Post on 21-Apr-2023
MAKALAH TRANSPORTASI
FLUIDA DAN PADATAN
DISUSUN OLEH
Endang Sri Ulina Sirait
14 644 059
II A /S-1 Terapan
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA TAHUN 20151. CONVEYOR
Pengertian conveyor
Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor
banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang
jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi
tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis
dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut.
Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk
lebih mudah dan lebih efektif. Conveyor dapat memobilisasi barang
dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain.
Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat
lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang
yang masuk tidak kontinyu.
Macam – macam conveyor
Belt conveyor
Bucket conveyor
Screw conveyor
Scrapper conveyor
Apron conveyor
Pneumatic conveyor
1. Pengertian Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang
digunakan untuk mengangkut unti atau curah dengan kapasitas
besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap
pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor
ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet,
plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat
bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang
panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan
terhadap panas.
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau
curah dengan kapasitas yang cukup besar, dan sesuai dengan
namanya maka media yang digunakan berupa ban.
Konstruksi dari belt conveyor adalah :
1. Konstruksi arah pangangkutan horizontal
2. Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring
3. Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan
sudut maksimum
Sampai dengan 18’.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi
Serba guna
Dapat beroperasi secara continiue
Kapasitas dapat diatur
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m
Dapat naik turun
Perawatan mudah
Kelemahan - kelemahan dari belt conveyor antara lain :
Jaraknya telah tertentu
Biaya relatif mahal
Sudut inklinasi terbatas
2. Bucket conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai
conveyor apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
Bucket terbuat dari baja
Bucket digerakkan dengan rantai
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatan rendah.
3. Screw conveyor
Pada
umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara
horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa
juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari
kapasitas horisontalnya.
Screw conveyor memiliki fungsi ganda selain pemindahan bahan
tetapi juga mencampur bahan. Bahan yang dapat dipindahkan dengan
screw conveyor terbatas pada bahan curah yang ukurannya tidak
terlalu besar (butiran kecil) sampai bahan yang berbentuk serbuk
maupun cair. Screw conveyor tidak dapat digunakan untuk
pemindahan bahan bongkah besar (large-lumped), mudah hancur
(easily-crushed), abrasive, dan material mudah menempel (sticking
materials). Beban yang berlebihan akan mengakibatkan kemacetan,
merusak poros, dan screw berhenti.
Kelebihan lain dari screw conveyor adalah dapat mengeluarkan
material pada beberapa titik yang dikehendaki. Hal ini penting
bagi material yang berdebu (dusty) dan material panas, material
yang berbau.
Adanya screw pada conveyor ini mengakibatkan adanaya gesekan
material terhadap screw dan through yang berakibat pada konsumsi
daya yang tinggi. Oleh karena itu screw conveyor digunakan untuk
kapasitas rendah sampai sedang (sampai 100 m3/jam) dan panjang
biasanya 30 sampai 40 m.
Putaran screw conveyor bisa ke arah kanan (rught hand) yang
merupakan jenis umum, dan ke arah kiri (left hand). Sedangkan
jumlah ulir pada screw conveyor ada yang ulir tunggal, ulir
ganda, dan ulir triple. Screw yang digunakan biasanya dibuat dari
lembaran baja.
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat
berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw
conveyor). Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang
berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip
sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah:
Sectional flight : Konveyor berfiight section dibuat dari
pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu
putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung
sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan
membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti
pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk
membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan
dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan
pilinan berikutnya.
Special flight, terbagi:
1. cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat
kerusakan tinggi
2. ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
3. cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight,
Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan
cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan
murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-
konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah
penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan
pilinannya.Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu
sehingga dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu
dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang
yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.
4. Scrapper conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling
murah diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini
dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini
digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak
mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara
teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
5. Apron conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan
untuk beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron
Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari
mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat
tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara
rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan
yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda
(roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang
kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut
bahan yang berat.
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun
yang besar.
Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
Kecepatan yang relatif rendah.
Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan
6. Pneumatic conveyor
Konveyor yang digunakan unluk mcngangkul bahan yang ringan
atau berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara
(pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk
suspensi diangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran
udara.
Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan
dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap
naikmelaluiselangyangdapatdipindahpindahkanujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk
suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya
akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika
dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak
diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan
diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut
bahan yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-
bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya
keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun
seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan
bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila
jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus
diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya
menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-
7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm.
Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton
bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan
berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian
energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk
jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada
konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor
yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
2. Elevator
Pengangkutan material dengan kemiringan yang curam diperlukan
alat yang berupa bucket elevator. Secara umum bucket elevator
terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau
sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan
memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan
untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah
lumat.
Buckets for Wet or Sticky Materials.
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut
material yang cenderung lengket.
Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat.
