Post on 07-Feb-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang
merupakan salah satu bentuk dari satuan pendidikan
formal yang ada dalam system pendidikan nasional di
Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan
dari Sekolah Menengah Pertama sebagai basis untuk
mengasah bakat dan keterampilan dalam berbagai bidang
tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan tentu mempunyai
beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh siswa
berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing.
Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari
pembagian yang ada dalam deskripsi kehidupan social
masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan
bidang-bidang yang digeluti oleh sebagian besar orang
dan merupakan sebuah profesi yang bermanfaat untuk
manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah Menengah
Kejuruan menyiapkan anak didiknya untuk langsung ke
dunia usaha. Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu
sudah dilengkapi dengan skill yang lebih interaktif
daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena mereka
mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan
jurusannya.
1
Salah satu faktor yang penting dan strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan adalah guru, karena guru
inilah merupakan pelaksana terdepan dalam proses
pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta
didik. Oleh karena itu berhasil dan tidaknya mutu
pendidikan tergangtung pada profesionalisme guru.
Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme
guru adalah melalui supervisi pendidikan yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah / Pengawas Sekolah.
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pengawas satuan pendidikan dalam rangka membantu kepala
sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan
guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk
peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan
sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan
interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang
tepat.
B. Rumusan Masalah
2
1. Apakah kepala sekolah/pengawas pernah melakukan
sosialisasi tentang supervisi PBM ?
2. Bagaimana pemahaman guru terhadap Supervisi PBM ?
3. Apakah kepala sekolah membuat program supervise ?
4. Apakah teknik supervisi kepala sekolah ,
pendekatan dan kompetensi supervisor / kepala
sekolah berhasil (dalam arti para guru merasa
terbantu)
5. Apakah supervisi kepala sekolah berdampak positif,
apa indikasinya
6. Apakah pengawas juga melakukan supervisi ?
C. Tujuan Supervisi Akademik
Tujuan pelaksanaan supervisi akademik adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi supervisi akademik,
2. Melatih kemampuan melaksanakan supervisi akademik,
3. Melatih kemampuan mengidentifikasi permasalahan
guru dalam mengelola pembelajaran kemudian
melakukan tindak lanjut dalam rangka meningkatkan
mutu proses dan hasil pembelajarannya.
D. Hasil Supervisi Akademik
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan supervisi
akademik terhadap guru bagi peserta diklat calon kepala
sekolah adalah :
3
a. Mampu mengembangkan kompetensi supervisi akademik
b. Mampu melaksanakan supervisi akademik
c. Mampu mengidentifikasi permasalahan guru dalam
mengelola pembelajaran kemudian melakukan tindak
lanjut dalam rangka meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajarannya.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Supervisi
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua
kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super
berarti diatas dan vision berarti melihat, masih
serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,
dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh
atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan--
terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih
human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur
pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang
disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian
yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah
pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
4
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada
khususnya.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah
usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-
guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran,
termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan
dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar
dan evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah
satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing
secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik
secara individual maupun secara kolektif, agar lebih
mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat
menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid
secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap
berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.
Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi
diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi)
yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar
(PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus
diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru
murid) dan peningkatan mutu pendidikan
5
Dari uraian definisi supervisi diatas dapat
disimpulkan supervisi pendidikan merupakan suatu usaha
untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan didalam sekolah agar
terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien
sebagaimana yang diharapkan.
2.2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan
perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini
berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya
untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga
membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya
pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses
belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan
keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan
pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan
dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran,
prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang
baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar
pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya
dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan
pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua
orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala
sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama
6
bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan
terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi
pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan
pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar
murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran
modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan
hasil pekerjaan guru itu sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber
pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar
murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral
kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan
jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa
gembira dengan tugas yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan
penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara
menggunakan sumber-sumber yang berasal dari
masyarakat.
7
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya
tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
2.3. Sasaran Supervisi Pendidikan
Sebetulnya apabila dicermati secara rinci,
kegiatan supervisi yang sesuai dengan sasarannya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: supervisi akademik,
supervisi ini lebih menitikberatkan pengamatan pada
masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam
lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar
mengajar. Dan yang kedua adalah supervisi administrasi,
yang lebih menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek
administrasi yang berfungsi sebagai pendukung
terlaksananya pembelajaran. Di samping dua macam
supervisi yang disebut dengan objeknya atau sasarannya,
ada lagi supervisi yang lebih luas yaitu supervisi
lembaga dan akreditasi. Yang membedakan antara kedua
hal tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya.
