jurnal trauma abdomen

29
Journal Reading Disusun oleh: Tri Puspitasari S. Ked Pembimbin Dr. Widhy Pramono Sp. B FIN

description

bedah

Transcript of jurnal trauma abdomen

Page 1: jurnal trauma abdomen

Journal Reading

Disusun oleh:Tri Puspitasari S.

Ked

Pembimbing: Dr. Widhy Pramono Sp. B FINACS

Page 2: jurnal trauma abdomen

Tujuan Penelitian

Diskusi Penelitian

Metode & Subyek Penelitian

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Pendahuluan

Page 3: jurnal trauma abdomen

PENDAHULUAN

Sebelum 1980-an laparotomi menjadi

tindakan bedah konvensional wajib pada

penatalaksanaan trauma tembus abdomen.

Laparotomi nonterapetik (37-40%) dengan tingkat

komplikasi sebesar 41%

Oleh karena ituuu…

Page 4: jurnal trauma abdomen

PENDAHULUAN

Pendekatan secara selektif terhadap

pengelolahan trauma tembus abdomen,

terutama yang disebabkan oleh luka tusuk

maupun luka tembak.

CT-scan

Page 5: jurnal trauma abdomen

CT-scan Mengidentifika

si karakteristik

dan pola

cedera.

Mengevaluasi

kestabilan

pasien.

Page 6: jurnal trauma abdomen

CT-scan Sedikit laporan yang dipublikasikan

mengenai peran CT-scan dalam

mengevaluasi pasien trauma tembus

dengan hemodinamik stabil yang terjadi

dalam sebuah peperangan.

Penting untuk memahami bagaimana trauma pada peperangan berbeda dengan trauma pada umumnya.

Page 7: jurnal trauma abdomen

CT-scan Trauma tembus yang disebabkan oleh

peperangan umumnya disebabkan oleh

mekanisme yang luas mulai dari proyektil

dengan energi rendah sampai dengan yang

tinggi

Luka bervariasi mulai dari yang kecil sampai

kehancuran jaringan.

Page 8: jurnal trauma abdomen

TUJUAN PENELITIAN Mengetahui sejauh mana peranan CT-scan

dalam pengelolahan semua jenis trauma tembus

abdomen.

Untuk membantu pasien dalam menentukan

tindakan secara non-operatif, sehingga

terhindar dari tindakan laparotomi non-terapetik.

Page 9: jurnal trauma abdomen

METODE & SUBYEK PENELITIAN

Penelitian Kohort bersifat Retrospektif

Setting penelitian Rumah Sakit

Militer, Afganistan.

Periode penelitian

Oktober 2007 – September 2008

Page 10: jurnal trauma abdomen

METODE & SUBYEK PENELITIAN

SUBYEK: Pasien yang mengalami

trauma tembus abdomen yang

mempunyai riwayat operasi

(laparotomi) dan riwayat CT-scan.

Page 11: jurnal trauma abdomen

METODE & SUBYEK PENELITIAN

Data mengenai pola cedera, tindakan

operatif dan tingkat kelangsungan hidup

dicatat dan di analisa.

oRTS (Revised Trauma Score)

oNISS (New Injury Severity Score)

oTRISS (Trauma Injury Severity Score)

Page 12: jurnal trauma abdomen

METODE & SUBYEK PENELITIAN

1.

2.

Page 13: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIANSelama periode penelitian, terdapat

1.631 pasien yang dirawat di Rumah

Sakit Militer.

612 pasien yang dirawat dengan

trauma

133 pasien mengalami trauma

tembus abdomen

Page 14: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIAN

Page 15: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIAN

Page 16: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIAN

RTS, NISS, TRISS

menggambarkan bahwa pasien

dengan indikasi operatif segera

memiliki angka kelangsungan hidup

yang lebih rendah dibandingkan

dengan pasien yang melakukan

CT-scan.

SKOR TRAUMA & POLA CEDERA

Page 17: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIAN

Page 18: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIANINDIKASI LAPAROTOMI TANPA CT-SCAN

Page 19: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIANINDIKASI LAPAROTOMI SETELAH DILAKUKAN CT-SCAN

INDIKASI: Cairan bebas & benda

asing pada rongga

intraperitoneal

Page 20: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIANLAPAROTOMI non-TERAPETIK dan KEGAGALAN PRNGELOLAHAN KONSERVATIF

Page 21: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIAN

Page 22: jurnal trauma abdomen

HASIL PENELITIAN

Secara keseluruhan, CT-scan mempunyai

tingkat akurasi sebesar 90% dalam

pemilihan pengelolahan baik secara

operatif maupun non-operatif

Page 23: jurnal trauma abdomen

DISKUSI PENELITIAN

Kelemahan dari penelitian yang

terletak di wilayah konflik adalah data

diperoleh secara retrospektif dan tidak

lengkap. Selama penelitian, 8 konsultan

ahli bedah di libatkan dalam

penelitian iki. Dengan demikian,

terdapat variasi dalam

pendekatan klinis.

Page 24: jurnal trauma abdomen

DISKUSI PENELITIANJika setiap trauma tembus abdomen

diwajibkan untuk tindakan laparotomi,

maka penilaian menggunakan CT-scan

dapat menghindari laparotomi non-

terapetik.

Page 25: jurnal trauma abdomen

DISKUSI PENELITIANSebuah penelitian dari Eastern Association for the

Surgery of Trauma menyusun “ Pedoman

Penatalaksanaan Non-operatif pada Trauma

Tembus Abdomen”Pasien trauma tembus dengan

ketidakstabilan hemodinamik, tanda-tanda peritonitis, pasien dengan

cedera kepala diperlukan tindakan laparotomi segera, sedangkan pasien

diluar kriteria tersebut dipertimbangkan untuk triple contras (oral, rektal, intravena) dengan CT-

scan.

Page 26: jurnal trauma abdomen

DISKUSI PENELITIAN CT-scan bukan merupakan modalitas satu-

satunya yang dapat digunakan untuk

menilai trauma tembus abdomen.

FAST (Focused Abdominal Sonography in Trauma)

Mempunyai sensitivitas yang rendah dan dan jarang

memberikan kontribusi pada pengelolahan trauma

tembus abdomen.

Page 27: jurnal trauma abdomen

KESIMPULAN

CT-scan dapat digunakan

secara aman untuk menilai

trauma tembus abdomen dan

dapat mengurangi tindakan

laparotomi non-terapetik.

Page 28: jurnal trauma abdomen
Page 29: jurnal trauma abdomen