RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
JAKARTA2017
RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
2 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 3RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 1 - Pendahuluan
JAKARTA2017RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
5RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PERATURAN DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2013 - 2017
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dan penjabaran visi, misi, serta program Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional;
b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017;
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHTAHUN 2013-2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAGUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
SALINAN
Menimbang :
Mengingat :
15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);
22. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;
24. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;
25. Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 291);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);
11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
14. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
4. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah badan perencanaan pembangunan daerah di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disingkat RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
9. Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 yang selanjutnya disingkat RTRW adalah rencana tata ruang wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari rencana tata ruang provinsi, rencana tata ruang kota administrasi dan kabupaten administrasi.
10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun.
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 571);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah;
30. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1);
31. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 27);
32. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 30);
33. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 33).
PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013 – 2017.
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTAdan
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) RPJMD disusun berdasarkan asas:
a. demokrasi;
b. berkeadilan;
c. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
d. transparansi;
e. tata kelola pemerintahan yang baik;
f. berkelanjutan; dan
g. berwawasan lingkungan.
(2) RPJMD disusun secara sistematis, terarah, terpadu, terukur, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan.
(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpedoman pada RPJPD dan RTRW.
Pasal 3
RPJMD bertujuan untuk menjadi acuan dasar pemecahan permasalahan daerah melalui:
a. koordinasi antar pelaku pembangunan;
b. integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar fungsi pemerintahan daerah maupun pemerintah pusat;
c. partisipasi masyarakat; dan
d. penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
BAB III
RUANG LINGKUP DAN FUNGSI
Pasal 4
(1) Ruang lingkup RPJMD meliputi :
a. visi, misi, dan program Gubernur;
b. arah kebijakan keuangan daerah;
c. strategi pembangunan daerah;
d. kebijakan umum;
e. program SKPD;
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.
12. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disebut dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
13. Rencana Kerja Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk periode 1 (satu) tahun.
14. Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disebut Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan DPRD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
18. Tujuan dan Sasaran adalah arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan untuk mewujudkan visi dan misi.
19. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
20. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu.
21. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
22. Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program.
23. Kerangka pendanaan adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh.
24. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
f. program lintas SKPD;
g. rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif; dan
h. rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
(2) Visi, misi dan program Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan berbagai upaya yang akan dilakukan melalui program¬-program pembangunan yang ditawarkan oleh Gubernur terpilih.
(3) Arah kebijakan keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan pedoman dan gambaran dari pelaksanaan hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan bidang urusan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
(4) Strategi pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, merupakan langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
(5) Kebijakan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, memberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan yang disertai tahapan dan jadwal pelaksanaan program prioritas beserta kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan Renstra SKPD.
(6) Program SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, merupakan program yang dirumuskan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD yang memuat indikator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan.
(7) Program Lintas SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, merupakan program yang melibatkan lebih dari satu SKPD untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan termasuk indikator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan.
(8) Rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, merupakan tahapan dan jadwal pelaksanaan program, sebagai dasar hukum atau kebijakan yang dijadikan landasan perumusan dan pelaksanaan program pembangunan daerah.
(9) Rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h, merupakan tahapan dan jadwal pelaksanaan program, dengan dilengkapi jumlah pagu indikatif berdasarkan prakiraan maju dan sumber pendanaannya, untuk mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.
(10) Isi dan uraian RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 5
RPJMD berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan RKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta dokumen perencanaan pembangunan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 6
(1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD.
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan dalam rangka untuk mengarahkan program pembangunan daerah dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan yang dituangkan dalam RKPD sesuai dengan rencana dalam RPJMD.
Pasal 7
(1) Pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan oleh Bappeda.
(2) Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Kepala SKPD/UKPD.
(3) Pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup program pembangunan daerah dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan.
(4) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemantauan dan supervisi pelaksanaan RPJMD.
(5) Pemantauan dan supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus menjamin:
a. program pembangunan jangka menengah daerah, telah dipedomani dalam merumuskan prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah; dan
b. indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan pembangunan jangka menengah daerah, telah dijabarkan kedalam rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan tahunan daerah.
(6) Hasil pemantauan dan supervisi atas pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa program pembangunan dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan pembangunan jangka menengah daerah, telah dilaksanakan melalui RKPD.
Pasal 8
(1) Evaluasi terhadap RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 mencakup indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran, dalam upaya mewujudkan visi pembangunan jangka menengah daerah.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk memastikan bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah provinsi dapat dicapai untuk mewujudkan visi pembangunan jangka panjang daerah dan pembangunan jangka menengah nasional.
(3) Evaluasi dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dan/atau sesuai dengan kondisi dan perubahan lingkungan strategis daerah, dengan menggunakan hasil evaluasi RKPD.
(4) Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD dimuat dalam RKPD tahun berkenaan.
(5) Dalam hal terjadi perubahan yang mendasar yaitu suatu pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan, terjadi bencana alam, atau perubahan kebijakan nasional, maka Peraturan Daerah tentang RPJMD dapat dilakukan perubahan dengan persetujuan DPRD.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD diatur dengan Peraturan Gubernur.
Pasal 9
Dalam rangka pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8, DPRD melakukan pengawasan sesuai dengan fungsinya.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 10
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah lainnya yang terkait dengan rencana pembangunan daerah.
Pasal 11
(1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, maka penyusunan RKPD Tahun 2018 berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan mengacu pada RPJMN 2015-2019.
(2) Gubernur pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun RKPD untuk tahun pertama periode Pemerintahan berikutnya.
(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai pedoman untuk menyusun APBD tahun pertama periode pemerintahan Gubernur berikutnya.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Mei 2013
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 Mei 2013
Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
Ttd.
WIRIYATMOKO
NIP 195803121986101001
LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN 2013 NOMOR 201
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
SRI RAHAYU
NIP 195712281985032003
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2013 – 2017
I. UMUM
Jakarta merupakan daerah yang memiliki ciri tersendiri, berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, yakni sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi, pusat keuangan dan jasa, serta sebagai tempat kedudukan hampir keseluruhan perangkat pemerintahan tingkat nasional, perwakilan negara-negara asing, pusat-pusat perusahaan multi nasional dan gerbang utama wisatawan manca Negara. Selain itu, Jakarta juga sebagai Provinsi Daerah Khusus Ibukota yang terbagi dalam lima wilayah Kota Administratif dan satu Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu yang bukan merupakan Daerah Otonom.
Berkaitan dengan peran dan fungsinya sebagai ibukota negara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007, Jakarta dituntut terus berbenah diri melalui pembangunan daerah untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang kompleks, seperti daya tampung dan daya dukung lingkungan yang semakin terbatas. Hal ini diindikasikan dengan peningkatan jumlah penduduk, yang semakin bertambah dengan segala dampak yang ditimbulkannya terhadap aspek-aspek pemukiman, penataan wilayah, potensi bencana alam, transportasi, penyediaan fasilitas publik dan faktor-faktor lainnya.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Selain untuk mencapai sasaran pembangunan nasional, pembangunan daerah juga bertujuan untuk meningkatkan hasil-hasil pembangunan daerah bagi masyarakat secara adil dan merata agar masyarakat lebih sejahtera.
Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Kurun waktu RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2013-2017. RPJMD Provinsi DKI Jakarta memuat visi, misi, dan program Gubernur yang dipilih secara langsung. RPJMD Provinsi DKI Jakarta dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta yang merupakan rencana pembangunan tahunan daerah Provinsi DKI Jakarta. RKPD memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi daerah yang mencakup gambaran perekonomian Jakarta secara menyeluruh, termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 merupakan kelanjutan dari RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007–2012 untuk mencapai visi dan mewujudkan misi yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025. Untuk itu periode 5 (lima) tahun mendatang merupakan periode peningkatan pembangunan kota Jakarta yang sejahtera, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing global dengan fokus utama meningkatkan ketersediaan dan kapasitas sarana dan prasarana wilayah, perekonomian yang kuat dan berkualitas, serta ketahanan sosial dan budaya didukung oleh kapasitas pemerintahan yang baik serta daya inovasi dan kreasi dengan tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan dan sumber daya alam.
RPJMD diwujudkan dalam visi, misi, tujuan dan arah pembangunan daerah. Visi pembangunan jangka menengah merupakan penjabaran cita-cita masyarakat Jakarta untuk pembangunan 5 (lima) tahun mendatang, yaitu Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Pencapaian visi dilakukan melalui perwujudan misi pembangunan jangka menengah yaitu: (a) mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, (b) menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain, (c) menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota, (d) membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota, (d) membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik. Misi ini dijabarkan ke dalam tujuan dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah.
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini terdiri dari 6 bab dan 12 pasal yang mengatur mengenai pengertian-pengertian, asas dan tujuan, ruang lingkup dan fungsi, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD, serta ruang untuk melakukan penyesuaian terhadap pelaksanaan RPJMD yang telah ada. Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 - 2017 berikut Lampiran-lampirannya merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2017.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan ”demokrasi” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah diselenggarakan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “berkeadilan” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah harus dapat memberi pelayanan kepada segenap lapisan masyarakat.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “keserasian, keselarasan, dan keseimbangan” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah diselenggarakan dengan mewujudkan keserasian antara struktur ruang dan pola ruang, keselarasan antara kehidupan manusia dengan lingkungannya, keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan antar wilayah.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “transparansi” adalah bahwa rencana pembangunan jangka menengah harus memberi ruang kepada masyarakat luas untuk memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur sehingga masyarakat mempunyai kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “tata kelola pemerintahan yang baik” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah dijiwai oleh prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan keadilan.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “berkelanjutan” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah dilakukan secara berkesinambungan, berkembang, dan meningkat dengan mengikuti kemajuan teknologi dan menjaga kelestarian lingkungan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
Huruf g
Yang dimaksud dengan “berwawasan lingkungan” adalah perencanaan pembangunan jangka menengah yang dilakukan bersamaan dengan pengelolaan sumber daya secara bijaksana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup masyarakat.
Ayat (2)
Cukup jelas.
23RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2013-2017
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR
DAFTARISIPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2013-2017 7
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH TAHUN 2013 – 2017 19
BAB I PENDAHULUAN 34
1.1 Latar Belakang 36
1.2 Dasar Hukum Penyusunan 38
1.3 Hubungan Antar Dokumen RPJMD dengan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah lainnya 40
1.4 Sistematika Penulisan 42
1.5 Maksud dan Tujuan 44
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 46
2.1 Aspek Geografi dan Demografi 48
2.1.1 Kondisi Geografis 48
2.1.2 Topografi, Geologi, Hidrologi, dan Klimatologi 49
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana 51
2.1.4 Kondisi Demografi 54
2.1.5 Penggunaan Lahan 55
2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah 56
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 57
2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 57
2.2.2 Kesejahteraan Sosial 60
2.2.3 Seni Budaya dan Olahraga 62
2.3 Aspek Pelayanan Umum 64
2.3.1 Pendidikan 64
2.3.2 Kesehatan 66
2.3.3 Pekerjaan Umum 68
2.3.4 Perumahan Rakyat 72
2.3.5 Penataan Ruang 72
2.3.6 Perhubungan 73
2.3.7 Lingkungan Hidup 74
2.3.8 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 76
2.3.9 Ketenagakerjaan 76
2.3.10 Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 78
2.3.11 Penanaman Modal 78
2.3.12 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 79
2.3.13 Komunikasi dan Informatika 80
2.3.14 Perdagangan 81
2.4 Aspek Daya Saing Daerah 81
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Makro 81
2.4.2 Kemampuan Keuangan Daerah 82
2.4.4 Fasilitas Infrastruktur 82
2.4.3 Iklim Investasi 83
2.4.5 Lingkungan Strategis Nasional, Regional,
dan Global 84
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 86
3.1 Kinerja Keuangan Daerah 88
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012 91
3.1.2 Neraca Daerah 102
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2007-2012 105
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran 105
3.2.2 Analisis Pembiayaan 107
3.3 Kerangka Pendanaan 109
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 109
3.3.2 Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Tahun 2013-2017 110
3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan 113
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 116
4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah 118
4.1.1 Sistem Transportasi 118
4.1.2 Banjir dan Genangan 119
4.1.3 Perumahan dan Permukiman 120
4.1.4 Ruang Terbuka Hijau 120
4.1.5 Kemiskinan Kota 121
4.1.6 Reformasi Birokrasi 121
4.1.7 Pembangunan Pendidikan 122
4.1.8 Kesehatan Masyarakat 122
4.1.9 Penataan Ruang 123
4.1.10 Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Masyarakat 123
4.1.11 Perubahan Iklim 124
4.1.12 Pencemaran Lingkungan 124
4.1.13 Pengelolaan Air Bersih 125
4.1.14 Ketahanan Pangan 125
4.1.15 Ketahanan Energi Listrik dan Gas 126
4.1.16 Stabilitas Ekonomi 126
4.1.17 Iklim Investasi 127
4.1.18 Perdagangan dan Jasa 127
4.1.19 Keuangan Daerah 128
4.1.20 Kerjasama Antar Daerah di Jabodetabekjur 128
4.2. Isu-isu Strategis 128
4.2.1 Pengembangan Sistem Transportasi 129
4.2.2 Antisipasi Banjir, Rob dan Genangan 129
4.2.3 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kota 129
4.2.4 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH 130
4.2.5 Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja 130
4.2.6 Pembangunan Budaya Multi-Kultur 131
4.2.7 Peningkatan Pelayanan Publik 131
4.2.8 Peningkatan Kualitas Pendidikan 131
4.2.9 Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat 131
4.3. Isu-isu Lain yang Patut Dipertimbangkan 132
4.3.1 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota 132
4.3.2 Peningkatan Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Masyarakat 132
4.3.3 Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim 132
4.3.4 Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup 133
4.3.5 Penguatan Ketahanan Pangan 133
4.3.6 Pengelolaan Kependudukan yang Berkualitas 134
4.3.7 Peningkatan Perbaikan Iklim Investasi 134
4.3.8 Pengelolaan Pembiayaan Pembangunan 134
4.3.9 Jakarta sebagai Ibukota NKRI 135
4.3.10 Peningkatan Daya Saing Global 135
4.3.11 Pembangunan Telematika Jakarta 136
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 138
5.1 Visi 140
5.2 Misi 141
5.3 Tujuan dan Sasaran Per Misi 146
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 160
6.1. Strategi 162
6.2. Arah Kebijakan 167
6.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013) 167
6.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014) 167
6.2.3 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015) 168
6.2.4 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016) 168
6.2.5 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kelima (2017) 169
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 192
7.1 Kebijakan Umum Pembangunan 194
7.2 Program Prioritas Pembangunan Daerah 196
7.3 Program Unggulan 200
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 204
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 240
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 252
10.1 Pedoman Transisi 254
10.2 Kaidah Pelaksanaan 254
BAB XI PENUTUP 256
DAFTARTABELTabel 2.1 Persentase Penduduk yang Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2007 – 2011 64
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2007 – 2010 68
Tabel 2.3 Panjang Jalan Menurut Kota Administrasi dan Jenis Status Jalan Tahun 2011 69
Tabel 3.1 Realisasi Indikator Makro Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 91
Tabel 3.2 Persentase Realisasi Terhadap Rencana Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 93
Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 94
Tabel 3.4 Rencana dan Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 101
Tabel 3.5 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 101
Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 102
Tabel 3.7 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 103
Tabel 3.8 Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2011 104
Tabel 3.9 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2012 106
Tabel 3.10 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2012 106
Tabel 3.11 Penutup Defisit Riil Anggaran Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 107
Tabel 3.12 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 108
Tabel 3.13 Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2011 108
Tabel 3.14 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Belanja Dedicated Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2012 109
Tabel 3.15 Proyeksi Indikator Makro Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 110
Tabel 3.16 Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 111
Tabel 3.17 Proyeksi Belanja Mengikat dan Prioritas I Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 112
Tabel 3.18 Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 113
Tabel 3.19 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 113
Tabel 3.20 Proyeksi Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 114
Tabel 3.21 Kerangka Pendanaan Alokasi Prioritas I, II, dan III Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 – 2017 114
Tabel 3.22 Proyeksi APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 115
Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 151
Tabel 6.1 Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Berdasarkan Pilihan Strategi 170
Tabel 6.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Provinsi DKI Jakarta 171
Tabel 7.1 Program Prioritas Pembangunan Daerah Serta Indikasi
Kebutuhan Pendanaan 260
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Provinsi DKI Jakarta 304
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta 242
Gambar 2.23 Total Pelayanan Kasus yang Ditangani Melalui Gakin, SKTM, dan Korban Bencana Tahun 2007-2011 67
Gambar 2.24 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Air Minum di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 70
Gambar 2.25 Persentase Rumah Tangga Menurut Cara Memperoleh Air Minum di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 70
Gambar 2.26 Beban Puncak Listrik Jakarta Pada Tahun 2011 dan Proyeksinya (MW) pada Tahun 2020 71
Gambar 2.27 Perkembangan Tingkat Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi DKI Jakarta 77
Gambar 2.28 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka Provinsi DKI Jakarta 77
Gambar 2.29 Grafik Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Modal Asing Tahun 2008-2011 84
Gambar 3.1 Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah 89
Gambar 3.2 Analisis Proyeksi Belanja Daerah 90
Gambar 3.3 Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah 90
Gambar 3.4 Pertumbuhan Realisasi Pajak Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 - 2012 95
Gambar 3.5 Pertumbuhan Realisasi Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 96
Gambar 3.6 Pertumbuhan Realisasi Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012 97
Gambar 3.7 Pertumbuhan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012 98
DAFTARGAMBARGambar 1.1 Hubungan Antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya 41
Gambar 2.1 Peta Administrasi Provinsi DKI Jakarta 49
Gambar 2.2 Peta Tematik 13 Sungai di Provinsi DKI Jakarta 50
Gambar 2.3 Penurunan Tanah Jakarta dari Tahun ke Tahun 52
Gambar 2.4 Peta Kawasan Rawan Bencana Alam 53
Gambar 2.5 Piramida Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 54
Gambar 2.6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Provinsi DKI Jakarta 54
Gambar 2.7 Jumlah Penduduk DKI Jakarta Berdasarkan Kota/Kabupaten Administrasi Tahun 2007-2011 55
Gambar 2.8 Jumlah Penduduk Bodetabek Tahun 2010 55
Gambar 2.9 Peta Penggunaan Lahan Eksisting di Provinsi DKI Jakarta 56
Gambar 2.10 Peta Pusat Kegiatan Provinsi DKI Jakarta 57
Gambar 2.11 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi DKI Jakarta 57
Gambar 2.12 Pertumbuhan PDRB Harga Berlaku Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 58
Gambar 2.13 Grafik Laju Inflasi Provinsi DKI Jakarta 58
Gambar 2.14 PDRB per Kapita DKI Jakarta atas Dasar Harga Berlaku 59
Gambar 2.15 Gambaran Kemiskinan di DKI Jakarta Tahun 2007-2012 60
Gambar 2.16 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 60
Gambar 2.17 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007-2011 61
Gambar 2.18 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2007-2010 62
Gambar 2.19 Jumlah Kegiatan Olahraga di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 63
Gambar 2.20 Angka Kelulusan SMA di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 64
Gambar 2.21 Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOP) di Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2007-2011 65
Gambar 2.22 Pemberian Kartu Gratis/Beasiswa Rawan Putus Sekolah di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008-2011 66
BAB 1PENDAHULUANMelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
36 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 37RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 1 - Pendahuluan
BAB1
Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah sewajarnya mendorong filosofi pembangunannya sebagaimana tujuan nasional dengan tetap memperhatikan serta memahami peran dan posisi Jakarta.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumenperencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang memuat target-targetpembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mengembangkan potensi serta menanganipermasalahan yang ada.
PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPembangunan pada dasarnya harus selaras dengan tujuan nasional, sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Esensi dasar inilah yang dijadikan dasar dalam merencanakan pembangunan, baik pembangunan dalam skala nasional maupun skala daerah.
Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah sewajarnya mendorong filosofi pembangunannya sebagaimana tujuan nasional dengan tetap memperhatikan serta memahami peran dan posisi Jakarta.
Adapun peran yang sudah dilaksanakan Provinsi DKI Jakarta selama ini, yaitu sebagai berikut:
1. Ibukota NKRI berdasarkan Undang-undang yang ditetapkan sehingga menjadi pusat pemerintahan;
2. Pusat kegiatan ekonomi regional, nasional dan internasional, dimana hampir 80% kegiatan ekonomi global yang ada di Indonesia berada di Jakarta;
3. Pusat kegiatan politik ASEAN dan salah satu sentra politik Asia-Pasifik tempat beradanya Kedutaan Besar negara sahabat;
4. Pusat kegiatan budaya;
5. Pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan intelektual; dan
6. Pintu gerbang utama menuju dunia Internasional.
Sementara posisi Provinsi DKI Jakarta dalam koridor pembangunan nasional maupun daya saing global dapat dilihat sebagi berikut :
1. Posisi Jakarta dalam MP3EI berada pada Koridor Ekonomi Jawa dengan tema pembangunan “Pendorong Industri dan Jasa Nasional”, dimana Jakarta merupakan salah satu dari 5 (lima) pusat kegiatan ekonomi selain Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dengan fokus kegiatan ekonomi utama yaitu makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, alutsista dan Jabodetabek area;
2. Posisi Jakarta dalam daya saing global berada pada peringkat 81 dengan skor 44,1 dari 120 kota dunia (menurut Economist Intelligence Unit, tahun 2012). Sedangkan Global City Index pada tahun 2012 menempatkan Jakarta pada posisi 54 dari 66 kota dunia berdasarkan tolak ukur aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, kekayaan budaya dan kondisi politik.
Dengan kondisi tersebut, maka pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain disamping menyimpan potensi yang sangat besar. Untuk menangani tantangan dan permasalahan serta mengembangkan potensi-potensi tersebut, diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terarah, terukur, dapat dicapai, ada target yang akan dicapai dan ada jangka waktu pencapaian target yang jelas (SMART = Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely) dengan memperhatikan 4 (empat) pilar pembangunan yaitu pilar Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau Birokrasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang memuat target-target pembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mengembangkan potensi serta menangani permasalahan yang ada. Oleh karena itu, visi dan misi pembangunan daerah dalam RPJMD yang merupakan visi dan misi Gubernur terpilih harus menunjukkan arah pembangunan yang bisa mencerminkan keberhasilan dalam mengembangkan potensi maupun menangani permasalahan-permasalahan tersebut sehingga mampu meningkatkan peran dan posisi Jakarta. Sebagaimana diketahui, Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2012-2017 telah dilantik pada tanggal 15 Oktober 2012.
Dalam menyusun RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, telah dilakukan 5 (lima) pendekatan, yaitu pendekatan Teknokratik, Partisipatif, Politik, Atas-Bawah (top-down) dan Bawah-Atas (bottom-up) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pendekatan Teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang melibatkan para pakar dan tenaga ahli yang sesuai dengan substansi yang dibutuhkan dalam RPJMD;
2. Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam forum konsultasi publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk mendapatkan aspirasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen perencanaan pembangunan ini;
3. Pendekatan politik dilakukan melalui penyusunan visi dan misi pembangunan oleh Gubernur terpilih dengan proses pembahasan dilakukan bersama dengan DPRD;
4. Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up) dilaksanakan melalui inventarisasi kebijakan Pemerintah Pusat yang harus diimplementasikan oleh daerah dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur serta inventarisasi masukan dari Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja daerah (Renstra SKPD) yang harus diakomodir dalam RPJMD.
Dengan dilakukannya 5 (lima) pendekatan tersebut, maka secara substansi RPJMD ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang peran dan posisi Jakarta, serta tugas dan fungsi Jakarta.
38 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 39RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 1 - Pendahuluan
1.2. Dasar Hukum Penyusunan1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);
11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
14. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);
22. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;
24. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;
40 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 41RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 1 - Pendahuluan
25. Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 291);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 571);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah;
30. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1);
31. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 27);
32. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 30);
33. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 33).
1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD dengan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah lainnya
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 sebagai dokumen perencanaan pembangunan
disusun sebagai satu kesatuan yang utuh dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah, sehingga dalam penyusunannya, harus memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2010-2014.
Selanjutnya, RPJMD juga merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah sehingga RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 disusun dengan berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RTRW Provinsi DKI 2030, terutama dari sisi pola dan struktur tata ruang, sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Provinsi DKI Jakarta.
Selain berpedoman dan memperhatikan RPJM Nasional, RPJPD dan RTRW, penyusunan RPJMD juga memperhatikan dokumen lainnya seperti Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Metropolitan Priority Area (MPA), target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) dan RTRW Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Secara diagramatis hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Hubungan Antara Dokumen
RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
42 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 43RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 1 - Pendahuluan
1.4. Sistematika PenulisanSistematika penulisan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 pada intinya adalah skema penjabaran visi misi Gubernur terpilih yang dijabarkan dalam beberapa tujuan pembangunan yang merupakan goals dari visi misi tersebut yang selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan sasaran pembangunan beserta target-target yang harus dicapai. Selanjutnya untuk mencapai target sasaran tersebut, dirumuskan strategi dan arah kebijakan pembangunan serta program prioritas dan indikator outcome dari masing-masing program beserta kerangka pendanaannya yang akan menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta beserta masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dalam 5 (lima) tahun yang akan datang.
Adapun format penulisan penjabaran visi misi tersebut sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bagian ini menguraikan posisi dan peran kota Jakarta, dasar hukum penyusunan RPJMD, hubungan antar dokumen RPJMD dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya, sistematika penulisan serta maksud dan tujuan.
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bagian ini memaparkan gambaran umum kondisi DKI Jakarta yang selaras dengan permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis, serta mendukung visi misi Gubernur yang meliputi empat aspek, yaitu aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
Bagian ini terdiri dari uraian tentang kinerja keuangan tahun 2007-2012 meliputi kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan neraca daerah; kebijakan pengelolaan keuangan tahun 2007-2012 meliputi proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan; kerangka pendanaan yang mencakup analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama; dan proyeksi keuangan daerah tahun 2013-2017, serta penghitungan kerangka pendanaannya.
Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis
Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan pembangunan kota Jakarta yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan isu-isu strategis yang dapat berasal dari permasalahan pembangunan maupun yang berasal dari dunia internasional, kebijakan nasional maupun regional, yang memberikan pengaruh terhadap perencanaan pembangunan kota Jakarta di masa yang akan datang.
Bab V Penyajian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bagian ini menjelaskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2013 – 2017 yang merupakan visi dan misi kepala daerah terpilih. Pada
bagian ini juga diuraikan tujuan dan sasaran pembangunan beserta indikator yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang yang terkait dengan isu strategis daerah.
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
Bagian ini menguraikan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih, sebagai rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien.
Karena strategi dan arah kebijakan adalah rumusan kebijakan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan dan visi misi maka hanya mengcover beberapa urusan pemerintahan yang sangat terkait dari 26 urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan yang dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah.
Untuk urusan pemerintahan yang tidak terkait langsung dengan visi dan misi, maka yang menjadi pedoman dalam perumusan kebijakannya adalah penerapan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditetapkan oleh 15 Kementerian/Lembaga.
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Bagian ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan secara umum dan program prioritas beserta target capaian indikator kinerja outcome yang disertai indikasi kerangka pendanaannya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Adapun program yang disajikan dalam bab ini hanya program yang bersifat prioritas karena terkait dengan penjabaran visi misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan. Sementara itu untuk program-program yang tidak terkait secara langsung dengan visi misi diarahkan dalam rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal yang akan disajikan dalam Bab VIII.
Dari program-program prioritas tersebut, selanjutnya akan ditentukan program-program unggulan yang merupakan prioritas utama Gubernur yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun yang akan datang.
Bab VIII Indikasi Rencana Program yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Bagian ini menguraikan seluruh program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 5 (lima) tahun, baik yang bersifat program unggulan, program prioritas, maupun program penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang disertai dengan indikator pencapaian target yang disajikan menurut urusan pemerintahan.
Selain itu juga akan disajikan program teknis bersama dan program bersama penunjang organisasi sebagai dasar operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
... untuk mencapai target sasaran tersebut dirumuskan strategi dan arah kebijakanpembangunan serta program prioritas dan indikator outcome dari masing-masing programbeserta kerangka pendanaannya ...
44 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 45RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 1 - Pendahuluan
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Bagian ini menguraikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur pada akhir periode masa jabatan, dengan menggambarkan akumulasi pencapaian indikator dampak (impact) pada tujuan dan sasaran sebagaimana disajikan dalam Bab V serta pencapaian indikator hasil (outcome) pada masing-masing program sebagaimana disajikan dalam Bab VII.
Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
Bagian ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD 2018, pedoman penyusunan Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan peraturan lainnya (Peraturan Daerah maupun Peraturan Gubernur) agar selaras dengan visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD.
Bab XI Penutup
Bagian ini menyampaikan dengan singkat harapan pencapaian dari dokumen RPJMD yang telah ditetapkan.
1.5. Maksud dan TujuanRPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 ditetapkan dengan maksud:
1. Memberikan arah pembangunan jangka menengah Provinsi DKI Jakarta pada periode tahun 2013-2017;
2. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta yang selanjutnya menjadi dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
3. Menjadi landasan penyusunan Renstra SKPD;
4. Sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur;
5. Sebagi tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Gubernur terpilih;
6. Sebagai pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di wilayah DKI Jakarta;
7. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD.
Tujuan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 adalah:
1. Menjabarkan visi dan misi dalam agenda-agenda pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan, sehingga rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan dapat terwujud, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, dan arah kebijakan yang telah ditetapkan;
2. Menjamin terwujudnya konsistensi antara perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;
3. Mendukung upaya pencapaian kesejahteraan bersama melalui sinergitas, koordinasi dan sinkronisasi oleh masing-masing pelaku pembangunan di dalam satu pola sikap dan pola tindak;
4. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam pembangunan kota yang berkelanjutan;
5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan daerah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan daerah sekitar dan pemerintah pusat;
6. Mewujudkan partisipasi pemangku kepentingan pembangunan daerah secara proporsional dan profesional;
7. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
46 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 2GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHPembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan
umum, dan daya saing daerah secara keseluruhan.
48 49RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB2
GAMBARAN UMUM
KONDISI DAERAHPembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah secara keseluruhan. Pelaksanaannya mengutamakan keterlibatan seluruh stakeholder pembangunan daerah, dengan memperhatikan posisi geografi dan potensi demografi, memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta mengoptimalkan faktor-faktor lingkungan strategis lainnya. Pembangunan di Jakarta selama ini telah menunjukkan pencapaian yang menggembirakan yang ditandai dengan meningkatnya berbagai indikator kesejahteraan masyarakat. Berikut ini disampaikan gambaran umum sebagai berikut :
2.1 Aspek Geografi dan Demografi2.1.1 Kondisi GeografisProvinsi DKI Jakarta berada pada posisi geografis antara 106.22’42” dan 106.58’18” Bujur Timur, serta antara 5.19’12” dan 6.23’54” Lintang Selatan dengan keseluruhan luas wilayah 7.659,02 km², meliputi 662,33 km² daratan, termasuk 110 pulau di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dan 6.977,5 km² lautan.
Provinsi DKI Jakarta terbagi dalam lima Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administrasi. Kota Administrasi Jakarta Pusat memiliki luas 48,13 km²; Kota Administrasi Jakarta Utara dengan luas 146,66 km²; Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas 129,54 km²; Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan luas 141,27 km²; dan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan luas 188,03 km², serta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan luas 8,70 km².
Secara administrasi kewilayahan, masing-masing Kota dan Kabupaten Administratif dibagi menjadi beberapa kecamatan. Masing-masing kecamatan tersebut dibagi menjadi beberapa kelurahan. Kota Administratif Jakarta Pusat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan, 44 Kelurahan, 394 RW, dan 4.668 RT. Kota Administasi Jakarta Utara terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, 31 Kelurahan, 431 RW, dan 5.072 RT. Selanjutnya Kota Administrasi Jakarta Barat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan, 56 Kelurahan, 580 RW, dan 6.409 RT. Kota Administrasi Jakarta Selatan terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan, 65 Kelurahan, 576 RW, dan 6.128 RT. Kota Administrasi Jakarta Timur terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan, 65 Kelurahan, 700 RW, dan 7.886 RT. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Seribu hanya terdiri dari 2 (dua) Kecamatan, 6 (enam) Kelurahan, 24 RW, dan 116 RT.
Berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi DKI Ibukota Jakarta memiliki batas-batas yaitu sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat, sebelah selatan dengan
Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.
2.1.2 Topografi, Geologi, Hidrologi dan KlimatologiWilayah Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 (tujuh) meter di atas permukaan laut. Namun, sekitar 40 persen wilayah Jakarta berupa dataran yang permukaan tanahnya berada 1 - 1,5 meter di bawah muka laut pasang.
Secara geologis, seluruh wilayah Jakarta merupakan dataran aluvial, yang materi tanahnya merupakan endapan hasil pengangkutan aliran permukaan dan air sungai yang mengalir pada wilayah tersebut. Di samping itu, wilayah Jakarta terdiri dari endapan pleistocene yang terdapat pada kurang lebih 50 meter di bawah permukaan tanah dimana bagian selatan terdiri atas lapisan aluvial, sedangkan dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 kilometer. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun oleh endapan alluvium.
Selain itu, Provinsi DKI Jakarta memiliki wilayah pesisir yang cukup luas, yaitu sekitar 155 km². Wilayah ini membentang dari timur sampai barat sepanjang kurang lebih 35 kilometer, dan menjorok ke darat antara 4 - 10 kilometer. Wilayah pesisir Jakarta merupakan pantai beriklim panas dengan rata-rata suhu 28,50C dan rata-rata kelembaban 72 persen.
Di samping wilayah pesisir, Provinsi DKI Jakarta juga memiliki pulau-pulau kecil yang terletak di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Pulau-pulau di wilayah ini memiliki luas beragam, sebanyak 45 persen berukuran kurang dari 5 (lima) hektar, sebanyak 25 persen memiliki luas antara 5-10 hektar, dan hanya 30 persen yang luasnya lebih dari 10 hektar. Pulau-pulau memanjang dari utara ke selatan dengan ciri-ciri berpasir putih dan bergosong
Gambar 2.1. Peta Administrasi Provinsi
DKI Jakarta
Sumber : RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
Pembangunan di Jakarta selama ini telah menunjukkanpencapaian yang menggembirakan yang ditandai dengan meningkatnya berbagai indikatorkesejahteraan masyarakat.
50 51
karang, iklim tropis panas dan kelembaban berkisar antara 75-99 persen. Dari pulau-pulau kecil tersebut, pulau yang dihuni oleh penduduk hanya berjumlah 11 pulau.
Berdasarkan letaknya Kota Jakarta termasuk dalam kota delta (delta city) yaitu kota yang berada pada muara sungai. Kota delta umumnya berada di bawah permukaan laut, dan cukup rentan terhadap perubahan iklim. Kota delta Jakarta dialiri oleh 13 aliran sungai dan dipengaruhi oleh air pasang surut.
Tiga belas sungai yang melewati Jakarta sebagian besar berhulu di daerah Jawa Barat dan bermuara di Teluk Jakarta. Tiga belas sungai tersebut yaitu Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, Kali Krukut, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Baru Timur, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Disamping itu, sebagai sarana pengendali banjir, telah dibangun 2 (dua) kanal besar yaitu Kanal Banjir Barat yang memotong Kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur yang memotong Kali Cakung, Kali Jati Kramat, Kali Buaran, Kali Sunter dan Kali Cipinang. Peta sungai dan kanal yang melewati wilayah DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut.
Keadaan iklim di wilayah Jakarta menurut stasiun pengamatan Jakarta tahun 2011 memiliki suhu udara rata-rata 28,4°C dengan kelembaban udara 74 persen, tekanan udara 1009,6 mbs, arah angin 270 point, kecepatan angin 2 (dua) mill/h, penyinaran matahari 45 persen dan curah hujan rata-rata 2.395 mm2.
Secara umum, DKI Jakarta tidak lepas dari dampak fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekuensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim. Fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pola kehidupan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Gambar 2.2. Peta Tematik Tiga Belas
Sungai di Provinsi DKI Jakarta
2.1.3 Wilayah Rawan BencanaBencana yang berpotensi melanda wilayah Jakarta adalah banjir dan genangan air, kebakaran serta gempa bumi. Bencana yang menjadi perhatian khusus bagi Jakarta adalah banjir. Banjir dan genangan air di Jakarta utamanya disebabkan oleh curah hujan lokal yang tinggi, curah hujan yang tinggi di daerah hulu yang berpotensi menjadi banjir kiriman, dan Rob atau air laut pasang yang tinggi di daerah pantai utara. Selain itu, terjadinya banjir dan genangan air di Jakarta juga disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi dengan optimal, tersumbatnya sungai dan saluran air oleh sampah dan berkurangnya wilayah-wilayah resapan air akibat dibangunnya hunian pada lahan basah atau daerah resapan air serta semakin padatnya pembangunan fisik. Hal lainnya adalah prasarana dan sarana pengendalian banjir yang belum berfungsi maksimal.
Jika dilihat historis peristiwa banjir yang terjadi di Jakarta cenderung meningkat luasannya, pada tahun 1980 daerah genangan Jakarta adalah seluas 7,7 km2, pada tahun 1996 seluas 22,59 km2, pada tahun 2002 adalah seluas 167,88 km2, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 238,32 km2. Pada tahun 2002 daerah genangan diperkirakan mencapai sekitar 13 persen dari wilayah DKI Jakarta sedangkan pada banjir tahun 2007 sekitar 37 persen dari wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak akibat banjir, telah dipasang 34 unit early warning khususnya untuk sungai yang sering menjadi tampungan air hujan yaitu di Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Ciliwung, Sungai Krukut, Sungai Pesanggrahan dan Sungai Angke.
Hal lain yang dapat memperparah dampak banjir dan genangan adalah penurunan permukaan tanah (land subsidence). Secara umum laju penurunan tanah yang terdeteksi adalah sekitar 1-15 centimeter per tahun, bervariasi secara spasial maupun temporal. Beberapa faktor penyebab terjadinya penurunan tanah yaitu pengambilan air tanah yang berlebihan, penurunan karena beban bangunan (settlement), penurunan karena adanya konsolidasi alamiah dari lapisan -lapisan tanah, serta penurunan karena gaya -gaya tektonik.
Beberapa daerah yang mengalami subsidence cukup besar yaitu Cengkareng Barat, Pantai Indah Kapuk, sampai dengan Dadap. Nilai subsidence paling besar terdapat di daerah Muara Baru. Sementara untuk Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan nilai subsidence relatif kecil. Peta penurunan tanah DKI Jakarta dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Gambar 2.3.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
52 53
Gambar 2.3. Penurunan Tanah Jakarta
dari Tahun ke Tahun.
Sumber: Naskah Akademis RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030)
Bencana lain yang sering terjadi di Jakarta adalah kebakaran. Bencana ini umumnya terjadi di lokasi permukiman padat penduduk dan lingkungan pasar yang pada umumnya disebabkan oleh arus pendek listrik. Bahaya kebakaran diperkirakan akan terus menjadi ancaman apabila tidak tumbuh kesadaran masyarakat untuk hidup dengan budaya perkotaan. Di wilayah DKI Jakarta terdapat 53 kelurahan yang rawan bencana kebakaran.
Secara ekonomi, kebakaran mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit. Pada tahun 2011, kebakaran yang terjadi di Jakarta telah mengakibatkan kerugian sebesar Rp.219 Miliar dengan total area kebakaran mencapai 444 hektar.
Terkait dengan potensi gempa bumi, di sekitar Jakarta diperkirakan terdapat 10 sumber gempa dengan potensi terbesar di sekitar Selat Sunda, yang selama ini aktif dan berpotensi menimbulkan risiko bencana. Berdasarkan data seismik kegempaan seluruh Indonesia, di selatan Jawa bagian barat terdapat seismic gap (daerah jalur gempa dengan kejadian gempa yang sedikit dalam jangka waktu lama) yang juga menyimpan potensi gempa yang tinggi terhadap Jakarta. Kondisi Jakarta Bagian Utara yang merupakan batuan atau tanah lunak akan lebih rentan terhadap dampak gempa dibandingkan wilayah Jakarta bagian selatan. Kawasan rawan bencana di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Berdasarkan peta kawasan rawan bencana gempa bumi Jawa bagian barat, potensi gempa bumi di wilayah DKI Jakarta termasuk kategori tingkat menengah sampai rendah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri telah menyusun peta zonasi gempa Level I – Level II, yaitu sampai dengan peta kondisi kerentanan batuan/tanah dan respon gempa berdasarkan data sekunder.
Gambar 2.4. Peta Kawasan Rawan
Bencana Alam
Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
SANGA T REN DAH
TINGKA T KERA WANAN BENCANA
REND AH
SED ANG
TINGGI
SANG AT TINGGI
KE TERANGAN
SUNGAI KANAL
BATAS PROVINSI
BATAS KOTA ADMINISTRASI
BATAS KECAMA TAN
LOKASI TERGENANG BANJIR TAHUN 2007
LOKASI TERGENANG BANJIR TAHUN 2002
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
54 55
Gambar 2.5. Piramida Penduduk Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2011
Sumber: Laporan Keterangan Pertanggungajawaban Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011
2.1.4 Kondisi Demografi Pada tahun 2006, penduduk DKI Jakarta berjumlah 8.961.680 jiwa, sedangkan pada tahun 2011 jumlah penduduk bertambah menjadi 10.187.595 jiwa. Dari keseluruhan jumlah penduduk tersebut, penduduk laki-laki adalah sebanyak 5.252.767 jiwa dan perempuan sebanyak 4.934.828 jiwa, dengan seks rasio 106.
Laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta pada periode 2000 - 2010 sebesar 1,42 persen per tahun. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk pada periode tahun 1990 – 2000 hanya sebesar 0,78 persen per tahun. Struktur penduduk di Jakarta dapat dilihat pada gambar piramida penduduk berikut.
Jumlah penduduk Jakarta dipengaruhi oleh angka kelahiran yang lebih besar daripada jumlah kematian. Angka kelahiran dan kematian yang terregistrasi ditunjukan oleh gambar berikut.
Gambar 2.6. Jumlah Kelahiran dan
Kematian Provinsi DKI Jakarta
Sumber: Jakarta dalam Angka 2012
Penduduk di Jakarta tersebar di lima wilayah Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Perkembangan jumlah penduduk di 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terlihat pada Gambar 2.7. Distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari terendah sebesar 0,22 persen di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu hingga yang tertinggi sebesar 28,02 persen di Kota Administrasi Jakarta Timur. Sementara menurut strukturnya, penduduk DKI Jakarta untuk tahun 2010 adalah masuk dalam kategori struktur penduduk produktif sebanyak 7.016.229 jiwa penduduk berusia antara 15-64 tahun.
Pada tahun 2010, jumlah komuter dari Bodetabek menuju Jakarta mencapai 1,5 juta komuter per hari (Gambar 2.8). Pada siang hari, jumlah penduduk Jakarta mencapai 12,1 juta jiwa (9,6 juta penduduk DKI Jakarta dan 2,5 juta warga komuter). Secara keseluruhan jumlah penduduk di sekitar Jakarta, kawasan Bodetabek, menurut Sensus Penduduk tahun 2010 sebanyak 18.354.756 Jiwa.
2.1.5 Penggunaan Lahan Dalam beberapa dekade terakhir perkembangan fisik wilayah DKI Jakarta ditandai oleh semakin luasnya lahan terbangun. Perkembangan lahan terbangun berlangsung dengan
Gambar 2.7. Jumlah Penduduk DKI
Jakarta Berdasarkan Kota/Kabupaten Administrasi
Periode 2007–2011
Sumber: Jakarta dalam Angka 2008--2011
Gambar 2.8. Jumlah Penduduk
Bodetabek Tahun 2010
Sumber: Kompilasi dari Hasil Sensus Penduduk 2010
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
56 57
pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktifitasnya. Kecenderungan tersebut mengindikasikan bahwasanya ketersediaan lahan menjadi permasalahan yang penting bagi pembangunan Provinsi DKI Jakarta.
Pembangunan fisik di Jakarta terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai oleh pembangunan gedung perkantoran, sarana ekonomi dan sosial serta infrastruktur kota lainnya. Semua ini merupakan konsekuensi logis dari semakin majunya pembangunan dan perekonomian Jakarta. Gambaran penggunaan lahan di DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut.
Peruntukan lahan untuk perumahan menduduki proporsi terbesar, yaitu 48,41 persen dari luas daratan utama DKI Jakarta. Sedangkan luasan untuk peruntukan bangunan industri, perkantoran dan perdagangan hanya mencapai 15,68 persen.
2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah Jakarta merupakan wilayah yang sangat strategis baik dalam lingkup nasional, regional, maupun internasional. Oleh karena itulah, dalam pengembangan wilayah memperhatikan lingkungan strategis sekitarnya. Dalam pengembangan wilayah, rencana struktur ruang DKI Jakarta merupakan perwujudan dan penjabaran dari struktur ruang kawasan perkotaan Jabodetabekpunjur.
Sejalan dengan hal tersebut, maka perencanaan struktur ruang telah memperhatikan berbagai aspek lingkungan strategis yang diduga akan mempengaruhi perkembangan kota Jakarta secara keseluruhan. Rencana struktur ruang yang dikembangkan di DKI Jakarta meliputi empat struktur ruang, yaitu sistem pusat kegiatan, sistem dan jaringan transportasi, sistem prasarana sumber daya air, dan sistem dan jaringan utilitas perkotaan.
Sistem pusat kegiatan terdiri dari sistem pusat kegiatan primer dan sekunder. Sistem dan jaringan trasnportasi terdiri dari sistem dan jaringan transportasi darat, transportasi laut dan transportasi
Gambar 2.9. Peta Penggunaan Lahan Eksisting di Provinsi DKI
Jakarta
Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
udara. Selanjutnya sistem prasarana sumber daya air terdiri dari sistem konservasi sumber daya air, sistem pendayagunaan sumber daya air, dan sistem pengendalian daya rusak air.
Sedangkan sistem dan jaringan utilitas perkotaan terdiri atas sistem dan jaringan air bersih, sistem prasarana dan sarana pengelolaan air limbah, sistem prasarana dan sarana pengelolaan sampah, sistem dan jaringan energi, serta sistem dan jaringan telekomunikasi. Pusat kegiatan di Provinsi DKI Jakarta terlihat pada peta berikut.
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan EkonomiPerekonomian Jakarta beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup menggembiarakan. Perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 6,44 persen pada tahun 2007 dan 6,22 persen pada tahun 2008, sementara pada tahun 2009 pertumbuhan menurun jika dibandingkan tahun 2008 tetapi masih relatif tinggi, yaitu mencapai 5,01 persen. Selanjutnya pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2010 meningkat menjadi 6,50 persen, tahun 2011 mencapai 6,77 persen, dan mencapai 6,50 persen pada tahun 2012.
Gambar 2.10. Peta Pusat Kegiatan Provinsi DKI Jakarta
Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
Gambar 2.11. Grafik Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE) Provinsi DKI Jakarta
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2011 dan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta 2007--2012
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
58 59
Perkembangan ekonomi Jakarta pada tahun 2011 relatif lebih baik dari tahun 2010 dimana pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir, meskipun masih terbuka adanya resiko krisis keuangan di beberapa negara di Eropa. Meningkatnya perkembangan ekonomi ini ditandai dengan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 PDRB atas harga berlaku sebesar Rp.566,44 Triliun, sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp.982,5 Triliun dan mencapai Rp.1.103 Triliun pada tahun 2012.
Laju inflasi Jakarta 5 (lima) tahun terakhir mengalami fluktuasi yang cukup besar. Pada tahun 2006 inflasi DKI Jakarta sebesar 6,03 persen, pada tahun 2007 inflasi meningkat menjadi 6,04 persen sementara tahun 2008 laju inflasi meningkat cukup tinggi, yaitu mencapai 11,11 persen. Inflasi tahun 2008 merupakan inflasi tertinggi selama 5 (lima) tahun terakhir. Tahun 2009 inflasi kembali menurun dan hanya 2,34 persen, tahun 2010 inflasi meningkat lagi mencapai 6,21 persen dan tahun 2011 inflasi menurun menjadi 3,97 persen dan meningkat kembali menjadi 4,52 persen pada tahun 2012.
Komoditi yang berkontribusi terhadap inflasi Jakarta setiap tahunnya berubah-ubah. Kelompok komoditi yang relatif menyumbang inflasi cukup tinggi adalah kelompok bahan makanan, kelompok sandang, perumahan, air, listrik, dan bahan. Fluktuasi laju inflasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berupa kebijakan pemerintah dan ketersediaan pasokan barang yang dibutuhkan masyarakat, sedangkan faktor eksternal meliputi perubahan perekonomian global dan kondisi kemampuan perekonomian mitra dagang di luar negeri.
Gambar 2.12. Pertumbuhan PDRB Harga
Berlaku Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012
Sumber: Kompilasi Jakarta dalam Angka 2012 dan Berita Resmi
Statistik 2013
Struktur perekonomian dapat dilihat dari distribusi masing-masing sektor yang didasarkan pada nilai nominal atas dasar harga berlaku. Dari nilai distribusi tersebut bisa diketahui besarnya kontribusi masing-masing sektor dalam pembentukan total PDRB Provinsi DKI Jakarta. Dengan melihat kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB, maka dapat diketahui seberapa besar peran suatu sektor dalam menunjang perekonomian daerah.
Struktur perekonomian Jakarta pada tahun 2012, bila dilihat dari kontribusinya pada PDRB (atas dasar harga berlaku), didominasi oleh sektor jasa (tersier) yang memiliki peranan sebesar 71,50 persen. Pembentuk sektor tersier meliputi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang mempunyai kontribusi terhadap perekonomian daerah sekitar 20,70 persen; Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan sekitar 27,7 persen; dan kontribusi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,30 persen, serta Sektor Jasa-jasa sebesar 12,80 persen. Ini menunjukkan struktur perekonomian Jakarta sudah mengarah kepada struktur jasa (service city).
Penyumbang perekonomian Jakarta lainnya adalah sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Sektor industri pengolahan menyumbang sekitar 15,6 persen, sedangkan sektor konstruksi sebesar 11,4 persen. Sementara sumbangan sektor primer di Jakarta hanya sebesar 0,6 persen yang terdiri dari sektor pertanian sebesar 0,1 persen dan sektor pertambangan sebesar 0,5 persen.
PDRB per kapita DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp.110,46 juta atau meningkat 9,4 persen dibanding tahun 2011 (Rp.100,99 juta).
Salah satu indikator untuk mengukur ketimpangan pendapatan adalah koefisien Gini (Gini Ratio). Gini ratio DKI Jakarta pada periode 2007-2011 yang relatif tetap, mengindikasikan/menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan yang terjadi masih dalam kategori ketimpangan rendah, yaitu antara 0,336 pada tahun 2007 dan 0,385 pada tahun 2010. Ketimpangan yang rendah ini ditunjukkan dengan 40 persen penduduk berpendapatan rendah di DKI Jakarta menikmati lebih dari 17 persen total pendapatan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pembangunan di DKI Jakarta juga dinikmati oleh masyarakat ekonomi lemah.
Gambar 2.13. Grafik Laju Inflasi Provinsi
DKI Jakarta
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2012 dan Berita Resmi Statistik 2013
Gambar 2.14. PDRB per Kapita DKI Jakarta
atas Dasar Harga Berlaku.
Sumber: Jakarta dalam Angka 2012
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
60 61
Selain koefisien gini, indikator kesejahteraan ekonomi diukur dari jumlah penduduk miskin. Dilihat dari indikator kemiskinan, angka kemiskinan Jakarta pada posisi bulan Maret 2007 tercatat 405,7 ribu jiwa (4,61 persen), bulan Maret tahun 2008 hanya tercatat 298.237.379,6 jiwa (4,29 persen), bulan Maret tahun 2009 mencapai 320.333.323,20 jiwa (3,48 persen), bulan Maret tahun 2010 mencapai 338.783.312,20 jiwa (3,48 persen) dan pada Maret tahun 2011 mencapai 338.783.363,40 jiwa (3,75 persen). Lalu tercatat bahwa sampai dengan bulan Maret 2012, secara makro penduduk miskin Provinsi DKI Jakarta menjadi 363,2 ribu jiwa atau sebesar 3,69 persen dari total penduduk DKI Jakarta. Namun, Secara garis besar jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta terlihat pada gambar berikut.
2.2.2 Kesejahteraan SosialIndeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu ukuran keberhasilan pencapaian pembangunan dalam konteks kesejahteraan sosial. Selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, IPM DKI Jakarta menunjukkan peningkatan, yakni dari 76,59 pada tahun 2007 meningkat menjadi 77,03 pada tahun 2008, 77,36 pada 2009, dan 77,60 pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2011 IPM DKI Jakarta mencapai 77,97 yang merupakan tertinggi di Indonesia (Gambar 2.16). Ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil pembangunan yang dilaksanakan di DKI Jakarta telah berhasil menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan.
Gambar 2.15. Gambaran Kemiskinan di
DKI Jakarta Tahun 2007--2012
Sumber: Jakarta dalam Angka 2011 dan Berita Resmi Statistik 2011
Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi DKI Jakarta yang merupakan salah satu komponen IPM juga menunjukkan angka yang cukup baik dan meningkat dari tahun ke tahun. AHH, pada tahun 2007 tercatat 75,80 tahun, tahun 2008 mencapai 75,90 tahun, tahun 2009 mencapai 76,00 tahun, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 76,20 tahun (Gambar 2.17).
Sementara ini, Angka Melek Huruf juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 Angka Melek Huruf tercatat sebesar 98,83 persen, pada tahun 2008 menurun menjadi 98,76 persen, pada tahun 2009 meningkat lagi menjadi 98,94 persen, dan pada tahun 2010 telah mencapai 99,13 persen. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah pada tahun 2007 adalah 10,80 tahun. Pada tahun 2008 menjadi 10,82 tahun dan pada tahun 2009 menjadi 10,90 tahun. Pada tahun 2010 Rata-rata Lama Sekolah meningkat menjadi 10,93 tahun.
Untuk peningkatan kesejahteraan sosial dalam bidang pendidikan, sejak tahun 2007 Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan dasar, SD dan SMP dipertahankan di atas 100 persen. Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK meningkat dari 81,65 persen pada tahun 2007 menjadi 89,59 persen pada tahun 2011. Angka Partisipasi Murni (APM) juga meningkat dari tahun ke tahun. APM SD/MI/Paket A meningkat dari 93,27 persen pada tahun 2007 menjadi 97,73 persen pada tahun 2011, APM SMP/MTs/Paket B meningkat dari 71,36 persen pada 2007 menjadi 77,49 persen pada tahun 2011. Demikian juga untuk tingkat SMA/MA/Paket C, meskipun partisipasinya tidak terlalu tinggi, APM meningkat dari 49,76 persen pada 2007 menjadi 58,79 persen pada tahun 2011 (Gambar 2.17).
Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada tiap kelompok umur juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. APS penduduk usia 7-12 tahun pada tahun 2006 sebesar 98,46 persen, meningkat menjadi 99,16 persen pada tahun 2010. APS penduduk usia 13-15 tahun pada tahun 2006 sebesar 90,16 persen, meningkat menjadi 91,45 persen pada tahun 2010. Sedangkan APS penduduk usia 16-18 tahun pada tahun 2006 sebesar 60,26 persen menjadi 61,99 persen pada tahun 2010.
Sedangkan peningkatan kesejahteraan sosial dalam bidang kesehatan ditunjukkan dengan menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB)/Infant Mortality Ratio (IMR) dari 8,4 per 1.000
Gambar 2.16. Perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2007 – 2011
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2012, Berita Resmi Statistik
2013 dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Provinsi DKI Jakarta tahun 2011
Gambar 2.17. Perkembangan Angka
Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007-2011
Sumber: Kompilasi dari Data Dinas Pendidikan Provinsi DKI dan Badan
Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
62 63
kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 7 (tujuh) per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 (Gambar 2.18). Untuk Angka Kematian Ibu (AKI) juga mengalami hal yang sama, yaitu cenderung menurun. Jika pada tahun 2009 AKI mencapai 24 kasus sementara pada tahun 2010 AKI tersebut hanya 22 kasus. Selain itu, Angka Kesakitan (Incident Rate) DBD juga mengalami penurunan dari 356/100.000 penduduk pada tahun 2007 menjadi 50/100.000 penduduk pada tahun 2011. Di sisi lain, Case Detection Rate TB mengalami peningkatan cakupan dari 82 persen pada tahun 2007 menjadi 84 persen pada tahun 2011.
Pencapaian keberhasilan pembangunan kesehatan penduduk, dihadapkan pada beberapa hambatan, diantaranya adalah wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang pada tahun 2006 terjadi 24.932 kasus dan bertambah menjadi 28.214 kasus pada tahun 2010. Selain DBD, terdapat penyakit HIV/AIDS yang pada tahun 2010 terjadi 139 kasus dengan kecenderungan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, serta Tuberculosis (TBC) yang pada tahun 2008 terdapat 22.506 penderita baru.
2.2.3 Seni Budaya dan OlahragaPembangunan kebudayaan difokuskan pada pengembangan budaya keragaman (keragaman budaya) mengingat Jakarta mempunyai karakter multikultur, multi etnis, dan sangat heterogen dalam hal budaya. Dalam fokus seni budaya, beberapa kegiatan seni budaya yang telah terselenggara di DKI Jakarta antara lain Jakarta Binalle oleh 200 komunitas, Pesta Seni Pelajar (PSP) Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diikuti oleh 625 kelompok seni dan sekolah, Lomba Perkusi Betawi, Nasyid, Marawis dan Qassidah Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diikuti oleh 255 kelompok seni, Jakarta International Literary Festival (Jilfest) yang diikuti oleh 158 pembicara dan 300 peserta workshop pementasan puisi, cerpen dan musikalisasi puisi, serta Jakarta Berlin Art Festival.
Dari segi jumlah pengunjung dan penonton seni budaya, telah terjadi peningkatan yang signifikan. Pada periode 2007-2011 pengunjung museum di Kawasan Kota Tua telah meningkat dari 827.239 orang menjadi 2.468.507 orang per tahun. Selain itu, terjadi peningkatan pula jumlah penonton pertunjukan seni budaya di Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, Pertunjukan Seni di Ruang Publik/Hotel, Gedung Wayang Orang
Gambar 2.18. Perkembangan Angka
Kematian Bayi Tahun 2007--2010
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2011
Bharata, Pusat Perkampungan Budaya Betawi dan Balai Latihan Kesenian dari 1.050.000 orang per tahun menjadi 4.650.000 orang per tahun.
Terkait dengan bidang olahraga, sampai dengan tahun 2010, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun dan mengembangkan sarana olahraga. Fasilitas olahraga tersebut tersebar di 5 (lima) wilayah dengan jumlah 5 (lima) Gelanggang Remaja Kota Administratif, 35 Gelanggang Remaja Kecamatan, 8 (delapan) Gelanggang Olahraga dan 27 fasilitas lepas.
Tahun 2011 merupakan waktu paling banyak diselenggarakannya kegiatan olahraga di Provinsi DKI Jakara. Sebanyak 68 kegiatan olahraga diadakan di Provinsi DKI Jakarta pada tahun tersebut. Frekuensi ini meningkat tajam dari tahun 2010 yang hanya 43 kegiatan (Gambar 2.19). Sedangkan jumlah organisasi olahraga yang menjadi wadah dalam pengembangan kegiatan olahraga di Provinsi DKI Jakarta sampai tahun 2011 adalah sebanyak 53 organisasi.
Beberapa penyelenggaraan olahraga tahunan berskala internasional yang dilaksanakan sejak tahun 2007 sampai tahun 2012 di antaranya Jakarta Internasional 10 K, Enjoy Jakarta Basket Ball Tournament, dan Jakarta World Junior Golf Championship. Pada tahun 2011, Jakarta juga menjadi salah satu tuan rumah bersama penyelenggaraan SEA Games XXVI/2011. Dalam pembinaan olahraga, Provinsi DKI Jakarta juga telah melahirkan beberapa prestasi di antaranya: Peringkat Kedua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 di Kalimantan Timur dan Juara Umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, Juara Umum pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) X/2007 di Kalimantan Selatan, POMNAS XI/2009 di Palembang dan POMNAS XII/2012 di Batam, Kepulauan Riau, serta memperoleh 3 (tiga) medali emas, 2 (dua) medali perak dan 3 (tiga) medali perunggu pada Special Olympics World Summer Games (SOWG) ke 13 di Athena, Yunani, dan Juara II ASEAN Paragames Tahun 2011 di Solo Jawa Tengah. Pada event itu, 19 Atlet asal DKI Jakarta berhasil memperoleh medali dengan perolehan medali 19 emas, 16 perak dan 11 perunggu.
Gambar 2.19. Jumlah Kegiatan Olahraga
di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011
Sumber: Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi
DKI Jakarta 2012
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
64 65
2.3. Aspek Pelayanan Umum2.3.1 Pendidikan Penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan telah banyak dilakukan perbaikan baik dalam peningkatan kualitas maupun dalam peningkatan prasarana dan sarana. Pencapaian bidang pendidikan Provinsi DKI Jakarta salah satunya ditunjukan dengan tingkat kelulusan siswa yang semakin baik. Angka kelulusan siswa tingkat SD di DKI Jakarta meningkat dari 99,7 persen pada tahun 2008 menjadi 99,98 persen pada tahun 2010 dan 100 persen pada 2011. Persentase kelulusan siswa tingkat SMP meningkat dari 99,83 persen pada tahun 2009, menjadi 99,80 persen pada tahun 2010 dan 99,99 persen pada tahun 2011. Persentase kelulusan siswa yang meningkat cukup tajam adalah angka kelulusan tingkat SMA, yaitu dari 93,71 persen pada tahun 2009 menjadi 99,11 persen pada tahun 2010 dan 99,53 persen pada tahun 2011 (Gambar 2.20).
Tingkat pendidikan yang ditamatkan juga mengalami peningkatan. Jumlah penduduk yang berumur 10 tahun keatas yang menamatkan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama, Sekolah Lanjutan Atas dan Akademi/Universitas meningkat dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak sekolah dan belum tamat SD berkurang dari 12,55 persen pada tahun 2007 menjadi 10,36 persen pada tahun 2011.
Gambar 2.20. Angka Kelulusan SMA di
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007--2011
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2012
Sampai tahun 2011, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri sebanyak 2.224 unit, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 319 unit, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 117 unit dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 62 unit. Total perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Jakarta sampai tahun 2010 berjumlah 330 unit. Sedangkan untuk lembaga pendidikan informal lainnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memberikan bantuan bagi penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 1.258 unit.
Untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Operasional Buku (BOB) untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK negeri dan swasta. BOP dan BOB merupakan program yang menunjang pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Pemerintah Pusat. Pemberian dana BOP dan BOB oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui dana APBD, memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menaikkan persentase angka partisipasi sekolah pada tingkat pendidikan dasar.
Pemberian BOP meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, BOP telah diberikan kepada 724.616 siswa SDN/MIN, 255.758 siswa SMPN/MTsN, dan 100.086 siswa SMAN/MAN, serta 43.989 siswa SMKN. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan BOB, pada tahun 2010 untuk 91.886 siswa SMA/MA Negeri dan 41.848 siswa SMK Negeri, pada tahun 2011 untuk SMA/MA Swasta sebanyak 82.113 siswa dan SMK Swasta 160.558 siswa, serta pada tahun 2012 untuk SMP/MTs Negeri sebanyak 227.611 siswa. Perkembangan pemberian BOP di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada grafik berikut.
Dalam rangka menyukseskan Program Wajib Belajar 12 tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan Kartu Gratis Sekolah atau Beasiswa Rawan Putus Sekolah jenjang pendidikan menengah untuk 3.321 siswa miskin (2008), 6.037 siswa miskin (2009), 7.041 siswa miskin (2010), dan meningkat menjadi 10.374 siswa miskin (2011) (Gambar 2.22). Melalui pemberian beasiswa ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil menurunkan Angka Putus Sekolah pada tingkat SD dari 535 siswa pada tahun 2007 menjadi 347 siswa pada tahun 2011 serta tingkat SMP dari 1.875 siswa pada tahun 2007 menjadi 1.176 siswa pada tahun 2011.
No Jenis Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Tidak Sekolah dan Belum Tamat Sekolah Dasar 12,55 13,40 10,53 9,15 10,36
2 Sekolah Dasar 20,50 19,85 20,25 21,62 18,75
3 Sekolah Lanjutan Pertama 20,29 19,61 19,79 20,37 19,38
4 Sekolah Lanjutan Atas 33,71 30,52 35,78 35,96 37,27
5 Akademi/Universitas 12,95 16,61 13,65 13,90 14,24
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tabel 2.1. Persentase Penduduk
yang Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2007 – 2010
Sumber: Jakarta dalam Angka 2012
Gambar 2.21. Pemberian Bantuan
Operasional Sekolah (BOP) di Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2007-2011
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2012
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
66 67
Peningkatan kompetensi tenaga pendidik juga dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui tugas belajar yaitu pendidikan strata satu dan sertifikasi bagi guru SD dan SMP sebanyak 340 orang (2008), 1.294 orang (2009), 799 orang (2010), dan 12.915 orang (2011), serta strata satu dan sertifikasi bagi guru SMA/SMK sebanyak 3.187 orang (2008). Selain itu, strata dua bagi guru SMA/SMK sebanyak 28 orang (2008).
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan antara lain berkaitan dengan upaya peningkatan prasarana dan sarana pendidikan agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan optimal. Sejak tahun 2007 telah dilaksanakan pembangunan 1 (satu) gedung baru SDN, 1 (satu) gedung baru SMPN, 1 (satu) gedung baru SMAN, 1 (satu) gedung baru SMKN, rehabilitasi total sebanyak 53 gedung SDN, 35 gedung SMPN, 33 gedung SMAN/SMKN, serta rehabilitasi berat dan rehabilitasi sedang 815 gedung sekolah untuk tingkat SDN hingga SMAN.
2.3.2 KesehatanPembangunan sektor kesehatan merupakan salah satu pembangunan yang sangat strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan di Jakarta telah menunjukkan pencapaian yang positif.
Prasarana dan sarana kesehatan terus ditingkatkan terutama rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, laboratorium, apotek, dan posyandu. Berdasarkan data tahun 2011, jumlah Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta sebanyak 7 (tujuh) unit, Rumah Sakit Pemerintah berjumlah 29 unit dan Rumah Sakit Swasta berjumlah 124 unit dengan kapasitas 19.200 tempat tidur. Fasilitas kesehatan lain adalah Puskesmas, yang sampai tahun 2009 mencapai 44 unit Puskesmas Kecamatan dan 295 unit Puskesmas Kelurahan. Hingga tahun 2011,
Gambar 2.22. Pemberian Kartu Gratis/
Beasiswa Rawan Putus Sekolah di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2008-2011
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2012
terdapat 11 Puskesmas Kecamatan yang telah dilengkapi oleh fasilitas rawat inap selain rawat bersalin (RB). Dalam meningkatkan kualitas pelayanan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menambah fasilitas pelayanan kesehatan yang mendapat Sertifikat ISO 9001:2008 yaitu 4 (empat) RSUD dan 4 (empat) UPT, 44 Puskesmas Kecamatan, serta 98 Puskemas Kelurahan. Selain itu, kapasitas rawat inap pada seluruh RSUD/RSKD juga ditingkatkan dari 1.115 tempat tidur menjadi 1.654 tempat tidur. Dalam pencegahan gizi buruk juga telah disediakan fasilitas pelayanan pemulihan untuk balita penderita gizi buruk melalui Therapeutic Feeding Center (TFC) di 4 (empat) Puskesmas Kecamatan.
Dalam melayani warga tidak mampu, sampai tahun 2011 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) di Provinsi DKI Jakarta melalui kartu Keluarga Miskin (Gakin), Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan korban bencana sudah dapat diselenggarakan di 88 RS dan 339 Puskesmas. Total pelayanan kasus yang ditangani melalui Gakin, SKTM dan korban bencana meningkat dari 766.996 kasus pada tahun 2007, menjadi 2.705.509 kasus pada tahun 2011 (Gambar 2.23).
Terkait dengan penanggulangan penyakit menular, cakupan layanan pasien HIV/AIDS telah ditingkatkan dimana pasien yang masuk perawatan HIV sebesar 12.953 orang (Sep 2008), 17.280 orang (Sep 2009), 22.234 orang (Sep 2010), dan 25.011 orang (Juni 2011). Sementara itu, jumlah RW siaga aktif telah ditingkatkan dari 68 persen pada 2007 menjadi 100 persen pada 2011. Cakupan penanganan kasus diare dan pneumonia (ISPA) juga meningkat dari tahun ke tahun yaitu non pneumonia sebanyak 324.852 kasus (2008), 534.129 kasus (2009), 731.026 kasus (2010), dan 756.715 kasus (2011) serta pneumonia sebanyak 1.768 kasus (2008), 1.472 kasus (2009), 2.891 kasus (2010) dan 2.569 kasus (2011). Dalam rangka meningkatkan cakupan deteksi penyakit ISPA ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meningkatkan
Gambar 2.23. Total Pelayanan Kasus yang
Ditangani Melalui Gakin, SKTM, dan Korban Bencana
Tahun 2007-2011
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2012
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
68 69
kapasitas tenaga kesehatan dalam mendeteksi penyakit ISPA sehingga kasus ISPA usia lebih dari 5 (lima) tahun yang ditemukan tidak banyak yang berlanjut menjadi pneumonia.
Sebagai penggerak pelayanan kesehatan, pada tahun 2010 jumlah tenaga kesehatan di Provinsi DKI Jakarta telah mencapai 50.284 orang yang terdiri dari kader pusat posyandu, dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, apoteker, asisten apoteker, dan bidan.
Pembinaan kesehatan juga dilakukan melalui Puskesmas yang meliputi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), penyuluhan kesehatan, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk, penelitian epidemologi, fogging, penanggulangan TBC, pembinaan usaha kesehatan masyarakat, dan pembinaan dukun bayi. Disamping itu juga dilakukan pelayanan persalinan, pemeriksaan ibu hamil, pasien berobat jalan, pasien rawat inap penyakit DBD, dan poliklinik gawat darurat 24 jam.
2.3.3 Pekerjaan UmumDalam urusan pekerjaan umum, pelayanan prasarana dan sarana infrastruktur kota mendapat perhatian khusus bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Fokus layanan urusan pekerjaan umum meliputi sistem tata air, jaringan jalan, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, serta pelayanan penyediaan energi.
Pengembangan sistem tata air terbagi menjadi sistem drainase dan pengendali banjir yang difokuskan pada pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan prasarana dan sarana drainase dan pengendalian banjir. Untuk sistem drainase antara lain dilakukan melalui pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan waduk/situ, sungai dan saluran serta polder. Untuk pengendali banjir dilakukan dengan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan sarana prasarana pengendali banjir seperti Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB).
Dalam 5 (lima) tahun terakhir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menambahkan badan air seluas 8.288.308 m², normalisasi kali/sungai sepanjang 4.600 m² di 10 sungai, dan pengerukan saluran drainase kota sepanjang 24.197 m². Selain itu, juga dibangun prasarana sarana pengendali banjir di antaranya penyediaan pompa pengendali banjir sebanyak 65 unit
dengan kapasitas 60,8 m3/dt, saringan sampah yang terbangun di 19 lokasi, pembangunan 32 pintu air, dan pembangunan 36 polder (alat pengendali banjir yang dapat memompa air yang tergenang di dataran rendah ke kanal) untuk mengurangi titik genangan.
Pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT) juga telah diselesaikan sehingga diperkirakan sudah dapat membebaskan 2,7 juta warga di 15.000 hektar daerah rawan banjir di kawasan Timur dan Utara Jakarta dari ancaman banjir. Selain itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah berhasil menangani 110 titik genangan dari 123 titik rawan genangan di jalan arteri kolektor.
Dalam peningkatan jaringan jalan sejak tahun 2007 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan peningkatan jalan seluas 8.739 m² dan pelebaran jalan seluas 22.798 m², jalan tembus seluas 22.519 m², pembangunan dan peningkatan 14 buah jembatan. Selain itu, dalam mendukung operasional Kanal Banjir Timur (KBT), telah dilakukan pembangunan jalan dan saluran pengaman sejajar KBT seluas 130.231 m².
Produksi sampah Jakarta pada tahun 2010 mencapai 6.139,33 ton per hari atau 2.396.746 ton per tahun dengan tingkat pengangkutan baru mencapai 84,92 persen per hari, yang berarti masih ada 15,08 persen sampah yang belum terangkut. Dalam menangani persoalan persampahan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengoperasikan Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter untuk mengepak sampah sebanyak ±1.460.000 ton selama 5 (lima) tahun dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang untuk mengolah sampah sebanyak rata-rata 5.300 ton/hari. Sampai dengan tahun 2009 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang rata-rata dapat mengolah 1.858.458 ton sampah per tahun, sedangkan sejak tahun 2010 TPST Bantargebang rata-rata dapat mengolah sebanyak 1.867.880 ton per tahun dengan produksi listrik sebesar 10,5 MW dan 43.800 ton kompos. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah mendorong masyarakat untuk mengelola sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, recycle) yang selama 5 (lima) tahun mempu menangani ± 85.729,8 ton sampah.
Selanjutnya dalam hal penyediaan air bersih, sekitar 72,81 persen rumah tangga di DKI Jakarta memiliki fasilitas air minum milik sendiri (termasuk sumur). Sekitar 21,31 persen rumah tangga masih menggunakan fasilitas air minum secara bersama-sama dengan rumah tangga lain, 5,36 persen rumah tangga mempergunakan fasilitas air minum umum dan sisanya sekitar 0,52 persen tidak memiliki fasilitas air minum (Gambar 2.24).
Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kesehatan
Tahun 2007—2010 (orang)
Sumber: Jakarta dalam Angka 2011
No Tenaga Kesehatan 2007 2008 2009 2010
1 Kader Pusat Posyandu 29.718 29.718 29.718 31.057
2 Dokter Umum 1.865 6.848 8.201 2.873
3 Dokter Spesialis 5.396 4.259 9.595 1.386
4 Dokter Gigi 959 2.977 3.049 586
5 Apoteker 158 751 751 2.699
6 Asisten Apoteker 1.135 2.999 2.999 4.401
7 Bidan 2.088 4.695 4.695 7.282
Uraian
Jenis Satuan Jalan
JumlahJalan NasionalProvinsi
Tol Negara
A. Panjang Jalan (m) 123.481,00 142.647,00 6.666.164,84 6.932.292,84
B. Luas Jalan (m2) 3.040.746,00 2.743.886,00 42.526.727,97 48.311.359,97
Tabel 2.3. Panjang Jalan Menurut
Kota Administrasi dan Jenis Status Jalan Tahun 2011
Sumber: Jakarta dalam Angka 2012
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
70 71
Berdasarkan cara memperolehnya, konsumen air minum dikelompokkan menjadi dua, yakni membeli dan tidak membeli. Dikategorikan membeli apabila rumah tangga menggunakan air minum dengan berlangganan PAM, membeli air kemasan, atau pedagang air keliling.
Rumah tangga yang memperoleh air bersih dengan cara tidak membeli umumnya berasal dari air tanah, yakni sumur dan pompa. Hal ini dapat diartikan bahwa masih cukup banyak rumah tangga yang menggunakan air tanah. Jika dibandingkan dengan tahun 2000, tampak adanya peningkatan rumah tangga yang memperoleh air minum dengan cara membeli, yaitu dari 54,44 persen menjadi 78,29 persen pada tahun 2011, atau naik sekitar 23,85 persen (Gambar 2.25). Artinya selama 10 tahun terakhir, jumlah penduduk yang mengkonsumsi air bersih semakin meningkat karena pada umumnya air yang diperoleh dengan cara membeli identik dengan air bersih. Dari kebutuhan air domestik di DKI Jakarta sekitar 494.831.212 m3, 60 persen dipenuhi melalui sumur air tanah dangkal (1 - 40 mbmt).
Gambar 2.24. Persentase Rumah Tangga
Menurut Fasilitas Air Minum di Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2011
Sumber: Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi DKI Jakarta 2011
Kebutuhan energi Jakarta dipenuhi oleh energi yang berasal dari energi listrik dan gas. Di wilayah DKI Jakarta kebutuhan tenaga listrik terus meningkat. Berdasarkan data, jumlah pelanggan listrik di DKI Jakarta sebanyak 1.062.774 pelanggan yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga. Diperlukan penambahan pasokan baru terhadap sistem energi listrik Jakarta untuk meningkatkan keandalan ketenagalistrikan dibarengi dengan pengurangan ketergantungan pasokan terhadap Pembangkit di Muara Karang.
Diperkirakan beban puncak listrik di DKI Jakarta naik dari 5.360 Mega Watt (MW) pada 2011 menjadi 9.220 MW pada 2020, atau tumbuh rata-rata 6,2 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan tahunan beban listrik di Jakarta Selatan mencapai 8,4 persen, Jakarta Timur 6,9 persen, Jakarta Pusat 5,1 persen, Jakarta Utara 4,3 persen, dan Jakarta Barat 3,5 persen. Persebaran beban puncak listrik dan proyeksi pada tahun 2020 di DKI Jakarta dapat terlihat pada Gambar 2.26.
Sedangkan penggunaan gas sebagai bahan bakar di DKI Jakarta juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sampai tahun 2008 telah didistribusikan sejumlah 2.102.233 buah tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk keperluan rumah tangga dan 100.104 unit untuk industri kecil. Pada tahun 2009, penggunaan gas terbanyak adalah untuk rumah tangga, yaitu sebanyak 3.245.987 unit dan diikuti oleh penggunaan untuk bisnis sebanyak 254.212 unit. Sedangkan penggunaan untuk traksi (train traffic) hanya sebanyak 20 unit.
Dalam hal kebutuhan energi listrik untuk Kepulauan Seribu, sampai saat ini telah dibangun kabel bawah laut untuk menyalurkan listrik ke Pulau Untung Jawa, serta sedang
Gambar 2.25. Persentase Rumah Tangga
Menurut Cara Memperoleh Air Minum di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2011
Sumber: Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011
Gambar 2.26. Beban Puncak Listrik
Jakarta Tahun 2011 dan Proyeksinya (MW)
Tahun 2020
Sumber: PT PLN, 2012
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
72 73
dikembangkan sumber energi alternatif berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karya, Pulau Onrust, Pulau Rambut, Pulau Payung, dan Pulau Sebira; Pembangkit Listrik Tenaga Hidro di Pulau Karya; dan Pembangkit Listrik Gabungan Gas dan Uap di Pulau Damar.
Data jumlah produksi bruto dan penjualan gas menunjukkan bahwa sejak tahun 2007 hingga 2010 produksi terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 produksi mengalami kenaikan sebesar 203.988.889 m3 dari tahun sebelumnya. Sama halnya dengan penjualan tahun 2010 yang mengalami kenaikan sebesar 259.452.934 m3.
2.3.4 Perumahan RakyatPembangunan perumahan dan pemukiman khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terus dilakukan guna memberi pelayanan kepada masyarakat Jakarta secara optimal. Jumlah total Rumah Susun Sederhana yang berada di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebanyak 518 Blok dengan 40.544 unit rumah dan luas 227,15 Hektar.
Rumah susun sewa di Jakarta, selain disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, juga diadakan oleh Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Perumahan Rakyat sebanyak 19 Tower Block (TB) atau 1.519 unit, Kementerian Pekerjaan Umum 20 TB atau 1.959 unit dan Perumnas 34 TB atau 3.328 unit. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tahun 2007 sampai tahun 2012 telah membangun Rusun sebanyak 133 Blok (12.337 unit), terdiri dari Rusunami 3.366 unit dan Rusunawa 8.971 unit. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga telah memfungsikan 10.087 Unit Hunian Rusun, melakukan pemeliharaan rusunawa di 5 (lima) wilayah kota, serta meningkatkan kesiapan warga calon penghuni rusun.
Dalam melaksanakan pembangunan perumahan di lingkungan pemukiman, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meremajakan penataan kawasan kumuh melalui program Mohammad Husni Thamrin Plus (MHT Plus) dengan pendekatan tribina (ekonomi, sosial, fisik prasarana dan sarana). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil menangani jumlah RW Kumuh dari 416 RW (direktori kumuh tahun 2008) sebanyak 274 RW sampai dengan tahun 2011.
2.3.5 Penataan Ruang Pengaturan terkait rencana umum tata ruang wilayah sampai tahun 2030 telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030. Perda ini merupakan arahan pengaturan tata ruang wilayah Provinsi DKI Jakarta dan 6 (enam) wilayah kabupaten/kota administrasi. Untuk pelayanan kepada masyarakat, RTRW ini masih perlu dijabarkan dalam bentuk rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang menyusun Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan dan Peraturan Zonasi untuk 44 kecamatan di DKI Jakarta.
Pelayanan ketataruangan kepada masyarakat terus ditingkatkan melalui penerapan standar sertifikasi ISO pelayanan tata ruang dan ISO perijinan pembangunan. Untuk pelayanan tata ruang telah diterapkan standar sertifikasi ISO 9001:2000 di 5 (lima) Suku Dinas Tata
Ruang (DTR) dan 15 Seksi Kecamatan DTR serta ISO 9001:2008 di 18 Seksi Kecamatan DTR. Sedangkan untuk pelayanan perijinan pembangunan telah diterapkan standar sertifikasi ISO 9001:2000 di Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B), 5 (lima) Suku Dinas P2B, dan 20 Seksi Kecamatan P2B.
Untuk meningkatkan informasi penataan ruang DKI Jakarta kepada masyarakat dilakukan dengan berbagai media antara lain melalui pameran-pameran, Jakarta City Planning Gallery dan website. Website disediakan untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi penataan ruang secara online yang mencangkup berbagai produk rencana tata ruang, peraturan-peraturan ketataruangan, mekanisme dan prosedur pelayanan. Produk rencana berupa Lembar Rencana Kota (LRK) dapat diakses secara online. Oleh karena itu, masyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang bahkan sampai pada persil lahan yang mereka miliki.
2.3.6 PerhubunganDalam hal urusan Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah banyak melakukan pembangunan untuk meningkatkan pelayanan perhubungan kepada masyarakat. Sistem transportasi yang handal, berkapasitas massal, efisien dan menjawab kebutuhan terus dikembangkan, sehingga mampu menggerakkan dinamika pembangunan dan mendukung mobilitas manusia dan barang dari dan ke luar Kota Jakarta.
Pada tahun 2010, kebutuhan perjalanan mencapai 21,9 juta perjalanan/hari yang dilayani dengan moda kendaraan bermotor sebanyak 7,3 juta unit yang terdiri dari kendaraan pribadi sebanyak 7,25 juta (98,8 persen) dan angkutan umum sebanyak 89.270 (1,2 persen). Pertumbuhan kendaraan bermotor dalam lima tahun terakhir (2006-2010) rata-rata sekitar 8 (delapan) persen per tahun. Pertambahan kendaraan sebanyak 1.284 kendaraan, terdiri dari 216 mobil dan 1.068 motor per hari. Sedangkan, road ratio Jakarta tahun 2010 sebesar 6,25 persen.
Dalam upaya peningkatan pelayanan perhubungan, sejak tahun 2007 s.d tahun 2012 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan 6 (enam) Flyover (FO), sehingga total FO yang sudah terbangun sebanyak 30 Flyover; dan 5 (lima) Underpass (UP), sehingga total UP yang sudah terbangun sebanyak 13 Underpass. Selain itu, dilakukan juga penambahan ruas jalan, yang terdiri atas jalan baru seluas 57.503 m², dan 2 (dua) ruas jalan layang non tol seluas 156.100 m².
Dari segi kebijakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki Kebijakan Transportasi yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2007 tentang Pola Transportasi Makro. Penerapan dari kebijakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pengembangan Pelayanan Angkutan Umum Massal
Kebijakan ini meliputi pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan Bus Rapid Transit/Busway, dan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Sampai dengan tahun 2011 telah diselesaikan sebanyak 11 koridor jalur busway dengan armada berjumlah 568 unit. Angkutan umum massal busway ini sangat diminati masyarakat, dimana hal ini terlihat dari setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan
Pembangunan perumahan dan pemukiman khususnya untuk Masyarakat BerpenghasilanRendah (MBR) terus dilakukan guna memberi pelayanan kepada masyarakat Jakarta secaraoptimal.
Dalam hal urusan Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah banyak melakukanpembangunan untuk meningkatkan pelayanan perhubungan kepada masyarakat.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
74 75
jumlah penumpang, yaitu dari 86.937.488 penumpang di tahun 2010 menjadi 114.783.774 di tahun 2011. Sedangkan untuk angkutan massal kereta api (Mass Rapid Transit) direncanakan akan dibangun dalam 2 tahap dan 2 Koridor (North-South dan East-West).
b. Pengembangan Sistem Jaringan Jalan
Kebijakan ini meliputi pengembangan dan peningkatkan kapasitas ruas jalan, peningkatan kapasitas simpang (dengan pembangunan flyover dan underpass), penyelesaian jalan tol lingkar luar, jalan layang, pembangunan beberapa ruas missing link serta pembangunan Area Traffic Control System (ATCS) dan Intelligence Transportation System (ITS) yang merupakan integrasi antara sistem informasi, teknologi komunikasi dan pengguna jalan yang membantu sistem transportasi secara keseluruhan untuk bekerja secara efektif dan efisien.
c. Pengembangan Kebijakan Pendukung
Kebijakan ini meliputi penerapan Manajemen Permintaan Lalu lintas (Transportation Demand Management), Pengembangan Sistem Informasi, dan Kendali Lalu lintas (pembatasan lalu lintas) seperti pelarangan sepeda motor untuk melintasi jalur cepat di ruas jalan tertentu, pengaturan waktu kegiatan sekolah, pengaturan waktu operasional kendaraan angkutan barang di jalan tol dalam kota, penerapan Electronic Road Pricing (ERP) yang rencananya akan menggantikan kebijakan Three In One (3 in 1), Pembatasan parkir on street, peningkatan fasilitas park and ride dan pengembangan fasilitas pejalan kaki (pedestrian).
Untuk pelayanan masyarakat Kepulauan Seribu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya dalam meningkatkan kelancaran dan pemenuhan sarana penyeberangan dari dan ke Kepulauan Seribu diantaranya dengan mengoperasikan Pelabuhan Angkutan Penyeberangan dari dan ke Kepulauan Seribu di Muara Angke yang berkapasitas labuh dan tambat mencapai 40 Unit kapal (≤ 50 GT) dan penyediaan angkutan penyeberangan yang saat ini berjumlah 8 (delapan) Unit Kapal. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DKI Jakarta yang setiap harinya melakukan perjalanan pulang dan pergi menuju Kepulauan Seribu, yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang dari 64.375 orang pada tahun 2010 menjadi 64.375 orang pada tahun 2011. Pemerintah juga selalu mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana penyeberangan dengan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.
2.3.7 Lingkungan HidupDalam hal pelestarian lingkungan, telah dilakukan upaya pelestarian melalui pengembangan dan peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sejak tahun 2007 sampai tahun 2011, telah dilaksanakan pengadaan lahan untuk RTH taman, makam, hutan kota dan pertanian seluas 1.081.166 m2 atau 108 Hektar yang terdiri dari taman kota di 50 lokasi seluas 575.619,65 m2, taman interaktif di 8 (delapan) lokasi seluas 19.062,85 m2, RTH jalur hijau (eks SPBU) di 3 (tiga) lokasi seluas 5.249 m2, RTH makam seluas 229.336 m2 di 9 (sembilan) lokasi, hutan kota seluas 166.500 m2, dan RTH pertanian seluas 85.400 m2.
Selain itu, dilakukan juga pembangunan taman, jalur hijau, hutan kota dan RTH pertanian seluas 358.084.78 m2 yang terdiri dari taman kota di 20 lokasi seluas 157.649,85 m2, taman interaktif di 12 lokasi seluas 115.749,93 m2, taman jalur hijau (eks SPBU) di 14 lokasi seluas 29.585 m2, RTH hutan kota di 3 (tiga) lokasi seluas 52.200 m2, dan RTH pertanian seluas 2.900 m2. Sejak tahun 2007 sampai 2011 juga telah dilakukan penataan jalur hijau di 71 lokasi seluas 304.072 m2 dan penataan lahan ex-SPBU seluas 36.885 m2 di 26 lokasi.
Dalam hal pencemaran udara, telah dilakukan pemantauan pencemaran udara. Pada tahun 2012 telah tersedia 5 (lima) unit Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) dan 1 (satu) Mobile Station. Berdasarkan uji laboratorium, kualitas udara ambien dan roadside pada tahun 2010 yang ditandai dengan Parameter Sulfur Dioksida (SO₂), masih memenuhi baku mutu dan memiliki kecenderungan meningkat. Sedangkan untuk parameter Nitrogen Dioksida (NO₂) dan TSP memiliki pola kecenderungan menurun. Parameter Debu (TSP) di beberapa lokasi seperti di Pulogadung dan Cilincing konsentrasinya telah melebihi baku mutu. Selanjutnya, parameter PM-10 cenderung stabil, SO₂ dan O₃ memiliki pola yang meningkat, sedangkan untuk parameter O₃, parameter CO, PM-10, SO₂ dan NO₂ konsentrasinya masih di bawah baku mutu.
Kontribusi NOx dalam pencemaran udara Jakarta sebesar 21.000 ton/tahun dimana 15.000 ton diantaranya berasal dari sektor transportasi. Begitu juga dengan kontribusi CO sebesar 378.000 ton dimana 373.000 ton berasal dari sektor transportasi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan pertumbuhan ruas jalan yang hanya 2,5 persen per tahun.
Pencemaran air juga telah diusahakan agar dampak negatif yang ditimbulkan seminimal mungkin terhadap kehidupan masyarakat Jakarta. Untuk itu telah dilakukan pengolahan limbah cair pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Duri Kosambi sebanyak 300 m3/hari, IPAL Pulo Gebang 300 m3/hari, Waduk Setiabudi Barat 7.730.624 m3/tahun dan Waduk Setiabudi Timur 11.895.222 m3/tahun.
Kondisi air sungai di Jakarta memerlukan perhatian khusus menyangkut kualitasnya. Pada umumnya kondisi air sungai di DKI Jakarta dari hulu menuju hilir semakin kurang baik kualitasnya baik kualitas fisik, kualitas kimia maupun kualitas biologi. Berdasarkan Indeks Pencemar sungai, sungai-sungai di DKI Jakarta termasuk dalam kategori cemar sedang dan cemar berat. Selain kualitas air permukaan, degradasi kualitas air tanah juga mengalami penurunan beberapa tahun belakangan ini, terutama terjadi di daerah-daerah yang semakin dekat dengan batas pantai.
Sama dengan pencemaran air sungai, kondisi air tanah Jakarta pada tahun 2009 juga memerlukan perhatian khusus dari para pemangku kepentingan pembangunan. Kondisi air tanah yang ditandai dengan parameter fisik air tanah yang berupa Total Padatan Terlarut (TDS) dan kekeruhan, rata-rata masih baik, namun untuk wilayah Timur kondisinya lebih buruk dibandingkan dengan wilayah lain dimana untuk parameter TDS terdapat 3 (tiga) titik yang telah melebihi baku mutu.
Untuk pelayanan masyarakat Kepulauan Seribu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terusberupaya dalam meningkatkan kelancaran dan pemenuhan sarana penyeberangan daridan ke Kepulauan Seribu.
Pada umumnya kondisi air sungai di DKI Jakarta dari hulu menuju hilir semakin kurang baikkualitasnya baik kualitas fisik, kualitas kimia maupun kualitas biologi.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
76 77
Sedangkan parameter kimia air tanah kecenderungannya sangat bervariasi. Dalam hal parameter Besi (Fe), secara umum kondisi besi masih dalam kondisi yang relatif baik. Persentase wilayah yang melebihi baku mutu yaitu sebesar 9 persen, dimana kondisi ini memburuk dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5 persen. Parameter Mangan (Mn) yang melebihi baku mutu cukup banyak, dan rata-rata di semua wilayah. Persentase konsentrasi Mn yang telah melebihi baku mutu adalah sebesar 27 persen. Bila dibandingkan tahun sebelumnya, maka kondisi ini membaik dimana pada periode 2007-2008 persentase titik pantau yang telah melebihi baku mutu adalah 33 persen.
2.3.8 Keluarga Berencana dan Keluarga SejahteraPemerintah Provinsi DKI Jakarta menaruh perhatian pada urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, karena urusan ini akan secara signifikan mempengaruhi tingkat kesejahteraan warga Jakarta secara keseluruhan. Kebijakan yang dilaksanakan antara lain adalah pengendalian angka kelahiran total, peningkatan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Hasil dari kebijakan tersebut cukup menggembirakan dan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti mempertahankan Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,1 dan meningkatnya kelangsungan pemakaian obat dan alat kontrasepsi pasangan usia subur dari 60 persen pada tahun 2007 menjadi 83,50 persen pada tahun 2011. Namun berdasarkan SDKI tahun 2012, angka TFR DKI Jakarta mencapai 2,3 dimana angka tersebut walaupun masih lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional sebesar 2,6 perlu mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan program KB.
Jumlah peserta KB Aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek (pil, suntik, kondom) juga meningkat dari 581.352 peserta pada tahun 2007 menjadi 684.789 peserta pada tahun 2011 dan jumlah peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (IUD, MOW, MOP, Implan) dari 301.081 peserta pada tahun 2007 menjadi 349.332 peserta pada tahun 2011. Selain itu, jumlah keluarga yang aktif dalam kegiatan BKB dan Posyandu dari 26.176 keluarga pada tahun 2007 menjadi 45.048 keluarga pada tahun 2011.
