Post on 30-Jan-2023
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
“ PT. AMERTA INDAH OTSUKA DAN PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR”
OLEH:
ALVIANI FAIRUZ REZA (02)
CHOTIMA TURROHMAH (04)
LINA HALIDA
RIEZA MARIA
RIZKI DWI ANGGRAINI (20)
SHERLYTA WINDA A F
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jl. Soekarno Hatta No 9 Malang
Page 2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................
..........................................i
DAFTAR
LAMPIRAN.................................................
.......................................ii
BAB I PENDAHULUAN :
1.1 LATAR BELAKANG KEGIATAN KUNJUNGAN
INDUSTRI.......1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT
KEGIATAN..........................................
2
BAB II PEMBAHASAN :
2.1 PROFIL
PERUSAHAAN...............................................
.....................
2.1.1 PT. AMERTA INDAH
OTSUKA........................................
2.1.2 PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR..............................
Page 2
2.1.3
REVIEW...................................................
......................
2.2 AKTIFITAS
PERUSAHAAN...............................................
............
2.2.1 DESKRIPSI AKTIFITAS PT. AMERTA INDAH
OTSUKA
2.2.2 DESKRIPSI AKTIFITITAS PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR
2.2.3
REVIEW..........................................
....................................
2.3 SISTEM MANAJEMEN
MUTU.....................................................
...
2.3.1 PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI PT.
AMERTA INDAH OTSUKA
2.3.2 PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR
2.3.2
REVIEW..........................................
..........
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRIDalam dunia pendidikan di ajarkan berbagai macam
teori, dimana teori-teori tersebut akan bermanfaat jika di
terapkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Salah satunya
adalah sistem manajemen mutu.
Sistem manajemen mutu adalah suatu sistem manajemen
organisasi yang mengacu pada standardisasi internasional
yang difokuskan pada proses kegiatan (ISO 9001).
Standardisasi dalam sistem manajemen mutu dapat
diintegrasikan ke dalam system manajemen organisasi,
sehingga penerapannya lebih fleksibel.
Di dalam sebuah manajemen mutu terdapat suatu tolak
ukur, dimana tolak ukur tersebut menjadi suatu patokan
keberhasilan sebuah organisasi perusahaan.Apabila suatu
organisasi perusahaan dapat menerapkan suatu sistem
manajemen mutu yang baik, maka organisasi tersebut dapat
di nyatakan sebagai organisasi yang teratur dan sesuai.
Untuk mengetahui sejauh mana organisasi perusahaan
tersebut menerapkan sistem manajemen mutu yang baik, maka
kita harus melakukan tinjauan langsung ke dalam perusahaan
tersebut. Oleh karena itu dalam rangka mempraktekan teori
ke dalam praktek maka di dalam kurikulum di fakultas
Akuntansi jurusan Akuntansi Manajemen, mahasiswa di himbau
untuk melakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan,
khususnya kelas D4-2B kunjungan di lakukan ke PT. Amerta
Page 2
Indah Otsuka, yang terletak di Pandaan dan PT. Indofood
Sukses Makmur TbK, di Beji-Pasuruan. Dengan kunjungan ini
diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui penerapan teori
dan praktek dalam suatu sistem manajemen mutu yang
berjalan pada suatu perusahaan.
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATANTujuan diadakannya visit industri ini, diharapkan
mahasiswa dapat melihat lebih dekat jalannya dunia
industri sehingga dapat melengkapi teori yang didapat
selama visit industri terhadap teori di perkuliahan.
Dengan melihat langsung kegiatan produksi, dan bertanya di
lokasi industri diharapkan mahasiswa makin kritis memahami
realita segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia kerja.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih
mendekatkan mahasiswa dengan kondisi dunia kerja yang akan
mereka hadapi selepas kuliah nanti. Banyak hal yang dapat
dipetik mahasiswa lewat kunjungan ini, seperti perolehan
gambaran suasana kerja dan jenjang karir serta berbagai
jenis jasa yang tawarkan oleh lembaga yang di kunjungi,
Page 2
misalnya perusahaan yang kami kunjungi kali ini adalah PT.
Amerta Indah Otsuka dan PT. Indofood Sukses Makmur
Banyak sekali manfaat yang didapat mahasiswa setelah
mengadakan visit industri, diantaranya adalah mahasiswa
dapat belajar mengenai spirit serta konsistensi yang harus
dimiliki selama bekerja, serta secara langsung mahasiswa
dikenalkan tentang berbagai macam produk perusahaan,
bagaimana produk tersebut di proses, bagaimana cara
menggunakan produk, bagaimana cara mereka menyimpanan
produk, dan serta manfaat- manfaat yang diperoleh tubuh
setelah mengkonsumsi produk tersebut.
