Post on 02-Feb-2016
description
Pemicu 2 Topik 1 No 1-3
1. Bagaimana Anda menjelaskan bahaya limbah logam berat terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan?
Logam berat merupakan istilah yang digunakan untuk menamai kelompok metal
dan metalloid dengan densitas lebih besar dari 6 g/cm3. Jenis-jenis logam tersebut
meliputi Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium (Cd), Khromium
(Chromium), Cuprum (Cu), dan Nikel (Ni). Logam-logam tersebut sering dihubungkan
dengan adanya masalah pencemaran dan toksitas perairan (pesisir dan laut), karena
keberadaannya yang membahayakan dan sering mencemari lingkungan baik berupa
pencemaran udara maupun pencemaran air. Nama lain logam berat/ heavy metal yaitu
“Trace metal”.
Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan beberapa logam seperti Mn, Fe, Cu,
Zn dalam jumlah yang sangat kecil. Tetapi ada beberapa logam lain yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh, yaitu Hg, Cd, Pb, dan Ni. Logam-logam tersebut bersifat sangat
toksik (beracun). Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai
makanan, inhalasi, maupun penetrasi melalui kulit. Logam tersebut terakumulasi dalam
tubuh, dan meracuni manusia. Berikut adalah berapa contoh kasus keracunan pada
manusia akibat pencemaran logam berat.
Dampak Perncemaran Timbal (Pb)
Timbal merupakan logam yang amat beracun yang pada dasarnya tidak dapat
dimusnahkan serta tidak terurai menjadi zat lain dan bila berakumulasi dalam tanah akan
tersimpan relatif lama. Karena itu apabila timbal yang terlepas ke lingkungan akan
menjadi ancaman bagi makhluk hidup (Sunu, 2001).
Pencemaran timbal dapat terjadi di udara maupun tanah. Timbal dapat tersimpan
dalam tulang dan dapat mempengaruhi kesehatan secara menyeluruh selama masa
ketegangan (stres), kehamilan, penderita osteoporosis (tulang keropos). Dampak utama
pencemaran timbal dalam dosis yang banyak dapat berpotensi mengganggu kesehatan,
antara lain
Kelambanan dalam pengembangan neurologis saraf dan fisik pada anak
Keguguran kandungan, dan kerusakan sistem reproduksi pria
Penyakit saraf, perubahan daya pikir dan perilaku
Tekanan darah tinggi, dan anemia.
Dampak Pencemaran Merkuri (Hg)
Limbah merkuri yang terbuang ke sungai, danau dan laut dapat mengkontaminasi
ikan-ikan dan makhluk air lainnya seperti ganggang dan tanaman air. Ikan-ikan kecil dan
makhluk air lainnya yang telah terkontaminasi merkuri dimakan hewan air yang lebih
besar, atau merkuri masuk masuk ke tubuh melalui insang. Sementara merkuri masuk ke
dalam tubuh manusia dapat lewat udara, air, atau makanan yang terserap dalam jumlah
yang bervariasi. Biota air yang paling banyak mengkonsumsi merkuri adalah ikan dan
kerang. Tubuh manusia tidak dapat mengolah bentuk-bentuk merkuri monometil
sehingga merkuri tersebut tinggal dalam tubuh relatif lama, tinggal dalam hati, ginjal,
otak, dan darah yang dapat menimbulkan dampak kesehatan akut dan kronis.
Contoh kasus keracunan merkuri adalah kasus yang terjadi di Teluk Minamata,
Jepang pada tahun 1953 sampai dengan 1960. Kasus ini merupakan kasus keracunan
merkuri terbesar yang pernah terjadi. Ciri-ciri penderita : korban terjadi kelemahan otot,
kehilangan penglihatan, kelumpuhan, bahkan ada yang koma dan meninggal. Penyebab :
akibat makan hasil laut seperti : ikan, kerang yang telah terkontaminasi metil-merkuri
dari limbah industri petrokimia Chisso Minamata Factory, Jepang. Penyakit ini dikenal
dengan penyakit Minamata. Metil-merkuri dapat meracuni janin, merusah sistem saraf
pusat, hambatan mental, dan gangguan pergerakan.