2.3.9 KetenagakerjaanJumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta, dari tahun 2007 sampai tahun 2011 cenderung terus meningkat. Selama periode tersebut jumlah angkatan kerja tumbuh sebesar 4,7 persen per tahun. Angkatan kerja tahun 2007 mencapai 4.395.324 jiwa dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 5.143.830 jiwa. Perkembangan Tingkat Angkatan Kerja dan Pengangguran dapat dilihat pada gambar berikut.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jakarta mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2011 TPAK mencapai 69,36 persen. Persentase ini meningkat sebesar 4,41 poin dari tahun 2007.4,6 juta Sejalan dengan hal tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta mengalami penurunan rata-rata 1,07 poin atau 33.074 jiwa per tahun. Jika pada tahun 2007 TPT mencapai 12,57 persen, sehingga pada tahun 2011 TPT tercatat tingkat pengangguran terbuka mencapai 10,80 persen (Gambar 2.28).
Sektor perekonomian yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Sektor Perdagangan, Jasa-jasa dan Sektor Industri Pengolahan. Pada tahun 2010 tenaga kerja Jakarta mayoritas bekerja di Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel sebanyak 36,97 persen, diikuti oleh Sektor Jasa sebanyak 25,73 persen, dan Sektor Industri Pengolahan 16,10 persen.
Gambar 2.27. Perkembangan Tingkat
Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi DKI
Jakarta
Sumber: Kompilasi Jakarta dalam Angka 2011 dan Statistik Daerah
Provinsi DKI Jakarta, 2011
Gambar 2.28. Perkembangan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka
Provinsi DKI Jakarta
Sumber: Kompilasi Jakarta dalam Angka 2011 dan dari Statistik
Daerah Provinsi DKI Jakarta, 2011
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
78 79
2.3.10 Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Pembangunan urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah dimaksudkan untuk memberdayakan koperasi dan usaha kecil menengah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Indikator pembangunan urusan ini antara lain adalah peningkatan jumlah koperasi dan penambahan jumlah usaha kecil menengah di Jakarta.
Pada tahun 2009, sudah ada 7326 koperasi yang terdaftar secara resmi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkat pada tahun 2011 menjadi 7612. Selain itu, kegiatan koperasi dapat menyerap 19.112 orang tenaga kerja di Koperasi dan 2.549.513 orang tenaga kerja di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, telah dilakukan peningkatan kualitas pelatihan tenaga kerja UMKM kepada para pengurus, pengelola dan pengawas Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Koperasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di 267 Kelurahan.
2.3.11 Penanaman ModalPenanaman modal di Jakarta mempunyai fungsi yang sangat penting terutama dalam pembangunan ekonomi. Kebijakan yang telah dilaksanakan antara lain adalah peningkatan usaha kemitraan bisnis melalui peningkatan promosi investasi, peningkatan kualitias pelayanan investasi melalui penyederhanaan prosedur layanan, pelaksanaan sinkronisasi dan harmonisasi peraturan yang terkait dengan pengembangan kegiatan penanaman modal.
Untuk urusan peningkatan penanaman modal, dalam hal meningkatkan arus investasi modal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan perbaikan dalam hal pelayanan perizinan usaha melalui pelayanan perizinan satu pintu (one gate service) sehingga waktu yang dibutuhkan lebih efisien. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mampu mempercepat proses perijinan yaitu untuk paket perizinan tanpa lahan, maksimal waktu penyelesaian perizinan 3 - 10 hari kerja, untuk paket perizinan dengan lahan kurang dari 5.000 m², maksimal waktu penyelesaian perizinan 25 hari kerja, dan untuk paket perizinan dengan lahan 5.000 m² atau lebih, maksimal waktu penyelesaian perizinan 38 hari kerja.
Peningkatan pelayanan penanaman modal telah berhasil meningkatkan investasi di Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 47,28 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp. 52,67 triliun di tahun 2011. Jumlah nilai Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi DKI Jakarta dari US$ 4.680 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 4.824 di tahun 2011, meningkatkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 4.218 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp. 9.257 miliar di tahun 2011, serta meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 142,21 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp.276 miliar di tahun 2011. Dan untuk lebih mempercepat layanan penanaman modal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menerbitkan Pergub No. 14 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Penanaman Modal.
2.3.12 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
Pada urusan ini, telah dilaksanakan beberapa kegiatan guna terwujudnya pelayanan administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dengan tetap berpegang pada prinsip Good Governance. Kebijakan pada urusan ini antara lain telah dilakukan pendelegasian sebagian wewenang pemerintahan pada tingkat Kota Administrasi, Kecamatan, dan Kelurahan. Dalam perkembangannya, 5 (lima) wilayah Kota Administrasi telah melakukan layanan satu pintu.
Peningkatan pelayanan pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian telah menghasilkan beberapa prestasi. Hasil yang dicapai antara lain telah terlaksananya administrasi keuangan daerah, sehingga pada tahun 2011, Jakarta mendapatkan peringkat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, tersusunnya konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tingkat kota administrasi, dipertahankannya response time pemadam kebakaran 15 menit, terlaksananya e-Recruitment pegawai Pemprov DKI Jakarta sesuai formasi jabatan, diterapkannya sistem remunerasi (TKD), dan terbentuknya polisi komunitas tingkat RW di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Salah satu prioritas untuk terwujudnya peningkatan kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah reformasi birokrasi. Dari 8 (delapan) area perubahan dalam reformasi birokrasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan langkah-langkah yang signifikan, yaitu :
1) Area organisasi, pada area ini telah dilakukan restrukturisasi organisasi, penataan jabatan struktural, termasuk penataan organisasi yang mempunyai fungsi pelayanan langsung kepada masyarakat;
2) Area tata laksana, pada area ini telah dilakukan pengembangan e-government antara lain mencakup e-planning, e-budgetting, e-monev (SIPKD), e-procurement, e-recruitment, e-PSB (Penerimaan Siswa Baru), e-KTP, dan e-Akta Kelahiran;
3) Area peraturan perundang-undangan, pada area ini telah dilakukan pemetaan produk perundang-undangan, sinkronisasi dan harmonisasi antar peraturan perundangan;
4) Area sumber daya manusia, telah dilakukan penyusunan standar kompetensi jabatan, pemetaan kompetensi SDM melalui assessment center, penyusunan man power planning, penerapan sistem penilaian kinerja, peningkatan kompetensi SDM;
5) Area pengawasan, pada area ini telah dilakukan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), monitoring dan evaluasi APBD dengan e-monev dan mobile government (m-govt);
6) Area akuntabilitas kinerja, pada area ini telah dilakukan penandatanganan pakta integritas, penetapan indikator kinerja utama (key performance indicator), layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN);
Peningkatan pelayanan penanaman modal telah berhasil meningkatkan investasi di ProvinsiDKI Jakarta dari Rp 47,28 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp 52,67 triliun di tahun 2011.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
80 81
7) Area pelayanan publik, pada area ini telah dilakukan penataan dan pembangunan:
a. Infrastruktur seperti Kanal Banjir Barat, sungai, waduk, situ dan drainase, pelaksanaan program MHT plus, Intermediate Treatment Facilities, kabel listrik bawah laut Kepulauan Seribu;
b. Transportasi seperti busway, feeder dan angkutan perbatasan, operasional bus sekolah gratis, Dermaga Muara Angke dan angkutan penyeberangan dari/ke Pulau Seribu, flyover, underpass dan jalan layang non tol;
c. Pendidikan seperti sertifikasi ISO 9001:2000 pada sekolah, pemberian beasiswa, bantuan penyelesaian studi bagi mahasiswa, penerimaan siswa baru secara online, bantuan operasional buku dan pendidikan, inklusif, dan SMP terbuka;
d. Kesehatan seperti Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluarga Miskin (JPK Gakin) dan rentan (SKTM), sertifikasi ISO 9001:2008 pada 44 Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap;
e. Kependudukan seperti pelayanan terpadu malam hari, pelayanan KTP mobile, pelayanan e-KTP dan e-Akta, drive thru pajak, gerai pajak, pelayanan terpadu satu pintu, penanggulangan/tanggap bencana, serta pengembangan Lurah dan Camat sebagai Urban Manager;
8) Area pola pikir – budaya kerja, pada area ini telah dilakukan pembentukan tim dan kelompok kerja reformasi birokrasi, pembangunan mindset bagi change master dan change agent, workshop dan team building bagi pejabat eselon I dan II, workshop bagi Lurah dan Camat.
2.3.13 Komunikasi dan InformatikaUrusan komunikasi dan informatika menjadi urusan yang penting dalam proses pembangunan di Jakarta. Kebijakan yang telah dilaksanakan dalam pembangunan urusan ini antara lain adalah penerapan teknologi informasi untuk semua tingkat pemerintahan yang dimulai dengan e-planning, e-budgeting, dan e-procurement. Selain itu juga telah dilakukan penyediaan informasi pembangunan dan pelayanan publik berbasis internet, serta pelayanan perijinan berbasis internet.
Hasil yang telah diperoleh dalam pembangunan urusan komunikasi dan informatika antara lain penyediaan jaringan komunikasi berbasis internet protocol dari tingkat Provinsi sampai dengan tingkat kelurahan, pembangunan sistem aplikasi seperti sistem keuangan, pajak kendaraan bermotor, pajak air bawah tanah, kepegawaian, pengujian kendaraan bermotor, aset manajemen, aplikasi pelelangan elektronik (e-procurement), dan sistem informasi kependudukan.
Untuk meningkatkan pelayanan pada urusan komunikasi dan informatika, telah dilakukan peningkatan jumlah kegiatan pemantauan, pendataan, pengawasan dan penerapan
e-Announcement dari 487 SKPD/UKPD pada tahun 2009 menjadi 587 SKPD/UKPD pada tahun 2010. Hasil lain adalah bahwa penerapan e-Regular Tender dari 100 SKPD pada tahun 2009 menjadi 193 SKPD/UKPD pada tahun 2010 untuk 3.409 kegiatan.
2.3.14 Perdagangan Pelayanan di bidang perdagangan dilakukan melalui kegiatan pembinaan dan pelatihan kepada para pelaku bisnis terutama pengusaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu juga telah dilakukan pembangunan fasilitas-fasilitas perdagangan seperti pembangunan lokasi binaan, dan penataan pasar tradisional. Jumlah pasar pada tahun 2010 sebanyak 153 unit.
Selain urusan perdagangan, urusan perindustrian juga mendapat perhatian khusus guna mendukung kegiatan perekonomian Jakarta. Kebijakan yang telah dilaksanakan antara lain adalah fasilitasi pengembangan industri kecil ramah lingkungan dan perbaikan mutu produk industri yang dihasilkan oleh perusahaan Jakarta.
Berkaitan dengan jumlah industri yang beroperasi di Jakarta, jumlahnya cenderung menurun., tetapi nilai produknya cenderung meningkat. Pada tahun 2007 jumlah industri besar dan sedang mencapai 2.566 perusahaan dengan nilai produksi mencapai Rp.177,83 triliun, sedangkan pada tahun 2008 jumlah perusahaan mencapai 1.866 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp.215,65 triliun, dan pada tahun 2009 jumlah perusahaan mencapai 1.699 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp.230,09 triliun.
2.4 Aspek Daya Saing Daerah Provinsi DKI Jakarta merupakan kota metropolitan yang dinilai cukup kompetitif dalam memimpin pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai Ibukota Negara, Provinsi DKI Jakarta juga merupakan kota yang paling berkembang diantara kota-kota lain di Indonesia.
2.4.1 Kemampuan Ekonomi MakroPerekonomian makro Jakarta tumbuh cukup baik. Jumlah total PDRB Jakarta berdasarkan harga berlaku mencapai Rp.757,70 triliun pada tahun 2009 dan meningkat menjadi Rp.1.103,7 trilliun pada tahun 2012. PDRB perkapita pada tahun 2009 mencapai Rp.82,15 juta, sementara tahun 2012 telah mencapai peningkatan yang cukup tinggi, yaitu Rp.110,46 juta.
Dari sisi pengeluaran, PDRB Jakarta didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Proporsi konsumsi rumah tangga terhadap PDRB pada tahun 2009 mencapai 55,32 persen dari total PDRB, sedangkan pada tahun 2012 naik menjadi 56,2 persen. Proporsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mencapai 34,77 persen pada tahun 2009 sedangkan pada tahun 2012 naik menjadi 39,4 persen. Sementara itu proporsi konsumsi pemerintah meningkat dari 8,27 persen pada tahun 2009 menjadi 11 persen pada tahun 2012.
Selain urusan perdagangan, urusan perindustrian juga mendapat perhatian khusus guna mendukung kegiatan perekonomian Jakarta.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
82 83
Nilai pengeluaran per kapita terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 dengan harga konstan, konsumsi rumah tangga per kapita Jakarta mencapai Rp.43,7 juta dan meningkat menjadi Rp.49,37 juta pada tahun 2010. Uraian di atas menunjukkan bahwa konsumsi rumah tanggai mempunyai peran sangat penting dalam perekonomian Jakarta.
2.4.2 Kemampuan Keuangan Daerah Kebijakan desentralisasi fiskal merupakan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kebijakan ini pendapatan daerah merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan. Pemerintah daerah terus mengupayakan peningkatan Pendapatan Daerah melalui berbagai upaya antara lain melalui peningkatan pajak daerah dan meningkatkan perolehan dana perimbangan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyusun kebijakan dalam rangka pengelolaan pendapatan daerah, antara lain dengan mengimplementasikan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah; melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak melalui pengembangan online system; menindaklanjuti pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB) menjadi pajak daerah; melakukan evaluasi terhadap besaran Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) untuk penetapan PBB; melakukan optimalisasi retribusi daerah; meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan BUMD; mengimplementasikan hasil evaluasi terhadap perjanjian-perjanjian pemanfaatan aset daerah dengan pihak ketiga; dan mengoptimalkan pengembangan aset daerah yang berada di lahan-lahan yang strategis dan ekonomis melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Selain itu juga telah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Perolehan DAU, Lain-lain Pendapatan yang Sah, serta Bagi Hasil Pengelolaan Aset Pusat di daerah.
Dalam pembiayaan pembangunan, selain menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga merencanakan dan mulai mengimplementasikan beberapa skema pembiayaan lain seperti pinjaman luar negeri, Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP) maupun obligasi daerah yang diperlukan untuk membiayai infrastruktur publik.
2.4.3 Fasilitas InfrastrukturPersaingan perekonomian global diproyeksikan semakian ketat. Jakarta sebagai kota yang multifungsi membutuhkan infrastruktur guna menghadapi persaingan global agar dapat memberikan pelayanan optimal kepada seluruh warga dalam mewujudkan kota Jakarta yang berdaya saing global.
Secara keseluruhan, transportasi merupakan infrastruktur perekonomian yang sangat penting. Dengan ketersediaan transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu dan terjangkau akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pergerakan barang dan manusia, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan daya saing daerah. Selain itu, untuk mewujudkan peningkatan
daya saing daerah juga diperlukan sistem transportasi yang maju, handal, modern, dalam arti terintegrasi antar dan inter moda.
Selain itu, infrastruktur energi juga dibutuhkan untuk aktivitas produksi. Dengan ketersediaan energi yang mencukupi didukung dengan efisiensi dalam penggunaanya akan mendorong tingkat produktivitas daerah yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan kemampuan daya saing. Salah satu infrastruktur energi yang krusial bagi kota Jakarta adalah infrastruktur listrik guna memenuhi kebutuhan Jakarta sebagai Ibukota.
Perekonomian daerah sangat tergantung dari jasa perbankan yang digunakan untuk transaksi ekonomi antar pelaku usaha. Perkembangan jumlah kantor bank di Jakarta mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini menandakan bahwa iklim perekonomian Jakarta cukup kondusif. Jumlah kantor bank yang beroperasi di Jakarta baik bank pemerintah, pembangunan daerah, swasta, maupun bank asing dan campuran pada tahun 2010 mencapai 3.394 unit. Sedangkan pada tahun 2006 jumlah bank hanya 2.401 unit. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa Jakarta merupakan tempat yang menarik untuk melakukan usaha jasa keuangan.
2.4.4 Iklim InvestasiFungsi Investasi di Jakarta sangat penting dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi daerah. Besarnya investasi sangat dipengaruhi faktor ekonomi dan non ekonomi. Faktor ekonomi yang berpengaruh di Jakarta antara lain ketersediaan tenaga kerja baik kualitas maupun kuantitas, tingginya suku bunga, kondisi pasar, dan kondisi ekonomi makro daerah lainnya. Sedangkan faktor non ekonomi adalah kecepatan perijinan, kondisi keamanan, ketentaraman dan ketertiban, serta kepastian hukum dalam berusaha.
Jumlah angkatan kerja selama periode 2007 sampai dengan 2010 mengalami fluktuasi yang cukup besar. Jika pada tahun 2007 jumlah angkatan kerja hanya 4,39 juta, pada tahun 2010 jumlahnya sudah mencapai 5,27 juta. Selain jumlah angkatan kerja, faktor penentu investasi yang berkaitan dengan tenaga kerja adalah kebijakan penentuan upah minimum provinsi (UMP) untuk pekerja. UMP ini di Jakarta terus diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan iklim investasi agar menjadi lebih kondusif. Nilai UMP Jakarta tahun 2011 mencapai Rp.1.290.000 per pekerja per bulan. Sementara UMP tahun 2009 dan 2010 berturut turut adalah sebesar Rp. 1.069.865 dan Rp. 1.188.010 per pekerja per bulan.
Demonstrasi mahasiswa juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi di Jakarta. Jumlah aksi demo dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 cenderung menurun. Hal ini menandakan bahwa stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban mendapat perhatian serius. Pada tahun 2008 jumlah demonstrasi mencapai 329 kali, pada tahun 2009 meningkat menjadi 472 kali dan selanjutnya pada tahun 2010 jumlah demonstrasi menurun menjadi 397 kali.
Tingkat kriminalitas di Jakarta juga semakin menurun baik tipe maupun jenisnya. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan perubahan sosial budaya dan politik yang
Tingkat kriminalitas di Jakarta juga semakin menurun baik tipe maupun jenisnya. Hal initidak terlepas dari perkembangan teknologi dan perubahan sosial budaya dan politik yang terjadi pada masyarakat Jakarta.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
84 85
terjadi pada masyarakat Jakarta. Angka kriminalitas pencurian dengan kekerasan mencapai 1.289 kejadian pada tahun 2008, sementara pada tahun 2010 jumlah tersebut menurun menjadi 6.046 kejadian. Sementara penganiayaan berat mengalami penurunan dari 2.053 kejadian pada tahun 2008 menjadi 1.937 kejadian pada tahun 2010.
Dengan kondisi tersebut, sepanjang tahun 2009 pertumbuhan penanaman modal atau investasi di Provinsi DKI Jakarta menunjukkan hasil yang positif, dan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Target investasi pada tahun 2009 sebesar Rp.46 triliun, sedangkan realisasi investasi mencapai Rp.64,79 triliun atau mencapai 120 persen dari target semula. Hal ini menandakan, DKI Jakarta tetap menarik bagi investor domestik dan mancanegara untuk menanamkan modalnya.
Pencapaian investasi pada tahun 2009 tersebut terdiri atas sektor Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp.55,1 triliun dan sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp.64,79 triliun. Sedangkan sumber investasi asing didominasi dari 4 (empat) negara yakni Singapura sebesar US$3,36 miliar, Belanda US$1,12 miliar, Korea Selatan US$0,27 miliar, dan Inggris US$0,18 miliar.
Sepanjang tahun 2008, sektor PMA mendominasi iklim investasi di Jakarta. Namun pada tahun 2009, PMA mengalami penurunan cukup tajam karena diakibatkan krisis finansial global yang masih memengaruhi beberapa negara, sehingga para investor asing membatasi investasinya ke luar negeri, termasuk ke Kota Jakarta.
Di sisi lain, realisasi PMDN pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.4,59 triliun turun hampir 50 persen dari tahun 2009 yang mencapai melayani Rp.9,69 triliun. Sebaliknya penanaman modal asing meningkat 16,7 persen dari US$5,51 Miliar pada tahun 2009 menjadi US$6,42 Miliar pada tahun 2010 (Gambar 2.29).
2.4.5 Lingkungan Strategis Nasional, Regional, dan Global Perkembangan nasional, regional, dan global merupakan tantangan yang harus dihadapi kota Jakarta. Untuk itu diperlukan persiapan dan perencanaan komprehensif dari berbagai aspek termasuk penguatan kapasitas inovasi sejalan dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Perubahan lingkungan nasional secara langsung akan mempengaruhi kondisi dan kinerja kota Jakarta. Perubahan tersebut ditandai dengan perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan, perubahan lingkungan dunia usaha, dan perubahan praktek bisnis. Dalam pengelolaan keuangan, lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (PERFINDO), telah memberikan peringkat AA Plus dengan stable outlook kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang artinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif.
Pada lingkup regional, perubahan tatanan ekonomi, sosial, dan budaya ditandai dengan rencana terbentuknya masyarakat ASEAN pada tahun 2015 dan diperkirakan akan meningkatkan perdagangan barang dan jasa dalam kerangka ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Sementara itu, di tingkat global perubahan tatanan ekonomi sosial dan budaya ditandai oleh semakin berperannya multi national corporation, terintegrasinya sistem keuangan global, perdagangan bebas, serta munculnya regionalisasi perekonomian. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, maju dan modern akan berdampak pada tinggi dan kompleksnya dinamika pasar dan perubahan sosial budaya masyarakat.
Dari segi daya saing global, pada tahun 2012 Global City Competitiveness Index versi Economist Intelligence Unit menempatkan daya saing kota Jakarta ke dalam peringkat 81 dengan skor 44,1 dari 120 kota dunia. Penilaian tersebut didasarkan pada kemampuan untuk menarik modal atau investasi, bisnis, dan pengunjung. Kondisi Jakarta terkait dengan daya saing kota dapat digambarkan melalui beberapa indikator di antaranya kemampuan ekonomi makro dan keuangan daerah, infrastruktur, iklim invesatasi, kapasitas dan kualitas SDM, serta posisi Jakarta di lingkungan nasional, regional, dan global.
Gambar 2.29. Grafik Perkembangan
Penanaman Modal Dalam Negeri dan Modal Asing
Tahun 2008-2011
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
86 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 3GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAANAPBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari: Pendapatan Daerah, Belanja
Daerah, dan Pembiayaan Daerah, sehingga dalam menganalisis pengelolaan
keuangan daerah, terlebih dahulu harus memahami jenis obyek Pendapatan
Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah sesuai dengan kewenangan.
88 89RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
BAB3
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan DaerahKeuangan daerah merupakan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (money follow function).
Dengan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa ruang lingkup keuangan daerah meliputi :
1. hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman;
2. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. penerimaan daerah;
4. pengeluaran daerah;
5. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah; serta
6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.
Secara ringkas, pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Oleh karenanya, untuk dapat melakukan analisis pengelolaan keuangan daerah, diperlukan analisis pelaksanaan APBD selama 5 (lima) tahun, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah.
APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari: Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah, sehingga dalam menganalisis pengelolaan keuangan daerah, terlebih dahulu harus memahami jenis obyek Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah sesuai dengan kewenangan. Analisis tersebut diperlukan sebagai dasar untuk menentukan kerangka pendanaan di masa yang akan datang, dengan mempertimbangkan peluang dan hambatan yang dihadapi.
Dalam melakukan analisis pengelolaan keuangan daerah, terlebih dahulu dilakukan analisis mengenai Pendapatan Daerah yang dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam gambar 3.1.
Pendapatan Daerah merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Kriteria Pendapatan Daerah yang dianggarkan dalam APBD harus merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Dengan mendasarkan pada ketentuan tersebut, Pendapatan Daerah diperoleh dengan mengacu pada kebijakan di bidang keuangan Negara dan mempertimbangkan kondisi perekonomian, yang dicerminkan melalui asumsi indikator makro ekonomi, serta kemampuan Pemerintah Daerah dalam menggali potensi Pendapatan Daerah yang diupayakan melalui kebijakan intensifikasi dan ektensifikasi Pendapatan Daerah. Dari formulasi tersebut diperoleh angka rata-rata pertumbuhan setiap objek Pendapatan Daerah yang secara kumulatif mencerminkan tingkat pertumbuhan Pendapatan Daerah.
Angka pertumbuhan Pendapatan Daerah menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan Pendapatan Daerah, sekaligus digunakan sebagai salah satu dasar dalam merencanakan Pendapatan Daerah di masa yang akan datang.
Setelah dilakukan analisis Pendapatan Daerah, perlu dilakukan analisis Belanja Daerah dengan kerangka pemikiran yang digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.1. Analisis Proyeksi
Pendapatan Daerah
Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
90 91
Belanja Daerah merupakan kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih, yang dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi atau Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.
Analisis mengenai Belanja Daerah, didasarkan pada kondisi perekonomian yang digambarkan melalui serangkaian asumsi indikator makro ekonomi, juga mengacu pada Kebijakan Pemerintah, serta mempertimbangkan kebijakan Pembiayaan Daerah, yang kemudian diformulasikan sehingga diperoleh angka rata-rata pertumbuhan pengeluaran wajib, dan mengikat, serta prioritas utama. Dari rata-rata tersebut, akan diperoleh tingkat pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, yang digunakan sebagai gambaran dasar untuk mempehitungkan bagian dari Belanja Daerah yang harus dipenuhi di masa yang akan datang.
Selain analisis Pendapatan dan Belanja Daerah, juga dilakukan analisis berkaitan dengan Pembiayaan Daerah yang rumusan pemikiran digambarkan pada gambar berikut.
Pembiayaan Daerah yaitu semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Dalam menganalisis Pembiayaan Daerah, didasarkan pada kondisi perekonomian di lapangan yang ditunjukkan melalui asumsi indikator makro ekonomi, juga mengacu pada kebijakan penyelesaian kewajiban daerah. Selain itu, juga perlu memperhatikan kebijakan efisiensi Belanja Daerah dan peningkatan Pendapatan Daerah, sebagai komponen pembentuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA). Dari rumusan tersebut, akan diperoleh angka rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan, serta kegiatan lanjutan yang harus diselesaikan, juga dapat dilihat angka pertumbuhannya sebagai gambaran besaran kewajiban yang harus diselesaikan di masa yang akan datang.
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012A. Pendapatan Daerah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Pendapatan Daerah sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Pendapatan Daerah diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan; dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Untuk dapat melihat perkembangan Pendapatan Daerah secara keseluruhan, terlebih dahulu dilihat asumsi indikator makro ekonomi sebagai gambaran kondisi perekonomian di lapangan, yaitu sebagai berikut.
No UraianTahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,23 5,02 6,6 6,7 6,5
a Pertanian 0,77 0,34 0,84 0,78 0,8
b Pertambangan dan Penggalian 0,07 -0,21 1,47 4,35 -0,9
c Industri Pengolahan 3,87 0,14 3,61 2,55 2,4
d Listrik, Gas dan Air Bersih 7,32 4,58 4,33 4,7 4,5
e Konstruksi 7,67 6,2 7,08 7,2 6,8
f Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,66 4,01 7,27 7,4 7,2
g Pengangkutan dan Komunikasi 14,86 15,63 14,73 13,8 11,8
h Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 4,21 3,97 4,24 5,28 5,4
i Jasa-jasa 6,05 6,49 6,58 7,05 7,6
2 Inflasi 11,11 2,34 6,21 3,97 4,52
Tabel 3.1. Realisasi Indikator Makro
Ekonomi Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2007 - 2012(Dalam Persen)
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta
Asumsi Indikator Makro Ekonomi
Kebijakan Pemerintah yang
Mempengaruhi Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Pendidikan
Kebijakan Pembiayaan
Daerah
Tingkat Pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta
Prioritas Utama
Angka Rata-rata Pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan
Mengikat Serta Prioritas Utama Pendapatan Daerah
Asumsi Indikator Makro Ekonomi
Kebijakan Efisiensi Belanja Daerah dan Peningkatan
Pendapatan Daerah
Kebijakan Penyelesaian Kewajiban Daerah
Angka Rata-rata Pertumbuhan Saldo Kas Neraca Daerah dan Rata-rata Pertumbuhan Kewajiban Kepada
Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan Serta
Kegiatan Lanjutan
Tingkat Pertumbuhan Saldo Kas Neraca Daerah dan
Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun
Belum Terselesaikan Serta Kegiatan Lanjutan
Gambar 3.2. Analisis Proyeksi
Belanja Daerah
Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Gambar 3.3. Analisis Proyeksi
Pembiayaan Daerah
Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
92 93
Selama tahun 2007 hingga 2012, realisasi rata-rata pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta berada pada kisaran diatas 6 (enam) persen per tahun. Namun pada tahun 2009 mengalami perlambatan diakibatkan pengaruh krisis keuangan di Eropa yang berimbas pada perekonomian global, sehingga pertumbuhan DKI Jakarta hanya mencapai 5,02 persen.
Secara umum, pertumbuhan ekonomi tahun 2007 hingga tahun 2012 terus meningkat, sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan sektoral khususnya sektor konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan; serta sektor jasa, yang merupakan sektor-sektor produksi utama penopang perekonomian DKI Jakarta.
Dengan pendekatan tersebut, dapat dilihat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan sektor-sektor produksi utama perekonomian di DKI Jakarta, dimana peningkatan pertumbuhan ekonomi menandai peningkatan output pada sektor-sektor produksi utama, juga sebaliknya.
Pergerakan output sektor-sektor produksi utama tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi Pendapatan Daerah. Untuk dapat melihat bagaimana pengaruh tersebut, terlebih dahulu perlu dilihat kebijakan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2007-2012 sebagaimana termuat dalam RPJMD Tahun 2007-2012, yaitu sebagai berikut :
1. Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis terhadap perkembangan basis pungutannya dan less distortive terhadap perekonomian;
2. Optimalisasi pajak dan retribusi daerah melalui langkah-langkah intesifikasi dan ekstensifikasi, yakni :
a. Intensifikasi pajak dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan (compliance) dan memperkuat basis pajak/retribusi yang ada;
b. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi atau elektronisasi) sistem perpajakan dan retribusi daerah;
c. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak dan retribusi;
d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah;
e. Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah;
f. Ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk memperluas basis pajak/retribusi;
3. Menciptakan pendapatan daerah yang bersifat efisien (netral) dengan meminimalisir terjadinya efek distortif dari pengenaan pajak atau retribusi daerah terhadap investasi dan perekonomian keseluruhan;
4. Meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan upaya pengelolaan BUMD secara efisien dan efektif, melalui perbaikan manajemen, pembentukan subholding baru dan kemungkinan penciptaan Holding Company dan peningkatan profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan BUMD.
Pengaruh dari pergerakan output sektor-sektor produksi utama dalam hal ini diindikasikan melalui pergerakan pertumbuhan ekonomi, serta pelaksanaan kebijakan Pendapatan Daerah, selama tahun 2007-2012 tergambar dalam rencana dan realisasi Pendapatan Daerah pada tabel berikut.
Pendapatan Daerah tahun 2012 telah melampaui rencana Pendapatan Daerah sebagaimana RPJMD Tahun 2007-2012, yaitu sebesar Rp.28.933,89 Miliar. Adapun Realisasi Pendapatan Daerah dari tahun 2007 hingga tahun 2012 terus meningkat nilainya baik dari rencana maupun realisasi, hal tersebut sejalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi yang relatif meningkat dari 2007 hingga 2012.
Pada tahun 2009, dilakukan revisi terhadap rencana Pendapatan Daerah, dimana pada APBD direncanakan sebesar Rp.20.213,39 menjadi sebesar Rp.18.963,84 pada APBD-P. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan realisasi Pendapatan Daerah Triwulan I tahun 2009 yang jauh lebih rendah dari rencana, sejalan dengan rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi periode yang sama yaitu hanya -1,09 persen, sebagai imbas dari kelesuan perekonomian akibat pengaruh krisis keuangan global. Meskipun demikian, kondisi perekonomian berangsur pulih sehingga realisasi Pendapatan Daerah tahun 2009 tetap dapat melampaui rencana.
Lebih rinci, berikut adalah realisasi Pendapatan Daerah tahun 2007-2012 yang diklasifikasikan menurut sumbernya.
Tahun Rencana Pendapatan APBD-P (Milyar Rupiah)
Realisasi Pendapatan (Milyar Rupiah)
% Realisasi Pendapatan Terhadap APBD-P
2008 19.031,85 19.221,76 101.00
2009 19.371,84 19.262,68 99.44
2010 22.963,35 23.025,99 100.27
2011 26.845,69 28.297,36 105.41
2012* 33.650,01 35.610,96 105.43
Tabel 3.2. Persentase Realisasi
Terhadap Rencana Pendapatan Daerah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Pergerakan output sektor-sektor produksi utama tersebut, baik secara langsung maupuntidak langsung mempengaruhi Pendapatan Daerah.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
94 95
No UraianTahun Rata-rata
Pertumbuhan (%)2008 2009 2010 2011 2012*
1 Pendapatan 19.221,76 19.262,68 23.052,99 28.297,35 35.610,96 16,76
1.1 Pendapatan Asli Daerah 10.455,57 10.601,06 12.891,99 17.825,98 22.273,30 21,19
1.1.1 Pajak Daerah 8.751,27 8.560,13 10.751,75 15.221,25 17.722,38 20,58
1.1.2 Retribusi Daerah 395,64 416,90 439,21 609,35 1.822,37 41,40
1.1.3
Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan
163,15 181,13 223,01 278,79 353,72 19,84
1.1.4 Lain-lain PAD yang Sah 1.145,50 1.442,90 1.478,03 1.716,60 2.374,83 28,94
1.2 Dana Pertimbangan 8.702,81 8.650,84 9.573,61 9.149,71 11.554,96 10,37
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 0,00 8.580,18 9.398,61 8.747,64 10.984,79 5,64
1.2.2Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
8.702,81 70,65 139,00 192,16 294,85 22,25
1.2.3 Dana Alokasi Umum - - - 209,91 275,33 6,23
1.3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
63,38 10,79 596,39 1.321,67 1.782,69 1.1082,25
1.3.1 Hibah - 10,79 596,39 8,41 3,01 1.033,14
1.3.2
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
63,68 - - 1.313,25 1.779,68 (12,90)
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa realisasi Pendapatan Daerah meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 16,76 persen per tahun, dengan pertumbuhan Pendapatan Daerah terbesar bersumber dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 1.082,25 persen per tahun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 21,19 persen per tahun, dan Dana Perimbangan sebesar 10,37 persen per tahun.
Untuk mengetahui perkembangan Pendapatan Daerah berdasarkan sumber-sumbernya, dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah
Selama periode tahun 2007–2012, PAD rata-rata tumbuh sebesar 60,13 persen per tahun, dimana pertumbuhan PAD relatif sejalan dengan pertumbuhan Pendapatan Daerah.
Pajak Daerah, selama tahun 2007 hingga tahun 2012 memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 21,19% per tahun, dengan pertumbuhan per tahun dapat dilihat pada gambar berikut:
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang kemudian diturunkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah, Pajak Daerah merupakan kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Adapun jenis Pajak Daerah yang ditentukan yaitu:
a. Pajak Kendaraan Bermotor;
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
d. Pajak Air Permukaan;
e. Pajak Rokok;
f. Pajak Hotel;
g. Pajak Restoran;
h. Pajak Hiburan;
i. Pajak Reklame;
j. PajakPenerangan Jalan;
k. Pajak Parkir;
Tabel 3.3. Realisasi Pendapatan
Daerah Provinsi DKI JakartaTahun 2007 - 2012
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Gambar 3.4. Pertumbuhan Realisasi
Pajak Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 - 2012
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
96 97
l. Pajak Air Tanah;
m. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; serta
n. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Pertumbuhan Pajak Daerah memiliki kecenderungan yang sama dengan pertumbuhan PAD secara total. Tren pertumbuhan Pajak Daerah, terutama jenis Pajak Daerah yang bersifat konsumtif, sangat dipengaruhi oleh gejolak perekonomian. Melemahnya aktivitas perekonomian berpengaruh cukup signifikan pada Pajak Daerah, meskipun pertumbuhannya positif, namun menurun drastis dari semula tumbuh 21,50 persen pada tahun 2008 tumbuh negatif sebesar 2,18 persen pada tahun 2009.
Pemberlakuan kebijakan baru baik oleh Pemerintah maupun Pemerintah Daerah dapat memberikan stimulus pada Pajak Daerah. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pada tahun 2009 dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 pada tahun 2010, memungkinkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan intensifikasi dan ektensifikasi Pajak Daerah lebih luas lagi, terlebih dengan adanya pendaerahan Pajak Bumi dan Bangunan yang semula Pajak Pusat menjadi Pajak Daerah, berlaku mulai tahun 2012. Stimulus tersebut dapat terlihat dari peningkatan pertumbuhan Pendapatan dari Pajak Daerah hingga mencapai 25,6 persen pada 2010 dan meningkat lagi menjadi 41,57 persen pada 2011.
Faktor lain yang juga mempengaruhi Pendapatan dari Pajak Daerah yaitu stabilitas keamanan dan akses perijinan, terutama Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan.
Retribusi Daerah selama tahun 2007 hingga tahun 2012 rata-rata tumbuh sebesar 41,40% per tahun dengan rincian pertumbuhan per tahun dapat dilihat pada gambar berikut.
Retribusi merupakan pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
Jenis Retribusi yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu :
a. Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan;
b. Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi: (a) pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan/atau (b) pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta;
c. Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Pertumbuhan Retribusi Daerah cenderung tidak sejalan dengan pola pertumbuhan PAD, dikarenakan PAD yang bersumber dari Retribusi Daerah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor intern, yaitu bagaimana komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan aturan pemungutan Retribusi Daerah dan juga kepatuhan masyarakat untuk membayar Retribusi Daerah.
Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan selama tahun 2007 hingga tahun 2012 tumbuh rata-rata sebesar 18,08 persen per tahun, dengan rincian per tahun sebagai berikut:
Jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan, yaitu :
a. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD;
b. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN; dan
c. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.
Gambar 3.5. Pertumbuhan Realisasi
Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun
2007 - 2012
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Gambar 3.6. Pertumbuhan Realisasi Hasil
Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
98 99
Sedangkan untuk tahun 2007 hingga tahun 2012, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya memperoleh Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD.
Pertumbuhan realisasi Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan relatif sejalan dengan pertumbuhan PAD. Hal tersebut terjadi karena laba yang diperoleh BUMD, sama halnya dengan perusahaan pada umumnya, sangat riskan terhadap kondisi perekonomian baik lokal, regional, nasional, maupun global. Seperti dapat dilihat pada gambar tersebut diatas, pada tahun 2009 terjadi perlambatan pertumbuhan realisasi Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan sebagai akibat dari krisis keuangan global, sehingga meskipun laba yang menjadi bagian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkat nilainya, namun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena kondisi perekonomian segera pulih sehingga dapat dilihat pada tahun 2010, terjadi peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi.
Lain-lain PAD yang Sah selama tahun 2007 hingga tahun 2012 memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 26,58 persen per tahun, dengan rincian per tahun sebagai berikut.
Jenis Pendapatan Daerah yang diklasifikasikan dalam Lain-lain PAD Yang Sah yang mencakup:
a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;
b. Jasa giro;
c. Pendapatan bunga;
d. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah;
e. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah;
f. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;
h. Pendapatan denda pajak;
i. Pendapatan denda retribusi;
j. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;
k. Pendapatan dari pengembalian;
l. Fasilitas sosial dan fasilitas umum;
m. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; dan
n. Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan.
Dari gambar tersebut diatas, dapat dilihat, pertumbuhan realisasi Lain-lain PAD yang Sah memiliki tren yang tidak sama dengan pertumbuhan PAD. Pada tahun 2008 hingga 2010, pertumbuhan realisasi Lain-lain PAD yang Sah mengalami perlambatan, namun meningkat lagi pada tahun 2010 hingga tahun 2012, dikarenakan Pemprov DKI Jakarta memperoleh Hibah untuk MRT yang jumlahnya semakin besar, mengikuti rencana pembangunan sarana dan prasarana MRT yaitu pada akhir tahun 2012.
2. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan tahun 2007 hingga tahun 2012 tumbuh rata-rata sebesar 6,39 persen, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Bukan Pajak dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 22,25 persen per tahun, Dana Alokasi Umum sebesar 6,25 persen per tahun, dan Dana Bagi Hasil Pajak sebesar 5,64 persen per tahun. Besarnya Dana Perimbangan yang diterima, ditentukan oleh Pemerintah setiap tahunnya dengan memperhitungkan potensi objek pendapatan yang belum tergali.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, Lain-lain Pendapatan yang Sah cukup besar dikarenakan ada dana hibah untuk bantuan Operasional Sekolah dari Pemerintah Pusat yang pada tahun 2011 dialokasikan pada pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
B. Belanja Daerah
Belanja Daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Analisis Belanja Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan pada periode tahun 2007-2012 yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan rencana Belanja Daerah dimasa yang akan datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
Sedangkan kebijakan Belanja Daerah tahun 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012, yaitu sebagai berikut :
1. Menitikberatkan pada Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang sesuai dengan Prioritas Pembangunan Daerah;
2. Menjalankan participatory program and budgeting untuk isu-isu yang dominan antara lain: pendidikan, kesehatan, dan transportasi, serta masalah banjir dan polusi;
Gambar 3.7. Pertumbuhan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah
Provinsi DKI Jakarta Tahun2007 - 2012
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
100 101
Secara lebih rinci, tabel berikut menyajikan proporsi realisasi Belanja terhadap rencana Belanja Daerah menurut kategori tahun 2007 hingga tahun 2012.
Dari rincian realisasi Belanja Daerah tersebut diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar 92,64 persen, sedangkan rata-rata realisasi Belanja Langsung sebesar 77,94 persen. Realisasi Belanja Daerah dari tahun ke tahun relatif semakin meningkat, baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung.
Meskipun demikian, dari tahun ke tahun realisasi Belanja Langsung relatif lebih rendah dibandingkan realisasi Belanja Tak Langsung, hal tersebut karena Belanja Langsung tidak dapat sepenuhnya diserap karena berbagai faktor, baik faktor internal diantaranya adalah
3. Melakukan efisiensi belanja, melalui :
a. Meminimalkan belanja yang tidak langsung dirasakan pada masyarakat;
b. Melakukan proper budgeting melalui analisis cost benefit dan tingkat efektivitas setiap program;
c. Melakukan prudent spending melalui pemetaan profil resiko atas setiap belanja kegiatan beserta perencanaan langkah antisipasinya;
4. Belanja daerah disusun berdasarkan sasaran/target kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang harus dicapai setiap tahunnya (performance-based budgeting);
5. Melakukan analisis khusus untuk permasalahan gender, anak, ibu hamil, pendidikan, ekonomi kerakyatan, birokrasi, asuransi sosial pensiun, dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat;
6. Memberikan bantuan-bantuan khususnya keuangan, dalam bentuk:
a. Subsidi, untuk menolong kelompok ekonomi lemah dalam mengakses fasilitas publik;
b. Hibah, untuk menyentuh kegiatan/usaha penduduk/komunitas sebagai seed money yang berperan mendorong perangkat kelurahan berperan sebagai urban manager;
c. Bantuan sosial, untuk menyentuh komunitas sosial tertentu dalam rangka pembangunan modal sosial;
d. Bantuan keuangan, untuk memberikan insentif/disinsentif kepada pemerintah daerah lainnya dalam rangka kerjasama/komitmen antar pemerintah daerah;
7. Membangun Medium Term Expenditure Framework (MTEF) terutama untuk menyelesaikan program-program yang harus dirampungkan dalam lebih dari 1 (satu) tahun anggaran;
8. Memperjelas kerangka regulasi untuk setiap penetapan jenis belanja dan pagu alokasi dari setiap SKPD;
9. Meningkatkan proporsi alokasi belanja pada tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan dan UPT; serta
10. Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat.
Dengan memperhatikan perkembangan kondisi perekonomian yang digambarkan melalui realisasi indikator makro ekonomi, juga pelaksanaan kebijakan Belanja Daerah, diperoleh nilai realisasi Belanja Daerah, seperti ditunjukkan pada tabel berikut
Tahun Rencana Pendapatan APBD-P (Milyar Rupiah)
Realisasi Pendapatan (Milyar Rupiah)
% Realisasi Pendapatan Terhadap APBD-P
2007 20.636,07 17.280,82 83,74
2008 20.117,36 15.956,53 79,32
2009 23.594,86 19.511,10 82,69
2010 26.230,18 21.552,90 82,17
2011 30.922,36 26.423,60 85,45
2012* 38.366,68 31.533,55 82,19
N0 UraianTahun Rata-
rata2008 2009 2009 2011 2012*
A Beanja Tidak langsung 92.03 91.47 91.45 93.98 93.39 92.64
1 Belanja Pegawai 93.14 92.45 92.48 94.75 94.19 93.44
2 Belanja Bunga 97.83 99.97 74.61 99.99 72.88 74.48
3 Belanja Hibah 99.97 90.05 97.65 93.54 94.91 76.24
4 Belanja Bantuan Sosial 89.32 82.11 58.94 66.22 54.27 59.32
5 Belanja Bantuan Keuangan 0.00 88.32 99.15 99.15 65.13 76.59
6 Belanja Tidak Terduga 3.73 0.00 0.00 0.00 2.99 1.71
B Belanja Langsung 72.92 79.12 77.58 81.23 76.74 77.94
1 Belanja Pegawai 82.59 82.91 76.71 86.54 86.28 84.20
2 Belanja Barang dan Jasa 80.86 83.99 85.66 86.39 85.16 84.30
3 Belanja Modal 56.65 72.09 68.70 75.37 68.07 68.44
Tabel 3.4. Rencana dan Realisasi
Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Provinsi DKI JakartaTahun 2007-2012
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Tabel 3.5. Proporsi Realisasi Belanja
Terhadap Anggaran BelanjaProvinsi DKI Jakarta
Tahun 2007-2012(Dalam Persen)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
102 103
faktor teknis misalnya berkaitan dengan proses pengadaan barang dan jasa, juga faktor eksternal yaitu kondisi perekonomian baik lokal maupun global, sehingga terakumulasi menjadi sisa anggaran.
C. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Secara garis besar, analisis Pembiayaan Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa yang akan datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
Tabel berikut menyajikan gambaran realisasi Pembiayaan Daerah tahun 2007 hingga tahun 2012.
3.1.2 Neraca DaerahAnalisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Berikut digambarkan perkembangan Neraca Daerah.
No UraianTahun
2008 2009 2010 2011 2012*
Pembiayaan Netto 1.181,14 4.005,14 3.438,10 4.581,97 5.615,46
1 penerimaan Pembiayaan 1.364,26 4.446,37 3.748,51 4.911,20 6.470,62
1.1 Penggunaan SiLPA 1.364,36 4.446,37 3.748,51 4.911,20 6.470,62
1.2 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
- - - 14,88 4,93
2 Pengeluaran Pembiayaan 183,12 441,24 310,41 329,22 855,16
2.1 Pembentukan Dana Cadangan - 70,15 50,04 54,56 73,96
2.2 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah
133,33 238,46 80,91 136,78 618,48
2.3 Pembayaran Utang Pokok 49,79 24,68 24,68 11,23 109,32
2.4 Pembayaran Utang Kepada Pihak Ketiga
- 28,22 24,30 120,99 -
2.5 Pembayaran Utang Kepada Pegawai - 18,97 3,48 1,35 -
2.6 Pemberian Pinjaman Daerah - 60,75 127,00 4,32 53,40
Tabel 3.6. Realisasi Pembiayaan
Daerah Provinsi DKI JakartaTahun 2007-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Tabel 3.7. Rata-rata Pertumbuhan
Neraca Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2007-2012(Dalam Persen)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011
No Uraian Rata-rata Pertumbuhan
1 Aset 0,65
1.1 Aset Lancar 17,47
1.1.1 Kas 16,60
1.1.2 Piutang 39,87
1.1.3 Persediaan 21,37
1.2 Investasi Jangka Panjang 13,25
1.2.1 Investasi Non Permanen 9,28
1.2.2 Investasi Permanen 13,98
1.3 Aset Tetap 2,54
1.3.1 Tanah 4,61
1.3.2 Peralatan dan Mesin 29,08
1.3.3 Gedung dan bangunan 19,61
1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 2,23
1.3.5 Aset Tetap Lainnya 21,80
1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 44,13
1.4 Dana Cadangan 8,49
1.5 Aset Lainnya 34,94
1.5.1 Tagihan Penjualan Angsuran 166,76
1.5.2 Piutang Tuntutan Ganti Rugi 34,75
1.5.3 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 119,08
1.5.4 Aset Tidak Berwujud 16,73
1.5.5 Aset di BP THR Lokasari 2,59
1.5.6 Aset Lain-lain 31,09
2 Kewajiban 36,27
2.1 Kewajiban Jangka Pendek 50,20
2.2 Kewajiban Jangka Panjang 33,97
3 Ekuitas Dana 0,68
3.1 Ekuitas Dana Lancar 16,24
3.2 Ekuitas Dana Investasi 0,94
3.3 Ekuitas Dana Cadangan 8,49
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 0,65
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
104 105
Berdasarkan tabel 3.7, berikut dijabarkan beberapa rasio keuangan tahun selama 2009 hingga 2011.
Rasio keuangan yang dianalisis yitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Leverage), dan Rasio Aktivitas. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Likuiditas yang digunakan dalam analisis ini yaitu:
1. Current Ratio, yang menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Semakin besar nilai Current Ratio artinya semakin likuid, dengan nilai proporsional berada pada batas 200%. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, setiap Rp.100 hutang lancar dijamin oleh Aktiva Lancar sebesar Rp.1.083,14; tahun 2010 sebesar Rp.1.226,08; dan tahun 2011 sebesar Rp.1.224,05;
2. Quick Ratio, yaitu ukuran kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid, dimana nilai yang baik berada pada batas 100 persen. Dengan melihat pada tabel diatas, Quick Ratio tahun 2009 sebesar 20,26, artinya bahwa hutang lancar sebesar Rp.100 dijamin dengan Aktiva sebesar Rp.1.026,22; tahun 2010 sebesar Rp.1.161,91; dan tahun 2011 sebesar Rp.1.147,73. Hal tersebut menunjukkan kelebihan kas dan piutang untuk membayar kewajiban jangka pendek.
Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang, yang sekaligus menunjukkan indikasi tingkat keamanan bagi para pemberi pinjaman. Rasio yang digunakan yaitu:
1. Rasio total hutang terhadap total aset, yang menunjukkan seberapa besar pengaruh hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya diartikan semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan, juga menandakan semakin besar resiko yang dihadapi oleh kreditur. Pengaruh hutang terhadap aktiva tahun 2009 sebesar 0,14 persen, tahun 2010 sebesar 0,14 persen, dan tahun 2011 sebesar 0,19 persen.
No UraianTahun
2009 2010 2011
1 Rasio Lancar (Current Ratio) % 1.083,14 1.226,08 1.224,05
2 Rasio Quick (Quick Ratio) (%) 1.026,22 1.161,91 1.147,73
3 Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset (%) 0,14 0,14 0,19
4 Rasio Hutang Terhadap Modal (%) 0,13 0,15 0,19
5 Rata-rata Umur Piutang (Hari) 23 28 22
6 Rata-rata Umur Persediaan (Hari) 22 26 19
Tabel 3.8. Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Provinsi DKI
JakartaTahun 2009-2011
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2009-2011
2. Rasio hutang terhadap modal digunakan untuk mengukur seberapa perlunya hutang jika dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki, dimana semakin kecil nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung pembiayaan dari kreditur. Tahun 2009 sebesar 0,13 persen, tahun 2010 sebesar 0,15 persen, dan tahun 2011 sebesar 0,19 persen.
Rasio Aktivitas digunakan untuk mengetahui aktivitas aktiva pada kegiatan tertentu. Rasio Aktivitas yang digunakan dalam analisis ini yaitu:
1. Rata-rata umur piutang berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas. Angka rata-rata umur piutang yang terlalu tinggi menunjukkan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi. Sebaliknya, angka yang terlalu rendah bisa jadi merupakan indikasi kebijakan piutang yang terlalu ketat;
2. Rata-rata umur persediaan menandakan berapa lama waktu perputaran persediaan. Semakin besar rata-rata umur persediaan menandakan efektifitas manajemen persediaan. Sebaliknya, rata-rata umur persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2007-2012
3.2.1 Proporsi Penggunaan AnggaranUntuk melihat upaya pemenuhan kebutuhan aparatur selama 5 (lima) tahun terakhir, dapat dilihat rincian proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur, yaitu sebagai berikut:
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
106 107
Persentase belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total pengeluaran daerah relatif menurun dari waktu ke waktu, tahun 2009 sebesar 37,83 persen; tahun 2010 sebesar 39,05 persen, tahun 2011 sebesar 36,99 persen, dan tahun 2012 sebesar 34,15 persen.
Dari persentase belanja pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total pengeluaran, dapat disimpulkan bahwa belanja untuk pembangunan lebih besar proporsinya terhadap APBD dibandingkan dengan belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur. Selain itu, dari tahun ke tahun diupayakan efisiensi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur jika diproporsikan terhadap APBD, meskipun jumlah aparatur terus meningkat.
Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran.
3.2.2 Analisis PembiayaanAnalisis pembiayaan daerah dilakukan dengan terlebih dahulu mencari besarnya defisit riil anggaran, sekaligus mencari penutup defisit riil anggaran tersebut.
A. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan anggaran untuk menutup defisit riil anggaran. Langkah awal dalam melakukan analisis ini dilakukan dengan mencari nilai defisit riil anggaran, yaitu mencari nilai realisasi pendapatan, setelah dikurangi realisasi Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan. Selanjutnya, dilihat apakah ada Penerimaan Pembiayaan yang digunakan untuk menutup defisit riil anggaran, sehingga diperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran. Untuk melihat perkembangan defisit rill anggaran, dijelaskan pada tabel berikut.
No UraianTahun
2009 2010 2011 2012*
A Belanja Tidak Langsung 5.874,59 7.476,93 8.757,47 9.688,22
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 3.005,82 3.161,76 3.514,43 8.061,71
2 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 2.609,98 3.485,65 3.992,83 78,82
3 Belanja Penerimaan Pimpinan dan Anggota DPRD 23,66 25,07 27,70 26,94
4 Belanja Intensif Pemungutan Pajak Daerah 235,14 161,43 413,83 446,91
5 Biaya Kematian Pegawai 0,00 14,97 0,00 16,19
6 Biaya Guru NIP 15 0,00 37,68 37,58 37,78
7 Belanja Penghasilan Lainnya 0,00 590,36 771,10 1.019,86
B Belanja Langsung 1.672,83 1.060,92 1.138,09 1.371,40
1 Belanja Honorarium PNS 719,50 258,10 216,57 357,02
2 Belanja Honorarium Non PNS 952,40 802,64 836,10 1.002,49
3 Belanja Uang Lembur 0,93 0,18 5,43 11,90
4 Biaya Pegawai BOS 0,00 0,00 79,98 0,00
No Tahun Belanja Kebutuhan Aparatur (Miliar Rupiah)
Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran)
(Miliar Rupiah)
Presentase (%)
1 2009 7,547,42 19.952,34 37,83
2 2010 8.537,85 21.863,30 39,05
3 2011 9.895,56 26.752,82 36,99
4 2012* 11.069,62 32.388,71 34,15
No UraianTahun
2008 2009 2010 2011 2012*
1 Pendapatan Daerah 19.221,76 19.262,68 23.025,99 28.297,36 35.610,96
Dikurangi Realisasi
2 Belanja Daerah 15.956,53 19.511,10 21.552,90 26.423,60 31.533,55
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 183,12 441,24 310,41 329,22 855,16
A Defisit Riil 3.082,12 689,66 1.162,68 1.544,54 3.222,25
B Penerimaan Pembiayaan Daerah 1.364,26 4.446,37 3.748,51 4.926,08 6.475,55
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 1.717,86 5.136,03 2.585,83 3.381,54 3.253,30
Tabel 3.9. Realisasi Belanja
Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi
DKI JakartaTahun 2009-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Tabel 3.10. Proporsi Belanja
Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi
DKI JakartaTahun 2009-2012
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Tabel 3.11. Penutup Defisit Riil
Anggaran Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2007-2012(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung. Peningkatan tersebut lebih disebabkan karena jumlah aparatur yang jumlahnya terus bertambah, juga berkenaan dengan peningkatan keahlian aparatur yang mengakibatkan lebih besar anggaran yang harus disediakan.
Selanjutnya dijelaskan mengenai proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur untuk 5 (lima) tahun terakhir dengan tabel sebagai berikut :
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
108 109
Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa lebih riil perhitungan anggaran. Hasil analisis dapat digunakan untuk menghitung kapasitas penerimaan pembiayaan daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan.
3.3 Kerangka PendanaanAnalisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Kapasitas riil keuangan daerah merupakan total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib Dan Mengikat Serta Priotitas Utama
Realisasi pengeluaran Wajib dan Mengikat dapat dilihat pada tabel berikut:
Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada tabel diatas menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan.
B. Analisis Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Analisis SiLPA diperlukan untuk melihat dari mana sumber perolehan SiLPA, dan seberapa besar kontribusi yang diberikan. Berikut adalah gambaran perolehan SiLPA selama tahun 2007 hingga 2012.
Perolehan SiLPA selama tahun 2007 hingga 2012 sebagian besar diperoleh dari Belanja Daerah yang tidak terserap, kemudian juga dari pelampauan Pendapatan Daerah baik dari PAD, Dana Perimbangan, maupun Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
C. Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012*
Rp % thd SiLPA Rp % thd
SiLPA Rp % thd SiLPA Rp % thd
SiLPA Rp % thd SiLPA
1 Jumlah SiLPA 4.446,37 100,00 3.756,72 100,00 4.911,20 100,00 6.470,62 100,00 9.697,80 100,00
2 Pelampauan Penerimaan PAD
74,02 1,66 237,66 6,33 576,59 11,74 1.546,61 23,90 1.749,87 18,04
3 Pelampauan Penerimaan Dana Perimbangan
178,88 4,02 357,56 9,52 468,48 9,54 490,93 7,59 1.778,09 18,33
4 Pelampauan Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
63,00 1,42 10,79 0,29 45,48 0,93 94,19 1,46 1.567,01 16,16
5 Belanja Daerah Yang Tidak terserap
4.160,83 93,58 4.083,76 108,71 4.677,28 95,24 4.499,20 69,53 6.833,13 70,46
6 Pembiayaan 95,63 2,15 217,89 5,80 171,28 3,49 520,18 8,04 903,72 9,32
No UraianTahun
2009 2010 2011
1 Saldo Kas Neraca Daerah 4.307,24 5.556,59 7.138,64
Dikurangi:
2 Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan 0,22 11,78 6,01
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran 4.307,02 5.544,81 7.132,63
No UraianTahun Rata-rata
Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012*
A Belanja Mengikat 7.557,37 8.545,27 9.899,91 9.691,39 20,57
B Belanja Langsung 2.606,38 4.783,08 5.491,40 5.628,43 15,97
1 Belanja Dedicated 2.606,38 4.783,08 5.491,40 5.628,43 32,77
C Pembiayaan Pengeluaran
71,87 24,86 11,23 109,32 25,27
1 Pembayaran Utang Pokok
71,87 24,86 11,23 109,32 25,27
Total (A+B+C) 10.235,62 13.353,03 15.402,54 15.429,14 12,96
Tabel 3.12. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Provinsi DKI
JakartaTahun 2007-2012
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
Tabel 3.13. Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Provinsi DKI JakartaTahun 2009-2011
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2011 (Audited BPK)
Tabel 3.14. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Belanja
DedicatedProvinsi DKI Jakarta Tahun
2009-2012(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
110 111
3.3.2 Proyeksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Tahun 2013-2017
A. Kebijakan Dan Proyeksi Pendapatan Tahun 2013-2017
Dengan melihat performa Pendapatan Daerah tahun 2007-2012, pada masa yang akan datang pendapatan daerah diharapkan dapat meningkat lebih tinggi lagi, yang diikuti dengan berbagai upaya-upaya untuk dapat mencapainya.
Tahun 2013-2017, dirumuskan beberapa kebijakan pendapatan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, yaitu sebagai berikut:
a. Penyesuaian dasar pengenaan pajak daerah;
b. Penyesuaian tarif Pajak Daerah tertentu
c. Perluasan basis pajak yang masih dapat dilakukan dengan Online System Pajak Daerah yang telah dilakukan sejak 2010 dengan 800 Wajib Pajak dan terus dikembangkan hingga ditargetkan 14.000 Wajib Pajak pada tahun 2017;
d. Pemberlakuan Pajak Rokok Tahun 2014, dimana dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diamanatkan bahwa Pajak Rokok merupakan Pajak Daerah yang dipungut oleh Provinsi;
e. Penyesuaian sewa parkir secara periodik;
f. Penambahan jenis retribusi baru (Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing);
g. Peningkatan kerjasama intensifikasi pemungutan PPh orang pribadi; dan
h. Optimalisasi laba BUMD.
Kebijakan tersebut diatas diformulasikan sedemikian rupa sehingga diperoleh proyeksi pendapatan sebagaimana tabel berikut:
No UraianTahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Pertumbuhan Ekonomi (&) 6,90 7,00 7,10 7,20 7,30
2 Inflasi 5.0 - 6,0 5,5 - 6,0 6,5 - 7,5 5,5 - 6,5 6,0 - 7,0
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Pendapatan 41.525,34 53.197,03 63.955,60 83.707,89 103.982,01
1 Pendapatan Asli Daerah 26.670,45 34.258,57 40.100,47 47.902,04 57.376,73
1.1 Pajak Daerah 21.918,00 28.457,00 33.883,82 41.228,78 50.200,37
1.2 Retribusi Daerah 1.500,00 2.207,50 2.369,63 2.547,83 2.743,72
1.3Hasil Pengelolaan Keuangan daerah Yang Dipisahkan
415,24 615,00 719,00 841,00 984,00
1.4 lain-lain PAD Yang Sah 2.837,21 2.979,07 3.128,02 3.284,42 3.448,64
2 Dana Perimbangan 9.248,95 15.130,98 21.783,63 33.590,78 44.244,45
2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 8.692,21 14.492,00 21.094,81 32.793,71 43.336,68
2.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 255,56 281,12 295,17 324,69 340,92
2.3 Dana Alokasi Umum 301,18 357,86 393,65 472,38 566,85
3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 5.605,93 3.807,48 2.071,50 2.215,08 2.360,83
Tabel 3.15. Proyeksi Indikator Makro
Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 - 2012
(Dalam Persen)
Sumber: Bappeda dan BPS Provinsi
DKI Jakarta
Tabel 3.16. Proyeksi Pendapatan
Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: BPKD dan DPP Provinsi DKI Jakarta
B. Kebijakan Dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2013-2017
Kebijakan Belanja Daerah tahun 2013-2017 secara umum sebagai berikut:
1. Memenuhi pelaksanaan Program Unggulan yang merupakan Program Prioritas dalam pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun;
2. Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;
3. Memenuhi pelaksanaan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal dan operasional;
4. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang;
5. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan;
6. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro Growth, Pro Environment, MDG’s dan MP3EI), pemenuhan ketentuan perundang-undangan (anggaran pendidikan lebih dari 20 persen), pendampingan program-program pemerintah pusat,serta pendampingan program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan Internasional;
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
112 113
dan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Dari sisi Pengeluaran, difokuskan untuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan pembayaran utang pokok. Gambaran rencana Pembiayaan Daerah tahun 2013-2017, dapat dilihat pada tabel berikut:
3.3.3 Penghitungan Kerangka PendanaanSelanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung dengan mengisi tabel, sebagai berikut:
7. Meningkatkan pelayanan masyarakat dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten hingga Provinsi;
8. Menyesuaikan gaji pegawai sesuai dengan kebijakan Pemerintah.
Belanja Daerah dialokasikan dengan mendasarkan pada prioritas kebutuhan, yang terbagi menjadi belanja yang bersifat mengikat dan Belanja Prioritas. Belanja Prioritas diklasifikasikan lagi dengan mempertimbangkan urgensi menjadi prioritas I, prioritas II dan prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya.
Program Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program prioritas yang menunjang pencapaian visi dan misi Gubernur. Program Prioritas II merupakan program dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai dengan SPM. Program Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/kota serta belanja tidak terduga. Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan pemenuhan dana pada Prioritas I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar.
Alokasi Belanja terlebih dahulu digunakan untuk memenuhi kebutuhan Belanja Tidak Langsung yang bersifat mengikat dan Belanja Prioritas I, serta untuk memenuhi Pengeluaran Pembiayaan yang bersifat Wajib.
Berikut digambarkan Proyeksi Alokasi Belanja Daerah tahun 2013-2017 khusus untuk pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Prioritas I.
C. Kebijakan Dan Proyeksi Pembiayaan Daerah 2013-2017
Kebijakan Pembiayaan Daerah di masa yang akan datang, dari sisi Penerimaan yaitu dengan menggunakan perkiraan penerimaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya dan penerimaan dari Pinjaman Daerah, yaitu untuk pembiayaan Mass Rapid Transit (MRT)
No UraianTahun
2013 2014 2015 2016 2017
A Belanja Mengikat 10.853,15 12.236,92 13.797,13 15.556,26 17.539,69
B Belanja Langsung (Prioritas I) 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02
C Pengeluaran Pembiayaan 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
1 Penyertaan Modal Pemerintah 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
2 Pembayaran Utang Pokok 58,19 - - - -
Total (A+B) 39.878,91 53.552,72 52.909,67 52.712,08 44.042,40
No UraianTahun
2013 2014 2015 2016 2017
Pembiayaan Netto 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89
1 Penerimaan Pembiayaan 8.454,55 9.738,34 12.435,50 14.025,15 16.403,58
1.1 Penggunaan SiLPA 8.344,55 6.836,45 8.674,41 10.873,55 15.642,69
1.2 Penerusan Pinjaman JEDI 110,00 159,40 160,30 150,10 138,20
1.3 Penerusan Pinjaman MRT - 2.742,49 3.600,79 3.001,50 622,69
2 Pengeluaran Pembiayaan 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
2.1 Penyertaan Modal Pemerintah 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
2.1 Pembayaran Utang Pokok 58,19 - - - -
No Uraian
Tahun
2013 (Rp)
2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
1 Pendapatan 41.525,34 53.197,03 63.955,60 83.707,89 103.982,01
2 Penggunaan SiLPA 8.344,55 6.836,45 8.674,41 10.873,55 15.642,69
3 Penerusan Pinjaman JEDI 110,00 159,40 160,30 150,10 138,20
4 Penerusan Pinjaman MRT - 2.742,49 3.600,79 3.001,50 622,69
Total Penerimaan 49.979,89 62.935,37 76.391,10 97.733,04 120.385,59
5 Belanja Mengikat 10.853,15 12.848,40 15.210,50 18.006,89 21.317,42
6 Belanja Prioritas 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02
7 Pengeluaran Pembiayaan 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
Kapasitas Riil Kemampuan 10.100,98 8.771,17 22.068,06 42.570,33 72.565,46
Tabel 3.17. Proyeksi Belanja Mengikat dan Prioritas I Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2013-2017(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Bappeda dan BPKD Provinsi
DKI Jakarta
Tabel 3.18. Proyeksi Pembiayaan
Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: BPKD Provinsi DKI Jakarta
Tabel 3.19. Proyeksi Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2013-2017(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Bappeda dan BPKD Provinsi
DKI Jakarta
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
114 115
Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah, yang kemudian akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung yang belum dialokasikan, dengan proyeksi seperti digambarkan pada tabel berikut.
Dengan demikian, Kapasitas Riil Keuangan Daerah telah digunakan untuk memenuhi Belanja Prioritas II dan III, secardapat dialokasikan sebagaimana tabel berikut:
Penetapan persentase tiap tahun sesuai urutan prioritas (I, II, dan III) bukan menunjukkan urutan besarnya persentase tetapi lebih untuk keperluan pengurutan pemenuhan kebutuhan pendanaannya. Besar persentase ditentukan sesuai analisis umum tentang kapasitas pendanaan dari program prioritas yang dibayangkan akan menunjang prioritas dimaksud. Evaluasi atau analisis dari penyelenggaraan pembangunan daerah dimasa lalu cukup baik untuk mendapatkan gambaran yang diinginkan.
Kerangka pendanaan selama 5 (lima) tahun ditampilkan pada tabel berikut.
No UraianTahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah 10.100,98 8.771,17 22.068,06 42.570,33 72.565,46
2 Proyeksi Belanja Prioritas I 6.371,26 4.482,00 17.135,50 36.897,89 66.042,15
3 Proyeksi Belanja Prioritas II 3.729,72 4.289,18 4.932,56 5.672,44 6.523,30
Surplus / Berimbang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
No UraianTahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Pendapatan 41.525,34 53.197,03 63.955,60 83.707,89 103.982,01
a Pendapatan Asli Daerah 26.670,45 34.258,57 40.100,47 47.902,04 57.376,73
- Pajak Daerah 21.918,00 28.457,00 33.883,82 41.228,78 50.200,37
- Retribusi Daerah 1.500,00 2.207,50 2.369,62 2.547,83 2.743,72
-Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
415,24 615,00 719,00 841,00 984,00
- Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2.837,21 2.979,07 3.128,02 3.284,42 3.448,64
b Dana Perimbangan 9.248,95 15.130,98 21.783,63 33.590,78 44.244,45
- Bagi Hasil Pajak 8.692,21 14.492,00 21.094,81 32.793,71 43.336,68
- Bagi Hasil Bukan Pajak 255,56 281,12 295.17 324,69 340,92
- Dana Alokasi Umum 301,18 357,86 393,65 472,38 566,85
c Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 5.605,93 3.807,48 2.071,50 2.215,08 2.360,83
2 Belanja 45.576,33 57.829,39 72.490,31 94.431,54 119.462,90
a Belanja Tidak Langsung 14.582,87 17.137,58 20.143,06 23.679,33 27.840,72
- Belanja Mengikat 10.853,15 12.848,40 15.210,50 18.006,89 21.317,42
- Prioritas III 3.729,72 4.289,18 4.932,56 5.672,44 6.523,30
b Belanja Langsung 30.993,46 40.691,81 52.347,25 70.752,21 91.622,17
- Prioritas I 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02
- Prioritas II 6.371,26 4.482,00 17.135,50 36.897,89 66.042,15
Surplus / Defisit 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89
3 Pembiayaan 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89
a Penerimaan 8.454,55 9.738,34 12.435,50 14.025,15 16.403,58
b Pengeluaran 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922.69
Total APBD 49.979,89 62.935,37 76.391,10 97.733,04 120.385,59
No Prioritas Belanja
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
1 Prioritas I
70,91 24.622,21 80,50 36.209,82 78.28 35.211,75 75,26 33.854,32 56,87 25.580,02
2 Prioritas II
18,35 6.371,26 9,96 4.482,00 38.09 17.135,50 82,03 36.897,89 146,82 66.042,15
3 Prioritas III
10,74 3.729,72 9,54 4.289,18 10,97 4.932,56 12,61 5.872,44 14.50 6.523,30
Total 34.723,18 44.980,99 57.279,81 76.424,65 98.145,48
Tabel 3.20. Proyeksi Penggunaan
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Bappeda DKI Jakarta
Tabel 3.21. Kerangka Pendanaan
Alokasi Prioritas I, II, dan III Provinsi DKI JakartaTahun 2013 – 2017
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Bappeda Provinsi DKI Jakarta
Tabel 3.22. Proyeksi APBD Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2013-2017
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Bappeda, BPKD, dan
DPP Provinsi DKI Jakarta
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
116 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 4ANALISIS ISU - ISU STRATEGISPermasalahan dan tantangan yang dihadapi Provinsi DKI Jakarta meliputi
permasalahan dan tantangan yang terkait dengan infrastruktur wilayah, daya
dukung lingkungan dan sumber daya alam, ketahanan sosial dan budaya,
kapasitas dan kualitas pemerintahan, kerjasama regional, dan daya saing
ekonomi daerah.
118 119RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
BAB4
ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
4.1. Permasalahan Pembangunan DaerahPemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin membaiknya berbagai indikator pembangunan. Namun demikian, sebagai kota yang multifungsi, sampai saat ini Jakarta tetap menyandang banyak permasalahan, baik dari eksternal maupun internal. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi Provinsi DKI Jakarta meliputi permasalahan dan tantangan yang terkait dengan infrastruktur wilayah, daya dukung lingkungan dan sumber daya alam, ketahanan sosial dan budaya, kapasitas dan kualitas pemerintahan, kerjasama regional, dan daya saing ekonomi daerah.
4.1.1 Sistem TransportasiPembangunan transportasi di DKI Jakarta masih dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain kapasitas jalan yang tidak mencukupi, terbatasnya ketersediaan dan pelayanan angkutan umum, tidak terintegrasinya sistem dan jaringan transportasi multimoda, ketersediaan dan akses prasarana jalan untuk mendukung pelabuhan dan bandar udara, transportasi laut ke wilayah Kepulauan Seribu dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas.
Kapasitas jalan sudah tidak mencukupi untuk memenuhi pergerakan orang dan barang yang terus meningkat dari dalam kota maupun dari luar kota Jakarta. Penambahan ruas jalan yang hanya sekitar 1 (satu) persen per tahun tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang mencapai sekitar 11 persen per tahun. Kondisi ini menyebabkan terganggunya kelancaran lalu lintas dan menimbulkan titik-titik kemacetan. Hampir semua ruas jalan arteri di Jakarta sudah mengalami kemacetan.
Terbatasnya ketersediaan dan pelayanan angkutan umum menyebabkan masih tingginya penggunaan kendaraan pribadi. Kapasitas angkutan umum hanya mampu melayani sekitra 19 persen dari jumlah permintaan perjalanan. Pertambahan kendaraan bermotor terus meningkat setiap waktu. Data tahun 2011 menunjukkan bahwa penambahan jumlah kendaraan roda empat setiap hari mencapai 550 unit dan kendaraan roda dua 1600 unit.
Sistem dan jaringan transportasi multimoda belum terintegrasi dengan baik menyebabkan tidak efisien dan efektifnya mobilitas penduduk. Sistem transportasi angkutan jalan raya tidak terhubung dengan baik dengan sistem dan jaringan transportasi berbasis rel. Begitu pula sistem dan jaringan angkutan bus massal (busway) belum terintegrasi dengan sistem angkutan feeder yang melayani permukiman masyarakat.
Ketersediaan prasarana jalan dan akses untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandar Udara Soekarno-Hatta tidak memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses aliran barang yang akhirnya menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Akses jalan menuju dan dari pelabuhan dan bandara menggunakan jaringan jalan yang juga digunakan untuk menunjang kegiatan perkotaan lainnya. Padahal kendaraan barang yang melintas termasuk kendaraan dengan beban berat. Selain merusak daya tahan jalan yang ada juga meningkatkan beban jalan dan kemacetan lalu lintas pada ruas jalan yang dilewatinya.
Ketersediaan dan pelayanan transportasi laut ke wilayah Kepulauan Seribu masih terbatas untuk melayani pergerakan orang dan barang sehingga mengurangi aksesibilitas dan konektivitas dengan Kota Jakarta.
Kemacetan di Jakarta disebabkan juga oleh rendahnya tingkat kedisplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Ketidakdisiplinan tersebut dapat dilihat dari cara berkendara yang tidak tertib, tidak mematuhi rambu lalu lintas dan pelanggaran etika pada lampu pengaturan lalu lintas.
4.1.2 Banjir dan GenanganBanjir dan genangan air merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi dalam pembangunan di DKI Jakarta. Berdasarkan faktor penyebabnya, banjir yang terjadi di DKI Jakarta dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: i) banjir akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah hulu sungai yang menyebabkan meluapnya air sungai dan menggenangi wilayah permukiman; ii) banjir yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan di wilayah hilir atau di Jakarta dengan topografi wilayah rendah; iii) banjir dan genangan akibat pasang air laut (rob). Bencana banjir luar biasa terjadi apabila ketiga faktor penyebab banjir dan genangan tersebut terjadi secara bersamaan, seperti pada tahun 2002 dan 2007 yang mengakibatkan kerugian fisik-material dan ekonomi sangat besar bagi warga kota.
Banjir akibat tingginya intensitas hujan di wilayah hulu terutama di Bogor dan Depok meningkatkan volume dan tinggi air pada sungai Ciliwung yang mengalir ke Kota Jakarta. Peningkatan volume air yang masuk langsung ke sungai disebabkan semakin berkurangnya daerah resapan air di hulu sungai akibat perubahan fungsi lahan yang tidak terkendali. Air hujan yang masuk melebihi kapasitas dan daya tampung sungai yang makin dangkal dan menyempit. Meningkatnya volume air sungai pada waktu terjadinya hujan deras di wilayah hulu dapat dimonitor dari ketinggian pintu air di Katulampa Bogor. Di samping berkurangnya daerah resapan, pendangkalan dan penyempitan sungai di sepanjang daerah aliran Sungai Ciliwung meningkatkan potensi banjir karena meluapnya air sungai. Selain itu perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan lingkungan seperti membuang sampah di selokan dan sungai dapat menghambat aliran air serta terjadinya sedimentasi yang mengurangi kapasitas sungai dan saluran.
Banjir akibat tingginya intensitas curah hujan di Jakarta terjadi pada satu waktu ketika peningkatan volume air hujan tidak dapat ditampung sungai dan saluran drainase kota yang ada. Selain itu, Jakarta juga merupakan muara dari 13 sungai yang mengalir dari wilayah
Kapasitas jalan sudah tidak mencukupi untuk memenuhi pergerakan orang dan barang yang terus meningkat dari dalam kota maupun dari luar kota Jakarta.
Di samping berkurangnyadaerah resapan, pendangkalan dan penyempitan sungai di sepanjang daerah aliran SungaiCiliwung meningkatkan potensi banjir karena meluapnya air sungai.
120 121
hulu dengan 40 persen topografi wilayah Jakarta merupakan dataran rendah (1-1,5 meter dpl). Beberapa bagian wilayah Jakarta menjadi lokasi langganan banjir dan genangan karena terletak pada dataran rendah dan daerah aliran sungai.
Banjir dan genangan terjadi juga akibat pasang air laut atau dikenal dengan banjir rob yang terjadi di pantai utara Jakarta. Gelombang tinggi disertai banjir rob yang terjadi di perairan utara Jakarta disebabkan karena perubahan angin barat yang terjadi di musim penghujan. Dampak banjir rob di pesisir pantai utara Jakarta semakin parah dengan terjadinya penurunan tanah yang mencapai 10 centimeter setiap tahunnya.
4.1.3 Perumahan dan PermukimanPerumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penyediaannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemenuhan kebutuhan rumah masih dihadapkan pada masalah penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta. Sementara kebutuhan rumah terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan keluarga baru. Perhitungan kekurangan kebutuhan rumah (backlog) mencapai 700.000 rumah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir atau sekitar 70.000 rumah setiap tahunnya.
Pemenuhan kebutuhan rumah dihadapkan pada keterbatasan lahan di wilayah Jakarta. Sehingga penyediaan kebutuhan rumah oleh pemerintah dan swasta lebih banyak dibangun secara vertikal dibandingkan dengan rumah horizontal yang membutuhkan lahan besar. Namun, penyediaan hunian secara vertikal masih dihadapkan pada adanya kesenjangan budaya masyarakat yang belum terbiasa tinggal di hunian vertikal.
Permasalahan lainnya terkait kondisi dan kualitas lingkungan adalah permukiman yang kurang sehat dan tertata. Meskipun luas permukiman kumuh cenderung menurun dan menjadi 5.050 hektar pada tahun 2008, namun peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya permukiman kumuh baru. Selain itu masih banyak kawasan permukiman kumuh liar yang menempati lahan publik misalnya sepanjang bantaran sungai, rel kereta api, waduk dan lahan kosong.
4.1.4 Ruang Terbuka Hijau (RTH)Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan elemen penting dalam pembangunan kota untuk meningkatkan kualitas ruang kota yang asri, nyaman dan sehat. Ketersediaan RTH di DKI Jakarta masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. Permasalahan RTH di DKI Jakarta meliputi penyediaan dan penyebaran dan kualitas RTH publik dan privat di seluruh wilayah serta pengembangan tajuk hijau.
Peningkatan penyediaan RTH publik menghadapi masalah terbatasnya jumlah lahan yang dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau. Upaya yang dilakukan adalah melalui pembebasan lahan privat yang sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang sebagai ruang terbuka hijau, dan mendorong masyarakat/privat untuk meningkatkan luas RTH di lahan milik
mereka. Peran serta masyarakat dalam peningkatan RTH diwujudkan dalam pengembangan tajuk hijau terutama melalui penghijauan lingkungan dan bangunan. Permasalahan lain dalam adalah belum meratanya penyebaran RTH secara proporsional di wilayah DKI Jakarta.
Selanjutnya untuk waktu ke depan pemangku kepentingan pembangunan daerah di Jakarta harus dapat mendorong penyediaan RTH yang mencukupi dan memadai serta jalur hijau pada jaringan jalan, sempadan sungai, danau, waduk dan situ, gedung-gedung bertingkat seperti mal, gedung perkantoran, apartemen, hotel, dan fasilitas publik. Di samping itu, diperlukan upaya identifikasi ruang dan kawasan yang dapat difungsikan kembali dan berpotensi sebagai RTH serta upaya membebaskan lahan milik publik secara bertahap untuk dimanfaatkan sebagai RTH.
4.1.5 Kemiskinan KotaSebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, kemiskinan perkotaan masih menjadi permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan DKI Jakarta. Secara kuantitas jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan terus mengalami penurunan, namun belum sepenuhnya terselesaikan. Satu hal yang perlu dicermati terkait angka kemiskinan adalah potensi meningkatnya jumlah penduduk yang masuk dalam kategori rawan miskin yang sangat rentan terkena dampak perubahan kebijakan ekonomi.
Selain menimbulkan masalah ekonomi, kemiskinan kota juga dapat menimbulkan pengaruh terhadap ketentraman dan ketertiban umum. Berbagai gangguan dan masalah sosial seringkali disebabkan karena tekanan kemiskinan sebagai faktor pemicu. Apabila tidak ditangani dengan serius dan sistematis kondisi ini dapat menimbulkan ganggguan terhadap ketertiban umum. Penanganan masalah sosial ini tidak cukup hanya diserahkan pada pemerintah saja, akan tetapi dibutuhkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan terutama pemuka masyarakat, tokoh agama dan para pembina masyarakat di tingkat lokal.
4.1.6 Reformasi BirokrasiReformasi birokrasi merupakan konsep dengan ruang lingkup yang luas, mencakup pembenahan struktural, prosedural, kultural, dan etika birokrasi. Birokrasi diharapkan menjadi pelayan masyarakat, abdi negara dan teladan bagi masyarakat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan berbagai program dalam rangka reformasi birokrasi, antara lain: penataan struktur birokrasi, penataan distribusi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan promosi PNS secara terbuka, pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (e-Government), penyederhanaan sistem perizinan dan non perizinan, serta peningkatan remunerasi berdasarkan “merit system”.
Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi antara lain pelaksanaan konsep reformasi birokrasi secara efisien dan efektif, pembenahan birokrasi menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku (mind set) seluruh aparat pemerintahan secara terpadu dan berkesinambungan. Selain itu upaya penataan kelembagaan atau institusi yang
Peningkatan penyediaan RTH publik menghadapi masalah terbatasnya jumlah lahan yang dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau.
Selain menimbulkan masalah ekonomi, kemiskinan kota juga dapat menimbulkanpengaruh terhadap ketentraman dan ketertiban umum.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
122 123
efisien dengan tata laksana yang jelas (transparan), kapasitas SDM yang profesional dan akuntabilitas tinggi serta pelayanan publik yang prima. Kemudian, permasalahan lainnya dalam konteks ini adalah mensinergikan antar lembaga pemerintah dan belum optimalnya sinergitas pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang profesional.
4.1.7 Pembangunan PendidikanPendidikan merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing Jakarta di tingkat global. Penyelenggaraan pendidikan menjadi perhatian semua pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Permasalahan pendidikan ditandai dengan masih banyaknya prasarana dan sarana pendidikan dasar yang perlu diperbaiki dan peningkatan proses belajar mengajar agar lulusan dapat lebih berkualitas. Dalam hal ini perlu juga ditingkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan agar metode dan proses dapat diterima oleh peserta didik, sehingga proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Permasalahan lainnya adalah belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam penataan dan pengembangan urusan pendidikan dan peningkatan akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat serta masih terjadi tawuran antar pelajar.
Penyelenggaraan pendidikan di DKI Jakarta dikembangkan untuk mendorong peningkatan daya saing global, melalui penyediaan sistem penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang berkualitas dan berstandar internasional, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengajaran yang handal, kualitas sumber daya manusia pendidikan yang mumpuni, sistem pendidikan yang komprehensif, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan penerapan sistem rayonisasi dalam penerimaan peserta didik baru.
4.1.8 Kesehatan MasyarakatPembangunan kesehatan secara umum telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namum demikian masih ditemukan beberapa permasalahan yang perlu penyelesaian dan mendapat perhatian semua pemangku kepentingan antara lain: belum optimalnya pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan, masih adanya angka kematian ibu dan anak, keterbatasan jumlah dan mutu tenaga kesehatan, serta penyebarannya yang kurang merata, pelayanan pada rumah sakit dan puskesmas juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya, masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan.
Penyelenggaraan kesehatan di DKI Jakarta dikembangkan dengan mendorong promosi kesehatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kesehatan lingkungan dan perorangan, optimalisasi sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga Jakarta khususnya keluarga miskin, penerapan ISO pada fasilitas kesehatan, penyempurnaan sistem rujukan, optimalisasi kegawat daruratan, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan, serta peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana kesehatan.
4.1.9 Penataan RuangRTRW 2030 merupakan dokumen yang memberikan arah kebijakan pemanfaatan ruang dalam waktu 20 tahun mendatang. Dalam praktiknya, pembangunan kota seringkali dihadapkan pada masalah keterbatasan lahan, sementara kebutuhan pembangunan terus meningkat. Pemanfaatan ruang kota seringkali melebihi kapasitas daya dukungnya dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang ada.
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan penataan ruang adalah peningkatan efektivitas RTRW sebagai instrumen pembangunan yang secara konsisten digunakan untuk mewujudkan ruang kota yang aman, nyaman dan berkualitas. Pengendalian pemanfaatan ruang belum dilakukan secara konsisten dikarenakan belum lengkapnya perangkat dan piranti peraturan untuk menunjang pelaksanaan RTRW. Penyelesaian permasalahan terkait penataan ruang tersebut menjadi tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu dengan memperkuat pengendalian pemanfaatan ruang (sesuai UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang) melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi yang tegas.
4.1.10 Ketentraman, Ketertiban, dan Keamanan MasyarakatKetentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat merupakan kondisi yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkan Kota Jakarta yang aman, nyaman dan berdaya saing. Keragaman sosial dan budaya masyarakat Jakarta merupakan potensi pembangunan, di sisi lain dapat menjadi faktor pendorong terjadinya konflik sosial yang bersifat primodial dan partisan apabila tidak dikelola dengan baik. Konflik dan ketegangan sosial biasanya terjadi akibat fanatisme berlebihan dari suatu kelompok masyarakat. Kondisi ini dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam masyarakat sehingga mudah emosi dan terprovokasi yang berkembang menjadi konflik horizontal antar warga masyarakat. Konflik sosial semacam ini sering terjadi di sejumlah wilayah dengan latar belakang dan penyebabnya yang kadang-kadang sangat sederhana.
Di sisi lain, pemahaman dan implementasi demokrasi yang tidak komprehensif telah menjurus pada kebebasan yang tak terkendali. Sebagian masyarakat merasa bebas untuk berbuat apa saja tanpa mengindahkan hukum. Kebebasan dan unjuk kekuatan telah menjadi model dan instrumen untuk menyampaikan tuntutan, yang bila tidak dikendalikan secara hati-hati berpotensi untuk menjadi tindakan-tindakan anarkis yang sangat meresahkan dan mengganggu kehidupan normal masyarakat. Dengan demikian kedewasaan dan sikap-sikap elegan khususnya pada masyarakat DKI Jakarta menjadi sesuatu yang patut diperhatikan dalam rangka mewujudkan kenyamanan dan ketertiban di masyarakat. Dalam pengendalian ketentraman, ketertiban, dan keamanan masyarakat, permasalahan lainnya adalah peningkatan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan Jakarta yang aman, tentram dan tertib.
Pendidikan merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing Jakarta di tingkat global.
Pembangunan kota seringkali dihadapkan pada masalah keterbatasan lahan, sementara kebutuhan pembangunan terus meningkat.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
124 125
4.1.11 Perubahan Iklim Perubahan iklim yang terjadi secara global memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan wilayah dan kelompok masyarakat miskin perkotaan. Kawasan pesisir pantai Jakarta termasuk area yang memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terkena dampak dan resiko perubahan iklim. Faktor lain yang menyebabkan tingginya tingkat kerentanan Kota Jakarta adalah jumlah dan kepadatan penduduk serta persentase masyarakat miskin kota yang tinggal di pesisir pantai.
Perubahan iklim yang terjadi telah mempengaruhi pola curah hujan setiap tahunnya, peningkatan suhu permukaan dan pola angin yang berubah-ubah. Selain itu, perubahan iklim juga akan meningkatkan ancaman bencana hidrometeorologis di Jakarta antara lain banjir, rob, dan kekeringan. Dampak lainnya adalah terjadinya kerusakan (degradasi) dan penurunan kualitas sumber daya lahan, serta terganggunya ketahanan pangan dan pada gilirannya akan berimplikasi kepada peningkatan jumlah kemiskinan. Permasalahan yang muncul ini sebagai akibat dampak perubahan iklim sehingga perlu diantisipasi oleh seluruh pemangku kepentingan.
4.1.12 Pencemaran LingkunganPermasalahan pencemaran lingkungan dapat berdampak pada keberlanjutan pembangunan kota sehingga perlu diselesaikan secara komprehensif. Terdapat 3 (tiga) kelompok permasalahan pencemaran lingkungan di DKI Jakarta, yaitu persampahan, pengelolaan air limbah dan penanganan polusi udara.
Pengelolaan persampahan dihadapkan pada masalah meningkatnya produksi sampah kota, sistem pengelolaan sampah yang belum terpadu, dan terbatasnya penyediaan tempat pemrosesan akhir. Peningkatan produksi sampah kota merupakan konsekuensi logis dari pertambahan penduduk yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi serta peningkatan aktivitas perkotaan. Pengelolaan sampah kota masih dilaksanakan dengan paradigma “membuang sampah” belum pada “mengolah sampah dari sumbernya”. Dengan kata lain masyarakat belum didorong sepenuhnya untuk melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, recycle). Penyediaan tempat proses akhir sampah dihadapkan pada keterbatasan lahan sehingga masih bergantung pada kerjasama dengan wilayah sekitarnya dalam pemanfaatan lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berada di wilayah sekitar.
Pengelolaan kualitas air permukaan masih dihadapkan pada terus meningkatnya pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah domestik rumah tangga dan sampah padat. Cakupan pelayanan sistem pengelolaan air limbah terpusat belum memadai dan melayani seluruh wilayah kota. Selain itu pengelolaan limbah setempat belum banyak digunakan terutama pada kawasan-kawasan permukiman yang tidak terencana. Pencemaran air tanah disebabkan terutama oleh penggunaan septic tank yang belum memenuhi standar lingkungan. Saat ini pada kawasan perumahan baru terencana penggunaan septic tank sebagai penampungan limbah domestik sudah banyak dilakukan, meski masih perlu disosialisaikan tentang
penggunaan septic tank yang memenuhi standar lingkungan. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) belum banyak diterapkan pada skala kota, tetapi masih terbatas pada lokasi industri logam berat dan pengolahan limbah rumah sakit.
Sedangkan sumber utama pencemaran udara berasal dari emisi kendaraan bermotor. Polusi udara berpengaruh pada penurunan kualitas kesehatan penduduk yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas daerah.
4.1.13 Pengelolaan Air Bersih Pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas kota maka kebutuhan air bersih juga terus meningkat. Permasalahan pokok dalam pemenuhan air bersih, meliputi: i) masih terbatasnya cakupan pelayanan air bersih; ii) terbatasnya sumber air bersih selain yang berasal dari air tanah; iii) keterbatasan jaringan pelayanan air bersih.
Penyediaan air bersih yang berasal dari sumber air tanah perlu dikendalikan secara ketat dengan memperhatikan prinsip keseimbangan lingkungan. Pengambilan air tanah yang tidak terkendali menimbulkan dampak terhadap penurunan muka tanah (land subsidence) yang sampai saat ini berkisar antara 1-15 centimeter per tahun terutama di wilayah pantai utara Jakarta. Penurunan muka tanah juga disebabkan oleh adanya beban bangunan (settlement), konsolidasi alamiah dari lapisan lapisan tanah dan gaya gaya tektonik.
Meskipun penyediaan air bersih sudah mencakup lebih dari 75 persen rumah tangga di Jakarta, namun secara kualitas penyediaan air bersih masih menggunakan sumber air tanah (sumur) dan cakupan pelayanan dari sistem perpipaan masih rendah. Ketersediaan air baku secara berkelanjutan sebagai sumber air bersih menjadi masalah utama yang perlu diselesaikan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air bersih perpipaan, karena selama ini sumber air baku masih mengandalkan pengolahan air sungai dan pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur.
4.1.14 Ketahanan PanganPangan merupakan kebutuhan dasar yang paling hakiki bagi manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi agar kelangsungan hidup masyarakat terjaga dengan baik. Permasalahan ketahanan pangan yang perlu mendapat perhatian antara lain: kontinuitas pemenuhan gizi masyarakat, aksesibilitas masyarakat atas pangan, pola konsumsi pangan, peningkatan mutu dan keamanan pangan, penguatan jalur distribusi pangan, dan kehandalan kelembagaan pangan dan gizi.
Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di Provinsi DKI Jakarta perlu upaya untuk meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan terutama kelembagaan yang menangani masalah pangan dan gizi. Peningkatan aksesibilitas pangan menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan mengingat Provinsi DKI Jakarta bukan merupakan daerah
Perubahan iklim yang terjadi telah mempengaruhi pola curah hujan setiap tahunnya, peningkatan suhu permukaan dan pola angin yang berubah-ubah.
Penyediaan air bersih yang berasal dari sumber air tanah perlu dikendalikan secara ketat dengan memperhatikan prinsip keseimbangan lingkungan.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
126 127
lumbung pangan, sehingga sangat bergantung pada pasokan pangan daerah sekitarnya. Upaya peningkatan ketersediaan pangan perlu dilakukan terutama dalam kaitannya dengan distribusi komoditas kebutuhan pokok. Selain itu, ketatnya persaingan pasar antara produk domestik dengan produk impor diduga menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat di pasar. Permasalahan lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan di DKI Jakarta yang berkelanjutan.
4.1.15 Ketahanan Energi Listrik dan GasKebutuhan energi listrik setiap tahunnya terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan perkembangan kegiatan rumah tangga dan usaha. Peningkatan beban listrik di seluruh wilayah Jakarta, termasuk kebutuhan energi listrik di wilayah Kepulauan Seribu masih bergantung pasokan dari pembangkit listrik yang ada. Kebutuhan energi listrik di DKI Jakarta masih sangat bergantung pasokan pembangkit di Muara Karang dan belum ada penambahan pasokan dari sistem pembangkit baru. Pembangkit tenaga listrik di Provinsi DKI Jakarta seluruhnya dibangkitkan mesin pembangkit (power generator) diesel dan air. Untuk itulah perlu dipikirkan upaya untuk meningkatkan penyediaan energi listrik dan sumber energi lainnya yang memadai dan mencukupi.
Dalam konteks sumber energi gas, penggunaan gas sebagai bahan bakar terus meningkat terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis. Untuk itu penyediaan energi dari gas perlu mendapat perhatian khusus dari para pemangku kepentingan pembangunan DKI Jakarta.
4.1.16 Stabilitas EkonomiPerekonomian makro daerah merupakan kondisi yang penting dalam pembangunan daerah. Dalam konteks ini stabilitas ekonomi merupakan faktor fundamental untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic growth). Perkembangan situasi stabilitas ekonomi saat ini tidak terlepas peran dari indikator makro ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, dan nilai tukar mata uang asing.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta secara sektoral memperlihatkan sektor-sektor unggulan (yang mempunyai peran dominan dalam perekonomian Jakarta) seperti: sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor industri pengolahan; sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan yang relatif stabil. Kemudian untuk laju inflasi di DKI Jakarta hampir selalu berada di bawah nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir hingga tahun 2010. Sedangkan untuk nilai tukar dalam peranannya terhadap stabilitas ekonomi cenderung mengikuti dinamisasi dampak dari kebijakan Pemerintah Pusat dalam hal ini Bank Indonesia.
Selanjutnya untuk menindaklanjuti hal tersebut, diperlukan upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi makro melalui langkah-langkah untuk memperkuat daya tahan perekonomian domestik terhadap berbagai gejolak yang muncul, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengendalikan laju inflasi, stabilitas nilai tukar, serta tingkat bunga yang kompetitif.
4.1.17 Iklim InvestasiPermasalahan iklim investasi yang terjadi di DKI Jakarta diantaranya adalah kurang maksimalnya kebijakan pelayanan terpadu satu pintu penanaman modal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kewenangan pelayanan terpadu satu pintu pada saat ini hanya sebatas menerima berkas dokumen izin dan non izin selanjutnya akan diproses oleh SKPD terkait. Melihat tujuan dibentuknya pelayanan terpadu satu pintu adalah untuk mengurangi prosedur dan mempercepat waktu proses perizinan, maka kondisi yang terjadi saat ini belum menunjukan proses yang ideal.
Selanjutnya, selain permasalahan perizinan dan kepastian investasi dalam perbaikan iklim investasi, juga dipengaruhi oleh kondisi dan ketersediaan infrastruktur, kondisi ketentraman dan sistem ketenagakerjaan. Infrastruktur yang perlu mendapat perhatian adalah jalan, pelabuhan, bandar udara dan sistem transportasi yang masih belum mendukung secara maksimal bagi dunia usaha. Permasalahan lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan perbaikan iklim investasi.
4.1.18 Perdagangan dan JasaDKI Jakarta sebagai kota jasa memerlukan pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang memadai dan mencukupi agar dapat bersaing dengan kota-kota internasional lain. Untuk mewujudkan fungsi kota jasa tersebut permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah persiapan infrastruktur guna mengahadapi aktivitas perdagangan baik dalam maupun luar negeri terutama dalam menghadapi regionalisasi ekonomi. Hal ini penting karena regionalisasi ekonomi baik di lingkungan ASEAN maupun di luar ASEAN diperkirakan akan mempengaruhi perdagangan di DKI Jakarta. Dengan persiapan yang mantap maka kinerja DKI Jakarta dapat berkompetisi dalam konteks menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area), ACFTA (Asean-China Free Trade Area), dan kelompok perdagangan internasional lainnya. Untuk itu diperlukan persiapan secara terencana dan sistematis agar produk DKI Jakarta dapat berkompetisi dengan produk internasional, sehingga membanjirnya produk yang berasal dari luar negeri di DKI Jakarta dapat diantisipasi secara profesional.
Posisi strategis DKI Jakarta terhadap perekonomian nasional dan internasional membutuhkan dukungan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dan instrumen pembangunan untuk melangsungkan kegiatan perekonomian regional dan aktivitas jasa keuangan dan jasa lainnya berskala nasional dan intenasional. Di masa yang akan datang, DKI Jakarta dihadapkan pada tantangan untuk mengakomodir dan melayani kebutuhan dunia usaha secara lebih baik dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ketersediaan SDA dan infrastruktur publik yang mencukupi dan memadai serta berdaya saing didukung dengan kebijakan publik yang kondusif akan dapat mendukung iklim investasi secara berkelanjutan.
Kebutuhanenergi listrik di DKI Jakarta masih sangat bergantung pasokan pembangkit di Muara Karangdan belum ada penambahan pasokan dari sistem pembangkit baru. DKI Jakarta
sebagai kota jasa memerlukan pembangunan fasilitas dan infrastruktur yangmemadai dan mencukupi agar dapat bersaing dengan kota-kota internasional lain.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
128 129
4.1.19 Keuangan DaerahPembangunan Jakarta perlu didukung ketersediaan anggaran yang memadai. Mobilisasi sumber-sumber pendanaan pembangunan tidak saja bergantung pada sumber pembiayaan konvensional, akan tetapi perlu melihat sumber-sumber pembiayaan non-konvensional. Permasalahan umum dalam pembiayaan pembangunan daerah adalah meningkatkan dan memobilisasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah baik yang konvensional maupun non-konvensional.
Selain itu, DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan daerah lain. Sejalan dengan hal ini, DKI Jakarta harus mampu menyediakan prasarana dan sarana khusus yang sudah tentu memerlukan dana yang tidak sedikit. Dalam kaitannya dengan hal ini maka permasalahannya adalah meningkatkan dukungan pendanaan untuk pembiayaan pembangunan dalam kerangka Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tata kelola keuangan daerah perlu terus ditingkatkan terutama untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola keuangan daerah di semua tingkat pemerintah, mulai dari kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten administrasi dan provinsi. Selain itu, peningkatan profesionalitas seluruh pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga masih perlu mendapat perhatian khusus guna mewujudkan manajemen keuangan DKI Jakarta menjadi lebih akuntabel, efektif, efisien dan transparan serta sesuai standar yang ditentukan.
4.1.20 Kerjasama Antar Daerah di JabodetabekjurPembangunan DKI Jakarta sangat terkait pemanfaatan sumber daya dengan wilayah sekitarnya. Untuk itu diperlukan kerjasama antar daerah untuk menangani masalah yang bersifat regional seperti pengelolaan sampah, transportasi, polusi dan banjir. Permasalahan utama kerjasama antar daerah adalah belum optimalnya koordinasi dalam kerangka kerjasama di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur (Jabodetabekjur). Koordinasi untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan publik seperti transportasi dan pengelolaan air bersih masih perlu perhatian dari para pemangku kepentingan.
Dalam rangka kerjasama antar daerah di wilayah Jabodetabekjur telah dibentuk Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) yang memiliki tugas untuk mengkoordinasikan dan mensinkronkan program kerjasama antar provinsi dan kota/kabupaten di dalamnya. Untuk koordinasi BKSP dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus ditingkatkan berpedoman pada peningkatan pelayanan publik yang terintergrasi dengan pemerintah daerah sekitar.
4.2. Isu-isu StrategisIsu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah isu-isu strategis pembangunan Provinsi DKI Jakarta dirumuskan berdasarkan permasalahan-permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi pembangunan daerah kedepan, yang meliputi aspek fisik-lingkungan, sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legal-kelembagaan.
4.2.1 Pengembangan Sistem TransportasiPengembangan sistem transportasi merupakan kebutuhan utama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan daerah. Sebagai salah satu kota megapolitan di dunia, Jakarta menghadapi berbagai permasalahan transportasi akibat meningkatnya aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, perlu pengembangan sistem transportasi terpadu untuk memperlancar kegiatan produksi, distribusi barang dan jasa serta peningkatan aksesibilitas bagi manusia ataupun barang dan jasa.
Pengembangan sistem transportasi yang mengutamakan pada sistem angkutan umum massal yang bersinergi dengan angkutan darat, sungai dan udara diharapkan mampu meningkatkan mobilitas penduduk serta barang dan jasa di DKI Jakarta. Selain itu, pengembangan sistem transportasi di DKI Jakarta harus memperhatikan sistem transportasi wilayah yang lebih luas dan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan barang dari dan ke wilayah Bodetabek yang juga semakin meningkat.
4.2.2 Antisipasi Banjir, Rob, dan GenanganBanjir, rob, dan genangan merupakan ancaman bencana yang masih dihadapi dan diprioritaskan penanganannya. Bencana tersebut diakibatkan oleh banjir kiriman, hujan lokal, dan kenaikan muka air laut. Penanganannya masing-masing berbeda namun harus menjadi satu kesatuan strategi. Dalam implementasinya, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengefektifkan Masterplan Pengendalian Banjir yang meliputi perbaikan sistem sungai dan saluran, pintu air, polder, situ dan waduk, proteksi air laut, pengembangan sistem informasi untuk peringatan dini, dan kesiapsiagaan masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah daerah sekitar dan masyarakat.
4.2.3 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kota
Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kota harus dilakukan secara sistematis dengan menerapkan prinsip-prinsip revitalisasi dalam bentuk perbaikan lingkungan maupun pembangunan kembali. Dalam memenuhi kebutuhan akan rumah perlu diupayakan pembangunan rumah secara vertikal baik pada kawasan baru maupun pada kawasan kumuh berat yang pelaksanaannya disesuaikan dengan daya dukung lingkungan setempat. Sedangkan pada kawasan kumuh sedang perlu diupayakan peningkatan kualitas huniannya serta prasarana sarana lingkungannya.
Sebagai salah satu kota megapolitan di dunia, Jakartamenghadapi berbagai permasalahan transportasi akibat meningkatnya aktivitas ekonomi,sosial dan budaya.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
130 131
Untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana dengan mempertimbangkan sistem informasi dan teknologi serta penegakan hukum, serta menerapkan prinsip-prinsip urban management sesuai dengan kondisi setempat.
Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan penekanan pada pemberdayaan masyarakat, kerjasama dengan lembaga keuangan, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan kerangka kerjasama lainnya.
4.2.4 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTHPeningkatan kualitas dan kuantitas RTH meliputi aspek peningkatan luasan serta penataan RTH. Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH diprioritaskan pada pembangunan taman kota, taman interaktif dan hutan kota serta diprioritaskan pada peningkatan kualitas RTH. Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH dapat terlaksana dengan baik apabila pelaksanaan pembangunan sesuai dengan RTRW 2030.
Dalam peningkatan kualitas dan kuantitas RTH ini, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengedepankan aspek monitoring dan evaluasi serta penegakan hukum dengan memanfaatkan teknologi informasi yang handal. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat serta komunitas pemerhati lingkungan hidup.
4.2.5 Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja
Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama pembangunan daerah. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan pengendalian stabilitas harga kebutuhan pokok.
Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi dilakukan melalui prinsip pengembangan ekonomi yang seimbang dengan menerapkan konsep pro poor, pro job, pro growth, dan pro environment dengan memperhatikan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan ekonomi ini juga disinergikan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Millenium Development Goals (MDGs).
Dalam upaya mengurangi ketimpangan ekonomi masyarakat Jakarta, diperlukan keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah termasuk pedagang informal baik melalui kebijakan maupun penyediaan fasilitas dan modal kerja.
4.2.6 Pembangunan Budaya Multi-KulturProvinsi DKI Jakarta yang berlokasi pada simpul persinggahan mobilitas antar bangsa dan suku mempunyai konsekuensi tumbuh dan berkembang menjadi kota multikultur. Kondisi ini harus disikapi dengan mewujudkan kehidupan masyarakat Jakarta yang harmonis dalam keragaman budaya, agama, suku dan ras. Sejalan dengan berkembangnya kehidupan masyarakat Jakarta yang semakin modern, budaya Betawi harus tetap dipelihara dan dikembangkan dengan mengaplikasikannya ke dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam pembangunan arsitektur kota.
4.2.7 Peningkatan Pelayanan PublikPemerintah wajib menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih mudah dan lebih baik. Untuk itu, pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi dan memfokuskan pada spek kelembagaan, aparatur, dan tata laksana dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Peningkatan pelayanan publik dan pengembangan reformasi birokrasi harus dilakukan bersamaan dengan reformasi pada bidang-bidang lain misalnya reformasi badan usaha daerah dan swasta serta lembaga-lembaga lainnya agar terjalin sinergi yang saling menguntungkan dan bermanfaat.
4.2.8 Peningkatan Kualitas PendidikanPembangunan sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, dilakukan melalui peningkatan kelembagaan sumber daya manusia dan tata laksana yang meliputi penyediaan prasarana dan sarana, peningkatan kualitas tenaga pendidik, pengelolaan sistem pendidikan yang berkualitas dan pembiayaan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, diperlukan pertimbangan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Mengingat kemajemukan warga DKI Jakarta, terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat guna terselenggaranya pelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi masyarakat.
4.2.9 Peningkatan Kualitas Kesehatan MasyarakatPeningkatan kualitas pembangunan kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata kelola meliputi antara lain peningkatan kualitas prasarana sarana kesehatan, kualitas tenaga medis dan paramedis, serta perbaikan sistem pelayanan dengan memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan untuk seluruh masyarakat Jakarta termasuk masyarakat miskin dan kelompok masyarakat berkebutuhan khusus.
Mengingat kemajemukan warga DKI Jakarta, terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat guna terselenggaranyapelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi masyarakat.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
132 133
Mengingat kemajemukan warga Jakarta terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Jakarta.
4.3. Isu-isu Lain Yang Patut Dipertimbangkan4.3.1 Pengendalian Pemanfaatan Ruang KotaDengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030, maka salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan adalah mengoptimalisasikan dan mengoperasionalisasikan pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan ruang kota yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana dengan mempertimbangkan keseimbangan antara ketersediaan infrastruktur dan pengembangan kawasan.
Dalam pelaksanaannya diperlukan konsistensi dan komitmen dalam penegakan hukum. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dengan komunitas pemerhati penataan ruang yang didukung oleh transparansi informasi terkait penataan ruang.
4.3.2 Peningkatan Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Masyarakat
Dalam rangka mendukung kinerja DKI Jakarta diperlukan iklim yang kondusif sehingga memungkinkan semua elemen masyarakat dapat terlibat dan berperan serta secara optimal. Iklim kondusif hanya dapat dicapai bila suasana lingkungan terbebas dari berbagai gangguan keamanan dan konflik sosial yang berkepanjangan. Untuk itu, diperlukan penegakan hukum, pengendalian ketentraman dan ketertiban yang konsisten sehingga kondisi Jakarta aman, tentram, tertib dan teratur. Selain itu, diperlukan juga strategi dan langkah-langkah antisipasi mitigasi bencana termasuk potensi terjadinya kebakaran.
Kondisi yang tentram dan tertib dapat dicapai melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui penguatan kelembagaan, sumber daya manusia, infrastruktur dan tata laksana yang handal.
4.3.3 Penanggulangan Dampak Perubahan IklimPerubahan iklim merupakan fenomena alam yang memberikan dampak pada peningkatan kerentanan wilayah Jakarta yang merupakan kota delta dengan kondisi topografi berupa dataran rendah dan pesisir. Selain itu, perubahan iklim akan meningkatkan potensi dan kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian iklim ekstrim dan bencana hidrometrologis seperti banjir rob. Dampak lain dari perubahan iklim juga akan mempengaruhi kondisi kehidupan masyarakat miskin perkotaan terutama yang tinggal di kawasan pesisir.
Untuk itu, diperlukan upaya-upaya adaptasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. Dalam mewujudkan hal ini dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana meliputi peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat, pengembangan data dan informasi terkait dengan kondisi iklim dan rancang ulang seluruh aspek-aspek program pembangunan sehingga bersifat adaptif dan responsif terhadap perubahan iklim.
4.3.4 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupPembangunan DKI Jakarta harus memperhatikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam jangka menengah, pembangunan harus menempatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai kriteria utama mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pembangunan yang berwawasan lingkungan meliputi aspek pengendalian pencemaran lingkungan (persampahan, pengelolaan air limbah dan penanganan polusi udara) serta perlindungan kawasan lindung dan konservasi.
Isu penanganan sampah di DKI Jakarta meliputi: 1) Tingginya timbunan sampah sehingga menuntut ketersediaan prasarana dan sarana serta biaya manajemen operasional yang tinggi; 2) Sulitnya mencari lahan untuk fasilitas pengelolaan sampah (TPS, ITF, TPST) di wilayah Jakarta dikarenakan resistensi masyarakat, serta; 3) Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih rendah sehingga sampah dibuang ke saluran drainase, sungai, jalan dan sebagainya.
Sedangkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penanganan sampah di DKI Jakarta antara lain : 1) Pemberlakuan kewajiban 3R dan pemilahan sampah di semua sumber sampah; 2) Penguatan kelembagaan sampah di tingkat RT/RW dengan meningkatkan peran Lurah dan Camat; 3) Penerapan sistem pengangkutan sampah secara terpilah; 4) Pemberlakuan jadwal dan titik pengumpulan sampah di sumber (sebelum dibawa ke TPS atau TPST); 5) Penambahan ruang lingkup pekerjaan “Swastanisasi Kebersihan”; 6) Pemilihan teknologi ITF agar semaksimal mungkin mengakomodasi ‘recovery’ sumber daya sampah; 7) Pemberlakuan kewajiban bagi produsen untuk mengambil dan mengolah sampah produknya dan kewajiban bagi penjual (toko) untuk menyediakan tempat pengumpulan sampah produk yang dijualnya, serta; 8) Pengenaan tarif/retribusi bagi semua penghasil sampah (produsen dan konsumen) berdasarkan jumlah sampah yang dihasilkan/dibuang.
4.3.5 Penguatan Ketahanan PanganKetahanan pangan merupakan salah satu fokus dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan ketahanan pangan diharapkan dapat mendukung ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan serta ketahanan nasional.
Dalam mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengedepankan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, ketersediaan dan kesehatan pangan, akses atau
Pengelolaan ketahanan pangan diharapkan dapat mendukung ketahanansosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan serta ketahanan nasional.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
134 135
keterjangkauan pangan, serta distribusi dan diversifikasi pangan. Untuk itu diperlukan sinergitas pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dengan mengedepankan kerjasama antar daerah, antar lembaga penelitian, serta penegakan hukum.
4.3.6 Pengelolaan Kependudukan yang BerkualitasPengendalian kependudukan di DKI Jakarta harus dilakukan secara sistematis dengan pola tepat dan memperhatikan aspek struktur, jumlah, kualitas, serta distribusi penduduk. Dinamika kependudukan di DKI Jakarta diakibatkan oleh faktor alami dan mobilitas penduduk terutama dari urbanisasi. Untuk mewujudkan pengendalian kependudukan dilakukan melalui peningkatan kelembagaan sumber daya manusia, dan tata laksana, serta peningkatan sistem informasi dan penegakan hukum dalam menurunkan pertumbuhan alami dan urbanisasi.
Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan penekanan pada kerjasama antar daerah dan peningkatan kualitas administrasi kependudukan terutama di tingkat kelurahan.
4.3.7 Peningkatan Perbaikan Iklim InvestasiIklim investasi yang kondusif merupakan faktor penting untuk meningkatkan investasi di DKI Jakarta. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu pembenahan kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana yang meliputi antara lain penyempurnaan sistem dan prosedur berinvestasi, transparansi informasi bisnis, peningkatan pelayanan, persaingan usaha yang sehat, pemberian insentif, stabilitas ketentraman dan ketertiban, ketersediaan tenaga kerja, kepastian hukum dan infrastruktur pendukung.
Dalam pelaksanaannya perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam skala nasional, regional, dan global yang meliputi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan prinsip kemitraan. Untuk memastikan bahwa investasi yang dikelola memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat, perlu dilakukan integrasi serta kajian mendalam pada investasi yang telah dan akan dilakukan, baik investasi yang bersifat fisik maupun non fisik.
4.3.8 Pengelolaan Pembiayaan PembangunanUntuk mendukung kinerja DKI Jakarta, diperlukan pembiayaan pembangunan yang signifikan. Walaupun dari tahun ke tahun APBD Provinsi DKI Jakarta cenderung meningkat, namun belum mampu membiayai pembangunan secara keseluruhan sesuai kebutuhan. Seiring dengan penerapan prinsip good governance, kondisi akuntabilitas keuangan daerah semakin baik sehingga dimungkinkan untuk menggali potensi pembiayaan non-konvensional.
Pembiayaan pembangunan non-konvensional dilakukan melalui peran serta masyarakat dan dunia usaha yang proporsional untuk mendukung pembiayaan pembangunan
melalui penerbitan surat berharga (obligasi), skema Public Private Partnership (PPP), maupun Corporate Social Responsibility (CSR), serta skema lainnya dengan memprioritaskan pembiyaaan pembangunan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya, diperlukan dukungan penguatan kelembagaan, sumber daya manusia dan tata laksana yang handal.
4.3.9 Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
Undang-undang Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia mengamanatkan bahwa Provinsi DKI Jakarta berkedudukan sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat provinsi. Berkaitan dengan peran sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi DKI Jakarta memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta pusat/ perwakilan lembaga internasional.
Sebagai daerah otonom, kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencakup seluruh urusan pemerintahan kecuali urusan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, agama, serta bagian-bagian dari urusan pemerintahan lain yang menjadi wewenang Pemerintah Pusat.
Kewenangan khusus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi penetapan dan pelaksanaan kebijakan dalam bidang tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup, pengendalian penduduk dan permukiman, transportasi, industri dan perdagangan, dan pariwisata. Selanjutnya dalam pelaksanaan tugas ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sekitar. Koordinasi tersebut utamanya bersifat administrasi yang memerlukan dukungan dari pemerintah pusat.
4.3.10 Peningkatan Daya Saing GlobalJakarta sebagai kota yang merupakan simpul (hub) dalam kegiatan perekonomian regional dan internasional harus memiliki daya saing yang handal. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan strategi yang tepat melalui penyediaan infrastruktur yang memadai, sumber daya yang berkualitas, manajemen pengelolaan kota yang efektif,optimalisasi pasar yang akan memperkuat daya beli masyarakat dan peningkatan daya tarik kota.
Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang dilandasi dengan visi yang jauh ke depan, terukur, dan memperhatikan konstelasi persaingan kota lingkup global sehingga kota Jakarta dapat berperan dalam kerangka regionalisasi ekonomi yang meliputi ASEAN Free Trade Area (AFTA), AFTA+3 (Jepang, China, Korea Selatan), ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), dan Asian Pacific Economic Cooperation (APEC).
Iklim investasi yang kondusif merupakan faktor penting untuk meningkatkan investasi diDKI Jakarta.
Jakarta sebagai kota yang merupakan simpul (hub) dalam kegiatan perekonomian regionaldan internasional harus memiliki daya saing yang handal.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
136 137
4.3.11 Pembangunan Telematika JakartaJakarta ke depan dituntut untuk menjadi kota internasional yang kompetitif. Untuk mewujudkan rencana ini, diperlukan pembangunan infrastuktur telematika yang maju, modern dan handal. Dalam pembangunan telematika diperlukan prasarana dan sarana, kelembagaan, sumber daya manusia, dan aturan hukum/tata laksana yang memadai.
Kempat unsur ini harus ditata kembali secara sistematis sehingga akan terwujud sinergi komponen-komponen telematika yang serasi, sehingga mampu meningkatkan daya saing Kota Jakarta baik di tingkat regional ASEAN maupun tingkat global. Penggunaan telematika sebagai tulang punggung pembangunan Jakarta menjadi kota pintar yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, meminimalisasi dampak sosial dan lingkungan serta penggunaan energi yang bijaksana dan ramah lingkungan. Hal ini akan sangat mendukung efektivitas dan efisiensi kegiatan ekonomi kota, terutama pada sektor transportasi, logistik, dan juga sektor lainnya termasuk pendidikan dan kesehatan.
Pembangunan telematika harus dilaksanakan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat, efisiensi dan tingkat pemanfaatan yang optimal untuk lapisan masyarakat dengan tetap mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan mendukung kualitas ruang kota.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis
138 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 5VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARANDalam era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang dengan
pesat, pemerintah kota tidak dapat menghindar dari persaingan antar kota-
kota secara global. Begitu pula, Kota Jakarta sebagai Ibukota NKRI tidak saja
menjadi barometer keberhasilan pembangunan bagi kota-kota di Indonesia,
namun harus mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia.
140 141RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
BAB5
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARANSesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, bahwa RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan tahap ketiga pembangunan jangka panjang daerah. Oleh karena itu, visi misi dalam RPJMD harus mempunyai keterkaitan dengan visi RPJPD yaitu “Jakarta : Ibukota NKRI yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan dan Berdaya Saing Global” dengan misi :
1. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Prasarana dan Sarana Wilayah;
2. Meningkatkan Perekonomian yang Kuat dan Berkualitas;
3. Membangun Ketahanan Sosial dan Budaya;
4. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan serta Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam;
5. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan; dan
6. Memperkuat Inovasi dan Kreativitas Daerah.
Dengan mempertimbangkan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, potensi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis, maka dirumuskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2013-2017 sebagai berikut.
5.1. VisiVisi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 adalah:
“Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik”.
Visi pembangunan jangka menengah diatas dapat dijelaskan bahwa Kota Jakarta adalah:
• IbukotaNKRIyangsejajardengankotalaindiduniadanberdayasaingglobal.
• Kotayangdapatmenjaminkehidupanyangaman,nyaman,danberkelanjutan.
• Kotaberbudayayangdidukungolehmasyarakatproduktifdansejahtera.
• Kota yang dapat menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan transparandalam rangka menyediakan pelayanan publik yang berkualitas.
5.2 MisiUntuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, dirumuskan 5 (lima) Misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;
2. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain;
3. Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota;
4. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota;
5. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
Misi yang diemban untuk mencapai visi dikelompokan ke dalam 4 (empat) pilar pembangunan yaitu Pilar Ekonomi, Sosial, Lingkungan Hidup dan Aparatur yang penjelasannya adalah sebagai berikut :
Misi Pertama: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Bahwa untuk misi kesatu, pada kalimat ”Jakarta kota modern yang tertata rapi”, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar ekonomi dalam pengembangan perekonomian kota yang difokuskan pada penataan ruang ekonomi, infrastruktur ekonomi dan sistem distribusi logistik yang pada gilirannya akan mendukung peningkatan perekonomian kota dengan penjelasan :
1. Lingkup penataan ruang ekonomi meliputi penataan ruang dengan memperbesar lahan untuk kawasan ekonomi perdagangan dan jasa serta meminimalisir kawasan industri yang tidak bersifat industri teknologi tinggi (hi-tech);
2. Lingkup infrastruktur ekonomi meliputi pengembangan jalan, jembatan, angkutan umum, bandara, pelabuhan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Transit Oriented Development (TOD), pengembangan sistem pengendalian banjir dan drainase, pengembangan sistem air minum beserta sumber air bakunya, pengelolaan air limbah, pemanfaatan air tanah, permukiman dan energi;
3. Lingkup sistem distribusi logistik meliputi pengembangan Terminal Agro, terminal beras dan bahan pokok lainnya.
Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat, pemerintah kota tidak dapat menghindar dari persaingan antar kota-kota secara global. Begitu pula, Kota Jakarta sebagai Ibukota NKRI tidak saja menjadi barometer keberhasilan
Misi yang diemban untuk mencapai visi dikelompokan ke dalam 4 (empat) pilar pembangunanyaitu Pilar Ekonomi, Sosial, Lingkungan Hidup dan Aparatur
142 143
pembangunan bagi kota-kota di Indonesia, namun harus mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia. Sedikitnya kota Jakarta harus berorientasi pada kota pintar (smart city) yang memperhatikan 3 (tiga) hal penting untuk meningkatkan daya saing kota, yaitu: perkembangan perekonomian kota yang dapat dilihat dari kegiatan jasa-perdagangan dan arus investasi; pembangunan kota yang memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan dan kehidupan sosial kemasyarakatan yang kondusif serta; penggunaan energi yang bijaksana dan ramah lingkungan.
Pengembangan kota Jakarta sebagai kota modern dilaksanakanberdasarkan potensi sumberdaya manusia dan ciri khas yang dimilikinya. Membangun kota Jakarta dengan potensi ekonomi dan bisnis yang dimilikinya dilakukan dengan memperhatikan positioning kota, diferensiasi dan branding atas produk-produk yang dimiliki kota Jakarta. Selain itu pembangunan kota Jakarta harus memperhatikan keberlanjutan di masa depan melalui perwujudan tata ruang kota yang rapi dan konsisten.
Sementara untuk kalimat ”konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah”, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan penataan ruang yang merupakan penguatan Pilar Aparatur yang difokuskan pada bersih dan transparannya aparat dalam pengambilan keputusan tentang pemanfaatan ruang serta enforcement terhadap pelanggaran peraturan tata ruang dan bangunan mengingat pengembangan wilayah kota yang harus mengacu pada rencana pola dan struktur ruang agar terwujud ruang kota yang aman, nyaman dan berkualitas.
Pengendalian pemanfaatan ruang kota terus ditingkatkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan pembangunan ruang kota yang tidak sesuai rencana tata ruang. Upaya perwujudan kota Jakarta sebagai kota yang kompak (compact city) akan terus didorong melalui pengembangan kawasan-kawasan strategis ekonomi yang terpadu dan pengembangan kawasan-kawasan transit oriented development di sepanjang jalur transportasi massal.
Misi Kedua: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain
Bahwa untuk misi kedua, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Lingkungan Hidup yang berarti akan difokuskan pada infrastruktur dan manajemen transportasi, infrastruktur banjir, peningkatan kualitas rumah rakyat dan infrastruktur pengelolaan sampah dan air.
Meskipun kota Jakarta telah berkembang pesat sebagai pusat perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai masalah dan ancaman kerusakan lingkungan yang dapat mengancam keberlanjutan pembangunan kota di masa depan. Berbagai masalah menahun yang masih sering terjadi antara lain banjir, kemacetan, permukiman kumuh, dan sampah. Kegagalan mengatasi masalah diatas dapat mengakibatkan penurunan daya saing dan daya tarik kota yang pada akhirnya menurunkan produktivitas kota.
Banjir dan genangan merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi secara tepat oleh seluruh pemangku kepentingan pembangunan Jakarta karena hal ini dapat mengakibatkan
dampak besar dan merugikan masyarakat. Banjir yang terjadi di Kota Jakarta selain disebabkan karena faktor alam juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan lingkungan seperti membuang sampah di sungai dan selokan dan membangun hunian di bantaran sungai. Selain itu pemeliharaan saluran drainase juga dirasakan masih kurang optimal sehingga menyebabkan tidak lancarnya aliran air di sungai dan saluran.
Kemacetan yang terjadi di Kota Jakarta semakin lama semakin parah. Hal ini disebabkan kapasitas jalan yang tidak mencukupi, keterbatasan ketersediaan angkutan umum, tidak terintegrasinya sistem dan jaringan transportasi, serta ketidak disiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Pesatnya pertumbuhan kendaraan tidak dapat diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana jalan yang memadai sehinga kelancaran lalu lintas menurun. Titik-titik kemacetan baru, muncul dihampir seluruh wilayah Jakarta setiap tahunnya. Disisi lain, pengembangan sistem transportasi yang berbasis angkutan massal dirasakan masih sangat terbatas, sehingga ketergantungan terhadap kendaraan pribadi masih sangat tinggi. Kemacetan yang terjadi di Jakarta telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perekonomian kota.
Kota Jakarta juga masih dihadapkan pada masalah permukiman kumuh dan kualitas lingkungan permukiman kota yang semakin menurun. Penanganan permukiman kumuh merupakan masalah prioritas yang perlu mendapat perhatian khusus. Kondisi saat ini menunjukkan masih rendahnya aksesibilitas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang sehat dan tertata. Penanganan kawasan permukiman kumuh tidak saja menjadi tugas dari pemerintah daerah, tapi juga merupakan tugas dari seluruh pemangku kepentingan.
Pengelolaan Sampah saat ini masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan secara terpadu dan berkelanjutan. Selama ini pengelolaan sampah masih difokuskan pada pengelolaan konvensional, sehingga kedepan perlu diupayakan untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan canggih, agar sampah yang ada dapat pula dimanfaatkan untuk didaur ulang, digunakan kembali serta sebagai alternatif untuk menghasilkan sumber energi.
Kebutuhan sumber air baku yang masih tergantung dari Waduk Jatiluhur dan dari Tangerang dalam jangka panjang perlu diantisipasi dengan mencari sumber-sumber air baku yang terbarukan.
Pemerintah Kota Jakarta telah berkomitmen untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang selalu terjadi dan merugikan masyarakat melalui pembangunan kota yang berketahanan, antara lain dengan membangun tanggul raksasa dalam konsep Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS), dukungan anggaran tahunan yang signifikan, serta menggali sumber-sumber pendanaan potensial lainnya.
Beberapa gambaran kualitatif pencapaian misi kedua untuk lima tahun yang akan datang, antara lain :
1. Masalah kemacetan sudah tertangani dengan beroperasinya: MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, Light Rapid Transit, 15 koridor busway serta berfungsinya sistem pembatasan kendaraan pribadi, penataan trayek angkutan umum dan peremajaan armada bus.
Penanganan permukiman kumuhmerupakan masalah prioritas yang perlu mendapat perhatian khusus.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
144 145
2. Masalah Banjir, Rob, dan Genangan sudah berkurang dengan berfungsinya; 12 situ/waduk dan 17 embung, sumur resapan di 21 lokasi, 44 unit polder, dan selesainya normalisasi dan pengerukan sungai dan saluran. Sementara proyek JCDS dan Terowongan multifungsi bawah tanah dalam proses pembangunan.
3. Masalah kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kota sudah semakin baik dengan berfungsinya Rusunawa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olahraga, meningkatnya ruang publik dengan bertambahnya luas RTH menjadi 11 persen serta tertatanya lokasi kampung dan lingkungan kumuh.
Misi Ketiga: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota
Bahwa untuk misi ketiga, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Sosial yang akan difokuskan pada peningkatan infrastruktur perumahan rakyat yang dilengkapi dengan fasilitas sosial lainnya dan peningkatan ruang publik berupa taman, taman interaktif dan hutan kota.
Pemenuhan hunian dan ruang publik yang layak merupakan kebutuhan dasar yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh semua warga kota. Ketersediaan hunian dan lingkungan permukiman yang baik merupakan prasyarat penting dalam membangun sumberdaya manusia yang berkualitas. Masalah utama dalam penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi warga masyarakat di Jakarta adalah keterbatasan lahan, sehingga penyediaannya belum dapat sesuai dengan kebutuhannya. Disamping itu, kemauan masyarakat untuk tinggal di rumah susun juga masih rendah.
Pembangunan kota Jakarta kedepan harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan hunian dan ruang publik yang terjangkau bagi warga kotanya. Pemerintah Kota harus mengembangkan skema-skema penyediaan rumah yang layak dan terjangkau baik dengan dukungan program dan kegiatan daerah maupun kerjasama dengan pemerintah pusat dan perusahaan melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta penyediaan ruang publik yang memadai.
Misi Keempat: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota
Bahwa untuk misi keempat, pada hakikatnya juga merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Sosial yang akan difokuskan pada peningkatan kesadaran kehidupan berbudaya dan pendidikan bagi warga kota, peningkatan kualitas masyarakat yang disiplin, ramah, harmonis dalam kemajemukan, sadar lingkungan, partisipatif dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara kota. Selain itu juga difokuskan pada pengembangan infrastruktur kebudayaan untuk meningkatkan identitas budaya kota Jakarta seperti penyelenggaraan event budaya bertaraf internasional, revitalisasi kota tua dan kawasan budaya, serta pengembangan area-area untuk penyaluran kreativitas seni dan budaya masyarakat. Karakter budaya betawi juga terus diperkuat melalui penerapan dalam arsitektur bangunan
dan karakter kota, pengembangan pusat-pusat dan kawasan budaya betawi.
Kota Jakarta selain mempunyai fungsi sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia juga mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat kegiatan politik, sosial dan budaya. Dengan fungsinya yang beragam, kota Jakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari luar untuk datang mencari pekerjaan dan tinggal di Jakarta, sehingga pertambahan penduduk kota Jakarta akibat migrasi terus meningkat.
Banyaknya penduduk yang datang dari berbagai latar belakang suku dan budaya menjadikan Kota Jakarta menjadi kota dengan multi etnis dan budaya. Di sisi lain para pendatang dengan tingkat pendidikan dan keterampilan terbatas akan menimbulkan masalah perkotaan seperti terjadinya konflik sosial, penyandang masalah kesejahteraan sosial, pola konsumsi yang tinggi, ketidakdisiplinan masyarakat,serta menambah tingginya persaingan antar individu.
Heterogenitas masyarakat Jakarta selain dapat menjadi potensi pembangunan, dapat pula dipandang sebagai pemicu terjadinya konflik yang bersifat primodial atau antar kelompok dan golongan. Sebagian dari mereka sangat fanatik terhadap kelompoknya sendiri dan menganggap kelompok lain sebagai saingan atau musuhnya. Kondisi ini dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam masyarakat sehingga mudah emosi dan terprovokasi yang dapat berkembang menjadi perkelahian masal antar warga masyarakat. Konflik sosial semacam ini sering terjadi di sejumlah wilayah dengan latar belakang dan penyebabnya yang kadang-kadang sangat sederhana.
Pemberdayaan kelompok-kelompok dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan yang bernilai positif menjadi salah satu solusi yang diambil oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi. Namun demikian konflik yang terjadi belum sepenuhnya dapat dihilangkan karena masih ada konflik yang terjadi akibat permasalahan yang lebih kompleks yaitu kemiskinan atau tingkat kesejahteraan masyarakat.
Untuk memperkuat daya saing wilayahnya, pembangunan Provinsi DKI Jakarta akan diarahkan untuk mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pemberdayaan masyarakat dan perkuatan daya saing wilayah yang di dukung oleh kondisi yang aman dan damai, persebaran penduduk yang merata serta pemerataan pembangunan di segala bidang.
Misi Kelima: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik
Bahwa untuk misi kelima, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Aparatur yang difokuskan pada kejelasan fungsi regulator dan operator melalui penataan organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/kabupaten dan Provinsi serta kemudahan pengurusan perijinan, administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan
Pemenuhan hunian dan ruang publik yang layak merupakan kebutuhan dasar yang harustersedia dan dapat dijangkau oleh semua warga kota.
Banyaknya penduduk yang datang dari berbagai latar belakang suku dan budaya menjadikanKota Jakarta menjadi kota dengan multi etnis dan budaya.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
146 147
publik merupakan upaya yang perlu didorong untuk menunjang perwujudan kota Jakarta sebagai kota modern dan berdaya saing di masa depan. Tata kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan pilar utama dalam pencapaian visi pembangunan jangka menengah daerah, dimana salah satu upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik adalah melalui reformasi birokrasi.
Secara umum reformasi birokrasi mencakup penataan kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, tata laksana dan manajemen, akuntabilitas kinerja aparatur, pengawasan, pelayanan publik, budaya kerja produktif, efektif dan efisien, disamping juga melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Reformasi birokrasi di Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta telah dimulai dengan penataan kelembagaan, seleksi calon pegawai (rekrutmen) secara online, peningkatan koordinasi pengawasan dan pemahaman akuntabilitas aparatur, pengaturan mekanisme, sistem dan prosedur ketatalaksanaan yang tidak berbelit-belit, serta penciptaan pelayanan publik yang prima dan berkualitas, disamping pengembangan sistem informasi yang terintegrasi antara perencanaan, penganggaran, pengelolaan keuangan daerah, monitoring dan evaluasi serta pengawasan.
Dalam pelaksanaan pemerintahan, kelembagaan organisasi serta tata kelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih dirasa belum optimal, baik dalam proses pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Pelayanan Terpadu Satu Atap yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat proses perizinan dan pelayanan, perencanaan dan penganggaran, pengelolaan keuangan daerah, pemungutan pajak, proses penyediaan barang dan jasa, dan pelayanan administrasi kependudukan telah dikembangkan dan dapat diakses secara online melalui sistem informasi.
5.3 Tujuan Dan Sasaran Per MisiTujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan dan sasaran disusun dalam kerangka yang jelas di setiap misi, sehingga menggambarkan dampak keberhasilan pembangunan daerah.
Bahwa tujuan umum pembangunan Jakarta untuk 5 (lima) tahun ke depan pada dasarnya adalah untuk mencapai standar kehidupan masyarakat kota yang lebih baik, yaitu:
1. Kota yang mampu meningkatkan posisi daya saing globalnya yang diukur berdasarkan tolok ukur aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, kekayaan budaya dan kondisi politik dari posisi 54 dari 66 kota dunia menurut Global City Index pada tahun 2012 menjadi posisi 40-45 dari 66 kota dunia;
2. Kota yang mampu mengembangkan diri menjadi pusat perdagangan dan jasa;
3. Kota yang PDRB per kapita nya tumbuh pesat dan merata yang antara lain direpresentasikan oleh :
a. Produk per kapita yang meningkat dari Rp.110,46 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.160,00 juta;
b. Gini ratio yang berkurang dari 0,385 pada tahun 2011 menjadi 0,360; dan
c. Persentase penduduk miskin yang berkurang dari 3,69 persen pada tahun 2012 menjadi 3,40-3,50 persen.
4. Kota dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan inflasi yang terkendali yang dapat dilihat dari :
a. Tingkat pertumbuhan ekonomi dari 6,50 persen pada tahun 2012 menjadi 7,3 persen;
b. Tingkat inflasi dari 4,52 persen pada tahun 2012 menjadi sekitar 6,0 – 7,0 persen;
5. Kota yang pembangunannya berimbang antara kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) dengan kebutuhan ruang ekonomi;
6. Kota dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bertambah baik yang dilihat dari IPM Jakarta dari 77,97 pada tahun 2012 menjadi 79,60;
7. Kota yang semakin layak sebagai tempat tinggal dengan meningkatkan rasio ketersediaan dan kebutuhan rusun dan juga mengentaskan RW kumuh;
8. Kota yang memperhatikan penanganan permasalahan sosial khususnya anak jalanan dan lansia terlantar yang dapat dilihat dari indikasi jumlah titik lokasi rawan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pusat Santunan Keluarga (Pusaka);
9. Kota yang tingkat toleransi warganya semakin baik dilihat dari indikasi berkurangnya jumlah konflik sosial, berkurangnya jumlah lokasi rawan ketertiban umum dan meningkatnya indeks demokrasi.
Untuk mencapai standar kehidupan yang lebih baik sebagaimana di atas, maka tujuan dan sasaran pembangunan sesuai masing-masing misi dapat dijabarkan sebagai berikut :
Misi Pertama : Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Tujuan:
1. Mengembangkan produk ekonomi dan bisnis kota Jakarta sesuai dengan potensi dan ciri khasnya yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai;
2. Mewujudkan penataan ruang kota yang terpadu dan berkelanjutan.
Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayananpublik merupakan upaya yang perlu didorong untuk menunjang perwujudan kota Jakartasebagai kota modern dan berdaya saing di masa depan.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
148 149
Sasaran:
1. Berkembangnya aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder terutama yang ditetapkan dalam RTRW;
2. Berkembangnya kawasan-kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang memadukan berbagai fungsi dan sarana kota dengan mudah;
3. Tersedianya ruang untuk pedagang informal pada kawasan perkantoran dan perniagaan kota;
4. Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal;
5. Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota;
6. Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik;
7. Tersedianya infrastruktur energi dan kelistrikan untuk mendukung pembangunan kota;
8. Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dengan memperhatikan aspirasi seluruh pemangku kepentingan;
9. Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten.
Misi Kedua: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain
Tujuan:
1. Menyediakan infrastruktur kota yang handal untuk mengatasi masalah menahun;
2. Mendorong pembangunan kota yang berwawasan lingkungan dan berketahanan dalam menghadapi resiko bencana dan dampak perubahan iklim.
Sasaran:
1. Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang;
2. Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk melayani sirkulasi dari/ke dalam kota;
3. Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya;
4. Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal;
5. Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua wilayah kota;
6. Tersedianya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kota dan kawasan permukiman;
7. Berkurangnya pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) di wilayah kota Jakarta;
8. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim.
Misi Ketiga: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota
Tujuan:
1. Menyediakan hunian dan ruang publik yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sasaran:
1. Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat;
2. Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat (perbaikan kampung);
3. Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta.
Misi Keempat: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota
Tujuan:
1. Mengembangkan budaya kota yang multikultur dan berbasis potensi lokal;
2. Menjadikan masyarakat DKI Jakarta yang sejahtera, berakhlak mulia, disiplin dan partisipatif dalam memelihara kota.
Sasaran:
1. Berkembangnya budaya kota multikultur yang berbasis komunitas;
2. Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta;
3. Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata kota;
4. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota;
5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat kota terutama kaum marginal dan rentan;
6. Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan masyarakat;
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
150 151
7. Meningkatnya kualitas dan perlindungan ketenagakerjaan;
8. Meningkatnya kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA);
9. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban kota.
Misi Kelima: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik
Tujuan:
1. Mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan transparan;
2. Meningkatkan pelayanan publik prima bagi seluruh masyarakat;
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat;
4. Mengendalikan pertumbuhan penduduk alami.
Sasaran:
1. Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih;
2. Meningkatnya ketersediaan SDM Pemprov yang sesuai dengan kompetensinya;
3. Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif;
4. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan;
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat;
6. Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi;
7. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan bagi semua masyarakat;
8. Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat;
9. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.
Adapun hubungan antara tujuan, sasaran, indikator sasaran dan target pada pelaksanaan masing-masing Misi diuraikan dalam Tabel 5.1.
VISI: Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik
MISI 1: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Mengembangkan produk ekonomi dan bisnis kota Jakarta sesuai dengan potensi dan ciri khasnya didukung sarana dan prasarana yang memadai
1. Berkembangnya aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder terutama yang ditetapkan dalam RTRW
1. Proporsi PDRB sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan, serta sektor jasa-jasa atas dasar harga berlaku (%)
72,48% 73,23%
2. Prosentase prasarana KEK :
Jalan Tol, pembangkit listrik, pengolahan air limbah, ITF, mess karyawan, akses masuk, angkutan umum.
0% 25%
3. Prosentase sarana KEK :
Pelabuhan, container yard, pegudangan, industri Hi-Tech, bea cukai dan imigrasi terpadu.
0% 25%
2. Berkembangnya kawasan-kawasan TOD (transit oriented development) yang memadukan berbagai fungsi dan sarana kota dengan mudah
1. Jumlah Lokasi kawasan TOD - 4 TOD
2. Jumlah stasiun kereta api yang sudah mempunyai Rencana pengembangan kawasan
1/60 15/60
Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
152 153
3. Tersedianya ruang untuk pedagang informal pada kawasan perkantoran dan perniagaan kota
1. Jumlah gedung kantor/komersial/apartement yang menyediakan ruang untuk pedagang informal (tidak permanen)
- 20%
4. Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal
1. Nilai investasi (PMDN/PMA)
- Realisasi PMDN Rp. 9,84 Triliun
Rp. 13,97 Triliun
- Realisasi PMA Rp. 45 Triliun Rp. 63,94 Triliun
2. Jumlah investor (PMDN/PMA)
- Jumlah investasi PMDN 89 Proyek 100 Proyek
- Jumlah investasi PMA 1148 Proyek 1500 Proyek
3. Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
10, 80 % 9,30%
5. Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota
1. Persentase Pasokan Beras 88,50% 100%
2. Persentase Pasokan Daging 98,15% 100%
3. Persentase Pusat Distribusi Ikan 95,55% 100%
4. Persentase Pusat Distribusi Ayam 96,37% 100%
5. Persentase Pusat Distribusi Telor dan Susu
98,15% 100%
6. Persentase Pusat Distribusi Sayur Mayur
85,53% 100%
7. Persentase Pusat Distribusi Buah-buahan
119,60% 120%
6. Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik
1. Jumlah titik jaringan wi-fi dengan kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun
42 Titik 125 Titik
7. Tersedianya infrastruktur energi dan kelistrikan untuk mendukung pembangunan kota
1. Fasilitasi pembangkit listrik baru oleh swasta/BUMD
01 Unit
Pembangkit Listrik
2. Jumlah SPBG11 18
2 Mewujudkan penataan ruang kota yang terpadu dan berkelanjutan
1. Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dan memperhatikan aspirasi pemangku kepentingan
1. Tingkat perlibatan masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang mulai dari pengumpulan data, perumusan masalah sampai perencanaan
Level Kota/Kab
Administratif dan Sektor
Level Kecamatan dan Sektor
2. Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten
1. Persentase rencana bangunan gedung yang lulus sidang Tim Ahli
100% 100%
2. Persentase pembongkaran bangunan yang tidak sesuai
25% 70%
3. Persentase pengembangan Pantura Jakarta (Reklamasi dan Revitalisasi) yang sesuai rencana tata ruang
0% 20%
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
154 155
MISI 2: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Menyediakan infrastruktur kota yang handal untuk mengatasi masalah menahun
1. Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang
1. Panjang ruas jalan yang dilintasi
- Panjang lintasan Busway
203,5 km 313,15 km
- Panjang lintasan MRT
0 15,7 km
- Panjang lintasan LRT
0 24,8 km
2. Jumlah penumpang
- Busway 304.799 pnp/hari
1.000.000 pnp/hari
- MRT 0 62.424.000 org/thn
- LRT 0 40.000.000 org/thn
2. Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk melayani sirkulasi dari/ke dalam kota
1. Luas jalan yang terbangun
48.311.359,97 m2
50.050.809,97 m2
2. Jumlah jembatan yang terbangun
287 296
3, Persentase luas jalan dalam kondisi baik
98,78% 98%
3. Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya
1. Jumlah lokasi rawan banjir
62 Lokasi 42 Lokasi
2. Jumlah titik genangan jalan arteri/kolektor
13 Titik 0
4. Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal
1. Persentase fasilitas terbangun sistem air limbah terpusat
Tersedianya fasilitas sistem
air limbah terpusat Zona
0 (4% dari seluruh DKI)
Fasilitas terbangun sistem air
limbah terpusat
sebesar 8% dari seluruh DKI (Zona 0, Zona 1, dan
Zona 6)
5. Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua wilayah kota
1. Cakupan pelayanan air minum perpipaan
50% 75%
6. Tersedianya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kota dan kawasan permukiman
1. Cakupan pelayanan persampahan
88% 100%
2. Persentase pengurangan timbulan sampah di sumber
7% 15%
2 Mendorong pembangunan kota yang berwawasan lingkungan dan berketahanan dalam menghadapi resiko bencana dan dampak perubahan iklim
1. Berkurangnya pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) di wilayah kota Jakarta
1. Persentase penurunan emisi Gas Rumah Kaca dari bussiness as usual (BAU) dengan baseline emisi GRK tahun 2005
3% 8%
2. Persentase status mutu air tercemar berat
- sungai 65% 60%
- situ/waduk 37,50% 32,50%
- air tanah 12% 7%
- laut/teluk 18% 13%
2. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim
1. Jumlah Taruna Siaga Bencana (Tagana)
1.863 Orang 2.798 Orang
2. Jumlah organisasi masyarakat peduli bencana
5 SKKL 30 SKKL
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
156 157
MISI 3: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota.
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Menyediakan hunian dan ruang publik yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
1 Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat
1. Persentase jumlah kebutuhan tempat tinggal yang terpenuhi
13 % dari 8.000 Unit
50 % dari 8.000 Unit
2. Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat (perbaikan kampung)
1. Lokasi kawasan permukiman kumuh yang ditata
100 Lokasi
3. Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta
1. Rasio ruang terbuka hijau
9,90% daiatas 11 %
2. Jumlah taman yang digunakan sebagai taman kreativitas publik
10 60
3. Rasio ruang terbuka biru
3% 3,40%
MISI 4: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
1 Mengembangkan budaya kota yang multikultur dan berbasis potensi lokal
1. Berkembangnya budaya kota multikultur yang berbasis komunitas
1. Penyelenggaraan event budaya berbasis komunitas
15 Event 110 Event
2. Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta
1. Jumlah pusat kebudayaan di wilayah kota Jakarta dan kawasan revitalisasi bersejarah
- 12 Pusat Seni
- 12 Museum
- 60 Pusat Seni
- 14 Museum
3. Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata kota
1. Jumlah Pelestarian Bangunan dan Lingkungan Cagar Budaya melalui Konservasi
- 12 Bangunan
- 3 Lingkungan Cagar Budaya
- 17 Bangunan
- 5 Lingkungan Cagar Budaya
4. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota
1. Jumlah Pelaku Seni dan Budaya
600 Pelaku seni
4.500 Pelaku Budaya
2 Menjadikan masyarakat DKI Jakarta yang sejahtera, berakhlak mulia, disiplin dan partisipatif dalam memelihara kota
1. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat kota terutama kaum marginal dan rentan
1. Persentase perusahaan yang wajib menyeleng-garakan program perlindungan dan jaminan sosial tenaga kerja
55% 75%
2. Meningkatnya kualitas dan perlindungan ketenagakerjaan
1. Persentase pencari kerja yang ditempatkan
60% 85%
3. Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan masyarakat
1. Jumlah Gelanggang Remaja yang memenuhi standar
6 23
4. Meningkatnya kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)
1. Jumlah konflik sosial
25 Kasus 10 Kasus
2. Indeks demokrasi 77.44 85
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban kota
1. Jumlah lokasi rawan ketertiban umum
24 Lokasi 15 Lokasi
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
158 159
MISI 5: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan transparan
1. Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih
1. Indeks efektifitas pemerintahan
0 0,5
2. Meningkatnya ketersediaan SDM Pemprov yang sesuai dengan kompetensinya
1. Rasio SDM yang memenuhi standar kompetensi jabatan
0,25 0,85
3. Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif
1. Meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pemilu Gub/Wagub
Pemilu Gub/Wagub 66,71%
Pemilu Gub/Wagub 71,71%
2 Meningkatkan pelayanan publik prima bagi seluruh masyarakat
1. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan
1. Presentase Aspirasi masyarakat yang diakomodir.
17,91% 50%
2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat
1. Integritas pelayanan publik
7,6 9
3. Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi
1. Sistem pelayanan perijinan terpadu secara on-line
1. Sistem Jaringan Lokal
2. Masih bersifat “kantor pos””
3. 3.017 Pemohon
4. Tingkat kepuasan masyarakat 79,73%”
1. Sistem Jaringan Online
2. Badan Perijinan Terpadu
3. > 10.000 pemohon perizinan
4. Tingkat kepuasan 100%”
2. Sistem pelayanan pajak on-line (non kendaraan bermotor)
800 Wajib Pajak
14.355 Wajib Pajak
3 Meningkatkan kesehatan masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat.
1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan bagi semua masyarakat
1. Angka Melek Huruf
99,35% 99,99%
2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
10,93 Tahun 12,00 Tahun
2. Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat
1. Angka Kematian Ibu
64,33/100.000 kelahiran
hidup
30/100.000 kelahiran
hidup
2. Angka Kematian Bayi
7,53 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
7,1 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
3. Angka Usia Harapan Hidup
76,20 tahun 76,80 tahun
4 Mengendalikan pertumbuhan penduduk alami
1. Terkendalinya pertumbuhan penduduk
1. Total Fertility Rate 2.3 2.1
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
160 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 6STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANUntuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2013-2017, maka Pemerintah Daerah akan melaksanakannya melalui
5 (lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi pembangunan daerah
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang.
162 163RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
BAB6
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANStrategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, maka Pemerintah Daerah akan melaksanakannya melalui 5 (lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang.
6.1 StrategiPilihan strategi untuk pencapaian Misi Pertama dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Peningkatan dan pengembangan kawasan-kawasan strategis yang berperan dalam menggerakan ekonomi kota, termasuk didalamnya pusat kegiatan primer dan sekunder serta Kawasan TOD
Strategi ini merupakan perwujudan dari strategi pengembangan wilayah yang dirumuskan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Strategi operasionalnya meliputi; i) Peningkatan dan pemantapan fungsi Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder, ii) Pengembangan baru Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder secara hirarkis, dan iii) Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) pada jalur sepanjang sistem angkutan massal.
2. Penguatan dukungan terhadap keberadaan ekonomi informal perkotaan
Strategi ini merupakan komitmen untuk mewujudkan Jakarta Baru yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat termasuk tumbuh dan berkembangnya ekonomi informal sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi kota. Strategi operasional meliputi: i) Penyediaan ruang bagi sektor informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan, ii) Pembangunan mall khusus bagi Pedagang Kaki Lima (PKL), iii) Revitalisasi pasar tradisional dengan tidak menggusur PKL; dan iv) Pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM untuk mendukung formalisasi dari ekonomi informal.
3. Peningkatan ketahanan pangan kota
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan kota sebagai kebutuhan pokok yang menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat kota. Strategi operasional meliputi: i) Optimalisasi distribusi komoditas dan kebutuhan pokok menghadapi ketatnya persaingan pasar dan ii) Peningkatan fungsi lumbung pangan di tingkat kelurahan secara efektif.
4. Peningkatan ketersediaan infastruktur telekomunikasi, kelistrikan dan energi untuk menunjang kegiatan ekonomi kota
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing daerah dan daya tarik investasi melalui penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi, kelistrikan dan energi yang memadai. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi pada kantor pemerintahan, pusat pelayanan publik dan tempat umum, ii) Peningkatan pasokan suplai listrik dan iii) Pengelolaan energi ramah lingkungan dan suplai bahan bakar minyak dan gas yang efektif dan efisien.
5. Optimalisasi penataan ruang
Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa penataan ruang mulai dari proses perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan secara optimal dalam mewujudkan ruang kota yang berkualitas. Strategi operasional meliputi: i) Peningkatan mekanisme dan peran pemangku kepentingan dalam penataan ruang, ii) Pengembangan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, iii) Pengembangan sistem informasi spasial, iv) Peningkatan penataan lingkungan hidup.
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kedua dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pemantapan dan pengembangan Sistem Transportasi Kota Berbasis Angkutan Umum Massal
Strategi ini dimaksudkan untuk mengatasai permasalahan kemacetan yang sudah semakin parah dengan memfokuskan pada peningkatan sarana dan prasarana, pelayanan angkutan umum dan pengembangan sistem angkutan umum massal untuk melayani pergerakan orang dan barang. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung, ii) Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal, iii) Penataan Pelayanan Angkutan Umum, iv) Restrukturisasi Pelayanan Angkutan Umum, v) Pengendalian dan Keselamatan Transportasi, vi) Pembangunan Sarana perpindahan moda transportasi yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas dan vii) Penataan sistem perparkiran.
2. Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan
Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan pelayanan sarana dan prasarana jalan yang mantap dalam menunjang aktivitas perkotaan. Strategi operasionalnya meliputi: i) Pengembangan simpang tak sebidang dan ii) Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan.
3. Pengembangan dan pengelolaan sistem tata air yang terpadu
Strategi ini dimaksudkan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan perkotaan dari ancaman bahaya banjir, genangan dan banjir rob yang semakin parah sehingga dapat melumpuhkan kegiatan sosial-ekonomi kota. Strategi operasional
Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta memiliki dampakyang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran.
164 165
meliputi: i) Pengembangan sistem tata air yang terpadu, ii) Pengembangan sarana dan prasarana sistem drainase, iii) Pemeliharaan sarana prasarana drainase, iv) Konservasi sumberdaya air, dan v) Pengendalian banjir akibat air laut pasang.
4. Pengembangan dan peningkatan infrastruktur permukiman yang berkualitas
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur permukiman dalam upaya mewujudkan kota yang layak huni. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem terpusat, ii) Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem setempat, iii) Pengembangan sistem air minum perpipaan, iv) Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dan v) Penerapan Konsep 3R.
5. Pengendalian pencemaran air, tanah dan udara
Strategi ini bertujuan untuk mengendalikan kerusakan lingkungan perkotaan akibat tingginya pencemaran terhadap air, tanah dan udara kota Jakarta. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran air, ii) Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran tanah dan iii) Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran udara.
6. Peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan ketahanan kota dalam mengurangi dampak perubahan iklim
Strategi ini adalah integrasi antara upaya pengurangan resiko bencana serta mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Strategi operasional dilakukan melalui: i) Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, ii) Peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas pemangku kepentingan dalam menghadapi ancaman bencana, iii) Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya dan ancaman bencana, iv) Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penanggulangan dan pengurangan resiko bencana dan v) Penguatan kapasitas masyarakat dalam mengurangi resiko bencana.
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Ketiga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Penyediaan rumah layak huni bagi semua warga masyarakat dan peningkatan kualitas permukiman kota
Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan peran pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan rumah bagi warganya melalui skema penyediaan rusunawa dan rusunami serta perbaikan kualitas lingkungan permukiman. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Kerjasama dalam penyediaan rumah susun sewa, ii) Pengembangan rumah susun sewa, iii) Pengembangan rusunami dan apartemen bersubsidi, iv) Rehabilitasi dan perbaikan rumah susun sewa yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, v) Penataan kawasan permukiman kumuh skala kota dan vi) Pemberian keamanan bermukim (security of tenure).
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau
Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban penyediaan ruang terbuka hijau sesuai dengan amanat RTRW sebesar 30 persen. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Peningkatan ruang terbuka hijau publik dan privat, ii) Peningkatan kualitas taman sebagai ruang publik dan iii) Peningkatan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang publik.
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Keempat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Peningkatan ketertiban umum dan kerukunan antar umat beragama
Strategi dilakukan dalam rangka menjamin kerukunan kehidupan antar umat beragama, mencegah terjadinya konflik budaya dan agama serta terciptanya ketertiban dan ketentraman masyarakat. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Pencegahan dini potensi konflik, ii) Pengembangan forum dialogis antar komponen masyarakat, iii) Penyelengaraan pembinaan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA) dan iv) Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan pemerintah dalam meningkatkan ketertiban umum.
2. Pengembangan budaya dalam pembangunan perkotaan
Strategi ini menekankan pentingnya memperhatikan dan mengembangkan budaya dalam pembangunan kota sehingga nilai-nilai budaya lokal dapat tercermin dan mewarnai kehidupan masyarakat. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan budaya Betawi yang bersinergi dengan budaya multikultur lainnya, ii) Pengembangan Jakarta sebagai pusat kebudayaan nasional, iii) Pengembangan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah kotamadya dan Kepulauan Seribu, iv) Revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta, v) Penataan bangunan dan gedung pemerintah yang bernuansa budaya Betawi, vi) Penyelenggaraan event-event kebudayaan, dan vii) Peningkatan kapasitas sanggar-sanggar budaya dan kesenian.
3. Peningkatan peran pemuda dan olahraga dalam pembangunan
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan kegiatan kepemudaan dan olahraga sebagai wadah pembinaan mental sekaligus wahana penyaluran minat dan kemampuan pemuda. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Pengembangan sarana dan prasarana olahraga di seluruh wilayah, ii) Pembinaan olahraga secara sistematis, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan, dan iii) Pemberdayaan pemuda dalam pembangunan.
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kelima dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Penataan kelembagaan, organisasi, dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan
Strategi ini dimaksudkan untuk terus menata kelembagaan dan organisasi pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, serta kapasitas
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
166 167
aparatur pemerintahan yang profesional. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif, ii) Pengembangan tata laksana pemerintahan yang transparan dan akuntabel, iii) Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, iv) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang berkelanjutan, dan v) Pengembangan sistem reward and punishment dalam pengembangan sumberdaya manusia.
2. Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemerintahan yang transparan dan akuntabel
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatan peran serta masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan dan adanya mekanisme kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Strategi operasional dilakukan melalui: i) Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan dan ii) Pengembangan mekanisme pengaduan berbasis sistem informasi yang real-time.
3. Peningkatan pelayanan publik
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik melalui perbaikan di segala lini. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Penataan dan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan publik yang lebih baik (cepat dan berkualitas), ii) Peningkatan kapasitas aparatur sebagai garda tedepan pelayanan, iii) Pengembangan sistem informasi dalam mendukung pelayanan publik yang lebih baik, dan iv) Penyelenggaraan Program Teknis urusan pemerintahan wajib dan pilihan.
4. Peningkatan pelayanan pendidikan
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat dan menjamin penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing sehingga terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia Provinsi DKI Jakarta. Strategi operasionalnya meliputi: i) Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh golongan masyarakat menuju JAKARTA PINTAR, ii) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dan iii) Peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja.
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial masyarakat
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyakat serta adanya perlindungan sosial untuk mewujudkan kehidupan kota yang berkeadilan. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk DKI Jakarta menuju Jakarta SEHAT, ii) Pengembangan skema jaminan dan perlindungan sosial bagi masyarakat, iii) Pemberian pelayanan KB gratis dan iv) Peningkatan cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
6.2 Arah KebijakanArah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun atau selama periode RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017. Arah kebijakan akan mengarahkan pilihan-pilihan strategi agar selaras dengan arahan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013)Arah kebijakan pembangunan tahun pertama difokuskan pada upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan pembangunan menahun dan mendesak untuk segera ditangani, antara lain: banjir, genangan, banjir rob, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana kota lainnya. Selain itu, upaya pembenahan birokrasi pemerintahan yang lebih akuntabel dan transparan serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik menjadi fokus prioritas yang akan ditangani pada tahun pertama. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat juga didorong utuk lebih ditingkatkan melalui pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau semua lapisan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan publik terus diperbaiki mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota dan provinsi serta menjamin proses pelayanan publik yang akuntabel dan transparan.
Permasalahan pembangunan yang dihadapi Kota Jakarta memerlukan upaya yang menerus dan berkesinambungan didukung sumberdaya yang memadai. Alokasi pendanaan untuk bidang infrastruktur banjir, transportasi, permukiman, pelayanan kesehatan dan pendidikan perlu ditingkatkan untuk memastikan penanganan masalah dengan tuntas. Disisi lain, upaya untuk mengefisienkan belanja pemerintahan daerah perlu terus dilakukan sehingga dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan untuk mengatasi permasalahan pembangunan kota. Upaya penanganan banjir, genangan dan banjir rob serta pembenahan sistem transportasi yang berbasis angkutan massal akan dilaksanakan secara menerus dan menjadi prioritas dalam periode pembangunan lima tahun kedepan (2013-2017).
6.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014)Arah kebijakan pembangunan tahun kedua merupakan lanjutan dari tahun pertama pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017. Penanganan permasalahan pembangunan yang mendesak seperti banjir, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana kota lainnya terus dilaksanakan secara konsisten untuk memastikan adanya penyelesaian yang komprehensif terhadap permasalahan tersebut. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat terus dilaksanakan dengan terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap sistem dan mekanisme pelayanan yang diberikan. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang profesional dan kredibel serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik terus dilakukan agar terwujud pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa.
Alokasi pendanaan untuk bidang infrastruktur banjir, transportasi, permukiman, pelayanan kesehatan dan pendidikanperlu ditingkatkan untuk memastikan penanganan masalah dengan tuntas.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
168 169
Selain terus melakukan upaya penanganan diatas, pada tahun kedua pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 diarahkan juga pada pengembangan budaya dalam pembangunan daerah melalui berbagai program dan kegiatan untuk mendorong pengembangan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Upaya untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah perlu terus ditingkatkan dengan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan, peningkatan peran pemuda dan pembinaan keolahragaan yang melibatkan masyarakat. Reformasi birokrasi secara menyeluruh akan dilaksanakan dalam semua aspek pemerintahan daerah sehingga terjadi percepatan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
6.2.3 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015)Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga dilaksanakan untuk memastikan kesinambungan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan pelayanan pemerintahan daerah.
Kebijakan pembangunan daerah lebih menekankan pada orientasi hasil di lapangan berdasarkan upaya yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penanganan permasalahan pembangunan yang mendesak seperti banjir, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana kota lainnya harus menunjukan hasil nyata di lapangan yang dapat dirasakan masyarakat serta adanya perkembangan yang berarti dalam penyelesaian masalah menahun. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan sudah menjadi sistem pelayanan yang melembaga pada dinas/instansi terkait didukung unit-unit kerja terkait. Peningkatan pemerintahan yang bersih dan berwibawa diharapkan sudah menunjukkan hasil nyata terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efisien dan efektif. Peningkatan pelayanan publik dapat diukur secara langsung berdasarkan tingkat kepuasan masyarakat yang memanfaatkan pelayanan tersebut. Pengembangan budaya dalam pembangunan sudah mulai dirasakan dan diapresiasi oleh warga kota terlihat dari maraknya penyelenggaraan even budaya dan karakter budaya yang mulai terlihat dalam kehidupan kota Jakarta.
Pembangunan tahun ketiga juga harus terus mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah serta pelaksanaan reformasi birokrasi terus dilaksanakan secara konsisten sehingga terjadi perubahan signifikan dalam wajah birokrasi pemerintahan daerah.
6.2.4 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016)Arah kebijakan pembangunan tahun keempat adalah untuk memantapkan capaian pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dengan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah. Pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pada tahun keempat diarahkan pada upaya untuk mensinergikan capaian pembangunan di masing-masing bidang/sektor
agar terwujud pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan secara fisik, sosial dan ekonomi. Sinergitas kebijakan, program dan kebijakan antar bidang dilakukan dalam rangka mewujudkan kota Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi.
Selain terus melaksanakan upaya-upaya penanganan masalah menahun (banjir, kemacetan, prasarana kota), penyediaan pelayanan publik, penyelenggaraan pemerintahan dan pengembangan budaya kota, arah kebijakan pembangunan kota ditekankan pada pengembangan kawasan-kawasan strategis yang memiliki potensi ekonomi untuk terus dikembangkan secara terpadu melibatkan para pemangku kepentingan. Pemerintah Daerah mendorong bagaimana penataan dan revitalisasi kawasan dapat meningkatkan daya saing ekonomi kota di tingkat global dan regional. Perbaikan terhadap berbagai masalah menahun kota diharapkan turut meningkatkan daya tarik kota untuk menarik investasi yang lebih banyak.
6.2.5 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kelima (2017)Tahun kelima pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan tahap konsolidasi untuk memastikan terjadinya perubahan dan pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah daerah sesuai dengan target yang ditetapkan. Arah kebijakan pembangunan tahun kelima difokuskan pada bidang/sektor yang masih perlu ditingkatkan pencapaian kinerjanya berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap capaian program prioritas yang telah dilaksanakan selama 4 (empat) tahun terakhir.
Selain itu, capaian pembangunan daerah pada tahun kelima menjadi dasar (baseline) untuk penyusunan rencana dan kebijakan pembangunan pada periode keempat pelaksanaan RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025. Pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pada tahun keempat tetap diarahkan pada upaya untuk mensinergikan capaian pembangunan di masing-masing bidang/sektor dengan memperhatikan program-program prioritas yang perlu dipercepat pencapaian targetnya.
Strategi dan arah kebijakan berdasarkan tahapan tahun pelaksanaan RPJMD sebagaimana diatas dapat disajikan dalam Tabel di bawah ini.
Pengembanganbudaya dalam pembangunan sudah mulai dirasakan dan diapresiasi oleh warga kota terlihatdari maraknya penyelenggaraan even budaya dan karakter budaya yang mulai terlihat dalam kehidupan kota Jakarta.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
170 171
No Pilihan Strategi Pembangunan DaerahArah Kebijakan
2013 2014 2015 2016 2017
1Peningkatan dan pengembangan kawasan-kawasan strategis yang berperan dalam menggerakan ekonomi kota
ü ü ü ü ü
2 Penguatan dukungan terhadap keberadaan ekonomi informal perkotaan ü ü ü
3 Peningkatan ketahanan pangan kota ü ü ü ü ü
4Peningkatan ketersediaan infastruktur telekomunikasi, kelistrikan dan energi untuk menunjang kegiatan ekonomi kota
ü ü ü
5 Optimalisasi penataan ruang ü ü ü ü ü
6 Pemantapan dan pengembangan Sistem Transportasi Kota Berbasis Angkutan Umum Massal ü ü ü ü ü
7 Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan ü ü ü ü ü
8 Pengembangan dan pengelolaan sistem tata air yang terpadu ü ü ü ü ü
9 Pengembangan dan peningkatan infrastruktur permukiman yang berkualitas ü ü ü
10 Pengendalian pencemaran air, tanah dan udara ü ü ü
11Peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan ketahanan kota dalam mengurangi dampak perubahan iklim
ü ü ü ü ü
12 Penyediaan rumah layak huni bagi semua warga masyarakat dan peningkatan kualitas permukiman kota ü ü ü ü ü
13 Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau ü ü ü ü ü
14 Peningkatan ketertiban umum dan kerukunan antar umat beragama ü ü ü
15 Pengembangan budaya dalam pembangunan perkotaan ü ü ü ü ü
16 Peningkatan peran pemuda dan olahraga dalam pembangunan ü ü ü
17 Penataan kelembagaan, organisasi, dan kapasitas aparatur pemerintahan ü ü ü
18 Pembinaan kehidupan politik dan demokrasi ü ü
19 Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemerintahan yang transparan dan akuntabel ü ü ü
20 Peningkatan pelayanan publik ü ü ü ü ü
21 Peningkatan pelayanan pendidikan ü ü ü ü ü
22 Peningkatan pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial masyarakat ü ü ü ü ü
Tabel 6.1. Arah Kebijakan
Pembangunan Daerah Berdasarkan Pilihan Strategi
Tabel 6.2. Sasaran, Strategi dan Arah
Kebijakan ProvinsiDKI Jakarta
Hubungan antara misi, tujuan dan sasaran dengan strategi dan arah kebijakan dapat dijabarkan pada tabel berikut ini :
MISI 1: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 Berkembangnya aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder terutama yang ditetapkan dalam RTRW
1. Peningkatan dan pemantapan fungsi Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder
1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan, Urusan Lingkungan Hidup, dan Urusan Otonomi Daerah : Mengembangkan intensitas pusat kegiatan primer dan sekunder, yang berwawasan lingkungan antara lain melalui Pengembangan Kawasan Ekonomi khusus Marunda
2. Pengembangan baru Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder secara hirarkis
1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan, Urusan Lingkungan Hidup dan Urusan Perdagangan : Memberikan dukungan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai antara lain melalui Pengembangan Kawasan Tanah Abang, Pengembangan kawasan Segitiga Emas Setiabudi, Pengembangan kawasan Manggarai, Pengembangan kawasan Jatinegara, Pengembangan kawasan Bandar Kemayoran, Pengembangan kawasan Dukuh Atas, Pengembangan kawasan Mangga Dua, Pengembangan kawasan Sentra Primer Barat, Pengembangan kawasan Sentra Primer Timur, Pengembangan kawasan Pulau Tidung
2. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan dan Urusan Lingkungan Hidup : Memberikan dukungan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai melalui Persiapan pembangunan Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS) / National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
172 173
2 Berkembangnya kawasan-kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang memadukan berbagai fungsi dan sarana kota dengan mudah
1. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) pada jalur sepanjang sistem angkutan massal
1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pertanahan, Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : mengembangkan kawasan terpadu (superblok) multifungsi dan multi strata masyarakat melalui pembangunan TOD di sepanjang koridor MRT
2. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pertanahan, Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Mendorong kawasan peremajaan kota yang vertikal, kompak dan terkait jaringan transportasi massal
3 Tersedianya ruang untuk ekonomi informal pada kawasan perkantoran dan perniagaan kota
1. Penyediaan ruang bagi sektor informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan
1. Urusan Penataan Ruang dan Urusan Koperasi dan UKM : Mengefektifkan aturan penyediaan ruang bagi ekonomi informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan serta memberikan pinjaman modal bergulir
2. Pembangunan mall khusus bagi pedagang kaki lima (PKL)
1. Urusan Koperasi dan UKM : Membangun mall khusus bagi pedagang kaki lima pada lokasi tanah milik pemerintah
3. Revitalisasi pasar tradisional dengan tidak menggusur PKL
1. Urusan Perdagangan : Memperbaiki pasar-pasar tradisional dan menyediakan ruang bagi pedagang kaki lima
4 Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal
1. Pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM untuk mendukung formalisasi dari ekonomi informal
1. Urusan Koperasi dan UKM dan Urusan Otonomi Daerah : membantu pembentukan asosiasi/kelembagaan pedagang informal
2. Urusan Koperasi dan UKM dan Urusan Otonomi Daerah : mengadakan pelatihan untuk manajemen usaha kecil
5 Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota
1. Optimalisasi distribusi komoditas dan kebutuhan pokok menghadapi ketatnya persaingan pasar
1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Ketahanan Pangan, Urusan Perdagangan dan Urusan Penanaman Modal : Menyediakan stok komoditas dan kebutuhan pokok
2. Peningkatan fungsi lumbung pangan di tingkat kelurahan secara efektif
1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Ketahanan Pangan, Urusan Perdagangan dan Urusan Penanaman Modal : Menyediakan distribusi dan stok pangan di tingkat kelurahan
6 Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik
1. Pengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi pada kantor pemerintahan, pusat pelayanan publik dan tempat umum
1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Komunikasi dan Informatika dan Urusan Pekerjaan Umum : Mengintegrasikan jaringan serat optik dengan utilitas lain dan penyediaan fasilitas jaringan wifi di tempat-tempat umum dan di kantor-kantor pemerintahan serta Penataan dan pengelolaan Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC)
7 Tersedianya infrastruktur energi dan kelistrikan untuk mendukung pembangunan kota
1. Pengelolaan energi ramah lingkungan dan suplai bahan bakar minyak dan gas yang efektif dan efisien
1. Urusan Penataan Ruang dan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral : Melakukan kerjasama dengan Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan jaringan pipa gas bawah tanah di kawasan Industri, permukiman, Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa
2. Urusan Energi dan Sumberdaya mineral : Membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG)
2. Penataan jaringan utilitas perkotaan
1. Urusan Pekerjaan umum : Penataan dan pembangunan jaringan ducting utilitas
8 Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dan memperhatikan aspirasi pemangku kepentingan
1. Peningkatan mekanisme dan peran pemangku kepentingan dalam penataan ruang
1. Urusan Penataan Ruang dan Urusan Pemberdayaan Masyarakat : Meningkatkan keterlibatan masyarakat secara independen dalam proses pengambilan keputusan pada perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui Pelaksanaan forum komunikasi publik terkait penataan ruang secara rutin dan terjadwal serta melibatkan masyarakat luas, Pemberian Akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui Rencana Penataan Ruang pada media cetak, media elektronik dan tempat-tempat lain yang mudah diketahui
2. Urusan Penataan Ruang : Meningkatkan kerjasama dengan daerah sekitar untuk penyusunan masterplan penanganan permasalahan tata ruang.
Meningkatkan keterlibatanmasyarakat secara independen dalamproses pengambilan keputusan pada perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
174 175
9 Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten
1. Pengembangan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif
1. Urusan Penataan Ruang : Mengendalikan pembangunan sesuai dengan aturan tata bangunan dan lingkungan yang telah ditentukan melalui Pelaksanaan pemberian saran teknis tehadap rencana pembangunan gedung dan bangunan lainnya, dan Pelaksanaan Pembongkaran bangunan yang tidak sesuai ketentuan
2. Urusan Penataan Ruang : Melakukan kajian dan peninjauan kembali terkait mekanisme dan tata cara perijinan pemanfaatan ruang
3. Urusan Penataan Ruang : menerapkan pendekatan zoning regulation pada kawasan-kawasan cepat berkembang
4. Urusan Penataan Ruang : Mewujudkan integritas dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan secara konsisten melalui pengawasan dan penindakan bagi pihak yang menyalahi dan melanggar aturan pemanfaatan ruang
2. Pengembangan sistem informasi spasial
1. Urusan Penataan Ruang : menerapkan sistem informasi spasial berbasis web
MISI 2: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain
1 Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang
1. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung sistem transportasi
1. Urusan Perhubungan : Melakukan Pengembangan terminal antara lain melalui Revitalisasi Terminal Bus Dalam Kota
2. Urusan Perhubungan : Melakukan Pengembangan pelabuhan melalui Pengembangan angkutan penyeberangan kepulauan seribu
2. Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal
1. Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Membangun Sistem Angkutan Umum Massal berbasis Rel melalui Pembangunan MRT koridor Utara-Selatan tahap I (Lb Bulus - Bunderan HI), Pembangunan sebagian MRT koridor Selatan-Utara tahap II (Bunderan HI - Kampung Bandan), dan Persiapan pembangunan MRT koridor Barat-Timur
2. Urusan Perhubungan : Mengembangkan Light Rapid Transit (LRT) melalui Pembangunan Koridor Green Line dan Blue Line, sesuai RTRW
3. Urusan Perhubungan : Membangun Sistem Angkutan Umum Massal Laut dan sungai melalui Pembangunan dermaga penyeberangan dari dan ke kepulauan seribu, Pengadaan armada kapal penyeberangan, Standarisasi keamanan dan keselamatan kapal penyebrangan tradisional, pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pengembangan sistem angkutan umum massal laut dan sungai
Tersedianya sistemtransportasi perkotaanyang terpadu danmemadai untukmelayani pergerakanorang dan barang.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
176 177
4. Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan angkutan massal Berbasis Jalan atau BRT(Bus Rapid Transit) melalui pembangunan Koridor Busway baru yaitu Koridor 13 (Ciledug-Blok M), Koridor 14 (UI-Manggarai), dan Koridor 15 (Pondok Kelapa – Blok M), Pembangunan Busway koridor Integrasi Jabodetabek; Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bekasi, dan Jakarta-Depok/Bogor, Pengembangan layanan Feeder Busway, Penambahan armada Bus Busway dan Bus Feeder Busway serta Peningkatan profesionalisme lembaga pengelola Busway
5. Urusan Perhubungan : Meningkatkan kelembagaan pengelolaan Busway
6. Urusan Perhubungan : Melakukan Restrukturisasi Trayek Angkutan Umum
3. Penataan Angkutan Umum Reguler
1. Urusan Perhubungan : Melakukan peremajaan bus angkutan umum reguler melalui pengadaan bus baru untuk menggantikan bus lama / bus yang tidak layak jalan
2. Urusan Perhubungan : Mendorong percepatan transformasi bentuk kepengusahaan angkutan umum dari perorangan menjadi Bahan Usaha
4. Pengendalian dan Keselamatan Transportasi
1. Urusan Perhubungan : Mengembangkan ITS (Intelligent Transport System) melalui Pengembangan ITS di koridor ekonomi strategis serta mengkaji opsi-opsi pengendalian arus kendaraan pribadi, angkutan kota dan truk di dalam kota
2. Urusan Perhubungan : Melakukan kajian menyeluruh penyebab kemacetan untuk pembenahan titik-titik rawan kemacetan
3. Urusan Perhubungan : Menerapkan manajemen / pembatasan lalu lintas antara lain melalui Penerapan Electronic Road Pricing (ERP), teknik-teknik traffic restraint lainnya, dan Pengendalian penggunaan kendaraan pribadi
4. Urusan Perhubungan : Melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan kampanye sadar tertib lalu lintas
5. Pembangunan Sarana perpindahan moda transportasi yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas
1. Urusan Perhubungan : Membangun fasilitas / sarana pejalan kaki dan jalur sepeda terutama pada koridor angkutan umum, jalan utama dan kawasan pemukiman
6. Penataan sistem perparkiran
1. Urusan Perhubungan : Mengembangkan sistem perparkiran yang tertib dan aman, dengan kapasitas pelayanan memadai melalui Pengembangan sistem parkir online
2. Urusan Perhubungan : Menerapkan sewa parkir tinggi dan progressive
3. Urusan Perhubungan : Menata parkir off street dan on street
4. Urusan Perhubungan : Mengembangkan fasilitas park and ride di stasiun dan terminal
5. Urusan Perhubungan : Mengembangkan taman dan gedung parkir di pusat-pusat kegiatan
2 Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk melayani sirkulasi dari/ke dalam kota
1. Pengembangan simpang tak sebidang
1. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan Pembangunan flyover dan underpass
2. Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan
1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan dan Jembatan melalui Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan serta memperlebar lahan badan jalan di titik bottleneck
2. Urusan Pekerjaan Umum : Pengembangan Jalan Arteri antara lain melalui Pembangunan jalan missing link, dan Pengembangan jalur khusus untuk angkutan massal pada jaringan jalan arteri layang
3. Urusan Pekerjaan Umum : Menunjang pengembangan ruas jalan tol dalam kota
Mengembangkan dan meningkatkankapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan dan Jembatan melalui Pembangunandan peningkatan jalan dan jembatanserta memperlebar lahan badan jalandi titik bottleneck.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
178 179
3 Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya
1. Pengembangan sistem tata air yang terpadu
1. Urusan Pekerjaan Umum : Menyelesaikan Kanal Banjir Timur melalui Pembebasan Lahan dan pembangunan jalan inspeksi KBT
2. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan Lahan untuk mendukung program Normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter (PAS)
3. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan lahan untuk mendukung Penataan Kanal Banjir Barat dan Cengkareng Drain
4. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan lahan dan penyiapan LARAP untuk mendukung Penataan kapasitas Kali Ciliwung
5. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan penataan dan peningkatan kapasitas Cakung Drain, Kali Sunter dan Kanal Banjir Timur di kawasan aliran timur serta penataan Kali Cideng
6. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang : Membangun sarana dan prasarana sumberdaya air serta melakukan persiapan pembangunan Giant Sea Wall dalam konteks Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS) / National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)
2. Pengembangan sarana dan prasarana sistem drainase
1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sungai dan saluran melalui Normalisasi dan penataan sempadan sungai dan saluran
2. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembuatan sodetan sepanjang sungai ciliwung sampai kanal barat / timur
3. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas situ, waduk dan embung melalui Pembebasan,pembangunan dan pemeliharaan situ,waduk dan embung
4. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung sistem drainase kota antara lain melalui Peningkatan drainase terutama di pusat kota dan Pengadaan alat berat serta alat angkut.
5. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembangunan terowongan bawah tanah multifungsi (deep tunnel) melalui investasi dari pihak swasta murni
6. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sistem polder
3. Pemeliharaan sarana prasarana drainase
1. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pengerukan sungai dan saluran termasuk pengerukan Bendungan Katulampa
2. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pengerukan situ, waduk dan embung
3. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan Pemeliharaan sarana dan prasarana drainase
4. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembersihan sungai dan saluran
4. Konservasi sumberdaya air
1. Urusan Pekerjaan Umum : Menahan air permukaan selama mungkin di darat melalui Pembangunan waduk tangkapan air di hulu
2. Urusan Pekerjaan Umum : Meminimalkan run-off air hujan melalui Pembangunan sumur resapan dan lubang biopori
5. Pengendalian banjir akibat air laut pasang
1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengoptimalkan upaya adaptasi terhadap air laut pasang melalui Pembangunan tanggul pengaman pantai dan penahan air laut pasang
4 Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal
1. Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem terpusat
1. Urusan Pekerjaan Umum : Meningkatkan cakupan layanan air limbah sistem terpusat melalui pembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat
Mengembangkan dan meningkatkankapasitas sungai dan saluran melaluiNormalisasi dan penataan sempadansungai dan saluran.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
180 181
2. Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem setempat
1. Urusan Pekerjaan Umum : Mendorong pengolahan air limbah domestik permukiman antara lain melalui Pembangunan IPAL Komunal, Sosialisasi penggunaan septic tank standar lingkungan hidup, dan Pembangunan/Peningkatan IPAL sistem setempat
5 Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua wilayah kota
1. Pengembangan sistem air minum perpipaan
1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sistem penyediaan air minum perpipaan di seluruh DKI Jakarta melalui Peningkatan kualitas dan kuantitas air baku dari Waduk Jatiluhur dan Waduk Karian ke Jakarta, Pengembangan sumber air baku alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih perpipaan, Pembangunan sarana prasarana penyediaan air bersih perpipaan yang dapat langsung diminum di kawasan tertentu dan pembangunan pipa transmisi air minum dari perbatasan Bekasi ke Muara Karang
6 Tersedianya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kota dan kawasan permukiman
1. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1. Urusan Pekerjaan Umum : Menyediakan prasarana sarana pengelolaan sampah yang ramah lingkungan antara lain melalui Penyediaan lahan untuk fasilitas persampahan dan Peningkatan TPS sesuai standar lingkungan Hidup, peningkatan pembersihan sampah di kali/sungai dengan pemasangan sistem saringan sampah otomatis pada batas wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta dengan provinsi lain dan pada setiap batas wilayah kota administrasi serta peremajaan truk angkutan sampah
2. Urusan Pekerjaan Umum : Meningkatkan kerjasama dengan swasta dalam pelayanan persampahan melalui swastanisasi kebersihan, dan kerjasama pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan ITF dan TPST
3. Urusan Pekerjaan Umum : Memperluas tanggung jawab stakeholder antara lain melalui Penggalangan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk pengelolaan persampahan
2. Penerapan Konsep 3R 1. Urusan pekerjaan Umum : Memanfaatkan sampah sebagai sumber daya mulai dari sumber/hulu melalui Pembangunan sentra 3R / Pusat Daur Ulang, Pendampingan pembentukan bank sampah di tingkat kelurahan, dan Pengembangan jejaring kerja bank sampah
7 Berkurangnya pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) di wilayah kota Jakarta
1. Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran udara
1. Urusan Lingkungan Hidup : Mengendalikan pencemaran udara melalui Pemantauan Kualitas Udara, Pembinaan stakeholder melalui program PROPER dan SUPER, Penegakan hukum terhadap pencemaran udara, Peningkatan penerapan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Kawasan Dilarang Merokok dan Uji Emisi
2. Urusan Lingkungan Hidup : Menurunkan emisi Gas Rumah Kaca antara lain melalui Penurunan emisi Gas Rumah Kaca dari sektor Industri, Transportasi, dan Pemantauan dan pelaporan penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
2. Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran air
1. Urusan Lingkungan Hidup : Mengendalikan pencemaran air antara lain melalui Pemantauan Kualitas Air, Pembinaan masyarakat dalam upaya pengendalian pencemaran air, dan Penegakan hukum terhadap pencemaran air serta membentuk dan memperkuat komunitas pencinta sungai
3. Menurunkan beban pencemaran tanah
1. Urusan Lingkungan Hidup : Meningkatkan upaya pencegahan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan lingkungan pada sumbernya.
8 Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim
1. Peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas pemangku kepentingan dalam menghadapi ancaman bencana
1. Urusan Otonomi Daerah : Mengembangkan sistem peringatan dini bencana
Penyediaan lahan untuk fasilitaspersampahan dan Peningkatan TPSsesuai standar lingkungan Hidup.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
182 183
2. Urusan Otonomi Daerah : Menyediakan lokasi evakuasi korban bencana di kawasan rawan bencana
3. Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan kerjasama dengan swasta untuk penyediaan gudang buffer stock
4. Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan pelatihan dan evacuation drill
2. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya dan ancaman bencana
1. Urusan Otonomi Daerah: Pembangunan sarana dan prasarana pemadam kebakaran
2. Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan Pembangunan instalasi hydrant di kawasan permukiman padat/rawan kebakaran
MISI 3: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota.
