Post on 20-Feb-2023
PERMASALAHAN DALAM PEMBAHASANAKHLAKT : Bagaimana cara menyikapi dan juga menanamkan akhlak pada
generasi muda sekarang??J : Dimulai drai lingkungan keluarga / rumah, karena pendidikan
yang paling kuat dimulai dari keluarga, dan waktu yang paling banyak dalam sehari adalah dalam lingkungan keluarga.
T : Bagaimana cara meluruskan pornografi maupun pornoaksi yang bisa dengan mudah ditemukan oleh remaja – remaja bahkan anak –anak pada internet??
J : Pertama, bisa dimulai dari didikan keluarga. Lalu yang paling bepengaruh adalah dari pemerintah, karena pemerintah adalah yang paling berkuasa sehingga denganadanya peran pemerintah (di bawah lembaga sensor) dapat menyaring hal – halyang negatif sebelum disuguhkan untuk kalayak umum. Dan selanjutnya yang paling utama adalah keimanan yang dimiliki dari masing – masing individu tersendiri
T : Apa penjelasan tasawuf menurut Ahlusunah Waljamaah??J : Kesucian diri, mendekatkan diri pada Allah SWT dan Rosul-
Nya, karena dengan ini insyaallah benar – benar orang yang dikatakan mengamalkan tasawuf hanya karena Allah SWT. Orang
T : Apa penjelasan tentang paham stoics/stoisme??J : Suatu paham yang adanya sebelum nabi Isa A.S yaitu
menjalankan sesuatu yang bias dijalani secara rasional. Paham ini dianut oleh Descartes ahli filsafat dari Prancisex: peristiwa penyaliban nabi Isa A.S (menurut kaum stoisme) tapi menurut Islam, yang dislib bukanlah Isa A.S melainkan Yudas yang wajahnya diserupakan dengan nabi Isa A.S, sedangkannabi Isa A.S diangkat ke langit oleh Allah, yang insyaallah masih hidup sampai saat ini.
T : Bagaimana pandangan islam tentang dakwah melalui lagu – lagureligious, sedangkan ada yang berpendapat bahwa suara itu merupakan aurat.??
J : Pada dasarnya hukum suara baik perempuan/laki-laki dalam Al – Qur’an dan Al Hadist bukan termasuk aurat, dalam hal ini ada3 aliran dalam islam:
a. Aliran I : mengharamkan musicb. Aliran II : mubah / boleh
c. Aliran III : antara boleh dan haram tergantung padaMisinya
Kesimpulan : suara / lagu yang menuju hingar bingar / maksiat yang diharamkan baik pelakunya laki – laki / perempuan.
T : Jelaskan bagaimana membina sifat sabar dengan akhlak terpujidan seperti apa contohnya dalam kehidupan sehari – hari??
J : Dengan cara menanamkan akhlak terpuji pada diri sendiri, yaitu :- sabar dari maksiat (tidak melakukan larangan Allah SWT)- sabar karena Allah- sabar disaat terkena musibah
DIROSAHT : Bagaimana mengenai hukum Islam yang ada di Indonesia ini.??J : Sebagai orang islam sebaiknya dalam menjalankan hukum di
Indonesia sebaiknya tidak menggunakan cara – cara yang mengandung kekerasan, pakailah cara dakwah yang konkret. Karena seperti yang kita ketahui di Indonesia tidak mungkin hukumIslam murni dapat dijalankan.
T : Contoh ibadah yang ditolak menurut Al – Qur’an. Hadist, Ijtihad??
J : Segala sesuatu / ibadah yang niatnya bukan karena Allah itulah yang namanya ibadah yang dikatakan bertolak bahkan syirik yaitu dosa besar yang tak terampuni.
T : Apa perbedaan Usul Fiqih dengan Fiqih ??J : Usul Fiqih adalah untuk mempelajari ilmu fiqih dengan tujuan
menetapkan dalil – dalil yang global (belum pasti) menetapkan dalil – dali yang harus terikat dengan Al – Qur’an, muncul ilmu fiqih saat imam – imam (mazdab)
T : Apa contoh gerakan pemikiran Islam di zaman sekarang ??J : Adanya ormas (organisasi masyarakat) seperti, NU,
Muhammadiyah, dll.T : Bagaimana kebudayaan Islam tidak merendahkan martabat
seorang perempuan?? Misalnya adanya poligami.J : Untuk saat ini Islam justru memberi/mengangkat martabat
wanita, seperti saat ini wanita bisa bekerja dan tidak hanya tinggal di rumah saja. Kalau engenai poligami, itu suah diaturdalam Al – Qur’an Surat An Nisa’ ayat 3.
T : Bagaimana peran Islam dalam corak budaya ??J : Di mesir kuno sudah ada peradaban bahkan sebelum nabi
Muhammad SAW lahir seperti adanya olimpiade (olahraga).Di zaman jahilliyah sudah ada aqiqoh tetapi dengan cara darah kambing dioles – oleskan pada pusar dan kening si bayi. Dan ketika islam datang, disempurnakanlah aqiqoh itu bahwa darah itu adalah najis.
T : Kebudayaan adalah manipulasi manusia. Apakah kebudayaan Islam si Indonesia sama dengan kebudayaan di Makkah ??
J : Sesuai dengan penjelasan kebudayaan adalah manipulasi manusia, jadi tentunya kebudayaan si setiap negara itu berbedahanya mungkin coraknya saja yang sedikit mirip.
T : Islam cinta damai. Menyikapi kekerasan yang ada misalnya kekerasan di Negara Timur Tengah.
J : Di Negara Timur Tengah sering terjadi kekerasan. Itu muncul karena adanya adu domba kaum nasrani, missal Irak dengan Kwaityang jelas ikut campurnya Amerika, lalu Palestina dengan Israel.
PENGANTAR STUDI ISLAMT : Penyebab kemunduran peradaban Islam di abad 17 sampai
sekarang ??J : minat belajar berkurang, ijtihad situtp, banyak mengadopsi
pemikiran barat, istiroj/selalu dimudahkan sehingga sering lupa.
T : Bagaiman car –car Islam masuk di Negar Barat ??J : Dengan cara dakwah untuk pencerahan, misalnya adanya studi
islam yang tujuanny untuk menekankan pemikiran islam (Chicago university, UCLA, London adanya School of oriental and Africanstudies, dll)
T : Apa syarat – syarat ilmiah dalam metode islam ??J : - penelitian kuantitatif dan kualitatif, - studi pustaka
(data yang digali), - analisis dengan penelitian statistic.T : Apa yang dimaksud dengan hiwar washfi??J : Dialog antara Tuhan dengan makhluk goib misalnya malaikat.T : Apa perbedaan antar metode dengan kurikulum ??J : metode : untuk umum, sedangkan kurikulum : untuk system
pendidikan.T : Bagaiman cara Islam agar tidak ikut – ikutan pemikiran negar
barat ??J : - Kendala utama adalah media, di negara barat untuk
media terutama media elektronik telah menguasai.- Tingkat ekonomi, di negara barat telah maju.- Toleransi.- Munculnya teroris yang sampai sekarang belum jelas dan
jadi pertanyaan siapa yang membuat adanya teroris ? mungkinkah USA ??Dengan kendala – kendala itu sebagai orang islam kita perlumengadakan penelitian lagi mengenai Al – Qur’an, karena Al – Qur’an adalah sumber teori.
