PEMBANGUNAN INTRANET
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PEMBANGUNAN INTRANET
PEMBANGUNAN INTRANET
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mata kuliah Project Management
Magister Ilmu Komputer (M.Kom)
Irsyad Purbha (14000772)
Ampari J Ansanay (14000784)
Marianus Lase (14000906)
Yohanis A Ansanay (14000785)
Satria Putra Utama (????)
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
2
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NUSA
MANDIRI
JAKARTA
2013
A. Pendahuluan
Setiap beberapa tahun teknologi baru selalu datang
ke dunia sistem informasi. Teknologi terbaru
membutuhkan investasi waktu, uang dan usaha yang cukup
besar bagi suatu organisasi. Kini teknologi Intranet
telah datang dan mulai dan makin populer.
Hal yang mendorong penggunaan Intranet adalah
kebutuhan akan informasi. Berdasarkan survei yang
dilakukan terhadap 103 eksekutive sistem informasi yang
memiliki 500 pegawai. Mereka memprioritaskan penggunaan
Intranet untuk menyebarkan manual, katalog, daftar
barang, menyediakan human relation, dan informasi
pekerjaan, menawarkan jasa email, dan mengadakan suatu
revisi dokumen secara bersama-sama.
Alasan tersebut ditambah beberapa alasan antara lain :
1) Komunikasi yang lebih baik antar pegawai
2) Biaya pengembangan dan perawatan yang lebih murah
dibanding teknologi client server biasa.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
3
3) Keinginan untuk menaikkan rasa kepemilikian data,
dan tanggungjawab pengguna.
4) Keinginan untuk menggunakan protokol yang terbuka.
5) Mudah digunakan dan sederhana
6) Mudah mendistribusikan program aplikasi ke user.
7) Menaikkan akses dan distribusi informasi ke
pengguna.
Sebetulnya teknologi Intranet datang bersama dengan
teknologi Internet. Pada dasarnya Intranet menggunakan
teknologi Internet. Perbedaannya hanyalah penggunaan
firewall, suatu server yang digunakan untuk melindungi
aset sistem informasi dari serangan pihak luar. Hal ini
menjadikan Intranet benar-benar dapat berfungsi secara
independen dari Internet. Hal lain yang membedakan
Intranet dan Internet adalah dari sisi penggunanya.
Intranet ditujukan bagi kalangan dalam (organisasi itu
sendiri). Sedangkan situs Internet ditujukan bagi pihak
luar organisasi tersebut.
Pada saat ini teknologi Intranet, telah mengalahkan
popularitas teknologi client-server tradisional. Setiap
orang dan perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan
teknologi ini. Hingga sebagian besar melupakan satu hal
yang paling penting dalam era client-server, yaitu :
pengembangan sistem tanpa disain yang baik akan mengakibatkan pada
suatu sistem yang kurang bermanfaat..
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
4
B. Jenis pemanfaatan Intranet
Penggunaan Intranet sebetulnya tergantung dari
bentuk organisasi penggunanya. Apakah suatu toko,
multinasional, atau departemen lainnya, dengan memahami
kerja organisasi tersebut dahulu, akan membantu
mendisain Intranet yang akan digunakan. Beberapa contoh
penggunaan Intranet adalah organisasi yang terlibat
dalam :
a. Human resource personal services
Pada model organisasi ini Intranet dapat digunakan
untuk menyajikan informasi-informasi :
1) Manual pekerja, misal tata-tertib, informasi
asuransi, liburan, dan prosedur pembelian dan
reimbursement.
2) Bulletin board perusahaan, misal pengumuman
kebijaksanaan, pengumuman pekejraan, jadwal kerja,
pelatihan, menu kafetaria, jadwal kegiatan extra.
3) Record pekerja, misal waktu kerja dan kehadiran,
informasi seperti status perkawinan, alamat rumah
dan lain lain. Dapat juga misal ulasan unjuk kerja
pekerja yang bersangkutan
4) Newsletter untuk pekerja.
5) Informasi-informasi yang berkaitan dengan human
resource department, misal informasi yang digunakan
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
5
untuk menyewa, memecatm memindahkan, mempromosikan,
melatih dan lain lain.
b. Material and logistic services, seperti penyedia ruangan, barang dan
sebagainya.
Organisasi kerja seperti ini dapat berupa toko,
cleaning services, dan lain lain. Informasi yang dapat
diletakkan di Intranet misal :
1) Listing peralatan atau services yang disediakan
2) Image yang dapat diclick, yang menerangkan gambaran
fasilitas, ruangan pada suatu kantor.
3) Image map yang dapat menerangkan buku telfon suatu
perusahaan.
4) Suatu form yang dapat diisi yang digunakan untuk
mencari informasi mengenai, order, katalog dan lain
lainnya
Dengan memanfaatkan CGI akan dapat disusun aplikasi
Intranet yang mendukung kerja organisasi dalam bidang
ini. Misal untuk ordering ataupun yang lain-lain
c. Information system services,
Pada model organisasi ini Intranet dapat digunakan
untuk menyediakan informasi seperti :
a. Informasi mengenai komputer-komputer para staff.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
6
b. Informasi yang dapat digunakan para user yang
berkaitan dengan pengatahuan umum, dan manual
operasi program di lingkungan organisasi tersebut.
c. Web base database
d. Word processing, spread sheet, graphic, dapat
digunakan bersama-sama dengan memanfaatkan web
server. Sehingga dapat berupa suatu perpustakaan
elektronis.
e. Applikasi khusus dapat disusun dengan memanfaatkan
Web sebagai client.
