PERMASALAHAN DALAM PEMBAHASAN DISKUSI

51
PERMASALAHAN DALAM PEMBAHASAN AKHLAK T : Bagaimana cara menyikapi dan juga menanamkan akhlak pada generasi muda sekarang?? J : Dimulai drai lingkungan keluarga / rumah, karena pendidikan yang paling kuat dimulai dari keluarga, dan waktu yang paling banyak dalam sehari adalah dalam lingkungan keluarga. T : Bagaimana cara meluruskan pornografi maupun pornoaksi yang bisa dengan mudah ditemukan oleh remaja – remaja bahkan anak – anak pada internet?? J : Pertama, bisa dimulai dari didikan keluarga. Lalu yang paling bepengaruh adalah dari pemerintah, karena pemerintah adalah yang paling berkuasa sehingga denganadanya peran pemerintah (di bawah lembaga sensor) dapat menyaring hal – hal yang negatif sebelum disuguhkan untuk kalayak umum. Dan selanjutnya yang paling utama adalah keimanan yang dimiliki dari masing – masing individu tersendiri T : Apa penjelasan tasawuf menurut Ahlusunah Waljamaah?? J : Kesucian diri, mendekatkan diri pada Allah SWT dan Rosul- Nya, karena dengan ini insyaallah benar – benar orang yang dikatakan mengamalkan tasawuf hanya karena Allah SWT. Orang T : Apa penjelasan tentang paham stoics/stoisme?? J : Suatu paham yang adanya sebelum nabi Isa A.S yaitu menjalankan sesuatu yang bias dijalani secara rasional. Paham ini dianut oleh Descartes ahli filsafat dari Prancis ex: peristiwa penyaliban nabi Isa A.S (menurut kaum stoisme) tapi menurut Islam, yang dislib bukanlah Isa A.S melainkan Yudas yang wajahnya diserupakan dengan nabi Isa A.S, sedangkan nabi Isa A.S diangkat ke langit oleh Allah, yang insyaallah masih hidup sampai saat ini. T : Bagaimana pandangan islam tentang dakwah melalui lagu – lagu religious, sedangkan ada yang berpendapat bahwa suara itu merupakan aurat.?? J : Pada dasarnya hukum suara baik perempuan/laki-laki dalam Al – Qur’an dan Al Hadist bukan termasuk aurat, dalam hal ini ada 3 aliran dalam islam: a. Aliran I : mengharamkan music b. Aliran II : mubah / boleh

Transcript of PERMASALAHAN DALAM PEMBAHASAN DISKUSI

PERMASALAHAN DALAM PEMBAHASANAKHLAKT : Bagaimana cara menyikapi dan juga menanamkan akhlak pada

generasi muda sekarang??J : Dimulai drai lingkungan keluarga / rumah, karena pendidikan

yang paling kuat dimulai dari keluarga, dan waktu yang paling banyak dalam sehari adalah dalam lingkungan keluarga.

T : Bagaimana cara meluruskan pornografi maupun pornoaksi yang bisa dengan mudah ditemukan oleh remaja – remaja bahkan anak –anak pada internet??

J : Pertama, bisa dimulai dari didikan keluarga. Lalu yang paling bepengaruh adalah dari pemerintah, karena pemerintah adalah yang paling berkuasa sehingga denganadanya peran pemerintah (di bawah lembaga sensor) dapat menyaring hal – halyang negatif sebelum disuguhkan untuk kalayak umum. Dan selanjutnya yang paling utama adalah keimanan yang dimiliki dari masing – masing individu tersendiri

T : Apa penjelasan tasawuf menurut Ahlusunah Waljamaah??J : Kesucian diri, mendekatkan diri pada Allah SWT dan Rosul-

Nya, karena dengan ini insyaallah benar – benar orang yang dikatakan mengamalkan tasawuf hanya karena Allah SWT. Orang

T : Apa penjelasan tentang paham stoics/stoisme??J : Suatu paham yang adanya sebelum nabi Isa A.S yaitu

menjalankan sesuatu yang bias dijalani secara rasional. Paham ini dianut oleh Descartes ahli filsafat dari Prancisex: peristiwa penyaliban nabi Isa A.S (menurut kaum stoisme) tapi menurut Islam, yang dislib bukanlah Isa A.S melainkan Yudas yang wajahnya diserupakan dengan nabi Isa A.S, sedangkannabi Isa A.S diangkat ke langit oleh Allah, yang insyaallah masih hidup sampai saat ini.

T : Bagaimana pandangan islam tentang dakwah melalui lagu – lagureligious, sedangkan ada yang berpendapat bahwa suara itu merupakan aurat.??

J : Pada dasarnya hukum suara baik perempuan/laki-laki dalam Al – Qur’an dan Al Hadist bukan termasuk aurat, dalam hal ini ada3 aliran dalam islam:

a.       Aliran I : mengharamkan musicb.      Aliran II : mubah / boleh

c.       Aliran III : antara boleh dan haram tergantung padaMisinya

Kesimpulan : suara / lagu yang menuju hingar bingar / maksiat yang diharamkan baik pelakunya laki – laki / perempuan.

T : Jelaskan bagaimana membina sifat sabar dengan akhlak terpujidan seperti apa contohnya dalam kehidupan sehari – hari??

J : Dengan cara menanamkan akhlak terpuji pada diri sendiri, yaitu :-          sabar dari maksiat (tidak melakukan larangan Allah SWT)-          sabar karena Allah-          sabar disaat terkena musibah

DIROSAHT : Bagaimana mengenai hukum Islam yang ada di Indonesia ini.??J : Sebagai orang islam sebaiknya dalam menjalankan hukum di

Indonesia sebaiknya tidak menggunakan cara – cara yang mengandung kekerasan, pakailah cara dakwah yang konkret. Karena seperti yang kita ketahui di Indonesia tidak mungkin hukumIslam murni dapat dijalankan.

T : Contoh ibadah yang ditolak menurut Al – Qur’an. Hadist, Ijtihad??

J : Segala sesuatu / ibadah yang niatnya bukan karena Allah itulah yang namanya ibadah yang dikatakan bertolak bahkan syirik yaitu dosa besar yang tak terampuni.

T : Apa perbedaan Usul Fiqih dengan Fiqih ??J : Usul Fiqih adalah untuk mempelajari ilmu fiqih dengan tujuan

menetapkan dalil – dalil yang global (belum pasti) menetapkan dalil – dali yang harus terikat dengan Al – Qur’an, muncul ilmu fiqih saat imam – imam (mazdab)

T : Apa contoh gerakan pemikiran Islam di zaman sekarang ??J : Adanya ormas (organisasi masyarakat) seperti, NU,

Muhammadiyah, dll.T : Bagaimana kebudayaan Islam tidak merendahkan martabat

seorang perempuan?? Misalnya adanya poligami.J : Untuk saat ini Islam justru memberi/mengangkat martabat

wanita, seperti saat ini wanita bisa bekerja dan tidak hanya tinggal di rumah saja. Kalau engenai poligami, itu suah diaturdalam Al – Qur’an Surat An Nisa’ ayat 3.

T : Bagaimana peran Islam dalam corak budaya ??J : Di mesir kuno sudah ada peradaban bahkan sebelum nabi

Muhammad SAW lahir seperti adanya olimpiade (olahraga).Di zaman jahilliyah sudah ada aqiqoh tetapi dengan cara darah kambing dioles – oleskan pada pusar dan kening si bayi. Dan ketika islam datang, disempurnakanlah aqiqoh itu bahwa darah itu adalah najis.

