 72% 2.604.656.250 80% 11.337.781.250

2.14 Bidang Urusan

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana393.019.250 419.179.675 447.456.143 511.502.608 544.167.135 2.315.324.811

1 Program pengendalian

penduduk

Laju pertumbuhan

penduduk (LPP)0,021% 0,021% 113.877.290 0,021% 118.173.519 0,020% 122.599.371 0,019% 160.610.160 0,018% 164.335.441 0,018% 679.595.781

2 Program pembinaan

keluarga berencana (KB)

Persentase Akseptor

KB Aktif 82,64% 82,72% 198.641.960 82,95% 218.506.156 83,50% 240.356.772 85,00% 264.392.448 86,00% 290.831.694 86,00% 1.212.729.030

3 Program Pemberdayaan

dan Peningkatan Keluarga

Sejahtera (KS)

Persentase kenaikan

status kampung KB17% 20% 80.500.000 25% 82.500.000 30% 84.500.000 35% 86.500.000 40% 89.000.000 40% 423.000.000

2.15Bidang Urusan

Perhubungan13.865.000.000 15.251.500.000 16.776.650.000 18.454.315.000 20.299.746.500 84.647.211.500

Dinas Sosial

Pengendalian

Penduduk

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

dan

Perlindungan

Anak

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat

dan Dusun

Dinas

Kependudukan

dan Pencatatan

Sipil

Program administrasi

pemerintah desa

3

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-14

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

Persentase

pengendalian dan

pengawasan lalu

lintas

69,41% 71,34% 2.814.000.000 73,49% 3.095.400.000 75,69% 3.404.940.000 77,56% 3.745.434.000 79,10% 4.119.977.400 79,10% 17.179.751.400

Persentase

pengembangan

teknik sarana dan

pembangunan

prasarana serta

informasi

perhubungan

46,58% 48,01% 7.261.000.000 49,51% 7.987.100.000 51,08% 8.785.810.000 52,75% 9.664.391.000 54,50% 10.630.830.100 54,50% 44.329.131.100

Persentase pelayanan

angkutan 82,78% 84,43% 1.291.000.000 86,12% 1.420.100.000 87,84% 1.562.110.000 89,60% 1.718.321.000 91,39% 1.890.153.100 91,39% 7.881.684.100

2 Program pengelolaan

penerbangan

Persentase

Koordinasi dan

Kerjasama dalam

Penyelenggaraan

Bandara dan

Administrasi

11,11% 11,11% 2.499.000.000 11,11% 2.748.900.000 22,22% 3.023.790.000 22,22% 3.326.169.000 22,22% 3.658.785.900 22,22% 15.256.644.900

2.16 Bidang Urusan

Komunikasi dan

Informatika

4.818.303.800 6.586.134.100 7.894.697.500 9.214.117.300 10.955.529.000 39.468.781.700

1 Program informasi dan

komunikasi publik

Persentase Informasi

Pembangunan

Daerah yang di

Sebarluaskan

Melalui Media

70% 75% 2.668.303.800 78% 2.811.134.100 80% 2.969.697.500 85% 3.189.117.300 90% 3.405.529.000 90% 15.043.781.700

2 Program aplikasi

informatika

Persentase jumlah

perangkat teknologi

informasi OPD yang

terintegrasi0 10% 2.150.000.000 30% 3.775.000.000 35% 4.925.000.000 45% 6.025.000.000 75% 7.550.000.000 75% 24.425.000.000

2.17 Bidang Urusan Koperasi,

Usaha Kecil dan

Menengah

1.855.000.000 880.000.000 865.000.000 865.000.000 855.000.000 5.320.000.000

1 Program pengawasan dan

pemeriksaan koperasi

Persentase

kepatuhan koperasi

terhadap peraturan

perundang-

undangan

10% 12% 45.000.000 24% 45.000.000 36% 45.000.000 48% 45.000.000 60% 45.000.000 60% 225.000.000

2 Program penilaian

kesehatan KSP/USP

koperasi

Persentase KSP/USP

yang sehat 10% 12% 35.000.000 24% 35.000.000 36% 35.000.000 48% 35.000.000 60% 35.000.000 60% 175.000.000

3 Program pendidikan dan

latihan perkoperasian

Persentase koperasi

yang melaksanakan

RAT25% 30% 150.000.000 35% 175.000.000 40% 160.000.000 45% 160.000.000 50% 150.000.000 50% 795.000.000

4 Program pemberdayaan

usaha menengah, usaha

kecil, dan usaha mikro

(UMKM)

Persentase usaha

menengah, usaha

kecil dan usaha

mikro yang

bersertifikat halal

atau HKI

9% 12% 125.000.000 15% 125.000.000 18% 125.000.000 21% 125.000.000 24% 125.000.000 24% 625.000.000

Dinas

Perhubungan

Dinas

Komunikasi

Infromatika dan

Persandian

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan

Perdagangan

Program penyelenggaraan

lalu lintas dan angkutan

jalan (LLAJ)

1

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-15

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

5 Program pengembangan

UMKM

Jumlah peningkatan

UMKM yang

difasilitasi 97 UMKM 497 UMKM 1.500.000.000 550 UMKM 500.000.000 600 UMKM 500.000.000 650 UMKM 500.000.000 700 UMKM 500.000.000 700 UMKM 3.500.000.000

2.18 Bidang Urusan

Penanaman Modal2.294.324.900 2.510.000.000 2.605.000.000 2.670.000.000 2.975.000.000 13.054.324.900

1 Program Pengembangan

Iklim Penanaman Modal

Nilai Peningkatan

Investasi 353,14 M 553,14 M 450.000.000 778,14 M 490.000.000 1 T 500.000.000 1,3 T 510.000.000 1,6 T 730.000.000 1,6 T 2.680.000.000

2 Program Promosi

Penanaman Modal

Jumlah Investor yang

menanamkan modal2850 850 1.225.000.000 900 1.400.000.000 950 1.430.000.000 1000 1.440.000.000 1100 1.450.000.000 1100 6.945.000.000

3 Program Pelayanan

Penanaman Modal

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) di

Bidang Pelayanan

Penanaman Modal 85 86 229.324.900 87 210.000.000 88 245.000.000 89 270.000.000 90 325.000.000 90 1.279.324.900

4 Program Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman

Modal

Persentase investor

wajib lapor LKPM

yang tertib

menyampaikan

Laporan Kegiatan

Penanaman Modal

(LKPM)

40% 45% 340.000.000 50% 350.000.000 55% 360.000.000 60% 370.000.000 70% 380.000.000 70% 1.800.000.000

5 Program Pengelolaan Data

dan Sistem Informasi

Penanaman Modal

Rasio Daya Serap

Tenaga Kerja (per

investor)2,65 2,8 50.000.000 3,0 60.000.000 3,25 70.000.000 3,55 80.000.000 3,9 90.000.000 3,9 350.000.000

2.19 Bidang Urusan

Kepemudaan dan

Olahraga

2.568.036.000 2.824.839.600 2.831.744.884 3.114.916.372 3.426.508.009 14.766.044.865

1 Program pengembangan

kapasitas daya saing

kepemudaan

Persentase pemuda

yang dibina

berdasarkan event57% 58% Rp 2.508.036.000 60% Rp 2.758.839.600 62% Rp 2.759.144.884 64% Rp 3.035.056.372 66% Rp 3.338.562.009 66% 14.399.638.865

2 Program Pengembangan

Kapasitas Daya Saing

Keolahragaan

Persentase atlet

berprestasi Tingkat

Provinsi dan Nasional21% 21% Rp 60.000.000 25% Rp 66.000.000 29% Rp 72.600.000 33% Rp 79.860.000 38% Rp 87.946.000 38% 366.406.000

2.20 Bidang Urusan Statistik595.000.000 675.000.000 810.000.000 860.000.000 915.000.000 3.855.000.000

1 Program penyelenggaraan

statistik sektoral

Persentase Data

Statistik Sektoral

yang Akurat N/A 20% 595.000.000 25% 675.000.000 30% 810.000.000 35% 860.000.000 40% 915.000.000 40% 3.855.000.000

Dinas

Komunikasi

Infromatika dan

Persandian

2.21 Bidang Urusan

Persandian500.000.000 550.000.000 600.000.000 645.000.000 680.000.000 2.975.000.000

1 Program penyelenggaraan

persandian untuk

pengamanan informasi

Persentase Jumlah

Informasi Daerah

yang Diamankan dan

Tersampaikan

dengan Baik

90% 90% 500.000.000 92% 550.000.000 94% 600.000.000 96% 645.000.000 98% 680.000.000 98% 2.975.000.000

Dinas

Komunikasi

Infromatika dan

Persandian

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan

Perdagangan

Dinas

Penanaman

Modal dan

Pelayanan

Terpadu Satu

Pintu

Dinas Pemuda

Olahraga dan

Pariwisata

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-16

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

2.22 Bidang Urusan

Kebudayaan1.721.061.000 1.850.000.000 2.150.000.000 2.450.000.000 2.750.000.000 10.700.000.000

