Post on 24-Feb-2023
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI INFORMASIAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)/ ArcGIS
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Besar Rekayasa Geologi
Disusun Oleh :
Nama : Yohanes Fernando SihalohoNIM : 14.B1.0057
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG2014
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Arcgis
Menggambar Kontur Arcmap10
Yohanes Fernando Sihaloho
NIM 14.B1.0057
Laporan ini ditulis dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah
Rekayasa Geologi Semester Satu (1) Progaram Studi Teknik
Sipil
Semarang,..............
Mengetahui
Dosen Rekayasa Geologi
Asisten Dosen
Ir. D . Budi Setyadi,MT
Kurnia Steven Wijaya
1. Pendahuluan.Dahulu,peta gambar kontur yang banyak dikenal orang
berupa kertas (output) saja. Namun, seiring denganberkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak orangtelah mengenal peta digital melalui internet, GPS, dansebagainya.
Peta gambar sangat berperan penting di dalam kehidupanmanusia sehari-hari, khusunya dalam bidang kartografi,geografi, dan perencanaan wilayah pembangunan. Sebagaimahasiswa perencanaan diharapkan mampu memanfaatkan petakontur melalui media software, salah satunya adalahaplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG), ArcGIS.Aplikasi tersebut mampu membantu pekerjaan perencanaanbangunan sipil dalam bidang manajemen tata guna lahan,investarisasi SDA, mitigasi bencana,perencanaankonstuksi,pemilihan pondasi dan sebagainya.
2. Tujuan.Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk
memaparkan beberapa langkah untuk mengoperasikan aplikasiSistem Informasi Geografis (SIG) ArcGIS, yaitu sebagaiberikut:
1. Langkah dalam mendigit peta kontur sesaui koordinatyang tersedia.
2. Membuat peta kontur dengan tampilan layout.
3. Kajian Teori dan Pembahasan.Geography Information System (ArcGIS)/ Sistem Informasi
Geografis adalah suatu sistem berbasis komputer yangmemiliki kemampuan untuk menangani data bereferebsigeografis, yang meliputi pemasukan, pengelolaan, ataumanjemen data (penyimpanan dan pengaktifan kembali),manipulasi, dan analisis serta keluaran data (Aronoff,1989). Di dalam ArcGIS ada dua data utama, yakni datagrafis yaitu data berupa gambar peta dan data atributyang merupakan isi keterangan dari gambar peta itusendiri.
Berikut adalah keunggulan dari SIG: Menangani data keruangan yang merupakan informasi
geografis Memanipulasi informasi geografis dan mengakitkan
dengan atribut dan memadukannya dengan data laindengan kecepatan tinggi.
SiG berbasis komputer akan lebih efisien dalam waktupemrosesan dan tenaga yang terlibat
Jumlah data yang banyak, pemrosesan, dan pengolahandata dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Komponen SIG ada 5 (lima) yaitu hardware, software, data,metode, dan orang (pelaku/ penganalisis) itu sendiri.ArcGIS selalu menggunakan peta, lalu bagaimana caramendapatkan peta tersebut? Sumber data peta bisadiperoleh dari paper map, GPS, atau citra satelit.
Selain ArcGIS, Anda juga akan memerlukan perananArcCatalog. ArcCatalog adalah salah satau program dariArcGIS yang biasa digunakan antara lain untukmenelusuri/mencari data (browsing), mengorganisasi(organizing), membagikan (distributing), dan mendokumentasikan(documenting) suatu struktur data dalam ArcGIS. ArcCatalogmenyediakan beberapa fungsi menampilan, membuat, dan
mengatur data geografis serta membuat geodatabase untukmenyimapan data spasial dan tabular. Merupakan fasilitasuntuk mengatur data dalam jumlah besar yang disimpantersebar dalam folder data ArcGIS sehingga sangatmemudahkan dalam mencari data dengan cepat meskipuntersimpan di dalam file personal geodatabase dan ArcSDEgeodatabase dalam jaringan RDBMS. Selain itu, denganArcCatalog Anda dapat membuat atau meng-import feature classdan table serta mampu membuat, menampilkan, dan merevisimetadata, mendokumentasikan dataset dan juga project yangAnda buat.
4. Pembahasan:
Sistem koordinat :
Sistem koordinat adalah sekumpulan datum yangmenentukan bagaimana koordinat-koordinat yangbersangkutan mempresentasikan titik-titik.
