RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

165
JAKARTA 2017 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Transcript of RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

JAKARTA2017

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

2 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 3RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

JAKARTA2017RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

5RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2013 - 2017

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dan penjabaran visi, misi, serta program Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional;

b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017;

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHTAHUN 2013-2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAGUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

SALINAN

Menimbang :

Mengingat :

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);

22. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;

23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;

24. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;

25. Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 291);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);

11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

14. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta.

4. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah badan perencanaan pembangunan daerah di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disingkat RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

9. Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 yang selanjutnya disingkat RTRW adalah rencana tata ruang wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari rencana tata ruang provinsi, rencana tata ruang kota administrasi dan kabupaten administrasi.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun.

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 571);

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah;

30. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1);

31. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 27);

32. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 30);

33. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 33).

PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013 – 2017.

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI

DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTAdan

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) RPJMD disusun berdasarkan asas:

a. demokrasi;

b. berkeadilan;

c. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;

d. transparansi;

e. tata kelola pemerintahan yang baik;

f. berkelanjutan; dan

g. berwawasan lingkungan.

(2) RPJMD disusun secara sistematis, terarah, terpadu, terukur, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan.

(3) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpedoman pada RPJPD dan RTRW.

Pasal 3

RPJMD bertujuan untuk menjadi acuan dasar pemecahan permasalahan daerah melalui:

a. koordinasi antar pelaku pembangunan;

b. integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar fungsi pemerintahan daerah maupun pemerintah pusat;

c. partisipasi masyarakat; dan

d. penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

BAB III

RUANG LINGKUP DAN FUNGSI

Pasal 4

(1) Ruang lingkup RPJMD meliputi :

a. visi, misi, dan program Gubernur;

b. arah kebijakan keuangan daerah;

c. strategi pembangunan daerah;

d. kebijakan umum;

e. program SKPD;

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.

12. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disebut dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

13. Rencana Kerja Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk periode 1 (satu) tahun.

14. Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disebut Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.

15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan DPRD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

18. Tujuan dan Sasaran adalah arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan untuk mewujudkan visi dan misi.

19. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

20. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu.

21. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

22. Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program.

23. Kerangka pendanaan adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh.

24. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

f. program lintas SKPD;

g. rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif; dan

h. rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

(2) Visi, misi dan program Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan berbagai upaya yang akan dilakukan melalui program¬-program pembangunan yang ditawarkan oleh Gubernur terpilih.

(3) Arah kebijakan keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan pedoman dan gambaran dari pelaksanaan hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan bidang urusan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

(4) Strategi pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, merupakan langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

(5) Kebijakan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, memberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan yang disertai tahapan dan jadwal pelaksanaan program prioritas beserta kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan Renstra SKPD.

(6) Program SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, merupakan program yang dirumuskan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD yang memuat indikator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan.

(7) Program Lintas SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, merupakan program yang melibatkan lebih dari satu SKPD untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan termasuk indikator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan.

(8) Rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, merupakan tahapan dan jadwal pelaksanaan program, sebagai dasar hukum atau kebijakan yang dijadikan landasan perumusan dan pelaksanaan program pembangunan daerah.

(9) Rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h, merupakan tahapan dan jadwal pelaksanaan program, dengan dilengkapi jumlah pagu indikatif berdasarkan prakiraan maju dan sumber pendanaannya, untuk mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.

(10) Isi dan uraian RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 5

RPJMD berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan RKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta dokumen perencanaan pembangunan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 6

(1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan dalam rangka untuk mengarahkan program pembangunan daerah dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan yang dituangkan dalam RKPD sesuai dengan rencana dalam RPJMD.

Pasal 7

(1) Pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan oleh Bappeda.

(2) Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Kepala SKPD/UKPD.

(3) Pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup program pembangunan daerah dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan.

(4) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemantauan dan supervisi pelaksanaan RPJMD.

(5) Pemantauan dan supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus menjamin:

a. program pembangunan jangka menengah daerah, telah dipedomani dalam merumuskan prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah; dan

b. indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan pembangunan jangka menengah daerah, telah dijabarkan kedalam rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan tahunan daerah.

(6) Hasil pemantauan dan supervisi atas pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa program pembangunan dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan pembangunan jangka menengah daerah, telah dilaksanakan melalui RKPD.

Pasal 8

(1) Evaluasi terhadap RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 mencakup indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran, dalam upaya mewujudkan visi pembangunan jangka menengah daerah.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk memastikan bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah provinsi dapat dicapai untuk mewujudkan visi pembangunan jangka panjang daerah dan pembangunan jangka menengah nasional.

(3) Evaluasi dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dan/atau sesuai dengan kondisi dan perubahan lingkungan strategis daerah, dengan menggunakan hasil evaluasi RKPD.

(4) Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD dimuat dalam RKPD tahun berkenaan.

(5) Dalam hal terjadi perubahan yang mendasar yaitu suatu pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan, terjadi bencana alam, atau perubahan kebijakan nasional, maka Peraturan Daerah tentang RPJMD dapat dilakukan perubahan dengan persetujuan DPRD.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD diatur dengan Peraturan Gubernur.

Pasal 9

Dalam rangka pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8, DPRD melakukan pengawasan sesuai dengan fungsinya.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 10

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah lainnya yang terkait dengan rencana pembangunan daerah.

Pasal 11

(1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, maka penyusunan RKPD Tahun 2018 berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan mengacu pada RPJMN 2015-2019.

(2) Gubernur pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun RKPD untuk tahun pertama periode Pemerintahan berikutnya.

(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai pedoman untuk menyusun APBD tahun pertama periode pemerintahan Gubernur berikutnya.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 8 Mei 2013

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 10 Mei 2013

Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA,

Ttd.

WIRIYATMOKO

NIP 195803121986101001

LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

TAHUN 2013 NOMOR 201

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

SRI RAHAYU

NIP 195712281985032003

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

TAHUN 2013 – 2017

I. UMUM

Jakarta merupakan daerah yang memiliki ciri tersendiri, berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, yakni sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi, pusat keuangan dan jasa, serta sebagai tempat kedudukan hampir keseluruhan perangkat pemerintahan tingkat nasional, perwakilan negara-negara asing, pusat-pusat perusahaan multi nasional dan gerbang utama wisatawan manca Negara. Selain itu, Jakarta juga sebagai Provinsi Daerah Khusus Ibukota yang terbagi dalam lima wilayah Kota Administratif dan satu Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu yang bukan merupakan Daerah Otonom.

Berkaitan dengan peran dan fungsinya sebagai ibukota negara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007, Jakarta dituntut terus berbenah diri melalui pembangunan daerah untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang kompleks, seperti daya tampung dan daya dukung lingkungan yang semakin terbatas. Hal ini diindikasikan dengan peningkatan jumlah penduduk, yang semakin bertambah dengan segala dampak yang ditimbulkannya terhadap aspek-aspek pemukiman, penataan wilayah, potensi bencana alam, transportasi, penyediaan fasilitas publik dan faktor-faktor lainnya.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Selain untuk mencapai sasaran pembangunan nasional, pembangunan daerah juga bertujuan untuk meningkatkan hasil-hasil pembangunan daerah bagi masyarakat secara adil dan merata agar masyarakat lebih sejahtera.

Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Kurun waktu RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2013-2017. RPJMD Provinsi DKI Jakarta memuat visi, misi, dan program Gubernur yang dipilih secara langsung. RPJMD Provinsi DKI Jakarta dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta yang merupakan rencana pembangunan tahunan daerah Provinsi DKI Jakarta. RKPD memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi daerah yang mencakup gambaran perekonomian Jakarta secara menyeluruh, termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.

RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 merupakan kelanjutan dari RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007–2012 untuk mencapai visi dan mewujudkan misi yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025. Untuk itu periode 5 (lima) tahun mendatang merupakan periode peningkatan pembangunan kota Jakarta yang sejahtera, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing global dengan fokus utama meningkatkan ketersediaan dan kapasitas sarana dan prasarana wilayah, perekonomian yang kuat dan berkualitas, serta ketahanan sosial dan budaya didukung oleh kapasitas pemerintahan yang baik serta daya inovasi dan kreasi dengan tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan dan sumber daya alam.

RPJMD diwujudkan dalam visi, misi, tujuan dan arah pembangunan daerah. Visi pembangunan jangka menengah merupakan penjabaran cita-cita masyarakat Jakarta untuk pembangunan 5 (lima) tahun mendatang, yaitu Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Pencapaian visi dilakukan melalui perwujudan misi pembangunan jangka menengah yaitu: (a) mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, (b) menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain, (c) menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota, (d) membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota, (d) membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik. Misi ini dijabarkan ke dalam tujuan dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini terdiri dari 6 bab dan 12 pasal yang mengatur mengenai pengertian-pengertian, asas dan tujuan, ruang lingkup dan fungsi, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD, serta ruang untuk melakukan penyesuaian terhadap pelaksanaan RPJMD yang telah ada. Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 - 2017 berikut Lampiran-lampirannya merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2017.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan ”demokrasi” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah diselenggarakan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “berkeadilan” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah harus dapat memberi pelayanan kepada segenap lapisan masyarakat.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “keserasian, keselarasan, dan keseimbangan” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah diselenggarakan dengan mewujudkan keserasian antara struktur ruang dan pola ruang, keselarasan antara kehidupan manusia dengan lingkungannya, keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan antar wilayah.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “transparansi” adalah bahwa rencana pembangunan jangka menengah harus memberi ruang kepada masyarakat luas untuk memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur sehingga masyarakat mempunyai kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan.

Huruf e

Yang dimaksud dengan “tata kelola pemerintahan yang baik” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah dijiwai oleh prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan keadilan.

Huruf f

Yang dimaksud dengan “berkelanjutan” adalah bahwa perencanaan pembangunan jangka menengah dilakukan secara berkesinambungan, berkembang, dan meningkat dengan mengikuti kemajuan teknologi dan menjaga kelestarian lingkungan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

Huruf g

Yang dimaksud dengan “berwawasan lingkungan” adalah perencanaan pembangunan jangka menengah yang dilakukan bersamaan dengan pengelolaan sumber daya secara bijaksana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup masyarakat.

Ayat (2)

Cukup jelas.

23RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2013-2017

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR

DAFTARISIPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

TAHUN 2013-2017 7

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DAERAH TAHUN 2013 – 2017 19

BAB I PENDAHULUAN 34

1.1 Latar Belakang 36

1.2 Dasar Hukum Penyusunan 38

1.3 Hubungan Antar Dokumen RPJMD dengan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah lainnya 40

1.4 Sistematika Penulisan 42

1.5 Maksud dan Tujuan 44

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 46

2.1 Aspek Geografi dan Demografi 48

2.1.1 Kondisi Geografis 48

2.1.2 Topografi, Geologi, Hidrologi, dan Klimatologi 49

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana 51

2.1.4 Kondisi Demografi 54

2.1.5 Penggunaan Lahan 55

2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah 56

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 57

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 57

2.2.2 Kesejahteraan Sosial 60

2.2.3 Seni Budaya dan Olahraga 62

2.3 Aspek Pelayanan Umum 64

2.3.1 Pendidikan 64

2.3.2 Kesehatan 66

2.3.3 Pekerjaan Umum 68

2.3.4 Perumahan Rakyat 72

2.3.5 Penataan Ruang 72

2.3.6 Perhubungan 73

2.3.7 Lingkungan Hidup 74

2.3.8 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 76

2.3.9 Ketenagakerjaan 76

2.3.10 Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 78

2.3.11 Penanaman Modal 78

2.3.12 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 79

2.3.13 Komunikasi dan Informatika 80

2.3.14 Perdagangan 81

2.4 Aspek Daya Saing Daerah 81

2.4.1 Kemampuan Ekonomi Makro 81

2.4.2 Kemampuan Keuangan Daerah 82

2.4.4 Fasilitas Infrastruktur 82

2.4.3 Iklim Investasi 83

2.4.5 Lingkungan Strategis Nasional, Regional,

dan Global 84

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 86

3.1 Kinerja Keuangan Daerah 88

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012 91

3.1.2 Neraca Daerah 102

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2007-2012 105

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran 105

3.2.2 Analisis Pembiayaan 107

3.3 Kerangka Pendanaan 109

3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 109

3.3.2 Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Tahun 2013-2017 110

3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan 113

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 116

4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah 118

4.1.1 Sistem Transportasi 118

4.1.2 Banjir dan Genangan 119

4.1.3 Perumahan dan Permukiman 120

4.1.4 Ruang Terbuka Hijau 120

4.1.5 Kemiskinan Kota 121

4.1.6 Reformasi Birokrasi 121

4.1.7 Pembangunan Pendidikan 122

4.1.8 Kesehatan Masyarakat 122

4.1.9 Penataan Ruang 123

4.1.10 Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Masyarakat 123

4.1.11 Perubahan Iklim 124

4.1.12 Pencemaran Lingkungan 124

4.1.13 Pengelolaan Air Bersih 125

4.1.14 Ketahanan Pangan 125

4.1.15 Ketahanan Energi Listrik dan Gas 126

4.1.16 Stabilitas Ekonomi 126

4.1.17 Iklim Investasi 127

4.1.18 Perdagangan dan Jasa 127

4.1.19 Keuangan Daerah 128

4.1.20 Kerjasama Antar Daerah di Jabodetabekjur 128

4.2. Isu-isu Strategis 128

4.2.1 Pengembangan Sistem Transportasi 129

4.2.2 Antisipasi Banjir, Rob dan Genangan 129

4.2.3 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kota 129

4.2.4 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH 130

4.2.5 Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja 130

4.2.6 Pembangunan Budaya Multi-Kultur 131

4.2.7 Peningkatan Pelayanan Publik 131

4.2.8 Peningkatan Kualitas Pendidikan 131

4.2.9 Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat 131

4.3. Isu-isu Lain yang Patut Dipertimbangkan 132

4.3.1 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota 132

4.3.2 Peningkatan Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Masyarakat 132

4.3.3 Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim 132

4.3.4 Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup 133

4.3.5 Penguatan Ketahanan Pangan 133

4.3.6 Pengelolaan Kependudukan yang Berkualitas 134

4.3.7 Peningkatan Perbaikan Iklim Investasi 134

4.3.8 Pengelolaan Pembiayaan Pembangunan 134

4.3.9 Jakarta sebagai Ibukota NKRI 135

4.3.10 Peningkatan Daya Saing Global 135

4.3.11 Pembangunan Telematika Jakarta 136

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 138

5.1 Visi 140

5.2 Misi 141

5.3 Tujuan dan Sasaran Per Misi 146

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 160

6.1. Strategi 162

6.2. Arah Kebijakan 167

6.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013) 167

6.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014) 167

6.2.3 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015) 168

6.2.4 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016) 168

6.2.5 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kelima (2017) 169

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 192

7.1 Kebijakan Umum Pembangunan 194

7.2 Program Prioritas Pembangunan Daerah 196

7.3 Program Unggulan 200

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 204

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 240

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 252

10.1 Pedoman Transisi 254

10.2 Kaidah Pelaksanaan 254

BAB XI PENUTUP 256

DAFTARTABELTabel 2.1 Persentase Penduduk yang Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2007 – 2011 64

Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2007 – 2010 68

Tabel 2.3 Panjang Jalan Menurut Kota Administrasi dan Jenis Status Jalan Tahun 2011 69

Tabel 3.1 Realisasi Indikator Makro Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 91

Tabel 3.2 Persentase Realisasi Terhadap Rencana Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 93

Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 94

Tabel 3.4 Rencana dan Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 101

Tabel 3.5 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 101

Tabel 3.6 Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 102

Tabel 3.7 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 103

Tabel 3.8 Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2011 104

Tabel 3.9 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2012 106

Tabel 3.10 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2012 106

Tabel 3.11 Penutup Defisit Riil Anggaran Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 107

Tabel 3.12 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 108

Tabel 3.13 Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2011 108

Tabel 3.14 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Belanja Dedicated Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2012 109

Tabel 3.15 Proyeksi Indikator Makro Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 110

Tabel 3.16 Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 111

Tabel 3.17 Proyeksi Belanja Mengikat dan Prioritas I Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 112

Tabel 3.18 Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 113

Tabel 3.19 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 113

Tabel 3.20 Proyeksi Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 114

Tabel 3.21 Kerangka Pendanaan Alokasi Prioritas I, II, dan III Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 – 2017 114

Tabel 3.22 Proyeksi APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 115

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 151

Tabel 6.1 Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Berdasarkan Pilihan Strategi 170

Tabel 6.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Provinsi DKI Jakarta 171

Tabel 7.1 Program Prioritas Pembangunan Daerah Serta Indikasi

Kebutuhan Pendanaan 260

Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Provinsi DKI Jakarta 304

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta 242

Gambar 2.23 Total Pelayanan Kasus yang Ditangani Melalui Gakin, SKTM, dan Korban Bencana Tahun 2007-2011 67

Gambar 2.24 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Air Minum di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 70

Gambar 2.25 Persentase Rumah Tangga Menurut Cara Memperoleh Air Minum di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 70

Gambar 2.26 Beban Puncak Listrik Jakarta Pada Tahun 2011 dan Proyeksinya (MW) pada Tahun 2020 71

Gambar 2.27 Perkembangan Tingkat Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi DKI Jakarta 77

Gambar 2.28 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka Provinsi DKI Jakarta 77

Gambar 2.29 Grafik Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Modal Asing Tahun 2008-2011 84

Gambar 3.1 Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah 89

Gambar 3.2 Analisis Proyeksi Belanja Daerah 90

Gambar 3.3 Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah 90

Gambar 3.4 Pertumbuhan Realisasi Pajak Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 - 2012 95

Gambar 3.5 Pertumbuhan Realisasi Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 96

Gambar 3.6 Pertumbuhan Realisasi Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012 97

Gambar 3.7 Pertumbuhan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012 98

DAFTARGAMBARGambar 1.1 Hubungan Antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya 41

Gambar 2.1 Peta Administrasi Provinsi DKI Jakarta 49

Gambar 2.2 Peta Tematik 13 Sungai di Provinsi DKI Jakarta 50

Gambar 2.3 Penurunan Tanah Jakarta dari Tahun ke Tahun 52

Gambar 2.4 Peta Kawasan Rawan Bencana Alam 53

Gambar 2.5 Piramida Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 54

Gambar 2.6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Provinsi DKI Jakarta 54

Gambar 2.7 Jumlah Penduduk DKI Jakarta Berdasarkan Kota/Kabupaten Administrasi Tahun 2007-2011 55

Gambar 2.8 Jumlah Penduduk Bodetabek Tahun 2010 55

Gambar 2.9 Peta Penggunaan Lahan Eksisting di Provinsi DKI Jakarta 56

Gambar 2.10 Peta Pusat Kegiatan Provinsi DKI Jakarta 57

Gambar 2.11 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi DKI Jakarta 57

Gambar 2.12 Pertumbuhan PDRB Harga Berlaku Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012 58

Gambar 2.13 Grafik Laju Inflasi Provinsi DKI Jakarta 58

Gambar 2.14 PDRB per Kapita DKI Jakarta atas Dasar Harga Berlaku 59

Gambar 2.15 Gambaran Kemiskinan di DKI Jakarta Tahun 2007-2012 60

Gambar 2.16 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 60

Gambar 2.17 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007-2011 61

Gambar 2.18 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2007-2010 62

Gambar 2.19 Jumlah Kegiatan Olahraga di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 63

Gambar 2.20 Angka Kelulusan SMA di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 64

Gambar 2.21 Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOP) di Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2007-2011 65

Gambar 2.22 Pemberian Kartu Gratis/Beasiswa Rawan Putus Sekolah di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008-2011 66

BAB 1PENDAHULUANMelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

36 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 37RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

BAB1

Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah sewajarnya mendorong filosofi pembangunannya sebagaimana tujuan nasional dengan tetap memperhatikan serta memahami peran dan posisi Jakarta.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumenperencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang memuat target-targetpembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mengembangkan potensi serta menanganipermasalahan yang ada.

PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPembangunan pada dasarnya harus selaras dengan tujuan nasional, sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Esensi dasar inilah yang dijadikan dasar dalam merencanakan pembangunan, baik pembangunan dalam skala nasional maupun skala daerah.

Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah sewajarnya mendorong filosofi pembangunannya sebagaimana tujuan nasional dengan tetap memperhatikan serta memahami peran dan posisi Jakarta.

Adapun peran yang sudah dilaksanakan Provinsi DKI Jakarta selama ini, yaitu sebagai berikut:

1. Ibukota NKRI berdasarkan Undang-undang yang ditetapkan sehingga menjadi pusat pemerintahan;

2. Pusat kegiatan ekonomi regional, nasional dan internasional, dimana hampir 80% kegiatan ekonomi global yang ada di Indonesia berada di Jakarta;

3. Pusat kegiatan politik ASEAN dan salah satu sentra politik Asia-Pasifik tempat beradanya Kedutaan Besar negara sahabat;

4. Pusat kegiatan budaya;

5. Pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan intelektual; dan

6. Pintu gerbang utama menuju dunia Internasional.

Sementara posisi Provinsi DKI Jakarta dalam koridor pembangunan nasional maupun daya saing global dapat dilihat sebagi berikut :

1. Posisi Jakarta dalam MP3EI berada pada Koridor Ekonomi Jawa dengan tema pembangunan “Pendorong Industri dan Jasa Nasional”, dimana Jakarta merupakan salah satu dari 5 (lima) pusat kegiatan ekonomi selain Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dengan fokus kegiatan ekonomi utama yaitu makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, alutsista dan Jabodetabek area;

2. Posisi Jakarta dalam daya saing global berada pada peringkat 81 dengan skor 44,1 dari 120 kota dunia (menurut Economist Intelligence Unit, tahun 2012). Sedangkan Global City Index pada tahun 2012 menempatkan Jakarta pada posisi 54 dari 66 kota dunia berdasarkan tolak ukur aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, kekayaan budaya dan kondisi politik.

Dengan kondisi tersebut, maka pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain disamping menyimpan potensi yang sangat besar. Untuk menangani tantangan dan permasalahan serta mengembangkan potensi-potensi tersebut, diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terarah, terukur, dapat dicapai, ada target yang akan dicapai dan ada jangka waktu pencapaian target yang jelas (SMART = Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely) dengan memperhatikan 4 (empat) pilar pembangunan yaitu pilar Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau Birokrasi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang memuat target-target pembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mengembangkan potensi serta menangani permasalahan yang ada. Oleh karena itu, visi dan misi pembangunan daerah dalam RPJMD yang merupakan visi dan misi Gubernur terpilih harus menunjukkan arah pembangunan yang bisa mencerminkan keberhasilan dalam mengembangkan potensi maupun menangani permasalahan-permasalahan tersebut sehingga mampu meningkatkan peran dan posisi Jakarta. Sebagaimana diketahui, Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2012-2017 telah dilantik pada tanggal 15 Oktober 2012.

Dalam menyusun RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, telah dilakukan 5 (lima) pendekatan, yaitu pendekatan Teknokratik, Partisipatif, Politik, Atas-Bawah (top-down) dan Bawah-Atas (bottom-up) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendekatan Teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang melibatkan para pakar dan tenaga ahli yang sesuai dengan substansi yang dibutuhkan dalam RPJMD;

2. Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam forum konsultasi publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk mendapatkan aspirasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen perencanaan pembangunan ini;

3. Pendekatan politik dilakukan melalui penyusunan visi dan misi pembangunan oleh Gubernur terpilih dengan proses pembahasan dilakukan bersama dengan DPRD;

4. Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up) dilaksanakan melalui inventarisasi kebijakan Pemerintah Pusat yang harus diimplementasikan oleh daerah dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur serta inventarisasi masukan dari Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja daerah (Renstra SKPD) yang harus diakomodir dalam RPJMD.

Dengan dilakukannya 5 (lima) pendekatan tersebut, maka secara substansi RPJMD ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang peran dan posisi Jakarta, serta tugas dan fungsi Jakarta.

38 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 39RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

1.2. Dasar Hukum Penyusunan1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);

11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

14. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);

22. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;

23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;

24. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;

40 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 41RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

25. Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 291);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 571);

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah;

30. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1);

31. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 27);

32. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 30);

33. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 33).

1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD dengan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah lainnya

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 sebagai dokumen perencanaan pembangunan

disusun sebagai satu kesatuan yang utuh dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah, sehingga dalam penyusunannya, harus memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2010-2014.

Selanjutnya, RPJMD juga merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah sehingga RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 disusun dengan berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RTRW Provinsi DKI 2030, terutama dari sisi pola dan struktur tata ruang, sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Provinsi DKI Jakarta.

Selain berpedoman dan memperhatikan RPJM Nasional, RPJPD dan RTRW, penyusunan RPJMD juga memperhatikan dokumen lainnya seperti Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Metropolitan Priority Area (MPA), target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) dan RTRW Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Secara diagramatis hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Hubungan Antara Dokumen

RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

42 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 43RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

1.4. Sistematika PenulisanSistematika penulisan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 pada intinya adalah skema penjabaran visi misi Gubernur terpilih yang dijabarkan dalam beberapa tujuan pembangunan yang merupakan goals dari visi misi tersebut yang selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan sasaran pembangunan beserta target-target yang harus dicapai. Selanjutnya untuk mencapai target sasaran tersebut, dirumuskan strategi dan arah kebijakan pembangunan serta program prioritas dan indikator outcome dari masing-masing program beserta kerangka pendanaannya yang akan menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta beserta masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dalam 5 (lima) tahun yang akan datang.

Adapun format penulisan penjabaran visi misi tersebut sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bagian ini menguraikan posisi dan peran kota Jakarta, dasar hukum penyusunan RPJMD, hubungan antar dokumen RPJMD dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya, sistematika penulisan serta maksud dan tujuan.

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bagian ini memaparkan gambaran umum kondisi DKI Jakarta yang selaras dengan permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis, serta mendukung visi misi Gubernur yang meliputi empat aspek, yaitu aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

Bagian ini terdiri dari uraian tentang kinerja keuangan tahun 2007-2012 meliputi kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan neraca daerah; kebijakan pengelolaan keuangan tahun 2007-2012 meliputi proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan; kerangka pendanaan yang mencakup analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama; dan proyeksi keuangan daerah tahun 2013-2017, serta penghitungan kerangka pendanaannya.

Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan pembangunan kota Jakarta yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan isu-isu strategis yang dapat berasal dari permasalahan pembangunan maupun yang berasal dari dunia internasional, kebijakan nasional maupun regional, yang memberikan pengaruh terhadap perencanaan pembangunan kota Jakarta di masa yang akan datang.

Bab V Penyajian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Bagian ini menjelaskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2013 – 2017 yang merupakan visi dan misi kepala daerah terpilih. Pada

bagian ini juga diuraikan tujuan dan sasaran pembangunan beserta indikator yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang yang terkait dengan isu strategis daerah.

Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Bagian ini menguraikan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih, sebagai rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien.

Karena strategi dan arah kebijakan adalah rumusan kebijakan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan dan visi misi maka hanya mengcover beberapa urusan pemerintahan yang sangat terkait dari 26 urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan yang dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah.

Untuk urusan pemerintahan yang tidak terkait langsung dengan visi dan misi, maka yang menjadi pedoman dalam perumusan kebijakannya adalah penerapan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditetapkan oleh 15 Kementerian/Lembaga.

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bagian ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan secara umum dan program prioritas beserta target capaian indikator kinerja outcome yang disertai indikasi kerangka pendanaannya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Adapun program yang disajikan dalam bab ini hanya program yang bersifat prioritas karena terkait dengan penjabaran visi misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan. Sementara itu untuk program-program yang tidak terkait secara langsung dengan visi misi diarahkan dalam rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal yang akan disajikan dalam Bab VIII.

Dari program-program prioritas tersebut, selanjutnya akan ditentukan program-program unggulan yang merupakan prioritas utama Gubernur yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun yang akan datang.

Bab VIII Indikasi Rencana Program yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

Bagian ini menguraikan seluruh program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 5 (lima) tahun, baik yang bersifat program unggulan, program prioritas, maupun program penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang disertai dengan indikator pencapaian target yang disajikan menurut urusan pemerintahan.

Selain itu juga akan disajikan program teknis bersama dan program bersama penunjang organisasi sebagai dasar operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

... untuk mencapai target sasaran tersebut dirumuskan strategi dan arah kebijakanpembangunan serta program prioritas dan indikator outcome dari masing-masing programbeserta kerangka pendanaannya ...

44 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 45RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Bagian ini menguraikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur pada akhir periode masa jabatan, dengan menggambarkan akumulasi pencapaian indikator dampak (impact) pada tujuan dan sasaran sebagaimana disajikan dalam Bab V serta pencapaian indikator hasil (outcome) pada masing-masing program sebagaimana disajikan dalam Bab VII.

Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Bagian ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD 2018, pedoman penyusunan Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan peraturan lainnya (Peraturan Daerah maupun Peraturan Gubernur) agar selaras dengan visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD.

Bab XI Penutup

Bagian ini menyampaikan dengan singkat harapan pencapaian dari dokumen RPJMD yang telah ditetapkan.

1.5. Maksud dan TujuanRPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 ditetapkan dengan maksud:

1. Memberikan arah pembangunan jangka menengah Provinsi DKI Jakarta pada periode tahun 2013-2017;

2. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta yang selanjutnya menjadi dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

3. Menjadi landasan penyusunan Renstra SKPD;

4. Sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur;

5. Sebagi tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Gubernur terpilih;

6. Sebagai pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di wilayah DKI Jakarta;

7. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD.

Tujuan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 adalah:

1. Menjabarkan visi dan misi dalam agenda-agenda pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan, sehingga rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan dapat terwujud, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, dan arah kebijakan yang telah ditetapkan;

2. Menjamin terwujudnya konsistensi antara perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;

3. Mendukung upaya pencapaian kesejahteraan bersama melalui sinergitas, koordinasi dan sinkronisasi oleh masing-masing pelaku pembangunan di dalam satu pola sikap dan pola tindak;

4. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam pembangunan kota yang berkelanjutan;

5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan daerah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan daerah sekitar dan pemerintah pusat;

6. Mewujudkan partisipasi pemangku kepentingan pembangunan daerah secara proporsional dan profesional;

7. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

46 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 2GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHPembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan

umum, dan daya saing daerah secara keseluruhan.

48 49RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

BAB2

GAMBARAN UMUM

KONDISI DAERAHPembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah secara keseluruhan. Pelaksanaannya mengutamakan keterlibatan seluruh stakeholder pembangunan daerah, dengan memperhatikan posisi geografi dan potensi demografi, memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta mengoptimalkan faktor-faktor lingkungan strategis lainnya. Pembangunan di Jakarta selama ini telah menunjukkan pencapaian yang menggembirakan yang ditandai dengan meningkatnya berbagai indikator kesejahteraan masyarakat. Berikut ini disampaikan gambaran umum sebagai berikut :

2.1 Aspek Geografi dan Demografi2.1.1 Kondisi GeografisProvinsi DKI Jakarta berada pada posisi geografis antara 106.22’42” dan 106.58’18” Bujur Timur, serta antara 5.19’12” dan 6.23’54” Lintang Selatan dengan keseluruhan luas wilayah 7.659,02 km², meliputi 662,33 km² daratan, termasuk 110 pulau di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dan 6.977,5 km² lautan.

Provinsi DKI Jakarta terbagi dalam lima Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administrasi. Kota Administrasi Jakarta Pusat memiliki luas 48,13 km²; Kota Administrasi Jakarta Utara dengan luas 146,66 km²; Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas 129,54 km²; Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan luas 141,27 km²; dan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan luas 188,03 km², serta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan luas 8,70 km².

Secara administrasi kewilayahan, masing-masing Kota dan Kabupaten Administratif dibagi menjadi beberapa kecamatan. Masing-masing kecamatan tersebut dibagi menjadi beberapa kelurahan. Kota Administratif Jakarta Pusat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan, 44 Kelurahan, 394 RW, dan 4.668 RT. Kota Administasi Jakarta Utara terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, 31 Kelurahan, 431 RW, dan 5.072 RT. Selanjutnya Kota Administrasi Jakarta Barat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan, 56 Kelurahan, 580 RW, dan 6.409 RT. Kota Administrasi Jakarta Selatan terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan, 65 Kelurahan, 576 RW, dan 6.128 RT. Kota Administrasi Jakarta Timur terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan, 65 Kelurahan, 700 RW, dan 7.886 RT. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Seribu hanya terdiri dari 2 (dua) Kecamatan, 6 (enam) Kelurahan, 24 RW, dan 116 RT.

Berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi DKI Ibukota Jakarta memiliki batas-batas yaitu sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat, sebelah selatan dengan

Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.

2.1.2 Topografi, Geologi, Hidrologi dan KlimatologiWilayah Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 (tujuh) meter di atas permukaan laut. Namun, sekitar 40 persen wilayah Jakarta berupa dataran yang permukaan tanahnya berada 1 - 1,5 meter di bawah muka laut pasang.

Secara geologis, seluruh wilayah Jakarta merupakan dataran aluvial, yang materi tanahnya merupakan endapan hasil pengangkutan aliran permukaan dan air sungai yang mengalir pada wilayah tersebut. Di samping itu, wilayah Jakarta terdiri dari endapan pleistocene yang terdapat pada kurang lebih 50 meter di bawah permukaan tanah dimana bagian selatan terdiri atas lapisan aluvial, sedangkan dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 kilometer. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun oleh endapan alluvium.

Selain itu, Provinsi DKI Jakarta memiliki wilayah pesisir yang cukup luas, yaitu sekitar 155 km². Wilayah ini membentang dari timur sampai barat sepanjang kurang lebih 35 kilometer, dan menjorok ke darat antara 4 - 10 kilometer. Wilayah pesisir Jakarta merupakan pantai beriklim panas dengan rata-rata suhu 28,50C dan rata-rata kelembaban 72 persen.

Di samping wilayah pesisir, Provinsi DKI Jakarta juga memiliki pulau-pulau kecil yang terletak di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Pulau-pulau di wilayah ini memiliki luas beragam, sebanyak 45 persen berukuran kurang dari 5 (lima) hektar, sebanyak 25 persen memiliki luas antara 5-10 hektar, dan hanya 30 persen yang luasnya lebih dari 10 hektar. Pulau-pulau memanjang dari utara ke selatan dengan ciri-ciri berpasir putih dan bergosong

Gambar 2.1. Peta Administrasi Provinsi

DKI Jakarta

Sumber : RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030

Pembangunan di Jakarta selama ini telah menunjukkanpencapaian yang menggembirakan yang ditandai dengan meningkatnya berbagai indikatorkesejahteraan masyarakat.

50 51

karang, iklim tropis panas dan kelembaban berkisar antara 75-99 persen. Dari pulau-pulau kecil tersebut, pulau yang dihuni oleh penduduk hanya berjumlah 11 pulau.

Berdasarkan letaknya Kota Jakarta termasuk dalam kota delta (delta city) yaitu kota yang berada pada muara sungai. Kota delta umumnya berada di bawah permukaan laut, dan cukup rentan terhadap perubahan iklim. Kota delta Jakarta dialiri oleh 13 aliran sungai dan dipengaruhi oleh air pasang surut.

Tiga belas sungai yang melewati Jakarta sebagian besar berhulu di daerah Jawa Barat dan bermuara di Teluk Jakarta. Tiga belas sungai tersebut yaitu Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, Kali Krukut, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Baru Timur, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Disamping itu, sebagai sarana pengendali banjir, telah dibangun 2 (dua) kanal besar yaitu Kanal Banjir Barat yang memotong Kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur yang memotong Kali Cakung, Kali Jati Kramat, Kali Buaran, Kali Sunter dan Kali Cipinang. Peta sungai dan kanal yang melewati wilayah DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut.

Keadaan iklim di wilayah Jakarta menurut stasiun pengamatan Jakarta tahun 2011 memiliki suhu udara rata-rata 28,4°C dengan kelembaban udara 74 persen, tekanan udara 1009,6 mbs, arah angin 270 point, kecepatan angin 2 (dua) mill/h, penyinaran matahari 45 persen dan curah hujan rata-rata 2.395 mm2.

Secara umum, DKI Jakarta tidak lepas dari dampak fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekuensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim. Fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pola kehidupan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Gambar 2.2. Peta Tematik Tiga Belas

Sungai di Provinsi DKI Jakarta

2.1.3 Wilayah Rawan BencanaBencana yang berpotensi melanda wilayah Jakarta adalah banjir dan genangan air, kebakaran serta gempa bumi. Bencana yang menjadi perhatian khusus bagi Jakarta adalah banjir. Banjir dan genangan air di Jakarta utamanya disebabkan oleh curah hujan lokal yang tinggi, curah hujan yang tinggi di daerah hulu yang berpotensi menjadi banjir kiriman, dan Rob atau air laut pasang yang tinggi di daerah pantai utara. Selain itu, terjadinya banjir dan genangan air di Jakarta juga disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi dengan optimal, tersumbatnya sungai dan saluran air oleh sampah dan berkurangnya wilayah-wilayah resapan air akibat dibangunnya hunian pada lahan basah atau daerah resapan air serta semakin padatnya pembangunan fisik. Hal lainnya adalah prasarana dan sarana pengendalian banjir yang belum berfungsi maksimal.

Jika dilihat historis peristiwa banjir yang terjadi di Jakarta cenderung meningkat luasannya, pada tahun 1980 daerah genangan Jakarta adalah seluas 7,7 km2, pada tahun 1996 seluas 22,59 km2, pada tahun 2002 adalah seluas 167,88 km2, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 238,32 km2. Pada tahun 2002 daerah genangan diperkirakan mencapai sekitar 13 persen dari wilayah DKI Jakarta sedangkan pada banjir tahun 2007 sekitar 37 persen dari wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak akibat banjir, telah dipasang 34 unit early warning khususnya untuk sungai yang sering menjadi tampungan air hujan yaitu di Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Ciliwung, Sungai Krukut, Sungai Pesanggrahan dan Sungai Angke.

Hal lain yang dapat memperparah dampak banjir dan genangan adalah penurunan permukaan tanah (land subsidence). Secara umum laju penurunan tanah yang terdeteksi adalah sekitar 1-15 centimeter per tahun, bervariasi secara spasial maupun temporal. Beberapa faktor penyebab terjadinya penurunan tanah yaitu pengambilan air tanah yang berlebihan, penurunan karena beban bangunan (settlement), penurunan karena adanya konsolidasi alamiah dari lapisan -lapisan tanah, serta penurunan karena gaya -gaya tektonik.

Beberapa daerah yang mengalami subsidence cukup besar yaitu Cengkareng Barat, Pantai Indah Kapuk, sampai dengan Dadap. Nilai subsidence paling besar terdapat di daerah Muara Baru. Sementara untuk Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan nilai subsidence relatif kecil. Peta penurunan tanah DKI Jakarta dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Gambar 2.3.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

52 53

Gambar 2.3. Penurunan Tanah Jakarta

dari Tahun ke Tahun.

Sumber: Naskah Akademis RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030)

Bencana lain yang sering terjadi di Jakarta adalah kebakaran. Bencana ini umumnya terjadi di lokasi permukiman padat penduduk dan lingkungan pasar yang pada umumnya disebabkan oleh arus pendek listrik. Bahaya kebakaran diperkirakan akan terus menjadi ancaman apabila tidak tumbuh kesadaran masyarakat untuk hidup dengan budaya perkotaan. Di wilayah DKI Jakarta terdapat 53 kelurahan yang rawan bencana kebakaran.

Secara ekonomi, kebakaran mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit. Pada tahun 2011, kebakaran yang terjadi di Jakarta telah mengakibatkan kerugian sebesar Rp.219 Miliar dengan total area kebakaran mencapai 444 hektar.

Terkait dengan potensi gempa bumi, di sekitar Jakarta diperkirakan terdapat 10 sumber gempa dengan potensi terbesar di sekitar Selat Sunda, yang selama ini aktif dan berpotensi menimbulkan risiko bencana. Berdasarkan data seismik kegempaan seluruh Indonesia, di selatan Jawa bagian barat terdapat seismic gap (daerah jalur gempa dengan kejadian gempa yang sedikit dalam jangka waktu lama) yang juga menyimpan potensi gempa yang tinggi terhadap Jakarta. Kondisi Jakarta Bagian Utara yang merupakan batuan atau tanah lunak akan lebih rentan terhadap dampak gempa dibandingkan wilayah Jakarta bagian selatan. Kawasan rawan bencana di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Berdasarkan peta kawasan rawan bencana gempa bumi Jawa bagian barat, potensi gempa bumi di wilayah DKI Jakarta termasuk kategori tingkat menengah sampai rendah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri telah menyusun peta zonasi gempa Level I – Level II, yaitu sampai dengan peta kondisi kerentanan batuan/tanah dan respon gempa berdasarkan data sekunder.

Gambar 2.4. Peta Kawasan Rawan

Bencana Alam

Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030

SANGA T REN DAH

TINGKA T KERA WANAN BENCANA

REND AH

SED ANG

TINGGI

SANG AT TINGGI

KE TERANGAN

SUNGAI KANAL

BATAS PROVINSI

BATAS KOTA ADMINISTRASI

BATAS KECAMA TAN

LOKASI TERGENANG BANJIR TAHUN 2007

LOKASI TERGENANG BANJIR TAHUN 2002

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

54 55

Gambar 2.5. Piramida Penduduk Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2011

Sumber: Laporan Keterangan Pertanggungajawaban Gubernur

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011

2.1.4 Kondisi Demografi Pada tahun 2006, penduduk DKI Jakarta berjumlah 8.961.680 jiwa, sedangkan pada tahun 2011 jumlah penduduk bertambah menjadi 10.187.595 jiwa. Dari keseluruhan jumlah penduduk tersebut, penduduk laki-laki adalah sebanyak 5.252.767 jiwa dan perempuan sebanyak 4.934.828 jiwa, dengan seks rasio 106.

Laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta pada periode 2000 - 2010 sebesar 1,42 persen per tahun. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk pada periode tahun 1990 – 2000 hanya sebesar 0,78 persen per tahun. Struktur penduduk di Jakarta dapat dilihat pada gambar piramida penduduk berikut.

Jumlah penduduk Jakarta dipengaruhi oleh angka kelahiran yang lebih besar daripada jumlah kematian. Angka kelahiran dan kematian yang terregistrasi ditunjukan oleh gambar berikut.

Gambar 2.6. Jumlah Kelahiran dan

Kematian Provinsi DKI Jakarta

Sumber: Jakarta dalam Angka 2012

Penduduk di Jakarta tersebar di lima wilayah Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Perkembangan jumlah penduduk di 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terlihat pada Gambar 2.7. Distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari terendah sebesar 0,22 persen di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu hingga yang tertinggi sebesar 28,02 persen di Kota Administrasi Jakarta Timur. Sementara menurut strukturnya, penduduk DKI Jakarta untuk tahun 2010 adalah masuk dalam kategori struktur penduduk produktif sebanyak 7.016.229 jiwa penduduk berusia antara 15-64 tahun.

Pada tahun 2010, jumlah komuter dari Bodetabek menuju Jakarta mencapai 1,5 juta komuter per hari (Gambar 2.8). Pada siang hari, jumlah penduduk Jakarta mencapai 12,1 juta jiwa (9,6 juta penduduk DKI Jakarta dan 2,5 juta warga komuter). Secara keseluruhan jumlah penduduk di sekitar Jakarta, kawasan Bodetabek, menurut Sensus Penduduk tahun 2010 sebanyak 18.354.756 Jiwa.

2.1.5 Penggunaan Lahan Dalam beberapa dekade terakhir perkembangan fisik wilayah DKI Jakarta ditandai oleh semakin luasnya lahan terbangun. Perkembangan lahan terbangun berlangsung dengan

Gambar 2.7. Jumlah Penduduk DKI

Jakarta Berdasarkan Kota/Kabupaten Administrasi

Periode 2007–2011

Sumber: Jakarta dalam Angka 2008--2011

Gambar 2.8. Jumlah Penduduk

Bodetabek Tahun 2010

Sumber: Kompilasi dari Hasil Sensus Penduduk 2010

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

56 57

pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktifitasnya. Kecenderungan tersebut mengindikasikan bahwasanya ketersediaan lahan menjadi permasalahan yang penting bagi pembangunan Provinsi DKI Jakarta.

Pembangunan fisik di Jakarta terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai oleh pembangunan gedung perkantoran, sarana ekonomi dan sosial serta infrastruktur kota lainnya. Semua ini merupakan konsekuensi logis dari semakin majunya pembangunan dan perekonomian Jakarta. Gambaran penggunaan lahan di DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut.

Peruntukan lahan untuk perumahan menduduki proporsi terbesar, yaitu 48,41 persen dari luas daratan utama DKI Jakarta. Sedangkan luasan untuk peruntukan bangunan industri, perkantoran dan perdagangan hanya mencapai 15,68 persen.

2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah Jakarta merupakan wilayah yang sangat strategis baik dalam lingkup nasional, regional, maupun internasional. Oleh karena itulah, dalam pengembangan wilayah memperhatikan lingkungan strategis sekitarnya. Dalam pengembangan wilayah, rencana struktur ruang DKI Jakarta merupakan perwujudan dan penjabaran dari struktur ruang kawasan perkotaan Jabodetabekpunjur.

Sejalan dengan hal tersebut, maka perencanaan struktur ruang telah memperhatikan berbagai aspek lingkungan strategis yang diduga akan mempengaruhi perkembangan kota Jakarta secara keseluruhan. Rencana struktur ruang yang dikembangkan di DKI Jakarta meliputi empat struktur ruang, yaitu sistem pusat kegiatan, sistem dan jaringan transportasi, sistem prasarana sumber daya air, dan sistem dan jaringan utilitas perkotaan.

Sistem pusat kegiatan terdiri dari sistem pusat kegiatan primer dan sekunder. Sistem dan jaringan trasnportasi terdiri dari sistem dan jaringan transportasi darat, transportasi laut dan transportasi

Gambar 2.9. Peta Penggunaan Lahan Eksisting di Provinsi DKI

Jakarta

Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030

udara. Selanjutnya sistem prasarana sumber daya air terdiri dari sistem konservasi sumber daya air, sistem pendayagunaan sumber daya air, dan sistem pengendalian daya rusak air.

Sedangkan sistem dan jaringan utilitas perkotaan terdiri atas sistem dan jaringan air bersih, sistem prasarana dan sarana pengelolaan air limbah, sistem prasarana dan sarana pengelolaan sampah, sistem dan jaringan energi, serta sistem dan jaringan telekomunikasi. Pusat kegiatan di Provinsi DKI Jakarta terlihat pada peta berikut.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan EkonomiPerekonomian Jakarta beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup menggembiarakan. Perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 6,44 persen pada tahun 2007 dan 6,22 persen pada tahun 2008, sementara pada tahun 2009 pertumbuhan menurun jika dibandingkan tahun 2008 tetapi masih relatif tinggi, yaitu mencapai 5,01 persen. Selanjutnya pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2010 meningkat menjadi 6,50 persen, tahun 2011 mencapai 6,77 persen, dan mencapai 6,50 persen pada tahun 2012.

Gambar 2.10. Peta Pusat Kegiatan Provinsi DKI Jakarta

Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030

Gambar 2.11. Grafik Laju Pertumbuhan

Ekonomi (LPE) Provinsi DKI Jakarta

Sumber: Jakarta Dalam Angka 2011 dan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta 2007--2012

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

58 59

Perkembangan ekonomi Jakarta pada tahun 2011 relatif lebih baik dari tahun 2010 dimana pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir, meskipun masih terbuka adanya resiko krisis keuangan di beberapa negara di Eropa. Meningkatnya perkembangan ekonomi ini ditandai dengan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 PDRB atas harga berlaku sebesar Rp.566,44 Triliun, sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp.982,5 Triliun dan mencapai Rp.1.103 Triliun pada tahun 2012.

Laju inflasi Jakarta 5 (lima) tahun terakhir mengalami fluktuasi yang cukup besar. Pada tahun 2006 inflasi DKI Jakarta sebesar 6,03 persen, pada tahun 2007 inflasi meningkat menjadi 6,04 persen sementara tahun 2008 laju inflasi meningkat cukup tinggi, yaitu mencapai 11,11 persen. Inflasi tahun 2008 merupakan inflasi tertinggi selama 5 (lima) tahun terakhir. Tahun 2009 inflasi kembali menurun dan hanya 2,34 persen, tahun 2010 inflasi meningkat lagi mencapai 6,21 persen dan tahun 2011 inflasi menurun menjadi 3,97 persen dan meningkat kembali menjadi 4,52 persen pada tahun 2012.

Komoditi yang berkontribusi terhadap inflasi Jakarta setiap tahunnya berubah-ubah. Kelompok komoditi yang relatif menyumbang inflasi cukup tinggi adalah kelompok bahan makanan, kelompok sandang, perumahan, air, listrik, dan bahan. Fluktuasi laju inflasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berupa kebijakan pemerintah dan ketersediaan pasokan barang yang dibutuhkan masyarakat, sedangkan faktor eksternal meliputi perubahan perekonomian global dan kondisi kemampuan perekonomian mitra dagang di luar negeri.

Gambar 2.12. Pertumbuhan PDRB Harga

Berlaku Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012

Sumber: Kompilasi Jakarta dalam Angka 2012 dan Berita Resmi

Statistik 2013

Struktur perekonomian dapat dilihat dari distribusi masing-masing sektor yang didasarkan pada nilai nominal atas dasar harga berlaku. Dari nilai distribusi tersebut bisa diketahui besarnya kontribusi masing-masing sektor dalam pembentukan total PDRB Provinsi DKI Jakarta. Dengan melihat kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB, maka dapat diketahui seberapa besar peran suatu sektor dalam menunjang perekonomian daerah.

Struktur perekonomian Jakarta pada tahun 2012, bila dilihat dari kontribusinya pada PDRB (atas dasar harga berlaku), didominasi oleh sektor jasa (tersier) yang memiliki peranan sebesar 71,50 persen. Pembentuk sektor tersier meliputi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang mempunyai kontribusi terhadap perekonomian daerah sekitar 20,70 persen; Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan sekitar 27,7 persen; dan kontribusi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,30 persen, serta Sektor Jasa-jasa sebesar 12,80 persen. Ini menunjukkan struktur perekonomian Jakarta sudah mengarah kepada struktur jasa (service city).

Penyumbang perekonomian Jakarta lainnya adalah sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Sektor industri pengolahan menyumbang sekitar 15,6 persen, sedangkan sektor konstruksi sebesar 11,4 persen. Sementara sumbangan sektor primer di Jakarta hanya sebesar 0,6 persen yang terdiri dari sektor pertanian sebesar 0,1 persen dan sektor pertambangan sebesar 0,5 persen.

PDRB per kapita DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp.110,46 juta atau meningkat 9,4 persen dibanding tahun 2011 (Rp.100,99 juta).

Salah satu indikator untuk mengukur ketimpangan pendapatan adalah koefisien Gini (Gini Ratio). Gini ratio DKI Jakarta pada periode 2007-2011 yang relatif tetap, mengindikasikan/menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan yang terjadi masih dalam kategori ketimpangan rendah, yaitu antara 0,336 pada tahun 2007 dan 0,385 pada tahun 2010. Ketimpangan yang rendah ini ditunjukkan dengan 40 persen penduduk berpendapatan rendah di DKI Jakarta menikmati lebih dari 17 persen total pendapatan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pembangunan di DKI Jakarta juga dinikmati oleh masyarakat ekonomi lemah.

Gambar 2.13. Grafik Laju Inflasi Provinsi

DKI Jakarta

Sumber: Jakarta Dalam Angka 2012 dan Berita Resmi Statistik 2013

Gambar 2.14. PDRB per Kapita DKI Jakarta

atas Dasar Harga Berlaku.

Sumber: Jakarta dalam Angka 2012

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

60 61

Selain koefisien gini, indikator kesejahteraan ekonomi diukur dari jumlah penduduk miskin. Dilihat dari indikator kemiskinan, angka kemiskinan Jakarta pada posisi bulan Maret 2007 tercatat 405,7 ribu jiwa (4,61 persen), bulan Maret tahun 2008 hanya tercatat 298.237.379,6 jiwa (4,29 persen), bulan Maret tahun 2009 mencapai 320.333.323,20 jiwa (3,48 persen), bulan Maret tahun 2010 mencapai 338.783.312,20 jiwa (3,48 persen) dan pada Maret tahun 2011 mencapai 338.783.363,40 jiwa (3,75 persen). Lalu tercatat bahwa sampai dengan bulan Maret 2012, secara makro penduduk miskin Provinsi DKI Jakarta menjadi 363,2 ribu jiwa atau sebesar 3,69 persen dari total penduduk DKI Jakarta. Namun, Secara garis besar jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta terlihat pada gambar berikut.

2.2.2 Kesejahteraan SosialIndeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu ukuran keberhasilan pencapaian pembangunan dalam konteks kesejahteraan sosial. Selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, IPM DKI Jakarta menunjukkan peningkatan, yakni dari 76,59 pada tahun 2007 meningkat menjadi 77,03 pada tahun 2008, 77,36 pada 2009, dan 77,60 pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2011 IPM DKI Jakarta mencapai 77,97 yang merupakan tertinggi di Indonesia (Gambar 2.16). Ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil pembangunan yang dilaksanakan di DKI Jakarta telah berhasil menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan.

Gambar 2.15. Gambaran Kemiskinan di

DKI Jakarta Tahun 2007--2012

Sumber: Jakarta dalam Angka 2011 dan Berita Resmi Statistik 2011

Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi DKI Jakarta yang merupakan salah satu komponen IPM juga menunjukkan angka yang cukup baik dan meningkat dari tahun ke tahun. AHH, pada tahun 2007 tercatat 75,80 tahun, tahun 2008 mencapai 75,90 tahun, tahun 2009 mencapai 76,00 tahun, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 76,20 tahun (Gambar 2.17).

Sementara ini, Angka Melek Huruf juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 Angka Melek Huruf tercatat sebesar 98,83 persen, pada tahun 2008 menurun menjadi 98,76 persen, pada tahun 2009 meningkat lagi menjadi 98,94 persen, dan pada tahun 2010 telah mencapai 99,13 persen. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah pada tahun 2007 adalah 10,80 tahun. Pada tahun 2008 menjadi 10,82 tahun dan pada tahun 2009 menjadi 10,90 tahun. Pada tahun 2010 Rata-rata Lama Sekolah meningkat menjadi 10,93 tahun.

Untuk peningkatan kesejahteraan sosial dalam bidang pendidikan, sejak tahun 2007 Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan dasar, SD dan SMP dipertahankan di atas 100 persen. Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK meningkat dari 81,65 persen pada tahun 2007 menjadi 89,59 persen pada tahun 2011. Angka Partisipasi Murni (APM) juga meningkat dari tahun ke tahun. APM SD/MI/Paket A meningkat dari 93,27 persen pada tahun 2007 menjadi 97,73 persen pada tahun 2011, APM SMP/MTs/Paket B meningkat dari 71,36 persen pada 2007 menjadi 77,49 persen pada tahun 2011. Demikian juga untuk tingkat SMA/MA/Paket C, meskipun partisipasinya tidak terlalu tinggi, APM meningkat dari 49,76 persen pada 2007 menjadi 58,79 persen pada tahun 2011 (Gambar 2.17).

Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada tiap kelompok umur juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. APS penduduk usia 7-12 tahun pada tahun 2006 sebesar 98,46 persen, meningkat menjadi 99,16 persen pada tahun 2010. APS penduduk usia 13-15 tahun pada tahun 2006 sebesar 90,16 persen, meningkat menjadi 91,45 persen pada tahun 2010. Sedangkan APS penduduk usia 16-18 tahun pada tahun 2006 sebesar 60,26 persen menjadi 61,99 persen pada tahun 2010.

Sedangkan peningkatan kesejahteraan sosial dalam bidang kesehatan ditunjukkan dengan menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB)/Infant Mortality Ratio (IMR) dari 8,4 per 1.000

Gambar 2.16. Perkembangan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2007 – 2011

Sumber: Jakarta Dalam Angka 2012, Berita Resmi Statistik

2013 dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Provinsi DKI Jakarta tahun 2011

Gambar 2.17. Perkembangan Angka

Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007-2011

Sumber: Kompilasi dari Data Dinas Pendidikan Provinsi DKI dan Badan

Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

62 63

kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 7 (tujuh) per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 (Gambar 2.18). Untuk Angka Kematian Ibu (AKI) juga mengalami hal yang sama, yaitu cenderung menurun. Jika pada tahun 2009 AKI mencapai 24 kasus sementara pada tahun 2010 AKI tersebut hanya 22 kasus. Selain itu, Angka Kesakitan (Incident Rate) DBD juga mengalami penurunan dari 356/100.000 penduduk pada tahun 2007 menjadi 50/100.000 penduduk pada tahun 2011. Di sisi lain, Case Detection Rate TB mengalami peningkatan cakupan dari 82 persen pada tahun 2007 menjadi 84 persen pada tahun 2011.

Pencapaian keberhasilan pembangunan kesehatan penduduk, dihadapkan pada beberapa hambatan, diantaranya adalah wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang pada tahun 2006 terjadi 24.932 kasus dan bertambah menjadi 28.214 kasus pada tahun 2010. Selain DBD, terdapat penyakit HIV/AIDS yang pada tahun 2010 terjadi 139 kasus dengan kecenderungan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, serta Tuberculosis (TBC) yang pada tahun 2008 terdapat 22.506 penderita baru.

2.2.3 Seni Budaya dan OlahragaPembangunan kebudayaan difokuskan pada pengembangan budaya keragaman (keragaman budaya) mengingat Jakarta mempunyai karakter multikultur, multi etnis, dan sangat heterogen dalam hal budaya. Dalam fokus seni budaya, beberapa kegiatan seni budaya yang telah terselenggara di DKI Jakarta antara lain Jakarta Binalle oleh 200 komunitas, Pesta Seni Pelajar (PSP) Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diikuti oleh 625 kelompok seni dan sekolah, Lomba Perkusi Betawi, Nasyid, Marawis dan Qassidah Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diikuti oleh 255 kelompok seni, Jakarta International Literary Festival (Jilfest) yang diikuti oleh 158 pembicara dan 300 peserta workshop pementasan puisi, cerpen dan musikalisasi puisi, serta Jakarta Berlin Art Festival.

Dari segi jumlah pengunjung dan penonton seni budaya, telah terjadi peningkatan yang signifikan. Pada periode 2007-2011 pengunjung museum di Kawasan Kota Tua telah meningkat dari 827.239 orang menjadi 2.468.507 orang per tahun. Selain itu, terjadi peningkatan pula jumlah penonton pertunjukan seni budaya di Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, Pertunjukan Seni di Ruang Publik/Hotel, Gedung Wayang Orang

Gambar 2.18. Perkembangan Angka

Kematian Bayi Tahun 2007--2010

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2011

Bharata, Pusat Perkampungan Budaya Betawi dan Balai Latihan Kesenian dari 1.050.000 orang per tahun menjadi 4.650.000 orang per tahun.

Terkait dengan bidang olahraga, sampai dengan tahun 2010, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun dan mengembangkan sarana olahraga. Fasilitas olahraga tersebut tersebar di 5 (lima) wilayah dengan jumlah 5 (lima) Gelanggang Remaja Kota Administratif, 35 Gelanggang Remaja Kecamatan, 8 (delapan) Gelanggang Olahraga dan 27 fasilitas lepas.

Tahun 2011 merupakan waktu paling banyak diselenggarakannya kegiatan olahraga di Provinsi DKI Jakara. Sebanyak 68 kegiatan olahraga diadakan di Provinsi DKI Jakarta pada tahun tersebut. Frekuensi ini meningkat tajam dari tahun 2010 yang hanya 43 kegiatan (Gambar 2.19). Sedangkan jumlah organisasi olahraga yang menjadi wadah dalam pengembangan kegiatan olahraga di Provinsi DKI Jakarta sampai tahun 2011 adalah sebanyak 53 organisasi.

Beberapa penyelenggaraan olahraga tahunan berskala internasional yang dilaksanakan sejak tahun 2007 sampai tahun 2012 di antaranya Jakarta Internasional 10 K, Enjoy Jakarta Basket Ball Tournament, dan Jakarta World Junior Golf Championship. Pada tahun 2011, Jakarta juga menjadi salah satu tuan rumah bersama penyelenggaraan SEA Games XXVI/2011. Dalam pembinaan olahraga, Provinsi DKI Jakarta juga telah melahirkan beberapa prestasi di antaranya: Peringkat Kedua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 di Kalimantan Timur dan Juara Umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, Juara Umum pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) X/2007 di Kalimantan Selatan, POMNAS XI/2009 di Palembang dan POMNAS XII/2012 di Batam, Kepulauan Riau, serta memperoleh 3 (tiga) medali emas, 2 (dua) medali perak dan 3 (tiga) medali perunggu pada Special Olympics World Summer Games (SOWG) ke 13 di Athena, Yunani, dan Juara II ASEAN Paragames Tahun 2011 di Solo Jawa Tengah. Pada event itu, 19 Atlet asal DKI Jakarta berhasil memperoleh medali dengan perolehan medali 19 emas, 16 perak dan 11 perunggu.

Gambar 2.19. Jumlah Kegiatan Olahraga

di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011

Sumber: Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi

DKI Jakarta 2012

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

64 65

2.3. Aspek Pelayanan Umum2.3.1 Pendidikan Penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan telah banyak dilakukan perbaikan baik dalam peningkatan kualitas maupun dalam peningkatan prasarana dan sarana. Pencapaian bidang pendidikan Provinsi DKI Jakarta salah satunya ditunjukan dengan tingkat kelulusan siswa yang semakin baik. Angka kelulusan siswa tingkat SD di DKI Jakarta meningkat dari 99,7 persen pada tahun 2008 menjadi 99,98 persen pada tahun 2010 dan 100 persen pada 2011. Persentase kelulusan siswa tingkat SMP meningkat dari 99,83 persen pada tahun 2009, menjadi 99,80 persen pada tahun 2010 dan 99,99 persen pada tahun 2011. Persentase kelulusan siswa yang meningkat cukup tajam adalah angka kelulusan tingkat SMA, yaitu dari 93,71 persen pada tahun 2009 menjadi 99,11 persen pada tahun 2010 dan 99,53 persen pada tahun 2011 (Gambar 2.20).

Tingkat pendidikan yang ditamatkan juga mengalami peningkatan. Jumlah penduduk yang berumur 10 tahun keatas yang menamatkan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama, Sekolah Lanjutan Atas dan Akademi/Universitas meningkat dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak sekolah dan belum tamat SD berkurang dari 12,55 persen pada tahun 2007 menjadi 10,36 persen pada tahun 2011.

Gambar 2.20. Angka Kelulusan SMA di

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007--2011

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2012

Sampai tahun 2011, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri sebanyak 2.224 unit, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 319 unit, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 117 unit dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 62 unit. Total perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Jakarta sampai tahun 2010 berjumlah 330 unit. Sedangkan untuk lembaga pendidikan informal lainnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memberikan bantuan bagi penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 1.258 unit.

Untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Operasional Buku (BOB) untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK negeri dan swasta. BOP dan BOB merupakan program yang menunjang pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Pemerintah Pusat. Pemberian dana BOP dan BOB oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui dana APBD, memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menaikkan persentase angka partisipasi sekolah pada tingkat pendidikan dasar.

Pemberian BOP meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, BOP telah diberikan kepada 724.616 siswa SDN/MIN, 255.758 siswa SMPN/MTsN, dan 100.086 siswa SMAN/MAN, serta 43.989 siswa SMKN. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan BOB, pada tahun 2010 untuk 91.886 siswa SMA/MA Negeri dan 41.848 siswa SMK Negeri, pada tahun 2011 untuk SMA/MA Swasta sebanyak 82.113 siswa dan SMK Swasta 160.558 siswa, serta pada tahun 2012 untuk SMP/MTs Negeri sebanyak 227.611 siswa. Perkembangan pemberian BOP di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada grafik berikut.

Dalam rangka menyukseskan Program Wajib Belajar 12 tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan Kartu Gratis Sekolah atau Beasiswa Rawan Putus Sekolah jenjang pendidikan menengah untuk 3.321 siswa miskin (2008), 6.037 siswa miskin (2009), 7.041 siswa miskin (2010), dan meningkat menjadi 10.374 siswa miskin (2011) (Gambar 2.22). Melalui pemberian beasiswa ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil menurunkan Angka Putus Sekolah pada tingkat SD dari 535 siswa pada tahun 2007 menjadi 347 siswa pada tahun 2011 serta tingkat SMP dari 1.875 siswa pada tahun 2007 menjadi 1.176 siswa pada tahun 2011.

No Jenis Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011

1 Tidak Sekolah dan Belum Tamat Sekolah Dasar 12,55 13,40 10,53 9,15 10,36

2 Sekolah Dasar 20,50 19,85 20,25 21,62 18,75

3 Sekolah Lanjutan Pertama 20,29 19,61 19,79 20,37 19,38

4 Sekolah Lanjutan Atas 33,71 30,52 35,78 35,96 37,27

5 Akademi/Universitas 12,95 16,61 13,65 13,90 14,24

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Tabel 2.1. Persentase Penduduk

yang Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2007 – 2010

Sumber: Jakarta dalam Angka 2012

Gambar 2.21. Pemberian Bantuan

Operasional Sekolah (BOP) di Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2007-2011

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2012

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

66 67

Peningkatan kompetensi tenaga pendidik juga dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui tugas belajar yaitu pendidikan strata satu dan sertifikasi bagi guru SD dan SMP sebanyak 340 orang (2008), 1.294 orang (2009), 799 orang (2010), dan 12.915 orang (2011), serta strata satu dan sertifikasi bagi guru SMA/SMK sebanyak 3.187 orang (2008). Selain itu, strata dua bagi guru SMA/SMK sebanyak 28 orang (2008).

Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan antara lain berkaitan dengan upaya peningkatan prasarana dan sarana pendidikan agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan optimal. Sejak tahun 2007 telah dilaksanakan pembangunan 1 (satu) gedung baru SDN, 1 (satu) gedung baru SMPN, 1 (satu) gedung baru SMAN, 1 (satu) gedung baru SMKN, rehabilitasi total sebanyak 53 gedung SDN, 35 gedung SMPN, 33 gedung SMAN/SMKN, serta rehabilitasi berat dan rehabilitasi sedang 815 gedung sekolah untuk tingkat SDN hingga SMAN.

2.3.2 KesehatanPembangunan sektor kesehatan merupakan salah satu pembangunan yang sangat strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan di Jakarta telah menunjukkan pencapaian yang positif.

Prasarana dan sarana kesehatan terus ditingkatkan terutama rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, laboratorium, apotek, dan posyandu. Berdasarkan data tahun 2011, jumlah Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta sebanyak 7 (tujuh) unit, Rumah Sakit Pemerintah berjumlah 29 unit dan Rumah Sakit Swasta berjumlah 124 unit dengan kapasitas 19.200 tempat tidur. Fasilitas kesehatan lain adalah Puskesmas, yang sampai tahun 2009 mencapai 44 unit Puskesmas Kecamatan dan 295 unit Puskesmas Kelurahan. Hingga tahun 2011,

Gambar 2.22. Pemberian Kartu Gratis/

Beasiswa Rawan Putus Sekolah di Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2008-2011

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2012

terdapat 11 Puskesmas Kecamatan yang telah dilengkapi oleh fasilitas rawat inap selain rawat bersalin (RB). Dalam meningkatkan kualitas pelayanan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menambah fasilitas pelayanan kesehatan yang mendapat Sertifikat ISO 9001:2008 yaitu 4 (empat) RSUD dan 4 (empat) UPT, 44 Puskesmas Kecamatan, serta 98 Puskemas Kelurahan. Selain itu, kapasitas rawat inap pada seluruh RSUD/RSKD juga ditingkatkan dari 1.115 tempat tidur menjadi 1.654 tempat tidur. Dalam pencegahan gizi buruk juga telah disediakan fasilitas pelayanan pemulihan untuk balita penderita gizi buruk melalui Therapeutic Feeding Center (TFC) di 4 (empat) Puskesmas Kecamatan.

Dalam melayani warga tidak mampu, sampai tahun 2011 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) di Provinsi DKI Jakarta melalui kartu Keluarga Miskin (Gakin), Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan korban bencana sudah dapat diselenggarakan di 88 RS dan 339 Puskesmas. Total pelayanan kasus yang ditangani melalui Gakin, SKTM dan korban bencana meningkat dari 766.996 kasus pada tahun 2007, menjadi 2.705.509 kasus pada tahun 2011 (Gambar 2.23).

Terkait dengan penanggulangan penyakit menular, cakupan layanan pasien HIV/AIDS telah ditingkatkan dimana pasien yang masuk perawatan HIV sebesar 12.953 orang (Sep 2008), 17.280 orang (Sep 2009), 22.234 orang (Sep 2010), dan 25.011 orang (Juni 2011). Sementara itu, jumlah RW siaga aktif telah ditingkatkan dari 68 persen pada 2007 menjadi 100 persen pada 2011. Cakupan penanganan kasus diare dan pneumonia (ISPA) juga meningkat dari tahun ke tahun yaitu non pneumonia sebanyak 324.852 kasus (2008), 534.129 kasus (2009), 731.026 kasus (2010), dan 756.715 kasus (2011) serta pneumonia sebanyak 1.768 kasus (2008), 1.472 kasus (2009), 2.891 kasus (2010) dan 2.569 kasus (2011). Dalam rangka meningkatkan cakupan deteksi penyakit ISPA ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meningkatkan

Gambar 2.23. Total Pelayanan Kasus yang

Ditangani Melalui Gakin, SKTM, dan Korban Bencana

Tahun 2007-2011

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2012

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

68 69

kapasitas tenaga kesehatan dalam mendeteksi penyakit ISPA sehingga kasus ISPA usia lebih dari 5 (lima) tahun yang ditemukan tidak banyak yang berlanjut menjadi pneumonia.

Sebagai penggerak pelayanan kesehatan, pada tahun 2010 jumlah tenaga kesehatan di Provinsi DKI Jakarta telah mencapai 50.284 orang yang terdiri dari kader pusat posyandu, dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, apoteker, asisten apoteker, dan bidan.

Pembinaan kesehatan juga dilakukan melalui Puskesmas yang meliputi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), penyuluhan kesehatan, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk, penelitian epidemologi, fogging, penanggulangan TBC, pembinaan usaha kesehatan masyarakat, dan pembinaan dukun bayi. Disamping itu juga dilakukan pelayanan persalinan, pemeriksaan ibu hamil, pasien berobat jalan, pasien rawat inap penyakit DBD, dan poliklinik gawat darurat 24 jam.

2.3.3 Pekerjaan UmumDalam urusan pekerjaan umum, pelayanan prasarana dan sarana infrastruktur kota mendapat perhatian khusus bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Fokus layanan urusan pekerjaan umum meliputi sistem tata air, jaringan jalan, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, serta pelayanan penyediaan energi.

Pengembangan sistem tata air terbagi menjadi sistem drainase dan pengendali banjir yang difokuskan pada pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan prasarana dan sarana drainase dan pengendalian banjir. Untuk sistem drainase antara lain dilakukan melalui pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan waduk/situ, sungai dan saluran serta polder. Untuk pengendali banjir dilakukan dengan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan sarana prasarana pengendali banjir seperti Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB).

Dalam 5 (lima) tahun terakhir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menambahkan badan air seluas 8.288.308 m², normalisasi kali/sungai sepanjang 4.600 m² di 10 sungai, dan pengerukan saluran drainase kota sepanjang 24.197 m². Selain itu, juga dibangun prasarana sarana pengendali banjir di antaranya penyediaan pompa pengendali banjir sebanyak 65 unit

dengan kapasitas 60,8 m3/dt, saringan sampah yang terbangun di 19 lokasi, pembangunan 32 pintu air, dan pembangunan 36 polder (alat pengendali banjir yang dapat memompa air yang tergenang di dataran rendah ke kanal) untuk mengurangi titik genangan.

Pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT) juga telah diselesaikan sehingga diperkirakan sudah dapat membebaskan 2,7 juta warga di 15.000 hektar daerah rawan banjir di kawasan Timur dan Utara Jakarta dari ancaman banjir. Selain itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah berhasil menangani 110 titik genangan dari 123 titik rawan genangan di jalan arteri kolektor.

Dalam peningkatan jaringan jalan sejak tahun 2007 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan peningkatan jalan seluas 8.739 m² dan pelebaran jalan seluas 22.798 m², jalan tembus seluas 22.519 m², pembangunan dan peningkatan 14 buah jembatan. Selain itu, dalam mendukung operasional Kanal Banjir Timur (KBT), telah dilakukan pembangunan jalan dan saluran pengaman sejajar KBT seluas 130.231 m².

Produksi sampah Jakarta pada tahun 2010 mencapai 6.139,33 ton per hari atau 2.396.746 ton per tahun dengan tingkat pengangkutan baru mencapai 84,92 persen per hari, yang berarti masih ada 15,08 persen sampah yang belum terangkut. Dalam menangani persoalan persampahan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengoperasikan Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter untuk mengepak sampah sebanyak ±1.460.000 ton selama 5 (lima) tahun dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang untuk mengolah sampah sebanyak rata-rata 5.300 ton/hari. Sampai dengan tahun 2009 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang rata-rata dapat mengolah 1.858.458 ton sampah per tahun, sedangkan sejak tahun 2010 TPST Bantargebang rata-rata dapat mengolah sebanyak 1.867.880 ton per tahun dengan produksi listrik sebesar 10,5 MW dan 43.800 ton kompos. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah mendorong masyarakat untuk mengelola sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, recycle) yang selama 5 (lima) tahun mempu menangani ± 85.729,8 ton sampah.

Selanjutnya dalam hal penyediaan air bersih, sekitar 72,81 persen rumah tangga di DKI Jakarta memiliki fasilitas air minum milik sendiri (termasuk sumur). Sekitar 21,31 persen rumah tangga masih menggunakan fasilitas air minum secara bersama-sama dengan rumah tangga lain, 5,36 persen rumah tangga mempergunakan fasilitas air minum umum dan sisanya sekitar 0,52 persen tidak memiliki fasilitas air minum (Gambar 2.24).

Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kesehatan

Tahun 2007—2010 (orang)

Sumber: Jakarta dalam Angka 2011

No Tenaga Kesehatan 2007 2008 2009 2010

1 Kader Pusat Posyandu 29.718 29.718 29.718 31.057

2 Dokter Umum 1.865 6.848 8.201 2.873

3 Dokter Spesialis 5.396 4.259 9.595 1.386

4 Dokter Gigi 959 2.977 3.049 586

5 Apoteker 158 751 751 2.699

6 Asisten Apoteker 1.135 2.999 2.999 4.401

7 Bidan 2.088 4.695 4.695 7.282

Uraian

Jenis Satuan Jalan

JumlahJalan NasionalProvinsi

Tol Negara

A. Panjang Jalan (m) 123.481,00 142.647,00 6.666.164,84 6.932.292,84

B. Luas Jalan (m2) 3.040.746,00 2.743.886,00 42.526.727,97 48.311.359,97

Tabel 2.3. Panjang Jalan Menurut

Kota Administrasi dan Jenis Status Jalan Tahun 2011

Sumber: Jakarta dalam Angka 2012

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

70 71

Berdasarkan cara memperolehnya, konsumen air minum dikelompokkan menjadi dua, yakni membeli dan tidak membeli. Dikategorikan membeli apabila rumah tangga menggunakan air minum dengan berlangganan PAM, membeli air kemasan, atau pedagang air keliling.

Rumah tangga yang memperoleh air bersih dengan cara tidak membeli umumnya berasal dari air tanah, yakni sumur dan pompa. Hal ini dapat diartikan bahwa masih cukup banyak rumah tangga yang menggunakan air tanah. Jika dibandingkan dengan tahun 2000, tampak adanya peningkatan rumah tangga yang memperoleh air minum dengan cara membeli, yaitu dari 54,44 persen menjadi 78,29 persen pada tahun 2011, atau naik sekitar 23,85 persen (Gambar 2.25). Artinya selama 10 tahun terakhir, jumlah penduduk yang mengkonsumsi air bersih semakin meningkat karena pada umumnya air yang diperoleh dengan cara membeli identik dengan air bersih. Dari kebutuhan air domestik di DKI Jakarta sekitar 494.831.212 m3, 60 persen dipenuhi melalui sumur air tanah dangkal (1 - 40 mbmt).

Gambar 2.24. Persentase Rumah Tangga

Menurut Fasilitas Air Minum di Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2011

Sumber: Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi DKI Jakarta 2011

Kebutuhan energi Jakarta dipenuhi oleh energi yang berasal dari energi listrik dan gas. Di wilayah DKI Jakarta kebutuhan tenaga listrik terus meningkat. Berdasarkan data, jumlah pelanggan listrik di DKI Jakarta sebanyak 1.062.774 pelanggan yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga. Diperlukan penambahan pasokan baru terhadap sistem energi listrik Jakarta untuk meningkatkan keandalan ketenagalistrikan dibarengi dengan pengurangan ketergantungan pasokan terhadap Pembangkit di Muara Karang.

Diperkirakan beban puncak listrik di DKI Jakarta naik dari 5.360 Mega Watt (MW) pada 2011 menjadi 9.220 MW pada 2020, atau tumbuh rata-rata 6,2 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan tahunan beban listrik di Jakarta Selatan mencapai 8,4 persen, Jakarta Timur 6,9 persen, Jakarta Pusat 5,1 persen, Jakarta Utara 4,3 persen, dan Jakarta Barat 3,5 persen. Persebaran beban puncak listrik dan proyeksi pada tahun 2020 di DKI Jakarta dapat terlihat pada Gambar 2.26.

Sedangkan penggunaan gas sebagai bahan bakar di DKI Jakarta juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sampai tahun 2008 telah didistribusikan sejumlah 2.102.233 buah tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk keperluan rumah tangga dan 100.104 unit untuk industri kecil. Pada tahun 2009, penggunaan gas terbanyak adalah untuk rumah tangga, yaitu sebanyak 3.245.987 unit dan diikuti oleh penggunaan untuk bisnis sebanyak 254.212 unit. Sedangkan penggunaan untuk traksi (train traffic) hanya sebanyak 20 unit.

Dalam hal kebutuhan energi listrik untuk Kepulauan Seribu, sampai saat ini telah dibangun kabel bawah laut untuk menyalurkan listrik ke Pulau Untung Jawa, serta sedang

Gambar 2.25. Persentase Rumah Tangga

Menurut Cara Memperoleh Air Minum di Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2011

Sumber: Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011

Gambar 2.26. Beban Puncak Listrik

Jakarta Tahun 2011 dan Proyeksinya (MW)

Tahun 2020

Sumber: PT PLN, 2012

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

72 73

dikembangkan sumber energi alternatif berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karya, Pulau Onrust, Pulau Rambut, Pulau Payung, dan Pulau Sebira; Pembangkit Listrik Tenaga Hidro di Pulau Karya; dan Pembangkit Listrik Gabungan Gas dan Uap di Pulau Damar.

Data jumlah produksi bruto dan penjualan gas menunjukkan bahwa sejak tahun 2007 hingga 2010 produksi terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 produksi mengalami kenaikan sebesar 203.988.889 m3 dari tahun sebelumnya. Sama halnya dengan penjualan tahun 2010 yang mengalami kenaikan sebesar 259.452.934 m3.

2.3.4 Perumahan RakyatPembangunan perumahan dan pemukiman khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terus dilakukan guna memberi pelayanan kepada masyarakat Jakarta secara optimal. Jumlah total Rumah Susun Sederhana yang berada di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebanyak 518 Blok dengan 40.544 unit rumah dan luas 227,15 Hektar.

Rumah susun sewa di Jakarta, selain disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, juga diadakan oleh Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Perumahan Rakyat sebanyak 19 Tower Block (TB) atau 1.519 unit, Kementerian Pekerjaan Umum 20 TB atau 1.959 unit dan Perumnas 34 TB atau 3.328 unit. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tahun 2007 sampai tahun 2012 telah membangun Rusun sebanyak 133 Blok (12.337 unit), terdiri dari Rusunami 3.366 unit dan Rusunawa 8.971 unit. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga telah memfungsikan 10.087 Unit Hunian Rusun, melakukan pemeliharaan rusunawa di 5 (lima) wilayah kota, serta meningkatkan kesiapan warga calon penghuni rusun.

Dalam melaksanakan pembangunan perumahan di lingkungan pemukiman, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meremajakan penataan kawasan kumuh melalui program Mohammad Husni Thamrin Plus (MHT Plus) dengan pendekatan tribina (ekonomi, sosial, fisik prasarana dan sarana). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil menangani jumlah RW Kumuh dari 416 RW (direktori kumuh tahun 2008) sebanyak 274 RW sampai dengan tahun 2011.

2.3.5 Penataan Ruang Pengaturan terkait rencana umum tata ruang wilayah sampai tahun 2030 telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030. Perda ini merupakan arahan pengaturan tata ruang wilayah Provinsi DKI Jakarta dan 6 (enam) wilayah kabupaten/kota administrasi. Untuk pelayanan kepada masyarakat, RTRW ini masih perlu dijabarkan dalam bentuk rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang menyusun Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan dan Peraturan Zonasi untuk 44 kecamatan di DKI Jakarta.

Pelayanan ketataruangan kepada masyarakat terus ditingkatkan melalui penerapan standar sertifikasi ISO pelayanan tata ruang dan ISO perijinan pembangunan. Untuk pelayanan tata ruang telah diterapkan standar sertifikasi ISO 9001:2000 di 5 (lima) Suku Dinas Tata

Ruang (DTR) dan 15 Seksi Kecamatan DTR serta ISO 9001:2008 di 18 Seksi Kecamatan DTR. Sedangkan untuk pelayanan perijinan pembangunan telah diterapkan standar sertifikasi ISO 9001:2000 di Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B), 5 (lima) Suku Dinas P2B, dan 20 Seksi Kecamatan P2B.

Untuk meningkatkan informasi penataan ruang DKI Jakarta kepada masyarakat dilakukan dengan berbagai media antara lain melalui pameran-pameran, Jakarta City Planning Gallery dan website. Website disediakan untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi penataan ruang secara online yang mencangkup berbagai produk rencana tata ruang, peraturan-peraturan ketataruangan, mekanisme dan prosedur pelayanan. Produk rencana berupa Lembar Rencana Kota (LRK) dapat diakses secara online. Oleh karena itu, masyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang bahkan sampai pada persil lahan yang mereka miliki.

2.3.6 PerhubunganDalam hal urusan Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah banyak melakukan pembangunan untuk meningkatkan pelayanan perhubungan kepada masyarakat. Sistem transportasi yang handal, berkapasitas massal, efisien dan menjawab kebutuhan terus dikembangkan, sehingga mampu menggerakkan dinamika pembangunan dan mendukung mobilitas manusia dan barang dari dan ke luar Kota Jakarta.

Pada tahun 2010, kebutuhan perjalanan mencapai 21,9 juta perjalanan/hari yang dilayani dengan moda kendaraan bermotor sebanyak 7,3 juta unit yang terdiri dari kendaraan pribadi sebanyak 7,25 juta (98,8 persen) dan angkutan umum sebanyak 89.270 (1,2 persen). Pertumbuhan kendaraan bermotor dalam lima tahun terakhir (2006-2010) rata-rata sekitar 8 (delapan) persen per tahun. Pertambahan kendaraan sebanyak 1.284 kendaraan, terdiri dari 216 mobil dan 1.068 motor per hari. Sedangkan, road ratio Jakarta tahun 2010 sebesar 6,25 persen.

Dalam upaya peningkatan pelayanan perhubungan, sejak tahun 2007 s.d tahun 2012 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan 6 (enam) Flyover (FO), sehingga total FO yang sudah terbangun sebanyak 30 Flyover; dan 5 (lima) Underpass (UP), sehingga total UP yang sudah terbangun sebanyak 13 Underpass. Selain itu, dilakukan juga penambahan ruas jalan, yang terdiri atas jalan baru seluas 57.503 m², dan 2 (dua) ruas jalan layang non tol seluas 156.100 m².

Dari segi kebijakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki Kebijakan Transportasi yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2007 tentang Pola Transportasi Makro. Penerapan dari kebijakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pengembangan Pelayanan Angkutan Umum Massal

Kebijakan ini meliputi pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan Bus Rapid Transit/Busway, dan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Sampai dengan tahun 2011 telah diselesaikan sebanyak 11 koridor jalur busway dengan armada berjumlah 568 unit. Angkutan umum massal busway ini sangat diminati masyarakat, dimana hal ini terlihat dari setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan

Pembangunan perumahan dan pemukiman khususnya untuk Masyarakat BerpenghasilanRendah (MBR) terus dilakukan guna memberi pelayanan kepada masyarakat Jakarta secaraoptimal.

Dalam hal urusan Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah banyak melakukanpembangunan untuk meningkatkan pelayanan perhubungan kepada masyarakat.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

74 75

jumlah penumpang, yaitu dari 86.937.488 penumpang di tahun 2010 menjadi 114.783.774 di tahun 2011. Sedangkan untuk angkutan massal kereta api (Mass Rapid Transit) direncanakan akan dibangun dalam 2 tahap dan 2 Koridor (North-South dan East-West).

b. Pengembangan Sistem Jaringan Jalan

Kebijakan ini meliputi pengembangan dan peningkatkan kapasitas ruas jalan, peningkatan kapasitas simpang (dengan pembangunan flyover dan underpass), penyelesaian jalan tol lingkar luar, jalan layang, pembangunan beberapa ruas missing link serta pembangunan Area Traffic Control System (ATCS) dan Intelligence Transportation System (ITS) yang merupakan integrasi antara sistem informasi, teknologi komunikasi dan pengguna jalan yang membantu sistem transportasi secara keseluruhan untuk bekerja secara efektif dan efisien.

c. Pengembangan Kebijakan Pendukung

Kebijakan ini meliputi penerapan Manajemen Permintaan Lalu lintas (Transportation Demand Management), Pengembangan Sistem Informasi, dan Kendali Lalu lintas (pembatasan lalu lintas) seperti pelarangan sepeda motor untuk melintasi jalur cepat di ruas jalan tertentu, pengaturan waktu kegiatan sekolah, pengaturan waktu operasional kendaraan angkutan barang di jalan tol dalam kota, penerapan Electronic Road Pricing (ERP) yang rencananya akan menggantikan kebijakan Three In One (3 in 1), Pembatasan parkir on street, peningkatan fasilitas park and ride dan pengembangan fasilitas pejalan kaki (pedestrian).

Untuk pelayanan masyarakat Kepulauan Seribu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya dalam meningkatkan kelancaran dan pemenuhan sarana penyeberangan dari dan ke Kepulauan Seribu diantaranya dengan mengoperasikan Pelabuhan Angkutan Penyeberangan dari dan ke Kepulauan Seribu di Muara Angke yang berkapasitas labuh dan tambat mencapai 40 Unit kapal (≤ 50 GT) dan penyediaan angkutan penyeberangan yang saat ini berjumlah 8 (delapan) Unit Kapal. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DKI Jakarta yang setiap harinya melakukan perjalanan pulang dan pergi menuju Kepulauan Seribu, yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang dari 64.375 orang pada tahun 2010 menjadi 64.375 orang pada tahun 2011. Pemerintah juga selalu mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana penyeberangan dengan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.

2.3.7 Lingkungan HidupDalam hal pelestarian lingkungan, telah dilakukan upaya pelestarian melalui pengembangan dan peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sejak tahun 2007 sampai tahun 2011, telah dilaksanakan pengadaan lahan untuk RTH taman, makam, hutan kota dan pertanian seluas 1.081.166 m2 atau 108 Hektar yang terdiri dari taman kota di 50 lokasi seluas 575.619,65 m2, taman interaktif di 8 (delapan) lokasi seluas 19.062,85 m2, RTH jalur hijau (eks SPBU) di 3 (tiga) lokasi seluas 5.249 m2, RTH makam seluas 229.336 m2 di 9 (sembilan) lokasi, hutan kota seluas 166.500 m2, dan RTH pertanian seluas 85.400 m2.

Selain itu, dilakukan juga pembangunan taman, jalur hijau, hutan kota dan RTH pertanian seluas 358.084.78 m2 yang terdiri dari taman kota di 20 lokasi seluas 157.649,85 m2, taman interaktif di 12 lokasi seluas 115.749,93 m2, taman jalur hijau (eks SPBU) di 14 lokasi seluas 29.585 m2, RTH hutan kota di 3 (tiga) lokasi seluas 52.200 m2, dan RTH pertanian seluas 2.900 m2. Sejak tahun 2007 sampai 2011 juga telah dilakukan penataan jalur hijau di 71 lokasi seluas 304.072 m2 dan penataan lahan ex-SPBU seluas 36.885 m2 di 26 lokasi.

Dalam hal pencemaran udara, telah dilakukan pemantauan pencemaran udara. Pada tahun 2012 telah tersedia 5 (lima) unit Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) dan 1 (satu) Mobile Station. Berdasarkan uji laboratorium, kualitas udara ambien dan roadside pada tahun 2010 yang ditandai dengan Parameter Sulfur Dioksida (SO₂), masih memenuhi baku mutu dan memiliki kecenderungan meningkat. Sedangkan untuk parameter Nitrogen Dioksida (NO₂) dan TSP memiliki pola kecenderungan menurun. Parameter Debu (TSP) di beberapa lokasi seperti di Pulogadung dan Cilincing konsentrasinya telah melebihi baku mutu. Selanjutnya, parameter PM-10 cenderung stabil, SO₂ dan O₃ memiliki pola yang meningkat, sedangkan untuk parameter O₃, parameter CO, PM-10, SO₂ dan NO₂ konsentrasinya masih di bawah baku mutu.

Kontribusi NOx dalam pencemaran udara Jakarta sebesar 21.000 ton/tahun dimana 15.000 ton diantaranya berasal dari sektor transportasi. Begitu juga dengan kontribusi CO sebesar 378.000 ton dimana 373.000 ton berasal dari sektor transportasi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan pertumbuhan ruas jalan yang hanya 2,5 persen per tahun.

Pencemaran air juga telah diusahakan agar dampak negatif yang ditimbulkan seminimal mungkin terhadap kehidupan masyarakat Jakarta. Untuk itu telah dilakukan pengolahan limbah cair pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Duri Kosambi sebanyak 300 m3/hari, IPAL Pulo Gebang 300 m3/hari, Waduk Setiabudi Barat 7.730.624 m3/tahun dan Waduk Setiabudi Timur 11.895.222 m3/tahun.

Kondisi air sungai di Jakarta memerlukan perhatian khusus menyangkut kualitasnya. Pada umumnya kondisi air sungai di DKI Jakarta dari hulu menuju hilir semakin kurang baik kualitasnya baik kualitas fisik, kualitas kimia maupun kualitas biologi. Berdasarkan Indeks Pencemar sungai, sungai-sungai di DKI Jakarta termasuk dalam kategori cemar sedang dan cemar berat. Selain kualitas air permukaan, degradasi kualitas air tanah juga mengalami penurunan beberapa tahun belakangan ini, terutama terjadi di daerah-daerah yang semakin dekat dengan batas pantai.

Sama dengan pencemaran air sungai, kondisi air tanah Jakarta pada tahun 2009 juga memerlukan perhatian khusus dari para pemangku kepentingan pembangunan. Kondisi air tanah yang ditandai dengan parameter fisik air tanah yang berupa Total Padatan Terlarut (TDS) dan kekeruhan, rata-rata masih baik, namun untuk wilayah Timur kondisinya lebih buruk dibandingkan dengan wilayah lain dimana untuk parameter TDS terdapat 3 (tiga) titik yang telah melebihi baku mutu.

Untuk pelayanan masyarakat Kepulauan Seribu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terusberupaya dalam meningkatkan kelancaran dan pemenuhan sarana penyeberangan daridan ke Kepulauan Seribu.

Pada umumnya kondisi air sungai di DKI Jakarta dari hulu menuju hilir semakin kurang baikkualitasnya baik kualitas fisik, kualitas kimia maupun kualitas biologi.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

76 77

Sedangkan parameter kimia air tanah kecenderungannya sangat bervariasi. Dalam hal parameter Besi (Fe), secara umum kondisi besi masih dalam kondisi yang relatif baik. Persentase wilayah yang melebihi baku mutu yaitu sebesar 9 persen, dimana kondisi ini memburuk dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5 persen. Parameter Mangan (Mn) yang melebihi baku mutu cukup banyak, dan rata-rata di semua wilayah. Persentase konsentrasi Mn yang telah melebihi baku mutu adalah sebesar 27 persen. Bila dibandingkan tahun sebelumnya, maka kondisi ini membaik dimana pada periode 2007-2008 persentase titik pantau yang telah melebihi baku mutu adalah 33 persen.

2.3.8 Keluarga Berencana dan Keluarga SejahteraPemerintah Provinsi DKI Jakarta menaruh perhatian pada urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, karena urusan ini akan secara signifikan mempengaruhi tingkat kesejahteraan warga Jakarta secara keseluruhan. Kebijakan yang dilaksanakan antara lain adalah pengendalian angka kelahiran total, peningkatan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Hasil dari kebijakan tersebut cukup menggembirakan dan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti mempertahankan Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,1 dan meningkatnya kelangsungan pemakaian obat dan alat kontrasepsi pasangan usia subur dari 60 persen pada tahun 2007 menjadi 83,50 persen pada tahun 2011. Namun berdasarkan SDKI tahun 2012, angka TFR DKI Jakarta mencapai 2,3 dimana angka tersebut walaupun masih lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional sebesar 2,6 perlu mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan program KB.

Jumlah peserta KB Aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek (pil, suntik, kondom) juga meningkat dari 581.352 peserta pada tahun 2007 menjadi 684.789 peserta pada tahun 2011 dan jumlah peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (IUD, MOW, MOP, Implan) dari 301.081 peserta pada tahun 2007 menjadi 349.332 peserta pada tahun 2011. Selain itu, jumlah keluarga yang aktif dalam kegiatan BKB dan Posyandu dari 26.176 keluarga pada tahun 2007 menjadi 45.048 keluarga pada tahun 2011.