1 Program pengembangan

kebudayaan

Jumlah peningkatan

budaya yang

dikembangkan

melalui festival seni

dan Budaya

3 Tradisi

lokal

4 Tradisi

lokal 900.000.000

5 Tradisi

lokal1.200.000.000

6 Tradisi

lokal1.500.000.000

7 Tradisi

lokal1.800.000.000

8 Tradisi

lokal2.100.000.000

8 Tradisi

lokal7.500.000.000

2 Program pengelolaan

permuseuman

Jumlah ketersediaan

koleksi museum 2 5 600.000.000 7 650.000.000 9 650.000.000 11 650.000.000 13 650.000.000 13 3.200.000.000

3 Program pembinaan

sejarah

Persentase budaya

sejarah lokal yang

didokumentasikan5% 10% 95.535.000 - - - - - - - - - -

4 Program pelestarian dan

pengelolaan cagar dan

budaya

Persentase cagar

budaya yang

ditetapkan sebagai

warisan budaya

N/A 5% 125.526.000 - - - - - - - - - -

2.23 Bidang Urusan

Perpustakaan557.000.000 769.650.000 934.000.000 1.084.000.000 1.832.500.000 5.177.150.000

1 Program pembinaan

perpustakaan

Tingkat Gemar

Membaca47,27% 63.3% 557.000.000 64.88% 769.650.000 70,29% 934.000.000 73,53% 1.084.000.000 77,86% 1.832.500.000 77,86% 5.177.150.000

Dinas

Perpustakaan

dan Arsip

Daerah

2.24 Bidang Kearsipan 486.000.000 585.600.000 669.450.000 720.000.000 976.500.000 3.437.550.000

1 Program pengelolaan arsip Cakupan Arsip OPD

yang ditata8,88% 11,11% 411.000.000 13,33% 465.600.000 15,55% 464.450.000 17,78% 500.000.000 20% 641.500.000 20% 2.482.550.000

2 Program perlindungan dan

penyelamatan arsip

Cakupan Arsip OPD

yang diselamatkan 0% 7% 75.000.000 9% 120.000.000 12% 205.000.000 14% 220.000.000 16% 335.000.000 16% 955.000.000

3 URUSAN

PEMERINTAHAN

PILIHAN

9.961.896.388 11.392.089.291 12.161.176.622 13.011.883.623 13.939.524.955 60.466.570.879

3.25 Bidang Urusan Kelautan

dan Perikanan 1.133.339.085 1.246.672.994 1.371.340.293 1.508.474.322 1.659.321.754 6.919.148.448

1 Program pengelolaan

perikanan tangkap

Persentase

Peningkatan

Produksi Perikanan

TangkapN/A 2% 236.500.000 4% 260.150.000 6% 286.165.000 8% 314.781.500 10% 346.259.650 10% 1.443.856.150

2 Program pengelolaan

perikanan budidaya

Persentase

Peningkatan

Produksi Perikanan

budidaya N/A 2% 446.989.085 4% 491.687.994 6% 540.856.793 8% 594.942.472 10% 654.436.719 10% 2.728.913.063

3 Program pengawasan

sumber daya kelautan dan

perikanan

Persentase

POKMASWAS yang

aktif

N/A 2% 149.850.000 4% 164.835.000 6% 181.318.500 8% 199.450.350 10% 219.395.385 10% 914.849.235

4 Program pengolahan dan

pemasaran hasil

perikanan

Jumlah peningkatan

Unit Pengolah Ikan

(UPI)29

kelompok

31

kelompok300.000.000

33

kelompok330.000.000

35

kelompok363.000.000

37

kelompok399.300.000

39

kelompok439.230.000

39

kelompok1.831.530.000

3.26 Bidang Urusan Pariwisata40.100.000 50.090.000 72.687.000 109.030.500 175.070.250 446.977.750

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Dinas

Perpustakaan

dan Arsip

Daerah

Dinas

Peternakan dan

Perikanan

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-17

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

1 Program peningkatan daya

tarik destinasi pariwisata

Persentase destinasi

pariwisata yang

terkelola dengan baik 20% 20% 19.700.000 30% 25.610.000 50% 38.415.000 50% 57.622.500 70% 97.958.250 70% 239.305.750

2 Program pemasaran

parawisata

Persentase

peningkatan

kunjungan

wisatawan lokal dan

mancanegara

10% 10% 20.400.000 20% 24.480.000 40% 34.272.000 50% 51.408.000 50% 77.112.000 50% 207.672.000

3.27 Bidang Urusan Pertanian5.977.665.528 6.344.755.344 6.729.316.281 7.133.084.449 7.557.980.573 33.742.802.175

Persentase

penggunaan bibit

unggul pertanian

masyarakat50% 60% 844.332.000 65% 886.538.100 67% 928.754.200 69% 970.970.300 71% 1.013.186.400 71% 4.643.781.000

Dinas Tanaman

Pangan

Hortikultura

dan

Perkebunan

Persentase

Peningkatan populasi

ternak2,25% 4,25% 1.374.813.400 6,25% 1.512.294.740 8,25% 1.663.524.214 10,25% 1.829.876.635 12,25% 2.012.864.299 12,25% 8.393.373.288

Dinas

Peternakan dan

Perikanan

Persentase

pemenuhan

prasarana pertanian28% 28,56% 2.461.193.200 28,84% 2.584.252.860 29,12% 2.707.312.520 29,4% 2.830.372.180 29,68% 2.953.431.840 29,68% 13.536.562.600

Dinas Tanaman

Pangan

Hortikultura

dan

PerkebunanJumlah peningkatan

kelompok pelaku

usaha ternak6 Kelompok 9 Kelompok 173.315.500

12

Kelompok190.647.050

15

Kelompok209.711.755

18

Kelompok230.682.931

21

Kelompok253.751.224

21

Kelompok1.058.108.459

Dinas

Peternakan dan

Perikanan

3 Program pengendalian dan

penanggulangan bencana

pertanian

Persentase luas

lahan pengendalian

Organisme

Pengganggu

Tanaman (OPT)

60% 61,2% 78.713.000 61,8% 82.648.650 62,4% 86.584.300 63% 90.519.950 63,6% 94.455.600 63,6% 432.921.500

Persentase

stratifikasi

kelembagaan

kelompok tani

83,72% 81% 219.240.128 80% 230.202.134 79% 241.164.141 78% 252.126.147 77% 263.088.154 77% 1.205.820.704

Persentase sumber

daya manusia

penyuluh dan petani

yang berkompetensi25% 40% 197.983.100 55% 217.781.410 70% 239.559.551 85% 263.515.506 100% 289.867.057 100% 1.208.706.624

5 Program pengendalian

kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat

veteriner

Persentase

peningkatan hewan

dan ternak yang

sehat

60% 62% 628.075.200 64% 640.390.400 66% 652.705.600 68% 665.020.800 70% 677.336.000 70% 3.263.528.000

3.30 Bidang Urusan

Perdagangan1.285.791.775 1.955.570.953 2.092.833.048 2.241.294.352 2.402.152.378 9.977.642.506

1 Program perizinan dan

pendaftaran perusahaan

Persentase

rekomendasi tanda

daftar gudang yang

diterbitkan80% 80% 12.500.000 80% 15.000.000 90% 18.150.000 90% 22.143.000 90% 27.235.890 90% 95.028.890

Dinas Tanaman

Pangan

Hortikultura

dan

Perkebunan

Program penyuluhan

pertanian

4

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan

Perdagangan

Dinas

Peternakan dan

Perikanan

Dinas Pemuda

Olahraga dan

Pariwisata

Program penyediaan dan

pengembangan sarana

pertanian

1

Program penyediaan dan

pengembagan prasarana

pertanian

2

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-18

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

2 Program peningkatan

sarana distribusi

perdagangan

Persentase

peningkatan pasar

yang dibangun

sarana distribusi

perdagangan

4% 4% 600.000.000 7,84% 1.200.000.000 11,76% 1.260.000.000 15,69% 1.323.000.000 19,60% 1.389.150.000 19,60% 5.772.150.000

3 Program pengunaan dan

pemasaran produk dalam

negeri

Jumlah peningkatan

pelaksanaan promosi

produk unggulan

daerah1 promosi 2 promosi 433.624.300 3 promosi 476.986.730 4 promosi 524.685.403 5 promosi 577.153.943 6 promosi 634.869.338 6 promosi 2.647.319.714

4 Program stabilisasi harga

barang kebutuhan pokok

dan barang penting

Persentase

pengawasan

stabilisasi harga

barang kebutuhan

pokok dan barang

penting

100% 100% 20.500.000 100% 22.500.000 100% 24.805.000 100% 27.285.500 100% 30.014.050 100% 125.104.550

5 Program standarisasi dan

perlindungan konsumen

Persentase alat Ukur,

Takar, Timbang dan

Perlengkapannya

(UTTP) yang ditera/

tera ulang

70% 75% 219.167.475 78% 241.084.223 80% 265.192.645 82% 291.711.909 85% 320.883.100 85% 1.338.039.352

3.31 Bidang Urusan

Perindustrian1.075.000.000 1.175.000.000 1.275.000.000 1.375.000.000 1.475.000.000 6.375.000.000

Persentase

peningkatan nilai

produksi IKM

63% 64% 500.000.000 65% 525.000.000 66% 550.000.000 67% 575.000.000 68% 600.000.000 68% 2.750.000.000

