Trauma Abdomen

Post on 20-Jun-2015

1.715 views 23 download

Transcript of Trauma Abdomen

Purwoko Sugeng H.

TUJUAN

• Mengenali mekanisme cedera pada abdomen• Menguraikan perubahan-2 patofisiologi sebagai

dasar terjadinya tanda dan gejala trauma abdomen• Melakukan penilaian pasien dengan trauma

abdomen• Menegakkan diagnosa keperawatan • Membuat rencana tindakan-2 yang akan dilakukan• Melakukan evaluasi tindakan keperawatan

terhadap cedera abdomen

PENGERTIAN

• Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001).

• Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan atau penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi (FKUI, 1995).

ANATOMI ABDOMEN

• Berada diantara diapragma dan pelvis

• Terbagi dalam 4 kuadran dengan garis tengah tubuh dan garis horisontal melalui umbilikus

• Organ-organ dapat ditempatkan pada kuadran-kuadran

• Cedera,penyakit sangat sulit untuk mengkaji karena berbagai struktur yang luas

ANATOMI

3 Regio :• Thoracic abdomen

• True abdomen

• Retroperitoneal abdomen

perdarahan di daerah ini tidak menyebabkan

kakunya abdomen (abdomen rigidity)

THORACIC ABDOMEN

True Abdomen

MCL

TTL

SCL 12

3

4 5 6

7

8

9

Retroperitoneal Abdomen

JENIS CEDERA

• Trauma tumpul

• Trauma tembus

Trauma tumpul

• Mortalitas 10 - 30 %

- disertai cedera pada sistem lain

- perdarahan interna mungkin sangat berat

- cedera mungkin tidak terdeteksi dalam

pemeriksaan

- gejala yang tampak dini menandakan

cedera yang berat

• Waspada akan kemungkinan terjadinya syok

Mekanisme cederaTrauma tumpul menyebabkan :• cedera dari organ padat

- perdarahan

• cedera organ berongga

- resiko tinggi terjadinya peritonitis

• Robekan organ pembuluh darah dan mesenterium

Trauma tembus• Luka tembak

• Luka tusuk

Luka tembak memiliki resiko mortalitas lebih tinggi karena kerusakan organ dalam abdomen lebih berat

Semua luka tembus abdomen

harus

dievaluasi di

Rumah Sakit

Luka tembus

Penyebab kematian :• Syok hipovolemik

• Cedera pada organ dalam abdomen

• Sepsis dan / atau peritonitis

- penyebab kematian lanjut

Mekanisme cedera

• Sangat penting• Memberikan informasi tentang : - jenis cedera - eksistensi luka - besarnya gaya yang terlibat• Faktor-faktor penting : - senjata atau obyek yang digunakan - jarak - gaya penyebab

Evaluasi trauma abdomen (1)• Sama dengan pasien trauma lain

• Primary survey BTLS :

- Airway

- Breathing

- Circulation

- Pemeriksaan singkat dari :

Abdomen

Pelvis

Ekstremitas

Evaluasi trauma abdomen (2)

Lihat dan rasakan :

• Lihat :

- Luka

- Memar

- Distensi

Evaluasi trauma abdomen (3)

• Raba :

- Guarding

- Rigiditas

- Nyeri tekan

Evaluasi trauma abdomen (4)

• Tanda cedera intra abdomen biasanya muncul cukup lama kemudian setelah sampai di rumah sakit

• Jika tanda tersebut tampak di tempat kejadian berarti cedera sangat berat

• Pasien kemungkinan akan jatuh dalam syok

Cedera HatiTanda dan gejala :

• Rasa sakit perut quadran kanan atas

• Kekakuan,spasme,”involuntary guarding”

• Rebound tenderness(nyeri lepas)

• Bunyi usus berkurang/hilang

• Syok hipovolemik

Cedera Limpa

Tanda dan gejala :

• Rasa sakit di bahu kiri

• Nyeri perut quadran kiri atas

• Kekakuan,spasme, involuntary guarding

• Syok hipovolemik

Cedera ginjal

Tanda dan gejala :

• Echimosis di daerah Flank

• Nyeri di daerah Flank

• Gross/mikroskopik hematuri

Cedera kandung kemih & urethra Tanda dan gejala :

• Rasa sakit di suprapubik

• Ingin b. a. k tapi tidak bisa

• Hematuri

• Terdapat darah di ujung urethra

• Terdapat darah di skrotum

• Rigiditas,spasme, involuntary guarding

• Kelenjar prostat berpindah tempat

Cedera organ berongga

Tanda dan gejala :

• Iritasi peritoneum ; kekakuan, spasme, involuntary guarding, rebound tenderness dan rasa sakit

• DPL (Peritoneal Lavage Diagnostic) dapat terlihat empedu, feses, serat-2 makanan

Prosedur diagnostik

• CT Abdomen• IVP• Foto polos Abdomen• Cstigram/urethrogram• USG• Lab: serum amilase,fungsi lever,analisa

urine,cairan lambung, tes kehamilan K/p• DPL

Tatalaksana

• Tatalaksana masalah yang dijumpai pada Primary Survey

• 100% oxygen• Bila dijumpai “Tenderness” Load & Go• Tutup luka dengan kasa bersih• Pasang 2 jalur IVs dengan jarum 16 dalam

perjalanan – NS atau RL 90-100 systolic

Tatalaksana EVISCERATION

• Tutup organ dengan kasa basah steril yang tidak lengket

• Jangan mencoba memasukkan kembali ke dalam abdomen .

• Load & Go

DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Defisit Volume cairan b.d. perdarahan dari eviserasi, gangguan intregitas organ intra abdomen, drainase

• Penurunan cardiac output b.d. penurunan venous return akibat perdarahan akut

• Penurunan perfusi jaringan b.d hipovolemi, gangguan aliran arteri/vena

INTERVENSI

• Tinggikan ekstremitas• Bila isi abdomen keluar tutup dengan kasa basah• Bila ada benda yang menancap,lakukan stabilisasi • Pasang infus dengan lubang jarum yang besar &

infus dengan cairan RL/NS• Ambil darah untuk pemeriksaan darah lengkap,

kimia darah, sample darah

INTERVENSI

• Berikan tranfusi darah

• Pasang kateter urine

• Monitor intake & output

• Siapkan terapi definitif

EVALUASI

• Monitor status kardiovaskuler bila terdapat tanda-tanda hipovolemi

• Selalu menilai abdomensecara teliti agar bisa mendeteksi perubahan yang tidak terlihat

• Monitor eliminasi urine pada pasien hipovolemi

QUESTIONS?