2.3.9 KetenagakerjaanJumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta, dari tahun 2007 sampai tahun 2011 cenderung terus meningkat. Selama periode tersebut jumlah angkatan kerja tumbuh sebesar 4,7 persen per tahun. Angkatan kerja tahun 2007 mencapai 4.395.324 jiwa dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 5.143.830 jiwa. Perkembangan Tingkat Angkatan Kerja dan Pengangguran dapat dilihat pada gambar berikut.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jakarta mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2011 TPAK mencapai 69,36 persen. Persentase ini meningkat sebesar 4,41 poin dari tahun 2007.4,6 juta Sejalan dengan hal tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta mengalami penurunan rata-rata 1,07 poin atau 33.074 jiwa per tahun. Jika pada tahun 2007 TPT mencapai 12,57 persen, sehingga pada tahun 2011 TPT tercatat tingkat pengangguran terbuka mencapai 10,80 persen (Gambar 2.28).

Sektor perekonomian yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Sektor Perdagangan, Jasa-jasa dan Sektor Industri Pengolahan. Pada tahun 2010 tenaga kerja Jakarta mayoritas bekerja di Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel sebanyak 36,97 persen, diikuti oleh Sektor Jasa sebanyak 25,73 persen, dan Sektor Industri Pengolahan 16,10 persen.

Gambar 2.27. Perkembangan Tingkat

Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi DKI

Jakarta

Sumber: Kompilasi Jakarta dalam Angka 2011 dan Statistik Daerah

Provinsi DKI Jakarta, 2011

Gambar 2.28. Perkembangan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka

Provinsi DKI Jakarta

Sumber: Kompilasi Jakarta dalam Angka 2011 dan dari Statistik

Daerah Provinsi DKI Jakarta, 2011

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

78 79

2.3.10 Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Pembangunan urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah dimaksudkan untuk memberdayakan koperasi dan usaha kecil menengah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Indikator pembangunan urusan ini antara lain adalah peningkatan jumlah koperasi dan penambahan jumlah usaha kecil menengah di Jakarta.

Pada tahun 2009, sudah ada 7326 koperasi yang terdaftar secara resmi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkat pada tahun 2011 menjadi 7612. Selain itu, kegiatan koperasi dapat menyerap 19.112 orang tenaga kerja di Koperasi dan 2.549.513 orang tenaga kerja di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, telah dilakukan peningkatan kualitas pelatihan tenaga kerja UMKM kepada para pengurus, pengelola dan pengawas Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Koperasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di 267 Kelurahan.

2.3.11 Penanaman ModalPenanaman modal di Jakarta mempunyai fungsi yang sangat penting terutama dalam pembangunan ekonomi. Kebijakan yang telah dilaksanakan antara lain adalah peningkatan usaha kemitraan bisnis melalui peningkatan promosi investasi, peningkatan kualitias pelayanan investasi melalui penyederhanaan prosedur layanan, pelaksanaan sinkronisasi dan harmonisasi peraturan yang terkait dengan pengembangan kegiatan penanaman modal.

Untuk urusan peningkatan penanaman modal, dalam hal meningkatkan arus investasi modal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan perbaikan dalam hal pelayanan perizinan usaha melalui pelayanan perizinan satu pintu (one gate service) sehingga waktu yang dibutuhkan lebih efisien. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mampu mempercepat proses perijinan yaitu untuk paket perizinan tanpa lahan, maksimal waktu penyelesaian perizinan 3 - 10 hari kerja, untuk paket perizinan dengan lahan kurang dari 5.000 m², maksimal waktu penyelesaian perizinan 25 hari kerja, dan untuk paket perizinan dengan lahan 5.000 m² atau lebih, maksimal waktu penyelesaian perizinan 38 hari kerja.

Peningkatan pelayanan penanaman modal telah berhasil meningkatkan investasi di Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 47,28 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp. 52,67 triliun di tahun 2011. Jumlah nilai Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi DKI Jakarta dari US$ 4.680 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 4.824 di tahun 2011, meningkatkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 4.218 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp. 9.257 miliar di tahun 2011, serta meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 142,21 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp.276 miliar di tahun 2011. Dan untuk lebih mempercepat layanan penanaman modal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menerbitkan Pergub No. 14 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Penanaman Modal.

2.3.12 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Pada urusan ini, telah dilaksanakan beberapa kegiatan guna terwujudnya pelayanan administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dengan tetap berpegang pada prinsip Good Governance. Kebijakan pada urusan ini antara lain telah dilakukan pendelegasian sebagian wewenang pemerintahan pada tingkat Kota Administrasi, Kecamatan, dan Kelurahan. Dalam perkembangannya, 5 (lima) wilayah Kota Administrasi telah melakukan layanan satu pintu.

Peningkatan pelayanan pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian telah menghasilkan beberapa prestasi. Hasil yang dicapai antara lain telah terlaksananya administrasi keuangan daerah, sehingga pada tahun 2011, Jakarta mendapatkan peringkat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, tersusunnya konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tingkat kota administrasi, dipertahankannya response time pemadam kebakaran 15 menit, terlaksananya e-Recruitment pegawai Pemprov DKI Jakarta sesuai formasi jabatan, diterapkannya sistem remunerasi (TKD), dan terbentuknya polisi komunitas tingkat RW di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Salah satu prioritas untuk terwujudnya peningkatan kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah reformasi birokrasi. Dari 8 (delapan) area perubahan dalam reformasi birokrasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan langkah-langkah yang signifikan, yaitu :

1) Area organisasi, pada area ini telah dilakukan restrukturisasi organisasi, penataan jabatan struktural, termasuk penataan organisasi yang mempunyai fungsi pelayanan langsung kepada masyarakat;

2) Area tata laksana, pada area ini telah dilakukan pengembangan e-government antara lain mencakup e-planning, e-budgetting, e-monev (SIPKD), e-procurement, e-recruitment, e-PSB (Penerimaan Siswa Baru), e-KTP, dan e-Akta Kelahiran;

3) Area peraturan perundang-undangan, pada area ini telah dilakukan pemetaan produk perundang-undangan, sinkronisasi dan harmonisasi antar peraturan perundangan;

4) Area sumber daya manusia, telah dilakukan penyusunan standar kompetensi jabatan, pemetaan kompetensi SDM melalui assessment center, penyusunan man power planning, penerapan sistem penilaian kinerja, peningkatan kompetensi SDM;

5) Area pengawasan, pada area ini telah dilakukan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), monitoring dan evaluasi APBD dengan e-monev dan mobile government (m-govt);

6) Area akuntabilitas kinerja, pada area ini telah dilakukan penandatanganan pakta integritas, penetapan indikator kinerja utama (key performance indicator), layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN);

Peningkatan pelayanan penanaman modal telah berhasil meningkatkan investasi di ProvinsiDKI Jakarta dari Rp 47,28 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp 52,67 triliun di tahun 2011.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

80 81

7) Area pelayanan publik, pada area ini telah dilakukan penataan dan pembangunan:

a. Infrastruktur seperti Kanal Banjir Barat, sungai, waduk, situ dan drainase, pelaksanaan program MHT plus, Intermediate Treatment Facilities, kabel listrik bawah laut Kepulauan Seribu;

b. Transportasi seperti busway, feeder dan angkutan perbatasan, operasional bus sekolah gratis, Dermaga Muara Angke dan angkutan penyeberangan dari/ke Pulau Seribu, flyover, underpass dan jalan layang non tol;

c. Pendidikan seperti sertifikasi ISO 9001:2000 pada sekolah, pemberian beasiswa, bantuan penyelesaian studi bagi mahasiswa, penerimaan siswa baru secara online, bantuan operasional buku dan pendidikan, inklusif, dan SMP terbuka;

d. Kesehatan seperti Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluarga Miskin (JPK Gakin) dan rentan (SKTM), sertifikasi ISO 9001:2008 pada 44 Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap;

e. Kependudukan seperti pelayanan terpadu malam hari, pelayanan KTP mobile, pelayanan e-KTP dan e-Akta, drive thru pajak, gerai pajak, pelayanan terpadu satu pintu, penanggulangan/tanggap bencana, serta pengembangan Lurah dan Camat sebagai Urban Manager;

8) Area pola pikir – budaya kerja, pada area ini telah dilakukan pembentukan tim dan kelompok kerja reformasi birokrasi, pembangunan mindset bagi change master dan change agent, workshop dan team building bagi pejabat eselon I dan II, workshop bagi Lurah dan Camat.

2.3.13 Komunikasi dan InformatikaUrusan komunikasi dan informatika menjadi urusan yang penting dalam proses pembangunan di Jakarta. Kebijakan yang telah dilaksanakan dalam pembangunan urusan ini antara lain adalah penerapan teknologi informasi untuk semua tingkat pemerintahan yang dimulai dengan e-planning, e-budgeting, dan e-procurement. Selain itu juga telah dilakukan penyediaan informasi pembangunan dan pelayanan publik berbasis internet, serta pelayanan perijinan berbasis internet.

Hasil yang telah diperoleh dalam pembangunan urusan komunikasi dan informatika antara lain penyediaan jaringan komunikasi berbasis internet protocol dari tingkat Provinsi sampai dengan tingkat kelurahan, pembangunan sistem aplikasi seperti sistem keuangan, pajak kendaraan bermotor, pajak air bawah tanah, kepegawaian, pengujian kendaraan bermotor, aset manajemen, aplikasi pelelangan elektronik (e-procurement), dan sistem informasi kependudukan.

Untuk meningkatkan pelayanan pada urusan komunikasi dan informatika, telah dilakukan peningkatan jumlah kegiatan pemantauan, pendataan, pengawasan dan penerapan

e-Announcement dari 487 SKPD/UKPD pada tahun 2009 menjadi 587 SKPD/UKPD pada tahun 2010. Hasil lain adalah bahwa penerapan e-Regular Tender dari 100 SKPD pada tahun 2009 menjadi 193 SKPD/UKPD pada tahun 2010 untuk 3.409 kegiatan.

2.3.14 Perdagangan Pelayanan di bidang perdagangan dilakukan melalui kegiatan pembinaan dan pelatihan kepada para pelaku bisnis terutama pengusaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu juga telah dilakukan pembangunan fasilitas-fasilitas perdagangan seperti pembangunan lokasi binaan, dan penataan pasar tradisional. Jumlah pasar pada tahun 2010 sebanyak 153 unit.

Selain urusan perdagangan, urusan perindustrian juga mendapat perhatian khusus guna mendukung kegiatan perekonomian Jakarta. Kebijakan yang telah dilaksanakan antara lain adalah fasilitasi pengembangan industri kecil ramah lingkungan dan perbaikan mutu produk industri yang dihasilkan oleh perusahaan Jakarta.

Berkaitan dengan jumlah industri yang beroperasi di Jakarta, jumlahnya cenderung menurun., tetapi nilai produknya cenderung meningkat. Pada tahun 2007 jumlah industri besar dan sedang mencapai 2.566 perusahaan dengan nilai produksi mencapai Rp.177,83 triliun, sedangkan pada tahun 2008 jumlah perusahaan mencapai 1.866 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp.215,65 triliun, dan pada tahun 2009 jumlah perusahaan mencapai 1.699 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp.230,09 triliun.

2.4 Aspek Daya Saing Daerah Provinsi DKI Jakarta merupakan kota metropolitan yang dinilai cukup kompetitif dalam memimpin pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai Ibukota Negara, Provinsi DKI Jakarta juga merupakan kota yang paling berkembang diantara kota-kota lain di Indonesia.

2.4.1 Kemampuan Ekonomi MakroPerekonomian makro Jakarta tumbuh cukup baik. Jumlah total PDRB Jakarta berdasarkan harga berlaku mencapai Rp.757,70 triliun pada tahun 2009 dan meningkat menjadi Rp.1.103,7 trilliun pada tahun 2012. PDRB perkapita pada tahun 2009 mencapai Rp.82,15 juta, sementara tahun 2012 telah mencapai peningkatan yang cukup tinggi, yaitu Rp.110,46 juta.

Dari sisi pengeluaran, PDRB Jakarta didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Proporsi konsumsi rumah tangga terhadap PDRB pada tahun 2009 mencapai 55,32 persen dari total PDRB, sedangkan pada tahun 2012 naik menjadi 56,2 persen. Proporsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mencapai 34,77 persen pada tahun 2009 sedangkan pada tahun 2012 naik menjadi 39,4 persen. Sementara itu proporsi konsumsi pemerintah meningkat dari 8,27 persen pada tahun 2009 menjadi 11 persen pada tahun 2012.

Selain urusan perdagangan, urusan perindustrian juga mendapat perhatian khusus guna mendukung kegiatan perekonomian Jakarta.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

82 83

Nilai pengeluaran per kapita terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 dengan harga konstan, konsumsi rumah tangga per kapita Jakarta mencapai Rp.43,7 juta dan meningkat menjadi Rp.49,37 juta pada tahun 2010. Uraian di atas menunjukkan bahwa konsumsi rumah tanggai mempunyai peran sangat penting dalam perekonomian Jakarta.

2.4.2 Kemampuan Keuangan Daerah Kebijakan desentralisasi fiskal merupakan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kebijakan ini pendapatan daerah merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan. Pemerintah daerah terus mengupayakan peningkatan Pendapatan Daerah melalui berbagai upaya antara lain melalui peningkatan pajak daerah dan meningkatkan perolehan dana perimbangan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyusun kebijakan dalam rangka pengelolaan pendapatan daerah, antara lain dengan mengimplementasikan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah; melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak melalui pengembangan online system; menindaklanjuti pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB) menjadi pajak daerah; melakukan evaluasi terhadap besaran Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) untuk penetapan PBB; melakukan optimalisasi retribusi daerah; meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan BUMD; mengimplementasikan hasil evaluasi terhadap perjanjian-perjanjian pemanfaatan aset daerah dengan pihak ketiga; dan mengoptimalkan pengembangan aset daerah yang berada di lahan-lahan yang strategis dan ekonomis melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Selain itu juga telah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Perolehan DAU, Lain-lain Pendapatan yang Sah, serta Bagi Hasil Pengelolaan Aset Pusat di daerah.

Dalam pembiayaan pembangunan, selain menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga merencanakan dan mulai mengimplementasikan beberapa skema pembiayaan lain seperti pinjaman luar negeri, Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP) maupun obligasi daerah yang diperlukan untuk membiayai infrastruktur publik.

2.4.3 Fasilitas InfrastrukturPersaingan perekonomian global diproyeksikan semakian ketat. Jakarta sebagai kota yang multifungsi membutuhkan infrastruktur guna menghadapi persaingan global agar dapat memberikan pelayanan optimal kepada seluruh warga dalam mewujudkan kota Jakarta yang berdaya saing global.

Secara keseluruhan, transportasi merupakan infrastruktur perekonomian yang sangat penting. Dengan ketersediaan transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu dan terjangkau akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pergerakan barang dan manusia, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan daya saing daerah. Selain itu, untuk mewujudkan peningkatan

daya saing daerah juga diperlukan sistem transportasi yang maju, handal, modern, dalam arti terintegrasi antar dan inter moda.

Selain itu, infrastruktur energi juga dibutuhkan untuk aktivitas produksi. Dengan ketersediaan energi yang mencukupi didukung dengan efisiensi dalam penggunaanya akan mendorong tingkat produktivitas daerah yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan kemampuan daya saing. Salah satu infrastruktur energi yang krusial bagi kota Jakarta adalah infrastruktur listrik guna memenuhi kebutuhan Jakarta sebagai Ibukota.

Perekonomian daerah sangat tergantung dari jasa perbankan yang digunakan untuk transaksi ekonomi antar pelaku usaha. Perkembangan jumlah kantor bank di Jakarta mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini menandakan bahwa iklim perekonomian Jakarta cukup kondusif. Jumlah kantor bank yang beroperasi di Jakarta baik bank pemerintah, pembangunan daerah, swasta, maupun bank asing dan campuran pada tahun 2010 mencapai 3.394 unit. Sedangkan pada tahun 2006 jumlah bank hanya 2.401 unit. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa Jakarta merupakan tempat yang menarik untuk melakukan usaha jasa keuangan.

2.4.4 Iklim InvestasiFungsi Investasi di Jakarta sangat penting dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi daerah. Besarnya investasi sangat dipengaruhi faktor ekonomi dan non ekonomi. Faktor ekonomi yang berpengaruh di Jakarta antara lain ketersediaan tenaga kerja baik kualitas maupun kuantitas, tingginya suku bunga, kondisi pasar, dan kondisi ekonomi makro daerah lainnya. Sedangkan faktor non ekonomi adalah kecepatan perijinan, kondisi keamanan, ketentaraman dan ketertiban, serta kepastian hukum dalam berusaha.

Jumlah angkatan kerja selama periode 2007 sampai dengan 2010 mengalami fluktuasi yang cukup besar. Jika pada tahun 2007 jumlah angkatan kerja hanya 4,39 juta, pada tahun 2010 jumlahnya sudah mencapai 5,27 juta. Selain jumlah angkatan kerja, faktor penentu investasi yang berkaitan dengan tenaga kerja adalah kebijakan penentuan upah minimum provinsi (UMP) untuk pekerja. UMP ini di Jakarta terus diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan iklim investasi agar menjadi lebih kondusif. Nilai UMP Jakarta tahun 2011 mencapai Rp.1.290.000 per pekerja per bulan. Sementara UMP tahun 2009 dan 2010 berturut turut adalah sebesar Rp. 1.069.865 dan Rp. 1.188.010 per pekerja per bulan.

Demonstrasi mahasiswa juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi di Jakarta. Jumlah aksi demo dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 cenderung menurun. Hal ini menandakan bahwa stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban mendapat perhatian serius. Pada tahun 2008 jumlah demonstrasi mencapai 329 kali, pada tahun 2009 meningkat menjadi 472 kali dan selanjutnya pada tahun 2010 jumlah demonstrasi menurun menjadi 397 kali.

Tingkat kriminalitas di Jakarta juga semakin menurun baik tipe maupun jenisnya. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan perubahan sosial budaya dan politik yang

Tingkat kriminalitas di Jakarta juga semakin menurun baik tipe maupun jenisnya. Hal initidak terlepas dari perkembangan teknologi dan perubahan sosial budaya dan politik yang terjadi pada masyarakat Jakarta.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

84 85

terjadi pada masyarakat Jakarta. Angka kriminalitas pencurian dengan kekerasan mencapai 1.289 kejadian pada tahun 2008, sementara pada tahun 2010 jumlah tersebut menurun menjadi 6.046 kejadian. Sementara penganiayaan berat mengalami penurunan dari 2.053 kejadian pada tahun 2008 menjadi 1.937 kejadian pada tahun 2010.

Dengan kondisi tersebut, sepanjang tahun 2009 pertumbuhan penanaman modal atau investasi di Provinsi DKI Jakarta menunjukkan hasil yang positif, dan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Target investasi pada tahun 2009 sebesar Rp.46 triliun, sedangkan realisasi investasi mencapai Rp.64,79 triliun atau mencapai 120 persen dari target semula. Hal ini menandakan, DKI Jakarta tetap menarik bagi investor domestik dan mancanegara untuk menanamkan modalnya.

Pencapaian investasi pada tahun 2009 tersebut terdiri atas sektor Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp.55,1 triliun dan sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp.64,79 triliun. Sedangkan sumber investasi asing didominasi dari 4 (empat) negara yakni Singapura sebesar US$3,36 miliar, Belanda US$1,12 miliar, Korea Selatan US$0,27 miliar, dan Inggris US$0,18 miliar.

Sepanjang tahun 2008, sektor PMA mendominasi iklim investasi di Jakarta. Namun pada tahun 2009, PMA mengalami penurunan cukup tajam karena diakibatkan krisis finansial global yang masih memengaruhi beberapa negara, sehingga para investor asing membatasi investasinya ke luar negeri, termasuk ke Kota Jakarta.

Di sisi lain, realisasi PMDN pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.4,59 triliun turun hampir 50 persen dari tahun 2009 yang mencapai melayani Rp.9,69 triliun. Sebaliknya penanaman modal asing meningkat 16,7 persen dari US$5,51 Miliar pada tahun 2009 menjadi US$6,42 Miliar pada tahun 2010 (Gambar 2.29).

2.4.5 Lingkungan Strategis Nasional, Regional, dan Global Perkembangan nasional, regional, dan global merupakan tantangan yang harus dihadapi kota Jakarta. Untuk itu diperlukan persiapan dan perencanaan komprehensif dari berbagai aspek termasuk penguatan kapasitas inovasi sejalan dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Perubahan lingkungan nasional secara langsung akan mempengaruhi kondisi dan kinerja kota Jakarta. Perubahan tersebut ditandai dengan perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan, perubahan lingkungan dunia usaha, dan perubahan praktek bisnis. Dalam pengelolaan keuangan, lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (PERFINDO), telah memberikan peringkat AA Plus dengan stable outlook kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang artinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif.

Pada lingkup regional, perubahan tatanan ekonomi, sosial, dan budaya ditandai dengan rencana terbentuknya masyarakat ASEAN pada tahun 2015 dan diperkirakan akan meningkatkan perdagangan barang dan jasa dalam kerangka ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Sementara itu, di tingkat global perubahan tatanan ekonomi sosial dan budaya ditandai oleh semakin berperannya multi national corporation, terintegrasinya sistem keuangan global, perdagangan bebas, serta munculnya regionalisasi perekonomian. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, maju dan modern akan berdampak pada tinggi dan kompleksnya dinamika pasar dan perubahan sosial budaya masyarakat.

Dari segi daya saing global, pada tahun 2012 Global City Competitiveness Index versi Economist Intelligence Unit menempatkan daya saing kota Jakarta ke dalam peringkat 81 dengan skor 44,1 dari 120 kota dunia. Penilaian tersebut didasarkan pada kemampuan untuk menarik modal atau investasi, bisnis, dan pengunjung. Kondisi Jakarta terkait dengan daya saing kota dapat digambarkan melalui beberapa indikator di antaranya kemampuan ekonomi makro dan keuangan daerah, infrastruktur, iklim invesatasi, kapasitas dan kualitas SDM, serta posisi Jakarta di lingkungan nasional, regional, dan global.

Gambar 2.29. Grafik Perkembangan

Penanaman Modal Dalam Negeri dan Modal Asing

Tahun 2008-2011

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah

86 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 3GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAANAPBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari: Pendapatan Daerah, Belanja

Daerah, dan Pembiayaan Daerah, sehingga dalam menganalisis pengelolaan

keuangan daerah, terlebih dahulu harus memahami jenis obyek Pendapatan

Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah sesuai dengan kewenangan.

88 89RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

BAB3

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1 Kinerja Keuangan DaerahKeuangan daerah merupakan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (money follow function).

Dengan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa ruang lingkup keuangan daerah meliputi :

1. hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman;

2. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;

3. penerimaan daerah;

4. pengeluaran daerah;

5. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah; serta

6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.

Secara ringkas, pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Oleh karenanya, untuk dapat melakukan analisis pengelolaan keuangan daerah, diperlukan analisis pelaksanaan APBD selama 5 (lima) tahun, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah.

APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari: Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah, sehingga dalam menganalisis pengelolaan keuangan daerah, terlebih dahulu harus memahami jenis obyek Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah sesuai dengan kewenangan. Analisis tersebut diperlukan sebagai dasar untuk menentukan kerangka pendanaan di masa yang akan datang, dengan mempertimbangkan peluang dan hambatan yang dihadapi.

Dalam melakukan analisis pengelolaan keuangan daerah, terlebih dahulu dilakukan analisis mengenai Pendapatan Daerah yang dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam gambar 3.1.

Pendapatan Daerah merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Kriteria Pendapatan Daerah yang dianggarkan dalam APBD harus merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Dengan mendasarkan pada ketentuan tersebut, Pendapatan Daerah diperoleh dengan mengacu pada kebijakan di bidang keuangan Negara dan mempertimbangkan kondisi perekonomian, yang dicerminkan melalui asumsi indikator makro ekonomi, serta kemampuan Pemerintah Daerah dalam menggali potensi Pendapatan Daerah yang diupayakan melalui kebijakan intensifikasi dan ektensifikasi Pendapatan Daerah. Dari formulasi tersebut diperoleh angka rata-rata pertumbuhan setiap objek Pendapatan Daerah yang secara kumulatif mencerminkan tingkat pertumbuhan Pendapatan Daerah.

Angka pertumbuhan Pendapatan Daerah menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan Pendapatan Daerah, sekaligus digunakan sebagai salah satu dasar dalam merencanakan Pendapatan Daerah di masa yang akan datang.

Setelah dilakukan analisis Pendapatan Daerah, perlu dilakukan analisis Belanja Daerah dengan kerangka pemikiran yang digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1. Analisis Proyeksi

Pendapatan Daerah

Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

90 91

Belanja Daerah merupakan kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih, yang dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi atau Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Analisis mengenai Belanja Daerah, didasarkan pada kondisi perekonomian yang digambarkan melalui serangkaian asumsi indikator makro ekonomi, juga mengacu pada Kebijakan Pemerintah, serta mempertimbangkan kebijakan Pembiayaan Daerah, yang kemudian diformulasikan sehingga diperoleh angka rata-rata pertumbuhan pengeluaran wajib, dan mengikat, serta prioritas utama. Dari rata-rata tersebut, akan diperoleh tingkat pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, yang digunakan sebagai gambaran dasar untuk mempehitungkan bagian dari Belanja Daerah yang harus dipenuhi di masa yang akan datang.

Selain analisis Pendapatan dan Belanja Daerah, juga dilakukan analisis berkaitan dengan Pembiayaan Daerah yang rumusan pemikiran digambarkan pada gambar berikut.

Pembiayaan Daerah yaitu semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Dalam menganalisis Pembiayaan Daerah, didasarkan pada kondisi perekonomian di lapangan yang ditunjukkan melalui asumsi indikator makro ekonomi, juga mengacu pada kebijakan penyelesaian kewajiban daerah. Selain itu, juga perlu memperhatikan kebijakan efisiensi Belanja Daerah dan peningkatan Pendapatan Daerah, sebagai komponen pembentuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA). Dari rumusan tersebut, akan diperoleh angka rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan, serta kegiatan lanjutan yang harus diselesaikan, juga dapat dilihat angka pertumbuhannya sebagai gambaran besaran kewajiban yang harus diselesaikan di masa yang akan datang.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012A. Pendapatan Daerah

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Pendapatan Daerah sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Pendapatan Daerah diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan; dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Untuk dapat melihat perkembangan Pendapatan Daerah secara keseluruhan, terlebih dahulu dilihat asumsi indikator makro ekonomi sebagai gambaran kondisi perekonomian di lapangan, yaitu sebagai berikut.

No UraianTahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,23 5,02 6,6 6,7 6,5

a Pertanian 0,77 0,34 0,84 0,78 0,8

b Pertambangan dan Penggalian 0,07 -0,21 1,47 4,35 -0,9

c Industri Pengolahan 3,87 0,14 3,61 2,55 2,4

d Listrik, Gas dan Air Bersih 7,32 4,58 4,33 4,7 4,5

e Konstruksi 7,67 6,2 7,08 7,2 6,8

f Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,66 4,01 7,27 7,4 7,2

g Pengangkutan dan Komunikasi 14,86 15,63 14,73 13,8 11,8

h Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 4,21 3,97 4,24 5,28 5,4

i Jasa-jasa 6,05 6,49 6,58 7,05 7,6

2 Inflasi 11,11 2,34 6,21 3,97 4,52

Tabel 3.1. Realisasi Indikator Makro

Ekonomi Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2007 - 2012(Dalam Persen)

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta

Asumsi Indikator Makro Ekonomi

Kebijakan Pemerintah yang

Mempengaruhi Belanja Tidak Langsung dan Belanja

Pendidikan

Kebijakan Pembiayaan

Daerah

Tingkat Pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta

Prioritas Utama

Angka Rata-rata Pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan

Mengikat Serta Prioritas Utama Pendapatan Daerah

Asumsi Indikator Makro Ekonomi

Kebijakan Efisiensi Belanja Daerah dan Peningkatan

Pendapatan Daerah

Kebijakan Penyelesaian Kewajiban Daerah

Angka Rata-rata Pertumbuhan Saldo Kas Neraca Daerah dan Rata-rata Pertumbuhan Kewajiban Kepada

Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan Serta

Kegiatan Lanjutan

Tingkat Pertumbuhan Saldo Kas Neraca Daerah dan

Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun

Belum Terselesaikan Serta Kegiatan Lanjutan

Gambar 3.2. Analisis Proyeksi

Belanja Daerah

Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

Gambar 3.3. Analisis Proyeksi

Pembiayaan Daerah

Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

92 93

Selama tahun 2007 hingga 2012, realisasi rata-rata pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta berada pada kisaran diatas 6 (enam) persen per tahun. Namun pada tahun 2009 mengalami perlambatan diakibatkan pengaruh krisis keuangan di Eropa yang berimbas pada perekonomian global, sehingga pertumbuhan DKI Jakarta hanya mencapai 5,02 persen.

Secara umum, pertumbuhan ekonomi tahun 2007 hingga tahun 2012 terus meningkat, sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan sektoral khususnya sektor konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan; serta sektor jasa, yang merupakan sektor-sektor produksi utama penopang perekonomian DKI Jakarta.

Dengan pendekatan tersebut, dapat dilihat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan sektor-sektor produksi utama perekonomian di DKI Jakarta, dimana peningkatan pertumbuhan ekonomi menandai peningkatan output pada sektor-sektor produksi utama, juga sebaliknya.

Pergerakan output sektor-sektor produksi utama tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi Pendapatan Daerah. Untuk dapat melihat bagaimana pengaruh tersebut, terlebih dahulu perlu dilihat kebijakan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2007-2012 sebagaimana termuat dalam RPJMD Tahun 2007-2012, yaitu sebagai berikut :

1. Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis terhadap perkembangan basis pungutannya dan less distortive terhadap perekonomian;

2. Optimalisasi pajak dan retribusi daerah melalui langkah-langkah intesifikasi dan ekstensifikasi, yakni :

a. Intensifikasi pajak dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan (compliance) dan memperkuat basis pajak/retribusi yang ada;

b. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi atau elektronisasi) sistem perpajakan dan retribusi daerah;

c. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak dan retribusi;

d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah;

e. Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah;

f. Ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk memperluas basis pajak/retribusi;

3. Menciptakan pendapatan daerah yang bersifat efisien (netral) dengan meminimalisir terjadinya efek distortif dari pengenaan pajak atau retribusi daerah terhadap investasi dan perekonomian keseluruhan;

4. Meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan upaya pengelolaan BUMD secara efisien dan efektif, melalui perbaikan manajemen, pembentukan subholding baru dan kemungkinan penciptaan Holding Company dan peningkatan profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan BUMD.

Pengaruh dari pergerakan output sektor-sektor produksi utama dalam hal ini diindikasikan melalui pergerakan pertumbuhan ekonomi, serta pelaksanaan kebijakan Pendapatan Daerah, selama tahun 2007-2012 tergambar dalam rencana dan realisasi Pendapatan Daerah pada tabel berikut.

Pendapatan Daerah tahun 2012 telah melampaui rencana Pendapatan Daerah sebagaimana RPJMD Tahun 2007-2012, yaitu sebesar Rp.28.933,89 Miliar. Adapun Realisasi Pendapatan Daerah dari tahun 2007 hingga tahun 2012 terus meningkat nilainya baik dari rencana maupun realisasi, hal tersebut sejalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi yang relatif meningkat dari 2007 hingga 2012.

Pada tahun 2009, dilakukan revisi terhadap rencana Pendapatan Daerah, dimana pada APBD direncanakan sebesar Rp.20.213,39 menjadi sebesar Rp.18.963,84 pada APBD-P. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan realisasi Pendapatan Daerah Triwulan I tahun 2009 yang jauh lebih rendah dari rencana, sejalan dengan rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi periode yang sama yaitu hanya -1,09 persen, sebagai imbas dari kelesuan perekonomian akibat pengaruh krisis keuangan global. Meskipun demikian, kondisi perekonomian berangsur pulih sehingga realisasi Pendapatan Daerah tahun 2009 tetap dapat melampaui rencana.

Lebih rinci, berikut adalah realisasi Pendapatan Daerah tahun 2007-2012 yang diklasifikasikan menurut sumbernya.

Tahun Rencana Pendapatan APBD-P (Milyar Rupiah)

Realisasi Pendapatan (Milyar Rupiah)

% Realisasi Pendapatan Terhadap APBD-P

2008 19.031,85 19.221,76 101.00

2009 19.371,84 19.262,68 99.44

2010 22.963,35 23.025,99 100.27

2011 26.845,69 28.297,36 105.41

2012* 33.650,01 35.610,96 105.43

Tabel 3.2. Persentase Realisasi

Terhadap Rencana Pendapatan Daerah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Pergerakan output sektor-sektor produksi utama tersebut, baik secara langsung maupuntidak langsung mempengaruhi Pendapatan Daerah.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

94 95

No UraianTahun Rata-rata

Pertumbuhan (%)2008 2009 2010 2011 2012*

1 Pendapatan 19.221,76 19.262,68 23.052,99 28.297,35 35.610,96 16,76

1.1 Pendapatan Asli Daerah 10.455,57 10.601,06 12.891,99 17.825,98 22.273,30 21,19

1.1.1 Pajak Daerah 8.751,27 8.560,13 10.751,75 15.221,25 17.722,38 20,58

1.1.2 Retribusi Daerah 395,64 416,90 439,21 609,35 1.822,37 41,40

1.1.3

Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan

163,15 181,13 223,01 278,79 353,72 19,84

1.1.4 Lain-lain PAD yang Sah 1.145,50 1.442,90 1.478,03 1.716,60 2.374,83 28,94

1.2 Dana Pertimbangan 8.702,81 8.650,84 9.573,61 9.149,71 11.554,96 10,37

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 0,00 8.580,18 9.398,61 8.747,64 10.984,79 5,64

1.2.2Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

8.702,81 70,65 139,00 192,16 294,85 22,25

1.2.3 Dana Alokasi Umum - - - 209,91 275,33 6,23

1.3

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

63,38 10,79 596,39 1.321,67 1.782,69 1.1082,25

1.3.1 Hibah - 10,79 596,39 8,41 3,01 1.033,14

1.3.2

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

63,68 - - 1.313,25 1.779,68 (12,90)

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa realisasi Pendapatan Daerah meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 16,76 persen per tahun, dengan pertumbuhan Pendapatan Daerah terbesar bersumber dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 1.082,25 persen per tahun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 21,19 persen per tahun, dan Dana Perimbangan sebesar 10,37 persen per tahun.

Untuk mengetahui perkembangan Pendapatan Daerah berdasarkan sumber-sumbernya, dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah

Selama periode tahun 2007–2012, PAD rata-rata tumbuh sebesar 60,13 persen per tahun, dimana pertumbuhan PAD relatif sejalan dengan pertumbuhan Pendapatan Daerah.

Pajak Daerah, selama tahun 2007 hingga tahun 2012 memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 21,19% per tahun, dengan pertumbuhan per tahun dapat dilihat pada gambar berikut:

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang kemudian diturunkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah, Pajak Daerah merupakan kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Adapun jenis Pajak Daerah yang ditentukan yaitu:

a. Pajak Kendaraan Bermotor;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

d. Pajak Air Permukaan;

e. Pajak Rokok;

f. Pajak Hotel;

g. Pajak Restoran;

h. Pajak Hiburan;

i. Pajak Reklame;

j. PajakPenerangan Jalan;

k. Pajak Parkir;

Tabel 3.3. Realisasi Pendapatan

Daerah Provinsi DKI JakartaTahun 2007 - 2012

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Gambar 3.4. Pertumbuhan Realisasi

Pajak Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 - 2012

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

96 97

l. Pajak Air Tanah;

m. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; serta

n. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Pertumbuhan Pajak Daerah memiliki kecenderungan yang sama dengan pertumbuhan PAD secara total. Tren pertumbuhan Pajak Daerah, terutama jenis Pajak Daerah yang bersifat konsumtif, sangat dipengaruhi oleh gejolak perekonomian. Melemahnya aktivitas perekonomian berpengaruh cukup signifikan pada Pajak Daerah, meskipun pertumbuhannya positif, namun menurun drastis dari semula tumbuh 21,50 persen pada tahun 2008 tumbuh negatif sebesar 2,18 persen pada tahun 2009.

Pemberlakuan kebijakan baru baik oleh Pemerintah maupun Pemerintah Daerah dapat memberikan stimulus pada Pajak Daerah. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pada tahun 2009 dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 pada tahun 2010, memungkinkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan intensifikasi dan ektensifikasi Pajak Daerah lebih luas lagi, terlebih dengan adanya pendaerahan Pajak Bumi dan Bangunan yang semula Pajak Pusat menjadi Pajak Daerah, berlaku mulai tahun 2012. Stimulus tersebut dapat terlihat dari peningkatan pertumbuhan Pendapatan dari Pajak Daerah hingga mencapai 25,6 persen pada 2010 dan meningkat lagi menjadi 41,57 persen pada 2011.

Faktor lain yang juga mempengaruhi Pendapatan dari Pajak Daerah yaitu stabilitas keamanan dan akses perijinan, terutama Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan.

Retribusi Daerah selama tahun 2007 hingga tahun 2012 rata-rata tumbuh sebesar 41,40% per tahun dengan rincian pertumbuhan per tahun dapat dilihat pada gambar berikut.

Retribusi merupakan pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

Jenis Retribusi yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu :

a. Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan;

b. Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi: (a) pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan/atau (b) pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta;

c. Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

Pertumbuhan Retribusi Daerah cenderung tidak sejalan dengan pola pertumbuhan PAD, dikarenakan PAD yang bersumber dari Retribusi Daerah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor intern, yaitu bagaimana komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan aturan pemungutan Retribusi Daerah dan juga kepatuhan masyarakat untuk membayar Retribusi Daerah.

Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan selama tahun 2007 hingga tahun 2012 tumbuh rata-rata sebesar 18,08 persen per tahun, dengan rincian per tahun sebagai berikut:

Jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan, yaitu :

a. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD;

b. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN; dan

c. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.

Gambar 3.5. Pertumbuhan Realisasi

Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun

2007 - 2012

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Gambar 3.6. Pertumbuhan Realisasi Hasil

Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

98 99

Sedangkan untuk tahun 2007 hingga tahun 2012, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya memperoleh Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD.

Pertumbuhan realisasi Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan relatif sejalan dengan pertumbuhan PAD. Hal tersebut terjadi karena laba yang diperoleh BUMD, sama halnya dengan perusahaan pada umumnya, sangat riskan terhadap kondisi perekonomian baik lokal, regional, nasional, maupun global. Seperti dapat dilihat pada gambar tersebut diatas, pada tahun 2009 terjadi perlambatan pertumbuhan realisasi Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan sebagai akibat dari krisis keuangan global, sehingga meskipun laba yang menjadi bagian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkat nilainya, namun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena kondisi perekonomian segera pulih sehingga dapat dilihat pada tahun 2010, terjadi peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi.

Lain-lain PAD yang Sah selama tahun 2007 hingga tahun 2012 memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 26,58 persen per tahun, dengan rincian per tahun sebagai berikut.

Jenis Pendapatan Daerah yang diklasifikasikan dalam Lain-lain PAD Yang Sah yang mencakup:

a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;

b. Jasa giro;

c. Pendapatan bunga;

d. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah;

e. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah;

f. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;

g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;

h. Pendapatan denda pajak;

i. Pendapatan denda retribusi;

j. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;

k. Pendapatan dari pengembalian;

l. Fasilitas sosial dan fasilitas umum;

m. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; dan

n. Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan.

Dari gambar tersebut diatas, dapat dilihat, pertumbuhan realisasi Lain-lain PAD yang Sah memiliki tren yang tidak sama dengan pertumbuhan PAD. Pada tahun 2008 hingga 2010, pertumbuhan realisasi Lain-lain PAD yang Sah mengalami perlambatan, namun meningkat lagi pada tahun 2010 hingga tahun 2012, dikarenakan Pemprov DKI Jakarta memperoleh Hibah untuk MRT yang jumlahnya semakin besar, mengikuti rencana pembangunan sarana dan prasarana MRT yaitu pada akhir tahun 2012.

2. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan tahun 2007 hingga tahun 2012 tumbuh rata-rata sebesar 6,39 persen, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Bukan Pajak dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 22,25 persen per tahun, Dana Alokasi Umum sebesar 6,25 persen per tahun, dan Dana Bagi Hasil Pajak sebesar 5,64 persen per tahun. Besarnya Dana Perimbangan yang diterima, ditentukan oleh Pemerintah setiap tahunnya dengan memperhitungkan potensi objek pendapatan yang belum tergali.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, Lain-lain Pendapatan yang Sah cukup besar dikarenakan ada dana hibah untuk bantuan Operasional Sekolah dari Pemerintah Pusat yang pada tahun 2011 dialokasikan pada pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

B. Belanja Daerah

Belanja Daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Analisis Belanja Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan pada periode tahun 2007-2012 yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan rencana Belanja Daerah dimasa yang akan datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.

Sedangkan kebijakan Belanja Daerah tahun 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012, yaitu sebagai berikut :

1. Menitikberatkan pada Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang sesuai dengan Prioritas Pembangunan Daerah;

2. Menjalankan participatory program and budgeting untuk isu-isu yang dominan antara lain: pendidikan, kesehatan, dan transportasi, serta masalah banjir dan polusi;

Gambar 3.7. Pertumbuhan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah

Provinsi DKI Jakarta Tahun2007 - 2012

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

100 101

Secara lebih rinci, tabel berikut menyajikan proporsi realisasi Belanja terhadap rencana Belanja Daerah menurut kategori tahun 2007 hingga tahun 2012.

Dari rincian realisasi Belanja Daerah tersebut diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar 92,64 persen, sedangkan rata-rata realisasi Belanja Langsung sebesar 77,94 persen. Realisasi Belanja Daerah dari tahun ke tahun relatif semakin meningkat, baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung.

Meskipun demikian, dari tahun ke tahun realisasi Belanja Langsung relatif lebih rendah dibandingkan realisasi Belanja Tak Langsung, hal tersebut karena Belanja Langsung tidak dapat sepenuhnya diserap karena berbagai faktor, baik faktor internal diantaranya adalah

3. Melakukan efisiensi belanja, melalui :

a. Meminimalkan belanja yang tidak langsung dirasakan pada masyarakat;

b. Melakukan proper budgeting melalui analisis cost benefit dan tingkat efektivitas setiap program;

c. Melakukan prudent spending melalui pemetaan profil resiko atas setiap belanja kegiatan beserta perencanaan langkah antisipasinya;

4. Belanja daerah disusun berdasarkan sasaran/target kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang harus dicapai setiap tahunnya (performance-based budgeting);

5. Melakukan analisis khusus untuk permasalahan gender, anak, ibu hamil, pendidikan, ekonomi kerakyatan, birokrasi, asuransi sosial pensiun, dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat;

6. Memberikan bantuan-bantuan khususnya keuangan, dalam bentuk:

a. Subsidi, untuk menolong kelompok ekonomi lemah dalam mengakses fasilitas publik;

b. Hibah, untuk menyentuh kegiatan/usaha penduduk/komunitas sebagai seed money yang berperan mendorong perangkat kelurahan berperan sebagai urban manager;

c. Bantuan sosial, untuk menyentuh komunitas sosial tertentu dalam rangka pembangunan modal sosial;

d. Bantuan keuangan, untuk memberikan insentif/disinsentif kepada pemerintah daerah lainnya dalam rangka kerjasama/komitmen antar pemerintah daerah;

7. Membangun Medium Term Expenditure Framework (MTEF) terutama untuk menyelesaikan program-program yang harus dirampungkan dalam lebih dari 1 (satu) tahun anggaran;

8. Memperjelas kerangka regulasi untuk setiap penetapan jenis belanja dan pagu alokasi dari setiap SKPD;

9. Meningkatkan proporsi alokasi belanja pada tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan dan UPT; serta

10. Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat.

Dengan memperhatikan perkembangan kondisi perekonomian yang digambarkan melalui realisasi indikator makro ekonomi, juga pelaksanaan kebijakan Belanja Daerah, diperoleh nilai realisasi Belanja Daerah, seperti ditunjukkan pada tabel berikut

Tahun Rencana Pendapatan APBD-P (Milyar Rupiah)

Realisasi Pendapatan (Milyar Rupiah)

% Realisasi Pendapatan Terhadap APBD-P

2007 20.636,07 17.280,82 83,74

2008 20.117,36 15.956,53 79,32

2009 23.594,86 19.511,10 82,69

2010 26.230,18 21.552,90 82,17

2011 30.922,36 26.423,60 85,45

2012* 38.366,68 31.533,55 82,19

N0 UraianTahun Rata-

rata2008 2009 2009 2011 2012*

A Beanja Tidak langsung 92.03 91.47 91.45 93.98 93.39 92.64

1 Belanja Pegawai 93.14 92.45 92.48 94.75 94.19 93.44

2 Belanja Bunga 97.83 99.97 74.61 99.99 72.88 74.48

3 Belanja Hibah 99.97 90.05 97.65 93.54 94.91 76.24

4 Belanja Bantuan Sosial 89.32 82.11 58.94 66.22 54.27 59.32

5 Belanja Bantuan Keuangan 0.00 88.32 99.15 99.15 65.13 76.59

6 Belanja Tidak Terduga 3.73 0.00 0.00 0.00 2.99 1.71

B Belanja Langsung 72.92 79.12 77.58 81.23 76.74 77.94

1 Belanja Pegawai 82.59 82.91 76.71 86.54 86.28 84.20

2 Belanja Barang dan Jasa 80.86 83.99 85.66 86.39 85.16 84.30

3 Belanja Modal 56.65 72.09 68.70 75.37 68.07 68.44

Tabel 3.4. Rencana dan Realisasi

Belanja Terhadap Anggaran Belanja

Provinsi DKI JakartaTahun 2007-2012

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Tabel 3.5. Proporsi Realisasi Belanja

Terhadap Anggaran BelanjaProvinsi DKI Jakarta

Tahun 2007-2012(Dalam Persen)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

102 103

faktor teknis misalnya berkaitan dengan proses pengadaan barang dan jasa, juga faktor eksternal yaitu kondisi perekonomian baik lokal maupun global, sehingga terakumulasi menjadi sisa anggaran.

C. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

Secara garis besar, analisis Pembiayaan Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa yang akan datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.

Tabel berikut menyajikan gambaran realisasi Pembiayaan Daerah tahun 2007 hingga tahun 2012.

3.1.2 Neraca DaerahAnalisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Berikut digambarkan perkembangan Neraca Daerah.

No UraianTahun

2008 2009 2010 2011 2012*

Pembiayaan Netto 1.181,14 4.005,14 3.438,10 4.581,97 5.615,46

1 penerimaan Pembiayaan 1.364,26 4.446,37 3.748,51 4.911,20 6.470,62

1.1 Penggunaan SiLPA 1.364,36 4.446,37 3.748,51 4.911,20 6.470,62

1.2 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

- - - 14,88 4,93

2 Pengeluaran Pembiayaan 183,12 441,24 310,41 329,22 855,16

2.1 Pembentukan Dana Cadangan - 70,15 50,04 54,56 73,96

2.2 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah

133,33 238,46 80,91 136,78 618,48

2.3 Pembayaran Utang Pokok 49,79 24,68 24,68 11,23 109,32

2.4 Pembayaran Utang Kepada Pihak Ketiga

- 28,22 24,30 120,99 -

2.5 Pembayaran Utang Kepada Pegawai - 18,97 3,48 1,35 -

2.6 Pemberian Pinjaman Daerah - 60,75 127,00 4,32 53,40

Tabel 3.6. Realisasi Pembiayaan

Daerah Provinsi DKI JakartaTahun 2007-2012

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Tabel 3.7. Rata-rata Pertumbuhan

Neraca Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2007-2012(Dalam Persen)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011

No Uraian Rata-rata Pertumbuhan

1 Aset 0,65

1.1 Aset Lancar 17,47

1.1.1 Kas 16,60

1.1.2 Piutang 39,87

1.1.3 Persediaan 21,37

1.2 Investasi Jangka Panjang 13,25

1.2.1 Investasi Non Permanen 9,28

1.2.2 Investasi Permanen 13,98

1.3 Aset Tetap 2,54

1.3.1 Tanah 4,61

1.3.2 Peralatan dan Mesin 29,08

1.3.3 Gedung dan bangunan 19,61

1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 2,23

1.3.5 Aset Tetap Lainnya 21,80

1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 44,13

1.4 Dana Cadangan 8,49

1.5 Aset Lainnya 34,94

1.5.1 Tagihan Penjualan Angsuran 166,76

1.5.2 Piutang Tuntutan Ganti Rugi 34,75

1.5.3 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 119,08

1.5.4 Aset Tidak Berwujud 16,73

1.5.5 Aset di BP THR Lokasari 2,59

1.5.6 Aset Lain-lain 31,09

2 Kewajiban 36,27

2.1 Kewajiban Jangka Pendek 50,20

2.2 Kewajiban Jangka Panjang 33,97

3 Ekuitas Dana 0,68

3.1 Ekuitas Dana Lancar 16,24

3.2 Ekuitas Dana Investasi 0,94

3.3 Ekuitas Dana Cadangan 8,49

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 0,65

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

104 105

Berdasarkan tabel 3.7, berikut dijabarkan beberapa rasio keuangan tahun selama 2009 hingga 2011.

Rasio keuangan yang dianalisis yitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Leverage), dan Rasio Aktivitas. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Likuiditas yang digunakan dalam analisis ini yaitu:

1. Current Ratio, yang menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Semakin besar nilai Current Ratio artinya semakin likuid, dengan nilai proporsional berada pada batas 200%. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, setiap Rp.100 hutang lancar dijamin oleh Aktiva Lancar sebesar Rp.1.083,14; tahun 2010 sebesar Rp.1.226,08; dan tahun 2011 sebesar Rp.1.224,05;

2. Quick Ratio, yaitu ukuran kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid, dimana nilai yang baik berada pada batas 100 persen. Dengan melihat pada tabel diatas, Quick Ratio tahun 2009 sebesar 20,26, artinya bahwa hutang lancar sebesar Rp.100 dijamin dengan Aktiva sebesar Rp.1.026,22; tahun 2010 sebesar Rp.1.161,91; dan tahun 2011 sebesar Rp.1.147,73. Hal tersebut menunjukkan kelebihan kas dan piutang untuk membayar kewajiban jangka pendek.

Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang, yang sekaligus menunjukkan indikasi tingkat keamanan bagi para pemberi pinjaman. Rasio yang digunakan yaitu:

1. Rasio total hutang terhadap total aset, yang menunjukkan seberapa besar pengaruh hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya diartikan semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan, juga menandakan semakin besar resiko yang dihadapi oleh kreditur. Pengaruh hutang terhadap aktiva tahun 2009 sebesar 0,14 persen, tahun 2010 sebesar 0,14 persen, dan tahun 2011 sebesar 0,19 persen.

No UraianTahun

2009 2010 2011

1 Rasio Lancar (Current Ratio) % 1.083,14 1.226,08 1.224,05

2 Rasio Quick (Quick Ratio) (%) 1.026,22 1.161,91 1.147,73

3 Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset (%) 0,14 0,14 0,19

4 Rasio Hutang Terhadap Modal (%) 0,13 0,15 0,19

5 Rata-rata Umur Piutang (Hari) 23 28 22

6 Rata-rata Umur Persediaan (Hari) 22 26 19

Tabel 3.8. Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Provinsi DKI

JakartaTahun 2009-2011

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2009-2011

2. Rasio hutang terhadap modal digunakan untuk mengukur seberapa perlunya hutang jika dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki, dimana semakin kecil nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung pembiayaan dari kreditur. Tahun 2009 sebesar 0,13 persen, tahun 2010 sebesar 0,15 persen, dan tahun 2011 sebesar 0,19 persen.

Rasio Aktivitas digunakan untuk mengetahui aktivitas aktiva pada kegiatan tertentu. Rasio Aktivitas yang digunakan dalam analisis ini yaitu:

1. Rata-rata umur piutang berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas. Angka rata-rata umur piutang yang terlalu tinggi menunjukkan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi. Sebaliknya, angka yang terlalu rendah bisa jadi merupakan indikasi kebijakan piutang yang terlalu ketat;

2. Rata-rata umur persediaan menandakan berapa lama waktu perputaran persediaan. Semakin besar rata-rata umur persediaan menandakan efektifitas manajemen persediaan. Sebaliknya, rata-rata umur persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2007-2012

3.2.1 Proporsi Penggunaan AnggaranUntuk melihat upaya pemenuhan kebutuhan aparatur selama 5 (lima) tahun terakhir, dapat dilihat rincian proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur, yaitu sebagai berikut:

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

106 107

Persentase belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total pengeluaran daerah relatif menurun dari waktu ke waktu, tahun 2009 sebesar 37,83 persen; tahun 2010 sebesar 39,05 persen, tahun 2011 sebesar 36,99 persen, dan tahun 2012 sebesar 34,15 persen.

Dari persentase belanja pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total pengeluaran, dapat disimpulkan bahwa belanja untuk pembangunan lebih besar proporsinya terhadap APBD dibandingkan dengan belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur. Selain itu, dari tahun ke tahun diupayakan efisiensi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur jika diproporsikan terhadap APBD, meskipun jumlah aparatur terus meningkat.

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran.

3.2.2 Analisis PembiayaanAnalisis pembiayaan daerah dilakukan dengan terlebih dahulu mencari besarnya defisit riil anggaran, sekaligus mencari penutup defisit riil anggaran tersebut.

A. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil

Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan anggaran untuk menutup defisit riil anggaran. Langkah awal dalam melakukan analisis ini dilakukan dengan mencari nilai defisit riil anggaran, yaitu mencari nilai realisasi pendapatan, setelah dikurangi realisasi Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan. Selanjutnya, dilihat apakah ada Penerimaan Pembiayaan yang digunakan untuk menutup defisit riil anggaran, sehingga diperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran. Untuk melihat perkembangan defisit rill anggaran, dijelaskan pada tabel berikut.

No UraianTahun

2009 2010 2011 2012*

A Belanja Tidak Langsung 5.874,59 7.476,93 8.757,47 9.688,22

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 3.005,82 3.161,76 3.514,43 8.061,71

2 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 2.609,98 3.485,65 3.992,83 78,82

3 Belanja Penerimaan Pimpinan dan Anggota DPRD 23,66 25,07 27,70 26,94

4 Belanja Intensif Pemungutan Pajak Daerah 235,14 161,43 413,83 446,91

5 Biaya Kematian Pegawai 0,00 14,97 0,00 16,19

6 Biaya Guru NIP 15 0,00 37,68 37,58 37,78

7 Belanja Penghasilan Lainnya 0,00 590,36 771,10 1.019,86

B Belanja Langsung 1.672,83 1.060,92 1.138,09 1.371,40

1 Belanja Honorarium PNS 719,50 258,10 216,57 357,02

2 Belanja Honorarium Non PNS 952,40 802,64 836,10 1.002,49

3 Belanja Uang Lembur 0,93 0,18 5,43 11,90

4 Biaya Pegawai BOS 0,00 0,00 79,98 0,00

No Tahun Belanja Kebutuhan Aparatur (Miliar Rupiah)

Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran)

(Miliar Rupiah)

Presentase (%)

1 2009 7,547,42 19.952,34 37,83

2 2010 8.537,85 21.863,30 39,05

3 2011 9.895,56 26.752,82 36,99

4 2012* 11.069,62 32.388,71 34,15

No UraianTahun

2008 2009 2010 2011 2012*

1 Pendapatan Daerah 19.221,76 19.262,68 23.025,99 28.297,36 35.610,96

Dikurangi Realisasi

2 Belanja Daerah 15.956,53 19.511,10 21.552,90 26.423,60 31.533,55

3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 183,12 441,24 310,41 329,22 855,16

A Defisit Riil 3.082,12 689,66 1.162,68 1.544,54 3.222,25

B Penerimaan Pembiayaan Daerah 1.364,26 4.446,37 3.748,51 4.926,08 6.475,55

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 1.717,86 5.136,03 2.585,83 3.381,54 3.253,30

Tabel 3.9. Realisasi Belanja

Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi

DKI JakartaTahun 2009-2012

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Tabel 3.10. Proporsi Belanja

Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi

DKI JakartaTahun 2009-2012

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Tabel 3.11. Penutup Defisit Riil

Anggaran Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2007-2012(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung. Peningkatan tersebut lebih disebabkan karena jumlah aparatur yang jumlahnya terus bertambah, juga berkenaan dengan peningkatan keahlian aparatur yang mengakibatkan lebih besar anggaran yang harus disediakan.

Selanjutnya dijelaskan mengenai proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur untuk 5 (lima) tahun terakhir dengan tabel sebagai berikut :

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

108 109

Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa lebih riil perhitungan anggaran. Hasil analisis dapat digunakan untuk menghitung kapasitas penerimaan pembiayaan daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan.

3.3 Kerangka PendanaanAnalisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Kapasitas riil keuangan daerah merupakan total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.

3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib Dan Mengikat Serta Priotitas Utama

Realisasi pengeluaran Wajib dan Mengikat dapat dilihat pada tabel berikut:

Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada tabel diatas menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan.

B. Analisis Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

Analisis SiLPA diperlukan untuk melihat dari mana sumber perolehan SiLPA, dan seberapa besar kontribusi yang diberikan. Berikut adalah gambaran perolehan SiLPA selama tahun 2007 hingga 2012.

Perolehan SiLPA selama tahun 2007 hingga 2012 sebagian besar diperoleh dari Belanja Daerah yang tidak terserap, kemudian juga dari pelampauan Pendapatan Daerah baik dari PAD, Dana Perimbangan, maupun Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

C. Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)

Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.

No Uraian

2008 2009 2010 2011 2012*

Rp % thd SiLPA Rp % thd

SiLPA Rp % thd SiLPA Rp % thd

SiLPA Rp % thd SiLPA

1 Jumlah SiLPA 4.446,37 100,00 3.756,72 100,00 4.911,20 100,00 6.470,62 100,00 9.697,80 100,00

2 Pelampauan Penerimaan PAD

74,02 1,66 237,66 6,33 576,59 11,74 1.546,61 23,90 1.749,87 18,04

3 Pelampauan Penerimaan Dana Perimbangan

178,88 4,02 357,56 9,52 468,48 9,54 490,93 7,59 1.778,09 18,33

4 Pelampauan Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

63,00 1,42 10,79 0,29 45,48 0,93 94,19 1,46 1.567,01 16,16

5 Belanja Daerah Yang Tidak terserap

4.160,83 93,58 4.083,76 108,71 4.677,28 95,24 4.499,20 69,53 6.833,13 70,46

6 Pembiayaan 95,63 2,15 217,89 5,80 171,28 3,49 520,18 8,04 903,72 9,32

No UraianTahun

2009 2010 2011

1 Saldo Kas Neraca Daerah 4.307,24 5.556,59 7.138,64

Dikurangi:

2 Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan 0,22 11,78 6,01

Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran 4.307,02 5.544,81 7.132,63

No UraianTahun Rata-rata

Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012*

A Belanja Mengikat 7.557,37 8.545,27 9.899,91 9.691,39 20,57

B Belanja Langsung 2.606,38 4.783,08 5.491,40 5.628,43 15,97

1 Belanja Dedicated 2.606,38 4.783,08 5.491,40 5.628,43 32,77

C Pembiayaan Pengeluaran

71,87 24,86 11,23 109,32 25,27

1 Pembayaran Utang Pokok

71,87 24,86 11,23 109,32 25,27

Total (A+B+C) 10.235,62 13.353,03 15.402,54 15.429,14 12,96

Tabel 3.12. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Provinsi DKI

JakartaTahun 2007-2012

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

Tabel 3.13. Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

Provinsi DKI JakartaTahun 2009-2011

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2011 (Audited BPK)

Tabel 3.14. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Belanja

DedicatedProvinsi DKI Jakarta Tahun

2009-2012(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011 (Audited BPK)

*) Laporan Keuangan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 (Unaudited)

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

110 111

3.3.2 Proyeksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Tahun 2013-2017

A. Kebijakan Dan Proyeksi Pendapatan Tahun 2013-2017

Dengan melihat performa Pendapatan Daerah tahun 2007-2012, pada masa yang akan datang pendapatan daerah diharapkan dapat meningkat lebih tinggi lagi, yang diikuti dengan berbagai upaya-upaya untuk dapat mencapainya.

Tahun 2013-2017, dirumuskan beberapa kebijakan pendapatan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, yaitu sebagai berikut:

a. Penyesuaian dasar pengenaan pajak daerah;

b. Penyesuaian tarif Pajak Daerah tertentu

c. Perluasan basis pajak yang masih dapat dilakukan dengan Online System Pajak Daerah yang telah dilakukan sejak 2010 dengan 800 Wajib Pajak dan terus dikembangkan hingga ditargetkan 14.000 Wajib Pajak pada tahun 2017;

d. Pemberlakuan Pajak Rokok Tahun 2014, dimana dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diamanatkan bahwa Pajak Rokok merupakan Pajak Daerah yang dipungut oleh Provinsi;

e. Penyesuaian sewa parkir secara periodik;

f. Penambahan jenis retribusi baru (Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing);

g. Peningkatan kerjasama intensifikasi pemungutan PPh orang pribadi; dan

h. Optimalisasi laba BUMD.

Kebijakan tersebut diatas diformulasikan sedemikian rupa sehingga diperoleh proyeksi pendapatan sebagaimana tabel berikut:

No UraianTahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Pertumbuhan Ekonomi (&) 6,90 7,00 7,10 7,20 7,30

2 Inflasi 5.0 - 6,0 5,5 - 6,0 6,5 - 7,5 5,5 - 6,5 6,0 - 7,0

No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

Pendapatan 41.525,34 53.197,03 63.955,60 83.707,89 103.982,01

1 Pendapatan Asli Daerah 26.670,45 34.258,57 40.100,47 47.902,04 57.376,73

1.1 Pajak Daerah 21.918,00 28.457,00 33.883,82 41.228,78 50.200,37

1.2 Retribusi Daerah 1.500,00 2.207,50 2.369,63 2.547,83 2.743,72

1.3Hasil Pengelolaan Keuangan daerah Yang Dipisahkan

415,24 615,00 719,00 841,00 984,00

1.4 lain-lain PAD Yang Sah 2.837,21 2.979,07 3.128,02 3.284,42 3.448,64

2 Dana Perimbangan 9.248,95 15.130,98 21.783,63 33.590,78 44.244,45

2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 8.692,21 14.492,00 21.094,81 32.793,71 43.336,68

2.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 255,56 281,12 295,17 324,69 340,92

2.3 Dana Alokasi Umum 301,18 357,86 393,65 472,38 566,85

3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 5.605,93 3.807,48 2.071,50 2.215,08 2.360,83

Tabel 3.15. Proyeksi Indikator Makro

Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 - 2012

(Dalam Persen)

Sumber: Bappeda dan BPS Provinsi

DKI Jakarta

Tabel 3.16. Proyeksi Pendapatan

Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: BPKD dan DPP Provinsi DKI Jakarta

B. Kebijakan Dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2013-2017

Kebijakan Belanja Daerah tahun 2013-2017 secara umum sebagai berikut:

1. Memenuhi pelaksanaan Program Unggulan yang merupakan Program Prioritas dalam pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun;

2. Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;

3. Memenuhi pelaksanaan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal dan operasional;

4. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang;

5. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan;

6. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro Growth, Pro Environment, MDG’s dan MP3EI), pemenuhan ketentuan perundang-undangan (anggaran pendidikan lebih dari 20 persen), pendampingan program-program pemerintah pusat,serta pendampingan program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan Internasional;

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

112 113

dan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Dari sisi Pengeluaran, difokuskan untuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan pembayaran utang pokok. Gambaran rencana Pembiayaan Daerah tahun 2013-2017, dapat dilihat pada tabel berikut:

3.3.3 Penghitungan Kerangka PendanaanSelanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung dengan mengisi tabel, sebagai berikut:

7. Meningkatkan pelayanan masyarakat dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten hingga Provinsi;

8. Menyesuaikan gaji pegawai sesuai dengan kebijakan Pemerintah.

Belanja Daerah dialokasikan dengan mendasarkan pada prioritas kebutuhan, yang terbagi menjadi belanja yang bersifat mengikat dan Belanja Prioritas. Belanja Prioritas diklasifikasikan lagi dengan mempertimbangkan urgensi menjadi prioritas I, prioritas II dan prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya.

Program Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program prioritas yang menunjang pencapaian visi dan misi Gubernur. Program Prioritas II merupakan program dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai dengan SPM. Program Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/kota serta belanja tidak terduga. Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan pemenuhan dana pada Prioritas I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar.

Alokasi Belanja terlebih dahulu digunakan untuk memenuhi kebutuhan Belanja Tidak Langsung yang bersifat mengikat dan Belanja Prioritas I, serta untuk memenuhi Pengeluaran Pembiayaan yang bersifat Wajib.

Berikut digambarkan Proyeksi Alokasi Belanja Daerah tahun 2013-2017 khusus untuk pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Prioritas I.

C. Kebijakan Dan Proyeksi Pembiayaan Daerah 2013-2017

Kebijakan Pembiayaan Daerah di masa yang akan datang, dari sisi Penerimaan yaitu dengan menggunakan perkiraan penerimaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya dan penerimaan dari Pinjaman Daerah, yaitu untuk pembiayaan Mass Rapid Transit (MRT)

No UraianTahun

2013 2014 2015 2016 2017

A Belanja Mengikat 10.853,15 12.236,92 13.797,13 15.556,26 17.539,69

B Belanja Langsung (Prioritas I) 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02

C Pengeluaran Pembiayaan 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69

1 Penyertaan Modal Pemerintah 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69

2 Pembayaran Utang Pokok 58,19 - - - -

Total (A+B) 39.878,91 53.552,72 52.909,67 52.712,08 44.042,40

No UraianTahun

2013 2014 2015 2016 2017

Pembiayaan Netto 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89

1 Penerimaan Pembiayaan 8.454,55 9.738,34 12.435,50 14.025,15 16.403,58

1.1 Penggunaan SiLPA 8.344,55 6.836,45 8.674,41 10.873,55 15.642,69

1.2 Penerusan Pinjaman JEDI 110,00 159,40 160,30 150,10 138,20

1.3 Penerusan Pinjaman MRT - 2.742,49 3.600,79 3.001,50 622,69

2 Pengeluaran Pembiayaan 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69

2.1 Penyertaan Modal Pemerintah 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69

2.1 Pembayaran Utang Pokok 58,19 - - - -

No Uraian

Tahun

2013 (Rp)

2014 (Rp)

2015 (Rp)

2016 (Rp)

2017 (Rp)

1 Pendapatan 41.525,34 53.197,03 63.955,60 83.707,89 103.982,01

2 Penggunaan SiLPA 8.344,55 6.836,45 8.674,41 10.873,55 15.642,69

3 Penerusan Pinjaman JEDI 110,00 159,40 160,30 150,10 138,20

4 Penerusan Pinjaman MRT - 2.742,49 3.600,79 3.001,50 622,69

Total Penerimaan 49.979,89 62.935,37 76.391,10 97.733,04 120.385,59

5 Belanja Mengikat 10.853,15 12.848,40 15.210,50 18.006,89 21.317,42

6 Belanja Prioritas 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02

7 Pengeluaran Pembiayaan 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69

Kapasitas Riil Kemampuan 10.100,98 8.771,17 22.068,06 42.570,33 72.565,46

Tabel 3.17. Proyeksi Belanja Mengikat dan Prioritas I Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2013-2017(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Bappeda dan BPKD Provinsi

DKI Jakarta

Tabel 3.18. Proyeksi Pembiayaan

Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: BPKD Provinsi DKI Jakarta

Tabel 3.19. Proyeksi Kapasitas Riil

Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2013-2017(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Bappeda dan BPKD Provinsi

DKI Jakarta

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

114 115

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah, yang kemudian akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung yang belum dialokasikan, dengan proyeksi seperti digambarkan pada tabel berikut.

Dengan demikian, Kapasitas Riil Keuangan Daerah telah digunakan untuk memenuhi Belanja Prioritas II dan III, secardapat dialokasikan sebagaimana tabel berikut:

Penetapan persentase tiap tahun sesuai urutan prioritas (I, II, dan III) bukan menunjukkan urutan besarnya persentase tetapi lebih untuk keperluan pengurutan pemenuhan kebutuhan pendanaannya. Besar persentase ditentukan sesuai analisis umum tentang kapasitas pendanaan dari program prioritas yang dibayangkan akan menunjang prioritas dimaksud. Evaluasi atau analisis dari penyelenggaraan pembangunan daerah dimasa lalu cukup baik untuk mendapatkan gambaran yang diinginkan.

Kerangka pendanaan selama 5 (lima) tahun ditampilkan pada tabel berikut.

No UraianTahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah 10.100,98 8.771,17 22.068,06 42.570,33 72.565,46

2 Proyeksi Belanja Prioritas I 6.371,26 4.482,00 17.135,50 36.897,89 66.042,15

3 Proyeksi Belanja Prioritas II 3.729,72 4.289,18 4.932,56 5.672,44 6.523,30

Surplus / Berimbang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

No UraianTahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Pendapatan 41.525,34 53.197,03 63.955,60 83.707,89 103.982,01

a Pendapatan Asli Daerah 26.670,45 34.258,57 40.100,47 47.902,04 57.376,73

- Pajak Daerah 21.918,00 28.457,00 33.883,82 41.228,78 50.200,37

- Retribusi Daerah 1.500,00 2.207,50 2.369,62 2.547,83 2.743,72

-Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

415,24 615,00 719,00 841,00 984,00

- Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2.837,21 2.979,07 3.128,02 3.284,42 3.448,64

b Dana Perimbangan 9.248,95 15.130,98 21.783,63 33.590,78 44.244,45

- Bagi Hasil Pajak 8.692,21 14.492,00 21.094,81 32.793,71 43.336,68

- Bagi Hasil Bukan Pajak 255,56 281,12 295.17 324,69 340,92

- Dana Alokasi Umum 301,18 357,86 393,65 472,38 566,85

c Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 5.605,93 3.807,48 2.071,50 2.215,08 2.360,83

2 Belanja 45.576,33 57.829,39 72.490,31 94.431,54 119.462,90

a Belanja Tidak Langsung 14.582,87 17.137,58 20.143,06 23.679,33 27.840,72

- Belanja Mengikat 10.853,15 12.848,40 15.210,50 18.006,89 21.317,42

- Prioritas III 3.729,72 4.289,18 4.932,56 5.672,44 6.523,30

b Belanja Langsung 30.993,46 40.691,81 52.347,25 70.752,21 91.622,17

- Prioritas I 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02

- Prioritas II 6.371,26 4.482,00 17.135,50 36.897,89 66.042,15

Surplus / Defisit 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89

3 Pembiayaan 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89

a Penerimaan 8.454,55 9.738,34 12.435,50 14.025,15 16.403,58

b Pengeluaran 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922.69

Total APBD 49.979,89 62.935,37 76.391,10 97.733,04 120.385,59

No Prioritas Belanja

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

1 Prioritas I

70,91 24.622,21 80,50 36.209,82 78.28 35.211,75 75,26 33.854,32 56,87 25.580,02

2 Prioritas II

18,35 6.371,26 9,96 4.482,00 38.09 17.135,50 82,03 36.897,89 146,82 66.042,15

3 Prioritas III

10,74 3.729,72 9,54 4.289,18 10,97 4.932,56 12,61 5.872,44 14.50 6.523,30

Total 34.723,18 44.980,99 57.279,81 76.424,65 98.145,48

Tabel 3.20. Proyeksi Penggunaan

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Bappeda DKI Jakarta

Tabel 3.21. Kerangka Pendanaan

Alokasi Prioritas I, II, dan III Provinsi DKI JakartaTahun 2013 – 2017

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Bappeda Provinsi DKI Jakarta

Tabel 3.22. Proyeksi APBD Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2013-2017

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Bappeda, BPKD, dan

DPP Provinsi DKI Jakarta

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

116 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 4ANALISIS ISU - ISU STRATEGISPermasalahan dan tantangan yang dihadapi Provinsi DKI Jakarta meliputi

permasalahan dan tantangan yang terkait dengan infrastruktur wilayah, daya

dukung lingkungan dan sumber daya alam, ketahanan sosial dan budaya,

kapasitas dan kualitas pemerintahan, kerjasama regional, dan daya saing

ekonomi daerah.

118 119RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

BAB4

ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan DaerahPemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin membaiknya berbagai indikator pembangunan. Namun demikian, sebagai kota yang multifungsi, sampai saat ini Jakarta tetap menyandang banyak permasalahan, baik dari eksternal maupun internal. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi Provinsi DKI Jakarta meliputi permasalahan dan tantangan yang terkait dengan infrastruktur wilayah, daya dukung lingkungan dan sumber daya alam, ketahanan sosial dan budaya, kapasitas dan kualitas pemerintahan, kerjasama regional, dan daya saing ekonomi daerah.

4.1.1 Sistem TransportasiPembangunan transportasi di DKI Jakarta masih dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain kapasitas jalan yang tidak mencukupi, terbatasnya ketersediaan dan pelayanan angkutan umum, tidak terintegrasinya sistem dan jaringan transportasi multimoda, ketersediaan dan akses prasarana jalan untuk mendukung pelabuhan dan bandar udara, transportasi laut ke wilayah Kepulauan Seribu dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas.

Kapasitas jalan sudah tidak mencukupi untuk memenuhi pergerakan orang dan barang yang terus meningkat dari dalam kota maupun dari luar kota Jakarta. Penambahan ruas jalan yang hanya sekitar 1 (satu) persen per tahun tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang mencapai sekitar 11 persen per tahun. Kondisi ini menyebabkan terganggunya kelancaran lalu lintas dan menimbulkan titik-titik kemacetan. Hampir semua ruas jalan arteri di Jakarta sudah mengalami kemacetan.

Terbatasnya ketersediaan dan pelayanan angkutan umum menyebabkan masih tingginya penggunaan kendaraan pribadi. Kapasitas angkutan umum hanya mampu melayani sekitra 19 persen dari jumlah permintaan perjalanan. Pertambahan kendaraan bermotor terus meningkat setiap waktu. Data tahun 2011 menunjukkan bahwa penambahan jumlah kendaraan roda empat setiap hari mencapai 550 unit dan kendaraan roda dua 1600 unit.

Sistem dan jaringan transportasi multimoda belum terintegrasi dengan baik menyebabkan tidak efisien dan efektifnya mobilitas penduduk. Sistem transportasi angkutan jalan raya tidak terhubung dengan baik dengan sistem dan jaringan transportasi berbasis rel. Begitu pula sistem dan jaringan angkutan bus massal (busway) belum terintegrasi dengan sistem angkutan feeder yang melayani permukiman masyarakat.

Ketersediaan prasarana jalan dan akses untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandar Udara Soekarno-Hatta tidak memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses aliran barang yang akhirnya menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Akses jalan menuju dan dari pelabuhan dan bandara menggunakan jaringan jalan yang juga digunakan untuk menunjang kegiatan perkotaan lainnya. Padahal kendaraan barang yang melintas termasuk kendaraan dengan beban berat. Selain merusak daya tahan jalan yang ada juga meningkatkan beban jalan dan kemacetan lalu lintas pada ruas jalan yang dilewatinya.

Ketersediaan dan pelayanan transportasi laut ke wilayah Kepulauan Seribu masih terbatas untuk melayani pergerakan orang dan barang sehingga mengurangi aksesibilitas dan konektivitas dengan Kota Jakarta.

Kemacetan di Jakarta disebabkan juga oleh rendahnya tingkat kedisplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Ketidakdisiplinan tersebut dapat dilihat dari cara berkendara yang tidak tertib, tidak mematuhi rambu lalu lintas dan pelanggaran etika pada lampu pengaturan lalu lintas.

4.1.2 Banjir dan GenanganBanjir dan genangan air merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi dalam pembangunan di DKI Jakarta. Berdasarkan faktor penyebabnya, banjir yang terjadi di DKI Jakarta dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: i) banjir akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah hulu sungai yang menyebabkan meluapnya air sungai dan menggenangi wilayah permukiman; ii) banjir yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan di wilayah hilir atau di Jakarta dengan topografi wilayah rendah; iii) banjir dan genangan akibat pasang air laut (rob). Bencana banjir luar biasa terjadi apabila ketiga faktor penyebab banjir dan genangan tersebut terjadi secara bersamaan, seperti pada tahun 2002 dan 2007 yang mengakibatkan kerugian fisik-material dan ekonomi sangat besar bagi warga kota.

Banjir akibat tingginya intensitas hujan di wilayah hulu terutama di Bogor dan Depok meningkatkan volume dan tinggi air pada sungai Ciliwung yang mengalir ke Kota Jakarta. Peningkatan volume air yang masuk langsung ke sungai disebabkan semakin berkurangnya daerah resapan air di hulu sungai akibat perubahan fungsi lahan yang tidak terkendali. Air hujan yang masuk melebihi kapasitas dan daya tampung sungai yang makin dangkal dan menyempit. Meningkatnya volume air sungai pada waktu terjadinya hujan deras di wilayah hulu dapat dimonitor dari ketinggian pintu air di Katulampa Bogor. Di samping berkurangnya daerah resapan, pendangkalan dan penyempitan sungai di sepanjang daerah aliran Sungai Ciliwung meningkatkan potensi banjir karena meluapnya air sungai. Selain itu perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan lingkungan seperti membuang sampah di selokan dan sungai dapat menghambat aliran air serta terjadinya sedimentasi yang mengurangi kapasitas sungai dan saluran.

Banjir akibat tingginya intensitas curah hujan di Jakarta terjadi pada satu waktu ketika peningkatan volume air hujan tidak dapat ditampung sungai dan saluran drainase kota yang ada. Selain itu, Jakarta juga merupakan muara dari 13 sungai yang mengalir dari wilayah

Kapasitas jalan sudah tidak mencukupi untuk memenuhi pergerakan orang dan barang yang terus meningkat dari dalam kota maupun dari luar kota Jakarta.

Di samping berkurangnyadaerah resapan, pendangkalan dan penyempitan sungai di sepanjang daerah aliran SungaiCiliwung meningkatkan potensi banjir karena meluapnya air sungai.

120 121

hulu dengan 40 persen topografi wilayah Jakarta merupakan dataran rendah (1-1,5 meter dpl). Beberapa bagian wilayah Jakarta menjadi lokasi langganan banjir dan genangan karena terletak pada dataran rendah dan daerah aliran sungai.

Banjir dan genangan terjadi juga akibat pasang air laut atau dikenal dengan banjir rob yang terjadi di pantai utara Jakarta. Gelombang tinggi disertai banjir rob yang terjadi di perairan utara Jakarta disebabkan karena perubahan angin barat yang terjadi di musim penghujan. Dampak banjir rob di pesisir pantai utara Jakarta semakin parah dengan terjadinya penurunan tanah yang mencapai 10 centimeter setiap tahunnya.

4.1.3 Perumahan dan PermukimanPerumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penyediaannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemenuhan kebutuhan rumah masih dihadapkan pada masalah penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta. Sementara kebutuhan rumah terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan keluarga baru. Perhitungan kekurangan kebutuhan rumah (backlog) mencapai 700.000 rumah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir atau sekitar 70.000 rumah setiap tahunnya.

Pemenuhan kebutuhan rumah dihadapkan pada keterbatasan lahan di wilayah Jakarta. Sehingga penyediaan kebutuhan rumah oleh pemerintah dan swasta lebih banyak dibangun secara vertikal dibandingkan dengan rumah horizontal yang membutuhkan lahan besar. Namun, penyediaan hunian secara vertikal masih dihadapkan pada adanya kesenjangan budaya masyarakat yang belum terbiasa tinggal di hunian vertikal.

Permasalahan lainnya terkait kondisi dan kualitas lingkungan adalah permukiman yang kurang sehat dan tertata. Meskipun luas permukiman kumuh cenderung menurun dan menjadi 5.050 hektar pada tahun 2008, namun peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya permukiman kumuh baru. Selain itu masih banyak kawasan permukiman kumuh liar yang menempati lahan publik misalnya sepanjang bantaran sungai, rel kereta api, waduk dan lahan kosong.

4.1.4 Ruang Terbuka Hijau (RTH)Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan elemen penting dalam pembangunan kota untuk meningkatkan kualitas ruang kota yang asri, nyaman dan sehat. Ketersediaan RTH di DKI Jakarta masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. Permasalahan RTH di DKI Jakarta meliputi penyediaan dan penyebaran dan kualitas RTH publik dan privat di seluruh wilayah serta pengembangan tajuk hijau.

Peningkatan penyediaan RTH publik menghadapi masalah terbatasnya jumlah lahan yang dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau. Upaya yang dilakukan adalah melalui pembebasan lahan privat yang sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang sebagai ruang terbuka hijau, dan mendorong masyarakat/privat untuk meningkatkan luas RTH di lahan milik

mereka. Peran serta masyarakat dalam peningkatan RTH diwujudkan dalam pengembangan tajuk hijau terutama melalui penghijauan lingkungan dan bangunan. Permasalahan lain dalam adalah belum meratanya penyebaran RTH secara proporsional di wilayah DKI Jakarta.

Selanjutnya untuk waktu ke depan pemangku kepentingan pembangunan daerah di Jakarta harus dapat mendorong penyediaan RTH yang mencukupi dan memadai serta jalur hijau pada jaringan jalan, sempadan sungai, danau, waduk dan situ, gedung-gedung bertingkat seperti mal, gedung perkantoran, apartemen, hotel, dan fasilitas publik. Di samping itu, diperlukan upaya identifikasi ruang dan kawasan yang dapat difungsikan kembali dan berpotensi sebagai RTH serta upaya membebaskan lahan milik publik secara bertahap untuk dimanfaatkan sebagai RTH.

4.1.5 Kemiskinan KotaSebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, kemiskinan perkotaan masih menjadi permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan DKI Jakarta. Secara kuantitas jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan terus mengalami penurunan, namun belum sepenuhnya terselesaikan. Satu hal yang perlu dicermati terkait angka kemiskinan adalah potensi meningkatnya jumlah penduduk yang masuk dalam kategori rawan miskin yang sangat rentan terkena dampak perubahan kebijakan ekonomi.

Selain menimbulkan masalah ekonomi, kemiskinan kota juga dapat menimbulkan pengaruh terhadap ketentraman dan ketertiban umum. Berbagai gangguan dan masalah sosial seringkali disebabkan karena tekanan kemiskinan sebagai faktor pemicu. Apabila tidak ditangani dengan serius dan sistematis kondisi ini dapat menimbulkan ganggguan terhadap ketertiban umum. Penanganan masalah sosial ini tidak cukup hanya diserahkan pada pemerintah saja, akan tetapi dibutuhkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan terutama pemuka masyarakat, tokoh agama dan para pembina masyarakat di tingkat lokal.

4.1.6 Reformasi BirokrasiReformasi birokrasi merupakan konsep dengan ruang lingkup yang luas, mencakup pembenahan struktural, prosedural, kultural, dan etika birokrasi. Birokrasi diharapkan menjadi pelayan masyarakat, abdi negara dan teladan bagi masyarakat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan berbagai program dalam rangka reformasi birokrasi, antara lain: penataan struktur birokrasi, penataan distribusi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan promosi PNS secara terbuka, pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (e-Government), penyederhanaan sistem perizinan dan non perizinan, serta peningkatan remunerasi berdasarkan “merit system”.

Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi antara lain pelaksanaan konsep reformasi birokrasi secara efisien dan efektif, pembenahan birokrasi menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku (mind set) seluruh aparat pemerintahan secara terpadu dan berkesinambungan. Selain itu upaya penataan kelembagaan atau institusi yang

Peningkatan penyediaan RTH publik menghadapi masalah terbatasnya jumlah lahan yang dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau.

Selain menimbulkan masalah ekonomi, kemiskinan kota juga dapat menimbulkanpengaruh terhadap ketentraman dan ketertiban umum.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

122 123

efisien dengan tata laksana yang jelas (transparan), kapasitas SDM yang profesional dan akuntabilitas tinggi serta pelayanan publik yang prima. Kemudian, permasalahan lainnya dalam konteks ini adalah mensinergikan antar lembaga pemerintah dan belum optimalnya sinergitas pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang profesional.

4.1.7 Pembangunan PendidikanPendidikan merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing Jakarta di tingkat global. Penyelenggaraan pendidikan menjadi perhatian semua pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Permasalahan pendidikan ditandai dengan masih banyaknya prasarana dan sarana pendidikan dasar yang perlu diperbaiki dan peningkatan proses belajar mengajar agar lulusan dapat lebih berkualitas. Dalam hal ini perlu juga ditingkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan agar metode dan proses dapat diterima oleh peserta didik, sehingga proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Permasalahan lainnya adalah belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam penataan dan pengembangan urusan pendidikan dan peningkatan akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat serta masih terjadi tawuran antar pelajar.

Penyelenggaraan pendidikan di DKI Jakarta dikembangkan untuk mendorong peningkatan daya saing global, melalui penyediaan sistem penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang berkualitas dan berstandar internasional, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengajaran yang handal, kualitas sumber daya manusia pendidikan yang mumpuni, sistem pendidikan yang komprehensif, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan penerapan sistem rayonisasi dalam penerimaan peserta didik baru.

4.1.8 Kesehatan MasyarakatPembangunan kesehatan secara umum telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namum demikian masih ditemukan beberapa permasalahan yang perlu penyelesaian dan mendapat perhatian semua pemangku kepentingan antara lain: belum optimalnya pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan, masih adanya angka kematian ibu dan anak, keterbatasan jumlah dan mutu tenaga kesehatan, serta penyebarannya yang kurang merata, pelayanan pada rumah sakit dan puskesmas juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya, masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan.

Penyelenggaraan kesehatan di DKI Jakarta dikembangkan dengan mendorong promosi kesehatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kesehatan lingkungan dan perorangan, optimalisasi sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga Jakarta khususnya keluarga miskin, penerapan ISO pada fasilitas kesehatan, penyempurnaan sistem rujukan, optimalisasi kegawat daruratan, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan, serta peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana kesehatan.

4.1.9 Penataan RuangRTRW 2030 merupakan dokumen yang memberikan arah kebijakan pemanfaatan ruang dalam waktu 20 tahun mendatang. Dalam praktiknya, pembangunan kota seringkali dihadapkan pada masalah keterbatasan lahan, sementara kebutuhan pembangunan terus meningkat. Pemanfaatan ruang kota seringkali melebihi kapasitas daya dukungnya dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang ada.

Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan penataan ruang adalah peningkatan efektivitas RTRW sebagai instrumen pembangunan yang secara konsisten digunakan untuk mewujudkan ruang kota yang aman, nyaman dan berkualitas. Pengendalian pemanfaatan ruang belum dilakukan secara konsisten dikarenakan belum lengkapnya perangkat dan piranti peraturan untuk menunjang pelaksanaan RTRW. Penyelesaian permasalahan terkait penataan ruang tersebut menjadi tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu dengan memperkuat pengendalian pemanfaatan ruang (sesuai UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang) melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi yang tegas.

4.1.10 Ketentraman, Ketertiban, dan Keamanan MasyarakatKetentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat merupakan kondisi yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkan Kota Jakarta yang aman, nyaman dan berdaya saing. Keragaman sosial dan budaya masyarakat Jakarta merupakan potensi pembangunan, di sisi lain dapat menjadi faktor pendorong terjadinya konflik sosial yang bersifat primodial dan partisan apabila tidak dikelola dengan baik. Konflik dan ketegangan sosial biasanya terjadi akibat fanatisme berlebihan dari suatu kelompok masyarakat. Kondisi ini dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam masyarakat sehingga mudah emosi dan terprovokasi yang berkembang menjadi konflik horizontal antar warga masyarakat. Konflik sosial semacam ini sering terjadi di sejumlah wilayah dengan latar belakang dan penyebabnya yang kadang-kadang sangat sederhana.

Di sisi lain, pemahaman dan implementasi demokrasi yang tidak komprehensif telah menjurus pada kebebasan yang tak terkendali. Sebagian masyarakat merasa bebas untuk berbuat apa saja tanpa mengindahkan hukum. Kebebasan dan unjuk kekuatan telah menjadi model dan instrumen untuk menyampaikan tuntutan, yang bila tidak dikendalikan secara hati-hati berpotensi untuk menjadi tindakan-tindakan anarkis yang sangat meresahkan dan mengganggu kehidupan normal masyarakat. Dengan demikian kedewasaan dan sikap-sikap elegan khususnya pada masyarakat DKI Jakarta menjadi sesuatu yang patut diperhatikan dalam rangka mewujudkan kenyamanan dan ketertiban di masyarakat. Dalam pengendalian ketentraman, ketertiban, dan keamanan masyarakat, permasalahan lainnya adalah peningkatan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan Jakarta yang aman, tentram dan tertib.

Pendidikan merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing Jakarta di tingkat global.

Pembangunan kota seringkali dihadapkan pada masalah keterbatasan lahan, sementara kebutuhan pembangunan terus meningkat.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

124 125

4.1.11 Perubahan Iklim Perubahan iklim yang terjadi secara global memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan wilayah dan kelompok masyarakat miskin perkotaan. Kawasan pesisir pantai Jakarta termasuk area yang memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terkena dampak dan resiko perubahan iklim. Faktor lain yang menyebabkan tingginya tingkat kerentanan Kota Jakarta adalah jumlah dan kepadatan penduduk serta persentase masyarakat miskin kota yang tinggal di pesisir pantai.

Perubahan iklim yang terjadi telah mempengaruhi pola curah hujan setiap tahunnya, peningkatan suhu permukaan dan pola angin yang berubah-ubah. Selain itu, perubahan iklim juga akan meningkatkan ancaman bencana hidrometeorologis di Jakarta antara lain banjir, rob, dan kekeringan. Dampak lainnya adalah terjadinya kerusakan (degradasi) dan penurunan kualitas sumber daya lahan, serta terganggunya ketahanan pangan dan pada gilirannya akan berimplikasi kepada peningkatan jumlah kemiskinan. Permasalahan yang muncul ini sebagai akibat dampak perubahan iklim sehingga perlu diantisipasi oleh seluruh pemangku kepentingan.

4.1.12 Pencemaran LingkunganPermasalahan pencemaran lingkungan dapat berdampak pada keberlanjutan pembangunan kota sehingga perlu diselesaikan secara komprehensif. Terdapat 3 (tiga) kelompok permasalahan pencemaran lingkungan di DKI Jakarta, yaitu persampahan, pengelolaan air limbah dan penanganan polusi udara.

Pengelolaan persampahan dihadapkan pada masalah meningkatnya produksi sampah kota, sistem pengelolaan sampah yang belum terpadu, dan terbatasnya penyediaan tempat pemrosesan akhir. Peningkatan produksi sampah kota merupakan konsekuensi logis dari pertambahan penduduk yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi serta peningkatan aktivitas perkotaan. Pengelolaan sampah kota masih dilaksanakan dengan paradigma “membuang sampah” belum pada “mengolah sampah dari sumbernya”. Dengan kata lain masyarakat belum didorong sepenuhnya untuk melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, recycle). Penyediaan tempat proses akhir sampah dihadapkan pada keterbatasan lahan sehingga masih bergantung pada kerjasama dengan wilayah sekitarnya dalam pemanfaatan lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berada di wilayah sekitar.

Pengelolaan kualitas air permukaan masih dihadapkan pada terus meningkatnya pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah domestik rumah tangga dan sampah padat. Cakupan pelayanan sistem pengelolaan air limbah terpusat belum memadai dan melayani seluruh wilayah kota. Selain itu pengelolaan limbah setempat belum banyak digunakan terutama pada kawasan-kawasan permukiman yang tidak terencana. Pencemaran air tanah disebabkan terutama oleh penggunaan septic tank yang belum memenuhi standar lingkungan. Saat ini pada kawasan perumahan baru terencana penggunaan septic tank sebagai penampungan limbah domestik sudah banyak dilakukan, meski masih perlu disosialisaikan tentang

penggunaan septic tank yang memenuhi standar lingkungan. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) belum banyak diterapkan pada skala kota, tetapi masih terbatas pada lokasi industri logam berat dan pengolahan limbah rumah sakit.

Sedangkan sumber utama pencemaran udara berasal dari emisi kendaraan bermotor. Polusi udara berpengaruh pada penurunan kualitas kesehatan penduduk yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas daerah.

4.1.13 Pengelolaan Air Bersih Pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas kota maka kebutuhan air bersih juga terus meningkat. Permasalahan pokok dalam pemenuhan air bersih, meliputi: i) masih terbatasnya cakupan pelayanan air bersih; ii) terbatasnya sumber air bersih selain yang berasal dari air tanah; iii) keterbatasan jaringan pelayanan air bersih.

Penyediaan air bersih yang berasal dari sumber air tanah perlu dikendalikan secara ketat dengan memperhatikan prinsip keseimbangan lingkungan. Pengambilan air tanah yang tidak terkendali menimbulkan dampak terhadap penurunan muka tanah (land subsidence) yang sampai saat ini berkisar antara 1-15 centimeter per tahun terutama di wilayah pantai utara Jakarta. Penurunan muka tanah juga disebabkan oleh adanya beban bangunan (settlement), konsolidasi alamiah dari lapisan lapisan tanah dan gaya gaya tektonik.

Meskipun penyediaan air bersih sudah mencakup lebih dari 75 persen rumah tangga di Jakarta, namun secara kualitas penyediaan air bersih masih menggunakan sumber air tanah (sumur) dan cakupan pelayanan dari sistem perpipaan masih rendah. Ketersediaan air baku secara berkelanjutan sebagai sumber air bersih menjadi masalah utama yang perlu diselesaikan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air bersih perpipaan, karena selama ini sumber air baku masih mengandalkan pengolahan air sungai dan pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur.

