analisis trend dan permasalahan narkoba melalui program ...

13
ANALISIS TREND DAN PERMASALAHAN NARKOBA MELALUI PROGRAM PENCEGAHAN,PEMBERANTASAN,PE NYALAHGUNAAN,DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) ANALYSIS OF DRUG TRENDS AND PROBLEMS THROUGH THE PROGRAM FOR PREVENTION, ERADICATION, ABUSE, AND CIRCULATION OF ILLEGAL DRUGS (P4GN) YUNUS ADI WIJAYA, KOMANG AYU KRISNA DEWI Dinas Kesehatan Provinsi Bali| Universitas Triatma Mulya Bali 01 MARET 2022

Transcript of analisis trend dan permasalahan narkoba melalui program ...

ANALISIS TREND DAN PERMASALAHAN NARKOBA

MELALUI PROGRAM PENCEGAHAN,PEMBERANTASAN,PENYALAHGUNAAN,DAN PEREDARAN

GELAP NARKOBA (P4GN) ANALYSIS OF DRUG TRENDS AND PROBLEMS THROUGH THE

PROGRAM FOR PREVENTION, ERADICATION, ABUSE, AND

CIRCULATION OF ILLEGAL DRUGS (P4GN)

YUNUS ADI WIJAYA, KOMANG AYU KRISNA DEWI Dinas Kesehatan Provinsi Bali| Universitas Triatma Mulya Bali

01 MARET 2022

1

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

ANALISIS TREN DAN PERMASALAHAN NARKOBA MELALUI PROGRAM PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN, PENYALAHGUNAAN, DAN

PEREDARAN NARKOBA ILEGAL (P4GN)

Analysis of Drugs Trends and Problems Through The Program For Prevention, Eradication, Abuse, and Illegal Drugs Circulation (P4GN)

Yunus Adi Wijaya1, Komang Ayu Krisna Dewi2 1Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2Universitas Triatma Mulya Bali

Abstrak

Narkoba adalah zat yang berpotensi menimbulkan kecanduan bila digunakan. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya yang diubah namanya menjadi NAPZA atau Narkotika, Psikotropika, dan Obat Adiktif Lainnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kecanduan dan peredaran narkoba telah menyebar ke semua lapisan masyarakat, terutama di kalangan remaja. Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak merugikan yang signifikan pada kehidupan mereka yang menggunakannya. Kesehatan dan penahanan adalah konsekuensi yang paling sering disebutkan. Penggunaan narkoba memiliki dampak negatif pada kesehatan mental. Pengguna narkoba lebih mungkin menderita depresi, bunuh diri, dan masalah mental yang parah atau psikotik. Pengamat di Badan Narkotika Nasional melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kerusakan dan kerugian akibat narkoba dan peredarannya. Program Pencegahan, Pemberantasan, dan Peredaran Gelap (P4GN) merupakan salah satu inisiatif tersebut. Program Pencegahan, Pemberantasan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). P4GN merupakan kampanye penyadaran masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar aktif menentang dan menolak peredaran narkoba. Program P4GN BNN telah berhasil dimanfaatkan dalam bidang pendidikan, pelayanan, dan penelitian. Program P4GN terbukti mampu menekan angka kejadian narkoba dan dapat dilaksanakan dalam skala lokal maupun besar. Sebagai upaya pencegahan, program P4GN sangat bermanfaat, dan perlu diperluas agar lebih matang dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kata Kunci: Tren, Isu, Narkoba

Abstract Drugs are substances that have the potential to cause addiction when used. Narkoba is an abbreviation of Narcotics and Dangerous Drugs whose name was changed to NAPZA or Narcotics, Psychotropics, and Other Addictive Drugs by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Addiction and drug trafficking have spread to all walks of life, especially among teenagers. Drug abuse has a significant detrimental impact on the lives of those who use it. Health and detention are the most frequently mentioned consequences. Drug use has a negative impact on mental health. Drug users are more likely to suffer from depression, suicide, and severe or psychotic mental problems. Observers at the National Narcotics Agency took various steps to overcome the damage and losses caused by drugs and their distribution. The Prevention, Eradication and Illicit Trafficking (P4GN) program is one such initiative. Program for the Prevention, Eradication and Illicit Trafficking of Drugs (P4GN). P4GN is a public awareness campaign that aims to empower the community to actively oppose and reject drug trafficking. BNN's P4GN program has been successfully utilized in the fields of education, services, and research. The P4GN program is proven to be able to reduce the number of drug incidents and can be implemented on a local or large scale. As a prevention effort, the P4GN program is very useful, and needs to be expanded to be more mature and meet the needs of the community. Keywords: Trends, Issues, Drugs

