Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

download Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

of 14

Transcript of Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    1/14

    Tonsilofaringitis Difteri pada Anak Usia 4 Tahun

    Martha Leonora Haryatmo Tandri

    10201301

    Leonora!martha"yahoo#$omMahasis%i &akultas 'edokteran Uni(ersitas 'risten 'rida )a$ana

    Alamat 'orespondensi *l# Ar+una Utara ,o#-. *akarta /arat 1110

    Pendahuluan

    Difteri adalah suatu infeksi yang diseakan oleh akteri orynea$terium diphtheria yang

    menghasilkan eksotoin# Difteri iasanya erlokasi pada saluran pernapasaan agian atas yang

    mengakiatkan ulserasi dan menimulkan pseudomemran. yaitu selaput tipis er%arna keau

    auan yang terdiri dari sel radang. leukosit. eritrosit dan laiinya# elain pseudomemranterkadang diikuti oleh pemesaran limfe sumandiularis dan $er(i$al dan menyeakan

    ter+adinya leher lemu. yang memiliki prognosis +elek kedepannya# 5ada tahun 1660 )H7

    menyeutkan ah%a 8ndonesia adalah salah satu negara endemi$ difteri dimana penderita anak

    anak leih anyak dari orang de%asa# Difteri sendiri leih sering menyerang anakanak yang

     erusia 9 12 tahun dengan ri%ayat imunisasi yang tidak lengkap. untuk itu ri%ayat imunisasi.

    serta pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi perlu ditanyakan pada saat anamnesis#

    5ada makalah ini akan diahas mengenai Tonsilofaringitis Difteri yang meliputi anamnesis.

     pemeriksaan fisik. pemeriksaan penun+ang. %orking diagnosis dan differential diagnosis.

    etiologi. epidemiologi. patofisiologi. ge+ala klinis. penatalaksanaan. dan prognosis terkait dugaan

    diagnosis pasien#

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    2/14

    Pembahasan

    Skenario 18

    eorang anak lakilaki erusia 4 tahun dia%a iunya ke klinik THT. dengan keluhan menangislemah dan sesak se+ak 3 hari yang lalu#

    Anamnesis

    Anamnesis merupakan deskripsi pasien mengenai keluhan yang dirasakan. serta alasan untuk

    dating eroat# Terdapat se+umlah pertanyaan rutin yang harus dia+ukan kepada semua pasien#

    5ada kasus ini anamnesis dilakukan se$ara alloanamnesis karena pasien masih anakanak

    anamnesis dapat dilakukan kepada keraat atau orangtua pasien yang mengantar eroat#1.2

    Identitas pasien

     ,ama lengkap pasien. alamat. tempat:tanggal lahir. umur. +enis kelamin. status so$ial ekonomikeluarga serta lingkungan tempat tinggal. pendidikan dan peker+aan orangtua# 1.2

    Keluhan utama1,2

    Menanyakan keluhan utama yang dirasakan anak ; sesak se+ak 3 hari yang lalu#

    Riwayat penyakit sekarang

    Menanyakan per+alanan penyakit pasien#1.2

    Riwayat penyakit dahulu

    Ditanyakan apakah anak pernah mengalami ge+ala serupa seelumnya#1.2

    Riwayat imunisasi

    Menanyakan pada orang tua ri%ayat imunisasi. apakah imunisasi dasar lengkap. kapan terakhir 

    diimunisasi. terutama imunisasi D5T#1.2 

    Riwayat penyakit keluarga

    Apakah ada anggota keluarga yang mengalami ge+ala serupa<

    Riwayat status sosial ekonomi1,2

    /agaimana keadaan lingkungan tempat tinggal pasien<

    /agaimana pola makan dan keersihan anak<

    Apakah ada kontak dengan teman yang mengalami ge+ala serupa<

    Riwayat Pengobatan

    Apakah pasien sudah eroat seelumnya atau meminum oat tertentu terkait dengan ge+ala

     pasien< *ika ya oat apa yang sudah diminum . apakah ada peruahan yang ter+adi

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    3/14

    Pemeriksaan Fisik 

    Pemeriksaan ulut

    5ada saat melakukan inspeksi rongga mulut. perhatikan apakah terdapat lesilesi anormal dan

    halitosis =foetor e ore. au mulut tidak sedap yang dapat diseakan oleh hygiene gigi dan

    mulut yang uruk. tonsillitis kronik. demam tifoid. enda asing di hidung># 8nspeksi %arna.