T : Apa mudharatnya bagi penganut modern sekuler ??J : Yang jelas jika yang dianut negative akan mendapatkan
kemudaratan. Sebagai seorang muslim perlu adanya penyaringan &peningkatan keimanan.
T : Bagaiman cara untuk mengajarkan pada anak – anak agar mau membaca dan menyukai Al – Qur’an ??
J : Metode yang menyenangkan bias memberikan kesenangan tersendiri bagi anak – anak (tilawatil qur’an, dinyanyikan, dll)
T : Bagaimana teknologi sains menurut Al Qur’an ??J : Ada 2 model : - Al Qura’an digali /diteliti agar
faktanya terbukti- Dunianya yang digali / diteliti agar sesuai dengan Al – Qur’an.
Dengan ini Al Qur’an sebetulnya sumber ilmu dari teori / sunnatullah itu sebenarnya tidak ada.
PKnT : Bagaimana menumbuhkan insan bermoral pada era saat ini??J : Meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan YME, saling menyayangi,
memberi gamabran mengienai sebab akibat jika kita tidak bermoral positif.
T : Bagaimana cara menumbuhakan rasa nasionalisme ??J : Kita tahu cinta tanah air adalah sebagian dari iman, untuk
itu dari pemerintah perlu adanya pengokohan cinta tanah air.Kebersamaan satu tujuan cita – cita menuju negara yang makmur.Menumbuhkan ketaqwaan pada diri sendiri.
T : Untuk saat ini sebenarnya dalam menjalankan suatu negara yang salah itu Undang – Undang/peraturannya, atau pelakunya ??
J : UU pada dasarnya semua baik jika dilaksanakan dan ditaati dengan benar. Tapi untuk saat ini dikenyataannya masih banyak kita jumpai penyimpangan di tubuh pemerintahan (misalnya : suap masih merajalela).
T : Bolehkah dalam stu negara memiliki lebih dari satu khiwar kenegaraan??
J : Tentu saja tidak boleh, kecuali dia memiliki WH kehormatan semisal Mahasiswa kehormatan, tatapi juga harus lapor dan memenuhi prosedur yang ada.
T : Apa yang dimaksud dengan hak – hak minoritas ??J : Hak – hak sekelompok individu yang memeiliki suara sedikit
(missal: kelompok etnis).
T : Bagaimana cara agar tidak terjadi money politik ??J : Untuk saat ini untuk menghapus money politik lumayan sulit
bahkan bisa dikatakan sangat sulit dan masih perlu belajar dari negara lain semisal mengenai demokrasi.
T : Negara menganut system presidensiil sekaligus negara demokrasi. Apakah hal ini tidak menimbulkan ketumpang tindihan??
J : Tidak, karena di Indonesia semua kekuasaan berada di tangan rakyat.
T : Apa maksud dari paham Jinggoisme ??J : Mengagung agungkan negeri sendiri, patriotic terlalu tinggi.
(seperti pada orde lama).T : Apakah identitas nasional boleh dirubah ??
J : Tidak boleh, kerena bisa merusak / merubah segalanya. (misal: pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia).
T : Apa maksud dari istilah Primordial dalam identitas suatu negara ??
J : Menonjolkan sukunya sendiri.T : bagaimana cara menumbuhkan integrasi nasional di era
globalisasi ??J : Pendidikan formal, disetiap sekolah ada pendidikan PKn,
memasukkan budaya daerah untuk mewujudkan integrasi nasional, pembentukan ormas.
T : Apa wujud / hasil ciptaan elit nasional yang kohesif ??J : Tim Sepak Bola dan Bahasa Persatuan yaitu bahasa Indonesia.T : Bagaimana mengatasi musuh yang tidak nyata di zaman sekarang
ini ??J : Memajukan system Undang – Undang di Indonesia, pengelolaan
yang baik dengan semua pihak, meningkatkan integrasi nasional (karena integrasi sekarang tidak ama dengan integrasi pada saat penjajahan, karena dulu musuh yang dihadapi adalah nyata,kalau sekarang tidak).
T : Mengapa Pancasila disebut ideology terbuka ??J : Karena memiliki dimensi rasional / sistematis, Pancasila
dapat dijadikan pandangan hidup dan bisa menerima budaya dari luar asalkan tidak merusak ideologi dasar.
T : Bagaimana cara kita untuk mengetahui dan meningkatkan komitmen dalam melaksanakan ideology pancasila ??
J : Bisa dilakukan dengan cara bedah buku atau juga mengamalkan sila – sila pada Pancasila.
Diposkan 10th January 2013 oleh Gen- B 0
Tambahkan komentar
Disusun Oleh:Kelompok 9
DEDI JEFRI SETIAWAN (1178018)LUKMAN HAKIM (1178618)
Jurusan : Syari’ahProdi :PBS ASemester : II
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
2011/2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah karena berkat
rahmat,nikmat,dan inayah-Nya, makalah ini yang berjudul
“Mukjizat Al-Qur’an” dapat diselesaikan walaupun banyak rintangan
yang menghalangi. Shalawat teriring salam semoga disampaikan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umat dari
alam kebodohan menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan ,baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimat. Hal ini karena keterbatasasn penulis. Untik
itu kritik dan saran sangat kami butuhkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah berikutnya.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Metro, 15 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.............................1 A. Latar Belakang Masalah.......................1 B. Rumusan Masalah...........................1
BAB II PEMBAHASAN..............................2 1. Pengertian Mukjizat......................2
a. Unsur-unsur mukjizat................2b. Syarat-syarat mukjizat ilahi........3
2. Macam-macam mukjizat.....................4a. Mukjizat bissi......................4b. Mukjizat ma’nawi....................4
3. Segi-segi kemukjizatan Al-qur’an........5a. Gaya bahasa.........................5b. Susunan kalimat......................5c. Hukum ilahi yang sempurna........... 6d. Menceritakan yang gaib..............6e. Isyarat-isyarat ilmiah..............6
4. Tujuan Al-qur’an.........................9BAB III ANALISA................................12BAB IV KESIMPULAN..............................13DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Mukjizat secara etimologis (bahasa) berarti melemahkan.
Sementara menurut terminologi (istilah),mukjizat ialah suatu yang
luar biasa yang di perlihatkan allah melalui para Nabi dan Rosul-
Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan
kerasulan. Kata mukjizat sendiri tidak terdapat dalam al-quran
menggunakan istilah ayat atau bayyinat. Baik ayat atau bayyinat
mempunyai dua macam arti. Yang pertama artinya perkabaran ilahi
yang berupa ayat-ayat suci al-quran. Sedangkan yang kedua artinya
mencangkup mukjizat atau tanda bukti.