LATAR BELAKANG Penyalahgunaan dan peredaran

narkoba telah menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat

Berbahaya yang telah diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai NAPZA atau Narkotika, Psikotropika dan Obat Adiktif lainnya. Pada dasarnya, baik narkoba maupun

2

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

narkoba mengacu pada senyawa yang memiliki risiko kecanduan dalam penggunaannya (Hasibuan, 2018; Majid, 2020). Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 mendefinisikan Narkotika sebagai zat atau obat yang berasal atau bukan dari tumbuh-tumbuhan, baik sintetik maupun semi sintetik yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan efek samping (Hasibuan, 2018).

Penyalahgunaan narkoba dan peredarannya merambah semua lapisan masyarakat dan semua lapisan masyarakat, khususnya remaja. Sifat fase remaja yang dinamis, energik, dan ingin tahu membuat mereka sangat rentan terhadap perdagangan dan narkoba. Di sisi lain, masa remaja merupakan masa pubertas identitas yang membuat remaja labil dan sangat mudah ditentukan dan dipengaruhi (Amanda, Humaedi, & Santoso, 2017). Hasil survei BNN RI 2019 menunjukkan bahwa meskipun prevalensi penyalahgunaan narkoba pada remaja cenderung menurun, angka tersebut relatif stabil, sehingga pertimbangan ini dianggap sangat penting mengingat dampaknya terhadap masa depan mereka akan tergantung pada masa depan mereka (SARI, 2019).

Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak negatif yang sangat jelas bagi kehidupan penggunanya. Dampak yang paling banyak disampaikan adalah kesehatan dan hukuman penjara (Amanda et al., 2017). Kesehatan mental adalah salah satu yang dipengaruhi oleh penggunaan narkoba (Dewi & Fitri, 2020). Depresi, bunuh diri dan gangguan jiwa berat atau psikotik sering dijumpai pada pengguna narkoba. Sehat mental adalah keadaan sejahtera yang terkait dengan kebahagiaan, kegembiraan, kepuasan, pencapaian, kepercayaan diri, atau harapan dianggap sebagai ciri seseorang dengan kesehatan mental

yang baik (Wijaya, Hariyanti, & Nasution, 2020). Menariknya, dalam hasil survei yang menguntungkan oleh BNN (2019), para pelaku narkoba mengakui dan setuju bahwa narkoba membawa banyak masalah dalam kehidupan, baik secara pribadi maupun sosial (Nurlaelah, Harakan, & Mone, 2019). Namun sebagian besar dari mereka merasa tidak mampu untuk keluar dari kondisi tersebut, karena dianggap sebagai aib bagi keluarga mereka, sehingga mereka merasa tidak berdaya (Ismail, 2014).

Oleh karena itu, narkoba khususnya di kalangan remaja menjadi pembahasan yang sangat penting. Mencermati dampak dan kerugian yang ditimbulkan oleh narkoba dan peredarannya, pengamat di Badan Narkotika Nasional melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Salah satu upaya tersebut adalah program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). P4GN merupakan program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar sadar dan menolak peredaran narkoba (Azhar, Fikri, Siregar, & Apriyanto, 2021).