1 Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat
1. Kerjasama dalam penyediaan rumah susun sewa
1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan superblok rumah susun sewa murah yang dilengkapi pasar, sarana kesehatan dan sarana khusus bagi masyarakat usia lanjut dan penyandang cacat
2. Pengembangan rumah susun sewa
1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan rumah susun sewa pada lokasi-lokasi strategis dan lahan milik Pemda atau konsolidasi lahan dan bangunan
2. Melaksanakan pendampingan masyarakat calon penghuni rumah susun
3. Pengembangan rusunami dan apartemen bersubsidi
1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan rumah susun sewa pada lokasi-lokasi strategis dan lahan milik Pemda atau konsolidasi lahan dan bangunan
2. Melaksanakan pendampingan masyarakat calon penghuni rumah susun
4. Rehabilitasi dan perbaikan rumah susun sewa yang dikelola Pemprov DKI Jakarta
1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Perbaikan rumah susun sewa yang dibangun pemerintah pusat untuk diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta
2 Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat(perbaikan Kampung)
1. Penataan kawasan permukiman kumuh skala kota
1. Urusan Perumahan Rakyat : Menata kampung sepanjang daerah aliran sungai
2. Urusan Perumahan Rakyat : Menata kampung tematik
3. Urusan Perumahan Rakyat : Menata RW-RW Kumuh
3 Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta
1. Peningkatan ruang terbuka hijau publik dan privat
1. Urusan Lingkungan Hidup : Menambah RTH Publik melalui penyediaan dan pembelian lahan baru dan penggalangan peran swasta dalam penyediaan RTH Publik
2. Urusan Lingkungan Hidup : Pengembangan RTH privat antara lain melalui Penerapan regulasi untuk penambahan RTH Privat, penyediaan lahan minimal untuk hutan kota dan sentra pengembangan tanaman pangan dan hortikultura serta peningkatan konservasi flora dan fauna
2. Peningkatan kualitas taman sebagai ruang publik
1. Urusan Lingkungan Hidup : Membangun dan mengembangkan taman, taman interaktif dan hutan kota sebagai ruang publik yang dapat dijadikan sarana rekreasi budaya betawi, sarana penyaluran kreativitas atau creative public space serta berfungsi sebagai daerah resapan air
MISI 4: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
1 Berkembangnya budaya kota multikultur yang berbasis komunitas
1. Pengembangan budaya Betawi yang bersinergi dengan budaya multikultur lainnya
1. Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan budaya betawi dan budaya multikultur lainnya melalui peningkatan dan fasilitasi alkulturasi budaya nusantara dan budaya betawi
2 Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta
1. Pengembangan Jakarta sebagai pusat kebudayaan nasional
1. Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan event budaya nasional dan daerah antara lain melalui kerjasama dengan daerah lain dalam pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana untuk peningkatan budaya nusantara
Menambah RTH Publik melaluipenyediaan dan pembelian lahanbaru dan penggalangan peran swastadalam penyediaan RTH Publik
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
184 185
2. Pengembangan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah kotamadya dan Kepulauan Seribu
1. Urusan Kebudayaan : Melaksanakan pembangunan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah dan kepulauan Seribu dan peningkatan pemanfaatan balai kesenian daerah di lima wilayah
2. Urusan Kebudayaan : Mengembangkan kawasan strategis budaya provinsi di Kota Tua, Taman Ismail Marzuki, Jatinegara dan Situ Babakan
3. Urusan kebudayaan : Meningkatkan interaksi dan komunikasi budayawan dan seniman, dan antara budayawan dan seniman dengan masyarakat
3 Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata kota
1. Revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta
1. Urusan Kebudayaan : Menata fisik lingkungan kawasan Kota Tua Jakarta melalui pembangunan sarana dan prasarana ekonomi kreatif
2. Urusan Kebudayaan : Melakukan kerjasama dengan pemilik bangunan/gedung dan memberdayakan masyarakat untuk pelestarian dan pengembangan kota tua sebagai destinasi wisata dan benda cagar budaya
2. Penataan bangunan dan gedung pemerintah yang bernuansa budaya Betawi
1. Urusan Perumahan : Menata gedung-gedung pemerintahan yang bernuansa budaya betawi
2. Urusan Perumahan : Membangun Mesjid Raya bernuansa betawi di Jakarta Barat
3. Urusan Perumahan Rakyat : Menerapkan aturan bangunan/gedung bernuansa budaya betawi
4 Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota
1. Penyelenggaraan event-event kebudayaan
1. Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan karnaval dan festival budaya di lima wilayah
2. Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan event-event budaya betawi secara reguler
2. Peningkatan kapasitas sanggar-sanggar budaya dan kesenian
1. Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan aktivias dan eksistensi sanggar budaya
2. Urusan Kebudayaan : Memfungsikan Balai rakyat di kecamatan sebagai pusat kegiatan sosial-budaya komunitas kecamatan
5 Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat kota terutama kaum marginal dan rentan
1. Pengembangan skema jaminan dan perlindungan sosial bagi pekerja informal
1. Urusan Ketenagakerjaan : Memberikan jaminan sosial khususnya bagi pekerja informal melalui Penerapan asuransi kesejahteraan sosial bagi pekerja informal dengan sistem cost sharing
6 Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan masyarakat
1. Pengembangan sarana dan prasarana OR di seluruh wilayah
1. Urusan Olahraga dan Pemuda : Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga dan pemuda melalui Penambahan jumlah dan peningkatan fungsi Gelanggang Remaja sebagai sarana untuk aktualisasi aktivitas seni-budaya pelajar,remaja dan mahasiswa dan Penambahan jumlah dan peningkatan fungsi Gelanggang Olahraga sebagai media pengembangan dan pembinaan olahraga
7 Meningkatnya kualitas dan perlindungan ketenagakerjaan
1. Peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja
1. Urusan Ketenagakerjaan : Meningkatkan kurikulum pelatihan keterampilan di Balai Latihan Kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
2. Urusan Ketenaga Kerjaan : Meningkatkan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja
8 Meningkatnya kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)
1. Penyelengaraan pembinaan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)
1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : Meningkatkan harmonisasi masyarakat dalam kemajemukan antara lain melalui pembinaan masyarakat dan lembaga keagamaan untuk meningkatkan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)
9 Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban kota
1. Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan pemerintah dalam meningkatkan ketentraman dan ketertiban kota
1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Urusan Pendidikan dan Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berperilaku budaya yang tertib, disiplin, ramah, sadar lingkungan, partisipatif dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara ketentraman kota.
Menata fisiklingkungan kawasan Kota Tua Jakartamelalui pembangunan sarana danprasarana ekonomi kreatif.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
186 187
2. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : Meningkatkan kerjasama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketentraman kota
3. Urusan Otonomi Daerah: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban lingkungan
MISI 5: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
1 Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih
1. Pengembangan kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif
1. Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan penguatan kelembagaan Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE)
2. Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan Pemantauan langsung melalui CCTV di semua lokasi pelayanan publik dan kantor-kantor pemerintahan
3. Urusan Otonomi Daerah : Menata kelambagaan pemerintah daerah yang efektif dan efisien
2. Pengembangan struktur organisasi dan tata laksana pemerintahan yang akuntabel
1. Urusan Otonomi Daerah : Melakukan penataan kebutuhan organisasi dan tata laksana yang efektif dan efisien serta didukung sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi
3. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
1. Urusan Otonomi Daerah : mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan pembangunan melalui pengembangan sistem informasi perencanaan yang terintegrasi dengan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan sistem informasi pengawasan pelaksanaan pembangunan
2. Urusan Otonomi Daerah : Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan dan pemungutan Pajak Daerah melalui Penerapan online sistem pajak daerah
3. Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kontribusi penerimaan BUMD antara lain melalui Pengelolaan BUMD dengan perbaikan manajemen, peningkatan profesionalisme BUMD, dan penerapan Reward and Punishment terhadap Manajemen BUMD serta divestasi atau likuidasi terhadap perusahaan daerah yang belum membaik kesehatannya.
4 Urusan Penanaman Modal : Meningkatkan Investasi Daerah yang berkualitas dan selektif untuk mendukung perekonomian daerah yang lebih efisien, efektif dan inklusif dengan tetap menggunakan prinsip good governance
5. Urusan Perindustrian : Meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk industri dengan tetap mempertimbangkan aspek pelestarian lingkungan dan peningkatan pelatihan SDM yang komprehensif dan berkualitas guna mewujudkan industri kreatif dan kompetitif
2 Meningkatnya ketersediaan SDM Pemprov yang sesuai dengan kompetensinya
1. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang berkelanjutan
1. Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan
2. Pengembangan sistem reward and punishment dalam pengem-bangan sumber daya manusia
1. Urusan Otonomi Daerah : menerapkan sistem reward and punishment yang adil dan sesuai dengan karakteristik organisasi
3. Proses pengisian jabatan secara terbuka
1. Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan Lelang Jabatan
3 Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif
1. Peningkatan kepedulian masyarakat pada pem-bangunan politik dan demokrasi
1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam kehidupan politis dan demokrasi
2. Peningkatan kapasitas dan peran partai politik dalam pembangunan politik dan demokrasi
1. Urusan Otonomi Daerah : melakukan pembinaan terhadap partai politik
Melakukanpembinaan kepada masyarakat dalamkehidupan politis dan demokrasi.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
188 189
4 Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan
1. Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan
1. Urusan Otonomi Daerah : Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan amtara lain melalui proses musrenbang dan Pelaksanaan rembug warga.
2. Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat
2. Pengembangan mekanisme pengaduan berbasis sistem informasi yang real-time
1. Urusan Otonomi Daerah : penyediaan saluran pengaduan melalui berbagai alat dan media
2. Urusan Otonomi Daerah : Menyediakan kemudahan akses informasi kepada masyarakat
5 Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat
1. Penataan dan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan publik yang lebih baik (cepat dan berkualitas)
1. Urusan Otonomi Daerah : Menyelenggarakan pelayanan prima di Kelurahan dan Kecamatan
2. Urusan Otonomi Daerah : Melakukan perbaikan dan penataan sarana dan prasarana pelayanan publik
2. Peningkatan kapasitas aparatur sebagai garda tedepan pelayanan
1. Urusan Otonomi Daerah : melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan untuk membentuk karakter pelayanan publik
6 Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi
1. Pengembangan sistem informasi dalam mendukung pelayanan publik yang lebih baik
1. Urusan Penanaman Modal : Membangun jaringan komunikasi perjinan investasi secara online
2. Urusan Otonomi Daerah : Menyederhanakan jalur birokrasi perijinan dengan meningkatkan penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
3. Urusan Otonomi Daerah : Menerapkan sistem informasi pelayanan publik
7 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan bagi semua masyarakat
1. Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh golongan masyarakat menuju JAKARTA PINTAR
1. Urusan Pendidikan : Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat melalui Pemberian Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Operasional Buku (BOB) bagi peserta didik di sekolah negeri dan Swasta serta pemberian biaya personal Siswa Miskin (BPSM) dengan KARTU JAKARTA PINTAR
2. Urusan Pendidikan : Meningkatkan Pemenuhan Hak-hak Anak di Sekolah
3. Urusan Pendidikan : Memberikan bantuan/hibah untuk pembangunan gedung sekolah swasta ataupun hibah meubelair
4. Urusan Pendidikan : Meningkatkan daya tampung peserta didik
5. Urusan Pendidikan : Meningkatkan sekolah yang berfungsi dengan baik
2. Peningkatan kualitas layanan pendidikan
1. Urusan Pendidikan : Meningkatkan kualitas lulusan peserta didik melalui Penyebaran sekolah-sekolah unggulan ke seluruh wilayah, dan melalui Penyempurnaan sistem rayonisasi dan peningkatan karakter bagi kualitas didik
2. Urusan Pendidikan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas Guru
8 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat
1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk DKI Jakarta
1. Urusah Kesehatan : Menerapkan sistem jaminan pembiayaan menyeluruh (total coverage) bagi masyarakat melalui Penerapan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga miskin dan rentan Jakarta dengan KARTU JAKARTA SEHAT
2. Urusan Kesehatan : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Masyarakat di pasar-pasar tradisional dan rumah susun
3. Urusan Kesehatan : Mengembangkan Puskesmas Rawat Inap
4. Urusan Kesehatan : Menambah kapasitas tempat tidur Kelas Tiga pada RSUD
Peningkatankapasitas aparatursebagai gardatedepan pelayanan.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Masyarakat di pasar-pasar tradisional dan rumah susun
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
190 191
5. Urusan Kesehatan : Membentuk dan mengembangkan Kelurahan siaga aktif
6. Urusan Kesehatan : menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di kelurahan
7. Urusan Kesehatan : Meningkatkan cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)
9 Terkendalinya pertumbuhan penduduk
1. Pengendalian pertumbuhan penduduk alami dan urbanisasi
1. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera : Meningkatkan Pelayanan KB Gratis
2. Urusan Kependudukan : Membuat kajian pola mobilitas dan migrasi penduduk kedalam dan keluar Jakarta
3. Urusan Sosial : Melakukan studi dan kajian demografis dan sosiologis tentang kelompok PMKS (gelandangan, pengemis, dan tuna wisma)
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan
192 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 7KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAHDalam bab ini, dari semua program prioritas yang telah ditentukan selanjutnya
akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan yang merupakan
program prioritas utama Gubernur dalam mencapai visi dan misi RPJMD.
194 195RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
BAB7
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAHVisi dan Misi pembangunan Provinsi DKI Jakarta, setelah dijabarkan dalam tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan maka proses penjabaran selanjutnya adalah dalam pelaksanaan kebijakan umum dan program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaannya. Kebijakan umum pada hakekatnya merupakan resume dari semua arah kebijakan pembangunan yang dipilih, sementara program prioritas merupakan penjabaran dari arah kebijakan yang terkait langsung dengan pelaksanaan visi dan misi RPJMD.
Selain program prioritas, program yang disajikan dalam RPJMD ini juga menuangkan program yang terkait penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) maupun operasional pemerintahan sebagai landasan pelaksanaan penyusunan Renstra SKPD agar terjalin ikatan yang tidak terputus antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dituangkan dalam Bab VIII Indikasi Rencana Program yang disertai Kebutuhan Pendanaan.
Dalam bab ini, dari semua program prioritas yang telah ditentukan selanjutnya akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan yang merupakan program prioritas utama Gubernur dalam mencapai visi dan misi RPJMD.
Penjelasan kebijakan umum dan program prioritas berdasarkan misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut :
7.1. Kebijakan Umum PembangunanKebijakan umum pembangunan daerah diarahkan untuk :
1. Melaksanakan Program Unggulan yang merupakan Program Prioritas dalam pembangunan daerah selama 5 tahun dalam rangka penyelesaian permasalahan-permasalahan yang ada.
2. Melaksanakan program prioritas daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan.
3. Melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal dan operasional.
4. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang.
5. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan.
6. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan
pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro Growth, Pro Environtment, MDG’s dan MP3EI), pemenuhan ketentuan perundang-undangan (anggaran pendidikan lebih dari 20 persen), pendampingan program-program pemerintah pusat,serta pendampingan program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan Internasional.
7. Meningkatkan pelayanan masyarakat dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten hingga Provinsi.
8. Meningkatkan Kerjasama Jabodetabek yang meliputi :
a. Pengembangan transportasi antara lain melalui Pembangunan Busway Koridor Integrasi Jabodetabek, Pengembangan Kereta Komuter dan Pembangunan Light Rapid Transit;
b. pengendalian banjir, antara lain melalui Pengembangan Waduk tangkapan air di hulu (Waduk Ciawi, Waduk Cimanggis), pembangunan tanggul pengaman Rob;
c. Pengelolaan sampah, melalui Penyediaan fasilitas persampahan terpadu;
d. Penyediaan air bersih, antara lain melalui Penyediaan air bersih dan air baku dari waduk Jatiluhur;
e. Pengembangan industri dan perdagangan, melalui penataan industri Hi-tech. Industri bertekonolgi tinggi (Hi-tech) merupakan industri yang dioperasikan oleh Sumber Daya Manusia yang berpendidikan dan berketerampilan tinggi, serta mempunyai infrastruktur yang mendukung dan mempunyai lembaga/divisi riset;
f. Pengamanan ketersediaan pangan, melalui pengendalian akses, harga, promosi, serta distribusi / pemasaran stok komoditas dan kebutuhan pokok;
g. Pengendalian urbanisasi penduduk.
9. Meningkatkan peran Jakarta sebagai Ibukota Negara yang meliputi :
a. Pengembangan Transportasi melalui Pembangunan MRT, Pengembangan fasilitas park and ride di stasiun dan terminal serta Pembangunan ruas jalan tol dalam kota .
b. Penanganan Banjir melalui Penataan kawasan Kanal Banjir Timur (KBT); Penataan kapasitas Kali Ciliwung, Pembangunan sodetan Ciliwung – KBT; Normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter (PAS), Penataan Kanal Banjir Barat, Cengkareng Drain II, Cengkareng Barat, Cakung Drain, Kali Sunter dan Kanal Banjir Timur; Pelaksanaan program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI); Perencanaan Pembangunan Terowongan bawah tanah multifungsi serta Pembangunan waduk tangkapan air di hulu.
Semua program prioritas yang telah ditentukan selanjutnya akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan yang merupakan program prioritas utama Gubernur dalam mencapai visi dan misi RPJMD.
196 197
c. Perumahan Rakyat melalui Penataan pembangunan rusunami dan apartemen bersubsidi serta Penyerahan rumah susun sewa yang dibangun pemerintah pusat untuk diperbaiki Pemprov DKI Jakarta.
d. Penataan Air Bersih dan Air Limbah melalui Peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih dan air baku dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta serta pembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat.
e. Penyediaan Energi melalui Pengembangan jaringan pipa gas bawah tanah di kawasan Industri, Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa; Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) serta Peningkatan ketersediaan suplai listrik.
f. Pengembangan Ekonomi Kota melalui Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Marunda dan Tanjung Priok; Pengembangan kawasan Pelabuhan perikanan Muara Baru; serta Pengembangan ekonomi kreatif melalui kerjasama dengan pemilik bangunan/gedung (milik Pemerintah Pusat) untuk pelestarian kawasan Kota Tua.
g. Lain-Lain melalui Peningkatan kerjasama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketentraman kota serta penanganan bencana.
7.2. Program Prioritas Pembangunan DaerahProgram prioritas yang dikelompokkan berdasarkan Isu - Isu strategis menurut misi adalah sebagai berikut :
Misi1 :
1. Isue Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota
a. Program perencanaan tata ruang
b. Program pemanfaatan ruang
c. Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan
d. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang
e. Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung
f. Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan
g. Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang
2. Isue Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja
a. Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam Negeri
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM
c. Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi
d. Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemitraan Koperasi dan UMKM
e. Program Pemberdayaan UMKM
f. Program pengamanan ketersediaan pangan, pengendalian Akses, Harga, Promosi, dan Distribusi/Pemasaran
g. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil tanaman pangan dan hortikultura
h. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil perikanan
i. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan produk hewan ( kesmavet )
j. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
k. Program Penguatan sistem dan fasilitas pendukung pusat pelatihan kerja
l. Program peningkatan kesempatan Kerja dan peningkatan sistem pelayanan penempatan tenaga kerja
3. Isue Pembangunan Energi dan Telematika Jakarta
a. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral
Misi2 :
1. Isue Pengembangan Sistem Transportasi
a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan
b. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
c. Program Pembangunan Transportasi Perairan
d. Program Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan
e. Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan
f. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
g. Program Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan
h. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan
2. Isue Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan
a. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir
b. Program Pengembangan Sistem Drainase
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
Penataan Air Bersih dan Air Limbah melalui Peningkatan kualitas dankuantitas air bersih dan air baku dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta sertapembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
198 199
d. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya
e. Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir dan Drainase
3. Isue Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah
b. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih
c. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
d. Program Pengurangan Timbulan Sampah di Sumber
e. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
f. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
g. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
h. Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana
i. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
Misi3 :
1. Isue Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota
a. Program Penyediaan Perumahan Rakyat
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat
c. Program Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rumah Susun
d. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan
e. Program Koordinasi Serah Terima Rusun yang Dibangun Oleh APBN
f. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung
2. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH
a. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman
b. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan
c. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman
d. Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman
Misi 4 :
1. Isue Pembangunan Budaya Multi-Kultur
a. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
b. Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
d. Program Peningkatan Pelaku dan Kelembagaan Kebudayaan
e. Program Pemeliharaan gedung Pemda
f. Program Penyediaan Informasi Perumahan, Permukiman dan Gedung Pemda
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik
h. Program Pengembangan wawasan kebangsaan
i. Program Penguatan Hubungan Kelembagaan
j. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat
k. Program Pendidikan Politik Masyarakat
l. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda
Misi 5 :
1. Isue peningkatan kapasitas aparatur
a. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur
b. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur DKI Jakarta
d. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI Jakarta
2. Isue peningkatan pelayanan publik
a. Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil
b. Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
c. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
d. Program Sistem Informasi danTeknologi Pajak Daerah
e. Program Peningkatan Kinerja BUMD
f. Program Pengelolaan dan Pengembangaan Perencanaan Pembangunan
g. Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik
h. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan
i. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan
j. Program Pendidikan dan Pelatihan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
200 201
k. Program Pelayanan Penanaman Modal
l. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten
3. Isue Peningkatan Kualitas Pendidikan
a. Program Wajib Belajar Dua BelasTahun
b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan
c. Program Peningkatan Mutu Pendidikan
4. Isue Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat
a. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
c. Program Keluarga Berencana
Adapun hubungan antara kebijakan umum dan arah kebijakan, serta program prioritas pembangunan daerah beserta indikator kinerja dan kerangka pendanaannya diuraikan dan dapat dilihat dalam Tabel 7.1.
Dari beberapa program prioritas, kemudian dipilih program unggulan sebagai berikut :
7.3. Program Unggulan1. Isu Pengembangan Sistem Transportasi
a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan, berupa
1) Pengembangan koridor Busway
2) Penambahan armada Busway
3) Penataan trayek dan peremajaan armada bus sedang
b. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
1) Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT)
2) Pembangunan Light Rapid Transit (LRT)
c. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan
1) Pembangunan Flyover dan Underpass
2) Pembangunan jalan tembus
2. Isu Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan
a. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir
1) Pengembangan situ, waduk dan embung
2) Penguatan tanggul
3) Pembuatan sumur resapan dan lubang biopori
4) Pembangunan Terowongan bawah tanah multifungsi
b. Program Pengembangan Sistem Drainase
1) Pengembangan sistem polder
2) Normalisasi sungai dan saluran
3) Pengerukan sungai dan saluran
3. Isu Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota
a. Program Penyediaan Perumahan Rakyat
1) Pembangunan rumah susun sewa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olah raga
b. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan
1) Mendorong pembangunan hunian vertikal
c. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung
1) Penataan kampung dan lingkungan kumuh
4. Isu Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
1) Pembangunan Sarana Prasarana TPS Standar Ramah Lingkungan di 5 wilayah kota
2) Pembangunan Tempat Transit Sampah Pesisir dan Pantai Pulau Pemukiman di Kepulauan Seribu
b. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1) Swastanisasi Penanganan Kebersihan di 44 Kecamatan
2) Penanganan Sampah Pesisir dan Pantai Pulau-pulau di Kabupaten Adm. Kep. Seribu, Pesisir dan Pantai Utara Jakarta, serta Muara 13 (Tiga Belas) Sungai di Teluk Jakarta
3) Penanganan Sampah Sungai
4) Penanganan Sampah di Saluran Mikro, Penghubung dan Taman di 5 wilayah kota
c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
1) Pembangunan Sistem Informasi dan Pengawasan Penanganan Sampah
5. Isu Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH
a. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
202 203
1) Penambahan RTH melalui pembelian lahan dan kontribusi pengembang
b. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman
1) Penggalangan peran swasta dan masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan RTH Publik/penghijauan lingkungan
6. Isu Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM
1) Penyediaan ruang bagi ekonomi informal/PKL pada kawasan perkantoran dan perdagangan
2) Membangun mall khusus bagi PKL
3) Memperbaiki pasar-pasar tradisional
7. Isu Pembangunan Budaya Multi-Kultur
a. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
1) Pengembangan karakter kota berciri khas betawi
b. Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan
1) Penyelenggaran event budaya bertaraf internasional
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
1) Pengembangan pusat kebudayaan Betawi
2) Revitalisasi kota tua
d. Program Pemeliharaan dan Pembangunan gedung Pemda
1) Pembangunan Masjid Raya Jakarta
8. Isu peningkatan pelayanan publik
a. Program Sistem Informasi danTeknologi Pajak Daerah
1) Pengembangan pelayanan pajak online
b. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan
1) Pelayanan prima di Kelurahan
c. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan
1) Pelayanan prima di Kecamatan
d. Program peningkatan Investasi
1) Pengembangan layanan perijinan secara online
e. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten
1) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
9. Isu Peningkatan Kualitas Pendidikan
a. Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun
1) Wajib Belajar 12 tahun
2) Penerapan KARTU JAKARTA PINTAR
b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan
1) Peningkatan Daya Tampung Peserta Didik
2) Peningkatan Kualitas Gedung Sekolah
c. Program Peningkatan Mutu Pendidikan
1) Peningkatan kualitas dan kuantitas guru
10. Isu Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat
a. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah
1) Pemberlakuan KARTU JAKARTA SEHAT
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
1) Pengembangan Puskesmas Kecamatan menjadi Rawat inap selain RB
2) Penambahan kapasitas Tempat Tidur kelas tiga pada RSUD
3) Pelayanan kesehatan Masyarakat di pasar-pasar tradisional/rumah susun
c. Program Pembinaan Upaya Kesehatan
1) Pembentukan Kelurahan Siaga Aktif
d. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
1) Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kelurahan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
204 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 8INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANPada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-
2017 baik yang bersifat Program prioritas maupun program dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan pelayanan
dasar kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan Minimal.
206 207RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
BAB8
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANPada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program prioritas maupun program dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai berikut :
1. URUSAN PENDIDIKAN
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pendidikan antara lain :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase Angka Partisipasi Kasar untuk PAUD.
b. Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase Angka Partisipasi Kasar untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK; menurunnya persentase angka putus sekolah; meningkatnya persentase peserta didik penerima BOP (Negeri dan Swasta); meningkatnya cakupan sekolah penerima bantuan buku; dan meningkatnya persentase peserta didik dari keluarga miskin penerima Kartu Jakarta Pintar.
c. Program Pendidikan Non Formal dan Informal
Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya persentase angka buta aksara dan mempertahankan persentase lembaga keterampilan non formal dan informal yang dibina.
d. Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sekolah yang melaksanakan pendidikan inklusi; serta meningkatnya jumlah revisi peraturan tentang penerapan pendidikan inklusi.
e. Program Peningkatan Mutu Pendidikan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase kelulusan; meningkatnya nilai rata-rata Ujian Nasional (UN); meningkatnya persentase jumlah sekolah ramah anak; meningkatnya jumlah sekolah yang memiliki kantin kejujuran; meningkatnya jumlah sekolah yang menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); menurunnya jumlah tawuran pelajar; meningkatnya jumlah sekolah
reguler di pinggiran Jakarta yang ditingkatkan menjadi sekolah unggulan (Tenaga Pendidik dan Kependidikan); meratanya perbandingan penerimaan peserta didik baru (PPDB) antara lokal, umum, prestasi dan non DKI; serta meningkatnya persentase Guru/pendidik yang memenuhi standar kompetensi S1 dan Sertifikasi.
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah lembaga pendidikan swasta penerima hibah, meningkatnya jumlah sekolah yang dibangun den meningkatnya persentase gedung sekolah yang berfungsi dengan baik.
g. Program Peningkatan Tata Kelola Layanan Pendidikan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase sekolah yang melaksanakan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).
2. URUSAN KESEHATAN
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Kesehatan antara lain :
a. Program Pembinaan Upaya Kesehatan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH); dan meningkatnya persentase Kelurahan Siaga Aktif.
b. Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak
Indikator yang akan dicapai yaitu Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pasar yang menyediakan pelayanan kesehatan; meningkatnya jumlah rumah susun milik Pemda yang menyediakan fasilitas layanan kesehatan; meningkatnya jumlah Puskesmas Kecamatan yang telah memiliki fasilitas rawat inap selain rumah bersalin; dan meningkatnya persentase kapasitas tempat tidur kelas tiga di RSUD.
d. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan rentan ber-KTP DKI Jakarta yang mendapat layanan kesehatan.
e. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Indikator yang akan dicapai antara lain menurunnya angka kesakitan akibat penyakit DBD; menurunnya persentase penemuan kasus-kasus baru TB paru BTA positif; meningkatnya persentase cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA; meningkatnya proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS; meningkatnya persentase
Menurunnya persentase angka buta aksara danmempertahankan persentase lembaga keterampilan non formal dan informalyang dibina.
Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan rentan ber-KTP DKI Jakarta yang mendapat layanan kesehatan.
208 209
cakupan Universal Child Immunization (UCI); meningkatnya jumlah Puskesmas yang melakukan penanganan penyakit tidak menular (PTM); dan meningkatnya jumlah Kelurahan yang menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
f. Program Kefarmasian, Alat kesehatan dan Makanan & Minuman
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase obat generik yang digunakan oleh Puskesmas; meningkatnya persentase Obat Rasional yang digunakan pada Layanan Kesehatan Pemerintah; dan meningkatnya jumlah pengujian produk makanan produksi rumah tangga yang beredar di pasaran.
g. Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah SDM Kesehatan non PNS yang memiliki kompetensi; dan meningkatnya Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas.
h. Program Antisipasi dan Penanggulangan Kesehatan Terkait Bencana
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya respon time penanganan kesehatan dalam penanggulangan bencana.
3. URUSAN PEKERJAAN UMUM
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pekerjaan Umum antara lain :
a. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah Flyover, Underpass dan Jembatan yang dibangun; meningkatnya luas jalan, jalan tembus dan missing link, jalan arteri sejajar 6 (enam) ruas jalan tol dalam kota; serta meningkatnya panjang trotoar yang terbangun.
b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya wilayah jalan dan jembatan yang dipelihara
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya drainase di pusat kota; meningkatnya jumlah alat berat dan alat penyedot lumpur yang tersedia; bertambahnya jumlah TPS ramah lingkungan yang tersedia; dan bertambahnya jumlah saringan sampah otomatis yang tersedia.
d. Program Pengembangan Sistem Drainase
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya panjang sungai/kali yang dinormalisasi; meningkatnya jumlah sungai kewenangan Provinsi DKI Jakarta yang dikeruk; dan terlaksananya pengerukan sungai.
e. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase cakupan pelayanan air minum perpipaan.
f. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah waduk dan situ yang dikeruk; meningkatnya jumlah waduk berjenjang di daerah hulu yang terbangun; dan terlaksananya konservasi air tanah.
g. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan yang tersedia untuk pembangunan koridor kering KBT; meningkatnya luas lahan yang dibebaskan untuk pra pelaksanaan pembangunan kali PAS dan Luas lahan untuk pembangunan fisik kali Ciliwung; meningkatnya panjang sungai di aliran timur yang tertata; terselesaikannya Masterplan pembangunan Giant Sea Wall; meningkatnya jumlah sistem polder baru yang terbangun; meningkatnya jumlah sumur resapan (Injection Well) waduk yang terbangun; meningkatnya panjang pengaman pantai yang terbangun; meningkatnya jumlah waduk dan jumlah embung yang terbangun di 5 wilayah kota Jakarta; serta tersedianya dokumen perencanaan pembangunan Terowongan Bawah Tanah Multifungsi.
h. Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir dan Drainase
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah waduk pengendali banjir yang terpelihara; terlaksananya perbaikan sistem pompa, pintu air, dan kelengkapannya; terpeliharanya sarana dan prasarana infrastruktur drainase tidak terprediksi; serta tertanganinya titik genangan jalan arteri/kolektor.
i. Program Pembangunan, Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana Jaringan Utilitas
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya inventarisasi jaringan utilitas; terlaksanaanya pelayanan permohonan IMP, IPPJU, rekomendasi PLB dan data perijinan; dan Penataan dan pembangunan jaringan ducting utilitas.
j. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sampah dalam kota yang diolah melalui ITF; dan meningkatnya persentase sampah dalam kota yang dapat tertangani secara tepat waktu.
k. Program Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Luas lahan yang dibebaskan untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an Bidang Air dan bidang Jalan; serta meningkatnya lokasi yang dibebaskan untuk TPS.
Meningkatnya Luas lahan yang dibebaskanuntuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an Bidang Air dan bidang Jalan; serta meningkatnya lokasi yang dibebaskan untuk TPS.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
210 211
l. Program Pengurangan Timbunan Sampah di Sumber
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase pengurangan timbulan sampah di sumber.
m. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Persentase fasilitas terbangun sistem air limbah terpusat, meningkatnya Persentase IPAL sistem setempat yang terbangun, meningkatnya Jumlah IPAL komunal yang mulai terbangun, meningkatnya Volume penyedotan dan pengolahan limbah septic tank, dan bertambahnya ijin instalasi pengolah air limbah (IPAL) dari kegiatan usaha sebagai pedoman di dalam mengelola kinerja IPAL nya.
n. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Persentase Pengurangan Sampah yang dibuang di sungai dan taman serta meningkatnya Persentase timbulan Sampah DKI Jakarta yang dikelola secara Swadaya oleh Masyarakat dan Swasta (Konsep Business to Business).
4. URUSAN PERUMAHAN RAKYAT
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Perumahan Rakyat lain :
a. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan
Indikator yang akan dicapai antara lain tersusun dan terimplementasikannya prosedur estate management; terlaksananya monitoring dan evaluasi; terlaksananya kapasitas regulator di bidang perumahan dan gedung Pemda; terlaksananya pembinaan asosiasi usaha perumahan; serta terlaksananya pengawasan dan pengendalian perumahan dan permukiman.
b. Program Pelayanan Perumahan dan Permukiman
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya pelayanan perizinan bidang perumahan.
c. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya penataan kampung sepanjang daerah aliran sungai Ciliwung; bertambahnya jumlah unit Rusun tematik yang terbangun; bertambahnya jumlah lokasi kampung tematik; bertambahnya jumlah RW kumuh yang tertata; terberdayakannya masyarakat dalam perbaikan kampung terpadu; terlaksananya perbaikan jalan lingkungan; serta terlaksananya pengembangan perbaikan kampung terpadu.
d. Program Penyediaan Perumahan Rakyat
Indikator yang akan dicapai antara lain terbangunnya super blok Rusunawa, meningkatnya jumlah unit Rusunawa yang terbangun melalui dana APBD dan APBN; terbangunnnya unit Rusunawa di lokasi pasar; serta terlaksananya pembangunan perumahan yang layak huni dan terjangkau.
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat
Indikator yang akan dicapai yaitu terbangunnnya sarana dan prasarana untuk masyarakat usia lanjut dan penyandang cacat.
f. Program Penyiapan Mayarakat Calon Penghuni Rumah Susun
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya sosialisasi hak dan kewajiban penghuni Rusun; serta termanfaatkannya studi dan kajian-kajian tentang persepsi masyarakat terhadap hunian apartemen dan rumah tapak.
g. Program Penataan, Penertiban dan Pemeliharaan Rumah Susun
Indikator yang akan dicapai antara lain terselesaikannya perkara perumahan di PTUN dan PN; terlaksananya perbaikan Rusun; terwujudnya ketertiban penghuni rusunawa; serta terwujudnya pengelolaan keamanan terpadu rusun.
h. Program Koordinasi Serah Terima Rusun Yang dibangun Oleh APBN
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya perbaikan rumah susun.
i. Program Pembangunan Gedung Pemda
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya bangunan gedung layanan publik dan Pemerintah yang nyaman. handal dan berwawasan lingkungan; terbangunnya 1 (satu) Mesjid Raya bernuansa Betawi di Jakarta Barat; serta terlaksananya pembangunan gedung Pemda.
j. Program Pemeliharaan Gedung Pemda
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya pemeliharaan gedung layanan publik dan pemerintahan, terlaksananya pemelliharaan sarana dan prasarana kantor serta tertata dan terpeliharanya 3 (tiga) gedung Pemda.
k. Program Penyediaan Informasi Perumahan, Permukiman dan Gedung Pemda
Indikator yang akan dicapai antara lain tersusunnya standar teknis bangunan gedung; tersusunnya standar, pedoman teknis terkait perancangan gedung yang nyaman; tersusunnya juknis teknis bangunan gedung bernuansa Betawi; meningkatnya cakupan ketersediaan rumah layak huni; meningkatnya cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU; tersusunnya pedoman teknis perumahan, permukiman dan gedung Pemda; serta terpeliharanya sistem pelayanan rumah susun.
Tersedianya bangunan gedung layanan publik dan Pemerintah yang nyaman.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
212 213
5. URUSAN PENATAAN RUANG
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Penataan Ruang antara lain :
a. Program Perencanaan Tata Ruang
Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya berbagai tingkatan Rencana Rinci Tata Ruang, peraturan zonasi dan peraturan penataan ruang provinsi DKI Jakarta lainnya sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang.
b. Program Pemanfaatan Ruang
Indikator yang akan dicapai yaitu terbitnya kebijakan pengawasan dan penertiban yang ditetapkan.
c. Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan
Indikator yang akan dicapai yaitu terselenggaranya pelayanan ketatakotaan sesuai standar manajemen mutu (SMM) ISO 9001-2008 pada setiap tingkat perangkat daerah urusan penataan ruang.
d. Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase penertiban pelanggaran bangunan gedung, menurunnya persentase tingkat pelanggaran bangunan gedung dan meningkatnya jumlah bangunan gedung yang dibongkar karena melakukan pelanggaran.
e. program peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan ruang
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya forum komunikasi publik tentang pengambilan keputusan pemanfaatan ruang; dan meningkatnya jumlah media informasi yang dapat diakses oleh masyarakat.
f. Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase kepuasan masyarakat pemohon pelayanan dan meningkatnya cakupan sistem aplikasi layanan ketatakotaan online.
g. Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase rencana pembangunan gedung yang lulus sidang tim ahli.
h. Program Peningkatan sarana dan prasarana penataan ruang
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya sarana dan prasarana pelayanan publik yang memadai dan mendayagunakan perkembangan teknologi terkini serta meningkatnya sistem online pengawasan penertiban bangunan.
6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Program untuk urusan Perencanaan Pembangunan antara lain :
a. Program Perencanaan Pembangunan Perekonomian
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan perekonomian.
b. Program Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan Kesejahteraan Rakyat.
c. Program Perencanaan Pembangunan Tatapraja dan Aparatur
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan Tatapraja dan Aparatur
d. Program Peningkatan Kapasitas Perencana dan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya kompetensi SDM perencana dan organisasi perencanaan.
e. Program Pengelolaan dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase ketepatan waktu penyampaian RAPBD dan penyelesaian dokumen rencana pembangunan; meningkatnya pemanfaatan sistem informasi perencanaan pembangunan; meningkatnya implementasi rencana pembangunan; meningkatnya aspirasi masyarakat yang diakomodir SKPD/UKPD; terlaksananya monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan; dipertahankannya persentase ketepatan waktu penyampaian dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ); serta terwujudnya implementasi RPJPD, RTRW dan RPJMD dalam pembangunan daerah.
f. Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup.
g. Program Peningkatan Kemampuan IPTEK dan Inovasi
Indikator yang akan dicapai yaitu terwujudnya sistem inovasi daerah dan meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian.
Terwujudnya sistem inovasi daerah danmeningkatnya pemanfaatan hasil penelitian.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
214 215
7. URUSAN PERHUBUNGAN
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Perhubungan antara lain :
a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya dokumen perencanaan revitalisasi terminal; meningkatnya jumlah terminal yang direvitalisasi dan jumlah halte busway yang terintegrasi dengan stasiun MRT; meningkatnya jumlah penumpang busway per hari; meningkatnya persentase terbangunnya fisik koridor dan prasarana penunjang koridor busway 13, 14, dan 15; meningkatnya headway rata-rata busway; Bertambahnya armada busway; terbitnya Perda pembentukan BUMD PT. Transjakarta; meningkatnya jumlah trayek angkutan umum yang direstrukturisasi; bertambahnya angkutan umum yang diremajakan; bertambahnya rute baru bus sekolah; bertambahnya armada bus sekolah; bertambahnya jumlah penumpang bus sekolah; serta dimanfaatkannya kajian untuk mengatasi kemacetan.
b. Program Pengendalian Lalu lintas dan Angkutan
Indikator yang akan dicapai antara lain berfungsinya ITS pada koridor busway; meningkatnya jumlah lokasi pemberlakuan parkir online; meningkatnya jumlah lokasi (jalan) pemberlakuan pemberlakuan pengendalian lalu lintas dan jumlah lokasi (jalan) yang diberlakukan pembatasan kendaraan ganjil-genap, tersedianya payung hukum komprehensif untuk implementasi ERP; terbangunnya kawasan pelaksanaan ERP; Terwujudnya kawasan pengoperasian ERP; meningkatnya jumlah lokasi penertiban parkir on street, berkurangnya jumlah ruas jalan yang masih menerapkan parkir on street; serta Meningkatnya lokasi yang menerapkan tarif parkir tinggi.
c. Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah sosialisasi dan kampanye tertib lalu lintas yang dilaksanakan.
d. Program Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya persentase Panjang Rute Jalur Sepeda.
e. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase panjang jalur MRT Lebak Bulus - Bunderan HI yang dapat diselesaikan; tersusunnya Dokumen perencanaan, pembiayaan, dan lelang konstruksi MRT Bunderan HI - Kampung Bandan; tersusunnya dokumen perencanaan MRT Koridor Barat – Timur; serta terbangunnya jaringan LRT.
f. Program Pembangunan Transportasi Perairan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kapal penumpang; meningkatnya jumlah penumpang yang dapat diangkut per hari; serta meningkatnya jumlah dermaga yang terbangun.
g. Program Pembangunan Transportasi Udara
Indikator yang akan dicapai antara lain terbitnya regulasi terkait penertiban Sarana prasarana transportasi udara, serta tersedianya kajian pengembangan trasportasi udara di DKI Jakarta.
h. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lokasi sarana perpindahan moda yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas; meningkatnya jumlah lokasi park and ride di stasiun dan terminal yang terbangun; meningkatnya jumlah gedung parkir yang terbangun di pusat kegiatan; serta meningkatnya panjang trotoar yang terbangun di sepanjang jalan Sudirman, Thamrin, Dr. Satrio, Rasuna Said, dan penggal Rasuna Said – Gatot Soebroto.
8. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Lingkungan Hidup antara lain :
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sumber air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya; meningkatnya jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti; terpenuhinya baku mutu air limbah dan berkurangnya beban air limbah proses yang terbuang; terlaksananya penerbitan perijinan pengelolaan lingkungan; berkurangnya tingkat pencemaran udara; terlaksananya penegakan hukum lingkungan hidup; meningkatnya jumlah lokasi titik pantau udara ambien; terinformasikannya kualitas udara secara kontinu di 5 wilayah kota administrasi; tersedianya informasi kualitas air tanah, kualitas perairan laut, kualitas muara teluk Jakarta, dan kualitas situ/waduk; terpenuhinya baku mutu emisi sumber bergerak dan tidak bergerak; terpulihkannya kualitas udara melalui pelaksanaan HBKB; Terwujudnya pentaatan dunia usaha dalam pengolahan limbah B3; terkendalinya pencemaran limbah B3 dari kegiatan usaha, Meningkatnya jumlah dokumen lingkungan yang direkomendasikan; terkendali dan terawasinya pengelolaan dampak kegiatan pembangunan; Terlaksananya penilaian dan evaluasi implementasi dokumen lingkungan; keluarnya ijin instalasi pengolah air limbah (IPAL) dari kegiatan usaha sebagai pedoman di dalam menegelola kinerja IPAL nya; dan tersedianya monitoring pemanfaatan air tanah.
meningkatnya jumlah lokasi sarana perpindahan moda yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
216 217
b. Program Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya peraturan daerah tentang rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai pedoman didalam perencanaan pembangunan berkelanjutan; serta terpulihkannya kondisi lingkungan dan kualitas Sumber Daya Air di DKI Jakarta.
c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya peran serta masyarakat, dunia pendidikan, dunia usaha dan instansi dalam pengelolaan lingkungan hidup; Tertanganinya pengelolaan limbah lingkungan di 200 Usaha Skala Kecil (USK); serta Berkurangnya pencemaran air limbah domestik.
d. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan hutan kota yang dibebaskan dan dikembangkan; meningkatnya luas lahan yang dibebaskan untuk sentra tanaman pangan dan hortikultura; meningkatnya jumlah pohon yang ditanam pada kawasan hutan mangrove, hutan kota dan permukiman, meningkatnya jumlah RTH Kebun yang dikembangkan sebagai Agrowisata; serta meningkatnya lokasi hutan kota dan hutan mangrove yang dikembangkan sebagai ekowisata/interaksi publik.
e. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Indikator yang akan dicapai antara lain dipahami dan diterapkannya program-program dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca; terlaksananya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor utama (industri, transportasi, komersil, rumah tangga, limbah padat, air limbah); tersusunnya Raperda RAD Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Terhitungnya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor-sektor terkait setiap tahunnya, serta Menurunnya tingkat kerentanan wilayah Jakarta terhadap perubahan iklim.
f. Program Konservasi Flora dan Fauna
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jenis tumbuhan dan satwa yang dikonservasi; meningkatnya jumlah keragaman flora dan fauna di taman margasatwa ragunan yang dapat dikonservasi; serta meningkatnya jumlah spesies / jenis flora dan fauna yang dikonservasi dalam kawasan hutan dan hutan kota.
g. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Kelautan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas kawasan yang dapat direhabilitasi dan dikonservasi serta tersedianya peraturan tata ruang laut sesuai dengan UU No. 27 Tahun 2007.
h. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Lingkungan Hidup
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya konservasi air tanah dan meningkatnya sarana laboratorium lingkungan.
i. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan RTH Taman dan makam yang dibebaskan.
j. Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan RTH pertanaman dan pemakaman yang dikelola; serta meningkatnya Lokasi RTH yang digunakan sebagai taman kreativitas publik.
k. Program Pengelolaan Sarana Keindahan Kota
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sarana keindahan kota yang dikelola.
l. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah RTH yang dikembangkan oleh masyarakat; serta terlaksananya kegiatan penggalangan dan pemberdayaan masyaraka.
m. Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Pertamanan dan Pemakaman
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas pelayanan pertamanan dan pemakaman.
9. URUSAN PERTANAHAN
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan pertanahan antara lain :
a. Program pendataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T)
Indikator yang akan dicapai yaitu terdatanya jumlah Kelurahan yang terdata P4T.
b. Program Pemetaan dan Pengukuran Wilayah Kota
Indikator yang akan dicapai yaitu dipertahankannya persentase luas wilayah yang terukur dan terpetakan.
Dipahami dan diterapkannya program-programdalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
218 219
10. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan kependudukan dan catatan sipil antara lain :
a. Program Pengembangan dan Evaluasi Kebijakan Sistem Administrasi Kependudukan
Indikator yang akan dicapai antara lain terpenuhinya regulasi / kebijakan admistrasi kependudukan dan pencatatan sipil sesuai ketentuan.
b. Program Peningkatan Pelayanan dan Sarana Prasarana Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase penerbitan kartu keluarga, KTP, kutipan akta kelahiran, dan kutipan akta kematian.
c. Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Indikator yang akan dicapai antara lain tersusunnya kebijakan penanganan mobilitas dan migrasi penduduk serta termanfaatkannya database penduduk bagi instansi vertikal maupun horizontal.
d. Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan, meningkatnya pembinaan dan partisipas masyarakat dan stakeholders dibidang administrasi kependudukan, Meningkatnya pembinaan administrasi kependudukan di wilayah rentan Adminduk dan Menurunnya keterlambatan pengajuan dokumen kependudukan.
11. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain :
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase SKPD/UKPD yang menerapkan perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG).
b. Program Penguatan Kelembagaan Perempuan dan Anak
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah lembaga peduli perempuan dan anak yang aktif.
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan Anak, dan Perempuan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kelurahan yang dibina tentang peningkatan peran perempuan menuju keluarga sehat dan
sejahtera; meningkatnya jumlah Kelurahan Layak Anak; meningkatnya cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu.
d. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase partisipasi angkatan kerja perempuan; dan meningkatnya jumlah stakeholder yang telah mendapatkan advokasi, sosialisasi, dan KIE Pengarus Utamaan Gender.
12. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera antara lain :
a. Program Keluarga Berencana
Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Total Fertility Rate; meningkatnya jumlah pasangan usia subur yang menjadi peserta KB baru, meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif; menurunnya cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi.
b. Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja
Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun.
c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB dan Kependudukan
Indikator yang akan dicapai antara lain terpenuhinya rasio petugas lapangan keluarga berencana/penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) (per kelurahan); dan terpenuhinya rasio pembantu pembina keluarga berencana (PPKB) per RW.
d. Program Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase institusi masyarakat yang melaksanakan KIE; meningkatnya persentase masyarakat yang memahami program KB dan Kependudukan; meningkatnya cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan KIE Pencegahan penularan Virus HIV/AIDS dari Ibu Hamil kepada bayinya; serta meningkatnya jumlah pengembangan dan pembentukan PIK Remaja.
e. Program Bina Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya rasio pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif; meningkatnya cakupan anggota Bina Keluarga yang ber-KB serta meningkatnya cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB.
meningkatnya jumlah kelurahan yang dibina tentang peningkatan peran perempuan menuju keluarga sehat dansejahtera
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
220 221
13. URUSAN SOSIAL
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Sosial antara lain :
a. Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) non potensial yang mendapat bantuan pemenuhan kebutuhan dasar; meningkatnya persentase PMKS yang dapat ditampung di panti sosial; Menurunnya Persentase PMKS jalanan hasil penjangkauan, serta tersusunnya dokumen studi dan kajian demografis dan sosiologis tentang kelompok PMKS.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sosial
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah gedung panti sosial yang layak dan gedung Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) yang dapat difungsikan.
c. Program Pengembangan dan Pendayagunaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase lembaga sosial yang aktif dalam penyelenggaraan urusan sosial; meningkatnya jumlah tenaga kesejahteraan sosial masyarakat yang aktif dalam penyelenggaraan urusan sosial; serta meningkatnya persentase masyarakat dan dunia usaha yang peduli terhadap permasalahan dan pembangunan kesos di DKI Jakarta.
d. Program Peningkatan Pemberdayaan Sosial
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase keluarga miskin dan PMKS potensial yang dapat hidup mandiri.
e. Program Pelayanan Perlindungan dan Jaminan Sosial
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya respon time penanggulangan bencana; dipertahankannya persentase korban bencana alam yang mendapat perlindungan sosial; serta meningkatnya persentase PMKS non potensial yang mendapat jaminan sosial.
14. URUSAN KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi antara lain :
a. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Sistem Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah pencari kerja yang ditempatkan dan jumlah pencari kerja yang memperoleh informasi kesempatan kerja.
b. Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas Tenaga Kerja
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase tingkat produktivitas tenaga kerja.
c. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah perusahaan yang melaksanakan program jaminan sosial tenaga kerja.
d. Program Penguatan Sistem dan Fasilitas Pendukung Pusat Pelatihan Kerja
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah lulusan Pusat Pelatihan Kerja (PPK) yang ditempatkan.
e. Program peningkatan sarana, prasarana ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase jumlah transmigran yang ditempatkan.
15. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah antara lain :
a. Program Peningkatan Usaha Koperasi
Indikator yang akan dicapai antara lain Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan volume usaha koperasi.
b. Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah koperasi pedagang pasar, koperasi pedagang lokbin dan koperasi PKL yang berfungsi; meningkatnya persentase jumlah koperasi baru; serta meningkatnya jumlah pengelola koperasi yang mengikuti Diklat dan Bintek.
c. Program Pemberdayaan UMKM
Indikator yang akan dicapai antara lain Meningkatnya Jumlah pengelola UKM yang mengikuti pelatihan Diklat & Bimtek; berkurangnya PKL/Usaha Mikro yang diluar binaan; serta meningkatnya jumlah UMKM mandiri/dibina.
d. Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemitraan Koperasi dan UMKM
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah dana bergulir yang disalurkan; dan meningkatnya jumlah pemanfaat dana bergulir (Usaha Mikro Kecil/UMK).
meningkatnya jumlah dana bergulir yang disalurkan; dan meningkatnya jumlah pemanfaat dana bergulir (Usaha Mikro Kecil/UMK).
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
222 223
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas ruang untuk pedagang kaki lima (m²) di lokasi binaan dan lokasi sementara; tersedianya peraturan untuk menampung pedagang informal pada lokasi perkantoran; serta meningkatnya jumlah lokasi terpadu Usaha Mikro, Kecil/PKL.
16. URUSAN PENANAMAN MODAL
Program untuk urusan Penanaman Modal antara lain :
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah proyek (PMDN/PMA).
b. Program Peningkatan Kinerja BUMD
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah setoran PAD dari BUMD.
c. Program Pelayanan Penanaman Modal
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase pelayanan perijinan / non perijinan yang tepat waktu.
d. Program Peningkatan Investasi
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya realisasi investasi PMA dan PMDN serta terimplementasinya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).
e. Program Peningkatan Pengawasan Pengendalian Penanaman Modal
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah perusahaan yang ditinjau penggunaan perijinannya.
17. URUSAN KEBUDAYAAN
Program yang akan dilakukan untuk urusan Kebudayaan antara lain :
a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penerima penghargaan pelaku maupun pemerhati kebudayaan.
b. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perlindungan dan pengembangan kebudayaan Betawi secara adaptif; serta meningkatnya jumlah pemanfaatan pusat kebudayaan di 5 (lima) wilayah dan Kepulauan Seribu.
c. Program Peningkatan Pelaku dan Kelembagaan Kebudayaan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah event seni budaya yang diselenggarakan oleh sanggar budaya binaan; meningkatnya jumlah pelaku kebudayaan yang mendapatkan wawasan dan ketrampilan; meningkatnya Jumlah temu budaya; dan meningkatnya jumlah balai rakyat yang difungsikan sebagai pusat kegiatan sosial budaya.
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya jumlah kawasan yang dikembangkan ; meningkatnya jumlah pengunjung wisata di 4 kawasan pengembangan budaya; meningkatnya persentase penataan kawasan kota tua pada zona inti dan zona 1; serta meningkatnya jumlah bangunan yang terkonservasi dan termanfaatkan.
e. Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya penyelenggaraan / keikutsertaan event promosi kebudayaan tingkat nasional di Jakarta; meningkatnya jumlah penyelenggaraan event seni budaya; dan meningkatnya jumlah event seni budaya betawi di ruang publik secara periodik.
18. URUSAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Program yang akan dilakukan urusan Olahraga dan Pemuda antara lain :
a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pemuda yang mandiri dan berdaya saing, pemuda yang aktif dalam kepramukaan, dan gugus depan pramuka yang aktif.
b. Program Pembinaan Olahraga Prestasi
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya prestasi Olahraga yang diraih DKI Jakarta pada single event dan multi event.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah gelanggang gemaja yang memenuhi standar; meningkatnya Kecamatan yang memiliki gelanggang remaja; meningkatnya gelanggang olahraga yang memenuhi standar; meningkatnya stadion olahraga yang beroperasi, serta meningkatnya jumlah pengguna fasilitas olahraga dan pemuda.
d. Program Pengembangan Olahraga
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya indeks pembangunan olahraga (IPO); dan meningkatnya frekuensi event olahraga Rekreasi.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
meningkatnya jumlah pemuda yang mandiri dan berdaya saing, pemuda yang aktif dalam kepramukaan, dan gugus depan pramuka yang aktif.
224 225
19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
Program yang akan dilakukan untuk urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri antara lain :
a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya cakupan Ormas etnis dan keagamaan serta sekolah yang memperoleh pengembangan wawasan kebangsaan.
b. Program Pendidikan Politik Masyarakat
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pemilu Gub/Wagub serta meningkatnya cakupan penduduk DKI Jakarta yang memiliki hak pilih memperoleh informasi pemilu.
c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik
Indikator yang akan dicapai antara lain berkurangnya potensi konflik di kalangan masyarakat.
d. Program Penguatan Hubungan Kelembagaan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lembaga-lembaga kemasyarakatan yang terdaftar dan mandiri; meningkatnya cakupan fasilitasi partai politik yang mendapatkan kuota kursi di legislatif.
20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
Program yang akan dilakukan untuk urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian antara lain:
a. Program Penataan dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah Perda dan Pergub yang dievaluasi, serta meningkatnya jumlah Raperda dan Rapergub hasil evaluasi yang disempurnakan.
b. Program Koordinasi Kebijakan Perekonomian
Indikator yang akan dicapai yaitu Penetapan Marunda sebagai Kawasan Ekonomi Khusus; tersusunnya kajian ketahanan pangan; tersusunnya laporan koordinasi penataan PKL; tersusunnya kajian transportasi; tersusunnya kajian Ekonomi Makro/Mikro; tersusunnya laporan Koordinasi Monitoring Revitalisasi Pasar-Pasar Tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Jaya; dan tersusunnya Laporan Koordinasi Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan perijinan dan non perijinan bidang perekonomian di Provinsi DKI Jakarta.
c. Program Koordinasi Kebijakan Tata Pemerintahan Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu Tersusunnya dan terlaksananya implementasi kebijakan peningkatan kapasitas kelurahan dan kecamatan; Tersusunnya dan terlaksananya implementasi kebijakan kelembagaan masyarakat kelurahan.
d. Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penanganan perkara di pengadilan; jumlah penanganan sengketa pertanahan dan asset pemda secara internal (terselenggaranya mediasi sengketa pertanahan dan asset di luar pengadilan; jumlah penyuluhan hukum terpadu; dan meningkatnya pengetahuan hukum aparat dan masyarakat.
e. Program Koordinasi Kebijakan Kesejahteraan Sosial
Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya kebijakan kesehatan, sosial dan pemberdayaan
f. Program Peningkatan Kerjasama Antardaerah dan Luar Negeri
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya keanggotaan dan partisipasi daerah dalam organisasi internasional; Meningkatnya kerjasama sister city, serta Tersusunnya kesepakatan 3 Bidang Kerjasama dengan daerah perbatasan Jakarta meliputi Baku Mutu Air, Transportasi dan RTH.
g. Program Koordinasi Kebijakan Pendidikan dan Olahraga serta Pembinaan Mental Siritual
Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya kebijakan pendidikan, olahraga dan pemuda, perpustakaan dan kearsipan, dan dipertahankannya persentase jamaah haji yang mendapatkan tambahan layanan katering, transportasi, dan posko kesehatan haji.
h. Program Koordinasi Kebijakan Prasarana dan Sarana Kota
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi yang intensif dan efektif; tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan koordinasi; tersedianya data yang diperlukan dalam perumusan kebijakan; dan meningkatnya Jumlah Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang terbit.
i. Program Koordinasi Kebijakan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi yang intensif dan efektif; tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan koordinasi; terkumpul dan terolahnya data yang diperlukan dalam perumusan kebijakan; dan tersusunnya laporan hasil monitoring pelaksanaan kebijakan bidang tata ruang dan lingkungan hidup.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Meningkatnya cakupan Ormas etnisdan keagamaan serta sekolah yang memperoleh pengembangan wawasankebangsaan.
226 227
j. Program Administrasi Umum dan Kerumahtanggaan Daerah
Indikator yang akan dicapai antara lain berkurangnya keluhan terhadap pelayanan kebersihan, AC, air, lift dan lampu penerangan kantor; semakin cepatnya penyelesaian tiknet naskah dinas yang ditandatangani Gubernur, Wagub dan Sekda; serta menurunnya kasus tindak kriminal.
k. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya penataan kelembagaan perangkat daerah pemerintah DKI Jakarta; terlaksananya penataan kelembagaan pelayanan publik; serta tertatanya peringkat jabatan, kelas jabatan dan harga jabatan.
l. Program Keprotokolan dan Administrasi Pimpinan Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya aktifitas keprotokolan daerah
m. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah Raperda yang difasilitasi pembahasannya; terfasilitasinya pelaksanaan Reses DPRD, terfasilitasinya pelaksanaan pansus DPRD, dan Terfasilitasinya peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD.
n. Program Koordinasi Perekonomian Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi penataan lokasi usaha kaki lima
o. Program Koordinasi Tata Pemerintahan Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya pembinaan lembaga kemasyarakatan
p. Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya Penyuluhan Hukum Terpadu; Meningkatnya Pengetahuan Hukum Aparat dan Masyarakat; Meningkatnya Penanganan Perkara di Pengadilan tingkat Kota/Kabupaten; dan meningkatnya sengketa pertanahan dan asset pemda secara internal (terselenggaranya mediasi sengketa pertanahan dan asset di luar pengadilan) di tingkat Kota/Kabupaten
q. Program Koordinasi Kesejahteraan Sosial Kota/Kabupaten;
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan kota/kab sehat, dan koordinasi penanggulangan kemiskinan Kota/Kabupaten
r. Program Koordinasi Pendidikan dan Mental Spiritual Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan BOP dan BOS
s. Program Koordinasi Prasarana dan Sarana Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pemeliharaan sarana dan prasarana Kota
t. Program Koordinasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan kebijakan tata ruang dan lingkungan hidup Kota/Kabupaten.
u. Program Administrasi Umum dan Keprotokolan Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya keprotokolan tamu kota dan penerimaan tamu kota
v. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jenis perizinan yang dilayani dan berfungsinya sistem informasi pelayanan publik di PTSP.
w. Program Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan dan Kelurahan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah kantor Lurah dan Camat yang memenuhi standar.
x. Program Peningkatan Kapasitas KORPRI
Indikator yang akan dicapai antara lain terbentuknya DP Korpri Tingkat SKPD/UKPD dan BUMD, tersalurkannya uang duka dan wafat bagi pensiunan, dan terlayaninya anggota yang memerlukan pelayanan/konsultasi hukum
y. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan
Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya kewenangan camat sesuai ketentuan; dan meningkatnya Integritas pelayanan publik.
z. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan
Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya kewenangan lurah sesuai ketentuan; dan meningkatnya Integritas pelayanan publik.
aa. Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK); SKPD yang menerapkan 20 indikator WBK; dan terintegrasinya sistem informasi perencanaan, sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan sistem informasi pengawasan pelaksanaan pembangunan.
bb. Program Penanganan Pengaduan Masyarakat (Kasus/Khusus)
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penyelesaian kasus pengaduan masyarakat.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Semakin cepatnyapenyelesaian tiknet naskah dinas yang ditandatangani Gubernur, Wagub dan Sekda; serta menurunnya kasus tindak kriminal.
228 229
cc. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penilaian/predikat LAKIP; dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta terlaksananya penerapan Zona Integritas Pemprov DKI Jakarta.
dd. Program Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan / Pemeriksaan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya tertib administrasi/jumlah rekomendasi hasil pengawasan/pemeriksaan yang telah selesai ditindaklanjuti
ee. Program Kebijakan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah peraturan/regulasi yang mendasari pengelolaan keuangan dan aset daerah.
ff. Program Pengelolaan dan Penataan Aset Daerah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase aset daerah yang teridentifikasi dan tercatat; meningkatnya jumlah bukti kepemilikan aset berupa sertifikat tanah dan bangunan; meningkatnya jumlah gedung/bangunan dan aset bergerak lainnya yang diasuransikan; serta meningkatnya jumlah perolehan dari hasil pengelolaan aset daerah.
gg. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase dokumen APBD yang tepat waktu; dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta meningkatnya penerimaan dari sumber-sumber pendapatan daerah.
hh. Program Pengelolaan Anggaran Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase dana hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan yang terserap; meningkatnya persentase pembayaran utang dan bunga pinjaman yang tepat waktu; serta terlaksananya penyertaan modal pemerintah ke BUMD.
ii. Program Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah wajib pajak yang transaksinya dapat dimonitor secara online, dan jumlah sistem yang beroperasi secara optimal.
jj. Program Perencanaan dan Pengembangan Pajak Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penerimaan asli daerah dari sektor pajak daerah, dan meningkatnya jumlah Standart Operation Procedure (SOP) yang tersedia dalam proses pemungutan pajak daerah, serta dipertahankannya jenis pajak yang termonitor dan terevaluasi secara optimal.
kk. Program Pembinaan, Pengendalian dan Monitoring Pajak Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah jenis pajak yang termonitor dan terevaluasi secara optimal.
ll. Program Penyusunan Regulasi, Penyuluhan dan Sengketa Hukum Pajak Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya Jumlah peraturan/regulasi yang mendasari pemungutan pajak daerah, meningkatnya jumlah peraturan pajak daerah yang tersosialisasikan, jumlah kasus perpajakan daerah yang terselesaikan, dan meningkatnya jumlah penanganan keberatan, pengurangan, keringanan, penghapusan, dan keberatan pajak daerah.
mm. Program Pelayanan Pajak Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah jenis pajak yang mencapai target; meningkatnya jumlah gedung layanan pajak mandiri yang tersedia dan jumlah unit pelayanan pajak yang memperoleh ISO, serta meningkatnya jumlah unit pelayanan pajak yang beroperasi sesuai standar layanan.
nn. program penataan sistem manajemen SDM aparatur
Indikator yang akan dicapai yaitu terpenuhinya kuantitas dan kualitas pegawai yang sesuai kebutuhan organisasi, dan tersedianya data potret dan peta kompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta.
oo. Program Peningkatan dan Kesejahteraan Pegawai
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pegawai yang menerima penghargaan, terselenggaranya monitoring dan evaluasi kebijakan TKD, dan meningkatnya jumlah pensiun yang tepat waktu dan tepat bayar.
pp. Program Pendidikan dan Pelatihan
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah pegawai yang memiliki kompetensi dibidang pengolaan keuangan, pengembangan barang dan jasa dan manajerial dan umum; meningkatnya jenjang pendidikan formal aparat; meningkatnya jumlah pegawai yang mengikuti peningkatan pelayanan publik dan meningkatnya integritas pelayanan publik.
qq. Program Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Diklat
Indikator yang akan dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana diklat (gedung dan fasilitas pendukung); meningkatnya akreditas pengelolaan diklat; meningkatnya pengelolaan berbasis ITC.
rr. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI
Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya persentase pegawai yang terkena hukuman disiplin, terlaksananya penilaian kinerja pegawai secara obyektif, dan terlaksananya Penetapan Kinerja.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
meningkatnya penilaian/predikat LAKIP;dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta terlaksananya penerapanZona Integritas Pemprov DKI Jakarta.
230 231
ss. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur DKI
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pegawai pemda DKI Jakarta yang mengikuti program tugas belajar; meningkatnya jumlah pegawai yang ditingkatkan kompetensi jabatan; tersedianya data potret dan peta kompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta, dan meningkatnya persentase jabatan struktural yang memenuhi standar kompetensi (open bidding).
tt. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya rumpun jabatan fungsional yang dibina.
uu. Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sistem peringatan dini; tersedianya jumlah kawasan evakuasi bencana minimal berdaya tampung 100 pengungsi dengan luas minimal 1.000 M2; tersedianya gudang Buffer Stock; serta meningkatnya taruna siaga bencana (Tagana).
vv. Program Tindakan Kedaruratan Pada Saat Bencana dan Pasca Bencana
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya kapasitas distribusi logistik.
ww. Program Pengelolaan Sarana Informatika, Data dan Informasi Pelaporan Bencana
Indikator yang akan dicapai yaitu terintegrasinya sistem peringatan dini banjir, kebakaran, puting beliung, gempa, cuaca ekstrem, dan wabah penyakit
xx. Program Peningkatan Pencegahan Kebakaran
Indikator yang akan dicapai antara lain menurunnya jumlah rata-rata kejadian kebakaran per tahun; meningkatnya jumlah bangunan yang memenuhi sertifikat keselamatan kebakaran; meningkatnya Jumlah Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) di wilayah rawan kebakaran; serta meningkatnya jumlah kebakaran dini yang dapat diatasi masyarakat.
yy. Program Penanggulangan Kebakaran
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penanganan kejadian kebakaran kurang dari 15 menit, dan meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran
zz. Program Penyelamatan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase jumlah petugas pemadam kebakaran yang berkualifikasi penyelamatan.
aaa. Program Peningkatan Sarana, Prasarana dan Peralatan Pemadaman dan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya rasio hidrant kering, alat pemadaman api manual dan tandon air terhadap kawasan kebakaran; meningkatnya rasio pos pemadam kebakaran terhadap jumlah kelurahan;
meningkatnya rasio kantor sektor pemadam kebakaran terhadap jumlah kecamatan; berkurangnya rata-rata waktu pemadaman; meningkatnya kepemilikan mobil pompa terhadap pos dan sektor pemadam kebakaran; serta meningkatnya jumlah mobil pompa yang siap dioperasikan.
bbb. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya Integritas pelayanan publik.
ccc. Program Peningkatan Kinerja Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya persentase penyelesaian pengaduan pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) dan meningkatnya cakupan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kota/Kab.
ddd. Program Peningkatan Kemampuan Aparatur dalam Menegakkan Peraturan
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah aparat yang memiliki kemampuan Pol PP tingkat dasar.
eee. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah pos kamling yang aktif, meningkatnya jumlah RW yang masyarakatnya memiliki kemampuan menjaga ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekitar serta berkurangnya potensi konflik di kalangan masyarakat.
fff. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Satpol PP
Indikator yang akan dicapai yaitu berfungsinya sarana dan prasarana penunjang operasional Satpol PP.
21. URUSAN KETAHANAN PANGAN
Program yang akan dilakukan untuk urusan Ketahanan Pangan antara lain :
a. Program Pengamanan Ketersediaan Pangan, Pengendalian Akses, Harga, Promosi dan Distribusi/Pemasaran
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Jumlah ketersediaan pangan dengan Meningkatnya persentase pasokan beras dan daging, serta Meningkatnya persentase pusat distribusi ikan, ayam, telor dan susu, sayur mayur, dan buah-buahan; dan meningkatnya skor pola pangan harapan.
b. Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase buah dan sayur di pasar tradisional dan pasar swalayan yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya; serta meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji hasil tanaman pangan dan hortikultura yang dikeluarkan.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Tersedianya data potret dan petakompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta, danmeningkatnya persentase jabatan struktural yang memenuhi standar kompetensi(open bidding).
232 233
c. Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Perikanan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase ikan dan olahan ikan di pasar tradisional dan pasar swalayan yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya; serta meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji hasil perikanan yang di keluarkan.
d. Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hewan (kesmavet)
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase bahan pangan yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya; meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji produk hewan yang di keluarkan; serta meningkatnya jumlah sertifikat Nomor Kontrol Veteriner yang diberikan.
22. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Program yang akan dilakukan untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa antara lain:
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jenis Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dikembangkan dimasyarakat; meningkatnya masyarakat pengguna teknologi tepat guna (TTG) yang mandiri; dan meningkatnya persentase pemanfaat Bina Sosial PPMK yang sudah berusaha/bekerja setelah mendapatkan pelatihan.
b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya cakupan anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan yang aktif terlibat dalam penggerakan kegiatan gotong royong.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Masyarakat
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sarana yang dibangun/direhab melalui dana Bina Fisik Lingkungan PPMK.
23. URUSAN STATISTIK
Program yang akan dilakukan untuk urusan Statistik antara lain :
a. Program Statistik Daerah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya ketersediaan data statistik daerah.
24. URUSAN KEARSIPAN
Program yang akan dilakukan untuk urusan Kearsipan antara lain :
a. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah arsip daerah yang diselamatkan; dan meningkatnya jumlah peristiwa/tokoh/ pengkisah yang diliput/ diwawancara.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kearsipan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah gedung/depo arsip yang dibangun dan dilengkapi dengan laboratorium kearsipan.
c. Program Pengembangan Kapasitas Penyimpanan Arsip Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah ruang dan media simpan arsip yang memenuhi standar.
d. Program Peningkatan Pelayanan Arsip
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya cakupan pelayanan kearsipan bagi lembaga/instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat serta meningkatnya jumlah SKPD/UKPD yang menerapkan Sistem Informasi Kearsipan Daerah dan Jaringan Informasi Kearsipan Daerah (SIKD dan JIKD).
25. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Program untuk urusan Komunikasi dan Informatika antara lain :
a. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Indikator yang akan dicapai antara lain bertambahnya jumlah titik CCTV yang terbangun dikantor-kantor pemerintah, RSUD, sekolah dan BLK; meningkatnya integrasi Sistem Informasi Perencanaan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pengawasan Pengelolaan Pembangunan dan berfungsinya aplikasi pelayanan publik PTSP berbasis teknologi informasi.
b. Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah aspirasi warga Jakarta yang direspon dari berbagai saluran media; Tersedianya saluran pengaduan berbasis teknologi komunikasi dan informasi; serta Tersedianya sarana informasi kepada masyarakat melalui situs Pemprov.
c. Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah titik jaringan wifi dengan kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun;dan meningkatnya Jumlah Titik Lokasi
Meningkatnya cakupan pelayanankearsipan bagi lembaga/instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, danmasyarakat serta meningkatnya jumlah SKPD/UKPD yang menerapkan Sistem Informasi Kearsipan Daerah dan Jaringan Informasi Kearsipan Daerah (SIKD danJIKD).
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
234 235
Jaringan komunikasi (Fiber Optic) yang terbangun dan berfungsi; Terselenggaranya PTSP Berbasis Teknologi Informasi; serta meningkatnya Jumlah Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC) yang berfungsi.
d. Program Peningkatan Pelayanan dan Jasa Pos serta Telekomunikasi
Indikator yang akan dicapai yaitu berfungsinya telpon berbasis Fiber Optic Pemda DKI Jakarta; dan Tersedianya sarana komunikasi Radio Trunking.
e. Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya pengadaan barang dan jasa secara elektronik dengan sistem nasional; serta meningkatnya jumlah pengguna sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik yang terlatih.
26. URUSAN PERPUSTAKAAN
Program yang akan dilakukan untuk urusan Perpustakaan antara lain :
a. Program pengembangan Budaya Baca
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan konvensional dan elektronik; serta meningkatnya Jumlah perpustakaan berbasis masyarakat yang dibina.
b. Program Peningkatan Pelayanan Perpustakaan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perpustakaan yang memiliki sertifikat ISO; dan meningkatnya jumlah titik layanan perpustakaan keliling.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpusakaan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perpustakaan standar nasional; meningkatnya perpustakaan kecamatan dan kelurahan yang berfungsi optimal; serta meningkatnya koleksi perpustakaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
27. URUSAN PERTANIAN
Program untuk urusan Pertanian antara lain :
a. Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah promosi dan pemasaran tanaman pangan dan hortikultura, hasil perikanan dan produk hewan; meningkatnya volume pemasaran Daun Pelengkap (Ikat), Bunga potong (Ikat), Bunga Rampai (bungkus), bibit tanaman anggrek (pohon), tanaman hias (pohon), bibit tanaman buah (pohon); dan meningkatnya omset pemasaran.
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Peternakan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Hewan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah usaha pengolahan dan pemasaran produk hewan yang dibina serta meningkatnya jumlah produksi susu.
c. Program Peningkatan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Zoonosis
Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Jakarta bebas Rabies; Menurunnya penyebaran Zoonosis (Avian Influenza, Brucellosis); terkendalinya penyakit anthrax; serta meningkatnya jumlah volume hewan / daging yang dipantau kesehatannya.
d. Program Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah produksi tanaman pangan dan hotikultura, meningkatnya jumlah produksi tanaman holtikultura ramah lingkungan serta meningkatnya jumlah lulusan siswa SPP.
28. URUSAN KEHUTANAN
Program untuk urusan Kehutanan antara lain :
a. Program Pengolahan dan Pengawasan peredaran hasil hutan
Indikator yang akan dicapai antara lain mempertahankan jakarta bebas dari pelanggran peredaran hasil hutan serta dipertahankannya jumlah volume pelayanan jasa perkayuan.
29. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Program untuk urusan Energi dan Sumber Daya Mineral antara lain :
a. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jaringan pipa gas bawah tanah dikawasan industri, permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa; dipertahankannya prosentase terlaksananya koordinasi dan kerjasama dengan Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan jaringan pipa gas bawah tanah di kawasan Industri, Permukiman, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa; terkoordinasinya pembangunan SPBG; Terkoordinasinya pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik; serta terlaksananya implementasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Meningkatnya jumlah usaha pengolahandan pemasaran produk hewan yang dibina serta meningkatnya jumlah produksisusu.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
236 237
b. Program Pembangunan, Peningkatan Kualitas dan Pemeliharaan Pencahayaan Kota
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lampu PJU pada jalan protokol, arteri, kolektor, lingkungan/gang MHT, dan fasilitas umum; serta meningkatnya normalisasi jaringan pju untuk meterisasi.
c. Program Pengembangan dan Pengendalian Geologi Perkotaan
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya skenario mitigasi gempa bumi dan meningkatnya jumlah sumur resapan yang terbangun.
30. URUSAN PARIWISATA
Program untuk urusan Pariwisata antara lain :
a. Program Peningkatan SDM dan Kemitraan Pariwisata
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah tenaga SDM profesi pariwisata serta meningkatnya jumlah kemitraan dengan lembaga pariwisata Nasional dan Internasional.
b. Program Pengembangan Event dan Daya Tarik Destinasi Pariwisata
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah event pariwisata unggulan Nasional dan Internasional serta meningkatnya jumlah pengembangan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata.
c. Program Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kunjungan wisman dan wisnus serta meningkatnya rata-rata lama tinggal.
d. Program Peningkatan Industri Kepariwisataan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah industri pariwisata yang terdaftar dan meningkatnya jumlah kapasitas dan fasilitas MICE.
e. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pengadaan sarana dan prasarana pariwisata.
31. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program untuk urusan Kelautan dan Perikanan antara lain :
a. Program Pengembangan Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah produksi perikanan budidaya, perikanan tangkap, dan ikan hias; serta meningkatnya jumlah benih / bibit yang dihasilkan dalam mendukung kegiatan produksi perikanan.
b. Program Peningkatan dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Berkelanjutan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Jumlah Penanganan Kasus Pelanggaran terhadap sumberdaya perikanan.
c. Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya volume ekspor hasil perikanan dan meningkatnya volume produk olahan hasil perikanan.
32. URUSAN PERDAGANGAN
Program yang akan dilakukan urusan Perdagangan antara lain :
a. Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam Negeri
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah izin usaha perdagangan yang diterbitkan di kawasan Tanah abang, Segitiga Emas Setiabudi, Manggarai, Jatinegara, Bandar Kemayoran, Dukuh Atas, Mangga Dua, Sentra Primer Barat, dan Sentra Primer Timur; serta Meningkatnya Jumlah pelaku usaha yang dilengkapi aspek legal (SIUPP, TDP)
b. Program Pengembangan Daya Saing Ekspor dan Pelayanan Perdagangan Luar Negeri
Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Jumlah Surat Keterangan Asal (SKA) yang diterbitkan dan meningkatnya nilai ekspor produk DKI Jakarta.
c. Program Perlindungan Konsumen, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pelanggaran tertib niaga yang ditangani dan meningkatnya jumlah pelaku usaha yang menerapkan SNI.
d. Program Peningkatan Pelayanan Kemetrologian
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah alat ukur yang ditera dan ditera ulang, serta pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT); serta meningkatnya jumlah masyarakat yang memahami kemetrologian.
33. URUSAN PERINDUSTRIAN
Program yang akan dilakukan urusan Perindustrian antara lain :
a. Program Pengembangan dan Pengendalian Industri
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah industri yang berbasis teknologi tinggi dan ramah lingkungan, jumlah sentra industri dengan infrastruktur dan sesuai peruntukan, dan Kawasan Pergudangan yang ditata (penataan industri).
Meningkatnya jumlah produksi perikananbudidaya, perikanan tangkap, dan ikan hias; serta meningkatnya jumlah benih / bibit yang dihasilkan dalam mendukung kegiatan produksi perikanan.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
238 239
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Industri
Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya jumlah peralatan pengujian produk industri yang memenuhi standar dan meningkatnya Jumlah Sentra Industri dengan Infrastruktur dan sesuai Peruntukan.
c. Program Peningkatan Kualitas Produk Industri
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah produk industri yang memenuhi standar.
Adapun program pembangunan daerah, indikator kinerja dan target kinerja secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran II.
Selain program pembangunan diatas, juga terdapat program-program yang bersifat pendukung operasional SKPD sehingga semua SKPD bisa menggunakan program tersebut. Adapun program-program tersebut adalah sebagai berikut :
1. PROGRAM BERSAMA PENUNJANG ORGANISASI
Program yang akan dilakukan antara lain :
a. Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
b. Program Pengelolaan Rumah Dinas
c. Program Pengelolaan Kendaraan Dinas
2. PROGRAM TEKNIS BERSAMA
Program yang akan dilakukan antara lain :
a. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dan Kinerja Aparatur
b. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Kinerja Pembangunan SKPD
e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat SKPD
f. Program Pengembangan Data/Informasi SKPD
g. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi SKPD
h. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan SKPD
i. Program Kebijakan Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
240 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 9PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAHIndikator kinerja daerah pada RPJMD Tahun 2013-2017 dirumuskan
berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian
kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah
berkenaan.
242 243RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
BAB9
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAHPenetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur terpilih pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
Indikator kinerja daerah pada RPJMD Tahun 2013-2017 dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan. Penetapan indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013-2017 diuraikan pada tabel berikut ini :
Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja
Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG
URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN
DAERAH
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1 Pertumbuhan Ekonomi 6,50% 6,90% 7,00% 7,10% 7,20% 7,30% 7,30%
2 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku :
1.103,70 Triliun Rupiah
1.410,40 Triliun Rupiah
1.485,00 Triliun Rupiah
1.632,00 Triliun Rupiah
1.768,00 Triliun Rupiah
1.857,63 Triliun Rupiah
1.857,63 Triliun Rupiah
3 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 :
449,80 Triliun Rupiah
501,21 Triliun Rupiah
505,42 Triliun Rupiah
535,42 Triliun Rupiah
563,42 Triliun Rupiah
593,42 Triliun Rupiah
593,42 Triliun Rupiah
4 Laju inflasi provinsi 4,52 % 5,0-6,0
%5,5-6,0
%6,5-7,5
%5,5-6,5
%6,0-7,0
%6,0-7,0
%
5 PDRB per kapita atas harga berlaku
110,46 Juta
Rupiah
124,2 Juta
Rupiah
135,8 Juta
Rupiah
140,58 Juta
Rupiah
151,20 Juta
Rupiah
160,00 Juta
Rupiah
160,00 Juta
Rupiah
6 PDRB per kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
45,02 juta
Rupiah
48,00 juta
Rupiah
50,00 juta
Rupiah
54,00 juta
Rupiah
57,00 juta
Rupiah
60,00 juta
Rupiah
60,00 juta
Rupiah
7 Indeks Gini 0,385 0,381 0,377 0,373 0,366 0,360 0,360
8 Persentase Penduduk Miskin 3,69% 3,63-
3,65%3,57-
3,61%3,52-
3,56%3,46-
3,51%3,40-
3,50%3,40-
3,50%
9 Indeks Pembangunan Manusia
77,97 78,30 78,55 78,80 79,10 79,60 79,60
10 Proporsi PDRB sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan, serta sektor jasa-jasa atas dasar harga berlaku (%)
72,48 % 72,65 % 72,80 % 72,95 % 73,05 % 73,23 % 73,23 %
Fokus Kesejahteraan Masyarakat
1 Pendidikan
1.1 Angka melek huruf 99,35% 99,50 % 99,60 % 99,95 % 99,97 % 99,99 % 99,99 %
1.2 Angka rata-rata lama sekolah
10,93 tahun
11,00 tahun
11,40 tahun
11,55 tahun
11,75 tahun
12,00 tahun
12,00 tahun
2 Kesehatan
2.1 Angka Kematian Ibu
64,33 /100.000 kelahiran
hidup
55 /100.000 kelahiran
hidup
50/ 100.000
kelahiran hidup
40/ 100.000
kelahiran hidup
35 /100.000 kelahiran
hidup
30 /100.000 kelahiran
hidup
30 /100.000 kelahiran
hidup
2.2 Angka Kematian Bayi
7,53 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
7,5 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
7,4 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
7,3 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
7,2 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
7,1 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
7,1 bayi per 1.000 kelahiran
hidup)
2.3 Angka Usia Harapan Hidup
76,20 tahun
76,40 tahun
76,50 tahun
76,60 tahun
76,70 tahun
76,80 tahun
76,80 tahun
2.4 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS
85% 90% 95% 95% 96% 97% 97%
3 Ketenagakerjaan
3.1 Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
10,8 % 10,5 % 10,2 % 9,9 % 9,7 % 9,3 % 9,3 %
244 245
ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Urusan Wajib
1 Pekerjaan Umum
1.1 Luas jalan yang terbangun
48.311 .359 ,97
m2
48.319 .509 ,97
m2
48.428 .709 ,97
m2
48.681 .709 ,97
m2
49.318 .309 ,97
m2
50.050 .809 ,97
m2
50.050 .809 ,97
m2
1.2 Jumlah jembatan yang terbangun
287 jembatan
287 jembatan
293 jembatan
296 jembatan
296 jembatan
296 jembatan
296 jembatan
1.3 Persentase luas jalan dalam kondisi baik
96,78 % 96,95 % 97,05 % 97,20 % 97,60 % 98,00 % 98%
1.4 Jumlah lokasi rawan banjir
62 lokasi
55 lokasi
50 lokasi
48 lokasi
45 lokasi
42 lokasi
42 lokasi
1.5 Jumlah titik genangan jalan arteri/kolektor
13 titik 13 titik 0 0 0 0 0
1.6 Persentase fasilitas terbangun sistem air limbah terpusat
Terse-dianya fasilitas sistem
air limbah
terpusat Zona 0
(4% dari seluruh
DKI)
Penyu-sunan
UKL UPL ground break-
ing Zona 1 dan
pembe-basan lahan IPAL
Zona 1
Pembe-basan lahan IPAL
Zona 1 lanjutan
dan penyu-sunan
AMDAL Zona 1
Pembe-basan lahan IPAL
Zona 1 lanjutan
dan penyu-sunan
AMDAL Zona 6
Dimu-lainya kon-
struksi per-
pipaan Zona 1
Kon-struksi
per-pipaan Zona 1
lanjutan dan
dimu-lainya kon-
struksi per-
pipaan Zona 6
Fasilitas terban-
gun sistem
air limbah
terpusat sebesar 8% dari seluruh
DKI (Zona
0, Zona 1, dan
Zona 6)
1.7 Cakupan pelayanan air minum perpipaan
50 % 55 % 58 % 62 % 68 % 75 % 75 %
1.8 Cakupan pelayanan persampahan
88 % 90 % 93 % 96 % 98 % 100 % 100 %
1.9 Persentase pengurangan timbulan sampah di sumber
7 % 14 % 14 % 15% 15% 15% 15%
2 Perumahan Rakyat
2.1 Persentase jumlah kebutuhan tempat tinggal yang terpenuhi
13% dari
8.000 Unit
17% dari
8.000 Unit
20% dari
8.000 Unit
25% dari
8.000 Unit
30% dari
8.000 Unit
40% dari
8.000 Unit
50% dari
8.000 Unit
2.2 Lokasi kawasan permukiman kumuh yang ditata
100 Lokasi
3 Penataan Ruang
3.1 Persentase rencana bangunan gedung yan lulus sidang Tim Ahli
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3.2 Persentase pembongkaran bangunan yang tidak sesuai
25 % 30 % 40 % 50 % 60 % 70 % 70 %
4 Perencanaan Pembangunan
4.1 Tingkat perlibatan masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang mulai dari pengumpulan data, perumusan masalah sampai perencanaan
Level kota/kab
admi-nistratif
dan sektor
Level kota/kab
admi-nistratif
dan sektor
Level Keca-matan
dan sektor
Level Keca-matan
dan sektor
Level Keca-matan
dan sektor
Level Keca-matan
dan sektor
Level Keca-matan
dan sektor
5 Lingkungan Hidup
5.1 Persentase penurunan emisi Gas Rumah Kaca dengan baseline emisi GRK tahun 2005
3% 4% 5% 6% 7% 8% 8%
5.2 Persentase status mutu air tercemar berat :
- sungai 65% 64% 63% 62% 61% 60% 60%
- situ/waduk 37,5% 36,5% 35,5% 34,5% 33,5% 32,5% 32,5%
- air tanah 12% 11% 10% 9% 8% 7% 7%
- laut/teluk 18% 17% 16% 15% 14% 13% 13%
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
246 247
5.3 Rasio ruang terbuka hijau 9,9% 10,12% 10,34% 10,56% 10,78% 11% 11%
5.4 Rasio ruang terbuka biru 3% 3,0% 3,1% 3,2% 3,3% 3,4% 3,4%
5.5 Jumlah taman yang digunakan sebagai taman kreativitas publik
10 20 30 40 50 60 60
6 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
6.1 Total Fertility Rate 2,3 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1
7 Koperasi dan UMKM
7.1 Jumlah gedung kantor/komersial/apartement yang menyediakan ruang untuk pedagang informal (tidak permanen)
- 4% 8% 12% 16% 20% 20%
8 Kebudayaan
8.1 Penyelenggaraan event budaya berbasis komunitas
15 Event
34 Event
53 Event
72 Event
91 Event
110 Event
110 Event
8.2 Jumlah pusat kebudayaan di wilayah kota Jakarta dan kawasan revitalisasi bersejarah
12 Pusat Seni
12 Museum
20 Pusat Seni
12 Museum
30 Pusat Seni
13 Museum
40 Pusat Seni
13 Museum
50 Pusat Seni
13 Museum
60 Pusat Seni
14 Museum
60 Pusat Seni
14 Museum
8.3 Jumlah Pelestarian Bangunan dan Lingkungan Cagar Budaya melalui Konservasi
12 Bangunan
3Ling-
kungan Cagar
Budaya
12 Bangunan
3 Ling-
kungan Cagar
Budaya
14 Bangunan
4Ling-
kungan Cagar
Budaya
15 Bangunan
4Ling-
kungan Cagar
Budaya
16 Bangunan
4Ling-
kungan Cagar
Budaya
17 Bangunan
5Ling-
kungan Cagar
Budaya
17 Bangunan
5Ling-
kungan Cagar
Budaya
8.4 Jumlah Pelaku Seni Budaya
600 Pelaku
Seni Budaya
1.260 Pelaku
Seni Budaya
1.950 Pelaku
Seni Budaya
2.730 Pelaku
Seni Budaya
3.600 Pelaku
Seni Budaya
4.500 Pelaku
Seni Budaya
4.500 Pelaku
Seni Budaya
9 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
9.1 Jumlah konflik sosial
25 kasus
22 kasus
19 kasus
16 kasus
13 kasus
10 kasus
10 kasus
9.2 Indeks demokrasi 77,44 78,95 80,46 81,98 83,49 85,00 85,00
9.3 Jumlah lokasi rawan ketertiban umum
24 lokasi
23 lokasi
21 lokasi
19 lokasi
17 lokasi
15 lokasi
15 lokasi
10 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
10.1 Jumlah Taruna Siaga Bencana (Tagana)
1.863 orang
2.050 orang
2.237 orang
2.424 orang
2.611 orang
2.798 orang
2.798 orang
10.2 Jumlah organisasi masyarakat peduli bencana
5 SKKL 10 SKKL 15 SKKL 20 SKKL 25 SKKL 30 SKKL 30 SKKL
10.3 Indeks efektifitas pemerintahan 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,5
10.4 Rasio SDM yang memenuhi standar kompetensi jabatan
25% 35% 50% 65% 75% 85% 85%
10.5 Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
10.6 Rasio anggaran hasil musrenbang yang tertampung dalam APBD
2,5% 4% 5,5% 7% 8,5% 10% 10%
10.7 Integritas pelayanan publik 7,6 7,9 8,2 8,4 8,7 9 9
10.8 Sistem pelayanan perijinan terpadu secara on-line
1) Sistem Jaringan
Lokal
2) Masih bersifat “kantor
pos”
3) 3.017 Pemohonperizinan
4) Tingkat kepuasan
masyarakat 79,73%
1) Sistem Jaringan Online
2) Masih bersifat “kantor
pos”
3) 4.417 Pemohonperizinan
4) Tingkat kepuasan
masyarakat 83,78%
1) Sistem Jaringan Online
2) Badan Perijinan Terpadu
3) 5.809 Pemohonperizinan
4) Tingkat kepuasan
masyarakat 87,84%
1) Sistem Jaringan Online
2) Badan Perijinan Terpadu
3) 7.205 Pemohonperizinan
4) Tingkat kepuasan
masyarakat 91,89%
1) Sistem Jaringan Online
2) Badan Perijinan Terpadu
3) 8.601 Pemohonperizinan
4) Tingkat kepuasan
masyarakat 95,95%
1) Sistem Jaringan Online
2) Badan Perijinan Terpadu
3) 10.005 Pemohonperizinan
4) Tingkat kepuasan
masyarakat 100%
1) Sistem Jaringan Online
2) Badan Perijinan Terpadu
3) > 10.000 pemohon perizinan
4) Tingkat kepuasan
masyarakat 100%
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
248 249
10.9 Sistem pelayanan pajak on-line (non kendaraan bermotor)
800 Wajib Pajak
10.951 Wajib Pajak
11.718 Wajib Pajak
12.538 Wajib Pajak
13.415 Wajib Pajak
14.355 Wajib Pajak
14.355 Wajib Pajak
11 Ketahanan Pangan
11.1 Persentase Pasokan Beras 88,5% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11.2 Persentase Pasokan Daging 98,15% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11.3 Persentase Pusat Distribusi Ikan 95,55% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11.4 Persentase Pusat Distribusi Ayam 96,37% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11.5 Persentase Pusat Distribusi Telor dan Susu
98,15% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11.6 Persentase Pusat Distribusi Sayur Mayur
85,53% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11.7 Persentase Pusat Distribusi Buah-buahan
119,6% 120% 120% 120% 120% 120% 120%
Fokus Layanan Urusan Pilihan
1 Energi dan Sumber Daya Mineral
1.1 Fasilitasi pembangkit listrik baru oleh swasta/BUMD
0 0 0 0 0
1 Unit Pem-
bangkit Listrik
1 Unit Pem-
bangkit Listrik
1.2 Jumlah SPBG 11 SPBG 14 SPBG 15 SPBG 16 SPBG 17 SPBG 18 SPBG 18 SPBG
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
57.208.758 58.302.027 59.223.127 60.009.760 60.689.368 61.282.402 61.282.402
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
1 Jumlah Lokasi kawasan TOD 0 TOD 1 TOD 2 TOD 2 TOD 3 TOD 4 TOD 4 TOD
2 Jumlah stasiun kereta api yang sudah mempunyai Rencana pengembangan kawasan
1/60 3/60 6/60 9/60 12/60 15/60 15/60
3 Persentase pengembangan Pantura Jakarta (Reklamasi dan Revitalisasi) yang sesuai rencana tata ruang
0% 0% 5% 10% 15% 20% 20%
4 Panjang ruas jalan yang dilintasi :
- Panjang lintasan Busway
203,5 km
225,43 km
247,36 km
269,29 km
291,22 km
313,15 km
313,15 km
- Panjang lintasan MRT 0 km 1,5 km 3,5 km 7,5 km 15,7 km 15,7 km 15,7 km
- Panjang lintasan LRT 0 km 0 km 0,8 km 8,8 km 16,8 km 24,82 km 24,8 km
5 Jumlah penumpang :
- Busway 304.799 pnp/hari
400.000pnp/hari
550.000pnp/hari
730.000pnp/hari
850.000pnp/hari
1 Jutapnp/hari
1 Juta pnp/hari
- MRT0 0 0 0
40 Juta Orang/tahun
40 Juta Orang/tahun
40 Juta Orang/tahun
- LRT0 0 0 0 0
103.320. 000 org/
thn
103.320. 000 org/
thn
6 Prosentase prasarana KEK :Jalan Tol, pembangkit listrik, pengolahan air limbah, ITF, mess karyawan, akses masuk, angkutan umum.