B.Rumusan Masalah
1. Pengertian mujizat al-qur’an
2. Macam – macam mukjizat
3. Segi – segi kemukjizatanAl-qur’an
4. Hikmah dan tujuan mukjizat Al-qur’an
BAB II
PEMBAHASAN1.Pengertian Mukjizat
Mukjizat secara etimologis (bahasa) berarti melemahkan.
Sementara menurut termonology (istilah) mukjizat ialah sesuatu
yang luar biasa yang diperlihatkan oleh Allah melelui para Nabi
dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran kenabian dan
kerasulan.1[1]
Mukjizat didefinisikan oleh pakar agam islam, antara lain sebagai
“sesuatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui
seorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang
didatangkan kepada yang ragu,untuk melakukan atau mendatangkan
hal serupa,tetapi mereka tidak mampu melayani tantangan itu.
Dengan redaksi yang berbeda,mukjizat didefinisikan pula sebagai
sesuatu luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para nabi dan
rasul-Nya,sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan
kerasulannya.2[2]
A. Unsur – unsur yang terdapat pada mukjizat, sebagaimana
dijelaskan oleh Quraish Shihab, adalah.3[3]
1[1] Ahmad Izzan,Ulumul Qur’an,(Bandung:Tatakut (kel
humaniora),2011,)hlm.139-140
2[2] Rosihan Anwar,Ulumul Al-Qur’an,(Bandung: PustakaSetia,2008),hlm.184
3[3] ibit, hlm.185
1.Hal atau peristiwa yang luar biasa Peristiwa – peristiwa alam,misalnya yang terlihat sehari – hari,walaupun menakjubkan, tidak dinamakan mukjizat,karena merupakan suatu yang biasa. Yang dimaksud dengan luar biasa adalah sesuatu yang berada di luar jangkauan sebab dan akibat yang hukum-hukumnya diketahui secara umum.
2.Terjadi atau dipaparkan oleh seorang yang mengaku nabi Tidak mustahil terjadi hal-hal di luar kebiasaan pada diri siapa pun. Namun,apabila bukan dari seorang yang mengaku nabi, tidak dinamai mukjizat. Sesuatu yang luar biasa tampak pada diri sendiri seseorang yang kelak bakal menjadi nabi pun tidak dinamaimukjizat,tetapi irhash. Keluarbiasaan yang terjadi pada seseorang yang taat dan dicintai Allah pun tidak dapat disebut mukjizat,tetapi karamah atau kekeramatan,yang bahkan tidak mustahil terjadi pada seseorang yang durhaka kepada-Nya.kekeramatan yang terakhir ini dinamai ihanah (penghinaan) atau istidraj ( rangsangan” untuk lebih durhaka lagi).
3. Menandung tantangan terdapat yang meragukan kenabian Tentu saja,tantangan ini harus berbarengan dengan pengakuannya sebagai nabi,bukan sebelum atau sesudahnya. Di sisi lain tantangan tersebut harus pula merupakan sesuatu yang jalan denganucapan sang nabi.kalau misalnya ia berkata, “Batu ini dapat berbicara”,tetapi ketika batu itu berbicara, dikatakannya bahwa “sang penantang berbohong” maka keluarbiasaan ini bukanlah suatu mukjizat,tetapi ihanah atau istidraj.
4.Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani Bila yang ditantang berhasil melakukan hal yang serupa, inoi berarti bahwa pengakuan sang penantang tidak terbukti. Perlu di garis bawahi bahwa kandungan tantangan harus benar-benar dipahamioleh penantang. Bahkan untuk lebih membuktikan kegagalan mereka,biasanya aspek kemukjizatan tiap-tiap nabi berupa hal-hal yang sesuai dengan bidang keahlian ilmunya.
B. Syarat – syarat Mukjizat ilahi
Syarat-syarat mukjizat menurut penjelasa ulama ada lima, dan bila
kelima-limanya tidak terpenuhi,maka tidak dinamakan mukjizat
yaitu:
1.Mukjizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan siapapun selain Allah Tuhan sekalian alam. 2.Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam. 3.Mukjizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengaku membawa risalah ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya. 4.Terjadi bertempatan dengan pengakuan Nabi yang mengajak bertanding menggunakan mukjizat tersebut. 5.Tidak ada seorangpun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam pertandingan tersebut. Kelimanya syarat di atas bila terpenuhi,maka suatu yang timbul di
luar kebiasaan adalah merupakan mukjizat yang menyatakan atas
kenabian orang yang mengemukakannya dan mukjizat akan muncul dari
tangannya. Bila kelima peryaratan tersebut tidak tercapai, maka
tidak disebut mukjizat dan bukan pula sebagai dalil kebenaran
seorang yang mengakunya.
2.Macam – macam Mukjizat
Mukjizat dapat dibagi dua macam yaitu :4[4]
a.Mukjizat “bissi” ialah yang dapat dilihat oleh mata,
didengar oleh telinga,dicium oleh hidung,diraba oleh
tangan,dirasa oleh lidah,tegasnya dapat dicapai oleh panca
4[4] Said Agil Husin Al Munawir,Al-Qur’an Membangun Tradisi KesalehanHakiki,(Jakarta: Ciputat Press,2002),hlm.32
indra.mukjizat ini sengaja ditunjukan atau diperlihatkan
manusia biasa,yakni mereka yang tidak bisa menggunakan
kecerdasan fikirannya yang tidak cakap pandangan mata hatinya
dan yang rendah budi dan perasannya.
b.Mukjizat “ma’nawi” ialah mukjizat yang tidak mungkin dapat
dicapai dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai
dengan kekuatan “aqli” atau dengan kecerdasan fikiran. Karena
orang tidak akan mungkin mengenal mukjizat ini melainkan orang
yang berfikir sehat, bermata hati,berbudi luhurdan yang suka
mempergunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur.