3

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

METODE PENELUSURAN JURNAL Pendidikan ( Penelusuran Jurnal) Tabel 1. Penelusuran jurnal

No Peneliti, TahunPenelitiandanJudulPeneliti

an

Type of Study/ Article

TujuanPenelitian DesainPenelitian

Sampel Penelitian

Alat Ukur Hasil Penelitian

1. Rasul (2013) Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Jurnal Nasional

Tujuan dari penelitian memperoleh data berkaitan dengan tingkat kepedulian kepala sekolah terhadap materi pencegahan penyalahgunaan narkoba di kurikulum sekolah menengah kejuruan dan bentuk pelaksanaannya, baik dalam dokumen kurikulum maupun kegiatan belajar-mengajar di depan kelas.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

metode two-stage stratified random sampling. Tahap pertama, dilakukan pemilihan 5 (lima) provinsi yang mewakili masing-masing Indonesia bagian Barat, Indonesia bagian Tengah, dan Indonesia bagian Timur

Kuesioener Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif sederhana.

1. 81,4 % SMK telah menjalankan Program pencegahan Narkoba

2. 16,9% SMK belum menerapkan Program Pencegaha Narkoba karena media yang digunakan masih kurang

3. 1,54% tidak menjawab dikarenakan tidak memahami materi dimaksud atau belum sempat mempelajarinya sehingga kurangmenyadari pentingnya pembekalan hal tersebut ke peserta didik. (Rasul, 2013)

2. Wulandari, T. (2016) Implementasi kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) pada

Jurnal Nasional

mendeskripsikan implementasi kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) pada kalangan pelajar di BNN Provinsi DIY.

Deskriptif Kualitatif

Kasi/staf bidang pencegahan dan bidang pemberdayaan masyarakat, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY & Pelajar

Pedoman wawancara, pedoman observasi, dan lembar dokumentasi Analisis data menggunakan teknis analisis Miles

Hasil penelitian yaitu : a. Interpretasi Tersosialisasinya Program BNN

di semua Lingkup b. Pengorganisasian

Terbentuknya sistem kerja, managemen anggaran keuangan dan sturuktr kerja sesuai program

c. Aplikasi Terbentuknya sosialisasi, FGD, pelatihan pada pembentukan kader, dan lomba sekolah bebas

4

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

PENELITIAN

kalangan pelajar di BNNP DIY

dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

narkoba. Berdasarkan data yang telah diperoleh, peneliti menggambarkan tahap aplikasi program BNNP DIY dengan bagan seperti berikut

d. Hasil Implementasi hasil dari adanya kebijakan P4GN yang dilaksanakan melalui program-program untuk kalangan pelajar mempunyai hasil jangka pendek dan jangka panjang. Hasil jangka pendek dapat dilihat yaitu para pelajar mengetahui dan memahami bahwa narkoba itu berbahaya dan menjadi kader/satgas anti narkoba. Namun untuk jangka panjang adalah ketika pelajar yang telah mendapat program tidak menjadi penyalaguna narkoba untuk saat ini atau untuk selamanya. Artinya program yang telah dijalankan bisa dikatakan berhasil.

No Peneliti, Tahun Penelitian dan

Judul Penelitian

Type of Study/ Article

Tujuan Penelitian Desain Penelitian

Sampel Penelitian

Alat Ukur Hasil Penelitian

1. Sholihah (2015) Efektivitas program P4GN terhadap pencegahan penyalahgunaan napza

Jurnal Nasional

Untuk menggambarkan efektivitas penyuluhan program P4GN terhadap pencegahan penya lahgunaan NAPZA pada pekerja

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

50 orang tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

Kuesioner dan media penyuluhan

1. Sebelum dilaksanakan peny-uluhan diberikan pre test dan post test setelah penyuluhan untuk menilai efektifitas penyuluhan P4GN.

2. Hasil analisis dengan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa ada terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dengan sesudah dilakukan penyuluhan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga kerja terhadap NAPZA sehingga dapat

5

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

PELAYANAN

menghindari penyalahgunaan NAPZA.

2. Lilis and Lestari (2017) Pengaruh pelaksanaan sosialisasi P4GN terhadap tingkat pengetahuan tentang Napza di SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta

Jurnal Nasional

Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan sosialisasi P4GN terhadap tingkat pengetahuan tentang NAPZA pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode preeksperimental desain static group comparasion/ post test only control group design

28 kelompok intervensi dan 28 kelompok kontrol

Kuisioner 1. Tingkat Pengetahuan tentang NAPZA pada kelompok kontrol kategori cukup sejumlah 13 responden sedangkan pada kelompok intervensi kategori baik sejumlah 22 siswa (78.12 %).

