screening ca servix metode IVA

Post on 30-Jun-2015

4.260 views 0 download

description

KESEHATAN MASYARAKAT

Transcript of screening ca servix metode IVA

Skrining Ca serviks menggunakan tes IVA102008141

skenario

• Dokter A di Puskesmas Warnasari melakukan skrinning Ca serviks pada kelompok wanita di lokalisasi tuna susila dengan menggunakan tes IVA. Dari 100 orang yang diperiksa, didapatkan 30 orang terdeteksi positif IVA. Setelah diperiksa lebih lanjut dari yang positif tes IVA 6 orang + sakit kanker rahim dan yang hasil tesnya negatif 3 0rang sakit kanker rahim. Dokter bertanya tentang sensitivitas dan spesifisitas skrinning IVA tersebut.

Masalah Kanker Serviks di Negara sedang Berkembang• Sekitar 400.000 kasus baru setiap

tahunnya• Jenis kanker yang paling banyak pada

perempuan• Diperkirakan angka kejadian di Indonesia

50 dari 100.000 penduduk• Hanya sekitar 5% wanita yang menjalani

program skrining ( dibandingkan 70% di negara berkembang yang menurunkan 90% angka insidens kanker serviks )

Faktor resiko ca serviks1. Perilaku seksual2. Kontrasepsi 3. Merokok 4. Genetik

Cara penularan ca serviks

• Melalui hubungan seksual• Transmisi genital --> genital• Oral --> genital

Agent – Host – Environment

• Agent : Human papillomavirus, Human immunodeficiency virus

• Host : Manusia • Enviroment :Pendidikan rendah

Apakah IVA / Servikoskopi ?

• Pertama kali diperkenalkan oleh Hinselman pada tahun 1925 dengan cara mengusap serviks yang telah dicelup asam asetat 3%

• Melihat leher rahim utk mengenal kelainan setelah pemberian asam asetat

• Asam asetat digunakan utk memberi tanda perubahan acetowhite dr lesi prakanker atau kanker

“Inspeksi Visual stl pemberian asam asetat “

Dikenal jg sbg “Inspeksi Visual Leher Rahim dg bantuan asam asetat”, atau

“ Tea asam asetat”

Pemeriksaan IVA

• Penelitian Gaffikin(97)&Sankaranayan(98):Sensitivitas 76-90% (Pap Smear 44-86%)Spesifisitas 64-92% (Pap Smear 90-91%)

Kebutuhan peralatan IVA

• IVA dp dilakukan pd setiap keadaan, alat yg diperlukan adalah:– Meja pemeriksaan, – Spekulum steril, (Cusco's) – Sarung tangan steril – Sumber cahaya, – Lidi kapas, – Syringe utk aplikasi asam asetat, – Asam asetat 3-5%, – Catatan.

Pemeriksaan

• Jangan lakukan pemeriksaan pd wanita sedang haid atau menggunakan pengobatan melalui vagina. Sarankan utk kembali saat haid atau pengobatan selesai.

• Jangan melakukan aplikasi asam asetat jika terlihat lesi besar yg diduga keganasan, rujuk pasien ke spesialis onkologi atau fasilitas kesehatan tersier.

Catatan

Apakah efek asam asetat?

• Asam asetat – Mencairkan lendir– Menyebabkan dehidrasi intraseluler– Menyebabkan koagulasi protein

• Sebagai hasilnya adalah sel dengan peningkatan – Rasio Inti / Sitoplasma – Densitas inti – Aneuploidy Chromosomal

Menjadi keputihan – daerah acetowhite – tes positif.

Daerah Acetowhite

• Setiap perubahan epitel dibawah ini dapat terlihat menjadi daerah acetowhite– Epitel dalam penyembuhan / regenerasi– Daerah transformasi kongenital – Peradangan– Metaplasia Skuamosa Imatur – Infeksi HPV – Adenocarcinoma– Karsinoma sel skuamosa Invasif

Hasil temuan IVA

• Halus, pink • Sekret mucoid jernih • Ostium Uteri -

Nulipara-bulatMultipara-slit / cruciate

• Wanita postmenopause - atrophic

SEBELUM APLIKASI ASAM ASETAT- Unaided visual inspection of Cx – “Clinical Down staging”

Leher rahim normal

NORMAL: -

Hasil temuan IVA

• Interpretasi klinis dapat berupa:– Infeksi

– Ektopion (Erythroplasia)

– Tumor jinak

– Curiga keganasan:• Erosi yg berdarah pada perabaan / rapuh

• Pertumbuhan dg permukaan iregular atau rapuh

ABNORMAL:

Anatomi Rahim

PENGGUNAAN SPRAY ASAM ASETAT

PENGGUNAAN KAPAS LIDI

Zona transformasi abnormal

Epitel Putih

Skrinning tes

• Tujuan skrinning– Mendeteksi dini penyakit – Menurunkan Case Fatality penyakit.

Syarat-syarat skrinning

• Tes harus cukup spesifik dan sensitif• Tes aman, murah, sederhana

validitas

• Uji tapis merupakan tes awal yang baik untuk memberikan indikasi individu mana yang benar-benar sakit dan mana yang tidak, disebut validitas. Validitas mempunyai dua komponen yaitu:– Sensitivitas– Spesivisitas

• Sensitivitas → kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan tepat, dengan hasil tes positif, dan benar sakit.

• Spesivisitas → kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan tepat, dengan hasil tes negative, dan benar tidak sakit

• Positif Predicted Value adalah kemampuan dari suatu tes untuk mengidentifikasikan orang-orang yang benar-benar sakit dari hasil tes skrining positif

• Negative Predicted Value adalah suatu kemampuan dari suatu tes untuk mengidentifikikasi orang-otang yang benar-benar sehat/tidak bermasalah dari yang hasil tes skringingnya negative.

Macam-macam skrinning

• Mass screening melibatkan populasi secara keseluruhan

• Selective screening skrining pada kelompok tertentu

• Multiphasic screening skrining yang menggunakan berbagai uji pada saat yang bersamaan

• Single screening → 1 jenis penyakit• Opportunistic screening skrining pada

penderita yang berkonsultasi pada seorang praktisi kesehatan untuk beberapa tujuan lainnya

• Skrining yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ca serviks– IVA : insfeksi visual dengan asam asetat– Pap smear : menggunakan pengerik atau sikat

untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim.

– Thin prep :akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim

Program IVA di puskesmas

• Program deteksi dini kanker serviks ini di tingkat pelayanan kesehatan yang paling dasar atau Puskesmas menjadi tanggung jawab dari bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

• Hanya beberapa Puskesmas yang sudah mengembangkan diri dengan memiliki klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT), sehingga akan lebih membantu mengoptimalkan program IVA

kesimpulan

• Kanker serviks adalah masalah kesehatan wanita di Indonesia karena jumlah yang banyak dan >70% didiagnosis pada stadium lanjut.

• Di Indonesia masalah pelaksanaan skrining massal kanker serviks dengan menggunakan tes pap terkait dengan banyak kendala, antara lain luasnya wilayah Indonesia, dana dan keterbatasan SDM.

• Skrining kanker serviks, dengan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan tes pap, namun mempunyai cakupan yang lebih luas adalah Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).

THANK YOU