1-kumpul-abstrak-TEP-S2-1 (1)

30
Kumpulan Abstrak Tesis Semester Gasal 2009/2010 Teknologi Pembelajaran (TEP)

Transcript of 1-kumpul-abstrak-TEP-S2-1 (1)

Kumpulan Abstrak TesisSemester Gasal 2009/2010

Teknologi Pembelajaran (TEP)

2 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Program Studi S2 TEP 3

Pengembangan Paket Pembelajaran Sumber dan Media Pembelajarandengan Model Degeng di PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng Flores

Hendrikus Midun

Midun, Hendrikus. 2009. Pengembangan Paket Pembelajaran Mata Kuliah Sumber danMedia Pembelajaran dengan Model Degeng pada Program Studi PGSD STKIP Santu PaulusRuteng Flores. Tesis jurusan Teknologi Pembelajaran, ProgramPascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr.Punadji Setyosari, M.Pd; M.Ed, (2) Dr. Sulton, M.Pd.

AbstrakSumber dan media pembelajaran merupakan salah satu mata kuliah

wajib pada program studi PGSD Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan(STKIP) Santu Paulus Ruteng Flores. Mata kuliah ini memiliki tujuanorientatif konseptual dan prosedural. Mata kuliah ini membantu pebelajaruntuk memahami hakekat sumber dan media pembelajan dan bagaimana memilihdan menggunakan media pembelajaran serta langkah-langkahmengembangkannya.

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran dengan tepat dapatmengefektifkan dan mengefisienkan pelaksanaan pembelajaran. Untuk maksudtersebut maka penyediaan sumber belajar dalam bentuk paket pembelajaranmata kuliah sumber dan media pembelajaran mutlak diperlukan. Belumtersedianya sumber belajar yang memadai dalam bentuk paket pembelajaranmerupakan masalah aktual yang dialami pada pembelajaran mata kuliah inidi PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng. Permasalahan ini membutuhkanalternatif pemecahan.

Tujuan pengembangan ini adalah menghasilkan produk paketpembelajaran sumber dan media pembelajaran dengan menggunakan modelDegeng. Model Degeng memiliki delapan langkah, yakni: (1) analisis tujuandan isi bidang studi, (2) analisis sumber belajar, (3) analisiskarakteristik pebelajar, (4) penetapan tujuan belajar dan isipembelajaran, (5) penetapan strategi pengorganisasian isi pembelajaran,(6) penetapan strategi penyampaian pembelajaran, (7) penetapanpengelolaan pembelajaran, (8) pengembangan prosedur pengukuran hasilpembelajaran.

Paket pembelajaran yang telah dikembangkan ini meliputi bahan ajar,panduan dosen, dan panduan mahasiswa. Bahan ajar meliputi: (1) judul bab,(2) pengantar, (3) epitome (kerangka isi), (4) tujuan pembelajaran, (5)konsep kunci, (6) uraian materi, (7) rangkuman, (8) pensintesis, (9)evaluasi dan latihan, dan (10) daftar pustaka. Panduan dosen meliputi:(1) deskripsi mata kuliah, (2) tujuan pembelajaran, (3) ranah belajar,(4) karakteristik mahasiswa, (5) alokasi waktu, (6) pokok bahasan, (7)strategi pembelajaran, (8) tugas dan evaluasi belajar, (9) soal-soallatihan, (10) kunci jawaban, (11) daftar pustaka.

Panduan mahasiswa meliputi: (1) petunjuk umum bahan ajar, (2) bagankegiatan belajar, (3) kerangka isi mata kuliah, (4) tujuan pembelajaran,(5) alokasi waktu, (6) evaluasi, (7) soal-soal latihan, (8) kuncijawaban, dan (9) daftar pustaka. Produk akhir pengembangan paket

4 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

pembelajaran mata kuliah sumber dan media pembelajaran telah melewatitahap-tahap ujicoba. Tahap-tahap tersebut, yakni: tahap uji ahli isi matakuliah dan ahli desain pembelajaran, ujicoba perorangan, ujicoba kelompokkecil, ujicoba lapangan dan dosen pengasuh mata kuliah.

Setelah melewati rangkaian ujicoba paket pembelajaran ini layakdigunakan. Hal itu didasarkan pada temuan di lapangan, yakni: (1) hasilangket dan wawancara dengan pebelajar menunjukkan bahwa paketpembelajaran ini sangat membantu pebelajar dalam belajar dan menambahpengetahuan pada mata kuliah sumber dan media pembelajaran; (2)pengamatan pengembang selama proses pembelajaran menunjukkan bahwapebelajar sangat aktif dalam pembelajaran dan menyelesaikan tugas-tugasperkuliahan, seperti menghasilkan makalah untuk diskusi kelas dan tugasmandiri; (3) ada kenaikan yang signifikan pada perolehan hasil belajarpebelajar, baik secara perorangan maupun kelas. Nilai rata-rata kelaspada pretest adalah 5,53 dan pada posttest adalah 9,16. Nilai terendahyang diperoleh mahasiswa pada posttest sama dengan nilai tertinggi padapretest yakni 7,5.

Produk pengembangan ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, yakni:(1) produk pengembangan ini hanya diperuntukan mahasiswa PGSD STKIP SantuPaulus Ruteng; (2) produk pengembangan paket pembelajaran ini hanya dalambentuk cetakan (printed material); (3) proses pengem-bangannya hanyasampai pada tahap evaluasi formatif.

Kata kunci: pengembangan, paket pembelajaran, sumber dan mediapembelajaran, model Degeng.

3

Program Studi S2 TEP 5

Developing Instructional Materials on the Subject Source and Mediaof Instruction by Using the Model of Degeng at PGSD Program ofTeacher Training and Educational Sciences of Saint Paul College

Ruteng, Flores

Hendrikus Midun

Midun, Hendrikus. 2009. Developing Instructional Materials on the Subject Source andMedia of Instruction by Using the Model of Degeng at PGSD Program of Teacher Trainingand Educational Sciences of Saint Paul College Ruteng, Flores. Thesis, InstructionTechnology Department, Graduate Program of State University ofMalang. Advisors: (1) Prof. Dr. Punadji Setyosari, M.Pd; M.Ed, (2)Dr. Sulton, M.Pd.

AbstractSource and Media of Instruction is one of compulsory subject at

PGSD Program of Teacher Training and Educational Sciences of Saint PaulCollege Ruteng, Flores that has conceptual and procedural orientedobjectives. This subject aims at helping the learners to understand thebasic concept of source and media of instruction and how to select anduse the procedure of developing it.

Selecting and using the media of instruction appropriately can makethe teaching-learning process effective and efficient. Due to theeffectiveness and efficiency, the equipment of the source of instructionon the subject of Source and Media of Instruction is absolutely required.In fact, the instructional material of Source and Media of Instruction atPGSD Program of Teacher Training and Educational Sciences of Saint PaulCollege Ruteng, Flores is not available. This problem needs to berecovered.

The purpose of this material development was to produce theinstructional package of the Source and Media of Instruction by Using theModel of Degeng. There are eight steps included in the model, as follows:(1) the analysis of objectives and content of the subject, (2) theanalysis of learning resource, (3) the analysis of learner’scharacteristics, (4) the setting of learning objectives and the content,(5) the setting of strategies in organizing the learning content, (6) thesetting in learning strategies, (7) the setting of strategies in learningmanagement, and (8) the development of measurement procedures of thelearning outcomes.

The product of instructional package developed consists of teachingmaterial, instructor’s manual, and learners manual. Teaching materialconsists of: (1) title of the chapters, (2) introduction, (3) learningobjectives, (4) key concepts, (5) frame of the learning content(epitome), (6) learning material, (7) summary, (8) synthesizing, (9)evaluation, and (10) references.

Instructor’s manual consists of: (1) subject description, (2)learning objectives, (3) domains of learning, (4) learnerscharacteristics, (5) time allocation, (6) topics, (7) learning

6 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

strategies, (8) task and learning evaluation, (9) exercises, (10) keyanswers, and (10) references.

Learners manual consists of: (1) general direction of the teachingmaterial, (2) chart of learning activities, (3) frame of the learningcontent, (4) learning objectives, (5) time allocation, (6) evaluation,(7) exercises, (8) key answers, and (9) references.

The product of instructional package has been resulted through thetry-out process as follows: content expert test, instruction designexpert test, individual try-out, small group try-out, field try-out, andlecturer try-out.

