PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP Apa

25
PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP Apa itu masalah lingkungan Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Jenis- jenis Masalah Lingkungan hidup di dunia : Pencemaran Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Ada bebarapa jenis pencemaran di dunia yaitu : A. PENCEMARAN AIR Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,

Transcript of PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP Apa

PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP

Apa itu masalah lingkungan

Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari

aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. 

Jenis- jenis Masalah Lingkungan hidup di dunia :

Pencemaran

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk

hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke

dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya

tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan

proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Ada bebarapa jenis pencemaran di dunia yaitu :

A. PENCEMARAN AIR 

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau  sungai, lautan dan air

tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air merupakan

masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi

kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat

internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah

dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia

untuk kematian dan penyakit,

1. Sumber – Sumber dan Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya

disebabkan oleh limbah rumah tangga, tetapi juga oleh limbah

pertanian dan limbah industri. Semakin meningkatnya

perkembangan industri, dan pertanian saat ini, ternyata

semakin memperparah tingkat pencemaran air, udara, dan tanah.

Pencemaran itu disebabkan oleh hasil buangan dari kegiatan

tersebut. Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air

limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa

mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses

pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan limbah

bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak

membahayakan lingkungan hidup.

Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:

a.     Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga merupakan

pencemar air terbesar selain limbah limbah industri, pertanian

dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari

selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya. Semakin

besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya.

Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik

dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.).

Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah

organik dan ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah

tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa

obat, baterai bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong

bahan berbahaya dan beracun (B3). Tinja, air cucian, limbah

kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau

pencemar biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan

sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.

b.     Limbah lau lintas

Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan

minyak dari kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan

mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain

terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi

dilautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

c.      Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan

yang berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu

juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida

mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam

sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar

sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi

organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada pemakaian

pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada

badan air/perairan terbuka.

Penyebab pencemaran air

1. Limbah Industri

salah satu penyebab utama pencemaran air adalah, pembuangan

limbah dari hasil industry. Pada umumnya sungai dan lautan

merupakan tempat yang nyaman untuk membuang limbah pabrik.

Limbah pabrik yang mengandung zat beracun ini juga mencakup

unsure-unsur seperti timbal, merkuri, nitrat, dan sulfat. Zat

kimia ini cukup berbahaya bagi manusia maupun hewan air. Air

yang terkontaminasi membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi

lagi. Selain itu, masih ada resiko berbgai penyakit setelah

mengkonsumsi air yang mengandung bahan beracun seperti itu.

Air yang terkontaminasi juga akan meningkatkan suhu pada air,

sehingga membuat flora dan fauna air menjadi susah untuk dapat

bertahan hidup.

2. Sampah dan Kotoran

Inilah yang seringkali menjadi penyebab utama yang mengarah

pada pencemaran air. Pemukiman manusia di sepanjang tepi

sungai mengakibatkan sungai menjadi tempat pembuangan sampah

dan kotoran. Sebagai contohnya adalah kotoran yang mengandung

feses, urin, dan limbah kimia yang dilepaskan oleh jutaan

manusia setiap hari. Kadang-kadang, kotoran juga dapat

merembes melalui tanah dan mencemari air dalam tanah

3. Kendaraan Bermotor

Ketika dunia terus berkembang, hal ini telah mengakibatkan

peningkatan dalam penggunaan kendaraan bermotor juga. Ada

jutaan kendraan bermotor yang berjalan dan melepaskan asap

beracun setiap hari. Ketika dilepaskan ke udara, hal ini

mengakibatkan kotoran dengan uap air di udara dan menjadi asam

korosif ringanm seperti asam klorida atau sulfat. Setelah itu

hal ini kembali lagi sebagai hujan asam. Asam merembes melalui

tanah dan bercampur dengan air tanah yang kemudian digunakan

oleh manusia untuk tujuan konsumsi.

4. Batu Bara

Ketika batu bara dibakar, hal itu mengarah pada pelepasan

merkuri ke atmosfer. Merkuri ini beralih kembali ke permukaan

bumi dan memasuki sungai, danau, dan air di dalam tanah. Pada

akhirnya, hal ini dapat mencemari air dan tidak layak untuk

digunakan. Konsumsi air yang menggunakan merkuri akan lebih

sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayi.

5. Limbah Nuklir

Zat radioaktof dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan

industri juga dianggap sebagai penyebab pencemaran air. Ketika

dunia menjadi lebih tergantung pada energi nuklir, maka telah

terjadi peningkatan luar biasa dalam jumlah limbah radioaktif

yang dibuang ke daerah berair. Limbah nuklir mempunyai banyak

dampak buruk pada manusia serta pada kehidupan air. Hal ini

dibuktikan bahwa air yang mengandung zat radioaktif dapat

menyebabkan kelainan genetik.