Supervisi lembaga dilakukan oleh orang yang ada di
dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar
lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan
supervisi akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya
dalam waktu-waktu tertentu. Tujuannya sama yaitu
meningkatkan kualitas lembaga baik parsial maupun
keseluruhan. Dengan kata lain yang menjadi sasaran atau
8
objek supervisi akademik, supervisi administrasi,
supervisi lembaga, dan supervisi akreditasi adalah sama
yaitu meningkatkan kualitas lembaga, tetapi lingkup dan
harapan tentang kualitasnya berbeda.
2.4. Fungsi Supervisi Pendidikan
Secara garis besar fungsi supervisi dapat
dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu kepemimpinan,
kepengawasan dan pelaksana. Fungsi kepemimpinan melekat
pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin.
Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan
pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada
supervisor, karena ia adalah para pelaksana di lapangan
yang dalam istilah bakunya adalah pejabat fungsional,
sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Rincian dalam fungsi kepemimpinan, seorang
supervisor hendaknya melaksanakan hal-hal sebagai
berikut:
a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru
dan staf sekolah yang berada di bawah tanggung
jawab dan kewenangannya.
b. Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi
seluruh personil sekolah.
c. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam
dan di luar lingkungan sekolah.
9
d. Menampung, melayani dan mengakomodir segala macam
keluhan aparat kependidikan disekolah tersebut dan
berusaha membantu pemecahannya.
e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan
kerja dengan semua unsur terkait.
f. Membantu mengembangkan kegiatan intra dan ekstra
kurikuler di sekolah.
g. Membimbing dan mengarahkan seluruh personil
sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengajaran pada sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, supervisor
hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas
kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah
diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu
sesuai dengan rencana atau tidak.
b. Memantau perkembangan pendidikan di sekolah yang
menjadi tanggung jawab dan kewarganegaraannya
termasuk belajar siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
c. Mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara
keseluruhan yang didalamnya terdapat administrasi
personil, materil, kurikulum dsb.
d. Mengendalikan penggunaan dan pendistribusian serta
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada
di sekolah tersebut.
10
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang
supervisor hendaknya memperhatikan kegiatan-kegiatan
berikut:
a. Melaksanakan tugas-tugas supervisi/pengawasan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Mengamankan berbagai kebijaksanaan yang telah
ditetapkan.
c. Melaporkan hasil supervisi/pengawasan kepada
pejabat yang berwenang untuk dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2.5. Ruang Lingkup Dan Teknik Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga unsur pokok
yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya unsur-
unsur yang dimaksud adalah personal, material dan
operasional, oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan
pun mencakup ketiga unsur tersebut yang bila dijabarkan
sebagai berikut:
2.5.1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah
para personal dalam sekolah yang disupervisi, para
personal yang dimaksud adalah Kepala Sekolah, pegawai
tata usaha, guru, siswa.
a. Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala
sekolah yaitu:
11
Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran
Masalah program pendidikan dan pengajaran
disekolah
Masalah kepemimpinan kepala sekolah
Masalah administrasi sekolah
Masalah kerja sama sekolah lain dan instansi
terkait lainnya
Masalah kebijaksanaan sekolah yang menyangkut
kegiatan intra dan ekstra kurikuler
Masalah BP3 dan POMG dan lain -lain
b. Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata
usaha sekolah dan seluruh stafnya antara lain:
Masalah administrasi sekolah
Masalah data dan statistik sekolah
Masalah pembukuan
Masalah surat menyurat dan kearsipan
Masalah rumah tangga sekolah
Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru
dan siswa
Masalah laporan sekolah dan lain –lain
c. Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru
antara lain:
Masalah wawasan dan kemampuan
Masalah kehadiran dan aktivitas guru
12
Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari
penyusunan analisis materi pelajaran, program
tahunan, program semester, program satuan
pelajaran sampai dengan persiapan mengajar harian
atau perencanaan pengajaran
Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan
ekstra kurikuler
Masalah kerjasama guru dengan siswa, dengan sesama
guru, dengan tata usaha dan dengan kepala sekolah
Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas
sekolah, keluarga dan masyarakat
Masalah kemampuan belajar siswa
d. Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa
antara lain:
Motivasi belajar siswa
Tingkat kesulitan yang dialami siswa
Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra
dan ekstra kurikuler
Pengembangan organisasi siswa
Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa
Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai
kegiatan sekolah
Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari
sekolah
2.5.2. Unsur Material
13
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap
material dan sarana fisik lainnya :
a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan,
labolaturium, ruang praktek ibadah, aula dan
lain-lain
b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas
tersebut
c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku
penunjang
d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian
dan sebagainya
2.5.3. Unsur Operasional
Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur
operasional antara lain:
1) Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif,
yang mencakup:
o Kurikulum
o Proses belajar mengajar
o Evaluasi/penilaian
o Kegiatan ekstra kurikuler
2) Masalah yang berkaitan dengan teknik
administrasi, mencakup:
o Administrasi personal
o Administrasi material
o Administrasi kurikulum dan sebagainya.