Persentase

peningkatan jumlah

Industri

19% 20% 450.000.000 21% 475.000.000 22% 500.000.000 23% 525.000.000 24% 550.000.000 24% 2.500.000.000

2 Program pengendalian izin

usaha industri

kabupaten/kota

Persentase

rekomendasi industri

yang diterbitkan80% 80% 50.000.000 80% 75.000.000 90% 100.000.000 90% 125.000.000 90% 150.000.000 90% 500.000.000

3 Program pengelolaan

sistem informasi industri

nasional

Persentase ketaatan

perusahaan terhadap

SIINas9,5% 19% 75.000.000 28,6% 100.000.000 38,1% 125.000.000 47,6% 150.000.000 57,1% 175.000.000 57,1% 625.000.000

3.32 Bidang Urusan

Transmigrasi450.000.000 620.000.000 620.000.000 645.000.000 670.000.000 3.005.000.000

1 Program Pembangunan

Kawasan Transmigrasi

Persentase Tanah di

Kawasan

Transmigrasi yang

Bersetifikat

61,56% 68,60% 200.000.000 76,81% 250.000.000 84,75% 250.000.000 92,38% 275.000.000 100% 300.000.000 100% 1.275.000.000

Persentase Satuan

Permukiman yang

dibina35,50% 47,50% 100.000.000 59,50% 120.000.000 61,50% 120.000.000 73,50% 120.000.000 86,50% 120.000.000 86,50% 580.000.000

Persentase jumlah

Sarana dan prasaran

yang Dikelola dengan

baik25,00% 40,00% 150.000.000 55,00% 250.000.000 70,00% 250.000.000 85,00% 250.000.000 100% 250.000.000 100% 1.150.000.000

4 UNSUR PENDUKUNG

URUSAN PEMERINTAH 483.013.753.348 488.453.092.878 662.686.877.597 789.001.488.619 930.949.937.443 3.354.105.149.885

Program perencanaan dan

pembangunan industri

1

Program Pengembangan

Kawasan Transmigrasi

2

Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan

Perdagangan

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan

Perdagangan

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-19

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

4.01 Bidang Urusan

Sekretariat Daerah5.807.177.000 8.900.349.000 9.519.533.000 9.975.919.000 10.247.707.000 44.450.685.000

Persentase

Terlaksananya

Koordinasi Bidang

Pemerintahan

100% 100% 336.000.000 100% 430.000.000 100% 800.000.000 100% 910.000.000 100% 995.000.000 100% 3.471.000.000

Persentase

pelaksanaan dan

pembinaan bidang

kesejahteraan rakyat100% 100% 2.831.000.000 100% 5.325.600.000 100% 5.328.100.000 100% 5.328.100.000 100% 5.330.600.000 100% 24.143.400.000

Persentase

rancangan produk

hukum yang

ditindaklanjuti

100% 100% 332.950.000 100% 343.985.000 100% 348.585.000 100% 353.585.000 100% 353.585.000 100% 1.732.690.000

Persentase

kesepakatan

bersama dan rencana

kerja perangkat

daerah

100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000

Persentase

permasalahan

lingkup

perekonomian yang

ditindaklanjuti

100% 100% 315.000.000 100% 448.000.000 100% 595.000.000 100% 740.000.000 100% 845.000.000 100% 2.943.000.000

Persentase

pengendalian dan

evaluasi program

yang dilaksanakan

100% 100% 280.000.000 100% 355.000.000 100% 375.000.000 100% 390.000.000 100% 395.000.000 100% 1.795.000.000

Level kematangan

UKPBJ0/9 1/9 1.327.227.000 2/9 1.590.458.000 3/9 1.639.504.000 4/9 1.769.954.000 5/9 1.786.950.000 5/9 8.114.093.000

Persentase

permasalahan

lingkup sumber daya

alam yang

ditindaklanjuti

100% 100% 192.500.000 100% 203.653.000 100% 216.672.000 100% 242.140.000 100% 270.786.000 100% 1.125.751.000

4.02 Bidang Sekretariat DPRD28.609.330.860 31.470.263.946 34.617.290.341 38.079.019.375 41.886.921.312 174.662.825.833

1 Program dukungan

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPRD

Persentase

penyelesaian tugas

dan fungsi DPRD85% 87% 28.609.330.860 89% 31.470.263.946 91% 34.617.290.341 93% 38.079.019.375 95% 41.886.921.312 95% 174.662.825.833

Sekretariat

DPRD

5.01 Bidang Urusan

Perencanaan1.750.000.000 1.820.000.000 1.940.000.000 1.980.000.000 2.030.000.000 9.520.000.000

1 Program perencanaan,

pengendalian dan evaluasi

pembangunan daerah

Nilai capaian kinerja

pemerintah daerah11,45 11,65 800.000.000 11,85 850.000.000 12,05 950.000.000 12,25 970.000.000 12,45 1.000.000.000 12,45 4.570.000.000

2 Program koordinasi dan

sinkronisasi perencanaan

pembangunan daerah

Persentase

penjabaran

konsistensi program

RPJMD ke dalam

RKPD

100% 100% 950.000.000 100% 970.000.000 100% 990.000.000 100% 1.010.000.000 100% 1.030.000.000 100% 4.950.000.000

5.02 Bidang Urusan Keuangan445.476.327.388 444.617.879.317 614.746.293.749 736.863.755.861 874.409.125.790 3.116.113.382.105

Sekretariat

Daerah

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

1 Program pemerintahan

dan kesejahteraan rakyat

2 Program perekonomian

dan pembangunan

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-20

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

Persentase

Penyelesaian SP2D

Tepat Waktu

100% 100% 525.000.000 100% 700.000.000 100% 910.000.000 100% 1.200.000.000 100% 1.550.000.000 100% 4.885.000.000

Persentase

Penyusunan Laporan

Keuangan Tepat

Waktu sesuai SAP100% 100% 450.000.000 100% 800.000.000 100% 920.000.000 100% 1.300.000.000 100% 1.600.000.000 100% 5.070.000.000

Persentase Ketepatan

Waktu Penyelesaian

RAPBD dan RAPBD-P 100% 100% 97.622.000.000 100% 152.535.000.000 100% 190.669.000.000 100% 238.336.000.000 100% 286.000.000.000 100% 965.162.000.000

Persentase Pelaporan

Dana Transfer 100% 100% 291.000.000.000 100% 233.551.000.000 100% 364.000.000.000 100% 436.000.000.000 100% 524.000.000.000 100% 1.848.551.000.000

2 Program pengelolaan

barang milik daerah

Persentase Aset yang

tertata20% 21% 1.500.000.000 23% 2.000.000.000 23,5% 2.500.000.000 24% 3.500.000.000 25% 4.000.000.000 25% 13.500.000.000

Persentase Kenaikan

Pajak Daerah 9,21% 8,0% 46.904.869.064 9% 47.467.727.493 10,75% 48.084.807.951 12,30% 48.757.995.262 13,98% 49.489.365.191 13,98% 240.704.764.961

Persentase Kenaikan

Retribusi Daerah 8,9% 21,1% 7.474.458.324 22,5% 7.564.151.824 24,1% 7.662.485.798 25,84% 7.769.760.599 25,84% 7.769.760.599 25,84% 38.240.617.144

5.03 Bidang Urusan

Kepegawaian1.154.550.100 1.327.732.615 1.526.892.507 1.755.926.383 2.019.315.341 7.784.416.946

1 Program kepegawaian

daerah

Persentase

penempatan

Aparatur Sipil Negara

(ASN) yang sesuai

dengan kompetensi50% 50% 1.154.550.100 60% 1.327.732.615 65% 1.526.892.507 70% 1.755.926.383 75% 2.019.315.341 75% 7.784.416.946

Dinas

Kepegawaian

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Daerah

5.04 Bidang Urusan

Pendidikan dan Pelatihan 96.368.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 166.868.000 763.840.000

Persentase Aparatur

Sipil Negara (ASN)

yang mengikuti

pendidikan dan

pelatihan formal

15,45% 15,45% - 16,07% 70.500.000 16,68% 70.500.000 17,30% 70.500.000 17,92% 70.500.000 17,92% 282.000.000

Persentase pejabat

Aparatur Sipil Negara

(ASN) yang sudah

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan struktural

85,79% 85,87% 96.368.000 85,95% 96.368.000 86,03% 96.368.000 86,11% 96.368.000 86,20% 96.368.000 86,20% 481.840.000

5.05 Bidang Urusan Penelitian

dan Pengembangan

Daerah

120.000.000 150.000.000 170.000.000 180.000.000 190.000.000 810.000.000

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)NA 65 100.000.000 65 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 100.000.000 75 500.000.000

1

3 Program pengelolaan

pendapatan daerah

Program pengembangan

sumber daya manusia

(SDM)

1

Program penelitian dan

penegembangan daerah

1

Program pengelolaan

keuangan daerah

Badan

Pengelola

Keuangan dan

Aset Daerah

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Badan

Pengelola Pajak

dan Retribusi

Daerah

Dinas

Kepegawaian

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Daerah

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-21

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

Persentase

peningkatan nilai

Indeks Daya Saing

Daerah

27% 27% 20.000.000 29% 50.000.000 31% 70.000.000 33% 80.000.000 35% 90.000.000 35% 310.000.000