4.1.14 Ketahanan PanganPangan merupakan kebutuhan dasar yang paling hakiki bagi manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi agar kelangsungan hidup masyarakat terjaga dengan baik. Permasalahan ketahanan pangan yang perlu mendapat perhatian antara lain: kontinuitas pemenuhan gizi masyarakat, aksesibilitas masyarakat atas pangan, pola konsumsi pangan, peningkatan mutu dan keamanan pangan, penguatan jalur distribusi pangan, dan kehandalan kelembagaan pangan dan gizi.

Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di Provinsi DKI Jakarta perlu upaya untuk meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan terutama kelembagaan yang menangani masalah pangan dan gizi. Peningkatan aksesibilitas pangan menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan mengingat Provinsi DKI Jakarta bukan merupakan daerah

Perubahan iklim yang terjadi telah mempengaruhi pola curah hujan setiap tahunnya, peningkatan suhu permukaan dan pola angin yang berubah-ubah.

Penyediaan air bersih yang berasal dari sumber air tanah perlu dikendalikan secara ketat dengan memperhatikan prinsip keseimbangan lingkungan.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

126 127

lumbung pangan, sehingga sangat bergantung pada pasokan pangan daerah sekitarnya. Upaya peningkatan ketersediaan pangan perlu dilakukan terutama dalam kaitannya dengan distribusi komoditas kebutuhan pokok. Selain itu, ketatnya persaingan pasar antara produk domestik dengan produk impor diduga menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat di pasar. Permasalahan lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan di DKI Jakarta yang berkelanjutan.

4.1.15 Ketahanan Energi Listrik dan GasKebutuhan energi listrik setiap tahunnya terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan perkembangan kegiatan rumah tangga dan usaha. Peningkatan beban listrik di seluruh wilayah Jakarta, termasuk kebutuhan energi listrik di wilayah Kepulauan Seribu masih bergantung pasokan dari pembangkit listrik yang ada. Kebutuhan energi listrik di DKI Jakarta masih sangat bergantung pasokan pembangkit di Muara Karang dan belum ada penambahan pasokan dari sistem pembangkit baru. Pembangkit tenaga listrik di Provinsi DKI Jakarta seluruhnya dibangkitkan mesin pembangkit (power generator) diesel dan air. Untuk itulah perlu dipikirkan upaya untuk meningkatkan penyediaan energi listrik dan sumber energi lainnya yang memadai dan mencukupi.

Dalam konteks sumber energi gas, penggunaan gas sebagai bahan bakar terus meningkat terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis. Untuk itu penyediaan energi dari gas perlu mendapat perhatian khusus dari para pemangku kepentingan pembangunan DKI Jakarta.

4.1.16 Stabilitas EkonomiPerekonomian makro daerah merupakan kondisi yang penting dalam pembangunan daerah. Dalam konteks ini stabilitas ekonomi merupakan faktor fundamental untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic growth). Perkembangan situasi stabilitas ekonomi saat ini tidak terlepas peran dari indikator makro ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, dan nilai tukar mata uang asing.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta secara sektoral memperlihatkan sektor-sektor unggulan (yang mempunyai peran dominan dalam perekonomian Jakarta) seperti: sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor industri pengolahan; sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan yang relatif stabil. Kemudian untuk laju inflasi di DKI Jakarta hampir selalu berada di bawah nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir hingga tahun 2010. Sedangkan untuk nilai tukar dalam peranannya terhadap stabilitas ekonomi cenderung mengikuti dinamisasi dampak dari kebijakan Pemerintah Pusat dalam hal ini Bank Indonesia.

Selanjutnya untuk menindaklanjuti hal tersebut, diperlukan upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi makro melalui langkah-langkah untuk memperkuat daya tahan perekonomian domestik terhadap berbagai gejolak yang muncul, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengendalikan laju inflasi, stabilitas nilai tukar, serta tingkat bunga yang kompetitif.

4.1.17 Iklim InvestasiPermasalahan iklim investasi yang terjadi di DKI Jakarta diantaranya adalah kurang maksimalnya kebijakan pelayanan terpadu satu pintu penanaman modal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kewenangan pelayanan terpadu satu pintu pada saat ini hanya sebatas menerima berkas dokumen izin dan non izin selanjutnya akan diproses oleh SKPD terkait. Melihat tujuan dibentuknya pelayanan terpadu satu pintu adalah untuk mengurangi prosedur dan mempercepat waktu proses perizinan, maka kondisi yang terjadi saat ini belum menunjukan proses yang ideal.

Selanjutnya, selain permasalahan perizinan dan kepastian investasi dalam perbaikan iklim investasi, juga dipengaruhi oleh kondisi dan ketersediaan infrastruktur, kondisi ketentraman dan sistem ketenagakerjaan. Infrastruktur yang perlu mendapat perhatian adalah jalan, pelabuhan, bandar udara dan sistem transportasi yang masih belum mendukung secara maksimal bagi dunia usaha. Permasalahan lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan perbaikan iklim investasi.

4.1.18 Perdagangan dan JasaDKI Jakarta sebagai kota jasa memerlukan pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang memadai dan mencukupi agar dapat bersaing dengan kota-kota internasional lain. Untuk mewujudkan fungsi kota jasa tersebut permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah persiapan infrastruktur guna mengahadapi aktivitas perdagangan baik dalam maupun luar negeri terutama dalam menghadapi regionalisasi ekonomi. Hal ini penting karena regionalisasi ekonomi baik di lingkungan ASEAN maupun di luar ASEAN diperkirakan akan mempengaruhi perdagangan di DKI Jakarta. Dengan persiapan yang mantap maka kinerja DKI Jakarta dapat berkompetisi dalam konteks menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area), ACFTA (Asean-China Free Trade Area), dan kelompok perdagangan internasional lainnya. Untuk itu diperlukan persiapan secara terencana dan sistematis agar produk DKI Jakarta dapat berkompetisi dengan produk internasional, sehingga membanjirnya produk yang berasal dari luar negeri di DKI Jakarta dapat diantisipasi secara profesional.

Posisi strategis DKI Jakarta terhadap perekonomian nasional dan internasional membutuhkan dukungan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dan instrumen pembangunan untuk melangsungkan kegiatan perekonomian regional dan aktivitas jasa keuangan dan jasa lainnya berskala nasional dan intenasional. Di masa yang akan datang, DKI Jakarta dihadapkan pada tantangan untuk mengakomodir dan melayani kebutuhan dunia usaha secara lebih baik dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ketersediaan SDA dan infrastruktur publik yang mencukupi dan memadai serta berdaya saing didukung dengan kebijakan publik yang kondusif akan dapat mendukung iklim investasi secara berkelanjutan.

Kebutuhanenergi listrik di DKI Jakarta masih sangat bergantung pasokan pembangkit di Muara Karangdan belum ada penambahan pasokan dari sistem pembangkit baru. DKI Jakarta

sebagai kota jasa memerlukan pembangunan fasilitas dan infrastruktur yangmemadai dan mencukupi agar dapat bersaing dengan kota-kota internasional lain.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

128 129

4.1.19 Keuangan DaerahPembangunan Jakarta perlu didukung ketersediaan anggaran yang memadai. Mobilisasi sumber-sumber pendanaan pembangunan tidak saja bergantung pada sumber pembiayaan konvensional, akan tetapi perlu melihat sumber-sumber pembiayaan non-konvensional. Permasalahan umum dalam pembiayaan pembangunan daerah adalah meningkatkan dan memobilisasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah baik yang konvensional maupun non-konvensional.

Selain itu, DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan daerah lain. Sejalan dengan hal ini, DKI Jakarta harus mampu menyediakan prasarana dan sarana khusus yang sudah tentu memerlukan dana yang tidak sedikit. Dalam kaitannya dengan hal ini maka permasalahannya adalah meningkatkan dukungan pendanaan untuk pembiayaan pembangunan dalam kerangka Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tata kelola keuangan daerah perlu terus ditingkatkan terutama untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola keuangan daerah di semua tingkat pemerintah, mulai dari kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten administrasi dan provinsi. Selain itu, peningkatan profesionalitas seluruh pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga masih perlu mendapat perhatian khusus guna mewujudkan manajemen keuangan DKI Jakarta menjadi lebih akuntabel, efektif, efisien dan transparan serta sesuai standar yang ditentukan.

4.1.20 Kerjasama Antar Daerah di JabodetabekjurPembangunan DKI Jakarta sangat terkait pemanfaatan sumber daya dengan wilayah sekitarnya. Untuk itu diperlukan kerjasama antar daerah untuk menangani masalah yang bersifat regional seperti pengelolaan sampah, transportasi, polusi dan banjir. Permasalahan utama kerjasama antar daerah adalah belum optimalnya koordinasi dalam kerangka kerjasama di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur (Jabodetabekjur). Koordinasi untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan publik seperti transportasi dan pengelolaan air bersih masih perlu perhatian dari para pemangku kepentingan.

Dalam rangka kerjasama antar daerah di wilayah Jabodetabekjur telah dibentuk Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) yang memiliki tugas untuk mengkoordinasikan dan mensinkronkan program kerjasama antar provinsi dan kota/kabupaten di dalamnya. Untuk koordinasi BKSP dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus ditingkatkan berpedoman pada peningkatan pelayanan publik yang terintergrasi dengan pemerintah daerah sekitar.

4.2. Isu-isu StrategisIsu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan

penyelenggaraan pemerintahan daerah isu-isu strategis pembangunan Provinsi DKI Jakarta dirumuskan berdasarkan permasalahan-permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi pembangunan daerah kedepan, yang meliputi aspek fisik-lingkungan, sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legal-kelembagaan.

4.2.1 Pengembangan Sistem TransportasiPengembangan sistem transportasi merupakan kebutuhan utama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan daerah. Sebagai salah satu kota megapolitan di dunia, Jakarta menghadapi berbagai permasalahan transportasi akibat meningkatnya aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, perlu pengembangan sistem transportasi terpadu untuk memperlancar kegiatan produksi, distribusi barang dan jasa serta peningkatan aksesibilitas bagi manusia ataupun barang dan jasa.

Pengembangan sistem transportasi yang mengutamakan pada sistem angkutan umum massal yang bersinergi dengan angkutan darat, sungai dan udara diharapkan mampu meningkatkan mobilitas penduduk serta barang dan jasa di DKI Jakarta. Selain itu, pengembangan sistem transportasi di DKI Jakarta harus memperhatikan sistem transportasi wilayah yang lebih luas dan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan barang dari dan ke wilayah Bodetabek yang juga semakin meningkat.

4.2.2 Antisipasi Banjir, Rob, dan GenanganBanjir, rob, dan genangan merupakan ancaman bencana yang masih dihadapi dan diprioritaskan penanganannya. Bencana tersebut diakibatkan oleh banjir kiriman, hujan lokal, dan kenaikan muka air laut. Penanganannya masing-masing berbeda namun harus menjadi satu kesatuan strategi. Dalam implementasinya, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengefektifkan Masterplan Pengendalian Banjir yang meliputi perbaikan sistem sungai dan saluran, pintu air, polder, situ dan waduk, proteksi air laut, pengembangan sistem informasi untuk peringatan dini, dan kesiapsiagaan masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah daerah sekitar dan masyarakat.

4.2.3 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kota

Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kota harus dilakukan secara sistematis dengan menerapkan prinsip-prinsip revitalisasi dalam bentuk perbaikan lingkungan maupun pembangunan kembali. Dalam memenuhi kebutuhan akan rumah perlu diupayakan pembangunan rumah secara vertikal baik pada kawasan baru maupun pada kawasan kumuh berat yang pelaksanaannya disesuaikan dengan daya dukung lingkungan setempat. Sedangkan pada kawasan kumuh sedang perlu diupayakan peningkatan kualitas huniannya serta prasarana sarana lingkungannya.

Sebagai salah satu kota megapolitan di dunia, Jakartamenghadapi berbagai permasalahan transportasi akibat meningkatnya aktivitas ekonomi,sosial dan budaya.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

130 131

Untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana dengan mempertimbangkan sistem informasi dan teknologi serta penegakan hukum, serta menerapkan prinsip-prinsip urban management sesuai dengan kondisi setempat.

Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan penekanan pada pemberdayaan masyarakat, kerjasama dengan lembaga keuangan, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan kerangka kerjasama lainnya.

4.2.4 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTHPeningkatan kualitas dan kuantitas RTH meliputi aspek peningkatan luasan serta penataan RTH. Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH diprioritaskan pada pembangunan taman kota, taman interaktif dan hutan kota serta diprioritaskan pada peningkatan kualitas RTH. Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH dapat terlaksana dengan baik apabila pelaksanaan pembangunan sesuai dengan RTRW 2030.

Dalam peningkatan kualitas dan kuantitas RTH ini, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengedepankan aspek monitoring dan evaluasi serta penegakan hukum dengan memanfaatkan teknologi informasi yang handal. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat serta komunitas pemerhati lingkungan hidup.

4.2.5 Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama pembangunan daerah. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan pengendalian stabilitas harga kebutuhan pokok.

Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi dilakukan melalui prinsip pengembangan ekonomi yang seimbang dengan menerapkan konsep pro poor, pro job, pro growth, dan pro environment dengan memperhatikan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan ekonomi ini juga disinergikan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Millenium Development Goals (MDGs).

Dalam upaya mengurangi ketimpangan ekonomi masyarakat Jakarta, diperlukan keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah termasuk pedagang informal baik melalui kebijakan maupun penyediaan fasilitas dan modal kerja.

4.2.6 Pembangunan Budaya Multi-KulturProvinsi DKI Jakarta yang berlokasi pada simpul persinggahan mobilitas antar bangsa dan suku mempunyai konsekuensi tumbuh dan berkembang menjadi kota multikultur. Kondisi ini harus disikapi dengan mewujudkan kehidupan masyarakat Jakarta yang harmonis dalam keragaman budaya, agama, suku dan ras. Sejalan dengan berkembangnya kehidupan masyarakat Jakarta yang semakin modern, budaya Betawi harus tetap dipelihara dan dikembangkan dengan mengaplikasikannya ke dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam pembangunan arsitektur kota.

4.2.7 Peningkatan Pelayanan PublikPemerintah wajib menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih mudah dan lebih baik. Untuk itu, pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi dan memfokuskan pada spek kelembagaan, aparatur, dan tata laksana dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

Peningkatan pelayanan publik dan pengembangan reformasi birokrasi harus dilakukan bersamaan dengan reformasi pada bidang-bidang lain misalnya reformasi badan usaha daerah dan swasta serta lembaga-lembaga lainnya agar terjalin sinergi yang saling menguntungkan dan bermanfaat.

4.2.8 Peningkatan Kualitas PendidikanPembangunan sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, dilakukan melalui peningkatan kelembagaan sumber daya manusia dan tata laksana yang meliputi penyediaan prasarana dan sarana, peningkatan kualitas tenaga pendidik, pengelolaan sistem pendidikan yang berkualitas dan pembiayaan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, diperlukan pertimbangan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Mengingat kemajemukan warga DKI Jakarta, terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat guna terselenggaranya pelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi masyarakat.

4.2.9 Peningkatan Kualitas Kesehatan MasyarakatPeningkatan kualitas pembangunan kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata kelola meliputi antara lain peningkatan kualitas prasarana sarana kesehatan, kualitas tenaga medis dan paramedis, serta perbaikan sistem pelayanan dengan memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan untuk seluruh masyarakat Jakarta termasuk masyarakat miskin dan kelompok masyarakat berkebutuhan khusus.

Mengingat kemajemukan warga DKI Jakarta, terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat guna terselenggaranyapelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi masyarakat.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

132 133

Mengingat kemajemukan warga Jakarta terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Jakarta.

4.3. Isu-isu Lain Yang Patut Dipertimbangkan4.3.1 Pengendalian Pemanfaatan Ruang KotaDengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030, maka salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan adalah mengoptimalisasikan dan mengoperasionalisasikan pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan ruang kota yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana dengan mempertimbangkan keseimbangan antara ketersediaan infrastruktur dan pengembangan kawasan.

Dalam pelaksanaannya diperlukan konsistensi dan komitmen dalam penegakan hukum. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dengan komunitas pemerhati penataan ruang yang didukung oleh transparansi informasi terkait penataan ruang.

4.3.2 Peningkatan Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Masyarakat

Dalam rangka mendukung kinerja DKI Jakarta diperlukan iklim yang kondusif sehingga memungkinkan semua elemen masyarakat dapat terlibat dan berperan serta secara optimal. Iklim kondusif hanya dapat dicapai bila suasana lingkungan terbebas dari berbagai gangguan keamanan dan konflik sosial yang berkepanjangan. Untuk itu, diperlukan penegakan hukum, pengendalian ketentraman dan ketertiban yang konsisten sehingga kondisi Jakarta aman, tentram, tertib dan teratur. Selain itu, diperlukan juga strategi dan langkah-langkah antisipasi mitigasi bencana termasuk potensi terjadinya kebakaran.

Kondisi yang tentram dan tertib dapat dicapai melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui penguatan kelembagaan, sumber daya manusia, infrastruktur dan tata laksana yang handal.

4.3.3 Penanggulangan Dampak Perubahan IklimPerubahan iklim merupakan fenomena alam yang memberikan dampak pada peningkatan kerentanan wilayah Jakarta yang merupakan kota delta dengan kondisi topografi berupa dataran rendah dan pesisir. Selain itu, perubahan iklim akan meningkatkan potensi dan kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian iklim ekstrim dan bencana hidrometrologis seperti banjir rob. Dampak lain dari perubahan iklim juga akan mempengaruhi kondisi kehidupan masyarakat miskin perkotaan terutama yang tinggal di kawasan pesisir.

Untuk itu, diperlukan upaya-upaya adaptasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. Dalam mewujudkan hal ini dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana meliputi peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat, pengembangan data dan informasi terkait dengan kondisi iklim dan rancang ulang seluruh aspek-aspek program pembangunan sehingga bersifat adaptif dan responsif terhadap perubahan iklim.

4.3.4 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupPembangunan DKI Jakarta harus memperhatikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam jangka menengah, pembangunan harus menempatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai kriteria utama mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pembangunan yang berwawasan lingkungan meliputi aspek pengendalian pencemaran lingkungan (persampahan, pengelolaan air limbah dan penanganan polusi udara) serta perlindungan kawasan lindung dan konservasi.

Isu penanganan sampah di DKI Jakarta meliputi: 1) Tingginya timbunan sampah sehingga menuntut ketersediaan prasarana dan sarana serta biaya manajemen operasional yang tinggi; 2) Sulitnya mencari lahan untuk fasilitas pengelolaan sampah (TPS, ITF, TPST) di wilayah Jakarta dikarenakan resistensi masyarakat, serta; 3) Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih rendah sehingga sampah dibuang ke saluran drainase, sungai, jalan dan sebagainya.

Sedangkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penanganan sampah di DKI Jakarta antara lain : 1) Pemberlakuan kewajiban 3R dan pemilahan sampah di semua sumber sampah; 2) Penguatan kelembagaan sampah di tingkat RT/RW dengan meningkatkan peran Lurah dan Camat; 3) Penerapan sistem pengangkutan sampah secara terpilah; 4) Pemberlakuan jadwal dan titik pengumpulan sampah di sumber (sebelum dibawa ke TPS atau TPST); 5) Penambahan ruang lingkup pekerjaan “Swastanisasi Kebersihan”; 6) Pemilihan teknologi ITF agar semaksimal mungkin mengakomodasi ‘recovery’ sumber daya sampah; 7) Pemberlakuan kewajiban bagi produsen untuk mengambil dan mengolah sampah produknya dan kewajiban bagi penjual (toko) untuk menyediakan tempat pengumpulan sampah produk yang dijualnya, serta; 8) Pengenaan tarif/retribusi bagi semua penghasil sampah (produsen dan konsumen) berdasarkan jumlah sampah yang dihasilkan/dibuang.

4.3.5 Penguatan Ketahanan PanganKetahanan pangan merupakan salah satu fokus dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan ketahanan pangan diharapkan dapat mendukung ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan serta ketahanan nasional.

Dalam mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengedepankan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, ketersediaan dan kesehatan pangan, akses atau

Pengelolaan ketahanan pangan diharapkan dapat mendukung ketahanansosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan serta ketahanan nasional.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

134 135

keterjangkauan pangan, serta distribusi dan diversifikasi pangan. Untuk itu diperlukan sinergitas pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dengan mengedepankan kerjasama antar daerah, antar lembaga penelitian, serta penegakan hukum.

4.3.6 Pengelolaan Kependudukan yang BerkualitasPengendalian kependudukan di DKI Jakarta harus dilakukan secara sistematis dengan pola tepat dan memperhatikan aspek struktur, jumlah, kualitas, serta distribusi penduduk. Dinamika kependudukan di DKI Jakarta diakibatkan oleh faktor alami dan mobilitas penduduk terutama dari urbanisasi. Untuk mewujudkan pengendalian kependudukan dilakukan melalui peningkatan kelembagaan sumber daya manusia, dan tata laksana, serta peningkatan sistem informasi dan penegakan hukum dalam menurunkan pertumbuhan alami dan urbanisasi.

Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan penekanan pada kerjasama antar daerah dan peningkatan kualitas administrasi kependudukan terutama di tingkat kelurahan.

4.3.7 Peningkatan Perbaikan Iklim InvestasiIklim investasi yang kondusif merupakan faktor penting untuk meningkatkan investasi di DKI Jakarta. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu pembenahan kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana yang meliputi antara lain penyempurnaan sistem dan prosedur berinvestasi, transparansi informasi bisnis, peningkatan pelayanan, persaingan usaha yang sehat, pemberian insentif, stabilitas ketentraman dan ketertiban, ketersediaan tenaga kerja, kepastian hukum dan infrastruktur pendukung.

Dalam pelaksanaannya perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam skala nasional, regional, dan global yang meliputi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan prinsip kemitraan. Untuk memastikan bahwa investasi yang dikelola memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat, perlu dilakukan integrasi serta kajian mendalam pada investasi yang telah dan akan dilakukan, baik investasi yang bersifat fisik maupun non fisik.

4.3.8 Pengelolaan Pembiayaan PembangunanUntuk mendukung kinerja DKI Jakarta, diperlukan pembiayaan pembangunan yang signifikan. Walaupun dari tahun ke tahun APBD Provinsi DKI Jakarta cenderung meningkat, namun belum mampu membiayai pembangunan secara keseluruhan sesuai kebutuhan. Seiring dengan penerapan prinsip good governance, kondisi akuntabilitas keuangan daerah semakin baik sehingga dimungkinkan untuk menggali potensi pembiayaan non-konvensional.

Pembiayaan pembangunan non-konvensional dilakukan melalui peran serta masyarakat dan dunia usaha yang proporsional untuk mendukung pembiayaan pembangunan

melalui penerbitan surat berharga (obligasi), skema Public Private Partnership (PPP), maupun Corporate Social Responsibility (CSR), serta skema lainnya dengan memprioritaskan pembiyaaan pembangunan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya, diperlukan dukungan penguatan kelembagaan, sumber daya manusia dan tata laksana yang handal.

4.3.9 Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

Undang-undang Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia mengamanatkan bahwa Provinsi DKI Jakarta berkedudukan sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat provinsi. Berkaitan dengan peran sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi DKI Jakarta memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta pusat/ perwakilan lembaga internasional.

Sebagai daerah otonom, kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencakup seluruh urusan pemerintahan kecuali urusan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, agama, serta bagian-bagian dari urusan pemerintahan lain yang menjadi wewenang Pemerintah Pusat.

Kewenangan khusus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi penetapan dan pelaksanaan kebijakan dalam bidang tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup, pengendalian penduduk dan permukiman, transportasi, industri dan perdagangan, dan pariwisata. Selanjutnya dalam pelaksanaan tugas ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sekitar. Koordinasi tersebut utamanya bersifat administrasi yang memerlukan dukungan dari pemerintah pusat.

4.3.10 Peningkatan Daya Saing GlobalJakarta sebagai kota yang merupakan simpul (hub) dalam kegiatan perekonomian regional dan internasional harus memiliki daya saing yang handal. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan strategi yang tepat melalui penyediaan infrastruktur yang memadai, sumber daya yang berkualitas, manajemen pengelolaan kota yang efektif,optimalisasi pasar yang akan memperkuat daya beli masyarakat dan peningkatan daya tarik kota.

Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang dilandasi dengan visi yang jauh ke depan, terukur, dan memperhatikan konstelasi persaingan kota lingkup global sehingga kota Jakarta dapat berperan dalam kerangka regionalisasi ekonomi yang meliputi ASEAN Free Trade Area (AFTA), AFTA+3 (Jepang, China, Korea Selatan), ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), dan Asian Pacific Economic Cooperation (APEC).

Iklim investasi yang kondusif merupakan faktor penting untuk meningkatkan investasi diDKI Jakarta.

Jakarta sebagai kota yang merupakan simpul (hub) dalam kegiatan perekonomian regionaldan internasional harus memiliki daya saing yang handal.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

136 137

4.3.11 Pembangunan Telematika JakartaJakarta ke depan dituntut untuk menjadi kota internasional yang kompetitif. Untuk mewujudkan rencana ini, diperlukan pembangunan infrastuktur telematika yang maju, modern dan handal. Dalam pembangunan telematika diperlukan prasarana dan sarana, kelembagaan, sumber daya manusia, dan aturan hukum/tata laksana yang memadai.

Kempat unsur ini harus ditata kembali secara sistematis sehingga akan terwujud sinergi komponen-komponen telematika yang serasi, sehingga mampu meningkatkan daya saing Kota Jakarta baik di tingkat regional ASEAN maupun tingkat global. Penggunaan telematika sebagai tulang punggung pembangunan Jakarta menjadi kota pintar yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, meminimalisasi dampak sosial dan lingkungan serta penggunaan energi yang bijaksana dan ramah lingkungan. Hal ini akan sangat mendukung efektivitas dan efisiensi kegiatan ekonomi kota, terutama pada sektor transportasi, logistik, dan juga sektor lainnya termasuk pendidikan dan kesehatan.

Pembangunan telematika harus dilaksanakan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat, efisiensi dan tingkat pemanfaatan yang optimal untuk lapisan masyarakat dengan tetap mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan mendukung kualitas ruang kota.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis

138 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 5VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARANDalam era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang dengan

pesat, pemerintah kota tidak dapat menghindar dari persaingan antar kota-

kota secara global. Begitu pula, Kota Jakarta sebagai Ibukota NKRI tidak saja

menjadi barometer keberhasilan pembangunan bagi kota-kota di Indonesia,

namun harus mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia.

140 141RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

BAB5

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARANSesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, bahwa RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan tahap ketiga pembangunan jangka panjang daerah. Oleh karena itu, visi misi dalam RPJMD harus mempunyai keterkaitan dengan visi RPJPD yaitu “Jakarta : Ibukota NKRI yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan dan Berdaya Saing Global” dengan misi :

1. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Prasarana dan Sarana Wilayah;

2. Meningkatkan Perekonomian yang Kuat dan Berkualitas;

3. Membangun Ketahanan Sosial dan Budaya;

4. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan serta Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam;

5. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan; dan

6. Memperkuat Inovasi dan Kreativitas Daerah.

Dengan mempertimbangkan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, potensi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis, maka dirumuskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2013-2017 sebagai berikut.

5.1. VisiVisi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 adalah:

“Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik”.

Visi pembangunan jangka menengah diatas dapat dijelaskan bahwa Kota Jakarta adalah:

• IbukotaNKRIyangsejajardengankotalaindiduniadanberdayasaingglobal.

• Kotayangdapatmenjaminkehidupanyangaman,nyaman,danberkelanjutan.

• Kotaberbudayayangdidukungolehmasyarakatproduktifdansejahtera.

• Kota yang dapat menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan transparandalam rangka menyediakan pelayanan publik yang berkualitas.

5.2 MisiUntuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, dirumuskan 5 (lima) Misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;

2. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain;

3. Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota;

4. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota;

5. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.

Misi yang diemban untuk mencapai visi dikelompokan ke dalam 4 (empat) pilar pembangunan yaitu Pilar Ekonomi, Sosial, Lingkungan Hidup dan Aparatur yang penjelasannya adalah sebagai berikut :

Misi Pertama: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

Bahwa untuk misi kesatu, pada kalimat ”Jakarta kota modern yang tertata rapi”, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar ekonomi dalam pengembangan perekonomian kota yang difokuskan pada penataan ruang ekonomi, infrastruktur ekonomi dan sistem distribusi logistik yang pada gilirannya akan mendukung peningkatan perekonomian kota dengan penjelasan :

1. Lingkup penataan ruang ekonomi meliputi penataan ruang dengan memperbesar lahan untuk kawasan ekonomi perdagangan dan jasa serta meminimalisir kawasan industri yang tidak bersifat industri teknologi tinggi (hi-tech);

2. Lingkup infrastruktur ekonomi meliputi pengembangan jalan, jembatan, angkutan umum, bandara, pelabuhan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Transit Oriented Development (TOD), pengembangan sistem pengendalian banjir dan drainase, pengembangan sistem air minum beserta sumber air bakunya, pengelolaan air limbah, pemanfaatan air tanah, permukiman dan energi;

3. Lingkup sistem distribusi logistik meliputi pengembangan Terminal Agro, terminal beras dan bahan pokok lainnya.

Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat, pemerintah kota tidak dapat menghindar dari persaingan antar kota-kota secara global. Begitu pula, Kota Jakarta sebagai Ibukota NKRI tidak saja menjadi barometer keberhasilan

Misi yang diemban untuk mencapai visi dikelompokan ke dalam 4 (empat) pilar pembangunanyaitu Pilar Ekonomi, Sosial, Lingkungan Hidup dan Aparatur

142 143

pembangunan bagi kota-kota di Indonesia, namun harus mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia. Sedikitnya kota Jakarta harus berorientasi pada kota pintar (smart city) yang memperhatikan 3 (tiga) hal penting untuk meningkatkan daya saing kota, yaitu: perkembangan perekonomian kota yang dapat dilihat dari kegiatan jasa-perdagangan dan arus investasi; pembangunan kota yang memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan dan kehidupan sosial kemasyarakatan yang kondusif serta; penggunaan energi yang bijaksana dan ramah lingkungan.

Pengembangan kota Jakarta sebagai kota modern dilaksanakanberdasarkan potensi sumberdaya manusia dan ciri khas yang dimilikinya. Membangun kota Jakarta dengan potensi ekonomi dan bisnis yang dimilikinya dilakukan dengan memperhatikan positioning kota, diferensiasi dan branding atas produk-produk yang dimiliki kota Jakarta. Selain itu pembangunan kota Jakarta harus memperhatikan keberlanjutan di masa depan melalui perwujudan tata ruang kota yang rapi dan konsisten.

Sementara untuk kalimat ”konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah”, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan penataan ruang yang merupakan penguatan Pilar Aparatur yang difokuskan pada bersih dan transparannya aparat dalam pengambilan keputusan tentang pemanfaatan ruang serta enforcement terhadap pelanggaran peraturan tata ruang dan bangunan mengingat pengembangan wilayah kota yang harus mengacu pada rencana pola dan struktur ruang agar terwujud ruang kota yang aman, nyaman dan berkualitas.

Pengendalian pemanfaatan ruang kota terus ditingkatkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan pembangunan ruang kota yang tidak sesuai rencana tata ruang. Upaya perwujudan kota Jakarta sebagai kota yang kompak (compact city) akan terus didorong melalui pengembangan kawasan-kawasan strategis ekonomi yang terpadu dan pengembangan kawasan-kawasan transit oriented development di sepanjang jalur transportasi massal.

Misi Kedua: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain

Bahwa untuk misi kedua, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Lingkungan Hidup yang berarti akan difokuskan pada infrastruktur dan manajemen transportasi, infrastruktur banjir, peningkatan kualitas rumah rakyat dan infrastruktur pengelolaan sampah dan air.

Meskipun kota Jakarta telah berkembang pesat sebagai pusat perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai masalah dan ancaman kerusakan lingkungan yang dapat mengancam keberlanjutan pembangunan kota di masa depan. Berbagai masalah menahun yang masih sering terjadi antara lain banjir, kemacetan, permukiman kumuh, dan sampah. Kegagalan mengatasi masalah diatas dapat mengakibatkan penurunan daya saing dan daya tarik kota yang pada akhirnya menurunkan produktivitas kota.

Banjir dan genangan merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi secara tepat oleh seluruh pemangku kepentingan pembangunan Jakarta karena hal ini dapat mengakibatkan

dampak besar dan merugikan masyarakat. Banjir yang terjadi di Kota Jakarta selain disebabkan karena faktor alam juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan lingkungan seperti membuang sampah di sungai dan selokan dan membangun hunian di bantaran sungai. Selain itu pemeliharaan saluran drainase juga dirasakan masih kurang optimal sehingga menyebabkan tidak lancarnya aliran air di sungai dan saluran.

Kemacetan yang terjadi di Kota Jakarta semakin lama semakin parah. Hal ini disebabkan kapasitas jalan yang tidak mencukupi, keterbatasan ketersediaan angkutan umum, tidak terintegrasinya sistem dan jaringan transportasi, serta ketidak disiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Pesatnya pertumbuhan kendaraan tidak dapat diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana jalan yang memadai sehinga kelancaran lalu lintas menurun. Titik-titik kemacetan baru, muncul dihampir seluruh wilayah Jakarta setiap tahunnya. Disisi lain, pengembangan sistem transportasi yang berbasis angkutan massal dirasakan masih sangat terbatas, sehingga ketergantungan terhadap kendaraan pribadi masih sangat tinggi. Kemacetan yang terjadi di Jakarta telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perekonomian kota.

Kota Jakarta juga masih dihadapkan pada masalah permukiman kumuh dan kualitas lingkungan permukiman kota yang semakin menurun. Penanganan permukiman kumuh merupakan masalah prioritas yang perlu mendapat perhatian khusus. Kondisi saat ini menunjukkan masih rendahnya aksesibilitas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang sehat dan tertata. Penanganan kawasan permukiman kumuh tidak saja menjadi tugas dari pemerintah daerah, tapi juga merupakan tugas dari seluruh pemangku kepentingan.

Pengelolaan Sampah saat ini masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan secara terpadu dan berkelanjutan. Selama ini pengelolaan sampah masih difokuskan pada pengelolaan konvensional, sehingga kedepan perlu diupayakan untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan canggih, agar sampah yang ada dapat pula dimanfaatkan untuk didaur ulang, digunakan kembali serta sebagai alternatif untuk menghasilkan sumber energi.

Kebutuhan sumber air baku yang masih tergantung dari Waduk Jatiluhur dan dari Tangerang dalam jangka panjang perlu diantisipasi dengan mencari sumber-sumber air baku yang terbarukan.

Pemerintah Kota Jakarta telah berkomitmen untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang selalu terjadi dan merugikan masyarakat melalui pembangunan kota yang berketahanan, antara lain dengan membangun tanggul raksasa dalam konsep Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS), dukungan anggaran tahunan yang signifikan, serta menggali sumber-sumber pendanaan potensial lainnya.

Beberapa gambaran kualitatif pencapaian misi kedua untuk lima tahun yang akan datang, antara lain :

1. Masalah kemacetan sudah tertangani dengan beroperasinya: MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, Light Rapid Transit, 15 koridor busway serta berfungsinya sistem pembatasan kendaraan pribadi, penataan trayek angkutan umum dan peremajaan armada bus.

Penanganan permukiman kumuhmerupakan masalah prioritas yang perlu mendapat perhatian khusus.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

144 145

2. Masalah Banjir, Rob, dan Genangan sudah berkurang dengan berfungsinya; 12 situ/waduk dan 17 embung, sumur resapan di 21 lokasi, 44 unit polder, dan selesainya normalisasi dan pengerukan sungai dan saluran. Sementara proyek JCDS dan Terowongan multifungsi bawah tanah dalam proses pembangunan.

3. Masalah kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kota sudah semakin baik dengan berfungsinya Rusunawa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olahraga, meningkatnya ruang publik dengan bertambahnya luas RTH menjadi 11 persen serta tertatanya lokasi kampung dan lingkungan kumuh.

Misi Ketiga: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota

Bahwa untuk misi ketiga, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Sosial yang akan difokuskan pada peningkatan infrastruktur perumahan rakyat yang dilengkapi dengan fasilitas sosial lainnya dan peningkatan ruang publik berupa taman, taman interaktif dan hutan kota.

Pemenuhan hunian dan ruang publik yang layak merupakan kebutuhan dasar yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh semua warga kota. Ketersediaan hunian dan lingkungan permukiman yang baik merupakan prasyarat penting dalam membangun sumberdaya manusia yang berkualitas. Masalah utama dalam penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi warga masyarakat di Jakarta adalah keterbatasan lahan, sehingga penyediaannya belum dapat sesuai dengan kebutuhannya. Disamping itu, kemauan masyarakat untuk tinggal di rumah susun juga masih rendah.

Pembangunan kota Jakarta kedepan harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan hunian dan ruang publik yang terjangkau bagi warga kotanya. Pemerintah Kota harus mengembangkan skema-skema penyediaan rumah yang layak dan terjangkau baik dengan dukungan program dan kegiatan daerah maupun kerjasama dengan pemerintah pusat dan perusahaan melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta penyediaan ruang publik yang memadai.

Misi Keempat: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota

Bahwa untuk misi keempat, pada hakikatnya juga merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Sosial yang akan difokuskan pada peningkatan kesadaran kehidupan berbudaya dan pendidikan bagi warga kota, peningkatan kualitas masyarakat yang disiplin, ramah, harmonis dalam kemajemukan, sadar lingkungan, partisipatif dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara kota. Selain itu juga difokuskan pada pengembangan infrastruktur kebudayaan untuk meningkatkan identitas budaya kota Jakarta seperti penyelenggaraan event budaya bertaraf internasional, revitalisasi kota tua dan kawasan budaya, serta pengembangan area-area untuk penyaluran kreativitas seni dan budaya masyarakat. Karakter budaya betawi juga terus diperkuat melalui penerapan dalam arsitektur bangunan

dan karakter kota, pengembangan pusat-pusat dan kawasan budaya betawi.

Kota Jakarta selain mempunyai fungsi sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia juga mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat kegiatan politik, sosial dan budaya. Dengan fungsinya yang beragam, kota Jakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari luar untuk datang mencari pekerjaan dan tinggal di Jakarta, sehingga pertambahan penduduk kota Jakarta akibat migrasi terus meningkat.

Banyaknya penduduk yang datang dari berbagai latar belakang suku dan budaya menjadikan Kota Jakarta menjadi kota dengan multi etnis dan budaya. Di sisi lain para pendatang dengan tingkat pendidikan dan keterampilan terbatas akan menimbulkan masalah perkotaan seperti terjadinya konflik sosial, penyandang masalah kesejahteraan sosial, pola konsumsi yang tinggi, ketidakdisiplinan masyarakat,serta menambah tingginya persaingan antar individu.

Heterogenitas masyarakat Jakarta selain dapat menjadi potensi pembangunan, dapat pula dipandang sebagai pemicu terjadinya konflik yang bersifat primodial atau antar kelompok dan golongan. Sebagian dari mereka sangat fanatik terhadap kelompoknya sendiri dan menganggap kelompok lain sebagai saingan atau musuhnya. Kondisi ini dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam masyarakat sehingga mudah emosi dan terprovokasi yang dapat berkembang menjadi perkelahian masal antar warga masyarakat. Konflik sosial semacam ini sering terjadi di sejumlah wilayah dengan latar belakang dan penyebabnya yang kadang-kadang sangat sederhana.

Pemberdayaan kelompok-kelompok dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan yang bernilai positif menjadi salah satu solusi yang diambil oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi. Namun demikian konflik yang terjadi belum sepenuhnya dapat dihilangkan karena masih ada konflik yang terjadi akibat permasalahan yang lebih kompleks yaitu kemiskinan atau tingkat kesejahteraan masyarakat.

Untuk memperkuat daya saing wilayahnya, pembangunan Provinsi DKI Jakarta akan diarahkan untuk mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pemberdayaan masyarakat dan perkuatan daya saing wilayah yang di dukung oleh kondisi yang aman dan damai, persebaran penduduk yang merata serta pemerataan pembangunan di segala bidang.

Misi Kelima: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik

Bahwa untuk misi kelima, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Aparatur yang difokuskan pada kejelasan fungsi regulator dan operator melalui penataan organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/kabupaten dan Provinsi serta kemudahan pengurusan perijinan, administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan dan pendidikan.

Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan

Pemenuhan hunian dan ruang publik yang layak merupakan kebutuhan dasar yang harustersedia dan dapat dijangkau oleh semua warga kota.

Banyaknya penduduk yang datang dari berbagai latar belakang suku dan budaya menjadikanKota Jakarta menjadi kota dengan multi etnis dan budaya.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

146 147

publik merupakan upaya yang perlu didorong untuk menunjang perwujudan kota Jakarta sebagai kota modern dan berdaya saing di masa depan. Tata kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan pilar utama dalam pencapaian visi pembangunan jangka menengah daerah, dimana salah satu upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik adalah melalui reformasi birokrasi.

Secara umum reformasi birokrasi mencakup penataan kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, tata laksana dan manajemen, akuntabilitas kinerja aparatur, pengawasan, pelayanan publik, budaya kerja produktif, efektif dan efisien, disamping juga melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Reformasi birokrasi di Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta telah dimulai dengan penataan kelembagaan, seleksi calon pegawai (rekrutmen) secara online, peningkatan koordinasi pengawasan dan pemahaman akuntabilitas aparatur, pengaturan mekanisme, sistem dan prosedur ketatalaksanaan yang tidak berbelit-belit, serta penciptaan pelayanan publik yang prima dan berkualitas, disamping pengembangan sistem informasi yang terintegrasi antara perencanaan, penganggaran, pengelolaan keuangan daerah, monitoring dan evaluasi serta pengawasan.

Dalam pelaksanaan pemerintahan, kelembagaan organisasi serta tata kelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih dirasa belum optimal, baik dalam proses pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Pelayanan Terpadu Satu Atap yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat proses perizinan dan pelayanan, perencanaan dan penganggaran, pengelolaan keuangan daerah, pemungutan pajak, proses penyediaan barang dan jasa, dan pelayanan administrasi kependudukan telah dikembangkan dan dapat diakses secara online melalui sistem informasi.

5.3 Tujuan Dan Sasaran Per MisiTujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan dan sasaran disusun dalam kerangka yang jelas di setiap misi, sehingga menggambarkan dampak keberhasilan pembangunan daerah.

Bahwa tujuan umum pembangunan Jakarta untuk 5 (lima) tahun ke depan pada dasarnya adalah untuk mencapai standar kehidupan masyarakat kota yang lebih baik, yaitu:

1. Kota yang mampu meningkatkan posisi daya saing globalnya yang diukur berdasarkan tolok ukur aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, kekayaan budaya dan kondisi politik dari posisi 54 dari 66 kota dunia menurut Global City Index pada tahun 2012 menjadi posisi 40-45 dari 66 kota dunia;

2. Kota yang mampu mengembangkan diri menjadi pusat perdagangan dan jasa;

3. Kota yang PDRB per kapita nya tumbuh pesat dan merata yang antara lain direpresentasikan oleh :

a. Produk per kapita yang meningkat dari Rp.110,46 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.160,00 juta;

b. Gini ratio yang berkurang dari 0,385 pada tahun 2011 menjadi 0,360; dan

c. Persentase penduduk miskin yang berkurang dari 3,69 persen pada tahun 2012 menjadi 3,40-3,50 persen.

4. Kota dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan inflasi yang terkendali yang dapat dilihat dari :

a. Tingkat pertumbuhan ekonomi dari 6,50 persen pada tahun 2012 menjadi 7,3 persen;

b. Tingkat inflasi dari 4,52 persen pada tahun 2012 menjadi sekitar 6,0 – 7,0 persen;

5. Kota yang pembangunannya berimbang antara kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) dengan kebutuhan ruang ekonomi;

6. Kota dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bertambah baik yang dilihat dari IPM Jakarta dari 77,97 pada tahun 2012 menjadi 79,60;

7. Kota yang semakin layak sebagai tempat tinggal dengan meningkatkan rasio ketersediaan dan kebutuhan rusun dan juga mengentaskan RW kumuh;

8. Kota yang memperhatikan penanganan permasalahan sosial khususnya anak jalanan dan lansia terlantar yang dapat dilihat dari indikasi jumlah titik lokasi rawan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pusat Santunan Keluarga (Pusaka);

9. Kota yang tingkat toleransi warganya semakin baik dilihat dari indikasi berkurangnya jumlah konflik sosial, berkurangnya jumlah lokasi rawan ketertiban umum dan meningkatnya indeks demokrasi.

Untuk mencapai standar kehidupan yang lebih baik sebagaimana di atas, maka tujuan dan sasaran pembangunan sesuai masing-masing misi dapat dijabarkan sebagai berikut :

Misi Pertama : Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

Tujuan:

1. Mengembangkan produk ekonomi dan bisnis kota Jakarta sesuai dengan potensi dan ciri khasnya yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai;

2. Mewujudkan penataan ruang kota yang terpadu dan berkelanjutan.

Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayananpublik merupakan upaya yang perlu didorong untuk menunjang perwujudan kota Jakartasebagai kota modern dan berdaya saing di masa depan.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

148 149

Sasaran:

1. Berkembangnya aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder terutama yang ditetapkan dalam RTRW;

2. Berkembangnya kawasan-kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang memadukan berbagai fungsi dan sarana kota dengan mudah;

3. Tersedianya ruang untuk pedagang informal pada kawasan perkantoran dan perniagaan kota;

4. Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal;

5. Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota;

6. Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik;

7. Tersedianya infrastruktur energi dan kelistrikan untuk mendukung pembangunan kota;

8. Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dengan memperhatikan aspirasi seluruh pemangku kepentingan;

9. Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten.

Misi Kedua: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain

Tujuan:

1. Menyediakan infrastruktur kota yang handal untuk mengatasi masalah menahun;

2. Mendorong pembangunan kota yang berwawasan lingkungan dan berketahanan dalam menghadapi resiko bencana dan dampak perubahan iklim.

Sasaran:

1. Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang;

2. Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk melayani sirkulasi dari/ke dalam kota;

3. Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya;

4. Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal;

5. Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua wilayah kota;

6. Tersedianya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kota dan kawasan permukiman;

7. Berkurangnya pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) di wilayah kota Jakarta;

8. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim.

Misi Ketiga: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota

Tujuan:

1. Menyediakan hunian dan ruang publik yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sasaran:

1. Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat;

2. Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat (perbaikan kampung);

3. Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta.

Misi Keempat: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota

Tujuan:

1. Mengembangkan budaya kota yang multikultur dan berbasis potensi lokal;

2. Menjadikan masyarakat DKI Jakarta yang sejahtera, berakhlak mulia, disiplin dan partisipatif dalam memelihara kota.

Sasaran:

1. Berkembangnya budaya kota multikultur yang berbasis komunitas;

2. Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta;

3. Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata kota;

4. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota;

5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat kota terutama kaum marginal dan rentan;

6. Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan masyarakat;

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

150 151

7. Meningkatnya kualitas dan perlindungan ketenagakerjaan;

8. Meningkatnya kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA);

9. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban kota.

Misi Kelima: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik

Tujuan:

1. Mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan transparan;

2. Meningkatkan pelayanan publik prima bagi seluruh masyarakat;

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat;

4. Mengendalikan pertumbuhan penduduk alami.

Sasaran:

1. Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih;

2. Meningkatnya ketersediaan SDM Pemprov yang sesuai dengan kompetensinya;

3. Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif;

4. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan;

5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat;

6. Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi;

7. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan bagi semua masyarakat;

8. Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat;

9. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.

Adapun hubungan antara tujuan, sasaran, indikator sasaran dan target pada pelaksanaan masing-masing Misi diuraikan dalam Tabel 5.1.

VISI: Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik

MISI 1: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir

1 Mengembangkan produk ekonomi dan bisnis kota Jakarta sesuai dengan potensi dan ciri khasnya didukung sarana dan prasarana yang memadai

1. Berkembangnya aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder terutama yang ditetapkan dalam RTRW

1. Proporsi PDRB sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan, serta sektor jasa-jasa atas dasar harga berlaku (%)

72,48% 73,23%

2. Prosentase prasarana KEK :

Jalan Tol, pembangkit listrik, pengolahan air limbah, ITF, mess karyawan, akses masuk, angkutan umum.

0% 25%

3. Prosentase sarana KEK :

Pelabuhan, container yard, pegudangan, industri Hi-Tech, bea cukai dan imigrasi terpadu.

0% 25%

2. Berkembangnya kawasan-kawasan TOD (transit oriented development) yang memadukan berbagai fungsi dan sarana kota dengan mudah

1. Jumlah Lokasi kawasan TOD - 4 TOD

2. Jumlah stasiun kereta api yang sudah mempunyai Rencana pengembangan kawasan

1/60 15/60

Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

152 153

3. Tersedianya ruang untuk pedagang informal pada kawasan perkantoran dan perniagaan kota

1. Jumlah gedung kantor/komersial/apartement yang menyediakan ruang untuk pedagang informal (tidak permanen)

- 20%

4. Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal

1. Nilai investasi (PMDN/PMA)

- Realisasi PMDN Rp. 9,84 Triliun

Rp. 13,97 Triliun

- Realisasi PMA Rp. 45 Triliun Rp. 63,94 Triliun

2. Jumlah investor (PMDN/PMA)

- Jumlah investasi PMDN 89 Proyek 100 Proyek

- Jumlah investasi PMA 1148 Proyek 1500 Proyek

3. Tingkat pengangguran terbuka (TPT)

10, 80 % 9,30%

5. Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota

1. Persentase Pasokan Beras 88,50% 100%

2. Persentase Pasokan Daging 98,15% 100%

3. Persentase Pusat Distribusi Ikan 95,55% 100%

4. Persentase Pusat Distribusi Ayam 96,37% 100%

5. Persentase Pusat Distribusi Telor dan Susu

98,15% 100%

6. Persentase Pusat Distribusi Sayur Mayur

85,53% 100%

7. Persentase Pusat Distribusi Buah-buahan

119,60% 120%

6. Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik

1. Jumlah titik jaringan wi-fi dengan kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun

42 Titik 125 Titik

7. Tersedianya infrastruktur energi dan kelistrikan untuk mendukung pembangunan kota

1. Fasilitasi pembangkit listrik baru oleh swasta/BUMD

01 Unit

Pembangkit Listrik

2. Jumlah SPBG11 18

2 Mewujudkan penataan ruang kota yang terpadu dan berkelanjutan

1. Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dan memperhatikan aspirasi pemangku kepentingan

1. Tingkat perlibatan masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang mulai dari pengumpulan data, perumusan masalah sampai perencanaan

Level Kota/Kab

Administratif dan Sektor

Level Kecamatan dan Sektor

2. Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten

1. Persentase rencana bangunan gedung yang lulus sidang Tim Ahli

100% 100%

2. Persentase pembongkaran bangunan yang tidak sesuai

25% 70%

3. Persentase pengembangan Pantura Jakarta (Reklamasi dan Revitalisasi) yang sesuai rencana tata ruang

0% 20%

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

154 155

MISI 2: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir

1 Menyediakan infrastruktur kota yang handal untuk mengatasi masalah menahun

1. Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang

1. Panjang ruas jalan yang dilintasi

- Panjang lintasan Busway

203,5 km 313,15 km

- Panjang lintasan MRT

0 15,7 km

- Panjang lintasan LRT

0 24,8 km

2. Jumlah penumpang

- Busway 304.799 pnp/hari

1.000.000 pnp/hari

- MRT 0 62.424.000 org/thn

- LRT 0 40.000.000 org/thn

2. Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk melayani sirkulasi dari/ke dalam kota

1. Luas jalan yang terbangun

48.311.359,97 m2

50.050.809,97 m2

2. Jumlah jembatan yang terbangun

287 296

3, Persentase luas jalan dalam kondisi baik

98,78% 98%

3. Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya

1. Jumlah lokasi rawan banjir

62 Lokasi 42 Lokasi

2. Jumlah titik genangan jalan arteri/kolektor

13 Titik 0

4. Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal

1. Persentase fasilitas terbangun sistem air limbah terpusat

Tersedianya fasilitas sistem

air limbah terpusat Zona

0 (4% dari seluruh DKI)

Fasilitas terbangun sistem air

limbah terpusat

sebesar 8% dari seluruh DKI (Zona 0, Zona 1, dan

Zona 6)

5. Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua wilayah kota

1. Cakupan pelayanan air minum perpipaan

50% 75%

6. Tersedianya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kota dan kawasan permukiman

1. Cakupan pelayanan persampahan

88% 100%

2. Persentase pengurangan timbulan sampah di sumber

7% 15%

2 Mendorong pembangunan kota yang berwawasan lingkungan dan berketahanan dalam menghadapi resiko bencana dan dampak perubahan iklim

1. Berkurangnya pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) di wilayah kota Jakarta

1. Persentase penurunan emisi Gas Rumah Kaca dari bussiness as usual (BAU) dengan baseline emisi GRK tahun 2005

3% 8%

2. Persentase status mutu air tercemar berat

- sungai 65% 60%

- situ/waduk 37,50% 32,50%

- air tanah 12% 7%

- laut/teluk 18% 13%

2. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim

1. Jumlah Taruna Siaga Bencana (Tagana)

1.863 Orang 2.798 Orang

2. Jumlah organisasi masyarakat peduli bencana

5 SKKL 30 SKKL

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

156 157

MISI 3: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota.

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir

1 Menyediakan hunian dan ruang publik yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat

1 Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat

1. Persentase jumlah kebutuhan tempat tinggal yang terpenuhi

13 % dari 8.000 Unit

50 % dari 8.000 Unit

2. Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat (perbaikan kampung)

1. Lokasi kawasan permukiman kumuh yang ditata

100 Lokasi

3. Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta

1. Rasio ruang terbuka hijau

9,90% daiatas 11 %

2. Jumlah taman yang digunakan sebagai taman kreativitas publik

10 60

3. Rasio ruang terbuka biru

3% 3,40%

MISI 4: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.

1 Mengembangkan budaya kota yang multikultur dan berbasis potensi lokal

1. Berkembangnya budaya kota multikultur yang berbasis komunitas

1. Penyelenggaraan event budaya berbasis komunitas

15 Event 110 Event

2. Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta

1. Jumlah pusat kebudayaan di wilayah kota Jakarta dan kawasan revitalisasi bersejarah

- 12 Pusat Seni

- 12 Museum

- 60 Pusat Seni

- 14 Museum

3. Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata kota

1. Jumlah Pelestarian Bangunan dan Lingkungan Cagar Budaya melalui Konservasi

- 12 Bangunan

- 3 Lingkungan Cagar Budaya

- 17 Bangunan

- 5 Lingkungan Cagar Budaya

4. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota

1. Jumlah Pelaku Seni dan Budaya

600 Pelaku seni

4.500 Pelaku Budaya

2 Menjadikan masyarakat DKI Jakarta yang sejahtera, berakhlak mulia, disiplin dan partisipatif dalam memelihara kota

1. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat kota terutama kaum marginal dan rentan

1. Persentase perusahaan yang wajib menyeleng-garakan program perlindungan dan jaminan sosial tenaga kerja

55% 75%

2. Meningkatnya kualitas dan perlindungan ketenagakerjaan

1. Persentase pencari kerja yang ditempatkan

60% 85%

3. Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan masyarakat

1. Jumlah Gelanggang Remaja yang memenuhi standar

6 23

4. Meningkatnya kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)

1. Jumlah konflik sosial

25 Kasus 10 Kasus

2. Indeks demokrasi 77.44 85

5. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban kota

1. Jumlah lokasi rawan ketertiban umum

24 Lokasi 15 Lokasi

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

158 159

MISI 5: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir

1 Mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan transparan

1. Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih

1. Indeks efektifitas pemerintahan

0 0,5

2. Meningkatnya ketersediaan SDM Pemprov yang sesuai dengan kompetensinya

1. Rasio SDM yang memenuhi standar kompetensi jabatan

0,25 0,85

3. Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif

1. Meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pemilu Gub/Wagub

Pemilu Gub/Wagub 66,71%

Pemilu Gub/Wagub 71,71%

2 Meningkatkan pelayanan publik prima bagi seluruh masyarakat

1. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan

1. Presentase Aspirasi masyarakat yang diakomodir.

17,91% 50%

2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat

1. Integritas pelayanan publik

7,6 9

3. Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi

1. Sistem pelayanan perijinan terpadu secara on-line

1. Sistem Jaringan Lokal

2. Masih bersifat “kantor pos””

3. 3.017 Pemohon

4. Tingkat kepuasan masyarakat 79,73%”

1. Sistem Jaringan Online

2. Badan Perijinan Terpadu

3. > 10.000 pemohon perizinan

4. Tingkat kepuasan 100%”

2. Sistem pelayanan pajak on-line (non kendaraan bermotor)

800 Wajib Pajak

14.355 Wajib Pajak

3 Meningkatkan kesehatan masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat.

1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan bagi semua masyarakat

1. Angka Melek Huruf

99,35% 99,99%

2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

10,93 Tahun 12,00 Tahun

2. Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat

1. Angka Kematian Ibu

64,33/100.000 kelahiran

hidup

30/100.000 kelahiran

hidup

2. Angka Kematian Bayi

7,53 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

7,1 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

3. Angka Usia Harapan Hidup

76,20 tahun 76,80 tahun

4 Mengendalikan pertumbuhan penduduk alami

1. Terkendalinya pertumbuhan penduduk

1. Total Fertility Rate 2.3 2.1

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 5 - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

160 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 6STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANUntuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2013-2017, maka Pemerintah Daerah akan melaksanakannya melalui

5 (lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi pembangunan daerah

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang.

162 163RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

BAB6

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANStrategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, maka Pemerintah Daerah akan melaksanakannya melalui 5 (lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang.

6.1 StrategiPilihan strategi untuk pencapaian Misi Pertama dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Peningkatan dan pengembangan kawasan-kawasan strategis yang berperan dalam menggerakan ekonomi kota, termasuk didalamnya pusat kegiatan primer dan sekunder serta Kawasan TOD

Strategi ini merupakan perwujudan dari strategi pengembangan wilayah yang dirumuskan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Strategi operasionalnya meliputi; i) Peningkatan dan pemantapan fungsi Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder, ii) Pengembangan baru Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder secara hirarkis, dan iii) Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) pada jalur sepanjang sistem angkutan massal.

2. Penguatan dukungan terhadap keberadaan ekonomi informal perkotaan

Strategi ini merupakan komitmen untuk mewujudkan Jakarta Baru yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat termasuk tumbuh dan berkembangnya ekonomi informal sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi kota. Strategi operasional meliputi: i) Penyediaan ruang bagi sektor informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan, ii) Pembangunan mall khusus bagi Pedagang Kaki Lima (PKL), iii) Revitalisasi pasar tradisional dengan tidak menggusur PKL; dan iv) Pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM untuk mendukung formalisasi dari ekonomi informal.

3. Peningkatan ketahanan pangan kota

Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan kota sebagai kebutuhan pokok yang menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat kota. Strategi operasional meliputi: i) Optimalisasi distribusi komoditas dan kebutuhan pokok menghadapi ketatnya persaingan pasar dan ii) Peningkatan fungsi lumbung pangan di tingkat kelurahan secara efektif.

4. Peningkatan ketersediaan infastruktur telekomunikasi, kelistrikan dan energi untuk menunjang kegiatan ekonomi kota

Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing daerah dan daya tarik investasi melalui penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi, kelistrikan dan energi yang memadai. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi pada kantor pemerintahan, pusat pelayanan publik dan tempat umum, ii) Peningkatan pasokan suplai listrik dan iii) Pengelolaan energi ramah lingkungan dan suplai bahan bakar minyak dan gas yang efektif dan efisien.

5. Optimalisasi penataan ruang

Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa penataan ruang mulai dari proses perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan secara optimal dalam mewujudkan ruang kota yang berkualitas. Strategi operasional meliputi: i) Peningkatan mekanisme dan peran pemangku kepentingan dalam penataan ruang, ii) Pengembangan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, iii) Pengembangan sistem informasi spasial, iv) Peningkatan penataan lingkungan hidup.

Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kedua dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pemantapan dan pengembangan Sistem Transportasi Kota Berbasis Angkutan Umum Massal

Strategi ini dimaksudkan untuk mengatasai permasalahan kemacetan yang sudah semakin parah dengan memfokuskan pada peningkatan sarana dan prasarana, pelayanan angkutan umum dan pengembangan sistem angkutan umum massal untuk melayani pergerakan orang dan barang. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung, ii) Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal, iii) Penataan Pelayanan Angkutan Umum, iv) Restrukturisasi Pelayanan Angkutan Umum, v) Pengendalian dan Keselamatan Transportasi, vi) Pembangunan Sarana perpindahan moda transportasi yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas dan vii) Penataan sistem perparkiran.

2. Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan

Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan pelayanan sarana dan prasarana jalan yang mantap dalam menunjang aktivitas perkotaan. Strategi operasionalnya meliputi: i) Pengembangan simpang tak sebidang dan ii) Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan.

3. Pengembangan dan pengelolaan sistem tata air yang terpadu

Strategi ini dimaksudkan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan perkotaan dari ancaman bahaya banjir, genangan dan banjir rob yang semakin parah sehingga dapat melumpuhkan kegiatan sosial-ekonomi kota. Strategi operasional

Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta memiliki dampakyang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran.

164 165

meliputi: i) Pengembangan sistem tata air yang terpadu, ii) Pengembangan sarana dan prasarana sistem drainase, iii) Pemeliharaan sarana prasarana drainase, iv) Konservasi sumberdaya air, dan v) Pengendalian banjir akibat air laut pasang.

4. Pengembangan dan peningkatan infrastruktur permukiman yang berkualitas

Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur permukiman dalam upaya mewujudkan kota yang layak huni. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem terpusat, ii) Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem setempat, iii) Pengembangan sistem air minum perpipaan, iv) Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dan v) Penerapan Konsep 3R.

5. Pengendalian pencemaran air, tanah dan udara

Strategi ini bertujuan untuk mengendalikan kerusakan lingkungan perkotaan akibat tingginya pencemaran terhadap air, tanah dan udara kota Jakarta. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran air, ii) Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran tanah dan iii) Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran udara.

6. Peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan ketahanan kota dalam mengurangi dampak perubahan iklim

Strategi ini adalah integrasi antara upaya pengurangan resiko bencana serta mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Strategi operasional dilakukan melalui: i) Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, ii) Peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas pemangku kepentingan dalam menghadapi ancaman bencana, iii) Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya dan ancaman bencana, iv) Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penanggulangan dan pengurangan resiko bencana dan v) Penguatan kapasitas masyarakat dalam mengurangi resiko bencana.

Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Ketiga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Penyediaan rumah layak huni bagi semua warga masyarakat dan peningkatan kualitas permukiman kota

Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan peran pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan rumah bagi warganya melalui skema penyediaan rusunawa dan rusunami serta perbaikan kualitas lingkungan permukiman. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Kerjasama dalam penyediaan rumah susun sewa, ii) Pengembangan rumah susun sewa, iii) Pengembangan rusunami dan apartemen bersubsidi, iv) Rehabilitasi dan perbaikan rumah susun sewa yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, v) Penataan kawasan permukiman kumuh skala kota dan vi) Pemberian keamanan bermukim (security of tenure).

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau

Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban penyediaan ruang terbuka hijau sesuai dengan amanat RTRW sebesar 30 persen. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Peningkatan ruang terbuka hijau publik dan privat, ii) Peningkatan kualitas taman sebagai ruang publik dan iii) Peningkatan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang publik.

Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Keempat dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Peningkatan ketertiban umum dan kerukunan antar umat beragama

Strategi dilakukan dalam rangka menjamin kerukunan kehidupan antar umat beragama, mencegah terjadinya konflik budaya dan agama serta terciptanya ketertiban dan ketentraman masyarakat. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Pencegahan dini potensi konflik, ii) Pengembangan forum dialogis antar komponen masyarakat, iii) Penyelengaraan pembinaan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA) dan iv) Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan pemerintah dalam meningkatkan ketertiban umum.

2. Pengembangan budaya dalam pembangunan perkotaan

Strategi ini menekankan pentingnya memperhatikan dan mengembangkan budaya dalam pembangunan kota sehingga nilai-nilai budaya lokal dapat tercermin dan mewarnai kehidupan masyarakat. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan budaya Betawi yang bersinergi dengan budaya multikultur lainnya, ii) Pengembangan Jakarta sebagai pusat kebudayaan nasional, iii) Pengembangan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah kotamadya dan Kepulauan Seribu, iv) Revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta, v) Penataan bangunan dan gedung pemerintah yang bernuansa budaya Betawi, vi) Penyelenggaraan event-event kebudayaan, dan vii) Peningkatan kapasitas sanggar-sanggar budaya dan kesenian.

3. Peningkatan peran pemuda dan olahraga dalam pembangunan

Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan kegiatan kepemudaan dan olahraga sebagai wadah pembinaan mental sekaligus wahana penyaluran minat dan kemampuan pemuda. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Pengembangan sarana dan prasarana olahraga di seluruh wilayah, ii) Pembinaan olahraga secara sistematis, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan, dan iii) Pemberdayaan pemuda dalam pembangunan.

Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kelima dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Penataan kelembagaan, organisasi, dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan

Strategi ini dimaksudkan untuk terus menata kelembagaan dan organisasi pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, serta kapasitas

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

166 167

aparatur pemerintahan yang profesional. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif, ii) Pengembangan tata laksana pemerintahan yang transparan dan akuntabel, iii) Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, iv) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang berkelanjutan, dan v) Pengembangan sistem reward and punishment dalam pengembangan sumberdaya manusia.

2. Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemerintahan yang transparan dan akuntabel

Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatan peran serta masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan dan adanya mekanisme kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Strategi operasional dilakukan melalui: i) Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan dan ii) Pengembangan mekanisme pengaduan berbasis sistem informasi yang real-time.

3. Peningkatan pelayanan publik

Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik melalui perbaikan di segala lini. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Penataan dan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan publik yang lebih baik (cepat dan berkualitas), ii) Peningkatan kapasitas aparatur sebagai garda tedepan pelayanan, iii) Pengembangan sistem informasi dalam mendukung pelayanan publik yang lebih baik, dan iv) Penyelenggaraan Program Teknis urusan pemerintahan wajib dan pilihan.

4. Peningkatan pelayanan pendidikan

Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat dan menjamin penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing sehingga terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia Provinsi DKI Jakarta. Strategi operasionalnya meliputi: i) Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh golongan masyarakat menuju JAKARTA PINTAR, ii) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dan iii) Peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja.

5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial masyarakat

Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyakat serta adanya perlindungan sosial untuk mewujudkan kehidupan kota yang berkeadilan. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk DKI Jakarta menuju Jakarta SEHAT, ii) Pengembangan skema jaminan dan perlindungan sosial bagi masyarakat, iii) Pemberian pelayanan KB gratis dan iv) Peningkatan cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

6.2 Arah KebijakanArah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun atau selama periode RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017. Arah kebijakan akan mengarahkan pilihan-pilihan strategi agar selaras dengan arahan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013)Arah kebijakan pembangunan tahun pertama difokuskan pada upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan pembangunan menahun dan mendesak untuk segera ditangani, antara lain: banjir, genangan, banjir rob, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana kota lainnya. Selain itu, upaya pembenahan birokrasi pemerintahan yang lebih akuntabel dan transparan serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik menjadi fokus prioritas yang akan ditangani pada tahun pertama. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat juga didorong utuk lebih ditingkatkan melalui pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau semua lapisan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan publik terus diperbaiki mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota dan provinsi serta menjamin proses pelayanan publik yang akuntabel dan transparan.

Permasalahan pembangunan yang dihadapi Kota Jakarta memerlukan upaya yang menerus dan berkesinambungan didukung sumberdaya yang memadai. Alokasi pendanaan untuk bidang infrastruktur banjir, transportasi, permukiman, pelayanan kesehatan dan pendidikan perlu ditingkatkan untuk memastikan penanganan masalah dengan tuntas. Disisi lain, upaya untuk mengefisienkan belanja pemerintahan daerah perlu terus dilakukan sehingga dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan untuk mengatasi permasalahan pembangunan kota. Upaya penanganan banjir, genangan dan banjir rob serta pembenahan sistem transportasi yang berbasis angkutan massal akan dilaksanakan secara menerus dan menjadi prioritas dalam periode pembangunan lima tahun kedepan (2013-2017).

6.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014)Arah kebijakan pembangunan tahun kedua merupakan lanjutan dari tahun pertama pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017. Penanganan permasalahan pembangunan yang mendesak seperti banjir, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana kota lainnya terus dilaksanakan secara konsisten untuk memastikan adanya penyelesaian yang komprehensif terhadap permasalahan tersebut. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat terus dilaksanakan dengan terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap sistem dan mekanisme pelayanan yang diberikan. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang profesional dan kredibel serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik terus dilakukan agar terwujud pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa.

Alokasi pendanaan untuk bidang infrastruktur banjir, transportasi, permukiman, pelayanan kesehatan dan pendidikanperlu ditingkatkan untuk memastikan penanganan masalah dengan tuntas.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

168 169

Selain terus melakukan upaya penanganan diatas, pada tahun kedua pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 diarahkan juga pada pengembangan budaya dalam pembangunan daerah melalui berbagai program dan kegiatan untuk mendorong pengembangan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Upaya untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah perlu terus ditingkatkan dengan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan, peningkatan peran pemuda dan pembinaan keolahragaan yang melibatkan masyarakat. Reformasi birokrasi secara menyeluruh akan dilaksanakan dalam semua aspek pemerintahan daerah sehingga terjadi percepatan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.

6.2.3 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015)Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga dilaksanakan untuk memastikan kesinambungan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan pelayanan pemerintahan daerah.

Kebijakan pembangunan daerah lebih menekankan pada orientasi hasil di lapangan berdasarkan upaya yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penanganan permasalahan pembangunan yang mendesak seperti banjir, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana kota lainnya harus menunjukan hasil nyata di lapangan yang dapat dirasakan masyarakat serta adanya perkembangan yang berarti dalam penyelesaian masalah menahun. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan sudah menjadi sistem pelayanan yang melembaga pada dinas/instansi terkait didukung unit-unit kerja terkait. Peningkatan pemerintahan yang bersih dan berwibawa diharapkan sudah menunjukkan hasil nyata terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efisien dan efektif. Peningkatan pelayanan publik dapat diukur secara langsung berdasarkan tingkat kepuasan masyarakat yang memanfaatkan pelayanan tersebut. Pengembangan budaya dalam pembangunan sudah mulai dirasakan dan diapresiasi oleh warga kota terlihat dari maraknya penyelenggaraan even budaya dan karakter budaya yang mulai terlihat dalam kehidupan kota Jakarta.

Pembangunan tahun ketiga juga harus terus mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah serta pelaksanaan reformasi birokrasi terus dilaksanakan secara konsisten sehingga terjadi perubahan signifikan dalam wajah birokrasi pemerintahan daerah.

6.2.4 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016)Arah kebijakan pembangunan tahun keempat adalah untuk memantapkan capaian pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dengan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah. Pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pada tahun keempat diarahkan pada upaya untuk mensinergikan capaian pembangunan di masing-masing bidang/sektor

agar terwujud pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan secara fisik, sosial dan ekonomi. Sinergitas kebijakan, program dan kebijakan antar bidang dilakukan dalam rangka mewujudkan kota Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi.

Selain terus melaksanakan upaya-upaya penanganan masalah menahun (banjir, kemacetan, prasarana kota), penyediaan pelayanan publik, penyelenggaraan pemerintahan dan pengembangan budaya kota, arah kebijakan pembangunan kota ditekankan pada pengembangan kawasan-kawasan strategis yang memiliki potensi ekonomi untuk terus dikembangkan secara terpadu melibatkan para pemangku kepentingan. Pemerintah Daerah mendorong bagaimana penataan dan revitalisasi kawasan dapat meningkatkan daya saing ekonomi kota di tingkat global dan regional. Perbaikan terhadap berbagai masalah menahun kota diharapkan turut meningkatkan daya tarik kota untuk menarik investasi yang lebih banyak.

6.2.5 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kelima (2017)Tahun kelima pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan tahap konsolidasi untuk memastikan terjadinya perubahan dan pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah daerah sesuai dengan target yang ditetapkan. Arah kebijakan pembangunan tahun kelima difokuskan pada bidang/sektor yang masih perlu ditingkatkan pencapaian kinerjanya berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap capaian program prioritas yang telah dilaksanakan selama 4 (empat) tahun terakhir.

Selain itu, capaian pembangunan daerah pada tahun kelima menjadi dasar (baseline) untuk penyusunan rencana dan kebijakan pembangunan pada periode keempat pelaksanaan RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025. Pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pada tahun keempat tetap diarahkan pada upaya untuk mensinergikan capaian pembangunan di masing-masing bidang/sektor dengan memperhatikan program-program prioritas yang perlu dipercepat pencapaian targetnya.

Strategi dan arah kebijakan berdasarkan tahapan tahun pelaksanaan RPJMD sebagaimana diatas dapat disajikan dalam Tabel di bawah ini.

Pengembanganbudaya dalam pembangunan sudah mulai dirasakan dan diapresiasi oleh warga kota terlihatdari maraknya penyelenggaraan even budaya dan karakter budaya yang mulai terlihat dalam kehidupan kota Jakarta.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

170 171

No Pilihan Strategi Pembangunan DaerahArah Kebijakan

2013 2014 2015 2016 2017

1Peningkatan dan pengembangan kawasan-kawasan strategis yang berperan dalam menggerakan ekonomi kota

ü ü ü ü ü

2 Penguatan dukungan terhadap keberadaan ekonomi informal perkotaan ü ü ü

3 Peningkatan ketahanan pangan kota ü ü ü ü ü

4Peningkatan ketersediaan infastruktur telekomunikasi, kelistrikan dan energi untuk menunjang kegiatan ekonomi kota

ü ü ü

5 Optimalisasi penataan ruang ü ü ü ü ü

6 Pemantapan dan pengembangan Sistem Transportasi Kota Berbasis Angkutan Umum Massal ü ü ü ü ü

7 Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan ü ü ü ü ü

8 Pengembangan dan pengelolaan sistem tata air yang terpadu ü ü ü ü ü

9 Pengembangan dan peningkatan infrastruktur permukiman yang berkualitas ü ü ü

10 Pengendalian pencemaran air, tanah dan udara ü ü ü

11Peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan ketahanan kota dalam mengurangi dampak perubahan iklim

ü ü ü ü ü

12 Penyediaan rumah layak huni bagi semua warga masyarakat dan peningkatan kualitas permukiman kota ü ü ü ü ü

13 Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau ü ü ü ü ü

14 Peningkatan ketertiban umum dan kerukunan antar umat beragama ü ü ü

15 Pengembangan budaya dalam pembangunan perkotaan ü ü ü ü ü

16 Peningkatan peran pemuda dan olahraga dalam pembangunan ü ü ü

17 Penataan kelembagaan, organisasi, dan kapasitas aparatur pemerintahan ü ü ü

18 Pembinaan kehidupan politik dan demokrasi ü ü

19 Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemerintahan yang transparan dan akuntabel ü ü ü

20 Peningkatan pelayanan publik ü ü ü ü ü

21 Peningkatan pelayanan pendidikan ü ü ü ü ü

22 Peningkatan pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial masyarakat ü ü ü ü ü

Tabel 6.1. Arah Kebijakan

Pembangunan Daerah Berdasarkan Pilihan Strategi

Tabel 6.2. Sasaran, Strategi dan Arah

Kebijakan ProvinsiDKI Jakarta

Hubungan antara misi, tujuan dan sasaran dengan strategi dan arah kebijakan dapat dijabarkan pada tabel berikut ini :

MISI 1: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 Berkembangnya aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder terutama yang ditetapkan dalam RTRW

1. Peningkatan dan pemantapan fungsi Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder

1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan, Urusan Lingkungan Hidup, dan Urusan Otonomi Daerah : Mengembangkan intensitas pusat kegiatan primer dan sekunder, yang berwawasan lingkungan antara lain melalui Pengembangan Kawasan Ekonomi khusus Marunda

2. Pengembangan baru Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder secara hirarkis

1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan, Urusan Lingkungan Hidup dan Urusan Perdagangan : Memberikan dukungan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai antara lain melalui Pengembangan Kawasan Tanah Abang, Pengembangan kawasan Segitiga Emas Setiabudi, Pengembangan kawasan Manggarai, Pengembangan kawasan Jatinegara, Pengembangan kawasan Bandar Kemayoran, Pengembangan kawasan Dukuh Atas, Pengembangan kawasan Mangga Dua, Pengembangan kawasan Sentra Primer Barat, Pengembangan kawasan Sentra Primer Timur, Pengembangan kawasan Pulau Tidung

2. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan dan Urusan Lingkungan Hidup : Memberikan dukungan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai melalui Persiapan pembangunan Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS) / National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

172 173

2 Berkembangnya kawasan-kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang memadukan berbagai fungsi dan sarana kota dengan mudah

1. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) pada jalur sepanjang sistem angkutan massal

1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pertanahan, Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : mengembangkan kawasan terpadu (superblok) multifungsi dan multi strata masyarakat melalui pembangunan TOD di sepanjang koridor MRT

2. Urusan Penataan Ruang, Urusan Pertanahan, Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Mendorong kawasan peremajaan kota yang vertikal, kompak dan terkait jaringan transportasi massal

3 Tersedianya ruang untuk ekonomi informal pada kawasan perkantoran dan perniagaan kota

1. Penyediaan ruang bagi sektor informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan

1. Urusan Penataan Ruang dan Urusan Koperasi dan UKM : Mengefektifkan aturan penyediaan ruang bagi ekonomi informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan serta memberikan pinjaman modal bergulir

2. Pembangunan mall khusus bagi pedagang kaki lima (PKL)

1. Urusan Koperasi dan UKM : Membangun mall khusus bagi pedagang kaki lima pada lokasi tanah milik pemerintah

3. Revitalisasi pasar tradisional dengan tidak menggusur PKL

1. Urusan Perdagangan : Memperbaiki pasar-pasar tradisional dan menyediakan ruang bagi pedagang kaki lima

4 Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal

1. Pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM untuk mendukung formalisasi dari ekonomi informal

1. Urusan Koperasi dan UKM dan Urusan Otonomi Daerah : membantu pembentukan asosiasi/kelembagaan pedagang informal

2. Urusan Koperasi dan UKM dan Urusan Otonomi Daerah : mengadakan pelatihan untuk manajemen usaha kecil

5 Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota

1. Optimalisasi distribusi komoditas dan kebutuhan pokok menghadapi ketatnya persaingan pasar

1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Ketahanan Pangan, Urusan Perdagangan dan Urusan Penanaman Modal : Menyediakan stok komoditas dan kebutuhan pokok

2. Peningkatan fungsi lumbung pangan di tingkat kelurahan secara efektif

1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Ketahanan Pangan, Urusan Perdagangan dan Urusan Penanaman Modal : Menyediakan distribusi dan stok pangan di tingkat kelurahan

6 Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik

1. Pengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi pada kantor pemerintahan, pusat pelayanan publik dan tempat umum

1. Urusan Penataan Ruang, Urusan Komunikasi dan Informatika dan Urusan Pekerjaan Umum : Mengintegrasikan jaringan serat optik dengan utilitas lain dan penyediaan fasilitas jaringan wifi di tempat-tempat umum dan di kantor-kantor pemerintahan serta Penataan dan pengelolaan Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC)

7 Tersedianya infrastruktur energi dan kelistrikan untuk mendukung pembangunan kota

1. Pengelolaan energi ramah lingkungan dan suplai bahan bakar minyak dan gas yang efektif dan efisien

1. Urusan Penataan Ruang dan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral : Melakukan kerjasama dengan Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan jaringan pipa gas bawah tanah di kawasan Industri, permukiman, Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa

2. Urusan Energi dan Sumberdaya mineral : Membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG)

2. Penataan jaringan utilitas perkotaan

1. Urusan Pekerjaan umum : Penataan dan pembangunan jaringan ducting utilitas

8 Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dan memperhatikan aspirasi pemangku kepentingan

1. Peningkatan mekanisme dan peran pemangku kepentingan dalam penataan ruang

1. Urusan Penataan Ruang dan Urusan Pemberdayaan Masyarakat : Meningkatkan keterlibatan masyarakat secara independen dalam proses pengambilan keputusan pada perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui Pelaksanaan forum komunikasi publik terkait penataan ruang secara rutin dan terjadwal serta melibatkan masyarakat luas, Pemberian Akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui Rencana Penataan Ruang pada media cetak, media elektronik dan tempat-tempat lain yang mudah diketahui

2. Urusan Penataan Ruang : Meningkatkan kerjasama dengan daerah sekitar untuk penyusunan masterplan penanganan permasalahan tata ruang.

Meningkatkan keterlibatanmasyarakat secara independen dalamproses pengambilan keputusan pada perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

174 175

9 Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten

1. Pengembangan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif

1. Urusan Penataan Ruang : Mengendalikan pembangunan sesuai dengan aturan tata bangunan dan lingkungan yang telah ditentukan melalui Pelaksanaan pemberian saran teknis tehadap rencana pembangunan gedung dan bangunan lainnya, dan Pelaksanaan Pembongkaran bangunan yang tidak sesuai ketentuan

2. Urusan Penataan Ruang : Melakukan kajian dan peninjauan kembali terkait mekanisme dan tata cara perijinan pemanfaatan ruang

3. Urusan Penataan Ruang : menerapkan pendekatan zoning regulation pada kawasan-kawasan cepat berkembang

4. Urusan Penataan Ruang : Mewujudkan integritas dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan secara konsisten melalui pengawasan dan penindakan bagi pihak yang menyalahi dan melanggar aturan pemanfaatan ruang

2. Pengembangan sistem informasi spasial

1. Urusan Penataan Ruang : menerapkan sistem informasi spasial berbasis web

MISI 2: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain

1 Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang

1. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung sistem transportasi

1. Urusan Perhubungan : Melakukan Pengembangan terminal antara lain melalui Revitalisasi Terminal Bus Dalam Kota

2. Urusan Perhubungan : Melakukan Pengembangan pelabuhan melalui Pengembangan angkutan penyeberangan kepulauan seribu

2. Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal

1. Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Membangun Sistem Angkutan Umum Massal berbasis Rel melalui Pembangunan MRT koridor Utara-Selatan tahap I (Lb Bulus - Bunderan HI), Pembangunan sebagian MRT koridor Selatan-Utara tahap II (Bunderan HI - Kampung Bandan), dan Persiapan pembangunan MRT koridor Barat-Timur

2. Urusan Perhubungan : Mengembangkan Light Rapid Transit (LRT) melalui Pembangunan Koridor Green Line dan Blue Line, sesuai RTRW

3. Urusan Perhubungan : Membangun Sistem Angkutan Umum Massal Laut dan sungai melalui Pembangunan dermaga penyeberangan dari dan ke kepulauan seribu, Pengadaan armada kapal penyeberangan, Standarisasi keamanan dan keselamatan kapal penyebrangan tradisional, pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pengembangan sistem angkutan umum massal laut dan sungai

Tersedianya sistemtransportasi perkotaanyang terpadu danmemadai untukmelayani pergerakanorang dan barang.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

176 177

4. Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan angkutan massal Berbasis Jalan atau BRT(Bus Rapid Transit) melalui pembangunan Koridor Busway baru yaitu Koridor 13 (Ciledug-Blok M), Koridor 14 (UI-Manggarai), dan Koridor 15 (Pondok Kelapa – Blok M), Pembangunan Busway koridor Integrasi Jabodetabek; Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bekasi, dan Jakarta-Depok/Bogor, Pengembangan layanan Feeder Busway, Penambahan armada Bus Busway dan Bus Feeder Busway serta Peningkatan profesionalisme lembaga pengelola Busway

5. Urusan Perhubungan : Meningkatkan kelembagaan pengelolaan Busway

6. Urusan Perhubungan : Melakukan Restrukturisasi Trayek Angkutan Umum

3. Penataan Angkutan Umum Reguler

1. Urusan Perhubungan : Melakukan peremajaan bus angkutan umum reguler melalui pengadaan bus baru untuk menggantikan bus lama / bus yang tidak layak jalan

2. Urusan Perhubungan : Mendorong percepatan transformasi bentuk kepengusahaan angkutan umum dari perorangan menjadi Bahan Usaha

4. Pengendalian dan Keselamatan Transportasi

1. Urusan Perhubungan : Mengembangkan ITS (Intelligent Transport System) melalui Pengembangan ITS di koridor ekonomi strategis serta mengkaji opsi-opsi pengendalian arus kendaraan pribadi, angkutan kota dan truk di dalam kota

2. Urusan Perhubungan : Melakukan kajian menyeluruh penyebab kemacetan untuk pembenahan titik-titik rawan kemacetan

3. Urusan Perhubungan : Menerapkan manajemen / pembatasan lalu lintas antara lain melalui Penerapan Electronic Road Pricing (ERP), teknik-teknik traffic restraint lainnya, dan Pengendalian penggunaan kendaraan pribadi

4. Urusan Perhubungan : Melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan kampanye sadar tertib lalu lintas

5. Pembangunan Sarana perpindahan moda transportasi yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas

1. Urusan Perhubungan : Membangun fasilitas / sarana pejalan kaki dan jalur sepeda terutama pada koridor angkutan umum, jalan utama dan kawasan pemukiman

6. Penataan sistem perparkiran

1. Urusan Perhubungan : Mengembangkan sistem perparkiran yang tertib dan aman, dengan kapasitas pelayanan memadai melalui Pengembangan sistem parkir online

2. Urusan Perhubungan : Menerapkan sewa parkir tinggi dan progressive

3. Urusan Perhubungan : Menata parkir off street dan on street

4. Urusan Perhubungan : Mengembangkan fasilitas park and ride di stasiun dan terminal

5. Urusan Perhubungan : Mengembangkan taman dan gedung parkir di pusat-pusat kegiatan

2 Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk melayani sirkulasi dari/ke dalam kota

1. Pengembangan simpang tak sebidang

1. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan Pembangunan flyover dan underpass

2. Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan

1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan dan Jembatan melalui Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan serta memperlebar lahan badan jalan di titik bottleneck

2. Urusan Pekerjaan Umum : Pengembangan Jalan Arteri antara lain melalui Pembangunan jalan missing link, dan Pengembangan jalur khusus untuk angkutan massal pada jaringan jalan arteri layang

3. Urusan Pekerjaan Umum : Menunjang pengembangan ruas jalan tol dalam kota

Mengembangkan dan meningkatkankapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan dan Jembatan melalui Pembangunandan peningkatan jalan dan jembatanserta memperlebar lahan badan jalandi titik bottleneck.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

178 179

3 Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya

1. Pengembangan sistem tata air yang terpadu

1. Urusan Pekerjaan Umum : Menyelesaikan Kanal Banjir Timur melalui Pembebasan Lahan dan pembangunan jalan inspeksi KBT

2. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan Lahan untuk mendukung program Normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter (PAS)

3. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan lahan untuk mendukung Penataan Kanal Banjir Barat dan Cengkareng Drain

4. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan lahan dan penyiapan LARAP untuk mendukung Penataan kapasitas Kali Ciliwung

5. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan penataan dan peningkatan kapasitas Cakung Drain, Kali Sunter dan Kanal Banjir Timur di kawasan aliran timur serta penataan Kali Cideng

6. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang : Membangun sarana dan prasarana sumberdaya air serta melakukan persiapan pembangunan Giant Sea Wall dalam konteks Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS) / National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)

2. Pengembangan sarana dan prasarana sistem drainase

1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sungai dan saluran melalui Normalisasi dan penataan sempadan sungai dan saluran

2. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembuatan sodetan sepanjang sungai ciliwung sampai kanal barat / timur

3. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas situ, waduk dan embung melalui Pembebasan,pembangunan dan pemeliharaan situ,waduk dan embung

4. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung sistem drainase kota antara lain melalui Peningkatan drainase terutama di pusat kota dan Pengadaan alat berat serta alat angkut.

5. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembangunan terowongan bawah tanah multifungsi (deep tunnel) melalui investasi dari pihak swasta murni

6. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sistem polder

3. Pemeliharaan sarana prasarana drainase

1. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pengerukan sungai dan saluran termasuk pengerukan Bendungan Katulampa

2. Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pengerukan situ, waduk dan embung

3. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan Pemeliharaan sarana dan prasarana drainase

4. Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembersihan sungai dan saluran

4. Konservasi sumberdaya air

1. Urusan Pekerjaan Umum : Menahan air permukaan selama mungkin di darat melalui Pembangunan waduk tangkapan air di hulu

2. Urusan Pekerjaan Umum : Meminimalkan run-off air hujan melalui Pembangunan sumur resapan dan lubang biopori

5. Pengendalian banjir akibat air laut pasang

1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengoptimalkan upaya adaptasi terhadap air laut pasang melalui Pembangunan tanggul pengaman pantai dan penahan air laut pasang

4 Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal

1. Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem terpusat

1. Urusan Pekerjaan Umum : Meningkatkan cakupan layanan air limbah sistem terpusat melalui pembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat

Mengembangkan dan meningkatkankapasitas sungai dan saluran melaluiNormalisasi dan penataan sempadansungai dan saluran.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

180 181

2. Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem setempat

1. Urusan Pekerjaan Umum : Mendorong pengolahan air limbah domestik permukiman antara lain melalui Pembangunan IPAL Komunal, Sosialisasi penggunaan septic tank standar lingkungan hidup, dan Pembangunan/Peningkatan IPAL sistem setempat

5 Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua wilayah kota

1. Pengembangan sistem air minum perpipaan

1. Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sistem penyediaan air minum perpipaan di seluruh DKI Jakarta melalui Peningkatan kualitas dan kuantitas air baku dari Waduk Jatiluhur dan Waduk Karian ke Jakarta, Pengembangan sumber air baku alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih perpipaan, Pembangunan sarana prasarana penyediaan air bersih perpipaan yang dapat langsung diminum di kawasan tertentu dan pembangunan pipa transmisi air minum dari perbatasan Bekasi ke Muara Karang

6 Tersedianya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kota dan kawasan permukiman

1. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1. Urusan Pekerjaan Umum : Menyediakan prasarana sarana pengelolaan sampah yang ramah lingkungan antara lain melalui Penyediaan lahan untuk fasilitas persampahan dan Peningkatan TPS sesuai standar lingkungan Hidup, peningkatan pembersihan sampah di kali/sungai dengan pemasangan sistem saringan sampah otomatis pada batas wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta dengan provinsi lain dan pada setiap batas wilayah kota administrasi serta peremajaan truk angkutan sampah

2. Urusan Pekerjaan Umum : Meningkatkan kerjasama dengan swasta dalam pelayanan persampahan melalui swastanisasi kebersihan, dan kerjasama pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan ITF dan TPST

3. Urusan Pekerjaan Umum : Memperluas tanggung jawab stakeholder antara lain melalui Penggalangan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk pengelolaan persampahan

2. Penerapan Konsep 3R 1. Urusan pekerjaan Umum : Memanfaatkan sampah sebagai sumber daya mulai dari sumber/hulu melalui Pembangunan sentra 3R / Pusat Daur Ulang, Pendampingan pembentukan bank sampah di tingkat kelurahan, dan Pengembangan jejaring kerja bank sampah

7 Berkurangnya pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) di wilayah kota Jakarta

1. Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran udara

1. Urusan Lingkungan Hidup : Mengendalikan pencemaran udara melalui Pemantauan Kualitas Udara, Pembinaan stakeholder melalui program PROPER dan SUPER, Penegakan hukum terhadap pencemaran udara, Peningkatan penerapan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Kawasan Dilarang Merokok dan Uji Emisi

2. Urusan Lingkungan Hidup : Menurunkan emisi Gas Rumah Kaca antara lain melalui Penurunan emisi Gas Rumah Kaca dari sektor Industri, Transportasi, dan Pemantauan dan pelaporan penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

2. Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran air

1. Urusan Lingkungan Hidup : Mengendalikan pencemaran air antara lain melalui Pemantauan Kualitas Air, Pembinaan masyarakat dalam upaya pengendalian pencemaran air, dan Penegakan hukum terhadap pencemaran air serta membentuk dan memperkuat komunitas pencinta sungai

3. Menurunkan beban pencemaran tanah

1. Urusan Lingkungan Hidup : Meningkatkan upaya pencegahan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan lingkungan pada sumbernya.

8 Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim

1. Peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas pemangku kepentingan dalam menghadapi ancaman bencana

1. Urusan Otonomi Daerah : Mengembangkan sistem peringatan dini bencana

Penyediaan lahan untuk fasilitaspersampahan dan Peningkatan TPSsesuai standar lingkungan Hidup.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

182 183

2. Urusan Otonomi Daerah : Menyediakan lokasi evakuasi korban bencana di kawasan rawan bencana

3. Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan kerjasama dengan swasta untuk penyediaan gudang buffer stock

4. Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan pelatihan dan evacuation drill

2. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya dan ancaman bencana

1. Urusan Otonomi Daerah: Pembangunan sarana dan prasarana pemadam kebakaran

2. Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan Pembangunan instalasi hydrant di kawasan permukiman padat/rawan kebakaran

MISI 3: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota.