BAB II
Page 2
2.1.3 REVIEW
Berdasarkan profil perusahaan yang telah disebutkan
sebelumnya, baik PT. Amerta Indah Otsuka maupun PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, kedua perusahaan tersebut
telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. PT. Amerta Indah
Otsuka bergerak di bidang industri minuman dalam kemasan,
khususnya industri minuman isotonik. Sedangkan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen makanan
dan minuman yang kini telah bertransformasi menjadi sebuah
perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai
dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Berdasarkan visiting industry yang telah kami lakukan
sebelumnya, kelompok kami menilai beberapa aspek dari dua
perusahaan tersebut. Dari segi fisik perusahaan, PT.
Amerta Indah Otsuka lebih unggul jika dibandingkan dengan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Lingkungan dan kondisi
Page 2
di sekitar perusahaan PT. Amerta Indah Otsuka lebih
terjaga kebersihannya, terlihat lebih steril, dan
berkelas.Namun hal ini tidak berarti bahwa kondisi
lingkungan PT. Indofood CBP Sukses Makmur tidak bersih,
tidak steril atau tidak berkelas. Kelompok kami menilai
bahwa untuk PT. Amerta Indah Otsuka dalam segi ini memang
mampu mengalahkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Dari
segi sejarah perusahaan, PT. Amerta Indah Otsuka merupakan
anak perusahaan dari Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd.,
yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi
yang sudah terkenal di Jepang. Sedangkan PT Indofood CBP
Sukses Makmur merupakan perusahaan murni yang dibentuk,
didirikan, dan dikembangkan di Indonesia, bukan anak
perusahaan dari negara asing.
Dari segi fasilitas perusahaan, lagi-lagi PT. Amerta
Indah Otsuka mampu mengungguli PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk, karena fasilitas yang disediakan oleh PT. AIO
lebih lengkap, yang meliputi fasilitas lapangan bola,
masjid, training center rumah belajar, koperasi, klinik,
perpustakaan, kantin, utility, pembuangan limbah dan
gedung. Sedangkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tidak
memiliki fasilitas lapangan bola, rumah belajar, koperasi,
dan perpustakaan. Namun meski dengan adanya beberapa
perbedaan itu,baik pihak Amerta ataupun Indofood mampu
membuktikan bahwa mereka sanggup memimpin di masing-masing
bidang yang mereka geluti.
Page 2
2.2.3 REVIEW
Berdasarkan deskripsi aktifitas perusahaan, banyak
sekali perbedaan antara PT. Amerta Indah Otsuka dan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang dapat kami rasakan.
Untuk sistem produksi PT Indofood menggunakan 15 line
mesin untuk menghasilkan produk berupa Indomie, Sarimi,
Supermi, Sakura, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam, dan
Anak Mas. Mesin yang digunakan antara lain, Mixer (untuk
mengaduk bahan), Pres (membentuk adonan menjadi bentuk
lembaran), Sliter (pengkriting mie), Cutting (melipat dan
memotong mie), Cetakan, Mesin Penggoreng, Mesin Peniris,
Pooling (pengeringan dan pendinginan mie), dan Mesin
Packing. Umur produk untuk packing dalam bentuk plastik
bertahan 8 bulan, sedangkan untuk produk dalam bentuk
kaleng bertahan 6 bulan. Jumlah produk yang sanggup
dihasilkan dalam kurun waktu 1 jam sekitar 20.000 produk.
Page 2
Proses produksi PT Indofood masih ada yang melibatkan
proses manual, yaitu pada saat penggabungan antara mie dan
bumbu, hal ini masih dikerjakan dengan tangan. Untuk PT
Amerta, semua proses produksi dikerjakan secara
terintegrasi dengan bantuan mesin-mesin yang canggih.
Sehingga tidak ada proses manual dalam proses produksinya,
sehingga pengolahannya sudah sangat steril dan
meminimalisir campur tangan manusia. Mesin yang digunakan
antara lain Mesin Pencetak Resin (resin adalah calon
preform atau calon botol pocari), Mesin Blow Molding
(mesin peniup preform sehingga menjadi botol), Mesin
Filling (pengisian air pocari), dan Labeller (mesin
pemberi label dan pengepakan). Umur produk pocari mampu
bertahan selama 8 bulan. Jumlah produk yang dihasilkan
dalam kurun waktu 1 jam sekitar 36.000 produk (600
botol/menit).
Dengan perbedaan inilah, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh PT Indofood cenderung lebih banyak
dibandingkan PT Amerta. Untuk strategi pemasaran, PT
Amerta Indah Otsuka menyediakan pocari sweat dalam
berbagai bentuk dan ukuran, misalnya kemasan sachet, botol
500ml, botol 900ml, botol 2L, kemasan PET, dan kemasan
kaleng. Sehingga konsumen dapat membeli produk pocari
sesuai kebutuhan mereka. Sayangnya PT Amerta Indah Otsuka
hanya memproduksi 1 jenis minuman isotonik, dan 1 rasa
yakni Pocari Sweat. Sedangkan PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk menyediakan berbagai produk untuk rentang
menengah ke bawah dan juga menyediakan untuk penghasilan
Page 2
menengah ke atas. Selain itu Indofood juga selalu
berinovasi untuk menciptakan berbagai produk baru yang
diinginkan konsumen. Selain itu PT Amerta Indah Otsuka
juga memiliki partisipasi terhadap lingkungan sekitar.