6 UNSUR PENGAWASAN

URUSAN PEMERINTAH 4.580.000.000 4.809.000.000 5.067.825.000 5.341.428.750 5.630.733.938 25.428.987.688

6.01 Bidang Urusan

Pengawasan Urusan

Pemerintahan

4.580.000.000 4.809.000.000 5.067.825.000 5.341.428.750 5.630.733.938 25.428.987.688

Persentase SAKIP-PD

yang dievaluasi 88,89% 100% 200.000.000 100% 210.000.000 100% 220.500.000 100% 231.525.000 100% 243.101.250 100% 1.105.126.250

Persentase Laporan

Keuangan PD sesuai

SAP

100% 100% 380.000.000 100% 399.000.000 100% 418.950.000 100% 439.897.500 100% 461.892.375 100% 2.099.739.875

Persentase OPD yang

memiliki Peta Risiko N/A 20% 1.300.000.000 40% 1.365.000.000 60% 1.451.625.000 80% 1.544.418.750 100% 1.643.873.438 100% 7.304.917.188

Persentase

Rekomendasi

Temuan Hasil

Pemeriksaan

Eksternal dan

Internal yang

ditindaklanjuti

53% 65% 400.000.000 70% 420.000.000 75% 441.000.000 80% 463.050.000 85% 486.202.500 85% 2.210.252.500

Persentase

Pengaduan

Masyarakat yang di

tindak lanjuti

100% 100% 700.000.000 100% 735.000.000 100% 771.750.000 100% 810.337.500 100% 850.854.375 100% 3.867.941.875

Persentase

penyusunan

kebijakan

pengawasan sesuai

standar

100% 100% 600.000.000 100% 630.000.000 100% 661.500.000 100% 694.575.000 100% 729.303.750 100% 3.315.378.750

Persentase

terpenuhinya unsur

kapablitas APIPN/A 100% 1.000.000.000 100% 1.050.000.000 100% 1.102.500.000 100% 1.157.625.000 100% 1.215.506.250 100% 5.525.631.250

7 UNSUR KEWILAYAHAN6.489.520.087 7.307.725.635 8.038.498.199 8.842.348.018 9.726.582.820 40.404.674.759

8.01 Kecamatan 1.520.850.914 1.672.936.005 1.840.229.606 2.024.252.567 2.226.677.823 9.284.946.915

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 23.276.100 77% 25.603.710 79% 28.164.081 80% 30.980.489 82% 34.078.538 82% 142.102.918

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 1.483.437.314 25% 1.631.781.045 27% 1.794.959.150 27% 1.974.455.065 30% 2.171.900.571 30% 9.056.533.146

2

Program penelitian dan

penegembangan daerah

1

Program penyelenggaraan

pengawasan

1

Program perumusan

kebijakan, pendampingan

dan asistensi

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Inspektorat

Kecamatan

Pasar Muara

Bungo

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-22

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 14.137.500 77% 15.551.250 79% 17.106.375 80% 18.817.013 82% 20.698.714 82% 86.310.851

8.01 Kecamatan 158.365.000 174.201.500 191.621.650 210.783.815 231.862.197 966.834.162

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 29.766.000 77% 32.742.600 79% 36.016.860 80% 39.618.546 82% 43.580.401 82% 181.724.407

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 125.599.000 25% 138.158.900 27% 151.974.790 27% 167.172.269 30% 183.889.496 30% 766.794.455

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 199.439.050 219.382.955 241.321.251 265.453.376 291.998.713 1.217.595.344

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 79.861.050 77% 87.847.155 79% 96.631.871 80% 106.295.058 82% 116.924.563 82% 487.559.696

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 116.578.000 25% 128.235.800 27% 141.059.380 27% 155.165.318 30% 170.681.850 30% 711.720.348

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 135.747.500 149.322.250 164.254.475 180.679.923 198.747.915 828.752.062

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 43.209.100 77% 47.530.010 79% 52.283.011 80% 57.511.312 82% 63.262.443 82% 263.795.876

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 89.538.400 25% 98.492.240 27% 108.341.464 27% 119.175.610 30% 131.093.171 30% 546.640.886

Kecamatan

Pasar Muara

Bungo

Kecamatan

Pelepat

Kecamatan

Pelepat Ilir

Kecamatan

Rantau Pandan

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-23

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 164.160.100 180.576.110 198.633.721 218.497.093 240.346.802 1.002.213.827

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 37.598.100 77% 41.357.910 79% 45.493.701 80% 50.043.071 82% 55.047.378 82% 229.540.160

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 23.179.000 25% 25.496.900 27% 28.046.590 27% 30.851.249 30% 33.936.374 30% 141.510.113

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 103.383.000 77% 113.721.300 79% 125.093.430 80% 137.602.773 82% 151.363.050 82% 631.163.553

8.01 Kecamatan 180.047.480 198.052.228 217.857.451 239.643.196 263.607.515 1.099.207.870

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 33.725.080 77% 37.097.588 79% 40.807.347 80% 44.888.081 82% 49.376.890 82% 205.894.986

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 52.900.000 25% 58.190.000 27% 64.009.000 27% 70.409.900 30% 77.450.890 30% 322.959.790

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 93.422.400 77% 102.764.640 79% 113.041.104 80% 124.345.214 82% 136.779.736 82% 570.353.094

8.01 Kecamatan 210.691.017 231.760.119 254.936.131 280.429.744 308.472.718 1.286.289.728

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 88.770.517 77% 97.647.569 79% 107.412.326 80% 118.153.558 82% 129.968.914 82% 541.952.883

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 118.920.500 25% 130.812.550 27% 143.893.805 27% 158.283.186 30% 174.111.504 30% 726.021.545

Kecamatan

Tanah Tumbuh

Kecamatan

Jujuhan

Kecamatan

Rantau Pandan

Kecamatan

Tanah

Sepenggal

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-24

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 204.601.300 225.061.430 247.567.573 272.324.330 299.556.763 1.249.111.397

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 81.298.800 77% 89.428.680 79% 98.371.548 80% 108.208.703 82% 119.029.573 82% 496.337.304

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 120.302.500 25% 132.332.750 27% 145.566.025 27% 160.122.628 30% 176.134.890 30% 734.458.793

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 148.001.900 162.802.090 179.082.299 196.990.529 216.689.582 903.566.400

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 63.344.200 77% 69.678.620 79% 76.646.482 80% 84.311.130 82% 92.742.243 82% 386.722.675

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 81.657.700 25% 89.823.470 27% 98.805.817 27% 108.686.399 30% 119.555.039 30% 498.528.424

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 136.572.000 150.229.200 165.252.120 181.777.332 199.955.065 833.785.717

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 45.604.000 77% 50.164.400 79% 55.180.840 80% 60.698.924 82% 66.768.816 82% 278.416.980

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 87.968.000 25% 96.764.800 27% 106.441.280 27% 117.085.408 30% 128.793.949 30% 537.053.437

Kecamatan

Jujuhan

Kecamatan

Limbur Lubuk

Mengkuang

Kecamatan

Muko-Muko

Bathin VII

Kecamatan

Bathin II

Babeko

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-25

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 948.593.046 1.209.405.890 1.330.346.479 1.463.381.127 1.609.719.240 6.561.445.781

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 948.593.046 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 1.175.565.281

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% - 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 5.370.565.200

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300

8.01 Kecamatan 748.405.280 823.245.808 905.570.389 996.127.428 1.095.740.170 4.569.089.075

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 44.459.900 77% 48.905.890 79% 53.796.479 80% 59.176.127 82% 65.093.740 82% 271.432.135

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 700.945.380 25% 771.039.918 27% 848.143.910 27% 932.958.301 30% 1.026.254.131 30% 4.279.341.639

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 158.146.200 177.260.820 194.986.902 214.485.592 235.934.151 980.813.666

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 73.298.800 77% 80.628.680 79% 88.691.548 80% 97.560.703 82% 107.316.773 82% 447.496.504

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 84.847.400 25% 93.332.140 27% 102.665.354 27% 112.931.889 30% 124.225.078 30% 518.001.862

Kecamatan

Bathin II

Babeko

Kecamatan

Rimbo Tengah

Kecamatan

Bungo Dani

Kecamatan

Tanah

Sepenggal

Lintas

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-26

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% - 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 15.315.300

8.01 Kecamatan 77.387.400 85.126.140 93.638.754 103.002.629 113.302.892 472.457.816

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 27.954.400 77% 30.749.840 79% 33.824.824 80% 37.207.306 82% 40.928.037 82% 170.664.407

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 46.433.000 25% 51.076.300 27% 56.183.930 27% 61.802.323 30% 67.982.555 30% 283.478.108

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 242.511.900 266.763.090 293.439.399 322.783.339 355.061.673 1.480.559.401

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 101.836.300 77% 112.019.930 79% 123.221.923 80% 135.544.115 82% 149.098.527 82% 621.720.795

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 130.540.100 25% 143.594.110 27% 157.953.521 27% 173.748.873 30% 191.123.760 30% 796.960.365