Based on the research and the process of try-out, the product ofinstructional package is really suitable to be used in teaching-learningprocess due to the following reasons: (1) the result of questionnairesand interview with learners showed that this product of instructionalpackage was really useful and helpful for them in developing theirknowledge on the subject of Source and Media of Instruction; (2) theobservation during teaching-learning process showed that the learnerswere really active in doing the exercises and in making the short paperfor class presentation; (3) there was a significant scores achievement ofthe students both on individual scores and on class scores. The meanscores on the pretest was found 5,53 and the mean scores of the posttestwas found 9,16. The lowest scores that the students achieved in theposttest is same as the highest score in the pretest that is 7,5.

This product has also some weaknesses as follows: (1) this productof instructional package is only developed to be used for learners atPGSD Program of Teacher Training and Educational Sciences of Saint PaulCollege Ruteng, Flores, (2) this product of instructional package is onlyproduced in the printed material form, and (3) the process of developingthe material is only up to the formative evaluation.

Keywords: development, instructional package, source and media ofinstructions, Degeng model.

Program Studi S2 TEP 7

Keefektifan Dua Strategi Pembelajaran Kooperatif (STAD Vs Jigsaw)Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SDN Sukabumi

II Kota Probolinggo yang Memiliki Gaya Belajar Berbeda

Akhmad Basori

Basori, Akhmad, 2009. Keefektifan Dua Strategi Pembelajaran Kooperatif (STAD Vs Jigsaw)Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SDN Sukabumi II Kota Probolinggoyang Memiliki Gaya Belajar Berbeda. Tesis Program Studi TeknologiPembelajaran, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (I) Prof. Dr. Punadji Setyosari, M.Pd, M.Ed (II) Dr.Sulthon, M.Pd

AbstrakPerkembangan pembelajaran matematika pada jenjang Sekolah Dasar

dewasa ini masih memprihatinkan. Bagi sebagian besar siswa SD, matematikamenjadi suatu mata pelajaran yang masih sulit untuk dipahami. Indikasifaktualnya adalah masih rendahnya hasil belajar matematika yang merekacapai. Rendahnya perolehan nilai matematika tersebut disebabkan olehbeberapa faktor, antara lain sifat keabstrakan obyek matematika itusendiri, metode penyampaian isi pembelajaran yang masih konvensional,serta guru kurang memperhatikan karakteristik siswa yang beragam.

Sebagai upaya untuk pemecahan masalah tersebut di atas, makadilakukan penelitian terkait, yaitu tentang keefektifan dua strategipembelajaran kooperatif model STAD dengan model Jigsaw terhadap hasilbelajar matematika pada siswa kelas V SD yang memiliki gaya belajarberbeda (visual dan auditorial). Dampak pengiring yang diharapkan timbuldari penelitian ini adalah mengenalkan sebuah pembelajaran yangberparadigma konstruktivistik, yaitu penggunaan strategi pembelajarankooperatif model STAD dan Jigsaw dengan memperhatikan kondisisiswa/pebelajar yang memiliki gaya belajar berbeda (visual danauditorial) untuk mencapai proses dan hasil belajar matematika yangefektif.

Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) apakah ada perbedaanhasil belajar matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan strategipembelajaran kooperatif model STAD dan siswa yang dibelajarkan denganmodel Jigsaw ?, (2) apakah ada perbedaan hasil belajar matematika antarasiswa yang memiliki gaya belajar visual dan siswa yang memiliki gayabelajar auditorial ?, dan (3) adakah interaksi antara strategipembelajaran kooperatif model STAD dengan Jigsaw dan antara gaya belajarsiswa visual dengan siswa auditorial terhadap hasil belajar matematika?

Penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi-expriment)dengan rancangan faktorial 2 x 2 dan menetapkan dua kelompok subjek yangditeliti setelah memenuhi kriteria homogenitas. Subjek penelitian iniadalah 50 orang kelas VA dan 49 orang kelas VB semester genap tahunpelajaran 2008/2009 SDN Sukabumi II Kota Probolinggo. Setelah dipilihsecara acak, maka untuk kelas VA diajar dengan menggunakan strategipembelajaran kooperatif model STAD dan kelas VB diajar dengan modelJigsaw. Pengukuran gaya belajar menggunakan tes gaya belajar dari De

8 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Potter. Dari jumlah 99 subjek penelitian, yang dapat diolah datanyaadalah 72 orang, dengan masing-masing kelompok belajar 36 orang. Duakelompok belajar tersebut masing-masing terbagi dalam 19 orang memilikigaya belajar visual dan 17 orang memiliki gaya belajar auditorial. Datadianalisis mengggunakan SPSS 12 for Windows, Compare Mean, SampleIndependent T-Test dan GLM Univariate.

Hasil-hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut. (1) Terdapatperbedaan hasil belajar perkalian bilangan pecahan yang signifikan (p <0,05) antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajarankooperatif model STAD dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategipembelajaran kooperatif model Jigsaw. Kelompok belajar model STADmencapai nilai rerata = 74,78, sedangakan kelompok belajar model Jigsawmencapai nilai rerata = 70,11. (2) Terdapat perbedaan hasil belajarperkalian bilangan pecahan yang signifikan (p < 0,05) antara kelompoksiswa yang memiliki gaya belajar visual dan kelompok siswa yang memilikigaya belajar auditorial. Kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visualmencapai nilai rerata = 75,16, sedangkan kelompok siswa auditorialmencapai nilai rerata = 69,41. (3) Tidak ada interaksi antara penggunaanstrategi pembelajaran kooperatif model STAD dengan model Jigsaw danantara gaya belajar siswa visual dengan siswa auditorial terhadap hasilbelajar perkalian bilangan pecahan (p < 0,05). Artinya tidak adaperbedaan hasil belajar perkalian bilangan pecahan antara siswa yangdiajar dengan pembelajaran kooperatif model STAD dengan Jigsaw dan antarasiswa yang memiliki gaya belajar visual dengan siswa auditorial.Berdasarkan kelompok strategi pembelajaran kooperatif model STAD denganJigsaw diperoleh nilai rerata 72,45. Sedangkan berdasarkan kelompok gayabelajar visual dengan auditorial diperoleh nilai rerata 72,29.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dikemukakan saran sebagaiberikut. (1) Pencapaian kualitas suatu pembelajaran sangat dipengaruhioleh penempatan strategi/metode yang tepat dengan kondisi siswa/pebelajardan bahan ajar yang disampaikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkanefektifitas proses dan hasil belajar matematika khususnya pada perkalianbilangan pecahan, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran kooperatifmodel STAD dan Jigsaw dengan memperhatikan kondisi gaya belajar siswayang berbeda (visual dan auditorial). (2) Untuk penelitian lanjutan,disarankan peneliti menambah cakupan variabel moderator selain visual danauditorial, yaitu dengan memasukkan gaya belajar kinestetik. Sehinggadapat diperoleh gambaran yang lebih lengkap lagi tentang tingkatefektifitas penggunaan strategi pembelajaran kooperatif terhadappencapaian hasil belajar matematika pada siswa yang memiliki gaya belajarberbeda.

Kata kunci: pembelajaran kooperatif, gaya belajar, hasil belajar

The effectiveness of Two Cooperative Learning Strategies (STAD VsJigsaw) on the Mathematics Learning Achievement of the Fifth Year

Students of SDN Sukabumi II Probolinggo Who Have DifferentLearning Styles.

Program Studi S2 TEP 9

Akhmad Basori

Basori, Akhmad. 2009. The effectiveness of Two Cooperative Learning Strategies (STAD VsJigsaw) on the Mathematics Learning Achievement of the Fifth Year Students of SDNSukabumi II Probolinggo Who Have Different Learning Styles. Thesis. LearningTechnology Department. Postgraduate Program of State University ofMalang. Advisors: (1) Prof. Dr. Punadji Setyosari, M.Pd, M.E.d (II)Dr. Sulthon, M.Pd

AbstractThe development of mathematics learning in elementary school today

is still not satisfying. For some elementary school students, mathematicsis still the most difficult lesson to comprehend. The factual indicationis their low achievement in mathematics learning. Such low learningachievement are due to several factors, such as the abstractness ofmathematics it self, conventional way of delivering the lesson, and lessattention of teachers on the differences in the students’characteristics.