14
3) Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan
kerjasama, mencakup:
o Sekolah dengan keluarga dan masyarakat
o Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
o Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat
o Sekolah dengan organisasi kepemudaan
o Sekolah dengan instansi pemerintah terkait
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas
satuan pendidikan ketika melaksanakan tugas
pengawasannya, haruslah memahami metode dan teknik
supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat
dilaksanakan dengan baik dan hasil pembinaannya
mencapai tujuan pembinaan.
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang
dapat dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut
dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.
a. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan
supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang
mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru
yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-
teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik
individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas,
pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan
menilai diri sendiri.
15
b. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara
melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua
orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan
analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan
atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau
dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada
kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi.
16
BAB III
PELAKSANAAN SUPERVISI SEKOLAH
3.1. Tempat Pelaksanaan
Supervisi akademik terhadap guru dilaksanakan di
sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPM Zain Pauh Kambar.
A. Kondisi dan Keadaan Lingkungan SMK YPM Zain Pauh
Kambar
SMK YPM ZAIN terletak JL. Parit Pauh Kambar, Pauh
Kambar, Nan Sabaris, Kab. Padang Pariaman, berdiri pada
tahun 1987 dengan SK Pendirian : No SK :
131.08.R.1987 Tanggal SK : 12-09-1987. Sarana dan
prasarana SMK YPM Zain terlihat memadai dikarenakan
suasana yang asri, indah, nyaman, dan tidak merusak
lingkungan alam. Hal ini juga didukung dengan keadaan
infrastruktur memadai, dalam ruangan kelas maupun luar
kelas, kita dapat melihat lapangan olahraga di sediakan
untuk kepentingan siswa dalam bidang olahraga. Di dalam
kelas juga sudah menggunakan teknologi Infokus sebagai
media pembelajaran, tetapi tanpa mengabaikan penggunaan
papan tulis sebagai sarana deskripsi mata pelajaran
yang lebih interaktif. Berdasarkan pengamatan saya
ketika supervisi, siswa SMK YPM Zain belajar dalam
keadaan nyaman, selain peraturan yang mengatur mereka,
hal ini juga dikarenakan rasa nyaman karena keindahan
gedung.
