Post on 09-Feb-2023
PERCOBAAN 1.1
JUDUL : MULTIMETER – AVOMETER NAMA : NURUL MEIDA
1. TUJUAN : 1. DAPAT MENGGUNAKAN OHM METER KELAS : EC-1A
2. DAPAT MENGUKUR NILAI RESISTANSI TANGGAL PERCOBAAN: 03-09-2014
TEMPAT : LAB EC
2. PENDAHULUAN (LANDASAN TEORI)
2.1 Multimeter
Sebuah multimeter atau juga dikenal sebagai avometeradalah elektronik alat ukur yang menggabungkan beberapafungsi pengukuran dalam satu unit. Sebuah multimeter khasakan mencakup fitur dasar seperti kemampuan untuk mengukurtegangan (bolak-balik maupun searah) , arus , dan hambatan(resistansi), Tidak hanya itu saja fungsinya, alat ini jugamampu mengukur induktansi, frekuensi, temperatur dan masihbanyak lagi, karena alasan itulah mengapa alat ini disebutsebagai multimeter. Mulitemeter sangat penting fungsinyadalam setiap pekerjaan elektronika. Multimeter sendirimemiliki 2 kategori atau jenis, yaitu multimeter analog danmutimeter digital atau biasa disebut dengan DMM (DigitalMultiMeter). Kedua jenis ini berbeda satu dengan yang lain,tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasinya. Berikutsedikit penjelasannya.
1. Multimeter Analog
Multimeter Analog atau yang biasa disebutmultimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yangmenggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersediadengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan
(Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk mengukursecara detail suatu besaran nilai komponen, tetapikebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponenpada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksasuatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuaidengan rangkaian blok yang ada.
2. Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dankegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan denganmultimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuanyang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebihbanyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian ataukerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi,tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputerdan service center yang memakai multimeter digital.Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yangtidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yangbergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeteranalogPada avometer (mulitimeter) digital hasil pengukurandapat terbaca langsung berupa angka. Sedangkan avometer(multimeter) analog tampilannya menggunakan jarum untukmenunjukkan skala. Alat ini memiliki berbagai bagianpenting didalamnya , yang memiliki kegunaan unik masing-masing yang terdapat pada multimeter ini. Dan berbagaielemen yang terkandung pada multimeter ini contohnyaseperti satuan rangkuman (rotary switch ) atau pelemahmasukan yang memiliki kegunaan sebagai penyeimbang ataupembatas tegangan masukan pada titik nilai yangdiinginkan .
KETERANGAN :
No. 4 menunjukkan fungsi Ohm meter (pengukuran hambatan). (Terminal +), biasa dihubungkan dengan kabel merah. (Terminal -), biasa dihubungkan dengan kabel hitam. Posisi rotasi switch menentukan fungsi meter. Skala ukur X1, X10, X100, X1k Skala baca untuk ohm meter warna merah, Yang paling atas
dari 0 - ∞ Setiap melakukan perubahan switch(range) avometer dalam
mengukur hambatan, harus di kalibrasi dengan menyambungprobe merah pada probe hitam, kemudian atur dengan caramemutar-mutar potensio meter hingga jarum avometermenunjukan angka nol “0”
2.2 Resistor
32
1 4TERMINA
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai
resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat
arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai
resistansi resistor tersebut. Resistor memiliki beragam
jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk
silinder, smd (Surface Mount Devices), danwirewound. Jenis
jenis resistor antara lain komposisi karbon, metal
film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film
tebal. Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum
adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal
film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita
pita warna yang melingkar di badan resistor. Pita pita
warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui
kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi
resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas
resistor tersebut. Resistor yang menggunakan kode warna
ada 3 macam, yaitu:
1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi.
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas.
3. GAMBAR RANGKAIAN
(A) FIKTORIAL (B) SIMBOL
4. DAFTAR ALAT DAN KOMPONEN
No Nama Alat dan Komponen Jumlah
5. LANGKAH KERJA :
Siapkan Alat dan komponen. Sambungkan probe penghubung merah ke terminal
positif dan probe penghubung hitam ke terminalnegatif .
Tentukan skala ukur pada multimeter yang akan di ujicoba, ketentuannya Putar switch avometer pada fungsiohmmeter X1K, kemudian kalibrasi avometer dengancara menyambung probe merah pada probe hitam.