C. Komponen Pembentuk Intranet
Komponen pembentuk Intranet pada dasarnya sama
dengan komponen pembentuk Internet :
1) Browser
2) Server
3) Aplikasi
4) Protokol
5) Bahasa pemrograman
6) Client
7) Perangkat bantu pengembang (development tool) Yang
menjadi tambahan pada Intranet adalah penggunaan
firewall tersebut.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
7
D. Model Intranet
Sebelum memulai proyek Intranet sering kali
dihadapkan pada pertimbangan seperti :
1) Apakah Intranet tersebut memiliki suatu organisasi
dan tampilan yang seragam.
2) Apakah tiap orang dapat meletakkan informasi
sesukanya, ataukah harus diperiksa terlebih dahulu.
3) Bila orang bebas meletakkan informasi sesukanya,
bagaimana bila ada yang meletakkan informasi tak
sesuai dengan organisasi tersebut.
4) Bagaimana menghadapi perkembagan Intranet tersebut.
Model organisasi suatu Intranet dapat dibedakan
menjadi :
a) Model tersentralisasi, pada model yang bersifat top
down ini, hanya ada satu Web Server yang dikelola
secara khusus oleh unit khusus di organisasi
tersebut. Seluruh web page (dokumen, form dan lain
lain)d disain secara terpusat. Sehingga perubahan
dokumen harus dimintakan kepada unit pengelola.
Model ini memiliki alasan yang baik, yaitu bentuk
dokumen yang koheren, dan standard. Juga hal ini
memudahkan dalam melakukan administrasi sistem.
Hanya ada satu komputer yang berfungsi sebagai
server. Kekurangannya adalah sistem ini kurang
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
8
terdistribusi, jadi tak ubahnya seperti system
sentralisasi tradisional. Juga terkadang
pengembangan secara sentraliasasi ini akan lambat
dilaksanakan karena faktor birokratis. Permasalahan
lain adalah bila, komputer server tersebut mengalami
kegagalan, maka seluruh dokumen dan sistem menjadi
tak dapat bekerja.
b) Model desentralisasi, setiap anggota organisasi
boleh mensetup Web Server dan meletakkan informasi.
Pada model ini pemasangan web server bisa dilakukan
pada berbagai jenis mesin, baik PC, Mac maupun UNIX.
Alasan yang mendukung model ini adalah, user yang
mensetup mesin tersebut adalah orang yang paling
mengetahui tentang informasi di bidangnya. Pada
model sentral, user tersebut harus menyesuaikan
dengan standard yang ada pada team pengelola pusat.
Kelebihan lainnya adalah, orang yang memiliki
informasi dengan cepat dapat menyumbangkan informasi
tersebut. Kelemahan dari model ini adalah karena
terlalu mudah diinstall, maka cenderung menjadi tak
terorganisir dengan baik.
c) Model campuran, gabungan dari model sentralisasi dan
desentralisasi.
Pola organisasi pengguna Intranet lah yang akan
menentukan model manakah yang paling cocok.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
9
E. Proyek Intranet sebagai suatu Business Process Reengineering
Suatu proses bisnis (dalam hal ini bisnis bukan
hanya perdagangan saja, melainkan suatu proses pada
pelaksanaan manajemen) penting untuk implementasi suatu
program atau sistem. Bahaya yang dihadapi oleh proyek
Intranet dan Internet adalah kecepatan yang harus
digunakan pada saat implementasi. Pemendekan siklus
pengembangan untuk suatu proyek Intranet bukanlah
merupakan suatu alasan yang baik.
Suatu bisnis proses meliputi : metodologi, dokumentasi
dan standard pada suatu institusi. Business Process
Reengineering - BPR bukanlah merupakan suatu konsep yang
populer, hal ini disebakkan kesalah pahaman secara
umum. Sebetulnya BPR merupakan suatu kegiatan yang
berkonsep, melakukan pengkajian ulang, penyusunan
strategi ulang, dan pendisainan ulang dari suatu
mekanisme untuk melakukan suatu pekerjaan. Hal ini akan
menjadikan suatu proses dapat dilaksanakan secara lebih
efisien.
Pada suatu bagian sistem informasi, menaikkan
kualitas proses biasanya melibatkan elemen berikut
ini :
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
10
a. Metodologi.
Suatu cara, metoda, untuk mencapai tujuan. Suatu
metodolog berlaku secara mumu, dengan perencanaan
tingkat tinggi, dan digunakan sebagai landasan
setiap proyek. Ada beberapa metoda khusus untuk
beberapa jenis proyek yang khusus, seperti
metodologi untuk Internet atau Intranet.
b. Dokumentasi.
Dokumen khusus, yang pada awal proyek akan
menerangkan secara garis besar. Yang akan dilengkapi
pada setiap proyek yang dilaksanakan. Contoh
dokumentasi adalah : Functional Specification, Cost-
benefit Analysis, and Return of Investment.
c. Standard.