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

4 Program pembinaan dan

pengawasan pemerintahan

desa

Persentase laporan

keuangan desa yang

tepat waktu90% 90% 7.135.500 90% 7.849.050 90% 8.633.955 90% 9.497.351 90% 10.447.086 90% 43.562.941

8.01 Kecamatan 103.000.000 113.300.000 124.630.000 137.093.000 150.802.300 628.825.300

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 15.000.000 77% 16.500.000 79% 18.150.000 80% 19.965.000 82% 21.961.500 82% 91.576.500

Kecamatan

Jujuhan Ilir

Kecamatan

Bathin III Ulu

Kecamatan

Tanah

Sepenggal

Lintas

Kecamatan

Bathin II

Pelayang

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-27

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 85.000.000 25% 93.500.000 27% 102.850.000 27% 113.135.000 30% 124.448.500 30% 518.933.500

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8.01 Kecamatan 1.153.000.000 1.268.300.000 1.395.130.000 1.534.643.000 1.688.107.300 7.039.180.300

1 Program penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan dan

pelayanan publik

75% 75% 98.000.000 77% 107.800.000 79% 118.580.000 80% 130.438.000 82% 143.481.800 82% 598.299.800

2 Program pemberdayaan

masyarakat desa dan

kelurahan

Persentase

keterlibatan

masyarakat dalam

kegiatan

pembangunan

25% 25% 1.052.000.000 25% 1.157.200.000 27% 1.272.920.000 27% 1.400.212.000 30% 1.540.233.200 30% 6.422.565.200

3 Program penyelenggaraan

urusan pemerintahan

umum

Persentase

peningkatan

pembinaan wawasan

kebangsaan, konflik

sosial dan koordinasi

Forkompinca

75% 75% 3.000.000 77% 3.300.000 79% 3.630.000 80% 3.993.000 82% 4.392.300 82% 18.315.300

8 UNSUR PEMERINTAHAN

UMUM 1.506.414.465 1.583.283.679 1.664.151.165 1.749.232.354 1.838.654.964 8.341.736.626

8.01 Bidang Urusan Kesatuan

Bangsa dan Politik 1.506.414.465 1.583.283.679 1.664.151.165 1.749.232.354 1.838.654.964 8.341.736.626

1 Program peningkatan

peran partai politik dan

lembaga pendidikan

melalui pendidikan politik

dan pengembangan etika

serta budaya politik

Persentase

Peningkatan Kader

Politik

82% 82% 1.364.856.671 85% 1.433.099.504 85% 1.504.754.480 90% 1.579.992.204 90% 1.658.991.814 90% 7.541.694.672

2 Program pemberdayaan

dan pengawasan

organisasi

kemasyarakatan

Cakupan LSM dan

Ormas Aktif2 lap 2 lap 50.484.735 2 lap 53.008.971 2 lap 55.659.420 2 lap 58.442.391 2 lap 61.264.510 2 lap 278.860.027

3 Program pembinaan dan

pengembangan ketahanan

ekonomi, sosial, dan

budaya

Persentase Konflik

Antar Umat

Beragama yang

Tertangani

N/A 100% 30.969.100 100% 34.066.010 100% 37.472.611 100% 41.219.872 100% 45.341.859 100% 189.069.452

Kecamatan

Bathin III

Kecamatan

Jujuhan Ilir

BPBD

Kesbangpol

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-28

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

4 Program Peningkatan

Kewaspadaan Nasional

dan Peningkatan Kualitas

dan Fasilitasi Penanganan

Konflik Sosial

Persentase

Penurunan

Gangguan

Lingkungan 95% 95% 60.103.959 95% 63.109.194 95% 66.264.654 95% 69.577.887 95% 73.056.781 95% 332.112.475

9 SEMUA URUSAN/ RUTIN558.997.915.989 642.847.603.387 739.274.743.895 850.165.955.480 977.690.848.802 3.768.977.067.553

9.01 Semua Bidang Urusan 558.997.915.989 642.847.603.387 739.274.743.895 850.165.955.480 977.690.848.802 3.768.977.067.553

1 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 202.928.379.773 100% 233.367.636.739 100% 268.372.782.250 100% 308.628.699.587 100% 354.923.004.525 100% 1.368.220.502.874

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaan

Kab. Bungo

2 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 66.723.368.202 100% 76.731.873.432 100% 88.241.654.447 100% 101.477.902.614 100% 116.699.588.006 100% 449.874.386.702

Dinas

Kesehatan Kab.

Bungo

3 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 29.360.901.856 100% 33.765.037.134 100% 38.829.792.705 100% 44.654.261.610 100% 51.352.400.852 100% 197.962.394.157

RSUD H.

Hanafie Muara

Bungo

4 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 9.747.710.512 100% 11.209.867.089 100% 12.891.347.152 100% 14.825.049.225 100% 17.048.806.609 100% 65.722.780.587

Dinas

Pekerjaan

Umum dan

Penataan

Ruang Kab.

Bungo

5 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 11.087.068.575 100% 12.750.128.861 100% 14.662.648.190 100% 16.862.045.419 100% 19.391.352.232 100% 74.753.243.278

Dinas

Perumahan dan

Kawasan

Permukiman

Kab. Bungo

6 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 7.605.353.268 100% 8.746.156.258 100% 10.058.079.697 100% 11.566.791.651 100% 13.301.810.399 100% 51.278.191.274

Satuan Polisi

Pamong Praja

dan Pemadan

Kebakaran Kab.

Bungo

7 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor

100% 100% 4.160.146.970 100% 4.784.169.016 100% 5.501.794.368 100% 6.327.063.523 100% 7.276.123.051 100% 28.049.296.928

Badan

Penanggulanga

n Bencana

Daerah

Kesatuan

Bangsa dan

Politik Kab.

Bungo

8 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor

100% 100% 4.643.394.407 100% 5.339.903.568 100% 6.140.889.103 100% 7.062.022.469 100% 8.121.325.839 100% 31.307.535.386

Dinas Sosial

Pengendalian

Penduduk

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan

Anak Kab.

Bungo

BPBD

Kesbangpol

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-29

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

9 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 4.881.546.515 100% 5.613.778.492 100% 6.455.845.266 100% 7.424.222.056 100% 8.537.855.364 100% 32.913.247.694

Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

Kab. Bungo

10 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 3.397.313.217 100% 3.906.910.200 100% 4.492.946.729 100% 5.166.888.739 100% 5.941.922.050 100% 22.905.980.935

Dinas

Ketahanan

Pangan Kab.

Bungo

11 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 4.507.350.392 100% 5.183.452.951 100% 5.960.970.893 100% 6.855.116.527 100% 7.883.384.007 100% 30.390.274.770

Dinas

Lingkungan

Hidup Kab.

Bungo

12 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 4.586.173.044 100% 5.274.099.001 100% 6.065.213.851 100% 6.974.995.928 100% 8.021.245.318 100% 30.921.727.141

Dinas

Kependudukan

dan Pencatatan

Sipil Kab.

Bungo

13 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 4.380.061.543 100% 5.037.070.774 100% 5.792.631.391 100% 6.661.526.099 100% 7.660.755.014 100% 29.532.044.821

Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat

dan Dusun

Kab. Bungo

14 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 18.446.054.453 100% 21.212.962.621 100% 24.394.907.014 100% 28.054.143.066 100% 32.262.264.526 100% 124.370.331.680

Dinas

Perhubungan

Kab. Bungo

15 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 3.113.815.755 100% 3.580.888.118 100% 4.118.021.336 100% 4.735.724.536 100% 5.446.083.217 100% 20.994.532.962

Dinas

Komunikasi

Informatika dan

Persandian

Kab. Bungo

16 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor

100% 100% 5.834.908.908 100% 6.710.145.244 100% 7.716.667.031 100% 8.874.167.085 100% 10.205.292.148 100% 39.341.180.417

Dinas Koperasi

Usaha Kecil

Menengah

Perindustrian

dan

Perdagangan

Kab. Bungo

17 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor

100% 100% 4.081.940.835 100% 4.694.231.960 100% 5.398.366.754 100% 6.208.121.767 100% 7.139.340.033 100% 27.522.001.350

Dinas

Penanaman

Modal dan

Pelayanan

Terpadu Satu

Pintu Kab.

Bungo

18 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 4.924.263.211 100% 5.662.902.693 100% 6.512.338.097 100% 7.489.188.811 100% 8.612.567.133 100% 33.201.259.944

Dinas Pemuda

Olahraga dan

Pariwisata Kab.

Bungo

19 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 2.595.832.558 100% 2.985.207.442 100% 3.432.988.558 100% 3.947.936.842 100% 4.540.127.368 100% 17.502.092.767

Dinas

Perpustakaan

dan Arsip

Daerah Kab.

Bungo

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-30

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

20 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor

100% 100% 16.538.110.280 100% 19.018.826.822 100% 21.871.650.845 100% 25.152.398.472 100% 28.925.258.243 100% 111.506.244.662

Dinas Tanaman

Pangan

Hortikultura

dan

Perkebunan

Kab. Bungo

21 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 6.248.291.055 100% 7.185.534.713 100% 8.263.364.920 100% 9.502.869.658 100% 10.928.300.107 100% 42.128.360.454

Dinas

Peternakan dan

Perikanan Kab.