3.Segi – segi Kemukjizatan al-qur’an
Para penulis ilmu-ilmu Al-quran,pada umumnya melihat bahwa
kemukjizatan Al-quran terletak pada susunan kalimatnya yang
sangat indah dan aktratif,pemilihan bahasanya yang bagus-
bagus,serta penempatan kosakatanya yang terdapat berimbang. Abu
Hasan an-Nadwi melihat bahwa kemukjizatan al-quran tidak hanya
terletak pada segi kebahasaannya,tetapi juga aspek cakupan
informasi-informasi keagamaannya yang utuh menyeluruh, dan
mengungkapkan kisah-kisah lama yang tidak hidup dalam cerita-
cerita rakyat. Bahkan tidak semua dapat terungkap dalam
penelitian sejarah.sementara itu,Musthafa Mahmud melihat bahwa
kemukjizatan al-quran terletak pada pengaruh bacaannya dalam
lubuk hati para pendengarnya.5[5]
5[5] Ahmad Izzan,Ulumul Qur’an,(Bandung:Tatakut (kel
humaniora),2011,)hlm.147
Segi-segi kemukjizatan Al-Qur’an adalahsebagai berikut:6[6]
a. Gaya Bahasa
Gaya bahasa Al-Qur’an banyak membuat orang arab saat itu
kagum dan terpesona. Kehalusan ungkapan bahasanya membuat
banyak manusia masuk islam. Bahkan, Umar bin Khatab pun yang
mulanya dikenal sebagai seorang yang paling memusuhi Nabi
Muhammad SAW. dan bahkan berusaha untuk membunuhnya, ternyata
masuk islam dan beriman kepada kerasulan Muhammad hanya karena
mendengar petikan Al-Qur’an.. susunan Al-Qur’an tidakdapat
disamaioleh karya sebaik apapun.
b. Susunan Kalimat
Kendatipun Al-Qur’an, Hadis qudsi,hadis nabawi sama-sama keluar
dari mulut nabi, uslub (style) atau susunan bahasanya sanat jauh
berbeda. Ushub bahasa Al-Qur'anjauh lebih tinggi kualitasnya bila
dibandingkan dengan dua yang lainnya. Al-Qur’an muncul dengan
uslub yang begitu indah.uslub tersebut terkandung nilai-nilai
istimewa dan tidak akan pernahada pada ucapan manusia.
c. Hukum Ilahi yang Sempurna
Al-Qur’an menjelaskan pokok-pokok akidah, norma-norma
keutamaan, sopan santun, undang-undang ekonomi politik, sosial
dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum ibadah. Kalau pokok-pokok
ibadah wajib diperhatikan,akan diperoleh bahwa islam telah
6[6] Rosihan Anwar,Ulumul Al-Qur’an,(Bandung: PustakaSetia,2008),hlm.193
memperluasnya dan menganekaragamkannya serta meramunya menjadi
ibadah maliyah, seperti zakat dan sedekah.
d. Menceritakan yang ghaib
Segolongan ulama yang lain menyatakan bahwa kei’jazan
Al-Qur’an ialah dalam mengabarkan hal-hal yang gaib yang hanya
diperoleh dengan jalan wahyu urusan-urusan yang telah lalu yang
tidak diterangkan oleh seorang ummi yang tidak mempelajari kitab-
kitab yanag telah diturunkan kepada umat-umat yang telah lalu dan
tidak pula bergaul dengan ahli kitab.7[7]
e. Isyarat-isyarat ilmiah
Banyak sekali isyarat-isyarat ilmiah yang ditemukan dalam Al-
Qur’an, misalnya:
1). Cahaya matahari bersumber daru dirinya senduri
Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan
pantulan. Sebagaimana yang dijelaskan irman Allah yang artinya:
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya
manzilah-manzilah (tempat-tempat bagi perjalanan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu) Allah tidak menciptakan yang demikian itu,
melainkan dengan hak. Dia menjelaskan (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahuan”(Q.S.Yunus[10]:5)
2).kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan napas. Hal
itu diisyaratkan oleh Allah dalam surat Al-An’am:125:
125. Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
7[7] Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy,ilmu-ilmu Al-Qur’an,(Semarang:Pustaka Rizki Putra,2010 ),hlm.296
Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya[503],
niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman.
[503] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung
keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.
dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami
apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka
mereka itu menjadi sesat.
3). perbedaan sidik jari manusia, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah:
Artinya : bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun
(kembali) jari jemarinya dengan sempurna (Q.S. Al-
Qiyamah[75]:4 ).
4). aroma/bau manusia berbeda-beda, sebagaimana diisyaratkan olehAllah:
Artinya: tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri
Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau
Yusuf, Sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu
membenarkan aku)".(Q.S. yusuf:94)
5). masa penyusutan ideal dan masa kehamilan minimal, sebagaimanadiisyaratkan oleh Allah:
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu
dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,
dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut
patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.(Q.S. Al-
Baqarah[2]:233)
6). yang merasasakan nyeri adalah kulit
56. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat
Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap
kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan
kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S.An-Nissa:56)
4. Tujuan Al-Qur’an
Al-Qur’an setidaknya memiliki dua fungsi utama, yaitu
sebagai sumber ajaran dan bukti kebenaran kerasulan Muhammad SAW.
Sebagai sumber ajaran dan nilai,Al-qur’an menyajikan dan
memberikan berbagai norma keagamaan sebagai petunjuk hidup umat
manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang
merupakan perjalanan hidupnya. Karena sifatnya memberi arah dan
jalan, norma-norma tersebut dinamai syariah-artinya jalan lurus.
Dalam kajian-kajian keagamaan (religiusitas), istilah dan
makna syariah acapkali direduksi sehingga mempunyai konotasi
sebagai norma-norma hukum belaka. Padahal, kata syariah mencakup
berbagai segi ajaran keagamaan :akidah, akhlak, amaliyah, dan
lainnya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa norma-norma syariah
itu disusun langsung oleh Allah bukan oleh manusia, kecuali untuk
pemahaman-pemahaman lebih lanjut yang sifatnya implementatif.
Ini, menurut Quraish Shihab, merupakan langkah yang teramat
bijak karena diserahkan kepada umat manusia, niscaya norma-norma
itu tidak akan sempurna. Bukankah pengetahuan manusia terama
terbatas,terutama dalam soal-soal gaib. Ditambahkan pula bahwa
umat manusia, pada umumnya, memiliki egoisme yang tinggi sehingga
norma-norma itu akan disusun sesuai kepentingan dan kemauanya
sendiri.
Itulah sekaligus rahasia dibalik penyusunan norma-norma
syariah bagi umat manusia untuk mengatur kehidupann sendiri
didunia yang fana ini. Pin, mereka tidak bisa berkomunikasi
langsung dengan Allah dalam menyerap informasi-informasi yang
menjadi hak mereka. Dia menyampaikan lewat orang yang memiliki
kesucian jiwadan kecerdasan yang luar biasa sehingga mampu
menerima inforrnasi-informasi dari yang gaib. Orang terpilih
tersebut kemidian diberi gelar rasul ( utusan Allah untuk
menyampaikan ajaran-ajaran-Nya) . rasul terakhir (khataman
nabiyyin) yang di beri tugas menyampaikan syariah adalah Muhammad
SAW. Dari Allah telah dituangkan sepenuhnya dalam satu mushaf
kitab suci bernama Al-qur’an.
Muhammad SAW. Berasak dari etnis arab Quraisy yang bertugas
dan berkewajiban menyampaikan ajaran tidak hanya kepada
bangsanya, tetapi juga kepada bangsa-bangsa lainnya di dunia,baik
yang hidup pada masa beliau maupun sesudahnya. Ini diperttegas
oleh Allah bahwa Dia tidak mengutus rasul terakhir itu selain
intuk seluruh manusia (kafatan lian-nas). Karena itu,semasa hidup,
beliau pernah menegaskan bahwa ia menunggalkan Al-qur’an dan
Sunnah agar umat manusia tidak sesat dalam kehidupannya.