Bucket Elevator
Bucket lift dapat mengangkut berbagai massal dari bahan-bahan
baik yang berat maupun ringan. Elevator vertikal tergantung
sepenuhnya pada tindakan gaya sentrifugal untuk mendapatkan
bahan ke dalam saluran pelepasan dan harus dijalankan
dengan kecepatan relatif tinggi. Condong Elevators dengan
ember selain mengatur jarak yang saling berdekatan, memiliki
pemisahan untuk menetapkan sebagian bucket yang meluncur dibawah
kepala kerek. Karena mereka tidak bergantung sepenuhnya pada gaya
sentrifugal untuk menempatkan bahan ke dalam saluran, kecepatan
mungkin relatif rendah. Hampir semua sentrifugal keluarnya
elevator memiliki jarak dengan bucket.Bucket mengambil bebanboot,
sebuah lubang, atau timbunan bahan di kaki kerek. Ini adalah
sebuah ember lift, yang digunakan untuk membawa bahan-bahan sulit
di kecepatan lambat.
Jenis Lift :
1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator)
2. Lift Barang (Freight elevator)
3. Lift Pelayan (Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil).
Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara
prinsip. Perbedaan yang nyata pada interior dan perlengkapan
operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem pengamanan
operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter
sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.
Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan
antara lift barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang
yang dipergunakan didalam gedung-gedung diperkantoran. Lift
barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) dilengkapi dengan
pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan
secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang
dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri
dari dua daun pintu atau lebih)
Jenis Elevator / lift dilihat dari penggunaannya, adalah ;
1. Passenger Elevator.
2. Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).
3. Service Elevator (passenger-freight elevator).
4. Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).
Observation elevator adalah jenis lift penumpang yang
sebagian besar pada dindingnya atau pintunya dilengkapi dengan
kaca. Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat kearah
luar. Lift jenis ini biasanya dipasang pada pertokoan atau hotel
yang memiliki pemandangan yang bagus.
KOMPONEN UTAMA ELEVATOR
Komponen utama elevator terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar ,
yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway )
1. Ruang mesin ( Machine Room )
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana diruangan
tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator
berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat
beberapa alat penggerak elevator.
2. Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan
bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan
kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar
antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit.
Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan dengan kapasitas
angkut .
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic
brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta telah sampai
pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator
diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor penggerak
dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja
( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ).
JenisPenggerak Elevator / lift pada umumnya
Pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi duakelompok yaitu: A. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).B. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).
Perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yaitu :No Perbanding
anTractionMachine
Hydrolic
1. Pelayanan tidakterbatas
terbatas 20meter
2. Pemakaian Lebih dari80start/stopperjam.
Terbatas 80start /stopperjam
3. Kecepatan Tidakterbatas(1000m/menit)
Terbatas (maks90 m/menit)
Jenis Lift Dengan Traction Motor
Lift yang mempergunakan tarction motor dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)
2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)
1. Drum Type Elevator
Cara operasi lift jenis ini seperti crane-crane pada proyek
kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung
gulung. Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang tidak
terlalu populer seperti pada lift traksi jenis motor pully, hal
ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam pemakaian. Oleh
karena itu lift jenis ini hanya dipergunakan untuk lift-lift
dengan kapasitas kecil seperti pada lift perumahan (home
elevator) dan (lift pelayan) dumbwaiter.
Adapun kelemahan tersebut, antara lain :
a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis terbatas ( +/- 15
m/menit)
b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).
c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa bobot imbang ).
2. Traction Type Elevator
Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua )
penggolongan, yaitu :
a. Dilihat dari segi mesin penggerak , dibagi menjadi 2 (dua )
yaitu :
1 Geared Elevator
2 Gearless Elevator
b. Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat
menjadi dua (2) jenis, yaitu :
1 Lift traksi motor AC
2 Lift traksi motor DC
Geared elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya
dipergunakan pada lift berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya
Gearless elevator dengan penggerak motor DC ( AC VVVF )
dipergunakan pada lift kecepatan tinggi.
3. Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator,
didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk
menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati
dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem,
pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan
kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.
4. Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis,
panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang
berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
5. Ruang luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi
berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-
tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa
komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang
mesin
6. Kereta ( Sangkar )
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada
rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu
rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh
motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang
asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi
menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan
level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara
otomatis.
3. CYCLONE
Cyclone merupakan peralatan mekanis yang sederhana . Cyclone
mempunyai bentuk yang khas, mudah dikenal. Dapat ditemukan pada
beberapa industri, dalam aplikasi di industri, cyclone dapat
dipergunakan sebagai berikut :
a. Menyisihkan pertikel relative besar (> 20 μm)
b. Sering dipergunakan sebagai precleaner untuk alat
pengendali yang
Lebih baik, seperti bag haouse dan electrostatic
precipitator.
c. Lebih efisien untuk menyisihkan partikulat dari pada
settling
chamber.
d. Penyisihan lebih dari 80%, tergantung dari diameter
partikel yang akan disisihkan, volume gas dan ukuran
unit
e. Untuk menghitung efisiensi cyclone perlu diketahui
Critical size dan cutsize particles.