T : Kebudayaan adalah manipulasi manusia. Apakah kebudayaan Islam si Indonesia sama dengan kebudayaan di Makkah ??

J : Sesuai dengan penjelasan kebudayaan adalah manipulasi manusia, jadi tentunya kebudayaan si setiap negara itu berbedahanya mungkin coraknya saja yang sedikit mirip.

T : Islam cinta damai. Menyikapi kekerasan yang ada misalnya kekerasan di Negara Timur Tengah.

J : Di Negara Timur Tengah sering terjadi kekerasan. Itu muncul karena adanya adu domba kaum nasrani, missal Irak dengan Kwaityang jelas ikut campurnya Amerika, lalu Palestina dengan Israel.

PENGANTAR STUDI ISLAMT : Penyebab kemunduran peradaban Islam di abad 17 sampai

sekarang ??J : minat belajar berkurang, ijtihad situtp, banyak mengadopsi

pemikiran barat, istiroj/selalu dimudahkan sehingga sering lupa.

T : Bagaiman car –car Islam masuk di Negar Barat ??J : Dengan cara dakwah untuk pencerahan, misalnya adanya studi

islam yang tujuanny untuk menekankan pemikiran islam (Chicago university, UCLA, London adanya School of oriental and Africanstudies, dll)

T : Apa syarat – syarat ilmiah dalam metode islam ??J : - penelitian kuantitatif dan kualitatif, - studi pustaka

(data yang digali), - analisis dengan penelitian statistic.T : Apa yang dimaksud dengan hiwar washfi??J : Dialog antara Tuhan dengan makhluk goib misalnya malaikat.T : Apa perbedaan antar metode dengan kurikulum ??J : metode : untuk umum, sedangkan kurikulum : untuk system

pendidikan.T : Bagaiman cara Islam agar tidak ikut – ikutan pemikiran negar

barat ??J : - Kendala utama adalah media, di negara barat untuk

media terutama media elektronik telah menguasai.-          Tingkat ekonomi, di negara barat telah maju.-          Toleransi.-          Munculnya teroris yang sampai sekarang belum jelas dan

jadi pertanyaan siapa yang membuat adanya teroris ? mungkinkah USA ??Dengan kendala – kendala itu sebagai orang islam kita perlumengadakan penelitian lagi mengenai Al – Qur’an, karena Al – Qur’an adalah sumber teori.

T : Apa mudharatnya bagi penganut modern sekuler ??J : Yang jelas jika yang dianut negative akan mendapatkan

kemudaratan. Sebagai seorang muslim perlu adanya penyaringan &peningkatan keimanan.

T : Bagaiman cara untuk mengajarkan pada anak – anak agar mau membaca dan menyukai Al – Qur’an ??

J : Metode yang menyenangkan bias memberikan kesenangan tersendiri bagi anak – anak (tilawatil qur’an, dinyanyikan, dll)

T : Bagaimana teknologi sains menurut Al Qur’an ??J : Ada 2 model : - Al Qura’an digali /diteliti agar

faktanya terbukti-  Dunianya yang digali / diteliti agar sesuai dengan Al – Qur’an.

Dengan ini Al Qur’an sebetulnya sumber ilmu dari teori / sunnatullah itu sebenarnya tidak ada.

PKnT : Bagaimana menumbuhkan insan bermoral pada era saat ini??J : Meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan YME, saling menyayangi,

memberi gamabran mengienai sebab akibat jika kita tidak bermoral positif.

T : Bagaimana cara menumbuhakan rasa nasionalisme ??J : Kita tahu cinta tanah air adalah sebagian dari iman, untuk

itu dari pemerintah perlu adanya pengokohan cinta tanah air.Kebersamaan satu tujuan cita – cita menuju negara yang makmur.Menumbuhkan ketaqwaan pada diri sendiri.

T : Untuk saat ini sebenarnya dalam menjalankan suatu negara yang salah itu Undang – Undang/peraturannya, atau pelakunya ??

J : UU pada dasarnya semua baik jika dilaksanakan dan ditaati dengan benar. Tapi untuk saat ini dikenyataannya masih banyak kita jumpai penyimpangan di tubuh pemerintahan (misalnya : suap masih merajalela).

T : Bolehkah dalam stu negara memiliki lebih dari satu khiwar kenegaraan??

J : Tentu saja tidak boleh, kecuali dia memiliki WH kehormatan semisal Mahasiswa kehormatan, tatapi juga harus lapor dan memenuhi prosedur yang ada.

T : Apa yang dimaksud dengan hak – hak minoritas ??J : Hak – hak sekelompok individu yang memeiliki suara sedikit

(missal: kelompok etnis).

T : Bagaimana cara agar tidak terjadi money politik ??J : Untuk saat ini untuk menghapus money politik lumayan sulit

bahkan bisa dikatakan sangat sulit dan masih perlu belajar dari negara lain semisal mengenai demokrasi.

T : Negara menganut system presidensiil sekaligus negara demokrasi. Apakah hal ini tidak menimbulkan ketumpang tindihan??

J : Tidak, karena di Indonesia semua kekuasaan berada di tangan rakyat.

T : Apa maksud dari paham Jinggoisme ??J : Mengagung agungkan negeri sendiri, patriotic terlalu tinggi.

(seperti pada orde lama).T : Apakah identitas nasional boleh dirubah ??

J : Tidak boleh, kerena bisa merusak / merubah segalanya. (misal: pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia).

T : Apa maksud dari istilah Primordial dalam identitas suatu negara ??

J : Menonjolkan sukunya sendiri.T : bagaimana cara menumbuhkan integrasi nasional di era

globalisasi ??J : Pendidikan formal, disetiap sekolah ada pendidikan PKn,

memasukkan budaya daerah untuk mewujudkan integrasi nasional, pembentukan ormas.

T : Apa wujud / hasil ciptaan elit nasional yang kohesif ??J : Tim Sepak Bola dan Bahasa Persatuan yaitu bahasa Indonesia.T : Bagaimana mengatasi musuh yang tidak nyata di zaman sekarang

ini ??J : Memajukan system Undang – Undang di Indonesia, pengelolaan

yang baik dengan semua pihak, meningkatkan integrasi nasional (karena integrasi sekarang tidak ama dengan integrasi pada saat penjajahan, karena dulu musuh yang dihadapi adalah nyata,kalau sekarang tidak).

T : Mengapa Pancasila disebut ideology terbuka ??J : Karena memiliki dimensi rasional / sistematis, Pancasila

dapat dijadikan pandangan hidup dan bisa menerima budaya dari luar asalkan tidak merusak ideologi dasar.

T : Bagaimana cara kita untuk mengetahui dan meningkatkan komitmen dalam melaksanakan ideology pancasila ??

J : Bisa dilakukan dengan cara bedah buku atau juga mengamalkan sila – sila pada Pancasila.