2. Ada pengaruh positif pelaksanaan sosialisasi P4GN terhadap tingkat pengetahuan tentang NAPZA pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta.

No Peneliti, Tahun Penelitian dan

Judul Penelitian

Type of Study/ Article

Tujuan Penelitian Desain Penelitian

Sampel Penelitian

Alat Ukur Hasil Penelitian

1. Manurung, Rochadi, and Lubis (2021), Efektivitas pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di SMA Methodist 1

Jurnal Nasional

Untuk melihat secara langsung bagaimana efektivitas pelaksanaan program P4GN yang dilihat melalui alat ukur penelitian efektivitas yaitu ketepatan sasaran program, kepuasaan terhadap program, keberhasilan pelaksanaan program, tujuan dan manfaat.

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Hasil ini didukung oleh observasi dilapangan

Murid SMA Methodist 1 Medan

Kuisioner ketepatan sasaran program, kepuasan terhadap program, keberhasilan pelaksanaan program, tujuan dan manfaat.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diketahui bahwa efektivitas pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di SMA Methodist 1 Medan adalah efektif. Hal ini dapat dilihat dari jawaban hampir seluruh responden terhadap alat ukur penelitian yaitu ketepatan sasaran program, kepuasan terhadap program, keberhasilan pelaksanaan program, tujuan dan manfaat, menghasilkan jawaban efektif. Hanya saja diharapkan agar BNN tetap fokus untuk

6

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

Medan

melaksanakan program ini secara rutin dan berkesinambungan agar tujuan dan manfaat program ini terus dirasakan oleh generasi muda khususnya para pelajar sehingga para pelajar tidak lagi terjerumus ke dalam narkoba.

2. Chandra, H; Noor, B. N; & Syafar, M (2014) Peranan badan narkotika nasional provinsi dalam pencegahan dan penanggulangan peredaran narkotika di provinsi sulawesi selatan

Jurnal Nasional

Untuk menganalisis gambaran secara mendalam tentang implementasi peranan Badan Narkotika dalam rangka pencegahan dan penanggulangan peredaran narkotika di Provinsi Sulawesi

Selatan

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

Jumlah informan sebanyak 5 orang yakni Kasubag perencanaan, Kepala bidang pencegahan, Kepala bidang pemberdayaan masyarakat, Kepala seksi advokasi, dan Kepala seksi peran serta masyarakat

Lembar Kuisioner

1. Peranan BNNP Sul-Sel dalam input (SDM, dana/anggaran, fasilitas dan SOP) belum maksimal. Di mana ketersediaan SDM yang masih dirasakan tidak cukup, dana atau anggaran yang tidak mencukupi kebutuhan program, fasilitas yang masih tahap pengembangan seperti laboratorium, alat tes urine serta pelaksanaan program belum maksimal sesuai dengan SOP dalam melaksanakan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Peranan BNNP Sul-Sel dalam Proses (sosialisasi, pelatihan, laboratorium, advokasi) P4GN di Provinsi Sulawesi Selatan di mana bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh BNNP adalah penyuluhan dan pelatihan kader untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan peran serta masyarakat, upaya advokasi yang dilakukan oleh seksi advokasi adalah menawarkan program kepada institusi, serta melakukan.

3. Peranan BNNP Sul-Sel dalam output (aturan/kebijakan, kesadaran masyarakat, rehabilitasi dan kemitraan) P4GN di Provinsi Sulawesi Selatan di mana kebijakan atau aturan yang sudah cukup baik namun pelaksanaan dalam penegakan hukum masih perlu ditingkatkan, upaya rehabilitasi yang dilakukan oleh BNNP adalah melakukan pendampingan pada saat pasien atau pecandu

7

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

pemulihan di panti rehabilitasi, kerjasama telah dilakukan dengan kepolisian, BKKBN, kator wilayah Agama, perguruan Tinggi dan institusi lain guna memerangi penyalahgunaan narkoba.