1 Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat

1. Kerjasama dalam penyediaan rumah susun sewa

1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan superblok rumah susun sewa murah yang dilengkapi pasar, sarana kesehatan dan sarana khusus bagi masyarakat usia lanjut dan penyandang cacat

2. Pengembangan rumah susun sewa

1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan rumah susun sewa pada lokasi-lokasi strategis dan lahan milik Pemda atau konsolidasi lahan dan bangunan

2. Melaksanakan pendampingan masyarakat calon penghuni rumah susun

3. Pengembangan rusunami dan apartemen bersubsidi

1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan rumah susun sewa pada lokasi-lokasi strategis dan lahan milik Pemda atau konsolidasi lahan dan bangunan

2. Melaksanakan pendampingan masyarakat calon penghuni rumah susun

4. Rehabilitasi dan perbaikan rumah susun sewa yang dikelola Pemprov DKI Jakarta

1. Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Perbaikan rumah susun sewa yang dibangun pemerintah pusat untuk diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta

2 Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat(perbaikan Kampung)

1. Penataan kawasan permukiman kumuh skala kota

1. Urusan Perumahan Rakyat : Menata kampung sepanjang daerah aliran sungai

2. Urusan Perumahan Rakyat : Menata kampung tematik

3. Urusan Perumahan Rakyat : Menata RW-RW Kumuh

3 Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta

1. Peningkatan ruang terbuka hijau publik dan privat

1. Urusan Lingkungan Hidup : Menambah RTH Publik melalui penyediaan dan pembelian lahan baru dan penggalangan peran swasta dalam penyediaan RTH Publik

2. Urusan Lingkungan Hidup : Pengembangan RTH privat antara lain melalui Penerapan regulasi untuk penambahan RTH Privat, penyediaan lahan minimal untuk hutan kota dan sentra pengembangan tanaman pangan dan hortikultura serta peningkatan konservasi flora dan fauna

2. Peningkatan kualitas taman sebagai ruang publik

1. Urusan Lingkungan Hidup : Membangun dan mengembangkan taman, taman interaktif dan hutan kota sebagai ruang publik yang dapat dijadikan sarana rekreasi budaya betawi, sarana penyaluran kreativitas atau creative public space serta berfungsi sebagai daerah resapan air

MISI 4: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.

1 Berkembangnya budaya kota multikultur yang berbasis komunitas

1. Pengembangan budaya Betawi yang bersinergi dengan budaya multikultur lainnya

1. Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan budaya betawi dan budaya multikultur lainnya melalui peningkatan dan fasilitasi alkulturasi budaya nusantara dan budaya betawi

2 Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta

1. Pengembangan Jakarta sebagai pusat kebudayaan nasional

1. Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan event budaya nasional dan daerah antara lain melalui kerjasama dengan daerah lain dalam pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana untuk peningkatan budaya nusantara

Menambah RTH Publik melaluipenyediaan dan pembelian lahanbaru dan penggalangan peran swastadalam penyediaan RTH Publik

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

184 185

2. Pengembangan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah kotamadya dan Kepulauan Seribu

1. Urusan Kebudayaan : Melaksanakan pembangunan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah dan kepulauan Seribu dan peningkatan pemanfaatan balai kesenian daerah di lima wilayah

2. Urusan Kebudayaan : Mengembangkan kawasan strategis budaya provinsi di Kota Tua, Taman Ismail Marzuki, Jatinegara dan Situ Babakan

3. Urusan kebudayaan : Meningkatkan interaksi dan komunikasi budayawan dan seniman, dan antara budayawan dan seniman dengan masyarakat

3 Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata kota

1. Revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta

1. Urusan Kebudayaan : Menata fisik lingkungan kawasan Kota Tua Jakarta melalui pembangunan sarana dan prasarana ekonomi kreatif

2. Urusan Kebudayaan : Melakukan kerjasama dengan pemilik bangunan/gedung dan memberdayakan masyarakat untuk pelestarian dan pengembangan kota tua sebagai destinasi wisata dan benda cagar budaya

2. Penataan bangunan dan gedung pemerintah yang bernuansa budaya Betawi

1. Urusan Perumahan : Menata gedung-gedung pemerintahan yang bernuansa budaya betawi

2. Urusan Perumahan : Membangun Mesjid Raya bernuansa betawi di Jakarta Barat

3. Urusan Perumahan Rakyat : Menerapkan aturan bangunan/gedung bernuansa budaya betawi

4 Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota

1. Penyelenggaraan event-event kebudayaan

1. Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan karnaval dan festival budaya di lima wilayah

2. Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan event-event budaya betawi secara reguler

2. Peningkatan kapasitas sanggar-sanggar budaya dan kesenian

1. Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan aktivias dan eksistensi sanggar budaya

2. Urusan Kebudayaan : Memfungsikan Balai rakyat di kecamatan sebagai pusat kegiatan sosial-budaya komunitas kecamatan

5 Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat kota terutama kaum marginal dan rentan

1. Pengembangan skema jaminan dan perlindungan sosial bagi pekerja informal

1. Urusan Ketenagakerjaan : Memberikan jaminan sosial khususnya bagi pekerja informal melalui Penerapan asuransi kesejahteraan sosial bagi pekerja informal dengan sistem cost sharing

6 Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan masyarakat

1. Pengembangan sarana dan prasarana OR di seluruh wilayah

1. Urusan Olahraga dan Pemuda : Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga dan pemuda melalui Penambahan jumlah dan peningkatan fungsi Gelanggang Remaja sebagai sarana untuk aktualisasi aktivitas seni-budaya pelajar,remaja dan mahasiswa dan Penambahan jumlah dan peningkatan fungsi Gelanggang Olahraga sebagai media pengembangan dan pembinaan olahraga

7 Meningkatnya kualitas dan perlindungan ketenagakerjaan

1. Peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja

1. Urusan Ketenagakerjaan : Meningkatkan kurikulum pelatihan keterampilan di Balai Latihan Kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja

2. Urusan Ketenaga Kerjaan : Meningkatkan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja

8 Meningkatnya kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)

1. Penyelengaraan pembinaan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)

1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : Meningkatkan harmonisasi masyarakat dalam kemajemukan antara lain melalui pembinaan masyarakat dan lembaga keagamaan untuk meningkatkan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)

9 Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban kota

1. Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan pemerintah dalam meningkatkan ketentraman dan ketertiban kota

1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Urusan Pendidikan dan Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berperilaku budaya yang tertib, disiplin, ramah, sadar lingkungan, partisipatif dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara ketentraman kota.

Menata fisiklingkungan kawasan Kota Tua Jakartamelalui pembangunan sarana danprasarana ekonomi kreatif.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

186 187

2. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : Meningkatkan kerjasama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketentraman kota

3. Urusan Otonomi Daerah: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban lingkungan

MISI 5: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.

1 Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih

1. Pengembangan kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif

1. Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan penguatan kelembagaan Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE)

2. Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan Pemantauan langsung melalui CCTV di semua lokasi pelayanan publik dan kantor-kantor pemerintahan

3. Urusan Otonomi Daerah : Menata kelambagaan pemerintah daerah yang efektif dan efisien

2. Pengembangan struktur organisasi dan tata laksana pemerintahan yang akuntabel

1. Urusan Otonomi Daerah : Melakukan penataan kebutuhan organisasi dan tata laksana yang efektif dan efisien serta didukung sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi

3. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel

1. Urusan Otonomi Daerah : mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan pembangunan melalui pengembangan sistem informasi perencanaan yang terintegrasi dengan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan sistem informasi pengawasan pelaksanaan pembangunan

2. Urusan Otonomi Daerah : Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan dan pemungutan Pajak Daerah melalui Penerapan online sistem pajak daerah

3. Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kontribusi penerimaan BUMD antara lain melalui Pengelolaan BUMD dengan perbaikan manajemen, peningkatan profesionalisme BUMD, dan penerapan Reward and Punishment terhadap Manajemen BUMD serta divestasi atau likuidasi terhadap perusahaan daerah yang belum membaik kesehatannya.

4 Urusan Penanaman Modal : Meningkatkan Investasi Daerah yang berkualitas dan selektif untuk mendukung perekonomian daerah yang lebih efisien, efektif dan inklusif dengan tetap menggunakan prinsip good governance

5. Urusan Perindustrian : Meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk industri dengan tetap mempertimbangkan aspek pelestarian lingkungan dan peningkatan pelatihan SDM yang komprehensif dan berkualitas guna mewujudkan industri kreatif dan kompetitif

2 Meningkatnya ketersediaan SDM Pemprov yang sesuai dengan kompetensinya

1. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang berkelanjutan

1. Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan

2. Pengembangan sistem reward and punishment dalam pengem-bangan sumber daya manusia

1. Urusan Otonomi Daerah : menerapkan sistem reward and punishment yang adil dan sesuai dengan karakteristik organisasi

3. Proses pengisian jabatan secara terbuka

1. Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan Lelang Jabatan

3 Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif

1. Peningkatan kepedulian masyarakat pada pem-bangunan politik dan demokrasi

1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam kehidupan politis dan demokrasi

2. Peningkatan kapasitas dan peran partai politik dalam pembangunan politik dan demokrasi

1. Urusan Otonomi Daerah : melakukan pembinaan terhadap partai politik

Melakukanpembinaan kepada masyarakat dalamkehidupan politis dan demokrasi.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

188 189

4 Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan

1. Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan

1. Urusan Otonomi Daerah : Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan amtara lain melalui proses musrenbang dan Pelaksanaan rembug warga.

2. Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat

2. Pengembangan mekanisme pengaduan berbasis sistem informasi yang real-time

1. Urusan Otonomi Daerah : penyediaan saluran pengaduan melalui berbagai alat dan media

2. Urusan Otonomi Daerah : Menyediakan kemudahan akses informasi kepada masyarakat

5 Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat

1. Penataan dan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan publik yang lebih baik (cepat dan berkualitas)

1. Urusan Otonomi Daerah : Menyelenggarakan pelayanan prima di Kelurahan dan Kecamatan

2. Urusan Otonomi Daerah : Melakukan perbaikan dan penataan sarana dan prasarana pelayanan publik

2. Peningkatan kapasitas aparatur sebagai garda tedepan pelayanan

1. Urusan Otonomi Daerah : melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan untuk membentuk karakter pelayanan publik

6 Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi

1. Pengembangan sistem informasi dalam mendukung pelayanan publik yang lebih baik

1. Urusan Penanaman Modal : Membangun jaringan komunikasi perjinan investasi secara online

2. Urusan Otonomi Daerah : Menyederhanakan jalur birokrasi perijinan dengan meningkatkan penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

3. Urusan Otonomi Daerah : Menerapkan sistem informasi pelayanan publik

7 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan bagi semua masyarakat

1. Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh golongan masyarakat menuju JAKARTA PINTAR

1. Urusan Pendidikan : Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat melalui Pemberian Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Operasional Buku (BOB) bagi peserta didik di sekolah negeri dan Swasta serta pemberian biaya personal Siswa Miskin (BPSM) dengan KARTU JAKARTA PINTAR

2. Urusan Pendidikan : Meningkatkan Pemenuhan Hak-hak Anak di Sekolah

3. Urusan Pendidikan : Memberikan bantuan/hibah untuk pembangunan gedung sekolah swasta ataupun hibah meubelair

4. Urusan Pendidikan : Meningkatkan daya tampung peserta didik

5. Urusan Pendidikan : Meningkatkan sekolah yang berfungsi dengan baik

2. Peningkatan kualitas layanan pendidikan

1. Urusan Pendidikan : Meningkatkan kualitas lulusan peserta didik melalui Penyebaran sekolah-sekolah unggulan ke seluruh wilayah, dan melalui Penyempurnaan sistem rayonisasi dan peningkatan karakter bagi kualitas didik

2. Urusan Pendidikan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas Guru

8 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat

1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk DKI Jakarta

1. Urusah Kesehatan : Menerapkan sistem jaminan pembiayaan menyeluruh (total coverage) bagi masyarakat melalui Penerapan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga miskin dan rentan Jakarta dengan KARTU JAKARTA SEHAT

2. Urusan Kesehatan : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Masyarakat di pasar-pasar tradisional dan rumah susun

3. Urusan Kesehatan : Mengembangkan Puskesmas Rawat Inap

4. Urusan Kesehatan : Menambah kapasitas tempat tidur Kelas Tiga pada RSUD

Peningkatankapasitas aparatursebagai gardatedepan pelayanan.

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Masyarakat di pasar-pasar tradisional dan rumah susun

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

190 191

5. Urusan Kesehatan : Membentuk dan mengembangkan Kelurahan siaga aktif

6. Urusan Kesehatan : menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di kelurahan

7. Urusan Kesehatan : Meningkatkan cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)

9 Terkendalinya pertumbuhan penduduk

1. Pengendalian pertumbuhan penduduk alami dan urbanisasi

1. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera : Meningkatkan Pelayanan KB Gratis

2. Urusan Kependudukan : Membuat kajian pola mobilitas dan migrasi penduduk kedalam dan keluar Jakarta

3. Urusan Sosial : Melakukan studi dan kajian demografis dan sosiologis tentang kelompok PMKS (gelandangan, pengemis, dan tuna wisma)

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 6 - Strategi dan Arah Kebijakan

192 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 7KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAHDalam bab ini, dari semua program prioritas yang telah ditentukan selanjutnya

akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan yang merupakan

program prioritas utama Gubernur dalam mencapai visi dan misi RPJMD.

194 195RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

BAB7

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAHVisi dan Misi pembangunan Provinsi DKI Jakarta, setelah dijabarkan dalam tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan maka proses penjabaran selanjutnya adalah dalam pelaksanaan kebijakan umum dan program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaannya. Kebijakan umum pada hakekatnya merupakan resume dari semua arah kebijakan pembangunan yang dipilih, sementara program prioritas merupakan penjabaran dari arah kebijakan yang terkait langsung dengan pelaksanaan visi dan misi RPJMD.

Selain program prioritas, program yang disajikan dalam RPJMD ini juga menuangkan program yang terkait penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) maupun operasional pemerintahan sebagai landasan pelaksanaan penyusunan Renstra SKPD agar terjalin ikatan yang tidak terputus antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dituangkan dalam Bab VIII Indikasi Rencana Program yang disertai Kebutuhan Pendanaan.

Dalam bab ini, dari semua program prioritas yang telah ditentukan selanjutnya akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan yang merupakan program prioritas utama Gubernur dalam mencapai visi dan misi RPJMD.

Penjelasan kebijakan umum dan program prioritas berdasarkan misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut :

7.1. Kebijakan Umum PembangunanKebijakan umum pembangunan daerah diarahkan untuk :

1. Melaksanakan Program Unggulan yang merupakan Program Prioritas dalam pembangunan daerah selama 5 tahun dalam rangka penyelesaian permasalahan-permasalahan yang ada.

2. Melaksanakan program prioritas daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan.

3. Melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal dan operasional.

4. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang.

5. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan.

6. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan

pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro Growth, Pro Environtment, MDG’s dan MP3EI), pemenuhan ketentuan perundang-undangan (anggaran pendidikan lebih dari 20 persen), pendampingan program-program pemerintah pusat,serta pendampingan program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan Internasional.

7. Meningkatkan pelayanan masyarakat dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten hingga Provinsi.

8. Meningkatkan Kerjasama Jabodetabek yang meliputi :

a. Pengembangan transportasi antara lain melalui Pembangunan Busway Koridor Integrasi Jabodetabek, Pengembangan Kereta Komuter dan Pembangunan Light Rapid Transit;

b. pengendalian banjir, antara lain melalui Pengembangan Waduk tangkapan air di hulu (Waduk Ciawi, Waduk Cimanggis), pembangunan tanggul pengaman Rob;

c. Pengelolaan sampah, melalui Penyediaan fasilitas persampahan terpadu;

d. Penyediaan air bersih, antara lain melalui Penyediaan air bersih dan air baku dari waduk Jatiluhur;

e. Pengembangan industri dan perdagangan, melalui penataan industri Hi-tech. Industri bertekonolgi tinggi (Hi-tech) merupakan industri yang dioperasikan oleh Sumber Daya Manusia yang berpendidikan dan berketerampilan tinggi, serta mempunyai infrastruktur yang mendukung dan mempunyai lembaga/divisi riset;

f. Pengamanan ketersediaan pangan, melalui pengendalian akses, harga, promosi, serta distribusi / pemasaran stok komoditas dan kebutuhan pokok;

g. Pengendalian urbanisasi penduduk.

9. Meningkatkan peran Jakarta sebagai Ibukota Negara yang meliputi :

a. Pengembangan Transportasi melalui Pembangunan MRT, Pengembangan fasilitas park and ride di stasiun dan terminal serta Pembangunan ruas jalan tol dalam kota .

b. Penanganan Banjir melalui Penataan kawasan Kanal Banjir Timur (KBT); Penataan kapasitas Kali Ciliwung, Pembangunan sodetan Ciliwung – KBT; Normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter (PAS), Penataan Kanal Banjir Barat, Cengkareng Drain II, Cengkareng Barat, Cakung Drain, Kali Sunter dan Kanal Banjir Timur; Pelaksanaan program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI); Perencanaan Pembangunan Terowongan bawah tanah multifungsi serta Pembangunan waduk tangkapan air di hulu.

Semua program prioritas yang telah ditentukan selanjutnya akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan yang merupakan program prioritas utama Gubernur dalam mencapai visi dan misi RPJMD.

196 197

c. Perumahan Rakyat melalui Penataan pembangunan rusunami dan apartemen bersubsidi serta Penyerahan rumah susun sewa yang dibangun pemerintah pusat untuk diperbaiki Pemprov DKI Jakarta.

d. Penataan Air Bersih dan Air Limbah melalui Peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih dan air baku dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta serta pembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat.

e. Penyediaan Energi melalui Pengembangan jaringan pipa gas bawah tanah di kawasan Industri, Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa; Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) serta Peningkatan ketersediaan suplai listrik.

f. Pengembangan Ekonomi Kota melalui Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Marunda dan Tanjung Priok; Pengembangan kawasan Pelabuhan perikanan Muara Baru; serta Pengembangan ekonomi kreatif melalui kerjasama dengan pemilik bangunan/gedung (milik Pemerintah Pusat) untuk pelestarian kawasan Kota Tua.

g. Lain-Lain melalui Peningkatan kerjasama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketentraman kota serta penanganan bencana.

7.2. Program Prioritas Pembangunan DaerahProgram prioritas yang dikelompokkan berdasarkan Isu - Isu strategis menurut misi adalah sebagai berikut :

Misi1 :

1. Isue Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota

a. Program perencanaan tata ruang

b. Program pemanfaatan ruang

c. Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan

d. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang

e. Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung

f. Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan

g. Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang

2. Isue Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja

a. Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam Negeri

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM

c. Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi

d. Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemitraan Koperasi dan UMKM

e. Program Pemberdayaan UMKM

f. Program pengamanan ketersediaan pangan, pengendalian Akses, Harga, Promosi, dan Distribusi/Pemasaran

g. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil tanaman pangan dan hortikultura

h. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil perikanan

i. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan produk hewan ( kesmavet )

j. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

k. Program Penguatan sistem dan fasilitas pendukung pusat pelatihan kerja

l. Program peningkatan kesempatan Kerja dan peningkatan sistem pelayanan penempatan tenaga kerja

3. Isue Pembangunan Energi dan Telematika Jakarta

a. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

b. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral

Misi2 :

1. Isue Pengembangan Sistem Transportasi

a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan

b. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel

c. Program Pembangunan Transportasi Perairan

d. Program Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan

e. Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan

f. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

g. Program Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan

h. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan

2. Isue Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan

a. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir

b. Program Pengembangan Sistem Drainase

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum

Penataan Air Bersih dan Air Limbah melalui Peningkatan kualitas dankuantitas air bersih dan air baku dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta sertapembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

198 199

d. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya

e. Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir dan Drainase

3. Isue Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

b. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih

c. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

d. Program Pengurangan Timbulan Sampah di Sumber

e. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

f. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

g. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

h. Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana

i. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan

Misi3 :

1. Isue Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota

a. Program Penyediaan Perumahan Rakyat

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat

c. Program Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rumah Susun

d. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan

e. Program Koordinasi Serah Terima Rusun yang Dibangun Oleh APBN

f. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung

2. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH

a. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman

b. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan

c. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman

d. Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman

Misi 4 :

1. Isue Pembangunan Budaya Multi-Kultur

a. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan

b. Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan

d. Program Peningkatan Pelaku dan Kelembagaan Kebudayaan

e. Program Pemeliharaan gedung Pemda

f. Program Penyediaan Informasi Perumahan, Permukiman dan Gedung Pemda

g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik

h. Program Pengembangan wawasan kebangsaan

i. Program Penguatan Hubungan Kelembagaan

j. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat

k. Program Pendidikan Politik Masyarakat

l. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda

Misi 5 :

1. Isue peningkatan kapasitas aparatur

a. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur

b. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur DKI Jakarta

d. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI Jakarta

2. Isue peningkatan pelayanan publik

a. Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil

b. Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik

c. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

d. Program Sistem Informasi danTeknologi Pajak Daerah

e. Program Peningkatan Kinerja BUMD

f. Program Pengelolaan dan Pengembangaan Perencanaan Pembangunan

g. Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik

h. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan

i. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan

j. Program Pendidikan dan Pelatihan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

200 201

k. Program Pelayanan Penanaman Modal

l. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten

3. Isue Peningkatan Kualitas Pendidikan

a. Program Wajib Belajar Dua BelasTahun

b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan

c. Program Peningkatan Mutu Pendidikan

4. Isue Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

a. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

c. Program Keluarga Berencana

Adapun hubungan antara kebijakan umum dan arah kebijakan, serta program prioritas pembangunan daerah beserta indikator kinerja dan kerangka pendanaannya diuraikan dan dapat dilihat dalam Tabel 7.1.

Dari beberapa program prioritas, kemudian dipilih program unggulan sebagai berikut :

7.3. Program Unggulan1. Isu Pengembangan Sistem Transportasi

a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan, berupa

1) Pengembangan koridor Busway

2) Penambahan armada Busway

3) Penataan trayek dan peremajaan armada bus sedang

b. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel

1) Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT)

2) Pembangunan Light Rapid Transit (LRT)

c. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan

1) Pembangunan Flyover dan Underpass

2) Pembangunan jalan tembus

2. Isu Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan

a. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir

1) Pengembangan situ, waduk dan embung

2) Penguatan tanggul

3) Pembuatan sumur resapan dan lubang biopori

4) Pembangunan Terowongan bawah tanah multifungsi

b. Program Pengembangan Sistem Drainase

1) Pengembangan sistem polder

2) Normalisasi sungai dan saluran

3) Pengerukan sungai dan saluran

3. Isu Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota

a. Program Penyediaan Perumahan Rakyat

1) Pembangunan rumah susun sewa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olah raga

b. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan

1) Mendorong pembangunan hunian vertikal

c. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung

1) Penataan kampung dan lingkungan kumuh

4. Isu Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum

1) Pembangunan Sarana Prasarana TPS Standar Ramah Lingkungan di 5 wilayah kota

2) Pembangunan Tempat Transit Sampah Pesisir dan Pantai Pulau Pemukiman di Kepulauan Seribu

b. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1) Swastanisasi Penanganan Kebersihan di 44 Kecamatan

2) Penanganan Sampah Pesisir dan Pantai Pulau-pulau di Kabupaten Adm. Kep. Seribu, Pesisir dan Pantai Utara Jakarta, serta Muara 13 (Tiga Belas) Sungai di Teluk Jakarta

3) Penanganan Sampah Sungai

4) Penanganan Sampah di Saluran Mikro, Penghubung dan Taman di 5 wilayah kota

c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

1) Pembangunan Sistem Informasi dan Pengawasan Penanganan Sampah

5. Isu Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH

a. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

202 203

1) Penambahan RTH melalui pembelian lahan dan kontribusi pengembang

b. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman

1) Penggalangan peran swasta dan masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan RTH Publik/penghijauan lingkungan

6. Isu Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja

a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM

1) Penyediaan ruang bagi ekonomi informal/PKL pada kawasan perkantoran dan perdagangan

2) Membangun mall khusus bagi PKL

3) Memperbaiki pasar-pasar tradisional

7. Isu Pembangunan Budaya Multi-Kultur

a. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan

1) Pengembangan karakter kota berciri khas betawi

b. Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan

1) Penyelenggaran event budaya bertaraf internasional

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan

1) Pengembangan pusat kebudayaan Betawi

2) Revitalisasi kota tua

d. Program Pemeliharaan dan Pembangunan gedung Pemda

1) Pembangunan Masjid Raya Jakarta

8. Isu peningkatan pelayanan publik

a. Program Sistem Informasi danTeknologi Pajak Daerah

1) Pengembangan pelayanan pajak online

b. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan

1) Pelayanan prima di Kelurahan

c. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan

1) Pelayanan prima di Kecamatan

d. Program peningkatan Investasi

1) Pengembangan layanan perijinan secara online

e. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten

1) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

9. Isu Peningkatan Kualitas Pendidikan

a. Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun

1) Wajib Belajar 12 tahun

2) Penerapan KARTU JAKARTA PINTAR

b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan

1) Peningkatan Daya Tampung Peserta Didik

2) Peningkatan Kualitas Gedung Sekolah

c. Program Peningkatan Mutu Pendidikan

1) Peningkatan kualitas dan kuantitas guru

10. Isu Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

a. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

1) Pemberlakuan KARTU JAKARTA SEHAT

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

1) Pengembangan Puskesmas Kecamatan menjadi Rawat inap selain RB

2) Penambahan kapasitas Tempat Tidur kelas tiga pada RSUD

3) Pelayanan kesehatan Masyarakat di pasar-pasar tradisional/rumah susun

c. Program Pembinaan Upaya Kesehatan

1) Pembentukan Kelurahan Siaga Aktif

d. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

1) Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kelurahan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 7 - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

204 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 8INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANPada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-

2017 baik yang bersifat Program prioritas maupun program dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan pelayanan

dasar kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan Minimal.

206 207RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

BAB8

INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANPada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program prioritas maupun program dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai berikut :

1. URUSAN PENDIDIKAN

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pendidikan antara lain :

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase Angka Partisipasi Kasar untuk PAUD.

b. Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase Angka Partisipasi Kasar untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK; menurunnya persentase angka putus sekolah; meningkatnya persentase peserta didik penerima BOP (Negeri dan Swasta); meningkatnya cakupan sekolah penerima bantuan buku; dan meningkatnya persentase peserta didik dari keluarga miskin penerima Kartu Jakarta Pintar.

c. Program Pendidikan Non Formal dan Informal

Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya persentase angka buta aksara dan mempertahankan persentase lembaga keterampilan non formal dan informal yang dibina.

d. Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sekolah yang melaksanakan pendidikan inklusi; serta meningkatnya jumlah revisi peraturan tentang penerapan pendidikan inklusi.

e. Program Peningkatan Mutu Pendidikan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase kelulusan; meningkatnya nilai rata-rata Ujian Nasional (UN); meningkatnya persentase jumlah sekolah ramah anak; meningkatnya jumlah sekolah yang memiliki kantin kejujuran; meningkatnya jumlah sekolah yang menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); menurunnya jumlah tawuran pelajar; meningkatnya jumlah sekolah

reguler di pinggiran Jakarta yang ditingkatkan menjadi sekolah unggulan (Tenaga Pendidik dan Kependidikan); meratanya perbandingan penerimaan peserta didik baru (PPDB) antara lokal, umum, prestasi dan non DKI; serta meningkatnya persentase Guru/pendidik yang memenuhi standar kompetensi S1 dan Sertifikasi.

f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah lembaga pendidikan swasta penerima hibah, meningkatnya jumlah sekolah yang dibangun den meningkatnya persentase gedung sekolah yang berfungsi dengan baik.

g. Program Peningkatan Tata Kelola Layanan Pendidikan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase sekolah yang melaksanakan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).

2. URUSAN KESEHATAN

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Kesehatan antara lain :

a. Program Pembinaan Upaya Kesehatan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH); dan meningkatnya persentase Kelurahan Siaga Aktif.

b. Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak

Indikator yang akan dicapai yaitu Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pasar yang menyediakan pelayanan kesehatan; meningkatnya jumlah rumah susun milik Pemda yang menyediakan fasilitas layanan kesehatan; meningkatnya jumlah Puskesmas Kecamatan yang telah memiliki fasilitas rawat inap selain rumah bersalin; dan meningkatnya persentase kapasitas tempat tidur kelas tiga di RSUD.

d. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan rentan ber-KTP DKI Jakarta yang mendapat layanan kesehatan.

e. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Indikator yang akan dicapai antara lain menurunnya angka kesakitan akibat penyakit DBD; menurunnya persentase penemuan kasus-kasus baru TB paru BTA positif; meningkatnya persentase cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA; meningkatnya proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS; meningkatnya persentase

Menurunnya persentase angka buta aksara danmempertahankan persentase lembaga keterampilan non formal dan informalyang dibina.

Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan rentan ber-KTP DKI Jakarta yang mendapat layanan kesehatan.

208 209

cakupan Universal Child Immunization (UCI); meningkatnya jumlah Puskesmas yang melakukan penanganan penyakit tidak menular (PTM); dan meningkatnya jumlah Kelurahan yang menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

f. Program Kefarmasian, Alat kesehatan dan Makanan & Minuman

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase obat generik yang digunakan oleh Puskesmas; meningkatnya persentase Obat Rasional yang digunakan pada Layanan Kesehatan Pemerintah; dan meningkatnya jumlah pengujian produk makanan produksi rumah tangga yang beredar di pasaran.

g. Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah SDM Kesehatan non PNS yang memiliki kompetensi; dan meningkatnya Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas.

h. Program Antisipasi dan Penanggulangan Kesehatan Terkait Bencana

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya respon time penanganan kesehatan dalam penanggulangan bencana.

3. URUSAN PEKERJAAN UMUM

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pekerjaan Umum antara lain :

a. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah Flyover, Underpass dan Jembatan yang dibangun; meningkatnya luas jalan, jalan tembus dan missing link, jalan arteri sejajar 6 (enam) ruas jalan tol dalam kota; serta meningkatnya panjang trotoar yang terbangun.

b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya wilayah jalan dan jembatan yang dipelihara

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya drainase di pusat kota; meningkatnya jumlah alat berat dan alat penyedot lumpur yang tersedia; bertambahnya jumlah TPS ramah lingkungan yang tersedia; dan bertambahnya jumlah saringan sampah otomatis yang tersedia.

d. Program Pengembangan Sistem Drainase

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya panjang sungai/kali yang dinormalisasi; meningkatnya jumlah sungai kewenangan Provinsi DKI Jakarta yang dikeruk; dan terlaksananya pengerukan sungai.

e. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase cakupan pelayanan air minum perpipaan.

f. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah waduk dan situ yang dikeruk; meningkatnya jumlah waduk berjenjang di daerah hulu yang terbangun; dan terlaksananya konservasi air tanah.

g. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan yang tersedia untuk pembangunan koridor kering KBT; meningkatnya luas lahan yang dibebaskan untuk pra pelaksanaan pembangunan kali PAS dan Luas lahan untuk pembangunan fisik kali Ciliwung; meningkatnya panjang sungai di aliran timur yang tertata; terselesaikannya Masterplan pembangunan Giant Sea Wall; meningkatnya jumlah sistem polder baru yang terbangun; meningkatnya jumlah sumur resapan (Injection Well) waduk yang terbangun; meningkatnya panjang pengaman pantai yang terbangun; meningkatnya jumlah waduk dan jumlah embung yang terbangun di 5 wilayah kota Jakarta; serta tersedianya dokumen perencanaan pembangunan Terowongan Bawah Tanah Multifungsi.

h. Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir dan Drainase

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah waduk pengendali banjir yang terpelihara; terlaksananya perbaikan sistem pompa, pintu air, dan kelengkapannya; terpeliharanya sarana dan prasarana infrastruktur drainase tidak terprediksi; serta tertanganinya titik genangan jalan arteri/kolektor.

i. Program Pembangunan, Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana Jaringan Utilitas

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya inventarisasi jaringan utilitas; terlaksanaanya pelayanan permohonan IMP, IPPJU, rekomendasi PLB dan data perijinan; dan Penataan dan pembangunan jaringan ducting utilitas.

j. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sampah dalam kota yang diolah melalui ITF; dan meningkatnya persentase sampah dalam kota yang dapat tertangani secara tepat waktu.

k. Program Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Luas lahan yang dibebaskan untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an Bidang Air dan bidang Jalan; serta meningkatnya lokasi yang dibebaskan untuk TPS.

Meningkatnya Luas lahan yang dibebaskanuntuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an Bidang Air dan bidang Jalan; serta meningkatnya lokasi yang dibebaskan untuk TPS.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

210 211

l. Program Pengurangan Timbunan Sampah di Sumber

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase pengurangan timbulan sampah di sumber.

m. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Persentase fasilitas terbangun sistem air limbah terpusat, meningkatnya Persentase IPAL sistem setempat yang terbangun, meningkatnya Jumlah IPAL komunal yang mulai terbangun, meningkatnya Volume penyedotan dan pengolahan limbah septic tank, dan bertambahnya ijin instalasi pengolah air limbah (IPAL) dari kegiatan usaha sebagai pedoman di dalam mengelola kinerja IPAL nya.

n. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Persentase Pengurangan Sampah yang dibuang di sungai dan taman serta meningkatnya Persentase timbulan Sampah DKI Jakarta yang dikelola secara Swadaya oleh Masyarakat dan Swasta (Konsep Business to Business).

4. URUSAN PERUMAHAN RAKYAT

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Perumahan Rakyat lain :

a. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan

Indikator yang akan dicapai antara lain tersusun dan terimplementasikannya prosedur estate management; terlaksananya monitoring dan evaluasi; terlaksananya kapasitas regulator di bidang perumahan dan gedung Pemda; terlaksananya pembinaan asosiasi usaha perumahan; serta terlaksananya pengawasan dan pengendalian perumahan dan permukiman.

b. Program Pelayanan Perumahan dan Permukiman

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya pelayanan perizinan bidang perumahan.

c. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya penataan kampung sepanjang daerah aliran sungai Ciliwung; bertambahnya jumlah unit Rusun tematik yang terbangun; bertambahnya jumlah lokasi kampung tematik; bertambahnya jumlah RW kumuh yang tertata; terberdayakannya masyarakat dalam perbaikan kampung terpadu; terlaksananya perbaikan jalan lingkungan; serta terlaksananya pengembangan perbaikan kampung terpadu.

d. Program Penyediaan Perumahan Rakyat

Indikator yang akan dicapai antara lain terbangunnya super blok Rusunawa, meningkatnya jumlah unit Rusunawa yang terbangun melalui dana APBD dan APBN; terbangunnnya unit Rusunawa di lokasi pasar; serta terlaksananya pembangunan perumahan yang layak huni dan terjangkau.

e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat

Indikator yang akan dicapai yaitu terbangunnnya sarana dan prasarana untuk masyarakat usia lanjut dan penyandang cacat.

f. Program Penyiapan Mayarakat Calon Penghuni Rumah Susun

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya sosialisasi hak dan kewajiban penghuni Rusun; serta termanfaatkannya studi dan kajian-kajian tentang persepsi masyarakat terhadap hunian apartemen dan rumah tapak.

g. Program Penataan, Penertiban dan Pemeliharaan Rumah Susun

Indikator yang akan dicapai antara lain terselesaikannya perkara perumahan di PTUN dan PN; terlaksananya perbaikan Rusun; terwujudnya ketertiban penghuni rusunawa; serta terwujudnya pengelolaan keamanan terpadu rusun.

h. Program Koordinasi Serah Terima Rusun Yang dibangun Oleh APBN

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya perbaikan rumah susun.

i. Program Pembangunan Gedung Pemda

Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya bangunan gedung layanan publik dan Pemerintah yang nyaman. handal dan berwawasan lingkungan; terbangunnya 1 (satu) Mesjid Raya bernuansa Betawi di Jakarta Barat; serta terlaksananya pembangunan gedung Pemda.

j. Program Pemeliharaan Gedung Pemda

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya pemeliharaan gedung layanan publik dan pemerintahan, terlaksananya pemelliharaan sarana dan prasarana kantor serta tertata dan terpeliharanya 3 (tiga) gedung Pemda.

k. Program Penyediaan Informasi Perumahan, Permukiman dan Gedung Pemda

Indikator yang akan dicapai antara lain tersusunnya standar teknis bangunan gedung; tersusunnya standar, pedoman teknis terkait perancangan gedung yang nyaman; tersusunnya juknis teknis bangunan gedung bernuansa Betawi; meningkatnya cakupan ketersediaan rumah layak huni; meningkatnya cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU; tersusunnya pedoman teknis perumahan, permukiman dan gedung Pemda; serta terpeliharanya sistem pelayanan rumah susun.

Tersedianya bangunan gedung layanan publik dan Pemerintah yang nyaman.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

212 213

5. URUSAN PENATAAN RUANG

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Penataan Ruang antara lain :

a. Program Perencanaan Tata Ruang

Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya berbagai tingkatan Rencana Rinci Tata Ruang, peraturan zonasi dan peraturan penataan ruang provinsi DKI Jakarta lainnya sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang.

b. Program Pemanfaatan Ruang

Indikator yang akan dicapai yaitu terbitnya kebijakan pengawasan dan penertiban yang ditetapkan.

c. Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan

Indikator yang akan dicapai yaitu terselenggaranya pelayanan ketatakotaan sesuai standar manajemen mutu (SMM) ISO 9001-2008 pada setiap tingkat perangkat daerah urusan penataan ruang.

d. Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase penertiban pelanggaran bangunan gedung, menurunnya persentase tingkat pelanggaran bangunan gedung dan meningkatnya jumlah bangunan gedung yang dibongkar karena melakukan pelanggaran.

e. program peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan ruang

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya forum komunikasi publik tentang pengambilan keputusan pemanfaatan ruang; dan meningkatnya jumlah media informasi yang dapat diakses oleh masyarakat.

f. Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase kepuasan masyarakat pemohon pelayanan dan meningkatnya cakupan sistem aplikasi layanan ketatakotaan online.

g. Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase rencana pembangunan gedung yang lulus sidang tim ahli.

h. Program Peningkatan sarana dan prasarana penataan ruang

Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya sarana dan prasarana pelayanan publik yang memadai dan mendayagunakan perkembangan teknologi terkini serta meningkatnya sistem online pengawasan penertiban bangunan.

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Program untuk urusan Perencanaan Pembangunan antara lain :

a. Program Perencanaan Pembangunan Perekonomian

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan perekonomian.

b. Program Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Rakyat

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan Kesejahteraan Rakyat.

c. Program Perencanaan Pembangunan Tatapraja dan Aparatur

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan Tatapraja dan Aparatur

d. Program Peningkatan Kapasitas Perencana dan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya kompetensi SDM perencana dan organisasi perencanaan.

e. Program Pengelolaan dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase ketepatan waktu penyampaian RAPBD dan penyelesaian dokumen rencana pembangunan; meningkatnya pemanfaatan sistem informasi perencanaan pembangunan; meningkatnya implementasi rencana pembangunan; meningkatnya aspirasi masyarakat yang diakomodir SKPD/UKPD; terlaksananya monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan; dipertahankannya persentase ketepatan waktu penyampaian dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ); serta terwujudnya implementasi RPJPD, RTRW dan RPJMD dalam pembangunan daerah.

f. Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi rencana pembangunan Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup.

g. Program Peningkatan Kemampuan IPTEK dan Inovasi

Indikator yang akan dicapai yaitu terwujudnya sistem inovasi daerah dan meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian.

Terwujudnya sistem inovasi daerah danmeningkatnya pemanfaatan hasil penelitian.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

214 215

7. URUSAN PERHUBUNGAN

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Perhubungan antara lain :

a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan

Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya dokumen perencanaan revitalisasi terminal; meningkatnya jumlah terminal yang direvitalisasi dan jumlah halte busway yang terintegrasi dengan stasiun MRT; meningkatnya jumlah penumpang busway per hari; meningkatnya persentase terbangunnya fisik koridor dan prasarana penunjang koridor busway 13, 14, dan 15; meningkatnya headway rata-rata busway; Bertambahnya armada busway; terbitnya Perda pembentukan BUMD PT. Transjakarta; meningkatnya jumlah trayek angkutan umum yang direstrukturisasi; bertambahnya angkutan umum yang diremajakan; bertambahnya rute baru bus sekolah; bertambahnya armada bus sekolah; bertambahnya jumlah penumpang bus sekolah; serta dimanfaatkannya kajian untuk mengatasi kemacetan.

b. Program Pengendalian Lalu lintas dan Angkutan

Indikator yang akan dicapai antara lain berfungsinya ITS pada koridor busway; meningkatnya jumlah lokasi pemberlakuan parkir online; meningkatnya jumlah lokasi (jalan) pemberlakuan pemberlakuan pengendalian lalu lintas dan jumlah lokasi (jalan) yang diberlakukan pembatasan kendaraan ganjil-genap, tersedianya payung hukum komprehensif untuk implementasi ERP; terbangunnya kawasan pelaksanaan ERP; Terwujudnya kawasan pengoperasian ERP; meningkatnya jumlah lokasi penertiban parkir on street, berkurangnya jumlah ruas jalan yang masih menerapkan parkir on street; serta Meningkatnya lokasi yang menerapkan tarif parkir tinggi.

c. Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah sosialisasi dan kampanye tertib lalu lintas yang dilaksanakan.

d. Program Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya persentase Panjang Rute Jalur Sepeda.

e. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase panjang jalur MRT Lebak Bulus - Bunderan HI yang dapat diselesaikan; tersusunnya Dokumen perencanaan, pembiayaan, dan lelang konstruksi MRT Bunderan HI - Kampung Bandan; tersusunnya dokumen perencanaan MRT Koridor Barat – Timur; serta terbangunnya jaringan LRT.

f. Program Pembangunan Transportasi Perairan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kapal penumpang; meningkatnya jumlah penumpang yang dapat diangkut per hari; serta meningkatnya jumlah dermaga yang terbangun.

g. Program Pembangunan Transportasi Udara

Indikator yang akan dicapai antara lain terbitnya regulasi terkait penertiban Sarana prasarana transportasi udara, serta tersedianya kajian pengembangan trasportasi udara di DKI Jakarta.

h. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lokasi sarana perpindahan moda yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas; meningkatnya jumlah lokasi park and ride di stasiun dan terminal yang terbangun; meningkatnya jumlah gedung parkir yang terbangun di pusat kegiatan; serta meningkatnya panjang trotoar yang terbangun di sepanjang jalan Sudirman, Thamrin, Dr. Satrio, Rasuna Said, dan penggal Rasuna Said – Gatot Soebroto.

8. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Lingkungan Hidup antara lain :

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sumber air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya; meningkatnya jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti; terpenuhinya baku mutu air limbah dan berkurangnya beban air limbah proses yang terbuang; terlaksananya penerbitan perijinan pengelolaan lingkungan; berkurangnya tingkat pencemaran udara; terlaksananya penegakan hukum lingkungan hidup; meningkatnya jumlah lokasi titik pantau udara ambien; terinformasikannya kualitas udara secara kontinu di 5 wilayah kota administrasi; tersedianya informasi kualitas air tanah, kualitas perairan laut, kualitas muara teluk Jakarta, dan kualitas situ/waduk; terpenuhinya baku mutu emisi sumber bergerak dan tidak bergerak; terpulihkannya kualitas udara melalui pelaksanaan HBKB; Terwujudnya pentaatan dunia usaha dalam pengolahan limbah B3; terkendalinya pencemaran limbah B3 dari kegiatan usaha, Meningkatnya jumlah dokumen lingkungan yang direkomendasikan; terkendali dan terawasinya pengelolaan dampak kegiatan pembangunan; Terlaksananya penilaian dan evaluasi implementasi dokumen lingkungan; keluarnya ijin instalasi pengolah air limbah (IPAL) dari kegiatan usaha sebagai pedoman di dalam menegelola kinerja IPAL nya; dan tersedianya monitoring pemanfaatan air tanah.

meningkatnya jumlah lokasi sarana perpindahan moda yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

216 217

b. Program Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam

Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya peraturan daerah tentang rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai pedoman didalam perencanaan pembangunan berkelanjutan; serta terpulihkannya kondisi lingkungan dan kualitas Sumber Daya Air di DKI Jakarta.

c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya peran serta masyarakat, dunia pendidikan, dunia usaha dan instansi dalam pengelolaan lingkungan hidup; Tertanganinya pengelolaan limbah lingkungan di 200 Usaha Skala Kecil (USK); serta Berkurangnya pencemaran air limbah domestik.

d. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan hutan kota yang dibebaskan dan dikembangkan; meningkatnya luas lahan yang dibebaskan untuk sentra tanaman pangan dan hortikultura; meningkatnya jumlah pohon yang ditanam pada kawasan hutan mangrove, hutan kota dan permukiman, meningkatnya jumlah RTH Kebun yang dikembangkan sebagai Agrowisata; serta meningkatnya lokasi hutan kota dan hutan mangrove yang dikembangkan sebagai ekowisata/interaksi publik.

e. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Indikator yang akan dicapai antara lain dipahami dan diterapkannya program-program dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca; terlaksananya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor utama (industri, transportasi, komersil, rumah tangga, limbah padat, air limbah); tersusunnya Raperda RAD Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Terhitungnya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor-sektor terkait setiap tahunnya, serta Menurunnya tingkat kerentanan wilayah Jakarta terhadap perubahan iklim.

f. Program Konservasi Flora dan Fauna

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jenis tumbuhan dan satwa yang dikonservasi; meningkatnya jumlah keragaman flora dan fauna di taman margasatwa ragunan yang dapat dikonservasi; serta meningkatnya jumlah spesies / jenis flora dan fauna yang dikonservasi dalam kawasan hutan dan hutan kota.

g. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Kelautan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas kawasan yang dapat direhabilitasi dan dikonservasi serta tersedianya peraturan tata ruang laut sesuai dengan UU No. 27 Tahun 2007.

h. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Lingkungan Hidup

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya konservasi air tanah dan meningkatnya sarana laboratorium lingkungan.

i. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan RTH Taman dan makam yang dibebaskan.

j. Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan RTH pertanaman dan pemakaman yang dikelola; serta meningkatnya Lokasi RTH yang digunakan sebagai taman kreativitas publik.

k. Program Pengelolaan Sarana Keindahan Kota

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sarana keindahan kota yang dikelola.

l. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah RTH yang dikembangkan oleh masyarakat; serta terlaksananya kegiatan penggalangan dan pemberdayaan masyaraka.

m. Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Pertamanan dan Pemakaman

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas pelayanan pertamanan dan pemakaman.

9. URUSAN PERTANAHAN

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan pertanahan antara lain :

a. Program pendataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T)

Indikator yang akan dicapai yaitu terdatanya jumlah Kelurahan yang terdata P4T.

b. Program Pemetaan dan Pengukuran Wilayah Kota

Indikator yang akan dicapai yaitu dipertahankannya persentase luas wilayah yang terukur dan terpetakan.

Dipahami dan diterapkannya program-programdalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

218 219

10. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan kependudukan dan catatan sipil antara lain :

a. Program Pengembangan dan Evaluasi Kebijakan Sistem Administrasi Kependudukan

Indikator yang akan dicapai antara lain terpenuhinya regulasi / kebijakan admistrasi kependudukan dan pencatatan sipil sesuai ketentuan.

b. Program Peningkatan Pelayanan dan Sarana Prasarana Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase penerbitan kartu keluarga, KTP, kutipan akta kelahiran, dan kutipan akta kematian.

c. Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Indikator yang akan dicapai antara lain tersusunnya kebijakan penanganan mobilitas dan migrasi penduduk serta termanfaatkannya database penduduk bagi instansi vertikal maupun horizontal.

d. Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan, meningkatnya pembinaan dan partisipas masyarakat dan stakeholders dibidang administrasi kependudukan, Meningkatnya pembinaan administrasi kependudukan di wilayah rentan Adminduk dan Menurunnya keterlambatan pengajuan dokumen kependudukan.

11. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain :

a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase SKPD/UKPD yang menerapkan perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG).

b. Program Penguatan Kelembagaan Perempuan dan Anak

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah lembaga peduli perempuan dan anak yang aktif.

c. Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan Anak, dan Perempuan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kelurahan yang dibina tentang peningkatan peran perempuan menuju keluarga sehat dan

sejahtera; meningkatnya jumlah Kelurahan Layak Anak; meningkatnya cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu.

d. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase partisipasi angkatan kerja perempuan; dan meningkatnya jumlah stakeholder yang telah mendapatkan advokasi, sosialisasi, dan KIE Pengarus Utamaan Gender.

12. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera antara lain :

a. Program Keluarga Berencana

Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Total Fertility Rate; meningkatnya jumlah pasangan usia subur yang menjadi peserta KB baru, meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif; menurunnya cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi.

b. Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja

Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun.

c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB dan Kependudukan

Indikator yang akan dicapai antara lain terpenuhinya rasio petugas lapangan keluarga berencana/penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) (per kelurahan); dan terpenuhinya rasio pembantu pembina keluarga berencana (PPKB) per RW.

d. Program Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase institusi masyarakat yang melaksanakan KIE; meningkatnya persentase masyarakat yang memahami program KB dan Kependudukan; meningkatnya cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan KIE Pencegahan penularan Virus HIV/AIDS dari Ibu Hamil kepada bayinya; serta meningkatnya jumlah pengembangan dan pembentukan PIK Remaja.

e. Program Bina Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya rasio pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif; meningkatnya cakupan anggota Bina Keluarga yang ber-KB serta meningkatnya cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB.

meningkatnya jumlah kelurahan yang dibina tentang peningkatan peran perempuan menuju keluarga sehat dansejahtera

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

220 221

13. URUSAN SOSIAL

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Sosial antara lain :

a. Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) non potensial yang mendapat bantuan pemenuhan kebutuhan dasar; meningkatnya persentase PMKS yang dapat ditampung di panti sosial; Menurunnya Persentase PMKS jalanan hasil penjangkauan, serta tersusunnya dokumen studi dan kajian demografis dan sosiologis tentang kelompok PMKS.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sosial

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah gedung panti sosial yang layak dan gedung Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) yang dapat difungsikan.

c. Program Pengembangan dan Pendayagunaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase lembaga sosial yang aktif dalam penyelenggaraan urusan sosial; meningkatnya jumlah tenaga kesejahteraan sosial masyarakat yang aktif dalam penyelenggaraan urusan sosial; serta meningkatnya persentase masyarakat dan dunia usaha yang peduli terhadap permasalahan dan pembangunan kesos di DKI Jakarta.

d. Program Peningkatan Pemberdayaan Sosial

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase keluarga miskin dan PMKS potensial yang dapat hidup mandiri.

e. Program Pelayanan Perlindungan dan Jaminan Sosial

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya respon time penanggulangan bencana; dipertahankannya persentase korban bencana alam yang mendapat perlindungan sosial; serta meningkatnya persentase PMKS non potensial yang mendapat jaminan sosial.

14. URUSAN KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi antara lain :

a. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Sistem Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah pencari kerja yang ditempatkan dan jumlah pencari kerja yang memperoleh informasi kesempatan kerja.

b. Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas Tenaga Kerja

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase tingkat produktivitas tenaga kerja.

c. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah perusahaan yang melaksanakan program jaminan sosial tenaga kerja.

d. Program Penguatan Sistem dan Fasilitas Pendukung Pusat Pelatihan Kerja

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah lulusan Pusat Pelatihan Kerja (PPK) yang ditempatkan.

e. Program peningkatan sarana, prasarana ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase jumlah transmigran yang ditempatkan.

15. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah antara lain :

a. Program Peningkatan Usaha Koperasi

Indikator yang akan dicapai antara lain Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan volume usaha koperasi.

b. Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah koperasi pedagang pasar, koperasi pedagang lokbin dan koperasi PKL yang berfungsi; meningkatnya persentase jumlah koperasi baru; serta meningkatnya jumlah pengelola koperasi yang mengikuti Diklat dan Bintek.

c. Program Pemberdayaan UMKM

Indikator yang akan dicapai antara lain Meningkatnya Jumlah pengelola UKM yang mengikuti pelatihan Diklat & Bimtek; berkurangnya PKL/Usaha Mikro yang diluar binaan; serta meningkatnya jumlah UMKM mandiri/dibina.

d. Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemitraan Koperasi dan UMKM

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah dana bergulir yang disalurkan; dan meningkatnya jumlah pemanfaat dana bergulir (Usaha Mikro Kecil/UMK).

meningkatnya jumlah dana bergulir yang disalurkan; dan meningkatnya jumlah pemanfaat dana bergulir (Usaha Mikro Kecil/UMK).

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

222 223

e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas ruang untuk pedagang kaki lima (m²) di lokasi binaan dan lokasi sementara; tersedianya peraturan untuk menampung pedagang informal pada lokasi perkantoran; serta meningkatnya jumlah lokasi terpadu Usaha Mikro, Kecil/PKL.

16. URUSAN PENANAMAN MODAL

Program untuk urusan Penanaman Modal antara lain :

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah proyek (PMDN/PMA).

b. Program Peningkatan Kinerja BUMD

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah setoran PAD dari BUMD.

c. Program Pelayanan Penanaman Modal

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase pelayanan perijinan / non perijinan yang tepat waktu.

d. Program Peningkatan Investasi

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya realisasi investasi PMA dan PMDN serta terimplementasinya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).

e. Program Peningkatan Pengawasan Pengendalian Penanaman Modal

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah perusahaan yang ditinjau penggunaan perijinannya.

17. URUSAN KEBUDAYAAN

Program yang akan dilakukan untuk urusan Kebudayaan antara lain :

a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penerima penghargaan pelaku maupun pemerhati kebudayaan.

b. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perlindungan dan pengembangan kebudayaan Betawi secara adaptif; serta meningkatnya jumlah pemanfaatan pusat kebudayaan di 5 (lima) wilayah dan Kepulauan Seribu.

c. Program Peningkatan Pelaku dan Kelembagaan Kebudayaan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah event seni budaya yang diselenggarakan oleh sanggar budaya binaan; meningkatnya jumlah pelaku kebudayaan yang mendapatkan wawasan dan ketrampilan; meningkatnya Jumlah temu budaya; dan meningkatnya jumlah balai rakyat yang difungsikan sebagai pusat kegiatan sosial budaya.

d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan

Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya jumlah kawasan yang dikembangkan ; meningkatnya jumlah pengunjung wisata di 4 kawasan pengembangan budaya; meningkatnya persentase penataan kawasan kota tua pada zona inti dan zona 1; serta meningkatnya jumlah bangunan yang terkonservasi dan termanfaatkan.

e. Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya penyelenggaraan / keikutsertaan event promosi kebudayaan tingkat nasional di Jakarta; meningkatnya jumlah penyelenggaraan event seni budaya; dan meningkatnya jumlah event seni budaya betawi di ruang publik secara periodik.

18. URUSAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Program yang akan dilakukan urusan Olahraga dan Pemuda antara lain :

a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pemuda yang mandiri dan berdaya saing, pemuda yang aktif dalam kepramukaan, dan gugus depan pramuka yang aktif.

b. Program Pembinaan Olahraga Prestasi

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya prestasi Olahraga yang diraih DKI Jakarta pada single event dan multi event.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah gelanggang gemaja yang memenuhi standar; meningkatnya Kecamatan yang memiliki gelanggang remaja; meningkatnya gelanggang olahraga yang memenuhi standar; meningkatnya stadion olahraga yang beroperasi, serta meningkatnya jumlah pengguna fasilitas olahraga dan pemuda.

d. Program Pengembangan Olahraga

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya indeks pembangunan olahraga (IPO); dan meningkatnya frekuensi event olahraga Rekreasi.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

meningkatnya jumlah pemuda yang mandiri dan berdaya saing, pemuda yang aktif dalam kepramukaan, dan gugus depan pramuka yang aktif.

224 225

19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

Program yang akan dilakukan untuk urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri antara lain :

a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya cakupan Ormas etnis dan keagamaan serta sekolah yang memperoleh pengembangan wawasan kebangsaan.

b. Program Pendidikan Politik Masyarakat

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pemilu Gub/Wagub serta meningkatnya cakupan penduduk DKI Jakarta yang memiliki hak pilih memperoleh informasi pemilu.

c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik

Indikator yang akan dicapai antara lain berkurangnya potensi konflik di kalangan masyarakat.

d. Program Penguatan Hubungan Kelembagaan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lembaga-lembaga kemasyarakatan yang terdaftar dan mandiri; meningkatnya cakupan fasilitasi partai politik yang mendapatkan kuota kursi di legislatif.

20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

Program yang akan dilakukan untuk urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian antara lain:

a. Program Penataan dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah Perda dan Pergub yang dievaluasi, serta meningkatnya jumlah Raperda dan Rapergub hasil evaluasi yang disempurnakan.

b. Program Koordinasi Kebijakan Perekonomian

Indikator yang akan dicapai yaitu Penetapan Marunda sebagai Kawasan Ekonomi Khusus; tersusunnya kajian ketahanan pangan; tersusunnya laporan koordinasi penataan PKL; tersusunnya kajian transportasi; tersusunnya kajian Ekonomi Makro/Mikro; tersusunnya laporan Koordinasi Monitoring Revitalisasi Pasar-Pasar Tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Jaya; dan tersusunnya Laporan Koordinasi Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan perijinan dan non perijinan bidang perekonomian di Provinsi DKI Jakarta.

c. Program Koordinasi Kebijakan Tata Pemerintahan Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu Tersusunnya dan terlaksananya implementasi kebijakan peningkatan kapasitas kelurahan dan kecamatan; Tersusunnya dan terlaksananya implementasi kebijakan kelembagaan masyarakat kelurahan.

d. Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penanganan perkara di pengadilan; jumlah penanganan sengketa pertanahan dan asset pemda secara internal (terselenggaranya mediasi sengketa pertanahan dan asset di luar pengadilan; jumlah penyuluhan hukum terpadu; dan meningkatnya pengetahuan hukum aparat dan masyarakat.

e. Program Koordinasi Kebijakan Kesejahteraan Sosial

Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya kebijakan kesehatan, sosial dan pemberdayaan

f. Program Peningkatan Kerjasama Antardaerah dan Luar Negeri

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya keanggotaan dan partisipasi daerah dalam organisasi internasional; Meningkatnya kerjasama sister city, serta Tersusunnya kesepakatan 3 Bidang Kerjasama dengan daerah perbatasan Jakarta meliputi Baku Mutu Air, Transportasi dan RTH.

g. Program Koordinasi Kebijakan Pendidikan dan Olahraga serta Pembinaan Mental Siritual

Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya kebijakan pendidikan, olahraga dan pemuda, perpustakaan dan kearsipan, dan dipertahankannya persentase jamaah haji yang mendapatkan tambahan layanan katering, transportasi, dan posko kesehatan haji.

h. Program Koordinasi Kebijakan Prasarana dan Sarana Kota

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi yang intensif dan efektif; tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan koordinasi; tersedianya data yang diperlukan dalam perumusan kebijakan; dan meningkatnya Jumlah Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang terbit.

i. Program Koordinasi Kebijakan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi yang intensif dan efektif; tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan koordinasi; terkumpul dan terolahnya data yang diperlukan dalam perumusan kebijakan; dan tersusunnya laporan hasil monitoring pelaksanaan kebijakan bidang tata ruang dan lingkungan hidup.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

Meningkatnya cakupan Ormas etnisdan keagamaan serta sekolah yang memperoleh pengembangan wawasankebangsaan.

226 227

j. Program Administrasi Umum dan Kerumahtanggaan Daerah

Indikator yang akan dicapai antara lain berkurangnya keluhan terhadap pelayanan kebersihan, AC, air, lift dan lampu penerangan kantor; semakin cepatnya penyelesaian tiknet naskah dinas yang ditandatangani Gubernur, Wagub dan Sekda; serta menurunnya kasus tindak kriminal.

k. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya penataan kelembagaan perangkat daerah pemerintah DKI Jakarta; terlaksananya penataan kelembagaan pelayanan publik; serta tertatanya peringkat jabatan, kelas jabatan dan harga jabatan.

l. Program Keprotokolan dan Administrasi Pimpinan Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya aktifitas keprotokolan daerah

m. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah Raperda yang difasilitasi pembahasannya; terfasilitasinya pelaksanaan Reses DPRD, terfasilitasinya pelaksanaan pansus DPRD, dan Terfasilitasinya peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD.

n. Program Koordinasi Perekonomian Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi penataan lokasi usaha kaki lima

o. Program Koordinasi Tata Pemerintahan Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya pembinaan lembaga kemasyarakatan

p. Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya Penyuluhan Hukum Terpadu; Meningkatnya Pengetahuan Hukum Aparat dan Masyarakat; Meningkatnya Penanganan Perkara di Pengadilan tingkat Kota/Kabupaten; dan meningkatnya sengketa pertanahan dan asset pemda secara internal (terselenggaranya mediasi sengketa pertanahan dan asset di luar pengadilan) di tingkat Kota/Kabupaten

q. Program Koordinasi Kesejahteraan Sosial Kota/Kabupaten;

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan kota/kab sehat, dan koordinasi penanggulangan kemiskinan Kota/Kabupaten

r. Program Koordinasi Pendidikan dan Mental Spiritual Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan BOP dan BOS

s. Program Koordinasi Prasarana dan Sarana Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pemeliharaan sarana dan prasarana Kota

t. Program Koordinasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan kebijakan tata ruang dan lingkungan hidup Kota/Kabupaten.

u. Program Administrasi Umum dan Keprotokolan Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya keprotokolan tamu kota dan penerimaan tamu kota

v. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jenis perizinan yang dilayani dan berfungsinya sistem informasi pelayanan publik di PTSP.

w. Program Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan dan Kelurahan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah kantor Lurah dan Camat yang memenuhi standar.

x. Program Peningkatan Kapasitas KORPRI

Indikator yang akan dicapai antara lain terbentuknya DP Korpri Tingkat SKPD/UKPD dan BUMD, tersalurkannya uang duka dan wafat bagi pensiunan, dan terlayaninya anggota yang memerlukan pelayanan/konsultasi hukum

y. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan

Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya kewenangan camat sesuai ketentuan; dan meningkatnya Integritas pelayanan publik.

z. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan

Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya kewenangan lurah sesuai ketentuan; dan meningkatnya Integritas pelayanan publik.

aa. Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK); SKPD yang menerapkan 20 indikator WBK; dan terintegrasinya sistem informasi perencanaan, sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan sistem informasi pengawasan pelaksanaan pembangunan.

bb. Program Penanganan Pengaduan Masyarakat (Kasus/Khusus)

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penyelesaian kasus pengaduan masyarakat.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

Semakin cepatnyapenyelesaian tiknet naskah dinas yang ditandatangani Gubernur, Wagub dan Sekda; serta menurunnya kasus tindak kriminal.

228 229

cc. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penilaian/predikat LAKIP; dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta terlaksananya penerapan Zona Integritas Pemprov DKI Jakarta.

dd. Program Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan / Pemeriksaan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya tertib administrasi/jumlah rekomendasi hasil pengawasan/pemeriksaan yang telah selesai ditindaklanjuti

ee. Program Kebijakan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah peraturan/regulasi yang mendasari pengelolaan keuangan dan aset daerah.

ff. Program Pengelolaan dan Penataan Aset Daerah

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase aset daerah yang teridentifikasi dan tercatat; meningkatnya jumlah bukti kepemilikan aset berupa sertifikat tanah dan bangunan; meningkatnya jumlah gedung/bangunan dan aset bergerak lainnya yang diasuransikan; serta meningkatnya jumlah perolehan dari hasil pengelolaan aset daerah.

gg. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase dokumen APBD yang tepat waktu; dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta meningkatnya penerimaan dari sumber-sumber pendapatan daerah.

hh. Program Pengelolaan Anggaran Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase dana hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan yang terserap; meningkatnya persentase pembayaran utang dan bunga pinjaman yang tepat waktu; serta terlaksananya penyertaan modal pemerintah ke BUMD.

ii. Program Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah wajib pajak yang transaksinya dapat dimonitor secara online, dan jumlah sistem yang beroperasi secara optimal.

jj. Program Perencanaan dan Pengembangan Pajak Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penerimaan asli daerah dari sektor pajak daerah, dan meningkatnya jumlah Standart Operation Procedure (SOP) yang tersedia dalam proses pemungutan pajak daerah, serta dipertahankannya jenis pajak yang termonitor dan terevaluasi secara optimal.

kk. Program Pembinaan, Pengendalian dan Monitoring Pajak Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah jenis pajak yang termonitor dan terevaluasi secara optimal.

ll. Program Penyusunan Regulasi, Penyuluhan dan Sengketa Hukum Pajak Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya Jumlah peraturan/regulasi yang mendasari pemungutan pajak daerah, meningkatnya jumlah peraturan pajak daerah yang tersosialisasikan, jumlah kasus perpajakan daerah yang terselesaikan, dan meningkatnya jumlah penanganan keberatan, pengurangan, keringanan, penghapusan, dan keberatan pajak daerah.

mm. Program Pelayanan Pajak Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah jenis pajak yang mencapai target; meningkatnya jumlah gedung layanan pajak mandiri yang tersedia dan jumlah unit pelayanan pajak yang memperoleh ISO, serta meningkatnya jumlah unit pelayanan pajak yang beroperasi sesuai standar layanan.

nn. program penataan sistem manajemen SDM aparatur

Indikator yang akan dicapai yaitu terpenuhinya kuantitas dan kualitas pegawai yang sesuai kebutuhan organisasi, dan tersedianya data potret dan peta kompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta.

oo. Program Peningkatan dan Kesejahteraan Pegawai

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pegawai yang menerima penghargaan, terselenggaranya monitoring dan evaluasi kebijakan TKD, dan meningkatnya jumlah pensiun yang tepat waktu dan tepat bayar.

pp. Program Pendidikan dan Pelatihan

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah pegawai yang memiliki kompetensi dibidang pengolaan keuangan, pengembangan barang dan jasa dan manajerial dan umum; meningkatnya jenjang pendidikan formal aparat; meningkatnya jumlah pegawai yang mengikuti peningkatan pelayanan publik dan meningkatnya integritas pelayanan publik.

qq. Program Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Diklat

Indikator yang akan dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana diklat (gedung dan fasilitas pendukung); meningkatnya akreditas pengelolaan diklat; meningkatnya pengelolaan berbasis ITC.

rr. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI

Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya persentase pegawai yang terkena hukuman disiplin, terlaksananya penilaian kinerja pegawai secara obyektif, dan terlaksananya Penetapan Kinerja.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

meningkatnya penilaian/predikat LAKIP;dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta terlaksananya penerapanZona Integritas Pemprov DKI Jakarta.

230 231

ss. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur DKI

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pegawai pemda DKI Jakarta yang mengikuti program tugas belajar; meningkatnya jumlah pegawai yang ditingkatkan kompetensi jabatan; tersedianya data potret dan peta kompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta, dan meningkatnya persentase jabatan struktural yang memenuhi standar kompetensi (open bidding).

tt. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya rumpun jabatan fungsional yang dibina.

uu. Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sistem peringatan dini; tersedianya jumlah kawasan evakuasi bencana minimal berdaya tampung 100 pengungsi dengan luas minimal 1.000 M2; tersedianya gudang Buffer Stock; serta meningkatnya taruna siaga bencana (Tagana).

vv. Program Tindakan Kedaruratan Pada Saat Bencana dan Pasca Bencana

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya kapasitas distribusi logistik.

ww. Program Pengelolaan Sarana Informatika, Data dan Informasi Pelaporan Bencana

Indikator yang akan dicapai yaitu terintegrasinya sistem peringatan dini banjir, kebakaran, puting beliung, gempa, cuaca ekstrem, dan wabah penyakit

xx. Program Peningkatan Pencegahan Kebakaran

Indikator yang akan dicapai antara lain menurunnya jumlah rata-rata kejadian kebakaran per tahun; meningkatnya jumlah bangunan yang memenuhi sertifikat keselamatan kebakaran; meningkatnya Jumlah Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) di wilayah rawan kebakaran; serta meningkatnya jumlah kebakaran dini yang dapat diatasi masyarakat.

yy. Program Penanggulangan Kebakaran

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penanganan kejadian kebakaran kurang dari 15 menit, dan meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran

zz. Program Penyelamatan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase jumlah petugas pemadam kebakaran yang berkualifikasi penyelamatan.

aaa. Program Peningkatan Sarana, Prasarana dan Peralatan Pemadaman dan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya rasio hidrant kering, alat pemadaman api manual dan tandon air terhadap kawasan kebakaran; meningkatnya rasio pos pemadam kebakaran terhadap jumlah kelurahan;

meningkatnya rasio kantor sektor pemadam kebakaran terhadap jumlah kecamatan; berkurangnya rata-rata waktu pemadaman; meningkatnya kepemilikan mobil pompa terhadap pos dan sektor pemadam kebakaran; serta meningkatnya jumlah mobil pompa yang siap dioperasikan.

bbb. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya Integritas pelayanan publik.

ccc. Program Peningkatan Kinerja Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya persentase penyelesaian pengaduan pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) dan meningkatnya cakupan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kota/Kab.

ddd. Program Peningkatan Kemampuan Aparatur dalam Menegakkan Peraturan

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah aparat yang memiliki kemampuan Pol PP tingkat dasar.

eee. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat

Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah pos kamling yang aktif, meningkatnya jumlah RW yang masyarakatnya memiliki kemampuan menjaga ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekitar serta berkurangnya potensi konflik di kalangan masyarakat.

fff. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Satpol PP

Indikator yang akan dicapai yaitu berfungsinya sarana dan prasarana penunjang operasional Satpol PP.

21. URUSAN KETAHANAN PANGAN

Program yang akan dilakukan untuk urusan Ketahanan Pangan antara lain :

a. Program Pengamanan Ketersediaan Pangan, Pengendalian Akses, Harga, Promosi dan Distribusi/Pemasaran

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Jumlah ketersediaan pangan dengan Meningkatnya persentase pasokan beras dan daging, serta Meningkatnya persentase pusat distribusi ikan, ayam, telor dan susu, sayur mayur, dan buah-buahan; dan meningkatnya skor pola pangan harapan.

b. Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase buah dan sayur di pasar tradisional dan pasar swalayan yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya; serta meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji hasil tanaman pangan dan hortikultura yang dikeluarkan.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

Tersedianya data potret dan petakompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta, danmeningkatnya persentase jabatan struktural yang memenuhi standar kompetensi(open bidding).

232 233

c. Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Perikanan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase ikan dan olahan ikan di pasar tradisional dan pasar swalayan yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya; serta meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji hasil perikanan yang di keluarkan.

d. Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hewan (kesmavet)

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase bahan pangan yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya; meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji produk hewan yang di keluarkan; serta meningkatnya jumlah sertifikat Nomor Kontrol Veteriner yang diberikan.

22. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Program yang akan dilakukan untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa antara lain:

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jenis Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dikembangkan dimasyarakat; meningkatnya masyarakat pengguna teknologi tepat guna (TTG) yang mandiri; dan meningkatnya persentase pemanfaat Bina Sosial PPMK yang sudah berusaha/bekerja setelah mendapatkan pelatihan.

b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya cakupan anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan yang aktif terlibat dalam penggerakan kegiatan gotong royong.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Masyarakat

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sarana yang dibangun/direhab melalui dana Bina Fisik Lingkungan PPMK.

23. URUSAN STATISTIK

Program yang akan dilakukan untuk urusan Statistik antara lain :

a. Program Statistik Daerah

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya ketersediaan data statistik daerah.

24. URUSAN KEARSIPAN

Program yang akan dilakukan untuk urusan Kearsipan antara lain :

a. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah arsip daerah yang diselamatkan; dan meningkatnya jumlah peristiwa/tokoh/ pengkisah yang diliput/ diwawancara.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kearsipan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah gedung/depo arsip yang dibangun dan dilengkapi dengan laboratorium kearsipan.

c. Program Pengembangan Kapasitas Penyimpanan Arsip Daerah

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah ruang dan media simpan arsip yang memenuhi standar.

d. Program Peningkatan Pelayanan Arsip

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya cakupan pelayanan kearsipan bagi lembaga/instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat serta meningkatnya jumlah SKPD/UKPD yang menerapkan Sistem Informasi Kearsipan Daerah dan Jaringan Informasi Kearsipan Daerah (SIKD dan JIKD).

25. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Program untuk urusan Komunikasi dan Informatika antara lain :

a. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Indikator yang akan dicapai antara lain bertambahnya jumlah titik CCTV yang terbangun dikantor-kantor pemerintah, RSUD, sekolah dan BLK; meningkatnya integrasi Sistem Informasi Perencanaan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pengawasan Pengelolaan Pembangunan dan berfungsinya aplikasi pelayanan publik PTSP berbasis teknologi informasi.

b. Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah aspirasi warga Jakarta yang direspon dari berbagai saluran media; Tersedianya saluran pengaduan berbasis teknologi komunikasi dan informasi; serta Tersedianya sarana informasi kepada masyarakat melalui situs Pemprov.

c. Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah titik jaringan wifi dengan kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun;dan meningkatnya Jumlah Titik Lokasi

Meningkatnya cakupan pelayanankearsipan bagi lembaga/instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, danmasyarakat serta meningkatnya jumlah SKPD/UKPD yang menerapkan Sistem Informasi Kearsipan Daerah dan Jaringan Informasi Kearsipan Daerah (SIKD danJIKD).

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

234 235

Jaringan komunikasi (Fiber Optic) yang terbangun dan berfungsi; Terselenggaranya PTSP Berbasis Teknologi Informasi; serta meningkatnya Jumlah Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC) yang berfungsi.

d. Program Peningkatan Pelayanan dan Jasa Pos serta Telekomunikasi

Indikator yang akan dicapai yaitu berfungsinya telpon berbasis Fiber Optic Pemda DKI Jakarta; dan Tersedianya sarana komunikasi Radio Trunking.

e. Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik

Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya pengadaan barang dan jasa secara elektronik dengan sistem nasional; serta meningkatnya jumlah pengguna sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik yang terlatih.

26. URUSAN PERPUSTAKAAN

Program yang akan dilakukan untuk urusan Perpustakaan antara lain :

a. Program pengembangan Budaya Baca

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan konvensional dan elektronik; serta meningkatnya Jumlah perpustakaan berbasis masyarakat yang dibina.

b. Program Peningkatan Pelayanan Perpustakaan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perpustakaan yang memiliki sertifikat ISO; dan meningkatnya jumlah titik layanan perpustakaan keliling.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpusakaan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perpustakaan standar nasional; meningkatnya perpustakaan kecamatan dan kelurahan yang berfungsi optimal; serta meningkatnya koleksi perpustakaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

27. URUSAN PERTANIAN

Program untuk urusan Pertanian antara lain :

a. Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah promosi dan pemasaran tanaman pangan dan hortikultura, hasil perikanan dan produk hewan; meningkatnya volume pemasaran Daun Pelengkap (Ikat), Bunga potong (Ikat), Bunga Rampai (bungkus), bibit tanaman anggrek (pohon), tanaman hias (pohon), bibit tanaman buah (pohon); dan meningkatnya omset pemasaran.

b. Program Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Peternakan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Hewan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah usaha pengolahan dan pemasaran produk hewan yang dibina serta meningkatnya jumlah produksi susu.

c. Program Peningkatan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Zoonosis

Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Jakarta bebas Rabies; Menurunnya penyebaran Zoonosis (Avian Influenza, Brucellosis); terkendalinya penyakit anthrax; serta meningkatnya jumlah volume hewan / daging yang dipantau kesehatannya.

d. Program Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah produksi tanaman pangan dan hotikultura, meningkatnya jumlah produksi tanaman holtikultura ramah lingkungan serta meningkatnya jumlah lulusan siswa SPP.

28. URUSAN KEHUTANAN

Program untuk urusan Kehutanan antara lain :

a. Program Pengolahan dan Pengawasan peredaran hasil hutan

Indikator yang akan dicapai antara lain mempertahankan jakarta bebas dari pelanggran peredaran hasil hutan serta dipertahankannya jumlah volume pelayanan jasa perkayuan.

29. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program untuk urusan Energi dan Sumber Daya Mineral antara lain :

a. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jaringan pipa gas bawah tanah dikawasan industri, permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa; dipertahankannya prosentase terlaksananya koordinasi dan kerjasama dengan Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan jaringan pipa gas bawah tanah di kawasan Industri, Permukiman, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa; terkoordinasinya pembangunan SPBG; Terkoordinasinya pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik; serta terlaksananya implementasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

Meningkatnya jumlah usaha pengolahandan pemasaran produk hewan yang dibina serta meningkatnya jumlah produksisusu.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

236 237

b. Program Pembangunan, Peningkatan Kualitas dan Pemeliharaan Pencahayaan Kota

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lampu PJU pada jalan protokol, arteri, kolektor, lingkungan/gang MHT, dan fasilitas umum; serta meningkatnya normalisasi jaringan pju untuk meterisasi.

c. Program Pengembangan dan Pengendalian Geologi Perkotaan

Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya skenario mitigasi gempa bumi dan meningkatnya jumlah sumur resapan yang terbangun.

30. URUSAN PARIWISATA

Program untuk urusan Pariwisata antara lain :

a. Program Peningkatan SDM dan Kemitraan Pariwisata

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah tenaga SDM profesi pariwisata serta meningkatnya jumlah kemitraan dengan lembaga pariwisata Nasional dan Internasional.

b. Program Pengembangan Event dan Daya Tarik Destinasi Pariwisata

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah event pariwisata unggulan Nasional dan Internasional serta meningkatnya jumlah pengembangan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata.

c. Program Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kunjungan wisman dan wisnus serta meningkatnya rata-rata lama tinggal.

d. Program Peningkatan Industri Kepariwisataan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah industri pariwisata yang terdaftar dan meningkatnya jumlah kapasitas dan fasilitas MICE.

e. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pengadaan sarana dan prasarana pariwisata.

31. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Program untuk urusan Kelautan dan Perikanan antara lain :

a. Program Pengembangan Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah produksi perikanan budidaya, perikanan tangkap, dan ikan hias; serta meningkatnya jumlah benih / bibit yang dihasilkan dalam mendukung kegiatan produksi perikanan.

b. Program Peningkatan dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Berkelanjutan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Jumlah Penanganan Kasus Pelanggaran terhadap sumberdaya perikanan.

c. Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya volume ekspor hasil perikanan dan meningkatnya volume produk olahan hasil perikanan.

32. URUSAN PERDAGANGAN

Program yang akan dilakukan urusan Perdagangan antara lain :

a. Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam Negeri

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah izin usaha perdagangan yang diterbitkan di kawasan Tanah abang, Segitiga Emas Setiabudi, Manggarai, Jatinegara, Bandar Kemayoran, Dukuh Atas, Mangga Dua, Sentra Primer Barat, dan Sentra Primer Timur; serta Meningkatnya Jumlah pelaku usaha yang dilengkapi aspek legal (SIUPP, TDP)

b. Program Pengembangan Daya Saing Ekspor dan Pelayanan Perdagangan Luar Negeri

Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Jumlah Surat Keterangan Asal (SKA) yang diterbitkan dan meningkatnya nilai ekspor produk DKI Jakarta.

c. Program Perlindungan Konsumen, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pelanggaran tertib niaga yang ditangani dan meningkatnya jumlah pelaku usaha yang menerapkan SNI.

d. Program Peningkatan Pelayanan Kemetrologian

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah alat ukur yang ditera dan ditera ulang, serta pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT); serta meningkatnya jumlah masyarakat yang memahami kemetrologian.

33. URUSAN PERINDUSTRIAN

Program yang akan dilakukan urusan Perindustrian antara lain :

a. Program Pengembangan dan Pengendalian Industri

Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah industri yang berbasis teknologi tinggi dan ramah lingkungan, jumlah sentra industri dengan infrastruktur dan sesuai peruntukan, dan Kawasan Pergudangan yang ditata (penataan industri).

Meningkatnya jumlah produksi perikananbudidaya, perikanan tangkap, dan ikan hias; serta meningkatnya jumlah benih / bibit yang dihasilkan dalam mendukung kegiatan produksi perikanan.

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

238 239

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Industri

Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya jumlah peralatan pengujian produk industri yang memenuhi standar dan meningkatnya Jumlah Sentra Industri dengan Infrastruktur dan sesuai Peruntukan.

c. Program Peningkatan Kualitas Produk Industri

Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah produk industri yang memenuhi standar.

Adapun program pembangunan daerah, indikator kinerja dan target kinerja secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran II.

Selain program pembangunan diatas, juga terdapat program-program yang bersifat pendukung operasional SKPD sehingga semua SKPD bisa menggunakan program tersebut. Adapun program-program tersebut adalah sebagai berikut :

1. PROGRAM BERSAMA PENUNJANG ORGANISASI

Program yang akan dilakukan antara lain :

a. Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor

b. Program Pengelolaan Rumah Dinas

c. Program Pengelolaan Kendaraan Dinas

2. PROGRAM TEKNIS BERSAMA

Program yang akan dilakukan antara lain :

a. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dan Kinerja Aparatur

b. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

d. Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Kinerja Pembangunan SKPD

e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat SKPD

f. Program Pengembangan Data/Informasi SKPD

g. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi SKPD

h. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan SKPD

i. Program Kebijakan Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 8 - Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

240 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 9PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAHIndikator kinerja daerah pada RPJMD Tahun 2013-2017 dirumuskan

berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian

kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah

berkenaan.

242 243RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

BAB9

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAHPenetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur terpilih pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Indikator kinerja daerah pada RPJMD Tahun 2013-2017 dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan. Penetapan indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013-2017 diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja

Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta

No

ASPEK/FOKUS/BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja pada awal

periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD

2013 2014 2015 2016 2017

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1 Pertumbuhan Ekonomi 6,50% 6,90% 7,00% 7,10% 7,20% 7,30% 7,30%

2 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku :

1.103,70 Triliun Rupiah

1.410,40 Triliun Rupiah

1.485,00 Triliun Rupiah

1.632,00 Triliun Rupiah

1.768,00 Triliun Rupiah

1.857,63 Triliun Rupiah

1.857,63 Triliun Rupiah

3 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 :

449,80 Triliun Rupiah

501,21 Triliun Rupiah

505,42 Triliun Rupiah

535,42 Triliun Rupiah

563,42 Triliun Rupiah

593,42 Triliun Rupiah

593,42 Triliun Rupiah

4 Laju inflasi provinsi 4,52 % 5,0-6,0

%5,5-6,0

%6,5-7,5

%5,5-6,5

%6,0-7,0

%6,0-7,0

%

5 PDRB per kapita atas harga berlaku

110,46 Juta

Rupiah

124,2 Juta

Rupiah

135,8 Juta

Rupiah

140,58 Juta

Rupiah

151,20 Juta

Rupiah

160,00 Juta

Rupiah

160,00 Juta

Rupiah

6 PDRB per kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000

45,02 juta

Rupiah

48,00 juta

Rupiah

50,00 juta

Rupiah

54,00 juta

Rupiah

57,00 juta

Rupiah

60,00 juta

Rupiah

60,00 juta

Rupiah

7 Indeks Gini 0,385 0,381 0,377 0,373 0,366 0,360 0,360

8 Persentase Penduduk Miskin 3,69% 3,63-

3,65%3,57-

3,61%3,52-

3,56%3,46-

3,51%3,40-

3,50%3,40-

3,50%

9 Indeks Pembangunan Manusia

77,97 78,30 78,55 78,80 79,10 79,60 79,60

10 Proporsi PDRB sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan, serta sektor jasa-jasa atas dasar harga berlaku (%)

72,48 % 72,65 % 72,80 % 72,95 % 73,05 % 73,23 % 73,23 %

Fokus Kesejahteraan Masyarakat

1 Pendidikan

1.1 Angka melek huruf 99,35% 99,50 % 99,60 % 99,95 % 99,97 % 99,99 % 99,99 %

1.2 Angka rata-rata lama sekolah

10,93 tahun

11,00 tahun

11,40 tahun

11,55 tahun

11,75 tahun

12,00 tahun

12,00 tahun

2 Kesehatan

2.1 Angka Kematian Ibu

64,33 /100.000 kelahiran

hidup

55 /100.000 kelahiran

hidup

50/ 100.000

kelahiran hidup

40/ 100.000

kelahiran hidup

35 /100.000 kelahiran

hidup

30 /100.000 kelahiran

hidup

30 /100.000 kelahiran

hidup

2.2 Angka Kematian Bayi

7,53 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

7,5 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

7,4 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

7,3 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

7,2 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

7,1 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

7,1 bayi per 1.000 kelahiran

hidup)

2.3 Angka Usia Harapan Hidup

76,20 tahun

76,40 tahun

76,50 tahun

76,60 tahun

76,70 tahun

76,80 tahun

76,80 tahun

2.4 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS

85% 90% 95% 95% 96% 97% 97%

3 Ketenagakerjaan

3.1 Tingkat pengangguran terbuka (TPT)

10,8 % 10,5 % 10,2 % 9,9 % 9,7 % 9,3 % 9,3 %

244 245

ASPEK PELAYANAN UMUM

Fokus Layanan Urusan Wajib

1 Pekerjaan Umum

1.1 Luas jalan yang terbangun

48.311 .359 ,97

m2

48.319 .509 ,97

m2

48.428 .709 ,97

m2

48.681 .709 ,97

m2

49.318 .309 ,97

m2

50.050 .809 ,97

m2

50.050 .809 ,97

m2

1.2 Jumlah jembatan yang terbangun

287 jembatan

287 jembatan

293 jembatan

296 jembatan

296 jembatan

296 jembatan

296 jembatan

1.3 Persentase luas jalan dalam kondisi baik

96,78 % 96,95 % 97,05 % 97,20 % 97,60 % 98,00 % 98%

1.4 Jumlah lokasi rawan banjir

62 lokasi

55 lokasi

50 lokasi

48 lokasi

45 lokasi

42 lokasi

42 lokasi

1.5 Jumlah titik genangan jalan arteri/kolektor

13 titik 13 titik 0 0 0 0 0

1.6 Persentase fasilitas terbangun sistem air limbah terpusat

Terse-dianya fasilitas sistem

air limbah

terpusat Zona 0

(4% dari seluruh

DKI)

Penyu-sunan

UKL UPL ground break-

ing Zona 1 dan

pembe-basan lahan IPAL

Zona 1

Pembe-basan lahan IPAL

Zona 1 lanjutan

dan penyu-sunan

AMDAL Zona 1

Pembe-basan lahan IPAL

Zona 1 lanjutan

dan penyu-sunan

AMDAL Zona 6

Dimu-lainya kon-

struksi per-

pipaan Zona 1

Kon-struksi

per-pipaan Zona 1

lanjutan dan

dimu-lainya kon-

struksi per-

pipaan Zona 6

Fasilitas terban-

gun sistem

air limbah

terpusat sebesar 8% dari seluruh

DKI (Zona

0, Zona 1, dan

Zona 6)

1.7 Cakupan pelayanan air minum perpipaan

50 % 55 % 58 % 62 % 68 % 75 % 75 %

1.8 Cakupan pelayanan persampahan

88 % 90 % 93 % 96 % 98 % 100 % 100 %

1.9 Persentase pengurangan timbulan sampah di sumber

7 % 14 % 14 % 15% 15% 15% 15%

2 Perumahan Rakyat

2.1 Persentase jumlah kebutuhan tempat tinggal yang terpenuhi

13% dari

8.000 Unit

17% dari

8.000 Unit

20% dari

8.000 Unit

25% dari

8.000 Unit

30% dari

8.000 Unit

40% dari

8.000 Unit

50% dari

8.000 Unit

2.2 Lokasi kawasan permukiman kumuh yang ditata

100 Lokasi

3 Penataan Ruang

3.1 Persentase rencana bangunan gedung yan lulus sidang Tim Ahli

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

3.2 Persentase pembongkaran bangunan yang tidak sesuai

25 % 30 % 40 % 50 % 60 % 70 % 70 %

4 Perencanaan Pembangunan

4.1 Tingkat perlibatan masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang mulai dari pengumpulan data, perumusan masalah sampai perencanaan

Level kota/kab

admi-nistratif

dan sektor

Level kota/kab

admi-nistratif

dan sektor

Level Keca-matan

dan sektor

Level Keca-matan

dan sektor

Level Keca-matan

dan sektor

Level Keca-matan

dan sektor

Level Keca-matan

dan sektor

5 Lingkungan Hidup

5.1 Persentase penurunan emisi Gas Rumah Kaca dengan baseline emisi GRK tahun 2005

3% 4% 5% 6% 7% 8% 8%

5.2 Persentase status mutu air tercemar berat :

- sungai 65% 64% 63% 62% 61% 60% 60%

- situ/waduk 37,5% 36,5% 35,5% 34,5% 33,5% 32,5% 32,5%

- air tanah 12% 11% 10% 9% 8% 7% 7%

- laut/teluk 18% 17% 16% 15% 14% 13% 13%

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

246 247

5.3 Rasio ruang terbuka hijau 9,9% 10,12% 10,34% 10,56% 10,78% 11% 11%

5.4 Rasio ruang terbuka biru 3% 3,0% 3,1% 3,2% 3,3% 3,4% 3,4%

5.5 Jumlah taman yang digunakan sebagai taman kreativitas publik

10 20 30 40 50 60 60

6 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

6.1 Total Fertility Rate 2,3 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1

7 Koperasi dan UMKM

7.1 Jumlah gedung kantor/komersial/apartement yang menyediakan ruang untuk pedagang informal (tidak permanen)

- 4% 8% 12% 16% 20% 20%

8 Kebudayaan

8.1 Penyelenggaraan event budaya berbasis komunitas

15 Event

34 Event

53 Event

72 Event

91 Event

110 Event

110 Event

8.2 Jumlah pusat kebudayaan di wilayah kota Jakarta dan kawasan revitalisasi bersejarah

12 Pusat Seni

12 Museum

20 Pusat Seni

12 Museum

30 Pusat Seni

13 Museum

40 Pusat Seni

13 Museum

50 Pusat Seni

13 Museum

60 Pusat Seni

14 Museum

60 Pusat Seni

14 Museum

8.3 Jumlah Pelestarian Bangunan dan Lingkungan Cagar Budaya melalui Konservasi

12 Bangunan

3Ling-

kungan Cagar

Budaya

12 Bangunan

3 Ling-

kungan Cagar

Budaya

14 Bangunan

4Ling-

kungan Cagar

Budaya

15 Bangunan

4Ling-

kungan Cagar

Budaya

16 Bangunan

4Ling-

kungan Cagar

Budaya

17 Bangunan

5Ling-

kungan Cagar

Budaya

17 Bangunan

5Ling-

kungan Cagar

Budaya

8.4 Jumlah Pelaku Seni Budaya

600 Pelaku

Seni Budaya

1.260 Pelaku

Seni Budaya

1.950 Pelaku

Seni Budaya

2.730 Pelaku

Seni Budaya

3.600 Pelaku

Seni Budaya

4.500 Pelaku

Seni Budaya

4.500 Pelaku

Seni Budaya

9 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

9.1 Jumlah konflik sosial

25 kasus

22 kasus

19 kasus

16 kasus

13 kasus

10 kasus

10 kasus

9.2 Indeks demokrasi 77,44 78,95 80,46 81,98 83,49 85,00 85,00

9.3 Jumlah lokasi rawan ketertiban umum

24 lokasi

23 lokasi

21 lokasi

19 lokasi

17 lokasi

15 lokasi

15 lokasi

10 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

10.1 Jumlah Taruna Siaga Bencana (Tagana)

1.863 orang

2.050 orang

2.237 orang

2.424 orang

2.611 orang

2.798 orang

2.798 orang

10.2 Jumlah organisasi masyarakat peduli bencana

5 SKKL 10 SKKL 15 SKKL 20 SKKL 25 SKKL 30 SKKL 30 SKKL

10.3 Indeks efektifitas pemerintahan 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,5

10.4 Rasio SDM yang memenuhi standar kompetensi jabatan

25% 35% 50% 65% 75% 85% 85%

10.5 Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah

WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

10.6 Rasio anggaran hasil musrenbang yang tertampung dalam APBD

2,5% 4% 5,5% 7% 8,5% 10% 10%

10.7 Integritas pelayanan publik 7,6 7,9 8,2 8,4 8,7 9 9

10.8 Sistem pelayanan perijinan terpadu secara on-line

1) Sistem Jaringan

Lokal

2) Masih bersifat “kantor

pos”

3) 3.017 Pemohonperizinan

4) Tingkat kepuasan

masyarakat 79,73%

1) Sistem Jaringan Online

2) Masih bersifat “kantor

pos”

3) 4.417 Pemohonperizinan

4) Tingkat kepuasan

masyarakat 83,78%

1) Sistem Jaringan Online

2) Badan Perijinan Terpadu

3) 5.809 Pemohonperizinan

4) Tingkat kepuasan

masyarakat 87,84%

1) Sistem Jaringan Online

2) Badan Perijinan Terpadu

3) 7.205 Pemohonperizinan

4) Tingkat kepuasan

masyarakat 91,89%

1) Sistem Jaringan Online

2) Badan Perijinan Terpadu

3) 8.601 Pemohonperizinan

4) Tingkat kepuasan

masyarakat 95,95%

1) Sistem Jaringan Online

2) Badan Perijinan Terpadu

3) 10.005 Pemohonperizinan

4) Tingkat kepuasan

masyarakat 100%

1) Sistem Jaringan Online

2) Badan Perijinan Terpadu

3) > 10.000 pemohon perizinan

4) Tingkat kepuasan

masyarakat 100%

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

248 249

10.9 Sistem pelayanan pajak on-line (non kendaraan bermotor)

800 Wajib Pajak

10.951 Wajib Pajak

11.718 Wajib Pajak

12.538 Wajib Pajak

13.415 Wajib Pajak

14.355 Wajib Pajak

14.355 Wajib Pajak

11 Ketahanan Pangan

11.1 Persentase Pasokan Beras 88,5% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11.2 Persentase Pasokan Daging 98,15% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11.3 Persentase Pusat Distribusi Ikan 95,55% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11.4 Persentase Pusat Distribusi Ayam 96,37% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11.5 Persentase Pusat Distribusi Telor dan Susu

98,15% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11.6 Persentase Pusat Distribusi Sayur Mayur

85,53% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11.7 Persentase Pusat Distribusi Buah-buahan

119,6% 120% 120% 120% 120% 120% 120%

Fokus Layanan Urusan Pilihan

1 Energi dan Sumber Daya Mineral

1.1 Fasilitasi pembangkit listrik baru oleh swasta/BUMD

0 0 0 0 0

1 Unit Pem-

bangkit Listrik

1 Unit Pem-

bangkit Listrik

1.2 Jumlah SPBG 11 SPBG 14 SPBG 15 SPBG 16 SPBG 17 SPBG 18 SPBG 18 SPBG

ASPEK DAYA SAING DAERAH

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita

57.208.758 58.302.027 59.223.127 60.009.760 60.689.368 61.282.402 61.282.402

Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

1 Jumlah Lokasi kawasan TOD 0 TOD 1 TOD 2 TOD 2 TOD 3 TOD 4 TOD 4 TOD

2 Jumlah stasiun kereta api yang sudah mempunyai Rencana pengembangan kawasan

1/60 3/60 6/60 9/60 12/60 15/60 15/60

3 Persentase pengembangan Pantura Jakarta (Reklamasi dan Revitalisasi) yang sesuai rencana tata ruang

0% 0% 5% 10% 15% 20% 20%

4 Panjang ruas jalan yang dilintasi :

- Panjang lintasan Busway

203,5 km

225,43 km

247,36 km

269,29 km

291,22 km

313,15 km

313,15 km

- Panjang lintasan MRT 0 km 1,5 km 3,5 km 7,5 km 15,7 km 15,7 km 15,7 km

- Panjang lintasan LRT 0 km 0 km 0,8 km 8,8 km 16,8 km 24,82 km 24,8 km

5 Jumlah penumpang :

- Busway 304.799 pnp/hari

400.000pnp/hari

550.000pnp/hari

730.000pnp/hari

850.000pnp/hari

1 Jutapnp/hari

1 Juta pnp/hari

- MRT0 0 0 0

40 Juta Orang/tahun

40 Juta Orang/tahun

40 Juta Orang/tahun

- LRT0 0 0 0 0

103.320. 000 org/

thn

103.320. 000 org/

thn

6 Prosentase prasarana KEK :Jalan Tol, pembangkit listrik, pengolahan air limbah, ITF, mess karyawan, akses masuk, angkutan umum.