Panduan yang disusun dan digunakan pada suatu
institusi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Contoh standard ini adalah : kesepakatan penamaan
untuk berbagai macam kode, kesepakatan layar GUI,
kesepakatan data modeling
F. Reusable Proses
Hal penting dari suatu BPR adalah mengoptimasi
metoda untuk melaksanakan suatu pekerjaan, yang dapat
dipakai ulang untuk proyek mendatang. Setelah suatu
metodologi ditentukan, akan lebih mudah untuk para
manager memamahi pola antar proyek dan menentukan mana
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
11
yang bekerja dan mana yang tidak. Akan lebih mudah
mengetahui mengapa suatu proyek menjadi gagal, dan
mengetahui titik penting yang mengakibatkan kesuksesan
suatu proyek. Kesuksesan inilah yang sering disebut
dengan best practices. Bila hal ini telah didefinisikan
maka dapat digunakan berulan ulang sehingga dikenal
dengan istilah reusable processs. Untuk kesuksesan suatu
proyek, disain dan implementasi harus dilakukan dengan
sama baiknya. Pada suatu BPR, problem sering kali
didiefinisikan oleh manager tingkat tinggi, yang tak
mengetahui bagaimana pekerja sebenarnya mengerjakan hal
tersebut. Pada kasus lain, seringkalio konsultan
melakukan proses BPR tanpa memahami dengan benar
bagaimana proses tersebut dilaksanakan.
Solusi dari permasalahan ini adalah kesepakatan
penggunaan BPR dan keterlibatan setiap personal. Proses
harus dievaluasi oleh developer, analis, arsitek
sistem, manager, dan juga oleh pengguna. Pendekatan ini
lebih kepada pendekatan bottom up daripada top down. BPR
membutuhkan sejumlah konsensus yang harus disepakati
untuk dilaksanakan secara bersama-sama.
G. Proses pada Intranet
Sekarang apa yang membedakan pengembangan suatu
Intranet dibandingkan sistem client server biasa. Suatu
intranet membutuhkan perhatian yang lebih besar
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
12
terhadap bisnis proses, sebab teknologi
Intranet/Internet inilah yang akan berubah dengan cepat
pada tahun tahun mendatang. Teknologi Intranet
membutuhkan suatu dasar pengembangan yang baik sebagai
dasar memahami berbagai teknologi baru yang ada, serta
keinginan user yang bertambah banyak. Hal ini makin
menguatkan pandangan bahwa latihan mendisain suatu
ssistem yang baik sangat dibutuhkan dalam pengembangan
suatu proyek Intranet. Hal yang paling susah adalah
meyakinkan untuk mekalukan disain secara lebih detail,
dan siklus pengembangan akan menjadi lebih singkat,
bila proses disain dilakukan dengan benar dan baik.
H. Jenis Implementasi proyek Intranet
Ada berbagai cara untuk memudahkan suatu proses.
Termasuk menggunakan program jadi, menyewa kontraktor
tenaga ahli, atau menyusun team sendiri.
a. Menggunakan Paket software : Beberapa perusahaan
menggunakan program jadi. Biasanya ini dilakukan
bila proyek tidak terlalu kompleks. Sebagian besar
proses disain ditentukan oleh user.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
13
b. Menggunakan Jasa Konsultan : Kontraktor dan
konsultan luar dapat dilibatkan dalam riset, disain
dan implementasi. Memang bukanlah keputusan yang
baik untuk menyerahkan seluruh proyek pada pihak
luar. Harus ada kerja sama yang baik dengan pihak
pemakai sistem, sehingga sistem benar-benar akan
terpakai nantinya.
c. In-Hose Solution : Hal ini dilakukan dengan
membentuk team pengembang sendiri dalam lingkungan
institusi pengguna Intranet tersebut.
I. Metodologi
Metodologi merupakan element yang paling mendasar
dari suatu proses bisnis. Berikut ini adalah suatu
metodologi yang lazim digunakan untuk membangun suatu
Intranet. Daftar ini hanya merupakan bagian Disain,
sedangkan bagian yang lainnya adalah Perencanaan,
Prototype, dan Implementasi.
1) Difinisi kebutuhan system Intranet : Harus
ditentukan fungsi yang penting dari sistem ini.
Serta ditentukan pula fungsi tambahan yang
diharapkan. Sistem yang dibuat akan diukur
kesuksesannya dnengan membandingkan spesifikasi pada
bagian ini.
2) Identifikasi kebutuhan koneksi ke Internet :
Pertimbangkan keuntungan dan kerugian dengan adanya
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
14
koneksi langsung dari jaringan di organisasi
tersebut ke Internet. Beberapa dampak baik dampak
teknologi, ekonomi maupun sosial harus
dipertimbangkan dengan seksama.
3) Identifikasi kebutuhan kehadiran di Internet :
Pertimbankan apakah ada pengguna yang diharapkan
yang berjumlah besar dari web site yang akan disusun
tersebut. Memang telah dibuktikan bahwa hal ini
telah menjadi kepentingan bisnis dan telah berfungsi
sebagai perangkat bantu pemasaran yang efektif.
4) Evaluasi standard industri untuk sistem
Intranet/Internet : Karena Intranet berbasiskan
Internet, maka merupakan suatu hal yang baik untuk
mengevaluasi site Internet selama proses perencanaan
untuk menambah pengetahuan dalam proses
mereview.Suatu team dapat dibentuk untuk melakukan
evaluasi terhadap site Internet yang baik dan
populer. Kelebihan dari tiap site dianalisis, misal
penggunaan grafik yang baik, struktur navigasi menu
yang baik. Permasalahan terhadap tiap site Internet
tersebut juga dianalisis, misal penyajian informasi
yang tak terorganisis, waktu download yang lama
untuk tiap halaman informasi. Kerangka dasar untuk
web site di Intranet yang akan dibangun disusun
berdasarkan hasil analisis ini.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
15
5) Analisis cost-benefit : Dilakukan review terhadap
keuntukngan yang diharapkan bagi organisasi pengguna
Intranet tersebut, juga dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan untuk menyusun Intranet tersebut.