Kemudian atur skala baca dengan cara memutar-mutaradj meter hingga jarum avometer menunjukan angka nol“0” pada nilai pengukuran hambatan pada layaravometer. (Kalibrasi ini harus dilakukan setiapmelakukan perubahan switch avometer dalam mengukurhambatan)
Ambil Resistor dan catat kode warna nya. Ukur resistor dengan cara meletakkan probe merah dan
probe hitam pada masing-masing kaki resistor yangsatunya (resistor merupakan komponen yang tidakmemiliki polaritas sehingga posisi kakinya bolehterbalik). kemudian lihat nilai yang terbaca padalayar avometer.
Setelah nilai resistornya terbaca, bandingkan dengannilai teori resistor. Jika nilai resistornya samaatau selisihnya tidak lebih / kurang dari nilaitoleransi resistornya, maka resistor dan avometerdalam keadaan/kondisi baik. Jika tidak sama atauselisihnya jauh dari nilai toleransi, kemungkinanresistor atau avometer dalam keadaan rusak.
Catat hasil pengukuran yang didapat pada tabel hasilpengukuran
6. Hasil Pengukuran
No kode warna
nilai teori
Nilai Praktik
Toleransi Kondisi
1 Coklat 950.0 1,100.0 -9%Kurang baik
7
Hitam1,000.
0
Merah1,050.
0Emas
2 Coklat9,500.
0 11,000.0 -9%Kurang baik
Hitam10,000
.0
Oranye10,500
.0Emas
3 Kuning 446.5 480.0 -2% BaikUngu 470.0Coklat 493.5Emas
4 Coklat95,000
.0120,000.
0 -17%Kurang baik
Hitam100,00
0.0
Kuning105,00
0.0Emas
5 Kuning4,465.
0 5,000.0 -6%Kurang baik
Ungu4,700.
0
Merah4,935.
0Emas
6 Biru 6.5 5.0 36%Kurang baik
Abu-abu 6.8Emas 7.1Emas
7 Hijau5,320.
0 6,000.0 -7%Kurang baik
Biru5,600.
0
Merah5,880.
0Emas
8 Biru64,600
.0 71,000.0 -4% Baik
Abu-abu68,000
.0
Oranye71,400
.0Emas
9 Oranye 37.1 35.0 11%Kurang baik
8
Putih 39.0Hitam 41.0Emas
10 Coklat
11,400.0 13,000.0 -8%
Kurang baik
Merah12,000
.0
Oranye12,600
.0Emas
11 Oranye 370.5 400.0 -3% Baik
Putih 390.0Coklat 409.5Emas
12 Biru 64.6 60.0 13%
Kurang baik
Abu-abu 68.0Hitam 71.4Emas
13 Coklat 95.0 96.0 4% Baik
Hitam 100.0Coklat 105.0Emas
14 Kuning
44,650.0 50,000.0 -6%
Kurang baik
Ungu47,000
.0
Oranye49,350
.0Emas
15 Merah 209.0 230.0 -4% Baik
Merah 220.0Coklat 231.0Emas
7. Pembahasan
Dalam menentukan nilai resistor, hal yang pertama dihitung adalah nilai teori. Nilai teori didapat dari hasilhitung kode warna pada resistor. Hasil hitung tersebut kemudian bias digunakan untuk melihat kondisi resistor.
9
Cara menentukan nilai teori1. Lihat warna pada badan resistor2. Hitung hasil dari warna tersebut dengan melihat tabel
warna resistor3. Apabila telah didapat hasilnya, kita dapat menentukan
range nilai teori yang didapat dari pengurangan dan penambahan nilai hasil perhitungan warna resistor dengan nilai toleransi pada masing-masing resistor.
Contoh :
Warna resistor : coklat, hitam, merah, emas.
Toleransi : 5%
Range nilai teori: 950 – 1050
Cara menentukan nilai praktek1. Ambil resistor dan hubungkan dengan multimeter dengan
menggunakan kabel penghubung.2. Lihat , baca, dan catat hasil yang tertera pada
multimeter. Cara menentukan nilai toleransi
Nilaiteori–NilaipraktekNilaiTeori
x100%
Cara menentukan kondisi resistorApabila kondisi bagus, maka nilai toleransinya kurang dari 5%Apabila kondisi tidak bagus, maka nilai toleransinya diatas 5%
10
8. Penutup
KesimpulanDari percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai
yang tertera pada resistor tidak selalu sama dengan hasilpercobaan. Multimeter analog membutuhkan ketelitian yang lebih kesalahan yang terjadi seperti ditemukannya resistor yang memiliki kondisi buruk, disebabkan oleh perbedaan ketelitian multimeter dan kesalahan pengguna saat pengukuran.
Saran Saat melakukan pengukuran dengan menggunakan
multimeter, sebaiknya dilakukan dengan serius, dan telitikarena kesalahan pengguna merupakan factor yang menyebabkan gagalnya pengukuran.
11