0% 0% 5% 10% 20% 25% 25%

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

250 251

7 Prosentase sarana KEK : Pelabuhan, container yard, pegudangan, industri Hi-Tech, bea cukai dan imigrasi terpadu.

0% 0% 5% 10% 20% 25% 25%

8 Jumlah titik jaringan wifi dengan kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun

42 titik 50 titik 75 titik 125 titik 125 titik 125 titik 125 titik

Fokus Iklim Berinvestasi

1 Nilai investasi berskala Nasional (PMDN/PMA) :

- PMDN 9,84 Triliun

- PMA 45 Triliun

- PMDN 10,59 Triliun

- PMA 48,48 Triliun

- PMDN 11,38 Triliun

- PMA 52,09 Triliun

- PMDN 12,15 Triliun

- PMA 55,62 Triliun

- PMDN 13,02 Triliun

- PMA 59,57 Triliun

- PMDN 13,97 Triliun

- PMA 63,94 Triliun

- PMDN . 13,97 Triliun

- PMA 63,94 Triliun

2 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA):

- PMDN 89 proyek

- PMA 1.148 proyek

- PMDN 91 proyek

- PMA 1.215 proyek

- PMDN 94 proyek

- PMA 1.298 proyek

- PMDN 96 proyek

- PMA 1.350 proyek

- PMDN 98 proyek

- PMA 1.425 proyek

- PMDN 100 proyek

- PMA 1.500 proyek

- PMDN 100 proyek

- PMA 1.500 proyek

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 9 - Penetapan Indikator Kinerja Daerah

252 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 10PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAANUntuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah, penyusunan RKPD Tahun 2018, agar berpedoman

pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan

mengacu pada RPJMN 2015-2019 .

254 255RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 10 - Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 10 - Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

BAB10

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAANRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat visi, misi, dan program Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta merupakan kesinambungan dari RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007–2012. Dokumen ini merupakan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan Provinsi DKI Jakarta periode 2013-2017.

10.1 Pedoman TransisiMasa jabatan gubernur provinsi DKI Jakarta periode 2013 – 2017 akan berakhir pada Oktober 2017, dengan demikian RPJMD juga akan berakhir pada waktu yang sama. Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, penyusunan RKPD Tahun 2018, agar berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan mengacu pada RPJMN 2015-2019. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 287 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

10.2 Kaidah PelaksanaanRPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Gubernur merupakan pedoman bagi setiap kepala SKPD menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, pedoman untuk menyusun RKPD dan perencanaan penganggaran Provinsi DKI Jakarta setiap tahunnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Lembaga Eksekutif dan Legislatif Provinsi DKI Jakarta dengan didukung oleh Instansi Vertikal yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta, serta masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 dengan sebaik-baiknya;

2. Gubernur Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dengan menggerakkan secara optimal semua potensi dan kekuatan daerah;

3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban mengkoordinasikan pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017;

4. RPJMD merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Oleh karena itu seluruh SKPD di dalam lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban untuk menyusun Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,

program, kegiatan pokok, dan unggulan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan menjadi pedoman dalam menyusun Renja SKPD setiap tahun, dengan berpedoman pada RPJMD untuk menjamin konsistensi dan kontinuitas program, kegiatan beserta pendanaan dan ditetapkan oleh kepala SKPD serta disahkan oleh Gubernur.

5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta berkewajiban untuk memandu proses perencanaan pembangunan, pemantauan, fasilitasi dan mediasi dalam penyusunan Renstra SKPD Provinsi DKI Jakarta;

6. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 untuk setiap tahunnya dilakukan melalui penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta;

7. Sesuai PP Nomor 3 tahun 2007, Gubernur harus menyampaikan laporan keterangan pertanggung jawaban Akhir Tahun Anggaran dan menyampaikan laporan keterangan pertanggung jawaban Akhir masa jabatan yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan maka untuk menjamin konsistensi antara kebijakan dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD. Dalam hal ini, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dilaksananakan oleh masing-masing SKPD dan dikoordinasikan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta.

8. Bahwa untuk mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan, dan Program dalam RPJMD diperlukan instrument antara lain organisasi perangkat daerah dan sumber daya manusia (SDM). RPJMD ini menjadi pedoman dalam menyusun Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah.

9. Dalam hal pengendalian dan evaluasi hasil RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 menunjukkan adanya hal-hal yang perlu disesuaikan Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang berada diluar kendali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan diperkirakan dapat menghambat pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, maka strategi, arah kebijakan dan program yang telah dirumuskan dapat ditinjau kembali. Kemudian, hasilnya dikonsultasikan kepada DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam proses pelaksanaannya.

10. Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD dimuat dalam RKPD tahun berkenaan.

Dokumen ini merupakan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan Provinsi DKI Jakarta periode 2013-2017.

256 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BAB 11PENUTUPKeberhasilan pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah ini

tentunya sangat ditentukan oleh kepemimpinan dan tata pemerintahan yang

baik, dukungan dari Pemerintah Pusat, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta, DPRD Provinsi DKI Jakarta, serta kerjasama dan kemitraan

dengan masyarakat dan dunia usaha.

258 259RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 11 - Penutup

RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 11 - Penutup

BAB11

PENUTUPRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran visi, misi, dan program Gubernur, yang akan menjadi pedoman dan arahan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Provinsi DKI Jakarta periode 2013-2017 yang sinergis, terpadu dan searah dengan pembangunan nasional selama lima tahun mendatang.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah ini tentunya sangat ditentukan oleh kepemimpinan dan tata pemerintahan yang baik, dukungan dari Pemerintah Pusat, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, DPRD Provinsi DKI Jakarta, serta kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha.

Dengan pencapaian visi dan misi pembangunan jangka menengah, diharapkan Jakarta akan semakin dekat untuk mencapai visi jangka panjangnya, yaitu “Jakarta : Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan dan Berdaya Saing Global”, menjadi sebuah kota yang besar, maju, dan berdaya saing. Kota yang menjadi pusat Asia Tenggara, memegang peranan penting di Asia, serta kota modern yang sejajar dengan kota-kota besar di dunia.

Jakarta : Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan danBerdaya Saing Global

260 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

TABEL 7.1Program Prioritas Pembangunan Daerah Serta Indikasi Kebutuhan Pendanaan

263

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

1Pe

ning

kata

n da

n pe

man

tapa

n fu

ngsi

Pus

at

Kegi

atan

Prim

er

dan

Seku

nder

1U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

, Pe

kerja

an U

mum

, Pe

rhub

unga

n, L

ingk

unga

n H

idup

, Oto

nom

i Dae

rah

: M

enge

mba

ngka

n in

tens

itas

pusa

t keg

iata

n pr

imer

dan

sek

unde

r, ya

ng

berw

awas

an li

ngku

ngan

m

elal

ui P

enge

mba

ngan

Ka

was

an E

kono

mi k

husu

s M

arun

da

Koor

dina

si K

ebija

kan

Pere

kono

mia

n1

Pene

tapa

n M

arun

da

seba

gai

Kaw

asan

Ek

onom

i Kh

usus

Usu

lan

Ke d

ewan

N

asio

nal

Kwas

an

Ekon

omi

Khus

us

Mar

unda

1. R

evis

i UD

GL,

M

aste

rpla

n,

Sida

ng A

mda

l, Ko

mitm

en

pem

beria

n in

sent

if da

n ke

mud

ahan

be

rinve

stas

i di

KEK

Mar

unda

(d

itand

a-

tang

ani o

leh

Gub

ernu

r dan

Ke

tua

DPR

D)

2. P

enet

apan

KE

K de

ngan

Pe

ratu

ran

Pem

erin

tah

300

1. P

enun

juka

n Ba

dan

Usa

ha u

ntuk

m

emba

ngun

KE

K M

arun

da

2. P

embe

n tu

kan

Dew

an

Kaw

asan

KEK

M

arun

da

3. P

embe

n-tu

kan

adm

inis

trat

or

KEK

Mar

unda

4.

Pem

ba

ngun

an K

EK

Mar

unda

300

Pem

bang

un

an K

EK

Mar

unda

Pem

bang

-un

an K

EK

Mar

unda

1. P

emba

ng-

unan

KEK

M

arun

da

2. P

enun

juka

n Ba

dan

Usa

ha u

ntuk

Pe

ngel

olaa

n KE

K M

arun

da

300

KEK

Mar

unda

Be

rope

rasi

2Pe

rsen

tase

pr

asar

ana

KEK

: Ja

lan

Tol,

pem

bang

kit

listr

ik,

peng

olah

an

air l

imba

h, IT

F, m

ess

kary

awan

, ak

ses

mas

uk,

angk

utan

um

um.

0%5%

10%

20%

25%

25%

3Pr

osen

tase

sa

rana

KEK

:

Pela

buha

n,

cont

aine

r yar

d,

pegu

dang

an,

indu

stri

Hi-

Tech

, bea

cuk

ai

dan

imig

rasi

te

rpad

u.

0%5%

10%

20%

25%

25%

2U

rusa

n Pe

rdag

anga

n :

Men

ingk

atka

n ku

alita

s da

ya s

aing

dan

div

ersi

fikas

i pr

oduk

eks

por n

on

mig

as s

erta

men

doro

ng

dive

rsifi

kasi

pas

ar tu

juan

ek

spor

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Day

a Sa

ing

Eksp

or

dan

Pela

yana

n Pe

rdag

anga

n Lu

ar

Neg

eri

1Ju

mla

h su

rat

Kete

rang

an

Asa

l (SK

A) y

ang

dite

rbitk

an

247,

358

247,

358

247,

358

247,

358

247,

358

247,

358

247,

358

2Ju

mla

h ni

lai

eksp

or p

rodu

k D

KI Ja

kart

a

$ 96

4 Ju

ta5%

5%5%

5%5%

$ 1,

2 M

iliar

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OU

TCO

ME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2Pe

ngem

bang

an

baru

Pus

at

Kegi

atan

Prim

er

dan

Seku

nder

se

cara

hira

rkis

1U

rusa

n Pe

nata

an

Ruan

g, P

eker

jaan

U

mum

, Per

hubu

ngan

, Li

nglu

ngan

Hid

up,

Peda

gang

an :

Mem

berik

an

duku

ngan

pra

sara

na,

sara

na d

an u

tilita

s ya

ng

mem

adai

ant

ara

lain

m

elal

ui P

enge

mba

ngan

Ka

was

an T

anah

Aba

ng,

Peng

emba

ngan

kaw

asan

Se

gitig

a Em

as S

etia

budi

, Pe

ngem

bang

an

kaw

asan

Man

ggar

ai,

Peng

emba

ngan

ka

was

an Ja

tineg

ara,

Pe

ngem

bang

an k

awas

an

Band

ar K

emay

oran

, Pe

ngem

bang

an

kaw

asan

Duk

uh A

tas,

Peng

emba

ngan

ka

was

an M

angg

a D

ua,

Peng

emba

ngan

kaw

asan

Se

ntra

Prim

er B

arat

, Pe

ngem

bang

an k

awas

an

Sent

ra P

rimer

Tim

ur,

Peng

emba

ngan

Kaw

asan

Pu

lau

Tidu

ng

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Pe

laya

nan

Perd

agan

gan

Dal

am

Neg

eri

1Ju

mla

h iz

in u

saha

pe

rdag

anga

n di

ka

was

an T

anah

ab

ang

yang

di

terb

itkan

0 1

,000

40

0 1

,100

40

0 1

,200

40

0 1

,300

40

0 1

,400

40

0 6

,000

2Ju

mla

h iz

in u

saha

pe

rdag

anga

n di

kaw

asan

se

gitig

a em

as

setia

budi

yan

g di

terb

itkan

040

030

050

030

060

030

070

030

080

030

0 3

,000

3Ju

mla

h iz

in u

saha

pe

rdag

anga

n di

kaw

asan

m

angg

arai

ya

ng

dite

rbitk

an

030

020

040

020

050

020

060

020

070

020

0 2

,500

4Ju

mla

h iz

in u

saha

pe

rdag

anga

n di

kaw

asan

ja

tineg

ara

yang

di

terb

itkan

0 1

,000

40

0 1

,100

40

0 1

,200

40

0 1

,300

40

0 1

,400

40

0 6

,000

5Ju

mla

h

izin

usa

ha

perd

agan

gan

di k

awas

an

band

ar

kem

ayor

an

yang

di

terb

itkan

035

020

045

020

055

020

065

020

075

020

0 2

,750

6Ju

mla

h

izin

usa

ha

perd

agan

gan

di

kaw

asan

duk

uh

atas

yan

g di

terb

itkan

040

020

041

020

042

020

043

020

044

020

0 2

,100

7Ju

mla

h iz

in u

saha

pe

rdag

anga

n di

kaw

asan

m

angg

a du

a ya

ng

dite

rbitk

an

0 1

,000

40

011

0040

012

0040

013

0040

014

0040

0 6

,000

8Ju

mla

h iz

in u

saha

pe

rdag

anga

n di

kaw

asan

se

ntra

prim

er

bara

t yan

g di

terb

itkan

045

030

050

030

055

030

060

030

065

030

0 2

,750

9Ju

mla

h

izin

usa

ha

perd

agan

gan

di k

awas

an

sent

ra p

rimer

tim

ur y

ang

dite

rbitk

an

040

020

045

020

050

020

055

020

060

020

0 2

,500

265

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OU

TCO

ME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

10Ju

mla

h pe

laku

us

aha

yang

di

leng

kapi

as

pek

lega

l (S

IUPP

, TD

P)

(Per

sh)

30,5

0030

,500

2,00

030

,500

2,00

030

,500

2,00

030

,500

2,00

030

,500

2,00

015

2,50

0

2U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

, Pe

kerja

an U

mum

, Pe

rhub

unga

n, L

ingk

unga

n H

idup

: M

embe

rikan

du

kung

an p

rasa

rana

, sa

rana

dan

util

itas

yang

mem

adai

ant

ara

lain

mel

alui

Per

siap

an

pem

bang

unan

Jaka

rta

Coas

tal D

evel

opm

ent

Stra

tegy

(JCD

S) /

Nat

iona

l Ca

pita

l Int

egra

ted

Coas

tal

Dev

elop

men

t (N

CICD

)

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

1Pe

nyel

esai

an

Mas

terp

lan

dan

PMU

Sup

port

JC

DS

/ NCI

CD

Mas

terp

lan

sele

sai

3Pe

ngem

bang

an

Tran

sit O

rient

ed

Dev

elop

men

t (T

OD

) pad

a ja

lur

sepa

njan

g si

stem

an

gkut

an m

assa

l

1U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

, Pe

rtan

ahan

, Pek

erja

an

Um

um, P

erhu

bung

an :

m

enge

mba

ngka

n ka

was

an

terp

adu

(sup

erbl

ok)

mul

tifun

gsi d

an m

ulti

stra

ta m

asya

raka

t mel

alui

Pe

mba

ngun

an T

OD

di

sepa

njan

g ko

ridor

MRT

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1Ju

mla

h ha

lte

busw

ay y

ang

terin

tegr

asi

deng

an s

tasi

un

MRT

00

00

01

doku

men

pe

renc

anaa

n1,

000

2 lo

kasi

2 lo

kasi

4Pe

nyed

iaan

ru

ang

bagi

se

ktor

info

rmal

pa

da k

awas

an

perk

anto

ran,

pe

rdag

anga

n da

n pe

rmuk

iman

1U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

, Ko

pera

si d

an U

KM :

M

enge

fekt

ifkan

atu

ran

peny

edia

an ru

ang

untu

k U

MKM

mel

alui

pe

mbe

basa

n la

han

pada

ka

was

an p

erka

ntor

an,

perd

agan

gan

dan

perm

ukim

an s

erta

m

embe

rikan

pin

jam

an

mod

al b

ergu

lir

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kope

rasi

dan

UM

KM

1Pe

rsen

tase

pe

ning

kata

n lu

as ru

ang

untu

k pe

daga

ng k

aki

lima

(m²)

di

loka

si b

inaa

n da

n lo

kasi

se

men

tara

200.

975

20%

803,

900

20%

803,

900

20%

803,

900

20%

803,

900

20%

803,

900

402.

000

2Te

rsed

iany

a pe

ratu

ran

untu

k m

enam

pung

pe

daga

ng

info

rmal

pa

da lo

kasi

pe

rkan

tora

n

01

500

150

01

500

150

01

500

4

Prog

ram

Pen

yedi

aan

Dan

a Be

rgul

ir da

n Ke

mitr

aan

Kope

rasi

da

n U

MKM

3Pe

rsen

tase

Pe

ning

kata

n Ju

mla

h D

ana

Berg

ulir

yang

D

isal

urka

n

Rp 2

90,3

17,

800,

000

10%

10%

10%

10%

10%

Rp

467.

646.

68

7.61

8

4Pe

rsen

tase

Pe

ning

kata

n Ju

mla

h Pe

man

faat

da

na b

ergu

lir

(Usa

ha M

ikro

Ke

cil/U

MK)

109

.911

pe

man

faat

10

%10

%10

%10

%10

%17

7.01

3 pe

man

faat

5Pe

mba

ngun

an

loka

si k

husu

s da

n te

rpad

u ba

gi

peda

gang

kak

i lim

a (P

KL)

1U

rusa

n Ko

pera

si d

an

UKM

: M

emba

ngun

loka

si

khus

us b

agi p

edag

ang

kaki

lim

a pa

da k

awas

an

ekon

omi s

trat

egis

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kope

rasi

dan

UM

KM

1Ju

mla

h lo

kasi

te

rpad

u U

saha

M

ikro

, Kec

il/PK

L

01

150,

000

115

0,00

01

150,

000

115

0,00

01

150,

000

5 lo

kasi

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

6Re

vita

lisas

i pas

ar

trad

isio

nal d

enga

n tid

ak m

engg

usur

PK

L

1U

rusa

n Pe

rdag

anga

n : m

empe

rbai

ki p

asar

-pa

sar t

radi

sion

al d

an

men

yedi

akan

ruan

g ba

gi P

KL

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kope

rasi

dan

UM

KM

1Pe

rsen

tase

pe

ning

kata

n lu

as ru

ang

untu

k pe

daga

ng k

aki

lima

(m2)

di

loka

si b

inaa

n da

n lo

kasi

se

men

tara

200.

975

0.2

803,

900

0.2

803,

900

0.2

803,

900

0.2

803,

900

0.2

803,

900

402.

000

7Pe

ngem

bang

an

kele

mba

gaan

ko

pera

si d

an U

KM

untu

k m

endu

kung

fo

rmal

isas

i dar

i ek

onom

i inf

orm

al

1U

rusa

n Ko

pera

si d

an

UKM

, Oto

nom

i Dae

rah

: men

ingk

atka

n pe

ran

lem

baga

kop

eras

i da

n U

MKM

dal

am

pere

kono

mia

n re

gion

al

dan

nasi

onal

yan

gf m

ampu

be

rsai

ng d

enga

n pe

laku

ek

onom

i lai

nnya

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Kele

mba

gaan

Ko

pera

si

1Ju

mla

h Ko

pera

si

peda

gang

pa

sar,

kope

rasi

pe

daga

ng

lokb

in d

an

Kope

rasi

PKL

ya

ng b

erfu

ngsi

70 K

op25

750

401,

000

401,

000

401,

000

401,

000

160

kop

2U

rusa

n Ko

pera

si d

an

UKM

, Oto

nom

i Dae

rah

: m

enga

daka

n pe

latih

an

untu

k m

anaj

emen

usa

ha

keci

l

Prog

ram

Pe

mbe

rday

aan

UM

KM

1Ju

mla

h pe

ngel

ola

UKM

ya

ng m

engi

kuti

pela

tihan

Dik

lat

& B

imte

k

1,06

0 2

,000

10

,000

2,0

00

10,0

00 2

,000

10

,000

2,0

00

10,0

00 2

,000

10

,000

11,

060

8O

ptim

alis

asi

prod

uktiv

itas,

dist

ribus

i dan

stoc

k ko

mod

itas

pang

an,

peng

awas

an m

utu

dan

keam

anan

pa

ngan

1U

rusa

n Ke

taha

nan

Pang

an, P

enat

aan

Ruan

g, P

erda

gang

an,

Pena

nam

an M

odal

: M

enja

min

ket

erse

diaa

n st

ock

kom

oditi

pan

gan,

m

enga

was

i dis

trib

usi

dan

mut

u pa

ngan

ser

ta

men

jaga

kea

man

an

pang

an

Prog

ram

pe

ngam

anan

ke

ters

edia

an p

anga

n,

peng

enda

lian

Aks

es,

Har

ga, P

rom

osi,

dan

Dis

trib

usi/P

emas

aran

1Ju

mla

h ke

ters

edia

an p

anga

n:

Pers

enta

se

Paso

kan

Bera

s 88

.50%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Pers

enta

se

Paso

kan

Dag

ing

98.1

5%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se

Pusa

t Dis

trib

usi

Ikan

95.5

5%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se

Pusa

t Dis

trib

usi

Ayam

96.3

7%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se

Pusa

t Dis

trib

usi

Telo

r dan

Sus

u

98.1

5%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se

Pusa

t Dis

trib

usi

Sayu

r May

ur

85.5

3%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se

Pusa

t Dis

trib

usi

Buah

-bua

han

119.

60%

120%

120%

120%

120%

120%

120%

2Sk

or p

ola

pang

an

hara

pan

85.0

0%87

%89

%91

%93

%95

%95

%

Prog

ram

pe

ning

kata

n da

n pe

ngaw

asan

mut

u da

n ke

aman

an

pang

an h

asil

tana

man

pan

gan

dan

hort

ikul

tura

1Pe

rsen

tase

bu

ah d

an

sayu

r di p

asar

tr

adis

iona

l dan

pa

sar s

wal

ayan

ya

ng ti

dak

men

gan-

dung

za

t kim

ia

atau

mik

ro-

orga

nism

e ya

ng

berb

ahay

a

80 %

bai

k /

aman

82 %

bai

k /

baik

84 %

bai

k /

aman

86 %

bai

k /

aman

88 %

bai

k /

aman

90 %

bai

k /

aman

90 %

bai

k /

aman

267

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2Ju

mla

h se

rtifi

kat

hasi

l uji

hasi

l ta

nam

an

pang

an d

an

hort

ikul

tura

ya

ng

dike

luar

kan

1.57

0 se

rtifi

kat

1.30

0 se

rtifi

kat

2,90

51.

400

sert

ifika

t 17

,450

1.50

0 se

rtifi

kat

8,20

01.

600

sert

ifika

t 8,

400

1.70

0

sert

ifika

t 6,

700

7.50

0

sert

ifika

t

Prog

ram

pe

ning

kata

n da

n pe

ngaw

asan

mut

u da

n ke

aman

an

pang

an h

asil

perik

anan

1Pe

rsen

tase

ikan

da

n ol

ahan

ik

an d

i pas

ar

trad

isio

nal d

an

pasa

r sw

alay

an

yang

tida

k m

enga

ndun

g za

t kim

ia

atau

mik

ro-

orga

nism

e ya

ng

berb

ahay

a

92,8

8 %

bai

k / a

man

93,0

0 %

bai

k / b

aik

93,5

0 %

bai

k / b

aik

94,0

0 %

bai

k / b

aik

94,5

0 %

bai

k / b

aik

95,0

0 %

bai

k / b

aik

95,0

0 %

bai

k / b

aik

2Ju

mla

h se

rtifi

kat

hasi

l uji

hasi

l pe

rikan

an y

ang

di k

elua

rkan

13.7

84

sert

ifika

t28

.416

se

rtifi

kat

14,0

0028

.730

se

rtifi

kat

17,0

0029

.000

se

rtifi

kat

14,0

0029

.320

se

rtifi

kat

14,0

0029

.600

se

rtifi

kat

15,0

0014

5.06

6 se

rtifi

kat

Prog

ram

pe

ning

kata

n da

n pe

ngaw

asan

mut

u da

n ke

aman

an

pang

an p

rodu

k he

wan

(kes

mav

et)

1Pe

rsen

tase

da

ging

dan

ol

ahan

nya

yang

tida

k m

enga

ndun

g za

t kim

ia

atau

mik

ro-

orga

nism

e ya

ng

berb

ahay

a

90 %

bai

k /

aman

91 %

bai

k /

baik

92 %

bai

k /

aman

93 %

bai

k /

aman

94 %

bai

k /

aman

95 %

bai

k /

aman

95 %

bai

k /

aman

2Ju

mla

h se

rtifi

kat h

asil

uji p

rodu

k he

wan

yan

g di

ke

luar

kan

10.0

00

sert

ifika

t13

.000

se

rtifi

kat

7,00

014

.000

se

rtifi

kat

10,0

0015

.000

se

rtifi

kat

15,0

0016

.000

se

rtifi

kat

10,0

0017

.000

se

rtifi

kat

10,0

0075

.000

se

rtifi

kat

3Ju

mla

h se

rtifi

kat

Nom

or K

ontr

ol

Vete

riner

yan

g di

berik

an

79 s

ertifi

kat

85 s

ertifi

kat

2,00

090

ser

tifika

t2,

000

95 s

ertifi

kat

3,00

010

0 se

rtifi

kat

3,10

011

0 se

rtifi

kat

3,50

011

0 se

rtifi

kat

9Pe

ning

kata

n fu

ngsi

lum

bung

pa

ngan

di t

ingk

at

kelu

raha

n se

cara

ef

ektif

1U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

, Ke

taha

nan

Pang

an,

Perd

agan

gan,

dan

Pe

nana

man

Mod

al :

Men

yedi

akan

dis

trib

usi

dan

stok

pan

gan

di ti

ngka

t ke

lura

han

10Pe

ngem

bang

an

sist

em d

an

jarin

gan

tele

kom

unik

asi

pada

kan

tor

pem

erin

taha

n,

pusa

t pel

ayan

an

publ

ik d

an te

mpa

t um

um

1U

rusa

n Ko

mun

ikas

i dan

In

form

atik

a, P

enat

aan

Ruan

g, P

eker

jaan

U

mum

: M

enja

dika

n Ja

kart

a se

baga

i sm

art

city

ant

ara

lain

mel

alui

Pe

ngin

tegr

asia

n ja

ringa

n se

rat o

ptik

den

gan

utili

tas

lain

dan

pen

yedi

aan

fasi

litas

jarin

gan

wifi

di

tem

pat-

tem

pat u

mum

da

n di

kan

tor-

kant

or

pem

erin

taha

n se

rta

Pena

taan

dan

pen

gelo

laan

D

ata

Cent

er d

an D

isas

ter

Reco

very

Cen

ter (

DRC

)

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Tekn

olog

i Inf

orm

asi

dan

Kom

unik

asi

1Ju

mla

h tit

ik

jarin

gan

wifi

den

gan

kece

pata

n up

to

10 M

bps

yan

g te

rban

gun

4250

12,0

0075

12,0

0012

50

125

012

5

2Ju

mla

h D

ata

Cent

er y

ang

berf

ungs

i

01

unit

Dat

a Ce

nter

27

,000

1 un

it D

ata

Cent

er

3Ju

mla

h D

isas

ter

Reco

very

Cen

ter

(DRC

) yan

g be

rfun

gsi

01

unit

DRC

7,00

01

unit

DRC

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

11Pe

ngel

olaa

n en

ergi

ra

mah

ling

kung

an

dan

supl

ai b

ahan

ba

kar m

inya

k da

n ga

s ya

ng e

fekt

if da

n efi

sien

1U

rusa

n En

ergi

dan

su

mbe

rday

a m

iner

al,

Pena

taan

Rua

ng :

M

enin

gkat

kan

Koor

dina

si

dan

kerja

sam

a de

ngan

Pe

rusa

haan

Gas

Neg

ara

untu

k m

enge

mba

ngka

n ja

ringa

n pi

pa g

as b

awah

ta

nah

di k

awas

an In

dust

ri,

Perm

ukim

an, P

erka

ntor

an,

Perd

agan

gan

dan

Jasa

Prog

ram

Pem

bina

an

dan

Peng

emba

ngan

En

ergi

dan

Sum

ber

Day

a M

iner

al

1Ju

mla

h ja

ringa

n pi

pa g

as

baw

ah ta

nah

dika

was

an

indu

stri,

pe

rmuk

iman

, Pe

rkan

tora

n,

perd

agan

gan

dan

Jasa

00

-5

km10

,000

5 km

10,0

005

km10

,000

10 k

m

20,0

0025

km

2Pe

rsen

tase

te

rlaks

anan

ya

Koor

dina

si

dan

kerja

sam

a de

ngan

Pe

rusa

haan

Gas

N

egar

a un

tuk

men

gem

- ba

ngka

n ja

ringa

n pi

pa

gas

baw

ah

tana

h di

ka

was

an

Indu

stri,

Pe

rmuk

iman

, Pe

rkan

tora

n,

Perd

agan

gan

dan

Jasa

100%

100%

200

100%

300

100%

400

100%

500

100%

600

100%

2U

rusa

n En

ergi

dan

su

mbe

rday

a m

iner

al

: Men

ingk

atny

a in

fras

truk

tur p

enye

diaa

n su

mbe

r ene

rgi a

ntar

a la

in

mel

alui

pem

bang

unan

St

asiu

n Pe

ngis

ian

Baha

n Ba

kar G

as (S

PBG

)

1Te

rkoo

rdi-

nasi

nya

pem

bang

unan

SP

BG

min

imal

11

SPBG

3

SPBG

150

4 S

PBG

15

0 4

SPB

G

150

4 S

PBG

15

04

SPBG

15

0 3

0 SP

BG

12Pe

nata

an ja

ringa

n ut

ilita

s pe

rkot

aan

3U

rusa

n Pe

kerja

an

Um

um :

Pena

taan

dan

pe

mba

ngun

an ja

ringa

n du

ctin

g ut

ilita

s

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an,

Peni

ngka

tan

dan

Pem

elih

araa

n Sa

rana

Ja

ringa

n U

tilita

s

1Pa

njan

g du

ctin

g ya

ng

terb

angu

n

01.

350

m’

16,9

006.

600

m’

640,

398

4.10

0 m

’39

7,82

34.

000

m’

388,

120

6.10

0 m

’59

1,88

322

.150

m’

13Pe

ning

kata

n m

ekan

ism

e da

n pe

ran

pem

angk

u ke

pent

inga

n da

lam

pen

ataa

n ru

ang

1U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

, Pe

mbe

rday

aan

Mas

yara

kat

: M

enin

gkat

kan

kete

rliba

tan

mas

yara

kat s

ecar

a in

depe

nden

dal

am p

rose

s pe

ngam

bila

n ke

putu

san

pada

per

enca

naan

, pe

man

faat

an d

an

peng

enda

lian

pem

anfa

atan

ru

ang

anta

ra la

in m

elal

ui

Pela

ksan

aan

foru

m

kom

unik

asi p

ublik

dan

Pe

mbe

rian

Akse

s yan

g se

luas

-luas

nya

kepa

da

mas

yara

kat u

ntuk

m

enge

tahu

i Ren

cana

Pe

nata

an R

uang

ant

ara

lain

m

elal

ui m

edia

ceta

k, m

edia

el

ektro

nik

dan

tem

pat-

tem

pat l

ain

yang

mud

ah

dike

tahu

i

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Pe

ran

Sert

a M

asya

raka

t da

lam

Pen

ataa

n Ru

ang

1Te

rlaks

anan

ya

foru

m

kom

unik

asi

publ

ik te

ntan

g pe

ngam

bila

n ke

putu

san

pem

anfa

atan

ru

ang

044

foru

m

RDTR

3,50

072

foru

m

regu

ler

720

72 fo

rum

re

gule

r72

072

foru

m

regu

ler

720

72 fo

rum

re

gule

r72

072

2Ju

mla

h m

edia

in

form

asi

yang

dap

at

diak

ses

oleh

m

asya

raka

t

7 m

edia

in

form

asi

7 m

edia

in

form

asi

1,50

07

med

ia

info

rmas

i1,

500

7 m

edia

in

form

asi

1,50

07

med

ia

info

rmas

i1,

500

7 m

edia

in

form

asi

1,50

07

med

ia

info

rmas

i

2U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

: M

enin

gkat

kan

kerja

sam

a de

ngan

dae

rah

seki

tar

untu

k pe

nyus

unan

M

aste

rpla

n pe

nang

anan

pe

rmas

alah

an ta

ta ru

ang

Prog

ram

Pe

renc

anaa

n Ta

ta

Ruan

g

1Te

rsus

unny

a M

aste

rpla

n pe

nang

anan

pe

rmas

a-la

han

tata

ruan

g

1 m

aste

rpla

n1

mas

terp

lan

269

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

14Pe

ngem

bang

an

inst

rum

en

peng

enda

lian

pem

anfa

atan

ru

ang

yang

efe

ktif

1U

rusa

n Pe

nata

an

Ruan

g :

Men

gend

alik

an

pem

bang

unan

ses

uai

deng

an a

tura

n ta

ta

bang

unan

dan

ling

kung

an

yang

tela

h di

tent

ukan

an

tara

lain

mel

alui

Pe

laks

anaa

n pe

mbe

rian

sara

n te

knis

teha

dap

renc

ana

pem

bang

unan

ge

dung

dan

ban

guna

n la

inny

a, d

an a

ntar

a la

in

mel

alui

Pel

aksa

naan

Pe

mbo

ngka

ran

bang

unan

ya

ng ti

dak

sesu

ai

kete

ntua

n

Prog

ram

Pe

mbe

rday

aan

kom

unita

s pe

nyel

engg

ara

bang

unan

ged

ung

1Pe

rsen

tase

re

ncan

a pe

mba

ngun

an

gedu

ng y

ang

lulu

s si

dang

Ti

m A

hli

100

100

4,00

010

04,

200

100

4,40

010

04,

600

100

5,00

010

0

Prog

ram

pe

ning

kata

n sa

rana

da

n pr

asar

ana

pena

taan

ruan

g

1Pe

ning

kata

n si

stem

onl

ine

Peng

awas

an

Pene

rtib

an

Bang

unan

Pela

yana

n IM

B Ru

mah

tin

ggal

5,00

0Pe

laya

nan

IMB

bang

unan

ge

dung

< 4

Lt

5,00

0Pe

laya

nan

SLF

bang

unan

ge

dung

< 4

Lt

5,00

0Pe

laya

nan

IMB

dan

SLF

ba

ngun

an

gedu

ng <

8 l

5,00

0Se

mua

pe

laya

nan

periz

inan

IM

B da

n SL

F Ba

ngun

an

Ged

ung

5,00

0Se

mua

pe

laya

nan

periz

inan

IM

B da

n SL

F Ba

ngun

an

Ged

ung

Prog

ram

Pen

gaw

asan

da

n Pe

nert

iban

Ba

ngun

an

1Pe

rsen

tase

tin

gkat

pe

lang

gara

n ba

ngun

an

gedu

ng

7570

3,93

665

5,10

060

5,60

055

6,10

050

6,60

050

2Ju

mla

h ba

ngun

an

gedu

ng y

ang

dibo

ngka

r

8.68

4 ba

ngun

an10

6015

,000

1000

15,0

0010

0015

,000

1000

15,0

0010

0015

,000

13.7

44

bang

unan

2U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

: M

elak

ukan

kaj

ian

dan

peni

njau

an k

emba

li te

rkai

t m

ekan

ism

e da

n ta

ta c

ara

perij

inan

Prog

ram

Pe

man

faat

an R

uang

1Ju

mla

h ke

bija

kan

peng

awas

an

dan

pene

rtib

an

yang

di

teta

pkan

1 Pe

rda

5 Pe

rgub

3 Pe

rgub

-2

Perg

ub2

Perg

ub2

Perg

ub2

Perg

ub1

Perd

a,

16 P

ergu

b

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Pe

laya

nan

Keta

taru

anga

n

1Te

rsel

eng-

gara

nya

pela

yana

n ke

tata

kota

an

sesu

ai s

tand

ar

man

ajem

en

mut

u (S

MM

) IS

O 9

001-

2008

pa

da s

etia

p tin

gkat

pe

rang

kat

daer

ah u

rusa

n pe

nata

an ru

ang

32

Keca

mat

an,

5 Su

din

00

1 D

inas

dan

1

Kep.

Ser

ibu

850

5 Ke

cam

atan

500

5 Ke

cam

atan

500

00

42 K

ecam

atan

, 1

Din

as,

6 Su

din

3U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

:

men

erap

kan

pend

ekat

an

zoni

ng re

gula

tion

pada

ka

was

an-k

awas

an c

epat

be

rkem

bang

Prog

ram

Pe

renc

anaa

n Ta

ta

Ruan

g

1Te

rsus

unny

a be

rbag

ai

tingk

atan

Re

ncan

a Ri

nci

tata

ruan

g,

pera

tura

n zo

nasi

dan

pe

ratu

ran

pena

taan

ruan

g pr

ovin

si D

KI

Jaka

rta

lain

nya

sesu

ai d

enga

n U

U N

omor

26

Tah

un

2007

tent

ang

pena

taan

ruan

g

1 Pe

rda

RDTR

da

n PZ

dan

33

Per

gub

sert

a 19

Ra

perg

ub

6 Pe

rgub

3,60

05

Perg

ub3,

000

5 Pe

rgub

3,00

05

Perg

ub3,

000

5 Pe

rgub

3,00

01

Perd

a da

n

78 P

ergu

b

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

4U

rusa

n Pe

nata

an

Ruan

g :

Mew

ujud

kan

sist

em in

tegr

itas

dala

m p

eren

cana

an

dan

peng

enda

lian

pem

bang

unan

sec

ara

kons

iste

n an

tara

lain

m

elal

ui p

enga

was

an

dan

peni

ndak

an b

agi

piha

k ya

ng m

enya

lahi

da

n m

elan

ggar

atu

ran

pem

anfa

atan

ruan

g

Prog

ram

pe

ngaw

asan

da

n pe

nert

iban

ba

ngun

an

1Pe

rsen

tase

pe

lang

gara

n ba

ngun

an

gedu

ng y

ang

dite

rtib

kan

7575

1,75

075

2,10

090

2,52

090

3,02

490

3,62

990

15Pe

ngem

bang

an

sist

em in

form

asi

spas

ial

1U

rusa

n Pe

nata

an R

uang

: m

ener

apka

n si

stem

in

form

asi s

pasi

al b

erba

sis

web

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Sist

em In

form

asi T

ata

Ruan

g

1Pe

rsen

tase

Ke

puas

an

Mas

yara

kat

Pem

ohon

Pe

laya

nan

7080

350

9035

010

035

010

035

010

035

010

0 pe

rsen

2Ca

kupa

n Si

stem

apl

ikas

i La

yana

n Ke

tata

kota

an

Onl

ine

1 w

ilaya

h0

02

wila

yah

300

3 w

ilaya

h30

04

wila

yah

300

5 w

ilaya

h30

05

wila

yah

16Pe

nata

an

angk

utan

Um

um

Regu

ler

1U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

M

elak

ukan

Men

ingk

atka

n pe

laya

nan

term

inal

bu

s m

elal

ui R

evita

lisas

i Te

rmin

al B

us A

ntar

Kot

a da

n D

alam

Kot

a

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1Ju

mla

h do

kum

en

pere

ncan

aan

revi

talis

asi

Term

inal

014

dok

umen

5,40

014

dok

umen

2Ju

mla

h Te

rmin

al y

ang

dire

vita

lisas

i

06

Term

inal

22,0

009

Term

inal

418,

000

15 Te

rmin

al

tela

h di

revi

talis

asi

17Pe

ngem

bang

an

Sist

em A

ngku

tan

Um

um M

assa

l

1U

rusa

n Pe

rhub

unga

n,

Peke

rjaan

Um

um

: M

emba

ngun

Sis

tem

A

ngku

tan

Um

um M

assa

l be

rbas

is R

el a

ntar

a la

in

mel

alui

Pem

bang

unan

M

RT k

orid

or U

tara

-Se

lata

n ta

hap

I (Lb

Bu

lus

- Bun

dera

n H

I),

Pem

bang

unan

seb

agia

n M

RT k

orid

or S

elat

an-U

tara

ta

hap

II (B

unde

ran

HI -

Ka

mpu

ng B

anda

n), d

an

Pers

iapa

n pe

mba

ngun

an

MRT

kor

idor

Bar

at-T

imur

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n M

assa

l Be

rbas

is R

el

1Pe

rsen

tase

jalu

r M

RT L

b Bu

lus

- Bun

dera

n H

I ya

ng d

apat

di

sele

saik

an

00

111,

000

25%

186,

000

50%

85,0

0075

%85

,000

100%

85,0

0010

0%

15,7

Km

3,78

9,37

04,

953,

495

7,20

1,58

36,

003,

008

622,

692

2Ju

mla

h D

okum

en

pere

ncan

aan

MRT

Bun

dera

n H

I-Kam

pung

Ba

ndan

1 do

kum

en1

doku

men

3Ju

mla

h D

okum

en

Pem

biay

aan

MRT

Bun

dera

n H

I-Kam

pung

Ba

ndan

1 do

kum

en1

doku

men

4Ju

mla

h D

okum

en

lela

ng k

ontr

uksi

M

RT B

unde

ran

HI-K

ampu

ng

Band

an

01

doku

men

1 do

kum

en

5Ju

mla

h D

okum

en

pere

ncan

aan

MRT

Kor

idor

Ba

rat-T

imur

01

doku

men

1 do

kum

en

2U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Mem

bang

un L

ight

Rap

id

Tran

sit (

LRT)

mel

alui

Pe

mba

ngun

an K

orid

or

Gre

en L

ine,

Blu

e Li

ne,

sesu

ai R

TRW

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n M

assa

l Be

rbas

is R

el

1Pa

njan

g Ja

ringa

n LR

T0

24,8

km

24,8

km

271

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

3U

rusa

n Pe

rhub

unga

n

: Men

gem

bang

kan

tran

spor

tasi

per

aira

n m

elal

ui p

emba

ngun

an

pras

aran

a da

n sa

rana

an

gkut

an p

erai

ran

di

dara

tan/

pant

ai u

tara

Ja

kart

a/Ka

nal B

anjir

dan

Ke

pula

uan

Serib

u

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Tran

spor

tasi

Per

aira

n

1Ju

mla

h Ka

pal

yang

ters

edia

8

Kapa

l 5

Kap

al

45,0

00 4

Kap

al

40,0

002

Kapa

l Kec

il20

,000

2 Ka

pal K

ecil

20,0

002

Kapa

l Kec

il20

,000

23

Kapa

l

2Ju

mla

h pe

num

pang

ya

ng d

apat

di

angk

ut/h

ari

261

pe

num

pang

356

pe

num

pang

452

penu

mpa

ng54

7 pe

num

pang

643

penu

mpa

ng73

9 pe

num

pang

739

penu

mpa

ng

3Ju

mla

h de

rmag

a ya

ng

terb

angu

n

5 de

rmag

a8

derm

aga

7 de

rmag

a4

derm

aga

4 de

rmag

a4

derm

aga

26 D

erm

aga

4U

rusa

n Pe

rhub

unga

n da

n U

rusa

n Pe

kerja

an

Um

um :

Men

gem

bang

kan

angk

utan

mas

sal B

erba

sis

Jala

n at

au B

RT(B

us

Rapi

d Tr

ansi

t) m

elal

ui

pem

bang

unan

Kor

idor

Bu

sway

bar

u ya

itu

Korid

or 1

3 (C

iledu

g-Bl

ok M

), Ko

ridor

14

(UI-M

angg

arai

), da

n Ko

ridor

15

(Pon

dok

Kela

pa

– Bl

ok M

), Pe

mba

ngun

an

Busw

ay k

orid

or In

tegr

asi

Jabo

deta

bek;

Jaka

rta-

Tang

eran

g, Ja

kart

a-Be

kasi

, da

n Ja

kart

a-D

epok

/Bo

gor,

Peng

emba

ngan

la

yana

n Fe

eder

Bus

way

, Pe

nam

baha

n ar

mad

a Bu

s Bu

sway

dan

Bus

Fee

der

Busw

ay s

erta

Pen

ingk

atan

pr

ofes

iona

lism

e le

mba

ga

peng

elol

a Bu

sway

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1Ju

mla

h pe

num

pang

bu

sway

per

har

i

304.

799

penu

mpa

ng40

0,00

055

0,00

073

0,00

085

0,00

01,

000,

000

1,00

0,00

0

2Pe

rsen

tase

Pr

asar

ana

Penu

njan

g Bu

sway

Kor

idor

13

yan

g te

rban

gun

2 do

kum

en

pere

ncan

aan

2,00

010

0%40

0,00

010

0%

3Pe

rsen

tase

Pr

asar

ana

Penu

njan

g Bu

sway

Kor

idor

14

yan

g te

rban

gun

2 do

kum

en

pere

ncan

aan

2,00

010

0%40

0,00

010

0%

4Pe

rsen

tase

Pr

asar

ana

Penu

njan

g Bu

sway

Kor

idor

15

yan

g te

rban

gun

2 do

kum

en

pere

ncan

aan

2,00

010

0%40

0,00

010

0%

5H

eadw

ay

rata

-rat

a20

men

it15

men

it10

men

it7

men

it5

men

it3

men

it3

men

it

6Ju

mla

h Pe

ngad

aan

Arm

ada

Busw

ay

669

bus

(434

SA

B)27

5 SA

B20

0 A

B20

0 A

B18

0 A

B12

89 S

AB

5U

rusa

n Pe

rhub

unga

n

: Men

ingk

atka

n ke

lem

baga

an p

enge

lola

an

Busw

ay

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1Pe

rda

pem

bent

ukan

BU

MD

bid

ang

tran

spor

tasi

PT.

Tr

ansj

akar

ta

Rape

rda

PT.

Tran

sjak

arta

1 Pe

rda

500

1 Pe

rda

6U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Mel

akuk

an R

estr

uktu

risas

i Tr

ayek

Ang

kuta

n U

mum

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1Ju

mla

h tr

ayek

an

gkut

an

umum

yan

g di

rest

ruk-

turis

asi

2 tr

ayek

25 tr

ayek

500

25 tr

ayek

500

25 tr

ayek

500

25 tr

ayek

500

25 tr

ayek

500

127

tray

ek

18Pe

nata

an

Ang

kuta

n U

mum

Re

gule

r

1U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Mel

akuk

an p

erem

ajaa

n bu

s an

gkut

an u

mum

re

gule

r mel

alui

pen

gada

an

bus

baru

unt

uk

men

ggan

tikan

bus

lam

a /

bus

yang

tida

k la

yak

jala

n.

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1Ju

mla

h pe

rem

ajaa

n ar

mad

a an

gkut

an

umum

01.

000

unit

500,

000

1.00

0 un

it60

0,00

01.

000

unit

600,

000

1.00

0 un

it60

0,00

01.

000

unit

600,

000

5.00

0 un

it

2U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Men

doro

ng p

erce

pata

n tr

ansf

orm

asi b

entu

k ke

peng

usah

aan

angk

utan

um

um d

ari p

eror

anga

n m

enja

di B

ahan

Usa

ha

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1Pe

rda

pem

bent

ukan

BU

MD

bid

ang

tran

spor

tasi

01

Perd

a50

01

Perd

a

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

19Pe

ngen

dalia

n da

n Ke

sela

mat

an

Tran

spor

tasi

1U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Men

gem

bang

kan

ITS

(Inte

llige

nt T

rans

port

Sy

stem

) ant

ara

lain

mel

alui

pe

mba

ngun

an A

TCS

(Are

a Tr

affic

Cont

rol S

yste

m),

BTS

(Bus

Tra

ckin

g Sy

stem

) dan

TI

S (T

raffi

c In

form

atio

n Sy

stem

) pad

a ko

ridor

ek

onom

i str

ateg

is

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n La

lu

Lint

as d

an A

ngku

tan

1Be

rfun

gsin

ya

ITS

pada

ko

ridor

bus

way

Taha

p II

Taha

p III

50,0

00Ta

hap

IV20

0,00

0Ta

hap

V20

0,00

0Ta

hap

VI20

0,00

0Ta

hap

VII

200,

000

ITS

Berf

ungs

i pa

da k

orid

or

busw

ay

2U

rusa

n Pe

rhub

unga

n : M

elak

ukan

kaj

ian

men

yelu

ruh

peny

ebab

ke

mac

etan

unt

uk

pem

bena

han

titik

-titi

k ra

wan

kem

acet

an

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Ang

kuta

n U

mum

Be

rbas

is Ja

lan

1D

iman

faat

-ka

nnya

ka

jian

untu

k m

enga

tasi

ke

mac

etan

01

doku

men

ka

jian/

eval

uasi

500

2 do

kum

en

Kajia

n /

Eval

uasi

1,00

02

doku

men

Ka

jian

/ Ev

alua

si

1,00

02

doku

men

Ka

jian

/ Ev

alua

si

1,00

02

doku

men

Ka

jian

/ Ev

alua

si

1,00

09

doku

men

Ka

jian

/ Ev

alua

si

3U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Men

erap

kan

man

ajem

en

/ pem

bata

san

lalu

lint

as

anta

ra la

in m

elal

ui

Uru

san

Perh

ubun

gan

: Mel

aksa

naka

n m

anaj

emen

/pem

bata

san

lalu

lint

as m

elal

ui

Pene

rapa

n El

ectr

onic

Roa

d Pr

icin

g (E

RP),

tekn

ik-t

ekni

k tr

affic

rest

rain

t lai

nnya

, dan

Pe

ngen

dalia

n pe

nggu

naan

ke

ndar

aan

prib

adi

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n La

lu

Lint

as d

an A

ngku

tan

1Ju

mla

h lo

kasi

(jal

an)

pem

berla

kuan

pe

ngen

dalia

n la

lu li

ntas

Rape

rda

Perd

a pe

ngen

dalia

n la

lu li

ntas

600

Pem

asan

gan

alat

pe

ngen

dalia

n la

lu li

ntas

1,50

0,00

0Lo

kasi

3 in

1

dibe

rlaku

kan

peng

enda

lian

lalu

lint

as

2Ju

mla

h lo

kasi

(ja

lan)

yan

g di

berla

kuka

n pe

mba

tasa

n ke

ndar

aan

ganj

il-ge

nap

Perd

a da

n Pe

rgub

Pem

asan

gan

Ram

bu d

an

mar

ka la

lu

linta

s

30,0

00Pe

mas

anga

n Ra

mbu

dan

m

arka

lalu

lin

tas

30,0

00Pe

mas

anga

n Ra

mbu

dan

m

arka

lalu

lin

tas

30,0

00Pe

mas

anga

n Ra

mbu

dan

m

arka

lalu

lin

tas

30,0

00Pe

mas

anga

n Ra

mbu

dan

m

arka

lalu

lin

tas

30,0

00Lo

kasi

3 in

1

men

jadi

Pe

mba

tasa

n ge

nap-

ganj

il

3Te

rsed

iany

a pa

yung

huk

um

kom

preh

ensi

f un

tuk

impl

emen

tasi

ER

P

UU

dan

PP

Perd

a Pe

mba

tasa

n

Lalu

Lin

tas/

ERP

500

SOP

Pem

bata

san

Lalu

Lin

tas

500

--

--

--

1 Pe

rda

dan

1 SO

P

4Ju

mla

h Ka

was

an E

RP

terb

angu

n

--

1 Ka

was

an2,

000,

000

1 Ka

was

an2,

500,

000

1 Ka

was

an2,

500,

000

3 Ka

was

an

5Ju

mla

h Ka

was

an

ERP

Yang

be

rope

rasi

--

--

-1

Kaw

asan

20,0

001

Kaw

asan

20,0

001

Kaw

asan

20,0

003

Kaw

asan

4U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Mel

akuk

an k

erja

sam

a de

ngan

pih

ak k

epol

isia

n da

lam

pen

yele

ngga

raan

pe

ngen

dalia

n da

n pe

mba

tasa

n la

lu li

ntas

, pe

nyul

uhan

, sos

ialis

asi d

an

kam

pany

e sa

dar t

ertib

dan

se

lam

at b

erla

lu li

ntas

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ke

sela

mat

an L

alu

linta

s da

n A

ngku

tan

1Ju

mla

h so

sial

isas

i dan

ka

mpa

nye

tert

ib la

lu

linta

s ya

ng

dila

ksan

akan

012

kal

i30

012

kal

i30

012

kal

i30

012

kal

i30

012

kal

i30

0

20Pe

mba

ngun

an

Sara

na

perp

inda

han

mod

a tr

ansp

orta

si

yang

terin

tegr

asi,

aman

dan

nya

man

ba

gi p

ejal

an k

aki

dan

peny

anda

ng

disa

bilit

as /

Peng

emba

ngan

N

on M

otor

ized

Tr

ansp

orta

tion

(NM

T)

1U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Men

gem

bang

kan

NM

T m

elal

ui p

emba

ngun

an

fasi

litas

/ sa

rana

pej

alan

ka

ki d

an ja

lur s

eped

a te

ruta

ma

pada

kor

idor

an

gkut

an u

mum

, jal

an

utam

a da

n ka

was

an

pem

ukim

an

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Sara

na d

an P

rasa

rana

Pe

rhub

unga

n

1Ju

mla

h lo

kasi

sar

ana

Perp

inda

han

mod

a ya

ng

terin

tegr

asi,

aman

dan

ny

aman

ba

gi p

ejal

an

kaki

dan

pe

nyan

dang

di

sabi

litas

02

Loka

si

16,0

002

Loka

si

30,0

002

Loka

si

30,0

002

Loka

si

35,0

002

Loka

si

35,0

0010

Lok

asi

273

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2Pa

njan

g tr

otoa

r te

rban

gun

di s

epan

jang

Ja

lan

Sudi

rman

, Th

amrin

, D

r. Sa

trio

, Ra

suna

Sai

d,

dan

peng

gal

Rasu

na s

aid

- G

atot

Soe

brot

o

- -

12.

000

m

27,3

7512

.000

m

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Tran

spor

tasi

Ram

ah

Ling

kung

an

1Pa

njan

g Ru

te

Jalu

r Sep

eda

(km

)

7,6

km-

-27

,6 k

m8,

280

19,7

km

5,91

016

km

4,80

015

,7 k

m4,

710

Tota

l Jal

ur

Sepe

da

terb

angu

n se

panj

ang

86,6

km

21Pe

nata

an s

iste

m

perp

arki

ran

1U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Men

doro

ng te

rlaks

anan

ya

sist

em p

ajak

par

kir o

nlin

e,

men

erap

kan

tarif

par

kir

tingg

i dan

pro

gres

if be

rdas

arka

n zo

nasi

ser

ta

men

ata

park

ir on

stre

et

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n La

lu

Lint

as d

an A

ngku

tan

1Ju

mla

h Lo

kasi

pe

mbe

rlaku

an

park

ir on

line

764

Loka

si

park

ir off

st

reet

75%

100%

100

%

park

ir off

st

reet

sud

ah

men

erap

kan

park

ir on

line

2U

rusa

n Pe

rhub

unga

n

: M

ener

apka

n se

wa

park

ir tin

ggi d

an p

rogr

essi

ve

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n La

lu

Lint

as d

an A

ngku

tan

1Ju

mla

h lo

kasi

ya

ng te

lah

men

erap

kan

tarif

par

kir

tingg

i

-20

%-

40%

-60

%-

80%

-10

0%-

Park

ir on

stre

et

berk

uran

g 20

%

3U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Men

ata

park

ir off

stre

et d

an

on st

reet

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n La

lu

Lint

as d

an A

ngku

tan

1Ju

mla

h lo

kasi

pe

nert

iban

pa

rkir

on st

reet

20 L

okas

i28

Lok

asi

500

20 L

okas

i50

0 2

0 Lo

kasi

500

20

Loka

si50

020

Lok

asi

500

128

Loka

si

park

ir on

st

reet

2Ju

mla

h ru

as ja

lan

yang

mas

ih

men

erap

kan

park

ir on

stre

et

248

ruas

220

ruas

(b

erku

rang

28

ruas

)

200

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

180

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

160

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

140

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

140

ruas

(t

ersi

sa)

4U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

fasi

litas

par

k an

d rid

e di

st

asiu

n da

n te

rmin

al

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Sara

na d

an P

rasa

rana

Pe

rhub

unga

n

1Ju

mla

h Lo

kasi

pa

rk a

nd ri

de

di s

tasi

un d

an

term

inal

yan

g te

rban

gun

2 Lo

kasi

(R

agun

an &

Pu

loge

bang

)

--

2 Lo

kasi

(Kp.

Ra

mbu

tan

&

Kalid

eres

)

20,0

002

Loka

si

(Pul

ogad

ung

& T

anju

ng

Prio

k)

20,0

002

Loka

si

(Tan

ah A

bang

&

Leb

ak B

ulus

)

25,0

002

Loka

si

(Blo

k M

&

Kem

bang

an)

25,0

0010

Lok

asi

5U

rusa

n Pe

rhub

unga

n :

Men

gem

bang

kan

tam

an

dan

gedu

ng p

arki

r di

pusa

t-pu

sat k

egia

tan

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Sara

na d

an P

rasa

rana

Pe

rhub

unga

n

1Ju

mla

h ge

dung

pa

rkir

yang

te

rban

gun

di

pusa

t keg

iata

n

1 ge

dung

(M

ente

ng)

--

1 ge

dung

(G

lodo

k)15

0,00

01

gedu

ng

(Tan

ah A

bang

)10

0,00

01

gedu

ng

(Kal

ider

es)

100,

000

1 ge

dung

10

0,00

05

gedu

ng

22Pe

ngem

bang

an

sim

pang

tak

sebi

dang

1U

rusa

n Pe

kerja

an

Um

um :

Mel

aksa

naka

n Pe

mba

ngun

an fl

yove

r dan

un

derp

ass

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an/

Peni

ngka

tan

Jala

n da

n Je

mba

tan

1Ju

mla

h fly

over

yan

g te

rban

gun

300

00

05

340,

000

116

0,00

01

120,

000

37

2Ju

mla

h un

derp

ass

terb

angu

n

130

02

300,

000

339

0,00

02

300,

000

20

23Pe

ngem

bang

an

Pras

aran

a Ja

lan

dan

Jem

bata

n

1U

rusa

n P

eker

jaan

Um

um

: Men

gem

bang

kan

dan

men

ingk

atka

n ka

pasi

tas

dan

Kual

itas

Jarin

gan

Jala

n da

n Je

mba

tan

anta

ra la

in

mel

alui

:

‘- Pe

mba

ngun

an d

an

peni

ngka

tan

jala

n da

n je

mba

tan

‘- M

empe

rleba

r lah

an

bada

n ja

lan

ditit

ik

bott

lene

ck

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an/

Peni

ngka

tan

Jala

n da

n Je

mba

tan

1Ju

mla

h je

mba

tan

yang

te

rban

gun

287

649

,500

340

,000

296

jem

bata

n

2Lu

as ja

lan

yang

te

rban

gun

(m2)

48,3

11,

359.

978,

150

25,5

0010

9,20

027

1,87

725

3,00

042

1,87

763

6,60

082

1,87

773

2,50

092

1,87

750

,050

, 809

.97

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2U

rusa

n Pe

kerja

an

Um

um :

Pen

gem

bang

an

Jala

n A

rter

i ant

ara

lain

m

elal

ui P

emba

ngun

an

jala

n m

issi

ng li

nk, d

an

Peng

emba

ngan

jalu

r kh

usus

unt

uk a

ngku

tan

mas

sal p

ada

jarin

gan

jala

n ar

teri

laya

ng

1Lu

as Ja

lan

Tem

bus

dan

Mis

sing

Li

nk y

ang

terb

angu

n

25.5

02 m

²19

,200

20,0

0048

,000

50,0

0048

,000

50,0

0048

,000

50,0

0048

,000

50,0

0021

1.20

0 m

²

3U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: M

emge

mba

ngka

n ru

as

jala

n to

l dal

am k

ota

anta

ra

lain

mel

alui

Pem

bang

unan

ru

as ja

lan

tol

1Lu

as ja

lan

arte

ri se

jaja

r rua

s ja

lan

tol d

alam

ko

ta

0-

-95

,600

100,

000

95,6

0010

0,00

072

,000

75,0

0072

,000

75,0

0033

5. 8

00 m

²

24Pe

ngem

bang

an

sist

em ta

ta a

ir ya

ng

terp

adu

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Men

yele

saik

an K

anal

Ban

jir

Tim

ur a

ntar

a la

in m

elal

ui

Pem

beba

san

Laha

n da

n pe

mba

ngun

an ja

lan

insp

eksi

KBT

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

1Lu

as la

han

yang

ters

edia

un

tuk

pem

bang

unan

ko

ridor

ker

ing

KBT

2.82

2.08

3 m

²30

,600

80,0

0028

,333

76,5

0026

,234

76,5

0024

,291

76,5

0022

,492

76,5

002.

954.

033

2U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: M

elak

ukan

Nor

mal

isas

i Ka

li Pe

sang

grah

an, A

ngke

, Su

nter

(PA

S) a

ntar

a la

in

mel

alui

Pem

beba

san

Laha

n un

tuk

men

duku

ng

prog

ram

PA

S

1Lu

as la

han

yang

di

beba

skan

un

tuk

pra

pela

ksan

aan

pem

bang

unan

ka

l PA

S

13.4

87 m

²39

2,85

31,

000,

000

922,

847

2,39

0,00

00

00

00

01.

315.

700

3U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Mel

akuk

an P

embe

basa

n la

han

untu

k Pe

nata

an

Kana

l Ban

jir B

arat

dan

Ce

ngka

reng

Dra

in

1Lu

as la

han

yang

di

beba

skan

0

4U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Mel

akuk

an P

embe

basa

n la

han

dan

peny

iapa

n LA

RAP

untu

k m

endu

kung

Pe

nata

an k

apas

itas

Kali

Ciliw

ung

1Lu

as la

han

untu

k pe

mba

ngun

an

fisik

kal

i Ci

liwun

g (m

2)

0 9

7,04

1 25

0,00

0 1

77,0

03

456,

000

254,

636

656,

000

1273

1832

8,00

00

065

6.00

0 m

²

5U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Mel

akuk

an p

enat

aan

dan

peni

ngka

tan

kapa

sita

s Ca

kung

Dra

in, K

ali S

unte

r da

n Ka

nal B

anjir

Tim

ur d

i ka

was

an a

liran

tim

ur s

erta

pe

nata

an K

ali C

iden

g

1Pa

njan

g su

ngai

di

alira

n tim

ur

yang

tert

ata

0 1

,400

7,

000

1,4

00

7,00

00

00

2.80

0 m

²

2Pa

njan

g al

iran

Kali

Cide

ng

yang

tert

ata

8.0

00 m

20

0,00

08.

000

m20

0,00

0

6U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: K

oord

inas

i pen

yusu

nan

Mas

terp

lan

pem

bang

unan

G

iant

Sea

Wal

l dal

am

kont

eks

Jaka

rta

Coas

tal

Dev

elop

men

t Str

ateg

y (J

CDS)

/ N

atio

nal C

apita

l In

tegr

ated

Coa

stal

D

evel

opm

ent (

NCI

CD)

1Pe

nyel

esai

an

Mas

terp

lan

dan

PMU

Sup

port

JC

DS

/ NCI

CD

00%

100%

100%

25Pe

ngem

bang

an

sara

na d

an

pras

aran

a si

stem

dr

aina

se

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: M

enge

mba

ngka

n da

n m

enin

gkat

kan

kapa

sita

s su

ngai

dan

sal

uran

ant

ara

lain

mel

alui

Nor

mal

isas

i da

n pe

nata

an s

empa

dan

sung

ai d

an s

alur

an

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Sist

em D

rain

ase

1Pa

njan

g ka

li/su

ngai

yan

g di

norm

alis

asi

3,20

00

06,

438

161,

000

11,5

3327

7,30

025

,206

583,

000

16,8

4342

5,99

663

,220

275

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Mel

aksa

naka

n pe

mbu

atan

so

deta

n se

panj

ang

sung

ai

ciliw

ung

sam

pai k

anal

ba

rat /

tim

ur

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

3U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: M

enge

mba

ngka

n da

n m

enin

gkat

kan

kapa

sita

s si

tu, w

aduk

dan

em

bung

m

elal

ui P

embe

basa

n,

pem

bang

unan

dan

pe

mel

ihar

aan

situ

,wad

uk

dan

embu

ng

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

1Ju

mla

h w

aduk

ya

ng d

iban

gun

30

02

50,7

501

55,0

004

410,

000

228

8,80

012

2Ju

mla

h em

bung

yan

g te

rban

gun

di

5 w

ilaya

h ko

ta

Jaka

rta

05

56,2

503

33,7

503

33,7

503

33,7

503

33,7

5017

Prog

ram

Pe

mbe

basa

n Ta

nah

Unt

uk P

emba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

ke

-PU

-an

1Lu

as la

han

yang

di

beba

skan

un

tuk

Pem

bang

unan

Pr

asar

ana

dan

Sara

na k

e-PU

-an

Bid

ang

Air

92.8

48 m

²55

5,01

62,

348,

300

1,12

6,29

32,

720,

000

748,

430

2,01

0,50

050

8,56

51,

442,

500

64,6

1115

3,00

03,

096,

000

4U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Men

gem

bang

kan

sara

na

dan

pras

aran

a pe

nduk

ung

sist

em d

rain

ase

kota

ant

ara

lain

mel

alui

Pen

ingk

atan

dr

aina

se te

ruta

ma

di p

usat

ko

ta d

an P

enga

daan

ala

t be

rat s

erta

ala

t ang

kut

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Peke

rjaan

Um

um

1Pe

ning

kata

n dr

aina

se d

i pu

sat k

ota

03.

000

m’

14,7

505.

000

m’

2,50

05.

000

m’

25,0

005.

000

m’

25,0

005.

000

m’

25,0

0023

.000

m

2Ju

mla

h al

at

bera

t yan

g te

rsed

ia

8715

25,1

588

3,88

58

3,88

58

3,88

58

3,88

513

4

3Ju

mla

h al

at

peny

edot

lu

mpu

r yan

g te

rsed

ia

1015

60,6

082

70,0

001

30,0

001

30,0

001

30,0

0030

5U

rusa

n Pe

kerja

an

Um

um

: Mel

aksa

naka

n pe

mba

ngun

an

tero

won

gan

baw

ah ta

nah

mul

tifun

gsi (

deep

tunn

el)

mel

alui

inve

stas

i dar

i pih

ak

swas

ta m

urni

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

1Te

rsed

iany

a do

kum

en

pere

ncan

aan

pem

bang

unan

Te

row

onga

n ba

wah

tana

h m

ultif

ungs

i

Pra

Feas

ibili

ty

Stud

yFe

asib

ility

St

udy

6U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Men

gem

bang

kan

sist

em

pold

er

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

1Ju

mla

h si

stem

pol

der

baru

yan

g te

rban

gun

360

01

150,

000

00

677

0,00

01

70,0

0044

26Pe

mel

ihar

aan

sara

na p

rasa

rana

dr

aina

se

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Mel

akuk

an P

enge

ruka

n su

ngai

dan

sal

uran

te

rmas

uk p

ener

ukan

be

ndun

gan

Katu

lam

pa

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Sist

em D

rain

ase

1Ju

mla

h su

ngai

ke

wen

anga

n Pr

ovin

si D

KI

Jaka

rta

yang

di

keru

k

01

20,0

005

579,

500

6

2Te

rlaks

anan

ya

peng

eruk

an

sung

ai

- 2

750

m’

20,0

00 9

200

m’

249,

000

5100

m’

100,

000

7880

m’

150,

000

6740

m’

130,

000

31.6

70 m

2U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Mel

akuk

an P

enge

ruka

n si

tu, w

aduk

dan

em

bung

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an,

Peng

elol

aan,

dan

Ko

nser

vasi

Sun

gai,

Dan

au, d

an S

umbe

r D

aya

Air

Lain

nya

1Ju

mla

h w

aduk

/si

tu y

ang

dike

ruk

02

57,0

001

62,0

002

60,0

002

70,0

002

70,0

009

3U

rusa

n Pe

kerja

an

Um

um :

Mel

aksa

naka

n Pe

mel

ihar

aan

sara

na d

an

pras

aran

a dr

aina

se

Prog

ram

Pe

mel

ihar

aan

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dalia

n Ba

njir

dan

Dra

inas

e

1Ju

mla

h w

aduk

pe

ngen

dali

banj

ir ya

ng

terp

elih

ara

2121

15,0

0021

15,0

0021

15,0

0021

15,0

0021

15,0

0021

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2te

rlaks

anan

ya

perb

aika

n si

stem

pom

pa,

pint

u ai

r, da

n ke

leng

ka-

pann

ya

5 w

ilaya

h5

15,0

005

15,0

005

15,0

005

15,0

005

15,0

005

wila

yah

kota

ad

m (6

27

pom

pa, 4

2 pi

ntu

air)

3te

rpel

ihar

anya

sa

rana

dan

pr

asar

ana

infr

astr

uktu

r dr

aina

se ti

dak

terp

redi

ksi

5 w

ilaya

h5

25,0

005

25,0

005

25,0

005

25,0

005

25,0

005

wila

yah

kota

ad

m

4Te

rtan

gani

nya

Titik

Gen

anga

n Ja

lan

Art

eri/

Kole

ktor

110

1315

,000

00

00

123

27Ko

nser

vasi

su

mbe

rday

a ai

r1

Uru

san

Peke

rjaan

Um

um

: M

enah

an a

ir pe

rmuk

aan

sela

ma

mun

gkin

di

dara

t ant

ara

lain

mel

alui

Pe

mba

ngun

an w

aduk

ta

ngka

pan

air d

i hul

u

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an,

Peng

elol

aan,

dan

Ko

nser

vasi

Sun

gai,

Dan

au, d

an S

umbe

r D

aya

Air

Lain

nya

1Ju

mla

h w

aduk

be

rjenj

ang

di d

aera

h hu

lu y

ang

terb

angu

n

00

00

00

00

01

1,87

5,00

01

2U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Mem

inim

alka

n ru

n-off

air

huja

n an

tara

lain

mel

alui

Pe

mba

ngun

an s

umur

re

sapa

n da

n lu

bang

bi

opor

i

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

1 Ju

mla

h S

umur

Re

sapa

n (In

ject

ion

Wel

l) W

aduk

yan

g te

rban

gun

14

2,00

04

2,00

04

2,00

04

2,00

04

2,00

021

28Pe

ngen

dalia

n ba

njir

akib

at a

ir la

ut p

asan

g

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: M

engo

ptim

alka

n up

aya

adap

tasi

terh

adap

air

laut

pa

sang

ant

ara

lain

mel

alui

Pe

mba

ngun

an ta

nggu

l pe

ngam

an p

anta

i dan

pe

naha

n ai

r lau

t pas

ang

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir

1Pa

njan

g pe

ngam

an

pant

ai y

ang

terb

angu

n

9.71

8 m

300

m23

,500

1.20

0 m

26,8

571.

500

m30

,000

00

12.7

18 m

29Pe

ngem

bang

an

peng

elol

aan

air

limba

h do

mes

tik

sist

em te

rpus

at

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: M

enin

gkat

kan

caku

pan

laya

nan

air l

imba

h si

stem

te

rpus

at a

ntar

a la

in m

elal

ui

pem

bang

unan

per

pipa

an

dan

IPA

L si

stem

terp

usat

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ki

nerja

Pen

gelo

laan

A

ir Li

mba

h

1Pe

rsen

tase

fa

silit

as

terb

angu

n si

stem

air

limba

h te

rpus

at

Ters

edia

nya

fasi

litas

si

stem

air

limba

h te

rpus

at

Zona

0 (4

%

dari

selu

ruh

DKI

)

Peny

usun

an

UKL

UPL

gr

ound

br

eaki

ng

Zona

1 d

an

pem

beba

san

laha

n IP

AL

Zona

1

5,30

0Pe

mbe

basa

n la

han

IPA

L Zo

na 1

la

njut

an d

an

peny

usun

an

AM

DA

L Zo

na 1

80,8

00Pe

mbe

basa

n la

han

IPA

L Zo

na 1

la

njut

an d

an

peny

usun

an

AM

DA

L Zo

na 6

80,6

00D

imul

ainy

a ko

nstr

uksi

pe

rpip

aan

Zona

1

0Ko

nstr

uksi

pe

rpip

aan

Zona

1

lanj

utan

dan

di

mul

ainy

a ko

nstr

uksi

pe

rpip

aan

Zona

6

0Fa

silit

as

terb

angu

n si

stem

air

limba

h te

rpus

at

sebe

sar 8

%

dari

selu

ruh

DKI

(Zon

a 0,

Zo

na 1

, dan

Zo

na 6

)

30Pe

ngem

bang

an

peng

elol

aan

air

limba

h do

mes

tik

sist

em s

etem

pat

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Men

doro

ng p

engo

laha

n ai

r lim

bah

dom

estik

pe

rmuk

iman

ant

ara

lain

m

elal

ui P

emba

ngun

an

IPA

L Ko

mun

al, S

osia

lisas

i pe

nggu

naan

sept

ic ta

nk

stan

dar l

ingk

unga

n hi

dup,

da

n Pe

mba

ngun

an/

Peni

ngka

tan

IPA

L si

stem

se

tem

pat

2Pe

rsen

tase

IP

AL

sist

em

sete

mpa

t yan

g te

rban

gun

01

100

7120

,000

216,

000

3.5

1,00

03.

51,

000

100

3Ju

mla

h IP

AL

kom

unal

ya

ng m

ulai

te

rban

gun

20

-3

9,00

03

12,0

002

7,00

01

2,00

011

4Vo

lum

e pe

nyed

otan

da

n pe

ngol

ahan

lim

bah

sept

ic

tank

400

m3/

hari

500

m3/

hari

10,0

0070

0 m

3/ha

ri12

,000

900

m3/

hari

36,5

0012

00 m

3/ha

ri15

,000

1500

m3/

hari

17,0

0015

00 m

3/ha

ri

277

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

31Pe

ngem

bang

an

sist

em a

ir m

inum

pe

rpip

aan

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

:

Men

gem

bang

kan

sist

em

peny

edia

an a

ir m

inum

pe

rpip

aan

di s

elur

uh D

KI

Jaka

rta

anta

ra la

in m

elal

ui :

-Pen

ingk

atan

kua

litas

dan

ku

antit

as a

ir ba

ku d

ari

Wad

uk Ja

tiluh

ur k

e Ja

kart

a -P

enge

mba

ngan

sum

ber

air b

aku

alte

rnat

if un

tuk

mem

enuh

i keb

utuh

an a

ir be

rsih

per

pipa

an

- Pem

bang

unan

sar

ana

pras

aran

a pe

nyed

iaan

air

bers

ih p

erpi

paan

yan

g da

pat l

angs

ung

dim

inum

di

kaw

asan

tert

entu

- P

emba

ngun

an p

ipa

tran

smis

i air

min

um d

ari

perb

atas

an B

ekas

i ke

Mua

ra K

aran

g

Prog

ram

Pen

yedi

aan

dan

Peng

elol

aan

Air

Bers

ih

1Pe

rsen

tase

Ca

kupa

n pe

laya

nan

air m

inum

pe

rpip

aan

60.5

9%67

.06%

73.5

3%80

.00%

82.6

0%85

.10%

85.1

0%

2Pe

mba

ngun

an

pipa

tran

smis

i ai

r min

um d

ari

perb

atas

an

Beka

si k

e M

uara

Kar

ang

030

%20

0,00

060

%50

0,00

010

0%50

0,00

0

32Pe

ning

kata

n Ki

nerja

Pe

ngel

olaa

n Pe

rsam

paha

n

1U

rusa

n Pe

kerja

an U

mum

: M

enye

diak

an p

rasa

rana

sa

rana

pen

gelo

laan

sa

mpa

h ya

ng ra

mah

lin

gkun

gan

anta

ra la

in

mel

alui

Pen

yedi

aan

laha

n un

tuk

fasi

litas

pe

rsam

paha

n da

n Pe

ning

kata

n TP

S se

suai

st

anda

r lin

gkun

gan

Hid

up,

peni

ngka

tan

pem

bers

ihan

sa

mpa

h di

kal

i/sun

gai

deng

an p

emas

anga

n si

stem

sar

inga

n sa

mpa

h ot

omat

is p

ada

bata

s w

ilaya

h ad

min

istr

asi

Prov

insi

DKI

Jaka

rta

deng

an p

rovi

nsi l

ain

dan

pada

set

iap

bata

s w

ilaya

h ko

ta a

dmin

istr

asi s

erta

pe

rem

ajaa

n tr

uk a

ngku

tan

sam

pah

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Peke

rjaan

Um

um

1Ju

mla

h TP

S ra

mah

lin

gkun

gan

yang

ters

edia

330

6,00

030

6,00

030

6,00

030

6,00

030

6,00

015

3

2Ju

mla

h sa

ringa

n sa

mpa

h ot

omat

is y

ang

ters

edia

23 u

nit (

17

unit

mili

k Pe

mda

DKI

, 6

unit

mili

k Ke

men

PU

)

1 un

it21

,000

2 un

it36

,000

2 un

it36

,000

2 un

it36

,000

2 un

it36

,000

32 u

nit

2U

rusa

n Pe

kerja

an

Um

um :

Men

ingk

atka

n efi

sien

si k

erja

sam

a de

ngan

sw

asta

dal

am

pela

yana

n pe

rsam

paha

n an

tara

lain

mel

alui

sw

asta

nisa

si k

eber

siha

n,

dan

anta

ra la

in m

elal

ui

Kerja

sam

a pe

mba

ngun

an,

peng

oper

asia

n da

n pe

mel

ihar

aan

ITF

dan

TPST

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ki

nerja

Pen

gelo

laan

Pe

rsam

paha

n

1Pe

rsen

tase

sa

mpa

h da

lam

kot

a ya

ng d

apat

te

rtan

gani

se

cara

tepa

t w

aktu

88%

90%

1,35

0,00

093

%1,

350,

000

96%

1,35

0,00

098

%1,

480,

000

100%

1,48

0,00

010

0%

3U

rusa

nPek

erja

an U

mum

: M

empe

rluas

tang

gung

ja

wab

sta

keho

lder

ant

ara

lain

mel

alui

Pen

ggal

anga

n da

na T

angg

ung

Jaw

ab

Sosi

al d

an L

ingk

unga

n (T

JSL)

unt

uk p

enge

lola

an

pers

ampa

han

Prog

ram

pe

ning

kata

n pe

ran

sert

a M

asya

raka

t da

lam

pen

gelo

laan

pe

rsam

paha

n

1Pe

rsen

tase

Pe

ngur

anga

n sa

mpa

h ya

ng

dibu

ang

ke

Sung

ai d

an

Tam

an

0%10

%50

020

%55

030

%60

040

%65

050

%70

050

%

2Pe

rsen

tase

Ti

mbu

lan

Sam

pah

DKI

Ja

kart

a ya

ng

dike

lola

sec

ara

Swad

aya

oleh

M

asya

raka

t dan

Sw

asta

(Kon

sep

Busi

ness

to

Busi

ness

)

0%0%

500

3%50

010

%50

015

%50

020

%50

020

%

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

33Pe

nera

pan

Kons

ep

3R1

Uru

san

peke

rjaan

Um

um

: Mem

anfa

atka

n sa

mpa

h se

baga

i sum

ber d

aya

mul

ai

dari

sum

ber/

hulu

ant

ara

lain

mel

alui

Pem

bang

unan

se

ntra

3R

/ Pus

at D

aur

Ula

ng, P

enda

mpi

ngan

pe

mbe

ntuk

an b

ank

sam

pah

di ti

ngka

t ke

lura

han,

Pen

gem

bang

an

jeja

ring

kerja

ban

k sa

mpa

h

Prog

ram

Pe

ngur

anga

n Ti

mbu

lan

Sam

pah

di

Sum

ber

1Pe

rsen

tase

pe

ngur

anga

n tim

bula

n sa

mpa

h di

su

mbe

r

7%14

%4,

250

14%

12,0

0015

%13

,100

15%

14,3

1015

%15

,641

15%

34Pe

ngem

bang

an

inst

rum

en

peng

enda

lian

penc

emar

an u

dara

1U

rusa

n Li

ngku

ngan

H

idup

: M

enge

ndal

ikan

pe

ncem

aran

uda

ra a

ntar

a la

in m

elal

ui P

eman

taua

n Ku

alita

s U

dara

, Pem

bina

an

stak

ehol

der m

elal

ui

prog

ram

PRO

PER

dan

SUPE

R, P

eneg

akan

huk

um

terh

adap

pen

cem

aran

ud

ara,

dan

Pen

ingk

atan

pe

nera

pan

Har

i Beb

as

Kend

araa

n Be

rmot

or,

Kaw

asan

Dila

rang

Mer

okok

da

n U

ji Em

isi

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n Pe

ncem

aran

da

n Pe

rusa

kan

Ling

kung

an H

idup

1Te

rpen

uhin

ya

baku

mut

u em

isi s

umbe

r be

rger

ak

1000

ke

ndar

aan

2000

ke

ndar

aan

1,35

040

00

kend

araa

n1,

350

6000

ke

ndar

aan

1,35

080

00

kend

araa

n1,

350

1000

0 ke

ndar

aan

1,35

010

000

kend

araa

n

2Te

rpen

uhin

ya

baku

mut

u em

isi s

umbe

r tid

ak b

erge

rak

100

kegi

atan

us

aha

100

kegi

atan

us

aha

300

200

kegi

atan

us

aha

325

300

kegi

atan

us

aha

325

400

kegi

atan

us

aha

350

500

kegi

atan

us

aha

350

500

kegi

atan

us

aha

3Te

rpul

ihka

nnya

ku

alita

s ud

ara

anta

ra

lain

mel

alui

pe

laks

anaa

n H

BKB

64 k

ali

112

kali

2,27

511

2 ka

li1,

500

112

kali

1,50

011

2 ka

li1,

500

112

kali

1,50

011

2 ka

li

4Be

rtam

bahn

ya

jum

lah

frek

uens

i pe

man

taua

n ku

alita

s ud

ara

ambi

en d

enga

n m

etod

a m

anua

l ak

tif

18 k

ali/t

ahun

18 k

ali/t

ahun

400

24 k

ali/t

ahun

450

36 k

ali/t

ahun

500

48 k

ali/t

ahun

550

96 k

ali/t

ahun

600

96 k

ali/t

ahun

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Pe

ran

Sert

a M

asya

raka

t D

alam

Pen

gelo

laan

Li

ngku

ngan

Hid

up

1M

enin

gkat

kan

pera

n se

rta

mas

yara

kat,

duni

a pe

ndid

ikan

, du

nia

usah

a da

n in

stan

si

dala

m

peng

elol

aan

lingk

unga

n hi

dup

89 k

egia

tan

usah

a pe

sert

a SU

PER

75 k

egia

tan

usah

a35

015

0 ke

giat

an

usah

a40

022

5 ke

giat

an

usah

a45

030

0 ke

giat

an

usah

a50

037

5 ke

giat

an

usah

a55

037

5 ke

giat

an

usah

a pe

sert

a SU

PER

2U

rusa

n Li

ngku

ngan

H

idup

: M

enur

unka

n em

isi G

as R

umah

Kac

a an

tara

lain

mel

alui

Pe

nuru

nan

emis

i Gas

Ru

mah

Kac

a da

ri se

ktor

In

dust

ri, T

rans

port

asi,

dan

Pem

anta

uan

dan

pela

pora

n pe

nuru

nan

Emis

i Gas

Rum

ah K

aca

Prog

ram

Miti

gasi

dan

Ad

apta

si P

erub

ahan

Ik

lim

1D

ipah

ami d

an

dite

rapk

anny

a pr

ogra

m-

prog

ram

da

lam

rang

ka

penu

runa

n em

isi g

as

rum

ah k

aca

Dok

umen

RA

D G

RKde

sim

inas

i25

0de

sim

inas

i25

0de

sim

inas

i da

n dr

aft

regu

lasi

250

desi

min

asi

dan

draf

t re

gula

si

250

desi

min

asi

dan

regu

lasi

25

0de

sim

inas

i da

n re

gula

si

2Te

rlaks

anan

ya

penu

runa

n em

isi g

as

rum

ah k

aca

dari

sekt

or

utam

a (in

dust

ri,

tran

spor

tasi

, ko

mer

sil,

rum

ah ta

ngga

, lim

bah

pada

t, ai

r lim

bah

Apl

ikas

i dan

pe

lapo

ran

penu

runa

n Em

isi G

as

Rum

ah K

aca

500

pela

pora

n pe

nuru

nan

Emis

i Gas

Ru

mah

Kac

a da

ri 7

sekt

or

500

pela

pora

n pe

nuru

nan

Emis

i Gas

Ru

mah

Kac

a da

ri 7

sekt

or

500

pela

pora

n pe

nuru

nan

Emis

i Gas

Ru

mah

Kac

a da

ri 7

sekt

or

500

pela

pora

n pe

nuru

nan

Emis

i Gas

Ru

mah

Kac

a da

ri 7

sekt

or

500

279

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

3Te

rsus

unny

a Ra

perd

a RA

D

Ant

isip

asi

Dam

pak

Peru

baha

n Ik

lim

doku

men

RA

D G

RK0

01

doku

men

Ra

perd

a0

1 do

kum

en

Perd

a1

doku

men

Pe

rda

35Pe

ngem

bang

an

inst

rum

en

peng

enda

lian

penc

emar

an a

ir

1U

rusa

n Li

ngku

ngan

H

idup

: M

enge

ndal

ikan

pe

ncem

aran

air

anta

ra

lain

mel

alui

: Pe

man

taua

n Ku

alita

s A

ir, P

embi

naan

m

asya

raka

t dal

am u

paya

pe

ngen

dalia

n pe

ncem

aran

ai

r, da

n Pe

nega

kan

huku

m

terh

adap

pen

cem

aran

ai

r ser

ta m

embe

ntuk

dan

m

empe

rkua

t kom

unita

s pe

ncin

ta s

unga

i

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n Pe

ncem

aran

da

n Pe

rusa

kan

Ling

kung

an H

idup

1Ju

mla

h su

mbe

r air

yang

dip

anta

u ku

alita

snya

, di

teta

pkan

st

atus

mut

u ai

rnya

dan

di

info

rmas

ikan

st

atus

mut

u ai

rnya

67 ti

tik

pant

au70

titik

pan

tau

500

80 ti

tik p

anta

u75

080

titik

pan

tau

900

90 ti

tik p

anta

u1,

000

90 ti

tik p

anta

u1,

000

90 ti

tik p

anta

u

2Ju

mla

h pe

ngad

uan

mas

yara

kat

akib

at a

dany

a du

gaan

pe

ncem

aran

da

n/at

au

peru

saka

n lin

gkun

gan

hidu

p ya

ng

ditin

dak-

lanj

uti

50 k

asus

50 k

asus

250

50 k

asus

250

50 k

asus

250

50 k

asus

250

50 k

asus

250

250

kasu

s

3Te

rpen

uhin

ya

baku

mut

u ai

r lim

bah

dan

berk

uran

gnya

be

ban

air

limba

h pr

oses

ya

ng te

rbua

ng

200

kegi

atan

us

aha

200

kegi

atan

us

aha

1,10

020

0 ke

giat

an

usah

a1,

100

200

kegi

atan

us

aha

1,10

020

0 ke

giat

an

usah

a1,

100

200

kegi

atan

us

aha

1,10

010

00 k

egia

tan

usah

a

4Te

rsed

iany

a in

form

asi

kual

itas

Air

Tana

h

100

titik

10

0 tit

ik

350

150

titik

500

200

titik

750

267

titik

1,00

026

7 tit

ik1,

200

267

titik

5Te

rsed

iany

a in

form

asi

kual

itas

Situ

/ W

aduk

40 s

itu/

wad

uk40

situ

/wad

uk35

040

situ

/wad

uk40

040

situ

/wad

uk50

040

situ

/wad

uk60

040

situ

/wad

uk60

040

situ

/wad

uk

6Te

rsed

iany

a in

form

asi

kual

itas

pera

iran

laut

da

n m

uara

te

luk

Jaka

rta

33 ti

tik

pant

au la

ut/

mua

ra

45 ti

tik40

045

titik

500

45 ti

tik60

045

titik

700

45 ti

tik80

045

titik

7Ke

luar

nya

ijin

inst

alas

i pe

ngol

ah a

ir lim

bah

(IPA

L)

dari

kegi

atan

us

aha

seba

gai

pedo

man

di

dal

am

men

egel

ola

kine

rja IP

AL

nya

592

ijin

IPLC

150

ijin

300

150

ijin

300

150

ijin

300

150

ijin

300

200

ijin

300

1392

ijin

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Pe

ran

Sert

a M

asya

raka

t D

alam

Pen

gelo

laan

Li

ngku

ngan

Hid

up

1M

enin

gkat

kan

pera

n se

rta

mas

yara

kat,

duni

a pe

ndid

ikan

, du

nia

usah

a da

n in

stan

si

dala

m

peng

elol

aan

lingk

unga

n hi

dup

3 ke

lom

pok

3 ke

lom

pok

1,00

03

kelo

mpo

k1,

000

3 ke

lom

pok

1,00

03

kelo

mpo

k1,

000

3 ke

lom

pok

1,00

03

kelo

mpo

k

2Te

rtan

gani

nya

peng

elol

aan

limba

h lin

gkun

gan

di 2

00 U

saha

Sk

ala

Keci

l (U

SK)

040

USK

200

40 U

SK20

040

USK

200

40 U

SK20

040

USK

200

200

USK

3Be

rkur

angn

ya

penc

emar

an

air l

imba

h do

mes

tik

010

kel

urah

an25

010

kel

urah

an25

010

kel

urah

an25

010

kel

urah

an25

010

kel

urah

an25

050

kel

urah

an

36M

enur

unka

n be

ban

penc

emar

an u

dara

Uru

san

Ling

kung

an

Hid

up :

Men

ingk

atka

n up

aya

penc

egah

an,

peng

enda

lian

dan

peng

awas

an p

enge

lola

an

lingk

unga

n pa

da

sum

bern

ya.

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n Pe

ncem

aran

da

n Pe

rusa

kan

Ling

kung

an H

idup

1Ju

mla

h do

kum

en

lingk

unga

n ya

ng

dire

kom

en-

dasi

kan

1142

re

kom

enda

si80

re

kom

enda

si47

580

re

kom

enda

si50

075

re

kom

enda

si47

575

re

kom

enda

si47

570

re

kom

enda

si45

0 1

.522

re

kom

enda

si

2Te

rpen

uhin

ya

baku

mut

u em

isi s

umbe

r be

rger

ak

1000

ke

ndar

aan

2000

ke

ndar

aan

1,35

040

00

kend

araa

n1,

350

6000

ke

ndar

aan

1,35

080

00

kend

araa

n1,

350

1000

0 ke

ndar

aan

1,35

010

000

kend

araa

n

3Te

rpen

uhin

ya

baku

mut

u em

isi s

umbe

r tid

ak b

erge

rak

100

kegi

atan

us

aha

100

kegi

atan

us

aha

300

200

kegi

atan

us

aha

325

300

kegi

atan

us

aha

325

400

kegi

atan

us

aha

350

500

kegi

atan

us

aha

350

100

kegi

atan

us

aha

4Te

rpul

ihka

nnya

ku

alita

s ud

ara

anta

ra

lain

mel

alui

pe

laks

anaa

n H

BKB

64 k

ali

112

kali

2,27

511

2 ka

li1,

500

112

kali

1,50

011

2 ka

li1,

500

112

kali

1,50

011

2 ka

li

5Te

rinfo

rmas

i-ka

nnya

kua

litas

ud

ara

seca

ra

kont

inu

di 5

w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i

6 SP

KU6

SPKU

5,50

06

SPKU

5,50

06

SPKU

6,00

06

SPKU

6,00

06

SPKU

6,00

06

SPKU

6Te

rken

dali

dan

tera

was

inya

pe

ngel

olaa

n da

mpa

k ke

giat

an

pem

bang

unan

700

doku

men

800

doku

men

1,22

590

0 do

kum

en1,

250

1000

do

kum

en1,

275

1100

do

kum

en1,

300

1147

do

kum

en1,

300

1147

do

kum

en

37M

enur

unka

n be

ban

penc

emar

an ta

nah

Uru

san

Ling

kung

an

Hid

up :

Men

ingk

atka

n up

aya

penc

egah

an,

peng

enda

lian

dan

peng

awas

an p

enge

lola

an

lingk

unga

n pa

da

sum

bern

ya.