     entuk . dan melihat apakah ada lesi. pemengkakan. fisura. dan lesilesi# Lakukan +uga inspeksi

     pada palatum molle. u(ula# *alan napas pada penyakit difteria dapat tersumat karena adanya

    udem pada faring. tonsil. atau laring#3.4

    Pemeriksaan Faring

    5erhatikan dinding posterior faring apakah terdapat hyperemia. edema. memrane eksudat.ases.

    atau post nasal drips# 5ada penyakit infeksi saluran naoas atas. iasanya dinding faring ikut

    terkena sehingga er%arna kemerahan tetapi dari kelainan lokalnya sa+a tidak dapat diedakan

    infeksi akteri dengan infeksi (irus# ?dema faring iasanya ditandai oleh mukosa yang pu$at dan

    sema# 8nfeksi difteria memerikan er$ak putih auau yang sulit diangkat dan ila dipaksa

    diangkat akan mudah erdarah =pseudomemran># Ulserasi pada dinding posterior faring +uga

    dapat terlihat. misalnya pada leukemia atau pada pengoatan dengan sitostatika# 5ost nasal drips

    menun+ukkan terdapatnya infeksi pada hidung. nasofaring atau sinus paranasalis#3.4

    5erhatikanlah tonsil dan nyatakan esarnya dalam T0. T1. T2 atau T3# Di samping esarnya

     perhatikan adanya kripti. detritus. hyperemia. ulserasi. memran. atau er$aker$ak perdarahan#

    5ada ayi dan anak tonsil umumnya leih esar diandingkan dengan rongga faring. ila

    terdapat infeksi leih memesar dan kemali ke ukuran semula dalam %aktu 23 minggu#3.4

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    4/14

     

    Pemeriksaan leher

    Lakukan inspeksi leher dengan memperhatikan kesimetrisannya dan setiap massa yang ada# ari

     pemesaran kelen+ar ludah parotis dan perhatikan setiap nodus limfatikus yang terlihat# Lakukan

     palpasi nodus limfatikus sumandiular dan ser(ikal karena pada difteria. kedua kelen+ar limfe

    seringkali memesar# Limfonodi yang mmeesar dan nyeri tekan memeri kesan adanya

     peradangan oleh karena infeksi (irus atau akteri. sedangkan limfanodi yang teraa keras

    memeri kesan adanya keganasan# 5emesaran limfonodus dapat ter+adi ilateral maupun

    unilateral# 'elen+ar getah ening pada kasus lan+utan memesar dan mungkin tampak kehitaman

    merah dan men+adi hemoragik# 'elen+ar regional merespon. sehingga ter+adi limfadenitis akut

    non spesifik. khususnya di daerah leher# aluran pernapasan menyempit. adenitis parah. dan

    adanya edema +aringan lunak# Tampak adanya ull ne$k pada kasus lan+ut#3.4

    gamar 3# @amaran ull ne$k pada penderita difteri

    Gambar 1. Gambaran ukuran Gambar 2.

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    5/14

    Pemeriksaan

    !ada

    Melakukan inspeksi dengan

    melaporkan entuk toraksanterior apakah normal.

     pe$tus e$a(atum.

     pe$tus $arinatum.

     arrel $hest# Amati

     pergerakan dada saat

    keadaan statis dan

    dinamis =saat ernapas# Laporkan keadaan sela iga adakah entuknya men$ekung atau adanya

    retraksi atau men$emung atau normal# 5ada palpasi lakukan se$ara a$ak atau terstruktur pada

    daerah toraks. lihat atau tanyakan ada nyeri atau tidak# 5ada auskultasi. minta pasien menarik 

    napasa dalam. atau ila pada anak iarkan dia ernapas seperti iasa# Dengarkan apakah ada

     unyi patologis selain dari pada unyi normal seperti unyi tra$heal. ronko(esikular dan

