PERCOBAAN 1

11
PERCOBAAN 1.1 JUDUL : MULTIMETER – AVOMETER NAMA : NURUL MEIDA 1. TUJUAN : 1. DAPAT MENGGUNAKAN OHM METER KELAS : EC-1A 2. DAPAT MENGUKUR NILAI RESISTANSI TANGGAL PERCOBAAN: 03-09- 2014 TEMPAT : LAB EC 2. PENDAHULUAN (LANDASAN TEORI) 2.1 Multimeter Sebuah multimeter atau juga dikenal sebagai avometer adalah elektronik alat ukur yang menggabungkan beberapa fungsi pengukuran dalam satu unit. Sebuah multimeter khas akan mencakup fitur dasar seperti kemampuan untuk mengukur tegangan (bolak-balik maupun searah) , arus , dan hambatan (resistansi), Tidak hanya itu saja fungsinya, alat ini juga mampu mengukur induktansi, frekuensi, temperatur dan masih banyak lagi, karena alasan itulah mengapa alat ini disebut sebagai multimeter. Mulitemeter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika. Multimeter sendiri memiliki 2 kategori atau jenis, yaitu multimeter analog dan mutimeter digital atau biasa disebut dengan DMM (Digital MultiMeter). Kedua jenis ini berbeda satu dengan yang lain, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasinya. Berikut sedikit penjelasannya. 1. Multimeter Analog Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range- range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan

Transcript of PERCOBAAN 1

PERCOBAAN 1.1

JUDUL : MULTIMETER – AVOMETER NAMA : NURUL MEIDA

1. TUJUAN : 1. DAPAT MENGGUNAKAN OHM METER KELAS : EC-1A

2. DAPAT MENGUKUR NILAI RESISTANSI TANGGAL PERCOBAAN: 03-09-2014

TEMPAT : LAB EC

2. PENDAHULUAN (LANDASAN TEORI)

2.1 Multimeter

Sebuah multimeter atau juga dikenal sebagai avometeradalah elektronik   alat ukur  yang menggabungkan beberapafungsi pengukuran dalam satu unit. Sebuah multimeter khasakan mencakup fitur dasar seperti kemampuan untuk mengukurtegangan (bolak-balik maupun searah) , arus , dan hambatan(resistansi), Tidak hanya itu saja fungsinya, alat ini jugamampu mengukur induktansi, frekuensi, temperatur dan masihbanyak lagi, karena alasan itulah mengapa alat ini disebutsebagai multimeter. Mulitemeter sangat penting fungsinyadalam setiap pekerjaan elektronika. Multimeter sendirimemiliki 2 kategori atau jenis, yaitu multimeter analog danmutimeter digital atau biasa disebut dengan DMM (DigitalMultiMeter). Kedua jenis ini berbeda satu dengan yang lain,tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasinya. Berikutsedikit penjelasannya.

1. Multimeter Analog

Multimeter Analog atau yang biasa disebutmultimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yangmenggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersediadengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan

(Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk mengukursecara detail suatu besaran nilai komponen, tetapikebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponenpada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksasuatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuaidengan rangkaian blok yang ada.

2. Multimeter Digital

Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dankegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan denganmultimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuanyang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebihbanyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian ataukerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi,tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputerdan service center yang memakai multimeter digital.Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yangtidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yangbergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeteranalogPada avometer (mulitimeter) digital hasil pengukurandapat terbaca langsung berupa angka. Sedangkan avometer(multimeter) analog tampilannya menggunakan jarum untukmenunjukkan skala. Alat ini memiliki berbagai bagianpenting didalamnya , yang memiliki kegunaan unik masing-masing yang terdapat pada multimeter ini. Dan berbagaielemen yang terkandung pada multimeter ini contohnyaseperti satuan rangkuman (rotary switch ) atau pelemahmasukan yang memiliki kegunaan sebagai penyeimbang ataupembatas tegangan masukan pada titik nilai yangdiinginkan .

KETERANGAN :

No. 4 menunjukkan fungsi Ohm meter (pengukuran hambatan). (Terminal +), biasa dihubungkan dengan kabel merah. (Terminal -), biasa dihubungkan dengan kabel hitam. Posisi rotasi switch menentukan fungsi meter. Skala ukur X1, X10, X100, X1k Skala baca untuk ohm meter warna merah, Yang paling atas

dari 0 - ∞ Setiap melakukan perubahan switch(range) avometer dalam

mengukur hambatan, harus di kalibrasi dengan menyambungprobe merah pada probe hitam, kemudian atur dengan caramemutar-mutar potensio meter hingga jarum avometermenunjukan angka nol “0”

2.2 Resistor

32

1 4TERMINA

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi

untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai

resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat

arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai

resistansi resistor tersebut. Resistor memiliki beragam

jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk

silinder, smd (Surface Mount Devices), danwirewound. Jenis

jenis resistor antara lain komposisi karbon, metal

film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film

tebal. Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum

adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal

film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita

pita warna yang melingkar di badan resistor. Pita pita

warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui

kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi

resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas

resistor tersebut. Resistor yang menggunakan kode warna

ada 3 macam, yaitu:

1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna

untuk toleransi.

2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna

untuk toleransi

3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna

untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas.