0% 0% 5% 10% 20% 25% 25%
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
250 251
7 Prosentase sarana KEK : Pelabuhan, container yard, pegudangan, industri Hi-Tech, bea cukai dan imigrasi terpadu.
0% 0% 5% 10% 20% 25% 25%
8 Jumlah titik jaringan wifi dengan kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun
42 titik 50 titik 75 titik 125 titik 125 titik 125 titik 125 titik
Fokus Iklim Berinvestasi
1 Nilai investasi berskala Nasional (PMDN/PMA) :
- PMDN 9,84 Triliun
- PMA 45 Triliun
- PMDN 10,59 Triliun
- PMA 48,48 Triliun
- PMDN 11,38 Triliun
- PMA 52,09 Triliun
- PMDN 12,15 Triliun
- PMA 55,62 Triliun
- PMDN 13,02 Triliun
- PMA 59,57 Triliun
- PMDN 13,97 Triliun
- PMA 63,94 Triliun
- PMDN . 13,97 Triliun
- PMA 63,94 Triliun
2 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA):
- PMDN 89 proyek
- PMA 1.148 proyek
- PMDN 91 proyek
- PMA 1.215 proyek
- PMDN 94 proyek
- PMA 1.298 proyek
- PMDN 96 proyek
- PMA 1.350 proyek
- PMDN 98 proyek
- PMA 1.425 proyek
- PMDN 100 proyek
- PMA 1.500 proyek
- PMDN 100 proyek
- PMA 1.500 proyek
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah
252 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 10PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAANUntuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah, penyusunan RKPD Tahun 2018, agar berpedoman
pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan
mengacu pada RPJMN 2015-2019 .
254 255RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 10 - Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 10 - Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
BAB10
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAANRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat visi, misi, dan program Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta merupakan kesinambungan dari RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007–2012. Dokumen ini merupakan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan Provinsi DKI Jakarta periode 2013-2017.
10.1 Pedoman TransisiMasa jabatan gubernur provinsi DKI Jakarta periode 2013 – 2017 akan berakhir pada Oktober 2017, dengan demikian RPJMD juga akan berakhir pada waktu yang sama. Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, penyusunan RKPD Tahun 2018, agar berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan mengacu pada RPJMN 2015-2019. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 287 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
10.2 Kaidah PelaksanaanRPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Gubernur merupakan pedoman bagi setiap kepala SKPD menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, pedoman untuk menyusun RKPD dan perencanaan penganggaran Provinsi DKI Jakarta setiap tahunnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Lembaga Eksekutif dan Legislatif Provinsi DKI Jakarta dengan didukung oleh Instansi Vertikal yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta, serta masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 dengan sebaik-baiknya;
2. Gubernur Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dengan menggerakkan secara optimal semua potensi dan kekuatan daerah;
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban mengkoordinasikan pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017;
4. RPJMD merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Oleh karena itu seluruh SKPD di dalam lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban untuk menyusun Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program, kegiatan pokok, dan unggulan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan menjadi pedoman dalam menyusun Renja SKPD setiap tahun, dengan berpedoman pada RPJMD untuk menjamin konsistensi dan kontinuitas program, kegiatan beserta pendanaan dan ditetapkan oleh kepala SKPD serta disahkan oleh Gubernur.
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta berkewajiban untuk memandu proses perencanaan pembangunan, pemantauan, fasilitasi dan mediasi dalam penyusunan Renstra SKPD Provinsi DKI Jakarta;
6. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 untuk setiap tahunnya dilakukan melalui penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta;
7. Sesuai PP Nomor 3 tahun 2007, Gubernur harus menyampaikan laporan keterangan pertanggung jawaban Akhir Tahun Anggaran dan menyampaikan laporan keterangan pertanggung jawaban Akhir masa jabatan yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan maka untuk menjamin konsistensi antara kebijakan dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD. Dalam hal ini, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dilaksananakan oleh masing-masing SKPD dan dikoordinasikan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
8. Bahwa untuk mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan, dan Program dalam RPJMD diperlukan instrument antara lain organisasi perangkat daerah dan sumber daya manusia (SDM). RPJMD ini menjadi pedoman dalam menyusun Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah.
9. Dalam hal pengendalian dan evaluasi hasil RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 menunjukkan adanya hal-hal yang perlu disesuaikan Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang berada diluar kendali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan diperkirakan dapat menghambat pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, maka strategi, arah kebijakan dan program yang telah dirumuskan dapat ditinjau kembali. Kemudian, hasilnya dikonsultasikan kepada DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam proses pelaksanaannya.
10. Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD dimuat dalam RKPD tahun berkenaan.
Dokumen ini merupakan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan Provinsi DKI Jakarta periode 2013-2017.
256 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BAB 11PENUTUPKeberhasilan pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah ini
tentunya sangat ditentukan oleh kepemimpinan dan tata pemerintahan yang
baik, dukungan dari Pemerintah Pusat, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, DPRD Provinsi DKI Jakarta, serta kerjasama dan kemitraan
dengan masyarakat dan dunia usaha.
258 259RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 11 - Penutup
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 11 - Penutup
BAB11
PENUTUPRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran visi, misi, dan program Gubernur, yang akan menjadi pedoman dan arahan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Provinsi DKI Jakarta periode 2013-2017 yang sinergis, terpadu dan searah dengan pembangunan nasional selama lima tahun mendatang.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah ini tentunya sangat ditentukan oleh kepemimpinan dan tata pemerintahan yang baik, dukungan dari Pemerintah Pusat, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, DPRD Provinsi DKI Jakarta, serta kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha.
Dengan pencapaian visi dan misi pembangunan jangka menengah, diharapkan Jakarta akan semakin dekat untuk mencapai visi jangka panjangnya, yaitu “Jakarta : Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan dan Berdaya Saing Global”, menjadi sebuah kota yang besar, maju, dan berdaya saing. Kota yang menjadi pusat Asia Tenggara, memegang peranan penting di Asia, serta kota modern yang sejajar dengan kota-kota besar di dunia.
Jakarta : Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan danBerdaya Saing Global
260 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
TABEL 7.1Program Prioritas Pembangunan Daerah Serta Indikasi Kebutuhan Pendanaan
263
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
1Pe
ning
kata
n da
n pe
man
tapa
n fu
ngsi
Pus
at
Kegi
atan
Prim
er
dan
Seku
nder
1U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
, Pe
kerja
an U
mum
, Pe
rhub
unga
n, L
ingk
unga
n H
idup
, Oto
nom
i Dae
rah
: M
enge
mba
ngka
n in
tens
itas
pusa
t keg
iata
n pr
imer
dan
sek
unde
r, ya
ng
berw
awas
an li
ngku
ngan
m
elal
ui P
enge
mba
ngan
Ka
was
an E
kono
mi k
husu
s M
arun
da
Koor
dina
si K
ebija
kan
Pere
kono
mia
n1
Pene
tapa
n M
arun
da
seba
gai
Kaw
asan
Ek
onom
i Kh
usus
Usu
lan
Ke d
ewan
N
asio
nal
Kwas
an
Ekon
omi
Khus
us
Mar
unda
1. R
evis
i UD
GL,
M
aste
rpla
n,
Sida
ng A
mda
l, Ko
mitm
en
pem
beria
n in
sent
if da
n ke
mud
ahan
be
rinve
stas
i di
KEK
Mar
unda
(d
itand
a-
tang
ani o
leh
Gub
ernu
r dan
Ke
tua
DPR
D)
2. P
enet
apan
KE
K de
ngan
Pe
ratu
ran
Pem
erin
tah
300
1. P
enun
juka
n Ba
dan
Usa
ha u
ntuk
m
emba
ngun
KE
K M
arun
da
2. P
embe
n tu
kan
Dew
an
Kaw
asan
KEK
M
arun
da
3. P
embe
n-tu
kan
adm
inis
trat
or
KEK
Mar
unda
4.
Pem
ba
ngun
an K
EK
Mar
unda
300
Pem
bang
un
an K
EK
Mar
unda
Pem
bang
-un
an K
EK
Mar
unda
1. P
emba
ng-
unan
KEK
M
arun
da
2. P
enun
juka
n Ba
dan
Usa
ha u
ntuk
Pe
ngel
olaa
n KE
K M
arun
da
300
KEK
Mar
unda
Be
rope
rasi
2Pe
rsen
tase
pr
asar
ana
KEK
: Ja
lan
Tol,
pem
bang
kit
listr
ik,
peng
olah
an
air l
imba
h, IT
F, m
ess
kary
awan
, ak
ses
mas
uk,
angk
utan
um
um.
0%5%
10%
20%
25%
25%
3Pr
osen
tase
sa
rana
KEK
:
Pela
buha
n,
cont
aine
r yar
d,
pegu
dang
an,
indu
stri
Hi-
Tech
, bea
cuk
ai
dan
imig
rasi
te
rpad
u.
0%5%
10%
20%
25%
25%
2U
rusa
n Pe
rdag
anga
n :
Men
ingk
atka
n ku
alita
s da
ya s
aing
dan
div
ersi
fikas
i pr
oduk
eks
por n
on
mig
as s
erta
men
doro
ng
dive
rsifi
kasi
pas
ar tu
juan
ek
spor
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Day
a Sa
ing
Eksp
or
dan
Pela
yana
n Pe
rdag
anga
n Lu
ar
Neg
eri
1Ju
mla
h su
rat
Kete
rang
an
Asa
l (SK
A) y
ang
dite
rbitk
an
247,
358
247,
358
247,
358
247,
358
247,
358
247,
358
247,
358
2Ju
mla
h ni
lai
eksp
or p
rodu
k D
KI Ja
kart
a
$ 96
4 Ju
ta5%
5%5%
5%5%
$ 1,
2 M
iliar
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OU
TCO
ME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2Pe
ngem
bang
an
baru
Pus
at
Kegi
atan
Prim
er
dan
Seku
nder
se
cara
hira
rkis
1U
rusa
n Pe
nata
an
Ruan
g, P
eker
jaan
U
mum
, Per
hubu
ngan
, Li
nglu
ngan
Hid
up,
Peda
gang
an :
Mem
berik
an
duku
ngan
pra
sara
na,
sara
na d
an u
tilita
s ya
ng
mem
adai
ant
ara
lain
m
elal
ui P
enge
mba
ngan
Ka
was
an T
anah
Aba
ng,
Peng
emba
ngan
kaw
asan
Se
gitig
a Em
as S
etia
budi
, Pe
ngem
bang
an
kaw
asan
Man
ggar
ai,
Peng
emba
ngan
ka
was
an Ja
tineg
ara,
Pe
ngem
bang
an k
awas
an
Band
ar K
emay
oran
, Pe
ngem
bang
an
kaw
asan
Duk
uh A
tas,
Peng
emba
ngan
ka
was
an M
angg
a D
ua,
Peng
emba
ngan
kaw
asan
Se
ntra
Prim
er B
arat
, Pe
ngem
bang
an k
awas
an
Sent
ra P
rimer
Tim
ur,
Peng
emba
ngan
Kaw
asan
Pu
lau
Tidu
ng
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Pe
laya
nan
Perd
agan
gan
Dal
am
Neg
eri
1Ju
mla
h iz
in u
saha
pe
rdag
anga
n di
ka
was
an T
anah
ab
ang
yang
di
terb
itkan
0 1
,000
40
0 1
,100
40
0 1
,200
40
0 1
,300
40
0 1
,400
40
0 6
,000
2Ju
mla
h iz
in u
saha
pe
rdag
anga
n di
kaw
asan
se
gitig
a em
as
setia
budi
yan
g di
terb
itkan
040
030
050
030
060
030
070
030
080
030
0 3
,000
3Ju
mla
h iz
in u
saha
pe
rdag
anga
n di
kaw
asan
m
angg
arai
ya
ng
dite
rbitk
an
030
020
040
020
050
020
060
020
070
020
0 2
,500
4Ju
mla
h iz
in u
saha
pe
rdag
anga
n di
kaw
asan
ja
tineg
ara
yang
di
terb
itkan
0 1
,000
40
0 1
,100
40
0 1
,200
40
0 1
,300
40
0 1
,400
40
0 6
,000
5Ju
mla
h
izin
usa
ha
perd
agan
gan
di k
awas
an
band
ar
kem
ayor
an
yang
di
terb
itkan
035
020
045
020
055
020
065
020
075
020
0 2
,750
6Ju
mla
h
izin
usa
ha
perd
agan
gan
di
kaw
asan
duk
uh
atas
yan
g di
terb
itkan
040
020
041
020
042
020
043
020
044
020
0 2
,100
7Ju
mla
h iz
in u
saha
pe
rdag
anga
n di
kaw
asan
m
angg
a du
a ya
ng
dite
rbitk
an
0 1
,000
40
011
0040
012
0040
013
0040
014
0040
0 6
,000
8Ju
mla
h iz
in u
saha
pe
rdag
anga
n di
kaw
asan
se
ntra
prim
er
bara
t yan
g di
terb
itkan
045
030
050
030
055
030
060
030
065
030
0 2
,750
9Ju
mla
h
izin
usa
ha
perd
agan
gan
di k
awas
an
sent
ra p
rimer
tim
ur y
ang
dite
rbitk
an
040
020
045
020
050
020
055
020
060
020
0 2
,500
265
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OU
TCO
ME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
10Ju
mla
h pe
laku
us
aha
yang
di
leng
kapi
as
pek
lega
l (S
IUPP
, TD
P)
(Per
sh)
30,5
0030
,500
2,00
030
,500
2,00
030
,500
2,00
030
,500
2,00
030
,500
2,00
015
2,50
0
2U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
, Pe
kerja
an U
mum
, Pe
rhub
unga
n, L
ingk
unga
n H
idup
: M
embe
rikan
du
kung
an p
rasa
rana
, sa
rana
dan
util
itas
yang
mem
adai
ant
ara
lain
mel
alui
Per
siap
an
pem
bang
unan
Jaka
rta
Coas
tal D
evel
opm
ent
Stra
tegy
(JCD
S) /
Nat
iona
l Ca
pita
l Int
egra
ted
Coas
tal
Dev
elop
men
t (N
CICD
)
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
1Pe
nyel
esai
an
Mas
terp
lan
dan
PMU
Sup
port
JC
DS
/ NCI
CD
Mas
terp
lan
sele
sai
3Pe
ngem
bang
an
Tran
sit O
rient
ed
Dev
elop
men
t (T
OD
) pad
a ja
lur
sepa
njan
g si
stem
an
gkut
an m
assa
l
1U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
, Pe
rtan
ahan
, Pek
erja
an
Um
um, P
erhu
bung
an :
m
enge
mba
ngka
n ka
was
an
terp
adu
(sup
erbl
ok)
mul
tifun
gsi d
an m
ulti
stra
ta m
asya
raka
t mel
alui
Pe
mba
ngun
an T
OD
di
sepa
njan
g ko
ridor
MRT
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1Ju
mla
h ha
lte
busw
ay y
ang
terin
tegr
asi
deng
an s
tasi
un
MRT
00
00
01
doku
men
pe
renc
anaa
n1,
000
2 lo
kasi
2 lo
kasi
4Pe
nyed
iaan
ru
ang
bagi
se
ktor
info
rmal
pa
da k
awas
an
perk
anto
ran,
pe
rdag
anga
n da
n pe
rmuk
iman
1U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
, Ko
pera
si d
an U
KM :
M
enge
fekt
ifkan
atu
ran
peny
edia
an ru
ang
untu
k U
MKM
mel
alui
pe
mbe
basa
n la
han
pada
ka
was
an p
erka
ntor
an,
perd
agan
gan
dan
perm
ukim
an s
erta
m
embe
rikan
pin
jam
an
mod
al b
ergu
lir
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kope
rasi
dan
UM
KM
1Pe
rsen
tase
pe
ning
kata
n lu
as ru
ang
untu
k pe
daga
ng k
aki
lima
(m²)
di
loka
si b
inaa
n da
n lo
kasi
se
men
tara
200.
975
m²
20%
803,
900
20%
803,
900
20%
803,
900
20%
803,
900
20%
803,
900
402.
000
m²
2Te
rsed
iany
a pe
ratu
ran
untu
k m
enam
pung
pe
daga
ng
info
rmal
pa
da lo
kasi
pe
rkan
tora
n
01
500
150
01
500
150
01
500
4
Prog
ram
Pen
yedi
aan
Dan
a Be
rgul
ir da
n Ke
mitr
aan
Kope
rasi
da
n U
MKM
3Pe
rsen
tase
Pe
ning
kata
n Ju
mla
h D
ana
Berg
ulir
yang
D
isal
urka
n
Rp 2
90,3
17,
800,
000
10%
10%
10%
10%
10%
Rp
467.
646.
68
7.61
8
4Pe
rsen
tase
Pe
ning
kata
n Ju
mla
h Pe
man
faat
da
na b
ergu
lir
(Usa
ha M
ikro
Ke
cil/U
MK)
109
.911
pe
man
faat
10
%10
%10
%10
%10
%17
7.01
3 pe
man
faat
5Pe
mba
ngun
an
loka
si k
husu
s da
n te
rpad
u ba
gi
peda
gang
kak
i lim
a (P
KL)
1U
rusa
n Ko
pera
si d
an
UKM
: M
emba
ngun
loka
si
khus
us b
agi p
edag
ang
kaki
lim
a pa
da k
awas
an
ekon
omi s
trat
egis
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kope
rasi
dan
UM
KM
1Ju
mla
h lo
kasi
te
rpad
u U
saha
M
ikro
, Kec
il/PK
L
01
150,
000
115
0,00
01
150,
000
115
0,00
01
150,
000
5 lo
kasi
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
6Re
vita
lisas
i pas
ar
trad
isio
nal d
enga
n tid
ak m
engg
usur
PK
L
1U
rusa
n Pe
rdag
anga
n : m
empe
rbai
ki p
asar
-pa
sar t
radi
sion
al d
an
men
yedi
akan
ruan
g ba
gi P
KL
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kope
rasi
dan
UM
KM
1Pe
rsen
tase
pe
ning
kata
n lu
as ru
ang
untu
k pe
daga
ng k
aki
lima
(m2)
di
loka
si b
inaa
n da
n lo
kasi
se
men
tara
200.
975
m²
0.2
803,
900
0.2
803,
900
0.2
803,
900
0.2
803,
900
0.2
803,
900
402.
000
m²
7Pe
ngem
bang
an
kele
mba
gaan
ko
pera
si d
an U
KM
untu
k m
endu
kung
fo
rmal
isas
i dar
i ek
onom
i inf
orm
al
1U
rusa
n Ko
pera
si d
an
UKM
, Oto
nom
i Dae
rah
: men
ingk
atka
n pe
ran
lem
baga
kop
eras
i da
n U
MKM
dal
am
pere
kono
mia
n re
gion
al
dan
nasi
onal
yan
gf m
ampu
be
rsai
ng d
enga
n pe
laku
ek
onom
i lai
nnya
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Kele
mba
gaan
Ko
pera
si
1Ju
mla
h Ko
pera
si
peda
gang
pa
sar,
kope
rasi
pe
daga
ng
lokb
in d
an
Kope
rasi
PKL
ya
ng b
erfu
ngsi
70 K
op25
750
401,
000
401,
000
401,
000
401,
000
160
kop
2U
rusa
n Ko
pera
si d
an
UKM
, Oto
nom
i Dae
rah
: m
enga
daka
n pe
latih
an
untu
k m
anaj
emen
usa
ha
keci
l
Prog
ram
Pe
mbe
rday
aan
UM
KM
1Ju
mla
h pe
ngel
ola
UKM
ya
ng m
engi
kuti
pela
tihan
Dik
lat
& B
imte
k
1,06
0 2
,000
10
,000
2,0
00
10,0
00 2
,000
10
,000
2,0
00
10,0
00 2
,000
10
,000
11,
060
8O
ptim
alis
asi
prod
uktiv
itas,
dist
ribus
i dan
stoc
k ko
mod
itas
pang
an,
peng
awas
an m
utu
dan
keam
anan
pa
ngan
1U
rusa
n Ke
taha
nan
Pang
an, P
enat
aan
Ruan
g, P
erda
gang
an,
Pena
nam
an M
odal
: M
enja
min
ket
erse
diaa
n st
ock
kom
oditi
pan
gan,
m
enga
was
i dis
trib
usi
dan
mut
u pa
ngan
ser
ta
men
jaga
kea
man
an
pang
an
Prog
ram
pe
ngam
anan
ke
ters
edia
an p
anga
n,
peng
enda
lian
Aks
es,
Har
ga, P
rom
osi,
dan
Dis
trib
usi/P
emas
aran
1Ju
mla
h ke
ters
edia
an p
anga
n:
Pers
enta
se
Paso
kan
Bera
s 88
.50%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Pers
enta
se
Paso
kan
Dag
ing
98.1
5%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se
Pusa
t Dis
trib
usi
Ikan
95.5
5%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se
Pusa
t Dis
trib
usi
Ayam
96.3
7%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se
Pusa
t Dis
trib
usi
Telo
r dan
Sus
u
98.1
5%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se
Pusa
t Dis
trib
usi
Sayu
r May
ur
85.5
3%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se
Pusa
t Dis
trib
usi
Buah
-bua
han
119.
60%
120%
120%
120%
120%
120%
120%
2Sk
or p
ola
pang
an
hara
pan
85.0
0%87
%89
%91
%93
%95
%95
%
Prog
ram
pe
ning
kata
n da
n pe
ngaw
asan
mut
u da
n ke
aman
an
pang
an h
asil
tana
man
pan
gan
dan
hort
ikul
tura
1Pe
rsen
tase
bu
ah d
an
sayu
r di p
asar
tr
adis
iona
l dan
pa
sar s
wal
ayan
ya
ng ti
dak
men
gan-
dung
za
t kim
ia
atau
mik
ro-
orga
nism
e ya
ng
berb
ahay
a
80 %
bai
k /
aman
82 %
bai
k /
baik
84 %
bai
k /
aman
86 %
bai
k /
aman
88 %
bai
k /
aman
90 %
bai
k /
aman
90 %
bai
k /
aman
267
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2Ju
mla
h se
rtifi
kat
hasi
l uji
hasi
l ta
nam
an
pang
an d
an
hort
ikul
tura
ya
ng
dike
luar
kan
1.57
0 se
rtifi
kat
1.30
0 se
rtifi
kat
2,90
51.
400
sert
ifika
t 17
,450
1.50
0 se
rtifi
kat
8,20
01.
600
sert
ifika
t 8,
400
1.70
0
sert
ifika
t 6,
700
7.50
0
sert
ifika
t
Prog
ram
pe
ning
kata
n da
n pe
ngaw
asan
mut
u da
n ke
aman
an
pang
an h
asil
perik
anan
1Pe
rsen
tase
ikan
da
n ol
ahan
ik
an d
i pas
ar
trad
isio
nal d
an
pasa
r sw
alay
an
yang
tida
k m
enga
ndun
g za
t kim
ia
atau
mik
ro-
orga
nism
e ya
ng
berb
ahay
a
92,8
8 %
bai
k / a
man
93,0
0 %
bai
k / b
aik
93,5
0 %
bai
k / b
aik
94,0
0 %
bai
k / b
aik
94,5
0 %
bai
k / b
aik
95,0
0 %
bai
k / b
aik
95,0
0 %
bai
k / b
aik
2Ju
mla
h se
rtifi
kat
hasi
l uji
hasi
l pe
rikan
an y
ang
di k
elua
rkan
13.7
84
sert
ifika
t28
.416
se
rtifi
kat
14,0
0028
.730
se
rtifi
kat
17,0
0029
.000
se
rtifi
kat
14,0
0029
.320
se
rtifi
kat
14,0
0029
.600
se
rtifi
kat
15,0
0014
5.06
6 se
rtifi
kat
Prog
ram
pe
ning
kata
n da
n pe
ngaw
asan
mut
u da
n ke
aman
an
pang
an p
rodu
k he
wan
(kes
mav
et)
1Pe
rsen
tase
da
ging
dan
ol
ahan
nya
yang
tida
k m
enga
ndun
g za
t kim
ia
atau
mik
ro-
orga
nism
e ya
ng
berb
ahay
a
90 %
bai
k /
aman
91 %
bai
k /
baik
92 %
bai
k /
aman
93 %
bai
k /
aman
94 %
bai
k /
aman
95 %
bai
k /
aman
95 %
bai
k /
aman
2Ju
mla
h se
rtifi
kat h
asil
uji p
rodu
k he
wan
yan
g di
ke
luar
kan
10.0
00
sert
ifika
t13
.000
se
rtifi
kat
7,00
014
.000
se
rtifi
kat
10,0
0015
.000
se
rtifi
kat
15,0
0016
.000
se
rtifi
kat
10,0
0017
.000
se
rtifi
kat
10,0
0075
.000
se
rtifi
kat
3Ju
mla
h se
rtifi
kat
Nom
or K
ontr
ol
Vete
riner
yan
g di
berik
an
79 s
ertifi
kat
85 s
ertifi
kat
2,00
090
ser
tifika
t2,
000
95 s
ertifi
kat
3,00
010
0 se
rtifi
kat
3,10
011
0 se
rtifi
kat
3,50
011
0 se
rtifi
kat
9Pe
ning
kata
n fu
ngsi
lum
bung
pa
ngan
di t
ingk
at
kelu
raha
n se
cara
ef
ektif
1U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
, Ke
taha
nan
Pang
an,
Perd
agan
gan,
dan
Pe
nana
man
Mod
al :
Men
yedi
akan
dis
trib
usi
dan
stok
pan
gan
di ti
ngka
t ke
lura
han
10Pe
ngem
bang
an
sist
em d
an
jarin
gan
tele
kom
unik
asi
pada
kan
tor
pem
erin
taha
n,
pusa
t pel
ayan
an
publ
ik d
an te
mpa
t um
um
1U
rusa
n Ko
mun
ikas
i dan
In
form
atik
a, P
enat
aan
Ruan
g, P
eker
jaan
U
mum
: M
enja
dika
n Ja
kart
a se
baga
i sm
art
city
ant
ara
lain
mel
alui
Pe
ngin
tegr
asia
n ja
ringa
n se
rat o
ptik
den
gan
utili
tas
lain
dan
pen
yedi
aan
fasi
litas
jarin
gan
wifi
di
tem
pat-
tem
pat u
mum
da
n di
kan
tor-
kant
or
pem
erin
taha
n se
rta
Pena
taan
dan
pen
gelo
laan
D
ata
Cent
er d
an D
isas
ter
Reco
very
Cen
ter (
DRC
)
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Tekn
olog
i Inf
orm
asi
dan
Kom
unik
asi
1Ju
mla
h tit
ik
jarin
gan
wifi
den
gan
kece
pata
n up
to
10 M
bps
yan
g te
rban
gun
4250
12,0
0075
12,0
0012
50
125
012
5
2Ju
mla
h D
ata
Cent
er y
ang
berf
ungs
i
01
unit
Dat
a Ce
nter
27
,000
1 un
it D
ata
Cent
er
3Ju
mla
h D
isas
ter
Reco
very
Cen
ter
(DRC
) yan
g be
rfun
gsi
01
unit
DRC
7,00
01
unit
DRC
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
11Pe
ngel
olaa
n en
ergi
ra
mah
ling
kung
an
dan
supl
ai b
ahan
ba
kar m
inya
k da
n ga
s ya
ng e
fekt
if da
n efi
sien
1U
rusa
n En
ergi
dan
su
mbe
rday
a m
iner
al,
Pena
taan
Rua
ng :
M
enin
gkat
kan
Koor
dina
si
dan
kerja
sam
a de
ngan
Pe
rusa
haan
Gas
Neg
ara
untu
k m
enge
mba
ngka
n ja
ringa
n pi
pa g
as b
awah
ta
nah
di k
awas
an In
dust
ri,
Perm
ukim
an, P
erka
ntor
an,
Perd
agan
gan
dan
Jasa
Prog
ram
Pem
bina
an
dan
Peng
emba
ngan
En
ergi
dan
Sum
ber
Day
a M
iner
al
1Ju
mla
h ja
ringa
n pi
pa g
as
baw
ah ta
nah
dika
was
an
indu
stri,
pe
rmuk
iman
, Pe
rkan
tora
n,
perd
agan
gan
dan
Jasa
00
-5
km10
,000
5 km
10,0
005
km10
,000
10 k
m
20,0
0025
km
2Pe
rsen
tase
te
rlaks
anan
ya
Koor
dina
si
dan
kerja
sam
a de
ngan
Pe
rusa
haan
Gas
N
egar
a un
tuk
men
gem
- ba
ngka
n ja
ringa
n pi
pa
gas
baw
ah
tana
h di
ka
was
an
Indu
stri,
Pe
rmuk
iman
, Pe
rkan
tora
n,
Perd
agan
gan
dan
Jasa
100%
100%
200
100%
300
100%
400
100%
500
100%
600
100%
2U
rusa
n En
ergi
dan
su
mbe
rday
a m
iner
al
: Men
ingk
atny
a in
fras
truk
tur p
enye
diaa
n su
mbe
r ene
rgi a
ntar
a la
in
mel
alui
pem
bang
unan
St
asiu
n Pe
ngis
ian
Baha
n Ba
kar G
as (S
PBG
)
1Te
rkoo
rdi-
nasi
nya
pem
bang
unan
SP
BG
min
imal
11
SPBG
3
SPBG
150
4 S
PBG
15
0 4
SPB
G
150
4 S
PBG
15
04
SPBG
15
0 3
0 SP
BG
12Pe
nata
an ja
ringa
n ut
ilita
s pe
rkot
aan
3U
rusa
n Pe
kerja
an
Um
um :
Pena
taan
dan
pe
mba
ngun
an ja
ringa
n du
ctin
g ut
ilita
s
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an,
Peni
ngka
tan
dan
Pem
elih
araa
n Sa
rana
Ja
ringa
n U
tilita
s
1Pa
njan
g du
ctin
g ya
ng
terb
angu
n
01.
350
m’
16,9
006.
600
m’
640,
398
4.10
0 m
’39
7,82
34.
000
m’
388,
120
6.10
0 m
’59
1,88
322
.150
m’
13Pe
ning
kata
n m
ekan
ism
e da
n pe
ran
pem
angk
u ke
pent
inga
n da
lam
pen
ataa
n ru
ang
1U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
, Pe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat
: M
enin
gkat
kan
kete
rliba
tan
mas
yara
kat s
ecar
a in
depe
nden
dal
am p
rose
s pe
ngam
bila
n ke
putu
san
pada
per
enca
naan
, pe
man
faat
an d
an
peng
enda
lian
pem
anfa
atan
ru
ang
anta
ra la
in m
elal
ui
Pela
ksan
aan
foru
m
kom
unik
asi p
ublik
dan
Pe
mbe
rian
Akse
s yan
g se
luas
-luas
nya
kepa
da
mas
yara
kat u
ntuk
m
enge
tahu
i Ren
cana
Pe
nata
an R
uang
ant
ara
lain
m
elal
ui m
edia
ceta
k, m
edia
el
ektro
nik
dan
tem
pat-
tem
pat l
ain
yang
mud
ah
dike
tahu
i
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Pe
ran
Sert
a M
asya
raka
t da
lam
Pen
ataa
n Ru
ang
1Te
rlaks
anan
ya
foru
m
kom
unik
asi
publ
ik te
ntan
g pe
ngam
bila
n ke
putu
san
pem
anfa
atan
ru
ang
044
foru
m
RDTR
3,50
072
foru
m
regu
ler
720
72 fo
rum
re
gule
r72
072
foru
m
regu
ler
720
72 fo
rum
re
gule
r72
072
2Ju
mla
h m
edia
in
form
asi
yang
dap
at
diak
ses
oleh
m
asya
raka
t
7 m
edia
in
form
asi
7 m
edia
in
form
asi
1,50
07
med
ia
info
rmas
i1,
500
7 m
edia
in
form
asi
1,50
07
med
ia
info
rmas
i1,
500
7 m
edia
in
form
asi
1,50
07
med
ia
info
rmas
i
2U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
: M
enin
gkat
kan
kerja
sam
a de
ngan
dae
rah
seki
tar
untu
k pe
nyus
unan
M
aste
rpla
n pe
nang
anan
pe
rmas
alah
an ta
ta ru
ang
Prog
ram
Pe
renc
anaa
n Ta
ta
Ruan
g
1Te
rsus
unny
a M
aste
rpla
n pe
nang
anan
pe
rmas
a-la
han
tata
ruan
g
1 m
aste
rpla
n1
mas
terp
lan
269
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
14Pe
ngem
bang
an
inst
rum
en
peng
enda
lian
pem
anfa
atan
ru
ang
yang
efe
ktif
1U
rusa
n Pe
nata
an
Ruan
g :
Men
gend
alik
an
pem
bang
unan
ses
uai
deng
an a
tura
n ta
ta
bang
unan
dan
ling
kung
an
yang
tela
h di
tent
ukan
an
tara
lain
mel
alui
Pe
laks
anaa
n pe
mbe
rian
sara
n te
knis
teha
dap
renc
ana
pem
bang
unan
ge
dung
dan
ban
guna
n la
inny
a, d
an a
ntar
a la
in
mel
alui
Pel
aksa
naan
Pe
mbo
ngka
ran
bang
unan
ya
ng ti
dak
sesu
ai
kete
ntua
n
Prog
ram
Pe
mbe
rday
aan
kom
unita
s pe
nyel
engg
ara
bang
unan
ged
ung
1Pe
rsen
tase
re
ncan
a pe
mba
ngun
an
gedu
ng y
ang
lulu
s si
dang
Ti
m A
hli
100
100
4,00
010
04,
200
100
4,40
010
04,
600
100
5,00
010
0
Prog
ram
pe
ning
kata
n sa
rana
da
n pr
asar
ana
pena
taan
ruan
g
1Pe
ning
kata
n si
stem
onl
ine
Peng
awas
an
Pene
rtib
an
Bang
unan
Pela
yana
n IM
B Ru
mah
tin
ggal
5,00
0Pe
laya
nan
IMB
bang
unan
ge
dung
< 4
Lt
5,00
0Pe
laya
nan
SLF
bang
unan
ge
dung
< 4
Lt
5,00
0Pe
laya
nan
IMB
dan
SLF
ba
ngun
an
gedu
ng <
8 l
5,00
0Se
mua
pe
laya
nan
periz
inan
IM
B da
n SL
F Ba
ngun
an
Ged
ung
5,00
0Se
mua
pe
laya
nan
periz
inan
IM
B da
n SL
F Ba
ngun
an
Ged
ung
Prog
ram
Pen
gaw
asan
da
n Pe
nert
iban
Ba
ngun
an
1Pe
rsen
tase
tin
gkat
pe
lang
gara
n ba
ngun
an
gedu
ng
7570
3,93
665
5,10
060
5,60
055
6,10
050
6,60
050
2Ju
mla
h ba
ngun
an
gedu
ng y
ang
dibo
ngka
r
8.68
4 ba
ngun
an10
6015
,000
1000
15,0
0010
0015
,000
1000
15,0
0010
0015
,000
13.7
44
bang
unan
2U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
: M
elak
ukan
kaj
ian
dan
peni
njau
an k
emba
li te
rkai
t m
ekan
ism
e da
n ta
ta c
ara
perij
inan
Prog
ram
Pe
man
faat
an R
uang
1Ju
mla
h ke
bija
kan
peng
awas
an
dan
pene
rtib
an
yang
di
teta
pkan
1 Pe
rda
5 Pe
rgub
3 Pe
rgub
-2
Perg
ub2
Perg
ub2
Perg
ub2
Perg
ub1
Perd
a,
16 P
ergu
b
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Pe
laya
nan
Keta
taru
anga
n
1Te
rsel
eng-
gara
nya
pela
yana
n ke
tata
kota
an
sesu
ai s
tand
ar
man
ajem
en
mut
u (S
MM
) IS
O 9
001-
2008
pa
da s
etia
p tin
gkat
pe
rang
kat
daer
ah u
rusa
n pe
nata
an ru
ang
32
Keca
mat
an,
5 Su
din
00
1 D
inas
dan
1
Kep.
Ser
ibu
850
5 Ke
cam
atan
500
5 Ke
cam
atan
500
00
42 K
ecam
atan
, 1
Din
as,
6 Su
din
3U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
:
men
erap
kan
pend
ekat
an
zoni
ng re
gula
tion
pada
ka
was
an-k
awas
an c
epat
be
rkem
bang
Prog
ram
Pe
renc
anaa
n Ta
ta
Ruan
g
1Te
rsus
unny
a be
rbag
ai
tingk
atan
Re
ncan
a Ri
nci
tata
ruan
g,
pera
tura
n zo
nasi
dan
pe
ratu
ran
pena
taan
ruan
g pr
ovin
si D
KI
Jaka
rta
lain
nya
sesu
ai d
enga
n U
U N
omor
26
Tah
un
2007
tent
ang
pena
taan
ruan
g
1 Pe
rda
RDTR
da
n PZ
dan
33
Per
gub
sert
a 19
Ra
perg
ub
6 Pe
rgub
3,60
05
Perg
ub3,
000
5 Pe
rgub
3,00
05
Perg
ub3,
000
5 Pe
rgub
3,00
01
Perd
a da
n
78 P
ergu
b
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
4U
rusa
n Pe
nata
an
Ruan
g :
Mew
ujud
kan
sist
em in
tegr
itas
dala
m p
eren
cana
an
dan
peng
enda
lian
pem
bang
unan
sec
ara
kons
iste
n an
tara
lain
m
elal
ui p
enga
was
an
dan
peni
ndak
an b
agi
piha
k ya
ng m
enya
lahi
da
n m
elan
ggar
atu
ran
pem
anfa
atan
ruan
g
Prog
ram
pe
ngaw
asan
da
n pe
nert
iban
ba
ngun
an
1Pe
rsen
tase
pe
lang
gara
n ba
ngun
an
gedu
ng y
ang
dite
rtib
kan
7575
1,75
075
2,10
090
2,52
090
3,02
490
3,62
990
15Pe
ngem
bang
an
sist
em in
form
asi
spas
ial
1U
rusa
n Pe
nata
an R
uang
: m
ener
apka
n si
stem
in
form
asi s
pasi
al b
erba
sis
web
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Sist
em In
form
asi T
ata
Ruan
g
1Pe
rsen
tase
Ke
puas
an
Mas
yara
kat
Pem
ohon
Pe
laya
nan
7080
350
9035
010
035
010
035
010
035
010
0 pe
rsen
2Ca
kupa
n Si
stem
apl
ikas
i La
yana
n Ke
tata
kota
an
Onl
ine
1 w
ilaya
h0
02
wila
yah
300
3 w
ilaya
h30
04
wila
yah
300
5 w
ilaya
h30
05
wila
yah
16Pe
nata
an
angk
utan
Um
um
Regu
ler
1U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
M
elak
ukan
Men
ingk
atka
n pe
laya
nan
term
inal
bu
s m
elal
ui R
evita
lisas
i Te
rmin
al B
us A
ntar
Kot
a da
n D
alam
Kot
a
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1Ju
mla
h do
kum
en
pere
ncan
aan
revi
talis
asi
Term
inal
014
dok
umen
5,40
014
dok
umen
2Ju
mla
h Te
rmin
al y
ang
dire
vita
lisas
i
06
Term
inal
22,0
009
Term
inal
418,
000
15 Te
rmin
al
tela
h di
revi
talis
asi
17Pe
ngem
bang
an
Sist
em A
ngku
tan
Um
um M
assa
l
1U
rusa
n Pe
rhub
unga
n,
Peke
rjaan
Um
um
: M
emba
ngun
Sis
tem
A
ngku
tan
Um
um M
assa
l be
rbas
is R
el a
ntar
a la
in
mel
alui
Pem
bang
unan
M
RT k
orid
or U
tara
-Se
lata
n ta
hap
I (Lb
Bu
lus
- Bun
dera
n H
I),
Pem
bang
unan
seb
agia
n M
RT k
orid
or S
elat
an-U
tara
ta
hap
II (B
unde
ran
HI -
Ka
mpu
ng B
anda
n), d
an
Pers
iapa
n pe
mba
ngun
an
MRT
kor
idor
Bar
at-T
imur
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n M
assa
l Be
rbas
is R
el
1Pe
rsen
tase
jalu
r M
RT L
b Bu
lus
- Bun
dera
n H
I ya
ng d
apat
di
sele
saik
an
00
111,
000
25%
186,
000
50%
85,0
0075
%85
,000
100%
85,0
0010
0%
15,7
Km
3,78
9,37
04,
953,
495
7,20
1,58
36,
003,
008
622,
692
2Ju
mla
h D
okum
en
pere
ncan
aan
MRT
Bun
dera
n H
I-Kam
pung
Ba
ndan
1 do
kum
en1
doku
men
3Ju
mla
h D
okum
en
Pem
biay
aan
MRT
Bun
dera
n H
I-Kam
pung
Ba
ndan
1 do
kum
en1
doku
men
4Ju
mla
h D
okum
en
lela
ng k
ontr
uksi
M
RT B
unde
ran
HI-K
ampu
ng
Band
an
01
doku
men
1 do
kum
en
5Ju
mla
h D
okum
en
pere
ncan
aan
MRT
Kor
idor
Ba
rat-T
imur
01
doku
men
1 do
kum
en
2U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Mem
bang
un L
ight
Rap
id
Tran
sit (
LRT)
mel
alui
Pe
mba
ngun
an K
orid
or
Gre
en L
ine,
Blu
e Li
ne,
sesu
ai R
TRW
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n M
assa
l Be
rbas
is R
el
1Pa
njan
g Ja
ringa
n LR
T0
24,8
km
24,8
km
271
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
3U
rusa
n Pe
rhub
unga
n
: Men
gem
bang
kan
tran
spor
tasi
per
aira
n m
elal
ui p
emba
ngun
an
pras
aran
a da
n sa
rana
an
gkut
an p
erai
ran
di
dara
tan/
pant
ai u
tara
Ja
kart
a/Ka
nal B
anjir
dan
Ke
pula
uan
Serib
u
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Tran
spor
tasi
Per
aira
n
1Ju
mla
h Ka
pal
yang
ters
edia
8
Kapa
l 5
Kap
al
45,0
00 4
Kap
al
40,0
002
Kapa
l Kec
il20
,000
2 Ka
pal K
ecil
20,0
002
Kapa
l Kec
il20
,000
23
Kapa
l
2Ju
mla
h pe
num
pang
ya
ng d
apat
di
angk
ut/h
ari
261
pe
num
pang
356
pe
num
pang
452
penu
mpa
ng54
7 pe
num
pang
643
penu
mpa
ng73
9 pe
num
pang
739
penu
mpa
ng
3Ju
mla
h de
rmag
a ya
ng
terb
angu
n
5 de
rmag
a8
derm
aga
7 de
rmag
a4
derm
aga
4 de
rmag
a4
derm
aga
26 D
erm
aga
4U
rusa
n Pe
rhub
unga
n da
n U
rusa
n Pe
kerja
an
Um
um :
Men
gem
bang
kan
angk
utan
mas
sal B
erba
sis
Jala
n at
au B
RT(B
us
Rapi
d Tr
ansi
t) m
elal
ui
pem
bang
unan
Kor
idor
Bu
sway
bar
u ya
itu
Korid
or 1
3 (C
iledu
g-Bl
ok M
), Ko
ridor
14
(UI-M
angg
arai
), da
n Ko
ridor
15
(Pon
dok
Kela
pa
– Bl
ok M
), Pe
mba
ngun
an
Busw
ay k
orid
or In
tegr
asi
Jabo
deta
bek;
Jaka
rta-
Tang
eran
g, Ja
kart
a-Be
kasi
, da
n Ja
kart
a-D
epok
/Bo
gor,
Peng
emba
ngan
la
yana
n Fe
eder
Bus
way
, Pe
nam
baha
n ar
mad
a Bu
s Bu
sway
dan
Bus
Fee
der
Busw
ay s
erta
Pen
ingk
atan
pr
ofes
iona
lism
e le
mba
ga
peng
elol
a Bu
sway
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1Ju
mla
h pe
num
pang
bu
sway
per
har
i
304.
799
penu
mpa
ng40
0,00
055
0,00
073
0,00
085
0,00
01,
000,
000
1,00
0,00
0
2Pe
rsen
tase
Pr
asar
ana
Penu
njan
g Bu
sway
Kor
idor
13
yan
g te
rban
gun
2 do
kum
en
pere
ncan
aan
2,00
010
0%40
0,00
010
0%
3Pe
rsen
tase
Pr
asar
ana
Penu
njan
g Bu
sway
Kor
idor
14
yan
g te
rban
gun
2 do
kum
en
pere
ncan
aan
2,00
010
0%40
0,00
010
0%
4Pe
rsen
tase
Pr
asar
ana
Penu
njan
g Bu
sway
Kor
idor
15
yan
g te
rban
gun
2 do
kum
en
pere
ncan
aan
2,00
010
0%40
0,00
010
0%
5H
eadw
ay
rata
-rat
a20
men
it15
men
it10
men
it7
men
it5
men
it3
men
it3
men
it
6Ju
mla
h Pe
ngad
aan
Arm
ada
Busw
ay
669
bus
(434
SA
B)27
5 SA
B20
0 A
B20
0 A
B18
0 A
B12
89 S
AB
5U
rusa
n Pe
rhub
unga
n
: Men
ingk
atka
n ke
lem
baga
an p
enge
lola
an
Busw
ay
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1Pe
rda
pem
bent
ukan
BU
MD
bid
ang
tran
spor
tasi
PT.
Tr
ansj
akar
ta
Rape
rda
PT.
Tran
sjak
arta
1 Pe
rda
500
1 Pe
rda
6U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Mel
akuk
an R
estr
uktu
risas
i Tr
ayek
Ang
kuta
n U
mum
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1Ju
mla
h tr
ayek
an
gkut
an
umum
yan
g di
rest
ruk-
turis
asi
2 tr
ayek
25 tr
ayek
500
25 tr
ayek
500
25 tr
ayek
500
25 tr
ayek
500
25 tr
ayek
500
127
tray
ek
18Pe
nata
an
Ang
kuta
n U
mum
Re
gule
r
1U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Mel
akuk
an p
erem
ajaa
n bu
s an
gkut
an u
mum
re
gule
r mel
alui
pen
gada
an
bus
baru
unt
uk
men
ggan
tikan
bus
lam
a /
bus
yang
tida
k la
yak
jala
n.
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1Ju
mla
h pe
rem
ajaa
n ar
mad
a an
gkut
an
umum
01.
000
unit
500,
000
1.00
0 un
it60
0,00
01.
000
unit
600,
000
1.00
0 un
it60
0,00
01.
000
unit
600,
000
5.00
0 un
it
2U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Men
doro
ng p
erce
pata
n tr
ansf
orm
asi b
entu
k ke
peng
usah
aan
angk
utan
um
um d
ari p
eror
anga
n m
enja
di B
ahan
Usa
ha
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1Pe
rda
pem
bent
ukan
BU
MD
bid
ang
tran
spor
tasi
01
Perd
a50
01
Perd
a
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
19Pe
ngen
dalia
n da
n Ke
sela
mat
an
Tran
spor
tasi
1U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Men
gem
bang
kan
ITS
(Inte
llige
nt T
rans
port
Sy
stem
) ant
ara
lain
mel
alui
pe
mba
ngun
an A
TCS
(Are
a Tr
affic
Cont
rol S
yste
m),
BTS
(Bus
Tra
ckin
g Sy
stem
) dan
TI
S (T
raffi
c In
form
atio
n Sy
stem
) pad
a ko
ridor
ek
onom
i str
ateg
is
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n La
lu
Lint
as d
an A
ngku
tan
1Be
rfun
gsin
ya
ITS
pada
ko
ridor
bus
way
Taha
p II
Taha
p III
50,0
00Ta
hap
IV20
0,00
0Ta
hap
V20
0,00
0Ta
hap
VI20
0,00
0Ta
hap
VII
200,
000
ITS
Berf
ungs
i pa
da k
orid
or
busw
ay
2U
rusa
n Pe
rhub
unga
n : M
elak
ukan
kaj
ian
men
yelu
ruh
peny
ebab
ke
mac
etan
unt
uk
pem
bena
han
titik
-titi
k ra
wan
kem
acet
an
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Ang
kuta
n U
mum
Be
rbas
is Ja
lan
1D
iman
faat
-ka
nnya
ka
jian
untu
k m
enga
tasi
ke
mac
etan
01
doku
men
ka
jian/
eval
uasi
500
2 do
kum
en
Kajia
n /
Eval
uasi
1,00
02
doku
men
Ka
jian
/ Ev
alua
si
1,00
02
doku
men
Ka
jian
/ Ev
alua
si
1,00
02
doku
men
Ka
jian
/ Ev
alua
si
1,00
09
doku
men
Ka
jian
/ Ev
alua
si
3U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Men
erap
kan
man
ajem
en
/ pem
bata
san
lalu
lint
as
anta
ra la
in m
elal
ui
Uru
san
Perh
ubun
gan
: Mel
aksa
naka
n m
anaj
emen
/pem
bata
san
lalu
lint
as m
elal
ui
Pene
rapa
n El
ectr
onic
Roa
d Pr
icin
g (E
RP),
tekn
ik-t
ekni
k tr
affic
rest
rain
t lai
nnya
, dan
Pe
ngen
dalia
n pe
nggu
naan
ke
ndar
aan
prib
adi
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n La
lu
Lint
as d
an A
ngku
tan
1Ju
mla
h lo
kasi
(jal
an)
pem
berla
kuan
pe
ngen
dalia
n la
lu li
ntas
Rape
rda
Perd
a pe
ngen
dalia
n la
lu li
ntas
600
Pem
asan
gan
alat
pe
ngen
dalia
n la
lu li
ntas
1,50
0,00
0Lo
kasi
3 in
1
dibe
rlaku
kan
peng
enda
lian
lalu
lint
as
2Ju
mla
h lo
kasi
(ja
lan)
yan
g di
berla
kuka
n pe
mba
tasa
n ke
ndar
aan
ganj
il-ge
nap
Perd
a da
n Pe
rgub
Pem
asan
gan
Ram
bu d
an
mar
ka la
lu
linta
s
30,0
00Pe
mas
anga
n Ra
mbu
dan
m
arka
lalu
lin
tas
30,0
00Pe
mas
anga
n Ra
mbu
dan
m
arka
lalu
lin
tas
30,0
00Pe
mas
anga
n Ra
mbu
dan
m
arka
lalu
lin
tas
30,0
00Pe
mas
anga
n Ra
mbu
dan
m
arka
lalu
lin
tas
30,0
00Lo
kasi
3 in
1
men
jadi
Pe
mba
tasa
n ge
nap-
ganj
il
3Te
rsed
iany
a pa
yung
huk
um
kom
preh
ensi
f un
tuk
impl
emen
tasi
ER
P
UU
dan
PP
Perd
a Pe
mba
tasa
n
Lalu
Lin
tas/
ERP
500
SOP
Pem
bata
san
Lalu
Lin
tas
500
--
--
--
1 Pe
rda
dan
1 SO
P
4Ju
mla
h Ka
was
an E
RP
terb
angu
n
--
1 Ka
was
an2,
000,
000
1 Ka
was
an2,
500,
000
1 Ka
was
an2,
500,
000
3 Ka
was
an
5Ju
mla
h Ka
was
an
ERP
Yang
be
rope
rasi
--
--
-1
Kaw
asan
20,0
001
Kaw
asan
20,0
001
Kaw
asan
20,0
003
Kaw
asan
4U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Mel
akuk
an k
erja
sam
a de
ngan
pih
ak k
epol
isia
n da
lam
pen
yele
ngga
raan
pe
ngen
dalia
n da
n pe
mba
tasa
n la
lu li
ntas
, pe
nyul
uhan
, sos
ialis
asi d
an
kam
pany
e sa
dar t
ertib
dan
se
lam
at b
erla
lu li
ntas
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ke
sela
mat
an L
alu
linta
s da
n A
ngku
tan
1Ju
mla
h so
sial
isas
i dan
ka
mpa
nye
tert
ib la
lu
linta
s ya
ng
dila
ksan
akan
012
kal
i30
012
kal
i30
012
kal
i30
012
kal
i30
012
kal
i30
0
20Pe
mba
ngun
an
Sara
na
perp
inda
han
mod
a tr
ansp
orta
si
yang
terin
tegr
asi,
aman
dan
nya
man
ba
gi p
ejal
an k
aki
dan
peny
anda
ng
disa
bilit
as /
Peng
emba
ngan
N
on M
otor
ized
Tr
ansp
orta
tion
(NM
T)
1U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Men
gem
bang
kan
NM
T m
elal
ui p
emba
ngun
an
fasi
litas
/ sa
rana
pej
alan
ka
ki d
an ja
lur s
eped
a te
ruta
ma
pada
kor
idor
an
gkut
an u
mum
, jal
an
utam
a da
n ka
was
an
pem
ukim
an
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Sara
na d
an P
rasa
rana
Pe
rhub
unga
n
1Ju
mla
h lo
kasi
sar
ana
Perp
inda
han
mod
a ya
ng
terin
tegr
asi,
aman
dan
ny
aman
ba
gi p
ejal
an
kaki
dan
pe
nyan
dang
di
sabi
litas
02
Loka
si
16,0
002
Loka
si
30,0
002
Loka
si
30,0
002
Loka
si
35,0
002
Loka
si
35,0
0010
Lok
asi
273
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2Pa
njan
g tr
otoa
r te
rban
gun
di s
epan
jang
Ja
lan
Sudi
rman
, Th
amrin
, D
r. Sa
trio
, Ra
suna
Sai
d,
dan
peng
gal
Rasu
na s
aid
- G
atot
Soe
brot
o
- -
12.
000
m
27,3
7512
.000
m
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Tran
spor
tasi
Ram
ah
Ling
kung
an
1Pa
njan
g Ru
te
Jalu
r Sep
eda
(km
)
7,6
km-
-27
,6 k
m8,
280
19,7
km
5,91
016
km
4,80
015
,7 k
m4,
710
Tota
l Jal
ur
Sepe
da
terb
angu
n se
panj
ang
86,6
km
21Pe
nata
an s
iste
m
perp
arki
ran
1U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Men
doro
ng te
rlaks
anan
ya
sist
em p
ajak
par
kir o
nlin
e,
men
erap
kan
tarif
par
kir
tingg
i dan
pro
gres
if be
rdas
arka
n zo
nasi
ser
ta
men
ata
park
ir on
stre
et
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n La
lu
Lint
as d
an A
ngku
tan
1Ju
mla
h Lo
kasi
pe
mbe
rlaku
an
park
ir on
line
764
Loka
si
park
ir off
st
reet
75%
100%
100
%
park
ir off
st
reet
sud
ah
men
erap
kan
park
ir on
line
2U
rusa
n Pe
rhub
unga
n
: M
ener
apka
n se
wa
park
ir tin
ggi d
an p
rogr
essi
ve
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n La
lu
Lint
as d
an A
ngku
tan
1Ju
mla
h lo
kasi
ya
ng te
lah
men
erap
kan
tarif
par
kir
tingg
i
-20
%-
40%
-60
%-
80%
-10
0%-
Park
ir on
stre
et
berk
uran
g 20
%
3U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Men
ata
park
ir off
stre
et d
an
on st
reet
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n La
lu
Lint
as d
an A
ngku
tan
1Ju
mla
h lo
kasi
pe
nert
iban
pa
rkir
on st
reet
20 L
okas
i28
Lok
asi
500
20 L
okas
i50
0 2
0 Lo
kasi
500
20
Loka
si50
020
Lok
asi
500
128
Loka
si
park
ir on
st
reet
2Ju
mla
h ru
as ja
lan
yang
mas
ih
men
erap
kan
park
ir on
stre
et
248
ruas
220
ruas
(b
erku
rang
28
ruas
)
200
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
180
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
160
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
140
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
140
ruas
(t
ersi
sa)
4U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
fasi
litas
par
k an
d rid
e di
st
asiu
n da
n te
rmin
al
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Sara
na d
an P
rasa
rana
Pe
rhub
unga
n
1Ju
mla
h Lo
kasi
pa
rk a
nd ri
de
di s
tasi
un d
an
term
inal
yan
g te
rban
gun
2 Lo
kasi
(R
agun
an &
Pu
loge
bang
)
--
2 Lo
kasi
(Kp.
Ra
mbu
tan
&
Kalid
eres
)
20,0
002
Loka
si
(Pul
ogad
ung
& T
anju
ng
Prio
k)
20,0
002
Loka
si
(Tan
ah A
bang
&
Leb
ak B
ulus
)
25,0
002
Loka
si
(Blo
k M
&
Kem
bang
an)
25,0
0010
Lok
asi
5U
rusa
n Pe
rhub
unga
n :
Men
gem
bang
kan
tam
an
dan
gedu
ng p
arki
r di
pusa
t-pu
sat k
egia
tan
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Sara
na d
an P
rasa
rana
Pe
rhub
unga
n
1Ju
mla
h ge
dung
pa
rkir
yang
te
rban
gun
di
pusa
t keg
iata
n
1 ge
dung
(M
ente
ng)
--
1 ge
dung
(G
lodo
k)15
0,00
01
gedu
ng
(Tan
ah A
bang
)10
0,00
01
gedu
ng
(Kal
ider
es)
100,
000
1 ge
dung
10
0,00
05
gedu
ng
22Pe
ngem
bang
an
sim
pang
tak
sebi
dang
1U
rusa
n Pe
kerja
an
Um
um :
Mel
aksa
naka
n Pe
mba
ngun
an fl
yove
r dan
un
derp
ass
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an/
Peni
ngka
tan
Jala
n da
n Je
mba
tan
1Ju
mla
h fly
over
yan
g te
rban
gun
300
00
05
340,
000
116
0,00
01
120,
000
37
2Ju
mla
h un
derp
ass
terb
angu
n
130
02
300,
000
339
0,00
02
300,
000
20
23Pe
ngem
bang
an
Pras
aran
a Ja
lan
dan
Jem
bata
n
1U
rusa
n P
eker
jaan
Um
um
: Men
gem
bang
kan
dan
men
ingk
atka
n ka
pasi
tas
dan
Kual
itas
Jarin
gan
Jala
n da
n Je
mba
tan
anta
ra la
in
mel
alui
:
‘- Pe
mba
ngun
an d
an
peni
ngka
tan
jala
n da
n je
mba
tan
‘- M
empe
rleba
r lah
an
bada
n ja
lan
ditit
ik
bott
lene
ck
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an/
Peni
ngka
tan
Jala
n da
n Je
mba
tan
1Ju
mla
h je
mba
tan
yang
te
rban
gun
287
649
,500
340
,000
296
jem
bata
n
2Lu
as ja
lan
yang
te
rban
gun
(m2)
48,3
11,
359.
978,
150
25,5
0010
9,20
027
1,87
725
3,00
042
1,87
763
6,60
082
1,87
773
2,50
092
1,87
750
,050
, 809
.97
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2U
rusa
n Pe
kerja
an
Um
um :
Pen
gem
bang
an
Jala
n A
rter
i ant
ara
lain
m
elal
ui P
emba
ngun
an
jala
n m
issi
ng li
nk, d
an
Peng
emba
ngan
jalu
r kh
usus
unt
uk a
ngku
tan
mas
sal p
ada
jarin
gan
jala
n ar
teri
laya
ng
1Lu
as Ja
lan
Tem
bus
dan
Mis
sing
Li
nk y
ang
terb
angu
n
25.5
02 m
²19
,200
20,0
0048
,000
50,0
0048
,000
50,0
0048
,000
50,0
0048
,000
50,0
0021
1.20
0 m
²
3U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: M
emge
mba
ngka
n ru
as
jala
n to
l dal
am k
ota
anta
ra
lain
mel
alui
Pem
bang
unan
ru
as ja
lan
tol
1Lu
as ja
lan
arte
ri se
jaja
r rua
s ja
lan
tol d
alam
ko
ta
0-
-95
,600
100,
000
95,6
0010
0,00
072
,000
75,0
0072
,000
75,0
0033
5. 8
00 m
²
24Pe
ngem
bang
an
sist
em ta
ta a
ir ya
ng
terp
adu
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Men
yele
saik
an K
anal
Ban
jir
Tim
ur a
ntar
a la
in m
elal
ui
Pem
beba
san
Laha
n da
n pe
mba
ngun
an ja
lan
insp
eksi
KBT
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
1Lu
as la
han
yang
ters
edia
un
tuk
pem
bang
unan
ko
ridor
ker
ing
KBT
2.82
2.08
3 m
²30
,600
80,0
0028
,333
76,5
0026
,234
76,5
0024
,291
76,5
0022
,492
76,5
002.
954.
033
m²
2U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: M
elak
ukan
Nor
mal
isas
i Ka
li Pe
sang
grah
an, A
ngke
, Su
nter
(PA
S) a
ntar
a la
in
mel
alui
Pem
beba
san
Laha
n un
tuk
men
duku
ng
prog
ram
PA
S
1Lu
as la
han
yang
di
beba
skan
un
tuk
pra
pela
ksan
aan
pem
bang
unan
ka
l PA
S
13.4
87 m
²39
2,85
31,
000,
000
922,
847
2,39
0,00
00
00
00
01.
315.
700
m²
3U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Mel
akuk
an P
embe
basa
n la
han
untu
k Pe
nata
an
Kana
l Ban
jir B
arat
dan
Ce
ngka
reng
Dra
in
1Lu
as la
han
yang
di
beba
skan
0
4U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Mel
akuk
an P
embe
basa
n la
han
dan
peny
iapa
n LA
RAP
untu
k m
endu
kung
Pe
nata
an k
apas
itas
Kali
Ciliw
ung
1Lu
as la
han
untu
k pe
mba
ngun
an
fisik
kal
i Ci
liwun
g (m
2)
0 9
7,04
1 25
0,00
0 1
77,0
03
456,
000
254,
636
656,
000
1273
1832
8,00
00
065
6.00
0 m
²
5U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Mel
akuk
an p
enat
aan
dan
peni
ngka
tan
kapa
sita
s Ca
kung
Dra
in, K
ali S
unte
r da
n Ka
nal B
anjir
Tim
ur d
i ka
was
an a
liran
tim
ur s
erta
pe
nata
an K
ali C
iden
g
1Pa
njan
g su
ngai
di
alira
n tim
ur
yang
tert
ata
0 1
,400
7,
000
1,4
00
7,00
00
00
2.80
0 m
²
2Pa
njan
g al
iran
Kali
Cide
ng
yang
tert
ata
8.0
00 m
20
0,00
08.
000
m20
0,00
0
6U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: K
oord
inas
i pen
yusu
nan
Mas
terp
lan
pem
bang
unan
G
iant
Sea
Wal
l dal
am
kont
eks
Jaka
rta
Coas
tal
Dev
elop
men
t Str
ateg
y (J
CDS)
/ N
atio
nal C
apita
l In
tegr
ated
Coa
stal
D
evel
opm
ent (
NCI
CD)
1Pe
nyel
esai
an
Mas
terp
lan
dan
PMU
Sup
port
JC
DS
/ NCI
CD
00%
100%
100%
25Pe
ngem
bang
an
sara
na d
an
pras
aran
a si
stem
dr
aina
se
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: M
enge
mba
ngka
n da
n m
enin
gkat
kan
kapa
sita
s su
ngai
dan
sal
uran
ant
ara
lain
mel
alui
Nor
mal
isas
i da
n pe
nata
an s
empa
dan
sung
ai d
an s
alur
an
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Sist
em D
rain
ase
1Pa
njan
g ka
li/su
ngai
yan
g di
norm
alis
asi
3,20
00
06,
438
161,
000
11,5
3327
7,30
025
,206
583,
000
16,8
4342
5,99
663
,220
275
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Mel
aksa
naka
n pe
mbu
atan
so
deta
n se
panj
ang
sung
ai
ciliw
ung
sam
pai k
anal
ba
rat /
tim
ur
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
3U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: M
enge
mba
ngka
n da
n m
enin
gkat
kan
kapa
sita
s si
tu, w
aduk
dan
em
bung
m
elal
ui P
embe
basa
n,
pem
bang
unan
dan
pe
mel
ihar
aan
situ
,wad
uk
dan
embu
ng
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
1Ju
mla
h w
aduk
ya
ng d
iban
gun
30
02
50,7
501
55,0
004
410,
000
228
8,80
012
2Ju
mla
h em
bung
yan
g te
rban
gun
di
5 w
ilaya
h ko
ta
Jaka
rta
05
56,2
503
33,7
503
33,7
503
33,7
503
33,7
5017
Prog
ram
Pe
mbe
basa
n Ta
nah
Unt
uk P
emba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
ke
-PU
-an
1Lu
as la
han
yang
di
beba
skan
un
tuk
Pem
bang
unan
Pr
asar
ana
dan
Sara
na k
e-PU
-an
Bid
ang
Air
92.8
48 m
²55
5,01
62,
348,
300
1,12
6,29
32,
720,
000
748,
430
2,01
0,50
050
8,56
51,
442,
500
64,6
1115
3,00
03,
096,
000
m²
4U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Men
gem
bang
kan
sara
na
dan
pras
aran
a pe
nduk
ung
sist
em d
rain
ase
kota
ant
ara
lain
mel
alui
Pen
ingk
atan
dr
aina
se te
ruta
ma
di p
usat
ko
ta d
an P
enga
daan
ala
t be
rat s
erta
ala
t ang
kut
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Peke
rjaan
Um
um
1Pe
ning
kata
n dr
aina
se d
i pu
sat k
ota
03.
000
m’
14,7
505.
000
m’
2,50
05.
000
m’
25,0
005.
000
m’
25,0
005.
000
m’
25,0
0023
.000
m
2Ju
mla
h al
at
bera
t yan
g te
rsed
ia
8715
25,1
588
3,88
58
3,88
58
3,88
58
3,88
513
4
3Ju
mla
h al
at
peny
edot
lu
mpu
r yan
g te
rsed
ia
1015
60,6
082
70,0
001
30,0
001
30,0
001
30,0
0030
5U
rusa
n Pe
kerja
an
Um
um
: Mel
aksa
naka
n pe
mba
ngun
an
tero
won
gan
baw
ah ta
nah
mul
tifun
gsi (
deep
tunn
el)
mel
alui
inve
stas
i dar
i pih
ak
swas
ta m
urni
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
1Te
rsed
iany
a do
kum
en
pere
ncan
aan
pem
bang
unan
Te
row
onga
n ba
wah
tana
h m
ultif
ungs
i
Pra
Feas
ibili
ty
Stud
yFe
asib
ility
St
udy
6U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Men
gem
bang
kan
sist
em
pold
er
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
1Ju
mla
h si
stem
pol
der
baru
yan
g te
rban
gun
360
01
150,
000
00
677
0,00
01
70,0
0044
26Pe
mel
ihar
aan
sara
na p
rasa
rana
dr
aina
se
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Mel
akuk
an P
enge
ruka
n su
ngai
dan
sal
uran
te
rmas
uk p
ener
ukan
be
ndun
gan
Katu
lam
pa
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Sist
em D
rain
ase
1Ju
mla
h su
ngai
ke
wen
anga
n Pr
ovin
si D
KI
Jaka
rta
yang
di
keru
k
01
20,0
005
579,
500
6
2Te
rlaks
anan
ya
peng
eruk
an
sung
ai
- 2
750
m’
20,0
00 9
200
m’
249,
000
5100
m’
100,
000
7880
m’
150,
000
6740
m’
130,
000
31.6
70 m
’
2U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Mel
akuk
an P
enge
ruka
n si
tu, w
aduk
dan
em
bung
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an,
Peng
elol
aan,
dan
Ko
nser
vasi
Sun
gai,
Dan
au, d
an S
umbe
r D
aya
Air
Lain
nya
1Ju
mla
h w
aduk
/si
tu y
ang
dike
ruk
02
57,0
001
62,0
002
60,0
002
70,0
002
70,0
009
3U
rusa
n Pe
kerja
an
Um
um :
Mel
aksa
naka
n Pe
mel
ihar
aan
sara
na d
an
pras
aran
a dr
aina
se
Prog
ram
Pe
mel
ihar
aan
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dalia
n Ba
njir
dan
Dra
inas
e
1Ju
mla
h w
aduk
pe
ngen
dali
banj
ir ya
ng
terp
elih
ara
2121
15,0
0021
15,0
0021
15,0
0021
15,0
0021
15,0
0021
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2te
rlaks
anan
ya
perb
aika
n si
stem
pom
pa,
pint
u ai
r, da
n ke
leng
ka-
pann
ya
5 w
ilaya
h5
15,0
005
15,0
005
15,0
005
15,0
005
15,0
005
wila
yah
kota
ad
m (6
27
pom
pa, 4
2 pi
ntu
air)
3te
rpel
ihar
anya
sa
rana
dan
pr
asar
ana
infr
astr
uktu
r dr
aina
se ti
dak
terp
redi
ksi
5 w
ilaya
h5
25,0
005
25,0
005
25,0
005
25,0
005
25,0
005
wila
yah
kota
ad
m
4Te
rtan
gani
nya
Titik
Gen
anga
n Ja
lan
Art
eri/
Kole
ktor
110
1315
,000
00
00
123
27Ko
nser
vasi
su
mbe
rday
a ai
r1
Uru
san
Peke
rjaan
Um
um
: M
enah
an a
ir pe
rmuk
aan
sela
ma
mun
gkin
di
dara
t ant
ara
lain
mel
alui
Pe
mba
ngun
an w
aduk
ta
ngka
pan
air d
i hul
u
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an,
Peng
elol
aan,
dan
Ko
nser
vasi
Sun
gai,
Dan
au, d
an S
umbe
r D
aya
Air
Lain
nya
1Ju
mla
h w
aduk
be
rjenj
ang
di d
aera
h hu
lu y
ang
terb
angu
n
00
00
00
00
01
1,87
5,00
01
2U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Mem
inim
alka
n ru
n-off
air
huja
n an
tara
lain
mel
alui
Pe
mba
ngun
an s
umur
re
sapa
n da
n lu
bang
bi
opor
i
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
1 Ju
mla
h S
umur
Re
sapa
n (In
ject
ion
Wel
l) W
aduk
yan
g te
rban
gun
14
2,00
04
2,00
04
2,00
04
2,00
04
2,00
021
28Pe
ngen
dalia
n ba
njir
akib
at a
ir la
ut p
asan
g
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: M
engo
ptim
alka
n up
aya
adap
tasi
terh
adap
air
laut
pa
sang
ant
ara
lain
mel
alui
Pe
mba
ngun
an ta
nggu
l pe
ngam
an p
anta
i dan
pe
naha
n ai
r lau
t pas
ang
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir
1Pa
njan
g pe
ngam
an
pant
ai y
ang
terb
angu
n
9.71
8 m
300
m23
,500
1.20
0 m
26,8
571.
500
m30
,000
00
12.7
18 m
29Pe
ngem
bang
an
peng
elol
aan
air
limba
h do
mes
tik
sist
em te
rpus
at
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: M
enin
gkat
kan
caku
pan
laya
nan
air l
imba
h si
stem
te
rpus
at a
ntar
a la
in m
elal
ui
pem
bang
unan
per
pipa
an
dan
IPA
L si
stem
terp
usat
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ki
nerja
Pen
gelo
laan
A
ir Li
mba
h
1Pe
rsen
tase
fa
silit
as
terb
angu
n si
stem
air
limba
h te
rpus
at
Ters
edia
nya
fasi
litas
si
stem
air
limba
h te
rpus
at
Zona
0 (4
%
dari
selu
ruh
DKI
)
Peny
usun
an
UKL
UPL
gr
ound
br
eaki
ng
Zona
1 d
an
pem
beba
san
laha
n IP
AL
Zona
1
5,30
0Pe
mbe
basa
n la
han
IPA
L Zo
na 1
la
njut
an d
an
peny
usun
an
AM
DA
L Zo
na 1
80,8
00Pe
mbe
basa
n la
han
IPA
L Zo
na 1
la
njut
an d
an
peny
usun
an
AM
DA
L Zo
na 6
80,6
00D
imul
ainy
a ko
nstr
uksi
pe
rpip
aan
Zona
1
0Ko
nstr
uksi
pe
rpip
aan
Zona
1
lanj
utan
dan
di
mul
ainy
a ko
nstr
uksi
pe
rpip
aan
Zona
6
0Fa
silit
as
terb
angu
n si
stem
air
limba
h te
rpus
at
sebe
sar 8
%
dari
selu
ruh
DKI
(Zon
a 0,
Zo
na 1
, dan
Zo
na 6
)
30Pe
ngem
bang
an
peng
elol
aan
air
limba
h do
mes
tik
sist
em s
etem
pat
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Men
doro
ng p
engo
laha
n ai
r lim
bah
dom
estik
pe
rmuk
iman
ant
ara
lain
m
elal
ui P
emba
ngun
an
IPA
L Ko
mun
al, S
osia
lisas
i pe
nggu
naan
sept
ic ta
nk
stan
dar l
ingk
unga
n hi
dup,
da
n Pe
mba
ngun
an/
Peni
ngka
tan
IPA
L si
stem
se
tem
pat
2Pe
rsen
tase
IP
AL
sist
em
sete
mpa
t yan
g te
rban
gun
01
100
7120
,000
216,
000
3.5
1,00
03.
51,
000
100
3Ju
mla
h IP
AL
kom
unal
ya
ng m
ulai
te
rban
gun
20
-3
9,00
03
12,0
002
7,00
01
2,00
011
4Vo
lum
e pe
nyed
otan
da
n pe
ngol
ahan
lim
bah
sept
ic
tank
400
m3/
hari
500
m3/
hari
10,0
0070
0 m
3/ha
ri12
,000
900
m3/
hari
36,5
0012
00 m
3/ha
ri15
,000
1500
m3/
hari
17,0
0015
00 m
3/ha
ri
277
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
31Pe
ngem
bang
an
sist
em a
ir m
inum
pe
rpip
aan
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
:
Men
gem
bang
kan
sist
em
peny
edia
an a
ir m
inum
pe
rpip
aan
di s
elur
uh D
KI
Jaka
rta
anta
ra la
in m
elal
ui :
-Pen
ingk
atan
kua
litas
dan
ku
antit
as a
ir ba
ku d
ari
Wad
uk Ja
tiluh
ur k
e Ja
kart
a -P
enge
mba
ngan
sum
ber
air b
aku
alte
rnat
if un
tuk
mem
enuh
i keb
utuh
an a
ir be
rsih
per
pipa
an
- Pem
bang
unan
sar
ana
pras
aran
a pe
nyed
iaan
air
bers
ih p
erpi
paan
yan
g da
pat l
angs
ung
dim
inum
di
kaw
asan
tert
entu
- P
emba
ngun
an p
ipa
tran
smis
i air
min
um d
ari
perb
atas
an B
ekas
i ke
Mua
ra K
aran
g
Prog
ram
Pen
yedi
aan
dan
Peng
elol
aan
Air
Bers
ih
1Pe
rsen
tase
Ca
kupa
n pe
laya
nan
air m
inum
pe
rpip
aan
60.5
9%67
.06%
73.5
3%80
.00%
82.6
0%85
.10%
85.1
0%
2Pe
mba
ngun
an
pipa
tran
smis
i ai
r min
um d
ari
perb
atas
an
Beka
si k
e M
uara
Kar
ang
030
%20
0,00
060
%50
0,00
010
0%50
0,00
0
32Pe
ning
kata
n Ki
nerja
Pe
ngel
olaa
n Pe
rsam
paha
n
1U
rusa
n Pe
kerja
an U
mum
: M
enye
diak
an p
rasa
rana
sa
rana
pen
gelo
laan
sa
mpa
h ya
ng ra
mah
lin
gkun
gan
anta
ra la
in
mel
alui
Pen
yedi
aan
laha
n un
tuk
fasi
litas
pe
rsam
paha
n da
n Pe
ning
kata
n TP
S se
suai
st
anda
r lin
gkun
gan
Hid
up,
peni
ngka
tan
pem
bers
ihan
sa
mpa
h di
kal
i/sun
gai
deng
an p
emas
anga
n si
stem
sar
inga
n sa
mpa
h ot
omat
is p
ada
bata
s w
ilaya
h ad
min
istr
asi
Prov
insi
DKI
Jaka
rta
deng
an p
rovi
nsi l
ain
dan
pada
set
iap
bata
s w
ilaya
h ko
ta a
dmin
istr
asi s
erta
pe
rem
ajaa
n tr
uk a
ngku
tan
sam
pah
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Peke
rjaan
Um
um
1Ju
mla
h TP
S ra
mah
lin
gkun
gan
yang
ters
edia
330
6,00
030
6,00
030
6,00
030
6,00
030
6,00
015
3
2Ju
mla
h sa
ringa
n sa
mpa
h ot
omat
is y
ang
ters
edia
23 u
nit (
17
unit
mili
k Pe
mda
DKI
, 6
unit
mili
k Ke
men
PU
)
1 un
it21
,000
2 un
it36
,000
2 un
it36
,000
2 un
it36
,000
2 un
it36
,000
32 u
nit
2U
rusa
n Pe
kerja
an
Um
um :
Men
ingk
atka
n efi
sien
si k
erja
sam
a de
ngan
sw
asta
dal
am
pela
yana
n pe
rsam
paha
n an
tara
lain
mel
alui
sw
asta
nisa
si k
eber
siha
n,
dan
anta
ra la
in m
elal
ui
Kerja
sam
a pe
mba
ngun
an,
peng
oper
asia
n da
n pe
mel
ihar
aan
ITF
dan
TPST
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ki
nerja
Pen
gelo
laan
Pe
rsam
paha
n
1Pe
rsen
tase
sa
mpa
h da
lam
kot
a ya
ng d
apat
te
rtan
gani
se
cara
tepa
t w
aktu
88%
90%
1,35
0,00
093
%1,
350,
000
96%
1,35
0,00
098
%1,
480,
000
100%
1,48
0,00
010
0%
3U
rusa
nPek
erja
an U
mum
: M
empe
rluas
tang
gung
ja
wab
sta
keho
lder
ant
ara
lain
mel
alui
Pen
ggal
anga
n da
na T
angg
ung
Jaw
ab
Sosi
al d
an L
ingk
unga
n (T
JSL)
unt
uk p
enge
lola
an
pers
ampa
han
Prog
ram
pe
ning
kata
n pe
ran
sert
a M
asya
raka
t da
lam
pen
gelo
laan
pe
rsam
paha
n
1Pe
rsen
tase
Pe
ngur
anga
n sa
mpa
h ya
ng
dibu
ang
ke
Sung
ai d
an
Tam
an
0%10
%50
020
%55
030
%60
040
%65
050
%70
050
%
2Pe
rsen
tase
Ti
mbu
lan
Sam
pah
DKI
Ja
kart
a ya
ng
dike
lola
sec
ara
Swad
aya
oleh
M
asya
raka
t dan
Sw
asta
(Kon
sep
Busi
ness
to
Busi
ness
)
0%0%
500
3%50
010
%50
015
%50
020
%50
020
%
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
33Pe
nera
pan
Kons
ep
3R1
Uru
san
peke
rjaan
Um
um
: Mem
anfa
atka
n sa
mpa
h se
baga
i sum
ber d
aya
mul
ai
dari
sum
ber/
hulu
ant
ara
lain
mel
alui
Pem
bang
unan
se
ntra
3R
/ Pus
at D
aur
Ula
ng, P
enda
mpi
ngan
pe
mbe
ntuk
an b
ank
sam
pah
di ti
ngka
t ke
lura
han,
Pen
gem
bang
an
jeja
ring
kerja
ban
k sa
mpa
h
Prog
ram
Pe
ngur
anga
n Ti
mbu
lan
Sam
pah
di
Sum
ber
1Pe
rsen
tase
pe
ngur
anga
n tim
bula
n sa
mpa
h di
su
mbe
r
7%14
%4,
250
14%
12,0
0015
%13
,100
15%
14,3
1015
%15
,641
15%
34Pe
ngem
bang
an
inst
rum
en
peng
enda
lian
penc
emar
an u
dara
1U
rusa
n Li
ngku
ngan
H
idup
: M
enge
ndal
ikan
pe
ncem
aran
uda
ra a
ntar
a la
in m
elal
ui P
eman
taua
n Ku
alita
s U
dara
, Pem
bina
an
stak
ehol
der m
elal
ui
prog
ram
PRO
PER
dan
SUPE
R, P
eneg
akan
huk
um
terh
adap
pen
cem
aran
ud
ara,
dan
Pen
ingk
atan
pe
nera
pan
Har
i Beb
as
Kend
araa
n Be
rmot
or,
Kaw
asan
Dila
rang
Mer
okok
da
n U
ji Em
isi
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n Pe
ncem
aran
da
n Pe
rusa
kan
Ling
kung
an H
idup
1Te
rpen
uhin
ya
baku
mut
u em
isi s
umbe
r be
rger
ak
1000
ke
ndar
aan
2000
ke
ndar
aan
1,35
040
00
kend
araa
n1,
350
6000
ke
ndar
aan
1,35
080
00
kend
araa
n1,
350
1000
0 ke
ndar
aan
1,35
010
000
kend
araa
n
2Te
rpen
uhin
ya
baku
mut
u em
isi s
umbe
r tid
ak b
erge
rak
100
kegi
atan
us
aha
100
kegi
atan
us
aha
300
200
kegi
atan
us
aha
325
300
kegi
atan
us
aha
325
400
kegi
atan
us
aha
350
500
kegi
atan
us
aha
350
500
kegi
atan
us
aha
3Te
rpul
ihka
nnya
ku
alita
s ud
ara
anta
ra
lain
mel
alui
pe
laks
anaa
n H
BKB
64 k
ali
112
kali
2,27
511
2 ka
li1,
500
112
kali
1,50
011
2 ka
li1,
500
112
kali
1,50
011
2 ka
li
4Be
rtam
bahn
ya
jum
lah
frek
uens
i pe
man
taua
n ku
alita
s ud
ara
ambi
en d
enga
n m
etod
a m
anua
l ak
tif
18 k
ali/t
ahun
18 k
ali/t
ahun
400
24 k
ali/t
ahun
450
36 k
ali/t
ahun
500
48 k
ali/t
ahun
550
96 k
ali/t
ahun
600
96 k
ali/t
ahun
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Pe
ran
Sert
a M
asya
raka
t D
alam
Pen
gelo
laan
Li
ngku
ngan
Hid
up
1M
enin
gkat
kan
pera
n se
rta
mas
yara
kat,
duni
a pe
ndid
ikan
, du
nia
usah
a da
n in
stan
si
dala
m
peng
elol
aan
lingk
unga
n hi
dup
89 k
egia
tan
usah
a pe
sert
a SU
PER
75 k
egia
tan
usah
a35
015
0 ke
giat
an
usah
a40
022
5 ke
giat
an
usah
a45
030
0 ke
giat
an
usah
a50
037
5 ke
giat
an
usah
a55
037
5 ke
giat
an
usah
a pe
sert
a SU
PER
2U
rusa
n Li
ngku
ngan
H
idup
: M
enur
unka
n em
isi G
as R
umah
Kac
a an
tara
lain
mel
alui
Pe
nuru
nan
emis
i Gas
Ru
mah
Kac
a da
ri se
ktor
In
dust
ri, T
rans
port
asi,
dan
Pem
anta
uan
dan
pela
pora
n pe
nuru
nan
Emis
i Gas
Rum
ah K
aca
Prog
ram
Miti
gasi
dan
Ad
apta
si P
erub
ahan
Ik
lim
1D
ipah
ami d
an
dite
rapk
anny
a pr
ogra
m-
prog
ram
da
lam
rang
ka
penu
runa
n em
isi g
as
rum
ah k
aca
Dok
umen
RA
D G
RKde
sim
inas
i25
0de
sim
inas
i25
0de
sim
inas
i da
n dr
aft
regu
lasi
250
desi
min
asi
dan
draf
t re
gula
si
250
desi
min
asi
dan
regu
lasi
25
0de
sim
inas
i da
n re
gula
si
2Te
rlaks
anan
ya
penu
runa
n em
isi g
as
rum
ah k
aca
dari
sekt
or
utam
a (in
dust
ri,
tran
spor
tasi
, ko
mer
sil,
rum
ah ta
ngga
, lim
bah
pada
t, ai
r lim
bah
Apl
ikas
i dan
pe
lapo
ran
penu
runa
n Em
isi G
as
Rum
ah K
aca
500
pela
pora
n pe
nuru
nan
Emis
i Gas
Ru
mah
Kac
a da
ri 7
sekt
or
500
pela
pora
n pe
nuru
nan
Emis
i Gas
Ru
mah
Kac
a da
ri 7
sekt
or
500
pela
pora
n pe
nuru
nan
Emis
i Gas
Ru
mah
Kac
a da
ri 7
sekt
or
500
pela
pora
n pe
nuru
nan
Emis
i Gas
Ru
mah
Kac
a da
ri 7
sekt
or
500
279
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
3Te
rsus
unny
a Ra
perd
a RA
D
Ant
isip
asi
Dam
pak
Peru
baha
n Ik
lim
doku
men
RA
D G
RK0
01
doku
men
Ra
perd
a0
1 do
kum
en
Perd
a1
doku
men
Pe
rda
35Pe
ngem
bang
an
inst
rum
en
peng
enda
lian
penc
emar
an a
ir
1U
rusa
n Li
ngku
ngan
H
idup
: M
enge
ndal
ikan
pe
ncem
aran
air
anta
ra
lain
mel
alui
: Pe
man
taua
n Ku
alita
s A
ir, P
embi
naan
m
asya
raka
t dal
am u
paya
pe
ngen
dalia
n pe
ncem
aran
ai
r, da
n Pe
nega
kan
huku
m
terh
adap
pen
cem
aran
ai
r ser
ta m
embe
ntuk
dan
m
empe
rkua
t kom
unita
s pe
ncin
ta s
unga
i
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n Pe
ncem
aran
da
n Pe
rusa
kan
Ling
kung
an H
idup
1Ju
mla
h su
mbe
r air
yang
dip
anta
u ku
alita
snya
, di
teta
pkan
st
atus
mut
u ai
rnya
dan
di
info
rmas
ikan
st
atus
mut
u ai
rnya
67 ti
tik
pant
au70
titik
pan
tau
500
80 ti
tik p
anta
u75
080
titik
pan
tau
900
90 ti
tik p
anta
u1,
000
90 ti
tik p
anta
u1,
000
90 ti
tik p
anta
u
2Ju
mla
h pe
ngad
uan
mas
yara
kat
akib
at a
dany
a du
gaan
pe
ncem
aran
da
n/at
au
peru
saka
n lin
gkun
gan
hidu
p ya
ng
ditin
dak-
lanj
uti
50 k
asus
50 k
asus
250
50 k
asus
250
50 k
asus
250
50 k
asus
250
50 k
asus
250
250
kasu
s
3Te
rpen
uhin
ya
baku
mut
u ai
r lim
bah
dan
berk
uran
gnya
be
ban
air
limba
h pr
oses
ya
ng te
rbua
ng
200
kegi
atan
us
aha
200
kegi
atan
us
aha
1,10
020
0 ke
giat
an
usah
a1,
100
200
kegi
atan
us
aha
1,10
020
0 ke
giat
an
usah
a1,
100
200
kegi
atan
us
aha
1,10
010
00 k
egia
tan
usah
a
4Te
rsed
iany
a in
form
asi
kual
itas
Air
Tana
h
100
titik
10
0 tit
ik
350
150
titik
500
200
titik
750
267
titik
1,00
026
7 tit
ik1,
200
267
titik
5Te
rsed
iany
a in
form
asi
kual
itas
Situ
/ W
aduk
40 s
itu/
wad
uk40
situ
/wad
uk35
040
situ
/wad
uk40
040
situ
/wad
uk50
040
situ
/wad
uk60
040
situ
/wad
uk60
040
situ
/wad
uk
6Te
rsed
iany
a in
form
asi
kual
itas
pera
iran
laut
da
n m
uara
te
luk
Jaka
rta
33 ti
tik
pant
au la
ut/
mua
ra
45 ti
tik40
045
titik
500
45 ti
tik60
045
titik
700
45 ti
tik80
045
titik
7Ke
luar
nya
ijin
inst
alas
i pe
ngol
ah a
ir lim
bah
(IPA
L)
dari
kegi
atan
us
aha
seba
gai
pedo
man
di
dal
am
men
egel
ola
kine
rja IP
AL
nya
592
ijin
IPLC
150
ijin
300
150
ijin
300
150
ijin
300
150
ijin
300
200
ijin
300
1392
ijin
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Pe
ran
Sert
a M
asya
raka
t D
alam
Pen
gelo
laan
Li
ngku
ngan
Hid
up
1M
enin
gkat
kan
pera
n se
rta
mas
yara
kat,
duni
a pe
ndid
ikan
, du
nia
usah
a da
n in
stan
si
dala
m
peng
elol
aan
lingk
unga
n hi
dup
3 ke
lom
pok
3 ke
lom
pok
1,00
03
kelo
mpo
k1,
000
3 ke
lom
pok
1,00
03
kelo
mpo
k1,
000
3 ke
lom
pok
1,00
03
kelo
mpo
k
2Te
rtan
gani
nya
peng
elol
aan
limba
h lin
gkun
gan
di 2
00 U
saha
Sk
ala
Keci
l (U
SK)
040
USK
200
40 U
SK20
040
USK
200
40 U
SK20
040
USK
200
200
USK
3Be
rkur
angn
ya
penc
emar
an
air l
imba
h do
mes
tik
010
kel
urah
an25
010
kel
urah
an25
010
kel
urah
an25
010
kel
urah
an25
010
kel
urah
an25
050
kel
urah
an
36M
enur
unka
n be
ban
penc
emar
an u
dara
Uru
san
Ling
kung
an
Hid
up :
Men
ingk
atka
n up
aya
penc
egah
an,
peng
enda
lian
dan
peng
awas
an p
enge
lola
an
lingk
unga
n pa
da
sum
bern
ya.
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n Pe
ncem
aran
da
n Pe
rusa
kan
Ling
kung
an H
idup
1Ju
mla
h do
kum
en
lingk
unga
n ya
ng
dire
kom
en-
dasi
kan
1142
re
kom
enda
si80
re
kom
enda
si47
580
re
kom
enda
si50
075
re
kom
enda
si47
575
re
kom
enda
si47
570
re
kom
enda
si45
0 1
.522
re
kom
enda
si
2Te
rpen
uhin
ya
baku
mut
u em
isi s
umbe
r be
rger
ak
1000
ke
ndar
aan
2000
ke
ndar
aan
1,35
040
00
kend
araa
n1,
350
6000
ke
ndar
aan
1,35
080
00
kend
araa
n1,
350
1000
0 ke
ndar
aan
1,35
010
000
kend
araa
n
3Te
rpen
uhin
ya
baku
mut
u em
isi s
umbe
r tid
ak b
erge
rak
100
kegi
atan
us
aha
100
kegi
atan
us
aha
300
200
kegi
atan
us
aha
325
300
kegi
atan
us
aha
325
400
kegi
atan
us
aha
350
500
kegi
atan
us
aha
350
100
kegi
atan
us
aha
4Te
rpul
ihka
nnya
ku
alita
s ud
ara
anta
ra
lain
mel
alui
pe
laks
anaa
n H
BKB
64 k
ali
112
kali
2,27
511
2 ka
li1,
500
112
kali
1,50
011
2 ka
li1,
500
112
kali
1,50
011
2 ka
li
5Te
rinfo
rmas
i-ka
nnya
kua
litas
ud
ara
seca
ra
kont
inu
di 5
w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i
6 SP
KU6
SPKU
5,50
06
SPKU
5,50
06
SPKU
6,00
06
SPKU
6,00
06
SPKU
6,00
06
SPKU
6Te
rken
dali
dan
tera
was
inya
pe
ngel
olaa
n da
mpa
k ke
giat
an
pem
bang
unan
700
doku
men
800
doku
men
1,22
590
0 do
kum
en1,
250
1000
do
kum
en1,
275
1100
do
kum
en1,
300
1147
do
kum
en1,
300
1147
do
kum
en
37M
enur
unka
n be
ban
penc
emar
an ta
nah
Uru
san
Ling
kung
an
Hid
up :
Men
ingk
atka
n up
aya
penc
egah
an,
peng
enda
lian
dan
peng
awas
an p
enge
lola
an
lingk
unga
n pa
da
sum
bern
ya.