Diposkan 10th January 2013 oleh Gen- B 0

Tambahkan komentar

MAKALAHULUMUL QUR’AN

(MUKJIZAT AL-QUR’AN)

 

Disusun Oleh:Kelompok 9

DEDI JEFRI SETIAWAN (1178018)LUKMAN HAKIM (1178618)

Jurusan : Syari’ahProdi :PBS ASemester : II

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) JURAI SIWO METRO

2011/2012

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah karena berkat

rahmat,nikmat,dan inayah-Nya, makalah ini yang berjudul

“Mukjizat Al-Qur’an” dapat diselesaikan walaupun banyak rintangan

yang menghalangi. Shalawat teriring salam semoga disampaikan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umat dari

alam kebodohan menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari

kesempurnaan ,baik dari segi penulisan maupun dari segi

penyusunan kalimat. Hal ini karena keterbatasasn penulis. Untik

itu kritik dan saran sangat kami butuhkan demi perbaikan dan

penyempurnaan makalah berikutnya.

Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Metro, 15 Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................1       A. Latar Belakang Masalah.......................1       B.     Rumusan Masalah...........................1

BAB II PEMBAHASAN..............................2      1. Pengertian Mukjizat......................2

a.       Unsur-unsur mukjizat................2b.      Syarat-syarat mukjizat ilahi........3

      2. Macam-macam mukjizat.....................4a.       Mukjizat bissi......................4b.      Mukjizat ma’nawi....................4

      3. Segi-segi kemukjizatan Al-qur’an........5a.       Gaya bahasa.........................5b.      Susunan kalimat......................5c.       Hukum ilahi yang sempurna........... 6d.      Menceritakan yang gaib..............6e.       Isyarat-isyarat ilmiah..............6

     4. Tujuan Al-qur’an.........................9BAB III ANALISA................................12BAB IV KESIMPULAN..............................13DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Mukjizat secara etimologis (bahasa) berarti melemahkan.

Sementara menurut terminologi (istilah),mukjizat ialah suatu yang

luar biasa yang di perlihatkan allah melalui para Nabi dan Rosul-

Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan

kerasulan. Kata mukjizat sendiri tidak terdapat dalam al-quran

menggunakan istilah ayat atau bayyinat. Baik ayat atau bayyinat

mempunyai dua macam arti. Yang pertama artinya perkabaran ilahi

yang berupa ayat-ayat suci al-quran. Sedangkan yang kedua artinya

mencangkup mukjizat atau tanda bukti.

B.Rumusan Masalah

         1. Pengertian mujizat al-qur’an

         2.  Macam – macam mukjizat

         3.  Segi – segi kemukjizatanAl-qur’an

         4.  Hikmah dan tujuan mukjizat Al-qur’an

BAB II

PEMBAHASAN1.Pengertian Mukjizat

Mukjizat secara etimologis (bahasa) berarti melemahkan.

Sementara menurut termonology (istilah) mukjizat ialah sesuatu

yang luar biasa yang diperlihatkan oleh Allah melelui para Nabi

dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran kenabian dan

kerasulan.1[1]

Mukjizat didefinisikan oleh pakar agam islam, antara lain sebagai

“sesuatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui

seorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang

didatangkan kepada yang ragu,untuk melakukan atau mendatangkan

hal serupa,tetapi mereka tidak mampu melayani tantangan itu.

Dengan redaksi yang berbeda,mukjizat didefinisikan pula sebagai

sesuatu luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para nabi dan

rasul-Nya,sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan

kerasulannya.2[2]

      A.    Unsur – unsur yang terdapat pada mukjizat, sebagaimana

dijelaskan oleh Quraish Shihab, adalah.3[3]

1[1] Ahmad Izzan,Ulumul Qur’an,(Bandung:Tatakut (kel

humaniora),2011,)hlm.139-140

2[2] Rosihan Anwar,Ulumul Al-Qur’an,(Bandung: PustakaSetia,2008),hlm.184

3[3] ibit, hlm.185

1.Hal atau peristiwa yang luar biasa Peristiwa – peristiwa alam,misalnya yang terlihat sehari – hari,walaupun menakjubkan, tidak dinamakan mukjizat,karena merupakan suatu yang biasa. Yang dimaksud dengan luar biasa adalah sesuatu yang berada di luar jangkauan sebab dan akibat yang hukum-hukumnya diketahui secara umum.

2.Terjadi atau dipaparkan oleh seorang yang mengaku nabi Tidak mustahil terjadi hal-hal di luar kebiasaan pada diri siapa pun. Namun,apabila bukan dari seorang yang mengaku nabi, tidak dinamai mukjizat. Sesuatu yang luar biasa tampak pada diri sendiri seseorang yang kelak bakal menjadi nabi pun tidak dinamaimukjizat,tetapi irhash. Keluarbiasaan yang terjadi pada seseorang yang taat dan dicintai Allah pun tidak dapat disebut mukjizat,tetapi karamah atau kekeramatan,yang bahkan tidak mustahil terjadi pada seseorang yang durhaka kepada-Nya.kekeramatan yang terakhir ini dinamai ihanah (penghinaan) atau istidraj ( rangsangan” untuk lebih durhaka lagi).

3. Menandung tantangan terdapat yang meragukan kenabian Tentu saja,tantangan ini harus berbarengan dengan pengakuannya sebagai nabi,bukan sebelum atau sesudahnya. Di sisi lain tantangan tersebut harus pula merupakan sesuatu yang jalan denganucapan sang nabi.kalau misalnya ia berkata, “Batu ini dapat berbicara”,tetapi ketika batu itu berbicara, dikatakannya bahwa “sang penantang berbohong” maka keluarbiasaan ini bukanlah suatu mukjizat,tetapi ihanah atau istidraj.

4.Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani Bila yang ditantang berhasil melakukan hal yang serupa, inoi berarti bahwa pengakuan sang penantang tidak terbukti. Perlu di garis bawahi bahwa kandungan tantangan harus benar-benar dipahamioleh penantang. Bahkan untuk lebih membuktikan kegagalan mereka,biasanya aspek kemukjizatan tiap-tiap nabi berupa hal-hal yang sesuai dengan bidang keahlian ilmunya.

    B.     Syarat – syarat Mukjizat ilahi

Syarat-syarat mukjizat menurut penjelasa ulama ada lima, dan bila

kelima-limanya tidak terpenuhi,maka tidak dinamakan mukjizat

yaitu:

1.Mukjizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan siapapun selain Allah Tuhan sekalian alam. 2.Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam. 3.Mukjizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengaku membawa risalah ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya. 4.Terjadi bertempatan dengan pengakuan Nabi yang mengajak bertanding menggunakan mukjizat tersebut. 5.Tidak ada seorangpun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam pertandingan tersebut. Kelimanya syarat di atas bila terpenuhi,maka suatu yang timbul di

luar kebiasaan adalah merupakan mukjizat yang menyatakan atas

kenabian orang yang mengemukakannya dan mukjizat akan muncul dari

tangannya. Bila kelima peryaratan tersebut tidak tercapai, maka

tidak disebut mukjizat dan bukan pula sebagai dalil kebenaran

seorang yang mengakunya.

2.Macam – macam Mukjizat

Mukjizat dapat dibagi dua macam yaitu :4[4]

a.Mukjizat “bissi” ialah yang dapat dilihat oleh mata,

didengar oleh telinga,dicium oleh hidung,diraba oleh

tangan,dirasa oleh lidah,tegasnya dapat dicapai oleh panca

4[4] Said Agil Husin Al Munawir,Al-Qur’an Membangun Tradisi KesalehanHakiki,(Jakarta: Ciputat Press,2002),hlm.32

indra.mukjizat ini sengaja ditunjukan atau diperlihatkan

manusia biasa,yakni mereka yang tidak bisa menggunakan

kecerdasan fikirannya yang tidak cakap pandangan mata hatinya

dan yang rendah budi dan perasannya.

b.Mukjizat “ma’nawi” ialah mukjizat yang tidak mungkin dapat

dicapai dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai

dengan kekuatan “aqli” atau dengan kecerdasan fikiran. Karena

orang tidak akan mungkin mengenal mukjizat ini melainkan orang

yang berfikir sehat, bermata hati,berbudi luhurdan yang suka

mempergunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur.