3. GAMBAR RANGKAIAN

(A) FIKTORIAL (B) SIMBOL

4. DAFTAR ALAT DAN KOMPONEN

No Nama Alat dan Komponen Jumlah

1 Multimeter 1

2 Resistor 15

3 Probe Penghubung Merah 1

4 Probe Penghubung Hitam 1

5. LANGKAH KERJA :

Siapkan Alat dan komponen. Sambungkan probe penghubung merah ke terminal

positif dan probe penghubung hitam ke terminalnegatif .

Tentukan skala ukur pada multimeter yang akan di ujicoba, ketentuannya Putar switch avometer pada fungsiohmmeter X1K, kemudian kalibrasi avometer dengancara menyambung probe merah pada probe hitam.

Kemudian atur skala baca dengan cara memutar-mutaradj meter hingga jarum avometer menunjukan angka nol“0” pada nilai pengukuran hambatan pada layaravometer. (Kalibrasi ini harus dilakukan setiapmelakukan perubahan switch avometer dalam mengukurhambatan)

Ambil Resistor dan catat kode warna nya. Ukur resistor dengan cara meletakkan probe merah dan

probe hitam pada masing-masing kaki resistor yangsatunya (resistor merupakan komponen yang tidakmemiliki polaritas sehingga posisi kakinya bolehterbalik). kemudian lihat nilai yang terbaca padalayar avometer.

Setelah nilai resistornya terbaca, bandingkan dengannilai teori resistor. Jika nilai resistornya samaatau selisihnya tidak lebih / kurang dari nilaitoleransi resistornya, maka resistor dan avometerdalam keadaan/kondisi baik. Jika tidak sama atauselisihnya jauh dari nilai toleransi, kemungkinanresistor atau avometer dalam keadaan rusak.

Catat hasil pengukuran yang didapat pada tabel hasilpengukuran

6. Hasil Pengukuran

No kode warna

nilai teori

Nilai Praktik

Toleransi Kondisi

1 Coklat 950.0 1,100.0 -9%Kurang baik

7

Hitam1,000.

0

Merah1,050.

0Emas

2 Coklat9,500.

0 11,000.0 -9%Kurang baik

Hitam10,000

.0

Oranye10,500

.0Emas

3 Kuning 446.5 480.0 -2% BaikUngu 470.0Coklat 493.5Emas

4 Coklat95,000

.0120,000.

0 -17%Kurang baik

Hitam100,00

0.0

Kuning105,00

0.0Emas

5 Kuning4,465.

0 5,000.0 -6%Kurang baik

Ungu4,700.

0

Merah4,935.

0Emas

6 Biru 6.5 5.0 36%Kurang baik

Abu-abu 6.8Emas 7.1Emas

7 Hijau5,320.

0 6,000.0 -7%Kurang baik

Biru5,600.

0

Merah5,880.

0Emas

8 Biru64,600

.0 71,000.0 -4% Baik

Abu-abu68,000

.0

Oranye71,400

.0Emas

9 Oranye 37.1 35.0 11%Kurang baik

8

Putih 39.0Hitam 41.0Emas

10 Coklat

11,400.0 13,000.0 -8%

Kurang baik

Merah12,000

.0

Oranye12,600

.0Emas

11 Oranye 370.5 400.0 -3% Baik

Putih 390.0Coklat 409.5Emas

12 Biru 64.6 60.0 13%

Kurang baik

Abu-abu 68.0Hitam 71.4Emas

13 Coklat 95.0 96.0 4% Baik

Hitam 100.0Coklat 105.0Emas

14 Kuning

44,650.0 50,000.0 -6%

Kurang baik

Ungu47,000

.0

Oranye49,350

.0Emas

15 Merah 209.0 230.0 -4% Baik

Merah 220.0Coklat 231.0Emas

7. Pembahasan

Dalam menentukan nilai resistor, hal yang pertama dihitung adalah nilai teori. Nilai teori didapat dari hasilhitung kode warna pada resistor. Hasil hitung tersebut kemudian bias digunakan untuk melihat kondisi resistor.

9

Cara menentukan nilai teori1. Lihat warna pada badan resistor2. Hitung hasil dari warna tersebut dengan melihat tabel

warna resistor3. Apabila telah didapat hasilnya, kita dapat menentukan

range nilai teori yang didapat dari pengurangan dan penambahan nilai hasil perhitungan warna resistor dengan nilai toleransi pada masing-masing resistor.

Contoh :

Warna resistor : coklat, hitam, merah, emas.

Toleransi : 5%

Range nilai teori: 950 – 1050

Cara menentukan nilai praktek1. Ambil resistor dan hubungkan dengan multimeter dengan

menggunakan kabel penghubung.2. Lihat , baca, dan catat hasil yang tertera pada

multimeter. Cara menentukan nilai toleransi

Nilaiteori–NilaipraktekNilaiTeori

x100%

Cara menentukan kondisi resistorApabila kondisi bagus, maka nilai toleransinya kurang dari 5%Apabila kondisi tidak bagus, maka nilai toleransinya diatas 5%

10

8. Penutup

KesimpulanDari percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai

yang tertera pada resistor tidak selalu sama dengan hasilpercobaan. Multimeter analog membutuhkan ketelitian yang lebih kesalahan yang terjadi seperti ditemukannya resistor yang memiliki kondisi buruk, disebabkan oleh perbedaan ketelitian multimeter dan kesalahan pengguna saat pengukuran.

Saran Saat melakukan pengukuran dengan menggunakan

multimeter, sebaiknya dilakukan dengan serius, dan telitikarena kesalahan pengguna merupakan factor yang menyebabkan gagalnya pengukuran.

11