17
B. Prasarana Sekolah
Nama
Ruang/A
rea
Kerja
Kondisi Saat Ini
KebutuhanJuml
ah
Ruan
g
Luas(
m2)
Total
Luas(
m2)
Juml
ah
Baik
Jml
Rusak
Seda
ng
Ber
at
Jml
Ruan
g
Luas(
m2)
Total
Luas(
m2)
Ruang
Kepala
Sekolah
& Wakil
1 12 12 1 0 0 1 0 0
Ruang
Guru1 30 30 1 0 0 1 0 0
Ruang
Ibadah1 64 64 1 0 0 1 0 0
Ruang
Bersama1 250 250 1 0 0 1 0 0
Ruang
Penjaga
Sekolah
1 24 24 0 0 0 1 24 24
Ruang
Kelas10 63 630 10 0 0 1 0 0
Ruang
Praktek
/
Bengkel
3 63 189 3 0 0 1 0 0
18
/
Worksho
p
Ruang
Praktek
Kompute
r
2 63 126 1 0 0 1 0 0
C. Status Lahan SMK
Jenis LahanLuas
Lahan(m2)
Status Kepemilikan
Lahan
Luas Bangunan 1606 Yayasan
Luas Lapangan Olah
Raga1000 Yayasan
Luas Taman 212 Yayasan
Lain-Lain 2182 Yayasan
Total Luas
Keseluruhan5000
D. Infrastuktur
Sumber
listrikDaya listrik
Voltas
ePhase
Biaya per
bulan
PLN2.200 - 5000
Watt
220
Volt
3
Phase1000000
19
Akses
internetProvider Bandwidth (Mbps)
Biaya per
bulan
Wireless Telkom 512 350000
Sumber air bersih Ketersediaan Biaya per bulan
PDAM Memadai 200000
E. Sarana Penunjang Sekolah
Nama Sarana
Kondisi Saat IniKebutuhan
Alat
Jumla
h
Alat
Jumla
h
Baik
Jumlah
Rusak
Sedang
Jumlah
Rusak
Berat
Jumlah
Alat+/-
Ruang Praktek/ Bengkel/ Workshop
Alat
Pengukur
suhu
(Termometer
)
0 0 0 0 4 -4
Cash
Register1 1 0 0 1 0
Komputer
Laptop0 0 0 0 0 0
LCD 2 2 0 0 2 0
20
Proyektor
Pesawat
Telepon1 1 0 0 20 -19
Printer 5 5 0 0 5 0
Stetoskop 0 0 0 0 4 -4
Tape
recorder5 5 0 0 5 0
Ruang Praktek Komputer
Komputer
Laptop2 2 0 0 2 0
Komputer PC 20 20 0 0 30 -10
LCD Unit 6 3 0 0 6 0
Lemari Alat 0 0 0 0 2 -2
Printer 3 3 0 0 3 0
F. Buku Perpustakaan
Mata
Pelajaran
Jumlah
Judul
Jumlah
Eksemplar
yang ada
Jumlah
kebutuhan
Jumlah
kekuranga
n
Bahasa
Indonesia1 1 450 -449
Matematika 2 1 450 -449
Bahasa
Inggris2 2 285 -283
21
Akuntansi 2 2 285 -283
3.2. Teknik Supervisi
Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik
supervisi individual. Teknik supervisi individual
adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru
tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat
perorangan. Supervisor atau pengawas hanya berhadapan
seorang guru yang dipandang memiliki persoalan
tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan
sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas,
observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar
kelas, dan menilai diri sendiri.
Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari tiga
tahap, yaitu:
1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini, supervisor
merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi
selama kunjungan kelas.
2. Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, supervisor
mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3. Tahap refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini,
supervisor bersama guru merefleksi pelaksanaan
pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan
kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk
perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
BAB IV
22
HASIL SUVERVISI
4.1. Perencanaan Supervisi
Pada awal tahap perencaan, supervisor menyiapkan
sejumlah instrumen yang akan digunakan pada
pelaksanaan observasi diantaranya : (1) instrumen
perencaan kegiatan pembelajaran, (2) instrumen
observasi kelas, (3) daftar pertanyaan setelah
observasi, dan (4) format tindak lanjut hasil
supervisi.
Selanjutnya, melakukan pertemuan dengan guru yang
akan diobservasi. Pada pertemuan pertama supervisor
meminta kesediaan guru untuk diobservasi proses
pembelajarannya. Setelah guru menyatakan bersedia,
berikutnya disepakati penentuan waktu pelaksanaan
observasi, konsep atau materi yang akan dibahas
(mengikuti jadual materi guru) dan menginformasikan
bahan-bahan yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam
pelaksanaan observasi diantaranya silabus, RPP, bahan
ajar, alat peraga atau media dan penilaian yang akan
digunakan. Diakhir pertemuan disepakati jadual
pertemuan berikutnya yang dilaksanakan sebelum kegiatan
observasi yang bertujuan untuk mendiskusikan bahan-
bahan yang telah dipersiapkan guru. Pada pertemuan ini
supervisor memeriksa silabus, RPP, bahan ajar, alat
peraga atau media dan penilaian kemudian mendiskusikan
23
hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.
Supervisor dapat memberikan masukan yang sifatnya
melengkapi jika terdapat kekurangan dari bahan-bahan
tersebut.
Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor
meminta kopian RPP satu rangkap kemudian memberikan
penilaian dengan mengisi instrumen perencaan kegiatan
pembelajaran, yang selanjutnya akan digunakan sebagai
bahan kontrol pada saat observasi nantinya.
4.2. Pelaksanaan Observasi
Pada tahap ini supervisor melakukan observasi
langsung ke kelas X tempat guru melangsungkan proses
belajar mengajar sesuai dengan jadual yang telah
disepakati. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sebanyak
2 kali pertemuan (setiap pertemuan 240 menit).
Supervisor melakukan pengamatan langsung pelaksanaan
pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai pada
kegiatan penutup.
Obyek pengamatan adalah aktivitas guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar. Aktivitas guru dan siswa
dicatat pada catatan kejadian dan mengisi instrumen
observasi kelas yang telah dipersiapkan. Catatan
kejadian dijadikan sebagai bahan diskusi sekaligus
bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi
pembelajaran. Untuk memperoleh bukti pelaksanaan
24
pembelajaran tersebut supervisor mendokumentasikannya
dalam bentuk foto.
Pada kegiatan awal, ketua kelas menyiapkan teman-
temannya untuk belajar dan mengucapkan salam yang
dibalas oleh guru dengan salam pula. Dengan menggunakan
model pembelajaran langsung, guru mengawali
pembelajaran dengan menanyakan kesiapan siswa untuk
belajar. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dan
dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Seterusnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan materi
pelajaran, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
melakukan praktek. Pada saat pelaksanaan praktek ini
tenyata komputer yang digunakan ada masalah dan
akhirnya siswa melakukan penyelesaian masalah, pada
saat penyelesaian masalah ini siswa cenderung ribut
yang dikarenakan sekolah kekurangan bahan untuk
praktek. Dengan adanya permasalahan pada unit komputer
tersebut, materi pelajaran yang seharus lanjut pada
materi menginstal sistem operasi jaringan berbasis GUI
akhirnya mengulang ke penyelesaian Trouble PC
Pada bagian penutup, guru meminta siswa memberikan
kesimpulan pelajaran hari itu. Beberapa siswa bersamaan
berteriak memberikan simpulan pelajaran. Guru kemudian
mengulangi dan melengkapi simpulan siswa.
4.3. Hasil Supervisi
25
Hasil supervisi di SMK YPM Zain Pauh Kambar kec.
Nan Sabaris Kab. Padang Pariaman dapat ditarik
kesimpulan dari berbagai sisi sebagai berikut :
a) Dilihat Dari sisi siswa
Aktifitas pembelajaran siswa berjalan tertib, dan
cenderung agak ribut yang dikarenakan tidak semuanya
siswa dapat praktek sekaligus, ini disebabkan kurangnya
sarana dan prasarana yang ada.
b) Dari sisi guru
Dari hasil pengamatan yang dilakukan supervisor
didalam kelas, guru yang memberikan pelajaran di SMK
YPM Zain Pauh Kambar kurang memahami dengan materi
pembelajaran Teknik Komputer tersebut yang dikarenakan,
karena guru tersebut baru mengajar, tetapi dengan
kekurangan tersebut guru yang bersangkutan telah
berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi
kekurangannya termasuk dari cara mengajar dan
mengkondisikan kekurangan sarana dan prasarana yang
ada.
c) Dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran
Dilihat dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran,
sarana dan prasana di lingkungan sekolah selain alat
praktek telah memadai, dengan lingkungan sekolah yang
26
tenang dan nyaman serta jauh dari suara gaduh yang
berasal dari luar sekolah. Disekolah ini juga telah
menerapan pembelajaran membangun karakter bangsa antara
lain dengan menyelenggarakan ekstra/kokurikuler seperti
PMR, OSIS, Paskibra, dan Pramuka
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan supervisi pada smk ypm Zain Pauh
Kambar dapat ditarik kesimpulan:
1.Kepala sekolah / pengawas pernah melakukan
sosialisasi kegiatan supervisi, tetapi kepada guru
baru dalam hal ini guru TKJ belum pernah di
supervisi oleh kepala sekolah/pengawas,
dikarenakan guru tersebut baru 1 semester
disekolah tersebut.