1.Masjid : Fasilitas ibadah yang bisa
dipergunakan untuk umum
2.Training Center : Fasilitas pelatihan bagi warga
sekitar
3.Pendidikan Gratis : Karyawan PT Amerta Indah
Otsuka secara sukarela memberi sekolah gratis dengan mata
pelajaran bagi anak-anak kurang mampu disekitar pabrik
setiap hari Rabu dan Jumat
4.Lapangan bola : Fasilitas lapangan yang bisa
digunakan untuk olahraga bersama karyawan dan warga
sekitar
5.Klinik gratis untuk yang membutuhkannya
Begitupun dengan PT Indofood, PT Indofood juga
memiliki agenda Company Social, meliputi kegiatan Visit Industry,
IRN (Indofood Riset Nugraha), Program Beasiswa, Dapur Umum
untuk bencana alam, Yatim Piatu, dan Sakasi Ramadhan.
Page 2
2.3 SISTEM MANAJEMEN MUTU
2.3.1 PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI PT. AMERTA
INDAH OTSUKA
PT. Otsuka Indonesia adalah perusahaan yang menghargai
karyawan. Karena mereka sadar bahwa SDM merupakan faktor
terpenting dalam suatu sistem perusahaan dan harus
mendapat perhatian tersendiri. Sebuah perusahaan tidak
akan bisa sukses tanpa SDM yang berkualitas. Oleh karena
itu PT. Otsuka Indonesia mengutamakan jenjang karir SDM
yang jelas dan memberikan kesempatan promosi pada SDM
internal untuk mengisi jabatan yang lebih tinggi yaitu
jumlah tenaga kerja untuk Pocari Sweat mencapai 800 orang.
Termasuk pegawai yang bekerja di pabrik dan pegawai yang
berada di kantor pusat mencapai 80 orang sampai 90 orang.
Angka tersebut belum termasuk karyawan outsourcing yang
Page 2
mencapai 200 orang. Pabrik Pocari Sweat ada di Sukabumi
dan Kejayan, Pasuruan. Karyawan outsourcing ditempatkan di
pabrik manapun menjadi tenaga sales. Serta perusahaan
mendukung pengembangan karir karyawan. Kalau pabrik
tersebut memiliki AOTS (Association for Overseas
Technician Scholarship).
Ini adalah program pengiriman karyawan ke Jepang untuk
belajar sesuatu. Selain itu, PT. Otsuka Indonesia juga
memiliki HR Institut yang memungkinkan karyawan baru
memahami filosofi Otsuka.
Dengan adanya program ini, perusahaan akan memiliki
karyawan yang berintelegent tinggi sehingga membuat
perusahaan semakin maju dan berkembang.
PT. Otsuka Indonesia mempunyai visi dan misi seperti
berikut ini:
Visi :
“Menjadi perusahaan yang brilliant dengan memberikan kontribusi
terpercaya untuk konsumen dan masyarakat”
Misi :
“Mengembangkan karyawan terbaik untuk menjaga kualitas produk”
“Memastikan kebutuhan dan kesejahteraan konsumen serta masyarakat
sebagai prioritas utama”
“Mengembangkan & memelihara hubungan timbal balik dengan mitra
bisnis”
“Menjadi perusahaan terpercaya”
“Menjadi perusahaan yang efektif dan efisien baik dalam operasional dan
keuangan”
Page 2
“Menangkap peluang dalam rangka menciptakan pasar untuk
mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi kepada para konsumen”.
Perusahaan ini juga menerapkan strategi fungsional
yaitu dengan memperhatikan transparansi, kejujuran dan
keterbukaan dengan pihak suplier, konsultan, agen dan lain
sebagainya. Dengan adanya transparansi, kejujuran dan
keterbukaan dengan pihak suplier akan membuat hubungan
semakin mudah dan dapat saling percaya. Selain dengan
suplier, perusahaan ini juga menerapkan strategi
fungsional ini dengan para distributor, sehingga mereka
tetap selalu setia dengan produk yang dihasilkan oleh PT.
Otsuka Indonesia ini. Hal ini semua akan meningkatkan
nilai trustworthy baik dari relasi kerja maupun
distributor.
Dengan strategi yang seperti inilah yang membuat PT.
Otsuka Indonesia kini tidak hanya berkembang di Indonesia.
Namun mereka juga menyebarkan sayapnya dengan produk
ekspor ke berbagai negara seperti Taiwan, Hong Kong,
Singapura, Sri Lanka, Malaysia, Myanmar, Vietnam, Papua
Nugini, Fiji, Tonga, Samoa, Oman, Timor Leste, dan
Australia.
Bahkan sebagai bentuk sejati konsistensi dalam
teknologi dan perkembangan kualitas sumber daya manusia,
PT. Otsuka Indonesia selalu update dengan standar ISO,
antara lain ISO 9001:2008 (Sistem Management Mutu), ISO
22000:2005 (Sistem Keamanan Pangan) dan ISO 14001-2004
(Sistem Manajemen Lingkungan).