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n Pe
ncem
aran
da
n Pe
rusa
kan
Ling
kung
an H
idup
1Pe
ntaa
tan
duni
a us
aha
dala
m
peng
olah
an
limba
h B3
60 ij
in60
ijin
100
60 ij
in10
010
0 iji
n15
010
0 iji
n15
010
0 iji
n15
042
0 iji
n
2Te
rken
dalin
ya
penc
emar
an
limba
h B3
dar
i ke
giat
an u
saha
100
kegi
atan
us
aha
120
keg
iata
n us
aha
300
130
keg
iata
n us
aha
300
140
keg
iata
n us
aha
300
150
keg
iata
n us
aha
350
160
keg
iata
n us
aha
350
160
kegi
atan
us
aha
281
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
38Pe
ning
kata
n ke
siap
siag
aan
dan
kapa
sita
s pe
man
gku
kepe
ntin
gan
dala
m
men
ghad
api
anca
man
ben
cana
1U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h :
M
enge
mba
ngka
n si
stem
pe
ringa
tan
dini
ben
cana
Prog
ram
Pe
ngur
anga
n Re
siko
Ben
cana
dan
Ke
siap
siag
aan
Pra
Benc
ana
1Ju
mla
h Si
stem
Pe
ringa
tan
Din
i13
pin
tu a
ir10
Lok
asi
2U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: M
enye
diak
an lo
kasi
ev
akua
si k
orba
n be
ncan
a di
kaw
asan
raw
an b
enca
na
2Ju
mla
h
Pene
tapa
n ka
was
an
evak
uasi
be
ncan
a
min
imal
be
rday
a ta
mpu
ng 1
00
peng
ungs
i de
ngan
luas
m
inim
al 1
.000
m
²
030
7 Ti
tik
Loka
si
3U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h :
Mel
aksa
naka
n ke
rjasa
ma
deng
an s
was
ta u
ntuk
pe
nyed
iaan
gud
ang
buffe
r st
ock
3Te
rsed
iany
a G
udan
g Bu
ffer
Stoc
k
01
Loka
si2
Loka
si3
Loka
si
4U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h :
Mel
aksa
naka
n pe
latih
an
dan
evac
uatio
n dr
ill
4Ju
mla
h Ta
runa
Si
aga
Benc
ana
(Tag
ana)
1.86
3 or
ang
2.05
0 or
ang
2.23
7 or
ang
2.42
4 or
ang
2.61
1 or
ang
2.79
8 or
ang
2.79
8 or
ang
39Pe
nyed
iaan
sar
ana
dan
pras
aran
a pe
nang
gula
ngan
ba
haya
dan
an
cam
an b
enca
na
1U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: Pe
mba
ngun
an s
aran
a da
n pr
asar
ana
pem
adam
ke
baka
ran
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
, Pra
sara
na
Pena
nggu
lang
an
Keba
kara
n da
n Pe
nyel
amat
an
1Pe
ning
kata
n Ra
sio
kant
or
sekt
or
pem
adam
ke
baka
ran
terh
adap
ju
mla
h ke
cam
atan
24/4
425
/44
25/4
4
2Ra
ta-r
ata
wak
tu
pem
adam
an
keja
dian
ke
baka
ran
180
men
it16
0 m
enit
140
men
it12
0 m
enit
120
men
it12
0 m
enit
120
men
it
2U
rusa
n O
tono
mi
Dae
rah
: M
elak
sana
kan
Pem
bang
unan
inst
alas
i hy
dran
t di k
awas
an
perm
ukim
an p
adat
/raw
an
keba
kara
n
3Pe
rsen
tase
ju
mla
h m
obil
pom
pa
yang
sia
p di
oper
asik
an
96%
97%
98%
99%
100%
100%
100%
4Ra
sio
Hid
rant
Ke
ring
terh
adap
ka
was
an ra
wan
ke
baka
ran
1/56
Ka
was
an10
/56
Kaw
asan
20/5
6 Ka
was
an30
/56
Kaw
asan
40/5
6 Ka
was
an50
/56
Kaw
asan
50/5
6
Kaw
asan
40Ke
rjasa
ma
dala
m
peny
edia
an ru
mah
su
sun
sew
a
1U
rusa
n Pe
rum
ahan
Ra
kyat
: M
elak
sana
kan
Pem
bang
unan
sup
erbl
ok
rum
ah s
usun
sew
a m
urah
yan
g di
leng
kapi
pa
sar,
sara
na k
eseh
atan
da
n sa
rana
khu
sus
bagi
m
asya
raka
t usi
a la
njut
dan
pe
nyan
dang
cac
at
Prog
ram
Pen
yedi
aan
Peru
mah
an R
akya
t1
Terb
angu
nnya
un
it Ru
suna
wa
di lo
kasi
pas
ar
06
tow
er
stru
ktur
rusu
n di
4 lo
kasi
pa
sar b
inaa
n (R
awa
Buay
a,
Susu
kan,
Se
mpe
r, Te
gal
Alu
r)
270
,000
3
Tow
er
(ars
itekt
ur d
an
ME)
, 3 to
wer
fin
ishi
ng
315,
000
3 to
wer
fin
ishi
ng18
0,00
01.
920
unit
huni
an
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Peru
mah
an R
akya
t
1Te
rban
gunn
ya
Sara
na d
an
Pras
aran
a un
tuk
mas
yara
kat
usia
lanj
ut d
an
peny
anda
ng
caca
t
5 Lo
kasi
2,00
03
Loka
si1,
500
3 Lo
kasi
1,50
05
Loka
si2,
000
16 L
okas
i
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
41Pe
ngem
bang
an
rum
ah s
usun
sew
a1
Uru
san
Peru
mah
an
Raky
at :
Mel
aksa
naka
n Pe
mba
ngun
an ru
mah
su
sun
sew
a pa
da lo
kasi
-lo
kasi
str
ateg
is, l
ahan
mili
k Pe
mda
ata
u ko
nsol
idas
i la
han
dan
bang
unan
Prog
ram
Pen
yedi
aan
Peru
mah
an R
akya
t1
Jum
lah
unit
Rusu
naw
a ya
ng
terb
angu
n (A
PBD
)
118.
01 u
nit
huni
an0
070
0 un
it hu
nian
135,
000
543
unit
huni
an31
6,00
040
0 un
it hu
nian
118,
000
800
unit
huni
an26
0,00
0Te
rban
gunn
ya
2,44
3 U
nit
Hun
ian
Tipe
30
2Ju
mla
h un
it Ru
suna
wa
yang
te
rban
gun
(APB
N)
2,43
060
020
002,
600
2U
rusa
n Pe
rum
ahan
Ra
kyat
: M
elak
sana
kan
pend
ampi
ngan
m
asya
raka
t cal
on
peng
huni
rum
ah s
usun
Prog
ram
Pen
yiap
an
Mas
yara
kat C
alon
Pe
nghu
ni R
umah
Su
sun
1Te
rlaks
anan
ya
Sosi
alis
asi H
ak
dan
Kew
ajib
an
Peng
huni
Ru
sun
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i25
04
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
250
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i25
04
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
250
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i25
04
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
42Pe
ngem
bang
an
rusu
nam
i dan
ap
arte
men
be
rsub
sidi
1U
rusa
n Pe
rum
ahan
Ra
kyat
: M
enge
ndal
ikan
pe
mba
ngun
an ru
suna
mi
dan
apar
tem
en
bers
ubsi
di a
ntar
a la
in
mel
alui
Pen
yele
saia
n pe
mba
ngun
an ru
mah
su
sun
dan
mem
perc
epat
pr
oses
pen
ghun
ian
rum
ah
susu
n se
rta
sosi
alis
asi
peny
uluh
an d
an b
imte
k te
ntan
g ca
ra d
an e
tika
tingg
al d
ihun
ian
vert
ikal
Prog
ram
Keb
ijaka
n Pe
ngem
bang
an
Peru
mah
an
1Te
rlaks
anan
ya
Mon
itorin
g da
n Ev
alua
si
Peru
mah
an,
Pem
ukim
an
dan
Ged
ung
Pem
da
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i da
n 1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i da
n 1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
250
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i da
n 1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
250
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i da
n 1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
250
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i da
n 1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
250
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i da
n 1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
250
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i da
n 1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
2U
rusa
n Pe
rum
ahan
: M
elak
ukan
Stu
di d
an
kajia
n te
ntan
g pe
rsep
si
mas
yara
kat t
erha
dap
huni
an a
part
emen
da
n ru
mah
tapa
k se
rta
mem
fasi
litas
i pe
mbe
ntuk
an d
an
peng
uata
n as
osia
si
peng
huni
apa
rtem
en
Prog
ram
Pen
yiap
an
Mas
yara
kat C
alon
Pe
nghu
ni R
umah
Su
sun
Term
anfa
atka
n-ny
a st
udi d
an
kajia
n-ka
jian
tent
ang
pe
rsep
si
mas
yara
kat
terh
adap
hu
nian
ap
arte
men
dan
ru
mah
tapa
k
00
01
kajia
n50
0so
sial
isas
i1
kajia
n
43Re
habi
litas
i dan
pe
rbai
kan
rum
ah
susu
n se
wa
yang
di
kelo
la P
empr
ov
DKI
Jaka
rta
1U
rusa
n Pe
rum
ahan
Rak
yat
: Mel
aksa
naka
n Pe
rbai
kan
rum
ah s
usun
sew
a ya
ng
diba
ngun
pem
erin
tah
pusa
t unt
uk d
iser
ahka
n ke
pada
Pem
prov
DKI
Ja
kart
a
Prog
ram
Koo
rdin
asi
Sera
h Te
rima
Rusu
n ya
ng D
iban
gun
Ole
h A
PBN
1Te
rlaks
anan
ya
Perb
aika
n Ru
mah
Sus
un
5 Lo
kasi
rusu
n A
PBN
40,0
005
Loka
si ru
sun
APB
N y
ang
dipe
rbai
ki
44Pe
nata
an k
awas
an
perm
ukim
an
kum
uh s
kala
kot
a
1U
rusa
n Pe
rum
ahan
Ra
kyat
: M
enat
a ka
mpu
ng
sepa
njan
g da
erah
alir
an
sung
ai
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Ku
alita
s da
n Pe
rbai
kan
Kam
pung
1Te
rlaks
anan
ya
Pena
taan
ka
mpu
ng
sepa
njan
g D
aera
h al
iran
sung
ai
Ciliw
ung
Loka
si
Ciliw
ung
200,
000
Loka
si
Ciliw
ung
200,
000
Loka
si
Ciliw
ung
150,
000
Loka
si
Ciliw
ung
100,
000
Tert
atan
ya
daer
ah
alira
n su
ngai
Ci
liwun
g
2U
rusa
n Pe
rum
ahan
Rak
yat
: Men
ata
kam
pung
tem
atik
(s
uper
kam
pung
)
1Ju
mla
h un
it Ru
sun
tem
atik
yan
g te
rban
gun
00
00
052
6 un
it16
0,00
030
0 un
it10
9,00
082
6 un
it
2Ju
mla
h Lo
kasi
Ka
mpu
ng
Tem
atik
059
Lok
asi
1,20
0,00
070
Lok
asi
1,20
0,00
015
Lok
asi
600,
000
10 L
okas
i40
0,00
04
Loka
si16
0,00
0Te
rtat
anya
lo
kasi
pe
rmuk
i-man
w
arga
yan
g la
yak
huni
3U
rusa
n Pe
rum
ahan
Rak
yat
: Men
ata
RW-R
W K
umuh
1Ju
mla
h RW
Ku
muh
yan
g te
rtat
a
126
RW12
6,00
078
RW
78,0
0068
RW
68,0
0063
RW
63,0
0057
RW
57
,000
392
RW
kum
uh
283
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
45Pe
ning
kata
n ru
ang
terb
uka
hija
u pu
blik
dan
priv
at
1U
rusa
n Li
ngku
ngan
H
idup
: M
enam
bah
RTH
Pub
lik a
ntar
a la
in
mel
alui
pen
yedi
aan
dan
pem
belia
n la
han
baru
da
n Pe
ngga
lang
an p
eran
sw
asta
dal
am p
enye
diaa
n RT
H P
ublik
Prog
ram
Pe
mbe
rday
aan
dan
Peng
gala
ngan
Pe
ran
Sert
a M
asya
raka
t dal
am
Peng
emba
ngan
Pe
rtam
anan
dan
Pe
mak
aman
1Ju
mla
h RT
H y
ang
dike
mba
ngka
n O
leh
Mas
yara
kat
10 L
okas
i20
1,00
020
1,00
020
1,00
020
1,00
020
1,00
011
0
2Ju
mla
h ke
giat
an
peng
gala
ngan
da
n pe
mbe
rday
aan
mas
yara
kat
175
kegi
atan
558,
300
558,
300
558,
300
558,
300
558,
300
450
kegi
atan
3Ju
mla
h ke
giat
an
peng
em-
bang
an R
TH
Kam
pung
Te
rpad
u ol
eh
mas
yara
kat
01
100
110
01
100
110
01
100
5 ke
giat
an
2U
rusa
n Li
ngku
ngan
Hid
up
: Pen
gem
bang
an R
TH
priv
at a
ntar
a la
in m
elal
ui
Pene
rapa
n re
gula
si u
ntuk
pe
nam
baha
n RT
H P
rivat
, pe
nyed
iaan
laha
n m
inim
al
untu
k hu
tan
kota
dan
se
ntra
pen
gem
bang
an
tana
man
pan
gan
dan
hort
ikul
tura
ser
ta
peni
ngka
tan
kons
erva
si
flora
dan
faun
a
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ru
ang
Terb
uka
Hija
u Pe
rtan
ian
dan
Kehu
tana
n
1Lu
as L
ahan
H
utan
Ko
ta y
ang
dike
mba
ngka
n
min
imal
64
0,84
Ha
min
imal
5
loka
si10
,000
min
imal
5
loka
si10
,000
min
imal
5
loka
si10
,000
min
imal
5
loka
si10
,000
min
imal
5
loka
si10
,000
min
imal
66
5,84
Ha
46Pe
ning
kata
n ku
alita
s ta
man
se
baga
i rua
ng
publ
ik
1U
rusa
n Li
ngku
ngan
H
idup
: M
emba
ngun
da
n m
enge
mba
ngka
n ta
man
, tam
an in
tera
ktif
dan
huta
n ko
ta s
ebag
ai
ruan
g pu
blik
yan
g da
pat
dija
dika
n sa
rana
rekr
easi
bu
daya
bet
awi,
sara
na
peny
alur
an k
reat
ivita
s at
au
crea
tive
publ
ic sp
ace
sert
a be
rfun
gsi s
ebag
ai d
aera
h re
sapa
n ai
r
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ku
antit
as R
TH
Pert
aman
an d
an
Pem
akam
an
1Lu
as L
ahan
RT
H T
aman
dan
m
akam
yan
g di
beba
skan
2725
,74
Ha
501,
000,
000
501,
000,
000
501,
000,
000
501,
000,
000
501,
000,
000
2975
,74
Ha
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ru
ang
Terb
uka
Hija
u Pe
rtan
ian
dan
Kehu
tana
n
1Lu
as L
ahan
H
utan
Ko
ta y
ang
dibe
bask
an
41,3
8 H
a40
ha
800,
000
40 h
a80
0,00
040
ha
800,
000
40 h
a80
0,00
040
ha
800,
000
241
,38
Ha
2Lu
as la
han
yang
di
beba
skan
un
tuk
sent
ra
tana
man
pa
ngan
dan
ho
rtik
ultu
ra
13,9
Ha
3 H
a3
Ha
3 H
a3
Ha
3 H
a28
,9 h
a
3Ju
mla
h Po
hon
yang
D
itana
m P
ada
Kaw
asan
Hut
an
Man
grov
e,
Hut
an K
ota,
Pe
sisi
r dan
Pe
rmuk
iman
326.
736
Poho
n 4
0.00
0 Po
hon
40.0
00 P
ohon
40.0
00 P
ohon
40.0
00 P
ohon
40.0
00 P
ohon
526.
736
Poho
n
4Ju
mla
h Lo
kasi
RTH
Ke
bun
yang
di
kem
bang
kan
seba
gai
Agro
wis
ata
4 Lo
kasi
5 Lo
kasi
90,0
0010
Lok
asi
165,
000
10 L
okas
i16
0,00
010
Lok
asi
160,
000
10 L
okas
i16
0,00
010
Lok
asi
Prog
ram
Pen
gelo
laan
RT
H P
erta
man
an d
an
Pem
akam
an
1Lu
as R
TH
pert
aman
an
dan
pem
akam
an
yang
dik
elol
a (h
a)
2,7
18.3
4 7
.40
289,
318
50.
00
486,
955
50.
00
522,
985
50.
00
564
,195
5
0.00
60
2,69
6 2
925,
74 H
a
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2Ju
mla
h Lo
kasi
RT
H y
ang
digu
naka
n se
baga
i tam
an
krea
tivita
s pu
blik
1010
20,0
0010
20,0
0010
20,0
0010
20,0
0010
20,0
0060
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ru
ang
Terb
uka
Hija
u Pe
rtan
ian
dan
Kehu
tana
n
1Ju
mla
h lo
kasi
hu
tan
kota
da
n hu
tan
man
grov
e ya
ng
dike
mba
ngka
n se
baga
i Ek
owis
ata/
In
tera
ksi P
ublik
6 Lo
kasi
11 lo
kasi
105,
000
16 lo
kasi
150,
000
21 lo
kasi
150,
000
26 lo
kasi
150,
000
31 lo
kasi
150,
000
31 lo
kasi
47Pe
ngem
bang
an
buda
ya B
etaw
i ya
ng b
ersi
nerg
i de
ngan
bud
aya
mul
tikul
tur l
ainn
ya
1U
rusa
n Ke
buda
yaan
:
Mel
akuk
an p
embi
naan
bu
daya
bet
awi d
an b
uday
a m
ultik
ultu
r lai
nnya
ant
ara
lain
mel
alui
pen
ingk
atan
da
n fa
silit
asi a
lkul
tura
si
buda
ya n
usan
tara
dan
bu
daya
bet
awi
Prog
ram
Pe
rlind
unga
n,
Peng
emba
ngan
da
n Pe
man
faat
an
Kebu
daya
an
1Ju
mla
h pe
rlind
unga
n da
n pe
ngem
ba-
ngan
ke
buda
yaan
Be
taw
i sec
ara
adap
tif
3 Je
nis
pend
oku-
men
tasi
an
seni
bud
aya
yang
ham
pir
puna
h da
n 3
Jeni
s
pene
gmba
-ng
an s
eni
buda
ya
beta
wi
51,
500
51,
500
51,
500
51,
500
51,
500
28 Je
nis
pend
oku-
men
tasi
an
seni
bud
aya
yang
ham
pir
puna
h da
n 20
Jeni
s pe
ngem
ba-
ngan
sen
i bu
daya
bet
awi
48Pe
ngem
bang
an
Jaka
rta
seba
gai
pusa
t keb
uday
aan
nasi
onal
1U
rusa
n Ke
buda
yaan
:
Men
yele
ngga
-rak
an e
vent
bu
daya
nas
iona
l dan
da
erah
ant
ara
lain
mel
alui
ke
rjasa
ma
deng
an d
aera
h la
in m
elal
ui p
emba
ngun
an
dan
peng
emba
ngan
sa
rana
dan
pra
sara
na
untu
k pe
ning
kata
n bu
daya
nu
sant
ara
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Prom
osi d
an
Info
rmas
i Ke
buda
yaan
1Ju
mla
h pe
nyel
eng-
gara
an/
keik
utse
rtaa
n ev
ent p
rom
osi
kebu
daya
an
tingk
at
nasi
onal
di
jaka
rta
10 e
vent
fe
stiv
al
buda
ya
nasi
onal
dan
da
erah
1027
,300
1131
,395
1236
,104
1241
,519
1347
,740
58 e
vent
fe
stiv
al
buda
ya
nasi
onal
dan
da
erah
49Pe
ngem
bang
an
pusa
t-pu
sat
kebu
daya
an d
i lim
a w
ilaya
h ko
tam
adya
dan
Ke
pula
uan
Serib
u
1U
rusa
n Ke
buda
yaan
: M
elak
sana
kan
pem
bang
unan
pus
at-
pusa
t keb
uday
aan
di li
ma
wila
yah
dan
kepu
laua
n Se
ribu
sert
a pe
ning
kata
n pe
man
faat
an b
alai
ke
seni
an d
aera
h di
lim
a w
ilaya
h
Prog
ram
Pe
rlind
unga
n,
Peng
emba
ngan
da
n Pe
man
faat
an
Kebu
daya
an
1Ju
mla
h pe
man
faat
an
pusa
t ke
buda
yaan
di
5 (li
ma)
wila
yah
dan
Kepu
laua
n Se
ribu
12 L
okas
i Pu
sat
Kebu
daya
an
2152
,500
3075
,000
4010
,000
5012
,500
6115
0,00
061
Lok
asi
Pusa
t Ke
buda
yaan
2U
rusa
n Ke
buda
yaan
:
Men
gem
bang
kan
kaw
asan
st
rate
gis
buda
ya p
rovi
nsi
di K
ota
Tua,
Tam
an Is
mai
l M
arzu
ki, J
atin
egar
a, d
an
Situ
Bab
akan
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kebu
daya
an
1Ju
mla
h Ka
was
an y
ang
dike
mba
ngka
n
44
29,6
004
46,1
004
47,5
004
71,5
004
1,12
6,00
0
2Ju
mla
h pe
ngun
jung
w
isat
a di
4
kaw
asan
pe
ngem
ba-
ngan
bud
aya
2.23
9.22
4 Pe
ngun
jung
2.46
3.14
6 Pe
ngun
jung
2.70
9.46
1 Pe
ngun
jung
2.98
0.40
7 Pe
ngun
jung
3.27
8.44
8 Pe
ngun
jung
3.60
6.29
3 Pe
ngun
jung
15.0
37.7
55
Peng
unju
ng
3U
rusa
n ke
buda
yaan
: M
enin
gkat
kan
inte
raks
i da
n ko
mun
ikas
i bu
daya
wan
dan
sen
iman
, da
n an
tara
bud
ayaw
an
dan
seni
man
den
gan
mas
yara
kat
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Pe
laku
da
n Ke
lem
baga
an
Kebu
daya
an
1Ju
mla
h pe
laku
ke
buda
yaan
ya
ng
men
dapa
tkan
w
awas
an d
an
ketr
ampi
lan
600
660
3,30
069
03,
450
780
3,90
087
04,
350
900
4,50
04.
500
pela
ku
kebu
daya
an
2Ju
mla
h te
mu
buda
ya
35
1,50
010
3,00
015
4,50
017
5,10
020
6,00
067
285
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
50Re
vita
lisas
i ka
was
an K
ota
Tua
Jaka
rta
1U
rusa
n Ke
buda
yaan
:
Men
ata
fisik
ling
kung
an
kaw
asan
Kot
a Tu
a Ja
kart
a an
tara
lain
mel
alui
pe
mba
ngun
an s
aran
a da
n pr
asar
ana
ekon
omi k
reat
if
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kebu
daya
an
1Pe
rsen
tase
pe
nata
an
kaw
asan
kot
a tu
a pa
da z
ona
inti
dan
zona
1
0 1
,18%
29
,600
8,7
4%
266,
400
24,
27%
74
0,00
0 2
7,18
%
828,
800
38,
83%
1,
184,
000
100%
2U
rusa
n Ke
buda
yaan
: M
elak
ukan
ker
jasa
ma
deng
an p
emili
k ba
ngun
an/g
edun
g, d
an
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t da
lam
pel
esta
rian
dan
peng
emba
ngan
kot
a tu
a se
baga
i des
tinas
i wis
ata
dan
bend
a ca
gar b
uday
a
2Ju
mla
h ba
ngun
an y
ang
terk
onse
rvas
i da
n te
rman
faat
kan
00
0
31,
500
52,
500
84,
000
94,
500
25
51Pe
nata
an
bang
unan
da
n ge
dung
pe
mer
inta
h ya
ng
bern
uans
a bu
daya
Be
taw
i
1U
rusa
n Pe
rum
ahan
Ra
kyat
: M
enat
a ge
dung
-ge
dung
pem
erin
tah
yang
be
rnua
nsa
buda
ya b
etaw
i
Prog
ram
Pe
mel
ihar
aan
gedu
ng P
emda
1Te
rtat
a da
n te
rpel
ihar
anya
G
edun
g Pe
mda
2 Lo
kasi
15,0
002
Loka
si20
0,00
02
Loka
si20
0,00
02
Loka
si20
0,00
01
Loka
si50
,000
Terw
ujud
-ny
a G
edun
g Pe
mda
yan
g be
rnua
nsa
Beta
wi
2U
rusa
n Pe
rum
ahan
Rak
yat
: Mem
bang
un M
esjid
Ra
ya b
ernu
ansa
bet
awi d
i Ja
kart
a Ba
rat
Prog
ram
Pe
mba
ngun
an
gedu
ng P
emda
1Te
rban
gunn
ya
1 M
esjid
Ray
a be
rnua
nsa
beta
wi d
i Ja
kart
a Ba
rat
0D
ED1,
500
1 Lo
kasi
15,0
001
Loka
si50
,000
1 Lo
kasi
15,0
001
Mes
jid R
aya
3U
rusa
n Pe
rum
ahan
Ra
kyat
: M
ener
apka
n at
uran
ban
guna
n/ge
dung
be
rnua
nsa
buda
ya
beta
wi a
ntar
a la
in m
elal
ui
peny
usun
an p
erat
uran
pe
rund
anga
n gu
na
men
duku
ng p
eles
taria
n ba
ngun
an y
ang
bern
uans
a bu
daya
bet
awi
Prog
ram
Pen
yedi
aan
Info
rmas
i Pe
rum
ahan
, Pe
rmuk
iman
dan
G
edun
g Pe
mda
1Te
rsus
unny
a ju
knis
tekn
is
bang
unan
ge
dung
Be
rnua
nsa
Beta
wi
Belu
m a
da
pedo
man
un
tuk
pem
bang
u-na
n G
edun
g ya
ng
bern
uans
a Be
taw
i
Kajia
n50
0Pe
rgub
200
Sosi
alis
asi
100
Ters
edia
nya
Petu
njuk
Pe
laks
anaa
n Pe
mba
ngu-
nan
Ged
ung
Bern
uans
a Be
taw
i
52Pe
nyel
eng-
gara
an
even
t-ev
ent
kebu
daya
an
1U
rusa
n Ke
buda
yaan
&
Par
iwis
ata
: M
enye
leng
gara
kan
karn
aval
dan
fest
ival
bu
daya
ant
ara
lain
mel
alui
pe
ning
kata
n ju
mla
h ev
ent
karn
aval
di l
ima
wila
yah
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Prom
osi d
an
Info
rmas
i Ke
buda
yaan
1Ju
mla
h Ev
ent s
eni
buda
ya y
ang
dise
leng
ga-
raka
n
15 e
vent
ke
giat
an
seni
bud
aya
nasi
onal
203,
850
214,
620
225,
540
236,
650
247,
985
110
even
t ke
giat
an
seni
bud
aya
nasi
onal
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Pem
asar
an d
an
Prom
osi P
ariw
isat
a
1Ju
mla
h W
isat
awan
ya
ng
berk
unju
ng
ke Ja
kart
a (W
ism
an /
Wis
nus)
2.1
25.5
13 /
28.8
80.0
00
2.3
00.0
00 /
31.2
00.0
00
2.5
00.0
00 /
33.6
00.0
00
2.7
50.0
00 /
36.0
00.0
00
3.0
00.0
00 /
39.6
00.0
00
3.2
00.0
00 /
42.0
00.0
00
13.
750.
000
/ 18
2.40
0.00
0
2U
rusa
n Ke
buda
yaan
:
Men
yele
ngga
raka
n ev
ent-
even
t bud
aya
beta
wi
seca
ra re
gule
r ant
ara
lain
mel
alui
pen
ingk
atan
fr
ekue
nsi e
vent
bud
aya
beta
wi p
ada
ruan
g pu
blik
se
cara
per
iodi
k
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
Prom
osi d
an
Info
rmas
i Ke
buda
yaan
1Ju
mla
h ev
ent
seni
bud
aya
beta
wi d
i rua
ng
publ
ik s
ecar
a pe
riodi
k
628
even
t 62
813
,000
688
14,3
0075
715
,730
832
17,3
0091
519
,000
3820
53Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
sang
gar-
sang
gar b
uday
a da
n ke
seni
an
1U
rusa
n Ke
buda
yaan
:
Mel
akuk
an p
embi
naan
ak
tivita
s sa
ngga
r bud
aya
anta
ra la
in m
elal
ui
Peni
ngka
tan
aktiv
itas
dan
eksi
sten
si s
angg
ar b
uday
a
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Pe
laku
da
n Ke
lem
baga
an
Kebu
daya
an
1Ju
mla
h ev
ent
seni
bud
aya
yang
dis
elen
g-ga
raka
n ol
eh s
angg
ar
buda
ya b
inaa
n
043
4,30
043
4,30
086
8,60
086
8,60
012
912
,900
387
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2U
rusa
n Ke
buda
yaan
: M
emfu
ngsi
kan
Bala
i ra
kyat
di k
ecam
atan
se
baga
i pus
at k
egia
tan
sosi
al-b
uday
a ko
mun
itas
keca
mat
an
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Pe
laku
da
n Ke
lem
baga
an
Kebu
daya
an
1Ju
mla
h ba
lai
raky
at y
ang
difu
ngsi
kan
seba
gai p
usat
ke
giat
an s
osia
l bu
daya
043
2,15
086
4,30
086
4,30
012
96,
450
129
6,45
047
3
54Pe
ngem
bang
an
skem
a ja
min
an
dan
perli
ndun
gan
sosi
al b
agi p
eker
ja
info
rmal
1U
rusa
n Ke
tena
ga K
erja
an
: Mem
berik
an ja
min
an
sosi
al k
husu
snya
bag
i pe
kerja
info
rmal
ant
ara
lain
mel
alui
asu
rans
i ke
seja
hter
aan
sosi
al
deng
an s
iste
m c
ost s
harin
g
Prog
ram
Pe
rlind
unga
n da
n Ja
min
an S
osia
l Te
naga
Ker
ja
1Pe
rsen
tase
pe
rusa
haan
ya
ng w
ajib
m
enye
leng
ga-
raka
n pr
ogra
m
perli
ndun
gan
dan
jam
inan
so
sial
tena
ga
kerja
55%
59%
14,4
8163
%17
,377
67%
20,8
5271
%25
,023
75%
30,0
2775
%
55Pe
ngem
bang
an
sara
na d
an
pras
aran
a O
R di
se
luru
h w
ilaya
h
1U
rusa
n O
lahr
aga
dan
Pem
uda
: M
enin
gkat
kan
sara
na d
an p
rasa
rana
ol
ahra
ga d
an p
emud
a an
tara
lain
mel
alui
Pe
nam
baha
n ju
mla
h da
n pe
ning
kata
n fu
ngsi
G
elan
ggan
g Re
maj
a se
baga
i sar
ana
untu
k ak
tual
isas
i akt
ivita
s se
ni-
buda
ya p
elaj
ar,re
maj
a da
n m
ahas
isw
a se
rta
Pena
mba
han
jum
lah
dan
peni
ngka
tan
fung
si G
elan
ggan
g O
lahr
aga
seba
gai m
edia
pe
ngem
bang
an d
an
pem
bina
an o
lahr
aga
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Ola
hrag
a da
n Pe
mud
a
1Ju
mla
h G
elan
ggan
g Re
maj
a ya
ng
mem
enuh
i st
anda
r
67
44,7
2512
127,
000
1616
5,00
020
165,
000
2310
5,00
023
2Ju
mla
h Ke
cam
atan
ya
ng m
emili
ki
Gel
angg
ang
Rem
aja
Keca
mat
an
3535
11,0
0036
24,0
0037
50,0
0038
50,0
0038
-38
3Ju
mla
h G
elan
ggan
g O
lahr
aga
yang
se
suai
sta
ndar
22
15,0
002
210,
000
330
5,00
03
150,
000
450
,000
4
4Ju
mla
h St
adio
n O
lahr
aga
yang
be
rope
rasi
11
37,0
001
500,
000
250
0,00
02
02
02
56Pe
ning
kata
n ke
tera
mpi
lan
dan
kual
itas
tena
ga
kerja
1U
rusa
n Ke
tena
ga K
erja
an :
M
enin
gkat
kan
sara
na d
an
pras
aran
a Ba
lai L
atih
an
Kerja
Prog
ram
pe
ning
kata
n ke
sem
pata
n Ke
rja
dan
peni
ngka
tan
sist
em p
elay
anan
pe
nem
pata
n te
naga
ke
rja
1Pe
rsen
tase
pe
ncar
i ke
rja y
ang
dite
mpa
tkan
60%
65%
12,8
7170
%15
,445
75%
18,5
3480
%25
,023
85%
26,6
9085
%
2Pe
rsen
tase
Pe
ncar
i ke
rja y
ang
mem
pero
leh
info
rmas
i ke
sem
pata
n ke
rja
68%
73%
8,58
178
%10
,297
83%
12,3
5688
%14
,828
93%
17,7
9393
%
2U
rusa
n Ke
tena
gake
rjaan
:
men
ingk
atka
n ku
rikul
um
pela
tihan
ket
ram
pila
n di
Ba
lai L
atih
an K
erja
ses
uai
deng
an k
ebut
uhan
pas
ar
kerja
Prog
ram
Pen
guat
an
sist
em d
an fa
silit
as
pend
ukun
g pu
sat
pela
tihan
ker
ja
1Pe
rsen
tase
ju
mla
h lu
lusa
n Pu
sat
Pela
tihan
Ker
ja
(PPK
) yan
g di
tem
patk
an
70.0
0%72
.00%
74.0
0%76
.00%
78.0
0%80
.00%
80.0
0%
57Pe
nyel
enga
raan
pe
mbi
naan
ke
sada
ran
dan
tole
rans
i ant
ar
suku
, aga
ma,
ras
(SA
RA)
1U
rusa
n Ke
satu
an B
angs
a da
n Po
litik
dal
am n
eger
i :
Men
ingk
atka
n ha
rmon
isas
i m
asya
raka
t dal
am
kem
ajem
ukan
ant
ara
lain
mel
alui
pem
bina
an
mas
yara
kat d
an le
mba
ga
keag
amaa
n un
tuk
men
ingk
atka
n ke
sada
ran
dan
tole
rans
i ant
ara
suku
, ag
ama,
dan
ras
(SA
RA)
Prog
ram
Pen
cega
han
dan
Pena
nggu
lang
an
Konfl
ik
1Be
rkur
angn
ya
pote
nsi k
onfli
k di
kal
anga
n m
asya
raka
t
25 K
onfli
k22
Kon
flik
13,6
5019
Kon
flik
13,1
7216
Kon
flik
13,8
2513
Kon
flik
14,5
1110
Kon
flik
15,2
3210
Kon
flik
2Ca
kupa
n O
rmas
Et
nis
dan
Keag
amaa
n ya
ng
mem
pero
leh
peng
emba
-ng
an w
awas
an
keba
ngsa
an
48 O
rmas
Et
nis,
10
Orm
as
Keag
amaa
n
48 O
rmas
Et
nis,
10
Orm
as
Keag
amaa
n
48 O
rmas
Et
nis,
10
Orm
as
Keag
amaa
n
48 O
rmas
Et
nis,
10
Orm
as
Keag
amaa
n
48 O
rmas
Et
nis,
10
Orm
as
Keag
amaa
n
48 O
rmas
Et
nis,
10
Orm
as
Keag
amaa
n
48 O
rmas
Et
nis,
10
Orm
as
Keag
amaa
n
287
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
58Pe
ning
kata
n pe
ran
sert
a or
gani
sasi
ke
mas
yara
kata
n da
n pe
mer
inta
h da
lam
m
enin
gkat
kan
kete
ntra
man
dan
ke
tert
iban
kot
a
1U
rusa
n Ke
satu
an b
angs
a da
n po
litik
dal
am n
eger
i : M
elak
ukan
pem
bina
an
mas
yara
kat u
ntuk
m
enin
gkat
kan
kesa
dara
n be
rper
ilaku
bud
aya
yang
tert
ib, d
isip
lin,
ram
ah, s
adar
ling
kung
an,
part
isip
atif
dan
bert
angg
ung
jaw
ab d
alam
m
enja
ga d
an m
emel
ihar
a ke
tent
ram
an k
ota
Prog
ram
Pe
ngem
bang
an
waw
asan
ke
bang
saan
1Ca
kupa
n Se
kola
h ya
ng
mem
pero
leh
peng
emba
-ng
an w
awas
an
keba
ngsa
an
50 S
ekol
ah50
Sek
olah
50 S
ekol
ah50
Sek
olah
50 S
ekol
ah50
Sek
olah
300
Seko
lah
Prog
ram
Pen
didi
kan
Polit
ik M
asya
raka
t1
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i pe
mili
h da
lam
Pe
milu
dan
Pe
milu
Gub
/W
agub
Pem
ilu
lege
slat
if da
n pi
lpre
s 65
,67%
,
Pem
ilu
legi
slat
if da
n pi
lpre
s 70
,67%
Pem
ilu
lege
slat
if da
n pi
lpre
s 70
,67%
Pem
ilu G
ub/
Wag
ub
66,7
1%
Pem
ilu G
ub/
Wag
ub
71,7
1%
Pem
ilu G
ub/
Wag
ub
71,7
1%
2Ca
kupa
n pe
ndud
uk
DKI
Jaka
rta
yang
mem
iliki
ha
k pi
lih
mem
pero
leh
info
rmas
i pe
nyel
eng-
gara
an P
emilu
7.03
4.06
1 pe
mili
h 5%
dar
i dat
a D
P4 (F
okus
pa
da p
emili
h pe
mul
a)
5% d
ari d
ata
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
5% d
ari d
ata
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
5% d
ari d
ata
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
5% d
ari d
ata
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
5% d
ari d
ata
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
5% d
ari d
ata
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
5% d
ari d
ata
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
25%
dar
i dat
a D
P4 (F
okus
pa
da p
emili
h pe
mul
a)
Prog
ram
Pen
guat
an
Hub
unga
n Ke
lem
baga
an
1Ju
mla
h Le
mba
ga-
lem
baga
ke
mas
ya-
raka
tan
yang
te
rdaf
tar d
an
man
diri
370
Orm
as
dan
638
LSM
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
dan
25
dari
638
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
30
Orm
as d
an
125
LSM
yan
g m
andi
ri da
ri ju
mla
h O
rmas
da
n LS
M y
ang
terd
afta
r
2Ca
kupa
n fa
silit
asi p
arta
i po
litik
yan
g m
enda
patk
an
kuot
a ku
rsi d
i le
gisl
atif
10 P
arta
i Po
litik
di
fasi
litas
i
10 P
arta
i Po
litik
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
polit
i ya
ng
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
polit
i ya
ng
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
polit
i ya
ng
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
polit
i ya
ng
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
polit
i ya
ng
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
polit
i ya
ng
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
polit
i ya
ng
mem
-per
oleh
Ku
ota
Legi
slat
if ya
ng
difa
silit
asi
2U
rusa
n Ke
satu
an b
angs
a da
n po
litik
dal
am n
eger
i :
Men
ingk
atka
n ke
rjasa
ma
deng
an T
NI d
an P
olri
untu
k m
enin
gkat
kan
kesa
dara
n da
n pa
rtis
ipas
i mas
yara
kat
dala
m m
enja
ga k
eter
tiban
da
n ke
tent
ram
an k
ota
Prog
ram
Pen
guat
an
Hub
unga
n Ke
lem
baga
an
1Be
rkur
angn
ya
pote
nsi k
onfli
k di
kal
anga
n m
asya
raka
t
25 K
onfli
k22
Kon
flik
13,6
5019
Kon
flik
13,1
7216
Kon
flik
13,8
2513
Kon
flik
14,5
1110
Kon
flik
15,2
3210
Kon
flik
3U
rusa
n O
tono
mi
Dae
rah
: M
enin
gkat
kan
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t da
lam
men
jaga
ket
ertib
an
lingk
unga
n
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Pe
ran
Sert
a M
asya
raka
t Dal
am
Bida
ng K
eter
tiban
U
mum
, Ket
entr
aman
da
n Pe
rlind
unga
n M
asya
raka
t
59Pe
ngem
bang
an
kele
mba
gaan
pe
mer
inta
h ya
ng
efisi
en d
an e
fekt
if
1U
rusa
n Ko
mun
ikas
i da
n In
form
atik
a :
Mel
aksa
naka
n Pe
ngua
tan
kele
mba
gaan
LPS
E
Prog
ram
Im
plem
enta
si
Laya
nan
Peng
adaa
n Ba
rang
/Jas
a Se
cara
El
ektr
onik
1Te
rlaks
anan
ya
bara
ng d
an
jasa
sec
ara
elek
tron
ik
deng
an s
iste
m
nasi
onal
60%
100%
1,10
010
0%1,
750
100%
2,00
010
0%2,
000
100%
2,00
0
2Ju
mla
h pe
nggu
na
sist
em
peng
adaa
n ba
rang
/ja
sa s
ecar
a el
ektr
onik
yan
g te
rlatih
500
oran
g70
0 or
ang
750
Ora
ng70
0 O
rang
700
Ora
ng70
0 O
rang
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2U
rusa
n Ko
mun
ikas
i da
n In
form
atik
a
: M
elak
sana
kan
Pem
anta
uan
lang
sung
an
tara
lain
mel
alui
CC
TV
di s
emua
loka
si p
elay
anan
pu
blik
dan
kan
tor-
kant
or
pem
erin
taha
n
Prog
ram
Opt
imal
isas
i Pe
man
faat
an
Tekn
olog
i Inf
orm
asi
dan
Kom
unik
asi
1Ju
mla
h tit
ik
CCTV
yan
g be
rope
rasi
di
kant
or-k
anto
r pe
mer
inta
h,
RSU
D, s
ekol
ah
dan
BLK
042
Kec
amat
an,
42 P
uske
smas
ke
cam
atan
, 5
RSU
D
6 (B
alai
kota
da
n ka
ntor
w
alik
ota)
261
Ke
lura
han
292
Pusk
esm
as
Kelu
raha
n
90 S
MU
dan
SM
K ne
geri,
BL
K
89 S
MU
dan
SM
K ne
geri,
BL
K
3U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: Men
ata
kela
mba
gaan
pe
mer
inta
h da
erah
yan
g ef
ektif
dan
efis
ien
Prog
ram
Pen
ataa
n Ke
lem
baga
an,
Keta
tala
ksan
aan
dan
SDM
Apa
ratu
r
1Te
rlaks
anan
ya
pena
taan
ke
lem
baga
an
pera
ngka
t da
erah
pe
mer
inta
h D
KI
Jaka
rta
Perd
a O
rgan
isas
i Pe
rang
kat
Dae
rah
1,00
0Pe
rgub
O
rgan
isas
i Pe
rang
kat
Dae
rah
Eval
uasi
Ke
lem
ba-g
aan
pera
ngka
t D
aera
h
2Te
rlaks
anan
ya
Pena
taan
Ke
lem
baga
an
pela
yana
n Pu
blik
Perd
a Pe
laya
nan
terp
adu
1 pi
ntu
Impl
emen
tasi
pe
laya
nan
terp
adu
Eval
uasi
Pe
laya
nan
terp
adu
3Te
rtat
anya
pe
ringk
at
jaba
tan,
kel
as
jaba
tan
dan
harg
a ja
bata
n
Eval
uasi
Ja
bata
n
60Pe
ngem
bang
an
stru
ktur
org
anis
asi
dan
tata
laks
ana
pem
erin
taha
n ya
ng a
kunt
abel
1U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h : M
elak
ukan
pen
ataa
n ke
butu
han
orga
nisa
si d
an
tata
laks
ana
yang
efe
ktif
dan
efisi
en s
erta
did
ukun
g su
mbe
r day
a ap
arat
ur
yang
mem
iliki
kom
pete
nsi
Prog
ram
Pen
ataa
n Si
stem
Man
ajem
en
SDM
Apa
ratu
r
1Te
rpen
uhin
ya
SDM
apa
ratu
r m
elal
ui s
iste
m
e-re
crui
tmen
t be
rbas
is C
AT
(Com
pute
r As
sist
ed Te
st)
sesu
ai fo
rmas
i ja
bata
n
02.
000
oran
g2.
000
oran
g2.
000
oran
g2.
000
oran
g2.
000
oran
g10
.000
ora
ng
61Pe
ngel
olaa
n ke
uang
an y
ang
tran
spar
an d
an
akun
tabe
l
1U
rusa
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an d
an
Oto
nom
i Dae
rah
: m
engo
ptim
alka
n pe
man
faat
an s
iste
m
info
rmas
i per
enca
naan
, pe
ngel
olaa
n,
dan
peng
awas
an
pem
bang
unan
ant
ara
lain
m
elal
ui P
enge
mba
ngan
si
stem
info
rmas
i pe
renc
anaa
n ya
ng
terin
tegr
asi d
enga
n si
stem
in
form
asi p
enge
lola
an
keua
ngan
dae
rah
dan
sist
em in
form
asi
peng
awas
an p
elak
sana
an
pem
bang
unan
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Pe
ngaw
asan
Pe
nyel
engg
araa
n Pe
mer
inta
han
Dae
rah
1Te
rinte
gras
inya
si
stem
in
form
asi
pere
ncan
aan,
si
stem
in
form
asi
peng
elol
aan
keua
ngan
da
erah
da
n si
stem
in
form
asi
peng
awas
an
pela
ksan
aan
pem
bang
unan
Sist
em
info
rmas
i pe
renc
anaa
n da
n si
stem
in
form
asi
peng
elol
aan
keua
ngan
da
erah
sud
ah
terin
tegr
asi
0Pe
ngem
ba-
ngan
sis
tem
in
form
asi
peng
awas
an
dan
pela
ksan
aan
pem
bang
u-na
n ya
ng
terin
tegr
asi
deng
an s
iste
m
info
rmas
i pe
renc
anaa
n da
n si
stem
in
form
asi
peng
elol
aan
keua
ngan
900
2U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: Men
gopt
imal
kan
pem
anfa
atan
tekn
olog
i in
form
asi u
ntuk
pel
ayan
an
dan
pem
ungu
tan
Paja
k D
aera
h an
tara
lain
mel
alui
Pe
nera
pan
onlin
e sy
stem
pa
jak
daer
ah
Prog
ram
Sis
tem
In
form
asi d
an
Tekn
olog
i Paj
ak
Dae
rah
1Ju
mla
h w
ajib
pa
jak
yang
tr
ansa
ksin
ya
dapa
t di
mon
itor
seca
ra o
nlin
e
800
3,3
50
6,2
50
9,4
00
13,
150
14,
355
14,
355
289
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
3U
rusa
n Pe
nana
man
Mod
al
: Men
ingk
atka
n ko
ntrib
usi
pene
rimaa
n BU
MD
ant
ara
lain
mel
alui
Pen
gelo
laan
BU
MD
den
gan
perb
aika
n m
anaj
emen
, pen
ingk
atan
pr
ofes
iona
lism
e BU
MD
dan
da
n pe
nera
pan
Rew
ard
and
Puni
shm
ent t
erha
dap
Man
ajem
en B
UM
D s
erta
di
vest
asi a
tau
likui
dasi
te
rhad
ap p
erus
ahaa
n da
erah
yan
g be
lum
m
emba
ik k
eseh
atan
nya.
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ki
nerja
BU
MD
1Ju
mla
h se
tora
n PA
D d
ari B
UM
D1%
dar
i PA
D1%
dar
i PA
D1%
dar
i PA
D2%
dar
i PA
D2%
dar
i PA
D3%
dar
i PA
D3%
dar
i PA
D
4U
rusa
n Pe
nana
man
M
odal
: M
enin
gkat
kan
Inve
stas
i Dae
rah
yang
be
rkua
litas
dan
sel
ektif
un
tuk
men
duku
ng
pere
kono
mia
n da
erah
ya
ng le
bih
efisi
en, e
fekt
if da
n in
klus
if de
ngan
teta
p m
engg
unak
an p
rinsi
p go
od g
over
nanc
e
Prog
ram
Pen
ingk
atan
In
vest
asi
1Pe
ning
kata
n re
alis
asi
inve
stas
i PM
A
dan
PMD
N
PMA
: Rp
. 45
Trili
un
PMD
N :
Rp.
9,84
Trili
un
PMA
: Rp
. 48
,48
Trili
un
PMD
N :
Rp.
10,5
9 Tr
iliun
PMA
: Rp
. 52
,09
Trili
un
PMD
N :
Rp.
11,3
8 Tr
iliun
PMA
: Rp
. 55
,62
Trili
un
PMD
N :
Rp.
12,1
5 Tr
iliun
PMA
: Rp
. 59
,57
Trili
un
PMD
N :
Rp.
13,0
2 Tr
iliun
PMA
: Rp
. 63
,94
Trili
un
PMD
N :
Rp.
13,9
7 Tr
iliun
PMA
: Rp
. 63
,94
Trili
un
PMD
N :
Rp.
13,9
7 Tr
iliun
5U
rusa
n Pe
rindu
stria
n :
Men
ingk
atka
n ku
alita
s da
n di
vers
ifika
si p
rodu
k in
dust
ri de
ngan
teta
p m
empe
rtim
bang
kan
aspe
k pe
lest
aria
n lin
gkun
gan
dan
peni
ngka
tan
pela
tihan
SD
M y
ang
kom
preh
ensi
f da
n be
rkua
litas
gun
a m
ewuj
udka
n in
dust
ri kr
eatif
dan
kom
petit
if
Prog
ram
pe
ning
kata
n ku
alita
s pr
oduk
indu
stri
1Te
rfas
ilita
siny
a pr
oduk
indu
stri
yang
mem
nuhi
st
anda
r
300
Prod
uk
bers
tand
ar10
6,0
00
12 7
,000
20
8,0
00
25 1
0,00
0 30
14,
000
297
Prod
uk
62Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
apar
atur
pe
mer
inta
han
yang
ber
kela
njut
an
1U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h :
M
enin
gkat
kan
kom
pete
nsi
SDM
ant
ara
lain
mel
alui
pe
ndid
ikan
dan
pel
atih
an
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ka
pasi
tas
Sum
ber
Day
a A
para
tur
1Ju
mla
h pe
gaw
ai
Pem
da D
KI
yang
men
giku
ti se
leks
i pro
gram
tu
gas
bela
jar
160
Ora
ng20
0 O
rang
250
Ora
ng25
0 O
rang
250
Ora
ng25
0 O
rang
63Pe
ngem
bang
an
sist
em re
war
d an
d pu
nish
men
t dal
am
peng
emba
ngan
su
mbe
rday
a m
anus
ia
1U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h :
men
erap
kan
sist
em re
war
d an
d pu
nish
men
t yan
g ad
il da
n se
suai
den
gan
kara
kter
istik
org
anis
asi
Prog
ram
Pen
ingk
atan
D
isip
lin d
an K
iner
ja
Apa
ratu
r
1Te
rlaks
anan
ya
peni
laia
n ki
nerja
sec
ara
obje
ktif
bagi
pe
gaw
ai P
emda
D
KI Ja
kart
a
Ujic
oba
sist
em
sasa
ran
kine
rja
pega
wai
(SKP
)
Impl
emen
tasi
da
n ev
alua
si
sist
em s
asar
an
kine
rja
pega
wai
(SKP
)
Peny
empu
r-na
an S
iste
m
Peng
ukur
an
Kine
rja
Pega
wai
0
2U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h : M
elak
sana
kan
lela
ng
jaba
tan
Prog
ram
Pen
ataa
n Si
stem
Man
ajem
en
SDM
Apa
ratu
r
1te
rsed
iany
a si
stem
pro
mos
i da
n m
utas
i pe
gaw
ai s
ecar
a te
rbuk
a (o
pen
bidd
ing)
0Lu
rah
dan
Cam
atEs
elon
II
tert
entu
Kepa
la
Pusk
esm
asLu
rah,
Cam
at
dan
Esel
on
tert
entu
Esel
on
tert
entu
Lura
h, C
amat
da
n Es
elon
te
rten
tu
64Pe
ning
kata
n ke
pedu
lian
mas
yara
kat p
ada
pem
bang
unan
po
litik
dan
de
mok
rasi
1U
rusa
n Ke
satu
an B
angs
a da
n Po
litik
Dal
am N
eger
i : m
elak
ukan
pem
bina
an
kepa
da m
asya
raka
t dal
am
kehi
dupa
n po
litis
dan
de
mok
rasi
Prog
ram
Pen
didi
kan
Polit
ik M
asya
raka
t1
Men
ingk
atny
a pa
rtis
ipas
i pe
mili
h da
lam
Pe
milu
dan
Pe
milu
Gub
/W
agub
Pem
ilu
lege
slat
if da
n pi
lpre
s 65
,67%
,
Pem
ilu
legi
slat
if da
n pi
lpre
s 70
,67%
Pem
ilu
lege
slat
if da
n pi
lpre
s 70
,67%
;
Pem
ilu G
ub/
Wag
ub
66,7
1%
Pem
ilu G
ub/
Wag
ub
71,7
1%
Pem
ilu G
ub/
Wag
ub
71,7
1%
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
65Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
dan
pera
n pa
rtai
po
litik
dal
am
pem
bang
unan
po
litik
dan
de
mok
rasi
1M
elak
ukan
pem
bina
an
terh
adap
par
tai p
oliti
kPr
ogra
m P
engu
atan
H
ubun
gan
Kele
mba
gaan
1Ca
kupa
n fa
silit
asi p
arta
i po
litik
yan
g m
enda
patk
an
kuot
a ku
rsi d
i le
gisl
atif
10 P
arta
i Po
litik
di
fasi
litas
i
10 P
arta
i Po
litik
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
Polit
ik y
ang
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
Polit
ik y
ang
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
Polit
ik y
ang
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
Polit
ik y
ang
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
100%
Par
tai
Polit
ik y
ang
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
di
fasi
litas
i
66Pe
ning
kata
n pa
rtis
ipas
i m
asya
raka
t da
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan
dala
m
pere
ncan
aan,
pe
laks
anaa
n da
n pe
ngen
dalia
n pe
mba
ngun
an
1U
rusa
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an :
M
elib
atka
n m
asya
raka
t da
lam
pro
ses
pem
bang
unan
mul
ai
dari
pere
ncan
aan
sam
pai p
elak
sana
an
anta
ra la
in m
elal
ui
pros
es m
usre
nban
g, d
an
Pela
ksan
aan
rem
bug
war
ga.
Prog
ram
Pen
gelo
laan
da
n Pe
ngem
bang
aan
Pere
ncan
aan
Pem
bang
unan
1Pr
esen
tase
A
spira
si
mas
yara
kat
yang
di
akom
odir.
17.9
1%18
%26
%34
%42
%50
%
2U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h :
Men
ingk
atka
n ka
pasi
tas
kele
mba
gaan
mas
yara
kat
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ka
pasi
tas
Pem
erin
taha
n Ke
lura
han
67Pe
ngem
bang
an
mek
anis
me
peng
adua
n be
rbas
is s
iste
m
info
rmas
i yan
g re
al-t
ime
1U
rusa
n Ko
mun
ikas
i dan
In
form
atik
a :
peny
edia
an
salu
ran
peng
adua
n an
tara
la
in m
elal
ui b
erba
gai a
lat
dan
med
ia
Prog
ram
Kom
unik
asi,
Dat
a da
n In
form
asi
Publ
ik
1Ju
mla
h as
pira
si
war
ga Ja
kart
a ya
ng d
iresp
on
dari
berb
agai
sa
lura
n m
edia
33%
Asp
irasi
ya
ng
tere
spon
44%
1,50
050
%1,
500
70%
1,50
072
%1,
500
75%
1,50
075
%
2U
rusa
n Ko
mun
ikas
i da
n In
form
atik
a :
Men
yedi
akan
kem
udah
an
akse
s in
form
asi k
epad
a m
asya
raka
t
1Te
rsed
iany
a sa
rana
in
form
asi
kepa
da
mas
yara
kat
Med
ia C
etak
, m
edia
el
ektr
onik
, m
edia
Lua
r Ru
ang,
W
ebsi
te,
Med
ia S
osia
l
Med
ia C
etak
, m
edia
el
ektr
onik
, m
edia
Lua
r Ru
ang,
W
ebsi
te,
Med
ia S
osia
l
Med
ia C
etak
, m
edia
el
ektr
onik
, m
edia
Lua
r Ru
ang,
W
ebsi
te,
Med
ia S
osia
l
Med
ia C
etak
, m
edia
el
ektr
onik
, m
edia
Lua
r Ru
ang,
W
ebsi
te,
Med
ia S
osia
l
Med
ia C
etak
, m
edia
el
ektr
onik
, m
edia
Lua
r Ru
ang,
W
ebsi
te,
Med
ia S
osia
l
Med
ia C
etak
, m
edia
el
ektr
onik
, m
edia
Lua
r Ru
ang,
W
ebsi
te,
Med
ia S
osia
l
Med
ia C
etak
, m
edia
el
ektr
onik
, m
edia
Lua
r Ru
ang,
W
ebsi
te,
Med
ia S
osia
l
68Pe
nata
an d
an
perb
aika
n sa
rana
da
n pr
asar
ana
pela
yana
n pu
blik
ya
ng le
bih
baik
(c
epat
dan
be
rkua
litas
)
1U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: Men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
prim
a di
Ke
lura
han
dan
Keca
mat
an
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ka
pasi
tas
Pem
erin
taha
n Ke
lura
han
1In
tegr
itas
pela
yana
n pu
blik
7.6
7.9
8.2
8.4
8.4
99
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Ka
pasi
tas
Pem
erin
taha
n Ke
cam
atan
2U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: Mel
akuk
an p
erba
ikan
da
n pe
nata
an s
aran
a da
n pr
asar
ana
pela
yana
n pu
blik
Prog
ram
Pe
ning
kata
n Ku
alita
s Pe
laya
nan
Publ
ik
69Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
apar
atur
se
baga
i gar
da
tede
pan
pela
yana
n
1U
rusa
n O
tono
mi
Dae
rah
: m
elak
sana
kan
peni
ngka
tan
kapa
sita
s ap
arat
ur p
elay
anan
pu
blik
ant
ara
lain
mel
alui
pe
ndid
ikan
dan
pel
atih
an
untu
k m
embe
ntuk
ka
rakt
er p
elay
anan
pub
lik
Prog
ram
Pen
didi
kan
dan
Pela
tihan
1In
tegr
itas
pela
yana
n pu
blik
7.6
7.9
8.2
8.4
8.4
99
70Pe
ngem
bang
an
sist
em in
form
asi
dala
m m
endu
kung
pe
laya
nan
publ
ik
yang
lebi
h ba
ik
1U
rusa
n Pe
nana
man
Mod
al
: Mem
bang
un ja
ringa
n ko
mun
ikas
i per
ijina
n in
vest
asi s
ecar
a on
line
Prog
ram
Pel
ayan
an
Pena
nam
an M
odal
1Pe
rsen
tase
pe
laya
nan
perij
inan
/ non
pe
rijin
an y
ang
tepa
t wak
tu
40%
60%
70%
80%
100%
100%
100%
291
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
2U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: Men
yede
rhan
a-ka
n ja
lur b
irokr
asi p
eriji
nan
deng
an m
enin
gkat
kan
peny
elen
ggar
aan
Pela
yana
n Te
rpad
u Sa
tu
Pint
u (P
TSP)
Prog
ram
Pen
ataa
n da
n Pe
ngel
olaa
n Ke
tata
laks
anaa
n Ko
ta/K
abup
aten
1Ju
mla
h Je
nis
Periz
inan
yan
g di
laya
ni
74 je
nis
74 je
nis
74 je
nis
3U
rusa
n O
tono
mi D
aera
h
: Men
erap
kan
sist
em
info
rmas
i pel
ayan
an p
ublik
2Be
rfun
gsin
ya
sist
em
info
rmas
i pe
laya
nan
publ
ik d
i PTS
P
1) S
iste
m
Jarin
gan
Loka
l2)
Mas
ih
bers
ifat
kant
or p
os3)
3.0
17
Pem
ohon
4) T
ingk
at
kepu
asan
m
asya
ra-
kat 7
9,73
%
1) S
iste
m
Jarin
gan
Onl
ine
2) B
adan
Pe
rijin
an
Terp
adu
3) >
10.
000
pem
ohon
pe
rizin
an
4)
Tin
gkat
ke
puas
an
100%
1) S
iste
m
Jarin
gan
Onl
ine
2) B
adan
Pe
rijin
an
Terp
adu
3) >
10.
000
pem
ohon
pe
rizin
an
4)
Tin
gkat
ke
puas
an
100%
71Pe
ning
kata
n ak
ses
pela
yana
n pe
ndid
ikan
bag
i se
luru
h go
long
an
mas
yara
kat
1U
rusa
n Pe
ndid
ikan
:
Mel
aksa
naka
n W
ajib
Be
laja
r 12
Tahu
n ya
ng
mer
ata
bagi
sel
uruh
la
pisa
n m
asya
raka
t ant
ara
lain
mel
alui
Pem
beria
n Bi
aya
Ope
rasi
onal
Pe
ndid
ikan
(BO
P) d
an
Biay
a O
pera
sion
al B
uku
(BO
B) b
agi p
eser
ta d
idik
di
seko
lah
nege
ri d
an S
was
ta
pem
beria
n bi
aya
pers
onal
Si
swa
Mis
kin
(BPS
M) a
ntar
a la
in m
elal
ui P
embe
rlaku
an
KART
U JA
KART
A P
INTA
R
Prog
ram
Waj
ib
Bela
jar D
ua B
elas
Ta
hun
1Pe
rsen
tase
APK
SD
/MI,
SMP/
MTs
, SM
A/M
A/S
MK
SD10
9.83
%11
0.50
%11
1.20
%11
1.90
%11
2.70
%11
3,4%
113.
40%
SMP
110.
62%
111.
12%
112.
20%
113.
30%
114.
40%
115,
5%11
5.50
%
SMA
dan
SM
K87
.25%
90.0
0%92
.50%
95.0
0%96
.00%
97.0
0%0.
97
2Pe
rsen
tase
pes
erta
did
ik p
utus
sek
olah
SD0.
030.
020.
020.
010.
010.
000.
00
SMP
0.22
0.16
0.11
0.05
0.01
0.00
0.00
SMA
dan
SM
K0.
770.
550.
410.
270.
140.
050.
05
3Pe
rsen
tase
Pe
sert
a di
dik
pene
rima
BOP
(neg
eri d
an
swas
ta)
89,2
90,5
52,
603,
000
93,2
52,
910,
000
95,9
53,
218,
000
98,6
53,
525,
000
100
3,67
9,00
010
0
4Ca
kupa
n se
kola
h pe
nerim
a Ba
ntua
n Bu
ku
SMA
/MA
/SM
K N
eger
i da
n Sw
asta
se
rta
SMP/
MTs
Neg
eri
SMP/
MTs
Sw
asta
48,8
88SD
/MI N
eger
i17
9,87
4SD
/MI S
was
ta59
,333
SMA
/MA
/SM
K N
eger
i?
SMA
/MA
/SM
K Sw
asta
?Se
luru
h se
kola
h pa
da
sem
ua je
njan
g
5Pe
rsen
tase
pe
sert
a di
dik
dari
kelu
arga
m
iski
n pe
nerim
a Ka
rtu
Jaka
rta
Pint
ar
3.84
100
804,
635
100
805,
563
100
805,
148
100
779,
818
100
789,
389
100
2U
rusa
n Pe
ndid
ikan
:
Men
ingk
atka
n Pe
men
uhan
H
ak-h
ak A
nak
di S
ekol
ah
Prog
ram
Pen
ingk
atan
M
utu
Pend
idik
an1
Pres
enta
se
Jum
lah
seko
lah
ram
ah a
nak
010
%30
020
%30
030
%30
040
%30
050
%30
050
%
2Ju
mla
h se
kola
h ya
ng
mem
iliki
kan
tin
keju
jura
n
231
500
5,00
01,
000
5,00
01,
500
5,00
02,
000
5,00
02,
500
5,00
02,
500
3Ju
mla
h se
kola
h ya
ng
men
erap
kan
Pola
Hid
up
Bers
ih d
an
Seha
t (PH
BS)
1,29
91,
400
5,00
01,
600
5,00
01,
800
5,00
02,
200
5,00
02,
500
5,00
02,
500
4Ju
mla
h ke
jadi
an
taw
uran
pel
ajar
30
00
00
0
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
3U
rusa
n Pe
ndid
ikan
: M
embe
rikan
ba
ntua
n/hi
bah
untu
k pe
mba
ngun
an g
edun
g se
kola
h sw
asta
ata
upun
hi
bah
meu
bela
ir
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
Pra
sara
na
Pend
idik
an
1Ju
mla
h Le
mba
ga
Pend
idik
an
Swas
ta
Pene
rima
Hib
ah
00
510
,000
510
,000
510
,000
510
,000
20
4U
rusa
n Pe
ndid
ikan
: M
enin
gkat
kan
daya
ta
mpu
ng p
eser
ta d
idik
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
Pra
sara
na
Pend
idik
an
Jum
lah
seko
lah
yang
dib
angu
n2
23
25,0
004
25,0
005
25,0
006
25,0
006
5U
rusa
n Pe
ndid
ikan
: M
enin
gkat
kan
seko
lah
yang
ber
fung
si d
enga
n ba
ik
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
Pra
sara
na
Pend
idik
an
Pers
enta
se
gedu
ng
seko
lah
yang
be
rfun
gsi
deng
an b
aik
9091
600,
000
9260
0,00
093
600,
000
9460
0,00
095
600,
000
95
72Pe
ning
kata
n ku
alita
s la
yana
n pe
ndid
ikan
1U
rusa
n Pe
ndid
ikan
:
Men
ingk
atka
n ku
alita
s lu
lusa
n pe
sert
a di
dik
anta
ra la
in m
elal
ui
Peny
ebar
an s
ekol
ah-
seko
lah
ungg
ulan
ke
selu
ruh
wila
yah,
dan
an
tara
lain
mel
alui
Pe
nyem
purn
aan
sist
em ra
yoni
sasi
dan
pe
ning
kata
n ka
rakt
er b
agi
kual
itas
didi
k
Prog
ram
Pen
ingk
atan
M
utu
Pend
idik
an1
Pers
enta
se K
elul
usan
SD10
010
010
010
010
010
010
0
SMP
99.9
910
010
010
010
010
010
0
SMA
99.6
599
.799
.85
99.9
510
010
010
0
SMK
99.9
299
.94
99.9
810
010
010
010
0
2Ra
ta-r
ata
Nila
i UN
SD7.
437.
57.
67.
77.
88
8
SMP
7.65
7.7
7.8
7.85
7.95
88
SMA
7.23
7.5
7.6
7.7
7.8
88
SMK
7.78
7.8
7.85
7.9
7.95
88
3Ju
mla
h se
kola
h Re
gule
r di
ping
gira
n Ja
kart
a ya
ng
ditin
gkat
kan
men
jadi
U
nggu
lan
00
00
10,0
0025
500
2550
025
500
75
4Pe
rban
ding
an
Pene
rimaa
n Pe
sert
a D
idik
Ba
ru (P
PDB)
an
tara
loka
l, um
um, p
rest
asi
dan
non
DKI
0 : 9
0 : 5
: 5
45 :
45 :
5 : 5
4,70
045
: 45
: 5
: 54,
700
45 :
45 :
5 : 5
4,70
045
: 45
: 5
: 54,
700
45 :
45 :
5 : 5
4,70
045
: 45
: 5
: 5
2U
rusa
n Pe
ndid
ikan
: M
enin
gkat
kan
kual
itas
dan
kuan
titas
gur
u / p
endi
dik
5Pe
rsen
tase
G
uru
/ pe
ndid
ik y
ang
mem
enuh
i st
anda
r ko
mpe
tens
i
6Ra
sio
guru
te
rhad
ap
pese
rta
didi
k
SD SMP
SMA
dan
SM
K
293
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
73Pe
ning
kata
n ak
ses
pela
yana
n ke
seha
tan
bagi
se
luru
h pe
ndud
uk
DKI
Jaka
rta
1U
rusa
h Ke
seha
tan
: M
ener
apka
n si
stem
ja
min
an p
embi
ayaa
n m
enye
luru
h (to
tal
cove
rage
) bag
i mas
yara
kat
anta
ra la
in m
elal
ui
Pene
rapa
n pe
laya
nan
kese
hata
n gr
atis
bag
i se
luru
h w
arga
mis
kin
dan
rent
an a
ntar
a la
in m
elal
ui
pem
berla
kuan
KA
RTU
JA
KART
A S
EHAT
Prog
ram
Jam
inan
Pe
mel
ihar
aan
Kese
hata
n D
aera
h
1Ca
kupa
n m
asya
raka
t m
iski
n da
n re
ntan
ber
- KTP
D
KI Ja
kart
a ya
ng m
enda
pat
laya
nan
kese
hata
n
100.
%10
0.%
1,50
0,00
010
0.%
1,50
0,00
010
0.%
1,50
0,00
010
0.%
1,50
0,00
010
0.%
1,50
0,00
010
0.%
2U
rusa
n Ke
seha
tan
: M
enye
leng
-gar
akan
pe
laya
nan
kese
hata
n M
asya
raka
t di p
asar
-pas
ar
trad
isio
nal/r
umah
sus
un
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kese
hata
n
1Ju
mla
h Pa
sar y
ang
men
yedi
akan
pe
laya
nan
kese
hata
n
05
4,17
710
8,11
015
12,0
4420
15,9
7825
19,9
1225
2Ju
mla
h ru
mah
su
sun
mili
k Pe
mda
yan
g m
enye
diak
an
Fasi
litas
la
yana
n ke
seha
tan
02
1,67
17
5,75
012
9,68
418
15,2
4024
19,9
6024
3U
rusa
n Ke
seha
tan
: M
enge
mba
ngka
n Pu
skes
mas
Raw
at in
ap
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kese
hata
n
1Ju
mla
h Pu
skes
mas
Ke
cam
atan
ya
ng te
lah
mem
iliki
fa
silit
as R
awat
In
ap s
elai
n Ru
mah
Ber
salin
1927
78,5
0038
250,
000
4415
0,00
044
044
044
4U
rusa
n Ke
seha
tan
: M
enam
bah
kapa
sita
s Te
mpa
t Tid
ur k
elas
tiga
pa
da R
SUD
.
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Sa
rana
dan
Pra
sara
na
Kese
hata
n
1Pe
rsen
tase
Ka
pasi
tas
tem
pat t
idur
ke
las T
iga
(3) d
i RS
UD
7273
207,
600
7456
6,70
075
7580
80
5U
rusa
n Ke
seha
tan
: Mem
bent
uk d
an
men
gem
bang
kan
Kelu
raha
n si
aga
aktif
Prog
ram
Pem
bina
an
Upa
ya K
eseh
atan
1Pe
rsen
tase
Ke
lura
han
siag
a ak
tif
5050
5560
6570
70
6U
rusa
n Ke
seha
tan
: m
ener
apka
n sa
nita
si
tota
l ber
basi
s m
asya
raka
t (S
TBM
) di k
elur
ahan
Prog
ram
Pe
ngen
dalia
n Pe
nyak
it da
n Ke
seha
tan
Ling
kung
an
1Ju
mla
h Ke
lura
han
yang
m
ener
apka
n ST
BM
26
1218
2430
30
7U
rusa
n Ke
seha
tan
: M
enin
gkat
kan
caku
pan
akse
s la
yana
n ke
seha
tan
pada
OD
HA
(Ora
ng
Den
gan
HIV
/AID
S)
1Pr
opor
si ju
mla
h pe
ndud
uk u
sia
15-2
4 ta
hun
yang
mem
iliki
pe
nget
ahua
n ko
mpr
ehen
sif
tent
ang
HIV
/A
IDS
21.6
7%90
%95
%95
%96
%97
%97
%
NO
STRA
TEG
IA
RAH
KEB
IJA
KAN
PRO
GRA
MIN
DIK
ATO
R KI
NER
JA
(OUTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
2012
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
PRI
ORI
TAS
DA
N K
ERA
NG
KA P
END
AN
AA
N
KON
DIS
I A
KHIR
201
720
1320
1420
1520
1620
17
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
Targ
et
Rp (J
uta)
74Pe
ngen
dalia
n pe
rtum
buha
n pe
ndud
uk a
lam
i da
n ur
bani
sasi
1U
rusa
n Ke
luar
ga
Bere
ncan
a da
n Ke
luar
ga
Seja
hter
a :
KB G
ratis
Prog
ram
Kel
uarg
a Be
renc
ana
1To
tal F
ertil
ity
Rate
(TFR
)2.
32.
310
,000
2.3
10,0
002.
210
,000
2.2
10,0
002.
110
,000
2.1
2Ju
mla
h Pa
sang
an
Usi
a Su
bur
yang
men
jadi
pe
sert
a K
B Ba
ru
364.
916
366
,785
12
,896
403
,030
15
,476
439
,275
18
,571
475
,520
22
,285
511
,765
26
,741
511
,765
Prog
ram
Bin
a Ke
taha
nan
dan
Pem
berd
ayaa
n Ke
luar
ga
3Ju
mla
h pa
sang
an
usia
sub
ur
yang
men
jadi
pe
sert
a KB
akt
if
1.0
41.0
81
1,0
61,0
43
7,60
5 1
,102
,686
9,
004
1,1
44,3
29
10,6
71 1
,181
,229
12
,658
1,1
85,9
72
14,9
96 1
,185
,972
2U
rusa
n Ke
pend
uduk
an
: Mem
buat
kaj
ian
pola
m
obili
tas
dan
mig
rasi
pe
ndud
uk k
edal
am d
an
kelu
ar Ja
kart
a
Prog
ram
Pe
ngel
olaa
n,
Peng
emba
ngan
dan
Pe
man
faat
an D
ata
Kepe
ndud
ukan
dan
Pe
ncat
atan
Sip
il
1Te
rsus
unny
a ke
bija
kan
pena
ngan
an
mob
ilita
s da
n m
igra
si
pend
uduk
01
kajia
n50
0
3U
rusa
n So
sial
: M
elak
ukan
st
udi d
an k
ajia
n de
mog
rafis
dan
sos
iolo
gis
tent
ang
kelo
mpo
k PM
KS
(gel
anda
ngan
, pen
gem
is,
dan
tuna
wis
ma)
Prog
ram
Pel
ayan
an
Reha
bilit
asi S
osia
lJu
mla
h do
kum
en s
tudi
da
n ka
jian
dem
ogra
fis
dan
sosi
olog
is
tent
ang
kelo
mpo
k PM
KS
00
1Im
plem
enta
siIm
plem
enta
siIm
plem
enta
siIm
plem
enta
si
18,5
28,1
5430
,059
,603
26,2
55,2
8725
,159
,255
22,7
98,7
84
294 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
TABEL 8.1Indikasi Rencana Program Provinsi DKI Jakarta
297
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
II -
Indi
kasi
Ren
cana
Pro
gram
Pro
vins
i DKI
Jaka
rta
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
1PE
ND
IDIK
AN
Prog
ram
Pen
didi
kan
Ana
k U
sia
Din
i1
Pers
enta
se A
PK P
AUD
71%
76%
82%
87%
92%
95%
95%
2Pr
ogra
m W
ajib
Bel
ajar
Dua
Bel
as T
ahun
1Pe
rsen
tase
APK
SD
/MI,
SMP/
MTs
, SM
A/
MA
/SM
K
SD10
9.83
%11
0,5%
111,
2%11
1,9%
112,
7%11
3,4%
113,
4%
SMP
110.
62%
111,
12%
112,
2%11
3,3%
114,
4%11
5,5%
115,
5%
SMA
dan
SM
K87
.25%
90.0
0%92
,5%
95.0
0%96
.00%
97.0
0%97
.00%
2Pe
rsen
tase
pes
erta
did
ik p
utus
sek
olah
SD0.
030.
020.
020.
010.
010.
000.
00
SMP
0.22
0.16
0.11
0.05
0.01
0.00
0.00
SMA
dan
SM
K0.
770.
550.
410.
270.
140.
050.
05
3Pe
rsen
tase
Pes
erta
did
ik p
ener
ima
BOP
(neg
eri d
an s
was
ta)
89,2
90,5
593
,25
95,9
598
,65
100
100
4Ca
kupa
n se
kola
h pe
nerim
a Ba
ntua
n Bu
kuSM
A/ M
A/S
MK
Neg
eri
dan
Swas
ta s
erta
SM
P/M
Ts N
eger
i
SMP/
MTs
Sw
asta
SD/M
I Neg
eri
SD/M
I Sw
asta
SMA
/MA
/SM
K N
eger
iSM
A/M
A/S
MK
Swas
taSe
luru
h se
kola
h pa
da
sem
ua je
njan
g
5Pe
rsen
tase
pes
erta
did
ik d
ari k
elua
rga
mis
kin
pene
rima
Kart
u Ja
kart
a Pi
ntar
3.84
100
100
100
100
100
100
3Pr
ogra
m P
endi
dika
n N
on F
orm
al d
an In
form
al1
Pers
enta
se A
ngka
But
a A
ksar
a0.
650.
500.
400.
050.
030.
010.
01
2Pe
rsen
tase
Lem
baga
Ket
eram
pila
n N
on
Form
al d
an In
form
al y
ang
dibi
na10
010
010
010
010
010
010
0
4Pr
ogra
m P
endi
dika
n Kh
usus
dan
Lay
anan
Khu
sus
1Ju
mla
h se
kola
h ya
ng m
elak
sana
kan
pend
idik
an in
klus
i17
620
623
626
629
632
632
6
TK9
99
99
99
SD12
315
020
030
040
053
453
4
SMP
3450
100
150
200
220
220
SMA
/SM
K10
1520
2530
3030
2Ju
mla
h re
visi
per
atur
an te
ntan
g pe
nera
pan
pend
idik
an in
klus
i0
11
11
11
5Pr
ogra
m P
enin
gkat
an M
utu
Pend
idik
an1
Pers
enta
se K
elul
usan
SD10
010
010
010
010
010
010
0
SMP
99.9
910
010
010
010
010
010
0
SMA
99.6
599
.799
.85
99.9
510
010
010
0
SMK
99.9
299
.94
99.9
810
010
010
010
0
2Ra
ta-r
ata
Nila
i UN
SD7.
437.
57.
67.
77.
88
8
SMP
7.65
7.7
7.8
7.85
7.95
88
SMA
7.23
7.5
7.6
7.7
7.8
88
SMK
7.78
7.8
7.85
7.9
7.95
88
3Pr
esen
tase
Jum
lah
seko
lah
ram
ah a
nak
010
%20
%30
%40
%50
%50
%
4Ju
mla
h se
kola
h ya
ng m
emili
ki k
antin
ke
juju
ran
231
500
1,00
01,
500
2,00
02,
500
2,50
0
5Ju
mla
h se
kola
h ya
ng m
ener
apka
n Po
la
Hid
up B
ersi
h da
n Se
hat (
PHBS
)1,
299
1,40
01,
600
1,80
02,
200
2,50
02,
500
6Ju
mla
h ke
jadi
an ta
wur
an p
elaj
ar3
00
00
00
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
7Ju
mla
h se
kola
h Re
gule
r di p
ingg
iran
Jaka
rta
yang
diti
ngka
tkan
men
jadi
Ung
gula
n (T
enag
a Pe
ndid
ik d
an K
epen
didi
kan)
00
025
2525
75
8Pe
rban
ding
an P
ener
imaa
n Pe
sert
a D
idik
Ba
ru (P
PDB)
ant
ara
loka
l, um
um, p
rest
asi
dan
non
DKI
0 : 9
0 : 5
: 5
45 :
45 :
5 : 5
45 :
45 :
5 : 5
45 :
45 :
5 : 5
45 :
45 :
5 : 5
45 :
45 :
5 : 5
45 :
45 :
5 : 5
9Pe
rsen
tase
Gur
u / p
endi
dik
yang
mem
enuh
i st
anda
r kom
pete
nsi
S180
,53
% (2
7.71
6 or
ang)
87.5
3%94
.50%
100%
100%
100%
100%
Sert
ifika
si81
% (4
1.16
8 or
ang)
86.1
0%91
.20%
95.2
5%98
.35%
100%
100%
6Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Pend
idik
an1
Jum
lah
Lem
baga
Pen
didi
kan
Swas
ta
Pene
rima
Hib
ah
00
55
55
20
2Ju
mla
h se
kola
h ya
ng d
iban
gun
22
34
56
6
3Pe
rsen
tase
ged
ung
seko
lah
yang
ber
fung
si
deng
an b
aik
9091
9293
9495
95
7Pr
ogra
m P
enin
gkat
an ta
ta k
elol
a la
yana
n pe
ndid
ikan
1Pe
rsen
tase
sek
olah
yan
g m
elak
sana
kan
Man
ajem
en P
enin
gkat
an M
utu
Berb
asis
Se
kola
h (M
PMBS
)
90%
93%
95%
97%
98%
100%
100%
1KE
SEH
ATA
NPr
ogra
m P
embi
naan
Upa
ya K
eseh
atan
1
Um
ur H
arap
an H
idup
(UH
H)
76,2
076
.40
76.5
076
.60
76.7
076
.80
76.8
0
2Pe
rsen
tase
Kel
urah
an S
iaga
Akt
if50
%50
%55
%60
%65
%70
%70
%
2Pr
ogra
m B
ina
Giz
i, Ke
seha
tan
Ibu
dan
Ana
k1
Ang
ka K
emat
ian
Ibu
(AKI
) (pe
r 100
.000
)64
.33
5550
4035
3030
2A
ngka
Kem
atia
n Ba
yi (A
KB) (
per 1
000)
7.53
7.50
7.40
7.30
7.20
7.10
7.10
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Kese
hata
n1
Jum
lah
Pasa
r yan
g m
enye
diak
an p
elay
anan
ke
seha
tan
05
1015
2025
25
2Ju
mla
h ru
mah
sus
un m
ilik
Pem
da y
ang
men
yedi
akan
Fas
ilita
s la
yana
n ke
seha
tan
02
712
1824
24
3Ju
mla
h Pu
skes
mas
Kec
amat
an y
ang
tela
h m
emili
ki fa
silit
as R
awat
Inap
sel
ain
Rum
ah
Bers
alin
1927
3844
4444
44
4Pe
rsen
tase
kap
asita
s Tem
pat T
idur
Kel
as
Tiga
di R
SUD
7273
7475
7580
80%
4Pr
ogra
m Ja
min
an P
emel
ihar
aan
Kese
hata
n D
aera
h1
Caku
pan
mas
yara
kat m
iski
n da
n re
ntan
ber
- KT
P D
KI Ja
kart
a ya
ng m
enda
pat l
ayan
an
kese
hata
n
100.
%10
0.%
100.
%10
0.%
100.
%10
0.%
100.
%
5Pr
ogra
m P
enge
ndal
ian
Peny
akit
dan
Peny
ehat
an
Ling
kung
an1
Ang
ka k
esak
itan
pen
yaki
t DBD
(per
10
0.00
0)68
.47
65.0
062
.00
59.0
056
.00
53.0
053
.00
2Pe
rsen
tase
Pen
emua
n ka
sus
kasu
s ba
ru T
B pa
ru B
TA P
ositi
f86
8890
9294
9696
3Pe
rsen
tase
Cak
upan
aks
es la
yana
n ke
seha
tan
pada
OD
HA
3540
4550
5560
60
4Pr
opor
si ju
mla
h pe
ndud
uk u
sia
15-2
4 ta
hun
yang
mem
iliki
pen
geta
huan
kom
preh
ensi
f te
ntan
g H
IV/A
IDS
21.6
7%90
%95
%95
%96
%97
%97
%
5Pe
rsen
tase
Cak
upan
Uni
vers
al C
hild
Im
mun
izat
ion
(UCI
)10
010
010
010
010
010
010
0
6Ju
mla
h Pu
skes
mas
yan
g m
elak
ukan
pe
nang
anan
Pen
yaki
t Tid
ak M
enul
ar (P
TM)
035
3740
4244
44
7Ju
mla
h Ke
lura
han
yang
men
erap
kan
Sani
tasi
Tota
l Ber
basi
s M
asya
raka
t (ST
BM)
26
1230
5080
80
6Pr
ogra
m K
efar
mas
ian,
Ala
t Kes
ehat
an d
an M
akan
an &
M
inum
an1
Pers
enta
se o
bat G
ener
ik y
ang
digu
naka
n ol
eh P
uske
smas
8687
8889
9091
91
299
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
2Pe
rsen
tase
Oba
t Ras
iona
l yan
g di
guna
kan
pada
Lay
anan
Kes
ehat
an P
emer
inta
h40
5565
7075
8080
3Ju
mla
h Pe
nguj
ian
Prod
uk M
akan
an
prod
uksi
rum
ah ta
ngga
yan
g be
reda
r di
pasa
ran
010
item
15 it
em15
item
15 it
em15
item
15 it
em
7Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
dan
Pem
berd
ayaa
n SD
M
Kese
hata
n1
Jum
lah
SDM
Kes
ehat
an n
on P
NS
yang
m
emili
ki k
ompe
tens
i0
250
oran
g50
0 or
ang
750
oran
g10
00 o
rang
1250
ora
ng12
50 o
rang
2Pe
rsen
tase
Ket
erse
diaa
n Te
naga
Kes
ehat
an
di P
uske
smas
4860
7080
9010
010
0
8Pr
ogra
m A
ntis
ipas
i dan
Pen
angg
ulan
gan
Kese
hata
n Te
rkai
t Ben
cana
1Re
spon
tim
e pe
nang
anan
kes
ehat
an d
alam
pe
nang
gula
ngan
ben
cana
15 m
enit
15 m
enit
15 m
enit
15 m
enit
15 m
enit
15 m
enit
15 m
enit
1PE
KERJ
AA
N U
MU
MPr
ogra
m P
emba
ngun
an/P
enin
gkat
an Ja
lan
dan
Jem
bata
n1
Jum
lah
flyov
er y
ang
terb
angu
n30
00
51
137
2Ju
mla
h un
derp
ass t
erba
ngun
130
23
220
3Lu
as Ja
lan
Tem
bus
dan
Mis
sing
Lin
k ya
ng
terb
angu
n25
.502
m²
19,2
0048
,000
48,0
0048
,000
48,0
0021
1.20
0 m
²
4Ju
mla
h je
mba
tan
yang
terb
angu
n28
76
329
6 je
mba
tan
5Lu
as ja
lan
yang
terb
angu
n (m
²)48
,311
,359
.97
8,15
010
9,20
025
3,00
063
6,60
073
2,50
050
,050
,809
.97
6Lu
as ja
lan
arte
ri se
jaja
r 6 ru
as ja
lan
tol
dala
m k
ota
0-
95,6
0095
,600
72,0
0072
,000
335.
800
m²
7Pa
njan
g tr
otoa
r yan
g te
rban
gun
540.
336
m22
,994
25,2
9327
,823
30,6
0533
,666
680.
717
m²
2Pr
ogra
m R
ehab
ilita
si/P
emel
ihar
aan
Jala
n da
n Je
mba
tan
1W
ilaya
h ja
lan
dan
jem
bata
n ya
ng d
ipel
ihar
a5
wila
yah
5 w
ilaya
h5
wila
yah
5 w
ilaya
h5
wila
yah
5 w
ilaya
h5
wila
yah
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Peke
rjaan
U
mum
1Pe
ning
kata
n dr
aina
se d
i pus
at k
ota
03.
000
m’
5.00
0 m
’5.
000
m’
5.00
0 m
’5.
000
m’
23.0
00 m
2Ju
mla
h al
at b
erat
yan
g te
rsed
ia87
158
88
813
4
3Ju
mla
h al
at p
enye
dot l
umpu
r yan
g te
rsed
ia10
152
11
130
4Ju
mla
h TP
S ra
mah
ling
kung
an y
ang
ters
edia
330
3030
3030
153
5Ju
mla
h sa
ringa
n sa
mpa
h ot
omat
is y
ang
ters
edia
23 u
nit (
17 u
nit m
ilik
Pem
da D
KI, 6
uni
t mili
k Ke
men
PU
)
1 un
it1
unit
1 un
it1
unit
1 un
it28
uni
t
4Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Sis
tem
Dra
inas
e1
Panj
ang
kali/
sung
ai y
ang
dino
rmal
isas
i3,
200
06,
438
11,5
3325
,206
16,8
4363
,220
2Ju
mla
h su
ngai
kew
enan
gan
Prov
insi
DKI
Ja
kart
a ya
ng d
iker
uk0
15
6
3Te
rlaks
anan
ya p
enge
ruka
n su
ngai
- 2
750
m’
920
0 m
’51
00 m
’78
80 m
’67
40 m
’31
.670
m’
5Pr
ogra
m P
enye
diaa
n da
n Pe
ngel
olaa
n A
ir Be
rsih
1Pe
rsen
tase
Cak
upan
pel
ayan
an a
ir m
inum
pe
rpip
aan
60.5
9%67
.06%
73.5
3%80
%82
.60%
85%
85%
2Pe
mba
ngun
an p
ipa
tran
smis
i air
min
um
dari
perb
atas
an B
ekas
i ke
Mua
ra K
aran
g0
30%
60%
100%
6Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
, Pen
gelo
laan
, dan
Kon
serv
asi
Sung
ai, D
anau
, dan
Sum
ber D
aya
Air
Lain
nya
1Ju
mla
h w
aduk
dan
situ
yan
g di
keru
k0
21
22
29
2Ju
mla
h w
aduk
ber
jenj
ang
di d
aera
h hu
lu
yang
terb
angu
n0
00
00
11
3Te
rlaks
anan
ya k
onse
rvas
i air
tana
h 5
kota
5 ko
ta5
kota
5 ko
ta5
kota
1000
1200
1500
300
300
2 un
it2
unit
2 un
it2
unit
2 un
it
7Pr
ogra
m P
emba
ngun
an P
rasa
rana
dan
Sar
ana
Peng
enda
li Ba
njir
1Lu
as la
han
yang
ters
edia
unt
uk
pem
bang
unan
kor
idor
ker
ing
KBT
2.82
2.08
3 m
²30
,600
28,3
3326
,234
24,2
9122
,492
2.95
4.03
3 m
²
2Lu
as la
han
yang
dib
ebas
kan
untu
k pr
a pe
laks
anaa
n pe
mba
ngun
an k
ali
Pesa
nggr
ahan
, Ang
ke, S
unte
r (PA
S)
13.4
87 m
²39
2,85
392
2,84
70
00
1.31
5.70
0 m
²
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
3Lu
as la
han
untu
k pe
mba
ngun
an fi
sik
kal
i Ci
liwun
g (m
²)0
97,
041
177
,003
25
4,63
612
7318
065
6.00
0 m
²
4Pa
njan
g su
ngai
di a
liran
tim
ur y
ang
tert
ata
0 1
,400
1
,400
0
00
2.80
0 m
²
5Pa
njan
g al
iran
Kali
Cide
ng y
ang
tert
ata
6Pe
nyel
esai
an M
aste
rpla
n da
n PM
U S
uppo
rt
JCD
S / N
CICD
00%
100%
100%
7Ju
mla
h si
stem
pol
der b
aru
yang
terb
angu
n36
01
06
144
8 Ju
mla
h S
umur
Res
apan
(Inj
ectio
n W
ell)
Wad
uk y
ang
terb
angu
n
14
44
44
21
9Pa
njan
g pe
ngam
an p
anta
i yan
g te
rban
gun
9.71
8 m
300
m1.
200
m1.
500
m0
012
.718
m
10Ju
mla
h w
aduk
yan
g di
bang
un3
02
14
212
11Ju
mla
h em
bung
yan
g te
rban
gun
di 5
w
ilaya
h ko
ta Ja
kart
a0
53
33
317
12Te
rsed
iany
a do
kum
en p
eren
cana
an
pem
bang
unan
Tero
won
gan
Baw
ah T
anah
M
ulti
fung
si
Pra
Feas
ibili
ty S
tudy
Feas
ibili
ty S
tudy
8Pr
ogra
m P
emel
ihar
aan
Pras
aran
a da
n Sa
rana
Pe
ngen
dali
Banj
ir da
n D
rain
ase
1Ju
mla
h w
aduk
pen
gend
ali b
anjir
yan
g te
rpel
ihar
a21
2121
2121
2121
2te
rlaks
anan
ya p
erba
ikan
sis
tem
pom
pa,
pint
u ai
r, da
n ke
leng
kapa
nnya
5
wila
yah
55
55
55
wila
yah
kota
adm
(627
po
mpa
, 42
pint
u ai
r)
3te
rpel
ihar
anya
sar
ana
dan
pras
aran
a in
fras
truk
tur d
rain
ase
tidak
terp
redi
ksi
5 w
ilaya
h5
55
55
5 w
ilaya
h ko
ta a
dm
4Te
rtan
gani
nya
Titik
Gen
anga
n Ja
lan
Art
eri/
Kole
ktor
11
013
00
00
123
9Pr
ogra
m P
emba
ngun
an, P
enin
gkat
an, d
an
Pem
elih
araa
n Sa
rana
Jarin
gan
Util
itas
1Te
rlaks
anan
ya In
vent
aris
asi J
arin
gan
Util
itas
5 w
ilaya
h5
wila
yah
5 w
ilaya
h5
wila
yah
5 w
ilaya
h5
wila
yah
5 w
ilaya
h
2Te
rlaks
anaa
nya
pela
yana
n pe
rmoh
onan
IMP,
IPPJ
U, r
ekom
enda
si P
LB d
an d
ata
perij
inan
211
ijin
175
ijin
175
ijin
175
ijin
175
ijin
175
ijin
1086
ijin
3Pe
nata
an d
an p
emba
ngun
an ja
ringa
n du
ctin
g ut
ilita
s0
1.35
0 m
’6.
600
m’
4.10
0 m
’4.
000
m’
6.10
0 m
’22
.150
m’
10Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
iner
ja P
enge
lola
an
Pers
ampa
han
1Ju
mla
h sa
mpa
h da
lam
kot
a ya
ng d
iola
h m
elal
ui IT
F54
0 to
n/ha
ri10
00 to
n/ha
ri10
00 to
n/ha
ri10
00 to
n/ha
ri10
00 to
n/ha
ri
2Pe
rsen
tase
sam
pah
dala
m k
ota
yang
dap
at
tert
anga
ni s
ecar
a te
pat w
aktu
0.88
0.9
0.93
0.96
0.98
11
11Pr
ogra
m P
embe
basa
n Ta
nah
Unt
uk P
emba
ngun
an
Pras
aran
a da
n Sa
rana
ke-
PU-a
n1
Luas
laha
n ya
ng d
ibeb
aska
n un
tuk
Pem
bang
unan
Pra
sara
na d
an S
aran
a ke
-PU
-an
Bid
ang
Air
92.8
48 m
²55
5,01
61,
126,
293
748,
430
508,
565
64,6
113,
096,
000
m²
2Lu
as la
han
yang
dib
ebas
kan
untu
k Pe
mba
ngun
an P
rasa
rana
dan
Sar
ana
ke-P
U-
an B
idan
g Ja
lan
17.0
66 m
²71
,728
75,0
0859
,681
47,4
2744
,431
315.