2.Pemahaman guru dalam hal ini guru TKJ belum
sepenuhnya mengerti tentang supervisi pendidikan
yang dikarenakan oleh guru tersebut, guru baru
disekolah ini dan baru pertama kali di supervisi
3.Guru-guru di SMK YPM Zain Pauh Kambar dalam hal
supervisi PBM sangat berkomitmen memajukan sekolah
mereka agar bisa sejajar dengan sekolah-sekolah
lainnya salahsatu caranya melalui supervisi
pendidikan dimana supervisi dapat melihat
kekurangan-kekurangan pada proses PBM.
4.Kepala sekolah SMK YPM Zain melakukan supervisi
sekali dalam tiap semesternya agar dapat
mengetahui setiap kelemahan-kelemahan dan secara
cepat memperbaiki kelemahan tersebut.
28
5.Dengan adanya supervisi pendidikan disekolah, guru
merasa sangat terbantu, karena melalui supervisi
ini guru dapat mengukur kemampuan dirinya dalam
proses belajar mengajar dan mecapai target yang
telah ditetapkan serta dapat melihat kekurangan-
kekurangan mereka dalam PBM.
6.Dampak positif supervisi sekolah diantaranya
ketercapaian materi dan yang dilakukan guru serta
peningkatan sarana dan prasarana sekolah
7.Untuk terus menjaga mutu pendidikan di SMK YPMZ
Pauh Kambar kepala sekolah dan pengawas sekolah
saling bertukar informasi yang mereka dapatkan
dimana informasi tersebut berguna memperbaiki mutu
pendidikan sekolah, sarana dan prasarana dan dan
meningkatkan citra SMK di masyarakat
B. SARAN
Dari hasil supervisi sekolah ini diharapkan SMK
YPM Zain Pauh Kambar dapat meningkatkan mutu pendidikan
serta sarana dan prasarana pendukung lainnya agar dapat
menciptakan suasana yang nyaman dalam proses PBM serta
meningkatkan citra SMK di dalam Masyarakat termasuk
citra SMK YPM Zain Pauh Kambar
29
DAFTAR PUSTAKA
Byram, H.M. & Wenrich, R.C., (1956). Vocational
education and practical arts in the community
school. New York: The Macmillan Company.
Calhoun C.C. & Finch, A.V. (1976). Vocational and
career education: concepts and operations.
Belmont: WadsworthPublishing Company, Inc.
Basuki Wibawa. (2005). Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan: Manajemen dan Implementasinya di Era
Otonomi. Surabaya: Kertajaya Duta Media.
Dedi Supriadi, et al. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik
dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia
Produktif. Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Dewa Ketut Sukardi. (1989). Bimbingan Karir di Sekolah-
Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Djojonegoro, W. (1999). Pengembangan Sumberdaya
Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta: PT. Balai Pustaka.
30
Rangkuti, F. (1997) Analisis SWOT. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
International Labour Office. (2011). Panduan Pelayanan
Bimbingan Karir bagi Guru Bimbingan
Konseling/Konselor pada Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: ILO.
London, H.H.(1973). Principles and techniques of
vocational guidance. Columbus: Charles E. Merril
Publishing Co.
Wenrich, R.C. & Wenrich, J.W. (1974). Leadership in
administration of vocational and technical
education. Columbus: Charles E. Merrill Publishing
Company. Abell & Howell Company.
31
SUPERVISI ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
(Berdasarkan Standar Proses )
Nama Guru : Juli Andesko, S.Pd
Sekolah : SMK YPM Zain Pauh Kambar
Kelas/Semester : Kelas X /II
Mata pelajaran : Produktif TKJ
Standar Kompeten : Mengintal Sistem Operasi Berbasis
GUI
Kompetensi Dasar : Sistem Operasi Jaringan Berbasis
Gui
Hari tanggal : Rabu / 4 Desember 2013
No KomponenAdministras
i
Pembelajaran
kondisi Skor Nilai Keterangan
Kesesuaianya tid
ak
4 3 2 1
1 Program Tahunan √ √
4=
BaikSekali
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang
2 Program Semester √ √3 Silabus √ √4 RPP √ √5 Kalender Pendidikan √ √6 Jadwal Tatap Muka √ √7 Agenda Harian √ √8 Daftar Nilai √ √9 KKM √ √10 Absensi Siswa √ √ Jumlah Skor
1
Jumlah skor yang dicapai 33Klasifikasi
BaikJumlah skor maksimum 40Nilai 82
A : Sangat Baik : 86% - 100% C :
Cukup : 55% - 69%
B : Baik : 70% - 85% D :
Kurang : dibawah 55%
SUPERVISI KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Sesuai Dengan Standar proses )
Nama Guru : Juli Andesko, S.Pd
Sekolah : SMK YPM Zain Pauh Kambar
Kelas/Semester : Kelas X /II
Mata pelajaran : Produktif TKJ
Standar Kompeten : Mengintal Sistem Operasi Berbasis
GUI
Kompetensi Dasar : Sistem Operasi Jaringan Berbasis
Gui
Hari tanggal : Rabu / 4 Desember 2013
No Sub Komponen dan Butir
komponen
( Tatap Muka )
Kondi
si
Skor
Nilai
Keterang
anY T 4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan
2
4=BaikSk
li
3= Baik
2=
Cukup
1=
Kurang
a. Menyiapkan peserta didik √ √b. Melakukan Apersepsi √ √c. Menjelaskan KD dan tujuan
yang ingin dicapai
√ √
d. Menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai
silabus/kesiapan bahan ajar
√ √
e. Penampilan guru √ √2 Kegiatan Inti Pembelajaran
A. EKSPLORASI1. Melibatkan siswa dalam
mencari informasi dan
belajar dari aneka sumber
dgn menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru.
√ √
2. Menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran,
Media pembelajaran dan
sumber belajar lainnya.
√ √
3. Memfasilitasi terjadinya
interaksi antar siswa serta
antar siswa dengan guru,
lingkungan dan sumber
belajar lainnya. Tekhnik
bertanya.
√ √
3
4. Melibatkan siswa secara
aktif dalam berbagai
kegiatan pembelajaran
√ √
5. Memfasilitasi siswa
melakukan percobaan di
laboratorium,studio atau
lapangan
√ √
B. ELABORASI1. Membiasakan siswa membaca
dan menulis yang beragam
melalui tugas tugas
tertentu yang bermakna.
√ √
2. Memfasilitasi siswa melalui
pemberian tugas,diskusi dan
lainlain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara
lisan maupoun tertulis.
√ √
3. Memberi kesempatan untuk
berfikir,menganalisis,
menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa ada rasa
takut
√ √
4. Memfasilitasi siswa dalam
pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif.
√ √
5. Memfasilitasi siswa √ √
4
berkompetesi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi
belajar6. Memfasilitasi siswa membuat
laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan
maupoun tertulis secara
individual atau kelompok.
√ √
7. Memfasilitasi siswa untuk
menyajikan hasilkerja
secara individual maupun
kelompok.
√ √
8. Memfasilitasi siswa
melakukan pameran,
turnamen, festival serta
produk yang dihasilkan
√ √
9. Memfasilitasi siswa
melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaaya diri siswa
√ √
C. KONFIRMASI1. Memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan
√ √
5
siswa.2. Memberikan konfirmasi
terhadap hasil ekplorasi
dan elaborasi siswa melalui
berbagai sumber.
√ √
3. Memfasilitasi siswa
melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman
belajar yang telah
dilakukan
√ √
4. Berfungsi sebagai nara
sumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan
siswa yang menghadapi
kesulitan
√ √
5. Membantu menyelesaikan
masalah siswa dalam
melakukan pengecekan hasil
ekplorasi
√ √
6. Memberikan motivasi kepada
siswa yang kurang aktif dan
memberikan informasi untuk
berekplorasi lebih jauh.
√ √
3 Penutupa. Membuat rangkuman/simpulan √ √b. Melakukan penilaian dan √ √
6
/atau refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang
sudah dilakukan.c. Memberikan umpan balik
terhadap proses hasil
pembelajaran
√ √
d. Memberi tugas terstruktur
(PT) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur(KMTT)
√ √
e. Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
√ √
JUMLAH SKOR
0 1
8
1
0
2
Jumlah skor yang dicapai 76
Klasifikasi
CukupJumlah skor maksimum 120Nilai 63
A : Sangat Baik : 86% - 100% C :
Cukup : 55% - 69%
B : Baik : 70% - 85% D :
Kurang : dibawah 55%
Saran :
7
1. Awal kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru
menyampaikan standar kompetensi, kompetansi dasar,
Penyiapan bahan Praktek, serta indicator.
2. Setelah melakukan kegiatan awal pembelajaran
sebaikanya guru mengulang sedikit pelajaran pada
pertemuan sebelumnya.