3. Putro, Natangsa Surbakti, and Bambang Sukoco SH (2016), Upaya pencegahan peredaran narkotika oleh tim P4GN (pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba) kabupaten Sukoharjo pada anak usia sekolah

Jurnal Nasional

mendeskripsikan tindakan pencegahan dan upaya P4GN Kabupaten Sukoharjo terhadap peredaran Narkotika yang melibatkan anak

Metode penelitian Yuridis sosiologis. Metode analisis data dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Tim P4GN Kuisioner

1. Lembaga P4GN Kabupaten Sukoharjo ialah sebuah lembaga di bawah naungan Badan Narkotika Nasional membantu untuk mencegah terjadinya tindak pidana Narkotika di wilayah Sukoharjo dan bertanggung jawab kepada Bupati langsung.

2. Fungsi dari lembaga P4GN Sukoharjo adalah sebagai lembaga yang mengkoordinasikan kepada lembaga atau instansi pemerintahan lainnya, seperti dinas kesehatan dan kesbang polinmas dalam bidang pencegahan peredaran narkotika dan bidang penegakan hukum sekaligus pencegahan bekerjasama dengan kepolisian.

3. Program kerja yang dijalankan oleh P4GN Kabupaten Sukoharjo berupa program sosialisasi, usaha promotif pencegahan Narkoba.

4. Kegiatan yang ditujukan kepada khusus anak mengenai bidang pencegahan berupa sosialisasi ke sekolah-sekolah berupa penyuluhan bahaya narkoba.

5. Kegiatan Rehabilitasi yang dilakukan oleh P4GN rehabilitasi khusus yang disebut sebagai soft rehabilitasi. Kegiatan rehabilitaasi ini lebih kepada konsultasi masalah pribadi dan adanya hypnoteraphy/sugesti agar menjauhi narkoba.

8

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

PEMBAHASAN 1. PENDIDIKAN

Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) merupakan salah satu program pemerintah yang saat ini menjadi isue hangat dibicarakan. Penerapan P4GN telah diaplikasikan pada berbagai lingkup, salah satunya diterapkan pada bidang pendidikan, hal ini menjadi penting karena penyebaran Narkoba saat ini telah merambah ke lingkungan pelajar/ Mahasiswa.

Program P4GN oleh Pemerintah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupaya untuk menerapkannya dalam kurikulum pendidikan. Berbagai analisis dan uji coba telah dilakukan untuk menyelaraskan program ini, namun hingga saat ini Program ini masih dirancang sebagai Mata ajar Ekstrakurikuler, yang kemudian oleh beberapa Institusi pendidikan telah melaksanakan program ini sebagai Mata ajar wajib Seperti yang dilansir oleh Rasul (2013), penelitiannya “Pencegahan penyalahgunaan narkoba di kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK). penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan sampel metode two-stage stratified random sampling dengan memilih 5 (lima) provinsi yang mewakili masing-masing Indonesia bagian Barat, Indonesia bagian Tengah, dan Indonesia Timur. Hasil dari penelitian diatas menggambarkan beberapa hal diantaranya 1) 81,4 % SMK telah menjalankan Program pencegahan Narkoba 2) 16,9% SMK belum menerapkan Program Pencegahan Narkoba karena media yang digunakan masih kurang 3).1,54% tidak menjawab dikarenakan tidak terpapar dengan materi/ program P4GN.

Hasil evaluasi dari penelitian ini juga memberikan gambaran bahwa program pencegahan penyalahgunaan Narkoba di SMK sebaiknya dibuat

menjadi satu kesatuan dengan program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang terimplementasikan dalam pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Oleh karena itu, pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba di SMK perlu diimplementasikan dalam bentuk sosialisasi kepada para pemangku kepentingan pendidikan (stakeholders) seperti komite sekolah, dewan pendidikan kabupaten/kota dan provinsi, masyarakat, lembaga-lembaga, dan pemberdayaan usaha kesehatan sekolah (UKS). Sekolah dapat menanamkan nilai-nilai budaya dan menyampaikan pengetahuan tradisional dan konvensional tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada siswa-siswa.