    (esikuler# 5ada keadaan terdapatnya ostruksi saluran napas atas. inspirasi akan meman+ang dan

    disertai tanda lain seperti stridor. atuk. serta ronkhi# tridor merupakan unyi pernapasan yang

    khas pada penderita difteria# /unyi ini seringkali terdengar leih keras pada leher daripada pada

    dinding dada# tridor menun+ukkan ostruksi parsial laring atau tra$hea dan memerlukan

    tindakan segera#3.4

    Pemeriksaan penun"ang

    5ada pemeriksaan darah ditemukan leukositosis pada darah perifer yang menun+ukkan erat

     penyakit# 5ada penyakit yang ringan sampai sedang. hitung leukosit antara 10#00020#000:ul#

    'emungkinan hasil yang fatal meningkat ta+am pada pasien dengan htung leukosit leih dari

    2#000:ul# Dengan peningkatan hitung leukosit total. proporsi entuk imatur meningkat# *arang

    ter+adi tromositopenia dan koagulasi intra(as$ular diseminata# /eerapa pasien memperlihatkan

    anemia ringan# 5ada kelumpuhan pas$a difteri terdapat disosiasi aluminositologi $airan

    sererospinalis# 'andungan protein terus meningkat selama minggu a%al timulnya ge+ala

    neurologi dan se$ara perlahan men+adi normal setelah ter+adi penyemuhan se$ara klinis# Tidak 

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    6/14

    ada peningian +umlah sel dan kandungan glukosa normal# ering ter+adi aluminuria dan pada

     penyakit tingkat erat. terdapat sel dan silinder pada urin#.-

    Pemeriksaan mikroskopik 

    Diamil dari apusan tenggorok terdapat kuman orynea$terium diphtheria# Menggunakan

     pe%arnaan khusus ,eisser =granula aer?rnst>. dan Alert# 'ultur akteri dengan mengamil

     ahan dari memrane atau ahan di a%ah memrane. diiakan dalam media non selektif yaitu

    agar serum Loffler =%alaupun tidak selektif. media ini dapat menghasilkan pertumuhan asil

    difteri yang erlimpah setelah inkuasi 1 malam>. ataupun media selektif tellurite =menghamat

     pertumuhan flora normal traktus respiratorius> dan Tinsdale =terlihat koloni hitam atau

    ke$oklatan yang erhalo>#.-.

    #es Shi$k 

    Tes kulit untuk menentukan status imunitas penderita# Dilihat reaksi terhadap ahan $ontrol yang

    dipanaskan# Disuntikkan 0.1m toksin difteri se$ara intrakutan dengan menggunakan +arum suntik 

    1 $$ pada lengan a%ah kiri agian (olar# Beaksi dianggap positif apaila mun$ul eritema dalam

    4C +am dan maksimal hari# ang erukuran 10 mm# ,egatif apaila eritema tidak ter+adi atau

    910 mm yang erarti anak memiliki kekealan terhadap difteri#.-.

    !iagnosis Ker"a

    #onsilo%aringitis !i%teri

    Difteri adalah infeksi akut yang diseakan oleh orynea$terium Diphtheriae# 8nfeksi iasanya

    terdapat pada faring. larig. hidung. dan kadang pada kulit. kon+ungti(a. genitalia dan telinga#

    8nfeksi ini menyeakan ge+ala Ege+ala lokal dan sistemik. efek sistemik terutama karena

    eksotoksin yang dikeluarkan oleh akteri pada tempat infeksi#

    5ada tonsilofaringitis difteri ge+ala mulai perlahan ereda dengan tonsillitis yang diseakan

    oleh streptokokus# Ter+adi sakit tenggorokan ringan dengan sedikit kemerahan dan demam

    ringan# Tanda penyakit sistemik tidak ada pada stadium dini# Dalam 12 hari. tampak itnik

    eksudat putih kekuningan pu$at dan menyatu mementuk pseudomemran erkilat yang eratas

    tegas# 7rang dengan kekealan parsial mungkin tidak akan erlan+ut mele%ati stadium eksudatif#

    5ada orang dengan kekealan yang kurang. pseudomemran akan meluas ke palatum mole dan