To solve those problems, the researcher tried to do a researchrelated to the effectiveness of two cooperative learning strategies, STADmodel and Jigsaw model, on the learning achievement of fifth yearstudents who have different learning styles (visual and audio). Theaccompanying advantage expected from this research is introducing aconstructivist learning, a cooperative learning strategy using STAD modeland Jigsaw model by paying attention to the students’ different learningstyles (visual and audio) to attain effective mathematics learningprocess and learning achievement.

The research problem in this research are: (1) is there anydifference in mathematics learning achievement between the studentstaught by STAD model cooperative learning strategy and the studentstaught by Jigsaw model cooperative learning strategy? (2) is there anydifference in the mathematics learning achievement between the studentshaving visual learning styles and the students having audio learningstyles? and (3) is there any interaction between STAD model cooperativelearning strategy and Jigsaw model cooperative learning strategy andbetween the students having visual learning style and the students havingaudio learning style in their mathematics learning achievement?

This research is quasi-experimental research with factorial design2 x 2; two groups of subjects to be examined were chosen after fulfillinghomogeneity criteria. The subjects of the research are 50 students ofclass VA and 49 students of class VB who are in the even semester,academic year of 2008/2009, of SDN Sukabumi II Probolinggo. After beingchosen randomly, class VA was taught with STAD model cooperative learningstrategy and class VB was taught with Jigsaw model cooperative learningstrategy. The learning styles were measured using De Potter learningtest. From 99 research subjects, there were 72 students whose data can beprocessed, who are divided into two groups. Each of two learning groupsis divided into 19 people having visual learning style and 17 people

10 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

having audio learning style. The data is analyzed with SPSS 12 forWindows, Compare Mean, Sample Independent T-Test, and GLM Univariate.

These are the results of the research: (1) There is significantdifference in the learning achievement of fraction multiplication (p <0,05) between the students taught using STAD model and the studentstaught using Jigsaw model. The mean score of the learning group usingSTAD model is 74,78 while the mean score of the learning group usingJigsaw model is 70,11. (2) There is significant difference in thelearning achievement of fraction multiplication (p < 0, 05) between thestudents having visual learning style and the students having audiolearning style. The mean score of the students having visual learningstyle is 75,16 while the mean score of the students having audio learningstyle is 69,41. (3) There is no interaction between STAD modelcooperative learning strategy with Jigsaw model cooperative learningstrategy and between the students having visual learning style and thestudents having audio learning style in fraction multiplication learningachievement (p > 0,05). There is no difference in the learningachievement of fraction multiplication between the students taught bySTAD model and the students taught by Jigsaw model; the difference alsodo not exist between the students using visual learning style and thestudents using audio learning style. Based on STAD model and Jigsaw modelcooperative learning strategy, the students’ mean score is 72,45. Basedon visual and audio learning style groups, the students’ mean score is72,29.

Based on the research results, these are the recommendations. (1)The quality achievement of learning is influenced primarily by itsmethod/strategy which is appropriate with the condition of the studentsand the material delivered. Therefore, to increase the effectiveness ofthe process and the learning achievement of mathematics particularly infraction multiplication, teachers can apply STAD model and Jigsaw modelcooperative learning strategy in accordance with the students learningstyles (visual and audio). (2) For further research, the next researchersare recommended to add variable range besides audio and visual; it is byadding kinesthetic learning style. With the additional learning style,hopefully, more comprehensive description about the effectiveness levelof cooperative learning strategy on the mathematics learning achievementof students who have various learning styles can be achieved.

Keywords: cooperative learning, learning style, learning achievement.

Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa Inggris dengan ModelDick, Carey,and Carey pada Warga Belajar Paket B Kelas IX di SKB

Kota Malang.

Hernora Indah Septiyana

Septiyana, Hernora Indah. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran BahasaInggris dengan Model Dick, Carey,and Carey pada Warga Belajar Paket B Kelas IX di SKB

Program Studi S2 TEP 11

Kota Malang. Tesis, Jurusan Teknologi Pembelajaran, ProgramPascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Prof. Dr.Punadji Setyosari, M.Pd, M.Ed., (II) Dr. Sulton, M.Pd.

AbstrakKarakteristik warga belajar dan karakteristik siswa SMP pada

pendidikan formal adalah berbeda, dilihat dari segi usia, banyak wargabelajar berada di atas usia rata-rata siswa pada pendidikan formal,dengan keadaan tersebut maka latar belakang mengikuti pendidikan danmotivasi dalam belajar pada warga belajar menjadi berbeda. Selain itu,masih banyak tutor yang menggunakan bahan pembelajaran pendidikan formalsehingga membuat warga belajar kesulitan dalam mengerti dan memahamimateri yang diberikan karena kemampuan mereka yang sangat minim dalambahasa inggris. Hal ini menyebabkan warga belajar menjadi tidaktermotivasi untuk belajar karena bahan ajar yang diberikan tidak dapatmemenuhi kebutuhan dan tidak menggambarkan karakteristik warga belajar.Oleh karena itu, penelitian pengembangan ini bertujuan untukmengembangkan bahan ajar pembelajaran bahasa Inggris yang sesuai dengankarakteristik dan kebutuhan warga belajar.

Dalam pengembangan bahan ajar ini, pengembang menggunakan modelDick, Carey, dan Carey (2001). Prosedur pengembangan model ini terdiriatas sepuluh langkah, namun dalam pengembangan ini henya dilakukansembilan langkah, yaitu : (1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2)melakukan analisis pembelajaran, (3) mengidentifikasi perilaku awal dankarakteristik pebelajar, (4) menulis tujuan pembelajaran khusus, (5)mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, (6) mengembangkan strategipembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, (7)mendesain dan melakukan evaluasi formatif, dan (9) merevisi pembelajaran.

Hasil pengembangan ini menghasilkan 5 (lima) produk yaitu 1) bahanajar pembelajaran, 2) panduan warga belajar, 3) panduan tutor, 4) Cd forlistening, dan 5) lembar kerja warga belajar (lkwb). Produk pengembanganini diuji cobakan, meliputi uji coba ahli isi mata pelajaran, uji cobaahli desain pembelajaran, uji coba ahli media pembelajaran, uji cobaperorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Hasilpenilaian/ tanggapan digunakan untuk merevisi produk sebagai bagian dariproses penyempurnaan produk bahan ajar.

Hasil uji coba ahli isi mata pelajaran dan ahli media berada dalamkategori baik dan sangat baik, sedang dari ahli desain pembelajaranberada dalam kategori kurang baik, cukup, dan baik. Dari hasil uji cobaperorangan pengembang banyak mendapatkan perbaikan, saran, dan masukan.Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil, bahan ajar termasuk kategoriyang baik dan sangat baik. Dari hasil uji coba lapangan ditemukan bahwa(1) terdapat 87,73 % sebagai penilaian warga belajar pada produk bahanajar yang berarti bahan ajar berada dalam kualifikasi baik dan tutormemberikan penilaian 90 % yang berarti bahan ajar berada pada kualifikasisangat baik, (2) terdapat 88,37 % sebagai penilaian warga belajar padapanduan warga belajar dan 90 % penilaian untuk media pendukung. Tutormemberikan penilaian 85,71 % untuk panduan tutor dan 95 % untuk mediapendukung, (3) hasil uji-t menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test

12 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

adalah 57,75 % dan rata-rata nilai post-test adalah 76,75 %. Hal iniberarti bahwa ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakanproduk bahan ajar.

Dari serangkaian uji coba dapat diketahui kelebihan danketerbatasan bahan ajar yang telah dikembangkan. Kelebihannya yaitu: (1)bahan ajar dirancang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan wargabelajar; (2) bahan ajar di desain dengan menggunakan prinsip desain pesansehingga lebih menarik; (3) model pengembangan yang digunakan adalahDick, Carey, & Carey (2001) yang sistematis dan sesuai untuk merancangpembelajaran dengan lebih terarah; (4) bahan ajar menggunakan pendekatankomunikatif yang disertai panduan warga belajar, panduan tutor, dandilengkapi dengan media pendukung berupa CD for listening dan lembar kerjawarga belajar (lkwb) untuk mempermudah proses pembelajaran.

Sedangkan kelemahan bahan ajar ini adalah disusun berdasarkankarakteristik dan kebutuhan warga belajar pada pembelajaran bahasinggris, sehingga bila bahan ajar ini digunakan secara luas, perlupenyempurnaan atau revisi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhanpengguna yang lain.

Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, pembelajaran bahasa inggris, modeldick, carey, and carey

Developing learning material of English Instructional by usingDick, Carey, & Carey’s Model in IX grade Paket B students of SKB

Kota Malang

Hernora Indah Septiyana

Septiyana, Hernora Indah. 2009. Developing learning material of English Instructionalby using Dick, Carey, & Carey’s Model in IX grade Paket B students of SKB Kota Malang.Thesis, PSSJ Learning Technology, Postgraduate program, StateUniversity of Malang. Supervisors: (I) Prof. Dr. H. PunadjiSetyosari, M.Pd, M.Ed., (II) Dr. H. Sulton, MPd.

AbstractCharacteristics of Paket B students and senior high school students

are different, we can see it from their different age, many member ofPaket B students are older than senior high school students, thissituations make them have different background to follow their educationand different motivation in learning. Besides, many tutors still usingmaterial that usually use in formal education that makes students moredifficult to understand and comprehend it because their ability are verylow in English. This reasons make students do not have motivate to learnbecause learning material, that they get, cannot fulfill requirement andit doesn't apropriate with the characteristic of Paket B students.Therefore, the aim of developing research is to develop learning materialof English instructional that apropriate with characteristic andrequirement of Paket B students.

Program Studi S2 TEP 13

In developing this learning material, we using model Dick, Carey,and Carey (2001). The procedure of developing model consist of ten steps,but in this study it just uses nine steps, such as : (1) learningobjectives identification, (2) determining of analysis, (3)identification of student’s initial behaviour and characteristic, (4)descripting the specific learning objectives, (5) developing standardnorm of test, (6) developing the learning strategy, (7) developing andselecting of learning materials, (8) designing and implementing offormative test, and ( 9) revise the learning program.

Result of this developing are five product, that are 1) learningmaterial (textbook), 2) guidance for Paket B students, 3) guidance forteacher, 4) Cd for listening, and 5) Work sheet for students (lkwb).Product of this developing are testing, such as the expert of subjectcontents, the expert of instructional design, the expert of instructionalmedia, individual (one to one) testing, small group testing, and fieldtrial. Evaluation and comments as the result of testing are used torevise the product of learning material as part of process to make itbetter.

Result of the testing by the expert of subject contents and theexpert of instructional media shows that the material is good andexcellent, whereas the expert of instructional design shows that thematerial is unfavourable category, enough, and good. We got somesuggestions for improvement from the individual (one to one) testingrespondent. Based on the respondent of small group testing, it shows thatproduct of learning material is good and excellent. Result of the fieldtrial show that (1) the students gave 87,73 % at learning material, itmeans that learning material in good qualification and the teacher gave90 %, it means learning material in very good qualification, (2) thestudents gave 88,37 % at guidance for the students and 90 % at supportingmedia. Tutor gives 85,71 % at teacher guidance and 95 % at supprortingmedia, (3) result of t-test indicates that average of value pre-test is57,75 % and average of value post-test is 76,75 %. This thing means thatthere are difference result of learning before and after using learningmaterial product.

Based on the testing we could know the strength and the weakness oflearning material which has been developed. The strength are: (1)learning material is designed based on Paket B students”s characteristicand need; (2) learning material is designed using message designprinciple so that more interesting; (3) Developing models applied isDick, Carey, & Carey ( 2001) that systematic and according to designstudy with interest directional; (4) learning material usingcommunicative approach that completed by student’s guidance, teacher’sguidance, and supporting media, such as CD for listening and student’sworksheet (lkwb) that make instructional process easier to do.

The weakness of this learning material is this material isconstructed for specific students based on the characteristic andrequirement of Paket B students in English instructional, so when thislearning material applied generaly, it needs to revise and improveaccording to the need and characteristics of the students as the users.

14 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Keyword: Developing, Learning Material, English Instructional, Dick,Carey, & Carey’s Model

Pengembangan Paket Pembelajaram Matakuliah PendidikanKewarganegaraan dengan Model Dick & Carey pada Universitas

Malikussaleh Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam

Irma Yurni

Yurni, Irma. 2009. Pengembangan Paket Pembelajaram Matakuliah PendidikanKewarganegaraan dengan Model Dick & Carey pada UniversitasMalikussaleh Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam. Tesis, JurusanTeknologi Pmbelajaran, Program Pascasarjana Universitas NegeriMalang. Pembimbing: (1) Dr. Sulton, M.Pd., (11) Dr. Waras Kamdi,M.Pd

AbstrakPembelajaran adalah suatu proses yang sistematik dimana setiap

komponen saling berpengaruh bagi keberhasilan pebelajar dalam prosespembelajaran. Hal ini berarti pebelajar perlu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, perekayasaanmetode pembelajaran yang meliputi strategi pengorganisasian, strategipenyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus terus menerusdiupayakan. Upaya di atas dilakukan agar pembelajaran dapat berlangsunglebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik yang tinggi. Daya tarikpembelajaran biasanya diukur dengan kecenderungan pebelajar untuk terusbelajar dan ketertarikan pada mata kuliah.

Dalam menciptakan sebuah proses pembelajaran yang efektif, efesiendan memiliki daya tarik diperlukan sumber-sumber belajar yang dapatdigunakan dan dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran yang lebihberkualitas. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sumber belajar berupabahan ajar dan paket pembelajaran masih sangat minim yang sesuai dengankarakteristik dan kebutuhan mahasiswa Universitas MalikussalehLhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam.

Pemecahan masalah terpenting yang harus segera di tangani adalahpengadaan bahan ajar dan paket pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhandan karakteristik mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian pengembanganini, bertujuan untuk mengembangkan paket pembelajaran mata kuliahPendidikan Kewarganegaraan, yang sesuai dengan kebutuhan dankarakteristik mahasiswa.

Model yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model Dick &Carey (2001). Prosedur pengembangan model ini terdiri atas sepuluhlangkah. Namun dalam pengembangan ini hanya di lakukan Sembilan langkah,yakni ; (1) mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) melakukan analisispembelajaran, (3) mengidentifikasi prilaku awal dan karakteristikpebelajar, (4) menulis tujuan pembelajaran khusus, (5) mengembangkanbutir-butir tes acuan patokan, (6) mengembangkan strategi pembelajaran,

Program Studi S2 TEP 15

(7) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, (8) mendesain danmelakukan evaluasi formatif, dan (9) merevisi pembelajaran.

Hasil pengembangan berupa draf paket pembelajaran di uji cobakan.Uji coba yang telah di lakukan meliputi uji coba ahli isi matakuliah, ujicoba ahli desain pembelajaran, uji coba perorangan, uji coba kelompokkecil dan uji coba lapangan. Hasil penilaian/tanggapan dari masing-masingtahap digunakan sebagai masukan proses penyempurnaan paket pembelajaran.

Hasil uji coba ahli materi untuk bahan ajar dalam kategori baik,dari hasil uji coba ahli desain bahan ajar dalam kategori baik, darihasil uji coba perorangan pengembang sedikit mendapatkan perbaikan, sarandan masukan. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil bahan ajartermasuk kategori baik, dengan rerata persentase 82,7%. Panduan mahasiswajuga termasuk kategori baik dengan rerata persentase 79,7%. Untuk ujicoba lapangan bahan ajar termasuk kategori baik dengan rerata persentase79,5%. Penilaian dosen pembina matakuliah terhadap bahan ajar termasukkategori sangat baik dengan rerata persentase 90%. Panduan mahasiswaberada dalam kategori sangat baik 90 %. Panduan dosen juga berada dalamkategori sangat baik 90%. Peningkatan hasil belajar mahasiswa sangatsignifikan, terbukti dengan adanya perbedaan nilai pretes dan postessebesar 17. Artinya paket pembelajaran sangat efektif untuk meningkatkanhasil belajar.

Kekuatan paket pembelajaran yang telah disusun adalah (1) paketpembelajaran disusun secara sistematis untuk digunakan dosen danmahasiswa dalam kegiatan pembelajaran; (2) paket pembelajaran dapatmenimbulkan minat baca; (3) paket pembelajaran ditulis dan dirancanguntuk kepentingan mahasiswa, sehingga strukturnya berdasarkan kebutuhanmahasiswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai; (4) paket pembelajaranmenjelaskan dan mencantumkan tujuan pembelajaran; (5) paket pembelajarandisusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel; (6) paket pembelajaranmemberi kesempatan pada mahasiswa untuk berlatih; (7) paket pembelajaranmemberikan rangkuman, sehingga mempermudah proses belajar mahasiswa; (8)kepadatan isinya berdasarkan kebutuhan mahasiswa; (9) dikemas untukproses instruksional, sehingga disertai panduan dosen dan panduanmahasiswa untuk menjelaskan cara mempelajarinya.