Page 2
Proses Produksi Pocari Sweat
Pocari Sweat adalah minuman isotonik sebagai pengganti
cairan tubuh yang hilang setiap harinya. Komposisi minuman
ini mirip dengan cairan tubuh dengan kandungan elektrolit
yang seimbang, sehingga dapat diserap lebih cepat dan
lebih baik dibandingkan air minum biasa, sehingga dapat
mencegah terjadinya dehidrasi berat. Selain itu, dengan
kelebihan tersebut, minuman ini dapat mengembalikan cairan
tubuh secara menyeluruh sehingga membuat tubuh terasa
lebih segar dan sehat.
Pembuatan Larutan Pocari Sweat, air yang digunakan
berasal dari mata air pilihan. Lalu, air mengalami proses
demineralisasi. Selanjutnya, air dicampur dengan bahan –
bahan baku yang telah lusus uji pemeriksaan. Kemudian,
larutan dipasteurisasi pada waktu dan suhu tertentu.
Pembuatan Botol dengan menggunakan bahan dasar botol
ukuran 9 cm. kemudian, ditiup menggunakan biomorbine hingga
terbentuklah botol dengan ukuran 500 ml. Lalu, botol
disalurkan ke tempat pencucian, botol di rainshing dengan
air panas. Pengisian dan Penutupan Setelah sebelumnya
botol diisi dengan larutan Pocari Sweat. Kemudian botol
ditutup dengan sistem 3 putaran yang unik. Itu digunakan
agar kandungan Pocari Sweat selalu dalam keadaan higienis
dan bebas bakteri. Pasteurisasi Setelah itu, botol – botol
disalurkan kedalam Hole Packaging Pasteurisasi.
Page 2
Dengan pengaturan suhu yang ditentukan selama
beberapa detik. Sehingga terhindar dari berbagai macam
bakteri dan jugu sebagai penambah ketahanan produk.
Karena, produk ini tiddak menggunakan bahan pengawet.
Selanjutnya, didinginkan. Pelabelan Setelah didinginkan.
Lalu, disalurkan ke Shrink Tank untuk proses pressing label.
Kemudian pencantuman kode best before dengan menggunakan
sistem inject. Jika pada proses sebelumnya didominasi
kinerja robotic. Namun, pada proses ini membutuhkan 1 orang
atau lebih untuk mengontrol kemasan apakah sudah lulus
standar atau belum. Pada proses ini juga membutuhkan
kamera khusus. Apabila terdapat yang tak lulus standar
akan dipisahkan. Pengemasan Botol – botol yang lulus
standar selanjutnya bergerak menuju autocaser guna proses
pengepakan dan selanjutnya disimpan dalam gudang.
Pasca Proses Produksi
Pengecekan kualitas setelah proses produksi dilakukan
ditempat terpisah. Kemudiah setelah dicek lebih lanjut,
barulah kemasan Pocari Sweat siap didistribusikan melalui
Pocari Sweat mengelola jalur pemasaran yang cukup luas
seperti pasar tradisional, pasar modern
(supermarket,hypermarket,dan mini market), grosir, horeka,
pusat olahraga, koperasi, kantin, dan lain-lain.
PT. Otsuka Indonesia juga menerapkan beberapa strategi
lain seperti:
1. E-Business channel priorities
Page 2
Pada strategi ini, PT. Otsuka Indonesia memberikan
informasi tentang produk-produknya yang beredar di pasaran
dan informasi tentang perusahaan secara online.
2. Organizational Restructuring and Capabilities
Dengan strategi ini PT. Otsuka Indonesia menjalin
kerjasama yang baik dengan pihak distributor dalam
memasarkan produknya.
3. Business, Service and Revenue Model
Pada strategi ini PT. Otsuka Indonesia melakukan
sistem jemput bola dengan sering mendatangi beragam acara
yang tengah berlangsung dan mengadakan program-program
yang audiensnya sesuai dengan target market.
4. Marketplace Restructuring
Strategi ini mengubah struktur target market agar
selalu terstruktur dengan baik dan berjalan lancar.
5. Positioning and Differentiation Strategies
PT. Otsuka Indonesia sangat mementingkan kualitas
produk mereka, karena menyangkut kesehatan untuk
masyarakat.
Page 2
2.3.2 PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI PT. INDOFOOD
SUKSES MAKMUR
1. Analisis Dimensi Kualitas terhadap Indomie
Karena Indomie adalah perusahaan manufacture maka
dimensi kualitasnya adalah untuk produk barang, yaitu :
a. Performance
Yang menjadi andalan indomie dimana rasanya sudah
melekat di lidah pelanggan dan sejauh ini walaupun banyak
pesaing namun rasa dari bumbu indomie belum ada yang
menyamai.
b. Features
Dari produk indomie beraneka warna di tiap jenis
rasanya sehingga menjadi salah satu daya tarik utama serta
Page 2
kemasan yang selalu ada gambar mie yang dihidangkan secara
komplit menambah fungsi dasar indomie.