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    7/14

    faring posterior. pseudomemran tidak meluas ke anterior# Ter+adi pendarahan +ika eksudat

    dipaksa diangkat# ,odus limfatikus agak memesar. tetapi tidak ditemukan nodus khas infeksi

    streptokokus yang tunggal. esar an nyeri# Dengan pementukan memran yang luas dapat

    ter+adi disfagia dan sali(a menetes# etelah hari. pseudomemran eruah men+adi keau

    auan akiat perdarahan saat melepas dan terkelupas#C

    10F pasien mengalami ge+ala demam tinggi. kera$unan sistemik. proliferasi $epat

     pseudomemran. edema yang nyata pada muka dan leher. serta gangguan sereri# 'eadaan ini

    diseut difteri leher lemu dan prognosisnya uruk#

    !iagnosis banding

    #onsilitis Folikularis

    Terutama ila memrane masih erupa intik putih# Anak harus dianggap difteri apaila panas

    tidak terlalu tinggi tetapi anak tampak lemah dan terdapat memrane putih kelau yang mudah

     erdarah# Tonsilitis formikularis iasanya disertai panas tinggi sedangkan anak tampak tidak 

    terlalu lemah. faring dan tonsil tampak hiperemis dengan memrane putih kekuningan. rapuh

    dan lemek. tidak mudah erdarah dan hanya terdapat pada tonsil sa+a#C

    Abses retro%aring

    Ases retrofaring yang erasal dari faringitis dan diseakan oleh pe$ahnya limfadenitis purulen

    retrofaring +arang ditemukan pada anak usia di atas 10 tahun# 8nfeksi terletak antaram#konstriktor faring dan fasia pre(erteralis# Tanda yang men$olok pada ases retrofaring ialah

    stridor dengan sikap leher anak yang hiperekstensi# @e+ala lain erupa hipersali(asi dan

    regurgitasi# 5ada inspeksi seluruh dinding posterior faring menon+ol ke depan. mungkin tanpa

    reaksi radang pada mukosa. sedangkan pada pemeriksaan ases menun+ukkan fluktuasi dan

    korpus (ertera ser(ikal tak dapat diraa# *ika penderita adalah ayi. seaiknya ayi diletakkan

    dalam posisi tengkurap dengan kepala leih rendah agar ila ases pe$ah pada %aktu

     pemeriksaan. nanah keluar le%at mulut dan tidak ter+adi aspirasi# Ases $ukup diinsisi dan tidak

     perlu dipasang penyalir#C

    &tiologi

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    8/14

    orynea$terium diphtheria merupakan atang gram positif tanpa spora dan kapsul. er$aang

    dan menggelung di u+ungnya. menimulkan entuk kuneiformis. sering terdapat granula

    metakromatik# Terdapat 3 +enis organisme gra(is. intermedius. dan mitis yang diedakan

    menurut morfologi. pertumuhan. dan reaksi iokimia# 'etiganya mengeluarkan eksotoksin#

    Toksin difteri adalah suatu protein yang ersifat sitotoksik. mengganggu pementukan protein

    sel melalui akteriofaga lisogenik yang mema%a gen pementuk toksin# train non toksigenik

    dapat men+adi toksigenik +ika terinfeksi akteriofaga yang $o$ok# train gra(is. dan intermedius

    menghasilkan toksin yang leih anyak dianding strain mitis#C

    &pidemiologi

    Distriusi penyakit ini tersear di seluruh dunia. terutama di negaranegara miskin. dimana

     penduduk kurang men+aga keersihan. tinggal saling erdempetan dan kurangnya pengetahuanmengenai pentingnya imunisasi#

    7rangorang yang eresiko tinggi terkena difteri adalah 7rang dengan sosial ekonomi rendah.

    anak dengan giGi uruk dan imun yang lemah#

    5ada a%al tahun 1660 )ho menetapkan 8ndonesia seagai salah satu endemi$ Difteri# Angka

    kematian karena difteri erkisar antara 10F. leih tinggi sampai dengan 20F pada anakanak

    dengan usia 9 tahun dan de%asa dengan usia 40 tahun# 5ada lakilaki dan perempuan. leih

    sering terkena pada %anita. dikarenakan imunits yang leih rendah# Merupakan penyakit

    terutama pada anakanak usia 9 12 tahun#C

    Pato%isiologi

    'uman masuk melalui mukosa:kulit. melekat serta erkemang iak pada permukaan mukosa

    saluran nafas agian ataas dan mulai memproduksi toksin yang meremes ke sekeliling serta

    selan+utnya menyear keseluruh tuuh melalui pemuluh limfe dan darah# Toksin difteri

    merupakan polipeptida tidak tahan panas =/M -2#000> yang dapat ersifat letal pada dosis 0.1

    ug:kg# Mempunnyai 2 fragmen yaitu fragmen A =aminoterminal> dan fragmen /

    =$aroyterminal> yang disatukan dengan ikatan disulfide# &ragmen / diperlukan untuk

    melekatkan molekul toksin yang teraktifasi pada reseptor sel pen+amu yang sensiti(e# 5erlekatan

    ini mutlak agar fragmen A dapat melakukan penetrasi ke dalam sel# 'edua fragmen ini penting

    dalam menimulkan efek toksik pada sel#-6

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    9/14

    Beseptorreseptor toksin difteria pada memrane sel terkumpul dalam suatu $oated pit dan toksin

    mengadakan penetrasi dengan $ara endositosis# 5roses ini memungkinkan toksin men$apai

     agian dalam sel# elan+utnya endosome yang mengalami asidifikasi se$ara alamiah dan

    mengandung toksin memudahkan toksin untuk melalui memrane endosome ke sitosol# ?fek

    toksik pada +aringan tuuh manusia adalah hamatan pementukan protein dalam sel#-6

    Toksin difteria pada a%alnya akan menempel pada memran sel dengan antuan fragmen / dan

    selan+utnya fragmen A akan masuk dan mengakiatkan inakti(asi enGim translokase. hal ini

    menyeakan proses translokasi tidak er+alan sehingga tidak teentuk polipeptida yang

    diperlukan dan mengakiatkan sel mati# Destruksi epitel dan respon inflamasi menyeakan

    ter+adinya nekrosis. nekrosis akan tampak +elas di daerah yang di kolonisasi oleh akteri#

    eagai respon ter+adi inflamasi lokal yang ersamassama dengan +aringan nekrotik memenuk 

     er$ak eksudat yang a%alnya mudah dilepas# 5roduksi toksin semakin anyak. daerah infeksi

    semakin lear dan terentuklah eksudat firin# Terentuklah suatu memran yang melekat erat

     er%arna auau kehitaman. tergantung dari +umlah darah yang terkandung# elain firin.

     pseudomemran +uga mengandung selsel radang. eritrosit dan selsel epitel#

    etiap usaha untuk menyingkap pseudomemran akan mengakiatkan perdarahan# 'elen+ar 

    limfe regional di leher memesar. dan mungkin terdapat edema nyata di seluruh leher# /asil

    difteri di dalam memran terus memproduksi toksin se$ara aktif# Toksin ini diserap dan

    menghasilkan kerusakan toksik leih +auh. terutama kerusakan parekimatosa. infiltrasi lemak..

    dan nekrosis otot +antung. hati. gin+al. dan adrenal# Toksin +uga menyeakan kerusakan saraf.

    sering mengakiatkan paralisis palatum mole. otototot mata. atau ekstremitas#-6

     

    'adangkadang ter+adi infeksi sekunder dengan akteri =misalnyan trepto$o$$us pyogenes>#

    Memran dan +aringan edematous dapat menyumat +alan nafas# gangguan pernafasan:suffokasi isa ter+adi dengan perluasan penyakit ke dalam laring atau $aang $aang tra$heoron$hial#

    Toksin yang diedarkan dalam tuuh isa mengakiatkan kerusakan pada setiap organ. terutama

     +antung. saraf dan gin+al# Antitoksin diphtheria hanya erpengaruh pada toksin yang eas atau

    yang terasorsi pada sel. tetapi tidak ila telah ter+adi penetrasi ke dalam sel# etelah toksin

    terfiksasi dalam sel. terdapat periode laten yang er(ariasi seelum timulnya manifestasi klinik#

    Miokardiopati toksik iasanya ter+adi dalam 1014 hari. manifestasi saraf pada umumnya ter+adi

    setelah 3 minggu# 'elainan patologi yang menon+ol adalah nekrosis toksis dan degenerasi

    hialin pada erma$amma$am organ dan +aringan# 5ada +antung tampak edema. kongesti.

    infiltrasi sel mononuklear pada serat otot dan sistem konduksi# /ila penderita tetap hidup ter+adi

    regenerasi otot dan firosis interstisial# 5ada saraf tampak neuritis toksik dengan degenerasilemak pada selaput mielin# ,ekrosis hati isa disertai ge+ala hipoglikemia. kadangkadang

    tampak perdarahan adrenal dan nekrosis tuuler akut pada gin+al#-6

    anis%estasi Klinis

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    10/14

    Masa tunas difteri singkat. umumnya 2 hari. tapi terkadang sampai 1 minggu# @e+ala klinis

    tergantung pada tempat infeksi primer dalam hal tanda dan ge+ala lokal. akan tetapi manifestasi

    toksiknya sama tanpa memandang tempat primer proliferasi organisme# Tonsil adalah tempat

    infeksi paling umum# 'eluhankeluhan pertama yang mun$ul tidak spesifik. seperti demam

    ringan. kerongkongan sakit. suara parau. perasaan tidka enak. mual. muntah. dan lesu. nyeri

    kepala. anoreksia. anak tampak lelah. rinorea. pilek. nyeri menelan. sesak napas. serak serta

    stridor#-6

    Penatalaksanaan

    Antitoksin difteri menetralkan toksin dalam sirkulasi. tetapi tidak mempunyai efek pada toksin

    yang terikat +aringan# Antitoksin harus dierikan segera mungkin setelah serangan penyakit# 7leh

    karena itu keputusan pengoatan diuat seelum hasil iakan diperoleh. dan didasarkan pada

    gamaran klinis yang $o$ok pada indi(idu yang di$urigai#

    #erapi antitoksin

    Merupakan serum yang diamil dai kuda. sehingga tes kepekaan harus dilakukan dengan

    memerikan larutan 1;10 ke dalam kantung kon+unngti(a atau melakukan tes intradermal dengan

    larutan antiserum 1;100# /ila pasien mengalami reaksi yang segera. proses desensititasi harus

    dilakukan#6

    Dosis antitoksin ersifat empiri$ dan didasarkan pada luasnya penyakit# Antiserum dierikan

    se$ara intra(ena#

    'egunaan pemerian antitoksin diragukan pada pasien yang menderita difteri kulit. tetapi

     eerapa ahli mengan+urkannya karena manifestasi toksik kadangkadang +uga ditemukan#

    Tael 1# Dosis terapi antitoksin difteri

    'eadaan penyakit Dosis antitoksin

    &aringeal. laryngeal. atau nasal dengan durasi

    9 4C +am

    20#000 40#000 U

     ,asofaringeal 40#000 E -0#000 U

    ILeher LemuJ atau segala penyakit dengan

    durasi 4C +am

    C0#000100#000 U

    Lesi kulit Tidak dieri atau 20#000 40#000 U'ontak pada orang rentan yang asimtomatis Tidak dieri atau 00010#000 U

    #erapi antimikroba

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    11/14

    # diphtheria rentan terhadap eerapa antiioti$. termasuk penisilin dan eritromisin# Antiiotik

    terutama dierikan untuk men$egah pasien menularkan penyakit# ?ritromisin ==40 mg:kg:hari.

    teragi setiap - +am> dierikan se$ara oral# eagai pengoatan alternati(e dierikan prokain

     penisilin @ setiap hari =2#0000#000 U:kg diagi dalam dua dosis> se$ara intramus$ular#

    5engoatan dierikan selama 14 hari# etelah pengoatan antiioti$ selesai. faring dan

    nasofaring dikultur 2 kali. setidaknya er+arak 24 +am. untuk menentukan apakah kuman pathogen telah diasmi# Tindakan pen+agaan terhadap pernapasan terus dilakukan sampai ada

    kepastian iakan ah%a pathogen telah hais pada nasofaring# /eerapa pasien yang menderita

    difteri kulit mempunyai kolonisasi saluran pernapasan yang asimtomatis dengan # diphtheriae#

    /iakan faring dan nasofaring +uga perlu pada pasien ini# /ila ada keluhan yang menetap pada

    setelah tindakan pertama. harus dierikan terapi eritromisin ulangan#

    Pengobatan lain

    Terapi kortikosteroid = untuk mengurangi miokarditis dan nefritis> telah menun+ukkan tidak

    efektif dan tidak direkomendasikan#

    'arnitin adalah kofaktor dalam pengangkutan asam lemak ke agian dalam mitokondria sel#

    'arena asam lemak erkumpul dalam sitoplasma sel +antung manusia pada pasien miokarditis

    difteri. karnitin mungkin ermanfaat# 5ada 1 penelitian sekelompok 10F DL karnitin

    =100mg:kg:hari dalam 2 dosis teragi selama 4 hari> menurunkan insiden miokarditis

    diandingkan dengan kelompok $ontrol# 5enelitian ini perlu dipastikan seelum karnitin

    dian+urkan untuk terapi rutin#

    #indakan suporti% 

    aluran napas harus selalu di+aga teruka pada pasien difteri# 8ntuasi nasotrakeal atau

    trakeostomi mungkin diperlukan# 5asien difteri harus tetap di tempat tidur selama pengoatan#

    8ni terutama penting pada pasien yang mempunyai kelainan elektrokardiograf atau se$ara klinis

    mempunyai keluhan +antung# 5engoatan miokarditis difteri paling sensiti(e terhadap digitalis

    dan harus dipantau se$ara ketat untuk kemungkinan kera$unan digitalis# @agal gin+al ditangani

    dengan $ara penanganan standar#

    5asien harus dipantau ketat untuk kemungkinan ter+adinya kelumpuhan laring. faring. atau

    diafragma# /ila ada kesulitan menelan. pemerian makanan melalui oral harus ditukar dengan

    $ara parenteral# 'elumpuhan pernapasan ditangani menurut prosedu standar#

    elama stadium perontokan pseudomemran. perlu pengisapan trakea untuk memuang serpihan

    memrane#

    Perawatan orang yang terpa"an

    'ontak rumah tangga atau kontak dekat lain dengan pasien difteri eresiko tinggi untuk men+adi

     pema%a penyakit yang asimtomatis atau men+adi sakit# 8munisasi menimulkan kekealan

    antitoksik tetapi tidak ada kekealan untuk infeksi diphtheria#C

    emua orang yang terpa+an harus segera diperiksa# 8ndi(idu dengan ge+ala yang sesuai dengan

    difteri harus diperiksa dan dioati dengan tepat# C

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    12/14

    /iakan harus dilakukan terhadap semua orang yang terpa+an yang asimptomatis. dan mereka

    harus dianggap potensial menularkan sampai hasil iakan diketahui# emua indi(idu yang

     erkontak erat dengan pasien harus dia%asi selama hari#C

    'ontaktan yang seelumnya telah mendapat imunisasi harus dieri imunisasi toksoid difteri

    ulangan +ika mereka elum menerima uster dalam %aktu tahun#8ndi(idu yang tidak diimunisasi atau yang status imunisasi nya tidak +elas harus dieri profilaksis

    dengan eritromsin =40mg:kg:hari teragi dalam 4 dosis selama hari> atau suntikan

    intramus$ular tunggal enGatin penisilin @ 0#000 unit per kg = maksimum 1#200#000 unit>#

    8munisasi dengan D5T atau Td yang ergantung usia harus dimulai# /ila indi(idu tidak dapat

    dia%asi. eerapa ahli mengan+urkan memerikan 000 sampai 10#000 U antitoksin difteri.

    tetapi . resiko reaksi alergi men+adikan pemerian antitoksin ini tidak dian+urkan pada seagian

     esar keadaan#C

    'on ( medika mentosa

    Terdiri dari pera%atan yang aik. ed rest selama 23 minggu# 8solasi penderita pada fase akut

    sampai setidaknya iakan hapus tenggorok menun+ukkan hasil negatif 2 kali erturutturut dan

     penga%asan yang ketat atas kemungkinan timulnya komplikasi antara lain pemeriksaan ?'@#

    /ila ter+adi paralisis dilakukan fisioterapi pasif dan diikuti fisioterapi aktif ila keadaan memail#

    5aralisis palatum dan faring dapat menimulkan aspirasi. maka dian+urkan pemerian makanan

    $air melalui selang lamung# /ila ter+adi ostruksi laring. se$epat mungkin dilakukan

    trakeostomi# 5endertia difteri dira%at 34 minggu# /ila terdapat sumatan +alan napas harus

    dipertimangkan tindakan trakeostomi. karena tindakan ini pada difteria laring dengan sumatan

     +alan napas akan mmenyelamatkan +i%a pasien#

    Komplikasi

    1# Miokarditis

    Ditandai dengan nadi yang men+adi leih $epat.peruahan gelomang TT. kelainan konduksi.

    disritmia. gagal +antung. hepatomegali dan retensi $airan# Disfungsi miokard dapat mun$ul 240

    hari setelah setelah onset faringitis#C

    2# 5olineuritis

     ,euritis palatum dan dan faring mun$ul pada minggu pertama dan minggu kedua# Ditemui +uga

    suara sengau. dan regurgitasi makanan melalui hidung# Diplopia dan straismus mun$ul pada

    minggu ketiga# ,euritis +uga dapat mengganggu saraf perifer yang mempersarafi otot inter$ostal.

    diafragma. dan otot lainnya# 5aresis iasanya mun$ul pada minggu keempat#C

    Prognosis

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    13/14

    e$ara keseluruhan angka kematian adalah sekitar 10F tetapi prognosis ergantung pada +enis

     penyakit. usia. dan keadaan umum pasien. serta +arak antara serangan penyakit dengan terapi

    antitoksin# Leih dari separuh ppasien dengan difteri leher lemu meninggal meskipun dierikan

     pera%atan intensif yang agresif# 5rognosis uruk ila ter+adi miokarditis atau gagal gin+al pada

     per+alanan penyakit yang dini#

    /ila pasien ditangani dengan fasilitas pera%atan intensif. kematian akiat sumatan saluran

    napas ke$il kemungkinannya. ke$uali ila pseudomemran meluas ke ronkus#

    esudah semuh dari penyakit akut. pasien masih mempunyai risiko mengalami kelumpuhan

    atau miokarditis yang timul lamat# Tidak ada ge+ala sisa yang menetap akiat difteri ke$uali

     ila ter+adi kerusakan yang ersifat anoksik#

    Kesimpulan

    Difteri adalah infeksi akut yang diseakan oleh orynea$terium Diphtheriae# 8nfeksi iasanya

    terdapat pada faring. laring. hidung. dan kadang pada kulit. kon+ungti(a. genitalia dan telinga#

    5ada tonsilofaringitis difteri ge+ala mulai perlahan ereda dengan tonsillitis yang diseakan

    oleh streptokokus# 5seudomemran adalah lapisan selaput yang terdiri dari sel darah putih yang

    mati. akteri dan ahan lainnya# 5asien yang menderita difteri harus diisolasi untuk menghindari

     penularan dan dioati dengan antitoksin difteri. tes kekealan +uga harus dilakukan#

  • 8/18/2019 Tonsilofaringitis Difteri Pada Anak Usia 4 Tahun PBL BLOK 23

    14/14

    !a%tar Pustaka

    1# upartondo. etiyohadi / ; Anamnesis # Dalam # A). etiohadi /. Al%i 8. imadirata M .

    etiati = ?ditors># /uku a+ar ilmu penyakil dalam# *ilid 1 #?disi K# *akarta ; 8nterna 5ulishing

    2006#h#2C

    2# /i$kley L## Anamnesis# /ates @uide to 5hysi$al ?amination and History Taking#

    8nternational edition# 10th edition# Lippin$ott )illiams N )ilkins# )olters 'lu%er Health 2006#

    3# Matondang ## Diagnosis &isis pada Anak# ?d ke 2# *akarta ; agung eto 2000

    4# /ald%in D# istem pernapasan #Dalam ; Houghton AB . @ray D# hamerlains ge+ala dan

    tanda dalam kedokteran klinis pengantar diagnosis medis# ?disi 13# *akarta ;8ndeks 2012#

    # Hoffman#?#8. Budolph# D# =200-># /uku A+ar 5ediatri Budolph# *akarta ; ?@#

    -# Hasan B. Alatas H # /uku kuliah ilmu kesehatan anak # Kolume 2 # *akarta # 8nfomedika ;

    200 #h# 1-. -4

    # Long # Difteri # Dalam ; /ehrman B?. 'liegman BM . Ar(in AM# 8lmu kesehatan anak 

    nelson # Kolume 2 # edisi 1 # *akarta ; ?@ 2000# h#66

    C# Hay )# urrent Diagnosis and Treatment 5ediatri$s #16th edition# Lange international edition

    6# *a%etG# Mikroiologi 'edokteran# ?disi 2# *akarta ; ?@# 2010

    10# @amar 13 diunduh dari %%%#google#$om 

    http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/