3.Segi – segi Kemukjizatan al-qur’an

Para penulis ilmu-ilmu Al-quran,pada umumnya melihat bahwa

kemukjizatan Al-quran terletak pada susunan kalimatnya yang

sangat indah dan aktratif,pemilihan bahasanya yang bagus-

bagus,serta penempatan kosakatanya yang terdapat berimbang. Abu

Hasan an-Nadwi melihat bahwa kemukjizatan al-quran tidak hanya

terletak pada segi kebahasaannya,tetapi juga aspek cakupan

informasi-informasi keagamaannya yang utuh menyeluruh, dan

mengungkapkan kisah-kisah lama yang tidak hidup dalam cerita-

cerita rakyat. Bahkan tidak semua dapat terungkap dalam

penelitian sejarah.sementara itu,Musthafa Mahmud melihat bahwa

kemukjizatan al-quran terletak pada pengaruh bacaannya dalam

lubuk hati para pendengarnya.5[5]

5[5] Ahmad Izzan,Ulumul Qur’an,(Bandung:Tatakut (kel

humaniora),2011,)hlm.147

Segi-segi kemukjizatan Al-Qur’an adalahsebagai berikut:6[6]

      a. Gaya Bahasa

Gaya bahasa Al-Qur’an banyak membuat orang arab saat itu

kagum dan terpesona. Kehalusan ungkapan bahasanya membuat

banyak manusia masuk islam. Bahkan, Umar bin Khatab pun yang

mulanya dikenal sebagai seorang yang paling memusuhi Nabi

Muhammad SAW. dan bahkan berusaha untuk membunuhnya, ternyata

masuk islam dan beriman kepada kerasulan Muhammad hanya karena

mendengar petikan Al-Qur’an.. susunan Al-Qur’an tidakdapat

disamaioleh karya sebaik apapun.

     b. Susunan Kalimat

Kendatipun Al-Qur’an, Hadis qudsi,hadis nabawi sama-sama keluar

dari mulut nabi, uslub (style) atau susunan bahasanya sanat jauh

berbeda. Ushub bahasa Al-Qur'anjauh lebih tinggi kualitasnya bila

dibandingkan dengan dua yang lainnya. Al-Qur’an muncul dengan

uslub yang begitu indah.uslub tersebut terkandung nilai-nilai

istimewa dan tidak akan pernahada pada ucapan manusia.

    c. Hukum Ilahi yang Sempurna

Al-Qur’an menjelaskan pokok-pokok akidah, norma-norma

keutamaan, sopan santun, undang-undang ekonomi politik, sosial

dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum ibadah. Kalau pokok-pokok

ibadah wajib diperhatikan,akan diperoleh bahwa islam telah

6[6] Rosihan Anwar,Ulumul Al-Qur’an,(Bandung: PustakaSetia,2008),hlm.193

memperluasnya dan menganekaragamkannya serta meramunya menjadi

ibadah maliyah, seperti zakat dan sedekah. 

    d. Menceritakan yang ghaib

Segolongan ulama yang lain menyatakan bahwa kei’jazan

Al-Qur’an ialah dalam mengabarkan hal-hal yang gaib yang hanya

diperoleh dengan jalan wahyu urusan-urusan yang telah lalu yang

tidak diterangkan oleh seorang ummi yang tidak mempelajari kitab-

kitab yanag telah diturunkan kepada umat-umat yang telah lalu dan

tidak pula bergaul dengan ahli kitab.7[7]

    e. Isyarat-isyarat ilmiah

Banyak sekali isyarat-isyarat ilmiah yang ditemukan dalam Al-

Qur’an, misalnya:

1). Cahaya matahari bersumber daru dirinya senduri

Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan

pantulan. Sebagaimana yang dijelaskan irman Allah yang artinya:

“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya

manzilah-manzilah (tempat-tempat bagi perjalanan itu, supaya kamu mengetahui

bilangan tahun dan perhitungan (waktu) Allah tidak menciptakan yang demikian itu,

melainkan dengan hak. Dia menjelaskan (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang

mengetahuan”(Q.S.Yunus[10]:5)

2).kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan napas. Hal

itu diisyaratkan oleh Allah dalam surat Al-An’am:125:

125. Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya

petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)

7[7] Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy,ilmu-ilmu Al-Qur’an,(Semarang:Pustaka Rizki Putra,2010 ),hlm.296

Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya[503],

niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah

ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada

orang-orang yang tidak beriman.

[503] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung

keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.

dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami

apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka

mereka itu menjadi sesat.

3). perbedaan sidik jari manusia, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah: 

Artinya : bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun

(kembali) jari jemarinya dengan sempurna (Q.S. Al-

Qiyamah[75]:4 ).

4). aroma/bau manusia berbeda-beda, sebagaimana diisyaratkan olehAllah:

Artinya: tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri

Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau

Yusuf, Sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu

membenarkan aku)".(Q.S. yusuf:94)

5). masa penyusutan ideal dan masa kehamilan minimal, sebagaimanadiisyaratkan oleh Allah: 

233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua

tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu

dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan

menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita

kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,

dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin

menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan

permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika

kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada

dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut

patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa

Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.(Q.S. Al-

Baqarah[2]:233)

6). yang merasasakan nyeri adalah kulit  

56. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat

Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap

kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan

kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S.An-Nissa:56)

4. Tujuan Al-Qur’an

Al-Qur’an setidaknya memiliki dua fungsi utama, yaitu

sebagai sumber ajaran dan bukti kebenaran kerasulan Muhammad SAW.

Sebagai sumber ajaran dan nilai,Al-qur’an menyajikan dan

memberikan berbagai norma keagamaan sebagai petunjuk hidup umat

manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang

merupakan perjalanan hidupnya. Karena sifatnya memberi arah dan

jalan, norma-norma tersebut dinamai syariah-artinya jalan lurus.

Dalam kajian-kajian keagamaan (religiusitas), istilah dan

makna syariah acapkali direduksi sehingga mempunyai konotasi

sebagai norma-norma hukum belaka. Padahal, kata syariah mencakup

berbagai segi ajaran keagamaan :akidah, akhlak, amaliyah, dan

lainnya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa norma-norma syariah

itu disusun langsung oleh Allah bukan oleh manusia, kecuali untuk

pemahaman-pemahaman lebih lanjut yang sifatnya implementatif.

Ini, menurut Quraish Shihab, merupakan langkah yang teramat

bijak karena diserahkan kepada umat manusia, niscaya norma-norma

itu tidak akan sempurna. Bukankah pengetahuan manusia terama

terbatas,terutama dalam soal-soal gaib. Ditambahkan pula bahwa

umat manusia, pada umumnya, memiliki egoisme yang tinggi sehingga

norma-norma itu akan disusun sesuai kepentingan dan kemauanya

sendiri.