c. Reability
Tampak dari produk indomie sendiri yang selalu ada
disetiap rumah dan selalu jadi bekal wajib untuk
bepergian, cocok dikonsumsi disaat apa saja dan dimana
saja. Indomie juga sebagai salah satu alternatif untuk di
berikan atau membantu orang lain yang kesusahan.
d. Conformance
Didapat dari kesesuaian produk dengan
karateristik desain produk, dalam hal ini ketika indomie
memasang hidangan mi yang tampak lezat dengan bentuk mi
yang keriting dan standart kualitas yang baik, isi dari
indomie atau produk ini pun sudah semestinya demikian
sehingga saat dihidangkan sama dengan desain produknya.
e. Durability
Indomie di lihat dari masa produknya dari awal
produksi hingga waktu dimana produk tidak bisa lagi
digunakan (expired) untuk indomie sendiri berjangka waktu 8
bulan hingga satu tahun dari tanggal pembuatan.
f. Service ability
Indomie dilihat dari penjualannya terhitung sangat
cepat karena sehari saja berapa ribu orang yang
mengkonsumsi indomie jika satu orang memakan satu indomie,
selain itu indomie juga mudah ditemukan atau didapat dari
Page 2
mulai mall - mall besar hingga pasar tradisional, warung-
warung kecil, gerobak kaki lima di pinggir jalan semua
menyediakan indomie untuk dijual, untuk semua keluhan jika
membutuhan perbaikan barang ada layanan konsumen (consumer
service) yang tertera dalam kemasan.
g. Fit and finish
Untuk produk indomie terlihat dari respon
positif pelanggan, bahkan hampir semua orang menyukai
indomie dari masa ke masa berarti produk indomie memang
berkualitas dan bahkan banyak orang menyebut mie instant
merek apapun dengan sebutan indomie.
2. Analisis Merancang Mutu Untuk Indomie
Sebagai makanan populer dimakan sehari-hari, mie
instan Indomie memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap,
yaitu energi, protein,vitamin A, C, B1, B6, B12, Niasin,
Asam Folat, Pantotenat, Mineral Besi dan Natrium.Untuk mi
instan Indomie terbuat dari terigu Bogasari yang bermutu
tinggi. Dengan begitu memiliki kandungan protein (gluten)
paling tinggikarena terigu tersebut sudah difortifikasi
dengan zat besi (Fe), Zinc (Zn),Vit B1, B2, dan Asam
Folat. Dalam mie instan Indomie, protein yang dominan
adalah protein gandum yang kaya asam amino glutamate dan
glutamin. Sedangkan kandungan lysin sangat sedikit. Untuk
memperkaya mutu protein, Indomie bisa dicampur
dengan protein hewani seperti telur, daging, ayam, keju,
dan lain-lainnya. Kita juga bisa menambahkan sayuran
seperti sawi hijau, kangkung, wortel,dan lain-lainnya.
Page 2
Adapun Indomie blok mie dan bumbu bersifat kering. Artinya
jumlah air yang tersedia rendah sehingga mikroba sulit
tumbuh. Pembuatan Indomie blok mi ini dilakukan secara
higienis dan tidak menggunakan bahan pengawet apa pun.
Saat memasak Indomie, kita juga tidak perlu membuang air
rebusan pertama Indomie karena mengandung pati dan minyak,
yang membuat Indomie terasa lezat. Mi instan mengandung
minyak karena proses pembuatannya digoreng dalam suhu
tertentu. Dengan demikian, isu mie instan mengandung lilin
tidak benar. Selain memperhatikan kandungan gizi, Indomie
juga memperhatikan tingkat keamanan konsumsi. Indomie
telah dinilai aman dan memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan bagi keamanan pangan.
3.Analisis Biaya Mutu Terhadap Indomie
Proses pembuatan mi instan memerlukan biaya
pengendalian kualitas atau biaya pengendalian mutu, antara
lain:
1. Biaya pencegahan
Perencanaan mutu : syarat tempat bersih, bahan-bahan
yang digunakan semua dalam kondisi baik dan
berkualitas, fasilitas memadai, selalu ada inovasi
dalam produk.
Evaluasi rancangan produk baru : indomie selalu
memunculkan varian rasa terbaru, yang paling baru
adalah rasa vegetarian untuk pelanggan yang suka
vegetarian atau memang diharuskan vegetarian. Rasanya
Page 2
unik karena kombinasi rasa sayuran di dalam mi namun
tetap mengenyangkan dan enak.
Perencanaan proses : proses produksi indomie memang
baik karenadi dukung alat-alat yang jauh lebih modern
dan canggih.
2. Biaya penilaian
Pemeriksaan bahan masuk : semua bahan baku untuk
indomie di periksa dengan ketat, seperti ijin masuk
bahan baku dengan serangkaian proses dan aturan yang
berlaku.
Pemeriksaan proses : proses pembuatan mi harus terus
diawasi karena dari mulai suhu ruangan, kebersihan
tepung sebagai bahan utama dan takaran untuk setiap
adonan mie dan bumbu harus benar-benar sesuai jika
ingin menghasilkan produk yang baik.