Penentuan Titik Koordinat
Pengertian Koordinat adalah transformasi argument yang
dilakukan diantara kedua sistem koordinat yang berlaku di
atas yaitu diantara sistem koordinat siku-siku dan sistem
koordinat polar atau sebaliknya dan pemilihan titik
fundamental bagi suatu pekerjaan pemetaan dapat dilakukan
sesuai dengan pendefinisian yang dipilih sebelumnya
misalnya:
a. Sistem koordinat lokal artinya titik fundamental
bagi daerah pemetaan yang bersangkutan dipilih sembarang
disekitarnya.
b. Sistem koordinat regional, misalnya suatu
pengukuran dengan koordinat awalnya dinyatakan dalam
sistem koordinat yang ada (misalnya sistem koordinat
DKI).
c. Sistem koordinat nasional artinya: titik
fundamental bagi daerah pemetaan yang bersangkutan di
ikatkan kepada sistem koordinat nasional.
d. Sistem koordinat dunia.
Cara Mendapatakan Titik Koordinat Dilapangan
Untuk mendapatkan koordinat titik, dibutuhkan
beberapa hal seperti berikut : Misalnya harus
ditentukan letak titik P dari titik A yang telah
diketahui koordinatnya, maka yang perlu ditentukan
terlebih dahulu adalah arah dari titik A ke titik P.
Untuk menentukan dimana leteknya titik P pada arah itu ,
diperlukan jarak antara titik A ke titik P untuk
diketahui, dimisalkan jarak sama dengan d.
Maka diarah AP dibuat jarak sebesar d sehingga letak
titik P dan titik A dapat diketahui.
Jadi untuk menentukan letak titik dari titik lainnya,
diperlukan unsur-unsur :
a. Arah / sudut jurusan / azimuth
b. Jarak.
a. Arah / sudut jurusan / Azimuth suatu arah
ditentukan dengan sudut yang:
1. Dimulai dari arah utara.
2. Diputar searah dengan jarum jam.
3. Diakhiri pada arah yang bersangkutan.
Dengan demikian unsur-unsur yang diperlukan menjadi :
Sudut jurusan (alpa) dan Jarak d. Cara menghitung
azimut, diumpamakan titik poligon A dan B koordinatnya
sudah diketahui maka Azimut A-B dapat diketahui dengan
cara
Azimut A – B = tg AB = XA−XBYA−YB
Membuat peta situasi
Cara koordinat polar dibuat berdasar sesuai prosedur.
Tetapi bila suatu arah pengukuran bentuknya tidak teratur,
pengukuran tidak perlu dengan pemecahan beberapa bujur
sangkar, dapat diatasi dengan membuat beberapa segitiga
dengan pesawat theodolit yang mempunyai pembacaan
lingkaran horizontal.
Tetapi bila suatu arah pengukuran bentuknya tidak teratur,
pengukuran tidak perlu dengan pemecahan beberapa bujur
sangkar, dapat diatasi dengan membuat beberapa segitiga
dengan pesawat penyipat datar yang mempunyai pembacaan
lingkaran horizontal.
3. Menghitung kerangka horizontal dan kerangka vertical
dari data lapangan menggunakan kakulator.
Langkah perhitungan polar :
1. Hitung azimut, berdasarkan sudut yang sudah dikoreksi.
2. Hitung S.sin alpa dan S.cos alpa.
3. Hitunglah koordinat titik poligon.
4. Koordinat
Koordinad Awal + j Sin = koordinat X titik berikutnya.
Koordinad Awal + j Cos = koordinat Y titik berikutnya.
5. Langkah-langkah
5.1. Menyiapkan Data XYZ. Buka Program text editor atau Notepad dan buka file
yang berextention ’’txt’’ yang terdapat pada folder
Tugas Rekayasa Geologi (tugas Geomaxx) .
Note : Apabila Program Arcmap 10 pada komputer atau
laptop tidak dapat membaca file yang berextextion
’’txt’’ dapat menggunakan Microsoft Excel.
Edit titik koordinat XYZ, pada Notepad atau
Microsoft Excel dengan koordinat yang telah didapat
dari pembacaan di lapangan.
Tuliskan judul titik koordinat pada baris pertama
(Misal : XYZ),lalu pada baris selanjutnya input data
XYZ.
Note : Masing – masing kolom data harus diisi seusai
koordinatnya (Misal : Bila data pembacaan yang
didapat adalah data X,maka data tersebut harus
diinput pada kolom data ’’X’’.Begitupun dengan data
’’YZ’’, harus pada posisi kolom masing – masing
data.
5.2.Mengatur Koordinat pada program Arcmap10 danMemasukan Data XYZ.