Sedangkan kelemahannya paket pembelajaran ini adalah disusunberdasarkan karakteristik mahasiswa Universitas Malikussaleh, sehinggakeberadaannya sesuai dengan karakteristik mahasiswa UniversitasMalikussaleh Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam. Bila bahan ajar iniingin digunakan secara luas, perlu penyempurnaan atau revisi sesuaidengan karakteristik dan kebutuhan pengguna.

Kata kunci: Pengembangan, Paket Pembelajaran,Pendidikan Kewarganegaraan,Model Dick & Carey

Developing Instructional Package of Civil Education Subject UsingDick & Carey Model at Malikussaleh University, Lhokseumawe,

Nanggroe Aceh Darussalam

16 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Irma Yurni

Yurni,Irma. 2009. Developing Instructional Package of Civil EducationSubject Using Dick & Carey Model at Malikussaleh University,Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Thesis, InstructionalTechnology Departement, Graduate Program, State University ofMalang. Advisors: (1) Dr. Sulton, M.Pd, (II) Dr. Waras Kamdi, M.Pd

AbstractLearning is a systematic process in which each component is

affecting each other to the successfulness of learners in the process oflearning. It means that learners should interact with the learningsources to achieve the learning objectives.

To increase the learning guality, the development of instructionalmethod consisting of organizing strategy, delivering strategy, andlearning management strategy should be continually strived. This effortis intended for an effective, efficient, and highly attractive learning.The attractiveness of learning can be measured through learner’s tendencyto keep learning and their interest to the subject.

In creating an effective, efficient, and attractive learningprocess, the learning sources which can be utilized and made use tosupport a gualified learning are needed. The facts in the field show thatlearning sources in forms of instructional materials and instructionalpackage which fit to the needs and characteristics of students atmalikussaleh University, Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, areinsufficient.

The important problem solving that should be done is developinginstructional materials based on the students’ needs and characteristics.Therefore, this developmental research is aimed at developinginstructional package for civil Education subject which fit to students’needs and characteristics.

The model used in this research is Dick & Carey’s Model (2001). Theprocedures of this model comprise ten steps. However, in this researchthere are only nine steps performed. They are: (1) identifyinginstructional objectives, (2) analyzing the instructional activity, (3)identifying the initiate behavior and learners’ characteristics, (4)writing down the specific instructional objectives,(5) developing thestandard reference test items, (6) developing the learning strategy, (7)developing and selecting the instructional materials, (8) designing andformative evaluating, and (9) revising the instructional activity.

The developed result in form of instructional package draft wastried out. The try out comprises of content specialists try out,instructional design expert try out, one-person try out, small group tryout, and field try out. The result of justification and comments fromeach step was used as the inputs for the completion of the instructionalmaterials.

The result of content specialist try out can be categorized asgood. The result of instructional design expert try out can becategorized as good. The result of one-person try out was in terms of

Program Studi S2 TEP 17

improvement, suggestion, and input. Based on the result of small grouptry out, the instructional materials can be categorized as good, with theaverage of 82,7%. The student guide can be categorized as good with theaverage number of 79,7%. The field try out shows that the instructionalmaterials can be categorized as good with the average of 79,5%. Thesubject lecturer’s assessment towards the instructional materials can becategorized as very good with the average of 90%. The lecturer guide isalso categorized as very good with the average of 90%. The students’progress also significantly increases defining by the difference score of17 between the pre-test and post-test. It means that the instructionalpackage is effective to increase the process of learning.

The strength of the developed instructional package is in terms of:(1) the instructional package was systematically developed to be used bylecturers and students for the learning process, (2) the instructionalpackage can emerge the interest to read, (3) the instructional packagewas designed and developed to meet the students’ need’s, so the structurewas based on students’ need’s and the final competency to be achieved,(4) the instructional package defines and mentions the instructionalobjectives, (5) the instructional package was developed for a flexiblelearning scheme, (6) the instructional package gives students theopportunity to practice, (7) the instructional package gives students thesummary to ease them in learning, (8) the content is based on students’needs, (9) it was presented for the instructional process as it containslecturer and students guide.

The shortcoming of the instructional package is that it wasdesigned for the characteristics of students at Malikussaleh University,Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Therefore, it is suggested if theinstructional package is to be used for a wider scope, then revision isperformed based on the needs and the characteristics of the users.

Key words: developing, instructional package, civil education, Dick &Carey’s Model

Pengembangan Bahan Ajar Sejarah dan Budaya Lokal Aceh TamiangMenggunakan Model Elaborasi Untuk Pembelajaran Muatan Lokal Pada

SMP Negeri 1Karang Baru

Rudiardi

Rudiardi, 2009. Pengembangan Bahan Ajar Sejarah dan Budaya Lokal Aceh TamiangMenggunakan Model Elaborasi Untuk Pembelajaran Muatan Lokal Pada SMP Negeri1Karang Baru. Tesis. PSSJ Teknologi Pembelajaran, ProgramPascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr.Punadji Setyosari, M.Pd., M.Ed, (2) Dr. Sulthon, M.Pd

AbstrakPenerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006

berdampak terhadap otonomi dalam pendidikan. Pemerintah daerah dan

18 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

sekolah dapat mengembangkan potensi dan keunggulaan lokal melaluipendidikan di daerah masing-masing kedalam mata pelajaran muatan lokal.

Dari hasil observasi dan wawancara pendahuluan di lapangan,pengembang menemukan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Aceh Tamiangterutama SMP Negeri 1 Karang Baru, adalah : (1) belum ada kejelasan matapelajaran muatan lokal yang dipilih oleh sekolah sebagai mana ditetapkanoleh KTSP, (2) bahan ajar muatan lokal belum disusun sesuai kebutuhan dankarakteristik siswa, guru dan sekolah, (3) Siswa mengalami kesulitandalam memahami bahan ajar yang ada karena faktor bahasa yang digunakan,perbedaan budaya dan pengorganisasian materi pelajaran, (4) guru matapelajaran muatan lokal, mengalami kesulitan teknis dalam menyusun kisi-kisi soal dan menentukan target pencapaian kurikulum setiap akhirsemester, (5) belum dirumuskan/disusun kurikulum mata pelajaran muatanlokal di sekolah sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan dari analisis permasalahan di atas, maka pengembangmemberikan alternatif solusi dengan mengembangkan bahan ajar Sejarah danBudaya Tamiang. Pengembangan ini dilakukan sebagai solusi dari ambivalendalam pembelajaran mata pelajaran muatan lokal selama ini di SMP Negeri 1Karang Baru sebagai satu paket bahan pembelajaran yang terdiri dari ; (1)Buku Ajar, (2) Kurikulum dan silabus, (3) Panduan Guru, dan (4) PanduanSiswa.

Pengambangan bahan ajar ini menggunakan model elaborasi sebagaimanayang dimaksud Degeng (1997), terdiri atas 8 langkah, yaitu ; (1) AnalisisTujuan dan Karakteristik Bidang Studi, (2) Analisis sumber belajar(kendala), (3) Analisis Karakteristik si-belajar, (4) Menetapkan tujuanbelajar dan isi pembelajaran, (5) Menetapkan strategi pengorganisasianisi pembelajaran, (6) Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran,(7) Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan (8) Pengembanganprosedure pengukuran hasil pembelajaran.

Hasil pengembangan bahan ajar Sejarah dan Budaya Tamiang,selanjutnya diuji coba melalui evaluasi formatif yang dilaksanakanmelalui beberapa tahab, yaitu ; (1) review ahli isi materi buku Sejarahdan Budaya Tamiang, (2) review ahli desain pembelajaran, (3) review gurumata pelajaran, (4) uji perorangan, (5) uji coba kelompok kecil, dan (6)uji coba lapangan.