Gambaran yang dihasilkan dari penelitian diatas bahwa, penerapan P4GN ini belum merata di seluruh tatanan pendidikan,beberapa analisis yang dapat dibuat adalah sebagai berikut : a. Keuntungan

1) Dengan adanya kurikulum Narkoba maka akan menekan jumlah Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN)

2) Siswa/ mahasiswa lebih terpapar tentang bahaya dari penyalahgunaan Narkoba

3) Siswa/ mahasiswa memahami sanksi hukum dari penyalahgunaan Narkoba tersebut

4) Adanya perilaku waspada dari remaja kepada lingkungan disekitarnya, baik untuk dirinya sendiri maupun yang ada disekitarnya

b. Kekurangan 1) Tidak terserapnya informasi yang

merata tentang P4GN pada institusi pendidikan

2) Perlu adanya penyesuaian kurikulum, agar semua Institusi

9

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

Pendidikan baik negeri atau swasta wajib melaksanakannya dalam kurikulum atau mata kuliah wajib

3) Perlu adanya media yang banyak guna melengkapi proses belajar

4) Diperlukan adanya evaluasi secara berkala untuk meningkatkan kompetensi siswa terkait P4GN Selain kurikulum pendidikan,

Program P4GN ini juga dapat diimplementasikan melalui kegiatan Ekstra kurikuler dengan mengikuti kegiatan atau kebijakan dari BNN itu sendiri yang kemudian melibatkan berbagai sektor terkait guna menyebarluaskan program P4GN ini. Dalam Penelitian yang disampaikan oleh (Wulandari, 2016) dengan judul “Implementasi Kebijakan Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Pada Kalangan Pelajar Di BNNP DIY”, Sesuai dengan tujuan dari kebijakan P4GN yang salah satunya menurunkan angka penyalahguna narkoba, hasil dari adanya kebijakan P4GN yang dilaksanakan melalui program-program untuk kalangan pelajar mempunyai hasil jangka pendek dan jangka panjang. Hasil jangka pendek dapat dilihat yaitu para pelajar mengetahui dan memahami bahwa narkoba itu berbahaya dan menjadi kader/satgas anti narkoba. Namun untuk jangka panjang adalah ketika pelajar yang telah mendapat program tidak menjadi penyalaguna narkoba untuk saat ini atau untuk selamanya. Artinya program yang telah dijalankan bisa dikatakan berhasil.

Analisis keberhasilan program P4GN oleh BNN ini dapat dikatakan berhasil apabila dalam pengembangannya menguatkan 3 tahapan kerja dalam mengoperasikan kebijakan atau program, yaitu; (1) Interpretasi, (2) Pengorganisasian, dan (3) Aplikasi. (Widodo, 2008). Dalam lingkup implementasi kepada lingkungan pendidikan (Guru dan pelajar)akan

dimulai dari tahapan Interpretasi dimana program kerja BNN di laksanakan merata oleh semua pelajar dan lingkup terkait,pada tahap pengorganisasian, dikelompokkan sesuai sasaran dan ditetapkan anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan yang diprogramkan dan terakhir pada tahap Aplikasi dibentuklah beberapa kegiatan seperti Sosialisasi, FGD,Pelatihan dan pembentukan kader anti narkoba serta Lomba sekolah bebas narkoba. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan program ini adalah banyaknya program yang tidak didukung oleh jumlah sumberdaya manusia dan kurangnya partisipasi peserta program, yang terkadang tidak tepat sasaran. 2. PELAYANAN

Dalam pelayanan, program P4GN ini sudah diterapkan dalam beberapa sekolah-sekolah, dan hasilnya telah dirasakan oleh masyaratat, kendati demikian prgram ini harus tetap dilaksanakan oleh semua pihak sebagai bentuk preventif, kuratif maupun rehabilitasi. Dalam bentuk pelayanan kesehatan, BNN mengambil bagian melalui Program P4GN untuk mengurangi angka kesakitan, depresi dan gangguan jiwa oleh karena penggunaan obat – obatan terlarang (NAPZA), Hal ini dibuktikan dengan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan terkait penerapan program P4GN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purba (2014) tentang “Efektivitas pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba(P4GN) oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di SMA Methodist 1Medan” didapatkan hasil bahwa Program P4GN sangat efektif untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Keefektifannya terbukti dari tanggapan setiap siswa terkait ketepatan sasaran program, kepuasan terhadap program, keberhasilan pelaksanaan program,

10

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

tujuan dan manfaat yang telah dirasakan, sehingga program ini tidak menjadi bias dan benar – benar dapat digunakan sebagai program yang ampuh dalam memberantas Narkoba.