Pemeriksaan barang jadi : karena menggunakan mesin
dalam kemasan maka pemeriksaan dilakukan dengan
kontrol atau pengamatan produk yang ada di mesin untuk
memperkecil cacat produk.
4.Analisis Manajemen Mutu Modern Terhadap Indomie
a. Quality Planning
Dalam perkembangannya, Indomie mencoba menghadirkan
pilihan menu makanan yang merupakan citra rasa masakan
daerah, yang setidaknya akan dapat menciptakan kebanggaan
penduduk di setiap daerah di seluruh Indonesia,sekaligus
menumbuhkan rasa persatuan bangsa. Karena meskipun kita
berbeda suku dan rasa, semuanya adalah bagian dari
Indonesia. Oleh Indofood, hal ini kemudian diwujudkan
Page 2
dalam bentuk program yang bernama Mutiara Lintas Budaya,
sebagai bentuk kepedulian Indofood terhadap keanekaragaman
daerah dan budaya Indonesia yang sangat berharga dan patut
dijaga kelestariannya. Mutiara Lintas Budaya merupakan
wujud rasa terima kasih bagi seluruh masyarakat Indonesia
yang merupakan konsumen setia selama ini. Hal ini
dimaksudkan agar setiap orang dapat menikmati cita rasa
khas kampung halaman, meski mereka berada di tempat lain.
Juga bagi mereka yang berada di daerah dapat menjadi
makanan kebanggaan ataupun dapat dijadikan oleh-oleh khas
untuk dibawa wisatawan lokal maupun manca negara. Indofood
telah berhasil mengaplikasikan sejumlah masakan khas
daerah ke dalam bentuk mi instan dengan brand Indomie, dan
telah tercipta setidaknya 32 rasa khas daerah yang
mewakili jumlah provinsi di Indonesia, antara lain rasa
kuah ayam pedas sebagai khas Kalimantan Barat, rasa soto
Betawi sebagai khas dari Jakarta, dan rasa sup hipare
sebagai khasdari Papua Timur.
b. Quality Control Indofood
Indofood sangat memperhatikan safety first dan kesehatan,
keselamatan kerja untuk karyawannya, demi menghindar hal-
hal yang tidak diinginkan. Proses pengolahan produksi
Indofood dengan berbagai macam produk-produk yang beredar
di pasaran juga di perhatikan. Hasil dari sisa produksi
baik cair dan padat diolah lebih lanjut untuk
menjaga kelestarian lingkungan.Pengendalian limbah sudah
dilakukan dengan memisahkan dan memproses limbah cair dan
Page 2
padat. Limbah cair sendiri didapat dari sisa hasil proses
produksi untuk pembersihan IPA (Instalasi Perairan Air
Limbah) untuk QC (Quality Control). Mesin-mesin produksi
dengan nilai residu 5 tahun sudah harus diganti dengan
yang baru,untuk menjaga rasa, kandungan gizi, dan kualitas
dari makanantersebut. Produk yang gagal produksi akan
segera dibuang dan diolah sebagaimana limbah cair atau
padat. Hal ini dilakukan agar kebersihan dan kesehatan
tetap terjaga. Sementara itu, pembinaan terhadap karyawan
sendiri sudah sering dilakukan dengan adanya serikat
kerja, penambahan fasilitas kerja serta jaminan kesehatan
keluarga yang diberlakukan untuk masyarakat. Kegiatan
Indofood sangat gencar dalam bidang CSR untuk membantu
masyarakat yang kurang mampu.
c. Quality Improvement
Dilakukan peluncuran Indomie rasa baru khas Jawa
Tengah dan Yogyakarta, yakni Indomie Ayam Goreng Kalasan,
Indomie rasa sambal goreng tahu, Indomie rasa Mie Goreng
Jawa, dan Indomie rasa Soto Kudus. Ditambahkan pula, mi
instan produk Indofood tidak mengandung bahan pengawet
karena pada proses produksinya telah dilakukan
penggorengan dengan menggunakan minyak sayur yang bersuhu
tinggi, sehingga menyebabkan produk memiliki kadar air
yang rendah yang kemudian akan membuat produk mampu
bertahan lama tanpa memerlukan bahan pengawet.
5.Analisis TQM Terhadap Indomie
Page 2
Ditinjau dari pengertian TQM, Indomie sudah
mengutamakan mutu dan kualitas dalam menghasilkan
produknya agar para pelanggannya merasa puas. Penerapan
konsep Total Quality Management (TQM) pada Indomie dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Indomie memfokuskan produknya kepada konsumen
atau pelanggannya. Fokus kepada konsumen dimulai dengan
memuaskan konsumen secara internal, misal: indomie selalu
mendengarkan keluhan baik dari dalam yaitu dari para
karyawannya maupun dari luar yaitu pelanggannya. Indomie
tidak melayani pengaduan secara sms atau telepon pengaduan
atas ketidakpuasan konsumen atas pelayanan dari indomie
bisa dilakukan dengan mengadu langsung kepada pihak
Indomie atau melalui surat.