341
m²
3Lo
kasi
yan
g di
beba
skan
unt
uk T
PS0
216
2215
1570
12Pr
ogra
m P
engu
rang
an T
imbu
lan
Sam
pah
di S
umbe
r1
Pers
enta
se p
engu
rang
an ti
mbu
lan
sam
pah
di s
umbe
r7%
14%
14%
15%
15%
15%
15%
13Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
iner
ja P
enge
lola
an A
ir Li
mba
h1
Pers
enta
se fa
silit
as te
rban
gun
sist
em a
ir lim
bah
terp
usat
Te
rsed
iany
a fa
silit
as
sist
em a
ir lim
bah
terp
usat
Zo
na 0
(4%
dar
i sel
uruh
D
KI)
Peny
usun
an
UKL
UPL
gro
und
brea
king
Zon
a 1
dan
pem
beba
san
laha
n IP
AL
Zona
1
Pem
beba
san
laha
n IP
AL
Zona
1
lanj
utan
dan
pe
nyus
unan
A
MD
AL
Zona
1
Pem
beba
san
laha
n IP
AL
Zona
1
lanj
utan
dan
pe
nyus
unan
A
MD
AL
Zona
6
Dim
ulai
nya
kons
truk
si
perp
ipaa
n Zo
na 1
Kons
truk
si
perp
ipaa
n Zo
na
1 la
njut
an d
an
dim
ulai
nya
kons
truk
si
perp
ipaa
n Zo
na 6
Fasi
litas
terb
angu
n si
stem
air
limba
h te
rpus
at s
ebes
ar 8
%
dari
selu
ruh
DKI
(Zon
a 0,
Zo
na 1
, dan
Zon
a 6)
2Pe
rsen
tase
IPA
L si
stem
set
empa
t yan
g te
rban
gun
01
7121
3.5
3.5
100
3Ju
mla
h IP
AL
kom
unal
yan
g m
ulai
terb
angu
n2
03
32
111
301
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
4Vo
lum
e pe
nyed
otan
dan
pen
gola
han
limba
h se
ptic
tank
400
m3/
hari
500
m3/
hari
700
m3/
hari
900
m3/
hari
1200
m3/
hari
1500
m3/
hari
1500
m3/
hari
14Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
eran
Ser
ta M
asya
raka
t dal
am
Peng
elol
aan
Pers
ampa
han
1Pe
rsen
tase
Pen
gura
ngan
Sam
pah
yang
di
buan
g di
sun
gai d
an ta
man
0%10
%20
%30
%40
%50
%50
%
2Pe
rsen
tase
tim
bula
n Sa
mpa
h D
KI Ja
kart
a ya
ng d
ikel
ola
seca
ra S
wad
aya
oleh
M
asya
raka
t dan
Sw
asta
(Kon
sep
Busi
ness
to
Bus
ines
s)
0%0%
3%10
%15
%20
%20
%
1PE
RUM
AH
AN
RA
KYAT
Prog
ram
Keb
ijaka
n Pe
ngem
bang
an P
erum
ahan
1Te
rsus
unny
a pr
osed
ur e
stat
e m
anag
emen
t20
%40
%60
%80
%10
0%10
0%
2Te
rlaks
anan
ya p
embi
naan
dan
im
plem
enta
si e
stat
e m
anag
emen
t 5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi d
an 1
ka
bupa
ten
adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
3Te
rlaks
anan
ya s
tudi
dan
kaj
ian
peru
mah
an,
perm
ukim
an d
an G
edun
g Pe
mda
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
4Te
rlaks
anan
ya M
onito
ring
dan
Eval
uasi
Pe
rum
ahan
, Per
muk
iman
dan
Ged
ung
Pem
da
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5Te
rlaks
anan
ya k
apas
itas
regu
lato
r di B
idan
g Pe
rum
ahan
dan
Ged
ung
Pem
da4
kajia
n4
draf
t Per
da/
Perg
ub4
sosi
alis
asi
4 do
kum
en p
erat
uran
6Te
rlaks
anan
ya k
oord
inas
i aso
sias
i usa
ha
peru
mah
an5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi d
an 1
ka
bupa
ten
adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
7Te
rlaks
anan
ya P
enga
was
an d
an
Peng
enda
lian
Peru
mah
an, P
erm
ukim
an d
an
Ged
ung
Pem
da
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
Peng
awas
an d
an
Peng
enda
lian
di S
uku
Din
as P
erum
ahan
dan
G
edun
g Pe
mda
2Pr
ogra
m P
elay
anan
Per
umah
an d
an P
erm
ukim
an1
Terla
ksan
anya
Pel
ayan
an P
eriz
inan
dan
Pe
nyel
esai
an S
engk
eta
Bida
ng P
erum
ahan
5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi d
an 1
ka
bupa
ten
adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i dan
1
kabu
pate
n ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
Perij
inan
rum
ah k
ost,
rum
ah s
ewa
dan
rum
ah
berS
ip d
i 5 w
ilaya
h ko
ta a
dmin
istr
asi d
an 1
ka
bupa
ten
adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
2Te
rlaks
anan
ya p
elay
anan
pen
ghun
ian
rum
ah s
usun
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i
3Te
rlaks
anan
ya p
embe
rday
aan
mas
yara
kat
rusu
nam
a3
loka
si ru
sun
4 lo
kasi
rusu
n1
loka
si ru
sun
2 lo
kasi
rusu
n5
loka
si ru
sun
6 lo
kasi
rusu
n18
loka
si ru
sun
4Te
rkoo
rdin
asin
ya p
elak
sana
an k
egia
tan
CSR
deng
an d
unia
usa
ha5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
Kegi
atan
CSR
di S
uku
Din
as P
erum
ahan
dan
G
edun
g Pe
mda
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
ualit
as d
an P
erba
ikan
Kam
pung
1Te
rlaks
anan
ya P
enat
aan
kam
pung
se
panj
ang
Dae
rah
alira
n su
ngai
Cili
wun
gLo
kasi
Cili
wun
gLo
kasi
Cili
wun
gLo
kasi
Cili
wun
gLo
kasi
Cili
wun
gTe
rtat
anya
Dae
rah
Alir
an
Sung
ai C
iliw
ung
2Ju
mla
h un
it Ru
sun
tem
atik
yan
g te
rban
gun
00
052
6 U
nit
300
unit
826
Uni
t
3Te
rtat
anya
Kam
pung
Tem
atik
059
Lok
asi
70 L
okas
i15
Lok
asi
10 L
okas
i4
Loka
siTe
rtat
anya
loka
si
perm
ukim
an w
arga
ya
ng la
yak
huni
4Ju
mla
h RW
Kum
uh y
ang
tert
ata
126
RW78
RW
68 R
W63
RW
57 R
W
392
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
5Te
rlaks
anan
ya p
embe
rday
aan
mas
yara
kat
dala
m p
erba
ikan
kam
pung
terp
adu
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi d
an 1
Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i 5
Kota
Adm
inis
tras
i da
n 1
Kabu
pate
n Ad
min
istr
asi
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
6Te
rlaks
anan
ya p
erba
ikan
jala
n, s
alur
an d
an
jala
n or
ang/
lingk
unga
n5
Kota
Adm
inis
tras
i dan
1
Kabu
pate
n Ad
min
istr
asi
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
7Te
rlaks
anan
ya p
enge
mba
ngan
per
baik
an
kam
pung
terp
adu
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi d
an 1
Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i 5
Kota
Adm
inis
tras
i da
n 1
Kabu
pate
n Ad
min
istr
asi
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
4Pr
ogra
m p
enye
diaa
n Pe
rum
ahan
Rak
yat
1Te
rban
gunn
nya
Supe
r Blo
k Ru
suna
wa
Lokb
in R
awab
uaya
(M
ulti
Year
s) 2
To
wer
Str
uktu
r
Lokb
in R
awab
uaya
(M
ulti
Year
s) 2
To
wer
Lokb
in R
awab
uaya
(M
ulti
Year
s) 2
To
wer
2Te
rsed
iany
a la
han
untu
k pe
mba
ngun
an
rum
ah s
usun
8 Lo
kasi
5 Lo
kasi
5 Lo
kasi
5 Lo
kasi
5 Lo
kasi
28 L
okas
i
3Te
rsed
iany
a M
aste
rpla
n, D
ED p
emba
ngun
an
rum
ah s
usun
5 Lo
kasi
5 Lo
kasi
5 Lo
kasi
5 Lo
kasi
5 Lo
kasi
25 L
okas
i
4Ju
mla
h un
it Ru
suna
wa
yang
terb
angu
n (A
PBD
)11
801
unit
huni
an0
700
unit
huni
an54
3 un
it hu
nian
400
unit
huni
an80
0 un
it hu
nian
Terb
angu
nnya
2,4
43
Uni
t Hun
ian
Tipe
30
5Ju
mla
h un
it Ru
suna
wa
yang
terb
angu
n (A
PBN
)2,
430
600
2000
2,60
0
6Te
rban
gunn
nya
unit
Rusu
naw
a di
loka
si
pasa
r0
6 to
wer
str
uktu
r ru
sun
di 4
loka
si
pasa
r bin
aan
(Raw
a Bu
aya,
Su
suka
n, S
empe
r, Te
gal A
lur)
3 to
wer
(ars
itekt
ur
dan
ME)
, 3 to
wer
fin
ishi
ng
3 to
wer
fini
shin
g1.
920
unit
huni
an
7Te
rlaks
anan
ya P
emba
ngun
an P
erum
ahan
ya
ng la
yak
huni
dan
terja
ngka
u3
tow
er s
truk
tur,
2 bl
ok s
truk
tur
3 to
wer
str
uktu
r A
rs &
ME,
2 b
lok
finis
hing
, 6 b
lok
stru
ktur
, 4 b
lok
stru
ktur
dan
in
fras
truk
tur
3 to
wer
fini
shin
g,
10 b
lok
finis
hing
, 10
blo
k st
rukt
ur
8 bl
ok fi
nish
ing,
4
blok
fini
shin
g da
n in
fras
truk
tur
5Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Peru
mah
an
Raky
at1
Terb
angu
nnny
a Sa
rana
dan
Pra
sara
na u
ntuk
m
asya
raka
t usi
a la
njut
dan
pen
yand
ang
caca
t
5 Lo
kasi
3 Lo
kasi
3 Lo
kasi
5 Lo
kasi
16 L
okas
i
2Te
rlaks
anan
ya p
erba
ikan
dan
pen
ingk
atan
sa
rana
dan
pra
sara
na ru
mah
sus
un2
pake
t dan
1 b
lok
rusu
n12
blo
k22
blo
k11
blo
k12
blo
k58
blo
k
3Te
rlaks
anan
ya p
emba
ngun
an d
an
perb
aika
n sa
rana
dan
pra
sara
na
perm
ukim
an
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi d
an 1
Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Kep
ulau
an
Serib
u
6Pr
ogra
m P
enyi
apan
Mas
yara
kat C
alon
Pen
ghun
i Rum
ah
Susu
n1
Terla
ksan
anya
Sos
ialis
asi H
ak d
an K
ewaj
iban
Pe
nghu
ni R
usun
5 W
ilaya
h Ko
ta
Adm
inis
tras
i5
Wila
yah
Kota
Ad
min
istr
asi
5 W
ilaya
h Ko
ta
Adm
inis
tras
i5
Wila
yah
Kota
Ad
min
istr
asi
5 W
ilaya
h Ko
ta
Adm
inis
tras
i
2Te
rman
faat
kann
ya s
tudy
dan
kaj
ian-
kajia
n te
ntan
g p
erse
psi m
asya
raka
t ter
hada
p hu
nian
apa
rtem
en d
an ru
mah
tapa
k
00
1 Ka
jian
sosi
alis
asi
1 Ka
jian
7Pr
ogra
m P
enat
aan,
Pen
ertib
an d
an P
emel
ihar
aan
Rum
ah S
usun
1Te
rsel
esai
kann
ya p
erka
ra p
erum
ahan
di
PTU
N d
an P
N
1010
1010
10
2Te
rlaks
anan
ya P
emel
ihar
aan
dan
pera
wat
an
rusu
n4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
3Te
rlaks
anan
ya p
ener
tiban
pen
ghun
i rum
ah
susu
n se
wa
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i
4Te
rkel
olan
ya k
eam
anan
terp
adu
rum
ah
susu
n4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5Te
rtat
anya
lant
ai d
asar
rum
ah s
usun
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i4
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
4 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i
303
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
8Pr
ogra
m K
oord
inas
i Ser
ah Te
rima
Rusu
n ya
ng
Dib
angu
n O
leh
APB
N1
Terla
ksan
anya
Per
baik
an R
umah
Sus
un5
Loka
si5
loka
si%
9Pr
ogra
m P
emba
ngun
an G
edun
g Pe
mda
1Te
rsed
iany
a Ba
ngun
an G
edun
g La
yana
n Pu
blik
dan
Pem
erin
tah
yang
Nya
man
. H
anda
l dan
Ber
waw
asan
Lin
gkun
gan
4 ge
dung
6 ge
dung
10 g
edun
g pe
mda
2Te
rsed
iany
a D
ED p
emba
ngun
an g
edun
g Pe
mda
3 D
ED2
DED
2 D
ED2
DED
2 D
ED11
DED
3Te
rsed
iany
a A
mda
l pem
bang
unan
ged
ung
Pem
da1
doku
men
1 do
kum
en2
doku
men
2 do
kum
en2
doku
men
8 do
kum
en
4Te
rban
gunn
ya 1
Mes
jid R
aya
bern
uans
a be
taw
i di J
akar
ta B
arat
0D
ED1
Loka
si1
Loka
si1
Loka
si1
mes
jid ra
ya
5Te
rlaks
anan
ya P
emba
ngun
an G
edun
g
Pem
da1
gedu
ng2
gedu
ng2
gedu
ng1
gedu
ng2
gedu
ng8
gedu
ng p
emda
10Pr
ogra
m P
emel
ihar
aan
Ged
ung
Pem
da1
Terla
ksan
anya
pem
elih
araa
n ge
dung
la
yana
n pu
blik
dan
pem
erin
taha
n20
%40
%60
%80
%10
0%
2Te
rlaks
anan
ya p
emel
ihar
aan
sara
na d
an
pras
aran
a ka
ntor
100%
100%
100%
100%
100%
3Te
rtat
a da
n te
rpel
ihar
anya
Ged
ung
Pem
da2
gedu
ng2
gedu
ng
(lanj
utan
)Te
rwuj
udny
a G
edun
g Pe
mda
yan
g be
rnua
nsa
Beta
wi
11Pr
ogra
m P
enye
diaa
n In
form
asi P
erum
ahan
, Pe
rmuk
iman
dan
Ged
ung
Pem
da1
Ters
usun
nya
stan
dard
isas
i tek
nis
bang
unan
ge
dung
kajia
nju
klak
dan
jukn
isPe
rgub
sosi
alis
asi
doku
men
jukn
is
2Te
rsus
unny
a St
anda
rdis
asi,
pedo
man
tekn
is
terk
ait p
eran
cang
an g
edun
g ya
ng n
yam
anKa
jian
Jukl
ak Ju
knis
Perg
ubSo
sial
isas
ido
kum
en p
erat
uran
3Te
rlaks
anan
ya p
enye
barlu
asan
info
rmas
i pr
ogra
m k
egia
tan
peru
mah
an, p
erm
ukim
an
dan
gedu
ng p
emda
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi d
an 1
Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Kep
ulau
an
Serib
u
4Te
rsed
iany
a da
ta p
erum
ahan
, per
muk
iman
da
n ge
dung
pem
da5
Kota
Adm
inis
tras
i dan
1
Kabu
pate
n Ad
min
istr
asi
Kepu
laua
n Se
ribu
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Kep
ulau
an
Serib
u
5Te
rsus
unny
a ju
knis
tekn
is b
angu
nan
gedu
ng B
ernu
ansa
Bet
awi
Belu
m a
da p
edom
an
untu
k pe
mba
ngun
an
Ged
ung
yang
ber
nuan
sa
Beta
wi
Kajia
nPe
rgub
Sosi
alis
asi
Ters
edia
nya
Petu
njuk
Pe
laks
anaa
n Pe
mba
ngun
an G
edun
g Be
rnua
nsa
Beta
wi
6Te
rsus
unny
a Pe
dom
an te
knis
Per
umah
an,
Perm
ukim
an d
an G
edun
g Pe
mda
Kajia
nJu
klak
Jukn
isPe
rgub
Sosi
alis
asi
doku
men
per
atur
an
7Te
rpel
ihar
anya
sis
tem
pel
ayan
an ru
mah
su
sun
100%
100%
100%
100%
100%
100%
8Ca
kupa
n ke
ters
edia
an ru
mah
laya
k hu
ni.
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i5
wila
yah
kota
ad
min
istr
asi
5 w
ilaya
h ko
ta
adm
inis
tras
i
9Ca
kupa
n lin
gkun
gan
yang
seh
at d
an a
man
ya
ng d
iduk
ung
deng
an P
SU.
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi d
an 1
Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Ke
pula
uan
Serib
u
5 Ko
ta A
dm d
an
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dm d
an
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dm d
an
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dm d
an
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dm d
an
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i
5 Ko
ta A
dmin
istr
asi
dan
1 Ka
bupa
ten
Adm
inis
tras
i Kep
ulau
an
Serib
u
1PE
NAT
AA
N R
UA
NG
Prog
ram
Per
enca
naan
Tat
a Ru
ang
1Te
rsus
unny
a be
rbag
ai ti
ngka
tan
Renc
ana
Rinc
i tat
a ru
ang,
per
atur
an z
onas
i dan
pe
ratu
ran
pena
taan
ruan
g pr
ovin
si D
KI
Jaka
rta
lain
nya
sesu
ai d
enga
n U
U N
omor
26
Tahu
n 20
07 te
ntan
g pe
nata
an ru
ang
1 Pe
rda
RDTR
dan
PZ
dan
33 P
ergu
b se
rta
19
Rape
rgub
6 Pe
rgub
5 Pe
rgub
5 Pe
rgub
5 Pe
rgub
5 Pe
rgub
1 Pe
rda
dan
78 P
ergu
b
2Pr
ogra
m P
eman
faat
an R
uang
1
Jum
lah
kebi
jaka
n pe
ngaw
asan
dan
pe
nert
iban
yan
g di
teta
pkan
1 Pe
rda
5 Pe
rgub
3 Pe
rgub
2 Pe
rgub
2 Pe
rgub
2 Pe
rgub
2 Pe
rgub
1 Pe
rda,
16
Per
gub
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
elay
anan
Ket
atar
uang
an1
Ters
elen
ggar
anya
pel
ayan
an k
etat
akot
aan
se
suai
sta
ndar
man
ajem
en m
utu
(SM
M) I
SO
9001
-200
8 pa
da s
etia
p tin
gkat
per
angk
at
daer
ah u
rusa
n pe
nata
an ru
ang
32 k
ecam
atan
, 5 s
udin
01
Din
as d
an 1
Kep
. Se
ribu
5 ke
cam
atan
5 ke
cam
atan
042
Kec
amat
an, 1
Din
as,
6 Su
din
Prog
ram
Pen
gaw
asan
dan
Pen
ertib
an B
angu
nan
1Pe
rsen
tase
pel
angg
aran
ban
guna
n ge
dung
ya
ng d
itert
ibka
n75
7575
9090
9090
2Pe
rsen
tase
ting
kat p
elan
ggar
an B
angu
nan
Ged
ung
7570
6560
5550
50
3Ju
mla
h ba
ngun
an g
edun
g ya
ng d
ibon
gkar
8.68
4 ba
ngun
an10
6010
0010
0010
0010
0013
.744
ban
guna
n
5Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
eran
Ser
ta M
asya
raka
t dal
am
Pena
taan
Rua
ng1
Terla
ksan
anya
foru
m k
omun
ikas
i pub
lik
tent
ang
peng
ambi
lan
kepu
tusa
n pe
man
faat
an ru
ang
044
For
um R
DTR
72 F
orum
regu
ler
72 F
orum
regu
ler
72 F
orum
regu
ler
72 F
orum
regu
ler
72
2Ju
mla
h m
edia
info
rmas
i yan
g da
pat d
iaks
es
oleh
mas
yara
kat.
7
med
ia in
form
asi
7 m
edia
info
rmas
i7
med
ia in
form
asi
7 m
edia
info
rmas
i7
med
ia in
form
asi
7 m
edia
info
rmas
i7
med
ia in
form
asi
6Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Sis
tem
Info
rmas
i Tat
a Ru
ang
1Pe
rsen
tase
Kep
uasa
n M
asya
raka
t Pem
ohon
Pe
laya
nan
7080
9010
010
010
010
0 pe
rsen
2Ca
kupa
n Si
stem
apl
ikas
i Lay
anan
Ke
tata
kota
an O
nlin
e 1
wila
yah
02
wila
yah
3 w
ilaya
h4
wila
yah
5 w
ilaya
h5
wila
yah
7Pr
ogra
m P
embe
rday
aan
kom
unita
s pe
nyel
engg
ara
bang
unan
ged
ung
1Pe
rsen
tase
renc
ana
pem
bang
unan
ged
ung
yang
lulu
s si
dang
Tim
Ahl
i10
010
010
010
010
010
010
0
8Pr
ogra
m P
enin
gkat
an s
aran
a da
n pr
asar
ana
pena
taan
ru
ang
1Te
rsed
iany
a sa
rana
dan
pra
sara
na
pela
yana
n pu
blik
yan
g m
emad
ai d
an
men
daya
guna
kan
perk
emba
ngan
tekn
olog
i te
rkin
i
44 K
ecam
atan
, 5 W
ilaya
h1
Din
as44
Kec
amat
an, 1
Din
as,
5 Su
din
2Pe
ning
kata
n si
stem
onl
ine
Peng
awas
an
Pene
rtib
an B
angu
nan
Pela
yana
n IM
B Ru
mah
ting
gal
Pela
yana
n IM
B ba
ngun
an g
edun
g <
4Lt
Pela
yana
n SL
F ba
ngun
an g
edun
g <
4Lt
Pela
yana
n IM
B
dan
SLF
bang
unan
ge
dung
<8
l
Sem
ua p
elay
anan
pe
rizin
an IM
B da
n SL
F Ba
ngun
an
Ged
ung
Sem
ua p
elay
anan
pe
rizin
an IM
B da
n SL
F Ba
ngun
an G
edun
g
1PE
REN
CAN
AA
N
PEM
BAN
GU
NA
NPr
ogra
m P
eren
cana
an P
emba
ngun
an P
erek
onom
ian
1Pe
man
faat
an h
asil
koor
dina
si re
ncan
a pe
mba
ngun
an p
erek
onom
ian
80%
80%
80%
85%
85%
85%
2Pr
ogra
m P
eren
cana
an P
emba
ngun
an K
esej
ahte
raan
Ra
kyat
1Pe
man
faat
an h
asil
koor
dina
si re
ncan
a pe
mba
ngun
an k
esej
ahte
raan
raky
at80
%80
%80
%85
%85
%85
%
3Pr
ogra
m P
eren
cana
an P
emba
ngun
an T
atap
raja
dan
A
para
tur
1Pe
man
faat
an h
asil
koor
dina
si re
ncan
a pe
mba
ngun
an T
atap
raja
dan
Apa
ratu
r80
%80
%80
%85
%85
%85
%
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Pere
ncan
a da
n Ku
alita
s Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an D
aera
h1
Kom
pete
nsi S
DM
per
enca
na d
an o
rgan
isas
i pe
renc
anaa
n70
%75
%80
%85
%90
%90
%90
%
5Pr
ogra
m P
enge
lola
an d
an P
enge
mba
ngaa
n Pe
renc
anaa
n Pe
mba
ngun
an1
Pers
enta
se k
etep
atan
wak
tu p
enya
mpa
ian
RAPB
D10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
2Pe
rsen
tase
ket
epat
an w
aktu
pen
yele
sain
do
kum
en re
ncan
a pe
mba
ngun
an10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
3Pe
man
faat
an s
iste
m in
form
asi p
eren
cana
an
pem
bang
unan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4Pe
rsen
tase
impl
emen
tasi
renc
ana
pem
bang
unan
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
5Pr
esen
tase
Asp
irasi
mas
yara
kat y
ang
diak
omod
ir SK
PD/U
KPD
18%
18%
26%
34%
42%
50%
50%
6Pe
rsen
tase
ket
epat
an w
aktu
pen
yam
paia
n do
kum
en L
KPJ d
an L
KPJ A
MJ
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
7Pe
rsen
tase
impl
emen
tasi
RPJ
PD, R
TRW
dan
RP
JMD
dal
am p
emba
ngun
an d
aera
h-
50%
55%
60%
65%
70%
70%
6Pr
ogra
m P
eren
cana
an P
emba
ngun
an P
rasa
rana
Sar
ana
Kota
dan
Lin
gkun
gan
Hid
up1
Pem
anfa
atan
has
il ko
ordi
nasi
renc
ana
pem
bang
unan
Pra
sara
na S
aran
a Ko
ta d
an
Ling
kung
an H
idup
80.0
0%80
%80
%85
%85
%85
%85
%
305
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
7Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
emam
puan
IPTE
K da
n In
ovas
i1
Pem
anfa
atan
has
il pe
nelit
ian
daer
ah40
%45
%50
%55
%60
%70
%70
%
1PE
RHU
BUN
GA
NPr
ogra
m P
emba
ngun
an A
ngku
tan
Um
um B
erba
sis
Jala
n1
Jum
lah
doku
men
per
enca
naan
revi
talis
asi
term
inal
014
dok
umen
14 d
okum
en
2Ju
mla
h Te
rmin
al y
ang
dire
vita
lisas
i0
6 Te
rmin
al9
term
inal
15 Te
rmin
al te
lah
dire
vita
lisas
i
3Ju
mla
h ha
lte b
usw
ay y
ang
terin
tegr
asi
deng
an s
tasi
un M
RT0
00
01
doku
men
pe
renc
anaa
n2
loka
si2
loka
si
4Ju
mla
h pe
num
pang
bus
way
per
har
i30
4.79
9 pn
p/ha
ri40
0.00
0 pn
p/ha
ri55
0.00
0 pn
p/ha
ri73
0.00
0 pn
p/ha
ri85
0.00
0 pn
p/ha
ri1.
000.
000
pnp/
hari
1.00
0.00
0 pn
p/ha
ri
5Pe
rsen
tase
Terb
angu
nnya
fisi
k ko
ridor
13
-0.
214
0.57
10.
214
1 Ko
ridor
13
6Pe
rsen
tase
Terb
angu
nnya
fisi
k ko
ridor
14
-0
0.5
0.5
1 Ko
ridor
14
7Pe
rsen
tase
Terb
angu
nnya
fisi
k ko
ridor
15
-0
00.
50.
51
Korid
or 1
5
8Pe
rsen
tase
Pra
sara
na P
enun
jang
Bus
way
Ko
ridor
13
yang
terb
angu
n-
2 do
kum
en
pere
ncan
aan
100%
100%
Kor
idor
13
9Pe
rsen
tase
Pra
sara
na P
enun
jang
Bus
way
Ko
ridor
14
yang
terb
angu
n-
2 do
kum
en
pere
ncan
aan
100%
100%
Kor
idor
14
10Pe
rsen
tase
Pra
sara
na P
enun
jang
Bus
way
Ko
ridor
15
yang
terb
angu
n-
2 do
kum
en
pere
ncan
aan
100%
100%
Kor
idor
15
11H
eadw
ay ra
ta-r
ata
20 m
enit
15 m
enit
10 m
enit
7 m
enit
5 m
enit
3 m
enit
3 m
enit
12Ju
mla
h Pe
ngad
aan
Arm
ada
Busw
ay
669
bus
(434
SA
B)27
5 SA
B20
0 A
B20
0 A
B18
0 A
B1.
289
SAB
(Set
ara
Artic
ulat
ed B
us)
13Pe
rda
pem
bent
ukan
BU
MD
bid
ang
tran
spor
tasi
PT.
Tra
nsja
kart
aRa
perd
a PT
. Tra
nsja
kart
a1
Perd
a1
Perd
a pe
mbe
ntuk
an
BUM
D b
idan
g tr
ansp
orta
si P
T.
Tran
sjak
arta
14Ju
mla
h tr
ayek
ang
kuta
n um
um y
ang
dire
stru
ktur
isas
i2
tray
ek25
tray
ek25
tray
ek25
tray
ek25
tray
ek25
tray
ek12
7 tr
ayek
15Ju
mla
h an
gkut
an u
mum
yan
g di
rem
ajak
an0
1.00
0 un
it1.
000
unit
1.00
0 un
it1.
000
unit
1.00
0 un
it5.
000
unit
16Pe
rda
pem
bent
ukan
BU
MD
bid
ang
tran
spor
tasi
1
Perd
a1
Perd
a
17Ju
mla
h ru
te b
aru
angk
utan
bus
sek
olah
9 ru
te5
rute
5 ru
te4
rute
4 ru
te2
rute
29 ru
te
18Ju
mla
h ar
mad
a bu
s se
kola
h82
bus
23 b
us69
bus
110
bus
120
bus
62 b
us46
6 bu
s
19Ju
mla
h pe
num
pang
ang
kuta
n bu
s se
kola
h10
.500
pnp
/har
i14
.000
pnp
/har
i20
.000
pnp
/har
i35
.000
pnp
/har
i50
.000
pnp
/har
i60
.000
pnp
/har
i60
.000
pn
p/ha
ri
20D
iman
faat
kann
ya k
ajia
n un
tuk
men
gata
si
kem
acet
an0
1 do
kum
en k
ajia
n/ev
alua
si2
doku
men
Kaj
ian
/ Eva
luas
i2
doku
men
Kaj
ian
/ Eva
luas
i2
doku
men
Kaj
ian
/ Eva
luas
i2
doku
men
Kaj
ian
/ Eva
luas
i9
doku
men
Kaj
ian
/ Ev
alua
si
2Pr
ogra
m P
enge
ndal
ian
Lalu
Lin
tas
dan
Ang
kuta
n1
Berf
ungs
inya
ITS
pada
kor
idor
bus
way
Taha
p II
Taha
p III
Taha
p IV
Taha
p V
Taha
p VI
Taha
p VI
IIT
S Be
rfun
gsi p
ada
korid
or b
usw
ay
2Ju
mla
h Lo
kasi
pem
berla
kuan
par
kir o
nlin
e76
4 lo
kasi
par
kir o
ff st
reet
75%
100%
100
% p
arki
r off
stre
et
suda
h m
ener
apka
n pa
rkir
onlin
e
3Ju
mla
h lo
kasi
(jal
an) p
embe
rlaku
an
pem
berla
kuan
pen
gend
alia
n la
lu li
ntas
Rape
rda
Perd
a pe
mbe
rlaku
an
peng
enda
lian
lalu
lin
tas
Pem
asan
gan
alat
pe
mbe
rlaku
an
peng
enda
lian
lalu
lin
tas
Loka
si 3
in 1
di
berla
kuka
n pe
mbe
rlaku
an
peng
enda
lian
lalu
lint
as
4Ju
mla
h lo
kasi
(jal
an) y
ang
dibe
rlaku
kan
pem
bata
san
kend
araa
n ga
njil-
gena
pPe
rda
dan
Perg
ubPe
mas
anga
n Ra
mbu
dan
mar
ka
lalu
lint
as
Pem
asan
gan
Ram
bu d
an m
arka
la
lu li
ntas
Pem
asan
gan
Ram
bu d
an m
arka
la
lu li
ntas
Pem
asan
gan
Ram
bu d
an m
arka
la
lu li
ntas
Pem
asan
gan
Ram
bu d
an m
arka
la
lu li
ntas
Loka
si 3
in 1
men
jadi
Pe
mba
tasa
n ge
nap-
ganj
il
5Te
rsed
iany
a pa
yung
huk
um k
ompr
ehen
sif
untu
k im
plem
enta
si E
RPU
U d
an P
PPe
rda
Pem
bata
san
La
lu L
inta
s/ER
PSO
P Pe
mba
tasa
n La
lu L
inta
s-
--
1 Pe
rda
dan
1 SO
P
6Ju
mla
h Ka
was
an E
RP te
rban
gun
--
1 Ka
was
an1
Kaw
asan
1 Ka
was
an3
Kaw
asan
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
7Ju
mla
h Ka
was
an E
RP Y
ang
ber
oper
asi
--
-1
Kaw
asan
1 Ka
was
an1
Kaw
asan
3 Ka
was
an
8Ju
mla
h lo
kasi
pen
ertib
an p
arki
r on
stre
et20
Lok
asi
28 L
okas
i20
Lok
asi
20 L
okas
i20
Lok
asi
20 L
okas
i12
8 Lo
kasi
9Ju
mla
h ru
as ja
lan
yang
mas
ih m
ener
apka
n pa
rkir
on st
reet
24
8 ru
as22
0 ru
as
(ber
kura
ng 2
8 ru
as)
200
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
180
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
160
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
140
ruas
(b
erku
rang
20
ruas
)
140
ruas
(ter
sisa
)
10Ju
mla
h lo
kasi
yan
g te
lah
men
erap
kan
tarif
pa
rkir
tingg
i-
20%
40%
60%
80%
100%
Park
ir on
stre
et
berk
uran
g 20
%
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
esel
amat
an L
alu
linta
s da
n A
ngku
tan
1Ju
mla
h so
sial
isas
i dan
kam
pany
e te
rtib
lalu
lin
tas
yang
dila
ksan
akan
012
kal
i12
kal
i12
kal
i12
kal
i12
kal
i
4Pr
ogra
m P
emba
ngun
an T
rans
port
asi R
amah
Li
ngku
ngan
1Pa
njan
g Ru
te Ja
lur S
eped
a (k
m)
7,6
KM-
27,6
KM
19,7
KM
16 K
M15
,7 K
MTo
tal J
alur
Sep
eda
terb
angu
n se
panj
ang
86,6
Km
5Pr
ogra
m P
emba
ngun
an A
ngku
tan
Mas
sal B
erba
sis
Rel
1Pe
rsen
tase
jalu
r MRT
Lb
Bulu
s - B
unde
ran
HI
yang
dap
at d
isel
esai
kan
00
25%
50%
75%
100%
100%
15
,7 K
m
2Ju
mla
h D
okum
en p
eren
cana
an M
RT
Bund
eran
HI-K
ampu
ng B
anda
n0
1 do
kum
en1
doku
men
3Ju
mla
h D
okum
en P
embi
ayaa
n M
RT
Bund
eran
HI-K
ampu
ng B
anda
n0
1 do
kum
en1
doku
men
4Ju
mla
h D
okum
en le
lang
kon
truk
si M
RT
Bund
eran
HI-K
ampu
ng B
anda
n0
1 do
kum
en1
doku
men
5Ju
mla
h D
okum
en p
eren
cana
an M
RT K
orid
or
Bara
t-Tim
ur0
1 do
kum
en1
doku
men
6 P
anja
ng Ja
ringa
n LR
T0
24,8
km
24,8
km
6Pr
ogra
m P
emba
ngun
an T
rans
port
asi P
erai
ran
1Ju
mla
h Ka
pal p
enum
pang
8
Kapa
l 5
Kap
al
3 K
apal
3
Kapa
l 2
Kapa
l 1
Kap
al
22
Kapa
l
2Ju
mla
h pe
num
pang
yan
g da
pat d
iang
kut/
hari
261
pen
umpa
ng 3
56 p
enum
pang
452
penu
mpa
ng54
7 pe
num
pang
643
penu
mpa
ng73
9 pe
num
pang
739
penu
mpa
ng
3Ju
mla
h de
rmag
a ya
ng te
rban
gun
5 Lo
kasi
8 Lo
kasi
7 Lo
kasi
4 Lo
kasi
4 Lo
kasi
4 Lo
kasi
26 D
erm
aga
7Pr
ogra
m P
emba
ngun
an T
rans
port
asi U
dara
1Ju
mla
h Re
gula
si P
ener
tiban
Sar
ana
Pras
aran
a Tr
ansp
orta
si U
dara
1 Re
gula
si1
Regu
lasi
2Ju
mla
h ka
jian
peng
emba
ngan
tran
spor
tasi
ud
ara
di D
KI Ja
kart
a-
1 ka
jian
--
-1
Kajia
n
8Pr
ogra
m p
emba
ngun
an s
aran
a da
n pr
asar
ana
perh
ubun
gan
1Ju
mla
h lo
kasi
sar
ana
Perp
inda
han
mod
a ya
ng te
rinte
gras
i, am
an d
an n
yam
an b
agi
peja
lan
kaki
dan
pen
yand
ang
disa
bilit
as
02
Loka
si
2 Lo
kasi
2
Loka
si
2 Lo
kasi
2
Loka
si
10 L
okas
i
2Ju
mla
h lo
kasi
par
k an
d rid
e di
sta
siun
dan
te
rmin
al y
ang
terb
angu
n2
Loka
si (R
agun
an &
Pu
loge
bang
)-
2 Lo
kasi
(Kp.
Ra
mbu
tan
&
Kalid
eres
)
2 Lo
kasi
(P
ulog
adun
g &
Ta
njun
g Pr
iok)
2 Lo
kasi
(Tan
ah
Aba
ng &
Leb
ak
Bulu
s)
2 Lo
kasi
(Blo
k M
&
Kem
bang
an)
10 L
okas
i
3Ju
mla
h ge
dung
par
kir y
ang
terb
angu
n di
pu
sat k
egia
tan
1 ge
dung
(Men
teng
)-
1 ge
dung
(Glo
dok)
1 ge
dung
(Tan
ah
Aba
ng)
1 ge
dung
(K
alid
eres
)1
gedu
ng
5 ge
dung
4Pa
njan
g tr
otoa
r ter
bang
un d
i sep
anja
ng
Jala
n Su
dirm
an, T
ham
rin, D
r. Sa
trio
, Ras
una
Said
, dan
pen
ggal
Ras
una
Said
- G
atot
So
ebro
to
12.0
00 m
12.0
00 m
1LI
NG
KUN
GA
N H
IDU
PPr
ogra
m P
enge
ndal
ian
Penc
emar
an d
an P
erus
akan
Li
ngku
ngan
Hid
up1
Jum
lah
sum
ber a
ir ya
ng d
ipan
tau
kual
itasn
ya, d
iteta
pkan
sta
tus
mut
u ai
rnya
da
n di
info
rmas
ikan
sta
tus
mut
u ai
rnya
67 ti
tik p
anta
u70
titik
pan
tau
80 ti
tik p
anta
u80
titik
pan
tau
90 ti
tik p
anta
u90
titik
pan
tau
90 ti
tik p
anta
u
2Ju
mla
h pe
ngad
uan
mas
yara
kat a
kiba
t ad
anya
dug
aan
penc
emar
an d
an/
atau
per
usak
an li
ngku
ngan
hid
up y
ang
ditin
dakl
anju
ti
50 k
asus
50 k
asus
50 k
asus
50 k
asus
50 k
asus
50 k
asus
250
kasu
s
3Te
rpen
uhin
ya b
aku
mut
u ai
r lim
bah
dan
berk
uran
gnya
beb
an a
ir lim
bah
pros
es y
ang
terb
uang
200
kegi
atan
usa
ha20
0 ke
giat
an u
saha
200
kegi
atan
usa
ha20
0 ke
giat
an u
saha
200
kegi
atan
usa
ha20
0 ke
giat
an u
saha
1000
keg
iata
n us
aha
307
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
4Te
rlaks
anan
ya p
ener
bita
n pe
rijin
an
peng
elol
aan
lingk
unga
n59
2 iji
n IP
AL
150
ijin
150
ijin
150
ijin
150
ijin
200
ijin
800
ijin
IPA
L
60 ij
in T
PS B
360
ijin
60 ij
in10
0 iji
n10
0 iji
n10
0 iji
n42
0 iji
n TP
S B3
0 Iji
n Ce
robo
ng-
100
ijin
100
ijin
100
ijin
100
ijin
400
ijin
Cero
bong
4256
ijin
pem
anfa
atan
ai
r tan
ahIz
in B
or
Perp
anja
ngan
300
, Iz
in B
or B
aru
30,
Izin
Pan
tek
Baru
30
, Izi
n Pa
ntek
Pe
rpan
jang
an 1
00
Izin
Bor
Pe
rpan
jang
an 3
00,
Izin
Bor
Bar
u 20
, Iz
in P
ante
k Ba
ru
20, I
zin
Pant
ek
Perp
anja
ngan
100
Izin
Bor
Pe
rpan
jang
an 3
00,
Izin
Bor
Bar
u 15
, Iz
in P
ante
k Ba
ru
15, I
zin
Pant
ek
Perp
anja
ngan
100
Izin
Bor
Pe
rpan
jang
an 3
00,
Izin
Bor
Bar
u 15
, Iz
in P
ante
k Ba
ru
15, I
zin
Pant
ek
Perp
anja
ngan
100
Izin
Bor
Pe
rpan
jang
an 3
00,
Izin
Bor
Bar
u 10
, Iz
in P
ante
k Ba
ru
10, I
zin
Pant
ek
Perp
anja
ngan
100
6436
ijin
pem
anfa
atan
ai
r tan
ah
5Be
rkur
angn
ya ti
ngka
t pen
cem
aran
uda
ra10
0 ke
giat
an u
saha
100
kegi
atan
usa
ha10
0 ke
giat
an u
saha
100
kegi
atan
usa
ha10
0 ke
giat
an u
saha
100
kegi
atan
usa
ha50
0 ke
giat
an u
saha
100
kend
araa
n20
00 k
enda
raan
2000
ken
dara
an20
00 k
enda
raan
2000
ken
dara
an20
00 k
enda
raan
1000
0 ke
ndar
aan
64 k
ali
112
kali
112
kali
112
kali
112
kali
112
kali
112
kali
6Te
rlaks
anan
ya P
eneg
akan
Huk
um
Ling
kung
an H
idup
25
kas
us P
elan
ggar
an B
M50
kas
us60
kas
us70
kas
us80
kas
us90
kas
us90
kas
us
4 Ka
sus
Pida
na10
kas
us11
kas
us12
kas
us13
kas
us14
kas
us14
kas
us
50 K
asus
Sen
gket
a50
kas
us50
kas
us50
kas
us50
kas
us50
kas
us25
0 ka
sus
714
Peng
elol
a KD
M
7Be
rtam
bahn
ya ju
mla
h fr
ekue
nsi
pem
anta
uan
kual
itas
udar
a am
bien
den
gan
met
oda
man
ual a
ktif
18 k
ali/t
ahun
18 k
ali/t
ahun
24 k
ali/t
ahun
36 k
ali/t
ahun
48 k
ali/t
ahun
96 k
ali/t
ahun
96 k
ali/t
ahun
8Te
rinfo
rmas
ikan
nya
kual
itas
udar
a se
cara
ko
ntin
u di
5 w
ilaya
h ko
ta a
dmin
istr
asi
6 SP
KU6
SPKU
6 SP
KU6
SPKU
6 SP
KU6
SPKU
6 SP
KU
9Te
rsed
iany
a in
form
asi k
ualit
as A
ir Ta
nah
100
titik
10
0 tit
ik
150
titik
200
titik
267
titik
267
titik
267
titik
10Te
rsed
iany
a in
form
asi k
ualit
as p
erai
ran
laut
da
n m
uara
telu
k Ja
kart
a33
titik
pan
tau
laut
/mua
ra
45 ti
tik45
titik
45 ti
tik45
titik
45 ti
tik45
titik
11Te
rsed
iany
a in
form
asi k
ualit
as S
itu /
Wad
uk40
situ
/wad
uk40
situ
/wad
uk40
situ
/wad
uk40
situ
/wad
uk40
situ
/wad
uk40
situ
/wad
uk40
situ
/wad
uk
12Te
rpen
uhin
ya b
aku
mut
u em
isi s
umbe
r be
rger
ak10
00 k
enda
raan
2000
ken
dara
an40
00 k
enda
raan
6000
ken
dara
an80
00 k
enda
raan
1000
0 ke
ndar
aan
1000
0 ke
ndar
aan
13Te
rpen
uhin
ya b
aku
mut
u em
isi s
umbe
r tid
ak b
erge
rak
100
kegi
atan
usa
ha10
0 ke
giat
an u
saha
200
kegi
atan
usa
ha30
0 ke
giat
an u
saha
400
kegi
atan
usa
ha50
0 ke
giat
an u
saha
100
kegi
atan
usa
ha
14Te
rpul
ihka
nnya
kua
litas
uda
ra m
elal
ui
pela
ksan
aan
HBK
B64
kal
i11
2 ka
li11
2 ka
li11
2 ka
li11
2 ka
li11
2 ka
li11
2 ka
li
15Pe
ntaa
tan
duni
a us
aha
dala
m p
engo
laha
n lim
bah
B360
ijin
60 ij
in60
ijin
100
ijin
100
ijin
100
ijin
420
ijin
16Te
rken
dalin
ya p
ence
mar
an li
mba
h B3
dar
i ke
giat
an u
saha
100
kegi
atan
usa
ha12
0 k
egia
tan
usah
a13
0 k
egia
tan
usah
a14
0 k
egia
tan
usah
a15
0 k
egia
tan
usah
a16
0 k
egia
tan
usah
a16
0 ke
giat
an u
saha
17Ju
mla
h do
kum
en li
ngku
ngan
yan
g di
reko
men
dasi
kan
1142
reko
men
dasi
80 re
kom
enda
si80
reko
men
dasi
75 re
kom
enda
si75
reko
men
dasi
70 re
kom
enda
si1.
522
Reko
men
dasi
18Te
rken
dali
dan
tera
was
inya
pen
gelo
laan
da
mpa
k ke
giat
an p
emba
ngun
an70
0 do
kum
en k
egia
tan
taha
p op
eras
i80
0 do
kum
en90
0 do
kum
en1.
000
doku
men
1.10
0 do
kum
en1.
147
doku
men
1.14
7 do
kum
en ta
hap
oper
asi
19Te
rlaks
anan
ya p
enila
ian
dan
eval
uasi
im
plem
enta
si d
okum
en li
ngku
ngan
0 lo
kasi
pen
gam
bang
an
Kaw
asan
Pan
tura
2 Lo
kasi
2 Lo
kasi
2 Lo
kasi
pen
gam
bang
an
Kaw
asan
Pan
tura
20Ke
luar
nya
ijin
inst
alas
i pen
gola
h ai
r lim
bah
(IPA
L) d
ari k
egia
tan
usah
a se
baga
i ped
oman
di
dal
am m
eneg
elol
a ki
nerja
IPA
L ny
a
592
ijin
IPLC
150
ijin
150
ijin
150
ijin
150
ijin
200
ijin
1392
ijin
21Te
rsed
iany
a m
onito
ring
pem
anfa
atan
air
tana
h32
uni
t32
uni
t34
uni
t36
uni
t38
uni
t40
uni
t40
uni
t
4274
pel
angg
an43
30 P
elan
ggan
4430
Pel
angg
an45
20 P
elan
ggan
4620
Pel
angg
an47
10 P
elan
ggan
4710
Pel
angg
an
30 L
okas
i pem
bora
n30
Lok
asi
pem
bora
n30
Lok
asi
pem
bora
n29
Lok
asi
pem
bora
n28
Lok
asi
pem
bora
n27
Lok
asi
pem
bora
n14
4 Lo
kasi
pem
bora
n
214
Loka
si s
umur
ek
sist
ing
200
Loka
si s
umur
ek
sist
ing
225
Loka
si s
umur
ek
sist
ing
250
Loka
si s
umur
ek
sist
ing
275
Loka
si s
umur
ek
sist
ing
300
Loka
si s
umur
ek
sist
ing
1250
Lok
asi s
umur
ek
sist
ing
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
40 lo
kasi
sum
ur b
aru
30 lo
kasi
sum
ur
baru
30 lo
kasi
sum
ur
baru
29 lo
kasi
sum
ur
baru
28 lo
kasi
sum
ur
baru
27 lo
kasi
sum
ur
baru
144
loka
si s
umur
bar
u
2Pr
ogra
m P
erlin
dung
an d
an K
onse
rvas
i Lin
gkun
gan
Hid
up d
an S
umbe
r Day
a A
lam
1Te
rsed
iany
a pe
ratu
ran
daer
ah te
ntan
g re
ncan
a pe
rlind
unga
n da
n pe
ngel
olaa
n lin
gkun
gan
hidu
p se
baga
i ped
oman
di
dala
m p
eren
cana
an p
emba
ngun
an
berk
elan
juta
n
Dok
umen
RPP
LH ta
hap
satu
1 D
okum
en R
PPLH
ta
hap
dua
1 D
okum
en R
PPLH
ta
hap
tiga
Nas
kah
akad
emis
&
Rap
erda
--
Rape
rda
2Te
rpul
ihka
nnya
kon
disi
ling
kung
an d
an
kual
itas
Sum
ber D
aya
Air
di D
KI Ja
kart
a
8 su
ngai
1 do
kum
en (3
su
ngai
)1
doku
men
(2
sung
ai)
--
-D
okum
en p
enet
apan
da
ya d
ukun
g da
n da
ya
tam
pung
13
sung
ai
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
eran
Ser
ta M
asya
raka
t Dal
am
Peng
elol
aan
Ling
kung
an H
idup
1M
enin
gkat
nya
pera
n se
rta
mas
yara
kat,
duni
a pe
ndid
ikan
, dun
ia u
saha
dan
inst
ansi
da
lam
pen
gelo
laan
ling
kung
an h
idup
3 Ke
lom
pok
3 ke
lom
pok
3 ke
lom
pok
3 ke
lom
pok
3 ke
lom
pok
3 ke
lom
pok
3 Ke
lom
pok
89 k
egia
tan
usah
a pe
sert
a SU
PER
75 K
egia
tan
usah
a15
0 Ke
giat
an
usah
a22
5 Ke
giat
an
usah
a30
0 Ke
giat
an
usah
a37
5 Ke
giat
an
usah
a37
5 ke
giat
an u
saha
pe
sert
a SU
PER
2Te
rtan
gani
nya
peng
elol
aan
limba
h lin
gkun
gan
di 2
00 U
saha
Ska
la K
ecil
(USK
)0
40 U
SK40
USK
40 U
SK40
USK
40 U
SK20
0 U
SK
3Be
rkur
angn
ya p
ence
mar
an a
ir lim
bah
dom
estik
010
kel
urah
an10
kel
urah
an10
kel
urah
an10
kel
urah
an10
kel
urah
an50
kel
urah
an
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an R
uang
Terb
uka
Hija
u Pe
rtan
ian
dan
Kehu
tana
n1
Luas
Lah
an H
utan
Kot
a ya
ng d
ibeb
aska
n41
,38
Ha
40 h
a40
ha
40 h
a40
ha
40 h
a 2
41,3
8 H
a
2Lu
as L
ahan
Hut
an K
ota
yang
dik
emba
ngka
nm
inim
al 6
40,8
4 H
am
inim
al 5
loka
sim
inim
al 5
loka
sim
inim
al 5
loka
sim
inim
al 5
loka
sim
inim
al 5
loka
sim
inim
al 6
65,8
4 H
a
3Lu
as la
han
yang
dib
ebas
kan
untu
k se
ntra
ta
nam
an p
anga
n da
n ho
rtik
ultu
ra13
,9 H
a3
Ha
3 H
a3
Ha
3 H
a3
Ha
28,9
ha
4Ju
mla
h Po
hon
yang
Dita
nam
Pad
a Ka
was
an
Hut
an M
angr
ove,
Hut
an K
ota,
Pes
isir
dan
Perm
ukim
an
326.
736
Poho
n 4
0.00
0 Po
hon
40.0
00 P
ohon
40.0
00 P
ohon
40.0
00 P
ohon
40.0
00 P
ohon
526.
736
Poho
n
5Ju
mla
h Lo
kasi
RTH
Keb
un y
ang
dike
mba
ngka
n se
baga
i Agr
owis
ata
4 Lo
kasi
5 Lo
kasi
10 L
okas
i10
Lok
asi
10 L
okas
i10
Lok
asi
10 L
okas
i
6Ju
mla
h lo
kasi
hut
an k
ota
dan
huta
n m
angr
ove
yang
dik
emba
ngka
n se
baga
i Ek
owis
ata/
Inte
raks
i Pub
lik
6 Lo
kasi
11 lo
kasi
16 lo
kasi
21 lo
kasi
26 lo
kasi
31 lo
kasi
31 lo
kasi
5Pr
ogra
m M
itiga
si d
an A
dapt
asi P
erub
ahan
Iklim
1D
ipah
ami d
an d
itera
pkan
nya
prog
ram
-pr
ogra
m d
alam
rang
ka p
enur
unan
em
isi
gas
rum
ah k
aca
Dok
umen
RA
D G
RKde
sim
inas
i de
sim
inas
i de
sim
inas
i dan
dr
aft r
egul
asi
desi
min
asi d
an
draf
t reg
ulas
i de
sim
inas
i dan
re
gula
si
desi
min
asi d
an re
gula
si
2Te
rlaks
anan
ya m
onito
ring
dan
eval
uasi
up
aya-
upay
a pe
nuru
nan
emis
i gas
rum
ah
kaca
Perg
ub N
o. 1
31/2
012
6 se
ktor
6 se
ktor
6 se
ktor
7 se
ktor
7 se
ktor
7 se
ktor
3Te
rlaks
anan
ya m
onito
ring
dan
eval
uasi
re
ncan
a ak
si d
aera
h ad
apta
si p
erub
ahan
ik
lim
Dok
umen
RA
D A
dapt
asi
Peru
baha
n Ik
lim6
bida
ng6
bida
ng6
bida
ng6
bida
ng6
bida
ng6
bida
ng
6Pr
ogra
m K
onse
rvas
i flor
a da
n fa
una
1Ju
mla
h je
nis
tum
buha
n da
n sa
twa
yang
di
kons
erva
si72
tum
buha
n da
n 2.
101
satw
a80
tum
buha
n da
n 2.
110
sat
wa
85 tu
mbu
han
dan
2.11
5 sa
twa
90 tu
mbu
han
dan
2.11
8 sa
twa
93 tu
mbu
han
dan
2.12
0 sa
twa
93 je
nis
tum
buha
n da
n 2.
120
jeni
s sa
twa
2Ju
mla
h Ke
raga
man
flor
a da
n fa
una
di
Tam
an M
arga
satw
a Ra
guna
n ya
ng d
apat
di
kons
erva
si
15.3
89 fl
ora
dan
1.97
0 fa
una
15.3
89 fl
ora
dan
1.97
0 fa
una
15.4
34 fl
ora
dan
1.99
0 fa
una
15.4
67 fl
ora
dan
2.01
0 fa
una
15.5
10 fl
ora
dan
2.03
0 fa
una
15.5
60 fl
ora
dan
2.05
0 fa
una
15.5
60 fl
ora
dan
2.05
0 fa
una
3Ju
mla
h sp
esie
s / j
enis
flor
a da
n fa
una
yang
di
kons
erva
si d
alam
kaw
asan
hut
an d
an
huta
n ko
ta
171
jeni
s flo
ra d
an 2
52
jeni
s fa
una
171
flora
dan
252
fa
una
171
flora
dan
254
fa
una
171
flora
dan
256
fa
una
171
flora
dan
258
fa
una
171
flora
dan
260
fa
una
171
jeni
s flo
ra d
an 2
60
jeni
s fa
una
7Pr
ogra
m R
ehab
ilita
si d
an p
emul
ihan
ling
kung
an h
idup
da
n su
mbe
r day
a ke
laut
an1
Luas
kaw
asan
yan
g da
pat d
ireha
bilit
asi d
an
diko
nser
vasi
135
ha13
7 ha
141
ha14
5 ha
149
ha15
3 ha
153
ha
2Ju
mla
h do
kum
en p
erat
uran
tata
ruan
g la
ut
sesu
ai d
enga
n U
U N
o 27
Tah
un 2
007
01
Perg
ub1
kajia
n ak
adem
ik
Perd
a1
kajia
n1
kajia
n1
kajia
n1
Perg
ub d
an 4
kaj
ian
8Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
rasa
rana
dan
Sar
ana
Ling
kung
an H
idup
1Te
rlaks
anan
ya k
onse
rvas
i air
tana
h 97
4 un
it m
eter
air
2020
1000
680
300
300
4300
uni
t
10 A
WLR
2 un
it2
unit
2 un
it2
unit
2 un
it10
AW
LR
309
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
2Pe
ning
kata
n sa
rana
labo
rato
rium
lin
gkun
gan
27 p
eral
atan
labo
rato
rium
8 pe
rala
tan
labo
rato
rium
8 pe
rala
tan
labo
rato
rium
8 pe
rala
tan
labo
rato
rium
6 pe
rala
tan
labo
rato
rium
5 pe
rala
tan
labo
rato
rium
35 p
eral
atan
la
bora
toriu
m
100
jeni
s10
0 je
nis
100
jeni
s10
0 je
nis
100
jeni
s10
0 je
nis
100
jeni
s/ta
hun
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
9Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
uant
itas
RTH
Per
tam
anan
dan
Pe
mak
aman
1Lu
as L
ahan
RTH
Tam
an d
an m
akam
yan
g di
beba
skan
2725
,74
Ha
5050
5050
5029
75,7
4 H
a
10Pr
ogra
m P
enge
lola
an R
TH P
erta
man
an d
an
Pem
akam
an1
Luas
RTH
per
tam
anan
dan
pem
akam
an
yang
dik
elol
a (h
a)27
25.7
47.
450
5050
502.
925,
74 H
a
2Lo
kasi
RTH
yan
g di
guna
kan
seba
gai t
aman
kr
eativ
itas
publ
ik10
1010
1010
1060
11Pr
ogra
m P
enge
lola
an S
aran
a Ke
inda
han
Kota
1
Jum
lah
sara
na k
eind
ahan
kot
a ya
ng d
ikel
ola
266
unit
1717
1919
2135
9
12Pr
ogra
m P
embe
rday
aan
dan
Peng
gala
ngan
Per
an S
erta
M
asya
raka
t dal
am P
enge
mba
ngan
Per
tam
anan
dan
Pe
mak
aman
1Ju
mla
h RT
H y
ang
dike
mba
ngka
n O
leh
Mas
yara
kat
10 lo
kasi
20 lo
kasi
20 lo
kasi
20 lo
kasi
20 lo
kasi
20 lo
kasi
110
loka
si
2Ju
mla
h ke
giat
an p
engg
alan
gan
dan
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t17
5 ke
giat
an55
5555
5555
450
Kegi
atan
3Ju
mla
h ke
giat
an p
enge
mba
ngan
RTH
Ka
mpu
ng Te
rpad
u ol
eh m
asya
raka
t0
11
11
15
Kegi
atan
13Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Pela
yana
n Pe
rtam
anan
da
n Pe
mak
aman
1Ju
mla
h Ke
giat
an P
enin
gkat
an K
apas
itas
Pela
yana
n Pe
rtam
anan
dan
Pem
akam
an 1
85,4
05
73,
000
73,
000
73,
000
73,
000
73,
000
550
,405
1PE
RTA
NA
HA
NPr
ogra
m p
enda
taan
Pen
guas
aan,
Pem
ilika
n,
Peng
guna
an, d
an P
eman
faat
an T
anah
(P4T
)1
Jum
lah
Kelu
raha
n ya
ng te
rdat
a P4
T17
6 Ke
lura
han
21 K
elur
ahan
20 K
elur
ahan
20 K
elur
ahan
20 K
elur
ahan
10 K
elur
ahan
267
Kelu
raha
n
2Pr
ogra
m P
emet
aan
dan
Peng
ukur
an W
ilaya
h Ko
ta1
Pers
enta
se lu
as w
ilaya
h ya
ng te
ruku
r dan
te
rpet
akan
100
100
100
100
100
100
100
1KE
PEN
DU
DU
KAN
D
AN
CAT
ATA
N S
IPIL
Prog
ram
Pen
gem
bang
an d
an e
valu
asi k
ebija
kan
sist
em
adm
inis
tras
i kep
endu
duka
n1
Terp
enuh
inya
regu
lasi
/ ke
bija
kan
adm
istr
asi k
epen
dudu
kan
dan
penc
atat
an
sipi
l ses
uai k
eten
tuan
.
1 Pe
rda,
1 P
ergu
b, 9
Sub
A
plik
asi S
IAK
1 SP
M
2 SO
P Pe
laya
nan
2 SO
P 2
SOP
2 SO
P 1
SOP
2 Su
b A
plik
asi S
IAK
2 Su
b A
plik
asi S
IAK
2 Su
b A
plik
asi S
IAK
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
elay
anan
dan
Sar
ana
Pras
aran
a Ke
pend
uduk
an d
an P
enca
tata
n Si
pil
1Pe
rsen
tase
pen
erbi
tan
kart
u ke
luar
ga89
%93
%97
%10
0%10
0%10
0%10
0%
2Pe
rsen
tase
pen
erbi
tan
kart
u ta
nda
pend
uduk
92%
95%
97%
100%
100%
100%
100%
3Pe
rsen
tase
pen
erbi
tan
kutip
an a
kta
kela
hira
n69
%73
%76
%79
%82
%85
%85
%
4Pe
rsen
tase
pen
erbi
tan
kutip
an a
kta
kem
atia
n28
%35
%45
%50
%55
%60
%60
%
3Pr
ogra
m P
enge
lola
an, P
enge
mba
ngan
dan
Pe
man
faat
an D
ata
Kepe
ndud
ukan
dan
Pen
cata
tan
Sipi
l1
Ters
usun
nya
kebi
jaka
n pe
nang
anan
m
obili
tas
dan
mig
rasi
pen
dudu
k0
1 ka
jian
0%
2Te
rman
faat
kann
ya D
atab
ase
Pend
uduk
Bag
i In
stan
si V
ertik
al m
aupu
n H
oriz
onta
l KP
U, P
ajak
, Kep
olis
ian,
Pe
rban
kan,
KPK
9 in
stan
si13
inst
ansi
17 in
stan
si21
inst
ansi
25 in
stan
si
4Pr
ogra
m P
embi
naan
dan
Pen
ingk
atan
Par
tisip
asi
Mas
yara
kat
1Pe
rsen
tase
pen
ingk
atan
kes
adar
an
mas
yara
kat t
erha
dap
tert
ib a
dmin
istr
asi
kepe
ndud
ukan
70%
72%
75%
80%
90%
95%
95%
2Pe
rsen
tase
Pem
bina
an d
an P
enin
gkat
an
Part
isip
asi M
asya
raka
t dan
Sta
keho
lder
s di
Bida
ng A
dmin
istr
asi K
epen
dudu
kan
92%
94%
96%
98%
99%
100%
100%
3Ju
mla
h lo
kasi
Pem
bina
an A
dmin
istr
asi
Kepe
ndud
ukan
Bag
i Mas
yara
kat d
i Wila
yah
Rent
an A
dmin
duk
10 lo
kasi
10 lo
kasi
10 lo
kasi
10 lo
kasi
10 lo
kasi
10 lo
kasi
60 lo
kasi
4Pe
rsen
tase
ket
erla
mba
tan
peng
ajua
n do
kum
en k
epen
dudu
kan
KTP
(11%
)KT
P (9
%)
KTP
(7%
)KT
P (5
%)
KTP
(3%
)KT
P (1
%)
Akt
a Ke
lahi
ran
(8,1
%)
Akt
a Ke
lahi
ran
(7%
)A
kta
Kela
hira
n (5
%)
Akt
a Ke
lahi
ran
(3%
)A
kta
Kela
hira
n (2
%)
Akt
a Ke
lahi
ran
(0%
-1%
)
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
Akt
a Ke
mat
ian
(47%
)A
kta
Kem
atia
n (3
0-47
%)
Akt
a Ke
mat
ian
(20-
30%
)A
kta
Kem
atia
n (1
5-20
%)
Akt
a Ke
mat
ian
(10-
15%
)A
kta
Kem
atia
n (0
-10%
)
1PE
MBE
RDAY
AA
N
PERE
MPU
AN
DA
N
PERL
IND
UN
GA
N
AN
AK
Prog
ram
Kes
eras
ian
Kebi
jaka
n Pe
ning
kata
n Ku
alita
s A
nak
dan
Pere
mpu
an1
Pres
enta
se S
KPD
/UKP
D y
ang
men
erap
kan
pere
ncan
aan
dan
peng
angg
aran
resp
onsi
f ge
nder
(PPR
G)
12.5
28.5
042
.85
67.8
585
.71
100
100
2Pr
ogra
m P
engu
atan
Kel
emba
gaan
Per
empu
an d
an
Ana
k1
Jum
lah
lem
baga
ped
uli p
erem
puan
dan
an
ak y
ang
aktif
6364
6566
6768
68 (1
00%
)
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
ualit
as H
idup
, Per
lindu
ngan
A
nak,
dan
Per
empu
an1
Jum
lah
Kelu
raha
n ya
ng d
ibin
a te
ntan
g Pe
ning
kata
n Pe
ran
Pere
mpu
an M
enuj
u Ke
luar
ga S
ehat
dan
Sej
ahte
ra
267
267
267
267
267
267
267
2Ju
mla
h ke
lura
han
laya
k an
ak24
5612
017
922
026
726
7
3Pe
rsen
tase
Cak
upan
per
empu
an d
an a
nak
korb
an k
eker
asan
yan
g m
enda
patk
an
pena
ngan
an p
enga
duan
ole
h pe
tuga
s te
rlatih
di d
alam
uni
t pel
ayan
an te
rpad
u.
9010
010
010
010
010
010
0
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
eran
Ser
ta M
asya
raka
t dan
Ke
seta
raan
Gen
der D
alam
Pem
bang
unan
1Pe
rsen
tase
Par
tisip
asi a
ngka
tan
kerja
pe
rem
puan
48.6
749
.87
51.0
752
.27
53.4
755
.46
55.4
6
2Ju
mla
h St
akeh
olde
r yan
g m
enda
patk
an
advo
kasi
, sos
ialis
asi,
dan
KIE
Peng
arus
U
tam
aan
Gen
der (
PUG
)
9516
523
530
537
544
544
5
1KE
LUA
RGA
BE
REN
CAN
A
DA
N K
ELU
ARG
A
SEJA
HTE
RA
Prog
ram
Kel
uarg
a Be
renc
ana
1To
tal F
ertil
ity R
ate
(TFR
)2.
32.
32.
32.
22.
22.
12.
1
2Ju
mla
h Pa
sang
an U
sia
Subu
r yan
g m
enja
di
pese
rta
KB
Baru
364.
916
366
,785
4
03,0
30
439
,275
4
75,5
20
511
,765
5
11,7
65
3Pe
rsen
tase
cak
upan
sas
aran
pas
anga
n us
ia
subu
r men
jadi
pes
erta
KB
aktif
57
.366
,575
76,7
77,8
78,3
78,3
4Pe
rsen
tase
cak
upan
pas
anga
n us
ia s
ubur
ya
ng in
gin
anak
ditu
nda
dan
tidak
ingi
n an
ak la
gi, t
api t
idak
mau
ber
-KB
(Unm
et
Nee
d)
13.2
10,1
05,
004,
964,
944,
924,
92
2Pr
ogra
m P
enyi
apan
Keh
idup
an B
erke
luar
ga B
agi
Rem
aja
1Pe
rsen
tase
cak
upan
pas
anga
n us
ia s
ubur
ya
ng is
terin
ya d
ibaw
ah u
sia
20 ta
hun
.3,
73.
63,
53,
43,
33,
23,
2
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
eran
Ser
ta M
asya
raka
t Dal
am
Pela
yana
n KB
dan
Kep
endu
duka
n1
Jum
lah
petu
gas
lapa
ngan
kel
uarg
a be
renc
ana/
peny
uluh
kel
uarg
a be
renc
ana
(PLK
B/PK
B) (p
er k
elur
ahan
)
22
22
22
2
2Ju
mla
h pe
mba
ntu
pem
bina
kel
uarg
a be
renc
ana
(PPK
B) (p
er R
W)
6065
7080
9010
010
0
4Pr
ogra
m A
dvok
asi d
an K
omun
ikas
i, In
form
asi,
dan
Eduk
asi
1Pe
rsen
tase
inst
itusi
mas
yara
kat y
ang
mel
aksa
naka
n KI
E80
8386
8992
9595
2Pe
rsen
tase
mas
yara
kat y
ang
mem
aham
i pr
ogra
m K
B da
n ke
pend
uduk
an60
6264
6668
7070
3Ca
kupa
n Ib
u H
amil
yang
men
dapa
tkan
KIE
Pe
nceg
ahan
pen
ular
an V
irus
HIV
/AID
S da
ri Ib
u H
amil
kepa
da b
ayin
ya
95%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4Ju
mla
h Pe
ngem
bang
an d
an P
embe
ntuk
an
PIK
Rem
aja
296
335
375
522
670
817
817
5Pr
ogra
m B
ina
Keta
hana
n da
n Pe
mbe
rday
aan
Kelu
arga
1Ju
mla
h pa
sang
an u
sia
subu
r yan
g m
enja
di
pese
rta
KB a
ktif
1.04
1.08
110
6104
311
0268
611
4432
911
8122
911
8597
211
8597
2
2Pe
rsen
tase
Cak
upan
ang
gota
Bin
a Ke
luar
ga
yang
ber
-KB
6065
7075
8085
85
3Pe
rsen
tase
Cak
upan
PU
S pe
sert
a KB
an
ggot
a us
aha
peni
ngka
tan
pend
apat
an
kelu
arga
sej
ahte
ra (U
PPKS
) yan
g be
r-KB
7084
8790
9395
95
311
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
1SO
SIA
LPr
ogra
m P
elay
anan
Reh
abili
tasi
Sos
ial
1Pe
rsen
tase
Pen
yand
ang
Mas
alah
Ke
seja
hter
aan
Sosi
al (P
MKS
) non
pot
ensi
al
yang
men
dapa
t ban
tuan
pem
enuh
an
kebu
tuha
n da
sar
29
43
55
65
75
85
85
2Pe
rsen
tase
PM
KS y
ang
dapa
t dita
mpu
ng d
i pa
nti s
osia
l 1
3,6
14.
40
14.
50
14.
70
15.
00
15.
20
15.
20
3Pe
rsen
tase
PM
KS d
i jal
anan
1
0.29
2 or
ang
75
50
25
10
5
5
4Ju
mla
h do
kum
en s
tudi
dan
kaj
ian
dem
ogra
fis d
an s
osio
logi
s te
ntan
g ke
lom
pok
PMKS
- 0
1Im
plem
enta
siIm
plem
enta
siIm
plem
enta
siIm
plem
enta
si
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Sosi
al1
Jum
lah
Ged
ung
Pant
i Sos
ial y
ang
laya
k 1
1 1
9 2
2 2
4 2
5 2
7 2
7 (1
00%
)
2Ju
mla
h G
edun
g Sa
sana
Krid
a Ka
rang
Tar
una
(SKK
T) y
ang
dapa
t difu
ngsi
kan
34
60
70
80
100
1
34
134
(100
%)
3Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
dan
Pen
daya
guna
an P
oten
si
dan
Sum
ber K
esej
ahte
raan
Sos
ial (
PSKS
)1
Jum
lah
lem
baga
Sos
ial y
ang
aktif
dal
am
peny
elen
ggar
aan
urus
an S
osia
l 3
31
662
1
,016
1
,500
2
,000
2
,209
2
209
(100
%)
2Ju
mla
h te
naga
kes
ejah
tera
an
Sosi
al m
asya
raka
t yan
g ak
tif d
alam
pe
nyel
engg
araa
n ur
usan
Sos
ial
6496
7578
1100
014
000
1700
021
652
2165
2 (1
00%
)
3Pe
rsen
tase
mas
yara
kat d
an d
unia
usa
ha
yang
ped
uli t
erha
dap
perm
asal
ahan
dan
pe
mba
ngun
an k
esos
di D
KI Ja
kart
a
5%5,
5%6%
6,5%
7%7.
5%7.
5%
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
embe
rday
aan
Sosi
al1
Jum
lah
kelu
arga
mis
kin
yang
dap
at h
idup
m
andi
ri 1
2,60
4 1
5,00
0 3
0,00
0 5
0,00
0 7
0,00
0 9
6,95
1 9
6951
(100
%)
2Ju
mla
h PM
KS p
oten
sial
yan
g m
ampu
hid
up
man
diri
3405
4000
5000
6000
8000
1064
110
641
(100
%)
5Pr
ogra
m P
elay
anan
Per
lindu
ngan
dan
Jam
inan
Sos
ial
1Re
spon
tim
e pe
nang
gula
ngan
ben
cana
3 ja
m3
jam
3 ja
m3
jam
3 ja
m3
jam
3 ja
m
2Pe
rsen
tase
kor
ban
benc
ana
alam
yan
g m
enda
pat p
erlin
dung
an s
osia
l10
010
010
010
010
010
010
0
3Ju
mla
h PM
KS n
on p
oten
sial
yan
g m
enda
pat
jam
inan
sos
ial
271
400
600
1000
1500
1937
1937
(100
%)
1TE
NAG
A K
ERJA
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Kes
empa
tan
Kerja
dan
Pe
ning
kata
n Si
stem
Pel
ayan
an P
enem
pata
n Te
naga
Ke
rja
1Pe
rsen
tase
pen
cari
kerja
yan
g di
tem
patk
an60
%65
%70
%75
%80
%85
%85
%
2Pe
rsen
tase
pen
cari
kerja
yan
g m
empe
role
h in
form
asi k
esem
pata
n ke
rja68
%73
%78
%83
%88
%93
%93
%
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
ompe
tens
i dan
Pro
dukt
ivita
s Te
naga
Ker
ja1
Pers
enta
se ti
ngka
t pro
dukt
ifita
s te
naga
ke
rja
70%
73%
76%
79%
82%
85%
85%
3Pr
ogra
m P
erlin
dung
an d
an Ja
min
an S
osia
l Ten
aga
Kerja
1Pe
rsen
tase
Per
usah
aan
yang
waj
ib
men
yele
ngga
raka
n pr
ogra
m p
erlin
dung
an
dan
jam
inan
sos
ial t
enag
a ke
rja
55%
59%
63%
67%
71%
75%
75%
4Pr
ogra
m P
engu
atan
sis
tem
dan
fasi
litas
pen
duku
ng
pusa
t pel
atih
an k
erja
1Pe
rsen
tase
jum
lah
lulu
san
Pusa
t Pel
atih
an
Kerja
(PPK
) yan
g di
tem
patk
an70
.00%
72.0
0%74
.00%
76.0
0%78
.00%
80.0
0%80
.00%
5Pr
ogra
m p
enin
gkat
an s
aran
a, p
rasa
rana
ke
tena
gake
rjaan
dan
ket
rans
mig
rasi
an1
Pers
enta
se Ju
mla
h Tr
ansm
igra
n ya
ng
dite
mpa
tkan
75.0
0%77
.00%
79.0
0%81
.00%
83.0
0%85
.00%
85.0
0%
1KO
PERA
SI D
AN
UKM
Prog
ram
Pen
ingk
atan
usa
ha K
oper
asi
1Pe
rsen
tase
Pen
ingk
atan
Jum
lah
Kope
rasi
A
ktif
5,11
7 Ko
p.5%
5%5%
5%5%
6,40
0 Ko
p.
2Pe
rsen
tase
Pen
ingk
atan
Vol
ume
Usa
ha
Kope
rasi
Rp. 6
,6 T
riliu
n5%
5%5%
5%5%
Rp.8
,2 T
riliu
n
2Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Kel
emba
gaan
Kop
eras
i1
Jum
lah
Kope
rasi
ped
agan
g pa
sar,
kope
rasi
pe
daga
ng lo
kbin
dan
Kop
eras
i PKL
yan
g be
rfun
gsi
70 K
op25
4040
4040
160
kop
2Pe
rsen
tase
Pen
ingk
atan
Jum
lah
Kope
rasi
Ba
ru7,
612
Kop.
5%5%
5%5%
5% 9
.515
Kop
3Ju
mla
h Pe
ngel
ola
Kope
rasi
Yan
g m
engi
kuti
Dik
lat d
an B
inte
k4,
582
1000
1000
1000
1000
1000
9.5
82 o
rang
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
3Pr
ogra
m P
embe
rday
aan
UM
KM1
Jum
lah
peng
elol
a U
KM y
ang
men
giku
ti pe
latih
an D
ikla
t & B
imte
k1,
060
2,0
00
2,0
00
2,0
00
2,0
00
2,0
00
11,
060
2Be
rkur
angn
ya P
KL/U
saha
Mik
ro y
ang
dilu
ar
bina
an87
%5%
5%5%
5%5%
62%
3Ju
mla
h U
MKM
man
diri/
dibi
na52
,914
5%5%
5%5%
5%66
,142
4Pr
ogra
m P
enye
diaa
n D
ana
Berg
ulir
dan
Kem
itraa
n Ko
pera
si d
an U
MKM
1
Pers
enta
se P
enin
gkat
an Ju
mla
h D
ana
Berg
ulir
yang
Dis
alur
kan
Rp29
0,31
7,80
0,00
0 10
%10
%10
%10
%10
%Rp
467,
646,
687,
618
2Pe
rsen
tase
Pen
ingk
atan
Jum
lah
Pem
anfa
at
dana
ber
gulir
(Usa
ha M
ikro
Kec
il/U
MK)
109
.911
pem
anfa
at
10%
10%
10%
10%
10%
177.
013
pem
anfa
at
5Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Kope
rasi
da
n U
MKM
1Pe
rsen
tase
pen
ingk
atan
luas
ruan
g un
tuk
peda
gang
kak
i lim
a (m
2) d
i lok
asi b
inaa
n da
n lo
kasi
sem
enta
ra
200.
975
m2
20%
20%
20%
20%
20%
402.
000
m2
2Te
rsed
iany
a pe
ratu
ran
untu
k m
enam
pung
pe
daga
ng in
form
al p
ada
loka
si p
erka
ntor
an0
11
11
14
3Ju
mla
h lo
kasi
terp
adu
Usa
ha M
ikro
, Kec
il/PK
L 0
11
11
15
loka
si
1PE
NA
NA
MA
N
MO
DA
LPr
ogra
m P
enin
gkat
an P
rom
osi d
an K
erja
sam
a In
vest
asi
1Ju
mla
h pr
oyek
(PM
DN
/PM
A)
- Jum
lah
proy
ek P
MD
N89
pro
yek
91 p
roye
k94
pro
yek
96 p
roye
k98
pro
yek
100
proy
ek10
0 pr
oyek
- Jum
lah
proy
ek P
MA
1.14
8 pr
oyek
1.21
5 pr
oyek
1.29
8 pr
oyek
1.35
0 pr
oyek
1.42
5 pr
oyek
1.50
0 pr
oyek
1.50
0 pr
oyek
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
iner
ja B
UM
D1
Jum
lah
seto
ran
PAD
dar
i BU
MD
1% d
ari P
AD
1% d
ari P
AD
1% d
ari P
AD
2% d
ari P
AD
2% d
ari P
AD
3% d
ari P
AD
3% d
ari P
AD
3Pr
ogra
m P
elay
anan
Pen
anam
an M
odal
1Pe
rsen
tase
pel
ayan
an p
eriji
nan/
non
pe
rijin
an y
ang
tepa
t wak
tu40
%60
%70
%80
%10
0%10
0%10
0%
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an In
vest
asi
1Pe
ning
kata
n re
alis
asi i
nves
tasi
PM
A d
an
PMD
NPM
A :
Rp. 4
5 Tr
iliun
PM
DN
: Rp
. 9,8
4Tril
iun
PMA
: Rp
. 48,
48
Trili
un
PMD
N :
Rp.
10,5
9Tril
iun
PMA
: Rp
. 52
,09T
riliu
n PM
DN
: Rp
. 11
,38T
riliu
n
PMA
: Rp
. 55,
62
Trili
un
PMD
N :
Rp.
12,1
5Tril
iun
PMA
: Rp
. 59,
57
Trili
un
PMD
N :
Rp.
13,0
2Tril
iun
PMA
: Rp
. 63,
94
Trili
un
PMD
N :
Rp.
13,9
7Tril
iun
PMA
: Rp
. 63,
94 T
riliu
n PM
DN
: Rp
. 13,
97Tr
iliun
2Te
rimpl
emen
tasi
nya
Sist
em P
elay
anan
In
form
asi d
an P
eriz
inan
Inve
stas
i Sec
ara
Elek
tron
ik (S
PIPI
SE)
1 si
stem
1 si
stem
1 si
stem
1 si
stem
1 si
stem
1 si
stem
1 si
stem
5Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
enga
was
an P
enge
ndal
ian
Pena
nam
an M
odal
1Ju
mla
h pe
rusa
haan
yan
g di
tinja
u pe
nggu
naan
per
ijina
nnya
1.00
0 pe
rusa
haan
1.30
0 pe
rusa
haan
1.50
0 pe
rusa
haan
1.70
0 pe
rusa
haan
2.00
0 pe
rusa
haan
2.20
0 pe
rusa
haan
8.70
0 pe
rusa
haan
(a
kum
ulas
i 201
3-20
17)
1KE
BUD
AYA
AN
Prog
ram
Pen
gem
bang
an N
ilai-N
ilai B
uday
a1
Jum
lah
pene
rima
peng
harg
aan
pela
ku
mau
pun
pem
erha
ti ke
buda
yaan
100
110
120
130
140
150
750
2Pr
ogra
m P
erlin
dung
an, P
enge
mba
ngan
dan
Pe
man
faat
an K
ebud
ayaa
n1
Jum
lah
perli
ndun
gan
dan
peng
emba
ngan
ke
buda
yaan
Bet
awi s
ecar
a ad
aptif
3 Je
nis
pend
okum
enta
sian
sen
i bu
daya
yan
g ha
mpi
r pu
nah
dan
3 Je
nis
pe
negm
bang
an s
eni
buda
ya b
etaw
i
55
55
528
Jeni
s pe
ndok
umen
tasi
an s
eni
buda
ya y
ang
ham
pir
puna
h da
n 20
Jeni
s pe
ngem
bang
an s
eni
buda
ya b
etaw
i
2Ju
mla
h pe
man
faat
an p
usat
keb
uday
aan
di 5
(li
ma)
wila
yah
dan
Kepu
laua
n Se
ribu
12 L
okas
i Pus
at
Kebu
daya
an21
3040
5061
61 L
okas
i Pus
at
Kebu
daya
an
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
elak
u da
n Ke
lem
baga
an
Kebu
daya
an1
Jum
lah
even
t sen
i bud
aya
yang
di
sele
ngga
raka
n ol
eh s
angg
ar b
uday
a bi
naan
043
4386
8612
938
7
2Ju
mla
h pe
laku
keb
uday
aan
yang
m
enda
patk
an w
awas
an d
an k
etra
mpi
lan
600
660
690
780
870
900
4.50
0 pe
laku
ke
buda
yaan
3Ju
mla
h te
mu
buda
ya
35
1015
1720
67
4Ju
mla
h ba
lai r
akya
t yan
g di
fung
sika
n se
baga
i pus
at k
egia
tan
sosi
al b
uday
a0
4386
8612
912
947
3
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Kebu
daya
an1
Jum
lah
Kaw
asan
yan
g di
kem
bang
kan
44
44
44
2Ju
mla
h pe
ngun
jung
wis
ata
di 4
kaw
asan
pe
ngem
bang
an b
uday
a 2.
239.
224
Peng
unju
ng2.
463.
146
Peng
unju
ng2.
709.
461
Peng
unju
ng2.
980.
407
Peng
unju
ng3.
278.
448
Peng
unju
ng3.
606.
293
Peng
unju
ng15
.037
.755
Pen
gunj
ung
313
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
3Pe
rsen
tase
pen
ataa
n ka
was
an k
ota
tua
pada
zo
na in
ti da
n zo
na 1
0 1
,18%
8
,74%
2
4,27
%
27,
18%
3
8,83
%
100%
4Ju
mla
h ba
ngun
an y
ang
terk
onse
rvas
i dan
te
rman
faat
kan
00
35
89
25
5Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Pro
mos
i dan
Info
rmas
i Ke
buda
yaan
1Ju
mla
h pe
nyel
engg
araa
n/ke
ikut
sert
aan
even
t pro
mos
i keb
uday
aan
tingk
at n
asio
nal
di ja
kart
a
10 e
vent
fest
ival
bud
aya
nasi
onal
dan
dae
rah
1011
1212
1358
eve
nt fe
stiv
al b
uday
a na
sion
al d
an d
aera
h
2Ju
mla
h ev
ent s
eni b
uday
a ya
ng
dise
leng
gara
kan
15 e
vent
keg
iata
n se
ni
buda
ya n
asio
nal
2021
2223
2411
0 ev
ent k
egia
tan
seni
bu
daya
nas
iona
l
3Ju
mla
h ev
ent s
eni b
uday
a be
taw
i di r
uang
pu
blik
sec
ara
perio
dik
628
even
t 62
868
875
783
291
538
20
1PE
MU
DA
DA
N
OLA
HRA
GA
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Per
an S
erta
Kep
emud
aan
1Pe
rsen
tase
pem
uda
yang
dila
tih s
ehin
gga
man
diri
dan
berd
aya
sain
g10
1214
1822
2525
2Ju
mla
h an
ggot
a Pr
amuk
a ya
ng a
ktif
215.
400
oran
g23
3.35
0 or
ang
251.
300
oran
g26
9.25
0 or
ang
287.
200
oran
g30
5.15
0 or
ang
305.
150
oran
g
3Pe
rsen
tase
Gug
us D
epan
Pra
muk
a ya
ng
aktif
6065
7080
9095
95
2Pr
ogra
m P
embi
naan
Ola
hrag
a Pr
esta
si1
Pres
tasi
Ola
hrag
a ya
ng d
iraih
DKI
Jaka
rta
pada
sin
gle
even
t dan
mul
ti ev
ent
Juar
a U
mum
PO
N
XVIII
/201
2, Ju
ara
Um
um
POM
NA
S XI
I/201
1, Ju
ara
III P
OPN
AS
XI/2
011
Juar
a U
mum
PO
MN
AS
XIII;
Pe
rbai
kan
Perin
gkat
PO
PNA
S XI
I
Juar
a U
mum
PO
MN
AS
XIV
; Jua
ra U
mum
PO
PNA
S XI
II
Juar
a U
mum
PO
N X
IXJu
ara
Um
um
POM
NA
S XV
; Ju
ara
Um
um P
OPN
AS
XIV
Juar
a U
mum
PO
N
XIX/
2016
, Jua
ra U
mum
PO
MN
AS
dan
POPN
AS
Tahu
n 20
13, 2
015
dan
2017
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Ola
hrag
a da
n Pe
mud
a1
Jum
lah
Gel
angg
ang
Rem
aja
yang
m
emen
uhi s
tand
ar0
712
1620
2323
2Ju
mla
h Ke
cam
atan
yan
g m
emili
ki
Gel
angg
ang
Rem
aja
Keca
mat
an35
3536
3738
3838
3Ju
mla
h G
elan
ggan
g O
lahr
aga
yang
m
emili
ki fa
silit
as s
esua
i sta
ndar
02
23
34
4
4Ju
mla
h St
adio
n O
lahr
aga
yang
ber
oper
asi
11
12
22
2
5Ju
mla
h Pe
nggu
na F
asili
tas
Ola
hrag
a da
n Pe
mud
a 4
,099
,652
4
,304
,634
4
,519
,866
4
,745
,859
4
,983
,152
5
,232
,310
5
,232
,310
4Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Ola
hrag
a1
Inde
ks P
emba
ngun
an O
lahr
aga
(IPO
)34
3434
3638
4040
2Fr
ekue
nsi E
vent
Ola
hrag
a Re
krea
si (p
er
Bula
n )
4 ka
li6
kali
8 ka
li10
kal
i12
kal
i14
kal
i14
kal
i
1KE
SATU
AN
BA
NG
SA
DA
N P
OLI
TIK
Peng
emba
ngan
waw
asan
keb
angs
aan
1Ca
kupa
n O
rmas
Etn
is d
an K
eaga
maa
n ya
ng
mem
pero
leh
peng
emba
ngan
waw
asan
ke
bang
saan
48 O
rmas
Etn
is, 1
0 O
rmas
Ke
agam
aan
48 O
rmas
Etn
is, 1
0 O
rmas
Kea
gam
aan
48 O
rmas
Etn
is, 1
0 O
rmas
Kea
gam
aan
48 O
rmas
Etn
is, 1
0 O
rmas
Kea
gam
aan
48 O
rmas
Etn
is, 1
0 O
rmas
Kea
gam
aan
48 O
rmas
Etn
is, 1
0 O
rmas
Kea
gam
aan
48 O
rmas
Etn
is, 1
0 O
rmas
Kea
gam
aan
2Ca
kupa
n Se
kola
h ya
ng m
empe
role
h pe
ngem
bang
an w
awas
an k
eban
gsaa
n50
sek
olah
50 s
ekol
ah50
sek
olah
50 s
ekol
ah50
sek
olah
50 s
ekol
ah30
0 Se
kola
h
2Pr
ogra
m P
endi
dika
n Po
litik
Mas
yara
kat
1M
enin
gkat
nya
part
isip
asi p
emili
h da
lam
Pe
milu
dan
Pem
ilu G
ub/W
agub
Pem
ilu le
gesl
atif
dan
pilp
res
65,6
7% ,
Pe
milu
legi
slat
if da
n pi
lpre
s 70
,67%
Pe
milu
legi
slat
if da
n pi
lpre
s 70
,67%
;
Pem
ilu G
ub/W
agub
66
,71%
Pe
milu
Gub
/W
agub
71,
71%
Pe
milu
Gub
/Wag
ub
71,7
1%
2Ca
kupa
n pe
ndud
uk D
KI Ja
kart
a ya
ng
mem
iliki
Hak
pili
h m
empe
role
h in
form
asi
pem
ilu
7.03
4.06
1 Pe
mili
h5%
dari
data
DP4
(F
okus
pad
a pe
mili
h pe
mul
a)
5%da
ri da
ta D
P4
(Fok
us p
ada
pem
ilih
pem
ula)
5%da
ri da
ta D
P4
(Fok
us p
ada
pem
ilih
pem
ula)
5%da
ri da
ta D
P4
(Fok
us p
ada
pem
ilih
pem
ula)
5%da
ri da
ta D
P4
(Fok
us p
ada
pem
ilih
pem
ula)
25%
dari
data
DP4
(Fok
us
pada
pem
ilih
pem
ula)
3Pr
ogra
m P
ence
gaha
n da
n Pe
nang
gula
ngan
Kon
flik
1Be
rkur
angn
ya p
oten
si k
onfli
k di
kal
anga
n m
asya
raka
t25
Kon
flik
22 K
onfli
k19
Kon
flik
16 K
onfli
k13
Kon
flik
10 K
onfli
k10
Kon
flik
4Pr
ogra
m P
engu
atan
Hub
unga
n Ke
lem
baga
an1
Men
ingk
atny
a ju
mla
h le
mba
ga-le
mba
ga
kem
asya
raka
tan
yang
terd
afta
r dan
man
diri
370
Orm
as d
an 6
38 L
SM5
dari
370
Orm
as
dan
25 d
ari 6
38
LSM
yan
g te
rdaf
tar
5 da
ri 37
0 O
rmas
da
n 25
dar
i 638
LS
M y
ang
terd
afta
r
5 da
ri 37
0 O
rmas
da
n 25
dar
i 638
LS
M y
ang
terd
afta
r
5 da
ri 37
0 O
rmas
da
n 25
dar
i 638
LS
M y
ang
terd
afta
r
5 da
ri 37
0 O
rmas
da
n 25
dar
i 638
LS
M y
ang
terd
afta
r
30
Orm
as d
an 1
25
LSM
yan
g m
andi
ri da
ri ju
mla
h O
rmas
dan
LSM
ya
ng te
rdaf
tar
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
2Ca
kupa
n fa
silit
asi p
arta
i pol
itik
yan
g m
enda
patk
an k
uota
kur
si d
i leg
isla
tif10
Par
tai P
oliti
k di
fasi
litas
i 10
Par
tai P
oliti
k di
fasi
litas
i 10
0% P
arta
i pol
iti
yang
mem
pero
leh
Kuot
a Le
gisl
atif
yang
difa
silit
asi
100%
Par
tai p
oliti
ya
ng m
empe
role
h Ku
ota
Legi
slat
if ya
ng d
ifasi
litas
i
100%
Par
tai p
oliti
ya
ng m
empe
role
h Ku
ota
Legi
slat
if ya
ng d
ifasi
litas
i
100%
Par
tai p
oliti
ya
ng m
empe
role
h Ku
ota
Legi
slat
if ya
ng d
ifasi
litas
i
100%
Par
tai p
oliti
yan
g m
empe
role
h Ku
ota
Legi
slat
if ya
ng d
ifasi
litas
i
1O
TON
OM
I DA
ERA
H,
PEM
ERIN
TAH
AN
U
MU
M,
AD
MIN
ISTR
ASI
KE
UA
NG
AN
D
AER
AH
, PE
RAN
GKA
T D
AER
AH
, KE
PEG
AWA
IAN
DA
N
PERS
AN
DIA
N
Prog
ram
Pen
ataa
n da
n Pe
nyus
unan
Per
atur
an
Peru
ndan
g-U
ndan
gan
1Ju
mla
h Pe
rda
yang
die
valu
asi
010
Eva
luas
i Per
da
20 E
valu
asi P
erda
30 E
valu
asi P
erda
40 E
valu
asi P
erda
50 E
valu
asi P
erda
50 E
valu
asi P
erda
2Ju
mla
h Ra
nper
da h
asil
eval
uasi
yan
g di
sem
purn
akan
0
5 Pe
nyem
purn
an
Ranp
erda
has
il ev
alua
si
5 Pe
nyem
purn
an
Ranp
erda
has
il ev
alua
si
5 Pe
nyem
purn
an
Ranp
erda
has
il ev
alua
si
5 Pe
nyem
purn
an
Ranp
erda
has
il ev
alua
si
20 P
enye
mpu
rnaa
n Ra
perd
a ha
sil E
valu
asi
2 Ra
perd
a 2
Rape
rda
2 Ra
perd
a 2
Rape
rda
2 Ra
perd
a 10
Rap
erda
3Ju
mla
h Pe
rgub
yan
g di
eval
uasi
0
20 E
valu
asi P
ergu
b20
Eva
luas
i Per
gub
20 E
valu
asi P
ergu
b20
Eva
luas
i Per
gub
80 E
valu
asi P
ergu
b
4Ju
mla
h Ra
perg
ub h
asil
eval
uasi
yan
g di
sem
purn
akan
0
10 P
enye
mpu
rnan
Ra
perg
ub h
asil
eval
uasi
10 P
enye
mpu
rnan
Ra
perg
ub h
asil
eval
uasi
10 P
enye
mpu
rnan
Ra
perg
ub h
asil
eval
uasi
30 P
enye
mpu
rnan
Ra
perg
ub h
asil
eval
uasi
03
Rape
rgub
3 Ra
perg
ub3
Rape
rgub
3 Ra
perg
ub12
Rap
ergu
b
2Pr
ogra
m K
oord
inas
i Keb
ijaka
n Pe
reko
nom
ian
1Pe
neta
pan
Mar
unda
seb
agai
Kaw
asan
Ek
onom
i Khu
sus
U
sula
n Ke
dew
an
Nas
iona
l Kw
asan
Eko
nom
i Kh
usus
Mar
unda
1. R
evis
i UD
GL,
M
aste
rpla
n, S
idan
g A
mda
l, Ko
mitm
en
pem
beria
n in
sent
if da
n ke
mud
ahan
be
rinve
stas
i di
KEK
Mar
unda
(d
itand
atan
gani
ol
eh G
uber
nur d
an
Ketu
a D
PRD
) 2.