Itulah sekaligus rahasia dibalik penyusunan norma-norma

syariah bagi umat manusia untuk mengatur kehidupann sendiri

didunia yang fana ini. Pin, mereka tidak bisa berkomunikasi

langsung dengan Allah dalam menyerap informasi-informasi yang

menjadi hak mereka. Dia menyampaikan lewat orang yang memiliki

kesucian jiwadan kecerdasan yang luar biasa sehingga mampu

menerima inforrnasi-informasi dari yang gaib. Orang terpilih

tersebut kemidian diberi gelar rasul ( utusan Allah untuk

menyampaikan ajaran-ajaran-Nya) . rasul terakhir (khataman

nabiyyin) yang di beri tugas menyampaikan syariah adalah Muhammad

SAW. Dari Allah telah dituangkan sepenuhnya dalam satu mushaf

kitab suci bernama Al-qur’an.

Muhammad SAW. Berasak dari etnis arab Quraisy yang bertugas

dan berkewajiban menyampaikan ajaran tidak hanya kepada

bangsanya, tetapi juga kepada bangsa-bangsa lainnya di dunia,baik

yang hidup pada masa beliau maupun sesudahnya. Ini diperttegas

oleh Allah bahwa Dia tidak mengutus rasul terakhir itu selain

intuk seluruh manusia (kafatan lian-nas). Karena itu,semasa hidup,

beliau pernah menegaskan bahwa ia menunggalkan Al-qur’an dan

Sunnah agar umat manusia tidak sesat dalam kehidupannya.

Sepeninggalnya tugas-tugas mulia untuk menegakkan dan

mengembangkan ajaran dannilai yang transedental tersebut

dibebankan kepada ulama sebagai pewarisnya. Selain sebagai sumber

ajaran, Al-qur’an juga disampaikan Tuhan untuk menjadi bukti

kebenaran kerasulan Muhammad SAW., terutama bagi mereka yang

menebtang dakwah-dakwahnya. Bukti-bukti kebenaran tersebut dalam

ilmu-ilmu Al-qur’an disebut mukjizat.8[1]

8[1] Said Agil Husin Al Munawir,Al-Qur’an Membangun Tradisi KesalehanHakiki,(Jakarta: Ciputat Press,2002),hlm.30

BAB III

ANALISA

Sebagaimana mukjizat lain yang diturunkan kepada rasul

sebelum Nabi muhammad SAW., mukjizat Al-qur’an merupakan suatu

kitab suci sebagai pembuktian kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dan

sekaligus sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan dunia

akhirat. Al-qur’an sebagai penunjuk arah, segala aspek yang

bersifat duniawi maupun yang bersifat ukhrawi semua ada dan

tercantum dalam Al-qur’an. Bahkan sebelum terjadi penemuan-

penemuan oleh para ilmuan, Al-qur’an pun lebih dahulu sudah

menuliskannya.

BAB IV

KESIMPULAN

Mukjizat Al-qur’an adalah kitab suci yang diberikan kepada

nabi Muhammad SAW. Untuk membuktikan kerasulan beliau sekaligus

sebagai kitab suci yang isinya mencakup segala aspek kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

DR. Rosihan Anwar, M.Ag, Ulum Al-Qur'an. Pustaka Setia, Bandung.

2008

PROF. DR. H. Munawar Said Agil Husain. AL-Qur’an membangun

tradisi kesakehan hakiki. Ciputat Press, Jakarta. 2002

Drs.H. Ahmad Izzan,M.Ag, Ulumul Qur’an. Tatakut (kel.

Humaniora),Bandung. 2011

PROF.DR. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ilmi-ilmu Al-

Qur’an. Pustaka Rizki Putra, Semarang. 2010

Drs. H. Kahar Masyhur. Pokok-pokok Ulumul Qur’an. Rineka Cipta,

Jakarta. 1992

 

Home About Me News Update LapakEntre Cerita Tips-Trik Capoengkas Jadilah Orang Yang Bermanfaat dan Menyenangkan, Hukum Hidup Adalah Hukum Kepercayaan Get This Home » Tips 'n Trik Motivasi » 10 Kebutuhan Dasar Manusia 10 Kebutuhan Dasar Manusia Posted by Cpoeng Alias Poe2ng on 02 Februari 2012 Manusia merupakan makhlukyang sangat kompleks. hal itu disebabkan oleh banyaknya aktivitasyang dilakukan oleh mereka sendiri. mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur kembali tentunya banyak aktivitas yang dilakukan manusia. Oleh karena itu apabila kita ingin memahami dan mendapat kepercayaan dari manusia maka hendaklah kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka agar kelak kita dapat memahami mereka lebih baik, kebutuhan-kebutuhan itu antara lain: Kasih Sayang, sudah menjadi tabiat manusia untuk mendapatkan kasih sayang dari orang lain hal ini sudah berlangsung ketika mereka dilahirkan ke dunia mereka sudah membutuhkan kasih sayang dari orang lain, yaitu ibunya sendiri. oleh karena itu agar kita bisa mendapatkan simpati dari mereka kita harus memberikan kasih sayang yang tulus kepada mereka Keunggulan, dalam diri manusia sudah tertanam rasa ingin menang. oleh karena itu kita haruslah memahami sifat lahiriah manusia ini agar kelak kita bisa memahamimereka secara baik. Penghargaan, banyak manusia yang lemah akan pujian jadi apabila kita menghadapi sesorang kita jangan sungkan-sungkan untuk memuji mereka asalkan pujian itu pada tempatnya karana sifat dasar manusia yang ingin selalu dipuji Keamanan, dalam masa saat ini keamanan sangat dibutuhkan oleh manusia, makapenuhilah kebutuhan ini karena pada dasarnya manusia ingin selaludilindungi maka berilah mereka perlindungan yang baik. Ketamakan,semua orang pastilah tidak akan puas bila mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan maka mereka akan terus berusaha untuk mencari dan mencari karena manusia selalu ingin lebih, maka ketahui sifat mereka dengan baik. Pengakuan, sebagai manusia tentulah kita ingin dihargai oleh orang lain, karena itulah hargailah orang lain sebelum anda meminta penghargaan dariorang lain. Kekuasaan, sejak dari dulu manusia selalu silau oleh

kekuasaan karena mereka selalu ingin menjadi lebih unggul dari siapapun maka mereka akan melakukan berbagai cara untuk mencapai kekuasaan, perhatikanlah sifat manusia yang satu ini. Kebebasan, manusia tidak ingin terkekang dalam segala aktivitas kehidupannyamaka berilah mereka ruang yang luas untuk mengekpresikan kebebasan mereka. Ego, sifatnya ini dapat kita analogikan sebagaisifat "narsis", yaitu sifat untuk selalu membanggakan dirinya sendiri, pahamilah sifat ini niscaya mereka akan memberi simpati nya kepada mu Kemerdekaan, manusia selama seumur hidupnya tidak akan mau selalu bergantung kepada orang lain, mereka ingin mengendalikan nasib mereka sendiri sehingga mereka dapat mandiri,maka berilah mereka kemerdekaan at 12.38 { 0 comments... read them below or add one } Poskan Komentar Links to this post Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Pengunjung Label About Me (1) Gudang Cerita (4) Lapak Entrepreneurs (5) Lomba Esai CE 2013 (1) News Update (2) Tips 'n Trik Motivasi (9) Alexa Certified Traffic Ranking for http://capoengkas.blogspot.com/ Diberdayakan oleh Blogger. 2010 All Rights Reserved Capoengkas. Wordpress by Chris Pearson - Blogger by Belajar SEO Blogspot

Read more at: http://capoengkas.blogspot.com/2012/02/10-kebutuhan-dasar-manusia_02.htmlCopyright capoengkas.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

Ade

Beranda Makalah "Kemukjizatan Al-Qur'an"

Makalah "Kemukjizatan Al-Qur'an"

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL.......................................................