Termasuk biaya peralatan, pengembangan, dan lain
lain.
6) Tentukan apakah perlu mengintegrasikan jaringan
internal dengan Internet: Menentukan kebutuhan
integrasi ini berguna untuk meyakinkan akan
kemudahan akses jaringan di dalam organisasi ketika
dibutuhkan. Menggabungkan database server internal
ke web server merupakan pekerjaan utama dari
integrasi LNA dan membutuhkan pertimbangan-
pertimbangan sekuriti. Secara umum, dapat dikatakan
lebih baik dihindarikan mengkoneksikan secara
langsung database organiasi ke Internet, kecuali hal
itu memang menjadi pertimbangan penting dalam
koneksi ke Internet.
Harus ditentukan apkah pegawai akan mengakses LAN
internal atau WAN melalui Internet. Disampng juga
membatasi kemungkinan akses pihak luar. Alternatif
lain adalah dengan cara membatasi akses LAN hanya ke
client yang membutuhkan informasi mengenai produk
baru, dan informasi baru penting lainnya. Jika
jaringan internal akan diintegrasikan dengan
Internet, pertimbangan sekuriti tambahan lainnya
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
16
harus digunakankan, seperti Firewall dan pembatasan akses
direktori .
7) Identifikasikan kebutuhan pengaksesan database:
Perlu didefinisikan data-data yang dapat diaskes
oleh pengguna melalui site Intranet. Format
penyajuian harus didefinisikan. Juga kebutuhan unjuk
kerja dari pengaksesan database ini harus
ditentukan.
8) Identifikasikan kebutuhan keamanan (security) :
Harus didefiniskan batasan pertimbangan keamanan
sistem dan data. Hal ini penting terutama untuk
transaksi yang melewatkan informasi-informasi yang
sensitif. Misal menggunakan nomor kartu kredit, data
harus dienkripisi sebelum dikirim, dan didekripsi
ketika diterima.
9) Definisikan kebutuhan administrasi system: Suatu
rencana untuk pengelolaan harian sistem Intranet
harus ditentukan. Harus diyakinkan bahwa komponen-
komponen berikut dapat dikelola dengan waktu down
yang sedikit. Komponen tersebut adalah :
1) Perangkat keras server.
2) Perangkat lunak server.
3) Koneksi ke ISP (Internet Service Provider)
4) Koneksi ISP ke backbone Internet
Secara jelas ditentukan waktu down maksimum dari
setiap komponen Intranet tersebut. Administrasi
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
17
sistem termasuk mekanisme back-up dari data,
mengupgrade komponen perangkat lunak baru, misal
sistem operasi, juga mengupdate kandungan informasi
yang baru. Hal ini dilakukan dengan tetap menjaga
bahwa prosedur updating tersebut tetap terawasi dan
tetap memperhatikan integritas database.
10) Definisikan kebutuhan dukungan teknis (technical
support): Seluruh permasalahan dukungan teknis harus
dipertimbangkan dengan seksama. Biasanya user tak
ingin menanti lebih dari satu hari untuk menerima
jawaban dari suatu pertanyaan, komentar atau saran.
Dipastikan bahwa developer bertanggungjawab kepada
kandungan informasi server juga memiliki akses untuk
mendapatkan bantuan teknis.
11) Persiapkan definisi arsitektur sistem Intranet :
Walaupun arsitektur Intranet mirip dengan arsitektur
client-server biasa, tetapi ada beberapa perbedaan
yang harus dipertimbangkan :
1) Arsitektur standard Intranet
2) Penggunaan Java dan JavaScript
12) Penyerahan dokumen: Definisi kebutuhan sistem
untuk pengembangan web site internal harus
didokumentasikan. Juga termnasuk bagian yang
menjustifikasi kebutuhan akan Intranet tersebut,
misal cost-benefit analysis, system requirement,
koneksi Internet, akses databas, dan sekuriti.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
18
Dengan melakukan keseluruhan tugas dan
terdokumentasi dengan baik, maka proses ini akan
merupakan langkah awal yang baik dalam mengembangkan
Intranet.
J. Standarisasi
Standar merupakan komponen penting yang lain.
Standard yang biasa digunakan oleh organisasi besar
minimal terdiri dari :
1) Standard kode program : Suatu contoh standard kode
program adalah kesepakatan penamaan. Misal "cmd"
dalam "cmdClose". Standardisasi koding termasuk
standardisasi disain GUI, seperti tombol OK dan
CLOSE harus diletakkan di layar. Standar GUI
biasanya dapat dicontoh dari produk-produk yang
baik. Dalam penyusunan kesepakatan ini, para
programmer dan manajer proyek bersama-sama
menentukan kesepakatan yang akan digunakan.
2) Standard hasil produk : Suatu produk standard misal
didefinisikan sebagai standard protocol, misal
TCP/IP, atau standard perangkat keras, atau juga
standard untuk printer jaringan. Jika organisasi
pengguna Intranet itu besar, terletak lebih dari
satu lokasi, standard produk ini merupakan hal yang
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
19
penting dalam kesuksesan pengembangan aplikasi
Intranet.
K. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu hal yang pertama-tama harus
ditentukan dan diselesaikan. Hal yang penting agar
dokumentasi dapat disusun dengan sukses adalah,
dilakukan dengan cara mengintegrasikan dokumentasi ini
dengan metodologi, sehingga proses dokumentasi
dilakukan ketika setiap langkah development dilakukan,
daripada melakukannya setelah selesai. Bentuk dasar
dari dokumentasi ini sebaiknya juga dilakukan untuk
proyek-proyek yang lainnya. Suatu dokumentasi
perencanaan intranet dapat berbentuk seperti berikut
ini :
1) Intranet System Justification and Background
a. The need for Intranet connectivity
b. Standard Intranet System
c. Cost-Benefit Analysis
2) System Requirements
a. Internet Connection Requirements
b. Database Access Requirements
c. Security Requirements
d. System Administration Requirements
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
20
e. Technical Support Requirements
f. Intranet System Architecture Definitions
L. Elemen dasar proyek Intranet
Membangun suatu Intranet memiliki komponen yang
menyebabkan dapat diklasifikasikan sebagai suatu
proyek. Komponen tersebut adalah :
1) Biaya : Menyusun suatu Intranet tetap membutuhkan
suatu biaya, walaupun tetap lebih murah dari
membangun sistem client server tradisional. Biaya
termasuk biaya perangkat keras, perangkat lunak, dan
beberapa biaya tersembunyi termasuk, pelatihan, dan
perawatan kandungan informasi.
2) Kualitas : Menyusun suatu Intranet berkaitan dengan
memenuhi kebutuhan kustomer. dengan kata lain,
membangun suatu sistem yang harus memenuhi suatu
krieteria. Suatu proyek Intranet haruslah menentukan
kriteria kualitas yang harus dipenuhi ini, termasuk
penentuan isi, perawatan, pengelolaan pemrosesan
transaksi, dan sekuriti.
3) Sumber daya manusia : Hal ini disebabkan suatu
Intranet sebagaimana halnya dengan Internet,
membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
ketrampilan sistem informasi baru. Ketersediaan akan
sumber daya manusia yang memiliki kemampua ini masih
sedikit, misal mereka yang mampu mengerti Common
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
21
Gateway Interface (CGI), Hypertext Markup Language
(HTML), dan protokol TCP/IP. Beberapa tenaga
dibutuhkan sebagai web master. Ada juga yang menyebut
dirinya document master, yaitu mereka yang mendisain
suatu site Intranet. Juga ada yang disebut dengan
document owner, yaitu mereeka yang mengelola kanduang
informasi dari suatu Intranet. Perbedaan ini terjadi
karena tanggungjawab yang dimiliki berbeda.
4) Jadwal kerja : Menyusun suatu Intranet biasanya
berkejaran dengan waktu. Hal itu membutuhkan
penyelesaian suatu tahap pekerjaan menurut suatu
jadwal. Jika suatu tahapan dilakukan terlalu lama,
maka kompetitor dapat menyelesaikan Intranet mereka,
dan hal ini merugikan. Hal ini menjadikan penyusunan
suatu Intranet biasanya dilakukan dengan sangat
cepat.
M. Proses dasar Proyek Intranet
Pada suatu proyek biasanya terdapat 6 proses yang
saling terkait dan dinamis. Proses ini adalah :
1) Pendefinisian
2) Perencanaan
3) Organisasi
4) Pengawasan
5) Penyelesaian
6) Leading
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
22
Setiap proses akan memiliki keluaran yang akan
menjadi masukan bagi proses yang lainnya. Proses-proses
ini memberikan beberapa keuntungan termasuk :
1) Mengetahui dampak teknologi dan bisnis dari Intranet
2) Menghitung estimasi biaya sesungguhnya
3) Menentukan tingkat usaha
4) Mencapai suatu penyelesaian yang paling efektif
biayanya.
5) Memilih perangkat bantu dan teknik terbaik
N. Pendefinisian
Dengan mendefinisikan proyek dengan tetap,
diharapkan proyek Intranet dapat mulai dan diakhiri
dengan biaya yang paling efektif. Termasuk menjawab :
who, what, when, where, why and how dari pelaksanaan
proyek tersebut. Perangkat bantu untuk melaksanakan
tugas ini disebut dengan Statement of the Works (SOW).
SOW adalah kesepakatan antar client dan developer
Intranet. Dokumen ini ditulis berdasarkan perspektif
bisnis dan teknis yang berisi topik-topik berikut ini :
1) Pengantar (misal informasi latar belakang)
2) Tujuan dan obyektif (misal cost, jadwal, dan
kualitas)
3) Scope (misal, aplikasi HTML atau VRML)
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
23
4) Assumsi (misal kemampuan penanganan peningkatan
traffic jaringan)
5) User
6) Sumber daya (misal spesialis jaringan, programmer)
7) Milestone untuk penjadwalan (misal waktu akhir
testing)
8) Pembiayaan (biaya langsung dan overhead)
9) Amandement (definisi ulang dari penyerahan
pekerjaan)
10) Tanda tangan (manajemen senior dan komunitas
pengguna)
SOW memberikan keuntungan ketika digunakan untuk
memulai suatu proyek Intranet. Yaitu :
1) Menjelaskan biaya dan jadwal juga asumsi utama
tentang proyek
2) Menjelaskan peranan dan tanggung jawab.
3) Mengukuhkan definisi hal yang akan dicapai proyek
Intranet tersebut.
4) Mendorong diselesaikannya proyek tersebut, karena
adanya kesepakatan tertulis dalam dokumen tersebut
(tanda tangan).