Critical size dan cutsize particles dapat didefinisikan sebagai:
Criticalsize (dp), ukuran partikel terkecil yang
dapatdisisihkan dengan efisiensi 100%
Cutsize (dc) ,ukuran partikel terkecil yang dapat
disisihkan dengan efisiensi 50%, dimana cutsize diameter
tergantung dari sifat gas dan partikel, ukuran cyclone dan
kondisi operasi.
Gambar-gambar cyclone:
4. PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI ZAT PADAT
PENYIMPANAN
Penyimpanan bahan dalam proses Industri dapat dijumpai pada :
- Pada awal proses : menyimpan bahan baku
- Pada tengah-tengah proses : menyimpan bahan setengah
jadi
- Pada akhir proses : menyimpan bahan jadi/produk
- Jumlah bahan yang disimpan tergantung dari:
- alat-alat pabrik secara keseluruhan
- metoda operasi : batch, semi-batch, continuous
- frekuensi, lamanya waktu yang diperlukan untuk proses
dari masing-masing unit secara individu yang ada
di pabrik
- mudah sukarnya bahan tersebut didapat, jalur
distribusi bahan dan produk
Penyimpanan Zat Padat:
Penyimpanan dalam jumlah besar dilakukan dengan 3 metode :
- Ditimbun dengan sistem outdoor
- Ditimbun dengan sistem indoor
- Disimpan dalam bin/bunker dan silo
- Sistem Outdoor
Bahan yang disimpan adalah bahan yang tidak dipengaruhi oleh
udara, hujan, panas dll, misalnya :batu, kayu, dsb
Terdapat berbagai metode antara lain:
- penyimpanan dibawah “travelling bridge”
- penimbunan dikanan-kiri jalan
- over head sistem
- drag scrapper sistem
Pemilihan metode penyimpanan ini didasarkan pada:
- sifat bahan yang disimpan
- jumlah bahan yang disimpan
- cara handling bahan
Overhead Sistem
Sistem ini digunakan untuk penyimpanan jika transportasi
jarak jauh. Hal ini dilakukan dengan monorial car, cable way car
dan sebagainya, yang dilengkapi dengan bucket.
2. Sistem Indoor
Penyimpanan dengan system ini dapat dilakukan dengan 2
cara:
(1) penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan:
- untuk menyimpan bahan yang harus dipertahankan tetap
kering
- bahan yang memerlukan perlindungan terhadap atmosfer
pada musim tertentu, missal bahan keramik, mineral,
hasil pertanian dll
- alat yang digunakan untuk system ini, yaitu:
monorail crane baik untuk storing maupun delivering
conveyor system, misal belt conveyor bersama dengan
bucket elevator
conveyor system (belt) yang dilengkapi dengan tripper
(2) penyimpanan indoor dalam bentuk bunker/bin dan silo
BIN/ BUNKER :
- banyak dipakai dan sangat menguntungkan bila feeding
berlangsung secara gravity
- Bahan yang disimpan bersifat free flowing
- Pengumpanan bahan melalui bagian atas bin yang
terbuka menggunakan monorail crane yang dilengkapidengan
tripper
- Pengeluaran bahan berlangsung secara gravity untuk
bahan yang bersifat free flowing sedangkan untuk bahan yang
cenderung menyumbat dipakai mechanical agitator
SILO:
- Alat ini prinsipnya sama dengan BIN hanya ukurannya
lebih besar (+_40 m)
- Cocok untuk menyimpan bahan seperti lime, semen, dll
Penumpanan bahan melalui bagian atas dan Karena
ketinggiannya digunkaan pengumpan berupa elevator, bucket
atau sistem pneumatics.
TransportasiZatPadat
Transportasi merupakan proses yang paling sering berlangsung
dalam industry kimia. Berbagai tahap proses teknik kimia
seringkali dihubungkan satu sama lain melalui instalasi
pengangkut. Berdasarkan keadaan agregat dari bahan yang akan
diangkut, maka transportasi dapat dibedakan menjadi :
1. Pengangkutan bahan padat
2. Pengangkutan cairan
3. Pengangkutan gas
Pengangkutan bahan padat:
1. Untuk pengangkutan yang tidak kontinu digunakan :
Bejana
Karung/kantong
Container
Silo
2. Untuk pengangkutan yang kontinu digunakan :
Pengangkutan dengan gaya berat
Pengangkutan getar ( vibrating conveyor )
Pengangkutan spiral ( screw conveyor)
Pengangkutan Rantai ( chain conveyor)
Pengangkutan Keranjang ( bucket conveyor, elevator )
Pengangkutan Sabuk (belt conveyor )
Pengangkutan Pelat ( plate conveyor )
Pengangkutan Rol ( gravity roller conveyor )
Pengangkutan Pneumatik ( pneumatik conveyor )
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan
sudut maksimum sampai dengan 18.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi.
Serba guna.
Dapat beropera sisecara kontinu.
Kapasitas dapat diatur.
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
Dapat naik turun.
Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahandari belt conveyor:
Jaraknya telah tertentu.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas.