Study kasus kontrol

Post on 20-Jun-2015

1.499 views 4 download

Transcript of Study kasus kontrol

Study Kasus Kontrol

Definisi

Studi Observasional yang menilai hubungan paparan – penyakit dengan cara menentukan sekelompok orang berpenyakit (kasus) dan sekelompok orang yang tidak berpenyakit (kontrol), kemudian membandingkan frekuensi paparan pada kedua kelompok tersebut.

Kata Lain = Case Referent Study Case Cohort Study Retrospective study

Desain studi kasus kontrol1.   Memilih Kasus (berpenyakit) dan Kontrol (tidak

berpenyakit) 2. Mengukur paparan yang dialami pada waktu yang

lalu (Retrospectif), melalui:- Wawancara- Catatan Medik / karyawan- Memeriksa hasil-hasil Laboratorium

Populasi Sumber

Kasus( Berpenyakit )

Kontrol( Tdk Berpenyakit)

Tidak TerpaparTerpaparTidak TerpaparTerpapar

Jenis studi kasus kontrolMenurut timing kronologisnya antara mulai

pengumpulan data sampai timbulnya fenomena (Insidens Kasus)

1. Studi Kasus Prospektif Bila Insidens kasus baru terjadi setelah dimulainya penelitian

2. Studi Kasus RetrospektifBila Insidens kasus baru terjadi pada waktu dimulainya penelitian

Masa LaluSekarang Masa

Mendatang

Mulai Penelitian

  

Kejadian Fenomena Penyakit Kejadian Fenomena Penyakit

` Studi Kasus-Kontrol Studi Kasus-Kontrol

Kekuatan 1

1.   Relatif murah dan mudah2. Sesuai untuk penelitian yang mempunyai

periode latent yang panjang3. Sesuai untuk meneliti penyakit yang langka4. Peneliti leluasa menentukan rasio ukuran

sample kasus dan kontrol yang optimal

Kekuatan 2

5.  Dapat meneliti sejumlah paparan terhadap suatu penyakit

6. Sesuai untuk menguji hipotesis hubungan paparan dan penyakit

7. Tepat untuk mengeksplorasi kemungkinan sejumlah paparan dan penyakit yang belum jelas hubungannya

Kelemahan 1

1.   Penggunaan logika yang berkebalikan dengan paradigma eksperimen klasik, sehingga rawan bias (Bias Seleksi dan Informasi)

2. Tidak effisien untuk mengevaluasi paparan langka, kecuali jika persentase attributable risk tinggi

Kelemahan 2

3. Tidak dapat untuk menghitung Laju Insidens (Insidens rate) penyakit secara langsung pada kelompok terpapar dan tidak terpapar.

4. Kadang-kadang sulit memastikan hubungan temporal antara paparan dan penyakit

5. Per definisi hanya meneliti sebuah penyakit6. Kesulitan memilih kontrol yang tepat

Memilih kasus

Kriteria yang perlu diperhatikan :1. Kriteria Diagnosis2. Populasi Sumber kasus3. Jenis data penyakit

Kriteria diagnosis dan definisi kasus harus dibuat dulu sejelas-jelasnya, supaya tidak menimbulkan bias pengukuran

Populasi sumber kasus dapat dari :1. Rumah Sakit (Hospital Base)2. Komunitas (Population Base)

Hospital Base

Keuntungan:1. Lebih praktis dan Murah2. Mengurangi Bias mengingat kembali (Recall

bias)3. Lebih kooperatif

Hospital Base

Kerugian : 1. Bias Sentripetal

Merupakan bias seleksi kasus karena pilihan pasien terhadap fasilitas pelayanan medis dipengaruhi oleh reputasi fasilitas pelayanan medisnya

Kerugian Hospital Base

2. Bias Akses DiagnostikMerupakan bias seleksi karena pilihan pasien terhadap fasilitas pelayanan medik dipengaruhi oleh kemampuan aksesnya terhadap fasilitas pelayanan (geografis, waktu, ekonomi)

Karena menaksir hubungan paparan-penyakit, maka kesebandingannya dan antara kasus dan kontrol lebih penting  

Population Base

Keuntungan:1. Menghindarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi subyek untuk menggunakan fasilitas medis tertentu

2. Dapat memberikan gambaran karakteristik populasi asal kasus secara langsung

Population Base

Kerugian :1. Membutuhkan biaya dan logistik yang lebih

besar2. Tidak mempunyai registrasi yang baik / tidak

ada

Memilih populasi sumber

 1. Populasi UmumAkan mewakili karakteristik di populasi, sehingga memungkinkan generalisasi hasil penaksiran, tetapi yang penting adalah Validitas Penilaian validitas mensyaratkan perbandingan kelompok memiliki kesetaraan distribusi faktor-faktor perancu

2. Populasi Rumah sakit

Jenis data penyakit1.  Insidensi (lebih dianjurkan)2. Prevalensi

Kelemahan pemakaian data ini: - Mencerminkan peran terhadap penyakit dan terhadap durasi (Prognosis) penyakit, yang akan menyebabkan bias dalam penafsiran Risiko Relatif.- Kekaburan sekuensi temporal 

Memilih Kontrol

Kriteria yang perlu diperhatikan :1. Karakteristik populasi sumber kasus 2. Keserupaan antara kontrol dan kasus3. Pertimbangan praktis dan ekonomis Penting ! Kontrol harus dipilih dari populasi

individu-individu yang memiliki karakteristik serupa dengan populasi asal kasus

Populasi sumber kontrol :1. Rumah Sakit2. Populasi Umum3. Tetangga4. Teman5. Kerabat Keluarga

Hospital Based

Kerugian :1. Bisa mengatasi distorsi yang terjadi2. Terjadi bias bila kontrol mempunyai hubungan

dengan paparan penelitian 3. Terjadi bias bila kontrol mempunyai hubungan

dengan penyakit yang diteliti

Population Based 1

1.      Populasi UmumKeuntungan :

a. Perbandingan dapat dilakukan dengan lebih baikb. Kontrol yang dipilih adalah individu pembanding yang sehat

Kerugian :a. Mencari dan mewawancarai kontrol biasanya perlu waktu dan biayab. Individu-individu yang sehat kurang perhatian tentang paparan (recall bias)c. Motivasi yang rendah, mengurangi Validitas

Population Based 2

2. Populasi Terbatas3. Tetangga, teman , keluargaKeuntungan :

- Sehat dan Kooperatif- Memiliki lingkungan hidup dan paparan yang sama

 Penting menerapkan kriteria Inklusi dan eksklusi

Dalam pemilihan Kasus Kontrol

Rasio ODDSUkuran yang menunjukkan berapa kali (lebih besar / lebih kecil) risiko untuk mengalami penyakit pada kelompok terpapar relative dibandingkan lelompok tidak terpapar

             a / b adOR = = c / d bc