Buka Arcmap 10. Atur sistem Koordinat (klik kanan pada layers –
pilih properties – lalu klik tab coordsystem –pilih a coord system : predefined – ProjectedCoord System – UTM – WGS 1984 – Southern Hem –Zone 49S) - ok.
Lalu klik kanan kembali pada layers pilih ’’AddData’’ pilih type data ’’txt’’ yang telah dibuat(Bila data menggunakan program text editor atau Notepad,jika menggunakan text editor pilih type data ’’xls’’).
Pada jendela ’’Table of Content’’ disebelah kiri monitor akan muncul layer dengan simbol baru.
Kemudian klik kanan pada layer pilih ’’Display XY data’’.
Apabila muncul kotak dialog ’’Table Does Not have Object – id Field’’ - Klik Ok saja - padakotak dialog.
Data akan muncul di jendela View ArcMap yang berupa ’’titik point’’, dan dijendela ’’ Table of content’’ sebalah kiri monitor, akanmuncul layer baru dengan Nama ’’data rekayasageologi/geomaxx.txt Event’’ .
5.3 Export Data ke Shp File
Klik kanan layer ’’txt event’’ ,pilih ’’Data’’ – Export Data
Muncul jendela ’’ Export data’’,pilih Export : all features ; Output features class.
Pilih nama file dan folder untuk shop yang baru. Klik Ok. Muncul kotak dialog ’’ Do you want to add?’’. Klik Yes,untuk menampilkan layer baru.
5.4 Membuat Kontur Pada Arcmap10.
Klik Arc Tool Box, pilih ’’3D Analist Tools’’ – ’’Raster Interpolation’’ – ’’IDW’’ (dapat menggunakan beberapa cara,bisa menggunakan IDW atau Spilen)
Muncul Kotak dialog ’’IDW’’,lalu isilah kotak dialog ’’input point features’’ dengan point sebelumnya.
Isilah kotak dialog ’’Z Value Field’’ dengan abjad Z. Kemudian isilah kotak dialog ’’Output Raster’’ dengan
lokasi file hasil konversi dan untuk bagian yang lain biarkan saja untuk sementara.
Lalu klik Ok untuk memulai proses ,setelah selesai akan muncul data raster hasil proses ’’ IDW’’.
Klik tombol ’’Arc Tool Box’’.pilih ’’3D Analist Tolls’’ – ’’Raster Surface’’ – ’’countur’’.
Muncul jendela countur ,pilih input raster dan masukan dta hasil proses ’’IDW’’ sebelumnya.
Isilah ’’Output Polyline Features’’ dengan lokasi file kontur yang disimpan.
Maka akan muncul hasil kontur dari koordinat data yang telah dibuat.
5.5 Membuat Label.
’’txt event’’ – klik kanan - properties Menu display - diberi - tanda checklist di kiri atas. Kemudian kemudian lakukan hal yang sama pada kontur.
Klik kanan pada toolbar - aktifkan toolbar (3D Analyst).
Klik icon ’’Interpolateline’’ klik disatu titik buat garis potongan.
Klik icon ’’profile graph’’,tarik agar detail. Klik 2 kali pada judul grafik – ganti nama garis
potongan,Potongan A-A’. Ganti footer,misalnya Yohanes Fernando Sihaloho
(14.B1.0057) Butlah garis Potongan sebanyak tiga buah garis
potong bebas.
A’
A
B
B’
C’
C
6. Kesimpulan dan SaranKesimpulan :Potongan A– A’ elevasi tertinggi terdapat pada 103 danelevasi terendah pada 95,apabila dipotong untuk diratakanmaka akan ada pada elevasi 99.
Potongan B – B’ elevasi tertinggi terdapat pada 107 danelevasi terendah pada 97,apabila dipotong untuk diratakanmaka akan ada pada elevasi 101,5.
Potongan C – C’ elevasi tertinggi terdapat pada 109 danelevasi terendah pada 99,apabila dipotong untuk diratakanmaka akan ada pada elevasi 104.
Saran :Pada jenis kontur seperti ini belum diketahui bangunanapa yang cocok atau sesuai,sehingga perlu dilakukanpeneletian lebih lanjut agar kita dapat mentukan jenispondasi yang tepat dan sesuai dengan daya dukung tanah.
Daftar Pustaka
http://www.ilmusipil.com/sipil/ilmu-ukur-tanahhttp://.spmabanjarbaru.sch.id/files/Alat%20Penyipat%20Datar.pdfhttp://www.academia.edu/8339335/MODUL_KULIAH_ILMU_UKUR_TANAH_JURUSAN_TEKNIK_SIPIL_POLIBAN_Pemetaan_Sitasi_Detail