Dari analisis data pada uji ahli isi mata pelajaran terhadap produkbahan ajar yang dikembangkan berupa buku ajar Sejarah dan Budaya Tamiangadalah 79%, kurikulum adalah 81%, panduan guru adalah 85%, serta panduansiswa 85%. Berdasarkan semua persentase yang diuji oleh ahli isi, produkpengembangan berada pada kualifikasi baik, serta tidak perlu direvisi.Untuk uji ahli desain pembelajaran, persentase yang diperoleh buku ajarSejarah dan Budaya Tamiang adalah 70%, kurikulum adalah 80, panduan guruadalah 77,5%, serta panduan siswa 80%. Berdasarkan semua persentase yangdiuji oleh ahli isi, produk pengembangan berada pada kualifikasi baikserta tidak perlu direvisi, kecuali buku ajar perlu mendapat revisi darisisi tata letak/lay out agar lebih dinamis dan interaktif ketika dibacasiswa.

Hasil uji coba perorangan yang menggunakan angket, produkpengembangan mendapat cukup banyak masukan dan setelah direvisidilanjutkan dengan uji kelompok kecil melalui angket. Pada uji coba

Program Studi S2 TEP 19

kelompok kecil diperoleh data bahwa buku ajar Sejarah dan Budaya Tamiangadalah 84%, menunjukkan buku ajar berada pada kualifikasi baik dan tidakperlu mendapat revisi. Untuk buku panduan siswa adalah 87,5% berada padakualifikasi baik, serta tidak membutuhkan revisi.

Selanjutnya, pada uji coba lapangan melibatkan 27 siswa, diperolehhasil dari buku ajar Sejarah dan Budaya Tamiang adalah 79,5%, berada padakulaifikasi baik, serta tidak harus mengalami revisi. Data yang diperolehdari panduan siswa adalah 77%, berada pada kualifikasi baik, serta tidakmembutuhkan revisi.

Bahan ajar sebagai produk pengembangan memiliki beberapaketerbatasan antara lain ; (1) produk yang dihasilkan adalah produk bahancetak, sehingga tidak bersifat interaktif, (2) Sebagai produk cetak,bahan ajar ini bersifat satu arah, (3) Produk pengembangan ini tidakdapat digunakan dengan cara diproyeksikan, (4) produk pengembangan inijuga terbatas pada penggunaanya secara visual, tidak melibatkan indrapendengaran. Berdasarkan beberapa keterbatasan yang terdapat dalam produkpengembangan, maka pengembang merekomendasikan beberapa hal yaitu ; 1)Dalam penggunaan paket bahan ajar, hendaknya didukung oleh sumber-sumberbelajar lain yang relevan dengan materi pelajaran, (2) Produkpembelajaran ini dikembangkan berdasarkan karakteristik siswa SMP Negeri1 Karang Baru, untuk pemanfaatan yang lebih luas guna kebutuhan SMP/MTsdi Kabupaten Aceh Tamiang perlu penyesuaian dan pengkajian lebihkomprehensif. (3) Pengembangan lebih lanjut untuk bahan ajar kelas VIIIdan IX perlu diteruskan, sehingga bahan ajar Sejarah dan Budaya Tamiangdapat diajarkan secara kontinu dari kelas VII sampai IX jenjang SMP/MTs.(4) Pembelajaran Sejarah dan Budaya Tamiang akan lebih menarik, biladidukung oleh media pembelajaran yang beragam dan bervariatif.

Kata Kunci : pengembangan, bahan ajar, sejarah dan budaya lokal acehtamiang, model elaborasi

20 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

The Development Of Material on History and Culture Af Tamiang(Acehnese) Using Elaboration Model for Local Subject in SMP Negeri

1Karang Baru

Rudiardi

Rudiardi, 2009. The development of material on history and culture af Tamiang (Acehnese)using elaboration model for local subject in SMP Negeri 1Karang Baru. ThesisInstructional Technology Departement, Post Graduete University ofMalang. Advisors : (1) Prof. Dr. Punadji Setyosari, M.Pd., M.Ed,(2) Dr. Sulthon, M.Pd.

AbstractThe implementation of school based curriculum in 2006 has impacted

on education autonomy. The local government and school can develop thelocal’s potential into local subjects in every school.

Based on the prelimary study, the developer faund out someimportant things in SMP Negeri 1 Karang Baru in Aceh Tamiang regencythese poblems are ,as follows : 1). there is no clarity yet on the choseslocal subject by the school as determined by school based curriculum 2).teaching material has not been developed yet in accordance with studentcharacteristics, teacher and school need, 3). student have difficully onunderstanding material becouse of language used and the difference onculture and subject organization, 4). the local subject teachers havedifficulty on developing and deciding the standard achievement at the endof semester, and 5). there have not been developed yet the local subjectcurriculum as the learning guideline at school.

Based on the problem’s description, the developer wants to givesolution by developing material of history and cultural of Tamiang. Itcontains module, curriculum and syllabus, teacher’s guideline andstudent’s guideline.

This research employs elaboration models as suggested by Degeng(1997). It proposes eight steps namely ; (1) goal analysis and subjectcharacteristics, (2) learning sources analysis, (3) learner’scharacteristics and analysis, (4) deciding the strategy of delivering thesubject, (5) deciding strategy organizing of contains subject, (6)deciding strategy delivery of contains subject, (7) deciding learningmanagement strategy, (8) developmen of learning evaluation procedure.

The the material experienced of formative evaluation at six stepsamong athers ; (1) content expert, (design expert, (3) teacher, (4) oneto one try out, (5) small group try out, and (6) field testing.

Based on the problem analys given by content expert it is found outthat this product do not to revisi anymore since it gave 79% formaterial, 81% for curriculum, 85% for teacher’s gudeline and 85% forstudent’s guideline.

The result on design expert reveals that this product can becategorized as good. It needs improvement on lay out in order to be moreattractive to the students. The validator give score 70% for material,

Program Studi S2 TEP 21

80% for curriculum, 77,5% for teacher guideline and 80% for student’sguideline.

The revision is conducted after having much suggestion from one toone try out by using questionnaire on smaal grouf revision. It does notneed any revision since it is on good qualification, 84% for material,87,5% go for student’s guideline.

Finally, on field testing try out which involves 27 students, it isrevealed that 79,5% go for material and 77% go for student’s guidelinemeaning that this product does not need improvement anymore.

This product has some limitations among others ; First, this is aprinted product, Second, it has one way direction. Third, it can not beprojected. Fourth, it can not involve hearing sense. Based on thoselimitations, the researcher suggest some recommendation ; first, thisproduct must be supplemented by other relevant material. Second, thisproduct is only particulary used in SMP Negeri 1 Karang Baru the usage ofthis product on anather context need adjusment and comprehensiveconsideration. Third, it is necessary to develop material for VIII and IXstudents. Fourth, it must be supplemented by learning media so that itwould be various.

Key word : Development, Material, Elaboration model, History and cultureof Tamiang (Acehnese).

22 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Pengembangan Pembelajaran Blended Berbasis Web Platform Opensourcepada Matakuliah Komputer Pembelajaran S1 Jurusan Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Henry Praherdhiono

Praherdhiono, Henry. 2009. Pengembangan Pembelajaran Blended Berbasis WebPlatform Opensource Pada Matakuliah Komputer Pembelajaran S1 Jurusan TeknologiPendidikan Universitas Negeri Malang. Tesis, Program Studi setingkatJurusan Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana UniversitasNegeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Sulton. M.Pd dan Pembimbing (II)Dr. Waras Kamdi. M.Pd.

AbstrakMahasiswa secara berkelanjutan membutuhkan pemahaman dan pengalaman

agar bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai mediapembelajaran secara optimal dalam menghadapi tantangan perkembangan zamandan menyadari implikasinya bagi pribadi maupun masyarakat.

Pengembangan media pembelajaran berbasis web platform opensource padamatakuliah komputer pembelajaran S-1 jurusan Teknologi PendidikanUniversitas Negeri Malang menerapkan prinsip (1) didasarkan padapemecahan masalah dan kebutuhan yang sesuai dengan karakteristik sumberbelajar, konten pembelajaran, strategi pembelajaran dan metodepembelajaran yang diterapkan untuk melayani mahasiswa, (2) penggunaanperangkat lunak sistem operasi server dan web yang digunakan dalampengembangan, merupakan aplikasi platform opensource yang distandarisasiuntuk kepentingan pembelajaran pada Jurusan Teknologi PendidikanUnivesitas Negeri Malang dan (3) Pembelajaran model blended menjembataniprilaku dan budaya penggunaan pembelajaran berbasis web berupa prilakuindividulistis sehingga terintegrasi dengan pembelajaran berbasis tatapmuka berupa prilaku kolaboratif pada Jurusan Teknologi Pendidikan S-1Univesitas Negeri Malang.