Bungo

22 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 31.233.272.325 100% 35.918.263.174 100% 41.306.002.650 100% 47.501.903.047 100% 54.627.188.504 100% 210.586.629.700

Sekretariat

Daerah Kab.

Bungo

23 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 24.767.438.351 100% 28.482.554.104 100% 32.754.937.219 100% 37.668.177.802 100% 43.318.404.472 100% 166.991.511.948

Sekretariat

Dewan

Perwakilan

Rakyat Daerah

Kab. Bungo

24 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor 100% 100% 6.988.560.542 100% 8.036.844.623 100% 9.242.371.317 100% 10.628.727.014 100% 12.223.036.066 100% 47.119.539.563

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah Kab.

Bungo

25 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 7.343.873.762 100% 8.445.454.826 100% 9.712.273.050 100% 11.169.114.008 100% 12.844.481.109 100% 49.515.196.755

Badan

Pengelola

Keuangan dan

Aset Daerah

Kab. Bungo

26 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 9.680.827.196 100% 11.132.951.275 100% 12.802.893.967 100% 14.723.328.062 100% 16.931.827.271 100% 65.271.827.771

Badan

Pengelola Pajak

dan Retribusi

Daerah Kab.

Bungo

27 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor

100% 100% 7.451.536.574 100% 8.569.267.060 100% 9.854.657.119 100% 11.332.855.687 100% 13.032.784.040 100% 50.241.100.480

Badan

Kepegawaian

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Daerah Kab.

Bungo

28 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 5.631.113.130 100% 6.475.780.100 100% 7.447.147.114 100% 8.564.219.182 100% 9.848.852.059 100% 37.967.111.584

Inspektorat

Kab. Bungo

29 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 6.495.142.004 100% 7.469.413.305 100% 8.589.825.300 100% 9.878.299.095 100% 11.360.043.960 100% 43.792.723.664

Kecamatan

Pasar Muara

Bungo

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-31

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

30 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 1.721.191.473 100% 1.979.370.194 100% 2.276.275.723 100% 2.617.717.081 100% 3.010.374.644 100% 11.604.929.115

Kecamatan

Pelepat

31 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 1.668.738.260 100% 1.919.048.999 100% 2.206.906.349 100% 2.537.942.301 100% 2.918.633.646 100% 11.251.269.555

Kecamatan

Pelepat Ilir

32 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 2.517.376.806 100% 2.894.983.327 100% 3.329.230.826 100% 3.828.615.450 100% 4.402.907.767 100% 16.973.114.176

Kecamatan

Rantau Pandan

33 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 2.389.192.681 100% 2.747.571.583 100% 3.159.707.321 100% 3.633.663.419 100% 4.178.712.932 100% 16.108.847.935

Kecamatan

Tanah

Sepenggal

34 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 2.001.938.783 100% 2.302.229.600 100% 2.647.564.041 100% 3.044.698.647 100% 3.501.403.444 100% 13.497.834.514

Kecamatan

Tanah Tumbuh

35 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 1.453.473.932 100% 1.671.495.022 100% 1.922.219.275 100% 2.210.552.166 100% 2.542.134.991 100% 9.799.875.386

Kecamatan

Jujuhan

36 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 1.720.537.901 100% 1.978.618.586 100% 2.275.411.374 100% 2.616.723.080 100% 3.009.231.542 100% 11.600.522.484

Kecamatan

Limbur Lubuk

Mengkuang

37 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 2.229.168.039 100% 2.563.543.245 100% 2.948.074.732 100% 3.390.285.941 100% 3.898.828.833 100% 15.029.900.789

Kecamatan

Muko-Muko

Bathin VII

38 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 2.139.193.008 100% 2.460.071.959 100% 2.829.082.753 100% 3.253.445.166 100% 3.741.461.941 100% 14.423.254.827

Kecamatan

Bathin II

Babeko

39 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 3.728.243.766 100% 4.287.480.331 100% 4.930.602.381 100% 5.670.192.738 100% 6.520.721.648 100% 25.137.240.863

Kecamatan

Rimbo Tengah

40 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 4.609.393.949 100% 5.300.803.041 100% 6.095.923.498 100% 7.010.312.022 100% 8.061.858.826 100% 31.078.291.336

Kecamatan

Bungo Dani

41 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 2.139.301.107 100% 2.460.196.273 100% 2.829.225.714 100% 3.253.609.571 100% 3.741.651.007 100% 14.423.983.672

Kecamatan

Tanah

Sepenggal

Lintas

42 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 1.977.909.634 100% 2.274.596.079 100% 2.615.785.491 100% 3.008.153.315 100% 3.459.376.312 100% 13.335.820.830

Kecamatan

Bathin II

Pelayang

43 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 2.151.477.678 100% 2.474.199.330 100% 2.845.329.229 100% 3.272.128.614 100% 3.762.947.906 100% 14.506.082.756

Kecamatan

Bathin III Ulu

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-32

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Juta

Kode

Urusan Pemerintah,

Bidang Urusan

Pemerintah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome )

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Perangkat

Daerah

Penanggung

jawab

Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026

44 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 1.719.266.558 100% 1.977.156.542 100% 2.273.730.023 100% 2.614.789.526 100% 3.007.007.955 100% 11.591.950.604

Kecamatan

Jujuhan Ilir

45 Program Penunjang

Urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota

Persentase

Pemenuhan

Operasional Kantor100% 100% 5.447.763.201 100% 6.264.927.681 100% 7.204.666.833 100% 8.285.366.858 100% 9.528.171.887 100% 36.730.896.461

Kecamatan

Bathin III

- 1.445.545.933.048 1.680.405.316.301 1.925.740.306.996 2.225.239.299.308 2.522.714.895.142 Total Belanja

Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah BAB VII-33

BAB VIII-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan

gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari sisi keberhasilan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada akhir periode masa

jabatan.

Pengukuran kinerja daerah dapat dilakukan dengan cepat, tepat

dan akurat jika terlebih dahulu ditetapkan indikator kinerja.

Penetapan indikator kinerja daerah merupakan syarat utama untuk

menetapkan rencana kinerja tahunan sebagai penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Penetapan indikator

kinerja haruslah ditetapkan secara benar dan sesuai dengan kondisi

nyata. Suatu indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil

analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja

program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah

berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.

Selanjutnya indikator kinerja daerah dibagi menjadi Indikator Kinerja

Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bungo yang

ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode

masa jabatan. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

BAB VIII-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I

8.1 Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi

dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai

program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

Indikator Kinerja Utama yang mendukung pencapaian visi RPJMD

Kabupaten Bungo “Maju dan Sejahtera” disajikan pada tabel dibawah

ini:

Tabel 8.1

Keterkaitan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan Visi Kabupaten Bungo

Bungo Maju Bungo Sejahtera

Indeks Infrastruktur Daerah. Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)

Indeks Infrastruktur Perumahan dan Permukiman.

Umur Harapan Hidup (UHH)

Pertumbuhan sektor industri pengolahan (PDRB ADHB)

Aset UMKM

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Daerah

Omzet UMKM

Nilai SAKIP Pengeluaran per-kapita Non-Pangan (sebulan)

Opini BPK Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB

Angka Kriminalitas

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

Target per tahun terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU)

Pemerintah Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

BAB VIII-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I

Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bungo

No Indikator Sasaran Satuan

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

Target Kondisi Kinerja Akhir

RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026

1 Indeks Infrastruktur Daerah Persen 33,10 34,95 36,79 38,64 40,48 42,33 42,33

2 Indeks Infrastruktur Perumahan dan Permukiman

Persen 19,36 19,72 20,07 20,43 20,78 21,14 21,14

3 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Persen 8,27 8,34 8,41 8,48 8,55 8,62 8,62

4 Umur Harapan Hidup (UHH) Tahun 67,74 67,88 68,02 68,16 68,30 68,44 68,44

5 Aset UMKM Milyar 86,9 96,3 105,7 115,1 124,5 133,9 133,9

6 Omzet UMKM Milyar 135,7 153,9 172,1 190,3 208,5 226,7 153,9

7 Pertumbuhan sektor industri pengolahan (PDRB ADHB)

persen 6,72 6,81 6,89 6,98 7,06 7,15 7,15

8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Daerah Nilai 70 73 76 80 85 90 90

9 Nilai SAKIP Predikat B B BB BB BB A A

10 Opini BPK Kategori WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

11 Pengeluaran per-kapita Non-Pangan (sebulan) Ribu

Rupiah 1.883 1.945 2.008 2.070 2.132 2.194 2.194

12 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB

Persen 20,62 20,84 21,05 21,27 21,48 21,70 21,70

13 Angka Kriminalitas Persen 9,99 9,5 9,0 8,5 8,0 7,5 7,5

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

BAB VIII-4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I

8.2 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bungo

Penetapan Indikator Kinerja Daerah ini dibagi ke dalam tiga

aspek, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek daya saing dan

aspek pelayanan umum. Indikator Kinerja Daerah disajikan pada

tabel dibawah ini:

Tabel 8.3

Keterkaitan Indikator Kinerja Daerah (IKD) dengan Visi Kabupaten Bungo

Bungo Maju Bungo Sejahtera

Indeks Kualitas Fasilitas

Pelayanan Publik Bidang Ke PU-an

Angka partisipasi sekolah wajib

belajar pendidikan 9 tahun

Rasio Permukiman Layak Huni Angka Kematian Neonatal

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Prevalensi balita Stunting

Persentase ketaatan terhadap izin lingkungan PPLH dan PUULH yang diterbitkan

Angka kesakitan TB paru

Persentase sampah yang dikelola Prevalensi HIV

IKM pelayanan administrasi

kependudukan

Prevalensi Wasting

Persentase Peningkatan Pelayanan

Sektor Perhubungan

Angka kesakitan DBD

Indeks pelayanan informasi publik Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) terhadap Kinerja Pelayanan RSUD H Hanafie Muara Bungo

Nilai Investasi Angka Kematian Ibu (AKI)

IKM Pelayanan PTSP Angka Kematian Bayi (AKB)

IKM data sektoral Indeks Keamanan dan Ketertiban

Indeks pengamanan informasi Tingkat penanganan daerah rawan bencana

Jumlah Arsip terjaga dan Arsip Statis sebagai Warisan Budaya

yang di Preservasi

Persentase PMKS yang diberdayakan

Jumlah Pengguna Pelayanan Arsip

sebagai Memori Kolektif dan Jati Diri Bangsa

Persentase PMKS yang

memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Pertumbuhan sektor pariwisata Tingkat Pengaguran Terbuka

Pertumbuhan sektor perdagangan (PDRB ADHB)

Persentase organisasi yang dibina dan mandiri

Nilai investasi Industri Kecil dan

Menengah (IKM)

Persentase penanganan kasus

anak

Persentase pembangunan kawasan

transmigrasi

Skor Pola Pangan Harpan (PPH)

Konsumsi

BAB VIII-5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah I

Bungo Maju Bungo Sejahtera

Nilai EKPPD Status indeks Dusun Membangun

Persentase penyelesaian tugas dan fungsi DPRD

Rasio Akseptor KB

Nilai Perencanaan. Tingkat kualitas kelembagaan,

usaha koperasi dan UMKM

Nilai Laporan Kinerja (LKj)

Pemerintah Daerah

Indeks Prestasi Kepemudaan

Penetapan APBD Indeks Prestasi Olahraga

Persentase Aset Yang Tertata Prestasi budaya lokal ditingkat provinsi dan nasional

Persentase Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat

Indek Kepuasan ASN Angka Konsumsi Ikan (AKI)

Indeks Profesional ASN Persentase pemenuhan

ketersediaan infrastruktur pertanian

Nilai Inovasi Daerah Persentase peningkatan produktifitas pangan, hortikultura dan perkebunan

Persentase nilai evaluasi SAKIP PD minimal B

Angka Konsumsi Daging

Opini BPK

Nilai Maturitas SIPIP

Persentase penyelesaian tindak lanjut pemeriksaan internal dan

eksternal

Persentase Pengaduan Masyarakat

yang ditindak lanjuti

Level Kapabilitas APIP

Persentase peningkatan cakupan pendidikan wawasan kebangsaaan

Persentase cakupan pencegahan dini konflik

Sumber data: Diolah Oleh Tim RPJMD Tahun 2021-2026.

2022 2023 2024 2025 2026

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 69,92 69,95 70,15 70,30 70,45 70,75 70,75

2Persentase penduduk diatas garis

kemiskinanpersen 5,80 5,67 5,54 5,41 5,28 5,15 5,15

3 Tingkat Pengangguran Terbuka persen 5,94 5,90 5,89 5,88 5,87 5,86 5,86

4 Pertumbuhan PDRB persen -0,4 4,28 4,32 4,45 4,60 4,75 4,75

5 PDRB Per Kapita (ADHB) juta 45.446 46.597 47.748 48.899 50.050 51.201 51.201

6 Indeks Gini nilai 0,31 0,31 0,31 0,31 0,30 0,30 0,30

7 Laju Inflasi persen 2,32 2,32 2,30 2,30 2,98 2,98 2,98

8 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) tahun 8,27 8,36 8,45 8,54 8,63 8,72 8,72

9 Umur Harapan Hidup (UHH) tahun 67,74 67,74 67,88 68,02 68,16 68,3 68,44

10Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000

kh210 192 172 156 138 120 120

11Angka Kematian Bayi (AKB)

per 1.000 kh 7,0 6,3 5,6 4,9 4,2 3,5 3,5

12 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja persen 66,83 66,07 65,30 64,54 63,77 63,01 62,24

13 Indeks Kepuasan Masyarakat persen 70,00 73,00 76,00 80,00 85,00 90,00 90,00

14 Opini BPK kategori WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

ASPEK DAYA SAING DAERAH

1Pengeluaran konsumsi non pangan per

kapita

ribu

rupiah1.883 1.945 2.008 2.070 2.132 2.194 2.194

2 Angka kriminalitas yang tertangani persen 9,99 9,50 9,00 8,50 8,00 7,50 7,50

3 Rasio Ketergantungan jiwa 47,47 47,00 46,52 46,05 45,57 45,10 45,10

ASPEK PELAYANAN UMUM

1 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG

BERKAITAN DENGAN PELAYANAN

DASAR

Tabel 8.4

Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bungo

Kode Indikator Kinerja Daerah

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Satuan

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 6

2022 2023 2024 2025 2026

Kode Indikator Kinerja Daerah

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Satuan

1.01 Bidang Urusan Pendidikan

1 Angka partisipasi sekolah wajib belajar

pendidikan 9 tahunpersen 92,27 92,35 92,43 92,51 92,59 92,60 92,60

1.02 Bidang Urusan Kesehatan

1 Angka Kematian Neonatalper 1.000 kh 4,5 4,2 3,9 3,6 3,3 3,0 3,0

2 Prevalensi balita Stunting persen 22,9 19,0 16,0 14,0 12,0 10,0 10,0

3 Angka kesakitan TB paru per 100.000

penduduk200 190 180 170 160 150 150

4 Prevalensi HIV per 100.000

penduduk0,20 0,18 0,16 0,14 0,12 0,10 0,10

5 Prevalensi Wasting persen 7,9 7,0 6,0 5,0 4,5 4,0 4,0

6 Angka kesakitan DBD kasus 28 26 24 22 20 18 18

7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

terhadap Kinerja Pelayanan RSUD H

Hanafie Muara Bungo

persen 85,00 85,00 85,50 85,50 86,00 86,00 86,00

1.03 Bidang Urusan Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

1 Indeks Kualitas Fasilitas Pelayanan Publik

Bidang Ke PU-anpersen 65,89 67,50 69,00 72,00 74,80 76,50 76,50

1.04 Bidang Urusan Perumahan Rakyat dan

Kawasan Pemukiman

1 Rasio Permukiman Layak Huni Nilai 0,78 0,82 0,87 0,91 0,96 1,00 1,00

1.05 Bidang Urusan Ketentraman, Ketertiban

Umum dan Perlindungan Masyarakat

1 Indeks Keamanan dan Ketertiban persen 89 90 91 91 92 92 92

2 Tingkat penanganan daerah rawan

bencanapersen 85 85 87 89 90 91 91

1.06 Bidang Urusan Sosial

1 Persentase PMKS yang diberdayakan persen 5,67 5,71 5,78 5,82 5,89 5,93 5,93

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 7

2022 2023 2024 2025 2026

Kode Indikator Kinerja Daerah

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Satuan

2 Persentase PMKS yang memperoleh

bantuan sosial untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

persen 78,62 78,75 78,81 78,89 78,93 78,97 78,97

2 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG

TIDAK BERKAITAN DENGAN

PELAYANAN DASAR

2.07 Bidang Urusan Tenaga Kerja

1 Tingkat Pengaguran Terbuka persen 5,94 5,90 5,89 5,88 5,87 5,86 5,86

2.08 Bidang Urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

1 Persentase organisasi yang dibina dan

mandiripersen 48,13 48,27 48,68 48,79 48,85 48,95 48,95

2 Persentase penanganan kasus anak persen 100 100 100 100 100 100 100

2.09 Bidang Urusan Pangan

1 Skor Pola Pangan Harpan (PPH) Konsumsipersen 93,80 90,50 91,00 91,50 92,00 92,50 92,50

2.11 Bidang Urusan Lingkungan Hidup

1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)persen 68,96 69,25 69,31 69,40 68,50 69,70 69,70