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n Pe

ncem

aran

da

n Pe

rusa

kan

Ling

kung

an H

idup

1Pe

ntaa

tan

duni

a us

aha

dala

m

peng

olah

an

limba

h B3

60 ij

in60

ijin

100

60 ij

in10

010

0 iji

n15

010

0 iji

n15

010

0 iji

n15

042

0 iji

n

2Te

rken

dalin

ya

penc

emar

an

limba

h B3

dar

i ke

giat

an u

saha

100

kegi

atan

us

aha

120

keg

iata

n us

aha

300

130

keg

iata

n us

aha

300

140

keg

iata

n us

aha

300

150

keg

iata

n us

aha

350

160

keg

iata

n us

aha

350

160

kegi

atan

us

aha

281

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

38Pe

ning

kata

n ke

siap

siag

aan

dan

kapa

sita

s pe

man

gku

kepe

ntin

gan

dala

m

men

ghad

api

anca

man

ben

cana

1U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h :

M

enge

mba

ngka

n si

stem

pe

ringa

tan

dini

ben

cana

Prog

ram

Pe

ngur

anga

n Re

siko

Ben

cana

dan

Ke

siap

siag

aan

Pra

Benc

ana

1Ju

mla

h Si

stem

Pe

ringa

tan

Din

i13

pin

tu a

ir10

Lok

asi

2U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: M

enye

diak

an lo

kasi

ev

akua

si k

orba

n be

ncan

a di

kaw

asan

raw

an b

enca

na

2Ju

mla

h

Pene

tapa

n ka

was

an

evak

uasi

be

ncan

a

min

imal

be

rday

a ta

mpu

ng 1

00

peng

ungs

i de

ngan

luas

m

inim

al 1

.000

m

²

030

7 Ti

tik

Loka

si

3U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h :

Mel

aksa

naka

n ke

rjasa

ma

deng

an s

was

ta u

ntuk

pe

nyed

iaan

gud

ang

buffe

r st

ock

3Te

rsed

iany

a G

udan

g Bu

ffer

Stoc

k

01

Loka

si2

Loka

si3

Loka

si

4U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h :

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an

dan

evac

uatio

n dr

ill

4Ju

mla

h Ta

runa

Si

aga

Benc

ana

(Tag

ana)

1.86

3 or

ang

2.05

0 or

ang

2.23

7 or

ang

2.42

4 or

ang

2.61

1 or

ang

2.79

8 or

ang

2.79

8 or

ang

39Pe

nyed

iaan

sar

ana

dan

pras

aran

a pe

nang

gula

ngan

ba

haya

dan

an

cam

an b

enca

na

1U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: Pe

mba

ngun

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

pem

adam

ke

baka

ran

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

, Pra

sara

na

Pena

nggu

lang

an

Keba

kara

n da

n Pe

nyel

amat

an

1Pe

ning

kata

n Ra

sio

kant

or

sekt

or

pem

adam

ke

baka

ran

terh

adap

ju

mla

h ke

cam

atan

24/4

425

/44

25/4

4

2Ra

ta-r

ata

wak

tu

pem

adam

an

keja

dian

ke

baka

ran

180

men

it16

0 m

enit

140

men

it12

0 m

enit

120

men

it12

0 m

enit

120

men

it

2U

rusa

n O

tono

mi

Dae

rah

: M

elak

sana

kan

Pem

bang

unan

inst

alas

i hy

dran

t di k

awas

an

perm

ukim

an p

adat

/raw

an

keba

kara

n

3Pe

rsen

tase

ju

mla

h m

obil

pom

pa

yang

sia

p di

oper

asik

an

96%

97%

98%

99%

100%

100%

100%

4Ra

sio

Hid

rant

Ke

ring

terh

adap

ka

was

an ra

wan

ke

baka

ran

1/56

Ka

was

an10

/56

Kaw

asan

20/5

6 Ka

was

an30

/56

Kaw

asan

40/5

6 Ka

was

an50

/56

Kaw

asan

50/5

6

Kaw

asan

40Ke

rjasa

ma

dala

m

peny

edia

an ru

mah

su

sun

sew

a

1U

rusa

n Pe

rum

ahan

Ra

kyat

: M

elak

sana

kan

Pem

bang

unan

sup

erbl

ok

rum

ah s

usun

sew

a m

urah

yan

g di

leng

kapi

pa

sar,

sara

na k

eseh

atan

da

n sa

rana

khu

sus

bagi

m

asya

raka

t usi

a la

njut

dan

pe

nyan

dang

cac

at

Prog

ram

Pen

yedi

aan

Peru

mah

an R

akya

t1

Terb

angu

nnya

un

it Ru

suna

wa

di lo

kasi

pas

ar

06

tow

er

stru

ktur

rusu

n di

4 lo

kasi

pa

sar b

inaa

n (R

awa

Buay

a,

Susu

kan,

Se

mpe

r, Te

gal

Alu

r)

270

,000

3

Tow

er

(ars

itekt

ur d

an

ME)

, 3 to

wer

fin

ishi

ng

315,

000

3 to

wer

fin

ishi

ng18

0,00

01.

920

unit

huni

an

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Peru

mah

an R

akya

t

1Te

rban

gunn

ya

Sara

na d

an

Pras

aran

a un

tuk

mas

yara

kat

usia

lanj

ut d

an

peny

anda

ng

caca

t

5 Lo

kasi

2,00

03

Loka

si1,

500

3 Lo

kasi

1,50

05

Loka

si2,

000

16 L

okas

i

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

41Pe

ngem

bang

an

rum

ah s

usun

sew

a1

Uru

san

Peru

mah

an

Raky

at :

Mel

aksa

naka

n Pe

mba

ngun

an ru

mah

su

sun

sew

a pa

da lo

kasi

-lo

kasi

str

ateg

is, l

ahan

mili

k Pe

mda

ata

u ko

nsol

idas

i la

han

dan

bang

unan

Prog

ram

Pen

yedi

aan

Peru

mah

an R

akya

t1

Jum

lah

unit

Rusu

naw

a ya

ng

terb

angu

n (A

PBD

)

118.

01 u

nit

huni

an0

070

0 un

it hu

nian

135,

000

543

unit

huni

an31

6,00

040

0 un

it hu

nian

118,

000

800

unit

huni

an26

0,00

0Te

rban

gunn

ya

2,44

3 U

nit

Hun

ian

Tipe

30

2Ju

mla

h un

it Ru

suna

wa

yang

te

rban

gun

(APB

N)

2,43

060

020

002,

600

2U

rusa

n Pe

rum

ahan

Ra

kyat

: M

elak

sana

kan

pend

ampi

ngan

m

asya

raka

t cal

on

peng

huni

rum

ah s

usun

Prog

ram

Pen

yiap

an

Mas

yara

kat C

alon

Pe

nghu

ni R

umah

Su

sun

1Te

rlaks

anan

ya

Sosi

alis

asi H

ak

dan

Kew

ajib

an

Peng

huni

Ru

sun

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i25

04

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

250

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i25

04

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

250

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i25

04

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

42Pe

ngem

bang

an

rusu

nam

i dan

ap

arte

men

be

rsub

sidi

1U

rusa

n Pe

rum

ahan

Ra

kyat

: M

enge

ndal

ikan

pe

mba

ngun

an ru

suna

mi

dan

apar

tem

en

bers

ubsi

di a

ntar

a la

in

mel

alui

Pen

yele

saia

n pe

mba

ngun

an ru

mah

su

sun

dan

mem

perc

epat

pr

oses

pen

ghun

ian

rum

ah

susu

n se

rta

sosi

alis

asi

peny

uluh

an d

an b

imte

k te

ntan

g ca

ra d

an e

tika

tingg

al d

ihun

ian

vert

ikal

Prog

ram

Keb

ijaka

n Pe

ngem

bang

an

Peru

mah

an

1Te

rlaks

anan

ya

Mon

itorin

g da

n Ev

alua

si

Peru

mah

an,

Pem

ukim

an

dan

Ged

ung

Pem

da

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i da

n 1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i da

n 1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

250

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i da

n 1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

250

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i da

n 1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

250

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i da

n 1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

250

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i da

n 1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

250

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i da

n 1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

2U

rusa

n Pe

rum

ahan

: M

elak

ukan

Stu

di d

an

kajia

n te

ntan

g pe

rsep

si

mas

yara

kat t

erha

dap

huni

an a

part

emen

da

n ru

mah

tapa

k se

rta

mem

fasi

litas

i pe

mbe

ntuk

an d

an

peng

uata

n as

osia

si

peng

huni

apa

rtem

en

Prog

ram

Pen

yiap

an

Mas

yara

kat C

alon

Pe

nghu

ni R

umah

Su

sun

Term

anfa

atka

n-ny

a st

udi d

an

kajia

n-ka

jian

tent

ang

pe

rsep

si

mas

yara

kat

terh

adap

hu

nian

ap

arte

men

dan

ru

mah

tapa

k

00

01

kajia

n50

0so

sial

isas

i1

kajia

n

43Re

habi

litas

i dan

pe

rbai

kan

rum

ah

susu

n se

wa

yang

di

kelo

la P

empr

ov

DKI

Jaka

rta

1U

rusa

n Pe

rum

ahan

Rak

yat

: Mel

aksa

naka

n Pe

rbai

kan

rum

ah s

usun

sew

a ya

ng

diba

ngun

pem

erin

tah

pusa

t unt

uk d

iser

ahka

n ke

pada

Pem

prov

DKI

Ja

kart

a

Prog

ram

Koo

rdin

asi

Sera

h Te

rima

Rusu

n ya

ng D

iban

gun

Ole

h A

PBN

1Te

rlaks

anan

ya

Perb

aika

n Ru

mah

Sus

un

5 Lo

kasi

rusu

n A

PBN

40,0

005

Loka

si ru

sun

APB

N y

ang

dipe

rbai

ki

44Pe

nata

an k

awas

an

perm

ukim

an

kum

uh s

kala

kot

a

1U

rusa

n Pe

rum

ahan

Ra

kyat

: M

enat

a ka

mpu

ng

sepa

njan

g da

erah

alir

an

sung

ai

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Ku

alita

s da

n Pe

rbai

kan

Kam

pung

1Te

rlaks

anan

ya

Pena

taan

ka

mpu

ng

sepa

njan

g D

aera

h al

iran

sung

ai

Ciliw

ung

Loka

si

Ciliw

ung

200,

000

Loka

si

Ciliw

ung

200,

000

Loka

si

Ciliw

ung

150,

000

Loka

si

Ciliw

ung

100,

000

Tert

atan

ya

daer

ah

alira

n su

ngai

Ci

liwun

g

2U

rusa

n Pe

rum

ahan

Rak

yat

: Men

ata

kam

pung

tem

atik

(s

uper

kam

pung

)

1Ju

mla

h un

it Ru

sun

tem

atik

yan

g te

rban

gun

00

00

052

6 un

it16

0,00

030

0 un

it10

9,00

082

6 un

it

2Ju

mla

h Lo

kasi

Ka

mpu

ng

Tem

atik

059

Lok

asi

1,20

0,00

070

Lok

asi

1,20

0,00

015

Lok

asi

600,

000

10 L

okas

i40

0,00

04

Loka

si16

0,00

0Te

rtat

anya

lo

kasi

pe

rmuk

i-man

w

arga

yan

g la

yak

huni

3U

rusa

n Pe

rum

ahan

Rak

yat

: Men

ata

RW-R

W K

umuh

1Ju

mla

h RW

Ku

muh

yan

g te

rtat

a

126

RW12

6,00

078

RW

78,0

0068

RW

68,0

0063

RW

63,0

0057

RW

57

,000

392

RW

kum

uh

283

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

45Pe

ning

kata

n ru

ang

terb

uka

hija

u pu

blik

dan

priv

at

1U

rusa

n Li

ngku

ngan

H

idup

: M

enam

bah

RTH

Pub

lik a

ntar

a la

in

mel

alui

pen

yedi

aan

dan

pem

belia

n la

han

baru

da

n Pe

ngga

lang

an p

eran

sw

asta

dal

am p

enye

diaa

n RT

H P

ublik

Prog

ram

Pe

mbe

rday

aan

dan

Peng

gala

ngan

Pe

ran

Sert

a M

asya

raka

t dal

am

Peng

emba

ngan

Pe

rtam

anan

dan

Pe

mak

aman

1Ju

mla

h RT

H y

ang

dike

mba

ngka

n O

leh

Mas

yara

kat

10 L

okas

i20

1,00

020

1,00

020

1,00

020

1,00

020

1,00

011

0

2Ju

mla

h ke

giat

an

peng

gala

ngan

da

n pe

mbe

rday

aan

mas

yara

kat

175

kegi

atan

558,

300

558,

300

558,

300

558,

300

558,

300

450

kegi

atan

3Ju

mla

h ke

giat

an

peng

em-

bang

an R

TH

Kam

pung

Te

rpad

u ol

eh

mas

yara

kat

01

100

110

01

100

110

01

100

5 ke

giat

an

2U

rusa

n Li

ngku

ngan

Hid

up

: Pen

gem

bang

an R

TH

priv

at a

ntar

a la

in m

elal

ui

Pene

rapa

n re

gula

si u

ntuk

pe

nam

baha

n RT

H P

rivat

, pe

nyed

iaan

laha

n m

inim

al

untu

k hu

tan

kota

dan

se

ntra

pen

gem

bang

an

tana

man

pan

gan

dan

hort

ikul

tura

ser

ta

peni

ngka

tan

kons

erva

si

flora

dan

faun

a

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ru

ang

Terb

uka

Hija

u Pe

rtan

ian

dan

Kehu

tana

n

1Lu

as L

ahan

H

utan

Ko

ta y

ang

dike

mba

ngka

n

min

imal

64

0,84

Ha

min

imal

5

loka

si10

,000

min

imal

5

loka

si10

,000

min

imal

5

loka

si10

,000

min

imal

5

loka

si10

,000

min

imal

5

loka

si10

,000

min

imal

66

5,84

Ha

46Pe

ning

kata

n ku

alita

s ta

man

se

baga

i rua

ng

publ

ik

1U

rusa

n Li

ngku

ngan

H

idup

: M

emba

ngun

da

n m

enge

mba

ngka

n ta

man

, tam

an in

tera

ktif

dan

huta

n ko

ta s

ebag

ai

ruan

g pu

blik

yan

g da

pat

dija

dika

n sa

rana

rekr

easi

bu

daya

bet

awi,

sara

na

peny

alur

an k

reat

ivita

s at

au

crea

tive

publ

ic sp

ace

sert

a be

rfun

gsi s

ebag

ai d

aera

h re

sapa

n ai

r

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ku

antit

as R

TH

Pert

aman

an d

an

Pem

akam

an

1Lu

as L

ahan

RT

H T

aman

dan

m

akam

yan

g di

beba

skan

2725

,74

Ha

501,

000,

000

501,

000,

000

501,

000,

000

501,

000,

000

501,

000,

000

2975

,74

Ha

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ru

ang

Terb

uka

Hija

u Pe

rtan

ian

dan

Kehu

tana

n

1Lu

as L

ahan

H

utan

Ko

ta y

ang

dibe

bask

an

41,3

8 H

a40

ha

800,

000

40 h

a80

0,00

040

ha

800,

000

40 h

a80

0,00

040

ha

800,

000

241

,38

Ha

2Lu

as la

han

yang

di

beba

skan

un

tuk

sent

ra

tana

man

pa

ngan

dan

ho

rtik

ultu

ra

13,9

Ha

3 H

a3

Ha

3 H

a3

Ha

3 H

a28

,9 h

a

3Ju

mla

h Po

hon

yang

D

itana

m P

ada

Kaw

asan

Hut

an

Man

grov

e,

Hut

an K

ota,

Pe

sisi

r dan

Pe

rmuk

iman

326.

736

Poho

n 4

0.00

0 Po

hon

40.0

00 P

ohon

40.0

00 P

ohon

40.0

00 P

ohon

40.0

00 P

ohon

526.

736

Poho

n

4Ju

mla

h Lo

kasi

RTH

Ke

bun

yang

di

kem

bang

kan

seba

gai

Agro

wis

ata

4 Lo

kasi

5 Lo

kasi

90,0

0010

Lok

asi

165,

000

10 L

okas

i16

0,00

010

Lok

asi

160,

000

10 L

okas

i16

0,00

010

Lok

asi

Prog

ram

Pen

gelo

laan

RT

H P

erta

man

an d

an

Pem

akam

an

1Lu

as R

TH

pert

aman

an

dan

pem

akam

an

yang

dik

elol

a (h

a)

2,7

18.3

4 7

.40

289,

318

50.

00

486,

955

50.

00

522,

985

50.

00

564

,195

5

0.00

60

2,69

6 2

925,

74 H

a

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2Ju

mla

h Lo

kasi

RT

H y

ang

digu

naka

n se

baga

i tam

an

krea

tivita

s pu

blik

1010

20,0

0010

20,0

0010

20,0

0010

20,0

0010

20,0

0060

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ru

ang

Terb

uka

Hija

u Pe

rtan

ian

dan

Kehu

tana

n

1Ju

mla

h lo

kasi

hu

tan

kota

da

n hu

tan

man

grov

e ya

ng

dike

mba

ngka

n se

baga

i Ek

owis

ata/

In

tera

ksi P

ublik

6 Lo

kasi

11 lo

kasi

105,

000

16 lo

kasi

150,

000

21 lo

kasi

150,

000

26 lo

kasi

150,

000

31 lo

kasi

150,

000

31 lo

kasi

47Pe

ngem

bang

an

buda

ya B

etaw

i ya

ng b

ersi

nerg

i de

ngan

bud

aya

mul

tikul

tur l

ainn

ya

1U

rusa

n Ke

buda

yaan

:

Mel

akuk

an p

embi

naan

bu

daya

bet

awi d

an b

uday

a m

ultik

ultu

r lai

nnya

ant

ara

lain

mel

alui

pen

ingk

atan

da

n fa

silit

asi a

lkul

tura

si

buda

ya n

usan

tara

dan

bu

daya

bet

awi

Prog

ram

Pe

rlind

unga

n,

Peng

emba

ngan

da

n Pe

man

faat

an

Kebu

daya

an

1Ju

mla

h pe

rlind

unga

n da

n pe

ngem

ba-

ngan

ke

buda

yaan

Be

taw

i sec

ara

adap

tif

3 Je

nis

pend

oku-

men

tasi

an

seni

bud

aya

yang

ham

pir

puna

h da

n 3

Jeni

s

pene

gmba

-ng

an s

eni

buda

ya

beta

wi

51,

500

51,

500

51,

500

51,

500

51,

500

28 Je

nis

pend

oku-

men

tasi

an

seni

bud

aya

yang

ham

pir

puna

h da

n 20

Jeni

s pe

ngem

ba-

ngan

sen

i bu

daya

bet

awi

48Pe

ngem

bang

an

Jaka

rta

seba

gai

pusa

t keb

uday

aan

nasi

onal

1U

rusa

n Ke

buda

yaan

:

Men

yele

ngga

-rak

an e

vent

bu

daya

nas

iona

l dan

da

erah

ant

ara

lain

mel

alui

ke

rjasa

ma

deng

an d

aera

h la

in m

elal

ui p

emba

ngun

an

dan

peng

emba

ngan

sa

rana

dan

pra

sara

na

untu

k pe

ning

kata

n bu

daya

nu

sant

ara

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Prom

osi d

an

Info

rmas

i Ke

buda

yaan

1Ju

mla

h pe

nyel

eng-

gara

an/

keik

utse

rtaa

n ev

ent p

rom

osi

kebu

daya

an

tingk

at

nasi

onal

di

jaka

rta

10 e

vent

fe

stiv

al

buda

ya

nasi

onal

dan

da

erah

1027

,300

1131

,395

1236

,104

1241

,519

1347

,740

58 e

vent

fe

stiv

al

buda

ya

nasi

onal

dan

da

erah

49Pe

ngem

bang

an

pusa

t-pu

sat

kebu

daya

an d

i lim

a w

ilaya

h ko

tam

adya

dan

Ke

pula

uan

Serib

u

1U

rusa

n Ke

buda

yaan

: M

elak

sana

kan

pem

bang

unan

pus

at-

pusa

t keb

uday

aan

di li

ma

wila

yah

dan

kepu

laua

n Se

ribu

sert

a pe

ning

kata

n pe

man

faat

an b

alai

ke

seni

an d

aera

h di

lim

a w

ilaya

h

Prog

ram

Pe

rlind

unga

n,

Peng

emba

ngan

da

n Pe

man

faat

an

Kebu

daya

an

1Ju

mla

h pe

man

faat

an

pusa

t ke

buda

yaan

di

5 (li

ma)

wila

yah

dan

Kepu

laua

n Se

ribu

12 L

okas

i Pu

sat

Kebu

daya

an

2152

,500

3075

,000

4010

,000

5012

,500

6115

0,00

061

Lok

asi

Pusa

t Ke

buda

yaan

2U

rusa

n Ke

buda

yaan

:

Men

gem

bang

kan

kaw

asan

st

rate

gis

buda

ya p

rovi

nsi

di K

ota

Tua,

Tam

an Is

mai

l M

arzu

ki, J

atin

egar

a, d

an

Situ

Bab

akan

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kebu

daya

an

1Ju

mla

h Ka

was

an y

ang

dike

mba

ngka

n

44

29,6

004

46,1

004

47,5

004

71,5

004

1,12

6,00

0

2Ju

mla

h pe

ngun

jung

w

isat

a di

4

kaw

asan

pe

ngem

ba-

ngan

bud

aya

2.23

9.22

4 Pe

ngun

jung

2.46

3.14

6 Pe

ngun

jung

2.70

9.46

1 Pe

ngun

jung

2.98

0.40

7 Pe

ngun

jung

3.27

8.44

8 Pe

ngun

jung

3.60

6.29

3 Pe

ngun

jung

15.0

37.7

55

Peng

unju

ng

3U

rusa

n ke

buda

yaan

: M

enin

gkat

kan

inte

raks

i da

n ko

mun

ikas

i bu

daya

wan

dan

sen

iman

, da

n an

tara

bud

ayaw

an

dan

seni

man

den

gan

mas

yara

kat

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Pe

laku

da

n Ke

lem

baga

an

Kebu

daya

an

1Ju

mla

h pe

laku

ke

buda

yaan

ya

ng

men

dapa

tkan

w

awas

an d

an

ketr

ampi

lan

600

660

3,30

069

03,

450

780

3,90

087

04,

350

900

4,50

04.

500

pela

ku

kebu

daya

an

2Ju

mla

h te

mu

buda

ya

35

1,50

010

3,00

015

4,50

017

5,10

020

6,00

067

285

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

50Re

vita

lisas

i ka

was

an K

ota

Tua

Jaka

rta

1U

rusa

n Ke

buda

yaan

:

Men

ata

fisik

ling

kung

an

kaw

asan

Kot

a Tu

a Ja

kart

a an

tara

lain

mel

alui

pe

mba

ngun

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

ekon

omi k

reat

if

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kebu

daya

an

1Pe

rsen

tase

pe

nata

an

kaw

asan

kot

a tu

a pa

da z

ona

inti

dan

zona

1

0 1

,18%

29

,600

8,7

4%

266,

400

24,

27%

74

0,00

0 2

7,18

%

828,

800

38,

83%

1,

184,

000

100%

2U

rusa

n Ke

buda

yaan

: M

elak

ukan

ker

jasa

ma

deng

an p

emili

k ba

ngun

an/g

edun

g, d

an

pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t da

lam

pel

esta

rian

dan

peng

emba

ngan

kot

a tu

a se

baga

i des

tinas

i wis

ata

dan

bend

a ca

gar b

uday

a

2Ju

mla

h ba

ngun

an y

ang

terk

onse

rvas

i da

n te

rman

faat

kan

00

0

31,

500

52,

500

84,

000

94,

500

25

51Pe

nata

an

bang

unan

da

n ge

dung

pe

mer

inta

h ya

ng

bern

uans

a bu

daya

Be

taw

i

1U

rusa

n Pe

rum

ahan

Ra

kyat

: M

enat

a ge

dung

-ge

dung

pem

erin

tah

yang

be

rnua

nsa

buda

ya b

etaw

i

Prog

ram

Pe

mel

ihar

aan

gedu

ng P

emda

1Te

rtat

a da

n te

rpel

ihar

anya

G

edun

g Pe

mda

2 Lo

kasi

15,0

002

Loka

si20

0,00

02

Loka

si20

0,00

02

Loka

si20

0,00

01

Loka

si50

,000

Terw

ujud

-ny

a G

edun

g Pe

mda

yan

g be

rnua

nsa

Beta

wi

2U

rusa

n Pe

rum

ahan

Rak

yat

: Mem

bang

un M

esjid

Ra

ya b

ernu

ansa

bet

awi d

i Ja

kart

a Ba

rat

Prog

ram

Pe

mba

ngun

an

gedu

ng P

emda

1Te

rban

gunn

ya

1 M

esjid

Ray

a be

rnua

nsa

beta

wi d

i Ja

kart

a Ba

rat

0D

ED1,

500

1 Lo

kasi

15,0

001

Loka

si50

,000

1 Lo

kasi

15,0

001

Mes

jid R

aya

3U

rusa

n Pe

rum

ahan

Ra

kyat

: M

ener

apka

n at

uran

ban

guna

n/ge

dung

be

rnua

nsa

buda

ya

beta

wi a

ntar

a la

in m

elal

ui

peny

usun

an p

erat

uran

pe

rund

anga

n gu

na

men

duku

ng p

eles

taria

n ba

ngun

an y

ang

bern

uans

a bu

daya

bet

awi

Prog

ram

Pen

yedi

aan

Info

rmas

i Pe

rum

ahan

, Pe

rmuk

iman

dan

G

edun

g Pe

mda

1Te

rsus

unny

a ju

knis

tekn

is

bang

unan

ge

dung

Be

rnua

nsa

Beta

wi

Belu

m a

da

pedo

man

un

tuk

pem

bang

u-na

n G

edun

g ya

ng

bern

uans

a Be

taw

i

Kajia

n50

0Pe

rgub

200

Sosi

alis

asi

100

Ters

edia

nya

Petu

njuk

Pe

laks

anaa

n Pe

mba

ngu-

nan

Ged

ung

Bern

uans

a Be

taw

i

52Pe

nyel

eng-

gara

an

even

t-ev

ent

kebu

daya

an

1U

rusa

n Ke

buda

yaan

&

Par

iwis

ata

: M

enye

leng

gara

kan

karn

aval

dan

fest

ival

bu

daya

ant

ara

lain

mel

alui

pe

ning

kata

n ju

mla

h ev

ent

karn

aval

di l

ima

wila

yah

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Prom

osi d

an

Info

rmas

i Ke

buda

yaan

1Ju

mla

h Ev

ent s

eni

buda

ya y

ang

dise

leng

ga-

raka

n

15 e

vent

ke

giat

an

seni

bud

aya

nasi

onal

203,

850

214,

620

225,

540

236,

650

247,

985

110

even

t ke

giat

an

seni

bud

aya

nasi

onal

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Pem

asar

an d

an

Prom

osi P

ariw

isat

a

1Ju

mla

h W

isat

awan

ya

ng

berk

unju

ng

ke Ja

kart

a (W

ism

an /

Wis

nus)

2.1

25.5

13 /

28.8

80.0

00

2.3

00.0

00 /

31.2

00.0

00

2.5

00.0

00 /

33.6

00.0

00

2.7

50.0

00 /

36.0

00.0

00

3.0

00.0

00 /

39.6

00.0

00

3.2

00.0

00 /

42.0

00.0

00

13.

750.

000

/ 18

2.40

0.00

0

2U

rusa

n Ke

buda

yaan

:

Men

yele

ngga

raka

n ev

ent-

even

t bud

aya

beta

wi

seca

ra re

gule

r ant

ara

lain

mel

alui

pen

ingk

atan

fr

ekue

nsi e

vent

bud

aya

beta

wi p

ada

ruan

g pu

blik

se

cara

per

iodi

k

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Prom

osi d

an

Info

rmas

i Ke

buda

yaan

1Ju

mla

h ev

ent

seni

bud

aya

beta

wi d

i rua

ng

publ

ik s

ecar

a pe

riodi

k

628

even

t 62

813

,000

688

14,3

0075

715

,730

832

17,3

0091

519

,000

3820

53Pe

ning

kata

n ka

pasi

tas

sang

gar-

sang

gar b

uday

a da

n ke

seni

an

1U

rusa

n Ke

buda

yaan

:

Mel

akuk

an p

embi

naan

ak

tivita

s sa

ngga

r bud

aya

anta

ra la

in m

elal

ui

Peni

ngka

tan

aktiv

itas

dan

eksi

sten

si s

angg

ar b

uday

a

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Pe

laku

da

n Ke

lem

baga

an

Kebu

daya

an

1Ju

mla

h ev

ent

seni

bud

aya

yang

dis

elen

g-ga

raka

n ol

eh s

angg

ar

buda

ya b

inaa

n

043

4,30

043

4,30

086

8,60

086

8,60

012

912

,900

387

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2U

rusa

n Ke

buda

yaan

: M

emfu

ngsi

kan

Bala

i ra

kyat

di k

ecam

atan

se

baga

i pus

at k

egia

tan

sosi

al-b

uday

a ko

mun

itas

keca

mat

an

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Pe

laku

da

n Ke

lem

baga

an

Kebu

daya

an

1Ju

mla

h ba

lai

raky

at y

ang

difu

ngsi

kan

seba

gai p

usat

ke

giat

an s

osia

l bu

daya

043

2,15

086

4,30

086

4,30

012

96,

450

129

6,45

047

3

54Pe

ngem

bang

an

skem

a ja

min

an

dan

perli

ndun

gan

sosi

al b

agi p

eker

ja

info

rmal

1U

rusa

n Ke

tena

ga K

erja

an

: Mem

berik

an ja

min

an

sosi

al k

husu

snya

bag

i pe

kerja

info

rmal

ant

ara

lain

mel

alui

asu

rans

i ke

seja

hter

aan

sosi

al

deng

an s

iste

m c

ost s

harin

g

Prog

ram

Pe

rlind

unga

n da

n Ja

min

an S

osia

l Te

naga

Ker

ja

1Pe

rsen

tase

pe

rusa

haan

ya

ng w

ajib

m

enye

leng

ga-

raka

n pr

ogra

m

perli

ndun

gan

dan

jam

inan

so

sial

tena

ga

kerja

55%

59%

14,4

8163

%17

,377

67%

20,8

5271

%25

,023

75%

30,0

2775

%

55Pe

ngem

bang

an

sara

na d

an

pras

aran

a O

R di

se

luru

h w

ilaya

h

1U

rusa

n O

lahr

aga

dan

Pem

uda

: M

enin

gkat

kan

sara

na d

an p

rasa

rana

ol

ahra

ga d

an p

emud

a an

tara

lain

mel

alui

Pe

nam

baha

n ju

mla

h da

n pe

ning

kata

n fu

ngsi

G

elan

ggan

g Re

maj

a se

baga

i sar

ana

untu

k ak

tual

isas

i akt

ivita

s se

ni-

buda

ya p

elaj

ar,re

maj

a da

n m

ahas

isw

a se

rta

Pena

mba

han

jum

lah

dan

peni

ngka

tan

fung

si G

elan

ggan

g O

lahr

aga

seba

gai m

edia

pe

ngem

bang

an d

an

pem

bina

an o

lahr

aga

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Ola

hrag

a da

n Pe

mud

a

1Ju

mla

h G

elan

ggan

g Re

maj

a ya

ng

mem

enuh

i st

anda

r

67

44,7

2512

127,

000

1616

5,00

020

165,

000

2310

5,00

023

2Ju

mla

h Ke

cam

atan

ya

ng m

emili

ki

Gel

angg

ang

Rem

aja

Keca

mat

an

3535

11,0

0036

24,0

0037

50,0

0038

50,0

0038

-38

3Ju

mla

h G

elan

ggan

g O

lahr

aga

yang

se

suai

sta

ndar

22

15,0

002

210,

000

330

5,00

03

150,

000

450

,000

4

4Ju

mla

h St

adio

n O

lahr

aga

yang

be

rope

rasi

11

37,0

001

500,

000

250

0,00

02

02

02

56Pe

ning

kata

n ke

tera

mpi

lan

dan

kual

itas

tena

ga

kerja

1U

rusa

n Ke

tena

ga K

erja

an :

M

enin

gkat

kan

sara

na d

an

pras

aran

a Ba

lai L

atih

an

Kerja

Prog

ram

pe

ning

kata

n ke

sem

pata

n Ke

rja

dan

peni

ngka

tan

sist

em p

elay

anan

pe

nem

pata

n te

naga

ke

rja

1Pe

rsen

tase

pe

ncar

i ke

rja y

ang

dite

mpa

tkan

60%

65%

12,8

7170

%15

,445

75%

18,5

3480

%25

,023

85%

26,6

9085

%

2Pe

rsen

tase

Pe

ncar

i ke

rja y

ang

mem

pero

leh

info

rmas

i ke

sem

pata

n ke

rja

68%

73%

8,58

178

%10

,297

83%

12,3

5688

%14

,828

93%

17,7

9393

%

2U

rusa

n Ke

tena

gake

rjaan

:

men

ingk

atka

n ku

rikul

um

pela

tihan

ket

ram

pila

n di

Ba

lai L

atih

an K

erja

ses

uai

deng

an k

ebut

uhan

pas

ar

kerja

Prog

ram

Pen

guat

an

sist

em d

an fa

silit

as

pend

ukun

g pu

sat

pela

tihan

ker

ja

1Pe

rsen

tase

ju

mla

h lu

lusa

n Pu

sat

Pela

tihan

Ker

ja

(PPK

) yan

g di

tem

patk

an

70.0

0%72

.00%

74.0

0%76

.00%

78.0

0%80

.00%

80.0

0%

57Pe

nyel

enga

raan

pe

mbi

naan

ke

sada

ran

dan

tole

rans

i ant

ar

suku

, aga

ma,

ras

(SA

RA)

1U

rusa

n Ke

satu

an B

angs

a da

n Po

litik

dal

am n

eger

i :

Men

ingk

atka

n ha

rmon

isas

i m

asya

raka

t dal

am

kem

ajem

ukan

ant

ara

lain

mel

alui

pem

bina

an

mas

yara

kat d

an le

mba

ga

keag

amaa

n un

tuk

men

ingk

atka

n ke

sada

ran

dan

tole

rans

i ant

ara

suku

, ag

ama,

dan

ras

(SA

RA)

Prog

ram

Pen

cega

han

dan

Pena

nggu

lang

an

Konfl

ik

1Be

rkur

angn

ya

pote

nsi k

onfli

k di

kal

anga

n m

asya

raka

t

25 K

onfli

k22

Kon

flik

13,6

5019

Kon

flik

13,1

7216

Kon

flik

13,8

2513

Kon

flik

14,5

1110

Kon

flik

15,2

3210

Kon

flik

2Ca

kupa

n O

rmas

Et

nis

dan

Keag

amaa

n ya

ng

mem

pero

leh

peng

emba

-ng

an w

awas

an

keba

ngsa

an

48 O

rmas

Et

nis,

10

Orm

as

Keag

amaa

n

48 O

rmas

Et

nis,

10

Orm

as

Keag

amaa

n

48 O

rmas

Et

nis,

10

Orm

as

Keag

amaa

n

48 O

rmas

Et

nis,

10

Orm

as

Keag

amaa

n

48 O

rmas

Et

nis,

10

Orm

as

Keag

amaa

n

48 O

rmas

Et

nis,

10

Orm

as

Keag

amaa

n

48 O

rmas

Et

nis,

10

Orm

as

Keag

amaa

n

287

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

58Pe

ning

kata

n pe

ran

sert

a or

gani

sasi

ke

mas

yara

kata

n da

n pe

mer

inta

h da

lam

m

enin

gkat

kan

kete

ntra

man

dan

ke

tert

iban

kot

a

1U

rusa

n Ke

satu

an b

angs

a da

n po

litik

dal

am n

eger

i : M

elak

ukan

pem

bina

an

mas

yara

kat u

ntuk

m

enin

gkat

kan

kesa

dara

n be

rper

ilaku

bud

aya

yang

tert

ib, d

isip

lin,

ram

ah, s

adar

ling

kung

an,

part

isip

atif

dan

bert

angg

ung

jaw

ab d

alam

m

enja

ga d

an m

emel

ihar

a ke

tent

ram

an k

ota

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

waw

asan

ke

bang

saan

1Ca

kupa

n Se

kola

h ya

ng

mem

pero

leh

peng

emba

-ng

an w

awas

an

keba

ngsa

an

50 S

ekol

ah50

Sek

olah

50 S

ekol

ah50

Sek

olah

50 S

ekol

ah50

Sek

olah

300

Seko

lah

Prog

ram

Pen

didi

kan

Polit

ik M

asya

raka

t1

Men

ingk

atny

a pa

rtis

ipas

i pe

mili

h da

lam

Pe

milu

dan

Pe

milu

Gub

/W

agub

Pem

ilu

lege

slat

if da

n pi

lpre

s 65

,67%

,

Pem

ilu

legi

slat

if da

n pi

lpre

s 70

,67%

Pem

ilu

lege

slat

if da

n pi

lpre

s 70

,67%

Pem

ilu G

ub/

Wag

ub

66,7

1%

Pem

ilu G

ub/

Wag

ub

71,7

1%

Pem

ilu G

ub/

Wag

ub

71,7

1%

2Ca

kupa

n pe

ndud

uk

DKI

Jaka

rta

yang

mem

iliki

ha

k pi

lih

mem

pero

leh

info

rmas

i pe

nyel

eng-

gara

an P

emilu

7.03

4.06

1 pe

mili

h 5%

dar

i dat

a D

P4 (F

okus

pa

da p

emili

h pe

mul

a)

5% d

ari d

ata

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

5% d

ari d

ata

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

5% d

ari d

ata

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

5% d

ari d

ata

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

5% d

ari d

ata

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

5% d

ari d

ata

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

5% d

ari d

ata

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

25%

dar

i dat

a D

P4 (F

okus

pa

da p

emili

h pe

mul

a)

Prog

ram

Pen

guat

an

Hub

unga

n Ke

lem

baga

an

1Ju

mla

h Le

mba

ga-

lem

baga

ke

mas

ya-

raka

tan

yang

te

rdaf

tar d

an

man

diri

370

Orm

as

dan

638

LSM

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

dan

25

dari

638

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

30

Orm

as d

an

125

LSM

yan

g m

andi

ri da

ri ju

mla

h O

rmas

da

n LS

M y

ang

terd

afta

r

2Ca

kupa

n fa

silit

asi p

arta

i po

litik

yan

g m

enda

patk

an

kuot

a ku

rsi d

i le

gisl

atif

10 P

arta

i Po

litik

di

fasi

litas

i

10 P

arta

i Po

litik

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

polit

i ya

ng

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

polit

i ya

ng

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

polit

i ya

ng

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

polit

i ya

ng

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

polit

i ya

ng

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

polit

i ya

ng

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

polit

i ya

ng

mem

-per

oleh

Ku

ota

Legi

slat

if ya

ng

difa

silit

asi

2U

rusa

n Ke

satu

an b

angs

a da

n po

litik

dal

am n

eger

i :

Men

ingk

atka

n ke

rjasa

ma

deng

an T

NI d

an P

olri

untu

k m

enin

gkat

kan

kesa

dara

n da

n pa

rtis

ipas

i mas

yara

kat

dala

m m

enja

ga k

eter

tiban

da

n ke

tent

ram

an k

ota

Prog

ram

Pen

guat

an

Hub

unga

n Ke

lem

baga

an

1Be

rkur

angn

ya

pote

nsi k

onfli

k di

kal

anga

n m

asya

raka

t

25 K

onfli

k22

Kon

flik

13,6

5019

Kon

flik

13,1

7216

Kon

flik

13,8

2513

Kon

flik

14,5

1110

Kon

flik

15,2

3210

Kon

flik

3U

rusa

n O

tono

mi

Dae

rah

: M

enin

gkat

kan

pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t da

lam

men

jaga

ket

ertib

an

lingk

unga

n

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Pe

ran

Sert

a M

asya

raka

t Dal

am

Bida

ng K

eter

tiban

U

mum

, Ket

entr

aman

da

n Pe

rlind

unga

n M

asya

raka

t

59Pe

ngem

bang

an

kele

mba

gaan

pe

mer

inta

h ya

ng

efisi

en d

an e

fekt

if

1U

rusa

n Ko

mun

ikas

i da

n In

form

atik

a :

Mel

aksa

naka

n Pe

ngua

tan

kele

mba

gaan

LPS

E

Prog

ram

Im

plem

enta

si

Laya

nan

Peng

adaa

n Ba

rang

/Jas

a Se

cara

El

ektr

onik

1Te

rlaks

anan

ya

bara

ng d

an

jasa

sec

ara

elek

tron

ik

deng

an s

iste

m

nasi

onal

60%

100%

1,10

010

0%1,

750

100%

2,00

010

0%2,

000

100%

2,00

0

2Ju

mla

h pe

nggu

na

sist

em

peng

adaa

n ba

rang

/ja

sa s

ecar

a el

ektr

onik

yan

g te

rlatih

500

oran

g70

0 or

ang

750

Ora

ng70

0 O

rang

700

Ora

ng70

0 O

rang

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2U

rusa

n Ko

mun

ikas

i da

n In

form

atik

a

: M

elak

sana

kan

Pem

anta

uan

lang

sung

an

tara

lain

mel

alui

CC

TV

di s

emua

loka

si p

elay

anan

pu

blik

dan

kan

tor-

kant

or

pem

erin

taha

n

Prog

ram

Opt

imal

isas

i Pe

man

faat

an

Tekn

olog

i Inf

orm

asi

dan

Kom

unik

asi

1Ju

mla

h tit

ik

CCTV

yan

g be

rope

rasi

di

kant

or-k

anto

r pe

mer

inta

h,

RSU

D, s

ekol

ah

dan

BLK

042

Kec

amat

an,

42 P

uske

smas

ke

cam

atan

, 5

RSU

D

6 (B

alai

kota

da

n ka

ntor

w

alik

ota)

261

Ke

lura

han

292

Pusk

esm

as

Kelu

raha

n

90 S

MU

dan

SM

K ne

geri,

BL

K

89 S

MU

dan

SM

K ne

geri,

BL

K

3U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: Men

ata

kela

mba

gaan

pe

mer

inta

h da

erah

yan

g ef

ektif

dan

efis

ien

Prog

ram

Pen

ataa

n Ke

lem

baga

an,

Keta

tala

ksan

aan

dan

SDM

Apa

ratu

r

1Te

rlaks

anan

ya

pena

taan

ke

lem

baga

an

pera

ngka

t da

erah

pe

mer

inta

h D

KI

Jaka

rta

Perd

a O

rgan

isas

i Pe

rang

kat

Dae

rah

1,00

0Pe

rgub

O

rgan

isas

i Pe

rang

kat

Dae

rah

Eval

uasi

Ke

lem

ba-g

aan

pera

ngka

t D

aera

h

2Te

rlaks

anan

ya

Pena

taan

Ke

lem

baga

an

pela

yana

n Pu

blik

Perd

a Pe

laya

nan

terp

adu

1 pi

ntu

Impl

emen

tasi

pe

laya

nan

terp

adu

Eval

uasi

Pe

laya

nan

terp

adu

3Te

rtat

anya

pe

ringk

at

jaba

tan,

kel

as

jaba

tan

dan

harg

a ja

bata

n

Eval

uasi

Ja

bata

n

60Pe

ngem

bang

an

stru

ktur

org

anis

asi

dan

tata

laks

ana

pem

erin

taha

n ya

ng a

kunt

abel

1U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h : M

elak

ukan

pen

ataa

n ke

butu

han

orga

nisa

si d

an

tata

laks

ana

yang

efe

ktif

dan

efisi

en s

erta

did

ukun

g su

mbe

r day

a ap

arat

ur

yang

mem

iliki

kom

pete

nsi

Prog

ram

Pen

ataa

n Si

stem

Man

ajem

en

SDM

Apa

ratu

r

1Te

rpen

uhin

ya

SDM

apa

ratu

r m

elal

ui s

iste

m

e-re

crui

tmen

t be

rbas

is C

AT

(Com

pute

r As

sist

ed Te

st)

sesu

ai fo

rmas

i ja

bata

n

02.

000

oran

g2.

000

oran

g2.

000

oran

g2.

000

oran

g2.

000

oran

g10

.000

ora

ng

61Pe

ngel

olaa

n ke

uang

an y

ang

tran

spar

an d

an

akun

tabe

l

1U

rusa

n Pe

renc

anaa

n Pe

mba

ngun

an d

an

Oto

nom

i Dae

rah

: m

engo

ptim

alka

n pe

man

faat

an s

iste

m

info

rmas

i per

enca

naan

, pe

ngel

olaa

n,

dan

peng

awas

an

pem

bang

unan

ant

ara

lain

m

elal

ui P

enge

mba

ngan

si

stem

info

rmas

i pe

renc

anaa

n ya

ng

terin

tegr

asi d

enga

n si

stem

in

form

asi p

enge

lola

an

keua

ngan

dae

rah

dan

sist

em in

form

asi

peng

awas

an p

elak

sana

an

pem

bang

unan

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Pe

ngaw

asan

Pe

nyel

engg

araa

n Pe

mer

inta

han

Dae

rah

1Te

rinte

gras

inya

si

stem

in

form

asi

pere

ncan

aan,

si

stem

in

form

asi

peng

elol

aan

keua

ngan

da

erah

da

n si

stem

in

form

asi

peng

awas

an

pela

ksan

aan

pem

bang

unan

Sist

em

info

rmas

i pe

renc

anaa

n da

n si

stem

in

form

asi

peng

elol

aan

keua

ngan

da

erah

sud

ah

terin

tegr

asi

0Pe

ngem

ba-

ngan

sis

tem

in

form

asi

peng

awas

an

dan

pela

ksan

aan

pem

bang

u-na

n ya

ng

terin

tegr

asi

deng

an s

iste

m

info

rmas

i pe

renc

anaa

n da

n si

stem

in

form

asi

peng

elol

aan

keua

ngan

900

2U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: Men

gopt

imal

kan

pem

anfa

atan

tekn

olog

i in

form

asi u

ntuk

pel

ayan

an

dan

pem

ungu

tan

Paja

k D

aera

h an

tara

lain

mel

alui

Pe

nera

pan

onlin

e sy

stem

pa

jak

daer

ah

Prog

ram

Sis

tem

In

form

asi d

an

Tekn

olog

i Paj

ak

Dae

rah

1Ju

mla

h w

ajib

pa

jak

yang

tr

ansa

ksin

ya

dapa

t di

mon

itor

seca

ra o

nlin

e

800

3,3

50

6,2

50

9,4

00

13,

150

14,

355

14,

355

289

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

3U

rusa

n Pe

nana

man

Mod

al

: Men

ingk

atka

n ko

ntrib

usi

pene

rimaa

n BU

MD

ant

ara

lain

mel

alui

Pen

gelo

laan

BU

MD

den

gan

perb

aika

n m

anaj

emen

, pen

ingk

atan

pr

ofes

iona

lism

e BU

MD

dan

da

n pe

nera

pan

Rew

ard

and

Puni

shm

ent t

erha

dap

Man

ajem

en B

UM

D s

erta

di

vest

asi a

tau

likui

dasi

te

rhad

ap p

erus

ahaa

n da

erah

yan

g be

lum

m

emba

ik k

eseh

atan

nya.

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ki

nerja

BU

MD

1Ju

mla

h se

tora

n PA

D d

ari B

UM

D1%

dar

i PA

D1%

dar

i PA

D1%

dar

i PA

D2%

dar

i PA

D2%

dar

i PA

D3%

dar

i PA

D3%

dar

i PA

D

4U

rusa

n Pe

nana

man

M

odal

: M

enin

gkat

kan

Inve

stas

i Dae

rah

yang

be

rkua

litas

dan

sel

ektif

un

tuk

men

duku

ng

pere

kono

mia

n da

erah

ya

ng le

bih

efisi

en, e

fekt

if da

n in

klus

if de

ngan

teta

p m

engg

unak

an p

rinsi

p go

od g

over

nanc

e

Prog

ram

Pen

ingk

atan

In

vest

asi

1Pe

ning

kata

n re

alis

asi

inve

stas

i PM

A

dan

PMD

N

PMA

: Rp

. 45

Trili

un

PMD

N :

Rp.

9,84

Trili

un

PMA

: Rp

. 48

,48

Trili

un

PMD

N :

Rp.

10,5

9 Tr

iliun

PMA

: Rp

. 52

,09

Trili

un

PMD

N :

Rp.

11,3

8 Tr

iliun

PMA

: Rp

. 55

,62

Trili

un

PMD

N :

Rp.

12,1

5 Tr

iliun

PMA

: Rp

. 59

,57

Trili

un

PMD

N :

Rp.

13,0

2 Tr

iliun

PMA

: Rp

. 63

,94

Trili

un

PMD

N :

Rp.

13,9

7 Tr

iliun

PMA

: Rp

. 63

,94

Trili

un

PMD

N :

Rp.

13,9

7 Tr

iliun

5U

rusa

n Pe

rindu

stria

n :

Men

ingk

atka

n ku

alita

s da

n di

vers

ifika

si p

rodu

k in

dust

ri de

ngan

teta

p m

empe

rtim

bang

kan

aspe

k pe

lest

aria

n lin

gkun

gan

dan

peni

ngka

tan

pela

tihan

SD

M y

ang

kom

preh

ensi

f da

n be

rkua

litas

gun

a m

ewuj

udka

n in

dust

ri kr

eatif

dan

kom

petit

if

Prog

ram

pe

ning

kata

n ku

alita

s pr

oduk

indu

stri

1Te

rfas

ilita

siny

a pr

oduk

indu

stri

yang

mem

nuhi

st

anda

r

300

Prod

uk

bers

tand

ar10

6,0

00

12 7

,000

20

8,0

00

25 1

0,00

0 30

14,

000

297

Prod

uk

62Pe

ning

kata

n ka

pasi

tas

apar

atur

pe

mer

inta

han

yang

ber

kela

njut

an

1U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h :

M

enin

gkat

kan

kom

pete

nsi

SDM

ant

ara

lain

mel

alui

pe

ndid

ikan

dan

pel

atih

an

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ka

pasi

tas

Sum

ber

Day

a A

para

tur

1Ju

mla

h pe

gaw

ai

Pem

da D

KI

yang

men

giku

ti se

leks

i pro

gram

tu

gas

bela

jar

160

Ora

ng20

0 O

rang

250

Ora

ng25

0 O

rang

250

Ora

ng25

0 O

rang

63Pe

ngem

bang

an

sist

em re

war

d an

d pu

nish

men

t dal

am

peng

emba

ngan

su

mbe

rday

a m

anus

ia

1U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h :

men

erap

kan

sist

em re

war

d an

d pu

nish

men

t yan

g ad

il da

n se

suai

den

gan

kara

kter

istik

org

anis

asi

Prog

ram

Pen

ingk

atan

D

isip

lin d

an K

iner

ja

Apa

ratu

r

1Te

rlaks

anan

ya

peni

laia

n ki

nerja

sec

ara

obje

ktif

bagi

pe

gaw

ai P

emda

D

KI Ja

kart

a

Ujic

oba

sist

em

sasa

ran

kine

rja

pega

wai

(SKP

)

Impl

emen

tasi

da

n ev

alua

si

sist

em s

asar

an

kine

rja

pega

wai

(SKP

)

Peny

empu

r-na

an S

iste

m

Peng

ukur

an

Kine

rja

Pega

wai

0

2U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h : M

elak

sana

kan

lela

ng

jaba

tan

Prog

ram

Pen

ataa

n Si

stem

Man

ajem

en

SDM

Apa

ratu

r

1te

rsed

iany

a si

stem

pro

mos

i da

n m

utas

i pe

gaw

ai s

ecar

a te

rbuk

a (o

pen

bidd

ing)

0Lu

rah

dan

Cam

atEs

elon

II

tert

entu

Kepa

la

Pusk

esm

asLu

rah,

Cam

at

dan

Esel

on

tert

entu

Esel

on

tert

entu

Lura

h, C

amat

da

n Es

elon

te

rten

tu

64Pe

ning

kata

n ke

pedu

lian

mas

yara

kat p

ada

pem

bang

unan

po

litik

dan

de

mok

rasi

1U

rusa

n Ke

satu

an B

angs

a da

n Po

litik

Dal

am N

eger

i : m

elak

ukan

pem

bina

an

kepa

da m

asya

raka

t dal

am

kehi

dupa

n po

litis

dan

de

mok

rasi

Prog

ram

Pen

didi

kan

Polit

ik M

asya

raka

t1

Men

ingk

atny

a pa

rtis

ipas

i pe

mili

h da

lam

Pe

milu

dan

Pe

milu

Gub

/W

agub

Pem

ilu

lege

slat

if da

n pi

lpre

s 65

,67%

,

Pem

ilu

legi

slat

if da

n pi

lpre

s 70

,67%

Pem

ilu

lege

slat

if da

n pi

lpre

s 70

,67%

;

Pem

ilu G

ub/

Wag

ub

66,7

1%

Pem

ilu G

ub/

Wag

ub

71,7

1%

Pem

ilu G

ub/

Wag

ub

71,7

1%

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

65Pe

ning

kata

n ka

pasi

tas

dan

pera

n pa

rtai

po

litik

dal

am

pem

bang

unan

po

litik

dan

de

mok

rasi

1M

elak

ukan

pem

bina

an

terh

adap

par

tai p

oliti

kPr

ogra

m P

engu

atan

H

ubun

gan

Kele

mba

gaan

1Ca

kupa

n fa

silit

asi p

arta

i po

litik

yan

g m

enda

patk

an

kuot

a ku

rsi d

i le

gisl

atif

10 P

arta

i Po

litik

di

fasi

litas

i

10 P

arta

i Po

litik

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

Polit

ik y

ang

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

Polit

ik y

ang

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

Polit

ik y

ang

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

Polit

ik y

ang

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

100%

Par

tai

Polit

ik y

ang

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

di

fasi

litas

i

66Pe

ning

kata

n pa

rtis

ipas

i m

asya

raka

t da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

dala

m

pere

ncan

aan,

pe

laks

anaa

n da

n pe

ngen

dalia

n pe

mba

ngun

an

1U

rusa

n Pe

renc

anaa

n Pe

mba

ngun

an :

M

elib

atka

n m

asya

raka

t da

lam

pro

ses

pem

bang

unan

mul

ai

dari

pere

ncan

aan

sam

pai p

elak

sana

an

anta

ra la

in m

elal

ui

pros

es m

usre

nban

g, d

an

Pela

ksan

aan

rem

bug

war

ga.

Prog

ram

Pen

gelo

laan

da

n Pe

ngem

bang

aan

Pere

ncan

aan

Pem

bang

unan

1Pr

esen

tase

A

spira

si

mas

yara

kat

yang

di

akom

odir.

17.9

1%18

%26

%34

%42

%50

%

2U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h :

Men

ingk

atka

n ka

pasi

tas

kele

mba

gaan

mas

yara

kat

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ka

pasi

tas

Pem

erin

taha

n Ke

lura

han

67Pe

ngem

bang

an

mek

anis

me

peng

adua

n be

rbas

is s

iste

m

info

rmas

i yan

g re

al-t

ime

1U

rusa

n Ko

mun

ikas

i dan

In

form

atik

a :

peny

edia

an

salu

ran

peng

adua

n an

tara

la

in m

elal

ui b

erba

gai a

lat

dan

med

ia

Prog

ram

Kom

unik

asi,

Dat

a da

n In

form

asi

Publ

ik

1Ju

mla

h as

pira

si

war

ga Ja

kart

a ya

ng d

iresp

on

dari

berb

agai

sa

lura

n m

edia

33%

Asp

irasi

ya

ng

tere

spon

44%

1,50

050

%1,

500

70%

1,50

072

%1,

500

75%

1,50

075

%

2U

rusa

n Ko

mun

ikas

i da

n In

form

atik

a :

Men

yedi

akan

kem

udah

an

akse

s in

form

asi k

epad

a m

asya

raka

t

1Te

rsed

iany

a sa

rana

in

form

asi

kepa

da

mas

yara

kat

Med

ia C

etak

, m

edia

el

ektr

onik

, m

edia

Lua

r Ru

ang,

W

ebsi

te,

Med

ia S

osia

l

Med

ia C

etak

, m

edia

el

ektr

onik

, m

edia

Lua

r Ru

ang,

W

ebsi

te,

Med

ia S

osia

l

Med

ia C

etak

, m

edia

el

ektr

onik

, m

edia

Lua

r Ru

ang,

W

ebsi

te,

Med

ia S

osia

l

Med

ia C

etak

, m

edia

el

ektr

onik

, m

edia

Lua

r Ru

ang,

W

ebsi

te,

Med

ia S

osia

l

Med

ia C

etak

, m

edia

el

ektr

onik

, m

edia

Lua

r Ru

ang,

W

ebsi

te,

Med

ia S

osia

l

Med

ia C

etak

, m

edia

el

ektr

onik

, m

edia

Lua

r Ru

ang,

W

ebsi

te,

Med

ia S

osia

l

Med

ia C

etak

, m

edia

el

ektr

onik

, m

edia

Lua

r Ru

ang,

W

ebsi

te,

Med

ia S

osia

l

68Pe

nata

an d

an

perb

aika

n sa

rana

da

n pr

asar

ana

pela

yana

n pu

blik

ya

ng le

bih

baik

(c

epat

dan

be

rkua

litas

)

1U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: Men

yele

ngga

raka

n pe

laya

nan

prim

a di

Ke

lura

han

dan

Keca

mat

an

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ka

pasi

tas

Pem

erin

taha

n Ke

lura

han

1In

tegr

itas

pela

yana

n pu

blik

7.6

7.9

8.2

8.4

8.4

99

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ka

pasi

tas

Pem

erin

taha

n Ke

cam

atan

2U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: Mel

akuk

an p

erba

ikan

da

n pe

nata

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

pela

yana

n pu

blik

Prog

ram

Pe

ning

kata

n Ku

alita

s Pe

laya

nan

Publ

ik

69Pe

ning

kata

n ka

pasi

tas

apar

atur

se

baga

i gar

da

tede

pan

pela

yana

n

1U

rusa

n O

tono

mi

Dae

rah

: m

elak

sana

kan

peni

ngka

tan

kapa

sita

s ap

arat

ur p

elay

anan

pu

blik

ant

ara

lain

mel

alui

pe

ndid

ikan

dan

pel

atih

an

untu

k m

embe

ntuk

ka

rakt

er p

elay

anan

pub

lik

Prog

ram

Pen

didi

kan

dan

Pela

tihan

1In

tegr

itas

pela

yana

n pu

blik

7.6

7.9

8.2

8.4

8.4

99

70Pe

ngem

bang

an

sist

em in

form

asi

dala

m m

endu

kung

pe

laya

nan

publ

ik

yang

lebi

h ba

ik

1U

rusa

n Pe

nana

man

Mod

al

: Mem

bang

un ja

ringa

n ko

mun

ikas

i per

ijina

n in

vest

asi s

ecar

a on

line

Prog

ram

Pel

ayan

an

Pena

nam

an M

odal

1Pe

rsen

tase

pe

laya

nan

perij

inan

/ non

pe

rijin

an y

ang

tepa

t wak

tu

40%

60%

70%

80%

100%

100%

100%

291

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

2U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: Men

yede

rhan

a-ka

n ja

lur b

irokr

asi p

eriji

nan

deng

an m

enin

gkat

kan

peny

elen

ggar

aan

Pela

yana

n Te

rpad

u Sa

tu

Pint

u (P

TSP)

Prog

ram

Pen

ataa

n da

n Pe

ngel

olaa

n Ke

tata

laks

anaa

n Ko

ta/K

abup

aten

1Ju

mla

h Je

nis

Periz

inan

yan

g di

laya

ni

74 je

nis

74 je

nis

74 je

nis

3U

rusa

n O

tono

mi D

aera

h

: Men

erap

kan

sist

em

info

rmas

i pel

ayan

an p

ublik

2Be

rfun

gsin

ya

sist

em

info

rmas

i pe

laya

nan

publ

ik d

i PTS

P

1) S

iste

m

Jarin

gan

Loka

l2)

Mas

ih

bers

ifat

kant

or p

os3)

3.0

17

Pem

ohon

4) T

ingk

at

kepu

asan

m

asya

ra-

kat 7

9,73

%

1) S

iste

m

Jarin

gan

Onl

ine

2) B

adan

Pe

rijin

an

Terp

adu

3) >

10.

000

pem

ohon

pe

rizin

an

4)

Tin

gkat

ke

puas

an

100%

1) S

iste

m

Jarin

gan

Onl

ine

2) B

adan

Pe

rijin

an

Terp

adu

3) >

10.

000

pem

ohon

pe

rizin

an

4)

Tin

gkat

ke

puas

an

100%

71Pe

ning

kata

n ak

ses

pela

yana

n pe

ndid

ikan

bag

i se

luru

h go

long

an

mas

yara

kat

1U

rusa

n Pe

ndid

ikan

:

Mel

aksa

naka

n W

ajib

Be

laja

r 12

Tahu

n ya

ng

mer

ata

bagi

sel

uruh

la

pisa

n m

asya

raka

t ant

ara

lain

mel

alui

Pem

beria

n Bi

aya

Ope

rasi

onal

Pe

ndid

ikan

(BO

P) d

an

Biay

a O

pera

sion

al B

uku

(BO

B) b

agi p

eser

ta d

idik

di

seko

lah

nege

ri d

an S

was

ta

pem

beria

n bi

aya

pers

onal

Si

swa

Mis

kin

(BPS

M) a

ntar

a la

in m

elal

ui P

embe

rlaku

an

KART

U JA

KART

A P

INTA

R

Prog

ram

Waj

ib

Bela

jar D

ua B

elas

Ta

hun

1Pe

rsen

tase

APK

SD

/MI,

SMP/

MTs

, SM

A/M

A/S

MK

SD10

9.83

%11

0.50

%11

1.20

%11

1.90

%11

2.70

%11

3,4%

113.

40%

SMP

110.

62%

111.

12%

112.

20%

113.

30%

114.

40%

115,

5%11

5.50

%

SMA

dan

SM

K87

.25%

90.0

0%92

.50%

95.0

0%96

.00%

97.0

0%0.

97

2Pe

rsen

tase

pes

erta

did

ik p

utus

sek

olah

SD0.

030.

020.

020.

010.

010.

000.

00

SMP

0.22

0.16

0.11

0.05

0.01

0.00

0.00

SMA

dan

SM

K0.

770.

550.

410.

270.

140.

050.

05

3Pe

rsen

tase

Pe

sert

a di

dik

pene

rima

BOP

(neg

eri d

an

swas

ta)

89,2

90,5

52,

603,

000

93,2

52,

910,

000

95,9

53,

218,

000

98,6

53,

525,

000

100

3,67

9,00

010

0

4Ca

kupa

n se

kola

h pe

nerim

a Ba

ntua

n Bu

ku

SMA

/MA

/SM

K N

eger

i da

n Sw

asta

se

rta

SMP/

MTs

Neg

eri

SMP/

MTs

Sw

asta

48,8

88SD

/MI N

eger

i17

9,87

4SD

/MI S

was

ta59

,333

SMA

/MA

/SM

K N

eger

i?

SMA

/MA

/SM

K Sw

asta

?Se

luru

h se

kola

h pa

da

sem

ua je

njan

g

5Pe

rsen

tase

pe

sert

a di

dik

dari

kelu

arga

m

iski

n pe

nerim

a Ka

rtu

Jaka

rta

Pint

ar

3.84

100

804,

635

100

805,

563

100

805,

148

100

779,

818

100

789,

389

100

2U

rusa

n Pe

ndid

ikan

:

Men

ingk

atka

n Pe

men

uhan

H

ak-h

ak A

nak

di S

ekol

ah

Prog

ram

Pen

ingk

atan

M

utu

Pend

idik

an1

Pres

enta

se

Jum

lah

seko

lah

ram

ah a

nak

010

%30

020

%30

030

%30

040

%30

050

%30

050

%

2Ju

mla

h se

kola

h ya

ng

mem

iliki

kan

tin

keju

jura

n

231

500

5,00

01,

000

5,00

01,

500

5,00

02,

000

5,00

02,

500

5,00

02,

500

3Ju

mla

h se

kola

h ya

ng

men

erap

kan

Pola

Hid

up

Bers

ih d

an

Seha

t (PH

BS)

1,29

91,

400

5,00

01,

600

5,00

01,

800

5,00

02,

200

5,00

02,

500

5,00

02,

500

4Ju

mla

h ke

jadi

an

taw

uran

pel

ajar

30

00

00

0

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

3U

rusa

n Pe

ndid

ikan

: M

embe

rikan

ba

ntua

n/hi

bah

untu

k pe

mba

ngun

an g

edun

g se

kola

h sw

asta

ata

upun

hi

bah

meu

bela

ir

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

Pra

sara

na

Pend

idik

an

1Ju

mla

h Le

mba

ga

Pend

idik

an

Swas

ta

Pene

rima

Hib

ah

00

510

,000

510

,000

510

,000

510

,000

20

4U

rusa

n Pe

ndid

ikan

: M

enin

gkat

kan

daya

ta

mpu

ng p

eser

ta d

idik

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

Pra

sara

na

Pend

idik

an

Jum

lah

seko

lah

yang

dib

angu

n2

23

25,0

004

25,0

005

25,0

006

25,0

006

5U

rusa

n Pe

ndid

ikan

: M

enin

gkat

kan

seko

lah

yang

ber

fung

si d

enga

n ba

ik

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

Pra

sara

na

Pend

idik

an

Pers

enta

se

gedu

ng

seko

lah

yang

be

rfun

gsi

deng

an b

aik

9091

600,

000

9260

0,00

093

600,

000

9460

0,00

095

600,

000

95

72Pe

ning

kata

n ku

alita

s la

yana

n pe

ndid

ikan

1U

rusa

n Pe

ndid

ikan

:

Men

ingk

atka

n ku

alita

s lu

lusa

n pe

sert

a di

dik

anta

ra la

in m

elal

ui

Peny

ebar

an s

ekol

ah-

seko

lah

ungg

ulan

ke

selu

ruh

wila

yah,

dan

an

tara

lain

mel

alui

Pe

nyem

purn

aan

sist

em ra

yoni

sasi

dan

pe

ning

kata

n ka

rakt

er b

agi

kual

itas

didi

k

Prog

ram

Pen

ingk

atan

M

utu

Pend

idik

an1

Pers

enta

se K

elul

usan

SD10

010

010

010

010

010

010

0

SMP

99.9

910

010

010

010

010

010

0

SMA

99.6

599

.799

.85

99.9

510

010

010

0

SMK

99.9

299

.94

99.9

810

010

010

010

0

2Ra

ta-r

ata

Nila

i UN

SD7.

437.

57.

67.

77.

88

8

SMP

7.65

7.7

7.8

7.85

7.95

88

SMA

7.23

7.5

7.6

7.7

7.8

88

SMK

7.78

7.8

7.85

7.9

7.95

88

3Ju

mla

h se

kola

h Re

gule

r di

ping

gira

n Ja

kart

a ya

ng

ditin

gkat

kan

men

jadi

U

nggu

lan

00

00

10,0

0025

500

2550

025

500

75

4Pe

rban

ding

an

Pene

rimaa

n Pe

sert

a D

idik

Ba

ru (P

PDB)

an

tara

loka

l, um

um, p

rest

asi

dan

non

DKI

0 : 9

0 : 5

: 5

45 :

45 :

5 : 5

4,70

045

: 45

: 5

: 54,

700

45 :

45 :

5 : 5

4,70

045

: 45

: 5

: 54,

700

45 :

45 :

5 : 5

4,70

045

: 45

: 5

: 5

2U

rusa

n Pe

ndid

ikan

: M

enin

gkat

kan

kual

itas

dan

kuan

titas

gur

u / p

endi

dik

5Pe

rsen

tase

G

uru

/ pe

ndid

ik y

ang

mem

enuh

i st

anda

r ko

mpe

tens

i

6Ra

sio

guru

te

rhad

ap

pese

rta

didi

k

SD SMP

SMA

dan

SM

K

293

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

73Pe

ning

kata

n ak

ses

pela

yana

n ke

seha

tan

bagi

se

luru

h pe

ndud

uk

DKI

Jaka

rta

1U

rusa

h Ke

seha

tan

: M

ener

apka

n si

stem

ja

min

an p

embi

ayaa

n m

enye

luru

h (to

tal

cove

rage

) bag

i mas

yara

kat

anta

ra la

in m

elal

ui

Pene

rapa

n pe

laya

nan

kese

hata

n gr

atis

bag

i se

luru

h w

arga

mis

kin

dan

rent

an a

ntar

a la

in m

elal

ui

pem

berla

kuan

KA

RTU

JA

KART

A S

EHAT

Prog

ram

Jam

inan

Pe

mel

ihar

aan

Kese

hata

n D

aera

h

1Ca

kupa

n m

asya

raka

t m

iski

n da

n re

ntan

ber

- KTP

D

KI Ja

kart

a ya

ng m

enda

pat

laya

nan

kese

hata

n

100.

%10

0.%

1,50

0,00

010

0.%

1,50

0,00

010

0.%

1,50

0,00

010

0.%

1,50

0,00

010

0.%

1,50

0,00

010

0.%

2U

rusa

n Ke

seha

tan

: M

enye

leng

-gar

akan

pe

laya

nan

kese

hata

n M

asya

raka

t di p

asar

-pas

ar

trad

isio

nal/r

umah

sus

un

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kese

hata

n

1Ju

mla

h Pa

sar y

ang

men

yedi

akan

pe

laya

nan

kese

hata

n

05

4,17

710

8,11

015

12,0

4420

15,9

7825

19,9

1225

2Ju

mla

h ru

mah

su

sun

mili

k Pe

mda

yan

g m

enye

diak

an

Fasi

litas

la

yana

n ke

seha

tan

02

1,67

17

5,75

012

9,68

418

15,2

4024

19,9

6024

3U

rusa

n Ke

seha

tan

: M

enge

mba

ngka

n Pu

skes

mas

Raw

at in

ap

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kese

hata

n

1Ju

mla

h Pu

skes

mas

Ke

cam

atan

ya

ng te

lah

mem

iliki

fa

silit

as R

awat

In

ap s

elai

n Ru

mah

Ber

salin

1927

78,5

0038

250,

000

4415

0,00

044

044

044

4U

rusa

n Ke

seha

tan

: M

enam

bah

kapa

sita

s Te

mpa

t Tid

ur k

elas

tiga

pa

da R

SUD

.

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Sa

rana

dan

Pra

sara

na

Kese

hata

n

1Pe

rsen

tase

Ka

pasi

tas

tem

pat t

idur

ke

las T

iga

(3) d

i RS

UD

7273

207,

600

7456

6,70

075

7580

80

5U

rusa

n Ke

seha

tan

: Mem

bent

uk d

an

men

gem

bang

kan

Kelu

raha

n si

aga

aktif

Prog

ram

Pem

bina

an

Upa

ya K

eseh

atan

1Pe

rsen

tase

Ke

lura

han

siag

a ak

tif

5050

5560

6570

70

6U

rusa

n Ke

seha

tan

: m

ener

apka

n sa

nita

si

tota

l ber

basi

s m

asya

raka

t (S

TBM

) di k

elur

ahan

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n Pe

nyak

it da

n Ke

seha

tan

Ling

kung

an

1Ju

mla

h Ke

lura

han

yang

m

ener

apka

n ST

BM

26

1218

2430

30

7U

rusa

n Ke

seha

tan

: M

enin

gkat

kan

caku

pan

akse

s la

yana

n ke

seha

tan

pada

OD

HA

(Ora

ng

Den

gan

HIV

/AID

S)

1Pr

opor

si ju

mla

h pe

ndud

uk u

sia

15-2

4 ta

hun

yang

mem

iliki

pe

nget

ahua

n ko

mpr

ehen

sif

tent

ang

HIV

/A

IDS

21.6

7%90

%95

%95

%96

%97

%97

%

NO

STRA

TEG

IA

RAH

KEB

IJA

KAN

PRO

GRA

MIN

DIK

ATO

R KI

NER

JA

(OUTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

2012

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

PRI

ORI

TAS

DA

N K

ERA

NG

KA P

END

AN

AA

N

KON

DIS

I A

KHIR

201

720

1320

1420

1520

1620

17

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

Targ

et

Rp (J

uta)

74Pe

ngen

dalia

n pe

rtum

buha

n pe

ndud

uk a

lam

i da

n ur

bani

sasi

1U

rusa

n Ke

luar

ga

Bere

ncan

a da

n Ke

luar

ga

Seja

hter

a :

KB G

ratis

Prog

ram

Kel

uarg

a Be

renc

ana

1To

tal F

ertil

ity

Rate

(TFR

)2.

32.

310

,000

2.3

10,0

002.

210

,000

2.2

10,0

002.

110

,000

2.1

2Ju

mla

h Pa

sang

an

Usi

a Su

bur

yang

men

jadi

pe

sert

a K

B Ba

ru

364.

916

366

,785

12

,896

403

,030

15

,476

439

,275

18

,571

475

,520

22

,285

511

,765

26

,741

511

,765

Prog

ram

Bin

a Ke

taha

nan

dan

Pem

berd

ayaa

n Ke

luar

ga

3Ju

mla

h pa

sang

an

usia

sub

ur

yang

men

jadi

pe

sert

a KB

akt

if

1.0

41.0

81

1,0

61,0

43

7,60

5 1

,102

,686

9,

004

1,1

44,3

29

10,6

71 1

,181

,229

12

,658

1,1

85,9

72

14,9

96 1

,185

,972

2U

rusa

n Ke

pend

uduk

an

: Mem

buat

kaj

ian

pola

m

obili

tas

dan

mig

rasi

pe

ndud

uk k

edal

am d

an

kelu

ar Ja

kart

a

Prog

ram

Pe

ngel

olaa

n,

Peng

emba

ngan

dan

Pe

man

faat

an D

ata

Kepe

ndud

ukan

dan

Pe

ncat

atan

Sip

il

1Te

rsus

unny

a ke

bija

kan

pena

ngan

an

mob

ilita

s da

n m

igra

si

pend

uduk

01

kajia

n50

0

3U

rusa

n So

sial

: M

elak

ukan

st

udi d

an k

ajia

n de

mog

rafis

dan

sos

iolo

gis

tent

ang

kelo

mpo

k PM

KS

(gel

anda

ngan

, pen

gem

is,

dan

tuna

wis

ma)

Prog

ram

Pel

ayan

an

Reha

bilit

asi S

osia

lJu

mla

h do

kum

en s

tudi

da

n ka

jian

dem

ogra

fis

dan

sosi

olog

is

tent

ang

kelo

mpo

k PM

KS

00

1Im

plem

enta

siIm

plem

enta

siIm

plem

enta

siIm

plem

enta

si

18,5

28,1

5430

,059

,603

26,2

55,2

8725

,159

,255

22,7

98,7

84

294 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

TABEL 8.1Indikasi Rencana Program Provinsi DKI Jakarta

297

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

II -

Indi

kasi

Ren

cana

Pro

gram

Pro

vins

i DKI

Jaka

rta

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

1PE

ND

IDIK

AN

Prog

ram

Pen

didi

kan

Ana

k U

sia

Din

i1

Pers

enta

se A

PK P

AUD

71%

76%

82%

87%

92%

95%

95%

2Pr

ogra

m W

ajib

Bel

ajar

Dua

Bel

as T

ahun

1Pe

rsen

tase

APK

SD

/MI,

SMP/

MTs

, SM

A/

MA

/SM

K

SD10

9.83

%11

0,5%

111,

2%11

1,9%

112,

7%11

3,4%

113,

4%

SMP

110.

62%

111,

12%

112,

2%11

3,3%

114,

4%11

5,5%

115,

5%

SMA

dan

SM

K87

.25%

90.0

0%92

,5%

95.0

0%96

.00%

97.0

0%97

.00%

2Pe

rsen

tase

pes

erta

did

ik p

utus

sek

olah

SD0.

030.

020.

020.

010.

010.

000.

00

SMP

0.22

0.16

0.11

0.05

0.01

0.00

0.00

SMA

dan

SM

K0.

770.

550.

410.

270.

140.

050.

05

3Pe

rsen

tase

Pes

erta

did

ik p

ener

ima

BOP

(neg

eri d

an s

was

ta)

89,2

90,5

593

,25

95,9

598

,65

100

100

4Ca

kupa

n se

kola

h pe

nerim

a Ba

ntua

n Bu

kuSM

A/ M

A/S

MK

Neg

eri

dan

Swas

ta s

erta

SM

P/M

Ts N

eger

i

SMP/

MTs

Sw

asta

SD/M

I Neg

eri

SD/M

I Sw

asta

SMA

/MA

/SM

K N

eger

iSM

A/M

A/S

MK

Swas

taSe

luru

h se

kola

h pa

da

sem

ua je

njan

g

5Pe

rsen

tase

pes

erta

did

ik d

ari k

elua

rga

mis

kin

pene

rima

Kart

u Ja

kart

a Pi

ntar

3.84

100

100

100

100

100

100

3Pr

ogra

m P

endi

dika

n N

on F

orm

al d

an In

form

al1

Pers

enta

se A

ngka

But

a A

ksar

a0.

650.

500.

400.

050.

030.

010.

01

2Pe

rsen

tase

Lem

baga

Ket

eram

pila

n N

on

Form

al d

an In

form

al y

ang

dibi

na10

010

010

010

010

010

010

0

4Pr

ogra

m P

endi

dika

n Kh

usus

dan

Lay

anan

Khu

sus

1Ju

mla

h se

kola

h ya

ng m

elak

sana

kan

pend

idik

an in

klus

i17

620

623

626

629

632

632

6

TK9

99

99

99

SD12

315

020

030

040

053

453

4

SMP

3450

100

150

200

220

220

SMA

/SM

K10

1520

2530

3030

2Ju

mla

h re

visi

per

atur

an te

ntan

g pe

nera

pan

pend

idik

an in

klus

i0

11

11

11

5Pr

ogra

m P

enin

gkat

an M

utu

Pend

idik

an1

Pers

enta

se K

elul

usan

SD10

010

010

010

010

010

010

0

SMP

99.9

910

010

010

010

010

010

0

SMA

99.6

599

.799

.85

99.9

510

010

010

0

SMK

99.9

299

.94

99.9

810

010

010

010

0

2Ra

ta-r

ata

Nila

i UN

SD7.

437.

57.

67.

77.

88

8

SMP

7.65

7.7

7.8

7.85

7.95

88

SMA

7.23

7.5

7.6

7.7

7.8

88

SMK

7.78

7.8

7.85

7.9

7.95

88

3Pr

esen

tase

Jum

lah

seko

lah

ram

ah a

nak

010

%20

%30

%40

%50

%50

%

4Ju

mla

h se

kola

h ya

ng m

emili

ki k

antin

ke

juju

ran

231

500

1,00

01,

500

2,00

02,

500

2,50

0

5Ju

mla

h se

kola

h ya

ng m

ener

apka

n Po

la

Hid

up B

ersi

h da

n Se

hat (

PHBS

)1,

299

1,40

01,

600

1,80

02,

200

2,50

02,

500

6Ju

mla

h ke

jadi

an ta

wur

an p

elaj

ar3

00

00

00

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

7Ju

mla

h se

kola

h Re

gule

r di p

ingg

iran

Jaka

rta

yang

diti

ngka

tkan

men

jadi

Ung

gula

n (T

enag

a Pe

ndid

ik d

an K

epen

didi

kan)

00

025

2525

75

8Pe

rban

ding

an P

ener

imaa

n Pe

sert

a D

idik

Ba

ru (P

PDB)

ant

ara

loka

l, um

um, p

rest

asi

dan

non

DKI

0 : 9

0 : 5

: 5

45 :

45 :

5 : 5

45 :

45 :

5 : 5

45 :

45 :

5 : 5

45 :

45 :

5 : 5

45 :

45 :

5 : 5

45 :

45 :

5 : 5

9Pe

rsen

tase

Gur

u / p

endi

dik

yang

mem

enuh

i st

anda

r kom

pete

nsi

S180

,53

% (2

7.71

6 or

ang)

87.5

3%94

.50%

100%

100%

100%

100%

Sert

ifika

si81

% (4

1.16

8 or

ang)

86.1

0%91

.20%

95.2

5%98

.35%

100%

100%

6Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Pend

idik

an1

Jum

lah

Lem

baga

Pen

didi

kan

Swas

ta

Pene

rima

Hib

ah

00

55

55

20

2Ju

mla

h se

kola

h ya

ng d

iban

gun

22

34

56

6

3Pe

rsen

tase

ged

ung

seko

lah

yang

ber

fung

si

deng

an b

aik

9091

9293

9495

95

7Pr

ogra

m P

enin

gkat

an ta

ta k

elol

a la

yana

n pe

ndid

ikan

1Pe

rsen

tase

sek

olah

yan

g m

elak

sana

kan

Man

ajem

en P

enin

gkat

an M

utu

Berb

asis

Se

kola

h (M

PMBS

)

90%

93%

95%

97%

98%

100%

100%

1KE

SEH

ATA

NPr

ogra

m P

embi

naan

Upa

ya K

eseh

atan

1

Um

ur H

arap

an H

idup

(UH

H)

76,2

076

.40

76.5

076

.60

76.7

076

.80

76.8

0

2Pe

rsen

tase

Kel

urah

an S

iaga

Akt

if50

%50

%55

%60

%65

%70

%70

%

2Pr

ogra

m B

ina

Giz

i, Ke

seha

tan

Ibu

dan

Ana

k1

Ang

ka K

emat

ian

Ibu

(AKI

) (pe

r 100

.000

)64

.33

5550

4035

3030

2A

ngka

Kem

atia

n Ba

yi (A

KB) (

per 1

000)

7.53

7.50

7.40

7.30

7.20

7.10

7.10

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Kese

hata

n1

Jum

lah

Pasa

r yan

g m

enye

diak

an p

elay

anan

ke

seha

tan

05

1015

2025

25

2Ju

mla

h ru

mah

sus

un m

ilik

Pem

da y

ang

men

yedi

akan

Fas

ilita

s la

yana

n ke

seha

tan

02

712

1824

24

3Ju

mla

h Pu

skes

mas

Kec

amat

an y

ang

tela

h m

emili

ki fa

silit

as R

awat

Inap

sel

ain

Rum

ah

Bers

alin

1927

3844

4444

44

4Pe

rsen

tase

kap

asita

s Tem

pat T

idur

Kel

as

Tiga

di R

SUD

7273

7475

7580

80%

4Pr

ogra

m Ja

min

an P

emel

ihar

aan

Kese

hata

n D

aera

h1

Caku

pan

mas

yara

kat m

iski

n da

n re

ntan

ber

- KT

P D

KI Ja

kart

a ya

ng m

enda

pat l

ayan

an

kese

hata

n

100.

%10

0.%

100.

%10

0.%

100.

%10

0.%

100.

%

5Pr

ogra

m P

enge

ndal

ian

Peny

akit

dan

Peny

ehat

an

Ling

kung

an1

Ang

ka k

esak

itan

pen

yaki

t DBD

(per

10

0.00

0)68

.47

65.0

062

.00

59.0

056

.00

53.0

053

.00

2Pe

rsen

tase

Pen

emua

n ka

sus

kasu

s ba

ru T

B pa

ru B

TA P

ositi

f86

8890

9294

9696

3Pe

rsen

tase

Cak

upan

aks

es la

yana

n ke

seha

tan

pada

OD

HA

3540

4550

5560

60

4Pr

opor

si ju

mla

h pe

ndud

uk u

sia

15-2

4 ta

hun

yang

mem

iliki

pen

geta

huan

kom

preh

ensi

f te

ntan

g H

IV/A

IDS

21.6

7%90

%95

%95

%96

%97

%97

%

5Pe

rsen

tase

Cak

upan

Uni

vers

al C

hild

Im

mun

izat

ion

(UCI

)10

010

010

010

010

010

010

0

6Ju

mla

h Pu

skes

mas

yan

g m

elak

ukan

pe

nang

anan

Pen

yaki

t Tid

ak M

enul

ar (P

TM)

035

3740

4244

44

7Ju

mla

h Ke

lura

han

yang

men

erap

kan

Sani

tasi

Tota

l Ber

basi

s M

asya

raka

t (ST

BM)

26

1230

5080

80

6Pr

ogra

m K

efar

mas

ian,

Ala

t Kes

ehat

an d

an M

akan

an &

M

inum

an1

Pers

enta

se o

bat G

ener

ik y

ang

digu

naka

n ol

eh P

uske

smas

8687

8889

9091

91

299

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

2Pe

rsen

tase

Oba

t Ras

iona

l yan

g di

guna

kan

pada

Lay

anan

Kes

ehat

an P

emer

inta

h40

5565

7075

8080

3Ju

mla

h Pe

nguj

ian

Prod

uk M

akan

an

prod

uksi

rum

ah ta

ngga

yan

g be

reda

r di

pasa

ran

010

item

15 it

em15

item

15 it

em15

item

15 it

em

7Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

dan

Pem

berd

ayaa

n SD

M

Kese

hata

n1

Jum

lah

SDM

Kes

ehat

an n

on P

NS

yang

m

emili

ki k

ompe

tens

i0

250

oran

g50

0 or

ang

750

oran

g10

00 o

rang

1250

ora

ng12

50 o

rang

2Pe

rsen

tase

Ket

erse

diaa

n Te

naga

Kes

ehat

an

di P

uske

smas

4860

7080

9010

010

0

8Pr

ogra

m A

ntis

ipas

i dan

Pen

angg

ulan

gan

Kese

hata

n Te

rkai

t Ben

cana

1Re

spon

tim

e pe

nang

anan

kes

ehat

an d

alam

pe

nang

gula

ngan

ben

cana

15 m

enit

15 m

enit

15 m

enit

15 m

enit

15 m

enit

15 m

enit

15 m

enit

1PE

KERJ

AA

N U

MU

MPr

ogra

m P

emba

ngun

an/P

enin

gkat

an Ja

lan

dan

Jem

bata

n1

Jum

lah

flyov

er y

ang

terb

angu

n30

00

51

137

2Ju

mla

h un

derp

ass t

erba

ngun

130

23

220

3Lu

as Ja

lan

Tem

bus

dan

Mis

sing

Lin

k ya

ng

terb

angu

n25

.502

19,2

0048

,000

48,0

0048

,000

48,0

0021

1.20

0 m

²

4Ju

mla

h je

mba

tan

yang

terb

angu

n28

76

329

6 je

mba

tan

5Lu

as ja

lan

yang

terb

angu

n (m

²)48

,311

,359

.97

8,15

010

9,20

025

3,00

063

6,60

073

2,50

050

,050

,809

.97

6Lu

as ja

lan

arte

ri se

jaja

r 6 ru

as ja

lan

tol

dala

m k

ota

0-

95,6

0095

,600

72,0

0072

,000

335.

800

7Pa

njan

g tr

otoa

r yan

g te

rban

gun

540.

336

m22

,994

25,2

9327

,823

30,6

0533

,666

680.

717

2Pr

ogra

m R

ehab

ilita

si/P

emel

ihar

aan

Jala

n da

n Je

mba

tan

1W

ilaya

h ja

lan

dan

jem

bata

n ya

ng d

ipel

ihar

a5

wila

yah

5 w

ilaya

h5

wila

yah

5 w

ilaya

h5

wila

yah

5 w

ilaya

h5

wila

yah

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Peke

rjaan

U

mum

1Pe

ning

kata

n dr

aina

se d

i pus

at k

ota

03.

000

m’

5.00

0 m

’5.

000

m’

5.00

0 m

’5.

000

m’

23.0

00 m

2Ju

mla

h al

at b

erat

yan

g te

rsed

ia87

158

88

813

4

3Ju

mla

h al

at p

enye

dot l

umpu

r yan

g te

rsed

ia10

152

11

130

4Ju

mla

h TP

S ra

mah

ling

kung

an y

ang

ters

edia

330

3030

3030

153

5Ju

mla

h sa

ringa

n sa

mpa

h ot

omat

is y

ang

ters

edia

23 u

nit (

17 u

nit m

ilik

Pem

da D

KI, 6

uni

t mili

k Ke

men

PU

)

1 un

it1

unit

1 un

it1

unit

1 un

it28

uni

t

4Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Sis

tem

Dra

inas

e1

Panj

ang

kali/

sung

ai y

ang

dino

rmal

isas

i3,

200

06,

438

11,5

3325

,206

16,8

4363

,220

2Ju

mla

h su

ngai

kew

enan

gan

Prov

insi

DKI

Ja

kart

a ya

ng d

iker

uk0

15

6

3Te

rlaks

anan

ya p

enge

ruka

n su

ngai

- 2

750

m’

920

0 m

’51

00 m

’78

80 m

’67

40 m

’31

.670

m’

5Pr

ogra

m P

enye

diaa

n da

n Pe

ngel

olaa

n A

ir Be

rsih

1Pe

rsen

tase

Cak

upan

pel

ayan

an a

ir m

inum

pe

rpip

aan

60.5

9%67

.06%

73.5

3%80

%82

.60%

85%

85%

2Pe

mba

ngun

an p

ipa

tran

smis

i air

min

um

dari

perb

atas

an B

ekas

i ke

Mua

ra K

aran

g0

30%

60%

100%

6Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

, Pen

gelo

laan

, dan

Kon

serv

asi

Sung

ai, D

anau

, dan

Sum

ber D

aya

Air

Lain

nya

1Ju

mla

h w

aduk

dan

situ

yan

g di

keru

k0

21

22

29

2Ju

mla

h w

aduk

ber

jenj

ang

di d

aera

h hu

lu

yang

terb

angu

n0

00

00

11

3Te

rlaks

anan

ya k

onse

rvas

i air

tana

h 5

kota

5 ko

ta5

kota

5 ko

ta5

kota

1000

1200

1500

300

300

2 un

it2

unit

2 un

it2

unit

2 un

it

7Pr

ogra

m P

emba

ngun

an P

rasa

rana

dan

Sar

ana

Peng

enda

li Ba

njir

1Lu

as la

han

yang

ters

edia

unt

uk

pem

bang

unan

kor

idor

ker

ing

KBT

2.82

2.08

3 m

²30

,600

28,3

3326

,234

24,2

9122

,492

2.95

4.03

3 m

²

2Lu

as la

han

yang

dib

ebas

kan

untu

k pr

a pe

laks

anaa

n pe

mba

ngun

an k

ali

Pesa

nggr

ahan

, Ang

ke, S

unte

r (PA

S)

13.4

87 m

²39

2,85

392

2,84

70

00

1.31

5.70

0 m

²

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

3Lu

as la

han

untu

k pe

mba

ngun

an fi

sik

kal

i Ci

liwun

g (m

²)0

97,

041

177

,003

25

4,63

612

7318

065

6.00

0 m

²

4Pa

njan

g su

ngai

di a

liran

tim

ur y

ang

tert

ata

0 1

,400

1

,400

0

00

2.80

0 m

²

5Pa

njan

g al

iran

Kali

Cide

ng y

ang

tert

ata

6Pe

nyel

esai

an M

aste

rpla

n da

n PM

U S

uppo

rt

JCD

S / N

CICD

00%

100%

100%

7Ju

mla

h si

stem

pol

der b

aru

yang

terb

angu

n36

01

06

144

8 Ju

mla

h S

umur

Res

apan

(Inj

ectio

n W

ell)

Wad

uk y

ang

terb

angu

n

14

44

44

21

9Pa

njan

g pe

ngam

an p

anta

i yan

g te

rban

gun

9.71

8 m

300

m1.

200

m1.

500

m0

012

.718

m

10Ju

mla

h w

aduk

yan

g di

bang

un3

02

14

212

11Ju

mla

h em

bung

yan

g te

rban

gun

di 5

w

ilaya

h ko

ta Ja

kart

a0

53

33

317

12Te

rsed

iany

a do

kum

en p

eren

cana

an

pem

bang

unan

Tero

won

gan

Baw

ah T

anah

M

ulti

fung

si

Pra

Feas

ibili

ty S

tudy

Feas

ibili

ty S

tudy

8Pr

ogra

m P

emel

ihar

aan

Pras

aran

a da

n Sa

rana

Pe

ngen

dali

Banj

ir da

n D

rain

ase

1Ju

mla

h w

aduk

pen

gend

ali b

anjir

yan

g te

rpel

ihar

a21

2121

2121

2121

2te

rlaks

anan

ya p

erba

ikan

sis

tem

pom

pa,

pint

u ai

r, da

n ke

leng

kapa

nnya

5

wila

yah

55

55

55

wila

yah

kota

adm

(627

po

mpa

, 42

pint

u ai

r)

3te

rpel

ihar

anya

sar

ana

dan

pras

aran

a in

fras

truk

tur d

rain

ase

tidak

terp

redi

ksi

5 w

ilaya

h5

55

55

5 w

ilaya

h ko

ta a

dm

4Te

rtan

gani

nya

Titik

Gen

anga

n Ja

lan

Art

eri/

Kole

ktor

11

013

00

00

123

9Pr

ogra

m P

emba

ngun

an, P

enin

gkat

an, d

an

Pem

elih

araa

n Sa

rana

Jarin

gan

Util

itas

1Te

rlaks

anan

ya In

vent

aris

asi J

arin

gan

Util

itas

5 w

ilaya

h5

wila

yah

5 w

ilaya

h5

wila

yah

5 w

ilaya

h5

wila

yah

5 w

ilaya

h

2Te

rlaks

anaa

nya

pela

yana

n pe

rmoh

onan

IMP,

IPPJ

U, r

ekom

enda

si P

LB d

an d

ata

perij

inan

211

ijin

175

ijin

175

ijin

175

ijin

175

ijin

175

ijin

1086

ijin

3Pe

nata

an d

an p

emba

ngun

an ja

ringa

n du

ctin

g ut

ilita

s0

1.35

0 m

’6.

600

m’

4.10

0 m

’4.