Dampak Pencemaran Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd) sebagai unsur alami dalam tanah merupakan logam lunak yang
berwarna keperakan dan bersifat tidak pecah atau terurai menjadi bagian-bagian yang
kurang beracun. Kadmium pada kadar rendahpun masih beracun, karena kemampuannya
berkumpul dalam tanah. Dampak lainnya dari menghirup maupun memakan / meminum
unsur kadmium dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa : (1) gangguan
pernafasan, (2) gangguan pada ginjal dan hati. Menurut Wittman (1979) dalam
Supriharyono (2002), Kadmium masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan atau
tertelan bersama makanan. Hampir semua organ tubuh dapat mengabsorbsi kadmium,
dan konsentrasi yang paling tinggi biasanya terjadi di dalam hati dan ginjal. Racun
kadmium menimbulkan penyakit sebagai berikut : kehamilan, ketidakseimbangan dalam
internal sekresi, penuaan, kekurangan kalsium, indra penciuman, mulut kering, kerusakan
sumsum tulang, paru-paru basah, dll.
Dampak Pencemaran Chromium (Cr)
Logam chromium dilaporkan juga beracun terhadap manusia. Pengaruh racun ini
pada awalnya diketahui di Jepang. Ittman (1979) dalam Supriharyono (2002) menulis
bahwa pada tahun 1960 masyarakat yang tinggal didaerah sekitar Pabrik Kiryama,
Nippon-Denko Concern di Pulau Hokaido, Jepang, banyak yang menderita kanker paru-
paru.
2. Karena Anda tahu tentang limbah cair yang ditetapkan oleh BAPEDA/KLH,
bagaimana Anda meyakinkan pimpinan pabrik bahwa mereka perlu melakukan
pengolahan limbah logam beratnya?
Untuk meyakinkan pimpinan pabrik bahwa mereka perlu melakukan pengolahan
limbah, pertama-tama harus terdapat bukti bahwa aktivitas dari pabrik tersebut benar-
benar telah menghasilkan limbah cair yang menyebabkan pencemaran di lingkungan
sekitarnya. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan menganalisis kandungan dari sampel
air di sekitar pabrik. Apabila benar terdapat kandungan logam berat lebih dari batas yang
diizinkan, maka pimpinan pabrik wajib untuk melakukan pengolahan terhadap limbah
logam berat tersebut. Metode analisis yang paling sesuai dalam kasus ini yaitu metode
AAS (Atomic Absorption Spectometry) karena metode ini merupakan teknik analisis
kuantitatif yang efektif untuk mendeteksi kandungan logam berat karena prosedurnya
yang selektif dan spesifik, biaya analisa yang relatif murah, sensitivitas yang tinggi (ppm-
ppb), serta waktu analisa sangat cepat dan mudah dilakukan.
Analisis AAS pada umumnya digunakan untuk analisa unsur, teknik AAS
menjadi alat yang canggih dalam analisis.ini disebabkan karena sebelum pengukuran
tidak selalu memerluka pemisahan unsur yang ditetukan karena kemungkinan penentuan
satu logam unsur dengan kehadiran unsur lain dapat dilakukan, asalkan katoda berongga
yang diperlukan tersedia. AAS dapat digunakan untuk mengukur logam sebanyak 61
logam.
3. Bila Anda bermaksud menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectometry) untuk
menganalisis kandungan logam beratnya, rancangan penelitian apa yang akan
Anda lakukan?
Rancangan penelitian:
Tujuan penelitian
Meneliti kandungan logam berat pada limbah pabrik.
Jenis penelitian yang akan digunakan
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode AAS
(Atomic Absorption Spectometry) dan penelitian kualitatif dengan melihat ciri-ciri
fisik dari pencemaran limbah terhadap makhluk hidup dan lingkungan sekitar pabrik.
Unit analisis atau populasi penelitian
Unit analisis penelitian ini yaitu air limbah dari pabrik.
Tempat penelitian dilakukan
Penelitian dilakukan di daerah sekitar aliran limbah pabrik.
Teknik pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan observasi kualitatif, yaitu dengan melihat ciri-ciri
fisik di daerah sekitar pembuangan limbah, seperti kondisi tumbuhan, ikan, dan
makhluk hidup lain di lokasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel air limbah dilakukan sebanyak satu kali pada beberapa tempat
yang berbeda.
Definisi operasional variabel penelitian
Variabel dari penelitian ini yaitu presentase kandungan logam berat pada air limbah
pabrik.
Teknik analisis data
Analisis dari penelitian ini dilakukan dengan metode AAS (Atomic Absorption
Spectometry).
Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah spektrometer serapan atom.
Sumber
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/99-artikel/artikel-konservasi/104-pengaruh-
pencemaran-air-oleh-logam-berat-terhadap-manusia
http://bisakimia.com/2014/09/09/pembahasan-aas-atau-spektroskopi-serapan-atom/