.......................................... i

KATA

PENGANTAR...................................................

........................................... ii

DAFTAR

ISI.........................................................

.................................................. iii

BAB I        

PENDAHULUAN.................................................

............................... iv

A.     Latar

Belakang .........................................

...................................... iv

B.     Rumusan

Masalah...........................................

................................ iv

C.     Tujuan

Penulisan ........................................

.............................        v

BAB II       

PEMBAHASAN..................................................

.................................. 1

A.     Pengertian

Mukjizat..........................................

................................ 1

B.     Macam-macam

Mukjizat..........................................

....................... 3

C.     Bukti Historis Kegagalan Menandingi Al-

Qur’an............................... 4

D.     Segi-segi Kumukjizatan Al-

Qur’an............................................

....... 6

BAB III     

PENUTUP.....................................................

...................................... 10

A.    

Kesimpulan........................................

............................................ 10

B.    

Saran ............................................

................................................

10

DAFTAR

PUSTAKA ....................................................

..................................       11

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Salah satu objek penting lainya dalam kajian ‘Ulumul

Qur’an’ adalah perbincangan mengenai mukjizat. Persoalan

mukjizat, terutama mukjizat Al-Qur’an , sempat menyeret para

teolog klasik dalam perdebatan yang berkepenjangan, terutama

antara teolog dari kalangan Mu’tazilah dan para teolog dari

kalangan Ahlussunnah mengenai konsep shirfah.

Dengan perantara mukjizat, Allah mengingatkan manusia bahwa

para rasul itu merupakan utusan yang mendapat dukungan dan

bantuan dari langit. Mukjizat yang telah diberikan kepada para

nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu memainkan perananya dan

mengatasi kepandaian kaumnya disamping membuktikan bahwa

kekuasaan Allah itu berada diatas segala-galanya.

Suatu umat yang tinggi pengetahuanya dalam ilmu

kedokteran, misalnya tidak wajar dituntun dengan mukjizat dalam

ilmu tata bahasa, begitu pula sebaliknya. Tuntunan dan

pengarahan yang ditunjukan pada suatu umat harus berkaitan

dengan pengetahuan mereka karena Allah tidak akan mengarahkan

suatu umat pada hal-hal yang tidak mereka ketahui. Tujuanya

adalah agar tuntunan dan pengarahan Allah bermakna. Disitulah

letak mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi.

B.     Perumusan Masalah

Agar lebih memperjelas tentang mukjizat Al-Qur’an. Maka

penulis merumuskan masalah mukjizat sebagi berikut:

1. Apa pengertian mukjizat?

2. Apa macam-macam mukjizat?

3. Apa saja bukti historis kegagalan menandingi Al-Qur'an?

4. Bagimana segi-segi kemukjizat Al-Qur'an

C.     Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Ulumul Qur’an .

2. Untuk mengetahui seluk-beluk mukjizat Al-Qur’an dan menambah

wawasan pengetahuan, khusunya dalam bidang Kemukjizatan Al-

Qur’an.

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Mukjizat

Menurut bahasa kata Mu’jizat berasal dari kata i’jaz

diambil dari kata kerja a’jaza-i’jaza yang berarti melemahkan

atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang melemahkan)

dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan pihak lain

amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai

mu’jizat.

Menurut istilah Mukjizat adalah  peristiwa luar biasa

yang terjadi melalui seseorang yang mengaku Nabi, sebagai

bukti kenabiannya. Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat

didefinisikan pula sebagai suatu yang luar biasa yang

diperlihatkan Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul-Nya,

sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan

kerasulannya.

Kata I’jaz dalam bahasa Arab berarti menganggap lemah

kepada orang lain. Sebagimana Allah berfirman:

( : دة 31ال�مائ������ ) وءة واري� س����� ا�" غ#"راب% ف�#���� اال� د# ل ه����� ث,���� ون/ م� ك2"���� ن/ ا� ب " ا� ����ر# ج% ع� ا�

�ي خ# ا�“…Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku

dapat menguburkan mayat saudaraku ini” (QS. Al Maidah (5): 31)

Maksud kumukjizatan Al-Qur’an bukan semata mata

untuk melemahkan manusia atau menyadarkan mereka atas

kelemahanya untuk mendatangkan semisal Al-Qur’an akan

tetapi tujuan yang sebenarnya adalah untuk menjelaskan

kebenaran Al-Qur’an dan Rasul yang membawanya dan

sekaligus menetapkan bahwa sesuatu yang dibawa oleh

mereka hanya sekedar menyampaikan risalah Allah SWT,

mengkhabarkan dan menyerukan.

Unsur-unsur mukjizat, sebagaimana dijelaskan oleh Quraish

Shihab, adalah:

1. Hal atau peristiwa yang luar biasa

Peristiwa-peristiwa alam, yang terlihat sehari-

hari, walaupun menakjubkan, tidak dinamai mukjizat. Hal

ini karena peristiwa tersebut merupakan suatu yang

biasa. Yang dimaksud dengan “luar biasa” adalah sesuatu

yang berbeda di luar jangkauan sebab akibat yang hukum-

hukumnya diketahui secara umum. Demikian pula dengan

hipnotis dan sihir, misalnya sekilas tampak ajaib atau

luar biasa, karena dapat dipelajari, tidak termasuk

dalam pengertian “luar biasa” dalam definisi di atas.

2. Terjadi atau dipaparkan oleh seseorang yang mengaku

Nabi.

Hal-hal di luar kebiasaan tidak mustahil terjadi

pada diri siapapun. Apabila keluarbiasaan tersebut bukan

dari seorang yang mengaku Nabi, hal itu tidak dinamai

mukjizat. Demikian pula sesuatu yang luar biasa pada diri

seseorang yang kelak bakal menjadi Nabi ini pun tidak

dinamai mukjizat, melainkan irhash. Keluarbiasaan itu

terjadi pada diri seseorang yang taat dan dicintai

Allah, tetapi inipun tidak disebut mukjizat, melainkan

karamah atau kerahmatan. Bahkan, karamah ini bisa

dimiliki oleh seseorang yang durhaka kepada-Nya, yang

terakhir dinamai ihanah (penghinaan) atau Istidraj

(rangsangan untuk lebih durhaka lagi).

Bertitik tolak dari kayakinan umat Islam bahwa Nabi

Muhammad SAW. adalah Nabi terakhir, maka jelaslah bahwa

tidak mungkin lagi terjadi suatu mukjizat

sepeninggalannya. Namun, ini bukan berarti bahwa

keluarbiasaan tidak dapat terjadi dewasa ini.

3. Mendukung tantangan terhadap mereka yang meragukan

kenabian

Tentu saja ini harus bersamaan dengan pengakuannya

sebagai Nabi, bukan sebelum dan sesudahnya. Di saat ini,

tantangan tersebut harus pula merupakan sesuatu yang

berjalan dengan ucapan sang Nabi. Kalau misalnya ia

berkata, “batu ini dapat bicara”, tetapi ketika batu itu

berbicara, dikatakannya bahwa “Sang penantang berbohong”,

maka keluarbiasaan ini bukan mukjizat, tetapi ihanah atau

istidraj

4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani

Bila yang ditantang berhasil melakukan hal serupa,

ini berarti bahwa pengakuan sang penantang tidak

terbukti. Perlu digarisbawahi di sini bahwa kandungan

tantangan harus benar-benar dipahami oleh yang

ditantang. Untuk membuktikan kegagalan mereka, aspek

kemukjizatan tiap-tiap Nabi sesuai dengan bidang

keahlian umatnya.