Matakuliah yang dijadikan model adalah komputer pembelajaran atauPembelajaran Berbasis Komputer. Pengembangan pembelajaran blended berbasisweb platform opensource pada matakuliah komputer pembelajaran s-1 jurusanTeknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang menghasilkan beberapaspesifikasi produk yaitu, (1) Model Web Pembelajaran matakuliah KomputerPembelajaran, (2)Material Objek Pembelajaran Komputer Pembelajaran, (3)Panduan Standar Operasional Administrator, (4) Panduan StandarOperasional Dosen Pengampu dan (5) Panduan Standar Operasional Mahasiswa.

Prosedur pengembangan pembelajaran blended berbasis web melaluibeberapa tahap yaitu : (1) Analisis; (2) Rencana Evaluasi (3) Faseserentak yang meliputi desain, pengembangan sistim, ujicoba danImplementasi dan evaluasi Formatif. Fase ini dapat dilakukan bekali-kalihingga batas waktu yang tidak ditentukan; (4) Implementasi Menyeluruh dan(5) Kajian Implementasi.

Berdasarkan hasil implementasi secara menyeluruh produkpembelajaran melalui penerapan atau implementasi model blended denganmelalui web dapat memberikan keuntungan-keutungan: (1) variasi media,

Program Studi S2 TEP 23

secara umum mahasiswa menggunakan media pembelajaran yang beragam; (2)informasi baru, selain menyediakan informasi melalui lingkup serverlokal, adalah bahan ajar dapat diperkaya melalui kegiatan akses internetyang terintegrasi; (3) pengembangan navigasi teknologi level user. Padasetiap tingkatan level akan memperoleh hak akses yang berbeda dan (4)sistem dapat memfasilitasi komunikasi dan interaksi antara mahasiswadengan dosen/nara sumber, meningkatkan kolaborasi antar mahasiswa untukmembentuk komunitas belajar. (5) perlu adanya evaluasi beberapa aspeksebelum diterapkan pada matakuliah kain. Berdasarkan tinjauan ahlidisimpulkan (1) Produk Pengembangan Pembelajaran Model Blended sebaiknyadiuji cobakan juga untuk matakuliah yang lain. (2) Produk pengembanganpembelajaran blended berbasis web memiliki keefektifan, efisiensi dankemenarikan.

Kata kunci: blended, komputer pembelajaran.

24 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Instructional Development of blended web platform opensource basedat computer base learning subject of S1 education technology in

State University of Malang

Henry Praherdhiono

Praherdhiono, Henry. 2009. Instructional Development of blended web platformopensource based at computer base learning subject of S1 education technology in StateUniversity of Malang. Thesis, Post Graduate program in State Universityof Malang. Counsellor (I) Dr. Sulton. M.Pd and Counsellor (II) Dr.Waras Kamdi. M.Pd.

AbstractThe students continuously need to gain good understandy and

experiences to utilize the ICT as learning media in order to face therapid development of technology. They also have to understand about it’simplications to the society.

The development of an opensource platform web based learning of theComputer Base Learning S1 course at the departement of EducationalTechnology Malang State of University applies principle (1) has to bebased of on the problem solving and need asessment adjusting withcharacteristies of learning source, learning contents, learningstrategies and learning method that applied to serve the students.(2)Software of the server operating system and the web is an opensourceplatform application that is standardized to serve the learning processat the Educational Technology Departement Malang State of University, (3)This blended model connects the attitued and culture of web basedlearning, it integrates the individualistic attitude of web basedlearning so it conduct a collaborative attitude at the EducationalTechnology Malang State of University. (4) A course which is modelled inthis research is the Computer Base Learning.

The development produce some products : (1) Learning Web Model ofthe Computer Base Learning course; (2) Learning object Materials of theComputer Base Learning course; (3) Standart Operating Prochedures of theAdministrator; (4) Standart Operating Prochedures of the lectures; (5)Standart Operating Prochedures of the students.

Blended learning development procedure on web through some phases :1). Analysis; 2). Evaluation planing; 3). Interconecting phase, consistof design, system development, try out and implementation, and fromativeevaluation. This phase could be done many times, along it is actuallyneed; 4). The full implementation; 5). Full study of full field trial.

Based on full field trial, The application of blended learningdevelopment on web based application has made some benefits : (1) varietyof medias students generally able to apply variative learning media; (2)novelly of information, the learning materials can also be improved byintegrative internet acces; (3) it development a technology navigation atthe user level; (4) This system can facilitates communication interactionbetween students and lecturer, improve the collaboration among studentsin order to develop learning communities. Based on expert review

Program Studi S2 TEP 25

conclution (1) Product of blended learning development on web basedapplication to be triad to other subjects (2) Learning development ofblended web have effectiveness, efficiency and appeal

Keyword: blended, computer base learning

26 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Rekonstruksi dan Pengembangan Desain Pesan Bahan Ajar BahasaInggris Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat (Kajian

Pengembangan Pembelajaran Bahasa Inggris Program D3 STTAD KodiklatTNI AD)

T. Dwi Siwi Candra Widyati

Widyati, T. Dwi Siwi Candra. 2009. Rekonstruksi dan Pengembangan Desain PesanBahan Ajar Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat (KajianPengembangan Pembelajaran Bahasa Inggris Program D3 STTAD Kodiklat TNI AD).Tesis, Jurusan Teknologi Pembelajaran, Program Pasca SarjanaUniversitas Negeri Malang, Pembimbing : (I) Dr. Waras Kamdi, M.Pd.,(II) Dr. H. Sulton, M.Pd

AbstrakKurang tersedianya materi-materi bahan ajar bahasa Inggris Teknik

yang relevan dengan pengetahuan praktis teknik yang berhubungan denganteknologi militer di lembaga pendidikan, laboratorium maupun dilapangan,merupakan kendala yang cukup lama di STTAD Kodiklat TNI AD. Sebagianmahasiswa mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan tidak menarik baikdari layout maupun isinya. Materi bahan ajar Bahasa Inggris yangdigunakan selama ini kurang relevan dengan kebutuhan siswa dalam konteksterapan lingkungan rekayasa atau keteknikan di bidang teknologikemiliteran. Siswa lebih mudah mengerti dan mencapai pemahaman yangmendalam jika bisa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan danpengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya dan berguna dalam unjukkerja dalam konteks lingkungan keteknikan. Proses belajar dan mengajarpunhendaknya melibatkan para siswa dalam mencari makna. Proses mengajarharuslah memungkinkan siswa memahami arti pelajaran yang mereka pelajari.Salah satu hal yang dapat mempengaruhi mutu belajar di antaranya yaitutampilan materi ajar. Bahan ajar adalah format materi yang diberikankepada siswa dan dapat dikaitkan dengan media pembelajaran lainnya.

Masalah utama yang dihadapi pebelajar (siswa) Lemjiantek atau STTADadalah pebelajar mengalami fenomena psikologi yakni penurunan gairahbelajar disebabkan oleh beberapa hal diantaranya 1) Bahan ajar BahasaInggris tentang Teknologi Militer yang digunakan sebagai media atausumber pembelajaran tidak menarik baik desain grafik maupun tata letakgambar dan desain pesan yang kontekstual dengan Teknologi Militerkhususnya TNI AD. 2) Pembelajar mengembangkan buku ajar tidakmemperhitungkan konsep, teori-teori pembelajaran dan karakteristik siswa.Berbagai kompleksitas permasalahan yang dihadapi tentunya membutuhkansolusi yang tepat untuk mengatasi problem pembelajaran yang ada. Salahsatu langkah yang sangat berarti sebagaimana dipilih oleh peneliti adalahmerekonstruksi dan mengembangkan desain pesan materi Bahan Ajar BahasaInggris tentang teknologi militer sesuai dengan karakteristik Siswa D3Lemjiantek Kodiklat TNI AD.

Produk pengembangan yang dihasilkan dalam penelitian pengembanganini adalah: 1) buku ajar bahasa Inggris, 2) panduan pembelajar (dosen)berisikan petunjuk dan pedoman yang akan digunakan sehingga memudahkan

Program Studi S2 TEP 27

penggunaannya dalam aktifitas pembelajaran, dan 3) panduan pebelajar(mahasiswa) bertujuan agar dapat mengarahkan pebelajar dalam menggunakanbuku ajar Bahasa Inggris teknologi militer untuk siswa STTAD. Produk iniberisikan materi-materi yang terkait dengan lingkungan nyata pebelajaryakni lingkungan Teknologi Kemiliteran. Desain bahan ajar disusunberdasarkan karakteristik siswa D3 STTAD yang mayoritas pebelajar usiadewasa dan tujuan materi pelajaran Bahasa Inggris untuk Teknik Militer.