000

m’

6.10

0 m

’22

.150

m’

10Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

iner

ja P

enge

lola

an

Pers

ampa

han

1Ju

mla

h sa

mpa

h da

lam

kot

a ya

ng d

iola

h m

elal

ui IT

F54

0 to

n/ha

ri10

00 to

n/ha

ri10

00 to

n/ha

ri10

00 to

n/ha

ri10

00 to

n/ha

ri

2Pe

rsen

tase

sam

pah

dala

m k

ota

yang

dap

at

tert

anga

ni s

ecar

a te

pat w

aktu

0.88

0.9

0.93

0.96

0.98

11

11Pr

ogra

m P

embe

basa

n Ta

nah

Unt

uk P

emba

ngun

an

Pras

aran

a da

n Sa

rana

ke-

PU-a

n1

Luas

laha

n ya

ng d

ibeb

aska

n un

tuk

Pem

bang

unan

Pra

sara

na d

an S

aran

a ke

-PU

-an

Bid

ang

Air

92.8

48 m

²55

5,01

61,

126,

293

748,

430

508,

565

64,6

113,

096,

000

2Lu

as la

han

yang

dib

ebas

kan

untu

k Pe

mba

ngun

an P

rasa

rana

dan

Sar

ana

ke-P

U-

an B

idan

g Ja

lan

17.0

66 m

²71

,728

75,0

0859

,681

47,4

2744

,431

315.

341

3Lo

kasi

yan

g di

beba

skan

unt

uk T

PS0

216

2215

1570

12Pr

ogra

m P

engu

rang

an T

imbu

lan

Sam

pah

di S

umbe

r1

Pers

enta

se p

engu

rang

an ti

mbu

lan

sam

pah

di s

umbe

r7%

14%

14%

15%

15%

15%

15%

13Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

iner

ja P

enge

lola

an A

ir Li

mba

h1

Pers

enta

se fa

silit

as te

rban

gun

sist

em a

ir lim

bah

terp

usat

Te

rsed

iany

a fa

silit

as

sist

em a

ir lim

bah

terp

usat

Zo

na 0

(4%

dar

i sel

uruh

D

KI)

Peny

usun

an

UKL

UPL

gro

und

brea

king

Zon

a 1

dan

pem

beba

san

laha

n IP

AL

Zona

1

Pem

beba

san

laha

n IP

AL

Zona

1

lanj

utan

dan

pe

nyus

unan

A

MD

AL

Zona

1

Pem

beba

san

laha

n IP

AL

Zona

1

lanj

utan

dan

pe

nyus

unan

A

MD

AL

Zona

6

Dim

ulai

nya

kons

truk

si

perp

ipaa

n Zo

na 1

Kons

truk

si

perp

ipaa

n Zo

na

1 la

njut

an d

an

dim

ulai

nya

kons

truk

si

perp

ipaa

n Zo

na 6

Fasi

litas

terb

angu

n si

stem

air

limba

h te

rpus

at s

ebes

ar 8

%

dari

selu

ruh

DKI

(Zon

a 0,

Zo

na 1

, dan

Zon

a 6)

2Pe

rsen

tase

IPA

L si

stem

set

empa

t yan

g te

rban

gun

01

7121

3.5

3.5

100

3Ju

mla

h IP

AL

kom

unal

yan

g m

ulai

terb

angu

n2

03

32

111

301

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

4Vo

lum

e pe

nyed

otan

dan

pen

gola

han

limba

h se

ptic

tank

400

m3/

hari

500

m3/

hari

700

m3/

hari

900

m3/

hari

1200

m3/

hari

1500

m3/

hari

1500

m3/

hari

14Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

eran

Ser

ta M

asya

raka

t dal

am

Peng

elol

aan

Pers

ampa

han

1Pe

rsen

tase

Pen

gura

ngan

Sam

pah

yang

di

buan

g di

sun

gai d

an ta

man

0%10

%20

%30

%40

%50

%50

%

2Pe

rsen

tase

tim

bula

n Sa

mpa

h D

KI Ja

kart

a ya

ng d

ikel

ola

seca

ra S

wad

aya

oleh

M

asya

raka

t dan

Sw

asta

(Kon

sep

Busi

ness

to

Bus

ines

s)

0%0%

3%10

%15

%20

%20

%

1PE

RUM

AH

AN

RA

KYAT

Prog

ram

Keb

ijaka

n Pe

ngem

bang

an P

erum

ahan

1Te

rsus

unny

a pr

osed

ur e

stat

e m

anag

emen

t20

%40

%60

%80

%10

0%10

0%

2Te

rlaks

anan

ya p

embi

naan

dan

im

plem

enta

si e

stat

e m

anag

emen

t 5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi d

an 1

ka

bupa

ten

adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

3Te

rlaks

anan

ya s

tudi

dan

kaj

ian

peru

mah

an,

perm

ukim

an d

an G

edun

g Pe

mda

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

4Te

rlaks

anan

ya M

onito

ring

dan

Eval

uasi

Pe

rum

ahan

, Per

muk

iman

dan

Ged

ung

Pem

da

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5Te

rlaks

anan

ya k

apas

itas

regu

lato

r di B

idan

g Pe

rum

ahan

dan

Ged

ung

Pem

da4

kajia

n4

draf

t Per

da/

Perg

ub4

sosi

alis

asi

4 do

kum

en p

erat

uran

6Te

rlaks

anan

ya k

oord

inas

i aso

sias

i usa

ha

peru

mah

an5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi d

an 1

ka

bupa

ten

adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

7Te

rlaks

anan

ya P

enga

was

an d

an

Peng

enda

lian

Peru

mah

an, P

erm

ukim

an d

an

Ged

ung

Pem

da

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

Peng

awas

an d

an

Peng

enda

lian

di S

uku

Din

as P

erum

ahan

dan

G

edun

g Pe

mda

2Pr

ogra

m P

elay

anan

Per

umah

an d

an P

erm

ukim

an1

Terla

ksan

anya

Pel

ayan

an P

eriz

inan

dan

Pe

nyel

esai

an S

engk

eta

Bida

ng P

erum

ahan

5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi d

an 1

ka

bupa

ten

adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i dan

1

kabu

pate

n ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

Perij

inan

rum

ah k

ost,

rum

ah s

ewa

dan

rum

ah

berS

ip d

i 5 w

ilaya

h ko

ta a

dmin

istr

asi d

an 1

ka

bupa

ten

adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

2Te

rlaks

anan

ya p

elay

anan

pen

ghun

ian

rum

ah s

usun

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i

3Te

rlaks

anan

ya p

embe

rday

aan

mas

yara

kat

rusu

nam

a3

loka

si ru

sun

4 lo

kasi

rusu

n1

loka

si ru

sun

2 lo

kasi

rusu

n5

loka

si ru

sun

6 lo

kasi

rusu

n18

loka

si ru

sun

4Te

rkoo

rdin

asin

ya p

elak

sana

an k

egia

tan

CSR

deng

an d

unia

usa

ha5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

Kegi

atan

CSR

di S

uku

Din

as P

erum

ahan

dan

G

edun

g Pe

mda

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

ualit

as d

an P

erba

ikan

Kam

pung

1Te

rlaks

anan

ya P

enat

aan

kam

pung

se

panj

ang

Dae

rah

alira

n su

ngai

Cili

wun

gLo

kasi

Cili

wun

gLo

kasi

Cili

wun

gLo

kasi

Cili

wun

gLo

kasi

Cili

wun

gTe

rtat

anya

Dae

rah

Alir

an

Sung

ai C

iliw

ung

2Ju

mla

h un

it Ru

sun

tem

atik

yan

g te

rban

gun

00

052

6 U

nit

300

unit

826

Uni

t

3Te

rtat

anya

Kam

pung

Tem

atik

059

Lok

asi

70 L

okas

i15

Lok

asi

10 L

okas

i4

Loka

siTe

rtat

anya

loka

si

perm

ukim

an w

arga

ya

ng la

yak

huni

4Ju

mla

h RW

Kum

uh y

ang

tert

ata

126

RW78

RW

68 R

W63

RW

57 R

W

392

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

5Te

rlaks

anan

ya p

embe

rday

aan

mas

yara

kat

dala

m p

erba

ikan

kam

pung

terp

adu

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi d

an 1

Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i 5

Kota

Adm

inis

tras

i da

n 1

Kabu

pate

n Ad

min

istr

asi

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

6Te

rlaks

anan

ya p

erba

ikan

jala

n, s

alur

an d

an

jala

n or

ang/

lingk

unga

n5

Kota

Adm

inis

tras

i dan

1

Kabu

pate

n Ad

min

istr

asi

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

7Te

rlaks

anan

ya p

enge

mba

ngan

per

baik

an

kam

pung

terp

adu

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi d

an 1

Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i 5

Kota

Adm

inis

tras

i da

n 1

Kabu

pate

n Ad

min

istr

asi

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

4Pr

ogra

m p

enye

diaa

n Pe

rum

ahan

Rak

yat

1Te

rban

gunn

nya

Supe

r Blo

k Ru

suna

wa

Lokb

in R

awab

uaya

(M

ulti

Year

s) 2

To

wer

Str

uktu

r

Lokb

in R

awab

uaya

(M

ulti

Year

s) 2

To

wer

Lokb

in R

awab

uaya

(M

ulti

Year

s) 2

To

wer

2Te

rsed

iany

a la

han

untu

k pe

mba

ngun

an

rum

ah s

usun

8 Lo

kasi

5 Lo

kasi

5 Lo

kasi

5 Lo

kasi

5 Lo

kasi

28 L

okas

i

3Te

rsed

iany

a M

aste

rpla

n, D

ED p

emba

ngun

an

rum

ah s

usun

5 Lo

kasi

5 Lo

kasi

5 Lo

kasi

5 Lo

kasi

5 Lo

kasi

25 L

okas

i

4Ju

mla

h un

it Ru

suna

wa

yang

terb

angu

n (A

PBD

)11

801

unit

huni

an0

700

unit

huni

an54

3 un

it hu

nian

400

unit

huni

an80

0 un

it hu

nian

Terb

angu

nnya

2,4

43

Uni

t Hun

ian

Tipe

30

5Ju

mla

h un

it Ru

suna

wa

yang

terb

angu

n (A

PBN

)2,

430

600

2000

2,60

0

6Te

rban

gunn

nya

unit

Rusu

naw

a di

loka

si

pasa

r0

6 to

wer

str

uktu

r ru

sun

di 4

loka

si

pasa

r bin

aan

(Raw

a Bu

aya,

Su

suka

n, S

empe

r, Te

gal A

lur)

3 to

wer

(ars

itekt

ur

dan

ME)

, 3 to

wer

fin

ishi

ng

3 to

wer

fini

shin

g1.

920

unit

huni

an

7Te

rlaks

anan

ya P

emba

ngun

an P

erum

ahan

ya

ng la

yak

huni

dan

terja

ngka

u3

tow

er s

truk

tur,

2 bl

ok s

truk

tur

3 to

wer

str

uktu

r A

rs &

ME,

2 b

lok

finis

hing

, 6 b

lok

stru

ktur

, 4 b

lok

stru

ktur

dan

in

fras

truk

tur

3 to

wer

fini

shin

g,

10 b

lok

finis

hing

, 10

blo

k st

rukt

ur

8 bl

ok fi

nish

ing,

4

blok

fini

shin

g da

n in

fras

truk

tur

5Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Peru

mah

an

Raky

at1

Terb

angu

nnny

a Sa

rana

dan

Pra

sara

na u

ntuk

m

asya

raka

t usi

a la

njut

dan

pen

yand

ang

caca

t

5 Lo

kasi

3 Lo

kasi

3 Lo

kasi

5 Lo

kasi

16 L

okas

i

2Te

rlaks

anan

ya p

erba

ikan

dan

pen

ingk

atan

sa

rana

dan

pra

sara

na ru

mah

sus

un2

pake

t dan

1 b

lok

rusu

n12

blo

k22

blo

k11

blo

k12

blo

k58

blo

k

3Te

rlaks

anan

ya p

emba

ngun

an d

an

perb

aika

n sa

rana

dan

pra

sara

na

perm

ukim

an

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi d

an 1

Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Kep

ulau

an

Serib

u

6Pr

ogra

m P

enyi

apan

Mas

yara

kat C

alon

Pen

ghun

i Rum

ah

Susu

n1

Terla

ksan

anya

Sos

ialis

asi H

ak d

an K

ewaj

iban

Pe

nghu

ni R

usun

5 W

ilaya

h Ko

ta

Adm

inis

tras

i5

Wila

yah

Kota

Ad

min

istr

asi

5 W

ilaya

h Ko

ta

Adm

inis

tras

i5

Wila

yah

Kota

Ad

min

istr

asi

5 W

ilaya

h Ko

ta

Adm

inis

tras

i

2Te

rman

faat

kann

ya s

tudy

dan

kaj

ian-

kajia

n te

ntan

g p

erse

psi m

asya

raka

t ter

hada

p hu

nian

apa

rtem

en d

an ru

mah

tapa

k

00

1 Ka

jian

sosi

alis

asi

1 Ka

jian

7Pr

ogra

m P

enat

aan,

Pen

ertib

an d

an P

emel

ihar

aan

Rum

ah S

usun

1Te

rsel

esai

kann

ya p

erka

ra p

erum

ahan

di

PTU

N d

an P

N

1010

1010

10

2Te

rlaks

anan

ya P

emel

ihar

aan

dan

pera

wat

an

rusu

n4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

3Te

rlaks

anan

ya p

ener

tiban

pen

ghun

i rum

ah

susu

n se

wa

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i

4Te

rkel

olan

ya k

eam

anan

terp

adu

rum

ah

susu

n4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5Te

rtat

anya

lant

ai d

asar

rum

ah s

usun

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i4

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

4 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i

303

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

8Pr

ogra

m K

oord

inas

i Ser

ah Te

rima

Rusu

n ya

ng

Dib

angu

n O

leh

APB

N1

Terla

ksan

anya

Per

baik

an R

umah

Sus

un5

Loka

si5

loka

si%

9Pr

ogra

m P

emba

ngun

an G

edun

g Pe

mda

1Te

rsed

iany

a Ba

ngun

an G

edun

g La

yana

n Pu

blik

dan

Pem

erin

tah

yang

Nya

man

. H

anda

l dan

Ber

waw

asan

Lin

gkun

gan

4 ge

dung

6 ge

dung

10 g

edun

g pe

mda

2Te

rsed

iany

a D

ED p

emba

ngun

an g

edun

g Pe

mda

3 D

ED2

DED

2 D

ED2

DED

2 D

ED11

DED

3Te

rsed

iany

a A

mda

l pem

bang

unan

ged

ung

Pem

da1

doku

men

1 do

kum

en2

doku

men

2 do

kum

en2

doku

men

8 do

kum

en

4Te

rban

gunn

ya 1

Mes

jid R

aya

bern

uans

a be

taw

i di J

akar

ta B

arat

0D

ED1

Loka

si1

Loka

si1

Loka

si1

mes

jid ra

ya

5Te

rlaks

anan

ya P

emba

ngun

an G

edun

g

Pem

da1

gedu

ng2

gedu

ng2

gedu

ng1

gedu

ng2

gedu

ng8

gedu

ng p

emda

10Pr

ogra

m P

emel

ihar

aan

Ged

ung

Pem

da1

Terla

ksan

anya

pem

elih

araa

n ge

dung

la

yana

n pu

blik

dan

pem

erin

taha

n20

%40

%60

%80

%10

0%

2Te

rlaks

anan

ya p

emel

ihar

aan

sara

na d

an

pras

aran

a ka

ntor

100%

100%

100%

100%

100%

3Te

rtat

a da

n te

rpel

ihar

anya

Ged

ung

Pem

da2

gedu

ng2

gedu

ng

(lanj

utan

)Te

rwuj

udny

a G

edun

g Pe

mda

yan

g be

rnua

nsa

Beta

wi

11Pr

ogra

m P

enye

diaa

n In

form

asi P

erum

ahan

, Pe

rmuk

iman

dan

Ged

ung

Pem

da1

Ters

usun

nya

stan

dard

isas

i tek

nis

bang

unan

ge

dung

kajia

nju

klak

dan

jukn

isPe

rgub

sosi

alis

asi

doku

men

jukn

is

2Te

rsus

unny

a St

anda

rdis

asi,

pedo

man

tekn

is

terk

ait p

eran

cang

an g

edun

g ya

ng n

yam

anKa

jian

Jukl

ak Ju

knis

Perg

ubSo

sial

isas

ido

kum

en p

erat

uran

3Te

rlaks

anan

ya p

enye

barlu

asan

info

rmas

i pr

ogra

m k

egia

tan

peru

mah

an, p

erm

ukim

an

dan

gedu

ng p

emda

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi d

an 1

Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Kep

ulau

an

Serib

u

4Te

rsed

iany

a da

ta p

erum

ahan

, per

muk

iman

da

n ge

dung

pem

da5

Kota

Adm

inis

tras

i dan

1

Kabu

pate

n Ad

min

istr

asi

Kepu

laua

n Se

ribu

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Kep

ulau

an

Serib

u

5Te

rsus

unny

a ju

knis

tekn

is b

angu

nan

gedu

ng B

ernu

ansa

Bet

awi

Belu

m a

da p

edom

an

untu

k pe

mba

ngun

an

Ged

ung

yang

ber

nuan

sa

Beta

wi

Kajia

nPe

rgub

Sosi

alis

asi

Ters

edia

nya

Petu

njuk

Pe

laks

anaa

n Pe

mba

ngun

an G

edun

g Be

rnua

nsa

Beta

wi

6Te

rsus

unny

a Pe

dom

an te

knis

Per

umah

an,

Perm

ukim

an d

an G

edun

g Pe

mda

Kajia

nJu

klak

Jukn

isPe

rgub

Sosi

alis

asi

doku

men

per

atur

an

7Te

rpel

ihar

anya

sis

tem

pel

ayan

an ru

mah

su

sun

100%

100%

100%

100%

100%

100%

8Ca

kupa

n ke

ters

edia

an ru

mah

laya

k hu

ni.

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i5

wila

yah

kota

ad

min

istr

asi

5 w

ilaya

h ko

ta

adm

inis

tras

i

9Ca

kupa

n lin

gkun

gan

yang

seh

at d

an a

man

ya

ng d

iduk

ung

deng

an P

SU.

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi d

an 1

Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Ke

pula

uan

Serib

u

5 Ko

ta A

dm d

an

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dm d

an

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dm d

an

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dm d

an

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dm d

an

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i

5 Ko

ta A

dmin

istr

asi

dan

1 Ka

bupa

ten

Adm

inis

tras

i Kep

ulau

an

Serib

u

1PE

NAT

AA

N R

UA

NG

Prog

ram

Per

enca

naan

Tat

a Ru

ang

1Te

rsus

unny

a be

rbag

ai ti

ngka

tan

Renc

ana

Rinc

i tat

a ru

ang,

per

atur

an z

onas

i dan

pe

ratu

ran

pena

taan

ruan

g pr

ovin

si D

KI

Jaka

rta

lain

nya

sesu

ai d

enga

n U

U N

omor

26

Tahu

n 20

07 te

ntan

g pe

nata

an ru

ang

1 Pe

rda

RDTR

dan

PZ

dan

33 P

ergu

b se

rta

19

Rape

rgub

6 Pe

rgub

5 Pe

rgub

5 Pe

rgub

5 Pe

rgub

5 Pe

rgub

1 Pe

rda

dan

78 P

ergu

b

2Pr

ogra

m P

eman

faat

an R

uang

1

Jum

lah

kebi

jaka

n pe

ngaw

asan

dan

pe

nert

iban

yan

g di

teta

pkan

1 Pe

rda

5 Pe

rgub

3 Pe

rgub

2 Pe

rgub

2 Pe

rgub

2 Pe

rgub

2 Pe

rgub

1 Pe

rda,

16

Per

gub

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

elay

anan

Ket

atar

uang

an1

Ters

elen

ggar

anya

pel

ayan

an k

etat

akot

aan

se

suai

sta

ndar

man

ajem

en m

utu

(SM

M) I

SO

9001

-200

8 pa

da s

etia

p tin

gkat

per

angk

at

daer

ah u

rusa

n pe

nata

an ru

ang

32 k

ecam

atan

, 5 s

udin

01

Din

as d

an 1

Kep

. Se

ribu

5 ke

cam

atan

5 ke

cam

atan

042

Kec

amat

an, 1

Din

as,

6 Su

din

Prog

ram

Pen

gaw

asan

dan

Pen

ertib

an B

angu

nan

1Pe

rsen

tase

pel

angg

aran

ban

guna

n ge

dung

ya

ng d

itert

ibka

n75

7575

9090

9090

2Pe

rsen

tase

ting

kat p

elan

ggar

an B

angu

nan

Ged

ung

7570

6560

5550

50

3Ju

mla

h ba

ngun

an g

edun

g ya

ng d

ibon

gkar

8.68

4 ba

ngun

an10

6010

0010

0010

0010

0013

.744

ban

guna

n

5Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

eran

Ser

ta M

asya

raka

t dal

am

Pena

taan

Rua

ng1

Terla

ksan

anya

foru

m k

omun

ikas

i pub

lik

tent

ang

peng

ambi

lan

kepu

tusa

n pe

man

faat

an ru

ang

044

For

um R

DTR

72 F

orum

regu

ler

72 F

orum

regu

ler

72 F

orum

regu

ler

72 F

orum

regu

ler

72

2Ju

mla

h m

edia

info

rmas

i yan

g da

pat d

iaks

es

oleh

mas

yara

kat.

7

med

ia in

form

asi

7 m

edia

info

rmas

i7

med

ia in

form

asi

7 m

edia

info

rmas

i7

med

ia in

form

asi

7 m

edia

info

rmas

i7

med

ia in

form

asi

6Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Sis

tem

Info

rmas

i Tat

a Ru

ang

1Pe

rsen

tase

Kep

uasa

n M

asya

raka

t Pem

ohon

Pe

laya

nan

7080

9010

010

010

010

0 pe

rsen

2Ca

kupa

n Si

stem

apl

ikas

i Lay

anan

Ke

tata

kota

an O

nlin

e 1

wila

yah

02

wila

yah

3 w

ilaya

h4

wila

yah

5 w

ilaya

h5

wila

yah

7Pr

ogra

m P

embe

rday

aan

kom

unita

s pe

nyel

engg

ara

bang

unan

ged

ung

1Pe

rsen

tase

renc

ana

pem

bang

unan

ged

ung

yang

lulu

s si

dang

Tim

Ahl

i10

010

010

010

010

010

010

0

8Pr

ogra

m P

enin

gkat

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

pena

taan

ru

ang

1Te

rsed

iany

a sa

rana

dan

pra

sara

na

pela

yana

n pu

blik

yan

g m

emad

ai d

an

men

daya

guna

kan

perk

emba

ngan

tekn

olog

i te

rkin

i

44 K

ecam

atan

, 5 W

ilaya

h1

Din

as44

Kec

amat

an, 1

Din

as,

5 Su

din

2Pe

ning

kata

n si

stem

onl

ine

Peng

awas

an

Pene

rtib

an B

angu

nan

Pela

yana

n IM

B Ru

mah

ting

gal

Pela

yana

n IM

B ba

ngun

an g

edun

g <

4Lt

Pela

yana

n SL

F ba

ngun

an g

edun

g <

4Lt

Pela

yana

n IM

B

dan

SLF

bang

unan

ge

dung

<8

l

Sem

ua p

elay

anan

pe

rizin

an IM

B da

n SL

F Ba

ngun

an

Ged

ung

Sem

ua p

elay

anan

pe

rizin

an IM

B da

n SL

F Ba

ngun

an G

edun

g

1PE

REN

CAN

AA

N

PEM

BAN

GU

NA

NPr

ogra

m P

eren

cana

an P

emba

ngun

an P

erek

onom

ian

1Pe

man

faat

an h

asil

koor

dina

si re

ncan

a pe

mba

ngun

an p

erek

onom

ian

80%

80%

80%

85%

85%

85%

2Pr

ogra

m P

eren

cana

an P

emba

ngun

an K

esej

ahte

raan

Ra

kyat

1Pe

man

faat

an h

asil

koor

dina

si re

ncan

a pe

mba

ngun

an k

esej

ahte

raan

raky

at80

%80

%80

%85

%85

%85

%

3Pr

ogra

m P

eren

cana

an P

emba

ngun

an T

atap

raja

dan

A

para

tur

1Pe

man

faat

an h

asil

koor

dina

si re

ncan

a pe

mba

ngun

an T

atap

raja

dan

Apa

ratu

r80

%80

%80

%85

%85

%85

%

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Pere

ncan

a da

n Ku

alita

s Pe

renc

anaa

n Pe

mba

ngun

an D

aera

h1

Kom

pete

nsi S

DM

per

enca

na d

an o

rgan

isas

i pe

renc

anaa

n70

%75

%80

%85

%90

%90

%90

%

5Pr

ogra

m P

enge

lola

an d

an P

enge

mba

ngaa

n Pe

renc

anaa

n Pe

mba

ngun

an1

Pers

enta

se k

etep

atan

wak

tu p

enya

mpa

ian

RAPB

D10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

2Pe

rsen

tase

ket

epat

an w

aktu

pen

yele

sain

do

kum

en re

ncan

a pe

mba

ngun

an10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

3Pe

man

faat

an s

iste

m in

form

asi p

eren

cana

an

pem

bang

unan

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

4Pe

rsen

tase

impl

emen

tasi

renc

ana

pem

bang

unan

80%

80%

80%

80%

80%

80%

80%

5Pr

esen

tase

Asp

irasi

mas

yara

kat y

ang

diak

omod

ir SK

PD/U

KPD

18%

18%

26%

34%

42%

50%

50%

6Pe

rsen

tase

ket

epat

an w

aktu

pen

yam

paia

n do

kum

en L

KPJ d

an L

KPJ A

MJ

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

7Pe

rsen

tase

impl

emen

tasi

RPJ

PD, R

TRW

dan

RP

JMD

dal

am p

emba

ngun

an d

aera

h-

50%

55%

60%

65%

70%

70%

6Pr

ogra

m P

eren

cana

an P

emba

ngun

an P

rasa

rana

Sar

ana

Kota

dan

Lin

gkun

gan

Hid

up1

Pem

anfa

atan

has

il ko

ordi

nasi

renc

ana

pem

bang

unan

Pra

sara

na S

aran

a Ko

ta d

an

Ling

kung

an H

idup

80.0

0%80

%80

%85

%85

%85

%85

%

305

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

7Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

emam

puan

IPTE

K da

n In

ovas

i1

Pem

anfa

atan

has

il pe

nelit

ian

daer

ah40

%45

%50

%55

%60

%70

%70

%

1PE

RHU

BUN

GA

NPr

ogra

m P

emba

ngun

an A

ngku

tan

Um

um B

erba

sis

Jala

n1

Jum

lah

doku

men

per

enca

naan

revi

talis

asi

term

inal

014

dok

umen

14 d

okum

en

2Ju

mla

h Te

rmin

al y

ang

dire

vita

lisas

i0

6 Te

rmin

al9

term

inal

15 Te

rmin

al te

lah

dire

vita

lisas

i

3Ju

mla

h ha

lte b

usw

ay y

ang

terin

tegr

asi

deng

an s

tasi

un M

RT0

00

01

doku

men

pe

renc

anaa

n2

loka

si2

loka

si

4Ju

mla

h pe

num

pang

bus

way

per

har

i30

4.79

9 pn

p/ha

ri40

0.00

0 pn

p/ha

ri55

0.00

0 pn

p/ha

ri73

0.00

0 pn

p/ha

ri85

0.00

0 pn

p/ha

ri1.

000.

000

pnp/

hari

1.00

0.00

0 pn

p/ha

ri

5Pe

rsen

tase

Terb

angu

nnya

fisi

k ko

ridor

13

-0.

214

0.57

10.

214

1 Ko

ridor

13

6Pe

rsen

tase

Terb

angu

nnya

fisi

k ko

ridor

14

-0

0.5

0.5

1 Ko

ridor

14

7Pe

rsen

tase

Terb

angu

nnya

fisi

k ko

ridor

15

-0

00.

50.

51

Korid

or 1

5

8Pe

rsen

tase

Pra

sara

na P

enun

jang

Bus

way

Ko

ridor

13

yang

terb

angu

n-

2 do

kum

en

pere

ncan

aan

100%

100%

Kor

idor

13

9Pe

rsen

tase

Pra

sara

na P

enun

jang

Bus

way

Ko

ridor

14

yang

terb

angu

n-

2 do

kum

en

pere

ncan

aan

100%

100%

Kor

idor

14

10Pe

rsen

tase

Pra

sara

na P

enun

jang

Bus

way

Ko

ridor

15

yang

terb

angu

n-

2 do

kum

en

pere

ncan

aan

100%

100%

Kor

idor

15

11H

eadw

ay ra

ta-r

ata

20 m

enit

15 m

enit

10 m

enit

7 m

enit

5 m

enit

3 m

enit

3 m

enit

12Ju

mla

h Pe

ngad

aan

Arm

ada

Busw

ay

669

bus

(434

SA

B)27

5 SA

B20

0 A

B20

0 A

B18

0 A

B1.

289

SAB

(Set

ara

Artic

ulat

ed B

us)

13Pe

rda

pem

bent

ukan

BU

MD

bid

ang

tran

spor

tasi

PT.

Tra

nsja

kart

aRa

perd

a PT

. Tra

nsja

kart

a1

Perd

a1

Perd

a pe

mbe

ntuk

an

BUM

D b

idan

g tr

ansp

orta

si P

T.

Tran

sjak

arta

14Ju

mla

h tr

ayek

ang

kuta

n um

um y

ang

dire

stru

ktur

isas

i2

tray

ek25

tray

ek25

tray

ek25

tray

ek25

tray

ek25

tray

ek12

7 tr

ayek

15Ju

mla

h an

gkut

an u

mum

yan

g di

rem

ajak

an0

1.00

0 un

it1.

000

unit

1.00

0 un

it1.

000

unit

1.00

0 un

it5.

000

unit

16Pe

rda

pem

bent

ukan

BU

MD

bid

ang

tran

spor

tasi

1

Perd

a1

Perd

a

17Ju

mla

h ru

te b

aru

angk

utan

bus

sek

olah

9 ru

te5

rute

5 ru

te4

rute

4 ru

te2

rute

29 ru

te

18Ju

mla

h ar

mad

a bu

s se

kola

h82

bus

23 b

us69

bus

110

bus

120

bus

62 b

us46

6 bu

s

19Ju

mla

h pe

num

pang

ang

kuta

n bu

s se

kola

h10

.500

pnp

/har

i14

.000

pnp

/har

i20

.000

pnp

/har

i35

.000

pnp

/har

i50

.000

pnp

/har

i60

.000

pnp

/har

i60

.000

pn

p/ha

ri

20D

iman

faat

kann

ya k

ajia

n un

tuk

men

gata

si

kem

acet

an0

1 do

kum

en k

ajia

n/ev

alua

si2

doku

men

Kaj

ian

/ Eva

luas

i2

doku

men

Kaj

ian

/ Eva

luas

i2

doku

men

Kaj

ian

/ Eva

luas

i2

doku

men

Kaj

ian

/ Eva

luas

i9

doku

men

Kaj

ian

/ Ev

alua

si

2Pr

ogra

m P

enge

ndal

ian

Lalu

Lin

tas

dan

Ang

kuta

n1

Berf

ungs

inya

ITS

pada

kor

idor

bus

way

Taha

p II

Taha

p III

Taha

p IV

Taha

p V

Taha

p VI

Taha

p VI

IIT

S Be

rfun

gsi p

ada

korid

or b

usw

ay

2Ju

mla

h Lo

kasi

pem

berla

kuan

par

kir o

nlin

e76

4 lo

kasi

par

kir o

ff st

reet

75%

100%

100

% p

arki

r off

stre

et

suda

h m

ener

apka

n pa

rkir

onlin

e

3Ju

mla

h lo

kasi

(jal

an) p

embe

rlaku

an

pem

berla

kuan

pen

gend

alia

n la

lu li

ntas

Rape

rda

Perd

a pe

mbe

rlaku

an

peng

enda

lian

lalu

lin

tas

Pem

asan

gan

alat

pe

mbe

rlaku

an

peng

enda

lian

lalu

lin

tas

Loka

si 3

in 1

di

berla

kuka

n pe

mbe

rlaku

an

peng

enda

lian

lalu

lint

as

4Ju

mla

h lo

kasi

(jal

an) y

ang

dibe

rlaku

kan

pem

bata

san

kend

araa

n ga

njil-

gena

pPe

rda

dan

Perg

ubPe

mas

anga

n Ra

mbu

dan

mar

ka

lalu

lint

as

Pem

asan

gan

Ram

bu d

an m

arka

la

lu li

ntas

Pem

asan

gan

Ram

bu d

an m

arka

la

lu li

ntas

Pem

asan

gan

Ram

bu d

an m

arka

la

lu li

ntas

Pem

asan

gan

Ram

bu d

an m

arka

la

lu li

ntas

Loka

si 3

in 1

men

jadi

Pe

mba

tasa

n ge

nap-

ganj

il

5Te

rsed

iany

a pa

yung

huk

um k

ompr

ehen

sif

untu

k im

plem

enta

si E

RPU

U d

an P

PPe

rda

Pem

bata

san

La

lu L

inta

s/ER

PSO

P Pe

mba

tasa

n La

lu L

inta

s-

--

1 Pe

rda

dan

1 SO

P

6Ju

mla

h Ka

was

an E

RP te

rban

gun

--

1 Ka

was

an1

Kaw

asan

1 Ka

was

an3

Kaw

asan

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

7Ju

mla

h Ka

was

an E

RP Y

ang

ber

oper

asi

--

-1

Kaw

asan

1 Ka

was

an1

Kaw

asan

3 Ka

was

an

8Ju

mla

h lo

kasi

pen

ertib

an p

arki

r on

stre

et20

Lok

asi

28 L

okas

i20

Lok

asi

20 L

okas

i20

Lok

asi

20 L

okas

i12

8 Lo

kasi

9Ju

mla

h ru

as ja

lan

yang

mas

ih m

ener

apka

n pa

rkir

on st

reet

24

8 ru

as22

0 ru

as

(ber

kura

ng 2

8 ru

as)

200

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

180

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

160

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

140

ruas

(b

erku

rang

20

ruas

)

140

ruas

(ter

sisa

)

10Ju

mla

h lo

kasi

yan

g te

lah

men

erap

kan

tarif

pa

rkir

tingg

i-

20%

40%

60%

80%

100%

Park

ir on

stre

et

berk

uran

g 20

%

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

esel

amat

an L

alu

linta

s da

n A

ngku

tan

1Ju

mla

h so

sial

isas

i dan

kam

pany

e te

rtib

lalu

lin

tas

yang

dila

ksan

akan

012

kal

i12

kal

i12

kal

i12

kal

i12

kal

i

4Pr

ogra

m P

emba

ngun

an T

rans

port

asi R

amah

Li

ngku

ngan

1Pa

njan

g Ru

te Ja

lur S

eped

a (k

m)

7,6

KM-

27,6

KM

19,7

KM

16 K

M15

,7 K

MTo

tal J

alur

Sep

eda

terb

angu

n se

panj

ang

86,6

Km

5Pr

ogra

m P

emba

ngun

an A

ngku

tan

Mas

sal B

erba

sis

Rel

1Pe

rsen

tase

jalu

r MRT

Lb

Bulu

s - B

unde

ran

HI

yang

dap

at d

isel

esai

kan

00

25%

50%

75%

100%

100%

15

,7 K

m

2Ju

mla

h D

okum

en p

eren

cana

an M

RT

Bund

eran

HI-K

ampu

ng B

anda

n0

1 do

kum

en1

doku

men

3Ju

mla

h D

okum

en P

embi

ayaa

n M

RT

Bund

eran

HI-K

ampu

ng B

anda

n0

1 do

kum

en1

doku

men

4Ju

mla

h D

okum

en le

lang

kon

truk

si M

RT

Bund

eran

HI-K

ampu

ng B

anda

n0

1 do

kum

en1

doku

men

5Ju

mla

h D

okum

en p

eren

cana

an M

RT K

orid

or

Bara

t-Tim

ur0

1 do

kum

en1

doku

men

6 P

anja

ng Ja

ringa

n LR

T0

24,8

km

24,8

km

6Pr

ogra

m P

emba

ngun

an T

rans

port

asi P

erai

ran

1Ju

mla

h Ka

pal p

enum

pang

8

Kapa

l 5

Kap

al

3 K

apal

3

Kapa

l 2

Kapa

l 1

Kap

al

22

Kapa

l

2Ju

mla

h pe

num

pang

yan

g da

pat d

iang

kut/

hari

261

pen

umpa

ng 3

56 p

enum

pang

452

penu

mpa

ng54

7 pe

num

pang

643

penu

mpa

ng73

9 pe

num

pang

739

penu

mpa

ng

3Ju

mla

h de

rmag

a ya

ng te

rban

gun

5 Lo

kasi

8 Lo

kasi

7 Lo

kasi

4 Lo

kasi

4 Lo

kasi

4 Lo

kasi

26 D

erm

aga

7Pr

ogra

m P

emba

ngun

an T

rans

port

asi U

dara

1Ju

mla

h Re

gula

si P

ener

tiban

Sar

ana

Pras

aran

a Tr

ansp

orta

si U

dara

1 Re

gula

si1

Regu

lasi

2Ju

mla

h ka

jian

peng

emba

ngan

tran

spor

tasi

ud

ara

di D

KI Ja

kart

a-

1 ka

jian

--

-1

Kajia

n

8Pr

ogra

m p

emba

ngun

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

perh

ubun

gan

1Ju

mla

h lo

kasi

sar

ana

Perp

inda

han

mod

a ya

ng te

rinte

gras

i, am

an d

an n

yam

an b

agi

peja

lan

kaki

dan

pen

yand

ang

disa

bilit

as

02

Loka

si

2 Lo

kasi

2

Loka

si

2 Lo

kasi

2

Loka

si

10 L

okas

i

2Ju

mla

h lo

kasi

par

k an

d rid

e di

sta

siun

dan

te

rmin

al y

ang

terb

angu

n2

Loka

si (R

agun

an &

Pu

loge

bang

)-

2 Lo

kasi

(Kp.

Ra

mbu

tan

&

Kalid

eres

)

2 Lo

kasi

(P

ulog

adun

g &

Ta

njun

g Pr

iok)

2 Lo

kasi

(Tan

ah

Aba

ng &

Leb

ak

Bulu

s)

2 Lo

kasi

(Blo

k M

&

Kem

bang

an)

10 L

okas

i

3Ju

mla

h ge

dung

par

kir y

ang

terb

angu

n di

pu

sat k

egia

tan

1 ge

dung

(Men

teng

)-

1 ge

dung

(Glo

dok)

1 ge

dung

(Tan

ah

Aba

ng)

1 ge

dung

(K

alid

eres

)1

gedu

ng

5 ge

dung

4Pa

njan

g tr

otoa

r ter

bang

un d

i sep

anja

ng

Jala

n Su

dirm

an, T

ham

rin, D

r. Sa

trio

, Ras

una

Said

, dan

pen

ggal

Ras

una

Said

- G

atot

So

ebro

to

12.0

00 m

12.0

00 m

1LI

NG

KUN

GA

N H

IDU

PPr

ogra

m P

enge

ndal

ian

Penc

emar

an d

an P

erus

akan

Li

ngku

ngan

Hid

up1

Jum

lah

sum

ber a

ir ya

ng d

ipan

tau

kual

itasn

ya, d

iteta

pkan

sta

tus

mut

u ai

rnya

da

n di

info

rmas

ikan

sta

tus

mut

u ai

rnya

67 ti

tik p

anta

u70

titik

pan

tau

80 ti

tik p

anta

u80

titik

pan

tau

90 ti

tik p

anta

u90

titik

pan

tau

90 ti

tik p

anta

u

2Ju

mla

h pe

ngad

uan

mas

yara

kat a

kiba

t ad

anya

dug

aan

penc

emar

an d

an/

atau

per

usak

an li

ngku

ngan

hid

up y

ang

ditin

dakl

anju

ti

50 k

asus

50 k

asus

50 k

asus

50 k

asus

50 k

asus

50 k

asus

250

kasu

s

3Te

rpen

uhin

ya b

aku

mut

u ai

r lim

bah

dan

berk

uran

gnya

beb

an a

ir lim

bah

pros

es y

ang

terb

uang

200

kegi

atan

usa

ha20

0 ke

giat

an u

saha

200

kegi

atan

usa

ha20

0 ke

giat

an u

saha

200

kegi

atan

usa

ha20

0 ke

giat

an u

saha

1000

keg

iata

n us

aha

307

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

4Te

rlaks

anan

ya p

ener

bita

n pe

rijin

an

peng

elol

aan

lingk

unga

n59

2 iji

n IP

AL

150

ijin

150

ijin

150

ijin

150

ijin

200

ijin

800

ijin

IPA

L

60 ij

in T

PS B

360

ijin

60 ij

in10

0 iji

n10

0 iji

n10

0 iji

n42

0 iji

n TP

S B3

0 Iji

n Ce

robo

ng-

100

ijin

100

ijin

100

ijin

100

ijin

400

ijin

Cero

bong

4256

ijin

pem

anfa

atan

ai

r tan

ahIz

in B

or

Perp

anja

ngan

300

, Iz

in B

or B

aru

30,

Izin

Pan

tek

Baru

30

, Izi

n Pa

ntek

Pe

rpan

jang

an 1

00

Izin

Bor

Pe

rpan

jang

an 3

00,

Izin

Bor

Bar

u 20

, Iz

in P

ante

k Ba

ru

20, I

zin

Pant

ek

Perp

anja

ngan

100

Izin

Bor

Pe

rpan

jang

an 3

00,

Izin

Bor

Bar

u 15

, Iz

in P

ante

k Ba

ru

15, I

zin

Pant

ek

Perp

anja

ngan

100

Izin

Bor

Pe

rpan

jang

an 3

00,

Izin

Bor

Bar

u 15

, Iz

in P

ante

k Ba

ru

15, I

zin

Pant

ek

Perp

anja

ngan

100

Izin

Bor

Pe

rpan

jang

an 3

00,

Izin

Bor

Bar

u 10

, Iz

in P

ante

k Ba

ru

10, I

zin

Pant

ek

Perp

anja

ngan

100

6436

ijin

pem

anfa

atan

ai

r tan

ah

5Be

rkur

angn

ya ti

ngka

t pen

cem

aran

uda

ra10

0 ke

giat

an u

saha

100

kegi

atan

usa

ha10

0 ke

giat

an u

saha

100

kegi

atan

usa

ha10

0 ke

giat

an u

saha

100

kegi

atan

usa

ha50

0 ke

giat

an u

saha

100

kend

araa

n20

00 k

enda

raan

2000

ken

dara

an20

00 k

enda

raan

2000

ken

dara

an20

00 k

enda

raan

1000

0 ke

ndar

aan

64 k

ali

112

kali

112

kali

112

kali

112

kali

112

kali

112

kali

6Te

rlaks

anan

ya P

eneg

akan

Huk

um

Ling

kung

an H

idup

25

kas

us P

elan

ggar

an B

M50

kas

us60

kas

us70

kas

us80

kas

us90

kas

us90

kas

us

4 Ka

sus

Pida

na10

kas

us11

kas

us12

kas

us13

kas

us14

kas

us14

kas

us

50 K

asus

Sen

gket

a50

kas

us50

kas

us50

kas

us50

kas

us50

kas

us25

0 ka

sus

714

Peng

elol

a KD

M

7Be

rtam

bahn

ya ju

mla

h fr

ekue

nsi

pem

anta

uan

kual

itas

udar

a am

bien

den

gan

met

oda

man

ual a

ktif

18 k

ali/t

ahun

18 k

ali/t

ahun

24 k

ali/t

ahun

36 k

ali/t

ahun

48 k

ali/t

ahun

96 k

ali/t

ahun

96 k

ali/t

ahun

8Te

rinfo

rmas

ikan

nya

kual

itas

udar

a se

cara

ko

ntin

u di

5 w

ilaya

h ko

ta a

dmin

istr

asi

6 SP

KU6

SPKU

6 SP

KU6

SPKU

6 SP

KU6

SPKU

6 SP

KU

9Te

rsed

iany

a in

form

asi k

ualit

as A

ir Ta

nah

100

titik

10

0 tit

ik

150

titik

200

titik

267

titik

267

titik

267

titik

10Te

rsed

iany

a in

form

asi k

ualit

as p

erai

ran

laut

da

n m

uara

telu

k Ja

kart

a33

titik

pan

tau

laut

/mua

ra

45 ti

tik45

titik

45 ti

tik45

titik

45 ti

tik45

titik

11Te

rsed

iany

a in

form

asi k

ualit

as S

itu /

Wad

uk40

situ

/wad

uk40

situ

/wad

uk40

situ

/wad

uk40

situ

/wad

uk40

situ

/wad

uk40

situ

/wad

uk40

situ

/wad

uk

12Te

rpen

uhin

ya b

aku

mut

u em

isi s

umbe

r be

rger

ak10

00 k

enda

raan

2000

ken

dara

an40

00 k

enda

raan

6000

ken

dara

an80

00 k

enda

raan

1000

0 ke

ndar

aan

1000

0 ke

ndar

aan

13Te

rpen

uhin

ya b

aku

mut

u em

isi s

umbe

r tid

ak b

erge

rak

100

kegi

atan

usa

ha10

0 ke

giat

an u

saha

200

kegi

atan

usa

ha30

0 ke

giat

an u

saha

400

kegi

atan

usa

ha50

0 ke

giat

an u

saha

100

kegi

atan

usa

ha

14Te

rpul

ihka

nnya

kua

litas

uda

ra m

elal

ui

pela

ksan

aan

HBK

B64

kal

i11

2 ka

li11

2 ka

li11

2 ka

li11

2 ka

li11

2 ka

li11

2 ka

li

15Pe

ntaa

tan

duni

a us

aha

dala

m p

engo

laha

n lim

bah

B360

ijin

60 ij

in60

ijin

100

ijin

100

ijin

100

ijin

420

ijin

16Te

rken

dalin

ya p

ence

mar

an li

mba

h B3

dar

i ke

giat

an u

saha

100

kegi

atan

usa

ha12

0 k

egia

tan

usah

a13

0 k

egia

tan

usah

a14

0 k

egia

tan

usah

a15

0 k

egia

tan

usah

a16

0 k

egia

tan

usah

a16

0 ke

giat

an u

saha

17Ju

mla

h do

kum

en li

ngku

ngan

yan

g di

reko

men

dasi

kan

1142

reko

men

dasi

80 re

kom

enda

si80

reko

men

dasi

75 re

kom

enda

si75

reko

men

dasi

70 re

kom

enda

si1.

522

Reko

men

dasi

18Te

rken

dali

dan

tera

was

inya

pen

gelo

laan

da

mpa

k ke

giat

an p

emba

ngun

an70

0 do

kum

en k

egia

tan

taha

p op

eras

i80

0 do

kum

en90

0 do

kum

en1.

000

doku

men

1.10

0 do

kum

en1.

147

doku

men

1.14

7 do

kum

en ta

hap

oper

asi

19Te

rlaks

anan

ya p

enila

ian

dan

eval

uasi

im

plem

enta

si d

okum

en li

ngku

ngan

0 lo

kasi

pen

gam

bang

an

Kaw

asan

Pan

tura

2 Lo

kasi

2 Lo

kasi

2 Lo

kasi

pen

gam

bang

an

Kaw

asan

Pan

tura

20Ke

luar

nya

ijin

inst

alas

i pen

gola

h ai

r lim

bah

(IPA

L) d

ari k

egia

tan

usah

a se

baga

i ped

oman

di

dal

am m

eneg

elol

a ki

nerja

IPA

L ny

a

592

ijin

IPLC

150

ijin

150

ijin

150

ijin

150

ijin

200

ijin

1392

ijin

21Te

rsed

iany

a m

onito

ring

pem

anfa

atan

air

tana

h32

uni

t32

uni

t34

uni

t36

uni

t38

uni

t40

uni

t40

uni

t

4274

pel

angg

an43

30 P

elan

ggan

4430

Pel

angg

an45

20 P

elan

ggan

4620

Pel

angg

an47

10 P

elan

ggan

4710

Pel

angg

an

30 L

okas

i pem

bora

n30

Lok

asi

pem

bora

n30

Lok

asi

pem

bora

n29

Lok

asi

pem

bora

n28

Lok

asi

pem

bora

n27

Lok

asi

pem

bora

n14

4 Lo

kasi

pem

bora

n

214

Loka

si s

umur

ek

sist

ing

200

Loka

si s

umur

ek

sist

ing

225

Loka

si s

umur

ek

sist

ing

250

Loka

si s

umur

ek

sist

ing

275

Loka

si s

umur

ek

sist

ing

300

Loka

si s

umur

ek

sist

ing

1250

Lok

asi s

umur

ek

sist

ing

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

40 lo

kasi

sum

ur b

aru

30 lo

kasi

sum

ur

baru

30 lo

kasi

sum

ur

baru

29 lo

kasi

sum

ur

baru

28 lo

kasi

sum

ur

baru

27 lo

kasi

sum

ur

baru

144

loka

si s

umur

bar

u

2Pr

ogra

m P

erlin

dung

an d

an K

onse

rvas

i Lin

gkun

gan

Hid

up d

an S

umbe

r Day

a A

lam

1Te

rsed

iany

a pe

ratu

ran

daer

ah te

ntan

g re

ncan

a pe

rlind

unga

n da

n pe

ngel

olaa

n lin

gkun

gan

hidu

p se

baga

i ped

oman

di

dala

m p

eren

cana

an p

emba

ngun

an

berk

elan

juta

n

Dok

umen

RPP

LH ta

hap

satu

1 D

okum

en R

PPLH

ta

hap

dua

1 D

okum

en R

PPLH

ta

hap

tiga

Nas

kah

akad

emis

&

Rap

erda

--

Rape

rda

2Te

rpul

ihka

nnya

kon

disi

ling

kung

an d

an

kual

itas

Sum

ber D

aya

Air

di D

KI Ja

kart

a

8 su

ngai

1 do

kum

en (3

su

ngai

)1

doku

men

(2

sung

ai)

--

-D

okum

en p

enet

apan

da

ya d

ukun

g da

n da

ya

tam

pung

13

sung

ai

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

eran

Ser

ta M

asya

raka

t Dal

am

Peng

elol

aan

Ling

kung

an H

idup

1M

enin

gkat

nya

pera

n se

rta

mas

yara

kat,

duni

a pe

ndid

ikan

, dun

ia u

saha

dan

inst

ansi

da

lam

pen

gelo

laan

ling

kung

an h

idup

3 Ke

lom

pok

3 ke

lom

pok

3 ke

lom

pok

3 ke

lom

pok

3 ke

lom

pok

3 ke

lom

pok

3 Ke

lom

pok

89 k

egia

tan

usah

a pe

sert

a SU

PER

75 K

egia

tan

usah

a15

0 Ke

giat

an

usah

a22

5 Ke

giat

an

usah

a30

0 Ke

giat

an

usah

a37

5 Ke

giat

an

usah

a37

5 ke

giat

an u

saha

pe

sert

a SU

PER

2Te

rtan

gani

nya

peng

elol

aan

limba

h lin

gkun

gan

di 2

00 U

saha

Ska

la K

ecil

(USK

)0

40 U

SK40

USK

40 U

SK40

USK

40 U

SK20

0 U

SK

3Be

rkur

angn

ya p

ence

mar

an a

ir lim

bah

dom

estik

010

kel

urah

an10

kel

urah

an10

kel

urah

an10

kel

urah

an10

kel

urah

an50

kel

urah

an

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an R

uang

Terb

uka

Hija

u Pe

rtan

ian

dan

Kehu

tana

n1

Luas

Lah

an H

utan

Kot

a ya

ng d

ibeb

aska

n41

,38

Ha

40 h

a40

ha

40 h

a40

ha

40 h

a 2

41,3

8 H

a

2Lu

as L

ahan

Hut

an K

ota

yang

dik

emba

ngka

nm

inim

al 6

40,8

4 H

am

inim

al 5

loka

sim

inim

al 5

loka

sim

inim

al 5

loka

sim

inim

al 5

loka

sim

inim

al 5

loka

sim

inim

al 6

65,8

4 H

a

3Lu

as la

han

yang

dib

ebas

kan

untu

k se

ntra

ta

nam

an p

anga

n da

n ho

rtik

ultu

ra13

,9 H

a3

Ha

3 H

a3

Ha

3 H

a3

Ha

28,9

ha

4Ju

mla

h Po

hon

yang

Dita

nam

Pad

a Ka

was

an

Hut

an M

angr

ove,

Hut

an K

ota,

Pes

isir

dan

Perm

ukim

an

326.

736

Poho

n 4

0.00

0 Po

hon

40.0

00 P

ohon

40.0

00 P

ohon

40.0

00 P

ohon

40.0

00 P

ohon

526.

736

Poho

n

5Ju

mla

h Lo

kasi

RTH

Keb

un y

ang

dike

mba

ngka

n se

baga

i Agr

owis

ata

4 Lo

kasi

5 Lo

kasi

10 L

okas

i10

Lok

asi

10 L

okas

i10

Lok

asi

10 L

okas

i

6Ju

mla

h lo

kasi

hut

an k

ota

dan

huta

n m

angr

ove

yang

dik

emba

ngka

n se

baga

i Ek

owis

ata/

Inte

raks

i Pub

lik

6 Lo

kasi

11 lo

kasi

16 lo

kasi

21 lo

kasi

26 lo

kasi

31 lo

kasi

31 lo

kasi

5Pr

ogra

m M

itiga

si d

an A

dapt

asi P

erub

ahan

Iklim

1D

ipah

ami d

an d

itera

pkan

nya

prog

ram

-pr

ogra

m d

alam

rang

ka p

enur

unan

em

isi

gas

rum

ah k

aca

Dok

umen

RA

D G

RKde

sim

inas

i de

sim

inas

i de

sim

inas

i dan

dr

aft r

egul

asi

desi

min

asi d

an

draf

t reg

ulas

i de

sim

inas

i dan

re

gula

si

desi

min

asi d

an re

gula

si

2Te

rlaks

anan

ya m

onito

ring

dan

eval

uasi

up

aya-

upay

a pe

nuru

nan

emis

i gas

rum

ah

kaca

Perg

ub N

o. 1

31/2

012

6 se

ktor

6 se

ktor

6 se

ktor

7 se

ktor

7 se

ktor

7 se

ktor

3Te

rlaks

anan

ya m

onito

ring

dan

eval

uasi

re

ncan

a ak

si d

aera

h ad

apta

si p

erub

ahan

ik

lim

Dok

umen

RA

D A

dapt

asi

Peru

baha

n Ik

lim6

bida

ng6

bida

ng6

bida

ng6

bida

ng6

bida

ng6

bida

ng

6Pr

ogra

m K

onse

rvas

i flor

a da

n fa

una

1Ju

mla

h je

nis

tum

buha

n da

n sa

twa

yang

di

kons

erva

si72

tum

buha

n da

n 2.

101

satw

a80

tum

buha

n da

n 2.

110

sat

wa

85 tu

mbu

han

dan

2.11

5 sa

twa

90 tu

mbu

han

dan

2.11

8 sa

twa

93 tu

mbu

han

dan

2.12

0 sa

twa

93 je

nis

tum

buha

n da

n 2.

120

jeni

s sa

twa

2Ju

mla

h Ke

raga

man

flor

a da

n fa

una

di

Tam

an M

arga

satw

a Ra

guna

n ya

ng d

apat

di

kons

erva

si

15.3

89 fl

ora

dan

1.97

0 fa

una

15.3

89 fl

ora

dan

1.97

0 fa

una

15.4

34 fl

ora

dan

1.99

0 fa

una

15.4

67 fl

ora

dan

2.01

0 fa

una

15.5

10 fl

ora

dan

2.03

0 fa

una

15.5

60 fl

ora

dan

2.05

0 fa

una

15.5

60 fl

ora

dan

2.05

0 fa

una

3Ju

mla

h sp

esie

s / j

enis

flor

a da

n fa

una

yang

di

kons

erva

si d

alam

kaw

asan

hut

an d

an

huta

n ko

ta

171

jeni

s flo

ra d

an 2

52

jeni

s fa

una

171

flora

dan

252

fa

una

171

flora

dan

254

fa

una

171

flora

dan

256

fa

una

171

flora

dan

258

fa

una

171

flora

dan

260

fa

una

171

jeni

s flo

ra d

an 2

60

jeni

s fa

una

7Pr

ogra

m R

ehab

ilita

si d

an p

emul

ihan

ling

kung

an h

idup

da

n su

mbe

r day

a ke

laut

an1

Luas

kaw

asan

yan

g da

pat d

ireha

bilit

asi d

an

diko

nser

vasi

135

ha13

7 ha

141

ha14

5 ha

149

ha15

3 ha

153

ha

2Ju

mla

h do

kum

en p

erat

uran

tata

ruan

g la

ut

sesu

ai d

enga

n U

U N

o 27

Tah

un 2

007

01

Perg

ub1

kajia

n ak

adem

ik

Perd

a1

kajia

n1

kajia

n1

kajia

n1

Perg

ub d

an 4

kaj

ian

8Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

rasa

rana

dan

Sar

ana

Ling

kung

an H

idup

1Te

rlaks

anan

ya k

onse

rvas

i air

tana

h 97

4 un

it m

eter

air

2020

1000

680

300

300

4300

uni

t

10 A

WLR

2 un

it2

unit

2 un

it2

unit

2 un

it10

AW

LR

309

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

2Pe

ning

kata

n sa

rana

labo

rato

rium

lin

gkun

gan

27 p

eral

atan

labo

rato

rium

8 pe

rala

tan

labo

rato

rium

8 pe

rala

tan

labo

rato

rium

8 pe

rala

tan

labo

rato

rium

6 pe

rala

tan

labo

rato

rium

5 pe

rala

tan

labo

rato

rium

35 p

eral

atan

la

bora

toriu

m

100

jeni

s10

0 je

nis

100

jeni

s10

0 je

nis

100

jeni

s10

0 je

nis

100

jeni

s/ta

hun

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

9Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

uant

itas

RTH

Per

tam

anan

dan

Pe

mak

aman

1Lu

as L

ahan

RTH

Tam

an d

an m

akam

yan

g di

beba

skan

2725

,74

Ha

5050

5050

5029

75,7

4 H

a

10Pr

ogra

m P

enge

lola

an R

TH P

erta

man

an d

an

Pem

akam

an1

Luas

RTH

per

tam

anan

dan

pem

akam

an

yang

dik

elol

a (h

a)27

25.7

47.

450

5050

502.

925,

74 H

a

2Lo

kasi

RTH

yan

g di

guna

kan

seba

gai t

aman

kr

eativ

itas

publ

ik10

1010

1010

1060

11Pr

ogra

m P

enge

lola

an S

aran

a Ke

inda

han

Kota

1

Jum

lah

sara

na k

eind

ahan

kot

a ya

ng d

ikel

ola

266

unit

1717

1919

2135

9

12Pr

ogra

m P

embe

rday

aan

dan

Peng

gala

ngan

Per

an S

erta

M

asya

raka

t dal

am P

enge

mba

ngan

Per

tam

anan

dan

Pe

mak

aman

1Ju

mla

h RT

H y

ang

dike

mba

ngka

n O

leh

Mas

yara

kat

10 lo

kasi

20 lo

kasi

20 lo

kasi

20 lo

kasi

20 lo

kasi

20 lo

kasi

110

loka

si

2Ju

mla

h ke

giat

an p

engg

alan

gan

dan

pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t17

5 ke

giat

an55

5555

5555

450

Kegi

atan

3Ju

mla

h ke

giat

an p

enge

mba

ngan

RTH

Ka

mpu

ng Te

rpad

u ol

eh m

asya

raka

t0

11

11

15

Kegi

atan

13Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Pela

yana

n Pe

rtam

anan

da

n Pe

mak

aman

1Ju

mla

h Ke

giat

an P

enin

gkat

an K

apas

itas

Pela

yana

n Pe

rtam

anan

dan

Pem

akam

an 1

85,4

05

73,

000

73,

000

73,

000

73,

000

73,

000

550

,405

1PE

RTA

NA

HA

NPr

ogra

m p

enda

taan

Pen

guas

aan,

Pem

ilika

n,

Peng

guna

an, d

an P

eman

faat

an T

anah

(P4T

)1

Jum

lah

Kelu

raha

n ya

ng te

rdat

a P4

T17

6 Ke

lura

han

21 K

elur

ahan

20 K

elur

ahan

20 K

elur

ahan

20 K

elur

ahan

10 K

elur

ahan

267

Kelu

raha

n

2Pr

ogra

m P

emet

aan

dan

Peng

ukur

an W

ilaya

h Ko

ta1

Pers

enta

se lu

as w

ilaya

h ya

ng te

ruku

r dan

te

rpet

akan

100

100

100

100

100

100

100

1KE

PEN

DU

DU

KAN

D

AN

CAT

ATA

N S

IPIL

Prog

ram

Pen

gem

bang

an d

an e

valu

asi k

ebija

kan

sist

em

adm

inis

tras

i kep

endu

duka

n1

Terp

enuh

inya

regu

lasi

/ ke

bija

kan

adm

istr

asi k

epen

dudu

kan

dan

penc

atat

an

sipi

l ses

uai k

eten

tuan

.

1 Pe

rda,

1 P

ergu

b, 9

Sub

A

plik

asi S

IAK

1 SP

M

2 SO

P Pe

laya

nan

2 SO

P 2

SOP

2 SO

P 1

SOP

2 Su

b A

plik

asi S

IAK

2 Su

b A

plik

asi S

IAK

2 Su

b A

plik

asi S

IAK

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

elay

anan

dan

Sar

ana

Pras

aran

a Ke

pend

uduk

an d

an P

enca

tata

n Si

pil

1Pe

rsen

tase

pen

erbi

tan

kart

u ke

luar

ga89

%93

%97

%10

0%10

0%10

0%10

0%

2Pe

rsen

tase

pen

erbi

tan

kart

u ta

nda

pend

uduk

92%

95%

97%

100%

100%

100%

100%

3Pe

rsen

tase

pen

erbi

tan

kutip

an a

kta

kela

hira

n69

%73

%76

%79

%82

%85

%85

%

4Pe

rsen

tase

pen

erbi

tan

kutip

an a

kta

kem

atia

n28

%35

%45

%50

%55

%60

%60

%

3Pr

ogra

m P

enge

lola

an, P

enge

mba

ngan

dan

Pe

man

faat

an D

ata

Kepe

ndud

ukan

dan

Pen

cata

tan

Sipi

l1

Ters

usun

nya

kebi

jaka

n pe

nang

anan

m

obili

tas

dan

mig

rasi

pen

dudu

k0

1 ka

jian

0%

2Te

rman

faat

kann

ya D

atab

ase

Pend

uduk

Bag

i In

stan

si V

ertik

al m

aupu

n H

oriz

onta

l KP

U, P

ajak

, Kep

olis

ian,

Pe

rban

kan,

KPK

9 in

stan

si13

inst

ansi

17 in

stan

si21

inst

ansi

25 in

stan

si

4Pr

ogra

m P

embi

naan

dan

Pen

ingk

atan

Par

tisip

asi

Mas

yara

kat

1Pe

rsen

tase

pen

ingk

atan

kes

adar

an

mas

yara

kat t

erha

dap

tert

ib a

dmin

istr

asi

kepe

ndud

ukan

70%

72%

75%

80%

90%

95%

95%

2Pe

rsen

tase

Pem

bina

an d

an P

enin

gkat

an

Part

isip

asi M

asya

raka

t dan

Sta

keho

lder

s di

Bida

ng A

dmin

istr

asi K

epen

dudu

kan

92%

94%

96%

98%

99%

100%

100%

3Ju

mla

h lo

kasi

Pem

bina

an A

dmin

istr

asi

Kepe

ndud

ukan

Bag

i Mas

yara

kat d

i Wila

yah

Rent

an A

dmin

duk

10 lo

kasi

10 lo

kasi

10 lo

kasi

10 lo

kasi

10 lo

kasi

10 lo

kasi

60 lo

kasi

4Pe

rsen

tase

ket

erla

mba

tan

peng

ajua

n do

kum

en k

epen

dudu

kan

KTP

(11%

)KT

P (9

%)

KTP

(7%

)KT

P (5

%)

KTP

(3%

)KT

P (1

%)

Akt

a Ke

lahi

ran

(8,1

%)

Akt

a Ke

lahi

ran

(7%

)A

kta

Kela

hira

n (5

%)

Akt

a Ke

lahi

ran

(3%

)A

kta

Kela

hira

n (2

%)

Akt

a Ke

lahi

ran

(0%

-1%

)

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

Akt

a Ke

mat

ian

(47%

)A

kta

Kem

atia

n (3

0-47

%)

Akt

a Ke

mat

ian

(20-

30%

)A

kta

Kem

atia

n (1

5-20

%)

Akt

a Ke

mat

ian

(10-

15%

)A

kta

Kem

atia

n (0

-10%

)

1PE

MBE

RDAY

AA

N

PERE

MPU

AN

DA

N

PERL

IND

UN

GA

N

AN

AK

Prog

ram

Kes

eras

ian

Kebi

jaka

n Pe

ning

kata

n Ku

alita

s A

nak

dan

Pere

mpu

an1

Pres

enta

se S

KPD

/UKP

D y

ang

men

erap

kan

pere

ncan

aan

dan

peng

angg

aran

resp

onsi

f ge

nder

(PPR

G)

12.5

28.5

042

.85

67.8

585

.71

100

100

2Pr

ogra

m P

engu

atan

Kel

emba

gaan

Per

empu

an d

an

Ana

k1

Jum

lah

lem

baga

ped

uli p

erem

puan

dan

an

ak y

ang

aktif

6364

6566

6768

68 (1

00%

)

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

ualit

as H

idup

, Per

lindu

ngan

A

nak,

dan

Per

empu

an1

Jum

lah

Kelu

raha

n ya

ng d

ibin

a te

ntan

g Pe

ning

kata

n Pe

ran

Pere

mpu

an M

enuj

u Ke

luar

ga S

ehat

dan

Sej

ahte

ra

267

267

267

267

267

267

267

2Ju

mla

h ke

lura

han

laya

k an

ak24

5612

017

922

026

726

7

3Pe

rsen

tase

Cak

upan

per

empu

an d

an a

nak

korb

an k

eker

asan

yan

g m

enda

patk

an

pena

ngan

an p

enga

duan

ole

h pe

tuga

s te

rlatih

di d

alam

uni

t pel

ayan

an te

rpad

u.

9010

010

010

010

010

010

0

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

eran

Ser

ta M

asya

raka

t dan

Ke

seta

raan

Gen

der D

alam

Pem

bang

unan

1Pe

rsen

tase

Par

tisip

asi a

ngka

tan

kerja

pe

rem

puan

48.6

749

.87

51.0

752

.27

53.4

755

.46

55.4

6

2Ju

mla

h St

akeh

olde

r yan

g m

enda

patk

an

advo

kasi

, sos

ialis

asi,

dan

KIE

Peng

arus

U

tam

aan

Gen

der (

PUG

)

9516

523

530

537

544

544

5

1KE

LUA

RGA

BE

REN

CAN

A

DA

N K

ELU

ARG

A

SEJA

HTE

RA

Prog

ram

Kel

uarg

a Be

renc

ana

1To

tal F

ertil

ity R

ate

(TFR

)2.

32.

32.

32.

22.

22.

12.

1

2Ju

mla

h Pa

sang

an U

sia

Subu

r yan

g m

enja

di

pese

rta

KB

Baru

364.

916

366

,785

4

03,0

30

439

,275

4

75,5

20

511

,765

5

11,7

65

3Pe

rsen

tase

cak

upan

sas

aran

pas

anga

n us

ia

subu

r men

jadi

pes

erta

KB

aktif

57

.366

,575

76,7

77,8

78,3

78,3

4Pe

rsen

tase

cak

upan

pas

anga

n us

ia s

ubur

ya

ng in

gin

anak

ditu

nda

dan

tidak

ingi

n an

ak la

gi, t

api t

idak

mau

ber

-KB

(Unm

et

Nee

d)

13.2

10,1

05,

004,

964,

944,

924,

92

2Pr

ogra

m P

enyi

apan

Keh

idup

an B

erke

luar

ga B

agi

Rem

aja

1Pe

rsen

tase

cak

upan

pas

anga

n us

ia s

ubur

ya

ng is

terin

ya d

ibaw

ah u

sia

20 ta

hun

.3,

73.

63,

53,

43,

33,

23,

2

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

eran

Ser

ta M

asya

raka

t Dal

am

Pela

yana

n KB

dan

Kep

endu

duka

n1

Jum

lah

petu

gas

lapa

ngan

kel

uarg

a be

renc

ana/

peny

uluh

kel

uarg

a be

renc

ana

(PLK

B/PK

B) (p

er k

elur

ahan

)

22

22

22

2

2Ju

mla

h pe

mba

ntu

pem

bina

kel

uarg

a be

renc

ana

(PPK

B) (p

er R

W)

6065

7080

9010

010

0

4Pr

ogra

m A

dvok

asi d

an K

omun

ikas

i, In

form

asi,

dan

Eduk

asi

1Pe

rsen

tase

inst

itusi

mas

yara

kat y

ang

mel

aksa

naka

n KI

E80

8386

8992

9595

2Pe

rsen

tase

mas

yara

kat y

ang

mem

aham

i pr

ogra

m K

B da

n ke

pend

uduk

an60

6264

6668

7070

3Ca

kupa

n Ib

u H

amil

yang

men

dapa

tkan

KIE

Pe

nceg

ahan

pen

ular

an V

irus

HIV

/AID

S da

ri Ib

u H

amil

kepa

da b

ayin

ya

95%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

4Ju

mla

h Pe

ngem

bang

an d

an P

embe

ntuk

an

PIK

Rem

aja

296

335

375

522

670

817

817

5Pr

ogra

m B

ina

Keta

hana

n da

n Pe

mbe

rday

aan

Kelu

arga

1Ju

mla

h pa

sang

an u

sia

subu

r yan

g m

enja

di

pese

rta

KB a

ktif

1.04

1.08

110

6104

311

0268

611

4432

911

8122

911

8597

211

8597

2

2Pe

rsen

tase

Cak

upan

ang

gota

Bin

a Ke

luar

ga

yang

ber

-KB

6065

7075

8085

85

3Pe

rsen

tase

Cak

upan

PU

S pe

sert

a KB

an

ggot

a us

aha

peni

ngka

tan

pend

apat

an

kelu

arga

sej

ahte

ra (U

PPKS

) yan

g be

r-KB

7084

8790

9395

95

311

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

1SO

SIA

LPr

ogra

m P

elay

anan

Reh

abili

tasi

Sos

ial

1Pe

rsen

tase

Pen

yand

ang

Mas

alah

Ke

seja

hter

aan

Sosi

al (P

MKS

) non

pot

ensi

al

yang

men

dapa

t ban

tuan

pem

enuh

an

kebu

tuha

n da

sar

29

43

55

65

75

85

85

2Pe

rsen

tase

PM

KS y

ang

dapa

t dita

mpu

ng d

i pa

nti s

osia

l 1

3,6

14.

40

14.

50

14.

70

15.

00

15.

20

15.

20

3Pe

rsen

tase

PM

KS d

i jal

anan

1

0.29

2 or

ang

75

50

25

10

5

5

4Ju

mla

h do

kum

en s

tudi

dan

kaj

ian

dem

ogra

fis d

an s

osio

logi

s te

ntan

g ke

lom

pok

PMKS

- 0

1Im

plem

enta

siIm

plem

enta

siIm

plem

enta

siIm

plem

enta

si

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Sosi

al1

Jum

lah

Ged

ung

Pant

i Sos

ial y

ang

laya

k 1

1 1

9 2

2 2

4 2

5 2

7 2

7 (1

00%

)

2Ju

mla

h G

edun

g Sa

sana

Krid

a Ka

rang

Tar

una

(SKK

T) y

ang

dapa

t difu

ngsi

kan

34

60

70

80

100

1

34

134

(100

%)

3Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

dan

Pen

daya

guna

an P

oten

si

dan

Sum

ber K

esej

ahte

raan

Sos

ial (

PSKS

)1

Jum

lah

lem

baga

Sos

ial y

ang

aktif

dal

am

peny

elen

ggar

aan

urus

an S

osia

l 3

31

662

1

,016

1

,500

2

,000

2

,209

2

209

(100

%)

2Ju

mla

h te

naga

kes

ejah

tera

an

Sosi

al m

asya

raka

t yan

g ak

tif d

alam

pe

nyel

engg

araa

n ur

usan

Sos

ial

6496

7578

1100

014

000

1700

021

652

2165

2 (1

00%

)

3Pe

rsen

tase

mas

yara

kat d

an d

unia

usa

ha

yang

ped

uli t

erha

dap

perm

asal

ahan

dan

pe

mba

ngun

an k

esos

di D

KI Ja

kart

a

5%5,

5%6%

6,5%

7%7.

5%7.

5%

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

embe

rday

aan

Sosi

al1

Jum

lah

kelu

arga

mis

kin

yang

dap

at h

idup

m

andi

ri 1

2,60

4 1

5,00

0 3

0,00

0 5

0,00

0 7

0,00

0 9

6,95

1 9

6951

(100

%)

2Ju

mla

h PM

KS p

oten

sial

yan

g m

ampu

hid

up

man

diri

3405

4000

5000

6000

8000

1064

110

641

(100

%)

5Pr

ogra

m P

elay

anan

Per

lindu

ngan

dan

Jam

inan

Sos

ial

1Re

spon

tim

e pe

nang

gula

ngan

ben

cana

3 ja

m3

jam

3 ja

m3

jam

3 ja

m3

jam

3 ja

m

2Pe

rsen

tase

kor

ban

benc

ana

alam

yan

g m

enda

pat p

erlin

dung

an s

osia

l10

010

010

010

010

010

010

0

3Ju

mla

h PM

KS n

on p

oten

sial

yan

g m

enda

pat

jam

inan

sos

ial

271

400

600

1000

1500

1937

1937

(100

%)

1TE

NAG

A K

ERJA

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Kes

empa

tan

Kerja

dan

Pe

ning

kata

n Si

stem

Pel

ayan

an P

enem

pata

n Te

naga

Ke

rja

1Pe

rsen

tase

pen

cari

kerja

yan

g di

tem

patk

an60

%65

%70

%75

%80

%85

%85

%

2Pe

rsen

tase

pen

cari

kerja

yan

g m

empe

role

h in

form

asi k

esem

pata

n ke

rja68

%73

%78

%83

%88

%93

%93

%

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

ompe

tens

i dan

Pro

dukt

ivita

s Te

naga

Ker

ja1

Pers

enta

se ti

ngka

t pro

dukt

ifita

s te

naga

ke

rja

70%

73%

76%

79%

82%

85%

85%

3Pr

ogra

m P

erlin

dung

an d

an Ja

min

an S

osia

l Ten

aga

Kerja

1Pe

rsen

tase

Per

usah

aan

yang

waj

ib

men

yele

ngga

raka

n pr

ogra

m p

erlin

dung

an

dan

jam

inan

sos

ial t

enag

a ke

rja

55%

59%

63%

67%

71%

75%

75%

4Pr

ogra

m P

engu

atan

sis

tem

dan

fasi

litas

pen

duku

ng

pusa

t pel

atih

an k

erja

1Pe

rsen

tase

jum

lah

lulu

san

Pusa

t Pel

atih

an

Kerja

(PPK

) yan

g di

tem

patk

an70

.00%

72.0

0%74

.00%

76.0

0%78

.00%

80.0

0%80

.00%

5Pr

ogra

m p

enin

gkat

an s

aran

a, p

rasa

rana

ke

tena

gake

rjaan

dan

ket

rans

mig

rasi

an1

Pers

enta

se Ju

mla

h Tr

ansm

igra

n ya

ng

dite

mpa

tkan

75.0

0%77

.00%

79.0

0%81

.00%

83.0

0%85

.00%

85.0

0%

1KO

PERA

SI D

AN

UKM

Prog

ram

Pen

ingk

atan

usa

ha K

oper

asi

1Pe

rsen

tase

Pen

ingk

atan

Jum

lah

Kope

rasi

A

ktif

5,11

7 Ko

p.5%

5%5%

5%5%

6,40

0 Ko

p.

2Pe

rsen

tase

Pen

ingk

atan

Vol

ume

Usa

ha

Kope

rasi

Rp. 6

,6 T

riliu

n5%

5%5%

5%5%

Rp.8

,2 T

riliu

n

2Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Kel

emba

gaan

Kop

eras

i1

Jum

lah

Kope

rasi

ped

agan

g pa

sar,

kope

rasi

pe

daga

ng lo

kbin

dan

Kop

eras

i PKL

yan

g be

rfun

gsi

70 K

op25

4040

4040

160

kop

2Pe

rsen

tase

Pen

ingk

atan

Jum

lah

Kope

rasi

Ba

ru7,

612

Kop.

5%5%

5%5%

5% 9

.515

Kop

3Ju

mla

h Pe

ngel

ola

Kope

rasi

Yan

g m

engi

kuti

Dik

lat d

an B

inte

k4,

582

1000

1000

1000

1000

1000

9.5

82 o

rang

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

3Pr

ogra

m P

embe

rday

aan

UM

KM1

Jum

lah

peng

elol

a U

KM y

ang

men

giku

ti pe

latih

an D

ikla

t & B

imte

k1,

060

2,0

00

2,0

00

2,0

00

2,0

00

2,0

00

11,

060

2Be

rkur

angn

ya P

KL/U

saha

Mik

ro y

ang

dilu

ar

bina

an87

%5%

5%5%

5%5%

62%

3Ju

mla

h U

MKM

man

diri/

dibi

na52

,914

5%5%

5%5%

5%66

,142

4Pr

ogra

m P

enye

diaa

n D

ana

Berg

ulir

dan

Kem

itraa

n Ko

pera

si d

an U

MKM

1

Pers

enta

se P

enin

gkat

an Ju

mla

h D

ana

Berg

ulir

yang

Dis

alur

kan

Rp29

0,31

7,80

0,00

0 10

%10

%10

%10

%10

%Rp

467,

646,

687,

618

2Pe

rsen

tase

Pen

ingk

atan

Jum

lah

Pem

anfa

at

dana

ber

gulir

(Usa

ha M

ikro

Kec

il/U

MK)

109

.911

pem

anfa

at

10%

10%

10%

10%

10%

177.

013

pem

anfa

at

5Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Kope

rasi

da

n U

MKM

1Pe

rsen

tase

pen

ingk

atan

luas

ruan

g un

tuk

peda

gang

kak

i lim

a (m

2) d

i lok

asi b

inaa

n da

n lo

kasi

sem

enta

ra

200.

975

m2

20%

20%

20%

20%

20%

402.

000

m2

2Te

rsed

iany

a pe

ratu

ran

untu

k m

enam

pung

pe

daga

ng in

form

al p

ada

loka

si p

erka

ntor

an0

11

11

14

3Ju

mla

h lo

kasi

terp

adu

Usa

ha M

ikro

, Kec

il/PK

L 0

11

11

15

loka

si

1PE

NA

NA

MA

N

MO

DA

LPr

ogra

m P

enin

gkat

an P

rom

osi d

an K

erja

sam

a In

vest

asi

1Ju

mla

h pr

oyek

(PM

DN

/PM

A)

- Jum

lah

proy

ek P

MD

N89

pro

yek

91 p

roye

k94

pro

yek

96 p

roye

k98

pro

yek

100

proy

ek10

0 pr

oyek

- Jum

lah

proy

ek P

MA

1.14

8 pr

oyek

1.21

5 pr

oyek

1.29

8 pr

oyek

1.35

0 pr

oyek

1.42

5 pr

oyek

1.50

0 pr

oyek

1.50

0 pr

oyek

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

iner

ja B

UM

D1

Jum

lah

seto

ran

PAD

dar

i BU

MD

1% d

ari P

AD

1% d

ari P

AD

1% d

ari P

AD

2% d

ari P

AD

2% d

ari P

AD

3% d

ari P

AD

3% d

ari P

AD

3Pr

ogra

m P

elay

anan

Pen

anam

an M

odal

1Pe

rsen

tase

pel

ayan

an p

eriji

nan/

non

pe

rijin

an y

ang

tepa

t wak

tu40

%60

%70

%80

%10

0%10

0%10

0%

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an In

vest

asi

1Pe

ning

kata

n re

alis

asi i

nves

tasi

PM

A d

an

PMD

NPM

A :

Rp. 4

5 Tr

iliun

PM

DN

: Rp

. 9,8

4Tril

iun

PMA

: Rp

. 48,

48

Trili

un

PMD

N :

Rp.

10,5

9Tril

iun

PMA

: Rp

. 52

,09T

riliu

n PM

DN

: Rp

. 11

,38T

riliu

n

PMA

: Rp

. 55,

62

Trili

un

PMD

N :

Rp.

12,1

5Tril

iun

PMA

: Rp

. 59,

57

Trili

un

PMD

N :

Rp.

13,0

2Tril

iun

PMA

: Rp

. 63,

94

Trili

un

PMD

N :

Rp.

13,9

7Tril

iun

PMA

: Rp

. 63,

94 T

riliu

n PM

DN

: Rp

. 13,

97Tr

iliun

2Te

rimpl

emen

tasi

nya

Sist

em P

elay

anan

In

form

asi d

an P

eriz

inan

Inve

stas

i Sec

ara

Elek

tron

ik (S

PIPI

SE)

1 si

stem

1 si

stem

1 si

stem

1 si

stem

1 si

stem

1 si

stem

1 si

stem

5Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

enga

was

an P

enge

ndal

ian

Pena

nam

an M

odal

1Ju

mla

h pe

rusa

haan

yan

g di

tinja

u pe

nggu

naan

per

ijina

nnya

1.00

0 pe

rusa

haan

1.30

0 pe

rusa

haan

1.50

0 pe

rusa

haan

1.70

0 pe

rusa

haan

2.00

0 pe

rusa

haan

2.20

0 pe

rusa

haan

8.70

0 pe

rusa

haan

(a

kum

ulas

i 201

3-20

17)

1KE

BUD

AYA

AN

Prog

ram

Pen

gem

bang

an N

ilai-N

ilai B

uday

a1

Jum

lah

pene

rima

peng

harg

aan

pela

ku

mau

pun

pem

erha

ti ke

buda

yaan

100

110

120

130

140

150

750

2Pr

ogra

m P

erlin

dung

an, P

enge

mba

ngan

dan

Pe

man

faat

an K

ebud

ayaa

n1

Jum

lah

perli

ndun

gan

dan

peng

emba

ngan

ke

buda

yaan

Bet

awi s

ecar

a ad

aptif

3 Je

nis

pend

okum

enta

sian

sen

i bu

daya

yan

g ha

mpi

r pu

nah

dan

3 Je

nis

pe

negm

bang

an s

eni

buda

ya b

etaw

i

55

55

528

Jeni

s pe

ndok

umen

tasi

an s

eni

buda

ya y

ang

ham

pir

puna

h da

n 20

Jeni

s pe

ngem

bang

an s

eni

buda

ya b

etaw

i

2Ju

mla

h pe

man

faat

an p

usat

keb

uday

aan

di 5

(li

ma)

wila

yah

dan

Kepu

laua

n Se

ribu

12 L

okas

i Pus

at

Kebu

daya

an21

3040

5061

61 L

okas

i Pus

at

Kebu

daya

an

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

elak

u da

n Ke

lem

baga

an

Kebu

daya

an1

Jum

lah

even

t sen

i bud

aya

yang

di

sele

ngga

raka

n ol

eh s

angg

ar b

uday

a bi

naan

043

4386

8612

938

7

2Ju

mla

h pe

laku

keb

uday

aan

yang

m

enda

patk

an w

awas

an d

an k

etra

mpi

lan

600

660

690

780

870

900

4.50

0 pe

laku

ke

buda

yaan

3Ju

mla

h te

mu

buda

ya

35

1015

1720

67

4Ju

mla

h ba

lai r

akya

t yan

g di

fung

sika

n se

baga

i pus

at k

egia

tan

sosi

al b

uday

a0

4386

8612

912

947

3

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Kebu

daya

an1

Jum

lah

Kaw

asan

yan

g di

kem

bang

kan

44

44

44

2Ju

mla

h pe

ngun

jung

wis

ata

di 4

kaw

asan

pe

ngem

bang

an b

uday

a 2.

239.

224

Peng

unju

ng2.

463.

146

Peng

unju

ng2.

709.

461

Peng

unju

ng2.

980.

407

Peng

unju

ng3.

278.

448

Peng

unju

ng3.

606.

293

Peng

unju

ng15

.037

.755

Pen

gunj

ung

313

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

3Pe

rsen

tase

pen

ataa

n ka

was

an k

ota

tua

pada

zo

na in

ti da

n zo

na 1

0 1

,18%

8

,74%

2

4,27

%

27,

18%

3

8,83

%

100%

4Ju

mla

h ba

ngun

an y

ang

terk

onse

rvas

i dan

te

rman

faat

kan

00

35

89

25

5Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Pro

mos

i dan

Info

rmas

i Ke

buda

yaan

1Ju

mla

h pe

nyel

engg

araa

n/ke

ikut

sert

aan

even

t pro

mos

i keb

uday

aan

tingk

at n

asio

nal

di ja

kart

a

10 e

vent

fest

ival

bud

aya

nasi

onal

dan

dae

rah

1011

1212

1358

eve

nt fe

stiv

al b

uday

a na

sion

al d

an d

aera

h

2Ju

mla

h ev

ent s

eni b

uday

a ya

ng

dise

leng

gara

kan

15 e

vent

keg

iata

n se

ni

buda

ya n

asio

nal

2021

2223

2411

0 ev

ent k

egia

tan

seni

bu

daya

nas

iona

l

3Ju

mla

h ev

ent s

eni b

uday

a be

taw

i di r

uang

pu

blik

sec

ara

perio

dik

628

even

t 62

868

875

783

291

538

20

1PE

MU

DA

DA

N

OLA

HRA

GA

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Per

an S

erta

Kep

emud

aan

1Pe

rsen

tase

pem

uda

yang

dila

tih s

ehin

gga

man

diri

dan

berd

aya

sain

g10

1214

1822

2525

2Ju

mla

h an

ggot

a Pr

amuk

a ya

ng a

ktif

215.

400

oran

g23

3.35

0 or

ang

251.

300

oran

g26

9.25

0 or

ang

287.

200

oran

g30

5.15

0 or

ang

305.

150

oran

g

3Pe

rsen

tase

Gug

us D

epan

Pra

muk

a ya

ng

aktif

6065

7080

9095

95

2Pr

ogra

m P

embi

naan

Ola

hrag

a Pr

esta

si1

Pres

tasi

Ola

hrag

a ya

ng d

iraih

DKI

Jaka

rta

pada

sin

gle

even

t dan

mul

ti ev

ent

Juar

a U

mum

PO

N

XVIII

/201

2, Ju

ara

Um

um

POM

NA

S XI

I/201

1, Ju

ara

III P

OPN

AS

XI/2

011

Juar

a U

mum

PO

MN

AS

XIII;

Pe

rbai

kan

Perin

gkat

PO

PNA

S XI

I

Juar

a U

mum

PO

MN

AS

XIV

; Jua

ra U

mum

PO

PNA

S XI

II

Juar

a U

mum

PO

N X

IXJu

ara

Um

um

POM

NA

S XV

; Ju

ara

Um

um P

OPN

AS

XIV

Juar

a U

mum

PO

N

XIX/

2016

, Jua

ra U

mum

PO

MN

AS

dan

POPN

AS

Tahu

n 20

13, 2

015

dan

2017

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Ola

hrag

a da

n Pe

mud

a1

Jum

lah

Gel

angg

ang

Rem

aja

yang

m

emen

uhi s

tand

ar0

712

1620

2323

2Ju

mla

h Ke

cam

atan

yan

g m

emili

ki

Gel

angg

ang

Rem

aja

Keca

mat

an35

3536

3738

3838

3Ju

mla

h G

elan

ggan

g O

lahr

aga

yang

m

emili

ki fa

silit

as s

esua

i sta

ndar

02

23

34

4

4Ju

mla

h St

adio

n O

lahr

aga

yang

ber

oper

asi

11

12

22

2

5Ju

mla

h Pe

nggu

na F

asili

tas

Ola

hrag

a da

n Pe

mud

a 4

,099

,652

4

,304

,634

4

,519

,866

4

,745

,859

4

,983

,152

5

,232

,310

5

,232

,310

4Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Ola

hrag

a1

Inde

ks P

emba

ngun

an O

lahr

aga

(IPO

)34

3434

3638

4040

2Fr

ekue

nsi E

vent

Ola

hrag

a Re

krea

si (p

er

Bula

n )

4 ka

li6

kali

8 ka

li10

kal

i12

kal

i14

kal

i14

kal

i

1KE

SATU

AN

BA

NG

SA

DA

N P

OLI

TIK

Peng

emba

ngan

waw

asan

keb

angs

aan

1Ca

kupa

n O

rmas

Etn

is d

an K

eaga

maa

n ya

ng

mem

pero

leh

peng

emba

ngan

waw

asan

ke

bang

saan

48 O

rmas

Etn

is, 1

0 O

rmas

Ke

agam

aan

48 O

rmas

Etn

is, 1

0 O

rmas

Kea

gam

aan

48 O

rmas

Etn

is, 1

0 O

rmas

Kea

gam

aan

48 O

rmas

Etn

is, 1

0 O

rmas

Kea

gam

aan

48 O

rmas

Etn

is, 1

0 O

rmas

Kea

gam

aan

48 O

rmas

Etn

is, 1

0 O

rmas

Kea

gam

aan

48 O

rmas

Etn

is, 1

0 O

rmas

Kea

gam

aan

2Ca

kupa

n Se

kola

h ya

ng m

empe

role

h pe

ngem

bang

an w

awas

an k

eban

gsaa

n50

sek

olah

50 s

ekol

ah50

sek

olah

50 s

ekol

ah50

sek

olah

50 s

ekol

ah30

0 Se

kola

h

2Pr

ogra

m P

endi

dika

n Po

litik

Mas

yara

kat

1M

enin

gkat

nya

part

isip

asi p

emili

h da

lam

Pe

milu

dan

Pem

ilu G

ub/W

agub

Pem

ilu le

gesl

atif

dan

pilp

res

65,6

7% ,

Pe

milu

legi

slat

if da

n pi

lpre

s 70

,67%

Pe

milu

legi

slat

if da

n pi

lpre

s 70

,67%

;

Pem

ilu G

ub/W

agub

66

,71%

Pe

milu

Gub

/W

agub

71,

71%

Pe

milu

Gub

/Wag

ub

71,7

1%

2Ca

kupa

n pe

ndud

uk D

KI Ja

kart

a ya

ng

mem

iliki

Hak

pili

h m

empe

role

h in

form

asi

pem

ilu

7.03

4.06

1 Pe

mili

h5%

dari

data

DP4

(F

okus

pad

a pe

mili

h pe

mul

a)

5%da

ri da

ta D

P4

(Fok

us p

ada

pem

ilih

pem

ula)

5%da

ri da

ta D

P4

(Fok

us p

ada

pem

ilih

pem

ula)

5%da

ri da

ta D

P4

(Fok

us p

ada

pem

ilih

pem

ula)

5%da

ri da

ta D

P4

(Fok

us p

ada

pem

ilih

pem

ula)

25%

dari

data

DP4

(Fok

us

pada

pem

ilih

pem

ula)

3Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gula

ngan

Kon

flik

1Be

rkur

angn

ya p

oten

si k

onfli

k di

kal

anga

n m

asya

raka

t25

Kon

flik

22 K

onfli

k19

Kon

flik

16 K

onfli

k13

Kon

flik

10 K

onfli

k10

Kon

flik

4Pr

ogra

m P

engu

atan

Hub

unga

n Ke

lem

baga

an1

Men

ingk

atny

a ju

mla

h le

mba

ga-le

mba

ga

kem

asya

raka

tan

yang

terd

afta

r dan

man

diri

370

Orm

as d

an 6

38 L

SM5

dari

370

Orm

as

dan

25 d

ari 6

38

LSM

yan

g te

rdaf

tar

5 da

ri 37

0 O

rmas

da

n 25

dar

i 638

LS

M y

ang

terd

afta

r

5 da

ri 37

0 O

rmas

da

n 25

dar

i 638

LS

M y

ang

terd

afta

r

5 da

ri 37

0 O

rmas

da

n 25

dar

i 638

LS

M y

ang

terd

afta

r

5 da

ri 37

0 O

rmas

da

n 25

dar

i 638

LS

M y

ang

terd

afta

r

30

Orm

as d

an 1

25

LSM

yan

g m

andi

ri da

ri ju

mla

h O

rmas

dan

LSM

ya

ng te

rdaf

tar

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

2Ca

kupa

n fa

silit

asi p

arta

i pol

itik

yan

g m

enda

patk

an k

uota

kur

si d

i leg

isla

tif10

Par

tai P

oliti

k di

fasi

litas

i 10

Par

tai P

oliti

k di

fasi

litas

i 10

0% P

arta

i pol

iti

yang

mem

pero

leh

Kuot

a Le

gisl

atif

yang

difa

silit

asi

100%

Par

tai p

oliti

ya

ng m

empe

role

h Ku

ota

Legi

slat

if ya

ng d

ifasi

litas

i

100%

Par

tai p

oliti

ya

ng m

empe

role

h Ku

ota

Legi

slat

if ya

ng d

ifasi

litas

i

100%

Par

tai p

oliti

ya

ng m

empe

role

h Ku

ota

Legi

slat

if ya

ng d

ifasi

litas

i

100%

Par

tai p

oliti

yan

g m

empe

role

h Ku

ota

Legi

slat

if ya

ng d

ifasi

litas

i

1O

TON

OM

I DA

ERA

H,

PEM

ERIN

TAH

AN

U

MU

M,

AD

MIN

ISTR

ASI

KE

UA

NG

AN

D

AER

AH

, PE

RAN

GKA

T D

AER

AH

, KE

PEG

AWA

IAN

DA

N

PERS

AN

DIA

N

Prog

ram

Pen

ataa

n da

n Pe

nyus

unan

Per

atur

an

Peru

ndan

g-U

ndan

gan

1Ju

mla

h Pe

rda

yang

die

valu

asi

010

Eva

luas

i Per

da

20 E

valu

asi P

erda

30 E

valu

asi P

erda

40 E

valu

asi P

erda

50 E

valu

asi P

erda

50 E

valu

asi P

erda

2Ju

mla

h Ra

nper

da h

asil

eval

uasi

yan

g di

sem

purn

akan

0

5 Pe

nyem

purn

an

Ranp

erda

has

il ev

alua

si

5 Pe

nyem

purn

an

Ranp

erda

has

il ev

alua

si

5 Pe

nyem

purn

an

Ranp

erda

has

il ev

alua

si

5 Pe

nyem

purn

an

Ranp

erda

has

il ev

alua

si

20 P

enye

mpu

rnaa

n Ra

perd

a ha

sil E

valu

asi

2 Ra

perd

a 2

Rape

rda

2 Ra

perd

a 2

Rape

rda

2 Ra

perd

a 10

Rap

erda

3Ju

mla

h Pe

rgub

yan

g di

eval

uasi

0

20 E

valu

asi P

ergu

b20

Eva

luas

i Per

gub

20 E

valu

asi P

ergu

b20

Eva

luas

i Per

gub

80 E

valu

asi P

ergu

b

4Ju

mla

h Ra

perg

ub h

asil

eval

uasi

yan

g di

sem

purn

akan

0

10 P

enye

mpu

rnan

Ra

perg

ub h

asil

eval

uasi

10 P

enye

mpu

rnan

Ra

perg

ub h

asil

eval

uasi

10 P

enye

mpu

rnan

Ra

perg

ub h

asil

eval

uasi

30 P

enye

mpu

rnan

Ra

perg

ub h

asil

eval

uasi

03

Rape

rgub

3 Ra

perg

ub3

Rape

rgub

3 Ra

perg

ub12

Rap

ergu

b

2Pr

ogra

m K

oord

inas

i Keb

ijaka

n Pe

reko

nom

ian

1Pe

neta

pan

Mar

unda

seb

agai

Kaw

asan

Ek

onom

i Khu

sus

U

sula

n Ke

dew

an

Nas

iona

l Kw

asan

Eko

nom

i Kh

usus

Mar

unda

1. R

evis

i UD

GL,

M

aste

rpla

n, S

idan

g A

mda

l, Ko

mitm

en

pem

beria

n in

sent

if da

n ke

mud

ahan

be

rinve

stas

i di

KEK

Mar

unda

(d

itand

atan

gani

ol

eh G

uber

nur d

an

Ketu

a D

PRD

) 2.