Sepeninggalnya tugas-tugas mulia untuk menegakkan dan
mengembangkan ajaran dannilai yang transedental tersebut
dibebankan kepada ulama sebagai pewarisnya. Selain sebagai sumber
ajaran, Al-qur’an juga disampaikan Tuhan untuk menjadi bukti
kebenaran kerasulan Muhammad SAW., terutama bagi mereka yang
menebtang dakwah-dakwahnya. Bukti-bukti kebenaran tersebut dalam
ilmu-ilmu Al-qur’an disebut mukjizat.8[1]
8[1] Said Agil Husin Al Munawir,Al-Qur’an Membangun Tradisi KesalehanHakiki,(Jakarta: Ciputat Press,2002),hlm.30
BAB III
ANALISA
Sebagaimana mukjizat lain yang diturunkan kepada rasul
sebelum Nabi muhammad SAW., mukjizat Al-qur’an merupakan suatu
kitab suci sebagai pembuktian kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dan
sekaligus sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan dunia
akhirat. Al-qur’an sebagai penunjuk arah, segala aspek yang
bersifat duniawi maupun yang bersifat ukhrawi semua ada dan
tercantum dalam Al-qur’an. Bahkan sebelum terjadi penemuan-
penemuan oleh para ilmuan, Al-qur’an pun lebih dahulu sudah
menuliskannya.
BAB IV
KESIMPULAN
Mukjizat Al-qur’an adalah kitab suci yang diberikan kepada
nabi Muhammad SAW. Untuk membuktikan kerasulan beliau sekaligus
sebagai kitab suci yang isinya mencakup segala aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Rosihan Anwar, M.Ag, Ulum Al-Qur'an. Pustaka Setia, Bandung.
2008
PROF. DR. H. Munawar Said Agil Husain. AL-Qur’an membangun
tradisi kesakehan hakiki. Ciputat Press, Jakarta. 2002
Drs.H. Ahmad Izzan,M.Ag, Ulumul Qur’an. Tatakut (kel.
Humaniora),Bandung. 2011
PROF.DR. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ilmi-ilmu Al-
Qur’an. Pustaka Rizki Putra, Semarang. 2010
Drs. H. Kahar Masyhur. Pokok-pokok Ulumul Qur’an. Rineka Cipta,
Jakarta. 1992
Home About Me News Update LapakEntre Cerita Tips-Trik Capoengkas Jadilah Orang Yang Bermanfaat dan Menyenangkan, Hukum Hidup Adalah Hukum Kepercayaan Get This Home » Tips 'n Trik Motivasi » 10 Kebutuhan Dasar Manusia 10 Kebutuhan Dasar Manusia Posted by Cpoeng Alias Poe2ng on 02 Februari 2012 Manusia merupakan makhlukyang sangat kompleks. hal itu disebabkan oleh banyaknya aktivitasyang dilakukan oleh mereka sendiri. mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur kembali tentunya banyak aktivitas yang dilakukan manusia. Oleh karena itu apabila kita ingin memahami dan mendapat kepercayaan dari manusia maka hendaklah kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka agar kelak kita dapat memahami mereka lebih baik, kebutuhan-kebutuhan itu antara lain: Kasih Sayang, sudah menjadi tabiat manusia untuk mendapatkan kasih sayang dari orang lain hal ini sudah berlangsung ketika mereka dilahirkan ke dunia mereka sudah membutuhkan kasih sayang dari orang lain, yaitu ibunya sendiri. oleh karena itu agar kita bisa mendapatkan simpati dari mereka kita harus memberikan kasih sayang yang tulus kepada mereka Keunggulan, dalam diri manusia sudah tertanam rasa ingin menang. oleh karena itu kita haruslah memahami sifat lahiriah manusia ini agar kelak kita bisa memahamimereka secara baik. Penghargaan, banyak manusia yang lemah akan pujian jadi apabila kita menghadapi sesorang kita jangan sungkan-sungkan untuk memuji mereka asalkan pujian itu pada tempatnya karana sifat dasar manusia yang ingin selalu dipuji Keamanan, dalam masa saat ini keamanan sangat dibutuhkan oleh manusia, makapenuhilah kebutuhan ini karena pada dasarnya manusia ingin selaludilindungi maka berilah mereka perlindungan yang baik. Ketamakan,semua orang pastilah tidak akan puas bila mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan maka mereka akan terus berusaha untuk mencari dan mencari karena manusia selalu ingin lebih, maka ketahui sifat mereka dengan baik. Pengakuan, sebagai manusia tentulah kita ingin dihargai oleh orang lain, karena itulah hargailah orang lain sebelum anda meminta penghargaan dariorang lain. Kekuasaan, sejak dari dulu manusia selalu silau oleh
kekuasaan karena mereka selalu ingin menjadi lebih unggul dari siapapun maka mereka akan melakukan berbagai cara untuk mencapai kekuasaan, perhatikanlah sifat manusia yang satu ini. Kebebasan, manusia tidak ingin terkekang dalam segala aktivitas kehidupannyamaka berilah mereka ruang yang luas untuk mengekpresikan kebebasan mereka. Ego, sifatnya ini dapat kita analogikan sebagaisifat "narsis", yaitu sifat untuk selalu membanggakan dirinya sendiri, pahamilah sifat ini niscaya mereka akan memberi simpati nya kepada mu Kemerdekaan, manusia selama seumur hidupnya tidak akan mau selalu bergantung kepada orang lain, mereka ingin mengendalikan nasib mereka sendiri sehingga mereka dapat mandiri,maka berilah mereka kemerdekaan at 12.38 { 0 comments... read them below or add one } Poskan Komentar Links to this post Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Pengunjung Label About Me (1) Gudang Cerita (4) Lapak Entrepreneurs (5) Lomba Esai CE 2013 (1) News Update (2) Tips 'n Trik Motivasi (9) Alexa Certified Traffic Ranking for http://capoengkas.blogspot.com/ Diberdayakan oleh Blogger. 2010 All Rights Reserved Capoengkas. Wordpress by Chris Pearson - Blogger by Belajar SEO Blogspot
Read more at: http://capoengkas.blogspot.com/2012/02/10-kebutuhan-dasar-manusia_02.htmlCopyright capoengkas.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Ade
Beranda Makalah "Kemukjizatan Al-Qur'an"
Makalah "Kemukjizatan Al-Qur'an"
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................
.......................................... i
KATA
PENGANTAR...................................................
........................................... ii
DAFTAR
ISI.........................................................
.................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................
............................... iv
A. Latar
Belakang .........................................
...................................... iv
B. Rumusan
Masalah...........................................
................................ iv
C. Tujuan
Penulisan ........................................
............................. v
BAB II
PEMBAHASAN..................................................
.................................. 1
A. Pengertian
Mukjizat..........................................
................................ 1
B. Macam-macam
Mukjizat..........................................