6. Tumpahan Minyak

Seioring dengan ramainya lalu lintas di lautan, tumpahan

minyak telah menjadi hal yang sangat umum, dan merupakan salah

satu penyebab pencemaran air. Ada banyak contoh kapal tanker

besar yang menumpahkan jutaan gallon minyak ke lautan. Minyak

yang tumpah dan menyebar membuat kehidupan laut dan tanaman

susah untuk mendapatkan sinar matahari dan udara yang tepat.

Hal ini menyebabkan kepunahan beberapa spesies yang sudah

terancam punah. Populasi air telah menjadi perhatian utama

bagi sebagian besar negara dan masih ada kekurangan dalam hal

kualitas air minum di dunia. Ini adalah waktu untuk kita

dalam memberikan kontribusi dalam membuat lingkungan kita

bersih dan sehat.

2. Dampak Pencemaran Air dan Solusinya

Dampak Pencemaran Air Di Lingkungan Sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber

air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem

sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan

sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan

fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan

tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan).

Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya

digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi

berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi

mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan

akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok,

yaitu :

1. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan

menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut.

Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan

oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat

matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara

alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga

terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari

industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme,

apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan

faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini

dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.

Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran

tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam

antara lain :

Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,

Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,

Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia

bersangkutan tak dapat membersihkan diri,

Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke

lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin

tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika

lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat

mengurangi estetika lingkungan.

Solusi Pencemaran Air

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam

aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak

menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang

sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah

industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air

sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan

pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan

pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian.

Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat

merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang

dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya

jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh

manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui

pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang

mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.

Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-

tumbuhan  karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk

menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat,

maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum

dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya pencemaran

lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran

yang telah terjadi.

B. PENCEMARAN UDARA

adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan

kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika

dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat

ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.

Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi

suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai

polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak

pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,

maupun global.

1. Sumber dan Penyebab Pencemaran Udara

Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu

terkait dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan

terbesar terjadinya pencemaran udara. Pun manusia pula yang

merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan,

berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur

berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur-unsur

berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa

karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2),

chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon

(HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida

(CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan

atau jenis-jenis bahan pencemar udara.

Masuknya polutan  ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya

pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam

dan faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor

adalah alam contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang

mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan

kegiatan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya

berupa asap, debu, dan gas.

Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan

segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat

menghasilkan polutan antara lain :

1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada

kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan

industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu,

grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja,

pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang

dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.

3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan

terutama adalah debu.

4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses

pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan

yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.

5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah

rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan

bau busuk.

6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi,

pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang

dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.

7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung,

jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti

asap dan debu.

8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang

dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.

Manusia Penyebab Utama Pencemaran Udara

Emisi akibat gunung meletus masih kalah dibanding emisi akibat

aktivitas manusia

Di awal artikel sudah dituliskan bahwa manusia menjadi

penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Belum

lagi jika kebakaran hutan, sebagai salah satu penyebab polusi

udara terbesar, dimasukkan sebagai pencemaran udara yang

disebabkan oleh manusia. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa

sebagian besar kebakaran hutan dan lahan sengaja dilakukan

oleh manusia.

Faktor alami penyebab pencemaran udara terbesar lainnya adalah

meletusnya gunung berapi. Letusan gunung berapi sangat luar

biasa. Meskipun demikian, menurut penelitian, seluruh gunung

api di dunia mengeluarkan hanya 0,13 hingga 0,44 miliar ton

CO2 per tahunnya. Jumlah ini ternyata tidak sebanding dengan

emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia melalui

pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Kendaran bermotor saja

menyumbangkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya. Pada

tahun 2010 saja, berbagai aktivitas manusia telah menambahkan

sedikitnya 35 miliar ton emisi karbon dioksida ke atmosfer.

(Baca : Emisi Gunung vs Emisi Manusia)

http://alamendah.org/2014/08/07/penyebab-pencemaran-udara/

2. Dampak Pencemaran Udara Dan Solusinya

 

 Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan,

namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-

pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.

Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila

tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat

membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta

tumbuhan. Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-

bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan

perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah

tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama,

akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti

itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai

Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran

udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau

komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia

sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu

yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke

dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat

pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.

Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran

pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil

dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar

diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh

tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA

(infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma,

bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat

pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang

berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit,

berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998

senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi

4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

2. Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran

udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan

penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.

Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat

menghambat proses fotosintesis.

3. Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer.

Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan

membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan

asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan

Merusak tanaman

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah

sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

  4. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC,

metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap

radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.

Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan

menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

Peningkatan suhu rata-rata bumi

Pencairan es di kutub

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35

km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter

radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan

penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di

stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat

sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon

lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-

lubang pada lapisan ozon.

3. Solusi Pencemaran Udara

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama

ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa

mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar

dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil

menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta

kematian yang diakibatkan karenanya.

* Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih

dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan

kereta api, diperbanyak.

* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum,

perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab,

semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin

besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.

* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah

kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan

lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap

pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan

lalu lintas dan mengurangi polusi udara.

* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-

gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru

merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat

laju

* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum

maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu

dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi

polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping

memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir

jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut

kota, juga mengurangi polusi udara.

C. PENCEMARAN TANAH

adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan

mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya

terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia

industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;

masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-

permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,

atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta

limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak

memenuhi syarat (illegal dumping).

1. Sumber dan Penyebab Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda

atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran

udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan

sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber

pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida

nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara

yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat

menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan

terjadinya pencemaran pada tanah.Air permukaan tanah yang

mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,

logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah

rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah

pertanian,limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan

terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan

ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang

tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat

dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari,

sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung

berapi yang meletus /kendaraan bermotor dan limbah industri.

Penyebab pencemaran tanah

1. Tumpahan minyak

Tumpahan minyak ini dapat berasal dari kendaraan tangki yang

terguling atau bocor. Juga bisa dari jerigen minyak yang

menetes, karena sedikit demi sedikit pun dapat menjadi

bukit

2. Penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida memang bermanfaat, tetapi jika terlalu

banyak, maka akan mencemari tanah dan pestisida tersebut

akan terserap akar dan masuk ke dalam tumbuhan, sehingga

tumbuhan tersebut menjadi racun saat dimakan manusia,

selain itu, serangga yang terkena pestisida saat sedang

bertelur, maka keturunannya akan kebal dengan pestisida

tersebut, sehingga perlu pestisida yang lebih ampuh dan

semakin meracuni tanah

3. Limbah pabrik

Limbah pabrik dapat berupa bahan kimia yang berbentuk gas

yang mengakibatkan hujan asam dan merusak kesuburan tanah,

dapat juga berupa limbah cair sehingga dapat meracuni tanah

4. Limbah domestik

Limbah domestik adalah limbah dari sampah rumah

tangga/makanan-makanan yang dibuang sembarangan

5. Bahan yang susah diuraikan

Plastik membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk dapat

terurai dengan sempurna oleh mikroorganisme

6. Limbah cair

Limbah cair yang dimaksudkan adalah limbah seperti tinja dan

susu yang sudah basi.

7. Ladang berpindah

Ladang berpindah dapat mencemari tanah, karena tiap kali

membuka ladang, maka akan ada pembakaran hutan, dan setelah

kesuburan tanah yang dipakai berkurang, maka akan

ditinggalkan begitu saja, padahal butuh waktu ratusan tahun

untuk menumbuhkan pohon-pohon dan mengembalikan kesuburan

tanah

8. Percobaan Nuklir

Nuklir merupakan bom yang sangat besar dan tentu saja

memiliki ratusan bahan kimia yang berbahaya dan memberi

dampak radiasi yang efeknya hampir tidak terlihat pada

tumbuhan dengan mata telanjang.

Pencemaran tanah yang paling memberi kerugian besar bagi

manusia adalah hilangnya kesuburan tanah atau menutupi tanah

yang subur, sehingga akar tanaman tidak dapat menembus ke

tanah yang subur. Juga jika ada bahan kimia berbahaya dalam

tanah yang masuk ke tumbuhan.

2. Dampak Pencemaran Tanah Dan Solusinya

Dampaknya :

Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah,

diantaranya:

1. Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada

tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan

populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan

herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat

menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada

seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada

konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena

leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat

menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat

diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.

Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada

saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang

perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf

pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak

seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam

kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang

jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat

menyebabkan Kematian.

2. Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap

ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul

dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis

yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan

perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan

antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya

bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai

makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap

predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut

rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan

kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada

makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek

ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada

burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya

tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies

tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman

yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil

pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada

konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan

tanah dari erosi.

Solusi pencemaran tanah

1. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah

yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ

(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah

pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih

mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan

bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan

kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah

aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya

yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,

kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.

Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang

kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.

Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan

menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi

bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi

bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida

dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu

mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah

jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat

berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah.

Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam

dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena

menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain

seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.