B.     Macam-macam Mukjizat

Secara garis besar, mukjizat dibagi dalam dua bagian

pokok, yaitu mukjizat yang bersifat material indrawi yang

tidak kekal dan mukjizat immaterial, logis, dan dapat

dibuktikan sepanjang masa. Mukjizat nabi-nabi terdahulu

merupakan jenis pertama. Mukjizat mereka bersifat material

dan indrawi dalam arti keluarbiasaan tersebut dapat

disaksikan dan dijangkau langsung lewat indra oleh

masyarakat tempat mereka menyampaikan risalahnya.[1]

Perahu Nabi Nuh yang dibuat atas petunjuk Allah

sehingga mampu bertahan dalam situasi ombak dan gelombang

yang demikian dahsyat. Tidak terbakarnya Nabi Ibrahim a.s

dalam kobaran api yang sangat besar; berubah wujudnya

tongkat Nabi Musa a.s. menjadi ular; penyembuhan yang

dilakukan oleh Nabi Isa a.s. atas izin Allah, dan lain-

lain, kesemuanya bersifat material indrawi, sekaligus

terbatas pada lokasi tempat mereka berada, dan berakhir

dengan wafatnya mereka. Ini berbeda dengan mukjizat Nabi

Muhammad SAW, yang sifatnya bukan indrawi atau material,

tetapi dapat dipahami akal. Karena sifatnya yang

demikian, ia tidak dibatasi oleh suatu tempat atau masa

tertentu. Mukjizat Al-Qur’an dapat dijangkau oleh setiap

orang yang menggunakan akalnya dimana dan kapanpun.[2]

Perbedaan ini disebabkan oleh dua hal pokok:[3]

1.      Para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW, ditugaskan

untuk masyarakat dan masa tertentu. Karena itu, mukjizat

mereka hanya berlaku untuk masa dan masyarakat

tersebut, tidak untuk sesudah mereka. Ini berbeda

dengan mukjizat Nabi Muhammad  yang diutus seluruh umat

manusia sampai akhir zaman sehingga bukti ajaranya

harus selalu ada dimana dan kapanpun berada.

2.      Manusia mengalami perkembangan dalam pemikiranya.

Umat para Nabi khususnya sebelum Nabi Muhammad

membutuhkan bukti kebenaran yang sesuai dengan tingkat

pemikiran mereka. Bukti tersebut harus demikian jelas

dan langsung terjangkau oleh indra mereka. Akan tetapi,

setelah manusia  mulai menanjak ke tahap kedewasaan

berpikir, bukti yang bersifat indrawi tidak dibutuhkan

lagi.

C.     Bukti Historis Kegagalan Menandingi Al-Qur'an

Al-Qur'an digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk

menantang orang-orang pada masanya dan generasi

sesudahnya yang tidak mempercayai kebenaran Al-Qur'an

sebagai firman Allah (bukan ciptaan Muhammad) dan risalah

serta ajaran yang dibawanya. Terhadap mereka, sungguhpun

memiliki tingkat fashahah dan balaghah yang tinggi di

bidang bahasa Arab, Nabi memintanya untuk menandingi Al-

Qur'an dalam tiga tahapan:

1.       Mendatangkan semisal Al-Qur'an secara keseluruhan,

sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Isra (17) ayat 88:

“Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk

membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat

membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi

pembantu bagi sebagian lain.” (Al-Isra (17): 88)

2.      Mendatangkan sepuluh surat yang menyamai surat-surat

yang ada dalam Al-Qur’an, sebagaimana dijelaskan dalam

surat Hud (11) ayat 13 berikut

“Bahkan mereka mengatakan, Muhammad telah membuat-buat Al-

Qur’an itu. “ Katakanlah, kalu demikian, maka datangkanlah sepuluh

surat-surat yang dibuat-buat menyamai, dan panggilah orang-orang

yang kamu sanggup memanggilnya selain Allah, jika kamu memang

orang-orang yang benar” (Q.S. Hud [11]: 13)

3.      surat yang menyamai surat-surat yang ada dalam Al-

Qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh surat Al-Baqarah (2)

ayat 23:

 “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami

wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)

yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain

Allah, jika kami orang-orang yang benar” (QS. Al Baqarah (2):

23)

Sejarah telah menunjukan bahwa jawaban orang-orang

Arab ternyata gagal menandingi Al-Qur'an. Inilah

beberapa catatan sejarah yang memperlihatkan kegagalan

itu:

1. Pemimpin Quraisy pernah mengutus Abu Al-Walid, seorang

sastrawan ulung yang tiada bandingannya untuk membuat

sesuatu yang mirip dengan Al-Qur'an ketika Abu Al-Walid

berhadapan dengan Rasulullah SAW. Yang membaca surat

Fushilat, ia tercengang mendengar kehalusan dan keindahan

gaya bahasa Al-Qur'an dan ia pun kembali pada kaumnya

dengan tangan hampa.

2. Musailamah bin Habib Al Kadzdzab yang mengaku sebagai

Nabi juga pernah berusaha mengubah sesuatu yang mirip

dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Ia mengaku bahwa dirinyapun

mempunyai Al-Qur'an yang diturunkan dari langit dan

dibawa oleh Malaikat yang bernama Rahman. Di antara

gubahan-gubahannya yang dimaksudkan untuk mendandingi

Al-Qur'an itu adalah antara lain:

ي ا ك9 ف# ل" ف# س� ي ال�ماء وا� لاك�9 ف# ع� ن/ ا� �ي ف ن# "Dات� ي� م� ق ن�# ن/ �ي دع� ف# ن#ت " ض�# دع"� ت�% ف# اض�# �ث Qن �ث ل�ط

“Hai katak, anak dari dua katak. Bersihkan apa saja yang akan engkau

bersihkan, bagian atas engkau di air dan bagian bawah engkau di tanah”.

Ketika itu pula, ia merobek-robek apa saja yang telah ia

kumpulkan dan merasa malu tampil di depan khalayak ramai.

Setelah peristiwa itu ia mengucapkan kata-katanya yang

masyhur:

“Demi Allah, siapapun yang tidak akan mampu mendatangkan yang sama

dengan Al-Qur'an.”

D.    Segi-segi Kemukjizat Al-Qur'an

1.      Gaya Bahasa

Gaya bahasa Al-Qur’an membuat orang Arab pada saat

itu merasa kagum dan terpesona, bukan saja orang-orang

mukmin, tetapi juga bagi orang-orang kafir. Kehalusan

ungkapan bahasanya membuat banyak diantara mereka masuk

Islam. Bahkan, Umar bin Khattab pun yang mulanya

dikenal sebagai orang yang paling memusuhi nabi

Muhammad SAW, dan bahkan berusaha membunuhnya,

memutuskan masuk Islam dan beriman pada kerasulan

Muhammad hanya karena membaca petikan ayat-ayat Al-Qur-

an. Susunan Al-Qur-an tidak dapat disamakan oleh karya

sebaik apa pun.[4]

2.      Susunan Kalimat

Kendatipun Al-Qur-an, hadis qudsi, dan hadis

nabawi sama-sama keluar dari mulut nabiu, terapi uslub

(style) atau susunan bahasanya sangat jauh berbeda. Uslub

bahasa Al-Qur-an jauh lebih tinggi kualitasnya bila

dibandingkan dengan lainya. Al-Qur-an muncul dengan

uslub yang begitu indah. Didalam uslub tersebut

terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak akan pernah

ada ucapan manusia.