2 Persentase ketaatan terhadap izin

lingkungan PPLH dan PUULH yang

diterbitkan

persen 80 81 84 86 87 89 89

3 Persentase sampah yang dikelola persen 98 99 99 99 100 100 100

2.12 Bidang Urusan Administrasi

Kependudukan dan Catatan Sipil

1 IKM pelayanan administrasi kependudukanpersen 80 85 87 89 91 93 93

2.13 Bidang Urusan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 8

2022 2023 2024 2025 2026

Kode Indikator Kinerja Daerah

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Satuan

dusun12 Dusun

Mandiri

13 Dusun

Mandiri

14 Dusun

Mandiri

15 Dusun

Mandiri

16 Dusun

Mandiri

17 Dusun

Mandiri

17 Dusun

Mandiri

dusun28 Dusun

Maju

30 Dusun

Maju

32 Dusun

Maju

34 Dusun

Maju

36 Dusun

Maju

38 Dusun

Maju

38 Dusun

Maju

dusun93 Dusun

Berkembang

91 Dusun

Berkembang

89 Dusun

Berkembang

87 Dusun

Berkembang

85 Dusun

Berkembang

83 Dusun

Berkembang

83 Dusun

Berkembang

dusun8 Dusun

Tertinggal

7 Dusun

Tertinggal

6 Dusun

Tertinggal

5 Dusun

Tertinggal

4 Dusun

Tertinggal

3 Dusun

Tertinggal

3 Dusun

Tertinggal

2.14 Bidang Urusan Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

1 Rasio Akseptor KB persen 83,1 83,36 83,59 83,78 83,86 83,95 83,95

2.15 Bidang Urusan Perhubungan

1 Persentase Peningkatan Pelayanan Sektor

Perhubunganpersen 52,47 53,72 55,06 59,21 60,53 61,80 61,80

2.16 Bidang Urusan Komunikasi dan

Informatika

1 Indeks pelayanan informasi publik persen 35,0 42,5 54,0 57,5 65,0 82,0 82,0

2.17 Bidang Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah

1 Tingkat kualitas kelembagaan, usaha

koperasi dan UMKMpersen 10 12 24 36 48 60 60

2.18 Bidang Urusan Penanaman Modal

1 Nilai Investasi milyar 3.500 200 225 250 275 300 4.750

2 IKM Pelayanan PTSP persen 85 86 87 88 89 90 90

2.19 Bidang Urusan Kepemudaan dan

Olahraga

1 Indeks Prestasi Kepemudaan persen 57 58 60 62 64 66 66

2 Indeks Prestasi Olahraga persen 21 21 25 29 33 38 38

2.20 Bidang Urusan Statistik

1 IKM data sektoral persen NA 20 25 30 35 40 40

Status indeks Dusun Membangun1

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 9

2022 2023 2024 2025 2026

Kode Indikator Kinerja Daerah

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Satuan

2.21 Bidang Urusan Persandian

1 Indeks pengamanan informasi persen 90 90 92 94 96 98 98

2.22 Bidang Urusan Kebudayaan

1 Prestasi budaya lokal ditingkat provinsi

dan nasionalprestasi 3 4 5 6 7 8 8

2.23 Bidang Urusan Perpustakaan

1 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakatpersen 50,87 51,88 52,92 54,51 57,24 60,1 60,10

2.24 Bidang Urusan Kearsipan

1 Jumlah Arsip terjaga dan Arsip Statis

sebagai Warisan Budaya yang di Preservasi persen 10 20 30 40 50 60 65

2 Jumlah Pengguna Pelayanan Arsip sebagai

Memori Kolektif dan Jati Diri Bangsa persen 6,60 13,30 26,00 44,40 62,20 77,70 88,80

3 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

3.25 Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan

1 Angka Konsumsi Ikan (AKI) Kg/Kapita 37,1 39,0 41,0 43,0 45,2 47,4 47,4

3.26 Bidang Urusan Pariwisata

1 Pertumbuhan sektor pariwisata persen 20 20 30 50 50 70 100

3.27 Bidang Urusan Pertanian

1 Persentase pemenuhan ketersediaan

infrastruktur pertanianpersen 28,00 28,56 28,84 29,12 29,40 29,68 29,68

2 Persentase peningkatan produktifitas

pangan, hortikultura dan perkebunanpersen 0,375 0,400 0,500 0,600 0,700 0,800 0,800

3 Angka Konsumsi Daging Kg/Kapita 5,18 5,28 5,39 5,5 5,61 5,72 5,72

3.30 Bidang Urusan Perdagangan

1Pertumbuhan sektor perdagangan (PDRB

ADHB)persen 16,17 16,17 16,37 16,37 16,57 16,57 16,57

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 10

2022 2023 2024 2025 2026

Kode Indikator Kinerja Daerah

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Satuan

3.31 Bidang Urusan Perindustrian

1 Nilai investasi Industri Kecil dan Menengah

(IKM)milyar 32,1 33,13 34,15 35,18 36,20 37,23 37,23

3.32 Bidang Urusan Transmigrasi

1 Persentase pembangunan kawasan

transmigrasipersen 0,41 0,52 0,64 0,72 0,84 0,96 0,96

4 UNSUR PENDUKUNG URUSAN

PEMERINTAH

4.01 Bidang Urusan Sekretariat Daerah

1 Nilai EKPPD kategori S S S S S S S

4.02 Bidang Sekretariat DPRD

1 Persentase penyelesaian tugas dan fungsi

DPRDpersen 85 87 89 91 93 95 95

5 UNSUR PENUNJANG URUSAN

PEMERINTAH

5.01 Bidang Urusan Perencanaan

1 Nilai Perencanaan. nilai 23,07 23,30 23,60 23,90 24,20 24,40 24,40

2 Nilai Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah

Daerah nilai 9,75 9,80 9,85 9,90 9,95 10,00 10,00

5.02 Bidang Urusan Keuangan

1 Penetapan APBD persen 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase Aset Yang Tertata persen 20 21 23 23 24 25 25

3 Persentase Kontribusi PAD terhadap

Pendapatan Daerahpersen 10,18 10,03 10,06 10,09 10,12 10,16 10,16

5.03 Bidang Urusan Kepegawaian

1 Indek Kepuasan ASN persen 86 87 88 90 91 93 93

5.04 Bidang Urusan Pendidikan dan Pelatihan

1 Indeks Profesional ASN persen 71 72 74 75 76 80 80

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 11

2022 2023 2024 2025 2026

Kode Indikator Kinerja Daerah

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap TahunKondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Satuan

5.05 Bidang Urusan Penelitian dan

Pengembangan Daerah

1 Nilai Inovasi Daerahkategori Inovatif Inovatif Inovatif

Sangat

Inovatif

Sangat

Inovatif

Sangat

Inovatif

Sangat

Inovatif

6 UNSUR PENGAWASAN URUSAN

PEMERINTAH

6.01 Bidang Urusan Inspektorat Daerah

1 Persentase nilai evaluasi SAKIP PD minimal

BBpersen 42 45 50 53 58 64 64

2 Opini BPK persen WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

3 Nilai Maturitas SIPIP Level 3 3 3.2 3.4 3.6 4 4

4 Persentase penyelesaian tindak lanjut

pemeriksaan internal dan eksternalpersen 53 65 70 75 80 85 85

5 Persentase Pengaduan Masyarakat yang

ditindak lanjutipersen 100 100 100 100 100 100 100

6 Level Kapabilitas APIP Level 3 3 3 3 3 4 4

8 UNSUR PEMERINTAHAN UMUM

8.01 Bidang Urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik

1 Persentase peningkatan cakupan

pendidikan wawasan kebangsaaanpersen 85 86 87 88 89 90 90

2 Persentase cakupan pencegahan dini

konflikpersen 85 85 86 87 88 89 89

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah BAB VIII- 12

BAB IX-1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Penutup I

BAB IX PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 merupakan penjabaran dari Visi,

Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Bungo yang disusun untuk

mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Bungo untuk 5 (lima)

tahun mendatang sebagai pedoman dan arahan bersama bagi seluruh

pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan can

pembangunan seta merupakan Tahapan ke 4 (empat) RPJPD

Kabupaten Bungo Tahun 2006 – 2026. Selain itu, penyusunan RPJMD

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 memperhatikan dokumen

RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026 dan RPJMN Tahun 2020-

2024. Dalam rangka sinkronisasi, harmonisasi dan sinergi pencapaian

tujuan, sasaran dan indikator kinerja, perlu peran dan kerjasama

seluruh stakeholder dalam pelaksanaan pembangunan.

RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026 disusun dengan

penyesuaian dan penyelarasan dengan nomenklatur perangkat daerah

dan kewenangan daerah yang digunakan sebagai pedoman bagi

pemerintah daerah maupun stakeholder yang berkepentingan

terhadap pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bungo untuk 5

(lima) tahun ke depan. Dokumen RPJMD Kabupaten Bungo Tahun

2021-2026 menjadi acuan bagi OPD dalam mewujudkan Visi dan Misi

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bungo. Gambaran pencapaian

target-target kinerka akan terlihat pada evaluasi yang dilakukan setiap

BAB IX-2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

Penutup I

tahunnya. Untuk pencapaian target-target yang ditetapkan tersebut

maka diperlukan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Penjabaran RPJMD lebih lanjut dalam bentuk Renstra OPD dan

RKPD;

2. Kepala Daerah sebagai penanggung jawab pelaksanaan RPJMD;

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo

melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan RPJMD;

4. Organisasi Perangkat Daerah melakukan pemantauan dan

evaluasi atas pelaksanaan RPJMD;

5. Keterlibatan stakeholder dalam pembangunan dalam pelaksaan

RPJMD sesuai fungsi dan peran masing-masing.

Akhirnya, semoga RPJMD Kabupaten Bungo Tahun 2021-2026

ini bisa menjadi acuan bersama bagi segenap elemen pemangku

kepentingan dalan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dan

proses pembangunan sehingga terwujud Kabupaten Bungo Maju dan

Sejahtera.

BUPATI BUNGO,

H. MASHURI