Dalam pengembangan bahan ajar ini, peneliti juga menentukan 9langkah sistematis dalam model Dick, Carey, dan Carey (2001) sebagaiprosedur pengembangan. Keterbatasan Pengembangan bahan ajar inididasarkan pada; (1) pada kebutuhan siswa D3 STTAD Kodiklat TNI AD Malangpada semester 1, (2) bahan ajar yang dikembangkan terbatas pada matakuliah Bahasa Inggris untuk siswa D3 STTAD Kodiklat TNI AD, (3) topikyang dipilih berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan, (4)pengembangan lebih ditekankan pada desain pesan bahan ajar denganmenggunakan materi-materi pendukung yang lebih kontekstual untukteknologi militer, (5) dan tujuan pembelajaran/ penyampaian pesan padaHanjar ini tidak uraikan, tetapi hanya digunakan oleh desainer pesansebagai rambu-rambu dalam mengorganisasikan pesan. Hal ini disebabkanhanjar ini secara umum dimaksudkan hanya sebagai informasi dasar kepadasiswa.

Selanjutnya uji coba dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan. Data yangterkumpul dianalisis dengan 2 (dua) cara yaitu kualitatif dankuantitatif; 1) uji coba perorangan yang mengambil 3 (tiga) orang siswasebagai responden. Uji coba perorangan ini dimaksudkan untuk menemukankeserasian materi dan kesalahan-kesalahan baik salah ketik ataupunstruktur kalimat, dan lainnya seperti gambar dan ilustrasi. Kedua, ujicoba kelompok kecil untuk mengetahui efektifitas perubahan evaluasiperorangan, Mengidentifikasi permasalahan yang timbul pada saatpembelajaran, dan untuk menentukan apakah instruksi dapat digunakan untukbelajar sendiri tanpa interaksi dengan pembelajar. Uji coba lapanganterhadap 15 (lima belas) orang dimaksudkan untuk menemukan apakahpembelajaran dengan bahan ajar efektif, efisien, dan menarik bagi siswa.

Dari uji coba bahan ajar ini menunjukkan bukti kuantifikasi ujicoba perorangan yaitu 79,3%. Uji coba kelompok kecil 89,25,5% tetapiperlu direvisi. Pada uji coba lapangan menunjukkan hasil sekitar 93,32%dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar efektif mencapaitujuan pembelajaran, efisien bila dibandingkan dengan rasio penggunaanwaktu, dan menarik bila memperhatikan skala sikap dan observasi terhadapantusias siswa.

Untuk pemanfaatan dan pengembangan kedepan diharapkan; (1) Produkbahan ajar ini perlu dilengkapi dengan lembar soal, lembar perkembangan (progress sheet ) untuk membantu dosen mata kuliah dalam kegiatanpembelajaran, (2) perlu membuat latihanlatihan berupa interaktif game,exercises, test dalam bentuk software untuk meningkatkan keterampilanberbahasa Inggris yakni : Listening dan speaking sebagai scaffolding.

Kata kunci: rekonstruksi, pengembangan, desain pesan, bahan ajar bahasainggris, dick, carey and carey model

28 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Reconstruction and Development of English Learning MaterialMassage Design at Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat

(Research of English Language Learning Development D3 Program ofSTTAD Kodiklat TNI AD)

T. Dwi Siwi Candra Widyati

Widyati, T. Dwi Siwi Candra. 2009. Reconstruction and Development of EnglishLearning Material Massage Design at Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat (Researchof English Language Learning Development D3 Program of STTAD Kodiklat TNI AD).Thesis, Instructional Technology, Magister Program at StatesUniversity of Malang, Advisors : (I) Dr. Waras Kamdi, M.Pd., (II)Dr. H. Sulton, M.Pd.

AbstractLess availably of English Learning book matters of Technical which

is relevant with practical knowledge of technique that relating tomilitary technology in workshop, laboratory and also field work, beconstraint which sufficiently long in STTAD Kodiklat TNI AD. Some ofstudents tell that learning material applied is graceless either fromlayout and also its contents. The matter of learning English Languagematerial applied till now less relevantly with requirement of student inapplied context of engineering area or technical field in militarytechnology area. Student easier to understand and reach deepunderstanding which in if can correlate new information with knowledgeand experience which they have owned before all and useful in jobactivity short exchange in technical area context. Teaching and Learningprocess shall entangle the students in looking for meaning. Teachingprocess shall enable student to comprehend the meaning of Lesson whichthey study. One thing which can influence the quality of learning amongothers is learning matter appearance. Teaching material is matter formatgiven to student and can be related to other learning media.

Main problem that faced by learner (student) of Lemjiantek or STTADis learner experiences psychology phenomenon namely degradation ofenthusiasm in learning because of some things between it 1) Learningmaterial of English Language about Military Technology applied as mediaor source of graceless study either graph design and also picture layoutand message design that contextual with Military Technology especiallyTNI AD. 2) Lecturer develops teaching book doesn't consider concept, thelearning theories and student characteristic. Various complexitiesproblems that faced certainly requires correct solution to overcome thelearning problem.

One of a real step mean as selected by researcher is reconstructand develops message design of English Language Learning Matter aboutmilitary technology as according to characteristic of D3 LemjiantekKodiklat TNI AD Learner. Expansion product yielded in this expansionresearch is: 1) English learning book, 2) guideline lecturer comprisedguide and guidance which will be applied causing facilitates its use in

Program Studi S2 TEP 29

learning activity, and 3) guideline learner (student) intend to be ableto point learner in using learning book of English Language in militarytechnology for student STTAD. This product comprises matters related toreality area learner namely Military Technology area. Besides, learningmaterial is strived easy to studied by student, and applicable to self-learning. Learning material is made with message design which is easy iscomprehended [by] instructor and direct can be applied in learningprocess. Learning material design is compiled based on D3 STTAD studentcharacteristic which majority adult age learner and purpose of Lessonmatter of English Language for Military Technology. By paying attentionto the thing hence expected [by] learning material can be appliedsystematically, effective, and efficient to guide student or learner inusing learning material to selfstudying and team.

In development of this teaching material, researcher alsodetermines 9 systematic step in modeling Dick, Carey, and Carey ( 2001)as development procedure.

Limitation of development of this learning material based on; (1)the requirement of D3 STTAD student, Kodiklat TNI AD Malang at 1stsemester, (2)learning material developed limited to English Languagesubject for D3 STTAD student, Kodiklat TNI AD, ( 3) topic selected basedon curriculum which has been specified, ( 4) expansion is more emphasizedat message design of learning material by using supporter matters whichmore contextual for military technology, (5) and purpose of learning/forwarding of message at this English Learning Book doesn't elaborate,but only applied by message designer as fringes in organization ofmessage. This thing is caused [by] this Learning Book in general is meantonly as elementary information to student.

Furthermore testing done in 3 (three) steps. Data which collectedanalyzed with 2 ( two) ways of that are quantitative and qualitative; 1)individual test is taking 3 (three) students as responder. Thisindividual testing meant to find compatibility of matter and mistakes ofeither wrong typed and or sentence structure and other like picture andillustration. Second, small group testing to know evolution effectivelyof individual evaluation, Identifies problems arising at the time ofstudy, and determine does instruction applicable to self-learning withoutinteraction with Lecturer. Field testing to 15 ( fifteen) students meantto find does study with the learning material efficient, effective andmotivating for student.

From this learning material testing gives quantification evidenceof individual testing that is 79,3%. Small group testing of 89,25,5% butneed to be revised. At field testing shows result around 93,32% therebyinferential that the learning material efficiently reachs purpose oflearning, efficient if compared to time usage ratio, and interesting ifpaying attention to attitude scale and observation to enthusiastic ofstudent.

For exploiting and expansion to the fore is expected; ( 1) Thislearning material product needs equipped with problem sheet, developmentsheet ( advances sheet ) to assist the lecturer in learning activity,( 2) need to make exercises in the form of interactive game, exercises,

30 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

test in the form of software to uplift skill is Englishspeaking namely:Listening and speaking as scaffolding.

Keywords: reconstruction, development, massage design, english learningmatter, Dick, Carey and Carey model.