3.      Hukum Illahi yang Sempurna

Al-Qur-an menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma

keutamaan, sopan-santun, undang-undang ekonomi,

politik, sosial, dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum

ibadah. Al-Qur-an menggunakan dua cara tatkala

menetapkan sebuah ketentuan hukum, yakni:

a.       Secara global

Persoalan ibadah umumnya diterangkan secara global,

sedangkan perincianya diserahkan kepada ulama

melalui ijtihad.

b.      Secara terperinci

Hukum yang dijelaskan secara terperinci adalah yang

berkaitan dengan utang piutang, makanan yang halal

dan yang haram, memelihara kehormatan wanita, dan

masalah perkawinan.

4.      Ketelitian Redaksinya

Ketelitian redaksi Al-Qur-an bergantung pada hal

berikut:

a.       Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan

antonimnya.

b.      Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan

sinonimnya/makna yang dikandungnya.

c.       Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan jumlah

kata yang menunjukan akibatnya.

d.      Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan kata

penyebabnya.

e.       Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut,

ditemukan juga keseimbang khusus

1.      Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah

365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun,

sedangkan kata hari yang menunjukan bentuk plural

(ayyam) atau dua (yawmayni), berjumlah tiga puluh,

sama dengan jumnlah hari dalam sebulan. Disisi

lain, kata yang berarti bulan (syahr) hanya

terdapat dua belas kali sama dengan jumlah bulan

dalam setahun.

2.      Al-Qur-an menjelaskan bahwa langit itu ada

tujuh macam. Penjelasan ini diulangi sebanyak

tujuh kali pula, yakni dalam surat Al-Baqarah [2] ayat

29, surat Al-Isra [17] ayat 44, surat Al-Mukmin [23] ayat 86,

surat Al-Fushilat [41] ayat 12, surat Ath-Thalaq [65] ayat 12,

surat Al-Mulk [67] ayat 3, dan surat Nuh [71] ayat 15.

Selain itu, penjelasan tentang terciptanya langit

dan bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam

tujuh ayat.

3.      Kata-kata yang menunjukan kepada utusan Tuhan,

baik rasul atau nabi atau basyir (pembawa berita

gembira) atau nadzir (pemberi peringatan),

kesemuanya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang

dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan

pembawa berita tersebut, yakni 518.[5]

5.      Berita tentang Hal-hal yang Gaib

Sebagaimana ulama mengatakan bahwa sebagian

mukjizat Al-Qur'an itu adalah berita gaib. Salah satu

contohnya adalah Fir’aun, yang mengejar-ngejar Nabi

Musa. Hal ini, diceritakan dalam surat Yunus (10) ayat

92:

“Maka pada hari Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat

menjadi pelajaran bagi orang-orang datang sesudahmu dan

sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda

kekuasaan Kami.”

Pada ayat itu ditegaskan bahwa badan Firaun akan

diselamatkan Tuhan untuk menjadi pelajaran bagi

generasi berikutnya. Tidak seorang pun mengetahui hal

tersebut karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM.

Pada awal abad ke-19, tepatnya pada tahun 1896 di

lembah raja-raja Luxor Mesir, seorang ahli purbakala

Loret menemukan satu mumi, yang dari data-data sejarah

terbukti bahwa ia Firaun yang bernama Muniftah yang

pernah mengejar Nabi Musa a.s. selain itu pada tanggal

8 Juli 1908, Elliot Smith mendapat izin dari pemerintah

Mesir untuk membuka pembalut-pembalut Firaun tersebut.

Apa yang ditemukannya satu jasad utuh, seperti yang

diberitakan Al-Qur'an melalui Nabi yang ummy (tidak

pandai membaca dan menulis)

6.      Isyarat-isyarat Ilmiah

Banyak sekali isyarat ilmiah yang ditemukan dala Al-

Qur-an misalnya:

a.       Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan

cahaya bulan merupakan pantulan. Terdapat dalam Q.S.

Yunus [10]: 5.

b.      Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakan

napas, hal ini terdapat pada surat Al-An’am [6]: 25

c.       Perbedaan sidik jari manusia. Terdapat dalam surat

Al-Qiyamah [75]: 4

d.      Aroma/bau manusia berbeda-beda. Terdapat dalam surat

Yusuf [12]: 94

e.       Masa penyusuan yang tepat dan kehamilan minimal.

Terdapat dalam surat Al-Baqarah [2]: 233

f.        Adanya nurani (super ego) dan bawah sadar manusia.

Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 14

g.      Yang merasakan nyeri adalah kulit. Terdapat dalam

surat Al-Qiyamah [75]: 4

PENUTUP

A.     KESIMPULAN

Dari makalah dapat di ambil kesimpulan bahwa Al-

Qur'an ini adalah Mukjizat terbesar yang diberikan Allah

kepada Nabi Muhammad SAW. Kita tahu bahwa setiap Nabi

diutus Allah selalu dibekali mukjizat untuk meyakinkan

manusia yang ragu dan tidak percaya terhadap pesan atau

misi yang dibawa oleh Nabi.

Mukjizat ini selalu dikaitkan dengan perkembangan dan

keahlian masyarakat yang dihadapi tiap-tiap Nabi, setiap

mukjizat bersifat menantang baik secara tegas maupun

tidak, oleh karena itu tantangan tersebut harus

dimengerti oleh orang-orang yang ditantangnya itulah

sebabnya jenis mukjizat yang diberikan kepada para Nabi

selalu disesuaikan dengan keahlian masyarakat yang

dihadapinya dengan tujuan sebagai pukulan yang mematikan

bagi masyarakat yang ditantang tersebut.

B.     SARAN

Demikianlah dalam hal ini penulis akhiri makalah ini

tak lupa mohon maaf kepada semua pihak, kritik dan saran

penulis harapkan demi perbaikan penulisan makalah ini

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

ATANG ABD. HAKIM, Drs MA, JAIH MUBAROK DR. Metodologi

Islam. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya

ANWAR ROSIHAN Drs, M.Ag Ulumul Qur’an. 2004. Bandung.

Pustaka Setia

Departemen Agama. 2002. Surabaya. CV. Ramsa Putra

[1] Shihab, Mukjizat….. hlm. 35.

[2] Ibid, hlm. 36: Bandingkan dengan Abdul Qadir ’atha,

azhamat Al-Qur’an. Dar Al-Kutub Al-Ilmiah,  

   Beirut, tt, hlm. 55.

[3] Shihab, Mukjizat….. hlm. 36-37.

[4] Muhammad Ali Ash-Shabuni, At-Tibyan Fi ‘Ulum Al-Qur’an,

Maktabah Al-Ghazali, Damaskus,

  1390, hlm 105.

[5] Shihab, Membumikan….. hlm. 29-31

Beranda Langganan: Entri (Atom)

Pengikut

Arsip Blog ▼   2010 (1)

o ▼   Mei (1) Home

Mengenai Saya

Ade Lihat profil lengkapku