2. Para karyawan Indomie sudah mengikuti beberapa
pelatihan sebelum bekerja di indomie hal ini dilakukan
agar karyawan bias menggunakan mesin produksi dengan baik
dan memuaskan menghasilkan produk sesuai target.
3. Di setiap mesin ada seorang manager yang bertugas
untuk mengawasi jalannya proses produksi. Tingkatan
manajer di Indomie terdiri dari bottom manager sampai top
manager.
4. Indomie selalu mengeluarkan produk - produk baru
untuk memberi kepuasan kepada pelanggannya, yaitu seluruh
varian rasa yang mengangkat kekhasan masakan daerah dari
sabang sampai merauke.
Page 2
5. Perkembangan indomie yang pesat tidak lepas dari
hubungan internal yang erat yang dilakukan indomie dengan
pemilik, karyawan dan pemasok.
6. Analisis QC Terhadap Indomie
Quality control yang meliputi pengawasan selama pengolahan
dan pengawasan selama proses produksi hingga proses akhir
di terapkan indomie sedemikian rupa mulai dari :
Hubungan Eksternal (External Relationship)
1. Pemasok material seharusnya diperlakukan sebagai
mitra bisnis (partners), setiap kali diadakan evaluasi
pemasok mulai dari keadaan umum pemasok hingga pelayanan
dan materialnya indomie berusaha menjalin kerjasama yang
saling menguntungkan dan baik.
2. Filosofi Just - in - Time (JIT) mendorong komitmen
hubungan jangka panjang dan lebih erat dan lebih erat
dengan lebih sedit pemasok. Dalam hal ini indomie sering
mengadakan tour ke tempat-tempat pemasok seperti supplier
tepung, suplier bawang, suplier kemasan (plastik) dan sub
supliers lainnya. Begitu juga indomie yang membuka
perusahaannya untuk di datangi para pemasoknya.
3. Melakukan kontak langsung di antara orang - orang
pabrik (Shop people) dan pemasok untuk mencegah masalah -
masalah lebih lanjut, Indomie memberikan staff layanan
dalam perusahaan untuk menerima dan menanggapi apa yang
akan di sampaikan para pemasok lewat sarana telepon dan
online.
Page 2
4. Outsite Services dapat diperlakukan seperti work centers
di dalam pabrik, di mana hal-hal dapat dilakukan di
perusahaan sehingga memudahkan akses dan proses produksi
baik dari pengadaaan bahan baku tepung dan lainnya hingga
pendistribusian.
Hubungan Internal (Intracompany Relationship)
1.Pengawasan : selama pengolahan Indomie sudah
menggunakan mesin yang khusus dengan menggunakan tepung
yang khusus pula, dimana jika penggilingan dilakukan perlu
kontrol agar mie kenyal dan dapat memanjang dan keriting
sesuai standar.
2. Pengawasan atas barang hasil yang telah
diselesaikan : Pengawasan atas hasil dari produk - produk
indomie sudah diproses dan diolah dengan proses yang benar
dan aman untuk dikonsumsi, sehingga untuk setiap
kemungkinan produk cacat kecil.
3. Perencanaan material : Indomie memiliki kualitas
rasa yang sangat sesuai dengan lidah orang Indonesia dan
produk yang selalu memberikan inovasi pada rasa serta
bahan pelengkap di dalamnya.
4. Rekayasa Desain : Semua produk yang dihasilkan
indomie Pemberian desain label pada indomie yang bertujuan
membuat produk lebih menarik. Logo yang digunakan pada
label ini adalah logo indomie yangsangat kental dengan
gaya standar Indofood. Selain untuk membuat produk lebih
menarik, label juga menberikan informasi produk yang
Page 2
dijual, dan memberikan informasi kepada konsumen mengenai
produsen, selain itu gambar hidangan mi yang membuat mata
ingin makan atau bahkan lapar sehingga diharapkan dapat
meningkatkan daya tarik konsumen akan indomie dan juga
meningkatkan pendapatan yang diperoleh indomie oleh
Indofood.
Hubungan Antar-Pabrik (Interplant Relationship)
1. Perencanaan dan penjadwalan terpusat oleh seluruh
CPB baik di Indonesia maupun yang di luar negeri.
2. Setiap CPB Indomie menjalin mitra kerjasama agar
dapat saling melengkapi jika ada kekurangan persediaan
bahkan dalam hal tranportasinya di tiap divisi mie, kecap
dan bumbu serta kemasan.
Sistem Distribusi Inventory
Untuk mencapai tingkat pelayanan pelanggan yang
diinginkan indomie melakukan sistem distribusi inventory,
yang berhubungan dengan pelayanan pelanggan misalnya waktu
tunggu penyerahan produk saat pemesanan tepat waktu karena
hanya dibutuhkan sehari untuk supply pengiriman. Leadtime
juga telah disepakati bersama biasanya paling lambat
seminggu dari waktu pemesanan.