Di samping itu SOW ini akan membantu menentukan
tanggung jawab sekuriti pada tingkat tinggi, perawatan
dokumentasi, perangkat lunak, data, perangkat keras,
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
24
dan pengelolaan sistem. Dengan kata lain akan
mendefinisikan siapa yang berperan sebagai web-masters,
document-master, dan document-owners. SOW juga mencegah
permasalahan yang timbul di tahapan berikutnya dari
pengembangan sistem. Tabel berikut ini menjelaskan
issue yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan
SOW suatu proyek Intranet.
Permasalahan Pertanyaan kunci
SekuritiBagaiamana organisasi tersebut mencegah pengaksesan oleh orang yang tak berhak, dan kebocoran informasi kepada saingan
Kultur
Bagaimana organisasi tersebut menjamin bahwa tidak adanya pemborosan, misal tidak bijaksana dalam menggunakan Intranet
PerawatanSiapa yang akan menjaga kandungan informasi selalu uptodate (kekinian informasi)
Personal Siapa personal yang memiliki kemampuan mengembangkan Intranet
Pengelolaan Bagaimana aliran kerja, penjadwalan, danpengeleloaan sumber daya ditangani, khususnya bila Intranet akan menggantikan sistem workgroup (misal Lotus Note)Bagaimana kenaikan lalu lintas data padajaringan ditangani ?
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
25
Siapa yang bertanggung-jawab mengawasi data di jaringan ?
Sistem lamaBagaimana Intranet diintegrasikan dengansistem lama yang telah ada dan tetap digunakan ?
Hak ciptaBagaimana permasalahan hak cipta ditangani, misal untuk dokumentasi dan perangkat lunak ?
Perangkat bantu
Bagaimana pemanfaatan teknologi-teknologi baru yang belum lama berkembang (misal Java, ActiveX dll) ?
O. Perencananaan
SOW menjabarkan biaya secara kasar, penjadwalan,
kualitas, dan sumberdaya manusia pada suatu proyek.
Dengan informasi ini perencanaan dilakukan dengan
berdasarkan pada informasi ini. Perencanaan sebagai
langkah berikutnya meliputi 6 tahapan yang dapat
dilaksanakan secara berurutan ataupun paralel :
1) Menyusun Work Breakdown Structure (WBS)
2) Mengestimasi waktu pelaksanaan proyek
3) Mengalokasikan sumber daya
4) Menghitung pembiayaan
5) Menyusun jadwal kerja
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
26
6) Pengelolaan resiko
1) Menyusun WBS
Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang
bersifat top down dan secara hirarkis menerakngak
komponen komponen yang harus dibangung, dan
pekerjaan yang berkaitan dengannya. Sebagai contoh
pada tabel di bawah ini
NomorPekerjaan Pekerjaan
1.0 Home Page
1.1 Penentuan isi
1.2 Penentuan format dan layout
1.3 Penyusunan homepage
2.4 Sekuriti
2.5 Otentikasi
2.6 Pembatasan akses
2.7 Firewall
2.8 Event Logging
2.9 Enkripsi
2.10 Kebijaksanaan
3.11 Monitoring
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
27
3.12 Reporting (pelaporan)
3.1.1 Baseline dan trend analysis
3.2 Metrics
3.2.1 Penentuan metoda untuk menghitung waktu koneksi
3.2.2 Penentuakn metoda untuk menghitung throughput rate
3.2.3 Penentuan metoda untuk menghitung waktu respon
4.4 Server
4.5 Perangkat keras Server
4.1.6 Penentuan kebutuhan perangkat keras server
4.1.7 Pemilihan perangkat keras server
4.1.8 Instalasi perangkat keras server
4.9 Perangkat lunak
4.2.10 Directory listing - struktur
4.2.11 Platform
4.2.12 IP/addres, URL dan nama domain
4.13 Client
4.3.1 Perangkat keras
4.3.1.1 Penentuan kebutuhan perangkat keras
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
28
client
4.3.1.2 Pemilihan perangkat keras client
4.3.1.3 Instalasi perangkat keras client
4.3.2 Perangkat lunak
4.3.2.3 Instalasi perangkat lunak
4.3.2.1.4 Instalasi FTP
4.3.2.1.5 Instalasi email
4.3.2.1.6 Instalasi telnet
4.3.2.1.7 Instalasi browser
4.3.2.1.8 Instalasi sistem operasi
4.3.2.9 Konfigurasi perangkat lunak
2) Mengestimasi waktu pelaksanaan proyek
Dengan memanfaatkan daftar pekerjaan pada WBS,
dapat dilakukan pekerjaan memperkirakan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerajaan
tersebut. Perkiraan dilakukan dengan beberapa
pertimbangan : ketersediaan sumber daya dan
kompleksitas. Kemudian dijabarkan dalam kalendar
atau flow time. Biasanya optimasi dilakukan secara
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
29
a) most optimistic. Waktu ideal untuk menyelesaikan
pekerjaan, diasumsikan segala sesuatunya berjalan
lancar, dan sempurna.
b) most likely. Waktu yang dibutuhkan pada kondisi
kebanyakan, tipikal dan normal.
c) most pessimistic. Waktu yang dibutuhkan ketika
keadaan paling sulit terjadi.
Estimasi waktu dilakukan dan dibagi dalam unit
(misal 8 jam hari). Estimasi waktu untuk suatu
proyek Intranet lebih sulit dari proyek pengembangan
aplikasi lainnya. Hal ini karena masih sedikit
proyek yang dapat digunakan sebagai patokan
menghitung waktu pelaksanaan. Dalam mengestimasi
waktu ini juga harus dipertimbangkan beberapa hal,
misal pengalaman teknologi server yang digunakan,
keahlian Perl, CGI, Java dan HTML, browser, dan juga
bekerja dalam lingkungan TCP/IP.