Pen
etap
an K
EK
deng
an P
erat
uran
Pe
mer
inta
h
1. P
enun
juka
n Ba
dan
Usa
ha u
ntuk
m
emba
ngun
KEK
M
arun
da
2.
Pem
bent
ukan
D
ewan
Kaw
asan
KE
K M
arun
da
3. P
embe
ntuk
an
adm
inis
trat
or K
EK
Mar
unda
4.
Pem
bang
unan
KE
K M
arun
da
Pem
bang
unan
KEK
M
arun
daPe
mba
ngun
an K
EK
Mar
unda
1. P
emba
ngun
an
KEK
Mar
unda
2.
Pen
unju
kan
Bada
n U
saha
un
tuk
Peng
elol
aan
KEK
Mar
unda
KEK
Mar
unda
Ber
oper
asi
2Ju
mla
h Ka
jian
Keta
hana
n Pa
ngan
1 (s
atu)
dok
umen
Ka
jian
Stra
tegi
s da
n Ke
bija
kan
Keta
hana
n Pa
ngan
di
DKI
Jaka
rta
1 (s
atu)
dok
umen
Ka
jian
Peny
edia
an
Buffe
r Sto
ck P
anga
n di
DKI
Jaka
rta
1 (s
atu)
dok
umen
Ev
alua
si P
ola
Dis
trib
usi P
anga
n di
DKI
Jaka
rta
3 do
kum
en
3Ju
mla
h La
pora
n Ko
ordi
nasi
Pen
ataa
n PK
L1
Lapo
ran
1 La
pora
n 1
Lapo
ran
1 La
pora
n 1
Lapo
ran
5 La
pora
n Ko
ordi
nasi
4Ju
mla
h Ka
jian
Tran
spor
tasi
1
Kajia
n1
Kajia
n1
Kajia
n1
Kajia
n1
Kajia
n5
Kajia
n
5Ju
mla
h Ka
jian
Ekon
omi M
akro
/Mik
ro1
Kajia
n1
Kajia
n1
Kajia
n1
Kajia
n1
Kajia
n5
Kajia
n
6Ju
mla
h La
pora
n Ko
ordi
nasi
Mon
itorin
g Re
vita
lisas
i Pas
ar-P
asar
Tra
disi
onal
yan
g di
kelo
la o
leh
PD P
asar
Jaya
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
5 La
pora
n Ko
ordi
nasi
7Ju
mla
h La
pora
n Ko
ordi
nasi
Mon
itorin
g da
n Ev
alua
si p
enye
leng
gara
an p
eriji
nan
dan
non
perij
inan
bid
ang
pere
kono
mia
n d
i Pr
ovin
si D
KI Ja
kart
a
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
1 La
pora
n Ko
ordi
nasi
5 La
pora
n Ko
ordi
nasi
3Pr
ogra
m K
oord
inas
i Keb
ijaka
n Ta
ta P
emer
inta
han
Dae
rah
1Te
rsus
unny
a da
n Te
rlaks
anan
ya
Impl
emen
tasi
Keb
ijaka
n Pe
ning
kata
n Ka
pasi
tas
Pem
erin
tah
Keca
mat
an d
an
Kelu
raha
n
Inve
ntar
isas
i Kew
enan
gan
Cam
at d
an L
urah
Pedo
man
Pe
laks
anaa
n Pr
ogra
m
Peng
uata
n Ke
cam
atan
Ke
lura
han
Peng
enda
lian
Pela
ksan
aan
Prog
ram
Pe
ngua
tan
Keca
mat
an
Kelu
raha
n
Peng
enda
lian
Pela
ksan
aan
Prog
ram
Pe
ngua
tan
Keca
mat
an
Kelu
raha
n
Peng
enda
lian
Pela
ksan
aan
Prog
ram
Pe
ngua
tan
Keca
mat
an
Kelu
raha
n
Eval
uasi
Pe
laks
anaa
n Pr
ogra
m
Peng
uata
n Ke
cam
atan
Ke
lura
han
Ada
bebe
rapa
kel
urah
an
yang
tida
k id
eal
berd
asar
kan
jum
lah
pend
uduk
00
pem
etaa
n (m
appi
ng)
pem
ekar
an, d
an
peng
gabu
ngan
Ranc
anga
n ke
bija
kan
pena
taan
wila
yah
kelu
raha
n
impl
emen
tasi
ke
bija
kan
pena
taan
wila
yah
kelu
raha
n
Peny
esua
ian
jum
lah
kelu
raha
n, s
esua
i de
ngan
efe
ktifi
tas
dan
efisi
ensi
pel
ayan
an
publ
ik
impl
emen
tasi
PAT
ENpe
rsia
pan
pela
ksan
aan
PATE
Npe
laks
anaa
n PA
TEN
pela
ksan
aan
PATE
Npe
laks
anaa
n PA
TEN
pela
ksan
aan
PATE
N
2Te
rsus
unny
a da
n Te
rlaks
anan
ya
Impl
emen
tasi
Keb
ijaka
n Ke
lem
baga
an
Mas
yara
kat K
elur
ahan
Dra
ft P
erda
RT/
RWPe
rda
RT/R
W,
Perg
ub P
endu
kung
Perg
ub P
endu
kung
Per
gub
Pend
ukun
gPe
rgub
Pen
duku
ngPe
rgub
Pen
duku
ngPe
rda
RT/R
W, P
ergu
b Pe
nduk
ung
315
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an B
antu
an &
Kes
adar
an H
ukum
da
n H
ak A
sasi
Man
usia
1Ju
mla
h Pe
nang
anan
Per
kara
di P
enga
dila
n40
per
kara
40 p
erka
ra40
per
kara
40 p
erka
ra40
per
kara
200
perk
ara
2Ju
mla
h Pe
nang
anan
Sen
gket
a Pe
rtan
ahan
da
n A
sset
Pem
da S
ecar
a In
tern
al
(Ter
sele
ngga
rany
a m
edia
si S
engk
eta
Pert
anah
an d
an A
sset
di L
uar P
enga
dila
n
250
seng
keta
250
seng
keta
250
seng
keta
250
seng
keta
250
seng
keta
250
seng
keta
1500
sen
gket
a
3Ju
mla
h Pe
nyul
uhan
Huk
um Te
rpad
u10
0 A
para
tur
100
Apa
ratu
r10
0 A
para
tur
100
Apa
ratu
r10
0 A
para
tur
500
Apa
ratu
r
4Pe
ning
kata
n Pe
nget
ahua
n H
ukum
Apa
rat
dan
Mas
yara
kat
200
Mas
yara
kat
200
Mas
yara
kat
200
Mas
yara
kat
200
Mas
yara
kat
200
Mas
yara
kat
1.00
0 M
asya
raka
t
5Pr
ogra
m K
oord
inas
i Keb
ijaka
n Ke
seja
hter
aan
Sosi
al1
Jum
lah
kebi
jaka
n ke
seha
tan,
sos
ial d
an
pem
berd
ayaa
n ya
ng d
isus
un13
1313
1313
13
6Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
erja
sam
a A
ntar
daer
ah d
an
Luar
Neg
eri
1Ju
mla
h Ke
angg
otaa
n da
n Pa
rtis
ipas
i Dae
rah
Dal
am O
rgan
isas
i Int
erna
sion
al8
Kean
ggot
aan
Org
anis
asi
inte
rnas
iona
l9
Org
anis
asi
inte
rnas
iona
l10
Org
anis
asi
inte
rnas
iona
l10
Org
anis
asi
inte
rnas
iona
l11
Org
anis
asi
inte
rnas
iona
l11
Org
anis
asi
inte
rnas
iona
l
1 tu
an ru
mah
keg
iata
n in
tern
asio
nal
1 tu
an ru
mah
1
tuan
rum
ah
1 tu
an ru
mah
8 ev
ent i
nter
nasi
onal
10 e
vent
12
eve
nt
15 e
vent
l16
eve
nt
18 e
vent
2Ju
mla
h ke
rjasa
ma
Sis
ter C
ity 2
1 Si
ster
City
1 ca
lon
Sist
er C
ity
1 ca
lon
Sist
er C
ity
1 ca
lon
Sist
er C
ity
1 ca
lon
Sist
er C
ity1
calo
n Si
ster
City
Ja
kart
a m
emili
ki 2
4 Si
ster
City
9 is
u Ke
rjasa
ma
9 is
u 9
isu
9 is
u 9
isu
9 is
u
Tida
k ad
a pe
laks
anaa
n pr
ogra
m/K
egia
tan
2 ko
ta a
ktif
mel
aksa
naka
n pr
ogra
m
2 ko
ta a
ktif
mel
aksa
naka
n pr
ogra
m
3 ko
ta a
ktif
mel
aksa
naka
n pr
ogra
m
3 ko
ta a
ktif
mel
aksa
naka
n pr
ogra
m
4 ko
ta a
ktif
mel
aksa
naka
n pr
ogra
m
Sist
er C
ity Ja
kart
a ak
tif
seba
nyak
10
Kunj
unga
n Ke
8 S
iste
r City
Kunj
unga
n 4
Sis
ter
City
Kunj
unga
n 4
Sis
ter
City
Kunj
unga
n 4
Sis
ter
City
Kunj
unga
n 4
Sis
ter
City
Kunj
unga
n 4
Sis
ter
City
Men
ingk
atny
a hu
bung
an S
iste
r City
Ja
kart
a
pela
ksan
akan
pro
gram
In
tern
atio
nal Y
outh
Pr
ogra
m
Renc
ana
In
tern
atio
nal Y
outh
Pr
ogra
m D
aera
h Pr
ov. D
KI Ja
kart
a
20 p
eser
ta
25 p
eser
ta25
pes
erta
30
pes
erta
Te
rjalin
hub
unga
n pe
mud
a Ja
kart
a de
ngan
pe
mud
a in
tern
asio
nal
dan
prom
osi s
eni d
an
buda
ya Ja
kart
a
3Ke
sepa
kata
n 3
Bida
ng K
erja
sam
a de
ngan
da
erah
per
bata
san
Jaka
rta
mel
iput
i Bak
u M
utu
Air,
Tra
nspo
rtas
i dan
RTH
0M
OU
Perja
njia
n Ke
rjasa
ma
Dae
rah
7Pr
ogra
m K
oord
inas
i Keb
ijaka
n Pe
ndid
ikan
dan
O
lahr
aga
sert
a Pe
mbi
naan
Men
tal S
iritu
al1
Jum
lah
kebi
jaka
n Pe
ndid
ikan
, Ola
hrag
a da
n Pe
mud
a, P
erpu
stak
aan
dan
Kear
sipa
n ya
ng d
isus
un
44
44
44
2Pe
rsen
tase
Jam
aah
haji
yang
men
dapa
tkan
ta
mba
han
laya
nan
kate
ring,
tran
spor
tasi
, da
npos
ko k
eseh
atan
haj
i
100
(dar
i 820
0 ja
maa
h ha
ji)10
010
010
010
010
010
0
8Pr
ogra
m K
oord
inas
i Keb
ijaka
n Pr
asar
ana
dan
Sara
na
Kota
1Te
rlaks
anan
ya k
oord
inas
i yan
g in
tens
if da
n ef
ektif
10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
2Te
rsus
unny
a la
pora
n ha
sil p
elak
sana
an
kegi
atan
koo
rdin
asi
32 D
okum
en L
apor
an
Pela
ksan
aan
Koor
dina
si
(4 L
apor
an tr
iwul
an x
8
subb
ag)
32 D
okum
en
Lapo
ran
Pela
ksan
aan
Koor
dina
si (4
La
pora
n tr
iwul
an x
8
subb
ag)
32 D
okum
en
Lapo
ran
Pela
ksan
aan
Koor
dina
si (4
La
pora
n tr
iwul
an x
8
subb
ag)
32 D
okum
en
Lapo
ran
Pela
ksan
aan
Koor
dina
si (4
La
pora
n tr
iwul
an x
8
subb
ag)
32 D
okum
en
Lapo
ran
Pela
ksan
aan
Koor
dina
si (4
La
pora
n tr
iwul
an x
8
subb
ag)
32 D
okum
en
Lapo
ran
Pela
ksan
aan
Koor
dina
si (4
La
pora
n tr
iwul
an x
8
subb
ag)
3Te
rsed
iany
a da
ta y
ang
dipe
rluka
n da
lam
pe
rum
usan
keb
ijaka
n2
Buku
Har
ga S
atua
n Bi
dang
Jasa
Kon
stru
ksi
2 Bu
ku H
arga
Sa
tuan
Bid
ang
Jasa
Ko
nstr
uksi
2 Bu
ku H
arga
Sa
tuan
Bid
ang
Jasa
Ko
nstr
uksi
2 Bu
ku H
arga
Sa
tuan
Bid
ang
Jasa
Ko
nstr
uksi
2 Bu
ku H
arga
Sa
tuan
Bid
ang
Jasa
Ko
nstr
uksi
2 Bu
ku H
arga
Sa
tuan
Bid
ang
Jasa
Ko
nstr
uksi
10 B
uku
Har
ga S
atua
n Bi
dang
Jasa
Kon
stru
ksi
4Ju
mla
h Iz
in U
saha
Jasa
Kon
stru
ksi (
IUJK
) ya
ng te
rbit
2262
IUJK
600
IUJK
600
IUJK
600
IUJK
600
IUJK
600
IUJK
3000
IUJK
9Pr
ogra
m K
oord
inas
i Keb
ijaka
n Ta
ta R
uang
dan
Li
ngku
ngan
Hid
up1
Terla
ksan
anya
koo
rdin
asi y
ang
inte
nsif
dan
efek
tif10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
2Te
rsus
unny
a la
pora
n ha
sil p
elak
sana
an
kegi
atan
koo
rdin
asi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3Te
rkum
pul d
an te
rola
hnya
dat
a ya
ng
dipe
rluka
n da
lam
per
umus
an k
ebija
kan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4Te
rsus
unny
a la
pora
n ha
sil m
onito
ring
pela
ksan
aan
kebi
jaka
n bi
dang
tata
ruan
g da
n lin
gkun
gan
hidu
p
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
10Pr
ogra
m A
dmin
istr
asi U
mum
dan
Ker
umah
tang
gaan
D
aera
h1
Pers
enta
se B
erku
rang
nya
kelu
han
terh
adap
pe
laya
nan
kebe
rsih
an, A
C, a
ir, li
ft d
an la
mpu
pe
nera
ngan
kan
tor.
25%
20%
20%
20%
10%
0%0%
2La
ma
Peny
eles
aian
tikn
et n
aska
h di
nas
yang
dita
ndat
anga
ni G
uber
nur,
Wag
ub
dan
Sekd
a
2 ha
ri2
hari
2 ha
ri2
hari
1 ha
ri1
hari
1 ha
ri
3pe
rsen
tase
Men
urun
nya
kasu
s tin
dak
krim
inal
25%
20%
20%
20%
10%
0%0%
11Pr
ogra
m P
enat
aan
Kele
mba
gaan
, Ket
atal
aksa
naan
dan
SD
M A
para
tur
1Te
rlaks
anan
ya p
enat
aan
kele
mba
gaan
pe
rang
kat d
aera
h pe
mer
inta
h D
KI Ja
kart
aPe
rda
Org
anis
asi
Pera
ngka
t Dae
rah
Perg
ub O
rgan
isas
i Pe
rang
kat D
aera
hEv
alua
si
Kele
mba
gaan
pe
rang
kat D
aera
h
2Te
rlaks
anan
ya P
enat
aan
Kele
mba
gaan
pe
laya
nan
Publ
ikPe
rda
Pela
yana
n te
rpad
u 1
pint
uIm
plem
enta
si
pela
yana
n te
rpad
uEv
alua
si P
elay
anan
te
rpad
u
3Te
rtat
anya
per
ingk
at ja
bata
n, k
elas
jaba
tan
dan
harg
a ja
bata
nEv
alua
si Ja
bata
n
12Pr
ogra
m K
epro
toko
lan
dan
Adm
inis
tras
i Pim
pina
n D
aera
h1
Terla
ksan
anya
Akt
ifita
s Ke
prot
okol
an d
aera
hPe
laks
anaa
n Ke
prot
okol
an D
aera
h10
00 a
cara
1100
aca
ra12
00 a
cara
1300
aca
ra14
00 a
cara
1400
aca
ra
Pela
yana
n Ta
mu
Dae
rah
1.00
0 Ag
enda
1.10
0 Ag
enda
1.20
0 Ag
enda
1.30
0 Ag
enda
1.40
0 Ag
enda
1.40
0 Ag
enda
Ope
rasi
onal
TU
Pim
pina
n (G
ub, W
agub
, Se
kda,
D
eput
i Gub
, Asi
sten
Se
kda
dan
Asi
sten
D
eput
i)
100%
TL
Sura
t G
ub/ W
agub
/Se
kda/
Dep
uti
100%
TL
Sura
t G
ub/ W
agub
/Se
kda/
Dep
uti
100%
TL
Sura
t G
ub/ W
agub
/Se
kda/
Dep
uti
100%
TL
Sura
t G
ub/ W
agub
/Se
kda/
Dep
uti
100%
TL
Sura
t G
ub/ W
agub
/Se
kda/
Dep
uti
100%
TL
Sura
t Gub
/ W
agub
/Sek
da/D
eput
i
13Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Lem
baga
Per
wak
ilan
Raky
at D
aera
h1
Jum
lah
Rape
rda
yang
difa
silit
asi
pem
baha
sann
ya8
Rape
rda
22 R
aper
da10
Rap
erda
15 R
aper
da20
Rap
erda
20 R
aper
da
2Ju
mla
h Fa
silit
asi p
elak
sana
an R
eses
DPR
D3
kali
Rese
s3
kali
Rese
s3
kali
Rese
s3
kali
Rese
s3
kali
Rese
s3
kali
Rese
s
3Ju
mla
h Fa
silit
asi P
elak
sana
an P
ansu
s D
PRD
6 Pe
mba
hasa
n Pa
nsus
8 Pe
mba
hasa
n Pa
nsus
7 Pe
mba
hasa
n Pa
nsus
7 Pe
mba
hasa
n Pa
nsus
7 Pe
mba
hasa
n Pa
nsus
7 Pe
mba
hasa
n Pa
nsus
4Fa
silit
asi P
enin
gkat
an K
apas
itas
Pim
pina
n da
n A
nggo
ta D
PRD
94 o
rang
94 o
rang
106
oran
g10
6 or
ang
106
oran
g10
6 or
ang
48%
60%
70%
80%
90%
100%
100%
14Pr
ogra
m K
oord
inas
i Per
ekon
omia
n Ko
ta/K
abup
aten
1Te
rlaks
anan
ya k
oord
inas
i pen
ataa
n lo
kasi
us
aha
kaki
lim
aJP
45
Loka
si s
emen
tara
JP 6
Lok
asi b
inaa
nJP
6 L
okas
i bin
aan
JP 6
Lok
asi b
inaa
nJP
6 L
okas
i bin
aan
JP 6
Lok
asi b
inaa
nJP
30
Loka
si s
emen
tara
JU 3
3 Lo
kasi
JU 4
Lok
asi
JU 4
Lok
asi
JU 4
Lok
asi
JU 4
Lok
asi
JU 4
Lok
asi
JU 2
0 Lo
kasi
JB 2
2 Lo
kasi
JB 3
Lok
asi
JB 3
Lok
asi
JB 3
Lok
asi
JB 3
Lok
asi
JB 3
Lok
asi
JB 1
5 Lo
kasi
JS 1
7 Lo
kasi
JS 3
Lok
asi
JS 3
Lok
asi
JS 3
Lok
asi
JS 3
Lok
asi
JS 3
Lok
asi
JS 1
5 Lo
kasi
JT 4
8 Lo
kasi
JT 6
Lok
asi
JT 6
Lok
asi
JT 6
Lok
asi
JT 6
Lok
asi
JT 6
Lok
asi
JT 3
0 Lo
kasi
15Pr
ogra
m K
oord
inas
i Tat
a Pe
mer
inta
han
Kota
/Ka
bupa
ten
1Te
rlaks
anan
ya p
embi
naan
Lem
baga
ke
mas
yara
kata
nJP
4.6
68 R
T, 3
94 R
W, 3
94
LMK,
44
Kara
ng T
arun
aJP
4.6
68 R
T, 3
94
RW, 3
94 L
MK,
44
Kara
ng T
arun
a
JP 4
.668
RT,
394
RW
, 394
LM
K, 4
4 Ka
rang
Tar
una
JP 4
.668
RT,
394
RW
, 394
LM
K, 4
4 Ka
rang
Tar
una
JP 4
.668
RT,
394
RW
, 394
LM
K, 4
4 Ka
rang
Tar
una
JP 4
.668
RT,
394
RW
, 394
LM
K, 4
4 Ka
rang
Tar
una
JP 4
.668
RT,
394
RW
, 394
LM
K, 4
4 Ka
rang
Tar
una
JU 5
.027
RT,
431
RW
, 431
LM
K, 3
1 Ka
rang
Tar
una
JU 5
.027
RT,
431
RW
, 431
LM
K, 3
1 Ka
rang
Tar
una
JU 5
.027
RT,
431
RW
, 431
LM
K, 3
1 Ka
rang
Tar
una
JU 5
.027
RT,
431
RW
, 431
LM
K, 3
1 Ka
rang
Tar
una
JU 5
.027
RT,
431
RW
, 431
LM
K, 3
1 Ka
rang
Tar
una
JU 5
.027
RT,
431
RW
, 431
LM
K, 3
1 Ka
rang
Tar
una
JU 5
.027
RT,
431
RW
, 431
LM
K, 3
1 Ka
rang
Tar
una
JB 6
.389
RT,
579
RW
, 579
LM
K, 5
6 Ka
rang
Tar
una
JB 6
.389
RT,
579
RW
, 579
LM
K, 5
6 Ka
rang
Tar
una
JB 6
.389
RT,
579
RW
, 579
LM
K, 5
6 Ka
rang
Tar
una
JB 6
.389
RT,
579
RW
, 579
LM
K, 5
6 Ka
rang
Tar
una
JB 6
.389
RT,
579
RW
, 579
LM
K, 5
6 Ka
rang
Tar
una
JB 6
.389
RT,
579
RW
, 579
LM
K, 5
6 Ka
rang
Tar
una
JB 6
.389
RT,
579
RW
, 579
LM
K, 5
6 Ka
rang
Tar
una
317
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
JS 6
.094
RT,
576
RW
, 576
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JS 6
.094
RT,
576
RW
, 576
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JS 6
.094
RT,
576
RW
, 576
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JS 6
.094
RT,
576
RW
, 576
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JS 6
.094
RT,
576
RW
, 576
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JS 6
.094
RT,
576
RW
, 576
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JS 6
.094
RT,
576
RW
, 576
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JT 7
.881
RT,
699
RW
, 699
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JT 7
.881
RT,
699
RW
, 699
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JT 7
.881
RT,
699
RW
, 699
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JT 7
.881
RT,
699
RW
, 699
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JT 7
.881
RT,
699
RW
, 699
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JT 7
.881
RT,
699
RW
, 699
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
JT 7
.881
RT,
699
RW
, 699
LM
K, 6
5 Ka
rang
Tar
una
P 10
00 1
16 R
T, 2
4 RW
, 24
LMK,
6 K
aran
g Ta
runa
P 10
00 1
16 R
T,
24 R
W, 2
4 LM
K, 6
Ka
rang
Tar
una
P 10
00 1
16 R
T,
24 R
W, 2
4 LM
K, 6
Ka
rang
Tar
una
P 10
00 1
16 R
T,
24 R
W, 2
4 LM
K, 6
Ka
rang
Tar
una
P 10
00 1
16 R
T,
24 R
W, 2
4 LM
K, 6
Ka
rang
Tar
una
P 10
00 1
16 R
T,
24 R
W, 2
4 LM
K, 6
Ka
rang
Tar
una
P 10
00 1
16 R
T, 2
4 RW
, 24
LMK,
6 K
aran
g Ta
runa
16Pr
ogra
m P
enin
gkat
an B
antu
an &
Kes
adar
an H
ukum
da
n H
ak A
sasi
Man
usia
Kot
a/Ka
bupa
ten
1Pe
nyul
uhan
Huk
um Te
rpad
u55
0 or
ang
550
oran
g55
0 or
ang
550
oran
g55
0 or
ang
2.65
0 or
ang
2Pe
ning
kata
n Pe
nget
ahua
n H
ukum
Apa
rat
dan
Mas
yara
kat
550
oran
g55
0 or
ang
550
oran
g55
0 or
ang
550
oran
g2.
650
oran
g
3Pe
nang
anan
Per
kara
di P
enga
dila
n tin
gkat
ko
ta/k
ab25
per
kara
25 p
erka
ra25
per
kara
25 p
erka
ra25
per
kara
125
perk
ara
17Pr
ogra
m K
oord
inas
i Kes
ejah
tera
an S
osia
l Kot
a/Ka
bupa
ten
1Ko
ordi
nasi
Pel
aksa
naan
Kot
a/ka
b Se
hat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2Ko
ordi
nasi
Pen
angg
ulan
gan
Kem
iski
nan
Kota
/kab
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
18Pr
ogra
m K
oord
inas
i Pen
didi
kan
dan
Men
tal S
pirit
ual
Kota
/Kab
upat
en1
Koor
dina
si p
elak
sana
an B
OP
dan
BOS
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
19Pr
ogra
m K
oord
inas
i Pra
sara
na d
an S
aran
a Ko
ta/
Kabu
pate
n1
Koor
dina
si P
emel
ihar
aan
Sara
na d
an
Pras
aran
a Ko
ta10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
20Pr
ogra
m K
oord
inas
i Tat
a Ru
ang
dan
Ling
kung
an H
idup
Ko
ta/K
abup
aten
1Ko
ordi
nasi
Pel
aksa
naan
Keb
ijaka
n Ta
ta
Ruan
g da
n Li
ngku
ngan
Hid
up K
ota/
Kab
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
21Pr
ogra
m A
dmin
istr
asi U
mum
dan
Kep
roto
kola
n Ko
ta/
Kabu
pate
n1
Terla
ksan
anya
Kep
roto
kola
n Ta
mu
Kota
/Kab
01.
050
acar
a1.
050
acar
a1.
050
acar
a1.
050
acar
a1.
050
acar
a1.
050
acar
a
22Pr
ogra
m P
enat
aan
dan
Peng
elol
aan
Keta
tala
ksan
aan
Kota
/Kab
upat
en1
Jum
lah
Jeni
s Pe
rizin
an y
ang
dila
yani
74 je
nis
74 je
nis
74 je
nis
2Be
rfun
gsin
ya s
iste
m in
form
asi p
elay
anan
pu
blik
di P
TSP
1) S
iste
m Ja
ringa
n Lo
kal
2) M
asih
ber
sifa
t “ka
ntor
po
s”
3) 3
.017
Pem
ohon
4)
Tin
gkat
kep
uasa
n m
asya
raka
t 79,
73%
1) S
iste
m Ja
ringa
n O
nlin
e 2)
Bad
an P
eriji
nan
Terp
adu
3) >
10.
000
pem
ohon
pe
rizin
an
4)
Tin
gkat
ke
puas
an 1
00%
23Pr
ogra
m P
emba
ngun
an G
edun
g Ka
ntor
Kec
amat
an
dan
Kelu
raha
n1
Jum
lah
Kant
or L
urah
yan
g m
emen
uhi
stan
dar
206
min
imal
28
min
imal
6m
inim
al 6
min
imal
6m
inim
al 6
267
2Ju
mla
h Ka
ntor
Cam
at y
ang
mem
enuh
i st
anda
r30
122
44
24Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Korp
ri1
Terb
entu
knya
DP
Korp
ri Ti
ngka
t SKP
D/
UKP
D d
an B
UM
D1
Prov
insi
dan
5 W
ilaya
h Ko
ta d
an 1
Kab
( D
P te
rben
tuk)
RSU
D d
an R
SKD
, BU
MD
selu
ruh
SKPD
/U
KPD
Pro
vins
i dan
Ko
ta/K
ab
2Pe
nyal
uran
Uan
g D
uka
dan
Waf
at B
agi
Pens
iuna
n10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
3Ju
mla
h A
nggo
ta y
ang
mem
pero
leh
pela
yana
n/ko
nsul
tasi
huk
um10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
25Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Pem
erin
taha
n Ke
cam
atan
1Te
rlaks
anan
ya K
ewen
anga
n Ca
mat
ses
uai
deng
an k
eten
tuan
8 ke
wen
anga
n8
kew
enan
gan
8 ke
wen
anga
n8
kew
enan
gan
8 ke
wen
anga
n8
kew
enan
gan
8 ke
wen
anga
n
2In
tegr
itas
pela
yana
n pu
blik
7.6
7.9
8.2
8.4
8.7
99
26Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Pem
erin
taha
n Ke
lura
han
1Te
rlaks
anan
ya K
ewen
anga
n Lu
rah
sesu
ai
deng
an k
eten
tuan
5 ke
wen
anga
n5
kew
enan
gan
5 ke
wen
anga
n5
kew
enan
gan
5 ke
wen
anga
n5
kew
enan
gan
5 ke
wen
anga
n
2In
tegr
itas
pela
yana
n pu
blik
7.6
7.9
8.2
8.4
8.7
99
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
27Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
enga
was
an P
enye
leng
gara
an
Pem
erin
taha
n D
aera
h1
Peni
ngka
tan
Inde
ks P
erse
psi K
orup
si (I
PK)
3.4
3.5
3.8
3.8
44.
14.
1
2Te
rinte
gras
inya
sis
tem
info
rmas
i pe
renc
anaa
n, s
iste
m in
form
asi p
enge
lola
an
keua
ngan
dae
rah
dan
sist
em in
form
asi
peng
awas
an p
elak
sana
an p
emba
ngun
an
0pe
ngem
bang
an
sist
em in
form
asi
peng
awas
an
dan
pela
ksan
aan
pem
bang
unan
ya
ng te
rinte
gras
i de
ngan
sis
tem
in
form
asi
pere
ncan
aan
dan
sist
em in
form
asi
peng
elol
aan
keua
ngan
28Pr
ogra
m P
enan
gana
n Pe
ngad
uan
Mas
yara
kat (
Kasu
s/Kh
usus
)1
Ting
kat P
enye
lesa
ian
Kasu
s Pe
ngad
uan
M
asya
raka
t75
.70%
78%
80%
80%
80%
85%
85%
29Pr
ogra
m P
engu
atan
Aku
ntab
ilita
s Ki
nerja
1Pe
ning
kata
n pe
nila
ian/
Pred
ikat
LA
KIP
CCCC
BB
BBA
A
2O
pini
Keu
anga
n D
aera
hW
TPW
TPW
TPW
TPW
TPW
TPW
TP
3Pe
nera
pan
Zona
Inte
grita
s Pe
mpr
ov D
KI
Jaka
rta
Z.I
WBK
(1 S
KPD
)W
BK (1
SKP
D)
WBK
(1 S
KPD
)W
BK (2
SKP
D)
WBK
(2 S
KPD
) & W
BBM
30Pr
ogra
m P
erce
pata
n Pe
nyel
esai
an T
inda
k la
njut
has
il pe
ngaw
asan
/ Pe
mer
iksa
an1
Pros
enta
se A
dmin
istr
asi/J
umla
h re
kom
enda
si h
asil
peng
awas
an/
pem
erik
saan
yan
g te
lah
sele
sai
ditin
dakl
anju
ti
78%
79%
80%
81%
82%
83%
95%
31Pr
ogra
m K
ebija
kan
Peng
elol
aan
Keua
ngan
dan
Ase
t D
aera
h1
Jum
lah
pera
tura
n/re
gula
si y
ang
men
dasa
ri Pe
ngel
olaa
n Ke
uang
an d
an A
set D
aera
h40
2121
2121
2114
5
32Pr
ogra
m P
enge
lola
an d
an P
enat
aan
Ase
t Dae
rah
1Pe
rsen
tase
Ase
t Dae
rah
yang
terid
entifi
kasi
da
n te
rcat
at4.
386
Bid
21.6
71.6
40 M
210
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
2Ju
mla
h bu
kti k
epem
ilika
n as
et b
erup
a se
rtifi
kat
tana
h da
n ba
ngun
an2.
469
Bid
9.80
3.32
2 M
210
0 Bi
d10
0 Bi
d10
0 Bi
d10
0 Bi
d10
0 Bi
d2.
969
Bid
3Ju
mla
h G
edun
g/ba
ngun
an d
an a
set
berg
erak
lain
nya
yang
dia
sura
nsik
an88
6 KD
O, 1
.000
Ged
ung
1,0
00
1,0
00
1,0
00
1,0
00
1,0
00
1,0
00
4Pe
rsen
tase
per
oleh
an d
ari h
asil
peng
elol
aan
aset
dae
rah
71.5
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
33Pr
ogra
m P
enin
gkat
an d
an P
enge
mba
ngan
Pen
gelo
laan
Ke
uang
an D
aera
h1
Pers
enta
se d
okum
en A
PBD
yan
g te
pat
wak
tu10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
2O
pini
Lap
oran
Keu
anga
n D
aera
hW
TPW
TPW
TPW
TPW
TPW
TPW
TP
3pe
rsen
tase
pen
erim
aan
dari
sum
ber-
sum
ber p
enda
pata
n da
erah
10
5.83
100%
100%
100%
100%
100%
100%
34Pr
ogra
m P
enge
lola
an A
ngga
ran
Peja
bat P
enat
ausa
haan
Ke
uang
an D
aera
h1
Pers
enta
se d
ana
hiba
h, b
antu
an s
osia
l dan
ba
ntua
n ke
uang
an y
ang
ters
erap
95%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2Pe
rsen
tase
pem
baya
ran
utan
g da
n bu
nga
pinj
aman
yan
g te
pat w
aktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3Ju
mla
h Pe
nyer
taan
Mod
al P
emer
inta
h ke
BU
MD
5,8
T4,
95 T
168
M85
M85
M85
M11
,173
T
35Pr
ogra
m S
iste
m In
form
asi d
an Te
knol
ogi P
ajak
Dae
rah
1Ju
mla
h w
ajib
paj
ak y
ang
tran
saks
inya
dap
at
dim
onito
r sec
ara
onlin
e80
0 6
,500
1
1,50
0 1
2,50
0 1
3,50
0 1
4,35
5 1
4,35
5
2Ju
mla
h si
stem
yan
g be
rope
rasi
sec
ara
optim
al3
4
5
7
9
10
10
sist
em je
nis
paja
k
36Pr
ogra
m P
eren
cana
an d
an P
enge
mba
ngan
Paj
ak
Dae
rah
1Ju
mla
h pe
nerim
aan
asli
daer
ah d
ari s
ekto
r pa
jak
daer
ah16
,5 T
riliu
n Ru
piah
21,9
18 T
riliu
n28
,457
Tril
iun
33,7
08 T
riliu
n40
Tril
iun
47,7
50 T
riliu
n47
,750
Tril
iun
2Pe
rsen
tase
kes
esua
ian
renc
ana
deng
an
penc
apai
an ta
rget
sel
uruh
jeni
s pa
jak
107%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
319
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
3Ju
mla
h St
anda
rt O
pera
tion
Proc
edur
e (S
OP)
ya
ng te
rsed
ia d
alam
pro
ses
pem
ungu
tan
paja
k da
erah
5062
7080
9010
010
0
37Pr
ogra
m P
embi
naan
, Pen
gend
alia
n da
n M
onito
ring
Paja
k D
aera
h1
Jeni
s pa
jak
yang
term
onito
r dan
tere
valu
asi
seca
ra o
ptim
al13
1313
1313
1313
jeni
s pa
jak
38Pr
ogra
m P
enyu
suna
n Re
gula
si, P
enyu
luha
n da
n Se
ngke
ta H
ukum
Paj
ak D
aera
h1
Jum
lah
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
te
ntan
g pe
rpaj
akan
dae
rah
yang
dis
usun
da
n di
teta
pkan
8 pe
ratu
ran
9 pe
ratu
ran
9 pe
ratu
ran
10 p
erat
uran
12 p
erat
uran
13 p
erat
uran
61 p
erat
uran
2Ju
mla
h pe
ratu
ran
paja
k da
erah
yan
g te
rsos
ialis
asik
an12
Per
atur
an12
Per
atur
an13
Per
atur
an13
Per
atur
an13
Per
atur
an13
Per
atur
an13
Per
atur
an
3Pe
rsen
tase
kas
us p
erpa
jaka
n da
erah
yan
g te
rsel
esai
kan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4Pe
rsen
tase
pen
anga
nan
kebe
rata
n,
peng
uran
gan,
ker
inga
nan,
pen
ghap
usan
, da
n ke
bera
tan
paja
k da
erah
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
39Pr
ogra
m P
elay
anan
Paj
ak D
aera
h1
Jum
lah
jeni
s pa
jak
yang
men
capa
i tar
get
7 da
ri 11
jeni
s pa
jak
daer
ah8
dari
12 je
nis
paja
k da
erah
10 d
ari 1
3 je
nis
paja
k da
erah
11 d
ari 1
3 je
nis
paja
k da
erah
12 d
ari 1
3 je
nis
paja
k da
erah
13 d
ari 1
3 je
nis
paja
k da
erah
13 d
ari 1
3 je
nis
paja
k da
erah
2Ju
mla
h ge
dung
laya
nan
paja
k m
andi
ri ya
ng
ters
edia
belu
m m
andi
ri/m
asih
m
enum
pang
215
2535
4343
ged
ung
UPP
D
Man
diri
3Ju
mla
h un
it p
elay
anan
paj
ak y
ang
mem
pero
leh
ISO
belu
m m
enda
pat I
SO0
510
1520
20 u
nit p
elay
anan
paj
ak
daer
ah
4Ju
mla
h U
nit p
elay
anan
paj
ak y
ang
bero
pera
si s
esua
i sta
ndar
laya
nan
5858
5858
5858
58 u
nit p
elay
anan
paj
ak
40Pr
ogra
m P
enat
aan
Sist
em M
anaj
emen
SD
M A
para
tur
1Te
rpen
uhin
ya S
DM
apa
ratu
r mel
alui
sis
tem
e-
recr
uitm
ent b
erba
sis
CAT
(Com
pute
r As
sist
ed Te
st) s
esua
i for
mas
i jab
atan
02.
000
oran
g2.
000
oran
g2.
000
oran
g2.
000
oran
g2.
000
oran
g10
.000
ora
ng
2Te
rsed
iany
a si
stem
pro
mos
i dan
mut
asi
pega
wai
sec
ara
terb
uka
0lu
rah
dan
cam
ates
elon
II te
rten
tuKe
pala
Pus
kesm
aslu
rah,
cam
at d
an
esel
on te
rten
tu e
selo
n te
rten
tulu
rah,
cam
at d
an e
selo
n te
rten
tu
41Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
esej
ahte
raan
Peg
awai
1Ju
mla
h Pe
gaw
ai Y
ang
men
erim
a Pe
ngha
rgaa
n45
ora
ng30
ora
ng35
ora
ng40
ora
ng45
ora
ng50
ora
ng
2Te
rsel
engg
aran
ya M
onito
ring
dan
Eval
uasi
Ke
bija
kan
TKD
2 ka
jian
1 ka
jian
3 ka
jian
3 ka
jian
3 ka
jian
3 ka
jian
70 S
KPD
/UKP
D80
SKP
D/U
KPD
80 S
KPD
/UKP
D80
SKP
D/U
KPD
80 S
KPD
/UKP
D80
SKP
D/U
KPD
3Ju
mla
h Pe
nsiu
n Ya
ng Te
pat W
aktu
dan
Te
pat B
ayar
3763
ora
ng40
00 o
rang
4001
ora
ng37
96 o
rang
3741
ora
ng37
28 o
rang
42Pr
ogra
m P
endi
dika
n da
n Pe
latih
an1
Jum
lah
Pega
wai
yan
g m
enin
gkat
ko
mpe
tens
inya
di B
idan
g Pe
ngel
olaa
n Ke
uang
an,
Bara
ng d
an Ja
sa
Verifi
kasi
(120
Ora
ng),
90 o
rang
90 o
rang
90 o
rang
90 o
rang
90 o
rang
Dik
lat P
enge
lola
an d
an
Pela
pora
n Ke
uang
an
Dae
rah
(60
Ora
ng)
60 o
rang
60 o
rang
60 o
rang
60 o
rang
60 o
rang
Peng
elol
aan
Bara
ng
Dae
rah
(60
Ora
ng)
60 o
rang
120
oran
g12
0 or
ang
120
oran
g12
0 or
ang
2Ju
mla
h Pe
gaw
ai y
ang
men
ingk
at je
njan
g pe
ndid
ikan
form
alny
aPe
ngiri
man
Peg
awai
Tu
gas
Bela
jar D
N d
an L
N13
1 O
rang
130
Ora
ng13
0 O
rang
130
Ora
ng13
0 O
rang
3Ju
mla
h Pe
gaw
ai y
ang
men
ingk
at
kom
peta
nsin
ya d
i bid
ang
Man
ajer
ial d
an
Um
um
Man
ajem
en S
ekol
ah (9
0 O
rang
)90
ora
ng30
0 O
rang
300
Ora
ng30
0 O
rang
300
Ora
ng
SPIP
(60
Ora
ng)
75 O
rang
90 O
rang
90 O
rang
90 O
rang
90 O
rang
PPN
S (0
)30
Ora
ng12
0 O
rang
120
Ora
ng12
0 O
rang
120
Ora
ng
Peng
awas
Sek
olah
( 30
O
rang
)75
Ora
ng75
Ora
ng75
Ora
ng75
Ora
ng75
Ora
ng
Dik
lat K
epem
impi
nan
(343
)61
0 O
rang
758
Ora
ng75
8 O
rang
758
Ora
ng75
8 O
rang
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
Man
ajem
en
Pem
bang
unan
dan
Pe
renc
anaa
n (7
5 O
rang
)
100
Ora
ng10
0 O
rang
100
Ora
ng60
ora
ng60
ora
ng
4Ju
mla
h pe
gaw
ai y
ang
men
giku
ti pe
ning
kata
n pe
laya
nan
publ
ik0
100
500
500
300
300
1,70
0
5In
tegr
itas
pela
yana
n pu
blik
7.6
7.9
8.2
8.4
8.4
99
43Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Peny
elen
ggar
aan
Dik
lat
1Te
rsed
iany
a sa
rana
dan
pra
sara
na d
ikla
t (g
edun
g da
n fa
silit
as p
endu
kung
)Ke
lem
baga
an D
ikla
t se
baga
i Cen
ter o
f Exc
elle
ntst
rukt
ur o
rgan
isas
i (s
atua
n bi
aya,
pe
dom
an d
ikla
t)
= 10
0%
Prog
ram
dik
lat
(kur
ikul
um d
ll)SD
M (p
enge
lola
&
WI)
Peng
adaa
n Sa
rana
Pe
mbe
laja
ran
Sara
na D
ikla
t 75%
Sara
na D
ikla
t 100
%
2A
kred
itasi
Pen
gelo
laan
Dik
lat
1. S
ertifi
kasi
mat
a aj
ar W
I da
n Pe
ngel
ola
Dik
lat
2 m
ata
ajar
39 m
ata
ajar
30 m
ata
ajar
30 m
ata
ajar
30 m
ata
ajar
2. S
ertifi
kasi
Pro
gram
1 pr
ogra
m (r
e ak
redi
tasi
bar
jas)
3 pr
ogra
m (P
im 3
, 4,
Pra
jaba
t)
4 pr
ogra
m (r
e ak
redi
tasi
bar
jas,
dan
Pim
)
3. S
ertifi
kasi
Pes
erta
Dik
lat
TOT
Caw
id 3
0 or
ang
dan
TOT
Khus
us 3
0 or
ang
(mat
a aj
ar)
TOT
Khus
us 3
0 or
ang
(mat
a aj
ar)
3Pe
ngel
olaa
n be
rbas
is IC
T1.
Pela
yana
n Si
stem
In
form
asi K
edik
lata
n0.
751
2. P
enda
ftar
an O
nlin
e be
rbas
is w
eb0.
51
3. E
-Lea
rnin
g da
n D
ista
nce
Lear
ning
01
Prog
ram
Dik
lat
2 Pr
ogra
m D
ikla
t3
Prog
ram
Dik
lat
5 Pr
ogra
m D
ikla
t
4. C
ompu
ter A
sesm
ent
Tes (
CAT)
25%
50%
75%
100%
44Pr
ogra
m P
enin
gkat
an D
isip
lin d
an K
iner
ja A
para
tur
1Te
rlaks
anan
ya p
enila
ian
kine
rja s
ecar
a ob
jekt
if ba
gi p
egaw
ai P
emda
DKI
Jaka
rta
0uj
i cob
a si
stem
sa
sara
n ki
nerja
pe
gaw
ai (S
KP)
impl
emen
tasi
dan
ev
alua
si s
iste
m
sasa
ran
kine
rja
pega
wai
(SKP
)
peny
empu
rnaa
n Si
stem
Pen
guku
ran
Kine
rja P
egaw
ai
45Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
apas
itas
Sum
ber D
aya
Apa
ratu
r1
Jum
lah
pega
wai
Pem
da D
KI y
ang
men
giku
ti se
leks
i pro
gram
tuga
s be
laja
r 16
0 or
ang
200
oran
g25
0 or
ang
300
oran
g40
0 or
ang
500
oran
g
2 Ju
mla
h Pe
gaw
ai y
ang
ditin
gkat
kan
kom
pete
nsi J
abat
an m
elal
ui k
onse
ling
300
oran
g28
5 or
ang
500
oran
g50
0 or
ang
500
oran
g50
0 or
ang
3Te
rsed
iany
a da
ta p
otre
t dan
pet
a ko
mpe
tens
i dar
i pej
abat
/peg
awai
di
lingk
unga
n Pe
mpr
ov D
KI Ja
kart
a
952
oran
g63
3 or
ang
1000
ora
ng50
0 or
ang
10.0
00 o
rang
10.0
00 o
rang
2 pa
ket p
eta
kom
pete
nsi
peja
bat/
peg
awai
pe
mpr
ov D
KI
1 pe
ta k
ompe
tens
i pe
jaba
t dan
pe
gaw
ai p
oten
sial
1 pe
ta k
ompe
tens
i se
luru
h pe
gaw
ai1
peta
keb
utuh
an
peng
emba
ngan
ko
mpe
tens
i
1 pe
ta k
arir/
kade
risas
i pej
abat
be
rdas
arka
n pe
ta
kom
pete
nsi
1 pe
ta k
ebut
uhan
pe
gaw
ai
berd
asar
kan
kom
pete
nsi
4Pe
rsen
tase
Jaba
tan
stru
ktur
al y
ang
mem
enuh
i sta
ndar
kom
pete
nsi
05%
10%
15%
20%
25%
25%
46Pr
ogra
m P
embi
naan
dan
Pen
gem
bang
an A
para
tur
1Ju
mla
h Ru
mpu
n ja
bata
n Fu
ngsi
onal
yan
g di
bina
4 Ru
mpu
n Ja
bata
n Fu
ngsi
onal
5 Ru
mpu
n Ja
bata
n Fu
ngsi
onal
3 Ru
mpu
n Ja
bata
n Fu
ngsi
onal
3 Ru
mpu
n Ja
bata
n Fu
ngsi
onal
3 Ru
mpu
n Ja
bata
n Fu
ngsi
onal
3 Ru
mpu
n Ja
bata
n Fu
ngsi
onal
47Pr
ogra
m P
engu
rang
an R
esik
o Be
ncan
a da
n Ke
siap
siag
aan
Pra
Benc
ana
1Ju
mla
h Si
stem
Per
inga
tan
Din
i13
pin
tu a
ir10
loka
si
2ju
mla
h P
enet
apan
kaw
asan
eva
kuas
i be
ncan
a m
inim
al b
erda
ya ta
mpu
ng 1
00
peng
ungs
i den
gan
luas
min
imal
1.0
00 M
2
030
7 tit
ik lo
kasi
3Te
rsed
iany
a G
udan
g Bu
ffer S
tock
01
loka
si2
loka
si3
loka
si
4Ju
mla
h Ta
runa
Sia
ga B
enca
na (T
agan
a)
1.86
3 or
ang
2.05
0 or
ang
2.23
7 or
ang
2.42
4 or
ang
2.61
1 or
ang
2.79
8 or
ang
2.79
8 or
ang
321
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
48Pr
ogra
m T
inda
kan
Keda
rura
tan
Pada
Saa
t Ben
cana
dan
Pa
sca
Benc
ana
1M
enin
gkat
nya
kapa
sita
s di
strib
usi l
ogis
tik0
3 lo
kasi
49Pr
ogra
m P
enge
lola
an S
aran
a In
form
atik
a, D
ata
dan
Info
rmas
i Pel
apor
an B
enca
na1
Inte
gras
i Sis
tem
Per
inga
tan
dini
(ban
jir,
keba
kara
n, p
uttin
g be
liung
, gem
pa,c
uaca
ek
stre
m, w
abah
pen
yaki
t)
sist
em p
erin
gata
n be
ncan
a ba
njir
(pin
tu a
ir)si
stem
per
inga
tan
dini
keb
akar
an d
an
cuac
a ek
ster
em
sist
em p
erin
gata
n di
ni p
uttin
g be
liung
, gem
pa
dan
wab
ah
peny
akit
Pusd
alop
s20
%40
%70
%10
0%
50Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
ence
gaha
n Ke
baka
ran
1Ju
mla
h ba
ngun
an y
ang
mem
enuh
i se
rtifi
kat k
esel
amat
an k
ebak
aran
22
024
2 ge
dung
264
gedu
ng28
6 ge
dung
308
gedu
ng33
0 ge
dung
2Ju
mla
h Si
stem
Ket
ahan
an K
ebak
aran
Li
ngku
ngan
(SKK
L) d
i wila
yah
raw
an
keba
kara
n
510
1520
2530
30
3Ju
mla
h ke
baka
ran
dini
yan
g da
pat d
iata
si
mas
yara
kat
5055
6065
7075
75
51Pr
ogra
m P
enan
ggul
anga
n Ke
baka
ran
1Ca
kupa
n pe
laya
nan
benc
ana
keba
kara
n (N
asio
nal 2
,5km
)ra
dius
2 k
mra
dius
1.7
5 km
radi
us 1
.50
kmra
dius
1.5
0 km
radi
us 1
.50
kmra
dius
1.5
0 km
90%
2 T
ingk
at w
aktu
tang
gap
keba
kara
n (re
spon
se
time)
15
men
it76
,87%
78%
79%
80%
81%
82%
82%
52Pr
ogra
m P
enye
lam
atan
1Pe
rsen
tase
jum
lah
petu
gas
pem
adam
ke
baka
ran
yang
ber
kual
ifika
si
peny
elam
atan
40%
50%
70%
85%
95%
100%
100%
53Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a, P
rasa
rana
Pe
nang
gula
ngan
Keb
akar
an d
an P
enye
lam
atan
1Ra
sio
Hid
rant
Ker
ing
terh
adap
kaw
asan
ra
wan
keb
akar
an1/
56 K
awas
an10
/56
Kaw
asan
20/5
6 Ka
was
an30
/56
Kaw
asan
40/5
6 Ka
was
an50
/56
Kaw
asan
50/5
6 K
awas
an
2Ra
sio
Tand
on A
ir te
rhad
ap k
awas
an ra
wan
ke
baka
ran
1/56
Kaw
asan
10/5
6 Ka
was
an20
/56
Kaw
asan
30/5
6 Ka
was
an40
/56
Kaw
asan
56/5
6 Ka
was
an56
/56
Kaw
asan
3Ra
sio
alat
pem
adam
api
man
ual t
erha
dap
kaw
asan
raw
an k
ebak
aran
0/56
Kaw
asan
0/56
Kaw
asan
56/5
6 Ka
was
an11
2/56
Kaw
asan
112/
56 K
awas
an
4Pe
ning
kata
n Ra
sio
pos
pem
adam
keb
akar
an
terh
adap
jum
lah
kelu
raha
n73
/267
74/2
67
75/2
67
75/2
67
5Pe
ning
kata
n Ra
sio
kant
or s
ekto
r pem
adam
ke
baka
ran
terh
adap
jum
lah
keca
mat
an24
/44
25/4
425
/44
6Ra
ta-r
ata
wak
tu p
emad
aman
kej
adia
n ke
baka
ran
180
men
it16
0 m
enit
140
men
it12
0 m
enit
120
men
it12
0 m
enit
120
men
it
7Ra
sio
kepe
mili
kan
mob
il po
mpa
terh
adap
po
s da
n se
ktor
pem
adam
keb
akar
an17
7/10
0 18
2/10
018
7/10
119
2/10
219
7/10
320
2/10
420
2/10
4
8Pe
rsen
tase
jum
lah
mob
il po
mpa
yan
g si
ap
diop
eras
ikan
96.0
0%97
.00%
0.98
0.99
11
100%
54Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
ualit
as P
elay
anan
Pub
lik1
Inte
grita
s pe
laya
nan
publ
ik7.
67.
98.
28.
48.
49
9
55Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
iner
ja K
eten
tram
an d
an
Kete
rtib
an U
mum
ser
ta P
erlin
dung
an M
asya
raka
t1
Ting
kat p
enye
lesa
ian
peng
adua
an
pela
ngga
ran
K3 (K
eter
tiban
, Ke
tent
ram
an,K
eind
ahan
)
55%
60%
65%
70%
75%
80%
80%
2Ca
kupa
n pe
tuga
s Pe
rlind
unga
n M
asya
raka
t (L
inm
as) d
i Kab
upat
en/ K
ota
40%
45%
50%
50%
55%
60%
60%
56Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
emam
puan
Apa
ratu
r dal
am
Men
egak
kan
Pera
tura
n1
Jum
lah
apar
at y
ang
mem
iliki
kem
ampu
an
Pol P
P tin
gkat
das
ar1.
625
satp
ol P
P45
0
(2.0
75 S
atpo
l PP)
450
(2
.525
Sat
pol P
P)45
0
(2.9
75 S
atpo
l PP)
450
(3
.425
Sat
pol P
P)45
0
(3.8
75 S
atpo
l PP)
3.87
5 s
atpo
l PP
57Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
eran
Ser
ta M
asya
raka
t D
alam
Bid
ang
Kete
rtib
an U
mum
, Ket
entr
aman
dan
Pe
rlind
unga
n M
asya
raka
t
1Ju
mla
h po
s ka
mlin
g ya
ng a
ktif
131
pos
kam
ling
aktif
176
pos
kam
ling
aktif
220
pos
kam
ling
aktif
264
pos
kam
ling
aktif
308
pos
kam
ling
aktif
352
pos
kam
ling
aktif
352
pos
kam
ling
aktif
2Ju
mla
h RW
yan
g m
asya
raka
tnya
mem
iliki
ke
mam
puan
men
jaga
ket
entr
aman
dan
ke
tert
iban
um
um d
i lin
gkun
gan
seki
tar
111
RW24
7 RW
383
RW51
9 RW
655
RW79
1 RW
791
RW
3Be
rkur
angn
ya p
oten
si k
onfli
k di
kal
anga
n m
asya
raka
t25
Kon
flik
22 K
onfli
k19
Kon
flik
16 K
onfli
k13
Kon
flik
10 K
onfli
k10
Kon
flik
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
58Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Satp
ol P
P1
Berf
ungs
inya
Sar
ana
dan
Pras
aran
a Pe
nunj
ang
Ope
rasi
onal
Sat
pol P
P0
Bara
k P
eren
cana
an d
an
Pene
ntua
n Lo
kasi
Pere
ncan
aan
Tekn
isPe
mba
ngun
an
Bara
k1
Bara
k
1KE
TAH
AN
AN
PA
NG
AN
Prog
ram
Pen
gam
anan
ket
erse
diaa
n pa
ngan
, pe
ngen
dalia
n ak
ses,
harg
a, p
rom
osi,
dan
dist
ribus
i/ pe
mas
aran
1Ju
mla
h ke
ters
edia
an p
anga
n :
Pers
enta
se P
asok
an B
eras
88
.50%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Pers
enta
se P
asok
an D
agin
g98
.15%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Pers
enta
se P
usat
Dis
trib
usi I
kan
95.5
5%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se P
usat
Dis
trib
usi A
yam
96.3
7%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se P
usat
Dis
trib
usi T
elor
dan
Sus
u98
.15%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2Pe
rsen
tase
Pus
at D
istr
ibus
i Say
ur M
ayur
85.5
3%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
Pers
enta
se P
usat
Dis
trib
usi B
uah-
buah
an11
9.60
%12
0%12
0%12
0%12
0%12
0%12
0%
Skor
pol
a pa
ngan
har
apan
85.0
0%87
%89
%91
%93
%95
%95
%
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an d
an p
enga
was
an m
utu
& k
eam
anan
pan
gan
hasi
l tan
aman
pan
gan
&
hort
ikul
tura
1Pe
rsen
tase
bua
h da
n sa
yur d
i pas
ar
trad
isio
nal d
an p
asar
sw
alay
an y
ang
tidak
men
gand
ung
zat k
imia
ata
u m
ikro
orga
nism
e ya
ng b
erba
haya
80 %
bai
k / a
man
82 %
bai
k / b
aik
84 %
bai
k / a
man
86 %
bai
k / a
man
88 %
bai
k / a
man
90 %
bai
k / a
man
90 %
bai
k / a
man
2Ju
mla
h se
rtifi
kat h
asil
uji h
asil
tana
man
pa
ngan
dan
hor
tikul
tura
yan
g di
kelu
arka
n15
70 s
ertifi
kat
1.30
0 se
rtifi
kat
1.40
0 se
rtifi
kat
1.50
0 se
rtifi
kat
1.60
0 se
rtifi
kat
1.70
0
sert
ifika
t7.
500
se
rtifi
kat
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an d
an p
enga
was
an m
utu
&
keam
anan
pan
gan
hasi
l per
ikan
an1
Pers
enta
se ik
an d
an o
laha
n ik
an d
i pa
sar t
radi
sion
al d
an p
asar
sw
alay
an
yang
tida
k m
enga
ndun
g za
t kim
ia a
tau
mik
roor
gani
sme
yang
ber
baha
ya
92,8
8 %
bai
k / a
man
93 %
bai
k / b
aik
93,5
% b
aik
/ bai
k94
% b
aik
/ bai
k94
,5 %
bai
k / b
aik
95 %
bai
k / b
aik
95 %
bai
k / b
aik
2Ju
mla
h se
rtifi
kat h
asil
uji h
asil
perik
anan
ya
ng d
i kel
uark
an13
.784
ser
tifika
t28
.416
se
rtifi
kat
28.7
30
sert
ifika
t29
.000
se
rtifi
kat
29.3
20
sert
ifika
t29
.600
se
rtifi
kat
145.
066
sert
ifika
t
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an d
an p
enga
was
an m
utu
&
keam
anan
pan
gan
prod
uk h
ewan
(kes
mav
et)
1Pe
rsen
tase
dag
ing
dan
olah
anny
a ya
ng ti
dak
men
gand
ung
zat k
imia
ata
u m
ikro
orga
nism
e ya
ng b
erba
haya
90 %
bai
k / a
man
91 %
bai
k / b
aik
92 %
bai
k / a
man
93 %
bai
k / a
man
94 %
bai
k / a
man
95 %
bai
k / a
man
95 %
bai
k / a
man
2Ju
mla
h se
rtifi
kat h
asil
uji p
rodu
k he
wan
ya
ng d
i kel
uark
an10
.000
ser
tifika
t13
.000
Se
rtifi
kat
14.0
00
Sert
ifika
t15
.000
Se
rtifi
kat
16.0
00
Sert
ifika
t17
.000
Se
rtifi
kat
75.0
00 S
ertifi
kat
3Ju
mla
h se
rtifi
kat N
omor
Kon
trol
Vet
erin
er
yang
dib
erik
an79
ser
tifika
t85
ser
tifika
t90
ser
tifika
t95
ser
tifika
t10
0 se
rtifi
kat
110
sert
ifika
t11
0 se
rtifi
kat
1PE
MBE
RDAY
AA
N
MA
SYA
RAKA
T D
AN
D
ESA
Prog
ram
Pen
ingk
atan
Keb
erda
yaan
Mas
yara
kat
Kelu
raha
n1
Jeni
s Tek
nolo
gi Te
pat G
una
(TTG
) yan
g di
kem
bang
kan
dan
dim
asya
raka
tkan
79
1113
1517
17
2Pe
rsen
tase
mas
yara
kat p
engg
una
tekn
olog
i te
pat g
una
(TTG
) yan
g m
andi
ri50
5560
6570
7575
3Pe
rsen
tase
Pem
anfa
at B
ina
Sosi
al P
PMK
yang
sud
ah b
erus
aha/
beke
rja s
etel
ah
men
dapa
tkan
pel
atih
an
515
2741
5570
70
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
artis
ipas
i Mas
yara
kat D
alam
Pe
mba
ngun
an1
Caku
pan
Ang
gota
Lem
baga
Mus
yaw
arah
Ke
lura
han
yan
g a
ktif
terli
bat d
alam
pe
ngge
raka
n ke
giat
an g
oton
g ro
yong
890
974
1,40
31,
684
2,30
02,
706
2.70
6 (1
00 %
)
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Pem
berd
ayaa
n M
asya
raka
t1
Jum
lah
Sara
na y
ang
diba
ngun
/dire
hab
mel
alui
dan
a Bi
na F
isik
Lin
gkun
gan
PPM
K 7
,152
8
,652
1
0,35
2 1
2,35
2 1
4,55
2 1
7,05
2 1
7,05
2
1ST
ATIS
TIK
Prog
ram
Sta
tistik
Dae
rah
1Ke
ters
edia
an d
ata
stat
istik
dae
rah
60%
65%
70%
75%
80%
85%
85%
1KE
ARS
IPA
NPr
ogra
m P
enye
lam
atan
dan
Pel
esta
rian
Dok
umen
/A
rsip
Dae
rah
1Ju
mla
h D
okum
en A
rsip
Dae
rah
yang
di
sela
mat
kan
97,
130
99,
130
103
,130
1
09,1
30
117
,130
1
27,1
30
127
,130
2Ju
mla
h pe
ristiw
a/to
koh/
pen
gkis
ah y
ang
dilip
ut/ d
iwaw
anca
ra 3
65
550
7
35
920
1
,105
1
,290
1
,290
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Kear
sipa
n1
Jum
lah
gedu
ng/d
epo
arsi
p ya
ng d
iban
gun
34
68
90
9
2Ju
mla
h ge
dung
/dep
o ar
sip
yang
dile
ngka
pi
deng
an la
bora
toriu
m k
ears
ipan
00
02
00
2
323
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
3Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Kap
asita
s Pe
nyim
pana
n A
rsip
D
aera
h1
Jum
lah
ruan
g da
n m
edia
sim
pan
arsi
p ya
ng
mem
enuh
i sta
ndar
39
742
745
748
751
70
517
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
elay
anan
Ars
ip1
Caku
pan
pela
yana
n ke
arsi
pan
bagi
le
mba
ga/in
stan
si p
emer
inta
h, p
emer
inta
h da
erah
, sw
asta
, dan
mas
yara
kat
695
1
,415
2
,160
2
,930
3
,725
4
,545
4
,545
2Ju
mla
h SK
PD/U
KPD
yan
g m
ener
apka
n si
stem
info
rmas
i kea
rsip
an d
aera
h da
n ja
ringa
n in
form
asi k
ears
ipan
dae
rah
(SIK
D
dan
JIKD
)
-6
3251
--
51
1KO
MU
NIK
ASI
DA
N
INFO
RMAT
IKA
Prog
ram
Opt
imal
isas
i Pem
anfa
atan
Tekn
olog
i Inf
orm
asi
dan
Kom
unik
asi
1Ju
mla
h tit
ik C
CTV
yan
g be
rope
rasi
dik
anto
r-ka
ntor
pem
erin
tah,
RSU
D, s
ekol
ah d
an B
LK0
42 K
ecam
atan
, 42
Pus
kesm
as
keca
mat
an, 5
RS
UD
6
(Bal
aiko
ta d
an
kant
or w
alik
ota)
261
Kel
urah
an29
2 Pu
skes
mas
Ke
lura
han
90 S
MU
dan
SM
K ne
geri,
BLK
89 S
MU
dan
SM
K ne
geri,
BLK
2In
tegr
asi S
iste
m in
form
asi p
eren
cana
an,
Peng
elol
aan
keua
ngan
Dae
rah
dan
Peng
awas
an p
enge
lola
an P
emba
ngun
an
00
2 Su
b Si
stem
2 Su
b Si
stem
2 Su
b Si
stem
4 Su
b Si
stem
3Be
rfun
gsin
ya a
plik
asi p
elay
anan
pub
lik P
TSP
Berb
asis
Tekn
olog
i Inf
orm
asi
010
0% (p
rovi
nsi d
an
wila
yah
kota
)
2Pr
ogra
m K
omun
ikas
i, D
ata
dan
Info
rmas
i Pub
lik1
Jum
lah
aspi
rasi
war
ga Ja
kart
a ya
ng
dire
spon
dar
i ber
baga
i sal
uran
med
ia33
% A
spira
si y
ang
tere
spon
44%
50%
70%
72%
75%
75%
2Te
rsed
iany
a sa
rana
info
rmas
i kep
ada
mas
yara
kat
Med
ia C
etak
, Med
ia
elek
tron
ik, M
edia
Lua
r Ru
ang,
Web
site
Med
ia C
etak
, m
edia
ele
ktro
nik,
m
edia
Lua
r Rua
ng,
Web
site
, Med
ia
Sosi
al
Med
ia C
etak
, m
edia
ele
ktro
nik,
m
edia
Lua
r Rua
ng,
Web
site
, Med
ia
Sosi
al
Med
ia C
etak
, m
edia
ele
ktro
nik,
m
edia
Lua
r Rua
ng,
Web
site
, Med
ia
Sosi
al
Med
ia C
etak
, m
edia
ele
ktro
nik,
m
edia
Lua
r Rua
ng,
Web
site
, Med
ia
Sosi
al
Med
ia C
etak
, m
edia
ele
ktro
nik,
m
edia
Lua
r Rua
ng,
Web
site
, Med
ia
Sosi
al
Med
ia C
etak
, med
ia
elek
tron
ik, m
edia
Lua
r Ru
ang,
Web
site
, Med
ia
Sosi
al
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Tekn
olog
i In
form
asi d
an K
omun
ikas
i1
Jum
lah
titik
jarin
gan
wifi
den
gan
kece
pata
n up
to 1
0 M
bps
yan
g te
rban
gun
4250
7512
512
512
512
5
2Ju
mla
h Ti
tik L
okas
i lay
anan
Pem
da y
ang
te
rkon
eksi
den
gan
Jarin
gan
kom
unik
asi
(Fib
er O
ptic
)
6 (b
alai
kota
dan
kan
tor
wal
ikot
a), 4
sam
sat d
an
10 d
inas
tekn
is
42 k
ecam
atan
dan
42
pus
kesm
as
keca
mat
an, 5
RS
UD
261
Kelu
raha
n29
2 Pu
skes
mas
Ke
lura
han
90 S
MU
dan
SM
K N
eger
i, BL
K89
SM
U d
an S
MK
Neg
eri,
BLK
3Ju
mla
h D
ata
Cent
er y
ang
berf
ungs
i0
1 un
it D
ata
Cent
er
1 U
nit D
ata
Cent
er
4Ju
mla
h D
isas
ter R
ecov
ery
Cent
er (D
RC) y
ang
berf
ungs
i0
1 un
it D
RC1
Uni
t DRC
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
elay
anan
dan
Jasa
Pos
ser
ta
Tele
kom
unik
asi
1Be
rfun
gsin
ya te
lpon
ber
basi
s Fib
er O
ptic
Pe
mda
DKI
Jaka
rta
02
Kant
or W
alik
ota
(Pus
at d
an B
arat
)3
Kant
or W
alik
ota
dan
39 L
okas
i Ka
ntor
Pem
da D
KI
Jaka
rta
36 lo
kasi
kan
tor
Pem
da D
KI Ja
kart
a
2Te
rsed
iany
a sa
rana
kom
unik
asi r
adio
tr
unki
ng20
BTS
5 BT
S5
BTS
(Kep
. Ser
ibu)
da
n 6
BTS
dida
erah
pe
nyan
gga
Pem
bang
unan
N
etw
ork
Ope
ratio
n Ce
nter
(NO
C) ra
dio
trun
king
5Pr
ogra
m Im
plem
enta
si L
ayan
an P
enga
daan
Bar
ang/
Jasa
Sec
ara
Elek
tron
ik1
Terla
ksan
anya
pen
gada
an b
aran
g da
n ja
sa
seca
ra e
lekt
roni
k de
ngan
sis
tem
nas
iona
l60
%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
2Ju
mla
h pe
nggu
na s
iste
m p
enga
daan
ba
rang
/jasa
sec
ara
elek
tron
ik y
ang
terla
tih50
0 or
ang
700
oran
g75
0 O
rang
700
Ora
ng70
0 O
rang
700
Ora
ng40
50 o
rang
1PE
RPU
STA
KAA
NPr
ogra
m p
enge
mba
ngan
Bud
aya
Baca
1Ju
mla
h pe
ngun
jung
per
pust
akaa
n ko
nven
sion
al d
an e
lekt
roni
k2,
155,
526
2,37
1,07
92,
608,
186
2,86
9,00
53,
155,
906
3,47
1,49
63,
471,
496
2Ju
mla
h pe
rpus
taka
an b
erba
sis
mas
yara
kat
yang
dib
ina
150
250
350
450
550
650
650
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
elay
anan
Per
pust
akaa
n1
Jum
lah
perp
usta
kaan
yan
g m
emili
ki
sert
ifika
t ISO
1
23
45
66
2Ju
mla
h tit
ik la
yana
n pe
rpus
taka
an k
elili
ng42
344
847
550
453
456
656
6
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Perp
usak
aan
1Ju
mla
h pe
rpus
taka
an y
ang
bers
tand
ar
nasi
onal
22
33
45
5
2Ju
mla
h pe
rpus
taka
an k
ecam
atan
dan
ke
lura
han
yang
ber
fung
si o
ptim
al11
311
316
321
326
330
930
9
3Ju
mla
h ko
leks
i per
pust
akaa
n ya
ng
dise
suai
kan
deng
an k
ebut
uhan
mas
yara
kat
945
,943
1
,986
,480
3
,131
,071
4
,390
,121
5
,775
,076
7
,298
,527
7
,298
,527
1PE
RTA
NIA
NPr
ogra
m P
enin
gkat
an P
engo
laha
n da
n Pe
mas
aran
Has
il Ta
nam
an P
anga
n da
n H
ortik
ultu
ra1
Jum
lah
prom
osi d
an p
emas
aran
tana
man
pa
ngan
dan
hor
tikul
tura
, has
il pe
rikan
an
dan
prod
uk h
ewan
11 K
ali
36 K
ali
49 K
ali
54 K
ali
59 K
ali
60 K
ali
2Pe
ning
kata
n Vo
lum
e Pe
mas
aran
:
1. D
aun
Pele
ngka
p (Ik
at)
668,
502
735
,352
8
08,8
87
889
,776
9
78,7
54
1,0
76,6
29
1,0
76,6
29
2. B
unga
Pot
ong
(Ikat
)95
5,38
3 1
,050
,921
1
,156
,013
1
,271
,615
1
,398
,776
1
,538
,654
1
,538
,654
3. B
unga
Ram
pai (
Bung
kus)
370,
658
407
,724
4
48,4
96
493
,346
5
42,6
80
596
,948
5
96,9
48
4. B
ibit
Tan.
Ang
grek
(Poh
on)
246,
000
270
,600
2
97,6
60
327
,426
3
60,1
69
396
,185
3
96,1
85
5. T
anam
an H
ias
(Poh
on)
836,
400
920
,040
1
,012
,044
1
,113
,248
1
,224
,573
1
,347
,031
1
,347
,031
6. B
ibit
Tan.
Bua
h (P
ohon
)13
8,00
0 1
51,8
00
166
,980
1
83,6
78
202
,046
2
22,2
50
222
,250
3Pe
ning
kata
n O
mze
t Pem
asar
anRp
82,
5 m
Rp 9
0,8
mRp
99,
8 m
Rp 1
09,8
mRp
120
,8 m
Rp 1
32,9
mRp
132
,9 m
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an d
an P
enge
mba
ngan
Tekn
olog
i Pe
tern
akan
, Pen
gola
han
dan
Pem
asar
an P
rodu
k H
ewan
1Ju
mla
h us
aha
peng
olah
an d
an p
emas
aran
pr
oduk
hew
an y
ang
dibi
na63
2550
7510
015
015
0
2Ju
mla
h pr
oduk
si s
usu
(lite
r) 5
,344
,920
5
,450
,760
5
,723
,298
6
,009
,463
6
,309
,936
6
,625
,433
6
,625
,433
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an k
eseh
atan
hew
an, K
eseh
atan
m
asya
raka
t vet
erin
er, d
an Z
oono
sis
1M
empe
rtah
anka
n Ja
kart
a be
bas
rabi
es
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
2Ju
mla
h Vo
lum
e H
ewan
/ Dag
ing
yang
di
pant
au k
eseh
atan
nya
172.
504
Ton
191.
672
Ton
196.
464
Ton
201.
375
Ton
206.
409
Ton
211.
570
Ton
3- J
umla
h Pe
nuru
nan
Peny
akit
Zoon
osis
(A
vian
Influ
enza
, Bru
cello
sis)
- T
erke
ndal
inya
Pen
yaki
t Ant
rax
84 K
asus
0
kasu
s60
kas
us
0 Ka
sus
40 K
asus
0
kasu
s30
kas
us
0 Ka
sus
20 k
asus
0
Kasu
s10
kas
us
0 Ka
sus
10 k
asus
0
Kasu
s
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an d
an p
enge
mba
ngan
tekn
olog
i bu
dida
ya ta
nam
an p
anga
n da
n ho
rtik
ultu
ra
1Ju
mla
h be
nih
tana
man
pan
gan
dan
hotik
ultu
ra :
Padi
( to
n )
Buah
– b
uaha
n (b
ibit)
Ta
nam
an h
ias
(bib
it)
1.
200
48.0
00
15.0
00
2.
000
52.8
00
16.5
00
3.
000
58.0
80
18.1
50
4.
000
63.8
88
19.9
65
5.
000
70.2
77
21.9
62
6.
000
77.3
04
24.1
58
6.
000
77.3
04
24.1
58
2Ju
mla
h pr
oduk
si ta
nam
an h
otik
ultu
ra
ram
ah li
ngku
ngan
: Sa
yura
n ( t
on )
Buah
– b
uaha
n (p
hn)
10
.000
6.
000
11
.000
6.
600
12
.100
7.
260
13
.310
7.
986
14
.641
8.
785
16
.105
9.
663
16
.105
9.
663
3 P
rose
ntas
e lu
lusa
n si
swa
SPP
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1KE
HU
TAN
AN
Prog
ram
Pen
gola
han
dan
Peng
awas
an p
ered
aran
has
il hu
tan
1M
empe
rtah
anka
n Ja
kart
a be
bas
dari
pela
ngga
ran
pere
dara
n ha
sil h
utan
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
0 ka
sus
2Ju
mla
h Vo
lum
e pe
laya
nan
jasa
per
kayu
an1.
200
m3
1.20
0 m
31.
200
m3
1.20
0 m
31.
200
m3
1.20
0 m
31.
200
m3
1EN
ERG
I DA
N S
UM
BER
DAY
A M
INER
AL
Prog
ram
Pem
bina
an d
an P
enge
mba
ngan
Ene
rgi d
an
Sum
ber D
aya
Min
eral
1Ju
mla
h ja
ringa
n pi
pa g
as b
awah
tana
h di
kaw
asan
indu
stri,
per
muk
iman
, Pe
rkan
tora
n, p
erda
gang
an d
an Ja
sa
00
5 km
5 km
5 km
10 k
m
25 k
m
2Pe
rsen
tase
terla
ksan
anya
Koo
rdin
asi d
an
kerja
sam
a de
ngan
Per
usah
aan
Gas
Neg
ara
untu
k m
enge
mba
ngka
n ja
ringa
n pi
pa
gas
baw
ah ta
nah
di k
awas
an In
dust
ri,
Perm
ukim
an, P
erka
ntor
an, P
erda
gang
an
dan
Jasa
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3Te
rkoo
rdin
asin
ya p
emba
ngun
an S
PBG
min
imal
11
SPBG
3
SPBG
4 S
PBG
4
SPB
G
4 S
PBG
4
SPB
G
30
SPBG
4Te
rkoo
rdin
asin
ya p
emba
ngun
an d
an
peng
emba
ngan
pem
bang
kit l
istr
ik10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%10
0%
325
RPJP
D P
rovi
nsi D
aera
h Kh
usus
Ibuk
ota
Jaka
rta
2013
-201
7LA
MPI
RAN
I - P
rogr
am P
rior
itas
Pem
bang
unan
Dae
rah
Sert
a In
dika
si K
ebut
uhan
Pen
dana
an
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
5Te
rlaks
anan
ya im
plem
enta
si P
eman
faat
an
Ener
gi B
aru
dan
Terb
aruk
an
15 K
WP
40
KWP
100
KWP
100
KWP
100
KWP
100
KWP
455
KWP
2Pr
ogra
m P
emba
ngun
an, P
enin
gkat
an K
ualit
as d
an
Pem
elih
araa
n P
enca
haya
an K
ota
1Ju
mla
h La
mpu
PJU
pad
a Ja
lan
Prot
okol
, ar
teri,
kol
ekto
r, lin
gkun
gan/
Gan
g M
HT,
dan
fa
silit
as u
mum
222.
348
titik
Lam
pu15
.500
titik
lam
pu
15.5
00 ti
tik la
mpu
15
.500
titik
lam
pu
15.5
00 ti
tik la
mpu
15
.652
titik
lam
pu
300.
000
titik
lam
pu
2N
orm
alis
asi J
arin
gan
PJU
unt
uk M
eter
isas
i98
6 Kw
h m
eter
923
Kwh
Met
er52
0 kw
h m
eter
520
kwh
met
er52
0 kw
h m
eter
531
kwh
met
er40
00 K
wh
Met
er
3Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
dan
Pen
gend
alia
n G
eolo
gi
Perk
otaa
n1
Ters
edia
nya
sken
ario
miti
gasi
gem
pa b
umi
peta
mik
rozo
nasi
leve
l 1Pe
ta m
ikro
zona
si
leve
l 4 y
ang
men
caku
p 50
%
daer
ah d
enga
n m
elak
ukan
pe
mbo
ran
Dal
am
di 6
5 lo
kasi
Peta
mik
rozo
nasi
le
vel 4
yan
g m
enca
kup
selu
ruh
wila
yah
deng
an ta
mba
han
pem
bora
n da
lam
di
65
loka
si
Peta
mik
rozo
nasi
le
vel 4
yan
g m
enca
kup
selu
ruh
wila
yah
deng
an ta
mba
han
pem
bora
n da
lam
di
65
loka
si
Peta
mik
rozo
nasi
le
vel 4
yan
g m
enca
kup
selu
ruh
wila
yah
deng
an ta
mba
han
pem
bora
n da
lam
di
65
loka
si
Peta
mik
rozo
nasi
le
vel 4
yan
g m
enca
kup
selu
ruh
wila
yah
deng
an ta
mba
han
pem
bora
n da
lam
di
65
loka
si
ters
edia
nya
info
rmas
i ko
ndis
i ker
enta
nan
bang
unan
ole
h gu
ncan
gan
akib
at
gem
pa b
umi d
an
mem
iliki
sce
nario
un
tuk
men
gant
isip
asi
kem
ungk
inan
dam
pak
terja
di g
empa
2Ju
mla
h su
mur
resa
pan
yang
terb
angu
n13
77 S
umur
Res
apan
5000
Sum
ur
resa
pan
5000
Sum
ur
resa
pan
5000
Sum
ur
resa
pan
5000
Sum
ur
resa
pan
5000
Sum
ur
resa
pan
26.3
77 s
umur
resa
pan
1PA
RIW
ISAT
APr
ogra
m P
enin
gkat
an S
DM
dan
Kem
itraa
n Pa
riwis
ata
1Ju
mla
h te
naga
SD
M p
rofe
si P
ariw
isat
a m
enin
gkat
39
2 or
ang
420
oran
g 5
10 o
rang
600
oran
g 6
90 o
rang
750
oran
g18
jeni
s pe
latih
an
2Ju
mla
h ke
mitr
aan
deng
an le
mba
ga
pariw
isat
a na
sion
al d
an in
tern
asio
nal
7 Le
mba
ga8
Lem
baga
9 Le
mba
ga10
Lem
baga
12 L
emba
ga15
Lem
baga
15 L
emba
ga
2Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Eve
nt d
an D
aya
Tarik
D
estin
asi P
ariw
isat
a1
Jum
lah
even
t par
iwis
ata
ungg
ulan
nas
iona
l da
n in
tern
asio
nal
52 e
vent
54
eve
nt
65 e
vent
74
eve
nt
81 e
vent
91
eve
nt
91
2Ju
mla
h pe
ngem
bang
an k
ualit
as d
an
kuan
titas
des
tinas
i par
iwis
ata
01
Des
tinas
i1
Des
tinas
i2
Des
tinas
i2
Des
tinas
i3
Des
tinas
i8
Des
tinas
i
3Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Pem
asar
an d
an P
rom
osi
Pariw
isat
a1
Jum
lah
Kunj
unga
n W
ism
an d
an W
isnu
s 2
.125
.513
/ 28
.880
.000
2
.300
.000
/ 31
.200
.000
2
.500
.000
/ 33
.600
.000
2
.750
.000
/ 36
.000
.000
3
.000
.000
/ 39
.600
.000
3
.200
.000
/ 42
.000
.000
1
3.75
0.00
0 /
182.
400.
000
2Ra
ta-r
ata
lam
a tin
ggal
5.0
/ 5,1
5.1
/ 5,3
5.3
/ 5,4
5.5
/ 5,6
5.7
/ 5,9
5.9
/ 6.0
5.9
/ 6.0
4Pr
ogra
m P
enin
gkat
an In
dust
ri Ke
pariw
isat
aan
1Ju
mla
h in
dust
ri pa
riwis
ata
yang
terd
afta
r 76
48 In
dust
ri78
00 In
dust
ri79
56 In
dust
ri81
16 In
dust
ri82
78 In
dust
ri84
42 In
dust
ri84
42 In
dust
ri
2Ju
mla
h Ka
pasi
tas
dan
Fasi
litas
MIC
E4
loka
si 2
00 k
egia
tan
4 lo
kasi
250
ke
giat
an4
loka
si 3
00
kegi
atan
4 lo
kasi
350
ke
giat
an6
loka
si 5
00
kegi
atan
7 lo
kasi
700
ke
giat
an7
loka
si 7
00 k
egia
tan
5Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Sar
ana
dan
Pras
aran
a Pa
riwis
ata
1Ju
mla
h pe
ngad
aan
sara
na d
an p
rasa
rana
pa
riwis
ata
05
unit
bus
tingk
at
Peng
adaa
n 5
unit
bus
1KE
LAU
TAN
DA
N
PERI
KAN
AN
Prog
ram
Pen
gem
bang
an P
erik
anan
Bud
iday
a da
n Pe
rikan
an T
angk
ap1
Jum
lah
prod
uksi
: Pe
rikan
an b
udid
aya,
Pe
rikan
an ta
ngka
p,
Ikan
Hia
s
226.
004
ton
dan
21.0
54.4
57 e
kor i
kan
hias
232.
784
ton
dan
22.5
28.2
68 e
kor
ikan
hia
s
239.
767
ton
dan
24.1
05.2
48 e
kor
ikan
hia
s
246.
960
ton
dan
25.7
92.6
15 e
kor
ikan
hia
s
254.
369
ton
dan
27.5
98.0
98 e
kor
ikan
hia
s
262.
000
ton
dan
29.5
29.9
65 e
kor
ikan
hia
s
262.
000
ton
dan
29.5
29.9
65 e
kor i
kan
hias
2Ju
mla
h be
nih
/ bib
it ya
ng d
ihas
ilkan
dal
am
men
duku
ng k
egia
tan
prod
uksi
per
ikan
an4.
634.
450
ekor
5.50
0.00
0 ek
or6.
000.
000
ekor
6.50
0.00
0 ek
or7.
000.
000
ekor
7.50
0.00
0 ek
or37
.100
.000
eko
r
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an d
an p
enga
was
an s
umbe
r day
a ke
laut
an y
ang
berk
elan
juta
n1
Jum
lah
Pena
ngan
an K
asus
Pel
angg
aran
te
rhad
ap s
umbe
rday
a pe
rikan
an
49 p
elan
ggar
an44
pel
angg
aran
40 p
elan
ggar
an36
pel
angg
aran
32 p
elan
ggar
an28
pel
angg
aran
28 p
elan
ggar
an
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an P
engo
laha
n da
n Pe
mas
aran
Has
il Pe
rikan
an1
Volu
me
eksp
or h
asil
perik
anan
60.5
18,7
ton
66.6
19 to
n73
.280
ton
80.6
08 to
n88
.668
ton
97.5
34 to
n46
7.27
2 to
n
2Vo
lum
e pr
oduk
ola
han
hasi
l per
ikan
an6.
907
ton
6.97
6 to
n7.
045
ton
7.11
6 to
n7.
187
ton
7.25
9 to
n42
.490
ton
1PE
RDAG
AN
GA
NPr
ogra
m P
enin
gkat
an P
elay
anan
Per
daga
ngan
Dal
am
Neg
eri
1Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
Tana
h ab
ang
yang
dite
rbitk
an0
1000
1100
1200
1300
1400
6000
2Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
segi
tiga
emas
set
iabu
di y
ang
dite
rbitk
an0
400
500
600
700
800
3000
3Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
man
ggar
ai y
ang
dite
rbitk
an0
300
400
500
600
700
2500
4Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
jatin
egar
a ya
ng d
iterb
itkan
010
0011
0012
0013
0014
0060
00
5Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
band
ar k
emay
oran
yan
g di
terb
itkan
035
045
055
065
075
027
50
NO
.U
RUSA
NPR
OG
RAM
IND
IKAT
OR
KIN
ERJA
PRO
GRA
M (O
UTC
OME)
KON
DIS
I AW
AL
TARG
ET K
INER
JA P
ROG
RAM
KON
DIS
I KIN
ERJA
A
KHIR
TA
HU
N 2
017
2013
2014
2015
2016
2017
Targ
etTa
rget
Targ
etTa
rget
Targ
et
6Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
duku
h at
as y
ang
dite
rbitk
an0
400
410
420
430
440
2100
7Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
man
gga
dua
yang
dite
rbitk
an0
1000
1100
1200
1300
1400
6000
8Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
sent
ra p
rimer
bar
at y
ang
dite
rbitk
an0
450
500
550
600
650
2750
9Ju
mla
h iz
in u
saha
per
daga
ngan
di k
awas
an
sent
ra p
rimer
tim
ur y
ang
dite
rbitk
an0
400
450
500
550
600
2500
10Ju
mla
h pe
laku
usa
ha y
ang
dile
ngka
pi a
spek
le
gal (
SIU
PP, T
DP)
(Per
sh)
30,5
0030
,500
30,5
0030
,500
30,5
0030
,500
152,
500
2Pr
ogra
m P
enge
mba
ngan
Day
a Sa
ing
Eksp
or d
an
Pela
yana
n Pe
rdag
anga
n Lu
ar N
eger
i1
Jum
lah
Sura
t Ket
eran
gan
Asa
l (SK
A) y
ang
dite
rbitk
an24
7,35
824
7,35
824
7,35
824
7,35
824
7,35
824
7,35
824
7,35
8
2Ju
mla
h ni
lai e
kspo
r pro
duk
DKI
Jaka
rta
$ 9
64 Ju
ta
5%5%
5%5%
5% $
1,2
mily
ar
3Pr
ogra
m P
erlin
dung
an K
onsu
men
, Pen
gend
alia
n da
n Pe
ngaw
asan
Per
daga
ngan
1Ju
mla
h pe
lang
gara
n te
rtib
nia
ga y
ang
dita
ngan
i20
Kas
us30
kas
us40
kas
us50
kas
us70
kas
us80
kas
us80
kas
us
2Ju
mla
h pe
laku
Usa
ha y
ang
men
erap
kan
SNI
20 p
elak
u us
aha
20 p
elak
u us
aha
20 p
elak
u us
aha
20 p
elak
u us
aha
20 p
elak
u us
aha
20 p
elak
u us
aha
20 p
elak
u us
aha
4Pr
ogra
m p
enin
gkat
an p
elay
anan
kem
etro
logi
an1
Jum
lah
alat
uku
r yan
g di
tera
dan
dite
ra
ulan
g, s
erta
pen
gujia
n Ba
rang
Dal
am
Kead
aan
Terb
ungk
us (B
DKT
)
3,3
31,0
00
3,33
1,00
03,
331,
000
3,33
1,00
03,
331,
000
3,33
1,00
03,
331,
000
2Ju
mla
h m
asya
raka
t yan
g m
emah
ami
kem
etro
logi
an 3
,331
,000
5%
5%5%
5%5%
4,16
3,75
0
1IN
DU
STRI
Prog
ram
Pen
gem
bang
an d
an P
enge
ndal
ian
Indu
stri
1Ju
mla
h in
dust
ri ya
ng b
erba
sis
tekn
olog
i tin
ggi d
an ra
mah
ling
kung
an15
Indu
stri
16in
dust
ri22
indu
stri
28 in
dust
ri34
indu
stri
40 in
dust
ri40
indu
stri
(p
adat
mod
al d
an
high
-tec
h)
2Ju
mla
h Ka
was
an P
ergu
dang
an y
ang
dita
ta
(pen
ataa
n in
dust
ri)0
01
kaw
asan
pe
rgud
anga
n1
kaw
asan
pe
rgud
anga
n1
Kaw
asan
Pe
rgud
anga
n1
kaw
asan
pe
rgud
anga
n4
kaw
asan
per
guda
ngan
2Pr
ogra
m P
enin
gkat
an S
aran
a da
n Pr
asar
ana
Indu
stri
1Ju
mla
h pe
rala
tan
peng
ujia
n pr
oduk
indu
stri
yang
mem
enuh
i sta
ndar
76 u
nit
38 u
nit
21 U
nit
23 U
nit
24 U
nit
20 U
nit
202
alat
uji
2Ju
mla
h Se
ntra
Indu
stri
deng
an In
fras
truk
tur
dan
ses
uai P
erun
tuka
n0
1 Se
ntra
(Sen
tra
Batu
Aji/
Mul
ia)
1 Se
ntra
(P
embe
basa
n La
han
di S
entr
a Se
man
an)
1 Se
ntra
(Sen
tra
PIK
Peng
gilin
gan)
1 Se
ntra
(Sen
tra
Pulo
Gad
ung)
2 Se
ntra
(Sen
tra
Pasa
r Sen
i Anc
ol
dan
Kalib
aru)
6 Se
ntra
Indu
stri
3Pr
ogra
m P
enin
gkat
an K
ualit
as P
rodu
k In
dust
ri1
Jum
lah
prod
uk in
dust
ri ya
ng m
emen
uhi
Stan
dar
300
prod
uk b
erst
anda
r31
0 pr
oduk
32
2 pr
oduk
342
prod
uk36
7 pr
oduk
397
prod
uk39
7 pr
oduk
Gub
ernu
r Pro
vins
i Dae
rah
Khus
usIb
ukot
a Ja
kart
a
Joko
Wid
odo
326 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 327RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 1 - Pendahuluan
328 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Gedung Balaikota Blok G Lt. 2, Jl. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta 10110Telp: (62-21) 382-2261, 384-2061, 384-2062 Fax: (62-21) 386-0521Email: [email protected], Website: www.bappedajakarta.go.id