....................... 3
C. Bukti Historis Kegagalan Menandingi Al-
Qur’an............................... 4
D. Segi-segi Kumukjizatan Al-
Qur’an............................................
....... 6
BAB III
PENUTUP.....................................................
...................................... 10
A.
Kesimpulan........................................
............................................ 10
B.
Saran ............................................
................................................
10
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................
.................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu objek penting lainya dalam kajian ‘Ulumul
Qur’an’ adalah perbincangan mengenai mukjizat. Persoalan
mukjizat, terutama mukjizat Al-Qur’an , sempat menyeret para
teolog klasik dalam perdebatan yang berkepenjangan, terutama
antara teolog dari kalangan Mu’tazilah dan para teolog dari
kalangan Ahlussunnah mengenai konsep shirfah.
Dengan perantara mukjizat, Allah mengingatkan manusia bahwa
para rasul itu merupakan utusan yang mendapat dukungan dan
bantuan dari langit. Mukjizat yang telah diberikan kepada para
nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu memainkan perananya dan
mengatasi kepandaian kaumnya disamping membuktikan bahwa
kekuasaan Allah itu berada diatas segala-galanya.
Suatu umat yang tinggi pengetahuanya dalam ilmu
kedokteran, misalnya tidak wajar dituntun dengan mukjizat dalam
ilmu tata bahasa, begitu pula sebaliknya. Tuntunan dan
pengarahan yang ditunjukan pada suatu umat harus berkaitan
dengan pengetahuan mereka karena Allah tidak akan mengarahkan
suatu umat pada hal-hal yang tidak mereka ketahui. Tujuanya
adalah agar tuntunan dan pengarahan Allah bermakna. Disitulah
letak mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi.
B. Perumusan Masalah
Agar lebih memperjelas tentang mukjizat Al-Qur’an. Maka
penulis merumuskan masalah mukjizat sebagi berikut:
1. Apa pengertian mukjizat?
2. Apa macam-macam mukjizat?
3. Apa saja bukti historis kegagalan menandingi Al-Qur'an?
4. Bagimana segi-segi kemukjizat Al-Qur'an
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Ulumul Qur’an .
2. Untuk mengetahui seluk-beluk mukjizat Al-Qur’an dan menambah
wawasan pengetahuan, khusunya dalam bidang Kemukjizatan Al-
Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mukjizat
Menurut bahasa kata Mu’jizat berasal dari kata i’jaz
diambil dari kata kerja a’jaza-i’jaza yang berarti melemahkan
atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang melemahkan)
dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan pihak lain
amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai
mu’jizat.
Menurut istilah Mukjizat adalah peristiwa luar biasa
yang terjadi melalui seseorang yang mengaku Nabi, sebagai
bukti kenabiannya. Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat
didefinisikan pula sebagai suatu yang luar biasa yang
diperlihatkan Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul-Nya,
sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan
kerasulannya.
Kata I’jaz dalam bahasa Arab berarti menganggap lemah
kepada orang lain. Sebagimana Allah berfirman:
( : دة 31ال�مائ������ ) وءة واري� س����� ا�" غ#"راب% ف�#���� اال� د# ل ه����� ث,���� ون/ م� ك2"���� ن/ ا� ب " ا� ����ر# ج% ع� ا�
�ي خ# ا�“…Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku
dapat menguburkan mayat saudaraku ini” (QS. Al Maidah (5): 31)
Maksud kumukjizatan Al-Qur’an bukan semata mata
untuk melemahkan manusia atau menyadarkan mereka atas
kelemahanya untuk mendatangkan semisal Al-Qur’an akan
tetapi tujuan yang sebenarnya adalah untuk menjelaskan
kebenaran Al-Qur’an dan Rasul yang membawanya dan
sekaligus menetapkan bahwa sesuatu yang dibawa oleh
mereka hanya sekedar menyampaikan risalah Allah SWT,
mengkhabarkan dan menyerukan.
Unsur-unsur mukjizat, sebagaimana dijelaskan oleh Quraish
Shihab, adalah:
1. Hal atau peristiwa yang luar biasa
Peristiwa-peristiwa alam, yang terlihat sehari-
hari, walaupun menakjubkan, tidak dinamai mukjizat. Hal
ini karena peristiwa tersebut merupakan suatu yang
biasa. Yang dimaksud dengan “luar biasa” adalah sesuatu
yang berbeda di luar jangkauan sebab akibat yang hukum-
hukumnya diketahui secara umum. Demikian pula dengan
hipnotis dan sihir, misalnya sekilas tampak ajaib atau
luar biasa, karena dapat dipelajari, tidak termasuk
dalam pengertian “luar biasa” dalam definisi di atas.
2. Terjadi atau dipaparkan oleh seseorang yang mengaku
Nabi.
Hal-hal di luar kebiasaan tidak mustahil terjadi
pada diri siapapun. Apabila keluarbiasaan tersebut bukan
dari seorang yang mengaku Nabi, hal itu tidak dinamai
mukjizat. Demikian pula sesuatu yang luar biasa pada diri
seseorang yang kelak bakal menjadi Nabi ini pun tidak
dinamai mukjizat, melainkan irhash. Keluarbiasaan itu
terjadi pada diri seseorang yang taat dan dicintai
Allah, tetapi inipun tidak disebut mukjizat, melainkan
karamah atau kerahmatan. Bahkan, karamah ini bisa
dimiliki oleh seseorang yang durhaka kepada-Nya, yang
terakhir dinamai ihanah (penghinaan) atau Istidraj
(rangsangan untuk lebih durhaka lagi).
Bertitik tolak dari kayakinan umat Islam bahwa Nabi
Muhammad SAW. adalah Nabi terakhir, maka jelaslah bahwa
tidak mungkin lagi terjadi suatu mukjizat
sepeninggalannya. Namun, ini bukan berarti bahwa
keluarbiasaan tidak dapat terjadi dewasa ini.
3. Mendukung tantangan terhadap mereka yang meragukan
kenabian
Tentu saja ini harus bersamaan dengan pengakuannya
sebagai Nabi, bukan sebelum dan sesudahnya. Di saat ini,
tantangan tersebut harus pula merupakan sesuatu yang
berjalan dengan ucapan sang Nabi. Kalau misalnya ia
berkata, “batu ini dapat bicara”, tetapi ketika batu itu
berbicara, dikatakannya bahwa “Sang penantang berbohong”,
maka keluarbiasaan ini bukan mukjizat, tetapi ihanah atau
istidraj
4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani
Bila yang ditantang berhasil melakukan hal serupa,
ini berarti bahwa pengakuan sang penantang tidak
terbukti. Perlu digarisbawahi di sini bahwa kandungan
tantangan harus benar-benar dipahami oleh yang
ditantang. Untuk membuktikan kegagalan mereka, aspek
kemukjizatan tiap-tiap Nabi sesuai dengan bidang
keahlian umatnya.