3) Penentuan Resiko
Prioritas penting ditentukan pada seetiap proyek,
termasuk juga pada proyek Intranet. Sebab seperti
halnya Internet ada beberapa permasalahan sekuriti
(seperti akses tanpa hak), dan karena adanya banyak
komponen pembentuk sistem (misal browser dan server)
yang terlibat, resiko dapat menjadi tinggi.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
30
Penentuan resiko akan membantu melakukan
identifikasi resiko yang dihadapi setiap komponen.
Dengan informasi ini seorang manajer proyek dapat
menentukan tingkat kepentingan setiap tugas dan
menentukan estimasi waktu untuk itu. Manajer proyek
dapat berkonsentrasi pada waktu dan sumber daya pada
elemen yang terkritis dari penjadwalan.
4) Menyusun Jadwal Kerja
Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi
penjadwalan :
a. Bar Chart, yang hanya menerangkan flow time dari
setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar
pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan
pada presentasi
b. Network diagram, yang menenjukkan keterkaitan
antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis pada
jadwal.
Suatu network diagram, merupakan cara terbaik
untuk merencanakan secara detail, dan mengikuti
perkembangan proyek. Diagram ini akan menghubungkan
pekerjaan terkait, dan waktu mulai dan berakhirnya
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
31
dari pekerjaan tersebut. Mengidentifikasi
keterkaitan pekerjaan pada proyek Intranet adalah
sangat penting sebab komponen-komponen tersebut
saling terkait agar dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya
5/1 5/3
5/1 5/6 5/7
5/8
5/5 5/6 5/7
5/8 5/9 5/10
Gambar Work Breakdown Structure dan Jadwal
5) Mengalokasikan Sumber Daya
Pada dasarnya harus dilakukan pengimbangan waktu
setiap pekerjan dan ketersedian dan kemampuan sumber
daya. Harus ditentukan level load dari sumber daya,
agar tak ada personal yang bekerja terlalu berat,
dan ada yan terlalu ringan. Pada proyek Intranet hal
ini sulit, karena tidak tersedianya sumberdaya
manusia yang memiliki keahlian tersebut, oleh sebab
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
32
4.1.1
4.3.1.1
4.1.2 4.1.3
4.3.1.2
4.3.1.3
itu harus disusun jadwal yang realistis. Dan bahkan
mungkin dilakukan revisi penjadwalan.
6) Menghitung Pembiayaan
Yang menjadi permasalahan, apakah biaya yang akan
dikeluarkan sesua dengan SOW. Jika sesuai, maka
pekerjaan perencanaan selesai, bila tidaak harus
dilakukan revisi. Bila memang sulit harus dilakukan
negosiasi dengan pihak pemberi kerja. Ketika
melakukan perhitungan biaya perlu dipertimbankan
beberapa biaya tersembunyi, misal training,
dokumentasi.
P. Organisasi
Proses ini adalah proses yang melibatkan penyusunan
suatu infrastruktur yang akan memaksimalkan effisiensi
dan efektifitas ketika melaksanakan proyek. Yang harus
dipertimbangkan adalah :
a. Struktur team Ditentukan dengan menjelaskan
1. Penjelasan peranan
2. Tanggung jawab
3. Hubungan pelaporan
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
33
Pada suatu proyek Intranet pembentukan struktur team
ini penting sekali karena tanggung jawab dari tiap
anggota tidak sama dengan pengembangan sistem
tradisional (misal batasan pengguna dan sistem
informasi), dan adanya peranan baru (misal web master).
Juga beberapa jenis pekerja khusus yang dibutuhkan
untuk proyek Intranet yang besar. Beberapa pekerja yang
dibutuhkan antara lain :
1) Client Server developer
2) Manajer Sistem Informasi
3) Manajer Local Area Network
4) Manajer Network
5) Administrator Sistem
6) System Engineer
7) Manajer Teknis
8) Spesialis User Interface
9) Web master
10) Web planner
SOW sebaiknya menyediakan dasar untuk menjelaskan
peranan utam, tanggung jawab, dan hubungan pelaporan.
Informasi ini membantu untuk mepersiapkan struktur
team, seperti untuk menghasilkan diagram organisasi dan
matriks tanggung jawab.
b. Dokumentasi
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
34
Dokumentasi adalah penting sekali, sebab user
memiliki peranan penting dalam membuat dan merawat
kandungan web site. Diagram arsitektur, perangkat bantu
mapping, dan manual on line merupakan perangkat bantu
dokumentasi teknis.
Dokumentasi bisnis seperti laporan status, dan
jadwal juga penting. Kedua dokumentasi baik teknis
maupun bisnis, harus disimpan dalam perpustakaan yang
dapat diakses untuk referensi mendatang.
c. Pertemuan
Terdiri dari 3 jenis :
1. Status review meeting, dilakukan secara regular
untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi dari
pekerjaan individu.
2. Checkpoint review meeting, dilakukan untuk
mencapai milestone besar, seperti mensetup server.
3. Staff meeting, dilakukan untuk bertukari informasi
dan bertukar pengalaman bagi seluruh pihak yang
terlibat
Pihak yang menghadiri pertemuan ini dapat
bervariasi, tapi miimal pihak pengguna harus ada yang
diundang. Ini menyebabkan mereka tidak saja merasa
terlibat tetapi juga memperoleh informasi mengenai
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
35
sekuriti, hak akses, dan kandungan dokumen. Hal ini
akan mendorong dapat diselesaikannya proyek ini.