Penelitian yang dilakukan oleh Chandra, H; Noor, B. N; & Syafar, M (2014) tentang Peranan badan narkotika nasional provinsi dalam pencegahan dan penanggulangan peredaran narkotika di provinsi sulawesi selatan ”ditemukan bahwa peranan BNNP adalah dalam hal input (SDM, dana/anggaran, fasilitas, dan SOP) masih sangat minimum, dalam hal proses (sosialisasi, pelatihan, laboratorium, advokasi) sudah berjalan, dan dalam hal output (aturan/kebijakan, kesadaran masyarakat, rehabilitasi dan kemitraan) sudah cukup baik namun masih ada hambatan baik secara internal maupun eksternal. Faktor pengawasan dari aparat pemerintah yang dipandang masih sangat kurang, dan oknum aparat yang memberikan kelonggaran perilaku yang melibatkan diri ke arah penyalahgunaan narkoba. Selain itu pendanaan juga merupakan faktor input dalam upaya P4GN. Dengan kurangnya anggaran akan menghambat pelaksanaan P4GN serta meningkatkan peran serta masyarakat. Untuk itu, peranan BNN dalam input-proses-output Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kalangan remaja perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Putro et al. (2016) tentang “Upaya pencegahan peredaran narkotika oleh tim P4GN (pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba) kabupaten Sukoharjo pada anak usia sekolah” kembali dijelaskan peran lembaga P4NG yang berada di bawah naungan BNN membantu untuk mencegah terjadinya tindak pidana Narkotika. Fungsinya mulai dari mengkoordinasikan bersama beberapa

instansi, sosialisasi untuk pencegahan pemakaian narkoba pada remaja, sampai dengan rehabilitasi khusus yang disebut sebagai soft rehabilitasi. Kegiatan rehabilitaasi ini lebih kepada konsultasi masalah pribadi dan adanya hypnoteraphy/sugesti agar menjauhi narkoba.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa BNN sudah melaksanakan program P4NG dalam pelayanannya untuk penanganan masalah narkoba di kalangan remaja, baik dari pencegahan sampai dengan rehabilitasi demi terwujudnya remaja yang sehat baik secara fisik maupun mental dan kejiawaan. Namun, program ini perlu terus dievaluasi secara rutin dan berkesinambungan sehingga tujuan dan manfaat program ini terus dirasakan oleh generasi muda.

3. PENELITIAN Pencegahan dan pemberantasan,

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) menjadi trend dan isu yang sedang marak baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan pelayanan. Dalam bidang penelitian, program P4NG terus diteliti demi pengembangan dan peningkatan pelayanan. Penelitian yang dilakukan oleh Sholihah (2014) menunjukkan hasil bahwa program P4NG efektif dalam pencegahan penyalahgunaan napza, dimana terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang P4NG. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga kerja terhadap NAPZA sehingga dapat menghindari penyalahgunaan NAPZA.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Lilis and Lestari (2017) tentang “Pengaruh pelaksanaan sosialisasi P4GN terhadap tingkat pengetahuan tentang Napza di SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta” didapatkan hasil bahwa ada pengaruh positif pelaksanaan sosialisasi P4GN terhadap tingkat pengetahuan

11

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

tentang NAPZA pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta.

Penelitian perlu dilaksanakan untuk melihat keefektifan dan dampak positif dari P4GN, sehingga sangat diharapkan adanya peningkatan program sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat selaku individu yang menjalankan program dan penerima manfaat dari program tersebut. Maka sebagai pemegang kebijakan, Pemerintah dalam hal ini BNN perlu melakukan penelitian dan analisis kebijakan terlebih dahulu sebelum merumuskan program, sehingga program yang dihasilkan akan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat.