7. Analisis ISO Terhadap Indomie
Produk Indofood diproduksi dengan bahan baku yang
telah memenuhi persyaratan halal dan semuanya telah
diproses secara halal. Adapun sertifikasi halal diperoleh
Page 2
dari Majelis Ulama Indonesia, Departemen Agama, dan
Departemen Kesehatan. Dengan sistem standar
operational prosedur yang telah terstandarisasi dengan
sertifikasi ISO 9002 dalam proses produksi mulai dari
incoming quality control, process quality control, sampai out going quality
control, akan menghasilkan produk sesuai dengan persyaratan
SNI (Standard Nasional Indonesia) mieinstan. Perusahaan
indomie mempekerjakan tim kontrol yang sangat
kompetitif kualitas yang bertindak sebagai pengontrol
kualitas produk di lokasi pabrik saat proses produksi.
Minyak yang bersumber diuji untuk memenuhi persyaratan
kualitas yang ketat sebelum digunakan untuk produksi.
Indomie merupakan produk yang telah melalui
proses produksi yang sangat higienis dengan standar
Internasional dan didukung dengan teknologi berkualitas
tinggi. Selain telah bersertifikasi Halal dari Majelis
Ulama Indonesia, pabriknya sendiri telah disertifikasi ISO
9001:2001 dan HACCP (High Analysis Critical Control Point) dari SGS.
Sertifikasi ini membuktikan bahwa Indomie telah memenuhi
persyaratan sebagai bahan pangan dengan
standar Internasional.
Page 2
2.3.3. REVIEW
Sistem manajemen mutu merupakan suatu sistem manajemen
organisasi yang mengacu pada standardisasi internasional
yang difokuskan pada proses kegiatan (ISO 9001).
Standardisasi dalam sistem manajemen mutu dapat
diintegralkan ke dalam sistem manajemen organisasi,
sehingga penerapannya lebih fleksibel. PT Amerta Indah
Otsuka berkomitmen untuk memberikan yang terbaik pada
konsumen dan masyarakat sesuai dengan misinya untuk
menjadi perusahaan yang brilian, dengan memberikan
kontribusi yang signifikan dan terpercaya bagi konsumen
serta masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan dalam
kegiatan operasional yang menjunjung tinggi kualitas dan
Page 2
standarisasi baik lokal maupun internasional yang telah
diakui dunia.
Komitmen dan kerja keras PT Amerta Indah Otsuka telah
diakui berbagai pihak melalui berbagai sertifikat berikut :
ICSA-2012 Certificate, Top Brand 2012 Certificate, Best Brand 2012 Certificate,
ISO 9001:2008 Certificate, ISO 22000:2005, Sertifikat Halal Pocari Sweat, ISCA
2011, Best Brand 2011, Word of Mouth Award 2011, Penghargaan Kecelakaan
Nihil, Zero Accident Award (East Java), Sertifikat SNI 01-4852-1998/HACCP,
OHSAS 18001:2007, Sertifikat BPOM, dan Sertifikat ISO 14001:2004.
Dari banyaknya penghargaan yang diperoleh ini telah
menunjukkan bahwa PT Amerta Indah Otsuka telah berhasil
menerapkan sistem manajemen mutu yang baik di dalam
perusahaan. Sedangkan PT Indofood juga telah melakukan
sistem manajemen mutu modern terhadap pabriknya, di
antaranya Quality Planning, Quality Control, dan Quality Improvement.
PT Indofood juga menerima beberapa penghargaan,
diantaranya Good Corporate Governance Award 2012, The Most Trusted
Company Based on Analyst’s Assessment Survey, Sertifikasi Halal
Produk. PT Indofood juga telah memiliki sistem standar
operational prosedur yang terstandarisasi dengan
sertifikasi ISO 9002 dalam proses produksi mulai dari
incoming quality control, process quality control, sampai out going quality
control, akan menghasilkan produk sesuai dengan persyaratan
SNI (Standard Nasional Indonesia). Selain itu pabriknya
sendiri telah disertifikasi ISO 9001:2001 dan HACCP (High
Analysis CriticalControl Point) dari SGS. Sertifikasi ini
Page 2
membuktikan bahwa Indomie telah memenuhi persyaratan
sebagai bahan pangan dengan standar Internasional.
Walaupun belum bersertifikasi ISO 14000 namun indomie
tetap menjaga mutunya berdasarkan ISO 14000 karena masih
dalam proses pengajuan sertifikasi. Jadi, kelompok kami
menilai bahwa pelaksanaan sistem manajemen mutu baik di PT
Amerta Indah Otsuka maupun di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk sudah disesuaikan dengan standart dari masing-
masing perusahaan, sehingga hasil yang diperoleh juga
berbeda tergantung target yang telah ditetapkan dan opsi
yang akan dicapai dari masing-masing perusahaan. Sistem
manajemen mutu tidak lagi disajikan sebagai serangkaian
prosedur, inspeksi, hukum dan peraturan. Orientasi ini
berkaitan dengan penentuan kebutuhan dan harapan orang-
orang yang akan kita layani, penentuan sasaran untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini, penyusunan suatu sistem
proses untuk mencapai sasaran-sasaran ini, menilai kinerja
dan meningkatkan kemampuan secara terus-menerus untuk
memenuhi kebutuhan semua pihak terkait.