Q. Pengawasan
Proses ini menjamin bahwa proyek Intranet efektif
pembiayaanya, dan sesuai dengan yang direncanakan.
Proses ini terdiri dari :
1. Status collection and Assesment: Proses ini akan
mengumplulkan data tentang penyelesaian suatu
pekerjaan atau pencapaian suatu milestone. Kemudian
membuat penilaian mengenai perkembangan yang
dilakukan. Proses ini memiliki sisi bisnis dan
teknsi. Sisi teknis melibatkan penilaian kualitas
pekerjaan yang dilakukan misal bagaimana HTML dan
CGI yang disusun. Pada sisi bisnis meliputi pada
tingkatan mana pekerjaan itu dilakukan berdasarkan
waku tertentu.
2. Change control : Proses ini melibatkan pekerjaan
mengevaluasi pelaksanaan teknis dan jadwal. Dalam
pelaksanaan membutuhkan jawaban akan pertanyaan
seperti :
a. Apakah sebenarnya perubahan yang terjadi (misal
arsitektur jaringan)
b. Apa dampaknya bagi finansial, jadwal, dan kualitas
sistem.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
36
c. Bagaimana penanganan perubahan tersebut, misal
terhadap user dan komunitas sistem informasi.
d. Bilamana perubahan tersebut akan menyebabkan suatu
efek, misal setelah intranet terpasang dan
berjalan.
3. Corrective action : Langkah ini melakukan revisi
pendekatan yang dilakukan untuk pencapai tujuan
proyek sesuai dengan SOW dan perencanaan. Langkah
ini berkaitan sekali dengan langkah status
collection and assesment, sebab langkah yang
dibutuhkan misal perencanaan ulang, bergantung
apakah corrective action ini perlu dilakukan secara
besar atau cukup sedikit saja.
R. Penyelesaian proyek
Pada proses ini terlibat melakukan pengumpulan dan
analisi data dan melakukan transisi yang baik dari
proses pengembangan ke implementasi. Keluaran utama
dari proses ini adalah hal yang dipelajari selama
pelaksanaan proyek - lesson learned document. Dokumen ini
mengidentifikasi apa yang dilakukan dengan baik, dan
apa yang tak berhasil dilakukan. Hal itu berdasarkan
data yang dikoleksi mengenaik unjuk kerja proyek
melalui kumpulan hasil statistik, wawancara, dan review
setelah implementasi. Dokumen ini berguna bagi
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
37
organisasi besar yang mungkin akan melakukan pemasangan
site Intranet yang berjumlah banyak. Pengalaman yang
diperoleh dari proyek pertama ini akan memberikan
pandangan bagi manajer proyek untuk proyek mendatang.
Suatu hal yang penting lagi adalah bagaimana hasil
dari proyek ini. Tendensi apakah yang terjadi di antara
personal yang terlibat pada pengembangan proyek pada
saat mendekati akhir proyek. Bila suatu proyek akan
selesai biasanya anggota team menjadi menurun
produktifitasnya. Oleh karena itu, sebaiknya bila
seorang anggota team telah melakukan suatu tugas berat,
sebaiknya segera dibebas tugaskan bila memang telah
tidak ada pekerjaannya lagi. Ini menyebabkan personal
tersebut dapat bertugas di proyek Intranet yang lainnya
lagi
S. Leading
Tahapan ini penting sekali hanya akan terjadi bila
ke lima proses sebelumnya dilakukan dengan bernar. Pada
tahapan ini dibutuhkan pembentukan suatu lingungan
kerja yang mendorong pihak yang terlibat, sehingga
dapat tercapainya tujuan.
Untuk mencapai hal tersebut, manajer proyek haruslah :
a. Membuat visi yang jelas bagi proyek
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
38
b. Berkomunikasi dengan efektif
c. Menjaga motivasi yang tinggi
d. Menjaga fokus dari visi
e. Menyediakan lingkungan yang mendukung
f. Mendorong penyusunan team.
Bebeberapa langkah tersebut sulit dilaksanakan
karena biasanya manajer proyek tidak terlalu memiliki
kendali dalam penggunaan sumber daya. Hal ini menjadi
lebih rumit untuk proyek intranet yang melibatkan
banyak piha, orang dengan keahlian terbatas, orientasi
fungsi yang tak jelas. Web master dan document owner,
bukanlah nama pekerjaan yang unik tapi juga membutuhkan
keahlian khusus.
T. Kesimpulan
Tak dapat dipungkiri proyek Intranet merupakan masa
depan. Dengan menggunakan ke enam proses tersebut
dengan benar, akan menjadikan pelaksanaan proyek
Intranet yang baik. Suatu proyek Intranet akan dapat
dilakukan dengan baik bila telah dilakukan proses
engineering yang baik. Ini berlaku baik untuk
pengembangan program dengan produk jadi, atau dengan
kontraktor atau juga dengan team sendiri.
Akan lebih baik menghabiskan waktu lebih lama untuk
melakukan disain dan penataan awal yang baik, daripada
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
39
terburu-buru melakukan implementasi. Sehingga sudah
sewajarnya dilakukan standardisasi, dan penggunaan
dokumentasi yang baik. Biasanya suatu team pengembang
sistem informasi cenderung untukmeninggalkan metodologi
standard dengan alasan keterbatasan waktu. Rapid
Application Development (RAD) bukanlah merupakan suatu
alasan untuk tidak menggunakan teknik-teknik disain
yang baik.
14.2C - Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIKNusa Mandiri
40