Pen

etap

an K

EK

deng

an P

erat

uran

Pe

mer

inta

h

1. P

enun

juka

n Ba

dan

Usa

ha u

ntuk

m

emba

ngun

KEK

M

arun

da

2.

Pem

bent

ukan

D

ewan

Kaw

asan

KE

K M

arun

da

3. P

embe

ntuk

an

adm

inis

trat

or K

EK

Mar

unda

4.

Pem

bang

unan

KE

K M

arun

da

Pem

bang

unan

KEK

M

arun

daPe

mba

ngun

an K

EK

Mar

unda

1. P

emba

ngun

an

KEK

Mar

unda

2.

Pen

unju

kan

Bada

n U

saha

un

tuk

Peng

elol

aan

KEK

Mar

unda

KEK

Mar

unda

Ber

oper

asi

2Ju

mla

h Ka

jian

Keta

hana

n Pa

ngan

1 (s

atu)

dok

umen

Ka

jian

Stra

tegi

s da

n Ke

bija

kan

Keta

hana

n Pa

ngan

di

DKI

Jaka

rta

1 (s

atu)

dok

umen

Ka

jian

Peny

edia

an

Buffe

r Sto

ck P

anga

n di

DKI

Jaka

rta

1 (s

atu)

dok

umen

Ev

alua

si P

ola

Dis

trib

usi P

anga

n di

DKI

Jaka

rta

3 do

kum

en

3Ju

mla

h La

pora

n Ko

ordi

nasi

Pen

ataa

n PK

L1

Lapo

ran

1 La

pora

n 1

Lapo

ran

1 La

pora

n 1

Lapo

ran

5 La

pora

n Ko

ordi

nasi

4Ju

mla

h Ka

jian

Tran

spor

tasi

1

Kajia

n1

Kajia

n1

Kajia

n1

Kajia

n1

Kajia

n5

Kajia

n

5Ju

mla

h Ka

jian

Ekon

omi M

akro

/Mik

ro1

Kajia

n1

Kajia

n1

Kajia

n1

Kajia

n1

Kajia

n5

Kajia

n

6Ju

mla

h La

pora

n Ko

ordi

nasi

Mon

itorin

g Re

vita

lisas

i Pas

ar-P

asar

Tra

disi

onal

yan

g di

kelo

la o

leh

PD P

asar

Jaya

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

5 La

pora

n Ko

ordi

nasi

7Ju

mla

h La

pora

n Ko

ordi

nasi

Mon

itorin

g da

n Ev

alua

si p

enye

leng

gara

an p

eriji

nan

dan

non

perij

inan

bid

ang

pere

kono

mia

n d

i Pr

ovin

si D

KI Ja

kart

a

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

1 La

pora

n Ko

ordi

nasi

5 La

pora

n Ko

ordi

nasi

3Pr

ogra

m K

oord

inas

i Keb

ijaka

n Ta

ta P

emer

inta

han

Dae

rah

1Te

rsus

unny

a da

n Te

rlaks

anan

ya

Impl

emen

tasi

Keb

ijaka

n Pe

ning

kata

n Ka

pasi

tas

Pem

erin

tah

Keca

mat

an d

an

Kelu

raha

n

Inve

ntar

isas

i Kew

enan

gan

Cam

at d

an L

urah

Pedo

man

Pe

laks

anaa

n Pr

ogra

m

Peng

uata

n Ke

cam

atan

Ke

lura

han

Peng

enda

lian

Pela

ksan

aan

Prog

ram

Pe

ngua

tan

Keca

mat

an

Kelu

raha

n

Peng

enda

lian

Pela

ksan

aan

Prog

ram

Pe

ngua

tan

Keca

mat

an

Kelu

raha

n

Peng

enda

lian

Pela

ksan

aan

Prog

ram

Pe

ngua

tan

Keca

mat

an

Kelu

raha

n

Eval

uasi

Pe

laks

anaa

n Pr

ogra

m

Peng

uata

n Ke

cam

atan

Ke

lura

han

Ada

bebe

rapa

kel

urah

an

yang

tida

k id

eal

berd

asar

kan

jum

lah

pend

uduk

00

pem

etaa

n (m

appi

ng)

pem

ekar

an, d

an

peng

gabu

ngan

Ranc

anga

n ke

bija

kan

pena

taan

wila

yah

kelu

raha

n

impl

emen

tasi

ke

bija

kan

pena

taan

wila

yah

kelu

raha

n

Peny

esua

ian

jum

lah

kelu

raha

n, s

esua

i de

ngan

efe

ktifi

tas

dan

efisi

ensi

pel

ayan

an

publ

ik

impl

emen

tasi

PAT

ENpe

rsia

pan

pela

ksan

aan

PATE

Npe

laks

anaa

n PA

TEN

pela

ksan

aan

PATE

Npe

laks

anaa

n PA

TEN

pela

ksan

aan

PATE

N

2Te

rsus

unny

a da

n Te

rlaks

anan

ya

Impl

emen

tasi

Keb

ijaka

n Ke

lem

baga

an

Mas

yara

kat K

elur

ahan

Dra

ft P

erda

RT/

RWPe

rda

RT/R

W,

Perg

ub P

endu

kung

Perg

ub P

endu

kung

Per

gub

Pend

ukun

gPe

rgub

Pen

duku

ngPe

rgub

Pen

duku

ngPe

rda

RT/R

W, P

ergu

b Pe

nduk

ung

315

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an B

antu

an &

Kes

adar

an H

ukum

da

n H

ak A

sasi

Man

usia

1Ju

mla

h Pe

nang

anan

Per

kara

di P

enga

dila

n40

per

kara

40 p

erka

ra40

per

kara

40 p

erka

ra40

per

kara

200

perk

ara

2Ju

mla

h Pe

nang

anan

Sen

gket

a Pe

rtan

ahan

da

n A

sset

Pem

da S

ecar

a In

tern

al

(Ter

sele

ngga

rany

a m

edia

si S

engk

eta

Pert

anah

an d

an A

sset

di L

uar P

enga

dila

n

250

seng

keta

250

seng

keta

250

seng

keta

250

seng

keta

250

seng

keta

250

seng

keta

1500

sen

gket

a

3Ju

mla

h Pe

nyul

uhan

Huk

um Te

rpad

u10

0 A

para

tur

100

Apa

ratu

r10

0 A

para

tur

100

Apa

ratu

r10

0 A

para

tur

500

Apa

ratu

r

4Pe

ning

kata

n Pe

nget

ahua

n H

ukum

Apa

rat

dan

Mas

yara

kat

200

Mas

yara

kat

200

Mas

yara

kat

200

Mas

yara

kat

200

Mas

yara

kat

200

Mas

yara

kat

1.00

0 M

asya

raka

t

5Pr

ogra

m K

oord

inas

i Keb

ijaka

n Ke

seja

hter

aan

Sosi

al1

Jum

lah

kebi

jaka

n ke

seha

tan,

sos

ial d

an

pem

berd

ayaa

n ya

ng d

isus

un13

1313

1313

13

6Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

erja

sam

a A

ntar

daer

ah d

an

Luar

Neg

eri

1Ju

mla

h Ke

angg

otaa

n da

n Pa

rtis

ipas

i Dae

rah

Dal

am O

rgan

isas

i Int

erna

sion

al8

Kean

ggot

aan

Org

anis

asi

inte

rnas

iona

l9

Org

anis

asi

inte

rnas

iona

l10

Org

anis

asi

inte

rnas

iona

l10

Org

anis

asi

inte

rnas

iona

l11

Org

anis

asi

inte

rnas

iona

l11

Org

anis

asi

inte

rnas

iona

l

1 tu

an ru

mah

keg

iata

n in

tern

asio

nal

1 tu

an ru

mah

1

tuan

rum

ah

1 tu

an ru

mah

8 ev

ent i

nter

nasi

onal

10 e

vent

12

eve

nt

15 e

vent

l16

eve

nt

18 e

vent

2Ju

mla

h ke

rjasa

ma

Sis

ter C

ity 2

1 Si

ster

City

1 ca

lon

Sist

er C

ity

1 ca

lon

Sist

er C

ity

1 ca

lon

Sist

er C

ity

1 ca

lon

Sist

er C

ity1

calo

n Si

ster

City

Ja

kart

a m

emili

ki 2

4 Si

ster

City

9 is

u Ke

rjasa

ma

9 is

u 9

isu

9 is

u 9

isu

9 is

u

Tida

k ad

a pe

laks

anaa

n pr

ogra

m/K

egia

tan

2 ko

ta a

ktif

mel

aksa

naka

n pr

ogra

m

2 ko

ta a

ktif

mel

aksa

naka

n pr

ogra

m

3 ko

ta a

ktif

mel

aksa

naka

n pr

ogra

m

3 ko

ta a

ktif

mel

aksa

naka

n pr

ogra

m

4 ko

ta a

ktif

mel

aksa

naka

n pr

ogra

m

Sist

er C

ity Ja

kart

a ak

tif

seba

nyak

10

Kunj

unga

n Ke

8 S

iste

r City

Kunj

unga

n 4

Sis

ter

City

Kunj

unga

n 4

Sis

ter

City

Kunj

unga

n 4

Sis

ter

City

Kunj

unga

n 4

Sis

ter

City

Kunj

unga

n 4

Sis

ter

City

Men

ingk

atny

a hu

bung

an S

iste

r City

Ja

kart

a

pela

ksan

akan

pro

gram

In

tern

atio

nal Y

outh

Pr

ogra

m

Renc

ana

In

tern

atio

nal Y

outh

Pr

ogra

m D

aera

h Pr

ov. D

KI Ja

kart

a

20 p

eser

ta

25 p

eser

ta25

pes

erta

30

pes

erta

Te

rjalin

hub

unga

n pe

mud

a Ja

kart

a de

ngan

pe

mud

a in

tern

asio

nal

dan

prom

osi s

eni d

an

buda

ya Ja

kart

a

3Ke

sepa

kata

n 3

Bida

ng K

erja

sam

a de

ngan

da

erah

per

bata

san

Jaka

rta

mel

iput

i Bak

u M

utu

Air,

Tra

nspo

rtas

i dan

RTH

0M

OU

Perja

njia

n Ke

rjasa

ma

Dae

rah

7Pr

ogra

m K

oord

inas

i Keb

ijaka

n Pe

ndid

ikan

dan

O

lahr

aga

sert

a Pe

mbi

naan

Men

tal S

iritu

al1

Jum

lah

kebi

jaka

n Pe

ndid

ikan

, Ola

hrag

a da

n Pe

mud

a, P

erpu

stak

aan

dan

Kear

sipa

n ya

ng d

isus

un

44

44

44

2Pe

rsen

tase

Jam

aah

haji

yang

men

dapa

tkan

ta

mba

han

laya

nan

kate

ring,

tran

spor

tasi

, da

npos

ko k

eseh

atan

haj

i

100

(dar

i 820

0 ja

maa

h ha

ji)10

010

010

010

010

010

0

8Pr

ogra

m K

oord

inas

i Keb

ijaka

n Pr

asar

ana

dan

Sara

na

Kota

1Te

rlaks

anan

ya k

oord

inas

i yan

g in

tens

if da

n ef

ektif

10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

2Te

rsus

unny

a la

pora

n ha

sil p

elak

sana

an

kegi

atan

koo

rdin

asi

32 D

okum

en L

apor

an

Pela

ksan

aan

Koor

dina

si

(4 L

apor

an tr

iwul

an x

8

subb

ag)

32 D

okum

en

Lapo

ran

Pela

ksan

aan

Koor

dina

si (4

La

pora

n tr

iwul

an x

8

subb

ag)

32 D

okum

en

Lapo

ran

Pela

ksan

aan

Koor

dina

si (4

La

pora

n tr

iwul

an x

8

subb

ag)

32 D

okum

en

Lapo

ran

Pela

ksan

aan

Koor

dina

si (4

La

pora

n tr

iwul

an x

8

subb

ag)

32 D

okum

en

Lapo

ran

Pela

ksan

aan

Koor

dina

si (4

La

pora

n tr

iwul

an x

8

subb

ag)

32 D

okum

en

Lapo

ran

Pela

ksan

aan

Koor

dina

si (4

La

pora

n tr

iwul

an x

8

subb

ag)

3Te

rsed

iany

a da

ta y

ang

dipe

rluka

n da

lam

pe

rum

usan

keb

ijaka

n2

Buku

Har

ga S

atua

n Bi

dang

Jasa

Kon

stru

ksi

2 Bu

ku H

arga

Sa

tuan

Bid

ang

Jasa

Ko

nstr

uksi

2 Bu

ku H

arga

Sa

tuan

Bid

ang

Jasa

Ko

nstr

uksi

2 Bu

ku H

arga

Sa

tuan

Bid

ang

Jasa

Ko

nstr

uksi

2 Bu

ku H

arga

Sa

tuan

Bid

ang

Jasa

Ko

nstr

uksi

2 Bu

ku H

arga

Sa

tuan

Bid

ang

Jasa

Ko

nstr

uksi

10 B

uku

Har

ga S

atua

n Bi

dang

Jasa

Kon

stru

ksi

4Ju

mla

h Iz

in U

saha

Jasa

Kon

stru

ksi (

IUJK

) ya

ng te

rbit

2262

IUJK

600

IUJK

600

IUJK

600

IUJK

600

IUJK

600

IUJK

3000

IUJK

9Pr

ogra

m K

oord

inas

i Keb

ijaka

n Ta

ta R

uang

dan

Li

ngku

ngan

Hid

up1

Terla

ksan

anya

koo

rdin

asi y

ang

inte

nsif

dan

efek

tif10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

2Te

rsus

unny

a la

pora

n ha

sil p

elak

sana

an

kegi

atan

koo

rdin

asi

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

3Te

rkum

pul d

an te

rola

hnya

dat

a ya

ng

dipe

rluka

n da

lam

per

umus

an k

ebija

kan

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

4Te

rsus

unny

a la

pora

n ha

sil m

onito

ring

pela

ksan

aan

kebi

jaka

n bi

dang

tata

ruan

g da

n lin

gkun

gan

hidu

p

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

10Pr

ogra

m A

dmin

istr

asi U

mum

dan

Ker

umah

tang

gaan

D

aera

h1

Pers

enta

se B

erku

rang

nya

kelu

han

terh

adap

pe

laya

nan

kebe

rsih

an, A

C, a

ir, li

ft d

an la

mpu

pe

nera

ngan

kan

tor.

25%

20%

20%

20%

10%

0%0%

2La

ma

Peny

eles

aian

tikn

et n

aska

h di

nas

yang

dita

ndat

anga

ni G

uber

nur,

Wag

ub

dan

Sekd

a

2 ha

ri2

hari

2 ha

ri2

hari

1 ha

ri1

hari

1 ha

ri

3pe

rsen

tase

Men

urun

nya

kasu

s tin

dak

krim

inal

25%

20%

20%

20%

10%

0%0%

11Pr

ogra

m P

enat

aan

Kele

mba

gaan

, Ket

atal

aksa

naan

dan

SD

M A

para

tur

1Te

rlaks

anan

ya p

enat

aan

kele

mba

gaan

pe

rang

kat d

aera

h pe

mer

inta

h D

KI Ja

kart

aPe

rda

Org

anis

asi

Pera

ngka

t Dae

rah

Perg

ub O

rgan

isas

i Pe

rang

kat D

aera

hEv

alua

si

Kele

mba

gaan

pe

rang

kat D

aera

h

2Te

rlaks

anan

ya P

enat

aan

Kele

mba

gaan

pe

laya

nan

Publ

ikPe

rda

Pela

yana

n te

rpad

u 1

pint

uIm

plem

enta

si

pela

yana

n te

rpad

uEv

alua

si P

elay

anan

te

rpad

u

3Te

rtat

anya

per

ingk

at ja

bata

n, k

elas

jaba

tan

dan

harg

a ja

bata

nEv

alua

si Ja

bata

n

12Pr

ogra

m K

epro

toko

lan

dan

Adm

inis

tras

i Pim

pina

n D

aera

h1

Terla

ksan

anya

Akt

ifita

s Ke

prot

okol

an d

aera

hPe

laks

anaa

n Ke

prot

okol

an D

aera

h10

00 a

cara

1100

aca

ra12

00 a

cara

1300

aca

ra14

00 a

cara

1400

aca

ra

Pela

yana

n Ta

mu

Dae

rah

1.00

0 Ag

enda

1.10

0 Ag

enda

1.20

0 Ag

enda

1.30

0 Ag

enda

1.40

0 Ag

enda

1.40

0 Ag

enda

Ope

rasi

onal

TU

Pim

pina

n (G

ub, W

agub

, Se

kda,

D

eput

i Gub

, Asi

sten

Se

kda

dan

Asi

sten

D

eput

i)

100%

TL

Sura

t G

ub/ W

agub

/Se

kda/

Dep

uti

100%

TL

Sura

t G

ub/ W

agub

/Se

kda/

Dep

uti

100%

TL

Sura

t G

ub/ W

agub

/Se

kda/

Dep

uti

100%

TL

Sura

t G

ub/ W

agub

/Se

kda/

Dep

uti

100%

TL

Sura

t G

ub/ W

agub

/Se

kda/

Dep

uti

100%

TL

Sura

t Gub

/ W

agub

/Sek

da/D

eput

i

13Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Lem

baga

Per

wak

ilan

Raky

at D

aera

h1

Jum

lah

Rape

rda

yang

difa

silit

asi

pem

baha

sann

ya8

Rape

rda

22 R

aper

da10

Rap

erda

15 R

aper

da20

Rap

erda

20 R

aper

da

2Ju

mla

h Fa

silit

asi p

elak

sana

an R

eses

DPR

D3

kali

Rese

s3

kali

Rese

s3

kali

Rese

s3

kali

Rese

s3

kali

Rese

s3

kali

Rese

s

3Ju

mla

h Fa

silit

asi P

elak

sana

an P

ansu

s D

PRD

6 Pe

mba

hasa

n Pa

nsus

8 Pe

mba

hasa

n Pa

nsus

7 Pe

mba

hasa

n Pa

nsus

7 Pe

mba

hasa

n Pa

nsus

7 Pe

mba

hasa

n Pa

nsus

7 Pe

mba

hasa

n Pa

nsus

4Fa

silit

asi P

enin

gkat

an K

apas

itas

Pim

pina

n da

n A

nggo

ta D

PRD

94 o

rang

94 o

rang

106

oran

g10

6 or

ang

106

oran

g10

6 or

ang

48%

60%

70%

80%

90%

100%

100%

14Pr

ogra

m K

oord

inas

i Per

ekon

omia

n Ko

ta/K

abup

aten

1Te

rlaks

anan

ya k

oord

inas

i pen

ataa

n lo

kasi

us

aha

kaki

lim

aJP

45

Loka

si s

emen

tara

JP 6

Lok

asi b

inaa

nJP

6 L

okas

i bin

aan

JP 6

Lok

asi b

inaa

nJP

6 L

okas

i bin

aan

JP 6

Lok

asi b

inaa

nJP

30

Loka

si s

emen

tara

JU 3

3 Lo

kasi

JU 4

Lok

asi

JU 4

Lok

asi

JU 4

Lok

asi

JU 4

Lok

asi

JU 4

Lok

asi

JU 2

0 Lo

kasi

JB 2

2 Lo

kasi

JB 3

Lok

asi

JB 3

Lok

asi

JB 3

Lok

asi

JB 3

Lok

asi

JB 3

Lok

asi

JB 1

5 Lo

kasi

JS 1

7 Lo

kasi

JS 3

Lok

asi

JS 3

Lok

asi

JS 3

Lok

asi

JS 3

Lok

asi

JS 3

Lok

asi

JS 1

5 Lo

kasi

JT 4

8 Lo

kasi

JT 6

Lok

asi

JT 6

Lok

asi

JT 6

Lok

asi

JT 6

Lok

asi

JT 6

Lok

asi

JT 3

0 Lo

kasi

15Pr

ogra

m K

oord

inas

i Tat

a Pe

mer

inta

han

Kota

/Ka

bupa

ten

1Te

rlaks

anan

ya p

embi

naan

Lem

baga

ke

mas

yara

kata

nJP

4.6

68 R

T, 3

94 R

W, 3

94

LMK,

44

Kara

ng T

arun

aJP

4.6

68 R

T, 3

94

RW, 3

94 L

MK,

44

Kara

ng T

arun

a

JP 4

.668

RT,

394

RW

, 394

LM

K, 4

4 Ka

rang

Tar

una

JP 4

.668

RT,

394

RW

, 394

LM

K, 4

4 Ka

rang

Tar

una

JP 4

.668

RT,

394

RW

, 394

LM

K, 4

4 Ka

rang

Tar

una

JP 4

.668

RT,

394

RW

, 394

LM

K, 4

4 Ka

rang

Tar

una

JP 4

.668

RT,

394

RW

, 394

LM

K, 4

4 Ka

rang

Tar

una

JU 5

.027

RT,

431

RW

, 431

LM

K, 3

1 Ka

rang

Tar

una

JU 5

.027

RT,

431

RW

, 431

LM

K, 3

1 Ka

rang

Tar

una

JU 5

.027

RT,

431

RW

, 431

LM

K, 3

1 Ka

rang

Tar

una

JU 5

.027

RT,

431

RW

, 431

LM

K, 3

1 Ka

rang

Tar

una

JU 5

.027

RT,

431

RW

, 431

LM

K, 3

1 Ka

rang

Tar

una

JU 5

.027

RT,

431

RW

, 431

LM

K, 3

1 Ka

rang

Tar

una

JU 5

.027

RT,

431

RW

, 431

LM

K, 3

1 Ka

rang

Tar

una

JB 6

.389

RT,

579

RW

, 579

LM

K, 5

6 Ka

rang

Tar

una

JB 6

.389

RT,

579

RW

, 579

LM

K, 5

6 Ka

rang

Tar

una

JB 6

.389

RT,

579

RW

, 579

LM

K, 5

6 Ka

rang

Tar

una

JB 6

.389

RT,

579

RW

, 579

LM

K, 5

6 Ka

rang

Tar

una

JB 6

.389

RT,

579

RW

, 579

LM

K, 5

6 Ka

rang

Tar

una

JB 6

.389

RT,

579

RW

, 579

LM

K, 5

6 Ka

rang

Tar

una

JB 6

.389

RT,

579

RW

, 579

LM

K, 5

6 Ka

rang

Tar

una

317

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

JS 6

.094

RT,

576

RW

, 576

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JS 6

.094

RT,

576

RW

, 576

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JS 6

.094

RT,

576

RW

, 576

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JS 6

.094

RT,

576

RW

, 576

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JS 6

.094

RT,

576

RW

, 576

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JS 6

.094

RT,

576

RW

, 576

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JS 6

.094

RT,

576

RW

, 576

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JT 7

.881

RT,

699

RW

, 699

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JT 7

.881

RT,

699

RW

, 699

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JT 7

.881

RT,

699

RW

, 699

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JT 7

.881

RT,

699

RW

, 699

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JT 7

.881

RT,

699

RW

, 699

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JT 7

.881

RT,

699

RW

, 699

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

JT 7

.881

RT,

699

RW

, 699

LM

K, 6

5 Ka

rang

Tar

una

P 10

00 1

16 R

T, 2

4 RW

, 24

LMK,

6 K

aran

g Ta

runa

P 10

00 1

16 R

T,

24 R

W, 2

4 LM

K, 6

Ka

rang

Tar

una

P 10

00 1

16 R

T,

24 R

W, 2

4 LM

K, 6

Ka

rang

Tar

una

P 10

00 1

16 R

T,

24 R

W, 2

4 LM

K, 6

Ka

rang

Tar

una

P 10

00 1

16 R

T,

24 R

W, 2

4 LM

K, 6

Ka

rang

Tar

una

P 10

00 1

16 R

T,

24 R

W, 2

4 LM

K, 6

Ka

rang

Tar

una

P 10

00 1

16 R

T, 2

4 RW

, 24

LMK,

6 K

aran

g Ta

runa

16Pr

ogra

m P

enin

gkat

an B

antu

an &

Kes

adar

an H

ukum

da

n H

ak A

sasi

Man

usia

Kot

a/Ka

bupa

ten

1Pe

nyul

uhan

Huk

um Te

rpad

u55

0 or

ang

550

oran

g55

0 or

ang

550

oran

g55

0 or

ang

2.65

0 or

ang

2Pe

ning

kata

n Pe

nget

ahua

n H

ukum

Apa

rat

dan

Mas

yara

kat

550

oran

g55

0 or

ang

550

oran

g55

0 or

ang

550

oran

g2.

650

oran

g

3Pe

nang

anan

Per

kara

di P

enga

dila

n tin

gkat

ko

ta/k

ab25

per

kara

25 p

erka

ra25

per

kara

25 p

erka

ra25

per

kara

125

perk

ara

17Pr

ogra

m K

oord

inas

i Kes

ejah

tera

an S

osia

l Kot

a/Ka

bupa

ten

1Ko

ordi

nasi

Pel

aksa

naan

Kot

a/ka

b Se

hat

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

2Ko

ordi

nasi

Pen

angg

ulan

gan

Kem

iski

nan

Kota

/kab

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

18Pr

ogra

m K

oord

inas

i Pen

didi

kan

dan

Men

tal S

pirit

ual

Kota

/Kab

upat

en1

Koor

dina

si p

elak

sana

an B

OP

dan

BOS

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

19Pr

ogra

m K

oord

inas

i Pra

sara

na d

an S

aran

a Ko

ta/

Kabu

pate

n1

Koor

dina

si P

emel

ihar

aan

Sara

na d

an

Pras

aran

a Ko

ta10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

20Pr

ogra

m K

oord

inas

i Tat

a Ru

ang

dan

Ling

kung

an H

idup

Ko

ta/K

abup

aten

1Ko

ordi

nasi

Pel

aksa

naan

Keb

ijaka

n Ta

ta

Ruan

g da

n Li

ngku

ngan

Hid

up K

ota/

Kab

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

21Pr

ogra

m A

dmin

istr

asi U

mum

dan

Kep

roto

kola

n Ko

ta/

Kabu

pate

n1

Terla

ksan

anya

Kep

roto

kola

n Ta

mu

Kota

/Kab

01.

050

acar

a1.

050

acar

a1.

050

acar

a1.

050

acar

a1.

050

acar

a1.

050

acar

a

22Pr

ogra

m P

enat

aan

dan

Peng

elol

aan

Keta

tala

ksan

aan

Kota

/Kab

upat

en1

Jum

lah

Jeni

s Pe

rizin

an y

ang

dila

yani

74 je

nis

74 je

nis

74 je

nis

2Be

rfun

gsin

ya s

iste

m in

form

asi p

elay

anan

pu

blik

di P

TSP

1) S

iste

m Ja

ringa

n Lo

kal

2) M

asih

ber

sifa

t “ka

ntor

po

s”

3) 3

.017

Pem

ohon

4)

Tin

gkat

kep

uasa

n m

asya

raka

t 79,

73%

1) S

iste

m Ja

ringa

n O

nlin

e 2)

Bad

an P

eriji

nan

Terp

adu

3) >

10.

000

pem

ohon

pe

rizin

an

4)

Tin

gkat

ke

puas

an 1

00%

23Pr

ogra

m P

emba

ngun

an G

edun

g Ka

ntor

Kec

amat

an

dan

Kelu

raha

n1

Jum

lah

Kant

or L

urah

yan

g m

emen

uhi

stan

dar

206

min

imal

28

min

imal

6m

inim

al 6

min

imal

6m

inim

al 6

267

2Ju

mla

h Ka

ntor

Cam

at y

ang

mem

enuh

i st

anda

r30

122

44

24Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Korp

ri1

Terb

entu

knya

DP

Korp

ri Ti

ngka

t SKP

D/

UKP

D d

an B

UM

D1

Prov

insi

dan

5 W

ilaya

h Ko

ta d

an 1

Kab

( D

P te

rben

tuk)

RSU

D d

an R

SKD

, BU

MD

selu

ruh

SKPD

/U

KPD

Pro

vins

i dan

Ko

ta/K

ab

2Pe

nyal

uran

Uan

g D

uka

dan

Waf

at B

agi

Pens

iuna

n10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

3Ju

mla

h A

nggo

ta y

ang

mem

pero

leh

pela

yana

n/ko

nsul

tasi

huk

um10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

25Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Pem

erin

taha

n Ke

cam

atan

1Te

rlaks

anan

ya K

ewen

anga

n Ca

mat

ses

uai

deng

an k

eten

tuan

8 ke

wen

anga

n8

kew

enan

gan

8 ke

wen

anga

n8

kew

enan

gan

8 ke

wen

anga

n8

kew

enan

gan

8 ke

wen

anga

n

2In

tegr

itas

pela

yana

n pu

blik

7.6

7.9

8.2

8.4

8.7

99

26Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Pem

erin

taha

n Ke

lura

han

1Te

rlaks

anan

ya K

ewen

anga

n Lu

rah

sesu

ai

deng

an k

eten

tuan

5 ke

wen

anga

n5

kew

enan

gan

5 ke

wen

anga

n5

kew

enan

gan

5 ke

wen

anga

n5

kew

enan

gan

5 ke

wen

anga

n

2In

tegr

itas

pela

yana

n pu

blik

7.6

7.9

8.2

8.4

8.7

99

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

27Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

enga

was

an P

enye

leng

gara

an

Pem

erin

taha

n D

aera

h1

Peni

ngka

tan

Inde

ks P

erse

psi K

orup

si (I

PK)

3.4

3.5

3.8

3.8

44.

14.

1

2Te

rinte

gras

inya

sis

tem

info

rmas

i pe

renc

anaa

n, s

iste

m in

form

asi p

enge

lola

an

keua

ngan

dae

rah

dan

sist

em in

form

asi

peng

awas

an p

elak

sana

an p

emba

ngun

an

0pe

ngem

bang

an

sist

em in

form

asi

peng

awas

an

dan

pela

ksan

aan

pem

bang

unan

ya

ng te

rinte

gras

i de

ngan

sis

tem

in

form

asi

pere

ncan

aan

dan

sist

em in

form

asi

peng

elol

aan

keua

ngan

28Pr

ogra

m P

enan

gana

n Pe

ngad

uan

Mas

yara

kat (

Kasu

s/Kh

usus

)1

Ting

kat P

enye

lesa

ian

Kasu

s Pe

ngad

uan

M

asya

raka

t75

.70%

78%

80%

80%

80%

85%

85%

29Pr

ogra

m P

engu

atan

Aku

ntab

ilita

s Ki

nerja

1Pe

ning

kata

n pe

nila

ian/

Pred

ikat

LA

KIP

CCCC

BB

BBA

A

2O

pini

Keu

anga

n D

aera

hW

TPW

TPW

TPW

TPW

TPW

TPW

TP

3Pe

nera

pan

Zona

Inte

grita

s Pe

mpr

ov D

KI

Jaka

rta

Z.I

WBK

(1 S

KPD

)W

BK (1

SKP

D)

WBK

(1 S

KPD

)W

BK (2

SKP

D)

WBK

(2 S

KPD

) & W

BBM

30Pr

ogra

m P

erce

pata

n Pe

nyel

esai

an T

inda

k la

njut

has

il pe

ngaw

asan

/ Pe

mer

iksa

an1

Pros

enta

se A

dmin

istr

asi/J

umla

h re

kom

enda

si h

asil

peng

awas

an/

pem

erik

saan

yan

g te

lah

sele

sai

ditin

dakl

anju

ti

78%

79%

80%

81%

82%

83%

95%

31Pr

ogra

m K

ebija

kan

Peng

elol

aan

Keua

ngan

dan

Ase

t D

aera

h1

Jum

lah

pera

tura

n/re

gula

si y

ang

men

dasa

ri Pe

ngel

olaa

n Ke

uang

an d

an A

set D

aera

h40

2121

2121

2114

5

32Pr

ogra

m P

enge

lola

an d

an P

enat

aan

Ase

t Dae

rah

1Pe

rsen

tase

Ase

t Dae

rah

yang

terid

entifi

kasi

da

n te

rcat

at4.

386

Bid

21.6

71.6

40 M

210

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

2Ju

mla

h bu

kti k

epem

ilika

n as

et b

erup

a se

rtifi

kat

tana

h da

n ba

ngun

an2.

469

Bid

9.80

3.32

2 M

210

0 Bi

d10

0 Bi

d10

0 Bi

d10

0 Bi

d10

0 Bi

d2.

969

Bid

3Ju

mla

h G

edun

g/ba

ngun

an d

an a

set

berg

erak

lain

nya

yang

dia

sura

nsik

an88

6 KD

O, 1

.000

Ged

ung

1,0

00

1,0

00

1,0

00

1,0

00

1,0

00

1,0

00

4Pe

rsen

tase

per

oleh

an d

ari h

asil

peng

elol

aan

aset

dae

rah

71.5

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

33Pr

ogra

m P

enin

gkat

an d

an P

enge

mba

ngan

Pen

gelo

laan

Ke

uang

an D

aera

h1

Pers

enta

se d

okum

en A

PBD

yan

g te

pat

wak

tu10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

2O

pini

Lap

oran

Keu

anga

n D

aera

hW

TPW

TPW

TPW

TPW

TPW

TPW

TP

3pe

rsen

tase

pen

erim

aan

dari

sum

ber-

sum

ber p

enda

pata

n da

erah

10

5.83

100%

100%

100%

100%

100%

100%

34Pr

ogra

m P

enge

lola

an A

ngga

ran

Peja

bat P

enat

ausa

haan

Ke

uang

an D

aera

h1

Pers

enta

se d

ana

hiba

h, b

antu

an s

osia

l dan

ba

ntua

n ke

uang

an y

ang

ters

erap

95%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

2Pe

rsen

tase

pem

baya

ran

utan

g da

n bu

nga

pinj

aman

yan

g te

pat w

aktu

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

3Ju

mla

h Pe

nyer

taan

Mod

al P

emer

inta

h ke

BU

MD

5,8

T4,

95 T

168

M85

M85

M85

M11

,173

T

35Pr

ogra

m S

iste

m In

form

asi d

an Te

knol

ogi P

ajak

Dae

rah

1Ju

mla

h w

ajib

paj

ak y

ang

tran

saks

inya

dap

at

dim

onito

r sec

ara

onlin

e80

0 6

,500

1

1,50

0 1

2,50

0 1

3,50

0 1

4,35

5 1

4,35

5

2Ju

mla

h si

stem

yan

g be

rope

rasi

sec

ara

optim

al3

4

5

7

9

10

10

sist

em je

nis

paja

k

36Pr

ogra

m P

eren

cana

an d

an P

enge

mba

ngan

Paj

ak

Dae

rah

1Ju

mla

h pe

nerim

aan

asli

daer

ah d

ari s

ekto

r pa

jak

daer

ah16

,5 T

riliu

n Ru

piah

21,9

18 T

riliu

n28

,457

Tril

iun

33,7

08 T

riliu

n40

Tril

iun

47,7

50 T

riliu

n47

,750

Tril

iun

2Pe

rsen

tase

kes

esua

ian

renc

ana

deng

an

penc

apai

an ta

rget

sel

uruh

jeni

s pa

jak

107%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

319

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

3Ju

mla

h St

anda

rt O

pera

tion

Proc

edur

e (S

OP)

ya

ng te

rsed

ia d

alam

pro

ses

pem

ungu

tan

paja

k da

erah

5062

7080

9010

010

0

37Pr

ogra

m P

embi

naan

, Pen

gend

alia

n da

n M

onito

ring

Paja

k D

aera

h1

Jeni

s pa

jak

yang

term

onito

r dan

tere

valu

asi

seca

ra o

ptim

al13

1313

1313

1313

jeni

s pa

jak

38Pr

ogra

m P

enyu

suna

n Re

gula

si, P

enyu

luha

n da

n Se

ngke

ta H

ukum

Paj

ak D

aera

h1

Jum

lah

pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

te

ntan

g pe

rpaj

akan

dae

rah

yang

dis

usun

da

n di

teta

pkan

8 pe

ratu

ran

9 pe

ratu

ran

9 pe

ratu

ran

10 p

erat

uran

12 p

erat

uran

13 p

erat

uran

61 p

erat

uran

2Ju

mla

h pe

ratu

ran

paja

k da

erah

yan

g te

rsos

ialis

asik

an12

Per

atur

an12

Per

atur

an13

Per

atur

an13

Per

atur

an13

Per

atur

an13

Per

atur

an13

Per

atur

an

3Pe

rsen

tase

kas

us p

erpa

jaka

n da

erah

yan

g te

rsel

esai

kan

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

4Pe

rsen

tase

pen

anga

nan

kebe

rata

n,

peng

uran

gan,

ker

inga

nan,

pen

ghap

usan

, da

n ke

bera

tan

paja

k da

erah

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

39Pr

ogra

m P

elay

anan

Paj

ak D

aera

h1

Jum

lah

jeni

s pa

jak

yang

men

capa

i tar

get

7 da

ri 11

jeni

s pa

jak

daer

ah8

dari

12 je

nis

paja

k da

erah

10 d

ari 1

3 je

nis

paja

k da

erah

11 d

ari 1

3 je

nis

paja

k da

erah

12 d

ari 1

3 je

nis

paja

k da

erah

13 d

ari 1

3 je

nis

paja

k da

erah

13 d

ari 1

3 je

nis

paja

k da

erah

2Ju

mla

h ge

dung

laya

nan

paja

k m

andi

ri ya

ng

ters

edia

belu

m m

andi

ri/m

asih

m

enum

pang

215

2535

4343

ged

ung

UPP

D

Man

diri

3Ju

mla

h un

it p

elay

anan

paj

ak y

ang

mem

pero

leh

ISO

belu

m m

enda

pat I

SO0

510

1520

20 u

nit p

elay

anan

paj

ak

daer

ah

4Ju

mla

h U

nit p

elay

anan

paj

ak y

ang

bero

pera

si s

esua

i sta

ndar

laya

nan

5858

5858

5858

58 u

nit p

elay

anan

paj

ak

40Pr

ogra

m P

enat

aan

Sist

em M

anaj

emen

SD

M A

para

tur

1Te

rpen

uhin

ya S

DM

apa

ratu

r mel

alui

sis

tem

e-

recr

uitm

ent b

erba

sis

CAT

(Com

pute

r As

sist

ed Te

st) s

esua

i for

mas

i jab

atan

02.

000

oran

g2.

000

oran

g2.

000

oran

g2.

000

oran

g2.

000

oran

g10

.000

ora

ng

2Te

rsed

iany

a si

stem

pro

mos

i dan

mut

asi

pega

wai

sec

ara

terb

uka

0lu

rah

dan

cam

ates

elon

II te

rten

tuKe

pala

Pus

kesm

aslu

rah,

cam

at d

an

esel

on te

rten

tu e

selo

n te

rten

tulu

rah,

cam

at d

an e

selo

n te

rten

tu

41Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

esej

ahte

raan

Peg

awai

1Ju

mla

h Pe

gaw

ai Y

ang

men

erim

a Pe

ngha

rgaa

n45

ora

ng30

ora

ng35

ora

ng40

ora

ng45

ora

ng50

ora

ng

2Te

rsel

engg

aran

ya M

onito

ring

dan

Eval

uasi

Ke

bija

kan

TKD

2 ka

jian

1 ka

jian

3 ka

jian

3 ka

jian

3 ka

jian

3 ka

jian

70 S

KPD

/UKP

D80

SKP

D/U

KPD

80 S

KPD

/UKP

D80

SKP

D/U

KPD

80 S

KPD

/UKP

D80

SKP

D/U

KPD

3Ju

mla

h Pe

nsiu

n Ya

ng Te

pat W

aktu

dan

Te

pat B

ayar

3763

ora

ng40

00 o

rang

4001

ora

ng37

96 o

rang

3741

ora

ng37

28 o

rang

42Pr

ogra

m P

endi

dika

n da

n Pe

latih

an1

Jum

lah

Pega

wai

yan

g m

enin

gkat

ko

mpe

tens

inya

di B

idan

g Pe

ngel

olaa

n Ke

uang

an,

Bara

ng d

an Ja

sa

Verifi

kasi

(120

Ora

ng),

90 o

rang

90 o

rang

90 o

rang

90 o

rang

90 o

rang

Dik

lat P

enge

lola

an d

an

Pela

pora

n Ke

uang

an

Dae

rah

(60

Ora

ng)

60 o

rang

60 o

rang

60 o

rang

60 o

rang

60 o

rang

Peng

elol

aan

Bara

ng

Dae

rah

(60

Ora

ng)

60 o

rang

120

oran

g12

0 or

ang

120

oran

g12

0 or

ang

2Ju

mla

h Pe

gaw

ai y

ang

men

ingk

at je

njan

g pe

ndid

ikan

form

alny

aPe

ngiri

man

Peg

awai

Tu

gas

Bela

jar D

N d

an L

N13

1 O

rang

130

Ora

ng13

0 O

rang

130

Ora

ng13

0 O

rang

3Ju

mla

h Pe

gaw

ai y

ang

men

ingk

at

kom

peta

nsin

ya d

i bid

ang

Man

ajer

ial d

an

Um

um

Man

ajem

en S

ekol

ah (9

0 O

rang

)90

ora

ng30

0 O

rang

300

Ora

ng30

0 O

rang

300

Ora

ng

SPIP

(60

Ora

ng)

75 O

rang

90 O

rang

90 O

rang

90 O

rang

90 O

rang

PPN

S (0

)30

Ora

ng12

0 O

rang

120

Ora

ng12

0 O

rang

120

Ora

ng

Peng

awas

Sek

olah

( 30

O

rang

)75

Ora

ng75

Ora

ng75

Ora

ng75

Ora

ng75

Ora

ng

Dik

lat K

epem

impi

nan

(343

)61

0 O

rang

758

Ora

ng75

8 O

rang

758

Ora

ng75

8 O

rang

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

Man

ajem

en

Pem

bang

unan

dan

Pe

renc

anaa

n (7

5 O

rang

)

100

Ora

ng10

0 O

rang

100

Ora

ng60

ora

ng60

ora

ng

4Ju

mla

h pe

gaw

ai y

ang

men

giku

ti pe

ning

kata

n pe

laya

nan

publ

ik0

100

500

500

300

300

1,70

0

5In

tegr

itas

pela

yana

n pu

blik

7.6

7.9

8.2

8.4

8.4

99

43Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Peny

elen

ggar

aan

Dik

lat

1Te

rsed

iany

a sa

rana

dan

pra

sara

na d

ikla

t (g

edun

g da

n fa

silit

as p

endu

kung

)Ke

lem

baga

an D

ikla

t se

baga

i Cen

ter o

f Exc

elle

ntst

rukt

ur o

rgan

isas

i (s

atua

n bi

aya,

pe

dom

an d

ikla

t)

= 10

0%

Prog

ram

dik

lat

(kur

ikul

um d

ll)SD

M (p

enge

lola

&

WI)

Peng

adaa

n Sa

rana

Pe

mbe

laja

ran

Sara

na D

ikla

t 75%

Sara

na D

ikla

t 100

%

2A

kred

itasi

Pen

gelo

laan

Dik

lat

1. S

ertifi

kasi

mat

a aj

ar W

I da

n Pe

ngel

ola

Dik

lat

2 m

ata

ajar

39 m

ata

ajar

30 m

ata

ajar

30 m

ata

ajar

30 m

ata

ajar

2. S

ertifi

kasi

Pro

gram

1 pr

ogra

m (r

e ak

redi

tasi

bar

jas)

3 pr

ogra

m (P

im 3

, 4,

Pra

jaba

t)

4 pr

ogra

m (r

e ak

redi

tasi

bar

jas,

dan

Pim

)

3. S

ertifi

kasi

Pes

erta

Dik

lat

TOT

Caw

id 3

0 or

ang

dan

TOT

Khus

us 3

0 or

ang

(mat

a aj

ar)

TOT

Khus

us 3

0 or

ang

(mat

a aj

ar)

3Pe

ngel

olaa

n be

rbas

is IC

T1.

Pela

yana

n Si

stem

In

form

asi K

edik

lata

n0.

751

2. P

enda

ftar

an O

nlin

e be

rbas

is w

eb0.

51

3. E

-Lea

rnin

g da

n D

ista

nce

Lear

ning

01

Prog

ram

Dik

lat

2 Pr

ogra

m D

ikla

t3

Prog

ram

Dik

lat

5 Pr

ogra

m D

ikla

t

4. C

ompu

ter A

sesm

ent

Tes (

CAT)

25%

50%

75%

100%

44Pr

ogra

m P

enin

gkat

an D

isip

lin d

an K

iner

ja A

para

tur

1Te

rlaks

anan

ya p

enila

ian

kine

rja s

ecar

a ob

jekt

if ba

gi p

egaw

ai P

emda

DKI

Jaka

rta

0uj

i cob

a si

stem

sa

sara

n ki

nerja

pe

gaw

ai (S

KP)

impl

emen

tasi

dan

ev

alua

si s

iste

m

sasa

ran

kine

rja

pega

wai

(SKP

)

peny

empu

rnaa

n Si

stem

Pen

guku

ran

Kine

rja P

egaw

ai

45Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

apas

itas

Sum

ber D

aya

Apa

ratu

r1

Jum

lah

pega

wai

Pem

da D

KI y

ang

men

giku

ti se

leks

i pro

gram

tuga

s be

laja

r 16

0 or

ang

200

oran

g25

0 or

ang

300

oran

g40

0 or

ang

500

oran

g

2 Ju

mla

h Pe

gaw

ai y

ang

ditin

gkat

kan

kom

pete

nsi J

abat

an m

elal

ui k

onse

ling

300

oran

g28

5 or

ang

500

oran

g50

0 or

ang

500

oran

g50

0 or

ang

3Te

rsed

iany

a da

ta p

otre

t dan

pet

a ko

mpe

tens

i dar

i pej

abat

/peg

awai

di

lingk

unga

n Pe

mpr

ov D

KI Ja

kart

a

952

oran

g63

3 or

ang

1000

ora

ng50

0 or

ang

10.0

00 o

rang

10.0

00 o

rang

2 pa

ket p

eta

kom

pete

nsi

peja

bat/

peg

awai

pe

mpr

ov D

KI

1 pe

ta k

ompe

tens

i pe

jaba

t dan

pe

gaw

ai p

oten

sial

1 pe

ta k

ompe

tens

i se

luru

h pe

gaw

ai1

peta

keb

utuh

an

peng

emba

ngan

ko

mpe

tens

i

1 pe

ta k

arir/

kade

risas

i pej

abat

be

rdas

arka

n pe

ta

kom

pete

nsi

1 pe

ta k

ebut

uhan

pe

gaw

ai

berd

asar

kan

kom

pete

nsi

4Pe

rsen

tase

Jaba

tan

stru

ktur

al y

ang

mem

enuh

i sta

ndar

kom

pete

nsi

05%

10%

15%

20%

25%

25%

46Pr

ogra

m P

embi

naan

dan

Pen

gem

bang

an A

para

tur

1Ju

mla

h Ru

mpu

n ja

bata

n Fu

ngsi

onal

yan

g di

bina

4 Ru

mpu

n Ja

bata

n Fu

ngsi

onal

5 Ru

mpu

n Ja

bata

n Fu

ngsi

onal

3 Ru

mpu

n Ja

bata

n Fu

ngsi

onal

3 Ru

mpu

n Ja

bata

n Fu

ngsi

onal

3 Ru

mpu

n Ja

bata

n Fu

ngsi

onal

3 Ru

mpu

n Ja

bata

n Fu

ngsi

onal

47Pr

ogra

m P

engu

rang

an R

esik

o Be

ncan

a da

n Ke

siap

siag

aan

Pra

Benc

ana

1Ju

mla

h Si

stem

Per

inga

tan

Din

i13

pin

tu a

ir10

loka

si

2ju

mla

h P

enet

apan

kaw

asan

eva

kuas

i be

ncan

a m

inim

al b

erda

ya ta

mpu

ng 1

00

peng

ungs

i den

gan

luas

min

imal

1.0

00 M

2

030

7 tit

ik lo

kasi

3Te

rsed

iany

a G

udan

g Bu

ffer S

tock

01

loka

si2

loka

si3

loka

si

4Ju

mla

h Ta

runa

Sia

ga B

enca

na (T

agan

a)

1.86

3 or

ang

2.05

0 or

ang

2.23

7 or

ang

2.42

4 or

ang

2.61

1 or

ang

2.79

8 or

ang

2.79

8 or

ang

321

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

48Pr

ogra

m T

inda

kan

Keda

rura

tan

Pada

Saa

t Ben

cana

dan

Pa

sca

Benc

ana

1M

enin

gkat

nya

kapa

sita

s di

strib

usi l

ogis

tik0

3 lo

kasi

49Pr

ogra

m P

enge

lola

an S

aran

a In

form

atik

a, D

ata

dan

Info

rmas

i Pel

apor

an B

enca

na1

Inte

gras

i Sis

tem

Per

inga

tan

dini

(ban

jir,

keba

kara

n, p

uttin

g be

liung

, gem

pa,c

uaca

ek

stre

m, w

abah

pen

yaki

t)

sist

em p

erin

gata

n be

ncan

a ba

njir

(pin

tu a

ir)si

stem

per

inga

tan

dini

keb

akar

an d

an

cuac

a ek

ster

em

sist

em p

erin

gata

n di

ni p

uttin

g be

liung

, gem

pa

dan

wab

ah

peny

akit

Pusd

alop

s20

%40

%70

%10

0%

50Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

ence

gaha

n Ke

baka

ran

1Ju

mla

h ba

ngun

an y

ang

mem

enuh

i se

rtifi

kat k

esel

amat

an k

ebak

aran

22

024

2 ge

dung

264

gedu

ng28

6 ge

dung

308

gedu

ng33

0 ge

dung

2Ju

mla

h Si

stem

Ket

ahan

an K

ebak

aran

Li

ngku

ngan

(SKK

L) d

i wila

yah

raw

an

keba

kara

n

510

1520

2530

30

3Ju

mla

h ke

baka

ran

dini

yan

g da

pat d

iata

si

mas

yara

kat

5055

6065

7075

75

51Pr

ogra

m P

enan

ggul

anga

n Ke

baka

ran

1Ca

kupa

n pe

laya

nan

benc

ana

keba

kara

n (N

asio

nal 2

,5km

)ra

dius

2 k

mra

dius

1.7

5 km

radi

us 1

.50

kmra

dius

1.5

0 km

radi

us 1

.50

kmra

dius

1.5

0 km

90%

2 T

ingk

at w

aktu

tang

gap

keba

kara

n (re

spon

se

time)

15

men

it76

,87%

78%

79%

80%

81%

82%

82%

52Pr

ogra

m P

enye

lam

atan

1Pe

rsen

tase

jum

lah

petu

gas

pem

adam

ke

baka

ran

yang

ber

kual

ifika

si

peny

elam

atan

40%

50%

70%

85%

95%

100%

100%

53Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a, P

rasa

rana

Pe

nang

gula

ngan

Keb

akar

an d

an P

enye

lam

atan

1Ra

sio

Hid

rant

Ker

ing

terh

adap

kaw

asan

ra

wan

keb

akar

an1/

56 K

awas

an10

/56

Kaw

asan

20/5

6 Ka

was

an30

/56

Kaw

asan

40/5

6 Ka

was

an50

/56

Kaw

asan

50/5

6 K

awas

an

2Ra

sio

Tand

on A

ir te

rhad

ap k

awas

an ra

wan

ke

baka

ran

1/56

Kaw

asan

10/5

6 Ka

was

an20

/56

Kaw

asan

30/5

6 Ka

was

an40

/56

Kaw

asan

56/5

6 Ka

was

an56

/56

Kaw

asan

3Ra

sio

alat

pem

adam

api

man

ual t

erha

dap

kaw

asan

raw

an k

ebak

aran

0/56

Kaw

asan

0/56

Kaw

asan

56/5

6 Ka

was

an11

2/56

Kaw

asan

112/

56 K

awas

an

4Pe

ning

kata

n Ra

sio

pos

pem

adam

keb

akar

an

terh

adap

jum

lah

kelu

raha

n73

/267

74/2

67

75/2

67

75/2

67

5Pe

ning

kata

n Ra

sio

kant

or s

ekto

r pem

adam

ke

baka

ran

terh

adap

jum

lah

keca

mat

an24

/44

25/4

425

/44

6Ra

ta-r

ata

wak

tu p

emad

aman

kej

adia

n ke

baka

ran

180

men

it16

0 m

enit

140

men

it12

0 m

enit

120

men

it12

0 m

enit

120

men

it

7Ra

sio

kepe

mili

kan

mob

il po

mpa

terh

adap

po

s da

n se

ktor

pem

adam

keb

akar

an17

7/10

0 18

2/10

018

7/10

119

2/10

219

7/10

320

2/10

420

2/10

4

8Pe

rsen

tase

jum

lah

mob

il po

mpa

yan

g si

ap

diop

eras

ikan

96.0

0%97

.00%

0.98

0.99

11

100%

54Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

ualit

as P

elay

anan

Pub

lik1

Inte

grita

s pe

laya

nan

publ

ik7.

67.

98.

28.

48.

49

9

55Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

iner

ja K

eten

tram

an d

an

Kete

rtib

an U

mum

ser

ta P

erlin

dung

an M

asya

raka

t1

Ting

kat p

enye

lesa

ian

peng

adua

an

pela

ngga

ran

K3 (K

eter

tiban

, Ke

tent

ram

an,K

eind

ahan

)

55%

60%

65%

70%

75%

80%

80%

2Ca

kupa

n pe

tuga

s Pe

rlind

unga

n M

asya

raka

t (L

inm

as) d

i Kab

upat

en/ K

ota

40%

45%

50%

50%

55%

60%

60%

56Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

emam

puan

Apa

ratu

r dal

am

Men

egak

kan

Pera

tura

n1

Jum

lah

apar

at y

ang

mem

iliki

kem

ampu

an

Pol P

P tin

gkat

das

ar1.

625

satp

ol P

P45

0

(2.0

75 S

atpo

l PP)

450

(2

.525

Sat

pol P

P)45

0

(2.9

75 S

atpo

l PP)

450

(3

.425

Sat

pol P

P)45

0

(3.8

75 S

atpo

l PP)

3.87

5 s

atpo

l PP

57Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

eran

Ser

ta M

asya

raka

t D

alam

Bid

ang

Kete

rtib

an U

mum

, Ket

entr

aman

dan

Pe

rlind

unga

n M

asya

raka

t

1Ju

mla

h po

s ka

mlin

g ya

ng a

ktif

131

pos

kam

ling

aktif

176

pos

kam

ling

aktif

220

pos

kam

ling

aktif

264

pos

kam

ling

aktif

308

pos

kam

ling

aktif

352

pos

kam

ling

aktif

352

pos

kam

ling

aktif

2Ju

mla

h RW

yan

g m

asya

raka

tnya

mem

iliki

ke

mam

puan

men

jaga

ket

entr

aman

dan

ke

tert

iban

um

um d

i lin

gkun

gan

seki

tar

111

RW24

7 RW

383

RW51

9 RW

655

RW79

1 RW

791

RW

3Be

rkur

angn

ya p

oten

si k

onfli

k di

kal

anga

n m

asya

raka

t25

Kon

flik

22 K

onfli

k19

Kon

flik

16 K

onfli

k13

Kon

flik

10 K

onfli

k10

Kon

flik

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

58Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Satp

ol P

P1

Berf

ungs

inya

Sar

ana

dan

Pras

aran

a Pe

nunj

ang

Ope

rasi

onal

Sat

pol P

P0

Bara

k P

eren

cana

an d

an

Pene

ntua

n Lo

kasi

Pere

ncan

aan

Tekn

isPe

mba

ngun

an

Bara

k1

Bara

k

1KE

TAH

AN

AN

PA

NG

AN

Prog

ram

Pen

gam

anan

ket

erse

diaa

n pa

ngan

, pe

ngen

dalia

n ak

ses,

harg

a, p

rom

osi,

dan

dist

ribus

i/ pe

mas

aran

1Ju

mla

h ke

ters

edia

an p

anga

n :

Pers

enta

se P

asok

an B

eras

88

.50%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Pers

enta

se P

asok

an D

agin

g98

.15%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Pers

enta

se P

usat

Dis

trib

usi I

kan

95.5

5%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se P

usat

Dis

trib

usi A

yam

96.3

7%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se P

usat

Dis

trib

usi T

elor

dan

Sus

u98

.15%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

2Pe

rsen

tase

Pus

at D

istr

ibus

i Say

ur M

ayur

85.5

3%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

Pers

enta

se P

usat

Dis

trib

usi B

uah-

buah

an11

9.60

%12

0%12

0%12

0%12

0%12

0%12

0%

Skor

pol

a pa

ngan

har

apan

85.0

0%87

%89

%91

%93

%95

%95

%

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an d

an p

enga

was

an m

utu

& k

eam

anan

pan

gan

hasi

l tan

aman

pan

gan

&

hort

ikul

tura

1Pe

rsen

tase

bua

h da

n sa

yur d

i pas

ar

trad

isio

nal d

an p

asar

sw

alay

an y

ang

tidak

men

gand

ung

zat k

imia

ata

u m

ikro

orga

nism

e ya

ng b

erba

haya

80 %

bai

k / a

man

82 %

bai

k / b

aik

84 %

bai

k / a

man

86 %

bai

k / a

man

88 %

bai

k / a

man

90 %

bai

k / a

man

90 %

bai

k / a

man

2Ju

mla

h se

rtifi

kat h

asil

uji h

asil

tana

man

pa

ngan

dan

hor

tikul

tura

yan

g di

kelu

arka

n15

70 s

ertifi

kat

1.30

0 se

rtifi

kat

1.40

0 se

rtifi

kat

1.50

0 se

rtifi

kat

1.60

0 se

rtifi

kat

1.70

0

sert

ifika

t7.

500

se

rtifi

kat

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an d

an p

enga

was

an m

utu

&

keam

anan

pan

gan

hasi

l per

ikan

an1

Pers

enta

se ik

an d

an o

laha

n ik

an d

i pa

sar t

radi

sion

al d

an p

asar

sw

alay

an

yang

tida

k m

enga

ndun

g za

t kim

ia a

tau

mik

roor

gani

sme

yang

ber

baha

ya

92,8

8 %

bai

k / a

man

93 %

bai

k / b

aik

93,5

% b

aik

/ bai

k94

% b

aik

/ bai

k94

,5 %

bai

k / b

aik

95 %

bai

k / b

aik

95 %

bai

k / b

aik

2Ju

mla

h se

rtifi

kat h

asil

uji h

asil

perik

anan

ya

ng d

i kel

uark

an13

.784

ser

tifika

t28

.416

se

rtifi

kat

28.7

30

sert

ifika

t29

.000

se

rtifi

kat

29.3

20

sert

ifika

t29

.600

se

rtifi

kat

145.

066

sert

ifika

t

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an d

an p

enga

was

an m

utu

&

keam

anan

pan

gan

prod

uk h

ewan

(kes

mav

et)

1Pe

rsen

tase

dag

ing

dan

olah

anny

a ya

ng ti

dak

men

gand

ung

zat k

imia

ata

u m

ikro

orga

nism

e ya

ng b

erba

haya

90 %

bai

k / a

man

91 %

bai

k / b

aik

92 %

bai

k / a

man

93 %

bai

k / a

man

94 %

bai

k / a

man

95 %

bai

k / a

man

95 %

bai

k / a

man

2Ju

mla

h se

rtifi

kat h

asil

uji p

rodu

k he

wan

ya

ng d

i kel

uark

an10

.000

ser

tifika

t13

.000

Se

rtifi

kat

14.0

00

Sert

ifika

t15

.000

Se

rtifi

kat

16.0

00

Sert

ifika

t17

.000

Se

rtifi

kat

75.0

00 S

ertifi

kat

3Ju

mla

h se

rtifi

kat N

omor

Kon

trol

Vet

erin

er

yang

dib

erik

an79

ser

tifika

t85

ser

tifika

t90

ser

tifika

t95

ser

tifika

t10

0 se

rtifi

kat

110

sert

ifika

t11

0 se

rtifi

kat

1PE

MBE

RDAY

AA

N

MA

SYA

RAKA

T D

AN

D

ESA

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Keb

erda

yaan

Mas

yara

kat

Kelu

raha

n1

Jeni

s Tek

nolo

gi Te

pat G

una

(TTG

) yan

g di

kem

bang

kan

dan

dim

asya

raka

tkan

79

1113

1517

17

2Pe

rsen

tase

mas

yara

kat p

engg

una

tekn

olog

i te

pat g

una

(TTG

) yan

g m

andi

ri50

5560

6570

7575

3Pe

rsen

tase

Pem

anfa

at B

ina

Sosi

al P

PMK

yang

sud

ah b

erus

aha/

beke

rja s

etel

ah

men

dapa

tkan

pel

atih

an

515

2741

5570

70

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

artis

ipas

i Mas

yara

kat D

alam

Pe

mba

ngun

an1

Caku

pan

Ang

gota

Lem

baga

Mus

yaw

arah

Ke

lura

han

yan

g a

ktif

terli

bat d

alam

pe

ngge

raka

n ke

giat

an g

oton

g ro

yong

890

974

1,40

31,

684

2,30

02,

706

2.70

6 (1

00 %

)

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t1

Jum

lah

Sara

na y

ang

diba

ngun

/dire

hab

mel

alui

dan

a Bi

na F

isik

Lin

gkun

gan

PPM

K 7

,152

8

,652

1

0,35

2 1

2,35

2 1

4,55

2 1

7,05

2 1

7,05

2

1ST

ATIS

TIK

Prog

ram

Sta

tistik

Dae

rah

1Ke

ters

edia

an d

ata

stat

istik

dae

rah

60%

65%

70%

75%

80%

85%

85%

1KE

ARS

IPA

NPr

ogra

m P

enye

lam

atan

dan

Pel

esta

rian

Dok

umen

/A

rsip

Dae

rah

1Ju

mla

h D

okum

en A

rsip

Dae

rah

yang

di

sela

mat

kan

97,

130

99,

130

103

,130

1

09,1

30

117

,130

1

27,1

30

127

,130

2Ju

mla

h pe

ristiw

a/to

koh/

pen

gkis

ah y

ang

dilip

ut/ d

iwaw

anca

ra 3

65

550

7

35

920

1

,105

1

,290

1

,290

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Kear

sipa

n1

Jum

lah

gedu

ng/d

epo

arsi

p ya

ng d

iban

gun

34

68

90

9

2Ju

mla

h ge

dung

/dep

o ar

sip

yang

dile

ngka

pi

deng

an la

bora

toriu

m k

ears

ipan

00

02

00

2

323

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

3Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Kap

asita

s Pe

nyim

pana

n A

rsip

D

aera

h1

Jum

lah

ruan

g da

n m

edia

sim

pan

arsi

p ya

ng

mem

enuh

i sta

ndar

39

742

745

748

751

70

517

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

elay

anan

Ars

ip1

Caku

pan

pela

yana

n ke

arsi

pan

bagi

le

mba

ga/in

stan

si p

emer

inta

h, p

emer

inta

h da

erah

, sw

asta

, dan

mas

yara

kat

695

1

,415

2

,160

2

,930

3

,725

4

,545

4

,545

2Ju

mla

h SK

PD/U

KPD

yan

g m

ener

apka

n si

stem

info

rmas

i kea

rsip

an d

aera

h da

n ja

ringa

n in

form

asi k

ears

ipan

dae

rah

(SIK

D

dan

JIKD

)

-6

3251

--

51

1KO

MU

NIK

ASI

DA

N

INFO

RMAT

IKA

Prog

ram

Opt

imal

isas

i Pem

anfa

atan

Tekn

olog

i Inf

orm

asi

dan

Kom

unik

asi

1Ju

mla

h tit

ik C

CTV

yan

g be

rope

rasi

dik

anto

r-ka

ntor

pem

erin

tah,

RSU

D, s

ekol

ah d

an B

LK0

42 K

ecam

atan

, 42

Pus

kesm

as

keca

mat

an, 5

RS

UD

6

(Bal

aiko

ta d

an

kant

or w

alik

ota)

261

Kel

urah

an29

2 Pu

skes

mas

Ke

lura

han

90 S

MU

dan

SM

K ne

geri,

BLK

89 S

MU

dan

SM

K ne

geri,

BLK

2In

tegr

asi S

iste

m in

form

asi p

eren

cana

an,

Peng

elol

aan

keua

ngan

Dae

rah

dan

Peng

awas

an p

enge

lola

an P

emba

ngun

an

00

2 Su

b Si

stem

2 Su

b Si

stem

2 Su

b Si

stem

4 Su

b Si

stem

3Be

rfun

gsin

ya a

plik

asi p

elay

anan

pub

lik P

TSP

Berb

asis

Tekn

olog

i Inf

orm

asi

010

0% (p

rovi

nsi d

an

wila

yah

kota

)

2Pr

ogra

m K

omun

ikas

i, D

ata

dan

Info

rmas

i Pub

lik1

Jum

lah

aspi

rasi

war

ga Ja

kart

a ya

ng

dire

spon

dar

i ber

baga

i sal

uran

med

ia33

% A

spira

si y

ang

tere

spon

44%

50%

70%

72%

75%

75%

2Te

rsed

iany

a sa

rana

info

rmas

i kep

ada

mas

yara

kat

Med

ia C

etak

, Med

ia

elek

tron

ik, M

edia

Lua

r Ru

ang,

Web

site

Med

ia C

etak

, m

edia

ele

ktro

nik,

m

edia

Lua

r Rua

ng,

Web

site

, Med

ia

Sosi

al

Med

ia C

etak

, m

edia

ele

ktro

nik,

m

edia

Lua

r Rua

ng,

Web

site

, Med

ia

Sosi

al

Med

ia C

etak

, m

edia

ele

ktro

nik,

m

edia

Lua

r Rua

ng,

Web

site

, Med

ia

Sosi

al

Med

ia C

etak

, m

edia

ele

ktro

nik,

m

edia

Lua

r Rua

ng,

Web

site

, Med

ia

Sosi

al

Med

ia C

etak

, m

edia

ele

ktro

nik,

m

edia

Lua

r Rua

ng,

Web

site

, Med

ia

Sosi

al

Med

ia C

etak

, med

ia

elek

tron

ik, m

edia

Lua

r Ru

ang,

Web

site

, Med

ia

Sosi

al

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Tekn

olog

i In

form

asi d

an K

omun

ikas

i1

Jum

lah

titik

jarin

gan

wifi

den

gan

kece

pata

n up

to 1

0 M

bps

yan

g te

rban

gun

4250

7512

512

512

512

5

2Ju

mla

h Ti

tik L

okas

i lay

anan

Pem

da y

ang

te

rkon

eksi

den

gan

Jarin

gan

kom

unik

asi

(Fib

er O

ptic

)

6 (b

alai

kota

dan

kan

tor

wal

ikot

a), 4

sam

sat d

an

10 d

inas

tekn

is

42 k

ecam

atan

dan

42

pus

kesm

as

keca

mat

an, 5

RS

UD

261

Kelu

raha

n29

2 Pu

skes

mas

Ke

lura

han

90 S

MU

dan

SM

K N

eger

i, BL

K89

SM

U d

an S

MK

Neg

eri,

BLK

3Ju

mla

h D

ata

Cent

er y

ang

berf

ungs

i0

1 un

it D

ata

Cent

er

1 U

nit D

ata

Cent

er

4Ju

mla

h D

isas

ter R

ecov

ery

Cent

er (D

RC) y

ang

berf

ungs

i0

1 un

it D

RC1

Uni

t DRC

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

elay

anan

dan

Jasa

Pos

ser

ta

Tele

kom

unik

asi

1Be

rfun

gsin

ya te

lpon

ber

basi

s Fib

er O

ptic

Pe

mda

DKI

Jaka

rta

02

Kant

or W

alik

ota

(Pus

at d

an B

arat

)3

Kant

or W

alik

ota

dan

39 L

okas

i Ka

ntor

Pem

da D

KI

Jaka

rta

36 lo

kasi

kan

tor

Pem

da D

KI Ja

kart

a

2Te

rsed

iany

a sa

rana

kom

unik

asi r

adio

tr

unki

ng20

BTS

5 BT

S5

BTS

(Kep

. Ser

ibu)

da

n 6

BTS

dida

erah

pe

nyan

gga

Pem

bang

unan

N

etw

ork

Ope

ratio

n Ce

nter

(NO

C) ra

dio

trun

king

5Pr

ogra

m Im

plem

enta

si L

ayan

an P

enga

daan

Bar

ang/

Jasa

Sec

ara

Elek

tron

ik1

Terla

ksan

anya

pen

gada

an b

aran

g da

n ja

sa

seca

ra e

lekt

roni

k de

ngan

sis

tem

nas

iona

l60

%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

2Ju

mla

h pe

nggu

na s

iste

m p

enga

daan

ba

rang

/jasa

sec

ara

elek

tron

ik y

ang

terla

tih50

0 or

ang

700

oran

g75

0 O

rang

700

Ora

ng70

0 O

rang

700

Ora

ng40

50 o

rang

1PE

RPU

STA

KAA

NPr

ogra

m p

enge

mba

ngan

Bud

aya

Baca

1Ju

mla

h pe

ngun

jung

per

pust

akaa

n ko

nven

sion

al d

an e

lekt

roni

k2,

155,

526

2,37

1,07

92,

608,

186

2,86

9,00

53,

155,

906

3,47

1,49

63,

471,

496

2Ju

mla

h pe

rpus

taka

an b

erba

sis

mas

yara

kat

yang

dib

ina

150

250

350

450

550

650

650

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

elay

anan

Per

pust

akaa

n1

Jum

lah

perp

usta

kaan

yan

g m

emili

ki

sert

ifika

t ISO

1

23

45

66

2Ju

mla

h tit

ik la

yana

n pe

rpus

taka

an k

elili

ng42

344

847

550

453

456

656

6

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Perp

usak

aan

1Ju

mla

h pe

rpus

taka

an y

ang

bers

tand

ar

nasi

onal

22

33

45

5

2Ju

mla

h pe

rpus

taka

an k

ecam

atan

dan

ke

lura

han

yang

ber

fung

si o

ptim

al11

311

316

321

326

330

930

9

3Ju

mla

h ko

leks

i per

pust

akaa

n ya

ng

dise

suai

kan

deng

an k

ebut

uhan

mas

yara

kat

945

,943

1

,986

,480

3

,131

,071

4

,390

,121

5

,775

,076

7

,298

,527

7

,298

,527

1PE

RTA

NIA

NPr

ogra

m P

enin

gkat

an P

engo

laha

n da

n Pe

mas

aran

Has

il Ta

nam

an P

anga

n da

n H

ortik

ultu

ra1

Jum

lah

prom

osi d

an p

emas

aran

tana

man

pa

ngan

dan

hor

tikul

tura

, has

il pe

rikan

an

dan

prod

uk h

ewan

11 K

ali

36 K

ali

49 K

ali

54 K

ali

59 K

ali

60 K

ali

2Pe

ning

kata

n Vo

lum

e Pe

mas

aran

:

1. D

aun

Pele

ngka

p (Ik

at)

668,

502

735

,352

8

08,8

87

889

,776

9

78,7

54

1,0

76,6

29

1,0

76,6

29

2. B

unga

Pot

ong

(Ikat

)95

5,38

3 1

,050

,921

1

,156

,013

1

,271

,615

1

,398

,776

1

,538

,654

1

,538

,654

3. B

unga

Ram

pai (

Bung

kus)

370,

658

407

,724

4

48,4

96

493

,346

5

42,6

80

596

,948

5

96,9

48

4. B

ibit

Tan.

Ang

grek

(Poh

on)

246,

000

270

,600

2

97,6

60

327

,426

3

60,1

69

396

,185

3

96,1

85

5. T

anam

an H

ias

(Poh

on)

836,

400

920

,040

1

,012

,044

1

,113

,248

1

,224

,573

1

,347

,031

1

,347

,031

6. B

ibit

Tan.

Bua

h (P

ohon

)13

8,00

0 1

51,8

00

166

,980

1

83,6

78

202

,046

2

22,2

50

222

,250

3Pe

ning

kata

n O

mze

t Pem

asar

anRp

82,

5 m

Rp 9

0,8

mRp

99,

8 m

Rp 1

09,8

mRp

120

,8 m

Rp 1

32,9

mRp

132

,9 m

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an d

an P

enge

mba

ngan

Tekn

olog

i Pe

tern

akan

, Pen

gola

han

dan

Pem

asar

an P

rodu

k H

ewan

1Ju

mla

h us

aha

peng

olah

an d

an p

emas

aran

pr

oduk

hew

an y

ang

dibi

na63

2550

7510

015

015

0

2Ju

mla

h pr

oduk

si s

usu

(lite

r) 5

,344

,920

5

,450

,760

5

,723

,298

6

,009

,463

6

,309

,936

6

,625

,433

6

,625

,433

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an k

eseh

atan

hew

an, K

eseh

atan

m

asya

raka

t vet

erin

er, d

an Z

oono

sis

1M

empe

rtah

anka

n Ja

kart

a be

bas

rabi

es

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

2Ju

mla

h Vo

lum

e H

ewan

/ Dag

ing

yang

di

pant

au k

eseh

atan

nya

172.

504

Ton

191.

672

Ton

196.

464

Ton

201.

375

Ton

206.

409

Ton

211.

570

Ton

3- J

umla

h Pe

nuru

nan

Peny

akit

Zoon

osis

(A

vian

Influ

enza

, Bru

cello

sis)

- T

erke

ndal

inya

Pen

yaki

t Ant

rax

84 K

asus

0

kasu

s60

kas

us

0 Ka

sus

40 K

asus

0

kasu

s30

kas

us

0 Ka

sus

20 k

asus

0

Kasu

s10

kas

us

0 Ka

sus

10 k

asus

0

Kasu

s

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an d

an p

enge

mba

ngan

tekn

olog

i bu

dida

ya ta

nam

an p

anga

n da

n ho

rtik

ultu

ra

1Ju

mla

h be

nih

tana

man

pan

gan

dan

hotik

ultu

ra :

Padi

( to

n )

Buah

– b

uaha

n (b

ibit)

Ta

nam

an h

ias

(bib

it)

1.

200

48.0

00

15.0

00

2.

000

52.8

00

16.5

00

3.

000

58.0

80

18.1

50

4.

000

63.8

88

19.9

65

5.

000

70.2

77

21.9

62

6.

000

77.3

04

24.1

58

6.

000

77.3

04

24.1

58

2Ju

mla

h pr

oduk

si ta

nam

an h

otik

ultu

ra

ram

ah li

ngku

ngan

: Sa

yura

n ( t

on )

Buah

– b

uaha

n (p

hn)

10

.000

6.

000

11

.000

6.

600

12

.100

7.

260

13

.310

7.

986

14

.641

8.

785

16

.105

9.

663

16

.105

9.

663

3 P

rose

ntas

e lu

lusa

n si

swa

SPP

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

1KE

HU

TAN

AN

Prog

ram

Pen

gola

han

dan

Peng

awas

an p

ered

aran

has

il hu

tan

1M

empe

rtah

anka

n Ja

kart

a be

bas

dari

pela

ngga

ran

pere

dara

n ha

sil h

utan

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

0 ka

sus

2Ju

mla

h Vo

lum

e pe

laya

nan

jasa

per

kayu

an1.

200

m3

1.20

0 m

31.

200

m3

1.20

0 m

31.

200

m3

1.20

0 m

31.

200

m3

1EN

ERG

I DA

N S

UM

BER

DAY

A M

INER

AL

Prog

ram

Pem

bina

an d

an P

enge

mba

ngan

Ene

rgi d

an

Sum

ber D

aya

Min

eral

1Ju

mla

h ja

ringa

n pi

pa g

as b

awah

tana

h di

kaw

asan

indu

stri,

per

muk

iman

, Pe

rkan

tora

n, p

erda

gang

an d

an Ja

sa

00

5 km

5 km

5 km

10 k

m

25 k

m

2Pe

rsen

tase

terla

ksan

anya

Koo

rdin

asi d

an

kerja

sam

a de

ngan

Per

usah

aan

Gas

Neg

ara

untu

k m

enge

mba

ngka

n ja

ringa

n pi

pa

gas

baw

ah ta

nah

di k

awas

an In

dust

ri,

Perm

ukim

an, P

erka

ntor

an, P

erda

gang

an

dan

Jasa

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

3Te

rkoo

rdin

asin

ya p

emba

ngun

an S

PBG

min

imal

11

SPBG

3

SPBG

4 S

PBG

4

SPB

G

4 S

PBG

4

SPB

G

30

SPBG

4Te

rkoo

rdin

asin

ya p

emba

ngun

an d

an

peng

emba

ngan

pem

bang

kit l

istr

ik10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%10

0%

325

RPJP

D P

rovi

nsi D

aera

h Kh

usus

Ibuk

ota

Jaka

rta

2013

-201

7LA

MPI

RAN

I - P

rogr

am P

rior

itas

Pem

bang

unan

Dae

rah

Sert

a In

dika

si K

ebut

uhan

Pen

dana

an

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

5Te

rlaks

anan

ya im

plem

enta

si P

eman

faat

an

Ener

gi B

aru

dan

Terb

aruk

an

15 K

WP

40

KWP

100

KWP

100

KWP

100

KWP

100

KWP

455

KWP

2Pr

ogra

m P

emba

ngun

an, P

enin

gkat

an K

ualit

as d

an

Pem

elih

araa

n P

enca

haya

an K

ota

1Ju

mla

h La

mpu

PJU

pad

a Ja

lan

Prot

okol

, ar

teri,

kol

ekto

r, lin

gkun

gan/

Gan

g M

HT,

dan

fa

silit

as u

mum

222.

348

titik

Lam

pu15

.500

titik

lam

pu

15.5

00 ti

tik la

mpu

15

.500

titik

lam

pu

15.5

00 ti

tik la

mpu

15

.652

titik

lam

pu

300.

000

titik

lam

pu

2N

orm

alis

asi J

arin

gan

PJU

unt

uk M

eter

isas

i98

6 Kw

h m

eter

923

Kwh

Met

er52

0 kw

h m

eter

520

kwh

met

er52

0 kw

h m

eter

531

kwh

met

er40

00 K

wh

Met

er

3Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

dan

Pen

gend

alia

n G

eolo

gi

Perk

otaa

n1

Ters

edia

nya

sken

ario

miti

gasi

gem

pa b

umi

peta

mik

rozo

nasi

leve

l 1Pe

ta m

ikro

zona

si

leve

l 4 y

ang

men

caku

p 50

%

daer

ah d

enga

n m

elak

ukan

pe

mbo

ran

Dal

am

di 6

5 lo

kasi

Peta

mik

rozo

nasi

le

vel 4

yan

g m

enca

kup

selu

ruh

wila

yah

deng

an ta

mba

han

pem

bora

n da

lam

di

65

loka

si

Peta

mik

rozo

nasi

le

vel 4

yan

g m

enca

kup

selu

ruh

wila

yah

deng

an ta

mba

han

pem

bora

n da

lam

di

65

loka

si

Peta

mik

rozo

nasi

le

vel 4

yan

g m

enca

kup

selu

ruh

wila

yah

deng

an ta

mba

han

pem

bora

n da

lam

di

65

loka

si

Peta

mik

rozo

nasi

le

vel 4

yan

g m

enca

kup

selu

ruh

wila

yah

deng

an ta

mba

han

pem

bora

n da

lam

di

65

loka

si

ters

edia

nya

info

rmas

i ko

ndis

i ker

enta

nan

bang

unan

ole

h gu

ncan

gan

akib

at

gem

pa b

umi d

an

mem

iliki

sce

nario

un

tuk

men

gant

isip

asi

kem

ungk

inan

dam

pak

terja

di g

empa

2Ju

mla

h su

mur

resa

pan

yang

terb

angu

n13

77 S

umur

Res

apan

5000

Sum

ur

resa

pan

5000

Sum

ur

resa

pan

5000

Sum

ur

resa

pan

5000

Sum

ur

resa

pan

5000

Sum

ur

resa

pan

26.3

77 s

umur

resa

pan

1PA

RIW

ISAT

APr

ogra

m P

enin

gkat

an S

DM

dan

Kem

itraa

n Pa

riwis

ata

1Ju

mla

h te

naga

SD

M p

rofe

si P

ariw

isat

a m

enin

gkat

39

2 or

ang

420

oran

g 5

10 o

rang

600

oran

g 6

90 o

rang

750

oran

g18

jeni

s pe

latih

an

2Ju

mla

h ke

mitr

aan

deng

an le

mba

ga

pariw

isat

a na

sion

al d

an in

tern

asio

nal

7 Le

mba

ga8

Lem

baga

9 Le

mba

ga10

Lem

baga

12 L

emba

ga15

Lem

baga

15 L

emba

ga

2Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Eve

nt d

an D

aya

Tarik

D

estin

asi P

ariw

isat

a1

 Jum

lah

even

t par

iwis

ata

ungg

ulan

nas

iona

l da

n in

tern

asio

nal

52 e

vent

54

eve

nt

65 e

vent

74

eve

nt

81 e

vent

91

eve

nt

91

2Ju

mla

h pe

ngem

bang

an k

ualit

as d

an

kuan

titas

des

tinas

i par

iwis

ata

01

Des

tinas

i1

Des

tinas

i2

Des

tinas

i2

Des

tinas

i3

Des

tinas

i8

Des

tinas

i

3Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Pem

asar

an d

an P

rom

osi

Pariw

isat

a1

Jum

lah

Kunj

unga

n W

ism

an d

an W

isnu

s 2

.125

.513

/ 28

.880

.000

2

.300

.000

/ 31

.200

.000

2

.500

.000

/ 33

.600

.000

2

.750

.000

/ 36

.000

.000

3

.000

.000

/ 39

.600

.000

3

.200

.000

/ 42

.000

.000

1

3.75

0.00

0 /

182.

400.

000

2Ra

ta-r

ata

lam

a tin

ggal

5.0

/ 5,1

5.1

/ 5,3

5.3

/ 5,4

5.5

/ 5,6

5.7

/ 5,9

5.9

/ 6.0

5.9

/ 6.0

4Pr

ogra

m P

enin

gkat

an In

dust

ri Ke

pariw

isat

aan

1Ju

mla

h in

dust

ri pa

riwis

ata

yang

terd

afta

r 76

48 In

dust

ri78

00 In

dust

ri79

56 In

dust

ri81

16 In

dust

ri82

78 In

dust

ri84

42 In

dust

ri84

42 In

dust

ri

2Ju

mla

h Ka

pasi

tas

dan

Fasi

litas

MIC

E4

loka

si 2

00 k

egia

tan

4 lo

kasi

250

ke

giat

an4

loka

si 3

00

kegi

atan

4 lo

kasi

350

ke

giat

an6

loka

si 5

00

kegi

atan

7 lo

kasi

700

ke

giat

an7

loka

si 7

00 k

egia

tan

5Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Sar

ana

dan

Pras

aran

a Pa

riwis

ata

1Ju

mla

h pe

ngad

aan

sara

na d

an p

rasa

rana

pa

riwis

ata

05

unit

bus

tingk

at

Peng

adaa

n 5

unit

bus

1KE

LAU

TAN

DA

N

PERI

KAN

AN

Prog

ram

Pen

gem

bang

an P

erik

anan

Bud

iday

a da

n Pe

rikan

an T

angk

ap1

Jum

lah

prod

uksi

: Pe

rikan

an b

udid

aya,

Pe

rikan

an ta

ngka

p,

Ikan

Hia

s

226.

004

ton

dan

21.0

54.4

57 e

kor i

kan

hias

232.

784

ton

dan

22.5

28.2

68 e

kor

ikan

hia

s

239.

767

ton

dan

24.1

05.2

48 e

kor

ikan

hia

s

246.

960

ton

dan

25.7

92.6

15 e

kor

ikan

hia

s

254.

369

ton

dan

27.5

98.0

98 e

kor

ikan

hia

s

262.

000

ton

dan

29.5

29.9

65 e

kor

ikan

hia

s

262.

000

ton

dan

29.5

29.9

65 e

kor i

kan

hias

2Ju

mla

h be

nih

/ bib

it ya

ng d

ihas

ilkan

dal

am

men

duku

ng k

egia

tan

prod

uksi

per

ikan

an4.

634.

450

ekor

5.50

0.00

0 ek

or6.

000.

000

ekor

6.50

0.00

0 ek

or7.

000.

000

ekor

7.50

0.00

0 ek

or37

.100

.000

eko

r

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an d

an p

enga

was

an s

umbe

r day

a ke

laut

an y

ang

berk

elan

juta

n1

Jum

lah

Pena

ngan

an K

asus

Pel

angg

aran

te

rhad

ap s

umbe

rday

a pe

rikan

an

49 p

elan

ggar

an44

pel

angg

aran

40 p

elan

ggar

an36

pel

angg

aran

32 p

elan

ggar

an28

pel

angg

aran

28 p

elan

ggar

an

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an P

engo

laha

n da

n Pe

mas

aran

Has

il Pe

rikan

an1

Volu

me

eksp

or h

asil

perik

anan

60.5

18,7

ton

66.6

19 to

n73

.280

ton

80.6

08 to

n88

.668

ton

97.5

34 to

n46

7.27

2 to

n

2Vo

lum

e pr

oduk

ola

han

hasi

l per

ikan

an6.

907

ton

6.97

6 to

n7.

045

ton

7.11

6 to

n7.

187

ton

7.25

9 to

n42

.490

ton

1PE

RDAG

AN

GA

NPr

ogra

m P

enin

gkat

an P

elay

anan

Per

daga

ngan

Dal

am

Neg

eri

1Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

Tana

h ab

ang

yang

dite

rbitk

an0

1000

1100

1200

1300

1400

6000

2Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

segi

tiga

emas

set

iabu

di y

ang

dite

rbitk

an0

400

500

600

700

800

3000

3Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

man

ggar

ai y

ang

dite

rbitk

an0

300

400

500

600

700

2500

4Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

jatin

egar

a ya

ng d

iterb

itkan

010

0011

0012

0013

0014

0060

00

5Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

band

ar k

emay

oran

yan

g di

terb

itkan

035

045

055

065

075

027

50

NO

.U

RUSA

NPR

OG

RAM

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PRO

GRA

M (O

UTC

OME)

KON

DIS

I AW

AL

TARG

ET K

INER

JA P

ROG

RAM

KON

DIS

I KIN

ERJA

A

KHIR

TA

HU

N 2

017

2013

2014

2015

2016

2017

Targ

etTa

rget

Targ

etTa

rget

Targ

et

6Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

duku

h at

as y

ang

dite

rbitk

an0

400

410

420

430

440

2100

7Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

man

gga

dua

yang

dite

rbitk

an0

1000

1100

1200

1300

1400

6000

8Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

sent

ra p

rimer

bar

at y

ang

dite

rbitk

an0

450

500

550

600

650

2750

9Ju

mla

h iz

in u

saha

per

daga

ngan

di k

awas

an

sent

ra p

rimer

tim

ur y

ang

dite

rbitk

an0

400

450

500

550

600

2500

10Ju

mla

h pe

laku

usa

ha y

ang

dile

ngka

pi a

spek

le

gal (

SIU

PP, T

DP)

(Per

sh)

30,5

0030

,500

30,5

0030

,500

30,5

0030

,500

152,

500

2Pr

ogra

m P

enge

mba

ngan

Day

a Sa

ing

Eksp

or d

an

Pela

yana

n Pe

rdag

anga

n Lu

ar N

eger

i1

Jum

lah

Sura

t Ket

eran

gan

Asa

l (SK

A) y

ang

dite

rbitk

an24

7,35

824

7,35

824

7,35

824

7,35

824

7,35

824

7,35

824

7,35

8

2Ju

mla

h ni

lai e

kspo

r pro

duk

DKI

Jaka

rta

$ 9

64 Ju

ta

5%5%

5%5%

5% $

1,2

mily

ar

3Pr

ogra

m P

erlin

dung

an K

onsu

men

, Pen

gend

alia

n da

n Pe

ngaw

asan

Per

daga

ngan

1Ju

mla

h pe

lang

gara

n te

rtib

nia

ga y

ang

dita

ngan

i20

Kas

us30

kas

us40

kas

us50

kas

us70

kas

us80

kas

us80

kas

us

2Ju

mla

h pe

laku

Usa

ha y

ang

men

erap

kan

SNI

20 p

elak

u us

aha

20 p

elak

u us

aha

20 p

elak

u us

aha

20 p

elak

u us

aha

20 p

elak

u us

aha

20 p

elak

u us

aha

20 p

elak

u us

aha

4Pr

ogra

m p

enin

gkat

an p

elay

anan

kem

etro

logi

an1

Jum

lah

alat

uku

r yan

g di

tera

dan

dite

ra

ulan

g, s

erta

pen

gujia

n Ba

rang

Dal

am

Kead

aan

Terb

ungk

us (B

DKT

)

3,3

31,0

00

3,33

1,00

03,

331,

000

3,33

1,00

03,

331,

000

3,33

1,00

03,

331,

000

2Ju

mla

h m

asya

raka

t yan

g m

emah

ami

kem

etro

logi

an 3

,331

,000

5%

5%5%

5%5%

4,16

3,75

0

1IN

DU

STRI

Prog

ram

Pen

gem

bang

an d

an P

enge

ndal

ian

Indu

stri

1Ju

mla

h in

dust

ri ya

ng b

erba

sis

tekn

olog

i tin

ggi d

an ra

mah

ling

kung

an15

Indu

stri

16in

dust

ri22

indu

stri

28 in

dust

ri34

indu

stri

40 in

dust

ri40

indu

stri

(p

adat

mod

al d

an

high

-tec

h)

2Ju

mla

h Ka

was

an P

ergu

dang

an y

ang

dita

ta

(pen

ataa

n in

dust

ri)0

01

kaw

asan

pe

rgud

anga

n1

kaw

asan

pe

rgud

anga

n1

Kaw

asan

Pe

rgud

anga

n1

kaw

asan

pe

rgud

anga

n4

kaw

asan

per

guda

ngan

2Pr

ogra

m P

enin

gkat

an S

aran

a da

n Pr

asar

ana

Indu

stri

1Ju

mla

h pe

rala

tan

peng

ujia

n pr

oduk

indu

stri

yang

mem

enuh

i sta

ndar

76 u

nit

38 u

nit

21 U

nit

23 U

nit

24 U

nit

20 U

nit

202

alat

uji

2Ju

mla

h Se

ntra

Indu

stri

deng

an In

fras

truk

tur

dan

ses

uai P

erun

tuka

n0

1 Se

ntra

(Sen

tra

Batu

Aji/

Mul

ia)

1 Se

ntra

(P

embe

basa

n La

han

di S

entr

a Se

man

an)

1 Se

ntra

(Sen

tra

PIK

Peng

gilin

gan)

1 Se

ntra

(Sen

tra

Pulo

Gad

ung)

2 Se

ntra

(Sen

tra

Pasa

r Sen

i Anc

ol

dan

Kalib

aru)

6 Se

ntra

Indu

stri

3Pr

ogra

m P

enin

gkat

an K

ualit

as P

rodu

k In

dust

ri1

Jum

lah

prod

uk in

dust

ri ya

ng m

emen

uhi

Stan

dar

300

prod

uk b

erst

anda

r31

0 pr

oduk

32

2 pr

oduk

342

prod

uk36

7 pr

oduk

397

prod

uk39

7 pr

oduk

Gub

ernu

r Pro

vins

i Dae

rah

Khus

usIb

ukot

a Ja

kart

a

Joko

Wid

odo

326 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan 327RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

328 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017BAB 1 - Pendahuluan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Gedung Balaikota Blok G Lt. 2, Jl. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta 10110Telp: (62-21) 382-2261, 384-2061, 384-2062 Fax: (62-21) 386-0521Email: [email protected], Website: www.bappedajakarta.go.id