Post on 21-Oct-2015
description
3c. Jelaskan penatalaksanaan pionikia pada orang dewasa?
Jawab : Kompres dengan larutan antiseptic dan berikan antibiotik oral. Jika abses sublingual dapat
dilakukan ekstraksi.
3d. Jelaskan gambaran klinis penyakit pitted keratolysis, dan bagaimana penatalaksanaannya?
Jawab : erosi superfisial pada st korneum dengam gambaran seperti kawah-kawah kecil yang menyatu.
Erosi ini biasa berukuran lebih kecil dari 0,5mm.
Penatalaksanaannya menjaga agar kaki tetap kering. Dapat diberikan aluminium chloride 20%, benzoyl
peroxide, dapat juga diberikan adjuvan berupa clindamycin dan erythromycin.
3.e Bagaimana penatalaksanaan penyakit erisipelas?
Jawab :istirahatkan, tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan (elevasi), tingginya sedikit lebih
tinggi dari letak kor. Pengobatan sistemik diberikan antibiotic sefalosporin. Topical dikompres terbuka
dengan larutan antiseptic. Jika terdapat edema dapat diberikan diuretika.
4a. Bagaimana penatalaksanaan penyakit psoriasis gutata pada anak jika kasus tersebut baru pertama
kali?
Jawab : Pemberian pelembab untuk menormalisasi hiperproliferasi, asam salisilat (6% ointment, 3%
shampoo) sebagai keratolitik, dan coal tar sebagai antiproloferasi.
4b. Bagaimana penampilan klinis (dari anamnesa sampai lesi kulit) penyakit pitiriasis rosea?
Jawab : Penderita biasanya mengeluh gatal ringan. Penyakit dimulai dengan lesi pertama (Herald patch),
umumnya di badan, solitar, berbentuk oval dan anular, diameternya kira-kira 3 cm. Ruam terdiri atas
eritema dan skuama halus di pinggir. Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama, gambaran
yang khas, sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil, susunannya sejajar dengan kosta, hingga
menyerupai pohon cemara terbalik. Lesi tersebut timbul serentak atau dalam beberapa hari.
Predileksinya pada badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas.
4c. Jelaskan penatalaksanaan dermatitis seboroik di scalp pada orang dewasa?
Jawab : Dengan pemberian shampoo yang mengandung selenium sulfide(1-2,5%), imidazole
(ketoconazole 2%), zinc pyrithione, benzoyl peroxide¸salicyclic acid, coal. Krusta atau skuama dapat
dihilangkan dengan penggunaan glukokortikoid atau asam salisilat dalam sedian dasar larut air
sepanjang malam. Jika terapi topiikal gagal dapat diberikan glukokortikoid sistemik contoh
prednisolone 0,5mg/kgbb/hari selama 1 minggu. Bila konkominan dengan bakteri dapat diberikan
golongan makrolid atau sulfanamid.
4d. Jelasakan penatalaksanaan neurodermatitis sirkumskripta?
Jawab : Pengobatan ditujukan untuk menghentikan siklus gatal-garu. Tindakan lini pertama untuk
mengkontrol gatal dengan pemberian steroid topikal yang poten dan antipruritus nonsteroid seperti
preparat mentol dan fenol. Emolien merupakan adjuvant yang penting. Pemberian steroid intralesi
seperti triamcinolone acetonide sangat bermanfaat dan diberikan dalam konsentrasi yang bervariasi
tergantung pada ketebalan plak atau nodul. Antihistamin yang sedative seperti hydroxyzine atau
antidepresan trisiklik seperti doxepin dapat diberikan untuk menghilangkan gatal di malam hari. SSRI
direkomendasikan untuk mengurangi gatal pada siang hari. Perlu ditekankan pada pasien untuk tidak
menggaruk bila gatal mungkin dapat ditepuk2. Kuku pasien sebaiknya tetap pendek.
4e. Apakah penyebab dermatitis eksfoliata?
Jawab : Dermatitis eksfoliatifa dapat disebabkan oleh penyakit kulit lain(52%). Paling banyak disebabkan
oleh psoriasis, dermatitis spongiotik, dan reaksi hipersensitivitas obat. Sekitar 20% penyebabnya
idiopatik. Penyakit sitemik seperti dermatomiositis, subakut lupus kutan, atau penyakit graft vs host akut
juga dapat menyebabkan dermatitis eksfoliata. Selain itu penyakit infeksi bakteri(tuberculosis, sifilis
kongenital,, virus(Hep C,HIV), jamur(dermatofitosis, candida), parasit(scabies norwegia,toxoplamosis),
kehamilan, dan kelainan kongetial dapat menjadi etiologi dari penyakit ini.
5a. Bagaimana penatalaksanaan tinea kapitis grey patch pada anak berusia 9 tahun?
Jawab : Griseofulvin microsize dengan dosis 20-25 mg/kg/hari atau Griseofulvin ultramicrosize
dengan dosis 15mg/kg/hari selama 8 minggu. Dapat diberikan shampoo yang mengandung selenium
sulfide( 1-2,5%), zinc pyrithione (1-2%), povidone iodine (2,5%), dan ketoconazole (2%).
5b. Jelaskan perbedaan secara klinis dermatitis kontak iritan kronik sabun dengan tinea manus
hiperkeratotik tangan?
Jawab : Pada dermatitis kontak iritan kronik terjadi pada kedua tangan yang digunakan untuk mencuci
sementara pada tinea manus biasanya terjadi pada satu tangan dan disertai tinea pada pedis biasa
disebut dengan istilah “two feet one hand syndrome”.
5c. Berapa lama pemberian antijamur fungisitik dan fungistatik pada kasus tinea korporis pada orang
dewasa?
Jawab :
Obat topical seperti golongan allylamines, imidazoles, tolnaftate, butenafine, ciclopirox diberikan 2x
sehari selama 2-4 minggu.
Obat sistemik fluconazole 150mg sekali seminggu selama 4-6 minggu.
Itraconazole, 100mg sehari selama 15 hari.
Terbinafine 250mg sehari selama 2 minggu.
Griseofulvin 500mg sehari selama 2-6 minggu.
5d. Berikan contoh antijamur fungisitik dan fungistatik?
Jawab : Fungisitik : Griseofulvin, Golongan Azole
Fungisitik : Terbinafin
5e. Jelaskan gambaran lesi dan terapi medikamentosanya kasus kandidosis intertriginosa di inguinal?
Jawab : Gambaran lesi kandidosis intertriginosa berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan
eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustule-pustul kecil atau bula
yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif, dengan pinggir yang kasar, dan berkembang seperti
lesi primer.
Terapi medikamentosa dapat diberikan krim nystatin dan krim imidazole (mikonazol 2%, klotimazol 1%).