Post on 06-Jul-2018
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
1/14
Tonsilofaringitis Difteri pada Anak Usia 4 Tahun
Martha Leonora Haryatmo Tandri
10201301
Leonora!martha"yahoo#$omMahasis%i &akultas 'edokteran Uni(ersitas 'risten 'rida )a$ana
Alamat 'orespondensi *l# Ar+una Utara ,o#-. *akarta /arat 1110
Pendahuluan
Difteri adalah suatu infeksi yang diseakan oleh akteri orynea$terium diphtheria yang
menghasilkan eksotoin# Difteri iasanya erlokasi pada saluran pernapasaan agian atas yang
mengakiatkan ulserasi dan menimulkan pseudomemran. yaitu selaput tipis er%arna keau
auan yang terdiri dari sel radang. leukosit. eritrosit dan laiinya# elain pseudomemranterkadang diikuti oleh pemesaran limfe sumandiularis dan $er(i$al dan menyeakan
ter+adinya leher lemu. yang memiliki prognosis +elek kedepannya# 5ada tahun 1660 )H7
menyeutkan ah%a 8ndonesia adalah salah satu negara endemi$ difteri dimana penderita anak
anak leih anyak dari orang de%asa# Difteri sendiri leih sering menyerang anakanak yang
erusia 9 12 tahun dengan ri%ayat imunisasi yang tidak lengkap. untuk itu ri%ayat imunisasi.
serta pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi perlu ditanyakan pada saat anamnesis#
5ada makalah ini akan diahas mengenai Tonsilofaringitis Difteri yang meliputi anamnesis.
pemeriksaan fisik. pemeriksaan penun+ang. %orking diagnosis dan differential diagnosis.
etiologi. epidemiologi. patofisiologi. ge+ala klinis. penatalaksanaan. dan prognosis terkait dugaan
diagnosis pasien#
mailto:Leonora_martha@yahoo.commailto:Leonora_martha@yahoo.com
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
2/14
Pembahasan
Skenario 18
eorang anak lakilaki erusia 4 tahun dia%a iunya ke klinik THT. dengan keluhan menangislemah dan sesak se+ak 3 hari yang lalu#
Anamnesis
Anamnesis merupakan deskripsi pasien mengenai keluhan yang dirasakan. serta alasan untuk
dating eroat# Terdapat se+umlah pertanyaan rutin yang harus dia+ukan kepada semua pasien#
5ada kasus ini anamnesis dilakukan se$ara alloanamnesis karena pasien masih anakanak
anamnesis dapat dilakukan kepada keraat atau orangtua pasien yang mengantar eroat#1.2
Identitas pasien
,ama lengkap pasien. alamat. tempat:tanggal lahir. umur. +enis kelamin. status so$ial ekonomikeluarga serta lingkungan tempat tinggal. pendidikan dan peker+aan orangtua# 1.2
Keluhan utama1,2
Menanyakan keluhan utama yang dirasakan anak ; sesak se+ak 3 hari yang lalu#
Riwayat penyakit sekarang
Menanyakan per+alanan penyakit pasien#1.2
Riwayat penyakit dahulu
Ditanyakan apakah anak pernah mengalami ge+ala serupa seelumnya#1.2
Riwayat imunisasi
Menanyakan pada orang tua ri%ayat imunisasi. apakah imunisasi dasar lengkap. kapan terakhir
diimunisasi. terutama imunisasi D5T#1.2
Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang mengalami ge+ala serupa<
Riwayat status sosial ekonomi1,2
/agaimana keadaan lingkungan tempat tinggal pasien<
/agaimana pola makan dan keersihan anak<
Apakah ada kontak dengan teman yang mengalami ge+ala serupa<
Riwayat Pengobatan
Apakah pasien sudah eroat seelumnya atau meminum oat tertentu terkait dengan ge+ala
pasien< *ika ya oat apa yang sudah diminum . apakah ada peruahan yang ter+adi
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
3/14
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ulut
5ada saat melakukan inspeksi rongga mulut. perhatikan apakah terdapat lesilesi anormal dan
halitosis =foetor e ore. au mulut tidak sedap yang dapat diseakan oleh hygiene gigi dan
mulut yang uruk. tonsillitis kronik. demam tifoid. enda asing di hidung># 8nspeksi %arna.
entuk . dan melihat apakah ada lesi. pemengkakan. fisura. dan lesilesi# Lakukan +uga inspeksi
pada palatum molle. u(ula# *alan napas pada penyakit difteria dapat tersumat karena adanya
udem pada faring. tonsil. atau laring#3.4
Pemeriksaan Faring
5erhatikan dinding posterior faring apakah terdapat hyperemia. edema. memrane eksudat.ases.
atau post nasal drips# 5ada penyakit infeksi saluran naoas atas. iasanya dinding faring ikut
terkena sehingga er%arna kemerahan tetapi dari kelainan lokalnya sa+a tidak dapat diedakan
infeksi akteri dengan infeksi (irus# ?dema faring iasanya ditandai oleh mukosa yang pu$at dan
sema# 8nfeksi difteria memerikan er$ak putih auau yang sulit diangkat dan ila dipaksa
diangkat akan mudah erdarah =pseudomemran># Ulserasi pada dinding posterior faring +uga
dapat terlihat. misalnya pada leukemia atau pada pengoatan dengan sitostatika# 5ost nasal drips
menun+ukkan terdapatnya infeksi pada hidung. nasofaring atau sinus paranasalis#3.4
5erhatikanlah tonsil dan nyatakan esarnya dalam T0. T1. T2 atau T3# Di samping esarnya
perhatikan adanya kripti. detritus. hyperemia. ulserasi. memran. atau er$aker$ak perdarahan#
5ada ayi dan anak tonsil umumnya leih esar diandingkan dengan rongga faring. ila
terdapat infeksi leih memesar dan kemali ke ukuran semula dalam %aktu 23 minggu#3.4
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
4/14
Pemeriksaan leher
Lakukan inspeksi leher dengan memperhatikan kesimetrisannya dan setiap massa yang ada# ari
pemesaran kelen+ar ludah parotis dan perhatikan setiap nodus limfatikus yang terlihat# Lakukan
palpasi nodus limfatikus sumandiular dan ser(ikal karena pada difteria. kedua kelen+ar limfe
seringkali memesar# Limfonodi yang mmeesar dan nyeri tekan memeri kesan adanya
peradangan oleh karena infeksi (irus atau akteri. sedangkan limfanodi yang teraa keras
memeri kesan adanya keganasan# 5emesaran limfonodus dapat ter+adi ilateral maupun
unilateral# 'elen+ar getah ening pada kasus lan+utan memesar dan mungkin tampak kehitaman
merah dan men+adi hemoragik# 'elen+ar regional merespon. sehingga ter+adi limfadenitis akut
non spesifik. khususnya di daerah leher# aluran pernapasan menyempit. adenitis parah. dan
adanya edema +aringan lunak# Tampak adanya ull ne$k pada kasus lan+ut#3.4
gamar 3# @amaran ull ne$k pada penderita difteri
Gambar 1. Gambaran ukuran Gambar 2.
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
5/14
Pemeriksaan
!ada
Melakukan inspeksi dengan
melaporkan entuk toraksanterior apakah normal.
pe$tus e$a(atum.
pe$tus $arinatum.
arrel $hest# Amati
pergerakan dada saat
keadaan statis dan
dinamis =saat ernapas# Laporkan keadaan sela iga adakah entuknya men$ekung atau adanya
retraksi atau men$emung atau normal# 5ada palpasi lakukan se$ara a$ak atau terstruktur pada
daerah toraks. lihat atau tanyakan ada nyeri atau tidak# 5ada auskultasi. minta pasien menarik
napasa dalam. atau ila pada anak iarkan dia ernapas seperti iasa# Dengarkan apakah ada
unyi patologis selain dari pada unyi normal seperti unyi tra$heal. ronko(esikular dan
(esikuler# 5ada keadaan terdapatnya ostruksi saluran napas atas. inspirasi akan meman+ang dan
disertai tanda lain seperti stridor. atuk. serta ronkhi# tridor merupakan unyi pernapasan yang
khas pada penderita difteria# /unyi ini seringkali terdengar leih keras pada leher daripada pada
dinding dada# tridor menun+ukkan ostruksi parsial laring atau tra$hea dan memerlukan
tindakan segera#3.4
Pemeriksaan penun"ang
5ada pemeriksaan darah ditemukan leukositosis pada darah perifer yang menun+ukkan erat
penyakit# 5ada penyakit yang ringan sampai sedang. hitung leukosit antara 10#00020#000:ul#
'emungkinan hasil yang fatal meningkat ta+am pada pasien dengan htung leukosit leih dari
2#000:ul# Dengan peningkatan hitung leukosit total. proporsi entuk imatur meningkat# *arang
ter+adi tromositopenia dan koagulasi intra(as$ular diseminata# /eerapa pasien memperlihatkan
anemia ringan# 5ada kelumpuhan pas$a difteri terdapat disosiasi aluminositologi $airan
sererospinalis# 'andungan protein terus meningkat selama minggu a%al timulnya ge+ala
neurologi dan se$ara perlahan men+adi normal setelah ter+adi penyemuhan se$ara klinis# Tidak
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
6/14
ada peningian +umlah sel dan kandungan glukosa normal# ering ter+adi aluminuria dan pada
penyakit tingkat erat. terdapat sel dan silinder pada urin#.-
Pemeriksaan mikroskopik
Diamil dari apusan tenggorok terdapat kuman orynea$terium diphtheria# Menggunakan
pe%arnaan khusus ,eisser =granula aer?rnst>. dan Alert# 'ultur akteri dengan mengamil
ahan dari memrane atau ahan di a%ah memrane. diiakan dalam media non selektif yaitu
agar serum Loffler =%alaupun tidak selektif. media ini dapat menghasilkan pertumuhan asil
difteri yang erlimpah setelah inkuasi 1 malam>. ataupun media selektif tellurite =menghamat
pertumuhan flora normal traktus respiratorius> dan Tinsdale =terlihat koloni hitam atau
ke$oklatan yang erhalo>#.-.
#es Shi$k
Tes kulit untuk menentukan status imunitas penderita# Dilihat reaksi terhadap ahan $ontrol yang
dipanaskan# Disuntikkan 0.1m toksin difteri se$ara intrakutan dengan menggunakan +arum suntik
1 $$ pada lengan a%ah kiri agian (olar# Beaksi dianggap positif apaila mun$ul eritema dalam
4C +am dan maksimal hari# ang erukuran 10 mm# ,egatif apaila eritema tidak ter+adi atau
910 mm yang erarti anak memiliki kekealan terhadap difteri#.-.
!iagnosis Ker"a
#onsilo%aringitis !i%teri
Difteri adalah infeksi akut yang diseakan oleh orynea$terium Diphtheriae# 8nfeksi iasanya
terdapat pada faring. larig. hidung. dan kadang pada kulit. kon+ungti(a. genitalia dan telinga#
8nfeksi ini menyeakan ge+ala Ege+ala lokal dan sistemik. efek sistemik terutama karena
eksotoksin yang dikeluarkan oleh akteri pada tempat infeksi#
5ada tonsilofaringitis difteri ge+ala mulai perlahan ereda dengan tonsillitis yang diseakan
oleh streptokokus# Ter+adi sakit tenggorokan ringan dengan sedikit kemerahan dan demam
ringan# Tanda penyakit sistemik tidak ada pada stadium dini# Dalam 12 hari. tampak itnik
eksudat putih kekuningan pu$at dan menyatu mementuk pseudomemran erkilat yang eratas
tegas# 7rang dengan kekealan parsial mungkin tidak akan erlan+ut mele%ati stadium eksudatif#
5ada orang dengan kekealan yang kurang. pseudomemran akan meluas ke palatum mole dan
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
7/14
faring posterior. pseudomemran tidak meluas ke anterior# Ter+adi pendarahan +ika eksudat
dipaksa diangkat# ,odus limfatikus agak memesar. tetapi tidak ditemukan nodus khas infeksi
streptokokus yang tunggal. esar an nyeri# Dengan pementukan memran yang luas dapat
ter+adi disfagia dan sali(a menetes# etelah hari. pseudomemran eruah men+adi keau
auan akiat perdarahan saat melepas dan terkelupas#C
10F pasien mengalami ge+ala demam tinggi. kera$unan sistemik. proliferasi $epat
pseudomemran. edema yang nyata pada muka dan leher. serta gangguan sereri# 'eadaan ini
diseut difteri leher lemu dan prognosisnya uruk#
!iagnosis banding
#onsilitis Folikularis
Terutama ila memrane masih erupa intik putih# Anak harus dianggap difteri apaila panas
tidak terlalu tinggi tetapi anak tampak lemah dan terdapat memrane putih kelau yang mudah
erdarah# Tonsilitis formikularis iasanya disertai panas tinggi sedangkan anak tampak tidak
terlalu lemah. faring dan tonsil tampak hiperemis dengan memrane putih kekuningan. rapuh
dan lemek. tidak mudah erdarah dan hanya terdapat pada tonsil sa+a#C
Abses retro%aring
Ases retrofaring yang erasal dari faringitis dan diseakan oleh pe$ahnya limfadenitis purulen
retrofaring +arang ditemukan pada anak usia di atas 10 tahun# 8nfeksi terletak antaram#konstriktor faring dan fasia pre(erteralis# Tanda yang men$olok pada ases retrofaring ialah
stridor dengan sikap leher anak yang hiperekstensi# @e+ala lain erupa hipersali(asi dan
regurgitasi# 5ada inspeksi seluruh dinding posterior faring menon+ol ke depan. mungkin tanpa
reaksi radang pada mukosa. sedangkan pada pemeriksaan ases menun+ukkan fluktuasi dan
korpus (ertera ser(ikal tak dapat diraa# *ika penderita adalah ayi. seaiknya ayi diletakkan
dalam posisi tengkurap dengan kepala leih rendah agar ila ases pe$ah pada %aktu
pemeriksaan. nanah keluar le%at mulut dan tidak ter+adi aspirasi# Ases $ukup diinsisi dan tidak
perlu dipasang penyalir#C
&tiologi
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
8/14
orynea$terium diphtheria merupakan atang gram positif tanpa spora dan kapsul. er$aang
dan menggelung di u+ungnya. menimulkan entuk kuneiformis. sering terdapat granula
metakromatik# Terdapat 3 +enis organisme gra(is. intermedius. dan mitis yang diedakan
menurut morfologi. pertumuhan. dan reaksi iokimia# 'etiganya mengeluarkan eksotoksin#
Toksin difteri adalah suatu protein yang ersifat sitotoksik. mengganggu pementukan protein
sel melalui akteriofaga lisogenik yang mema%a gen pementuk toksin# train non toksigenik
dapat men+adi toksigenik +ika terinfeksi akteriofaga yang $o$ok# train gra(is. dan intermedius
menghasilkan toksin yang leih anyak dianding strain mitis#C
&pidemiologi
Distriusi penyakit ini tersear di seluruh dunia. terutama di negaranegara miskin. dimana
penduduk kurang men+aga keersihan. tinggal saling erdempetan dan kurangnya pengetahuanmengenai pentingnya imunisasi#
7rangorang yang eresiko tinggi terkena difteri adalah 7rang dengan sosial ekonomi rendah.
anak dengan giGi uruk dan imun yang lemah#
5ada a%al tahun 1660 )ho menetapkan 8ndonesia seagai salah satu endemi$ Difteri# Angka
kematian karena difteri erkisar antara 10F. leih tinggi sampai dengan 20F pada anakanak
dengan usia 9 tahun dan de%asa dengan usia 40 tahun# 5ada lakilaki dan perempuan. leih
sering terkena pada %anita. dikarenakan imunits yang leih rendah# Merupakan penyakit
terutama pada anakanak usia 9 12 tahun#C
Pato%isiologi
'uman masuk melalui mukosa:kulit. melekat serta erkemang iak pada permukaan mukosa
saluran nafas agian ataas dan mulai memproduksi toksin yang meremes ke sekeliling serta
selan+utnya menyear keseluruh tuuh melalui pemuluh limfe dan darah# Toksin difteri
merupakan polipeptida tidak tahan panas =/M -2#000> yang dapat ersifat letal pada dosis 0.1
ug:kg# Mempunnyai 2 fragmen yaitu fragmen A =aminoterminal> dan fragmen /
=$aroyterminal> yang disatukan dengan ikatan disulfide# &ragmen / diperlukan untuk
melekatkan molekul toksin yang teraktifasi pada reseptor sel pen+amu yang sensiti(e# 5erlekatan
ini mutlak agar fragmen A dapat melakukan penetrasi ke dalam sel# 'edua fragmen ini penting
dalam menimulkan efek toksik pada sel#-6
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
9/14
Beseptorreseptor toksin difteria pada memrane sel terkumpul dalam suatu $oated pit dan toksin
mengadakan penetrasi dengan $ara endositosis# 5roses ini memungkinkan toksin men$apai
agian dalam sel# elan+utnya endosome yang mengalami asidifikasi se$ara alamiah dan
mengandung toksin memudahkan toksin untuk melalui memrane endosome ke sitosol# ?fek
toksik pada +aringan tuuh manusia adalah hamatan pementukan protein dalam sel#-6
Toksin difteria pada a%alnya akan menempel pada memran sel dengan antuan fragmen / dan
selan+utnya fragmen A akan masuk dan mengakiatkan inakti(asi enGim translokase. hal ini
menyeakan proses translokasi tidak er+alan sehingga tidak teentuk polipeptida yang
diperlukan dan mengakiatkan sel mati# Destruksi epitel dan respon inflamasi menyeakan
ter+adinya nekrosis. nekrosis akan tampak +elas di daerah yang di kolonisasi oleh akteri#
eagai respon ter+adi inflamasi lokal yang ersamassama dengan +aringan nekrotik memenuk
er$ak eksudat yang a%alnya mudah dilepas# 5roduksi toksin semakin anyak. daerah infeksi
semakin lear dan terentuklah eksudat firin# Terentuklah suatu memran yang melekat erat
er%arna auau kehitaman. tergantung dari +umlah darah yang terkandung# elain firin.
pseudomemran +uga mengandung selsel radang. eritrosit dan selsel epitel#
etiap usaha untuk menyingkap pseudomemran akan mengakiatkan perdarahan# 'elen+ar
limfe regional di leher memesar. dan mungkin terdapat edema nyata di seluruh leher# /asil
difteri di dalam memran terus memproduksi toksin se$ara aktif# Toksin ini diserap dan
menghasilkan kerusakan toksik leih +auh. terutama kerusakan parekimatosa. infiltrasi lemak..
dan nekrosis otot +antung. hati. gin+al. dan adrenal# Toksin +uga menyeakan kerusakan saraf.
sering mengakiatkan paralisis palatum mole. otototot mata. atau ekstremitas#-6
'adangkadang ter+adi infeksi sekunder dengan akteri =misalnyan trepto$o$$us pyogenes>#
Memran dan +aringan edematous dapat menyumat +alan nafas# gangguan pernafasan:suffokasi isa ter+adi dengan perluasan penyakit ke dalam laring atau $aang $aang tra$heoron$hial#
Toksin yang diedarkan dalam tuuh isa mengakiatkan kerusakan pada setiap organ. terutama
+antung. saraf dan gin+al# Antitoksin diphtheria hanya erpengaruh pada toksin yang eas atau
yang terasorsi pada sel. tetapi tidak ila telah ter+adi penetrasi ke dalam sel# etelah toksin
terfiksasi dalam sel. terdapat periode laten yang er(ariasi seelum timulnya manifestasi klinik#
Miokardiopati toksik iasanya ter+adi dalam 1014 hari. manifestasi saraf pada umumnya ter+adi
setelah 3 minggu# 'elainan patologi yang menon+ol adalah nekrosis toksis dan degenerasi
hialin pada erma$amma$am organ dan +aringan# 5ada +antung tampak edema. kongesti.
infiltrasi sel mononuklear pada serat otot dan sistem konduksi# /ila penderita tetap hidup ter+adi
regenerasi otot dan firosis interstisial# 5ada saraf tampak neuritis toksik dengan degenerasilemak pada selaput mielin# ,ekrosis hati isa disertai ge+ala hipoglikemia. kadangkadang
tampak perdarahan adrenal dan nekrosis tuuler akut pada gin+al#-6
anis%estasi Klinis
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
10/14
Masa tunas difteri singkat. umumnya 2 hari. tapi terkadang sampai 1 minggu# @e+ala klinis
tergantung pada tempat infeksi primer dalam hal tanda dan ge+ala lokal. akan tetapi manifestasi
toksiknya sama tanpa memandang tempat primer proliferasi organisme# Tonsil adalah tempat
infeksi paling umum# 'eluhankeluhan pertama yang mun$ul tidak spesifik. seperti demam
ringan. kerongkongan sakit. suara parau. perasaan tidka enak. mual. muntah. dan lesu. nyeri
kepala. anoreksia. anak tampak lelah. rinorea. pilek. nyeri menelan. sesak napas. serak serta
stridor#-6
Penatalaksanaan
Antitoksin difteri menetralkan toksin dalam sirkulasi. tetapi tidak mempunyai efek pada toksin
yang terikat +aringan# Antitoksin harus dierikan segera mungkin setelah serangan penyakit# 7leh
karena itu keputusan pengoatan diuat seelum hasil iakan diperoleh. dan didasarkan pada
gamaran klinis yang $o$ok pada indi(idu yang di$urigai#
#erapi antitoksin
Merupakan serum yang diamil dai kuda. sehingga tes kepekaan harus dilakukan dengan
memerikan larutan 1;10 ke dalam kantung kon+unngti(a atau melakukan tes intradermal dengan
larutan antiserum 1;100# /ila pasien mengalami reaksi yang segera. proses desensititasi harus
dilakukan#6
Dosis antitoksin ersifat empiri$ dan didasarkan pada luasnya penyakit# Antiserum dierikan
se$ara intra(ena#
'egunaan pemerian antitoksin diragukan pada pasien yang menderita difteri kulit. tetapi
eerapa ahli mengan+urkannya karena manifestasi toksik kadangkadang +uga ditemukan#
Tael 1# Dosis terapi antitoksin difteri
'eadaan penyakit Dosis antitoksin
åeal. laryngeal. atau nasal dengan durasi
9 4C +am
20#000 40#000 U
,asofaringeal 40#000 E -0#000 U
ILeher LemuJ atau segala penyakit dengan
durasi 4C +am
C0#000100#000 U
Lesi kulit Tidak dieri atau 20#000 40#000 U'ontak pada orang rentan yang asimtomatis Tidak dieri atau 00010#000 U
#erapi antimikroba
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
11/14
# diphtheria rentan terhadap eerapa antiioti$. termasuk penisilin dan eritromisin# Antiiotik
terutama dierikan untuk men$egah pasien menularkan penyakit# ?ritromisin ==40 mg:kg:hari.
teragi setiap - +am> dierikan se$ara oral# eagai pengoatan alternati(e dierikan prokain
penisilin @ setiap hari =2#0000#000 U:kg diagi dalam dua dosis> se$ara intramus$ular#
5engoatan dierikan selama 14 hari# etelah pengoatan antiioti$ selesai. faring dan
nasofaring dikultur 2 kali. setidaknya er+arak 24 +am. untuk menentukan apakah kuman pathogen telah diasmi# Tindakan pen+agaan terhadap pernapasan terus dilakukan sampai ada
kepastian iakan ah%a pathogen telah hais pada nasofaring# /eerapa pasien yang menderita
difteri kulit mempunyai kolonisasi saluran pernapasan yang asimtomatis dengan # diphtheriae#
/iakan faring dan nasofaring +uga perlu pada pasien ini# /ila ada keluhan yang menetap pada
setelah tindakan pertama. harus dierikan terapi eritromisin ulangan#
Pengobatan lain
Terapi kortikosteroid = untuk mengurangi miokarditis dan nefritis> telah menun+ukkan tidak
efektif dan tidak direkomendasikan#
'arnitin adalah kofaktor dalam pengangkutan asam lemak ke agian dalam mitokondria sel#
'arena asam lemak erkumpul dalam sitoplasma sel +antung manusia pada pasien miokarditis
difteri. karnitin mungkin ermanfaat# 5ada 1 penelitian sekelompok 10F DL karnitin
=100mg:kg:hari dalam 2 dosis teragi selama 4 hari> menurunkan insiden miokarditis
diandingkan dengan kelompok $ontrol# 5enelitian ini perlu dipastikan seelum karnitin
dian+urkan untuk terapi rutin#
#indakan suporti%
aluran napas harus selalu di+aga teruka pada pasien difteri# 8ntuasi nasotrakeal atau
trakeostomi mungkin diperlukan# 5asien difteri harus tetap di tempat tidur selama pengoatan#
8ni terutama penting pada pasien yang mempunyai kelainan elektrokardiograf atau se$ara klinis
mempunyai keluhan +antung# 5engoatan miokarditis difteri paling sensiti(e terhadap digitalis
dan harus dipantau se$ara ketat untuk kemungkinan kera$unan digitalis# @agal gin+al ditangani
dengan $ara penanganan standar#
5asien harus dipantau ketat untuk kemungkinan ter+adinya kelumpuhan laring. faring. atau
diafragma# /ila ada kesulitan menelan. pemerian makanan melalui oral harus ditukar dengan
$ara parenteral# 'elumpuhan pernapasan ditangani menurut prosedu standar#
elama stadium perontokan pseudomemran. perlu pengisapan trakea untuk memuang serpihan
memrane#
Perawatan orang yang terpa"an
'ontak rumah tangga atau kontak dekat lain dengan pasien difteri eresiko tinggi untuk men+adi
pema%a penyakit yang asimtomatis atau men+adi sakit# 8munisasi menimulkan kekealan
antitoksik tetapi tidak ada kekealan untuk infeksi diphtheria#C
emua orang yang terpa+an harus segera diperiksa# 8ndi(idu dengan ge+ala yang sesuai dengan
difteri harus diperiksa dan dioati dengan tepat# C
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
12/14
/iakan harus dilakukan terhadap semua orang yang terpa+an yang asimptomatis. dan mereka
harus dianggap potensial menularkan sampai hasil iakan diketahui# emua indi(idu yang
erkontak erat dengan pasien harus dia%asi selama hari#C
'ontaktan yang seelumnya telah mendapat imunisasi harus dieri imunisasi toksoid difteri
ulangan +ika mereka elum menerima uster dalam %aktu tahun#8ndi(idu yang tidak diimunisasi atau yang status imunisasi nya tidak +elas harus dieri profilaksis
dengan eritromsin =40mg:kg:hari teragi dalam 4 dosis selama hari> atau suntikan
intramus$ular tunggal enGatin penisilin @ 0#000 unit per kg = maksimum 1#200#000 unit>#
8munisasi dengan D5T atau Td yang ergantung usia harus dimulai# /ila indi(idu tidak dapat
dia%asi. eerapa ahli mengan+urkan memerikan 000 sampai 10#000 U antitoksin difteri.
tetapi . resiko reaksi alergi men+adikan pemerian antitoksin ini tidak dian+urkan pada seagian
esar keadaan#C
'on ( medika mentosa
Terdiri dari pera%atan yang aik. ed rest selama 23 minggu# 8solasi penderita pada fase akut
sampai setidaknya iakan hapus tenggorok menun+ukkan hasil negatif 2 kali erturutturut dan
penga%asan yang ketat atas kemungkinan timulnya komplikasi antara lain pemeriksaan ?'@#
/ila ter+adi paralisis dilakukan fisioterapi pasif dan diikuti fisioterapi aktif ila keadaan memail#
5aralisis palatum dan faring dapat menimulkan aspirasi. maka dian+urkan pemerian makanan
$air melalui selang lamung# /ila ter+adi ostruksi laring. se$epat mungkin dilakukan
trakeostomi# 5endertia difteri dira%at 34 minggu# /ila terdapat sumatan +alan napas harus
dipertimangkan tindakan trakeostomi. karena tindakan ini pada difteria laring dengan sumatan
+alan napas akan mmenyelamatkan +i%a pasien#
Komplikasi
1# Miokarditis
Ditandai dengan nadi yang men+adi leih $epat.peruahan gelomang TT. kelainan konduksi.
disritmia. gagal +antung. hepatomegali dan retensi $airan# Disfungsi miokard dapat mun$ul 240
hari setelah setelah onset faringitis#C
2# 5olineuritis
,euritis palatum dan dan faring mun$ul pada minggu pertama dan minggu kedua# Ditemui +uga
suara sengau. dan regurgitasi makanan melalui hidung# Diplopia dan straismus mun$ul pada
minggu ketiga# ,euritis +uga dapat mengganggu saraf perifer yang mempersarafi otot inter$ostal.
diafragma. dan otot lainnya# 5aresis iasanya mun$ul pada minggu keempat#C
Prognosis
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
13/14
e$ara keseluruhan angka kematian adalah sekitar 10F tetapi prognosis ergantung pada +enis
penyakit. usia. dan keadaan umum pasien. serta +arak antara serangan penyakit dengan terapi
antitoksin# Leih dari separuh ppasien dengan difteri leher lemu meninggal meskipun dierikan
pera%atan intensif yang agresif# 5rognosis uruk ila ter+adi miokarditis atau gagal gin+al pada
per+alanan penyakit yang dini#
/ila pasien ditangani dengan fasilitas pera%atan intensif. kematian akiat sumatan saluran
napas ke$il kemungkinannya. ke$uali ila pseudomemran meluas ke ronkus#
esudah semuh dari penyakit akut. pasien masih mempunyai risiko mengalami kelumpuhan
atau miokarditis yang timul lamat# Tidak ada ge+ala sisa yang menetap akiat difteri ke$uali
ila ter+adi kerusakan yang ersifat anoksik#
Kesimpulan
Difteri adalah infeksi akut yang diseakan oleh orynea$terium Diphtheriae# 8nfeksi iasanya
terdapat pada faring. laring. hidung. dan kadang pada kulit. kon+ungti(a. genitalia dan telinga#
5ada tonsilofaringitis difteri ge+ala mulai perlahan ereda dengan tonsillitis yang diseakan
oleh streptokokus# 5seudomemran adalah lapisan selaput yang terdiri dari sel darah putih yang
mati. akteri dan ahan lainnya# 5asien yang menderita difteri harus diisolasi untuk menghindari
penularan dan dioati dengan antitoksin difteri. tes kekealan +uga harus dilakukan#
8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23
14/14
!a%tar Pustaka
1# upartondo. etiyohadi / ; Anamnesis # Dalam # A). etiohadi /. Al%i 8. imadirata M .
etiati = ?ditors># /uku a+ar ilmu penyakil dalam# *ilid 1 #?disi K# *akarta ; 8nterna 5ulishing
2006#h#2C
2# /i$kley L## Anamnesis# /ates @uide to 5hysi$al ?amination and History Taking#
8nternational edition# 10th edition# Lippin$ott )illiams N )ilkins# )olters 'lu%er Health 2006#
3# Matondang ## Diagnosis &isis pada Anak# ?d ke 2# *akarta ; agung eto 2000
4# /ald%in D# istem pernapasan #Dalam ; Houghton AB . @ray D# hamerlains ge+ala dan
tanda dalam kedokteran klinis pengantar diagnosis medis# ?disi 13# *akarta ;8ndeks 2012#
# Hoffman#?#8. Budolph# D# =200-># /uku A+ar 5ediatri Budolph# *akarta ; ?@#
-# Hasan B. Alatas H # /uku kuliah ilmu kesehatan anak # Kolume 2 # *akarta # 8nfomedika ;
200 #h# 1-. -4
# Long # Difteri # Dalam ; /ehrman B?. 'liegman BM . Ar(in AM# 8lmu kesehatan anak
nelson # Kolume 2 # edisi 1 # *akarta ; ?@ 2000# h#66
C# Hay )# urrent Diagnosis and Treatment 5ediatri$s #16th edition# Lange international edition
6# *a%etG# Mikroiologi 'edokteran# ?disi 2# *akarta ; ?@# 2010
10# @amar 13 diunduh dari %%%#google#$om
http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/