B. Macam-macam Mukjizat
Secara garis besar, mukjizat dibagi dalam dua bagian
pokok, yaitu mukjizat yang bersifat material indrawi yang
tidak kekal dan mukjizat immaterial, logis, dan dapat
dibuktikan sepanjang masa. Mukjizat nabi-nabi terdahulu
merupakan jenis pertama. Mukjizat mereka bersifat material
dan indrawi dalam arti keluarbiasaan tersebut dapat
disaksikan dan dijangkau langsung lewat indra oleh
masyarakat tempat mereka menyampaikan risalahnya.[1]
Perahu Nabi Nuh yang dibuat atas petunjuk Allah
sehingga mampu bertahan dalam situasi ombak dan gelombang
yang demikian dahsyat. Tidak terbakarnya Nabi Ibrahim a.s
dalam kobaran api yang sangat besar; berubah wujudnya
tongkat Nabi Musa a.s. menjadi ular; penyembuhan yang
dilakukan oleh Nabi Isa a.s. atas izin Allah, dan lain-
lain, kesemuanya bersifat material indrawi, sekaligus
terbatas pada lokasi tempat mereka berada, dan berakhir
dengan wafatnya mereka. Ini berbeda dengan mukjizat Nabi
Muhammad SAW, yang sifatnya bukan indrawi atau material,
tetapi dapat dipahami akal. Karena sifatnya yang
demikian, ia tidak dibatasi oleh suatu tempat atau masa
tertentu. Mukjizat Al-Qur’an dapat dijangkau oleh setiap
orang yang menggunakan akalnya dimana dan kapanpun.[2]
Perbedaan ini disebabkan oleh dua hal pokok:[3]
1. Para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW, ditugaskan
untuk masyarakat dan masa tertentu. Karena itu, mukjizat
mereka hanya berlaku untuk masa dan masyarakat
tersebut, tidak untuk sesudah mereka. Ini berbeda
dengan mukjizat Nabi Muhammad yang diutus seluruh umat
manusia sampai akhir zaman sehingga bukti ajaranya
harus selalu ada dimana dan kapanpun berada.
2. Manusia mengalami perkembangan dalam pemikiranya.
Umat para Nabi khususnya sebelum Nabi Muhammad
membutuhkan bukti kebenaran yang sesuai dengan tingkat
pemikiran mereka. Bukti tersebut harus demikian jelas
dan langsung terjangkau oleh indra mereka. Akan tetapi,
setelah manusia mulai menanjak ke tahap kedewasaan
berpikir, bukti yang bersifat indrawi tidak dibutuhkan
lagi.
C. Bukti Historis Kegagalan Menandingi Al-Qur'an
Al-Qur'an digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk
menantang orang-orang pada masanya dan generasi
sesudahnya yang tidak mempercayai kebenaran Al-Qur'an
sebagai firman Allah (bukan ciptaan Muhammad) dan risalah
serta ajaran yang dibawanya. Terhadap mereka, sungguhpun
memiliki tingkat fashahah dan balaghah yang tinggi di
bidang bahasa Arab, Nabi memintanya untuk menandingi Al-
Qur'an dalam tiga tahapan:
1. Mendatangkan semisal Al-Qur'an secara keseluruhan,
sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Isra (17) ayat 88:
“Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian lain.” (Al-Isra (17): 88)
2. Mendatangkan sepuluh surat yang menyamai surat-surat
yang ada dalam Al-Qur’an, sebagaimana dijelaskan dalam
surat Hud (11) ayat 13 berikut
“Bahkan mereka mengatakan, Muhammad telah membuat-buat Al-
Qur’an itu. “ Katakanlah, kalu demikian, maka datangkanlah sepuluh
surat-surat yang dibuat-buat menyamai, dan panggilah orang-orang
yang kamu sanggup memanggilnya selain Allah, jika kamu memang
orang-orang yang benar” (Q.S. Hud [11]: 13)
3. surat yang menyamai surat-surat yang ada dalam Al-
Qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh surat Al-Baqarah (2)
ayat 23:
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)
yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain
Allah, jika kami orang-orang yang benar” (QS. Al Baqarah (2):
23)
Sejarah telah menunjukan bahwa jawaban orang-orang
Arab ternyata gagal menandingi Al-Qur'an. Inilah
beberapa catatan sejarah yang memperlihatkan kegagalan
itu:
1. Pemimpin Quraisy pernah mengutus Abu Al-Walid, seorang
sastrawan ulung yang tiada bandingannya untuk membuat
sesuatu yang mirip dengan Al-Qur'an ketika Abu Al-Walid
berhadapan dengan Rasulullah SAW. Yang membaca surat
Fushilat, ia tercengang mendengar kehalusan dan keindahan
gaya bahasa Al-Qur'an dan ia pun kembali pada kaumnya
dengan tangan hampa.
2. Musailamah bin Habib Al Kadzdzab yang mengaku sebagai
Nabi juga pernah berusaha mengubah sesuatu yang mirip
dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Ia mengaku bahwa dirinyapun
mempunyai Al-Qur'an yang diturunkan dari langit dan
dibawa oleh Malaikat yang bernama Rahman. Di antara
gubahan-gubahannya yang dimaksudkan untuk mendandingi
Al-Qur'an itu adalah antara lain:
ي ا ك9 ف# ل" ف# س� ي ال�ماء وا� لاك�9 ف# ع� ن/ ا� �ي ف ن# "Dات� ي� م� ق ن�# ن/ �ي دع� ف# ن#ت " ض�# دع"� ت�% ف# اض�# �ث Qن �ث ل�ط
“Hai katak, anak dari dua katak. Bersihkan apa saja yang akan engkau
bersihkan, bagian atas engkau di air dan bagian bawah engkau di tanah”.
Ketika itu pula, ia merobek-robek apa saja yang telah ia
kumpulkan dan merasa malu tampil di depan khalayak ramai.
Setelah peristiwa itu ia mengucapkan kata-katanya yang
masyhur:
“Demi Allah, siapapun yang tidak akan mampu mendatangkan yang sama
dengan Al-Qur'an.”
D. Segi-segi Kemukjizat Al-Qur'an
1. Gaya Bahasa
Gaya bahasa Al-Qur’an membuat orang Arab pada saat
itu merasa kagum dan terpesona, bukan saja orang-orang
mukmin, tetapi juga bagi orang-orang kafir. Kehalusan
ungkapan bahasanya membuat banyak diantara mereka masuk
Islam. Bahkan, Umar bin Khattab pun yang mulanya
dikenal sebagai orang yang paling memusuhi nabi
Muhammad SAW, dan bahkan berusaha membunuhnya,
memutuskan masuk Islam dan beriman pada kerasulan
Muhammad hanya karena membaca petikan ayat-ayat Al-Qur-
an. Susunan Al-Qur-an tidak dapat disamakan oleh karya
sebaik apa pun.[4]
2. Susunan Kalimat
Kendatipun Al-Qur-an, hadis qudsi, dan hadis
nabawi sama-sama keluar dari mulut nabiu, terapi uslub
(style) atau susunan bahasanya sangat jauh berbeda. Uslub
bahasa Al-Qur-an jauh lebih tinggi kualitasnya bila
dibandingkan dengan lainya. Al-Qur-an muncul dengan
uslub yang begitu indah. Didalam uslub tersebut
terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak akan pernah
ada ucapan manusia.