KESIMPULAN

Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). P4GN adalah program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar secara sadar menentang dan menolak peredaran gelap narkoba. Dari beberapa kajian yang telah dipaparkan, maka dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa, program P4GN yang dirancang oleh BNN ini sangat efektif diaplikasikan dalam bidang pendidikan, pelayanan dan penelitian, terbukti efektif mampu menekan angka kejadian Narkoba dan dapat diterapkan mulai dari lingkup kecil hingga lingkup yang lebih luas, dan sangat efektif sebagai Upaya pencegahan, dan diperlukan perluasan program sehingga semakin matang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Amanda, Maudy Pritha, Humaedi, Sahadi,

& Santoso, Meilanny Budiarti. (2017). Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja (Adolescent Substance Abuse). Prosiding

Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2).

Azhar, Ali, Fikri, KMS, Siregar, Viv Arviani, & Apriyanto, Mulono. (2021). Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Pada PESANTREN. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(11), 2463-2467.

Dewi, Inggriane Puspita, & Fitri, Siti Ulfah Rifa’atul. (2020). Pemanfaatan Seft Sebagai Modalitas Therapy Community (TC) Untuk Kesehatan Mental Dan Spiritual Pecandu Napza. Jurnal Pengabdian Untukmu NegeRI, 4(1), 88-94.

Hasibuan, Abd Aziz. (2018). Narkoba dan Penanggulangannya. Studia Didaktika, 11(01), 33-44.

Ismail, Wahyuni. (2014). Remaja dan penyalahgunaan Narkoba: Alauddin University Press.

Lilis, Lilis, & Lestari, Sri. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Sosialisasi P4gn Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Napza Di Smp Muhammadiyah 8 Yogyakarta. Universitas' Aisyiyah Yogyakarta.

Majid, Abdul. (2020). Bahaya Penyalahgunaan Narkoba: Alprin.

Manurung, Donny Brezky, Rochadi, R Kintoko, & Lubis, Namora Lumongga. (2021). Hubungan Faktor Pemungkin Ketersediaan Sarana Dan Guru Dalam Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Bahaya Narkoba Pada Sman/Swasta Di Kabupaten Asahan. Jurnal Health Sains, 2(4), 471-479.

Nurlaelah, Nurlaelah, Harakan, Ahmad, & Mone, Ansyari. (2019). Strategi Badan Narkotika Nasional (BNN) Dalam Mencegah Peredaran Narkotika di Kota Makassar. Gorontalo Journal of Government

12

Ilmu Keperawatan Jiwa I/ issued 13/Universitas Brawijaya/0322/2022

and Political Studies, 2(1), 024-031.

Putro, Hisyam Mega, Natangsa Surbakti, SH, & Bambang Sukoco SH, MH. (2016). Upaya Pencegahan Peredaran Narkotika Oleh Tim P4gn (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba) Kabupaten Sukoharjo Pada Anak Usia Sekolah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rasul, Djuharis. (2013). Pencegahan penyalahgunaan narkoba di kurikulum sekolah menengah kejuruan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 121651.

SARI, RATIH FRAYUNITA. (2019). PENGARUH INFORMASI KAMPANYE STOP NARKOBA PADA MOBIL SOSIALISASI KELILING BADAN NARKOTIKA NASIONAL RI TERHADAP SIKAP PELAJAR (Survey Eksplanatif Pengaruh Informasi Kampanye Komunikasi Publik Stop Narkoba Pada Mobil Sosialisasi Keliling Badan Narkotika Nasional RI Terhadap Aspek Kognitif, Afektif, dan Konatif Sikap Pelajar Wilayah DKI Jakarta Usia 13-18 Tahun Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba). Universitas Gadjah Mada.

Sholihah, Qomariyatus. (2015). Efektivitas program p4gn terhadap pencegahan penyalahgunaan NAPZA. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 153-159.

Widodo, Joko. (2008). Analisis Kebijakan Publik. Malang Banyumedia Publishing.

Wijaya, Yunus Adi, Hariyanti, Tita, & Nasution, Tina Handayani. (2020). Lived Body Principle Police of the Regional Traffic Management Center (RTMC) of the East Java Regional Police to Their Families.

Indian Journal of Public Health, 11(02), 1967.

Wulandari. (2016). Implementasi Kebijakan Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4gn) Pada Kalangan Pelajar Di Bnnp DIY. Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5, Vol. V Tahun 2016(Narkoba), 11.