3. Hukum Illahi yang Sempurna
Al-Qur-an menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma
keutamaan, sopan-santun, undang-undang ekonomi,
politik, sosial, dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum
ibadah. Al-Qur-an menggunakan dua cara tatkala
menetapkan sebuah ketentuan hukum, yakni:
a. Secara global
Persoalan ibadah umumnya diterangkan secara global,
sedangkan perincianya diserahkan kepada ulama
melalui ijtihad.
b. Secara terperinci
Hukum yang dijelaskan secara terperinci adalah yang
berkaitan dengan utang piutang, makanan yang halal
dan yang haram, memelihara kehormatan wanita, dan
masalah perkawinan.
4. Ketelitian Redaksinya
Ketelitian redaksi Al-Qur-an bergantung pada hal
berikut:
a. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan
antonimnya.
b. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan
sinonimnya/makna yang dikandungnya.
c. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan jumlah
kata yang menunjukan akibatnya.
d. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan kata
penyebabnya.
e. Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut,
ditemukan juga keseimbang khusus
1. Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah
365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun,
sedangkan kata hari yang menunjukan bentuk plural
(ayyam) atau dua (yawmayni), berjumlah tiga puluh,
sama dengan jumnlah hari dalam sebulan. Disisi
lain, kata yang berarti bulan (syahr) hanya
terdapat dua belas kali sama dengan jumlah bulan
dalam setahun.
2. Al-Qur-an menjelaskan bahwa langit itu ada
tujuh macam. Penjelasan ini diulangi sebanyak
tujuh kali pula, yakni dalam surat Al-Baqarah [2] ayat
29, surat Al-Isra [17] ayat 44, surat Al-Mukmin [23] ayat 86,
surat Al-Fushilat [41] ayat 12, surat Ath-Thalaq [65] ayat 12,
surat Al-Mulk [67] ayat 3, dan surat Nuh [71] ayat 15.
Selain itu, penjelasan tentang terciptanya langit
dan bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam
tujuh ayat.
3. Kata-kata yang menunjukan kepada utusan Tuhan,
baik rasul atau nabi atau basyir (pembawa berita
gembira) atau nadzir (pemberi peringatan),
kesemuanya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang
dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan
pembawa berita tersebut, yakni 518.[5]
5. Berita tentang Hal-hal yang Gaib
Sebagaimana ulama mengatakan bahwa sebagian
mukjizat Al-Qur'an itu adalah berita gaib. Salah satu
contohnya adalah Fir’aun, yang mengejar-ngejar Nabi
Musa. Hal ini, diceritakan dalam surat Yunus (10) ayat
92:
“Maka pada hari Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat
menjadi pelajaran bagi orang-orang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan Kami.”
Pada ayat itu ditegaskan bahwa badan Firaun akan
diselamatkan Tuhan untuk menjadi pelajaran bagi
generasi berikutnya. Tidak seorang pun mengetahui hal
tersebut karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM.
Pada awal abad ke-19, tepatnya pada tahun 1896 di
lembah raja-raja Luxor Mesir, seorang ahli purbakala
Loret menemukan satu mumi, yang dari data-data sejarah
terbukti bahwa ia Firaun yang bernama Muniftah yang
pernah mengejar Nabi Musa a.s. selain itu pada tanggal
8 Juli 1908, Elliot Smith mendapat izin dari pemerintah
Mesir untuk membuka pembalut-pembalut Firaun tersebut.
Apa yang ditemukannya satu jasad utuh, seperti yang
diberitakan Al-Qur'an melalui Nabi yang ummy (tidak
pandai membaca dan menulis)
6. Isyarat-isyarat Ilmiah
Banyak sekali isyarat ilmiah yang ditemukan dala Al-
Qur-an misalnya:
a. Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan
cahaya bulan merupakan pantulan. Terdapat dalam Q.S.
Yunus [10]: 5.
b. Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakan
napas, hal ini terdapat pada surat Al-An’am [6]: 25
c. Perbedaan sidik jari manusia. Terdapat dalam surat
Al-Qiyamah [75]: 4
d. Aroma/bau manusia berbeda-beda. Terdapat dalam surat
Yusuf [12]: 94
e. Masa penyusuan yang tepat dan kehamilan minimal.
Terdapat dalam surat Al-Baqarah [2]: 233
f. Adanya nurani (super ego) dan bawah sadar manusia.
Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 14
g. Yang merasakan nyeri adalah kulit. Terdapat dalam
surat Al-Qiyamah [75]: 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah dapat di ambil kesimpulan bahwa Al-
Qur'an ini adalah Mukjizat terbesar yang diberikan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW. Kita tahu bahwa setiap Nabi
diutus Allah selalu dibekali mukjizat untuk meyakinkan
manusia yang ragu dan tidak percaya terhadap pesan atau
misi yang dibawa oleh Nabi.
Mukjizat ini selalu dikaitkan dengan perkembangan dan
keahlian masyarakat yang dihadapi tiap-tiap Nabi, setiap
mukjizat bersifat menantang baik secara tegas maupun
tidak, oleh karena itu tantangan tersebut harus
dimengerti oleh orang-orang yang ditantangnya itulah
sebabnya jenis mukjizat yang diberikan kepada para Nabi
selalu disesuaikan dengan keahlian masyarakat yang
dihadapinya dengan tujuan sebagai pukulan yang mematikan
bagi masyarakat yang ditantang tersebut.
B. SARAN
Demikianlah dalam hal ini penulis akhiri makalah ini
tak lupa mohon maaf kepada semua pihak, kritik dan saran
penulis harapkan demi perbaikan penulisan makalah ini
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
ATANG ABD. HAKIM, Drs MA, JAIH MUBAROK DR. Metodologi
Islam. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya
ANWAR ROSIHAN Drs, M.Ag Ulumul Qur’an. 2004. Bandung.
Pustaka Setia
Departemen Agama. 2002. Surabaya. CV. Ramsa Putra
[1] Shihab, Mukjizat….. hlm. 35.
[2] Ibid, hlm. 36: Bandingkan dengan Abdul Qadir ’atha,
azhamat Al-Qur’an. Dar Al-Kutub Al-Ilmiah,
Beirut, tt, hlm. 55.
[3] Shihab, Mukjizat….. hlm. 36-37.
[4] Muhammad Ali Ash-Shabuni, At-Tibyan Fi ‘Ulum Al-Qur’an,
Maktabah Al-Ghazali, Damaskus,
1390, hlm 105.
[5] Shihab, Membumikan….. hlm. 29-31
Beranda Langganan: Entri (Atom)
Pengikut
Arsip Blog ▼ 2010 (1)
o ▼ Mei (1) Home
Mengenai Saya
Ade Lihat profil lengkapku